Upload
putryaser
View
409
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penentuan Metoda Perhitungan Cadangan Berdasarkan Data Eksplorasi Pada
Citation preview
JUDUL : PENENTUAN METODA PERHITUNGAN CADANGAN BERDASARKAN DATA EKSPLORASI PADA PENAMBANGAN EMAS PT BARISAN TROPICAL MINING RAWAS LUBUK LINGGAU
A. Alasan Pemilihan Judul
Dalam pertambangan dikenal suatu tahap yang disebut tahap Eksplorasi yaitu
suatu pekerjaan untuk mengetahui dan mendapatkan ukuran, bentuk, letak, kadar rata-
rata dan jumlah cadangan dari suatu endapan. Dimana dalam perkembangannya dengan
makin sukarnya mendapatkan endapan bijih untuk memenuhi permintaan yang semakin
meningkat, maka kegiatan prospeksi dan eksplorasi semakin mendapat perhatian dan
merupakan keharusan dalam kegiatan pertambangan.
Eksplorasi sendiri selain untuk mengetahui dan mendapatkan ukuran, bentuk,
letak, dan kadar suatu endapan dapat pula untuk memperkirakan jumlah cadangan bijih
yang terdapat didalam endapan tersebut. Sehingga penggunaan metoda perhitungan
cadangan yang tepat didalam eksplorasi adalah tahapan terakhir untuk menentukan
apakah endapan tersebut layak ditambang atau tidak. Karena dengan metoda perhitungan
cadangan yang tepat, kita dapat mengetahui jumlah dan kadar endapan yang
sebenarnyaatau setidaknya mendekati.
B.Latar Belakang Masalah
Perhitungan cadangan mempunyai arti yang sangat penting dalam eksplorasi
bahan galian dan bahkan merupakan salah satu kegiatan puncak sebelum bahan galian
tersebut diputuskan untuk ditambang atau tidak.
Dengan demikian lengkap atau tidak lengkap, akurat atau tidak akurat data-data
eksplorasi yang diperoleh sangat mempengaruhi metoda perhitungan cadangan yang
akan digunakan.
Metode perhitungan cadangan yang masih banyak digunakan dalam industri
pertambangan adalah metode klasik atau konvensional, karena metode ini mudah
dimengerti dan dapat diterapkan pada bermacam-macam tipe endapan.Dengan
berkembangnya penyelidikan bahan galian, maka perhitungan cadangan juga telah
mengalami berbagai tahap kemajuan menuju metode yang lebih modern seperti metode
geostatistik.
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
1. Menentukan metoda perhitungan cadangan yang tepat berdasakan data–data
eksplorasi yang ada.
2. Menghindari perhitungan cadangan yang keliru karena adanya penggunaan
metoda cadangan yang kurang tepat.
D. Rumusan Masalah
Besarnya kandungan emas yang didapat diperut bumi sangat sulit ditentukan
dengan tepat, sebab endapan emas tersimpan didalam permukaan tanah sedang bentuk
permukaan bumi sendiri irreguler, namun pendekatan secara empiris untuk
memperkirakan emas baik itu emas primer dibawah tanah maupun emas sekunder di
daerah placer sudah dapat ditentukan secara konvensional atau modern.
Oleh karena itu data-data eksplorasi yang dicari adalah data-data yang lengkap,
teliti, dan akurat sehingga penggunaan metoda perhitungan cadangan yang digunakan
sesuai dengan data-data yang didapat.
E. Dasar Teori
Eksplorasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui ukuran,
bentuk, kedudukan, sifat dan nilai dari endapan yang telah ditemukan ( Peele Vol . I ).
Kegiatan eksplorasi sendiri secara garis besar mempunyai 4 tahapan yaitu :
1. Aktifitas Pra Proyek
- mensarikan dari data peta-peta, foto udara dan penijauan lapangan dengan tujuan
menentukan layak atau tidaknya dilakukan eksplorasi.
2. Penyelidikan Pendahuluan Regional
- pemetaan penyontohan geologi/geokimia untuk memilih sasaran eksplorasi.
3. Penyelidikan Eksplorasi Lengkap
- penyelidikan pada sasaran eksplorasi dengan cara geologi, geokimia, geofisika dan
pemboran inti untuk menentukan secara pasti adanya penyebaran endapan mineral.
