92
Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01 PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al-Hujuraat Ayat 9, 10,11 dan 12) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syara Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam -Syarat Guna Memperoleh 3ada Jurusan Tarbiyah * Oleh: HAMZAH 11404012 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2 0 0 8

PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Perpustakaan STAIN Salatiga

*WM> SAUK*»*

08TD1011760.01

PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN

(Telaah Surat Al-Hujuraat Ayat 9, 10,11 dan 12)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syara Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Program Studi Pendidikan Agama Islam

-Syarat Guna Memperoleh 3ada Jurusan Tarbiyah

S » * Oleh:

HAMZAH11404012

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

2 0 0 8

Page 2: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIG,Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706,323 Website : www.stainsalatiua.ac.id E-mail : fit

433 Fax 323433 Salatiga 50721im i n istrasi(2)stai nsalati ua.ac. i d

Dra. Djamiatul lslamiyah. M. Ag DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

Saudara HAMZAH

KepadaYth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.Setelah kami meneliti dan mengadakan bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi s

perbaikan seperlunya, maka audara;

Nama : Hamzah NIM : 11404012 Jurusan/Progdi : Tarbiyah / PAIJudul

(Telaah Surat Al-Hujuraat ayat 9,10,11 dan 12)

Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.Demikian agar menjadi perhatian Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

S ilatiga, 19 Maret 2008 Pembimbing

Dra. Di%

iatul Lslamiyah. M. Ag IP. l/0234070

Page 3: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

DEPARTEM EN A G A M A RI

SEK O LA H T IN G G I A G A M A ISLAM N EG ER I (ST A IN ) SA L A T IG A

JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : HAMZAH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 04 012 yang

berjudul : “PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN (Telaah Surat

Al-Hujuraat ayat 9-12)”. Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian

Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari :

Rabu, 2 April 2008 M yang bertepatan dengan tanggal 26 Rabiul Awal 1429 H

dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

Salatiga,

Panitia Ujian

2 April 2008 M

26 Rabiul Awal 1429 H

Sekretaris Sidang

Drs. Ahmad Sulthoni, M.Pd Fatcbttrrohman, M.PdNIP. 150 284 602 1 NTP. 150 303 024

Pembimbing

Dra. Diamiatul Islamivah, M.AgNIP. 150 234 070

Page 4: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGAJl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721

jawag, peneliti menyatakan

ditulis oleh orang lain atau

DEKLARASI

jJl (jA*jil 4J)I fVMU

Dengan penuh kejujuran dan tanggung

bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah

pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat meteri atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 19 Maret 2008

Peneliti

Hamzah11404012

Page 5: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

MOTTO

^ o*^ c A 5j -^' 4jjl J_^*j ( j 0 ^ - ti l

0 y g ' M y y 3

"Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Ahzab)

' • - />. j ; . /£,C jjju LajI

“Sesungguhnya aku di utus tidak lain hanya untuk me. baik”. (HR. Bukhari, Hakim, Baihaqi dari sahabat Abu

nyempurnakan akhlak yang Hurairah)

Page 6: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

<VEtRSEMBJMyw

Skripsi inipenutis persem6akkgn kepada:

1. I6u dan 6apak^ tercinta yang tekak mekmpakkgn kasik sayangnya

serta doanya.

2. didik, ku tercinta yang tekak memSerikgn dorongannya serta

do 'anya.

3. Orang-orang yang tekak mem6erikgn 6antuan kepada penukis.

Page 7: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

KATA PENGANTAR

M a ! S j L 'j j-jC J ij , i b V! 5 > ^ j J >

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhaanahu W ata’ala yang

telah memberikan berbagai nikmat-Nya, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada

junjungan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasalam, keluarganya, para sahabatnya,

dan orang-orang yang selalu beijalan di atas sunnahnya hingga akhir kelak. Tidak ada

kemampuan dan kekuatan yang dimiliki penulis kecuali itu semua datang dari Allah,

Subhaanahu W ata’ala dengan kehendak-Nya penulis bisa menyelesaikan penulisan

skripsi dengan baik, mudah-mudahan skripsi ini bisa bermanfaat untuk penulis sendiri

dan bagi yang lainnya.

Skripsi ini beijudul Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur’an (Telaah Surat Al-

Hujuraat Ayat 9, 10, 11 dan 12), membahas tentang konsep pendidikan akhlak dalam Al-

Qur’an lebih khususnya membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam

surat Al-Hujuraat ayat 9 ,10 ,11 dan 12.

Berbagai pihak telah memberikan dorongan, bimbingan dan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah Subhaanahu W ata’ala yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Ketua STAIN Salatiga yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian

ini.

3. Ketua Progdi Ekstensi Tarbiyah STAIN Salatiga

kemudahan pada penulis untuk menyelesaikan semua

yang telah memberikan

mata kuliah.

Page 8: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

4. Ibu Djamiatul Islamiyah, selaku pembimbing skripsi, dengan kesabarannya telah

membimbing penulis dan meluangkan waktunya, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Ibu dan Bapak dosen, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada

penulis.

6. Segenap karyawan perpustakaan STAIN Salatiga, karyawan perpustakaan

Pesantren Islam Al-Irsyad yang telah memberikan kemudahan dalam peminjaman

buku.

7. Ibu dan Bapak yang telah memberikan do’anya untuk penulis sehingga penulisan

skripsi ini beijalan dengan lancar.

8. Pimpinan Pesantren Islam Al-Irsyad yang telah memberikan tempat untuk penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

9. Teman-teman di Pesantren Islam Al-Irsyad yang telah membantu terselesaikannya

penulisan skripsi ini.

10. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang secara langsung

atau tidak langsung ikut membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Akhirnya dengan memohon kepada Allah Subhaanahu Wata 'ala, agar membalas

amal mereka yang tiada tara, dengan pahala yang sebesar-besarnya, dengan demikian

semoga Allah Subhaanahu Wata 'ala melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita

semua, dan mudah-mudahan skripsi yang telah penulis tulis

dalam bidang pendidikan dan perbaikan akhlak umat Islam sekarang ini.

bias menambah pengetahuan

Penulis

Hamzah

Page 9: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

DAFTAR

HALAMAN JUDUL

NOTA DINAS PEMBIMBING

PENGESAHAN

DEKLARASI

MOTTO

PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

B. Penegasan Istilah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Metode Penelitian

G. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB II PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN

A. Pengertian Pendidikan Akhlak............ .......

B. Faktor Penting Dalam Pendidikan Akhlak.

C. Tujuan Pendidikan Akhlak

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

x

1

1

7

9

9

9

10

13

14

14

17

20

Page 10: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

D. Materi Pendidikan Akhlak.................... ....................................... 21

1. Akhlak manusia kepada A llah ........ ...................................... 21

2. Akhlak manusia kepada Rasulullah £

3. Akhlak manusia kepada diri sendin..

i .................................... 22

...................................... 25

4. Akhlak manusia kepada sesama man usia................................. 28

5. Akhlak manusia kepada alam sekitar

E. Metode Pendidikan Akhlak Dalam A1-Q

F. Macam-macam Akhlak Dalam Al-Qur’a

1. Akhlak yang Baik (Akhlak Mahmudc

...................................... 30

ur’an.............................. 32

n .................................... 33

h ) .................................. 34

2. Akhlak yang Tercela (Akhlak Madm

BAB III TAFSIR SURAT AL-HUJURAAT AYAT

A. Surat Al-Hujuraat...................................

m ah)............................. 36

9, 10,11 DAN 12........ 38

...................................... 38

1. Tafsir Surat Al-Hujuraat secara umuin .................................... 38

2. Persesuaian antara surat Al-Hujuraat

(surat Al-Fath).................................

dengan surat sebelumnya

..................................... 39

3. Hubungan surat Al-Hujuraat dengan

B. Pandangan Mufassir Tentang Surat Al-f

dan 12....................................................

surat Qaaf..................... 40

lujuraat Ayat 9,10,11

...................................... 40

1. Penafsiran surat Al-Hujuraat ayat 9,

Ibnu Katsir......................................

10,11 dan 12 menurut

...................................... 41

2. Penafsiran surat Al-Hujuraat ayat 9, 10 11 dan 12 menurut

Al-Maraghi 52

Page 11: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

BAB IV NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-HUJURAAT

AYAT 9, 10, 11 DAN 12 65

A. Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur’an 65

B. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang Terdapat Dalam Surat Al-

Hujuraat Ayat 9,10, 11 dan 12..................................................

C. Strategi Implementasi Pendidikan Akhlak.................................

1. Keluarga..................................................................................

2. Sekolah....................................................................................

3. Masyarakat..............................................................................

BAB V PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................

B. Saran-saran...................................................................................

C. Penutup.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

67

72

72

73

73

74

74

75

76

77

LAMPIRAN

Page 12: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan mu’jizat Allah kepada Nabi Muhammad untuk

membawa manusia ke jalan yang lurus. Al-Qur’an juga berfungsi sebagai

pedoman bagi manusia dalam segala aspek kehidupan, baik dari aspek rohani,

jasmani, akal, sosial kemasyarakatan (Muamalah), politik, dan akhlak.1 2

Jika dirumuskan secara singkat, maka keseluruhan isi Al-Qur’an itu terdiri

dari tiga kerangka besar, yaitu:

Pertama, masalah Akidah (tauhid/ keimanan kepada Allah).

Kedua, masalah Syariah. Ini terbagi kepada dua pokok, yaitu:

1. Ibadah, hubungan manusia dengan Allah.

2. Muamalah, hubungan manusia dengan sesama manusia.

Ketiga, masalah Akhlak, yaitu etika, budi pekerti yang baik, yang mensucikan

jiwa manusia, yang menciptakan hubungan

masyarakat serta segala sesuatu yang termasuk di

Prof. Muhammad Abdul Azhim Zarqani, maha guru tentang ilmu-ilmu Al-

Qur’an dan Hadist pada fakultas Ushuluddin di Mesir, telah menyimpulkan

perubahan, pengaruh, dan pembaharuan yang diciptakan oleh ajaran-ajaran Al-

Qur’an dalam masyarakat dan kehidupan manusia. Diantara pembaharuan dan

perubahan yang beliau sebutkan adalah: “Bahwa Al-Qur’an telah membawa

baik antara pribadi dan

2

\ Manna’ Al-Qattan : “Ulumul Qur'an”\913, him : 192. Karisma: Qur'an Pedoman Hidup, Bandung, 1983, him 21

Page 13: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

sebagai

pembaharuan dalam bidang akhlak, yaitu: mananamkan

yang terpuji, dan menghapus akhlak yang merusak dan

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam

Islam telah dikaruniai oleh Allah akhlak yang mulia,

beliau pantas untuk dijadikan seorang figure (Uswa

dan budi pekertinya. Rasulullah bahkan menegskan

diutusnya beliau kepada umat manusia selain untuk

memperbaiki akhlak, beliau bersabda:

akhlak atau budi pekerti

tercela”.

i pembawa misi (risalah)

Akhlak yang menjadikan

Hasanah) dalam akhlak

wa diantara tujuan utama

mentauhidkan Allah adalah

tun

bah

“Sesungguhnya aku diutus tidak lain hanya untuk menyempurnakan akhlak yang baik?'. (HR. Bukhari, Hakim, Baihaqi)3

Rasulullah adalah orang yang lemah lembut,

Beliau adalah orang yang paling jujur perkataannya,

paling mulia pergaulannya. Siapa yang melihat beli

siapa yang bergaul dengan beliau pasti akan jatuh cin

pekertinya.4

Allah telah memuji keagungan akhlak beliau

berfirman dalam surat Al-Qalam: 4:

m

murah hati dan dermawan,

paling lembut tabiatnya, dan

liau pasti akan hormat, dan

ita kepada akhlak dan budi

dalam Al-Qur’an, Allah

f f / y/ y <&>!)

“ Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”

Abdurrahman As Sa’di berkomentar saat menafsirkan ayat di atas yakni:

‘Mulia dan terhormat dengan akhlak yang Allah berikan kepadanya”. Maka

3. Nashiruddin AlBani: Shahih al-Jami’ no: 2349, 1988, hal: 4644 Fariq bin Qasim; Bengkel Akhlak, Darul Falah, Jakarta, 2003: 106 dan 111

2

Page 14: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

kepada

tatkala Ummul Mukminin Aisyah ditanya tentang

menjawab: “Akhlak Dia adalah Al-Qur’an”

Mencermati pentingnya akhlak sebagaimana

sangat penting penanaman akhlak dari orang tua

akhlak tersebut mendarah daging pada diri anak-

Salallahu Alaihi Wasalam menjadikan penanaman

anak-anaknya lebih utama dari sedekah {infak).

Dan selanjutnya Rasulullah M menjelaskan

keberadaan mereka disisi anak-anak mereka adalah

anak. Dan warisan yang paling berguna dan

keapada anak-anak mereka adalah budi pekerti (akhlak)

Abdullah bin Umar lebih tegas menekankan

(adab/budi pekerti) dari orang tua kepada anaknya,

anakmu dengan akhlak yang mulia, karena kam

jawabkan akhlak yang telah kamu ajarkan kepada me

Orang tua merupakan cermin atau kiblat

akhlak orang tua baik, maka anaknya juga akan baik,

tua memiliki akhlak yang jelek, maka anak-anaknya

yang dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu

ukur dari akhlak mereka pada masa mendatang.

Pembinaan akhlak yang sesuai dengan Al

Islam adalah pembinaan pada diri sendiri, kemudian

yang

berharga

pen

-Qur

5. Muhammad Noor Suwaied: Manhaj Tarbiyyah Nabawiyah Lil Atjhal, 1990, him. 160

akhlak Rasulullah $g dia

telah disebutkan, maka

anak-anaknya, sehingga

anaknya, sampai-sampai Nabi

akhlak dari orang tua kepada

kepada orang tua bahwa

hadiah terbesar bagi sang

yang mereka wariskan

yang baik.

itingnya pendidikan akhlak

beliau berkata: “Didiklah

u akan mempertanggung

reka"5

bagi anak-anaknya, apabila

Tetapi sebaliknya, jika orang

akan berlaku lebih dari apa

orang tua merupakan tolak

r’an dan menurut syariat

dilanjutkan pembinaan

3

Page 15: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

akhlak di lingkungan keluarga, karena keluarga merupakan bagian dari komponen

masyarakat. Oleh karena itu, semua anggota keluarga menjadi bagian yang harus

diperhatikan pembinaan akhlaknya dalam bentuk hak serta tanggung jawab

masing-masing.

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang

penting sekali, baik dalam individu, maupun sebagai anggota masyarakat dan

bangsa. Sebab jatuh bangunnya, jaya hancurnya, sejahtera dan rusaknya suatu

bangsa dan masyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaknya. Apabila

akhlaknya baik maka sejahteralah lahir-batinnya, akan tetapi apabila akhlaknya

buruk, maka rusaklah lahir ataupun batinnya.6

Akhlak Islam merupakan masalah penting yang tidak bisa diabaikan dan

diremehkan manusia, untuk mengetahui kebenaran hal itu, kita bisa bandingkan

kondisi sekarang ini dengan kondisi generasi umat terbaik, generasi pertama yang

telah ridha dan menerima manhaj Nabinya serta konsisten dalam melaksanakan

akhlak mulia tersebut. Tentu kita akan dapatkan perbedaan yang menyolok antara

kondisi kita dengan kondisi mereka. Orangpun yakin bahwa kondisi kita dan

mereka sangatlah jauh berbada. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan

pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Mulia.

Kembali penulis tegaskan, bahwa sebab

kemerosotan dan kemunduran umat Islam adalah hi angnya akhlaqul karimah

dalam diri mereka dan sikap meniru pola hidup barat dengan berbagai bentuk

keburukannya. Kita hidup dalam kondisi krisis akhlak dengan pengertian yang

utama yang membawa

s. H. Djatnika Rahmad: Sistem Etika Islam (AkhlakMulia), Pustaka Panji, Jakarta, 1996, him. 11

4

Page 16: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

krisis akhlak secara individu

terhadap bawahan, berlaku

luas, baik krisis akhlak secara individu maupun kolektif. Secara kolektif kita bisa

lihat adanya pertumpahan darah antar sesama kolompok umat Islam sendiri

karena merasa unggul dari yang lain. Sedangkan

seperti: pemimpin yang angkuh dan sombong

sewenang-wenang dengan posisi jabatannya terhadap siapa yang melawan atau

memusuhinya.

