Upload
anggi-kristanti
View
244
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Skripsi untuk memenuhi syarat menjadi sarjana ekonomi syariah
Citation preview
PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP) TERHADAP NET PROFIT MARGIN (NPM) PADA
BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) AMANAH RABBANIAH BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy.) pada Program Studi Manajemen Keuangan Syari’ah
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
Oleh: ANGGI KRISTANTI
NIM 1210307007
BANDUNG
BANDUNG 2014 M / 1435 H
PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP) TERHADAP NET PROFIT MARGIN (NPM) PADA
BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) AMANAH RABBANIAH BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy.) pada Program Studi Manajemen Keuangan Syari’ah
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
Oleh: ANGGI KRISTANTI
NIM 1210307007
BANDUNG 2014 M/ 1435 H
i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP)
TERHADAP NET PROFIT MARGIN (NPM) PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)
AMANAH RABBANIAH BANDUNG
Oleh: ANGGI KRISTANTI
NIM 1210307007
Menyetujui
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. H. Ahmad Hasan Ridwan, M.Ag.
Rd. Amar Muslih, Ak., S.E., M.Si. NIP. 196804251993031001 NIP. 197010182009121001
Mengetahui
Dekan, Ketua Jurusan,
Prof. Dr. H. Oyo Sunaryo Mukhlas, M.Si
Dr. Dedah Jubaedah, M.Si NIP.195812121985031008 NIP.196104141988032002
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul: “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif (KAP)
terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung”, ini telah dipertanggungjawabkan pada
Sidang Munaqasah pada tanggal 27 Agustus 2014, dan telah diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy.) pada
Jurusan Manajemen Keuangan Syari’ah Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Bandung, 27 Agustus 2014
Ketua, Sekretaris,
Iman Hilman Faturachman, M.Ag.
Muhammad Helmi Kahfi, S.Sos., M.M.Pd. NIP. 197503072003121002 NIP. 197307122007011038
Penguji I, Penguji II,
Prof. Dr. H. Boedi Abdullah, M.Ag.
Dr. Iwan Setiawan, S.Ag., M.Pd., M.E.Sy. NIP. 194804041980031002 NIP. 197809112005011003
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Assalammualaikum Wr.Wb
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Anggi Kristanti
NIM : 1210307007
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif
(KAP) Terhadap Net Profit Margin (NPM) Pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung adalah benar-benar merupakan
hasil karya penyusun sendiri, bukan duplikasi ataupun saduran dari karya orang
lain kecuali pada bagian yang telah dirujuk dan disebut dalam footnote atau daftar
pustaka. Apabila di lain waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya ini,
maka tanggungjawab sepenuhnya ada pada penyusun.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bandung, 14 Juli 2014 Penyusun
Anggi Kristanti NIM. 1210307007
iv
ABSTRAK
Anggi Kristanti, Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Terhadap Net Profit Margin (NPM) Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) menjalankan fungsinya sebagai Bank Syariah yaitu menjadi perantara keuangan (finance intermediary) antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang memerlukan dana, terutama kalangan masyarakat kecil di daerah tertentu. Dana yang telah terhimpun dari masyarakat oleh BPRS disalurkan kembali dalam bentuk aktiva produktif berupa pembiayaan-pembiayaan. Pembentukan aktiva produktif ini bertujuan untuk menjalankan tugas pokok bank, untuk menghasilkan dan mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan. BPRS Amanah Rabbaniah adalah BPRS di Bandung yang dalam usahanya untuk meraih keuntungan salah satunya adalah dengan membentuk aktiva produktif, akan tetapi data keuangan BPRS Amanah Rabbaniah menunjukan kurangnya signifikansi pengaruh dari kualitas aktiva produktif terhadap keuntungan yang diraih, ditunjukan dengan fenomena yang berlawanan arah antara kedua variabel tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, perkembangan kualitas aktiva produktif dan laba bersih yang diraih dengan diwakili dengan rasio net profit margin, serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin di BPRS Amanah Rabbaniah Bandung. Aktiva produktif dinilai dengan rasio kualitas aktiva produktif dengan menghitung jumlah porsi aktiva produktif yang pengembaliannya lancar dengan total aktiva produktif. Net profit margin merupakan rasio yang membandingkan laba bersih yaitu laba setelah pajak dan zakat dengan total pendapatan operasional. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data keuangan yang dibuat setiap bulan oleh BPRS Amanah Rabbaniah dalam kurun waktu lima tahun terakhir dari tahun 2009-2013 berjumlah 60 data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linear sederhana, korelasi pearson product moment dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin digunakan rumus koefisien determinasi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dua pihak dengan taraf siginifikansi 5%. Perolehan hasil analisa tersebut diolah dengan menggunakan program software IBM SPSS Statistics Version 20. Hasil dari penelitian ini menunjukan, rata-rata kualitas aktiva produktif yang dimiliki BPRS Amanah Rabbaniah tergolong baik meskipun dengan pertumbuhan yang negatif. Net profit margin BPRS Amanah Rabbaniah dalam kurun waktu lima tahun terakhir menujukan pertumbuhan yang positif. Penelitian ini juga menunjukan bahwa kualitas aktiva produktif berpengaruh sebesar 25% terhadap net profit margin pada BPRS Amanah Rabbaniah Bandung. Kata Kunci: Kualitas Aktiva Produktif, Net Profit Margin, Profitabilitas
v
…
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk
dirimu sendiri…” QS Al-Isrā’ (17) : 7
Kupersembahkan skripsi ini kepada yang terkasih: Mama dan Bapak yang
cintanya padaku selalu mengingatkanku akan kasih sayangNya.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Untaian syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT.
yang Maha Kaya, Sang Penguasa alam raya, karena berkat ridho dan kuasa-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Aktiva
Produktif (KAP) terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung” ini. Maka nikmat tuhanmu
yang manakah yang akan kamu dustakan? Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW. kepada para keluarganya,
sahabatnya dan kita para pengikutnya hingga akhir jaman.
Skripsi ini disusun sebagai syarat akademis dalam menyelesaikan program
Sarjana (S1) pada Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Manajemen Keuangan
Syari’ah, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Penyusunan
skripsi ini adalah sebuah proses pendewasaan, dalam menyusunnya yang
individual membuat penulis belajar bagaimana harus bertarung melawan
kemalasan diri, bertanggung jawab menyelesaikan apa yang telah dimulai dan
membangun kemandirian.
Tak ada gading yang tak retak begitupun skripsi ini takkan luput dari
kekurangan dan kesalahan juga jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran
begitu penulis harapkan untuk menjadi bahan pembelajaran agar dapat lebih baik
di masa depan.
vii
Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu karena adanya
dukungan, bantuan dan doa dari berbagai pihak yang luar biasa yang menjadi
wakil Allah di dunia untuk memudahkan proses dan menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih tertinggi penulis sampaikan kepada yang paling penulis cintai Mama
Cici Yohanifah dan Bapak Suyanto sebagai orang tua penulis dan Mas Lingga
Herdyanto sebagai kakak satu-satunya penulis, ketiganya yang telah mengajarkan
apa itu cinta tanpa syarat, yang tak pernah lelah mendukung penulis baik moril
maupun materil, yang untaian doanya selalu menjadi kekuatan penulis dalam
menuntut ilmu di tanah rantau selama kurang lebih empat tahun. Tanpa mereka
penulis hanyalah butiran debu. Karya kecil ini dengan sungguh hati penulis
persembahkan kepada keluarga tercinta, Mama, Bapak dan Mas Lingga. Dalam
kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Oyo Sunaryo Mukhlas, M.Si. selaku Dekan Fakultas
Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
2. Ibu Dr. Dedah Jubaedah, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Keuangan Syari’ah dan sebagai pembimbing tahfidz penulis yang selama
ini telah dengan sabar menghadapi penulis;
3. Bapak Dr. Iwan Setiawan S.Ag., M.Pd., M.E.Sy. selaku Sekretaris Jurusan
Manajemen Keuangan Syari’ah yang tak pernah lelah memotivasi penulis
dan selalu ikhlas dalam mendengarkan keluhan penulis;
4. Bapak Dr. H. Ahmad Hasan Ridwan, M.Ag. selaku pembimbing akademik
dan pembimbing I dalam penulisan skripsi ini, sungguh suatu kehormatan
dapat menjadi mahasiswi bimbingan beliau selama kurang lebih empat
viii
tahun. Darinya penulis belajar bagaimana menjadi lebih profesional dan
lebih teliti. Mendapatkan motivasi dan inspirasi saat bimbingan adalah
waktu yang selalu ditunggu selama proses penyusunan skripsi ini;
5. Bapak Rd. Amar Muslih, Ak., S.E., M.Si. selaku pembimbing II dalam
penulisan skripsi ini. Bapak yang penuh sabar dan baik hati, pribadinya
yang lembut selalu dapat menginspirasi penulis. Berkatnya penulis selalu
merasa lebih baik dan bersyukur setelah bimbingan penyusunan skripsi
selesai;
6. Para dosen dan staff TU jurusan Manajemen Keuangan Syari’ah Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung yang telah menjadi teladan selama kurang lebih empat tahun ini,
khususnya Bapak Deni Kamaludin Yusup dan Ibu Vinna yang kepedulian
dan kebaikannya pada mahasiswa selalu dapat menginspirasi penulis;
7. Pimpinan dan staff BPRS Amanah Rabbaniah yang sudah mengizinkan
penulis untuk melaksanakan penelitian dan telah bekerja sama dengan
baik, khususnya Bapak Chrisna Aditya yang sudah dengan ramah
membantu menjadi fasilitator selama penulis melakukan penelitian ini;
8. Sahabat kesayangan yaitu Feby, Elsa, Astri dan Asri yang selalu saling
mendukung dalam suka dan duka meraih gelar sarjana ekonomi syariah
selama kurang lebih empat tahun ini, dan untuk Aa Iqbal yang telah
memberi warna baru dalam bingkai kanvas keseharian penulis, insyaAllah
you come as blessings;
9. Emah dan Apa kosan panasaran, kosan yang didiami selama kurang lebih
empat tahun, yang telah menjadi lingkungan positif mewakili orang tua
ix
yang jauh. Teh Evi dan Lulu tetangga kosan yang selalu saling menjaga
dan saling berbagi satu sama lain;
10. Keluarga Besar Fordes UIN yang membuat penulis mencintai ekonomi
islam yang membuat kehidupan kampus penulis semakin menyenangkan
dan dinamis yang dengan jaringannya membantu penulis dalam menyusun
skripsi ini, bersama kita akan membumikan ekonomi islam di Indonesia
khususnya di almamater tercinta. Khusus untuk Kang Dudi yang telah
dengan ridha menjembatani penulis dengan objek penelitian yaitu BPRS
Amanah Rabbaniah;
11. Para Pejuang Muda FoSSEI Jabar yang selalu mampu memotivasi penulis
untuk menjadi lebih baik, bersyukur bisa mengenal orang-orang hebat
yang sama mencintai ekonomi islam dan memperjuangkannya. Khususnya
untuk Teh Risma akhwat luar biasa yang dengan baik hati berkenan
beberapa kali mengantarkan penulis untuk mencari referensi di
perpustakaan kampusnya;
12. Teman-teman seperjuangan para mahasiswa/I jurusan manajemen
keuangan syariah khususnya kelas A yang telah menjadi sahabat sekaligus
keluarga yang kebersamaannya selalu dapat membuat penulis
bersemangat, forever we belong together, insyaAllah. Khususnya untuk
teman-teman yang senasib disatukan dengan dosen pembimbing yang
sama Depi, Aha dan Alinda bersama-sama dipenghujung perjuangan
meraih gelar sarjana ekonomi syariah yang selalu mengingatkan dalam
kesabaran saat setiap menanti untuk mendapat giliran bimbingan juga
teman-teman tim diskusi yang luar biasa Desi, Dinna dan Teh Emi.
x
13. Pimpinan dan Para Staff PKPU Bandung yang telah menjadi lingkungan
yang memotivasi penulis untuk semakin produktif disaat terakhir penulis
menyusun skripsi ini yaitu saat Ramadhan 1435 H.
14. Para Beswan Djarum 28 yang keberadaannya selalu menginspirasi dan
sahabat KKM 052 sebagai keluarga baru yang mampu saling mendukung
dan menguatkan terutama saat susah sulitnya mengabdi pada masyarakat,
karena mereka tugas ini menjadi lebih menyenangkan. Khusus untuk
Resya Nurul Pasha sahabat saat sekolah menengah pertama yang telah
dengan murah hati memberikan fasilitas untuk dapat mengakses portal
perpustakaan kampusnya;
15. Terakhir, semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
Semoga setiap kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh
Allah dengan balasan terbaik dan mengundang kecintaan Allah padanya,
jazakallah khairan katsiran. Akhirnya penulis berharap karya kecil ini dapat
bermanfaat bagi dunia pendidikan, perbankan syariah dan para akademis yaitu
para peneliti selanjutnya.
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Bandung, 14 Juli 2014 Penulis
Anggi Kristanti NIM. 1210307007
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO/KATA MUTIARA ............................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8
D. Kegunaan Penelitian .............................................................................. 8
1. Kegunaan Teoritis ............................................................................ 8
2. Kegunaan Praktis ............................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Penelitian Terdahulu ................................................................... 10
B. Konsep dan Teori ................................................................................... 15
1. Bank Syariah ..................................................................................... 15
2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ..................................................... 16
3. Aktiva Produktif ................................................................................ 18
4. Net Profit Margin .............................................................................. 28
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 30
D. Hipotesis ................................................................................................ 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian..................................................................................... 35
B. Metode Penelitian .................................................................................. 35
xii
C. Operasionalisasi Variabel ....................................................................... 36
D. Jenis Data .............................................................................................. 38
E. Sumber Data .......................................................................................... 38
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 39
G. Analisis Data ......................................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 46
1. Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 46
2. Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah ....... 51
3. Perkembangan Net Profit Margin BPRS Amanah Rabbaniah ........... 60
B. Pembahasan ........................................................................................... 64
1. Analisis Korelasi Pearson Product Moment ..................................... 65
2. Koefisien Determinasi ...................................................................... 66
3. Analisis Regresi Linier Sederhana .................................................... 66
4. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 71
B. Implikasi ................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 77
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah
2009-2013 (tahunan) .............................................................................. 4
Tabel 1.2 Perkembangan Net Profit Margin BPRS Amanah Rabbaniah 2009-2013
(tahunan)................................................................................................ 5
Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu ................................................................... 13
Tabel 2.2 Matriks Kriteria Peringkat Komponen Kualitas Aktiva Produktif ........... 27
Tabel 2.3 Matriks Kriteria Peringkat Komponen Net Profit Margin ....................... 30
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ....................................................................... 37
Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................................... 41
Tabel 4.1 Perkembangan Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah 2009-2013 ......... 52
Tabel 4.2 Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah
2009-2013 .............................................................................................. 55
Tabel 4.3 Perkembangan Net Profit Margin BPRS Amanah Rabbaniah 2009-2013 61
Tabel 4.4 Hasil Korelasi Pearson Product Moment................................................ 65
Tabel 4.5 Hasil Koefisien Determinasi................................................................... 66
Tabel 4.6 Hasil Regresi Sederhana......................................................................... 67
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Kerangka Pemikiran ............................................................................ 33
Gambar 3.1Kurva t Distribusi (Uji Dua Pihak) ....................................................... 45
Gambar 4.1Perkembangan Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah 2009-
2013 .................................................................................................... 53
Gambar 4.2Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah
2009 -2013 .......................................................................................... 57
Gambar 4.3Perkembangan Net Profit Margin BPRS Amanah Rabbaniah 2009-
2013 .................................................................................................... 63
Gambar 4.4Kurva t Distribusi (Uji Dua Pihak) KAP dan NPM .............................. 68
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Bimbingan Penulisan Skripsi
Lampiran 2 : Surat Keputusan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung
Djati Bandung
Lampiran 3 : Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian di BPRS Amanah
Rabbaniah
Lampiran 4 : Brosur Produk BPRS Amanah Rabbaniah
Lampiran 5 : Pedoman Wawancara
Lampiran 6 : Perhitungan Kualitas Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan
Lampiran 7 : Hasil IBM SPSS Statistics Version 20
Lampiran 8 : Perhitungan Statistik Manual
Lampiran 9 : Tabel Presentase Distribusi t (df = 41 – 80)
Lampiran 10 : Laporan Keuangan BPRS Amanah Rabbaniah 2009-2013 dalam
bulanan berupa Neraca, Laba Rugi dan Kesehatan Bank
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan operasionalnya
menggunakan prinsip-prinsip syariah Islam. Perkembangan Bank Syariah sangat
pesat. Perkembangan ini ditunjukan dengan data statistik yang dipublikasikan oleh
Bank Indonesia, bahwa peningkatan jumlah bank syariah sebesar 260% dan asset
sebesar 500% dalam kurun waktu 6 tahun terakhir. Pada desember 2007 terdapat 3
Bank Umum Syariah, 26 Unit Usaha Syariah dan 114 BPR Syariah dengan total
asset lebih dari 37 triliun rupiah. Sedangkan pada September 2013 terdapat 11
Bank Umum Syariah, 23 Unit Usaha Syariah dan 160 BPR Syariah dengan total
asset lebih dari 233 triliun rupiah.1 Perkembangan pesat ini menunjukan tingkat
kepercayaan masyarakat pada Bank Syariah semakin meningkat. Masyarakat
semakin menyadari Bank Syariah hadir sebagai solusi untuk berinvestasi dengan
keuntungan kompetitif yang halal karena terhindar dari riba.
Bank Syariah sesuai dengan fungsi finance intermediary atau perantara
keuangan telah turut membangun pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pembiayaan
Bank Syariah yang disalurkan untuk pihak-pihak yang memerlukan dana, baik
pembiayaan produktif maupun konsumtif dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Statistik Bank Indonesia menunjukan
peningkatan pembiayaan yang dilakukan Bank Syariah pada tahun 2007 sampai
1 Tim Informasi Perbankan Syariah, Statistik Perbankan Syariah September 2013,
(Jakarta: Bank Indonesia, 2013), h. 1-7.
1
2
2013 meningkat lebih dari 500%.2 Dengan meningkatnya pembiayaan Bank
Syariah diharapkan meningkat pula kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kegiatan
pembiayaan ini sebagai salah satu usaha Bank Syariah dalam memproduktifkan
dana yang dipercayakan oleh para pihak penyimpan dana guna mendapatkan
tingkat profitabilitas yang cukup dan dapat mendatangkan keuntungan kembali
kepada para pihak penyimpan dana.
Dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah,
bank syariah menurut jenisnya terbagi menjadi dua, Bank Umum Syariah dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (selanjutnya disebut BPRS). BPRS merupakan
bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan dalam
melakukan kegitannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
BPRS adalah Bank Syariah yang terdekat dengan masyarakat yang
bertugas memberdayakan perekonomian masyarakat lemah, seperti pedagang
sayur, pedagang buah, pemilik kios dan juga kegiatan ekonomi lainnya yang
membutuhkan suntikan dana untuk menambah modal usaha yang digeluti mereka.
BPRS bertugas sebagai finance intermediary antara masyarakat yang kelebihan
dana dengan masyarakat yang memerlukan dana terutama masyarakat kecil di
daerah tertentu. Penyaluran dana yang telah terhimpun di BPRS disalurkan
kembali dalam bentuk aktiva produktif atau earning assets yaitu aktiva yang
menghasilkan. Komponen aktiva produktif BPRS ini terdiri dari pembiayaan,
penempatan pada bank lain dan penempatan pada bank Indonesia.
2 Ibid., h. 18-19.
3
Pembentukan aktiva produktif yang dilakukan BPRS bertujuan untuk
mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan. Penyaluran dana dalam bentuk
aktiva produktif ini akan mempengaruhi kinerja keuangan BPRS terutama dari sisi
profitabilitas. Aktiva produktif BPRS dapat dinilai kualitasnya dengan
mengetahui jumlah aktiva produktif yang digolongkan lancar, kurang lancar,
diragukan dan macet. Aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar,
diragukan dan macet termasuk aktiva produktif yang diklasifikasikan. Aktiva
produktif yang diklasifikasikan merupakan aktiva yang sudah maupun yang
mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian.3
Penilaian kualitas aktiva produktif dapat dilakukan salah satunya melalui
perhitungan proporsi aktiva produktif yang tidak diklasifikasikan atau aktiva
produktif yang tergolong lancar terhadap total aktiva produktif yang dikenal
dengan rasio kualitas aktiva produktif atau disingkat KAP.
BPRS Amanah Rabbaniah adalah salah satu BPRS tertua di Indonesia,
berdiri pada tahun 1991. Eksistensinya kini sudah lebih dari 20 tahun. BPRS
Amanah Rabbaniah yang berlokasi di Kabupaten Bandung ini merupakan salah
satu pionir dalam pendirian Bank Pembiayaan Rakyat berdasarkan prinsip Islam.
BPRS Amanah Rabbaniah juga menjalankan fungsi intermediary-nya yaitu
menyalurkan dana dalam bentuk aktiva produktif. Penempatan aktiva produktif
yang dilakukan oleh BPRS Amanah Rabbaniah hingga tahun 2013 adalah melalui
penempatan pada bank lain dan pembiayaan-pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah.
3Siti Ch. Fadjriani, Lampiran Surat Edaran No. 9/29/DPbs Perihal Sistem Penilaian
Tingkat Kesehatan BPR berdasarkan Prinsip Syariah (Jakarta: Bank Indonesia, 2007), h. 1.
4
Berikut ini digambarkan perkembangan kualitas aktiva produktif BPRS
Amanah Rabbaniah dengan menghitung aktiva produktif yang tidak
diklasifikasikan atau aktiva produktif yang tergolong lancar terhadap total aktiva
produktif yang dikenal dengan rasio kualitas aktiva produktif atau KAP dalam
kurun waktu lima tahun.
Tabel 1.1
Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah
2009-20134
(Dalam Ribuan Rp)
Tahun
Jumlah Aktiva yang
Diklasifikasikan (a)
Total Aktiva (b)
KAP
(1- ab x 100%) Peringkat
2009 464.047 7.464.813 93,78% 1 2010 414.119 9.520.590 95,65% 1 2011 551.813 13.122.936 95,80% 1 2012 1.386.427 18.333.546 92,44% 2 2013 1.805.954 21.359.439 91,54% 2
Data dari tabel 1.1 menunjukan fluktuasi kualitas aktiva produktif yang
dimiliki BPRS Amanah Rabbaniah. Meskipun berfluktuasi kualitas aktiva
produktif yang dimiiki BPRS Amanah Rabbaniah masih menunjukan tingkat yang
aman pada tahun 2009 sampai 2011 yaitu peringkat satu diatas 93% yang berarti
Bank memilik aktiva produktif dengan pengembalian yang sangat tinggi.5 Namun
pada tahun 2012 kualitas aktiva produktif BPRS Amanah Rabbaniah mengalami
penurunan hingga 3,5%. Penurunan ini menyebabkan penurunan peringkat
kualitas aktiva produktif yang ditetapkan BI dari peringkat 1 menjadi peringkat 2,
4 Chrisna Aditya, Laporan Keuangan Bulanan BPRS Amanah Rabbaniah 2009-2013
(Bandung: BPRS Amanah Rabbaniah). 5 Siti Ch. Fadjriani, Lampiran Surat Edaran, h. 2.
5
yang berarti penurunan tingkat pengembalian dari yang asalnya sangat tinggi
menjadi hanya tinggi. Penurunan kualitas aktiva produktif BPRS Amanah
Rabbaniah ini berlanjut hingga tahun selanjutnya tahun 2013.
Kualitas Aktiva Produktif akan mempengaruhi kinerja keuangan BPRS
tersebut terutama terhadap aspek profitabilitas atau kemampuan bank dalam
menghasilkan laba. Masalah kemampuan BPRS dalam menghasilkan laba
merupakan hal yang sangat penting. Sebuah BPRS haruslah profitable, tanpa
adanya keuntungan akan sangat sulit bagi BPRS untuk melakukan kegiatan
operasional usahanya. Rasio profitabilitas yang menunjukan kemampuan suatu
institusi usaha menghasilkan laba dari hasil operasionalnya yaitu net profit margin
atau disingkat NPM. Rasio ini menjadi salah satu tolak ukur dari efisiensi dan
efektifitas BPRS.
Berikut ini digambarkan perkembangan net profit margin, yang
merupakan perbandingan laba bersih dengan pendapatan operasional dalam kurun
waktu lima tahun.
Tabel 1.2
Perkembangan Net Profit Margin BPRS Amanah Rabbaniah
2009-20136
(Dalam Ribuan Rp)
Tahun Laba Bersih Pendapatan Operasional
NPM
2009 172.775 2.567.114 6,73% 2010 335.047 3.314.526 10,11% 2011 326.258 3.691.815 8,84% 2012 565.788 5.073.604 11,15% 2013 900.989 6.188.634 14,56%
6 Chrisna Aditya, Laporan Keuangan Bulanan BPRS Amanah Rabbaniah 2009-2013
(Bandung: BPRS Amanah Rabbaniah).
6
Data dari tabel 1.2 menunjukan perkembangan net profit margin BPRS
Amanah Rabbaniah yang berfluktuasi. Tingkat net profit margin dari tahun 2009
sampai 2010 mengalami kenaikan yang signifikan mencapai lebih dari 50%. Pada
tahun 2011 tingkat net profit margin BPRS Amanah Rabbaniah mengalami
penurunan sebesar 12% dan kemudian tahun selanjutnya mengalami peningkatan
kembali dan terus meningkat hingga tahun 2013. Meskipun tingkat net profit
margin BPRS Amanah Rabbaniah pada akhirnya mengalami peningkatan, tetap
tidak dapat melampaui standar minimal net profit margin bank yang ditentukan
Bank Indonesia yaitu sebesar 51%. Data ini menunjukan kurangnya kemampuan
BPRS Amanah Rabbaniah dalam menghasilkan laba dari pendapatan
operasionalnya, maka perlu diketahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang
dalam teori dikatakan akan mempengaruhi perolehan laba.
Penurunan kualitas aktiva produktif yang terjadi di BPRS Amanah
Rabbaniah yang dapat dilihat dari tabel 1.1 secara teori akan mempengaruhi
tingkat net profit margin sebagai representatif profitabilitas yang menunjukan
kemampuan BPRS Amanah Rabbaniah menghasilkan laba. Perkembangan
kualitas aktiva produktif yang ditunjukan tabel 1.1 dan perkembangan net profit
margin yang ditunjukan tabel 1.2 menampilkan fenomena yang menarik, yaitu
penurunan kualitas aktiva produktif tidak diringi oleh penurunan net profit
margin. Saat tingkat kualitas aktiva produktif mengalami penurunan di tahun
2012 dan terus menurun hingga 2013, net profit margin mengalami peningkatan
dan terus meningkat hingga tahun 2013. Fenomena ini menunjukan hubungan
yang tidak searah. Idealnya saat kualitas aktiva produktif tinggi, net profit margin
7
pun tinggi sesuai teori yang mengatakan bahwa pembentukan aktiva produktif
bertujuan untuk meraih laba. Semaikin baik kualitas aktiva produktif semakin baik
laba yang diraih. Fenomena yang terjadi di BPRS Amanah Rabbaniah ini menjadi
menarik untuk diteliti.
Kemampuan memperoleh laba yang ditunjukan dengan tingkat net profit
margin tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas aktiva produktifnya saja, maka
dengan fenomena yang terjadi ini perlu diketahui sejauh mana dan seberapa besar
pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin di BPRS Amanah
Rabbaniah.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk BPRS Amanah
Rabbaniah agar mengetahui sejauh mana pengaruh kualitas aktiva produktif
terhadap kemampuan menghasilkan laba yang dalam ini menggunakan net profit
margin. Penelitian ini bisa menjadi acuan BPRS Amanah Rabbaniah untuk
merumuskan strategi kedepan dalam meningkatan kinerja keungannya.
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas maka penulis
mengangkat judul Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Terhadap Net Profit
Margin (NPM) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah
Rabbaniah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan
sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan kualitas aktiva produktif BPRS Amanah
Rabbaniah?
8
2. Bagaimana perkembangan net profit margin BPRS Amanah Rabbaniah?
3. Seberapa besar pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin
BPRS Amanah Rabbaniah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran perkembangan kualitas aktiva produktif pada
BPRS Amanah Rabbaniah;
2. Untuk mengetahui gambaran perkembangan net profit margin pada BPRS
Amanah Rabbaniah;
3. Untuk mengetahui seberapa besar kualitas aktiva produktif berpengaruh
terhadap net profit margin pada BPRS Amanah Rabbaniah.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini terbagi menjadi kegunaan teoritis dan
praktis, yaitu sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang berarti
dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada ilmu manajemen keuangan
syariah. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi
dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
kualitas aktiva produktif dan net profit margin perbankan syariah khususnya di
BPRS.
9
2. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah diharapkan berguna sebagai
referensi pimpinan dan pihak manajemen BPRS Amanah Rabbaniah untuk
mengevaluasi penempatan aktiva produktif bank dan mengetahui seberapa besar
pengaruhnya terhadap kemampuan menghasilkan laba dari kegiatan operasional
yaitu net profit margin, dan dapat dijadikan bahan pertimbangan pengambilan
keputusan dalam merumuskan strategi kinerja keuangan terutama aspek kualitas
aset dan rentabilitas.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Penelitian Terdahulu
1. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas Bank Pundi
Indonesia Periode 2005-2013
Skripsi ini dibuat oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia yang bernama Eko Wahyudi. Penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap rentabilitas.
Penelitian ini dilakukan di Bank Pundi Indonesia periode 2005-2013 dengan
menggunakan metode deskriptif verifikatif. Hasil penelitian ini menujukan bahwa
kualitas aktiva produktif berpengaruh positif terhadap rentabilitas bank. Penelitian
ini berimplikasi bahwa setiap kenaikan kualitas aktiva produktif akan
meningkatkan rentabilitas bank.7
2. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas Studi pada Bank
Umum Syariah di Indonesia Tahun 2008-2012
Skripsi ini ditulis oleh Yuni Priyaningsih mahasiswi Fakultas Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah kualitas aktiva produktif berpengaruh
terhadap rentabilitas. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui gambaran
kualitas aktiva produktif dan rentabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Sampel dalam penelitian in terdiri dari tiga Bank Umum Syariah, yaitu Bank
7 Eko Wahyudi, “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas Bank Pundi
Indonesia Periode 2005-2013”, Skrispsi on-line (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, diakses pada 25 Januari 2014); tersedia dari http://repository.upi.edu/3115/; Internet.
10
11
Syariah Mandiri, Bank Muamalat dan Bank Mega Syariah dalam tahun amatan 5
tahun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Hasil
penelitian menunjukan bahwa rata-rata rentabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia adalah 1,15% dan termasuk ke dalam kategori cukup baik. Penelitian ini
juga menunjukan bahwa kualitas aktiva produktif berpengaruh positif terhadap
rentabilitas.8
3. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah Terhadap
Profitabilitas PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk (Periode 2010-
2012)
Skripsi ini ditulis oleh mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sam Ratulangi bernama Gabriela M.I Eman pada tahun 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dan hubungan Kualitas
Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas PT. Bank
Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk selama periode Triwulan Tahun 2010-2012.
Hasil dari penelitian ini secara simultan kualitas aktiva produktif dan kredit
bermasalah berpengaruh signifikan terhadap profitabiltas (ROA). 9
4. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kecukupan Modal Terhadap
Rentabilitas Pada PT Bank Syariah Mega Indonesia
Skripsi ini ditulis oleh Ary Satrya Perdana mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Widyatama Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
8 Yuni Priyaningsih, “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Rentabilitas Studi
pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2008-2012”, Skripsi on-line (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, diakses pada tanggal 25 Januari 2014); tersedia dari http://repository.upi.edu/3678/; Internet.
9 Gabriela M.I Eman, “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah Terhadap Profitabilitas PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk (Periode 2010-2012)”, Skripsi (Manado: Univeristas Sam Ratulangi, 2013).
12
signifikansi pengaruh baik secara simultan maupun parsial antara kualitas aktiva
produktif dan kecukupan modal terhadap rentabilitas pada PT Bank Syariah Mega
Indonesia. Hasil penelitian ini menyatakan kualitas aktiva produktif dan
kecukupan modal berpengaruh terhadap rentabilitas.10
5. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Risiko Likuiditas Terhadap Net
Profit Margin Bank
Skripsi ini dibuat oleh Deddy Hendro Hartono, mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh kualitas aktiva produktif dan risiko likuiditas terhadap net
profit margin bank. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitis dengan pendekatan survey. Pengolahan dan penganalisaan data
dilakukan dengan bantuan statistik Path Analisis atau metode analisis jalur yaitu
metode yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara kualitas
aktiva produktif dan risiko likuiditas terhadap net profit margin bank. Hasil
pengujian secara parsial menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari kualitas aktiva produktif dengan net profit margin bank, dan
terdapat pengaruh negatif dan signifikan risiko likuiditas terhadap net profit
margin bank. Hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dari kualitas aktiva produktif dan risiko likuiditas secara
bersama-sama terhadap net profit margin bank.11
10 Ary Satrya Perdana, “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kecukupan Modal
Terhadap Rentabilitas Pada PT Bank Syariah Mega Indonesia”, Skripsi (Bandung: Universitas Widyatama, 2010).
11 Deddy Hendro Hartono, “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Risiko Likuiditas terhadap Net Profit Margin Bank”, Skripsi on-line (Bandung: Universitas Padjajaran, 2008, diakses pada tanggal 25 Desember 2013); tersedia dari http://pustaka.fe.unpad.ac.id; Internet.
13
6. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas Pada PT. BPRS
Islahul Ummah
Skripsi ini ditulis oleh Desi Asmiati mahasiswi Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia Bandung pada tahun 2008. Penelitian ini
bertujuan mengetahui gambaran perkembangan pengaruh kualitas aktiva produktif
terhadap rentabilitas (ROA). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa aktiva
produktif berpengaruh positif terhadap rentabilitas.12
Tabel 2.1
Kajian Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
(Tahun) Judul Perbedaan Persamaan
1. Eko Wahyudi (2013)
Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Rentabilitas Bank Pundi Indonesia Periode 2005-2013
Objek Penelitian merupakan bank umum konvensional dan variabel dependen yang diteliti bersifat lebih umum.
Penggunaan variabel independen yang sama, yaitu kualitas aktiva produktif dan penggunaan metode analisis yang sama yaitu deskriptif verifikatif.
2. Yuni Priyaningsih (2013)
Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Rentabilitas Studi pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2008-2012
Objek Penelitian merupakan bank umum syariah yang ada di Indonesia dan variabel dependen yang diteliti bersifat lebih umum.
Penggunaan variabel independen yang sama, yaitu kualitas aktiva produktif dan penggunaan metode analisis yang sama yaitu deskriptif verifikatif.
3. Gabriela M.I Eman (2013)
Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah Terhadap
Penelitian ini menggunakan tiga variabel dengan variabel dependen yang lebih
Penggunaan variabel independen yang sama, yaitu kualitas aktiva produktif.
12 Desi Asmiati, “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas Pada PT.
BPRS Islahul Ummah”, Skripsi (Bandung: Universitas Komputer Indonesia, 2008)
14
Profitabilitas PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk. (Periode 2010-2012)
umum. Objek penelitian ini merupakan bank umum konvensional.
4. Ary Satrya Perdana (2010)
Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kecukupan Modal terhadap Rentabilitas pada PT Bank Mega Syariah Indonesia
Penelitian ini menggunakan tiga variabel dengan variabel dependen yang lebih umum. Objek penelitian ini merupakan bank umum syariah.
Penggunaan variabel independen yang sama, yaitu kualitas aktiva produktif.
5. Deddy Hendro Hartono (2008)
Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Risiko Likuiditas terhadap Net Profit Margin Bank
Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu dua variabel independen dan satu variabel dependen. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bank umum konvensional yang ada di Indonesia dengan diwakili oleh lima bank sebagai sampel. Formula untuk menghitung rasio kualitas aktiva produktif dengan menghitung porsi aktiva yang diklasifikasikan
Penggunaan variabel independen dan dependen yang sama yaitu kualitas aktiva produktif dan net profit margin pada lembaga keuangan bank.
6. Desi Asmiati (2008)
Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Rentabilitas pada PT. BPRS Islahul Ummah
Penggunaan variabel dependen yang lebih umum yaitu rentabilitas yang di dalamnya diwakili oleh return on asset.
Penggunaan variabel independen yang sama, yaitu kualitas aktiva produktif. Penggunaan Objek yang sama yaitu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
15
Uraian tabel 2.1 menggambarkan perbedaan dan persamaan penelitian ini
dengan penelitian terdahulu yang sejenis. Perbedaan banyak muncul dari jumlah
variabel yang diteliti, variabel dependen yang berbeda dan objek penelitian yang
berbeda jenis. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
variabel independen yang digunakan, yaitu kualitas aktiva produktif dan
penelitian ini dan sebelumnya sama-sama meneliti lembaga keuangan bank.
B. Konsep dan Teori
1. Bank Syariah
Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial
intermediary.13 Bank di Indonesia menurut prinsip operasionalnya terbagi menjadi
dua, yaitu Bank Konvensional dan Bank Syariah. Undang-Undang No. 21 Tahun
2008 mendefinisikan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank
Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Perbedaan Bank Umum
Syariah dan BPRS adalah BPRS tidak diperbolehkan memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran, sedangkan Bank Umum Syariah diperbolehkan. Prinsip
syariah yang dimaksudkan dalam Undang-Undang ini adalah hukum Islam dalam
kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang
memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.
Bank Syariah adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan
produknya dikembangkan berlandaskan pada al-Quran dan hadits Nabi SAW,
dengan kata lain Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
13 Muhammad, Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi II (Yogyakarta: UPP – STIM YKPN, 2011 ), h. 16.
16
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat
Islam.14 Hubungan antara Bank Syariah dengan nasabah adalah mitra usaha yang
melakukan kerja sama yang tidak ada eksploitasi dari pihak satu ke pihak lainnya
dan tujuannya untuk mengharapkan ridha Allah SWT.
2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
a. Pengertian BPRS
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) merupakan jenis Bank Syariah
yang kegiatannya lebih sempit dari Bank Umum Syariah. BPRS menurut Undang-
Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah adalah Bank Syariah
yang menjalankan kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. BPRS adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat yang melaksanakan kegiatan
usahanya dengan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.15
b. Tujuan BPRS
Tujuan operasionalisasi BPRS adalah:16
1) Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama kelompok
lemah yang pada umumnya ada di daerah pedesaan;
14 Ibid., h. 15. 15 Ali Suyanto Herli, Buku Pintar Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan Pembiayaan
Mikro, (Yogyakarta: Andi, 2013), h. 3. 16 Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait BMI &
Takaful di Indonesia, edisi revisi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), h. 119.
17
2) Menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan, sehingga dapat
mengurangi arus urbanisasi;
3) Membina ukhuwah islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka
peningkatan pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang memadai.
c. Kegiatan Usaha BPRS
Kegiatan usaha BPRS dituangkan dalam Undang-Undang No. 21 Tahun
2008 Tentang Perbankan Syariah pasal 21, sebagai berikut:
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk:
a. Simpanan berupa Tabungan atau yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan Akad wadiah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah; dan
b. Investasi berupa Deposito atau Tabungan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad mudharabah atau
Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
2) Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk:
a. Pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad mudharabah atau
musyarakah;
b. Pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, salam, atau istishna’;
c. Pembiayaan berdasarkan Akad qardh;
d. Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak
kepada Nasabah berdasarkan Akad ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiya bittamlik; dan
e. Pengambilalihan utang berdasarkan Akad hawalah;
18
3) Menempatkan dana pada Bank Syariah lain dalam bentuk titipan
berdasarkan Akad wadiah atau Investasi berdasarkan Akad mudharabah
dan/atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
4) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan Nasabah melalui rekening BPRS yang ada di Bank Umum
Syariah, Bank Umum Konvensional, dan UUS; dan
5) Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syariah lainnya
yang sesuai dengan Prinsip Syariah berdasarkan persetujuan Bank
Indonesia.
3. Aktiva Produktif
Aktiva atau assets adalah harta yang dimiliki perusahaan.17 Aktiva dalam
bank menunjukan strategi dan kegiatan manajemen bank yang berkaitan dengan
tempat penyaluran dana atau pengalokasian dana. Aktiva bank ini bertujuan untuk
mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat risiko yang rendah serta
mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga tingkat likuiditas tetap
aman.18 Aktiva bank menurut jenisnya terbagi menjadi dua yaitu aktiva produktif
atau aktiva yang menghasilkan dan aktiva tidak produktif atau aktiva yang tidak
menghasilkan. Contoh aktiva tidak produktif adalah cash assets aktiva dalam
bentuk tunai untuk pemenuhan likuiditas bank dan aktiva berupa inventaris.
Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang
dimiliki Bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan
17 Mursyidi, Akuntansi Dasar (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 52 18 Muhammad, Manajemen Bank, h. 273.
19
fungsinya.19 Aktiva Produktif atau yang disebut earning assets disebut aktiva
yang menghasilkan, karena penempatan dana bank adalah untuk mencapai tingkat
penghasilan yang diharapkan.20
Aktiva produktif adalah penanaman dana Bank Syariah baik dalam rupiah
maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga
syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen
dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif serta Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia.21
Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/24/PBI/2006 Tentang Penilaian
Kualitas Aktiva Bagi BPR Berdasarkan Prinsip Syariah, Aktiva Produktif adalah
penanaman dana BPRS dalam Rupiah berdasarkan prinsip Syariah dalam bentuk
pembiayaan, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia dan penempatan dana pada pihak
lain.
a. Komponen Aktiva Produktif
1) Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara BPRS
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi
fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan, tanpa imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan
adalah penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan dengan
harapan mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama
19 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), 61. 20 Gabriela M.I Eman, “Pengaruh Kualitas”, h. 21. 21 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonosia Kampus Fakultas
Ekonomi UII, 2004), h. 118.
20
dikemudian hari.22 Pembiayaan merupakan fungsi bank dalam
menjalankan fungsi penggunaan dana.23 Dalam kaitan perbankan
pembiayaan merupakan fungsi terpenting. Portofolio pembiayaan pada
bank komersil menempati porsi terbesar, pada umumnya sekitar 55%
sampai 60% dari keseluruhan total aktiva. Dari pembiayaan yang
dikelurakan atau disalurkan bank diharapkan dapat mendapatkan hasil.24
Pembiayaan yang termasuk dalam aktiva produktif sesuai Peraturan Bank
Indonesia No. 8/24/PBI/2006 berupa:
a) Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah;
1. Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul
maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan
kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian menggunakan metode
bagi untung (profit sharing) atau metode bagi pendapatan (net
revenue sharing) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang
telah disepakati sebelumnya.25 Landasan al-Quran dalam kegiatan
mudharabah terdapat dari penggalan surat al-Muzzamil ayat 20:
22 Vethzail Rivai, Islamic Financial Management, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2008), h. 4. 23 Muhammad, Manajemen Bank, h. 273. 24 Ibid., h. 274. 25 Buharudin Abdullah, Peraturan Bank Indonesia No. 8/24/PBI/2006 Tentang Penilaian
Kualitas Aktiva Produktif Bagi BPR Berdasarkan Prinsip Syariah (Jakarta: Bank Indonesia, 2006) h. 4.
21
“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu (Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, Maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan yang lain berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”26 Yang menjadi wajhud-dilalah atau argumen dari surat al-Muzzamil
ayat 20 adalah adanya kata yadhribun yang sama dengan akar kata
mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha.27
2. Musyarakah adalah penanaman dana dari pemilik dana/modal
untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha
tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang
telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung
semua pemilik dana/modal berdasarkan bagian dana/modal masing-
26 Fadhal AR Badafal, Al Qur’anulkarim Special For Women, (Bandung: Syaamil Al-
Qur’an, 2005), h. 575. 27 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema
Insani, 2001), h. 95.
22
masing.28 Landasan al-Quran untuk kegiatan musyarakah adalah
surat Shaad ayat 24:
“Dia (Dawud) berkata: "Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang banyak diantara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; dan hanya sedikitlah mereka yang begitu". dan Dawud menduga bahwa Kami mengujinya; Maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.”29 Ayat ini menunjukan perkenan dan pengakuan Allah akan adanya
perserikatan dalam kepemilikan harta.30
b) Transaksi sewa menyewa dalam bentuk Ijârah atau sewa dengan opsi
perpindahan hak milik dalam bentuk Ijârah Muntahiyah bi Tamlîk.
Ijârah adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa
termasuk kepemilikan terhadap hak pakai atas obyek sewa, antara
pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas
obyek sewa yang disewakannya.31 Sedangkan Ijârah Muntahiyah bi
Tamlîk adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan
penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang
disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik.
28 Buharudin Abdullah, Peraturan, h. 4. 29 Fadhal AR Badafal, Al Qur’anulkarim, h. 454. 30 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah, h. 91. 31 Buharudin Abdullah, Peraturan, h. 4.
23
c) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, Salam, dan
Istishna’;
1. Murabahah adalah jual beli barang sebesar harga pokok barang
ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.32 Landasan
al-Quran untuk kegiatan ini adalah surat al-Baqarah ayat 275:
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan karena gila. Yang demikin itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”33
2. Salâm adalah jual beli barang dengan cara pemesanan dengan
syarat-syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebih dahulu secara
penuh;34
3. Istishna’ adalah jual beli barang dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.35
32 Ibid., h. 4. 33 Fadhal AR Badafal, Al Qur’anulkarim, h. 47. 34 Buharudin Abdullah, Peraturan, h. 4. 35 Ibid., h. 4.
24
d) Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang Qardh. Qardh
adalah pinjam-meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak
peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau
cicilan dalam jangka waktu tertentu.36 Landasan al-Quran dalam
kegiatan ini adalah surat al-Hadiid ayat 11:
“Barang siapa yang meminkamkan kepada Allah pinjaman yang baik,
Maka Allah akan mengembalikannya berlipat ganda untuknya, dan
baginya pahala yang mulia.”37
e) Transaksi multijasa dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah.
Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada
pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
ditanggung.38
2) Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) adalah sertifikat yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka
pendek dengan prinsip Wadiah. Wadiah adalah perjanjian penitipan dana
antara pemilik dana dengan pihak penerima titipan yang dipercaya untuk
menjaga dana tersebut.39
3) Penempatan Pada Bank Lain adalah penanaman dana pada Bank Syariah
atau BPRS lainnya berdasarkan prinsip Syariah antara lain dalam bentuk
giro dan/atau tabungan Mudharabah dan/atau Wadiah, deposito
36 Ibid., h. 5. 37 Fadhal AR Badafal, Al Qur’anulkarim, h. 538. 38 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah, h. 123. 39 Buharudin Abdullah, Peraturan Bank Indonesia No. 6/7.PBI/2004 Tentang Sertifikat
Wadiah Bank Indonesia (Jakarta: Bank Indonesia, 2004) h. 3.
25
berjangka dan/atau tabungan Mudharabah, pembiayaan yang diberikan,
dan/atau bentuk-bentuk penempatan lainnya yang dipersamakan dengan
itu.40
b. Kualitas Aktiva Produktif
Penyediaan dana BPRS wajib dilaksanakan berdasarkan prinsip kehati-
hatian dan memenuhi prinsip syariah. BPRS wajib memantau dan mengambil
langkah-langkah antisipasi agar kualitas aktiva senantiasa dalam keadaan lancar.
Kualitas Aktiva Produktif menurut Peraturan Bank Indonesia No.
8/24/PBI/2006 dalam bentuk pembiayaan ditetapkan menjadi 4 golongan yaitu
lancar, kurang lacar, diragukan dan macet. Penilaian terhadap kualitas aktiva
produktif dilakukan berdasarkan pada ketepatan dan/atau kemampuan membayar
kewajiban oleh nasabah. Kriteria penggolongan pembiayaan tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Lancar
Pembayaran pokok atau pelunasan pokok tepat waktu atau terdapat
tunggakan angsuran sampai dengan 1 bulan dan pembiayaan belum jatuh
tempo.
2) Kurang Lancar
Terdapat tunggakan angsuran pokok atau pelunasan pokok sampai
dengan 3 bulan.
3) Diragukan
Terdapat tunggakan angsuran pokok atau pelunasan pokok yang telah
melampaui 3 bulan sampai dengan 24 bulan.
40 Buharudin Abdullah, Peraturan, h. 5.
26
4) Macet
Terdapat tunggakan angsuran pokok atau pelunasan yang telah
melampaui 24 bulan.
Kualitas Aktiva Produktif berupa Penempatan Dana Pada Bank Lain
digolongkan Lancar sepanjang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.
Kualitas Aktiva Produktif berupa Sertifikat Wadiah Bank Indonesia digolongkan
Lancar.
c. Perhitungan Penilaian Kualitas Aktiva Produktif
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 9/17/PBI/2007 Tentang Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Berdasarkan Prinsip Syariah dalam Surat
Edaran No. 9/29/DPbS penilaian Kualitas Aktiva Produktif bertujuan untuk
mengukur proporsi aktiva produktif yang tidak diklasifikasikan terhadap total
aktiva produktif dengan cara menguranginya dengan hasil perbandingan antara
aktiva yang diklasifikasikan dengan keseluruhan aktiva produktif. Notasi dari
Rasio Kualitas Aktiva Produktif adalah EAQ merupakan singkatan dari Earning
Assets Quality, dengan formula rasio:
KAP/EAQ = 1 - EAaREA
x 100%…41
Dimana:
EAQ : Kualitas Aktiva Produktif
EAaR : Aktiva produktif yang diklasifikasikan atau disingkat APYD merupakan
aktiva produktif yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak
memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian yang besarnya
ditetapkan sebagai berikut.
41 Siti Ch. Fadjriani, Lampiran Surat Edaran, h. 1.
27
1) 50% dari aktiva produktif yang digolongkan Kurang Lancar;
2) 75% dari aktiva produktif yang digolongkan Diragukan;
3) 100% dari aktiva produktif yang digolongkan Macet.
EA : Total Aktiva Produktif
Kriteria penilaian peringkat kualitas aktiva produktif menurut Peraturan
Bank Indonesia No. 9/17/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan
BPR Berdasarkan Prinsip Syariah dalam Surat Edaran No. 9/29/DPbS adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.2
Matriks Kriteria Peringkat Komponen Kualitas Aktiva Produktif
Rasio Peringkat KAP/EAQ ≥ 93% 1
90% ≤ KAP/EAQ < 93% 2 87% ≤ KAP/EAQ < 90% 3 84% ≤ KAP/EAQ < 87% 4
KAP/EAQ < 84% 5
Keterangan peringkat dari tabel 2.2 Matriks Kriteria Peringkat Kualitas
Aktiva Produktif adalah sebagai berikut:
Peringkat 1 : Bank memiliki aktiva produktif dengan tingkat pengembalian yang
sangat tinggi.
Peringkat 2 : Bank memiliki aktiva produktif dengan tingkat pengembalian yang
tinggi.
Peringkat 3 : Bank memiliki aktiva produktif dengan tingkat pengembalian yang
cukup memadai.
28
Peringkat 4 : Bank memiliki aktiva produktif dengan tingkat pengembalian yang
rendah.
Peringkat 5 : Bank memiliki aktiva produktif dengan tingkat pengembalian yang
sangat rendah.
4. Net Profit Margin
Net Profit Margin merupakan salah satu rasio untuk mengukur rentabilitas
perusahaan atau Bank. Net Profit Margin adalah rasio untuk mengukur
kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan pokoknya.42 Net
Profit Margin merupakan rasio rentabilitas yang menjadi tolak ukur dari efisiensi
dan efektivitas bank karena menunjukan kemampuan laba dari hasil
operasionalnya.43 Semakin tinggi rasio ini menujukan semakin tingginya
kemampuan bank memperolehan laba dari hasil operasionalnya. Komponen dari
rasio ini terdiri dari laba bersih dan pendapatan operasional yang posisinya dapat
dilihat dalam laporan laba rugi.
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan bank yang
menggambarkan hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu.44 Laporan laba
rugi adalah laporan yang berisi penghasilan dan beban bank selama periode
akuntansi. Laporan laba rugi bank syariah merupakan laporan dengan tujuan
untuk mengungkapkan unsur kinerja keuangan bank syariah sehingga harus
disajikan secara wajar.45
42 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 328. 43 Ali Suyanto Herli, Buku Pintar, h. 187. 44 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 284. 45 Slamet Haryono, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah (Yogyakarta: Pustaka
Sayid Sabiq, 2009), h. 110.
29
Pendapatan operasional adalah semua pendapatan yang merupakan hasil
langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima.46 Komponen
Pendapatan operasional terdiri dari pendapatan operasional dari penyaluran dana
dan pendapatan operasional lainnya. Pendapatan operasional dari penyaluran dana
terdiri dari dana pihak ketiga bukan bank yang berarti nasabah pembiayaan, dari
bank Indonesia dan dari bank-bank syariah lain.
Laba bersih yang dimaksud dalam perhitungan net profit margin adalah
laba setelah dikurangi pajak penghasilan dan zakat.
Perhitungan Rasio Net Profit Margin adalah sebagai berikut:
NPM = Laba Bersih
PO x 100%…47
Dimana:
Laba Bersih : Laba yang diperoleh bank setelah dikurangi pajak dan zakat.
PO : Pendapatan Operasional merupakan pendapatan yang diterima oleh
bank dari kegiatan operasionalnya.
Net profit margin dapat menggambarkan tingkat kesehatan bank dari
aspek manajemen. Seluruh kegiatan manajemen suatu bank yang mencakup
manajemen umum, manajemen risiko, dan kepatuhan bank pada akhirnya akan
mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba.48
Berdasarkan SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2004, perdikat kesehatan bank
dari segi net profit margin adalah sebagai berikut:49
46 Ibid., h. 110. 47 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 328. 48 Raden Cahya Rahmadiansyah, “Pengaruh Kredit Bermasalah (Non Performing Loan)
dan Penghapusan Kredit Bermasalah terhadap Net Profit Margin (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”, Skripsi (Bandung: Universitas Widyatama, 2012), h. 36.
49 Ibid., h. 36.
30
Tabel 2.3
Matriks Kriteria Peringkat Komponen Net Profit Margin
Rasio Peringkat NPM ≥ 100% 1
81% ≤ NPM < 100% 2 66% ≤ NPM < 81% 3 51% ≤ NPM < 66% 4
NPM < 51% 5
Keterangan peringkat dari tabel 2.3 Matriks Kriteria Peringkat Komponen
Net Profit Margin adalah sebagai berikut:
Peringkat 1 : Kemampuan Bank dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan
operasionalnya sangat tinggi.
Peringkat 2 : Kemampuan Bank dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan
operasionalnya tinggi.
Peringkat 3 : Kemampuan Bank dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan
operasionalnya cukup memadai.
Peringkat 4 : Kemampuan Bank dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan
operasionalnya rendah.
Peringkat 5 : Kemampuan Bank dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan
operasionalnya sangat rendah.
C. Kerangka Berpikir
Bank Syariah bersama Bank Konvensional merupakan lembaga keuangan
yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarkat dan
menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank
31
lainnya.50 Bank Syariah dalam jenisnya dibedakan menjadi Bank Umum Syariah
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). BPRS adalah lembaga keuangan
bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan,
dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana
kembali ke masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat yang
melaksanakan kegiatan usahanya dengan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.51
Dana yang dihimpun BPRS dan disalurkan kembali melalui penmbentukan
aktiva produktif. Aktiva produktif BPRS berupa penempatan dana dalam bentuk
rupiah baik pembiayaan, penempatan pada bank lain dan Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia. Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing
yang dimiliki Bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan
fungsinya.52
BPRS sebagai lembaga komersil dalam menjalankan kegiatan usahanya
juga bertujan untuk memperoleh laba atau keuntungan. Keuntungan yang diraih
oleh BPRS selanjutnya akan didistribusikan kembali kepada nasabah yang
dananya telah terhimpun di BPRS, selain itu untuk dapat menjadi laba ditahan
yang selanjutnya dapat menjadi tambahan modal yang akan mendukung kegiatan
operasional BPRS. Salah satu rasio yang menunjukan tingkat rentabilitas atau
kemampuan BPRS dalam menghasilkan keuntungan adalah rasio yang
menunjukan kemampuan BPRS menghasilkan laba dari hasil operasionalnya.53
50 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 12. 51 Ali Suyanto Herli, Buku Pintar, h. 3. 52 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 61. 53 Ali Suyanto Herli, Buku Pintar, h. 187.
32
Net Profit Margin adalah rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam
menghasilkan laba bersih dari kegiatan operasional pokoknya.54
Aktiva yang menghasilkan atau aktiva produktif adalah aset bank yang
digunakan untuk menghasilkan pendapatan.55 Penciptaan aktiva produktif yang
dilakukan oleh BPRS adalah sebuah upaya BPRS dalam mendapatkan laba atau
keuntungan. Dengan mengacu pada prinsip kehati-hatian BPRS harus
mempertahankan kualitas aktiva seproduktif mungkin. Dalam hal ini bank
senantiasa berusaha agar aktiva produktif yang sudah disalurkan bisa memiliki
tingkat pengembalian yang lancar sehingga bisa mendukung kemampuan
profitabilitas atau laba yang diperoleh bank. Dapat dikatakan jika kualitas aktiva
produktif tinggi, maka net profit margin akan tinggi.
Dalam al-Quran Allah juga memerintahkan kita untuk mencari karunianya
dengan cara-cara yang baik atau halal. Perintah untuk manusia senantiasa mencari
karunia dalam hal ini keuntungan untuk mensejahterakan disebutkan dalam al-
Quran surat al-Jumu’ah ayat 10:
“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.”56
Syafii Antonio menyatakan hadits Rasulullah SAW yang menerangkan
bahwa kaum muslimin diperbolehkan melakukan usaha untuk meraih keuntungan
54 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 328. 55 Muhammad, Manajemen Bank, h. 273. 56 Fadhal AR Badafal, Al Qur’anulkarim, h. 554.
33
selama masih dalam koridor syariah, hadits ini diriwayatkan Tirmidzi yang
artinya:
“Kaum Muslimin (dalam kebebasan) sesuai dengan syariah dan
kesepakatan mereka, kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram”57
Banyak penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kualitas aktiva
produktif terhadap profitabilitas menyatakan bahwa aktiva produktif berpengaruh
terhadap profitabilitas meskipun rasio yang digunakan berbeda. Penelitian yang
menggunakan rasio profitabilitas yang sama yaitu net profit margin sebelumnya
dilakukan oleh Deddy Hendro Hartono, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Padjajaran. Penelitian yang berjudul Pengaruh Kualitas Aktiva
Produktif Dan Risiko Likuiditas Terhadap Net Profit Margin ini menunjukan hasil
pengujian secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kualitas
aktiva produktif dan net profit margin Bank. Penelitian ini telah menguatkan teori
yang ada bahwa, kualitas aktiva produktif akan mempengaruhi profitabilitas
dalam hal ini net profit margin.
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan, maka dikembangkan
kerangka pemikiran, sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
57 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah, h. 11.
Kualitas Aktiva Produktif (X)
Net Profit Margin (Y)
34
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan.58 Dalam penelitian ini hipotesis sebagai jawaban sementara
rumusan masalah adalah “Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas
Aktiva Produktif terhadap Net Profit Margin.”
Adapun hipotesis statistik dalam penelitian adalah sebagai berikut:
H0 : βi = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas aktiva
produktif terhadap net profit margin.
Ha : βi ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas aktiva produktif
terhadap net profit margin.
58 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alvabeta,
2013), h. 64.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek adalah hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan.59
Objek dapat dikatakan benda atau hal yang dijadikan sasaran untuk diteliti. Objek
yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kualitas aktiva produktif sebagai
variabel yang mempengaruhi dan net profit margin sebagai variabel yang
dipengaruhi pada BPRS Amanah Rabbaniah, yang beralamat di Jalan Raya Timur
No. 52 Banjaran Kabupaten Bandung Jawa Barat.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
verfikatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk pengumpulan data untuk
menguji atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir suatu objek yang
diteliti.60 Metode deskriptif juga adalah metode yang digunakan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah berkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.61 Data dalam penelitian ini merupakan data keuangan yang
berbentuk rasio yang menunjukan tingkat kualitas aktiva produktif dan net profit
margin. Penelitian verifikatif adalah penelitian yang ingin menguji kebenaran dari
59 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan
(http://kbbi.web.id/objek diakses pada 8 Mei 2014). 60 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h.
18. 61 Sugiyono, Metode Penelitian, (Bandung, Alfabeta, 2011), h. 147.
35
36
suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan,62 di
mana dalam penelitian ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka
dan analisis menggunakan angka-angka.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan
untuk menggambarkan dan mendeskripsikan secara sistematis mengenai fakta-
fakta dan data yang telah terkumpul untuk menguji pengaruh kualitas aktiva
produktif terhadap net profit margin.
C. Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.63
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu:
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.64 Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah kualitas aktiva produktif. Kualitas aktiva produktif
yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah aktiva produktif yang tidak
diklasifikasikan atau yang kolektibilitasnya dikatakan lancar. Data kualitas aktiva
62 Ary Satrya Perdana, “Pengaruh Kualitas”, h. 10. 63 Sugiyono, Metodologi Penelitian, h. 38 64 Ibid., h. 39.
37
produktif dapat dilihat dari laporan keuangan BPRS dalam laporan kesehatan
bank.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.65 Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel terikat adalah net profit margin. Net profit margin dapat diketahui dengan
membandingkan laba bersih dengan pendapatan operasionalnya yang dapat dilihat
dari laporan keuangan BPRS dalam laporan laba rugi.
Secara lengkap operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Kualitas Aktiva Produktif (X)
Kualitas Aktiva Produktif adalah rasio untuk mengukur proporsi aktiva produktif yang tidak diklasifikasikan terhadap total aktiva produktif.66
KAP/EAQ = 1 - EAaR
EA x 100% Rasio
Net Profit Margin (Y)
Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan Bank dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan operasi pokoknya.67
NPM = Laba Bersih
PO x 100% Rasio
65 Ibid., h. 39. 66 Siti Ch. Fadjriani, Lampiran Surat Edaran, h. 1. 67 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 328.
38
D. Jenis Data
Jenis data merupakan data yang ditemukan, baik data kuantitatif maupun
kualitatif.68 Data kuantitatif yaitu data berupa angka. Angka dalam penelitian ini
menujukan data keuangan berupa rasio yang menggambarkan kualitas aktiva
produktif dan net profit margin yang merupakan objek yang diteliti. Data
kualitatif adalah data yang tidak dinyatakan dengan angka, tetapi merupakan
keterangan yang berhubungan dengan penulisan ini, yang merupakan hasil dari
observasi dan wawancara di dalamnya berupa gambaran umum perusahaan.
E. Sumber Data
Sumber data yang menjadi rujukan dalam penelitian ini terdiri dari data
primer, data sekunder dan data tersier. Data primer adalah data yang dikumpulkan
dan diolah sendiri oleh peneliti diperoleh langsung dari sumber asli.69 Data primer
dari penelitian ini diperoleh dari hasil observasi di tempat penelitian, dan hasil
wawancara kepala bagian umum atau dengan salah satu staff keuangan BPRS
Amanah Rabbaniah.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain.70 Data sekunder dalam penelitian
terdiri dari data sekunder internal dan eksternal. Data sekunder internal berupa
dokumentasi yang langsung didapatkan dari BPRS dan data sekunder eksternal,
yaitu data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.
Data tersier adalah data yang bukan termasuk data primer dan sekunder.
Data tersier dalam penelitian ini didapat dari buku buku dan literatur lain yang
68 Tim Penyusun, Panduan Usulan Penelitian dan Penulisan Skripsi Fakultas Syariah
dan Hukum (Bandung: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2010), h. 8.
69 Muhammad, Metodologi, h. 103. 70 Ibid., h. 102.
39
membahas mengenai kualitas aktiva produktif dan net profit margin maupun
manajemen perbankan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui empat
tahap, yaitu studi pustaka, studi dokumentasi, wawancara dan observasi.
1. Studi pustaka
Studi pustaka yaitu data dikumpulkan dari jurnal ekonomi syariah dan buku-
buku atau literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Studi dokumentasi
Studi Dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data berupa laporan keuangan
BPRS yang dipublikasi oleh BPRS Amanah Rabbaniah maupun Bank
Indonesia dan dokumentasi peraturan-peraturan mengenai BPRS yang
dipublikasi oleh Bank Indonesia.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pencarian data dengan cara tanya jawab secara
lisan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan objek penelitian.
Hasil dari wawancara ini digunakan untuk mendukung hasil dari olahan data
yang dilakukan secara kuantitatif.
4. Observasi
Teknik observasi yaitu melakukan observasi atau pengamatan langsung di
tempat objek penelitian agar mendapat gambaran langsung mengenai objek
yang diteliti.
40
G. Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data dari objek
penelitian terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasikan data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.71
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kuantitatif karena data yang ditemukan berupa angka. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa kuat dan seberapa besar pengaruh yang muncul dari
kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin, maka teknik analisis yang
digunakan terdiri dari korelasi pearson product momen, regresi sederhana,
koefisien determinasi dan uji t untuk pengujian hipotesis dan signifikansi.
1. Analisis Korelasi Pearson Product Moment
Analisis Korelasi Pearson Product Moment dikemukakan oleh Karl
Pearson tahun 1900 untuk mengetahui drajat hubungan dan kontribusi variabel
bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).72 Analisis
korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis dua
variabel, bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber dari
dua variabel tersebut adalah sama.73
71 Sugiyono, Metodologi Penelitian, h. 147. 72 Mia Lasmi Wardiyah, “Korelasi Pearson Product Momen (PPM)” (Modul Kuliah
Statistika, Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2013), h. 1. 73 Sugiyono, Metode, h. 228.
41
Adapun rumus Korelasi Pearson Product Moment adalah sebagai
berikut:74
Keterangan:
r : Nilai Koefisien Korelasi
n : Banyaknya Data
∑ X : Variabel Bebas (X)
∑ X : Variabel Terikat (Y)
Kuat atau tidaknya hubungan antara kedua variabel dapat dilihat dari
beberapa katagori koefisien korelasi yang mempunyai nilai -1 ≤ r ≤ +1 dimana:
a. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat
dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1
atau sebaliknya.
b. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak
ada hubungan sama sekali.
c. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan
berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun
sebesar 1 atau sebaliknya.
Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi75
No Interval Koefisien Tingkat Hubungan 1. 0,00-0,199 Sangat Lemah 2. 0,20-0,399 Rendah 3. 0,40-0,599 Sedang 4. 0,60-0,799 Kuat 5. 0,80-1,000 Sangat Kuat
74 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2002), h. 213. 75 Ibid., h. 223.
rxy =n∑XY - (∑X) (∑Y)
n ∑X2 - (∑X)2 n ∑Y2 - (∑Y)2
42
Y = a + bX
2. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya
sumbangan variabel X terhadap variabel Y.76 Hasil dari koefisien determinasi ini
merupakan presentase yang menyatakan besar pengaruh antara variabel X
terhadap variabel Y. Koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh yang dinyatakan dalam bentuk presentase
antara kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin.
Adapun rumus Koefisien Determinasi adalah sebagai berikut:77
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
r : Koefisien Korelasi
3. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi juga merupakan analisis yang digunakan untuk
memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel
independen dimanipulasi atau diruba-rubah atau dinaik turunkan.78 Dalam
penelitian ini analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi sederhana
karena terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
Analisis regresi sederhana dinyatakan dengan hubungan persamaan regresi
sebagai berikut:79
76 Mia Lasmi Wardiyah, “Korelasi Pearson”, h. 3. 77 Ibid., h. 3. 78 Sugiyono, Metode, h. 260. 79 Sugiyono, Statistik, h. 244.
KD = r2 x 100%
43
Dimana nilai a dan b dapat dicari dengan rumus berikut:80
Keterangan :
X : Variabel Independen
Y : Variabel Dependen
n : Banyaknya Data
a : Konstanta
b : Koefisiem regresi variabel independen
4. Uji Hipotesis
a. Merumuskan Hipotesis
Berdasarkan pada hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Net Profit
Margin” maka peneliti menetapkan hipotesis yang digunakan pada penelitian ini
hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif adalah
suatu pernyataan yang menunjukan dugaan tentang hubungan antara dua variabel
atau lebih.81
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yang berkaitan dengan ada
atau tidaknya pengaruh antara kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin,
maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
80 Ibid., h. 245. 81 Sugiyono, Metode, h. 89.
a =(∑ Yi) (∑ Xi
2) – (∑ Xi) (∑ XiYi)n ∑ Xi2-(∑ Xi)2
b =n ∑ XiYi - (∑ Xi) (∑ Yi)
n ∑ Xi2-(∑ Xi)2
44
H0 : βi = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas
aktiva produktif terhadap net profit margin.
Ha : βi ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas aktiva
produktif terhadap net profit margin.
b. Penetapan Tingkat Signifikansi
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka signifikan menurut
tingkat signifikansi dapat ditentukan dengan melakukan pengujian terhadap dua
pihak. Untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis, maka dilakukan dengan
cara pengujian dua pihak dengan tingkat signifikan 5%.
Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari koefisien korelasi, maka
penulis menggunakan statistik uji t dengan rumus sebagai berikut:82
Keterangan:
t = Hasil Uji Tingkat Signifikansi
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Data
Agar hasil perhitungan koefisien korelasi dapat diketahui tingkat
signifikan atau tidak signifikan maka hasil perhitungan dari statistic uji t (t hitung)
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan t tabel. Tingkat signifikannya yaitu 5%
(α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak dengan taraf kepercayaan 95%, maka
kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95%
82Sugiyono, Statistik, h. 215.
t hitung = 21
2
r
nr
45
dan hal ini menunjukan adanya hubungan (korelasi) yang meyakinkan (signifikan)
antara dua variabel tersebut.
Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya dinyatakan dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha
ditolak, artinya antara variabel x dan variabel y tidak ada pengaruhnya.
b. Jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel maka H0 ada di daerah penolakan,
berarti Ha diterima, artinya antara variabel x dan variabel y ada
pengaruhnya.
Untuk menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan terhadap sebuah
hipotesis dapat digambarkan dengan uji dua pihak daerah penerimaan dan
penolakan hipotesis.
Gambar 3.1
Kurva t Distribusi (Uji Dua Pihak)
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah beroperasi
melalui kantor pusat yang beralamat di Jalan Raya Timur No. 52 Banjaran
Kabupaten Bandung dan didukung oleh dua kantor kas yang beralamat di Jalan
Raya Bojongsoang No. 45 Kabupaten Bandung dan di Jalan Raya Pintu
Pangalengan No. 435 Kabupaten Bandung. BPRS Amanah Rabbaniah
merupakan perusahaan dengan bentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT)
dengan Akta Pendirian No. 27 tanggal 9 Juli 1990 oleh Notaris Masri Husen, SH.
dan telah diumumkan delam berita Negara RI No. 68 tanggal 23 Agustus 1991,
Lembaran Berita Negara No. 2658 tahun 1991.
a. Sejarah Pendirian BPRS Amanah Rabbaniah
BPRS Amanah Rabbaniah lahir sebagai penjabaran dari hasil Keputusan
Muktamar Persatuan Islam tahun 1990 di Garut. Sebagai langkah awal pada tahun
1989 dilakukan suatu upaya pengelolaan usaha keuangan bukan bank yang
bergerak di intern jam’iyyah dalam rangka membantu beberapa pengusaha dalam
bidang permodalan dengan sistem bagi hasil.
Pada tahun 1990, Pimpinan Pusat Persatuan Islam yang diwakili oleh
bidang Garapan Sosial Ekonomi melakukan beberapa pertemuan dengan para
pemrakarsa dari PT. BPR Syariah Dana Mardhatillah dan PT. BPR Syariah
46
47
Berkah Amal Sejahtera untuk mendirikan bank syariah. Dari sinilah muncul nama
BPRS Amanah Rabbaniah.
BPRS Amanah Rabbaniah didirikan pada tanggal 19 september 1991
dengan akta pendirian Nomor 27 tanggal 9 Juli 1990 oleh Notaris Masri Husen,
SH., dan telah diumumkan dalam berita Negara RI Nomor 68 tanggal 23 agustus
2009, Lembaran Berita Negara Nomor 2658 Tahun 1991, serta berdasarkan izin
operasional Menteri Keuangan RI melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI
Nomor: KEP.281/KM.13/1991 tentang Pemberian Izin Usaha PT. BPRS Amanah
Rabbaniah. Tepat pada tanggal 24 oktober 1991 PT. BPRS Amanah Rabbaniah
resmi beroperasi.
b. Visi dan Misi BPRS Amanah Rabbaniah
BPRS Amanah Rabbaniah adalah lembaga jasa keuangan yang beroperasi
dengan sistem syariah, hadir untuk membantu dan bekerjasama dengan
masyarakat luas dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui jasa
keuangan yang dirumuskan visi dan misi BPRS Amanah Rabbaniah, yaitu:
1) Visi
Sebagai mitra usaha pelaku ekonomi menengah kecil secara selektif
dengan mengutamakan syariah dan kualitas layanan dalam rangka
mencapai hasil optimal bagi semua pihak.
2) Misi
Menjadi lembaga keuangan syariah yang menghasilkan produk jasa
perbankan terbaik dan menjadi pilihan pertama bagi nasabah dalam
kegiatan ekonomi dengan orientasi pengembangan usaha kecil.
48
c. Susunan Pemegang Saham
Sampai dengan tahun 2013 pemegang saham PT. BPRS Amanah
Rabbaniah berjumlah 44 orang yang terdiri dari 20.000 lembar saham atau senilai
Rp 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) dan saat ini sedang dalam proses
persetujuan untuk penambahan modal dasar menjadi Rp 3.000.000.000,- (tiga
milyar rupiah). Secara ringkas daftar pemegang saham adalah sebagai berikut:
1) PP. Persatuan Islam (Prof. DR. H. Maman Abdurrahman, MA)
2) Ir. Eka Fuadi, MBA. M.Sc.
3) Ir. H. Wadi Taufik, MM.
4) Drs. H. Farid Wajidi Tahin, MM.
5) Dr. Irfan Safrudin M.Ag.
6) Ir. Ahmad Riskawa, MSc.
7) H. Bambang Setyo, MSc.
8) H. Umardia Saleh
9) H. MD. Idad Soemarta
10) Pemilik Lainnya
d. Susunan Pengurus
Susunan pengurus BPRS Amanah Rabbaniah terdiri dari Dewan Pengawas
Syariah, Dewan Komisaris dan Direksi seperti yang akan diuraikan dibawah ini:
1) Dewan Pengawas Syariah
a) KH. Aceng Zakaria (Anggota Dewan Hisbah PP Persis) : Ketua
b) Dr. H. Ahmad Hasan Ridwan, M.Ag : Anggota
2) Dewan Komisaris
49
a) Drs. H. Farid Wajidi Tahnin, MM. : Komisaris Utama
b) Dr. H. Irfan Safrudin, M.Ag : Komisaris
3) Direksi
a) Dra. Sri Puspitadewi : Direktur Utama
b) Siswanto Sejati, SE. : Direktur Marketing
c) Roni Pahrul Sani, SE. : Direktur Operasional
e. Produk-produk BPRS Amanah Rabbaniah
Kegiatan usaha BPRS Amanah Rabbaniah secara umum adalah
menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan
dengan menggunakan akad dan tata cara yang sesuai syariah. Produk-produk
layanan BPRS Amanah Rabbaniah adalah sebagai berikut:
1) Pengimpunan Dana
a) Tabungan IB Amar
Amar merupakan singkatan dari Amanah Rabbaniah dimana jenis
tabungan ini merupakan simpanan dana masyarakat yang dikelola
untuk kebaikan dan keuntungan bersama. Tabungan IB Amar
didasarkan pada prinsip wadiah yad dhamanah adalah tabungan
dengan sistem titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, yang
menerima titipan baik individu maupun badan hukum boleh
menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan
tetapi harus menjaga dan mengembalikan kapan saja si penitip
menghendaki dan diakhir bulan bank memberikan imbalan berupa
bonus yang besarannya tidak diperjanjikan di awal.
50
b) Tabungan IB Rencana
Tabungan IB Rencana merupakan tabungan yang diperuntukan untuk
memenuhi segala kebutuhan dan keinginan sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan nasabah. Tabungan ini dikelola berdasarkan
prinsip mudharabah mutlaqah dimana dengan prinsip ini tabungan
akan diperlakukan sebagai investasi dan BPRS Amanah Rabbaniah
akan memanfaatkan dana tabungan secara produktif dalam bentuk
pembiayaan kepada masyarakat atau dalam bentuk harta produktif
lainnya secara profesional.
c) Deposito IB Amar
Deposito IB Amar didasarkan pada prinsip mudharabah mutlaqah
dimana deposito diperlakukan sebagai investasi dan nasabah sebagai
pemilik dana memberikan kebebasan penuh kepada BPRS Amanah
Rabbaniah untuk mengelola investasi nasabah. Deposito akan
dimanfaatkan secara produktif dalam investasi yang sesuai dengan
prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan dibagihasilkan antara
nasabah dan bank sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama
sebelumnya.
2) Penyaluran Dana
a) Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan Musyarakah adalah akad yang terjadi antara pemilik
modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan
51
melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan
nisbah bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.
b) Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli antara bank dengan nasabah dimana
bank membeli barang yang diperlukan nasabah setelah ditentukan
jenis dan jumlah secara rinci kemudian dijual kembali kepada nasabah
sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan (margin) yang
disepakati kedua belah pihak.
c) Rahn Emas
Rahn Emas adalah produk pembiayaan gadai syariah berupa emas dari
nasabah kepada pihak bank dimana nasabah berhak untuk
memperoleh pinjaman dengan akad qardh. Pihak bank tidak
memperoleh keuntungan dari pinjaman tersebut kecuali dari biaya
sewa atau pemeliharaan dan keamanan barang gadai tersebut.
d) Multijasa
Pembiayaan multijasa adalah pembiayaan yang diberikan oleh
lembaga keuangan syariah kepada nasabah dalam memperoleh
manfaat atas transaksi multijasa seperti untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan, kesehatan, kepariwisataan atau ketenagakerjaan.
2. Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah
Aktiva produktif bank menunjukan strategi dan kegiatan manajemen bank
yang berkaitan dengan penyaluran dana atau penempatan dana yang bertujuan
untuk menghasilkan laba.
52
Bentuk aktiva produktif BPRS Amanah Rabbaniah ditunjukan di laporan
keuangan dalam neraca sisi aktiva yang telah dibuat dalam periode akuntansi
tertentu, dalam penelitian ini laporan keuangan yang digunakan adalah laporan
keuangan interim bulanan. Neraca BPRS Amanah Rabbaniah menunjukan aktiva
produktif yang dimiliki terdiri dari penempatan pada bank lain, pembiayaan
murabahah, pembiayaan musyarakah, ijarah, rahn dan qardh dan juga
pembiayaan multijasa yang hadir di BPRS Amanah Rabbaniah pada pertengahan
tahun 2011. Perkembangan aktiva produktif yang dimiliki BPRS Amanah
Rabbaniah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ditunjukan dalam tabel 4.1 berikut
ini:
Tabel 4.1
Perkembangan Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah
2009-201383
(dalam Ribuan Rp)
No Jenis Aktiva Produktif Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 1. Penempatan Pada Bank Lain 2.063.628 2.832.534 1.444.914 3.445.595 5.901.631 2. Murabahah 2.198.313 3.582.785 10.926.815 18.872.534 22.065.531 3. Musyarakah 3.978.708 4.321.929 2.349.749 985.678 760.901 4. Ijarah 7.990 7.390 - - - 5. Rahn 132.962 213.247 - - - 6. Qardh 1.671.841 2.296.414 2.028.316 963.006 703.859 7. Pembiayaan Multijasa - - 677.789 2.149.088 3.544.070
Tabel 4.1 di atas menunjukan gambaran jumlah pos penempatan dana
aktiva produktif yang dimiliki BPRS Amanah Rabbaniah dan perkembangannya
dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Jumlah dana yang ditempatkan disetiap pos
mengalami fluktuasi disetiap tahunnya kecuali untuk jumlah dana yang
83 Chrisna Aditya, Laporan Keuangan Bulanan BPRS Amanah Rabbaniah 2009-2013
(Bandung: BPRS Amanah Rabbaniah).
53
ditempatkan di pos murabahah yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Gambaran naik turunnya jumlah dana yang ditempatkan pada setiap pos aktiva
produktif akan lebih jelas dengan melihat gamabar grafik di bawah ini:
Gambar 4.1
Perkembangan Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah
Tahun 2009 – 2013
Berdasarkan grafik yang ditunjukan gambar 4.1 penempatan dana aktiva
produktif terbesar dan setiap tahun tetap meningkat adalah pada pos aktiva
produktif pembiayaan murabahah dari tahun 2009 sampai 2013 pembiayaan
murabahah selalu meningkat dengan peningkatan yang signifikan. Penempatan
dana pada bank lain mengalami penurunan di tahun 2011 dan kemudian
meningkat kembali hingga tahun 2013. Pembiayaan musyarakah mengalami
peningkatan di tahun 2011 namun setelah itu mengalami penurunan hingga tahun
2013. Pembiayaan Ijarah dan Rahn setelah mengalami penurunan dan kenaikan
dari tahun 2009 sampai 2010 ditahun selanjutnya tidak ada dana yang ditempatkan
pada pos ini. Pembiayaan multijasa yang baru muncul di tahun 2011 sampai tahun
2013 selalu mengalami peningkatan, dan jumlah dana yang ditempatkan pada pos
ini lebih besar dari pada jumlah dana yang ditempatkan pada pos pembiayaan
0
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
25.000.000
2009 2010 2011 2012 2013
Penempatan Bank Lain
Murabahah
Musyarakah
Ijarah
Rahn
Qardh
Multijasa
54
musyarakah. Pembiayaan qardh mengalami peningkatan di tahun 2010 namun di
tahun selanjutnya dana yang ditempatkan pada pos ini semakin menurun.
Jumlah dana yang ditempatkan pada setiap aktiva produktif tidak dapat
menunjukan kualitas dari aktiva produktif. Penilaian kualitas aktiva produktif
dilakukan berdasarkan pada ketetapan dan/atau kemampuan membayar kewajiban
oleh nasabah yang digolongkan menjadi 4 golongan yaitu lancar, kurang lancar,
diragukan dan macet. Dikatakan kurang lancar saat nasabah mempunyai
tunggakan angsuran pokok sampai 3 bulan, diragukan tunggakan yang terjadi
telah melampai 3 sampai 24 bulan, dan macet tunggakan melampaui 24 bulan.
Aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar, diragukan dan macet disebut
dengan aktiva produktif yang diklasifikasikan. Dalam penelitian ini perhitungan
penilaian aktiva produktif didasari dengan menghitung proporsi aktiva produktif
yang tidak diklasifikasikan atau dikatakan lancar dari keseluruhan jumlah aktiva
produktif. Rasio perhitungan kualitas aktiva produktif ini disebut KAP atau EAQ
(Earning Asset Quality).
Perhitungan KAP dalam penelitian ini dilakukan setiap bulan dalam kurun
waktu 5 tahun, yaitu 2009-2013 untuk mendapatkan data lebih banyak yang
selanjutnya akan diujikan, dengan harapan pengujian dapat dikatakan akurat
apabila ditunjukan dengan banyak data. Perkembangan KAP BPRS Amanah
Rabbaniah setiap bulan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat dalam
tabel 4.2 di bawah ini:
55
Tabel 4.2
Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah
2009-201384
(Dalam Ribuan Rp)
Tahun Bulan
Jumlah Aktiva yang
Diklasifikasikan (a)
Total Aktiva (b)
KAP
(1 - ab x 100%)
2009
Jan 346.336 5.232.942 93,38 Feb 353.169 5.730.451 93,84 Mar 363.150 5.992.588 93,94 Apr 357.431 6.195.412 94,23 Mei 353.232 6.054.880 94,17 Jun 356.123 6.119.718 94,18 Jul 349.382 6.230.730 94,39
Agu 418.741 6.543.178 93,60 Sep 455.699 6.708.819 93,21 Okt 477.555 6.709.098 92,88 Nov 610.103 6.940.552 91,21 Des 464.047 7.464.813 93,78
2010
Jan 464.619 7.424.972 93,91 Feb 462.241 8.207.176 94,37 Mar 448.987 8.526.742 94,73 Apr 440.534 8.582.222 94,87 Mei 353.944 8.418.553 95,80 Jun 398.679 8.926.452 95,53 Jul 413.547 9.700.189 95,74
Agu 438.034 9.925.634 95,59 Sep 430.660 9.613.790 95,52 Okt 447.580 9.709.991 95,39 Nov 428.566 9.572.402 95,52 Des 414.119 9.520.590 95,65
2011 Jan 413.850 9.312.991 95,56 Feb 414.865 9.587.722 95,67 Mar 435.803 9.528.399 95,43
84 Chrisna Aditya, Laporan Keuangan Bulanan BPRS Amanah Rabbaniah 2009-2013
(Bandung: BPRS Amanah Rabbaniah).
56
Apr 439.043 9.580.308 95,42 Mei 638.142 9.848.504 93,52 Jun 758.718 11.408.705 93,35 Jul 657.324 12.112.630 94,57
Agu 750.485 11.880.980 93,68 Sep 555.530 11.766.047 95,28 Okt 576.230 11.630.944 95,05 Nov 609.392 12.388.571 95,08 Des 551.813 13.122.936 95,80
2012
Jan 583.018 13.811.224 95,78 Feb 705.099 14.429.715 95,11 Mar 849.966 15.641.365 94,57 Apr 846.055 14.721.820 94,25 Mei 843.393 16.386.975 94,85 Jun 1.012.035 16.947.837 94,03 Jul 1.069.600 16.270.380 93,43
Agu 1.896.642 18.413.817 89,70 Sep 844.376 17.443.075 95,16 Okt 931.939 18.468.076 94,95 Nov 1.213.107 18.489.139 93,44 Des 1.386.427 18.333.546 92,44
2013
Jan 1.447.663 18.743.353 92,28 Feb 1.463.979 18.282.288 91,99 Mar 1.510.572 18.906.148 92,01 Apr 1.547.419 20.119.524 92,31 Mei 1.679.781 20.829.143 91,94 Jun 1.816.722 21.473.543 91,54 Jul 1.860.140 21.208.851 91,23
Agu 2.043.176 20.233.977 89,90 Sep 2.181.358 20.366.380 89,29 Okt 2.255.453 20.998.581 89,26 Nov 2.216.388 21.176.707 89,53 Des 1.805.954 21.359.439 91,54
Tabel 4.2 menunjukan kondisi kualitas aktiva produktif yang dimiliki
BPRS Amanah Rabbaniah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Angka rasio KAP
tertinggi adalah 95,80% yang terbentuk pada bulan desember 2011 dan angka
57
rasio KAP terendah adalah 89,26% yang terbentuk pada bulan oktober 2013.
Rata-rata angka rasio KAP BPRS Amanah Rabbaniah berdasarkan tabel 4.2
adalah 93,74% yang berarti kualitas aktiva produktif BPRS Amanah Rabbaniah
dalam kondisi prima. Angka rasio KAP 93,74% menunjukan jumlah porsi kualitas
aktiva produktif yang tidak diklasifikasikan atau dikatakan masih tetap dapat
menghasilkan laba adalah sebesar 93,74% dari keseluruhan aktiva produktif yang
dimiliki oleh BPRS Amanah Rabbaniah. Rata-rata KAP 93,74% menunjukan
kualitas aktiva produktif BPRS Amanah Rabbaniah dalam peringkat 1 menurut
standar kualitas aktiva produktif yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Peringkat 1
untuk rasio KAP menunjukan BPRS Amanah Rabbaniah memiliki aktiva
produktif dengan tingkat pengembalian yang sangat tinggi.
Kualitas aktiva produktif BPRS Amanah Rabbaniah yang ditunjukan oleh
tabel 4.2 selama 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi meskipun angka rasio KAP
masih tetap menunjukan diatas 90%. Lebih jelas fluktuasi KAP BPRS Amanah
Rabbaniah digambarkan dalam grafik 4.2 di bawah ini:
Gambar 4.2
Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif BPRS Amanah Rabbaniah
2009-2013
88899091929394959697
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
2009
2010
2011
2012
2013
58
Gambar 4.2 menunjukan perkembangan kualitas aktiva produktif selama
kurun waktu 5 tahun yang berfluktuasi. Dalam gambar 4.2 terdapat 5 garis yang
masing-masing mewakili setiap tahun yaitu 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013
menunjukan perkembangan rasio KAP dari setiap bulan ke bulannya. Kualitas
aktiva produktif setiap tahunnya ditunjukan dengan angka rasio KAP yang
terbentuk pada bulan desember.
Pada tahun 2009 rasio KAP yang terbentuk dari awal bulan mengalami
peningkatan hingga bulan juli. Setelah bulan juli angka rasio KAP dilanjutkan
dengan penurunan hingga bulan november, dan kemudian kembali meningkat
secara signifikan di bulan desember dengan angka rasio KAP 93,78% dan masuk
dalam peringkat 1 kualitas aktiva produktif.
Peningkatan rasio KAP yang terbentuk di tahun 2009 berlanjut hingga
tahun 2010 dan terus meningkat hingga bulan mei dan mencapai angka rasio lebih
dari 95%. Setelah bulan mei rasio KAP tetap berada dikisaran 95% meskipun
terjadi penurunan dan peningkatan kecil yang tidak signifikan. Angka rasio KAP
95% ini bertahan hingga bulan desember 2010 dan tetap menunjukan peringkat 1
kualitas aktiva produktif dengan porsi peningkatan 2% dari tahun sebelumnya
2009.
Awal tahun 2011 rasio KAP yang terbentuk masih berfluktuasi di angka
95%, hingga pada bulan mei angka rasio KAP menurun menjadi 93,52% dan terus
menurun hingga bulan juni. Angka rasio KAP pada tahun 2011 kembali
meningkat di bulan juli kemudian menurun di bulan agustus dan selanjutnya
kembali meningkat sampai akhir tahun. Pada bulan desember 2011 angka rasio
59
KAP yang terbentuk adalah 95,80% dan tetap masuk peringkat 1 kualitas aktiva
produktif dan angka rasio KAP yang terbentuk pada tahun 2011 merupakan angka
rasio KAP tertinggi pada kurun waktu 5 tahun terakhir.
Tahun 2012 merupakan tahun penurunan angka rasio KAP BPRS Amanah
Rabbaniah yang cukup signifikan. Penurunan terjadi dari awal tahun bulan januari
hingga bulan april, sempat meningkat sedikit di bulan selanjutnya yaitu bulan mei
kemudian angka rasio KAP kembali menurun. Penurunan drastis terjadi pada
bulan agustus yaitu angka rasio KAP mencapai 89,70% ini disertai dengan
penurunan peringkat menjadi peringkat 3 kualitas aktiva produktif. Pada bulan
september angka rasio KAP meningkat, namun selanjutnya angka rasio KAP
menurun hingga akhir tahun angka rasio KAP yang terbentuk sebesar 92,44%.
Angka rasio KAP yang terbentuk pada tahun 2012 ini berdampak pada penurunan
peringkat kualitas aktiva produktif yang semula peringkat 1 menjadi peringkat 2.
Penurunan angka rasio KAP yang terjadi di akhir tahun 2012 berlanjut
hingga bulan februari 2013. Bulan maret 2013 angka rasio KAP kembali
meningkat dan berlanjut hingga bulan april 2014, namun pada bulan mei 2014
angka rasio KAP kembali menurun dan penurunan ini terjadi terus menerus
hingga bulan november. Penurunan angka rasio KAP pada tahun 2014 ini adalah
penurunan terburuk yang pernah terjadi sepanjang 5 tahun terakhir, terlihat dari
gambar 4.2 grafik yang menunjukan angka rasio KAP tahun 2013 berada paling
bawah. Pada akhir 2013 angka rasio KAP sedikit meningkat mencapai angka
91,54% dan berada pada peringkat 2 kualitas aktiva produktif. Pencapaian angka
60
rasio KAP pada tahun 2013 ini tetap lebih rendah dibandingkan dengan angka
rasio KAP pada tahun 2012 dengan penurunan sebesar 1%.
Secara keseluruhan, kondisi kualitas aktiva produktif yang dimiliki BPRS
Amanah Rabbaniah adalah baik meskipun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
kondisi kualitas aktiva produktifnya menurun atau dapat dikatakan mengalami
pertumbuhan yang negatif. Kualitas aktiva produktif yang dimiliki BPRS Amanah
Rabbaniah memiliki tingkat pengembalian yang tinggi.
3. Perkembangan Net Profit Margin BPRS Amanah Rabbaniah
Net profit margin bank menunjukan kemampuan bank dalam
menghasilkan laba bersih dari kegiatan operasionalnya. Semakin tinggi angka
rasio net profit margin menunjukan semakin tingginya perolehan laba bersih dari
hasil operasionalnya. Rasio net profit margin dapat diperoleh dengan
membandingkan laba bersih dengan pendapatan operasional yang dapat dilihat
dari laporan laba rugi yang dibuat oleh bank. Rasio net profit margin juga disebut
rasio NPM.
Dalam penelitian ini perhitungan rasio NPM dilakukan setiap bulan dalam
kurun waktu 5 tahun terkahir sama dengan perhitungan rasio KAP yaitu tahun
2009-2013. Perhitungan rasio NPM dihitung berdasarkan angka yang
dicantumkan dalam laporan laba rugi yang dibuat oleh BPRS Amanah Rabbaniah
dalam setiap bulannya dengan membandingkan pos pendapatan operasional
dengan pos laba bersih. Laba bersih yang dimaksud untuk mehitung NPM adalah
laba yang telah dikurangi oleh zakat dan pajak. Perkembangan NPM BPRS
61
Amanah Rabbaniah setiap bulan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat
dalam tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3
Perkembangan Net Profit Margin BPRS Amanah Rabbaniah
2009-201385
Tahun Bulan Laba
Bersih Pendapatan
Rasio NPM (%)
2009
Jan 15.859 219.234 7,23 Feb 28.802 423.548 6,80 Mar 42.241 623.886 6,77 Apr 55.513 833.595 6,66 Mei 68.194 1.037.250 6,57 Jun 80.571 1.245.961 6,47 Jul 93.100 1.445.583 6,44
Aug 105.393 1.678.436 6,28 Sep 139.350 1.888.889 7,38 Okt 161.855 2.122.364 7,63 Nov 176.241 2.324.654 7,58 Des 172.775 2.567.114 6,73
2010
Jan 25.700 238.038 10,80 Feb 52.298 476.392 10,98 Mar 79.571 724.683 10,98 Apr 108.140 982.175 11,01 Mei 138.359 1.260.227 10,98 Jun 169.866 1.536.215 11,06 Jul 194.348 1.832.641 10,60
Aug 222.607 2.094.560 10,63 Sep 256.859 2.380.862 10,79 Okt 294.440 2.703.758 10,89 Nov 326.114 2.994.303 10,89 Des 335.047 3.314.526 10,11
2011 Jan 28.405 277.451 10,24 Feb 50.570 567.353 8,91 Mar 85.846 871.574 9,85
85 Chrisna Aditya, Laporan Keuangan Bulanan BPRS Amanah Rabbaniah 2009-2013
(Bandung: BPRS Amanah Rabbaniah).
62
Apr 128.723 1.171.947 10,98 Mei 172.017 1.482.949 11,60 Jun 197.586 1.778.387 11,11 Jul 235.274 2.079.510 11,31
Aug 248.100 2.443.872 10,15 Sep 268.577 2.755.490 9,75 Okt 281.771 3.029.245 9,30 Nov 296.259 3.336.615 8,88 Des 326.258 3.691.815 8,84
2012
Jan 30.674 355.142 8,64 Feb 105.080 747.396 14,06 Mar 159.196 1.170.939 13,60 Apr 209.417 1.932.106 10,84 Mei 269.621 2.347.762 11,48 Jun 317.892 2.765.894 11,49 Jul 373.086 3.216.045 11,60
Aug 433.427 3.648.669 11,88 Sep 490.415 4.101.471 11,96 Okt 539.218 4.631.446 11,64 Nov 563.846 5.119.698 11,01 Des 565.788 5.073.604 11,15
2013
Jan 67.833 462.932 14,65 Feb 134.001 932.102 14,38 Mar 200.574 1.428.584 14,04 Apr 274.399 1.966.376 13,95 Mei 350.929 2.458.354 14,27 Jun 437.042 2.985.198 14,64 Jul 516.194 3.536.139 14,60
Agu 606.476 4.059.640 14,94 Sep 690.381 4.557.468 15,15 Okt 799.914 5.120.157 15,62 Nov 876.420 5.609.577 15,62 Des 900.989 6.188.634 14,56
Tabel 4.3 menunjukan tingkat NPM yang dimiliki BPRS Amanah
Rabbaniah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Angka rasio NPM tertinggi yang
dimiliki BPRS Amanah Rabbaniah adalah 15,62% yang terjadi pada bulan
63
oktober dan november pada tahun 2013 dan angka rasio NPM terendah adalah
6,28% yang terjadi pada bulan agustus 2009.
Dalam 5 tahun terakhir rata-rata NPM yang dimiliki BPRS Amanah
Rabbaniah ini adalah sebesar 10,82%, ini menunjukan porsi laba bersih yang
didapatkan adalah sebesar 10,82% dari keseluran pendapatan operasional yang
diraih BPRS Amanah Rabbaniah. Angka rasio NPM yang dimiliki BPRS Amanah
Rabbaniah masih jauh dari standar NPM yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
yaitu 66% atau peringkat 3. Rata-rata angka rasio NPM sebesar 10,82%
menunjukan peringkat 5 yang berarti kemampuan BPRS Amanah Rabbaniah
dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan opersionalnya masih sangat rendah.
Kondisi ini menunjukan bahwa BPRS Amanah Rabbaniah masih kurang efektif
dan efisien dalam mengelola pendapatan opersionalnya sehingga masih
mengeluarkan begitu banyak biaya atau beban operasional yang akan mengurangi
perolehan laba.
Angka rasio NPM BPRS Amanah Rabbaniah tahun 2009-2013 yang
ditunjukan tabel 4.3 selama kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi,
meskipun tingkat NPM tidak lebih dari 15%. Lebih jelas fluktuasi NPM BPRS
Amanah Rabbaniah digambarkan dalam grafik 4.3 di bawah ini:
Gambar 4.3
Perkembangan Net Profit Margin BPRS Amanah Rabbaniah
2009-2013
579
11131517
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
2009
2010
2011
2012
2013
64
Gambar 4.3 menunjukan fluktuasi angka rasio NPM yang terjadi dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir. Dalam gambar 4.3 terdapat 5 garis yang masing-
masing mewakili setiap tahun yaitu 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 menunjukan
perkembangan rasio NPM dari setiap bulan ke bulannya. Seperti kualitas aktiva
produktif, tingkat NPM setiap tahunnya ditunjukan dengan angka rasio NPM yang
terbentuk pada bulan desember.
Perkembangan NPM yang digambarkan dalam gambar 4.3 menunjukan
bahwa tahun 2009 atau tahun pertama yang diteliti merupakan tahun yang
memiliki tingkat NPM terendah yaitu 6,73% dan kemudian meningkat di tahun
2010 menjadi 10,11% peningkatan mencapai lebih dari 50%. Tahun 2011 NPM
BPRS Amanah Rabbaniah mengalami penurunan menjadi sebesar 8,84%.
Penurunan NPM BPRS Amanah Rabbaniah tidak berlangsung lama karena pada
tahun 2012 NPM BPRS Amanah Rabbaniah kembali meningkat menjadi 11,15%
dan kembali meningkat dengan cukup signifikan pada tahun 2013 menjadi
14,56%.
Secara keseluruhan tingkat NPM BPRS Amanah Rabbaniah pada kurun
waktu 5 tahun terakhir memang masih belum dikatakan memuaskan, namun
pertumbuhannya yang positif memberi harapan tingkat NPM BPRS Amanah
Rabbaniah akan selalu meningkat dan kelak akan dapat mencapai tingkat NPM
yang diharapkan yaitu memenuhi standar Bank Indonesia.
B. Pembahasan
Dalam bagian pembahasan ini akan dipaparkan dan diinterpretasikan
secara terperinci mengenai hubungan dan pengaruh data-data dari variabel yang
65
telah diuraikan sebelumnya. Untuk mengetahui pengaruh antara kualitas aktiva
produktif terhadap net profit margin, digunakan analisis statistik berupa analisis
korelasi, analisis regresi sederhana, analisis koefisien determinasi dan pengujian
hipotesis menggunakan uji t, dalam perhitungannya penulis dibantu oleh software
IBM SPSS Statistics Version 20. Hasil dari analisis ini akan menunjukan
bagaimana hubungan kualitas aktiva produktif dan net profit margin pada BPRS
Amanah Rabbaniah dan bagaimana pengaruhnya.
1. Analisis Korelasi Pearson Product Moment
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana korelasi atau
drajat hubungan antara variabel kualitas aktiva produkti dengan net profit margin.
Dari data yang telah diolah, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Korelasi Pearson Product Moment86
KAP NPM
KAP
Pearson Correlation
1 -,499
Sig. (2-tailed) ,000 N 60 60
NPM
Pearson Correlation
-,499 1
Sig. (2-tailed) ,000 N 60 60
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa hasil perhitungan korelasi antara
kualitas aktiva produktif dengan net profit margin adalah sebesar -0,499, tanda
negatif ini menujukan hubungan yang berlawanan arah antara kualitas aktiva
produktif dengan net profit margin. Berdasarkan tabel 3.2 Interpretasi Koefisien
86 Hasil olah data statistik IBM SPSS Statistics Version 20.
66
Korelasi, nilai 0,499 berada dalam indeks korelasi 0,40-0,599. Hal ini
menunjukan bahwa tingkat hubungan yang sedang dan berlawanan arah antara
kualitas aktiva produktif dengan net profit margin.
2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya
sumbangan kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin, dikatakan juga
untuk mengetahui besarnya pengaruh yang ditimbulkan. Dari hasil pengolahan
data diketahui hasil koefisien determinasi sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Koefisien Determinasi87
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,499a ,249 ,236 2,32828
Berdasarkan tabel 4.5 di atas diketahui nilai koefisien determinasi antara
kualitas aktiva produktif dengan net profit margin adalah 0,249 atau dalam
persentase sebesar 24,9% dibulatkan menjadi 25%. Hal ini menunjukan besar
pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin adalah sebesar 25%.
Adapun pengaruh lain yang dihasilkan dari variabel-variabel di luar penelitian ini
adalah sebesar 75%.
3. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pola bagaimana
faktor kualitas aktiva produktif sebagai variabel bebas mempengaruhi net profit
margin sebagai variabel terikat. Dengan analisis regresi sederhana akan diketahui
87 Hasil olah data statistik IBM SPSS Statistics Version 20.
67
seberapa jauh perubahan yang terjadi pada variabel terikat dalam hal ini net profit
margin, bila nilai variabel bebas dimanipulasi. Hail dari pengolahan data untuk
analisis regresi sederhan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Regresi Sederhana88
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 79,503 15,655 5,078 ,000 KAP -,733 ,167 -,499 -4,388 ,000
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa persamaan regresi
sederhana antara kualitas aktiva produktif dengan net profit margin adalah sebagai
berikut:
Dari persamaan regresi sederhana di atas, dapat diketahui bahwa koefisien
intercept (a) adalah sebesar 79,503 yang mengandung pengertian bahwa pada saat
tingkat kualitas aktiva produktif (X) tetap, maka tingkat perolehan net profit
margin (Y) adalah sebesar 79,503. Persamaan di atas juga menunjukan bahwa jika
kualitias aktiva produktif (X) naik sebesar 1% maka net profit margin (Y) akan
turun sebesar 0,733.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t dengan membandingkan thitung
dengan ttabel. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan menggunakan pengujian
dua pihak dengan tingkat signifikan 5%, sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
88 Hasil olah data statistik IBM SPSS Statistics Version 20.
Y = 79,503 – 0,733X
68
a. Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha
ditolak, artinya antara variabel x dan variabel y tidak ada pengaruhnya.
b. Jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel maka H0 ada di daerah penolakan,
berarti Ha diterima, artinya antara variabel x dan variabel y ada
pengaruhnya.
Berdasarkan tabel 4.6 Hasil Regresi Sederhana diketahui nilai thitung adalah
sebesar -4,388. Hasil ttabel pada tingkat signifikansi 5% uji dua pihak dengan
degree of freedom (df) adalah jumlah data dikurangi 2 berarti 60 – 2 = 58, maka
diperoleh ttabel = -2,200. Perbandingan thitung dan ttabel menjadi -4,388 < -2,200172,
maka berlaku kaidah yang kedua yaitu H0 ada di daerah penolakan berarti Ha
diterima. Lebih jelasnya daerah penerimaan dan penolakan digambarkan sebagai
berikut:
-4,388 -2,200172 +2,200172
Gambar 4.4
Kurva t Distribusi (Uji Dua Pihak) KAP dan NPM
Gambar 4.4 dengan jelas menggambarkan posisi thitung berada pada area
penolakan H0 dengan begitu Ha diterima, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan
antara kualitas aktiva produktif dengan net profit margin.
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas diketahui bahwa hasil
perhitungan statistik korelasi pearson product moment dan regresi sederhana
menghasilkan angka negatif yang menunjukan kondisi berlawanan arah. Hasil ini
69
merepresentasikan fenomenana yang terjadi di BPRS Amanah Rabbaniah, bahwa
saat kualitas aktiva produktif menurun net profit margin meningkat, hal ini
tergambarkan dari perkembangan kualitas aktiva produktif tahun 2009 – 2013
yang ditunjukan tabel 4.2 dan perkembangan net profit margin tahun 2009 – 2013
yang ditunjukan tabel 4.3. Dalam teori menjelaskan bahwa pembentukan aktiva
produktif adalah untuk menghasilkan laba, maka semakin baik kualitas aktiva
produktif seharusnya semakin baik laba yang dihasilkan begitupun sebaliknya.
Penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda dengan teori, maka dapat
diindikasikan ada faktor lain yang lebih mempengaruhi net profit margin di BPRS
Amanah Rabbaniah, hal ini didukung oleh hasil perhitungan statistik koefisien
determinasi yang menunjukan besar pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap
net profit margin hanya sebesar 25% dan sisanya 75% dipengaruhi faktor lain, ini
menunjukan faktor lain lebih dominan mempengaruhi net profit margin
dibandingkan dengan kualitas aktiva produktif.
Faktor lain yang diindikasikan lebih mempengaruhi net profit margin
adalah efisiensi beban operasional terhadap pendapatan operasional, semakin
efisien beban maka semakin tinggi tingkat net profit margin yang dimiliki BPRS
Amanah Rabbaniah. Laporan keuangan BPRS Amanah Rabbaniah menunjukan
beban operasional yang mengalami peningkatan efisiensi terlihat dengan
membandingkan jumlah yang disajikan dalam pos beban operasional dengan
pendapatan opersional, maka meskipun kualitas aktiva produktif menurun net
profit margin dapat tetap meningkat. Selain efisiensi beban yang diindikasikan
mempengaruhi kenaikan net profit margin saat kualitas aktiva produktif menurun
70
adalah pendapatan operasional lainnya, yang merupakan pelayananan jasa-jasa
yang dilakukan BPRS Amanah Rabbaniah berupa fee hiwalah dan jasa lainnya
yang dalam kurun waktu lima tahun terakhir pun mengalami pengingkatan.
Pendapatan non operasional yang dalam kurun waktu lima tahun terakhir
mengalami peningkatan merupakan faktor lain yang diindikasikan mempengaruhi
kenaikan net profit margin saat kualitas aktiva produktif menurun. Jadi dari hasil
penelitian dan fenomena yang menunjukan adanya hubungan yang berlawanan
arah antara kualitas aktiva produktif dengan net profit margin dapat dijelaskan.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisa Pengaruh
Kualitas Aktiva Produktif terhadap Net Profit Margin pada BPRS Amanah
Rabbaniah setiap bulan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, diperoleh
kesimpulan yang menjadi jawaban atas rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Kualitas Aktiva Produktif yang terbentuk di BPRS Amanah Rabbaniah
mengalami pertumbuhan yang negatif, dalam kurun waktu lima tahun terakhir
kualitas aktiva produktif BPRS Amanah Rabbaniah mengalami penurunan.
Angka rasio kualitas aktiva produktif tertinggi adalah 95,80% yang terbentuk
pada bulan desember 2011 dan angka rasio kualitas aktiva produktif terendah
adalah 89,26% yang terbentuk pada bulan oktober 2013. Meskipun kualitas
aktiva produktif yang dimililiki BPRS Amanah Rabbaniah cenderung
menurun, rata-rata angka rasio kualitas aktiva produktif BPRS Amanah
Rabbaniah adalah 93,74% ini menunjukan kualitas aktiva produktif BPRS
Amanah Rabbaniah dalam kondisi prima, yang berarti kualitas aktiva
produktif BPRS Amanah Rabbaniah memiliki tingkat pengembalian yang
tinggi.
2. Tingkat net profit margin BPRS Amanah Rabbaniah dalam kurun waktu lima
tahun terakhir mengalami fluktuasi di setiap tahunnya, akan tetapi
pertumbuhannya positif jika dilihat dari posisi net profit margin di setiap
71
72
akhir tahun. Angka rasio net profit margin tertinggi yang dimiliki BPRS
Amanah Rabbaniah adalah 15,62% yang terjadi pada bulan oktober dan
november pada tahun 2013 dan angka rasio net profit margin terendah adalah
6,28% yang terjadi pada bulan agustus 2009. Rata-rata net profit margin yang
dimiliki BPRS Amanah Rabbaniah ini adalah sebesar 10,82%, ini
menunjukan porsi laba bersih yang didapatkan adalah sebesar 10,82% dari
keseluran pendapatan operasional yang diraih BPRS Amanah Rabbaniah.
Tingkat net profit margin BPRS Amanah Rabbaniah masih jauh dari standar
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
3. Berdasarkan pengujian hipotesis pengaruh antara kualitas aktiva produktif
terhadap net profit margin menunjukan nilai -thitung sebesar -4,388 yang lebih
kecil dibandingkan dengan -ttabel sebesar -2,200 berati H0 ada di daerah
penolakan berarti Ha diterima, ini menunjukan adanya pengaruh antara
kualitas aktiva produktif dengan net profit margin. Hasil perhitungan
koefisien determinasi diperoleh angka 25%, maka besar pengaruh atau
kontribusi kualitas aktiva produktif terhadap net profit margin pada BPRS
Amanah Rabbaniah adalah sebesar 25%. Adapun pengaruh lain yang
dihasilkan dari variabel-variabel di luar penelitian ini adalah sebesar 75%.
B. Implikasi
Implikasi merupakan dampak atau hal-hal yang disugestikan dapat berupa
saran, maka berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
penulis mencoba merumuskan implikasi dari penelitian ini berupa saran sebagai
berikut:
73
1. Bagi Pihak Perbankan
Pihak perbankan agar dapat meningkatkan pengawasan terhadap
pembiayaan yang disalurkan agar kualitas aktiva produktif dapat mengalami
pertumbuhan yang positif dan dapat memberi kontribusi yang lebih baik untuk
perolehan laba.
2. Bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian sejenis
Peneliti lain disarankan agar membahas faktor-faktor lain seperti pengaruh
efisiensi biaya terhadap kinerja keuangan yang ditunjukan oleh perolehan labanya.
Penelitian dapat diarahkan pada perluasan sampel tak hanya pada satu BPRS dan
penambahan jumlah periode, untuk mendapatkan deskripsi yang lebih baik.
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk penelitian
selanjutnya serta bagi seluruh pihak yang berkepentingan.
74
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Buharudin. Gubernur Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No.
6/7/2004 Tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia, 2004.
Abdullah, Buharudin. Gubernur Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No. 8/24/PBI/2006 Tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif Bagi BPR Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta: Bank Indonesia, 2006.
Aditya, Chrisna. Laporan Keuangan Bulanan BPRS Amanah Rabbaniah 2009-2013. Bandung: BPRS Amanah Rabbaniah, 2014.
Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Perss, 2001.
Asmiati, Desi “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas Pada PT. BPRS Islahul Ummah.” S1 Skripsi. Bandung: Universitas Komputer Indonesia, 2008
Badafal, Fadhal AR. Al Qur’anulkarim Special For Women. Bandung: Syaamil Al-Qur’an, 2005.
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
Fadjriani, Siti Ch. Deputi Gubernur. Peraturan Bank Indonesia No. 9/17/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta: Bank Indonesia, 2007.
Haryono, Slamet. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Yogyakarta: Pustaka Sayid Sabiq, 2009.
Hendro Hartono, Deddy. “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Risiko Likuiditas terhadap Net Profit Margin Bank.” S1 Skripsi on-line. Bandung: Universitas Padjajaran, diakses 25 Januari 2014. Tersedia dari http://pustaka.fe.unpad.ac.id/index.php/skripsi/detail/1395/pengaruh-kualitas-aktiva-produktif-dan-risiko-likuiditas-terhadap-net-profit-margin-bank; Internet.
Kasmir. Manajemen Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012.
74
75
M.I Eman, Gabriela “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kredit Bermasalah Terhadap Profitabilitas PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk (Periode 2010-2012).” S1 Skripsi. Manado: Univeristas Sam Ratulangi, 2013.
Muhammad. Manajemen Bank Syari’ah Edisi Revisi II. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2005.
Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonosia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2004/
Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.
Mursyidi. Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia, 2012.
Priyaningsih, Yuni. “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Rentabilitas Studi pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2008-2012.” S1 Skripsi on-line. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, diakses pada tanggal 25 Januari 2014. Tersedia dari http://repository.upi.edu/3678/; Internet.
Rahmadiansya, Raden Cahya. “Pengaruh Jredit Bermasalah (Non Performing Loan) dan Penghapusan Kredit Bermasalah terhadap Net Profit Margin (studi kasus pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).” S1 Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama, 2012.
Rivai, Veithzal. Islamic Financial Management. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.
Satrya Perdana, Ary. “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif dan Kecukupan Modal Terhadap Rentabilitas Pada PT Bank Syariah Mega Indonesia.” S1 Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2011
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alvabeta, 2013.
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alvabeta, 2002.
76
Sumitro, Warkum. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait BMI & Takaful di Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002.
Suyanto Herli, Ali. Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan Pembiayaan Mikro. Yogyakarta: Andi, 2013.
Tim Informasi Perbankan Syariah. Statistik Perbankan Syariah September 2013. Jakarta: Bank Indonesia, 2013.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan. Tersedia dari http://kbbi.web.id/objek diakses pada 8 Mei 2014; Internet.
Tim Penyusun. Panduan Usuluan Penelitian dan Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum. Bandung: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2010.
Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Wahyudi, Eko. “Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas Bank Pundi Indonesia Periode 2005-2013.” S1 Skripsi on-line. Bandung: Universitas Indonesia, 2013, diakses 25 Januari 2014. Tersedia dari http://repository.upi.edu/3115/; Internet.
Wardiyah, Mia Lasmi. “Korelasi Pearson Product Momen (PPM).” Modul Kuliah Statistika. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2012.
77
LAMPIRAN - LAMPIRAN
77