50
Makalah Tentang Proses Punyuluhan Pertanian di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan di Daerah Mahasiswa Oleh Nama: Triyogi Gitadevarsa NIM: 07.2.2.14.1858 Kelas: Peternakan 1 B KEMENTRIAN PERTANIAN i

Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

Makalah Tentang Proses Punyuluhan Pertanian di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan

Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan di Daerah Mahasiswa

Oleh

Nama: Triyogi GitadevarsaNIM: 07.2.2.14.1858Kelas: Peternakan 1 B

KEMENTRIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG

TAHUN 2014

i

Page 2: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu

metode pembelajaran bagi Mahasiswa dan terutama bagi penulis dalam memenuhi

tugas mandiri (Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian).

Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada pihak yang telah

membantu. Penulis, menyadari atas kekurangan kemampuan penulis dalam

pembuatan makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi

penulis apabila memdapat keritikan dan saran yang membangun agar makalah ini

akan lebih baik lagi untuk tugas membuat laporan berikutnya.

Demikaian akhir kata dari penulis, semoga makalah ini bermanfaat bagi

semua pihak dan sebagai media pembelajaran.

Lawang, 27 Januari 2015

Penyusun

(Triyogi Gitadevarsa)

NIM 07.2.2.14.1858

i

Page 3: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................... I

Daftar Isi................................................................................................ Ii

I. Pendahuluan....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang...................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah................................................................ 3

1.3. Tujuan.................................................................................... 4

II. Tijauan Pustaka............................................................................... 6

2.1. Pembangunan Pertanian...................................................... 6

2.2. Penyuluhan Pertanian.......................................................... 6

2.3. Komponen-Komponen Penyuluhan Pertanian.................. 7

III. Pembahasan.................................................................................... 13

3.1. Kebijakan Pemerintah......................................................... 13

3.2. Sasaran Penyuluhan Pertanian........................................... 14

3.3. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian.................................. 22

3.4. Ketenagaan Penyuluhan Pertanian..................................... 22

3.5. Sarana Dan Prasarana Penyuluhan Pertanian.................. 22

3.6. Proses Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian................ 23

3.7. Pembiayaan Penyuluhan Pertanian.................................... 26

IV. Penutup............................................................................................ 27

4.1. Kesimpulan............................................................................ 27

4.2. Saran...................................................................................... 28

V. Daftar Pustaka.................................................................................. 29

ii

Page 4: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Penyuluhan pertanian mengalami keterpurukan setelah pengelolaan

penyuluh dilimpahkan kepada pemerintah daerah, pola pengawasan dan

pembinaan penyuluh terabaikan yang menyebabkan kinerja penyuluh menurun

tajam. Pada tanggal 11 Juni 2005 Presiden RI mencanangkan Revitalisasi

Pertanian Perikanan dan Kehutanan (RPPK) di Jatiluhur, Provinsi Jawa Barat,

sebagai Triple Track Strategi Kabinet Indonesia Bersatu dalam rangka

pengurangan kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan daya saing

ekonomi nasional dan menjaga kelestarian sumber daya pertanian, perikanan dan

kehutanan (Menteri Pertanian Republik Indonesia, 2007).

Perubahan sistem pemerintahan seiring dengan bergulirnya otonomi

daerah juga telah berdampak pada desentralisasi penyuluhan pertanian yang telah

diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota. Kebijakan desentralisasi

penyuluhan pertanian ini sangat penting untuk menggantikan sistem penyuluhan

yang bersifat regulatif sentralistis ke arah sistem penyuluhan yang partisipatif

(Mardikanto, 2009). Penyuluhan partisipatif telah membuka peluang besar bagi

petani dan pelaku usaha lainnya untuk menyalurkan aspirasinya, harapan,

kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian.

Berawal dari hal tersebut, maka muncullah penyuluh-penyuluh swadaya yang

mendukung peran penyuluh pertanian lapangan dan diakui keberadaannya oleh

Undang Undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan.

Mardikanto (1994) mengungkapkan bahwa pengalaman dari pembangunan

pertanian yang diselenggarakan di Indonesia memberikan pelajaran berharga

bahwa kegiatan penyuluhan pertanian bukanlah sekedar faktor pelancar tetapi

terbukti sebagai pemegang kunci keberhasilan. Pelaksana utama pembangunan

pertanian di Indonesia adalah petani-petani kecil yang mayoritas hanya memiliki

modal berupa lahan dan aset lainnya yang sangat terbatas. Petani-petani kecil

1

Page 5: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

tersebut umumnya juga lemah dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan

seringkali juga lemah semangatnya untuk memperbaiki mutu hidupnya. Dalam hal

ini, penyuluhan pertanian bertindak sebagai upaya pendidikan untuk mengubah

perilaku yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap para petani kecil

untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian dalam meningkatkan

produktivitas dan pembangunan mereka. Melalui penyuluhan pertanian, teknologi

baru yang berkaitan dengan perbaikan usahatani dapat diadopsi oleh petani-petani

kecil pelaksana pembangunan pertanian. Penyuluhan pertanian juga dijadikan

ujung tombak dari upaya penanggulangan masalah-masalah kritis baik upaya

preventif maupun represif terkait dengan kegiatan usahatani.

Mengingat peranannya sebagai pemegang kunci keberhasilan, maka

penyelenggaraan penyuluhan pertanian terutama di daerah-daerah yang berpotensi

sebagai penghasil tanaman pangan sangat perlu dilakukan dan harus mendapatkan

perhatian, khususnya pemerintah daerah. Hal tersebut dilakukan untuk

menciptakan suatu perubahan tingkah laku petani menuju ke arah perbaikan

usahatani yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan produktivitas,

pendapatan, dan kesejahteraan keluarga petani. Apabila keadaan demikian

berjalan dengan baik, maka potensi yang terkandung di daerah tersebut dapat

diwujudkan sebagai suatu realitas yang terus bertahan sebagai benteng ketahanan

pangan daerah maupun nasional.

Kecamatan Tanjung merupakan lokasi yang strategis untuk pertanian,

karena memiliki sumber daya alam yang sangat baik dalam mengembangkan

komoditas pertanian yang tersebar secara merata di berbagai kelompok tani yang

ada, sehingga hal ini semakin memperjelas kondisinya. Kecamatan Tanjung

sangat potensial untuk dilakukan pengembangan dalam kegiatan agro produksi,

agro niaga, sampai pada agro prosesing. Berdasarkan keadaan tersebut, maka

diperlukan penyelenggaraan penyuluhan yang efektif sehingga realitas yang telah

dicapai tersebut dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan. Selain itu potensi

yang ada juga dapat terus digali untuk mendapatkan realitas yang lebih baik lagi.

