Upload
others
View
61
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
68
PENGARUH FAKTOR PELAYANAN, FASILITAS DAN BIAYA
PENDIDIKAN TERHDAP LOYALITAS MAHASISWA DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUNAN GIRI
SURABAYA
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
* Alumni FE Unsuri Surabaya dan **Dosen FE Unsuri Surabaya
ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of service, facilities and educational costs on student loyalty at the Sunan Giri University Surabaya Faculty of Economics.
In this study the population is second semester active students totaling 52 people, IV amounting to 74 people, 76th semester numbering 76 people and VIII semester totaling 42 people at the Faculty of Economics, Sunan Giri University Surabaya when data collection, the total population is 239 people. samples taken 30% from each semester, then the sample 16 + 23 + 23 + 13 is 75 people. So the number of samples is 75 students of the Faculty of Economics, Sunan Giri University Surabaya. Based on the results of the calculation of the T test, it shows that: the service variable (X1), has a partial effect on student loyalty (Y) at the Faculty of Economics, University of Sunan Giri Surabaya. Facility variable (X2), has a partial effect on student loyalty (Y) at the Sunan Giri Surabaya University Faculty of Economics. The education cost variable (X3), has a partial effect on student loyalty (Y) at the Sunan Giri University Surabaya Faculty of Economics. That independent or independent variables have a significant effect on the dependent or dependent variables at the Sunan Giri University Surabaya Faculty of Economics. Based on the results of the processing of the T-Test above, it can be seen that the hypothesis analysis of the
dominant variable is that it is assumed that facility factors have a dominant influence on student loyalty at the proven Sunan Giri University Economics Faculty of Surabaya. Keywords: service, facilities, education costs, consumer loyalty PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. mengingat kualitas dan pola pikir serta pola kesuksesan seseorang banyak ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia mendapatkan ilmu pengetahuan yang berguna untuk masa depannya.
Berdasarkan hal tersebut diatas itu sebabnya kenapa pendidikan selalu di nomor satukan dalam kehidupan umat manusia dan Negara. Di masyarakat kita tidak sedikit orang tua rela bekerja keras banting tulang demi memperjuangkan anak-anaknya untuk mendapatkan pendidikan
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
69
yang setinggi tingginya, mengingat pendidikan merupakan investasi yang abadi dan sumber ilmu yang tidak akan habis ditelan zaman.
Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting.
Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Seorang anak yang disayangi akan menyayangi keluarganya, sehingga anak akan merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga. Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunnya. Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling membantu, saling menghargai, yang sangat mendukung perkembangan anak. Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan dan perkembangan adalah orang
tua. Dalam lingkungan keluarga harga diri berkembang karena dihargai, diterima, dicintai dan dihormati sebagai manusia. Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di lingkungan keluarga.
Sedangkan di lingkungan sekolah menjadi pendidikan yang snatiasa tidak kalah penting dalam mengembang diri pada tiap individu. Alangkah pentingnya pendidikan itu. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran memberi bantuan dan dorongan, serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak dapat mempunyai rasa tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak.
Selain itu peranan lingkungan masyarakat juga penting bagi anak didik. Hal ini memberikan gambaran tentang bagaimana kita hidup dalam bermasyarakat. Dengan demikian bila kita berinteraksi dengan masyarakat maka mereka akan menilai kita, bahwa tahu mana orang yang terdidik dan tidak terdidik.
Di zaman era globalisasi diharapkan generasi muda bisa mengembangkan ilmu yang didapat sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Itulah pentingnya menjadi seorang yang terdidik
baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam kutipan (http://rzstatic.blogspot.co.id/2016/01/06/pentingnya-pendidikan-dan-manfaat.html : 18.18) berikut manfaat pentingnya Pendidikan di Perguruan Tinggi: 1. Kesempata kerja,
Tidak dapat di sangkal bahwa orang-orang yang memiliki gelar sarjana lebih di hargai dan di cari oleh pasar kerja dibandingkan dengan mereka yg baru saja lulus SMA. Dan bahkan jika perusahaan besar merekrut orang, mereka jelas akan memilih orang-orang dengan gelar Sarjana.
2. Kepribadian dan tanggung jawab. Pendidikan perguruan tinggi bukan hanya berkisar seputar akademisi. Seorang mahasiswa berpartisipasi dalam sejumlah ekstra
kurikuler di dalam perkuliahannya dan bekerja dalam sejumlah persentasi dan tugas. Semua ini membantu dalam pembentukan kepribadian mahasiswa tersebut. Pendidikan tinggi dapat mambantu
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
70
seseorang menambah atau meningkatkan pengetahuan, analisis, dan keterampilan dalam memecahkan suatu masalah. Banyak mahasiswa yang tinggal jauh dari keluarganya selama bertahun-tahun hanya untuk hidup mandiri, dengan demikian mereka cenderung manjadi pribadi yang bertanggung jawab dan serius selama belajar di perguruan tinggi.
3. Kemajuan dalam karir. Salah satu manfaat perguruan ringgi adalah bahwa seseorang jauh lebih mungkin untuk mendapatkan promosi dan membuat kemajuan dalam bidang yang mereka pilih. Gelar yang lebih tinggi membuat seseorang lebih berpengarh dan mendorong untuk kreatif.