Guru mengeluhkan atas kondisi lingkungan dan sikap orang-orang yang

ada disekelilingnya. Ada temannya yang baik, ada yang bermuka dua, ada yang

menggunjing serta ada pula yang mengumbar s fat jahatnya. Kaum pelajar,

mereka mengeluhkan prilaku gurunya yang suka menghina, memukul, berbuat

dholim, angkuh dan menyepelekan amanah dan yang lain sebagainya. Bukankah

gambaran di atas merupakan krisis akhlak?! Bahkan merupakan musibah yang

menimpa umat Islam yang dapat membawa ke dalam medan peperangan.

Solusi dari fenomena yang menyedihkan ini

satu kalimat, yaitu kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan penuh

kejujuran dan keikhlasan. Di dalam kedua sumber hukum ini terdapat obat

mujarab dan ampuh yang mampu mengatasi krisis akhlak yang menimpa seluruh

negara-negara Islam.

Surat Al-Hujuraat merupakan salah satu dari 114 surat yang ada di dalam

Al-Qur’an. Surat ini merupakan petunjuk Allah untuk umat manusia, yang ada di

dalamnya banyak mengandung pendidikan akhlak, antara lain: akhlak seorang

mukmin kepada Allah, Orang tua, sikap mereka terhadap saudara-saudara mereka

seagama, rendah hati dan tidak sombong dalam pergaulan. Oleh sebab itu,

dapat diakumulasikan dalam

Page 17: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

mengingat pentingnya pendidikan akhlak dalam hidup bermasyarakat, maka

penulis bermaksud mengadakan pengkajian terhadap pendidikan akhlak

sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al

pembahasan tersebut, maka penulis membatasi tela

ayat. Dalam hal ini yang dimaksud adalah ayat 9,

Hujuraat. Dan karena luasnya

ah surat Al-Hujuraat beberapa

10, 11 dan 12. Berangkat dari

akan bisa selamat, sebuah

suatu Negara tidak akan jaya

uraian di atas, maka judul penelitian untuk skripsi ini ialah “PENDIDIKAN

AKHLAK DALAM AL-QUR’AN (Tela’ah Surat Al-Hujuraat ayat 9, 10, 11 dan

12)”.

Alasan yang mendorong penulis, untuk memilih judul tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Akhlak merupakan pilar utama (setelah Aqidah) dalam membangun sebuah

tatanan kehidupan manusia. Seseorang tidak

masyarakat tidak akan bisa tegak dan kokoh, dan :

tanpa ditopang oleh nilai-nilai akhlak yang mulia

2. Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diyakini kebenarannya sebagai petunjuk

bagi umat manusia. Kedudukannya sebagai kitab suci yang terakhir dan

sumber agama yang telah dinyatakan sempurna, mengandung pengertian

bahwa ia mampu memberikan jawaban terhadap

sepanjang masa.

3. Berbagai upaya yang dilakukan orang dalam berinteraksi atau bermu’amalah

dengan masyarakat. Maka hal ini membutuhkan suatu metode atau cara-cara

yang bisa menjaga serta mempererat hubungan antara sesama yang lainnya.

Metode atau cara tersebut kita istilahkan dengan pendidikan akhlak.

berbagai persoalan hidup di

6

Page 18: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

4. Salah satu dari 114 surat yang ada di dalam Al-Qur'an ialah surat Al-Hujuraat,

surat ini merupakan petunjuk dari Allah untuk umat manusia, yang di

dalamnya banyak mengandung pendidikan akhlak, antara lain: akhlak orang

mukmin kepada Allah, Rasulullah M , saudara-saudara mereka, sopan santun

dalam pergaulan dan sikap mereka dalam menerima berita dari orang-orang

fasik. Peneliti akan mengkaji lebih dalam tentang surat Al-Hujuraat ayat 9,10,

11 dan 12, karena ayat-ayat tersebut mengandung pelajaran yang sangat

berharga bagi manusia erat kaitannya dengan mu'amalah antar sesama mereka,

sehingga manusia bisa mengambil pelajaran darinya dan mempraktekannya

dalam hidup sehari-hari.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan terhadap judul penelitian ini,

maka penulis perlu untuk menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul

ini, antara lain:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap

atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan latihan.7

Dalam “Ensiklopedi Pendidikan” disebutkan, bahwa pendidikan adalah

usaha secara sengaja dari orang dewasa dengan pengaruhnya meningkatkan si

anak untuk mencapai kedewasaan yang dapat diartikan mampu memikul tanggung

dan tingkah laku seseorang

7 Ibid him. 204

7

Page 19: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Dan yang dimaksud dengan

ajaran akhlak dalam al-Qur’an

jawab atas segala perbuatan secara moril8.

“Pendidikan” dalam penelitian ini adalah aspek

khususnya pada surat Al-Hujuraat ayat 9,10,11, dan 12.

2. Akhlak

Akhlak adalah ungkapan tentang kondisi

menghasilkan perbuatan, tanpa membutuhkan pertimbangan dan pemikiran.9 Dan

dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” disebutkan bahwa akhlak adalah budi

pekerti atau kelakuan.10

Pendidikan akhlak yang ^penulis piaksudkan di sini adalah proses

jiwa, yang begitu mudah bisa

mengarahkan seseorang tentang ajaran baik dan buruk guna tercapainya tujuan

yang dicita - citakan, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.

3. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

& dengan perantara Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai

petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.11

4. Surat Al-Hujuraat.

Surat Al-Hujuraat terdiri atas 18 ayat, termasuk golongan surat-surat

Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al-Fath. Dinamai “Al-Hujuraat” (kamar-

kamar), diambil dari perkataan “Al-Hujuraat” yang terdapat pada ayat 4 surat ini.

Ayat tersebut mencela para sahabat yang memanggil Nabi Muhammad & yang

sedang berada di dalam kamar rumahnya bersama istrinya. Memanggil Nabi

8. SoegardaPorbakawatja, H.A.H. Harahap. 1982. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung, him: 2579 Fariq bin Qasim Anuz, Bengkel Akhlak. Darul Falah, Jakarta, cet. Ke-2 Pebruari 2003, him. 1610. Dapdikbud, op cit him. 15u . Ibid him. 24

8

Page 20: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Muhammad M dengan cara dan dalam keadaan demik an menunjuk an sifat kurang

hormat kepadanya dan menggangu ketenteramannya.12

Penulis membatasi tela’ah surat Al-Hujuraat

yang dimaksud adalah ayat 9,10,11 dan 12, karena ay

dengan pendidikan akhlak.

beberapa ayat. Dalam hal ini

at tersebut adalah kaitannya

C. Rumusan Masalah

Mengacu dari uraian di atas, maka selanjutnya penulis merumuskan pokok

permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut. Hal tersebut antara lain:

1. Bagaimanakah konsep pendidikan akhlak dalam Al-Qur’an?

2. Nilai-nilai pendidikan akhlak apa saja yang terkandung dalam surat Al-

Hujuraat ayat 9,10,11, dan 12?

D. Tujuan Penelitian

Berangkat dari permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui konsep pendidikan akhlak dalam Al-Qur’an.

2. Mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat Al-

Hujuraat ayat 9,10,11, dan 12

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat,

baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

12 Kerajaan Saudi Arabia: Al-Qur 'an dan Terjemahannya, 1990, him. 844

9

Page 21: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

bagiMemberikan sumbangan pemikiran

pada umumnya dan pendidikan akhlak pada kh

konsep pendidikan akhlak dalam Al-Qur’an

akhlak yang terkandung dalam surat Al-Hujuraat

2. Manfaat Praktis

Dapat bermanfaat bagi para pendidik,

atau manusia seluruhnya dalam mensosialisasikan

masyarakat sesuai dengan aturan ajaran Islam.

i ilmu pendidikan Islam

ususnya terutama mengenai

dan nilai-nilai pendidikan

ayat 9,10,11 dan 12.

pemikir di masa mendatang

pendidikan akhlak di

karena semua yang digali

ini adalah Al-Qur’an dan

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pustaka {library research)

adalah sumber dari pustaka.13 Dalam hal

buku lainnya.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi dua,

yaitu:

a. Sumber data primer

Yaitu sumber data yang langsung berkaitan

Dalam hal ini sumber primernya adalah A

Hujuraat) dan teijemahannya.

b. Sumber data sekunder

dengan obyek riset.14

-Qur’an karim (surat Al-

Mada. Sutrisno Hadi: Metodologi Penelitian I. Yogyakarta: Gajah14. Talizidulum Dharaha: Research teory, Metodologi Administrasi him. 60

1983, him. 3Bina Aksara Jakarta, 1985,

10

Page 22: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber data

primer. Adapun sumber data sekunder dalam penulisan skripsi ini

adalah buku-buku atau karya ilmiah la n yang isinya dapat melengkapi

data penelitian yang penulis teliti, terutama buku-buku yang

berhubungan dengan akhlak.

Dan tafsir Al-Qur'anul ‘Azhim, Taf s r Al-Maraghi dan buku-buku

yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

Penulis menjadikan tafsir Ibnu Katsir

sumber data primer karena hendak membandingkan antara tafsir abad

pertengahan (Ibnu Katsir yang terkenal dengan ahli atsar dan kisah)

dan tafsir Al-Maraghi sebagai

dengan tafsir abad kontemporer atau modem (Al-Maraghi, yang

banyak mengambil tafsir dengan rasio atau tafsir bir ra ’yi), dan tidak

sedikit dikalangan orang Indonesia yang mengenal dua tokoh tersebut,

khususnya kaum terpelajar.

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, digunakan metode

dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.15 Karena obyek

dalam penelitian adalah ayat-ayat suci Al-Qur’

dan memahami ayat-ayat yang dipilih sebagai

itu juga, penulis memilih sumber-sumber

representatife terhadap penelitian ini.

an, maka penulis menela’ah

>ahan penelitian. Disamping

yang lain yang dianggap

15. Suharsimi Arikunto: Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1998, him. 236

11

Page 23: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

dengan analisa dan interpretasi

16

digunakan beberapa

2. Analisis Data

Dalam analisis data kualitatif, metode yang digunakan untuk

membahas sekaligus sebagai kerangka berpikir pada penelitian ini adalah

metode deskriptif analisis, yaitu suatu usaha untuk mengumpulkan dan

menyusun data, kemudian diusahakan pula

atau penafsiran terhadap data-data tersebut.1

Dalam menganalisis data yang telah

metode, antara lain:

a. Metode Deduktif

Digunakan untuk menganalisis pada bab ke dua tentang landasan teori,

yaitu analisis suatu permasalahan yang berasal dari generalisasi yang

bersifat umum kemudian ditarik pada fakta yang bersifat khusus atau yang

kongkrit terjadi.1

b. Metode Induktif

Digunakan untuk menganalisis pada bab ke tiga tentang permasalahan

yang akan diteliti, yaitu analisis masalah yang bersifat khusus, kemudian

diarahkan kepada penarikan kesimpulan yang umum.16 17 18

c. Metode Komparatif

Yaitu metode yang digunakan untuk memban

para ahli, mengulas, menguraikan kemudian

hal ini adalah pendapat Ibnu Katsir dan Al-

17

beberapa pendapat

kesimpulan. Dalam

16. Winamo Surakhmad: Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode Teknik, Bandung: Tarsito 1985, him. 13917. Anton Bakker: Metode-metode Filsafat, Ghalia Indonesia Jakarta, 1984, him. 5618 M. Arifm: Ilmu Perbandingan Pndidikan, Golden Terayon Press, Jakarta, 1986, him. 41

12

Page 24: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat

dijabarkan sebagai berikut:

Dalam bab I, dibahas tentang pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,

penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Dalam bab II, akan dipaparkan tentang Pendk

yang meliputi: pengertian penc

pendidikan akhlak, tujuan pendk

pendidikan akhlak, dan macam-r

Dalam bab III, dibahas tentang Tafsir Surat Al-Huji

Akhlak Dalam Al-Qur’an,

akhlak, faktor penting dalam

akhlak, materi dan metode

akhlak dalam Al-Qur’an.

yang mencangkup: surat

Al-Hujuraat secara umum, tafsir ayat 9, 10, 11, dan 12 surat Al-

Hujuraat dan penafsirannya menurut beberapa mufassirin.

Dalam bab IV, menyajikan kupasan analisis tentang Pendidikan Akhlak Dalam

Al-Qur’an tela’ah surat Al-Hujuraat ayat 9, 10, 11, dan 12, yang

mencangkup: pendidikan akhlak dala Al-Qur’an dan nilai-nilai

pendidikan akhlak yang terdapat dala surat Al-Hujuraat ayat 9,

10,11, dan 12.

Dalam bab V Penutup. Pada bab ini akan diuraikan engenai kesimpulan akhir

dari hasil penelitian, saran-saran dan

13

Page 25: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

14

yang secara fisik (batiniah)

BAB II

PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR AN

A. Pengertian Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak terbentuk atas dua kata yaitu kata “pendidikan” dan

“akhlak”, sehingga untuk memudahkan dalam memahami pengertian pendidikan

akhlak harus dipahami terlebih dahulu kedua kata tersebut. Pendidikan akhlak itu

tidak mudah untuk dicapai oleh seseorang, dalam arti

tetapi pendidikan akhlak secara teori itu sangat mudah dengan ceramah, diskusi

maupun belajar buku yang berkaitan dengan pendidikan akhlak.

Menurut Soegarda Poerbakawatja bahwa “pendidikan” adalah usaha

secara sengaja dari orang dewasa dengan pengaruhnya meningkatkan si anak

untuk mencapai kedewasaan yang dapat diartikan mampu memikul tanggung

jawab atas segala perbuatan secara moril. Jadi pendidikan itu penting bagi si anak

yang mana sangat berpengaruh pada sikap dan tanggung jawab seperti layaknya

orang dewasa. Pendidikan juga merupakan salah satu aspek yang memiliki

peranan pokok dalam pembentukan manusia menjadi insan yang sempurna19.

Menurut pandangan Islam bahwa "pendidikan" adalah tindakan yang

dilakukan secara sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah

secara potensi (sumber daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya

(insan kamil).20

19 Soergado Poerbakawatja H. A.H Harahap : Ensiklopedi pendidikan, Gunung Agung, Jakarta. 1982, him. 257

20. Ahmadi: Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Aditya Media, Yogyakarta, 1992, him. 16

Page 26: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

samaDalam bahasa Arab "pendidikan" itu

sedangkan menurut Abdurrahman An-Nahlawi21 bahw;

dengan At-Tarbiyyah,

a kata At-Tarbiyyah berasal

dari tiga bentuk. Pertama kata "robaa-yarbuu" ( y°ji ~ t j ) yang berarti

bertambah tumbuh. Kata kedua "robiya-yarba" ( J,°ji J ,j ) yang berarti

' j / / /menjadi besar dan yang ketiga adalah kata "robba-yarubbu" ( y, ~ yang

berarti menuntun, menjaga dan memelihara.

Dikaitkan dengan pendidikan dari kata bahasa Arab, bahwa pendidikan

kepada anak itu mulai dari tumbuh, artinya mulai

kandungan ibu hingga menjadi besar, lahir ke dunia

mencapai dewasa bisa menjaga diri dan bertanggung jawab.

