82
PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI Oleh NANANG HIDAYAT 105710228715 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN

DI KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

OlehNANANG HIDAYAT

105710228715

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN

DI KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

OlehNANANG HIDAYAT

105710228715

“Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana(S1) pada Program Study Ekonomi Pembanguanan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar”

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR

2020

Page 3: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini ku persembahkan untuk diri saya sendiri yang telah

berjuang dari awal hingga akhir dan untuk kedua orang tua yang telah

memberi support secara materi dan non materi.

MOTTO HIDUP

“Wa maa lladzatu illa ba’dat ta’ab”

Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kesusahan.

Page 4: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …
Page 5: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …
Page 6: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …
Page 7: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur senantiasa teriring dalam

setiap hela nafas atas kehadirat dan junjungan Allah SWT. Bingkisan salam dan

shalawat tercurah kepada kekasih Allah, Nabiullah Muhammad SAW, para

sahabat dan keluarganya serta ummat yang senantiasa istiqamah dijalan-Nya.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada

kesuksesan tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus

melangkah, akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian skripsi. Rasa Terima

Kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda tercinta Siradjuddin dan

Ibunda tercinta St. Rosmiati, yang selalu sabar dan percaya, serta senantiasa

memberikan doa dan dukungan terbaik untuk penulis dalam menjalani dan

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

Ucapan Terima Kasih pula kepada Bapak Dr. H. Andi Jam’an,S.E.,M.Si.

dan bapak Samsul Rizal,S.E.,M.M. selaku pembimbing penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini. Terima kasih atas doa, motivasi dan bantuannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Namun, semua tak lepas dari uluran tangan berbagai pihak lewat

dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan moril dan materil. Maka melalui

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE..MM. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 8: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

viii

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, selaku Dekan Fakuftas Ekonomi dan

Bisnis.

3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si, selaku ketua Prodi Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan.

4. Bapak/ibu para dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

5. Teman dan sahabat penulis, yang selalu memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

6. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang

namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi banyak membantu

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis senantiasa mengharapkan mengharapkan kritikan dan saran dari

berbagai pihak yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu

persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan

Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri

pribadi penulis. Amin.

Makassar, 27 Desember 2019 M

Penulis

Page 9: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

viii

ABSTRAK

Nanang Hidayat 2019. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Terhadap Tingkat Pengangguran Di Kota Makassar, dibimbing oleh pembimbingbapak Samsul Rizal dan bapak H. Andi Jam’an.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh IndeksPembangunan Manusia terhadap penurunan tingkat pengangguran di KotaMakassar.Metode analisis data pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,penelitian kuantitatif adalah metode yang dilakukan dengan mengumpulkan datayang berupa angka atau data berupa kata-kata atau kalimat yang konversimenjadi data yang berbentuk angka.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama sekolah), tidak berpengaruh signifikanterhadap tingkat pengangguran di Kota Makassar dengan tingkat determinasi15% dan 85% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Mutu Sumber Daya Manusia danPengangguran

Page 10: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

ix

ABSTRACT

Nanang Hidayat 2019. The Effect of the Human Development Index (HDI) on theUnemployment Rate in Makassar City, guided by the mentor Mr. Samsul Rizaland Mr. H. Andi Jam’an.This study aims to analyze and determine the effect of the Human DevelopmentIndex on decreasing unemployment rates in Makassar City. The method of dataanalysis in this study is quantitative research, quantitative research is a methodcarried out by collecting data in the form of numbers or data in the form of wordsor sentences conversion into data in the form of numbers.The results of this study indicate that the Human Development Index (AverageLength of School and Expectancy of School Length), does not significantlyinfluence the unemployment rate in Makassar City with a level of determination of15% and 85% influenced by other factors.

Keywords: Human Development Index, Quality of Human Resources andUnemployment

Page 11: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

x

DAFTAR ISI

SAMPUL Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................ viii

ABSTRACT .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI........................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv

BAB I Pendahuluan ............................................................................. 1

A. Latar Belakang....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6

BAB II Tinjauan Pustaka...................................................................... 8

A. Tinjauan Teori ........................................................................ 8

Page 12: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

xi

1. Teori Indeks Pembangunan Manusia ............................... 8

2. Teori Pengangguran ......................................................... 12

B. Tinjauan Empiris ................................................................... 17

C. Kerangka Pikir ....................................................................... 19

D. Hipotesis ............................................................................... 20

BAB III Metode Penelitian.................................................................... 21

A. Jenis Penelitian...................................................................... 21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................. 21

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran...................... 22

1. Variabel Independen ........................................................ 22

2. Variabel Dependen........................................................... 22

D. Populsi dan Sampel ............................................................... 23

E. Jenis dan Sumber Data.......................................................... 24

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 25

G. Teknik Analisis Data .............................................................. 25

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ........................................ 30

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian Independen ................ 30

1. Sejarah Singkat Kota Makassar ..................................... 30

2. Geografis Kota Makassar ............................................... 31

3. Kependudukan dan Ketenagakerjaan ............................. 35

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) ......................................... 37

C. Analisis dan Interpretasi ........................................................ 41

1. Analisis Regresi Linear Berganda ..................................... 41

Page 13: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

xii

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 43

3. Uji Hipotesis ..................................................................... 47

D. Pembahasan ........................................................................ 50

1. Pengaruh Rata-rata Lama Sekolah Tingkat Pengangguran

di Kota Makassar.............................................................. 51

2. Pengaruh Harapan Lama Sekolah Tingkat Pengangguran

di Kota Makassar.............................................................. 51

BAB V Penutup ................................................................................... 54

A. Kesimpulan .......................................................................... 54

B. Saran .................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 56

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …
Page 15: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Pengangguran Di Indonesia

Dengan Kota Makassar 4

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris 17

Tabel 3.1 Data Indeks Pembangunan Manusia Kota Makassar 23

Tabel 4.1 Administrasi Kecamatan di Kota Makassar 34

Tabel 4.2 Data Jumlah Penduduk Kota Makassar 2010-2018 35

Tabel 4.3 Jumlah Angkatan Kerja Kota Makassar 2011-2018 37

Tabel 4.4 Indeks Pembangunan Manusia Kota Makassar 39

Tabel 4.5 Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Makassar 40

Tabel 4.6 Uji Analisis Linear Berganda 42

Tabel 4.7 Uji Normalitas 44

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas 45

Tabel 4.9 Uji Heteroskedastiditas 46

Tabel 4.10 Uji Autokorelasi Runs Test 47

Tabel 4.11 Uji Statistik T 48

Tabel 4.12 Uji F 49

Tabel 4.13 Uji Determinasi 50

Page 16: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 1.1 Perbandingan IPM Kota Makassar dengan Nasional ...... 4

Gambar 2.1 Kerangka Pikir .................................................................20

Gambar 4.1 Peta Topogafi Kota Makassar ..........................................33

Page 17: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Penelitian .................................................................................59

2. Hasil Pengolahan Data Penelitian SPSS 23.....................................61

Page 18: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah serangkaian usaha

kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat

memperluas kesempatan kerja dan mengarahkan pembagian pendapatan

secara merata. Masalah kesempatan kerja atau pengangguran merupakan

masalah yang sangat sulit dihindari oleh suatu Negara atau suatu daerah

dan dapat menimbulkan masalah sosial seperti masalah kriminalitas dan

masalah ekonomi. Kondisi tersebut dapat menurunkan tingkat

kesejahteraan dan daya beli masyarakat. Semakin rendah angka

pengangguran maka semakin makmur kehidupan masyarakat suatu Negara,

begitu pula sebaliknya.

Suatu Negara dipandang berhasil atau tidak dalam memecahkan

permasalahan ekonomi negaranya sendiri dapat dilihat dari ekonomi makro

dan mikro Negara tersebut, ada pula tolok ukur lain dapat dilihat dari Indeks

Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

merupakan suatu terobosan dalam menilai pembangunan manusia. Indeks

Pembangunan Manusia adalah suatu tolok ukur pembangunan suatu

wilayah yang berkorelasi negatif terhadap kemiskinan dan pengangguran di

wilayah tersebut . Karena itu diharap kan suatu daerah memiliki Indeks

Pembangunan Manusia yang tinggi, idealnya kualitas hidup masyarakat juga

tinggi atau dapat dikatakan pula bahwa jika nilai IPM tinggi, maka

seharusnya tingkat kemiskinan dan pengangguan rendah. Dikarenakan IPM

Page 19: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

2

dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan keempat komponen,

yaitu angka harapan hidup yang mengukur keberhasilan dalam bidang

kesehatan, harapan lama sekolah dan rata-rata lamanya bersekolah yang

megukur keberhasilan dalam bidang pendidikan, dan kemampuan daya beli

masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata

besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang

mengukur keberhasilan dalam bidang pembangunan hidup layak.

Pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara tidak hanya

didukung oleh kenaikan stok modal fisik dan jumlah tenaga kerja, tetapi juga

peningkatan mutu modal manusia yang memiliki pengaruh kuat terhadap

peningkatan kualitas tenaga kerja serta pemanfaatan kemajuan teknologi,

Pembangunan manusia ini dapat dilakukan dengan meningkatkan beberapa

aspek yang penting bagi kehidupan manusia , yaitu usia hidup, pendidikan

dan standar hidup layak. Berdasarkan beberapa aspek tersebut, UNDP

(United Nation Depelopmet Programe) dalam publikasi BPS telah

menetapkan standar pengukuran pembangunan sumber daya manusia yang

dituangkan ke dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Pendidikan yang merupakan salah satu komponen pengukur Indeks

Pembangunan Manusia juga merupakan salah satu faktor pengangguran,

dikarenakan kurangnya tingkat pendidikan sesorang menjadi sulit untuk

dijadikan tenaga kerja. Masalah besar yang dihadapi banyak Negara

berkembang seperti Indonesia ialah pengangguran, diakibatkan tingkat

pendidikan yang rendah sehingga tidak dapat memenuhi kualifikasi serta

tidak adanya daya saing yang dimiliki ditambah lagi bertambahnya jumlah

angkatan kerja setiap tahunnya.

Page 20: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

3

Meningkatnya jumlah pengangguaran di setiap Negara berdampak

pada pertumbuhan ekonomi di suatu Negara. Meningkatnya jumlah

pengangguran di suatu Negara berdampak pada perekonomian daerah itu

sendiri dan Negara. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) agustus 2018

tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kota 6,45 persen dan di desa 4,04

persen. Salah satu penyebab tingginya tingkat pengangguran dikota adalah

minimnya lapangan pekerjaan dan rendahnya keahlian serta tingkat

pendidikan para pecari kerja, ini juga yang menjadi penyebab tingginya

tingkat pengagguran di Kota Makassar. Pemerintah harus dapat segera

memberikan solusi mengenai tingginya tingkat pengangguran demi

kemajuan perekonomian Negara.

Masalah pengangguran baik di Negara maju maupun berkembang

menjadi bagian penting dalam perencanaan pembangunan, terutama

berkaitan dengan masalah pembangunan ekonomi, maka dari itu pemerintah

harus mengikut sertakan peran pendidikan, industri besar dan kecil, dan

lainnya demi pengurangan jumlah pengangguran di Indonesia khususnya di

Kota Makassar. Selain kurangnya lapangan pekerjaan, rendahnya kualitas

sumber daya manusia di akibatkan rendahnya tingkat pendidikan menjadi

salah satu faktor yang menambah angka pengangguran. Pengentasan

pengangguran dapat ditanggulangi dengan peningkatan Sumber Daya

Manusia (SDM). Pembangunan SDM dapat dilakukan dengan perbaikan

akses terhadap konsumsi pelayanan sosial (pendidikan) merupakan strategi

pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan

kesejahteraan.

Page 21: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

4

Maka dari itu peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

berkaitan dan berpegaruh terhadap tingkat pengangguran, karena manusia

bukan hanya merupakan obyek pembangunan tetapi diharapkan dapat

menjadi subyek sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan suatu

wilayah yang secara makro menjadi kemajuan suatu Negara, dengan

peningkatan mutu sumber daya manusia dapat mempengaruhi tingkat

pengangguran.

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar

Gambar 1.1.

Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia Kota Makassar Dengan

Nasional

Pada gambar 1.1 menunjukkan bahwa angka ideks pembagunan

manusia Kota Makassar cenderung naik setiap tahunnya, dimulai dari tahun

79.35 79.94 80.53 81.13 81.73

68.9 69.55 70.18 70.81 71.39

60

65

70

75

80

85

2014 2015 2016 2017 2018

IPM Kota Makassar IPM Nasional

Page 22: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

5

2014 sebesar 79,35 hingga pada tahun 2018 sebesar 81,73. Jika

dibandingkan dengan Indeks Pembangunan Manusia Nasional, Kota

Makassar masih relatif lebih tinggi dibanding IPM nasional . Walaupun IPM

Kota Makassar dan nasional cenderung naik setiap tahunnya namun tingkat

pengangguran di perkotaan maupun nasional masih cukup tinggi dengan

5,01 persen untuk nasional dan 6,30 persen untuk perkotaan berdasarkan

Badan Pusat Statistik februari 2019.

Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Pengangguran Di Indonesia

Dengan Kota Makassar

No TAHUN JUMLAHPENGANGGURAN DI

INDONESIA

JUMLAHPENGANGGURAN DIKOTA MAKASSAR

1. 2014 7.244.905 65.623

2. 2015 7.560.882 71.306

3. 2016 7.031.775 71.306

4. 2017 7.040.323 64.954

5. 2018 7.000.691 81.823

Sumber : Badan Pusat Statistik Nasional dan Kota Makassar

Dengan Indeks Pembangunan Manusia yang cenderung meningkat

tiap tahunnya dan dilihat dari presentase tingkat pengangguran yang

fluktuatif, berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) terhadap Tingkat Pengangguran di Kota Makassar”.

Page 23: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh secara signifikan rata-rata lama sekolah terhadap

tingkat pengagguran di Kota Makassar?

2. Apakah ada pengaruh secara signifikan harapan lama sekolah terhadap

tingkat pengagguran di Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya

maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara signifikan rata-rata lama

sekolah terhadap tingkat pengangguran di Kota Makassar.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara signifikan harapan lama

sekolah terhadap tingkat pengangguran di Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian

ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah;

1. Manfaat Teoritis

Secara Teoritis Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber

pemikiran dalam pengembangan teori dan memperluas pengetahuan

berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat

Page 24: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

7

Pengangguran serta dapat digunakan sebagai pedoman penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaaat bagi berbagai

pihak seperti :

a. Bagi Penulis

Meningkatkan dan memperluas wawasan mengenai teori dalam

bidang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan tingkat

pengangguran.

b. Bagi Penulis Lain

Sebagai bahan referensi dan informasi yang dapat digunakan dalam

penelitian selanjutnya.

c. Bagi Pemerintah Daerah

Diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan-kebijakan dalam mengatasi masalah

ketenagakerjaan khususnya masalah Pengangguran guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 25: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Teori Indeks Pembanguanan Manusia

Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Badan

Pusat Statistik (BPS) 2009 IPM merupakan ukuran capaian

pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas

hidup, IPM dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan

keempat komponen, yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf dan

rata-rata lamanya bersekolah, dan kemampuan daya beli masyarakat

terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya

pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang

mengukur keberhasilan dalam bidang pembangunan hidup layak. IPM

mengukur dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai

mencerminkan status kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk.

IPM dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan keempat

komponen yaitu angka harapan hidup, melek huruf dan rata-rata

lamanya bersekolah, serta kemampuan daya beli masyarakat terhadap

sejumlah kebutuhan pokok.

IPM terdiri dari tiga komponen yang mempengaruhi tingkat

keberhasilan pembanguna manusia yakni;

a. Komponen Kesehatan

Dalam indeks pembangunan manusia, komponen kesehatan ini

tercemin dalam usia harapan hidup masyarakat yaitu rata-rata

perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh seseorang selama

Page 26: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

9

hidup. Ada dua jenis data yang digunakan dalam penghitungan Angka

Harapan Hidup yaitu Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup

(AMH). Sementara itu untuk menghitung indeks harapan hidup

digunakan nilai maksimum harapan hidup sesuai standar UNDP,

dimana angka tertinggi sebagai batas atas untuk perhitungan indeks

dipakai 85 tahun dan terendah 25 tahun.

b. Komponen Pendididkan

Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) komponen

pendidikan diwakili oleh Angka Melek Huruf (AMH) dan rata-rata lama

sekolah. Angka melek huruf adalah perbandingan antara jumlah

penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis

dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas . Batas maksimum

untuk angka melek huruf adalah 100 sedangkan batas minimum

adalah 0 (standar UNDP). Hal ini menggambarkan kondisi 100 persen

atau semua masyarakat mampu membaca dan menulis, dan dari nilai

nol mencerminkan kondisi sebaliknya. Sedangkan rata-rata lama

sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk

yang berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis

pendidikan formal yang pernah dijalani. Batas maksimum untuk rata-

rata lama sekolah adalah 15 tahun dan batas minimum adalah

sebesar 0 tahun (standar UNDP).

Dalam metode Indeks Pembangunan Manusia(IPM) baru angka

melek huruf digantikan dengan harapan lama sekolah karena dianggap

sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena

Page 27: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

10

tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu angka melek

huruf di sebgian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat

membadakan tingkat pendidikan antar daerah dengan baik.

Harapan lama sekolah adalah (HLS) adalah lamanya Sekolah

(dalam Tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur

tertentu dimasa mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut

akan tetap brsekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang

penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama

saat ini . Angka harapan lama sekolah di hitung untuk penduduk berusia

7 tahun ke atas ( Menurut : Badan Pusat Statistik Indonesia ).

c. Komponen Daya Beli

Dalam Indeks Pembangunan Manusia kompomen daya beli

diwakili oleh Pendapatan Perkapita Riil yang disesuaikan yaitu rata-

rata pengeluaran perkapita penduduk yang sudah distandarkan

dengan mendeflasikan melalui indeks harga konsumen.

Berdasarkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM), UNDP

membagi status pembangunan manusia suatu Negara atau wilayah ke

dalam tiga golongan, yaitu;

1. IPM < 50 (rendah)

2. 50 ≤ IPM < 80 (sedang)

3. IPM ≥ 80 (tinggi)

UNDP (United Nation Development Programme) mendefenisikan

pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas pilihan-

pilihan bagi penduduk. Dalam konsep tersebut penduduk ditempatkan

Page 28: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

11

sebagai tujuan akhir (the ultimate end) sedangkan upaya pembangunan

dipandang sebagai sarana (principal means) untuk mencapai tujuan itu.

Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, empat hal

pokok yang perlu diperhatikan adalah produktivitas, pemerataan,

kesinambungan, pemberdayaan (UNDP 2013) . Secara ringkas empat

hal pokok tersebut mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut;

1) Produktivitas

Penduduk harus dimampukan untuk meningkatkan produktivitas dan

berpartisipasi penuh dalam proses penciptaan pendapatan.

Pembangunan ekonomi, dengan demikian merupakan himpunan

bagian dari model pembangunan manusia.

2) Pemerataaan

Penduduk harus memiliki kesempatan yang sama untuk

mendapatkan akses terhadap semua sumber daya ekonomi dan

social. Semua hambatan yang memper kecil kesempatan untuk

memperoleh akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat

mengambil manfaat dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif yang

dapat meningkatkan kualitas hidup.

3) Kesinambungan

Akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial harus dipastikan

tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga generasi yang akan

dating. Semua sumber daya fisik, manusia, dan lingkunga harus

selalu diperbaharui.

Page 29: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

12

4) Pemberdayaan

Penduduk harus berpartisipasi penuh dlam keputusan dan proses

yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka, serta

berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses pembangunan.

2. Teori Pengangguran

Menurut Sadono Sukirno (1994) pengangguran adalah suatu

keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin

mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Adapun

menurut Nanga (2005) pengangguran merupakan seuatu keadaan di

mana seseorang yang tergolong angkatan kerja tidak mempuyai

pekerjaan dan juga secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan.

Pengangguran adalah keadaan dimana orang ingin bekerja namun tidak

mendapat pekerjaan. Dalam menangani pengangguran pemerintah harus

cepat tanggap dalam pemecahan masalah pengangguran. Masalah

pengangguran memang tidak mudah, pemerintah harus

mengikutsertakan peran pendidikan dalam menurunkan tingkat

pengangguran. Sebuah Negara yang ingin berubah harus meningkatkan

tingkat pendidikannya. Pendidikan berperan penting dalam menciptakan

Sumber Daya Manusia yang berkompeten. Semakin banyaknya sumber

daya manusia yang berkompetenakan mengurangi pengangguran.

Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber daya manusia

yang banyak, namun sumber daya manusia yang banyak tidak menjamin

memiliki sumber daya manusia yang kompeten. Salah satu factor

banyaknya pengangguran adalah sedikitnya angkatan kerja yang

Page 30: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

13

berkompeten. Budaya malas juga menjadi salah satu factor makin

meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia.

Pengangguran adalah suatu hal yang tidak dikehendaki, namun

suatu penyakit yang terus menjalar di beberapa Negara, dikarenakan

banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya. Mengurangi jumlah angka

pengangguran harus adanya kerjasama lembaga pendidikan,

masyarakat, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa faktor penyebab

pengangguran;

a. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja.

Banyaknya para pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan

pekerjaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia.

b. Kurangnya keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja. Banyak

jumlah Sumber Daya Manusia yang tidak memiliki keterampilan

menjadi salah satu penyebab makin bertambahnya angka

pengangguran di Indonesia.

c. Kurangnya informasi, dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk

mencari tau informasi tentang perusahaan yang memilih kekurangan

tenaga kerja.

d. Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan

pekerjaan di kota, dan sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.

e. Masih belum maksimalnya upaya pemerintah dalam memberikan

pelatihan untuk meningkatkan softskill.

f. Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang

membuat para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang

kerja.

Page 31: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

14

Pengangguran yang tinggi mempunyai dampak buruk baik

terhadap perekonomian, individu dan masyarakat, seperti pengangguran

dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimumkan

kesejahteraan yang mungkin dicapai. Pengangguran menyebabkan

pendapatan pajak pemerintah berkurang sehingga akan menghambat

pembangunan ekonomi dan pengangguran tidak akan menggalakkan

perekonomian. Dampak pengangguran terhadap masyarakat seperti

menyebabkan hilangnya mata pencaharian dan pendapatan.

Pengangguran menyebabkan hilangan atau berkurangnya keterampilan

pengangguran menimbulkan ketidak stabilan social dan politik (Nanga,

2005).

Pengangguran merupakan masalah setiap Negara, bahkan Negara

maju terlebuh lagi di Negara berkembang seperti Negara Indonesia

menurut Sri Budhi (2008) Negara manapun di dunia ini baik yang di

kategorikan Negara maju maupun Negara sedang berkembang

senantiasa menghadapi masalah pengangguran perbedaanya Negara

berkembang tidak dapat mampu memberikan tunjangan kepada warga

negaranya yang menganggur, sedangkan Negara maju mapu

memberikan jaminan itu. Berbagai cara untuk mengatasi permasalahan

ini sudah ditempuh oleh pemerintah namun masalah ini belum mampu

untuk diselesaikan. Masalah pengangguran sangat penting untuk

diperhatikan karena pengangguran sangat berpotensi menimbulkan

kerawanan berbagai kriminal dan gejolak social, politik dan kemiskinan,

selain itu pengangguran merupakan suatu pemborosan.

Page 32: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

15

Pengangguran dibedakan menjadi dua golongan, pertama adalah

jenis berdasarkan sebab terjadinya dan yang kedua jenis pengangguran

berdasarkan lamanya waktu bekerja.

1) Jenis Pengangguran Berdasarkan Sebab Terjadinya

Pengangguran ini terbagi menjadi 4 jenis diantaranya adalah:

a) Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)

Pengangguran ini terjadi karena maju-mundurnya ekonomi suatu

Negara. Ketika perekonomian mengalami kemunduran daya beli

masyarakat pun akan menurun. Akibatnya perusahaan akan

mengurangi produksi dan perusahaan banyak memberhentikan

karyawannya.

b) Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural adalah jenis pengangguran yang

disebabkan perubahan struktur perekonomian. Contohnya

peralihan perekonomian dari sector perkebunan ke sector

industri. Masyarakat yang ingin bekerja di sektor industri sulit

bekerja karena mereka terbiasa bekerja di sector perkebunan

sehingga harus menyesuaikan diri bila ingin bekerja di sektor

industri.

c) Pengangguran Friksional

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan

oleh system yang tidak bisa mempertemukan antara pembuka

lowongan kerja dan pencari kerja, entah karena kendala

informasi, waktu atupun geografi.

Page 33: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

16

d) Pengangguran Teknologi

Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya peralihan dari

tenaga kerja manusia menjadi mesin. Perusahaan biasanya lebih

memilih menggunakan tenaga mesin dibandingkan tenaga

manusia karena lebih cepat, mudah dan hemat biaya.

2) Jenis Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja

Jenis pengangguran ini juga terbagi 4, diantaranya:

a) Pengangguran Terbuka

Pengangguran terbuka adalah keadaan seseorang yang sama

sekali tidak bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan.

Pengangguran terbuka disebabkan oleh lapangan kerja yang

tidak tersedia atau tidak adanya kecocokan antara lowongan

kerja dan latar belakang pendidikan.

b) Pengangguran Tidak Sepenuh Waktu / Setengah

Pengangguran

Pengangguran jenis ini ditujukan pada seseorang yang

mempunyai pekerjaan namunjam kerjanya hanya sedikit atau

tidak sesuai standar 7-8 jam per hari sehingga penghasilan

mereka pun kadang tidak mencukupi.

c) Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)

Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang pada

orang yang mempunyai pekerjaan tapi produktivitasnya

rendah, entah itu karena ketidak sesuaian latar belakang

pendidikan dengan pekerjaan ataupun lainnya. Pengangguran

jenis ini menyebabkan produktivitas kerja yang rendah.

Page 34: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

17

d) Pengangguran Musiman

Pengangguran musiman adalah pengangguran yang tidak

dapat bekerja ketika pergantian musim, misalnya orang-orang

yang bekerja petani sawah mereka akan bekerja selama

musim panen setelah itu mereka menganggur menunggu

musim berikutnya.

B. Tinjauan Empiris

Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Tinjauan Empiris

No. NamaPeneliti

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1. Ni KomangMeriyanti(2015)

PengaruhProgram IndeksPembangunanManusia (IPM)TerhadapPengentasanKemiskinan DiKecamatanBuleleng Tahun2011-2014

Metode jenispenelitian yangdigunakan adalahpenelitian kausalitatif,yaitu penelitian yangdia arahkan untukmenyelidikihubungan sebabakibatberdasarkanpengamatanterhadap akibat yangterjadi dan mencarifaktoryang menjadipenyebab melaluidata yangdikumpulkan (Zuriah,2005:57).

Dari hasil ProgramIndeksPembangunanManusia (IPM)dengan aksespendidikan dankesehatanmenunjukkanbahwapengentasankemiskinanberjalan baikdengan adanyakorelasi/ pengaruhpositif yangsignifikan antaravariable X(Program IPM) danY (PengentasanKemiskinan).