4. Harga diri. Ketika seseorang memiliki pengetahuan, maka dia mempunyai senjata dalam karirnya. Dia tidak hanya akan menjadi orang yang jauh lebih
bahagia tetapi mungkin akan sangat percaya diri juga. Orang bahagia akan menjadi produktif di tempat kerja dan juga baik dalam hubungan pribadinya. Bukan hanya seseorang dan keluarganya yang dapat menikmati manfaat pendidikan, masyarakat umum juga mendapat keuntungan. Hasil riset menunjukan bahwa orang yang kurang berpendidikan akan lebih produktif melakukan tindak kejahatan.
Lembaga pendidikan adalah suatu tempat atau wadah dimana proses pendidikan berlangsung yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku seseorang kearah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar serta wawasan dan pengetahuan yang diperoleh. Lingkungan pendidikan antara lain pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi), informal (keluarga) dan non formal (masyarakat).
Menurut Alma, (2010:396), Perguruan tinggi salah satu betuk sektor jasa pendidikan dan sebagai bentuk organisasi atau wadah dari kumpulan manusia yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yakni tujuan pendidikan. Keberhasilan program pendidikan dalam proses belajar mengajar (civitas akademik) sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu, dana, sarana dan prasarana, tenaga kependidikan, kurikulum, mahasiswa, pelayanan dan faktor lingkungan. Apabila faktor-faktor tersebut terpenuhi dengan baik serta proses belajar bermutu maka akan menghasilkan dan meningkatkan mutu pendidikan di Negara kita ini.
Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan program pendidikan dalam proses pembelajaran yaitu pelayanan, sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana adalah salah satu sumberdaya yang menjadi tolak ukur mutu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih di dunia yang modern ini.
Sarana dan prasarana adalah salah satu bagian input, sedangkat
input merupakan salah satu subsistem ataui penunjang proses akademik. Sarana dan prasarana sangat perlu dilaksanakan untuk menunjang keterampilan mahasiswa,agar siap bersaing terhadap
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
71
pesatnya teknologi. Sarana dan prasarana merupakan bagian penting yang perlu disiapkan secara cermat dan berkesinambungan, sehingga dapat dijamin selalu terjadi kegiatan Belajar Mengaja) yang lancar.
Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa: 1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki saranma yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikanm, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Dalam penelitian yang akan dilakukan berikut ini banyak mengemukakan mengenai pengelolaan lembaga. penulis mengambil variabel penelitian dengan variabel dependen loyalitas mahasiswa yang diukur oleh variabel independen pelayanan, fasilitas dan biaya pendidikan.
Loyalitas merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan mempunyai tingkat loyalitas yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berbeda pada dirinya. Semakin banyak aspek-aspek yang sesuai dengan dengan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat loyalitas yang dilakukannya, pun sebaliknya.
Variabel dependen yang menjadi alasan peneliti mengambil sebuah penelitian ini yakni loyalitas mahasiswa. Menurut Hurriyati, (2010:129) “Loyalitas adalah komitmen pelanggan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang
produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku”.
Fenomena di Universitas Sunan Giri Surabaya khususnya Fakultas Ekonomi saat ini sebagian besar mahasiswa telah mempunyai komitmen untuk melanjutkan studinya hingga selesai dan ada juga mahasiswa yang tidak bisa melanjutkan proses studinya hingga selesai sebab kesibukan atau dipindah tugas keluar kota karena sebagian besar mahasiswa UNSURI Fakultas Ekonomi kuliah sambil kerja.
Landasan Teori Pengertian Pelayanan
Suatu produk atau jasa hanya memiliki daya saing bila
keunggulan produk tersebut dibutuhkan oleh pelanggan. Keunggulan suatu produk atau jasa terletak pada keunikan serta pelayanan produk tau jasa tersebut kepada pelanggan. Agar dapat bersaing, suatu produk
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
72
harus memiliki keunikan dibandingkan produk lain sejenis. Pelayanan adalah kata yang sangat sederhana, tetapi bukanlah hal yang sederhana yang dapat dilakukan, sebab tolak ukur sebuah pelayanan adalah kepuasan di mana kepuasan itu sendiri sangat relatif. (Iswahyudi, 2011:9).
Service berarti setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. (Tjiptono, 2014:6).
Pelayanan umum akan dapat dilaksanakan dengan baik dan memuaskan apabila didukung oleh beberapa faktor, antara lain kesadaran para aparat, aturan yang memadai, pendapatan pegawai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, kemampuan dan ketrampilan yang sesuai jenis dan bentuk tugas/pekerjaan yang
dipertanggung jawabkan dan tersedianya srana pelayanan sesuai dengan jenis dan bentuk tugas/pekerjaan pelayanan. (Iswahyudi, 2011:11).
Berdasarkan pendapat di atas terkandung pengertian bahwa terlaksananya penyelenggara pelayanan yang baik tidak ditentukan pada satu faktor atau manusia sebagai pelaksana kegiatan, melainkan terkandung juga pada berbagai faktor lainnya seperti: faktor mekanisme, sistem yang dinamis, aturan yang memadai dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga harus saling bekerja sama dan saling menunjang. Terdapat lima dimensi dalam Service Quality, yakni meliputi: 1. Tangibles/Bukti langsung
Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen.
2. Reliability/Keandalan Reliability atau keandalan merupakan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara tepat waktu.
