2
ANALISIS RESIKO PADA FASILITAS PENYIMPANAN BARANG BERBAHAYA 1. Pendahuluan Metode analisis resiko yang akan dideskripsikan di sini adalah untuk fasilitas penyimpanan barang berbahaya, bahan limbah kimia, atau pestisida/herbisida dalam kemasan. Analisis resiko kuantitatif tidak perlu dilakukan jika tidak ada bahan beracun yang tersimpan dan tidak ada produk pembakaran yang dapat terbentuk. Dalam kasus tersebut, syarat lainnya adalah tidak ada bahan dengan LD50 (rat) < 25 mg/kg dan salah satu kondisi di bawah ini terpenuhi : a) penyimpanan hanya untuk bahan kimia yang tidak mengandung sulphur, nitrogen, chlorine, fluorine, atau bromine. b) penyimpanan hanya untuk asam dan basa anorganik cair, tidak beracun. c) penyimpanan hanya untuk garam anorganik d) penyimpanan hanya untuk bahan yang tidak mudah terbakar e) kombinasi a,b,c, dan d 2. Level Proteksi dan Resiko terhadap Lingkungan 2.1 Level Proteksi pada fasilitas penyimpanan Level proteksi berikut dibedakan berdasarkan resiko kebakaran pada penyimpanan dan kerusakan yang dapat terjadi di lingkungan penyimpanan: (semi-) sistem pemadam otomatis atau sistem pemadam kebakaran dengan pemadam kebakaran perusahaan, pendeteksi kebakaran, dan tindakan pencegahan kebakaran. pendeteksi kebaran dan tindakan pencegahan kebakaran. tindakan pencegahan kebakaran. 2.2 Resiko terhadap Lingkungan Karena bahan berbahaya tersimpan dalam kemasan, maka jumlah yang terlibat pada kasus kecelakaan menjadi terbatas. Kecelakaan dengan konsekuensi pada lingkungan yang mungkin terjadi adalah: a) Ketumpahan dan penyulutan cairan yang mudah menyala Ketumpahan dan penyulutan cairan yang mudah menyala dapat menyebabkan kerusakan pada area sekitar. Penyulutan langsung dari genangan akan mengakibatkan pool fire (suatu kebakaran di mana bahan bakar dalam bentuk genangan dan terjadi di atas genangan tersebut). Misalnya diasumsikan terdapat genangan xylene, metanol, atau benzena dengan permukaan seluas 1500 m 2 . Berdasarkan model Yellow Book, maka pada pool fire tersebut memiliki intensitas termal 16,5 KW/m 2 (1%

Pendahuluan Analisis Resiko

Embed Size (px)

DESCRIPTION

risk analysis introduction

Citation preview

ANALISIS RESIKO PADA FASILITAS PENYIMPANAN BARANG BERBAHAYA1. PendahuluanMetode analisis resiko yang akan dideskripsikan di sini adalah untuk fasilitas penyimpanan barang berbahaya, bahan limbah kimia, atau pestisida/herbisida dalam kemasan. Analisis resiko kuantitatif tidak perlu dilakukan jika tidak ada bahan beracun yang tersimpan dan tidak ada produk pembakaran yang dapat terbentuk. Dalam kasus tersebut, syarat lainnya adalah tidak ada bahan dengan LD50 (rat) < 25 mg/kg dan salah satu kondisi di bawah ini terpenuhi :a) penyimpanan hanya untuk bahan kimia yang tidak mengandung sulphur, nitrogen, chlorine, fluorine, atau bromine.b) penyimpanan hanya untuk asam dan basa anorganik cair, tidak beracun.c) penyimpanan hanya untuk garam anorganikd) penyimpanan hanya untuk bahan yang tidak mudah terbakare) kombinasi a,b,c, dan d2. Level Proteksi dan Resiko terhadap Lingkungan2.1 Level Proteksi pada fasilitas penyimpananLevel proteksi berikut dibedakan berdasarkan resiko kebakaran pada penyimpanan dan kerusakan yang dapat terjadi di lingkungan penyimpanan: (semi-) sistem pemadam otomatis atau sistem pemadam kebakaran dengan pemadam kebakaran perusahaan, pendeteksi kebakaran, dan tindakan pencegahan kebakaran. pendeteksi kebaran dan tindakan pencegahan kebakaran. tindakan pencegahan kebakaran.2.2 Resiko terhadap LingkunganKarena bahan berbahaya tersimpan dalam kemasan, maka jumlah yang terlibat pada kasus kecelakaan menjadi terbatas. Kecelakaan dengan konsekuensi pada lingkungan yang mungkin terjadi adalah: a) Ketumpahan dan penyulutan cairan yang mudah menyalaKetumpahan dan penyulutan cairan yang mudah menyala dapat menyebabkan kerusakan pada area sekitar. Penyulutan langsung dari genangan akan mengakibatkan pool fire (suatu kebakaran di mana bahan bakar dalam bentuk genangan dan terjadi di atas genangan tersebut). Misalnya diasumsikan terdapat genangan xylene, metanol, atau benzena dengan permukaan seluas 1500 m2. Berdasarkan model Yellow Book, maka pada pool fire tersebut memiliki intensitas termal 16,5 KW/m2 (1% lethal injury) sehingga dapat mengakibatkan kerusakan sampai jarak 30 m. Ketika cairan tidak langsung menyala, penguapan yang terjadi dapat membentuk gas yang mudah terbakar. Gas tersebut bereaksi pada area dengan konsentrasi gas di atas LEL (Lower Explosion Limit). Pada genangan metanol seluas 1500 m2 dengan temperatur lingkungan 200 C, maka kecepatan penguapannya adalah sebesar 0,65 kg/s. Jika kecepatan angin 2 m/s, maka LEL akan tercapai dan mengakibatkan kerusakan hingga jarak 30 m. Diasumsikan bahwa setelah penyulutan, tidak ada lethal injury yang terjadi di luar penguapan. b) Ketumpahan cairan atau bubuk beracunc) Kebakaran fasilitas penyimpanan dari pembentukan produk mudah terbakar3. sss