4. Pemastian cadangan mineral
pemboran sistematis, penerowongan untuk penetuan ukuran endapan, tonage, kadar
dan sifat pengolahan.
Data-data yang diperoleh dalam kegiatan eksplorasi antara lain adalah :
a. Ketebalan endapan
b. Luas daerah endapan
c. Berat endapan
d. Kadar
Semua data tersebut adalah parameter penting dalam metode perhitungan cadangan,
semakin akurat dan lengkap data eksplorasi yang diperoleh semakin mudah menetukan
metoda perhitungan cadangan yang akan diterapkan.
Kriteria pemilihan metoda perhitungan cadangan tergantung kepada :
1. Kondisi geologi dari endapan mineral
Pentingnya pemahaman pengetahuan geologi dari suatu endapan mineral adalah
untuk mengetahui ukuran, bentuk, sebaran dan intepretasi data eksplorasi.
2. Metoda eksplorasi
Ada beberapa pilihan metoda eksplorasi yang biasa dilakukan antara lain secara acak,
grid dan lintasan cross setion.
3. Kelengkapan dan tingkat kepercayaan data
Pemanfaatan maksimal semua data faktual hasil eksplorasi adalah sangat penting ,
tetapi apabila perencanaan tiadak baik dan eksplorasi dilakukan secara berlebihan
maka akan berakibat kelebihan data yang tidak penting.
4. Tujuan perhitungan cadangan
Jika perhitungan masih bersifat pendahuluan atau hasilnya diperlukan segera, maka
metoda yang sedehana dapat digunakan karena tidak memerlukan peta-peta khusus.
Apabila perhitungan cadangan untuk tujuan perancangan tambang, maka
perhitungannya lebih komplek.
Telah banyak dikemukan oleh para ahli maupun dalam literatur mengenai
berbagai macam metoda perhitungan cadangan. Perbedaan dari berbagai metoda
perhitungan cadangan biasanya dibedakan menurut penentuan perhitungannya yang
dipisahkan menjadi bagian-bagian. Hal ini didasarakan oleh faktor struktur geologi,
ketebalan, kadar, nilai ekonomi, kedalaman dan lapisan penutup. Sehingga dalam
pemilihan metoda tergantung pada tatanan geologi endapan mineral, macam sistem
eksplorasi, penambangan dan faktor ekonomi.
Metoda – metoda yang digunakan didalam perhitungan cadangan, antara lain :
a. Metoda blok reguler
Badan bijih dibagi menjadi blok-blok berbentuk bujur sangakar atau persegi panjang.
Blok yang satu dengan lainya dibatasi oleh garis yang melalui sebuah titik yang
terletak pada setengan jarak titik ke titik didekatnya sehingga membentuk sebuah
daerah pengaruh.
Metoda ini paling tepat untuk menghitung cadangan endapan yang kemiringannya
kecil atau datar, perubahan ketebalan dan kadar endapan tidak menyolok seperti
endapan letakan atau yang belum pernah mengalami pengangkatan atau gejala-gejala
geologi lainnya dan dasar endapan relatif rata.
b. Metoda poligon
Prinsip metoda poligon seperti metoda blok reguler yaitu membagi badan bijh
menjadi blok-blok yang berbentung segi banyak dimana sis-sisinya dibuat melalui
sebuah titik yang terletak pada setengah jarak dari titik ke titik didekatnya sehingga
membentuk sebuah daerah pengaruh.
Metoda ini paling cocok dipakai jika tempat eksplorasinya banyak, polanya teratur.
Semakin banyak jumlah blok dengan pola teratur perhitungannya akan lebih
teliti.Cadangan badan bijih yang baik dihitung dengan metoda ini yaitu yang
berbentuk pipih, lensa-lensa besar.
c. Metoda cross section
Langkah awal penerapan metoda cross section ini adalah membagi tubuh endapan
mineral kedalam blok-blok dengan kontruksi penampang geologi pada interval-
interval sepanjang garis melintang atau pada level yang berbeda sesuai dengan kerja
eksplorasi.
Berdasarkan pada cara kontruksi blok, maka ada 3 modifikasi metoda cross section :
1. Metoda standard
Berdasarkan pada kaidah perubahan berangsur. Setiap blok bagian dalam dibatasi
oleh dua penampang dan batas samping yang tidak beraturan, pada bagian tepi
blok terdiri dari satu penampang dengan batas samping yang tidak rata.
