Upload
ngomien
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA AKHLAK
BERBANTUAN MEDIA KARTU KALIGRAFI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH
DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Bilangan Romawi di Kelas
IV MI Al-Hikmah Kota Bekasi)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ANDI KURNIADI
NIM. 11140183000059
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
ii
iii
iv
v
i
ABSTRAK
Andi Kurniadi (11140183000059), Penerapan Pendekatan Matematika
Akhlak Berbantuan Media Kartu Kaligrafi untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Sekolah Dasar (MI AL-Hikmah Bekasi).
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika
siswa dari penilaian ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik dengan
menerapkan pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas yang terdiri dari dua siklus dan tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, dengan subjek penelitian berjumlah
40 siswa di MI AL-Hikmah Bekasi. Data dikumpulkan melalui tes, observasi,
wawancara, catatan lapangan dan angket.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran
matematika menggunakan penerapan pendekatan matematika akhlak berbantuan
media kartu kaligrafi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan
tersebut dapat dilihat dari hasil belajar matematika siswa kelas IV MI AL-Hikmah
Bekasi yang diperoleh rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 73,37 dengan
persentase ketuntasan belajar sebesar 42,5%. Pada siklus II diperoleh rata-rata
hasil belajar siswa sebesar 83,19 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar
100%. Sehingga hasil belajar dan ketuntasan belajar matematika siswa pada siklus
II telah berhasil mencapai nilai ketuntasan belajar yaitu ≥ 75%. Kesimpulan
penelitian ini adalah penerapan pendekatan matematika akhlak berbantuan media
kartu kaligrafi dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV MI
AL-Hikmah Bekasi.
Kata kunci : Pendekatan matematika akhlak, media kartu kaligrafi, hasil belajar,
aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik
ii
ABSTRACT
Andi Kurniadi (11140183000059), Application of the Moral Mathematical
Approach Assisted in Calligraphy Card Media to Improve the Learning
Outcomes of Elementary School Students (MI AL-Hikmah Bekasi).
The purpose of this study was to improve students' mathematics learning
outcomes from the assessment of cognitive, affective and psychomotor domains by
applying a moral mathematical approach assisted by calligraphy card media.
The method used in this study is classroom action research which consists
of two cycles and each cycle consists of four stages, namely planning, action,
observation and reflection, with research subjects totaling 40 students at MI AL-
Hikmah Bekasi. Data was collected through tests, observations, interviews, field
notes and questionnaires.
The results of the research that have been carried out show that
mathematics learning using the application of moral math approach assisted by
calligraphy card media can improve student learning outcomes. This increase can
be seen from the mathematics learning outcomes of the fourth grade students of
MI AL-Hikmah Bekasi which obtained an average learning outcomes in the first
cycle of 73.37 with a percentage of learning completeness of 42.5%. In cycle II
obtained the average student learning outcomes amounted to 83.19 with a
percentage of learning completeness of 100%. So that the learning outcomes and
mastery of mathematics learning in the second cycle have succeeded in achieving
the mastery learning value of ≥ 75%. The conclusion of this study is the
application of a moral mathematical approach assisted by calligraphy card media
can improve the mathematics learning outcomes of fourth grade students of MI
AL-Hikmah Bekasi.
Keywords : Approach of moral mathematics, calligraphy card, learning
outcomes, cognitive aspects, affective aspects, psychomotor aspects
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, segala puji dan syukur hamba panjatkan
kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan
Pendekatan Matematika Akhlak Berbantuan Media Kartu Kaligrafi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar (MI Al-Hikmah Bekasi).”
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan besar kita yakni
Habibana Wanabiyana Muhammad SAW, serta kepada keluarga, sahabat dan para
pengikutnya. Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri bahwa penulis tidak
dapat hidup sendiri. Penulis membutuhkan bantuan dari berbagai pihak agar
penulisan laporan penelitian ini selesai dengan baik. Untuk itu, sebagai ungkapan
rasa hormat, penulis haturkan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.
2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan selaku dosen pembimbing I penelitian ini yang telah memberi
bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat kepada penulis.
3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Nafia Wafiqni, M.Pd., selaku dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberikan arahan, saran, serta bimbingan.
5. Dr. Fery Muhamad Firdaus, M.Pd. selaku dosen pembimbing II penelitian
ini yang telah memberi bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat
kepada penulis.
6. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat.
7. Jamhuri Z.H. selaku kepala sekolah MI Al-Hikmah Bekasi yang telah
mengizinkan melakukan penelitian di sekolah tersebut.
iv
8. Siti Badriah S.Pd.I selaku wali kelas dan segenap siswa siswi kelas IV MI
Al-Hikmah Bekasi yang telah membantu selama melaksanakan penelitian.
9. Seluruh guru, staf karyawan MI Al-Hikmah Bekasi yang telah membantu
penulis.
10. Kedua orang tua penulis Bapak Abdul Wahab dan Ibu Miniatul
Hadawiyah yang penulis hormati dan untuk seluruh keluarga tercinta
kakakku Ahmad Syukron Abdullah dan adikku Ai Nur Azizah serta
saudaraku Asep Firdaus yang tiada henti-hentinya selalu mendukung,
memberi semangat dan mendoakan penulis demi kelancaran penyusunan
laporan penelitian ini.
11. Sahabat penulis yaitu Tika Kartika, Kholik, Hafiani, Nurul Hasanah, Risad
Hadi, Lailatul, Awwal, Mahmud, Edwin dan teman-teman PGMI kelas A
dan B yang senantiasa membantu penulis dalam memberikan semangat.
Semoga kebersamaan kita menjadi kenangan terindah untuk menggapai
kesuksesan di masa mendatang.
12. Semua pihak yang tidak dapat lagi disebutkan satu per satu. Semoga Allah
SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas kebaikan kalian
semua.
Akhir kata, penulis meminta maaf apabila masih terdapat kesalahan dalam
penulisan laporan penelitian ini. Untuk itu, dengan kerendahan hati penulis
memohon kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Ciputat, 19 Maret 2018
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 6
D. Perumusan Masalah.............................................................................. 6
E. Tujuan Hasil Penelitian......................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN
KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN ................................ 8
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti .......................................... 8
1. Pengertian Matematika ................................................................. 8
2. Hasil Belajar.................................................................................. 10
a. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 10
b. Tujuan Belajar ........................................................................ 10
3. Bilangan Romawi.......................................................................... 15
a. Lambang Bilangan Romawi ................................................... 16
b. Membaca Bilangan Romawi .................................................. 16
c. Menuliskan Bilangan Romawi ............................................... 17
4. Pendekatan Matematika Akhlak ................................................... 18
5. Media Kartu Kaligrafi ................................................................... 24
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 34
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 36
D. Hipotesis Tindakan ............................................................................... 38
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 39
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 39
B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tindakan ............................. 39
C. Subjek Penelitian ................................................................................. 43
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................................... 43
E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................... 43
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan......................................... 47
G. Data dan Sumber Data.......................................................................... 47
H. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 48
I. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 57
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan......................................................... 57
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Penelitian .................................... 58
L. Pengembangan Rencana Tindakan ....................................................... 59
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ............ 60
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 60
B. Analisis Data ........................................................................................ 95
C. Pembahasan .......................................................................................... 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 111
A. Kesimpulan .......................................................................................... 111
B. Implikasi ............................................................................................... 112
C. Saran ..................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 114
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 116
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tujuh Lambang Bilangan Romawi .............................................. 16
Tabel 2.2 Langkah Pendekatan Matematika Akhlak ................................... 22
Tabel 2.3 99 Asma’ul Husna Allah SWT .................................................... 27
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kognitif Siswa MI Al-Hikmah Bekasi ................... 48
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Penilaian Afektif Siswa MI Al-Hikmah ........... 49
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Afektif Siswa MI Al-Hikmah Bekasi ........ 50
Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Psikomotorik Siswa MI Al-Hikmah Bekasi .. 50
Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa .............................................. 51
Tabel 3.6 Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................... 53
Tabel 3.7 Lembar Wawancara ..................................................................... 55
Tabel 3.8 Lembar Catatan Lapangan ........................................................... 56
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus I .......... 70
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru (Peneliti) Siklus I .. 72
Tabel 4.3 Catatan Lapangan Siklus I MI AL-Hikmah Bekasi ..................... 74
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Angket Penilaian Afektif Siswa Siklus I ....... 75
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kognitif Siswa Siklus I .................. 76
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Penilaian Psikomotorik Siswa Siklus I..........77
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus II.........85
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru Siklus II ................. 88
Tabel 4.9 Hasil Catatan Lapangan Siklus II MI Al-Hikmah Bekasi........... .91
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Angket Penilaian Afektif Siswa Siklus II ...... 92
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kognitif Siswa Siklus II ................ 93
viii
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Penilaian Psikomotorik Siswa Siklus II ........ 94
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Kelas IV MI Al-Hikmah
Bekasi ........................................................................................... 98
Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II Kelas IV MI Al-Hikmah
Bekasi .......................................................................................... 100
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kartu Kaligrafi Bilangan Romawi Tampak Depan .................... 33
Gambar 2.2 Kartu Kaligrafi Bilangan Romawi Tampak Belakang ............... 33
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir ........................................................... 38
Gambar 3.1 Bagan Desain Model PTK Stephen Kemmis, MC.Taggart ....... 40
Gambar 3.2 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK.......................................... 42
Gambar 4.1 Diagram Rata-rata Ketiga Ranah Hasil Belajar dan Rata-rata
Hasil Belajar Siswa Siklus I Kelas IV MI Al-Hikmah .............. 99
Gambar 4.2 Diagram Rata-rata Ketiga Ranah Hasil Belajar dan Rata-rata
Hasil Belajar Siswa Siklus II Kelas IV MI Al-Hikmah ............. 101
Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV MI
Al-Hikmah Bekasi ...................................................................... 102
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I Pertemuan 1 ..............................................................116
Lampiran 2 LKS Siklus I Pertemuan 1 .............................................................120
Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 2 ..............................................................122
Lampiran 4 LKS Siklus I Pertemuan 2 .............................................................126
Lampiran 5 Lembar Tes Kognitif Siswa beserta Kunci Jawaban Siklus I ........128
Lampiran 6 RPP Siklus II Pertemuan 4 ............................................................130
Lampiran 7 LKS Siklus II Pertemuan 4 ............................................................134
Lampiran 8 RPP Siklus II Pertemuan 5 ............................................................136
Lampiran 9 LKS Siklus II Pertemuan 5 ............................................................140
Lampiran 10 Lembar Tes Kognitif Siswa beserta Kunci Jawaban Siklus II ......142
Lampiran 11 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ........................144
Lampiran 12 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I .........................146
Lampiran 13 Hasil Angket Penilaian Afektif Siswa Siklus I .............................148
Lampiran 14 Lembar Pengamatan Penilaian Afektif Siswa Siklus I .................149
Lampiran 15 Sistem Penyekoran Tes Kognitif Siswa Siklus I ..........................150
Lampiran 16 Hasil Tes Kognitif Siklus I Kelas IV MI Al-Hikmah Bekasi .......151
Lampiran 17 Hasil Tes Psikomotor Siklus I Kelas IV MI Al-Hikmah ...............152
Lampiran 18 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I .....................................153
Lampiran 19 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ......................154
Lampiran 20 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ........................156
Lampiran 21 Hasil Angket Penilaian Afektif Siswa Siklus II ...........................158
Lampiran 22 Lembar Pengamatan Penilaian Afektif Siswa Siklus II ...............159
Lampiran 23 Sistem Penyekoran Tes Kognitif Siswa Siklus II .........................160
Lampiran 24 Hasil Tes Kognitif Siklus II Kelas IV MI Al-Hikmah .................161
Lampiran 25 Hasil Tes Psikomotor Siklus II Kelas IV MI Al-Hikmah ............162
Lampiran 26 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................................163
Lampiran 27 Diagram Jumlah Kategori Hasil Angket Siklus I dan II ................164
Lampiran 28 Diagram Rata-rata Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar .............165
Lampiran 29 Jawaban Tes Kognitif Siswa .........................................................166
Lampiran 30 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I dan II ....................168
xi
Lampiran 31 Biodata Penulis ..............................................................................171
Lampiran 32 Lembar Surat Pernyataan Jurusan .................................................172
Lampiran 33 Lembar Surat Keterangan Telah Penelitian ...................................173
Lampiran 34 Lembar Uji Referensi ....................................................................174
Lampiran 35 Lembar Surat Bimbingan Skripsi ..................................................178
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran merupakan suatu fase dari rangkaian pelaksanaan
pendidikan yang sangat menentukan terhadap keberhasilan belajar siswa.
Sekarang ini, masih banyak guru yang memandang bahwa pembelajaran
adalah transformasi ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran
masih terjadi interaksi yang lemah dengan pemprosesan kognitif yang terjadi
pada siswa, sedangkan keterampilan proses kurang dikembangkan pada
siswa. Dalam pembelajaran matematika, hal ini menjadikan mata pelajaran
matematika menjadi kurang menarik dan dianggap sulit oleh siswa. Seperti
yang dikatakan Ruseffendi “terdapat banyak anak-anak yang setelah belajar
matematika bagian yang sederhana pun banyak yang tidak dipahaminya,
banyak konsep yang dipahami secara keliru. Matematika dianggap sebagai
ilmu yang sukar, ruwet dan banyak memperdayakan”.1
Anggapan tersebut sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Mutu
pendidikan dapat dilihat dari mutu sumber daya manusianya. Sampai saat ini
masyarakat masih beranggapan keberhasilan pendidikan diukur oleh hasil tes
saja, sedangkan proses pembelajaran di dalam kelas kurang mendapat
perhatian baik dari pemerintah, guru maupun orang tua. Agar siswa mampu
mencapai pengetahuan mengenai konsep-konsep maupun prinsip-prinsip
yang mendasarinya, maka guru harus mampu menciptakan suasana belajar
yang aktif dan kondusif agar proses pembelajaran berjalan efektif.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, guru
adalah kunci utama bagi keberhasilan proses belajar yang dapat membawa
siswa pada pemahaman suatu materi. Guru bertugas merencanakan
pembelajaran sesuai dengan tingkat pemahaman siswa serta menentukan
konsep sesuai lingkungan dan keadaan siswa. Guru berperan sebagai
fasilitator juga motivator. Oleh karenanya, guru harus memiliki keterampilan
________________________________________________________ 1
Kurniawati, Lia. 2007. Sebuah Antologi, Pendekatan Baru dalam Pembelajaran Sains dan
Matematika Dasar. Jakarta : PIC UIN. Cet. Ke-1. hal. 45
2
mengajar, mengelola tahap pembelajaran, memanfaatkan metode dan media
pembelajaran serta keterampilan mengalokasikan waktu.
Akhlak berperan besar terhadap kesuksesan seseorang kelak. Kesuksesan
dapat diartikan sempit oleh beberapa pihak, dengan menyatakan bahwa
kesuksesan terlihat ketika seseorang telah mapan secara finansial. Namun
lebih dari semua itu, kesuksesan yang dimaksud ketika seseorang telah
nyaman dengan kehidupannya, serta telah dewasa dalam menjalani setiap
langkah kehidupannya. Selain itu, kedewasaan terlihat dari perilaku dan
akhlak dalam keseharian hidup setiap insan. Menurut M.Quraish Shihab,
“Akhlak dapat diartikan sebagai tingkah laku yang lahir dari manusia dengan
sengaja, tidak dibuat-buat dan telah menjadi kebiasaan”. Tetapi selanjutnya
beliau mengatakan “Akhlak dapat diubah, Akhlak dapat merupakan hasil dari
pendidikan. Oleh karena itu, Akhlak pun dapat diubah melalui pendidikan”.
Akhlak yang baik tidak terlepas dari suatu proses pendidikan. Pendidikan
yang dimaksud disini adalah pendidikan Qurani. Menurut Syahidin dari
pengertian etimologis dan terminologis, bahwa pendidikan Qurani dapat
didefinisikan sebagai suatu upaya manusia dalam membina, membimbing,
dan menjaga kesuciannya agar menjadi manusia yang sempurna. Segala
upaya tersebut sesuai dengan isyarat dan petunjuk AL-Qur’an dan Sunnah.
Secara konsepsional seluruh upaya pendidikan tidak terlepas dari tiga
prinsip dasar yang tidak bisa dilepaskan satu sama lainnya, yaitu landasan
untuk berpijak, tujuan yang hendak dicapai, dan pelaksanaan yang harus
ditempuh. Ketiga aspek tersebut dilakukan secara konsisten, terpadu, dan
berkesinambungan. Karena objek dan subjek pendidikan itu adalah manusia,
maka yang dimaksud dengan landasan pendidikan Qurani ini berangkat dari
konsepsi manusia menurut AL-Qur’an, yaitu makhluk ciptaan Allah yang
dibekali dengan potensi yang lengkap. Sedangkan tujuan pendidikan Qurani
identik dengan tujuan hidup manusia menurut AL-Qur’an, yaitu mendapat
kebahagiaan di dunia dan akhirat, yakni manusia yang sempurna atau
manusia seutuhnya. Pendidikan Qurani mengajarkan banyak hal di dalamnya.
Salah satu yang penting adalah akhlak. AL-Qur’an menyebut banyak macam
3
akhlak mulia dan senantiasa menganjurkan agar manusia berakhlak mulia.
Diantara akhlak mulia yang sering disebut dalam AL-Qur’an tercermin dalam
sifat-sifat kerasulan.
Berdasarkan beberapa observasi permulaan yang dilakukan oleh peneliti
pada tanggal 17 April sampai dengan 27 April 2018, pelaksanaan
pembelajaran matematika kelas IV di MI Al-Hikmah Bekasi kurang efektif.
Karena dengan metode yang monoton yaitu metode ceramah mendorong guru
cenderung memberi informasi mengenai konsep dan cara penggunaannya
saja. Dalam hal ini, maka membuat siswa menjadi kurang perhatian terhadap
penjelasan dari guru. Proses pembelajaran belum memaksimalkan
keterampilan guru dalam mengembangkan metode pembelajaran sehingga
mengakibatkan fokus pembelajaran terpusat pada guru serta tidak adanya
penggunaan media menjadi penyebab menurunnya kualitas pembelajaran
matematika dan hasil belajar siswa pun rendah. Hasil nilai matematika siswa
semester I yang rendah, dari 40 siswa kelas IV hanya sembilan orang yang
mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 75. Matematika dalam materi bilangan
romawi dari hasil ujian harian pun rendah, dari 40 siswa kelas IV hanya tujuh
orang siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.
Dengan menggunakan media, komunikasi bukan saja dapat mempermudah
dan mengefektifkan proses pembelajaran. Akan tetapi juga bisa membuat
proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Dalam suatu proses komunikasi
selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan
(guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri
yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang dalam proses
pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau
pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan optimal,
artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa,
lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan
yang disampaikan. Untuk menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun
strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran.
4
Bilangan Romawi merupakan salah satu materi yang diajarkan pada siswa
kelas IV MI Al-Hikmah Bekasi di semester II. Namun kenyataannya, di MI
Al-Hikmah Bekasi ini sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam
memahami dan menuliskan lambang bilangan romawi. Berjumlah tujuh belas
siswa masih salah dalam menuliskan bilangan romawi yang seharusnya
ditulis dengan huruf kapital tetapi ditulis dengan huruf kecil dan terbalik
dalam penulisannya. Terlebih lagi pembelajaran masih menggunakan metode
ceramah yang monoton membuat siswa jenuh dan cepat bosan. Matematika
dalam materi bilangan romawi dari hasil ujian harian pun rendah, dari 40
siswa kelas IV hanya tujuh orang siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM
yaitu 75. Terlebih lagi, ada tujuh belas siswa yang tingkah lakunya tidak
sopan terhadap gurunya. Seperti ketika guru sedang menjelaskan mereka
malah berbicara, mengobrol sendiri tanpa mendengarkan penjelasan dari guru
dan ketika kegiatan belajar kelompok mereka tidak mau bekerja sama.
Tingkah laku tersebut membuat akhlak siswa menjadi kurang baik.
Pembelajaran bilangan romawi di MI Al-Hikmah Bekasi belum
menggunakan metode yang menarik. Dalam proses pembelajaran guru perlu
mengaktifkan siswa agar dapat berpikir logis dan guru perlu memperhatikan
sikap siswa agar menjadi pribadi siswa yang berakhlak mulia. Guru
hendaknya memberikan motivasi dan bimbingan juga kepada siswa agar
percaya diri serta mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di sekolah ke
dalam kehidupan bermasyarakat dan agama, sehingga penting bagi guru
untuk mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan media
pembelajaran yang menyenangkan. Untuk mengatasi permasalahan dalam
pembelajaran matematika tersebut, maka model pembelajaran salah satunya
adalah pendekatan matematika akhlak dengan menggunakan media kartu
kaligrafi.
Sekolah Islam mempunyai perbedaan khusus dibandingkan dengan
Sekolah Dasar yaitu dengan menanamkan nilai-nilai atau ilmu-ilmu agama
Islam yang lebih mendalam. Tujuan diselenggarakan pendidikan di Sekolah
Islam adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta membentuk
5
manusia yang beriman kepada Allah SWT. Jika semua itu tercapai, maka
akan tercipta sebuah kepribadian yang kuat demi memperkuat pondasi
kehidupan di masyarakat dan bangsanya.
Pembelajaran menggunakan matematika akhlak bertujuan untuk membina
akhlak anak sehingga siap untuk menghadapi kehidupan nyata kelak.
Pembelajaran ini pun membantu anak untuk memahami materi matematika
yang dipelajari dengan berbantuan media kartu kaligrafi. Sehingga
diharapkan anak tidak hanya melatih kecerdasan intelektual namun
kecerdasan lainnya. Pola penerapan matematika akhlak diharapkan membuat
anak dapat mengikuti pembelajaran matematika dengan baik dan kondusif.
Anak yang mengikuti pembelajaran matematika dengan penerapan
matematika akhlak akan mendapatkan pemahaman matematika dan
pemahaman mengenai akhlak mulia.
Terkait dengan hal tersebut, penelitian tindakan kelas yang diteliti dengan
judul Penerapan Pendekatan Matematika Akhlak Berbantuan Media Kartu
Kaligrafi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian tersebut maka, masalah
dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Pembelajaran masih cenderung satu arah (teacher center) sehingga siswa
menjadi kurang perhatian dengan penjelasan dari gurunya.
2. Pembelajaran kurang menggunakan media yang variatif, membuat hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika tersebut masih rendah.
3. Siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami dan menuliskan
lambang bilangan romawi.
4. Pembelajaran bilangan romawi yang kurang menarik perhatian siswa.
5. Tingkah laku siswa yang kurang baik terhadap guru dan temannya
membuat pribadi siswa tersebut menjadi kurang baik.
6
C. Pembatasan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, karena keterbatasan
waktu, biaya dan lain sebagainya. Maka dalam penelitian ini dibatasi sebagai
berikut :
1. Pembelajaran yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan matematika
akhlak berbantuan media kartu kaligrafi yang meliputi beberapa aspek,
menyajikan materi sebagai pengantar, memperhatikan tingkah laku siswa,
menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan
materi kelas IV semester II.
2. Hasil belajar pada siswa kelas IV semester II tahun ajaran 2017/2018
terdiri dari tiga ranah yaitu afektif (A1, A2 dan A3), kognitif (C1, C2, C3
dan C4), dan psikomotorik (P2 dan P6).
3. Materi pelajaran matematika yang digunakan adalah bilangan romawi
yang terdiri dari pengenalan bilangan romawi dan menyatakan bilangan
cacah sebagai bilangan romawi serta sebaliknya.
4. Siswa MI Al-Hikmah Bekasi dibatasi pada kelas IV semester II tahun
ajaran 2017/2018 sebanyak 40 siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembelajaran pendekatan matematika akhlak
berbantuan media kartu kaligrafi dalam meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV di MI Al-Hikmah Bekasi pada pembelajaran bilangan romawi ?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas IV di MI Al-Hikmah
Bekasi pada pembelajaran bilangan romawi ?
3. Ranah hasil belajar apa yang paling meningkat dengan penerapan
pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi pada
pembelajaran bilangan romawi?
7
E. Tujuan Hasil Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian penerapan pendekatan matematika
akhlak berbantuan kartu kaligrafi ini adalah untuk :
1. Mendeskripsikan proses pembelajaran pendekatan matematika akhlak
berbantuan media kartu kaligrafi dalam meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV di MI Al-Hikmah Bekasi pada pembelajaran bilangan romawi.
2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas IV di MI Al-
Hikmah Bekasi pada pembelajaran bilangan romawi.
3. Mengetahui ranah hasil belajar yang paling meningkat dengan penerapan
pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi pada
pembelajaran bilangan romawi.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat hasil penelitian ini diharapkan memberikan banyak
kegunaan baik bagi guru maupun bagi siswa, diantaranya :
1. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada guru bahwa penerapan pendekatan matematika akhlak berbantuan
media kartu kaligrafi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika bilangan romawi.
2. Bagi siswa
Hasil penelitian ini di harapkan dapat mendorong dan memotivasi
siswa dalam pembelajaran matematika, sehingga dapat mencapai hasil
belajar yang maksimal. Pendekatan penerapan matematika akhlak pun di
harapkan dapat membentuk pribadi siswa yang berakhlak mulia.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
Pada bab ini membahas tentang acuan teori area dan fokus yang
diteliti, yaitu mengenai pengertian matematika, pembelajaran matematika
akhlak, hasil belajar matematika, bilangan romawi, kartu kaligrafi, model
pembelajaran serta asma’ul husna.
1. Pengertian Matematika
Pengertian matematika yang tepat tidak dapat ditentukan secara
pasti. Hal ini karena cabang-cabang matematika semakin bertambah
dan semakin berbaur satu dengan lainnya. Beberapa definisi terkenal
dari Johnson dan Rising mengatakan sebagai berikut :
a. Matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori
dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan
atau tidak didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat, atau teori
yang telah dibuktikan kebenarannya.
b. Matematika ialah bahasa simbol tentang berbagai gagasan dengan
menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas,
dan akurat.
c. Matematika adalah seni, dimana keindahannya terdapat dalam
keterurutan dan keharmonisan.2
Matematika, menurut Ruseffendi adalah bahasa simbol, ilmu
deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang
pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang
tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat,
________________________________________________________ 2
Runtukahu, Tombokan. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. hal. 28
9
dan akhirnya ke dalil. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi,
yaitu memiliki objek tujuan abstrak bertumpu pada kesepakatan, dan pola
pikir yang deduktif.3
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa matematika adalah cara berpikir dengan bahasa
simbolis yang bernalar deduktif dan induktif yang terdiri dari pengetahuan
tentang bilangan-bilangan, bentuk, susunan besaran, konsep-konsep yang
berhubungan dan terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan
geometri.
Matematika adalah ilmu tentang pola dan urutan. Definisi ini
menantang pandangan popular masyarakat terhadap matematika sebagai
ilmu yang didominasi oleh perhitungan dan tanpa alasan-alasan. Ilmu
pengetahuan adalah proses menggambarkan sesuatu atau memberi arti
tentang sesuatu. Ilmu pengetahuan berawal dengan soal pada suatu situasi.
Meskipun mungkin kita tidak pernah memikirkannya, matematika adalah
ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola keteraturan dan urutan yang
logis. Menemukan dan mengungkap keteraturan atau urutan ini dan
kemudian memberikan arti merupakan makna dari mengerjakan
matematika.4
Dalam matematika, setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami
siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama
dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola
tindakannya. Untuk keperluan inilah, maka diperlukan adanya
pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar
hafalan atau mengingat fakta saja, karena hal ini akan mudah dilupakan
siswa.5
________________________________________________________ 3
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hal. 1 4
Van De Walle, John A. 2006. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta : Erlangga.
Cet. 6. hal. 13 5
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hal. 2
10
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Juliah, hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi
milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya.
Menurut Hamalik, hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-
nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan
abilitas.6
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara
nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan
tujuan pengajaran dan siswa diharapkan dapat mencapai tujuan belajar.
b. Tujuan Belajar
Belajar pada hakikatnya merupakan proses kegiatan secara
berkelanjutan dalam rangka perubahan perilaku peserta didik secara
konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.7
Oleh karena itu, tujuan belajar sebagai sejumlah hasil belajar
peserta didik yang menunjukkan bahwa peserta didik telah melakukan
perbuatan atau kegiatan belajar, yang pada umumnya meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap, yang diharapkan dapat
dicapai oleh peserta didik.
Menurut Usman, menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai
________________________________________________________ 6
Jihad, Asep. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo. Cet. 1. hal. 15 7
Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Refika Aditama. Cet. 4. hal.
19
11
oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional
yang direncanakan guru sebelumnya yang dikelompokkan kedalam
tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif, dan psikomotor.8
1. Domain Kognitif
a. Pengetahuan. Jenjang yang paling rendah dalam kemampuan kognitif
meliputi pengingatan tentang hal-hal yang bersifat khusus atau
universal, mengetahui metode dan proses, pengingatan terhadap suatu
pola, dan struktur.
b. Pemahaman. Jenjang setingkat di atas pengetahuan ini akan meliputi
penerimaan dalam komunikasi secara akurat, menempatkan hasil
komunikasi dalam bentuk penyajian yang berbeda,
mereorganisasikannya secara setingkat tanpa merubah pengertian dan
dapat mengeksporasikan.
c. Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang baru.
d. Analisa. Jenjang yang keempat ini akan menyangkut terutama
kemampuan anak dalam memisah-misah terhadap suatu materi
menjadi bagian-bagian yang membentuknya, mendeteksi hubungan di
antara bagian-bagian itu dan cara materi itu diorganisir.
e. Sintesa. Jenjang yang sudah satu tingkat lebih sulit dari analisa ini
adalah meliputi anak untuk menaruhkan atau menempatkan bagian-
bagian atau elemen satu atau bersama sehingga membentuk suatu
keseluruhan yang koheren.
f. Evaluasi. Jenjang ini adalah yang paling atas atau yang dianggap
paling sulit dalam kemampuan pengetahuan anak didik. Di sini akan
meliputi kemampuan anak didik dalam pengambilan keputusan atau
dalam menyatakan pendapat tentang nilai sesuatu tujuan, ide,
pekerjaan, pemecahan masalah, metode, materi dan lain-lain. Dalam
pengambilan keputusan ataupun dalam menyatakan pendapat,
termasuk juga kriteria yang dipergunakan, sehingga menjadi akurat.
________________________________________________________
8 Jihad, Asep. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo. Cet. 1. hal. 16-19
12
2. Domain Kemampuan Sikap (Afektif)
a. Menerima atau memperhatikan. Jenjang pertama ini akan meliputi sifat
sensitif terhadap adanya eksistensi suatu fenomena tertentu atau suatu
stimulus dan kesadaran yang merupakan perilaku kognitif. Termasuk
di dalamnya juga keinginan untuk menerima atau memperhatikan.
b. Merespon. Dalam jenjang ini anak didik dilibatkan secara puas dalam
suatu subjek tertentu, fenomena atau suatu kegiatan sehingga ia akan
mencari-cari dan menambah kepuasan dari bekerja dengannya atau
terlibat di dalamnya.
c. Penghargaan. Pada level ini perilaku anak didik adalah konsisten dan
stabil, tidak hanya dalam persetujuan terhadap suatu nilai tetapi juga
pemilihan terhadapnya dan keterlikatannya pada suatu pandangan atau
ide tertentu.
d. Mengorganisasikan. Dalam jenjang ini anak didik membentuk suatu
sistem nilai yang dapat menuntun perilaku. Ini meliputi konseptualisasi
dan mengorganisasikan.
e. Mempribadi (mewatak). Pada tingkat terakhir sudah ada internalisasi,
nilai-nilai telah mendapatkan tempat pada diri individu, diorganisir ke
dalam suatu sistem yang bersifat internal, memiliki kontrol perilaku.
3. Ranah Psikomotorik
a. Menirukan. Apabila ditunjukkan kepada anak didik suatu aksi yang
dapat diamati, maka ia akan mulai membuat suatu tiruan terhadap aksi
itu sampai pada tingkat sistem otot-ototnya dan dituntun oleh dorongan
kata hati untuk menirukan.
b. Manifulasi. Pada tingkat ini anak didik dapat menampilkan suatu aksi
seperti yang diajarkan dan juga tidak hanya pada seperti yang diamati,
dia mulai dapat membedakan antara suatu set action dengan yang lain,
menjadi mampu memilih action yang diperlukan dan mulai memiliki
keterampilan dalam memanipula mentasi.
13
c. Keseksamaan. Ini meliputi kemampuan anak didik dalam penampilan
yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dalam
mereproduksi suatu kegiatan tertentu.
d. Artikulasi. Yang utama disini anak didik telah dapat
mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan urutan
secara tepat diantara action yang berbeda-beda.
e. Naturalisasi. Tingkat terakhir dari kemampuan psikomotorik adalah
apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu action atau
sejumlah action yang urut. Keterampilan penampilan ini telah sampai
pada kemampuan yang paling tinggi dan action tersebut ditampilkan
dengan pengeluaran energi yang minimum.
Perubahan salah satu atau ketiga domain yang disebabkan oleh
proses belajar dinamakan hasil belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari
ada tidaknya perubahan ketiga domain tersebut yang dialami peserta
didik setelah menjalani proses belajar.
Perubahan perilaku dalam belajar mencakup seluruh aspek pribadi
peserta didik yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
sebagaimana dikemukakan Bloom dkk. yang dikutip Harjanto (1997)
sebagai berikut.9
a. Indikator Aspek Kognitif
Dalam aspek kognitif ini terdapat indikator-indikator dalam
pelaksanaan pembelajaran untuk hasil belajar siswa yang mencakup :
1. Ingatan atau pengetahuan, yaitu kemampuan mengingat bahan
yang telah dipelajari.
2. Pemahaman, yaitu kemampuan menangkap pengertian,
menerjemahkan, dan menafsirkan.
3. Penerapan, yaitu kemampuan menggunakan bahan yang telah
dipelajari dalam situasi baru dan nyata.
________________________________________________________ 9
Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Refika Aditama. Cet. 4. hal.
20
14
4. Analisis, yaitu kemampuan menguraikan, mengidentifikasi, dan
mempersatukan bagian yang terpisah, menghubungkan antar
bagian guna membangun suatu keseluruhan.
5. Sintesis, yaitu kemampuan penyimpulan, mempersatukan bagian
yang terpisah guna membangun suatu keseluruhan.
6. Penilaian, yaitu kemampuan mengkaji nilai sesuatu seperti
pernyataan, laporan penelitian yang didasarkan suatu kriteria.
b. Indikator Aspek Afektif
Dalam aspek afektif ini terdapat indikator-indikator dalam
pelaksanaan pembelajaran untuk hasil belajar siswa yang mencakup :
1. Penerimaan, yaitu kesediaan untuk menghadirkan dirinya untuk
menerima atau memperhatikan pada suatu perangsang.
2. Penanggapan, yaitu keturutsertaan, memberi reaksi, menunjukkan
kesenangan memberi tanggapan secara sukarela.
3. Penghargaan, yaitu kepekatanggapan terhadap nilai atas suatu
rangsangan, tanggung jawab, konsisten, dan komitmen.
4. Pengorganisasian, yaitu mengintegrasikan berbagai nilai yang
berbeda, memecahkan konflik antar nilai, dan membangun sistem
nilai, dan pengkonseptualisasian suatu nilai.
5. Pengkarakterisasian, yaitu proses afeksi dimana individu memiliki
suatu sistem nilai sendiri yang mengendalikan perilakunya dalam
waktu yang lama yang membentuk gaya hidupnya, hasil belajar ini
berkaitan dengan pola umum penyesuaian diri secara personal,
sosial dan emosional.
c. Indikator Aspek Psikomotorik
Dalam aspek psikomotorik ini terdapat indikator-indikator dalam
pelaksanaan pembelajaran untuk hasil belajar siswa yang mencakup :
1. Persepsi, yaitu pemakaian alat-alat perasa untuk membimbing
efektifitas gerak.
15
2. Kesiapan, yaitu kesediaan untuk mengambil tindakan.
3. Respon terbimbing, yaitu tahap awal belajar keterampilan lebih
kompleks, meliputi peniruan gerak yang dipertunjukan kemudian
mencoba-coba dengan menggunakan tanggapan jamak dalam
menangkap suatu gerak.
4. Mekanisme, yaitu gerakan penampilan yang melukiskan proses
dimana gerak yang telah dipelajari kemudian diterima atau
diadopsi menjadi kebiasaan, sehingga dapat ditampilkan dengan
penuh percaya diri dan mahir.
5. Respon nyata kompleks, yaitu penampilan gerakan secara mahir
dan cermat dalam bentuk gerakan yang rumit, aktivitas motorik
berkadar tinggi.
6. Penyesuaian, yaitu keterampilan yang telah dikembangkan secara
lebih baik sehingga tampak dapat mengolah gerakan dan
menyesuaikannya dengan tuntutan dan kondisi yang khusus dalam
suasana yang lebih problematis.
7. Penciptaan, yaitu penciptaan pola gerakan baru yang sesuai dengan
situasi dan masalah tertentu sebagai kreativitas.
3. Bilangan Romawi
Selain bilangan asli, bilangan bulat, dan bilangan pecahan, ada satu
lagi himpunan bilangan yang akan dipelajari siswa kelas IV SD di
semester dua, yaitu materi bilangan Romawi. Bilangan Romawi adalah
bilangan yang terdiri dari huruf-huruf. Subarinah mengemukakan bahwa
bilangan Romawi sudah digunakan bangsa Romawi pada tahun 100 M.
