294
PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN LUAS BANGUN DATAR TAK BERATURAN (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang) Skripsi Disusun oleh: IKHSAN SAEFUL MUNIR NIM : 106017000524 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

  • Upload
    lytuyen

  • View
    252

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN LUAS

BANGUN DATAR TAK BERATURAN

(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang)

Skripsi

Disusun oleh:

IKHSAN SAEFUL MUNIR

NIM : 106017000524

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

i

ABSTRAK

IKHSAN SAEFUL MUNIR (106017000524), Penerapan Pendekatan

Open Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Menentukan Luas bangun

Datar Tak beraturan (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Muhammadiyah 22

Setiabudi Pamulang), Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu

Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mei 2011.

Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini ialah Penelitian Tindakan

Kela (PTK) dengan menggunakan empat tahap antara lain: tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Penelitian dilaksanakan

dalam dua siklus Setiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan. Pada siklus I

siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan mengguankan

konsep luas persegi panjang, luas persegi, luas segitiga, dan luas jajargenjang.

Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep luas gabungan persegi dan persegi panjang, luas

gabungan persegi dan segitiga, luas gabungan segitiga dan jajargenjang serta luas

gabungan persegi panjang dan segitiga. Dalam penelitian ini data dikumpulkan

melalui test, wawancara, lembar observasi, dan jurnal harian.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan

pendekatan open ended dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan luas bangun datar beraturan dan tak beraturan serta respon positif

terhadap pembelajaran matematika. Pada siklus I rata-rata kemampuan siswa

menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa ialah 69,84 dan mengalami

peningkatan pada siklus II rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar

tak beraturan siswa menjadi 83,80. Hal ini menunjukan terjadinya peningkatan

kemempuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa. Berdasarkan

jurnal harian rata-rata persentase tanggapan positif siswa mengalami peningkatan

yaitu pada siklus I sebesar 62,90% menjadi 80,65% pada siklus II. Temuan lain

pada siklus I yaitu rata-rata nilai kemampuan menentukan luas bangun datar

beraturan siswa ialah 68,52 dan mengalami peningkatan pada siklus II, rata-rata

nilai kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa menjadi 85,03.

Hal ini menunjukan

Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

ii

ABSTRACT

IKHSAN SAEFUL MUNIR (106017000524), Implementation the open

ended approach to improve the student’s ability to determine two dimension

shapes not role area. A classroom action research at SMP Muhammadiyah 22

Setiabudi Pamulang. “Skripsi” presented the Faculty of Tarbiyah and Teacher’s

Training of Partial Fulfillmen of the Requirement for the Degree Strata in

Mathematics Education, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mei 2011.

The method used in this study was classroom action research (CAR, the

prosedurer of the action research : planning, action, observing and reflecting.

Each cycle consist of four meeting. The students was teachable in cycle I why

determine two dimension shapes not role area with a concept area a rectangle,

square area, triangle area, and parallelogram area. Other than, the students was

teachable in cycle II why determine two dimension shapes not role area with a

combination concept area square and rectangular, combination area square and

triangle, combination area triangle and parallelogram, combination area

rectangular and triangle. The research was conducted at SMP Muhammadiyah

22 Setiabudi Pamulang in academic year 2010/2011. The study carried out in

two cycle. The data in this study collected throught test, interview, observation

checklist, and daily journal.

The result of the research showed that implementation open ended

approach can be increase the student’s ability of determine two dimension shapes

not role area, the student’s ability to determine two dimension shapes role area,

and positif responses in learning mathematics. Mean score pretest of the

student’s ability of determine two dimension shapes not role area student in I

cycle is 69,84 climb to 83,80 II cycle, it’s indicated of improve the ability of

determine two dimension shapes not role area. From the daily journal at student

also increasing positif responses at I cycle equal to 62,90% and 80,6% at II cycle.

Than, Mean score of student’s ability of determine two dimension shapes role

area student in I cycle is 68,52 climb to 85,03 II cycle, it’s indicated to improve

learning the student’s ability to determine two dimension shapes role area

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Segala puji hanya bagi allah SWT tuhan SWT tuhan semesta alam yang

menggenggam setiap kejadian, penyempurna setiap kebahagiaan, tempatku

bersandar dan bersyukur atas semua nikmatNya. Shalawat dan Salam senantiasa

menyelimuti Rasullah SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai

akhir zaman.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Pendekatan Open

Ended untuk Menyelesaikan Luas Bangun Datar Tak Beraturan” penulis

menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis

alami. Namun berkat do’a dan kerja keras serta dukungan dari berbagi pihak,

semua dapat teratasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus

Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini .

3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si, Sekertaris Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Kadir, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya disela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Gelar Dwirahayu M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik peneliti yang

telah memberi arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam melaksanakan

kegiatan perkuliahan.

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

iv

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah bapak dan ibu

berikan mendapat keberkatan dari Allah SWT. Amin.

7. Bapak Drs. Hudaefi Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi

Pamulang yang memberikan izin dan motivasi penulis untuk melakukan

penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

8. Bapak Ahmad Ansori, MA. Selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang serta Bapak Ibu Dewan Guru

SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang yang memberikan dorongan

kepada penulis.

9. Bapak Suswardi S.Pd, S.Pd, MM, Guru Mata Pelajaran Matematika kelas

VII yang telah banyak membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.

10. Ayah dan bunda, Adik-adiku semua, Nenek, Bibi dan Mamangku tercinta

yang banyak memberikan bantuan moril maupun materil dan kasih sayang

dan do’a untuk penulis.

11. Teristimewa untuk kasihku tercinta disana Novita Sarli Sundari yang telah

memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

12. Sahabat-sahabat ku Andi Setiono (Aceng), deni (Abuy), Muhammad Tohari,

Satori, Priyogo, Nasrullah, Tuti Alawiyah, serta teman-teman angkatan ’06

Jurusan Pendidikan Matematika. Terima kasih atas kebersamaanya selama

ini.

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

v

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-

mudahan bantuan dan bimbingan, dukungan dan do’a yang telah diberikan

mendapat imbalann dari allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khusunya bagi seluruh pembaca serta lembaga pendidikan sebagai

informasi dalam peningkatan mutu pendidikan.

Jakarta, Juni 2011

Penulis

Ikhsan Saeful Munir

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian .............................. 4

C. Pembatasan Fokus Penelitian ............................................. 5

D. Perumusan Masalah ........................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian ................................. 6

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Kajian Teori ....................................................................... 8

1. Pengertian Belajar ........................................................ 9

2. Pengertian Matematika................................................. 10

3. Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar Tak

Beraturan ...................................................................... 10

a. Pengertian Ukuran Luas ......................................... 10

b. Bangun Datar dan Luasnya .................................... 11

c. Menentukan Luas Bangun Datar tak Beraturan ..... 16

d. Kemampuan Pemecahan Masalah.......................... 18

4. Pendekatan Open Ended .............................................. 22

a. Pengertian Pendekatan Open Ended ...................... 22

b. Landasan teoritis pembelajaran Open Ended ......... 25

c. Langkah-Langkah Pendekatan Open Ended ........ 27

d. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan

open ended ........................................................... 29

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

vii

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... 30

C. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan................... 30

D. Hipotesis Penelitian ............................................................ 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 32

1. Tempat Penelitian ....................................................... 32

2. Waktu Penelitian ........................................................ 32

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ........ 32

C. Subjek Penelitian ............................................................... 32

D. Peran Dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ....................... 35

E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................ 35

F. Instrumen Penelitian .......................................................... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 38

H. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi ....................... 38

I. Teknik Analisis Data ......................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Temuan Siklus I

a. Tahap Pelaksanaan ................................................ 42

b. Hasil Observasi ..................................................... 53

c. Kemampuan Menentukan Luas Bangu Datar

Beraturan Dan Tidak Beraturan ............................ 56

d. Analisis Hasil Respon Siswa terhadap

Pendekatan Open Ended (Siklus I) ........................ 60

e. Analisis Jurnal Harian .......................................... 61

f. Refleksi .................................................................. 63

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

viii

2. Temuan Siklus II

a. Tahap Pelaksanaan ................................................ 68

b. Hasil observasi ...................................................... 77

c. Kemampuan Menentukan Luas Bangu Datar

Beraturan dan Tidak Beraturan .............................. 79

d. Analisis Hasil Respon Siswa terhadap

Pendekatan Open Ended (Siklus II) ....................... 82

e. Analisis Jurnal Harian .......................................... 83

B. Interpretasi Hasil Penelitian

1. Analisis Hasil Observasi ............................................... 86

2. Analisis Tes Kemampuan menentukan Luas Bangun

Datar Beraturan dan Tak Beraturan ............................. 87

3. Analisis Hasil Respon Siswa Terhadap ....................... 89

Pendekatan Open Ended ............................................... 89

4. Analiasis Jurnal Harian ................................................. 89

C. Pembahasan Temuan Penelitian ......................................... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................... 101

B. Saran ................................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 106

Page 13: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Langkah-Langkah Pendekatan Pembelajaran

Open Ended ............................................................................ 28

Tabel 3.1 : Tahap Penelitian Kegiatan Pendahuluan ................................ 35

Tabel 3.2 : Tahap Penelitian Siklus I ........................................................ 36

Tabel 3.3 : Tahap Penelitian Siklus II ...................................................... 36

Tabel 4.1 : Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran dengan

pendekatan open ended Selama Siklus I ................................ 54

Tabel 4.2 : Hasil Kemampuan Luas Bangun Datar Beraturan

Siklus I. ................................................................................... 57

Tabel 4.3 : Hasil Kemampuan Luas Bangun Datar tak Beraturan

Siklus I ................................................................................... 58

Tabel 4.4 : Tanggapan Siswa Terhadap Tindakan Pembelajaran

Siklus I. .................................................................................. 61

Tabel 4.5 : Permasalahan dan Solusi pada Siklus I. ................................. 64

Tabel 4.6 : Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran dengan

pendekatan open ended Selama Siklus II. ............................ 74

Tabel 4.7 : Hasil Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar

Beraturan Siklus II ................................................................. 76

Tabel 4.8 : Hasil Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar

tak Beraturan Siklus II. .......................................................... 78

Tabel 4.9 : Tanggapan Siswa Terhadap Tindakan Pembelajaran

Siklus II ................................................................................... 81

Tabel 4.10 : Perbedaan Rata-rata Aktivitas siswa pada Siklus I dan

siklus II ................................................................................... 83

Tabel 4.11 : Perbandingan Hasil Kemampuan Menentukan Luas

Bangun Datar Beraturan Siswa. ........................................ 84

Tabel 4.12 : Perbandingan Hasil Kemampuan Menentukan Luas

Bangun Datar tak Beraturan Siswa. ....................................... 85

Tabel 4.13 : Rata-rata Persentase Tanggapan Siswa .................................. 87

Page 14: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Matematika Sebagai Cara Memecahkan Masalah. .................... 22

Gambar 3.1 : Alur Penelitian PTK .................................................................. 34

Gambar 4.1 : Kelompok 1 Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusinya ....... 41

Gambar 4.2 : Daun yang Digunakan Sebagai Model oleh Kelompok 6 ......... 45

Gambar 4.3 : Hasil Diskusi Lembar Kerja Kelompok Menentukan Luas

Bangun Datar tak Beraturan Kelompok 6. ................................ 45

Gambar 4.4 : Beberapa Siswa dari Kelompok 1 sedang Bertanya .................. 47

Gambar 4.5 : Hasil Pekerjaan Lembar PR Kelompok 6................................. 49

Gambar 4.6 : Kelompok 3 Sedang Berdiskusi Kelompok .............................. 50

Gambar 4.7 : Hasil Diskusi Lembar Kerja Kelompok Soal Tipe 1

Kelompok 2 ............................................................................... 51

Gambar 4.8 : Grafik Persentase Aktivitas Pembelajaran dengan Pendekatan

Open Ended Selama Siklus. ...................................................... 55

Gambar 4.9 : Histogram dan Poligon Frekuensi Tes Kemampuan

Luas Bangun Datar Beraturan Siswa. ....................................... 57

Gambar 4.10 : Histogram dan Poligon Frekuensi Kemampuan Luas

Bangun Datar tak Beraturan Siswa. .......................................... 58

Gambar 4.11 : Rata-rata Persentase Jurnal Harian Siswa pada Tindakan

Pembelajaran Siklus I. ............................................................... 62

Gambar 4.12 : Siswa sedang Sibuk Melakukan Kerja Kelompok. ................... 66

Gambar 4.13 : Hasil diskusi Lembar Kerja Kelompok 3. ................................. 67

Gambar 4.14 : Siswa sedang Bertanya kepada Guru. ....................................... 69

Gambar 4.15 : Hasil Diskusi Lembar Kerja Kelompok 5. ................................ 70

Gambar 4.16 : Grafik Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran dengan

Pendekatan Open Ended Selama Siklus II. .............................. 75

Gambar 4.17 : Histogram dan Poligon Frekuensi Kemampuan

Menentukan Luas Bangun Datar Beraturan Siswa. .................. 77

Gambar 4.18 : Histogram dan Poligon Frekuensi Kemampuan

Menentukan Luas tak Bangun Datar Beraturan Siswa ............. 78

Page 15: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

xi

Gambar 4.19 : Rata-rata Persentase Tanggapan Siswa. ................................. 82

Gambar 4.20 : Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Berukura

0,5𝑐𝑚 𝑥0,5 𝑐𝑚 ...................................................................... 89

Gambar 4.21 : Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Berukuran

1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 .......................................................................... 89

Gambar 4.22 : Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Berukuran

2 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚 .......................................................................... 90

Gambar 4.23 : Hasil Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Panjang

Berukuran 1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚 ..................................................... 91

Gambar 4.24 : Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Persegi

Panjang Berukuran 2 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚 ....................................... 91

Gambar 4.25 : Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga

Berukuran 1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚 .................................................... 92

Gambar 4.26 : Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan

Segitiga Berukuran 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 .......................................... 93

Gambar 4.27 : Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan

SegitigaBerukuran 2 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 .......................................... 93

Gambar 4.28 : Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga

Berukuran 1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚 ..................................................... 93

Gambar 4.29 : Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga

Berukuran 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 ....................................................... 94

Gambar 4.30 : Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan

Jajargenjang Berukuran 1 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚 ................................ 95

Gambar 4.31 : Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan

JajargenjangBerukuran 1 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚 ................................... 96

Page 16: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak beberapa tahun terakhir ini dalam dunia pendidikan kita sedang

berkembang sebuah paradigma baru yaitu paradigma pembelajaran. Pada

awalnya dikenal paradigma mengajar, dimana dalam proses belajar mengajar

guru dijadikan sebagai pelaksana utama, keberhasilan pengajaran ditentukan

oleh kehadiran pengajar. Paradigma mengajar merupakan paradigma tertua

yang menjadikan guru sebagai pelaksana utama dan sentral dalam proses

belajar mengajar. Paradigma mengajar ini menyebabkan sikap

ketergantungan peserta didik atas kehadiran pengajar. Peran pengajar

menjadi sangat dominan dalam proses pembelajaran. Peserta didik akan

dapat belajar dengan kehadiran pendidik. Bahkan alat pengajaran disebut

sebagai sebagai alat bantu mengajar karena berporos pada kegiatan

pembelajaran.

Sehubungan dengan kemajuan teknologi, paradigma mengajar ini

perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Hal tersebut digantikan dengan paradigma

baru yaitu paradigma pembelajaran yang menekankan dalam kegiatan belajar

mengajar peserta didik yang menjadi fokus perhatian (learner centered) dan

pengajar hanyalah salah satu faktor eksternal dalam pembelajaran. Hal ini

juga dikemukakan oleh Prawidilaga dalam modul “Pembaruan Pembelajaran”

yang menyatakan terjadi peralihan paradigma mengajar ke pembelajaran.1

Oleh sebab itu siswa harus dapat aktif dalam proses pembelajaran agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Hal ini ditegaskan lagi pada PP No. 19 tahun 2005 bahwa proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk

1 Dewi Salma Prawidilaga, Prinsip Disain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008), Cetakan Ke-2, h, 3.

Page 17: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

2

berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, dan

kreativitas siswa.2

Seorang Pakar Pendidikan, Paul Suparno SJ dalam bukunya Reformasi

Pendidikan: Sebuah Rekomendasi, menyatakan bahwa pendidikan di

Indonesia dapat dianalogikan sebagai mobil tua yang rewel yang berada

dalam arus lalu lintas dijalan bebas hambatan.3 Sedangkan menurut

Sudarminta SJ masalah besar yang ada dalam pendidikan Indonesia tersebut

yaitu: 1) Mutu Pendidikan yang masih rendah 2) Sistem pembelajaran

disekolah yang belum memadai 3) Krisis moral yang melanda kita.4

Jika kita tinjau kembali mutu pendidikan di Indonesia sekarang ini

masih sangat memprihatinkan. Menurut hasil survei World Competitiveness

Year Book pada tahun 2007 mutu pendidikan Indonesia menempati urutan

yang ke 53 dari 55 negara yang disurvei. Sedangkan menurut survey yang

dilakukan oleh Asian South Pacific Beurau of Adult Education (ASPBAE)

dan Global Campaign for Education. Survei yang dilakukan di 14 negara

pada bulan Maret-Juni 2005. Jika ditinjau dari mutu pendidikan, Indonesia

menempati posisi ke 10 dari 14 negara yang di survei. Rangking pertama

diduduki Thailand, kemudian disusul Malaysia, Sri Langka, Filipina, Cina,

Vietnam, Bangladesh, Kamboja, India, Indonesia, Nepal, Papua Nugini, Kep.

Solomon, dan Pakistan. Indonesia mendapat nilai 42 dari 100 dan memiliki

rata-rata nilai E.5 hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari semua

elemen pendidikan agar pendidikan di Indonesia dapat di tingkatkan.

Secara mendalam jika kita lihat lebih jauh dalam proses belajar selama

ini peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran, sehingga kemampuan

pemecahan masalahnya masih kurang dan tidak berkembang. Masih rendah

mutu pendidikan merupakan masalah yang selalu menuntut perhatian. Dalam

2Depdiknas, Panduan Pembinaan Sekolah Standar Nasonal, (Jakarta : Depdiknas), h, 6.

3 Soekarjo dan Ukim Komarudin. Landasan Pendidikan (konsep dan Aplikasinya), (Bandung:

Pt. Raja Grafindo Persada, 2009), h, 79 . 4 Soekarjo dan Ukim Komarudin. Landasan Pendidikan (konsep dan Aplikasinya),… h, 79

5http://t4belajar.wordpress.com/2009/04/24/pendidikan-indonesia-ranking-109-malaysia-61/,

12 Febuari 2011, 13.00 WIB

Page 18: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

3

keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran siswa dikelas

merupakan salah satu bagian yang perlu mendapatkan perhatian.

Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh

pembelajaran yang dialami peserta didik. Peserta didik yang belajar akan

mengalami perubahan baik dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan,

nilai, dan sikap. Agar perubahan tercapai dengan baik, maka perlu diterapkan

pembelajaran yang efektif.

Jika kita lihat lebih jauh dalam proses belajar mengajar yang terjadi

disekolah pada kenyataanya sebagian siswa dan orang tua murid memandang

bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk

dimengerti dan dipahami, sehingga terkadang menjadi sesuatu yang

menakutkan dan membosankan untuk dipelajari. Seperti yang dikemukakan

oleh Ruseffendi (1984 : 15) menyatakan “…Matematika (ilmu pasti ) bagi

anak-anak pada umumnya merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi,

kalau bukan sebagai mata pelajaran yang dibenci”.6 Ini menjadi sebuah

tantangan yang harus dipecahkan oleh guru dalam proses pembelajaran

matematika yang dilakukan di disekolah .

Hal ini tidak dapat dipungkiri, proses pembelajaran yang selama ini

dilakukan oleh guru disekolah cenderung mengajarkan mengajarkan

masalah-masalah matematika yang bersifat tertutup (closed problem).7

Dimana dalam mencari solusi dari masalah yang disajikan hanya mempunyai

satu jawaban yang benar atau satu pemecahan masalah saja. Dalam hal ini

pembelajaran dilakukan secara terstruktur dan eksplisit. Proses pembelajaran

dimulai dari apa-apa yang diketahui, apa-apa yang ditanyakan, dan apa yang

digunakan. Artinya ide-ide, konsep serta pola hubungan matematika dan

strategi disajikan secara eksplisit sehingga memungkinkan siswa lebih mudah

dalam menjawab solusi yang disajikan. Namun terdapat sisi negatif, siswa di

6 Gusni Satriawati, Pembalajaran Matematika dengan Pendekatan Open Ended pada Pokok

Bahasan Dalil Phythagoras di Kelas II SMP dalam Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran

Matematika dan Sains Dasar. (Jakarta : IISEP, 2007), h, 156 7,Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berorientasi Pemecahan Masalah

Kontekstual Open Ended, oleh Igusti Putu Sudiarta. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Vol.

38, no 1. Tahun 2005. h, 584

Page 19: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

4

dalam proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika

cenderung mengalami kebingungan ketika soal yang diberikan berbeda dari

yang selama ini dijelaskan.

Dalam proses pembelajaran hendaknya guru bisa menciptakan

suasana pembelajaran yang membuat siswa dapat berekplorasi dan

mengungkapkan segala kemampuan yang ia miliki dalam proses

pembelajaran. Salah satunya dengan melakukan pembelajaran yang

berorientas pada masalah matematika yang bersifat terbuka (Contextual open

ended problem solving) dengan menerapkan pendekatan open ended dalam

pembelajaran metematika. Pendekatan open ended menyajikan satu masalah

yang memiliki metode atau penyelesaian yang lebih dari satu jawaban.

Sehingga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh

pengetahuan, menemukan, mengenali dan memecahkan masalah yang

disajikan. Oleh sebab itu, peneliti mencoba menerapkan pendekatan

pembelajaran yang dapat menumbuhkan respon positif siswa terhadap

pembelajaran matematika yaitu dengan menerapkan pendekatan open ended

dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Hal itu dimaksudkan karena

dengan pendekatan open ended siswa dapat menjawab permasalahan yang

ada dengan banyak cara dan mungkin juga banyak jawaban (yang benar)

sehingga kemampuan intelektual siswa dapat ditingkatkan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud mengadakan penelitian

mengenai “Penerapan Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan

Kemampuan Menyelesaikan Luas Bangun Datar Tak Beraturan”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

1. Identifikasi Area

Area penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kelas

VII-4 SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang pada tahun pelajaran

2011/2012. Jumlah siswa dalam penelitian ini ialah 31 orang yang terdiri

dari 20 orang siswi dan 11 orang siswa.

Page 20: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

5

2. Fokus Penelitian

Fokus penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah

“Penerapan pendekatan open ended untuk meningkatkan kemampuan

menyelesaikan luas bangun datarberaturan dan tak beraturan”.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Untuk memudahkan penyusunan skripsi dan agar tidak menimbulkan

penafsiran yang berbeda-beda maka penelitian ini memberi batasan pada hal-

hal sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di kelas VII-4 SMP Muhammadiyah 22

Setiabudi Pamulang semester genap.

2. Luas bangun datar tak beraturan ialah luas bangun datar yang tidak

beraturan yang akan diselesaikan dengan menggunakan konsep luas

bangun datar beraturan antara lain: luas persegi panjang, luas persegi,

luas segitiga, luas jajargenjang serta luas gabungan persegi dan persegi

panjang, luas gabungan persegi dan segitiga, luas gabungan segitiga dan

jajargenjang serta luas gabungan persegi panjang dan segitiga.

3. Luas bangun datar beraturan yang digunakan dalam penelitian ini antara

lain: luas persegi panjang, luas persegi, luas segitiga, luas jajargenjang,

luas trapesium, luas layang-layang, luas belah ketupat dan luas lingkaran.

4. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini ialah

pendekatan open ended. Penelitian ini difokuskan pada pendekatan open

ended dengan solusi yang beragam cara (multi jawaban, Fluency) yang

dilakukan siswa dalam proses penyelesaian masalah.

D. Perumusan Masalah

Sehubungan dengan peningkatan kemampuan menentukan luas

bangun datar tak beraturan siswa diajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian

yang akan menjadi sebab untuk meningkatkan kemampuan menentukan luas

bangun datar tak beraturan siswa antara lain:

Page 21: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

6

1. Apakah kemampuan menetukan luas bangun datar tak beraturan siswa

meningkat setelah diterapkan pendekatan open ended?

2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan

menggunakan pendekatan open ended?

3. Apakah kemampuan menetukan luas bangun datar beraturan siswa

meningkat setelah diterapkan pendekatan open ended?

E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini antara lain :

1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas bangun datar

tak beraturan dalam proses belajar matematika.

2. Mengetahui proses pembelajaran matematika dengan pendekatan open

ended.

3. Dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pengembangan pengetahuan,

sikap dan keterampilan dalam suasana belajar-mengajar yang bersifat

terbuka dan demokatis.

Adapun manfaat penelitian antara lain ialah:

1. Bagi siswa

a. Siswa dapat mengenal macam-macam pendekatan pembelajaran

sehingga dalam pelaksanaan proses pembelajaran siswa merasa tidak

jenuh.

b. Keberanian siswa mengungkapkan ide, pendapat, pertanyaan, dan

saran meningkat.

c. Siswa dapat mempunyai kemampuan matematis yang dapat

diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Bagi guru

Sebagai salah satu alternatif dalam menyelesaikan persoalan kurangnya

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Page 22: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

7

3. Bagi sekolah

Menjadi bahan acuan dalam memperbaikan dan meningkatkan kondisi

sekolah dan kualitas pembelajaran matematika yang ada.

Page 23: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

8

BAB II

KAJIAN TEORI PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar

Sejak lahir manusia sudah melakukan proses belajar. Sejak lahir ia

melakukan proses belajar secara bertahap mulai dari duduk, berjalan,

makan, mandi dan aktivitas lain sampai ia dapat melakukanya sendiri. Jika

ia tidak dibantu oleh orang lain maka binasahlah ia. Benar bahwa bayi

yang baru lahir membawa beberapa naluri atau potensi yang dapat berguna

bagi kehidupanya. Oleh sebab itu manusia harus dapat belajar.

Beberapa pendapat mengenai belajar seperti dikutip beberapa ahli

sebagai berikut:

1. Higlar dan Bowler, dalam Buku Theories Of Learning (1975)

mengemukakan “…as the process by which an activity originates or

is changed throught responding to a situation…”.8 Belajar

berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi

tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam

situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan

atas dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan, dan

keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan

sebagainya).

2. Gagne dalam buku The Conditional Learning (1977) mengatakan

bahwa: “belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan

isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga

perbuatanya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia

mengalami situasi itu kepada setelah ia mengalami situasi tersebut”. 9

8 Mulyani, Psikologi Belajar. (Yogyakarta:Bina Aksara, 2005), h, 4

9 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Bandung:Rosda Karya, 2006), h, 84

Page 24: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

9

3. Morgan dalam buku Introduksion to Psycology (1978)

mengemukakan bahwa “belajar ialah suatu perubahan yang relatif

menetap dalam tingkah laku sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman”.10

4. Zikri Neni Iska mengemukakan bahwa belajar atau disebut learning

ialah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada prilaku

yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman.11

Dari beberapa definisi diatas dapat dikatakan bahwa belajar ialah

suatu proses perubahan yang terjadi pada seseorang yang berlangsung

lama sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman. Perubahan tersebut

terdapat pada tingkah laku orang tersebut yang berlangsung lama dan

menetap pada orang tersebut.

2. Pengertian Matematika

Kata matematika berasal dari bahasa latin yaitu manthenein atau

mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam

bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya

berkaitan dengan penalaran.12

Ciri utama matematika ialah penalaran

deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai

akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antara konsep

atau matematika bersifat konsisten.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) matematika

diartikan sebagai ilmu tentang bilangan-bilangan hubungan antara

bilangan-bilangan dan prosedur operasi yang digunakan dalam

penyelesaian masalah mengenai bilangan.13

Sedangkan Roy Holland

mendefinisikan matematika ialah suatu sistem yang rumit tapi tersusun

10 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan… h, 84.

11

Zikri Neni Iska, Pengantar Psikologi Pemahaman Diri, (Jakarta: KIZI BROTHER, 2006),

h, 76. 12

Depdiknas, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

Madrastah Tsanawiyah. (Jakarta: Dharma Bhakti,2004), h, 29. 13

Depdiknas, KBBI. (Jakata: Balai Pustaka, 2002).

Page 25: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

10

sangat baik yang mempunyai banyak cabang.14

Ebbu dan Straker

(1995:10-60) mendefinisikan matematika disekolah yang selanjutya

disebut matematika ialah sebagai berikut:15

1) Matematika ialah kegiatan penelusuran pola dan hubungan.

2) Matematika ialah kegiatan problem solving.

3) Matematika merupakan alat berkomunikasi.

3. Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar Tak Beraturan

Luas bangun datar merupakan topik yang merupakan hal penting

yang yang harus dipelajari oleh siswa. Siswa sering mengalami kesulitan

karena siswa hanya menghapal rumus saja. Hal terpenting yang harus

dilakukan siswa ialah menguasai konsep dari luas bangun datar tersebut.

Ketika siswa telah memahami konsep luas bangun datar maka siswa akan

dapat menerapkan dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan

(dalam pemecahan masalah).

a. Pengertian Ukuran Luas

Luas ialah sesuatu yang menyatakan besarnya daerah

lengkungan (kurva) tertutup sederhana, daerahnya ialah kurva tertutup

sederhana digabung dengan bagian didalamnya.16

Sedangkan dalam

Ensiklopedi Matematika dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan luas

daerah ialah luas suatu bangun tertutup Ialah ukuran daerah datarnya.17

Luas persegi ABCD dibawah ini misalnya ialah ukuran daerah yang

dibatasi oleh persegi itu. Jika daerah yang diarsir pada persegi panjang

ABCD merupakan persegi kecil yang disebut persegi satu satuan, maka

panjang sisi-sisi dari persegi itu ialah tiga satuan. Maka luas persegi

ABCD ialah 3 × 3 satuan luas yaitu 9 satuan luas.

14

Roy Holland, Kamus Matematika, (Jakarta: Erlangga, 2004), h, 81. 15

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Pedoman Umum Pengujian Berbasis Kemampuan

Dasar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. (Jakarta : Dharma Bhakti, 2000), h, 222. 16

Husen Windayana, dkk, Geometri dan Pengukuran. (Bandung : Upi Press, 2008 ), h, 60. 17

ST. Negroho dan B, Harahap. Ensiklopedia Matematika. (Jakarta : PT Ghalia Indonesia,

1999), h, 185.

Page 26: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

11

Maka:

b. Bangun Datar dan Luasnya

Berikut ini beberapa luas bangun datar antara lain:

1) Luas daerah persegi panjang

Untuk menjelaskan pemahaman mengenai luas persegi

panjang kita kembali melihat konsep perkalian. Kita ambil contoh

3 × 2 𝑐𝑚 = 6 𝑐𝑚. Jika diperagakan maka dapat kita gambarkan:

Sehingga dapat kita buat rumus luas persegi panjang (L) =

sisi 3 satuan × sisi 2 satuan. Jika sisi 3 satuan sebagai panjang (p)

dan sisi 2 satuan sebagai lebar (l). Maka luas persegi panjang dapat

kita buat ialah panjang × lebar.

Luas = Panjang × Lebar

L = p × l

2) Luas daerah persegi

Untuk menjelaskan pemahaman mengenai luas persegi kita

kembali melihat konsep perkalian. kita ambil contoh 2 × 2 = 4. Jika

diperagakan maka dapat kita gambarkan:

1 cm luasnya 1 × 1 cm = 1 cm2

A B

C D

Luas persegi ABCD = 3 × 3 × 1 𝑐𝑚 = 9 𝑐𝑚2

Sisi 2 satuan

Sisi 3 satuan

Page 27: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

12

Sehingga dapat kita buat rumus luas persegi ialah sisi 2

satuan × sisi 2 satuan. Jika kita nyatakan dengan sisi (s) × sisi (s)

untuk semua persegi maka kita akan menemukan rumus luas persegi

sebagai berikut:

Luas = sisi × sisi

L = s × s

3) Luas daerah segitiga

Ambil sebuah persegi panjang dengan panjang p dan lebar l

Kemudian kita bagi dua dengan membagi persegi panjang

tersebut pada diagonalnya. Kita lihat daerah segitiga yang diarsir

luasnya ialah setengah dari luas persegi panjang. Jika kita uraikan

dalam rumus matematika ialah sebagai berikut:

Luas segitiga = 1

2× 𝑝 × 𝑙, karena p = alas dan l = tinggi

segitiga maka

Luas segitiga = 1

2 × 𝑎 × 𝑡

Sisi 2 satuan

p

l

Sisi 2 satuan

Page 28: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

13

4) Luas daerah jajargenjang

Perhatikan ilustrasi berikut:

Jika kita bagi daerah jajargenjang tersebut dengan memotong

garis putus-putus tersebut maka sepeti pada gambar. Maka akan

nampak sebuah persegi panjang yang mempunyai rumus panjang

kali lebar. Sehingga dengan asumsi a = p dan t = l maka luas

jajargenjang ialah alas (a) kali tinggi (t).

L = 𝑝 × 𝑙

L= 𝑎 × 𝑡

5) Luas daerah belah ketupat

Perhatikan ilustrasi berikut:

Jika belah ketupat tersebut kita bagi menjadi seperti gambar

dibawah ini:

t

a a

t

d2

d1

d1

I II

d2

1

2d2

d1

II

d2

I

I II

d2

1

2d2

Page 29: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

14

Belah ketupat yang telah kita bagi tersebut disusun menjadi

sebuah persegi panjang. Persegi panjang yang mempunyai ukuran

panjang d1 dan lebar 1

2 d2. Maka :

Luas belah ketupat = 1

2 x d1 × d2

6) Luas daerah layang-layang

Luas layang-layang = panjang x lebar

Luas layang-layang = d1 × 1

2d2=

1

2d1 × d2

Layang-layang memiliki 2 pasang sisi sama

panjang dan diagonalnya berpotong saling tegak

lurus.

AC disebut sebagai diagonal satu = d1

BD disebut sebagai diagonal dua = d2

Dengan demikian jika DB, OA dan OC dipotong

dan diletakan sedemikian rupa maka akan terlihat

seperti ilustrasi pada gambar disamping.

Layang-layang yang telah kita bagi kemudian disusun

menjadi bangun persegi panjang. Persegi panjang

yang terbentuk mempunyai ukuran panjang = d1, dan

lebar = 1

2 d2. Sehingga luas belah ketupat sama dengan

luas persegi panjang.

A

d2

d1

B

C

D o

Page 30: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

15

7) Luas daerah trapesium

Perhatikan trapesium dibawah ini:

luas trapesium = ( 𝑎 × 1

2 𝑡 ) + (𝑏 ×

1

2 𝑡)

Luas trapesium = 1

2 𝑡(𝑎 + 𝑏)

8) Luas lingkaran

Perhatikan gambar dibawah ini:

Setelah lingkaran telah dipotong menjadi bangun seperti

gambar diatas, hasilnya akan menyerupai bangun persegi panjang.

Sehingga untuk mencari luas lingkaran dapat digunakan konsep

untuk mencari luas persegi panjang.

Sisi a

Dengan memindahkan segitiga I ke

samping kiri bawah dan segitiga II ke

samping kanan bawah. Maka kita

dapatkan 2 persegi panjang, dengan

luasnya yaitu 𝑎 ×1

2 𝑡 dan luas lainya

yaitu × 1

2 𝑡 . Sehingga akan didapatkan

total luas bangun tarpesium tersebut

sama dengan luas persegi panjang atas +

luas persegi panjang bawah.

Sisi b

I II 1

2t

1

2𝑡

p = 1

2 𝐾

l = r

Page 31: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

16

Dengan panjang = setengah keliling lingkaran, dan lebarnya

l, sehingga:

Luas lingkaran = luas persegi panjang

Luas lingkaran = p × l

Luas lingkaran = 1

2 𝐾 × 𝑙

Luas lingkaran = 1

2 × 2 × 𝜋 × 𝑟 × 𝑟

Luas lingkaran = 𝜋 × 𝑟 × 𝑟

Luas lingkaran = 𝜋 𝑟2

c. Menentukan Luas Bangun Datar Tak Beraturan

Sangat banyak ragam bangun datar, persegi, persegi panjang,

belah ketupat, jajargenjang, trapesium, layang-layang, maupun bangun

segi-n lainya yang beraturan atau tidak beraturan. Salah satu cara

menentukan luas bangun datar tersebut ialah dengan membuat sekat-

sekat sehingga dalam bangun tersebut terbentuk beberapa bangun

segitiga.

a b c

Perhatikan gambar dibawah ini:

D

F

V

C

C E

A

B

Page 32: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

17

Untuk memudahkan dalam menghitung luas segitiga tersebut

langkah yang kita gunakan dengan membuat dua buah segitiga (segitiga

ACD dan segitiga ACB) sehingga kita cukup mengukur alas dan garis

tingginya saja.18

Bangun datar tersebut merupakan bangun datar segi enam tak

beraturan. Pada bangun tersebut dapat dibuat sekat-sekat sehingga luas

bangun datar tersebut merupakan jumlah dari semua luas segitiga yang

membentuknya.19

Untuk menghitung luas segi enam tak beraturan diatas, adalah

dengan menjumlahkan segitiga-segitiga yang membentuknya.

Luas segi enam ABCDEF = L1 + L2 + L3 + L4

= LADE + LABF + LAEF + LBEF

= 1

2𝑎1𝑡1 +

1

2 𝑎2𝑡2 +

1

2𝑎3𝑡3 +

1

2𝑎4𝑡4

=1

2(𝑎1𝑡1 + 𝑎2𝑡2 + 𝑎3𝑡3 + 𝑎4𝑡4)

Untuk segi banyak lainya, yang dibuat sekat-sekatnya menjadi n

buah bagian, maka luasnya ialah:

Luas segi banyak = LA1 + LA2 + LA3 + …+LAn

= 1

2𝑎1𝑡1 +

1

2 + 𝑎2𝑡2 +

1

2𝑎3𝑡3 + ⋯ +

1

2𝑎𝑛𝑡𝑛

= (𝑎1𝑡1 + 𝑎2𝑡2 + 𝑎3𝑡3 + ⋯ + 𝑎𝑛𝑡𝑛)

18

Nahrowi Adji dan Deti Rostika, Konsep Dasar Matematika, (Bandung : UPI Press, 2008) h,

254. 19

Nahrowi Adji, Pemecahan Masalah Matematika (Bandung : UPI Press, 2008) h, 323.

A

B

E

D E

F

L1

t1

a1

t2

a2=a3

L2

t3

L3

t4 a4

L4

Page 33: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

18

d. Kemampuan Pemecahan Masalah

National Council of Teacher of Mathematics (NTCM) pada

awal dekade 1980-an menerbitkan berjudul an Agenda for Action

recommendation for School Mathematics of 1980’s, rekomendasi

pertamanya yaitu menyatakan bahwa: “ Pemecahan masalah harus

menjadi fokus dalam pembelajaran matematika disekolah”.20

Hal ini

merupakan dasar bagi pengembangan pemecahan masalah dalam proses

pembelajaran matematika. Pemecahan masalah dijadikan alat dan

tujuan pengajaran matematika.

Dalam kehidupan sehari-hari pada dasarnya setiap orang akan

selalu dihadapkan kepada masalah. Masalah yang dihadapi tersebut

akan berbeda sesuai dengan keadaan dan usia individu tersebut.

Masalah mengandung arti yang “komperhensif”.21

Dalam

menyelesaikan masalah seseorang akan memberikan tanggapan yang

berbeda sesuai dengan kondisi tertentu. Contohnya, sesuatu yang

menjadi masalah bagi anak-anak belum tentu menjadi masalah bagi

orang dewasa. Masalah biasanya muncul akibat suatu pekerjaan atau

muncul pada hal yang tidak di duga-duga. Masalah tersebut harus kita

selesaikan dan jika tidak terselesaikan maka masalah tersebut menjadi

masalah yang tak terselesaikan.

Untuk menyelesaikan masalah yang muncul maka seseorang

harus mengoptimalkan kemampuan yang ada pada dirinya yang telah

diperoleh dari hasil belajar. Kemampuan tersebut mencakup

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif

yang digunakan seseorang dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan

taksonomi Bloom yang mencakup: ingatan, pemahamah, penerapan,

analisis, sintesis dan evaluasi. Oleh sebab itu tidak mudah dalam

menyelesaikan sebuah permasalahan karena melibatkan kemampuan

kognitif seseorang dari tingkat yang rendah sampai tingkat yang lebih

20

Max A Sobel, Mengajar Matematika edisi 3, (Jakarta: Erlangga, 2002), h, 60. 21

Nahrowi Adji, Pemecahan masalah Matematika…, h.3

Page 34: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

19

tinggi (tingkat rendah: ingatan, pemahaman, penerapan dan tingkat

tinggi: analisis sintesis dan evaluasi).22

Selain itu misalnya jika kita

akan mengukur luas tanah, kita harus mengetahui tentang bentuk-

bentuk geometris beserta ciri-cirinya, satuan ukur panjang, rumus-

rumus mencari luas, dan operasi hitung yang terbentuk oleh rumus-

rumus tersebut.

Suatu pertanyaan matematika dapat dikatakan sebagai suatu

masalah jika menunjukan suatu tantangan (challenge) yang tidak dapat

dipecahkan dengan prosedur rutin (routine procedure) oleh si pelaku

seperti yang di kemukakan oleh Cooney, et. All. (1975: 242) berikut

“…for a question to be a problem, it must present a challenge that

cannot to be resolved by some routine procedure know to the

student…”.23

Masalah dapat kita golongkan menjadi masalah rutin dan

non rutin. Contoh masalah rutin misalnya: “Budi mempunyai empat

buah buku lalu ia dibelikan lagi lima buah buku oleh ayahnya.

Berapakah jumlah buku Budi sekarang?”. Sedangkan contoh masalah

non rutin ialah: “Anto mempunyai tanah berbentuk persegi panjang,

jika kelilingnya 12 cm dan panjangnya dua kali lipat lebarnya. Berapa

luas persegi panjang tersebut?”.

“Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan

aktivitas-aktifitas yang berhubungan dengan kegiatan yang

membutuhkan suatu cara untuk melakukanya membutuhkan

penalaran yang melibatkan ilmu matematika. Karena ilmu

matematika tumbuh dan berkembang bersadarkan kebutuhan

manusia dalam menghadapi persoalan hidup. Oleh karena itu,

masalah yang kita hadapi berhubungan dengan masalah translasi,

masalah aplikasi, masalah proses dan masalah teka-teki”.24

Masalah translasi ialah masalah dalam kehidupan sehari-hari

yang membutuhkan translasi (perpindahan) dari bentuk verbal

kebentuk matematika dalam menyelesaiakan masalah tersebut. Dalam

22 Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Pedoman Umum…, h, 7

23

Fadjar Shadiq, Penalaran, Pemecahan Masalah dan komunikasi Matematika.(Yogyakarta :

Depdiknas. 2004), h,10 24

Nahrowi Adji, Konsep Dasar Matematika. (Bandung:UPI Press. 2006), h. 3

Page 35: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

20

menyelesaikan masalah ini seseorang membutuhkan kemampuan

menafsirkan dan menerjemahkan masalah kedalam kalimat biasa dan

simbol matematika yang selanjutkan akan dicari solusi menggunakan

aturan yang berlaku.

Proses translasi yang dilakukan dapat bersifat sederhana atau

kompleks sesuai dengan informasi yang disajikan, konsep matematika

yang ada, dan banyaknya operasi hitung yang dilakukan dalam

menyelesaikan masalah tersebut.

Contoh berikut bagaimana mentraslasi kalimat verbal kedalam

kalimat matematik.

“Keliling suatu persegi panjang ialah 90 cm, jika lebarnya 15 cm,

tentukanlah ukuran panjang persegi tersebut dan luas persegi panjang

tersebut!”.

Pada soal daiatas siswa harus dapat membuat pernyatan tersebut

kedalam simbol matematika.

Misalnya Panjang = p , lebar= l, keliling = K, dan luas= L, maka

diperoleh:

K = p + p + l + l

K = 2p + 2l

90 = 2p + 2. 15

2p = 90 – 30

2p = 60 maka p = 30

Sehingga diperoleh panjang dari persegi panjang tersebut ialah

30 cm. sehingga siswa dapat menentukan luas persegi panjang tersebut

yaitu:

𝐿 = 𝑝 × 𝑙

= 30 × 15 = 450 cm2

Berikut ini contoh masalah matematika yamg kompleks dan

sederhana:

Page 36: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

21

a. Masalah translasi sederhana

Jika alas sebuah segitiga ialah 4 cm dan tingginya 5 cm. hitunglah

luas banagun tersebut!

b. Masalah translasi kompleks

Sebidang tanah berbentuk persegi panjang yang mempunyai panjang

dua kali dari lebarnya dan kelilingnya 1.500 m. Tanah tersebut

ditanami kacang tanah yang masing-masing kacang tanah berjarak

satu sama lain 10 cm. Pada perbatasan tanah tersebut juga ditanami.

Bila satu kg kacang tanah berisi 1.500 butir kacang tanah, barapa

Kg kacang tanah yang dibutuhkan untuk menanami sebidang tanah

tersebut.

Masalah aplikasi ialah masalah yang merupakan penerapan dari

teori/konsep yang telah dipelajari pada matematika. Contohnya: “Pak

Joko memiliki kebun yang berbentuk persegi panjang berukuran

25 𝑚 × 16 𝑚. Disekeliling bagian luar kebun tersebut akan ditanami

rumput selebar 1 m. jika harga rumput Rp.12.000,00 per m2., maka

biaya yang diperlukan untuk membeli rumput tersebut ialah?”

Masalah proses ialah masalah yang berhubungan dengan

menyusun langkah-langkah merumuskan pola dan strategi khusus

dalam menyelesaikan masalah. Contoh: “Luas sebuah trapesium sama

dengan luas sebuah jajargenjang. Diketahui jajargenjang tersebut

memiliki panjang alas 12 cm dan tinggi 8 cm. Bila trapesium tersebut

mempunyai tinggi 8 cm dan panjang salah satu sisi sejajarnya ialah 10

cm, berapakah panjang sis sejajar yang lain?”

Masalah teka-teki ialah masalah yang dimaksudkan untuk

rekreasi dan kesenangan serta alat yang digunakan untuk mencapai alat

afektif dalam pembelajaran matematika. Contoh: “Masukanlah bilangan

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 kedalam kotak-kotak 3 × 3 sedemikian rupa

sehingga jumlah bilangan mendatar, menurun, dan diagonal berjumlah

15”.

Page 37: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

22

Ada beberapa keterampilan untuk meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah anta lain: 25

1. Memahami soal

2. Memilih pendekatan atau strategi pemecahan

3. Menyelesaikan model

4. Menafsirkan solusi

Berikut ini diagram alur matematika sebagai cara memecahkan

yang dikutif pusat kurikulum Depdiknas (2003).

Gambar 2.1

Matematika Sebagai Cara Memecahkan Masalah

5. Pendekatan Open Ended

a. Pengertian Pendekatan Open Ended

Pendekatan open ended ialah pembelajaran dengan problem

terbuka yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai

cara (flexsibelity) dan solusinya juga beragam cara (multi jawaban,

fluency).26

Sedangkan Shimada berpendapat bahwa pendekatan open

25

Nahrowi Adji, Pemecahan Masalah Matematika…, h, 15 26

Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Mas Media ), h, 62

4.

SITUASI MASALAH

ATAU SOAL NYATA SOLUSI

PERUMUSAN

MASALAH

MODEL

MATEMATIKA

A

Matematika Sebagai cara Memecahkan Masalah

Pemeriksaan

hasil sederhanaan interpretasi

matematisasi

transformasi

Page 38: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

23

ended ialah salah pendekatan dalam pembelajaran yang dilakukan

dengan mengkombinasikan antara pemahaman, kemampuan, atau cara

berfikir siswa yang telah dipelajari sebelumnya.27

Sedangkan Sudiarta

(Poppy, 2002:2) mengatakan bahwa secara konseptual open ended

problem dapat dirumuskan sebagai masalah atau soal-soal matematika

yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga memiliki beberapa, atau

mungkin banyak jawaban yang benar dan banyak cara untuk mencapai

solusi tersebut.28

Chessman berpendapat (Wakefild dan velardi, 1995:485)

pertanyaan open ended memerlukan respon mengenai proses berpikir,

kemampuan menyusun generalisasi, dan kemampuan mencari

hubungan antara dua konsep.29

Pembelajaran ini melatih dan

menumbuhkan orisinilitas ide, kretivitas, kognisi tinggi, komunikasi-

interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntut untuk

berinprovisasi mengembangkan metode, cara atau pendekatan yang

bervariasi dalam memperoleh jawaban yang beragam. Selanjutnya

siswa diminta untuk menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut.

Sehingga pada ahirnya proses pembelajaran ini mementingkan proses

dari pada hasil yang diperoleh.

Proses pembelajaran yang dilakukan disekolah biasanya

dilakukan dengan menjelaskan konsep-konsep dilanjutkan dengan

contoh, lalu dilanjutkan dengan mengerjakan latihan-latihan soal

matematika. Pendekatan ini didominasi oleh penyajiaan masalah

matematika dalam bentuk tertutup (Closed Problem atau Higly

Structured Problem), yaitu permasalahan matematika yang dirumuskan

27

Pembelajaran Dengan Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan

Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP oleh Gusni Satriawati dalam ALGORITMA, Vol.

1, No. 1, Tahun 2006, h, 105 28

http://arifin muslim.wordpress.com/(Posted on April 9, 2010 by arifin Muslim) 15

November 2010, 13:03 WIB

29

Gusni Satriawati, Pembalajaran Matematika dengan Pendekatan open ended pada Pokok

Bahasan Dalil Phythagoras di Kelas II SMP dalam Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran

Matematika dan Sains Dasar. (Jakarta : IISEP, 2007), h, 159.

Page 39: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

24

sedemikian rupa, sehingga hanya memiliki satu jawaban yang benar dan

satu cara pemecahanya.30

Selain itu pendekatan pembelajaran ini

disajikan secara eksplisit dan terstruktur mulai dari apa-apa yang

diketahui, apa yang ditanyakan, dan metode apa yang digunakan.

Artinya, ide-ide serta konsep-konsep, pola-pola hubungan matematika,

serta strategi serta teknik, dan algoritma pemecahanya disajikan secara

eksplisit sehingga siswa dengan mudah menebak dan mendapat solusi

tanpa proses mengerti. Sebaliknya yang menjadi masalah ialah ketika

soal matematika yang diberikan sedikit saja diubah, maka siswa akan

merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut.

Hal ini mendasari adanya reorientasi pembelajaran matematika

yang tidak hanya terbatas pada penyajian matematika tertutup.

Pembelajaran matematika yang melatih routin basic skills saja, tetapi

harus dikembangkan pembelajaran matematika dengan memberikan

ruang yang cukup bagi siswa untuk membangun dan mengembangkan

pemahaman konsep matematika secara mendalam (dept understanding).

Khususnya dalam mengembangkan konsep matematika siswa dalam

menginvestasi dan memecahkan masalah (problem solving & Problem

Possing), berargumentasi dan berkomunikasi secara matematika

(mathematical reasoning and communication), melakukan penemuan

kembali (reventasion) dan membangun (contruction) konsep

matematika secara mandiri, berfikir kreatif dan innovativ, yang

melibatkan imajinasi dan intuisi, dan mencoba-coba (trial and error),

penemuan (discovery), prediksi (prediction), dan generalisasi

(generalization), melalui pemikiran divergen dan orisional.

Oleh sebab itu maka pembelajaran yang cocok untuk cita-cita ini ialah

pembelajaran yang berorientasi pada masalah matematika konstektual

terbuka (contextual open ended problem solving).

30

Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berorientasi Pemecahan Masalah

Kontekstual Open Ended oleh I Gusti Putu Sudiarta…, h, 584

Page 40: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

25

b. Landasan Teoritis Pembelajaran Open Ended

Pembelajaran open ended mula-mula berkembang di Jepang

sejak tahun 70-an berdasarkan penelitian Shimada. Model pembelajaran

ini merupakan pengembangan dan modifikasi dari jenis pembelajaran

problem based learning. Perbedaanya terletak pada tuntunanya dan

karakteristik dari masalah matematika yang dijadikan bahan pengajaran.

Jenis dan karakteristik masalah yang dijadikan fokus masalah ialah

masalah yang tergolong il-problem yaitu masalah matematika yang

disusun sedemikian rupa sehingga memiliki beberapa jawaban yang

masuk akal (multiple reasonable solusion), dan lebih dari satu

pemecahan masalah yang masuk akal saja (multiple reasonable

algoritm and prosedurer).

Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open

ended dilakukan dengan memberikan problem terbuka kepada siswa.

Dalam proses pembelajaran, siswa diarahkan untuk dapat menjawab

permasalahan dengan banyak cara atau bahkan dengan banyak jawaban.

Proses pembelajaran ini pada akhirnya dapat memancing siswa untuk

dapat meningkatkan potensi intelektual dalam proses menemukan

sesuatu yang baru dalam proses pembelajaran.

Selain itu menurut Shimada (1997) dalam pembelajaran

matematika rangkaian pengetahuan, keterampilan, konsep, prinsip, atau

aturan diberikan kepada siswa diberikan langkah demi langkah.

Langkah demi langkah tersebut diberikan tidak sebagai hal yang

terpisah atau saling lepas, namun harus disadari sebagai rangkaian yang

terintegrasi dengan kemapuan dan sikap dari setiap siswa, sehingga

dalam pikiranya akan terjadi pengorganisasian yang optimal.31

Adapun tujuan pembelajaran open ended menurut Nohda(2000)

ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir

31

Erman Suherman dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. (Bandung: JICA,

2003), h, 124.

Page 41: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

26

matematis siswa melalui problem solving secara simultan.32

Dengan

kata lain bahwa kegiatan kreatif dan pola pikir matematika siswa harus

dikembangkan semaksimal mungkin agar siswa dapat berpikir secara

bebas sesuai minat dan kemampuan siswa yang nantinya akan memicu

kemampuan berfikir tingkat tinggi pada siswa.

Pendekatan open ended pada dasarnya memberikan kesempatan

kepada siswa untuk lebih menginvestigasi berbagai masalah yang

diberikan mencari solusi yang dilakukan sendiri sesuai kemampuan

kognisi yang dimiliki siswa tersebut. Proses pembelajaran memancing

interaktif siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan

siswa lebih kreatif dalam berfikir dan dapat meningkatkan kemampuan

matematika siswa dalam proses balajar mengajar. Adapun pembelajaran

matematika yang dilakukan dengan terbuka harus memenuhi tiga aspek

sebagai berikut:

1) Kegiatan siswa harus terbuka

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan harus bersifat

terbuka. Proses pembelajaran yang terbuka ialah proses

pembelajaran yang mengakomodasi kesempatan siswa untuk

melakukan sesuatu sesuai keinginan siswa tersebut. Misal guru

memberikan masalah kepada siswa sebagai berikut: “Dengan

menggunakan berbagai cara hitunglah jumlah sepuluh bilangan

ganjil yang pertama”, jika dalam proses pembelajaran guru

memberikan pertanyaan seperti itu maka siswa mempunyai

kesempatan untuk menjawab permasalahan dengan beragam cara

dan pemahaman mereka, sehingga sampailah ia pada pemikiran

sebagai berikut:

(i) (1 + 19) + (3 + 17) + (5 + 15) + (7 + 13) + ( 9 + 11)

= 20 × 5 = 100

(ii) (1 + 9) + (3 + 7) + (5 + 5) + (7 + 3) + ( 9 + 1) = (10 × 5) = 100

32

Erman Suherman dkk. Strategi Pembelajaran…, h, 124.

Page 42: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

27

(iii) 1 + 3 = 4, 4 + 5 = 9, 9 + 7= 16, 16 + 9 = 25,……

Dari jawaban (iii) siswa ada yang menemukan pola bahwa,

1 + 3 = 2 × 2, 4 + 5 = 3 × 3, 9 + 7 = 4 × 4, …, 81 + 19 = 10 ×10,

Artinya, 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15 + 19 = 10 × 10 = 100

(jumlah sepuluh bilangan ganjil yang pertama 102

= 100).

2) Kegiatan matematika merupakan ragam berfikir

Kegiatan matematika akan mengundang proses manipulasi

dan manifestasi dalam dunia matematika. Sebagai contoh, kegiatan

matematika adalah kegiatan yang didalamnya terjadi proses

pengabstrakan dan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari

kedalam dunia matematika. Oleh sebab itu, dalam hal ini maka

penerapan pendekatan open ended dalam pembelajaran harus dibuat

sedapat mungkin sebagai perujuk dan pelengkap dari problem. Pada

saat yang bersamaan yang lebih berharga dan “kaya” dapat berjalan

melalui proses tadi.

3) Kegiatan siswa dan kegiatan matematika merupakan suatu kesatuan

Dalam pembelajaran matematika, guru diharapkan dapat

mengangkat pemahaman siswa, bagaimana memecahkan

permasalahan dan perluasan serta pendalaman dalam berfikir

matematika sesuai dengan pengalaman dan pertimbangan masing-

masing. Guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran kepada siswa

melalui kegiatan-kegiatan matematika tingkat tinggi yang sistematis

atau kegiatan matematika yang mendasar untuk melayani siswa yang

memiliki kemampuanya rendah.

c. Langkah-Langkah Pendekatan Open Ended

Pendekatan pembelajaran matematika berorientas pemecahan

masalah kontekstual open ended ini terdiri atas lima tahap utama

(sintaks) yang dimulai dari guru memperkenalkan kepada siswa suatu

Page 43: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

28

masalah dan diakhiri dan penyajian serta analisis hasil kerja siswa. Jika

masalah yang dikaji sedang-sedang saja, kelima tahapan mungkin dapat

diselesaikan dalam satu pertemuan tatap muka. Namun, bila

masalahnya kompleks mungkin memerlukan waktu lebih lama. Adapun

tahapan-tahapan tersebut antara lain ialah:33

Tabel 2.1

Langkah-Langkah Pendekatan Pembelajaran Open Ended

Kegiatan Guru Langkah-

langkah utama Kegiatan Siswa

Memaparkan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang

diperlukan, dan memotivasi siswa

agar terlibat pada aktivitas

pemecahan masalah.

Tahap 1`

Orientasi siswa

pada masalah

matematika open

ended.

Menginventarisasi dan

mempersiapkan logistik

yang diperlukan dalam

proses pembelajaran.

Siswa berada dalam

kelompok yang telah

ditetapkan.

Membantu siswa mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas

belajar yang berhubungan dengan

masalah yang dipecahkan.

Tahap 2

Mengorganisasika

n siswa dalam

belajar pemecahan

masalah.

Menginvestigasi konteks

masalah,

mengembangkan

berbagai perspektif dan

pengandaian yang masuk

akal.

Mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan trial and

error/eksperimen untuk

mendapatkan suatu pemecahan

masalah yang masuk akal,

mengulanginya lagi untuk

mendapatkan kemungkinan

pemecahan dan solusi informasi

alternative.

Tahap 3

Membimbing

penyelidikan baik

secara individual

maupun didalam

kelompok.

Siswa melakuakan inquiri

investigasi, dan

merumuskan kembali

masalah untuk

mendapatkan suatu

kemungkinan pemecahan

dan solusi yang masuk

akal. Mengevaluasi

strategi yang digunakan

untuk memperkuat

argumentasi dan

sekaligus untuk meyusun

kemungkinan pemecahan

dan jawaban alternative

yang lain.

Membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti ringkasan,

laporan, model-model pemecahan

masalah, dan membantu dalam

berbagai tugas dalam kelompok.

Tahap 4

Mengembangkan

dan

mempresentasikan

hasil karya.

Menyusun ringkasan atau

laporan baik secara

individual atau kelompok

dan menyajikanya

dihadapan kelas dan

berdiskusi dalam kelas.

33

Igusti Putu Sudiarta. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berorientasi

Pemecahan Masalah Kontekstual Open Ended…, h, 590

Page 44: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

29

Membantu siswa melakukan

refleksi dan mengadakan evaluasi

terhadap penyelidikan atau proses

belajar mengajar yang mereka

gunakan.

Tahap 5

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah. Evaluasi

dengan penilaian

autentik.

Mengikuti assesment dan

menyerahkan tugas-tugas

sebagai bahan evaluasi

proses belajar.

d. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Open Ended

Ada beberapa keunggulan pendekatan open ended antara lain :34

1) Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan sering

mengekpresikan idenya.

2) Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan

pengetahuan dan keterampilan matematik secara komperhensif.

3) Siswa dengan kemampuaan matematika dapat merespon

permasalahan dengan cara mereka sendiri.

4) Siswa secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau

penjelasan.

5) Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu

dalam menjawab permasalahan.

Adapun kelemahan dari pendekatan open ended ialah:35

1) Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna

bagi siswa bukanlah pekerjaan mudah.

2) Menemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa

sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan

bagaiman merespon permasalahan yang diberikan.

3) Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau

mencemaskan jawaban mereka.

4) Mungkin ada sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar

mereka tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.

34

Gusni Satriawati, Pembalajaran Matematika dengan Pendekatan open ended pada Pokok

Bahasan Dalil Phythagoras di Kelas II SMP dalam Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran

Matematika dan Sains Dasar. (Jakarta : IISEP, 2007), h, 163 35

Erman Suherman dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. (Bandung: JICA,

2003), h, 133

Page 45: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

30

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1) Dhian Desianasari (2007) dalam penelitianya berjudul “Meningkatkan

hasil belajar siswa kelas VII SMPN 1 Semarang tahun pelajaran

2006/2007 pada pokok bahasan luas daerah segiempat melalui

pembelajaran pendekatan open ended” pada hasil penelitianya

menyimpulkan penerapan pendekatan open ended dapat meningkatkan

hasil belajar matematika pokok bahasan luas daerah segiempat siswa kelas

VII SMP N 1 Semarang tahun pelajaran 2006/2007. Untuk itu disarankan

kepada guru matematika agar menerapkan pembelajaran pendekatan open

ended pada pokok bahasan luas daerah segiempat yang dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2) Joko Tri Leksono (2005) dalam penelitianya berjudul “Berproses pada

pembelajaran Pendekatan open ended terhadap hasil belajar siswa pada

pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII SMP negeri 4 pati”

menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar

dan kemampuan berproses siswa dengan hasil belajar matematika.

3) M. Ali Yazid dalam penelitianya berjudul “Pendekatan open ended dalam

Pembelajaran Matematika” menyimpulkan bahwa prestasi belajar

matematika siswa lebih baik daripada pembelajaran yang menggunakan

pendekatan konvensional. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata siswa yang

diajar menggunakan pendekatan open ended lebih tinggi dari nilai rata-rata

siswa yang menggunakan pendekatan konvensional, dari hasil uji t

diperoleh thitung sebesar 1.836 pada taraf nyata 5% diperoleh ttabel = 1.6171,

maka terbukti prestasi hasil belajar menggunakan pendekatan open ended

lebih baik daripada menggunakan pendekatan konvensional.

C. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Proses pembelajaran yang dilakukan harus mengarah kepada

perubahan. Hal tersebut berarti bahwa belajar dapat membawa perubahan

yang menghasilkan kecakapan baru dan perubahan itu terjadi karena ada

usaha sengaja. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus

Page 46: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

31

dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh kemampuan yang dimiliki

oleh siswa dan panca indra yang dimiliki siswa seperti penglihatan,

pendengaran dan segala aktifitas siswa dalam kelas. Proses pembelajaran

yang dilakukan juga dapat dilakukan dengan baik oleh guru sebagai

fasilitator belajar mengarah kepada siswa dan memberikan pengajaran dan

pengarahan secara maksimal kepada siswa sebagai fokus informasi.

Pembelajaran yang dilakukan tidak memaksa siswa untuk berfikir searah

tetapi memberikan keluesan bagi siswa untuk mengembangkan

kemampuanya.

Pendekatan open ended ialah pendekatan pembelajaran yang

memungkinkan bagi siswa untuk melakukan proses berfikir sesuai dengan

kemampuan mereka. Hal ini dimungkinkan karena proses pembelajaran

dilakukan dengan memberikan kesempatan untuk siswa memberikan

jawaban sesuai tingkat kognitifnya. Selain itu, pertanyaan pada pendekatan

pembelajaran ini bersifat terbuka, sehingga siswa dapat bereksplorasi sesuai

kemampuan yang mereka miliki. Oleh sebab itu diharapkan pendekatan

open ended dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan luas

bangun datar tak beraturan pada pembelajaran matematika.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dipaparkan diatas maka

dapat diduga penerapan pendekatan open ended dapat meningkatkan

kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa.

Page 47: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanaka di SMP

Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang di kelas VII-4 semester II

Tahun Ajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan akan dilaksanakan pada bulan Februari 2011

sampai Maret 2011.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian tindakan yang

difokuskan pada situasi kelas, atau biasa dikenal dengan Classroom Action

Reseach, yaitu penelitian yang dilakuakan dikelas dengan penekanan pada

penyempurnaan dan peningkatan proses dan praktik pembelajaran.36

selain

itu menurut Maifalinda fatra dan Abdul Razak penelitian tindakan kelas

merupakan kajian refleksi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.37

Esensi dari Action Reseach ialah adanya tindakan dalam situasi yang alami

untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran serta mampu

memberi solusi pada masalah yang ada.

Prosedur penelitian ini berlangsung secara siklik. Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari

empat kegiatan, yaitu:

a. Perencanaan (Planning)

Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian.

Peneliti menyiapkan skenario pembelajaran dan instrument penelitian

36

Dirjen Depdiknas. Lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Depdiknas, 2008),

h, 3 37

Maifalinda fatra dan Abd. Razak. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: FITK UIN Jakarta:

2010), h, 21

Page 48: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

33

yang terdiri atas lembar soal-soal latihan, lembar tes formatif, lembar

kerja kelompok, lembar observasi dan lembar wawancara.

b. Pelaksanaan (Acting)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini ialah melakukan

skenario pembelajaran yang telah direncanakan, yaitu menggunakan

pendekatan open ended. penelitian ini dirancang dalam dua siklus

dimana setiap siklus terdiri dari 4 kali pertemuan. Pada siklus I siswa

akan diajarkan menghitung luas bangun datar tak beraturan

mengguanakn konsep luas persegi panjang, luas persegi, luas segitiga,

dan luas jajargenjang. Sedangkan, pada siklus II siswa akan diajarkan

menghitung luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep

luas gabungan persegi dan persegi panjang, luas gabungan persegi dan

segitiga, luas gabungan segitiga dan jajargenjang serta luas gabungan

persegi panjang dan segitiga.

c. Observasi (Observing)

Tahap ketiga dilakukan selama tahap pelaksanaan tindakan.

Peneliti dibantu oleh observer mengamati aktivitas dan respon siswa

terhadap pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

Observasi dimaksud sebagai kegiatan mengamati, mengenali dan

mendokumentasikan segala aktivitas siswa selama proses

pembelajaran, selain itu juga peneliti mencatat semua hal yang

diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

d. Refleksi (Reflecting)

Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai

melakukan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan

dikumpulkan dan dianalisis bersama peneliti dan observer, sehingga

dapat diketahui apakah kegiatan yang dilakukan mencapai tujuan yang

Page 49: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

34

diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Refleksi ini dilakukan

untuk memperoleh masukan bagi rencana tindakan siklus selanjutnya.

Adapun alur desain penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan

digambarkan sebagai berikut38

:

Gambar 3.1

Alur Penelitian PTK

38

Suharismi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h, 16

Perencanaan

Pelaksanaan Menentukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep luas luas persegi panjang, luas persegi, luas segitiga, luas jajargenjang

SIKLUS I Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS II

Refleksi

?

Pelaksanaan Menentukan luas bangun datar tak beraturan dengan luas gabungan persegi dan persegi panjang, luas gabungan persegi dan segitiga, luas gabungan segitiga dan jajargenjang serta luas gabungan persegi panjang dan segitiga

Page 50: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

35

C. Subjek Penelitian

Adapun kelas yang akan dijadikan subjek penelitian adalah kelas

VII-4 dengan jumlah siswa 31 orang siswa yang terdiri dari 11 orang siswa

dan 20 orang siswi. Pertimbangan dipilihnya kelas tersebut ialah

berdasarkan hasil musyawarah dengan guru kelas.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan. Peneliti merencanakan kegiatan, melaksanakan

kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data

serta melaporkan hasil penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti

dibantu oleh seorang guru yaitu guru mata pelajaran matematika yang

bertindak sebagai observer (pengamat).

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahap penelitian ini mulai dengan prapenelitian dan akan

dilanjutkan dengan siklus I. setelah melakukan analisis dan refleksi pada

tahap I, penelitian akan dilakukan dengan siklus II. Berikut akan disajikan

bentuk uraian kegiatan penelitian:

Tabel 3.1

Tahap Penelitian Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Pendahuluan

1. Analisis kurikulum dan studi pustaka.

2. Observasi ke SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang.

3. Mengurus surat izin Penelitian.

4. Membuat instrument penelitian.

5. Menghubungi kepala sekolah.

6. Wawancara terhadap guru mata pelajaran.

7. Menentukan kelas subjek penelitian.

8. Observasi proses pembelajaran dikelas penelitian.

9. Mensosialisasikan pembelajaran matematika dengan pendekatan

open ended kepada siswa yang menjadi subjek penelitian.

Page 51: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

36

Table 3.2

Tahap Penelitian Siklus I

Sik

lus I

Masalah: Rendahnya kemampuan menentukan luas bangun datar siswa

Tahap Perencanaan

1. Membuat rencana pembelajaran.

2. Mendiskusikan RPP dengan guru kolabolator.

3. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan.

4. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, jurnal harian serta

keperluan observasi lain.

5. Menyiapkan lembar kerja kelompok untuk setiap pertemuan.

6. Menyiapkan soal akhir siklus.

7. Menyiapkan alat dokumentasi.

Tahap Pelaksanaan

1. Pertemuan pertama proses pembelajaran membahas mengenai materi persegi

panjang dan menentukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep

luas persegi panjang.

2. Pertemuan kedua proses pembelajaran membahas mengenai materi persegi dan

menentukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep luas persegi.

3. Pertemuan ketiga proses pembelajaran membahas mengenai materi segitiga

dan menentukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep luas

segitiga.

4. Pertemuan keempat proses pembelajaran membahas mengenai materi

jajargenjang dan menentukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan

konsep luas jajargenjang.

Tahap Observasi

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri dari

observasi terhadap siswa dan guru (peneliti), guru kolabolator mencatat

semua yang terjadi selama proses pembelajaran.

Refleksi

Analisis observasi dan dan evaluasi pembelajaran siklus I yang akan

dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya.

Table 3.3

Tahap Penelitian Siklus II

Sik

lus II

Tahap Perencanaan

1. Membuat rencana pembelajaran.

2. Mendiskusikan RPP dengan guru kolabolator.

3. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan.

4. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan lapangan serta

keperluan observasi lain.

5. Menyiapkan media pembelajaran.

6. Menyiapkan lembar kerja kelompok untuk setiap pertemuan.

7. Menyiapkan soal akhir siklus.

8. Menyiapkan alat dokumentasi.

Tahap Pelaksanaan

1. Pertemuan kelima proses pembelajaran membahas mengenai materi

trapesium dan menentukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan

konsep luas gabungan persegi dan persegi panjang.

2. Pertemuan keenam proses pembelajaran membahas mengenai materi

layang-layang dan menentukan luas bangun datar tak beraturan

menggunakan konsep luas gabungan persegi dan segitiga.

3. Pertemuan ketujuh proses pembelajaran membahas mengenai materi

Page 52: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

37

belah ketupat dan menentukan luas bangun datar tak beraturan

menggunakan konsep luas gabungan segitiga dan jajargenjang.

4. Pertemuan keempat proses pembelajaran membahas mengenai materi

lingkaran dan menentukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan

konsep luas gabungan persegi panjang dan segitiga.

Tahap Observasi

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri dari observasi

terhadap siswa dan guru (peneliti), guru kolabolator mencatat semua yang terjadi

selama proses pembelajaran.

Refleksi

Analisis observasi dan dan evaluasi pembelajaran siklus II yang akan dijadikan

dasar pelaksanaan siklus berikutnya.

F. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

instrument penelitian antara lain:

1. Lembar Soal Tes

Lembar soal tes digunakan untuk mengukur kemampuan

menentukan luas bangun datar tak beraturan dan hasil belajar siswa

setelah diberikan perlakuan.

2. Jurnal Harian Siswa

Jurnal harian siswa digunakan mengetahui respon siswa terhadap

proses pembelajaran pada setiap pengamatan.

3. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa

selama proses pembelajaran dilakukan.

4. Pedoman wawancara

Wawancara dilakukan terhadap tiga orang siswa pada akhir

siklus pembelajaran. Wawancara menitik beratkan pada tanggapan

siswa terhadap matematika, kegiatan diskusi siswa selama proses

pembelajaran, serta untuk mengetahui respon siswa terhadap

pendekatan open ended.

5. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti otentik proses

pembelajaran yang dilakukan selama penelitian.

Page 53: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

38

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi atau

kejadian yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan. Hal

ini dimaksud untuk menjawab pertanyaan penelitian. Teknik pengumpulan

data ini ialah sebagai berikut:

1. Tes kemampuan siswa dalam menetukan luas bangun datar beraturan

dan luas bangun datar tak beraturan yang diperoleh dari hasil tes siswa

pada setiap akhir siklus.

2. Observasi proses pembelajaran; data hasil observasi dalam penelitian

ini ada dua. Pertama,data hasil observasi terhadap tindakan

pembelajaran peneliti yang di isi oleh observer (guru mata pelajaran).

Kedua, hasil data observasi proses pembelajaran siswa yang disi oleh

observer(guru mata pelajaran).

3. Jurnal harian; siswa mengisi jurnal harian pada setiap akhir proses

pembelajaran.

4. Wawancara; peneliti melakukan wawancara kepada guru bidang studi

diawal dan dikahir penelitian. Wawancara diawal penelitian dilakukan

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menentukan luas bangun

datar tak beraturan dan pendekatan pembelajaran yang digunakan

guru. Sedangkan wawancara diakhir penelitian dilakukan untuk

mengetahui tanggapan guru terhadap penelitian yang dilkasanakan.

5. Dokumentasi; dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto

yang diambil pada saat pembelajaran berlangsung.

H. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi

Untuk memperoleh data yang valid, yaitu yang objektif, shahih,

handal, dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi dan saturasi

yaitu:

1) Menggali data dari sumber data yang sama dengan menggunakan cara

yang berbeda. Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan informasi

Page 54: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

39

mengenai keaktifan siswa dilakukan dengan mengobservasi siswa dan

untuk mengetahui respon siswa dengan memeriksa jurnal harian siswa.

2) Menggali dari sumber data yang berbeda untuk mendapatkan hasil

tentang hal yang sama. Untuk mengetahui tentang kemampuan siswa

dalam menentukan luas bangun datar tak beraturan dilakukan dengan

memeriksa hasil tes siswa, mengadakan wawancara dengan guru dan

melihat hasil observasi guru kolabolator.

3) Memeriksa kembali data-data yang terkumpul, baik tentang

kejanggalan-kejanggalanya, keaslianya maupun kelengkapanya.

4) Mengulang pengolahan data dan analisis data yang telah terkumpul agar

diperoleh data yang valid, instrument tes setiap akhir siklus yang berupa

soal diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan realiabilitasnya.

a. Validitas

Untuk mengukur kevalidan atau keshahihan butir soal,

peneliti menggunakan rumus korelasi product moment sebagai

berikut.39

Sehingga akan terlihat besarnya koefisien korelasi antara

setiap skor.

Rumus korelasi product moment yaitu:

r =

})(}{)({

))((

2222YYNXXN

YXYXN

iii

ii

Keterangan:

Xi = Skor item ke-i dimana i = 1,2,3,4,...k

Y = Skor total

N = Banyaknya responden

rtabel = r (, dk) = r (, n – 2)

Untuk menentukan kriteria uji instrumen, jika:

r hitung r tabel maka butir item tidak valid

r hitung > r tabel maka butir item valid

39 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1998), h, 207

Page 55: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

40

b. Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, butir soal yang valid diuji

reliabilitasnya. Reliabilitas tes essay dapat diketahui dengan

menggunakan rumus alpha, yaitu:40

2

22

1t

it

S

SS

k

kr

Keterangan:

r = Koefisien reliabilitas skala

k = Banyaknya item

Si 2

= Varians skor seluruh pernyataan menurut skor siswa

perorangan

Si 2

= Jumlah varians skor seluruh pernyataan menurut skor

pernyataan tertentu

rtabel = r (, dk) = r (, n – 2)

Untuk menentukan kriteria uji instrumen, jika:

1) r hitung r tabel maka butir item tidak reliabel

2) r hitung > r tabel maka butir item reliabel

I. Teknik Analisis Data

Proses analisis data terdiri dari analisis data pada saat dilapangan

dan pada saat data telah terkumpul. Data yang telah terkumpul

menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, hasil wawancara dan

hasil tes siswa dianalisis dengan menggunakan analisis deskriftif.

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada

dari berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data, menyusun

dalam satuan-satuan, dan mengkatagorikanya. Data yang diperoleh dalam

kalimat-kalimat dan aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang

bermakna dan alami.

40

Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, … h, 207

Page 56: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

41

Proses penelitian ini akan dihentikan jika telah mencapai Kriteria

keberhasilan yang ditentukan antara lain:

1. Dari hasil pengamatan aktivitas siswa menunjukan rata-rata persentase

kelas mencapai 70%.

2. Dari hasil tes kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan

dan tak beraturan siswa menunjukan rata-rata nilai kelas yang

diperoleh minimal ialah 70.

3. Dari hasil tanggapan siswa pada jurnal harian siswa menunjukan rata-

rata persentase kelas mencapai 70%.

Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang

diharapkan masih belum mencapai kriteria keberhasilan peningkatan

kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan maka akan

ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana

perbaikan tindakan.

Page 57: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Temuan Siklus I

a. Tahap Pelaksanaan

Proses pembelajaran disiklus I terdiri dari 4 kali pertemuan.

Pertemuan dilakukan setiap hari selasa dan rabu, mulai dari tanggal 26

Januari 2011 sampai tanggal 15 Februari 2011. Pada kegiatan ini

pembelajaran matematika dilaksanakan dengan pendekatan open

ended. Adapun proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai

berikut:

1) Pertemuan pertama/ Selasa, 26 Januari 2011

Kegiatan belajar matematika dikelas VII-4 pada hari selasa,

26 Januari 2011 dimulai pukul 13.30-14.40 WIB, siswa yang tidak

hadir pada pertemuan ini ada 3 orang, satu orang karena izin, dua

orang sakit. Guru matematika hadir untuk membantu peneliti dalam

pelaksanaan kegitan hari ini.

Peneliti masuk kelas pukul 13.30 WIB dan memulai kegiatan

belajar mengajar dengan mengabsen siswa kemudian dilanjutkan

dengan melakukan apersepsi dengan mengingat materi persegi

panjang yang telah dipelajari disekolah dasar dan menyampaikan

tujuan pembelajaran. Kemudian peneliti memotivasi siswa dengan

menyampaikan manfaat dan kegunaan persegi panjang yang ada

dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti membimbing siswa

menemukan luas persegi panjang, gabungan luas bangun datar

beraturan beserta contohnya. Setelah itu peneliti membimbing

siswa menemukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan

konsep persegi panjang beserta contohnya. Beberapa orang siswa

mengajukan pernyataan mengenai cara menyelesaikan luas bangun

datar tak beraturan menggunakan konsep persegi panjang. Peneliti

Page 58: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

43

mengelompokan siswa menjadi 6 kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5-6 orang. Penelitipun mengintruksikan siswa untuk duduk

dengan teman kelompoknya masing-masing. Suasana kelas

menjadi ramai oleh aktivitas siswa yang mencari kelompoknya dan

mengatur posisi duduknya.

Kelompok disusun berdasarkan hasil diskusi siswa dengan

guru mata pelajaran matematika. Pembagian kelompok secara

heterogen berdasarkan kemampuan siswa. Daftar kelompok dan

posisi dapat dilihat pada lampiran 23 halaman 294.

Setelah siswa duduk dengan teman kelompoknya masing-

masing. Peneliti membagikan lembar kerja kelompok kepada setiap

kelompok dan meminta setiap kelompok untuk mengerjakan dan

mendiskusikan bersama-sama. Selama diskusi berlangsung peneliti

berkeliling dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan.

Terdapat beberapa kelompok yang mengalami kesulitan, kelompok

tersebut ialah kelompok 1 dan kelompok 3. Kemudian peneliti

membantu dengan memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap

kedua kelompok tersebut.

Peneliti menghampiri kelompok 6 tampak F3, F4 dan F5

siswa yang bercanda dan tidak mau ikut berdiskusi dengan temanya

tetapi F1 dan F2 semangat dalam menyelesaikan lembar kerja

kelompok yang diberikan. Dua orang siswa tersebut

memberitahukan kepada peneliti bahwa ketiga orang teman

sekelompoknya hanya bercanda dan tidak mau ikut mengerjakan

lembar kerja kelompok kelompok yang diberikan oleh peneliti.

Peneliti memberikan bimbingan kepada F3, F4 dan F5 ketiga siswa

yang bercanda tersebut untuk bekerja sama dengan anggota yang

lain untuk menyelesaikan lembar lembar kerja kelompok yang

diberikan.

Pada pukul 14.05 siswa telah selesai melakukan diskusi

dalam kelompoknya, kemudian peneliti memberikan waktu 4 menit

Page 59: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

44

pada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok yang dilakukan. Peneliti meminta perwakilan dari setiap

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Presentasi

dimulai dari kelompok 1 dilanjutkan dengan kelompok 2 dan

selanjutnya berurutan sampai kelompok 6.

Gambar 4. 1

Kelompok 1 Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusinya

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya,

lalu peneliti mempersilakan siswa untuk melakukan tanya jawab.

Beberapa orang siswa mengajukan pertanyaan kepada peneliti

mengenai hal apa yang belum mereka pahami.

Berikut ini gambar daun rambutan yang digunakan siswa dan

hasil pekerjaan kelompok 6 dalam menentukan luas daun yang ada

di halaman sekolah:

Page 60: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

45

Gambar 4. 2

Daun yang Digunakan Sebagai Model oleh Kelompok 6

Gambar 4. 3

Hasil diskusi Lembar Kerja Kelompok Menentukan Luas

Bangun Datar tak Beraturan Kelompok 6

Page 61: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

46

Selanjutnya peneliti dan siswa membuat kesimpulan

mengenai pelajaran hari ini bahwa dengan menggunakan konsep

persegi panjang kita dapat menyelesaikan luas bangun datar

beraturan dan tidak beraturan. Sebelum pelajaran diakhiri peneliti

memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa dan memberi

saran kepada siswa agar mempelajari lagi mengenai materi persegi

yang akan dipelajari selanjutnya.

2) Pertemuan Kedua/ Rabu 26 Januari 2011

Proses pembelajaran hari ini, rabu 26 Januari 2011 dimulai

pukul 08.20-09.30 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan ini

berjumlah 28 orang. Siswa yang tidak hadir berjumlah 3 orang 2

orang karena sakit dan satu orang izin. Pada kesempatan ini guru

mata pelajaran matematika hadir bersama peneliti untuk membantu

peneliti sebagai observer.

Pada pukul 08.20 WIB peneliti memulai pelajaran dengan

mengabsen siswa. Setelah semua selesai peneliti meminta siswa

untuk mengumpulkan pekerjaan rumah (PR) pada pertemuan

sebelumnya sambil melakukan tanya jawab terhadap pekerjaan

rumah (PR) yang telah mereka kerjakan. Peneliti melakukan

apersepsi dengan meminta siswa mengingat kembali materi persegi

yang telah mereka pelajari di sekolah dasar (SD) dilanjutkan

dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Setelah itu peneliti

memotivasi siswa dengan menjelaskan kegunaan dan manfaat

persegi dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti membimbing siswa

menemukan luas persegi, gabungan luas bangun datar beraturan

beserta contohnya. Seteleh itu dilanjutkan dengan peneliti

membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak beraturan

menggunakan konsep persegi beserta contohnya. Setelah

penjelasan beberapa orang siswa mengajukan pernyataan mengenai

Page 62: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

47

cara menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan menggunakan

konsep persegi.

Pada pukul 08.30 WIB peneliti membagikan lembar kerja

kelompok kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. Setelah

mengamati kelompok 5 peneliti melanjutkan pengamatan terhadap

kelompok lain, ternyata masih terdapat siswa yang merasa bingung

karena pembelajaran tidak dilakukan seperti biasa. Siswa A6 dari

kelompok 1 mengajukan pertanyaan kepada peneliti, “Pak

bagaimana menghitung luas bangun soal tipe 1, apakah dikurangi

atau dijumlahkan luas bangun yang sudah kita cari?”. Penelitipun

menjawab “Coba kamu perhatikan gambar, bagian yang diminta

untuk dihitung ialah bagian yang diarsir, maka bagian yang tidak

diarsir (yang ditengah ini di hilangkan)”. A6 serentak berkata

“berarti dikurangi a pak, persegi yang besar dikurangi persegi

yang lebih kecil”. Setelah peneliti memberikan penjelasan kepada

siswa tersebut, mereka kembali dan melakukan diskusi dengan

teman sekelompoknya.

Gambar 4.4

Beberapa Siswa dari Kelompok 1 Sedang Bertanya

Page 63: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

48

Pada pukul 09.10 semua kelompok telah menyelesaikan

diskusi kelompoknya.setiap perwakilan kelompok diberikan waktu

sekitar 4 menit untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Pada saat

perwakilan kelompok 5, A2 mempresentasikan hasil diskusinya

salah seorang siswa dari kelompok 3, mengajukan pertanyaan

sehingga terjadi tanya jawab diantara siswa dan diantara siswa dan

peneliti. Setelah selesai peneliti memberikan penguatan terhadap

hasil diskusi pada pertemuan ini.

Setelah semua selesai peneliti dan siswa bersama

menyimpulkan mengenai pembelajaran hari ini. setelah itu guru

membagikan lembar pekerjaan rumah (PR) kepada setiap siswa dan

menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

dibahas materi segitiga.

3) Pertemuan Ketiga/ Selasa, 1 Februari 2011

Proses pembelajaran hari ini, selasa 1 Februari 2011

dimulai pukul 13.30-14.40 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan

ini berjumlah 30 orang. Siswa yang tidak hadir berjumlah 1 orang

karena sakit. Pada kesempatan ini guru mata pelajaran matematika

hadir bersama peneliti untuk membantu peneliti sebagai observer.

Pada pukul 13.30 WIB peneliti masuk kelas, terlihat siswa

sudah duduk dengan kelompoknya masing-masing. Terdengar

beberapa siswa dari beberapa kelompok masih asik bercakap-cakap

dengan teman disampingnya. Namun, setelah melihat guru dan

peneliti masuk ke kelas spontan mereka terdiam. Dengan menyapa

dan mengucapkan salam sebelum pelajaran dimulai guru

memperhatikan dan berkeliling kepada setiap kelompok untuk

memperhatikan posisi duduk siswa dan kesiapan logistik yang

dibutuhkkan siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti

mengumpulkan pekerjaan rumah dan membahasnya.

Page 64: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

49

Berikut ini salah satu lembar pekerjaan rumah (PR) yang

dikerjakan oleh salah satu siswa pada pertemuan kedua.

Gambar 4.5

Hasil Pekerjaan Lembar PR Kelompok 6

Peneliti memulai proses pembelajaran melakukan apersepsi

yaitu mengingatkan kembali materi segitiga yang telah dipelajari

siswa di sekolah dasar. Peneliti memotivasi siswa dengan

menjelaskan manfaat segitiga dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti membimbing siswa menemukan luas segitiga,

gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya. Setelah

itu peneliti membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep segitiga beserta contohnya.

Beberapa orang siswa mengajukan pernyataan mengenai cara

Page 65: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

50

menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan menggunakan

konsep segitiga.

Pada pukul 13.15 WIB peneliti membagikan lembar kerja

kelompok untuk didiskusikan dengan teman sekelompoknya

selama ± 20 menit. Selama diskusi berlangsung peneliti berkeliling

untuk memantau kelompok yang mengalami kesulitan. Salah

seorang siswa dari kelompok 3, C3 memanggil peneliti untuk

bertanya, “Pak apakah hasilnya akan sama ketika kita

mengggunakan ukuran segitiga yang berbeda?”. Peneliti pun

menjawab “hasilnya akan mendekati atau bahkan mungkin akan

sama jika kita menggambar dan menghitungnya teliti”.

Gambar 4.6

Kelompok 3 Sedang Berdiskusi Kelompok

Setelah siswa selesai mengerjakan lembar kerja kelompok

sesuai waktu yang tentukan. Setiap perwakilan kelompok diberikan

Page 66: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

51

waktu selama 4 menit untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok mereka. Presentasi kali ini terlihat sudah tidak tegang

lagi seperti pada pertemuan sebelumnya karena mereka sudah agak

terbiasa dengan hal ini.

Berikut ini hasil diskusi kelompok 2 dalam menyelesaikan

luas bangun datar tak beraturan

Gambar 4.7

Hasil Diskusi Lembar Kerja Kelompok Soal Tipe 1 Kelompok 2

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi

mereka, peneliti memberikan penguatan materi terhadap materi

yang dipelajari. Setelah semua selesai peneliti membagikan lembar

pekerjaan rumah (PR) untuk dikumpulkan pada pertemuan

selanjutnya.

Page 67: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

52

Sebelum peneliti mengakhiri pelajaran, guru bersama murid

melakukan refleksi tentang materi yang sudah dipelajari dan

menyarankan siswa untuk membaca materi mengenai jajargenjang.

4) Pertemuan Keempat/ Rabu, 2 Februari 2011

Proses pembelajaran hari ini, rabu 2 Februari 2011 dimulai

pukul 08.20-09.30 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan ini

berjumlah 29 orang. Siswa yang tidak hadir berjumlah 2 orang 1

orang karena sakit dan 1 orang izin. Pada kesempatan ini guru mata

pelajaran matematika hadir bersama peneliti untuk membantu

peneliti sebagai observer.

Pada pukul 08.20 WIB peneliti masuk kelas, terlihat siswa

sudah duduk dengan kelompoknya masing-masing. Dengan

menyapa dan mengucapkan salam sebelum pelajaran dimulai guru

memperhatikan dan berkeliling kepada setiap kelompok untuk

memperhatikan posisi duduk siswa dan kesiapan logistik yang

dibutuhkkan siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti

mengumpulkan pekerjaan rumah dan membahasnya. Peneliti

memulai proses pembelajaran melakukan apersepsi yaitu

mengingatkan kembali materi jajargenjang yang telah dipelajari

siswa di sekolah dasar. Peneliti memotivasi siswa dengan

menjelaskan manfaat jajargenjang dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti membimbing siswa menemukan luas jajargenjang,

gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya. Setelah

itu peneliti membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep jajargenjang beserta contohnya.

Beberapa orang siswa mengajukan pernyataan mengenai cara

menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan menggunakan

konsep jajargenjang.

Pada pukul 08.35 WIB guru membagikan lembar kerja

kelompok untuk didiskusikan dengan teman sekelompoknya

Page 68: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

53

selama ± 20 menit. Selama diskusi berlangsung guru berkeliling

untuk memantau kelompok yang mengalami kesulitan. Pada pukul

08.45 WIB setiap kelompok telah selesai melakukan diskusi,

kemudian guru memberikan waktu selama 5 menit kepada setiap

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kelompok 3 dan

kelompok 4 terlihat malu-malu saat mempresentasikan hasil diskusi

mereka dan kelompok lain terlihat sudah lancar dalam

mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Setelah semua

kelompok mempresentasikan hasil diskusi peneliti memberikan

pengutan materi yang telah didiskusikan bersama.

Sebelum pelajaran diakhiri peneliti dan siswa bersama

menyimpulkan mengenai pembelajaran hari ini. setelah itu guru

membagikan lembar pekerjaan rumah kepada setiap siswa dan

menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

diadakan ulangan mengenai materi dari pertemuan pertama (materi

persegi panjang) sampai materi hari ini.

b. Hasil Observasi

Kegiatan observasi pada siklus I pada dasarnya berlangsung

bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Pengamatan dilakukan oleh

guru mata pelajaran matematika kelas VII-4 sebagai observer.

Adapun hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dengan

pendekatan open ended selama Siklus I dapat dilihat dari tabel

berikut ini:

Page 69: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

54

Tabel 4.1

Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran dengan pendekatan open

ended Selama Siklus I

No Aktivitas Siswa Penilaian

P1 P2 P3 P4

1 Menginventarisasi dan mempersiapkan logistik

yang diperlukan dalam proses pembelajaran

2 2 3 4

2 Membaca lembar tugas kelompok 3 3 4 4

3 Mengidentifikasi masalah yang disajikan 2 2 3 2

4 Memaparkan hasil diskusi dihadapan kelas 2 2 2 3

5 Menyusun laporan hasil diskusi dan ringkasan 1 2 2 2

6 Mengikuti assessment dan menyerahkan tugas

kelompok

3 3 3 3

Jumlah 13 14 17 18

Persentase

54

,16

58

,33

70

,83

75

Rata-rata Persentase 64,58

Keterangan : P1, P2, P3, P4 = Pertemuan 1, Pertemuan 2, Pertemuan 3,

Pertemuan 4.

Berikut ini persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

mengguankan pendekatan open ended jika disajikan menggunakan diagram

batang:

Page 70: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

55

Gambar 4.8

Grafik Persentase Aktivitas Kegiatan Pembelajaran dengan

Pendekatan Open Ended Selama Siklus I

Dari tabel tersebut menunjukan bahwa persentase aktivitas

siswa pada saat proses pembelajaran matematika dengan

menggunakan pendekatan open ended pada saat berlangsung ialah

64,58%. Hal ini menunjukan bahwa aktivitas siswa masih kurang baik

karena angka tersebut belum mencapai indikator yang ditentukan,

walaupun perolehan rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan

pada setiap pertemuan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan open ended harus ditingkatkan sampai tahap intervensi

tindakan yang diharapkan.

Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh observer dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 269.

Hal ini menunjukan guru melaksanakan aspek pembelajaran dengan

baik.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4

Persentase

Pertemuan

Page 71: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

56

c. Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar Beraturan Dan

Tidak Beraturan

Kemampuan siswa dalam menentukan luas bangun datar

beraturan yaitu kemampuan siswa menentukan luas bangun datar dan

luas gabungan bangun datar beraturan. Selain itu kemampuan ini juga

berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar. Hal ini dilihat

untuk mengukur kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan

dengan menerapkan pendekatan open ended dalam proses

pembelajaran. Sedangkan kemampuan menentukan luas bangun datar

tak beraturan siswa ialah kemampuan siswa dalam menyelesaikan luas

bangun datar tak berturan menggunakan konsep luas bangun datar

beraturan.

Kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan

selama siklus I yang diperoleh berdasarkan hasil tes siklus I dapat

dilihat pada tabel 4.2. Adapun perhitungan membuat daftar distribusi

kelompok hasil Kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan

siklus I dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 277.

Tabel 4.2

Hasil Kemampuan Luas Bangun Datar Beraturan Siklus I

No Interval Batas

Bawah

Batas

Atas

Frekuensi Frekuensi

Kumulatif

1 40 ⎯ 46 39,5 46,5 4 4

2 47 ⎯ 53 46,5 53,5 0 0

3 54 ⎯ 60 53,5 60,5 1 5

4 61 ⎯ 67 60,5 67,5 3 8

5 68 ⎯ 74 67,5 74,5 13 21

6 75 ⎯ 80 74,5 79,5 10 31

Jumlah 31

Page 72: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

57

Berikut ini penyajian data dalam histogram dan poligon

frekuensi:

Gambar 4.9

Histogram dan Poligon Frekuensi Kemampuan Luas Bangun Datar

Beraturan Siswa

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai tertinggi 80, nilai

terendah 40, nilai rata-rata (Mean) 68,52, nilai tengah (median)

71,54, modus 74,88, sekwenes - 0,57 .dan kurtosis 0,11. Nilai rata-rata

kelas yang diperoleh ialah 68,52 jumlah ini masih kurang karena

belum mencapai indikator yang ditentukan yaitu rata-rata kelas

memperoleh nilai minimal 70. Adapun nilai tes tes kemampuan

menentukan luas bangun datar beraturan siklus I dapat dilihat pada

lampiran 15 halaman 261.

Sedangkan hasil kemampuan menyelesaikan luas bangun

datar tak beraturan selama siklus I yang diperoleh dapat dilihat pada

tabel 4.3. Adapun perhitungan membuat daftar distribusi kelompok

nilai bangun datar tak beraturan siklus I dapat dilihat pada lampiran 20

halaman 281.

0

2

4

6

8

10

12

14

Nilai

Frekuensi

39,5 46,5 53,5 60,5 67,5 74,5 79,5

Page 73: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

58

Tabel 4.3

Hasil Kemampuan Luas Bangun Datar tak Beraturan Siklus I

No Interval Batas

Bawah

Batas

Atas

Frekuensi Frekuensi

Kumulatif

1 58 ⎯ 62 57,5 62,5 11 11

2 63 ⎯ 67 62,5 67,5 2 13

3 68 ⎯ 72 67,5 72,5 3 16

4 73 ⎯ 77 72,5 77,5 12 28

5 78 ⎯ 82 77,5 82,5 2 30

6 83 ⎯ 87 82,5 87,5 1 31

Jumlah 31

Gambar 4.10

Histogram dan Poligon Frekuensi Kemampuan Luas Bangun Datar tak

Beraturan Siswa

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai tertinggi 85, nilai

terendah 58, nilai rata-rata (Mean) 69,19, nilai tengah (median) 71,67,

0

2

4

6

8

10

12

14

Nilai

Frekuensi

57,5 62,5 67,5 72,5 77,5 82,5 87,5

Page 74: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

59

modus 74,87, sekweness -0,72 dan kurtosis 0,39. Nilai rata-rata kelas

yang diperoleh ialah 69,19 jumlah ini masih kurang karena belum

mencapai indikator yang ditentukan yaitu rata-rata kelas memperoleh

nilai minimal 70. Adapun nilai tes kemampuan menentukan luas

bangun datar tak beraturan siklus I dapat dilihat pada lampiran 16

halaman 281.

Pada siklus I siswa telah dapat memahami soal yang

disajikan, hal ini terlihat pada penerapan pendekatan yang dipilih

untuk menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan menggunakan

konsep luas bangun datar beraturan. Dalam menyelesaikan soal luas

bangun datar beraturan siswa siswa melakukan identifikasi terhadap

masalah yang disajikan. Dalam hal ini siswa memilih pendekatan yang

akan digunakan dalam menyelesaiakan permasalahan. Siswa

menentukan bangun datar yang akan digunakan yaitu dari ukuran

yang akan digunakan. Pada siklus I siswa mengggunakan konsep luas

persegi panjang, persegi, segitiga, dan jajargenjang untuk

menyeleaiakan luas bangun datar beraturan. Ukuran yang digunakan

beragam antara lain:

1. Persegi panjang dengan ukuran 1 cm × 0,5 cm, 2 cm × 0,5 cm.

2. Persegi dengan ukuran 0,5 cm × 0,5 cm, 1 cm × 1 cm, dan 2 cm ×

2 cm.

3. Segitiga siku-siku dengan ukuran 1 cm × 0,5 cm, 1 cm × 1 cm, 2

cm × 1 cm dan segitiga sama kaki dengan ukuran 1 cm × 0,5 cm, 1

cm × 1 cm.

4. Jajar genjang dengan ukuran 2 cm × 1 cm dan 1 cm × 0,5 cm.

Setelah siswa menentukan bentuk bangun datar yang

digunakan siswa menggambar bangun datar tersebut pada bangun

datar tak beraturan dan menghitung bangun datar yang terdapat di

dalam bangun datar tak beraturan. Setelah itu, siswa menentukan luas

bangun datar tersebut kedalam satuan baku. Pada siklus I ternyata

Page 75: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

60

siswa mentranslasi jawaban tersebut kedalam satuan ukuran luas baku

sehingga jawaban yang di peroleh bukan dalam satuan baku (cm2).

Pada siklus I siswa telah dapat menyelesaiakan luas bangun

datar tak beraturan walaupun siswa belum dapat mentranlasi solusi

masalah yang disajikan dalam satuan luas yang baku. Hal ini karena

definisi awal yang belum dilakukan oleh siswa terhadap permasalah

yang disajikan. Ini menunjukan perlu dilakukan perbaikan pada siklus

II agar kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa

meningkat.

d. Analisis Hasil Respon Siswa terhadap Pendekatan Open Ended

(Siklus I)

Selain data yang diperoleh dari hasil tes, lembar observasi

penelitian ini juga diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan

oleh peneliti terhadap tiga orang siswa. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui respon siswa terhapadap penerapan pendekatan open

ended. Wawancara dilakukan pada setiap akhir siklus pembelajaran.

Hasil wawancara terhadap 3 siswa yang telah ditentukan setelah

tindakan dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 257

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

terhadap tiga orang siswa dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open

ended menyenangkan karena siswa dapat mengekplorasi sendiri apa

yang dipikirkanya dalam jawaban namun tetap sesuai dengan konsep

yang yang dibahas. Selain itu proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan open ended memberikan kesempatan

kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga

pembelajaran tidak terpaku pada guru sebagai satu-satunya sumber

informasi dalam proses pembelajaran. Selain itu penyelesaian yang

beragam yang dihasilkan oleh setiap siswa dapat memberikan ruang

Page 76: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

61

kepada siswa untuk berfikir secara orisinil sesuai kemampuan mereka

masing-masing.

e. Analisis Jurnal harian

Selain lembar observasi peneliti menggunakan lembar jurnal

harian untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan

pendekatan open ended. Lembar jurnal harian diberikan pada setiap

akhir pertemuan kepada setiap siswa. Berikut ini hasil yang diperoleh

selama siklus I ditunjukan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Tanggapan Siswa Terhadap Tindakan Pembelajaran Siklus I

Tanggapan P1 P2 P3 P4

Positif

1 Saya lebih mengerti belajar seperti ini. 2 9 9 5

2 Saya senang belajar seperti ini karena

lebih menarik. 16 5 10 12

3 Saya menjadi lebih semangat dengan

belajar seperti ini karena lebih seru. - 6 - 4

Jumlah 18 20 19 21

Persentase (%)

58

,04

64

,52

61

,29

67

,74

Rata-rata Persentase Tanggapan Positif 62,90

Negatif

1 Saya pusing, susah belajar seperti ini

kurang menyenangkan. 9 7 3 1

2 Saya menjadi bingung dengan

pembelajaran seperti ini. - - 7 1

3 Belajar seperti ini biasa saja kurang

menarik. 4 4 2 8

Jumlah 13 11 12 10

Persentase (%)

41

,93

35

,48

38

,71

32

,25

Rata-rata Persentase Tanggapan Negatif 37,09

Page 77: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

62

Keterangan : P1, P2, P3, P4 = Pertemuan 1, Pertemuan 2, Pertemuan 3,

Pertemuan 4

Dari tabel diatas rata-rata persentase tanggapan siswa selama

siklus I diubah dalam diagram lingkaran berikut ini:

Gambar 4.11

Rata-rata Persentase Jurnal Harian Siswa pada Tindakan Pembelajaran

Siklus I

Berdasarkan tabel dan diagram diatas menunjukan bahwa dalam

siklus I yang dilakukan dalam empat kali pertemuan diperoleh tanggapan

positif yang diberikan sebanyak 78 tanggapan atau rata-rata

persentasenya 62,90% dan tanggapan negatif sebanyak 46 tanggapan atau

Tanggapan positif

46 Tanggapan

37,09%.

Tanggapan Positif

78 Tanggapan

62,90%

Tanggapan Negati

Page 78: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

63

rata-rata persentasenya ialah 37,09%. Jumlah ini masih kurang karena

belum mencapai indikator yang ditentukan yaitu memperoleh rata-rata

tanggapan positif siswa diatas 70%. Hal ini berarti respon positif siswa

terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended

masih kurang. Ini menunjukan bahwa siswa masih perlu arahan agar

respon siswa meningkat terhadap proses pembelajaran menggunakan

pendekatan open ended sehingga kemampuan menyelasaikan soal luas

bangun datar tak beraturan siswa meningkat.

f. Refleksi

Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran menggunakan

pendekatan open ended maka berdasarkan hasil tes siklus I, diperoleh Nilai

rata-rata kelas tes menentukan luas bangun datar beraturan yang diperoleh

ialah 68,55 jumlah ini masih kurang karena belum mencapai indikator

yang ditentukan yaitu rata-rata kelas minimal 70. Sedangkan nilai rata-rata

kelas tes kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan yang

diperoleh ialah 69,19 Jumlah ini masih kurang karena belum mencapai

indikator yang ditentukan yaitu rata-rata kelas minimal 70. Tahap ini

dilakukan sebagai bahan perbaikan terhadap proses pembelajaran

menggunakan pendekatan open ended pada siklus ke II. Sehingga hasil

yang diperoleh meningkat dari siklus sebelumnya.

Berdasarkan hasil analisis diatas ada beberapa faktor yang masih

perlu diperbaiki dalam pembelajaran antara lain:

Page 79: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

64

Tabel 4.5 Permasalahan dan solusi pada siklus I

Permasalahan Solusi

1. Siswa masih belum dapat bekerja sama

dengan teman sekelompoknya, masih

banyak siswa yang bercanda saat

diskusi kelompok dilaksanakan.

2. Siswa malu untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya didepan

kelas. Hal ini ditandai dengan saling

tunjuk antara satu sama lain tentang

siapa yang akan mempresentasikan

hasil diskusi kelompok mereka.

3. Siswa masih ragu dan kesulitan dalam

menyelesaikan soal dengan

cara/jawaban yang bervariasi yang

diberikan guru. Hal ini ditandai dengan

banyaknya siswa yang bertanya bagaina

cara menyelesaikan jawaban soal yang

diberikan.

4. Siswa masih belum terbiasa dengan

proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan open ended,

hal ini dapat dilihat dari tidak adanya

penyelesaian yang tidak bervariasi.

5. Siswa bingung dalam menentukan

ukuran bangun datar yang akan

digunakan untuk menyelesaian luas

bangun datar tak beraturan.

1. Peneliti dibantu oleh guru memantau

dan memberikan bimbingan dan arahan

kepada siswa yang belum ikut dalam

diskusi kelompok agar bekerja sama

dengan teman sekelompoknya selain itu

memindahkan beberapa orang

kekelompok lain.

2. Diberikan arahan, motivasi dan reward

berupa tambahan nilai bagi siswa yang

berani mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya.

3. Siswa dibimbing peneliti untuk

menyelesaiakan soal tersebut, selain itu

peneliti membahas kembali soal-soal

yang belum dimengerti siswa di depan

kelas bersama-sama.

4. Diberikan penegasan penyelesaian soal

dengan dua cara dengan lebih dari satu

penyelesaian.

5. Guru memberikan contoh ukuran

bangun datar yang digunakan.

Page 80: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

65

1. Temuan Siklus II

a. Tahap Pelaksanaan

Proses pembelajaran Siklus II terdiri dari 4 kali pertemuan.

Pertemuan dilakukan setiap hari selasa dan rabu, mulai dari tanggal 22

Februari 2011 sampai tanggal 2 Maret 2011. Pada kegiatan ini

pembelajaran matematika dilaksanakan dengan pendekatan open

ended. Adapun proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai

berikut:

1) Pertemuan Kelima/ Selasa, 22 Februari 2011

Proses pembelajaran hari ini, selasa, 22 Februari 2011

dimulai pukul 13.30-14.40 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan

ini berjumlah 29 orang. Siswa yang tidak hadir berjumlah 2 orang

1 orang karena sakit dan 1 orang izin.

Pada pukul 13.30 WIB peneliti masuk kelas, siswa sudah

duduk dengan kelompoknya masing-masing. Sambil menyapa dan

mengucapkan salam sebelum pelajaran dimulai guru

memperhatikan dan berkeliling kepada setiap kelompok untuk

memperhatikan posisi duduk siswa dan kesiapan logistik yang

dibutuhkkan siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti

mengumpulkan pekerjaan rumah dan membahasnya. Peneliti

memulai proses pembelajaran melakukan apersepsi yaitu

mengingatkan kembali materi trapesium yang telah dipelajari siswa

di sekolah dasar. Peneliti memotivasi siswa dengan menjelaskan

manfaat trapesium dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti membimbing siswa menemukan luas trapesium,

gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya. Setelah

itu peneliti membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep gabungan luas persegi dan persegi

panjang beserta contohnya. Setelah pejelasan diberikan, beberapa

orang siswa mengajukan pernyataan mengenai cara menyelesaikan

2.

Page 81: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

66

luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep gabungan

luas persegi dan persegi panjang.

Pada pukul 13.15 WIB guru membagikan lembar kerja

kelompok untuk didiskusikan dengan teman sekelompoknya

selama ± 20 menit. Selama diskusi berlangsung guru berkeliling

untuk memantau kelompok yang sedang berdiskusi. Saat diskusi

berlangsung suasana kelas terasa tenang dan terlihat setiap

kelompok sibuk dengan diskusi mereka masing-masing.

Gambar 4.12

Siswa sedang Sibuk Melakukan Kerja Kelompok

Pada pukul 13.35 WIB masing-masing kelompok telah

selesai melakukan diskusi kelompok, kemudian masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Pada pertemuan ini

presentasi dilakukan secara acak terhadap setiap kelompok agar

setiap kelompok tidak bercanda dan siap ketika sewaktu-waktu

kelompok mereka yang mendapat giliran untuk mempresentasikan

hasil diskusi mereka. Kelompok 3 merupakan kelompok yang

pertama melakukan presentasi hasil diskusi mereka kemudian

dilanjutkan dengan kelompok lain dan diakhiri dengan presentasi

oleh kelompok 1.

Page 82: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

67

Berikut ini hasil diskusi kelompok 3 mengenai soal tipe 3

yaitu menentukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan

konsep luas gabungan persegi dan persegi panjang.

Gambar 4.13

Hasil Diskusi Lembar Kerja Kelompok 3

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi

mereka, kemudian peneliti memberikan penguatan materi pelajaran

hari ini. Sebelum peneliti menutup pelajaran peneliti dan siswa

membuat kesimpulan mengenai pelajaran pada pertemuan kali ini

dan membagikan lembar pekerjaan rumah kepada setiap siswa.

Selain itu guru juga menyarankan kepada siswa untuk mempelajari

materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu

mengenai materi layang-layang.

Page 83: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

68

2) Pertemuan Keenam/ Rabu 22 Februari 2011

Proses pembelajaran hari ini, rabu, 22 Februari 2011

dimulai pukul 08.20-09.30 WIB. Siswa yang hadir pada

pertemuan ini berjumlah 30 orang. Siswa yang tidak hadir

berjumlah 1 orang karena sakit. Pada pukul 08.20 WIB guru masuk

kelas. Terlihat siswa sudah duduk dengan kelompoknya masing-

masing. Sambil menyapa dan mengucapkan salam sebelum

pelajaran dimulai guru memperhatikan dan berkeliling kepada

setiap kelompok untuk memperhatikan posisi duduk siswa dan

kesiapan logistik yang dibutuhkan siswa dalam proses

pembelajaran. Peneliti mengumpulkan pekerjaan rumah dan

membahasnya. Peneliti memulai proses pembelajaran melakukan

apersepsi yaitu mengingatkan kembali materi layang-layang yang

telah dipelajari siswa di sekolah dasar. Peneliti memotivasi siswa

dengan menjelaskan manfaat layang-layang dalam kehidupan

sehari-hari.

Peneliti membimbing siswa menemukan luas layang-

layang, gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya.

Setelah itu peneliti membimbing siswa menemukan luas bangun

datar tak beraturan menggunakan konsep luas gabungan persegi

dan segitiga beserta contohnya. Beberapa orang siswa mengajukan

pernyataan mengenai cara menyelesaikan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep luas gabungan persegi dan

segitiga.

Pada pukul 08.35 WIB guru membagikan lembar kerja

kelompok untuk didiskusikan dengan teman sekelompoknya

selama ± 20 menit. Selama diskusi berlangsung guru berkeliling

untuk memantau kelompok yang mengalami kesulitan. Kelompok

1 memanggil peneliti untuk bertanya “Pak mencari jawaban soal

tife 1 ini bagaiman pak dikurangi atau di jumlahkan bangun-

bangunya bu?”. Penelitipun menjawab “Coba kamu perhatikan

Page 84: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

69

gambar daerah yang diarsir ini jika bagian berbentuk bangun

datar apa?”. Seorang siswa serentak menjawab “ Trapesium pak”

teman sekelompoknya pun membenarkan pernyataan siswa

tersebut. Setelah itu penelitipun berkata “jika jika bangun ini

(menunjuk gambar layang-layang pada lembar kerja kelompok 6)

dihilangkan maka kamu akan mendapatkan daerah yang diarsir

ini” siswa lain dalam kelompok tersebut berkata “berarti

dikurangi a pak” guru pun menjawab “ya”.

Gambar 4.14

Siswa sedang Bertanya kepada Guru

Pada pukul 08.45 WIB setiap kelompok telah selesai

melakukan diskusi, kemudian guru memberikan waktu selama 5

menit kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi. Kelompok 4 memulai presentasi dilanjutkan dengan

kelompok 2 dan di akhiri oleh kelompok 5. Setelah semua

kelompok mempresentasikan hasil diskusi guru memberikan

pengutan materi yang telah didiskusikan bersama.

Page 85: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

70

Berikut ini hasil diskusi kelompok 5 mengenai soal tipe 4

yaitu menentukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan

konsep luas gabungan persegi dan segitiga.

Gambar 4.15

Hasil diskusi lembar kerja kelompok 5

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya, lalu peneliti mempersilakan siswa untuk kembali

melakukan tanya jawab. Beberapa orang siswa mengajukan

pertanyaan kepada guru mengenai hal apa yang belum mereka

pahami. Selanjutnya peneliti dan siswa membuat kesimpulan

mengenai pelajaran hari ini. Sebelum pelajaran diakhiri peneliti

memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa dan memberi

saran kepada siswa agar mempelajari lagi mengenai materi belah

Page 86: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

71

ketupat yang akan dipelajari selanjutnya. Selain itu guru

memerintahkan kepada setiap kelompok untuk membawa benda-

benda yang tidak beraturan yaitu Kelompok 1 dan 2 membawa

kunci rumah kelompok 3 dan 4 membawa sandal kelompok 5 dan

6 membawa sendok makan.

3) Pertemuan Ketujuh/ Selasa 1 Maret 2011

Proses pembelajaran hari ini, selasa 1 Maret 2011 dimulai

pukul 13.30-14.40 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan ini

berjumlah 29 orang. Siswa yang tidak hadir berjumlah 2 orang 1

orang karena saki dan 1 orang tanpa keterangan. Pada kesempatan

ini guru mata pelajaran matematika hadir bersama peneliti untuk

membantu peneliti sebagai observer.

Pada pukul 13.30 WIB peneliti masuk kelas, siswa sudah

duduk dengan kelompoknya masing-masing. Dengan menyapa dan

mengucapkan salam sebelum pelajaran dimulai guru

memperhatikan dan berkeliling kepada setiap kelompok untuk

memperhatikan posisi duduk siswa dan kesiapan logistik yang

dibutuhkkan siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti

mengumpulkan pekerjaan rumah dan membahasnya. Peneliti

memulai proses pembelajaran melalakukan apersepsi yaitu

mengingatkan kembali materi belah ketupat yang telah dipelajari

siswa di sekolah dasar. Peneliti memotivasi siswa dengan

menjelaskan manfaat belah ketupat dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti membimbing siswa menemukan luas belah ketupat,

gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya. Setelah

itu peneliti membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep luas gabungan segitiga dan

jajargenjang beserta contohnya. Beberapa orang siswa mengajukan

pernyataan mengenai cara menyelesaikan luas bangun datar tak

Page 87: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

72

beraturan menggunakan konsep konsep luas gabungan segitiga dan

jajargenjang.

Pada pukul 13.15 WIB guru membagikan lembar kerja

kelompok untuk didiskusikan dengan teman sekelompoknya

selama ± 20 menit. Selama diskusi berlangsung guru berkeliling

untuk memantau kelompok yang sedang berdiskusi. Saat diskusi

berlangsung suasana kelas terasa tenang dan terlihat setiap

kelompok sibuk dengan diskusi mereka masing-masing.

Pada pukul 13.35 WIB masing-masing kelompok telah

selesai melakukan diskusi kelompok, kemudian masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Pada pertemuan ini

presentasi kembali dilakukan secara acak terhadap setiap

kelompok agar setiap kelompok tidak bercanda dan siap ketika

sewaktu-waktu kelompok mereka yang mendapat giliran untuk

mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kelompok 1 merupakan

kelompok yang pertama melakukan presentasi hasil diskusi mereka

kemudian dilanjutkan dengan kelompok lain dan diakhiri dengan

presentasi oleh kelompok 6. Setelah semua kelompok

mempresentasikan hasil diskusi mereka kemudian peneliti

memberikan penguatan materi pelajaran hari ini.

Sebelum guru menutup pelajaran peneliti dan siswa

membuat kesimpulan mengenai pelajaran pada pertemuan kali ini

dan membagikan lembar pekerjaan rumah kepada setiap siswa.

Selain itu guru juga menyarankan kepada siswa untuk mempelajari

materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu

mengenai materi lingkaran.

4) Pertemuan kedelapan/ Rabu, 2 Maret 2011

Proses pembelajaran hari ini, rabu, 2 Maret 2011 dimulai

pukul 08.20-09.30 WIB. Pada pertemuan ini semua siswa hadir

dalam proses pembelajaran. Pada pukul 08.20 WIB guru masuk

Page 88: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

73

kelas, terlihat siswa sudah duduk dengan kelompoknya masing-

masing. Dengan menyapa dan mengucapkan salam sebelum

pelajaran dimulai guru memperhatikan dan berkeliling kepada

setiap kelompok untuk memperhatikan posisi duduk siswa dan

kesiapan logistik yang dibutuhkkan siswa dalam proses

pembelajaran. Peneliti mengumpulkan pekerjaan rumah dan

membahasnya. Peneliti memotivasi siswa dengan menjelaskan

bahwa dalam kehidupan kita banyak terdapat benda yang

berbentuk lingkaran dan manfaat lingkaran dalam kehidupan

sehari-hari.

Pada pukul 08.35 WIB guru membagikan lembar kerja

kelompok untuk didiskusikan dengan teman sekelompoknya

selama ± 20 menit. Selama diskusi berlangsung guru berkeliling

untuk memantau kelompok yang mengalami kesulitan, kelompok 1

memanggil peneliti untuk bertanya. Ketika peneliti sedang

memantau ternyata masih ada siswa yang sedang bercanda dan

mengobrol dengan teman sekelompoknya. Peneliti langsung

menegur dan meminta mereka untuk kembali berdiskusi dengan

teman kelompok mereka yang lain untuk menyelesaikan lembar

kerja kelompok yang telah diberikan.

Pada pukul 08.45 WIB setiap kelompok telah selesai

melakukan diskusi, kemudian guru memberikan waktu selama 5

menit kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi. Kelompok 4 memulai presentasi dilanjutkan dengan

kelompok 3 dan diakhiri oleh kelompok 1. Setelah semua

kelompok mempresentasikan hasil diskusi guru memberikan

pengutan materi yang telah didiskusikan bersama.

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya, lalu peneliti mempersilakan siswa untuk kembali

melakukan tanya jawab. Beberapa orang siswa mengajukan

pertanyaan kepada guru mengenai hal apa yang belum mereka

Page 89: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

74

pahami. Selanjutnya peneliti dan siswa membuat kesimpulan

mengenai pelajaran hari ini. Sebelum pelajaran diakhiri peneliti

memberikan pekerjaan rumah (PR). Selain itu, peneliti

menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

diadakan ulangan mengenai materi pada pertemuan kelima

mengenai dimulai dari materi trapesium sampai materi hari ini.

b. Hasil Observasi

Berdasarkan pengamatan guru yang dilakukan pada

pertemuan kelima sampai ke delapan terhadap aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran dengan Pendekatan open

ended Selama Siklus II

No Aktivitas Siswa Penilaian

P5 P6 P7 P8

1 Menginventarisasi dan mempersiapkan logistik

yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

4 3 4 4

2 Membaca lembar tugas kelompok. 3 4 4 4

3 Mengidentifikasi masalah yang disajikan. 2 3 4 4

4 Memaparkan hasil diskusi dihadapan kelas. 3 3 3 3

5 Menyusun laporan hasil diskusi dan ringkasan. 1 2 2 3

6 Mengikuti assessment dan menyerahkan tugas

kelompok.

4 4 3 3

Jumlah 17 19 20 21

Persentase

70,8

3

79,1

6

83,3

3

87,5

Rata-rata Persentase 80,20

Keterangan : P5, P6, P7, P8 = Pertemuan 5, Pertemuan 6, Pertemuan 7,

Pertemuan 8.

Page 90: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

75

Gambar 4.16

Grafik Hasil Aktivitas Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Open

Ended Selama Siklus II

Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukan bahwa

persentase aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran matematika

dengan menggunakan pendekatan open ended berlangsung ialah

80,20%. Hal ini menunjukan bahwa aktivitas siswa dari pertemuan

kelima sampai pertemuan ke delapan mengalami peningkatan. Dapat

disimpulkan bahwa aktivitas siswa sudah baik dan sesuai kriteria yang

ditentukan yaitu mencapai rata-rata 70%.

Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh observer dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 269.

hal tersebut menunjukan guru melaksanakan aspek pembelajaran

dengan baik.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4

Persentase

Pertemuan

Page 91: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

76

c. Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar Beraturan Dan

Tidak Beraturan Siswa

Hasil tes kemampuan menentukan luas bangun datar

beraturan selama siklus II yang diperoleh hasil tes siklus II dapat

dilihat pada tabel 4.7. sedangkan perhitungan membuat daftar

distribusi kelompok nilai hasil ujian bangun datar beraturan siklus II

dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 285.

Tabel 4.7

Hasil Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar Beraturan Siklus

II

No Interval Batas

Bawah

Batas

Atas Frekuensi

Frekuensi

Kumulatif

1 59 ⎯ 65 58,5 65,5 1 1

2 66 ⎯ 72 65,5 72,5 4 5

3 73 ⎯ 79 72,5 79,5 3 8

4 80 ⎯ 86 79,5 86,5 7 15

5 87 ⎯ 93 86,5 93,5 9 24

6 94⎯ 100 93,5 100,5 7 31

Jumlah 31

Page 92: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

77

Gambar 4.17

Histogram dan Poligon Frekuensi Kemampuan Menentukan Luas Bangun

Datar Beraturan Siswa

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai tertinggi 100, nilai

terendah 61, nilai rata-rata (Mean) 85,03, nilai tengah (median) 86,89,

modus 90,00, sekweness -0,49 dan kurtosis 0,25 Nilai rata-rata kelas

yang diperoleh ialah 85,03. Jumlah ini sudah cukup karena telah mencapai

indikator yang ditentukan yaitu rata-rata kelas minimal 70. Daftar nilai tes

tes kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siklus II dapat

dilihat pada lampiran 15 halaman 261.

Sedangkan hasil kemampuan menentukan luas bangun datar tak

beraturan selama siklus II disajikan dalam tabel 4.8. Sedangkan

perhitungan membuat daftar distribusi kelompok nilai hasil ujian bangun

datar tak beraturan siklus II dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 289.

.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Nilai

Frekuensi

58,5 65,5 72,5 79,5 86,5 93,5 100,

5

Page 93: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

78

Tabel 4.8

Hasil Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar tak Beraturan

Siklus II

No Interval Batas

Bawah

Batas

Atas Frekuensi

Frekuensi

Kumulatif

1 70 ⎯ 73 69,5 73,5 1 1

2 74 ⎯ 77 73,5 77,5 1 2

3 78 ⎯ 81 77,5 81,5 6 8

4 82 ⎯ 85 81,5 85,5 12 20

5 86 ⎯ 89 85,5 89,5 8 28

6 90 ⎯ 93 89,5 93,5 3 31

Jumlah 31

Gambar 4.18

Histogram dan Poligon Frekuensi Kemampuan Menentukan Luas tak

Bangun Datar Beraturan Siswa

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai tertinggi 90, nilai

terendah 70, nilai rata-rata (Mean) 83,80, nilai tengah (median) 84,

0

2

4

6

8

10

12

14

Nilai

Frekuensi

69,5 73,5 77,5 81,5 85,5 89,5 93,5

Page 94: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

79

modus 83,50, sekweness 0,07 dan kurtosis 0,38. Nilai rata-rata kelas

yang diperoleh ialah 83,80 Jumlah ini sudah cukup karena telah

mencapai indikator yang ditentukan yaitu rata-rata kelas minimal 70

Daftar nilai tes tes kemampuan menentukan luas bangun datar tak

beraturan siklus II dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 262.

Pada siklus II siswa dapat memahami soal/permasalahan yang

diberikan. Siswa telah dapat merumuskan permasalahan yang diberikan

untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang disajikan.

Permasalahan yang disajikan dalam hal ini ialah masalah aplikasi, yaitu

masalah yang merupakan penerapan dari teori atau konsep yang telah

dipelajari yakni menentukan luas bangun datar tak beraturan

menggunakan konsep luas gabungan bangun datar beraturan.

Siswa dapat menentukan luas bangun datar tak beraturan

dengan mengidentifikasi permasalahan yang disajikan yaitu dengan

memahami soal luas bangun datar yang disajikan. Dilanjutkan dengan

memilih pendekatan atau strategi pemecahan masalah yaitu memilih

dan menggunakan bangun datar dalam menyelesaiakan luas bangun

datat . Dalam menyelesaikannya siswa menggunakan luas bangun datar

beraturan yang bervariasi baik dari ukuran atau bentuk. Pada siklus I

satu siswa belum dapat mentranslasi permasalahan kedalam satuan

baku. Namun pada siklus II siswa telah dapat mentranslasi solusi

tersebut kedalam satuan baku. Siswa menggunakan variasi bentuk

bangun datar yang digunakan untuk menentukan luas bangun datar

yang akan digunakan seperti pada siklus I. selain itu siswa juga telah

dapat membedakan dengan baik bangun datar yang digunakan. Karena

bangun datar yang digunakan dalam menyelesaiakan permasalahan

pada siklus II yaitu menggunakan luas gabungan bangun datar (luas

gabungan persegi dan persegi panjang, luas gabungan persegi dan

segitiga, luas gabungan segitiga dan jajargenjang serta luas gabungan

persegi panjang dan segitiga).

Page 95: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

80

d. Analisis Hasil Respon Siswa terhadap Pendekatan Open Ended

(Siklus II)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

3 orang siswa setelah siklus II. Siswa menyukai pembelajaran

matematika dengan menggunakan pendekatan open ended karena

proses pembelajaran dilakukan tidak seperti biasanya (dapat dilihat

pada lampiran 14 hal 259). Siswa di berikan permasalahan berupa soal-

soal yang menarik dan menantang untuk diselesaikan dengan

menggunakan berbagai cara yang berbeda. Kerja kelompok yang

dilakukan siswa dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok

memudahkan siswa dalam belajar matematika. Hal karena dengan

belajar secara kelompok mereka dapat bekerja sama satu sama lain.

Selain itu tanya jawab dan diskusi antara anggota kelompok

memberikan kemudahan bagi anggota kelompok yang belum

memahami materi dan penyelesaian soal untuk bertanya dengan

temanya sehingga ia dapat memahami materi sekaligus dapat

menyelesaikan soal yang diberikan dalam lembar kerja kelompok.

Siswa mengakui merasa merasa lebih mudah dalam proses

pembelajaran terutama dalam melakukan diskusi kelompok dengan

teman satu kelompok dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok

yang diberikan peneliti karena soal yang diberikan lebih variatif dan

menuntut penyelesaian yang lebih serius bagi siswa. Pada awal-awal

masih terdapat beberapa berapa siswa yang mengandalkan teman

sekelompok mereka yang pintar untuk menyelesaikan lembar kerja

kelompok yang diberikan sedangkan mereka hanya bercanda dan

mengobrol saja. Namun setelah diberikan arahan oleh peneliti pada

pertemuan selanjutnya mereka sudah dapat bekerjasama satu sama lain.

Page 96: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

81

e. Analisis Jurnal Harian

Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menjadi penting untuk

dijadikan sebuah bahan pertimbangan ataupun perbaikan bagi

penyusunsn rencana pembelajaran selanjutnya. Pendapan siswa tersebut

disusun dalam lembar jurnal harian siswa yang diberikan kepada siswa

pada setiap akhir tindakan pembelajaran. Pendapat siswa yang

diberikan beragam, ada yang berkomentar positif, komentar biasa,

komentar negatif bahkan ada yang tidak berkomentar.

Jurnal harian siswa tersapat 3 buah pertanyaan mengenai

penggunaan pembelajaran hasil jurhal harian siswa dirangkum pada

tabel berikut.

Tabel 4.9

Tanggapan Siswa Terhadap Tindakan Pembelajaran Siklus II

Tanggapan P5 P6 P7 P8

Positif

1 Saya lebih mengerti belajar seperti

ini. 10 17 5

2 Saya senang belajar seperti ini

karena lebih menarik. 11 6 10 12

3

Saya menjadi lebih semangat

dengan belajar seperti ini karena

lebih seru.

- - - 4

Jumlah 21 23 27 29

Persentase (%) 67,74 74,19 87.10 93.55

Rata-rata Persentase Tanggapan Positif 80,65

Negatif

1 Saya pusing, susah belajar seperti

ini kurang menyenangkan. 6 7 3 1

2 Saya menjadi bingung dengan

pembelajaran seperti ini. - - 7 1

3 Belajar seperti ini biasa saja

kurang menarik. 4 4 2 8

Jumlah 10 8 4 2

Persentase (%) 32,29 25,80 12,90 6,45

Rata-rata Persentase Tanggapan Negatif 19.36

Keterangan : P5, P6, P7, P8 = Pertemuan 5, Pertemuan 6, Pertemuan 7,

Pertemuan 8.

Page 97: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

82

Pada tabel 4.2 diatas rata-rata persentasenya dikonversi

dalam diagram lingkaran berikut ini

Rata-rata Persentase Tanggapan Siswa

Gambar 4.19

Rata-rata Persentase Tanggapan Siswa

Berdasarkan tabel dan diagram lingkaran diatas menunjukan

bahwa jumlah tanggapan positif yang diberikan siswa yang selama

siklus II berjumlah 100 tanggapan atau rata-rata persentasenya sebesar

80,65%. Sedangkan tanggapan negatif yang diberikan siswa sebanyak

24 tanggapan atau rata-rata persentasenya ialah 19,36%. Hal ini sudah

cukup baik karena telah mencapai indikator yang ditentukan yaitu

mencapai diats 70%. Selain itu hal ini menunjukan bahwa sebagian

besar siswa menyenangi dan memberikan respon positif terhadap

pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open ended

81.40%

19.60% 100 tanggapan 80,65%

24 tanggapan 19,36%

Tanggapan positif

Tanggapan positif

Page 98: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

83

B. Interpretasi Hasil Penelitian

1. Analisis Hasil Observasi

Kegiatan observasi dilakukan oleh observer (pengamat)

dimaksudkan untuk mengamati dan mencatat aktivitas siswa selama

pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan open ended.

proses pengamatan ini dilakukan pada setiap siklus selama proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended dilakukan.

Aspek aktivitas yang diamati meliputi: menginventarisasi dan

mempersiapkan logistik yang diperlukan dalam proses pembelajaran,

membaca lembar tugas kelompok, mengidentifikasi masalah yang

disajikan, memaparkan hasil diskusi dihadapan kelas, menyusun laporan

hasil diskusi dan ringkasan, mengikuti assesment dan menyerahkan tugas

kelompok (dapat dilihat pada lampiran 9). Pada siklus I hasil pengamatan

yang dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan open ended menunjukan rata-rata 64,58% menunjukan bahwa

aktivitas siswa masih kurang karena rata-rata aktivitas siswa tersebut

belum mencapai indikator yang ditentukan. Pada siklus kedua rata-rata

aktivitas siswa menagalami peningkatan menjadi 80,20%, hal ini juga

menunjukan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran telah

mencapai indikator yang ditentukan karena telah mencapai rata-rata diatas

70. Berikut ini perbedaan persentase rata-rata aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended jika disajikan

dalam tabel.

Tabel 4.10

Perbedaan Persentase Rata-rata Aktivitas siswa pada Siklus I dan siklus II

No Siklus Rata-rata aktivitas Kriteria Pencapaian

1 I 64,58% 70%

2 II 80,20% 70%

Page 99: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

84

2. Analisis Kemampuan menentukan Luas Bangun datar beraturan dan

Tak Beraturan

Tes kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan

dilakukan untuk mengukur kemampuan menentukan luas bangun datar

beraturan siswa dengan menggunakan pendekatan open ended yang

dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II. Hasil tes kemampuan

menentukan luas bangun datar beraturan mengalami peningkatan cukup

baik. Pada siklus I rata-rata nilai kemampuan menentukan luas bangun

datar beraturan siswa ialah 68,52 dan mengalami peningkatan pada siklus

II, rata-rata nilai kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan

siswa menjadi 85,03. Peningkatan rata-rata nilai kemampuan menentukan

luas bangun datar tak beraturan siswa sebesar 16,51. Berikut ini secara

lebih rinci perbandingan hasil tes kemampuan menentukan luas bangun

datar beraturan siswa disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.11

Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar

Beraturan Siswa

Nilai siswa Siklus I Siklus II

Nilai tertinggi 80 100

Nilai terendah 40 61

Rata-rata (Mean) 68,52 85,03

Nilai tengah (median) 71,53 86,89

Modus 74,88 90

Kurtosis 0,11 0,25

Skewness - 0,57 - 0,49

Sedangkan tes kemampuan menentukan luas bangun datar tak

beraturan dilakukan untuk mengukur kemampuan menentukan luas

bangun datar tak beraturan siswa dengan menggunakan pendekatan open

ended yang dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II. Hasil tes

kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan mengalami

peningkatan cukup baik. Pada siklus I nilai rata-rata kemampuan siswa

Page 100: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

85

menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa ialah 69,19 dan

mengalami peningkatan pada siklus II. Nilai rata-rata kemampuan

menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa menjadi 83,80. Begitu

pula dengan nilai tertinggi, terendah, median dan modus. Berikut ini secara

lebih rinci perbandingan hasil tes kemampuan menentukan luas bangun

datar tak beraturan siswa disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.12

Perbandingan Hasil Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar tak

Beraturan Siswa

Nilai siswa Siklus I Siklus II

Nilai tertinggi 85 90

Nilai terendah 58 70

Rata-rata (Mean) 69,19 83,80

Nilai tengah (median) 71,67 84

Modus 74,87 83,50

Kurtosis 0,39 0,38

Skewness - 0,72 - 0,07

Pada siklus I rata-rata nilai kemampuan menentukan luas bangun

datar beraturan siswa ialah 69,19 dan mengalami peningkatan pada siklus

II, nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan

siswa menjadi 83,80. Peningkatan rata-rata nilai kemampuan menentukan

luas bangun datar tak beraturan siswa sebesar 14,41.

Pada siklus I siswa masih belum dapat mamahami soal dengan baik

sehingga siswa belum dapat mendefinisikan ukuran luas bangun datar

beraturan yang digunakan untuk menentukan luas bangun datar tak

beraturan. Selain itu siswa masih belum dapat mentranslasi solusi dari

permasalahan yang disajikan dalam satuan baku. Ini menunjukan bahwa

kemampuan siswa dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan

masih perlu ditingkatkan. Namun pada siklus II sudah terjadi perubahan,

Page 101: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

86

siswa telah dapat merumuskan permasalahan yang disajikan

mendefinisikan strategi dan pemecahan yang digunakan untuk mencari

penyelesaian permasalahan yang disajikan. Selain itu siswa telah dapat

mentranslasi solusi permaslahan yang disajikan dalam satuan baku. Hal ini

menunjukan bahwa kemampuan menentukan luas bangun datar tak

beraturan meningkat siswa.

3. Analisis Respon Siswa terhadap Pendekatan Open Ended

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan setelah akhir siklus I

dan II dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai proses pembelajaran

yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan open ended. Siswa

merasa dengan menggunakan pendekatan open ended merasa lebih mudah

memahami proses pembelajaran. Selain itu dengan adanya diskusi

kelompok yang dilakukan siswa dapat berinteraksi satu sama lain dalam

proses pembelajaran dan memudahkan jika ada hal-hal yang belum

dipahami.

4. Analisis jurnal harian

Pada setia akhir proses pembelajaran menggunakan pendekatan

open ended peneliti memberikan jurnal harian yang digunakan untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan. Tanggapan siswa beragam, ada siswa yang memberikan

komentar positif, dan ada yang memberikan komentar negatif.

Tanggapan tersebut digunakan untuk mengetahui respon siswa dalam

proses pembelajaran.

Jurnal siswa diberikan setiap akhir proses pembelajaran dilakukan .

jurnal harian berisi 3 buah pertanyaan mengenai penggunaan pendekatan

open ended dalam proses pembelajaran. Berikut ini hasil jurnal harian

selama siklus I dan siklus II dirangkum dalam tabel berikut ini:

Page 102: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

87

Tabel 4.13

Rata-rata Persentase tanggapan siswa

Jenis Komentar Rata-rata Persentase siklus

I(%) II(%)

Positif 62,90 80,65

Negatif 37,09 19,36

Berdasarakan tabel diatas menunjukan bahwaterjadi penurunan

rata-rata persentase tanggapan negatif dari siklus I ke siklus II. Pada siklus

I rata-rata persentase tanggapan negatif siswa sebesar 37,09% menurun

menjadi 19,36% pada siklus II. Sedangkan rata-rata persentase tanggapan

positif siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 62,90%

menjadi 80,65% pada siklu II. Hal ini menunjukan bahwa siswa

memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran menggunakan

pendekatan open ended.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Kegiatan penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II,

peneliti menemukan beberapa kejadian yang penting yang dianggap dapat

mempengaruhi penelitian atau sebab akibat penelitian, antara lain :

1. Penerapan pendekatan open ended dalam Proses Pembelajaran .

Kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan ialah

kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menyelesaikan luas bangun

datar tak beraturan dengan menerapkan konsep luas bangun datar

beraturan. Dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan

digunakan pendekatan luas bangun datar beraturan yang telah dipelajari,

antara lain luas persegi, persegi panjang, segitiga, jajargenjang dll. Untuk

memudahkan dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan siswa

melakukan definisi terhadap bangun datar yang akan digunakan, misalnya

menggunakan persegi satu satuan atau berukuran luas 1 cm2

, dua satuan

atau berukuran luas 2 cm2 dan lain-lain. Setelah melakukan definisi

Page 103: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

88

terhadap bangun datar yang akan digunakan baru siswa menggambar

bangun datar tersebut pada gambar bangun datar tak beraturan yang

diberikan pada lembar kerja kelompok. Siswa mengisi semua bagian pada

gambar tersebut sampai terisi penuh dengan gambar bangun datar dengan

ukuran yang telah ditentukan sebelumnya. Siswa menghitung luas

bangun datar yang ada dengan ketentuan jika luas bangun datar yang yang

di gambar siswa pada bangun datar tak beraturan kurang dari setengah

satuan maka luas bangun datar tersebut dianggap nol. Sedangkan jika luas

bangun datar tak beraturan siswa lebih dari setengah atau sampai satu

satuan maka luas bangun datar tersebut dianggap satu satuan. Dan pada

akhirnya siswa mengitung barapa jumlah bangun datar yang ada pada

bangun datar tak beraturan dan mengalikanya dengan ukuran luas bangun

datar yang telah di definisi diawal yang digunakan siswa (satu satuan, dua

satuan dll) sehingga luas bangun datar tak beraturan dapat ditentukan.

Dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan dalam lembar

kerja kelompok (LKK) setiap kelompok melakukan banyak variasi yang

berbeda yaitu satu satuan, dua satuan, tiga satuan dll. Ukuran-ukuran

tersebut di gunakan siswa untuk menyelesaikan luas dua buah bangun

datar tak beraturan yang sama namun menggunakan ukuran luas bangun

datar yang berbeda. Berikut ini beberapa ukuran luas bangun datar yang

digunakan siswa antara lain

a. Persegi

Dalam menyelesaikan soal luas bangun datar yang diberikan

ada beberapa ukuran persegi yang digunakan seperti Persegi

berukuran 0,5 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚, 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚, dan 2 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚 .

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut:

0,5 𝑐𝑚

0,5 𝑐𝑚 luas persegi = 0,5 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚 = 0,25 𝑐𝑚2

Page 104: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

89

Gambar 4.20

Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Berukuran

0,5𝑐𝑚 𝑥0,5 𝑐𝑚

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut:

Gambar 4.21

Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Berukuran 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚

1 𝑐𝑚

1 𝑐𝑚 luas persegi = 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 = 1 𝑐𝑚2

2 𝑐𝑚

2 𝑐𝑚 luas persegi = 2 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚 = 4 𝑐𝑚2

Page 105: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

90

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut:

Gambar 4.22

Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Berukuran 2 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚

b. Persegi Panjang

Dalam menyelesaikan soal luas bangun datar yang diberikan

yang diberikan, ada beberapa ukuran persegi panjang yang digunakan

seperti persegi panjang berukuran 1𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚, dan 2 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚

.

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut:

luas persegi panjang = 1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚 = 0,5 𝑐𝑚2

1 𝑐𝑚

0,5 𝑐𝑚

Page 106: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

91

Gambar 4.23

Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Panjang Berukuran

1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚

Gambar 4.24

Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Persegi

Panjang Berukuran 2 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚

luas persegi = 2 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚 = 4 𝑐𝑚2

2 𝑐𝑚

0,5 𝑐𝑚

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut

Page 107: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

92

c. Segitiga

Dalam menyelesaikan soal luas bangun datar yang diberikan

yang diberikan, ada beberapa ukuran segitiga yang digunakan seperti

berukuran 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,5 𝑐𝑚 × 1𝑐𝑚, 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚, dan

2 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 begitujuga dengan bentuknya ada siswa yang

menggunakan segitiga siku-siku dan segitiga sama kaki.

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut:

Gambar 4.25

Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga

Berukuran 1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚

luas segitiga =(1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚)

2= 0,25 𝑐𝑚2

Segitiga siku-siku

luas segitiga = (1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚)

2= 0,5𝑐𝑚2

Segitiga siku-siku

0,5 𝑐𝑚

1 𝑐𝑚

1 𝑐𝑚

1 𝑐𝑚

Page 108: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

93

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut:

Gambar 4.26

Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga

Berukuran 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚

Gambar 4.27

Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga

Berukuran 2 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut

1 𝑐𝑚

2 𝑐𝑚

luas segitiga = (1𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚)

2= 1 𝑐𝑚2

Segitiga siku-siku

Page 109: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

94

Gambar 4.28

Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga

Berukuran 1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚

Gambar 4.29

Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Segitiga

Berukuran 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut

luas segitiga = (0,5 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚)

2= 0,25 𝑐𝑚2

Segitiga sama kaki

0,5 𝑐𝑚

1 𝑐𝑚

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut

luas segitiga = (1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚)

2= 0,5 𝑐𝑚2

Segitiga sama kaki

1 𝑐𝑚

1 𝑐𝑚

Page 110: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

95

d. Jajargenjang

Dalam menyelesaikan soal luas bangun datar yang

diberikan ada beberapa ukuran persegi yang digunakan seperti

jajargenjang berukuran 2 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 dan 1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚.

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut:

Gambar 4.30

Hasil Kerja Siswa Pada Tes Siklus I Menggunakan Jajargenjang

Berukuran 1 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚

Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut:

luas Jajargenjang = 2 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚 = 2 𝑐𝑚2 1 𝑐𝑚

2 𝑐𝑚

1 𝑐𝑚

0,5 𝑐𝑚 luas Jajargenjang = 1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚 = 0,5 𝑐𝑚2

Page 111: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

96

Gambar 4.31

Hasil Kerja Siswa Menggunakan Jajargenjang

Berukuran 1 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚

Adanya variasi yang digunakan tersebut menunjukan adanya

berapa keterampilan siswa dalam melakukan pemecahan masalah seperti

yang dikemukakan Nahrowi Adji antara lain:41

1. Siswa telah dapat memahami soal yang diberikan yaitu siswa

diminta menghitung luas bangun datar tak beraturan.

2. Siswa telah dapat memilih pendekatan yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan soal luas bangun datar tak beraturan dengan

menggunakan luas bangun datar beraturan.

3. Siswa dapat membuat model yang digunakan untuk menyelesaikan

luas bangun datar tak beraturan dengan membuat gambar bangun

datar beraturan pada bangun datar tak beraturan.

4. Pada langkah terakhir siswa dapat menafsirkan solusi yaitu siswa

dapat menentukan luas bangun datar tak beraturan berdasarkan luas

bangun datar beraturan yang telah didefinisaikan sebelumnya.

41

Nahrowi Adji, Pemecahan Masalah Matematika …h, 15

Page 112: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

97

Pada siklus I siswa masih mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan, beberapa siswa terlihat

masih bingung dalam menentukan dan mendefinisikan luas bangun datar

tak beraturan sehingga pada akhirnya hasil yang didapatkan masih belum

dalam satuan luas baku/ dalam ukuran satuan luas. Namun pada siklus II

siswa sudah dapat mendefinisikan luas bangun datar beraturan,

menggunakan ukuran dan variasi bentuk bangun datar, meyelesaiakannya

dalam model dan menafsirkanya dalam penyelesaikan masalah dan

menentukan luas bangun datar tak beraturan. Selain itu pada siklus I siswa

belum dapat mentranslasikan solusi yang diperoleh dalam ukuran satuan

baku dan pada siklus II terlihat siswa telah dapat mentranslaskan solusi

yang diperoleh dalam satuan ukuran luas. Hal ini pula karena siswa telah

mendefinisikan strategi dan pendekatan yang digunakan secara jelas di

awal. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan menentukan luas bangun

datar tak beraturan siswa mengalami peningkatan.

Selain itu penerapan pendekatan open ended dikelas VII selama

kegiatan penelitian dilakukan dapat memudahkan siswa dalam

menyelesaikan soal luas bangun datar tak beraturan siswa. Hal ini dapat

dilihat dari kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan

mengalami peningkatan cukup baik. Pada siklus I rata-rata kemampuan

siswa menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa ialah 69,84 dan

mengalami peningkatan pada siklus II rata-rata kemampuan menentukan

luas bangun datar tak beraturan siswa menjadi 83,80. Peningkatan rata-

rata nilai kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa

sebesar 14,41 Maka dapat dikatakan bahwa penerapan pendekatan open

ended dapat meningkatkan kemampuan menentukan luas bangun datar tak

beraturan siswa.

Page 113: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

98

2. Respon siswa terhadap pendekatan open ended.

Pendekatan open ended ialah pendekatan pembelajaran yang

dalam proses pelaksanaanya menggunakan soal-soal yang terbuka. Hal ini

memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan eksplorasi dalam

proses pembelajara. Menurut Nohda (2000) tujuan pembelajaran open

ended ialah membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir

matematika siswa melalui problem solving secara simultan.42

Dengan kata

lain bahwa kegiatan kretif dan pola pikir matematika siswa harus

dikembangkan semaksimal mungkin sesuai kemampuan yang dimiliki oleh

siswa. Yang perlu diperhatikan ialah pemberian kesempatan kepada siswa

untuk berfikir secara bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan

menggunakan pendekatan open ended dapat membuat siswa senang dan

bersemangat dalam belajar matematika. Hal ini sesuai dengan pengakuan

siswa yang diperoleh dari pendapat siswa dalam jurnal harian dan

wawancara yang dilakukan oleh beberapa orang siswa dalam setiap akhir

siklus pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada akhir siklus I

dan II siswa mengaku senang dengan pembelajaran menggunakan

pendekatan open ended karena siswa dapat menyelesaikan soal yang

permasalalahan yang diberikan dengan berbagai strategi. Selain itu, siswa

dapat berdiskusi dengan teman jika mengalami kesulitan dan suasana

dalam proses pembelajaran santai sehingga siswa dapat mengerti materi

yang diajarkan karena siswa sendiri yang menyelesaikan permasalahan

tersebut. Siswa tidak hanya diam mendengarkan pelajaran yang diberikan

oleh guru tetapi siswa dituntut untuk aktif proses pembelajaran dikelas.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap jurnal harian

siswa selama siklus I dan siklus II diperoleh bahwa terjadi penurunan rata-

rata persentase tanggapan negatif dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I

rata-rata persentase tanggapan negatif siswa sebesar 37,09% menurun

42

Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,… h, 123

Page 114: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

99

menjadi 19,36% pada siklus II. Sedangkan rata-rata persentase tanggapan

positif siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 62,90%

menjadi 80,65% pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa siswa

memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran menggunakan

pendekatan open ended. Maka berdasarkan hasil wawancara dan lembar

jurnal harian siswa hal ini menunjukan bahwa siswa memiliki respon

positif terhadap proses pembelajaran mengggunakan pendekatan open

ended.

3. Kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa menggunakan

pendekatan open ended .

Penerapan pendekatan open ended dikelas VII-4 selama kegiatan

penelitian dilakukan dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan luas

bangun datar beraturan siswa. Hal ini dapat dilihat peningkatan rata-rata

nilai kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan. Nilai rata-rata

kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa ialah 68,52

pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II, nilai rata-rata

kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa menjadi

85,03. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun

datar beraturan siswa sebesar 16,51.

Selain itu hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

sebelumnya antara lain oleh Dhian Desianasari (2007) dalam penelitianya

berjudul “Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 1 Semarang

tahun pelajaran 2006/2007 pada pokok bahasan luas daerah segiempat

melalui pembelajaran pendekatan open ended” pada hasil penelitianya

menyimpulkan pembelajaran Pendekatan open ended dapat meningkatkan

hasil belajar matematika pokok bahasan luas daerah segiempat siswa kelas

VII SMP N 1 Semarang tahun pelajaran 2006/2007.

Selama proses penelitian berlangsung, siswa selalu hadir dalam

setiap pertemuan tidak ada siswa yang bolos dalam proses pemebelajaran

walaupun terdapat beberapa orang siswa tidak hadir karena sakit atau izin.

Page 115: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

100

Selaian itu siswa terlihat sangat antusias dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh peneliti, siswa bekerjasama satu sama lain dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan peneliti, menyelesaikan lembar

pekerja rumah (PR) yang diberikan setiap ahir pertemuan. Berdasarkan hal

tersebut dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa meningkat jika

dibandingkan dengan pendekatan konvensional yang dilakukan guru

dikelas tersebut. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Joko Tri Leksono

(2005) “Berproses pada pembelajaran Pendekatan open ended terhadap

hasil belajar siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII

SMP negeri 4 pati”. Maka berdasarkan hal tersebut maka penerapan

pendekatan pembelajaran open ended dapat meningkatkan kemampuan

menentukan luas bangun datar beraturan siswa.

Page 116: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan dapat disimpulkan hal-

hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open

ended dapat meningkatkan kemampuan menentukan luas bangun datar

tak beraturan siswa. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan menentukan

luas bangun datar tak beraturan mengalami peningkatan cukup baik.

Pada siklus I nilai rata-rata kemampuan siswa menentukan luas bangun

datar tak beraturan siswa ialah 69,84 dan mengalami peningkatan pada

siklus II, nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar tak

beraturan siswa menjadi 83,80. Peningkatan rata-rata nilai

kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa sebesar

14,41. Selain itu peningkatan kemampuan luas bangun datar tak

beraturan siswa dapat dilihat dari adanya variasi bentuk dan ukuran

bangun datar yang digunakan siswa dalam menyelesaikan luas bangun

datar tak beraturan. Peningkatan kemampuan siswa juga dapat dilihat

dalam memahami permasalahan yang disajikan, memilih pendekatan

yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan, membuat model

terhadap masalah yang disajikan, mentranslasi permasalahan yang

disajikan untuk menentukan solusi terhadap masalah yang disajikan.

2. Siswa memiliki respon yang positif terhadap pembelajaran

matematika dengan menggunakan pendekatan open ended. Hal ini

dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa orang

siswa yang menyatakan siswa merasa dengan menggunakan

pendekatan open ended merasa lebih mudah memahami proses

pembelajaran. Selain itu berdasarkan hasil analisis jurnal harian

diperoleh bahwa pada siklus I rata-rata persentase tanggapan negatif

siswa sebesar 37,09% menurun menjadi 19,36% pada siklus II.

100

Page 117: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

102

Sedangkan rata-rata persentase tanggapan positif siswa mengalami

peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 62,90% menjadi 80,65% pada

siklus II. Hal ini menunjukan bahwa siswa memberikan respon positif

terhadap proses pembelajaran menggunakan pendekatan open ended.

3. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open

ended dapat meningkatkan kemampuan menentukan luas bangun datar

beraturan siswa. Hal ini dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata

kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan. Pada siklus I

nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan

siswa ialah 68,52 dan mengalami peningkatan pada siklus II, nilai rata-

rata kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa

menjadi 85,03. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan menentukan

luas bangun datar beraturan siswa sebesar 16,51.

B. Saran

Saran yang dapat penulis sumbangkan sehubungan dengan hasil

penelitian ini adalah sebagai beriku

1. Hendaknya guru menerapkan pendekatan open ended dalam proses

pembelajaran matematika terutama pada pokok bahasan segi empat

dan menentukan luas bangun datar tak beraturan.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis problem open ended,

permasalahan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

3. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan open ended

diperlukan perhatian khusus dalam merencanakan waktu dan memilih

materi yang akan diajarkan sehingga dengan perencanaan yang

seksama dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang dan materi

yang disampaikan dapat lebih mudah diserap oleh peserta didik.

4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari

penelitian ini.

Page 118: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

103

DAFTAR PUSTAKA

Adji, Nahrowi. Pemecahan Masalah Matematika Bandung : UPI Press, 2008.

____________ dan Deti Rostika, Konsep Dasar Matematika. Bandung : UPI

Press, 2008.

Arikunto ,Suharismi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.

________________. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2002.

Dirjen Depdiknas. Lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:

Depdiknas. 2008.

Depdiknas. Panduan Pembinaan Sekolah Standar Nasonal. Jakarta : Depdiknas.

________. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Menengah Pertama

(SMP) dan Madrastah Tsanawiyah. Jakarta: Dharma Bhakti. 2004.

________. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakata: Balai Pustaka. 2002.

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. Pedoman Umum Pengujian Berbasis

Kemampuan Dasar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta : Dharma

Bhakti. 2000.

Fadjar Shadiq , M App, Sc. Penalaran, Pemecahan Masalah dan komunikasi

Matematika.(Yogyakarta : Depdiknas). 2004

Fatra, Maifalinda dan Abd. Razak. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: FITK UIN

Jakarta: 2010

Holland, Roy. Kamus Matematika. 2004.

http://arifin muslim.wordpress.com/(Posted on April 9, 2010 by arifin Muslim) 15

November 2010, 13:03 WIB.

http://t4belajar.wordpress.com/2009/04/24/pendidikan-indonesia-ranking-109-

malaysia-61/, 12 Febuari 2011, 13.00 WIB

Pedoman Penulisan Skripsi. FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2007.

Prawidilaga Dewi Salma, Prinsip Disain Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung:Rosda Karya. 2006.

Satriawati, Gusni. Pembalajaran Matematika dengan Pendekatan open ended

pada Pokok Bahasan Dalil Phythagoras di Kelas II SMP dalam

Page 119: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

104

Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains

Dasar. Jakarta: UIN Press. 2007

Sobel, Max A. Mengajar Matematika edisi 3. Jakarta Erlangga, 2002.

Soekarjo, Dr. M dan ukim Komarudin M. Pd. Landasan Pendidikan (konsep dan

Aplikasinya), Bandung: Pt. raja Grafindo Persada, 2009.

Sudiarta, Igusti Putu. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika

Berorientasi Pemecahan Masalah Kontekstual Open Ended. Dalam Jurnal

Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 38, no 1. Tahun 2005, h, 582.

Suherman, Erman dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: JICA. 2003.

Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Mas Media.

Windayana, Husen dkk. Geometri dan Pengukuran . Bandung : Upi Press. 2008.

Negroho,ST., dan B, Harahap. Ensiklopedia Matematika. (Jakarta : PT Ghalia

Indonesia. 1999.

Page 120: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

105

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Program : VII (tujuh)

Semester : Genap

Tahun Ajaran : 2010 / 2011

Alokasi Waktu : 18 x 45 menit(9 Pertemuan)

Pendekatan/Metode : Open-Ended

I. Standar Kompetensi :

Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

II. Kompetensi Dasar :

Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta

menggunakannya dalam pemecahan masalah.

III. Indikator Pembelajaran

1. Menghitung luas persegi panjang.

2. Menggunakan konsep luas persegi panjang untuk menyelesaikan masalah

yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

3. Menghitung luas persegi.

4. Menggunakan konsep luas persegi untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

5. Menghitung luas segitiga.

6. Menggunakan konsep luas segitiga untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

7. Menghitung luas jajargenjang.

8. Menggunakan konsep luas jajar genjang untuk menyelesaikan masalah

yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

9. Menghitung luas trapesium.

10. Menggunakan konsep luas trapesium untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

11. Menghitung luas layang-layang.

12. Menggunakan konsep luas layang-layang untuk menyelesaikan masalah

yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

13. Menghitung luas belah ketupat.

14. Menggunakan konsep luas belah ketupat untuk menyelesaikan masalah

yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

15. Menghitung luas lingkaran.

16. Menggunakan konsep luas lingkaran untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Lampiran 1

Page 121: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

106

IV. Tujuan pembelajaran

Setelah pembelajaran ini siswa diharapkan dapat:

1. Menemukan rumus luas persegi panjang.

2. Menghitung luas persegi panjang.

3. Menggunakan konsep persegi panjang untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menemukan rumus persegi.

5. Menghitung luas persegi .

6. Menggunakan konsep persegi untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

7. Menemukan rumus luas segitiga.

8. Menghitung luas segitiga.

9. Menggunakan konsep segitiga untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

10. Menemukan rumus luas jajargenjang.

11. Menghitung luas jajargenjang

12. Menggunakan konsep jajargenjang untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

13. Menemukan rumus luas trapesium.

14. Menghitung luas trapesium.

15. Menggunakan konsep trapesium untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

16. Menemukan rumus luas layang-layang.

17. Menghitung luas layang-layang.

18. Menggunakan konsep layang-layang untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

19. Menemukan rumus luas belah ketupat.

20. Menghitung luas belah ketupat.

21. Menggunakan konsep belah ketupat untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

22. Menemukan rumus luas lingkaran.

23. Menghitung luas lingkaran.

24. Menggunakan konsep lingkaran untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

V. Materi Pokok :

Segitiga dan segiempat

VI. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

1. Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi : Mengingat kembali tentang pengertian dan sifat persegi

panjang.

Page 122: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

107

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan dapat

membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-

hari.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a) Guru membimbing siswa menemukan luas persegi panjang dan

gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya.

b) Guru membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep persegi panjang beserta contohnya.

c) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

d) Guru membagi Siswa dalam enam kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5 sampai 6 orang.

e) Setiap kelompok mengerjakan Lembar Tugas Kelompok yang telah

disiapkan. Setiap kelompok diminta mengejakan soal tife 1, setiap

kelompok diminta mengambil sebuah daun yang ada di depan kelas

lalu menggambarnya dan menghitung luasnya menggunakan konsep

persegi panjang.

f) Guru mengamati jalanya diskusi sambil memberikan arahan dan

bimbingan kepada setiap kelompok.

g) Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,

sedangkan kelompok lain memperhatikan.

h) Guru memberikan arahan kepada jawaban yang benar

3. Penutup (10 menit)

a) Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.

b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

c) Guru memberikan tugas (LKS-PR-1).

Pertemuan kedua

1. Pendahuluan :

Apersepsi : Mengingat kembali tentang pengertian dan sifat persegi.

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan dapat

membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-

hari.

2. Kegiatan Inti :

a) Guru membimbing siswa menemukan luas persegi dan gabungan

luas bangun datar beraturan beserta contohnya.

b) Guru membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep persegi beserta contohnya.

c) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

d) Guru membagi Siswa dalam enam kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5 sampai 6 orang.

e) Setiap kelompok mengerjakan Lembar Tugas Kelompok yang telah

disiapkan. Setiap kelompok diminta mengejakan soal tife 1,selain itu

kelompok satu dan dua mengerjakan soal tife 2, kelompok tiga dan

Page 123: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

108

empat mengerjakan soal tife 2, dan kelompok lima dan enam

mengerjakan soal tife 3.

f) Guru mengamati jalanya diskusi sambil memberikan arahan dan

bimbingan kepada setiap kelompok.

g) Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,

sedangkan kelompok lain memperhatikan.

h) Guru memberikan arahan kepada jawaban yang benar.

3. Penutup :

a) Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.

b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

c) Guru memberikan tugas (LKS-PR-2).

Pertemuan Ketiga

1. Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi : Mengingat kembali tentang pengertian dan macam-macam

segitiga

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan dapat

membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a) Guru membimbing siswa menemukan luas segitiga dan gabungan

luas bangun datar beraturan beserta contohnya.

b) Guru membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep segitiga beserta contohnya.

c) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

d) Guru membagi Siswa dalam enam kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5 sampai 6 orang.

e) Setiap kelompok mengerjakan Lembar Tugas Kelompok yang telah

disiapkan. Setiap kelompok diminta mengejakan soal tife 1,selain itu

kelompok satu dan dua mengerjakan soal tife 2, kelompok tiga dan

empat mengerjakan soal tife 2, dan kelompok lima dan enam

mengerjakan soal tife 3.

f) Guru mengamati jalanya diskusi sambil memberikan arahan dan

bimbingan kepada setiap kelompok.

g) Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,

sedangkan kelompok lain memperhatikan.

h) Guru memberikan arahan kepada jawaban yang benar.

i) Tes formatif.

3. Penutup (10 menit)

a) Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.

b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

c) Guru memberikan tugas (LKS-PR-3).

Pertemuan Keempat

1. Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi : Mengingat kembali tentang materi jajar genjang.

Page 124: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

109

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan dapat

membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-

hari.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a) Guru membimbing siswa menemukan luas jajar genjang dan

gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya.

b) Guru membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep jajar genjang beserta contohnya.

c) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

d) Guru membagi Siswa dalam enam kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5 sampai 6 orang.

e) Setiap kelompok mengerjakan Lembar Tugas Kelompok yang telah

disiapkan. Setiap kelompok diminta mengejakan soal tife 1,selain itu

kelompok satu dan dua mengerjakan soal tife 2, kelompok tiga dan

empat mengerjakan soal tife 2, dan kelompok lima dan enam

mengerjakan soal tife 3.

f) Guru mengamati jalanya diskusi sambil memberikan arahan dan

bimbingan kepada setiap kelompok.

g) Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,

sedangkan kelompok lain memperhatikan.

h) Guru memberikan arahan kepada jawaban yang benar.

3. Penutup (10 menit)

a) Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.

b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

c) Guru memberikan tugas (LKS-PR-4).

Pertemuan kelima

1. pendahuluan (10 menit)

Apersepsi : Mengingat kembali tentang trapesium yang pernah dipelajari

di sekolah dasar.

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan dapat

membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-

hari.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a) Guru membimbing siswa menemukan luas trapesium dan gabungan

luas bangun datar beraturan beserta contohnya.

b) Guru membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak

beraturan menggunakan konsep luas gabungan persegi dan persegi

panjang beserta contohnya.

c) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

d) Guru membagi Siswa dalam enam kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5 sampai 6 orang.

e) Setiap kelompok mengerjakan Lembar Tugas Kelompok yang telah

disiapkan. Setiap kelompok diminta mengejakan soal tife 1,selain itu

kelompok satu dan dua mengerjakan soal tife 2, kelompok tiga dan

Page 125: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

110

empat mengerjakan soal tife 2, dan kelompok lima dan enam

mengerjakan soal tife 3.

f) Guru mengamati jalanya diskusi sambil memberikan arahan dan

bimbingan kepada setiap kelompok.

g) Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,

sedangkan kelompok lain memperhatikan.

h) Guru memberikan arahan kepada jawaban yang benar

3. Penutup (10 menit)

a) Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.

b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

c) Guru memberikan tugas (PR).

Pertemuan keenam

1. pendahuluan (10 menit)

Apersepsi : Mengingat kembali tentang layang-layang yang pernah

dipelajari di sekolah dasar.

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan dapat

membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-

hari.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a) Guru membimbing siswa menemukan luas layang-layang dan

gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya.

b) Guru membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak beraturan

menggunakan konsep luas gabungan persegi dan segitiga beserta

contohnya.

c) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

d) Guru membagi Siswa dalam enam kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5 sampai 6 orang.

e) Setiap kelompok mengerjakan Lembar Tugas Kelompokyang telah

disiapkan. Setiap kelompok diminta mengejakan soal tife 1,selain itu

kelompok satu dan dua mengerjakan soal tife 2, kelompok tiga dan

empat mengerjakan soal tife 2, dan kelompok lima dan enam

mengerjakan soal tife 3.

f) Guru mengamati jalanya diskusi sambil memberikan arahan dan

bimbingan kepada setiap kelompok.

g) Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,

sedangkan kelompok lain memperhatikan.

h) Guru memberikan arahan kepada jawaban yang benar.

i) Tes formatif.

3. Penutup (10 menit)

a) Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.

b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

c) Guru memberikan tugas (LKS-PR-6).

Page 126: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

111

Pertemuan ketujuh

1. pendahuluan (10 menit)

Apersepsi : Mengingat kembali tentang belah ketupat yang pernah

dipelajari di sekolah dasar.

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan dapat

membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-

hari.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a) Guru membimbing siswa menemukan luas belah ketupat dan

gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya.

b) Guru membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak beraturan

menggunakan konsep luas gabungan segitiga dan jajar genjang beserta

contohnya.

c) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

d) Guru membagi Siswa dalam enam kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5 sampai 6 orang.

e) Guru meminta setiap kelompok melakukan percobaan dengan

mengambil sebuah daun yang berada di halaman dan menggambarnya

lalu menghitunggung luasnya menggunakan konsep luas segita.

f) Guru mengamati jalanya diskusi sambil memberikan arahan dan

bimbingan kepada setiap kelompok.

g) Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,

sedangkan kelompok lain memperhatikan.

h) Guru memberikan arahan kepada jawaban yang benar

3. Penutup (10 menit)

a) Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.

b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

c) Guru memberikan tugas (LKS-PR-7).

Pertemuan kedelapan

1. pendahuluan (10 menit)

Apersepsi : Mengingat kembali tentang lingkaran yang pernah

dipelajari di sekolah dasar.

Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan

dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah

sehari-hari.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a) Guru membimbing siswa menemukan lingkaran dan gabungan luas

bangun datar beraturan beserta contohnya.

b) Guru membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak beratura

menggunakan konsep luas gabungan persegi panjang dan segitiga

beserta contohnya.

c) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

d) Guru membagi Siswa dalam enam kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5 sampai 6 orang.

Page 127: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

112

e) Setiap kelompok mengerjakan Lembar Tugas Kelompok yang telah

disiapkan. Setiap kelompok diminta mengejakan soal tife 1,selain itu

kelompok satu dan dua mengerjakan soal tife 2, kelompok tiga dan

empat mengerjakan soal tife 2, dan kelompok lima dan enam

mengerjakan soal tife 3.

f) Guru mengamati jalanya diskusi sambil memberikan arahan dan

bimbingan kepada setiap kelompok.

g) Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,

sedangkan kelompok lain memperhatikan.

h) Guru memberikan arahan kepada jawaban yang benar.

3. Penutup (10 menit)

a) Dengan bimbingan guru siswa diminta membuat rangkuman.

b) Siswa dan guru melakukan tanya jawab.

c) Guru memberikan tugas (LKS-PR-8)

VII. Media dan Sumber Belajar :

a) Media : 1. LCD

2. Bangun segitiga

b) Sumber Belajar :

- Cholik, M. 2008. Matematika SMP kelas VII. Jakarta :

Erlangga.

- Johanes, dkk.2005. Kompetensi Matematika. Jakarta:

Yudistira.

- Depdiknas. 2004. Pembelajaran Matematika kelas VII.

Jakarta: Depdiknas

VIII. Evaluasi / Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik :

Tugas kelompok

b. Penilaian langsung dari kelompok

c. Bentuk instrumen : Lembar Tugas Kelompok (Terlampir)

Pamulang, januari 2011

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran, Praktikan

Suswardi, S. Pd, MM. Ikhsan Saeful Munir

Page 128: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

113

MATERI 1

PERSEGI PANJANG

1. Pengertian Persegi Panjang

perhatikan gambar berikut ini

Maka :

a. Sifat-sifat persegi panjang

Adapun sifat-sifat persegi panjang ialah:

a. Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi yang berhadapan sama

panjang dan sejajar.

b. Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut sikusiku (90o)

c. Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua

sama besar.

d. Dapat menempati bingkainya kembali dengan empat cara.

Gambar disamping ialah gambar persegi

panjang. Dengan melihat gambar disamping

Dapatkah kamu menjelaskan apa itu persegi

panjang

Lampiran 2

Page 129: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

114

b. Luas persegi panjang

Untuk menjelaskan luas pemahaman luas persegi panjang kita

kembali melihat konsep perkalian. kita ambil contoh 3 × 2 = 6. Jika

diperagakan maka dapat kita gambarkan:

Sehingga dapat kita buat rumus luas persegi panjang = sisi 3

satuan x sisi 2 atuan. Jika sisi tiga satuan sebagai panjang dan sisi dua

satuan sebagai lebar. Maka luas persegi panjang dapat kita buat =

panjang x lebar.

Luas = Panjang ×Lebar

L = p ×l

Contoh

Hitunglah luas bangun berikut!

Jawab

Cara 1

Maka kita dapat membagi bangun tersbut menjadi beberapa bagian,

seperti berikut:

Sisi 2 satuan

Sisi 3 satuan

Page 130: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

115

Maka luas bangun ialah :

Luas bangun

L = luas I + Luas II +- Luas III + Luas IV

= luas persegi + luas Persegi panjang + luas persegi panjang + luas persegi

panjang

= 𝑠 × 𝑠 + 𝑝 × 𝑙 + 𝑝 × 𝑙 + 𝑝 × 𝑙

= (3 × 3 ) + (6 × 2) + (10 × 2) + (4 × 2)

= 9 + 12 + 20 + 8

= 49 cm2

Cara 2

kita dapat membagi bangun tersbut menjadi beberapa bagian, seperti

berikut:

I

II

III

IV

I

II

III

IV

Page 131: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

116

Maka luas bangun ialah :

Luas bangun

L = luas I + Luas II +- Luas III + Luas IV

= luas persegi Panjang + luas Persegi + luas persegi panjang + luas persegi

panjang

= 𝑝 × 𝑙 + 𝑝 × 𝑙 + 𝑝 × 𝑙 + 𝑠 × 𝑠

= (3 × 5 ) + (3 × 4) + (3 × 2) + (4 × 4)

= 15 + 12 + 6 + 16

= 49 cm2

Contoh 2

Perhatikan gambar dibawah ini. Perkirakanlah luas bangun dibawah ini

dengan menggunakan konsep luas persegi panjang!

Page 132: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

117

116

Page 133: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

118

Page 134: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

119

MATERI 2

PERSEGI

a. Pengertian Persegi

Kalian tentu pernah melihat bentuk-bentuk seperti

papan catur, sapu tangan, atau ubin (lantai).

Berbentuk apakah bangunbangun tersebut?

Bagaimana sisi-sisi bangun tersebut? Bangun-

bangun yang disebutkan di atas adalah bangun

yang berbentuk persegi.

Perhatikan gambar persegi disamping!

jika kalian mengamatinya dengan tepat, kalian akan

memperoleh bahwa:

(i) sisi-sisi persegi ABCD sama panjang,

yaitu AB = BC = CD = AD;

(ii) (ii) sudut-sudut persegi ABCD sama besar,

yaitu o

∠ ABC =∠ BCD = ∠ CDA =

∠ DAB = 90.

Dari uraian tersebut dapat kita katakan bahwa

persegimerupakan persegi panjang dengan sifat

khusus, yaitu keempat sisinya sama panjang.

Page 135: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

120

b. Sifat-Sifat Persegi

c. Luas Persegi

Untuk menjelaskan luas pemahaman luas persegi kita kembali melihat konsep

perkalian. kita ambil contoh 2 × 2 = 4. Jika diperagakan maka dapat kita

gambarkan:

Sehingga dapat kita buat rumus luas persegi = sisi 2 satuan x sisi 2 atuan. Jika

kita nyatakan dengan sisi = 192 cm 2 sisi untuk semua persegi maka kita akan

menemukan rumus luas persegi sebagai berikut:

Luas = sisi × sisi

L = s × s

Sisi 2 satuan

Sisi 2 satuan

Page 136: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

121

Contoh

Jawab

Cara 1

Bagi gambar tersebut menjadi tiga buah persegi seperti gambar diwah ini

Cara 2

Perhatikan gambar disamping. Hitunglah luas

gambar disamping!

Maka luas bangun ialah :

Laus 3 buah persegi:

Luas bangun = 3 × s × s

= 3 × 8 × 8

= 192 cm 2

Maka luas bangun ialah :

L = Luas persegi + Luas persegi panjang

L = (s × s) + (p × l)

= (8 × 8) + (8 ×16)

= 64 + 128

= 192 cm 2

Page 137: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

122

Page 138: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

123

Page 139: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

124

Ternyata terdapat 138 buah persegi seperempat satuan yang luasnya

34,5 𝑐𝑚2, dan 18 buah persegi 1

2 seperempat satuan kurang seperempat

satuan yang luasnya 4,5 𝑐𝑚2. Dan17 buah persegi yang luasnya kurang

1

2 seperempat satuan . Maka luas daerah tersebut ialah 39 𝑐𝑚2.

Page 140: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

125

MATERI 3

SEGITIGA

1. Pengertian Segitiga

Page 141: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

126

2. Macam-Macam Segitiga

Page 142: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

127

3. Sifat-Sifat Segitiga

a. Sifat-sifat segitiga sama kaki:

Dapat dibentuk dari dua buah segitiga siku-siku yang sama

Besar dan sebangun;

Mempunyai satu sumbu simetri;

Mempunyai dua buah sisi yang sama panjang;

Mempunyai dua buah sudut yang sama besar;

Dapat menempati bingkainya dengan tepat dalam dua cara.

b. Sifat-sifat segitiga sama sisi:

Mempunyai tiga buah sumbu simetri;

Mempunyai tiga buah sisi yang sama panjang;

Mempunyai tiga buah sudut yang sama besar (60o);

Dapat menempati bingkainya dengan tepat dalam enam cara.

iii

Gambar v

Gambar iv

Gambar v

Gambar iv

v

iv

Page 143: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

128

c. Luas Segitiga

Ambil sebuah persegi panjang dengan panjang p dan kebar l

Kemudian kita bagi dua dengan membagi persegi panjang tersebut di

diagonalnya. Kita lihat daerah segitiga yang diarsir luasnya ialah

setengah dari luas persegi panjang. Jika kita uraikan dalam rumus

matematika ialah sebagai berikut:

Luas segitiga = 1

2 × 𝑝 × 𝑙, karena p = alas dan l = tinggi segitiga

maka:

Luas segitiga = 1

2× 𝑎 × 𝑡

Contoh

Diketahui bangun-bangun seperti berikut.

a. Tentukan luas dari tiap-tiap bangun.

b. Bangun manakah yang mempunyai luas terbesar?

p

l

Page 144: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

129

Jawab

Luas (a)

= 4 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑡𝑖𝑓𝑒 𝑠𝑎𝑡𝑢 + 2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑡𝑖𝑓𝑒 𝑑𝑢𝑎

+𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 + 2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖

= ((4 × 3 × 2 : 2) + (2 × 2 × 1 : 2) + (4 × 2} + 2 × 2 × 2 )

= 30 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛

Luas (b)

= 2 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 + 5 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖

= (2 × 2 × 2 : 2) + 5 × 2 × 2

= 24 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛

Luas (c)

= 4 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 + 3 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖

= (4 × 2 × 2 : 2) + 3 × 2 × 2

= 20 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛

Maka bangun yang mempunyai luas terbesar ialah bangun A

Contoh 2

Perhatikan gambar dibawah ini. Perkirakanlah luas bangun dibawah ini

dengan menggunakan segitiga satu satuan!

Jawab

]

Page 145: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

130

Jawab

Cara 1

Menggunakan segitiga berukuran 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐𝑚

Jika kita gunakan ketentuan:

Apabila segitiga dalam bangun tersebut setengah satu satuan maka luanya

ialah 0,5 𝑐𝑚2, dan apabila segitiga didalam bangun tersebut 1

2

setengah satu satuan dan kurang dari setengah satu satuan maka luas

segitiga dianggap 0, 5 𝑐𝑚2. Apabila luas segitiga dalam bangun tersebut

kurang dari 1

2 setengah satuan maka luas segitiga dianggap 0 𝑐𝑚2.

Ternyata terdapat buah segitiga setengah satuan yang luasnya 𝑐𝑚2, dan

buah segitiga 1

2 setengah satuan kurang satuan yang luasnya 𝑐𝑚2.

Dan buah segitiga yang luasnya kurang 1

2 setengah satuan . Maka luas

daerah tersebut ialah 𝑐𝑚2.

Page 146: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

131

Menggunakan segitiga berukuran 1 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚

Apabila segitiga dalam bangun tersebut satu satuan maka luanya ialah

1 𝑐𝑚2, dan apabila luas segitiga didalam bangun tersebut 1

2 satu satuan

dan kurang dari satu satuan maka luas segitiga dianggap 1 𝑐𝑚2. Apabila

segitiga dalam bangun tersebut kurang dari 1

2 satu satuan maka luas

segitiga dianggap 0 𝑐𝑚2. Ternyata terdapat buah segitiga satu satuan

yang luasnya 𝑐𝑚2, dan buah segitiga 1

2 satu satuan kurang satuan

yang luasnya 𝑐𝑚2. Dan buah segitiga yang luasnya kurang

1

2 satu satuan . Maka luas daerah tersebut ialah 𝑐𝑚2.

Page 147: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

132

MATERI 4

JAJARGENJANG

1. Pengertian Jajargenjang

Agar kalian memahami pengertian jajargenjang, lakukanlah kegiatan

berikut ini. Buatlah sebarang segitiga, misalnya ∆ ABD. Tentukan titik tengah

salah satu sisi segitiga tersebut, misalnya titik tengah sisi BD dan beri nama

titik O. Kemudian, pada titik yang ditentukan.

2. Sifat-Sifat Jajargenjang

Jajargenjang

2. Sifat-Sifat

Jajargenjang

Page 148: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

133

2. Luas jajargenjang

Page 149: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

134

Contoh soal

Hitunglah luas bangun berikut ini!

8 cm

4 cm

2 cm

Page 150: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

135

Jawab

Cara 1

Maka Luas Bangun Ialah :

= Luas segitiga + Luas Persegi panjang I + dan Luas Persegi

panjang II + Luas Persegi jajargenjang

= 1

2 𝑎 𝑥 𝑡 + 𝑝 × 𝑙 + 𝑝 × 𝑙 + (𝑎 × 𝑡)

= 1

2 (4 𝑥 3) + 11 × 7 + 9 × 3 + (8 × 4)

= 6 + 77 + 27 + 32

= 142 cm2

8 cm

3 cm

I II

9 cm

4 cm

Page 151: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

136

Maka Luas Bangun Ialah :

= Luas Persegi Panjang I + Luas Persegi panjang II + Luas Persegi

panjang III + Luas jajargenjang + Luas Segitiga

= 𝑝 × 𝑙 + 𝑝 × 𝑙 + 𝑝 × 𝑙 + 𝑎 × 𝑡 +1

2 𝑎 𝑥 𝑡

= 8 𝑥 7 + 6 × 3 + 10 × 3 + 8 × 4 +1

2 3 𝑥 4

= 56 + 18 + 30 + 32 + 6

= 142 cm2

Contoh 2

Hitunglah luas bangun berikut dengan menggunakan konsep luas jajar genjang!

I II

III

IV

V

6 cm

3 cm

Page 152: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

137

Page 153: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

138

Page 154: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

139

Apabila jajargenjang dalam bangun tersebut satu satuan maka luanya ialah

1 𝑐𝑚2, dan apabila jajargenjang didalam bangun tersebut 1

2 satu satuan

dan kurang dari satu satuan maka luas jajargenjang dianggap 1 𝑐𝑚2.

Apabila jajargenjang dalam bangun tersebut kurang dari 1

2 satu satuan

maka luas segitiga dianggap 0 𝑐𝑚2. Ternyata terdapat 34 buah

jajargenjang satu satuan yang luasnya 𝑐𝑚2, dan 17 buah jajargenjang

1

2 dua satuan dan kurang dua satuan yang luasnya 17 𝑐𝑚2. Dan 15 buah

jajargenjang yang luasnya kurang 1

2 dua satuan . Maka luas daerah

tersebut ialah 51 𝑐𝑚2.

Page 155: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

140

MATERI 5

TRAPESIUM

1. Pengertian trapesium

Perhatikan gambar rumah adat di atas!

Bentuk atap rumah yang bawah dinamakan trapesium. Sekarang

perhatikan sisi-sisi trapesium pada atap rumah tersebut! Apa yang dapat

kamu katakan? Tentu kamu mengatakan bahwa sisi-sisi trapesium atas dan

bawah sejajar dan sisi yang lain tidak. Berdasarkan hasil pengamatanmu di

atas, maka kamu dapat mendefinisikan trapesium sebagai berikut.

Trapesium adalah segiempat yang mempunyai tepat sepasang sisi yang

berhadapan sejajar.

Trapesium adalah segiempat yang mempunyai tepat sepasang sisi

yang berhadapan sejajar.

Page 156: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

141

Segiempat ABCD di bawah adalah trapesium ABCD. Sisi AB dan

DC disebut alas trapesium , sisi AB sejajar dengan sisi DC , sedangkan sisi

AD dan sisi BC disebut kaki-kaki trapesium. Selanjutnya segiempat

ABCD tersebut dinamakan trapesium sebarang.

2. Macam-macam dan Sifat-sifat trapesium

Ada 3 macam bentuk trapesium antara lain:

a. Trapesium sembarang

b. Trapesium siku-siku

Trapesium siku-siku ialah trapesium yang

salah satu sudutnya ialah 90o

Trapesium sembarang ialah trapesium yang

tidak mempunyai ketentuan dan sifat-sifat

istimewa. Seperti gambar disamping

Page 157: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

142

c. Trapesium sama kaki

Secara umum sifat yang dimiliki trapesium ialah

“Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajar pada

trapesium adalah 180o”

’’

Trapesium sama kaki mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu

1) diagonal-diagonalnya sama panjang;

2) sudut-sudut alasnya sama besar;

3) dapat menempati bingkainya dengan dua cara.

3. Luas Trapesium

Perhatikan trapesium dibawah ini:

luas trapesium = ( 𝑎 𝑥 1

2 𝑡 ) + (𝑏 𝑥

1

2 𝑡)

Luas trapesium = 1

2 𝑡(𝑎 + 𝑏)

Trapesium siku-siku ialah trapesium yang

mempunyai sepasang kaki (sisi yang tidak

sejajar) sama panjang. Yaitu sisi AD =

BC

Sisi a

Dengan memindahkan segitiga I ke samping

kiri bawah dan segitiga II ke saamping kanan

bawah. Maka kita dapatkan 2 persegi penjang,

dengan luasnya yaitu 𝑎 𝑥 1

2 𝑡 dan luas lainya

yaitu 𝑥 1

2 𝑡 . sehingga akan didapatkan total

luas bangun tarpesium tersebut sama dengan

luas persegi panjang atas + luas persegi panjang

bawah.

Sisi b

I II 1

2t

1

2𝑡

Page 158: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

143

Contoh

Contoh 2

Hitunglah luas bangun berikut dengan menggunakan konsep luas gabungan

persegi dan persegi panjang satu satuan!

Page 159: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

144

Page 160: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

145

Page 161: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

146

Jika kita gunakan ketentuan:

Apabila persegi dan persegi panjang didalam bangun tersebut yaitu persegi satu

satu satuan dan persegi panjang dua satuan maka luanya masing-masing ialah

1 𝑐𝑚2 dan 2 𝑐𝑚2, dan apabila persegi atau persegi panjang didalam bangun

tersebut masing-masing 1

2 dari satu satu satuan kurang dari satu satuan dan

1

2

dari dua satuan kurang dari dua satuan maka luanya dianggap 1 𝑐𝑚2

dan 2 𝑐𝑚2, dan apabila persegi atau persegi panjang didalam bangun tersebut

masing-masing kurang dari 1

2 dari satu satuan dan kurang dari

1

2 dari dua

satuan maka luanya dianggap dianggap 0 𝑐𝑚2. Maka diperoleh:

Persegi satu satuan = 13 × 1 𝑐𝑚2 = 13 𝑐𝑚2

Persegi panjang dua satuan = 10 × 2 𝑐𝑚2 = 20 𝑐𝑚2

Persegi 1

2 satu satuan < satu satuan = 6 × 1 𝑐𝑚2 = 6 𝑐𝑚2

Persegi panjang 1

2 dua satuan < dua satuan = 6 × 2 𝑐𝑚2 = 12 𝑐𝑚2

Maka luas bangun tersebut ialah 51 𝑐𝑚2.

Page 162: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

147

MATERI 6

LAYANG-LAYANG

1. Pengertian Layang-layang

Page 163: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

148

2. Sifat-Sifat Layang-Layang

3. Luas Layang-Layang

d2

d1

Layang-layang memiliki 2 pasang sisi sama panjang

dan diagonalnya berpotong saling tegak lurus.

AC disebut sebagai diagonal satu = d1

BD disebut sebagai diagonal dua = d2

Dengan demikian jika AC dipotong maka akan terlihat

seperti ilustrasi dibawah ini

Page 164: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

149

Contoh

Hitunglah luas bangun dibawah ini !

Layang-layang yang telah kita bagi kemudian

disusun menjadi bangun persegi panjang.

Persegi panjang yang terbentuk mempunyai

ukuran panjang = d1, dan lebar = 1

2d2.

Sehingga luas belah ketupat sama dengan luas

persegi panjang.

Luas layang-layang = panjang x lebar

Luas layang-layang = d1 x 1

2d2

Luas layang-layang = 1

2d1 x d2

14 cm

8 cm

8 cm 6 cm

12 cm

Page 165: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

150

Jawab

Maka luas bangun tersebut ialah:

= luas Layang-layang + luas segitiga + luas persegi

= 1

2 𝑑1 × 𝑑2 +

1

2 𝑎 × 𝑡 + 𝑠 × 𝑠

= 1

2 × 20 × 12 +

1

2 × 6 × 8 + 8 × 8

= 120 + 24 + 64

= 184 cm2

Contoh 2

Hitunglah luas bangun berikut dengan menggunakan persegi dan segitiga satu

satuan!

Jawab

Kemungkinan 1

Menggunakan persegi berukuran 0,5 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚 dan segitiga berukuran

0,5 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐𝑚

Page 166: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

151

Page 167: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

152

Page 168: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

153

MATERI 7

BELAH KETUPAT

1. Pengertian Belah Ketupat

Page 169: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

154

2. Sifat-Sifat Belah Ketupat

3. Luas Belah Ketupat

Perhatikan ilistarsi berikut:

d2

d1

I II

d2

1

2d2

d1

Page 170: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

155

Jika belah ketupat tersebut kita bagi menjadi seperti gambar

dibawah ini:

Belah ketupat yang telah kita bagi tersebut disusun menjadi sebuah

persegi panjang.Persegi panjang yang mempunyai ukuran panjang d1 dan

lebar 1

2 d2. Maka :

Luas beah ketupat = 1

2 × d1×d2

Contoh

Tentukanlah luas bangun dibawah ini!

II

d2

I

I II

d2

1

2d2

d1

12 cm

12 cm

Page 171: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

156

Jawab

Luas Daerah Arsiran ialah = Luas Persegi – Luas Belah Ketupat

= s × s × 1

2× d1 × d2

= (12× 2) - (1

2 × 12× 12)

= 144 -72

= 72 cm2

Contoh 2

Hitunglah luas bangun berikut dengan menggunakan gabungan segitiga dan

jajargenjang satu satuan!

Page 172: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

157

Page 173: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

158

Page 174: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

159

seperdelapan satu satuan dan kurang dari 1

2 dari satu satuan maka luanya

dianggap dianggap 0 𝑐𝑚2.

Maka diperoleh:

segitig seperdelapan satu satuan = 50 × 0,125𝑐𝑚2 = 6,25 𝑐𝑚2.

Jajargenjang satu satuan = 21 × 1𝑐𝑚2 = 21 𝑐𝑚2.

Segitiga 1

2 seperdelapan satu satuan < seperdelapan satu satuan = 7 ×

0,125 𝑐𝑚2 = 0,88 𝑐𝑚2.

Jajargenjang 1

2 satu satuan < satu satuan = 7 × 1 𝑐𝑚2 = 7 𝑐𝑚2

Maka luas bangun tersebut ialah 35,13 𝑐𝑚2.

Page 175: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

160

MATERI 8

LINGKARAN

1. Pengertian Lingkaran

Page 176: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

161

2. Unsur-Unsur Lingkaran

Page 177: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

162

3. Luas Lingkaran

Perhatikan gambar dibawah ini:

Setelah lingkaran telah dipotong menjadi bangun seperti gambar

diatas, hasilnya akanmenyerupai bangun persegi panjang. Sehingga untuk

mencari luas lingkaran dapat dignakan konsep untuk mencari luas persegi

panjang.

Dengan panjang = setengah keliling lingkaran, dan lebarnaya r, sehingga:

Luas lingkaran = luas persegi panjang

Luas lingkaran = p x l

Luas lingkaran = 1

2 𝐾 𝑥 𝑙

Luas lingkaran = 1

2 𝑥 2 𝑥 𝜋 𝑥 𝑟 𝑥 𝑟

Luas lingkaran = 𝜋 𝑥 𝑟 𝑥 𝑟

Luas lingkaran = 𝜋 𝑟2

P = = 1

2 𝐾

l = r

Page 178: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

163

Contoh 1

Tentukanlah luas bangun berikut ini!

Jawab

Luas Wilayah Ialah = Luas Persegi Panjang + :uas Setengah Lingkaran

Besar + Luas Lingkaran Kecil

= (7 x 14) + 1

2

1

4 22

7. 14.14 + (

1

4 22

7. 7.7)

= 98 + 77 + 38, 5

= 213,5 cm2

Contoh 2

Hitunglah luas bangun berikut dengan menggunakan gabungan persegi panjang

dan segitiga satu satuan!

Page 179: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

164

Page 180: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

165

Page 181: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

166

Persegi panjang satu satuan = 22 × 1 𝑐𝑚2 = 22 𝑐𝑚2.

segitiga setengah satu satuan = 50 × 0,25 𝑐𝑚2 = 12,5 𝑐𝑚2.

Persegi panjang 1

2 satu satuan < satu satuan = 7 × 1 𝑐𝑚2 = 7 𝑐𝑚2.

Segitiga 1

2 seperempat satu satuan < seperempat satu satuan = 6 ×

0,25 𝑐𝑚2 = 1,5 𝑐𝑚2 .

Maka luas bangun tersebut ialah 43,5 𝑐𝑚2.

Page 182: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

167

Lembar Tugas kelompok

Pertemuan 1

Nama : 1.…..…………………….. 4………………………

2. .…..…………………… 5……………………...

3…………………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Indikator :

1. Menghitung luas persegi panjang.

2. Menggunakan konsep persegi panjang untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari

TIPE 1

Hitunglah luas penampang melintang dari gambar dibawah ini.

50 mm

75 mm 6 mm

5 mm

6 mm

70 mm

Jawab

Luas penamapang melintang ialah…..

Luas persegi panjang I = ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

Luas persegi panjang II = ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

Luas persegi panjang III = ………………………………………………………

= ………………………………………………………

Lampiran 3

Page 183: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

168

Perhatikanlah

Langkah-langkah kerja kelompok

1. Kerjakanlah secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6

orang.

2. Ambilah sebuah daun yang ada dihalaman sekolah.

3. Gambarlah daun tersebut pada lembar yang telah disiapkan dibawah ini.

4. Coba kalian perkirakan luas daun tersebut:

a. dengan menggunakan persegi panjang satu satuan.

b. dengan menggunakan persegi panjang dua satuan

c. dengan menggunakan persegi panjang satuan

5. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut

Luas penamapang melintang ialah = ………………………………………………

= ..……………………………….……………

= ……………………………………………..

Page 184: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

169

Lembar Tugas kelompok

Pertemuan 2

Nama : 1.…..…………………….. 4………………………

2. .…..…………………… 5……………………...

3…………………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Indikator :

3. Menghitung luas persegi.

4. Menggunakan konsep persegi untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

TIPE

Jawab

Luas penamapang melintang ialah…..

Luas persegi I = ……………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

Luas persegi II = ……………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

Luas penamapang melintang ialah = ……………………………………………………….

= ..……………………………….…………………….

= …………………………………………

24 m 21 m

21 m

24 m

Page 185: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

170

Pehatikan gambar tiga gambar “PETA KECAMATAN BERBEDA DI

KABUPATEN BOGOR” dibawah ini, kain tersebut ternyata robek.

1. Coba kalian perkirakan luas KECAMATAN dibawah ini:

a. Dengan menggunakan persegi satu satuan.

b. Dengan menggunakan persegi dua satuan..

b. Dengan menggunakan persegi tiga satuan..

2. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

3. Kerjakanlah secara berkelompok setiap kelompok terdiridari 6 orang

TIPE 2

D

Jawab

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……

Page 186: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

171

TIPE 3

Jawab

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……

Page 187: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

172

###GOOD LUCK##

TIPE 4

Jawab

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……

Page 188: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

173

Lembar tugas kelompok

Pertemuan 3

Nama : 1.…..…………………….. 4………………………

2. .…..…………………… 5……………………...

3…………………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Indikator:

5. Menghitung luas segitiga.

6. Menggunakan konsep segitiga untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

TIPE 1

Perhatikan gambar dibawah ini!

Hitunglah luas daerah yang diarsir!

Jawab

Luas Bangun Yang diarsir = Luas …………. – luas …………………

= …………...…… – ……………………..

= ………………… – ………………….

= …………

Pehatikan gambar dibawah ini:

2. Coba kalian perkirakan luas gambar dibawah ini:

a. Dengan menggunakan segitiga satu satuan.

b. Dengan menggunakan segitiga dua satuan..

Persegi panjang

a

Page 189: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

174

c. Dengan menggunakan segitiga tiga satuan..

2. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

3. Kerjakanlah secara berkelompok setiap kelompok terdiridari 6 orang

TIPE 2

TIPE 3

D

Page 190: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

175

TIPE 4

Hitunglah luas kain yang

berwarna putih pada ka’bah

dibawah ini

Page 191: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

176

Lembar tugas kelompok

Pertemuan 4

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Indikator :

7. Menghitung luas jajargenjang

8. Menggunakan konsep jajar genjang untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

TIPE 1

Perhatikan gambar berikut ini!

Luas wilayah bangun diatas ialah……………

Jawab

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

.

7 cm

5 cm

7ft

12 cm

12 cm

7 cm

Page 192: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

177

Pehatikan gambar tiga gambar dibawah ini :

3. coba kalian perkirakan luas gambar dibawah ini:

a. dengan menggunakan jajargenjang satu satuan.

b. dengan menggunakan jajargenjang dua satuan.

c. dengan menggunakan jajargenjang tiga satuan.

2. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

3. Kerjakanlah secara berkelompok setiap kelompok terdiridari 6 orang

TIPE 2

TIPE 3

D

Page 193: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

178

###GOOD LUCK##

TIPE 4

Page 194: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

179

Lembar tugas kelompok

Pertemuan 5

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Indikator :

9. Siswa dapat menghitung luas trapesium.

10. Siswa dapat menggunakan konsep trapesium untuk menyelesaikan

masalah yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

TIPE 1

Perhatikan gambar berikut ini!

Luas wilayah bangun diatas ialah……………

Jawab

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

55 c

4 cm

16 cm

6 cm 7cm

Page 195: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

180

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Pehatikan gambar tiga gambar “PULAU” dibawah ini, kain tersebut ternyata

robek.

4. coba kalian perkirakan luas PULAU dibawah ini :

a. Dengan menggunakan gabungan persegi dan persegi panjang satu

satuan.

b. Dengan menggunakan gabungan persegi dan persegi panjang dua

satuan..

b. Dengan menggunakan gabungan persegi dan persegi panjang tiga

satuan..

2. gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

3. Kerjakanlah secara berkelompok setiap kelompok terdiridari 6 orang

TIPE 2

D

Page 196: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

181

TIPE 3

###GOOD LUCK##

TIPE 4

Page 197: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

182

Lembar tugas kelompok

Pertemuan 6

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Indikator:

11. Siswa dapat menghitung luas layang-layang

12. Siswa dapat menggunakan konsep layang-layang untuk menyelesaikan

masalah yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

TIPE 1

Perhatikan gambar berikut ini!

Luas wilayah bangun yang diarsir diatas ialah……………

Pehatikan gambar tiga gambar “PULAU” dibawah ini,

11 cm

19 cm

7 cm

22 cm

Page 198: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

183

5. coba kalian perkirakan luas PULAU dibawah ini:

a. dengan menggunakan gabungan persegi dan segitiga satu satuan.

b. dengan menggunakan gabungan persegi dan segitiga dua satuan..

c. dengan menggunakan gabungan persegi dan segitiga tiga satuan..

2. gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

3. Kerjakanlah secara berkelompok setiap kelompok terdiridari 6 orang

TIPE 2

TIPE 3

Page 199: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

184

###GOOD LUCK##

TIPE 4

Page 200: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

185

Lembar tugas kelompok

Pertemuan 7

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Indikator :

13. Menghitung luas belah ketupat

14. Menggunakan konsep belah ketupat untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Soal Tipe 1

Perhatikan gambar, luas daerah yang diarsir ialah

3 cm cm

Jawab

Luas daerah yang diarsir ialah…..

Luas persegi panjang = ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

luas 1

2 lingkaran = ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

luas Belah Ketupat = ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

Page 201: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

186

Maka,

Luas daerah yang diarsir = luas persegi panjang – luas 1

2 lingkaran– luas Belah Ketupat

= ………………………………………………………

= ………………………………………………………

Perhatikanlah

Langkah-langkah kerja kelompok

6. Kerjakanlah secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6

orang.

7. Gambarlah permukaan benda yang telah kalian bawa tersebut pada lembar

yang telah disiapkan dibawah ini.

a. Kelompok 1 dan 2 (Kunci Rumah)

b. Kelompok 3 dan 4 (Sandal )

c. Kelompok 5 dan 6 (Sendok makan)

8. coba kalian perkirakan luas bagian luas penamapang daun dibawah ini:

a. dengan menggunakan gabungan segitiga dan jajaragenjang satu

satuan.

b. dengan menggunakan gabungan segitiga dan jajaragenjang dua

satuan.

c. dengan menggunakan gabungan segitiga dan jajaragenjang tiga

satuan.

9. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut

###GOOD LUCK##

Page 202: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

187

Lembar tugas kelompok

Pertemuan 8

Nama : 1.…..…………………….. 4………………………

2. .…..…………………… 5……………………...

3…………………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Indikator :

15. Menghitung luas lingkaran.

16. Menggunakan konsep lingkaran untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

TIPE 1

1. Hitunglah luas dari bangun yang diarsir berikut ini:

Jawab

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………

Page 203: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

188

Pehatikan gambar “PAGAR DINDING” dibawah ini

6. coba kalian perkirakan luas bagian pagar dinding yang mengalami

kerusakan dibawah ini:

a. dengan menggunakan gabungan persegi panjang dan segitiga satu

satuan.

b. dengan menggunakan gabungan persegi panjang dan segitiga dua satu

satuan.

c. dengan menggunakan gabungan persegi panjang dan segitiga satu

satuan.

2. gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

3. Kerjakanlah secara berkelompok setiap kelompok terdiridari 5- 6 orang

TIPE 2

Page 204: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

189

TIPE 3

###GOOD LUCK##

TIPE 4

Page 205: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

190

Lembar PEKERJAAN RUMAH 1

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Perhatikanlah

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

2. Coba kalian perkirakan luas daun tersebut: menggunakan persegi

panjang satu satuan.

3. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

Jawab

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……

Lampiran 4

Page 206: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

191

Lembar PEKERJAAN RUMAH 2

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Perhatikanlah

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

2. Coba kalian perkirakan luas gambar tersebut menggunakan persegi satu

satuan.

3. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

Jawab

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 207: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

192

Lembar PEKERJAAN RUMAH 3

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Perhatikanlah

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

2. coba kalian perkirakan luas gambar tersebut menggunakan segitiga satu

satuan.

3. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

Jawab

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 208: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

193

Lembar PEKERJAAN RUMAH 4

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Perhatikanlah

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

2. Coba kalian perkirakan luas gambar tersebut menggunakan jajargenjang

satu satuan.

3. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

Page 209: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

194

Lembar PEKERJAAN RUMAH 5

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Perhatikanlah

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

2. coba kalian perkirakan luas gambar tersebut menggunakan gabungan

persegi dan persegi panjang satu satuan.

3. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

Jawab

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 210: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

195

Lembar PEKERJAAN RUMAH 6

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Perhatikanlah

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

2. coba kalian perkirakan luas gambar tersebut menggunakan gabungan

persegi dan segitiga

3. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

Page 211: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

196

Lembar PEKERJAAN RUMAH 7

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Perhatikanlah

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

2. coba kalian perkirakan luas gambar tersebut mengunakan gabungan

segitiga dan jajaragenjang satu satuan.

3. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

Page 212: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

197

Lembar PEKERJAAN RUMAH 8

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Perhatikanlah

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

2. coba kalian perkirakan luas gambar tersebut mengunakan gabungan

persegi panjang dan segitiga .

3. Gunakanlah penggaris untuk melakukan perkiraaan tersebut.

Page 213: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

198

KISI- KISI SOAL TES

SIKLUS I

TES KEMAMAPUAN LUAS BANGUN DATAR BERATURAN

Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Bentuk Soal : Uraian

No Indikator Soal No. Soal Bobot Penilaian

1

2

3

4

5

Menghitung luas bangun persegi .

Menghitung luas bangun persegi panjang

Menggunakan konsep luas bangun persegi panjang untuk menyelesaikan masalah

yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Menghitung luas bangun jajargenjang.

Menghitung luas bangun jajargenjang.

Menghitung luas gabungan menggunakan konsep persegi dan segitiga

.

1

2

3

4

5

6

15

15

20

15

15

20

Jumlah 5 100

Lampiran 5

Page 214: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

199

KISI- KISI SOAL TES

SIKLUS I

TES KEMAMAPUAN MENENTUKAN LUAS BANGUN DATAR TAK BERATURAN

Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : Meyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan luas bangun datar.

Bentuk Soal : Uraian

No Indikator Soal No. Soal Bobot Penilaian

1

2

3

4

Menggunakan konsep luas persegi panjang untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari

Menggunakan konsep luas persegi untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Menggunakan konsep luas segitiga untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Menggunakan konsep luas jajargenjang untuk menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

1

2

3

4

25

25

25

25

Jumlah 4 100

Page 215: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

200

Lembar Tes Siklus I

Nama : ………………………………………….

Hari Tanggal : ………………………………………….

1. Hitunglah luas daerah persegi yang panjang sisinya 2,5 m.

2. Hitunglah luas daerah persegi yang panjang sisinya 14 cm.

3. Seorang Seorang petani mempunyai sebidang tanah yang luasnya 432

m2. Jika tanah tersebut berukuran panjang 24 m,tentukan

a. lebar tanah tersebut,

b. harga tanah seluruhnya apabila akan dijual seharga

Rp150.000,00 per m2.

4. Hitunglah luas daerah jajargenjang ABCD di bawah ini!

5. Hitunglah luas daerah jajargenjang PQRS di bawah ini!

Petunjuk Mengerjakan Soal

1. Berdoalah sebelum menjawab

2. Tuliskan Jawaban pada lembar jawaban yang telah disediakan.

3. Kerjakanlah terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah

4. Periksalah terlebih dahulu sebelum jawaban dikumpulkan.

Lampiran 6

Page 216: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

201

6. Perhatikan gambar dibawah ini!

KLMN adalah trapesium dengan MNOP suatu persegi dan OP = 8 cm.

Jika

KO = 6 cm, PL = 2 cm, KN = 10 cm, dan LM = 2 17 cm, tentukan

a. panjang MN ;

b. luas trapesium KLMN.

Page 217: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

202

LEMBAR JAWABAN TES SIKLUS I

1. a) Dik : s = 2,5 cm

Dit : L = …………….?

Jawab

𝐿 = 𝑠 × 𝑠

= 2,5 × 2,5

= 6,25𝑐𝑚2

2. Dik : s = 14 cm

Dit : L = …………….?

Jawab

𝐿 = 𝑠 × 𝑠

= 14 × 15

= 144 𝑐𝑚2

3. Dik : Luas Tanah = L = 432 m2

p = 24 m

Dit : l = …………….?

Harga tanah tersebut Rp. 150.000,00 per m2

Jawab

a. 𝐿 = 𝑝 × 𝑙

𝑙 =𝐿

𝑝

=432

24

= 18 𝑚

b. Maka harga tanah tersebut ialah 432𝑚 × 𝑅𝑝. 150.000,00 =

Rp.64.800.000,00

4. Diketahui : AB = 12 cm dan tinggi = 6 cm

Ditanya : Luas daerah jajargenjang ABCD

Jawab : Misal luas daerah jajargenjang L m2, maka

L = 12 x 6

= 72 cm2

Jadi luas daerah jajargenjang ABCD adalah 80 cm2.

Page 218: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

203

5. Diketahui : AB = 6 cm dan tinggi = 5 cm

Ditanya : Luas daerah jajargenjang ABCD

Jawab : Misal luas daerah jajargenjang L m2, maka

L = 6 x 5

= 80 cm2

Jadi luas daerah jajargenjang ABCD adalah 30 cm

6. Penyelesaian:

Kemungkinan 1

a. Panjang MN = OP = 8 cm

Alas = KL = KO + OP + PL

= 6 cm + 8 cm + 2 cm

= 16 cm

b. Luas trapesium KLMN adalah

𝐿 = 1

2 × 𝑁𝑀 + 𝐾𝐿 × 𝑁𝑂

=1

2 × 8 + 6 × 8

= 96 𝑐𝑚2

Kemungkinan 2

Luas segitiga OKN = 1

2 × 6 × 8 = 24 𝑐𝑚2

Luas Persegi OPMN = 8 x 8 =64 𝑐𝑚2

Luas segitiga PLM = 1

2 × 2 × 8 = 8 𝑐𝑚2

Luas bangun tersebut ialah = 96 𝑐𝑚2

Page 219: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

204

LEMBAR TES SIKLUS 1

Nama : …..……………………

Kelas : ……..…………………

Hari Tanggal : ……..…………………

Jawablah pertanyaan dibawah ini!

7. Pehatikan bangun dibawah ini, dengan menggunakan penggaris coba kalian

perkirakan luas bunga dibawah ini dengan menggunakan konsep luas

persegi panjang!

8. Pehatikan bangun dibawah ini, dengan menggunakan penggaris coba kalian

perkirakan luas gambar burung dibawah ini dengan menggunakan konsep

luas persegi !

Page 220: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

205

9. Pehatikan bangun dibawah ini, dengan menggunakan penggaris coba kalian

perkirakan luas gambar dibawah ini dengan menggunakan konsep luas

segitiga!

10. Pehatikan bangun dibawah ini, dengan menggunakan penggaris coba

kalian perkirakan luas gambar dibawah ini dengan menggunakan konsep

luas jajargenjang!

Page 221: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

206

LEMBAR JAWABAN

1. Kemungkina 1

menggunakan persegi panjang berukuran 2 𝑐𝑚 × 1 𝑐m

Jika kita gunakan ketentuan:

Apabila persegi panjang dalam bangun tersebut dua satuan maka luasnya

ialah 2 𝑐𝑚2. Apabila persegi panjang didalam bangun tersebut

1

2 dua satuan kurang dari dua satuan maka luas persegi panjang dianggap

2 𝑐𝑚2. Apabila persegi panjang didalam bangun tersebut kurang dari

1

2 dua satuan maka luas persegi panjang dianggap 0 𝑐𝑚2. Ternyata

terdapat 6 buah persegi panjang dua satuan yang luasnya 12 𝑐𝑚2 , 14 buah

persegi panjang 1

2 dua satuan kurang dari dua satuan yang luasnya

28 𝑐𝑚2, 3 buah persegi panjang yang luasnya kurang dua satuan .

Maka luas daerah tersebut ialah 40 𝑐𝑚2.

Page 222: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

207

Kemungkinan 2

menggunakan persegi panjang berukuran 2 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐m

Jika kita gunakan ketentuan:

Apabila persegi panjang dalam bangun tersebut satu satuan maka luasnya

ialah 1 𝑐𝑚2. Apabila persegi panjang didalam bangun tersebut

1

2 satu satuan kurang dari satu satuan maka luas persegi panjang dianggap

1 𝑐𝑚2. Apabila persegi panjang didalam bangun tersebut kurang dari

1

2 satu satuan maka luas persegi panjang dianggap 0 𝑐𝑚2. Ternyata

terdapat 18 buah persegi panjang satu satuan yang luasnya 18 𝑐𝑚2, 23

buah persegi panjang 1

2 satu satuan kurang dari satu satuan yang luasnya

23 𝑐𝑚2. dan 41 buah persegi panjang yang luasnya kurang

satu satuan . Maka luas daerah tersebut ialah 41 𝑐𝑚2.

Page 223: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

208

2. Kemungkinan 1

menggunakan persegi berukuran 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐m

Jika kita gunakan ketentuan:

Apabila persegi didalam bangun tersebut satu satuan maka luasnya ialah 1

𝑐𝑚2.

Apabila persegi didalam bangun tersebut 1

2 satu satuan kurang dari satu

satuan maka luas persegi dianggap 1 𝑐𝑚2. Apabila persegi didalam

bangun tersebut kurang dari 1

2 satu satuan maka luas persegi dianggap

0 𝑐𝑚2. Ternyata terdapat 16 buah persegi satu satuan yang luasnya

16 𝑐𝑚2, 19 buah persegi 1

2 satu satuan kurang dari satu satuan maka luas

16 𝑐𝑚2. dan 22 buah persegi yang luasnya kurang satu satuan . Maka

luas daerah tersebut ialah 35 𝑐𝑚2.

Page 224: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

209

Kemungkinan 2

menggunakan persegi berukuran 0,5 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐m

Jika kita gunakan ketentuan:

Apabila persegi didalam bangun tersebut seperempat satu satuan maka

luasnya ialah 0,25 𝑐𝑚2. Apabila persegi didalam bangun tersebut

1

2 seperempat satu satuan kurang dari seperempat satu satuan maka luas

persegi dianggap 0,25 𝑐𝑚2. Apabila persegi didalam bangun tersebut

kurang dari 1

2 seperempat satu satuan maka luas persegi dianggap

0 𝑐𝑚2. Ternyata terdapat buah 110 persegi seperempat satu satuan, 42

buah persegi 1

2 seperempat satu satuan kurang dari seperempat satu

satuan. Dan 32 buah persegi yang luasnya

kurang seperempat satu satuan . Maka luas daerah tersebut ialah

38 𝑐𝑚2.

Page 225: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

210

3. Kemungkinan 1

menggunakan segitiga siku-siku berukuran 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐m

Jika kita gunakan ketentuan:

Apabila segitiga di dalam bangun tersebut setengah satu satuan maka

luasnya ialah 0,5 𝑐𝑚2. Apabila segitiga didalam bangun tersebut

1

2 setengah satu satuan kurang dari setengah satu satuan maka luas

segitiga dianggap 0,5 𝑐𝑚2. Apabila segitiga didalam bangun tersebut

kurang dari 1

2 setengah satu satuan maka luas segitiga dianggap 0 𝑐𝑚2.

Ternyata terdapat 25 buah segitiga setengah satu satuan, 22 buah

segitiga 1

2 setengah satu satuan kurang dari setengah satu satuan maka

luasnya 11 𝑐𝑚2, dan 12 buah persegi panjang yang luasnya

kurang setengah satu satuan . Maka luas daerah tersebut ialah 23,5 𝑐𝑚2.

Page 226: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

211

Kemungkinan 2

menggunakan segitiga sama kaki berukuran 1 𝑐𝑚 × 1 𝑐m

Jika kita gunakan ketentuan:

Apabila segitiga di dalam bangun tersebut setengah satu satuan maka

luasnya ialah 0,5 𝑐𝑚2. Apabila segitiga didalam bangun tersebut

1

2 setengah satu satuan kurang dari setengah satu satuan maka luas

segitiga dianggap 0,5 𝑐𝑚2. Apabila segitiga didalam bangun tersebut

kurang dari 1

2 setengah satu satuan maka luas segitiga dianggap 0 𝑐𝑚2.

Ternyata terdapat 32 buah segitiga setengah satu satuan, 14 buah

segitiga 1

2 setengah satu satuan kurang dari setengah satu satuan maka

luasnya 7 𝑐𝑚2, dan buah persegi panjang yang luasnya

kurang setengah satu satuan . Maka luas daerah tersebut ialah 23 𝑐𝑚2.

Page 227: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

212

4. Kemungkinan 1

menggunakan jajargenjang berukuran 2 𝑐𝑚 × 1 𝑐m

Jika kita gunakan ketentuan:

Apabila jajargenjang di dalam bangun tersebut dua satuan maka luasnya

ialah 2 𝑐𝑚2. Apabila jajargenjang didalam bangun tersebut 1

2 𝑑𝑢𝑎 satuan

kurang dari dua satuan maka luas jajargenjang dianggap 2 𝑐𝑚2. Apabila

jajargenjang didalam bangun tersebut kurang dari 1

2 𝑑𝑢𝑎 satuan maka

luas jajargenjang dianggap 0 𝑐𝑚2. Ternyata terdapat 4 buah jajargenjang

dua satuan, 12 buah jajargenjang 1

2 𝑑𝑢𝑎 satuan kurang dari dua satuan

maka luas nya 24 𝑐𝑚2. dan 18 buah jajargenjang yang luasnya kurang

𝑑𝑢𝑎 satuan . Maka luas daerah tersebut ialah 32 𝑐𝑚2.

Page 228: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

213

Kemungkinan 2

menggunakan persegi panjang berukuran 2 𝑐𝑚 × 0,5 𝑐m

Jika kita gunakan ketentuan:

Apabila jajargenjang di dalam bangun tersebut satu satuan maka luasnya

ialah 1 𝑐𝑚2. Apabila jajargenjang didalam bangun tersebut 1

2 𝑠𝑎𝑡𝑢 satuan

kurang dari satu satuan maka luas jajargenjang dianggap 1 𝑐𝑚2. Apabila

jajargenjang didalam bangun tersebut kurang dari 1

2 𝑠𝑎𝑡𝑢 satuan kurang

maka luas jajargenjang dianggap 0 𝑐𝑚2. Ternyata terdapat 17 buah

jajargenjang satu satuan, 18 buah jajargenjang 1

2 𝑠𝑎𝑡𝑢 satuan kurang dari

satu satuan maka luas nya 18 𝑐𝑚2. dan 18 buah jajargenjang yang luasnya

kurang 𝑠𝑎𝑡𝑢 satuan . Maka luas daerah tersebut ialah 35 𝑐𝑚2.

Page 229: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

214

KISI- KISI SOAL TES

SIKLUS II

TES KEMAMPUAN LUAS BANGUN DATAR BERATURAN

Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan

masalah.

Bentuk Soal : Uraian

No Indikator Soal No. Soal Bobot Penilaian

1

2

3

4

5

Menghitung luas bangun jajargenjang.

Menghitung luas bangun trapesium.

Menghitung luas bangun layang-layang

Menggunakan konsep luas layang-layang yang untuk menyelesaikan

masalah yang berhubungan dengan masalah sehari-hari.

Menggunakan konsep luas trapesium yang untuk menyelesaikan masalah

yang berhubungan dengan masalah sehari-hari

1

2

3

4

5

15

15

20

25

25

Jumlah 5 100

Lampiran 7

Page 230: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

215

KISI- KISI SOAL TES

SIKLUS II

TES KEMAMAPUAN MENENTUKAN LUAS BANGUN DATAR TAK BERATURAN

Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : Meyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan luas bangun datar.

Bentuk Soal : Uraian

No Indikator Soal No. Soal Bobot Penilaian

1

2

3

4

Menggunakan konsep luas gabungan persegi dan persegi panjang untuk

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan

sehari-hari

Menggunakan konsep luas gabungan persegi dan segitiga untuk menyelesaikan

masalah yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Menggunakan konsep luas gabungan segitiga dan jajargenjang untuk

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan

sehari-hari.

Menggunakan konsep luas gabungan persegi panjang dan segitiga untuk

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah dalam kehidupan

sehari-hari.

1

2

3

4

25

25

25

25

Jumlah 4 100

Page 231: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

216

Lembar Tes Siklus II

Nama : ………………………………………….

Hari Tanggal : ………………………………………….

1. Hitunglah luas daerah jajargenjang ABCD di bawah ini!

2. Perhatikan gambar dibawah ini!

KLMN adalah trapesium dengan MNOP suatu persegi dan OP = 8 cm.

Jika

KO = 6 cm, PL = 2 cm, KN = 10 cm, dan LM = 2 17 cm, tentukan

c. panjang MN ;

d. luas trapesium KLMN.

3. Perhatikan gambar di bawah ini. Jika diketahui XZ = 9 , WZ = 9 cm,

dan VZ = 24 cm. Hitunglah luas layang-layang VWXY.

Petunjuk Mengerjakan Soal

5. Berdoalah sebelum menjawab

6. Tuliskan Jawaban mu pada lembar jawaban yang telah disediakan.

7. Kerjakanlah terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah

8. Periksalah terlebih dahulu sebelum jwawaban sebelum

dikumpulkan.

Lampiran 8

Page 232: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

217

4. Danang akan membuat sebuah layang-layang. Ia menyediakan dua

potong lidi yang digunakan sebagai kerangka dengan panjang masing-

masing 40 cm dan 24 cm. Tentukan luas minimal kertas yang

dibutuhkan untuk membuat layanglayang tersebut!

5. Diketahui bentuk atap sebuah rumah terdiri atas sepasang trapesium

sama kaki dan sepasang segitiga sama kaki. Pada atap yang berbentuk

trapesium panjang sisi sejajarnya masing-masing 5 m dan 3 m.

Adapun pada atap yang berbentuk segitiga panjang alasnya 7 m.

Tinggi trapesium sama dengan tinggi segitiga = 4 m. Tentukan banyak

genteng yang dibutuhkan untuk menutup atap tersebut, jika tiap 1 m2

diperlukan 25 buah genteng!

3 m

5 m

7 m

Page 233: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

218

LEMBAR JAWABAN TES SIKLUS II

1. a) Diketahui : alas AB = 12 cm dan tinggi = 9 cm

Ditanya : Luas daerah jajargenjang ABCD

Jawab : Misal luas daerah jajargenjang L m2, maka

L = 12 x 9

= 108 cm2

Jadi luas daerah jajargenjang ABCD adalah 108 cm2.

b) Diketahui : alas RQ = 6 cm dan tinggi = 11 cm

Ditanya : Luas daerah jajargenjang PQRS

Jawab : Misal luas daerah jajargenjang L m2, maka

L = 6 x 11

= 66 cm2

Jadi luas daerah jajargenjang ABCD adalah 66 cm2.

2.

Penyelesaian:

c. Panjang MN = OP = 8 cm

d. Kemungkinan 1

Alas = KL = KO + OP + PL

= 6 cm + 8 cm + 2 cm

= 16 cm

Luas trapesium KLMN adalah

𝐿 = 1

2 × 𝑁𝑀 + 𝐾𝐿 × 𝑁𝑂

=1

2 × 8 + 6 × 8

= 96 𝑐𝑚2

Page 234: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

219

Kemungkinan 2

Luas bangun ialah = luas segitiga I + luas persegi + luas segitiga II

= (𝑎 × 𝑡)

2 + 𝑠 × 𝑠 +

(𝑎 × 𝑡)

2

= 2 × 8

2 + 8 × 8 +

6 × 8

2

= 96 𝑐𝑚2

3. Dik : diagonal 1 = 𝑑1 = 𝑋𝑍 + 𝑉𝑍 = 9 + 24 = 33 𝑐𝑚

Diagonal 2 = 𝑑1 = 𝑊𝑍 = 18 𝑐𝑚

Dit = Luas layang-layang = L = …….?

Jawab

Cara 1

𝐿 = 1

2 × 𝑑1 × 𝑑2

= 1

2 × 33 × 18

= 297 𝑐𝑚2

𝒄𝒂𝒓𝒂 𝟐

Membentuk dua buah segitiga yaitu segitiga WYV dan WYX

Maka luas bangun tersebut = luas segitiga WYV + luas segitiga WYX

= (𝑎 × 𝑡)

2+

(𝑎 × 𝑡)

2

= 18 × 24

2+

18 ×9

2

= 297 𝑐𝑚2

Jadi luas bangun tersebut ialah 297 𝑐𝑚2.

I II

Page 235: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

220

4. Dik : lidi 1 = 𝑑1 = 40 𝑐𝑚

Lidi 2 = 𝑑2 = 24 𝑐𝑚

Dit = Luas minimal kertas yang dibutuhkan = Luas layang-layang = L

= …….?

Jawab

𝐿 = 1

2 × 𝑑1 × 𝑑2

= 1

2 × 40 × 24

= 240𝑐𝑚2

5. Dik = Trapesium = t = 4 m

a1 = 5 m

a2 = 5 m

Segitiga = a = 7 cm

t = 4 cm

Dit = Banyak Genteng Yang dibutuhkan?

Jawab

Luas Trapesium = 1

2 × 𝑡 × 𝑎1 + 𝑎2

= 1

2 × 4 × 3 + 5

= 16 𝑐𝑚2

Luas Segitiga = 1

2 × 𝑎 × 𝑡

= 1

2 × 7 × 4

= 14 𝑚2

Page 236: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

221

Luas Bangun = 2 × Luas Trapesium + 2 × Luas Segitiga

= 2 ×16 + 2 × 12

= 56 𝑚2

Jika untu Satu 𝑚2 dibutuhkan 25 buah genteng maka genteng yang

dibutuhkan ialah 56 x 25 = 1400 buah genteng.

Page 237: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

222

Page 238: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

223

221

Page 239: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

224

222

Kemungkinan 1

Page 240: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

225

Kemungkinan 2

Page 241: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

226

Kemungkinan 1

Page 242: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

227

Kemungkinan 2

Page 243: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

228

Kemungkinan 1

Page 244: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

229

Kemungkinan 2 227

Page 245: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

230

Kemungkinan 1 228

Page 246: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

231

229

Page 247: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

232

Page 248: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

233

Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Open Ended Siswa Siklus I

Pertemuan ke-

Sekolah : SMP Muhammadiyah 22 Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : …………………….. Kelas/Semester : VII-4/2

Tujuan : Untuk mengetahui aktivitas siswa pada pembelajaran Open Ended

Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom yang sesuai!

No Aktivitas Dilakukan Penilaian

Ya Tidak 1 2 3 4

1 Menginventarisasi dan

mempersiapkan logistik yang

diperlukan dalam proses pembelajaran

2 Membaca lembar tugas kelompok

3 Mengidentifikasi masalah yang

disajikan

4 Memaparkan hasil diskusi dihadapan

kelas

5 Menyusun laporan hasil diskusi dan

ringkasan

6 Mengikuti assesment dan

menyerahkan tugas kelompok

Kesan keseluruhan

Pedoman pensekoran Butir Item Lembar Observasi

Butir Ke Deskriftor

1 1 Tidak menyiapkan sama sekali alat-alat dalam belajar.

2 sebagian siswa saja yang menyiapkan alat-alat logistik yang

Lampiran 9

Page 249: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

234

dibutuhkan untuk belajar.

3 Semua siswa menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan, buku paket,

LKS, namun tidak menyiapkan ketenagan dan kondisi siswa.

4 Semua siswa menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan, buku paket,

LKS, posisi duduk siswa, ketenangan dan kesiapan siswa satu persatu

sampai siap sebelum pelajaran dimulai.

2 1 Siswa tidak membaca lembar tugas yang diberikan.

2 Hanya beberapa orang siswa membaca lembar tugas kelompok.

3 Sebagian besar anggota kelompok membaca lembar tugas kelompok

yang diberikan guru.

4 Semua siswa membaca lembar tugas kelompok yang diberikan oleh

guru.

3 1 Siswa tidak melalukan identifikasi terhadap masalah yang disajikan.

2 hanya beberapa siswa dalam kelompok saja yang bekerja sama satu

sama lain mengidentifikasi masalah yang disajikan dalam lembar

tugas kelompok yang diberikan guru.

3 Sebagian besar siswa dalam kelompok bekerja sama satu sama lain

mengidentifikasi masalah yang disajikan dalam lembar tugas

kelompok yang diberikan guru.

4 Semua anggota kelompok bekerja sama satu sama lain untuk

mengidentifikasi masalah yang disajikan dalam lembar tugas

kelompok.

4 1 Tidak ada satu perwakilan kelompok yang memaparkan hasil

diskusinya di depan kelas.

2 Hanya beberapa perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusinya

di depan kelas.

3 Sebagian besar perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusinya

di depan kelas.

4 Semua perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusinya di depan

kelas.

232

Page 250: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

235

5 1 Tidak ada satu siswa yang menyusun hasil diskusi dan ringkasan.

2 Hanya beberapa siswa yang menyusun hasil diskusi dan ringkasan.

3 Sebagian besar siswa yang menyusun hasil diskusi dan ringkasan.

4 Semua siswa yang menyusun hasil diskusi dan ringkasan.

6 1 Tidak ada satu siswa yang mengikuti assesment dan menyerahkan

tugas kelompok.

2 Hanya beberapa siswa yang mengikuti assesment dan menyerahkan

tugas kelompok

3 Sebagian besar siswa mengikuti assesment dan menyerahkan tugas

kelompok.

4 Semua siswa mengikuti assesment dan menyerahkan tugas kelompok.

Keterangan:

1 = Sangat Baik

2 = Baik

3 = Cukup

4 = Kurang

Observer

Suswardi S.Pd, M.M,

NIP.

233

Page 251: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

236

Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Open Ended Guru Siklus I

Pertemuan ke-

Sekolah : SMP Muhammadiyah 22 Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : …………………….. Kelas/Semester : VII-4/2

Tujuan : Untuk mengetahui aktivitas guru pada pembelajaran Open Ended

Berilah penilaian anda dengan memberi tanda √ pada kolom yang sesuai!

No Aktivitas Dilakukan Penilaian

Ya Tidak 1 2 3 4

1 Memaparkan tujuan /indikator

pembelajaran,

2 Mengkondisikan kesiapan siswa dan

kesiapan kelas dan logistic yang

diperlukan dalam belajar,

3 Membangkitkan rasa ingin tahu siswa

(motivasi)

4 Mengarahkan siswa dalam

mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah yang

dipecahkan

5 Mendorong siswa mengumpulkan

informasi untuk pemecahan masalah

6 menyiapkan ringkasan atau laporan

7 Membantu siswa melakukan refleksi

8 Melakukan evaluasi

Kesan keseluruhan

Lampiran 10 234

Page 252: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

237

Pedoman pensekoran Butir Item Lembar Observasi:

Butir Ke Deskriftor

1 1 Tujuan pembelajaran tidak disampaikan.

2 Tujuan disampaikan secara eksplisit tetapi dengan jelas.

3 Tujuan disampaikan dengan jelas tetapi tidak dikaitkan dengan

manfaat pelajaran dan kaitanya dimasa kini dan mendatang.

4 Tujuan disampaikan dengan jelas dan terperinci berkaitan dengan

manfaat pelajaran dan kaitanya dimasa kini dan mendatang.

2 1 Tidak mengkondisikan kesiapan siswa dalam belajar.

2 Memberikan instruksi kepada siswa namun tidak memperhatikan

satu persatu kesiapan siswa.

3 Mengarahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan,

buku paket, LKS, namun ketenangan dan kesiapan siswa tidak

diperhatikan.

4 Mengarahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan,

buku paket, LKS, posisi duduk siswa, ketenangan dan kesiapan siswa

satu persatu.

3 1 Tidak memberikan motivasi pembelajaran.

2 memberikan motivasi pembelajaran tetapi tidak berkaian dengan

materi pelajaran yang akan dipalajari.

3 Memberikan motivasi pembelajaran dan mengaitkan dengan

kegunaannya dalam kehidapan sehari-hari.

4 Memberikan motivasi dengan kegunanaan dan manfaat materi yang

akan dipelajari dengan kehidupan nyata.

4 1 Tidak mengarahkan siswa.

2 Mengarahkan siswa pada tugas belajara tetapi kurang terperinci.

3 Mengarahkan siswa pada tugas belajar secara rinci.

4 Mengarahkan siswa pada tugas secara rinci dan sistematis.

5 1 Tidak memberikan dorongan siswa untuk melakukan pemecahan

Page 253: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

238

masalah.

2 Mendorong siswa untuk melakukan tanya jawab.

3 Mendorong siswa untuk melakukan diskusi dan tanya jawab.

4 Mendorong siswa untuk melakukan trial and error, diskusi, analisis,

simulasi dan mendemonstrasikan, dan mengamati masalah yang akan

dipecahkan

6 1 Tidak mengarahkan siswa.

2 Mengarahkan siswa untuk mengerjakan tugas dan membuat

ringkasan tetapi tidak secara rinci

3 Mengarahkan siswa untuk menyelesaikan tugas dan membuat

ringkasan secara rinci.

4 Mengarahkan dan menyiapkan siswa untuk membuat ringkasan dan

menggumpulkan tugas secara rinci dan tepat waktu.

7 1 Tidak melakukan refleksi.

2 Melakukan refleksi bersama dengan siswa.

3 Melakukan refleksi bersama dengan melakukan Tanya jawab.

4 Melakukan refleksi dengan tanya jawab penyampaian saran ,atau

merenungkan aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan, kaitan

dan manfaat materi dalam kehidupan dan melakukan pengecekan

terhadap proses pembelajaran untuk perbaikan proses belajar

selanjutnya.

8 1 Tidak melakukan evaluasi

2 Melakukan evaluasi dengan bertanya keberapa siswa

3 Melakukan evaluasi dengan memberikan beberapa soal post-test

4 Melakukan evaluasi dengan beberapa pertanyaan dan soal post-test

mengenai materi yang telah dibahas

236

Page 254: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

239

Keterangan:

4 = Sangat Baik

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Observer

Suswardi S.Pd, M.M,

NIP.

237

Page 255: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

240

Panduan Wawancara Respon Siswa

Wawancara dilaksanakan pada:

Hari/tanggal :

Responden :

Tempat :

Tujuan wawancara : Mengetahui respon siswa setelah tindakan

Daftar pertanyaan wawancara siswa setelah tindakan

1. Apakah adik merasa senang atau tidak setelah belajar matematika hari ini?

Berikan alasanya!

2. Apakah yang adik sukai dari belajar matematika hari ini?

3. Menurut adik, apakah belajar secara berkelompok membuat adik lebih

mudah atau tidak dalam belajar? Berikan alasanya!

4. Apakah dalam setiap tugas kelompok adik aktif atau tidak memberikan

pendapat,? Berikan alasan!

5. Apakah dalam setiap tugas kelompok adik selalu memperhatikan setiap

pendapat yang dikemukakan teman adik?

6. Apakah adik menyukai pelajaran matematika?berikan alasan?

7. Apakah adik selalu mengerjakan atau tidak ketika diberikan tugas oleh

guru?

8. Apakah setelah belajar hari ini adik termotivasi untuk belajar matematika?

Lampiran 11 238

Page 256: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

241

Jurnal Harian Siswa

Nama:………………… No. Absen :………………….

Apa yang kamu pelajari hari ini?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………..

Bagaiman pendapat (saran/kritik) kamu tentang pembelajaran hari ini?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

……………….

Apa yang kamu rasakan setelah belajar matematika hari ini?

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

………………………

Lampiran 12 239

Page 257: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

242

KUTIPAN WAWANCARA DENGAN DENGAN SISWA

Tahap : Siklus I

Hari/tanggal : Rabu, 2 Februari 2011

1. Apakah adik merasa senang atau tidak setelah belajar matematika hari ini?

Berikan alasanya!

A1 : Senang, lebih menarik dan lebih santai pak jadi lebih dipahami.

A2 : Senang, soal-soalnya menantang.

A3 : Biasa saja, sama seperti belajar biasanya pak.

2. Apakah yang adik sukai dari belajar matematika hari ini?

A1 : Yang saya sukai saya dapat belajar sambil diskusi dan

bekerjasama dengan teman saya.

A2 : Soal-soalnya menarik untuk jawab.

A3 : Saya bisa belajar sambil bermain.

3. Menurut adik, apakah belajar secara berkelompok membuat adik lebih

mudah atau tidak dalam belajar? Berikan alasanya!

A1 : Tidak pak, saya lebih senang belajar sendiri.

A2 : Ia pak, saya bisa nanya sama temen jika tidak bisa.

A3 : Ia pak lebih mudah bisa sharing sama teman jadinya asik pak.

4. Apakah dalam setiap tugas kelompok adik aktif atau tidak memberikan

pendapat,? Berikan alasan!

A1 : Aktif dong pak, biar bisa berekpresi dan jadi pinter.

A2 : Kadang-kadang. Pendapat yang mau disamspaikan kadang sama

sama yang diajukan temen saya.

A3 : Aktif pak. Mudah-mudahan pendapat saya dapat bermanfaat

untuk saya dan teman saya.

Lampiran 13 240

Page 258: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

243

5. Apakah dalam setiap tugas kelompok adik selalu memperhatikan setiap

pendapat yang dikemukakan teman adik?

A1 : Ia pak memperhatikan.

A2 : Memperhatikan pak.

A3 : Selalu memperhatikan pak.

6. Apakah adik menyukai pelajaran matematika?berikan alasan?

A1 : Suka pak. Saya seneng sama hitung-hitungan dari pada

menghapal.

A2 : Suka pak. Saya senang.

A3 : Kurang suka pak. Saya tidak bisa matematika pak.

7. Apakah adik selalu mengerjakan atau tidak ketika diberikan tugas oleh

guru?

A1 : Selalu mengerjakan pak.

A2 : Selalu mengerjakan pak.

A3 : Kadang-kadang pak.

8. Apakah setelah belajar hari ini adik termotivasi untuk belajar matematika?

A1 : Ia pak, saya semakin senang belajar matematika.

A2 : Ia pak, ternyata matematika tidak sesulit yang saya bayangkan

selama ini.

A3 : Ia pak saya harus bisa pak seperti teman-teman yang lain.

241

Page 259: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

244

KUTIPAN WAWANCARA DENGAN DENGAN SISWA

Tahap : Siklus II

Hari/tanggal : Rabu, 2 Maret 2011

1. Apakah adik merasa senang atau tidak setelah belajar matematika hari ini?

Berikan alasanya!

A1 : Senang pak, saya bisa belajar matematika tidak tegang lagi.

A2 : Senang, belajarnya enak ga ngebosenin pak, bisa paham sama

materi.

A3 : Biasa saja, sama seperti belajar bisaanya pak.

2. Apakah yang adik sukai dari belajar matematika hari ini?

A1 : Saya ga takut lagi belajar matematilka

A2 : Bisa berdiskusi dengan teman sekelompok saya.

A3 : Belajarnya gak tegang pak.

3. Menurut adik, apakah belajar secara berkelompok membuat adik lebih

mudah atau tidak dalam belajar? Berikan alasanya!

A1 : Ia pak, bisa bertanya jika saya ga bisa.

A2 : Ia pak, saya bisa.

A3 : Ia pak lebih mudah saya bisa berbagi dan bertanya dengan teman.

4. Apakah dalam setiap tugas kelompok adik aktif atau tidak memberikan

pendapat,? Berikan alasan!

A1 : Aktif dong pak, biar bisa berekpresi dan jadi pinter

A2 : Aktif pak karna saya ingin bisa pak.

A3 : Aktif pak. Agar bisa memenfaatkan ilmu saya.

5. Apakah dalam setiap tugas kelompok adik selalu memperhatikan setiap

pendapat yang dikemukakan teman adik?

A1 : Kadang-kadang pak, saya memperhatikan.

Lampiran 14 242

Page 260: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

245

A2 : Selalu memperhatikan pak.

A3 : Memperhatikan pak.

6. Apakah adik menyukai pelajaran matematika?berikan alasan?

A1 : Suka pak, karena menantang untuk lebih berfikir pak.

A2 : Suka pak, karena saya senang belajar matematika

A3 : Suka pak, karena mengasah otak saya pak.

7. Apakah adik selalu mengerjakan atau tidak ketika diberikan tugas oleh

guru?

A1 :Selalu mengerjakan pak

A2 : Selalu mengerjakan pak

A3 : Kadang-kadang pak.

8. Apakah setelah belajar hari ini adik termotivasi untuk belajar matematika?

A1 : Ia pak, saya semakin senang belajar matematika

A2 : Ia pak, ternyata matematika itu mudah.

A3 : Ia pak.

243

Page 261: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

246

NILAI TES LUAS BANGUN DATAR BERATURAN

NO NAMA NILAI SIKLUS I NILAI SIKLUS II

1 Aldilla M.W. 77 95

2 Anastasya Aulia Nissa 75 95

3 Andrew Willian Zikrie 70 71

4 Astrid Putri Diananda 40 81

5 Aufa Afgrynadika 75 75

6 Azdra Diya Jannati 75 100

7 Bayed Izwah Hurin 'Ien 75 95

8 Dovan Pradita Setyo 80 100

9 Dwi Dara Nur Fauziyah 75 92

10 Dyona Priorita Dwi A 54 70

11 Fanisa Pitamouldi 74 86

12 Faradilla Lasamnur 73 90

13 Halimah Sandra 73 93

14 Hanif Raditya 72 92

15 Ismail Abwar Awalaman 70 85

16 Jehan Putri Maimuna 69 100

17 Kevin Alyo Sefringga 40 60

18 Lilo Ananda Wiranata 70 75

19 M. Zulfikar Alfiasyah 40 86

20 Mirrah Afina 76 85

21 Nabila Sisinoviola Putri 75 80

22 Pandu Rizki Widiantoro 70 81

23 Refmon Pahlawan 70 74

24 Rimaranda Aulia 67 90

25 Shifani Novianti Putri 74 95

26 Shira Qudrati Akmal 67 93

27 Tieneke Rachmawati 67 90

28 Tiffani Noviarachmi 40 70

29 Tita Nurul 68 89

30 Ugha Shafira Ramadita 76 92

31 Yasmin Quita Azzahra 69 72

Lampiran 15 244

Page 262: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

247

NILAI TES LUAS BANGUN DATAR TAK BERATURAN

NAMA NILAI SIKLUS I NILAI SIKLUS II

Aldilla M.W. 76 85

Anastasya Aulia Nissa 80 84

Andrew Willian Zikrie 62 70

Astrid Putri Diananda 75 90

Aufa Afgrynadika 70 82

Azdra Diya Jannati 59 85

Bayed Izwah Hurin 'Ien 75 80

Dovan Pradita Setyo 59 85

Dwi Dara Nur Fauziyah 76 80

Dyona Priorita Dwi A 74 83

Fanisa Pitamouldi 80 82

Faradilla Lasamnur 60 88

Halimah Sandra 60 89

Hanif Raditya 58 85

Ismail Abwar Awalaman 75 79

Jehan Putri Maimuna 65 85

Kevin Alyo Sefringga 59 86

Lilo Ananda Wiranata 76 80

M. Zulfikar Alfiasyah 59 89

Mirrah Afina 60 85

Nabila Sisinoviola Putri 85 84

Pandu Rizki Widiantoro 76 84

Refmon Pahlawan 77 77

Rimaranda Aulia 72 86

Shifani Novianti Putri 58 90

Shira Qudrati Akmal 60 87

Tieneke Rachmawati 59 80

Tiffani Noviarachmi 74 80

Tita Nurul 70 80

Ugha Shafira Ramadita 76 90

Yasmin Quita Azzahra 76 86

Lampiran 16 245

Page 263: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

248

Page 264: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

249

Page 265: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

250

Page 266: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

251

Page 267: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

252

Page 268: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

253

Page 269: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

254

Page 270: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

255

Perhitungan Membuat Daftar distribusi Kelompok Nilai Hasil Ujian

Bangun Datar Beraturan Siklus I

1. Menentukan Distribusi Frekuensi

a. Menentukan distribusi frekuensi

40 40 40 40 54 67 67 67 68 69

69 70 70 70 70 70 72 73 73 74

74 75 75 75 75 75 75 76 76 77

80

b. Menentukan banyak kelas

Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 31

= 5,92 ≈ 6 (dibulatkan keatas)

c. Menentukan rentang kelas

Rentang kelas (r) = Data Terbesar – Data Terkecil

= 80 ⎯ 40

= 40

d. Menentukan panjang kelas

Panjang kelas (p) = 𝑟

𝑘

= 40

6

= 6,67 ≈ 7 (dibulatkan keatas)

e. Tabel distribusi frekuensi

Interval Tepi

Bawah

Tepi

Atas 𝑥𝑖 𝑥𝑖

2 𝑓𝑖 𝐹𝑘 𝑓𝑖𝑥𝑖 𝑓𝑖𝑥𝑖

2

40 ⎯ 46 39,5 46,5 43 1849 4 4 172 7396

47 ⎯ 53 46,5 53,5 50 2500 0 0 0 0

54 ⎯ 60 53,5 60,5 57 3249 1 5 57 3249

61 ⎯ 67 60,5 67,5 64 4096 3 8 192 12288

68 ⎯ 74 67,5 74,5 71 5041 13 21 923 65533

75 ⎯ 81 74,5 79,5 78 6084 10 31 780 60840

Jumlah 22819

31 2124 149306

2. Mean ( 𝑥 ) = 𝑓𝑖𝑥𝑖

𝑓𝑖

= 2124

31

= 68,52

3. Modus ( 𝑀𝑜 ) = Tb + 𝑏1

𝑏1+ 𝑏2 i

= 67,5 + 10

10+3 .7

= 69,5 + 5,39

Lampiran 19 253

Page 271: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

256

= 74,88

3. Median ( Me ) = Tb + 1

2 𝑛 −𝑓𝑘

𝑓 i

= 67,5 + 1

2 31 − 8

13 7

= 71,54

4. Kurtosis(𝛼4)

Km = Tb + 𝑚

4𝑛−𝐹𝑘

𝑓 𝑖 Pm= Tb +

𝑚

100𝑛−𝐹𝑘

𝑓 𝑖

K1 = 67,5 + 1

4 31 − 5

13 7 P10= 39,5 +

10

100(31)−0

3 7

= 68,98 = 46,73

K3 = 74,5 + 3

4(31)−21

10 7 P90=74,5+

90

100(31)−21

10 7

= 76,08 = 79,33

∴ 𝛼4 =

12

(𝐾3 − 𝐾1)

𝑃90 − 𝑃10

=

1

2(76,08−68,98)

79,33 −46,73

= 0,11

5. Skweness

Simpangan baku (s) = 𝑓𝑥𝑖

2− ( 𝑓𝑥𝑖)2/𝑛

𝑛−1

= 149306−

2124 2

31

31−1

= 124,9247

= 11,22

Maka skewness ialah:

𝛼3 =

(𝑥 −𝑚𝑜 )

𝑠

= ( 68,51− 74,88)

11,22

= −0,57

254

Page 272: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

257

Perhitungan Membuat Daftar distribusi Kelompok Nilai Bangun Datar Tak

Beraturan Siklus I

1. Menentukan Distribusi Frekuensi

a. Menentukan distribusi frekuensi

58 58 59 59 59 59 60 60 60 60

62 65 65 70 70 72 74 74 75 75

75 76 76 76 76 76 76 77 80 80

85

b. Menentukan banyak kelas

Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 31

= 5,92 ≈ 6 (dibulatkan keatas)

c. Menentukan rentang kelas

Rentang kelas (r) = Data Terbesar – Data Terkecil

= 85 ⎯ 58

= 27

d. Menentukan panjang kelas

Panjang kelas (p) = 𝑟

𝑘

= 27

6

= 4,5 ≈ 5 (dibulatkan keatas)

e. Tabel distribusi frekuensi kelompok eksperinen

Interval Tepi

Bawah

Tepi

Atas 𝑥𝑖 𝑥𝑖

2 𝑓𝑖 𝐹𝑘 𝑓𝑖𝑥𝑖 𝑓𝑖𝑥𝑖2

58 ⎯ 62 57,5 62,5 60 3600 11 11 660 39600

63 ⎯ 67 62,5 66,5 65 4225 2 13 130 8450

68 ⎯ 72 67,5 71,5 70 4900 3 16 210 14700

73 ⎯ 77 72,5 77,5 75 5625 12 28 900 67500

78 ⎯ 82 77,5 82,5 80 6400 2 30 160 12800

83 ⎯ 87 82,5 87,5 85 7225 1 31 85 7225

Jumlah 31975 31 2145 150275

2. Mean ( 𝑥 ) = 𝑓𝑖𝑥𝑖

𝑓𝑖

= 2145

31

= 69,19

3. Modus ( 𝑀𝑜 ) = Tb + 𝑏1

𝑏1+ 𝑏2 i

= 72,5 + 9

9+10 .5

= 72,5 + 2,37

= 74,87

Lampiran 20 255

Page 273: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

258

4. Median ( Me ) = Tb + 1

2 𝑛 −𝑓𝑘

𝑓 i

= 67,5 + 1

2 (31) −13

3 5

= 71,67

5. Kuortosis(𝛼4)

Km = Tb + 𝑚

4𝑛−𝐹𝑘

𝑓 𝑖 Pm= Tb +

𝑚

100𝑛−𝐹𝑘

𝑓 𝑖

K1 = 57,5 + 1

4(31)−0

11 5 P10= 57,5 +

10

100(31)−0

11 5

= 61,02 = 58,91

K3 = 72,5 + 3

4(31)−16

12 5 ` P90=72, 5+

90

100(31)−16

12 5

= 75,52 = 77,46

∴ 𝛼4 =

12

(𝐾3 − 𝐾1)

𝑃90 − 𝑃10

=

1

2(75,52 −61,02)

77,46 − 58,91

= 0,39

6. Skweness

Simpangan baku (s) = 𝑓𝑥𝑖

2− ( 𝑓𝑥𝑖)2/𝑛

𝑛−1

= 150275−

2145 2

31

30

= 61,83

= 7,86

Maka skewness ialah:

𝛼3 =

(𝑥 −𝑚𝑜 )

𝑠

= ( 69,19 – 74,87)

7,86

= -0,72

256

Page 274: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

259

Perhitungan Membuat Daftar distribusi Kelompok Nilai Hasil Ujian

Bangun Datar Beraturan Siklus 2

1. Menentukan Distribusi Frekuensi

a. Menentukan distribusi frekuensi

6 70 70 71 72 74 75 75 80 81

81 85 85 86 86 89 90 90 90 92

92 92 93 93 95 95 95 95 100 100

100

b. Menentukan banyak kelas

Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 31

= 5,92 ≈ 6 (dibulatkan keatas)

c. Menentukan rentang kelas

Rentang kelas (r) = Data Terbesar – Data Terkecil

= 100 ⎯ 60

= 40

d. Menentukan panjang kelas

Panjang kelas (p) = 𝑟

𝑘

= 40

6

= 6,67 ≈ 7(dibulatkan keatas)

B. Tabel distribusi frekuensi

Interval Tepi

Bawah

Tepi

Atas 𝑥𝑖 𝑥𝑖

2 𝑓𝑖 𝐹𝑘 𝑓𝑖𝑥𝑖 𝑓𝑖𝑥𝑖2

59 ⎯ 65 58,5 65,5 62 3844 1 1 62 3844

66 ⎯ 72 65,5 72,5 69 4761 4 5 276 19044

73 ⎯ 79 72,5 79,5 76 5776 3 8 228 17328

80 ⎯ 86 79,5 86,5 83 6889 7 15 581 48223

87 ⎯ 93 86,5 93,5 90 8100 9 24 810 72900

94⎯ 100 93,5 100,5 97 9409 7 31 679 65863

Jumlah 38779 31 2636 227202

2. Mean ( 𝑥 ) = 𝑓𝑖𝑥𝑖

𝑓𝑖

= 2636

31

= 85,03

3. Modus ( 𝑀𝑜 ) = Tb + 𝑏1

𝑏1+ 𝑏2 i

= 86,5 + 2

2+2 .7

Lampiran 21 257

Page 275: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

260

= 86,5 + 3,5

= 90

4. Median ( Me ) = Tb + 1

2 𝑛 −𝑓𝑘

𝑓 i

= 86,5 + 1

2 (31) −15

9 7

= 86,89

5. Kuortosis(𝛼4)

Km = Tb + 𝑚

4𝑛−𝐹𝑘

𝑓 𝑖 Pm= Tb +

𝑚

100𝑛−𝐹𝑘

𝑓 𝑖

K1 = 72,5 + 1

4(31)−5

3 7 P10= 65,5+

10

100(31)−1

4 7

= 78,92 = 69,18

K3 =86,5 + 3

4(31)−15

9 7 P90=93,50+

90

100(31)−24

7 7

= 92,92 = 97,40

∴ 𝛼4 =

12

(𝐾3 − 𝐾1)

𝑃90 − 𝑃10

=

1

2(92,92−78,92)

97,40 −69,18

= 0,25

b. Skweness

Simpangan baku (s) = 𝑓𝑥𝑖

2− ( 𝑓𝑥𝑖)2/𝑛

𝑛−1

= 227202−

2636 2

31

31−1

= 101,8989

= 10,10

Maka skewness ialah:

𝛼3 =

(𝑥 −𝑚𝑜 )

𝑠

= (85,03− 90)

10,10

= -0,49

258

Page 276: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

261

Perhitungan Membuat Daftar distribusi Kelompok Nilai Hasil Ujian

Bangun Datar tak Beraturan Siklus II

1. Menentukan Distribusi Frekuensi

a. Menentukan distribusi frekuensi

70 77 79 80 80 80 80 80 82 82

83 84 84 84 85 85 85 85 85 85

86 86 86 86 87 88 89 89 90 90

90

b. Menentukan banyak kelas

Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 31

= 5,92 ≈ 6 (dibulatkan keatas)

c. Menentukan rentang kelas

Rentang kelas (r) = Data Terbesar – Data Terkecil

= 90 ⎯ 70

= 20

d. Menentukan panjang kelas

Panjang kelas (p) = 𝑟

𝑘

= 20

6

= 3,33 ≈ 4 (dibulatkan keatas)

e. Tabel distribusi frekuensi

Interval Tepi

Bawah

Tepi

Atas 𝑥𝑖 𝑥𝑖

2 𝑓𝑖 𝐹𝑘 𝑓𝑖𝑥𝑖 𝑓𝑖𝑥𝑖2

70 ⎯ 73 69,5 73,5 71,5 5112.25 1 1 71,5 5112.25

74 ⎯ 77 73,5 77,5 75,5 5700.25 1 2 75,5 5700.25

78 ⎯ 81 77,5 81,5 79,5 6320.25 6 8 477 37921.5 82 ⎯ 85 81,5 85,5 83,5 6972.25 12 20 1002 83667

86 ⎯ 89 85,5 89,5 87,5 7656.25 8 28 700 61250

90 ⎯ 93 89,5 93,5 91,5 8372.25 3 31 274,5 25116.75

Jumlah 40133.5 31 2600,5 218767.8

2. Mean ( 𝑥 ) = 𝑓𝑖𝑥𝑖

𝑓𝑖

= 2600,5

31

= 83,8

3. Modus ( 𝑀𝑜 ) = Tb + 𝑏1

𝑏1+ 𝑏2 i

= 81,5 + 6

8+4 .4

Lampiran 22

259

Page 277: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

262

= 81,5 + 2

= 83,5

4. Median ( Me ) = Tb + 1

2 𝑛 −𝑓𝑘

𝑓 i

= 81,5 + 1

2 (31) −8

12 4

= 84

5. Kuortosis(𝛼4)

Km = Tb + 𝑚

4𝑛−𝐹𝑘

𝑓 𝑖 Pm= Tb +

𝑚

100𝑛−𝐹𝑘

𝑓 𝑖

K1 = 77,5 + 1

4(31)−2

6 4 P10= 69,5+

10

100(31)−0

1 4

= 81,33 = 81,9

K3 = 85,5 + 3

4(31)−20

8 4 P90=85,5+

90

100(31)−20

8 4

= 87,13 = 89,45

∴ 𝛼4 =

12

(𝐾3 − 𝐾1)

𝑃90 − 𝑃10

=

1

2(87,13−81,33)

89,45 −81,9

= 0,38

c. Skweness

Simpangan baku (s) = 𝑓𝑥𝑖

2− ( 𝑓𝑥𝑖)2/𝑛

𝑛−1

= 218767.8−

2600,5 2

31

31−1

= 20.65

= 4.54

Maka skewness ialah:

𝛼3 =

(𝑥 −𝑚𝑜 )

𝑠

= (83,8− 83,5)

4,54

= 0,07

260

Page 278: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

263

1. Daftar Kelompok

Kelompok 1 Kelompok 2

1. Aufa Afgrynadika (A1)

2. Dovan Pradita Setyo (A2)

3. Dyona Priorita Dwi A (A3)

4. Nabila Sisinoviola Putri (A4)

5. Rimaranda Aulia (A5)

6. Shira Qudrati Akmal (A6)

1. Azdra Diya Jannati (B1)

2. Anastasya Aulia Nissa (B2)

3. Astrid Putri Diananda (B3)

4. Ugha Shafira Ramadita (B4)

5. Yasmin Quita Azzahra (B5)

Kelompok 3 Kelompok 4

1. Fanisa Pitamouldi (C1)

2. Faradilla Lasamnur (C2)

3. Mirrah Afina (C3)

4. Tiffani Noviarachmi (C4)

5. Tita Nurul (C5)

1. Hanif Raditya (D1)

2. Ismail Abwar Awalaman (D2)

3. M. Zulfikar Alfiasyah (D3)

4. Pandu Rizki Widiantoro (D4)

5. Refmon Pahlawan (D5)

Kelompok 5 Kelompok 6

1. Aldilla M.W. (E1)

2. Bayed Izwah Hurin 'Ien (E2)

3. Halimah Sandra (E3)

4. Shifani Novianti Putri (E4)

5. Tieneke Rachmawati (E5)

1. Jehan Putri Maimuna (F1)

2. Dwi Dara Nur Fauziyah (F2)

3. Andrew Willian Zikrie (F3)

4. Kevin Alyo Sefringga (F4)

5. Lilo Ananda Wiranata (F5)

Lampiran 23 261

Page 279: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

264

2. Daftar Kelompok

Kelompok 1 Kelompok 2

(A1), (A2), (A3), (A4), (A5),

(A6)

(B1), (B2), (B3), (B4), (B5)

Kelompok 3 Kelompok 4

(C1), (C2), (C3), (C4), (C5) (D1), (D2), (D3), (D4), (D5)

Kelompok 5 Kelompok 6

(E1), (E2), (E3), (E4), (E5) (F1), (F2), (F3), (F4), (F5)

3. Posisi Duduk Siswa dalam Kelas

Guru

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6

Papan tulis

Page 280: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

265

UJI RELIABILITAS

N

o.

Na

ma

Nomor Soal Sko

r

Tot

al

Kuad

rat

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1 A 3 3 0 0 3 3 3 1 0 4 4 0 3 0 27 729

2 B 0 3 0 0 3 2 0 0 0 3 3 0 0 0 14 196

3 C 3 3 4 0 3 0 4 3 0 0 4 3 3 4 34 1156

4 D 1 2 3 3 3 3 0 3 5 3 2 3 0 3 34 1156

5 E 3 0 3 3 3 0 3 2 4 2 3 3 0 4 33 1089

6 F 1 2 4 0 3 2 0 0 0 0 0 1 1 1 15 225

7 G 3 3 3 0 5 3 2 3 3 5 5 4 4 6 49 2401

8 H 3 3 5 2 5 5 2 4 6 2 5 5 5 5 57 3249

9 I 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 5 4 48 2304

10 J 1 3 3 2 3 0 0 3 3 0 2 3 3 3 29 841

11 K 1 3 3 0 3 3 3 3 3 2 4 4 4 5 41 1681

12 L 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 42 1764

13 M 3 3 4 2 3 3 1 3 3 5 4 5 3 5 47 2209

14 N 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 46 2116

15 O 1 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 5 45 2025

16 P 1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 5 45 2025

17 Q 3 3 4 1 3 3 4 4 4 4 3 4 1 4 45 2025

18 R 3 3 3 5 3 2 0 3 0 3 3 4 1 2 35 1225

19 S 3 3 4 1 2 3 3 3 2 4 4 0 2 2 36 1296

20 T 3 3 5 6 3 4 2 3 1 1 4 4 1 3 43 1849

21 U 3 3 3 1 3 3 0 2 1 1 4 4 0 3 31 961

22 V 3 3 4 4 3 3 5 3 1 1 4 5 0 1 40 1600

23 W 3 3 4 6 3 4 2 3 5 5 4 3 4 5 54 2916

24 X 1 3 3 1 3 2 0 3 1 3 4 3 0 0 27 729

25 Y 3 3 3 1 3 4 3 3 5 3 5 0 0 5 41 1681

26 Z 3 3 3 4 5 3 5 4 4 4 5 3 4 3 53 2809

27 AA 1 3 4 5 3 4 0 4 0 3 1 1 1 5 35 1225

28 AB 3 3 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 5 50 2500

29 AC 1 3 5 2 3 1 5 6 3 5 4 3 4 3 48 2304

30 AD 2 3 5 5 3 3 4 4 3 5 4 3 4 3 51 2601

31 AE 3 3 4 1 3 4 4 3 5 4 5 3 4 3 49 2401

32 AF 3 3 3 5 3 2 2 0 3 0 0 3 0 2 29 841

33 AG 3 2 3 0 3 2 2 1 2 3 1 4 1 3 30 900

34 AH 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 1 35 1225

35 AI 3 3 4 4 3 3 3 2 3 0 3 3 1 1 36 1296

Lampiran 23

Page 281: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

266

Jumlah 83 98

12

0 84

10

8 97 86 99 93 96

11

7

10

4 78

11

1 1374 57550

Jumlah

Kuadrat

229

286

452

320

348

315

302

333

347

348

451

376

272

447

4826

Si2

6.0

0

0.3

4

1.1

9

3.4

8

0.4

3

1.3

6

2.6

7

1.5

6

2.9

4

2.4

9

1.7

6

1.9

7

2.8

9

2.7

9

Si2 31.874

St2 106.197

rhit 0.754

Page 282: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

No. Nama x1 x2 x3 x5 x7 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x12 x2

2 x32 x5

2 x72 x9

2 x102 x11

2 x122 x13

2

1 A 3 3 0 0 3 3 3 1 0 4 4 0 3 0 9 9 0 0 9 9 9 1 0 16

2 B 0 3 0 0 3 2 0 0 0 3 3 0 0 0 0 9 0 0 9 4 0 0 0 9

3 C 3 3 4 0 3 0 4 3 0 0 4 3 3 4 9 9 16 0 9 0 16 9 0 0

4 D 1 2 3 3 3 3 0 3 5 3 2 3 0 3 1 4 9 9 9 9 0 9 25 9

5 E 3 0 3 3 3 0 3 2 4 2 3 3 0 4 9 0 9 9 9 0 9 4 16 4

6 F 1 2 4 0 3 2 0 0 0 0 0 1 1 1 1 4 16 0 9 4 0 0 0 0

7 G 3 3 3 0 5 3 2 3 3 5 5 4 4 6 9 9 9 0 25 9 4 9 9 25

8 H 3 3 5 2 5 5 2 4 6 2 5 5 5 5 9 9 25 4 25 25 4 16 36 4

9 I 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 5 4 9 9 16 4 9 9 9 9 16 16

10 J 1 3 3 2 3 0 0 3 3 0 2 3 3 3 1 9 9 4 9 0 0 9 9 0

11 K 1 3 3 0 3 3 3 3 3 2 4 4 4 5 1 9 9 0 9 9 9 9 9 4

12 L 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 9 9 16 9 9 9 9 9 9 9

13 M 3 3 4 2 3 3 1 3 3 5 4 5 3 5 9 9 16 4 9 9 1 9 9 25

14 N 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 9 9 9 9 9 9 9 9 16 9

15 O 1 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 5 1 0 9 4 9 16 16 16 9 9

16 P 1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 5 1 9 9 9 9 9 16 16 9 9

17 Q 3 3 4 1 3 3 4 4 4 4 3 4 1 4 9 9 16 1 9 9 16 16 16 16

18 R 3 3 3 5 3 2 0 3 0 3 3 4 1 2 9 9 9 25 9 4 0 9 0 9

19 S 3 3 4 1 2 3 3 3 2 4 4 0 2 2 9 9 16 1 4 9 9 9 4 16

20 T 3 3 5 6 3 4 2 3 1 1 4 4 1 3 9 9 25 36 9 16 4 9 1 1

21 U 3 3 3 1 3 3 0 2 1 1 4 4 0 3 9 9 9 1 9 9 0 4 1 1

22 V 3 3 4 4 3 3 5 3 1 1 4 5 0 1 9 9 16 16 9 9 25 9 1 1

23 W 3 3 4 6 3 4 2 3 5 5 4 3 4 5 9 9 16 36 9 16 4 9 25 25

24 X 1 3 3 1 3 2 0 3 1 3 4 3 0 0 1 9 9 1 9 4 0 9 1 9

25 Y 3 3 3 1 3 4 3 3 5 3 5 0 0 5 9 9 9 1 9 16 9 9 25 9

26 Z 3 3 3 4 5 3 5 4 4 4 5 3 4 3 9 9 9 16 25 9 25 16 16 16

27 AA 1 3 4 5 3 4 0 4 0 3 1 1 1 5 1 9 16 25 9 16 0 16 0 9

28 AB 3 3 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 4 5 9 9 16 16 4 16 16 9 16 4

29 AC 1 3 5 2 3 1 5 6 3 5 4 3 4 3 1 9 25 4 9 1 25 36 9 25

30 AD 2 3 5 5 3 3 4 4 3 5 4 3 4 3 4 9 25 25 9 9 16 16 9 25

31 AE 3 3 4 1 3 4 4 3 5 4 5 3 4 3 9 9 16 1 9 16 16 9 25 16

32 AF 3 3 3 5 3 2 2 0 3 0 0 3 0 2 9 9 9 25 9 4 4 0 9 0

33 AG 3 2 3 0 3 2 2 1 2 3 1 4 1 3 9 4 9 0 9 4 4 1 4 9

34 AH 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 1 9 4 9 9 4 9 9 9 4 9

35 AI 3 3 4 4 3 3 3 2 3 0 3 3 1 1 9 9 16 16 9 9 9 4 9 0

83 95 120 84 108 97 86 99 93 96 117 100 78 111 229 277 452 320 348 315 302 333 347 348

rhit 0.398 0.296 0.428 0.357 0.349 0.510 0.572 0.735 0.678 0.492 0.626 0.509 0.675 0.659

rtab 0.283 0.283 0.283 0.283 0.283 0.283 0.283 0.283 0.283 0.283 0.283 0.283 0.283 0.283

Kriteria V V V V V V V V V V V V V V

267 Lampiran 25

UJI VALIDITAS BUTUR ITEM (SETELAH DIUJI COBA)

Page 283: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan

x142 x15

2 x162 x17

2 y x1y x2y x3y x5y x7y x9y x10y x11y x12y x13y x14y x15y x16y x17y y2

16 0 9 0 27 81 81 0 0 81 81 81 27 0 108 108 0 81 0 729

9 0 0 0 14 0 42 0 0 42 28 0 0 0 42 42 0 0 0 196

16 9 9 16 34 102 102 136 0 102 0 136 102 0 0 136 102 102 136 1156

4 9 0 9 34 34 68 102 102 102 102 0 102 170 102 68 102 0 102 1156

9 9 0 16 33 99 0 99 99 99 0 99 66 132 66 99 99 0 132 1089

0 1 1 1 15 15 30 60 0 45 30 0 0 0 0 0 15 15 15 225

25 16 16 36 49 147 147 147 0 245 147 98 147 147 245 245 196 196 294 2401

25 25 25 25 57 171 171 285 114 285 285 114 228 342 114 285 285 285 285 3249

16 9 25 16 48 144 144 192 96 144 144 144 144 192 192 192 144 240 192 2304

4 9 9 9 29 29 87 87 58 87 0 0 87 87 0 58 87 87 87 841

16 16 16 25 41 41 123 123 0 123 123 123 123 123 82 164 164 164 205 1681

9 9 4 9 42 126 126 168 126 126 126 126 126 126 126 126 126 84 126 1764

16 25 9 25 47 141 141 188 94 141 141 47 141 141 235 188 235 141 235 2209

9 0 16 16 42 126 126 126 126 126 126 126 126 168 126 126 0 168 168 1764

16 9 9 25 42 42 0 126 84 126 168 168 168 126 126 168 126 126 210 1764

9 16 9 25 45 45 135 135 135 135 135 180 180 135 135 135 180 135 225 2025

9 16 1 16 45 135 135 180 45 135 135 180 180 180 180 135 180 45 180 2025

9 16 1 4 35 105 105 105 175 105 70 0 105 0 105 105 140 35 70 1225

16 0 4 4 36 108 108 144 36 72 108 108 108 72 144 144 0 72 72 1296

16 16 1 9 43 129 129 215 258 129 172 86 129 43 43 172 172 43 129 1849

16 16 0 9 31 93 93 93 31 93 93 0 62 31 31 124 124 0 93 961

16 25 0 1 40 120 120 160 160 120 120 200 120 40 40 160 200 0 40 1600

16 9 16 25 54 162 162 216 324 162 216 108 162 270 270 216 162 216 270 2916

16 9 0 0 27 27 81 81 27 81 54 0 81 27 81 108 81 0 0 729

25 0 0 25 41 123 123 123 41 123 164 123 123 205 123 205 0 0 205 1681

25 9 16 9 53 159 159 159 212 265 159 265 212 212 212 265 159 212 159 2809

1 1 1 25 35 35 105 140 175 105 140 0 140 0 105 35 35 35 175 1225

16 16 16 25 50 150 150 200 200 100 200 200 150 200 100 200 200 200 250 2500

16 9 16 9 48 48 144 240 96 144 48 240 288 144 240 192 144 192 144 2304

16 9 16 9 51 102 153 255 255 153 153 204 204 153 255 204 153 204 153 2601

25 9 16 9 49 147 147 196 49 147 196 196 147 245 196 245 147 196 147 2401

0 9 0 4 29 87 87 87 145 87 58 58 0 87 0 0 87 0 58 841

1 16 1 9 30 90 60 90 0 90 60 60 30 60 90 30 120 30 90 900

4 4 9 1 35 105 70 105 105 70 105 105 105 70 105 70 70 105 35 1225

9 9 1 1 36 108 108 144 144 108 108 108 72 108 0 108 108 36 36 1296

451 360 272 447 1367 3376 3762 4907 3512 4298 3995 3683 4185 4036 4019 4858 4143 3445 4718 56937

268

Page 284: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 285: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 286: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 287: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 288: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 289: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 290: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 291: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 292: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 293: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan
Page 294: PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1351/1...Sedangkan, pada siklus II siswa diajarkan cara menentukan luas bangun datar tak beraturan