21
PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGI Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sosiologi Disusun oleh : Kelompok 3B (XII-7) - Ressy Octaviani - Clearestha Azhari - Lisnawati - Asep Syarifudin - Muhammad Deni PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDIDIKAN

PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sosiologi

Disusun oleh : Kelompok 3B (XII-7)

- Ressy Octaviani

- Clearestha Azhari

- Lisnawati

- Asep Syarifudin

- Muhammad Deni

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS PENDIDIKAN

SMAN 1 CIGOMBONG

JL. MAYJEN H.E SUKMA NO.297 CIGOMBONG BOGOR

Page 2: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sosiologi

Disusun oleh : Kelompok 3B (XII-7)

- Ressy Octaviani

- Clearestha Azhari

- Lisnawati

- Asep Syarifudin

- Muhammad Deni

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS PENDIDIKAN

SMAN 1 CIGOMBONG

JL. MAYJEN H.E SUKMA NO.297 CIGOMBONG BOGOR

Page 3: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

KATA PENGANTAR

       Alhamdulillah, segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “ Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan”.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta umatnya yang senantiasa mengikuti dan mengamalkan ajarannya.

Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian social budaya di masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser memerlukan konsep-konsep. Konsep-konsep dalam menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi disebut dinamik sosial (social dynamic).            Kajian dalam makalah ini terdiri dari tiga bab. Diawali bab pendahuluan dan diakhiri dengan bab kesimpulan, dengan rincian sebagai berikut Bab I, merupakan bab Pendahuluan yang berisikan : a) Latar belakang masalah, b) Rumusan masalah, c) Tujuan penulisan makalah, d) Manfaat penelitian            Bab II, merupakan kajian teoritik tentang Dinamika Masyarakat dan Budaya yang meliputi konsep-konsep dan konsepsi-konsepsi khusus mengenai pergeseran masyarakat dan budaya, proses budaya belajar sendiri, proses evolusi sosial, proses difusi, akulturasi dan asimilasi, dan pembaruan atau inovasi.            Bab III merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan.            Tujuan salah satu tugas mata disusunnya makalah penelitian pustaka ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran sosiologi, juga untuk memberikan pengetahuan kepada kami untuk lebih memahami lebih dalam tentang perubahan-perubahan yang terjadi didalam masyarakat.

“ Tak ada Gading yang Tak Retak” begitulah kata pepatah. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan, dan kepada Allahlah segala kekurangan makalah ini dikembalikan, dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat.

Cigombong, 30 Desember 2012

Penyusun

Page 4: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

DAFTAR ISI

Cover 1 …………………………………………………………………………………… 1

Cover 2 …………………………………………………………………………………… 2

Kata Pengantar …………………………………………………………………………… 3

Daftar Isi …………………………………………………………………………………. 4

Bab 1 PENDAHULUAN 5

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………... 5

B. Rumusan Masalah …………………………………………………… 5

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 5

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………... 5

Bab 2 DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN 6

A. Konsepsi-konsepsi khusus mengenai Pergeseran Masyarakat dan

Kebudayaan ………………………………………………………….. 6

B. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri ………………………………….. 6

C. Proses Evolusi Sosial ………………………………………………… 2

D. Proses Difusi …………………………………………………………. 2

E. Akulturasi dan Asimilasi …………………………………………….. 2

F. Pembauran atau Inovasi ……………………………………………… 2

Bab 3 KESIMPULAN & SARAN 3

A. Kesimpulan …………………………………………………………… 3

B. Saran ………………………………………………………………….. 4

Page 5: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

- Penugasan dari Mata Pelajaran Sosiologi

- Mengembangkan wawasan keilmuan masing-masing anggota kelompok

- Mencari tahu fakta tentang hal-hal yang mengenai perubahan-perubahan yang

terjadi didalam masyarakat dan kebudayaannya

B. Rumusan Masalah

- Apa konsepsi-konsepsi khusus mengenai Pergeseran Masyarakat dan

Kebudayaan ?