2. M. Alhudori(2017)

Pengaruh IPM,PDRB Dan

Metode analisis datayang digunakan

Berdasarkan hasilpenelitian terhadap

Page 35: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

18

JumlahPengangguranTerhadapPendudukMiskin DiProvinsi Jambi

dalam penelitian iniadalah menggunakananalisis regresi linearberganda denganmenggunakanmetode OrdinaryLeast Square (OLS)yang digunakan antarruang (cross section)Pada kabupaten ataukota di ProvinsiJambi 2016.

Pengaruh IPM,PDRB Dan JumlahPengangguranTerhadapPenduduk MiskinDi Provinsi Jambimenunjukkanbahwa IPMmempunyaihubungan positifterhadap jumlahpenduduk miskin ,PDRB mempunyaihubungan negativeterhadap jumlahpenduduk miskin,dan jumlahpengangguranberpengaruh positifterhadap jumlahpenduduk miskin.

3. Novlin Sirait(2013)

AnalisisBeberapaFaktor YangBerpengaruhTerhadapJumlahPengangguranKabupaten /Kota Di ProvinsiBali

Metode yang digunakan denganteknik analisis datakuantitatif denganmenggunakananalisis linierberganda dan ujiasumsi klasik.

Berdasarkan hasilpengujian hipotesisdiketahui bahwapertumbuhanekonomi, upahminimum regional,dan tingkatpendidikanberpengaruhsignifikan terhadapjumlahpenganggurankabupaten/kota diProvinsi Bali .

4. YarlinaYacoub(2012)

PengaruhTingkatPengangguranterhadapTingkatKemiskinanKabupaten/KotaDi ProvinsiKalimantanBarat

Penelitian iniberbasis padapenelitian diskriptifdan eksplanatory.Dikatakan diskriptifkarenamenggambarkanobjek yang diteliti(Ruslan 2006: 12).Selanjutnyapenelitian ini mengujihubungan antarvariable, makapenelitian initergolong penelitian

Berdasar hasilpenelitiantingkatbpengangguran berpengaruhsignifikan terhadaptingkat kemiskinankabupaten/kota diProvinsiKalimantan Barat.Data empirismenunjukkan polahubungan yangtidak selalu searahantara tingkatpengangguran dan

Page 36: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

19

eksplanatory yanitupenelitian yangbermaksud untukmenguji danmenjelaskanhubungan antarvariable bebas danvariable terikat,dengan teknik regresimelalui bantuanSPSS .

tingkat kemiskinan.

5. FaridAlgofari(2007)

Analisis TingkatPengangguranDi IndonesiaTahun 1980-2007

Penelitian inimenggunakanmetode kuantitatifdenganstudi yangditerapkan adalahmetode analisisstatistic deskriptif dananalisis korelasi,yaitu menganalisisdanmenginterpresentasikan hubungan antarvariable dengan data.

Berdasarkananalisis yangdilakukanmenunjukkanbahwa jumlahpenduduk, inflasi,upah, pertumbuhanekonomi memilikihubungan positifterdappengangguran.

6. DahmaAmarRamadhan,DjokoSetyadi, AdiWijaya(2017)

Faktor-faktoryangmempengaruhitingkatpenganggurandan kemiskinandi kotasamarinda.

Penelitian inimenggunakanpenelitian kuantitatifdengan metoteanalisis statistic.

Berdasarkan hasilpenelitian ini faktorpendidikan tidakbepengaruhsignifikan terhadaptingkatpengagguran, dantingkatpengagguranberpengaruhsiginifikan terhdaptingkat kemiskinankota samarinda.

Sumber : Kompilasi

C. Kerangka Pikir

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah tolok ukur pencapaian

pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup

manusia, di dalam IPM ada beberapa komponen yaitu angka harapan hidup,

rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah, dan konsumsi perkapita.

Page 37: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

20

Pada penelitian ini dengan variabel dependennya ialah tingkat

pengangguran di kota Makassar digunakan variable Independen berupa

rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.

Gambar 2.1

KERANGKA PIKIR

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang bersifat

praduga karena harus dibuktikan dengan data yang dikumpulkan melalui

penelitian, maka berdasarkan latar belakang, permasalahan yang ada maka

dirumuskanlah hipotesis guna memberikan arah dan pedoman dalam

penelitian hipotesis dari penelitian ini yaitu :

1. Diduga ada pengaruh secara signifikan rata-rata lama sekolah terhadap

tingkat pengangguran di Kota Makassar.

2. Diduga ada pengaruh secara signifikan harapan lama sekolah terhadap

tingkat pengangguran di Kota Makassar.

Harapan LamaSekolah

(X2)

TingkatPengangguran

(Y)

Rata-Rata LamaSekolah

(X1)

Page 38: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan

proses data-data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan

melakukan kajian penelitian, terutama mengenai apa yang sudah di teliti

(Kasiram).

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini ialah data sekunder,

dengan menggunakan data time series selama priode 8 tahun. Adapun

sumber data yang digunakan yaitu data Tingkat Pengangguran dan Indeks

Pembangunan Manusia yang didalamnya terdapat data rata-rata lama

sekolah dan data harapan lama sekolah.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini di lakukan di Kota Makassar secara ke-

seluruhan yang diambil berdasarkan dokumentasi kepustakaan, literatur dan

laporan lainnya yang berhubungan dengan pengaruh Indeks Pembangunan

Manusia, dan tingkat pengangguran di Kota Makassar, melalui Badan Pusat

Statistik (BPS) Kota Makassar. Waktu penelitian ini akan berlangsung

selama 2 bulan selama tahun 2019.

Page 39: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

22

C. Definisi operasional dan pengukuran

Penelitian ini menggunakan 2 jenis variabel, yaitu variabel terikat

(dipendent) dan variabel bebas (independent). Definisi dari masing-masing

variabel dalam penelitian ini dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Variabel terikat (dependent)

Tingkat pengangguran (Y) adalah presentase mereka yang ingin

bekerja, namun tidak memiliki pekerjaan. Tingkat pengangguran diperoleh

melalui survey terhadap ribuan rumah tangga. Tingkat Pengangguran

dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran

dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

2. Variabel bebas (independent)

Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independent)

yaitu:

a. Rata-rata lama sekolah (X1) adalah rata-rata jumlah tahun yang

dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk

menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.

Indikator rata-rata lama sekolah ini dihitung dari variabel

pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat pendidikan

yang sedang dijalankan. Standar UNDP (United Nation

Development Programme) adalah minimal 0 tahun dan

maksimal 15 tahun.

b. Harapan lama sekolah (X2) adalah lamanya sekolah (dalam

tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur

tertentu dimasa mendatang, angka harapan lama sekolah

dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas.

Page 40: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

23

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian kuantitatif, populasi di artikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian di Tarik kesimpulannya (Sugiyono.2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data Indeks

Pembangunan Manusia dan tingkat pengangguran di Kota Makassar

yang di peroleh dari Badan Pusat Satistik Kota Makassar.

Berikut merupakan gambaran data Indeks Pembangunan Manusia

yang menjadi bagian populasi dalam penelitian ini:

TABEL 3.1

DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA MAKASSAR

No Tahun IPM Harapan LamaSekolah

Rata-rata lamaSekolah

1 2010 77.63 13.71 10.23

2 2011 77.82 13.83 10.24

3 2012 78.47 14.22 10.42

4 2013 78.98 14.48 10.61

5 2014 79.35 14.75 10.64

6 2015 79.94 14.76 10.77

7 2016 80.53 14.8 11.07

8 2017 81.13 15.18 11.08

9 2018 81.73 15.55 11.09

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar

Page 41: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

24

2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik

yang di miliki oleh sebuah populasi (Sugiyono.2008). Sampel juga dapat

diartikan sebagai sebagian populasi yang dapat di jangkau serta

memiliki sifat yang sama dengan populasi yang di ambil sampelnya

tersebut (Nana sudjana dan Ibrahim.2004).

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik

sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua populasi

digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah data

tingkat pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia ( Rata-rata

Lama Sekolah & Harapan Lama Sekolah ) yang diperoleh dari Badan

Pusat Statistik tahun 2010-2018.

E. Jenis dan Sumber Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung

secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan

dengan bilangan atau berbentuk angka (Sugiyono, satatistik Untuk

Pendidikan 2010 hal: 15).

Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber

yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi

perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web,

internetdan seterusnya (Uma Sekaran, 2011). Data sekunder pada penelitian

Page 42: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

25

ini ialah publikasi Badan Pusat Statistik Kota Makassar mengenai Indeks

Pembangunan Manusia dan Tingkat Pengangguran di Kota Makassar.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik

pengumpulan data studi pustaka yaitu pengumpulan data yang diambil dari

dokumen, arsip, dan literatur yang berkaitan dengan variabel pada penelitian

ini , seperti jurnal dan data Badan Pusat Statistik.

G. Teknik Analisis

Metode analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam

penelitian Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap Tingkat

Pengangguran Di Kota Makassar yaitu untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf terhadap tingkat

pengangguran di Kota Makassar dengan menggunakan analisis kuantitatif.

Analisis kuantitatif adalah suatu bentuk analisis yang diperuntukkan bagi

data yang besar yang dikelompokkan kedalam kategori-kategori yang

berwujud angka-angka.