3. Responsiveness/Ketanggapan Responsiveness atau daya tanggap merupakan kemampuan
perusahaan yang dilakukan oleh langsung karyawan untuk memberikan
pelayanan dengan cepat dan tanggap.
4. Assurance/Jaminan Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku employee untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan.
5. Emphaty/Empati Emphaty merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen secara individu. (Tjiptono, 2014:282)
Pengertian Fasilitas
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang mempermudah konsumen dalam menggunakan jasa perusahaan tersebut. Fasilitas
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
73
adalah sumber daya fisik yang ada dalam suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen. (Tjiptono:2012).
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang mempermudahkan konsumen dalam usaha yang bergerak dibidang jasa. Fasilitas yang ada yaitu kondisi fasilitas, kelengkapan,desain interior dan eksterial serta kebersihan fasilitas harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan didapat langsung oleh konsumen. Pelanggan memang harus dipuaskan sebab kalo tidak akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing. Adapun indikator fasilitas antara lain: 1. Perlengkapan
Perlengkapan adalah suatu pelengkap atau yang melengkapi dalam menyelesaikan pekerjaan. Perlengkapan ini akan lebih mudah habis dibandingkan dengan peralatan. Contoh: pensil, bolpoin, tinta dll.
2. Sarana komunikasi Sarana atau Media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi.
3. Ruangan yang nyaman Ruangan yang nyaman adalah tempat yang mampu untuk membuat seseorang bisa aman dan mampu fokus dalam melakukan aktifitasnya.
Pengertian Biaya Pendidikan
Biaya dalam suatu lembaga merupakan merupakan suatu komponen yang sangat penting dam menunjang pelaksanaaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan. Tujuan dapat tercapai apabila biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk pengorbanan oleh perusahaan bersangkutan telah diperhitungkan secara tepat.
Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Dalam arti luas biaya adalah sumber ekonomis, yang diukur satuan uang, yang terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempir diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang disebut istilah harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan di dalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan. (Sutarno, 2012:146).
Dari pengertian tersebut diatas, walaupun nampak ada perbedaan namun pada dasarnya memiliki persamaan, yaitu biaya adalah pengorbanan ekonomis, yang di ukur dengan nilai uang untuk memperoleh barang atau jasa. (Sutarno, 2012:147).
Biaya pendidikan adalah biaya yang harus dikeluarkan baik oleh perorangan/individu, keluarga yang menanggung anak yang sedang belajar, masyarakat, maupun oleh lembaga penyelenggara pendidikan
untuk memperoleh pendidikan yang diinginkannya. Dadang Suhardan, (2012:65).
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
74
Menurut Dadang Suhardan (2012:23) biaya pendidikan dapat dikategorikan menjadi beberapa elemen: 1. Biaya langsung/direct cost
Biaya pendidikan langsung merupakan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikeluarkan oleh sekolah, siswa dan atau keluarga siswa. Biaya langsung, berwujud dalam bentuk pengeluaran yang secara langsung digunakan untuk membiayai penyelenggaraan PBM, gaji guru dan pegawai lainnya, buku, bahan perlengkapan, dan biaya perawatan.
2. Biaya tidak langsung/indirect cost Biaya tidak langsung/indirect cost, berbentuk biaya hidup yang dikeluarkan oleh keluarga atau anak yang belajar untuk keperluan sekolah, biaya ini dikeluarkan tidak langsung digunakan oleh lembaga pendidikan, melainkan dikeluarkan oleh keluarga, anak, atau orang
yang menanggung biaya peserta didik yang mengikuti pendidikan. Biaya tak langsung merupakan biaya hidup yang menunjang kelancaran pendidikannya.
3. Private Cost Private Cost merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan keluarga, atau segala biaya yang harus ditanggung dan dikeluarkan oleh keluarga anak untuk keberhasilan belajar anaknya.
4. Social Cost Social Cost merupakan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat, baik perorangan maupun terorganisasi untuk membiayai segala keperluan belajar.
Pengertian Loyalitas Konsumen
Era perdagangan bebas dewasa ini, perusahaan dituntut untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara professional meretensi para konsumennya. Dua hal yang menjadi pertimbangan utama perusahaan dalam melakukan retensi pelanggan adalah, pertama karena semakin mahal biaya perolehan pelanggan baru dalam iklim kompetisi yang sedemikian ketat, kedua adalah adanya
kenyataan bahwa tingkat kemampuan perusahaan berbanding lurus dengan hubungan antara perusahaan dan pelanggan secara permanen. (Hurriyati, 2010:127).
Ada enam keuntungan apabila memiliki costumer loyalty yaitu: 1. Pelanggan yang sudah ada, prospeknya dalam member keuntungan
cenderung lebih besar. 2. Biaya menjaga dan mempertahan kan pelanggan yang sudah ada,
jauh lebih kecil daripada biaya mencari pelanggan baru. 3. Pelanggan yang sudah percaya pada satu lembaga dalam urusan
bisnis, cenderung akan percaya juga dalam urusan bisnis yang lain. 4. Jika pada suatu perusahaan banyak langganan lama, akan
memperoleh keuntungan karena adanya peningkatan efisiensi. 5. Pelanggan lama ini tentu telah banyak berpengalaman positif
berhubungan dengan perusahaan, sehingga mengurangi biaya psikologis dan sosialisasi.