Untuk itu, diperlukan suatu studi tentang penyelenggaraan penyuluhan pertanian

2

Page 6: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

di Kecamatan Tanjung sebagai upaya untuk menciptakan perubahan perilaku

petani menuju ke arah pencapaian usahatani yang lebih efisien dan produktif.

1.2 Rumusan Masalah

Penyuluhan pertanian telah memegang peranan penting dalam

pembangunan pertanian kaitannya dalam peningkatan kualitas sumberdaya

manusia pertanian. Melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian, para pelaku

utama pembangunan pertanian yaitu petani dapat mengubah perilakunya baik itu

pengetahuan, sikap dan keterampilannya menuju ke arah perbaikan sistem usaha

tani yang akan membawa ke arah peningkatan produktivitas, pendapatan dan

selanjutnya akan mengarah pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan

keluarga petani. Penyuluhan pertanian juga merupakan langkah pemberdayaan

petani yang akan mencetak petani-petani yang mandiri dalam menyelesaikan

permasalahannya tanpa adanya ketergantungan secara terus-menerus kepada pihak

lain.

Walaupun penyuluhan pertanian memegang peranan yang sangat penting

dalam pembangunan pertanian, bukan berarti dalam pelaksanaannya tidak

ditemukan adanya kendala. Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam

penyelenggaraan penyuluhan di Kecamatan Tanjung diantaranya terkait dengan

pembiayaan penyuluhan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta kelembagaan

penyuluhan pertanian.

Penyediaan biaya operasional untuk mendukung penyuluhan pertanian

yang tidak memadai oleh pemerintah daerah merupakan permasalahan pokok

yang menghambat kelancaran penyelenggaraan penyuluhan pertanian di

Kecamatan Tanjung. Biaya untuk mengadakan pertemuan kelompok tani dengan

penyuluh pertanian selama ini berasal dari swadaya kelompok tani dengan tingkat

antusias yang berbeda-beda pada masing-masing kelompok tani terhadap kegiatan

penyuluhan pertanian. Perhatian pemerintah daerah dan pihak swasta dalam

menyediakan dana masih belum optimal.

3

Page 7: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

Sarana dan prasarana yang tersedia di Balai Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Tanjung juga masih terbatas.

BP3K Kecamatan Tanjung mulai berdiri sekitar tahun 2008 karena adanya

pemekaran Lombok barat. Karena baru beberapa tahun berdiri fasilitas dan

perlengkapan kantor untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan masih sangat minim.

Selain itu, kendaraan dinas untuk penyuluh pertanian juga masih kurang.

Perubahan kelembagaan penyuluhan juga merupakan salah satu faktor

yang menjadi kendala dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Hal tersebut

terkait dengan proses adaptasi terhadap tugas dan tanggung jawab penyuluh

pertanian dalam kedudukannya dalam kelembagaan penyuluhan yang baru. Selain

itu juga terdapat ketidaksinkronan antara Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas

Perikanan dan Kelautan, serta Dinas Kehutanan terkait dalam pelaksanaan

penyuluhan pertanian di kelembagaan penyuluhan. Berdasarkan uraian tersebut,

maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa sajakah komponen sistem penyuluhan pertanian yang berpengaruh dalam

penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan Tanjung?

2. Bagaimanakah peran komponen sistem penyuluhan pertanian terhadap

penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan Tanjung?

3. Bagaimanakah proses penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan

Tanjung?

4. Apa saja yang menjadi masalah dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian

di Kecamatan Tanjung?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka pembuatan makalah ini

bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui komponen sistem penyuluhan pertanian yang berpengaruh

dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan Tanjung.

2. Untuk mengkaji peran komponen sistem penyuluhan pertanian terhadap

penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan Tanjung.

4

Page 8: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

3. Untuk mengkaji proses penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan

Tanjung.

4. Untuk mengetahui masalah apa saja yang ada di Kecamatan Tanjung. Dalam

penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

5

Page 9: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

II. Tinjauan Pustaka

2.1 Pembangunan Pertanian

Pembangunan pertanian dapat diartikan sebagai suatu proses yang

ditujukan untuk selalu menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen,

yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani

dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campur-

tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuhan dan hewan (Hadisapoetro,

1973).

Arifin (2008) mengungkapkan bahwa pembangunan pertanian di

Indonesia sebenarnya telah menunjukkan kontribusi yang sukar terbantahkan,

bahwa peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui varietas unggul,

lonjakan produksi peternakan dan perikanan telah terbukti mampu mengatasi

persoalan kelaparan dalam empat dasawarsa terakhir. Pembangunan perkebunan

dan agroindustri juga telah mampu mengantarkan pada kemajuan ekonomi

bangsa, perbaikan kinerja ekspor, dan penyerapan tenaga kerja.

Program utama pembangunan pertanian yaitu : peningkatan ketahanan

pangan dan pengembangan agribisnis. Kedua program tersebut pada dasarnya

merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan menuju ketahanan

pangan nasional maupun daerah, melalui tersedianya pangan yang cukup, baik

jumlah maupun mutu serta merata dengan harga terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat di tingkat rumah tangga. Ketahanan pangan tersebut merupakan

tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat (Menteri Pertanian

Republik Indonesia, 2007).

Salah satu pendekatan pembangunan dilakukan dengan meningkatkan

kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku utama pembangunan pertanian yaitu

petani, pekebun, peternak, beserta keluarga intinya. Peningkatan kualitas sumber

daya manusia tersebut diupayakan melalui penyuluhan pertanian (Menteri

Pertanian Republik Indonesia, 2007).

6

Page 10: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

2.2 Penyuluhan Pertanian

Menurut Setiana (2005) penyuluhan adalah suatu sistem pendidikan di luar

sekolah untuk anggota masyarakat, terutama yang berada di pedesaan agar

meningkat pengetahuan, keterampilan dan sikap mentalnya menjadi lebih

produktif sehingga mampu meningkatkan pendapatan keluarganya, dan pada

gilirannya akan meningkat pula kesejahteraan hidupnya. Sejalan dengan Setiana,

Tjondronegoro dalam Sastraatmadja (1993) mendefinisikan penyuluhan sebagai

usaha pendidikan nonforal yang merupakan perpaduan dari kegiatan menggugah

minat/keinginan, menumbuhkan swadaya masyarakat, menyebarkan

pengetahuan/keterampilan dan kecakapan sehingga diharapkan terjadinya

perubahan perilaku (sikap, tindakan dan pengetahuan).

Sedangkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006

tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan menyebutkan

bahwa penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang selanjutnya disebut

penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha

agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam

mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,

sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan

kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi

lingkungan hidup.

2.3 Komponen- Komponen Penyuluhan Pertanian

Sebagaimana termuat dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor

16 Tahun 2006 bahwa komponen-komponen yang merupakan bagian dari sistem

penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan yaitu meliputi sasaran penyuluhan,

kebijakan dan strategi, kelembagaan, tenaga penyuluh, penyelenggaraan, sarana

dan prasarana, pembiayaan, serta pembinaan dan pengawasan.

1. Sasaran Penyuluhan Pertanian

Sasaran penyuluhan pertanian yaitu siapa yang sebenarnya disuluh atau

ditujukan kepada siapa penyuluhan pertanian tersebut. Maka dengan tegas kita

7

Page 11: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

dapat menyatakan bahwa sasaran penyuluhan pertanian adalah para petani beserta

keluarganya (Kartasapoetra, 1991).

Undang Undang No.16 Tahun 2006 dalam pasal 5 menyebutkan bahwa

pihak yang paling berhak memperoleh manfaat penyuluhan meliputi sasaran

utama dan sasaran antara. Sasaran utama terdiri pelaku utama dan pelaku usaha.

Adapun yang dimaksud dengan pelaku utama adalah masyarakat yang ada di

sekitar kawasan hutan, petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudidaya ikan,

beserta keluarga intinya sedangkan pelaku usaha adalah perorangan atau korporasi

yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian,

perikanan dan kehutanan. Sasaran antara yaitu pemangku kepentingan lainnya

yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati pertanian, perikanan, dan

kehutanan serta generasi muda dan tokoh masyarakat.

2. Kebijakan Penyuluhan Pertanian

Pertanian mengacu pada produksi dan konsumsi komoditas yang

diproduksi dengan menanam tanaman atau mengelola peternakan. Kebijakan

adalah tindakan pemerintah untuk mengubah perilaku produsen dan konsumen.

Analisis terdiri dari evaluasi keputusan pemerintah untuk mengubah perilaku

ekonomi. Kerangka pikir untuk analisis kebijakan pertanian, oleh karena itu,

adalah sebuah sistem logis untuk menganalisis kebijakan publik yang

mempengaruhi produsen, pemasar, dan konsumen hasil panen dan produk

pertanian (Pearson dkk, 2004).

3. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian

Dalam pengertian sehari-hari, kelembagaan dapat diartikan dalam arti

sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, kelembagaan sering diartikan

sebatas entitas (kelompok, organisasi) yaitu himpunan individu yang sepakat

untuk menetapkan dan mencapai tujuan bersama. Tetapi dalam ari luas,

kelembagaan mencakup nilai-nilai, aturan, budaya, dan lain-lain (Mardikanto,

2009).

Undang Undang No.16 Tahun 2006 menetapkan bahwa Kelembagaan

penyuluhan adalah lembaga pemerintah dan/atau masyarakat yang mempunyai

tugas dan fungsi menyelenggarakan penyuluhan pertanian. Kelembagaan dalam

8

Page 12: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

penyuluhan pertanian terdiri atas dua macam kelembagaan yaitu kelembagaan

penyuluhan dan kelembagaan pelaku utama. Kelembagaan penyuluhan adalah

lembaga pemerintah dan atau masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi

menyelenggarakan penyuluhan, sedangkan kelembagaan pelaku utama yaitu

kelembagaan yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk pelaku utama.

Kelembagaan penyuluhan terdiri atas kelembagaan penyuluhan pemerintah,

kelembagaan penyuluhan swasta, dan kelembagaan penyuluhan swadaya. Untuk

kelembagaan penyuluhan pemerintah, bentuk-bentuknya meliputi : pada tingkat

pusat berbentuk badan yang menangani penyuluhan, pada tingkat provinsi

berbentuk Badan Koordinasi Penyuluhan, pada tingkat kabupaten/kota berbentuk

badan pelaksana penyuluhan, dan pada tingkat kecamatan berbentuk Balai

Penyuluhan. Kelembagaan penyuluhan swasta dapat dibentuk oleh pelaku usaha

dengan memperhatikan kepentingan pelaku utama serta pembangunan

pertanian,dan kehutanan setempat. Kelembagaan penyuluhan swadaya dapat

dibentuk atas dasar kesepakatan antara pelaku utama dan pelaku usaha.

Terkait dengan kelembagaan pelaku utama, Undang Undang No.16 Tahun

2006 menetapkan bahwa kelembagaan pelaku utama dapat berbentuk kelompok,

gabungan kelompok, asosiasi atau korporasi. Kelembagaan tersebut berfungsi

sebagai wadah proses pembelajaran, wahana kerjasama, unit penyedia sarana dan

prasarana produksi, unit produksi, unit pengolahan dan pemasaran, serta unit jasa

penunjang. Kelembagaan pelaku utama difasilitasi dan diberdayakan oleh

pemerintah dan/atau pemerintah daerah agar tumbuh dan berkembang menjadi

organisasi yang kuat dan mandiri sehingga mampu mencapai tujuan yang

diharapkan para anggotanya.

4. Ketenagaan Penyuluhan Pertanian

Undang Undang No.16 Tahun 2006 menetapkan bahwa penyuluhan

dilakukan oleh Penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu pegawai negeri sipil

yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat

yang berwenang untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian; Penyuluh

Swasta, yaitu penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga yang

mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan; dan Penyuluh Swadaya, yaitu

9

Page 13: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang

dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.

Mukherjee (1969) mengemukakan bahwa riset adalah suatu proses yang

berkelanjutan yang memerlukan sejumlah kompetensi dan telah teruji dalam

pertanian, peternakan, irigasi, pengolahan makanan dan pemeliharaannya. Dengan

demikian, sebelum hasil riset ditransmisikan untuk diadopsi oleh para petani,

maka sangat penting untuk diadakan suatu pengujian di lapangan oleh staf

ilmuwan yang bekerja dari sejumlah percobaan lokal. Mereka tidak harus sangat

terlatih seperti di pusat penelitian, tetapi mereka perlu mempunyai suatu dasar

pelatihan dan pendidikan pertanian yang harus berkaitan dengan solusi dari

permasalahan praktis yang dihadapi petani dan memperkenalkannya melalui

petugas penyuluhan. Akhirnya, kader para pekerja yang secara langsung terlibat

dalam diseminasi pengetahuan ilmiah kepada para petani perlu mengetahui

tentang kebutuhan pengetahuan petani dalam bidang pertanian dan pelatihan

tentang praktek yang diperlukan oleh seorang penyuluh pertanian.

5. Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian

Undang Undang No.16 Tahun 2006 menetapkan bahwa untuk

meningkatkan kapasitas kelembagaan penyuluhan dan kinerja penyuluh,

diperlukan sarana dan prasarana yang memadai agar penyuluhan dapat

diselenggarakan dengan efektif dan efisien. Sarana dan prasarana tersebut

disediakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, kelembagaan penyuluhan swasta,

dan kelembagaan penyuluhan swadaya. Adapun yang disebut dengan prasarana

penyuluhan pertanian yaitu fasilitas untuk mendukung pelaksanaan penyuluhan

pertanian yang meliputi antara lain bangunan, lahan percontohan; sedangkan

sarana penyuluhan pertanian yaitu alat-alat bantu penyuluhan pertanian antara lain

transportasi, alat peraga dan alat komunikasi.

6. Pembiayaan Penyuluhan Pertanian

Unsur pembiayaan, di dalam kegiatan penyuluhan diperlukan untuk :

1) Biaya personil (gaji, upah, tunjangan, intensif, dan lain-lain)

2) Pengadaan perlengkapan (alat bantu dan alat peraga penyuluhan)

10

Page 14: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

3) Biaya operasional (pembuatan/perbanyakan/penyebarluasan materi

penyuluhan, biaya perjalanan, dan lain-lain)

4) Biaya manajemen (kantor, perlengkapan, sarana transportasi, pos dan

telekomunikasi, alat tukis/kantor, dan lain-lain)

5) Biaya operasional dan pemeliharaan (kantor, sarana kantor, sarana

transportasi, perlengkapan penyuluhan, dan lain-lain) (Mardikanto, 2009).

Undang Undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan menyebutkan bahwa sumber pembiayaan untuk

penyuluhan disediakan oleh APBN, APBD baik provinsi maupun kabupaten/kota,

baik secara sektoral maupun lintas sektoral, maupun sumber-sumber lain yang sah

dan tidak mengikat, pembiayaan penyuluhan yang berkaitan dengan tunjangan

jabatan fungsional dan profesi, biaya operasional penyuluh PNS, serta sarana dan

bersumber dari APBN, sedangkan pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di

provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa bersumber dari APBD yang jumlah

dan alokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan.

7. Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian

Pengawasan merupakan suatu proses yang mana pimpinan organisasi

memantau kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan serta membuat penyesuaian-

penyesuaian jika dipandang perlu. Pengawasan diartikan sebagai pengamatan dari

dekat (secara langsung) dan atau dari jauh (secara tidak langsung) yang dilakukan

secara menyeluruh dengan jalan membandingkan antara pekerjaan yang dilakukan

dengan yang seharusnya dilakukan. Pada pelaksanaan penyuluhan, pengawasan

dilakukan terhadap penerapan sistem kerja latihan dan kunjungan yang

dilaksanakan pada suatu organisasi. Sebagai suatu proses, pengawasan ini

mempunyai tiga komponen utama yaitu rencana kerja yang tepat, pengamatan

pelaksanaan kegiatan baik dari dekat maupun dari jauh, dan tindakan koreksi.

Pengamatan dari dekat dalam pelaksanaan kegiatan seringkali disebut

dengan pemeriksaan, namun jika pemeriksaan disertai dengan pemberian

bimbingan dan petunjuk langsung pada saat pelaksanaan pemeriksaan maka

disebut sebagai supervisi. Pelaksanaan pengawasan terhadap unit kegiatan

11

Page 15: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

biasanya dilakukan melalui supervisi dengan mendatangi secara langsung dan

membandingkan kegiatan yang seharusnya dilakukan dengan kegiatan yang

sedang berlangsung di lapangan. Sedangkan pengamatan dari jauh seringkali

disebut dengan monitoring. Kegiatan monitoring dapat dilakukan melalui

pelaporan. Untuk memperoleh hasil pelaporan yang baik, artinya tepat waktu dan

akurat, perlu ditetapkan terlebih dahulu sistem dan prosedur pelaporan di samping

penetapan informasi yang ingin disajikan.

Tindakan koreksi dilakukan dengan maksud untuk mengarahkan kembali

semua kegiatan agar dapat mencapai sasaran yang ingin dicapai. Tindakan koreksi

hanya dilakukan jika telah terjadi penyimpangan pelaksanaan kebijakan-kebijakan

yang telah ditetapkan. Penyimpangan ini dapat diketahui dari laporan yang

diterima melalui monitoring maupun dari kegiatan supervisi lapangan

(Suhardiyono, 1992).

Undang Undang No.16 tahun 2006 dalam pasal 34 menetapkan bahwa

pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyuluhan yang

diselenggarakan, baik oleh pemerintah daerah maupun swasta dan swadaya.

Pembinaan dan pengawasan tersebut dilakukan terhadap kelembagaan,

ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan

penyuluhan.

12

Page 16: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

III.Pembahasan

3.1 Kebijakan Pemerintah

Salah satu syarat dan faktor pelancar pembangunan pertanian adalah

kebijakan pemerintah untuk pembangunan pertanian dan penjabarannya oleh

aparat pemerintah di tingkat regional dan lokal, serta langkah-langkah

pelaksanaannya yang telah dimusyawarahkan oleh warga masyarakat setempat.

Oleh karena itu, penyelenggaraan penyuluhan pertanian di suatu daerah harus

mengacu pada kebijakan pemerintah yang terkait dengan pembangunan pertanian

yang ada di daerah tersebut.

Kebijakan pemerintah yang terdapat Kecamatan Tanjung, Lombok Utara:

- Peningkatan Sumber Daya Manusia baik Penyuluhan, Pelaku Utama dan

Pelaku Usaha

- Peningkatkan Produksi Beras Nasional (P2BN).

- Peningkatan Produktivitas Persatuan Luas Dengan Pembinaan Melalui

Kelompok/ Gapoktan

- Program SRI (System of Rice Intensification).

- Program Optimasi yaitu untuk Mengoptimalkan Lahan.

