17
PENGARUH FRAKSI AIR DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH PADA TIKUS HIPERKOLESTEROL DAN HIPERKOLESTEROL-DIABETES Oleh : Humaira Fadhilah, S. Farm, Apt (Dibawah bimbingan Prof. Dr. Helmi Arifin, MS, Apt., Dr. M. Husni Muchtar, MS, DEA, Apt) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh fraksi air daun sirih (Piper betle L.) menurunkan kolesterol darah pada kelompok tikus hiperkolesterol dan hiperkolesterol- diabetes. Uji pendahuluan dilakukan pada fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air daun sirih. Tikus dibuat hiperkolesterol dengan memberikan campuran lemak sapi : kuning telur puyuh (1:5) dan PTU 0,1%. Sampel uji diberikan secara oral masing-masing dosis 100 mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 28 hari. Pada uji lanjutan, tikus percobaan dibuat hiperkolesterol dan kondisi patologi hiperkolesterol-diabetes. Fraksi air diberikan secara oral dengan dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB selama 14 hari. Serum darah diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Data (kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL) dianalisis dengan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan Duncan Post Hock Test. Hasil uji pendahulan didapatkan bahwa fraksi air adalah fraksi yang memiliki persentase penurunan kadar kolesterol total lebih tinggi dari fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat Pada uji lanjutan, kadar parameter kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL antara kelompok tikus hiperkolesterol dan hiperkolesterol-diabetes berbeda signifikan (p<0,05). Pemberian fraksi air dosis 100 mg/kgBB pada kelompok hiperkolesterol mempengaruhi kadar kolesterol total dan LDL. Pada Kelompok hiperkolesterol-diabetes, fraksi air dosis 100 mg/kgBB tidak mempengaruhi kadar kolesterol total dan LDL. Kondisi patologi diabetes menghambat fraksi air dalam menurunkan kolesterol total sehingga perlu dilakukan peningkatan dosis pada kelompok hiperkolesterol-diabetes. Kata kunci : Piper betle, hiperkolesterol, diabetes, kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL PENDAHULUAN Hiperlipidemia merupakan penyebab utama aterosklerosis dan aterosklerosis berkaitan dengan penyakit jantung koroner (CHD), serebrovaskular iskemia dan penyakit pembuluh perifer (Goodman&Gilman, 2007). Penyakit jantung koroner (PJK) atau penyakit

pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penelitian tentang air daun sirih terhadap kolesterol

Citation preview

Page 1: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

PENGARUH FRAKSI AIR DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP KADAR

KOLESTEROL DARAH PADA TIKUS HIPERKOLESTEROL DAN

HIPERKOLESTEROL-DIABETES

Oleh : Humaira Fadhilah, S. Farm, Apt

(Dibawah bimbingan Prof. Dr. Helmi Arifin, MS, Apt., Dr. M. Husni Muchtar, MS, DEA, Apt)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh fraksi air daun sirih (Piper betle

L.) menurunkan kolesterol darah pada kelompok tikus hiperkolesterol dan hiperkolesterol-

diabetes. Uji pendahuluan dilakukan pada fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air

daun sirih. Tikus dibuat hiperkolesterol dengan memberikan campuran lemak sapi : kuning

telur puyuh (1:5) dan PTU 0,1%. Sampel uji diberikan secara oral masing-masing dosis 100

mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 28 hari. Pada uji lanjutan, tikus percobaan dibuat

hiperkolesterol dan kondisi patologi hiperkolesterol-diabetes. Fraksi air diberikan secara oral

dengan dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB selama 14 hari. Serum darah

diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Data (kolesterol total, trigliserida, HDL dan

LDL) dianalisis dengan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan Duncan Post Hock Test.

Hasil uji pendahulan didapatkan bahwa fraksi air adalah fraksi yang memiliki persentase

penurunan kadar kolesterol total lebih tinggi dari fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat Pada

uji lanjutan, kadar parameter kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL antara kelompok

tikus hiperkolesterol dan hiperkolesterol-diabetes berbeda signifikan (p<0,05). Pemberian

fraksi air dosis 100 mg/kgBB pada kelompok hiperkolesterol mempengaruhi kadar kolesterol

total dan LDL. Pada Kelompok hiperkolesterol-diabetes, fraksi air dosis 100 mg/kgBB tidak

mempengaruhi kadar kolesterol total dan LDL. Kondisi patologi diabetes menghambat fraksi

air dalam menurunkan kolesterol total sehingga perlu dilakukan peningkatan dosis pada

kelompok hiperkolesterol-diabetes.