- Apa proses belajar kebudayaan sendiri ?

- Apa proses evolusi social ?

- Apa proses difusi ?

- Apa akulturasi dan asimilasi ?

- Apa pembauran atau inovasi ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sosiologi

D. Manfaat Penelitian

- Memenuhi tugas Mata Pelajaran Sosiologi

- Menambah ilmu pengetahuan/wawasan

- Memahami lebih dalam tentang hal-hal yang terjadi didalam masyarakat

- Mempererat tali pertemanan antar anggota kelompok

- 5 -

Page 6: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

BAB II

DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

A. Konsepsi-konsepsi khusus mengenai Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan

Semua konsep yang diperlukan apabila ingin menganalisis proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan , termasuk lapangan penelitian ilmu antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika sosial (social dynamics). Di antara konsep-konsep yang terpenting ada mengenai proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat bersangkutan, yaitu internalisasi (internalization), sosialisasi (socialization), dan enkulturasi (enculturation). Ada juga proses perkembangan kebudayaan umat manusia pada umumnya dan bentuk-bentuk kebudayaan yang sederhana, hingga bentuk-bentuk yang makin lama makin kompleks, yaitu evolusi kebudayaan (cultural evolution). Kemudian ada proses penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa dimuka bumi, yaitu proses difusi (diffusion). Proses lain adalah proses belajar unsur-unsur kebudayaan asing oleh warga masyarakat, yaitu proses akulturasi (acculturation) dan asimilasi (assimilation). Akhirnya ada proses pembaruan atau inovasi (innovation), yang berkaitan erat dengan penemuan baru (discovery dan invention).

B. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri

1. Proses Internalisasi

Konsep internalisasi berhubungan dengan Kerangka Teori Tindakan Talcott Parsons, Proses internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hamper meninggal. Seorang individu mempunyai bakat yang terkandung dalam gennya untuk mengembangkan perasaan,hasrat,nafsu,dan emosi dalam kepribadiannya. Sepanjang hidupnya individu terus belajar untuk mengolah perasaan, hasrat, nafsu dan emosi tersebut yang kemudian membentuk kepribadiannya.

Selain itu dalam harian kompas : Selasa, 18 Oktober 2011 

Pendidikan dan Kebudayaan Memang Harus Saling Menopang

Pendidikan dan kebudayaan seperti pohon ilmu yang saling terkait dan tidak bisa terpisahkan.yang harus dipertegas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah konsep dan filosofisnya. Mengemas orang yang berpendidikan untuk membentuk orang yang berbudaya.Dalam pendidikan dapat membentuk seorang individu yang berbudaya dan berbakat.di dalam kebudayaan juga mengandung unsur tuntunan yang tidak terlepas dari pendidikan itu sendiri. Selama ini, kebudayaan menjadi domain kewenangan yang melekat pada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Page 7: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

Koran Radar Bogor :Sabtu,22 desember 2012

Kembangkan Kreativitas Siswa

Pentas seni disekolah dapat mengembangkan kreativitas anak, tidak hanya kreatif dalam bidang akademik tetapi juga dalam bidang non akademik.Bakat yang tadinya tidak diketahui dan terpendam didalam diri siswa melalui pentas seni siswa dapat mengetahui bakat terpendamnya.

Sedangkan dalam internet:

* risah.elisa.blogspot.com

Proses internalisasi tergantung dari bakat yang dipunyai dalam gen manusia untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, dan emosinya. Tetapi semua itu juga tergantung dengan pengaruh dari berbagai macam lingkungan sosial dan budayanya. Contoh: bayi yang lahir terus belajar bagaimana mendapatkan perasaan puas dan tidak puas.

* http://yacob5526ra.blogspot.com:

Proses ini merupakan proses yang berlangsung selama individu masih hidup,dimulai pada saat individu tersebut dilahirkan hingga akhir hayatnya.Sepanjang kehidupannya manusia terus menerus belajar untuk mengolah segala perasaan hasrat,nafsu,emosi yangt diperlukan sepanjang hidupnyaPerasaan pertama yang teraktifkan pada saat bayi lahir kedunia adalah perasaan puas dan tidak puas.

