87
PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK DAN JUMLAH PERMINTAAN KAYU OLAHAN JENIS KAMPER SAMARINDA OVEN PADA CV. SINAR BOGOR ELVINA OKTAVIA SINURAT DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006

PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

  • Upload
    lekiet

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA

POKOK DAN JUMLAH PERMINTAAN KAYU OLAHAN JENIS

KAMPER SAMARINDA OVEN PADA CV. SINAR BOGOR

ELVINA OKTAVIA SINURAT

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

Page 2: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

Success

If you think you are beaten, you are If you think you dare not, you don’t

If you’d like to win, but think you can’t, It’s almost a cinch you won’t

If you think you’ll lose, you’re lost For out in the world we find,

Success begins with a person’s faith, It’s all in the state of mind.

Life’s battles don’t always go To the stronger or faster hand,

They go to the one who trusts in God And always thinks

“I can”

…the Lord your God Who goes with you; He will not fail you or forsake you.

Deuteronomy 31:6

Ingatlah bahwa pencobaan-pencobaan yang kamu alami tidak berbeda dengan yang dialami orang lain.

Dan Allah adalah setia. Ia akan menjaga agar pencobaan itu tidak akan menjadi begitu kuat sehingga kamu

tidak sanggup memikulnya. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,

sehingga kamu tidak menyerah padanya.

1 Korintus 10:13

Karya ini kupersembahkan untuk Papa, Mama, kedua saudaraku, dan semua orang yang mengasihiku di dalam Tuhan

Page 3: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Pengaruh Kenaikan Harga BBM

terhadap Harga Pokok dan Jumlah Permintaan Kayu Olahan Jenis Kamper Samarinda

Oven pada CV Sinar Bogor adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam

bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal

atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Bogor, September 2006

Elvina Oktavia Sinurat NRP E24102070

Page 4: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

RINGKASAN

ELVINA OKTAVIA SINURAT. Pengaruh Kenaikan Harga BBM Terhadap Harga Pokok dan Jumlah Permintaan Kayu Olahan Jenis Kamper Samarinda Oven pada CV Sinar Bogor (dibimbing oleh E. G. TOGU MANURUNG). Pemerintah Republik Indonesia menetapkan kebijakan menaikan harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005 yang mencapai rata-rata di atas 100%. Hal ini terjadi setelah harga minyak dunia meroket hingga mencapai US$80 per barel (Bisnis Indonesia, 2005). Disamping itu, maraknya penyelundupan minyak di negara ini semakin menyebabkan langkanya keberadaan BBM terutama di pelosok-pelosok daerah di Indonesia. Kebijakan kenaikan harga BBM berdampak terhadap perekonomian nasional. Aktivitas ekonomi menurun akibat melonjaknya harga hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali dengan kenaikan 65%-100%. Akibatnya daya beli masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah, makin terpuruk. Kebijakan kenaikan harga BBM telah memberikan pengaruh terhadap harga kayu olahan di pasaran Indonesia. Harga kayu olahan untuk ekspor meningkat dari sekitar US$ 400 per m3 menjadi US$ 500 per m3. Selain itu, kenaikan harga BBM menyebabkan berkurangnya volume permintaan terhadap produk-produk kayu olahan (Bisnis Indonesia, 2005). Perusahaan CV Sinar Bogor membutuhkan data harga pokok untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan. Tanpa data harga pokok, perusahaan akan kesulitan dalam menetapkan harga jual bagi hasil pabriknya. Pengetahuan tentang harga pokok juga sangat penting dalam perencanaan strategis perusahaan. Perhitungan harga pokok pasti melibatkan nilai biaya rata-rata, yang sangat bergantung pada input produksi yang terlibat. Salah satu komponen biaya yang terlibat didalamnya adalah bahan bakar minyak (BBM) yang termasuk ke dalam biaya variabel (variable costs). Oleh karena itu penanganan dan kebijakan mengenai harga bahan bakar minyak (BBM) yang baik dan benar, sangat berpengaruh dalam kelangsungan perekonomian bangsa Indonesia. Hal ini karena BBM diperlukan untuk mendukung berbagai kegiatan operasi perusahaan/industri sehari–hari. Kebijakan mengenai naiknya harga BBM yang ditetapkan oleh Presiden RI per 1 Oktober 2005 menimbulkan perubahan terhadap nilai harga pokok suatu produksi perusahaan, yang selanjutnya akan mempengaruhi jumlah permintaan produk suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengetahui nilai harga pokok kayu olahan (kusen, pintu, dan jendela) jenis Kamper Samarinda Oven sebelum dan sesudah kebijakan kenaikan harga BBM, dan (2) mengetahui pengaruh kebijakan kenaikan harga BBM terhadap jumlah permintaan kayu olahan (kusen, pintu, dan jendela). Penelitian dilaksanakan di CV Sinar Bogor. Pelaksanaan pengumpulan data berlangsung pada bulan Mei 2006-Juni 2006. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan grafik garis untuk melihat dampak kenaikan

Page 5: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

harga BBM terhadap jumlah permintaan, dan perhitungan biaya variabel, biaya tetap dan nilai harga pokok. Berdasarkan hasil perhitungan biaya tetap dan biaya variabel, diperoleh hasil bahwa perubahan nilai biaya tetap akibat kenaikan tarif listrik untuk produk kusen adalah sebesar 0,07%, sedangkan untuk produk pintu dan jendela, perubahan biaya tetap hanya sebesar 0,02%. Biaya variabel per unit produk mengalami peningkatan 0,72%-17,40%. Kenaikan nilai biaya variabel produk kayu olahan mengalami peningkatan tertinggi pada sepanjang bulan Januari 2006-Maret 2006. Harga pokok waktu sebelum terjadinya kenaikan harga BBM rata–rata lebih rendah apabila dibandingkan dengan sesudah terjadinya kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM membuat harga pokok pada perusahaan CV Sinar Bogor meningkat sebesar 0,70 %-20,55 %. Hal ini disebabkan karena kenaikan bahan bakar minyak akan mendorong harga barang lain untuk meningkat karena bahan bakar minyak digunakan sebagai input produksi barang-barang lain, sehingga ketika harga minyak naik biaya produksi juga ikut naik.

Hasil analisis deskriptif menginformasikan bahwa kebijakan kenaikan harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005 memberikan dampak terhadap penurunan jumlah permintaan rata-rata produk kusen, pintu, dan jendela. Penurunan permintaan terbesar terjadi pada produk jendela, yaitu sebesar 58,82%, kemudian disusul oleh produk kusen sebesar 57,46% dan produk pintu sebesar 46,74%. Naiknya harga BBM akan menurunkan daya beli konsumen yang pada akhirnya berimbas pada menurunnya omset penjualan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan perusahaan harus lebih memperhatikan kembali biaya yang benar–benar perlu dikeluarkan dalam memproduksi produk kayu olahan. Di dalam menentukan kebijakan harga jual berdasarkan harga pokok yang diperoleh, sebaiknya perusahaan telah memperhitungkan kemungkinan terjadinya kenaikan BBM di masa yang akan datang karena harga BBM yang selalu berfluktuasi pada saat ini sehingga perusahaan tetap dapat bertahan tanpa mengalami kerugian yang besar. Perusahaan sebaiknya harus dapat mengikuti berbagai perubahan yang cepat dalam hal penganekaragaman produk dan pasar, persaingan dalam harga, kualitas maupun pencarian tenaga kerja terampil. Kata kunci: harga BBM, kayu olahan, kebijakan.

Page 6: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA

POKOK DAN JUMLAH PERMINTAAN KAYU OLAHAN JENIS

KAMPER SAMARINDA OVEN PADA CV. SINAR BOGOR

ELVINA OKTAVIA SINURAT

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan pada Departemen Hasil Hutan

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

Page 7: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

Judul Skripsi : Pengaruh Kenaikan Harga BBM terhadap Harga Pokok dan Jumlah Permintaan Kayu Olahan Jenis Kamper Samarinda Oven pada CV Sinar Bogor. Nama : Elvina Oktavia Sinurat NRP : E 24102070

Disetujui

Dosen Pembimbing

Ir. E. G. Togu Manurung, MS., PhD.

Diketahui

Dekan Fakultas Kehutanan

Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, M.S.

Tanggal Lulus :

Page 8: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di Surga atas segala

anugerah dan rencana-Nya yang indah sehingga karya ilmiah ini berhasil

diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei

2006 ini ialah harga pokok dan jumlah permintaan, dengan judul Pengaruh Kenaikan

Harga BBM terhadap Harga Pokok dan Jumlah Permintaan Kayu Olahan Jenis

Kamper Samarinda Oven pada CV Sinar Bogor. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. E. G. Togu Manurung, MS, Ph.D, selaku dosen pembimbing, yang telah

banyak memberi saran, nasehat, dan kesabaran kepada penulis.

2. Dr. Ir. Burhanuddin Masyud, MS dan Dr. Ir. Ulfah Juniarti S, M.Agr, selaku

dosen penguji yang telah memberi saran, kritik, dan perbaikan saat ujian sidang.

3. Kedua orang tua penulis, Ir. M. Sinurat dan V.T.R. Tampubolon, serta kedua

saudara penulis, Noveliana, SE dan Hanna Septania atas doa dan semangatnya.

4. Ir. I Ketut N Pandit, MS., Dr. Ir. I Nyoman Jaya Wistara, MS., dan Dr. Ir.

Bramasto Nugroho, MS., atas nasihat, bantuan dan masukan kepada penulis.

5. Bapak Umar Batarfie dan Bapak Aryo selaku pimpinan, beserta seluruh staff

perusahaan CV Sinar Bogor atas bimbingan dan waktu yang telah diberikan.

6. Fauzan Erich Emmerling, S.Kom, yang selalu menjadi penjaga hati dan navigator

setiaku. Candidates Girls ( Cicot, Donut, Oetji, Keket, Meyta, Reren, TQ,

Wiwir), Inrie Anastasia Senduk dan Putri Patricia Kodongan, sebagai sahabat-

sahabat yang membuat hidupku selalu menjadi lebih hidup.

7. Iranny, Nelly, Dian Tomboy, Itan, Adit, Warteg Family, Doto, Ekiners’39,

THH’39, anggota P3H-Indramayu’39, Ka Pandu THH’35. Wish u all the best.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Amin.

Bogor, September 2006

Elvina Oktavia Sinurat

Page 9: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 17 Oktober 1984

dari ayah Ir. Obrein Maurits Sinurat dan ibu V.T. Riawny

Tampubolon. Penulis merupakan putri kedua dari tiga bersaudara.

Penulis memulai pendidikan formal di Taman Kanak-kanak

Frizellia Bogor pada tahun 1988. Kemudian menyelesaikan

pendidikan dasar di SDN Papandayan I Bogor pada tahun 1996.

Penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 5 Bogor dan lulus pada tahun

1999. Tahun 2002 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Bogor dan pada tahun yang sama

lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Penulis

memilih Program Studi Pengolahan Hasil Hutan, Jurusan Teknologi Hasil Hutan,

Fakultas Kehutanan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah melaksanakan Praktek

Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) Non Getas jalur Kamojang-Sancang di

KPH Indramayu. Penulis juga melaksanakan kegiatan praktek Lapang di CV Sinar

Bogor. Penulis juga pernah aktif di organisasi Persekutuan Mahasiswa Kristen IPB

(PMK IPB) dan Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan (Himasiltan).

Page 10: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

DAFTAR ISI Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv

PENDAHULUAN Latar Belakang ............................................................................................. 1 Perumusan dan Identifikasi Masalah ........................................................... 3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3 Kegunaan Penelitian .................................................................................... 3 Batasan Penelitian ........................................................................................ 4 Hipotesis ...................................................................................................... 4

TINJAUAN PUSTAKA Harga Pokok ................................................................................................. 5 Biaya ............................................................................................................ 5 Produk dan Produksi .................................................................................... 6 Teori Permintaan .......................................................................................... 7 Bahan Baku .................................................................................................. 7

METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran .................................................................................... 9 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 11 Bahan dan Alat Penelitian .......................................................................... 11 Definisi Operasional ................................................................................... 11 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 12 Metode Pengolahan Data dan Analisis ....................................................... 12 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN Latar Belakang dan Sejarah Singkat Perusahaan ........................................ 15 Luas Bangunan ............................................................................................ 15 Wilayah Pemasaran ..................................................................................... 16 Bahan Baku ................................................................................................. 16 Tenaga Kerja ............................................................................................... 16 Mesin ........................................................................................................... 17 Struktur Organisasi ...................................................................................... 17 Lay Out ........................................................................................................ 18 Proses Produksi dan Jenis Produk ............................................................... 18

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ………………………………………………………………………. 22 Biaya ……………………………………………………………………… 51 Harga Pokok ……………………………………………………………… 52 Jumlah Permintaan (Metode Deskriptif) ..................................................... 54

Page 11: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

Halaman KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ................................................................................................. 57 Saran ........................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 59

LAMPIRAN ........................................................................................................... 61

Page 12: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Nilai kurs tengah rupiah terhadap dolar Amerika ............................................. 2

2. Nilai biaya overhead tetap pembuatan produk kusen pada CV Sinar Bogor periode bulan April 2005-Maret 2006 ................................................... 22 3. Nilai biaya overhead tetap pembuatan produk pintu pada CV Sinar Bogor periode bulan April 2005-Maret 2006 ............................................................... 24 4. Nilai biaya overhead tetap pembuatan produk jendela pada CV Sinar Bogor periode bulan April 2005-Maret 2006 ............................................................... 25

5. Nilai biaya variabel produk kusen ..................................................................... 27

6. Nilai biaya variabel produk pintu panel ............................................................ 28

7. Nilai biaya variabel produk pintu kori ............................................................. 29

8. Nilai biaya variabel produk pintu ram kotak .................................................. 30

9. Nilai biaya variabel produk pintu ram panel ................................................... 31

10. Nilai biaya variabel produk pintu ram polos ................................................... 32

11. Nilai biaya variabel produk jendela ram kotak besar .................................... 33

12. Nilai biaya variabel produk jendela ram kori besar ....................................... 34

13. Nilai biaya variabel produk jendela ram polos besar ..................................... 35

14. Nilai biaya variabel produk jendela ram kotak kecil .................................... 36

15. Nilai biaya variabel produk jendela ram polos kecil ..................................... 37

16. Nilai harga pokok produk kusen (Rp/m3) ....................................................... 38

17. Nilai harga pokok produk pintu panel (Rp/m2) ............................................... 39

18. Nilai harga pokok produk pintu kori (Rp/m2) ................................................. 40

19. Nilai harga pokok produk pintu ram kotak (Rp/m2) ...................................... 41

20. Nilai harga pokok produk pintu ram panel (Rp/m2) ………………………... 42

21. Nilai harga pokok produk pintu ram polos (Rp/m2) ………………………... 43

22. Nilai harga pokok produk jendela ram kotak besar (Rp/m2) ………………. 44

23. Nilai harga pokok produk jendela ram kori besar (Rp/m2) ………………… 45

24. Nilai harga pokok produk jendela ram polos besar (Rp/m2) ……………….. 46

25. Nilai harga pokok produk jendela ram kotak kecil (Rp/m2) .......................... 47

Page 13: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

Halaman

26. Nilai harga pokok produk jendela ram polos kecil (Rp/m2) .......................... 48

27. Jumlah permintaan produk kusen periode April 2005-September 2005 (sebelum kenaikan harga BBM) dan jumlah permintaan kusen periode Oktober 2005-Maret 2006 (sesudah kenaikan harga BBM) ............................. 49 28. Jumlah permintaan produk pintu periode April 2005-September 2005 (sebelum kenaikan harga BBM) dan jumlah permintaan pintu periode Oktober 2005-Maret 2006 (sesudah kenaikan harga BBM) .............................. 50 29. Jumlah permintaan produk jendela periode April 2005-September 2005 (sebelum kenaikan harga BBM) dan jumlah permintaan jendela periode Oktober 2005-Maret 2006 (sesudah kenaikan harga BBM) .............................. 50

Page 14: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Alur Kerangka Pemikiran ................................................................................ 10

2. Struktur Organisasi CV. Sinar Bogor .............................................................. 17

Page 15: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Pemakaian Bahan Baku Produk Pintu pada CV Sinar Bogor ........................ 62

2. Pemakaian Bahan Baku Produk Jendela pada CV Sinar Bogor .................... 63

3. Kebutuhan Bahan Baku Pembuatan Kusen pada CV Sinar Bogor periode April 2005-Maret 2006 ..................................................................... 64 4. Pembayaran Upah Langsung Produk Pintu pada CV Sinar Bogor periode April 2005-Maret 2006 ...................................................................... 65 5. Pembayaran Upah Langsung Produk Jendela pada CV Sinar Bogor periode April 2005-Maret 2006 ...................................................................... 66 6. Pembayaran Upah Langsung Pembuatan Kusen pada CV Sinar Bogor periode April 2005-Maret 2006 ....................................................................... 67 7. Kebutuhan Bahan Baku Pendukung Pembuatan Produk Pintu pada CV Sinar Bogor Periode April 2005-Maret 2006 ............................................ 68 8. Kebutuhan Bahan Baku Pendukung Pembuatan Produk Pintu pada CV Sinar Bogor Periode April 2005-Maret 2006 (Lanjutan) ......................... 69 9. Kebutuhan Bahan Baku Pendukung Pembuatan Produk Jendela pada CV Sinar Bogor Periode April 2005-Maret 2006 ............................................ 70 10. Kebutuhan Bahan Baku Pendukung Pembuatan Produk Jendela pada CV Sinar Bogor Periode April 2005-Maret 2006 (Lanjutan) .......................... 71 11. Kebutuhan Bahan Baku Pendukung Pembuatan Produk Kusen pada CV Sinar Bogor Periode April 2005-Maret 2006 (Lanjutan) .......................... 72 12. Macam-macam model kusen CV Sinar Bogor................................................. 73

13. Macam-macam model pintu CV Sinar Bogor.................................................. 74

14. Macam-macam model jendela CV Sinar Bogor.............................................. 75

15. Denah Instalasi Mesin Produksi Sinar Bogor (Lay Out).................................. 76

Page 16: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

1

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan kebijakan

menaikan harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005. Kebijakan tersebut ditetapkan

berdasarkan Perpres No. 55/2005 tentang kenaikan harga BBM yang mengacu pada

UU No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Kenaikan harga BBM yang

mencapai rata–rata di atas 100% pada 1 Oktober 2005 ini terjadi setelah harga

minyak dunia meroket hingga mencapai US$80 per barel, lonjakan harga minyak

mentah ini memaksa patokan harga minyak Indonesia dalam APBN 2005 diubah dari

US$24 per barel menjadi US$45 per barel dan akhirnya diputuskan menjadi sekitar

US$54 per barel (Bisnis Indonesia, 2005). Disamping itu, maraknya penyelundupan

minyak yang terjadi di negara ini semakin menyebabkan langkanya keberadaan BBM

terutama di pelosok–pelosok daerah di Indonesia. Hal ini semakin mendorong

keinginan pemerintah Indonesia untuk membuat kebijakan kenaikan harga BBM.

Kebijakan kenaikan harga BBM berdampak terhadap perekonomian nasional.

Aktivitas ekonomi menurun karena melonjaknya harga hampir semua barang dan

jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut,

makin tidak terkendali dengan kenaikan 65%-100%. Akibatnya daya beli

masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah, makin terpuruk. Sebagian

besar tenaga kerja di industri padat karya–seperti sepatu, tekstil dan produk tekstil,

keramik, mebel, dan industri kerajinan–kehilangan daya beli karena terkena

kebijakan pemutusan hubungan kerja akibat harga BBM yang tinggi tersebut (Bisnis

Indonesia, 2005).

Kebijakan kenaikan harga BBM di Indonesia telah memberikan dampak

terhadap harga kayu olahan di pasaran Indonesia. Menurut Harian Bisnis Indonesia

(2005), harga kayu olahan untuk ekspor meningkat dari sekitar US$ 400 per m³

menjadi US$ 500 per m³. Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan, sebelum

kenaikan BBM harga patokan ekspor kayu olahan jenis Meranti sebesar US$ 200 per

m³, sesudah kenaikan BBM harga patokan ekspor kayu olahan jenis Meranti

meningkat menjadi US$ 335 per m³.

Page 17: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

2

Kebijakan kenaikan harga BBM menyebabkan berkurangnya volume

permintaan terhadap produk–produk kayu olahan. Menurut Harian Bisnis Indonesia

(2005), penurunan volume ekspor kayu olahan cukup besar mencapai 40%, yaitu dari

300.000 m³ selama tahun 2004 menjadi 170.000 m³ di tahun 2005.

Menurut Harian Bisnis Indonesia (2005), pasar keuangan bereaksi negatif

terhadap kebijakan harga BBM yang disampaikan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono pada 31 Agustus. Besarnya kebutuhan impor minyak meningkatkan

permintaan valuta asing sehingga melemahkan rupiah. Penguatan nilai tukar rupiah

akan terjadi apabila salah satu upayanya melakukan penurunan impor minyak yang

bisa didorong oleh kenaikan harga BBM yang akan mengurangi konsumsi minyak di

dalam negeri. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah sejak pertengahan

bulan Agustus 2005 yang berkisar antara Rp 10.027/1$ dan Rp 10.245/1$ dan

mengalami penguatan kembali sejak bulan Desember 2005 yaitu Rp 9.869,00/1$.

Nilai kurs tengah rupiah terhadap dolar Amerika disajikan dalam Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1 Nilai kurs tengah rupiah terhadap dolar Amerika

TANGGAL NILAI TANGGAL NILAI

1-15 April 2005 9,489.00 1-16 Oktober 2005 10,129.00

16-30 April 2005 9,600.00 17-31 Oktober 2005 10,060.00

1-16 Mei 2005 9,492.00 1-15 November 2005 10,027.00

17-31 Mei 2005 9,468.00 16-30 November 2005 10,048.00

1-15 Juni 2005 9,583.00 1-16 Desember 2005 9,869.00

16-30 Juni 2005 9,651.00 17-31 Desember 2005 9,848.00

1-16 Juli 2005 9,789.00 1-16 Januari 2006 9,559.00

17-31 Juli 2005 9,811.00 17-31 Januari 2006 9,427.00

1-15 Agustus 2005 9,775.00 1-15 Februari 2006 9,255.00

16-31 Agustus 2005 10,198.00 16-28 Februari 2006 9,252.00

1-15 September 2005 10,234.00 1-16 Maret 2006 9,221.00

16-30 September 2005 10,245.00 17-31 Maret 2006 9,103.00 Sumber : www.bisnis.co.id

Page 18: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

3

Perumusan dan Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis

mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1. Berapa kenaikan harga pokok kayu olahan (kusen, pintu, dan jendela) jenis

Kamper sebelum dan sesudah dikeluarkannya kebijakan mengenai kenaikan

harga BBM ?

2. Bagaimana pengaruh kebijakan kenaikan harga BBM terhadap jumlah

permintaan kayu olahan (kusen, pintu, dan jendela) jenis Kamper produksi

CV. SINAR BOGOR ?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui harga pokok kayu olahan (kusen, pintu, dan jendela) jenis

Kamper Samarinda Oven sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM.

2. Mengetahui pengaruh kenaikan harga BBM terhadap permintaan kayu olahan

(kusen, pintu, dan jendela) jenis Kamper Samarinda Oven produksi CV.

SINAR BOGOR.

Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan

masukan untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga BBM terhadap harga

pokok dan jumlah permintaan kayu olahan (kusen, pintu, dan jendela) jenis

Kamper Samarinda Oven.

2. Kegunaan Akademis

a) Bagi peneliti, sebagai media untuk menerapkan ilmu ekonomi analisis

biaya kehutanan yang telah diperoleh.

b) Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Page 19: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

4

Batasan Penelitian

1. Penelitian dilakukan untuk menganalisa hubungan kenaikan harga BBM

terhadap harga pokok produk kusen, pintu, dan jendela saja.

2. Perhitungan harga pokok dan jumlah permintaan dilakukan untuk harga

pokok dan jumlah permintaan selama 6 bulan terakhir sebelum dan sesudah

kebijakan kenaikan harga BBM ditetapkan.

3. Kayu olahan yang dimaksud adalah dari bahan baku kayu jenis Kamper

(Dryobalanops spp.) asal Samarinda yang telah dikeringkan (oven).

Hipotesis

Kebijakan kenaikan harga BBM per 1 Oktober 2005 menaikan harga pokok

dan menurunkan jumlah permintaan kayu olahan jenis Kamper Samarinda Oven

pada CV. SINAR BOGOR.

Page 20: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

5

TINJAUAN PUSTAKA

Harga Pokok

Menurut Nafarin (2004), harga pokok produk adalah semua biaya yang

berkaitan dengan produk (barang) yang diperoleh. Harga pokok atau harga perolehan

(cost) adalah nilai sesuatu yang dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk

memperoleh aktiva yang diimbangi dengan pengurangan aktiva atau penambahan

utang/modal. Harga pokok artinya harga pada saat diperoleh, baik diperoleh dengan

membeli atau membuat. Harga pokok produk atau biaya produk dapat juga disebut

harga perolehan barang atau harga pokok barang. Menurut Antaatmadja (1975), yang

dimaksud dengan harga pokok ialah biaya untuk menghasilkan setiap meter kubik

komponen kayu rumah atau tiap meter persegi bangunan. Menurut Nugroho (2002),

harga pokok per satuan unit pesanan diperoleh dengan membagi jumlah biaya-biaya

yang diperkirakan akan dikeluarkan untuk pelaksanaan produksi pesanan dengan

jumlah (kuantitas) pesanan.

Biaya

Ada beberapa definisi mengenai biaya. Menurut Mulyadi (1997), biaya

memberikan informasi batas bawah suatu harga jual harus ditentukan. Menurut

Soeharto (2001), biaya adalah jumlah segala usaha dan pengeluaran yang dilakukan

dalam mengembangkan, memproduksi, dan mengaplikasikan produk. Menurut

Horngren et al. (2003), biaya sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan untuk

mencapai tujuan tertentu. Menurut Nafarin (2004), biaya (cost) dapat diartikan dalam

arti sempit dan luas. Biaya dalam arti sempit hanya meliputi pengertian harga pokok

(cost), sedangkan biaya dalam arti luas meliputi pengertian harga pokok (cost) dan

beban (expense). Menurut Garrison (1997), biaya diartikan sebagai pengorbanan

yang dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa. Menurut Horngren dan

Harrison (1993), sesuai prilakunya, kita dapat membagi biaya menjadi :

Page 21: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

6

1. Biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang tidak berubah dalam suatu periode

tertentu dan dalam suatu range volume tertentu. Contoh dari biaya tetap

adalah penyusutan, asuransi dan juga gaji manager.

2. Biaya variabel (variable cost) yaitu biaya yang berubah dalam proporsi yang

sama dengan suatu volume atas aktivitas tertentu.

Selain biaya tetap dan biaya variabel, sebenarnya terdapat satu jenis biaya lagi yaitu

biaya campuran. Dalam biaya campuran, terdapat biaya variabel maupun biaya tetap.

Kompensasi dari tenaga penjual yang terdiri dari gaji (tetap) dan komisi penjualan

(variabel) merupakan contoh dari biaya campuran tersebut.

Produk dan Produksi

Menurut Suwatno dan Rasto (2003), produk adalah segala sesuatu yang bisa

ditawarkan kepada pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai atau dikonsumsi

sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. Kita bisa mengganti istilah

produk dengan pemuas (satisfier), sumber daya (resource) atau tawaran (offer).

Menurut Horngren et al. (2003), produk adalah segala keluaran yang memiliki nilai

penjualan positif (atau segala keluaran yang memungkinkan sebuah perusahaan untuk

menghindari biaya–biaya yang dapat muncul).

Ada beberapa definisi mengenai produksi. Menurut Rony (1990), secara

umum pengertian produksi adalah kegiatan suatu organisasi/perusahaan untuk

memproses dan mengubah bahan baku (raw material) menjadi barang jadi (finished

goods) melalui penggunaan tenaga kerja dan fasilitas produksi lainnya. Menurut

Suwatno dan Rasto (2003), produksi dapat diartikan sebagai kegiatan untuk

menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa, dengan memanfaatkan

faktor–faktor produksi yang tersedia. Menurut Horngren et al. (2003), produksi

adalah memperoleh, mengkoordinasi, dan menyusun sumber daya untuk

menghasilkan sebuah produk atau memberi sebuah jasa/pelayanan.

Page 22: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

7

Teori Permintaan

Menurut Arsyad (1993), dalam ilmu ekonomi, istilah permintaan

menunjukkan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli konsumen pada periode

waktu, keadaan dan tingkat harga tertentu. Periode waktu tersebut bisa satu tahun

dan keadaan–keadaan yang harus diperhatikan antara lain harga barang yang akan

dibeli, harga–harga dan adanya barang–barang saingan, harapan akan terjadinya

perubahan harga, pendapatan konsumen, selera dan preferensi konsumen, biaya iklan,

dan lain–lain. Jumlah barang yang akan dibeli konsumen–permintaan akan barang–

tergantung kepada semua faktor diatas.

Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari permintaan individual. Oleh

karena itu, agar dapat memahami permintaan pasar tersebut terlebih dahulu kita harus

memahami sifat dari permintaan individualnya.

Pada tingkat individual, permintaan ditentukan oleh dua faktor yaitu :

1. Nilai dari cara mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, dan

2. Kemampuan untuk mendapatkan barang dan jasa.

Kedua faktor tersebut merupakan prasyarat bagi permintaan efektif individual. Suatu

hasrat saja tanpa didukung daya beli (purchasing power) hanyalah keinginan dan

bukan permintaan.

Perusahaan harus mengetahui pengaruh perubahan harga–harga terhadap

permintaan akan produknya agar dapat menentukan atau mengubah kebijaksanaan

harganya.

Bahan Baku

Ada beberapa definisi mengenai bahan baku. Menurut Tjahjono dan

Sulastiningsih (2003), bahan baku merupakan bahan yang digunakan dalam proses

produksi dan menjadi bagian dari produk jadi. Menurut Smith dan Skousen (1987),

beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari sumber–sumber alam.

Meskipun istilah bahan baku dapat digunakan secara luas untuk mencakup seluruh

bahan baku yang digunakan dalam produksi, namun sebutan ini acap kali dibatasi

untuk barang–barang yang secara fisik dimasukkan kedalam produk yang dihasilkan.

Page 23: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

8

Bahan baku yang digunakan di Perusahaan Pengolahan Kayu Sinar Bogor adalah

jenis kayu Kamper (Dryobalanops spp.) dari Samarinda yang dikeringkan.

Menurut Martawijaya et al.(1981), kayu Kamper mempunyai nama ilmiah

Dryobalanops spp. dari keluarga Dipterocarpaceae. Nama daerah di Indonesia untuk

kayu Kamper adalah Ampadu, Kapur, Sintok, Tulai, Wahai (Kalimantan), Haburuan,

Kamfer, dan Kuras (Sumatera). Kamper merupakan tumbuhan asli dari Sumatra dan

Kalimantan. Daerah penyebaran pohon Kamper terdapat di Aceh, Sumatera Utara,

Sumatera Barat, Riau, seluruh Kalimantan, dan terdapat pula di Malaya, Sarawak,

dan Sabah. Habitus Kamper berbentuk pohon yang pada saat dewasa tinggi pohon

umumnya berkisar antara 35–45 m dan dapat mencapai 60 m, panjang batang bebas

cabang 30 m atau lebih, diameter 80–100 cm. Bentuk batang sangat baik, lurus dan

silindris dengan tajuk kecil, kadang–kadang berbanir sampai 2 meter. Kayu berbau

khas kamper jika masih segar, tetapi cenderung untuk hilang jika dikeringkan. Pohon

Kamper dapat tumbuh dengan baik di hutan hujan tropis tanah rendah dengan tipe

curah hujan A dan B, pada tanah daratan yang kering, datar dan sarang, juga pada

pinggir–pinggir lembah dan di atas tanah liat yang berpasir pada ketinggian 60-400 m

dari permukaan laut. Kebanyakan tumbuh berkelompok dan hampir murni. Kayu

kamper memiliki kelas kuat I–II. Kayu kamper banyak mengandung silika, karena

itu sulit dikerjakan dengan mesin dan gergaji dalam keadaan kering. Kayu ini dapat

diserang rayap, dan kalau hendak dipakai sebaiknya kayu gubalnya dibuang. Jenis ini

banyak dipakai untuk bahan bangunan, kadang-kadang sirap, kayu lapis, lantai, papan

dinding, bantalan, rangka pintu dan jendela, perkapalan, alat-alat rumah tangga dan

peti mati. Kulit kayunya dipakai juga sebagai bahan untuk dinding, lantai rumah dan

keranjang penggendong.

Page 24: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

9

METODOLOGI PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

Perusahaan CV Sinar Bogor membutuhkan data harga pokok untuk membantu

mereka dalam berbagai jenis keadaan pengambilan keputusan. Tanpa data harga

pokok, perusahaan akan mendapatkan kesulitan dalam menetapkan harga jual bagi

hasil pabriknya. Pengetahuan tentang harga pokok juga sangat penting dalam

sejumlah bidang keputusan khusus, seperti apakah akan menambah atau mengurangi

jenis produk, apakah akan membuat atau membeli komponen-komponen pabrik,

apakah akan memperluas atau menyempitkan usaha, dan apakah akan menerima

pesanan khusus dengan harga khusus atau tidak.

Perhitungan harga pokok pasti melibatkan nilai biaya rata-rata, yang sangat

bergantung pada jenis proses produksi yang terlibat. Salah satu komponen biaya

yang terlibat didalamnya adalah bahan bakar minyak (BBM) yang termasuk ke dalam

biaya variabel (variable costs). Oleh karena itu penanganan dan kebijakan mengenai

harga bahan bakar minyak (BBM) yang baik dan benar, sangat berpengaruh dalam

kelangsungan perekonomian bangsa Indonesia. Hal ini karena BBM diperlukan

untuk mendukung berbagai kegiatan operasi perusahaan/industri sehari–hari.

Perubahan harga pokok secara tidak langsung akan berdampak terhadap

jumlah permintaan. Kebijakan mengenai naiknya harga BBM yang ditetapkan oleh

Presiden RI per 1 Oktober 2005 menimbulkan perubahan terhadap nilai harga pokok

suatu produksi perusahaan, yang selanjutnya akan mempengaruhi jumlah permintaan

produk suatu perusahaan. Secara skematis uraian di atas dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 25: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

10

Keterangan : ....................... = Ruang lingkup penelitian

Gambar 1 Alur Kerangka Pemikiran.

CV. SINAR BOGOR

Kebijakan pemerintah mempengaruhi perusahaan dalam pengambilan keputusan

Kebijakan Harga BBM 1. Harga BBM pra 1 Oktober 2005

2. Harga BBM pasca 1 Oktober 2005

pengaruh

Harga pokok

Dimensi : • Biaya tetap • Biaya variabel • Jumlah permintaan

Jumlah Permintaan HIPOTESIS

Kenaikan harga BBM menaikan harga pokok dan menurunkan jumlah permintaan

Analisis Hipotesis menggunakan Metode Statistika Deskriptif

Page 26: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

11

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di CV. SINAR BOGOR. Penelitian direncanakan

dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Mei-Juni tahun 2006.

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kayu Kamper

asal Samarinda yang telah dikeringkan (oven). Alat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah alat tulis, alat hitung dan alat ukur.

Definisi Operasional

1. Harga pokok produk adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk

(barang) yang diperoleh (Nafarin, 2004).

2. Biaya adalah segala usaha dan pengeluaran (sumber daya) yang dikorbankan

untuk mencapai tujuan tertentu (mengembangkan, memproduksi, dan

mengaplikasikan produk).

3. Produk adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan yang memiliki

nilai jual positif atau yang bisa ditawarkan kepada pasar agar diperhatikan,

diminta, dipakai atau dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan atau

kebutuhan.

4. Produksi adalah suatu proses manufakturing, yaitu sebagai kegiatan untuk

menciptakan dan menambah nilai guna suatu barang dan atau jasa melalui

pemanfaatan sumber daya yang tersedia.

5. Permintaan menunjukkan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli konsumen

pada periode waktu, keadaan dan tingkat harga tertentu. Permintaan pasar

merupakan penjumlahan dari permintaan individual.

6. Bahan baku merupakan barang–barang yang diperoleh untuk digunakan

dalam proses produksi dan menjadi bagian dari produk jadi.

7. Kebijakan adalah sebuah rencana tetap yang menetapkan garis–pedoman

umum bagi pengambilan keputusan (Stoner dan Freeman,1994).

Page 27: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

12

Metode Pengumpulan Data

1. Studi literatur.

Studi literatur dilakukan untuk menambah kelengkapan data yang diperoleh.

Pengumpulan literatur dilakukan dengan cara mempelajari, mengutip buku

dan laporan yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

2. Observasi dan pengukuran yang bertujuan untuk memperoleh dan

mengumpulkan data yang terdiri dari nilai biaya, volume kayu olahan

jenis Kamper dan jumlah permintaan kayu olahan jenis Kamper.

3. Wawancara

Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

tanya jawab langsung yang berhubungan dengan obyek penelitian.

Metode Pengolahan Data dan Analisis

1. Perhitungan harga pokok.

Harga pokok diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya

variabel. Hasil dari penjumlahan biaya dibagi dengan jumlah pesanan produk

yang diperoleh dari proses produksi.

Yang termasuk ke dalam biaya variabel adalah :

• Biaya bahan baku yaitu harga kayu kamper

Rumus :

Dimana : Cm = Biaya bahan baku (cost material) (Rp/bulan/satuan

unit)

P = Harga bahan baku (Rp/satuan unit)

V = Volume jenis kayu Kamper (satuan unit/bulan)

M = Mutu jenis kayu Kamper

n = Jumlah volume jenis kayu Kamper untuk mutu

tertentu (satuan unit/bulan).

i = n

Cm = P (x) Σ (V1.M1 + V2.M2 + ..... + Vn.Mn ) i = 1

Page 28: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

13

• Biaya tenaga kerja

Rumus :

Dimana : Cl = Biaya tenaga kerja (cost labour) (Rp/bulan/orang)

K1...n = Jumlah dari jenis tenaga kerja (orang/bulan)

U1...n = Upah dari jenis tenaga kerja (Rp/orang/bulan)

• Biaya pemeliharaan alat (Rp/bulan). Biaya pemeliharaan alat tergantung

dari harga bahan pemeliharaan alat yang digunakan untuk tiap – tiap

produksi kusen, pintu, dan jendela.

• Biaya angkutan (Rp/bulan). Biaya angkutan tergantung dari banyaknya

kayu yang diangkut baik dari TPK ke CV. SINAR BOGOR maupun dari

CV. SINAR BOGOR ke mitra pembeli produk kayu olahan

(kusen,pintu,jendela).

• Biaya bahan pembantu (Rp/bulan). Yang termasuk biaya bahan pembantu

adalah biaya bahan bakar, pelumas, paku, lem, ampelas, impra, dll.

• Biaya lainnya (Rp/bulan). Yang termasuk biaya lainnya adalah biaya

konsumsi tamu dan karyawan, biaya pembelian alat tulis dan kertas, biaya

konsultan dan akuntan publik, dan biaya pajak kendaraan.

Yang termasuk ke dalam biaya tetap adalah :

• Biaya penyusutan yang ditentukan oleh CV. SINAR BOGOR.

• Biaya upah karyawan tetap

Rumus :

Dimana : Cl = Biaya tenaga kerja tetap (Rp/bulan/orang)

Kl = Jumlah dari jenis tenaga kerja tetap (orang/bulan)

Ul = Upah dari jenis tenaga kerja tetap (Rp/orang/bulan)

n Cl = Σ (K1.U1 + K2.U2 + ….. + Kn.Un) i = 1

n Cl = Σ (K1.U1 + K2.U2 + ….. + Kn.Un) i = 1

Page 29: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

14

• Biaya Overhead (Rp/bulan). Yang termasuk ke dalam biaya ini adalah

biaya listrik perusahaan yang ditentukan oleh CV Sinar Bogor.

Harga pokok :

Rumus :

Dimana : UCp = Harga pokok (price primary) (Rp/unit)

Fp = Biaya tetap penyelesaian pesanan (Rp)

Cp = Biaya variabel penyelesaian pesanan (Rp)

Np = Jumlah pesanan (satuan unit/pesanan)

2. Analisis deskriptif

Analisis statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan

dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan

informasi yang berguna (Walpole, 1995). Analisis deskriptif berkaitan

dengan pencatatan dan peringkasan data, dengan tujuan menggambarkan hal-

hal penting pada sekelompok data yang dipunyai dan sama sekali tidak

menarik kesimpulan apapun tentang gugus data induknya yang lebih besar.

Analisis statistika deskriptif digunakan untuk melihat hubungan

kenaikan harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005 terhadap jumlah

permintaan produk kayu olahan jenis Kamper Samarinda Oven produksi CV

Sinar Bogor.

Fp + Cp UCp = Np

Page 30: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

15

DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

Latar Belakang dan Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan pengolahan kayu CV. Sinar Bogor merupakan perusahaan

perorangan yang berlokasi di Jl. Raya Pajajaran No.21 Warung Jambu, Bogor.

Perusahaan ini mulai berdiri sejak tahun 1984 dan berawal dari sebuah toko material

yang menjual cat, paku, semen dan bahan–bahan bangunan lainnya, kemudian beralih

usaha untuk mengolah kayu menjadi kusen, pintu, jendela dan kitchen set dengan

mesin–mesin yang modern.

Dalam pengembangan usahanya CV. Sinar Bogor memiliki surat izin

pendirian perusahaan yang sah, yaitu :

SIUP No. 179/10-50/PK/III/1989 tertanggal 30 Maret 1989.

SIUP No. 503/SK/60/EKON/1989 tertanggal 15 Maret 1989.

STPIK No. 027/32.73.05/IK/a/T/1989 tertanggal 30 Maret 1989.

Perusahaan pengolahan kayu Sinar Bogor resmi menjadi Commanditaire

Vennootschaap dengan nama CV. Sinar Bogor sejak tahun 1999, dengan akte nomor

32 tanggal 24 Maret 1999.

Luas Bangunan

Perusahaan pengolahan kayu CV. Sinar Bogor pada awalnya dibangun di atas

tanah seluas ± 500 m² yang terbagi atas bangunan pabrik seluas 300 m², bangunan

gudang seluas 100 m², dan bangunan kantor seluas 100 m². Selama kurang lebih 15

tahun beroperasi, perusahaan ini telah mengalami kemajuan yang cukup berarti

dengan ditambahnya luas areal usaha menjadi 1600 m² untuk perluasan pabrik,

pembuatan tempat parkir dan pembuatan usaha lainnya.

Page 31: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

16

Wilayah Pemasaran

Wilayah pemasaran atau segmen pasar CV. Sinar Bogor adalah daerah Bogor

kota, Parung, dan Jakarta. Perusahaan CV Sinar Bogor memiliki segmen pasar atau

pelanggan dari masyarakat kelas menengah keatas. Perusahaan ini tidak memiliki

mitra tetap dan berproduksi berdasarkan pesanan (job order).

Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di CV. Sinar Bogor

adalah jenis kayu Kamper dan Damar Laut . Bahan baku diperoleh dari hasil

pembelian kayu di U.D.DEWATA CIPTA SEMESTA dan Perusahaan Kayu

Bangunan SURYA KAMPER yang berlokasi di Jakarta. Persyaratan untuk bahan

baku adalah kayu Kamper Samarinda kualitas I dan sudah dioven, Kadar Air (KA)

untuk balok maksimum 16% dan untuk papan maksimum 13%. Kayu Damar Laut

tidak ada perbatasan KA dan tidak perlu dioven karena sudah keras. Warna kayu

yang digunakan harus yang cerah dan memiliki serat yang halus. Bahan baku yang

akan digunakan diletakkan/disimpan terlebih dahulu di gudang penyimpanan kayu.

Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat menentukan dalam suatu sistem

organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Total tenaga kerja pada

CV. Sinar Bogor adalah 25 orang hingga saat ini. Tenaga kerja dibagi menjadi

tenaga kerja karyawan dan tenaga kerja buruh. Tenaga kerja karyawan mendapatkan

upah yang tidak dipengaruhi oleh banyaknya jumlah pesanan/produk yang dihasilkan

setiap bulannya, sedangkan tenaga buruh borongan mendapatkan upah yang

dipengaruhi oleh banyaknya jumlah pesanan/produk yang dihasilkan setiap bulan.

Yang termasuk tenaga kerja karyawan pada perusahaan ini adalah pimpinan

perusahaan, wakil pimpinan, staff administrasi dan keuangan, staff produksi, staff

penjualan, supir, dan petugas keamanan. Yang termasuk tenaga kerja buruh adalah

semua tenaga tukang yang bertugas menyelesaikan pesanan barang

Page 32: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

17

Mesin

Inventarisasi mesin sebagai penunjang pelaksanaan produksi adalah Radial

Arm Saw, Band Saw, mesin serut meja panjang sebanyak 3 unit, mesin serut meja

pendek (planer), Horizontal Boring, Vertical Boring, Tennoner, Router, mesin profil

single dan profil ganda, mesin press, mesin bubut, mesin rorak, mesin bor, mesin

truktuk, mesin kori, mesin panel, dan penampungan serbuk kayu sebanyak satu buah.

Pemeliharaan mesin dilakukan oleh bagian teknik. Penggantian pisau dilakukan

setiap tiga bulan. Penggantian mata bor dilakukan minimal seminggu sekali.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi CV. Sinar Bogor relatif sederhana, seperti yang terlihat

pada gambar berikut ini :

Sumber : Perusahaan Sinar Bogor

Gambar 2 Struktur Organisasi CV. Sinar Bogor.

Bag. Produksi Bag. Penjualan Bag. Adm Keuangan

Sub. Bag. Pelaksanaan

Produksi dan Jasa

Sub. Bag. Pengawasan Mutu

dan Bahan

Tenaga Buruh Tetap

Tenaga Buruh Borongan

PIMPINAN

Wakil Pimpinan

Sub. Bag. Perencanaan

Gambar dan Desain

Sub. Bag. Teknik

Page 33: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

18

Lay Out

Lay out adalah suatu cara pengaturan letak mesin–mesin di suatu pabrik

sesuai dengan fungsi masing–masing sehingga dapat tercapai kelancaran dan efisiensi

proses produksi. Lay out perusahaan CV Sinar Bogor dapat dilihat pada Lampiran

15.

Proses Produksi dan Jenis Produk

Proses produksi

Proses produksi pada CV. Sinar Bogor berdasarkan atas pesanan. Pesanan

diterima oleh bagian penjualan dengan terlebih dahulu di buat nota pesanan.

Perusahaan Sinar Bogor telah membuat suatu patokan harga tersendiri yang sewaktu–

waktu dapat berubah. Waktu penyelesaian tergantung dari banyaknya pesanan yang

disesuaikan dengan jadwal produksi. Pembayaran sisa dari pembayaran dimuka

dilakukan setelah barang selesai dikerjakan. Pesanan untuk produk kusen, pintu dan

jendela dikerjakan oleh tukang borongan, sedangkan produk jasa dikerjakan tenaga

tukang tetap.

Aliran bahan baku yang terjadi selama proses pembuatan produk pada

umumnya adalah :

1. Pemilihan

Setelah diketahui jenis produk apa yang akan dibuat, maka dilakukan pemilihan

bahan baku kayu dengan memperhatikan jenis kayu dan ukurannya. Pemilihan

bahan baku ini harus dilakukan secara cermat agar tidak terjadi kesalahan baik

dalam pemakaian bahan baku kayu, yaitu bahan cacat atau rusak, dan untuk

mengurangi pemakaian bahan baku kayu yang berlebihan. Bahan baku yang

digunakan oleh perusahaan Sinar Bogor adalah kayu yang berbentuk balok

untuk produk kusen, dan berbentuk papan untuk produk pintu dan jendela.

2. Pengukuran

Bahan baku kayu yang telah dipilih dan diukur sesuai detail gambar, diberi garis

sebagai titik atau batas pemakaian bahan baku kayu tersebut.

Page 34: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

19

3. Pemotongan

Pengerjaan pemotongan bahan baku kayu dilakukan dengan alat gergaji

manual/gergaji tangan atau mesin gergaji bundar bermeja.

4. Meluruskan atau Siku

Pengerjaan meluruskan bahan baku kayu yang telah dipotong atau diratakan

sehingga membentuk siku dengan sudut 90 derajat dilakukan dengan

menggunakan mesin gergaji bundar berlengan ( Radial Arm Saw ).

5. Pembelahan Bahan

Pembelahan bahan baku kayu dilakukan karena bahan baku ini terlalu lebar

sehingga perlu dilakukan pembelahan untuk memperkecil sesuai dengan ukuran

yang diperlukan. Pekerjaan pembelahan ini dilakukan hanya untuk pekerjaan

pembuatan pintu dan jendela.

6. Penyerutan

Penyerutan ini dilakukan untuk memperhalus permukaan kayu agar lebih rata

dan halus, penyerutan ini perlu diperhatikan ketebalannya dan pelebaran kayu

sehingga memenuhi standar yang ditetapkan. Pengerjaan ini menggunakan

mesin ketam perata.

7. Pembelahan Khusus

Pembelahan ini dilakukan hanya untuk pembuatan pintu dan jendela yang

mempunyai bentuk dan desain yang berliku. Pengerjaan ini dapat menggunakan

mesin gergaji bundar berlengan (Radial Arm Saw) dan mesin gergaji bundar

bermeja.

8. Pengukuran kembali

Setelah tahapan–tahapan diatas selesai dikerjakan, bahan baku kayu diukur

kembali untuk disesuaikan dengan ukuran yang tertera digambar pesanan baik

untuk tinggi dan lebar dari produk yang dihasilkan.

9. Pengeboran atau Melubangi

Setelah itu, dilakukan pengeboran atau membuat poros atau purus dalam

melubangi atau menyambung antara kayu yang satu dengan yang lainnya

sehingga membentuk barang berupa kusen, pintu, dan jendela. Pengerjaan ini

Page 35: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

20

dapat dilakukan dengan menggunakan mesin bor tangan listrik atau mesin bor

lubang persegi.

10. Menyekoneng atau Sponeng.

Sponeng bertujuan untuk membuat kedudukan antara kusen untuk peletakan

pintu dan jendela juga kaca. Pengerjaan ini dapat dilakukan dengan

menggunakan mesin Router tangan listrik (Portable Router), mesin Gergaji

bundar berlengan (Radial Arm Saw), mesin Gergaji Bundar Bermeja, atau

mesin Shaper.

11. Profil

Profil dilakukan untuk memperindah pinggiran kayu baik itu kusen, pintu dan

jendela. Pengerjaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin Router

Tangan Listrik (Portable Router) atau mesin Shaper.

12. Penyambungan

Penyambungan dilakukan untuk menyambungkan kayu yang satu dengan yang

lain pada pembuatan produk kusen, pintu dan jendela. Digunakan pula bahan

pembantu seperti lem dan paku.

13. Pengepresan

Pengepresan ini dilakukan agar kayu yang telah disambung menjadi lebih kuat

dan rapat sehingga tidak terlalu terlihat adanya sambungan.

14. Finishing

Pada proses akhir ini dilakukan penghalusan permukaan kayu pada produk

kusen, pintu dan jendela dengan menggunakan mesin ampelas tangan listrik

ataupun kertas ampelas manual yang sebelumnya dilakukan penyerutan manual

terlebih dahulu. Setelah selesai maka sambungan–sambungan kayu ditutup

dengan menggunakan dempul atau Impra sehingga nampak lebih halus.

Page 36: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

21

Jenis produk Kusen. Kusen atau frame adalah balok yang dibentuk sedemikian rupa sebagai

suatu peletakkan pintu atau jendela yang sekaligus berfungsi sebagai eksterior dan

interior suatu bangunan atau gedung. Ukuran yang digunakan dalam membuat

produk kusen ini disesuaikan dengan ketinggian dan kelebaran tembok atau dinding.

Pada umumnya pembuatan kusen untuk dinding tembok ruang yang mempergunakan

bata merah, ukuran kusennya adalah :

a) Tebal kayu : 6 cm diserut menjadi 5 cm.

b) Lebar kayu : 15 cm diserut menjadi 13,5 cm.

Sedangkan untuk dinding tembok yang mempergunakan batako press, ukuran

kusennya adalah :

a) Tebal kayu : 6 cm diserut menjadi 5 cm.

b) Lebar kayu : 12 cm diserut menjadi 11 cm.

Pintu. Pintu adalah papan yang dibentuk sedemikian rupa sebagai pembatas

keluar masuk antara ruang yang satu dengan ruang yang lainnya. Ukuran pintu yang

keluar dibuat :

a) Tebal : 4 cm diserut menjadi 3,5 cm.

b) Lebar : 40 cm sampai 120 cm.

c) Tinggi : 180 cm sampai dengan 220 cm.

Jendela. Jendela adalah papan yang dibentuk sebagai penutup dan keluar

masuknya cahaya/sinar dan udara pada suatu bangunan atau gedung. Ukuran jendela

yang dibuat :

a) Tebal : 4 cm diserut menjadi 3,5 cm.

b) Lebar : 40 cm sampai dengan 90 cm.

c) Tinggi : 40 cm sampai dengan 200 cm.

Page 37: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

22

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Biaya

Biaya Tetap. Biaya tetap atau biaya produksi tidak langsung adalah biaya

yang akan terus dikeluarkan, walaupun tidak berproduksi. Biaya produksi tidak

langsung dikenal juga dengan biaya overhead pabrik (BOP) tetap. Pada perusahaan

CV Sinar Bogor BOP tetap terdiri dari upah empat orang pekerja tak langsung seperti

penanggungjawab gudang, supervisi pabrik, penanggungjawab pekerjaan tukang dan

penanggungjawab model, penyusutan mesin, sewa gudang dan pabrik, serta

pemakaian listrik. Besarnya BOP tetap masing–masing produk dapat dilihat pada

Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4.

Tabel 2 Nilai biaya overhead tetap pembuatan produk kusen pada CV Sinar Bogor periode bulan April 2005 – Maret 2006

Sumber : CV Sinar Bogor

Untuk mengetahui apakah nilai biaya tetap per unit produk kusen sebelum

kenaikan BBM lebih kecil dari nilai biaya tetap per unit produk kusen setelah

Bulan m³

Total BOP Tetap (Rp)

April 2005 5,48 1.245.130

Mei 2005 14,15 3.214.285

Juni 2005 5,93 1.347.047

Juli 2005 0,88 199.899

Agustus 2005 10,69 2.428.319

September 2005 9,28 2.107.117

Oktober 2005 1,78 405.250

November 2005 1,14 259.187

Desember 2005 8,48 1.927.209

Januari 2005 4,62 1.049.470

Februari 2005 2,13 484.528

Maret 2005 1,59 361.182

Page 38: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

23

ditetapkannya kenaikan BBM, maka dilakukan Uji statistik nilai rataan dari data

biaya tetap tersebut dengan menggunakan Uji t-student.

Uji statistik terhadap nilai rataan :

• Uji Ragam : Diketahui : X1 = Periode sebelum kenaikan harga BBM (April 2005-September 2006)

X2 = Periode sesudah kenaikan harga BBM (Oktober 2005-Maret 2006)

Page 39: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

24

Tabel 3 Nilai biaya overhead tetap pembuatan produk pintu pada CV Sinar Bogor periode bulan April 2005–Maret 2006

Bulan

Panel Kori Ram Kotak Ram Panel Ram Polos

m² Rp m² Rp m² Rp m² Rp m² Rp

April 2005 49,61 563.465 13,49 153.219 - 5.679 - 7.950 3,88 44.069

Mei 2005 65,53 744.284 - 11.358 10,20 57.926 - 7.950 36,80 417.971

Juni 2005 62,01 704.304 - 11.358 2,63 14.936 - 7.950 9,21 104.607

Juli 2005 7,98 90.636 4,5 51.111 2,63 14.936 2,38 18.923 2,83 32.143

Agustus 2005 87,27 991.204 - 11.358 - 5.679 - 7.950 33,93 385.374

September 2005 80,44 913.630 - 11.358 - 5.679 2,89 22.977 3,49 39.640

Oktober 2005 25,78 292.807 - 11.361 - 5.682 - 7.953 1,77 20.104

November 2005 3,53 40.094 - 11.361 - 5.682 - 7.953 - 11.361

Desember 2005 64,93 737.469 - 11.361 - 5.682 - 7.953 12,66 143.791

Januari 2006 80,18 910.676 - 11.361 - 5.682 - 7.953 10,76 122.211

Februari 2006 27,78 315.523 - 11.361 - 5.682 - 7.953 3,41 38.730

Maret 2006 19,46 221.025 - 11.361 - 5.682 - 7.953 - 11.361

Sumber : CV Sinar Bogor

Page 40: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

25

Tabel 4 Nilai biaya overhead tetap pembuatan produk jendela pada CV Sinar Bogor periode bulan April 2005–Maret 2006

Bulan Ram

Kotak besar Kori besar Polos besar Kotak kecil Polos kecil

m² Rp m² Rp m² Rp m² Rp m² Rp

April 2005 - 4.544 - 4.544 27,47 124.801 - 4.544 7,69 34.937

Mei 2005 16,91 76.825 118,05 536.320 75,77 344.235 - 4.544 11,25 51.111

Juni 2005 2,14 9.723 - 4.544 55,85 253.736 - 4.544 - 4.544

Juli 2005 21,42 97.315 1,78 8.087 8,52 38.708 1,31 5.952 1,03 4.680

Agustus 2005 - 4.544 19,88 90.318 118,17 536.865 - 4.544 18,65 84.730

September 2005 - 4.544 1,16 5.271 50,07 227.476 - 4.544 13,80 62.696

Oktober 2005 - 4.546 1,06 4.816 20,97 95.271 0,95 4.316 - 4.546

November 2005 - 4.546 - 4.546 - 4.546 - 4.546 - 4.546

Desember 2005 - 4.546 13,13 59.652 56,08 254.780 - 4.546 3.02 13.720

Januari 2006 19,51 88.638 0,67 3.044 64,18 291.580 3,03 13.766 - 4.546

Februari 2006 17,26 78.415 4,95 22.489 6,02 27.350 4,04 18.355 - 4.546

Maret 2006 1,14 5.179 19,98 90.772 11,10 50.430 0.34 1.545 1.86 8.451 Sumber : CV Sinar Bogor

Page 41: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

26

Page 42: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

26

Berdasarkan data pada Tabel 3, diperoleh informasi bahwa nilai biaya tetap

produk pintu mengalami perubahan sebesar 0,02%. Biaya tetap per satuan unit pintu

tertinggi pada waktu sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM dimiliki oleh produk

pintu kori dan pintu ram polos, yaitu dari Rp 11.358 menjadi Rp 11.361. Sementara

itu, berdasarkan data pada Tabel 4, diperoleh informasi bahwa nilai biaya tetap

produk jendela mengalami perubahan yang sama dengan produk pintu, yaitu sebesar

0,02%. Biaya tetap per satuan jendela pada waktu sebelum dan sesudah kenaikan

harga BBM bernilai sama untuk semua produk jendela yaitu dari Rp 4.544 menjadi

Rp 4.546.

Penyusutan (pemilikan alat) dibagi menjadi dua, yaitu penyusutan mesin dan

peralatan dan penyusutan bangunan. Penyusutan merupakan pengeluaran yang tidak

berbentuk uang, tetapi merupakan beban biaya dalam memproduksi barang.

Biasanya uang yang dikeluarkan merupakan biaya cadangan penyusutan.

Biaya upah yang dikeluarkan setiap bulan adalah biaya untuk menggaji

pegawai tetap dan pengawas dalam pengolahan yang tidak mengerjakan produk

secara langsung. Biaya ini sudah ditentukan sebelumnya dan tidak terpengaruh oleh

banyaknya jumlah pesanan yang diselesaikan.

Biaya Variabel. Biaya variabel adalah biaya yang tidak diperlukan apabila

tidak berproduksi. Jenis biaya variabel yang terdapat dalam perhitungan biaya adalah

biaya bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja langsung, biaya

transportasi, biaya pemeliharaan alat, dan biaya lainnya.

Bahan baku yang digunakan adalah jenis kayu Kamper Samarinda Oven kelas

mutu I. Harga bahan baku mengalami kenaikan sedikit demi sedikit semenjak bulan

Juni 2005. Biaya bahan pembantu disebut juga biaya overhead pabrik (BOP)

variabel. BOP variabel terdiri dari pemakaian lem, paku dan amplas (Lampiran 7-

11).

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar

tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses pembuatan produk, yaitu upah

tukang borongan yang mengolah bahan baku yang terpakai menjadi bahan jadi,

Page 43: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

27

dengan ukuran biaya standar yang digunakan adalah per m² untuk produk pintu dan

jendela, serta per m³ untuk produk kusen.

Biaya transportasi dan pemeliharaan alat meliputi biaya solar, biaya bensin

yang digunakan untuk mengangkut barang maupun kegiatan pemasaran, minyak

pelumas (oli) dan biaya spare parts. Biaya lainnya meliputi biaya konsumsi, biaya

pembelian alat tulis dan kertas, biaya konsultan dan akuntan publik, dan biaya pajak

kendaraan. Besarnya biaya variabel masing-masing produk dapat dilihat pada Tabel

5–Tabel 15.

Tabel 5 Nilai biaya variabel produk kusen

Bulan Bahan Baku (Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total

(Rp) April 2005 20.829.092 986.641 117.188 335.313 225.034 791.016 23.284.284

Mei 2005 53.770.000 2.547.000 395.313 1.131.120 580.921 2.668.358 61.092.712

Juni 2005 22.534.000 1.067.400 187.500 536.500 243.453 1.265.624 25.834.477

Juli 2005 3.344.000 158.400 15.625 44.708 36.129 105.469 3.704.331

Agustus

2005

43.829.000 1.924.200 200.000 572.266 438.872 1.350.000 48.314.338

September

2005

38.031.600 1.669.680 176.563 505.204 380.821 1.191.796 41.955.664

Oktober

2005

7.314.400 321.120 27.778 122.334 73.242 177.083 8.035.957

November

2005

4.678.100 205.380 15.625 68.813 46.844 99.609 5.114.371

Desember

2005

39.026.400 1.527.120 222.223 978.666 348.306 1.416.666 43.519.381

Januari 2006 21.714.000 831.600 95.487 420.521 189.672 608.724 23.860.004

Februari

2006

10.025.100 383.940 95.487 420.521 87.569 608.724 11.621.341

Maret 2006 7.473.000 286.200 52.083 229.375 65.278 332.031 8.437.967

Sumber : diolah dari lampiran 3, 6, dan 11

Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk kusen pada Tabel 5,

diperoleh informasi bahwa nilai biaya variabel sesudah kenaikan harga BBM

Page 44: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

28

mengalami peningkatan sebesar 14,85%. Nilai biaya variabel rata-rata produk kusen

sebelum kenaikan BBM sebesar Rp 4.362.063 per unit dan sesudah kenaikan BBM

sebesar Rp 5.010.051 per unit.

Tabel 6 Nilai biaya variabel produk pintu panel

Bulan Bahan Baku (Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total

(Rp) April 2005 12.597.716 1.389.080 6.250 17.883 101.838 42.188 14.154.955

Mei 2005 16.640.427 1.834.840 64.063 183.304 134.516 432.422 19.289.572

Juni 2005 15.746.571 1.736.280 56.250 160.950 127.291 379.687 18.207.029

Juli 2005 2.026.410 223.440 7.813 22.355 16.382 52.735 2.349.135

Agustus

2005

22.160.995 2.443.560 73.438 210.129 179.143 495.703 25.562.968

September

2005

20.426.611 2.252.320 71.875 205.659 165.123 485.156 23.606.744

Oktober

2005

6.546.470 721.840 26.042 114.688 52.920 166.016 7.627.976

November

2005

896.395 98.840 3.472 15.292 7.246 22.135 1.043.380

Desember

2005

16.488.065 1.818.040 59.028 259.958 133.284 376.302 19.134.677

Januari 2006 20.360.589 2.245.040 72.917 321.125 164.589 464.843 23.629.103

Februari

2006

7.054.343 777.840 26.042 114.688 57.025 166.016 8.195.954

Maret 2006 4.941.595 544.880 20.833 91.750 39.947 132.812 5.771.817

Sumber : diolah dari lampiran 1, 4, dan 7 Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk pintu panel pada Tabel

6, diperoleh informasi bahwa nilai biaya variabel sesudah kenaikan harga BBM

mengalami peningkatan sebesar 1,06%. Nilai biaya variabel rata-rata produk pintu

panel sebelum kenaikan BBM sebesar Rp 292.344 per unit dan sesudah kenaikan

BBM sebesar Rp 295.416 per unit.

Page 45: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

29

Tabel 7 Nilai biaya variabel produk pintu kori

Bulan Bahan Baku (Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total

(Rp) April 2005 3.372.500 404.700 7.813 22.355 27.691 52.735 3.887.794

Mei 2005 Tidak ada pesanan

Juni 2005 Tidak ada pesanan

Juli 2005 1.125.000 135.000 6.250 17.883 9.237 42.188 1.335.558

Agustus 2005 Tidak ada pesanan

September

2005

Tidak ada pesanan

Oktober 2005 Tidak ada pesanan

November

2005

Tidak ada pesanan

Desember

2005

Tidak ada pesanan

Januari 2006 Tidak ada pesanan

Februari

2006

Tidak ada pesanan

Maret 2006 Tidak ada pesanan

Sumber : diolah dari lampiran 1, 4, dan 7 Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk pintu kori pada Tabel 7,

diperoleh informasi bahwa nilai biaya variabel rata-rata pintu kori pada waktu

sebelum kenaikan harga BBM adalah Rp 292.494 per unit. Nilai biaya variabel

setelah terjadinya kenaikan harga BBM tidak dapat diketahui karena pada bulan

Oktober 2005-Maret 2006 (waktu sesudah terjadinya kenaikan harga BBM) tidak

terdapat pesanan untuk produk pintu kori.

Page 46: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

30

Tabel 8 Nilai biaya variabel produk pintu ram kotak

Bulan Bahan Baku (Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total

(Rp) April 2005 Tidak ada pesanan

Mei 2005 1.249.500 255.000 3.125 8.942 10.470 21.094 1.548.131

Juni 2005 322.175 65.750 3.125 8.942 2.700 21.094 423.786

Juli 2005 322.175 65.750 3.125 8.942 2.700 21.094 423.786

Agustus 2005 Tidak ada pesanan

September

2005

Tidak ada pesanan

Oktober 2005 Tidak ada pesanan

November

2005

Tidak ada pesanan

Desember

2005

Tidak ada pesanan

Januari 2006 Tidak ada pesanan

Februari

2006

Tidak ada pesanan

Maret 2006 Tidak ada pesanan

Sumber : diolah dari lampiran 1, 4, dan 8

Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk pintu ram kotak pada

Tabel 8, diperoleh informasi bahwa nilai biaya variabel rata-rata pintu ram kotak

sebelum kenaikan harga BBM adalah Rp 158.016 per unit. Nilai biaya variabel

setelah kenaikan harga BBM tidak dapat diketahui karena pada bulan Oktober 2005-

Maret 2006 tidak terdapat pesanan untuk produk pintu ram kotak.

Page 47: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

31

Tabel 9 Nilai biaya variabel produk pintu ram panel

Bulan Bahan Baku (Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total

(Rp) April 2005 Tidak ada pesanan

Mei 2005 Tidak ada pesanan

Juni 2005 Tidak ada pesanan

Juli 2005 416.500 52.360 1.563 4.471 3.421 10.547 488.862

Agustus 2005 Tidak ada pesanan

September

2005

505.750 63.580 1.563 4.471 4.154 10.547 590.065

Oktober 2005 Tidak ada pesanan

November

2005

Tidak ada pesanan

Desember

2005

Tidak ada pesanan

Januari 2006 Tidak ada pesanan

Februari 2006 Tidak ada pesanan

Maret 2006 Tidak ada pesanan

Sumber : diolah dari lampiran 1, 4, dan 8

Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk pintu ram panel pada

Tabel 9, diperoleh informasi bahwa nilai biaya variabel rata-rata pintu ram panel pada

waktu sebelum terjadinya kenaikan harga BBM adalah Rp 204.791 per unit. Nilai

biaya variabel setelah terjadinya kenaikan harga BBM tidak dapat diketahui karena

pada bulan Oktober 2005-Maret 2006 (waktu sesudah terjadinya kenaikan harga

BBM) tidak terdapat pesanan untuk produk pintu ram panel.

Page 48: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

32

Tabel 10 Nilai biaya variabel produk pintu ram polos

Bulan Bahan Baku (Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total (Rp)

April 2005 931.200 69.840 3.125 8.942 7.965 21.094 1.042.166

Mei 2005 8.832.000 662.400 37.500 107.300 75.541 253.125 9.967.866

Juni 2005 2.210.400 165.780 10.938 31.296 18.905 73.829 2.511.148

Juli 2005 679.200 50.940 3.125 8.942 5.810 21.094 769.111

Agustus

2005

8.143.200 610.740 35.938 102.830 69.649 242.578 9.204.935

September

2005

837.600 62.820 4.688 13.413 7.165 31.641 957.327

Oktober

2005

424.800 31.860 1.736 7.646 3.635 11.068 480.745

November

2005

Tidak ada pesanan

Desember

2005

3.038.400 227.880 12.153 53.521 25.988 77.474 3.435.416

Januari 2006 2.582.400 193.680 17.361 76.458 22.088 110.677 3.002.664

Februari

2006

818.400 61.380 3.472 15.292 7.000 22.135 927.679

Maret 2006 Tidak ada pesanan

Sumber : diolah dari lampiran 1, 4, dan 8

Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk pintu ram polos pada

Tabel 10, diperoleh informasi bahwa nilai biaya variabel rata-rata produk pintu ram

polos sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan sebesar 0,72%. Nilai

biaya variabel rata-rata produk pintu ram polos sebelum kenaikan BBM sebesar Rp

271.582 per unit dan sesudah kenaikan BBM sebesar Rp 273.519 per unit.

Page 49: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

33

Tabel 11 Nilai biaya variabel produk jendela ram kotak besar

Bulan Bahan Baku (Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total

(Rp) April 2005 Tidak ada pesanan

Mei 2005 3.127.905 228.285 20.313 58.121 13.885 137.109 3.585.617

Juni 2005 395.844 28.890 3.125 8.942 1.757 21.094 459.652

Juli 2005 3.962.136 289.170 42.188 120.712 17.588 284.766 4.716.559

Agustus

2005

Tidak ada pesanan

September

2005

Tidak ada pesanan

Oktober

2005

Tidak ada pesanan

November

2005

Tidak ada pesanan

Desember

2005

Tidak ada pesanan

Januari 2006 3.608.836 263.385 45.139 198.792 16.020 287.760 4.419.931

Februari

2006

3.192.646 233.010 36.458 160.562 14.172 232.422 3.869.270

Maret 2006 210.870 15.390 3.472 15.292 936 22.136 268.096

Sumber : diolah dari lampiran 2, 5, dan 9

Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk jendela ram kotak besar

pada Tabel 11, diperoleh informasi bahwa nilai biaya variabel rata-rata produk

jendela ram kotak besar sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan

sebesar 6,10%. Nilai biaya variabel rata-rata produk pintu ram polos sebelum

kenaikan BBM sebesar Rp 215.675 per unit dan sesudah kenaikan BBM sebesar Rp

228.631 per unit.

Page 50: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

34

Tabel 12 Nilai biaya variabel produk jendela ram kori besar

Bulan Bahan Baku

(Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total

(Rp) April 2005 Tidak ada pesanan

Mei 2005 21.254.200 2.361.000 150.000 429.200 96.928 1.012.500 25.303.829

Juni 2005 Tidak ada pesanan

Juli 2005 320.478 35.600 1.563 4.471 1.463 10.547 374.122

Agustus

2005

3.579.276 397.600 21.875 62.592 16.325 147.657 4.225.325

September

2005

208.852 23.200 1.563 4.471 954 10.547 249.587

Oktober

2005

190.847 21.200 1.736 7.646 871 11.068 233.368

November

2005

Tidak ada pesanan

Desember

2005

2.363.979 262.600 22.569 99.396 10.781 143.880 2.903.205

Januari 2006 120.630 13.400 1.736 7.646 552 11.068 155.032

Februari

2006

891.219 99.000 6.944 30.583 4.065 44.271 1.076.082

Maret 2006 3.597.280 399.600 24.306 107.042 16.406 154.948 4.299.582

Sumber : diolah dari lampiran 2, 5, dan 9

Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk jendela ram kori besar

pada Tabel 12, diperoleh informasi bahwa nilai biaya variabel rata-rata produk

jendela ram kori besar sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan sebesar

3,75%. Nilai biaya variabel rata-rata produk pintu ram polos sebelum kenaikan BBM

sebesar Rp 213.059 per unit dan nilai biaya variabel rata-rata sesudah kenaikan BBM

sebesar Rp 221.035 per unit.

Page 51: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

35

Tabel 13 Nilai biaya variabel produk jendela ram polos besar

Bulan Bahan Baku

(Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total

(Rp) April 2005 5.152.392 412.050 67.188 192.246 22.556 453.515 6.299.947

Mei 2005 14.211.750 1.136.550 134.375 384.492 62.214 907.031 16.836.412

Juni 2005 10.475.468 837.750 95.313 272.721 45.589 643.360 12.370.201

Juli 2005 1.598.049 127.800 15.625 44.708 6.996 105.469 1.898.647

Agustus

2005

22.164.477 1.772.550 178.125 509.675 97.028 1.202.344 25.924.199

September

2005

9.391.346 751.050 82.813 236.954 41.112 558.984 11.062.259

Oktober

2005

3.933.224 314.550 46.875 206.437 17.220 298.828 4.817.134

November

2005

Tidak ada pesanan

Desember

2005

10.518.796 841.200 107.639 474.042 46.047 686.197 12.673.921

Januari 2006 12.037.879 962.700 86.806 382.292 52.697 553.385 14.075.759

Februari

2006

1.129.138 90.300 15.625 68.813 4.944 99.609 1.408.429

Maret 2006 2.081.965 166.500 22.569 99.396 9.115 143.880 2.523.425

Sumber : diolah dari lampiran 2, 5, dan 10

Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk jendela ram polos besar

pada Tabel 13, diperoleh informasi bahwa nilai biaya variabel rata-rata produk

jendela ram polos besar sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan

sebesar 2,10%. Nilai biaya variabel rata-rata produk jendela ram polos besar sebelum

kenaikan BBM sebesar Rp 222.700 per unit dan nilai biaya variabel rata-rata sesudah

kenaikan BBM sebesar Rp 227.265 per unit.

Page 52: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

36

Tabel 14 Nilai biaya variabel produk jendela ram kotak kecil

Bulan Bahan Baku

(Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total

(Rp) April 2005 Tidak ada pesanan

Mei 2005 Tidak ada pesanan

Juni 2005 Tidak ada pesanan

Juli 2005 131.757 17.685 12.500 35.767 1.075 84.375 283.159

Agustus 2005 Tidak ada pesanan

September

2005

Tidak ada pesanan

Oktober 2005 95.549 12.825 5.208 22.938 781 33.203 170.504

November

2005

Tidak ada pesanan

Desember

2005

Tidak ada pesanan

Januari 2006 304.751 40.905 15.625 68.813 2.488 99.609 532.191

Februari 2006 406.335 54.540 24.306 107.042 3.319 154.948 750.487

Maret 2006 34.197 4.590 3.472 15.292 280 22.135 79.965

Sumber : diolah dari lampiran 2, 5, dan 10

Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk jendela ram kotak kecil

pada Tabel 14, diketahui bahwa nilai biaya variabel produk jendela ram kotak kecil

sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan sebesar 8,8%. Nilai biaya

variabel produk jendela ram kotak kecil sebelum kenaikan BBM sebesar Rp 216.151

per unit dan sesudah kenaikan BBM sebesar Rp 235.192 per unit.

Page 53: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

37

Tabel 15 Nilai biaya variabel produk jendela ram polos kecil

Bulan Bahan Baku

(Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

Pemeliharaan Alat (Rp)

Transportasi

(Rp)

Bahan Pendukung

(Rp)

Biaya Lainnya

(Rp)

Total

(Rp) April 2005 793.644 84.590 43.750 125.183 6.315 295.313 1.348.795

Mei 2005 1.161.053 123.750 65.625 187.775 9.238 442.969 1.990.410

Juni 2005 Tidak ada pesanan

Juli 2005 106.301 11.330 9.375 26.825 847 63.281 217.959

Agustus 2005 1.924.767 205.150 103.125 295.075 15.313 696.093 3.239.523

September

2005

1.424.224 151.800 65.625 187.775 11.331 442.969 2.283.724

Oktober 2005 Tidak ada pesanan

November

2005

Tidak ada pesanan

Desember

2005

311.678 33.220 27.778 122.334 2.481 177.083 674.574

Januari 2006 Tidak ada pesanan

Februari 2006 Tidak ada pesanan

Maret 2006 191.961 20.460 15.625 68.813 1.529 99.609 397.997

Sumber : diolah dari lampiran 2, 5, dan 10

Berdasarkan hasil perhitungan biaya variabel produk jendela ram polos kecil

pada Tabel 15, diperoleh informasi bahwa nilai biaya variabel rata-rata produk

jendela ram polos kecil sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan

sebesar 17,40%. Nilai biaya variabel rata-rata produk jendela ram polos kecil

sebelum kenaikan BBM sebesar Rp 180.624 per unit dan nilai biaya variabel rata-rata

sesudah kenaikan BBM sebesar Rp 218.673 per unit.

Harga pokok

Harga pokok diperoleh dari perbandingan antara jumlah seluruh biaya dengan

jumlah volume (m³) bahan baku kusen atau jumlah luas (m²) bahan baku pintu dan

jendela yang digunakan untuk membuat masing–masing produk setiap bulannya.

Jumlah seluruh biaya diperoleh dari hasil penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel

Page 54: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

38

tiap–tiap produk pesanan. Besarnya harga pokok dari masing–masing produk dapat

dilihat pada Tabel 16–Tabel 26.

Tabel 16 Nilai harga pokok produk kusen (Rp/m³)

Bulan Satuan (m³)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m³)

April 2005 5,48 1.245.130 23.284.284 4.476.171

Mei 2005 14,15 3.214.285 61.092.711 4.544.665

Juni 2005 5,93 1.347.047 25.834.477 4.583.731

Juli 2005 0,88 199.899 3.704.330 4.436.623

Agustus 2005 10,69 2.428.319 48.314.338 4.746.741

September

2005

9,28 2.107.117 41.955.664 4.748.144

Oktober 2005 1,78 405.250 8.035.957 4.742.251

November

2005

1,14 259.187 5.114.371 4.713.648

Desember 2005 8,48 1.927.209 43.519.381 5.359.268

Januari 2006 4,62 1.049.470 23.860.004 5.391.662

Februari 2006 2,13 484.528 11.621.342 5.683.507

Maret 2006 1,59 361.182 8.437.966 5.534.056

Sumber : diolah dari Tabel 2 dan 5

Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk kusen pada Tabel 16,

diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok rata-rata produk kusen sesudah

kenaikan harga BBM mengalami peningkatan sebesar 14,20%. Nilai harga pokok

rata-rata produk kusen sebelum kenaikan BBM sebesar Rp 4.589.345 per unit dan

nilai harga pokok rata-rata produk kusen sesudah kenaikan BBM sebesar Rp

5.237.399 per unit.

Page 55: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

39

Tabel 17 Nilai harga pokok produk pintu panel (Rp/m²)

Bulan Satuan (m²)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m²)

April 2005 49,61 563.465 14.154.953 296.682

Mei 2005 65,53 744.284 19.289.572 305.720

Juni 2005 62,01 704.304 18.207.028 304.973

Juli 2005 7,98 90.636 2.349.134 305.736

Agustus 2005 87,27 991.204 25.562.967 304.276

September

2005

80,44 913.630 23.606.743 304.829

Oktober 2005 25,78 292.807 7.627.976 307.246

November

2005

3,53 40.094 1.043.380 306.934

Desember 2005 64,93 737.469 19.134.677 306.055

Januari 2006 80,18 910.676 23.629.102 306.058

Februari 2006 27,78 315.523 8.195.954 306.389

Maret 2006 19,46 221.025 5.771.816 307.957

Sumber : diolah dari Tabel 3 dan 6 Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk pintu panel pada

Tabel 17, diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok rata-rata produk pintu panel

sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan sebesar 1,1%. Nilai harga

pokok rata-rata produk pintu panel sebelum kenaikan BBM sebesar Rp 303.703 per

unit dan nilai harga pokok rata-rata produk pintu panel sesudah kenaikan BBM

adalah sebesar Rp 306.774 per unit.

Page 56: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

40

Tabel 18 Nilai harga pokok produk pintu kori (Rp/m²)

Bulan Satuan (m²)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m²)

April 2005 13,49 153.219 3.887.794 299.557

Mei 2005 TAP 11.358 TAP TAP

Juni 2005 TAP 11.358 TAP TAP

Juli 2005 4,5 51.111 1.335.559 308.149

Agustus 2005 TAP 11.358 TAP TAP

September

2005

TAP 11.358 TAP TAP

Oktober 2005 TAP 11.361 TAP TAP

November

2005

TAP 11.361 TAP TAP

Desember 2005 TAP 11.361 TAP TAP

Januari 2006 TAP 11.361 TAP TAP

Februari 2006 TAP 11.361 TAP TAP

Maret 2006 TAP 11.361 TAP TAP

Sumber : diolah dari Tabel 3 dan 7. Keterangan : TAP = Tidak Ada Pesanan Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk pintu kori pada Tabel

18, diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok rata-rata produk pintu kori pada

waktu sebelum terjadinya kenaikan harga BBM adalah Rp 303.853. Nilai harga

pokok setelah kenaikan harga BBM tidak dapat dihitung karena disepanjang bulan

Oktober 2005-Maret 2006 (waktu sesudah terjadinya kenaikan harga BBM) tidak

terdapat pesanan untuk produk pintu kori.

Page 57: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

41

Tabel 19 Nilai harga pokok produk pintu ram kotak (Rp/m²)

Bulan Satuan (m²)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m²)

April 2005 TAP 5.679 TAP TAP

Mei 2005 10,20 57.926 1.548.130 157.457

Juni 2005 2,63 14.936 423.785 166.814

Juli 2005 2,63 14.936 423.785 166.814

Agustus 2005 TAP 5.679 TAP TAP

September

2005

TAP 5.679 TAP TAP

Oktober 2005 TAP 5.682 TAP TAP

November

2005

TAP 5.682 TAP TAP

Desember 2005 TAP 5.682 TAP TAP

Januari 2006 TAP 5.682 TAP TAP

Februari 2006 TAP 5.682 TAP TAP

Maret 2006 TAP 5.682 TAP TAP

Sumber : diolah dari Tabel 3 dan 8. Keterangan : TAP = Tidak Ada Pesanan

Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk pintu ram kotak pada

Tabel 19, diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok rata-rata produk pintu ram

kotak pada waktu sebelum terjadinya kenaikan harga BBM adalah Rp 163.695. Nilai

harga pokok setelah kenaikan harga BBM tidak dapat dihitung karena disepanjang

bulan Oktober 2005-Maret 2006 (waktu sesudah terjadinya kenaikan harga BBM)

tidak terdapat pesanan untuk produk pintu ram kotak.

Page 58: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

42

Tabel 20 Nilai harga pokok produk pintu ram panel (Rp/m²)

Bulan Satuan (m²)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m²)

April 2005 TAP 7.950 TAP TAP

Mei 2005 TAP 7.950 TAP TAP

Juni 2005 TAP 7.950 TAP TAP

Juli 2005 2,38 18.923 488.861 213.355

Agustus 2005 TAP 7.950 TAP TAP

September

2005

2,89 22.977 590.064 212.125

Oktober 2005 TAP 7.953 TAP TAP

November

2005

TAP 7.953 TAP TAP

Desember 2005 TAP 7.953 TAP TAP

Januari 2006 TAP 7.953 TAP TAP

Februari 2006 TAP 7.953 TAP TAP

Maret 2006 TAP 7.953 TAP TAP

Sumber : diolah dari Tabel 3 dan 9. Keterangan : TAP = Tidak Ada Pesanan

Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk pintu ram panel pada

Tabel 20, diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok rata-rata produk pintu ram

panel pada waktu sebelum terjadinya kenaikan harga BBM adalah Rp 212.740. Nilai

harga pokok setelah kenaikan harga BBM tidak dapat dihitung karena disepanjang

bulan Oktober 2005-Maret 2006 (waktu sesudah terjadinya kenaikan harga BBM)

tidak terdapat pesanan untuk produk pintu ram panel.

Page 59: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

43

Tabel 21 Nilai harga pokok produk pintu ram polos (Rp/m²)

Bulan Satuan (m²)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m²)

April 2005 3,88 44.069 1.042.166 279.957

Mei 2005 36,80 417.971 9.967.866 282.224

Juni 2005 9,21 104.607 2.511.149 284.013

Juli 2005 2,83 32.143 769.110 283.129

Agustus 2005 33,93 385.374 9.204.935 282.650

September

2005

3,49 39.640 957.327 285.664

Oktober 2005 1,77 20.104 480.743 282.965

November

2005

TAP 11.361 TAP TAP

Desember 2005 12,66 143.791 3.435.416 282.718

Januari 2006 10,76 122.211 3.002.664 290.415

Februari 2006 3,41 38.730 927.678 283.405

Maret 2006 TAP 11.361 TAP TAP

Sumber :diolah dari Tabel 3 dan 10. Keterangan : TAP = Tidak Ada Pesanan Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk pintu ram polos pada

Tabel 21, diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok rata-rata produk pintu ram

polos sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan sebesar 0,7%. Nilai

harga pokok rata-rata produk pintu ram polos sebelum kenaikan BBM sebesar Rp

282.940 per unit dan nilai harga pokok rata-rata produk pintu ram polos sesudah

kenaikan BBM adalah sebesar Rp 284.876 per unit.

Page 60: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

44

Tabel 22 Nilai harga pokok produk jendela ram kotak besar (Rp/m²)

Bulan Satuan (m²)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m²)

April 2005 TAP 4.543 TAP TAP

Mei 2005 16,91 76.825 3.585.617 216.585

Juni 2005 2,14 9.723 459.652 219.334

Juli 2005 21,42 97.315 4.716.559 224.737

Agustus 2005 TAP 4.543 TAP TAP

September

2005

TAP 4.543 TAP TAP

Oktober 2005 TAP 4.545 TAP TAP

November

2005

TAP 4.545 TAP TAP

Desember 2005 TAP 4.545 TAP TAP

Januari 2006 19,51 88.638 4.419.931 231.091

Februari 2006 17,26 78.415 3.869.270 228.719

Maret 2006 1,14 5.179 268.096 239.714

Sumber : diolah dari Tabel 4 dan 11. Keterangan : TAP = Tidak Ada Pesanan.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk jendela ram kotak

besar pada Tabel 22, diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok rata-rata produk

jendela ram kotak besar sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan

sebesar 5,9%. Nilai harga pokok rata-rata produk jendela ram kotak besar sebelum

kenaikan BBM sebesar Rp 220.219 per unit dan nilai harga pokok rata-rata produk

jendela ram kotak besar sesudah kenaikan BBM adalah sebesar Rp 233.175 per unit.

Page 61: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

45

Tabel 23 Nilai harga pokok produk jendela ram kori besar (Rp/m²)

Bulan Satuan (m²)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m²)

April 2005 TAP 4.544 TAP TAP

Mei 2005 118,05 536.320 25.303.829 218.892

Juni 2005 TAP 4.544 TAP TAP

Juli 2005 1,78 8.087 374.121 214.724

Agustus 2005 19,88 90.318 4.225.324 217.085

September

2005

1,16 5.271 249.585 219.703

Oktober 2005 1,06 4.816 233.367 224.700

November

2005

TAP 4.546 TAP TAP

Desember 2005 13,13 59.652 2.903.205 225.656

Januari 2006 0,67 3.044 155.030 235.931

Februari 2006 4,95 22.489 1.076.081 221.933

Maret 2006 19,98 90.772 4.299.582 219.737

Sumber : diolah dari Tabel 4 dan 12. Keterangan : TAP = Tidak Ada Pesanan.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk jendela ram kori

besar pada Tabel 23, diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok rata-rata produk

jendela ram kori besar sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan sebesar

3,68%. Nilai harga pokok rata-rata produk jendela ram kori besar sebelum kenaikan

BBM sebesar Rp 217.601 per unit dan nilai harga pokok rata-rata produk jendela ram

kori besar sesudah kenaikan BBM adalah sebesar Rp 225.591 per unit.

Page 62: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

46

Tabel 24 Nilai harga pokok produk jendela ram polos besar (Rp/m²)

Bulan Satuan (m²)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m²)

April 2005 27,47 124.801 6.299.947 233.882

Mei 2005 75,77 344.235 16.836.411 226.748

Juni 2005 55,85 253.736 12.370.199 226.033

Juli 2005 8,52 38.708 1.898.647 227.390

Agustus 2005 118,17 536.865 25.924.198 223.924

September

2005

50,07 227.476 11.062.259 225.479

Oktober 2005 20,97 95.271 4.817.132 234.259

November

2005

TAP 4.546 TAP TAP

Desember 2005 56,08 254.780 12.673.921 230.540

Januari 2006 64,18 291.580 14.075.759 223.860

Februari 2006 6,02 27.350 1.408.428 238.502

Maret 2006 11,10 50.430 2.523.424 231.879

Sumber : diolah dari Tabel 4 dan 13. Keterangan : TAP = Tidak Ada Pesanan.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk jendela ram polos

besar pada Tabel 24, diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok rata-rata produk

jendela ram polos besar sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan

sebesar 2,1%. Nilai harga pokok rata-rata produk jendela ram polos besar sebelum

kenaikan BBM sebesar Rp 227.243 per unit dan nilai harga pokok rata-rata produk

jendela ram polos besar sesudah kenaikan BBM adalah sebesar Rp 231.808 per unit.

Page 63: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

47

Tabel 25 Nilai harga pokok produk jendela ram kotak kecil (Rp/m²)

Bulan Satuan (m²)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m²)

April 2005 TAP 4.544 TAP TAP

Mei 2005 TAP 4.544 TAP TAP

Juni 2005 TAP 4.544 TAP TAP

Juli 2005 1,31 5.952 283.160 220.696

Agustus 2005 TAP 4.544 TAP TAP

September

2005

TAP 4.544 TAP TAP

Oktober 2005 0,95 4.316 170.503 184.020

November

2005

TAP 4.546 TAP TAP

Desember 2005 TAP 4.546 TAP TAP

Januari 2006 3,03 13.766 532.191 180.183

Februari 2006 4,04 18.355 750.486 190.307

Maret 2006 0.34 1.545 79.965 239.735

Sumber :diolah dari Tabel 4 dan 14. Keterangan : TAP = Tidak Ada Pesanan.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk jendela ram kotak

kecil pada Tabel 25, diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok produk jendela ram

kotak kecil sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan sebesar 8,63%.

Nilai harga pokok produk jendela ram kotak kecil sebelum kenaikan BBM sebesar Rp

220.696 per unit dan nilai harga pokok produk jendela ram polos besar yang tertinggi

sesudah terjadinya kenaikan harga BBM adalah sebesar Rp 239.735 per unit.

Page 64: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

48

Tabel 26 Nilai harga pokok produk jendela ram polos kecil (Rp/m²)

Bulan Satuan (m²)

Total Biaya Tetap (Rp/Bulan)

Total Biaya Variabel (Rp/Bulan)

Harga Pokok (Rp/Bulan/m²)

April 2005 7,69 34.937 1.348.795 179.940

Mei 2005 11,25 51.111 1.990.409 181.468

Juni 2005 TAP 4.544 TAP TAP

Juli 2005 1,03 4.680 217.958 216.153

Agustus 2005 18,65 84.730 3.239.523 178.245

September

2005

13,80 62.696 2.283.724 170.031

Oktober 2005 TAP 4.546 TAP TAP

November

2005

TAP 4.546 TAP TAP

Desember 2005 3.02 13.720 674.573 227.911

Januari 2006 TAP 4.546 TAP TAP

Februari 2006 TAP 4.546 TAP TAP

Maret 2006 1.86 8.451 397.995 218.520

Sumber : diolah dari Tabel 4 dan 15. Keterangan : TAP = Tidak Ada Pesanan.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai harga pokok produk jendela ram polos

kecil pada Tabel 26, diperoleh informasi bahwa nilai harga pokok rata-rata produk

jendela ram polos kecil sesudah kenaikan harga BBM mengalami peningkatan

sebesar 20,55%. Nilai harga pokok rata-rata produk jendela ram polos kecil sebelum

kenaikan BBM sebesar Rp 185.167 per unit dan nilai harga pokok rata-rata produk

jendela ram polos kecil sesudah terjadinya kenaikan harga BBM adalah sebesar Rp

223.216 per unit.

Page 65: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

49

Jumlah permintaan ( Metode Deskriptif )

Data jumlah permintaan masing-masing produk kayu olahan jenis Kamper

Samarinda Oven enam bulan sebelum dan enam bulan sesudah terjadinya kenaikan

harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005 disajikan dalam Tabel 27-29 berikut ini.

Tabel 27 Jumlah permintaan produk kusen periode April 2005-September 2005 (sebelum kenaikan harga BBM) dan jumlah permintaan kusen periode Oktober 2005-Maret 2006 (sesudah kenaikan harga BBM)

Sumber : diolah dari Lampiran 3

Berdasarkan hasil perhitungan perubahan nilai jumlah pesanan produk kusen

pada Tabel 27, dapat diperoleh informasi bahwa permintaan pesanan produk kusen

pada waktu sesudah terjadinya kenaikan harga BBM mengalami penurunan sebesar

57,46%. Permintaan pesanan produk kusen sebelum kenaikan harga BBM adalah

sebesar 46,41 m³ dan permintaan pesanan produk kusen sesudah terjadinya kenaikan

harga BBM menurun menjadi sebesar 19,74 m³.

April 2005–September 2005 ( m³ )

Oktober 2005–Maret 2006 ( m³ )

5,48 1,78

14,15 1,14

5,93 8,48

0,88 4,62

10,69 2,13

9,28 1,59

Page 66: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

50

Tabel 28 Jumlah permintaan produk pintu periode April 2005–September 2005 (sebelum kenaikan harga BBM) dan jumlah permintaan pintu periode Oktober 2005–Maret 2006 (sesudah kenaikan harga BBM)

Sumber : diolah dari Lampiran 4. Berdasarkan hasil perhitungan perubahan nilai jumlah pesanan produk pintu

pada Tabel 28, dapat diperoleh informasi bahwa permintaan pesanan produk pintu

pada waktu sesudah terjadinya kenaikan harga BBM mengalami penurunan sebesar

46,74%. Permintaan pesanan produk pintu sebelum kenaikan harga BBM adalah

sebanyak 261 unit dan permintaan pesanan produk pintu sesudah terjadinya kenaikan

harga BBM menurun menjadi hanya sebanyak 139 unit.

Tabel 29 Jumlah permintaan produk jendela periode April 2005–September 2005 (sebelum kenaikan harga BBM) dan jumlah permintaan jendela periode Oktober 2005–Maret 2006 (sesudah kenaikan harga BBM)

Sumber : diolah dari Lampiran 5

Berdasarkan hasil perhitungan perubahan nilai jumlah pesanan produk jendela

pada Tabel 29, dapat diperoleh informasi bahwa permintaan pesanan produk jendela

April 2005–September 2005 ( unit ) Oktober 2005–Maret 2006 ( unit )

11 16

71 2

45 42

18 48

70 19

46 12

April 2005–September 2005 ( unit ) Oktober 2005–Maret 2006 ( unit )

71 33

254 0

65 94

53 89

201 52

98 40

Page 67: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

51

pada waktu sesudah terjadinya kenaikan harga BBM mengalami penurunan sebesar

58,82%. Permintaan pesanan produk jendela sebelum kenaikan harga BBM adalah

sebanyak 748 unit dan permintaan pesanan produk jendela sesudah terjadinya

kenaikan harga BBM menurun menjadi hanya sebanyak 308 unit.

Pembahasan

Biaya

Perhitungan pemakaian bahan baku utama untuk pembuatan kusen digunakan

satuan meter kubik (m³). CV Sinar Bogor dalam pembuatan pintu mempunyai lima

model produk yaitu pintu panel, pintu kori, pintu ram kotak, pintu ram panel dan

pintu ram polos. Model pintu ram adalah model pintu kombinasi. Pesanan tertinggi

dimiliki oleh model pintu panel/solid. Perhitungan pemakaian bahan baku utama

pembuatan pintu menggunakan satuan meter persegi (m²). CV Sinar Bogor dalam

pembuatan jendela mempunyai enam model yaitu jendela ram kotak, jendela ram

kori, jendela ram polos, jendela ram kotak kecil, jendela ram kori kecil dan jendela

ram polos kecil. Namun untuk model jendela ram kori kecil tidak dibahas dalam

penelitian ini karena tidak ada pesanan. Ukuran biaya pemakaian kayu produk

jendela adalah m². Berdasarkan kelima model jendela tersebut, model jendela ram

polos besar merupakan produk yang paling banyak dipesan oleh konsumen. Macam-

macam model kusen, pintu dan jendela yang dapat dipesan di CV Sinar Bogor dapat

dilihat pada Lampiran 12, Lampiran 13, dan Lampiran 14.

Dari hasil perhitungan biaya yang disajikan pada Tabel 2–Tabel 15, biaya

tetap jumlahnya lebih kecil dari biaya variabel. Hal ini disebabkan karena pada biaya

variabel terdapat biaya bahan baku yang nilainya cukup tinggi dan sering mengalami

peningkatan, serta biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja langsung, biaya

transportasi, biaya pemeliharaan alat, dan biaya lainnya yang nilainya akan semakin

besar seiring meningkatnya jumlah produksi pesanan pada perusahaan. Pada waktu

sesudah kenaikan harga BBM per 1 Oktober 2005 tidak semua jenis biaya tetap dan

biaya variabel yang mengalami perubahan. Jenis biaya tetap yang tidak mengalami

perubahan adalah upah tenaga tetap dan biaya penyusutan, sedangkan jenis biaya

Page 68: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

52

tetap yang mengalami perubahan adalah biaya listrik perusahaan. Perubahan nilai

biaya tetap akibat kenaikan tarif listrik untuk produk kusen adalah sebesar 0,07%,

sedangkan untuk produk pintu dan jendela, perubahan biaya tetap hanya sebesar

0,02%. Kenaikan nilai biaya tetap yang kecil ini merupakan salah satu upaya

perusahaan untuk menekan biaya tetap, yaitu dengan mengurangi pemakaian listrik

sebesar setengah dari kapasitas listrik yang dimiliki perusahaan. Selain itu, kebijakan

kenaikan harga BBM tidak secara otomatis mendorong PLN (Perusahaan Listrik

Negara) menaikan harga listrik pada saat yang sama, sehingga peningkatan biaya

menjadi kecil. Jumlah pembebanan biaya tetap tiap produk pesanan setiap bulannya

diperoleh dari data perusahaan CV Sinar Bogor. Berdasarkan uji t-student terhadap

nilai rataan biaya tetap produk kusen, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata biaya tetap

sesudah terjadinya kenaikan harga BBM tidak lebih besar dari sebelum kenaikan

harga BBM. Jenis biaya variabel yang tidak mengalami perubahan adalah biaya

pembayaran upah tenaga langsung, sedangkan jenis biaya variabel yang lainnya

mengalami peningkatan harga. Biaya variabel per unit produk mengalami

peningkatan 0,72%-17,40%. Kenaikan nilai biaya variabel produk kayu olahan

mengalami peningkatan tertinggi pada sepanjang bulan Januari 2006-Maret 2006.

Hal ini disebabkan oleh penetapan kebijakan harga barang dan jasa yang baru oleh

produsen, sebagai penyesuaian terhadap kenaikan harga BBM yang dilakukan secara

bertahap. Selain itu perusahaan pun banyak melakukan pergantian spare parts

terhadap mesin-mesin yang mengalami aus akibat dari proses pengerjaan pesanan

yang meningkat menjelang dan pada awal tahun yang baru.

Harga Pokok

Dari hasil perhitungan harga pokok yang disajikan dalam Tabel 16–Tabel 26,

diperoleh nilai harga pokok terendah untuk masing–masing produk pesanan yaitu

kusen pada bulan Juli 2005 sebesar Rp 4.436.623; pintu panel pada bulan April 2005

sebesar Rp 296.682; pintu kori pada bulan April 2005 sebesar Rp 299.557; pintu ram

kotak pada bulan Mei 2005 sebesar Rp 157.457; pintu ram panel pada bulan

September 2005 sebesar Rp 212.125; pintu ram polos pada bulan April 2005 sebesar

Page 69: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

53

Rp 279.957; jendela ram kotak besar pada bulan Mei 2005 sebesar Rp 216.585;

jendela ram kori besar pada bulan Juli 2005 sebesar Rp 214.724; jendela ram polos

besar pada bulan Januari 2006 sebesar Rp 223.860; jendela ram kotak kecil pada

bulan Januari 2006 sebesar Rp 180.183; jendela ram polos kecil pada bulan

September 2005 sebesar Rp 170.031. Hal tersebut disebabkan karena pada bulan

April 2005–September 2005 adalah waktu sebelum ditetapkannya kenaikan harga

BBM pada tanggal 1 Oktober 2005, sehingga nilai biaya variabel per unit masih lebih

rendah apabila dibandingkan dengan bulan sesudah waktu ditetapkannya kenaikan

harga BBM. Sementara itu untuk produk jendela ram polos besar dan jendela ram

kotak kecil, harga pokok terendah terjadi pada bulan Januari 2006, hal ini disebabkan

karena di dalam proses pengerjaannya perusahaan melakukan penghematan pada

penggunaan bahan pembantu kedua jenis produk tersebut sehingga nilai biaya

variabel dapat ditekan.

Nilai harga pokok tertinggi dari masing–masing produk pesanan yaitu kusen

pada bulan Februari 2006 sebesar Rp 5.683.507; pintu panel pada bulan Maret 2006

sebesar Rp 307.957; pintu kori pada bulan Juli 2005 sebesar Rp 308.149; pintu ram

kotak pada bulan Juni dan Juli 2005 sebesar Rp 166.814; pintu ram panel pada bulan

Juli 2005 sebesar Rp 213.355; pintu ram polos pada bulan Januari 2006 sebesar Rp

290.415; jendela ram kotak besar pada bulan Maret 2006 sebesar Rp 239.714; jendela

ram kori besar pada bulan Januari 2006 sebesar Rp 235.931; jendela ram polos besar

pada bulan Februari 2006 sebesar Rp 238.502; jendela ram kotak kecil pada bulan

Maret 2006 sebesar Rp 239.735 dan jendela ram polos kecil pada bulan Desember

2005 sebesar Rp 227.911. Tingginya harga pokok pada bulan Desember 2005–Maret

2006 terjadi karena tingkat harga biaya bahan baku, biaya transportasi, biaya

pemeliharaan alat, biaya bahan pendukung, dan biaya lain pada saat itu telah

mengalami kenaikan yang tinggi . Sementara perusahaan harus tetap membeli semua

kebutuhan tersebut karena jumlah pesanan yang meningkat pada periode Desember

2005–Maret 2006 terutama untuk produk pesanan kusen, pintu panel dan jendela ram

polos besar. Sementara itu harga pokok tertinggi untuk produk pintu kori, pintu ram

kotak dan pintu ram panel yang terjadi pada bulan Juni 2005–Juli 2005 disebabkan

Page 70: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

54

karena pada sepanjang bulan Oktober 2005–Maret 2006 tidak terdapat pesanan untuk

ketiga jenis produk pintu tersebut, sehingga tidak dapat diketahui nilai dari harga

pokok setelah terjadinya kenaikan harga BBM. Namun pada saat itu tetap terdapat

nilai biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, yaitu biaya tetap dari ketiga jenis

produk pintu tersebut yang masing-masing besarnya Rp 11.543 per bulan untuk

produk pintu kori, Rp 5.682 per bulan untuk produk pintu ram kotak, dan Rp 7.953

per bulan untuk produk pintu ram panel.

Harga pokok waktu sebelum terjadinya kenaikan harga BBM rata–rata lebih

rendah apabila dibandingkan dengan sesudah terjadinya kenaikan harga BBM.

Kenaikan harga BBM membuat harga pokok pada perusahaan CV Sinar Bogor

meningkat sebesar 0,70 %-20,55 %. Hal ini disebabkan karena setelah harga BBM

naik, biaya produksi meningkat seiring dengan melonjaknya harga hampir semua

barang dan jasa yang menjadi input bagi proses produksi pembuatan kusen, pintu dan

jendela. Kenyataan ini seperti yang ditulis oleh Zamroni (2003), bahwa dampak

penghapusan subsidi BBM akan mempengaruhi produksi yang ada di masyarakat.

Dampak penghapusan subsidi BBM akan berpengaruh pada biaya produksi, baik

berupa peningkatan biaya BBM, maupun secara tidak langsung berupa meningkatnya

biaya transportasi. Kenaikan harga BBM sekecil apapun pasti memberikan dampak

terhadap transportasi yang mengakibatkan produsen menaikan harga barang.

Nugroho (2005) menyatakan bahwa kenaikan bahan bakar minyak akan mendorong

harga barang lain untuk meningkat karena bahan bakar minyak digunakan sebagai

input produksi barang-barang lain, sehingga ketika harga minyak naik biaya produksi

juga ikut naik.

Jumlah Permintaan ( Metode Deskriptif )

Penyajian data dengan menggunakan Metode Analisis Statistika Deskriptif,

memberikan informasi bahwa adanya kebijakan kenaikan harga BBM pada tanggal 1

Oktober 2005 berdampak terhadap penurunan jumlah permintaan kayu olahan kusen,

pintu, dan jendela jenis Kamper Samarinda Oven di CV. Sinar Bogor. Hal ini seperti

yang ditulis Zamroni (2003) dalam bukunya, bahwa pengurangan subsidi BBM akan

Page 71: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

55

berpengaruh langsung pada pola konsumsi BBM maupun konsumsi barang lain.

Naiknya harga BBM akan menurunkan daya beli konsumen yang pada akhirnya

berimbas pada menurunnya omset penjualan.

Di dalam teori Ilmu Ekonomi Mikro dinyatakan bahwa kenaikan harga

menyebabkan konsumen mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai

pengganti ke atas barang yang mengalami kenaikan harga. Kayu olahan jenis

Kamper Samarinda Oven dapat dikategorikan sebagai barang substitusi. Kenaikan

harga pokok kayu olahan jenis Kamper Samarinda Oven membuat konsumen beralih

pada jenis kayu lain yang harganya lebih murah. Kemajuan teknologi pengolahan

kayu saat ini, membuat banyak kayu olahan selain jenis Kamper Samarinda Oven

yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang lebih terjangkau.

Tabel 27-Tabel 29 menunjukkan bahwa pada bulan Juli 2005, yaitu waktu

sebelum ditetapkannya kenaikan harga BBM tanggal 1 Oktober 2005, terjadi jumlah

permintaan produk kusen, pintu, dan jendela yang paling rendah. Hal ini disebabkan

oleh adanya waktu libur panjang sekolah dan menjelang tahun ajaran baru, sehingga

konsumen cenderung untuk menganggarkan pendapatannya untuk kebutuhan biaya

pendidikan terlebih dahulu dibandingkan untuk membeli produk kayu olahan. Hal ini

seperti yang ditulis oleh Sukwiaty (2005), bahwa barang yang mempunyai intensitas

kebutuhan yang tinggi, maka permintaannya akan lebih tinggi dibanding barang

lainnya. Sementara itu pada bulan Desember 2005, jumlah permintaan produk kusen,

pintu, dan jendela kembali mengalami peningkatan jumlah permintaan yang masing-

masing mencapai 86,6%; 95,23%; dan 100%. Kenaikan jumlah permintaan sebesar

100% dikarenakan pada bulan November 2005 tidak terdapat pesanan untuk produk

jendela. Hal ini merupakan tradisi di perusahaan bahwa di saat menjelang akhir dan

awal tahun baru, jumlah permintaan cenderung meningkat. Konsumen memiliki

kecenderungan untuk merenovasi rumah pada saat menjelang pergantian tahun.

Jumlah permintaan yang paling rendah sesudah kenaikan harga BBM terjadi pada

bulan November 2005. Kenaikan harga BBM ini mempengaruhi harga barang-

barang di pasar menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Bulan November 2005

merupakan waktu ketika konsumen merasakan dampak terbesarnya, sehingga

Page 72: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

56

konsumen cenderung untuk menahan pengeluaran karena mereka harus

menyesuaikan kebutuhan mereka dengan nilai pendapatan riel yang baru. Di dalam

teori ilmu mikroekonomi disebutkan bahwa kenaikan harga menyebabkan pendapatan

riel para pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para

pembeli untuk mengurangi pembeliannya ke berbagai jenis barang, dan terutama ke

atas barang yang mengalami kenaikan harga. Selain itu, pada bulan November 2005

adalah waktu perayaan hari raya Lebaran, sehingga sebagian besar konsumen

mengalokasikan dana mereka untuk persiapan menyambut hari raya tersebut.

Dari ketiga tabel tersebut dapat diketahui bahwa di bulan Mei 2005, jumlah

permintaan untuk ketiga produk kayu olahan tersebut mengalami kenaikan yang

tinggi. Hal tersebut disebabkan adanya sebuah perusahaan yang melakukan

pemesanan untuk ketiga jenis produk kayu olahan tersebut dalam jumlah yang besar,

sehingga jumlah permintaan meningkat tajam.

Segmen pasar perusahaan CV Sinar Bogor adalah golongan masyarakat

menengah ke atas. Dampak terbesar dari kenaikan harga BBM terhadap daya beli

mereka akan produk kayu olahan berlangsung dalam jangka waktu yang pendek.

Bustanuddin juga menjelaskan bahwa bagi masyarakat kelas menengah ke atas,

kenaikan harga barang dan jasa tidak akan mengubah pola hidup mereka. Sebentar

mereka mungkin terkejut. Tapi mereka akan berupaya agar gaya hidup tidak

berubah. Keluhan masyarakat menghadapi kenaikan harga BBM memang

kontradiktif antara kelas menengah ke atas dengan rakyat miskin. Rakyat miskin

mengeluh dengan kenaikan harga BBM karena makin sulit memenuhi kebutuhan

pokok berupa sandang, pangan, dan papan. Sementara rakyat kelas menengah ke

atas, berpikir soal penampilan, gengsi, dan segala kebutuhan tertiernya*).

*) Harian Bisnis Indonesia : 7, tanggal 4 Oktober 2005. Puasa, harga BBM, dan pertumbuhan ekonomi.

Page 73: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

57

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Kebijakan kenaikan harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005 terbukti

meningkatkan harga pokok produk kayu olahan kusen, pintu dan jendela dan

menurunkan jumlah permintaan kusen, pintu dan jendela pada perusahaan

pengolahan kayu CV Sinar Bogor. Produk yang mengalami peningkatan harga

pokok terbesar adalah jendela ram polos kecil sebesar 20,55% dan untuk produk

kusen meningkat sebesar 14,20%. Peningkatan harga pokok disebabkan karena

hampir semua komponen biaya variabel mengalami kenaikan yang tinggi akibat

kenaikan harga BBM tersebut. Sementara komponen biaya tetap relatif stabil.

Biaya variabel per unit produk mengalami peningkatan 0,72%-17,40% dan biaya

tetap per unit produk mengalami peningkatan sebesar 0,02%-0,07%.

2. Kenaikan harga BBM menyebabkan turunnya permintaan produk kusen, pintu,

dan jendela jenis Kamper Samarinda Oven di CV Sinar Bogor. Penurunan

permintaan rata-rata produk jendela sebesar 58,82%, kemudian produk kusen

sebesar 57,46% dan pintu sebesar 46,74%. Dampak terbesar terjadi pada bulan

November 2005. Jumlah permintaan pada bulan tersebut menurun drastis, bahkan

produk jendela tidak terdapat permintaan sama sekali. Pada bulan Desember

2005 jumlah permintaan produk kusen, pintu, dan jendela kembali mengalami

peningkatan jumlah permintaan yang masing-masing mencapai 86,6%; 95,23%;

dan 100%.

Saran

1. Perusahaan harus lebih memperhatikan kembali biaya yang benar–benar perlu

dikeluarkan dalam memproduksi produk kayu olahan.

2. Perusahaan harus memperhatikan nilai perubahan harga semua komponen yang

diperlukan, sehingga apabila ada perubahan pihak perusahaan dapat segera

merevisi biaya yang sudah ada sebelumnya.

Page 74: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

58

3. Di dalam menentukan kebijakan harga jual berdasarkan harga pokok yang

diperoleh, sebaiknya perusahaan telah memperhitungkan kemungkinan terjadinya

kenaikan BBM di masa yang akan datang karena harga BBM yang selalu

berfluktuasi pada saat ini sehingga perusahaan tetap dapat bertahan tanpa

mengalami kerugian yang besar.

4. Karena perusahaan telah mempunyai pelanggan, maka kebiasaan dalam

masyarakat ini dapat dijadikan sebagai ide bagi kebutuhan untuk meningkatkan

produk sedemikian rupa, sampai memenuhi segala keinginan konsumen, sehingga

perusahaan tetap dapat mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah

permintaan pada masa mendatang.

5. Perusahaan sebaiknya harus dapat mengikuti berbagai perubahan yang cepat

dalam hal penganekaragaman produk dan pasar, persaingan dalam harga, kualitas

maupun pencarian tenaga kerja terampil.

Page 75: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

59

DAFTAR PUSTAKA

Antaatmadja S. 1975. Pedoman Perhitungan Harga Pokok Rumah Prafabrik. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Arsyad L. 1998. Ekonomi Manajerial (Ekonomi Mikro Terapan Untuk Manajemen Bisnis). Ed ke-3. Yogyakarta: BPFE. Bisnis Indonesia (4 Oktober 2005). Puasa, harga BBM, dan pertumbuhan ekonomi.

Bisnis Indonesia (6 Oktober 2005). Hidup kian prihatin. -------------------- (10 Oktober 2005). Cek kosong itu bernama subsidi BBM. -------------------- (13 Oktober 2005). Ekspor kayu lapis bakal anjlok 50%. Downey DW, Erickson SP. 1989. Manajemen Agribisnis. Ed ke-2. Alih bahasa oleh Tim Penerjemah Penerbit Erlangga. Jakarta: Erlangga. Garrison RH. 1997. Akuntansi Manajemen: Konsep untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Jilid 1. Alih bahasa oleh Drs. Kusnedi. Bandung: Penerbit ITB. Horngren CT, et al. 2003. Cost Accounting (A Managerial Emphasis). Eleventh Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Horngren CT, Harrison Jr WT. 1993. AKUNTANSI – BUKU DUA. Alih bahasa oleh Setio AD, dkk. Jakarta: Salemba Empat. Martawijaya, et al. 1981. ATLAS KAYU INDONESIA (JILID I). Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen (Konsep, Manfaat, dan Rekayasa). Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Nafarin M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Nugroho B. 2002. ANALISIS BIAYA PROYEK KEHUTANAN. Bogor: YPFK. Nugroho CW. 2005. Analisis Pengaruh Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia. Departemen Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi Manajemen. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Rony H. 1990. AKUNTANSI BIAYA. Jakarta: LPFE-UI.

Page 76: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

60

Smith JM, Skousen KF. 1987. Intermediate Accounting (Comprehensive Volume). 9th Edition. Alih bahasa oleh Tim Penerjemah Penerbit Erlangga. Jakarta: Erlangga. Soeharto I. 2001. MANAJEMEN PROYEK (Dari Konseptual Sampai Operasional). Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Stoner JAF, Freeman RE. 1994. MANAJEMEN. Fifth Edition. Alih bahasa oleh Wilhelmus. W. B dan Drs. Benyamin Molan. Jakarta: Intermedia. Sukirno S. 1997. Pengantar Teori Miroekonomi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sukwiaty. 2005. Ekonomi. Bandung : Yudhistira. Supranto J. 2004. STATISTIK (Teori Dan Aplikasi). Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga. Suwatno, Rasto. 2003. Manajemen Perusahaan (Suatu Pendekatan Operatif dan Sistem Informasi). Bandung: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tjahjono A, Sulastiningsih. 2003. AKUNTANSI Pengantar (Pendekatan Terpadu– Buku 1). Jakarta: RajaGrafindo Persada. Walpole RE. 1995. PENGANTAR STATISTIKA. Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama www.bisnis.co.id Zamroni, et al. 2003. Dampak Pengurangan Subsidi BBM Terhadap Kondisi Ekonomi Masyarakat. Jakarta: P2E – LIPI.

Page 77: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

62

Lampiran 1 Pemakaian Bahan Baku Produk Pintu pada CV Sinar Bogor

Bulan

Panel Kori RamKotak Ram Panel RamPolos

Jml

Pesanan

(Unit)

Bahan

baku

(m²)

Rp

Jml

Pesanan

(Unit)

Bahan

baku

(m²)

Rp

Jml

pesanan

(Unit)

Bahan

baku

(m²)

Rp

Jml

pesanan

(Unit)

Bahan

baku

(m²)

Rp

Jml

pesanan

(Unit)

Bahan

baku

(m²)

Rp

April 2005 4 49,61 12.597.716 5 13,49 3.372.500 - - - - - - 2 3,88 931.200

Mei 2005 41 65,53 16.640.427 - - - 2 10,20 1.249.500 - - - 24 36,80 8.832.000

Juni 2005 36 62,01 15.746.571 - - - 2 2,63 322.175 - - - 7 9,21 2.210.400

Juli 2005 5 7,98 2.026.410 4 4,5 1.125.000 2 2,63 322.175 1 2,38 416.500 2 2,83 679.200

Agustus 2005 47 87,27 22.160.995 - - - - - - - - - 23 33,93 8.143.200

September 2005 46 80,44 20.426.611 - - - - - - 1 2,89 505.750 3 3,49 837.600

Oktober 2005 15 25,78 6.546.470 - - - - - - - - - 1 1,77 424.800

November 2005 2 3,53 896.395 - - - - - - - - - - - -

Desember 2005 34 64,93 16.488.065 - - - - - - - - - 7 12,66 3.038.400

Januari 2006 42 80,18 20.360.589 - - - - - - - - - 10 10,76 2.582.400

Februari 2006 15 27,78 7.054.343 - - - - - - - - - 2 3,41 818.400

Maret 2006 12 19,46 4.941.595 - - - - - - - - - - - -

Page 78: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

63

Lampiran 2 Pemakaian Bahan Baku Produk Jendela pada CV Sinar Bogor

Bulan

Ram Kotak besar Ram Kori besar Ram Polos besar Ram Polos besar Ram Polos kecilJml

Pesanan

(Unit)

Bahan

baku

(m²) Rp

Jml

Pesanan

(Unit)

Bahan

baku

(m²)

Rp

Jml

Pesanan

(Unit)

Bahan

baku

(m²)

Rp

Jml

Pesanan

(Unit)

Bahan

baku

(m²)

Rp

Jml

Pesanan

(Unit)

Bahan

baku

(m²)

Rp

April 2005 - - - - - - 43 27,47 5.152.392 - - - 28 7,69 793.644

Mei 2005 13 16,91 3.127.905 96 118,05 21.254.200 86 75,77 14.211.750 - - - 42 11,25 1.161.053

Juni 2005 2 2,14 395.844 - - - 61 55,85 10.475.468 - - - - - -

Juli 2005 27 21,42 3.962.136 1 1,78 320.478 10 8,52 1.598.049 8 1,31 131.757 6 1,03 106.301

Agustus 2005 - - - 14 19,88 3.579.276 114 118,17 22.164.477 - - - 66 18,65 1.924.767

September 2005 - - - 1 1,16 208.852 53 50,07 9.391.346 - - - 42 13,80 1.424.224

Oktober 2005 - - - 1 1,06 190.847 27 20,97 3.933.224 3 0,95 95.549 - - -

November 2005 - - - - - - - - - - - - - - -

Desember 2005 - - - 13 13,13 2.363.979 62 56,08 10.518.796 - - - 16 3.02 311.678

Januari 2006 26 19,51 3.608.836 1 0,67 120.630 50 64,18 12.037.879 9 3,03 304.751 - - -

Februari 2006 21 17,26 3.192.646 4 4.95 891.219 9 6,02 1.129.138 14 4,04 406.335 - - -

Maret 2006 2 1,14 210.870 14 19,98 3.597.280 13 11,10 2.081.965 2 0.34 34.197 9 1.86 191.961

Page 79: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

60

Lampiran 3 Kebutuhan Bahan Baku Pembuatan Kusen pada CV Sinar Bogor Periode April 2005 – Maret 2006

Bulan Jumlah dlm unit m³ Rp

April 2005 75 5,48 20.829.092

Mei 2005 253 14,15 53.770.000

Juni 2005 120 5,93 22.534.000

Juli 2005 10 0,88 3.344.000

Agustus 2005 128 10,69 43.829.000

September 2005 113 9,28 38.031.600

Oktober 2005 16 1,78 7.314.400

November 2005 9 1,14 4.678.100

Desember 2005 128 8,48 39.026.400

Januari 2006 55 4,62 21.714.000

Februari 2006 55 2,13 10.025.100

Maret 2006 30 1,59 7.473.000

Page 80: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

61

Lampiran 4 Pembayaran Upah Langsung Produk Pintu pada CV Sinar Bogor Periode April 2005 – Maret 2006

Bulan Panel Kori Ram Kotak Ram Panel Ram Polos

Jumlah

dalam

Unit

m² Rp

Jumlah

dalam

Unit

m² Rp

Jumlah

dalam

unit

m² Rp

Jumlah

dalam

unit

m² Rp

Jumlah

dalam

unit

m² Rp

April 2005 4 49,61 1.389.080 5 13,49 404.700 - - - - - - 2 3,88 69.840

Mei 2005 41 65,53 1.834.840 - - - 2 10,20 255.000 - - - 24 36,80 662.400

Juni 2005 36 62,01 1.736.280 - - - 2 2,63 65.750 - - - 7 9,21 165.780

Juli 2005 5 7,98 223.440 4 4,5 135.000 2 2,63 65.750 1 2,38 52.360 2 2,83 50.940

Agustus 2005 47 87,27 2.443.560 - - - - - - - - - 23 33,93 610.740

September 2005 46 80,44 2.252.320 - - - - - - 1 2,89 63.580 3 3,49 62.820

Oktober 2005 15 25,78 721.840 - - - - - - - - - 1 1,77 31.860

November 2005 2 3,53 98.840 - - - - - - - - - - - -

Desember 2005 34 64,93 1.818.040 - - - - - - - - - 7 12,66 227.880

Januari 2006 42 80,18 2.245.040 - - - - - - - - - 10 10,76 193.680

Februari 2006 15 27,78 777.840 - - - - - - - - - 2 3,41 61.380

Maret 2006 12 19,46 544.880 - - - - - - - - - - - -

Page 81: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

62

Lampiran 5 Pembayaran Upah Langsung Produk Jendela pada CV Sinar Bogor periode April 2005 – Maret 2006

Bulan

Ram Kotak besar Ram Kori besar Ram Polos besar Ram Kotak kecil Ram Polos kecil

Jumlah

dalam

unit

m² Rp

Jumlah

dalam

unit

m² Rp

Jumlah

dalam

unit

m² Rp

Jumlah

dalam

unit

m² Rp

Jumlah

dalam

unit

m² Rp

April 2005 - - - - - - 43 27,47 412.050 - - - 28 7,69 84.590

Mei 2005 13 16,91 228.285 96 118,05 2.361.000 86 75,77 1.136.550 - - - 42 11,25 123.750

Juni 2005 2 2,14 28.890 - - - 61 55,85 837.750 - - - - - -

Juli 2005 27 21,42 289.170 1 1,78 35.600 10 8,52 127.800 8 1,31 17.685 6 1,03 11.330

Agustus 2005 - - - 14 19,88 397.600 114 118,17 1.772.550 - - - 66 18,65 205.150

September 2005 - - - 1 1,16 23.200 53 50,07 751.050 - - - 42 13,80 151.800

Oktober 2005 - - - 1 1,06 21.200 27 20,97 314.550 3 0,95 12.825 - - -

November 2005 - - - - - - - - - - - - - - -

Desember 2005 - - - 13 13,13 262.600 62 56,08 841.200 - - - 16 3.02 33.220

Januari 2006 26 19,51 263.385 1 0,67 13.400 50 64,18 962.700 9 3,03 40.905 - - -

Februari 2006 21 17,26 233.010 4 4.95 99.000 9 6,02 90.300 14 4,04 54.540 - - -

Maret 2006 2 1,14 15.390 14 19,98 399.600 13 11,10 166.500 2 0.34 4.590 9 1.86 20.460

Page 82: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

63

Lampiran 6 Pembayaran Upah Langsung Pembuatan Kusen pada CV Sinar Bogor Periode April 2005 – Maret 2006

Bulan Jml dalam unit m³ Rp

April 2005 75 5,48 986.641

Mei 2005 253 14,15 2.547.000

Juni 2005 120 5,93 1.067.400

Juli 2005 10 0,88 158.400

Agustus 2005 128 10,69 1.924.200

September 2005 113 9,28 1.669.680

Oktober 2005 16 1,78 321.120

November 2005 9 1,14 205.380

Desember 2005 128 8,48 1.527.120

Januari 2006 55 4,62 831.600

Februari 2006 55 2,13 383.940

Maret 2006 30 1,59 286.200

Page 83: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

64

Lampiran 7 Kebutuhan Bahan Baku Pendukung Pembuatan Produk Pintu pada CV Sinar Bogor Periode April 2005 – Maret 2006

Bulan

Panel Kori

Bahan baku

(m²) Lem

(Rp)

Paku

(Rp)

Amplas

(Rp) Rp

Bahan baku

(m²) Lem

(Rp)

Paku

(Rp)

Amplas

(Rp) Rp

April 2005 49,61 71.229 19.448 11.161 101.838 13,49 19.368 5.288 3.035 27.691

Mei 2005 65,53 94.086 25.688 14.742 134.516 - - - - -

Juni 2005 62,01 89.032 24.309 13.950 127.291 - - - - -

Juli 2005 7,98 11.458 3.128 1.796 16.382 4,5 6.461 1.764 1.012 9.237

Agustus 2005 87,27 125.299 34.211 19.633 179.143 - - - - -

September 2005 80,44 115.493 31.534 18.096 165.123 - - - - -

Oktober 2005 25,78 37.014 10.106 5.800 52.920 - - - - -

November 2005 3,53 5.068 1.384 794 7.246 - - - - -

Desember 2005 64,93 93.224 25.453 14.607 133.284 - - - - -

Januari 2006 80,18 115.119 31.432 18.038 164.589 - - - - -

Februari 2006 27,78 39.885 10.890 6.250 57.025 - - - - -

Maret 2006 19,46 27.940 7.629 4.378 39.947 - - - - -

Page 84: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

65

Lampiran 8 Kebutuhan Bahan Baku Pendukung Pembuatan Produk Pintu Pada CV Sinar Bogor Periode April 2005 – Maret 2006

(Lanjutan)

Bulan

Ram Kotak Ram Panel Ram Polos

Bahan

baku

(m²)

Lem

(Rp)

Paku

(Rp)

Amplas

(Rp)

Rp

Bhn

baku

(m²)

Lem

(Rp)

Paku

(Rp)

Amplas

(Rp)

Rp

Bahan

baku

(m²)

Lem

(Rp)

Paku

(Rp)

Amplas

(Rp)

Rp

April 2005 - - - - - - - - - - 3,88 5.571 1.521 873 7.965

Mei 2005 10,20 7.323 1.999 1.148 10.470 - - - - - 36,80 52.836 14.426 8.279 75.541

Juni 2005 2,63 1.888 516 296 2.700 - - - - - 9,21 13.223 3.610 2.072 18.905

Juli 2005 2,63 1.888 516 296 2.700 2,38 2.392 654 375 3.421 2,83 4.063 1.110 637 5.810

Agustus 2005 - - - - - - - - - - 33,93 48.715 13.301 7.633 69.649

September 2005 - - - - - 2,89 2.905 793 456 4.154 3,49 5.011 1.369 785 7.165

Oktober 2005 - - - - - - - - - - 1,77 2.542 694 399 3.635

November 2005 - - - - - - - - - - - - - - -

Desember 2005 - - - - - - - - - - 12,66 18.177 4.963 2.848 25.988

Januari 2006 - - - - - - - - - - 10,76 15.449 4.218 2.421 22.088

Februari 2006 - - - - - - - - - - 3,41 4.896 1.337 767 7.000

Maret 2006 - - - - - - - - - - - - - -

Page 85: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

66

Lampiran 9 Kebutuhan Bahan Baku Pendukung Pembuatan Produk Jendela Pada CV Sinar Bogor Periode April 2005 – Maret 2006

Bulan

Ram Kotak Besar Ram Kori Besar

Bahan

baku

(m²)

Lem

(Rp)

Paku

(Rp)

Amplas

(Rp)

Total

(Rp)

Bahan

baku

(m²)

Lem

(Rp)

Paku

(Rp)

Amplas

(Rp)

Total

(Rp)

April 2005 - - - - - - - - - -

Mei 2005 16,91 9.711 2.652 1.522 13.885 118,05 67.796 18.510 10.622 96.928

Juni 2005 2,14 1.229 336 193 1.757 - - - - -

Juli 2005 21,42 12.302 3.359 1.928 17.588 1,78 1.023 279 161 1.463

Agustus 2005 - - - - - 19,88 11.418 3.118 1.789 16.325

September 2005 - - - - - 1,16 667 182 105 954

Oktober 2005 - - - - - 1,06 609 166 96 871

November 2005 - - - - - - - - - -

Desember 2005 - - - - - 13,13 7.541 2.059 1.181 10.781

Januari 2006 19,51 11.205 3.060 1.756 16.020 0,67 385 106 61 552

Februari 2006 17,26 9.912 2.707 1.554 14.172 4,95 2.843 777 445 4.065

Maret 2006 1,14 655 179 103 936 19,98 11.475 3.133 1.798 16.406

Page 86: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

67

Lampiran 10 Kebutuhan Bahan Baku Pendukung Pembuatan Produk Jendela Pada CV Sinar Bogor Periode April 2005 – Maret 2006

(Lanjutan)

Bulan

Ram Polos besar Ram Kotak Kecil Ram Polos kecil

Bahan

baku

(m²)

Lem

(Rp)

Paku

(Rp)

Amplas

(Rp)

Total

(Rp)

Bhn

baku

(m²)

Lem

(Rp)

Paku

(Rp)

Amplas

(Rp)

Total

(Rp)

Bahan

baku

(m²)

Lem

(Rp)

Paku

(Rp)

Amplas

(Rp)

Total

(Rp)

April 2005 27,47 15.776 4.308 2.472 22.556 - - - - - 7,69 4.417 1.206 692 6.315

Mei 2005 75,77 43.515 11.881 6.818 62.214 - - - - - 11,25 6.461 1.764 1.013 9.238

Juni 2005 55,85 32.075 8.758 5.026 45.859 - - - - - - - - - -

Juli 2005 8,52 4.893 1.336 767 6.996 1,31 752 205 118 1.075 1,03 592 162 93 847

Agustus 2005 118,17 67.865 18.530 10.633 97.028 - - - - - 18,65 10.711 2.924 1.678 15.313

September 2005 50,07 28.755 7.851 4.506 41.112 - - - - - 13,80 7.925 2.164 1.242 11.331

Oktober 2005 20,97 12.044 3.289 1.887 17.220 0,95 546 149 86 781 - - - - -

November 2005 - - - - - - - - - - - - - - -

Desember 2005 56,08 32.207 8.793 5.047 46.047 - - - - - 3.02 1.735 474 272 2.481

Januari 2006 64,18 36.859 10.063 5.775 52.697 3,03 1.740 475 273 2.488 - - - - -

Februari 2006 6,02 3.458 944 542 4.944 4,04 2.321 634 364 3.319 - - - - -

Maret 2006 11,10 6.375 1.741 999 9.115 0.34 196 53 31 280 1.86 1.069 292 168 1.529

Page 87: PENGARUH KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP HARGA POKOK … · hampir semua barang dan jasa. Bahkan harga sembilan bahan pokok dan tarif angkutan, baik darat maupun laut, makin tidak terkendali

70

Lampiran 11 Kebutuhan Biaya Bahan Baku Pendukung Pembuatan Produk Kusen Pada CV Sinar Bogor Periode April 2005 – Maret 2006

Bulan m³ Lem Paku Amplas Total (Rp)

April 2005 5,48 157.398 42.974 24.662 225.034

Mei 2005 14,15 406.320 110.938 63.663 580.921

Juni 2005 5,93 170.281 46.492 26.680 243.453

Juli 2005 0,88 25.269 6.900 3.960 36.129

Agustus 2005 10,69 306.965 83.811 48.096 438.872

September 2005 9,28 266.362 72.725 41.734 380.821

Oktober 2005 1,78 51.228 13.987 8.027 73.242

November 2005 1,14 32.764 8.946 5.134 46.844

Desember 2005 8,48 243.619 66.516 38.171 348.306

Januari 2006 4,62 132.664 36.221 20.787 189.672

Februari 2006 2,13 61.249 16.723 9.597 87.569

Maret 2006 1,59 45.658 12.466 7.154 65.278