Kata kunci : Piper betle, hiperkolesterol, diabetes, kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL

PENDAHULUAN

Hiperlipidemia merupakan penyebab utama aterosklerosis dan aterosklerosis

berkaitan dengan penyakit jantung koroner (CHD), serebrovaskular iskemia dan penyakit

pembuluh perifer (Goodman&Gilman, 2007). Penyakit jantung koroner (PJK) atau penyakit

Page 2: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

kardiovaskular saat ini merupakan salah satu penyebab utama dan pertama kematian di

negara maju dan berkembang termasuk Indonesia (Depkes, 2006).

Aterosklerosis merupakan penyakit progresif yang dikarakterisasikan dengan

terjadinya penumpukan kolesterol, low density lipoprotein (LDL), dan elemen fibrous pada

arteri besar yang berkontribusi terhadap keparahan penyakit kardiovaskular (Farias, 1996 ;

Jeong, 2005). Meningkatnya kolesterol total dan trigliserida merupakan faktor penyebab

perkembangan penyakit aterosklerosis dan penyakit jantung koroner (Farias, 1996 ; Jeong,

2005 ; Chobanian, 1991).

Contoh ekstrim tingginya kolesterol yang menyebabkan aterosklerosis dijumpai pada

diabetes melitus (Corwin, 2009). Diabetes melitus merupakan sindrom metabolik yang

dikarakterisasikan dengan kehilangan homeostasis glukosa sehingga menyebabkan kerusakan

pada metabolisme glukosa dan sumber energi lainnya seperti lipid dan protein (Scheen,

1997). Gambaran patologik diabetes melitus sebagian besar dapat dihubungkan dengan salah

satu efek utama akibat kurangnya insulin yaitu berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel-sel

tubuh, peningkatan metabolisme lemak yang menyebabkan terjadinya metabolisme lemak

abnormal disertai endapan kolesterol pada dinding pembuluh darah sehingga timbul gejala

aterosklerosis serta berkurangnya protein dalam tubuh (Guyton, 1996). Penyakit ini sering

berhubungan dengan meningkatnya parameter resiko kardiovaskular yaitu hipertrigliserida,

hiperkolesterol dan rendahnya high density lipoprotein (HDL) (Kannel, 1985 ; Garber, 2002).

Mekanisme terjadinya penyakit jantung koroner pada diabetes melitus sangat

komplek dan resiko terjadinya aterosklerosis dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain

hipertensi, hiperglikemia, kadar kolesterol total, kadar kolesterol LDL (low density

lipoprotein), kadar kolesterol HDL (high density lipoprotein), kadar trigliserida, merokok,

latihan fisik kurang, jenis kelamin, umur (penuaan), riwayat penyakit keluarga, dan obesitas

(Grundy, 1999).

Penggunaan obat-obat tradisional sudah merupakan salah satu potensi dan kebiasaan

masyarakat Indonesia. Daun sirih (Piper betle L) dipercaya masyarakat dapat

menyembuhkan atau mengurangi kadar kolesterol. Secara empiris tanaman daun sirih

digunakan untuk menurunkan kolesterol, batuk, asma, radang saluran napas (bronkritis), sakit

magh (gastritis), perut kembung, pegal linu, bengkak-bengak, keputihan, lepra, bau badan

dan bau mulut (Dalimarta, 2008 dan Heyne, 1987).

Page 3: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

Penelitian sebelumnya telah memperlihatkan efek farmakologi rebusan air daun sirih

pada level 7,5% dalam air minuman ayam petelur berpengaruh dalam penurunan kadar

kolesterol serum darah ayam petelur (Haruman, 2009), pada dosis 300 mg/kgbb berefek

hipolipidemia pada tikus (Saravanan, 2004) dan sebagai anti adipogenik (Gokaraju, 2010).

Aktivitas yang lainnya menunjukkan efek hepatoprotektitif dan antioksidan (Saravanan et al.,

2002 ; Houlihan dan Ho, 1985), antiseptika (Sundari et al., 1992), antibakteri (Fadila, 2010)

dan antikanker (Srisadono, 2008).

Bertolak dari hal tersebut diatas maka penelitian ini akan mengkaji pengaruh fraksi

air daun sirih terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada kondisi patologis diabetes. Uji

efek kadar kolesterol darah dilakukan dengan metode induksi secara endogen (diet lemak

tinggi dan propiltiourasil) sedangkan untuk uji efek diabetes dilakukan dengan metode

induksi dengan zat diabetogenik (Streptozotosin). Dengan demikian diharapkan penelitian

ini dapat mengetahui pengaruh fraksi air sirih hijau terhadap kadar kolesterol darah dalam

kondisi hiperkolesterol dan hiperkolesterol-diabetes pada tikus putih.