* http://wawan-junaidi.blogspot.com:

Proses panjang sejak seorang individu dilahirkan, sampai ia hampir meninggal. Dalam proses ini ia belajar menanamkan segala perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi yang diperlukannya sepanjang hidup dalam kepribadiannya. 

2. Proses Sosialisasi

Proses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan system social. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuannya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan social yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari. Individu dalam masyarakat yang berbeda-beda akan mengalami proses sosialisasi yang berbeda-beda, karena proses itu banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan serta lingkungan sosial yang bersangkutan.

Page 8: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

Selain itu dalam harian kompas: Minggu, 12 Juli 2009

Ortu Harus Mampu Bangkitkan Minat Belajar Anak

Orang tua (ortu) harus mampu membangkitkan minat belajar anak, dengan cara mengenali apa yang dia sukai dan ajak melakukan hal tersebut, dipercaya mampu meningkatkan minat belajar seorang anak

Kuncinya adalah mengetahui apa yangg dapat membuat anak tertarik dan ingin belajar. Bagi anak usia delapan tahun ke bawah, belajar harus berangkat dari minat si anak itu sendiri. sifat dasar anak adalah senang belajar hal itu bisa terlihat sejak usia dini di mana dimulai dari anak belajar berjalan, dia jatuh dan bangkit lagi atas kemauan sendiri. 

 Harian kompas: Selasa, 18 Oktober 2011 

Anak Berbakat yang Sulit Belajar, Ini Stimulasinya

Anak atau siswa yang bakatnya tertutupi oleh kesulitan belajar ternyata banyak dipengaruhi oleh lingkungan teman sebaya, pola asuh dalam keluarga, kondisi sosial ekonomi, dan harapan orangtua akan masa depan si anak.Tak mudah memang, tetapi ada solusi yang sepatutnya bisa dilakukan. Beberapa solusi ada setelah orangtua dan pendidik memahami adanya perbedaan antara bakat dan ketidakmampuan anak/siswa didiknya, serta mengenali ciri-ciri potensi diagnosis yang salah tersebut. Hal itu merupakan langkah-langkah sederhana sebagai stimulasi menghadapi anak-anak dengan kemampuan otak berbakat (gifted brain), tetapi sekaligus juga menunjukkan ketidakmampuannya (disability).

Sedangkan dalam internet:

risal.mira.blogspot.com

Proses sosialisasi bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

http://wawan-junaidi.blogspot.com

Proses seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan berinteraksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari. 

Page 9: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

http://ihsan06.wordpress.com

Hal ini berkaitan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungannya dengan sistem sosial,mempelajari semua pola tindakan individu-individu yang menempati berbagai kedudukan dalam masyarakatnya yang dijumpai selama kehidupannya sehari hari sejak ia dilahirkan.individu yang berbeda mengalami proses sosiaisasi yang berbeda pula,hal ini karena proses ini banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan serta lingkungan sosial individu yang bersangkutan.

3. Proses Enkulturasi

Istilah yang sesuai untuk kata “enkulturasi” adalah “pembudayaan”. Proses enkulturasi merupakan proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat, system norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang.Dimulai sejak kecil dalam alam pikiran warga suatu masyarakat; mula-mula dari orang-orang didalam lingkungan keluargannya, kemudian dari teman-temannya bermain. Ia sering belajar meniru berbagai macam tindakan, kemudian diinternalisasikan dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru maka tindakannya menjadi mantap dan norma yang mengatur kebudayaannya “dibudayakan”.