- Program Bumi Sejuta Sapi (BSS)

- Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)

- Pengawalan penerapan teknologi

Untuk mewujudkan program P2BN tersebut di kenal istilah Perjanjian

Sembalun di mana para petani harus menanam padi menggunakan system tanam

jajar legowo atau dengan System of Rice Intensification. Untuk program Bumi

Sejuta Sapi Tersebut yaitu pemerintah mengupayakan swasembada daging dengan

mengembangkan sapi lokal yaitu Sapi Bali di Nusa Tenggara Barat, pemerintah

melarang penyembelihan Sapi Bali betina yang masih produktif. Selain itu ada

program penyuluhan pertanian yang lain sebagai berikut:

13

Page 17: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

1. Kebutuhan peningkatan kemandirian masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan sasaran, produksi, pasca panen dan konsumsi keluarga

2. Mengembangkan kelembagaan petani sebagai modal social dalam

pengembangan pertanian di KLU

3. Mengupayakan peningkatan nilai tambah nilai hasil pertanian melalui

penguatan kelembagaan pelaku utama

4. Meningkatkan kualitas dan kuwantitas penyuluhan pertanian melalui

pelatihan propesionalisme

5. Menyelaraskan persepsi dan kemiteraan pemerintah daerah terhadap

pentingnya penyuluhan pertanian sehingga terjadi harmonisasi hubungan

kerja antar instansi terkait

6. Pengembangan cadangan pangan daerah

7. Pengembangan system informasi pasar

8. Pameran ketahanan pangan dan lomba cipta menu tingkat propinsi dan

nasional

3.2 Sasaran Penyuluhan Pertanian

Penerima manfaat dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian di

Kecamatan Tanjung adalah para petani, kelompok tani, Gapoktan, dan KWT.

Dalam keterlibatannya dalam penyuluhan pertanian, manfaat-manfaat yang

mereka dapatkan yaitu didapatkannya informasi tentang teknologi baru dan

program-program pemerintah dalam bidang pertanian, informasi tentang cara

peningkatan produksi pertanian, peningkatan pengetahuan, keterampilan dan

pengalaman tentang pertanian, mempermudah pemasaran, serta mempererat

suasana kerjasama dan persaudaraan antaranggota kelompok tani. Sasaran utama

penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan Tanjung adalah petani dan

keluarganya sedangkan yang menjadi sasaran antara adalah pelaku usaha seperti

agen pemasaran dan pengepul, dan para formulator pupuk.