METODOLOGI PENELITIAN

Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus putih jantan galur wistar, umur di

atas 3 bulan, berat badan rata-rata 200 gr dan sebanyak 39 ekor tikus sehat. Hewan diadaptasi

selama 7 hari untuk membiasakan hewan pada kondisi percobaan dan diberi makanan standar

dan minuman yang cukup. Sampel yang digunakan adalah daun sirih (Piper betle L.).

Sampel segar diambil di Kampung Timbalun Kecamatan Bungus Teluk Kabung.

Daun sirih segar (Piper betle L.) dibersihkan dan dirajang kemudian dimasukkan ke dalam

wadah maserasi. Daun rajangan ini dimaserasi dengan etanol 96% dalam wadah yang

tertutup baik dan terlindung dari cahaya sambil sekali-kali diaduk. Hasil perendaman ini

disaring dan dipindahkan ke dalam bejana tertutup dan dibiarkan di tempat sejuk terlindung

dari cahaya selama 2 hari kemudian dienaptuangkan. Sari etanol yang jernih ini diuapkan

secara invacuo sehingga diperoleh ekstrak kental.

Ekstrak kental etanol 96% difraksinasi dengan n-heksan

dan air (1:3) dalam corong pisah dan dikocok secukupnya. Setelah itu dibiarkan sampai

terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan n-heksan dan lapisan air. Perlakuan dilakukan sebanyak 3

kali pengulangan sehingga diperoleh fraksi n-heksan. Lapisan air kemudian difraksinasi

Page 4: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

dengan etil asetat (3:1) sebanyak 3 kali pengulangan seperti perlakuan diatas sehingga

diperoleh fraksi air dan fraksi etil asetat. Semua fraksi air, etil asetat dan n-heksan diuapkan

secara in vacuo.

Tikus Hiperkolesterol

Makanan lemak tinggi terdiri dari lemak sapi dan kuning telur puyuh (1 : 5), 0,1%

propilltiourasil. Makanan dibuat dengan cara sebagai berikut : panaskan gajih sapi,

campurkan dengan kuning telur puyuh, gerus PTU dalam lumpang. Masukkan PTU ke dalam

campuran lemak sapi dan kuning telur puyuh, aduk sampai homogen. Penginduksi ini dibuat

baru setiap hari dan diberikan selama 21 hari.

Tikus Hiperglikemik

Tikus dipuasakan terlebih dahulu selama 8-16 jam. Tikus didiabeteskan dengan cara

melarutkan streptozotosin dalam larutan NaCl 0,9%. Streptozotosin dosis 35 mg/kgBB

diinduksikan pada tikus dengan intraperitoneal (ip) (Pulok K Mukarjee, 2002). Setelah itu

diberikan minuman glukosa 10% selama 3 hari. Glukosa darah diperiksa pada hari ke 5 pada

tikus diabetes dalam keadaan tidak puasa.

Tahap Tahap Pengujian

Uji Pendahuluan

Tiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus dan diperlakukan seperti terlihat dalam tabel berikut :

Perlakuan dilakukan selama 28 hari kemudian tentukan salah satu fraksi yang memiliki

aktivitas paling tinggi dalam menurunkan kolesterol.

Kel. Perlakuan Dosis

(mg/kgBB)

1 Hiperkolesterol + fraksi n-hexan 100

2 Hiperkolesterol + fraksi etil asetat 100

3 Hiperkolesterol + fraksi air 100

Page 5: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

Uji Lanjutan

Hewan uji dikelompokkan menjadi 10 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus.

Pemberian fraksi dilakukan selama 14 hari.

Kel. Perlakuan Dosis

(mg/kgBB)

I. Kontrol negatif -

II. Kontrol positif hiperkolesterol -

III. Hiperkolesterol + fraksi 50

IV. Hiperkolesterol + fraksi 100

V. Hiperkolesterol + fraksi 200

VI. Kontrol positif hiperkolesterol-diabetes -

VII. Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 50

VIII Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 100

IX Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 200

Metode Pengambilan Serum Darah

Tikus mula-mula dibius dengan menggunakan eter, setelah pingsan darah diambil melalui

sinus orbital mata dengan menggunakan pipet kapiler. Darah ditampung pada test tube

sebanyak ±1,5 ml kemudian disentrifus pada putaran 3000 rpm selama 15 menit.