Pendidikan bukanlah sekedar mengasuh, memelihara atau mendidik anak

didik, namun pendidikan merupakan pengembangan

maupun kepandaian yang melalui adanya pengajaran, latihan-latihan atau

pengalaman-pengalaman. Lebih lanjut anak didik yang dididik secara bertahap

dengan memperhatikan usia maupun kemampuan anak, sebagaimana pendapat

syaikh Mustafa Al-Gholayani22

dari sejak ada di dalam

dan berkembang sehingga

pengetahuan, keterampilan

21. Abdurrahman An-Nahlawi: Prinsip-prinsip dan Metode Pendid kan Ali. CV Diponegoro, Bandung, 1992, him. 31

22. Syaikh Mustafa Al-Gholayani: Idhatun Nasyi'in, Raja Murah,

Islam, Terj. Hery Noer

Pekalongan, 1989, him. 189

15

Page 27: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

g-Lc l^ L j jjfjjLilJl (J <iL£IaJI < 3 - ( j^ j^ )

Jji-lj slr./gtfll \J>\'j£ 0j >j * r o l£ U aS U /^>- 2 «_L lJ!j

"Pendidikan adalah penanaman akhlak yang mulia kedalam jiwa anak-anak yang sedang tumbuh dan menyiraminya dengan siraman petunjuk dan nasehat sehingga menjadi watak yang melekat ke dalam jiw a sehingga hasilnya berupakesamaan dan kebaikan, suka beramal demi kemanfaatan bangsa"

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha

yang disengaja, memberikan bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan ajaran

Islam yang berupa penanaman akhlak yang mulia, latihan moral, fisik sehingga

menghasilkan perubahan yang dimanifestasikan dalam kenyataan hidup meliputi

kebiasaan, tingkah laku, berfikir, dan bersikap menuju terbentuknya kepribadian

utama.

Selanjutnya kata "akhlak" berasal dari bahasa

yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.23 Sebagaimana firman

Allah ^ :

Arab, jama’ dari kata (3^)

OiJjVT j l> - o j

"(agama kami) Ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu". (QS. Asy-Syu'araa': 137)

Menurut Ahmad Amin sebagaimana yang

Ya'qub24bahwa pengertian akhlak adalah sebagai berikut

laiAkhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mere, untuk melaksanakan apa yang harus diperbuat.

dikutip oleh Hamzah

dan buruk, menerangkan innya, menyatakan tujuan

ka dan menunjukkan jalan

23 . Hamzah Ya'qub : Etika Islam, CV Diponegoro, Bandung: 1991:24 Ibid hai : 12

16

Page 28: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Selanjutnya imam Al-Ghozali menyatakan25:

j +m J J / «»> j - W 3 j L gJP ^ * u lJ ^ 4JLA OjL*P

( j f i 0.1 i * <>„

"Khuluk (akhlak) adalah hasrat atau sifat yang terutama dalam jiw a yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan yang mudah dan gampang tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran".

Meskipun terdapat perbedaan dalam mendefinisikan akhlak, namun

dapatlah dipahami bahwa akhlak adalah merupakan kehendak yang lahir dari jiwa

seseorang yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Dari kedua

pengertian di atas yaitu pendidikan dan akhlak maka dapat dipahami bahwa

pendidikan akhlak adalah suatu pendidikan penanaman akhlak yang mulia, moral

yang baik, tabiat maupun perangai yang baik harus dimiliki dan dijadikan

kebiasaan akhlak sejak ia masih kecil hingga dewasa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan akhlak merupakan

usaha yang dilakukan secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan

kehendak seseorang untuk mencapai tingkah laku yang mulia dan menjadikannya

sebagai kebiasaan.

B. Faktor Penting Dalam Pendidikan Akhlak

Hamzah Ya'qub26 mengatakan bahwa ada dua faktor utama yang

mempengaruhi akhlak atau moral yaitu faktor intern dan faktor ektem.

1. Faktor intern.

. Imam Al-Ghozali : Ihya LTlumuddin Juz III, Darul Kutub Al-Ilmiyah, Bairut, 1994, him 58

. Hamzah Ya'qub : Etika Islam. CV Diponegoro, Bandung, 1991, Mm. 57

17

Page 29: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Yang dimaksud dengan faktor intern adalah faktor yang datang dari diri

sendiri yaitu fitrah yang suci yang merupakan bakat bawaan sejak manusia lahir

dan mengandung pengertian tentang kesucian anak

pengaruh luar sebagaimana firman Allah & :

. l '1 / 5 f

yang lahir dari pengaruh-

< ^ «tf v-H U ’i -3)1

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang manusia tidak mengetahui." (QS. Ar-Ruum: 30)

lurus; tetapi kebanyakan

Denga demikian setiap anak yang lahir ke dunia ini telah memiliki naluri

keagamaan. Yang nantinya akan mempengaruhi dirinya. Unsur-unsur yang ada

dalam dirinya turut membentuk akhlak atau moral, antara lain :

a. Instink dan akal

b. Kepercayaan

c. Keinginan-keinginan

d. Hawa nafsu

e. Hati nurani

2. Faktor ekstern.

Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi kelakuan atau perbuatan

manusia yang meliputi:

a. Pengaruh keluarga.

Setelah manusia lahir, maka akan terlihat dengan jelas fungsi keluarga

dalam pendidikan, yaitu memberikan pengalaman kepada anak, baik melalui

18

Page 30: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

pemeliharaan, pembinaan dan pengarahan yang menuju pada terbentuknya

tingkah laku yang diinginkan oleh orang tua.

Orang tua (keluarga) merupakan pusat kegiatan rohani bagi anak yang

pertama, baik itu tentang sikap, cara berbuat, cara berfikir itu akan kelihatan.

Keluarga pun sebagai pelaksana pendidikan Islam yang akan mempengaruhi

dalam pembentukan akhlak yang mulia.

b. Pengaruh sekolah

Sekolah adalah merupakan lingkungan pendidikan yang kedua setelah

pendidikan keluarga, dimana dapat mempengaruhi akhlak anak.

Mahmud Yunus27 mengatakan bahwa :

"Di dalam sekolah berlangsung beberapa bentuk dasar dari kelangsungan pandidika pada umumnya, yaitu pembentukan sikap-sikap dan kebiasaan- kebiasaan yang wajar, perangsang dari potensi-potensi anak, perkembangan dari kecakapan pada umumnya belajar keijasama dengan kawan sekelompok, melaksakan tuntunan dan contoh-contoh yang baik, belajar menahan diri demi kepentingan orang lain".

c. Pengaruh masyarakat

Masyarakat dalam pengertian yang sederhana adalah kumpulan individu

dalam kelompok yang diikat dalam ketentuan negara, kebudayaan dan agama.

Dengan demikian pembentukan akhlak mulia membutuhkan pendidikan,

baik dari keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat dengan diterapkannya

kebiasaan-kebiasaan, latihan-latihan serta contoh-contoh yang baik sehingga anak

dapat memahami dan mengetahui berbagai corak kegiatan tingkah laku lebih-lebih

dalam pembentukan akhlak mulia.

27. Mahmud Yunus : Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran. Hidakarya, Jakarta, 1978, him. 31

19

Page 31: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Nabi Muhammad M diutus dengan membawa risalah ajaran Islam sebagai

rahmat bagi semesta alam. Ajaran-ajaran yang dibawa itu bertujuan untuk

menyempurnakan akhlak umatnya. Dengan akhlak yang agung dan mulia,

Rasulullah dijadikan suri tauladan dan contoh bagi umatnya. Hal ini telah Allah

tegaskan dalam firman-Nya:

C . Tujuan Pendidikan Akhlak

», , ✓ £5 Lu

"Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu ” (QS. Al-Ahzaab: 21)

Sesuatu yang akan dicapai dalam pendidikan akhlak tidak berbeda dengan

pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan tertinggi agama dan akhlak ialah

menciptakan kebahagiaan dunia dan akhirat, untuk mencapai kesempurnaan jiwa

bagi individu dan menciptakan kebahagiaan, kemajuan dan ketangguhan bagi

masyarakat.28

Tujuan dari pendidikan dalam agama Is

orang-orang yang baik akhlaknya, keras kemauannya, sopan santun dalam

berbicara dan perbuatan, bersifat bijaksana dan semp uma, sopan dalam beradab,

ikhlas dan suci. Sebagaimana Allah & berfirman :

. t ■?-» a f %•£■* •" ’ , ’v , /I Ja jJI

adalah untuk mewujudkan

"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan ” (QS. Ali 'Imran : 134)

28. Omar Muhammad Al-Taumy: Falsafah Pendidikan Islam, diteq. Hasan Langgeng. Jakarta, Bulan Bintang, 1979, him. 346

20

Page 32: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Dari gam baran di atas dapat disim pulkan bahw a tujuan pendidikan akhlak

adalah untuk terbinanya akhlak terpuji dan mulia sebagaimana dicontohkan oleh

Rasulullah % dan karenanya dapat tercapai keselamatan dunia dan akhirat.

D. Materi Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur’an

Rahmat Taufik Hidayat29mengatakan bahwa dalam garis besarnya, akhlak

dibagi menjadi dua bagian; akhlak terhadap Kholiq (Yang Menciptakan) dan

makhluk (yang diciptakan). Adapun uraian lebih jelasnya, sebagai berikut:

1. Akhlak manusia kepada Allah & .

2. Akhlak manusia kepada Rasulullah &.

3. Akhlak manusia kepada diri sendiri.

4. Akhlak manusia kepada sesama manusia.

5. Akhlak manusia kepada alam sekitarnya.

1. Akhlak manusia kepada Allah M

Alam ini mempunyai pencipta dan pemelihara yang diyakini ada-Nya,

yakni Allah 3k. Dialah yang menurunkan rahmat dan hidayah di dunia dan Dialah

yang mengatur segala isi yang ada di alam ini. Kepada-Nya manusia berhutang

budi besar, karena berkat rahmat dan rahim-Nya Ia telah menganugerahkan

nikmat yang diberikan pada manusia dengan tak terhitung nilainya, sehingga

manusia harus mengucapkan rasa syukur terhadap-Nya.

Allah & berfirman:

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, menentukan jumlahnya." (QS. An-Nahl: 18)

58** T ' > 3 'f ' ' r, • &p ) ....y Ij JLju

niscaya kamu tak dapat

29 Taufik Rahmat Hidayat: Khasana Istilah Al-Qur'an, Mizan, Bandung, 1989, him. 18

21

Page 33: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

manusia dengan Allah diatur

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi30menjelaskan bahwa syukurnya seorang

muslim kepada Rabb-nya atas nikmat yang diberikan, rasa malu kepada-Nya

untuk condong berbuat maksiat, kembali kepada-Nya secara benar, bertawakkal

kepada-Nya serta mengharap rahmat-Nya, kemudian takut terhadap siksa-Nya,

berbaik sangka kepada-Nya akan kebenaran janji-Nya serta pelaksanaan ancaman

bagi siapa yang dikehendaki di antara hamba-hamba-Nya, maka ini merupakan

akhlak kepada Allah

Kehidupan bermasyarakat, hubungan antara

oleh agama, agamalah yang mengatur bagaimana cara manusia berinteraksi

dengan Allah. Hubungan manusia dengan Allah merupakan prioritas pertama

yang merupakan hubungan vertikal antara makhluq dan Khaliq. Dan hubungan

makhluq dengan Khaliq telah menempatkan manusia pada posisi yang jauh lebih

rendah daripada Sang Khaliqnya.

2. Akhlak manusia kepada Rasulullah gs

Setiap umat Islam yakin, bahwa Muhammad adalah Rasul Allah dan

merupakan kewajiban bagi muslim dan muslimah untuk beriman kepada Allah

dan para rasul-Nya.

Iman bukan hanya sekedar percaya terhadap sesuatu yang diyakini, tetapi

harus pula dibuktikan dengan amal perbuatan yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an

dan Al-Hadits tentang bagaimana bersikap kepada

dinamakan akhlak kepada Rasulullah gs.

Rasulullah. Itulah yang

30 Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi: Minhajul Muslim (Pedoman irv. Teij. M. Abdul Ghofar E. M dan Abu Ihsan al-Atsari. Cet. I. Syafil, 1419H, him. 126

Hidup Seorang Muslim) Jilid Jakarta: Pustaka Imam asy-

2 2

Page 34: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

N abi M uham m ad $s adalah m anusia istim ew a dari yang lainnya, karena

Allah yang harus di cintai,

Kedudukan sebagai nabi dan

beliau seorang nabi dan rasul Allah, seorang pi

diikuti dan ditaati oleh setiap muslim dan mus

rasul inilah yang menjadikan Nabi Muhammad & mempunyai posisi tersendiri

d i antara manusia lainnya. Ajaran Islam memberikan tuntunan kepada setiap

muslim dan muslimah untuk berprilaku baik

nabi dan rasul Allah. Diantara perilaku atau

setiap muslim dan muslimah terhadap Rasulullah M

a. Menerima dan mengamalkan ajaran yang

....

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka

Nabi Muhammad M sebagai

yang harus dilakukan oleh

ialah sebagai berikut:

dibawanya.

* 'i *\ * *\ 1 > *» % tf.f f > 7/ „Oy wL>*_3 I I f

terimalah, dan apa yangdilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah (QS. Al-Hasyr: 7)

b. Mengikuti dan mengamalkan sunnahnya.

Merupakan keharusan bagi umatnya yaitu umat Islam untuk mengikuti

jejaknya baik Ibadah maupun akhlak.

Imam Asy-Syathibi31 mengatakan bahwa :

"Berpegang dengan sunnah adalah keselamatan."

Ucapan ini sesuai dengan hadits Rasulullah %

teijadi fitnah perpecahan :

) . r ,, r *

31 Imam Asy-Syathibi: Al-I'tisham, 1986, hlm:77

j > o •'

yang menjelaskan ketika

O*

23

Page 35: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

3 U j 0 ^ ? 'V} ‘- H ^ 5' o ljj

. ^ J J I 4 ii i j} ^ \ ± \

"sesungguhnya barang siapa yang hidup di antara kalian nanti, akan melihat perselisihan yang banyak. Maka (wajib) atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku" (HR. Ashabus Sunan kecuali Nasa’I berkata Turmidzi: Hadits ini hasan shahih, dan berkata Imam Hakim: hadits ini shahih dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).

Dalam hadits ini Rasulullah % menjelaskan bahwa keselamatan di

kala perpecahan adalah dengan berpegang dengan sunnah Rasulullah M.

c. Mengucapkan shalawat dan salam kepadanya.

Setiap muslim dan muslimah diperintahkan untuk membaca shalawat dan

salam kepada Rasulullah £5 , terutama diwaktu mereka melakukan shalat.

Sesungguhnya tidak berakhlak seseorang diantara umat Islam yang tidak

mengucapkan shalawat dan salam atas Rasulullah M, sedangkan dirinya diberi

Allah M rahmat agama yang tidak ternilai harganya melalui Rasulullah &

Perintah ini (mengucapkan shalawat dan salam atas nabi Muhammad)

tertuang dalam firman Allah

s' i ' * * ' s * '41 * ,

IUj 4JJI (Jj

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)

24

Page 36: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam bukunya "Minhajul Muslim ” 32

menjelaskan bahwa berakhlak terhadap Rasulullah 3 3 dapat dilakukan dengan hal-

hal sebagai berikut:

baik di dalam urusan dunia

menghormatinya dan

1 . Mentaatinya, menelusuri jejaknya, dan mengimplementasikan segenap langkah-langkahnya di dalam seluruh aktivitas, maupun agama.

2. Mengutamakan kecintaan kepadanya, mengagungkannya melebihi kecintaan, penghormatan dan pegagungan kepada makhluk yang lainnya.

3. Membela dan menolong orang yang membela dan menolongnya.4. Mengagungkan dan memuliakan namanya ketika disebut.5. Membenarkan setiap apa-apa yang dia kabarkan.6 . Menghidupkan sunnahnya dan menyebarkan dakwahnya.7. Merendahkan suara di sisi kuburannya.8 . Mencintai orang-orang shaleh, membela dan menolong mereka dengan

kecintaannya.

3. Akhlak manusia kepada diri sendiri

Konsep akhlak pada diri sendiri di dalam Al-Qur’an cukup luas

jangkauannya, bersifat positif dan aktif yang dengan sendirinya dapat

menumbuhkan suatu kepercayaan diri sendiri dalam berbagai aktivitas hidup

individu manusia. Karena pada prinsipnya akhlak kepada diri sendiri merupakan

kontrol diri yang harus dilaksanakan demi keselamatan diri sendiri, baik itu

berupa perintah atau kewajiban yang erat hubungannya dengan tanggung jawab

individu maupun kalangan-kalangan yang harus dihindari. Allah berfirman :

Pi-» < ^ . ■£ *' t t . Z’ f i . . t» i t .

