110

PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA
Page 2: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

DALAM MENJALIN KERUKUNAN

Telaah Perilaku Toleransi dan Intoleran Pada Komunitas Sukabumi

Facebook

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

Oleh:

Muhammad Haikal Rahmatullah NIM. 1110032100011

PROGRAM STUDI

STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA
Page 4: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

ii

Page 5: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

iii

Page 6: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

iv

ABSTRAKSI

Muhammad Haikal Rahmatullah

“PENGARUH KESADARAN BERAGAMA DALAM MENJALIN KERUKUNAN: Telaah

Perilaku Toleransi dan Intoleran pada Komunitas Sukabumi Facebook”

Sukabumi Facebook merupakan sebuah komunitas yang bergerak dibidang

sosial, budaya dan pariwisata yang beranggotakan mayoritas muslim, namun

demikian tidak sedikit penganut agama lain ikut bergabung dalam grup ini. Daerah

Cisaat kabupaten Sukabumi menjadi sentral pertemuan sekaligus “base camp”

para pengurus dan anggota dalam berkomunikasi, jejak rekam komunitas

sukabumi facebook dalam menciptakan masyarakat yang toleran patut disegani,

mulai dari program bantuan sosial kepada penderita tumor, khitanan massal,

sampai pertemuan rutin antar anggota selalu menjadi “trending topic”, komunitas

yang beranggotakan lebih dari 75.000 orang ini merupakan sebuah wadah yang

memiliki potensi dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan

toleran contoh kecilnya setiap orang bebas bertukar pikiran di dalam grup

sukabumi facebook secara online dengan memperhatikan peraturan yang dibuat

oleh pengurus, sesekali ada tulisan anggota yang menginformasikan telah

menemukan dompet hilang beserta isinya dan pada akhirnya dompet tersebut

kembali ke tangan pemiliknya berkat bantuan para anggota lain yang memperluas

informasi tersebut, tapi tidak jarang juga ada beberapa anggota yang menulis hal-

hal berbau sara yang dapat memicu konflik baik pribadi, maupun kelompok,

namun demikian para pengurus grup selalu mengawasi tindakan-tindakan

mencurigakan di grup sukabumi facebook secara online.

Page 7: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat dan

hidayah-Nya, shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada

baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan umat-Nya. Suatu

kebahagiaan yang dirasakan oleh penulis saat semua kerja keras dan pengorbanan

telah selesai di tuangkan dalam sebuah skripsi ini, semuanya bisa terwujudkan

berkat do’a, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang saya cintai, oleh

karena itu ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak tersebut,

terutama kepada:

1. Orang tua tercinta (Bapak Dr. H. D. Silahuddin, M.A almarhum dan Ibu Enok

Maemunah almarhumah) yang dahulu selalu memberikan kasih sayang,

motivasi, semangat dan do’a yang tulus untuk kesuksesan dan

kebahagiaan anaknya. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan

ampunan-Nya kepada mereka.

2. Dekan Fakultas Ushuluddin, Prof. Dr, Masri Mansoer, MA; Ketua Jurusan

Studi Agama-agama, Dr. Media Zainul Bahri, MA; Sekretaris Jurusan Studi

Agama-agama, Dra. Halimah Mahmudy, MA; serta seluruh Civitas

Akademika Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Sri Mulyati, MA selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini, yang

telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran dalam

memberikan arahan, motivasi serta bimbingan kepada penulis .

4. Segenap dosen pengajar di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang sudah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis

selama menempuh perkuliahan di Fakultas Ushuluddin.

5. Dedi Suhendra selaku super admin / pengurus utama di komunitas

sukabumi facebook yang senantiasa memberikan do’a, dukungan, motivasi

kepada penulis selama proses penyusunan skripsi.

Page 8: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

vi

6. Para anggota sukabumi facebook, serta komunitas backpacker sukabumi,

kofiponsmi, sukabumi parkour, sukabumi hereuy, FOTOKAMI yang selalu

memberikan kehangatan kekeluargaan kepada penulis selama penulisan

skripsi.

7. Keluargaku tercinta (Drs, Yosep Dzulkarnain, M. Iqbal Tawakal, S.Sos,

ST.CCNA, M. Ihsan Fauzy, S.S, Ira Nadya Octavira, S.Pd, M. Rijaluddin

Hakim, M. Hilal Faturahman), serta kaka iparku tersayang (Sofariah Saleh,

S.H, Masdedoh, S.E, Deriawan Iwan Sukmara, S.Kom), dan keponakanku

terlucu (Faiz Ghazi Andromeda Ashasil, Princessa Fahira Naura Fauzi,

Princessa Nadiva Fauzi, M. Louis Abrizam, Louisa Zea Audris, M. Zeyn

Eidrak Abrizam) yang senantiasa meluangkan waktu untuk bertukar

pikiran, memberikan dukungan dan do’a serta canda tawa yang telah

menjadi penghibur hati dan penenang pikiran penulis.

8. Sahabat-sahabat terdekatku (Nicky, Mersi, Virly, Deni, Imam, Aziz, Lukman,

Jaka, Tia, Dewi, Desut, Dedew, Ijank)

9. Teman-teman Perbandingan Agama kelas A & B angkatan 2010, terutama

(Elita, Fatma Anis, Zaimah, Sapinah, Rahman, Yusuf, Faiz, Daus, Bahrul,

Amir), semoga ilmu yang didapat saat kita duduk di bangku perkuliahan

bisa bermanfaat dan sukses selalu.

10. Semua guru-guruku yang telah memberikan wawasan keilmuan kepada

penulis.

11. Sahabat-sahabat KKN CERIA 2014 (Mahendra, Fauzan, Riduan, Ajis,

Armanda, Mario, Salman, Hanni, Chea, Novita, Wulandari, Anip, Yuanita,

Amalia) semoga pengorbanan dan perjuangan kita bisa bermanfaat bagi

diri sendiri dan orang lain.

12. Pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyususnan skripsi ini.

Akhirnya penulis hanya bisa memanjatkan do’a kepada Ilahi Rabbi semoga segala

dukungan, bimbingan, dan motivasi dari semua pihak dari awal perkuliahan hingga

Page 9: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

vii

akhir dari penyusunan skripsi ini menjadi amalan ibadah yang bermanfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Jakarta, 26 Juli 2017

Penulis

Page 10: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................

ABSTRAKSI ..........................................................................................

KATA PENGANTAR .............................................................................

i

ii

ii

iii

iv

v

DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………............................... 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………......................

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................

C. Tujuan Penelitian ....................................................................

D. Manfaat Penelitian ………………………………………........................

E. Tinjauan Pustaka ………………………………………….........................

F. Konsep Teoritis …………………………………………….........................

G. Metode Penelitian …………………………………………......................

H. Hipotesis ………………………………………………….............................

I. Sistematika Penulisan …………………………………….......................

1

9

9

10

10

11

14

18

18

BAB II INTEGRASI, KONFLIK, TOLERANSI DAN KERUKUNAN ……....... 21

A. Agama dan Integrasi Sosial …………………………….......................

B. Agama dan Konflik……………………………………………....................

a. Definisi Konflik ………………………………………...........................

b. Konflik di Media Sosial Internet ……………….........................

C. Konsep Toleransi ………………………………………….........................

D. Kerukunan Perspektif Agama di Indonesia ……………….............

a. Islam ……………………………………………………...........................

b. Katolik …………………………………………………...........................

c. Protestan ……………………………………………….........................

d. Hindu …………………………………………………............................

e. Budha …………………………………………………............................

f. Konghucu ………………………………………………........................

21

22

22

24

27

28

29

31

32

33

34

36

BAB III SEKILAS TENTANG GRUP SUKABUMI FACEBOOK ……….......... 39

A. Sejarah Singkat Facebook……………………….....………..................

B. Sejarah Grup Sukabumi Facebook ……………………….................

39

40

Page 11: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

ix

C. Biografi Pengurus Sukabumi Facebook …………………….............

D. Peran Sukabumi Facebook dalam Menciptakan Kerukunan ..

44

46

BAB IV ANALISIS PERILAKU ANGGOTA GRUP SUKABUMI FACEBOOK 57

A. Tipologi Umat Beragama di Grup Sukabumi Facebook .................

a. Eksklusivisme, Inklusivisme dan Pluralisme ………..............

B. Agama dan Kohesi Sosial …………………...........................................

a. Agama Sebagai Pendorong Perilaku Sosial …………............

b. Upaya Kerukunan Dengan Cara Aktual dan Visual ............

57

58

67

67

68

BAB V PENUTUP ………………………………………………................................ 74

A. Kesimpulan ………………………………………………............................

B. Saran ………………………………………………………..............................

74

76

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………................................ 78

TENTANG PENULIS ............................................................................. 84

LAMPIRAN .......................................................................................... 85

1. Hasil Wawancara dengan Dedi Suhendra ........................................

2. Kumpulan Data Responden .............................................................

3. Daftar Pertanyaan Kuesioner ...........................................................

85

88

95

Page 12: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berawal dari melihat kenyataan bahwa Indonesia memiliki ragam religi,

serta memiliki pola dimensi hubungan yang berbeda baik hubungan antara

manusia dengan Sang Pencipta atau Tuhan, hubungan manusia dengan

manusia lainnya serta hubungan manusia dengan alam semesta. Dengan kata

lain, sistem religi atau agama dapat berfungsi sebagai pedoman etika moral

dalam kehidupan spiritual dan sosial baik bermasyarakat maupun bernegara.1

Tidak bisa terelakkan juga kemajemukan suku, ras, budaya dan agama

di Indonesia memiliki aspek positif dan negatif, di antaranya tentu bisa menjadi

fondasi nasionalisme, namun di sisi yang lain kemajemukan ini justru

berpotensi sebagai embrio konflik atau ancaman terhadap disintegrasi bangsa

Indonesia.2

Seiring perkembangan zaman, globalisasi serta kemajuan teknologi

Indonesia kini menghadapi tantangan baru dimana konflik mulai mendarah

daging terlebih jika konflik dilatarbelakangi atau diatasnamakan oleh

permasalahan agama, lantas apakah masyarakat Indones ia sudah kehilangan

1 Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Kehidupan Beragama, Peran Agama dalam

kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2008), h. 55. 2Ma’ruf Amin, Harmoni dalam Keberagamaan: Dinamika Relasi Agama-Negara (Dewan

Pertimbangan Presiden Bidang Hubungan Antar Agama), h. 45.

Page 13: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

2

nilai-nilai luhur moralnya seperti saling toleransi dan menjaga kerukunan,

ataukah agama sudah tidak dapat membendung egoisme masyarakat

Indonesia?

Untuk mengantisipasi serta meminimalisir konflik di atas maka

sekiranya perlu adanya upaya revitalisasi toleransi, yaitu semangat saling

menghargai, menghormati dan kerukunan demi tercapainya cita-cita bangsa

yang tercantum dalam pancasila sila ke-3 yaitu “persatuan Indonesia” yang

didasari oleh peran dan fungsi agama, sebagaimana Emil Durkheim katakan

agama berperan untuk menjaga solidaritas sosial. Selayaknya Buddha

mengajarkan kesederhanaan, Konghucu mengajarkan kebijaksanaan, Kristen

mengajarkan cinta kasih dan Islam pun mengajarkan kasih sayang, seharusnya

nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi acuan dalam kehidupan masyarakat

modern saat ini.3

Dengan kata lain kemajemukan yang telah lama dimiliki oleh Indonesia

baik keragaman etnis, budaya, suku, ras dan agama, merupakan benih konflik

yang pasti akan tumbuh di kehidupan sosial, semua ini akan terjadi jika tidak

diiringi dengan komunikasi aktif antara satu orang dengan yang lainnya, antara

satu kelompok dengan kelompok lainnya dengan tujuan saling mengerti dan

memahami satu sama lain.4

3Komarudin Hidayat, Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian Hermeneutika (Bandung:

Mizan, 2011), h. 272. 4 Rita Pranawati dan Irfan Abubakar, Modul Kebebasan Beragama & Integrasi Sosial

(Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture (CSRC), 2011), h. 136.

Page 14: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

3

Semua ini dapat terealisasi jika setiap orang memiliki rasa toleransi

(tasamuh) yang tinggi terhadap orang lain, baik sesama umat beragama

maupun berbeda keyakinan, tanpa adanya toleransi konflik pun akan sering

terjadi dan kerukunan sulit untuk diwujudkan.5

Dengan menekankan nilai-nilai agama pada kehidupan sosial

diharapkan menjadi modal bersama dalam menciptakan kerukunan antar

umat beragama umumnya dan solidaritas sosial khususnya, serta mampu

menawarkan norma-norma positif dan konstruktif yang tertanam dalam

perilaku masyarakat.6

Pandangan Siti Musdah Mulia dalam mendeskripsikan

kemasyarakatan, bahwa:

“Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang religius, taat

mengamalkan ajaran agama mereka berdasarkan kesadaran yang

mendalam yang tertanam dalam lubuk hati; bukan karena terpaksa

atau takut pada aturan penguasa. Karena itu kewajiban mengajarkan

agama dan menanamkan nilai-nilai agama terpulang kepada institusi

keluarga dan masyarakat….”7

Dalam kutipan diatas tersirat bahwa masyarakat religius adalah

masyarakat yang taat terhadap agamanya dan mengimplementasikan nilai-

nilai positif agamanya serta memiliki pengaruh besar dalam membangun

sebuah keharmonisan baik dalam keluarga maupun masyarakat luas.

5Amin, Harmoni dalam Keberagamaan, h. 133. 6Olaf H. Schumann, Menghadapi Tantangan Memperjuangkan Kerukunan (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 2009), h. 54. 7Tantowi Anwari, dalam Budhy Munawar Rachman, Membela Kebebasan Beragama Buku

4 (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 2014), h. 1475.

Page 15: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

4

Manusia sebagai makhluk ciptaan (creation) selalu memiliki

kesempatan untuk memilih cara mengaktualisasikan dirinya, kesempatan

memilih inilah yang menjadi kompas perubahan hidup seseorang baik pada

dirinya sendiri, lingkungannya, menjadi lebih baik (better) atau lebih buruk

(worst).8

Dalam psikologi Islam bahkan manusia dipandang memiliki

seperangkat potensi, disposisi dan karakter unik yang semua ini mencakup

keimanan, keislaman, keikhlasan kesucian dan dominasi untuk menerima

segala hal-hal yang dipandang positif dan baik yang dianugerahkan oleh

Tuhan.9 Artinya jika dilihat secara theosentris manusia telah memiliki karakter

atau norma-norma dasar agama tentang kebaikan, kejujuran dan kasih sayang

sejak lahir, akantetapi kebanyakan orang tidak menyadari dan belum bisa

mengoptimalkan potensi ini.

Agama, masyarakat serta modernisasi telah memasuki era baru,

dimana semua ini saling berkaitan satusama lain, salah satunya penggunaan

media teknologi komunikasi internet. Internet merupakan hasil

perkembangan teknologi jaringan komunikasi yang memiliki banyak kelebihan

dibanding dengan jaringan komunikasi lainnya, ia dapat memberikan informasi

berupa gambar, suara, dan tulisan.

8Yasien Mohamed, Penerjemah: Masyhur Abadi, Insan yang Suci: Konsep Fitrah dalam

Islam (Bandung: Mizan, 1997), h. 122. 9Nety Hartati dan Zahratun Nihayah, Islam dan Psikologi (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2003), h. 186.

Page 16: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

5

Facebook merupakan salah satu produk jaringan internet yang bersifat

multifungsi, seseorang dapat menemukan teman baru dengan melihat foto

orang tersebut, menuangkan emosi dalam bentuk tulisan “status” atau juga

dalam bentuk video, selain itu seseorang dapat pula mengomentari,

mengkritik, status atau infomasi yang ada di facebook dan bahkan seseorang

dapat melakukan percakapan secara langsung dengan fasilitas “Chatting” dan

“Video Call”. Menurut informasi yang didapat dari Socialbakers yaitu sebuah

perusahaan yang berbasis di Ceko yang menyediakan statistik jaringan media

sosial, bahwa Indonesia merupakan negara terbesar ke-4 di dunia dalam

perkembangan penggunaan dan akses Facebook setelah Jepang, dengan

jumlah pengguna facebook di Indonesia mencapai angka 41.774.960.10

Facebook telah menjadi media sosial yang banyak dicari dan digunakan

orang, baik untuk memulai usaha atau bisnis, forum diskusi, ajang kompetisi,

wadah informasi, media pembelajaran, hingga media dakwah.

Sukabumi facebook merupakan salah satu akun grup facebook yang

eksis di Indonesia, akun ini merupakan akun grup yang didominasi oleh

masyarakat Sukabumi baik kota maupun kabupaten, jumlah anggotanya

kurang lebih terdiri dari 51.728 orang11, jika di bandingkan dengan grup kota-

kota lain grup sukabumi facebook bisa dikatakan sebagai grup yang serius dan

memiliki jumlah anggota terbanyak dengan spesifikasi sebagai berikut:

10Socialbakers, hasil survei pengguna facebook, diakses pada Tanggal 18 November 2014

dari http://www.socialbakers.com/blog/1290-10-fastest-growing-countries-on-facebook-in-2012 11 Jumlah bisa saja berubah seiring masuknya anggota-anggota baru di masa berikutnya,

data ini di akses pada tanggal 15 September 2014.

Page 17: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

6

1. Sukabumi Facebook: 51.728 orang.

2. Forum Facebookers Depok: 8.819 orang.

3. Bogor Facebook Community: 5.901 orang.

4. Facebookers Cikalong Tasikmalaya: 1.142 orang.

5. Facebookers Cimahi: 619 orang.

6. Bandung Online Facebook 2012: 300 orang.

7. Kuningan Facebook Community: 243 orang.

8. Facebook Garut (intermezo): 128 orang.

9. Facebook Karawang City: 120 orang.

10. Cirebon Facebookers Community: 84 orang12

Untuk melengkapi data anggota sukabumi facebook yang sering aktif

di grup maka pihak pengurus melakukan pendataan diantaranya sebagai

berikut:

Dalam format poling diatas dapat dilihat bahwa anggota yang aktif berinteraksi

di grup sebanyak 184 untuk wilayah kabupaten Sukabumi dan 104 untuk kota

12 Jumlah grup diambil menurut catatan grup yang jumlah anggotanya terbanyak terkait

kota di Jawa Barat, data diambil melalui facebook dengan metode pencarian dan hasilnya di potret

otomatis (Screen Shoot), di akses pada tanggal 6 Januari 2015.

Page 18: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

7

Sukabumi maka jumlah secara keseluruhan anggota yang sering aktif di grup

sukabumi facebook sekitar 288 anggota.13

Setiap orang yang tergabung dalam grup sukabumi facebook bisa

melakukan hal apapun, termasuk hubungan sosial positif secara virtual dengan

bantuan koneksi internet, namun tidak sedikit hubungan sosial yang terjadi

kerap kali menimbulkan konflik. Ketika konflik sudah memasuki era baru

dimana proses konflik terjadi di dunia teknologi dan mungkin dapat

terpuaskan pada tindakan nyata maka dimanakah fungsi agama yang dulu

dikenal oleh bangsa Indonesia sebagai pedoman etika moral, Menurut Prof.

Dr. Didin hafidhuddin, M.S agama harus mampu berperan dalam

pembentukan akhlak, tanpa akhlak atau moralitas yang bersumber dari ajaran

agama maka kehidupan manusia akan menjadi kacau dan tidak terkendali,14

tokoh sosiolog Emile Durkheim pun menyebutkan bahwa agama memiliki

sebuah fungsi untuk mengatur pola kemasyarakatan, bahkan Talcott Parsons

menginterpretasikan agama sebagai aras tertinggi kebudayaan.15

Dimulai dari kepedulian serta semangat untuk menciptakan

kerukunan, peneliti ingin menganalisa bentuk toleransi dan intoleran

masyarakat bukan lagi di dunia nyata namun di dunia maya khususnya di

jejaring sosial pada grup sukabumi facebook, hal ini bukan sesuatu yang tidak

13Jumlah bisa saja berubah seiring masuknya anggota-anggota baru di masa berikutnya,

data ini di akses pada tanggal 7 April 2015. 14 Dewan Pertimbangan Presiden, Peran Agama dalam kehidupan Berbangsa dan

Bernegara, h. 68. 15A.A Yewangoe, Agama dan Kerukunan (Jakarta: Gunung Mulia, 2011), h. 3.

Page 19: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

8

mungkin dan bersifat sepele karena menurut peneliti perilaku sosial yang

terjadi dimasyarakat apapun dan dimanapun bentuknya harus menjadi

perhatian karena bisa saja perilaku ini menjadi cikal bakal konflik atau bahkan

menjadi wadah berkembangnya kerukunan sosial khususnya kerukunan antar

umat beragama.

Sukabumi facebook dianggap pantas untuk dijadikan bahan penelitian

karena pertumbuhan anggota di dalamnya cukup terbilang cepat dibanding

dengan grup facebook lainnya, selain daripada itu aktivitas sosial di dalamnya

terbilang intens artinya hampir setiap menit setiap orang bebas menuangkan

ide atau gagasan kepada semua orang, ditambah hampir dalam s atu tahun

sekali sukabumi facebook menyelenggarakan kopdar (kopi darat) bersama,

kopi darat adalah sebuah istilah yang sering digunakan sebagai momen

berkumpulnya para anggota sukabumi facebook untuk mempererat tali

silaturahmi dan kerukunan. Di sisi yang lain sukabumi facebook pun

merupakan tempat nongkrongnya grup atau kelompok kecil lainnya, seperti

komunitas backpacker sukabumi, komunitas pemuda rantau asli sukabumi,

komunitas fotografi, dan komunitas lainnya, bagi peneliti hal ini menjadi

indikasi bahwa grup sukabumi facebook adalah grup orang-orang sukabumi

yang senantiasa aktif di era modernisasi dan ini menjadi nilai tambah untuk

dijadikan bahan penelitian.

Page 20: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

9

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi permasalahan pada

variabel “pengaruh” yaitu Aspek-aspek yang ikut membentuk watak,

kepercayaan atau perbuatan, “kesadaran beragama” yakni sikap beragama

yang dituangkan dalam interaksi sosial, “kerukunan” yaitu pola keharmonisan

yang ditandai dengan terjalinnya hubungan sosial yang positif. Adapun

rumusan masalah pada skripsi ini diantaranya adalah:

1. Bagaimana pola perilaku toleransi dan intoleran anggota grup sukabumi

facebook?

2. Apakah ada hubungan antara kesadaran beragama dengan kerukunan?

3. Apa implikasi dari perilaku toleransi dan intoleran anggota di grup

sukabumi facebook?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah serta pertanyaan yang telah

dilakukan, penelitian dalam skripsi ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui sejauh mana pola toleransi dan intoleran masyarakat di

grup sukabumi gacebook.

2. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya korelasi antara kesadaran

beragama dengan kerukunan.

3. Untuk melihat dampak atau akibat dari perilaku toleransi dan intoleran

para anggota di grup Sukabumi Facebook.

Page 21: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

10

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian tentang Pengaruh Kesadaran

Beragama dalam Menjalin Kerukunan pada analisis “Telaah Perilaku Toleransi

dan Intoleran pada Komunitas Sukabumi Facebook” diantaranya:

1. Skripsi ini diharapkan menjadi bahan acuan atau media dalam upaya

rekonstruksi paradigma penggunaan media internet khususnya facebook

yang lebih sehat, rukun dan toleran.

2. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan wawasan luas tentang konflik

serta bentuk toleransi baik antar agama maupun intra agama.

3. Skripsi ini dapat mampu berkontribusi dalam pengembangan ilmu sosiologi

agama.

4. Skripsi ini diharapkan menjadi syarat untuk mendapat gelar kehormatan

Sarjana di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah mencari dan membandingkan, judul skripsi Pengaruh

Kesadaran Beragama dalam Menjalin Kerukunan: Telaah Perilaku Toleransi

dan Intoleran pada Komunitas Sukabumi Facebook, tidak ditemukan atau

belum ada yang membahas tentang ini, adapun yang berkaitan dengan judul

skripsi penulis diantaranya adalah:

Pertama skripsi yang berjudul “pengaruh pendidikan islam terhadap

perilaku keagamaan siswa sekolah dasar” karya Maroni fakultas Tarbiyah UIN

Page 22: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

11

Syarif Hidayatullah Jakarta, 16 Kedua skripsi yang berjudul “Pengaruh

penggunaan media internet pada situs www.facebook.com terhadap perilaku

asertif remaja” karya Syarifah Nur`aini Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.17

Dari kedua judul diatas masing-masing membahas perilaku sosial yang

disandarkan kepada objek-objek tertentu, yang pertama fokus terhadap

pengaruh agama namun tidak dalam konteks media internet sedangkan yang

kedua fokus terhadap media internet namun tidak membahas pengaruh

kesadaran beragama.

Dengan ini peneliti sangat optimis bahwa judul “Pengaruh Kesadaran

Beragama dalam Menjalin Kerukunan” belum pernah ada dan digunakan sama

sekali, dan apabila ada yang menyerupai tentu hal ini berbeda dimana

penelitian ini akan membahas secara kompleks tentang pengaruh agama serta

implikasinya terhadap perilaku sosial di media internet khususnya di jejaring

sosial facebook.

F. Konsep Teoritis

Untuk mempermudah dalam menganalisis skripsi ini, maka sangatlah

perlu penggambaran objektif terhadap kasus yang akan di kaji khususnya

16 Maroni, Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah “pengaruh pendidikan islam

terhadap perilaku keagamaan siswa sekolah dasar”, diakses pada, 20 Oktober 2014 dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/11904 17 Syarifah Nur`aini, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatulah

Jakarta, “Pengaruh penggunaan media internet pada situs www.facebook.com terhadap perilaku

asertif remaja” diakses pada, 20 Oktober 2014 dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/21088

Page 23: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

12

konsep teoritis tentang perilaku sosial suatu masyarakat, dalam hal ini perilaku

sosial yang tampak dalam komunitas grup sukabumi facebook. Maka dapat

dilihat penjabaran dari tema besar pada judul skripsi ini diantaranya sebagai

berikut:

a. Integrasi

Secara terminologi integrasi berasal dari bahasa inggris

“integration” artinya kesempurnaan atau keseluruhan. Menurut Soekanto

integrasi merupakan suatu proses pengendalian terhadap konflik dan

penyimpangan dalam sistem sosial. Menurut kacamata fungsional

struktural, masyarakat sosial dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang

bekerja sama secara terorganisasi dan cenderung mengarah kepada

keselarasan dan keseimbangan.

Jika perubahan sosial tertentu menghasilkan sebuah keharmonian

atau keseimbangan yang serasi, hal tersebut dianggap fungsional,

sebaliknya bila perubahan sosial itu tidak menghasilkan keseimbangan

dengan kata lain mengganggu keharmonisan maka hal tersebut dikatakan

tidak fungsional. 18

b. Konflik

Secara bahasa konflik berasal dari bahasa Latin “configere” yang

memiliki arti saling memukul, menurut Soerjono Soekanto konflik

18Ishomuddin, Pengantar Sisiologi Agama (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), h. 16.

Page 24: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

13

merupakan suatu proses sosial ketika orang perorangan atau kelompok

manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak

lawan yang disertai ancaman dan atau kekerasan.19

c. Toleransi

Jika dilihat dalam bentuk term bahasa inggris toleransi berasal dari

kata “tolerate” yang artinya “allow” (menghargai), “endure without

protesting” (menahan [perasaan] tanpa protes) dan terakhir “tolerance”

(willingness or ability to tolerate) artinya kesediaan atau kemampuan

untuk memaklumi, sedangkan intoleran berasal dari kata “intolerant”

artinya tidak tenggang rasa.20

Dalam buku Religious Tolerance in World Religions, toleransi

dijelaskan sebagai berikut:

“The word tolerance comes from the Latin tolero-tolerare, which means

“to endure,” “to observe,” “to bear,” but also “to nourish” or “to

sustain”.21

Kutipan diatas menjelaskan bahwa toleransi memiliki arti menahan diri,

menghormati dan menerima serta menjaga dan mendukung perbedaan

prinsip demi terciptanya kerukunan.

19 Janu Murdiatmoko, Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat (Bandung:

Grafindo Media Pratama, 2009), h. 27. 20Oxford Learner’s Pocket Dictionary, New Edition (Oxford University Press, 1991), h.

436. 21Jacob Neusner & Bruce Chilton, ed., Religious Tolerance in World Religions (America:

Templeton Foundation Press, 2008), h. 99.

Page 25: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

14

d. Kerukunan

Kata kerukunan berasal dari “rukun” yang memiliki beberapa arti

sifat diantaranya baik dan damai, tidak bertentangan, serta bersepakat.22

Dalam bahasa Inggris kata rukun di sejajarkan dengan istilah

“harmony” artinya keselarasan. Dengan kata lain kerukunan adalah sebuah

kondisi sosial yang terjalin karena adanya keselarasan, kecocokan, atau

ketidak berselisihan (harmony). Definisi lain mengatakan bahwa

kerukunan cerminan dari hubungan sosial yang diwarnai oleh sikap saling

menerima, mempercayai, menghormati dan menghargai serta sikap saling

memaknai kebersamaan.23

G. Metode Penelitian

a. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian judul

skripsi ini adalah metode sosiologis, yaitu cara untuk mengetahui tentang

pola perilaku manusia atau masyarakat baik dalam hal cara berpikir, sifat

atau pun perbuatannya yang dapat dipengaruhi oleh agama dalam

kehidupan sosialnya.24

22 Sudjangi, Kajian Agama dan Masyarakat: 15 Tahun Badan Penelitian dan

Pengembangan Agama, 1975-1990 (Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Agama,

1992/1993), h. 9. 23Ridwan Lubis, Cetak Biru Peran Agama: Merajut Kerukunan, Kesetaraan Gender, dan

Demokratisasi dalam Masyarakat Multikultural (Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat

Keagamaan, 2005), h. 7-8. 24 Romdon, Metodologi Ilmu Perbandingan Agama: Suatu Pengantar Awal (Jakarta:

Rajawali Pers, 1996), h. 106.

Page 26: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

15

Sebagaimana Emil Durkheim katakan jika dilihat secara sosiologis

maka agama memiliki fungsi integrasi, baik sosial maupun kejiwaan.25

Pendekatan sosiologis tidak meneliti masalah adanya dzat yang

tertinggi “Tuhan” yang jauh dari kehidupan empiris, melainkan fokus

terhadap proses keyakinan manusia terhadap transendensi tuhan yang

diterapkan dalam perilaku kehidupan.26 Selain itu pendekatan sosiologis

juga memberikan perhatian terhadap penggerak organisasi dan doktrin

keagamaan dalam dunia sosial.27

b. Jenis Penelitian

Pada skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif,

yaitu penelitian yang dilakukan menggunakan angka dalam penyajian data

dan analisis dengan model formula statistik dan kuesioner yang telah di

peroleh, penelitian ini merupakan penelitian yang dipandu oleh hipotesis

tertentu, yang salah satu tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah

menguji hipotesis yang ditentukan sebelumnya.28

Jenis data yang dikumpulkan untuk melengkapi penelitian skripsi ini

diantaranya berupa status sosial anggota yang ditulis dalam grup sukabumi

facebook dikemas dalam bentuk Screen Shoot (Gambar), serta notulen

25Romdon, Metodologi Ilmu Perbandingan Agama, h. 106. 26Nurul Huda, dalam Peter Connoly, ed., Aneka Pendekatan Studi Agama , Cetakan ke-II

(Yogyakarta: LKiS, 2009), h. 272. 27Connoly, ed., Aneka Pendekatan Studi Agama , h. 273. 28Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 128.

Page 27: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

16

hasil wawancara dan kuesioner dengan pihak terkait yaitu pengurus group

dan anggota grup sukabumi facebook yang diambil secara acak.

c. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

objek yang diteliti atau responden, misalnya dalam konsep teoritis di

jelaskan tentang perilaku sosial, maka data yang di kumpulkan berupa

hasil dokumentasi atau wawancara terkait perilaku sosial yang ada di

facebook baik secara langsung maupun melalui media internet.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data pelengkap dari data utama,

adapun yang mejadi bahan data sekunder adalah teori-teori tentang

perilaku masyarakat serta pola-polanya yang diperoleh melalui studi

kepustakaan baik berupa artikel, dokumen resmi, majalah, makalah,

koran ataupun buku.

d. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data untuk menunjang penelitian skripsi ini diantaranya:

Page 28: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

17

1. Observasi Langsung

Menurut S, Margono, observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan sistematis terhadap gejala atau peristiwa yang sedang

terjadi yang timbul pada objek penelitian secara langsung.29

2. Wawancara

Wawancara (interview) adalah proses pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan secara langsung oleh peneliti terhadap

responden baik dalam kondisi bertatap muka atau menggunakan

media pembantu seperti telepon atau media chatting (pesan langsung

dua arah), dan hasilnya di simpan dalam bentuk catatan ataupun

rekaman.30

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses menghimpun data yang bersifat visual atau

tekstual baik berupa arsip, buku, pendapat, dalil, ataupun lainnya yang

berhubungan dengan objek kajian peneliti.31

e. Analisis Data

Dalam tahapan ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis

sebagai model untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan hasil

29Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, Cetakan Ke-

II (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 173. 30 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya , Cetakan ke-VIII (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011), h. 67. 31Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi, h. 191.

Page 29: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

18

temuan selama penelitian berlangsung, yakni menjelaskan secara

sistematis, jelas, menarik tentang hasil identifikasi masalah. Selain dari

pada itu penulis akan menggunakan pendekatan analitis fungsional,

dimana agama dipandang sebagai fungsi dalam pengendalian perilaku

sosial di masyarakat.

H. Hipotesis

Dalam penelitian skripsi ini penulis sementara memiliki hipotesis

terkait analisis telaah perilaku toleransi dan intoleran pada komunitas

sukabumi facebook diantaranya adalah:

1. Tidak ada korelasi atau pengaruh kesadaran beragama dalam hal menjalin

kerukunan pada komunitas sukabumi facebook.

2. Ada korelasi atau pengaruh kesadaran beragama dalam hal terjalinnya

sebuah kerukunan.

2.1. Pengaruh kesadaran beragama dalam menjalin kerukunan didasari

oleh pemahaman agama sendiri dan agama lain.

2.2. Pengaruh kesadaran beragama dalam menjalin kerukunan didorong

oleh latar belakang pendidikan.

I. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penulisan

sesuai dengan buku “Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 30: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

19

Tahun 2010”, selain itu untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka

sekiranya peneliti perlu membuat sistematika penulisan yang berfungsi

sebagai acuan dalam mendeskripsikan pembahasan yang akan di ulas pada

skripsi ini diantaranya:

a) BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah penelitian

dengan objek kajian agama dan perilaku sosial, didalamnya akan

dijelaskan alasan peneliti mengambil judul “Pengaruh Kesadaran

Beragama dalam Menjalin Kerukunan” serta beberapa pendapat ahli

sosiolog dalam memandang agama dan perilaku sosial. Adapun sub

bab yang tercantum adalah: latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, kerangka teori, metode penelitian, hipotesis, sistematika

penulisan.

b) BAB II INTEGRASI, KONFLIK, TOLERANSI DAN KERUKUNAN

Berbeda dengan bab yang lain, bab ini akan lebih fokus mengupas

tentang definisi integrasi dan isu-isu yang menimbulkan konflik di

kehidupan sosial maupun di internet, konsep toleransi, serta

kerukunan. Ada pun sub bab yang akan dibahas adalah: agama dan

Page 31: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

20

integrasi sosial, agama dan konflik, konsep toleransi dan kerukunan

perspektif agama di Indonesia.

c) BAB III SEKILAS TENTANG GRUP SUKABUMI FACEBOOK

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan jejak perjalanan grup

sukabumi facebook, dengan sub bab: sejarah singkat facebook, sejarah

berdirinya grup sukabumi facebook, biografi admin/pengurus

sukabumi facebook, peran grup sukabumi facebook dalam

menciptakan kerukunan.

d) BAB IV ANALISIS PERILAKU ANGGOTA GRUP SUKABUMI FACEBOOK

Pada bab ini penulis berusaha mendeskripsikan dan mengklasifikasikan

pola perilaku toleransi dan intoleran anggota grup sukabumi facebook

secara sistematis berdasarkan fakta sosial yang diperoleh dalam bab

studi kasus. Berikut sub bab yang akan di bahas pada skripsi ini adalah:

Tipologi umat beragama di grup sukabumi facebook, agama dan kohesi

sosial.

e) BAB V PENUTUP

Bab terakhir ini akan di isi dengan sub bab: kesimpulan, saran-saran,

daftar pustaka dan lampiran.

Page 32: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

21

BAB II

INTEGRASI, KONFLIK, TOLERANSI DAN KERUKUNAN

A. Agama dan Integrasi Sosial

Menurut Horton dan Hunt agama memiliki dua fungsi yaitu manifes dan

latent, manifes (nyata) artinya agama memiliki fungsi untuk merayu manusia

dalam melaksanakan ritus keagamaan dan bersama-sama menerapkan setiap

ajaranya, sedangkan fungsi latent yaitu agama berperan sebagai pembawa

kehangatan dalam bergaul, meningkatkan mobilitas sosial dan

mengembangkan seperangkat nilai ekonomi.

Integrasi sosial merupakan sebuah proses penyatuan dan penyesuaian

berbagai unsur sosial. Dalam kacamata antropologi, agama merupakan

sumber nilai moral dan kaidah sosial masyarakat. Nilai-nilai agama yang sakral

menjadi orientasi utama dalam moral dan pembentukan kaidah hukum sosial,

maka dengan demikian fungsi agama sebagai pengintegrasi masyarakat

dapatlah diterima karena agama juga berfungsi sebagai faktor penguat

solidaritas sosial.32

Dalam konteks masyarakat agama haruslah menjadi benih perubahan

sehingga hubungan sosial yang terjalin akan menjadi harmonis, toleran dan

jauh dari kehidupan konflik, sebagai negara pancasila agama di Indonesia

32 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, ed., Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan

(Jakarta: Prenada Media Group, 2006), h. 253-254

Page 33: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

22

diharapkan memiliki beberapa faktor pendorong diantaranya: Pertama,

sebagai faktor motivatif yakni agama berfungsi memberikan dorongan moral

dan melandasi cita-cita perbuatan manusia; kedua, sebagai faktor kreatif dan

inovatif yaitu agama dituntut bersifat membaharui; ketiga, sebagai faktor

integratif yang mencakup faktor integratif individual dan integratif sosial

agama mengintegrasikan (mengutuhkan) dan menyerasikan

(mengharmonisasikan) segenap aktivitas individual dan sosial; keempat,

sebagai faktor sublimatif yaitu agama berfungsi mendorong setiap sikap dan

perbuatan manusia menjadi sebuah ketulusan untuk mengabdi kepada Tuhan

dan sesamanya.33

B. Agama dan Konflik

Dunia maya atau sering dikenal dengan media internet menjadi gaya

hidup tren masa kini, tidak sedikit orang menggunakannya sebagai wadah

untuk mencari informasi, berita, media dakwah, ladang usaha bahkan bisa

menjadi sumber konflik baik bersifat visual maupun aksi.

a. Definisi Konflik

Menurut Karl Marx konflik adalah satu kenyataan sosial yang bisa

ditemukan dimana-mana yang dimulai dengan pertentangan antar lapisan

33 Armada Riyanto CM, Dialog Interreligius: Historisitas, Tesis, Pergumulan, Wajah

(Yogtakarta: Kanisius, 2010), h. 376.

Page 34: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

23

masyarakat untuk memperebutkan aset-aset yang bernilai, Baik yang

bersifat individu, kelompok maupun antar bangsa.34

Dalam bukunya yang berjudul “Managing Conflict in Organization”,

M. Afzalur Rahim menjelaskan:

“Conflict is defined as an interactive process manifested in

incompatibility, disagreement, or dissonance within or between

social entities (i.e., Individual, Group, Organization, etc)”.35

Beliau berpendapat bahwa konflik merupakan sebuah proses yang muncul

karena ketidakcocokan, ketidaksetujuan, atau perselisihan dalam kesatuan

sosial baik bersifat individu, kelompok maupun himpunan yang lebih besar.

Dalam ruang lingkup kehidupan sosial konflik sangat mudah terjadi,

apalagi dipicu oleh motif tertentu seperti budaya, politik, ekonomi, sosial,

dan kekuasaan yang pada akhirnya agama menjadi kambing hitamnya,

padahal konflik tersebut bukan merupakan justifikasi dari doktrin agama

itu sendiri, karena pada dasarnya semua agama mengajarkan kepada

umatnya sikap toleransi dan menghormati sesama.36

Konflik dapat di minimalisir Jika seseorang semakin saleh (pious)

dalam penghayatan agama dan kepercayaannya, karena orang saleh akan

semakin toleran dan menghargai kelompok lain termasuk dalam hal urusan

agama.

34Bernard Raho, Teori Sosiologi Modern (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), h. 73. 35M. Afzalur Rahim, Managing Conflict in Organization (U.S.A New Brunswick and U.K

London, 2011), h. 16 36 Fahruddin Salim, “Pluralisme dan Toleransi Keberagamaan” dalam Nur Achmad, ed.,

Pluralitas Agama “Kerukunan dalam Keragaman” (Jakarta: Kompas, 2001), h. 19

Page 35: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

24

b. Konflik di Media Sosial Internet

Media internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari di zaman

serba modern ini, ditambah dengan kemajuan alat komunikasi canggih

seperti Android dan Apple, setiap orang bisa mengakses internet

kapanpun. Menurut hasil survey techinasia.com ada beberapa website dan

aplikasi yang menjadi pilihan favorit para pengguna internet di Indonesia

diantaranya:

Gambar 1 diambil dari https://www.techinasia.com/indonesia-web-mobile-data-start-2015/

Pada gambar diatas dapat disimpulkan bahwa Facebook

merupakan salah satu situs sosial yang digemari oleh masyarakat Indonesia

disusul dengan WhatsApp dan Twitter. Setiap website ataupun aplikasi

pintar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing seperti

memudahkan komunikasi mampu memberikan informasi atau pesan

secara cepat, memberikan layanan pendidikan, serta membuka peluang

dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat. akan tetapi tidak sedikit

Page 36: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

25

media internet zaman sekarang berubah menjadi wadah ejekan,

permusuhan baik yang bersifat politik, pendidikan, hukum, ekonomi,

sosial, budaya bahkan terkait SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar

golongan).

Selama ini banyak sekali isu ataupun berita yang menuai berbagai

kontroversi di media internet adapun isu yang sempat menjadi bahan dan

cikal bakal konflik adalah penistaan agama, diantaranya:

1. Karikatur Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo

Charlie Hebdo dikenal sebagai kartunis sebuah majalah kontroversi

satir di Paris, Perancis. Tidak sedikit buah karya karikatur Charlie

mengundang kritik dan kecaman dari semua golongan dan agama di

seluruh negara sehingga dirinya sering mendapatkan ancaman dari

pihak-pihak yang dirugikan.37

37 Diakses pada 20 Mei 2016 dari

http://international.sindonews.com/read/947555/41/teror-berdarah-antara-charlie-hebdo-dan-kartun-nabi-muhammad-1420684620

Page 37: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

26

2. Pelecehan Hari Besar Nyepi di Facebook oleh Nando

Nando Irawansah M’ali telah menulis sebuah status di facebook

pribadinya:

“Bener2 fuck nyepi sialan se goblok ne, q jadi gak bisa nonton

ARSENAL Maen,, q sumpahin acara gila nyepi semoga tahun depan

pas ogoh2 terbakar semua yang merayakan,, fuckkkkkk you hindu.”

Menurut ormas Cakrawayu ungkapan Nando itu dinilai telah

mencemarkan dan menyakiti perasaan umat Hindu khususnya, maka

tidak heran kasus ini diserahkan kejalur hukum dengan tuntutan

penistaan agama.38

C. Konsep Toleransi

Istilah toleransi berasal dari bahasa inggris, yaitu: “tolerance” berarti

sikap membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa

38 Diakses pada 20 Mei 2016 dari http://www.merdeka.com/peristiwa/dua-lsm-bali-

laporkan-nando-soalpelecehan-nyepi-di-fb.html

Page 38: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

27

memerlukan persetujuan. Bahasa arab menerjemahkan dengan “tasamuh”,

berarti saling mengizinkan, saling memudahkan.

Dalam percakapan sehari-hari, di samping kata toleransi juga dipakai

kata “tolerer” kata ini adalah bahasa belanda berarti membolehkan,

membiarkan; dengan pengertian membolehkan atau membiarkan yang pada

prinsipnya tidak perlu terjadi. Jadi toleransi mengandung konsesi artinya

konsesi ialah pemberian yang hanya didasarkan kepada kemurahan dan

kebaikan hati dan bukan didasarkan kepada hak, maka jelas bahwa toleransi

terjadi dan berlaku karena terdapat perbedaan prinsip, dan menghormati

perbedaan prinsip orang lain itu tanpa mengorbankan prinsip sendiri.39

Toleransi pergaulan hidup antar umat beragama bukanlah toleransi

dalam masalah-masalah keagamaan, melainkan perwujudan sikap

keberagamaan pemeluk suatu agama dalam pergaulan hidup antara orang

yang tidak seagama, dalam masalah-masalah kemasyarakatan atau

kemaslahatan umum.40

Secara definisi ada dua macam penafsiran tentang konsep toleransi ini,

pertama penafsiran negatif (negative interpretation of tolerance) yaitu proses

menghargai dengan cara membiarkan dan tidak menyakiti orang/kelompok

lain. Kedua penafsiran positif (positive interpretation of tolerance) yang

menyatakan bahwa toleransi itu lebih dari sekedar membiarkan dan

39Said Agil Husin Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama (Jakarta: Ciputat Press, 2005),

h. 13. 40Agil, Fikih Hubungan Antar Agama, h. 14.

Page 39: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

28

menghargai, ia membutuhkan adanya bantuan dan dukungan terhadap

keberadaan orang/kelompok lain.41

D. Kerukunan Perspektif Agama di Indonesia

Kesadaran manusia akan kerinduannya terhadap perdamaian tidak

bisa terlepas dari penganut agama mana pun, secara doktrinal-tekstual orang

Islam akan mengucapkan assalamu’-alaikum yang artinya (salam sejahtera

bagimu) ketika bertemu dengan orang lain, karenanya Islam adalah agama

perdamaian, begitu pula dengan orang Kristen Katolik yang meyakini bahwa

agama Kristiani adalah agama cinta, yang selanjutnya diimplementasikan

melalui ajaran diakonia. Sebagaimana juga orang Hindu yang menekankan

ajaran dharma, dan orang Buddha mengklaim bahwa agamanya bermaksud

melepaskan diri dari “dukkha” penderitaan manusia. Secara konsepsi, semua

agama bertemu pada titik dan cita-cita yang sama, yaitu perdamaian dan

kerukunan.42

a. Islam

Islam pada esensinya memandang manusia dan kemanusiaan

secara positif dan optimis. Menurut Islam, manusia berasal dari satu asal

41 Masykuri Abdillah, “Pluralisme dan Toleransi ” dalam Nur Achmad, ed., Pluralitas

Agama: Kerukunan dalam Keragaman (Jakarta: Kompas, 2001), h. 13. 42Riyanto CM, Dialog Interreligius: Historisitas, Tesis, Pergumulan, Wajah, h. 445-446.

Page 40: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

29

yang sama; keturunan Adam dan Hawa. Meski berasal dari nenek moyang

yang sama, tetapi kemudian manusia menjadi bersuku-suku, berkaum-

kaum, atau berbangsa-bangsa, lengkap dengan kebudayaan dan

peradaban khas masing-masing, semua perbedaan dan distingsi ini

selanjutnya mendorong mereka untuk kenal-mengenal dan

menumbuhkan apresiasi dan respek satu sama lain. Perbedaan diantara

umat manusia, dalam pandangan Islam, bukanlah karena warna kulit dan

bangsa, tetapi hanyalah tergantung pada tingkat ketaqwaan masing-

masing (Q.S al-Hujurat 49:13). Inilah yang menjadi dasar perspektif Islam

tentang “kesatuan umat manusia” (universal humanity), yang pada

gilirannya akan mendorong berkembangnya solidaritas antar-manusia

(ukhuwah insaniyah atau ukhuwah basyariyah).43

Argumentasi dasar untuk menerima dan merawat kemajemukan

serta membangun perdamaian antar sesama umat manusia adalah

perintah Al-Quran sendiri: “wa lau la daf’ull ahin-nasa ba’dahum bi ba’dil

lahiddimat sawami’u wa biya’uw wa salawatuw wa masajidu yuzkaru

fihasmullahi kasira.” (dan sekiranya Allah tidak menolak [keganasan]

sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan

biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan

masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah) (QS Al-Hajj

43 Azyumardi Azra, “Merayakan Kebebasan Beragama,” dalam bunga rampai 70 tahun

Djohan Effendi., Toleransi Agama dalam Masyarakat Majemuk: Perspektif Muslim Indonesia (Jakarta: ICRP Indonesian Conference on Religion and Peace, 2009), h. 14-15.

Page 41: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

30

[22]: 40); dan “Wa lau sya’llahu laj’alakum umataw wahidataw wa lakil li

yabluwakum fi ma atakum fastabiqulkhairat” = sekiranya Allah

menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah

hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka

berlomba-lombalah berbuat kebajikan (QS Al-Maidah [5]: 48). Inilah

sesungguhnya sisi mulia Islam sebagai agama yang anti-kekerasan dan

anti-paksaan: “Lakum dinukum wa liyadin” (untukmulah agamamu, dan

untukkulah agamaku) (QS Al-Kafirun [109]: 6).44

Kerukunan identik dengan istilah paham pluralisme, sebagaimana

pemikiran Nurcholish Madjid bahwasanya pluralisme tidak saja

mengisyaratkan adanya sikap bersedia mengakui hak kelompok agama lain

untuk ada, melainkan juga mengandung makna kesediaan berlaku adil

kepada kelompok lain itu atas dasar perdamaian dan saling menghormati.

Allah berfirman, “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan

berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi dalam urusan

agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu, sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang berlaku adil”. (QS Al-Mumtahanah [60]: 8).45

b. Katolik

44 Robert B. Baowollo, Menggugat Tanggung Jawab Agama-agama Abrahamik bagi

Perdamaian Dunia (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 158-159. 45 Abd Moqsith Ghazali, “Islam dan Pluralitas (ISME) Agama,” dalam bunga rampai 70

tahun Djohan Effendi., Toleransi Agama dalam Masyarakat Majemuk: Perspektif Muslim Indonesia (Jakarta: ICRP Indonesian Conference on Religion and Peace, 2009), h. 14 -15.

Page 42: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

31

Perbedaan golongan, ras, budaya serta agama telah menjadi

anugerah tuhan yang patut disyukuri bersama bukan malah menjadi

pembeda yang perlu diperselisihkan dalam hal ini peran Gereja sangatlah

penting dalam bertugas mengembangkan kesatuan dan cinta kasih antara

umat manusia. Pada Konsili Vatikan II pihak Gereja mengeluarkan sebuah

dokumen yang bernama “Nostra Aetate” (dokumen yang berisi tentang

hubungan Gereja dengan agama-agama non Kristiani) didalamnya

dijelaskan bahwa Gereja Katolik tidak menolak apapun yang benar dan suci

dalam agama-agama lain, serta tidak membenarkan adanya diskriminasi

atau penganiayaan berdasarkan keturunan, warna kulit, kondisi hidup atau

agamanya.46

Dalam praktiknya pihak Gereja mendorong para putranya agar

selalu bijaksana dan penuh kasih dalam menjalin kerukunan umat

beragama baik melalui dialog ataupun kerja sama dengan agama lain,

menurut Lastiko Runtuwene ada banyak macam dialog yang dapat

dikembangkan, antara lain dialog kehidupan; dialog karya dan dialog iman.

Dialog karya bisa diwujudkan dengan menciptakan karya bersama seperti

dalam hal kehidupan sosial, misalnya gotong royong, menanggulangi

bencana alam, santunan fakir miskin. Sedangkan dialog iman adalah dialog

46Diakses pada 22 November 2015 dari http://www.katolisitas.org/49/nostra-aetate

Page 43: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

32

yang menekankan pada aspek keyakinan, khususnya cara pandang tentang

persamaan-persamaan universal sambil menghargai hakikat perbedaan. 47

c. Protestan

Agama Yahudi, Kristen dan Islam dikenal sebagai “Abrahamic

Religion” atau agama-agama Ibrahim, yang mana jika dilihat dari sudut

pandang ajarannya bersifat inklusif dan pluralistik karena dimaksudkan

untuk membawa kesejahteraan bagi semua orang (Kejadian 12: 2-3). Inilah

potensi positif dari agama-agama, namun dalam praktiknya sering

digunakan secara eksklusif oleh para penganutnya dan ini menjadi negatif.

Dalam tradisi Kristen kerukunan bukanlah istilah baku karena ada

beberapa kata yang biasa digunakan untuk menerangkan kerukunan

seperti persekutuan (Koinonia) yaitu hakikat hubungan antara orang-orang

percaya dengan Tuhan mereka atau diantara orang-orang percaya sendiri.

Dan persekutuan (Oikumene) yaitu hubungan antara gereja-gereja Tuhan.

Jika persekutuan dan keesaan merupakan kesaksian yang indah, menarik

dan disukai semua orang (Kisah Para Rasul 2: 47), maka perselisihan dan

perpecahan adalah skandal yang memalukan dan dibenci oleh Tuhan

(Roma 14:13; 14:21; I Korintus 8:9).48

47 Diakses pada tanggal 22 November 2015 dari

http://sulut.kemenag.go.id/file/fi le/Katolik/slyw1366661434.pdf 48 Departemen Agama RI, Bingkai Teologi Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia

(Jakarta: Balitbang Agama, 1997), h. 74-77.

Page 44: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

33

d. Hindu

Dalam agama Hindu ada beberapa hal yang bersifat fundamental

untuk menciptakan sebuah kerukunan, seperti halnya kutipan dalam kitab

Regveda yang berbunyi: “Ekam Sat Vipra Bahuda Vadanti” yang artinya

“disebut dengan ribuan nama yang berbeda, namun satu adanya”. Kutipan

tersebut menjelaskan bahwa banyak sekali cara untuk mencapai realitas

tertinggi (Tuhan) namun pada hakikatnya tujuannya satu.

Dalam ajaran Hindu seseorang dituntun untuk mengawali

kesadaran yang lebih tinggi dengan Buddhi, apabila Buddhi sudah mekar

dan tumbuh dalam dirinya, maka seseorang akan mampu menembus

pergaulan antar manusia dengan sikap saling menghormati dan saling

menghargai.49

Dalam konsepsi agama Hindu kerukunan merupakan upaya saling

menghormati masing-masing agama baik dalam hal spiritual maupun

seremonial keagamaan, sepanjang tujuan akhirnya adalah menuju

pencapaian Ketuhanan Yang Maha Esa. Konsep ini dilandasi oleh sebuah

Sloka dalam Bhagavad Gita yang berbunyi:

“Ye yatha mam prapadyante tanis tathai va bhajamy aham mama vartma

nuvartante manusyah partha, sarvasah”.

Artinya: Dengan jalan bagaimanapun orang-orang memujaku, dengan

jalan yang sama itu juga Aku memenuhi keinginan mereka. Melalui

banyak jalan manusia mengikuti jalanku, Oh Partha.

49Departemen Agama RI, Bingkai Teologi Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia , h. 132-

133.

Page 45: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

34

Atas landasan ajaran filsafat diatas, dengan sangat jelas bahwa agama

Hindu meletakkan dasar untuk saling menghormati kepada siapa pun yang

menempuh jalan yang berbeda.

Disisi yang lain setiap umat Hindu dituntut untuk mampu mencapai

tingkat kesadaran tertinggi, kesadaran ini hanya bisa dicapai dengan jalan

membebaskan diri dari keterikatan duniawi dan ketergantungan materi,

untuk melewati kebebasan ini terlebih dahulu harus melewati kebebasan

pikiran dengan jalan moksha yakni kehidupan yang terlepas dari pilihan

(dualitas), seorang tokoh yang bernama Khrisnamurti menyebutnya

dengan istilah “choiceless awareness”.50

e. Buddha

Tema kerukunan umat beragama selalu menjadi impian besar

dalam kehiupan sosial seperti halnya agama lain agama Buddha

mengajarkan dua sifat luhur yang harus senantiasa dimiliki oleh para

penganutnya, yaitu “metta” atau “karuna” yaitu cinta kasih dan “panna”

yang artinya kebijaksanaan. Kedua sifat ini dibangun atas nilai universal

terhadap semua mahluk hidup, juga mendasari ajaran Buddha Gotama,

metta atau karuna merupakan sisi emosi yang timbul dari hati yang

50 Departemen Agama RI, Bingkai Teologi Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia, h.

139-140.

Page 46: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

35

meliputi ramah-tamah, cinta kasih, saling membantu serta toleran

terhadap sesama maupun berbeda agama sedangkan panna merupakan

sisi kecerdasan yang dilahirkan dari daya pikiran yang meliputi ucapan dan

tindakan kedua sifat ini merupakan inti dari jalan hidup umat Buddha “way

of life”.51

Dalam jejak historis agama buddha ada seorang rraja yang bernama

Asoka dikenal sebagai pangeran yang luarbiasa kejam dan brutal dalam

perebutan tahta dan kekuasaannya di negara India yang kemudia dia

memeluk Buddhadharma dan memerintah dengan adil serta bijaksana di

sepanjang sisa hidupnya.52

Dalam literatur lain disebutkan bahwa raja Asoka telah membuat

piagam “piyadassi” artinya “yang penuh prikemanusiaan”, piagam

ini berisi tentang anjuran kepada rakyat yang di pimpin oleh raja

Asoka agar hidup sesuai Dhamma yang diajarkan oleh Buddha

Gotama, yaitu saling mengasihi, menghormati dan penuh toleransi

terhadap semua paham dan serta aliran agama yang ada, hingga

saat ini piagam ini sudah berusia lebih dari 22 abad namun justru

nilai yang terkandung patut dijadikan sebagai pedoman kehidupan

di masa sekarang.53

51Departemen Agama RI, Bingkai Teologi Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia , h. 141-

142. 52Vhen. S Dhammika, Seri Literatir dan Wacana Buddhis: Maklumat Raja Asika, Versi Pdf

di unduh dari http://bukudharma.com/ebook/maklumat%20raja%20asoka.pdf, h. 3. 53Vhen. S Dhammika, Seri Literatir dan Wacana Buddhis: Maklumat Raja Asika, h. 199.

Page 47: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

36

f. Konghucu

Agama Konghucu dikenal sebagai agama yang mengajarkan budi

luhur, dalam mengimplementasikan etika keberagamaannya, agama

Kkonghucu memiliki prinsip dasar yang disebut lima sifat mulia (Wu Chang)

yaitu sikap moral yang harus dimiliki oleh seseorang agar menjadi rambu-

rambu dalam kehidupannya sehari-hari diantaranya:

1. Ren / Jin (Cinta Kasih)

Dalam terjemahannya Ren / Jin memiliki arti yang bervarian seperti

kebaikan, murah hati, cinta kasih, juga manusiawi.

2. Yi (Keadilan / Kebenaran)

Yi diartikan sebagai rasa solidaritas, rasa senasib sepenanggungan dan

rela membela kebenaran.

3. Li (Sopan santun, tata krama atau budi pekerti)

Li merupakan tuntutan kehidupan sosial yang mengajarkan bagaimana

cara berperilaku dalam bermasyarakat seperti dalam ruang lingkup

keluarga dimana setiap anggota keluarga mampu menghargai

perannya masing-masing.

4. Zhi (Bijaksana)

Seperti yang tersirat dalam kutipan kitab Lun Yu dijelaskan bahwa

kebijaksanaan perlu ditanamkan sejak dini demi meminimalisir sikap

Page 48: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

37

egoisme yang kini selalu mewarnai kehidupan sosial khususnya bagi

para pemimpin. 54

5. Sheng (Kesucian / Dapat dipercaya)

Kesucian diidentikan dengan amal perbuatan atau akhlak yang baik,

maka bisa dipahami bahwa jika seseorang memiliki akhlak yang baik

akan mendapatkan kepercayaan atau respon yang baik pula, dengan

bekal Sheng ini diharapkan setiap individu mampu memancarkan budi

pekerti yang bisa melahirkan sebuah kerukunan.

Melalui refleksi pemikirannya Komarudin Hidayat memaparkan

beberapa karakter orang dalam kehidupan keberagamaannya, diantaranya

terdapat tiga macam kecenderungan yang mudah diamati, yaitu

kecenderungan mistikal (solitary), profetik-ideologikal (solidary), dan

humanis-fungsional, masing masing karakter memiliki perbedaan tersendiri.

Misalnya keberagamaan mistikal antara lain ditandai dengan penekanan pada

penghayatan individual terhadap kehadiran Tuhan, dimata para mistikus

Tuhan adalah sosok Sang Kekasih, Cahaya di atas Cahaya. Disisi yang lain

karakter profetis-ideologikal ditandai dengan penekanannya pada misi sosial

keagamaan, dengan menggalang solidaritas dan kekuatan, oleh karenanya

kegiatan penyebaran agama dengan tujuan menambah pengikut, dinilai

54Jurnal Bahasa dan Budaya Cina Vol. 4 No. 2 Oktober 2014, (Universitas Bunda Mulia)

diakses pada tanggal 22 November 2015 dari http://repository.maranatha.edu/10695/1/Lima%20Sikap%20Moral%20dalam%20Pah am%20Konfusianisme.pdf

Page 49: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

38

memiliki keutamaan teologis dan memperkuat kekuatan ideologis. Dimata

mereka puncak kebajikan beragama adalah berlakunya hukum-hukum agama

dalam perilaku dan tatanan sosial, kategori iman dan kafir orang “dalam” dan

“luar” lalu dieksplisitkan dengan menggunakan kategori normatif dan

ideologis. Berbeda halnya dengan humanis-fungsional karakter ini lebih

cenderung pada penghayatan nilai-nilai kemanusiaan yang dianjurkan oleh

agama, pada tipe ini orang lebih identik bersikap toleran dan eklektis, dengan

memaknai bahwa bila seseorang telah beriman kepada Tuhannya maka perlu

berbuat baik terhadap sesamanya, maka itulah yang mereka sebut kebijakan

beragama.55

55 Komarudin Hidayat, The Wisdom of Life: Menjawab Kegelisahan Hidup dan Agama

(Jakarta: Kompas, 2008), h. 6-7.

Page 50: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

39

BAB III

SEKILAS TENTANG GRUP SUKABUMI FACEBOOK

A. Sejarah Singkat Facebook

Facebook merupakan sebuah layanan jejaring sosial yang hanya bisa di

akses melalui internet, Mark Zuckerberg bersama teman-temannya Eduardo

Saverin (pebisnis), Andrew McCollum (seniman grafis) Dustin Moskovitz

(programer) dan Chris Hughes adalah para pendiri facebook tepatnya pada

tanggal 4 Februari 2004. Sebelumnya Mark Zuckerberg menciptakan facemash

pada 28 oktober 2003 saat masih duduk di bangku perkuliahan di Harvard,

dengan segala usahanya facemash bermetafora menjadi facebook yang hingga

saat ini sudah tercatat ada 1,44 miliar pengguna aktif yang tersebar diberbagai

belahan dunia dan memiliki kantor pusat di Menlo Park, California, Amerika

Serikat.56

Dengan wajah baru yang lebih modernis facebook kini hadir dengan

beberapa fitur-fitur inovatif, seperti “video call” yaitu komunikasi dengan

fasilitas video langsung; penyediaan “group/community” forum grup yang

feksibel sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dibuatnya sebuah grup;

penyediaan “advertise” yaitu iklan. Selain daripada itu akses yang cukup mudah

dan cepat menjadi nilai plus bagi facebook dalam merebut pasar bisnis di media

56Diakses pada 29 Juli 2017 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Facebook

Page 51: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

40

internet saat ini dan menjadikan facebook lebih banyak diminati oleh semua

lapisan masyarakat.

B. Sejarah Grup Sukabumi Facebook

Berawal dari sebuah gagasan “duduluran” yaitu hidup sosialis dengan

mempererat tali persaudaraan tanpa memandang sebelah mata seorang

pelajar yang bernama Ridwan Badar memanfaatkan facebook untuk membuat

sebuah grup atau forum diskusi dengan nama “Sukabumi Facebook”57.

Pada awalnya grup ini hanya memiliki anggota belasan orang dengan

beberapa pengurus grup termasuk didalamnya Ridwan Badar namun seiring

berjalannya waktu Ridwan Badar meminta seseorang yang bernama Dedi

Suhendra untuk menjadi pengurus utama grup Sukabumi Facebook mengingat

Ridwan sendiri disibukkan dengan kegiatan sekolah, lambat laun grup ini

memperlihatkan beberapa perkembangan dibawah pengelolaan Dedi

Suhendra seperti bertambahnya jumlah anggota online, pembentukan

peraturan grup, pembuatan identitas atau logo Sukabumi Facebook dan mulai

disusun agenda Gathering Tahunan dengan tujuan agar setiap anggota online

dapat bertemu secara langsung untuk mempererat duduluran.

Grup Sukabumi Facebook merupakan sebuah forum diskusi masyarakat

Sukabumi di dunia maya baik dibidang politik, budaya, pendidikan, teknologi

maupun agama. Keanggotaannya sangatlah fleksibel setiap orang bisa masuk

57 Alamat grup sukabumi facebook https://www.facebook.com/groups/like.earth/

Page 52: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

41

dan bergabung di grup ini, para member yang berdomisili di kota maupun

kabupaten sukabumi biasanya sering berkumpul bersama di “basecamp” yaitu

tempat pertemuan grup yang terletak di Jl. Ciraden No. 166 Samping alun-alun

cisaat.

Sampai saat ini jumlah anggota grup Sukabumi Facebook yang tercatat

secara online sebanyak 74.559 Orang 58 , demi kenyamanan dan ketertiban

dalam berdiskusi ataupun bersosialisasi di dalam grup maka pihak pengurus

membuat peraturan diantaranya:

1. Memahami netiket yang berlaku di dunia internet.

2. Berbagi informasi dan diskusi, dilarang info hoax/berita palsu/bohong.

3. Diperbolehkan promosi iklan jasa/produk, tapi hanya satu kali sehari

dengan iklan jasa/produk yang sama selama 1 jam terposting di grup,

setelah itu postingan silahkan dialihkan ke

https://www.facebook.com/groups/smishopping/?ref=ts&fref=ts dan

postingan akan dihapus untuk memberikan kesempatan kepada anggota

lain untuk membaca postingan yang berbeda.

4. Dilarang memasang link affiliate, MLM, arisan berantai atau bisnis yang

berbau penipuan.

5. Setiap anggota berhak mengemukakan pendapat, kritik, saran tanpa ada

paksaan dari siapa pun.

58 Data di ambil pada tanggal 26 Oktober 2015 dari

https://www.facebook.com/groups/like.earth/

Page 53: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

42

6. Setiap anggota hendaknya saling menghargai satu sama lain, agar tercipta

suasana yang kondusif.

7. Khusus kampanye pemilu kada kabupaten/kota Sukabumi, diperbolehkan

selama 1 jam setiap hari sekali kampanye, setelah itu silahkan berkampanye

di grup kota sukabumi http://goo.gl/NIxYU.

8. Khusus untuk kampanye pemilu kada Jawa Barat, diperkenankan

memasukkan profil calon di dalam album yang sudah disediakan dan boleh

di “up” (di promosikan) 1 kali sehari.

9. Setiap posting diwajibkan mencantumkan kode posting diantaranya:

• [TANYA]: Jika anggota ingin bertanya dalam grup

• [INFO]: jika anggota ingin berbagi informasi, berikan penjelasan agar

anggota lain tidak bertanya-tanya.

• [BELI]: jika anggota ingin memberi produk atau jasa.

• [PROMO]: Jika anggota ingin mempromosikan produk & jasa.

• [DISKUSI]: Jika anggota ingin mendiskusikan suatu permasalahan atau

isu tertentu.

Keberadaan grup sukabumi facebook menjadi salah satu media komunikasi

aktif di internet, sejauh ini banyak sekali problema kehidupan masyarakat

sukabumi yang dipublikasikan melalui grup mulai dari informasi kehilangan

dompet hingga hilangnya orang, perkembangan cuaca, arus lalu lintas, kesehatan,

bahkan grup ini menjadi tempat konsultasi psikologis seperti halnya orang yang

Page 54: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

43

mengalami permasalahan dalam sebuah hubungan. Tidak sedikit permasalahan

sosial yang dituangkan kedalam grup ini berbuah positif, contoh kecilnya adalah

kasus kehilangan dompet yang ditemukan lalu di publikasi dan akhirnya bisa

kembali ketangan pemiliknya.

Selain menjadi daya tarik media komunikasi, grup sukabumi facebook

menjadi rumah bagi para komunitas-komunitas muda kreatif untuk saling berbagi

informasi, kurang lebih ada 15 komunitas yang ikut bergabung di grup ini

diantaranya:

No Nama Komunitas

1 Riuangan Mahasiswa Sukabumi (Rimasi)

2 Forum Fotografi Sukabumi (FOTOKAMI)

3 Backpacker Sukabumi

4 Komunitas Iket Sunda (KIS area Sukabumi)

5 Sukabumi Parkour (SPARK)

6 Spring Airsoft Gunner Sukabumi (SAG-ID)

7 Pecinta Alam Sukabumi (PAS)

8 Musang Lovers Sukabumi (MULSI)

9 Kaskuser Regional Sukabumi (KERIS)

Page 55: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

44

C. Biografi Pengurus Sukabumi Facebook

Dedi Suhendra adalah nama asli dari

pengurus utama grup sukabumi facebook, beliau

lahir di Sukabumi pada tanggal 23 Desember 1973,

anak ke-3 dari 5 bersaudara ayahnya bernama H.

Ahmad Sopandi (alm) dan ibunya Hj. Aam Roswati,

beliau tumbuh dewasa di Jl. Ciraden No. 166 Samping alun-alun Cisaat

kabupaten Sukabumi.

Saat menginjak usia sekolah Dedi Suhendra mulai mengemban

pendidikan pertamanya di SD Pembina Cisaat Gadis (1986) kemudian

dilanjutkan ke SMPN 1 Cisaat Sukabumi (1989), SMAN 3 Kota Sukabumi (1992)

10 Remaja Lingkungan Tataran Sunda (REALITAS)

11 Pecinta Alam Rimba Liar (PARALIAR)

12 Paguyuban Taliwargi Pemuda Jambelaer (PATWAPAJAR)

13 Komunitas Fotografi Ponsel Sukabumi (Kofiponsmi)

14 Solidarity Vapor (SV)

15 Bis Mania Community Korwil Suci (Sukabumi Cianjur)

Page 56: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

45

dan pada akhirnya beliau memutuskan untuk masuk Universitas Gunadarma

Jurusan Manajemen Informatika (lulus tahun 1996).59

Pria yang akrab disapa Kang Dedi ini sudah lama bergelut dibidang

kebudayaan dan pariwisata Sukabumi hal ini dapat di lihat dalam album akun

facebook dan websitenya yang dipenuhi dengan keanekaragaman hasil

dokumentasi fotografi60. Dengan modal ilmu manajemen informatika dan hobi

fotografi, Dedi Suhendra memulai karirnya sebagai budayawan yang ingin

melestarikan aset kesukabumian dengan cara mengabadikan sekaligus

memelihara dan mempublikasikannya dengan harapan masyarakat sukabumi

mampu mengenal kekayaan sukabumi dengan mudah khususnya melalui

media internet, selain menjadi pengurus utama grup sukabumi facebook,

beliau juga dipercaya sebagai penasihat grup-grup lain seperti grup Backpacker

Sukabumi, KOFIPONSMI, Sukabumi Hereuy, Sukabumi Kuliner, Sukabumi

Heritage.

Salah satu misi besar dalam hidupnya adalah “Ciletuh Geopark”, sebuah

kawasan pariwisata cagar alam geologi yang terletak di desa Ciwaru,

Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Kang dedi berambisi ingin

merevitalisasi pariwisata pesona alam yang ada di daerah sukabumi selatan

tersebut, Hingga pada akhirnya pengorbanannya berbuah hasil ketika Ciletuh

Geopark dinobatkan menjadi geopark nasional dengan kriteria penilaian

59Hasil wawancara bersama Dedi Suhendra pada tanggal 19 Oktober 2015. 60Link akun facebook Dedi Suhendra https://www.facebook.com/dedis , Link website

Dedi Suhendra http://www.dedisuhendra.com/

Page 57: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

46

standar UNESCO pada tanggal 22 Desember 2015, berikut adalah kutipan status

Kang Dedi di Grup Sukabumi Facebook.

“Foto dari Ibu Prof. Ir. MSI, PhD Mega Fatimah Rosana -- hari ini Selasa,

22 Des 2015 - kawasan Taman Bumi Ciletuh / Ciletuh

Geopark / Geopark Ciletuh telah dikukuhkan menjadi Geopark Nasional --- hadiah

terindah di bulan Desember, di hari ini 70 tahun hari lahir Alm ayah, saya

dedikasikan utk Alm ayah saya H. Ahmad Sopandi ( H. Opan ) sebagai pembuka

ruas jalan Loji Simpenan - Girimukti - Puncak Darma - Cimarinjung thn 2004-2005

; tugas berat akan dimulai setelah ini , mohon dukungan dari masyarakat Sukabumi

dan masyarakat Indonesia dimanapun Anda berada agar bbrp tahun ke depan

kawasan ini masuk ke dlm Global Geopark Network di bawah UNESCO”61

Disisi yang lain semua yang berhubungan dengan sosial, seni, politik,

ekonomi, serta keragaman budaya dan pariwisata selalu menjadi bahan

ekspresi pemikiran beliau, karena beliau memiliki cita-cita besar memberikan

wadah bagi masyarakat sukabumi agar bisa saling bersinergi, membatu dan

berbagi informasi tentang kesukabumian, yang pada akhirnya akan mampu

menciptakan karakter-karakter masyarakat yang dinamis, terbuka dan

toleran.62

D. Peran Sukabumi Facebook dalam Menciptakan Kerukunan

Kerukunan merupakan sebuah cita-cita yang selalu diidamkan, namun

hal itu tidak akan pernah terealisasi jika prosesnya tidak dimulai, dalam hal ini

61 Kutipan diambil dari status Dedi Suhendra pada tanggal 22 Desember 2015,

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10208633558655548&set=gm.10153396731192499&type=3&theater

62Hasil wawancara bersama Dedi Suhendra pada tanggal 19 Oktober 2015.

Page 58: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

47

grup Sukabumi Facebook berusaha untuk mewujudkannya dengan caranya

sendiri. Beberapa tahun ini grup sukabumi facebook berhasil melaksanakan

banyak kegiatan sosial yang melibatkan semua lapisan masyarakat dari usia

muda, tua, hingga lapisan antar agama, diantaranya:

1. Santunan Anak

Dikutip dari koran Radar Sukabumi online, Miftah anak berusia

balita didiagnosa berpenyakit tumor ganas atau Hydrosyfalus di bagian

hidungnya, neneknya yang bernama Aminah usia 50 tahun senantiasa

merawat dan menjaga Miftah yang kini masih berusia 3 tahun. Mendengar

kabar ini para anggota grup sukabumi facebook mulai menelusuri

kebenaran informasi tersebut hingga muncul ide untuk memberikan

bantuan bersama yang dibungkus melalui program “Sukabumi Facebook

Peduli”. Program ini pada dasarnya terbuka untuk umum yang ingin

mendonasikan sebagian hartanya untuk disalurkan kepada Miftah dalam

bentuk sembako dan uang sebesar Rp. 1.088.550, donasi ini diperoleh dari

berbagai komponen lapisan masyarakat yang tergabung dalam grup

sukabumi facebook.

Page 59: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

48

Foto diambil dari grup Sukabumi Facebook

2. Khitanan Massal

31 Mei 2015 merupakan momen keberkahan bagi para anggota

grup sukabumi facebook, karena pada tanggal itu telah dilaksanakan

kegiatan khitanan massal yang diprakarsai oleh Kang Dedi Suhendra

bekerja sama dengan RIMASI Jakarta (Riungan Mahasiswa Sukabumi) juga

Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) serta komunitas lainnya.

tercatat ada 176 anak yang mendapatkan pelayanan khitanan gratis yang

di selenggarakan di masjid Raudhatul Irfan Sukabumi. Untuk pembiayaan

kegiatan ini para anggota grup sukabumi facebook ikut berperan aktif

menyumbangkan sebagian hartanya selain daripada itu dibantu juga oleh

sponsor utama bank Permata. Salah satu orang tua anak peserta khitanan

Page 60: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

49

massal bernama bapak Duduh mengungkapkan kebahagiaannya seperti

kutipan dibawah ini:

“Anak saya Alhamdulillah tidak terlalu takut. Mungkin

suasananya ramai. Mudah-mudahan, Repdem semakin jaya dan diberikan

kebarokahan,”.63

3. Gathering Rutin

Gathering secara bahasa artinya pertemuan, selama 3 tahun

terakhir ini grup sukabumi facebook telah melaksanakan kegiatan

“Gathering” antar anggota secara berkala, kegiatan ini biasanya dilakukan

di objek wisata area Sukabumi salah satunya adalah Selabintana Resort

yang digunakan pada pertemuan ke-3. Setiap orang diundang secara online

63 Dikutip dari pojok jabar online, pada tanggal 22 Desember 2015 dari

http://jabar.pojoksatu.id/sukabumi/2015/06/04/sf-dan-repdem-gelar-khitanan-massal/

Page 61: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

50

di media sosial facebook hal ini bertujuan untuk memudahkan akses

informasi bagi setiap anggota, kegiatan yang ditawarkan dalam gathering

ini adalah menjalin silaturahmi sesama anggota r, bertukar pikiran dalam

forum diskusi, mengenal sukabumi tempo dulu, kuis, pengenalan

komunitas kreatif sukabumi, permainan “outbound”, menghimpun dana

sosial yang akan disalurkan kepada orang-orang tidak mampu khususnya

area kota dan kabupaten Sukabumi.

Animo masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini baik

anggota r ataupun juga non-anggota sangatlah besar, bahkan dapat

dikatakan antusias, hal ini dibuktikan dengan jumlah peserta yang hadir

lebih dari seratus orang, termasuk didalamnya para komunitas kreatif yang

eksis di kota dan kabupaten Sukabumi.

Kegiatan pertemuan akbar antar anggota ini, memberikan suasana

kehangatan bagi setiap orang yang ikut berpartisipasi di dalamnya,

Page 62: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

51

terlebih hal ini dapat dirasakan bagi para komunitas kreatif sukabumi,

mereka bisa berbagi pengalaman, informasi dan ilmu dengan

komunitas lainnya.

Keberadaan grup sukabumi facebook kini telah menjadi rumah bagi

masyarakat yang peduli terhadap kesukabumian, tidak hanya sebatas aksi

solidaritas sukabumi facebook juga berperan dalam membentuk karakter

muda-mudi sukabumi menjadi lebih aktif, kreatif serta inovatif dalam

menghadapi tantangan global baik di dunia pendidikan, industri, ekonomi,

maupun budaya dan pariwisata, sebagaimana beberapa program yang telah di

implementasikan dalam bentuk workshop, seminar ataupun diskusi secara

rutin diantaranya:

1. Sukabumi Digital Preneur “Your Life Your Hobby”.

Kegiatan ini dibuka secara umum dan dilaksanakan di daerah

Cibadak kabupaten sukabumi, sasarannya adalah para muda-mudi

yang sedang merintis dunia usaha atau bisnis, dengan menghadirkan

berbagai macam narasumber pakar ekonomi dan pelaku bisnis

diharapkan akan tumbuh generasi-generasi yang mapan.

2. Pengenalan Sukabumi melalui Pemutaran Video “Tah Ieu Sukabumi”.

Kegiatan ini dibintangi oleh band switch up yang mencoba

mempromosikan sukabumi dengan lagu barunya yang berjudul “tah

ieu Sukabumi”, video ini diputar serentak di 52 lokasi strategis di kota

Page 63: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

52

dan kabupaten sukabumi, kegiatan ini bertujuan untuk merevitalisasi

semangat pemuda-pemudi sukabumi agar bangga dengan kotanya

sendiri.

3. P4GN (Penyuluhan Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap

Narkoba) di lingkungan TNI dan PNS.

Kegiatan ini dilakukan oleh BNN (Badan Narkotika Nasional)

Kabupaten Sukabumi bekerja sama dengan pihak TNI dan PNS untuk

memberantas khususnya memproteksi dari penyalahgunaan obat-

obatan terlarang.

4. Aksi Solidaritas SFace – Palestina.

Berawal dari rasa simpati atas apa yang telah terjadi di belahan

negeri palestina, maka para anggota sukabumi facebook menggelar

aksi menghimpun dana yang akan dikirim sebagai hibah kepada para

korban peperangan di palestina melalui lembaga KNRP (Komite

Nasional Rakyat Palestina, hingga pada akhirnya perwakilan KNRP pun

dapat meluangkan waktunya untuk bertemu dengan para anggota

sukabumi facebook untuk mengucapkan terimakasih atas segala

bantuan dan kepeduliannya.

Page 64: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

53

5. Pembinaan Manajemen Event “Road to Ciletuh Geopark”.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Disporabudpar Jawa Barat yang

dilaksanakan di Ciwaru pada tanggal 26 Oktober 2015, tujuan utama

kegiatan ini adalah memberikan bimbingan serta pelatihan bagi para

komunitas yang bergerak di bidang budaya dan pariwisata dalam

rangka memperkenalkan area Ciletuh Geopark sebagai taman wisata

nasional.

6. Temu Sharing SOS Web & Secure

Mengingat banyak sekali serangan hackers dan virus online

maka para anggota komunitas Sukabumi Open Source menggelar

forum diskusi untuk melatih sekaligus bertukar pikiran tentang

bagaimana caranya memproteksi website agar lebih aman dari

serangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

7. Pembentukan Tim Arekan

Rasa kekhawatiran atas maraknya kasus tawuran pelajar yang

sering terjadi di kota dan kabupaten Sukabumi menjadi penggerak para

anggota komunitas sukabumi facebook untuk membuat tim gabungan

“arekan”. Tim ini dibentuk melalui koordinasi langsung dengan

pemerintahan setempat yang diwakili oleh bapak Achmad Fahmi

selaku wakil wali kota Sukabumi, pertemuan ini dilaksanakan pada

Page 65: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

54

tanggal 15 September 2015 di rumah makan Pawon Ligar, adapun hasil

dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

• Melakukan pendataan nomor telepon, email serta akun media

sosial yang dimiliki siswa

• Melakukan pembekalan pengetahuan IT khususnya dibidang

pemanfaatan media sosial kepada para guru, khususnya bidang

kesiswaan.

• Melakukan pembinaan kepada siswa bermasalah melalui program

outbound.

• Memberdayakan komunitas-komunitas kreatif yang memiliki

kegiatan positif agar bisa masuk keranah pendidikan sebagai media

ekstrakulikuler agar bakat dan minat siswa dapat tersalurkan

dengan baik.

• Mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut andil

dalam meminimalisir fenomena tawuran pelajar dengan menjaga

dan mendidik anggota keluarganya dengan akhlak yang baik serta

tidak menanamkan sikap wajar dan apatis terhadap kenakalan

remaja.

8. Kampung Budaya Lembur di Kecamatan Kadudampit

Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Kadudampit Kabupaten

Sukabumi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat sekitar untuk

Page 66: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

55

menyuguhkan jenis-jenis kebudayaan kesundaan yang ada di

wilayahnya, berbagai jenis kesenian ditampilkan layaknya festival

eropa, setiap kreasi yang berhubungan dengan kesundaan di arak

sepanjang jalan mulai dari, pakaian adat kebaya, pangsi, lengser, nasi

tumpeng, nasi liwet lengkap dengan lauk-pauk dan lalabannya, disisi

lain ada tari jaipong, tari merak juga seni musik gamelan, yang terakhir

adalah proses numbuk padi yang menjadi keunikan tersendiri.

Festival kebudayaan ini dikemas dengan model kompetisi,

setiap penampilan wajib registrasi untuk mendapatkan nombor

peserta lomba yang pada akhirnya akan dipilih yang terbaik dan unik,

tujuan utama dari kegiatan ini tidak lain ingin memperkuat tali

persaudaraan rukun warga, serta merevitalisasi kebudayaan asli

sebagai jati diri orang Sunda.

9. Tafakur Alam & Reboisasi Gunung Sunda

Kepedulian masyarakat terhadap penghijauan kini sudah dapat

dikatakan tinggi, pada tanggal 14 Juni 2015 dinas kebudayaan dan

pariwisata kabupaten Sukabumi mengadakan kunjungan dan reboisasi

gunung sunda dibantu oleh komunitas PATWAPAJAR dan sukabumi

facebook serta masyarakat sekitar, mengingat gunung sunda

belakangan ini gersang dan tandus padahal gunung sunda menjadi

Page 67: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

56

tempat wisata lokal yang memiliki keindahan alam pemandangan kota

dari ketinggian.

10. Silaturahmi dengan Komunitas Kesundaan

Komunitas kesundaan merupakan salah satu komunitas yang

berdomisili di area Bogor, jelas sekali diberi nama kesundaan karena

komunitas ini mencintai setiap kebudayaan sunda baik dalam bentuk

bahasa, adat pakaian, hingga kesenian. Para anggota Sukabumi

Facebook bersilaturahmi dengan komunitas kesundaan bertujuan ingin

menjalin tali persaudaraan se-tataran sunda serta berbagi informasi

kebudayaan dan pariwisata yang dapat dikembangkan demi

menumbuhkan ekonomi masyarakat sekitar.

Semua kegiatan yang dilakukan grup sukabumi facebook bersama lembaga

atau organisasi lain tidak lain bertujuan untuk menciptakan sukabumi yang lebih

baik, cerdas rukun dan toleran, berawal dari temu sapa sesama anggota baik di

media sosial maupun di lingkungan umum hingga akhirnya berbuah aksi nyata

kepedulian terhadap isu-isu kesukabumian.

Page 68: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

57

BAB IV

ANALISIS PERILAKU ANGGOTA GRUP SUKABUMI FACEBOOK

Dewasa ini banyak dijumpai kehidupan sosial yang begitu harmonis baik

antara pemeluk agama, etnis ataupun budaya, mereka bisa hidup berdampingan,

bertetangga, bergaul bersama dalam kehidupan sehari-hari, menempuh

pendidikan dalam lembaga yang sama, saling menyapa, tolong menolong,

menghormati dan menjaga satu sama lainnya. 64 Tentunya keharmonisan inilah

yang perlu dijaga dan dikembangkan agar setiap gesekan-gesekan pemicu konflik

sosial dapat diminimalisir demi terciptanya kehidupan yang rukun, religius dan

aman.

A. Tipologi Umat Beragama di Grup Sukabumi Facebook

a. Eksklusivisme, Inklusivisme dan Pluralisme

Dalam memahami agama, setiap orang perlu mengimbanginya

dengan melihat kondisi objektif suatu tempat ataupun kondisi sosial

terlebih dahulu dan tidak dipahami secara eksklusif dan ekstrem (ta-

tharruf), agar agama tidak menjadi faktor pemecah belah (disintegrative),

dan sebaliknya menjadi faktor pemersatu (integrative). Sehingga akan

lahir sebuah pemahaman keagamaan yang lebih bersifat moderat, tentu

saja tanpa mengorbankan ajaran-ajaran dasar agama sendiri, pada

akhirnya pemahaman agama yang moderat akan menghasilkan ajaran

64 Mujamil Qomar, Fajar Baru Islam Indonesia: Kajian Komprehensif atas Sejarah dan

Dinamika Intelektual Islam Nusantara (Bandung: Mizan, 2012), h. 16.

Page 69: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

58

agama yang mengedepankan kasih sayang (rahmah) perdamaian (salam),

dan toleransi (tasamuh) dalam hubungan antar manusia.65

1. Eksklusivisme

Secara definitif eksklusivisme artinya paham yang mempunyai

kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat. 66 Contoh

kecil umat kristiani tentu berpandangan merekalah yang paling

selamat, agama yang lainnya berada di atas jalan kesesatan begitupun

dalam pandangan orang islam, pemeluk Kristen itu celaka.

Demikianlah seterusnya setiap pemeluk agama cenderung berfikir

eksklusif, merasa paling benar dan paling dekat dengan Tuhan.

Bahkan eksklusivisme itu berkembang lagi dalam tubuh internal satu

agama, sehingga muncullah mazhab, sekte dan aliran yang cenderung

mengkafirkan yang lain. Maka tidaklah heran kelompok eksklusivisme

merasa dirinya paling benar dan yang lain mesti salah dan sesat hal ini

mudah di temui pada semua kelompok agama.67

2. Inklusivisme

Inklusivisme berasal dari bahasa inggris yaitu “ inclusive” yang

artinya “open to everyone” terbuka pada semua orang dan “not limited

to certain people” tidak terbatas pada orang-orang tertentu. 68

65Amin, Harmoni dalam Keberagamaan, h. 26. 66Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-4 (Jakarta: Gramedia, 2008), h. 357. 67Tantowi Anwari, dalam Budhy Munawar Rachman, ed., Membela Kebebasan Beragama:

Percakapan tentang Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme (Jakarta, LSAF, 2010), h. 917. 68Merriam Webster, Kamus Bahasa Inggris Elektronik, di akses pada 20 Mei 2016 dari

http://www.merriam-webster.com/dictionary/inclusive

Page 70: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

59

Penjelasan tersebut menegaskan bahwa inklusivisme merupakan

sebuah cara pandang terbuka terhadap orang lain tanpa memandang

negatif.

Menurut Komarudin hidayat teologi yang cenderung bersifat

inklusif adalah ajaran Hindu dan Budha, yang lebih sering disebut

sebagai way of life, bukannya agama. ia menganalogikan kedua agama

ini sebagai anak sungai yang berbeda-beda namun memiliki tujuan

yang sama yaitu lautan.

“memandang beragam agama bagaikan beragam sungai yang

kesemuanya tengah mengalir menuju lautan. Hanya saja ketika

seseorang tengah berada di sebuah sungai, seolah-olah sungai

hanyalah satu dan unik, pasti berbeda dari yang lain. Entah

kedalamannya, tebingnya, ikan-ikannya dan sebagainya. Tapi kalau

kita melihatnya dari langit ternyata banyak sekali sungai dan

semuanya menuju ke lautan. Begitulah halnya dengan beragam

agama, mereka memandangnya semua menuju pada muara yang

sama.69

3. Pluralisme

Pluralisme memiliki arti cara pandang tentang keadaan

masyarakat yang majemuk, salah seorang pemikir Islam progresif dari

Mesir yang bernama Gamal Al-Banna (Lahir pada 15 Desember 1920)

menuangkan gagasan pluralismenya dengan berpendapat:

“Al-Quran melarang masing-masing kelompok agama

mengklaim sebagai umat yang paling utama seraya merendahkan

kelompok agama lain. Kelompok-kelompok agama tidak boleh

69 Rachman, ed., Membela Kebebasan Beragama: Percakapan tentang Sekularisme,

Liberalisme dan Pluralisme, h. 918.

Page 71: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

60

mengklaim dirinya adalah ahli surga sementara kelompok lain adalah

ahli neraka. Klaim-klaim seperti ini sama saja merampas hak Allah.

Sudah saatnya para dai Islam mengetahui bahwa mereka tidak

berhak mengklaim bahwa selain orang Islam akan masuk neraka

karena kunci-kunci surga dan neraka tidak berada ditangan mereka.

Sikap seperti ini merupakan pelanggaran keras terhadap wewenang

Allah. Yang dituntut dari para dai—setelah turunnya firman Allah

‘Wahai orang-orang yang beriman, diri kalian adalah tanggung jawab

kalian ketika kalian mendapat petunjuk’ (QS Al-Maidah [5]: 105)—

adalah sekedar menjadi saksi atas manusia (syuhada ‘ala al -nas). Para

dai hanya bertugas memperkenalkan Islam kepada mereka

kemudian membiarkan mereka menentukan keyakinan mereka

sendiri.

Pandangan Gamal Al-Banna terhadap pluralisme didasari atas

argumen teologis bahwa tauhid artinya adalah hanyalah Allah yang

tunggal segala sesuatu selain Allah pasti beragam. Alam semesta,

elemen-elemen masyarakat, dan ajaran agama sangat beragam tetapi

Allah hanya satu. Dengan demikian barang siapa yang mengakui ke-

Esa-an Allah, maka dia harus mengakui pula keberagaman entitas

selain Allah (pluralisme), tidak terkecuali keberagaman agama. Inilah

tauhid murni Argumentasi teologis ini kemudian diperkuat oleh prinsip

bahwa Al-Quran adalah kitab pluralis, QS Al-Kahfi [18]: 29 yang

menegaskan kebebasan berkeyakinan; “Barang siapa ingin beriman

maka berimanlah dan barang siapa ingin tak beriman maka kafirlah.”70

70Irwan Masduqi, Berislam Secara Toleran: Teologi Kerukunan Umat Beragama (Bandung:

Mizan, 2011), h. 71-74.

Page 72: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

61

Dalam bukunya Budhy Munawar Rachman mengutip hasil

wawancara dengan Komarudin Hidayat yang berpendapat bahwa

pluralisme mesti dipahami sebagai cerminan atas realitas sosial,

sebagaimana kita hidup di dunia yang majemuk ini.71

Untuk memahami sejauhmana pengaruh kesadaran beragama terhadap

sikap kerukunan anggota grup sukabumi facebook, maka perlu dideskripsikan

secara jelas hasil penelitian ini kedalam bentuk data dan frekuensi, diantaranya:

1. Populasi dan Sampel.

Target populasi pada penelitian ini adalah anggota grup sukabumi

facebook yang terbilang aktif baik online maupun offline yang secara

keseluruhan berjumlah 288 orang, sedangkan sampel yang di ambil

sebanyak 40 orang, angka ini diperoleh berdasarkan perhitungan cara

menentukan ukuran sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael

dengan menggunakan pendekatan statistik untuk tingkat kesalahan 15%

dengan formula72:

Dimana:

n = Sampel

71Tantowi Anwari, dalam Budhy Munawar Rachman, ed., Membela Kebebasan Beragama:

Percakapan tentang Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme, h. 916. 72Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Versi PDF (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006), h. 120.

Page 73: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

62

N = Populasi

d = Derajat Kebebasan (contoh: 0,1; 0,05 atau 0,01

Maka:

(n) dibulatkan menjadi 40

berikut adalah rincian sampel penelitian yang di peroleh berdasarkan

klasifikasi tertentu:

Tabel 1. Jumlah Responden Online di Grup Sukabumi Facebook

Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah

1 15-20 Tahun 16

2 21-25 Tahun 12

3 25-30 Tahun 6

4 >30 Tahun 6

JUMLAH 40

Tabel 2. Jumlah Responden Online di Grup Sukabumi Facebook

Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 74: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

63

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Perempuan 11

2 Laki-laki 29

JUMLAH 40

Tabel 3. Jumlah Responden Online di Grup Sukabumi Facebook

Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah

1 Islam 23

2 Kristen 6

3 Katolik 2

4 Hindu 2

5 Budha 6

6 Konghucu 1

JUMLAH 40

Tabel 4. Jumlah Responden Online di Grup Sukabumi Facebook

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Akhir

No Pendidikan Jumlah

1 SMA 16

2 SMK 4

3 MA 1

4 STM 1

5 D1 1

6 D3 4

7 S1 9

8 S2 1

Page 75: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

64

9 S3 0

10 Tidak ada Keterangan 3

JUMLAH 40

Sebagaimana tujuan penelitian ini dibuat yakni ingin mengetahui

pengaruh kesadaran beragama terhadap kerukunan dalam grup sukabumi

facebook melalui sikap toleransi dan intoleran para anggota, maka perlu

dijelaskan ada dua variable yang menjadi fokus penelitian yaitu.

Variabel Bebas (Independent Variable) = Kesadaran Beragama

Variabel Terikat (Dependent Variable) = Kerukunan

Variable bebas merupakan variable yang mempengaruhi variable

lain pada kasus ini adalah Kesadaran Beragama, sedangkan variable

tergantung merupakan variable yang diamati dan diukur untuk

menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variable bebas dalam hal ini

yang menjadi variable terikat adalah kerukunan.

2. Skala Pengukuran Sikap

Dalam penelitian ini sangatlah relevan menggunakan skala

pengukuran likert yaitu model penilaian sikap baik pengaruh, penolakan,

suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap objek psikologis.

Kerukunan Kesadaran Beragama

Page 76: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

65

Biasanya skala likert disajikan dalam bentuk pilihan dimulai dari kategori

paling negatif, netral hingga positif, untuk memudahkan proses

pengolahan datanya maka skala tersebut diberi angka-angka sebagai

simbol dalam perhitungan data, seperti: “Setuju” diberi angka 1, “Netral”

diberi angka 2, dan “Tidak Setuju diberi angka 3.73

Berikut ini merupakan hasil daripada pengolahan data skala likert:

73Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, h. 120., h. 96

Page 77: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

66

Nam

a1

23

45

67

89

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

KE

YW

OR

D1

11

13

33

33

11

11

11

13

31

11

11

11

11

11

11

11

31

11

11

11

31

11

11

1

Sis

wow

asiti

11

11

12

12

21

32

11

12

22

33

32

11

12

22

32

13

32

22

23

12

22

22

22

22

Yana h

erd

iaw

an

11

11

31

13

31

13

11

13

11

13

31

11

11

11

32

11

11

33

13

11

13

11

11

13

thom

my a

rdhia

n c

ikal

21

11

11

11

32

11

11

23

23

23

11

11

11

11

12

12

22

21

12

11

22

11

11

11

Hild

a1

11

12

22

21

11

11

11

32

32

22

21

11

11

13

32

13

31

32

11

12

31

12

12

2

Nove

l F

ebri k

ote

l1

11

11

11

13

11

11

11

11

31

11

11

11

11

13

31

11

31

11

11

11

31

11

11

1

asep h

endra

31

11

13

11

33

11

11

13

13

31

11

11

11

11

31

11

11

11

12

11

23

11

11

11

Ibunya A

cha

30

01

11

11

11

13

11

11

11

31

33

33

11

11

11

13

11

13

11

11

13

31

11

11

RIF

FA

NA

NU

RM

AN

DA

11

21

13

11

31

31

11

33

13

32

11

11

11

11

21

12

31

31

23

11

33

11

11

11

Krista

nto

11

11

11

12

31

21

11

11

12

22

11

11

11

11

12

21

21

13

12

12

23

11

21

22

abdu r

izki pohan

31

11

22

12

31

32

11

33

12

33

22

11

22

11

11

13

33

33

33

11

22

11

22

22

fauzi

11

11

11

11

13

31

13

33

13

33

11

11

11

11

31

11

33

31

33

11

33

11

31

11

andul aziz

11

11

33

33

31

11

11

11

31

11

11

11

11

33

31

11

31

11

11

13

31

11

11

1

Shin

ta p

ratiw

i arianti

11

11

33

13

31

31

11

33

12

33

11

11

11

11

32

13

32

13

22

11

33

11

21

11

Monic

a P

urn

am

a2

11

11

11

13

12

21

13

31

33

31

11

11

11

13

11

33

33

12

31

13

31

11

11

1

Siti fa

uzia

h1

11

11

11

12

21

11

13

31

22

32

22

21

11

13

11

33

22

22

22

12

21

11

11

2

Devi

Ala

msyah V

irnando

11

11

23

33

31

11

11

12

33

11

21

11

11

11

32

12

12

12

32

21

13

11

21

12

Ris

al

11

22

11

11

21

11

11

33

12

32

33

22

11

11

32

12

22

21

22

11

22

11

21

11

Sri e

kaw

ati

21

31

21

11

13

23

12

33

13

22

33

11

11

11

22

23

33

31

12

11

32

12

32

31

Rahm

at

aditya s

utisna

21

11

11

11

12

21

01

22

33

22

11

12

11

11

11

11

12

21

12

11

23

11

21

11

Siti R

atipah

11

11

11

11

31

33

11

33

13

13

33

11

11

11

31

33

31

33

33

11

33

11

31

11

Fitri H

andayani

32

21

12

12

23

33

31

23

11

33

33

21

21

21

21

23

32

33

23

22

32

11

22

22

Tan W

ilyanto

11

11

33

22

13

21

11

12

33

11

21

11

11

11

32

12

12

12

32

11

13

11

21

32

Muham

mad R

ijalu

ddin

Hakim

11

11

11

11

22

22

21

12

12

33

11

11

11

11

13

11

12

11

23

11

32

21

31

11

gugum

11

11

33

33

31

11

11

11

33

11

11

11

11

11

31

11

13

11

11

11

13

11

11

11

Muham

mad w

ildan n

urd

iansyah

11

11

11

12

31

11

11

11

13

11

11

11

11

11

33

11

02

22

22

11

23

11

11

11

Din

i nura

eni suci

11

11

33

33

31

31

11

11

23

33

11

11

11

11

12

11

33

33

13

11

13

11

11

11

Muham

mad u

sm

an

11

11

11

11

31

11

11

31

13

12

12

11

11

11

33

11

12

21

11

11

23

11

21

11

Nels

en S

etiaw

an

11

12

23

33

31

11

11

12

23

11

31

11

11

11

12

12

12

12

32

11

13

11

21

32

Regi R

uhia

na

11

11

33

22

13

21

11

11

33

22

11

11

11

11

32

11

12

12

21

11

13

11

21

22

Davi

n O

ng

11

11

33

22

13

21

11

12

33

11

21

11

11

11

32

12

12

12

32

21

13

11

21

12

Deni K

urn

iaw

an

11

11

33

22

13

21

11

11

33

22

11

11

11

11

32

11

12

12

21

11

13

11

21

22

Kevi

n L

eonard

o1

11

13

32

21

32

11

11

23

31

12

11

11

11

13

21

21

21

23

21

11

31

12

13

2

Robin

Gouw

11

11

23

33

31

11

11

12

33

11

21

11

11

11

32

12

12

12

32

21

13

11

21

12

Regio

Iova

ni

11

11

23

33

30

11

11

12

33

11

21

11

11

11

32

21

11

12

31

11

31

12

11

11

Mic

helle

Aqeila

11

11

33

33

33

11

11

12

33

11

11

11

11

11

32

11

11

12

32

11

12

11

21

21

Qeila

Rahyusni

11

12

23

33

31

11

11

12

11

11

11

11

11

11

12

12

12

12

32

11

13

11

21

32

Firgound V

anhaute

n1

11

12

33

33

11

11

11

23

31

12

11

11

11

13

21

21

21

23

22

11

31

12

11

2

Nic

hola

s P

rageno

11

11

33

33

21

11

11

12

33

11

21

11

11

11

32

12

12

12

32

21

13

11

21

12

Roy S

ihom

bin

g1

11

12

33

33

11

11

11

23

31

12

11

11

11

13

31

11

11

23

22

11

31

12

11

2

Gavi

n1

11

22

33

33

11

11

11

22

31

13

11

11

11

11

21

21

21

23

21

11

31

12

13

2

Tabel 5

Data Pengukuran Sikap Likert Responden Online di Grup Sukabumi

Facebook

Page 78: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

67

B. Agama dan Kohesi Sosial

a. Agama Sebagai Pendorong Perilaku Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti menghadapi

interaksi sosial, baik dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung

seperti penggunaan media elektronik telepon dan internet. Perilaku sosial

tidak semata-mata terbentuk sendiri, ada lima sektor aksial yang

menunjang dan memutar kegiatan sosial manusia yakni keluarga,

ekonomi, politik, kebudayaan dan yang terakhir adalah agama.74

Agama bukan hanya sekadar keyakinan batin atau hubungan

spiritual antara manusia dengan Allah, sang penciptanya. Agama juga

memiliki sisi sosio-kultural yang selalu di manifestasikan kedalam aktivitas

sehari-hari baik dalam bentuk upacara keagamaan di tempat peribadatan

masing-masing agama maupun dalam ruang interaksi sosial seperti

kehidupan berumah tangga, gotong royong, interaksi media, dan lain

sebagainya.

Dorongan agama sebagai benih terciptanya perilaku sosial harus

didukung pula dengan orientasi pemahaman keagamaan yang dibangun

dimasyarakat, agar kelak lahir paradigma yang shalih dan toleran, Max

Weber punya pandangan tersendiri tentang agama menurutnya agama

74Bambang Sugiharto, Wajah Baru Etika & Agama (Yogyakarta: Kanisius, 2004), h. 191.

Page 79: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

68

merupakan stimulus setiap penganutnya dalam melaksanakan rutinitas

kehidupan sehari-hari dengan sepenuh dan setulus hati. 75

b. Upaya Kerukunan Dengan Cara Aktual dan Visual

Romantisme dunia media sosial internet khususnya penggunaan

facebook tidak pernah dibatasi oleh usia muda ataupun tua, di dalam grup

sukabumi facebook setiap orang berhak mengemukakan pendapat dan

bertindak tentu dengan pengawasan pengurus yang ketat, banyak hal

yang diungkapkan para anggota sukabumi facebook kedalam grup baik

dalam bentuk visual maupun aksi nyata, contohnya saja di bidang sosial

yang menyangkut kerukunan umat beragama, dibawah ini merupakan

bentuk-bentuk kampanye visual diantaranya:

1. Berbagi Info Kerukunan dari Berita Online

Di media internet banyak sekali layanan koran online yang

memberikan informasi-informasi terbaru (up to date), tidak sedikit

berita yang disuguhkan adalah berita tentang manisnya kerukunan

antar umat beragama di tanah air, salah satu contohnya adalah berita

tentang keterlibatan dua agama besar di Indonesia yaitu Islam dan

Kristen yang saling bergotong royong membangun Masjid besar di

Kota Tual, berita ini di posting oleh pengguna Twitter dengan akun

@FerryMaitimu yang menulis statusnya pada tanggal 3 Maret 2016

75Sugiharto, Wajah Baru Etika & Agama, h. 191.

Page 80: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

69

pada pukul 10:50 PM dengan pernyataan sebagai berikut:

Berita tersebut kemudian di publikasi ulang oleh Singindo.com pada

tanggal 4 Maret 2016 kemudian di bagikan oleh Yusuf Andes salah

seorang anggota Sukabumi Facebook.

Berikut adalah hasil Screen Shoot (pengambilan gambar otomatis) dari

kampanye Yusuf Andes:

2. Berbagi Video tentang Nilai-nilai Humanisme, Toleransi dan Kesalehan

Belajar tidak harus selalu di dalam kelas, membaca buku dan

mendengarkan materi yang dijelaskan oleh seorang guru atau dosen,

banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk belajar salah satunya

metode visual yakni belajar melalui media gambar, internet kini

sedang digemari oleh masyarakat luas karena ada beberapa situs yang

Page 81: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

70

memberikan layanan visual yang mudah dicerna sebagai sebuah

informasi baik bersifat pengetahuan maupun berita.

Media tersebut kini dimanfaatkan oleh beberapa pengguna

facebook seperti para anggota sukabumi facebook, salah satunya

sebut saja nama pemilik akun Ndik Kuramo yang membagikan video

tentang seorang Paus yang memberikan pesan humanisme melalui

kampanye sosial dengan mencium kaki para penganut agama lain,

adapun pesan yang disampaikan adalah “mereka yang bukan

saudaramu dalam iman, adalah saudaramu dalam kemanusiaan”.

Berikut adalah hasil screen shoot kiriman Ndik Kuramo di grup

sukabumi facebook:

Bentuk-bentuk kampanye Aksi Nyata

1. Lahirnya Aksi Masyarakat Sukabumi Peduli (BAKSOSSEHATI)

Ditengah-tengah karakter masyarakat sukabumi yang modernis

dan paham teknologi yang cenderung individualistis, ternyata masih

banyak kelompok yang memiliki jiwa sosial tinggi seperti lahirnya aksi

Page 82: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

71

masyarakat sukabumi peduli, kelompok ini beranggotakan para muda-

mudi yang konsen terhadap masyarakat kecil khususnya manula,

tunawisma, pekerja jalanan dan umumnya untuk masyarakat luas.

Kelompok peduli sosial ini menamakan dirinya sebagai

BAKSOSSEHATI (Bakti Sosial Sentuhan Hati Sukabumi), salah satu

pengurusnya adalah Asep Iwan Firmansyah, adapun kegiatan yang

telah dilaksanakan adalah pembuatan WC umum di kp. Cisarua rt 07

rw 02 Desa Sukamanis Kec. Kadudampit Kab. Sukabumi, sumber dana

diperoleh dari proses penggalangan dan juga donatur yang jumlahnya

sebesar Rp.4.632.000, selanjutnya pembagian sembako kepada orang-

orang fakir, pengusaha kecil, pedagang asongan dan pengemis, semua

kegiatan yang dilaksanakan oleh BAKSOSSEHATI yang dilatarbelakangi

oleh kepedulian sosial. Berikut gambaran hasil dokumentasi

BAKSOSSEHATI yang di unggah ke grup sukabumi facebook:

2. Agenda Pertemuan Akbar Anggota Sukabumi Facebook

Empat tahun terakhir grup sukabumi facebook telah sukses

menyelenggarakan kegiatan meet and greet sesama anggota untuk

Page 83: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

72

mempererat tali silaturahmi, biasanya kegiatan ini diselenggarakan di

taman wisata selabintana dan di hari libur agar setiap anggota dapat

meluangkan waktunya untuk ikut menghadiri kegiatan ini.

Tujuan awal diadakannya meet and greet atau gathering akbar

ini adalah untuk menumbuhkan rasa solidaritas sesama anggota, dan

memperkenalkan beberapa komunitas pemuda-pemudi sukabumi

serta mampu menciptakan suasana kekeluargaan yang erat tanpa

memandang sebelah mata diantara masyarakat sukabumi secara luas

pada umumnya. Adapun pertemuan akbar ke-4 yang terakhir sukses

diselenggarakan pada tanggal 29 mei 2016, antusias para anggota dan

warga masyarakat begitu besar ditambah banyak sekali komunitas -

komunitas baru yang ikut memeriahkan kegiatan ini.

Kegiatan ini didominasi oleh kaum remaja dan dewasa yang

peduli terhadap perkembangan kesukabumian, berbagai acara

disuguhkan oleh para panitia penyelenggara mulai dari permainan,

hiburan, perkenalan antar komunitas, dan wawasan kesukabumian

meliputi budaya, sosial dan wisata yang disampaikan oleh para

ahlinya, kepedulian pemerintah daerah terhadap eksistensi grup

sukabumi facebook terlihat saat wali kota Sukabumi ikut menghadiri

kegiatan tersebut. Berikut ini adalah hasil dokumentasi kegiatan

gathering grup sukabumi facebook ke-4 di Selabintana:

Page 84: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

73

Page 85: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian selama 6 bulan terhitung dari awal

Desember 2015 hingga Mei 2016, peneliti memahami bahwa grup sukabumi

facebook merupakan sebuah grup virtual yang lahir di tengah-tengah

masyarakat sukabumi masa kini. Pengaruh perkembangan dunia teknologi

khususnya internet dan penggunaan telepon pintar menjadikan grup

sukabumi facebook mudah dikenal dan diakses sebagai media informasi dan

silaturahmi, maka tidaklah heran jika perkembangan jumlah anggota dan

popularitas sukabumi facebook meningkat setiap harinya.

Sejauh ini sukabumi facebook telah menjadi tren sosial sebagai tempat

berkumpul dan bercengkrama, hal ini menjadi lebih menarik ketika anggota

sukabumi facebook terdiri dari beberapa etnis, dari data yang didapat ada 6

penganut agama besar yang ada di sukabumi facebook yaitu Islam, Kristen,

Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu. Jika dilihat dari pola interaksi anggota

grup sukabumi facebook di media internet maka dapat dijabarkan ada 2 model

interaksi yaitu: 1) Interaksi Grafis yaitu hubungan sosial melalui media gambar

baik berbentuk video maupun poster yang memberikan pesan tersendiri, 2)

Interaksi Tipografi yaitu hubungan sosial yang dilakukan melalui media huruf

dalam hal ini pesan teks yang di unggah kedalam internet.

Page 86: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

75

Hasil analisis penelitian ini menjelaskan bahwa anggota sukabumi

facebook rata-rata toleran, hal ini dibuktikan dengan data statistik yang

meliputi beberapa pertanyaan mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku

sosial dengan jumlah responden sebanyak 40 hasilnya 34 toleran dan 6

intoleran. ada beberapa hal yang menjadi faktor toleran yaitu pemahaman

keagamaan yang pluralis, rasa humanisme dan kepedulian sosial, sedangkan

yang menjadi faktor pendorong intoleran adalah pemahaman agama yang

cenderung eksklusif, kecurigaan dan ketakutan terhadap kelompok lain.

Dengan adanya hasil statistik diatas maka dapat disimpulkan 85%

anggota komunitas sukabumi facebook toleran dan 15% intoleran, dengan

kata lain ada hubungan atau pengaruh kesadaran beragama dalam terjalinnya

kerukunan di komunitas sukabumi facebook dilatarbelakangi oleh wawasan

pemahaman agama diri sendiri dan orang lain serta tingkat pendidikan yang

memberikan stimulus kesadaran beragama menjadi toleran.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu merevitalisasi semangat

toleransi dan kerukunan antar anggota grup sukabumi facebook karena istilah

“duduluran” yang selalu menjadi jargon grup ini memiliki makna yang baik

yaitu “persaudaraan” atau istilah ini mungkin lebih mirip dengan semboyan

“bhineka tunggal ika” artinya berbeda tetapi satu tujuan dan “unity in

diversity” artinya persatuan dalam perbedaan, hal ini sejalan dengan nilai-nilai

pancasila dan etika agama.

Page 87: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

76

B. Saran

Setelah melakukan penelitian di grup sukabumi facebook, maka penulis bisa

memberikan saran:

1. Untuk seluruh anggota grup sukabumi facebook baik yang aktif di media

internet maupun di kehidupan sosial langsung, hendaknya selalu

memupuk rasa persaudaraan serta menjaga kerukunan dan kedamaian

grup sukabumi facebook, hindari hal-hal yang bersifat provokatif

menyinggung perasaan kelompok lain dan menjunjung tinggi nilai-nilai

kesalehan.

2. Untuk para pengurus atau admin grup sukabumi facebook alangkah

baiknya ada pendataan anggota yang aktif di kehidupan sosial langsung,

hal ini ditujukan sebagai data statistik anggota secara berkala, disamping

itu para pengurus diharapkan mampu menghidupkan rasa solidaritas

untuk memperkuat rasa persaudaraan dan kekeluargaan dengan

menciptakan diskusi bersama, seminar keagamaan yang bersifat umum,

atau kegiatan sosial yang mampu menumbuhkan rasa kasih sayang satu

sama lain tanpa memandang perbedaan.

3. Untuk segenap pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten Sukabumi

hendaknya mulai bersinergi secara aktif dengan perkembangan wadah

kepemudaan seperti grup sukabumi facebook, hal ini akan memperluas

serta mengoptimalkan kinerja pembangunan dan pelayanan pemerintah

Page 88: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

77

terhadap masyarakat di daerahnya tentu dengan kebijakan dan

kesepakatan kerja sama yang baik.

4. Bagi sivitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya fakultas

Ushuluddin, hendaknya memetik hikmah bahwa proses toleransi bisa

dilakukan melalui media apapun, serta menjadikan hal-hal yang negatif

sebagai bahan resolusi dan dijadikan pelajaran hidup.

5. Terakhir penulis merekomendasikan grup sukabumi facebook menjadi

wadah toleransi dan kerukunan umat beragama berbasis internet yang

bisa dijadikan media partner FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) di

daerahnya sendiri, dan menjadi prototipe bagi grup-grup kedaerahan lain

yang ada di media internet guna memperluas sikap keberagamaan yang

rukun dan toleran.

Page 89: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

78

DAFTAR PUSTAKA

A. Yewangoe, A. Agama dan Kerukunan. Jakarta: Gunung Mulia, 2011.

Achmad, Nur. ed. Pluralitas Agama: Kerukunan dalam Keragaman. Jakarta:

Kompas, 2001.

Afzalur Rahim, M. Managing Conflict in Organization. U.S.A New Brunswick and

U.K London, 2011.

Agil Husin Al Munawar, Said. Fikih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat

Press, 2005.

Ahmad Saebani, Beni. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Amin, Ma’ruf. Harmoni dalam Keberagamaan: Dinamika Relasi Agama-Negara.

Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hubungan Antar Agama Edisi

Kedua Maret 2013.

Azra, Azyumardi. “Merayakan Kebebasan Beragama.” dalam bunga rampai 70

tahun Djohan Effendi. Toleransi Agama dalam Masyarakat Majemuk:

Perspektif Muslim Indonesia. Jakarta: ICRP Indonesian Conference on

Religion and Peace, 2009.

B. Baowollo, Robert. Menggugat Tanggung Jawab Agama-agama Abrahamik

bagi Perdamaian Dunia. Yogyakarta: Kanisius, 2010.

Connoly, Peter. ed. Aneka Pendekatan Studi Agama. Cetakan ke-II. Yogyakarta:

LKiS, 2009.

Departemen Agama RI. Bingkai Teologi Kerukunan Hidup Beragama di

Indonesia. Jakarta: Balitbang Agama, 1997.

Page 90: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

79

Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Kehidupan Beragama. Peran Agama

dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara. 2008.

Dwi Narwoko, J. dan Suyanto, Bagong ed. Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan. Jakarta: Prenada Media Group, 2006.

H. Schumann, Olaf. Menghadapi Tantangan Memperjangkan Kerukunan.

Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Hartati, Nety dan Nihayah, Zahratun. Islam dan Psikologi. Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2003.

Hidayat, Komarudin. Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian Hermeneutika.

Bandung: Mizan, 2011.

Hidayat, Komarudin. The Wisdom of Life: Menjawab Kegelisahan Hidup dan

Agama. Jakarta: Kompas, 2008.

Ishomuddin. Pengantar Sisiologi Agama. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia, 2008.

Lubis, Ridwan. Cetak Biru Peran Agama: Merajut Kerukunan, Kesetaraan

Gender, dan Demokratisasi dalam Masyarakat Multikultural. Jakarta:

Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan, 2005.

Masduqi, Irwan. Berislam Secara Toleran: Teologi Kerukunan Umat Beragama.

Bandung: Mizan, 2011.

Mohamed, Yasien. Penerjemah: Masyhur Abadi. Insan yang Suci: Konsep Fitrah

dalam Islam. Bandung: Mizan, 1997.

Moqsith Ghazali, Abd. “Islam dan Pluralitas (ISME) Agama.” dalam bunga

rampai 70 tahun Djohan Effendi. Toleransi Agama dalam Masyarakat

Page 91: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

80

Majemuk: Perspektif Muslim Indonesia. Jakarta: ICRP Indonesian

Conference on Religion and Peace, 2009.

Munawar Rachman, Budhy. ed. Membela Kebebasan Beragama: Percakapan

tentang Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme. Jakarta, LSAF, 2010.

Munawar Rachman, Budhy. Membela Kebebasan Beragama. Buku-4. Jakarta:

Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 2014.

Murdiatmoko, Janu. Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung:

Grafindo Media Pratama, 2009.

Neusner, Jacob & Chilton, Bruce. ed. Religious Tolerance in World Religions.

America: Templeton Foundation Press, 2008.

Oxford Learner’s Pocket Dictionary. New Edition . Oxford University Press, 1991.

Pranawati, Rita dan Abubakar, Irfan. Modul Kebebasan Beragama & Integrasi

Sosial. Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture (CSRC), 2011.

Qomar, Mujamil. Fajar Baru Islam Indonesia: Kajian Komprehensif atas Sejarah

dan Dinamika Intelektual Islam Nusantara. Bandung: Mizan, 2012.

Raho, Bernard. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Riyanto CM, Armada. Dialog Interreligius: Historisitas, Tesis, Pergumulan,

Wajah. Yogtakarta: Kanisius, 2010.

Romdon. Metodologi Ilmu Perbandingan Agama: Suatu Pengantar Awal.

Jakarta: Rajawali Pers, 1996.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Versi PDF.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Page 92: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

81

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Cetakan ke-VIII. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2011.

Sudjangi. Kajian Agama dan Masyarakat: 15 Tahun Badan Penelitian dan

Pengembangan Agama, 1975-1990. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Agama, 1992/1993.

Sugiharto, Bambang. Wajah Baru Etika & Agama. Yogyakarta: Kanisius, 2004.

Wawancara pribadi bersama Dedi Suhendra. Sukabumi, 19 Oktober 2015.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi.

Cetakan Ke-II. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Internet

“SF dan Repdem Gelar Khitanan Masal.” Artikel diakses pada tanggal 22

Desember 2015 dari

http://jabar.pojoksatu.id/sukabumi/2015/06/04/sf-dan-repdem-

gelar-khitanan-massal/

“Teror Berdarah antara Charlie Hebdo dan Kartun Nabi Muhammad.” Artikel

diakses pada 20 Mei 2016 dari

http://international.sindonews.com/read/947555/41/teror-berdarah-

antara-charlie-hebdo-dan-kartun-nabi-muhammad-1420684620

Page 93: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

82

“Dua LSM Bali Laporkan Nando Soal Pelecehan Nyepi.” Artikel diakses pada 20

Mei 2016 dari http://www.merdeka.com/peristiwa/dua-lsm-bali-

laporkan-nando-soalpelecehan-nyepi-di-fb.html

“Nostra Aetate.” Artikel diakses pada 22 November 2015 dari

http://www.katolisitas.org/49/nostra-aetate

“Facebook.” Artikel diakses pada 29 Juli 2017 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Facebook

Artikel diakses pada tanggal 22 November 2015 dari

http://sulut.kemenag.go.id/file/file/Katolik/slyw1366661434.pdf

Data di ambil pada tanggal 26 Oktober 2015 dari

https://www.facebook.com/groups/like.earth/

Jurnal Bahasa dan Budaya Cina Vol. 4 No. 2 Oktober 2014. Universitas Bunda

Mulia. Artikel diakses pada tanggal 22 November 2015 dari

http://repository.maranatha.edu/10695/1/Lima%20Sikap%20Moral

%20dalam%20Paham%20Konfusianisme.pdf

Maroni. Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah “pengaruh pendidikan

islam terhadap perilaku keagamaan siswa sekolah dasar.” diakses pada

20 Oktober 2014 dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/11904

Nur`aini, Syarifah. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatulah Jakarta. “Pengaruh penggunaan media internet pada situs

www.facebook.com terhadap perilaku asertif remaja.” diakses pada 20

Page 94: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

83

Oktober 2014 dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/21088

S Dhammika, Vhen. Seri Literatir dan Wacana Buddhis: Maklumat Raja Asika.

Versi Pdf artikel di unduh dari

http://bukudharma.com/ebook/maklumat%20raja%20asoka.pdf

Socialbakers, hasil survei pengguna facebook, diakses pada Tanggal 18

November 2014 dari http://www.socialbakers.com/blog/1290-10-

fastest-growing-countries-on-facebook-in-2012

Webster, Merriam. Kamus Bahasa Inggris Elektronik, di akses pada 20 Mei

2016 dari http://www.merriam-webster.com/dictionary/inclusive

Page 95: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

84

TENTANG PENULIS

Muhammad Haikal Rahmatullah merupakan

anak ke 6 dari 11 bersaudara dari keluarga Dr.

Silahuddin, MA dan Enok Maemunah. Lahir di Kota

Sukabumi, Jawa Barat, 8 Desember 1992. Sebelum

menjadi mahasiswa dia mengenyam pendidikan

dasar di SDN Cijangkar 1 Kota Sukabumi (1998-2004), SMP Pelita YNH Kota

Sukabumi (2004-2007), SMA Pelita YNH (2007-2010). Menyelesaikan S-1 di

Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN)

(2010-2017) dalam konsentrasi Studi Agama-agama.

Karirnya sebagai guru honorer di SMK Pelita YNH dimulai sejak duduk

menjadi mahasiswa, aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) periode

(2013-2014). Pernah dinobatkan sebagai salah satu guru kreatif termuda di Kota

Sukabumi (2017), hobby yang sering dilakukan adalah fotografi dan pernah

memperoleh juara 3 di ajang Sukabumi Creative Economic Festival 2017 (SCEF).

Page 96: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

85

LAMPIRAN

HASIL WAWANCARA

Nama Narasumber : Dedi Suhendra, S. Kom

Alamat : Jl. Ciraden No. 166 Cisaat Kab. Sukabumi

Tempat dan Tanggal Lahir : Sukabumi, 23 Desember 1973

Agama : Islam

Telepon : 085711114454

Isi Wawancara

Peneliti Nara Sumber

1. Sejak kapan Kang Dedi menjadi

pengurus grup Sukabumi Facebook?

Kira-kira tahun 2010 saya menjadi admin/

pengurus Sukabumi Facebook karena sukabumi facebook ada foundernya yaitu

Ridwan Badar, kemudian pengurusnya ada beberapa tapi mulai disedikitkan biar tidak terjadi saling menyalahkan akhirnya menjadi dua, saya Dedi Suhendra dan Ridwan Badar.

2. Apakah grup Sukabumi Facebook sebatas paguyuban atau sebuah organisasi?

Sebenarnya perkumpulan biasa saja untuk mengangkat diskusi-diskusi seputar sukabumi secara umum, lebih tepatnya forum diskusi masyarakat sukabumi di dunia maya.

3. Apakah ada persyaratan khusus untuk ikut bergabung dalam grup Sukabumi Facebook?

Untuk gabung di grup sukabumi facebook tidak ada kriteria khusus yang jelas dia harus patuh pada aturan syarat-syarat dari sistem facebook sendiri, yaitu memakai nama asli, menggunakan foto asli dan sedikit detail tentang pribadi dari pemilik akun tersebut Cuma itu, toh dia mau orang sukabumi atau pun orang mana saja, agama apa saja bangsa dan suku apa saja ya silahkan, cuma secara garis besar dan secara umumnya harus mengetahui tentang hal-hal kesukabumian.

4. Apa yang Anda lakukan selaku

admin/ pengurus dalam grup Sukabumi Facebook?

Yang saya lakukan sebagai admin/ pengurus adalah mengatur semua lalulintas postingan agar tidak terjadi flaming (diskusi tidak sehat) dan tidak terjadi perselisihan dan miss

komunikasi, kita sebagai pengurus mengatur postingan setiap waktu agar berita-berita

Page 97: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

86

terbaru (up to date) bisa dinikmati oleh

anggota.

5. Kegiatan apa saja yang telah diselenggarakan oleh Sukabumi Facebook?

Secara berkala setiap satu tahun sekali atau pada saat bulan puasa, rutin mengadakan gathering akbar sukabumi facebook dan semua komunitas yang ada di sukabumi untuk

menjalin silaturahmi antar anggota SF (Sukabumi Facebook) dan tentunya beberapa komunitas yang ada kemudian kita sering melakukan kegiatan baksos (bakti sosial) juga karena momennya Ramadhan disamping itu kita melakukan penggalangan dana untuk kegiatan bakti sosial bagi orang-orang tidak mampu seperti halnya membantu pengobatan anak penderita hidrosefalus.

6. Pernah tidak Anda menemukan

anggota non-muslim dan ikut terlibat dalam kegiatan Sukabumi Facebook?

Anggota-anggota karena beragam dan bersifat umum non-muslim baik itu Hindu Budha Protestan maupun Katolik semuanya memang ada, dan mereka terkadang ikut bergabung dalam kegiatan yang dilakukan oleh Sukabumi Facebook.

7. Bagaimana respon anda dengan

anggota-anggota Sukabumi Facebook baik muslim atau non-muslim?

Kadang-kadang kita harus lihat dulu, kenapa hal itu bisa terjadi, kita lihat dulu akun dari facebooknya valid atau tidak istilahnya dia memakai akun asli atau tidak, kalau memang tidak menggunakan akun asli kita abaikan karena kita tidak perlu berdiskusi dengan akun-akun palsu seperti itu, tetapi kalau misalkan akun itu asli ya kita berdiskusi dengan baik kita kasih saran dan masukan bagaimana bagusnya karena secara tidak langsung dia sudah berani mempertanggung jawabkan postingan dan komentarnya, di dalam syarat facebook pun kalau bisa di hapus atau di abaikan.

8. Apakah ada isu sara yang memicu konflik di dalam grup Sukabumi Facebook? apa tanggapan anda!

Kalau tentang sara sebagai pengurus kita harus bisa meminimalisir hal tersebut, karena dalam aturan facebook dan netiket (etika berinternet) sudah sangat jelas sekali bahwa diskusi mengenai sara kalau bisa tidak ada dan dihindarkan, karena berdiskusi tentang sara harus bertatap muka bukan di dunia maya, kecuali akun tersebut sangat jelas (valid dan terpercaya), biasanya saya akan menghapus postingan-postingan sara secara berkala, hal itu sering terjadi pro dan kontra karena berbagai macam orang berdiskusi dalam satu

Page 98: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

87

topik yang sama dengan background yang

berdiskusi berbeda-beda, kalau anggotanya mengerti pasti akan bijak dalam memberikan komentar, tapi akan berbanding terbalik kalau

anggotanya tidak mengerti dalam arti tingkat pendidikan dan pemahaman agamanya kurang dan jika hal ini sudah terjadi flaming (gejolak) terpaksa akan di hapus karena diskusi tersebut sudah tidak sehat lagi.

9. Apa yang Anda lakukan jika melihat isu konflik di Sukabumi Facebook muncul di kehidupan nyata?

Sampai saat ini konflik-konflik tersebut alhamdulillah tidak pernah terjadi karena sejak awal kita harus bisa memfilter atau memenej hal-hal demikian karena memang

sudah tugas admin/pengurus bagaimana caranya agar isu-isu sara tidak berkelanjutan, disamping hal itu konflik-konflik yang lain seperti dengan dinas atau instansi-instansi lain itu pernah terjadi dan kita harus membantu menyelesaikannya semampu kita.

10. Apa cita-cita dan harapan Anda terhadap Sukabumi Facebook?

Harapan saya untuk kedepannya, ya semuanya harus saling bersinergi berdiskusi dengan baik menyampaikan keluh saran masukan dan informasi tentang kesukabumian, sebagai masyarakat sukabumi di seluruh dunia baik lokal atau pun interlokal saling berbagi informasi yang bermanfaat untuk mereka sendiri biar mereka bisa berwawasan dengan baik, mendapatkan informasi yang valid yang akurat yang disampaikan oleh masyarakat sukabumi dimanapun mereka berada yang pada akhirnya akan membentuk karakter-karakter manusia sukabumi yang dinamis, saling menghargai mampu melihat perbedaan, terbuka pemikirannya dan mampu menjalin tali silaturahmi dengan orang-orang sukabumi dimanapun.

Catatan: Bentuk rekaman wawancara diatas bisa di download pada link https://drive.google.com/open?id=0B9RRuSGGJjRVbURiQWZNYzN1d2c

Page 99: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

88

KUMPULAN DATA RESPONDEN

Page 100: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

89

Page 101: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

90

Page 102: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

91

Page 103: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

92

Page 104: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

93

Page 105: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

94

Page 106: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

95

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)

PENELITIAN TENTANG PENGARUH KESADARAN BERAGAMA DALAM MENJALIN KERUKUNAN

“Telaah Perilaku Toleransi dan Intoleran Pada Komunitas Sukabumi Facebook”

Hai teman-teman Sukabumi Facebook, Saya M. Haikal Rahmatullah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta sedang melakukan penelitian tentang Pengaruh Kesadaran Beragama dalam Menjalin Kerukunan: Telaah Perilaku Toleransi dan Intoleran Pada Komunitas Sukabumi Facebook. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlibatan pendidikan agama, kepribadian terhadap perilaku toleransi dan intoleran dalam menciptakan

kehidupan yang rukun. Sehubungan dengan hal tersebut saya mohon bantuan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini, jawaban kuesioner merupakan

informasi utama yang akan dijadikan bahan penelitian ini. Atas bantuan teman-teman saya ucapkan banyak terimakasih. Petunjuk pengisian:

a. Teman-teman anggota sukabumi facebook cukup menjawab/merespon

pertanyaan atau pernyataan dibawah ini.

b. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab, apabila ada yang tidak jelas,

tanyakan kepada petugas pengumpul data.

c. Tulis tanda (x) pada kolom yang tersedia.

d. Diharapkan mengisi semua jenis pertanyaan ataupun pernyataan.

e. Jawaban dari teman-teman dijamin kerahasiaannya dan hanya akan

digunakan untuk kepentingan penelitian.

Catatan: *Jawablah dengan jujur sesuai hati nurani anda *Penelitian ini tidak ada maksud dan tujuan untuk

menyudutkan/merendahkan kelompok atau golongan lain.

Page 107: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

96

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ...........................................................

2. Alamat : ...........................................................

3. Jenis kelamin : ...........................................................

4. Agama a. Kristen c. Islam e. Budha b. Katolik d. Hindu f. Konghucu

5. Usia : ...........................................................

6. Suku (Dominan) : ...........................................................

7. Daerah Asal : ...........................................................

8. Pendidikan a. SMP c. S1 b. SMA/SMK/MA d. .........

9. Pekerjaan : ...........................................................

10. No. Telp : ...........................................................

II. KUISIONER PENELITIAN

No. Pertanyaan

Jawaban Anda

Setuju Netral Tidak Setuju

1 Kebebasan beragama berarti berhak

memeluk atau tidak memeluk suatu agama

2 Kebebasan beragama berarti setiap orang atas kesadaran dan keyakinannya sendiri, leluasa memeluk suatu agama tanpa tekanan, intimidasi atau paksaan

3 Kebebasan beragama berarti bebas mengembangkan dan memelihara hakikat ajaran agama yang dianut

4 Kebebasan beragama seseorang tidak

boleh melanggar kebebasan beragama orang lain

5 Hanya agama kamu yang paling benar 6 Hanya yang memeluk agama kamu yang

dijamin keselamatannya

Page 108: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

97

7 Hanya kitab suci agama kamu yang paling benar

8 Satu-satunya umat terpilih adalah mereka yang seagama denganmu

9 Hanya ajaran agama kamu saja yang perlu diketahui dan dipelajari

10 Kamu tidak keberatan pendirian rumah ibadah agama lain di lingkungan RT-mu

11 Kamu bersedia diajak mengunjungi

tempat suci agama lain 12 Kamu tidak keberatan dengan ibadat

teman berbeda agama dalam satu rumah 13 Kamu tidak keberatan dengan ibadat

teman berbeda agama dalam lingkungan tempat tinggal

14 Kamu tidak keberatan dengan ibadat

teman berbeda agama di masyarakat luas 15 Berkunjung dan memberi ucapan selamat

kepada orang berbeda agama atas perayaan hari besar agamanya

16 Menghadiri undangan teman berbeda agama dalam perayaan hari besar agamanya

17 Tidak mengucapkan selamat atas

perayaan hari besar teman berbeda agama tetapi tidak mengganggunya

18 Tidak mengucapkan selamat atas perayaan hari besar teman berbeda

agama dan tidak menyukai acara itu dilangsungkan

19 Kamu mengikuti kegiatan doa bersama

dengan orang berbeda agama 20 Kamu membantu tenaga/dana dalam

perayaan keagamaan umat agama lain 21 Tidak keberatan tinggal bersama teman

berbeda agama dalam satu kamar 22 Tidak keberatan tinggal bersama teman

berbeda agama dalam satu rumah 23 Tidak keberatan tinggal bersama teman

berbeda agama dalam satu lingkungan tempat tinggal

Page 109: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

98

24 Tidak keberatan tinggal bersama teman berbeda agama di masyarakat luas

25 Setuju membantu teman yang berbeda agama

26 Setuju berorganisasi dengan teman yang berbeda agama

27 Setuju bergaul dengan teman berbeda agama

28 Setuju mempunyai kelompok

belajar/diskusi dengan teman berbeda agama

29 Setuju tidak peduli dengan teman berbeda agama

30 Kamu ragu menikmati makanan yang dihidangkan teman berbeda agama

31 Kamu bersedia memberikan alamat dan

nomor telepon kamu kepada orang berbeda agama

32 Kamu menghadiri undangan pesta orang berbeda agama

33 Kamu menghadiri upacara pernikahan di rumah ibadat lain

34 Kamu tidak ikut berdoa jika pembacaan doa dipimpin pemuka agama lain

35 Kamu menjawab semua ucapan salam keagamaan yang diucapkan oleh

penganut agama lain 36 Kamu melakukan ibadat di rumah

temanmu yang berbeda agama 37 Kamu menghadiri upacara pemakaman

penganut agama lain 38 Kamu memberi bantuan untuk pendirian

rumah ibadat agama lain 39 Kamu membantu jika teman berbeda

agama mendapat musibah 40 Kamu meminjamkan buku/uang kepada

teman berbeda agama 41 Kamu akan memilih orang yang berbeda

agama untuk menjadi ketua organisasi/lembaga

Page 110: PENGARUH KESADARAN BERAGAMA

99

42 Kamu menolak tawaran bantuan dari teman berbeda agama

43 Kamu bertemu dan berbicara dengan orang lain yang berbeda agama

44 Kamu bertukar pikiran dengan orang yang berbeda agama

45 Kamu mengikuti nasihat yang diberikan teman berbeda agama

46 Kamu bertamu ke rumah orang yang

berbeda agama 47 Kamu meminjamkan kendaraan milikmu

kepada orang yang berbeda agama 48 Kamu melakukan pinjam-meminjam

barang/uang dengan orang berbeda agama

Dengan ini Saya menyatakan bersedia menjadi Responden Penelitian tentang Pengaruh Kesadaran Beragama dalam Menjalin Kerukunan: Telaah Perilaku Toleransi dan Intoleran pada Komunitas Sukabumi Facebook.

Sukabumi, ........................ 20....

....................................................