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
75
6. Pelanggan lama, akan selalu membela perusahaan, dan berusaha pula menarik/memberi referensi teman-teman lain dan lingkungannya untuk mencoba berhubungan dengan perusahaan. (Alma, 2013:275)
Loyalityis defined as non random purchase expressed over time by some decision making unit. Berdasarkan definisi tersebut dapat di jelaskan bahwa loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang/jasa suatu perusahaan yang dipilih. (Hurriyati, 2010:129).
Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan/konsumen bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan kondisi
usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Menurut Hurryati, (2010:130) pelanggan yang loyal memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Melakukan pembelian secara teratur (makes regular repeat
purchases) 2. Membeli diluar lini produk/jasa (purchases across product and
service lines) 3. Merekomendasikan produk lain (refers other) 4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing
(demonstrates an immunity to the full of the competition) Signifikan loyalitas pelanggan sangat terkait dengan kelangsungan
perusahaan dan terhadap kuatnya pertumbuhan di masa mendatang. Dengan demikian, agar peruhasaan mampu mempertahankan tingkat profit yang stabil, saat pasar mencapai tingkat kedewasaan dan kompetisi bisnis begitu tajam, strategi defensive yang berusaha untuk mempertahankan pelanggan yang ada saat ini lebih penting dibandingkan dengan strategi agresif yang memperluas ukuran pasar dengan menggaet konsumen potensial. (Lupiyoadi, 2014:232). Faktor yang mempengaruhi loyalitas, yaitu:
1. Karakteristik pribadi 2. Karakteristik pekerjaan 3. Karakteristik desain perusahaan 4. Pengalaman yan diperolah dari perusahaan. Sunyoto,
(2012:89) METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus untuk peneliti amati. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan (X1)
Service dalam bahasa Inggris yang menurut Tjiptono (2014:6), yaitu berarti “Setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”. Dengan indikator sebagai berikut:
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
76
a. Bukti nyata dari kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen.
b. Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara tepat.
c. Kemampuan perusahaan yang dilakukan oleh langsung karyawan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap.
d. Pengetahuan dan perilaku untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan.
e. Kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen secara individu.
2. Fasilitas (X2) Menurut (Tjiptono:2014) “Fasilitas merupakan segala sesuatu
yang mempermudah konsumen dalam menggunakan jasa perusahaan
tersebut. Fasilitas adalah sumber daya fisik yang ada dalam suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen”. Adapun indikator fasilitas antara lain: a. Suatu pelengkap atau yang melengkapi dalam menyelesaikan
proses belajar. b. Sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi,
mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi.
c. Tempat yang mampu untuk membuat seseorang bisa aman dan mampu fokus dalam melakukan aktifitas belajar.
3. Biaya Pendidikan (X3) Biaya pendidikan adalah biaya yang harus dikeluarkan baik oleh
perorangan/individu, keluarga yang menanggung anak yang sedang belajar untuk memperoleh pendidikan yang diinginkannya. Adapun indikator biaya pendidikan adalah senagai berikut: a. Biaya yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan KBM,
gaji dan pegawai lainnya, buku, bahan perlengkapan, dan biaya perawatan.
b. Biaya yang menunjang kelancaran proses belajar.
c. Biaya yang dikeluarkan individu/keluarga anak yang sedang belajar untuk keberhasilan belajar.
d. Biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat, baik perorangan maupun terorganisasi untuk membantu segala keperluan belajar.
4. Loyalitas Mahasiswa (Y) Dalam penelitian ini yang dimaksud loyalitas mahasiswa adalah
loyalitas konsumen. Menurut Hurriyati, (2010:129) “Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan/konsumen bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan kondisi usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan
perilaku”. Indikator yang digunakan merupakan dimensi loyalitas mahasiswa terdiri dari:
a. Mengikuti proses belajar yang brkelanjutan
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
77
b. Mengikuti kegiatan positif lainnya dalam belajar c. Memberitahukan keunggulan di tempat belajar kepada orang lain d. Tidak tertarik dengan tempat belajar lainnya
Semua indikator pelayanan (X1), fasilitas (X2), biaya pendidikan (X3) serta loyalitas mahasiswa akan diukur dengan menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Perhitungan skor yang diberikan menurut Sugiyono, (2014:135) sebagai berikut:
1. Sangat setuju = 5 2. Setuju = 4 3. Cukup setuju = 3 4. Tidak setuju = 2 5. Sangat tidak setuju = 1
Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono, (2011:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa aktif semester II berjumlah 52 orang, IV berjumlah 74 orang, semester VI berjumlah 76 orang dan semester VIII berjumlah 42 orang pada Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya ketika pendataan, maka jumlah keseluruhan populasi adalah 239 orang.
Sugiyono, (2014:118) berpendapat bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut atau sebagian dari populasi. Dari suatu populasi akan diambil sebagian untuk dijadikan subjek penelitian yang dinamakan sampel”.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel yakni Proportionate Stratified Random Sampling. Sugiyono, (2014:121) dalam bukunya mengatakan “ teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional”. Dalam penelitian ini sampel yang diambil 30% dari tiap semester,
Maka sampel 16 + 23 + 23 + 13 adalah 75 orang. Jadi jumlah sampel adalah 75 mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya. Teknik Analisis Data
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah loyalitas mahasiswa, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah pelayanan, fasilitas dan biaya pendidikan.