Bilangan ini digunakan sebelum orang mengadopsi sistem bilangan Hindu
Arab. Adapun mengenai lambang, membaca, dan menuliskan bilangan
Romawi adalah sebagai berikut.10
________________________________________________________ 10
Mustaqim, Burhan. 2008. Belajar Matematika. Jakarta : Buana Raya. hal. 193
16
a. Lambang bilangan Romawi
Bilangan Romawi tidak banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya, Daerah Istimewa Yogyakarta dipimpin oleh
Buwono X. Huruf X yang dicetak tebal merupakan lambang
bilangan romawi. Secara umum, bilangan Romawi terdiri dari
tujuh angka (dilambangkan dengan huruf), yaitu, I, V, X, L, C, D,
dan M yang disajikan dalam tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1
Tujuh Lambang Bilangan Romawi
Huruf Angka
I 1
V 5
X 10
L 50
C 100
D 500
M 1.000
b. Membaca bilangan Romawi
Pada sistem bilangan Romawi tidak dikenal bilangan 0 (nol).
Untuk membaca bilangan Romawi, siswa harus hafal dengan
ketujuh lambang dasar bilangan Romawi. Adapun aturan-aturan
membaca bilangan Romawi adalah sebagai berikut.
Untuk membaca bilangan Romawi, dapat diuraikan dalam
bentuk penjumlahan seperti di bawah ini.
a) II = I + I
= 1 + 1
= 2
Jadi, II dibaca 2
17
b) VII = V + I + I
= 5 + 1 + 1
= 7
Jadi, VII dibaca 7
c) LXXVI = L + X + X + V + I
= 50 + 10 + 10 + 5 + 1
= 76
Jadi, LXXVI dibaca 76
d) CXXVIII = C + X + X + V + I + I + I
= 100 + 10 + 10 + 5 + 1 + 1 + 1
= 128
Dari contoh-contoh tersebut, aturan pertama membaca lambang
bilangan Romawi adalah sebagai berikut:
a. Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di
kanan, maka lambang-lambang bilangan Romawi tersebut
dijumlahkan.
b. Penambahan lambang Romawi paling banyak tiga angka.
c. Menuliskan bilangan Romawi
Setelah membaca bilangan Romawi, tentu dapat menuliskan
lambang bilangan Romawi dari bilangan asli yang telah ditentukan.
Aturan-aturan dalam menuliskan lambang bilangan Romawi sama
seperti aturan yang sudah dipelajari. Contoh:
a) 24 = 20 + 4
= (10 + 10) + (5 – 1)
= XX + IV
Jadi, lambang bilangan Romawi 24 adalah XXIV
b) 48 = 40 + 8
= (50 – 10) + (5 + 3)
= XL + VIII = XLVIII
Jadi, lambang bilangan Romawi 48 adalah XLVIII
18
4. Pendekatan Matematika Akhlak
Menurut Handoyo (2007) “pendekatan matematika akhlak adalah
pendekatan matematika yang menggunakan Al-Quran sebagai pedoman
dalam pembelajarannya.” Al-Quran dijadikan sebagai rujukan langkah-
langkah pembelajaran matematika. Proses belajar mengajar matematika
akhlak selain menggunakan Al-Quran sebagai pedoman belajar
matematika, pendekatan ini pun memenuhi faktor pola pendidikan yang
demokratis dan dialogis. Istilah matematika akhlak pertama kali
dipopulerkan oleh Bekti Hermawan, alumnus Institut Pertanian Bogor
(IPB) 1991, Hermawan menemukan sebuah cara mengajarkan akhlak Al-
Qur’an melalui pendekatan matematika, atau lebih tepatnya mengajarkan
akhlak yang abstrak dengan bahasa bilangan yang disebut dengan
matematika akhlak. Hermawan mengajarkan matematika kepada anak-
anaknya dengan menggunakan Al-Quran, dan sebaliknya mengajarkan
akhlak Al-Quran dengan menggunakan ilmu matematika.11
Menurut Imam Al-Ghozali, “akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang timbul dari perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran, sehingga keadaan itu menjadi
kebiasaan”.12
Secara konseptual, seluruh upaya pendidikan tidak terlepas dari
tiga prinsip dasar yang tidak bisa dilepaskan satu sama lainnya, yaitu
landasan untuk berpijak, tujuan yang hendak dicapai, dan pelaksanaan
yang harus ditempuh. Ketiga aspek tersebut dilakukan secara konsisten,
terpadu, dan berkesinambungan. Karena objek dan subjek pendidikan itu
adalah manusia, maka yang dimaksud dengan landasan pendidikan Qurani
ini berangkat dari konsepsi manusia menurut Al-Qur’an, yaitu makhluk
ciptaan Allah yang dibekali dengan potensi yang lengkap. Sedangkan
________________________________________________________ 11
Handoyo, Bekti Hermawan. 2007. Matematika Akhlak. Bandung : Kawan Pustaka. hal. 23 12
Hadhiri, Choiruddin. 2015. Akhlak dan Adab Islami. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer. hal. 14
19
tujuan pendidikan Qurani identik dengan tujuan hidup manusia menurut
Al-Qur’an, yaitu mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat, yakni
manusia yang sempurna atau manusia seutuhnya.
Pendidikan Qurani mengajarkan banyak hal di dalamnya. Salah
satu yang penting adalah akhlak. Al-Qur’an menyebutkan banyak macam
akhlak mulia dan senantiasa menganjurkan agar manusia berakhlak mulia.
Diantara akhlak mulia yang sering disebut dalam Al-Qur’an tercermin
dalam sifat-sifat kerasulan.
Matematika Quran, sebuah cara belajar yang efektif untuk
meningkatkan kemampuan siswa dan mendidik sikapnya sehingga
pembelajaran menjadi bermakna. Karena pembelajaran selayaknya harus
bisa meningkatkan pemahaman serta kepribadian siswa yang optimal.
Matematika merupakan mata pelajaran yang banyak ditakuti oleh siswa.
Sebenarnya ketakutan ini yang menjadikan pembelajarannya menjadi lebih
sulit. Karena pada dasarnya setiap manusia yang belajar pasti dapat
mencapai keberhasilan dalam bidang apapun.
Pendidikan memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk
kepribadian setiap manusia. Pendidikan merupakan proses pengembangan
potensi peserta didik sehingga menjadi pribadi yang paripurna (insan
kamil). Salah satu indikator insan kamil tersebut adalah setiap peserta
didik melahirkan akhlakul karimah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal turut bertanggung
jawab dalam mendidik akhlak setiap peserta didiknya. Itu sebabnya, ketika
muncul perilaku negatif di tengah-tengah masyarakat, maka salah satu
faktor yang disorot adalah bidang pendidikan disamping faktor-faktor
lainnya. Tetapi tidaklah tepat jika dikatakan bahwa tanggung jawab
mendidik akhlak siswa hanyalah tugas guru agama.
Meskipun prinsip-prinsip dasar mata pelajaran pendidikan agama
islam tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu akidah
(keimanan), syariah (ibadah) dan akhlak. Semua guru seharusnya
memperhatikan dalam mendidik dan membimbing akhlak setiap peserta
20
didik agar peserta didik menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan
bermanfaat di masyarakat, bangsa juga agama. Bukan berarti pendidikan
akhlak hanya menjadi tugas guru agama semata melainkan tugas semua
guru dan terutama disini adalah orang tua. Setiap orang tua memiliki
harapan mempunyai anak-anak yang bisa dibanggakan. Anak-anak yang
kelak saat mereka dewasa menjadi satu diantara deretan manusia-manusia
sukses, baik akademik maupun akhlaknya. Karena pendidikan akademik
yang bernilai tinggi belum tentu menjamin kesuksesan seseorang pada
masa mendatang tanpa memiliki akhlak mulia. Maka dari itu, akhlak
seseorang setiap anak sangatlah penting dalam proses pembelajaran di
sekolah umum maupun di sekolah islami.
Tidak ada orang tua yang mengingkari hal ini, cita-cita boleh sama
tapi cara mewujudkannya belum tentu sama. Melalui matematika akhlak
orang tua atau guru dapat mewujudkan harapannya, yakni menjadikan
anak didiknya menjadi deretan orang-orang sukses secara akademik
maupun akhlaknya. Matematika akhlak adalah suatu pelajaran moral etika
atau akhlak mulia yang diajarkan melalui angka dan bilangan. Adapun
pola pembelajaran matematika akhlak adalah sebagai berikut (Handayani,
2009):13
a. Sebelum pembelajaran di mulai siswa dikondisikan dalam keadaan
siap. Bila berkelompok siswa dibuat senyaman mungkin. Dan
dalam penyampaian materi matematika disisipkan ayat Al-Quran
yang berhubungan atau sesuai dengan materi atau persoalan yang
dihadapai. Dengan demikian anak pun dididik untuk berakhlak
seperti yang tercantum dalam ayat yang bersangkutan.
b. Dalam penyelesaian persoalan matematika, siswa dipersilahkan
untuk bersikap terbuka dengan kesulitan yang dia hadapi. Guru
hanya bersifat fasilitator. Terjadi interaksi yang demokratis
________________________________________________________ 13
Handoyo, Bekti Hermawan. 2007. Matematika Akhlak. Bandung : Kawan Pustaka. hal. 11
21
sehingga yang hanya adalah hubungan antara seorang yang
memberikan informasi dan yang menerima informasi. Namun
masih tetap menjaga tata kesopanan yang baik.
c. Pada setiap persoalan matematika siswa pun di berikan
penyelesaian penyelesaian alternatif yang akan lebih memudahkan.
Dan siswa pun dipersiapkan untuk dapat menyelesaikan
permasalahan yang tak serupa dalam materi yang bersangkutan.
d. Guru sebagai model seyogyanya menjadi panutan dalam
penyampaian materi yang dihubungkan dengan ayat suci Al-Quran.
e. Evaluasi yang dilaksanakan bukan hanya dalam pemahaman siswa
terhadap materi namun perubahan sikap serta akhlaknya pun
dipantau. Sehingga akan terlihat peningkatan keduanya secara
signifikan.
Dalam pendekatan matematika akhlak, dapat menggunakan
langkah yang disusun berdasarkan pembelajaran matematika di sekolah
dasar. Langkah-langkah ini disusun agar pelaksanaan pembelajaran di
sekolah dasar atau madrasah dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana
yang telah disiapkan. Langkah-langkah pembelajaran matematika akhlak
disusun dengan mempertimbangkan aspek-aspek sikap yang akan
diajarkan di dalam penelitian pembelajaran dalam penerapan pendekatan
matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi pada materi bilangan
romawi kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi yang akan diteliti. Tidak menutup
kemungkinan langkah matematika akhlak ini dapat dikembangkan
dikemudian hari sesuai kebutuhan peneliti.
Adapun langkah-langkah yang terkandung dalam Al-Quran beserta
penerapannya dengan pendekatan matematika akhlak yaitu sebagai
berikut:
22
Tabel 2.2
Langkah Pendekatan Matematika Akhlak
Langkah Ayat-ayat AL-
Qur’an Penerapan Keterangan
Jangan menjadi
orang bodoh
karena Allah
tidak suka
QS 7 ayat 199 Siswa disiapkan untuk
belajar dan menerapkan
apersepsi bahwa setiap anak
tidak bodoh. Dan memiliki
kemampuan untuk
menyelesaikan masalah
matematika apapun karena
setiap manusia diberi
kemampuan oleh Tuhan
Menerapkan sikap
percaya diri
Tidak takut salah
Sesuai prosedur
yang ada
Penanaman konsep
matematika yang
berhubungan
dengan materi
Allah tidak
menyukai orang
yang sombong
QS An-Nahl
ayat 23
Siswa dipersiapkan
mengerjakan persoalan
dengan berbagai strategi
yang mungkin dapat
dilakukan
Melatih penalaran
siswa terhadap
masalah
Melatih cara berpikir
matematika siswa
Melatih mental siswa
bahwa setiap orang
memiliki
kemampuan berbeda
namun tetaplah
istimewa
Melatih sikap untuk
saling menghargai
setiap individu
Jujurlah maka
hidup kita akan
bahagia
QS Al-Ankabut
ayat 43
Siswa di arahkan agar
terbuka mengatakan
kesulitannya untuk bersikap
jujur baik dalam
permasalahan matematika
maupun masalah yang lain
Melatih siswa aktif
dan kritis terhadap
permasalahna
matematika
Berani untuk
mengatakan bisa atau
tidak implikasi dari
tidak menyontek
Berani untuk salah
Bersedekahlah
karena
bersedekah itu
baik
QS Al-Baqarah
ayat 280
Siswa diharapkan dapat
berbagi informasi baik
terhadap guru maupun siswa
lain mengenai permasalahan
matematika sehingga
pengetahuannya tidak
terbatas terhadap soal
Melatih kerjasama
antar siswa dengan
guru serta siswa dan
siswa
Melatih untuk
berbagi informasi
terhadap
permasalahn
matematika(bukan
menyontek)
23
Tabel 2.2 diatas adalah suatu langkah-langkah pembelajaran
matematika akhlak yang disusun dengan mempertimbangkan aspek-aspek
sikap yang akan diajarkan di dalam penelitian ini.14
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan
pendekatan matematika akhlak di atas, maka penulis merancang tahapan
pendekatan matematika akhlak pada penelitian ini terdiri dari 5 tahap,
yaitu sebagai berikut:
a. Pembiasaan Berpikir Cerdas
Pada tahap ini, siswa disiapkan untuk belajar dan menerapkan persepsi
bahwa setiap anak tidak bodoh, dan memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan masalah matematika apapun karena setiap manusia diberi
kemampuan oleh Tuhan. Sehingga pada tahap ini guru harus mampu
memotivasi siswa untuk bersemangat belajar dan berpikir matematika
supaya menjadi manusia yang cerdas, serta guru harus mampu
meyakinkan siswa bahwa mereka mampu menjadi manusia yang cerdas.
b. Pembiasaan Sikap Rendah Hati
Tahap ini dilaksanakan dengan cara mempersiapkan siswa dalam
mengerjakan persoalan dengan berbagai strategi yang mungkin dapat
dilakukan dengan sikap rendah hati dan tidak sombong. Guru harus
memberikan bimbingan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang
memerlukan orang lain dalam menjalani kehidupan. Pembelajaran
matematika akhlak pada tahap ini bisa dibantu dengan penggunaan media
kartu kaligrafi dan LKS yang harus dikerjakan siswa secara kelompok,
sehingga siswa mampu bersosialisasi dengan temannya, serta mampu
mengembangkan sikap rendah hati dan tidak sombong.
________________________________________________________ 14
Nurwahidah, Ima. 2011. Pengaruh Pendekatan Matematika Akhlak Terhadap Prestasi Belajar
Matematika dan Prestasi PAI Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Penelitian : Universitas Pendidikan
Indonesia
24
c. Pembiasaan Sikap Jujur
Tahap pembiasaan sikap jujur dapat dilaksanakan dengan cara
mengarahkan siswa agar terbuka mengatakan kesulitannya untuk bersikap
jujur baik dalam permasalahan matematika maupun masalah yang lain.
Sehingga guru harus membimbing siswa untuk berkata jujur dan
mengajukan pertanyaan mengenai kesulitannya dalam kelompok, serta
membimbing kelompok lain untuk menjawab pertanyaan.
d. Pembiasaan Sikap Dermawan
Pada tahap ini, siswa diharapkan dapat berbagi informasi baik terhadap
guru maupun siswa lain mengenai permasalahan matematika sehingga
pengetahuannya tidak terbatas terhadap soal. Kegiatan pembelajarannya
dapat dilaksanakan dengan cara membiasakan siswa membagi ilmu dan
pengetahuan mereka kepada teman-temannya, seperti penggunaan metode
diskusi, presentasi dan curah pendapat.
e. Pembiasaan Sikap Bertanggung jawab
Pembiasaan sikap bertanggung jawab juga perlu dilaksanakan pada
pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan matematika
akhlak, hal ini bertujuan supaya siswa mampu belajar dengan baik dan
benar, serta dapat dipertanggung jawabkan. Salah satu contoh kegiatan
pembiasaan siswa dalam sikap bertanggung jawab yaitu pada saat siswa
mengerjakan soal evaluasi dari guru. Siswa harus bertanggung jawab
dengan jawaban-jawaban yang mereka ajukan dalam menyelesaikan
permasalahan belajar yang disampaikan guru.
5. Media Kartu Kaligrafi
Secara umum media merupakan bentuk jamak dari kata “medium”.
Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar. Kata media
berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam
penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang
teknik. Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran atau
25
pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media
pembelajaran.15
Secara khusus, media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk :16
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan
dengan foto, film, atau direkam melalui video atau audio maupun alat
peraga, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan
manakala diperlukan. Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana
matahari langka melalui hasil rekaman video atau proses perkembangan
ulat menjadi kupu-kupu, proses perkembangan bayi dalam rahim dari
mulai sel telur dibuahi hingga menjadi embrio dan berkembang menjadi
bayi dan lain sebagainya.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran
yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami. Selain
itu, media pembelajaran juga bisa membantu menampilkan objek yang
terlalu besar yang tidak mungkin dapat ditampilkan di dalam kelas, atau
menampilkan objek terlalu kecil yang sulit dilihat dengan menggunakan
mata telanjang. Benda atau objek yang terlalu besar misalkan alat-alat
peraga, berbagai binatang buas, benda-benda langit, dan lain sebagainya.
Untuk memanipulasi keadaan, juga media pembelajaran dapat
menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit
diikuti seperti gerakan mobil, gerakan pelari atau sebaliknya dapat
mempercepat gerakan-gerakan yang lambat, seperti gerakan pertumbuhan
tanaman dan lain sebagainya.
3. Menambah semangat dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga
perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
________________________________________________________ 15
Sundayana, Rostina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Bandung : Alfabeta. hal. 4 16
Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group. hal. 170-
171
26
Jadi penulis menyimpulkan media pembelajaran pada tahap
orientasi pembelajaran akan sangat membantu dalam menyampaikan
materi belajar serta memberikan makna yang lebih dari proses
pembelajaran sehingga memotivasi siswa untuk meningkatkan proses
belajarnya.
Media pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah
media kaligrafi yang terdiri dari kartu bilangan arab dan Asma’ul Husna.
Kartu bilangan arab merupakan kartu yang menggambarkan penulisan
lambang bilangan menggunakan bahasa arab, sedangkan kartu Asma’ul
Husna merupakan kartu yang menggambarkan kaligrafi sifat-sifat Allah.
Kata al-asma adalah bentuk jamak dari kata al-ism yang biasa
diterjemahkan dengan “nama”. Al-asma berakar dari kata as-sumu yang
berarti ketinggian, atau as-simah yang berarti tanda. Hal ini berarti bahwa
nama merupakan tanda bagi sesuatu, sekaligus harus dijunjung tinggi. Al-
husna adalah bentuk muannats atau feminin dari ahsan yang berarti
terbaik. Penyifatan nama Allah dengan kata yang berbentuk superlatif ini
menunjukkan bahwa nama-nama tersebut bukan hanya baik, tetapi juga
yang terbaik bila dibandingkan dengan yang lainnya.17
Dari segi etimologi, Asmaul Husna berarti nama-nama (Allah)
yang terbaik. Dari segi terminologi, Asmaul Husna berarti nama-nama
(Allah) yang terbaik, sempurna, tidak sedikitpun tercemar oleh kekurangan
(tidak seperti makhluk-Nya) dan nama-nama ini disandarkan pada sifat-
sifat Allah. Sifat-sifat itu hanya dimiliki Allah, mustahil dimiliki makhluk-
Nya. Jika pun dimiliki oleh makhluk, itu hanya sebatas menyerupai atau
mendekati yang tentunya sangat bersifat manusiawi.18
Allah SWT
berfirman dalam surat Thaha ayat 8 yang artinya : “Dialah Allah, tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai asma’ul
husna (nama-nama yang baik)”. (Q.S. Thaha : 8)
___________________________________________________________________________________
17 Shihab, M. Quraish. 2005. Menyingkap Tabir Ilahi: Asma Al-Husna dalam Perspektif Al-
Qur’an. Jakarta: Lentera Hati. hal. 36 18
El-Bantanie, Syafii Muhammad. 2009. Rahasia Keajaiban Asma’ul Husna. Jakarta : PT. Wahyu
Media. hal. 5
27
Dapat disimpulkan, Asma’ul Husna adalah nama-nama Allah SWT
yang indah, baik, agung dan mulia. Nama Allah SWT yang mulia dan
agung tersebut merupakan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, sebagai
pencipta serta pemelihara alam semesta beserta segala isinya. Bagi seorang
Muslim salah satu cara mengenal Allah SWT adalah dengan mempelajari
sifat-sifat Allah SWT serta mengenal 99 Asma Allah SWT (nama-nama
Allah SWT).
Asmaul Husna dengan jumlah 99 nama yang Agung mempunyai
urutan sebagai berikut:
Tabel 2.3
99 Asmaul Husna Allah SWT
NO. NAMA ALLAH
SIFAT ALLAH
(BAHASA
ARAB)
SIFAT ALLAH
(BAHASA INDONESIA)
1 Ar Rahman انشحن
Yang Memiliki Mutlak sifat
Pemurah
2 Ar Rahiim انشحيى
Yang Memiliki Mutlak sifat
Penyayang
3 Al Malik انهك
Yang Memiliki Mutlak sifat
Merajai/Memerintah
4 Al Quddus انمذوط
Yang Memiliki Mutlak sifat
Suci
5 As Salaam انسالو
Yang Memiliki Mutlak sifat
Memberi Kesejahteraan
6 Al Mu'min انؤين
Yang Memiliki Mutlak sifat
Memberi Keamanan
7 Al Muhaimin انهين
Yang Memiliki Mutlak sifat
Pemelihara
8 Al 'Aziiz انعضيض
Yang Memiliki Mutlak
Kegagahan
9 Al Jabbar انجثاس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Perkasa
10 Al Mutakabbir
انتكثش
Yang Memiliki Mutlak sifat
Megah, Yang Memiliki
Kebesaran
11 Al Khaliq انخانك
Yang Memiliki Mutlak sifat
Pencipta
12 Al Baari'
انثاسئ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Yang Melepaskan (Membuat,
Membentuk,
Menyeimbangkan)
28
13 Al Mushawwir
انصىس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Yang Membentuk Rupa
(makhluknya)
14 Al Ghaffaar انغفاس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Pengampun
15 Al Qahhaar انمهاس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Memaksa
16 Al Wahhaab انىهاب
Yang Memiliki Mutlak sifat
Pemberi Karunia
17 Ar Razzaaq انشصاق
Yang Memiliki Mutlak sifat
Pemberi Rejeki
18 Al Fattaah انفتاح
Yang Memiliki Mutlak sifat
Pembuka Rahmat
19 Al 'Aliim انعهيى
Yang Memiliki Mutlak sifat
Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20 Al Qaabidh
انماتض
Yang Memiliki Mutlak sifat
Yang Menyempitkan
(makhluknya)
21 Al Baasith
انثاسظ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Yang Melapangkan
(makhluknya)
22 Al Khaafidh
انخافض
Yang Memiliki Mutlak sifat
Yang Merendahkan
(makhluknya)
23 Ar Raafi'
انشافع
Yang Memiliki Mutlak sifat
Yang Meninggikan
(makhluknya)
24 Al Mu'izz
انعض
Yang Memiliki Mutlak sifat
Yang Memuliakan
(makhluknya)
25 Al Mudzil
انزل
Yang Memiliki Mutlak sifat
Yang Menghinakan
(makhluknya)
26 Al Samii' انسيع
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mendengar
27 Al Bashiir انثصيش
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Melihat
28 Al Hakam انحكى
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Menetapkan
29 Al 'Adl انعذل
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Adil
30 Al Lathiif انهطيف
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Lembut
31 Al Khabiir انخثيش
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mengetahui Rahasia
29
32 Al Haliim انحهيى
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Penyantun
33 Al 'Azhiim انعظيى
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Agung
34 Al Ghafuur انغفىس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pengampun
35 As Syakuur
انشكىس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pembalas Budi
(Menghargai)
36 Al 'Aliy انعه
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Tinggi
37 Al Kabiir انكثيش
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Besar
38 Al Hafizh انحفيظ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Menjaga
39 Al Muqiit انميت
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pemberi Kecukupan
40 Al Hasiib انحسية
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Membuat Perhitungan
41 Al Jaliil انجهيم
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mulia
42 Al Kariim انكشيى
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pemurah
43 Ar Raqiib انشلية
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mengawasi
44 Al Mujiib انجية
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mengabulkan
45 Al Waasi' انىاسع
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Luas
46 Al Hakiim انحكيى
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maka Bijaksana
47 Al Waduud انىدود
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pencinta
48 Al Majiid انجيذ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mulia
49 Al Baa'its انثاعج
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Membangkitkan
50 As Syahiid انشهيذ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Menyaksikan
51 Al Haqq انحك
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Benar
52 Al Wakiil انىكيم
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Memelihara
53 Al Qawiyyu انمىي
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Kuat
30
54 Al Matiin انتين
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Kokoh
55 Al Waliyy انىن
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Melindungi
56 Al Hamiid انحيذ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Terpuji
57 Al Mushii انحص
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mengkalkulasi
58 Al Mubdi' انثذئ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Memulai
59 Al Mu'iid
انعيذ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mengembalikan
Kehidupan
60 Al Muhyii انحي
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Menghidupkan
61 Al Mumiitu انيت
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mematikan
62 Al Hayyu انحي
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Hidup
63 Al Qayyuum انميىو
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mandiri
64 Al Waajid انىاجذ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Penemu
65 Al Maajid اناجذ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mulia
66 Al Wahiid انىاحذ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Tunggal
67 Al 'Ahad االحذ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Esa
68 As Shamad
انصذ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Dibutuhkan, Tempat
Meminta
69 Al Qaadir
انمادس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Menentukan, Maha
Menyeimbangkan
70 Al Muqtadir انمتذس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Berkuasa
71 Al Muqaddim انمذو
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mendahulukan
72 Al Mu'akkhir انؤخش
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mengakhirkan
73 Al Awwal األول
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Awal
74 Al Aakhir األخش
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Akhir
31
75 Az Zhaahir انظاهش
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Nyata
76 Al Baathin انثاطن
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Ghaib
77 Al Waali انىاني
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Memerintah
78 Al Muta'aalii انتعاني
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Tinggi
79 Al Barri انثش
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Penderma
80 At Tawwaab انتىاب
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Penerima Tobat
81 Al Muntaqim اننتمى
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Penuntut Balas
82 Al Afuww انعفى
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pemaaf
83 Ar Ra`uuf انشؤوف
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pengasih
84 Malikul Mulk يانك انهك
Yang Memiliki Mutlak sifat
Penguasa Kerajaan (Semesta)
85 Dzul Jalaali Wal
Ikraam رو انجالل و اإلكشاو
Yang Memiliki Mutlak sifat
Pemilik Kebesaran dan
Kemuliaan
86 Al Muqsith انمسظ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Adil
87 Al Jamii' انجايع
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mengumpulkan
88 Al Ghaniyy انغن
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Berkecukupan
89 Al Mughnii انغن
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Memberi Kekayaan
90 Al Maani انانع
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Mencegah
91 Ad Dhaar انضاس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Memberi Derita
92 An Nafii' اننافع
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Memberi Manfaat
93 An Nuur اننىس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Bercahaya
94 Al Haadii انهادئ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pemberi Petunjuk
95 Al Baadii انثذيع
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pencipta
96 Al Baaqii
انثاليYang Memiliki Mutlak sifat
Maha Kekal
32
97 Al Waarits انىاسث
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pewaris
98 Ar Rasyiid انششيذ
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Pandai
99 As Shabuur انصثىس
Yang Memiliki Mutlak sifat
Maha Sabar
Melafadzkan Asmaul Husna, menghayati maknanya, dan
mengamalkannya secara kontinyu mempunyai manfaat dan dampak positif
yang banyak bagi kehidupan. Selain ketika membaca Asmaul Husna
mendapatkan pahala dan dicatat sebagai amal baik, juga akan memperoleh
apa yang dihajatkan dan memperoleh kedamaian hati.
Asmaul Husna mempunyai keistimewaan dibanding do’a-do’a
yang lain, yaitu Asmaul Husna merupakan do’a yang efektif dan efisien
karena mudah dibaca, pendek, ringan, tetapi sudah komplit, menyeluruh,
menyangkut urusan dunia dan akhirat, serta memperoleh jaminan surga.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh
sahabat Abu Hurairah ra dalam Shahih Bukhari: “Sesungguhnya Allah
mempunyai 99 nama, barang siapa hafal maka akan masuk surga.” (HR
Bukhari no. 2736)19
Kartu kaligrafi bilangan Romawi merupakan kartu yang dirancang
khusus dengan menggambarkan lambang bilangan romawi yang
dihubungkan gambar kaligrafi Asma’ul Husna. Kartu dirancang dengan
penuh warna yang menarik perhatian siswa dalam mempelajari konsep
bilangan Romawi. Kartu yang digunakan menampilkan lambang bilangan
romawi yang benar yang dipadukan dengan kalimat Asma’ul Husna secara
berurutan. Contoh kartu kaligrafi bilangan romawi yaitu pada Gambar 2.1
dan 2.2 berikut ini :
________________________________________________________ 19
Sulaiman, Umar Al-Asyqar. 2010. Al-Asma’ al-Husna. Jakarta: Qisthi Press. hal. 11
33
Gambar 2.1 Kartu Kaligrafi Bilangan Romawi Tampak Depan
Gambar 2.2 Kartu Kaligrafi Bilangan Romawi Tampak Belakang
Jadi, di setiap lambang bilangan romawi terdapat juga kalimat-
kalimat Asma’ul Husna. Misalnya, bilangan romawi 1 = I maka dipadukan
kalimat Asma’ul Husnanya secara berurutan yaitu Asma’ul Husna yang
pertama = Ar-Rahman, begitu juga seterusnya sampai 99 lambang
bilangan romawi beserta kalimat Asma’ul Husnanya.
Dalam proses belajar di Madrasah Ibtidaiyah selain dituntut agar
bisa mendapatkan ilmu umumnya, ilmu agamanya juga sangat penting.
Maka dari itu, di pembelajaran umum yaitu matematika agar siswa
34
mendapatkan bekal ilmu agamanya dengan baik, alangkah baiknya
dipadukan dengan ilmu pendidikan agama islamnya yaitu amalan
membaca sekalian menghafal kalimat-kalimat Asma’ul Husna. Membaca
Asmaul Husna yang dilakukan oleh siswa merupakan stimulus, sedangkan
kecerdasan emosional merupakan respons. Jika kecerdasan emosional
sebagai respon menghasilkan efek memuaskan bagi siswa maka hubungan
antara kebiasaan membaca Asma’ul Husna dengan kecerdasan emosional
dan kecerdasan agamanya akan semakin kuat serta paham.
Sintesis langkah-langkah kegiatan pembelajaran pendekatan
matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi yaitu langkah pertama
adalah pembelajaran dibentuk dalam beberapa kelompok dan siswa
mengamati kartu kaligrafi yang ditampilkan oleh guru. Langkah kedua
yaitu semua siswa bermain atau kuis cerdas cermat secara kelompok
menggunakan kartu kaligrafi berdasarkan arahan guru. Langkah ketiga
mengerjakan lembar kerja siswa secara kelompok dan kelompok yang
telah menyelesaikan lembar kerja siswa diharapkan mengambil kartu
kaligrafi yang ada di meja depan kelas dan disusun di papan tulis secara
berurutan dan benar. Selanjutnya setelah semua jawaban disusun, setiap
kelompok diharapkan membaca catatan yang tertulis bersamaan di kartu
kaligrafi sehingga menjadi kalimat yang mempunyai arti positif dan setiap
kelompok menyimpulkan apa yang sudah mereka pahami.
Pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi
dalam bilangan romawi ini membutuhkan kegiatan waktu yang cukup
lama agar hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dan
pembentukan sikap siswa berakhlak mulia menjadi maksimal.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung penelitian ini, berikut disajikan beberapa penelitian yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut akan
dipaparkan sebagai berikut :
35
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwik Handayani (2009) dengan judul “Peran
Pendekatan Matematika Akhlak dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa
pada Bidang Study Akhlak Di Minu Toropodo Waru Sidoarjo” pada Fakultas
Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Sunan Ampel
Surabaya. Menyimpulkan bahwa pendekatan matematika akhlak dapat
meningkatkan pemahaman siswa pada bidang study akhlak.20
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ima Nurwahidah (2011), Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian tersebut
berjudul ”Pengaruh Pendekatan Matematika Akhlak Terhadap Prestasi
Belajar Matematik dan Prestasi PAI Siswa Sekolah Dasar”. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan matematika
akhlak dalam pembelajaran matematika berpengaruh secara signifikan
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Selain itu, siswa juga
mempunyai sikap yang positif terhadap pembelajaran matematika. Hal ini
ditunjukkan dari sebagian besar sikap siswa terhadap pembelajaran
matematika menggunakan pendekatan matematika akhlak berkategori tinggi
dengan persentase sebesar 76,92%. Oleh karena itu, penggunaan pendekatan
matematika akhlak dapat dijadikan sebagai solusi alternatif dalam
pembelajaran matematika.21
3. Penelitian yang dilakukan oleh Salafudin (2015), Jurusan Tarbiyah STAIN
Pekalongan. Penelitian tersebut berjudul “Pembelajaran Matematika yang
Bermuatan Nilai Islam”. Penelitian ini menghasilkan (1) strategi, metode, dan
teknik, serta buku ajar yang dipilih dalam prpses pembelajaran merupakan
keputusan rapat dewan guru didasarkan pada kurikulum yang dipakai SDIT
Ulul Albab; (2) Strategi yang dipakai menggunakan active learning,
________________________________________________________ 20
Handayani, Wiwik. 2009. Peran Pendekatan Matematika Akhlak dalam Meningkatkan
Pemahaman Siswa pada Bidang Study Akhlak Di Minu Toropodo Waru Sidoarjo. Skripsi
Penelitian : UIN Sunan Ampel Surabaya 21
Nurwahidah, Ima. 2011. Pengaruh Pendekatan Matematika Akhlak Terhadap Prestasi Belajar
Matematika dan Prestasi PAI Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Penelitian : Universitas Pendidikan
Indonesia
36
(3) Metode pembelajaran matematika yang dipakai Ceramah, Metode Tanya
jawab, Metode drill/Latihan, Metode game, Metode lagu; (4) model
pembelajaran yang dipakai belum efektif dalam memberikan pemahaman
dan pembentukan karakter siswa; (5) Materi dan soal latihan yang digunakan
kurang bermuatan nilai-nilai islam dan kurang lengkap; dan (6) masih
terbatasnya penambahan kekhasan Sekolah Islam Terpadu pada mata
pelajaran matematika.22
Dari beberapa penelitian terdahulu diatas, maka dapat diketahui bahwa
pendekatan matematika akhlak dapat dilaksanakan dengan berbagai metode
pembelajaran seperti game, tanya jawab, diskusi, latihan, lagu dan lain
sebagainya. Selain itu, pendekatan matematika akhlak diasumsikan dapat
meningkatkan pemahaman matematis siswa, serta prestasi belajar matematika
dan pengetahuan agama siswa sekolah dasar. Oleh karena itu, peneliti bermaksud
mengadakan penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui
pendekatan matematika akhlak berbantuan media kaligrafi bilangan Romawi di
kelas IV MI/SD.
C. Kerangka Berfikir
Pelaksanaan pembelajaran matematika kelas IV di MI Al-Hikmah Bekasi
kurang efektif. Karena dengan metode yang monoton yaitu metode ceramah
mendorong guru cenderung memberi informasi mengenai konsep dan cara
penggunaannya saja. Dalam hal ini, maka membuat siswa menjadi kurang
perhatian terhadap penjelasan dari guru. Proses pembelajaran belum
memaksimalkan keterampilan guru dalam mengembangkan metode pembelajaran
sehingga mengakibatkan fokus pembelajaran terpusat pada guru serta tidak
adanya penggunaan media menjadi penyebab menurunnya kualitas pembelajaran
matematika dan hasil belajar siswa pun rendah. Hasil nilai matematika siswa
semester I yang rendah, dari 40 siswa kelas IV hanya sembilan orang yang
___________________________________________________________________ 22
Salafudin. 2015. Pembelajaran Matematika yang Bermuatan Nilai Islam. Skripsi Penelitian :
STAIN Pekalongan
37
mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 75. Matematika dalam materi bilangan
romawi dari hasil ujian harian pun rendah, dari 40 siswa kelas IV hanya tujuh
orang siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.
Bilangan Romawi merupakan salah satu materi yang diajarkan pada siswa
kelas IV MI Al-Hikmah Bekasi di semester II. Namun kenyataannya, di MI Al-
Hikmah Bekasi ini sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami
dan menuliskan lambang bilangan romawi. Berjumlah tujuh belas siswa masih
salah dalam menuliskan bilangan romawi yang seharusnya ditulis dengan huruf
kapital tetapi ditulis dengan huruf kecil dan terbalik dalam penulisannya. Terlebih
lagi pembelajaran masih menggunakan metode ceramah yang monoton membuat
siswa jenuh dan cepat bosan.
Matematika dalam materi bilangan romawi dari hasil ujian harian pun
rendah, dari 40 siswa kelas IV hanya tujuh orang siswa yang mendapatkan nilai
diatas KKM yaitu 75. Terlebih lagi, ada tujuh belas siswa yang tingkah lakunya
tidak sopan terhadap gurunya. Seperti ketika guru sedang menjelaskan mereka
malah berbicara, mengobrol sendiri tanpa mendengarkan penjelasan dari guru dan
ketika kegiatan belajar kelompok mereka tidak mau bekerja sama. Tingkah laku
tersebut membuat akhlak siswa menjadi buruk. Pembelajaran bilangan romawi di
MI Al-Hikmah Bekasi belum menggunakan metode yang menarik. Oleh karena
itu, peneliti berharap hasil belajar matematika kelas IV di MI Al-Hikmah Bekasi
pada materi bilangan romawi tersebut mengalami peningkatan dengan
penggunaan pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi
bilangan romawi dengan penelitian tindakan kelas.
Hasil penelitian ini membahas tentang capaian ketuntasan hasil belajar
siswa beserta peningkatannya, selama dilakukan tindakan kelas dari peneliti
melalui penerapan pendekatan matematika akhlak tentang bilangan romawi pada
pelajaran matematika. Hasil belajar siswa ini tentang bilangan romawi dengan
menggunakan media kartu kaligrafi siswa diukur pada tiga ranah penilaian yaitu
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai
berikut :
38
Gambar 2.3
Bagan Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan
hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut :“Penerapan pendekatan
matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sekolah dasar”.
1. Pembelajaran kurang menggunakan media yang variatif, membuat hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika tersebut rendah.
2. Siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami dan menuliskan
lambang bilangan romawi.
3. Tingkah laku siswa yang kurang baik terhadap guru dan temannya membuat
pribadi siswa tersebut menjadi kurang baik.
Solusi :
Pendekatan Matematika Akhlak Berbantuan Media Kartu Kaligrafi
1. Langkah pertama adalah pembelajaran dibentuk dalam beberapa kelompok
dan siswa mengamati kartu kaligrafi yang ditampilkan oleh guru.
2. Langkah kedua yaitu semua siswa bermain atau kuis cerdas cermat secara
kelompok menggunakan kartu kaligrafi berdasarkan arahan guru.
3. Langkah ketiga mengerjakan lembar kerja siswa secara kelompok dan
kelompok yang telah menyelesaikan lembar kerja siswa diharapkan
mengambil kartu kaligrafi yang ada di meja depan kelas dan disusun di
papan tulis secara berurutan dan benar.
Memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar matematika
siswa dalam materi bilangan romawi dan membentuk pribadi siswa
yang berakhlak mulia.
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 minggu mulai tanggal 17 April
2018 sampai dengan tanggal 27 April 2018 di MI Al-Hikmah Bekasi yang
beralamat di Jl. AL-Hikmah kampung Babakan RT 02 RW 06 kelurahan
Mustikasari Kecamatan Mustikajaya kota Bekasi provinsi Jawa Barat. Alasan
dilaksanakan penelitian di sekolah ini adalah karena sekolah ini memiliki
karakteristik yang cocok dengan judul penelitian ini.
B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tindakan
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu
penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau
meningkatkan mutu praktik pembelajaran.23
Dalam pelaksanaan penelitian ini, model pembelajaran yang peneliti
gunakan adalah pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu
kaligrafi, model ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran
kooperatif. Model ini tepat digunakan pada pembelajaran Matematika materi
bilangan romawi dengan kemasan dan kreativitas guru.
Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam
proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses
pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah
menyiapkan gambar yang akan ditampilkan dalam bentuk kartu.
Rancangan prosedur PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang
dilaksanakan dalam penelitian ini ialah model spiral atau siklus dari Stephen
Kemmis dan MC. Taggart. Pada penggunaan model ini apabila pada awal
pelaksanaan tindakan ditemukan adanya kekurangan, maka perencanaan dan
pelaksanaan tindakan perbaikan masih dapat dilanjutkan pada siklus
berikutnya sampai target yang diinginkan tercapai. Penelitian ini diawali
________________________________________________________ 23
Suharsimi, Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. hal. 58
40
dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra penelitian) dan akan
dilanjutkan dengan dua siklus.
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.1
Bagan Desain Model PTK dari Stephen Kemmis dan MC. Taggart
Keterangan :
= kegiatan
= hasil kegiatan
= kegiatan berlangsung secara bersamaan
= urutan pelaksanaan kegiatan
Prosedur penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam peneltian ini
adalah model spiral dari Stephen Kemmis & MC. Taggart terdiri dari dua siklus
yang pada setiap siklusnya terdiri dari beberapa tindakan. PTK dilaksanakan
melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observing), dan refleksi
(reflecting). Model spiral ini merupakan model siklus berulang berkelanjutan,
dengan harapan pada setiap tindakan menunjukkan peningkatan sesuai perubahan
Refleksi
Identifikasi Masalah
Perencanaan I Observasi
Tindakan
Refleksi
Observasi
Perencanaan II
Tindakan
Hasil
Refleksi
Hasil
Refleksi Dst.
41
dan perbaikan yang ingin dicapai. Dalam hal ini yang dimaksud dengan siklus
adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, di mana
tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu :
1. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini, peneliti menyiapkan rencana pembelajaran (RPP)
dan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah tes soal esai, lembar observasi peneliti dan siswa,
menyiapkan media kartu kaligrafi bilangan Romawi dan lembar
wawancara untuk guru dan siswa.
2. Tindakan (Action)
Tahap ini adalah pelaksanaan yang merupakan penerapan isi
rancangan yang telah dibuat, yaitu dengan melaksanakan tindakan kelas.
3. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan kelas untuk mendapatkan data yang akurat untuk
perbaikan pada siklus berikutnya. Observasi dimaksudkan sebagai
kegiatan mengamati, menggali dan mendokumentasikan semua gejala
indikator yang terjadi selama proses penelitian. Dalam penelitian ini,
peneliti dibantu oleh guru kelas yang berperan kolaborator.
4. Refleksi (Reflecting)
Tahap ini merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Hasil pengamatan yang didapat dari lembar observasi
dan hasil tes dianalisa bersama kolaborator, sehingga dapat diketahui
kekurangan yang ada pada siklus ini. Hasil analisis tersebut dapat
dijadikan acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus II.
Hasil observasi yang diperoleh dianalisis peneliti bersama
kolaborator, untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah
mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan.
Hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan
tindakan selanjutnya.
42
Adapun desain penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan oleh
peneliti digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2
Bagan Desain Rancangan Pelaksanaan PTK
Observasi Pendahuluan
1. Wawancara dengan Guru dan Siswa
2. Observasi Pembelajaran Siswa
Analisis Penyebab Masalah
Tahap Perencanaan
Membuat RPP, Lembar penilaian hasil
belajar, lembar observasi dan soal tes
akhir siklus I
Siklus I
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Proses pembelajaran matematika
akhlak menggunakan berbantuan
media kartu kaligrafi
Tahap Analisis dan Evaluasi
Memberikan lembar penilaian afektif
dan psikomotor serta hasil belajar siswa
dari soal tes akhir siklus I, serta
menganalisis lembar penilaian afektif
dan psikomotor serta hasil belajar siswa,
lembar observasi dan tes akhir siklus I.
Tahap Refleksi Peneliti bersama kolaborator
mengevaluasi proses pembelajaran siklus I, penelitian siklus I masih banyak
kekurangan sehingga indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian dilanjutkan ke siklus II.
Tahap Pembuatan Laporan Penelitian
Tahap Refleksi Mengevaluasi proses pembelajaran siklus II, karena keberhasilan sudah
tercapai, maka penelitian hanya sampai siklus II.
Tahap Analisis dan Evaluasi
Memberikan lembar penilaian afektif
dan psikomotor serta hasil belajar siswa
dari soal tes akhir siklus II, serta
menganalisis lembar penilaian afektif
dan psikomotor serta hasil belajar siswa,
lembar observasi dan tes akhir siklus II.
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Proses pembelajaran matematika
akhlak menggunakan berbantuan
media kartu kaligrafi
Tahap Perencanaan
Membuat RPP, Lembar penilaian
hasil belajar, lembar observasi
dan soal tes akhir siklus II
Siklus II
43
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa
kelas IV MI Al-Hikmah Bekasi yang terdiri dari 40 orang siswa, 23 siswa
laki-laki dan 17 siswa perempuan. Alasan dipilihnya siswa kelas IV adalah
karena masalah yang muncul dengan judul penelitian. Siswa kelas IV sudah
mulai mendapatkan materi matematika di sekolahnya dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar.
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Peranan dan posisi peneliti ini adalah bertindak sebagai guru. Peneliti
bekerja sama dengan guru kolaborator. Sebagai guru yakni bekerja dalam hal
membuat rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan
tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya. Kolaborator yakni memberikan
penilaian terhadap peneliti dalam mengajar dengan menerapkan pendekatan
matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi dan mengamati kegiatan
belajar matematika siswa selama proses pembelajaran.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahapan penelitian tindakan ini terdiri atas rangkaian empat kegiatan
yang dilakukan dalam siklus berulang, empat kegiatan yang ada pada setiap
siklus, yaitu, (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan (4)
Refleksi. Peneliti merancang penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang
terdiri dari 3 pertemuan untuk setiap siklusnya. Dalam satu siklus muncul
permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga
siklus tersebut perlu mendapat perhatian, dan berlanjut ke siklus II, karena
dengan hasil siklus II indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian
ini dihentikan berikut tahapan-tahapan diatas sebagai berikut.
Berikut desain intervensi tindakan yang dilakukan oleh peneliti dalam
penelitian tindakan kelas ini yaitu :
44
1. Kegiatan Penelitian Pendahuluan
a. Observasi kegiatan belajar mengajar
Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan pengamatan awal
terhadap proses pembelajaran matematika pada kelas IV MI Al-
Hikmah Bekasi. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui bagaimana proses pembelajaran matematika dan hasil
belajar matematika siswa.
b. Wawancara dengan guru dan siswa
Wawancara dilaksanakan terhadap siswa dan guru kelas untuk
mengetahui hasil belajar siswa dan permasalahan yang dihadapi guru
dalam pembelajaran matematika di kelas IV MI Al-Hikmah Bekasi.
Wawancara menggunakan pedoman wawancara.
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan instrumen-instrumen penelitian, yaitu
lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi kegiatan
belajar siswa, lembar observasi kegiatan mengajar guru, pedoman
wawancara untuk siswa, lembar catatan lapangan, LKS, lembar
angket, lembar penilaian psikomotor serta soal untuk tes akhir
siklus I.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti,
pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu
sebagai berikut :
1) Pertemuan I
Pada tahap ini peneliti menggunakan pendekatan matematika
akhlak berbantuan media kartu kaligrafi Asma’ul Husna dan tanya
jawab, yaitu pada bab “Bilangan Romawi” materi yang
45
disampaikan adalah lambang bilangan romawi (mengenal lambang
dan membaca bilangan romawi) seperti yang diuraikan dalam RPP.
2) Pertemuan II
Pada tahap ini peneliti menggunakan pendekatan matematika
akhlak berbantuan media kartu kaligrafi Asma’ul Husna dan tanya
jawab, yaitu pada bab “Bilangan Romawi” materi yang
disampaikan adalah lambang bilangan romawi (aturan
penjumlahan, pengurangan dan menuliskan bilangan romawi)
seperti yang diuraikan dalam RPP.
3) Pertemuan III
Pada tahap ini peneliti memberikan tes akhir siklus I dengan materi
Bilangan Romawi. Tes berupa soal esai sebanyak 10 soal.
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini guru kelas (kolaborator) melakukan pengamatan
tentang pelaksanaan pendekatan matematika akhlak berbantuan media
kaligrafi dan kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Pada tahap ini kolaborator berjumlah satu orang dengan
menggunakan lembar observasi kegiatan belajar siswa dan kegiatan
mengajar guru (peneliti).
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan analisis
terhadap hasil pengamatan kolaborator untuk seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran pada siklus I, kemudian hasil refleksi
digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus II.
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan instrumen-instrumen penelitian, yaitu
46
lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi kegiatan
belajar siswa, lembar observasi kegiatan mengajar guru, pedoman
wawancara untuk siswa, lembar catatan lapangan, LKS, lembar
angket, lembar penilaian psikomotor serta soal untuk tes akhir
siklus II.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pertemuan IV
Pada tahap ini peneliti menggunakan pendekatan matematika
akhlak berbantuan media kartu kaligrafi Asma’ul Husna dan tanya
jawab, yaitu pada bab “Bilangan Romawi” materi yang
disampaikan adalah Lambang Bilangan Romawi dari 1–50 (cara
menuliskan dan mengoperasikan bilangan romawi) seperti yang
diuraikan dalam RPP.
2) Pertemuan V
Pada tahap ini peneliti menggunakan pendekatan matematika
akhlak berbantuan media kartu kaligrafi Asma’ul Husna dan tanya
jawab, yaitu pada bab “Bilangan Romawi” materi yang
disampaikan adalah Lambang Bilangan Romawi dari 51–99 (cara
menuliskan dan mengoperasikan bilangan romawi) seperti yang
diuraikan dalam RPP.
3) Pertemuan VI
Pada tahap ini peneliti memberikan tes akhir siklus II dengan
materi Bilangan Romawi. Tes berupa soal esai sebanyak 10 soal.
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini guru kelas (kolaborator) melakukan pengamatan
tentang pelaksanaan pembelajaran pendekatan matematika akhlak
berbantuan media kaligrafi dan kegiatan belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini kolaborator berjumlah satu
47
orang dengan menggunakan lembar observasi kegiatan belajar siswa
dan kegiatan mengajar guru (peneliti).
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan analisis
terhadap hasil pengamatan kolaborator untuk seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran pada siklus II, karena indikator keberhasilan
telah tercapai maka penelitian hanya dilaksanakan sampai siklus II.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat meningkatkan
hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan matematika akhlak berbantuan
media kaligrafi. Penelitian ini hanya dilakukan 2 siklus karena sudah memenuhi
standar yang ditentukan yaitu:
1. Aktivitas pembelajaran oleh guru dan siswa sudah sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran yang menggunakan pendekatan matematika akhlak
bilangan romawi berbatuan media kartu kaligrafi.
2. Hasil pembelajaran siswa mencapai nilai ketuntasan belajar (mastery
learning) yaitu sebesar 75%.
3. Hasil siswa dalam belajar matematika meningkat dan pribadi siswa menjadi
baik yaitu berakhlak mulia.
G. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang ilmiah. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu.24
________________________________________________________ 24
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. hal. 8
48
1. Data Kualitatif : hasil observasi guru dalam proses belajar mengajar, hasil
observasi kegiatan belajar matematika siswa, hasil wawancara terhadap
guru dan siswa serta dokumentasi (berupa foto kegiatan pembelajaran) dan
catatan lapangan.
2. Data Kuantitatif : Hasil tes siswa pada setiap akhir siklus.
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru kelas, siswa dan peneliti.
Sumber data penelitian ini diperoleh dari peneliti, siswa kelas IV dan
teman sejawat yang sekaligus bertindak sebagai kolaborator.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Instrumen Tes
Instrumen ini digunakan untuk tes formatif yaitu tes-tes yang
dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran, dan tes sub sumatif yang
diberikan pada akhir siklus I dan II, tes ini bertujuan untuk menganalisis
peningkatan hasil belajar matematika siswa dan ketuntasan belajar siswa
terhadap seluruh materi diberikan pada kedua siklus sebagai implikasi PTK.
a. Penilaian Aspek Kognitif
Dalam penilaian aspek kognitif ini terdapat kisi-kisi tes di setiap nomor
soal yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kisi-kisi Tes Kognitif Siswa MI AL-Hikmah Bekasi
No. Aspek
Kognitif Indikator
No.
Soal
1. C1
Ingatan
Mengenali lambang bilangan romawi 1
Membaca lambang bilangan romawi 2
Menulis lambang bilangan romawi 3
2. C2
Pemahaman
Memberi contoh bilangan romawi 4
Mengklasifikasikan bilangan romawi 5
3. C3
Penerapan
Melakukan operasi hitung penjumlahan
bilangan romawi
6
7
8
4. C4
Analisis
Memecahkan masalah berkaitan dengan
operasi hitung bilangan romawi
9
10
49
b. Penilaian Aspek Afektif
Dalam penilaian aspek afektif ini terdapat kisi-kisi angket di setiap nomor
butir pernyataan yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Penilaian Afektif Siswa MI AL-Hikmah Bekasi
No. Aspek
Afektif Indikator
Sifat
Pernyataan
No.
Butir Pernyataan
1. A1
Menerima
Mematuhi
aturan-aturan
dalam
membaca
bilangan
romawi
Positif 7
Saya sering membaca
bilangan romawi dari
kiri ke kanan
Negatif 6
Saya sering menulis
bilangan romawi yang
sama, sebanyak empat
kali
Mematuhi
aturan-aturan
agama yang
diyakini
Positif 2
Saya senang berbicara
jujur saat belajar
matematika
Negatif 3
Saya sering
mencontek kepada
teman saat belajar
matematika
2. A2
Merespon
Menyenangi
belajar
bilangan
romawi
Positif 8
Saya senang belajar
matematika
menggunakan kartu
kaligrafi
Negatif 1
Saya merasa bosan
saat belajar
matematika
Menyenangi
belajar
dengan
menggunaka
n pendekatan
matematika
akhlak
Positif 5
Saya merasa senang
belajar matematika
untuk beribadah
kepada Allah
Negatif 4
Menurut saya, belajar
matematika bukan
ibadah kepada Allah
3. A3
Meyakini
Menghargai
penggunaan
konsep
bilangan
romawi
dalam
kehidupan
sehari-hari
Positif 10
Saya senang menulis
bilangan romawi di
rumah
Negatif 9
Saya merasa membaca
bilangan romawi tidak
bermanfaat bagi
kehidupan
50
Tabel 3.3
Lembar Pengamatan Afektif Siswa MI AL-Hikmah Bekasi
No Nama
Siswa
A1
Menerima
A2
Merespon
A3
Meyakini Total
Skor
Rata-
Rata 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Keterangan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup baik
2 = kurang baik
1 = sangat kurang baik
c. Penilaian Aspek Psikomotorik
Dalam penilaian aspek psikomotorik ini terdapat kisi-kisi di setiap nomor
soal yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kisi-kisi Penilaian Psikomotorik Siswa MI AL-Hikmah Bekasi
NO. ASPEK
PSIKOMOTOR INDIKATOR
NO
SOAL SOAL
1. P2
Manipulasi
Membuat kembali
kartu kaligrafi
bilangan romawi
1
Perhatikan kartu
kaligrafi yang
dibuat oleh guru!
Kemudian
buatlah kartu
kaligrafi tersebut
sesuai dengan
yang dicontohkan
guru!
2. P6
Naturalisasi
Menciptakan desain
kartu laigrafi
bilangan romawi 2
Buatlah satu
desain kartu
kaligrafi hasil
kreasimu sendiri!
51
2. Instrumen Non-Tes
Dalam instrumen non-tes ini digunakan sebagai berikut :
a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa ini digunakan untuk mengetahui
kegiatan proses belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi
bilangan romawi serta mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam
belajar matematika materi bilangan romawi.
Tabel 3.5
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Indikator Kegiatan Siswa Kemunculan
Komentar Baik Sedang Kurang
Pembiasa
an
Berpikir
Cerdas
“Jangan
menjadi
orang
bodoh
karena
Allah tidak
suka”
(QS. Al-
A’raf: 199)
a. Siswa mengondisikan diri
untuk belajar
b. Siswa dipimpin ketua
kelas untuk berdoa
c. Siswa menanggapi
apersepsi guru dengan
cara menjawab
pertanyaan dari guru
d. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran dari guru
e. Siswa menanggapi
motivasi dari guru bahwa
setiap anak pasti bisa
menyelesaikan
permasalahan matematika
Pembiasa
an Sikap
Rendah
Hati
“Allah
tidak
menyukai
orang
sombong”
(QS An-
Nahl: 23)
a. Siswa memberikan respon
positif berdasarkan
bimbingan guru
b. Siswa membentuk lima
kelompok
c. Siswa mengamati gambar
pada kartu kaligrafi
d. Siswa memahami LKS
yang telah disediakan
oleh guru
e. Semua siswa bermain
secara berkelompok
menggunakan kartu
kaligrafi berdasarkan
arahan guru
f. Setiap kelompok siswa
berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah
dalam LKS
Pembiasa
an Sikap
Jujur
“Jujurlah
a. Setiap kelompok
dipersilahkan untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitannya
52
maka
hidup kita
akan
bahagia”
(QS Al
Ankabut:
45)
dalam kelompoknya
b. Setiap kelompok lainnya
menaggapi pertanyaan
tersebut dan mencoba
menjawabnya
Pembiasa
an Sikap
Dermawa
n
“Bersedek
ahlah
karena
bersedekah
itu baik”
(Al-
Baqarah:
280)
a. Kelompok yang telah
menyelesaikan LKS
diharapkan mengambil
kartu kaligrafi yang ada di
meja depan kelas dan
menempelkannya di
depan papan tulis (di
ulangi sampai LKS
selesai dikerjakan
b. Setelah semua jawaban
ditempelkan, setiap
kelompok diharapkan
membaca catatan yang
tertulis bersamaan di
kartu kaligrafi. Sehingga
menjadi kalimat yang
mempunyai arti positif.
c. Siswa melakukan curah
pendapat mengenai hasil
pengerjaan LKS
d. Perwakilan siswa
menyimpulkan
pembelajaran yang baru
dipelajari.
Pembiasa
an Sikap
Bertanggu
ng-jawab
“Tiap-tiap
diri
bertanggun
g-jawab
atas apa
yang telah
diperbuatn
ya”
(QS. Al-
Mudatstsir:
38)
a. Siswa mengerjakan soal
evaluasi dari guru
b. Siswa mengumpulkan
soal yang telah dikerjakan
c. Siswa mengkondisikan
diri untuk mengakhiri
pembelajaran
d. Siswa membaca doa
sesudah belajar
Bekasi, April 2018
Observer
........................................
NIP.
53
b. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lembar observasi aktivitas guru ini digunakan untuk mengetahui
kegiatan proses mengajar guru dalam pembelajaran matematika materi
bilangan romawi serta untuk mengetahui apakah proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan matematika akhlak terlaksana dengan
baik, bagaimana interaksi yang terjadi dikelas, dan untuk mengetahui
kekurangan dalam proses pembelajaran.
Tabel 3.6
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Indikator Kegiatan Guru Kemunculan
Komentar Baik Sedang Kurang
Pembiasaan
Berpikir
Cerdas
“Jangan
menjadi
orang bodoh
karena Allah
tidak suka”
(QS. Al-
A’raf: 199)
a. Guru mengondisikan
siswa
b. Guru membimbing siswa
untuk berdoa
c. Guru memberikan
apersepsi dengan bertanya
“Bagaimana penulisan
lambang bilangan cacah?
Kemudian guru
mengaitkan konsep
bilangan cacah dengan
bilangan romawi
d. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
e. Guru memberikan
motivasi belajar
matematika kepada siswa
supaya bisa menjadi
manusia yang cerdas
Pembiasaan
Sikap
Rendah
Hati
“Allah tidak
menyukai
orang
sombong”
(QS An-
Nahl: 23)
a. Guru memberikan
bimbingan bahwa
manusia merupakan
makhluk sosial yang
memerlukan orang lain
dalam menjalani
kehidupan
b. Guru membagi siswa
menjadi lima kelompok
c. Guru menunjukkan
gambar pada kartu
kaligrafi
d. Guru memberikan LKS
kepada masing-masing
kelompok
e. Guru membimbing siswa
dalam melakukan
permainan kelompok
54
menggunakan kartu
kaligrafi bilangan romawi
f. Guru membimbing siswa
untuk berdiskusi
menyelesaikan
permasalahan dalam LKS
Pembiasaan
Sikap Jujur
“Jujurlah
maka hidup
kita akan
bahagia”
(QS Al
Ankabut:
45)
a. Guru membimbing siswa
untuk berkata jujur dan
mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitannya
dalam kelompok
b. Guru membimbing
kelompok lain untuk
menjawab pertanyaan
Pembiasaan
Sikap
Dermawan
“Bersedekah
lah karena
bersedekah
itu baik”
(Al-Baqarah:
280)
a. Guru mempersilahkan
siswa untuk memilih
kartu jawaban dan
menyusunnya.
b. Guru membimbing siswa
untuk merangkaikan
jawaban yang telah
ditempelkan beserta
catatan yang tertulis di
bawahnya
c. Guru membimbing siswa
untuk bersedekah,
terutama berbagi ilmu
kepada teman-temannya
dengan mengadakan
curah pendapat membahas
hasil pengerjaan LKS
d. Guru membimbing siswa
menyimpulkan jawaban
Pembiasaan
Sikap
Bertanggun
g-jawab
“Tiap-tiap
diri
bertanggung
-jawab atas
apa yang
telah
diperbuatnya
”
(QS. Al-
Mudatstsir:
38)
a. Guru memberikan
evaluasi
b. Guru membimbing siswa
untuk mengumpulkan soal
c. Guru membimbing siswa
untuk mengkondisikan
diri mengakhiri
pembelajaran
d. Guru membimbing siswa
untuk membaca doa
setelah belajar
Bekasi, April 2018
Observer
........................................
NIP.
55
c. Wawancara dengan siswa
Wawancara dengan siswa dilakukan untuk mengetahui respon
siswa terhadap kegiatan tindakan kelas pada siklus I dan siklus II yang
sekaligus untuk mengetahui gambaran umum proses pembelajaran dan
masalah-masalah pada tindakan siklus I dan II.
Tabel 3.7
Lembar Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1.
Bagaimana perasaanmu ketika
mengikuti kegiatan belajar
mengajar? Sebutkan pula
alasannya!
1. ....................................................
2. ....................................................
3. ....................................................
2.
Bagaimana perasaanmu ketika
belajar bilangan romawi
menggunakan kartu kaligrafi?
1. ....................................................
2. ....................................................
3. ....................................................
3.
Apakah kamu bisa memahami
materi bilangan romawi
melalui belajar dengan cara
bermain kartu kaligrafi?
1. ....................................................
2. ....................................................
3. ....................................................
4.
Kesulitan apa yang kamu
rasakan pada saat mengikuti
kegiatan pembelajaran tadi?
1. ....................................................
2. ....................................................
3. ....................................................
5.
Bagaimana kerjasama anggota
kelompokmu dalam kegiatan
kelompok?
1. ....................................................
2. ....................................................
3. ....................................................
6.
Bagaimana pendapatmu
mengenai soal evaluasi akhir
yang diberikan guru?
1. ..................................................... 2. ..................................................... 3. .....................................................
Bekasi, April 2018
Siswa yang Diwawancarai Peneliti
1. ............................ (...............)
2. ............................ (...............) Andi Kurniadi
3. ............................ (...............) NIM. 11140183000059
56
d. Catatan Harian Penelitian
Catatan harian peneliti digunakan untuk mencatat kegiatan-
kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung, yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang perkembangan hasil belajar siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.8
Catatan Lapangan
No. Tahap Pembelajaran Temuan Lapangan
1.
Pembiasaan Berpikir Cerdas
“Jangan menjadi orang bodoh karena
Allah tidak suka”
(QS. Al-A’raf: 199)
2.
Pembiasaan Sikap Rendah Hati
“Allah tidak menyukai orang sombong”
(QS An-Nahl: 23)
3.
Pembiasaan Sikap Jujur
“Jujurlah maka hidup kita akan
bahagia”
(QS Al Ankabut: 45)
4.
Pembiasaan Sikap Dermawan
“Bersedekahlah karena bersedekah itu
baik”
(Al-Baqarah: 280)
5.
Pembiasaan Sikap
Bertanggungjawab
“Tiap-tiap diri bertanggung-jawab atas
apa yang telah diperbuatnya”
(QS. Al-Mudatstsir: 38)
57
e. Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini berupa foto hasil kegiatan
pembelajaran matematika yang berlangsung pada siklus I dan Siklus II
dengan menggunakan penerapan pendekatan matematika akhlak
berbantuan media kaligrafi.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas yang
dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a. Hasil observasi pembelajaran: data diperoleh dari lembar observasi guru
pada saat proses pembelajaran berlangsung yang diisi kolaborator pada
setiap pertemuan tindakan kelas.
b. Hasil observasi kegiatan belajar siswa : data diperoleh dari data observasi
kegiatan belajar siswa yang diisi oleh kolaborator pada setiap pertemuan.
c. Nilai hasil belajar : nilai hasil belajar diperoleh dari tes akhir siswa yang
dilakukan pada setiap akhir siklus.
d. Hasil wawancara : peneliti melakukan wawancara terhadap guru dan siswa
pada tahap pra penelitian dan pada setiap akhir siklus I dan II.
e. Hasil catatan harian penelitian : data diperoleh dari kegiatan-kegiatan pada
setiap pertemuan.
f. Hasil dokumentasi : dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto
yang diambil pada saat proses pembelajaran yang diperoleh dari setiap
siklus.
Setelah semua data terkumpul, peneliti bersama guru kolaborator
melakukan analisis dan evaluasi data untuk mengambil kesimpulan tentang
peningkatan hasil belajar matematika siswa, serta kelebihan dan kekurangan
penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Dalam sebuah penelitian perlu dilakukan pemeriksaan kepercayaan
untuk mengukur validitas atau ketepatan dan reabilitas atau yang sering
58
disebut dengan kestabilan hasil pengukuran sebuah instrumen penilaian dan
hasil belajar siswa. Teknik pemeriksaan keterpercayaan yang peneliti gunakan
dalam penelitian tindakan ini adalah Judgment ahli atau keputusan ahli.
Keputusan ahli yang dimaksud adalah keputusan dari dosen pembimbing dan
guru untuk menentukan instrumen penilaian dalam penelitian ini stabil dan
tepat digunakan.
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dari instrumen penelitian dianalisis menggunakan
analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif tes hasil belajar
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P =
x 100%
Keterangan :
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
n = Jumlah Frekuensi/banyaknya individu
P = Angka persentase25
Data kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil observasi. Hasil
observasi dari tindakan awal, siklus I dan siklus II diberi perbandingan. Dari hasil
perbandingan tersebut akan diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Data
kualitatif ini akan memberikan gambaran mengenai kegiatan siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar.
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik
presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini menempatkan indikator keberhasilan sebagai berikut:
1. Peningkatan Hasil Belajar : menganalisis proses belajar siswa, kemudian
dikategorikan dalam klasifikasi sangat baik, baik, cukup, kurang.
________________________________________________________ 25
Sudjiono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet.
16. hal. 4
59
2. Implementasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika
akhlak berbantuan media kaligrafi : telah terjadi perubahan setelah
mengikuti pembelajaran yang dilihat dari data melalui observasi atau
pengamatan siswa ke arah perubahan yang positif.
L. Pengembangan Rencana Tindakan
Tahapan penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya penelitian
pendahuluan (pra penelitian) dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama dalam
siklus I. Siklus ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi serta
analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi siklus I, jika hasil
yang diharapkan belum mencapai kriteria maka penelitian dilanjutkan ke siklus II.
Penelitian ini berakhir di siklus II karena peneliti menyadari penelitian ini
telah berhasil menggunakan pendekatan matematika akhlak berbantuan media
kaligrafi dalam meningkatkan hasil belajar matematika.
Adapun perencanaan tindakannya adalah peneliti mempersiapkan instrumen
penelitian seperti lembar observasi guru, observasi belajar siswa, soal-soal latihan
dan soal akhir siklus untuk penilaian hasil dan hasil belajar matematika siswa,
pedoman wawancara siswa. Dalam melakukan penelitian ini, guru bidang studi
dapat berkolaborasi dengan kolaborator yang dalam hal ini adalah teman seprofesi
untuk membantu kelancaran penelitian dan dapat juga sebagai kolaborator untuk
berdiskusi membicarakan kegiatan pada siklus selanjutnya.
60
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian akan dikaitkan dengan tujuan penelitian sebagaimana
yang telah dikemukakan pada bab I, maka dapat diuraikan dengan deskripsi,
analisis data dan pembahasan yang diuraikan dalam dua tahapan yaitu tindakan
siklus I dengan tiga kali pertemuan dan tindakan siklus II dengan tiga kali
pertemuan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan pendekatan
matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi yang berjumlah 40 siswa.
A. Deskripsi Data
Hasil penelitian ini merupakan penelitian dari hasil tindakan kelas (PTK)
tentang peningkatan hasil belajar siswa tentang bilangan romawi dengan
menggunakan media kartu kaligrafi pada pembelajaran matematika melalui
penerapan pendekatan matematika akhlak tentang bilangan romawi dengan
menggunakan media kartu kaligrafi siswa kelas IV Madrasah Ibtida’iyah AL-
Hikmah Bekasi.
Hasil penelitian ini membahas tentang capaian ketuntasan hasil belajar
siswa beserta peningkatannya, selama dilakukan tindakan kelas dari peneliti
melalui penerapan pendekatan matematika akhlak tentang bilangan romawi pada
pelajaran matematika. Hasil belajar siswa ini tentang bilangan romawi dengan
menggunakan media kartu kaligrafi siswa diukur pada tiga aspek yaitu: kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Penilaian aspek kognitif dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan siswa tentang pemahaman bilangan romawi. Pengukuran aspek
kognitif dilakukan dengan tes tulis dengan memberikan pertanyaan sebanyak 10
soal di setiap siklusnya. Penilaian aspek afektif dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui respon dan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran berlangsung
yang diukur meliputi: sikap rendah hati, sikap jujur, sikap dermawan dan sikap
bertanggung jawab serta menanamkan nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap
kalimat-kalimat asma’ul husna tersebut. Penilaian aspek psikomotorik didapat
61
dari hasil penilaian pengamatan kegiatan menggambar kaligrafi asma’ul husna
yang dibuat oleh siswa sendiri. Pengamatan menggambar kaligrafi asma’ul husna
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kreativitas siswa
dalam hal menggambar, mewarnai, dan mengukir atau menghias gambar tersebut.
Proses tahapan penelitian tindakan ini terdiri atas rangkaian empat
kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, empat kegiatan yang ada pada
setiap siklus, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.
Peneliti merancang penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari 3
pertemuan untuk setiap siklusnya. Dalam satu siklus muncul permasalahan atau
pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga siklus tersebut perlu
mendapat perhatian, dan berlanjut ke siklus II, karena dengan hasil siklus II
indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian ini dihentikan. Adapun
proses dan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Penelitian Siklus I
Penelitian pendahuluan dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yaitu
observasi awal di MI AL-Hikmah Bekasi dan wawancara terhadap guru kelas.
Dari hasil observasi diperoleh informasi mengenai jumlah siswa pada kelas IV
yang akan dijadikan subjek penelitian PTK yaitu 40 siswa yang terdiri dari 17
siswa perempuan dan 23 siswa laki-laki. Penelitian ini setiap siklusnya akan
dilaksanakan dengan alokasi waktu 3 × 35 menit pada setiap pertemuan dan 2 ×
35 menit pada pertemuan tes akhir siklus.
Adapun informasi yang diperoleh saat melakukan observasi aktivitas
pembelajaran dikelas dan wawancara dengan guru kelas IV bahwa dalam
pelaksanaan pembelajaran Matematika kelas IV di MI Al-Hikmah Bekasi kurang
efektif. Dengan metode yang monoton seperti ceramah mendorong guru
cenderung memberi informasi mengenai konsep dan cara penggunaannya. Dalam
hal ini, maka membuat siswa menjadi kurang perhatian terhadap penjelasan dari
guru. Proses pembelajaran belum memaksimalkan keterampilan guru dalam
mengembangkan metode pembelajaran sehingga mengakibatkan fokus
pembelajaran terpusat pada guru serta tidak adanya penggunaan media menjadi
62
penyebab menurunnya kualitas pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa
pun sangat rendah.
a. Tahap Perencanaan
Penelitian dilaksanakan pada Semester Genap tahun ajaran
2017/2018 yang dimulai pada hari Selasa tanggal 17 April 2018.
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu
mendiskusikan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian dengan guru, serta melakukan persiapan-persiapan yang
berkaitan dengan pelaksanaan penelitian, seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), instrumen-instrumen penelitian yang terdiri dari
lembar penilaian afektif, lembar penilaian kognitif, lembar observasi
aktivitas belajar siswa, lembar observasi guru pada kegiatan belajar
mengajar, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, catatan lapangan,
serta Lembar Kerja Siswa (LKS).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan
bersama guru kelas serta dosen pembimbing agar materi sesuai densgan
kurikulum yang telah ditetapkan di MI AL-Hikmah Bekasi. Pada tahap
perencanaan ini diberikan penjelasan tentang cara penilaian dari aspek
afektif, kognitif dan pada lembar observasi serta hal-hal yang harus
diperhatikan selama proses pembelajaran kepada guru kelas yang akan
menjadi observer.
b. Tahap Tindakan
Tahap tindakan pada siklus I ini terdiri dari 3 pertemuan.
Pertemuan pertama sampai kedua peneliti memberikan pembelajaran
menggunakan pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu
kaligrafi. Di tahap awal siswa harus memahami dulu maksud dari
bilangan romawi dan asma’ul husna, kemudian menulis bilangan
romawi dan menghafal kalimat asma’ul husna serta menyelesaikan soal
yang sudah disediakan oleh guru, dan untuk langkah terakhir siswa
63
harus memahami dan menghafal bilangan romawi dan kalimat asma’ul
husna secara berurutan dengan mempraktikkan di depan kelas. Pada
pertemuan ketiga dilaksanakan tes siklus I tentang bilangan romawi.
Adapun uraian proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan pertama / 18 April 2018
Kegiatan pembelajaran penelitian pertama berlangsung di ruang
kelas IV didampingi guru kelas sebagai observer untuk membantu
peneliti dalam pelaksanaan kegiatan ini mengamati aktivitas
pembelajaran serta melakukan penilaian pada peneliti saat mengajar
di kelas yang kemudian dicatat pada lembar observasi. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan
pengajaran pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan pembelajaran dimulai pukul 07.30 – 09.30 WIB.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengabsen kehadiran siswa,
membaca do’a, membaca surah-surah pendek AL-Qur’an,
melakukan ice breaking untuk memotivasi siswa dilanjutkan dengan
melakukan kegiatan apersepsi untuk mengingat materi sebelumnya.
Saat peneliti mengajukan pertanyaan pertama terkait dengan
bilangan romawi hanya sembilan siswa yang memberikan respon.
Kemudian pada pertanyaan berikutnya mengenai lambang bilangan
romawi 15 siswa dapat menjawab dengan benar. Namun pada
pertanyaan terakhir mengenai operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan romawi hanya 10 siswa yang dapat menjawab,
sedangkan pada tata cara menuliskan bilangan romawi masih banyak
yang terbalik dan masih menuliskan dengan penulisan huruf kecil
serta pada tata cara melakukan operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan romawi masih banyak yang bingung
menjawabnya dan bingung cara menghitungnya. Dalam penulisan
angka dalam kehidupan sehari-hari pun masih banyak yang salah
menjawab dan bingung dalam penulisan bilangan romawinya.
64
Peneliti pun menanyakan tentang manfaat atau keutamaan dari
kalimat-kalimat asma’ul husna dalam kehidupan sehari-hari.
Sebanyak 17 siswa menjawabnya dengan baik walaupun masih
banyak yang belum hafal kalimat-kalimat asma’ul husnanya.
Hal ini menunjukkan siswa perlu diingatkan kembali pada
materi yang telah dipelajari sebelumnya. Materi pelajaran yang
disampaikan pada pertemuan ini adalah cara penulisan bilangan
romawi. Setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan
mengingatkan siswa agar mengeluarkan alat tulis dan buku
matematika yang diperlukan.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti memulai pelajaran
dengan menampilkan media yaitu kartu kaligrafi. Di dalam kartu
kaligrafi ini terdapat tulisan bilangan romawi dan kalimat-kalimat
asma’ul husna secara berurutan dengan bilangan romawinya. Empat
siswa diminta untuk maju ke depan kelas untuk menyusun kartu
kaligrafi yang telah diacak oleh peneliti agar disusun berurutan oleh
siswa. Setelah itu, siswa menuliskan bilangan romawi yang ada di
kartu kaligrafi untuk mereka tuliskan di papan tulis. Peneliti
langsung memeriksa jawaban siswa dan membenarkan jawaban
siswa serta memberikan reward berupa pujian bagi siswa yang telah
menjawab dan menuliskannya.
Peneliti membagikan ringkasan materi pada siswa untuk dibaca
dan dibahas bersama, dilanjutkan menjelaskan materi bilangan
romawi. Dari kegiatan tersebut peneliti meminta siswa mengerjakan
contoh soal tentang penulisan bilangan romawi yang ada pada
lembar materi untuk mencari jawaban dengan cara mereka sendiri
dan meminta salah satu siswa yang mau maju kedepan untuk
menuliskan hasil jawabannya di papan tulis.
Dengan melihat jawaban yang dipaparkan siswa tersebut, siswa
memberikan jawaban tetapi langsung ke hasilnya dengan langkah
penyelesaian yang kurang detail sehingga proses penulisannya
65
kurang terlihat walaupun hasil jawabannya benar. Sehingga
kemampuan kreativitas dalam penulisan bilangan romawi siswa
khususnya aspek berpikir terperinci masih terlihat kurang pada cara
proses pengerjaannya.
Agar siswa lebih memahami dan dapat mengaplikasikan
pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi ini
pada kegiatan elaborasi peneliti membagikan kartu-kartu kaligrafi
kepada setiap siswa. Siswa diminta untuk menuliskan bilangan
romawi yang ada di kartu kaligrafi dan menggambarkan kalimat
asma’ul husnanya.
Setelah 10 menit waktu yang diberikan untuk mengerjakan tugas
yang diberikan oleh peneliti, peneliti meminta siswa
mengumpulkannya. Setelah sudah terkumpul semua, barulah peneliti
melakukan evaluasi bersama siswa membahas dan memaparkan hasil
jawaban yang benar tentang cara penulisan bilangan romawi di
papan tulis untuk dikoreksi bersama dan meminta siswa mencatatnya
pada buku tugas. Dibagian konfirmasi, peneliti bertanya kepada
siswa mengenai materi yang belum dipahami dan menanggapi
pertanyaan siswa. Kemudian menyimpulkan bersama materi yang
telah dipelajari.
Sebelum menutup pelajaran, peneliti menginformasikan pada
pertemuan berikutnya akan diadakan pembentukan kelompok dan
memberikan tugas pada siswa untuk membaca dan mempelajari
materi yang akan diajarkan di pertemuan berikutnya yaitu
menghitung operasi penjumlahan bilangan romawi dengan
pendekatan matematika akhlak bilangan romawi berbantuan media
kartu kaligrafi.
Pada pertemuan ini siswa belum terkondisikan dengan baik
dikarenakan adanya pendekatan pembelajaran baru, banyak siswa
yang terlihat bingung dan saling menanyakan bagaimana cara
penulisan bilangan romawi dengan berbantuan media kartu kaligrafi
66
ini. Peneliti memahami hal tersebut karena hal ini merupakan
pertemuan awal siswa mengenal dan menggunakan pendekatan
matematika akhlak bilangan romawi berbantuan media kartu
kaligrafi yang baru pertama kali diterapkan di sekolah tersebut.
2) Pertemuan Kedua / 19 April 2018
Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada jam 10.15 – 12.00
WIB. Materi pelajaran yang disampaikan pada pertemuan ini adalah
melakukan operasi penjumlahan dalam bilangan romawi dan
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan penjumlahan bilangan romawi. Sebelum menjelaskan, seperti
biasa peneliti memotivasi siswa dan melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan mengenai bilangan romawi dan kegiatan
sehari-hari yang berkaitan dengan bilangan romawi dilanjutkan
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa, sementara siswa
menyiapkan alat tulis yang akan digunakan.
Selama penjelasan materi siswa memperhatikan penjelasan
dengan baik, namun hanya 18 siswa saja yang mencatat materi
penjelasan yang disampaikan peneliti. Setelah penjelasan materi
dirasa cukup dipahami oleh siswa, peneliti meminta siswa
membentuk delapan kelompok yang setiap kelompok beranggotakan
lima orang. Peneliti juga membagikan kartu-kartu kaligrafi kepada
semua kelompok untuk membantu dalam penyelesaian soal-soal
pada lembar kerja yang akan dibagikan oleh peneliti nanti setelah
pembentukan kelompok sudah dibentuk. Karena pada pertemuan
sebelumnya siswa telah diinformasikan akan dibentuk kelompok
maka siswa memilih anggota kelompok sesuai pilihan mereka
sendiri. Ternyata saat pembagian kelompok seperti ini membuat
suasana kelas menjadi ramai karena banyak yang berebut memilih
anggota dan hanya ingin berkelompok dengan teman dekatnya.
67
Pada pertemuan kedua ini masing-masing kelompok menerima
lembar kerja untuk dikerjakan secara berdiskusi dengan
kelompoknya masing-masing. Soal pada lembar kerja tersebut berisi
soal dalam penulisan bilangan romawi dan soal operasi penjumlahan
bilangan romawi serta soal cerita terkait dengan operasi penjumlahan
bilangan romawi yang dibuat peneliti untuk melatih kemampuan
pengetahuan mereka. Sebelum siswa mengerjakan lembar kerja yang
diberikan, peneliti menjelaskan kembali cara penulisan bilangan
romawi dan operasi penjumlahan bilangan romawi. Peneliti meminta
setiap kelompok untuk mulai mengerjakan lembar kerja yang
diberikan. Peneliti berkeliling kepada setiap kelompok sebagai
fasilitator bagi kelompok yang mengalami kesulitan dan masih
belum memahaminya. Pada pertemuan kedua ini mengalami
peningkatan terhadap siswa yang sudah paham dalam penulisan dan
penjumlahan bilangan romawi yaitu sebanyak 18 siswa. Sedangkan
sisanya masih bingung dengan penyelesaian soal dalam penulisan
dan penjumlahan bilangan romawi. Ada yang langsung jawabannya
saja, tidak menggunakan atau menuliskan tata cara proses pengerjaan
dalam menjawab pertanyaannya.
Setelah semua kelompok menyelesaikan diskusi kelompoknya
dalam mengerjakan lembar kerjanya, masing-masing satu perwakilan
setiap kelompok diminta memaparkan hasil diskusinya dengan
menuliskan jawaban di papan tulis. Peneliti meminta siswa
menjelaskan jawaban mereka bagaimana penulisan dan cara-cara
dalam penyelesaian disetiap pertanyaannya. Kendala saat
pembelajaran kelompok ini adalah masih ada anggota kelompok
yang tidak bekerja sama dan saling mengandalkan dengan siswa
yang cerdas dan sudah paham. Saat peneliti mengajukan pertanyaan,
yang berani bertanya dan mengemukakan pendapat hanya siswa
yang cerdas dan aktif saja dan yang lain cenderung hanya diam saja.
68
Selanjutnya peneliti memberikan lembar tes yang berisi perintah
untuk menggambarkan kaligrafi kalimat asma’ul husna pada siswa
untuk dikerjakan secara individu. Sebelum mengerjakannya, peneliti
memberikan contoh bagaimana menggambar kaligrafi asma’ul
husna. Kemudian peneliti memberi waktu untuk menggambarkannya
selama 15 menit.
Sebelum menutup pelajaran, peneliti menginformasikan pada
pertemuan berikutnya akan diadakan tes atau ujian tentang bilangan
romawi pada siswa untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
mereka tantang bilangan romawi yang sudah dipelajari. Peneliti pun
memerintahkan kepada semua siswa untuk mempersiapkannya
dengan membaca dan mempelajari materi bilangan romawi.
3) Pertemuan Ketiga / 20 April 2018
Pada pertemuan kali ini diadakan tes siklus I, tes berlangsung
selama 2 × 35 menit dengan sebanyak 10 butir soal. Pada saat
peneliti memasuki kelas, siswa sudah terlihat siap dan tertib untuk
mengikuti tes yang diberikan. Sebelum tes dimulai, peneliti
mengabsen terlebih dahulu dan mengucap salam serta memimpin
doa. Selama proses berlangsung suasana menjadi sepi dan masih ada
15 siswa yang terlihat kebingungan dalam menyelesaikan soal.
Peneliti berkeliling memperhatikan dan memfasilitasi siswa
yang masih kesulitan saat mengerjakan soal. Setelah waktu berakhir,
siswa mulai bergantian mengumpulkan soal yang telah dikerjakan.
Peneliti memberikan apresiasi dan menanyakan apakah siswa
menemukan kesulitan selama mengerjakan tes. Sebanyak 15 siswa
menjawab sulit, serta 25 siswa menjawab tidak sulit. Kemudian
peneliti melakukan wawancara dengan tiga siswa untuk
mengungkapkan pendapat mereka tentang pembelajaran penerapan
matematika akhlak bilangan romawi berbantuan media kartu
kaligrafi pada siklus I ini.
69
c. Tahap Pengamatan
Tahap observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Observer dan peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap
pelaksanaan penerapan matematika akhlak berbantuan kartu kaligrafi
dengan mencatat seluruh aktivitas beserta hal-hal yang terjadi selama
proses pembelajaran. Adapun hasil pengamatan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Aktivitas Pembelajaran Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan observer yang menggunakan
instrumen lembar observasi, diketahui bahwa siswa dalam pembiasaan
berpikir cerdas sebanyak 16 siswa sudah mulai merespon dan menanggapi
dengan baik walaupun sebanyak 15 siswa yang sulit untuk mencerna
dalam pembelajaran matematika akhlak bilangan romawi berbantuan
media kartu kaligrafi ini. Sebanyak 31 siswa memperhatikan apa yang
dijelaskan oleh peneliti. Siswa kurang menanggapi pertanyaan-pertanyaan
kelompok lainnya dan sebanyak sembilan orang siswa yang mengajukan
pertanyaan mengenai kesulitan mereka. Kebanyakan mereka malu dan
tidak mau berbicara karena bingung. Dalam pembentukan kelompok
kondisi siswa masih belum teratur karena siswa ingin satu kelompok
dengan teman dekatnya dan suasana kelas pun kurang kondusif. Akan
tetapi, setiap kelompok mulai tertib dalam menyelesaikan Lembar Kerja
Siswa (LKS) dan menjalankan tugasnya dengan baik apa yang telah
ditugaskan oleh peneliti. Sebanyak 16 siswa sudah mulai suka dalam
pembelajaran berbantuan kartu kaligrafi ini serta mengetahui makna yang
terkandung di dalam media kartu kaligrafi tersebut. Setiap perwakilan pun
memberi simpulan pembelajaran yang mereka pelajari pada siklus I ini.
Semua siswa mulai bertanggung jawab dengan baik atas tugas-tugas yang
telah diberikan kepada peneliti dan mengondisikan suasana kelas dengan
sunyi serta membaca doa untuk persiapan pulang. Adapun hasil
pengamatan aktivitas pembelajaran siswa siklus I dapat dilihat pada tabel
berikut :
70
Tabel 4.1
Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Penilaian Total Ket
P1 P2
1 Memperhatikan penjelasan guru 3 3 6 Baik
2 Menjawab pertanyaan guru 2 3 5 Baik
3 Mengajukan pertanyaan 2 3 5 Baik
4 Keterlibatan dalam kegiatan
belajar
3 3 6 Baik
5 Memperhatikan/ menghargai
pendapat teman
3 3 6 Baik
6 Ketertarikan pada materi
pembelajaran
2 3 5 Baik
7 Mencatat penjelasan yang
disampaikan guru
2 3 5 Baik
8 Mengerjakan tugas/latihan 3 3 6 Baik
Total skor 20 24 44
Skor maksimal 32 32 64
Persentase (%) 62,5 75
Rata-rata persentase (%) 68,75
Keterangan : P = Pertemuan
Kriteria nilai : Skala skor total :
1 = Kurang Baik Kurang Baik = 1 - 2
2 = Cukup Baik Cukup Baik = 3 - 4
3 = Baik Baik = 5 - 6
4 = Sangat Baik Sangat Baik = 7 - 8
Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa perolehan rata-
rata aktivitas siswa siklus I pada saat proses pembelajaran matematika
dengan menggunakan penerapan matematika akhlak berbantuan kartu
kaligrafi mengalami peningkatan pada setiap pertemuan dengan rata-rata
persentase keseluruhan sebesar 68,75 %. Walaupun rata-rata keseluruhan
aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada beberapa
aspek yang diamati dikategorikan baik akan tetapi aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran belum mencapai yang diinginkan. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan penerapan matematika akhlak berbantuan kartu
kaligrafi harus ditingkatkan lagi sampai tahap intervensi tindakan yang
diharapkan yaitu dengan persentase ≥ 75 - 100 %.
71
Kategori baik telah terlihat pada seluruh aspek diantaranya pada
aktivitas siswa saat memperhatikan penjelasan peneliti. Dalam kegiatan
tanya jawab, sebanyak 31 siswa yang menjawab walaupun jawabannya
masih ada yang salah dalam menjawab pertanyaan dari peneliti dan masih
ada sembilan siswa yang mengajukan pertanyaan karena siswa masih
keadaan malu untuk bertanya. Keterlibatan siswa saat mengikuti kegiatan
pembelajaran seperti diskusi kelompok sudah terlihat baik tetapi masih ada
tiga kelompok yang mengandalkan anggota kelompoknya untuk
mengerjakan lembar kerja karena masih banyak yang bingung dalam
mengerjakannya. Namun, saat mempresentasikan hasil diskusi masing-
masing kelompok sebagian besar siswa sudah menunjukkan sikap
menghargai dengan memperhatikan dan menyimak hasil diskusi yang
dijabarkan.
2. Aktivitas Pembelajaran Mengajar Guru (Peneliti)
Berdasarkan hasil dari pengamatan observer yang menggunakan
instrumen lembar observasi aktivitas mengajar guru (peneliti), diketahui
bahwa guru sudah baik dalam mengondisikan kelas dan memberikan
apersepsi serta motivasi kepada siswa. Guru pun sudah baik dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan bimbingan serta
menjelaskan dengan baik. Guru memberikan bimbingan mengenai berkata
jujur dalam kesulitan belajar siswa dan mengajukan serta menjawab
pertanyaan. Guru juga memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran
dan bersedekah dalam berbagi ilmu dengan mengadakan diskusi kelompok
serta guru memberikan evaluasi pembelajaran dengan baik dan
mengondisikan kelas untuk persiapan pulang.
Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh observer (guru kelas)
yang memberi penilaian seluruh aktivitas peneliti selama proses
pembelajaran siklus I berlangsung sebagai catatan peneliti untuk
memperbaiki pembelajaran di kelas pada siklus berikutnya. Berikut hasil
pengamatan yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
72
Tabel 4.2
Hasil Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru (Peneliti) Siklus I
No Aspek yang diamati Penilaian Total Keterangan
P1 P2
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 3 5 Baik
2 Memotivasi dan membangkitkan
minat siswa serta membimbing siswa
agar menjadi pribadi baik
3 4 7 Sangat Baik
3 Menggali pengetahuan awal siswa 3 3 6 Baik
4 Menjelaskan tahap pembelajaran
dalam “pengulangan materi yang
sebelumnya sudah dibahas”
3 3 6 Baik
5 Menjelaskan tahap pembelajaran
dalam “pengenalan media”
3 3 6 Baik
6 Menjelaskan tahap pembelajaran
dalam “menggunakan media”
3 3 6 Baik
7 Menjelaskan tahap pembelajaran
dalam “memecahkan masalah
menggunakan media”
3 3 6 Baik
8 Memberikan petunjuk kepada siswa
dalam pengerjaan soal
3 3 6 Baik
9 Membimbing diskusi kelompok 3 4 7 Sangat Baik
10 Memberikan kesempatan siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi
2 3 5 Baik
11 Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya
2 3 5 Baik
12 Memotivasi siswa yang kurang aktif 3 3 6 Baik
13 Memberikan reward 3 4 7 Sangat Baik
14 Membimbing siswa membuat
kesimpulan
3 3 6 Baik
15 Mengevaluasi pembelajaran 3 3 6 Baik
16 Memberi tugas rumah/latihan 3 3 6 Baik
17 Menguasai kelas dengan baik 3 4 7 Sangat Baik
18 Mengelola waktu dengan baik 3 3 6 Baik
Total skor 51 58 109 Skor maksimal 72 72 144 Persentase % 70,83 80,55 Rata-rata persentase % 75,69
Keterangan : P = Pertemuan
Kriteria nilai : Skala skor total :
1 = Kurang Baik Kurang Baik = 1 - 2
2 = Cukup Baik Cukup Baik = 3 - 4
3 = Baik Baik = 5 - 6
4 = Sangat Baik Sangat Baik = 7 - 8
Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa perolehan rata-
rata aktivitas mengajar guru (peneliti) siklus I pada saat proses
pembelajaran matematika dengan menggunakan penerapan matematika
73
akhlak berbantuan kartu kaligrafi mengalami peningkatan pada setiap
pertemuannya dengan rata-rata persentase keseluruhan sebesar 75,69 %.
Hasil observasi ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan
dalam kategori baik, hanya saja masih terdapat beberapa aktivitas
mengajar yang perlu diperbaiki agar tidak terjadi lagi pada siklus
berikutnya.
3. Hasil Wawancara
Selain mengobservasi aktivitas siswa, peneliti juga melakukan
wawancara kepada siswa pada akhir tes siklus I. Teknik wawancara
dengan mewawancarai tiga orang siswa masing-masing dipilih mewakili
kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Tiga orang siswa tersebut adalah
Trisyani, Pinky dan Syakira. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada
siklus I pendapat siswa sangat bervariasi. Siswa yang berkemampuan
tinggi menyatakan respon positif terhadap pembelajaran menggunakan
penerapan matematika ahklak berbantuan kartu kaligrafi. Hal ini dapat
dilihat dari komentar saat wawancara yang menunjukkan siswa sudah bisa
menerapkan pembelajaran ini dan dengan pembelajaran menggunakan
penerapan matematika ahklak berbantuan kartu kaligrafi ini siswa lebih
paham saat mengerjakan soal.
Adapun siswa yang berkemampuan rendah juga menyatakan
respon positif terhadap pembelajaran menggunakan penerapan matematika
ahklak berbantuan kartu kaligrafi ini. Siswa berkomentar bahwa
pembelajaran menggunakan penerapan matematika ahklak berbantuan
kartu kaligrafi ini sangat senang. Namun, untuk memahami dan menjawab
soal dengan media kartu kaligrafi ini siswa masih kurang bisa
mengerjakannya. Selain itu tanggapan dari siswa yang berkemampuan
sedang sama halnya dengan dua siswa lainnya, siswa memberikan respon
positif hanya saja untuk menjawab soal dengan cara terperinci siswa masih
belum bisa mengerjakan seluruhnya.
74
4. Catatan Lapangan
Dalam penelitian ini, diperoleh hasil catatan lapangan yang
peneliti temukan pada siklus I yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.3
Catatan Lapangan Siklus I MI AL-Hikmah Bekasi
No. Tahap Pembelajaran Temuan Lapangan
1.
Pembiasaan Berpikir
Cerdas
“Jangan menjadi orang
bodoh karena Allah tidak
suka”
(QS. Al-A’raf: 199)
Sebanyak 16 siswa sudah mulai merespon dan
menanggapi dengan baik walaupun sebanyak 15 siswa
yang sulit untuk mencerna dalam pembelajaran
matematika akhlak bilangan romawi berbantuan media
kartu kaligrafi ini. Sebanyak 31 siswa memperhatikan apa
yang dijelaskan oleh peneliti.
2.
Pembiasaan Sikap
Rendah Hati
“Allah tidak menyukai
orang sombong”
(QS An-Nahl: 23)
Sebanyak 31 siswa dapat memberikan respon positif
berdasarkan bimbingan dari guru, siswa membentuk
kedalam lima kelompok. Dalam pembentukan kelompok
kondisi siswa masih belum teratur karena siswa ingin satu
kelompok dengan teman dekatnya dan suasana kelas pun
kurang kondusif. Akan tetapi, setiap kelompok mulai
tertib dalam menyelesaikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
dan menjalankan tugasnya dengan baik apa yang telah
ditugaskan oleh peneliti. Keterlibatan siswa saat
mengikuti kegiatan pembelajaran seperti diskusi
kelompok sudah terlihat baik tetapi masih ada tiga
kelompok yang mengandalkan anggota kelompoknya
untuk mengerjakan lembar kerja karena masih banyak
yang bingung dalam mengerjakannya.
3.
Pembiasaan Sikap Jujur
“Jujurlah maka hidup kita
akan bahagia”
(QS Al Ankabut: 45)
Siswa kurang menanggapi pertanyaan-pertanyaan
kelompok lainnya dan sebanyak sembilan orang siswa
yang mengajukan pertanyaan mengenai kesulitan mereka.
Kebanyakan mereka malu dan tidak mau berbicara karena
bingung.
4.
Pembiasaan Sikap
Dermawan
“Bersedekahlah karena
bersedekah itu baik”
(Al-Baqarah: 280)
Sebanyak 16 siswa sudah mulai suka dalam pembelajaran
berbantuan kartu kaligrafi ini serta mengetahui makna
yang terkandung di dalam media kartu kaligrafi tersebut.
Setiap perwakilan pun memberi simpulan pembelajaran
yang mereka pelajari pada siklus I.
5.
Pembiasaan Sikap
Bertanggungjawab
“Tiap-tiap diri
bertanggung-jawab atas
apa yang telah
diperbuatnya”
(QS. Al-Mudatstsir: 38)
Semua siswa mulai bertanggung jawab dengan baik atas
tugas-tugas yang telah diberikan kepada peneliti dan
mengondisikan suasana kelas dengan sunyi serta
membaca doa untuk persiapan pulang.
75
5. Hasil Angket (Penilaian Afektif) Siklus I
Pengolahan data angket diberikan semata-mata bertujuan untuk
melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan penerapan
matematika ahklak berbantuan kartu kaligrafi. Setelah angket terkumpul
dan diberikan skor dari setiap jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang
ada dalam angket. Adapun rekapitulasi hasil angket penilaian afektif siswa
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Angket Penilaian Afektif Siswa Siklus I
No Nilai
(x)
Frekuensi
(fi)
Titik
Tengah (xi)
fi . xi Ket.
1 56-64 8 60 480
( ) = ∑
∑
=
= 72,83
2 65-73 14 69 966
3 74-82 11 78 858
4 83-92 7 87 609
Jumlah ∑ fi = n = 40 ∑ fi . xi = 2.913
Dari tabel 4.4 diatas, menunjukkan bahwa rata-rata rekapitulasi
hasil angket penilaian afektif siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi pada
siklus I adalah 72,83.
6. Hasil Tes Kognitif Siklus I
Pengolahan data hasil tes kognitif siklus I ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa paham siswa selama pembelajaran di siklus I ini
terhadap materi bilangan romawi matematika kelas IV di MI AL-Hikmah
Bekasi dengan menggunakan pembelajaran pendekatan penerapan
matematika ahklak berbantuan media kartu kaligrafi. Berikut ini adalah
tabel rekapitulasi hasil penilaian kognitif siswa siklus I :
76
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kognitif Siswa Siklus I
No. Nilai
(x)
Frekuensi
(fi)
Titik
Tengah (xi)
fi.xi Ket.
1 40-46 7 43 301
) = ∑
∑
=
= 62,25
2 47-53 3 50 150
3 54-60 8 57 456
4 61-67 7 64 448
5 68-74 8 71 568
6 75-81 5 78 390
7 82-88 1 85 85
8 89-96 1 92 92
Jumlah ∑ fi = n = 40 ∑ fi . xi = 2.490
Dari tabel 4.5 diatas, menunjukkan bahwa nilai tertinggi dalam tes
kognitif pada siklus I adalah 96 dan nilai terendah adalah 40 serta nilai
rata-rata rekapitulasi hasil penilaian kognitif siswa kelas IV MI AL-
Hikmah Bekasi pada siklus I adalah 62,25.
7. Hasil Penilaian Psikomotorik Siklus I
Pengolahan data hasil penilaian psikomotorik pada siklus I
diberikan semata-mata bertujuan untuk melihat kreativitas siswa terhadap
pembelajaran menggunakan penerapan matematika ahklak berbantuan
media kartu kaligrafi. Dari 40 siswa yang hadir, semuanya antusias dalam
membuat kreasi kaligrafi dan bermacam-macam warna. Setelah dinilai
semua karya-karya siswa, nilai tertinggi adalah 94 dan nilai terendah
adalah 70. Adapun rekapitulasi hasil penilaian psikomotorik siswa siklus I
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
77
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Penilaian Psikomotorik Siswa Siklus I
No. Nilai
(x)
Frekuensi
(fi)
Titik
Tengah (xi)
fi.xi Ket.
1 70-72 1 71 71
) = ∑
∑
=
= 85,03
2 73-75 1 74 74
3 76-78 1 77 77
4 79-81 6 80 480
5 82-84 10 83 830
6 85-87 6 86 516
7 88-90 9 89 801
8 91-94 6 92 552
Jumlah ∑ fi = n = 40 ∑ fi . xi = 3.401
Dari tabel 4.6 diatas, menunjukkan bahwa rata-rata penilaian
psikomotorik siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi pada siklus I
adalah 85,03.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilakukan setelah tahap perencanaan, tahap
tindakan, dan tahap pengamatan sudah dilaksanakan. Tahap ini merupakan
kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Hasil
pengamatan yang didapat dari lembar observasi dan hasil tes dianalisa
bersama kolaborator, sehingga dapat diketahui kekurangan yang ada pada
siklus ini. Hasil analisis tersebut dapat dijadikan acuan untuk
merencanakan tindakan pada siklus II.
Hasil observasi yang diperoleh dianalisis peneliti bersama kolaborator,
untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah mencapai
tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Hasil analisis
tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan
selanjutnya.
78
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi secara menyeluruh
kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Pada siklus I, beberapa siswa
masih kurang mengerti tentang penerapan pembelajaran yang dipakai,
kurang aktif dan tingkat kemampuan siswa dalam hasil belajarnya belum
mencapai keberhasilan sesuai yang diharapkan.
Kekurangan lain yang terjadi pada siklus I adalah pada kegiatan
menerapkan dengan media kartu kaligrafi kurang teratur karena siswa
masih banyak yang mengandalkan anggota kelompoknya yang sudah
paham, sedangkan yang belum paham kurang aktif dalam penerapan
pembelajaran ini. Sehingga tingkat pemahaman materi bilangan romawi
ini masih banyak yang kurang dan mengakibatkan hasil belajar siswa
masih kurang optimal. Maka dari itu, akan dilaksanakan tindakan
penelitian siklus II, agar hasil belajar siswa mencapai keberhasilan sesuai
yang diharapkan peneliti dan persentase ketuntasan belajar siswa lebih dari
75%. Dan pada siklus II nanti, diperlukan penjelasan materi yang menarik,
bermain kartu kaligrafi yang teratur dan menyenangkan, meningkatkan
perilaku atau akhlak siswa, pembentukan kelompok yang teratur serta
meningkatkan kreativitas dan aktivitas siswa agar hasil belajar siswa
meningkat dari siklus sebelumnya.
2. Penelitian Siklus II
Kegiatan siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang
didasarkan pada hasil refleksi peneliti dan guru kolaborator terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan matematika
akhlak bilangan romawi berbantuan kartu kaligrafi.
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen-
instrumen penelitian yang terdiri dari lembar penilaian afektif, lembar
79
penilaian kognitif, lembar penilaian psikomotorik, lembar observasi
aktivitas belajar siswa, lembar observasi guru pada kegiatan belajar
mengajar, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, catatan lapangan,
serta Lembar Kerja Siswa (LKS).
Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini
pembelajaran harus lebih diarahkan seperti diperlukan penjelasan
materi yang menarik, bermain kartu kaligrafi yang teratur dan
menyenangkan, meningkatkan perilaku atau akhlak siswa,
pembentukan kelompok yang teratur serta meningkatkan kreativitas dan
aktivitas siswa. Peneliti harus mampu mengelola kelas lebih baik,
peneliti juga harus lebih tegas dalam mengondisikan siswa agar kelas
menjadi nyaman dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan diskusi
kelompok, peneliti lebih memperhatikan dengan teliti kepada setiap
kelompok supaya tidak ada lagi siswa yang saling mengandalkan.
b. Tahap Tindakan
1. Pertemuan keempat / 24 April 2018
Pertemuan pembelajaran dimulai pukul 07.30 – 09.30 WIB.
Kegiatan dimulai dengan mengucapkan salam dan mengabsen
kehadiran para siswa, dilanjutkan dengan membaca doa sebelum
belajar, membaca surah-surah pendek AL-Qur’an, melakukan ice
breaking untuk memotivasi siswa dilanjutkan dengan melakukan
kegiatan apersepsi untuk mengingat materi sebelumnya. Peneliti
memberikan motivasi agar siswa lebih bersemangat lagi dan tertarik
untuk mengikuti proses pembelajaran yaitu dengan menyanyikan
lagu islami tentang asma’ul husna.
Selanjutnya melakukan apersepsi dengan mengajukan sebuah
pertanyaan sebagai upaya membantu siswa untuk mengingat kembali
materi bilangan romawi yang berhubungan dengan lambang bilangan
romawi, operasi penjumlahan serta pengurangan dalam bilangan
romawi. Pada pertemuan keempat ini, peneliti memberikan
80
pengarahan agar siswa semakin tertib, aktif dan lebih serius dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran agar proses pembelajaran di kelas
lebih baik lagi dari sebelumnya. Setelah peneliti menjelaskan materi
bilangan romawi dengan bantuan media kartu kaligrafi, empat siswa
diminta untuk menjelaskannya kembali dengan media kartu
kaligrafi. Proses pembelajaran selanjutnya peneliti menjelaskan
kembali tentang penerapan matematika akhlak bilangan romawi
berbantuan kartu kaligrafi dengan menjabarkan secara rinci. Hal ini
dimaksudkan agar siswa bisa lebih paham dan lancar dalam
menerapkan dan menggunakan media kartu kaligrafi bilangan
romawi dan untuk diterapkan dengan bilangan romawi di kehidupan
sehari-hari serta paham dalam langkah-langkah penyelesaian dalam
operasi penjumlahan maupun pengurangan dalam bilangan romawi.
Selanjutnya peneliti menjelaskan tentang operasi pengurangan
dalam bilangan romawi dengan bantuan media kartu kaligrafi. Siswa
pun diminta untuk mencoba menggunakan media kartu kaligrafi
tentang operasi pengurangan bilangan romawi. Disini siswa mulai
aktif dan banyak yang ingin mencoba menggunakan media kartu
kaligrafi. Setelah itu, peneliti membentuk kedalam delapan
kelompok. Di setiap kelompoknya diberi soal tentang operasi
pengurangan bilangan romawi dan setiap kelompok maju ke depan
kelas untuk mempresentasikan hasilnya dengan menggunakan media
kartu kaligrafi. Lalu peneliti melanjutkan kegiatan pembelajaran
dengan permainan (games) cerdas cermat tentang bilangan romawi.
Setiap kelompok sangat antusias dalam mengikuti kegiatan
permainan ini. Dan peneliti pun memberi reward kepada semua
kelompok karena sudah mengikuti kegiatan ini dengan baik.
Setelah kegiatan permainan selesai, peneliti membagikan lembar
evaluasi untuk dikerjakan. Semua siswa terlihat aktif dan lebih serius
menyelesaikan soal yang diberikan dengan langkah-langkah
penyelesaian soal yang ada pada lembar soal tersebut. Setelah siswa
81
selesai mengerjakan dan mengumpulkan lembar evaluasi yang
diberikan, peneliti menunjuk siswa untuk menuliskan jawaban di
depan kelas dari setiap kelompoknya dan memberikan penjelasan
kepada teman-temannya. Aktivitas siswa pada pertemuan ini sudah
lebih baik, 34 siswa memperhatikan penjelasan temannya dan aktif
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari ini.
Peneliti memberikan umpan balik dengan bertanya kepada siswa
mengenai materi yang belum dipahami dan menanggapi pertanyaan
dari siswa. Sebelum menutup pelajaran, siswa menyimpulkan
bersama materi yang telah dipelajari, kemudian peneliti
menginformasikan pada pertemuan berikutnya akan diadakan
permainan cerdas cermat kartu bilangan romawi antar kelompok dan
memberikan tugas pada siswa untuk membaca dan mempelajari
materi yang akan diajarkan pertemuan berikutnya mengenai operasi
pengurangan dalam kehidupan sehari-hari dan operasi campuran
dalam bilangan romawi serta setiap siswa membawa alat tulis dan
alat warna karena akan diadakan tes psikomotorik siklus II yaitu
dengan menggambar kaligrafi asma’ul husna kreasi mereka sendiri.
2. Pertemuan kelima / 25 April 2018
Sebagaimana pertemuan sebelumnya, kegiatan pembelajaran
dimulai dengan mengkondisikan kelas, memimpin doa sebelum
belajar dan mengabsen kehadiran siswa serta membaca surah-surah
pendek AL-Qur’an. Kemudian peneliti memberikan motivasi,
melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada
hari ini. Materi yang dibahas adalah operasi pengurangan bilangan
romawi dalam kehidupan sehari-hari dan operasi campuran dalam
bilangan romawi. Penjelasan materi pun dilakukan oleh peneliti
dengan bantuan media kartu kaligrafi.
Empat siswa diminta untuk memberi contoh dalam kehidupan
sehari-hari tentang operasi pengurangan bilangan romawi dan
82
operasi campuran bilangan romawi dengan bercerita di depan kelas
dengan menggunakan media kartu kaligrafi.
Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk berkumpul di
kelompoknya yang sudah dibentuk sebelumnya. Peneliti membuat
permainan cerdas cermat dengan menggunakan media kartu
kaligrafi. Semua kelompok sangat bersemangat dalam mengikuti
kegiatan ini. Dan peneliti pun memberi reward ke semua kelompok
karena sudah aktif dan mengikuti kegiatan ini dengan baik dan tertib.
Selanjutnya, peneliti memberi lembar evaluasi kepada setiap
kelompok untuk di kerjakan oleh kelompoknya masing-masing.
Dalam diskusi kelompok, peneliti berkeliling melakukan observasi
terhadap kinerja dan perilaku siswa. Hal ini bertujuan untuk
mengamati proses diskusi dan hasil pekerjaan siswa dalam
menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Setelah selesai, semua
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
dan membahas hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Aktivitas
siswa pada pertemuan ini sudah mulai mengalami kemajuan, terlihat
dari keadaan di kelas sudah mulai aktif dan tertib serta proses
pembelajaran sudah mulai berjalan dengan baik.
Setelah itu, peneliti memberikan lembar kerja untuk
menggambar kaligrafi. Seperti sebelumnya, ada dua perintah di
lembar kerja tersebut, yang pertama perintah untuk membuat desain
gambar kaligrafi yang sesuai dengan media kartu kaligrafi yang akan
dibagikan kepada setiap siswa dan yang kedua adalah perintah untuk
membuat desain gambar kaligrafi dengan kreasi sendiri. Semua
siswa terlihat sangat senang dalam membuat dan mewarnai desain
gambar kaligrafi yang mereka buat. Semua siswa pun
mengumpulkan hasil desain gambar kaligrafi yang telah mereka buat
dan warnai. Peneliti pun memberikan apresiasi kepada semua siswa.
Sebelum pembelajaran di akhiri, peneliti melakukan tanya
jawab ke empat siswa secara acak. Pada akhir pembelajaran setelah
83
peneliti melakukan tanya jawab dengan menunjuk empat siswa
secara acak, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada
hari ini. Proses pembelajaran ditutup dengan do’a dan informasi
tentang pertemuan selanjutnya yaitu tes siklus II.
3. Pertemuan keenam / 27 April 2018
Pada pertemuan ini akan dilaksanakan tes akhir siklus II yang
tujuannya untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah mengalami
peningkatan dari siklus I atau tidak. Pada pertemuan kali ini, tes
berlangsung selama 2 × 35 menit dengan sebanyak 10 butir soal.
Pada saat peneliti memasuki kelas, siswa sudah terlihat siap dan
tertib untuk mengikuti tes yang diberikan. Sebelum tes dimulai,
peneliti mengabsen terlebih dahulu dan mengucapkan salam serta
memimpin doa bersama. Peneliti memberikan motivasi singkat
supaya siswa bersemangat menunjukkan kemampuan hasil belajar
siswa selama ini dalam pembelajaran matematika akhlak materi
bilangan romawi berbantuan media kartu kaligrafi dan percaya diri
dengan apapun yang mereka jawab nanti. Peneliti juga memberitahu
siswa untuk menanyakan materi yang tidak dimengerti terlebih
dahulu.
Selama proses berlangsung terlihat ada perbedaan dengan tes
siklus I lalu, dimana saat ini seluruh siswa mengerjakan soal dengan
tenang dan bersungguh-sungguh. Setelah waktu tes berakhir siswa
segera mengumpulkan lembar tes jawaban, kemudian peneliti
melakukan wawancara dengan tiga siswa untuk mengungkapkan
pendapat mereka tentang pembelajaran penerapan matematika
akhlak bilangan romawi berbantuan media kartu kaligrafi ini.
c. Tahap Pengamatan
Tindakan pembelajaran pada siklus II ini dapat dikatakan lebih baik,
karena dari pembelajaran pertemuan pertama hingga terakhir sudah
84
berjalan dengan tertib dan lancar, siswa sudah mulai aktif dan fokus serta
mampu bekerja sama dalam kelompoknya. Setiap siswa sudah tidak ragu
mengerjakan soal dengan berbagai penyelesaian jawaban dan siswa sudah
mengerti serta senang dalam belajar bilangan romawi dengan
menggunakan media kartu kaligrafi. Hasil belajar siswa meningkat dan
siswa pun beraneka ragam mulai terbentuk pribadi akhlaknya. Ada yang
memang sudah baik pribadi akhlaknya dan ada pula yang mulai terlihat
serta terbentuk pribadi akhlak baiknya melalui penerapan matematika
akhlak berbantuan kartu kaligrafi ini. Adapun hasil pengamatan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Aktivitas Pembelajaran Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan observer yang menggunakan instrumen
lembar observasi, diketahui bahwa sebanyak 31 siswa dalam pembiasaan
berpikir cerdas serta tindakan kelas sudah bisa merespon dan menanggapi
dengan baik walaupun masih ada sembilan siswa yang sulit untuk
mencerna dalam pembelajaran maupun mengkondisikan kelas, tapi
perkembangan dalam berusaha untuk bisa paham dan tampil baik sudah
meningkat dan siswa pun banyak yang termotivasi. Semua siswa sudah
mulai antusias dalam memperhatikan apa yang dijelaskan oleh peneliti dan
mematuhi apa yang telah diperintahkan oleh peneliti. Sebanyak 31 siswa
sudah mulai bersikap rendah hati ketika mereka sudah bisa mengikuti
kegiatan pembelajaran ini dan paham atas materi-materi yang disampaikan
oleh peneliti. Semua kelompok pun sudah bisa berdiskusi bersama-sama
dalam menyelesaikan masalah, tidak lagi mengandalkan temannya yang
lebih pintar. Sebanyak 25 siswa mulai menanggapi pertanyaan-pertanyaan
kelompok lainnya dan sebanyak 15 siswa yang mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitan mereka. Disini siswa sudah mulai bersikap jujur
tentang apa yang belum mereka pahami. Setiap kelompok mulai tertib
dalam menyelesaikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menjalankan
tugasnya dengan baik dan semua siswa sudah mulai suka dalam
pembelajaran berbantuan kartu kaligrafi ini serta mengetahui makna yang
85
terkandung di dalam kartu kaligrafi tersebut. Semua siswa pun aktif dalam
pembelajaran pendekatan penerapan matematika akhlak berbantuan media
kartu kaligrafi ini yang ditandai dengan keikutsertaan siswa dalam setiap
proses pembelajaran dan perintah-perintah yang ditugasi oleh peneliti
dilaksanakan dengan sangat baik di siklus II ini. Setiap perwakilan
memberi simpulan pembelajaran yang mereka pelajari dan memberi
bantuan penjelasan kepada siswa yang belum mengerti serta aktif dalam
berpendapat yang positif dalam pembelajaran pendekatan penerapan
matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi pada siklus II ini.
Siswa mulai terbentuk karakter atau pribadi yang berakhlak mulia dari
pembelajaran ini, siswa pun mulai berkembang dalam bertanggung jawab
atas tugas-tugas yang telah diberikan kepada peneliti dan sudah bisa
mengondisikan suasana kelas dengan sunyi, tertib, teratur serta membaca
doa untuk persiapan pulang. Adapun hasil pengamatan aktivitas
pembelajaran siswa siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Penilaian Total Ket.
P1 P2
1 Memperhatikan penjelasan
guru
3 4 7 Sangat Baik
2 Menjawab pertanyaan
guru
3 3 6 Baik
3 Mengajukan pertanyaan 3 3 6 Baik
4 Keterlibatan dalam
kegiatan belajar
3 4 7 Sangat Baik
5 Memperhatikan/
menghargai pendapat
teman
3 3 6 Baik
6 Ketertarikan pada materi
pembelajaran
3 3 6 Baik
7 Mencatat penjelasan yang
disampaikan guru
3 3 6 Baik
8 Mengerjakan tugas/latihan 3 4 7 Sangat Baik
Total skor 24 27 51
Skor maksimal 32 32 64
Persentase (%) 75 84,3
Rata-rata persentase (%) 79,65
86
Keterangan : P = Pertemuan
Kriteria nilai : Skala skor total :
1 = Kurang Baik Kurang Baik = 1 - 2
2 = Cukup Baik Cukup Baik = 3 - 4
3 = Baik Baik = 5 - 6
4 = Sangat Baik Sangat Baik = 7 - 8
Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa perolehan rata-
rata aktivitas siswa siklus II pada saat proses pembelajaran matematika
dengan menggunakan penerapan matematika akhlak bilangan romawi
berbantuan kartu kaligrafi mengalami peningkatan pada setiap pertemuan
dengan rata-rata persentase keseluruhan sebesar 79,65 %. Di siklus II ini
mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dan sudah mencapai
persentase nilai yang diinginkan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
penerapan matematika akhlak bilangan romawi berbantuan kartu kaligrafi
berhasil mencapai angka persentase yang ditargetkan.
Kategori baik telah terlihat pada seluruh aspek diantaranya pada
aktivitas siswa saat memperhatikan atau menghargai pendapat teman,
ketertarikan pada materi pembelajaran, mencatat penjelasan yang
disampaikan guru, menjawab pertanyaan dari peneliti dan mengajukan
pertanyaan. Dan mulai meningkat dengan kategori sangat baik terlihat
pada seluruh aspek yang diantaranya pada aktivitas siswa saat
memperhatikan penjelasan dari peneliti. Siswa sudah mulai antusias dalam
memperhatikan apa yang dijelaskan oleh peneliti dan mematuhi apa yang
telah diperintahkan oleh peneliti.
Mereka pun sudah mulai bersikap rendah hati ketika mereka sudah
bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dan paham materi. Pada aktivitas
siswa dalam keterlibatan belajar pun meningkat. Siswa mulai banyak yang
merespon dan senang dalam pembelajaran matematika akhlak bilangan
romawi berbantuan kartu kaligrafi ini. Dan pada aktivitas siswa dalam
mengerjakan tugas sudah sangat baik. Mereka bertanggung jawab atas apa
yang telah ditugaskan oleh peneliti.
87
2. Aktivitas Pembelajaran Mengajar Guru (Peneliti)
Berdasarkan hasil dari pengamatan observer yang menggunakan
instrumen lembar observasi aktivitas mengajar guru (peneliti), diketahui
bahwa guru sangat baik dalam mengondisikan kelas dan memberikan
apersepsi serta motivasi kepada siswa. Guru pun sudah baik dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan bimbingan serta
menjelaskan dengan baik. Guru memberi arahan bahwa kita sebagai
manusia harus bersikap rendah hati dan tolong menolong kepada yang
membutuhkan.
Guru memberikan bimbingan mengenai berkata jujur dalam
kesulitan belajar siswa, bahwa ketika kita tidak mengerti lebih baik jujur
agar hal yang tidak dimengerti bisa dipahami dengan jelas. Guru
memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran dan memberi arahan
untuk bersedekah dalam berbagi ilmu dengan mengadakan diskusi
kelompok. Guru memberikan reward kepada semua siswa karena siswa
sudah mau mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru memberikan
evaluasi pembelajaran dengan baik serta mengondisikan kelas untuk
persiapan pulang. Dalam proses pembelajaran penerapan pendekatan
matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi pada materi bilangan
romawi di kelas IV ini peneliti sudah lebih baik dan meningkat dari siklus
sebelumnya dalam pengajaran dan bimbingan serta arahan kepada siswa
kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi.
Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh observer (guru kelas)
yang memberi penilaian seluruh aktivitas peneliti selama proses
pembelajaran penerapan pendekatan matematika akhlak berbantuan media
kartu kaligrafi pada materi bilangan romawi siklus II berlangsung. Ada 18
aspek yang diamati oleh observer. Berikut hasil pengamatan yang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
88
Tabel 4.8
Hasil Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru (Peneliti) Siklus II
No Aspek yang diamati Penilaian Total Keterangan
P1 P2
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 6 Baik
2 Memotivasi dan membangkitkan
minat siswa serta membimbing siswa
agar menjadi pribadi baik
3 4 7 Sangat Baik
3 Menggali pengetahuan awal siswa 3 3 6 Baik
4 Menjelaskan tahap pembelajaran
dalam “pengulangan materi yang
sebelumnya sudah dibahas”
3 4 7 Sangat Baik
5 Menjelaskan tahap pembelajaran
dalam “pengenalan media”
3 4 7 Sangat Baik
6 Menjelaskan tahap pembelajaran
dalam “menggunakan media”
4 4 8 Sangat Baik
7 Menjelaskan tahap pembelajaran
dalam “memecahkan masalah
menggunakan media”
3 4 7 Sangat Baik
8 Memberikan petunjuk kepada siswa
dalam pengerjaan soal
3 4 7 Sangat Baik
9 Membimbing diskusi kelompok 3 4 7 Sangat Baik
10 Memberikan kesempatan siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi
3 4 7 Sangat Baik
11 Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya
3 4 7 Sangat Baik
12 Memotivasi siswa yang kurang aktif 3 4 7 Sangat Baik
13 Memberikan reward 4 4 8 Sangat Baik
14 Membimbing siswa membuat
kesimpulan
3 4 7 Sangat Baik
15 Mengevaluasi pembelajaran 3 4 7 Sangat Baik
16 Memberi tugas rumah/latihan 3 4 7 Sangat Baik
17 Menguasai kelas dengan baik 3 4 7 Sangat Baik
18 Mengelola waktu dengan baik 3 4 7 Sangat Baik
Total skor 56 70 126
Skor maksimal 72 72 144
Persentase % 77,7
7
97,
22
Rata-rata persentase % 87,5
Keterangan : P = Pertemuan
Kriteria nilai : Skala skor total :
1 = Kurang Baik Kurang Baik = 1 - 2
2 = Cukup Baik Cukup Baik = 3 - 4
3 = Baik Baik = 5 - 6
4 = Sangat Baik Sangat Baik = 7 - 8
89
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa perolehan rata-rata
aktivitas mengajar guru (peneliti) siklus II pada saat proses pembelajaran
matematika dengan menggunakan penerapan matematika akhlak bilangan
romawi berbantuan kartu kaligrafi mengalami peningkatan pada setiap
pertemuannya dengan rata-rata persentase keseluruhan sebesar 87,5 %. Hasil
observasi ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan dalam
kategori sangat baik dan rata-rata persentase keseluruhan pada siklus II ini
meningkat dari siklus yang sebelumnya.
3. Hasil Wawancara
Selain mengobservasi aktivitas siswa, peneliti juga melakukan wawancara
kepada siswa pada akhir tes siklus II seperti halnya ketika disaat siklus
sebelumnya. Teknik wawancara dengan mewawancarai tiga orang siswa
masing-masing dipilih mewakili kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Tiga
orang siswa tersebut adalah Zaskia, Lutfia dan Tiarawati. Dari hasil
wawancara yang dilakukan pada siklus II pendapat siswa sangat bervariasi dan
memberikan respon positif.
Siswa yang berkemampuan tinggi menyatakan respon positif terhadap
pembelajaran menggunakan penerapan matematika ahklak bilangan romawi
berbantuan kartu kaligrafi. Hal ini dapat dilihat dari komentar saat wawancara
yang menunjukkan siswa sudah bisa menerapkan pembelajaran ini dan senang
dalam menggunakan pembelajaran ini serta dengan pembelajaran
menggunakan penerapan matematika ahklak berbantuan kartu kaligrafi ini
siswa lebih paham saat mengerjakan soal-soal tentang bilangan romawi.
Adapun siswa yang berkemampuan rendah juga menyatakan respon positif
terhadap pembelajaran menggunakan penerapan matematika ahklak
berbantuan kartu kaligrafi ini. Siswa berkomentar bahwa pembelajaran
menggunakan penerapan matematika ahklak berbantuan kartu kaligrafi ini
sangat menyenangkan. Namun, untuk memahami dan menjawab soal dengan
media kartu kaligrafi ini siswa masih kurang bisa mengerjakannya dengan
90
maksimal. Akan tetapi, walaupun masih kurang paham siswa terlihat berusaha
dan akhirnya mengerti dan paham.
Selain itu tanggapan dari siswa yang berkemampuan sedang sama halnya
dengan dua siswa lainnya yaitu dalam pembelajaran pendekatan penerapan
matematika akhlak berbantuan kartu kaligrafi ini sangat menyenangkan
walaupun untuk memahami dan menjawab soal dengan pembelajaran ini
siswa masih belum bisa mengerjakannya dengan maksimal. Akan tetapi,
walaupun masih kurang paham siswa terlihat berusaha sedikit demi sedikit
dan akhirnya mengerti serta paham. Disini pemahaman siswa pada materi
bilangan romawi mulai berkembang walaupun proses setiap siswa berbeda-
beda jangka waktu menerima materi dan merespon pembelajaran ini.
Dari ketiga siswa yang diwawancarai, ketiganya berkomentar ingin belajar
matematika untuk materi-materi selanjutnya dengan penerapan pembelajaran
seperti saat ini peneliti terapkan di kelas mereka. Kesimpulannya adalah
didalam pembelajaran pendekatan penerapan matematika akhlak berbantuan
media kartu kaligrafi pada materi bilangan romawi siswa kelas IV MI AL-
Hikmah Bekasi memberikan respon positif dan sudah mulai meningkat dalam
menjawab soal dengan cara terperinci yang sesuai dengan langkah-langkah
penyelesaian yang benar.
4. Hasil Catatan Lapangan
Dalam penelitian ini, diperoleh hasil catatan lapangan yang peneliti
temukan pada siklus II. Catatan pada siklus II ini terjadi peningkatan-
peningkatan yang signifikan dari yang sebelumnya. Dari tahap-tahap
pembelajarannya siswa mulai terbentuk pembiasaan berfikir cerdas,
pembiasaan sikap rendah hati, pembiasaan sikap jujur, pembiasaan dermawan
dan pembiasaan sikap bertanggung jawab terhadap pembelajaran pendekatan
penerapan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi pada materi
bilangan romawi kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi. Adapun tabel catatan
lapangan pada siklus II yaitu sebagai berikut :
91
Tabel 4.9
Catatan Lapangan Siklus II MI AL-Hikmah Bekasi
No. Tahap
Pembelajaran Temuan Lapangan
1.
Pembiasaan
Berpikir Cerdas
“Jangan menjadi
orang bodoh
karena Allah tidak
suka”
(QS. Al-A’raf:
199)
Sebanyak 31 siswa dalam tindakan kelas sudah bisa merespon dan
menanggapi dengan baik walaupun masih ada sembilan siswa yang
sulit untuk mencerna dalam pembelajaran maupun mengkondisikan
kelas, tapi perkembangan dalam berusaha untuk bisa paham dan tampil
baik sudah meningkat dan siswa pun banyak yang termotivasi.
2.
Pembiasaan
Sikap Rendah
Hati
“Allah tidak
menyukai orang
sombong”
(QS An-Nahl: 23)
Semua siswa sudah mulai antusias dalam memperhatikan apa yang
dijelaskan oleh peneliti dan mematuhi apa yang telah diperintahkan
oleh peneliti. Sebanyak 31 siswa sudah mulai bersikap rendah hati
ketika mereka sudah bisa mengikuti kegiatan pembelajaran ini dan
paham atas materi-materi yang disampaikan oleh peneliti. Semua
kelompok pun sudah bisa berdiskusi bersama-sama dalam
menyelesaikan masalah, tidak lagi mengandalkan temannya yang lebih
pintar.
3.
Pembiasaan
Sikap Jujur
“Jujurlah maka
hidup kita akan
bahagia”
(QS Al Ankabut:
45)
Sebanyak 25 siswa mulai menanggapi pertanyaan-pertanyaan
kelompok lainnya dan sebanyak 15 siswa yang mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitan mereka. Disini siswa sudah mulai bersikap jujur
tentang apa yang belum mereka pahami.
4.
Pembiasaan
Sikap Dermawan
“Bersedekahlah
karena bersedekah
itu baik”
(Al-Baqarah: 280)
Setiap kelompok mulai tertib dalam menyelesaikan Lembar Kerja
Siswa (LKS) dan menjalankan tugasnya dengan baik dan semua siswa
sudah mulai suka dalam pembelajaran berbantuan kartu kaligrafi ini
serta mengetahui makna yang terkandung di dalam kartu kaligrafi
tersebut. Semua siswa pun aktif dalam pembelajaran pendekatan
penerapan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi ini
yang ditandai dengan keikutsertaan siswa dalam setiap proses
pembelajaran dan perintah-perintah yang ditugasi oleh peneliti
dilaksanakan dengan sangat baik di siklus II ini.
Setiap perwakilan memberi simpulan pembelajaran yang mereka
pelajari dan memberi bantuan penjelasan kepada siswa yang belum
mengerti serta aktif dalam berpendapat yang positif dalam
pembelajaran pendekatan penerapan matematika akhlak berbantuan
media kartu kaligrafi pada siklus II ini.
5.
Pembiasaan
Sikap
Bertanggung
jawab
“Tiap-tiap diri
bertanggung-
jawab atas apa
yang telah
diperbuatnya”
(QS. Al-
Mudatstsir: 38)
Semua siswa mulai berkembang dalam bertanggung jawab atas tugas-
tugas yang telah diberikan kepada peneliti dan sudah bisa
mengondisikan suasana kelas dengan sunyi, tertib, teratur serta
membaca doa untuk persiapan pulang. Semua siswa pun menjalankan
kegiatan pembelajaran matematika materi bilangan romawi dengan
berbantuan kartu kaligrafi ini dengan baik dan senang.
92
5. Hasil Angket (Penilaian Afektif) Siklus II
Pengolahan data angket diberikan semata-mata bertujuan untuk
melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan penerapan
matematika ahklak berbantuan kartu kaligrafi pada siklus II. Setelah
angket terkumpul dan diberikan skor dari setiap jawaban atau pertanyaan-
pertanyaan yang ada dalam angket. Adapun rekapitulasi hasil angket
penilaian afektif siswa siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Angket Penilaian Afektif Siswa Siklus II
No. Nilai
(x)
Frekuensi
(fi)
Titik
Tengah (xi)
fi.xi Ket.
1 72-74 5 73 365
) = ∑
∑
=
= 82,75
2 75-77 5 76 380
3 78-80 6 79 474
4 81-83 4 82 328
5 84-86 10 85 850
6 87-89 2 88 176
7 90-92 5 91 455
8 93-96 3 94 282
Jumlah ∑ fi = n = 40 ∑ fi . xi = 3.310
Dari tabel 4.10 diatas, menunjukkan bahwa rata-rata rekapitulasi
hasil angket penilaian afektif siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi pada
siklus II adalah 82,75.
6. Hasil Tes Kognitif Siklus II
Pengolahan data hasil tes kognitif siklus II ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa paham siswa selama pembelajaran di siklus II ini
terhadap materi bilangan romawi matematika kelas IV di MI AL-Hikmah
Bekasi dengan menggunakan pembelajaran pendekatan penerapan
93
matematika ahklak berbantuan media kartu kaligrafi. Berikut ini adalah
tabel rekapitulasi hasil penilaian kognitif siswa siklus II :
Tabel 4.11
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kognitif Siswa Siklus II
No. Nilai
(x)
Frekuensi
(fi)
Titik
Tengah (xi)
fi.xi Ket.
1 56-62 2 59 118
) = ∑
∑
=
= 78,78
2 63-69 2 66 132
3 70-76 13 73 949
4 77-83 10 80 800
5 84-90 10 87 870
6 91-98 3 94 282
Jumlah ∑ fi = n = 40 ∑ fi . xi = 3.151
Dari tabel 4.11 diatas, menunjukkan bahwa nilai tertinggi dalam
tes kognitif pada siklus II adalah 98 dan nilai terendah adalah 56 serta nilai
rata-rata rekapitulasi hasil penilaian kognitif siswa kelas IV MI AL-
Hikmah Bekasi pada siklus II adalah 78,78.
7. Hasil Penilaian Psikomotorik Siklus II
Pengolahan data hasil penilaian psikomotorik pada siklus II
diberikan semata-mata bertujuan untuk melihat kreativitas siswa terhadap
pembelajaran menggunakan penerapan matematika ahklak berbantuan
media kartu kaligrafi. Dari 40 siswa yang hadir, semuanya antusias dalam
membuat kreasi kaligrafi dan bermacam-macam warna. Setelah dinilai
semua karya-karya siswa, nilai tertinggi adalah 98 dan nilai terendah
adalah 74. Sehingga pada siklus II ini, hasil penilaian psikomotorik siswa
meningkat dari siklus sebelumnya. Adapun rekapitulasi hasil penilaian
psikomotorik siswa siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :
94
Tabel 4.12
Rekapitulasi Hasil Penilaian Psikomotorik Siswa Siklus II
No. Nilai
(x)
Frekuensi
(fi)
Titik
Tengah (xi)
fi.xi Ket.
1 74-76 1 75 75
) = ∑
∑
=
= 88,05
2 77-79 1 78 78
3 80-82 5 81 405
4 83-85 1 84 84
5 86-88 16 87 1.392
6 89-91 5 90 450
7 92-94 6 93 558
8 95-98 5 96 480
Jumlah ∑ fi = n = 40 ∑ fi . xi = 3.522
Dari tabel 4.12 diatas, menunjukkan bahwa rata-rata penilaian
psikomotorik siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi pada siklus II
adalah 88,05.
d. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan
yang dilakukan pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya atau belum. Dari hasil refleksi
yang diperoleh, terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II. Hal
ini terlihat dengan adanya peningkatan pada aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru (peneliti) yang berupa penambahan skor pada
beberapa aspek yang rendah oleh observer atau guru kelas yang mengamati
jalannya penelitian. Hasil belajar siswa pada tes kognitif siklus II juga telah
mencapai target indikator keberhasilan yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil refleksi, penelitian pada siklus II dinyatakan
berhasil karena sudah memenuhi tiga indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan yaitu aktivitas pembelajaran oleh guru dan siswa sudah sesuai
95
dengan langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan pendekatan
matematika akhlak bilangan romawi berbantuan media kartu kaligrafi, hasil
pembelajaran siswa mencapai nilai ketuntasan belajar (mastery learning)
yaitu sebesar 75% dan hasil siswa dalam belajar matematika meningkat.
Pemberian tindakan pada penelitian diakhiri pada siklus II.
B. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada
dari berbagai sumber. Berdasarkan hasil analisis proses tahapan penelitian
penerapan pendekatan matematika akhlak berbantuan kartu kaligrafi ini ada
lima tahap yaitu tahap yang pertama adalah tahap pembiasaan berpikir
cerdas. Pada tahap ini, siswa disiapkan untuk belajar dan menerapkan
persepsi bahwa setiap anak tidak bodoh, dan memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan masalah matematika apapun karena setiap manusia diberi
kemampuan oleh Tuhan. Sehingga pada tahap ini guru harus mampu
memotivasi siswa untuk bersemangat belajar dan berpikir matematika
supaya menjadi manusia yang cerdas, serta guru harus mampu meyakinkan
siswa bahwa mereka mampu menjadi manusia yang cerdas. Tahap yang
kedua adalah tahap pembiasaan dalam bersikap rendah hati. Tahap ini
dilaksanakan dengan cara mempersiapkan siswa dalam mengerjakan
persoalan dengan berbagai strategi yang mungkin dapat dilakukan dengan
sikap rendah hati dan tidak sombong. Guru harus memberikan bimbingan
bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan orang lain
dalam menjalani kehidupan. Pembelajaran matematika akhlak pada tahap ini
bisa dibantu dengan penggunaan media kartu kaligrafi dan lembar kerja
siswa yang harus dikerjakan siswa secara kelompok, sehingga siswa mampu
bersosialisasi dengan temannya, serta mampu mengembangkan sikap rendah
hati dan tidak sombong. Tahap ketiga adalah pembiasaan dalam bersikap
jujur. Tahap pembiasaan sikap jujur dapat dilaksanakan dengan cara
mengarahkan siswa agar terbuka mengatakan kesulitannya untuk bersikap
jujur baik dalam permasalahan matematika maupun masalah yang lain.
96
Sehingga guru harus membimbing siswa untuk berkata jujur dan
mengajukan pertanyaan mengenai kesulitannya dalam kelompok, serta
membimbing kelompok lain untuk menjawab pertanyaan. Tahap yang
keempat adalah tahap dalam pembiasaan bersikap dermawan. Pada tahap
ini, siswa diharapkan dapat berbagi informasi baik terhadap guru maupun
siswa lain mengenai permasalahan matematika sehingga pengetahuannya
tidak terbatas terhadap soal. Kegiatan pembelajarannya dapat dilaksanakan
dengan cara membiasakan siswa membagi ilmu dan pengetahuan mereka
kepada teman-temannya, seperti presentasi dan curah pendapat. Tahap
kelima adalah tahap dalam pembiasaan bersikap bertanggung jawab.
Pembiasaan sikap bertanggung jawab juga perlu dilaksanakan pada
pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan matematika
akhlak, hal ini bertujuan supaya siswa mampu belajar dengan baik dan
benar serta dapat dipertanggung jawabkan. Salah satu contoh kegiatan
pembiasaan siswa dalam sikap bertanggung jawab yaitu pada saat siswa
mengerjakan soal evaluasi dari guru. Siswa harus bertanggung jawab
dengan jawaban-jawaban yang mereka ajukan dalam menyesaikan
permasalahan belajar yang disampaikan guru. Pada siklus I, sebanyak 16
siswa sudah mulai suka dalam pembelajaran matematika akhlak berbantuan
kartu kaligrafi ini. Setelah tindakan siklus II, semua siswa suka dalam
pembelajaran matematika akhlak berbantuan kartu kaligrafi ini, karena
siswa merasa pembelajaran ini menyenangkan, mudah dipahami, dan
mengetahui makna-makna kalimat asma’ul husna yang terkandung di dalam
media kartu kaligrafi tersebut serta siswa belajar untuk menjadi pribadi yang
berakhlak mulia dari tahap-tahap pembelajaran matematika akhlak ini.
Pemberian tindakan penerapan matematika akhlak berbantuan kartu
kaligrafi ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa serta mampu
mengubah penerapan pembelajaran yang selama ini digunakan. Hasil belajar
siswa pada siklus I masih belum mencapai nilai ketuntasan belajar, misalnya
masih terdapat siswa yang belum memahami materi dan permasalahan
setiap soal dengan baik, masih bingung dengan operasi penjumlahan dan
97
pengurangan dalam bilangan romawi, penulisann bilangan romawi juga
masih banyak yang salah dalam kaidah penulisan yang benar serta belum
mampu menyelesaikan dengan langkah-langkah penyelesaiannya dalam
operasi hitung bilangan romawi. Hal ini mungkin dikarenakan siswa belum
terbiasa dengan penerapan pembelajaran yang baru dan kurangnya
optimalisasi waktu yang tersedia dalam mengerjakan soal. Selain itu
beberapa siswa masih malu dan belum percaya diri menyatakan pendapat
dan pertanyaan kepada peneliti maupun sesama teman. Berbeda pada
pelaksanaan tindakan siklus II proses pembelajaran sudah berjalan dengan
baik dan tertib. Hasil belajar matematika siswa kelas IV MI AL-Hikmah
Bekasi dapat diperoleh dari ranah hasil belajar yaitu ranah afektif, kognitif
dan psikomotorik. Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh
pada siklus I sebesar 73,37 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar
42,5%. Pada siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar 83,19
dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 100%. Sehingga hasil belajar
dan ketuntasan belajar matematika siswa pada siklus II telah berhasil
mencapai nilai ketuntasan belajar (mastery learning) yaitu sebesar ≥ 75%.
Pada siklus I hasil penilaian ranah afektif memperoleh rata-rata 72,83
dan ranah kognitif memperoleh rata-rata 62,25 serta ranah psikomotorik
memperoleh hasil rat-rata 85,03. Pada siklus II, ketiga ranah hasil belajar
matematika siswa meningkat yaitu ranah afektif memperoleh rata-rata 82,75
dan ranah kognitif memperoleh rata-rata 78,78 serta ranah psikomotorik
memperoleh hasil rat-rata 88,05. Peningkatan ketiga ranah pada siklus I ke
siklus II berbeda-beda yaitu ranah afektif dengan peningkatan sebesar 9,92
dan ranah kognitif sebesar 16,53 serta ranah psikomotorik sebesar 5,3.
Sehingga peningkatan dari ketiga ranah hasil belajar tersebut yang paling
meningkat adalah ranah kognitif dengan peningkatan sebesar 16,53.
Berikut analisis untuk data pembelajaran penerapan pendekatan
matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi pada materi bilangan
romawi kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi dari rekapitulasi hasil belajar
matematika siswa siklus I yang diperoleh sebagai berikut :
98
Tabel 4.13
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi
No. Nama Siswa Afektif Kognitif Psikomotor Jumlah Rata-rata
1 Ahmad Luthfi D. 76 76 92 244 81
2 Ahmad Reihan J. 68 50 86 204 68
3 Alvian Pratama 64 60 80 204 68
4 Alqian Rizki S. 76 46 94 216 72
5 Assyfa Zahra 72 66 80 218 73
6 Daffi Aditia 70 56 90 216 72
7 Edzar Ghifari O. 88 70 88 246 82
8 Fauziah Kurnia R 76 76 84 236 79
9 Gian Luca Andrea 66 96 90 252 84
10 Hibal Prayoga 64 53 92 209 70
11 Khairi Mahfudz P. 84 66 94 244 81
12 Laila Nursa’diah 90 66 80 236 79
13 Luthfia Aqeela M. 74 40 86 200 67
14 M. Adam Saputra 76 66 80 222 74
15 M. Akbar M. 60 60 82 202 67
16 M. Akmal Fairus 78 70 80 228 76
17 M. Ali Sofyan 68 70 84 222 74
18 M. Fadlan Yusuf 66 66 70 202 67
19 M. Fajar Fadhilah 76 73 90 239 80
20 M. Rayyan . 70 70 86 226 75
21 M. Yahya A. G. 84 76 90 250 83
22 Nafa Fauziyah 82 70 82 234 78
23 Nayla Putri F. 72 76 90 238 79
24 Nayla Rahmadani 70 43 82 195 65
25 Pinky Anggraeni 84 56 84 224 75
26 Panji Jahriansyah 58 40 74 172 57
27 Rafi Alfarizi 70 56 82 208 69
28 Raja Ibrahim Ali 76 56 86 218 73
29 Refandra F. 70 76 80 226 75
30 Regina Syani H. 58 40 90 188 63
31 Syauki R. 74 56 86 216 72
32 Septian Dwi C. 56 46 82 184 61
33 M. Dava Cipta B. 60 66 88 214 71
34 Tirawati 84 46 84 214 71
35 Trisyani Rizki N. 72 70 86 228 76
36 Yosep Ramdani 66 63 78 207 69
37 Zahwa Khofatun 64 70 82 216 72
38 Zaskia Arrohman 92 56 92 240 80
39 Syakira Annuru 80 50 90 220 73
40 Ukasyah Faiz A. 70 86 94 250 83
Rata – rata 72,83 62,25 85,03
Rata-rata Hasil Belajar 73,37
Persentase Ketuntasan 42,5%
99
Dari tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa rekapitulasi hasil
belajar matematika siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi pada siklus I
dapat diperoleh dari tiga aspek hasil belajar yaitu ranah afektif, kognitif
dan psikomotorik. Rata-rata hasil belajar siswa dari ketiga ranah hasil
belajar matematika siswa yaitu bernilai 73,37. Ranah afektif memperoleh
rata-rata 72,83 dan ranah kognitif memperoleh rata-rata 62,25 serta ranah
psikomotorik memperoleh hasil rat-rata 85,03. Diagram nilai rata-rata dari
penilaian ranah afektif, kognitif dan psikomotorik serta nilai rata-rata dari
hasil belajar matematika siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi pada
siklus I dapat dilihat pada diagram 4.1.
Diagram 4.1
Diagram rata-rata ketiga ranah hasil belajar dan rata-rata hasil belajar
siswa siklus I kelas IV MI-AL-Hikmah Bekasi
Sedangkan analisis data untuk rekapitulasi hasil belajar matematika
siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berikut ini
disajikan data peningkatan hasil belajar siswa menggunakan penerapan
pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi siklus II.
Adapun analisis untuk data peningkatan pembelajaran matematika siswa
dari rekapitulasi hasil belajar matematika siswa siklus II yang diperoleh
sebagai berikut :
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
rata-rata afektif rata-rata kognitif rata-ratapsikomotor
rata-rata hasilbelajar siklus I
72,83
62,25
85,03
73,37
100
Tabel 4.14
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II Kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi
No. Nama Siswa Afektif Kognitif Psikomotor Jumlah Rata-rata
1 Ahmad Luthfi D. 84 96 94 274 91
2 Ahmad Reihan J. 74 76 88 238 79
3 Alvian Pratama 76 70 80 226 75
4 Alqian Rizki S. 84 76 96 256 85
5 Assyfa Zahra 84 80 80 244 81
6 Daffi Aditia 82 83 92 257 86
7 Edzar Ghifari O. 94 90 90 274 91
8 Fauziah Kurnia R 84 86 88 258 86
9 Gian Luca Andrea 82 98 94 274 91
10 Hibal Prayoga 76 86 96 258 86
11 Khairi Mahfudz P. 92 83 98 273 91
12 Laila Nursa’diah 94 86 84 264 88
13 Luthfia Aqeela M. 86 76 88 250 83
14 M. Adam Saputra 80 90 82 252 84
15 M. Akbar M. 76 76 86 238 79
16 M. Akmal Fairus 86 78 80 244 81
17 M. Ali Sofyan 88 90 88 266 89
18 M. Fadlan Yusuf 74 80 74 228 76
19 M. Fajar Fadhilah 84 70 92 246 82
20 M. Rayyan . 74 80 88 242 81
21 M. Yahya A. G. 90 76 90 256 85
22 Nafa Fauziyah 88 80 88 256 85
23 Nayla Putri F. 78 90 92 260 87
24 Nayla Rahmadani 76 66 86 228 76
25 Pinky Anggraeni 92 70 88 250 83
26 Panji Jahriansyah 74 76 78 228 76
27 Rafi Alfarizi 84 78 86 248 83
28 Raja Ibrahim Ali 82 76 88 246 82
29 Refandra F. 82 80 80 242 81
30 Regina Syani H. 80 56 90 226 75
31 Syauki R. 90 76 88 254 85
32 Septian Dwi C. 72 70 86 228 76
33 M. Dava Cipta B. 76 90 90 256 85
34 Tirawati 92 76 88 256 85
35 Trisyani Rizki N. 84 80 90 254 85
36 Yosep Ramdani 80 86 86 252 84
37 Zahwa Khofatun 78 86 88 252 84
38 Zaskia Arrohman 96 66 96 258 86
39 Syakira Annuru 86 60 92 238 79
40 Ukasyah Faiz A. 80 96 98 274 91
Rata – rata 82,75 78,78 88,05
Rata – rata Hasil Belajar 83,19
Persentase Ketuntasan 100%
101
Berdasarkan tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa rekapitulasi
hasil belajar matematika siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi pada
siklus II dapat diperoleh dari tiga aspek hasil belajar yaitu ranah afektif,
kognitif dan psikomotorik. Rata-rata hasil belajar siswa dari ketiga ranah
hasil belajar matematika siswa yaitu bernilai 83,19. Ranah afektif
memperoleh rata-rata 82,75 dan ranah kognitif memperoleh rata-rata 78,78
serta ranah psikomotorik memperoleh hasil rat-rata 88,05. Diagram rata-
rata dari penilaian ranah afektif, kognitif dan psikomotorik serta nilai rata-
rata dari hasil belajar matematika siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi
pada siklus II dapat dilihat pada diagram 4.2.
Diagram 4.2
Diagram rata-rata ketiga ranah hasil belajar dan rata-rata hasil belajar
siswa siklus II kelas IV MI-AL-Hikmah Bekasi
Sedangkan analisis data dari persentase ketuntasan belajar siswa
siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada
siklus I persentase ketuntasan belajar siswa adalah 42,5% dan siklus II
persentase ketuntasan belajar siswa adalah 100%. Untuk lebih jelas, dapat
dilihat pada diagram 4.3.
74
76
78
80
82
84
86
88
90
rata-rataafektif
rata-ratakognitif
rata-ratapsikomotor
rata-rata hasilbelajar siklus II
82,75
78,78
88,05
83,19
102
Diagram 4.3
Diagram peningkatan ketuntasan belajar siswa kelas IV MI
AL-Hikmah Bekasi
Berdasarkan diagram 4.3 diatas menunjukkan bahwa peningkatan
dari siklus I dengan siklus II sangat signifikan dalam hasil persentase
ketuntasan belajar siswa. Sehingga penelitian ini diakhiri pada siklus II
karena hasil belajar dan ketuntasan belajar matematika siswa pada siklus II
telah berhasil mencapai nilai ketuntasan belajar (mastery learning) yaitu
sebesar ≥ 75%.
C. Pembahasan
Sebelum penerapan pendekatan matematika akhlak bilangan romawi
berbantuan kartu kaligrafi, hasil belajar matematika siswa masih tergolong
rendah, hal ini didasarkan pada hasil wawancara dengan guru kelas yang
menyatakan bahwa hasil belajar matematika siswa khususnya materi
bilangan romawi belum begitu bagus atau dengan kata lain masih rendah
dan kurang efektif. Dengan metode yang monoton seperti ceramah
mendorong guru cenderung memberi informasi mengenai konsep dan cara
penggunaannya. Dalam hal ini, maka membuat siswa menjadi kurang
perhatian terhadap penjelasan dari guru. Proses pembelajaran belum
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
persentaseketuntasan
belajarsiklus I
persentaseketuntasan
belajarsiklus II
100%
42,5%
%
103
memaksimalkan keterampilan guru dalam mengembangkan metode
pembelajaran sehingga mengakibatkan fokus pembelajaran terpusat pada
guru serta tidak adanya penggunaan media menjadi penyebab menurunnya
kualitas pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa pun sangat
rendah. Maka dari itu, peneliti mencoba menggunakan penerapan
pendekatan matematika akhlak bilangan romawi berbantuan media kartu
kaligrafi agar pembelajaran lebih menarik dan hasil belajar matematika
siswa mengalami peningkatan.
Bilangan Romawi merupakan salah satu materi yang diajarkan pada
siswa kelas IV di semester II. Namun kenyataannya, di MI Al-Hikmah
Bekasi ini sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami
dan menuliskan lambang bilangan romawi. Beberapa siswa masih salah
dalam menuliskan bilangan romawi yang seharusnya ditulis dengan huruf
kapital tetapi ditulis dengan huruf kecil. Terlebih lagi pembelajaran masih
menggunakan metode ceramah yang monoton membuat siswa jenuh dan
cepat bosan. Pembelajaran bilangan romawi belum menggunakan metode
yang menarik.
Pembelajaran menggunakan matematika akhlak bertujuan untuk
membina akhlak anak sehingga siap untuk menghadapi kehidupan nyata
kelak. Pembelajaran ini pun membantu anak untuk memahami materi
matematika yang dipelajari dengan berbantuan media kartu kaligrafi.
Sehingga diharapkan anak tidak hanya melatih kecerdasan intelektual
namun kecerdasan lainnya. Pola penerapan matematika akhlak diharapkan
membuat anak dapat mengikuti pembelajaran matematika dengan baik dan
kondusif. Anak yang mengikuti pembelajaran matematika dengan
penerapan matematika akhlak akan mendapatkan pemahaman matematika
dan pemahaman mengenai akhlak mulia.
Pada pelaksanaan tindakan siklus I, disaat peneliti mengajukan
pertanyaan terkait dengan bilangan romawi hanya 15 siswa yang
memberikan respon. Kemudian pada pertanyaan berikutnya mengenai
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan romawi hanya 10
104
siswa yang dapat menjawab, sedangkan pada tata cara menuliskan
bilangan romawi masih banyak yang terbalik dan masih menuliskan
dengan penulisan huruf kecil serta pada tata cara melakukan operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan romawi masih banyak yang
bingung menjawabnya dan bingung cara menghitungnya. Dalam penulisan
angka dalam kehidupan sehari-hari pun masih banyak yang salah
menjawab dan bingung dalam penulisan bilangan romawinya.
Saat penerapan pembelajaran matematika akhlak bilangan romawi
berbantuan media kartu kaligrafi diterapkan dan dijelaskan, masih banyak
siswa yang bingung dengan pembelajaran ini. Tapi peneliti berusaha untuk
memaksimalkan penjelasan dan pemahaman dalam penerapan
pembelajaran ini.
Respon yang diberikan siswa selama pembelajaran siklus I sebanyak
31 siswa yang menyatakan bahwa pembelajarannya membingungkan.
Sedangkan dari hasil belajar siswa siklus I dengan rata-rata 73,37 dan
persentase ketuntasan belajar siswa hanya 42,5%, menyatakan bahwa hasil
belajar siswa masih belum maksimal terhadap pembelajaran dengan
menggunakan penerapan matematika akhlak bilangan romawi ini. Pada
pelaksanaan siklus II setelah tindakan perbaikan secara keseluruhan data
untuk mendukung penerapan yang digunakan telah mengalami
peningkatan. Diantaranya peningkatan pembelajaran lebih diarahkan
seperti diperlukan penjelasan materi yang menarik, bermain kartu kaligrafi
yang teratur dan menyenangkan, meningkatkan perilaku atau akhlak siswa,
pembentukan kelompok yang teratur serta meningkatkan kreativitas dan
aktivitas siswa. Peneliti harus mampu mengelola kelas lebih baik, peneliti
juga harus lebih tegas dalam mengkondisikan siswa agar kelas menjadi
nyaman dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan diskusi kelompok pun
peneliti lebih memperhatikan dengan teliti kepada setiap kelompok supaya
tidak ada lagi siswa yang saling mengandalkan.
Selama siklus II siswa mulai menunjukkan sikap antusias dalam
belajar, siswa mulai merespon pembelajaran yang diberikan peneliti
105
dengan memperhatikan penjelasan peneliti, memberi tanggapan pada
kelompok lain, tidak malu dan tidak takut untuk bertanya ketika
mengalami kesulitan mengerjakan soal. Didalam siklus II pun terdapat
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dengan adanya
peningkatan pada aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru
(peneliti) yang berupa penambahan skor pada beberapa aspek yang rendah
oleh observer atau guru kelas yang mengamati jalannya penelitian. Hasil
belajar siswa siklus II juga telah mencapai target indikator keberhasilan
yang ditetapkan. Dari aspek kognitif yang berupa hasil tes mendapatkan
hasil yang baik, aspek afektif yang berupa hasil dari lembar skala sikap
dan lembar pengamatan mendapatkan hasil yang baik serta hasil kreativitas
siswa berupa tes psikomotorik pun hasilnya baik. Hasil belajar siklus II
dengan rata-rata nilai 83,19 dan persentase ketuntasan belajar siswa adalah
100%.
Berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa hasil belajar
matematika siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi dapat diperoleh dari
indikator hasil belajar yaitu ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.
Perbedaan hasil belajar matematika siswa pada siklus I dan siklus II yaitu
dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata di siklus I sebesar 73,37
dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 42,5%. Sedangkan
setelah tindakan siklus II diperoleh skor rata-rata hasil belajar matematika
siswa sebesar 83,19 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar
100%.
Dalam penelitian ini penerapan pendekatan matematika akhlak
berbantuan media kartu kaligrafi khususnya materi bilangan romawi di
kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi telah menunjukkan hasil yang optimal
sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Terjadinya
peningkatan hasil belajar matematika siswa disebabkan saat proses
pembelajaran siswa diarahkan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
peneliti dengan menggunakan media kartu kaligrafi dengan baik dan
benar, juga siswa dibimbing untuk bekerjasama, sehingga siswa terbiasa
106
berperan aktif dalam proses pembelajaran serta siswa dibimbing untuk
menjadi pribadi akhlak yang mulia. Peneliti juga selalu memfasilitasi dan
memotivasi siswa selama kegiatan belajar berlangsung, sehingga siswa
pun semakin percaya diri dan menyenangkan untuk meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.
Matematika adalah ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola
keteraturan dan urutan yang logis. Menemukan dan mengungkap
keteraturan atau urutan ini dan kemudian memberikan arti merupakan
makna dari mengerjakan matematika.1
Penelitian ini sejalan dengan yang dipaparkan teori diatas yaitu
pengertian matematika. Bahwa penelitian ini membahas tentang pelajaran
matematika yang memiliki pola keteraturan dan urutan yang logis.
Menurut Imam Al-Ghozali, “akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang timbul dari perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran, sehingga keadaan itu menjadi
kebiasaan”.2
Penelitian ini sejalan dengan yang dipaparkan Imam Al-Ghozali yaitu
dalam penerapan pendekatan matematika akhlak ini tidak hanya pelajaran
akademiknya saja, tetapi juga memperhatikan pelajaran moral atau akhlak
mulia dalam pembentukan pribadi siswa menjadi akhlak mulia yang
dibiasakan dan diterapkan dalam penelitian ini di setiap pertemuannya.
Melalui matematika akhlak orang tua atau guru dapat mewujudkan
harapannya, yakni menjadikan anak didiknya menjadi deretan orang-orang
sukses secara akademik maupun akhlaknya. Matematika akhlak adalah
suatu pelajaran moral etika atau akhlak mulia yang diajarkan melalui
angka dan bilangan.3
_______________ 1
Van De Walle, John A. 2006. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta : Erlangga.
Cet. 6. hal. 13 2
Hadhiri, Choiruddin. 2015. Akhlak dan Adab Islami. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer. hal.
14 3
Handoyo, Bekti Hermawan. 2007. Matematika Akhlak. Bandung : Kawan Pustaka. hal. 11
107
Penelitian ini sejalan dengan maksud dari matematika akhlak yang
diuraikan oleh Bekti Hermawan Handoyo yaitu dengan pembelajaran
matematika akhlak ini diterapkan, siswa sukses dalam hasil belajar
matematika materi bilangan romawi pada siklus II dengan persentase
ketuntasan belajar siswa sebesar 100% dan siswa bisa menjadi pribadi
yang berakhlak mulia yang diajarkan melalui pembelajaran penerapan
pendekatan matematika akhlak berbantuan kartu kaligrafi ini.
Suatu langkah-langkah pembelajaran matematika akhlak disusun
dengan mempertimbangkan aspek-aspek sikap yang akan diajarkan.4
Penelitian ini sejalan dengan skripsi penelitian yang disusun oleh Ima
Nurwahidah dalam langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan
pendekatan matematika akhlak, maka peneliti merancang tahapan
pendekatan matematika akhlak pada penelitian ini terdiri dari lima tahap
yaitu pembiasaan berfikir cerdas, sikap rendah hati, sikap jujur, sikap
dermawan, dan sikap bertanggung jawab.
Bilangan romawi adalah bilangan yang terdiri dari huruf-huruf.
Subarinah mengemukakan bahwa bilangan Romawi sudah digunakan
bangsa Romawi pada tahun 100 M. Bilangan ini digunakan sebelum orang
mengadopsi sistem bilangan Hindu Arab.5
Penelitian ini sejalan dengan yang dipaparkan diatas terkait dengan
materi yang dibahas yaitu himpunan bilangan yang dipelajari siswa kelas
IV semester II MI AL-Hikmah Bekasi, yaitu materi bilangan romawi.
Secara khusus, media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan
untuk menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu dan
memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu serta menambah
semangat dan motivasi belajar siswa.6
_______________ 4
Nurwahidah, Ima. 2011. Pengaruh Pendekatan Matematika Akhlak Terhadap Prestasi
Belajar Matematika dan Prestasi PAI Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Penelitian : Universitas
Pendidikan Indonesia 5
Mustaqim, Burhan. 2008. Belajar Matematika. Jakarta : Buana Raya. hal. 193 6
Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group. hal.
170-171
108
Penelitian ini sejalan dengan fungsi dan peran dalam penggunaan
bantuan media dalam proses pembelajaran yang diuraikan oleh Wina
Sanjaya. Dengan adanya media pembelajaran yaitu media kartu kaligrafi,
peneliti dapat menjelaskan dan menampilkan materi dengan mudah dan
siswa pun dalam menerima materi merasa senang serta jelas. Adanya
media kartu kaligrafi ini dapat menambah motivasi dan semangat belajar
siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih
meningkat dan menyenangkan.
Al-asma berakar dari kata as-sumu yang berarti ketinggian, atau as-
simah yang berarti tanda. Hal ini berarti bahwa nama merupakan tanda
bagi sesuatu, sekaligus harus dijunjung tinggi. Al-husna adalah bentuk
muannats atau feminin dari ahsan yang berarti terbaik. Penyifatan nama
Allah dengan kata yang berbentuk superlatif ini menunjukkan bahwa
nama-nama tersebut bukan hanya baik, tetapi juga yang terbaik bila
dibandingkan dengan yang lainnya.7
Penelitian ini sejalan dengan teori diatas yaitu dalam pembelajaran
penelitian ini media kartu kaligrafi yang digunakan oleh peneliti yaitu
kaligrafi asma’ul husna yang terkandung nama-nama terbaik Allah SWT.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan
negara. 8
__________________ 7
Shihab, M. Quraish. 2005. Menyingkap Tabir Ilahi: Asma Al-Husna dalam Perspektif
Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati. hal. 36
8 Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Refika Aditama.
Cet. 4. hal. 19
109
Penelitian ini sejalan dengan yang dipaparkan diatas yaitu tujuan
belajar sebagai sejumlah hasil belajar siswa kelas IV MI AL-Hikmah
Bekasi yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan atau
kegiatan belajar dalam penerapan pendekatan matematika akhlak
berbantuan media kartu kaligrafi yang meliputi pengetahuan (ranah
kognitif), sikap-sikap (ranah afektif), dan keterampilan (ranah
psikomotorik) yang telah dicapai oleh setiap siswa kelas IV MI AL-
Hikmah Bekasi.
Menurut Usman, menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh
siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang
direncanakan guru sebelumnya yang dikelompokkan kedalam tiga
kategori, yakni domain kognitif, afektif, dan psikomotor.9
Penelitian ini sejalan dengan aspek-aspek hasil belajar yaitu ranah
afektif, kognitif dan psikomotor yang disajikan oleh Asep Jihad. Dalam
ranah afektif terdapat aspek menerima atau memperhatikan, merespon,
meyakini, penghargaan, mengorganisasikan, dan mempribadi (mewatak)
yang dinilai dari hasil angket skala sikap siswa dan hasil pengamatan oleh
peneliti dari siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi pada siklus I dan siklus
II. Dalam ranah kognitif terdapat aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi
atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang baru, analisa,
sintesa, dan evaluasi yang dinilai dari hasil tes siklus I dan siklus II siswa
kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi. Dalam ranah psikomotor terdapat aspek
menirukan, manifulasi, keseksamaan, artikulasi, dan naturalisasi yang
dinilai dari hasil karya dalam membuat kaligrafi yang dicontohkan oleh
peneliti didalam media kartu kaligrafi dan hasil karya kaligrafi kreasi
sendiri pada siklus I dan siklus II.
__________________ 9
Jihad, Asep. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo. Cet. 1. hal.
16-19
110
Perubahan perilaku dalam belajar mencakup seluruh aspek pribadi
peserta didik yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagaimana
dikemukakan Bloom dkk. yang dikutip Harjanto (1997).10
Penelitian ini sejalan dengan yang dipaparkan oleh Cucu Sujana yaitu
dalam pembelajaran matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi
ini, perubahan perilaku siswa dalam belajar mencakup seluruh aspek
pribadi siswa yaitu indikator aspek kognitif yang mencakup dalam ingatan
atau pengetahuan dalam kemampuan mengingat tentang materi bilangan
romawi, pemahaman dan analisis tentang materi bilangan romawi dan lain
sebagainya. Indikator aspek afektif yang mencakup penerimaan yaitu
kesediaan untuk menghadirkan dirinya untuk menerima atau
memperhatikan pada pembelajaran matematika akhlak berbantuan media
kartu kaligrafi ini serta penanggapan yaitu keturutsertaan siswa, memberi
reaksi, menunjukkan kesenangan siswa dalam pembelajaran matematika
akhlak ini dan lain sebagainya. Indikator aspek psikomotor mencakup
respon terbimbing yaitu tahap awal belajar keterampilan lebih kompleks
yang meliputi peniruan membuat kaligrafi yang dicontohkan oleh peneliti
di kartu kaligarfi serta penciptaan yaitu penciptaan membuat kaligrafi
sendiri sebagai kreativitas siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan berdasarkan hasil observasi, tes
wawancara, tes penilaian afektif, kognitif, psikomotorik siswa dan catatan
lapangan bahwa menggunakan penerapan pendekatan matematika akhlak
bilangan romawi berbantuan media kartu kaligrafi dalam pembelajaran
matematika dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV
MI AL-Hikmah Bekasi, kampung Babakan kelurahan Mustika Sari
kecamatan Musika Jaya, Jawa Barat.
__________________ 10
Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Refika Aditama. Cet. 4. hal.
19-20
111
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan
penerapan pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi yang
dilakukan melalui dua siklus terhadap mata pelajaran matematika pada materi
bilangan romawi kepada siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi, kampung
Babakan kelurahan Mustika Sari kecamatan Musika Jaya provinsi Jawa Barat,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses tahapan penelitian tindakan ini terdiri atas rangkaian empat kegiatan
yang dilakukan dalam siklus berulang, empat kegiatan yang ada pada setiap
siklus, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan dan (4)
refleksi. Peneliti merancang penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang
terdiri dari tiga pertemuan untuk setiap siklusnya. Dalam penerapan
pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi, proses
pembelajaran menjadi kondusif dan menyenangkan.
2. Hasil belajar matematika siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi dapat
diperoleh dari ranah hasil belajar yaitu ranah afektif, kognitif dan
psikomotorik. Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh pada
siklus I sebesar 73,37 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 42,5%.
Pada siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar 83,19 dengan
persentase ketuntasan belajar sebesar 100%. Sehingga hasil belajar dan
ketuntasan belajar matematika siswa pada siklus II telah berhasil mencapai
nilai ketuntasan belajar (mastery learning) yaitu sebesar ≥ 75%.
3. Hasil belajar matematika siswa pada penelitian ini terdiri dari tiga ranah
yaitu ranah afektif, kognitif dan psikomotorik. Pada siklus I hasil penilaian
ranah afektif memperoleh rata-rata 72,83 dan ranah kognitif memperoleh
rata-rata 62,25 serta ranah psikomotorik memperoleh hasil rat-rata 85,03.
Pada siklus II, ketiga ranah hasil belajar meningkat yaitu ranah afektif
memperoleh rata-rata 82,75 dan ranah kognitif memperoleh rata-rata 78,78
112
serta ranah psikomotorik memperoleh hasil rat-rata 88,05. Peningkatan
ketiga ranah pada siklus I ke siklus II berbeda-beda yaitu ranah afektif
dengan peningkatan sebesar 9,92 dan ranah kognitif sebesar 16,53 serta
ranah psikomotorik sebesar 5,3. Sehingga peningkatan dari ketiga ranah
hasil belajar tersebut yang paling meningkat adalah ranah kognitif dengan
peningkatan sebesar 16,53.
Dengan demikian, penerapan pendekatan matematika akhlak berbantuan
media kartu kaligrafi pada mata pelajaran matematika materi bilangan romawi
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
B. Implikasi
Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan matematika akhlak
berbantuan media kartu kaligrafi dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa dalam penelitian ini yakni materi bilangan romawi. Dengan menggunakan
penerapan pendekatan matematika akhlak ini maka pembelajaran di kelas akan
berjalan dengan menyenangkan dan siswa menjadi lebih bersemangat serta
menarik. Disaat siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,37 dan persentase
ketuntasan belajar siswa sebesar 42,5%. Pada siklus II, hasil belajar dan
persentase ketuntasan belajar siswa meningkat yaitu rata-rata hasil belajar siswa
83,19 dan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100%.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang
ingin merubah atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran materi bilangan
romawi dengan menerapkan pendekatan matematika akhlak berbantuan media
kartu kaligrafi, karena menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat dan
efisien. Siswa lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar disebabkan siswa
tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja melainkan ikut terlibat dalam
proses pembelajaran.
113
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dan pengalaman yang terjadi selama
penelitian, maka didapatkan saran sebagai berikut:
1. Guru hendaknya lebih memperhatikan dalam pembagian kelompok agar
siswa kondusif dan teratur serta pada kegiatan diskusi kelompok, guru
lebih memperhatikan dengan teliti kepada setiap kelompok supaya tidak
ada lagi siswa yang saling mengandalkan.
2. Dalam pembelajaran penerapan matematika akhlak berbantuan media
kartu kaligrafi diperlukan penjelasan materi yang menarik dengan
bercerita terlebih dahulu mengenai bilangan romawi dan memberi
kesempatan untuk tiga siswa untuk bercerita mengenai bilangan romawi
dalam kehidupan sehari-hari mereka serta diselingi dengan ice breaking
dengan menyanyi lagu-lagu islami bersama-sama sehingga siswa tertarik
dalam memperhatikan penjelasan dari guru.
3. Dalam penggunaan media kartu kaligrafi, dibutuhkan kegiatan yang lebih
menarik yaitu diselingi dengan kuis cerdas cermat menggunakan media
kartu kaligrafi sehingga semua siswa aktif dan merasa senang dalam
pembelajaran matematika akhlak berbantuan media kartu kaligrafi.
4. Penerapan pendekatan matematika akhlak berbantuan media kartu
kaligrafi dapat dijadikan pendekatan pembelajaran alternatif yang dapat
diterapkan di kelas karena siswa terbiasa menjadi pribadi yang berakhlak
mulia, lebih cerdas dan hasil belajar matematika siswa menjadi maksimal.
114
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawati, Lia. Sebuah Antologi, Pendekatan Baru dalam Pembelajaran Sains
dan Matematika Dasar. Jakarta : PIC UIN. Cet. Ke-1, 2007.
Runtukahu, Tombokan. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan
Belajar. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2014.
Heruman. Model Pembelajaran Matematika. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2007.
Van De Walle, John A. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta :
Erlangga. Cet. 6, 2006.
Jihad, Asep. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo. Cet. 1, 2012.
Suhana, Cucu. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Refika Aditama.
Cet. 4, 2014.
Mustaqim, Burhan. Belajar Matematika. Jakarta : Buana Raya, 2008.
Handoyo, Bekti Hermawan. Matematika Akhlak. Bandung : Kawan Pustaka,
2007.
Hadhiri, Choiruddin. Akhlak dan Adab Islami. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer,
2015.
Sundayana, Rostina. Media Pembelajaran Matematika. Bandung : Alfabeta, 2013.
Sanjaya,Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group,
2006.
Shihab, M. Quraish. Menyingkap Tabir Ilahi: Asma Al-Husna dalam Perspektif
Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2005.
El-Bantanie, Syafii Muhammad. Rahasia Keajaiban Asma’ul Husna. Jakarta : PT.
Wahyu Media, 2009.
Sulaiman, Umar Al-Asyqar. Al-Asma’ al-Husna. Jakarta : Qisthi Press, 2010.
Handayani, Wiwik. Peran Pendekatan Matematika Akhlak dalam Meningkatkan
Pemahaman Siswa pada Bidang Study Akhlak Di Minu Toropodo Waru
Sidoarjo. Skripsi Penelitian : UIN Sunan Ampel Surabaya, 2009.
Nurwahidah, Ima. Pengaruh Pendekatan Matematika Akhlak Terhadap Prestasi
Belajar Matematika dan Prestasi PAI Siswa Sekolah Dasar. Skripsi
Penelitian : Universitas Pendidikan Indonesia, 2011.
115
Salafudin. Pembelajaran Matematika yang Bermuatan Nilai Islam. Skripsi
Penelitian : STAIN Pekalongan, 2015.
Suharsimi, Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta,
2012.
Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada. Cet. Ke-16, 2012.
116
Lampiran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I Pertemuan 1
Nama Sekolah : MI AL-Hikmah Bekasi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Materi Pokok : Konsep Bilangan Romawi
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (3 × 35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI
7. Menggunakan lambang bilangan Romawi
B. KOMPETENSI DASAR
7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi
7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan Romawi dan sebaliknya
A. INDIKATOR
1. Mengenali lambang bilangan romawi
2. Membaca lambang bilangan romawi
3. Menulis lambang bilangan romawi
4. Mematuhi aturan-aturan dalam membaca bilangan romawi
5. Menyenangi belajar bilangan romawi
6. Menghargai penggunaan konsep bilangan romawi dalam kehidupan
sehari-hari
7. Membuat kembali kartu kaligrafi bilangan romawi
8. Menciptakan desain kartu laigrafi bilangan romawi
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui penggunaan media kartu kaligrafi, siswa dapat mengenali
lambang bilangan romawi dengan benar
2. Melalui diskusi, siswa dapat membaca lambang bilangan romawi dengan
tepat
3. Melalui metode penugasan, siswa dapat menulis lambang bilangan romawi
secara tepat
4. Melalui metode drill, siswa dapat mematuhi aturan-aturan dalam membaca
bilangan romawi dengan baik
5. Melalui metode bermain, siswa dapat menyenangi belajar bilangan
romawi dengan baik
6. Melalui tanya jawab, siswa dapat menghargai penggunaan konsep
bilangan romawi dalam kehidupan sehari-hari
117
7. Melalui penggunaan media kartu kaligrafi, siswa dapat membuat kembali
kartu kaligrafi bilangan romawi dengan baik
8. Melalui metode penugasan, siswa dapat menciptakan desain kartu laigrafi
bilangan romawi dengan tepat
C. Materi Ajar
Pengenalan Bilangan Romawi (terlampir)
D. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Model : Kooperatif tipe Picture and Picture
Pendekatan : Matematika Akhlak
Metode : Bermain, diskusi, tanya jawab, penugasan, drill
E. Langkah-langkah Kegiatan
TAHAP/
WAKTU
LANGKAH
MATEMATIKA
AKHLAK
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Awal
(15 menit)
Pembiasaan
Berpikir Cerdas
“Jangan menjadi
orang bodoh
karena Allah tidak
suka”
(QS. Al-A’raf: 199)
Guru mengondisikan siswa
Guru membimbing siswa
untuk berdoa
Guru memberikan apersepsi
dengan bertanya “Bagaimana
penulisan lambang bilangan
cacah? Kemudian guru
mengaitkan konsep bilangan
cacah dengan bilangan
romawi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru memberikan motivasi
belajar matematika kepada
siswa supaya bisa menjadi
manusia yang cerdas
Siswa mengondisikan diri
untuk belajar
Siswa dipimpin ketua
kelas untuk berdoa
Siswa menanggapi
apersepsi guru dengan
cara menjawab pertanyaan
dari guru mengenai
penulisan bilangan cacah
Siswa menyimak tujuan
pembelajaran dari guru
Siswa menanggapi
motivasi dari guru bahwa
setiap anak pasti bisa
menyelesaikan
permasalahan matematika
Inti
(75 menit)
Pembiasaan Sikap
Rendah Hati
“Allah tidak
menyukai orang
sombong”
(QS An-Nahl: 23)
Guru memberikan bimbingan
bahwa manusia merupakan
makhluk sosial yang
memerlukan orang lain dalam
menjalani kehidupan
Guru membagi siswa menjadi
lima kelompok
Guru menunjukkan gambar
pada kartu kaligrafi
Guru memberikan LKS
kepada masing-masing
Siswa memberikan respon
positif berdasarkan
bimbingan guru
Siswa membentuk lima
kelompok
Siswa mengamati gambar
pada kartu kaligrafi
Siswa memahami LKS
yang telah disediakan oleh
118
kelompok
Guru membimbing siswa
dalam melakukan permainan
kelompok menggunakan kartu
kaligrafi bilangan romawi
Guru membimbing siswa
untuk berdiskusi
menyelesaikan permasalahan
dalam LKS
guru
Semua siswa bermain
secara berkelompok
menggunakan kartu
kaligrafi berdasarkan
arahan guru
Setiap kelompok siswa
berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah
dalam LKS
Pembiasaan Sikap
Jujur
“Jujurlah maka
hidup kita akan
bahagia”
(QS Al Ankabut:
45)
Guru membimbing siswa
untuk berkata jujur dan
mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitannya dalam
kelompok
Guru membimbing kelompok
lain untuk menjawab
pertanyaan
Setiap kelompok
dipersilahkan untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitannya
dalam kelompoknya
Setiap kelompok lainnya
menaggapi pertanyaan
tersebut dan mencoba
menjawabnya
Pembiasaan Sikap
Dermawan
“Bersedekahlah
karena bersedekah
itu baik”
(Al-Baqarah: 280)
Guru mempersilahkan siswa
untuk memilih kartu jawaban
dan menempelkannya di
karton.
Guru membimbing siswa
untuk merangkaikan jawaban
yang telah ditempelkan
beserta catatan yang tertulis di
bawahnya
Guru membimbing siswa
untuk bersedekah, terutama
berbagi ilmu kepada teman-
temannya dengan
mengadakan curah pendapat
membahas hasil pengerjaan
LKS
Guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan jawaban
Kelompok yang telah
menyelesaikan LKS
diharapkan mengambil
kartu kaligrafi yang ada di
meja depan kelas dan
menempelkannya di depan
papan tulis (di ulangi
sampai LKS selesai
dikerjakan
Setelah semua jawaban
ditempelkan, setiap
kelompok diharapkan
membaca catatan yang
tertulis bersamaan di kartu
kaligrafi. Sehingga
menjadi kalimat yang
mempunyai arti positif.
Siswa melakukan curah
pendapat mengenai hasil
pengerjaan LKS
Perwakilan siswa
menyimpulkan
pembelajaran yang baru
dipelajari.
119
Akhir
(15 menit)
Pembiasaan Sikap
Bertanggung-jawab
“Tiap-tiap diri
bertanggung-jawab
atas apa yang telah
diperbuatnya”
(QS. Al-Mudatstsir:
38)
Guru memberikan evaluasi
Guru membimbing siswa
untuk mengumpulkan soal
Guru membimbing siswa
untuk mengkondisikan diri
mengakhiri pembelajaran
Guru membimbing siswa
untuk membaca doa setelah
belajar
Siswa mengerjakan soal
evaluasi dari guru
Siswa mengumpulkan soal
yang telah dikerjakan
Siswa mengkondisikan
diri untuk mengakhiri
pembelajaran
Siswa membaca doa
sesudah belajar
F. Sumber dan Alat Belajar
1. Media Kartu Kaligrafi
2. Buku Matematika Kelas 4 SD
G. Penilaian Hasil Belajar
1. Jenis Penilaian : Tes Afektif, Tes Kognitif dan Tes Psikomotor
2. Teknik : Pengebaran angket, pengamatan, tes tulisan dan tes
praktek
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Lembar Kerja Siswa (terlampir)
Bekasi, 17 April 2018
Guru Kelas IV Peneliti
Siti Badriah S.Pd.I Andi Kurniadi
NIP. NIM.11140183000059
Mengetahui
Kepala Sekolah
Jamhuri Z.H.
NIP.
120
Lembar Kerja Siswa Siklus 1 Pertemuan 1
Hari/Tanggal : ....................................................
Anggota Kelompok : 1. ..................................... 4. .....................................
2. ..................................... 5. .....................................
3. ..................................... 6. .....................................
Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan LKS ini!
2. Kejakan LKS ini secara berkelompok!
3. Ambil kartu yang sudah disediakan guru!
4. Balikkan kartu tersebut, maka akan tampak sebuah gambar kaligrafi
5. Amati gambar pada kartu kaligrafi tersebut
6. Tulis hasil pengamatanmu pada kolom di bawah ini!
I melambangkan bilangan ...............
V melambangkan bilangan ...............
X melambangkan bilangan ...............
L melambangkan bilangan ...............
C melambangkan bilangan ...............
D melambangkan bilangan ...............
M melambangkan bilangan ...............
I V X L
C M D
٥ ١
١٠
٥
٥٠
١٠٠
٥٠٠ ١٠٠٠
121
7. Mari menuliskan lambang bilangan Romawi dari bilangan cacah berikut ini.
Bilangan 3 dilambangkan . . . .
Bilangan 9 dilambangkan . . . .
Bilangan 12 dilambangkan . . . .
Bilangan 15 dilambangkan . . . .
8. Mari menuliskan bilangan cacah dari lambang bilangan Romawi berikut ini.
VI = . . . .
VIII = . . . .
XII = . . . .
XX = . . . . .
_________________ Selamat Mengerjakan _________________
122
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I Pertemuan 2
Nama Sekolah : MI AL-Hikmah Bekasi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Materi Pokok : Konsep Bilangan Romawi, Operasi
Penjumlahan Bilangan Romawi
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (3 × 35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI
7. Menggunakan lambang bilangan Romawi
B. KOMPETENSI DASAR
7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi
7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan Romawi dan sebaliknya
C. INDIKATOR
1. Memecahkan masalah berkaitan dengan operasi hitung penjumlahan
bilangan romawi
2. Mematuhi aturan-aturan dalam membaca bilangan romawi
3. Menyenangi belajar bilangan romawi
4. Menghargai penggunaan konsep bilangan romawi dalam kehidupan
sehari-hari
5. Membuat kembali kartu kaligrafi bilangan romawi
6. Menciptakan desain kartu laigrafi bilangan romawi
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui metode diskusi dan penggunaan media kartu kaligrafi, siswa dapat
memecahkan masalah berkaitan dengan operasi hitung penjumlahan
bilangan romawi dengan tepat
2. Melalui metode drill, siswa dapat mematuhi aturan-aturan dalam membaca
bilangan romawi dengan baik
3. Melalui metode bermain, siswa dapat menyenangi belajar bilangan
romawi dengan baik
4. Melalui tanya jawab, siswa dapat menghargai penggunaan konsep
bilangan romawi dalam kehidupan sehari-hari
5. Melalui penggunaan media kartu kaligrafi, siswa dapat membuat kembali
kartu kaligrafi bilangan romawi dengan baik
6. Melalui metode penugasan, siswa dapat menciptakan desain kartu laigrafi
bilangan romawi dengan tepat
123
E. Materi Ajar
Memecahkan Masalah Berkaitan dengan Operasi Penjumlahan Bilangan
Romawi (terlampir)
F. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Model : Kooperatif tipe NHT (Number Heads Together)
Pendekatan : Matematika Akhlak
Metode : Bermain, diskusi, tanya jawab, penugasan, drill
G. Langkah-langkah Kegiatan
TAHAP/
WAKTU
LANGKAH
MATEMATIKA
AKHLAK
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Awal
(15 menit)
Pembiasaan
Berpikir Cerdas
“Jangan menjadi
orang bodoh
karena Allah tidak
suka”
(QS. Al-A’raf:
199)
Guru mengondisikan siswa
Guru membimbing siswa
untuk berdoa
Guru memberikan apersepsi
dengan bertanya “Bagaimana
aturan operasi penjumlahan
bilangan romawi yang sudah
dipelajari sebelumnya?
Kemudian guru mengaitkan
konsep sebelumnya dengan
yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru memberikan motivasi
belajar matematika kepada
siswa supaya bisa menjadi
manusia yang cerdas
Siswa mengondisikan diri
untuk belajar
Siswa dipimpin ketua kelas
untuk berdoa
Siswa menanggapi apersepsi
guru dengan cara menjawab
pertanyaan dari guru
mengenai aturan operasi
penjumlahan bilangan
romawi
Siswa menyimak tujuan
pembelajaran dari guru
Siswa menanggapi motivasi
dari guru bahwa setiap anak
pasti bisa menyelesaikan
permasalahan matematika
Inti
(75 menit)
Pembiasaan Sikap
Rendah Hati
“Allah tidak
menyukai orang
sombong”
(QS An-Nahl: 23)
Guru memberikan bimbingan
bahwa manusia merupakan
makhluk sosial yang
memerlukan orang lain dalam
menjalani kehidupan
Guru membagi siswa menjadi
lima kelompok berdasarkan
nomor kepala yang
didapatkan setiap siswa
Guru memberikan LKS
kepada masing-masing
kelompok
Guru membimbing siswa
dalam melakukan permainan
Siswa memberikan respon
positif berdasarkan
bimbingan guru
Siswa membentuk lima
kelompok berdasarkan
nomor kepala yang
didapatkan setiap siswa
Siswa memahami LKS yang
telah disediakan oleh guru
Semua siswa bermain secara
berkelompok menggunakan
124
kelompok menggunakan kartu
kaligrafi bilangan romawi
Guru membimbing siswa
untuk berdiskusi
menyelesaikan permasalahan
dalam LKS
kartu kaligrafi berdasarkan
arahan guru
Setiap kelompok siswa
berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah
dalam LKS
Pembiasaan Sikap
Jujur
“Jujurlah maka
hidup kita akan
bahagia”
(QS Al Ankabut:
45)
Guru membimbing siswa
untuk berkata jujur dan
mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitannya dalam
kelompok
Guru membimbing kelompok
lain untuk menjawab
pertanyaan
Setiap kelompok
dipersilahkan untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitannya
dalam kelompoknya
Setiap kelompok lainnya
menaggapi pertanyaan
tersebut dan mencoba
menjawabnya
Pembiasaan Sikap
Dermawan
“Bersedekahlah
karena bersedekah
itu baik”
(Al-Baqarah: 280)
Guru mempersilahkan siswa
untuk memilih kartu jawaban
dan menempelkannya di
karton.
Guru membimbing siswa
untuk merangkaikan jawaban
yang telah ditempelkan
beserta catatan yang tertulis di
bawahnya
Guru membimbing siswa
untuk bersedekah, terutama
berbagi ilmu kepada teman-
temannya dengan
mengadakan curah pendapat
membahas hasil pengerjaan
LKS
Guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan jawaban
Kelompok yang telah
menyelesaikan LKS
diharapkan mengambil kartu
kaligrafi yang ada di meja
depan kelas dan
menempelkannya di depan
papan tulis (di ulangi
sampai LKS selesai
dikerjakan
Setelah semua jawaban
ditempelkan, setiap
kelompok diharapkan
membaca catatan yang
tertulis bersamaan di kartu
kaligrafi. Sehingga menjadi
kalimat yang mempunyai
arti positif.
Siswa melakukan curah
pendapat mengenai hasil
pengerjaan LKS
Perwakilan siswa
menyimpulkan
pembelajaran yang baru
dipelajari
Akhir
(15 menit)
Pembiasaan Sikap
Bertanggung-
jawab
“Tiap-tiap diri
bertanggung-
Guru memberikan evaluasi
Guru membimbing siswa
untuk mengumpulkan soal
Siswa mengerjakan soal
evaluasi dari guru
Siswa mengumpulkan soal
yang telah dikerjakan
125
jawab atas apa
yang telah
diperbuatnya”
(QS. Al-
Mudatstsir: 38)
Guru membimbing siswa
untuk mengkondisikan diri
mengakhiri pembelajaran
Guru membimbing siswa
untuk membaca doa setelah
belajar
Siswa mengkondisikan diri
untuk mengakhiri
pembelajaran
Siswa membaca doa
sesudah belajar
H. Sumber dan Alat Belajar
1. Media Kartu Kaligrafi
2. Buku Matematika Kelas 4 SD
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Jenis Penilaian : Tes Afektif, Tes Kognitif dan Tes Psikomotor
2. Teknik : Pengebaran angket, pengamatan, tes tulisan dan tes
praktek
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Lembar Kerja Siswa (terlampir)
Bekasi, 18 April 2018
Guru Kelas IV Peneliti
Siti Badriah S.Pd.I Andi Kurniadi
NIP. NIM.11140183000059
Mengetahui
Kepala Sekolah
Jamhuri Z.H.
NIP.
126
Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2
Hari/Tanggal : ....................................................
Anggota Kelompok : 1. ..................................... 4. .....................................
2. ..................................... 5. .....................................
3. ..................................... 6. .....................................
Petunjuk:
Berdoalah sebelum mengerjakan LKS ini!
1. Berkumpulkan dengan kelompok sesuai nomor kepalamu!
2. Kejakan LKS ini secara berkelompok!
3. Amati kartu kaligrafi yang sudah disediakan guru sebanyak 5!
4. Tulis hasil pengamatanmu pada tabel di bawah ini!
No. Lambang Bilangan
Romawi Arti Asmaul Husma
Lambang
Bilangan Cacah
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
5. Jumlah bilangan cacah pada tabel di atas adalah ....................
6. Ubah jumlah bilangan cacah tersebut menjadi lambang bilangan Romawi!
Tulis cara pengerjaanmu pada kolom di bawah ini!
7. Jelaskan menurut pendapatmu mengenai arti setiap Asmaul Husna di atas!
127
8. Dini mempunyai permen sebanyak 25 buah, kemudian dia membeli permen
lagi sebanyak 10 buah. Berapa total permen yang dimiliki Dini sekarang?
Tulis menggunakan bilangan Romawi pada kolom di bawah ini!
9. Rudi mempunyai Kelereng sebanyak 56 buah, kemudian dia diberi kelereng
lagi sebanyak oleh Kak Sandi sebanyak 28 buah. Berapa total kelereng yang
dimiliki Rudi sekarang?
Tulis menggunakan bilangan Romawi pada kolom di bawah ini!
____________________Selamat Mengerjakan ___________________
128
Pertemuan 3
Lembar Tes Kognitif Siswa Beserta Kunci Jawaban Siklus I
Nama : .........................................
Kelas : .........................................
Nama Sekolah : .........................................
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara tepat!
1. Kenali bilangan romawi di bawah ini!
a) V melambangkan bilangan 5
b) C melambangkan bilangan 100
c) Bilangan 500 dilambangkan D
2. Bacalah bilangan romawi di bawah ini!
a) VII dibaca 7
b) XI dibaca 11
c) DC dibaca 600
3. Tuliskan Bilangan Romawi dari bilangan-bilangan cacah dibawah ini!
a) 17 = XVII
b) 180 = CLXXX
c) 1.500 = MD
4. Mari nyatakan contoh bilangan romawi benar atau salah
Contoh: IIX = 8 (salah)
a) XXVI = 24 (salah)
b) LXVIII = 68 (benar)
c) DDDD = 2.000 (salah)
5. Perhatikan kartu-kartu di bawah ini!
Kelompokkan kartu-kartu di atas kedalam kelompok bilangan romawi yang
benar dan bilangan romawi yang salah!
Bilangan Romawi yang Benar Bilangan Romawi yang Salah
- MD
- CLX
- XVII
- VVV
- IIIX
- DDM
MD DDM CLX IIIX VVV XVII
129
6. Tentukan bilangan cacah dari bilangan CDLVI !
Tulis cara penyesaianmu di dalam kolom bawah ini!
7. Tentukan bilangan romawi dari bilangan 851 !
Tulis cara penyesaianmu di dalam kolom bawah ini!
8. Tentukan hasil dari LXXXIV + XLIII !
Tulis cara penyesaianmu di dalam kolom bawah ini!
9. Amir mempunyai kelereng sebanyak 50 buah, kemudian dia membeli
kelereng lagi sebanyak 27 buah. Berapa total kelereng yang dimiliki Amir
sekarang? Tulis menggunakan bilangan romawi pada kolom di bawah ini!
10. Indonesia merdeka pada tahun 1945. Pada tahun berapa Indonesia merayakan
HUT RI ke-70? Tulis menggunakan bilangan romawi pada kolom di bawah
ini!
C + D + L + VI
(100 + 500 + 50 + 6)
= 456
D + CCC + L + I
(500 + 300 + 50 + 6)
= DCCCLI
LXXXIV + XLIII
(84 + 43)
= 127 = C (100) + XX (20) + VII (7) = CXXVII
Diketahui : kelereng 50 = L , beli kelereng lagi 27 = XXVII
Jadi, L + XXVII
= LXXVII
Diketahui : Indonesia Merdeka tahun 1945, ketika Indonesia merayakan HUT RI ke 70
maka 1945 + 70 = 2015
Maka bilangan romawinya adalah 2.000 (MM) + 10 (X) + 5 (V) = MMXV
130
Siklus II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II Pertemuan 4
Nama Sekolah : MI AL-Hikmah Bekasi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Materi Pokok : Konsep Bilangan Romawi, Operasi
Pengurangan Dalam Bilangan Romawi
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (3 × 35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI
7. Menggunakan lambang bilangan Romawi
B. KOMPETENSI DASAR
7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi
7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan Romawi dan sebaliknya
C. INDIKATOR
1. Melakukan operasi hitung gabungan bilangan romawi
2. Mematuhi aturan-aturan dalam membaca bilangan romawi
3. Menyenangi belajar bilangan romawi
4. Menghargai penggunaan konsep bilangan romawi dalam kehidupan
sehari-hari
5. Membuat kembali kartu kaligrafi bilangan romawi
6. Menciptakan desain kartu laigrafi bilangan romawi
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui metode diskusi dan penggunaan media kartu kaligrafi, siswa dapat
melakukan operasi hitung gabungan bilangan romawi dengan tepat
2. Melalui metode drill, siswa dapat mematuhi aturan-aturan dalam membaca
bilangan romawi dengan baik
3. Melalui metode bermain, siswa dapat menyenangi belajar bilangan
romawi dengan baik
4. Melalui tanya jawab, siswa dapat menghargai penggunaan konsep
bilangan romawi dalam kehidupan sehari-hari
5. Melalui penggunaan media kartu kaligrafi, siswa dapat membuat kembali
kartu kaligrafi bilangan romawi dengan baik
6. Melalui metode penugasan, siswa dapat menciptakan desain kartu laigrafi
bilangan romawi dengan tepat
131
E. Materi Ajar
Melakukan Operasi Penjumlahan Bilangan Romawi (terlampir)
F. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Model : Kooperatif tipe Make a Match
Pendekatan : Matematika Akhlak
Metode : Bermain, diskusi, tanya jawab, penugasan, drill
G. Langkah-langkah Kegiatan
TAHAP/
WAKTU
LANGKAH
MATEMATIKA
AKHLAK
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Awal
(15 menit)
Pembiasaan
Berpikir Cerdas
“Jangan menjadi
orang bodoh
karena Allah tidak
suka”
(QS. Al-A’raf:
199)
Guru mengondisikan siswa
Guru membimbing siswa
untuk berdoa
Guru memberikan apersepsi
dengan bertanya “Bagaimana
aturan-aturan dalam
melakukan operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
romawi? Kemudian guru
mengaitkan konsep
sebelumnya dengan yang
akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru memberikan motivasi
belajar matematika kepada
siswa supaya bisa menjadi
manusia yang cerdas
Siswa mengondisikan diri
untuk belajar
Siswa dipimpin ketua kelas
untuk berdoa
Siswa menanggapi apersepsi
guru dengan cara menjawab
pertanyaan dari guru
mengenai aturan melakukan
operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan
romawi
Siswa menyimak tujuan
pembelajaran dari guru
Siswa menanggapi motivasi
dari guru bahwa setiap anak
pasti bisa menyelesaikan
permasalahan matematika
Inti
(75 menit)
Pembiasaan Sikap
Rendah Hati
“Allah tidak
menyukai orang
sombong”
(QS An-Nahl: 23)
Guru memberikan bimbingan
bahwa manusia merupakan
makhluk sosial yang
memerlukan orang lain dalam
menjalani kehidupan
Guru membagi siswa menjadi
lima kelompok
Guru memberikan LKS
kepada masing-masing
kelompok
Guru membimbing siswa
dalam melakukan permainan
kelompok menggunakan kartu
Siswa memberikan respon
positif berdasarkan
bimbingan guru
Siswa membentuk lima
kelompok
Siswa memahami LKS yang
telah disediakan oleh guru
Semua siswa bermain secara
berkelompok menggunakan
kartu kaligrafi berdasarkan
132
kaligrafi bilangan romawi
Guru membimbing siswa
dalam memasangkan kartu
kaligrafi bilangan romawi
dengan bilangan cacah
Guru membimbing siswa
untuk berdiskusi
menyelesaikan permasalahan
dalam LKS
arahan guru
Siswa memasangkan kartu
kaligrafi bilangan romawi
dengan bilangan cacah
Setiap kelompok siswa
berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah
dalam LKS
Pembiasaan Sikap
Jujur
“Jujurlah maka
hidup kita akan
bahagia”
(QS Al Ankabut:
45)
Guru membimbing siswa
untuk berkata jujur dan
mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitannya dalam
kelompok
Guru membimbing kelompok
lain untuk menjawab
pertanyaan
Setiap kelompok
dipersilahkan untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitannya
dalam kelompoknya
Setiap kelompok lainnya
menaggapi pertanyaan
tersebut dan mencoba
menjawabnya
Pembiasaan Sikap
Dermawan
“Bersedekahlah
karena bersedekah
itu baik”
(Al-Baqarah: 280)
Guru mempersilahkan siswa
untuk memilih kartu jawaban
dan menempelkannya di
karton.
Guru membimbing siswa
untuk merangkaikan jawaban
yang telah ditempelkan
beserta catatan yang tertulis di
bawahnya
Guru membimbing siswa
untuk bersedekah, terutama
berbagi ilmu kepada teman-
temannya dengan
mengadakan curah pendapat
membahas hasil pengerjaan
LKS
Guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan jawaban
Kelompok yang telah
menyelesaikan LKS
diharapkan mengambil kartu
kaligrafi yang ada di meja
depan kelas dan
menempelkannya di depan
papan tulis (di ulangi
sampai LKS selesai
dikerjakan
Setelah semua jawaban
ditempelkan, setiap
kelompok diharapkan
membaca catatan yang
tertulis bersamaan di kartu
kaligrafi. Sehingga menjadi
kalimat yang mempunyai
arti positif.
Siswa melakukan curah
pendapat mengenai hasil
pengerjaan LKS
Perwakilan siswa
menyimpulkan
pembelajaran yang baru
dipelajari
133
Akhir
(15 menit)
Pembiasaan Sikap
Bertanggung-
jawab
“Tiap-tiap diri
bertanggung-
jawab atas apa
yang telah
diperbuatnya”
(QS. Al-
Mudatstsir: 38)
Guru memberikan evaluasi
Guru membimbing siswa
untuk mengumpulkan soal
Guru membimbing siswa
untuk mengkondisikan diri
mengakhiri pembelajaran
Guru membimbing siswa
untuk membaca doa setelah
belajar
Siswa mengerjakan soal
evaluasi dari guru
Siswa mengumpulkan soal
yang telah dikerjakan
Siswa mengkondisikan diri
untuk mengakhiri
pembelajaran
Siswa membaca doa
sesudah belajar
H. Sumber dan Alat Belajar
1. Media Kartu Kaligrafi
2. Buku Matematika Kelas 4 SD
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Jenis Penilaian : Tes Afektif, Tes Kognitif dan Tes Psikomotor
2. Teknik : Pengebaran angket, pengamatan, tes tulisan dan tes
praktek
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Lembar Kerja Siswa (terlampir)
Bekasi, 23 April 2018
Guru Kelas IV Peneliti
Siti Badriah S.Pd.I Andi Kurniadi
NIP. NIM.11140183000059
Mengetahui
Kepala Sekolah
Jamhuri Z.H.
NIP.
134
Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 4
Hari/Tanggal : ....................................................
Anggota Kelompok : 1. ..................................... 4. .....................................
2. ..................................... 5. .....................................
3. ..................................... 6. .....................................
Petunjuk:
Berdoalah sebelum mengerjakan LKS ini!
1. Kejakan LKS ini secara berkelompok!
2. Amati kartu kaligrafi yang sudah disediakan guru sebanyak 5!
3. Ambil dan pasangkan kartu kaligrafimu dengan kartu bilangan cacah!
4. Tulis hasil pengamatanmu pada tabel di bawah ini!
No. Kartu Kaligrafi Bilangan Romawi Kartu Bilangan Cacah
1.
2.
3.
4.
5.
5. Jumlah bilangan cacah pada tabel di atas adalah ....................
135
6. Ubah jumlah bilangan cacah tersebut menjadi lambang bilangan Romawi!
Tulis cara pengerjaanmu pada kolom di bawah ini!
7. Jelaskan menurut pendapatmu mengenai arti setiap Asmaul Husna di atas!
8. Mari membaca bilangan Romawi berikut ini dan menuliskannya menjadi
bilangan
asli dengan menggunakan operasi penjumlahan bilangan Romawi!
XIV = ..............................................................
= ..............................................................
= ..............................................................
Jadi, XIV dibaca .............................................................
MCMXCIX = ..............................................................
= ..............................................................
= ..............................................................
Jadi, MCMXCIX dibaca .................................................
_______________ Selamat Mengerjakan _________________
136
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II Pertemuan 5
Nama Sekolah : MI AL-Hikmah Bekasi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Materi Pokok : Konsep Bilangan Romawi, Operasi
Gabungan Dalam Bilangan Romawi
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (3 × 35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI
7. Menggunakan lambang bilangan Romawi
B. KOMPETENSI DASAR
7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi
7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan Romawi dan sebaliknya
C. INDIKATOR
1. Memecahkan masalah berkaitan dengan operasi hitung gabungan bilangan
romawi
2. Mematuhi aturan-aturan dalam membaca bilangan romawi
3. Menyenangi belajar bilangan romawi
4. Menghargai penggunaan konsep bilangan romawi dalam kehidupan
sehari-hari
5. Membuat kembali kartu kaligrafi bilangan romawi
6. Menciptakan desain kartu laigrafi bilangan romawi
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui metode diskusi dan penggunaan media kartu kaligrafi, siswa dapat
memecahkan masalah berkaitan dengan operasi hitung gabungan bilangan
romawi dengan tepat
2. Melalui metode drill, siswa dapat mematuhi aturan-aturan dalam membaca
bilangan romawi dengan baik
3. Melalui metode bermain, siswa dapat menyenangi belajar bilangan
romawi dengan baik
4. Melalui tanya jawab, siswa dapat menghargai penggunaan konsep
bilangan romawi dalam kehidupan sehari-hari
5. Melalui penggunaan media kartu kaligrafi, siswa dapat membuat kembali
kartu kaligrafi bilangan romawi dengan baik
137
6. Melalui metode penugasan, siswa dapat menciptakan desain kartu laigrafi
bilangan romawi dengan tepat
E. Materi Ajar
Memecahkan Masalah Berkaitan dengan Operasi Penjumlahan Bilangan
Romawi (terlampir)
F. Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Model : Kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament)
Pendekatan : Matematika Akhlak
Metode : Bermain, diskusi, tanya jawab, penugasan, drill
G. Langkah-langkah Kegiatan
TAHAP/
WAKTU
LANGKAH
MATEMATIKA
AKHLAK
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Awal
(15 menit)
Pembiasaan
Berpikir Cerdas
“Jangan menjadi
orang bodoh
karena Allah tidak
suka”
(QS. Al-A’raf:
199)
Guru mengondisikan siswa
Guru membimbing siswa
untuk berdoa
Guru memberikan apersepsi
dengan bertanya
“Bagaimana aturan-aturan
operasi hitung gabungan
bilangan romawi yang
sudah dipelajari
sebelumnya? Kemudian
guru mengaitkan konsep
sebelumnya dengan yang
akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru memberikan motivasi
belajar matematika kepada
siswa supaya bisa menjadi
manusia yang cerdas
Siswa mengondisikan diri
untuk belajar
Siswa dipimpin ketua kelas
untuk berdoa
Siswa menanggapi apersepsi
guru dengan cara menjawab
pertanyaan dari guru
mengenai aturan-aturan
operasi hitung gabungan
bilangan romawi
Siswa menyimak tujuan
pembelajaran dari guru
Siswa menanggapi motivasi
dari guru bahwa setiap anak
pasti bisa menyelesaikan
permasalahan matematika
Inti
(75 menit)
Pembiasaan Sikap
Rendah Hati
“Allah tidak
menyukai orang
sombong”
(QS An-Nahl: 23)
Guru memberikan
bimbingan bahwa manusia
merupakan makhluk sosial
yang memerlukan orang lain
dalam menjalani kehidupan
Guru membagi siswa
menjadi lima kelompok
Guru memberikan LKS
Siswa memberikan respon
positif berdasarkan
bimbingan guru
Siswa membentuk lima
kelompok
Siswa memahami LKS yang
138
kepada masing-masing
kelompok
Guru membimbing siswa
dalam melakukan
permainan kelompok
menggunakan kartu
kaligrafi bilangan romawi
Guru membimbing siswa
untuk berdiskusi
menyelesaikan
permasalahan dalam LKS
Guru memimpin
perlombaan dalam
menyelesaikan permaianan
dan pengerjaan LKS yang
dilakukan oleh setiap
kelompok siswa
telah disediakan oleh guru
Semua siswa bermain secara
berkelompok menggunakan
kartu kaligrafi berdasarkan
arahan guru
Setiap kelompok siswa
berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah
dalam LKS
Setiap kelompok berlomba
dalam menyelesaikan
permaianan dan pengerjaan
LKS
Pembiasaan Sikap
Jujur
“Jujurlah maka
hidup kita akan
bahagia”
(QS Al Ankabut:
45)
Guru membimbing siswa
untuk berkata jujur dan
mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitannya
dalam kelompok
Guru membimbing
kelompok lain untuk
menjawab pertanyaan
Setiap kelompok
dipersilahkan untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai kesulitannya
dalam kelompoknya
Setiap kelompok lainnya
menaggapi pertanyaan
tersebut dan mencoba
menjawabnya
Pembiasaan Sikap
Dermawan
“Bersedekahlah
karena bersedekah
itu baik”
(Al-Baqarah: 280)
Guru mempersilahkan siswa
untuk memilih kartu
jawaban dan
menempelkannya di karton.
Guru membimbing siswa
untuk merangkaikan
jawaban yang telah
ditempelkan beserta catatan
yang tertulis di bawahnya
Guru membimbing siswa
untuk bersedekah, terutama
berbagi ilmu kepada teman-
temannya dengan bercurah
Kelompok yang telah
menyelesaikan LKS
diharapkan mengambil kartu
kaligrafi yang ada di meja
depan kelas dan
menempelkannya di depan
papan tulis (di ulangi
sampai LKS selesai
dikerjakan
Setelah semua jawaban
ditempelkan, setiap
kelompok diharapkan
membaca catatan yang
tertulis bersamaan di kartu
kaligrafi. Sehingga menjadi
kalimat yang mempunyai
arti positif.
Siswa melakukan curah
pendapat mengenai hasil
pengerjaan LKS
139
pendapat membahas hasil
pengerjaan LKS
Guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan
jawaban
Perwakilan siswa
menyimpulkan
pembelajaran yang baru
dipelajari
Akhir
(15 menit)
Pembiasaan Sikap
Bertanggung-
jawab
“Tiap-tiap diri
bertanggung-
jawab atas apa
yang telah
diperbuatnya”
(QS. Al-
Mudatstsir: 38)
Guru memberikan evaluasi
Guru membimbing siswa
untuk mengumpulkan soal
Guru membimbing siswa
untuk mengkondisikan diri
mengakhiri pembelajaran
Guru membimbing siswa
untuk membaca doa setelah
belajar
Siswa mengerjakan soal
evaluasi dari guru
Siswa mengumpulkan soal
yang telah dikerjakan
Siswa mengkondisikan diri
untuk mengakhiri
pembelajaran
Siswa membaca doa
sesudah belajar
H. Sumber dan Alat Belajar
1. Media Kartu Kaligrafi
2. Buku Matematika Kelas 4 SD
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Jenis Penilaian : Tes Afektif, Tes Kognitif dan Tes Psikomotor
2. Teknik : Pengebaran angket, pengamatan, tes tulisan dan tes
praktek
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Lembar Kerja Siswa (terlampir)
Bekasi, 24 April 2018
Guru Kelas IV Peneliti
Siti Badriah S.Pd.I Andi Kurniadi
NIP. NIM.11140183000059
Mengetahui
Kepala Sekolah
Jamhuri Z.H.
NIP.
140
Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 5
Hari/Tanggal : ....................................................
Anggota Kelompok : 1. ..................................... 4. .....................................
2. ..................................... 5. .....................................
3. ..................................... 6. .....................................
Petunjuk:
Berdoalah sebelum mengerjakan LKS ini!
1. Kejakan LKS ini secara berkelompok!
2. Berlombalah dengan kelompok lain dalam melakukan permainan ini!
3. Amati kartu kaligrafi yang sudah disediakan guru sebanyak 5!
4. Tulis hasil pengamatanmu pada tabel di bawah ini!
No. Lambang Bilangan
Romawi Arti Asmaul Husma
Lambang
Bilangan Cacah
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
5. Jumlah bilangan cacah pada tabel di atas adalah ....................
6. Ubah jumlah bilangan cacah tersebut menjadi lambang bilangan Romawi!
Tulis cara pengerjaanmu pada kolom di bawah ini!
7. Jelaskan menurut pendapatmu mengenai arti setiap Asmaul Husna di atas!
141
8. Sinta mempunyai permen sebanyak 78 buah, kemudian dia bagikan permen
tersebut kepada teman-temannya sebanyak 57 buah. Berapa total permen
Sinta yang tersisa sekarang?
Tulis menggunakan bilangan Romawi pada kolom di bawah ini!
9. Pada tahun 2010, umur nenek
abad, tahun berapa nenek lahir?
Tulis menggunakan bilangan romawi pada kolom di bawah ini!
____________________ Selamat Mengerjakan ___________________
142
Pertemuan 6
Lembar Tes Kognitif Siswa Beserta Kunci Jawaban Siklus II
Nama : .........................................
Kelas : .........................................
Nama Sekolah : .........................................
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara tepat!
1. Bacalah bilangan romawi di bawah ini!
a) IX dibaca sembilan
b) XIX dibaca sembilan belas
c) DM dibaca lima ratus
2. Tuliskan Bilangan Romawi dari bilangan-bilangan cacah dibawah ini!
a) 25 = XXV
b) 195 = CXCV
c) 1.978 = MCMLXXVIII
3. Mari nyatakan contoh bilangan romawi benar atau salah
Contoh: XC = 90 (benar)
a) XL = 40 (benar)
b) DC = 540 (salah)
c) MDCL = 1.650 (benar)
4. Perhatikan kartu-kartu di bawah ini!
Kelompokkan kartu-kartu di atas kedalam kelompok bilangan romawi yang
benar dan bilangan romawi yang salah!
Bilangan Romawi yang Benar Bilangan Romawi yang Salah
- CDIX
- MMM
- XXL
- XD
- LCII
- MCCD
5. Tentukan bilangan cacah dari bilangan XL !
Tulis cara penyesaianmu di dalam kolom bawah ini!
CDIX
MMM LCII XD XXL MCCD
XL = 50 – 10
= 40
143
6. Tentukan hasil dari CMLXXVI – DCCLXIX !
Tulis cara penyesaianmu di dalam kolom bawah ini!
7. Tentukan bilangan cacah dari bilangan MCMXCVIII !
Tulis cara penyesaianmu di dalam kolom bawah ini!
8. Tentukan hasil dari M + DCLXX - MCCL !
Tulis cara penyesaianmu di dalam kolom bawah ini!
9. Pada tahun 2010, usia Rani 18 tahun. Tahun berapakah Rani lahir? Tulis
menggunakan bilangan romawi pada kolom di bawah ini!
10. Pada tahun 2014, umur kakek
abad, tahun berapa kakek lahir? Tulis
menggunakan bilangan romawi pada kolom di bawah ini!
(CM + LXXVI) – (D + CC + LXIX)
= (900 + 76) – (500 + 200 + 69)
= 976 – 769 = 207 (CCVII)
M + CM + XC + VIII
= 1.000 + (1.000-100) + (100-10) + 8
= 1.000 + 900 + 90 + 8 = 1.998
Diketahui pada tahun 2010 usia Rani = 18 tahun.
Ditanya tahun berapa Rani lahir?
2010 – 18 = 1992 (MCMXCII)
Diketahui : 1 abad = 100 tahun, jadi
x 100 = 75 tahun
2014 – 75 = 1939
= (M + CM + XXX + IX) = MCMXXXIX
(1.000 + (500+100+70) – (1.000 + 200 + 50)
= (1.000 + 670) – (1.250)
= 1.670 – 1.250 = 420 (CDXX)
144
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Indikator Kegiatan Siswa Kemunculan
Komentar Baik Sedang Kurang
Pembiasaan
Berpikir
Cerdas
“Jangan
menjadi
orang bodoh
karena Allah
tidak suka”
(QS. Al-
A’raf: 199)
f. Siswa
mengondisikan diri
untuk belajar
g. Siswa dipimpin ketua
kelas untuk berdoa
h. Siswa menanggapi
apersepsi guru
dengan cara
menjawab
pertanyaan dari guru
i. Siswa menyimak
tujuan pembelajaran
dari guru
j. Siswa menanggapi
motivasi dari guru
bahwa setiap anak
pasti bisa
menyelesaikan
permasalahan
matematika
Disini siswa dalam
pembiasaan berpikir
cerdas sudah mulai
merespon dan
menanggapi dengan
baik walaupun masih
banyak yang sulit
untuk mencerna
dalam pembelajaran
Pembiasaan
Sikap
Rendah
Hati
“Allah tidak
menyukai
orang
sombong”
(QS An-
Nahl: 23)
g. Siswa memberikan
respon positif
berdasarkan
bimbingan guru
h. Siswa membentuk
lima kelompok
i. Siswa mengamati
gambar pada kartu
kaligrafi
j. Siswa memahami
LKS yang telah
disediakan oleh guru
k. Semua siswa
bermain secara
berkelompok
menggunakan kartu
kaligrafi berdasarkan
arahan guru
l. Setiap kelompok
siswa berdiskusi
untuk menyelesaikan
masalah dalam LKS
Sebagian siswa
memperhatikan apa
yang dijelaskan oleh
peneliti.
Pembiasaan
Sikap Jujur
“Jujurlah
maka hidup
kita akan
bahagia”
(QS Al
Ankabut:
45)
c. Setiap kelompok
dipersilahkan untuk
mengajukan
pertanyaan
mengenai
kesulitannya dalam
kelompoknya
masing-masing
Siswa kurang
menanggapi
pertanyaan-
pertanyaan kelompok
lainnya dan hanya
sedikit yang
mengajukan
pertanyaan mengenai
kesulitan mereka.
Kebanyakan mereka
145
d. Setiap kelompok
lainnya menaggapi
pertanyaan tersebut
dan mencoba
menjawabnya
malu dan tidak mau
berbicara karena
bingung.
Pembiasaan
Sikap
Dermawan
“Bersedekah
lah karena
bersedekah
itu baik”
(Al-Baqarah:
280)
e. Kelompok yang
telah menyelesaikan
LKS diharapkan
mengambil kartu
kaligrafi yang ada di
meja depan kelas
dan
menempelkannya di
depan papan tulis (di
ulangi sampai LKS
selesai dikerjakan
f. Setelah semua
jawaban
ditempelkan, setiap
kelompok
diharapkan
membaca catatan
yang tertulis
bersamaan di kartu
kaligrafi. Sehingga
menjadi kalimat
yang mempunyai arti
positif.
g. Siswa melakukan
curah pendapat
mengenai hasil
pengerjaan LKS
h. Perwakilan siswa
menyimpulkan
pembelajaran yang
baru dipelajari.
Setiap kelompok
mulai tertib dalam
menyelesaikan LKS
dan menjalankan
tugasnya dengan
baik. Dan mereka
sudah mulai suka
dalam pembelajaran
berbantuan kartu
kaligrafi ini serta
mengetahui makna
yang terkandung di
dalam kartu kaligrafi
tersebut. Dan setiap
perwakilan memberi
simpulan
pembelajaran yang
mereka pelajari.
Pembiasaan
Sikap
Bertanggun
g-jawab
“Tiap-tiap
diri
bertanggung
-jawab atas
apa yang
telah
diperbuatnya
”
(QS. Al-
Mudatstsir:
38)
e. Siswa mengerjakan
soal evaluasi dari
guru
f. Siswa
mengumpulkan soal
yang telah
dikerjakan
g. Siswa
mengkondisikan diri
untuk mengakhiri
pembelajaran
h. Siswa membaca doa
sesudah belajar
Siswa mulai
bertanggung jawab
dengan baik atas
tugas-tugas yang
telah diberikan
kepada peneliti dan
mengkondisikan
suasana kelas dengan
sunyi serta membaca
doa untuk persiapan
pulang.
146
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Indikator Kegiatan Guru Kemunculan
Komentar Baik Sedang Kurang
Pembiasaan
Berpikir
Cerdas
“Jangan menjadi
orang bodoh
karena Allah
tidak suka”
(QS. Al-A’raf:
199)
f. Guru mengondisikan
siswa
g. Guru membimbing
siswa untuk berdoa
h. Guru memberikan
apersepsi dengan
bertanya
“Bagaimana
penulisan lambang
bilangan cacah?
Kemudian guru
mengaitkan konsep
bilangan cacah
dengan bilangan
romawi
i. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
j. Guru memberikan
motivasi belajar
matematika kepada
siswa supaya bisa
menjadi manusia
yang cerdas
Guru sudah baik
dalam
mengondisikan
kelas dan
memberikan
apersepsi serta
motivasi kepada
siswa. Dan guru
pun sudah baik
dalam
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Pembiasaan
Sikap Rendah
Hati
“Allah tidak
menyukai orang
sombong”
(QS An-Nahl:
23)
g. Guru memberikan
bimbingan bahwa
manusia merupakan
makhluk sosial yang
memerlukan orang
lain dalam menjalani
kehidupan
h. Guru membagi siswa
menjadi lima
kelompok
i. Guru menunjukkan
gambar pada kartu
kaligrafi
j. Guru memberikan
LKS kepada masing-
masing kelompok
k. Guru membimbing
siswa dalam
melakukan
permainan kelompok
menggunakan kartu
kaligrafi bilangan
romawi
l. Guru membimbing
siswa untuk
berdiskusi
menyelesaikan
permasalahan LKS
Guru memberikan
bimbingan dan
menjelaskan
dengan baik.
147
Pembiasaan
Sikap Jujur
“Jujurlah maka
hidup kita akan
bahagia”
(QS Al
Ankabut: 45)
c. Guru membimbing
siswa untuk berkata
jujur dan
mengajukan
pertanyaan
mengenai
kesulitannya dalam
kelompok
d. Guru membimbing
kelompok lain untuk
menjawab
pertanyaan
Guru memberikan
bimbingan
mengenai berkata
jujur dalam
kesulitan belajar
siswa dan
mengajukan serta
menjawab
pertanyaan
Pembiasaan
Sikap
Dermawan
“Bersedekahlah
karena
bersedekah itu
baik”
(Al-Baqarah:
280)
e. Guru
mempersilahkan
siswa untuk memilih
kartu jawaban dan
menempelkannya di
karton.
f. Guru membimbing
siswa untuk
merangkaikan
jawaban yang telah
ditempelkan beserta
catatan yang tertulis
di bawahnya
g. Guru membimbing
siswa untuk
bersedekah, terutama
berbagi ilmu kepada
teman-temannya
dengan mengadakan
curah pendapat
membahas hasil
pengerjaan LKS
h. Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
jawaban
Guru memberikan
bimbingan dalam
proses
pembelajaran dan
bersedekah dalam
berbagi ilmu
dengan
mengadakan
diskusi kelompok
Pembiasaan
Sikap
Bertanggung-
jawab
“Tiap-tiap diri
bertanggung-
jawab atas apa
yang telah
diperbuatnya”
(QS. Al-
Mudatstsir: 38)
e. Guru memberikan
evaluasi
f. Guru membimbing
siswa untuk
mengumpulkan soal
g. Guru membimbing
siswa untuk
mengkondisikan diri
mengakhiri
pembelajaran
h. Guru membimbing
siswa untuk
membaca doa
setelah belajar
Guru memberikan
evaluasi
pembelajaran
dengan baik dan
mengkondisikan
kelas untuk
persiapan pulang
148
Hasil Angket Penilaian Afektif Siswa Siklus I
No.
Nama Siswa
A1
Menerima
A2
Merespon
A3
Meyakini
Total
Skor(x)
Nilai
(x . 2)
Ket.