Pengukuran Parameter Kadar

Serum kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL diukur dengan menggunakan metode

enzimatik dengan menggunakan kit (DiaSys®). Untuk mengukur kadar kolesterol LDL

dihitung dengan rumus (Friedewald et al., 1972) :

LDL (mg/dl) = kolesterol total – (trigliserida/5) – HDL

Page 6: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

Analisa Data

Data hasil percobaan dianalisa secara statistik menggunakan metode anova satu arah dan

dilanjutkan dengan Duncan Post Hock Test dan kebermaknaan diambil pada tingkat

kepercayaan 95%.

HASIL

Pengaruh Fraksi Daun Sirih Terhadap Kolesterol Total Darah Pada Uji Pendahuluan

Penurunan kadar kolesterol total pada fraksi air daun sirih lebih tinggi dibandingkan

dengan fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat.

Tabel 1. Rerata % Penurunan Kolesterol Total Fraksi Air Daun Sirih

No.

Kelompok Perlakuan

Rerata Kolesterol Total (mg/dl) %

penurunan kolesterol

awal hari 21 (induksi

kolesterol)

hari 49 (induksi kolesterol

+fraksi)

1 n-heksan 100 mg/kg bb 51,202 114,432 75,996 35,371 %

2 etil asetat 100 mg/kg bb 64,843 121,088 77,162 36,276 %

3 Fraksi air 100 mg/kg bb 48,758 108,649 61,030 43,828 %

Pengaruh Pemeriksaan Fraksi Air Daun Sirih Terhadap Parameter Lipid Darah Pada Uji lanjutan

1. Kolesterol Total

Kolesterol total dipengaruhi secara signifikan oleh kelompok perlakuan fraksi air

sirih (p<0,05). Kolesterol total pada kelompok kontrol negatif berbeda signifikan

dengan kelompok kontrol positif hiperkolesterol. Pada kelompok hiperkolesterol-

diabetes, fraksi air dosis 50, 100 dan 200 mg/kgBB menunjukkan penurunan

kolesterol berbeda nyata dengan kontrol positif hiperkolesterol. Dosis 100 mg/kgBB

Page 7: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

memperlihatkan penurunan kolesterol total yang hampir mendekati kontrol negatif.

Pada kelompok hiperkolesterol-diabetes, fraksi air dosis 50, 100 dan 200 mg/kgBB

tidak mempengaruhi kolesterol total.

Tabel 2. Pengaruh dan Potensi Fraksi Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Hiperkolesterol dan Hiperkolesterol-Diabetes

Perlakuan Rata-rata

±SE

Kontrol negatif 69,475±0,706c

Kontrol positif hiperkolesterol 137,934±2,859a

Hiperkolesterol + fraksi 50 mg/kgBB 106,778±2,044bc

Hiperkolesterol + fraksi 100 mg/kgBB 93,905±1,933bcde

Hiperkolesterol + fraksi 200 mg/kgBB 117,101±2,665ab

Kontrol positif hiperkolesterol-diabetes 82,951±2,944cde

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 50 mg/kgBB 75,329±11,233de

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 100 mg/kgBB 104,253±3,790bcd

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 200 mg/kgBB 115,853±9,038ab

Keterangan : Data dengan superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan nilai yang signifikan (p<0,05)

2. Trigliserida

Trigliserida dipengaruhi secara signifikan oleh kelompok perlakuan fraksi air sirih

(p<0,05). Trigliserida pada kelompok kontrol negatif berbeda signifikan dengan

kelompok kontrol positif diabetes. Pada kelompok hiperkolesterol, fraksi air dosis

Page 8: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

50, 100 dan 200 mg/kgBB tidak mempengaruhi trigliserida secara bermakna. Pada

kelompok hiperkolesterol-diabetes, fraksi air dosis 50, 100 dan 200 mg/kgBB tidak

mempengaruhi trigliserida secara bermakna.

Tabel 3. Pengaruh dan Potensi Fraksi Terhadap Trigliserida Tikus Hiperkolesterol dan Hiperkolesterol-Diabetes

Perlakuan Rata-rata ±SE

Kontrol negatif 54,651±3,841c

Kontrol positif hiperkolesterol 56,507±3,347c

Hiperkolesterol + fraksi 50 mg/kgBB 71,007±6,319bc

Hiperkolesterol + fraksi 100 mg/kgBB 51,229±4,991c

Hiperkolesterol + fraksi 200 mg/kgBB 71,586±15,337bc

Kontrol positif hiperkolesterol-diabetes 177,976±10,373bc

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 50 mg/kgBB

189,553±34,287bc

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 100 mg/kgBB

240,153±13,351b

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 200 mg/kgBB

458,422±79,129a

Keterangan : Data dengan superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan nilai yang signifikan (p<0,05).