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu vaeriabel independen. Bentuk
umum analisis regresi linier berganda menurut Supriyadi (2014:66) adalah :
Rumus:
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
78
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Keterangan:
Y : Loyaliyas mahasiswa a : Konstanta b1, b2, b3 : Koefisien regresi X1 : Pelayanan X2 : Fasilitas X3 : Biaya pendidikan e : Faktor pengganggu dalam penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Model dan Pengujian Hipotesis Hasil Uji Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
pelayanan (X1), fasilitas (X2) dan biaya pendidikan (X3) berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya. Adapun hasil dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS 22, adalah sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Dimana :
Y = Loyalitas Mahasiswa a = Konstanta b = Koefisien regresi dari masing – masing variable X1 = Variabel pelayanan X2 = Variabel fasilitas X3 = Variabel biaya pendidikan e = Faktor pengganggu yang tidak termasuk dalam penelitian
Untuk mempermudah dan mempercepat perhitungan analisis
regresinya, maka dipergunakan alat bantu komputer dengan program SPSS 22. Dimana data yang dimasukkan dalam program maka diperoleh hasil pehitungan sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Perhitungan SPSS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,464 ,319 1,453 ,151
Pelayanan ,265 ,107 ,270 2,474 ,016
Fasilitas ,375 ,110 ,381 3,413 ,001
Biaya pendidikan
,221 ,100 ,234 2,214 ,030
Sumber :data diolah dengan SPSS 22.
Dari hasil perhitungan SPSS tersebut diatas maka dapat diperoleh satu hasil persamaan sebagai berikut :
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
79
Y = 0,464+ 0,265 X1 + 0,375 X2 + 0,221 X3 + e
Dari persamaan korelasi diatas dapat dijelaskan bahwa ; 1. Konstanta sebesar 0,464 menunjukkan bahwa jika nilai X1, X2 dan X3
sama dengan nol, dalam artian tingkat pelayanan, fasilitas dan biaya pendidikan yang relatif terjangkau, maka loyalitas mahasiswa hanya sebesar konstanta yaitu 0,464 satuan. Yang dapat diartikan pula bahwa loyalitas mahasiswa minimal.
2. Nilai koefisien korelasi pelayanan (X1) sebesar 0,265 menunjukkan bahwa ada pengaruh positif pelayanan terhadap loyalitas mahasiswa, dalam arti jika pelayanan ditingkatkan maka loyalitas mahasiswa akan meningkat. Jika skor pelayanan naik 1 satuan, maka skor loyalitas mahasiswa akan naik sebesar 0,265.
3. Nilai koefisien korelasi fasilitas (X2) sebesar 0,375 menunjukkan bahwa ada pengaruh positif fasilitas terhadap loyalitas mahasiswa,
dalam arti jika fasilitas ditingkatkan maka loyalitas mahasiswa akan meningkat. Jika skor fasilitas naik 1 satuan, maka skor loyalitas mahasiswa akan naik sebesar 0,375 satuan.
4. Nilai koefisien korelasi fasilitas (X3) sebesar 0,221 menunjukkan bahwa ada pengaruh positif biaya pendidikan terhadap loyalitas mahasiswa, dalam arti jika biaya pendidikan ditingkatkan maka loyalitas mahasiswa akan meningkat. Jika skor biaya pendidikan naik 1 satuan, maka skor loyalitas mahasiswa akan naik sebesar 0,221 satuan.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi atau R square berkisar antara 0-1, yang berarti semakin kecil R square maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Sebaliknya, jika R square makin mendekati 1, maka hubungan kedua variabel makin kuat. Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear berganda pada SPSS 22, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Perhitungan Koefisien determinasi (R2) Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,788a ,621 ,605 ,28800
a. Predictors: (Constant), Biaya pendidikan, Pelayanan, Fasilitas Sumber: data diolah dengan SPSS 22.
Berdasarkan perhitungan uji regresi dapat diketahui nilai koefisien determinasi ( R2 ) sebesar 0,621 atau 62,1% yang berarti bahwa kontribusi pelayanan, fasilitas dan biaya pendidikan terhadap loyalitas
mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya kuat, hal ini berdasarkan table interpretasi (tabel 3.1:42) Sedangkan sisanya
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
80
sebesar 0,379 atau 37,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian ini.
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan program Komputer SPSS regresi linier berganda dapat dilakukan uji hipotesis sebagai berikut. 1. Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Tabel 3.Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression
9,647 3 3,216 38,770 ,000b
Residual 5,889 71 ,083
Total 15,537 74
a. Dependent Variable: Loyalitas mahasiswa b. Predictors: (Constant), Biaya pendidikan, Pelayanan, Fasilitas Sumber: data diolah dengan SPSS 22.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara
simultan atau bersamaa dari variabel pelayanan, fasilitas dan biaya pendidikan terhadap loyalitas mahasiswa dilakukan pengujian sebagai berikut : 1. Dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel.
H0 : diterima atau H1 ditolak, jika F hitung < daripada F tabel H0 : ditolak atau H1 diterima, jika F hitung > daripada F tabel
1) Statistik hitung dari output perhitungan SPSS F hitung adalah 38,770.
