Upload
votuong
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK MINUMAN FRESTEA
Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
Margareta Putu Puspita Shandi NIM : 032214102
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
ii
12 Agustus 2008
09 Agustus 2008
iii
30 September 2008
iv
MOTTO & PERSEMBAHAN
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang
saudara dalam kesukaran”.
(Amsal 17 :17)
Skripsi ini kupersembahakan untuk :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, karena kasihnya aku bisa
seperti ini.
2. Bapak dan Ibu yang begitu sayang dan tidak pernah berhenti
berdoa untukku.
3. Kakak-kakakk dan Kekasihku sebagai motivasiku.
4. Yang Tersayang kekasihku Indra
5. Sahabatku yang baik desy
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Margareta Putu Puspita Shandi
Nomor Mahasiswa : 032214102
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK MINUMAN FRESTEA Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 11 November 2008
Yang menyatakan
(Margareta Putu Puspita Shandi)
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANEJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Pengaruh Daya Tarik Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Minuman Frestea dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 25 September 2008 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 10 September 2008
Yang menyatakan
Margareta Putu Puspita Shandi
vi
ABSTRAK
PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK MINUMAN FRESTEA
Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Margareta Putu Puspita Shandi 032214102
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui aspek-aspek daya tarik
iklan yang meliputi merek, isi, bentuk, informasi dan durasi secara simultan berpengaruh terhadap minat beli konsumen, 2) untuk mengetahui aspek-aspek daya tarik iklan yang meliputi merek, isi, bentuk, informasi, dan durasi secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakutas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang mengkonsumsi produk minuman frestea.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun parsial daya tarik iklan berpangaruh terhadap minat beli konsumen
vii
ABTRACT
THE INFLUENCE OF ADVERTISEMENT ON TELEVISION TO THE
CONSUMER’INTEREST IN PURCHASING FRESTEA DRINKING
PRODUCT
Case study on the Economic Student of Sanata Dharma University
032214102
Margareta Putu Puspita Shandi
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
The objective of the study was to find out the appeal of advertisement
including its brand,, content, performance, information, and duration to the
consumers’purchasing interest both simultaneously.
The population of the study was the Economic students of Sanata
Dharma University who consumed Frestea drinking product
The result of the study showed that the appeal power of advertisement
influenced the consumers’purchasing interest both simultaneously and
partially.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan
bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Penyusun skripsi ini diajukan untuk sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyususnan skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapakan demi kesempurnaan skripsi ini.
Selesainya penyusunan skripsi ini atas bantuan pikiran dan tenaga yang
diberikan oleh beberapa pihak sehingga dalam kesempatan ini, penulis dengan
sepenuh hati menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr.Ir.P.Wiryono P.,S.J. selaku Rektor Fakults Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
2. Drs.Yp.Supardiyono,M.Si.,Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. V.Mardi Widyatmono, S.E, M.B. selaku Kaprodi Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Marianus M. Modesir, M.M selaku dosen pembimbing I saya yang
membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si selaku dosen pembimbing II saya
yang juga membantu dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
sebagai pedoman dalam penyusunan skripsi ini.
ix
7. Staf dan karyawan bagian pengajaran dan perpustakaan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan pelayanan
serta bantuan demi kelancaran penyusunan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibuku yang dengan kebaikkannya yang terus menerus memberikan
dukungan moral dan material selama menyelesaikan studi sampai
terselesainya penyusunan skripsi ini.
9. Kakak-kakakku, adekku Sherin, dan keponakan-keponakanku atas doa dan
motivasinya selama ini.
10. Awang dan Anton yang selalu memberikan doa, semangat dan kasih sayang
yang tulus.
11. Siska, Retno, Beta, Nita, Ari, Lilis, Epoy, Eci, Sasa, Rina, untuk doa dan
kebersamaannya.
12. Kristin, Wika, Deasy, Heru, dan semua teman-temanku manajemen angkatan
2003 serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Harapan penulis semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca dalam memperluas wawasan dan pengetahuan.
Penulis
Margaretha Putu Puspita Shandi
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Batasan Masalah ...................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 6
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran ............................................................. 8
B. Pengertian Manajemen Pemasaran .......................................... 8
xi
C. Konsep-Konsep Pemasaran ..................................................... 8
D. Marketing Mix.......................................................................... 10
E. Promotion Mix (Bauran Pemasaran) ....................................... 10
F. Periklanan ................................................................................ 12
G. Perilaku Konsumen ................................................................. 16
H. Aspek-Aspek Daya Tarik ........................................................ 16
I. Minat Beli ................................................................................ 19
J. Kerangka Berpikir ................................................................... 20
K. Hipotesis .................................................................................. 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 21
B. Subjek Penelitian ..................................................................... 21
C. Objek Penelitian ...................................................................... 21
D. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 21
E. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. 22
F. Teknik Pengambilan Sampel ................................................... 22
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 23
H. Sumber Data ........................................................................... 24
I. Variabel Penelitian ................................................................. 24
J. Teknik Pengujian Instrumen ................................................... 25
K. Analisis Data ........................................................................... 27
xii
BAB IV. GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Universitas Santa Dharma .......................................... 39
B. Yayasan ................................................................................... 43
C. Fasilitas .................................................................................... 44
D. Statistik .................................................................................... 45
E. Lokasi ...................................................................................... 51
F. Sejarah Frestea ........................................................................ 55
G. Penjualan dan Pemasaran ........................................................ 60
H. Sistem Pelayanan bagi Pelanggan ........................................... 62
BAB V. PEMBAHASAN
A. Karakteristik responden ........................................................... 64
B. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 68
C. Hasil Pengujian Regresi .......................................................... 71
D. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ............................................... 78
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 82
B. Saran ........................................................................................ 83
C. Keterbatasan ............................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Daftar Nama Menjabat Yayasan ................................................... 43
Tabel IV.2 Fasilitas Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ......................... 44
Tabel IV.3 Jumlah Keseluruhan Mahasiswa Dalam Empat Tahun Terakhir .. 45
Tabel IV.4 Jumlah Pendaftar Mahasiswa Baru Selama 4 Tahun Terakhir ..... 46
Tabel IV.5 Mahasiswa Baru Selama 4 Tahun Terakhir .................................. 46
Tabel IV.6 Jumlah Lulusan Dalam 4 Tahun Terakhir ..................................... 47
Tabel IV.7 Tenaga Kerja Tetap ....................................................................... 47
Tabel IV.8 Prosentase Dosen ........................................................................... 49
Tabel IV.9 Tenaga Administrasi ..................................................................... 49
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Prodi.................................. 64
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 64
Tabel V.3 Karaketeristik Responden Berdasarkan Usia ................................ 65
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ................ 65
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata
Menonton Televisi ......................................................................... 66
Tabel V.6 Karakteristik Responden Acara TV Yang Disukai ....................... 67
Tabel V.7 Karakteristik Responden Setelah Ada Acara Televisi .................. 67
Tabel V.8 Hasil Uji Validitas ......................................................................... 68
Tabel V.9 Hasil Analisis Reliabilitas ............................................................. 70
Tabel V.10 Hasil Analisis Regresi ................................................................... 71
Tabel V.11 Hasil Pengujian Multikolikeritas ................................................... 79
Tabel V.12 Hasil Pengujian Heterokedasitas ................................................... 80
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Iv.1 Peta Kampus Universitas Sanata Dharma ........................... 52
Gambar V.1 Pengaruh Secara Simultan ................................................... 72
Gambar V.2 Signifikansi Variabel Merek Secara Parsial ........................ 74
Gambar V.3 Signifikasi Variabel Isi Secara Parsial ................................ 75
Gambar V.4 Signifikasi Variabel Informasi Secara Parsial ..................... 75
Gambar V.5 Signifikasi Variabel Bentuk Secara Parsial ......................... 76
Gambar V.6 Signifikasi Variabel Durasi Secara Parsial .......................... 77
Gambar V.7 Hasil Penguj ian Auto Korelasi ............................................ 78
Gambar V.8 Gambar Normalitas ............................................................. 81
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner
Lampiran II Rekapitulasi Data Responden
Lampiran III Tabel R
Lampiran IV Uji Validitas Dan Realibilitas
Lampiran V Tabel F
Lampiran VI Tabel T
Lampiran VII Regresi Linier
Lampiran VIII Uji Asumsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Periklanan merupakan suatu program komunikasi perusahaan yang
dapat menyampaikan pesan atau informasi kepada konsumen melalui media
televisi. Persaingan bisnis sekarang ini semakin ketat dan masyarakat sendiri
ingin mendapatkan informasi yang cepat. Untuk itu, perusahaan ingin
menarik konsumen terhadap produknya lewat iklan yang ditayangkan dii
televisi sehingga dapat menarik minat beli konsumen.
Media iklan merupakan bentuk komunikasi produk yang ditawarkan
untuk dapat memberikan dorongan kepada konsumen agar melakukan
pembelian. Media iklan memberikan peluang yang besar dalam menarik
minat konsumen melalui kemasan, warna, tampilan yang menarik sehingga
produk yang akan di tawarkan dapat dikenali konsumen sebagai bagian yang
melekat dalam produk tersebut. Sebuah iklan tidak akan ada tanpa adanya
pesan, tanpa pesan iklan tidak akan berwujud.
Perusahaan dalam membuat iklan harus mampu menyampaikan pesan
tentang produknya karena iklan yang menarik, bagus dan terkesan elegan
akan dapat perhatian yang lebih dari konsumen sehingga memungkinkan
konsumen memberikan respon positif terhadap produk tersebut.
Media televisi merupakan media yang paling efekif dalam
menyampaikan produk yang ingin di tawarkan sehingga dapat
2
mempengaruhi konsumen dapat membelinya karena, kebanyakan orang
lebih suka melihat, mendengar daripada harus membaca di surat kabar.
Untuk itu mereka lebih senang menikmati iklan yang di tayangkan melalui
media visual. Iklan sebaiknya di susun untuk mencapai sasaran dari
pemasaran walaupun tujuan akhir dari program periklanan adalah
mendorong terjadinya keputusan pembelian oleh konsumen.
Merek adalah suatu lambang dan pembeda yang diharapkan menjadi
identitas barang atau jasa yang dijual oleh penjual atau sekelompok penjual
dan untuk membedakan barang atau jasa tersebut dari pesaing. Merek dapat
menyampaikan suatu hal yang positif maupun negatif tentang produk kepada
konsumen. Sebuah merek dapat menjadi dasar untuk keputusan pembeliaan.
Penyampaiaan pesan pada suatu merek dapat dilakukan melalui promosi.
Salah satu cara untuk merebut perhatian konsumen dengan menyajikan suatu
bentuk iklan yang menarik. Daya tarik suatu iklan dapat dilihat dari berbagai
macam aspek di antaranya adalah merek, isi, informasi yang diberikan,
bentuk dan durasi waktu yang di gunakan (Sutherland dan
Sylvester,2004:21).
Pada masa sekarang ini kebutuhan manusia semakin bertambah dan
berkembang sehingga semakin banyak perusahaan berusaha memenuhi
kebutuhan itu. Perusahaan selalu berusaha untuk menawarkan sesuatu yang
sifatnya baru dan berbeda, oleh karena itu perusahaan akan selalu berusaha
agar produk barunya dapat di terima oleh masyarakat dengan cara
memperkenalkan produknya melalui promosi.
3
Promosi merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan
informasi mengenai produk yang di pasarkan kepada konsumen sehingga
konsumen dapat mengenali produknya. Iklan, promosi penjualan, penjualan
personal, publisitas. Diantara 4 jenis promosi tersebut iklanlah yang di
sering digunakan. Media yang sering di gunakan untuk iklan diantaranya
adalah koran, majalah, radio dan televisi.
Media iklan yang paling menonjol adalah televisi karena kebanyakan
masyarakat meluangkan waktunya di muka televisi, sebagai sumber berita
dan hiburan. Perusahaan saling berlomba dengan mengiklankan produknya
lewat televisi karena bisa dikatakan bahwa jika suatu produk tidak
diiklankan di televisi maka produk tersebut tidak akan dikenal oleh
masyarakat luas meskipun produk tersebut sudah ada sejak lama.
Banyak sekali perusahaan yang menayangkan produk-produknya
terutama produk minuman yang beraneka ragam jenisnya, misalnya ada
minuman coca-cola, pepsi, sprite, frestea dan lain- lain. Produk minuman ini
sering kali banyak kita temui di swalayan, kampus bahkan di warung kecil
sekalipun. Jenis produk minuman ini banyak digemari oleh masyarakat
karena minuman ini memiliki rasa yang enak, praktis dan mudah di peroleh
dengan harga yang relatif murah.
Untuk itu dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil salah satu
contoh produk minuman yaitu minuman frestea. Minuman frestea ini sudah
banyak di kenali oleh masyarakat luas, selain itu iklan yang ditayangkan di
televisi menampilkan kemasan yang bagus dengan artis yang menarik untuk
4
menawarkan produknya. Produk frestea ini didalamnya memiliki dua rasa
yaitu green dan buah. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin
mengetahui sejauh mana iklan televisi mempengaruhi minat konsumen
untuk membeli produk minuman frestea, dan untuk itu peneliti mengambil
judul PENGARUH DAYA TARIK IKLAN TELEVISI TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK MINUMAN FRESTEA
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma).
B. RUMUSAN MASALAH
Iklan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pemasaran,
dengan adanya iklan, maka masyarakat akan dapat mengetahui informasi
tentang suatu produk dan tertarik untuk mengkonsumsi produk tersebut. .
Frestea merupakan salah satu produk yang diiklankan ditelevisi dan
menampilkan satu fenomena yang menarik yaitu timbulnya rasa sejuk dan
segar setelah meminumnya dengan slogan minuman generasi fres. Penelitian
ini bertujuan untuk mengungkap makna iklan yang ada dalam tayangan
iklan frestea bagi pemirsa. Dari gambaran pengertian iklan diatas dapat
diambil rumusan masalah yaitu :
1. Apakah aspek-aspek daya tarik iklan yang meliputi merek, isi,
bentuk, informasi dan durasi secara simultan berpengaruh terhadap
minat beli konsumen?
5
2. Apakah aspek-aspek daya tarik iklan yang meliputi merek, isi, bentuk,
informasi dan durasi secara parsial berpengaruh terhadap minat beli
konsumen?
C. BATASAN MASALAH
Dari rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa iklan dapat
dihadirkan atau disampaikan melalui beberapa media baik cetak maupun
elektronik yang mana dalam penyampaiannya iklan mengandung beberapa
unsur dalam penyampaiannya, dan pada intinya iklan mempunyai tujuan
atau maksud mempengaruhi konsumen (penonton) untuk membelinya. Dari
gambaran di atas penulis mencoba membatasi penelitian yaitu :
1. Penelitian ini dibatasi khusus iklan produk minuman frestea.
2. Media iklan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah media
televisi.
3. Aspek daya tarik iklan yang di gunakan yaitu merek, isi, bentuk,
informasi, dan durasi.
4. Banyaknya responden yang di gunakan dalam penelitian ini adalah100
responden.
D. TUJUAN PENILITIAN
Bagi penulis yang terpenting dalam penelitian ini adalah bagaimana cara
produsen menarik konsumen agar bisa membeli produk minuman frestea lewat
media iklan dan di samping itu salah satu tujuan penelitian ini adalah
6
1 Untuk mengetahui apakah aspek-aspek daya tarik iklan yang meliputi
merek, isi, bentuk, informasi dan durasi secara simultan berpengaruh
terhadap minat beli konsumen.
2 Untuk mengetahui apakah aspek-aspek daya tarik iklan yang meliputi
merek, isi, bentuk, informasi dan durasi secara parsial berpengaruh
terhadap minat beli konsumen.
E. MANFAAT PENELITIAN
1 Bagi penulis
Menambah wawasan tentang periklanan.
Menerapkan ilmu pemasaran dan periklanan dalam perkuliahan.
2 Bagi masyarakat
Masyarakat akan lebih memahami dan mengerti bahwa media
televisi dapat mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan.
3 Bagi Universitas Sanata Dharma.
Hasil penelitian ini diharapkan menambah kepustakaan serta sebagai
sumber bagi mahasiswa dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1: PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis membahas secara singkat latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
7
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi konsep atau teori atau temuan penelitian terdahulu atau yang
direplikasi, yang berkaitan dengan topik penelitian. Serta membahas teori-
teori yang berhubungan dengan variabel yang digunakan dalam penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang jenis penelitian, subyek penelitian, obyek
penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian,
teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, sumber data, variabel
penelitian, teknik pengujian instrument dan analisis data.
BAB IV :GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini akan menggambarkan bagaimana gambaran umum fakultas ekonomi
Universitas Sanata Dharma dan gambaran umum tentang perusahan frestea.
BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini mengemukakan analisis data dan pembahasan data yang diperoleh
dari penelitian yang telah dilakukan.
BAB VI :KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari apa yang akan diteliti
serta keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A . Pengertian pemasaran
Pemasaran menurut Philip Kotler dan A.B.Susanto (2000:19)
adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain.
B. Pengertian manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Philip Kotler dan A.B.Susanto
(2000:19) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan,
pemberian harga, promosi dan distibusi dari barang-barang, jasa dan
gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang
memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.
C. Konsep-Konsep pemasaran
Menurut Philip Kotler (1988:21) konsep pemasaran adalah upaya
pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada pasar dan berorientasi pada
pelanggan dengan tujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan sebagai
kunci untuk mencapai tujuan organisasi.
Ada 5 konsep yang dijadikan pedoman oleh organisasi untuk melakukan
pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2001:19), yaitu :
1 Konsep produksi
9
Konsep ini menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai
produk yang tersedia secara luas dan murah. Untuk itu perusahaan
selalu bekerja dibidang produksi dan berorientasi untuk mencapai
efisiensi produk yang tinggi dengan biaya yang rendah dan distribusi
secara besar-besaran.
2 Konsep produk
Konsep ini menegaskan bahwa konsumen lebih menyukai produk-
produk yang memiliki cara paling bermutu, berkinerja dan inovatif.
Untuk itu para manajer perusahaan memusatkan pada perhatiaan
untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kwalitas
sepanjang waktu.
3 Konsep penjualan
Konsep ini berkeyakinan jika para konsumen dan perusahaan bisnis
dibiarkan, mereka tidak akan secara teratur membeli cukup banyak
produk–produk yang ditawarkan oleh organisasi. Oleh karena itu,
organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi
yang agresif.
4 Konsep pemasaran
Konsep ini menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisai yang ditetapkan suatu perusahaan harus menjadi paling
efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan
dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang
telah ditentukan.
10
5 Konsep pemasaran masyarakat
Konsep ini menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan minat dari pasar sasaran dan memberikan
kepuasan yang diinginkan secara efektif dan efesien di bandingkan
para pesaing dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat khususnya konsumen.
D. Marketing mix
Marketing mix merupakan inti dari pemasaran itu sendiri yang
penekanan utamanya adalah pasar, karena pada akhirnya barang yang di
hasilkan perusahaan tersebut akan dilempar kepasar. Dalam menjalankan
kegiatan pemasaran perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa hal
yang biasa disebut marketing max (bauran pemasaran) yaitu produk,
struktur harga, promosi, dan distribusi. Pengertian marketing mix menurut
Basu Swastha dan Irawan DH (1985:78) adalah sebagai berikut:
“Marketing Mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang
merupakan inti sistem pemasaran perusahaan yakni produk, struktur
harga, kegiatan promosi dan distribusi”.
E. Promotional Mix (Bauran promosi)
Promotional mix menurut Kotler dan Armstrong (2001:112),
didefinisikan sebagai perpaduan khusus antara iklan, penjualan, personal,
11
promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahan
untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:112) variabel–variabel
promotional mix dijelaskan sebagai berikut :
1. Periklanan (advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi
dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau jasa.
2. Penjualan personal (personal selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka
mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
3. Promosi penjualan (sales promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu
produk atau jasa.
4 Hubungan masyarakat (public relation)
Membangun hubungan baik dengan public terkait untuk memperoleh
dukungan membangun citra perusahaan yang baik dan menangani atau
menyingkirkan gosip, cerita, dan peristiwa yang dapat merugikan.
5 Pemasaran langsung (direct marketing)
Komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen sasaran untuk
memperoleh tanggapan langsung pengguna surat, telepon, faks, e-mail dan
lain- lain untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen tertentu atau
usaha untuk mendapatkan tanggapan langsung.
12
F. Periklanan
Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi antara perusahaan
dengan konsumen dimana iklan dijadikan alat bagi perusahaan untuk
mengenalkan produknya kepada konsumen.
Salah satu media iklan adalah televisi. Televisi adalah paduan radio
(broadcast) dan film (moving picture). Para penonton dirumah-rumah tak
mungkin menangkap siaran televisi tanpa adanya unsur-unsur radio dan
tak mungkin dapat melihat gambar-gambar yang bergerak pada layar
pesawat televisi, jika tidak ada unsur-unsur film. Munculnya media
televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu
peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang
bersifat massa. Televisi sebagai media yang muncul belakangan dibanding
media cetak dan radio ternyata memberikan nilai yang sangat spektakuler
dalam sisi-sisi pergaulan hidup manusia saat ini. Daya tarik media-media
semakin besar, sehingga pola-pola kehidupan rutinitas manusia sebelum
muncul televisi, berubah total sama sekali. Media televisi menjadi panutan
baru bagi kehidupan manusia, Oleh karena itu ada beberapa macam-
macam pengertian iklan.
Fungsi iklan menurut Basu Swastha dan Irawan DH (1985:246)
antara lain:
a. Memberikan informasi
Periklanan menambah nilai pada suatu barang dengan memberi
informasi pada konsumen.
13
b. Membujuk atau Mempengaruhi
Periklanan yang sifatnya membujuk terutama ditujukan pada pembeli
potensial dengan menyatakan bahwa suatu produk lebih baik dan lebih
ekonomis dari pada produk lain.
c. Menciptakan kesan atau image
Periklanan dapat menciptakan kesan tertentu tentang apa yang
dijalankan, melalui warna, ilustrasi, bentuk, dan layout yang menarik.
Dari segi lain, periklanan juga dapat menciptakan kesan untuk
melakukan pembelian secara rasional dan ekonomis.
d. Memuaskan keinginan
Periklanan merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan dan tujuan itu
sendiri berupa pertukaran yang saling menguntungkan.
e. Periklanan merupakan alat komunikasi
Periklanan merupakan alat untuk membuka komunikasi dua arah
antara penjual dan pembeli.
Sedangkan menurut Agusprianto (2001:12) secara umum iklan
harus memenuhi kriteria syarat sebagai berikut :
a. Benar, pesan yang disampaikan tidak boleh ada unsur berbohong.
b. Bertangggung jawab, pengusaha iklan harus siap menghadapi
tuntutan jika yang diiklankan ternyata menimbulkan kerugian bagi
penggunanya.
c. Sesuai selera dan kesusilaan, artinya iklan harus akrab dengan etika
dan susila yang berkembang di tengah masyarakat.
14
d. Iklan umpan, yakni iklan yang harus sesuai antara yang diiklankan
dengan harga yang tertera.
e. Garansi dan jaminan, bahwa kwalitas produk harus dapat dibuktikan
dan memang teruji.
f. Harga murah, yaitu iklan tidak boleh sembarangan menyatakan
discount tanpa ada pertanggung jawaban atas data yang dimaksud
yang bisa disebut sebagai tindak penipuan.
g. Mutu palsu, maksudnya adalah iklan tidak boleh menjanjikan
kualitas namun sebenarnya mutunya tidak sepadan dengan iklan
yang diinformasikan.
Struktur iklan menurut Agusprianto (2001:20) juga harus
mencakup unsur-unsur di bawah ini :
1. Menggugah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi
dan memberikan perhatian.
2. Informatif: informasi yang diberikan harus jelas, bersahabat, rinci,
dan komunikatif dan tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan
durasi penayangan.
3. Persuasif: rangkaian kalimatnya membuat konsumen merasa
nyaman, senang dan tentram.
4. Bertenaga gerak: komposisinya membimbing konsumen untuk
menghargai waktu selama masa penawaran atau masa promosi
berlangsung.