3. HDL

HDL dipengaruhi secara signifikan oleh kelompok perlakuan fraksi air sirih

(p<0,05). HDL pada kelompok kontrol negatif berbeda nyata dengan kelompok

kontrol positif hiperkolesterol-diabetes. Pada kelompok hiperkolesterol, fraksi air

pada dosis 50, 100 dan 200 mg/kgBB tidak mempengaruhi HDL secara bermakna.

Page 9: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

Pada kelompok hiperkolesterol-diabetes, fraksi air dosis 50, 100 dan 200 mg/kgBB

tidak mempengaruhi HDL secara bermakna.

Keterangan : Data dengan superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan

nilai yang signifikan (p<0,05)

4. LDL

LDL dipengaruhi secara signifikan oleh kelompok perlakuan fraksi air sirih

(p<0,05). LDL pada kelompok kontrol negatif berbeda signifikan dengan kelompok

kontrol positif hiperkolesterol. Pada kelompok hiperkolesterol, fraksi air dosis 50,

100 dan 200 mg/kgBB menunjukkan penurunan LDL yang signifikan. LDL dosis

50, 100 dan 200 mg/kgBB berbeda signifikan dengan kontrol positif hiperkolesterol.

Perlakuan Rata-rata ±SE

Kontrol negatif 41,889±2,616abc

Kontrol positif hiperkolesterol 34,907±0,746abcd

Hiperkolesterol + fraksi 50 mg/kgBB 43,090±1,712a

Hiperkolesterol + fraksi 100 mg/kgBB 45,216±1,967a

Hiperkolesterol + fraksi 200 mg/kgBB 42,582±0,803ab

Kontrol positif hiperkolesterol-diabetes 29,393±2,575cde

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 50 mg/kgBB

21,624±4,299e

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 100 mg/kgBB

28,554±2,492de

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 200 mg/kgBB

29,763±1,493bcde

Tabel 4. Pengaruh dan Potensi Fraksi Terhadap HDL Tikus Hiperkolesterol dan Hiperkolesterol-Diabetes

Page 10: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

Pada kelompok hiperkolesterol-diabetes, fraksi air dosis 50, 100 dan 200 mg/kgBB

tidak mempengaruhi LDL secara bermakna.

Tabel 5. Pengaruh dan Potensi Fraksi Terhadap LDL Tikus Hiperkolesterol dan Hiperkolesterol-Diabetes

Perlakuan Rata-rata ±SE

Kontrol negatif 16,637±3,921de

Kontrol positif hiperkolesterol 91,726±2,849a

Hiperkolesterol + fraksi 50 mg/kgBB 49,486±1,308bc

Hiperkolesterol + fraksi 100 mg/kgBB 38,443±3,556bcd

Hiperkolesterol + fraksi 200 mg/kgBB 60,202±4,805b

Kontrol positif hiperkolesterol-diabetes 17,962±2,672de

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 50 mg/kgBB 15,794±4,652de

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 100 mg/kgBB 27,668±3,921cd

Hiperkolesterol-diabetes + fraksi 200 mg/kgBB -5,594±8,065e

Keterangan : Data dengan superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan nilai yang signifikan (p<0,05)

PEMBAHASAN

Pada penelitian pendahuluan, penurunan kolesterol terbesar terdapat pada fraksi

air 43,828 %, kemudian fraksi etil asetat 36,276 % dan terakhir fraksi heksan 35,371 %.

Selisih perbedaan penurunan kolesterol yang sedikit antara ketiga fraksi diduga karena

Page 11: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

pada ke tiga fraksi mengandung senyawa kimia yang berbeda tapi memiliki aktivitas

yang sama dalam menurunkan kolesterol.

Fraksi air dari daun sirih mengandung senyawa polar yaitu flavonoid yang

merupakan senyawa fenol alami. Tumbuhan yang mengandung polifenol atau flavonoid

telah digunakan abad ini sebagai obat herbal untuk berbagai jenis penyakit dan telah

ditemukan berefek terhadap penyakit diabetes dan obesitas (Mary et al., 2003).