Contoh data kelompok tani dan gapoktan Kabupaten Lombok Utara

14

Page 18: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

DATA KELOMPOK TANI TERNAK

KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2014

NO Nama Kelompok

ALAMAT KETUA KOMODITIKETERANGAN

KEC DESA DUSUN SPKDA

KMB

BABI

AYM ITIK

Pemenang

1 Buntut Idah Malaka Pandanan Haryono √ P. Unggul/10+Insentif/11

2 Bina Bersama Malaka Pandanan Sahudin 57

Ulib/11

3 Bina Bersama II Malaka Teluk Nara Saudi √

Insentif/12

4 Pandanan Malaka Teluk Nara M. Sukawati 30

5 Penampih Pandanan Malaka Pandanan

Muhamad Sukawati √

6 Karya Utama

Pemenang Barat Menggala

H. Baharudin Katanso √

7 MentigiPemenang Barat Menggala H. Ikhwan √

Kambing Pe Bibit/13

8Bina Pemuda Pesisir

Pemenang Barat

Telaga Wareng Suhaini √ √

Insentif/12

9 Pada Mara Pemenag Timur Kr. Bedil Harpulin √

Uppo/12

15

Page 19: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

10 Patuh Angen

Pemenag Timur Kr. Petak Subaedi √

Kambing+Ayam/11

11 Batu Ruku Sejahtera Gili Indah

Gili Terawangan Ahyunadi √ √

Insentif/12

12 Jiga MajuGili Indah

Gili Terawangan Jamhur 30

Sp.Bbt/09

Tanjung

1 Sadar Lingkungan

Sigar Penjalin Cupek Abdul Haris 41

K. Kolektif/09

2 Baru SadarSigar Penjalin Cupek Zohri 96

Insentif/12+Biogas/13

3Sadar Lingkungan II

Sigar Penjalin Tembobor R. Asmara 21

Sp. Bbt/09+K. Pejantan/10 Ptong/13

4 Pada PacuSigar Penjalin Sira Timur L. Rajab 17

Sp. Bbt/09

5 Pada AngenSigar Penjalin Sira Daya

H. Abdul Gani 13

Sp. Bbt/09+Kawasan Sapi/13

6 Pada MeleSigar Penjalin Sira Barat Mastur 23

Sp. Bbt/09

7 WaspadaSigar Penjalin Sira Sukriadi 15

P. Unggul/12+K. Kolektif(Dbhcht)/13

8 Jaga RagaSigar Penjalin Tembobor R. Asmara 39

P. Unggul/10+K.Pejantan/10

9 Suka DamaiSigar Penjalin

Lendang Berora Hamdi 111

K.Kolektif/10+ULIB/11+Biogas/11+UPPO/12

16

Page 20: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

10 Telaga BuakSigar Penjalin

Lendang Berora Sidik 107

Penyelamatan/11+K.Kolektif/11

11 MandiriSigar Penjalin

Rangsot Timur L. Mugni 13

Kambing/12

12 Girang Mengangon

Sigar Penjalin Murpayung Mujahidin √

Insentif/11+P.Unggul/12

Gangga

1 Murmas Gondang Kr. Bedil Abdul Kasim 81 P. Unggul/10+Insentif/12

2 Suka Maju Gondang Kr. Bedil Marsi √

3 Pelangi Gondang Kr. Anyar Nurhayati √ Sapi/10

4 Bumdes Gondang Kr. Anyar M. Ramli 62 K.Kolektif/09+ULIB/11

5 Baris Gondang Kr. Pendagi Ahmad Asari 30 Sp. Bbt/10+P. Unggul/12

6 Karang Busur Gondang

Gondang Timur Suladep √

7 Patuh Angen Gondang

Gondang Timur Budiarta √

8 Pada Girang GondangGondang Timur Suburdi 19

9 Sehati Sejiwa Gondang

Gondang Timur Pariadi √

10 Telok Borok GondangGondang Timur Jayawardana √

Bibit Babi/12

11 Pasiran BentekLuk Pasiran Sutardi √

Bibit Babi/13

17

Page 21: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

12 Sepakat Sehat Bentek Luk

Pasiran Ratnadi √

Kayangan

1 Patuh Damai Maju Kayangan

Lendang Batu Zainudin √

Penyelamatan/11

2 Bareng Maju Kayangan

Lendang Batu Supri √

Kambing.Bbt/12

3 Maju Bersama Kayangan

Tanak Muat

Ramlan Efendi √

4 Maju Bersama Kayangan

Tanak Muat Nurdi √

P. Unggul/12

5 Muara Makmur Kayangan Rebakong Bidu Suharti √

P. Unggul/11

6 Bina Mandiri Kayangan Beraringan

Ahmad Marzuki √

Insentif/11+ ULIB 12

7 Mele Maju KayanganLokok Rangan Najamudin √

Kmbing Bibit/12+Kmbing Bibit/13

8 Patuh Angen Kayangan Karang Tal

Arthep Sastra N 69

P. Unggul/09+K. Kolektif/10+Ulib/10+Insentif/11

9 Pada Tunaq Kayangan Lengkukun Samarudin √ Penyelamatan/12

10 Bareng Tioq Kayangan LengkukunM. Jepri Agung S √

11 Pada Angen KayanganBagek Kembar Sukarip √

Penyelamatan/11+ULIB

12 Bareng Maju Kayangan

Empak Mayong Sukardi √

P. Unggul/10+Uppo/11

18

Page 22: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

Bayan

1 Beriuk MajuMumbul Sari

Pawang Kunyit Sadikin √

Smd/10

2 Sumber Urip I

Mumbul Sari

Pawang Kunyit Jumain √

3 Beriuk MajuMumbul Sari

Pawang Kunyit Sadikin √

Ulib/11

4 Pada Mele Maju

Mumbul Sari

Pawang Kunyit Amaq Jumak √

Embung/11+P. Unggul/12

5 Sari MunderMumbul Sari Blencong Ngh. Genter √

P. Unggul/09+Insentif/11

6 Pinggir Hutan

Mumbul Sari Blencong

Mangku Genter √

7 Sari MaduMumbul Sari Blencong Saripudin √

8 Ingin Sejahtera

Mumbul Sari Pengadang A. Mansur √

Kambing/12

9 Pada Maju IMumbul Sari

Pengadang Baru A. Mansyur √

10 Pada Maju II

Mumbul Sari

Bagek Nunggal Supratman √

11 Giat MajuMumbul Sari

Lokok Mumbul H. Sawaludin √

12 KUB Mekar Sari

Mumbul Sari

Lokok Mumbul Alipin Suta √

19

Page 23: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

DATA GABUNGAN KELOMPOKTANI TAHUN 2014ATEN Lombok UtaraJ. GAPOKTAN 33

Kec/Desa Nama Gapoktan Tahun Pembentukan

Jumlah Anggota Kelas Gapoktan Ketua Gapoktan

Badan Hukum

Nama PenyuluhTan Hor Nak Bun P L M U

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15Anyar Telaga Banyak 2008 5 √ √ Simardi - Baiq YuLoloan Tunas Maju 2008 3 √ √ L. Kipra - Edy IswanyudiAkar-Akar Lembah Pedak 2008 5 √ √ A. Kersip - Baharudin IdrisKarang Bajo Dasan Baro 2008 12 √ √ Renadi - JunaediSenaru Tumpang Sari 2008 15 √ √ Mudjiono - KamranGondang Desa Gondang 2008 13 √ √ Saprudin - Ir. EhsanGenggelang Genggelang 2008 15 √ √ Karyadi - TarmiziSambik Bangkol Tefugati 2008 16 √ √ Subianti - Yogi AsnawadiRempek Rempek 2008 12 √ √ Bagiarti - Nurul Hajat H

20

Page 24: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

Sokong Sekar Kedaton 2008 12 √ √ Suartadi - Ni Ngh Prayuning E

Medana Tunas Saya 2008 10 √ √ Johan - BurhanudinJenggala Rahayu Mandiri 2008 16 √ √ Mulyadi - Herlin RosalinaTegal Maja Tegal Maja 2008 10 √ √ Karyadi - Nana Namara

Bayan Batu Rontok 2009 12 √ √ Sarianom - Sukril HamdiSukadana Sekelon 2009 5 √ √ Singana - Suriawati

Sambik Elen Tunas Karya 2009 14 √ √H. Syukron Hamdi - Wahyudi R

Mumbul Sari Geruk Gundem 2009 6 √ √ H. Moh. Ilham - M. TauhidPendua Serumpun 2009 10 √ √ Mujahidin - Suaedi

Selengen Sekar Wangi 2009 13 √ √ Suardin - Iswaniwati, A. Md

Bentek Dadaunan 2009 14 √ √ Budianto - I Wyn Nugiartha, Sp

Tanjung Moga Rahayu II 2009 15 √ √ Putrawadi - Hadiatollah

Pemenang TimurRembuk Rempak R 2009 12 √ √ Nahuji - Wagiya

Pemenang Barat Kerujuk 2009 6 √ √ Faisal - SukersihSigar Penjalin Tunas Makmur 2009 8 √ √ Adam Malik - Yodi CahyantoDangiang Sinar Tani 2010 12 √ √ Masrik - Arif Akbar, Sp

Gili Indah Tunas Jaya 2010 8 √ √ Hanaming - L. Ahyar Rosidi, Spt

Sigar Penjalin Tunas Makmur 2010 6 √ √ Adam Malik - Yodi Cahyanto

Teniga Paer Belonjong 2010 12 √ √M. Insan Ansori - Suparman

Santong Santong Bersemi 2010 14 √ √ Khairil Anwar - Kardianto

21

Page 25: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

Gumantar Jaya Makmur 2010 15 √ √ Suhardi - Roni Mari Amin

Sesait Merenten 2010 13 √ √ Awaludin - L. Jati Silea Daending

Salut Banjar Urip Pati 2010 12 √ √ Karianom - L. Kuswira Pribadi Putra

Kayangan Mekar Sari 2010 8 √ √ Sudin - Nurul Hidayati, Amd

Sambik Elen Tunas Karya 2010 13 √ √H. Syukron Hamdi - Wahyudi Rijal

Malaka Malaka 2010 6 √ √ Sanuri - Wirnawan, Spt

22

Page 26: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

3.3 Kelembagaan Penyuluhan Pertanian

Kelembagaan penyuluhan pemerintah yang ada di Kecamatan Tanjung

Lombok Utara adalah Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan

yang disingkat BP3K yang berdiri pada tahun 2008 yang di bentuk karena

pemekaran Lombok Utara.

Berdasarkan data yang di dapatkan jumlah kelompok tani yang terdapat

di Kecamatan Tanjung yaitu sebanyak 69. Dimana ada 29 kelompok tani kelas

pemula, 20 telompok tani kelas lanjut, 15 kelompok tani kelas madya, dan 5

kelompok tani kelas utama.

3.4 Ketenagaan Penyuluhan Pertanian

Ketenagaan penyuluhan pertanian di BP3K Tanjung terdiri atas tiga orang

Koordinator Penyuluh, delapan orang PPL PNS, tujuh orang THL-TB PP atau

Penyuluh Swasta dan dua orang penjaga malam BP3K. Penyuluh Pegawai Negeri

Sipil (PNS) yaitu pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,

wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan

kegiatan penyuluhan pertanian. Penyuluh swasta yaitu penyuluh yang berasal dari

dunia usaha dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam bidang

penyuluhan.

3.5 Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian

Jenis sarana dan prasarana penyuluhan yang terdapat di BP3K Tanjung

yaitu 1 unit kantor BPP, 2 unit tempat percontohan (sawah dan kebun), 11 unit

sepeda motor dinas penyuluh, 20 buah meja rapat, dan 20 buah kursi lipat.

23

Page 27: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

Tabel. Sarana dan prasarana penyuluhan yang terdapat di BP3K Tanjung

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan

1 Kantor BPP 1 Unit Baik

2 Tempat percontohan (Kebun) 2 Unit Baik

3 Sepeda motor dinas penyuluh 11 Unit Baik

4 Meja rapat 20 Buah Baik

5 Kursi lipat 20 Buah Baik

3.6 Proses Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

a) Programa Penyuluhan

Rencana penyelenggaraan penyuluhan pertanian di kenal dengan istilah

programa penyuluhan pertanian. Programa penyuluhan pertanian adalah rencana

tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah, pedoman serta

sebagai alat pengendali mencapai tujuan penyuluhan.

Maka untuk melakukan penyelenggaraan penyuluhan pertanian BP3K

Tanjung menyusun suatu rancangan program penyuluhan yang di sebut

“Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan Tanjung” yang diarahkan pada

pembinaan kelompok tani untuk menerapkan sistem agribisnis, peningkatan peran

serta petani dan anggota masyarakat keluarga lainnya. Selain itu juga untuk

menumbuhkembangkan kerjasama antar petani dan pihak terkait lainnya dalam

rangka pengembangan usaha taninya. Pembinaan kelompok tani yang diharapkan

dapat membantu menggali potensi, mampu memecahkan masalah yang di hadapi

petani secara lebih efektif dan memudahkan dalam menganalisis informasi pasar,

tekhnologi, permodalan dan sumber daya lainnya.

Programa penyuluhan pertanian disusun setiap tahun yang memuat

rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan aspirasi petani-

nelayan dan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan serta mencakup

pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya sebagai dasar penyelenggaran

penyuluhan pertanian. Programa penyuluhan tersebut harus dapat merespon

aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha di perdesaan dengan memperhatikan

24

Page 28: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan pada setiap tingkatan serta

akan memberikan gambaran pembangunan pertanian yang ingin dicapai untuk

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat

pertanian.

Programa penyuluhan pertanian tersebut diharapkan dapat dijadikan

pedoman dasar dalam mengambil keputusan yang berpihak kepada petani binaan

penyuluh di masing-masing wilayah kerja dan yang sangat penting adalah

pemberian keputusan atas pertimbangan-pertimbangan permasalahan, potensi dan

peluang yang ada.

b) Mekanisme Kerja dan Metode

Mekanisme kerja penyuluh pertanian yang ada di Kecamatan Tanjung ada

dua jalur, yaitu berasal dari atas dan dari bawah. Jalur yang berasal dari atas

(sentralistik) yaitu berasal dari Dinas Pertanian menuju ke BPPKKP yang

selanjutnya akan disampaikan di masing-masing UPTD untuk diberikan kepada

para penyuluh pertanian di BP3K. Terakhir, kegiatan penyuluhan pertanian akan

disampaikan kepada para petani melalui pertemuan kelompok tani.

Selain mekanisme sentralistik, ada juga mekanisme yang berasal dari

bawah atau partisipatif. Masalah atau usulan dari para petani disampaikan kepada

penyuluh pertanian melalui pertemuan kelompok tani. Masalah atau usulan dari

petani tersebut akan ditampung oleh BP3K untuk disampaikan kepada UPTD.

Dari UPTD, masalah dan usulan tersebut akan disampaikan kepada BPPKKP dan

atau Dinas Pertanian. Sedangkan mekanisme pelaporan kegiatan dari bawah ke

atas adalah sebagai berikut:

1) Koordinator Balai Penyuluhan Kecamatan mengumpulkan atau merekap

laporan dari penyuluh Wilayah binaan .

2) Koordinator Balai Penyuluhan Kecamatan menyampaikan laporan ke

Kepala UPTD Penyuluhan.

25

Page 29: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

3) Kepala UPTD Penyuluhan mengumpulkan atau merekap laporan dari

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan

Kecamatan Tanjung.

4) Setiap bulannya kepala UPTD Penyuluhan menyampaikan laporan ke

Kepala Bidang Penyuluhan Kehutanan dan Perkebunan (Urusan Sumber

Daya Manusia Penyuluh) dalam bentuk sudah tersusun rapi.

Pihak yang berperan dalam mekanisme tersebut adalah Dinas Pertanian,

BPPKKP, UPTD Penyuluhan Pertanian, BPK, penyuluh pertanian, kelompok tani,

aparat kecamatan dan desa. Pembinaan dan pengawasan terkait mekanisme kerja

hanya dilakukan kepada penyuluh pemerintah. Untuk pembinaannya ada training

yang rutin diadakan setiap bulannya oleh kabupaten, sedangkan untuk

pengawasannya ada kegiatan supervisi dari supervisor UPTD maupun supervisor

kabupaten yang jadwal pelaksanaannya ditentukan oleh masing-masing

supervisor. Selain itu, biasanya ada survey langsung dari Dinas Pertanian.

Metode penyuluhan yang digunakan dalam penyelenggaraan penyuluhan

pertanian di Kecamatan Tanjung yaitu ceramah, diskusi, demplot, sekolah lapang,

pendekatan perorangan, pendekatan kelompok, perlombaan, dan demonstrasi cara,

demonstrasi hasil, anjangsana dan anjangkarya. Metode yang dominan digunakan

dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan Tanjung yaitu

ceramah, diskusi, curahan pendapat, demplot dan kunjungan baik anjangsana

maupun anjangkarya. Hal tersebut karena dana yang tersedia untuk melaksanakan

metode penyuluhan sangat terbatas, jadi dengan penggunaan metode tersebut

materi penyuluhan dapat tersampaikan kepada para petani dengan dana yang

relatif murah. Pihak yang menentukan jenis metode penyuluhan yang akan

digunakan dalam suatu kegiatan penyuluhan pertanian adalah penyuluh pertanian.