15
5. Memiliki penyelesaian akhir dari iklan harus membantu konsumen
untuk mendapatkan barang atau jasa secepat dan semudah mungkin.
Tujuan Iklan
Iklan mempunyai beberapa tujuan menurut Philip Kotler
(1997:237), yaitu:
A. Menginformasikan
1. Membangun citra perusahaan.
2. Menjelaskan cara kerja suatu produk.
3. Menjelaskan pelayanan yang tersedia.
4. Memberitahukan pasar tentang suatu produk baru.
5. Mengusulkan kegunaan baru suatu produk.
6. Memberitahukan pasar tentang perubahan harga.
B. Mengingatkan
1. Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan di
butuhkan kemudian.
2. Mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya.
3. Membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang
musimnya.
4. Mempertahankan kesadaran puncak.
C. Membujuk
1. Mendorong alih merek.
2. Mengubah persepsi pembelian tentang atribut produk.
3. Membujuk pembeli untuk membeli sekarang.
16
G . Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut Umar Husain (2002:50) mendefinisikan
bahwa suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi
serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului.
Perilaku konsumen menurut David Loudon dan Bitta (dalam
Amirullah, 2002) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dan aktifitas individu secara fisik yang dilibatkan
dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat
mempergunakan barang-barang atau jasa.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen
adalah suatu tindakan-tindakan nyata individu atau kumpulan individu,
misalnya, suatu organisasi yang dipengaruhi oleh aspek eksternal dan
internal yang mengarahkan pada mereka untuk memilih dan
mengkonsumsi barang jasa yang diingginkan..
H. Aspek-Aspek Daya Tarik Iklan
1. Merek
Merek adalah suatu lambang dan pembeda yang diharapkan
menjadi identitas barang atau jasa yang dijual oleh penjual atau
sekelompok penjual dan untuk membedakan barang atau jasa tersebut
dari pesaing. Merek dapat menyampaikan suatu hal yang positif maupun
negatif tentang produk kepada konsumen. Sebuah merek dapat menjadi
17
dasar untuk keputusan pembeliaan. Penyampaiaan pesan pada suatu
merek dapat dilakukan melalui promosi. Salah satu cara untuk merebut
perhatian konsumen dengan menyajikan suatu bentuk iklan yang
menarik. Para pemasang iklan sering sekali memasang nama merek
sehingga namanya sendiri dapat membantu audiens yang menjadi
sasaran secara langsung, serta menentukan ciri khas merek yang paling
mudah diingat.
Menurut Sutherland dan Sylvester berpendapat bahwa segala
sesuatu yang ada di dunia ini selalu memiliki sisi yang positif dan sisi
yang negatif tidak terkecuali sikap merek. Media iklan melalui televisi
memberikan sisi yang positif karena dengan media yang diiklankan, kita
secara langsung dapat mengetahui merek yang diiklankan dan konsumen
diharapkan tertarik untuk membelinya.
Menurut Sutherland dan Sylvester (2004:34) efek iklan dapat
merubah persepsi konsumen terhadap suatu merek dan juga dapat
merubah image orang terhadap suatu merek dengan mengkaitkan merek
tersebut pada atribut tersebut (seperti frestea minuman generasi fress).
2. Isi iklan
Dalam menyajikan iklan yang baik dan terkesan bagus dan banyak
disukai oleh konsumen maka isi iklan harus mudah di ingat, slogan dan
moto yang bagus dan didalamya didukung oleh artis-artis yang terkenal.
Kata dan gambar yang digunakan dapat menggambarkan sebuah merek
dan dapat pula mengarahkan kita pada aspek yang berbeda pada sesuatu
18
yang sama. Para pemasang iklan ingin agar kita berpikir dan mengangap
kita lebih penting dengan kata lain mereka ingin produknya lebih
menonjol dari produk lainya. Kata dalam percakapan sering muncul
dalam iklan dan kadang sering diulang sebagai moto sehingga membantu
merek mudah diingat sehingga konsumen dapat tertarik dan melakukan
pembeliaan. Seperti moto dalam iklan frestea yaitu sangat inovatif dan
sensasional di mana setelah minum frestea seseorang akan menikmati
kesegaranya, sesuai dengan motto produk yaitu minuman generasi fres
bernuansa dingin.
3. Informasi
Sebuah iklan akan dapat diterima oleh konsumen apabila iklan
tersebut memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada
konsumen. Biasanya iklan yang bagus apabila iklan tersebut singkat,
padat, mudah dimengerti dan memilki durasi waktu yang sesingkat
singkatnya.
4. Bentuk iklan
Bentuk iklan adalah metode penyampain pesan yang bertujuan
untuk dapat membujuk penonton sehingga mereka mau melakukan
pembelian. Ada beberapa bentuk penyampaian pesan diantaranya adalah
drama, humor, syair, pendidikan dan kombinasi. Dalam iklan frestea ini
menampilkan sebuah hiburan kekompakan dan kelincahan anak muda
yaitu setelah minum frestea menjadi segar sesuai dengan slogan frestea
yaitu minuman generasi fres.
19
5. Durasi
Iklan berdurasi waktu 60 detik sekarang ini sudah umum, tetapi
iklan yang efektif adalah iklan yang berdurasi kurang dari 60 detik dan
jelas, singkat dan mudah di mengerti. Dalam iklan frestea yang di
tayangkan di televisi ini berdurasi 30 detik dan memilki makna ingin
menampilkan produk minuman anak muda yang sesuai dengan
slogannya yaitu frestea minuman generasi fres dan didalamnya terdapat
artis-artis yang mendukung sehingga dapat mempengaruhi konsumen
untuk membelinya.
I. Minat Beli
Apabila konsumen pernah memproduksi produk dan memperoleh
kepuasan yang diingginkan maka mereka akan membeli kembali produk
yang menurut mereka telah memberikan kepuasan yang sesuai dengan
keinginan. Adapun jenis produk yang dijual, perhatian utama pemasaran
adalah bagaimana meningkatkan kemungkinan pembelian ulang. Salah
satu strategi yang digunakan melakukan promosi melalui iklan dan
diharapkan konsumen mau melakukan pembelian. Iklan yang dit ampilkan
melalui media televisi diharapkan dapat dilihat oleh masyarakat luas
sehingga menarik konsumen, dengan didalamnya terdapat aspek-aspek
iklan yang ada, dan diharapkan konsumen tertarik dan ingin mencobanya
dengan tertarik dan mau melakukan pembelian.
20
J. Kerangka Berpikir
Iklan merupakan suatu program komunikasi yang dapat
menyampaikan pesan kepada konsumen tentang produk yang ingin di
tawarkan sehinga pesan tersebut bisa diterima oleh masyarakat luas. Media
televisi merupakan media yang paling efektif untuk menampilkan dan
menawarkan suatu produk karena dengan media televisi kita bisa melihat
dan mendengarkan secara langsung produk yang sedang di tawarkan dan
diharapkan setelah melihat tayangan tersebut konsumen tertarik ingin
mencoba dan melakukan pembelian.
K. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1 Aspek-aspek daya tarik yang meliputi merek, isi, informasi, bentuk,
dan durasi berpengaruh secara simultan berpengaruh terhadap minat
beli konsumen.
2 Aspek-aspek daya tarik yang meliputi merek, isi, informasi, bentuk,
dan durasi berpengaruh secara parsial berpengaruh terhadap minat beli
konsumen.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan berjenis studi kasus. Studi
kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu dan
kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada obyek yang diselidiki
(Umar,2002:23).
B. Subyek Penelitian
Subyek yang diteliti adalah Mahasiswa Ekonomi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
C. Obyek Penelitian
Obyek dari penelitian ini adalah daya tarik dari suatu iklan yang
ditampilkan di televisi dimana yang menjadi acuan adalah bagaimana cara
menarik konsumen sehingga akan selalu diingat dan nantinya dapat
mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan.
D. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat penelitiaan: Penelitian ini di kampus Ekonomi Universitas
Sanata Dharma,Yogyakarta.
2. Waktu penelitiaan: penelitiian ini dilakukan mulai tanggal 8 maret
2008.
22
E. Populasi dan Sampel penelitian.
1. Populasi
Populasi merupakan sekelompok orang kejadian/segala sesuatu yang
ingin di teliti. (Nugroho Budiyu) adalah Mahasiswa Ekonomi
Universitas Sanata Dharma. Alasan peneliti Universitas tersebut
karena :
1.Merupakan Universitas swasta yang cukup terkenal dikalangan
masyarakat umum khususnya wilayah Yogyakarta.
2.Karena terbatasnya biaya maka peneliti memilih universitas yang
ada di dalam kota.
2. Sampel penelitian
Sampel penelitian mewakili populasi yang menggambarkan secara
maksimal keadaan populasi (Sugiyono,2001:60). Sampel dalam
penelitian ini adalah 100 responden.
F. Teknik Pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan
yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat di
gunakan sebagai sampel yang dipandang orang yang kebetulan ditemui ini
cocok sebagai sumber data. Penelitiaan dengan mengunakan metode ini
alasan agar setiap elemen sampel dapat dipilih secara sengaja agar mewakili
23
populasi dengan tujuan memperoleh sampel yang sesuai dengan penelitian
yang meliputi konsumen yang mengunakan produk minuman frestea.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya (Suharsimi Arikunto,1995:134). Untuk memperoleh
data yang dibutuhkan dalam penelitian ini memakai beberapa teknik
pengumpulan data yaitu: kuesioner.
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara membuat
daftar pertanyaan yang ditunjuk pada responden dan kemudian dibagikan
untuk dijawab responden. Peneliti menyusun dan mengedarkan kuesioner
yang berisi daftar pertanyaan kepada responden, untuk mendapatkan
pernyataan dan tanggapan mereka terhadap iklan produk frestea yang
ditayangkan ditelevisi. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan
yang berhubungan dengan obyek yang diteliti. Tiap jawaban diberi skor
sebagai berikut:
SS (Sangat Setuju) = 5
S (Setuju) = 4
N (Netral) = 3
TS (Tidak Setuju) = 2
STS (Sangat Tidak Setuju) = 1
24
H. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Data primer yaitu peneliti menyimpulkan data melalui penelitian
lapangan dan mengolahnya sendiri (Umar Husein, 2002:71). Dalam
penelitian ini yang dimaksudkan dengan data primer yaitu data hasil atas
pengujian kuesioner tentang daya tarik iklan di televisi yang dilakukan
kepada konsumen yang membeli produk ini.
I. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah. (Sugiyono,2001:33):
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut juga sebagai variabel stimulus, predictor,
antencendent. Bahasa indonesianya sering disebut juga variabel
bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadikan sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Varibel independen (x) meliputi :
X1: Merek
X2: Isi
X3: Informasi
X4: Bentuk
X5: Durasi; Persepsi responden tentang durasi (singkat, padat, dan
jelas)
2. Variabel Dependen
25
Variabel dependen sering disebut juga sebagai variabel output,
kriteria, konsekuensi. Dalam bahasa Indonesia sering disebut juga
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat. Karena adanya variabel bebas.
Variable dependen (Y1) minat beli konsumen
Definisi minat beli :keinginan konsumen sebelum melakukan
pembelian suatu produk aspek-aspek minat beli meliputi apa yang
akan dilakukan setelah melihat iklan produk Frestea. Apakah anda
mencari informasi tentang produk frestea dan selanjutnya ingin
melakukan pembelian terhadap produk Frestea.
J. Teknik Pengujiaan instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Adapun alat untuk menguji tersebut meliputi :
1. Pengujiaan Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
suatu instrumen. Untuk validitas digunakan rumus produk moment
person (Suharsismi,1989:138) Seperti di bawah ini : Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Adapun alat untuk
menguji tersebut meliputi pengujiaan validitas. Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen. Untuk
validitas digunakan rumus produk moment person
(Suharsismi,1989:138) seperti di bawah ini:
26
)(.)((
))((2222 yyxx
yxxyrxy
Σ−ΣΝΣΣ−ΝΣ
ΣΣ−ΝΣ=
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi produk moment.
n : jumlah responden.
X : skor masing-masing butir penilaian.
Y : skor seluruh item
Untuk menentukan apakah instrument itu valid atau tidak, maka
ketentuanya sebagai berikut:
1. Jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel dengan
taraf sinifikan 5%,maka instumen tersebut valid.
2. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel dengan twrif signifikan
5%,maka instumen tersebut tidak valid.
2. Analisis reliabilitas
Analisis reliabilitas digunakan untuk menunjukan adanya penyesuaian
antara sesuatu yang diukur dengan jenis alat yang digunakan. Untuk
mengujinya dapat digunakan rumus Cronbach’s Alpha (a) sebagai
berikut :
Σ−
−= 2
2
11 11 t
b
kk
rσσ
27
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
2tσ = varians total
2bσΣ = jumlah varians butir
K. Analisis Data
Untuk menganalisis masalah pertama yaitu, bagaimanakah aspek-
aspek daya tarik iklan secara simultan berpengaruh terhadap minat beli
konsumen. Yang kedua yaitu, apakah aspek-aspek daya tarik iklan secara
parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Metode analisis data
Dalam menghitung pengaruh variabel bebas (X) dalam hal ini merek (X1),
isi (X2), informasi (X3), bentuk (X4),dan Durasi (X5), terhadap variabel
terikat (Y) dalam hal ini kecenderungan pengambilan keputusan untuk
melakukan pembelian frestea dan dapat menggunakan alat analisis regresi
berganda.
Untuk menghitung pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y) digunakan persamaan regresi berganda yaitu dengan tiga variabel bebas
berikut:
Rumus
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5
28
Dimana :
Y = kecenderungan pengambilan keputusan
a = konstanta
b1 = koefisien regresi merek
b2 = koefisien regresi isi
b3 = koefisien regresi informasi
b4 = koefisien regresi bentuk
b5 = koefisien regresi durasi
X 1 = variabel merek
X 2 = variabel isi
X 3 = variabel informasi
X 4 = variabel bentuk
X 5 = variabel durasi
Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model regresi
linier berganda dalam menganalisis telah memenuhi asumsi klasik. Model
regresi linier berganda akan lebih tepat digunakan, jika memenuhi asumsi
berikut (Sunyoto, 2007 : 89-105)
a. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda
yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5)
dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau
29
pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien
korelasi (r). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi
antar variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) lebih besar dari 0,60
(pendapat lain: 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas jika koefisin korelasi antar variabel bebas lebih kecil
atau sam dengan 0,60 (r < 0,60).
Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat di
gunakan dengan cara lain yaitu:
a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang
dibenarkan secara statistik (a)
b. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah factor inflasi
penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari
dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut:
1) Bear nilai teleranse (a)
a = I/VIF
2) Besar nilai variance inflation factor (VIF)
VIF = I / a
Variabel bebas mengalami multikolieritas jika:
a hitung < a dan VIF hitung > VIF
variabel bebas tidak mengalami multikolinierias jika :
a hitung > a dan VIF hitung < VIF
30
b. Uji Asumsi Klasik Heteroskedasitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau
tidak variansi dari residual observasi yang satu dengan observasi yang
lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi
heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi
heteroskedisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedisitas hasil outpit SPSS melalui grafik
scatterpolt antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variable
bebas (sumbu X = Y prediksi ) dan nilai residunya (SRESID)
merupakan variabel terikat (Sumbu Y =Y prediksi – Y riil).
Homoskedasitas terjadi pada scatterpolt titik-titik hasil pengolahan data
antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah manapun di atas titik
orogin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola tertentu.
Heteroskedesitas terjadi pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola
yang teratur baik menyempit, melebar, maupun bergelombang-
gelombang.
c. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedasisitas, uji
asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data
variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi
yang dihasilkan.berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
31
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas
dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal
sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas ini ada dua cara yaitu:
a. Cara Statistik
Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat
berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai
kemiringan kurva (skewness = a3) atau nilai keruncingan
kurva(Kurtoris = a4) diperbandingkan dengan nilai Z table.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness)
Z skewness = skewness / 6/N atau za3 = a3/
Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva ( Kurtoris)
Z kurtotis = kurtoris / atau Za4 = a4/ /N
Dimana N = banyak data
Ketentuan analisis :
1. Variabel bebas atau terikat berdistribusi normal jika Z hitung
(Za3 atau Za4) < Z tabel.
Missal diketahui 25% = 1,96 (Z tabel) lebih besar dari Z hitung
atau dengan kata lain Z hitung Lebih kecil dari Z tabel (1,96),
dapat di tuliskan Z hitung < 1.96.
2. Variasi berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Za3 atau Za4)
> Z table.
Missal no (1), dapt di tulis Z htung > 1.96.
32
b. Grafik Histogram dan Normal Probability Plots
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi
normal atau tidak cukup membandingkan antara dua riil nyata
dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati normal atau
memang normal sama sekali. Jika data ril membentuk garis kurva
cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat dikatakan
data berdistribusi tidak normal dan sebaliknya. Cara grafik
histogram lebih sesuai untuk data yang relatif banyak dan tidak
cocok untuk banyak data yang sedikit karena interpretasinya.
Cara normal probability plots lebih handal dari pada cara grafik
histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data
distribusi normal (otomatis oleh computer) secara komulatif. Suatu
data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti
garis diagonal.
d. Uji asumsi klasik autokorelasi
Persamaan regrsi yang baik adalah yang tidak memlki masalah
autokorelasi, jika terjadi autukorelasi maka persamaan tersebut menjadi
tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru
timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan penggangu periode t
(berada) dengan kesalahan penggganggu periode t-1 (sebelumnya)
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi
dengan uji durbin-watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut:
33
a. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW <-2)
b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau
-2 < DW < +2
c. Terjadi auto korelasi negatif jjika nilai DW di atas +2 atau DW > +2
Pengujian Hipotesis
1. Uji Global (Uji F)
Uji F di maksudkan untuk melihat dan menyeluruh dari variabel bebas
yaitu merek (X1), isi (X2), informasi (X3), bentuk(X4), durasi( X5).
untuk dapat menjelaskan tingkah laku keragaman variabel terikat, dalam
hal ini kecenderungan pengambilan keputusan (Y). uji F juga
dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki
koefisien regresi sama dengan nol.
Untuk melakukan pengujian secara bersama-sama (simultan), maka ada
beberapa langkah yang diperlukan (Suharyadi dan Purwanto, 2004 :
524-525), yaitu:
a. Menyusun hipotesis
Hipotesis yang ingin diuji adalah kemampuan variabel bebas
menjelaskan tingkah laku veriabel terikat, apabila variabel bebas
tidak mempengaruhi, variabel bebas dapat dianggap nilai
koefisiennya regresi sama dengan nol, sehingga berapapun nilai
variabel bebas tidak akan berpengaruh terhadap variabel terikat.
Untuk menguji apakah keseluruhan model regresi dapat
menjelaskan perubahan variabel dependen atau tidak.
34
Ho : model regresi secara keseluruhan tidak menjelaskan
perubahan variabel dependen
Ha: model regresi secara keseluruhan menjelaskan perubahan
variabel dependen atau minimal ada satu variabel independen
yang menjelaskan perubahan variabel dependen.
Ho : B1 = B2 = B3 = B4 = B5 = 0 ; R2 = 0
Ha : B1 ? B2 ? B3 ? B4 ? B5 = 0 ; R2 > 0
b. Menentukan daerah keputusan hipotesis
Untuk uji ini digunakan table F. untuk mencari nilai F tabel perlu
diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas
penyebut pada baris dan tarap nyata. Umumnya ada dua taraf nyata
yang dipakai yaitu 1% dan 5%. Untuk ilmu pasti lebih baik
digunakan 1% sedang ilmu social dapat digunakan 5%. Untuk
derajat pembilang digunakan nilai K-1, yaitu jumlah sampel
dikurangi jumlah variabel.
c. Menentukan nilai F-hitung
Nilai F-hitung di tentukan dengan rumus sebagai berikut:
Dimana
F = Nilai F hitung
R2 = Nilai koefisien
K = Jumlah Variabel
N = Jumlah sampel
35
d. Menentukan daerah nilai keputusan
Menentukan wilayah Ho dan Ha, serta membandingkan dengan
nilai F-hitung untuk mengetahui apakah menerima Ho atau
menerima Ha.
e. Memutuskan hipotesis
Nilai F hitung > dari F tabel dan berada di daerah terima Ha.ini
menunjukan bahwa terdapat cukup bukti untuk menolak Ho dan
menerima Ha. kesimpulan dari diterimanya Ha adalah nilai dari
koefisien regresi tidak sama dengan nol, dengan demikian variabel
bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas, atau dengan kata lain
variabel bebas yaitu X1, X2, X3,X4,X5 pengaruhnya secara bersama
sama nyata terhadap variabel tidak bebasnya yaitu kecenderungan
pengambilan keputusan.
Catatan:alat bantu menghitung dengan menggunakan SPSS.
36
2. Uji signifikan parsial atau individual (UjiT).
Uji Signifikan parsial atau individu adalah untuk menguji apakah suatu
variabel bebas berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel
terikat. (Suharyadi, 2004:525-527).
Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh
nyata atau tidak , digunakan uji- t atau t-student.untuk melakukan uji t
adalah beberapa langkah yang diperlukan sebagai berikut
a. Menentukan hipotesis
Varibel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai koefisienya
sama dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata
apabila nilai koefisien tidak sama dengan nol. Hipotesis
selengkapnya adalah sebagai berikut:
Untuk menguji apakah pengaruh variabel independen secara
individu terdapat variabel dependen
Ho :Variabel independen tertentu secara individu tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha : Variabel dependen tertentu secara individual berpengaruh
terhadap variabel independen.
Ho : B1 = 0 ; B2 = 0 ; B3 = 0
Ha : B1 = 0 ; B2 = 0 ; B3 = 0
b. Mementukan daerah kritis
Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas yaitu
n-k dan taraf nyata a 5%.
37
c. Menentukan nilai T-hitung
Nilai t-hitung untuk koefisien b1, b2, b3, b4, b5 dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Rumus :
t-hitung =
Dimana :
t: hitung: nilai yang dicari
r: koefisien korelasi antara hipotesis 1 dan hipotesis 2
dengan kecenderungan pengambilan keputusan
n: jumlah sampel
d. Menentukan daerah keputusan
Daerah keputusan untuk menerima Ho atau menolak Ho dengan
derajat bebas yaitu n-k dengan taraf nyata 5%
e. Menentukan keputusan
1. Apabila t-hitung > t-tabel pada a 5% atau t-hitung pada P-
value < a 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya :
veriabel independen tertentu secara individual berpengaruh
terhadap variable dependen.
38
2. Apabila t-hitung < t-tabel pada a 5% atau t-hitung pada P-
value > a 5%, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya
Variabel independen secara tertentu berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Catatan : dalam pemrosesan data digunakan alat bantu SPSS.
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SEJARAH USD
PTPG Sanata Dharma (1955 – 1958), Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para
imam Katolik, terutama Ordo Societas Yesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat
S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1
Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff,
S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh
pater W.J. Van der Meulen,S.J.danPaterH.Bastiaanse, S. J. Dengan dukungan dari
Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu
menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-
kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma
pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17
Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu
Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat
Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S. J. menjadi Dekan PTPG
Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan Nama “Sanata Dharma”
diciptakan oleh Pater K. Looymans, S. J. yang waktu itu menjadi pejabat
40
Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja
Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti
“kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan
pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).
a. FKIP Sanata Dharma (1958–1965)
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini
Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan
PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958
berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma
dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta.
Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan”
dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei
1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas
Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.
b. IKIP Sanata Dharma (1965-1993)
Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata
Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah
menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B –
Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tangga l1 September 1965.
Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana),
41
IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola. Program
Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada
tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan
Guru Sekolah Dasar).
c. Universitas Sanata Dharma (1993 Sampai sekarang)
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK
Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan
menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.
Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem
pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi Universitas Sanata
Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di
samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP
(Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Sanata Dharma membuka
beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8
Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program
Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal
berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi
berbagai aspek baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik
42
lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat /
serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran,
serta pengabdian pada masyarakat.
Nama-Nama Rektor Sanata Dharma.
1.Prof.Dr. N.Drijarkara,S.J.(1955-1967).
2Drs.J.Drost,S.J.(1968-1976).
3.Prof.Dr.A.M.Kadarman,S.J.(1977-1984).
4.Drs.F.X.Danuwinata,S.J.(1984–1988).
5.Drs.A.Tutoyo,M.Sc.(1988–1993).
6.Dr.M.Sastrapratedja,S.J.(1993–2001).
7.Dr.PaulusSuparno,S.J.,MST(2001-2006).
8. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 – sekarang).
a) Visi Dan Misi
a. Visi
USD didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia
bersama para imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha
melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan
keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam
penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum
muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas
43
Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others),
perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan
semangat dialogis.
b. Misi
USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan
IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang
menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan
dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan
sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa
menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial,
lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang
mempersiapkan tenaga kependidikan secara professional.
b) YAYASAN
Tabel IV.I Daftar Nama Menjabat Yayasan
Ketua Dr. Albertus Budi Susanto, S.J.
Sekretaris Umum Dr. R.A. Supriyono, S.U., Akt.
Sekretaris Pelaksana Drs. Joseph Ageng Marwata, S.J.
Bendahara H. van Opzeeland, S.J.
Anggota 1. Drs.A.Budi Purnomo Brodjonegoro,
M.B.A.
44
2. Prof. Dr. Johana Endang Prawitasari
3. Dr. Ir. Hendricus Priyo Sulistyo, M.Sc.
4. Dr. Frans Susilo, S.J.
5. Henricus Subekti, S.H.
c) FASILITAS
Tabel IV.2 Fasilitas USD
1 Koleksi Buku di Perpustakaan
2 Ruang Baca di Perpustakaan
3 Apotik
4 Poliklinik
5 Kapel
6 Laboratorium Komputer
7 Hotspot
8 Laboratorium Multimedia
9 Workstation
10 Laboratorium Micro Teaching
11 Lapangan Basket
12 Korp Sukarela
13 Mapashada (Mahasiswa Pecinta Alam Sanata Dharma)
45
14 Menwa (Resimen Mahasiswa)
15 Kelompok Paduan Suara
16 Lapangan Sepak Bola
17 Kelompok Taekwondo
18 Gedung Teater
d) STATISTIK
Tabel IV.3 Jumlah Keseluruhan Mahasiswa dalam Empat Tahun Terakhir
No Fakultas 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007
1 FKIP 3.590 3.609 4.032 4.241
2 Ekonomi 2.383 2.143 2.389 1.796
3 MIPA 617 647 591 391
4 Sastra 1.148 1.125 1.262 951
5 Teknik 1.930 1.870 1.773 1.422
6 Farmasi 798 735 739 668
7 Psikologi 910 828 887 744
8 Teologi 304 300 300 312
Jumlah 11.680 11.257 11.973 10.525
9 S2 Teologi 33 29 29 35
10 S2 Ilmu Religi dan 44 13 37 36
46
Budaya
11 S2 Kajian Bahasa Inggris 37 24 85 149
Jumlah 114 66 151 220
12 English Extension
Course 596 525 456 419
Jumlah Total 12.390 11.848 12.580 10.481
Tabel IV.4 Jumlah Pendaftar Mahasiswa Baru selama empat tahun
terakhir
Tahun Jumlah
2003/2004 7.788
2004/2005 6.355
2005/2006 5.724
2006/2007 4.885
Tabel IV.5 Mahasiswa Baru selama empat tahun terakhir
Tahun D2 D3 S1 S2 Teo S2 IRB S2 KBI EC Jumlah
2003/2004 97 32 1.596 9 15 19 180 1.948
2004/2005 127 51 1.682 7 10 13 170 2.060
2005/2006 141 49 1.585 12 12 48 152 1.999
47
2006/2007 156 36 1.556 11 15 52 154 1.980
Tabel IV.6 Jumlah lulusan dalam empat tahun terakhir
Tahun D2 D3 S1 S2 TEO S2 IRB S2 KBI JUMLAH
2003/2004 79 25 679 2 0 3 788
2004/2005 77 12 1.598 10 4 4 1705
2005/2006 89 43 1.787 7 10 6 1.942
2006/2007 111 47 1.690 2 2 4 1.856
Tabel IV.7 Tenaga Pengajar Tetap
Jenjang
Pendidikan
Studi
Lanjut Fakultas Jurusan Program Studi
S1 S2 S3
Total
S2 S3
Total
Bimbingan dan
Konseling 3 6 2 11 1 1 2
DII PGSD 4 2 - 6 - - -
IP
P. Agama Katolik 2 8 2 12 2 - 2
Pend Bahasa
Inggris 3 13 2 18 3 2 5
KIP
PBS
PBSID 3 1 4 8 - 1 1
48
Pend Sejarah 3 4 - 7 - - -
PE - P.Ekonomi
Kop 2 3 - 5 - 1 1
PIPS
PE - P.Akuntansi 2 7 - 9 2 - 2
Pend Matematika 3 3 2 8 - 2 2 PMIPA
Pend Fisika - 5 2 7 - - -
Matematika 2 6 1 9 1 - 1 Mat
Ilmu Komputer 1 5 - 6 2 - 2
MIPA
Fisika Fisika - 2 2 4 - 2 2
Sas Ind Sastra Indonesia - 6 1 7 - 1 1
Sas Ing Sastra Inggris - 9 3 12 5 3 8
Sastra
Sejarah Sejarah 1 3 1 5 - 2 2
Akunt Akuntansi 2 11 2 15 1 2 3 Ekonomi
Man Manajemen - 17 2 19 1 3 4
Psikologi Psi Psikologi 5 9 2 16 4 3 7
Farmasi Farmasi Farmasi 8 13 1 22 6 4 10
TE Teknik Elektro 3 9 - 12 1 1 2
TI Teknik Informatika 4 5 - 9 3 - 3
TM Teknik Mesin 2 11 - 13 - - -
Teknik
- DIII Mekatronika 4 5 - 9 2 - 2
49
Teologi Ilmu
Teo
IT - Teologi
Sistematik 1 3 13 17 - - -
Koordinasi Mata Kuliah Umum - 1 - 1 - - -
Pasca Sarj Magister Teologi - 1 6 7 - - -
Magister Ilmu
Religi & Budaya - 1 3 4 - - -
Magister Kajian
Bahasa Inggris - 2 4 6 - - -
TOTAL 58 171 55 284 36 26 62
Tabel IV.8 Prosentase Dosen
Jenjang Pendidikan S1 16.76%
Jenjang Pendidikan S2 49.42%
Jenjang Pendidikan S3 15.90%
Yang Studi Lanjut 17.92%
Tabel IV.9 Tenaga Administrasi
Unit Kerja L2 SD SLTP SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3 Juml
BAAK - - - 7 - - 2 - - - 9
BAPSI 1 - - 3 - - - 3 - - 7
50
BAU 14 15 22 84 1 - 2 1 - 1 140
BIRO KEUANGAN - - - 6 - - - 6 - - 12
BIRO PERSONALIA - - - 6 - - - - - - 6
BIRO SARANA &
PRASARANA - - - 1 - 1 2 2 1 - 7
BKHLN - - - - - - 1 - - - 1
CAMPUS MINISTRY - - - 1 - - 2 - - - 3
EXT. BAHASA INGGRIS - - - 1 - - 1 - - - 2
F EKONOMI - - - 5 - - 1 - - - 6
F FARMASI - - - 17 - - - 2 - - 19
F PSIKOLOGI - - - 3 - - 1 - - - 4
F SASTRA - - - 5 - - - - - - 5
F TEKNIK - - - 14 - - 1 3 - - 18
F TEOLOGI - - 4 2 - - 1 1 - - 8
FKIP - - - 14 - - - 1 - - 15
FMIPA - - - 5 - - - - - - 5
MPK - - - 1 - - - - - - 1
MAGISTER TEOLOGI - - - - - - - 1 - - 1
MAGISTER IRB - - - - - 1 1 - - - 1
MAGISTER KBI - - - - 1 - - - - - 1
51
LPPM - - - 4 - - 4 2 - - 10
LAB. ANALISA PUSAT - - - 1 - - - - - - 1
LAB. KOMP. DASAR
MRICAN - - - 2 - - - - - - 2
LAB. BASIS DATA - - - 1 - - - - - - 1
LAB. JARKOM 1 1
P3MP - - - 1 - - - - - - 1
PPM - - - 4 - - 4 2 - - 10
HUMAS - - - 2 - - 1 - - - 3
REKTORAT - - - 4 - - 1 3 - - 8
APOTEK 5 - - 2 - - - - - - 7
UPT PERPUSTAKAAN - 1 1 - - 2 3 - - 7
YAYASAN 1 - - 2 - - 2 2 - - 7
JUMLAH 21 17 27 212 1 4 31 37 1 1 351
52
e) LOKASI KAMPUS
Gb IV.1 Peta Kampus USD
Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002 Telp (0274) 513301, 515352, Fax. (0274) 562383
53
Kampus 2
Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002 Telp (0274) 513301, 515352, Fax. (0274) 562383 Kampus 3
54
Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp. (0274) 883037, 883968 Fax. (0274) 886529 Kampus 4
Kentungan, Jl. Kaliurang Km 7, Tromol Pos 1194 Yogyakarta Telp. (0274) 880957
55
Kampus 5
B. SEJARAH FRESTEA
Frestea Merupakan suatu produk inovatif minuman siap saji (RTD)
yang secara khusus dirancang untuk memuaskan seluruh panca indera
konsumen Indonesia. Merek ini dikembangkan secara lokal dan merupakan
bagian dari Beverage Partners Worldwide (BWP), yaitu Perusahaan patungan
hasil kemitraan yang sukses antara The Coca-Cola Company dan Nestle,
SA.Proporsi Frestea dikembangkan untuk menangkap pengalaman dalam
menikmati teh tubruk, dengan rasa, aroma, dan warna menjadi faktor
terpenting dimana konsumen bisa membedakan kualitas sebuah produk. Cita
rasa tehnya yang sangat khas dan inovatif tercipta melalui sajian aroma melati
56
yang menyenangkan dan rasa teh yang unggul. Botolnya yang unik
menonjolkan kualitas rasa teh asli, dengan tekstur dua elemen daun yang
saling bersilang.
Frestea diproduksi dengan menggunakan standar kualitas tinggi. The
Coca-Cola Company menggunakan teknologi tinggi dan didukung oleh proses
produksi higienis, demi memastikan bahwa setiap botol Frestea memilki
kualitas yang sama. Untuk tahap awal, peluncuran produk ini difokuskan di
Jakarta dan Jawa Barat yang merupakan pasar mayoritas dari konsumsi
produk teh siap minum.
a) Industri Minuman Ringan
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai
tempat, mulai dari warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan
dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang
pendidikan dan pekerjaan. Survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga
independen (LPEM Universitas Indonesia) dan sebuah perusahaan riset
pemasaran DEKA menunjukkan bahwa pada tahun 1999, 85% dari
konsumen bulanan minuman ringan mempunyai pendapatan rumah tangga
rata-rata dibawah Rp 1 juta (US$ 100) perbulan. 46% diantara mereka
berpenghasilan kurang dari Rp 500.00(US$50).72% konsumen mingguan
mempunyai penghasilan rata-rata kurang dari Rp 1 juta perbulan lebih dari
57
40 % diantara mereka adalah pelajar karyawan paruh waktu dan para
pensiunan. Diantara konsumen mingguan, minuman ringan dikonsumsi
sama seringnya dengan minuman sirup dan makanan ringan, dan jauh
lebih sering dikonsumsi dibandingkan dengan es krim tetap terjangkau
Dengan konsumsi minuman ringan yang sedemikian luasnya, produk
minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan barang biasa. Industri
minuman ringan memiliki potensi yang amat besar untuk dikembangkan
dengan jumlah konsumsi perkapita yang masih rendah dan penduduk
berusia muda yang sangat besar.
Saat ini, Indonesia mencatat tingkat konsumsi produk-produk Coca-
Cola terendah (hanya 13 porsi saji seukuran 236 ml per orang per tahun),
dibandingkan dengan Malaysia (33), Filipina (122) dan Singapura (141).
Karena minuman ringan merupakan barang yang permintaannya elastis
terhadap harga, berbagai upaya dilakukan agar harga produk-produk
minuman ringan tetap terjangkau dibandingkan dengan Indonesia,
konsumsi minuman ringan di negara tetangga jauh lebih tinggi
(Indonesia:13; Malaysia:33; Filipina:122). Untuk ilustrasi, pada tahun
1977, konsumen bisa membeli 11 botol kecil minuman ringan
mengandung soda atau teh siap minum dengan upah minimum harian di
Jakarta dan 13 botol pada tahun 2001. Namun, sebagai perbandingan
terhadap produk permen yang menaikkan harga, konsumen bisa membeli
58
205 permen dengan upah yang sama pada tahun 1997 dan hanya 136 pada
tahun 2001. Elastisitas harga minuman ringan terhadap permintaan adalah
-1.19 yang berarti bahwa saat terjadi kenaikan harga, volume penjualan
akan berkurang dengan prosentase yang lebih besar dari pada prosentase
kenaikan harga tersebut.
Ditinjau dari segi penciptaan, kesempatan kerja, industri minuman
ringan memiliki efek multiplier yang besar pada tenaga kerja. Dengan
rasio sebesar 4,025, industri minuman ringan menduduki pringkat ke - 14
dari 66 sektor industri lainya di seluruh Indonesia. Ini berarti bahwa untuk
setiap peluang pekerjaan yang tercipta, atau hilang, diindustri minuman
ringan, empat kesempatan kerja akan tercipta, atau hilang, ditingkat
nasional. Delapan puluh persen penjualan minuman ringan dilakukan oleh
pengecer dan pedagang grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam
kategori pengusaha kecil. Bagi para pengusaha kecil tersebut, produk
minuman ringan merupakan barang dagangan terpenting mereka dengan
kontribusi sebesar 35% dari total penjualan dan nilai keuntungan sebesar
34%. Industri- industri penunjang lainnya yang terkena dampak kegiatan
industri minuman ringan meliputi gelas, tutup botol, transportasi dan
media.
b) Bersama-sama Hadirkan Saat-saat Penuh Kesegaran Setiap Hari
59
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan
distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia, yang memproduksi
dan mendistribusikan produk-produk berlisensidari The Coca-Cola
Company. Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk
Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat
penjualan. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang
terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara
perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha independent
dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah atau produsen dan
distributor terbesar produk-produk Coca-Cola didunia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun
1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia
yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan
usahanya diIndonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai
pada tahun 1932 disatu pabrik merupakan pengusaha Indonesia yang juga
adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya
diIndonesia .Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun
1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat
tersebut hanya sekitar 10.000 krat. Saat itu perusahaan baru
memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan
truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan
60
independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan
produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an,
beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung
menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-
perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini
dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.
Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat
produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai
eceran yang tersebar di seluruh Indonesia. Bersama-sama kami hadirkan
saat-saat penuh kesegaran setiap hari.
PENJUALAN DAN PEMASARAN
Dengan memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan
pemasaran produk-produk kami. Program tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:
1. ProgramPromosi
Mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk
meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan
loyalitas konsumen terhadap produk kami.
61
2. LayananKonsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sis tem pelayanan
pelanggan kami, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas
konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola
dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan
berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.
3. AreaMarketingContractor
Terbatasnya Sumber Daya dan kemampuan untuk melakukan
pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan
peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk
secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan. Distribusi
Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok
usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area
Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
4. LayananPendinginProduk
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli
produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan
bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat
penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong
tingkat keuntungan para pelanggan kami. Dengan bekerjasama dengan
62
berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, kami memberikan beragam
penawaran menarik melalui program HoReCa ini.
SISTEM PELAYANAN BAGI PELANGGAN
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan
pelanggan kami, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas
konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan
menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan
kebutuhan mereka masing-masing. Tujuannya adalah menciptakan outlet ideal
di seluruh Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami merencanakan
dengan matang dan meninjau ulang seluruh aspek dan peluang penjualan yang
tersedia bagi setiap pelanggan. Kemudian kami menawarkan langkah- langkah
korektif bagi para pelanggan dan secara bersama-sama menerapkan program-
program perbaikan yang sesuai dengan standar perusahaan.
Agar program CSS berjalan dengan efektif, kami memiliki Tim khusus di
National Office yang melakukan perencanaan dan memberikan pelayanan di
bidang penjualan dan pemasaran kepada seluruh para pelanggan. Tim tersebut
memberikan pelayanan yang menyeluruh, mulai dari perencanaan rute,
distribusi hingga sistem pelayanan pelanggan yang lebih komprehensif,
apakah secara langsung melalui Tim sales force kami ataukah melalui pihak
ketiga yang bermitra dengan kami, yang kami sebut dengan Area Marketing
63
Contractors. pelanggan-pelanggan kami mendapatkan keuntungan layanan
secara teratur, merchandising, peralatan point-of-purchase, program khusus
yang inovatif dan kebanggaan memberikan pelayanan merek terbaik di dunia.
GAMBAR FRESTEA
GbIV.2 Frestea
64
BAB V
PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Pembahasan
dalam karakteristik responden akan dibagi menjadi beberapa pertanyaan yaitu
sebagai berikut :
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Prodi
Prodi Jumlah Prosentase %
AKT
MAN
45
55
45%
55%
Total 100 100%
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa prodi AKT berjumlah 45
dengan prosentase 45% dan MAN berjumlah 55% dengan prosentase 55%.
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase %
Laki- laki
Perempuan
40
60
40%
60%
Total 100 100%
65
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jenis kelamin untuk laki- laki
sebesar 40 dengan prosentase 40% dan perempuan dengan jumlah 60 dan
prosentase 60%.
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Prosentase %
18 – 20
21 - 23
63
37
63%
37%
Total 100 100%
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa usia responden antara 18 – 20
sebesar 63 dengan prosentase 63% dan usia responden antara 21 – 23 sebesar
37 dengan prosentase 37%.
Tabel V.4 Karakteristik Responden Status Tempat Tinggal
Status Tempat Tinggal Jumlah Prosentase %
Rumah Orangtua
Kost
Rumah Saudara
Lain- lain
38
59
3
-
38%
59%
3%
-
Total 100 100%
66
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa status tempat tinggal yang ikut
dengan orangtua 38 dengan prosentase 38%, kos berjumlah 59 dengan
prosentase 59%, rumah saudara 3 dengan prosentase 3% dan lain- lain tidak ada.
Tabel V.5 Karakteristik Responden Rata-Rata Menonton Televisi
Rata-rata Menonton Televisi Jumlah Prosentase %
1 Jam
2 Jam
3 Jam
> 3 Jam
28
59
9
4
28%
59%
9%
4%
Total 100 100%
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden rata-rata menonton
televisi untuk 1 jam berjumlah 28 dengan prosentase 28%, 2 jam jumlah 59
dengan prosentase 59%, 3 jam dengan jumlah 9 dengan prosentase 9% dan
yang lebih dari 3 jam 4 dengan prosentase 4%.
Tabel V.6 Karakteristik Responden Acara TV yang Disukai
Acara TV yang disukai Jumlah Prosentase %
Pendidikan
Hiburan
Berita
12
55
8
12%
55%
8%
67
Olahraga 25 25%
Total 100 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyukai
acara televisi berjumlah 12 dengan prosentase 12%, hiburan dengan jumlah
55 dengan prosentase 55%, berita dengan jumlah 8 dengan prosentase 8%
dan olahraga berjumlah 25 dengan prosentase 25%.
Tabel V.7 Karakteristik Responden setelah ada acara di tv
Perasaan setiap ada iklan di tv jumlah Prosentase
Pindah 27 27%
Matikam tv 21 21%
Tetap menonton 52 52%
Lain- lain - -
Berdasarkantabel diatas menunjukan bahwa sikap responden setelah ada
cara di televise berjumlah 27 dengan prosentase 27%, matikan televisi
berjumlah 21 dengan prosentase 21%, tetap menonton berjumlah 52 dengan
prosentase 52%,dan lain- lain tidak ada.
B. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
a) UJI VALIDITAS
68
Uji validitas digunakan untuk mengetahui bahwa setiap item pertanyaan
yang di ajukan kepada responden adalah valid (sahid). Adapun perhitungan
uji validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS. Sedangkan
selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran dan hasil perhitungaan yang
dapat diketahui dalam tabel di bawah ini.
Tabel V.8 Hasil Uji Validitas
No item Koefisien korelasi r tabel Keterangan
Merek(X1)
1 0.4330 0.239 Valid
2 0.5997 0.239 Valid
3 0.7294 0.239 Valid
4 0.5721 0.239 Valid
5 0.6575 0.239 Valid
Isi(X2)
1 0.5647 0.239 Valid
2 0.6218 0.239 Valid
3 0.4957 0.239 Valid
4 0.6189 0.239 Valid
5 0.5458 0.239 Valid
Informasi(X3)
1 0.5861 0.239 Valid
2 0.5278 0.239 Valid
69
3 0.8439 0.239 Valid
4 0.4114 0.239 Valid
5 0.6863 0.239 Valid
6 0.6659 0.239 Valid
Bentuk(X4)
1 0.7139 0.239 Valid
2 0.6919 0.239 Valid
3 0.6578 0.239 Valid
4 0.6500 0.239 Valid
5 0.7105 0.239 Valid
6 0.6779 0.239 Valid
7 0.5801 0.239 Valid
Durasi(X5)
1 0.5760 0.239 Valid
2 0.6978 0.239 Valid
3 0.7318 0.239 Valid
4 0.5869 0.239 Valid
Minat Beli(X5)
1 0.4806 0.239 Valid
2 0.5979 0.239 Valid
3 0.6253 0.239 Valid
4 0.6576 0.239 Valid
70
5 0.6456 0.239 Valid
Suatu instrumen dapat dikatakana valid bila memilki koefisien korelasi
(r) lebih besar dari r tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
seluruh instrument pengambilan catatan dinyatakan valid karena seluruh
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini koefisien terhitung > dari r
tabel.
b) UJI RELIABILITAS
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa tingkat keandalan
instrumen angket yang di gunakan. Adapun perhitungan uji reliabilitas
dalam penelitian menggunakan SPSS. Sedangkan perhitungan
selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran dan hasil perhitungan dapat di
ketahui dalam tabel.
Tabel V.9 Hasil Analisis reliabilitas
Variabel Koefisien korelasi r tabel Keterangan
Merek (X1) 0.8082 0.239 Reliabel
Isi (X2) 0.7882 0.239 Reliabel
Informasi (X3) 0.8394 0.239 Reliabel
Bentuk (X4) 0.8796 0.239 Reliabel
Durasi (X5) 0.8213 0.239 Reliabel
Minat beli (Y1) 0.8111 0.239 Reliabel
71
Keterangan :
1. Variabel merek (X1) mempunyai 5 butir pertanyaan berdasarkan tabel
dapat diketahui bahwa merek (X1) mempunyai koefisien korelasi
(0,8082) > 0,239.
2. Isi (X2) mempunyai 5 butir pertanyaan dan koefisien korelasinya
(0,7882) > 0,239.
3. Informasi (X3) mempunyai 6 butir pertanyaan dengan koefisien
korelasinya (0,8394) > 0,239.
4. Bentuk (X4) mempunyai 7 butir pertanyaan dan koefisien korelasinya
(0,8796) > 0,239.
5. Durasi (X5) mempunyai 4 butir pertanyaan dan koefisien korelasinya
(0,8213) > 0,239 serta minat beli (Y1) mempunyai 4 butir pertanyaan dan
koefisien korelasinya (0,8111) > 0,239.
A. Hasil Pengujian Regresi
Pengaruh Merek, Isi, Informasi, Bentuk, Dan Durasi terhadap Minat beli
dapat dilihat dari hasil pengujian regresi pada tabel dibawah.
Tabel V.10
Hasil Pengujian Regresi Variabel Koef.
Reg. Thit Ttab p VIF
Konstan X1 – Merek X2 – Isi Iklan X3 – Informasi X4 – Bentuk Iklan X5 – Durasi
0.102 0.207 0.195 0.659 0.141 0.233
0.044 3.780 2.740 3.023 2.868 2.434
1.986 1.986 1.986 1.986 1.986 1.986
0.000 0.000 0.007 0.003 0.005 0.017
1.020 1.056 1.184 1.184 1.093 1.290
Korelasi Ganda (R) Koef. Determinasi (R²)
0.659 0.435
Ftest Ftabel
Probabilitas
14.451 2.311 0.000
Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2007
72
1. Pengaruh Secara Simultan
Pengaruh bersama pelayanan variabel Merek (X1), Isi Iklan (X2), Informasi
(X3), Bentuk Iklan (X4) dan Durasi Iklan (X5) terhadap minat beli (Y)
dijelaskan oleh R² atau determinasi, yaitu sebesar 0.435 atau 43.5 % sisanya
sebesar 54.5 % dipengaruhi oleh selain variabel tersebut.
Evaluasi terhadap signifikansinya dilakukan melalui F-hitung, bila nilainya
sama atau melebihi F-tabel dinyatakan signifikan, dan sebaliknya bila lebih
kecil berarti tidak signifikan. Gambar dibawah memperlihatkan nilai F-hitung
lebih besar dibandingkan F-tabel sehingga berada di daerah pengaruh atau
signifikan. Evaluasi siginifikansi juga dapat dilakukan melalui nilai
probablilitas, terlihat dalam tabel memiliki probabilitas lebih kecil dari 0.05
yaitu 0.000, nilai dibawah 0.05 menunjukan pengaruhnya signifikan.
F-hit = 14.451
F-tab = 2.311
Gambar V.1 Signifikansi Koefesien Determinasi
Hasil signifikan ini merupakan bukti empiris yang mendukung hipotesis
penelitian ke pertama yang menyatakan : terdapat pengaruh secara simultan
aspek-aspek daya tarik iklan yang teridiri dari Merek, Isi Iklan, Informasi,
73
Bentuk Iklan dan Durasi terhadap minat beli, sehingga hipotesis dinyatakan
diterima.
2. Pengaruh Secara Parsial
Pengaruh variabel-variabel daya tarik iklan di televisi terrhadap minat beli
secara parsial dapat dijelaskan seperti di bawah ini:
1.1. Pengaruh Merek
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan program spss menunjukan
bahwa p value untuk variabel merek sebesar 0.000 oleh karena tersebut
kurang dari 0.05 berarti hipotesis yang menyatakan bahwa variabel merek
berpengaruh terhadap minat beli konsumen tersebut di terima, artinya
variabel merek memberikan pengaruh yang positif terhadap minat beli
konsumen. Dengan demikian merek yang bagus dapat meningkatkan
minat beli konsumen. Evaluasi terhadap signifikansi jg dapat dilakukan
melalui t-hitung, pada gambar dibawah diperlihatkan nilai t-hitung
variabel Merek sebesar 3.780 lebih besar dari t-tabel sebesar 1.986 (df:94,
α:5%)
t-hit = 3.780 t-tabel= 1.986
74
Gambar V. 2 Signifikansi variabel Merek secara parsial
1.2. Pengaruh Isi Iklan
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan program spss menunjukan bahwa
p value untuk variabel isi sebesar 0.007 oleh karena tersebut kurang dari
0.05 berarti hipotesis yang menyatakan bahwa variabel isi berpengaruh
terhadap minat beli konsumen tersebut di terima, artinya variabel isi
memberikan pengaruh yang positif terhadap minat beli konsumen. Dengan
demikian isi yang bagus dapat meningkatkan minat beli konsumen.
Evaluasi terhadap signifikansi jg dapat dilakukan melalui t-hitung, pada
gambar dibawah diperlihatkan nilai t-hitung variabel isi sebesar 2.740
lebih besar dari t-tabel sebesar 1.986 (df:94, α:5%)
t-hit = 3.780 t-tabel= 1.986
Gambar V.3 Signifikansi variabel Isi Iklan secara parsial
1.3. Pengaruh Informasi
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan program spss menunjukan
bahwa p value untuk variabel informasi sebesar 0.003 oleh karena tersebut
kurang dari 0.05 berarti hipotesis yang menyatakan bahwa variabel
75
informasi berpengaruh terhadap minat beli konsumen tersebut di terima,
artinya variabel informasi memberikan pengaruh yang positif terhadap
minat beli konsumen. Dengan demikian informasi yang bagus dapat
meningkatkan minat beli konsumen. Evaluasi terhadap signifikansi jg
dapat dilakukan melalui t-hitung, pada gambar di bawah diperlihatkan
nilai t-hitung variabel informasi sebesar 3.023 lebih besar dari t-tabel
sebesar 1.986 (df:94, α :5%)
t-hit = 3.023 t-tabel= 1.986
Gambar V.4 Signifikansi variabe informasi secara parsial
1.4. Pengaruh Bentuk Iklan
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan program spss menunjukan bahwa
p value untuk variabel bentuk sebesar 0.005 oleh karena tersebut kurang
dari 0.05 berarti hipotesis yang menyatakan bahwa variabel bentuk
berpengaruh terhadap minat beli konsumen tersebut di terima, artinya
76
variabel bentuk memberikan pengaruh yang positif terhadap minat beli
konsumen. Dengan demikian bentuk iklan yang bagus dapat
meningkatkan minat beli konsumen. Evaluasi terhadap signifikansi jg
dapat dilakukan melalui t-hitung, pada gambar dibawah diperlihatkan
nilai t-hitung variabel bentuk sebesar 2.868 lebih besar dari t-tabel sebesar
1.986 (df:94, α :5%)
t-hit = 2.868 t-tabel= 1.986
Gambar V.5 Signifikansi variabel Bentuk Iklan secara parsial
1.5. Pengaruh Durasi
Variabel Durasi dalam hal ini adalah persepsi tentang durasi iklan yang
singkat, jelas, dan padat yang memberikan pengaruh positif terhadap minat
beli konsumen. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan program spss
menunjukan bahwa p value untuk variabel durasi sebesar 0.017 oleh
karena tersebut kurang dari 0.05 berarti hipotesis yang menyatakan bahwa
variabel durasi berpengaruh terhadap minat beli konsumen tersebut di
terima, artinya variabel durasi memberikan pengaruh yang positif terhadap
77
minat beli konsumen. Dengan Semakin cepat durasi yang di tayangkan
ditelevisi membuat responden semakin tidak bosan dan semakin
meningkatkan minat beli konsumen. Durasi yang singkat, jelas, padat
dapat meningkatkan minat beli konsumen. Evaluasi terhadap signifikansi
jg dapat dilakukan melalui t-hitung, pada gambar di bawah diperlihatkan
nilai t-hitung variabel bentuk sebesar 2.434 lebih besar dari t-tabel sebesar
1.986 (df:94, α :5%)
t-hit = 2.434 t-tabel= 1.986
Gambar V.6 Signifikans i variabel Durasi secara parsial
Hasil signifikan secara parsial pada semua variabel tersebut merupakan bukti
empiris yang mendukung hipotesis penelitian ke dua yang menyatakan :
terdapat pengaruh aspek-aspek daya tarik iklan yang terdiri dari Merek, is i,
Iklan, Informasi, Bentuk Iklan dan Durasi terhadap minat beli secara
parsial. Sehingga hipotesis dinyatakan diterima.
78
B. Hasil Pengujian Asumsi Klasik
1. Autokorelasi
Hasil pengujian autokorelasi mendapatkan nilai Durbin Watson (DW)
sebesar 1.921, dalam gambar di bawah terlihat berada dalam daerah non
autokorelasi. Berarti tidak terjadi pelanggaran asumsi autokorelasi, atau
tidak terjadi hubungan serial dalam variabel pengganggu.
1.780 2.429 1.571 2.220
DW = 1.921
Gambar V.7 Hasil Pengujian Autokerelasi
2. Multikolinieritas
Pengujian ini untuk mengevaluasi independensi antar independen, bila
memiliki Varian Inflation Factor (VIF) lebih dari 10 berarti tidak
independen atau terjadi multikolinieritas. Perolehan pengujian dalam tabel
dibawah menunjukan kurang dari 10, berarti tidak terjadi pelanggaran
multikolinier.
79
Tabel V.11 Hasil Pengujian Multikolinieritas
Variabel VIF X1 – Merek X2 – Isi Iklan X3 – Informasi X4 – Bentuk Iklan X5 – Durasi
1.020 1.056 1.184 1.093 1.290
Sumber : Hasil pengolahan data primer
3. Heteroskedasitas
Asumsi heterokedasitas berkaitan dengan varian variabel pengganggu, bila
memiliki varian tidak konstan berarti terjadi heteroskedasitas, dan
sebaliknya berarti homoskedastis. Dalam tabel dibawah tidak ada veriabel
independen memiliki hubungan signifikan dengan variabel pengganggu,
berarti tidak berkaitan dengan perubahan jumlah observasi atau konstan.
Berdasarkan hal ini dinyatakan tidak terjadi pelanggaran heterokedasitas.
Tabel V.12 Hasil pengujian heterokedasitas
Variabel r p Keterangan X1 – Merek X2 – Isi Iklan X3 – Informasi X4 – Bentuk Iklan X5 – Durasi
-0.010
0.034
0.095
0.069
0.136
0.923
0.740
0.347
0.498
0.177
Tidak terjadi pelanggaran
heterokedasitas
Sumber : Hasil pengolahan data primer
80
3. Normalitas
Variabel pengganggu selain diasumsikan tidak memiliki hubungan serial
dan varian yang konstan, juga diharapkan memiliki distribusi normal. Evaluasi
terhadap kenormalan ini dilakukan melalui sebaran residu (variabel pengganggu)
dengan garis diagonalnya. Terlihat pada gambar dibawah fungsi memiliki residu
yang berada disekitar garis diagonal, berarti memiliki sebaran normal. Juga terbukti
normal dari pengujian kolmogoro smirnov yang menghasilkan koefesien sebesar
1.201 dengan probabilitas lebih dari 0.05 yaitu 0.112.
Normal Q-Q Plot of e (Error Term)
Observed Value
86420-2-4-6-8-10
Exp
ecte
d N
orm
al
3
2
1
0
-1
-2
-3
81
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa secara simultan variabel Daya
Tarik yaitu Merk (X1), Isi (X2), Informasi (X3), Bentuk (X4), Durasi (X5)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen. Ini
dapat dibuktikan dengan uji f pada masing-masing variabel yang
mempunyai fhitung yang lebih besar daripada ftabel yaitu lebih dari 2.311.
2. Sedangkan pada hipotesis kedua yang secara parsial variabel daya tarik
yaitu Merk (X1), Isi (X2), Informasi (X3), Bentuk (X4), Durasi (X5)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen. Ini
dapat dibuktikan dengan uji t bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu
lebih dari 1.986.
3. Kemudian dengan pengujian mengunakan asumsi-asumsi yang dipakai
terbukti bahwa tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran.
Dari kesimpulan tersebut dapat diketahui bahwa daya tarik iklan melalui
televisi dapat memberikan pengaruh yang besar karena dengan ditayangkan di
televisi, semua orang di seluruh lapisan masyarakat di Indonesia bisa melihat
dan mendengar langsung iklan yang ditayangkan, sehingga bisa menarik
konsumen untuk dapat melakukan pembelian.
82
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka diajukan beberapa saran
yang mungkin bermanfaat bagi konsumen, yaitu sebagai berikut :
1. Iklan harus bersifat informatif: informasi yang diberikan harus jelas, dan
komunikatif tidak bertele-tele.
2. Iklan harus bisa mengugah yaitu dapat memberikan perhatian, mencermati
kebutuhan konsumen, dan mendorong untuk dapat melakukan pembelian.
3. Durasi dalam iklan juga perlu diperhatikan oleh perusahaan, karena iklan
yang memiliki durasi singkat, jelas isinya, informasi didalamnya akan
membuat konsumen tidak bosan dan mudah dimengerti.
4. Iklan harus mempunyai rangkaian kalimat yang membuat konsumen
merasa nyaman, dan seneng.
C. KETERBATASAN
Keterbatasan dalam penulisan skripsi ini yaitu hanya perpusat pada satu
produk tertertntu yaitu frestea, dan hanya diarahkan buat Mahasiswa-
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan mungkin dalam
penulisan ada kata-kata yang belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Agusprianto (2001). Copywriter Periklanan., Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen.Yogyakarta: IKPI.