Komponen senyawa fenolik bersifat polar. Flavonoid dapat menurunkan kadar kolesterol

darah dengan cara meningkatkan ekskresi asam empedu dan mengurangi kekentalan

(viskositas) darah sehingga mengurangi terjadinya pengendapan lemak pada pembuluh

darah (Carvajall-Zarrabal et al., 2005). Berdasarkan literatur, daun sirih menurunkan

kolesterol dengan cara penghambatan biosintesa kolesterol hepatik dan mengurangi

absorpsi lipid di usus (Anna, 2005).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian fraksi air dosis 100 mg/kgBB

pada kelompok hiperkolesterol mempengaruhi kadar kolesterol total dan LDL. Pada

Kelompok hiperkolesterol-diabetes, fraksi air dosis 100 mg/kgBB tidak mempengaruhi

kadar kolesterol total dan LDL. Kondisi patologi diabetes menghambat fraksi air dalam

menurunkan kolesterol total sehingga perlu dilakukan peningkatan dosis pada kelompok

hiperkolesterol-diabetes.

Dosis fraksi air daun sirih pada tikus hiperkolesterol tidak berefek pada kondisi

tikus hiperkolesterol-diabetes. Keadaan diabetes mempengaruhi kerja fraksi air sehingga

perlu dilakukan penyesuaian dosis yang tepat. Berdasarkan mekanisme kerjanya, daun

sirih menurunkan kolesterol dengan cara penghambatan biosintesa kolesterol hepatik

(Anna, 2005). Enzim yang berperan dalam pembentukan biosintesa kolesterol adalah 3

Page 12: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

HMG CoA reduktase (Koolman, 2005). Pada kelompok hiperkolesterol, fraksi air dapat

menghambat enzim HMG-CoA reduktase sehingga pembentukan kolesterol dalam darah

menurun. Sedangkan pada kelompok hiperkolesterol-diabetes, kerja fraksi air dalam

menghambat enzim HMG-CoA reduktase tidak berpengaruh terhadap penurunan

kolesterol. Kerja enzim HMG-CoA reduktase ini dipengaruhi oleh hormon insulin

sehingga jika insulin terganggu maka pembentukan biosintesa kolesterol juga terhambat

(Koolman, 2005). Glukagon mengambil alih kerja insulin dengan menghambat enzim 3

HMG CoA reduktase ini melalui cAMP fosforilase. Jadi dengan keadaan patologis

diabetes saja, pembentukan sintesa kolesterol terhambat. Karena terjadi kekurangan

insulin maka hormon glukagon aktif. Glukagon berfungsi meningkatkan katabolisme

molekul-molekul penyimpanan energi melalui lemak sehingga asam lemak terus

meningkat dalam darah. Oleh karena itu, penggunaan variasi dosis 50, 100 dan 200

mg/kgBB fraksi air pada kondisi hewan hiperkolesterol-diabetes tidak mampu

menurunkan kadar kolesterol total karena terjadinya peningkatan asam lemak bebas

dalam darah. Penyesuaian dosis pada kelompok hiperkolesterol-diabetes perlu ditinjau

kembali. Selain itu pemantauan kadar glukosa dalam darah juga perlu diperhatikan.

Karena semakin parah diabetes seseorang maka semakin besar pula energi yang

diperlukan oleh tubuh. Karena terjadinya kekurangan insulin maka sumber energi diambil

dari katabolisme asam lemak sehingga asam lemak terus meningkat dalam darah.

Insulin diperlukan untuk memasukkan glukosa ke dalam sel sebagai sumber tenaga,

membantu proses metabolisme kelebihan glukosa menjadi glikogen untuk seterusnya

disimpan di hati, dan insulin juga membantu proses metabolisme menjadi asam lemak

yang seterusnya disimpan dalam jaringan lemak. Bilamana terjadi diabetes, seperti

Page 13: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

terjadinya penghancuran sel-sel beta pankreas oleh STZ, maka insulin yang membantu

masuknya sumber tenaga ke dalam sel akan berkurang atau terhenti sama sekali. Sebagai

kompensasinya maka sel menggunakan sumber tenaga yang lain yang telah tersimpan

dalam bentuk glikogen atau asam amino tadi. Dengan terus berlangsungnya proses

penghancuran lemak dan penggunaan glikogen maka terjadi peningkatan asam lemak

bebas dalam darah.

Hormon insulin merangsang lipogenesis melalui beberapa mekanisme. Hormon

ini meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam ke dalam sel (misalnya dalam jaringan

adiposa) dan dengan demikian meningkatkan keberadaan pirufat untuk sintesis asam

lemak maupun gliserol 3-fosfat untuk esterifikasi asam lemak yang baru terbentuk.

Insulin mengubah piruvat dehifrogenase bentuk inaktif menjadi bentuk aktif di jaringan

adipose tetapi tidak di dalam hati. Disamping itu, asetil KoA karboksilase merupakan

enzim yang dapat diatur oleh fosforilasi yang reversibel. Insulin juga mengaktifkan asetil-

KoA karboksilase. Sintesis asam lemak rantai panjang (lipogenesis) dilaksanakan oleh

dua enzim yang terdapat dalam sitosol pada sel yaitu asetil-KoA karboksilase dan sintase

asam lemak. Lipogenesis diatur pada tahap asetil-KoA karboksilase. Insulin

mengaktifkan asetil KoA karboksilase dalam jangka pendek melalui defosforilasi dan

dalam jangka panjang melalui induksi sintesis. Asetil KoA karboksilase diperlukan untuk

mengubah asetil KoA menjadi malonil KoA, tahap pertama sintesis lemak di hati. Pada

diabetes melitus, kekurangan insulin dapat menghambat pembentukan asetil KoA

menjadi malonil KoA sehingga penyimpanan sejumlah besar asam-asam lemak yang

diangkut dari hati dalam bentuk lipoprotein dihambat. Kekurangan insulin mengaktifkan

hormon glukagon yang kerjanya menghambat enzim asetil KoA karboksilase sehingga

Page 14: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

merintangi lipogenesis. Kekurangan insulin pada jaringan adiposa dapat menyebabkan

lipolisis. Kekurangan insulin ini mengaktifkan kerja lipase sensitive hormon. Lipase

sensitive hormon menyebabkan hidrolisis trigliserida yang sudah di simpan dalam sel-sel

lemak. Jadi bila tidak ada insulin, maka semua aspek pemecahan lemak dan yang

digunakan untuk menyediakan energi akan sangat meningkat. Keadaan ini secara normal

bahkan terjadi di antara waktu makan saat sekresi insulin minimum tetapi menjadi sangat

berlebihan pada keadaan diabetes melitus saat sekresi insulin hampir nol. Akibatnya,

konsentrasi asam lemak bebas akan meningkat dalam darah sehingga menyebabkan

cepatnya perkembangan aterosklerosis pada penderita dengan diabetes yang parah

(Ganong, 2002 : Guyton, 1997: Murray, 1997).

Peningkatan kadar kolesterol pada tikus diabetes disebabkan karena kekurangan

insulin. Streptozotosin mempunyai efek lipolisis pada adiposit dan meningkatkan asam

lemak bebas di plasma (Martinez-conde, 1984). Kekurangan insulin mengakibatkan

pengaktifan hormon sensitif lipase di dalam sel-sel lemak sehingga terjadi hidrolisis

trigliserida yang melepaskan asam lemak dan gliserol ke dalam darah. Asam lemak yang

berlebihan juga meningkatkan pengubahan beberapa asam lemak menjadi fosfolipid dan

kolesterol di hati (Guyton, 1997 dan Ganong, 2002). Gangguan lipid dan keabnormalan

lipoprotein pada diabetes antara lain hipertrigliseridemia, hiperkolesterolemia dan

rendahnya HDL (Bierman et al., 1966).

Kadar trigliserida kelompok hiperkolesterol-diabetes jauh lebih tinggi dari pada

kelompok hiperkolesterol. Hal ini disebabkan karena pengaruh kondisi tikus yang

diabetes. Peningkatan kadar trigliserida dipengaruhi oleh kadar glukosa darah, jadi

semakin tinggi kadar glukosa darah maka kadar trigliseridanya juga tinggi. Oleh karena

Page 15: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

itu, peningkatan kadar trigliserida pada kelompok hiperkolesterol-diabetes dengan

pemberian dosis 50, 100 dan 200 mg/kgBB sebanding dengan peningkatan kadar glukosa

darahnya. Semakin tinggi kadar glukosa darah maka semakin tinggi juga kadar

trigliseridanya. Diabetes sering dihubungkan dengan penyakit katabolisme trigliserida

VLDL yang mana berhubungan dengan tingkat keparahan hiperglikemia (Kissebah, 1982

: Abrams, 1982 : Ginsberg, 1982).

DAFTAR PUSTAKA

Abrams, J.J., Ginsberg, H., Grundy, S.M. 1982. Metabolism Of Cholesterol And Plasma Triglycerides In Nonketotic Diabetes Mellitus. Diabetes 31:903-910

Anna, G., Jozef Korezak. 2005. (Camellia sinensis L) As Antioxidants In Lipid Systems.

Trends food Sci. Tech 16:351-358 Carjavall-zarrabal, O., Waliszewski, S.M., Barradas-dermitz, D.M., Orta-flores, Z.,

Hayward-jones, P.M., Nolasco-hipolito, C., Angulo-guerrero, O., Sa’nchez-rican, R., Infaso, R.M, and Trujillo, P.R.L. 2005. The Consumption Of Hibiscus Sabdariffa Dried Calyx Ethanolic Extract Reduced Lipid Profile In Rats. Plant Foods for Human Nutrition. 60:153-159

Chobanian, A. V. 1991. Single Risk Factor Intervention May Be Inadequate To Inhibit Atherosclerosis Progression When Hypertension And Hypercholesterolemia Coexist. Hypertension 18:130–1.