Adapun yang menjadi dasar pemilihan metode penyuluhan oleh para penyuluh

pertanian adalah media yang ada, jumlah sasaran, tingkat kesibukan petani.

26

Page 30: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

3.7 Pembiayaan Penyuluhan Pertanian

Pembiayaan penyuluhan pertanian yang ada di BP3K Tanjung meliputi

biaya personil untuk tenaga penyuluhan pertanian, biaya operasional penyuluh

pertanian, dan biaya pemeliharaan sarana penyuluhan pertanian untuk para

penyuluh PNS yang mendapatkan kendaraan dinas. Selain pembiayaan tersebut,

ada juga pembiayaan untuk program-program pemerintah yaitu SLPTT dan lain

sebagainya. Sumber pembiayaan penyuluhan pertanian di BP3K Tanjung berasal

dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta swadaya dari kelompok tani.

Sumber pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di BP3K Tanjung

adalah sebagai berikut :

1) APBN Merupakan sumber pembiayaan terbesar. Bentuknya berupa sarana,

pupuk bersubsidi, dan program-program seperti BLBU dan lain

sebagainya.

2) APBD

Terdiri atas APBD I dan APBD II.

APBD I Merupakan dana sharing dari APBN. Jadi APBD I berasal

dari APBN. APBD I sudah ditentukan sesuai dengan kebutuhannya,

misalnya Aksi Desa Mandiri Pangan, dan pembangunan BPP model.

APBD II Istilahnya adalah dana pendampingan. Bentuknya misalnya

bantuan transport kendaraan untuk penyuluh, JITUT/JIDES, dan

PUAP. Program-program tersebut berasal dari APBN tetapi

didampingi dengan APBD II.

3) Biaya Swadaya yaitu dana yang berasal dari iuran kelompok tani atau

Gapoktan.

27

Page 31: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

IV. Penutup

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Komponen penyuluhan pertanian yang berperan dalam penyelenggaraan

penyuluhan pertanian di Kecamatan Tanjung Lombok Utara yaitu

kebijakan pemerintah, sasaran penyuluhan, kelembagaan penyuluhan,

ketenagaan penyuluhan, sarana dan prasarana penyuluhan serta

pembiayaan penyuluhan pertanian.

2. Kebijakan pemerintah berperan sebagai bahan acuan penyelenggaraan

penyuluhan pertanian. Sasaran penyuluhan sebagai obyek

penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Kelembagaan penyuluhan

berperan memberikan informasi pertanian kepada petani, mengkoordinir

programa penyuluhan di masing-masing PPL dan untuk mengkoordinasi

kegiatan-kegiatan penyuluhan di Kecamatan Tanjung. Kelembagaan

pelaku utama berperan untuk mencukupi kebutuhan para anggotanya

terutama dalam bidang saprodi, sebagai wadah koordinasi para

anggotanya, untuk penyusunan RDKK guna memenuhi kebutuhan

kelompok, dan untuk mengajukan bantuan-bantuan dari pemerintah.

Ketenagaan penyuluhan berperan sebagai motivator dan penyampai

informasi atau program pemerintah kepada petani yang terkait dengan

pertanian, kemajuan petani dan peningkatan produksi.

Sarana prasarana dan pembiayaan penyuluhan berperan dalam menunjang

kelancaran penyelenggaraan penyuluhan pertanian sehingga kegiatan

penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan efektif.

3. Proses penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan Tanjung

tercakup dalam dua aspek yaitu programa penyuluhan, dan mekanisme

kerja dan metode. Programa penyuluhan berisi tentang potensi wilayah,

kebijakan pemerintah, tujuan dan sasaran penyuluhan, serta rencana

penyuluhan pertanian selama satu tahun ke depan. Mekanisme kerja yang

berjalan yaitu mekanisme sentralistik dan partisipatif sedangkan metode

penyuluhan yang digunakan meliputi ceramah, diskusi, demplot, sekolah

28

Page 32: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

lapang, pendekatan perorangan, pendekatan kelompok, perlombaan,

demonstrasi cara, demonstrasi hasil, anjangsana, dan anjangkarya. Materi

yang disampaikan yaitu disesuaikan dengan musim, teknik budidaya

komoditas agribisnis, hama dan penyakit tanaman.

4. Permasalahan yang muncul dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian

di Kecamatan Tanjung yaitu keterbatasan dana dan sarana prasarana dalam

penerapan metode penyuluhan, kesulitan dalam mempraktekkan materi

penyuluhan, keterlambatan penyaluran pupuk, dan konflik yang terjadi

antara petani dengan agen pemasaran.

5. Dampak yang terjadi dengan adanya penyelenggaraan penyuluha pertanian

di Kecamatan Tanjung yaitu adanya perubahan pengetahuan, sikap dan

keterampilan para petani, peningkatan produksi dan pendapatan usahatani,

serta adanya perbaikan organisasi Lumbung Desa dan Pembinaan

Kesejahteraan Keluarga (PKK).

4.2 Saran

1. Penyuluh pertanian di BP3K Tanjung sebaiknya lebih meningkatkan

perannya terutama peran sebagai pembimbing, organisator, dan

dinamisator petani kaitannya dengan pembentukan dan pengembangan

kelompok tani dan gabungan kelompok tani.

2. Kerjasama antara penyuluh pemerintah, penyuluh swasta, penyuluh

swadaya dan kelompok tani terkait pembiayaan penyuluhan pertanian

diharapkan untuk dapat lebih ditingkatkan lagi.

29

Page 33: Pendahuluan - ogysagitarius.files.wordpress.com  · Web viewV. Daftar Pustaka. 29. ... harapan, kebutuhan, potensi serta peran aktif mereka dalam kegiatan penyuluhan pertanian

V. Daftar Pustaka

Arifin, Bustanul. 2008. Strategi Baru Pembangunan Pertanian.

Brainy Media. 2009. Definition of Mechanism. http:/www.brainyquote.com

Departemen Pertanian. 2004. Ringkasan Eksekutif Pengkajian 2004.

http://www.deptan.go.id/bpsdm/puskaji/hasil-kajian/ringk_kajian2004.

Tanjung, HB. 2008. Drama Super Toy : Bukti Pentingnya Penyuluhan.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan.

30