Budiyuwana,Nugraha (2001) Pengantar Statistik Ekonomi Dan Perusahaan Edisi Revisi Jilid Dua., Yogyakata:Upp Amp Ykpn.
Husein, Umar (2002) Metode Riset Bisni., Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Husein Umar (2002) Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip (1997) Manajemen Pemasaran: Analaisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol (Edisi revisi, Jakarta : Erlangga.
Kotler Dan Amstrong (2001) Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi keenam Jilid Satu, Jakarta:Erlangga.
Kotler,Philip (1988) Manajemen Pemasaran Edisi Keenam Jilid Satu., Jakarta:Erlangga.
Philip Kotler dan A.B.Susanto. (2000) Manajemen Pemasaran Di Indonesia., Jakarta:Salemba Empat.
Sugiyono (2001) Metode Penelitian Bisnis, Bandung:Alfabeta.
Suharyadi Dan Purwanta, S.K. (2004) Statistik Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern, Jakarta:Salemba Empat.
Sunyoto,Danang (2007) Analisis Regresi Dan Korelasi Bivariat , Yogyakarta:Amara Books.
Sutherland, M, dan Alice Ksylvester (2004) Advertising and The mind of the Consumer.Jakarta:Pusat –Ppm(Buku asli di terbitkan 2000)
Swasta Basu dan Irawan DH (1985) Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ke dua, Yogyakarta Liberti.
Umar, Husain (2003) Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Jakarta:Ghalia Indonesias
Widyatama,Rendra (2005) Pengantar Periklanan , Jakarta:Buana Pustaka Jakarta.
www.Coca-cola.com//Frestea
www. USD.ac.id//Statistic
Lampiran 1 Kuesioner
IDENTITAS PRIBADI RESPONDEN
Petujuk : Berilah jawaban pada pertanyaan berikut ini dengan cara memberi tanda (X) yang sesuai menurut anda.
1. Prodi :…………………………………………………………
2. Jenis Kelamin : a. Laki- laki B. Perempuan
3. Usia . : ………………Tahun
4. Status tempat tinggal saat ini ?
A. Rumah Orang Tua B. Kost/Kontrak
C. Rumah Saudara D. Lain- lain(sebutkan)……
5. rata-rata berapa jam anda menonton televisi dalam sehari?
A. 1 jam B. 2 jam
C. 3 jam D. > 3 jam
6. acara televisi apa yang anda sukai?
A.Pendidikan B. hiburan
C. Berita D. olahraga
7. Apakah parasaan anda setiap ada iklan di televisi
A. Pindah B. matikan televisi
C. Tetap Menonton D. Lain- lain
DAFTAR PERTANYAAN Berilah tanda ( v ) pada kolom yang tersedia untuk jawaban yang sesuai dengan keterangan anda. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju MEREK(X1) NO PERTANYAAN SS S N TS STS 1 Frestea membuat anda merasa bergairah
dan bersemangat menarik bagi anda.
2 Frestea minuman anak muda dan gaul menarik bagi anda.
3 Frestea manis dan segar rasanya menarik bagi anda.
4 Frestea terbukti menjadi teh kemasan pilihan utama di kalangan anak muda menarik bagi anda.
5 Frestea pilihan generasi fres menarik bagi anda.
ISI IKLAN (X2) NO PERTANYAAN SS S N TS STS 1 Iklan frestea yang menampilkan model
artis-artis di dalamnya sangat menarik bagi anda.
2 Pesan iklan frestea dengan slogan pilihan generasi fres menarik bagi anda.
3 Pesan iklan dengan menggunakan atribut seperti, merek, isi, informasi, bentuk, durasi, menarik bagi anda.
4 Iklan yang di tampilkan dengan menawarkan produk, kemasan yang bagus, rasa frestea, aroma teh melatinya menarik bagi anda.
5 Pesan yang di sampaikan frestea dapat memberika informasi yang anda butuhkan menarik bagi anda.
INFORMASI(X3) NO PERTANYAAN SS S N TS STS 1 Iklan frestea yang memberikan
informasi yang lengkap tersebut menarik bagi anda.
2 Iklan frestea yang memberikan informasi yang mudah di mengerti tersebut menarik bagi anda.
3 Iklan frestea yang memberikan informasi bagi anda mengenai minuman yang segar dan manis rasanya yang beraneka macam rasanya menarik bagi anda.
4 Iklan frestea yang memberikan informasi yang jujur mengenai produk yang di tawarkan menarik bagi anda.
5 Iklan frestea yang di tampilkan secara langsung dapat di pahami menarik bagi anda.
6 Produk minuman frestea yang menyampaikan pesan atau informasi yang mudah di mengerti menarik bagi anda.
BENTUK IKLAN(X4) NO PERTANYAAN SS S N TS STS 1 Iklan frestea yang di tampilkan berupa
drama tentang kelincahan anak muda menarik bagi anda.
2 Dengan kekompakan anak muda yang di tampilkan oleh artis-artis dalam bentuk drama menarik bagi anda.
3 Dalam bentuk drama pada produk minuman frestea lebih enak di tonton bagi anda menarik bagi anda.
4 Dalam bentuk drama dan kelincahan menyampaikan pesan informasi dan pesan iklan yang mudah di mengerti menarik bagi anda.
5 Karakter atas bintang yang percaya diri penuh dengan semagat menarik bagi anda.
6 Pesan dalam iklan yaitu kesegaran setelah minum produk frestea manarik bagi anda.
7 Secara keseluruhan iklan yang di tayangkan menarik bagi anda.
DURASI(X5) NO PERTANYAAN SS S N TS STS 1 Pesan iklan yang di tayangkan di
televise dalam durasi waktu yang singkat menarik bagi anda.
2 Iklan frestea yang singkat dan tidak menimbulkan kejenuhan menarik bagi anda.
3 Pertimbangan mudah diingat dalam durasi waktu yang singkat bisa menarik bagi anda.
4 Iklan yang di tayangkan dalam waktu yang singkat tidak mengangu bagi anda menarik bagi anda.
MINAT BELI (Y1) NO
PERTANYAAN
SS
S
N
TS
STS
1
Bila saya haus, saya akan membeli minuman frestea.
2
Bila saya ingin berpergian, maka saya percayakan untuk membeli frestea.
3
Bila saya makan, saya selalu melengkapinya dengan minum frestea.
4
Bila saya membutuhkan minuman, saya selalu membeli frestea.
5 Bila saya nongkrong sama anak –anak , saya selalu membawa minuman frestea yang memiliki aroma teh yang beda dengan yang lainnya.
Lampiran 11 Rekapitulasi Data
Responden
Lampiran III Tabel R
Lampiran 1V Uji Validitas Dan
Realibilitas
Reliability
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
MERK Merek
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
MERK1 15.3667 8.0333 .4330 .8154MERK2 15.7667 7.2885 .5997 .7700MERK3 15.8333 6.0747 .7294 .7251MERK4 15.5667 6.9437 .5721 .7791MERK5 15.6000 7.2138 .6575 .7546
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 5
Alpha = .8082
Reliability
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
ISI Isi Iklan
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
ISI1 15.3667 5.9644 .5647 .7488ISI2 15.3667 5.6195 .6218 .7293ISI3 15.3333 5.9540 .4957 .7737ISI4 15.3333 5.6782 .6189 .7304ISI5 15.2667 6.5471 .5458 .7580
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 5
Alpha = .7882
\\Excel11\DATA (D)\pdf\skipsiku\Output3 Validitas Reliabilitas.spo1
Reliability
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
INF Informasi
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
INF1 18.1667 10.2126 .5861 .8194INF2 18.3000 10.2172 .5278 .8297INF3 18.5000 7.9138 .8439 .7596INF4 18.4333 10.8057 .4114 .8499INF5 18.4333 9.8402 .6863 .8019INF6 18.3333 8.9885 .6659 .8031
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 6
Alpha = .8394
Reliability
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
BEN Bentuk Iklan
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
BEN1 22.4667 16.2575 .7139 .8559BEN2 22.3667 16.5851 .6919 .8589BEN3 22.3667 16.7920 .6578 .8631BEN4 22.5333 17.6368 .6500 .8656BEN5 22.8000 15.2690 .7105 .8571BEN6 22.2000 16.6483 .6779 .8606BEN7 22.2667 16.6161 .5801 .8743
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 7
Alpha = .8796
\\Excel11\DATA (D)\pdf\skipsiku\Output3 Validitas Reliabilitas.spo2
Reliability
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
DUR Durasi
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
DUR1 6.8000 5.4069 .5760 .8080DUR2 6.8333 5.1782 .6978 .7498DUR3 6.5667 5.3575 .7318 .7389DUR4 6.6000 5.4207 .5869 .8022
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 4
Alpha = .8213
Reliability
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
MIN Minat Beli
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
MIN1 15.1667 7.7989 .4806 .8116MIN2 14.9667 7.8954 .5979 .7760MIN3 14.7333 7.3057 .6253 .7661MIN4 14.7000 7.2517 .6576 .7562MIN5 15.1000 7.2655 .6456 .7598
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 5
Alpha = .8111
\\Excel11\DATA (D)\pdf\skipsiku\Output3 Validitas Reliabilitas.spo3
Lampiran V Tabel F
Lampiran VI Tabel T
Lampiran VII Regresi Linier
Regression
Descriptive Statistics
19.66 2.575 100
18.95 3.686 100
19.20 2.889 100
23.12 3.453 100
27.39 4.235 100
8.44 2.367 100
Y Minat Beli
X1 Merek
X2 Isi Iklan
X3 Informasi
X4 Bentuk Iklan
X5 Durasi
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
X5 Durasi, X1 Merek , X2 Isi Iklan, X4 Bentuk Iklan,X3 Informasi
a. Enter
Model
1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Minat Belib.
Model Summaryb
.659a .435 .405 1.987 1.921
Model
1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X5 Durasi, X1 Merek , X2 Isi Iklan, X4 Bentuk Iklan, X3 Informasia.
Dependent Variable: Y Minat Belib.
ANOVAb
285.296 5 57.059 14.451 .000a
371.144 94 3.948
656.440 99
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X5 Durasi, X1 Merek , X2 Isi Iklan, X4 Bentuk Iklan, X3 Informasia.
Dependent Variable: Y Minat Belib.
\\Excel11\DATA (D)\pdf\skipsiku\Output3 Regresi, Auto, Multiko.spo1
Coefficientsa
5.702 3.013 1.893 .061
.207 .055 .296 3.780 .000
.195 .071 .218 2.740 .007
.190 .063 .255 3.023 .003
.141 .049 .233 2.868 .005
-.233 .096 -.214 -2.434 .017
(Constant)
X1 Merek
X2 Isi Iklan
X3 Informasi
X4 Bentuk Iklan
X5 Durasi
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
\\Excel11\DATA (D)\pdf\skipsiku\Output3 Regresi, Auto, Multiko.spo2
Coefficientsa
.980 1.020
.947 1.056
.845 1.184
.915 1.093
.775 1.290
(Constant)
X1 Merek
X2 Isi Iklan
X3 Informasi
X4 Bentuk Iklan
X5 Durasi
Model
1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y Minat Belia.
\\Excel11\DATA (D)\pdf\skipsiku\Output3 Regresi, Auto, Multiko.spo3
Lampiran VIII Uji Asumsi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
100
.0000
1.93622
.120
.080
-.120
1.201
.112
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
E (Error Term)
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Normal Q-Q Plot of e (Error Term)
Observed Value
86420-2-4-6-8-10
Exp
ecte
d N
orm
al
3
2
1
0
-1
-2
-3
\\Excel11\DATA (D)\pdf\skipsiku\Output3 Normalitas.spo1
Heteroscedasticity
-.010
.923
100
.034
.740
100
.095
.347
100
.069
.498
100
-.136
.177
100
1.000
.
100
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
X1 Merek
X2 Isi Iklan
X3 Informasi
X4 Bentuk Iklan
X5 Durasi
E e (Error Term)
Spearman's rho
E (Error Term)
Scatterplot
Dependent Variable: Minat Beli
Regression Standardized Predicted Value
210-1-2-3-4
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
4
2
0
-2
-4
-6
\\Excel11\DATA (D)\pdf\skipsiku\Output3 Hetero.spo1