Corwin, J.E. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit EGC. Jakarta. Dalimartha, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Penerbit Trubus Agriwidya.

Jakarta Fadila, Z. P. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper Betle L.)

Terhadap Propionibacterium Acne Dan Staphlococcus Aureus Multiresisten. Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Farias, R.A.F., Neto, M.F.O., Viana, G.S.B., Rao V.S.N.I. 1996. Effects Of Croton

Cajucara Extract On Serum Lipids Of Rats Fed A High Fat Diet. Phytother Res :10:697–699.

Ganong, William. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ; editor edisi bahasa

Page 16: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

indonesia, H.M. Djauhari Widjajakusumah-ed.20. EGC. Jakarta Garber, A. J. 2002. Attenuating CV Risk Factors In Patients With Diabetes: Clinical

Evidence To Clinical Practice. Diabetes Obes Metab, 4;S5

Ginsberg, H.N., Zhang, Y-L., Hernancez-Ono, A. 2005. Regulation of Plasma Triglycerides in Insulin Resistance and Diabetes. Arch Med Res 36 : 232-240

Goodman & Gilman. 2007. Dasar Farmakologi Terapi, edisi bahasa indonesia, Amalia

hanif et al, ed. 10. EGC. Jakarta Grundy, S.M., et al. 1999. Diabetes and Cardiovascular Disease : A Statement for

Healthcare Profpssionals form the American Heart Association. Circulation 1999. 100 : 1134-46

Guyton, C.A,. 1996. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi III. Jakarta

Guyton, A. C., John E. H. 1997. Fisiolologi Kedokteran, edisi 9. EGC. Jakarta.

Haruman, T.H. 2009. Kadar Serum Darah Ayam Petelur yang Diberi Air Rebusan Daun Sirih. Skripsi Program Studi Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pertanian, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Houlihan, C. M., C.T. Ho. 1985. Natural Anti Oxidants di dalam D.B. Min dan T.H. Smous. Flavor Chemistry of fats and oil. American Oils Chemicals Society, USA

Hyne, K,. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jilid II. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan. Departemen Kesehatan. Jakarta Jeong, Y.J., Choi, Y.J., Kwon, H.M., Kang, S., Park, H.S., Lee, M., Kang, Y.H. 2005.

Differential Inhibition Of Oxidized LDL Induced Apoptosis In Human Endothelial Cells Heated With Differentflavonoids. Br J Nutr ; 93:581–591.

Kannel, W.B. 1985. Lipids, Diabetes And Coronary Heart Diseases: Insights From The Framingham Study. Am Heart J, 110;1100

Kissebah, A.H., Alfarash S., Evans D.J., Adams P.W. 1982. Integrated Regulation Of Very Low Density Lipoprotein Triglyceride And Apolipoprotein B Kinetics In Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus. Diabetes 31:903-910

Koolman, Jan. 2005. Color Atlas of Biochemistry, 2nd edition. Thieme : New York

Mary NK, Babu BH and Padikkala J. 2003. Antiatherogenic Effect Of Caps HT2, A Herbal Ayurvedic Medicine Formulation. Phytomedicine 10:474-482

Martinez-Conde, A., Mayor de laTorre, P. Dan Tamarit-Tores, J. 1984. Lipolytic Effect

Page 17: pengaruh fraksi air daun sirih terhadap kolesterol

Of Serotonin In Vitro. Rev. Esp. Fisiol. 40:213-219 Murray, R. K. 1997. Biokimia Herper Edisi 25, alih bahasa: Andry Hartono. Penerbit

EGC, Jakarta Saravanan, R. dkk. 2002. Influence Of Piper Betle On Hepatic Marker Enzymes and

Tissue Antioxidant Status In Ethanol-Treated Wistar Rats. Journal of medicine food vol.5 issue 4. India

Scheen J A. 1997. Drug Treatment Of Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus In The

1990s. Achievements and future development, Drugs, 54;335

Srisadono, Arya. 2008. Skrining Awal Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper Betle Linn) Sebagai Antikanker Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BLT). Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang

Sundari, S., Koensoemardiah dan Nusratini. 1992. Minyak Atsiri Daun Sirih Dalam Pasta

Gigi ; Stabilitas Fisis Dan Antibakteri. Warta tumbuhan obat indonesia Vol. 1 No. 1:5