Asumsi penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut

(Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson, 2005);

a. Bahwa realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi

tunggal, fragmetal, dancenderung bersifat tetap sehingga dapat

diprediksi.

b. Variabel dapat diidentifikasikan dan diukur dengan alat-alat yang

objektif dan baku.

Page 43: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

26

Data yang diperoleh adalah data sekunder dari berbagai sumber yang

nantinya akan diolah menggunkan regresi linear berganda, dan menganalisis

data menggunakan analisis deskriptif serta uji asumsi klasik yang terdiri dari

uji normalitas, linearitas, muktikolinearitas dan uji heterokedatisitas dibantu

dengan computer menggunakan program IBM SPSS 23 for windows.

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional

antar dua variabel atau lebih . Selain itu analisis regresi berguna untuk

mendapatkan pengaruh antar variabel predictor terhadap variabel

kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel kriteriumnya (Usman &

Akbar,2006). Regresi linear berganda adalah hubungan secara linear

antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen,

analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen

berhubungan positif atau negative untuk memprediksi nilai dari variabel

dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan. Variabel tersebut dapat dirangkum dalam suatu hubungan

fungsional sebagai berikut:

Y = f ( X1,X2)

Atau

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e

Dimana :

Y = Tingkat Pengangguran

X1 = Rata-rata Lama Sekolah

X2 = Harapan Lama Sekolah

Page 44: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

27

α = Konstanta

β1, β2 = Parameter atau Koefisien Regresi

e = Error Term

Untuk mengetahui tingkat signifikan dari masing-masing variabel maka

digunakan berbagai pengujian statistik.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan

untuk menilaisebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel,

apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.

b. Uji Linieritas

Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.

Korelasi yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linear antara

variabel predictor atau independen (X) dengan variabel kriterium atau

dependen (Y).

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan

apakah di dalamsebuah model regresi ada interkorelasi atau

kolinieritas antar variabel bebas. Interkorelasi adalah hubungan yang

linear atau hubungan yang kuat antara satu variabel bebas atau

variabel prediktor dengan variabel prediktor lainnya di dalam sebuah

model regresi.

Page 45: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

28

d. Uji Heterokedatisitas

Uji Heterokedatisitas adalah uji yang menilai apakah ada

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada

model regresi linear.Uji ini merupakan salah satu dari uji asumsi klasik

yang harus dilakukan pada regresi linear agar dapat dinyatakan valid

sebagai alat peramalan.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Statistik F

Uji F dikenal dengan uji serentak yaitu uji untuk melihat

bagaimana pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-

sama terhadap variabel terikatnnya, atau untuk menguji seberapa

signifikanannya pengaruh variabel bebas yaitu angka rata-rata lama

sekolah (X1) dan harapan lama sekolah (X2) terhadap variabel terikat

yaitu tingkat pengangguran (Y).

Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan

Ftabel, jika Fhitung > dari Ftabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima maka

model signifikan dapat dilihat pada kolom sigifikansi pada anova

(menggunakan SPSS) dengan menggunakan tingkat signifikansi 5

persen.

b. Uji T

Uji T dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana

pengaruh masing-masing variabel terikat yaitu tingkat pengangguran

(Y) secara sendiri-sendiri terhadap variabel bebas yaitu rata-rata

lama sekolah (X1) dan harapan lama sekolah (X2). Uji ini dapat

Page 46: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

29

dilakukan dengan membandingkan Thitung dengan Ttabel atau dengan

melihat kolom signifikansi pada masing masing Thitung, untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat

menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependent secara

nyata. Dimana jika Thitung > Ttabel H1 diterima (signifikan) dan jika thitung <

ttabel H0 diterima (tidak signifikan). Uji T digunakan untuk membuat

keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana tingkat

signifikan yang digunakan yaitu 5 persen.

Page 47: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Sejarah Singkat Kota Makassar

Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3

kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai

salah satu daerah taklukkan Majapahit. Walaupun demikian, Raja Gowa

ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan adalah tokoh pertama

yang benar-benar mengembangkan kota Makassar. Ia memindahkan

pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di

muara Sungai Jeneberang, serta mengangkat seorang syahbandar untuk

mengatur perdagangan.

Pada abad ke-16, Makassar menjadi pusat perdagangan yang

dominan di Indonesia Timur, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar

di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan

perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke

Makassar berhak melakukan perniagaan disana dan menolak

upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.

Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa

meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut,

pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat

berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat

yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan

di Kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi

Page 48: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

31

pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak

terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu

(Sultan Alauddin, Raja Gowa, dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo).

Kontrol penguasa Makassar semakin menurun seiring semakin

kuatnya pengaruh Belanda di wilayah tersebut dan menguatnya politik

monopoli perdagangan rempah-rempah yang diterapkan Belanda melalui

VOC. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung

Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan

terhadap kerajaan Islam Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu

Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia

timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan kerajaan

melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya

Gowa-Tallo (Makassar) terdesak dan dengan terpaksa menanda

tangani Perjanjian Bongaya.

Sejak 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung

Pandang adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar

merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan

pada masa lalu pernah menjadi ibu kota Negara Indonesia Timur dan

Provinsi Sulawesi.

2. Geografis Kota Makassar

Kota Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi selatan, yang

terletak di bagian selatan pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung

Pandang, Terletak antara 119˚24’17’38” Bujur timur dan 5˚8’6’19” Lintang

Selatan. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Page 49: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

32

a. Sebelah Utara : Kabupaten Maros

b. Sebelah Timur : Kabupaten Maros

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Gowa

d. Sebelah Barat : Selat Makassar

Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan 0-2˚ (datar)

dan keiringan lahan 3-15˚ (bergelombang). Luas wilayah Kota Makassar

tercatat 175,77km2 daratan dan termasuk 11 pulau di selat Makassar

ditambah luas wilayah perairan kurang lebih 100 Km2. Kota Makassar

memiliki iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata 26˚C

sampai dengan 29˚C. Kota Makassar adalah kota yang terletak dekat

dengan pantai yang membentang sepanjang koridor barat dan utara dan

juga dikenal sebagai “Waterfront City” yang didalamnya mengalir

beberapa sungai ( Sungai Tallo, Sungai Jeneberang, dan Sungai

Pampang ) yang kesemuanya bermuara kedalam kota. Kota Makassar

merupakanhamparan daratan rendah yang berada pada ketinggian

antara 0-25 meter dari permukaan laut. Dari kondisi ini menyebabkan

Kota Makassar sering Mangalami gengangan air pada musim hujan,

teutama pada saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.

Berikut ini merupakan peta topografi Kota Makassar :

Page 50: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

33

Gambar 4.1

Peta Topografi Kota Makassar

Secara admistrasi Kota Makassar dibagi menjadi 15 kecamatan

dengan 153 kelurahan . Berikut ini tabel administrasi Kecamatan di kota

Makassar :

Page 51: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

34

Tabel 4.1

Tabel Administrasi Kecamatan di Kota Makassar

No NAMA KECAMATAN JUMLAH KELURAHAN

1 Biringkanaya 11 kelurahan

2 Bontoala 12 kelurahan

3 Kepulauan Sakkarang 3 kelurahan

4 Makassar 14 kelurahan

5 Mamajang 13 kecamatan

6 Manggala 8 kecamatan

7 Mariso 9 kecamatan

8 Panakukang 11 kecamatan

9 Rappocini 11 kecamatan

10 Tallo 15 kecamatan

11 Tamalanrea 8 kecamatan

12 Tamalate 11 kecamatan

13 Ujung Pandang 10 kecamatan

14 Ujung Tanah 9 kecamatan

15 Wajo 8 kecamatan

Sumber : Website Resmi Provinsi Sulawesi-Selatan

Page 52: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

35

Secara umum topografi Kota Makassar dikelompokkan menjadi

dua bagian yaitu bagian barat ke utara relative rendah dekat dengan

pesisir pantai, dan bagian timur dengan keadaan topografi berbukit

seperti Kelurahan Antang Kecamatan Panakukang.

3. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Kota Makassar Memiliki Jumlah penduduk yang terus meningkat

setiap tahunnya, pada tahun 2018 jumlah penduduk tercatat sebanyak

1,5juta jiwa atau setara dengan 17,15% total penduduk. Menurut badan

Pusat Statistik ( BPS ) Kota Makassar, penduduk yang menetap pada

suatu daerah dan tercatat resmi di BPS, namun ada penurunan jumlah

penduduk di tahun 2018.

Tabel 4.2

Data Jumlah Penduduk Kota Makassar 2010-2018

Tahun Jumlah Penduduk ( Jiwa )

2010 1.339.374

2011 1.352.136

2012 1.369.606

2013 1.408.072

2014 1.398.804

2015 1.651.146

2016 1.658.503

Page 53: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

36

2017 1.769.920

2018 1.671.001

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar, 2019

Berdasarkan tabel diatas yang merupakan hasil survey Badan

Pusat Statistik Kota Makassar, Jumlah penduduk Kota Makassar terlihat

fluktuatif yang dapat mempengaruhi jumlah angkatan kerja serta jumlah

pengangguran itu sendiri.

Sebagai pusat perekonomian Sulawesi-Selatan, Kota Makassar

menjadi destinasi utama untuk memperbaiki kondisi ekonominya. Pada

tahun 2018 jumlah angkatan kerja Kota Makassar berjumlah 671.044

orang hal ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk serta lain hal, angkatan

kerja ini bertambah 57.722 orang dibanding tahun sebelumnya.

Banyaknya angkatan kerja di Kota Makassar dapat dilihat dari dua sudut

pandang. Pertama, kenaikan angkatan kerja membuat pasar tenaga kerja

Kota Makassar relative lebih dinamis, yang berarti pengusaha dapat

mencari pekerja dengan upah lebih kompetitif. Kedua, kondisi ini bisa

berdampak buruk terhadap bertambahnya jumlah dan tingkat

pengangguran terbuka jika sector-sektor ekonomi produktif tidak mampu

menampung para pencari kerja, berikut tabel jumlah angkatan kerja Kota

Makassar.

Page 54: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

37

Tabel 4.3

Jumlah Angkatan Kerja Kota Makassar 2011-2018

TAHUN JUMLAH ANGKATAN KERJA

2011 590.718

2012 557.904

2013 583.384

2014 600.051

2015 593.160

2016 593.160

2017 613.322

2018 671.004

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Makassar, jumlah

yang telah bekerja sebanyak 589.221 orang, sementara yang belum

bekerja 81.823 orang, naik dari 64.954 orang tahun 2017 atau

bertambah 16.869 orang. Angka tersebut mengindikasikan tingkat

pengangguran terbuka ( TPT ) Kota Makassar naik dari 8,41% di

tahun 2011, menjadi 12,19% di tahun 2018. Angka tersebut

menjadikan Kota Makassar sebagai daerah dengan jumlah

pengangguran dan TPT paling tinggi di Sulawesi-Selatan.

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)

1. Kondisi IPM dan Tingkat Pengangguran di Kota Makassar

Indeks Pembangunan Manusia mengukur capaian pembangunan

manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai

Page 55: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

38

ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi

dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat;

pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut

memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk

mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu

lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan

gabungan indikator angka melek huruf yang dalam metode baru diganti

dengan angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Adapun

untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan

daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat

dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan

pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Penduduk Kota Makassar yang berjumlah besar dapat menjadi

modal pembangunan bila memiliki kualitas yang memadai. Hal ini

mengacu pada konsep bahwa manusia adalah pelaku, pelaksana dan

penikmat pembangunan. Artinya dengan kualitas penduduk yang rendah,

maka manusia akan lebih besar berperan sebagai penikmat dan kurang

berperan sebagai pelaku dan pelaksana pembangunan. Dimensi sumber

daya manusia meliputi jumlah, komposisi, karakteristik (kualitas), dan

persebaran penduduk (Effendi, 1991). Dimensi tersebut saling terkait satu

dengan yang lain.

Menurut UNDP (United Nations Development Programme),

embangunan manusia dirumuskan sebagai perluasan pilihan bagi

penduduk sekaligus sebagai taraf upaya yang dicapai dari upaya

tersebut. Pembangunan manusia juga dapat dilihat sebagai

Page 56: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

39

pembangunan kemampuan manusia melalui perbaikan taraf kesehatan,

pengetahuan dan keterampilan penduduk.

Tabel 4.4

Indeks Pembangunan Manusia Kota Makassar

No Tahun IPM HRS RLS Pengeluaran AHH

1 2010 77.63 13.71 10.23 14746.16 71.37

2 2011 77.82 13.83 10.24 14842.08 71.37

3 2012 78.47 14.22 10.42 14907.32 71.38

4 2013 78.98 14.48 10.61 14947.01 71.38

5 2014 79.35 14.75 10.64 15078.69 71.38

6 2015 79.94 14.76 10.77 15669.37 71.47

7 2016 80.53 14.8 11.07 16023 71.49

8 2017 81.13 15.18 11.08 16367 71.51

9 2018 81.73 15.55 11.09 16597 71.7

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar

Berdasarkan tabel 4.4 HLS yang merupakan harapan lama sekolah

mengalami peningkatan tiap tahunnya meski kenaikannya tidak signifikan,

begitupula RLS yang merupakan rata-rata lama sekolah yang juga

mengalami peningkatan tiap tahunnya meski tidak sigifikan.

Page 57: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

40

Tabel 4.5

Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Makassar

No Tahun Angkatan Kerja Jumlah

Bekerja

Jumlah

Pengangguran

TP

1 2010 599.605 522.462 77.143 12,86

2 2011 583.384 527.765 55.619 9,53

3 2012 557.904 502.308 55.596 9,97

4 2013 590.718 541.050 49.668 8,41

5 2014 600.051 534.428 65.623 10,94

6 2015 593.160 521.854 71.306 12,02

7 2016 593.160 521.854 71.306 12,02

8 2017 613.322 548.368 64.954 10,59

9 2018 671.004 589.221 81.823 12,19

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar

Dapat dilihat berdasarkan tabel 4.5 yang menggambarkan kondisi

ketenagakerjaan Kota Makassar, baik angkatan kerja dan jumlah

pengangguran mengalami yang tidak stabil dalam artian kandang naik

dan turun. Tingkat pengangguran terendah dalam Sembilan tahun

terakhir ialah pada tahun 2013 dengan angka 8,41% dan tertinggi pada

tahun 2010 yaitu dengan angka 12,86%. Jumlah angkatan kerja yang

dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk sangatlah besar

Page 58: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

41

dikarenakan Kota Makassar merupakan ibu kota provinsi dan pusat

perekonomian.

C. Analisis dan Interpretasi

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini ialah metode

kuantitatif. Metode kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis

keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.(Kasiram (2008: 149) dalam

bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif).

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah metode dalam statistik yang dapat

digunakan untuk melihat ada atau tikanya hubungan (hubungan kasual

atau sebab akibat) dan ditampilan dalam bentuk model sistematis atau

persamaan. Regresi menurut (Siggih santoso 2010. Statistik Parametrik;

konsep dan aplikasi dengan spss) dalah merupakan sebuah metode yang

dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah model atau persmaan

yang menjelaskan hubungan antar variabel (variabel dependen dan

independen).

Hasil uji data regresi linear berganda dari penelitian ini sebagai

berikut:

Page 59: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

42

Tabel 4.6Uji Analisis Linear Berganda

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) -.914 3.794 -.241 .818

RLS 3.833 4.598 .901 .834 .436HLS -2.159 3.781 -.617 -.571 .589

a. Dependent Variable: TP

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, maka ddapat disimpulkan sebuah

persamaan sebagai berikut;

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e

Dimana :

Y = Tingkat Pengangguran

X1 = Rata-rata Lama Sekolah

X2 = Harapan Lama Sekolah

α = Konstanta

β1, β2 = Parameter atau Koefisien Regresi

e = Error Term

Sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut;

Y= -0,914 + 3,833 – 2,159 + e

Berdasarkan persamaan regresi tersebut, maka dapat

diinterpretesikan sebagai berikut;

Page 60: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

43

1. Ketika semua variabel dianggap konstan maka tingkat pengagguran

akan tetap atau mengalami penurunan sebesar -0,914.

2. Variabel rata-rata lama sekolah (X1) memiliki koefisien regresi sebesar

3,833, artinya jika angka rata-rata lama sekolah dinaikkan 1unit,

maka akan menambah nilai tingkat pengagguran sebesar 3,833

dengan asumsi variabel lain konstan.

3. Variabel harapan lama sekolah (X2) memiliki koefisien sebesar -

2,159, artinya jika angka harapan lama sekolah dinaikkan 1unit, maka

akan mengurangi nilai tingkat pengangguran sebesar 2,159 dengan

asumsi variabel lain konstan.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai

apakah didalam sebuah model regresi linear Ordinary Least Squere

(OLS) terdapat masalah-masalah asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi

klasik sendiri merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada model

model regresi linear Ordinary Least Squere (OLS) agar model tersebut

menjadi valid digunakan sebagai alat penduga.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya

digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval,

ataupun rasio. Dalam penelitian ini digunakan uji One Sample

Kolmogorov- smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi

Page 61: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

44

0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih

besar dari 5% atau 0,05.

Tabel 4.7Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

UnstandardizedResidual

N9

NormalParametersa,b

Mean .0000000Std. Deviation .12774723

Most ExtremeDifferences

Absolute .142Positive .124Negative -.142

Test Statistic .142Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan output tabel One Sample Kolmogorov-

smirnov diatas dapat dilihat bahwa angka signifikan sebesar 0,200

> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian ini

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk memastikan apakah di

dalam sebuah model regresi ada interkorelasi atau kolinieritas

antar variabel bebas. Interkorelasi sendiri ialah hubugan yang

Page 62: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

45

linear atau hubungan yang kuat antara satu variabel bebas atau

variabel prediktor dengan variabel prerediktor yang lainnya di

dalam sebuah regresi. Interkorelasi itu dapat dilihat dengan nilai

koefisien korelasi antara variabel bebas, nilai VIF dan Tolerance,

nilai Eigenvalue dan Condition Index, serta nilai standar error

korfisien beta atau koefisien parsial. Berikut ini tabel uji

multikoliniaritas;

Tabel 4.8Uji Multikolinearitas

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF1 (Constant) -.914 3.794

RLS 3.833 4.598 .901 .121 8.247HLS -2.159 3.781 -.617 .121 8.247

a. Variable Dependent TP (Tingkat Pengangguran)

Berdasarkan tabel hasil uji multikolinearitas diatas dapat

dilihat nilai VIF dari rata-rata lama sekolah (RLS) sebesar 8,247,

dan harapan lama sekolah (HLS) sebesar 8,247 < 10,00 maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada data

hasil penelitian ini.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menilai apakah ada

keidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada

model regresi linear, dan untuk mengetahui adanya

penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada regresi

Page 63: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

46

linear. Apabila asumsi heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka

model regresi dinyatakan tidak valid sebagai alat peramalan.