2) Diketahui f tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (k – 1 : n – k). Dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel sehingga diperoleh F tabel sebesar
2,730. 2. Pengambilan keputusan
Berdasarkan hasil perbandingan antara F hitung dengan F tabel, F hitung sebesar 38,770 > F tabel sebesar 2,730. Karena F hitung terletak pada daerah H0 ditolak atau H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan, fasilitas dan biaya pendidikan berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya. Berdasarkan nilai signifikansi diketahui F hitung adalah 38,770 dengan nilai signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima atau dapat dikatakan bahwa pelayanan, fasilitas dan biaya pendidikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan
Giri Surabaya. 3. Kriteria penerimaan
Dari hasil pengujian hipotesis diatas menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang diajukan yaitu diduga faktor pelayanan, fasilitas dan
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
81
biaya pendidikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya telah terbukti atau dapat diterima, yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05.
2. Pengujian Secara Parsial (Uji T) Hipotesis dari diduga factor pelayanan (X1), fasilitas (X2) dan
biaya pendidikan (X3) secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Universitas Sunan Giri Surabaya di uji menggunakan uji t. Dengan taraf signifikansi sebesar 5% atau α = 0,05. Dengtan memperhatikan n-2 dan n = jumlah responden jadi n-2= 75-2=73, maka diperoleh Ttabel sebesar 1,993.
Jika statistik Thitung < Ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya secara parsial variabel bebas memiliki pengaruh tidak
signifikan terhadap variabel terikat.Jika statistik Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya secara parsial variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 4. Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,464 ,319 1,453 ,151
Pelayanan ,265 ,107 ,270 2,474 ,016
Fasilitas ,375 ,110 ,381 3,413 ,001
Biaya pendidikan
,221 ,100 ,234 2,214 ,030
a. Dependent Variable: Loyalitas mahasiswa Sumber: data diolah dengan SPSS 2.
Untuk pengujian secara parsial sebagaimana tabel 4.12 dimana diperoleh hasil perhitungan thitung. Dari hasil tersebut akan diuji sebagai
berikut : 1. Variabel Pelayanan (X1)
Dengan membandingkan Thitung dengan Ttabel pada tingkat 5% (0,05), dapat diketahui bahwa Thitung sebesar 2,494 > Ttabel sebasar 1,993 sehingga Thitung > Ttabel dengan taraf signifikansi 0,016 < 0,05, maka H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya adalah variabel pelayanan (X1), berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya.
2. Variabel Fasilitas (X2) Dengan membandingkan Thitung dengan Ttabel pada tingkat 5% (0,05), dapat diketahui bahwa Thitung sebesar 3,413 > Ttabel sebasar 1,993, sehingga Thitung > Ttabel dengan taraf signifikansi 0,001 < 0,05, maka H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya adalah variabel fasilitas (X2),
berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya.
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
82
3. Variabel Biaya Pendidikan (X3) Dengan membandingkan Thitung dengan Ttabel pada tingkat 5% (0,05), dapat diketahui bahwa Thitung sebesar 2,214 > Ttabel sebasar 1,993, sehingga Thitung > Ttabel dengan taraf signifikansi 0,030 < 0,05, maka H0
ditolak dan H1 diterima. Artinya adalah variabel biaya pendidikan (X3), berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya.
3. Pengujian Hipotesis Variabel Dominan Uji hipotesis ini yakni diduga faktor pelayanan (X1) mempunyai
pengaruh dominan terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya. Dasar acuan untuk menentukan variabel dominan dengan melihat nilai Thitung terbesar dari ketiga variabel bebas yang ada yaitu pelayanan, fasilitas dan
biaya pendidikan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 22
pada tabel 4.12 hasil uji T (uji parsial) diatas diketahui bahwa variabel fasilitas (X2) memiliki nilai Thitug terbesar yaitu 3,413 dibandingkan dengan variabel pelayan (X1) sebesar 2,494 dan biaya pendidikan (X3) sebesar 2,214. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fasilitas (X2) berpengaruh dominan terhadap loyalitas mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya.
Dari hasil uji hipotesis diatas, maka hipotesis diduga faktor fasilitas (X2) mempunyai pengaruh dominan terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya terbukti. Hal tersebut sesuai dengan “Fasilitas merupakan segala sesuatu yang sengaja disediakan oleh penyedia jasa untuk dipakai serta dinikmati oleh konsumen yang bertujuan memberikan tingkat kepuasan yang maksimal. Fasilitas merupakan segala sesutau yang bersifat peralatan fisik yang disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen” (Kotler, 2009: 45), yang mana apabila konsumen puas maka konsumenpun akan loyal.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitiaan, landasan teori dan pengujian hipotesis diatas, maka dapat diperoleh suatu gambaran tentang pentingnya fasilitas terhadap loyalitas mahasiswa, terutama bagi jasa pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya. Sebab dalam aktivitasnya tidak hanya melayani dan mendidik mahasiswa tetapi diperlukan juga sebuah fasilitas yang mampu menunjang proses selama dalam masa kuliah sehingga akan tercipta keloyalan mahasiswa khususnya untuk menyelesaikan proses perkuliahan hingga selesai dan maksimal dalam belajar.
Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya adalah sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang jasa khususnya jasa untuk pendidikan, yang mana untuk menciptakan suatu keloyalan dalam bidang jasa hal tersebut diperlukan salah satunya yakni pelayanan yang
baik, fasilitas yang mendukung dalam proses belajar mengajar serta harga pun sesuai dengan apa yang di dapatkan dari jasa tersebut.
