Upload
trinhtruc
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA, TOTAL PRODUKSI
IKAN TANGKAP, DAN UNIT USAHA TERHADAP
PENDAPATAN SISA HASIL USAHA KOPERASI PERIKANAN
LAUT ( Studi Kasus: Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra
Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun 2012-2016)
Disusun Oleh :
Yunita Damayanti
NIM: 1113084000015
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
ii
PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA, TOTAL PRODUKSI IKAN
TANGKAP, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENDAPATAN SISA HASIL
USAHA KOPERASI PERIKANAN LAUT ( Studi Kasus: Koperasi
Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun
2012-2016)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
YUNITA DAMAYANTI
NIM. 1113084000015
Di Bawah Bimbingan:
Drs. Rusdianto,M.Sc
NIP. 195501041984031001
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Senin, 20 November 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi:
1. Nama : Yunita Damayanti
2. NIM : 11130840000115
3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan
4. Judul Skripsi :Pengaruh Kontribusi Anggota, Total Produksi Ikan
Tangkap, dan Unit usaha Terhadap Pendapatan Sisa Hasil Usaha Koperasi
Perikanan Laut (Studi Kasus:Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra
Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun 2012-2016)
5.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswi
tersebut di atas dinyatakan lulus dan ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 November 20117
1. Arief Fitrijanto, S.Si., M.Si (............................................)
NIP.197111182005011003 Ketua
2. Drs. Rusdianto,M.Sc (.............................................)
NIP.195501041984031001 Pembimbing 1
3. Najwa Khairina,SE.,MA (.............................................)
Penguji Ahli
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap : Yunita Damayanti
2. Tempat Tanggal Lahir : Indramayu, 20 Januari 1994
3. Alamat : Rm.suka.Jln Raya Langut No. 1 rt 01 rw 01
Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu 45252.
4. Telepon : 087774182666
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. 2000-2006 : SDN Langut 1
2. 2006-2009 : SMPIT Al-Multazam Boarding School
3. 2009-2013 : Pondok Pesantren Darunnajah
4. 2013-2017 : Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Organisasi Santri Darunnajah (OSDN) Pondok Pesantren Darunnajah
periode 2011-2012.
2. Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan (HMJ EP)
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta Periode 2015-2016.
vii
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Company Visit “Peran Bank Indonesia di Bidang Moneter” di Bank
Indonesia. HMJ Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. SEBENTAR “Sekolah Bencana Terpadu” Latihan Gabungan
Pengurangan Resiko Bencana dan Standarisasi Gedung Simulasi Self
Rescue dan Vertical Rescue 13-14 Desember 2013. KMPLHK
RANITA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi “ Mengenal Lebih Dekat
Dengan Jurusan Sendiri”. HMJ Ekonomi Pembangunan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Company Visit “Road to Bank Indonesia”. HMJ Ekonomi
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Peserta Melukis baju “Ring of Fire”. KMPLHK RANITA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah “Mewujudkan Regenerasi Mahasiswa
Ekonomi yang Berprestasi dalam Bidang Akademik”. HMJ Ekonomi
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
7. Seminar penaggulangan HIV/AIDS “Lets Avoid HIV/AIDS with Legal
Relationship”. BEM FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
THE EFFECT OF CONTRIBUTION MEMBERS, TOTAL PRODUCTION
OF FISH CAPTURE, AND BUSINESS UNITS ON REVENUE OF
RESULTS OF SEA FISHERY COOPERATING BUSINESS (Case Study:
Marine Fishery Cooperative Mina Sumitra Karangsong Indramayu Regency
Period 2012-2016)
ABSTRACT
This research aims to analyze the effect of the contribution members, the
total production of catch fish, and the business unit to the residual income from the
cooperative business of marine mina sumitra in Karangsong, Indramayu Regency.
Population in this research is marine fishery cooperative sumitra existing in
Karangsong Indramayu Regency period 2012-2016. The method of research
analysis used is multiple regression analysis method by using EViews 8 program
aid in data processing. The results showed that the contribution members, total fish
production and the business unit had positive and significantly affect the revenue
of results.
Keywords: Multiple Regression, Revenue of Results, Contribution Members, Total
Fish Production Capture, and Business Unit.
ix
PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA, TOTAL PRODUKSI IKAN
TANGKAP, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENDAPATAN SISA HASIL
USAHA KOPERASI PERIKANAN LAUT ( Studi Kasus: Koperasi
Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun
2012-2016)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kontribusi anggota,
total produksi ikan tangkap, dan unit usaha terhadap pendapatan sisa hasil usaha
koperasi perikanan laut mina sumitra di Karangsong Kabupaten Indramayu.
Populasi pada penelitian ini yaitu koperasi perikanan laut mina sumitra yang ada di
Karangsong Kabupaten Indramayu periode tahun 2012-2016. Metode analisis
penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan
menggunakan bantuan program EViews 8 dalam proses pengolahan data. Hasil
penelitian menunjukan bahwa kontribusi anggota, total produksi ikan tangkap dan
unit usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan sisa hasil usaha.