Berikut ini tabel uji heteroskedastisitas:

Tabel 4.9Uji Heteroskedastisitas

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.656 2.014 .822 .442

RLS -.665 2.441 -.305 -.273 .794

HLS .007 2.007 .004 .004 .997

Berdasarkan tabel output uji heteroskedastisitas diatas

dapat dilihat nilai signiifikansi rata-rata lama sekolah (RLS)

sebesar 0,794, dan nilai signifikansi harapan lama sekolah

sebesar 0,997 > 0,05 yang berarti tidak terdapat

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui adakah

korelasi variabel yang ada dalam model prediksindengan

perubahan waktu dan untuk mengetahui korelasi antara variabel

gangguan sehingga penaksir tidak lagi efisien. Oleh karena itu,

apabila autokorelasi terjadi pada sebuah model prediksi, maka

nilai disturbance tidak lagi berpasangan secara bebas melainkan

secara autokorelasi. Berikut ini tabel uji autokorelasi

menggunakan uji Runs Test;

Page 64: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

47

Tabel 4.10Uji Autokorelasi Runs Test

Unstandardized ResidualTest Valuea

.01270

Cases < Test Value4

Cases >= Test Value5

Total Cases9

Number of Runs 5Z 0.000Asymp. Sig. (2-tailed)

1.000

Berdasarkan tabel output Runs Test diatas, diketahui nilai

signifikansi sebesar 1,000 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat masalah atau gangguan autokorelasi.

3. Uji Hipotesis

a. Uji T

Uji T bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya

pengaruh parsial (sendiri) variabel independen secara signifikan atau

tidak terhadap variabel dependen. Tingkat signifikan yang digunakan

adalah 0,05. Berikut tabel output spss;

Page 65: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

48

Tabel 4.11Hasil Uji Statistik T

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) -.914 3.794 -.241 .818

RLS 3.833 4.598 .901 .834 .436HLS -2.159 3.781 -.617 -.571 .589

a. Dependent Variable: TP

Berdasarkan output spss maka dapat diketahui nilai signifikan

(Sig) rata rata lama sekolah (RLS) (X1) adalah sebesar 0,436, karena

nilai signifikan (Sig) 0,436 > 0,05 maka dapat disimpuklan bahwa

rata-rata lama sekolah (X1) tidak berpengaruh terhadap tingkat

pengangguran (Y) dalam artian hipotesis pertama (H1) ditolak dan H0

diterima. Diketahui bahwa nilai signifikan (Sig) harapan lama sekolah

(HLS) (X2) adalah sebesar 0,589, yang berarti 0,589 > 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa harapan lama sekolah (X2) tidak

berpengaruh terhadap tingkat pengangguran (Y) yang berarti H2

ditolak dan H0 diterima.

Berdasarkan output spss pada tabel diatas diketahui nilai t

hitung variabel rata-rata lama sekolah (X1) sebesar 0,834 < t tabel

2,447, maka dapat disimpuklan bahwa rata-rata lama sekolah (X1)

tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran (Y) dalam artian

hipotesis pertama (H1) ditolak dan H0 diterima. Diketahui nilai t hitung

variabel harapan lama sekolah (X2) sebesar -0,571 < t tabel 2,447,

maka dapat disimpulkan bahwa harapan lama sekolah (X1) tidak

Page 66: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

49

berpengaruh terhadap tingkat pengangguran (Y) yang berarti H2

ditolak dan H0 diterima.

b. Uji F

Uji f bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama), yang

ditunjukkan dalam tabel anova pada output spss dengan asumsi jika

nilai signifikansi > dari 0,05 atau < dari f hitung maka tidak terjadi

pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap

variabel depnden, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 atau > f

hitung maka terjadi pengaruh secara bersama-sama variabel

independen terhadap variabel dependen. Berikut ini tabel anova uji f;

Tabel 4.12Uji F

Berdasarkan output spss pada tabel anova di atas dapat dilihat

bahwa nilai signifikansi sebesar 0,614 yang berarti > 0,05 dan nilai f

hitung sebesar 0,530 < f hitung 4,74. Maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi pengaruh secara bersama-sama variabel independen

yaitu rata-rata lama sekolah (X1) dan harapan lama sekolah terhadap

(X2) variabel dependen yaitu tingkat pengangguran (Y) di Kota

Makassar.

Page 67: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

50

c. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Imam Gozali, 2009). Berikut output spss tabel model

summary;

Tabel 4.13Uji Determinasi

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 .388a .150 -.133 .14751a. Predictors: (Constant), HLS, RLS

Berdasarkan output spss pada tabel model summary diketahui

nilai R squere sebesar 0,150 yang jika dipersenkan sama dengan

15%, dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa Variabel independen

yaitu rata-rata lama sekolah (X1) dan harapan lama sekolah (X2)

mempengaruhi variabel dependen yaitu tingkat pengangguran (Y)

sebesar 15%, sedangkan sisa dari 15% yaitu (100%-15%) 85%

dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain diluar model.

D. Pembahasan

Penelitian ini menggunaka dua variabel independen (X) yaitu rata-rata

lama sekolah (X1) dan harapan lama sekolah (X2) dan satu variabel

dependen yaitu tingkat pengagguran (Y). Peningkatan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) ( Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah )

merupakan perbaikan mutu sumber daya manusia dan kualitas hidup

dikarenakan IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan

Page 68: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

51

dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Adanya variabel IPM

(rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah) ini apakah dapat

berpengaruh negatif terhadap tingkat pengagguran di Kota Makassar maka

dilakukanlah beberapa pengujian dan berikut hasilnya.

1. Pengaruh Rata-rata Lama Sekolah terhadap Tingkat Pengangguran

di Kota Makassar

Hasil penelitian berdasarkan uji persamaan regresi maka diperoleh

nilai Variabel rata-rata lama sekolah (X1) memiliki koefisien regresi

sebesar 3,833, artinya jika angka rata-rata lama sekolah dinaikkan 1unit,

maka akan menambah nilai tingkat pengagguran sebesar 3,833 dengan

asumsi variabel lain konstan.

Nilai signifikan (Sig) rata rata lama sekolah (X1) adalah sebesar

0,436, karena nilai signifikan (Sig) 0,436 > 0,05 maka dapat disimpuklan

bahwa rata-rata lama sekolah (X1) tidak berpengaruh terhadap tingkat

pengangguran (Y) dalam artian hipotesis pertama (H1) ditolak dan H0

diterima.

2. Pengaruh Harapan Lama Sekolah terhadap Tingkat Pengagguran di

Kota Makassar

Variabel harapan lama sekolah (X2) memiliki koefisien sebesar -

2,159, artinya jika angka harapan lama sekolah dinaikkan 1unit, maka

akan mengurangi nilai tingkat pengangguran sebesar 2,159 dengan

asumsi variabel lain konstan.

Page 69: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

52

Diketahui bahwa nilai signifikan (Sig) harapan lama sekolah (X2)

adalah sebesar 0,589, yang berarti 0,589 > 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa harapan lama sekolah (X2) tidak berpengaruh terhadap tingkat

pengangguran (Y) yang berarti H2 ditolak dan H0 diterima.

Dari hasil uji determinasi didapatkan nilai R squere sebesar 0.150

yang berarti nilai koefisien determinasi Rata-rata lama sekolah (X1) dan

harapan lama sekolah (X2) sebesar 15% yang artinya 85% dipengaruhi

oleh faktor lain.

Sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Dahma Amar Ramadhan, Djoko Setyadi, Adi Wijaya (2017) Faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Kota

Samarinda 2005-2014 yang menunjukkan bahwa pengaruh pendidikan

tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran.

Hasil penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa tingkat

pengangguran dipengaruhi banyak faktor lain seperti yang dilakukan

Farid Algofari (2007) Analisis Tingkat Pengangguran Di Indonesia Tahun

1980-2007 hasil penelitian ini menunjukkan Berdasarkan analisis yang

dilakukan menunjukkan bahwa jumlah penduduk, inflasi, upah,

pertumbuhan ekonomi yang merupakan faktor-faktor diluar IPM memiliki

hubungan positif terdap pengangguran.

Penelitian yang dilakukan Novlin Sirait (2013) Analisis Beberapa

Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Jumlah Pengangguran Kabupaten /

Kota Di Provinsi Bali hasil penelitian ini Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi, upah minimum

Page 70: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

53

regional, dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap jumlah

pengangguran kabupaten/kota di Provinsi Bali. Dapat disimpulkan bahwa

banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran diluar

IPM ( rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah ) sehingga

membuat pengaruh IPM (rata-rata lama sekolah dan harapan lama

sekolah) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran.

Page 71: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik

sebuah kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan output spps pada regresi linear berganda maka diketahui

nilai t hitung variabel rata-rata lama sekolah (X1) sebesar 0,834 < t tabel

2,447, maka dapat disimpuklan bahwa rata-rata lama sekolah (X1) tidak

berpengaruh terhadap tingkat pengangguran (Y) dalam artian hipotesis

pertama (H1) ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan output spss diketahui

pula bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara rata-rata lama

sekolah terhadap tingkat pengagguran di Kota Makassar dapat diketahui

nilai signifikan (Sig) rata-rata lama sekolah (RLS) (X1) adalah sebesar

0,436, karena nilai signifikan (Sig) 0,436 > 0,05 maka dapat disimpuklan

bahwa rata-rata lama sekolah (X1) tidak berpengaruh signifikan

terhadap tingkat pengangguran (Y) dalam artian hipotesis pertama (H1)

ditolak dan H0 diterima

2. Berdasarkan output spps pada regresi linear berganda maka diketahui

nilai t hitung variabel harapan lama sekolah (X2) sebesar -0,571 < t tabel

2,447, maka dapat disimpulkan bahwa harapan lama sekolah (X1) tidak

berpengaruh terhadap tingkat pengangguran (Y) yang berarti H2 ditolak

dan H0 diterima. Berdasarkan output spss diketahui pula bahwa tidak

terdapat pengaruh signifikan antara harapan lama sekolah terhadap

tingkat pengagguran di Kota Makassar diketahui nilai signifikan

Page 72: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

55

(Sig) harapan lama sekolah (HLS) (X2) adalah sebesar 0,589, yang

berarti 0,589 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa harapan lama

sekolah (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran

(Y) yang berarti H2 ditolak dan H0 diterima.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan

hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk menekan tingkat pengangguran disarankan bagi pemerintah

lebih meningkatkan jumlah lapangan kerja yang tersedia dan memerhatikan

faktor-faktor pengangguran yang lain agar tujuan menekan tingkat

pengagguran bisa tercapai.

Page 73: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

56

DAFTAR PUSTAKA

Algofari, F. (n.d.). 2007. Analisis Tingkat Pengangguran Di Indonesia Tahun1980-2007.

Alhudori, M. (2017). Pengaruh IPM, PDRB Dan Jumlah Pengangguran TerhadapPenduduk Miskin Di Provinsi Jambi .

Chisara, B. (2018, juli 3). Pengangguran. Retrieved from Wikipedia.

Dahma Amar Ramadhan, D. S. (2017). Faktor-Faktor yang MempengaruhiTingkat Pengagguran dan Kemiskinan di Kota Samarinda.

Dr.Riduwan, d. (2011). Cara Mudah Belajar Spss dan Aplikasi StatistikPenelitian. In d. Dr.Riduwan. Bandung: Alfabeta.

Draper, d. S. (1992). Analisis Regresi Terapan. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.

Duwi. (2011, November 27). Uji Normalitas. Retrieved from Duwi Consultant:http://duwiconsultant.blogspot.com

Galton, S. F. (1885). Regression towards mediocrity in hereditary stature. Journalof the antropological institute, 246-263.

Hendry. (2013). Hipotesis. Retrieved from Teori Online:http://teorionline.wordpress.com

Hidayat, A. (2016). Uji Statistik. Retrieved from Statistikan: http://statistikan.com

Hidayat, A. (2017, februari 3). Regresi. Retrieved from Statistikan.

Ibrahim, N. S. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar BaruAlgensindo.

Kasiram, M. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN-Maliki Press.

Lanin, I. (2017, Maret 21). Indeks Pembangunan Manusia. Retrieved fromWikipedia.

Mankiw, G. Q. (2013). Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat.

Meriyanti, N. K. (2015). Pengaruh Program Indeks Pembangunan ManusiaTerhadap Pengentasan Kemiskinan Di Kecamatan Buleleng Tahun 2011-2014.

Nanga, M. (2005). Makro ekonomi : Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta: PT.Grafindo Persada.

Page 74: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

57

Raharjo, S. (2016). Analisis Data Regresi. Retrieved from SPSS Indonesia:https://www.spssindonesia.com

Riyantika, D. (2014, maret 17). Jenis-jenis Hipotesis. Retrieved fromhttp://dwiriyantikasyabaniyah.blogspot.com

Sembiring, R. (2003). Analisis Regresi. Bandung: Insitut Teknologi Bandung.

Sirait, N. (2013). Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap JumlahPengangguran Kabupaten / Kota Di Provinsi Bali .

Statistik, B. P. (2018). Data Kota Makassar 2018 (Metode Baru). Retrieved fromBadan Pusat Statistik Kota Makassar.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung:ALFABETA.

Sukirno, S. (2003). Pengantar Teori Ekonomi Makro Edisi Kedua. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

UNDP. (2013). Human Development Report.

Widarjono, A. (2007). Ekonometrika: Teori dan Aplikasi Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Yacoub, Y. (2012). Pengaruh Tingkat Pengangguran terhadap TingkatKemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Barat.

Page 75: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

58

LAMPIRAN

Page 76: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

59

Lampiran 1

DATA PENELITIAN

Indeks Pembangunan Manusia Kota Makassar

No Tahun IPM EYS MYS Pengeluaran AHH

1 2010 77.63 13.71 10.23 14746.16 71.37

2 2011 77.82 13.83 10.24 14842.08 71.37

3 2012 78.47 14.22 10.42 14907.32 71.38

4 2013 78.98 14.48 10.61 14947.01 71.38

5 2014 79.35 14.75 10.64 15078.69 71.38

6 2015 79.94 14.76 10.77 15669.37 71.47

7 2016 80.53 14.8 11.07 16023 71.49

8 2017 81.13 15.18 11.08 16367 71.51

9 2018 81.73 15.55 11.09 16597 71.7

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar

Page 77: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

60

Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Makassar

No Tahun Angkatan

Kerja

Jumlah

Bekerja

Jumlah

Pengangguran

TP

1 2010 599.605 522.462 77.143 12,86

2 2011 583.384 527.765 55.619 9,53

3 2012 557.904 502.308 55.596 9,97

4 2013 590.718 541.050 49.668 8,41

5 2014 600.051 534.428 65.623 10,94

6 2015 593.160 521.854 71.306 12,02

7 2016 593.160 521.854 71.306 12,02

8 2017 613.322 548.368 64.954 10,59

9 2018 671.004 589.221 81.823 12,19

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar

Page 78: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

61

Lampiran 2

HASIL PENGOLAHAN DATA PENELITIAN SPSS 23

Uji Analisis Linear Berganda

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) -.914 3.794 -.241 .818

RLS 3.833 4.598 .901 .834 .436HLS -2.159 3.781 -.617 -.571 .589

a. Dependent Variable: TP

Uji NormalitasOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

UnstandardizedResidual

N9

NormalParametersa,b

Mean .0000000Std. Deviation .12774723

Most ExtremeDifferences

Absolute .142Positive .124Negative -.142

Test Statistic .142Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

Uji Multikolinearitas

Page 79: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

62

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF1 (Constant) -.914 3.794

RLS 3.833 4.598 .901 .121 8.247HLS -2.159 3.781 -.617 .121 8.247

a. Variable Dependent TP (Tingkat Pengangguran)

Uji Heteroskedastisitas

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.656 2.014 .822 .442

RLS -.665 2.441 -.305 -.273 .794

HLS .007 2.007 .004 .004 .997

Page 80: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

63

Uji Autokorelasi Runs Test

Unstandardized ResidualTest Valuea

.01270

Cases < Test Value4

Cases >= Test Value5

Total Cases9

Number of Runs 5Z 0.000Asymp. Sig. (2-tailed)

1.000

Hasil Uji Statistik T

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) -.914 3.794 -.241 .818

RLS 3.833 4.598 .901 .834 .436HLS -2.159 3.781 -.617 -.571 .589

a. Dependent Variable: TP

Page 81: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

64

Uji F

Uji Determinasi

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 .388a .150 -.133 .14751a. Predictors: (Constant), HLS, RLS

Page 82: PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) …

BIOGRAFI PENULIS

NANANG HIDAYAT panggilan Nanang lahir di Maros 12 Juli

1997 dari pasangan suami istri Bapak Siradjuddin dan Ibu Sitti

Rosmiati. Penenliti anak ke 6 dari 6 bersaudara. Peneliti

sekarang bertempat tinggal di Jln. Poros Asrama Haji Sudiang

(Dusun Tamarunang).

Pendidikan Yang ditempuh oleh peneliti yaitu sekolah dasar di SD Negeri Pai

Makassar lulus pada tahun 2008, sekolah menengah pertama di MTs Negeri 2

Makassar lulus pada tahun 2011, sekolah menengah atas di SMA Negeri &

Makassar lulus pada tahun 2014, dan mulai tahun 2015 mengikuti Program S1

pada jurursan Ekonomi Pembanguan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih

terdaftar sebagai mahasiswa mengikuti Program S1 pada jurursan Ekonomi

Pembanguan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar, dan sebagai tugas akhir maka penulis menulis sebuah skripsi yang

berjudul “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Tingkat

Penganguran di Kota Makasssar”.