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
83
Berdasarkan hasil perhitungan di tabel 4.13 dengan menggunakan program SPSS 22, didapatkan nilai Thitung masing-masing variabel bebas, yaitu variabel fasilitas (X2) memiliki nilai Thitung terbesar yaitu 3,413 jika dibandingkan dengan variabel pelayanan (X1) sebesar 2,494 dan variabel biaya pendidikan (X3) 2,214 Mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kepuasan mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya. Hal tersebut dapat diartikan bahwa di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya yang mempunyai pengaruh terbesar adalah fasilitas yang mana baik dari segi kelengkapan peralatan belajar mengajar, media untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang akademik sudah tersedia serta ketersedian perpustakaan pun relatif ada untuk mendapatkan literatur-literatur yang diinginkan. Serta ditinjau dari karakteristik responden yang mana lebih banyak mahasiswa malam daripada mahasiswa pagi dan lebih banyak yang
bekerja daripada yang tidak bekerja, hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya loyal untuk melakukan perkuliahan yakni adanya fasilitas perkuliahan pagi dan malam yang mana bisa dimanfaatkan untuk sambil bekerja.
Dari hasil uji F (bersama-sama) didapatkan nilai Fhitung sebesar 38,770 dan Ftabel sebesar 2,730. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung 38,770 > 2,730 Ftabel, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal tersebut menjelaskan bahwa variabel bebas, yaitu pelayanan (X1), fasilitas (X2) dan biaya pendidikan (X3) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya. Hal tersebut membuktikan bahwa dari semua pelayanan, fasilitas dan biaya yang relatif terjangkau pun mempunyai pengaruh yang baik terhadap keloyalan mahasiswa dalam melakukan studinya hingga selesai.
Berdasarkan hasil perhitungan uji T, menunjukkan bahwa variabel pelayanan (X1) dengan nilai Thitung > Ttabel yaitu 2,494 > 1,993 dengan signifikansi 0,016 < 0,05. variabel fasilitas (X2) yaitu 3,413 > 1,993 dengan signifikansi 0,001 < 0,05, variabel biaya pendidikan (X3)
yaitu 2,214 > 1,993 dengan signifikansi 0,030 < 0,05 Bahwa semua variabel bebas atau independen (X) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat atau dependen loyalitas mahasiswa (Y). dari data tersebut membuktikan bahwa pelayanan yang meliputi keandalan dari tenaga pengajar, ketanggapan dari tenaga pengajar terhadap keluhan mahasiswa, kemampuan untuk menumbuhkan minat belajar bagi mahasiswa serta kesertaan organisasi kemahasiswaan dalam fakultas untuk menjembatani dalam mengutarakan keinginan mahasiswa yakni mempunyai pengaruh yang baik terhadap keloyalan mahasiswa. Selanjutnya yakni dari fasilitas yang meliputi ketersediaan perpustakaan, mendia-media untuk mendapatkan informasi yang akurat dan kelengkapan peralatan dalam belajar mengajar yang sudah tersedia memberikan pengaruh yang baik terhadap keloyalan mahasiswa dalam
belajar. Selajutnya yakni dari segi biaya yang meliputi biaya yang relatif terjangkau untuk Universitas yang setara, akses yang mudah menuju ke kampus yang tidak banyak mengeluarkan biaya, biaya
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
84
kemahasiswaanpun masih relatif terjangkau serta sesuai visi riset terapan yakni mampu memberikan pengaruh yang baik untuk keloyalan mahasiswa dalam belajar. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan identifikasi masalah, tujuan penelitian sampai pembahasan dapat diambil simpulan dari benang merah judul pengaruh faktor pelayanan, fasilitas dan biaya pendidikan terhadap loyalitas mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya, maka simpulan yang dapat diambil adalah : Dari hasil perhitungan SPSS tersebut diatas, maka diperoleh satu persamaan, yaitu :
1. Berdasarkan hasil perhitungan uji T, menunjukkan bahwa :
a. Dengan membandingkan Thitung dengan Ttabel pada tingkat 5% (0,05), dapat diketahui bahwa Thitung sebesar 2,494 > Ttabel sebasar 1,993 sehingga Thitung > Ttabel dengan taraf signifikansi 0,016 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya adalah variabel pelayanan (X1), berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya.
b. Dengan membandingkan Thitung dengan Ttabel pada tingkat 5% (0,05), dapat diketahui bahwa Thitung sebesar 3,413 > Ttabel sebasar 1,993, sehingga Thitung > Ttabel dengan taraf signifikansi 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya adalah variabel fasilitas (X2), berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya.
c. Dengan membandingkan Thitung dengan Ttabel pada tingkat 5% (0,05), dapat diketahui bahwa Thitung sebesar 2,214 > Ttabel sebasar 1,993, sehingga Thitung > Ttabel dengan taraf signifikansi 0,030 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya adalah variabel biaya pendidikan (X3), berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya.
Bahwa variabel bebas atau independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat atau dependen di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya.
2. Berdasarkan hasil pengolahan Uji T diatas dapat diketahui anilisis hipotesis variabel dominan adalah diduga faktor fasilitas (X2) mempunyai pengaruh dominan terhadap loyalitas mahasiswa (Y) di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya terbukti. Hal tersebut sesuai dengan “Fasilitas merupakan segala sesuatu yang sengaja disediakan oleh penyedia jasa untuk dipakai serta dinikmati oleh konsumen yang bertujuan memberikan tingkat kepuasan yang maksimal. Fasilitas merupakan segala sesutau yang bersifat peralatan fisik yang disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen” (Kotler, 2009: 45), yang mana apabila
konsumen puas maka konsumenpun akan loyal.