JJ !-LLaI bj J * vay ^ \ y * \ l JiOlI lf.ll»

"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu Telah mendapat petunjuk.

32. Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi: Op C it: him. 133-134

25

Page 37: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Hcmya kepada Allah kamu kembali semuanya, Maka dia akan menerangkan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Maa'idah: 105).

Ayat di atas menunjukkan bahwa setiap individu manusia mempunyai hak

kewajiban untuk memperhatikan kesejahteraan pribadinya, memelihara

keselamatan jiwanya, mencari jalan perkembangan dan kemajuan dirinya,

memiliki suatu kepribadian luhur sebagai manifestasi dari perbuatannya yang

terpuji.

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi menjelaskan bahwa langkah-langkah

yang ditempu dalam berakhlak kepada diri sendiri33, antara lain :

a. Taubat

Yaitu membersihkan diri dari segenap dosa dan maksiat, menyesali atas

setiap dosa yang telah dilakukannya, bertekad untuk

dosa itu di dalam sisa umurnya. Hal ini berdasarkan

At-Tahnm ayat 8 :

tidak mengulangi perbuatan

firman Allah & dalam surat

p * & j p j & ^ % s $ j ] i p ; < k

% / , ( y . / < <

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semumi-muminya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." (QS. At-Tahrim: 8 )

b. Muraqabah (merasa selalu diawasi)

Yaitu seorang muslim merasa dirinya diawasi oleh Allah M, ia senantiasa

merasakannya di setiap saat dari kehidupannya sehingga keyakinannya menjadi

sempurna bahwa Allah &> selalu melihatnya, mengetahui rahasia-rahasianya,

33 . Abu Bakar Jabir Al- Jazairi : op. cit him. 137-143

26

Page 38: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

memperhatikan amal-amalnya, menegakkan putusan terhadapnya dan terhadap

jiwa-jiwa dengan apa yang telah dilakukan. Inilah makna "menyerahkan diri". Hal

ini sebagaimana firman Allah & :

'j» * * ' * 9 f * * * I *S p •••• ^ f - * - 1 Cr4.?

"/)o« siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedangdiapun mengerjakan kebaikan..." (QS. An-Nisa: 125)

c. Muhasabah (intropeksi diri)

Muhasabah salah satu metode memperbaiki diri, melatih, mensucikan dan

membersihkan diri. Allah & berfirman :

r ias

i i i o j ij & j & c: ^ i ) i i ^ T i £ i ;

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18)

d. Mujahadah (perang terhadap nafsu/jiwa)

Yaitu hendaknya seorang muslim mengetahui bahwa musuh bebuyutannya

adalah nafsu (diri)nya sendiri. Nafsu menurut tabiatnya selalu condong kedalam

keburukan, dan lari dari kebaikan serta senantiasa menyuruh kepada kejelekan.

Allah & berfirman:

jD y .. * ' E , tf , v t* ® ^ i - .f g - j j y * ' ( j j Oj L* O]

"Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnyanafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat

27

Page 39: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang. "(QS. Yusuf: 53)

Apabila seorang muslim mengetahui hal itu, niscaya dia akan menyiapkan

dirinya kemudian mengumumkan terhadapnya, mengangkat senjata untuk

memeranginya, bercita-cita tetap untuk melawan kebodohannya dan memerangi

syahwatnya.

4. Akhlak manusia kepada sesama manusia

Ajaran sosial dan pembinaan akhlak dalam Al-Qru'an bertujuan untuk

memperkuat keijasama dalam lingkungan keluarga dengan mengatur anggota-

anggota keluarga melalui pembentukan kepribadian individu yang baik sebagai

salah satu bagian dari masyarakat.

Untuk lebih jelasnya kondisi masyarakat itu ada beberapa uraian :

a. Akhlak di lingkungan keluarga.

Pembinaan akhlak di lingkungan keluarga secara umum adalah pembinaan

kasih sayang diantara sesama anggota keluarga yang berjalan dengan

keutuhannya, karena pada prinsipnya Allah telah melengkapi sikap tersebut

diantara anggota keluarga masing-masing, sehingga masing-masing individu

hanya tinggal mengembangkannya di dalam lingkungan masyarakat yang

dijelaskan dalam Al-Qur'an firman Allah :

* i * 9si*■ o i ^ 3

'c e0 0 J o j 3 s^ r

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya

28

Page 40: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

sebagai makluk sosial yang

pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."(QS. Ar-Ruum: 21)

Pembinaan akhlak di lingkungan keluarga sangatlah mendasar sekali

dalam pola hidup yang penuh kasih sayang diantara sesama anggota keluarga,

hormat menghormati, sopan santun dan tanggung jawab diantara suami dan istri

atau sebaliknya orang tua dengan anaknya.

b. Akhlak di lingkungan keluarga dan kerabat

Manusia diciptakan Allah & di dunia ini

selalu membutuhkan hubungan komunikasi atau saling ketergantungan antara satu

dengan yang lainnya, untuk itu merekan membentuk suatu wadah yang biasa

dinamakan dengan istilah masyarakat. Masyarakat tupun mempunyai ciri khas

dalam menciptakan rasa persaudaraan dan ukhuwah antar sesama individu. Di

dalam Al-Qur'an Allah & berfirman :

* 3 ow l'jJlj " a 4 i l / / s % tfT ♦

J ^ r J j j L. j d - b

c .j

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (QS. An-Nisaa': 36)

Ayat di atas dapat disimpulkan bahwa di an ara sesama manusia, baik

dengan kedau orang tua, tetangga dekat maupun jauh, anak yatim dan lainnya,

baik itu miskin atau kaya kita harus berbuat baik dan tidak membeda-bedakannya.

29

Page 41: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

c. Akhlak kepada manusia secara umum.

Terbentuknya suatu masyarakat yang luas

saling melengkapi kebutuhan masing-masing,

di mana satu sama lainnya

saling menolong, saling

menghormati, saling komitmen dalam kebersamaan sehingga terwujudnya

hubungan komunikasi yang harmonis serta tumbuh sikap persaudaraan. Manusia

yang bersatu dan menggalang agar terciptanya kedamaian, ketentraman dan

kesejahteraan yang dapat menjadikan masyarakat yang diidamkan.

5. Akhlak manusia kepada alam sekitar

Allah & tidak hanya menciptakan manusia saja di muka bumi ini, tetapi

juga menciptakan makhluk-makhluk yang lain seperti : tumbuh-tumbuhan,

binatang, semuanya itu membutuhkan perlindungan dan pemeliharaan dari

manusia. Karena manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan yang paling

sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Tugas manusia adalah

mensyukuri karunia Allah, berbuat baik dan dapat membudidayakan serta dilarang

untuk merusak maupun memusnahkan juga tidak boleh menyia-nyiakan makhluk

yang lainnya. Sebagaimana Allah & berfirman :

.f * .U , y J i j $ \ j iu liJ T ^

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. Ar-Ruum : 41)

Dapat disimpulkan bahwa materi maupun teori

itu mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan di dunia ini. Karena

dalam pendidikan akhlak

30

Page 42: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, diharapkan

dengan kesempurnaannya dapat mengembangkan amanat yang diberikan oleh

Sang Pencipta dengan berakhlak baik terhadap sesama makhluk dan makhluk

lainnya.

Untuk itu dibutuhkan keteladanan dalam pendidikan dengan metode

inklusif sehingga dapat mempersiapkan dan membentuk anak dalam moral,

spiritual dan sosial. Hal ini dikarenakan pendidikan akhlak adalah contoh terbaik

dalam pandangan anak, dalam tindak tanduknya dan tata santunnya baik yang

disadari maupun tidak. Tentunya yang lebih penting bagi yang bersifat material

maupun spiritual.

Allah mengutus Nabi Muhammad $ 5 sebagai suri tauladan yang baik untuk

umat manusia sepanjang sejarah dan bagi umat manusia disetiap saat dan tempat,

sebagai pelita yang meneragi dan memberi petunjuk.

Pendidika dengan mengajarkan dan pembiasaan adalah pilar terkuat untuk

pendidikan dan metode yang paling efektif dalam membentuk iman anak dan

meluruskan akhlaknya.

Metode lain yang juga penting dalam pendidikan akhlak adalah pemberian

nasehat. Sebab itu dapat membukakan mata anak pada hakekatnya sesuatu untuk

mendorongnya menuju situasi luhur dan menghiasinya

dan membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam

dengan akhlak yang mulia

Kita juga tidak heran

> yangmendapatkan Al-Qur'an yang memakai metode ini

dan mengulang-ulang dalam berbagai ayat dan tempat.

berbicara tentang jiwa

Al-Qur'an penuh dengan

31

Page 43: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

ayat-ayat yang menjadikan metode nasehat sebagai dasar dakwah jalan menuju

usaha melestarikannya.

E. Metode Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur'an

Di dalam Al-Qur'an banyak sekali metode-metode dalam mendidik akhlak

diantaranya adalah:

1. Dengan cara ketauladanan, karena setiap anak ia akan mengikuti apa yang

diperagakan oleh orang yang lebih dewasa darinya, sehingga kita sebagai

pendidik hendaknya mampu menjadi suritauladan bagi anak didik kita

sendiri.

Allah & berfirman:

& ... i j i i p ; y

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahriim : 6 )

2. Dengan mengambil ibrah pada cerita-cerita umat terdahulu, karena

sangatlah penting kita melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi pada jaman

dahulu guna mengambil pelajaran darinya dan menambah keimanan. Allah

M berfirman:

a ju i _£U;S j y i

"...Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang- orang yang mempunyai mata hati " (QS. Ali'Imran : 13)

Dan masih banyak lagi metode pendidikan yang dijelaskan dalam Al- Qur’an.

32

Page 44: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

yaitu dengan jalan sugesti,

Sedangkan Menurut Athiyah al-Abrasyi34ada tiga metode mendidika

akhlak yaitu :

1. Pendidikan akhlak secara langsung, yaitu dengan cara memberi

petunjuk, tuntunan nasehat, menyebutkan manfaat dan bahaya-

bahayanya sesuatu.

2. Pendidikan akhlak secara tak lansung,

seperti; mendiktekan sajak-sajak yang mengandung hikmah kepada

anak-anak dengan memberikan nasehat-nasehat dan berita berharga.

3. Mengambil manfaat dari kecenderungan dan pembawaan anak-anak

dalam rangka pendidikan akhlak. Sebagai contoh mereka memiliki

kesenangan meniru ucapan-ucapan, perbuatan-perbuatan, gerak-gerik

orang-orang yang berhubungan erat dengan mereka.

F. Macam-macam Akhlak Dalam Al-Qur'an

1. Akhlak Yang Baik (akhlaqul mahmudah)

Akhlak adalah satu bentuk yang kuat di dalam jiwa sebagai sumber

perbuatan otomatis dengan suka rela, baik atau buruk, indah atau jelek,

sesuai pembawaannya, ia menerima pengaruh pendidikan, baik maupun

jelek kepadanya.

Bila bentuk di dalam jiwa ini dididik tegas mengutamakan kemuliaan dan

kebenaran, cinta kebajikan, gemar berbuat baik, dilatih mencintai

keindahan, membenci keburukan sehingga menjadi wataknya, maka

34. Athiyah al-Abrasyi : Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Cet. dan Djohar Bahry, Bulan Bintang, Jakarta, him. 106

VII. Terj. H. Bustami A, Gani

33

Page 45: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

keluarlah darinya perbuatan-perbuatan yang indah dengan mudah tanpa

keterpaksaan, inilah yang dimaksud dengan akhlak yang baik. 35

Di antara contoh-contoh akhlaqul mahmudah yang ada dalam Al-Qur'an,

antara lain:

a. Sabar

"//a/ orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu b eru n tu n g (QS. Al-Imran: 200)

b. Kejujuran

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah: 119)

c. Tawadhu' (rendah hati)

' i j j b j i

"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hat dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan " (QS. Al-Furqaan: 63)

d. Keberanian

35. Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairil419 H: MinhajulMuslim (Pi Jilid IIV. Teij . M. Abdul Ghoffar E. M dan Abu Ihsan al Atsari. Imam asy-Syafi'i

'edoman Hidup Seorang Muslim) Cetl.hal :223 Jakarta: Pustaka

34

Page 46: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

? z'I 'iii ^ iSj i # ; < > .i r i« f o

« »•* > / >-J* ^ ^

"//a/ orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung (QS. Al-Anfaal: 45)

e. Bersikap lemah lembut

i(j* y i i i T JaJS’ LJii O jJ M (jA 'M >-j LLj

A« i*

© J *SM i U > .

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'ajkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu..." (QS. Al-Imran: 159)

f. Pemaaf dan Lapang Dada

j y & M 'J \ y L * j oi3

"Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha P enyayang (QS. At-Taghaabun: 14)

g. Menghidupkan Makna Persaudaraan Seiman

o b j ^ - j ' j f c i i i j & i o 5 b i W » 0 i j J - y J T l i j

bersaudara, sebab itu kedua saudaramu itu dan

"Orang-orang beriman itu Sesungguhnya damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat ” (QS. Al- Hujuraat: 10)

h. Amanah

< / J v . l ' * f- ' f 4 ,i4 i i i W 0 ' j s > w ^ oS

35

Page 47: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya" (QS. An-Nisaa': 58)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang mern

baik.

tentang akhlak yang

2. Akhlak yang tercela (Akhlaqul Madzmumah)

Perbuatan dan perkataan yang tercela yang mengalir tanpa merasa

terpaksa yang keluar dari diri seseorang disebut dengan akhlak tercela. 36

Akhlak-akhlak yang tercela merupakan racun

pelakunya ke jalan setan dan penyakit

mendapatkan kehormatan sepanjang masa.

Diantara contoh-contoh akhlak tercela

dijauhi oleh seorang muslim, antara lain :

a. Kezhaliman

' r <

yang mematikan, membawa

yang membuatnya tidak

dalam Al-Qur'an dan harus

L l j t i 43 4 =3.;,4 p i jL y j

"Dan barang siapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar " (QS. Al-Furqaan: 19)

b. Iri dengki

/ i 9AWai y 4l)l jl»

"Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia' yang Allah Telah berikan kepadanya?" (QS. An-Nisaa': 54)

c. Menipu

0 ?] f e d % ^

36 Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi: Ibid, him. 223

36

Page 48: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

"Rencana yang jahat itu tidak akan merencanakannya s e n d ir i(QS. Al-Faathir:

d. Riya'

menimpa selain orang yang 43)

@ ^ • J ^ p-A C f - ^

''Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, dan orang-orang yang berbuat riya'." (QS. Al- Maa'uun: 4-6)

e. Ujub dan Terperdaya

, ■* t

"Dan (Ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak Karena banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun,” (QS. At-Taubah: 25)

f. Berprasangka buruk kepada orang lain

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa ” (QS. Al- Hujuraat: 12)

'j f JO

g. Ghibah

o l ; ^ % 1 ^ 1 4 ^ j

”/)a« janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlahmenggunjingkan satu sama lain ” (QS. Al-Hujuraat: 12)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menerangkan tentang tercelanya

akhlak yang buruk.

37

Page 49: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

38

BAB III

TAFSIR SURAT AL-HUJURAAT

AYAT 9,10,11 DAN 12

A. Surat Al-Hujuraat

1. Tafsir surat Al-Hujuraat secara umum

Surat Al-Hujuraat terdiri atas 18 ayat, termasuk golongan surat-

surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Mujaadilah.

diambil dari perkataan "Al-

Ayat tersebut mencela para

Dinamai "Al-Hujuraat" (kamar-kamar)

Hujuraat" yang terdapat pada ayat 4 surat ini.

sahabat yang memanggil Nabi Muhammad M yang sedang berada di dalam

kamar rumahnya bersama istrinya. Memanggil Nabi Muhammad M

dengan cara dan dalam keadaan demikian menunjukkan sifat kurang

hormat kepadanya dan mengganggu ketenteramannya. 37

Pokok-pokok isi dari surat Al-Hujuraat antara lain :

a. Keimanan:

Masuk Islam harus disempurnakan dengan iman yang sebenar-

benarnya.

b. Hukum-hukum

Larangan mengambil keputusan yang menyimpang dari ketetapan

Allah & dan rasul-Nya; keharusan meneliti suatu berita yang

disampaikan oleh orang fasik; kewajiban mengadakan islah antara

37 Kerajaan Saudi Arabia: Al-Qur'an dan Terjemahannya. 1990, him. 844

Page 50: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

orang muslim yang bersengketa karena orang-orang Islam itu

bersaudara; kewajiban mengambil tindakan terhadap golongan kaum

muslimin yang bertindak aniaya kepada golongan kaum muslimin

yang lain; larangan mancaci, menghina dan sebagainya; larangan

berburuk sangka; bergunjing dan memfitnah dan lain-lain,

c. Dan lain-lain:

Adab sopan santun berbicara dengan Rasulullah %. Allah menciptakan

manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar satu sama lain

saling kenal mengenal; setiap manusia sama pada sisi Allah, kelebihan

hanya kepada orang-orang yang bertakwa; sifat orang-orang yang

sebenar-benarnya beriman. 38

2. Persesuaian antara surat Al-Hujuraat dengan surat sebelumnya (surat Al-

Fath)

Persesuaian antara surat Al-Hujuraat dengan surat sebelumnya (surat

Al-Fath) adalah sebagai berikut:

a. Pada surat Al-Hujuraat disebutkan tentang memerangi kaum

pemberontak. Sedang pada surat Al-Fath disebutkan tentang memerangi

orang-orang kafir.

b. Surat Al-Hujuraat diakhiri dengan pembicaraan tentang orang-orang

yang beriman. Sedang pada surat Al-Fath juga dibuka tentang mereka.

38 Kerajaan Saudi Arabia: Ibid, him. 448

39

Page 51: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

c. Masing-masing dari kedua surat ini memuat penghormatan dan

pemuliaan kepada Rasulullah $$ terutama pada awal masing-masing

surat. 39

3. Hubungan surat Al-Hujuraat dan surat Qaaf

Hubungan antara surat Al-Hujuraat dengan sesudahnya (surat Qaaf)

ialah sebagai berikut:

a. Pada akhir surat Al-Hujuraat disebutkan bagaimana keimanan orang-%

um beriman. Hal ini dapat

mereka dan dapat pula

orang Baduwi dan sebenarnya merekan be

membawa kepada bertambahnya iman

menjadikan mereka orang yang mengingkari kenabian dan hari

kebangkitan; sedang pada awal surat Qaaf disebutkan beberapa sifat

orang kafir yang mengingkari kenabian dan hari kebangkitan,

b. Surat Al-Hujuraat lebih banyak menguraikan soal-soal duniawi sedang

surat Qaaf lebih banyak menguraikan tentang ukhrawi.

B. Pandangan Mufassir Tentang Surat Al-Hujuraat Ayat 9,10,11 dan 12

Tafsir adalah kunci untuk membuka gudang simpanan yang tertimbun

dalam Al-Qur'an. Tanpa tafsir, orang tidak akan bisa membuka gudang yang

ada di dalamnya, sekalipun ia berulang kali mengucapkan lafadz Al-Qur'an

dan membacanya sepanjang pagi dan petang. 4 0

39. Mustafa Ahmad Al-Maraghi: Tafsir AlMaraghi. Cet.I. Teij. K. Anshor Bahrun Abu Bakar,Lc dan Drs. Hery Noer Aly. Semarang : CV T

40 Muhammad Ali As-Shaabuni: Studi Ilmu Al-Qur'an. Cet. I. Bandi 241

ZUmar Sitanggal,

Putra 1986, him. 199 : Pustaka Setia 1999, him.

40

Page 52: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

©ite

Untuk memahami serta mengetahui isi kandungan Al-Qur'an, kita bisa

mempelajarinya melalui kitab-kitab karya para ulama ahli tafsir yang beraneka

ragam diantaranya adalah tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Al-Maraghi.

Penulis dalam hal ini akan mengambi banyak dari dua mufassir

tersebut, karena ingin membandingkan dan memadukan antara tafsir abad

pertengahan (Ibnu Katsir yang terkenal dengan ahli atsar dan kisah) dengan

tafsir abad kontemporer atau modem (Al-Maraghi yang banyak mengambil

tafsir dengan rasio atau tafsir bir'ra'yi), dan tidak sedikit dikalangan orang

Indonesia yang mengenal dua tokoh tersebut, khususnya kaum terpelajar. Dan

ayat yang penulis pililh dari 18 ayat yang ada dalam surat Al-Hujuraat ialah

empat ayat yaitu ayat 9,10,11 dan 12, kesemua ayat ini ada kaitannya dengan

pendidikan akhlak. Untuk lebih jelas lagi, maka penulis akan menguraikannya

sebagai berikut:

1. Penafsiran surat Al-Hujuraat ayat 9,10,11 dan 12 menurut Ibnu Katsir.

Allah & berfirman dalam surat Al-Hujuraat ayat 9 dan 10 :

. / 's / • I . 9 ^ 9 r ' ' ^ f.\ j > x L ^ \ l O f l i o j i Aijl j a \ J l e j u j J l (S

> j b j L ^ l L o j 0 4 J r M

9. Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah, kalau dia Telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.

41

i=e•6 • -* .9 S’.-*o ! J jU u b

Page 53: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

10. Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujuraat: 9-10)

Penjelasan ayat:

p 4 *0 * t J u fjA ~ \ J U J J J i j

Allah & dalam ayat ini berfirman seraya memerintahkan agar

mendamaikan antara dua kelompok yang sedang bertikai sesama mereka.

Allah masih tetap menyebut mereka sebagai orang-orang mukmin

meskipun mereka tengah berperang. Dengan itu pula, Imam Al-Bukhari dan

yang lainnya mengambil kesimpulan bahwa seseorang tidak keluar dari

keimanan hanya karena berbuat maksiat meskipun dalam wujud yang besar,

tidak seperti apa yang dikemukakan oleh kaum Khawarij dan yang sejalan

dengan mereka dari kalangan Mu'tazilah dan semisalnya. Demikianlah yang

ditetapkan dalam kitab Shahih al-Bukhari dari hadits al-Hasan, dari Abu

Bakrah 4*>, ia bercerita : "Sesungguhnya Rasulullah % pernah berkhutbah

pada suatu hari di atas mimbar, sedang bersamanya terdapat al-Hasan bin Ali

lalu sekali-sekali dia melihat kepadanya dan kepada orang-orang pada kali

yang lainnya seraya bersabda :

r o , r s , * ' : f ° .v. .g* H (£!’ 0 ’

"Sesungguhnya putraku ini adalah seorang sayyid. Mudah-mudahan Allah akan mendamaikan dua kelompok besar kaum muslimin (yang sedang bertikai)." (HR. Bukhari) 41

41. Imaduddin Abi Al-Fida' 'Isma'il Ibnu Katsir Al-Qurasyi Al-Hafidz Qur’anul 'Azhiim Jilid IV. Cet. I. Riyadh: Maktabah Darus Salam,

Ad-Damasyqy: Tafsir Al- 1414 H/1994 M, him. 269

42

Page 54: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Kenyataan yang ada sama seperti yang beliau sabdakan, dimana Allah

telah mendamaikan antara penduduk Syam dan penduduk Irak dengan

perantara al-Hasan setelah mengalami masa peperangan yang panjang dan

berbagai peristiwa mengerikan.42

Firman Allah 3k selanjutnya :

^ J J Is* " d p d ^ 1

Maksudnya ialah kembali kepada Allah dan Rasul-Nya serta mendengar

kebenaran dan mentaatinya, sebagaimana yang ditegaskan dalam hadits shahih,

dari Anas bahwa Rasulullah % bersabda :

, ajjI L : i J i ( t t j l j L j » y lilij» * ]\^ -\

.(«y J y j t j j l i ? lili? V ^ p j \

"Tolonglah saudaramu yang berbuat dhalim maupun yang didhalimi." Lalu kutanyakan : "Ya Rasulullah, menolong orang yang didhalimi itu aku dapat

<y , %^ j p 6 j*

mengerti, lalu bagaimana aku menolong orang yang : "Yaitu engkau mencegahnya dari berbuat dhalim, untuknya.Firman Allah & selanjutnya :

dhalim? "Beliau menjawab dan itulah pertolonganmu

_ » I »y , > 4 , f 9 y ' 9* ■ , {/ , _ y «.ll ^ 0 ! J JjuL l* ju ]j PxL^>\3 0 *1®

Maksudnya ialah bersikaplah adil dalam menyelesaikan permasalahan

yang teijadi di antara keduanya, karena Allah menyukai orang-orang yang

berbuat keadilan. 43

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amr «&, ia bercerita :

"Sesungguhnya Rasulullah & telah bersabda :

9 i ' 9 r '

. Ibnu Katsir: Ibid.Um. 269

. Ibnu Katsir: Ibid him 269

43

Page 55: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

U. ju jJj) dr jIp LjjJl jjvJa Jiil jl

(jd^*w* o l j j ) LJ-Ul

"Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil di dunia, kelak berada di atas mimbar yang terbuat dari mutiara di hadapan ar-Rahman M atas keadilan yang pernah ia lakukan di dunia. 'M

Firman Allah & selanjutnya:

L ^l

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara." Maksudnya ialah

seluruh kaum muslimin merupakan satu saudara karena agama.

Firman Allah & selanjutnya :

M*- * < r \ ' * i 9 fl^ * 5> i». ■'4'f \ ' K \ * I 9 r?(^} 0 J-***y ^1)1 I y j l j j Z ^ - 1 QV I l a

"Maka damaikanlah antara kedua saudaramu," yaitu dua golongan yang saling

bertikai. "Dan bertaqwalah kepada Allah," dalam seluruh urusan kalian,

"Supaya kamu mendapat rahmat." Hal tersebut merupakan penegasan dari

Allah &, dimana Dia akan memberikan rahmat kepada orang yang bertaqwa

kepada-Nya.* 4 5

Dari penjelasan ayat 9 dan 10 di atas, maka

beberapa pendidikan akhlak antara lain :

1. Mendamaikan dua golongan orang-orang mukmin yang sedang dilanda

pertikaian atau pertengkaran.

2. Menolong saudara yang berbuat dhalim maupun yang didhalimi.

3. Bersikap adil dan bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan.

penulis menyimpulkan ada

44. Abi Zakariya Yahya Nawawi Ad-Dimasyqi, RiyadhuAsh Shalihin, Cet. IIX. Bairut 1986, Mu'assasah Ar-Risalah, 1986, him. 443

45. Ibnu Katsir, Op. Cit, him. 270

44

Page 56: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

4. Menjaga persaudaraan antar mukmin.

5. Bertaqwa (takut) kepada Allah M.

Allah & berfirman dalam surat Al-Hujuraat ayat 11

Cr? f r ? U-*" 0 * Cr? f y ^ 'y * 1* 0 ^ * '-r.^

I j j J b crr? I / ^ C ^

77. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka, dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik, dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan, seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah

buruk sesudah iman dan orang-orang yang zalim.

Penjelasan ayat:

(*^f11 j i r p f ) j * } ( j ^

Allah jfe melarang dari mengolok-olok orang

-w ” “ l! " ' t / - ' ° 'J * J b u ^

ain, yakni mencela dan

menghinakan mereka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam hadits shahih,

bahwa Rasulullah M bersabda:

J a l p j j J - \

"Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.,A6

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menerangkan bahwa yang dimaksud dengan

hal tersebut adalah menghinakan dan merendahkan mereka. Hal itu sudah jelas

haram. Karena terkadang orang yang dihina itu lebih terhormat di sisi Allah dan 46

46 Abi Zakariya Yahya Nawawi, Op. Cit, him. 443

45

Page 57: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

* fe

bahkan lebih dicintai-Nya daripada orang yang menghinakan. Oleh kerena itu

Allah berfirman:

^ p4r? O 1 / j * Cr? f j*

& 9 * i 'iO * * 1’L**-

Firman Allah & selanjutnya :

k ir

~ 0 ^ O* i ^ c r ?

^ , > t . . >^ i . i i : -!jJ-«Cb Sfj

"Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri." Artinya, dan janganlah

kalian mencela orang lain (maksudnya dengan kita mencela orang lain maka

secara otomatis berarti kita juga mencela diri sendiri). Orang yang mengolok

dan mencela orang lain, baik orang laki-laki maupun perempuan, maka mereka

itu sangat tercela dan terlaknat, sebagaimana yang difirmankan Allah & :

"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela," (QS. Al-Humazah

Ibnu ’Abbas, Mujaahid, Sa'id bin Jubair, Qatadah, dan Muqatil bin Hayyan: 1 )

mengemukakan makna ayat di atas bahwa janganlah

sebagian lainnya. 4 7

Firman Allah & selanjutnya :

Maksudnya adalah janganlah kalian memanggil dengan menggunakan gelar-

gelar buruk yang tidak enak didengar.

sebagian kalian menikam

47. Ibnu Katsir, Op. Cit, him. 271

46

Page 58: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

i'bi, i<Imam Ahmad meriwayatkan dari asy-Sya'bi, ia bercerita bahwa Abu

Jubairah bin adh-Dhahhak memberitahukannya, ia bercerita : "Ayat i n i :

pun melainkan mempunyai

"Dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar buruk,"

turun berkenaan dengan bani Salamah. "Ia mengatakan : "Rasulullah & pernah

tiba di Madinah dan di antara kami tidak seorang

dua atau tiga nama. Dan jika beliau memanggil salah seorang dari mereka

dengan nama-nama tersebut, maka mereka berkata : "Ya Rasulullah,

sesungguhnya ia marah dengan panggilan nama tersebut.' Maka turunlah ayat

48ini.

Firman Allah & selanjutnya:

^ - y . , . / • (9 * + »

"Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk setelah iman."

Maksudnya ialah seburuk-buruk sebutan dan nama panggilan adalah pemberian

gelar dengan gelar-gelar yang buruk. Sebagaimana orang-orang Jahiliyah dahulu

pernah bertenkar setelah kalian masuk Islam dan kal an memahami keburukan

itu.

"Dan barangsiapa yang tidak bertaubat," dari perbuatan tersebut. "Maka

mereka itulah orang-orang yang zhalim."

'l*

48 Ibnu Katsir, Op. Cit, him. 271

47

Page 59: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Dari penjelasan ayat 11 di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa ayat

tersebut mengandung beberapa macam akhlak yang harus di jauhi atau dihindari

oleh setiap muslim, antara lain :

1. Mencela dan menghina manusia.

2. Mencela diri sendiri.

3. Memanggil nama orang lain dengan panggilan atau gelar yang buruk (tidak

enak didengar).

4. Berbuat zhalim terhadap manusia.

Allah berfirman dalam surat Al-Hujuraat ayat 12 :

C ^ o' d ii ^

0 ^ - 5 0 # 'i l l o ) ilyJT j V i i p

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purbasangka itu dosa, dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Penjelasan ayat:

Allah melarang hamba-hamba-Nya yang beriman dari banyak prasangka,

yaitu melakukan tuduhan dan penghianatan terhadap keluarga dan kaum kerabat

serta umat manusia secara keseluruhan yang tidak pada tempatnya, karena

sebagian dari prasangka itu mumi menjadi perbuatan dosa. Oleh karena itu,

jauhilah banyak berprasangka sebagai suatu kewaspadaan. Kami telah

48

Page 60: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

meriwayatkan dari Amirul Mukminin 'Umar bin al-Khaththab, bahwasanya ia

pernah berkata : "Janganlah kalian berprasangka terhadap ucapan yang keluar

dari saudara mukminmu kecuali dengan prasangka baik. Sedangkan engkau

sendiri mendapati adanya kemungkinan ucapan itu mengandung kebaikan."49

Firman Allah selanjutnya:

"Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain." Maksudnya ialah atas sebagian kalian.

Kata oauaiII lebih sering digunakan untuk suatu

Dari kata itu muncul kata j *j «M (mata-mata

kejahatan.

Sedangkan kata

seringkah digunakan pada hal yang baik.

Sebagaimana yang difirmankan Allah, yang menceritakan tentang Ya'qub,

dimana ia berkata:

9 * ! * ' 9\~ Kt' . f, * * t * 4 ' ' ' ! * ' 9 f < ' '

"Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan

saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.." (QS. Yusuf: 87)

Terkadang, kedua istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan hal yang

buruk, sebagaimana yang ditegaskan dalam hadits shahih dari Abu Hurairah,

bahwasannya Rasulullah bersabda:

f;, / 0 , . / , /• e ; . * / ' ' ' s , . ? ' ,h\ Aiil iu P \ y j ? j 1 y J j-a p Lj

S ' / / / /

Ibnu Katsir, Op. Cit. hal: 271

49

Page 61: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Artinya: "Janganlah kalian mencari-cari keburukan

orang lain, janganlah saling membenci, dan juga

kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." HR.

Firman Allah selanjutnya:

dan mengintai kesalahan

saling membelakangi. Jadilah

Bukhari dan Muslim50 51

ghibah banyak sekali, di

"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain." Pada

potongan ayat tersebut terdapat larangan berbuat ghibah.

Ibnu Qudamah dalam kitabnya "Minhajul Qashidin"sx mengatakan bahwa

sebab-sebab yang mendorong orang melakukan

antaranya adalah:

1. Hendak mencairkan amarah.

2. Menyesuaikan diri dengan teman-teman, menjaga keharmonisan dank arena

hendak membantu mereka.

3. Ingin mengangkat diri sendiri dengan cara menjelek-jelekkan orang lain.

4. Untuk canda dan lelucon.

Adapun cara mengobati penyakit ghibah ialah

yang berbuat ghibah, bahwa perbuatannya itu memancing kemurkaan Allah,

kebaikan-kebaikannya akan pindah kepada orang yang dighibahi, dan jika dia

tidak mempunyai kebaikan, maka keburukan orang yang dighibahi akan pindah

50. Abi Zakariya Yahya An-Nawawi Ad-Dimasyqi. Riyadhu Ash Shalihin. Cet. IDC Bairut: Mu'assasah Ar-Risalah, 1986, him. 443

51. Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah Al-Maqdisy. Minhajul Yang Mendapat Petunjuk), Cet. I. Teij. Kathur Suhadi. Jakarta:215

dengan menyadarkan orang

Qashidin (Jalan Orang-orang Pustaka Al-Kautsar, 1997, him.

50

Page 62: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

kepada dirinya. Siapa yang menyadari hal ini, tentu lidahnya tidak akan berani

mengucapkan ghibah.

Fiman Allah selanjutnya:

> f %* / ’/ , f . , i f „ * J / f *

j5 o bw** J^=aL) O' vi-^d

daging saudaranya sendiri

ijik kepadanya." (QS. Al-

"Sukakah salah seorang di antara kamu memakan

yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa j

Hujuraat: 12)

Maksudnya ialah sebagaimana membenci hal ini secara naluri, maka kalian pun

harus membencinya berdasarkan syari'at. Karena hukumnya lebih keras dari

hanya sekedar melakukannya (memakan daging). Dan hal itu merupakan upaya

menjauhkan diri dari perbuatan tersebut dan bersikap waspada terhadapnya.

Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah tentang orang yang mengambil

kembali apa yang telah diberikan :

"Seperti anjing yang muntah, lalu ia memakan kembali muntahnya tersebut." 52

Firman Allah selanjutnya:

"Dan bertakwalah kepada Allah" yakni dalam segala perintah dan

larangan-Nya yang diberikan kepada kalian. Jadikanlah Ia sebagai pengawas

kalian dalam hal itu dan takutlah kepada-Nya. "Sesungguhnya Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang" Maksudnya ialah Maha pengampun bagi

52. Imaduddin Abi Al-Fida’ 'Isma'il Ibnu Katsir Al-Qurasyi Al-Hafidz Qur’anul Azhiim JilidIV. Cet. I. Riyadh: Maktabah Dams Salam.,

Ad-Damasyqy: Tafsir Al- 1414 H/1994 M, him. 269

51

Page 63: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

orang-orang yang bertaubat kepada-Nya dan Maha penyayang bagi orang yang

kembali dan bersandar kepada-Nya.53

Jumhur ulama mengatakan: "Jalan taubat yang harus ditempuh oleh orang

yang berbuat ghibah adalah dengan melepaskan diri darinya dan berkemauan

keras untuk tidak mengulanginya kembali."54

Dari penjelasan ayat 12 di atas, dapat penulis simpulkan tentang pelajaran

akhlak, antara lain:

1. Akhlak tercela dan harus dihindari, yaitu :

a. Berprasangka buruk terhadap orang mukmin.

b. Mencari-cari kesalahan orang atau aib orang lain.

c. Ghibah.

2. Akhlak terpuji dan harus dijalankan, yaitu :

a. Takut kepada Allah

b. Bertaubat kepada Allah

2. Penafsiran surat Al-Hujaraat ayat 9,10,11, dan 12 i

Allah berfirman dalam surat Al-Hujaraat ayat 9,

A*f , ® '

menurut Al-Maraghi

0 :

L Lu oji &\ ja \ jjj I j u Jtp j j t ij k il k

8 ^ 1 l i j O Oj I j M j• / i ^* A Al . I- . SI'

53. Ibid, him. 27654 Ibid; him. 276

52

Page 64: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

9. Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah, kalau dia Telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.10. Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Penjelasan ayat:

i j k s i o & i f i , o ]3

Jika terjadi peperangan di antara dua golongan orang mukmin, maka

damaikanlah hai orang-orang mukmin, di antara keduanya dengan diajak kepada

hukum Allah dan ridha menerima keputusan-Nya, baik keputusan itu

menguntungkan keduanya atau merugikan. Itulah perdamaian antara keduanya

dengan adil.55

$ <3J J p o j i

Jika salah satu di antara kedua golongan itu tidak mau menerima hukum

Allah dan meneijang apa yang oleh Allah dijadikan ebagai keadilan di antara

makhluk-Nya, sedang yang lain mau menerimanya, maka perangilah golongan

yang meneijang dan tidak mau menerima hukum Allah itu, sehingga kembali

kepada-Nya dan tunduk patuh kepada-Nya.56

oj*

Jika golongan yang durhaka itu telah diperangi olehmu mau kembali

kepada hukum Allah dan rela menerimanya, maka iikilah hubungan di

5S. Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi. Cet. I. Teij- K. Anshor Umar Sitanggal, Bahrun Abu Bakar, Lc dan Drs. Hery Noer Aly. CV Toha Putra, Semarang, 1986, him. 217

56 Ibid, him. 217

53

Page 65: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

57

58

antara keduanya dengan cara yang adil dan tidak berat sebelah, sehingga antara

keduanya tidak terjadi peperangan baru di waktu yang lain.57

Kemudian Allah menyuruh orang-orang mukmin supaya tetap berlaku adil

dalam segala hal. Firman-Nya :

^ *J l 4Jjl l)1

Dan berlaku adillah kalian pada semua yang kamu lakukan maupun yang

kamu tinggalkan. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang adil dalam

segala perbuatan-perbuatan mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan

balasan yang terbaik.

Menurut hadits Shahih dari Anas Nabi bersabda, "Tolonglah saudaramu

ketika berbuat aniaya atau dianiaya." Saya berkata, "Ya Rasulullah, orang itu

saya tolong ketika teraniaya. Maka bagaimanakah aku harus menolong dia

ketika berbuat aniaya?" Rasulullah bersabda, "Kamu mencegah dia dari berbuat

aniaya. Itulah caramu menolong dia."58

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bemasab kepada satu pokok, yaitu

iman yang menyebabkan diperolehnya kebahagiaan abadi.

Menurut sebuah hadits, orang Islam yang satu adalah saudara orang Islam

yang lain. Dia tidak boleh menganiaya atau menghina atau merendahkannya

atau saling mengungguli dengannya dengan membuat gedung-gedung. Sehingga

ia menutupi angin terhadapnya kecuali dengan izinnya, atau menyakiti hatinya

Ibid, him. 218Ibid, him. 218

54

Page 66: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

dengan tak sudi memberikan isi pancinya kecuai menciduk untuknya satu

anak-

tetangganya, sedang anak-

tersebut dengan kawan-

cidukan, dan jangan membeli buah-buahan untuk anak-anak lalu mereka keluar

membawa buah-buahan tersebut menuju anak-anak

anak itu tidak berbagi makanan buah-buahan

kawannya.59

Persaudaraan itu akan menyebabkan teijadinya hubungan yang baik dan

mau tidak mau harus dilakukan, karena Allah berfirman :

Maka perbaikilah hubungan di antara dua orang saudaramu dalam agama,

di antarasebagaimana kamu memperbaiki hubungan di

dalam nasab.60

dua orang saudaramu

.-•v.4i)l

Dan bertakwalah kamu kepada Allah dalam segala hal yang kamu lakukan

maupun yang kamu tinggalkan. Yang di antaranya adalah memperbaiki

hubungan di antara sesame kamu yang kamu disuruh melaksanakannya.61

Mudah-mudahan Tuhanmu memberi rahmat k'epadamuamu dan memaafkan

dosa-dosamu yang telah lalu apabila kamu mematuhi Dia dan mengikuti

perintah serta menjauhi larangan-Nya.62

59 Ibid, him. 21860 Ibid, him. 21961. Ibid, him 21962 Ibid, him 219

55

Page 67: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Dari penjelasan surat Al-Hujaraat ayat 9 dan 10 di atas, maka penulis

mengambil kesimpulan bahwa ayat tersebut mengandung nilai-nilai pendidikan

akhlak yang sangat terpuji, antara lain :

1. Mendamaikan dua golongan orang mukmin yang sedang dilanda

peperangan.

2. Memerangi salah satu di antara dua golongan tersebut yang berbuat aniaya,

dengan kata lain menolong saudara yang berbuat dhalim dan yang didhalimi.

3. Berlaku adil dan bijaksana dalam memutuskan pe kara.

4. Menjalin dan menjaga persaudaraan di antara orang-orang mukmin.

5. Bertakwa kepada Allah dalam segala hal.

Allah berfirman dalam surat Al-Hujaraat ayat 11

p-r-f !/!>■ O1 j ? f 3* ^

l l I IjjJ: % Ifc \\jS- ol rJ S Ja

11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka, dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik, dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan, seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang- orang yang zalim.

Penjelasan ayat:

O* \y-A\i o iJ j t l^llj

56

Page 68: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Janganlah beberapa orang dari orang-orang mukmin mengolok-olok orang

mukmin lainnya. Sesudah itu Allah menyebutkan alasan mengapa hal itu tidak

boleh dilakukan, dengan firman-Nya:

•9 9 " | i t [ T "

1/5^ ’> • O ’

Karena kadang-kadang orang yang diolok-olokkan itu lebih baik di sisi

Allah dari pada orang-orang yang mengolok-olokkannya, sebagaimana

dinyatakan pada sebuah atsar. Barangkali orang yang berambut kusut penuh

debu tidak punya apa-apa dan tidak dipedulikan, sekiranya ia bersumpah dengan

menyebut nama Allah, maka Allah mengkabulkannya

Dengan demikian janganlah seorang pun berani

yang ia pandang hina karena keadaannya yang compang-camping, atau karena

ia cacat pada tubuhnya atau karena ia tidak lancer berbicara. Karena barangkali

ia lebih ikhlas nuraninya dan lebih bersih hatinya dan

tidak seperti itu. Karena dengan demikian berarti ia menganiaya diri sendiri

dengan menghina orang lain yang dihormati oleh Allah :

mengolok-olok orang lain

pada orang yang sifatnya

tf 9 * | f 4 i—' Y x 'O r£ 'jsr- C r^ O1

Dan janganlah kaum wanita mengolok-olok kaum wanita lainnya, karena

barangkali wanita-wanita yang diolok-olok itu lebih baik dari wanita-wanita

yang mengolok-olok.

Allah menyebutkan kata jamak pada dua tempat dalam ayat tersebut,

karena kebanyak mengolok-olok itu dilakukan di tengah orang banyak, sehingga

57

Page 69: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

sekian banyak orang enak saja m engolok-olok, sem entara di pihak lain banyak

63

64

65

pula yang sakit hati.63

Si j

Dan janganlah sebagian kamu mencela sebagian yang lain dengan ucapan

atau isyarat secara tersembunyi.

Firman Allah Anfusakum merupakan peringatan bahwa orang yang berakal

tentu tidak akan mencela dirinya sendiri. Oleh karena itu, tidak sepatutnya ia

I-

mencela orang lain. Karena orang lain pun seperti

sabda Nabi, “Orang-orang mukmin itu seperti halnya

satu anggota tubuh itu menderita sakit, maka seluruh

bisa tidur dan demam.”64

dirinya juga. Karenanya

satu tubuh. Apabila salah

tubuh akan merasakan tak

orang yang masuk Islam,

Dan janganlah sebagian kamu memanggil sebagian yang lain dengan gelar

yang menyakitkan dan tidak disukai. Seperti halnya berkata kepada sesame

muslim, “Hai fasik, hai munafik, atau berkata kepada

‘Hai Yahudi, hai Nasrani.’

Telah dikeluarkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud

dengan At-Tanaabazu bil Alqaab ialah seorang lelaki yang telah melakukan

amal-amal buruk, kemudian dia bertaubat dan kembali kepada kebenaran. Maka

Allah melarang orang itu dicela dengan perbuatannya yang telah lalu.65

Ibid; him. 222Ibid, him. 223 Ibid, him. 225

58

Page 70: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

yang fasik setelah mereka

alankah buruknya tingkah

Alangkah buruknya sebutan yang disampaikan kepada orang-orang

mukmin bila mereka disebut sebagai orang-orang

masuk ke dalam Iman dan termasyhur dengan keimanan tersebut.

Hal ini merupakan isyarat betapa buruknya penghimpunan antara kedua

perkataan, yakni sebagaimana kamu mengatakan,

laku seperti anak muda setelah tua. Maksudnya tingkah laku anak muda yang

dilakukan semasa sesudah tua.66

Dan barang siapa yang tidak bertaubat dari mencela saudara-saudaranya

dengan gelar-gelar yang Allah melarang mengucapkannya atau

menggunakannya sebagai ejekan atau olok-olok terhadapnya, maka mereka

itulah orang-orang yang menganiaya diri sendiri yang berarti mereka

menimpakan hukuman Allah terhadap diri sendiri karena kemaksiatan mereka

terhadapnya.67

Dari penjelasan ayat 11 surat Al-Hujuraat

menyimpulkan bahwa ayat tersebut mengandung macam-macam akhlak yang

tercela dan harus kita hindari darinya, macam-macam akhlak tersebut antara

lain:

1. Mengolok-olok atau menyebut-nyebut aib dan

dengan cara yang menimbulkan tawa.

di atas, penulis dapat

66 Ibid, him. 22567 Ibid, him 225

kekurangan orang lain

59

Page 71: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

\\ *

2. Mencela diri sendiri.

3. Memanggil sebagian yang lain dengan gelar yang menyakitkan dan tidak

disukai.

4. Berbuat aniaya terhadap diri sendiri.

Allah berfirman dalam surat Al-Hujaraat aya 12 :

***■! pJ J4=l' o‘ jU=j^i dJ-1 lsl; %

I A-4 i; * J ’ 1 4 L:

U . y/ V ^ 5 0 1 5 5 ^ 1 cij

S 's* '

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka(kecurigaan), Karena sebagian dari purbasangkamencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Adapun penjelasan ayat:

itu dosa, dan janganlah

' * 'T •. t ' ' A’f f /1; ofeUi g t f

Hai orang-orang beriman jauhilah oleh kalian kebanyakan berburuk

sangka terhadap sesama orang mukmin, yaitu kamu menyangka mereka dengan

persangkaan yang buruk selagi hal itu dapat kamu lakukan.68

Persangkaan yang buruk itu hanya diharamkan terhadap orang yang

disaksikan sebagai orang yang menutupi aibnya, shaleh dan terkenal amanatnya.

Adapun orang yang mempertontonkan diri sebagai orang yang gemar

68 . Ibid, him. 227

60

Page 72: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

69

70

melakukan dosa, seperti orang yang masuk ke tempat-tempat pelacuran atau

berteman dengan penyanyi-penyanyi cabul, maka tidaklah diharamkan berburuk

sangka terhadapnya.69

Allah & memberi alasan dari perintah-Nya

berburuk sangka dengan firman-Nya :

supaya menjauhi banyak

\llah M melarang orang

Sesungguhnya menyangka sesama mukmin dengan persangkaan yang

buruk adalah dosa. Karena Allah telah melarang perbuatan seperti itu, jadi

melakukannya adalah dosa.

Ibnu Abbas mengomentari ayat ini, bahwa

mukmin berburuk sangka kepada orang mukmin lainnya.

Setelah Allah menyuruh mereka supaya mereka menjauhi kebanyakan

persangka buruk, maka Dia melarang pula dari memata-matai orang lain, Allah

M berfirman:

Dan janganlah sebagian kamu meneliti keburukan sebagian lainnya dan

jangan mencari-cari rahasia-rahasianya dengan tu

cacatnya. Akan tetapi puaslah kalian dengan apa yang nyata bagimu mengenai

uan mengetahui cacat-

. Ibid, him. 228

. Ibid, him 229

6 1

Page 73: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

dirinya. Lalu pujilah atau kecamlah berdasarkan yang nyata itu, bukan

berdasarkan hal yang kamu ketahui dari yang tidak nyata.71

Menurut Al-Bukhari dan Muslim dalam As-Shahih dari Abu Hurairah,

bahwa Nabi % bersabda, "Hindarilah oleh kalian buruk sangka karena buruk

sangka itu berita yang paling dusta. Dan janganlah kamu memata-matai orang

lain, jangan mencari-cari berita mengenainya, jangan

jual beli, jangan saling membenci dan jangan saling mendiamkan. Tidak jadikah

kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak

untuk mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari."

saling mengungguli dalam

halal bagi seorang muslim

Dan janganlah kamu menceritakan sebagian yang lain dengan suatu yang

tidak ia sukai ketika orang lain itu tidak ada.

Maksudnya ialah menyebut-nyebut dengan terang-terangan, atau dengan

isyarat atau dengan cara lain yang bisa diartikan sebagai perkataan. Karena itu,

semua berarti menyakiti orang yang digunjing dan memanaskan hatinya serta

memecah belah jama'ah. Karena menggunjing memang merupakan api yang

menyala, ia takkan membiarkan suatu pun dan takkan menyisakan.

Maksud dari sesuatu yang tidak ia sukai adalah hal yang berkenaan dengan

agama atau dunianya, rupa, akhlak, harta, anak, istri,

apa saja yang lain, yang berkaitan dengan dia.72

pembantu, pakaian atau

. Ibid, him 229

. Ibid, him 231

6 2

Page 74: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Al-Hasan berkata, ghibah itu ada tiga macam yang semuanya tercantum

dalam kitab Allah, yaitu; Al-Ghibah, Al-Ikfu, dan Al-Buhtan.

1. Ghibah maksudnya ialah kamu berkata-kata mengenai saudaramu tentang

hal-hal yang ada pada dia.

2. Al-Ikfu ialah kamu berkata-kata mengenai saudaramu tentang apa-apa yang

sampai kepadamu mengenai dia.

3. Al-Buhtan ialah kamu berkata-kata mengenai saudaramu yang tidak terdapat

pada dirinya.

4. Tidak ada perbedaan di antara para ulama bahwa ghibah termasuk dosa

besar (kabair). Dia bagi orang-orang yang menggunjing seseorang wajib

bertaubat kepada Allah atau memohon ampun bagi orang yang ia gunjing

atau meminta kehalalan (maaf) dari orang yang digunjing tadi.

Allah 3& memberi suatu perumpamaan tentang ghibah agar orang

menghindar dan berhati-hati terhadap kelakuan seperti itu. Allah berfirman :

I I I, «■’/ i ' % t y i t t S i’ * * td J s 3 bw_« (J.^ sbL q \ J u > - 1

Apakah seorang dari kalian suka memakan daging saudaranya setelah ia

meninggal dunia. Kalau pun tidak suka mel;akukan hal itu, bahkan kamu

membencinya, karena nafsumu memang merasa jijik, maka demikian pula

hendaklah kamu tidak suka menggunjing saudaramu ketika ia hidup.

Kesimpulannya, sesungguhnya sebagaimana kamu tidak menyukai

perbuatan seperti itu, karena tabiatmu memang demikian. Maka janganlah kamu

63

Page 75: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

menyukai hal itu berdasarkan syara'. Karena perbuatan itu menyebabkan

hukuman yang berat.73

4l)i

Maka janganlah kamu suka menggunjing, dan bertakwalah kamu kepada

Allah tentang apa yang Dia perintahkan dan Dia larang terhadapmu, waspadalah

dan takutlah kamu kepada Allah.74

Allah & memberi alasan tentang hal ini dengan firman-Nya :

# < » '*.A* I^ u!

Sesungguhnya Allah menerima taubat dari orang yang mau bertaubat

kepada-Nya atas dosanya yang telah terlanjur ia lakukan, lagi Maha Belas Kasih

kepadanya sehingga Dia tidak akan mengazab setelah

Bagi orang yang menggunjing wajiblah ia

perbuatan itu baru ia lakukan, yaitu dengan cara berhenti dari perbuatan itu dan

menyesal atas keterlanjurannya, serta bertekad dengan kuat untuk tidak

mengulangi lagi perbuatan yang terlanjur dilakukan itu.75

Dari penjelasan ayat 12 surat Al-Hujaraat di atas, maka dapat penulis

simpulkan bahwa ayat tersebut mengandung macam-macam akhlak, antara lain :

1. Akhlak yang harus dihindari atau dijauhi, meliputi;

a. Banyak berprasangka buruk terhadap orang muslim yang taat kepada Allah

ia bertaubat.

segera bertaubat ketika

73. Ibid, him. 231-23274. Ibid, him 23275. Ibid, him 233

Page 76: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

b.

c.

2.

a.

b.

Mencari-cari rahasia orang lain untuk mengetahui cacatnya atau aibnya.

Ghibah.

Akhlak yang haru dikeijakan, meliputi;

Bertakwa kepada Allah

Bertaubat kepada-Nya dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya.

65

Page 77: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

65

BAB IV

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM

SURAT AL-HUJURAAT AYAT 9,10,11 DAN 12

Berpijak pada uraian bab-bab sebelumnya, maka pada bab IV ini akan

dilakukan analisis tentang pendidikan akhlak dalam Al-Qur’an tela’ah surat Al-

Hujaraat ayat 9,10,11 dan 12, sebagai berikut:

A. Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur’an

Secara garis besar pendidikan akhlak dalam Al-Qur’an dapat diartikan

sebagai suatu usaha yang dilakukan secara sadar guna memberikan bimbingan

jasmani dan rohani berdasarkan ajaran Islam yang erupa penanaman akhlak

mulia kepada seseorang, sehingga menghasilkan perubahan yang dimanifestasikan

dalam kenyataan kehidupan sehari-hari. Kenyataan hidup baik itu meliputi:

tingkah laku baik, cara berpikir baik dan bersikap baik yang dapat menjadikan

manusia sempurna {insan kamit).

Perbuatan mulia yang keluar dari kekuatan jiwa tanpa keterpaksaan itu

disebut dengan akhlak yang baik {akhlaqul mahmudah)

lemah lembut, sabar, teguh, berani, adil, jujur, amanah

serta kesempurnaan jiwa lainnya.

Begitu juga jika ditelantarkan, tidak disentuh oleh pendidikan yang

memadai atau tidak dibantu untuk menumbuhkan unsure-unsur kebaikannya yang

tersembunyai di dalam jiwanya atau bahkan dididik oleh pendidikan yang buruk

sehingga kejelekan menjadi kegemarannya, kebaikan menjadi kebenciannya, dan

, seperti: kemurahan hati,

dan akhlak-akhlak mulia

Page 78: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

rasa

pert)

perkataan serta perbuatan tercela mengalir tanpa

demikian disebut akhlak buruk, perkataan dan

darinya disebut akhlak tercela (<akhlaqul Madzmumah

khianat, dusta, putus asa, ghibah, mencela diri sen

berkata kotor.

Di sini Al-Qur’an menjadi penyeru pada akhlak

kepada pendidikan akhlak di kalangan kaum muslimin,

dalam jiwa mereka, dan menilai keimanan seorang

Allah memuji Nabi-Nya karena akhlaknya yang agung

terpaksa, maka jiwa yang

uatan tercela yang keluar

), seperti: menghina orang,

airi, berbuat kedhaliman dan

yang baik dan mengajak

menumbuhkannya di

dengan kemuliaan akhlaknya.

;. Allah berfirman:

"Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al- Qalam: 4)

Allah pun memerintahkannya agar berakhlak mulia. Allah

berfirman:

>* ( J j D O j'-L P j AJo j j cLu o j J J

"Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah yang sangat setia." (QS. Fushshilat: 34)

Surat-surat dalam Al-Qur'an yang membahas

sangat banyak, diantaranya ialah QS. Al-Hujuraat,

Ahzaab: 21, QS. Ali 'Imran: 104, QS. Al-Baqarah: 21

Taubah: 119, QS. Al-Furqaan: 63 dan lain sebagainya

Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Al

akhlak yang terpuji dan mulia dalam diri m anus

C r~ ^1 es*f* C , *f

baik. Maka tiba-tiba orang -olah Telah menjadi teman

tentang pendidikan akhlak

QS. Al-Qalam: 4, QS. Al-

, QS. At-Tahrim: 6, QS. At-

■Qur'an adalah terbentuknya

ia sebagaimana yang telah

66

Page 79: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

kelakuan atau perbuatan

digambarkan dalam Al-Qur'an dan dicontohkan oleh Rasulullah £ , sehingga

terwujudnya keselamatan dunia dan akhirat. Sedangkan materi pendidikan akhlak

dalam Al-Qur'an, meliputi: Akhlak manusia kepada Allah Rasulullah M, diri

sendiri, sesama manusia dan alam sekitar. Metode yang digunakan dalam

pendidikan akhlak, antara lain: pengarahan, bimbingan, nasehat, motivasi dan suri

tauladan yang baik.

Adapun faktor yang ikut mempengaruhi dalam pendidikan akhlak antara

la in :

1. Faktor intern yaitu faktor yang ada pada diri manusia secara fitrah mempunyai

bakat untuk membentuk akhlak.

2. Faktor ekstern yaitu faktor yang mempengaruhi

manusia dari luar pribadi manusia yang meliputi: pengaruh keluarga, sekolah

dan masyarakat.

B. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang Terdapat Dalam Surat Al-Hujaraat

ayat 9,10,11 dan 12

Setelah diketahui penafsiran surat Al-Hujuraat ayat 9, 10,11 dan 12 yang

telah dikemukakan oleh para ahli tafsir (Ibnu Katsir dan

aspek pendidikan akhlak yang ada di dalamnya, maka

ayat tersebut di atas mengandung nilai-nilai pendidikan akhlak, sebagai berikut:

1. Pada ayat 9 dan 10 surat Al-Hujuraat

Menurut Ibnu Katsir, bahwa dua ayat tersebut

akhlak yang terpuji, antara lain :

Al-Maraghi) serta aspek-

secara garis besar dalam

mengandung nilai-nilai

67

Page 80: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

a. Mendamaikan dua golongan orang-orang mukmin yang sedang dilanda

pertikaian atau pertengkaran.

b. Menolong saudara, baik yang berbuat dhalim, (dengan cara mencegahnya,

menasehatinya atau dengan memeranginya kalau hal itu sangat diperlukan.

Hal ini dilakukan supaya ia kembali ke jalan Allah dan Rasul-Nya serta

mendengar kebenaran dan mentaatinya) atau saudara yang di dhalimi.

c. Bersikap adil dan bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan yang

diperselisihkan antara dua golongan mukmin.

d. Menjaga persaudaraan antara kaum mukmin karena orang-orang mukmin

yang satu dengan lainnya seperti anggota badan satu sama lainnya.

e. Takut kepada Allah dalam segala urusan yang dihadapinya.

Sedangkan menurut Al-Maraghi, bahwa ayat 9 dan 10 surat Al-Hujuraat

mengandung nilai-nilai akhlak yang terpuji, antara lain :

a. Mendamaikan dua golongan orang mukmin yang sedang dilanda

pertengkaran dan kadang-kadang menyebabkan peperangan, karena akibat

berita yang dibawa oleh orang fasik.

b. Memerangi salah satu dari dua golongan orang mukmin yang berbuat

aniaya, dengan kata lain menolong saudara yang

didhalimi.

c. Berlaku adil dan bijaksana dalam memutuskan perkara yang sedang

dipertengkarkan.

d. Menjalin dan menjaga persaudaraan di antara orang-orang mukmin.

e. Bertakwa kepada Allah && dalam segala hal.

berbuat dhalim dan yang

6 8

Page 81: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Sedangkan menurut mufashir yang lain persaudaraan ini sebagaimana

yang telah Allah tetapkan dalam ayat untuk orang-orang mukmin yang satu

dengan yang lainnya adalah persaudaraan dalam agama bukan nasab (keturunan)

sebagaimana Allah telah menerangkan persaudaraan yang penting adalah dalam

agama karena persaudaraan dalam agama itu lebih utama dan lebih kuat dari pada

persaudaraan dari keturunan76. Dalam firman-Nya :

© C ?-*$ i j } I o j i

“Dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka. Maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama. ” (QS. Al-Ahzab : 5)

2. Pada ayat 11 surat Al-Hujuraat

Menurut Ibnu Katsir, bahwa ayat tersebut mengandung nilai-nilai akhlak

yang harus dihindari oleh setiap muslim, antara lain :

a. Mencela dan menghina manusia. Karena terkadang orang yang dihina

lebih terhormat di sisi Allah dan bahkan lebih dicintai-Nya daripada yang

menghina.

b. Mencela diri sendiri, maksudnya ialah menikam sebagian kalian dengan

sebagian yang lain.

c. Memanggil nama orang dengan panggilan atau

kata lain panggilan yang tidak enak didengar.

d. Berbuat zhalim terhadap manusia.

gelar yang buruk, dengan

76 Muhammad Amin bin Muhammad Al-Mukhtar : Adwaul Bayan Fi I'dhokhi Al-Qur ’an bil Qur'an, Da’ar Ihyaut Thuras Al-Arabiy, Bairut 19%. him. 167

69

Page 82: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Sedangkan menurut Al-Maraghi, bahwa ayat 11 surat Al-Hujuraat

mengandung nilai-nilai akhlak yang tercela yang harus dijauhi oleh setiap muslim,

antara la in :

a. Mengolok-olok atau menyebut-nyebut aib dan kekurangan orang lain

dengan cara yang menimbulkan tawa.

b. Mencela diri sendiri yakni mencela sebagian kalian dengan sebagian yang

lain, baik dengan ucapan atau isyarat secara tersembunyi.

c. Memanggil sebagian yang lain dengan gelar yang menyakiti dan tidak di

sukai.

d. Berbuat aniaya terhadap diri sendiri.

Mufassir lain mengatakan dalam ayat ini larangan untuk saling menghina

dan mancaci, karena Allah telah melarang dalam ayat ini, dan Allah akan

memberi balasan bagi pelaku (orang yang selalu menghina) dengan hukuman

yang pantas77, sebagaimana dalam firman-Nya:

'J c « - $ U r o i v S y f r«y

. . r -g g - - . ^ t f <t I ' ' o \ ' . S , » ' * * - '1 ' 9 *

(JgJ) ^ fv ?

“(orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan

mereka itu, dan untuk mereka azab yangped h. ” (QS. At-Taubah : 76)

3. Pada ayat 12 surat Al-Hujuraat

Menurut Ibnu Katsir, bahwa ayat tersebut mengandung nilai-nilai akhlak

yang tercela dan akhlak terpuji, antara lain:

77 . Ibid, him. 167

70

Page 83: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

a. Akhlak yang tercela yaitu :

1) . Berprasangka buruk terhadap orang, yaitu dengan melakukan tuduhan dan

penghianatan terhadap keluarga dan kaum kerabat serta umat manusia

secara keseluruhan yang tidak pada tempatnya, karena sebagian dari

prasangka itu menjadi perbuatan dosa.

2) . Mencari-cari kesalahan orang atau aib orang lain.

3) . Ghibah, yaitu menceritakan perihal orang lain yang tidak disukainya.

b. Akhlak yang terpuji yaitu :

1) . Takut kepada Allah & yakni dalam segala perintah dan larangan-Nya.

2) . Bertaubat kepada-Nya, karena sesungguhnya Al ah Maha Pengampun bagi

orang-orang yang bertaubat kepada-Nya dan Maha Penyayang bagi orang

yang kembali dan bersandar kepada-Nya.

Sedangkan menurut Al-Maraghi, bahwa aya 12 surat Al-Hujuraat

mengandung nilai-nilai akhlak yang tercela dan terpuji,

a. Akhlak tercela yaitu:

1) Banyak berprasangka buruk terhadap orang muslim yang taat kepada Allah

Adapun orang yang mempertontonkan diri sebagai orang yang gemar

melakukan dosa, seperti orang yang masuk ke

atau berteman dengan penyanyi-penyanyi

diharamkan berburuk sangka terhadapnya.

2) Mencari-cari rahasia orang lain untuk mengetahui cacatnya atau aibnya.

3) Ghibah, yaitu kamu berkata-kata mengenai saudaramu tentang hal-hal yang

ada pada dia.

antara la in :

tempat-tempat pelacuran

cabul, maka tidaklah

71

Page 84: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

b. Akhlak terpuji yaitu :

1) Bertakwa kepada Allah & tentang apa-apa yang diperintahkan-Nya dan

dilarang oleh-Nya.

Bertaubat kepada-Nya dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya.

C. Strategi Implementasi Pendidikan Akhlak

Strategi pendidikan hendaknya mengembangkan aspek pribadi dengan

tidak mengabaikan aspek sosial, lebih dari itu pendidikan hendaknya

mengembangkan aspek emosi dan religi anak. Agama adalah sumber ajaran

akhlak mulia, dengan pemahaman agama yang kuat diharapkan anak mempunyai

referensi cukup untuk mengembangkan kepribadiannya.

Adapun strategi impelementasi pendidikan akhlak antara lain :

1. Keluarga

Fungsi keluarga dalam pendidikan sangatlah penting terutama dalam hal

pendidikan akhlak, yaitu dengan memberikan ketauladanan yang baik dengan cara

pembinaan, pengarahan, tutur kata dan bahasa yang

dihadapan anak-anak. Oleh sebab itu haruslah ibu, bapak menjaga pergaulan

anak-anak di luar rumah tangga yang diharapkan itu semua mampu menuju pada

terbentuknya tingkah laku yang diinginkan oleh orang tuanya.

Keluarga merupakan pusat kegiatan rohani bagi anak yang pertama maka

hendaknya mereka mampu memberikan contoh yang baik di dalam segala hal

baik, menjaga kelakuan

72

Page 85: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

yang berkaitan dengan kehidupan, dan keluarga pun sebagai pelaksana pendidikan

Islam yang akan mempengaruhi dalam pembentukan akhlak yang mulia.78

2. Sekolah

Sekolah adalah lingkungan pendidikan kedua bagi anak setelah

keluarganya, dimana dapat mempengaruhi akhlak anak. Maka sudah

sepantasnyalah bagi guru dan pengajar untuk selalu memberikan contoh-contoh

yang baik dan juga hendaknya para pengajar mengembangkan aspek-aspek lain

yang ada pada diri anak tanpa mengesampingkan yang lainnya, seperti aspek

emosi dan rohani, selalu mengarahkan kepada tolong-menolong dengan sesama

dan kepada yang lebih tua, yang nantinya diharapkan anak akan melakukan

perbuatan tersebut bukan karena paksaan ataupun karena takut dari hukuman.

3. Masyarakat

Dalam pengertian yang sederhana masyarakat adalah kumpulan individu

dalam kelompok yang diikat dalam ketentuan agama, kebudayaan dan negara.

Maka strategi dalam hal ini adalah mendidik kemandirian anak sejak dini dan

dengan cara berangsur-angsur dan bukan dengan cara sekali gus, menghidupkan

pengalaman, mengajarkan kecerdasan emosional dan spiritual serta mencontohkan

kebiasaan-kebiasaan baik yang dapat dengan mudah dipahami oleh anak, karena

corak kegiatan tingkah laku di masyarakat sangat beragam.79

19. Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, Pendidikan dan Pengajaran, PT. 1998, him. 30

Hi-dakarya Agung, Jakarta,

79. Jamaludin Idris, Kompilasi Pemikiran Pendidikan, Suluh Press, Yogyakarta, 2005, him. 11-15

73

Page 86: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

74

analisis pada bab-bab

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan-pembahasan dan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur’an

(Tela'ah Surat Al-Hujuraat ayat 9,10,11 dan 12) adalah sebagai berikut:

1. Konsep pendidikan akhlak dalam Al-Qur'an adalah bahwa tingkah laku

atau perbuatan, dinilai baik dan buruk, terpuji dan tercela, semata-mata

karena syara' (Al-Qur'an dan As-Sunnah) menilainya demikian. Misalnya

: kenapa sifat sabar, pemaaf dan jujur dinilai baik? Tidak lain karena

syara' minilai semua sifat itu baik. Begitu pula sebaliknya kenapa dendam,

kikir dan dusta dinilai buruk? Tidak lain karena syara' menilainya

demikian. Jadi ukuran yang pasti dalam menilai baik dan buruk hanyalah

Al-Qur'an dan As-Sunnah, bukan yang lainnya, baik hati nurani, akal

pikiran maupun pandangan masyarakat akan menilai kalau perbuatan

tersebut adalah baik dan buruk.

2. Nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung

ayat 9,10,11 dan 12 sebagai berikut:

a. Jika teijadi pertengkaran antara dua golongan mukmin, hendaknya

diadakan islah untuk memperbaiki hubungan diantara keduanya

dengan cara yang adil.

dalam surat Al-Hujuraat

Page 87: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

b. Jika didapati seseorang dari m anapun asalnya, baik dari tim ur bumi

atau dari barat bumi, berkulit hitam

beriman kepada Allah, malaikat, kitab,

atau putih sedangkan dia

Rasul dan hari akhir, maka

sesungguhnya dia saudara orang-orang mukmin.

c. Janganlah sesama orang Islam saling mengolok-olok, mengejek

dan memberi gelar yang menyakitkan hati, karena sejelek-jeleknya

dosa adalah kefasikan setelah ia beriman.

d. Seorang muslim dilarang berprasangkia buruk terhadap sesama

manusia, mencari aibnya dan berbuat ghibah, serta anjuran untuk

segera bertaubat karena Allah itu Maha Penerima Taubat para

hamba-Nya.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Untuk Dunia Pendidikan Islam

Pengajaran dan penanaman akhlak yang bersumber dari Al-Qur'an

dan As-Sunnah harus terus dilakukan, dimana krisis moral dan kepercayaan

sedang melanda negri ini. Oleh karena itu seorang pendidik sebagai sosok

yang diharapkan masyarakat dapat mengentaskan krisis moral, hendaknya

selalu memberikan dan mengutamakan hal terbaik dalam membimbing dan

mengarahkan generasi penerus bangsa serta mampu menjadi suri tauladan

diantara mereka.

2. Untuk Umat Manusia

75

Page 88: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Pada dasarnya pendidikan akhlak m engenai perintah berprilaku

mulia dan larangan berprilaku buruk telah nyata

dan As-Sunnah, diantaranya adalah yang terkandung dalam surat Al-

dijelaskan oleh Al-Qur'an

penulis menyarankan agar

sebagai salah satu langkah

di dunia, agar memperoleh

Hujuraat ayat 9, 10, 11 dan 12. Oleh karena itu

penggalian ajaran tersebut terus disosialisasikan

perbaikan akhlak manusia dalam menjalani hidup

kebahagian dunia dan akherat.

C. Penutup

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah &

yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akademik yaitu penulisan skripsi sebagai

saijana SI di jurusan Tarbiyah, STAIN.

Mengingat kemampuan yang ada, tentulah

kesempurnaan. Sehingga apabila ada kebenaran

dari Allah namun apabila ada kesalahan, maka semua itu merupakan

kekhilafan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang membangun (kontruktif)

dari perbaikan selanjutnya sangat diharapkan.

Akhirnya semoga skripsi ini dapat

khususnya dan juga bagi pembaca pada umumnya di dunia dan akherat.

Amiiin.

syarat untuk meraih gelar

skripsi ini jauh dari

itu semata-mata hidayah

bermanfaat bagi penulis

76

Page 89: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. 1992. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.

Ahsin. W. M.A. 2005. Kamus Ilmu A l Qur'an. Cet. I.

AlBani, Muhammad Nashimddin Syaikh. 1988. Shahih "Al Jam i' Ash Shaghir wa Ziyadah" (Fathhul Kabir). Jilid I Cet. III. Bairut: Maktab Islamy.

Al-Qattan, Manna. 1973. Ulumul Q ur’an

Al Hafidz, Tmaduddin Abi Al-Fida' 'Isma'il Ibnu Katsir Al-Qurasyi Ad- Damasyqy. 1414 H /1994 M. Tafsir Al-Qur'anul 'Azhiim Jilid IV. Cet. I. Riyadh: Maktabah Darus Salam.

Ali, Muhammad Ash-Shaabuuny. 1999. Studi Ilmu Al-Qur'an. Cet. I. Bandung: Pustaka Setia.

Arifin, M. 1986. Ilmu Perbandingan Pendidikan. Jakarta: Golden Terayon Press.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cet. XI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

As Sa'di, Abdurrahman bin Nashir Syaikh. 2003 Taisir Al Karim Ar Rahman fii Tafsir Kalami A l Mannan. Kuwait: Jum'iyyah Ihyau At Thurats Al Islamy

As Sa'id, Khumais Syaikh. 2005. Beginilah Rasulullah # Mengajari Kami. Cet I. Teij. Ali Fauzan, Lc dan Muhammad Ashim, Lc. Jakarta: Darus Sunnah Press.

Asy'arie, Musa. 1992. Manusia Pembentuk Kebudayaan Dalam Al-Qur'an. Yogyakarta: LESFI.

Athiyah, M. al-Abrasyi. 1993. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Cet.VII. Terj. H. Bustami A. Gani dan Djohar Bintang.

Penerbit Amzah

Bahry. Jakarta: Bulan

Bakker Anton. 1984. Metode-metode Filsafat. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Deasy Kusumastuti. 2005. Nilai-nilai Akhlak Yang Terkandung Dalam Surat Al-Ahqaaf Ayat 15-18. UMS.

77

Page 90: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1989. Indonesia. Cet. II. Jakarta: Balai Pustaka.

Dharaha. Talizidulum. 1985. Research teory, Jakarta: Bina Aksara.

Djatnika, Rachmad. 1996. Sistem Etika Islam (A Pustaka Panji.

Fadlil, Muhammad Al-Jamali. 1993. Konsep Pendidi A l Falasani. Solo

Gholayani, Mustafa Syaikh. 1989. Idhatun Nasyi Murah

Metodologi Administrasi,

ikhlak Mulia). Jakarta:

ikan Qur'ani, terj. Judi

i’in. Pekalongan: Raja

Beirut: D anil Kutub Al-Ghozali, Imam. 1994. Ihya 'Ulumuddin Juz III. Ilmiyah

Hadi, Sutrisno. 1983. Metodologi Penelitian I. Yogyakarta: Gajah Mada.

Kemu'jizatan Al-Qur’an.Hadziq Charisma, Mohammad. 1991. Tiga Aspek Surabaya: Bina Ilmu.

Jaza'iry, Abu Bakar Jabir Syaikh. 1419 R Mi, Hidup Seorang Muslim) Jilid IIV. Teij. M.Abu Ihsan al Atsari. Cet. I. Jakarta: Pustaka Imam

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Cet. I. Surabaya: Kartika.

Karyadi. 2000. Nilai-nilai Akhlak Yang Terkandung Dalam Surat Al- HujuraatAyat 1-5. UMS.

Karisma. 1983. Qur'an Pedoman Hidup. Bandung

Kerajaan Saudi Arabia. 1990. Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Majalah Salafy. Edisi XIII/Sya'ban-Ramadhan/rahun Membela Sunnah Nabawiyyah oleh Ustadz Sewed. Yogyakarta: PonPes Ihya'us Sunnah.

Maqdisy, Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah. 1 Jalan Orang-orang Yang Mendapat Petunjuk. Suhardi. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Kamus Besar Bahasa

inhajuliul Muslim (Pedoman Abdul Ghoffar E.M dan

asy-Syafi'i.

ke2/1417 H/1997 M. Vfuhammad Umar As-

997 . Minhajul Qashidin . Cet. I. Teij. Kathur

78

Page 91: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

Maraghi, Ahmad Mustafa. 1986. Tafsir A l Maraghi Umar Sitanggal, Bahrun Abu Bakar, Lc dan Semarang: CV Toha Putra.

Mar'atus Sholihah Zakiyah. 2006. Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam Surat Al-Anfaal Ayat 24-29. UMS.

Muhammad, Omar Al Taumy al Syaibani. 1979. Falsafah Pendidikan Islam. diteij. Hasan Langgeng. Jakarta: Bulan Bintang.

Nahlawi, Abdurrahman. 1992. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Teij. Hery Noer Ali. Bandung: CV Diponegoro.

Nawawi, Abi Zakariya Yahya Ad-Dimasyqi. 1986. Cet. IIX. Bairut: Mu'assasah Ar Risiah.

Poerbakawatja, Soergardo, H.A.H. Harahap. 1982. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.

Qasim, Fariq. 2003. Bengkel Akhlak. Jakarta: Darul Falah.

Rahmad, Taufiq. 1999. Moralitas Pemimpin Dalam Perspektif Al-Qur'an. Bandung. Pustaka Setia.

Sri Pari Umi. 2001. Pendidikan Akhlak Dalam Surat An-Nuur Ayat 27-31. UMS.

Cet. I. Teij. K. Anshor Drs. Hery Noer Aly.

Riyadhu Ash Shalihin.

Surakhmad, Winamo. 1985. Pengantar Penelitian Teknik. Bandung: Tarsito.

Taufiq, Hidayat, Rahmat. 1989. Khasanah Istilah Mizan _

Ya'qub, Hamzah. 1991. Etika Islam. Bandung: CV Diponegoro.

Yunus, Mahmud. 1978. Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: Hidakarya.

Umiah Dasar, Metode

Al-Qur’an. Bandung:

79

Page 92: PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Telaah Surat Al …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3798/1/11404012_HAMZAH.pdf · Perpustakaan STAIN Salatiga *WM> SAUK*»* 08TD1011760.01

BIOGRAFI

A. Data Pribadi

Nama

TTL

Alamat

Pekeijaan

Hamzah

Cirebon, 28 Mei 1978

Ds. Setu Wetan Rt 10 Rw

Kec : Weru Kab : Cirebon

Staf Pengajar Pesantren Is

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN Setu Kulon

2. Madrasah Mutawasithoh Al Irsyad Semarang

3. Madrasah I'dad Mu'allimin Al Irsyad Semarang

4. Takmili LIPIA Jakarta

5. STAIN Salatiga, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan

Agama Islam

C. Pengalaman Organisasi

1. Jum'iyyah Thalabah (OSIS) Pesantren Islam Al Irsyad

04 Blok Watu Ampar

Jawa Barat 45154

lam Al Irsyad