Penampang dapat sejajar, tidak sejajar, vertikal, horisontal atau miring.
2. Metoda linear
Berdasarkan pada kaidah titik-titik terdekat. Setiap blok dibatasi oleh satu
penampang dan mempunyai panjang yang sama denga jarak setengah dengan
bagian yang berdampingan .
Keuntungan metoda cross section dapat menggambarkan keadan geologi endapan
mineral, prosedurnya cepat dan sederhana, tetapi menuntut analisa bentuk dan
ukuran penampang guna menentukan rumus yang tepat. Metoda ini pilihan yang
tepat untuk mineral endapan mineral seragam, sering pula pada endapan yang
berbentuk perlapisan atau endapan placer
d. Metoda triangles
Tubuh endapan dapat dibagi kedalam suatu sistem segitiga yaitu dengan
menghubungkan titk lubang bor dengan garis-garis lurus. Aturan perubahan
berangsur seluruh variabel dari satu lubang bor ke lubang bor lainnya merupakan
prinsip utama metoda ini.
Meskipun selama bertahun-tahun metoda ini digunakan, namun kekeliruan
penggunaan metoda ini telah diketahui pada cara pembagian blok kedalam segitiga,
bentuknya dan jumlah keseluyruhan segitigaelain itu metoda ini tidak tepat jika
variabel-variabel berubah dari pusat segitiga ke batas luar, misal ketebalan tubuh
endapan mineral berbentuk lensa.
Metoda ini sesuai untuk perhitungan cadangan endapan sedimentasi yang tebal dan
tersebar luas serta pemboran yang teratur, meskipun prosedur perhitungannya
sederhana tetapi mamakan cukup waktu.
e. Metoda Geostatistik
Pendekatan geostatistik adalah perkiran cadangan dengan teori perubahan regional,
menyatakan bahwa gejala selalu dicirikan penyebaran satu atau lebih perubahan, yaitu
penyebaran dalam ruang tiga dimensi. Untuk memperhitungkan letak, posisi dan
orientasi antar titik bor satu dengan titik bor lainnya menggunakan rumus matematika
tertentu. Perubahan regional dapat diketahui dari fungsi variogram yang merupakan
alat utama dalam perhitungan cadangan dengan pendekatan geostatistik.
Untuk melakukan perkiraan cadangan dengan metoda geosttistik diperlukan data yang
banyak, sehingga metoda ini jarang dsigunakan pada tahap eksplorasi yang masing
kurang lengkap datanya. Metoda geostatistik dalam penerapannya menuntut
pemahaman rumus matematuika yang rumit, disamping tidak dapat segera
mengetahui jumlah cadangan dengan data pemboran yang sedikit jumlahnya,
sehingga tidak mungkin memberi variogram yang berarti.
F. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan, kemudian dilanjutkan dengan
studi pustaka dan melakukan analisa dari keduanya untuk memperoleh penyelesaian
masalah. Urutan pekerjaan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Pengenalan/Orientasi Lapangan
Pengenalan/orientasi lapangan adalah tahapan awal dari suatu penelitian untuk
mengetahui keadaan lapangan secara umum dan permasalahan yang timbul.
2. Studi Literatur/Pustaka
Studi literatur/pustaka dilakukan untuk mendukung/menambah hasil orientasi
lapangan yang kurang lengkap.
Sumber-sumber : laporan penelitian perusahaan, laporan perintah daerah, peta
topografi dan peta geologi.
3. Penentuan Lokasi Pengambilan Data
Dari orientasi lapangan dan studi pustaka lalu dilakukan penentuan lokasi
pengambilan data.
Lokasi pengambilan data dilakukan di lapangan (daerah sampling) dan di
laboratorium (analisa geokimia) sebagai pendukung dapat pula dilakukan
pengambilan data dari perpustakaan (studi pustaka).
4. Pengambilan Data
Pengambialan data dilakuakan secara acak/random pada daerah yang telah
ditentukan. Data-data yang diambil antara lain:
a. Keadaan Topografi
Dari keadaan topografi kita dapat mengetahui :
- pembuatan peta topografi
- singkapan
- lokasi sampling
- struktur
- perencanaan metoda penambangan
b. Kondisi Geologi dari Endapan Mineral
Pentingnya pemahaman pengetahuan geologi dari suatu endapan mineral adalah
untuk mengetahui :
- bentuk geometri tubuh endapan
- macam pola sebaran
- interpretasi data eksplorasi
c. Metoda Sampling
- luas daerah sampling
- metoda yang dipakai
- lokasi daerah sampling
Data yang diambil harus akurat dan relevan dengan permasalahan yang diteliti.
Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisa dan kemudian ditampilkan dalam
bentuk tabel dan grafik, antara lain tabel kadar, tabel berat ,dan grafik penyebaran kadar.
G. RENCANA JADWAL KEGIATAN
KEGIATAN
WAKTU (BULAN)
Nopember Desember
I II III IV V VI VII VIII
1. Studi pustaka2. Observasi3. Pengambilan data4. Pengelompokan data5. Pengolahan data
6. Analisa pengolah data7. Pembuatan draft
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Bateman , M.A & Jensen ; “Economic and Mineral Deposit”, JWSI, New York,1981
2. Chairul Nas, “Estimasi Cadangan Mineral”, Departemen Pertambangan dan Energi, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan, 1994.
3. Randu, J . M , “ An Introduction To Geostatistical Methods of Mineral Evaluation”, South African Institute of Mining and Mettalurgycal, Johannesburg, 1981.
I . RENCANA DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab
I. PENDAHULUAN
II.TINJAUAN UMUM
A. Lokasi dan kesampaian daerah
B. Iklim dan topografi
C. Geologi daerah penyelidikan
III. KEGIATAN PENYELIDIKAN EKSPLORASI
A. Tahap-tahap eksplorasi
B. Metoda eksplorasi
C. Pengukuran dan pemetaan daerah eksplorasi
D. Perlakuan conto
IV. METODA PERHITUNGAN CADANGAN
A. Latar belakang
B. Pengolahan data
V. PEMBAHASAN
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RUMUSAN MASALAH
Dalam kegiatan usaha penambangan, penentuan metoda perhitungan cadangan
adalah suatu tahapan yang sangat penting. Permasalahannya besar kandungan emas yang
terdapat diperut bumi sangat sulit ditentukan dengan tepat, sebab bijih emas tersimpan
didalam permukaan tanah sedangkan permukaan bumi sendiri irregular. Hal tersebut
dikarenakan :
1. Pola penyebaran kadar endapan bijih yang tidak seragam.
2. Bentuk suatu endapan bijih (teratur dan tidak teratur).
3. Batas-batas cadangan yang dapat ditambang secara ekonomis berdasarkan c. o. g.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Dari permasalahan yang ada, dapat dilakukan berbagai macam alternatif
pemecahan yang selanjutnya dipilih alternatif terbaik.
Penyelesaian permasalahan tersebut antara lain :
1. Menyelidiki dan menganlisa pola penyebaran kadar endapan bijih yang kemudian
dicari nilai kadar rata-ratanya yang dianggap mewakili nilai-nilai kadar yang ada.
2. Bentuk endapan bijih berpengaruh terhadap metoda perhitunga cadangan yang akan
digunakan, sehingga diperlukan pengetahuan tentang bentuk endapan yang tepat dan
baik
3. Mengetahui dan menyelidiki batas-batas cadangan dan menghitung jumlah cadangan
yang didasarkan pada kadar minimal bijih yang dapat ditambang secara ekonomis
berdasarkan c. o. g.
DATA – DATA DALAM PENENTUAN PERHITUNGAN CADANGAN
No DATA SIFAT DATA CARA HUB. DGN
MENDAPATKAN DAFTAR ISI
1. Daerah Eksplorasi Primer/ Pengukuran di Bab III
- metodanya Sekunder lapangan dan data
- jumlanya perusahaan
- spasinya (divisi geologi/
- lokasinya eksplorasi)
2. Geometri Tubuh
- ketebalan Sekunder Data eksplorasi Bab II
- kedalaman perusahaan Lampiran
- bentuk badan (divisi eksplorasi)
3. Pola penyebaran Data hasil eksplorasi Bab II
endapan mineral Sekunder pada perusahaan
(divisi eksplorasi)
4. Strike/Dip Primer/ Pengukuran
Bab II
perlapisan Sekunder di lapangan Lampiran
dan data perusahan
yang telah ada
5. Data curah Sekunder Data perusahaan Bab II
hujan (dinas meteorologi Lampiran
dan geofisika
setempat