Selain itu di harian kompas: Selasa, 15 Desember 2009

Keluarga Awal Budaya Membaca

Keluarga adalah awal budaya membaca, dan keluarga dapat dijadikan pembudayaan kegemaran membaca sejak usia dini, sehingga keluarga yang memiliki anak 0-4 tahun, agar menanamkan kecintaan pada buku dan kegemaran membaca. Pengaruh rendahnya keterampilan membaca pada anak-anak akan sangat berpengaruh pada nilai pelajaran yang buruk, mudah frustasi, sulit menuntaskan tugas, merasa rendah diri, bermasalah dalam perilaku, sering sakit biasanya strestidak suka bersekolah, menjadi pemalu di kelompoknya, serta gagal mengembangkan potensi dirinya.

Koran Radar Bogor: Senin,24 desember 2012

Siswa diajak Gemar Menulis

Mengasah kemampuan siswa dalam menulis dapat diasah lewat berbagai kompetisi menulis seperti salah satunya yang diselenggarakan oleh Yayasan Yasra. Kompetisi ini bertujuan untuk melatih siwa dalam menulis.Mungkin ada siswa yang sering menulis, tapi tak bisa menyalurkannya.Mungkin ada juga yang ingin belajar menulis tapi tidak tahu bagaimana caranya.

Page 10: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

Sedangkan dalam internet :

http://ihsan06.wordpress.com

Proses ini dapat diterjemahkan kedalam satu istilah Indonesia yaitu pembudayaan.Dalam bahasa Inggris enkulturasi menggunakan istilah institutionalization.Dalam proses ini individu mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat,system norma,dan peraturan-peraturan yang berlaku dalam masyarakatnya.Proses enkulturasi sudah dimulai sejak dalam pikiran warga suatu masyarakat.pada mulanya dari orang-orang dilingkungan keliarganya,lalu dari teman-teman spermainannya.Seringkali ia meniru segala macam tindakan.

http://wawan-junaidi.blogspot.com

Proses seorang individu dalam mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses enkulturasi sejak kecil sudah dimulai dalam alam pikiran warga suatu masyarakat. Mula-mula dari orang-orang di dalam lingkungan keluarganya, kemudian dari teman-teman bermain. Dengan berkali-kali meniru, tindakannya menjadi suatu pola yang mantap dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan.

http://yacob5526ra.blogspot.com

Sejak kecil proses enkulturasi sudah dimulai dalam alam pikiran manusia, mula-mula dari lingkungan keluarga, kemudian teman bermain, lingkungan masyarakat dengan meniru pola prilaku yang berlangsung dalam suatu kebudayaan. Oleh karena itu proses enkulturasi disebut juga dengan pembudayaan.

C. Proses Evolusi Sosial

1. Proses Microscopic dan Macroscopic dalam Evolusi Sosial

Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisa secara mendetail (microscopic), tetapi dapat juga dilihat secara keseluruhan, dengan memperhatikan perubahan-perubahan besar yang telah terjadi (macroscopic). Proses-proses sosial budaya yang dianalisa secara detail dapat memberi gambaran mengenai berbagai proses perubahan (yang dalam ilmu antropologi disebut recurrente processes) yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dari suatu masyarakat. Proses evolusi sosial budaya secara macroscopic yang terjadi dalam suatu jangka waktu yang panjang. Dalam antropologi disebut “proses-proses menentukan arah” (directional processes).

Page 11: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

Sedangkan didalam internet:

http://minifebrianti.wordpress.com

Proses Microscopic dan Macroscopic Dalam Evolusi Sosial. Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisa oleh seorang peneliti seolah-olah dari dekat secar detail (microscopic), atau dapat juga dipandang dari jauh hanya dengan memperhatiakn perubahan-perubahan yang besar saja (macroscopic). Proses evolusi sosial budaya yang dianalisa secara detail akan membuka mata seorang peneliti untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari dalam setiap masyarakat di dunia.

http://suhediary.blogspot.com

Proses microscopic dan macroscopic dalam evolusi sosialPerubahan dapat dilihat dari dekat dan detai (miskroskopik) dan dapat dilihat dari jauh dengan memperhatikan perubahan – perubahan yang tampak besar saja.

2. Proses-proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya

Dalam antropologi, perhatian terhadap proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya baru timbul sekitar tahun 1920 bersama dengan perhatian terhadapindividu dalam masyarakat.sebelumnya, para ahli antropologi umumnya hanya memperhatikan adat istiadat yang lazim berlaku dalam masyarakat yang mereka teliti, tampa memperhatikan sikap, perasaan, serta tingkah laku para individu yang bertentangan dengan adat istiadat.

Sedangkan diinternet:

http://suhediary.blogspot.com

Proses berulang dalam evolusi sosial budayaPerhatian terhadap proses berulang dalam evolusi sosial ini dilihat dari tindakan individu masyarakat yang menyimpang dari adat istiadat yang umum. Keadaan – keadaan yang menyimpang ini sangat penting artinya, karena penyimpangan demikian menjadi pangkal dari proses perubahan kebudayaan masyarakat pada umumnya.

3. Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan

Apabila evolusi masyarakat dan kebudayaan dipandang dari suatu jarak yang jauh dengan suatu interval yang panjang (misalnya beberapa ribu tahun), akan menentukan arah (directional) dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan.

D. Proses Difusi

Page 12: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

1. Penyebaran Manusia

Ilmu paleoantropologi telah memperkirakan bahwa makhluk manusia pertamahidup didaerah sabana beriklim tropis di Afrika Timur.Sedangkan sekarang makhluk itu menduduki hampir seluruh muka bumi ini dalam segala macam lingkungan iklim. Hal itu hanya dapat diterangkan dengan adanya proses pembiakkan dan gerak penyebaran atau migrasi-migrasi. Ditinjau secara lebih teliti, maka kita dapat membayangkan berbagai macam sebab dari migrasi-migrasi itu. Ada hal-hal yang menyebabkan migrasi yang lambat dan otomastis, ada pula hal-hal yang menyebabkan migrasi yang cepat dan mendadak.

2. Penyebaran Unsur-unsur Kebudayaan

Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dapat juga terjadi tanpa ada perpindahan kelompok-kelompok manusia atau bangsa-bangsa dari satu tempat ke tempat lain, tetapi oleh karena ada individu-individu tertentu yang membawa unsur-unsur kebudayaan itu hingga jauh sekali. Terutama pedagang dan pelaut. Pada penyebaran agama-agama besar, para pendeta agama budha, para pendeta agama nasrani, dan kaum Muslimin mendifusikan berbagai unsur kebudayaan dari mana mereka berasal, sampai jauh sekali.

E. Akulturasi dan Asimilasi

1. Akulturasi

Akulturasi adalah Proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.Dalam meneliti jalannya suatu proses akulturasi, seorang peneliti sebaiknya memperhatikan beberapa hal, yaitu: a) keadaan sebelum proses akulturasi dimulai, b) para individu pembawa unsur-unsur kebudayaan asing, c) saluran-saluran yang dilalui oleh unsusr-unsur kebudayaan asing untuk masuk ke dalam kebudayaan penerima, d) bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh, e) reaksi para individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.

Selain itu diharian kompas: Jumat, 17 April 2009

Nilai Lokal Perlu Dikedepankan

Meskipun akulturasi kebudayaan tidak dapat dihindari, nilai lokal tetap perlu dikedepankan agar masyarakat Indonesia tidak kehilangan identitasnya. Keterbukaan terhadap kebudayaan asing tetap melalui proses filtrasi. kebudayaan Indonesia bersifat dinamis karena ide-ide dan

Page 13: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

pengetahuan masyarakat Indonesia juga berubah, baik karena faktor internal maupun eksternal. Dengan menguatkan nilai lokal, akan menciptakan resistensi terhadap pengaruh negatif budaya luar dan tercipta rasa menghargai budaya sendiri.

2. Asimilasi

Asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Timbulnya asimilasi disebabkan oleh adanya: a) golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, b) saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga c) kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas.

Dalam internet: : http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology/2097802-akulturasi-dan-asimilasi/#ixzz2GpEIb2aK

Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila; Adanya golongan manusia yang berlatar belakang kebudayaan yang berbeda,Saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama, sehinggaKebudayaan – kebudayaan golongan – golongan tadi masing – masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur – unsur masing berubah wujudnya menjadi unsur – unsur kebudayaan campuran.