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
85
Saran Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dan simpulan
yang diperoleh dalam penelitian, serta dapat dijadikan referensi pengambilan kebijakan atau keputusan dalam bidang jasa khususnya pendidikan dan dapat dikembangkan beberapa saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini :
1. Dapat diketahui diatas bahwa pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepuasan mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya. Oleh sebab itu sudah sebaiknya fasilitas dalam menunjang proses belajar lebih ditingkatkan dan pelayanan maupun biaya pendidikan lebih disesuaikan untuk menunjang keloyalan mahasiswa dalam belajar.
2. Berdasarkan Uji F dapat diambil saran bahwa efektifitas dalam
berkomunikasi, dan perhatian akan kebutuhan serta keinginan mahasiswa sebaiknya lebih ditingkatkan, dengan cara : menggunakan metode pengukuran keloyalan mahasiswa (pengguna jasa) yaitu, sistem keluhan dan saran (kotak saran, telepon khusus, facebook dan media lain), serta analisis pelanggan yang hilang. Dengan pemenuhan kebutuhan ini diharapkan kepuasan mahasiswa akan lebih meningkat, dan mempercayakan lembaga atau institusi ini dalam menggunakan jasa pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya
3. Berdasarkan hasil uji T saran dalam penelitian ini : 1. Penekanan faktor atau variabel pelayanan tenaga kependidikan
ini supaya ditingkatkan, dengan cara : memberikan pelayanan yang sama terhadap mahasiswa, sikap yang simpatik, kebersihan kelas, pelayanan administrasi dan akademik serta kemahasiswaan. Hal ini dapat tercermin dari sikap serta perilaku dan juga intelegensi dari tenaga kependidikan, sehingga mampu memberikan rasa percaya kepada mahasiswa dalam memakai jasa pendidikan di Fakultas Ekonomi
Universitas Sunan Giri Surabaya. 2. Penekanan faktor atau variabel fasilitas ini supaya
ditingkatkan, dengan cara : melengkapi peralatan kelas dalam belajar, informasi maupun pengumuman yang mudah dicari serta akurat dan ketersediaan perpustakaan untuk mendapatkan literatur-literatur dalam belajar sehingga mampu untuk menimbulkan rasa nyaman dan puas sehingga mampu untuk loyal dalam proses belajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya.
3. Penekanan faktor atau variabel biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk proses belajar bisa dimaksimalkan dan dipermudah sehingga sesuai dengan apa yang telah dikeluarkan baik untuk segi kemahasiswaan, akses, serta
bantuan dari riset terapan dari civitas akademik sehingga keloyalan mahasiswapun tetap terjaga di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya.
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
86
4. Berdasarkan hasil pembuktian hipotesis dominan adalah fasilitas dapat diambil saran yakni fasilitas yang dapat menunjang keefektifan dalam belajar sebaiknya lebih untuk diperhatikan dan selalu ditingkatkan demi menunjang keloyalan mahasiswa dalam belajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sunan Giri Surabaya. Baik dari segi ruang yang nyaman, kelengkapan alat tulis dan ketersediaan perpustakaan yang dapat memudahkan mahasiswa dalam menggali literatur-literatur yang diperlukan dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi
Revisi. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dharmmesta, Basu Swastha, Hani Handoko. 2013. Manajemen
Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Fandy, Tjiptono. 2014. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andy Offset. Habibie, Firman. 2015. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas
pasien di mediasi nilai, kepuasan dan biaya beralih : studi pada rumah sakit Semen Gresik. Universitas Airlangga.
Handoko, Tani. 2009. Manajemen. Edisi ke 2. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta. Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen,
Fokus pada Konsumen Kartu Kredit Perbankan. Bandung: Alfabeta.
Iswahyudi. 2011. Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah di Bank Mini Syariah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya. Surabaya: Fakultas Ekonomi UNSURI.
Lovelock, Christopher, Jochen Wirtz and Jacky Mussry. 2011.
Pemasaran Jasa Manusia, Teknologi, Strategi Perspektif Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat. 2014. Manjemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi. Edisi ke 3. Jakarta: Salemba Empat.
Nugraha, Reza. http://rzstatic.blogspot.co.id/2016/01/06/pentingnya-
pendidikan-dan-manfaat.html 18.18. Pentingnya Pendidikan dan Manfaat Pendidikan di Perguruan Tinggi.
Taufik Hidayat dan Misbachul Munir
87
Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yogyakarta: Gaya Media.
Ratnasari, Ririn Tri, Mastuti H. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa.
Bogor: Ghalia Indonesia. Ruslan, Rosady. 2010. Metodologi Penelitian Public Relations dan
Kominikasi. Edisi 1. Jakarta: Rajawali pers. Siswoyo, Erik. 2013. Analisis pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan
dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah pada PT. Bank Jateng Pemuda Semarang. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-Dasar Manajemen dan Pemasaran Jasa.
Bandung: Alfabeta. Sutarno. 2012. Serba-Serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Swastha, dan Handoko. 2013. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta