18
Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan dalam aktivitas hidupnya, mengeluarkan sejumlah besar air yang diserap (90%) ke atmosfer dalam bentuk uap air. Hilangnya air dari tubuh tanaman dalam bentuk uap air ini dinamakan transpirasi, dan hampir semua air yang ditranspirasikan keluar melalui stomata. Hanyalah 1 2% dari seluruh air yang digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis atau didalam kegiatan metabolik sel-sel daunnya. Sisanya menguap dari daun dalam proses transpirasi. Air menguap ke dalam ruang udara pada lapisan bunga karang. Bila stomata terbuka, uap air keluar dari daun. Jika daun itu harus terus berfungsi dengan baik, maka air segar harus disediakan kepada daun untuk menggantikan air yang hilang pada waktu transpirasi. Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun. Penguapan air ke rongga antar sel akan terus berlangsung sampai rongga antar sel jenuh akan uap air. Sel-sel yang menguapkan airnya ke rongga antar sel, tentu akan mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan air ini akan diisi oleh air yang berasal dari xylem tulang daun, yang selanjutnya akan menerima dari batang dan batang akan menerima dari akar dan seterusnya. Apabila stomata membuka, uap air dari rongga antar sel akan keluar ke atmosfer Pengangkutan air melalui pembuluh xylem dalam tubuh tumbuhan memegang peranan penting. Bersamaan dengan air, terlarut juga di dalamnya hara mineral yang terkandung di dalamnya. Dalam pengangkutan air ini transpirasi memegang peranan penting, selain juga faktor tekanan akar, daya isap daun, daya kapilaritas batang, dan faktor lingkungan lainnya seperti pengaruh suhu, cahaya, dan lain-lain. Pada dasarnya, terjadinya transpirasi ditentukan oleh seberapa besar celah antara dua sel penutup stomata, sehingga proses-proses yang menyebabkan membuka dan menutupnya stomata juga menentukan besarnya transpirasi. Berbagai faktor lingkungan mempengaruhi proses transpirasi di antaranya adalah radiasi cahaya, kelembaban, suhu, angin dan keadaan air tanah.

Pengaruh Cahaya Thd Transpirasi

  • Upload
    poufizh

  • View
    21

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biology

Citation preview

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 1

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar BelakangTumbuhan dalam aktivitas hidupnya, mengeluarkan sejumlah besar air

    yang diserap (90%) ke atmosfer dalam bentuk uap air. Hilangnya air dari tubuhtanaman dalam bentuk uap air ini dinamakan transpirasi, dan hampir semua airyang ditranspirasikan keluar melalui stomata. Hanyalah 1 2% dari seluruh airyang digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis atau didalam kegiatanmetabolik sel-sel daunnya. Sisanya menguap dari daun dalam proses transpirasi.Air menguap ke dalam ruang udara pada lapisan bunga karang. Bila stomataterbuka, uap air keluar dari daun. Jika daun itu harus terus berfungsi dengan baik,maka air segar harus disediakan kepada daun untuk menggantikan air yang hilangpada waktu transpirasi.

    Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil ke ronggaantar sel yang ada dalam daun. Penguapan air ke rongga antar sel akan terusberlangsung sampai rongga antar sel jenuh akan uap air. Sel-sel yang menguapkanairnya ke rongga antar sel, tentu akan mengalami kekurangan air sehingga

    potensial airnya menurun. Kekurangan air ini akan diisi oleh air yang berasal darixylem tulang daun, yang selanjutnya akan menerima dari batang dan batang akanmenerima dari akar dan seterusnya. Apabila stomata membuka, uap air darirongga antar sel akan keluar ke atmosfer

    Pengangkutan air melalui pembuluh xylem dalam tubuh tumbuhanmemegang peranan penting. Bersamaan dengan air, terlarut juga di dalamnya haramineral yang terkandung di dalamnya. Dalam pengangkutan air ini transpirasimemegang peranan penting, selain juga faktor tekanan akar, daya isap daun, dayakapilaritas batang, dan faktor lingkungan lainnya seperti pengaruh suhu, cahaya,dan lain-lain. Pada dasarnya, terjadinya transpirasi ditentukan oleh seberapa besarcelah antara dua sel penutup stomata, sehingga proses-proses yang menyebabkanmembuka dan menutupnya stomata juga menentukan besarnya transpirasi.Berbagai faktor lingkungan mempengaruhi proses transpirasi di antaranya adalahradiasi cahaya, kelembaban, suhu, angin dan keadaan air tanah.

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 2

    B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang diatas

    adalah :Bagaimanakah pengaruh lingkungan (cahaya atau suhu) terhadap kecepatantranspirasi dengan metode penimbangan ?

    C. TujuanAdapun tujuan dari percobaan ini adalah :

    Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh lingkungan (cahaya atau suhu)terhadap kecepatan transpirasi dengan metode penimbangan

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 3

    BAB IILANDASAN TEORI

    Tanpa air dan cahaya matahari, tumbuhan tidak dapat melakukan prosesfotosintesis. Air diperoleh tumbuhan dengan mengirimkan sistem akar ke dalamtanah. Sedangkan cahaya didapatkan oleh tumbuhan dengan mengarahkan daun-daunnya ke udara. Pengangkutan bahan-bahan dan air pada tumbuhan dinamakantranslokasi, yang terjadi dalam sistem khusus pembuluh-pembuluh pengangkut.Semua ini terdapat berkelompok dan disebut berkas vaskuler yang meluas keseluruh organ tumbuhan mulai dari akar, batang, daun (dalam tulang/uratnya),serta bunga sehingga transport antara organ-organ terlaksana dengan cepat danefisien. Di dalam berkas vaskuler ditemukan dua macam jaringan yang berlainan,yaitu xilem dan floem yang merupakan jaringan pada tumbuhan yang digunakanuntuk mengangkut air dan unsur-unsur hara serta hasil dari fotosintesis.

    Selain pengangkutan air dan bahan-bahan yang dilakukan oleh tumbuhan,tumbuhan juga melakukan penguapan air. Penguapan air pada tumbuhandinamakan transpirasi. Harus begitu banyak air yang hilang melalui prosestranspirasi untuk membesarkan tumbuhan. Karena rangka molekul semua bahanorganik pada tumbuhan terdiri dari atom karbon yang harus diperoleh dariatmosfer. Karbon masuk ke dalam tubuh tumbuhan sebagai karbon dioksida(CO2) melalui stomata, yang paling banyak terdapat di permukaan daun, dan airkeluar secara difusi melalui pori yang sama ini pada saat stomata terbuka.

    Faktor lingkungan mempengaruhi tidak hanya pada proses fisikapenguapan dan difusi, tetapi juga mempengaruhi membuka-menutupnya stomatapada permukaan daun yang dilalui lebih dari 90% air yang yang ditranspirasikandan CO2. Naiknya suhu daun, misalnya, sangat banyak menaikkan penguapan dansedikit difusi, namun mungkin menyebabkan stomata menutup dan membukalebih lebar, bergantung pada spesies dan faktor lain. Waktu matahari terbit,stomata membuka karena meningkatnya pencahayaan, dan cahaya menaikkansuhu daun sehingga air menguap lebih cepat. Naiknya suhu membuat udaramampu membawa lebih banyak kelembaban, maka transpirasi meningkat danbarangkali bukaan stomata pun terpengaruh. Angin membawa lebih banyak CO2

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 4

    dan mengusir uap air. Hal ini menyebabkan penguapan dan penyerapan CO2meningkat, tapi agak kurang dari yang diduga, karena meningkatnya CO2menyebabkan stomata menutup sebagaian. Bila daun dipanaskan oleh sinarmatahari dengan panas yang melebihi suhu udara, angin akan menurunkansuhunya. Akibatnya, transpirasi menurun. Bila kandungan air tanah terbatas,transpirasi dan penyerapan CO2 terhambat, karena stomata menutup.

    XILEMPada tumbuhan bagian yang terpentung pada jaringan xilem adalah

    pembuluh xilem, yang terdiri atas tabung-tabung berdinding tebal yang secaravertikal meluas sampai beberapa meter jaringan xilem. Dinding pembuluh xilemditebalkan dengan lapisan selulosa sekunder dan selanjutnya diperkuat denganbahan pengikat, yaitu lignin. Dinding sekunder xilem itu tidak secara meratamelainkan berpilin-pilin, bercincin dan lain-lain. Dinding pembuluh xilem dapatjuga berlubang-lubang oleh noktah-noktah.

    Pembuluh xilem berasal dari sel-sel silindris yang biasanya mengarahujung ke ujung. Pada saat matang, dinding ujung sel-sel ini melarut dankandungan sitoplasmiknya mati. Hasilnya ialah pembuluh xilem, saluranbersambung yang tak hidup. Pembuluh xilem berfungsi dalam transport air danmineral ke atas. Di dalam jaringan xilem juga ada trakeid, sebagaimanapembuluh-pembuluh xilem, sel-sel trakeid mempunyai dinding sel tebal danberkayu, dan pada saat matang tidak ada sitoplasma. Dindingnya berlubang-lubang sehingga air dan mineral yang larut dapat mengalir dengan mudah daritrakeid ke trakeid lainnya. Jadi seperti halnya pembuluh xilem, trakeid jugamengangkut air dan mineral ke atas melalui berkas vaskuler. Sehingga prosestranspirasi pada tumbuhan dapat terjadi.

    FLOEMPembuluh angkutan yang utama pada floem ialah tabung tapisan, tang

    terdiri atas sel-sel silindris yang mengarah ujung ke ujung. Dinding ujung-ujungsel-sel tabung tapisan yang dewasa berlubang-lubang, sehingga memungkinkanutasan sitoplasma meluas diantara sel-sel berdekatan.

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 5

    Aliran angkutan air dan mineral juga terjadi pada floem, akan tetapiangkutan tersebut bukan berasal dari akar yang mengambil air dan unsur hara daridalam tanah. Akan tetapi mengalirkan/mengangkut hasil dari proses fotosintesiske seluruh bagian tumbuhan yang membutuhkan. Sehingga dapat memungkinkanangkutan air untuk proses transpirasi dapat melalui jaringan floem ini.

    AKARDi dalam epidermis akar terbentuk suatu cincin sel-sel parenkima, yaitu

    korteks. Jaringan ini berfungsi sebagai area cadangan makanan. Permukaandalamnya dibatasi oleh selapis sel tunggal yaitu endodermis. Di dalamendodermis terdapat silinder pusat yang berisikan berkas-berkas pembuluh. Disekelilingnya adalah perisikel, dan dari sinilah terbentuk cabang-cabang akar. Didalam perisikel akar muda terdapat jaringan xilem, jaringan floem, dan parenkimaatau empulur. Sehingga pengangkutan air dan unsur hara lainnya dapat terjadi didalam akar. Air yang telah diserap oleh akar nantinya akan disalurkan lewatbatang untuk digunakan oleh tumbuhan dalam fotosintesis dan transpirasi olehdaun.

    BATANGPada batang tumbuhan dikotil, jaringan floem terdiri atas berkas-berkas

    tabung lapisan yang dikelilingi oleh dan diperkuat sel-sel sklerenkima. Xilemmembentuk daerah kayu. Xilem berfungsi dua yaitu menunjang dan mengangkut.Pada batang tumbuhan dikotil yang lebih tua, hanyalah gelang-gelang yang palingbelakangan pada xilem yang turut berperan dalam transport bahan-bahan danproses transpirasi.

    Pada batang tumbuhan monokotil, floem terletak di daerah (dahi). Ada

    empat pembuluh xilem, yang merupakan dua mata, hidung, dan mulut.

    Sebagian besar dari penbuluh pangkal dikitari udara dan ruang udara. Trakeidxilem terdapat di daerah pipi (dalam irisan melintang batang monokotil miripdengan karikatur muka manusia).

    Pada batang dikotil maupun monokotil angkutan air terjadi pada daerahxilem yang mengangkut air dari akar menuju ke daun. Angkutan air pada

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 6

    tumbuhan akan meningkat sejalan dengan penguapan air yang terjadi akibat dariproses transpirasi yang terjadi pada tumbuhan.

    STOMATAPada daun terdapat lapisan kutikula berlilin dipermukaan daun sehingga

    dapat menghambat difusi, sehingga sebagian uap air dan gas lainnya melewatibukaan di antara sel penjaga, bukaan tersebut disebut pori stomata. Air menguapdalam daun, dari dinding sel parenkima palisade dan parenkima bunga karang,yang secara bersama disebut mesofil, ke dalam ruang antar sel yang sinambungdengan udara diluar, saat stomata membuka. Karbon dioksida mengikuti lintasdifusi sebaliknya, yaitu masuk ke dalam daun.

    Kadang stomata hanya terdapat di permukaan bawah daun, tapi sering kitatemui di kedua permukaan, meskipun lebih banyak terdapat di bagian bawah.Stomata juga berada di dalam cekungan stomata, dan stomata yang seperti ini disebut stomata tersembunyi, stomata seperti ini tampaknya merupakan adaptasiuntuk mengurangi transpirasi.

    Stomata tumbuhan pada umumnya membuka saat matahari terbit danmenutup saat matahari tenggelam, sehingga memungkinkan masuknya CO2 yangdiperlukan untuk fotosintesis pada siang hari. Stomata menutup lebih cepat jikatumbuhan ditempatkan dalam gelap secara tiba-tiba. Tingkat cahaya yang tinggimengakibatkan stomata membuka lebih besar. Pada sebagian besar tumbuhan,konsentrasi CO2 yang rendah didaun membuat stomata membuka.

    Stomata pada banyak (tetapi tidak semua) spesies sangat peka terhadapkelembapan atmosfer. Stomata menutup bila selisih kandungan uap air di udaradan di ruang antar sel melebihi titik kritis. Potensial air di daun juga sangatberpengaruh pada pembukaan dan penutupan stomata. Bila potensial air menurun(rawan air meningkat), stomata menutup. Pengaruh dapat dilawan oleh tingkatCO2 rendah dan cahaya terang. Pada beberapa tumbuhan, suhu yang tinggimengakibatkan pembukaan stomata dan bukan penutupan, akibatnya transpirasimeningkat dan mengusir bahang dari daun. Angin juga mampu meningkatkantranspirasi, menjadikan keadaan rawan air dan penutupan stomata.

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 7

    PENGANGKUTAN AIRAir memasuki tumbuhan melalui rambut akar. Perpanjangan sel-sel

    epidermis ini berdinding lengket dan melekat kuat-kuat pada partikel tanah.Begitu sampai dalam sel epidermis, air terus bergerak mengalir di antara sel-selkorteks. Akan tetapi, agar dapat memasuki silinder tengah (pusat), harus melaluisitoplasma sel-sel endodermis. Pada banyak akar, endodermisnya mengandungsel-sel khusus, sel-sel lintasan, yang menyediakan jalan yang mudah bagi airbergerak ke silinder tengah. Begitu ada dalam silinder tengah, air itu bebasbergerak di antara sel-sel maupun melaluinya. Di dalam akar muda air memasukixilem dengan segera. Dalam akar yang lebih tua, harus melalui seberkas floemdan kambium terlebih dahulu, yaitu melalui sel-sel yang memanjang secarahorizontal, jejari xilem.

    Sesampainya dalam xilem, air beserta mineral yang mengendap didalamnya bergerak ke atas dalam pembuluh dan trakeid, yang terus ke akar danbatang. Pada setiap tingkat air itu dapat meninggalkan xilem dan secara laterallewat dan menyediakan keperluan jaringan-jaringan lain. Pada daun xilem itumelalui tangkai daun dan kemudian ke dalam urat-urat daun. pada ujung urat-urat,air meninggalkan xilem dan memasuki lapisan bungan karang dan sel-sel lapisanpalisade daun. Di sini air dapat dipakai dalam proses fotosintesis atau diuapkandari daun dalam proses transpirasi. Apabila udara di lingkungan luar tumbuhantinggi maka transpirasi pada tumbuhan tersebut juga tinggi sehingga prosespengangkutan air juga akan berlangsung dengan cepat.

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU TRANSPIRASIProses transpirasi yang terjadi pada suatu tumbuhan sangatlah mungkin

    dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor lingkungan tersebut berpengaruhterhadap laju transpirasi yang terjadi pada tumbuhan. Faktor-faktor lingkungantersebut antara lain :

    1. Cahaya. Tumbuhan jauh lebih cepat bertranspirasi bilamana terbukaterhadap cahaya dibandingkan dengan dalam gelap. Hal ini terutamakarena cahaya mendorong/merangsang tumbuhnya stomata dan dengandemikian sangat meningkatkan pemindahan udara berisikan uap air dari

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 8

    ruang-ruang udara lapisan bunga karang ke luar. Cahaya jugameningkatkan transpirasi dengan menghangatkan daun.

    2. Suhu. Tumbuhan bertranspirasi lebih cepat pada suhu lebih tinggi. Pada30oC daun dapat bertranspirasi tiga kali lebih cepat dibandingkan denganpada suhu 20oC. Hal ini disebabkan air menguap lebih cepat pada suhulebih tinggi, dan dalam hal ini, juga meningkatkan kelembaban udaradalam ruang udara dibandingkan dengan yang di luar.

    3. Kelembaban. Laju transpirasi juga dipengaruhi oleh kelembaban nisbiudara sekitar tumbuhan. Laju difusi setiap substansi menurun karenaperbedaan konsentrasi substansi dalam kedua daerah tersebut menurun.Kebalikannya pun benar. Karena itu difusi air dari ruang udara pada daunyang berisikan uap ke luar agak perlahan-lahan apabila udara disekitarnyaagak lembab. Bila udara di sekelilingnya kering, maka difusi berlangsungjauh lebih cepat.

    4. Angin. Adanya angin lembut juga meningkatkan laju transpirasi. Jikatidak ada angin, udara dekat dengan daun yang sedang bertranspirasimakin lembab. Karena itu menurunkan laju transpirasi. Akan tetapi jikaada hembusan angin lembut, udara lembab itu terbawa dan digantikan olehudara segar yang lebih kering.

    5. Air tanah. Tumbuhan tidak dapat terus bertranspirasi dengan cepat jikakelembabab yang hilang tidak digantikan oleh air segar dari tanah. Bilapenyerapan air oleh akar tidak dapat mengimbangi laju transpirasi, makaterjadi kekurangan turgor, dan stomata pun menutup. Hal ini dengansegera sangat mengurangi laju transpirasi.Selain faktor-faktor lingkungan diatas yang dapat ,mempengaruhi laju

    transpirasi, masih banyak lagi faktor internal dari tumbuhan tersebut yang dapatmempengaruhi laju transpirasi. Seperti tekanan akar, daya isap daun, dan dayakapilaritas batang.

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 9

    BAB IIIMETODE PERCOBAAN

    A. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah eksperimental, karena dilakukan percobaan

    untuk menjawab rumusan masalah, dan terdapat variabel-variabel dalampenelitian yang dilakukan.

    B. Variabel percobaanVariabel yang digunakan dalam melekukan percobaan ini antara lain : Variabel kontrol :

    Jenis tumbuhan (tanaman pacar air) Jumlah daun tanaman pacar air

    Variabel manipulasi : Kondisi atau penempatan tumbuhan pacar air dalam erlenmeyer

    (gelap atau terang) Variabel respon :

    Kecepatan transpirasi

    C. Alat dan Bahan Alat

    1. Erlenmeyer 250 mL 2 buah2. Sumbat erlenmeyer dengan lubang ditengahnya 2 buah3. Timbangan 1 buah4. Termometer 1 buah5. Higrometer 1 buah6. Lux meter 1 buah7. Bohlam lampu 100 watt dan lampu duduk 1 buah8. Pisau tajam 1 buah9. Penggaris 1 buah10. Kertas milimeter

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 10

    Bahan1. Air

    2. Vaselin

    3. Dua pucuk tanaman Pacar air (Impatien balsemia) yang memilikikondisi hampir sama sepanjang 20 cm.

    D. Prosedur Kerja1. Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan.2. Menyediakan 2 buah erlenmeyer, mengisinya dengan air volume 150 mL.3. Memotong miring pangkal pucuk batang tanaman pacar air dalam air, dan

    segera memasukkan potongan tanaman tersebut pada tabung erlenmeyermelalui lubang pada sumbat sampai bagian bawahnya terendam air.Membuang bunga, kuncup, daun yang rusak dan mengolesi luka tumbuhanpacar air tersebut dengan vaselin. Demikian pula mengolesi celah-celahyang ada dengan vaselin (misalnya sekitar sumbat penutup).

    4. Menimbang kedua erlenmeyer tersebut lengkap dengan tanaman pacar airdan air yang ada di dalamnya dan mencatat hasilnya.

    5. Meletakkan erlenmeyer 1 di dalam ruangan dan erlenmeyer 2 pada tempatdengan jarak 20 cm dari lampu pijar 100 watt. Mengukur kondisilingkungan kedua tempat tersebut meliputi suhu, intensitas cahaya dankelembaban.

    6. Setiap 30 menit menimbang erlenmeyer beserta perlengkapannya danmencatat hasilnya.

    7. Mengulangi pengukuran sebanyak 3 kali.8. Setelah penimbangan terakhir, mengambil daun-daun pada tanaman

    tersebut, kemudian mengukur luas total daun tersebut dengan kertasmilimeter/grafik, caranya sebagai berikut :

    Membuat pola masing-masing daun pada kertas grafik.

    Menghitung luas daun dengan ketentuan: apabila kurang dari kotak dianggap nol, dan apabila lebih dari kotak dianggap satu.

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 11

    E. Rancangan PercobaanMenyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

    Menyediakan 2 buah erlenmeyer

    Mengisi erlenmeyer dengan air volume 150 mL

    Memotong miring pangkal pucuk batang tanaman pacar air dalam air

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 12

    Memasukkan segera tanaman tersebut pada tabung erlenmeyer melalui tabungsumbat sampai bagian bawahnya terendam air

    Menimbang ke-2 erlenmeyer tersebut

    Meletakkan erlenmeyer 1 dalam ruang gelap dan erlanmeyer 2 pada tempat terangdengan jarak 20 cm dari lampu pijar 100 watt

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 13

    Setiap 30 menit menimbang erlenmeyer beseta perlengkapannya dan mencatathasilnya

    Mengulangi pengukuran sebanyak 3 kali

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 14

    BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil1. Tabel

    Tabel hubungan antara cahaya (suhu) terhadap kecepatan transpirasi

    Kondisi Terang Gelap

    Suhu (oC) 31 30

    Intensitas cahaya (lux) 644 x 2000 4 x 2000

    Kelembapan (%) 83 88

    Luas penampang daun (cm2) 133 129

    Awal 458,5 453,0

    Setelah 30 menit I 457,3 452,0

    Selisih 1,2 1,0

    Setelah 30 menit II 456,5 451,4

    Selisih 0,8 0,6

    Setelah 30 menit III 456,2 451,0

    Selisih 0,3 0,4

    Berat (gram)

    Rata-rata selisih 0,77 0,67

    Kecepatan transpirasi (gram/menit/cm2) 0,00019 0,00017

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 15

    2. Grafik

    0,000160,000165

    0,000170,000175

    0,000180,000185

    0,00019

    KecepatanTranspirasi

    (gram/menit/cm2)

    4 x2000

    644 x2000

    Intensitas Cahaya (lux)

    Grafik hubungan antara cahaya (suhu) terhadap kecepatan transpirasi

    B. Analisis DataDari data percobaan dan grafik yang diperoleh pada percobaan ini dapat

    diambil suatu analisis bahwa pada kondisi gelap dengan suhu sebesar 30oC,kelembaban udara sebesar 88%, dan intensitas cahaya sebesar 4 x 2000 luxdidapatkan kecepatan transpirasi pada tanaman pacar air adalah sebesar 0,00017gran/menit/cm2. Dan pada kondisi terang dengan suhu sebesar 31oC, kelembabanudara sebesar 83%, dan intensitas cahaya sebesar 644 x 2000 lux didapatkankecepatan transpirasi pada tanaman pacar air sebesar 0,00019 gram/menit/cm2.Dari analisis ini dapat diketahui bahwa cahaya (suhu) yang dalam hal ini diwakilioleh besarnya intensitas cahaya dapat mempengaruhi kecepatan transpirasi padatanaman.

    C. PembahasanDari analisis data didapatkan bahwa kecepatan transpirasi pada tanaman

    pacar air dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang dalam hal ini yang

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 16

    mempengaruhi kecepatan transpirasi adalah intensitas cahaya. Pada kondisi gelapdengan intensitas cahaya sebesar 4 x 2000 lux kecepatan transpirasi tanamanadalah 0,00017 gran/menit/cm2. Hal ini terjadi karena pada tanaman tidakmengeluarkan banyak uap air atau yang disebut dengan transpirasi, sehinggakecepatan transpirasinya juga rendah.

    Pada kondisi terang dengan intensitas cahaya yang lebih besar yaitusebesar 644 x 2000 lux kecepatan transpirasi tanaman adalah sebesar 0,00019gram/menit/cm2. Hal ini terjadi karena pada tanaman tersebut terjadi lajutranspirasi yang tinggi sehingga banyak uap air yang dikeluarkan oleh tanamanmelalui daun.Oleh karena banyaknya uap air yang dikeluarkan oleh tanamanakibat dari laju transpirasi yang tinggi maka kecepatan transpirasi juga tinggidibandingkan dengan kecepatan transpirasi tanaman pada keadaan gelap.

    Laju transpirasi maupun kecepatan transpirasi pada suatu tumbuhan atautanaman dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan internal maupun eksternaltumbuhan itu sendiri. Faktor lingkungan eksternal yang sering mempengaruhikecepatan transpirasi adalah keadaan intensitas cahaya, suhu, dan kelembababudara yang ada di lingkungan luar tumbuhan. Tumbuhan akan bertranspirasi lebihcepat apabila cahaya atau suhu di lingkungan luar tumbuhan itu tinggi. Dantumbuhan akan bertranspirasi lebih cepat apabila kelembaban udra di lingkunganluar tumbuhan itu rendah atau dalam kata lain udara tersebut kering.

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 17

    BAB VSIMPULAN

    Cahaya (suhu) yang berada di lingkungan luar tumbuhan sangatberpengaruh terhadap kecepatan transpirasi tumbuhan tersebut. Semakintinggi/besar cahaya (intensitas cahaya) maupun suhu maka makin tinggi/besarkecepatan transpirasi tumbuhan. Semakin rendah/kecil cahaya (intensitas cahaya)maupun suhu maka makin rendah/kecil kecepatan transpirasi tumbuhan.

  • Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan 18

    DAFTAR PUSTAKA

    Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi 5. Bogor : Airlangga.Rahayu, Yuni Sri, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Surabaya:

    Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Unesa.Salisbury, B. Frank. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung : ITB Press.Sasmitahardja, Dradjat, dkk. 1997. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : Depdikbud.Soerdikoesoemo, Wibisono, dkk. 1995. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.

    Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat JenderalPendidikan Dasar dan Menengah.