F. Pembaruan atau Inovasi

1. Inovasi dan Penemuan

Inovasi adalah suatu proses pembaruan dan penggunaan sumber-sumber alam, energy, dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yangsemua akan menyebabkan adanya system produksi menghasilkan produk-produk baru.Proses inovasi sudah sangat erat kaitannya dengan penemuan baru dalam teknologi.

2. Pendorong Penemuan Baru

Faktor-faktor pendorong bagi individu dalam suatu masyarakat untuk menulai dan mengembangkan penemuan-penemuan baru. a) kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan. b) mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan. c) system perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat. Diantara para individu banyak yang menerima kekurangan-kekurangan itu sebagai hal yang memang harus diterima saja; individu lain mungkin tidak puas dengan keadaan tetapi pasif atau hanya menggerutu saja. Sedangkan ada juga individu-individu aktif yang berusaha berbuat sesuatu untuk mengisi kekurangan itu. Dari kategori individu-individu tersebut terakhir inilah antara lain muncul para pencipta dari penemuan-penemuan baru, baik yang disebut discovery maupun yang bersifat invention.

Page 14: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

3. Inovasi dan Evolusi

Suatu penemuan baru selalu harus dilihat dalam kebudayaan tempat penemuan tadi terjadi. Hal ini disebabkan karena suatu penemuan baru jarang merupakan suatu perubahan mendadak dan keadaan tidak ada, menjadi keadaan ada. Penemuan baru biasanya berupa suatu rangkaian panjang, dimulai dari penemuan-penemuan kecil yang secara akumulatif diciptakan oleh sederet pencipta-pencipta. Proses inovasi (yaitu proses pembaruan teknologi ekonomi dan lanjutannya). Dalam proses inovasi individu-individu itu bersifat aktif, sedang dalam suatu proses evolusi individu-individu itu pasif, bahkan sering bersifat negatif.

Page 15: PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan yaitu:1. Dari konsep dinamika sosial dapat ditarik beberapa konsep sederhana, yaitu:

a) konsep proses belajar kebudayaan oleh masyarakat itu sendiri, yakni internalisasi, sosialisasi, dan enkulturisasi, b) proses evolusi kebudayaan, c) proses difusi, d) proses akulturasi dan asimilasi, e) proses pembaruan atau inovasi.

2. Proses belajar kebudayaan sendiri yaitu meliputi, proses internalisasi yaitu proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yang dimulai ketika individu dilahirkan sampai akhir hayatnya dan sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya. Sedangkan proses sosialisasi yaitu proses seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

3. Proses evolusi sosial yaitu proses yang meliputi: a) Proses Microscopic dan Macroscopic. b) proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya, dan c)  proses mengarah dalam evokusi kebudayaan

4. Proses difusi terbagi menjadi dua yaitu, dengan proses penyebaran manusia yaitu proses mempelajari pembiakan dan gerak penyebaran atau migrasi yang disertai proses penyesuaian atau adaptasi fisik dan sosial budaya dari mahluk manusia dalam jangka waktu yang sangat lama bisa dikatan juga dari zaman purba. Dan proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan, proses ini biasanya mengikuti proses penyebaran dan migrasi kelompok masyarakat di muka bumi ini.

5. Akulturasi adalah Proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, Sedangkan asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda.

6. Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Suatu proses inovasi tentu berkaitan  penemuan baru dalam teknologi, yang biasanya merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan invention.

B. SARAN

Pada proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing, yang meliputi akulturasi dan asimilasi. Sebaiknya kita harus selektif dalam menerima setiap kebudayaan asing, sehingga kita dapat mengambil kebudayaan asing yang bernilai positif bagi perkembangan bangsa dan negara dan menolak setiap kebudayaan asing yang benilai negatif (seperti pergaulan bebas, hedonisme, dll) yang dapat merusak moral bangsa dan negara.