1. Ahmad Luthfi D. 18 12 8 38 76 Cukup Baik
2. Ahmad Reihan J. 15 11 8 34 68 Kurang Baik
3. Alvian Pratama 13 12 7 32 64 Kurang Baik
4. Alqian Rizki S. 15 14 9 38 76 Cukup Baik
5. Assyfa Zahra 16 13 7 36 72 Cukup Baik
6. Daffi Aditia 15 13 7 35 70 Kurang Baik
7. Edzar Ghifari O. 20 16 8 44 88 Baik
8. Fauziah Kurnia R 14 15 9 38 76 Cukup Baik
9. Gian Luca Andrea 13 13 7 33 66 Kurang Baik
10. Hibal Prayoga 12 15 5 32 64 Kurang Baik
11. Khairi Mahfudz P. 20 12 10 42 84 Baik
12. Laila Nursa’diah 20 16 9 45 90 Baik
13. Luthfia Aqeela M. 15 12 10 37 74 Cukup Baik
14. M. Adam Saputra 16 15 7 38 76 Cukup Baik
15. M. Akbar M. 10 16 4 30 60 Sangat Kurang Baik
16. M. Akmal Fairus 15 15 9 39 78 Cukup Baik
17. M. Ali Sofyan 11 14 9 34 68 Kurang Baik
18. M. Fadlan Yusuf 14 14 5 33 66 Kurang Baik
19. M. Fajar Fadhilah 14 17 7 38 76 Cukup Baik
20. M. Rayyan Alqairi 15 12 8 35 70 Kurang Baik
21. M. Yahya A. G. 16 16 10 42 84 Baik
22. Nafa Fauziyah 17 15 9 41 82 Baik
23. Nayla Putri F. 14 12 10 36 72 Cukup Baik
24. Nayla Rahmadani 13 15 7 35 70 Kurang Baik
25. Pinky Anggraeni 16 16 10 42 84 Baik
26. Panji Jahriansyah 11 16 2 29 58 Sangat Kurang Baik
27. Rafi Alfarizi 12 15 8 35 70 Kurang Baik
28. Raja Ibrahim Ali 18 17 3 38 76 Cukup Baik
29. Refandra F. 15 12 8 35 70 Kurang Baik
30. Regina Syani H. 12 10 7 29 58 Sangat Kurang Baik
31. Syauki R. 14 13 10 37 74 Cukup Baik
32. Septian Dwi C. 11 9 8 28 56 Sangat Kurang Baik
33. M. Dava Cipta B. 15 12 3 30 60 Sangat Kurang Baik
34. Tirawati 18 15 9 42 84 Baik
35. Trisyani Rizki N. 15 11 10 36 72 Cukup Baik
36. Yosep Ramdani 12 14 7 33 66 Kurang Baik
37. Zahwa Khofatun 11 16 5 32 64 Kurang Baik
38. Zaskia Arrohman 19 17 10 46 92 Sangat Baik
39. Syakira Annuru 15 15 10 40 80 Cukup Baik
40. Ukasyah Faiz A. 15 13 7 35 70 Kurang Baik
Skor Maksimal 20 20 10 50 100
Keterangan:
Skala skor total :
51 – 60 = sangat kurang baik 81 – 90 = baik
61 – 70 = kurang baik 91 – 100 = sangat baik
71 – 80 = cukup baik
149
Hasil Lembar Pengamatan Penilaian Afektif Siswa Siklus I
No Nama Siswa
A1
Menerima
A2
Merespon
A3
Meyakini Total
Skor
Rata-
Rata 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Ahmad Luthfi D. v v v 11 3,6
2. Ahmad Reihan J. v v v 7 2,3
3. Alvian Pratama v v v 8 2,6
4. Alqian Rizki S. v v v 9 3
5. Assyfa Zahra v v v 10 3,3
6. Daffi Aditia v v v 10 3,3
7. Edzar Ghifari O. v v v 12 4
8. Fauziah Kurnia R v v v 10 3,3
9. Gian Luca Andrea v v v 15 5
10. Hibal Prayoga v v v 13 4,3
11. Khairi Mahfudz P. v v v 13 4,3
12. Laila Nursa’diah v v v 14 4,6
13. Luthfia Aqeela M. v v v 8 2,6
14. M. Adam Saputra v v v 12 4
15. M. Akbar M. v v v 13 4,3
16. M. Akmal Fairus v v v 9 3
17. M. Ali Sofyan v v v 13 4,3
18. M. Fadlan Yusuf v v v 8 2,6
19. M. Fajar Fadhilah v v v 9 3
20. M. Rayyan Alqairi v v v 12 4
21. M. Yahya A. G. v v v 11 3,6
22. Nafa Fauziyah v v v 12 4
23. Nayla Putri F. v v v 14 4,6
24. Nayla Rahmadani v v v 7 2,3
25. Pinky Anggraeni v v v 8 2,6
26. Panji Jahriansyah v v v 10 3,3
27. Rafi Alfarizi v v v 11 3,6
28. Raja Ibrahim Ali v v v 11 3,6
29. Refandra F. v v v 11 3,6
30. Regina Syani H. v v v 7 2,3
31. Syauki R. v v v 9 3
32. Septian Dwi C. v v v 7 2,3
33. M. Dava Cipta B. v v v 12 4
34. Tirawati v v v 9 3
35. Trisyani Rizki N. v v v 11 3,6
36. Yosep Ramdani v v v 13 4,3
37. Zahwa Khofatun v v v 13 4,3
38. Zaskia Arrohman v v v 9 3
39. Syakira Annuru v v v 10 3,3
40. Ukasyah Faiz A. v v v 14 4,6
Keterangan:
Kriteria Nilai : Skala skor total :
5 = sangat baik 1 – 3 = sangat kurang baik
4 = baik 4 – 6 = kurang baik
3 = cukup baik 7 – 9 = cukup baik
2 = kurang baik 10 - 12 = baik
1 = sangat kurang baik 13 - 15 = sangat baik
150
Sistem Penyekoran Tes Kognitif Siswa Siklus I
No. Aspek
Kognitif Indikator
No.
Soal Kriteria Penskoran Soal
Skor
Maks
1. C1
Ingatan
Membaca
bilangan
romawi
1
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : menjawab 1 jawaban yang benar
2 : menjawab 2 jawaban yang benar
3 : menjawab 3 jawaban yang benar
3
Menulis
bilangan
romawi
2
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : menjawab 1 jawaban yang benar
2 : menjawab 2 jawaban yang benar
3 : menjawab 3 jawaban yang benar
3
2.
C2
Pemaha
man
Memberi
contoh
bilangan
romawi
3
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : menjawab 1 jawaban yang benar
2 : menjawab 2 jawaban yang benar
3 : menjawab 3 jawaban yang benar
3
Mengklasifika
sikan bilangan
romawi
4
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : menjawab 1 jawaban yang benar
2 : menjawab 2 jawaban yang benar
3 : menjawab 3 jawaban yang benar
3
3.
C3
Penerapa
n
Melaksanakan
operasi hitung
pengurangan
bilangan
romawi
5 & 6
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : cara penyelesaian kurang tepat, tetapi
hasil perhitungan benar
2 : cara penyelesaian benar, tetapi hasil
perhitungan kurang tepat
3 : cara penyelesaian dan hasil perhitungan
benar
6
Melaksanakan
operasi hitung
gabungan
bilangan
romawi
7 & 8
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : cara penyelesaian kurang tepat, tetapi
hasil perhitungan benar
2 : cara penyelesaian benar, tetapi hasil
perhitungan kurang tepat
3 : cara penyelesaian dan hasil perhitungan
benar
6
4. C4
Analisis
Memecahkan
masalah
berkaitan
dengan
operasi hitung
bilangan
romawi
9 & 10
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : cara penyelesaian kurang tepat, tetapi
hasil perhitungan benar
2 : cara penyelesaian benar, tetapi hasil
perhitungan kurang tepat
3 : cara penyelesaian dan hasil perhitungan
benar
6
Jumlah Skor Maksimal 30
151
Hasil Tes Kognitif Siklus I Kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi
No. Nama Nilai
1 Ahmad Luthfi Duha 76
2 Ahmad Reihan Jailani 50
3 Alvian Pratama 60
4 Alqian Rizki Saputra 46
5 Assyfa Zahra 66
6 Daffi Aditia 56
7 Edzar Ghifari Oktova 70
8 Fauziah Kurnia R 76
9 Gian Luca Andrea 96
10 Hibal Prayoga 53
11 Khairi Mahfudz Putra Aiman 66
12 Laila Nursa’diah 66
13 Luthfia Aqeela Maisa 40
14 Muhamad Adam Saputra 66
15 Muhamad Akbar Maulana 60
16 Muhamad Akmal Fairus 70
17 Muhamad Ali Sofyan 70
18 Muhamad Fadlan Yusuf 66
19 Muhamad Fajar Fadhilah 73
20 Muhamad Rayyan Alqairi 70
21 Muhamad Yahya Abdul Ghaffar 76
22 Nafa Fauziyah 70
23 Nayla Putri Fadhilah 76
24 Nayla Rahmadani 43
25 Pinky Anggraeni 56
26 Panji Jahriansyah 40
27 Rafi Alfarizi 56
28 Raja Ibrahim Ali 56
29 Refandra Fadhilah 76
30 Regina Syani Hadia 40
31 Syauki Ramadhani 56
32 Septian Dwi Cahya 46
33 Muhamad Dava Cipta Brahmatia 66
34 Tirawati 46
35 Trisyani Rizki Nursabila 70
36 Yosep Ramdani 63
37 Zahwa Khofatun Nafisa 70
38 Zaskia Arrohman 56
39 Syakira Annuru Yashfi 50
40 Ukasyah Faiz Abdullah 86
152
Hasil Tes Psikomotorik Siklus I Kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi
No. Nama Nilai
1 Ahmad Luthfi Duha 92
2 Ahmad Reihan Jailani 86
3 Alvian Pratama 80
4 Alqian Rizki Saputra 94
5 Assyfa Zahra 80
6 Daffi Aditia 90
7 Edzar Ghifari Oktova 88
8 Fauziah Kurnia R 84
9 Gian Luca Andrea 90
10 Hibal Prayoga 92
11 Khairi Mahfudz Putra Aiman 94
12 Laila Nursa’diah 80
13 Luthfia Aqeela Maisa 86
14 Muhamad Adam Saputra 80
15 Muhamad Akbar Maulana 82
16 Muhamad Akmal Fairus 80
17 Muhamad Ali Sofyan 84
18 Muhamad Fadlan Yusuf 70
19 Muhamad Fajar Fadhilah 90
20 Muhamad Rayyan Alqairi 86
21 Muhamad Yahya Abdul Ghaffar 90
22 Nafa Fauziyah 82
23 Nayla Putri Fadhilah 90
24 Nayla Rahmadani 82
25 Pinky Anggraeni 84
26 Panji Jahriansyah 74
27 Rafi Alfarizi 82
28 Raja Ibrahim Ali 86
29 Refandra Fadhilah 80
30 Regina Syani Hadia 90
31 Syauki Ramadhani 86
32 Septian Dwi Cahya 82
33 Muhamad Dava Cipta Brahmatia 88
34 Tirawati 84
35 Trisyani Rizki Nursabila 86
36 Yosep Ramdani 78
37 Zahwa Khofatun Nafisa 82
38 Zaskia Arrohman 92
39 Syakira Annuru Yashfi 90
40 Ukasyah Faiz Abdullah 94
153
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi
No. Nama Siswa Afektif Kognitif Psikomotor Jumlah Rata-rata
1 Ahmad Luthfi D. 76 76 92 244 81
2 Ahmad Reihan J. 68 50 86 204 68
3 Alvian Pratama 64 60 80 204 68
4 Alqian Rizki S. 76 46 94 216 72
5 Assyfa Zahra 72 66 80 218 73
6 Daffi Aditia 70 56 90 216 72
7 Edzar Ghifari O. 88 70 88 246 82
8 Fauziah Kurnia R 76 76 84 236 79
9 Gian Luca Andrea 66 96 90 252 84
10 Hibal Prayoga 64 53 92 209 70
11 Khairi Mahfudz P. 84 66 94 244 81
12 Laila Nursa’diah 90 66 80 236 79
13 Luthfia Aqeela M. 74 40 86 200 67
14 M. Adam Saputra 76 66 80 222 74
15 M. Akbar M. 60 60 82 202 67
16 M. Akmal Fairus 78 70 80 228 76
17 M. Ali Sofyan 68 70 84 222 74
18 M. Fadlan Yusuf 66 66 70 202 67
19 M. Fajar Fadhilah 76 73 90 239 80
20 M. Rayyan . 70 70 86 226 75
21 M. Yahya A. G. 84 76 90 250 83
22 Nafa Fauziyah 82 70 82 234 78
23 Nayla Putri F. 72 76 90 238 79
24 Nayla Rahmadani 70 43 82 195 65
25 Pinky Anggraeni 84 56 84 224 75
26 Panji Jahriansyah 58 40 74 172 57
27 Rafi Alfarizi 70 56 82 208 69
28 Raja Ibrahim Ali 76 56 86 218 73
29 Refandra F. 70 76 80 226 75
30 Regina Syani H. 58 40 90 188 63
31 Syauki R. 74 56 86 216 72
32 Septian Dwi C. 56 46 82 184 61
33 M. Dava Cipta B. 60 66 88 214 71
34 Tirawati 84 46 84 214 71
35 Trisyani Rizki N. 72 70 86 228 76
36 Yosep Ramdani 66 63 78 207 69
37 Zahwa Khofatun 64 70 82 216 72
38 Zaskia Arrohman 92 56 92 240 80
39 Syakira Annuru 80 50 90 220 73
40 Ukasyah Faiz A. 70 86 94 250 83
Rata – rata 72,83 62,25 85,03
Rata-rata Hasil Belajar 73,37
Persentase Ketuntasan 42,5%
154
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Indikator Kegiatan Siswa Kemunculan
Komentar Baik Sedang Kurang
Pembiasaan
Berpikir
Cerdas
“Jangan menjadi
orang bodoh
karena Allah
tidak suka”
(QS. Al-A’raf:
199)
a. Siswa
mengondisikan diri
untuk belajar
b. Siswa dipimpin ketua
kelas untuk berdoa
c. Siswa menanggapi
apersepsi guru
dengan cara
menjawab
pertanyaan dari guru
d. Siswa menyimak
tujuan pembelajaran
dari guru
e. Siswa menanggapi
motivasi dari guru
bahwa setiap anak
pasti bisa
menyelesaikan
permasalahan
matematika
Siswa dalam
tindakan kelas
sudah bisa
merespon dan
menanggapi dengan
baik walaupun
masih ada beberapa
siswa yang sulit
untuk mencerna
dalam pembelajaran
maupun
mengkondisikan
kelas, tapi
perkembangan
dalam berusaha
untuk bisa paham
dan tampil baik
sudah meningkat
serta siswa pun
banyak yang
termotivasi.
Pembiasaan
Sikap Rendah
Hati
“Allah tidak
menyukai orang
sombong”
(QS An-Nahl:
23)
a. Siswa memberikan
respon positif
berdasarkan
bimbingan guru
b. Siswa membentuk
lima kelompok
c. Siswa mengamati
gambar pada kartu
kaligrafi
d. Siswa memahami
LKS yang telah
disediakan oleh guru
e. Semua siswa
bermain secara
berkelompok
menggunakan kartu
kaligrafi berdasarkan
arahan guru
f. Setiap kelompok
siswa berdiskusi
untuk menyelesaikan
masalah dalam LKS
Siswa sudah mulai
antusias dalam
memperhatikan apa
yang dijelaskan
oleh peneliti dan
mematuhi apa yang
telah diperintahkan
oleh peneliti.
Mereka pun sudah
mulai bersikap
rendah hati ketika
mereka sudah bisa
mengikuti kegiatan
pembelajaran dan
paham materi.
Pembiasaan
Sikap Jujur
“Jujurlah maka
hidup kita akan
bahagia”
(QS Al
Ankabut: 45)
a. Setiap kelompok
dipersilahkan untuk
mengajukan
pertanyaan
mengenai
kesulitannya dalam
kelompoknya
Siswa mulai
menanggapi
pertanyaan-
pertanyaan
kelompok lainnya
dan mulai banyak
yang mengajukan
pertanyaan
155
b. Setiap kelompok
lainnya menaggapi
pertanyaan tersebut
dan mencoba
menjawabnya
mengenai kesulitan
mereka. Disini
siswa sudah mulai
bersikap jujur
tentang apa yang
belum mereka
pahami.
Pembiasaan
Sikap
Dermawan
“Bersedekahlah
karena
bersedekah itu
baik”
(Al-Baqarah:
280)
a. Kelompok yang
telah menyelesaikan
LKS diharapkan
mengambil kartu
kaligrafi yang ada di
meja depan kelas
dan
menempelkannya di
depan papan tulis (di
ulangi sampai LKS
selesai dikerjakan
b. Setelah semua
jawaban
ditempelkan, setiap
kelompok
diharapkan
membaca catatan
yang tertulis
bersamaan di kartu
kaligrafi. Sehingga
menjadi kalimat
yang mempunyai arti
positif.
c. Siswa melakukan
curah pendapat
mengenai hasil
pengerjaan LKS
d. Perwakilan siswa
menyimpulkan
pembelajaran yang
baru dipelajari.
Setiap kelompok
mulai tertib dalam
menyelesaikan LKS
dan menjalankan
tugasnya dengan
baik. Dan mereka
sudah mulai suka
dalam pembelajaran
berbantuan kartu
kaligrafi ini serta
mengetahui makna
yang terkandung di
dalam kartu
kaligrafi tersebut.
Dan setiap
perwakilan
memberi simpulan
pembelajaran yang
mereka pelajari dan
memberi bantuan
penjelasan kepada
siswa yang belum
mengerti.
Pembiasaan
Sikap
Bertanggung-
jawab
“Tiap-tiap diri
bertanggung-
jawab atas apa
yang telah
diperbuatnya”
(QS. Al-
Mudatstsir: 38)
a. Siswa mengerjakan
soal evaluasi dari
guru
b. Siswa
mengumpulkan soal
yang telah
dikerjakan
c. Siswa
mengkondisikan diri
untuk mengakhiri
pembelajaran
d. Siswa membaca doa
sesudah belajar
Siswa mulai
berkembang dalam
bertanggung jawab
atas tugas-tugas
yang telah
diberikan kepada
peneliti dan
mengkondisikan
suasana kelas
dengan sunyi dan
tertib serta
membaca doa untuk
persiapan pulang.
156
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Indikator Kegiatan Guru Kemunculan
Komentar Baik Sedang Kurang
Pembiasaan
Berpikir
Cerdas
“Jangan menjadi
orang bodoh
karena Allah
tidak suka”
(QS. Al-A’raf:
199)
a. Guru mengondisikan
siswa
b. Guru membimbing
siswa untuk berdoa
c. Guru memberikan
apersepsi dengan
bertanya
“Bagaimana
penulisan lambang
bilangan cacah?
Kemudian guru
mengaitkan konsep
bilangan cacah
dengan bilangan
romawi
d. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
e. Guru memberikan
motivasi belajar
matematika kepada
siswa supaya bisa
menjadi manusia
yang cerdas
Guru sangat baik
dalam
mengkondiskan
kelas dan
memberikan
apersepsi serta
motivasi kepada
siswa. Dan guru
pun sudah baik
dalam
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Pembiasaan
Sikap Rendah
Hati
“Allah tidak
menyukai orang
sombong”
(QS An-Nahl:
23)
a. Guru memberikan
bimbingan bahwa
manusia merupakan
makhluk sosial yang
memerlukan orang
lain dalam menjalani
kehidupan
b. Guru membagi siswa
menjadi lima
kelompok
c. Guru menunjukkan
gambar pada kartu
kaligrafi
d. Guru memberikan
LKS kepada masing-
masing kelompok
e. Guru membimbing
siswa dalam
melakukan
permainan kelompok
menggunakan kartu
kaligrafi romawi
f. Guru membimbing
siswa untuk
berdiskusi
menyelesaikan
permasalahan LKS
Guru memberikan
bimbingan dan
menjelaskan
dengan baik. Dan
guru memberi
arahan bahwa kita
sebagai manusia
harus bersikap
rendah hati dan
tolong menolong
kepada yang
membutuhkan.
157
Pembiasaan
Sikap Jujur
“Jujurlah maka
hidup kita akan
bahagia”
(QS Al
Ankabut: 45)
a. Guru membimbing
siswa untuk berkata
jujur dan
mengajukan
pertanyaan
mengenai
kesulitannya dalam
kelompok
b. Guru membimbing
kelompok lain untuk
menjawab
pertanyaan
Guru memberikan
bimbingan
mengenai berkata
jujur dalam
kesulitan belajar
siswa. Bahwa
ketika kita tidak
mengerti, lebih baik
jujur agar hal yang
tidak dimengerti
bisa dipahami
dengan jelas.
Pembiasaan
Sikap
Dermawan
“Bersedekahlah
karena
bersedekah itu
baik”
(Al-Baqarah:
280)
a. Guru
mempersilahkan
siswa untuk memilih
kartu jawaban dan
menempelkannya di
karton.
b. Guru membimbing
siswa untuk
merangkaikan
jawaban yang telah
ditempelkan beserta
catatan yang tertulis
di bawahnya
c. Guru membimbing
siswa untuk
bersedekah, terutama
berbagi ilmu kepada
teman-temannya
dengan mengadakan
curah pendapat
membahas hasil
pengerjaan LKS
d. Guru membimbing
siswa untuk
menyimpulkan
jawaban
Guru memberikan
bimbingan dalam
proses
pembelajaran dan
memberi arahan
untuk bersedekah
dalam berbagi ilmu
dengan
mengadakan
diskusi kelompok.
Pembiasaan
Sikap
Bertanggung-
jawab
“Tiap-tiap diri
bertanggung-
jawab atas apa
yang telah
diperbuatnya”
(QS. Al-
Mudatstsir: 38)
a. Guru memberikan
evaluasi
b. Guru membimbing
siswa untuk
mengumpulkan soal
c. Guru membimbing
siswa untuk
mengkondisikan diri
mengakhiri
pembelajaran
d. Guru membimbing
siswa untuk
membaca doa
setelah belajar
Guru memberikan
evaluasi
pembelajaran
dengan baik dan
tertib serta
mengkondisikan
kelas untuk
persiapan pulang.
158
Hasil Angket Penilaian Afektif Siswa Siklus II
No.
Nama Siswa
A1
Menerima
A2
Merespon
A3
Meyakini
Total
Skor(x)
Nilai
(x . 2)
Ket.
1. Ahmad Luthfi D. 19 14 9 42 84 Baik
2. Ahmad Reihan J. 16 13 8 37 74 Cukup Baik
3. Alvian Pratama 15 14 9 38 76 Cukup Baik
4. Alqian Rizki S. 17 16 9 42 84 Baik
5. Assyfa Zahra 17 17 8 42 84 Baik
6. Daffi Aditia 16 16 9 41 82 Baik
7. Edzar Ghifari O. 20 18 9 47 94 Sangat Baik
8. Fauziah Kurnia R 16 17 9 42 84 Baik
9. Gian Luca Andrea 17 16 8 41 82 Cukup Baik
10. Hibal Prayoga 16 16 6 38 76 Cukup Baik
11. Khairi Mahfudz P. 20 16 10 46 92 Sangat Baik
12. Laila Nursa’diah 20 18 9 47 94 Sangat Baik
13. Luthfia Aqeela M. 17 16 10 43 86 Baik
14. M. Adam Saputra 16 16 8 40 80 Cukup Baik
15. M. Akbar M. 15 17 6 38 76 Cukup Baik
16. M. Akmal Fairus 16 18 9 43 86 Baik
17. M. Ali Sofyan 17 18 9 44 88 Baik
18. M. Fadlan Yusuf 15 15 7 37 74 Cukup Baik
19. M. Fajar Fadhilah 16 19 7 42 84 Baik
20. M. Rayyan Alqairi 16 14 8 38 74 Cukup Baik
21. M. Yahya A. G. 18 17 10 45 90 Baik
22. Nafa Fauziyah 17 18 9 44 88 Baik
23. Nayla Putri F. 16 13 10 39 78 Cukup Baik
24. Nayla Rahmadani 14 16 8 38 76 Cukup Baik
25. Pinky Anggraeni 18 18 10 46 92 Sangat Baik
26. Panji Jahriansyah 15 17 5 37 74 Cukup Baik
27. Rafi Alfarizi 17 16 9 42 84 Baik
28. Raja Ibrahim Ali 18 18 5 41 82 Baik
29. Refandra F. 16 17 8 41 82 Baik
30. Regina Syani H. 17 15 7 40 80 Cukup Baik
31. Syauki R. 17 18 10 45 90 Baik
32. Septian Dwi C. 15 13 8 36 72 Kurang Baik
33. M. Dava Cipta B. 17 16 5 38 76 Cukup Baik
34. Tirawati 19 18 9 46 92 Sangat Baik
35. Trisyani Rizki N. 17 15 10 42 84 Baik
36. Yosep Ramdani 16 17 7 40 80 Cukup Baik
37. Zahwa Khofatun 15 18 6 39 78 Cukup Baik
38. Zaskia Arrohman 19 19 10 48 96 Sangat Baik
39. Syakira Annuru 16 17 10 43 86 Baik
40. Ukasyah Faiz A. 17 15 8 40 80 Cukup Baik
Skor Maksimal 20 20 10 50 100
Keterangan:
Skala skor total :
51 – 60 = sangat kurang baik 81 – 90 = baik
61 – 70 = kurang baik 91 – 100 = sangat baik
71 – 80 = cukup baik
159
Hasil Lembar Pengamatan Penilaian Afektif Siswa Siklus II
No Nama Siswa
A1
Menerima
A2
Merespon
A3
Meyakini Total
Skor Rata-Rata
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Ahmad Luthfi D. v v v 12 4
2. Ahmad Reihan J. v v v 9 3
3. Alvian Pratama v v v 10 3,3
4. Alqian Rizki S. v v v 10 3,3
5. Assyfa Zahra v v v 12 4
6. Daffi Aditia v v v 10 3,3
7. Edzar Ghifari O. v v v 14 4,6
8. Fauziah Kurnia R v v v 11 3,6
9. Gian Luca Andrea v v v 15 5
10. Hibal Prayoga v v v 14 4,6
11. Khairi Mahfudz P. v v v 13 4,3
12. Laila Nursa’diah v v v 15 5
13. Luthfia Aqeela M. v v v 9 3
14. M. Adam Saputra v v v 12 4
15. M. Akbar M. v v v 14 4,6
16. M. Akmal Fairus v v v 9 3
17. M. Ali Sofyan v v v 14 4,6
18. M. Fadlan Yusuf v v v 10 3,3
19. M. Fajar Fadhilah v v v 9 3
20. M. Rayyan Alqairi v v v 13 4,3
21. M. Yahya A. G. v v v 12 4
22. Nafa Fauziyah v v v 12 4
23. Nayla Putri F. v v v 15 5
24. Nayla Rahmadani v v v 9 3
25. Pinky Anggraeni v v v 12 4
26. Panji Jahriansyah v v v 12 4
27. Rafi Alfarizi v v v 11 3,6
28. Raja Ibrahim Ali v v v 11 3,6
29. Refandra F. v v v 12 4
30. Regina Syani H. v v v 9 3
31. Syauki R. v v v 12 4
32. Septian Dwi C. v v v 9 3
33. M. Dava Cipta B. v v v 12 4
34. Tirawati v v v 10 3,3
35. Trisyani Rizki N. v v v 11 3,6
36. Yosep Ramdani v v v 14 4,6
37. Zahwa Khofatun v v v 13 4,3
38. Zaskia Arrohman v v v 15 5
39. Syakira Annuru v v v 12 4
40. Ukasyah Faiz A. v v v 15 5
Keterangan:
Kriteria Nilai : Skala skor total :
5 = sangat baik 1 – 3 = sangat kurang baik
4 = baik 4 – 6 = kurang baik
3 = cukup baik 7 – 9 = cukup baik
2 = kurang baik 10 - 12 = baik
1 = sangat kurang baik 13 - 15 = sangat baik
160
Sistem Penyekoran Tes Kognitif Siswa Siklus II
No. Aspek
Kognitif Indikator
No.
Soal Kriteria Penskoran Soal
Skor
Maks
1. C1
Ingatan
Membaca
bilangan
romawi
1
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : menjawab 1 jawaban yang benar
2 : menjawab 2 jawaban yang benar
3 : menjawab 3 jawaban yang benar
3
Menulis
bilangan
romawi
2
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : menjawab 1 jawaban yang benar
2 : menjawab 2 jawaban yang benar
3 : menjawab 3 jawaban yang benar
3
2.
C2
Pemaha
man
Memberi
contoh
bilangan
romawi
3
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : menjawab 1 jawaban yang benar
2 : menjawab 2 jawaban yang benar
3 : menjawab 3 jawaban yang benar
3
Mengklasifika
sikan bilangan
romawi
4
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : menjawab 1 jawaban yang benar
2 : menjawab 2 jawaban yang benar
3 : menjawab 3 jawaban yang benar
3
3.
C3
Penerapa
n
Melaksanakan
operasi hitung
pengurangan
bilangan
romawi
5 & 6
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : cara penyelesaian kurang tepat, tetapi
hasil perhitungan benar
2 : cara penyelesaian benar, tetapi hasil
perhitungan kurang tepat
3 : cara penyelesaian dan hasil perhitungan
benar
6
Melaksanakan
operasi hitung
gabungan
bilangan
romawi
7 & 8
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : cara penyelesaian kurang tepat, tetapi
hasil perhitungan benar
2 : cara penyelesaian benar, tetapi hasil
perhitungan kurang tepat
3 : cara penyelesaian dan hasil perhitungan
benar
6
4. C4
Analisis
Memecahkan
masalah
berkaitan
dengan
operasi hitung
bilangan
romawi
9 & 10
0 : tidak menjawab sama sekali atau jawaban
salah
1 : cara penyelesaian kurang tepat, tetapi
hasil perhitungan benar
2 : cara penyelesaian benar, tetapi hasil
perhitungan kurang tepat
3 : cara penyelesaian dan hasil perhitungan
benar
6
Jumlah Skor Maksimal 30
161
Hasil Tes Kognitif Siklus II Kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi
No. Nama Nilai
1 Ahmad Luthfi Duha 96
2 Ahmad Reihan Jailani 76
3 Alvian Pratama 70
4 Alqian Rizki Saputra 76
5 Assyfa Zahra 80
6 Daffi Aditia 83
7 Edzar Ghifari Oktova 90
8 Fauziah Kurnia R 86
9 Gian Luca Andrea 98
10 Hibal Prayoga 86
11 Khairi Mahfudz Putra Aiman 83
12 Laila Nursa’diah 86
13 Luthfia Aqeela Maisa 76
14 Muhamad Adam Saputra 90
15 Muhamad Akbar Maulana 76
16 Muhamad Akmal Fairus 78
17 Muhamad Ali Sofyan 90
18 Muhamad Fadlan Yusuf 80
19 Muhamad Fajar Fadhilah 70
20 Muhamad Rayyan Alqairi 80
21 Muhamad Yahya Abdul Ghaffar 76
22 Nafa Fauziyah 80
23 Nayla Putri Fadhilah 90
24 Nayla Rahmadani 66
25 Pinky Anggraeni 70
26 Panji Jahriansyah 76
27 Rafi Alfarizi 78
28 Raja Ibrahim Ali 76
29 Refandra Fadhilah 80
30 Regina Syani Hadia 56
31 Syauki Ramadhani 76
32 Septian Dwi Cahya 70
33 Muhamad Dava Cipta Brahmatia 90
34 Tirawati 76
35 Trisyani Rizki Nursabila 80
36 Yosep Ramdani 86
37 Zahwa Khofatun Nafisa 86
38 Zaskia Arrohman 66
39 Syakira Annuru Yashfi 60
40 Ukasyah Faiz Abdullah 96
162
Hasil Tes Psikomotorik Siklus II Kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi
No. Nama Nilai
1 Ahmad Luthfi Duha 94
2 Ahmad Reihan Jailani 88
3 Alvian Pratama 80
4 Alqian Rizki Saputra 96
5 Assyfa Zahra 80
6 Daffi Aditia 92
7 Edzar Ghifari Oktova 90
8 Fauziah Kurnia R 88
9 Gian Luca Andrea 94
10 Hibal Prayoga 96
11 Khairi Mahfudz Putra Aiman 98
12 Laila Nursa’diah 84
13 Luthfia Aqeela Maisa 88
14 Muhamad Adam Saputra 82
15 Muhamad Akbar Maulana 86
16 Muhamad Akmal Fairus 80
17 Muhamad Ali Sofyan 88
18 Muhamad Fadlan Yusuf 74
19 Muhamad Fajar Fadhilah 92
20 Muhamad Rayyan Alqairi 88
21 Muhamad Yahya Abdul Ghaffar 90
22 Nafa Fauziyah 88
23 Nayla Putri Fadhilah 92
24 Nayla Rahmadani 86
25 Pinky Anggraeni 88
26 Panji Jahriansyah 78
27 Rafi Alfarizi 86
28 Raja Ibrahim Ali 88
29 Refandra Fadhilah 80
30 Regina Syani Hadia 90
31 Syauki Ramadhani 88
32 Septian Dwi Cahya 86
33 Muhamad Dava Cipta Brahmatia 90
34 Tirawati 88
35 Trisyani Rizki Nursabila 90
36 Yosep Ramdani 86
37 Zahwa Khofatun Nafisa 88
38 Zaskia Arrohman 96
39 Syakira Annuru Yashfi 92
40 Ukasyah Faiz Abdullah 98
163
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II Kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi
No. Nama Siswa Afektif Kognitif Psikomotor Jumlah Rata-rata
1 Ahmad Luthfi D. 84 96 94 274 91
2 Ahmad Reihan J. 74 76 88 238 79
3 Alvian Pratama 76 70 80 226 75
4 Alqian Rizki S. 84 76 96 256 85
5 Assyfa Zahra 84 80 80 244 81
6 Daffi Aditia 82 83 92 257 86
7 Edzar Ghifari O. 94 90 90 274 91
8 Fauziah Kurnia R 84 86 88 258 86
9 Gian Luca Andrea 82 98 94 274 91
10 Hibal Prayoga 76 86 96 258 86
11 Khairi Mahfudz P. 92 83 98 273 91
12 Laila Nursa’diah 94 86 84 264 88
13 Luthfia Aqeela M. 86 76 88 250 83
14 M. Adam Saputra 80 90 82 252 84
15 M. Akbar M. 76 76 86 238 79
16 M. Akmal Fairus 86 78 80 244 81
17 M. Ali Sofyan 88 90 88 266 89
18 M. Fadlan Yusuf 74 80 74 228 76
19 M. Fajar Fadhilah 84 70 92 246 82
20 M. Rayyan . 74 80 88 242 81
21 M. Yahya A. G. 90 76 90 256 85
22 Nafa Fauziyah 88 80 88 256 85
23 Nayla Putri F. 78 90 92 260 87
24 Nayla Rahmadani 76 66 86 228 76
25 Pinky Anggraeni 92 70 88 250 83
26 Panji Jahriansyah 74 76 78 228 76
27 Rafi Alfarizi 84 78 86 248 83
28 Raja Ibrahim Ali 82 76 88 246 82
29 Refandra F. 82 80 80 242 81
30 Regina Syani H. 80 56 90 226 75
31 Syauki R. 90 76 88 254 85
32 Septian Dwi C. 72 70 86 228 76
33 M. Dava Cipta B. 76 90 90 256 85
34 Tirawati 92 76 88 256 85
35 Trisyani Rizki N. 84 80 90 254 85
36 Yosep Ramdani 80 86 86 252 84
37 Zahwa Khofatun 78 86 88 252 84
38 Zaskia Arrohman 96 66 96 258 86
39 Syakira Annuru 86 60 92 238 79
40 Ukasyah Faiz A. 80 96 98 274 91
Rata – rata 82,75 78,78 88,05
Rata – rata Hasil Belajar 83,19
Persentase Ketuntasan 100%
164
Diagram Jumlah Kategori Hasil Angket Penilaian Afektif Siklus I
Diagram Jumlah Kategori Hasil Angket Penilaian Afektif Siklus II
0
2
4
6
8
10
12
14
sangat kurangbaik
kurang baik cukup baik baik sangat baik
5
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
sangat kurangbaik
kurang baik cukup baik baik sangat baik
0
13 14
7
1
16
1
17
6
165
Diagram rata-rata ketiga ranah hasil belajar dan rata-rata hasil belajar siswa siklus
I kelas IV MI-AL-Hikmah Bekasi
Diagram rata-rata ketiga ranah hasil belajar dan rata-rata hasil belajar siswa siklus
II kelas IV MI-AL-Hikmah Bekasi
Diagram peningkatan ketuntasan belajar siswa kelas IV MI AL-Hikmah Bekasi
0
20
40
60
80
100
rata-rata afektif rata-ratakognitif
rata-ratapsikomotor
rata-rata hasilbelajar siklus I
74
76
78
80
82
84
86
88
90
rata-rata afektif rata-ratakognitif
rata-ratapsikomotor
rata-rata hasilbelajar siklus II
0
20
40
60
80
100
persentaseketuntasan
belajarsiklus I
persentaseketuntasan
belajarsiklus II
72,83 62,25
85,03 73,37
82,75
78,78
88,05
83,19
100%
42,5%
%
166
Jawaban Tes Kognitif Siswa
Nilai Tertinggi Siklus I
Nilai Terendah Siklus I
167
Nilai Tertinggi Siklus II
Nilai Terendah Siklus II
168
Dokumentasi
Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Penjelasan media kartu kaligrafi Penjelasan soal LKS dan evaluasi
& pentingnya akhlak
Penjelasan kuis cerdas cermat kartu kaligrafi Pembagian soal siklus I
Siswa bertanya tentang soal cerita Penjelasan kegiatan kelompok
169
Kegiatan Pembelajaran Siklus II
Penjelasan penerapan matematika Kegiatan penyusunan kartu kaligrafi
akhlak kartu kaligrafi dan kuis perwakilan kelompok
Pembahasan soal gabungan bilangan romawi penerapan matematika akhlak
media kartu kaligrafi
Pembagian soal siklus II Siswa bertanya tentang kesulitan mereka
170
Kegiatan tes psikomotorik Kegiatan penerapan matematika
akhlak kartu kaligrafi
Kegiatan kelompok dan presentasi Kegiatan evaluasi
Kegiatan diskusi Penjelasan LKS kepada kelompok yang kurang paham
171
Biodata Penulis
ANDI KURNIADI, lahir di Bekasi 18 Maret 1995. Penulis
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dengan kakak laki-
laki yang bernama Ahmad Syukron Abdullah dan adik
perempuan yang bernama Ai Nur Azizah dari pasangan Bapak
Abdul Wahab dan Ibu Miniatul Hadawiyah. Pendidikan yang
penulis tempuh pertama kali di SD Negeri Padurenan 03 yang lulus pada tahun
2008. Melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 10 Bekasi yang lulus pada
tahun 2011. Melanjutkan pendidikannya di MA Negeri 02 Kota Bekasi yang lulus
pada tahun 2014. Kemudian penulis tercatat sebagai mahasiswa Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2014. Hobi penulis adalah bersholawat dan bermain badminton serta
travelling. Cita-cita penulis yaitu ingin menjadi guru yang berakhlak mulia.
172
173
174
175
176
177
178
179