Kata Kunci: Regresi Berganda, Sisa Hasil Usaha (SHU), Kontribusi Anggota, Total
Produksi ikan Tangkap, dan Unit Usaha.
x
KATA PENGANTAR
Puji yukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan Karunia-Nya
dengan segala pengetahuan dan kekuasaan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA,
TOTAL PRODUKSI IKAN TANGKAP, DAN UNIT USAHA TERHADAP
PENDAPATAN SISA HASIL USAHA KOPERASI PERIKANAN LAUT (
Studi Kasus: Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten
Indramayu Tahun 2012-2016)” dengan baik. Shalawat serta salam penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan,
saran, bimbingan, dukungan, semangat dan doa baik langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua penulis, Bapak Di’i Radi’i dan Ibu Ida Royani tercinta yang
selalu mendukung, menasehati dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Desi Rizky Utami selaku adik penulis yang selalu menyemangati penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Cindy Lawati, Titin Jarotin, Sofha Rosanti selaku tante penulis yang selalu
memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
4. Bapak Dr. Arief Mufraini Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Ibu Najwa Khairina, SE.,MA selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
7. Bapak Drs. Rusdianto,M.Sc selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan dengan
baik kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
8. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menuntut
ilmu serta memberikan motivasi yang tidak ada henti kepada penulis.
9. Anjeng Lestari, Rizky Oktaviani, Paracytha Gumilang, Retno Dea, Deya Ranita,
Devina, Mela Mulia, Indah Pertiwi, Yunita, Nurul Asri, Fitri Eka Putri, Anis
Halimah dan Sari Pangestuti selaku sahabat penulis yang selalu memberikan
semangat dan dukungan kepaada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Irfan Tripurwanta selaku teman sahabat pendamping penulis yang telah
memberikan motivasi, semangat, ide dan banyak meluangkan waktunya untuk
menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
xii
11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekuarangan. Untuk
itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya
sehingga akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan
dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Amin.
Jakarta,10 November 2017
Yunita Damayanti
xiii
DAFTAR ISI
COVER DALAM ............................................................................................. .i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ....................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vi
ABSTRACT ................................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.....................................................10
1. Tujuan Penelitian ......................................................................10
2. Manfaat Penelitian ....................................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12
A. Teori Pendukung ..........................................................................12
1. Koperasi ...................................................................................12
xiv
2. Kontribusi Anggota ..................................................................28
3. Total Produksi Ikan Tangkap ....................................................29
4. Unit Usaha Koperasi .................................................................30
5. Sisa Hasil Usaha (SHU) ............................................................31
B. Penelitian Terdahulu.....................................................................33
C. Keterkaitan Antar Variabel ..........................................................48
D. Kerangka Pemikiran .....................................................................50
E. Hipotesis .......................................................................................52
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 55
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................55
B. Jenis dan Sumber Data .................................................................55
C. Metode Pengumpulan Data ..........................................................56
D. Metode Analisis Data ...................................................................56
1. Pendekatan Penelitian ...............................................................56
2. Uji Asumsi Klasik.....................................................................57
3. Pengujian Statistik ....................................................................59
4. Statistika Deskriptif ..................................................................62
E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................62
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 65
A. Gambaran Objek Penelitian ..........................................................65
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .....................................................69
1. Hasil Statistik Deskriptif ...........................................................69
xv
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ...........................................................71
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ...............................................76
4. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 83
A. Kesimpulan ...................................................................................83
B. Saran ............................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 85
Lampiran-lampiran ........................................................................................ 89
xvi
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Pendapatan Unit Usaha KPL Mina Sumitra 2012-2016.........5
1.2 Pendapatan Sisa Hasil Usaha KPL Mina Sumitra
2012-2016...............................................................................6
1.3 Kontribusi Angggota KPL Mina Sumitra 2012-2016.............7
2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................42
4.1 Hasil Statistik Deskriptif........................................................70
4.2 Hasil Uji Multikolienaritas.....................................................73
4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas..................................................74
4.4 Hasil Uji Autokorelasi............................................................74
4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi.............................................77
4.6 Hasil Uji F...............................................................................78
4.7 Hasil Uji t................................................................................79
xvii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Total Produksi Ikan Tangkap Koperasi Perikanan Laut
Mina Sumitra Tahun 2012-2016.............................................8
2.2 Kerangka Pemikiran..............................................................52
4.1 Kontribusi Anggota Koperasi Perikanan Laut
Mina Sumitra Tahun 2012 -2016...........................................66
4.2 Total Produksi Ikan Tangkap Koperasi Perikanan Laut
Mina Sumitra..........................................................................67
4.3 Unit Usaha Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra..............68
4.4 Hasil Uji Normalitas...............................................................75
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Surat Izin Penelitian...............................................................90
2 Kontribusi Anggota KPL Mina Sumitra 2012-2016..............91
3 Total Produksi Ikan Tangkap KPL Mina Sumitra
2012-2016...............................................................................93
4 Pendapatan Unit Usaha KPL Mina Sumitra 2012-2016.........95
5 Sisa Hasil Usaha KPL Mina Sumitra 2012-2016...................97
6 Hasil Uji Statistik Deskriptif..................................................99
7 Hasil Uji Multikolienaritas.....................................................99
8 Hasil Uji Heteroskedastisitas................................................100
9 Hasil Uji Autokorelasi..........................................................100
10 Hasil Uji Normalitas.............................................................100
11 Hasil Uji Koefisien Determinasi...........................................100
12 Hasil Uji F.............................................................................101
13 Hasil Uji t..............................................................................101
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan ekonomi merupakan masalah krusial bagi semua
negara, setiap negara akan berusaha demi terciptanya pembangunan
ekonomi yang maju dan berhasil, keberhasilan suatu negara terutama di
indonesia dapat dilihat dari tiga pelaku ekonomi yang terdiri dari pelaku
negara, pelaku swasta dan pelaku koperasi. Jika ketiga pelaku ekonomi
tersebut berhasil, maka akan mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur dan pembangunan di segala bidang lebih cepat.
Pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah di segala
bidang tidak terlepas dari peran masyarakat khususnya disektor
perekonomian, sebab keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional
yaitu sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
baik material maupun spritual yang mencakup seluruh lapisan masyarakat.
Di samping itu negara indonesia yang berdasarkan prinsip Pancasila dan
UUD 1945 telah menempatkan ekonomi nasionalnya berdasarkan prinsip
kekeluargaan. Sebagai perwujudannya adalah dengan adanya gerakan
ekonomi koperasi di kalangan masyarakat indonesia. (Titi Wahyuning,
2013:2).
2
Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang mendorong
tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2012 yang berbunyi koperasi adalah badan hukum yang didirikan
oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan
budaya sesuai dengan nilai prinsip koperasi.
Dalam tata perekonomian nasional indonesia, koperasi diharapkan
dapat menempati tempat dan posisi yang penting, berdasarkan Undang-
Undang 1945 Pasal 33 ayat 1 “perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Koperasi juga merupakan
bentuk usaha yang cocok di bangun di indonesia karena koperasi memiliki
sistem kerakyatan.
Pada dasarnya banyak masalah yang dihadapi, salah satunya pada
sektor perikanan. Sektor perikanan mengalami beberapa permasalahan
gejala tangkap lebih (overfishing), rendahnya kemampuan penanganan dan
pengolahan hasil perikanan, tidak stabilnya harga faktor produksi,
persaingan pasar yang semakin ketat.( Dahuri dalam Elsiana: 2008)
Kabupaten Indramayu terletak di pesisir utara pulau jawa dan
memiliki 10 kecamatan dengan 35 desa yang berbatasan langsung dengan
laut dengan panjang garis pantai 114,1 km. (JabarProv)
3
Jumlah nelayan Indonesia sekitar 15 juta, dimana 9 jutanya masuk
dalam kategori nelayan miskin dan 300 nelayan berada diwilayah jawa
barat. Untuk wilayah kabupaten Indramayu terdapat 42 ribu nelayan kapal
besar dan 12 ribu nelayan kapal kecil.(Pikiran Rakyat, 2015)
Kabupaten Indramayu terkenal dengan sebutan daerah pesisir
pantai, sebagian dari masyarakat Kabupaten Indramayu yang berprofesi
sebagai nelayan. Oleh karena itu sebagian dari masyarakat berkeinginan
untuk mendirikan koperasi perikanan laut yang dimana koperasi ini
tujuannya untuk memenuhi segala kebutuhan yang dibutuhkan nelayan pada
saat melaut, ada 14 koperasi yang berdiri di Kabupaten Indramayu namun
yang masih berdiri kokoh dan berkembang saat ini Koperasi Perikanan Laut
Mina Sumitra karangsong karena Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra
selain melayani kebutuhan nelayan dalam melaut KPL mina sumitra juga
memberikan asuransi bagi anggotanya yang meninggal akibat kecelakaan
dilaut, selain itu Ono Surono Ketua Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra
mengatakan nelayan dihadapkan dengan banyak kecelakaan yang banyak
terjadi di laut. Hal itu disebabkan berbagai faktor diantaranya alam, keadaan
cuaca. Padahal para nelayan harus mencari ikan berhari-hari dilautan, ada
yang satu minggu sampai dua bulan, tergantung alat tangkapnya, untuk
mengatasi hal itu para nelayan dapat bisa memanfaatkan keberadaan
Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra di Karangsong Indramayu guna
mewadahi seluruh kegiatan. Selain itu koperasi mina sumitra juga setiap
4
tahunnya memberikan retribusi kepada pemerintah daerah sebesar 7,3
miliar pertahun.(Republika)
Salah satu koperasi yang berdiri di Karangsong kabupaten
Indramayu yaitu Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra merupakan
salah satu koperasi yang sukses di Kabupaten Indramayu, karena Koperasi
Mina Sumitra ini merupakan koperasi yang berjuang untuk meningkatkan
kesejahteraan perekonomian anggota dan non anggota yang bermata
pencaharian sebagai nelayan di Kabupten Indramayu. Kegiatan KPL Mina
Sumitra pada hakekatnya meliputi 4 desa nelayan yaitu desa paoman,
margadadi, karangsong dan pabean udik.(Faizur Rohman, 2015:7)
Adapun unit usaha yang dimiliki oleh Koperasi Mina Sumitra
sebagai wadah untuk memenuhi kelengkapan dan kebutuhan nelayan dalam
melaut yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) merupakan unit unggulan dari
setiap koperasi maupun badan usaha perikanan, Warung Serba Ada
(WASERDA) menyediakan bahan-bahan konsumsi yang biasanya
dibutuhkan oleh nelayan sebelum melaut, Bahan Alat dan Perlengkapan
(BAP) menyediakan seluruh perlengkapan yang dibutuhkan nelayan untuk
melaut diantaranya jaring, spare part kapal dan oli mesin yang dibutuhkan
kapal, Jasa Layanan Sewa cool box, Sewa Truk (TRAIS), dan Stasiun
Pengisian Bahan Bakar (SPBN) bekerja layaknya SPBU untuk kendaraan
di darat gunanya untuk memudahkan perhau-perahu nelayan untuk mengisi
bahan bakar.
5
Tabel 1.1. Pendapatan Unit Usaha KPL Mina Sumitra (Dalam
Rupiah)
Unit Usaha 2012 2013 2014 2015 2016
TPI 6.201.502.940 6.566.779.960 6.419.716.360 7.931.330.240 5.716.440.162
Trais 177.637.620 190.162.620 208.802.574 200.520.045 134.969.411
Waserda 156.253.340 145.013.912 132.076.654 110.819.854 156.916.426
SPBN 148.833.678 160.745.219 159.844.383 216.303.524 173.731.676
Box Es 103.602.201 116.778.403 112.430.694 115.565.365 50.292.832
Toko Bap 222.799.820 366.159.577 237.905.045 187.890.642 231.141.640
Jumlah 7.010.629.666 7.545.639.699 7.270.775.711 8.762.429.677 6.463.492.159
Sumber: Koperasi Mina Sumitra
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa secara nominal,
unit usaha di KPL Mina Sumitra mengalami fluktuasi di setiap tahunnya,
laba unit usaha terbesar berada pada tahun 2015 sebesar Rp.8.762.429.677.
dan laba terkecil pada tahun 2016 sebesar Rp.6.463.492.159, hal ini dapat
disebabkan nelayan yang meminjam atau mengambil keperluan yang
disedikan oleh unit usaha koperasi, pada saat nelayan anggota maupun
bukan anggota koperasi kembali ke darat mereka tidak langsung membayar
keperluan yang mereka pakai.
Sebagai badan usaha yang berdiri sendiri, koperasi merupakan
bentuk usaha yang harus mampu mengelola usahanya untuk memperoleh
laba. Laba dalam koperasi dikenal dengan sebutan Sisa Hasil Usaha (SHU).
Sisa Hasil Usaha (SHU) memiliki pengertian yaitu pendapatan koperasi
yang di peroleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan,
dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan,
6
pengertian ini menurut UU No.25 Pasal 45 tentang perkoperasian.
Walaupun koperasi bukan badan usaha yang mengutamakan keuntungan
namun koperasi dituntut untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
perekonomian anggota dan bukan anggota koperasi.
Tabel 1.2. Pendapatan Sisa Hasil Usaha KPL Mina Sumitra
(Dalam Rupiah)
Tahun Sisa Hasil Usaha
2012 2.137.128.824
2013 2.064.951.532
2014 1.620.058.758
2015 1.892.112.672
2016 1.607.983.112
Sumber:KPL Mina Sumitra
Sisa hasil usaha yang di peroleh oleh KPL Mina Sumitra setiap
tahunnya menjadi sebuah pertanda bahwa koperasi telah dikelola dengan
baik dan profesional. Pengelolaan yang baik memerlukan
pertanggungjawaban yang baik dari anggota, semakin besar sisa hasil usaha
koperasi akan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada
umumnya, serta menarik masyarakat umum yang bukan anggota menjadi
anggota. Namun dalam hal ini sisa hasil usaha koperasi mina sumitra masih
terbilang sedikit karena digunakan untuk ongkos kantor, ongkos perjalanan
dinas, pemeliharaan harta benda, biaya gaji pegawai, biaya pengobatan,
dana sosial dan biaya pendidikan. Oleh karena itu untuk meningkatkan sisa
hasil usaha koperasi mina sumitra di perlukan beberapa faktor yaitu jumlah
7
anggota, total produksi ikan tangkap dan unit usaha yang dimiliki oleh
koperasi perikanan laut mina sumitra.
Koperasi perikanan membutuhkan kontribusi, peran dan partisipasi
aktif dari anggotanya untuk memajukan koperasi dan mencapai tujuan dari
koperasi ini sendiri.
Tabel 1.3. Kontribusi Anggota KPL Mina Sumitra (Dalam Rupiah)
Tahun Kontribusi
Anggota
2012 24.806.011.800
2013 26.267.120.400
2014 26.478.865.400
2015 31.725.321.000
2016 34.764.617.500
Sumber: KPL Mina Sumitra
Kontribusi anggota merupakan komponen yang paling penting
untuk meningkatkan pendapatan sisa hasil usaha koperasi perikanan laut
mina sumitra ini, dilihat dari kontribusi anggota mina sumitra cukup
terbilang besar dan ada peningkatan disetiap tahunnya. Kontribusi anggota
merupakan faktor penting berdirinya koperasi, tanpa kontribusi anggota
koperasi tidak akan berjalan, oleh karena itu kontribusi anggota disini sangat
berpengaruh dalam peningkatan kualitas koperasi, apabila kualitas koperasi
meningkat maka dapat meningkatkan laba koperasi yang nantinya akan
berbalik ke anggota itu sendiri.
8
Gambar 1.1. Total Produksi Ikan Tangkap KPL Mina Sumitra
(Dalam Rupiah)
Sumber: Koperasi Mina Sumitra
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa total produksi
ikan tangkap dalam produksinya masih mengalami fluktuasi hal ini
disebabkan karena cuaca yang berubah-ubah yang menyebabkan nelayan
susah untuk menangkap ikan dilaut, walaupun masih ada kapal-kapal kecil
yang setiap hari pergi kelaut namun hasil yang didapatkan tidak sebanyak
kapal besar yang berbulan-bulan melaut, adapapun kendala dalam alat
tangkap yang digunakan oleh nelayan yang disediakan koperasi terkadang
stoknya habis dan alat tangkap yang digunakan rusak, hal ini menyebabkan
produksi ikan naik turun, produksi ikan pun berpengaruh dalam sisa hasil
usaha koperasi mina sumitra.
Pada saat melaut nelayan menggunakan alat tangkap gelnet, gelnet
sering diterjemahkan dengan jaring insang dan jaring rahang. Istilah gilnet
336.261.186.000
328.338.998.000320.985.818.000
396.566.512.000
336.261.186.000
0
50.000.000.000
100.000.000.000
150.000.000.000
200.000.000.000
250.000.000.000
300.000.000.000
350.000.000.000
400.000.000.000
450.000.000.000
2012 2013 2014 2015 2016
Total Produksi Ikan Tangkap KPL Mina Sumitra
9
didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap pada sekitar
operculumnya (tutup pelindung insang). Tertangkapnya ikan-ikan dengan
gilnet ialah dengan cara terjerat pada mata jaring.(Muhammad
Fadhli,2015).
Secara global koperasi Mina Sumitra masih belum mampu
melakukan persaingan usaha yang kompetitif. Koperasi masih banyak
mengandalkan permodalan dari anggota yang tentunya tidak akan bisa
membuat gerak langkah usaha koperasi secara luas. Koperasi yang dari dulu
sampai sekarang masih dinilai sebagai salah satu bentuk sistem ekonomi
kerakyatan dan soko guru perekonomian bangsa Indonesia, sepertinya
masih mengalami suasana hidup segan mati tak mau. kondisi koperasi yang
demikian, dialami juga pada koperasi perikanan secara umum di indonesia
ini. Sebagai contoh, di propinsi Jawa Barat terdapat 63 koperasi perikanan
yang tersebar dipantai utara dan pantai selatan Jawa Barat, yang kondisinya
sangat memprihatinkan. Dari 63 koperasi hanya 10 koperasi yang boleh
dikatakan berjalan maksimal, 15 koperasi yang berjalan seadanya dan 38
koperasi lainnya mati atau tidak beroperasi.(Rat KPL Mina Sumitra)
Oleh karena itu, maka penulis memilih judul sebagai berikut :
“Pengaruh Jumlah Anggota, Total Produksi Ikan Tangkap, Dan Unit
Usaha Terhadap Pendapatan Sisa Hasil Usaha Koperasi Perikanan
Laut (Studi Kasus: Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra
Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016)”.
10
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Kontribusi Anggota terhadap pendapatan Sisa
Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra
Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016 ?
2. Bagaimana pengaruh Total Produksi Ikan Tangkap terhadap pendapatan
Sisa Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra
Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016?
3. Bagaimana pengaruh Unit Usaha terhadap pendapatan Sisa Hasil Usaha
(SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong
Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016?
4. Manakah diantara faktor – faktor tersebut yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) di
Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten
Indramayu tahun 2012-2016 ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh Kontribusi Anggota terhadap pendapatan
Sisa Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra
Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016.
b. Untuk mengetahui pengaruh Total Produksi Ikan Tangkap terhadap
pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina
Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016.
11
c. Untuk mengetahui pengaruh Unit Usaha terhadap pendapatan Sisa
Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra
Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016.
d. Untuk mengetahui manakah diantara faktor – faktor tersebut yang
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap pendapatan Sisa Hasil
Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong
Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016.
2. Manfaat Penelitian
a. Untuk bahan pertimbangan, terutama bagi pembaca yang ingin
mengetahui pengaruh Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan
Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu.
b. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil
keputusan yang berkenaan dengan Koperasi, Terutama Koperasi
Perikanan Laut di Kabupaten Indramayu.
c. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi para peneliti selanjutnya yang
berkaitan dengan masalah ini.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Pendukung
1. Koperasi
a. Sejarah Koperasi Di Indonesia
Pada masa penjajahan diberlakukan “culturstelsel” yang
mengakibatkan penderitaan bagi rakyat, terutama para petani dari
golongan bawah. Peristiwa tersebut menimbulkan gagasan dari seorang
Patih Purwekerto: Raden Ario Wiraatmadja untuk membantu
mengatasi kemelaratan rakyat. Kegiatannya diawali dengan menolong
pegawai dan orang kecil dengan mendirikan rumah-rumah gadai,
lumbung desa, dan bank-bank desa.
Pada tahun 1908 lahir perkumpulan Budi Utomo yang dalam
programnya memanfaatkan sektor perkoperasian untuk
mensejahterakan masyarakat miskin dimulai dengan koperasi industri
kecil dan kerajinan. Ketetapan kongres Budi Utomo di Yogyakarta
adalah antara lain memperbaiki dan meningkatkan kecerdasan rakyat
melalui pendidikan, serta mewujudkan dan mengembangkan gerakan
berkoperasi. Telah didirikan “Toko Adil” sebagai langkah pertama
pembentukan Koperasi Konsumsi. (Titik Sartika dan Rachman
Soejoedono, 2004:49).
13
Tahun 1915 lahir UU Koperasi yang pertama “Verordening op
de Cooperative Vereeniging” dengan koninklijk besluit 7 April 1912
stbl 431 yang bunyinya sama dengan UU Koperasi di Negara Belanda
(tahun 1876) yang kemudian di ubah tahun 1925. Kesulitannya bagi
rakyat Indonesia, anggaran dasar koperasi tersebut harus dalam bahasa
belanda dan dibuat dihadapan notaris.
Tahun-tahun selanjutnya diusahakan perkembangan koperasi
oleh para pakar dan politis nasional. Di zaman pendudukan Jepang
(1942-1945) usaha-usaha koperasi dikoordinasikan/dipusatkan dalam
badan-badan koperasi disebut kumiai yang berfungsi sebagai
pengumpul barang-barang logistik untuk kepentingan perang.
Setelah kemerdekaan 17 Agustus 1945, usaha pengembangan
koperasi mengalami pasang surut mengikuti perkembangan politik.
Kongres-kongres koperasi, munas-munas dan lain-lain untuk
pengembangan koperasi terus berlanjut. Tahun 1958: UU No.70/1958
telah lahir UU tentang koperasi yang pada dasarnya berisi tentang tata
cara pembentukan, pengelolaan koperasi (seperti prinsip-prinsip
rochdale).
Terbit peraturan-peraturan pemerintah yang maksudnya
mendorong pengembangan koperasi dengan fasilitas-fasilitasnya yang
menarik (PP dari Mendikbud tahun 1959: mewajibkan pelajar
menabung dan berkoperasi). Tahun 1967: UU No. 12 tentang Pokok-
14
pokok perkoperasian, yang kemudian disempurnakan dengan UU No.
25/1995. (Titik Sartika dan Rachman Soejoedono, 2004:49).
b. Pengertian Koperasi
Terdapat bermacam-macam definisi koperasi dan jika diteliti
secara seksama maka tampak bahwa definisi itu berkembang sejalan
dengan perkembangan jaman. Definisi awal umumnya menekankan
bahwa koperasi itu merupakan wadah bagi golongan ekonomi lemah,
seperti definisi yang diberikan Dr.Fay (1908), yang meyatakan bahwa
koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang
terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat
tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing
sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat
imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.(
Muhammad dan Agus, 2004:38).
Prof.R.S Soeriaatmadja memberikan definisi koperasi sebagai
suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan derajat
sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik
secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang
bersifat kebendaan atas tanggungan bersama.
Pengertian atau definisi koperasi menurut Undang-Undang
koperasi juga mengalami perubahan. Undang-Undang Koperai No. 14
Tahun 1965, bab III pasal 3 mengatakan bahwa koperasi adalah organisasi
15
ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai tempat persemaian insan
masyarakat serta wahana menuju sosialisme Indonesia berdasarkan
Pancasila. (Muhammad dan Agus, 2004:39).
Kalau dicermati lebih lanjut, tampak bahwa definisi tersebut lebih
banyak mengandung unsur politis daripada ekonomi, dan adanya
kecenderungan untuk membawa gerakan koperasi Indonesia ke salah satu
aliran politik.
Sedangkan menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 pada Bab
III. Bagian 1 pasal 3 dikatakan bahwa koperasi Indonesia adalah organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau
badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha-usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
UU No. 12/1967 telah meletakan dasar-dasar pola pemikiran
ekonomi bagi gerakan koperasi dan memberikan peluang yang luas bagi
perkembangan usaha-usaha koperasi. Tetapi sayang sekali, selama 25
tahun (sampai dengan tahun 1992) digunakan sebagai landasan kegiatan
bagi koperasi-koperasi di Indonesia, Undang-Undang tersebut tidak
didukung oleh suatu peraturan pelaksanaan yang diharapkan bisa
membantu memberi petunjuk bagi pelaksanaannya.
Untuk lebih menyesuaikan dengan perkembangan zaman, maka
pada tanggal 21 Oktober 1992 dikeluarkan Undang-Undang baru, yaitu
Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Menurut
16
UU ini koperasi didefinisikan sebagai “badan usaha yang beranggotakan
orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
UU RI No. 25/1992 tidak menyebut secara eksplisit adanya unsur
sosial dalam koperasi, tetapi secara implisit tersurat dalam prinsip koperasi
dan dalam “asas kekeluargaan”. Ini berarti bahwa koperasi sekarang lebih
menekankan aspek ekonomi, tetapi dengan tidak melupakan/ mengabaikan
unsur sosial dan kemanusiaan.(Muhammad Firdaus dan Agus Edhi,
2004:40).
c. Landasan dan Asas Koperasi
Di dalam UU RI tentang Perkoperasian pasal 2 dikatakan bahwa
“koperasi berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berdasar atas asas kekeluargaan”. Dari bunyi pasal 2 itu jelas bahwa
koperasi berlandasakan pancasila dan UUD 1945. Masing-masing sila dari
Pancasila dalam kaitannya dengan koperasi dapat dijabarkan sebagai
berikut.
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama ini, mengandung makna bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai wujud penerapan sila ini, maka keanggotaan koperasi
Indonesia terbuka untuk semua penganut agama/kepercayaan dan
17
golongan, serta setiap anggota koperasi wajib menghormati agama/
kepercayaan yang dianut oleh anggota yang lain. Koperasi juga sangat
mementingakan kejujuran. Baik pengurus, manager, pengawas, dan
anggota koperasi harus berlaku jujur sebagai perwujudan pengamalan
sila pertama dari Pancasila
2) Kemanusiaan Yang Adil Beradab
Sebagai manusia yang beradab, maka mereka harus saling
menghargai. Suatu kriteria menghargai manusia lain berarti
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melaksanakan
kegiatan kemanusiaan berani membela keadilan dan kebenaran.
Penerapan dari sila kedua itu yaitu, koperasi tidak membedakan
kedudukan sosial, agama dan golongan masing-masing anggota, serta
semua anggota koperasi berhak mendapat perlakuan yang sama dan
adil.
3) Persatuan Indonesia
Jalinan persatuan dan kesatuan dikembangkan atas dasar
Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu jua) dengan
menunjukan pergaulan antar sesama manusia Indonesia. Penerapan sila
ketiga ini adalah bahwa koperasi tidak mengenal perbedaan suku,
agama, ras, antar golongan, politik atau status sosial anggota, koperasi
untuk bersatu dalam wadah koperasi. Koperasi harus mampu
18
menempatkan rasa solidaritas tanpa memandang asal usul dan status
sosial.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan.
Penerapan sila keempat ini adalah bahwa perkumpulan koperasi
sistem musyawarah untuk mufakat harus benar-benar dilaksanakan
dalam koperasi Indonesia. Jika terdapat perbedaan pendapat, maka hal
tersebut, harus dipecahkan melalui msuyawarah/mufakat dalam rapat
anggota. Musyawarah berarti perundingan, sedangkan mufakat berarti
setuju atau sepakat. Jadi, mufakat merupakan hasil dari suatu
peundingan atau pembicaraan. Sehingga jika dalam koperasi terdapat
perbedaan pendapat dan pada akhirnya dapat diselesaikan dengan jalan
musyawarah atau melalui voting, maka hasil akhir itu merupakan
kesepakatan atau keputusan bersama dan menjadi tanggung jawab
bersama pula untuk saling menghormati dan melaksanakan keputusan
tersebut.
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Yang dimaksud keadilan sosial adalah keadilan yang berlaku
dalam masyarakat, yang berarti tolak ukurnya adalah masyarakat.
Masyarakat perlu dibangun oleh manusia sebagai bagian dari
masyarakat. pembangunan dan hasil pembangunan perlu
didistribusikan secara adil. Adil harus dilihat dari sudut pandang
19
masyarakat. Keadilan yang memberikan masing-masing bagiannya,
dalam segala hasil kegiatan kebudayaan dalam masyarakat, dalam
bidang: ekonomi, perhubungan, sosial, politik dan kebudayaan pada
umumnya.
Selain pancasila UU RI No. 25 / 1992 juga menyebut UUD
1945 sebagai landasan koperasi. Hal ini, ditegaskan dalam batang tubuh
pasal 33 ayat 1 beserta penjelasannya. Di situ dicantumkan secara
eksplisit bahwa bangun perusahaan yang sesuai dengan pasal 1 adalah
koperasi.
Sedangkan asas koperasi, sesuai dengan pasal 2 UU RI No.
25/1992 adalah berdasarkan kekeluargaan. Asas ini sesuai dengan jiwa
dan kepribadian bangsa Indonesia.
Koperasi Sebagai suatu usaha bersama harus mencerminkan
ketentuan-ketentuan sebagaimana dalam kehidupan keluarga. Dalam
suatu keluarga, segala sesuatu yang dikerjakan secara bersama-sama
ditujukan untuk kepentingan bersama seluruh anggota keluarga. Usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan ini biasanya di sebut gotong
royong. Gotong royong dalam pengertian kerjasama pada koperasi
mempunyai pengertian yang luas yaitu gotong royong dalam lingkup
organisasi, bersifat terus menerus dan dinamis, dalam bidang atau
hubungan ekonomi dan dilaksanakan dengan terencana dan
berkesinambungan. (Muhammad dan Agus, 2004:42)
20
d. Tujuan Koperasi
Dalam Bab III pasal 3 UU RI No. 25/1992 dikatakan bahwa:
“koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945”.
Dari bunyi pasal 3 diatas jelas, bahwa koperasi hendak memajukan
kesejahteraan anggota terlebih dahulu. Dan sekiranya nanti mempunyai
kelebihan kemampuan, maka usaha tersebut diperluas ke masyarakat di
sekitarnya. Karena para anggota koperasi pada dasarnya juga merupakan
anggota masyarakat, maka dengan jalan secara bertahap koperasi ikut
berperan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Misalnya, dalam Koperasi
Unit Desa (KUD) membeli beras atau gabah dari para petani, terutama para
petani anggota KUD. Kemudian KUD menyetor/menjual beras/gabah ke
Depot Logistik (Dolog) dengan harga yang lebih tinggi dari pada jika beras/
gabah tersebut dibeli oleh para tengkulak. Dengan demikian, koperasi akan
dapat membantu meningkatkan penghasilan para anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
21
e. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi
Di dalam Bab III, bagian pertama pasal 4 UU RI No. 25/1992
diuraikan fungsi dan peran koperasi. Fungsi dan peran koperasi adalah
sebagai berikut :
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2) Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi.
Sedangkan dalam Bab III, bagian kedua, pasal 5 UU RI No 25
Tahun 1992 dijelaskan tentang prinsip koperasi, yaitu :
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi, mengandung
makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh
siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang
anggota dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan
22
syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi. Sedangkan
sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan
pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Prinsip demokrasi menunjukan bahwa pengelolaan koperasi
dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. para anggota
itulah, yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam
koperasi.
3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak
semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam
koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota
terhadap koperasi. ketentuan yang demikian ini merupakan
perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk
kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan.
Oleh karena itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada
para anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata atas
besarnya modal yang diberikan, yang dimaksud dengan terbatas
23
adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku
dipasar.
5) Kemandirian.
Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri,
tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan
kepada pertimbangan, keputusan, dan usaha sendiri. Dalam
kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang
bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggung
jawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri
sendiri. (Muhammad dan Agus , 2004:46).
f. Bentuk dan Jenis Koperasi di Indonesia
Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI N0. 25
Tahun 1992 beserta penjelasannya dinyatakan bahwa “jenis koperasi
didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi
anggotanya”. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah
kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya,
seperti antara lain koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen,
koperasi produsen, koperasi pemasaran dan koperasi jasa. Khusus
koperasi yang dibentuk oleh golongan fungsional seperti pegawai
negeri, anggota ABRI, karyawan dan sebagainya, bukan merupakan
jenis koperasi tersendiri. Penjenisan koperasi dapat ditinjau dari
berbagai sudut pendekatan, antara lain sebagai berikut :
24
1) Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai
dengan sejarah timbulnya gerakan koperasi, maka dikenal jenis-
jenis koperasi sebagai berikut :
a) Koperasi Konsumsi
b) Koperasi Kredit
c) Koperai produksi
d) Koperasi Jasa
e) Koperasi Distribsusi (pemasaran)
2) Berdasarkan golongan fungsional, maka dikenal jenis-jenis
koperasi sebagai berikut :
a) Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
b) Koperasi Angkatan Darat (Kopad)
c) Koperasi Angkatan Laut (Kopal)
d) Koperasi Angkatan Udara (Kopau)
e) Koperasi Angkatan Kepolisian (Koppol)
f) Koperasi pensiunan angkatan darat
g) Koperasi pensiunan (Koppen)
h) Koperasi Karyawan (Kopkar)
i) Koperasi Sekolah
25
3) Berdasarkan lapangan usaha, maka dikenal beberapa jenis
koperasi antara lain sebagai berikut :
a) Koperasi Desa
Yang dimaksud dengan koperasi desa adalah koperasi
yang anggota-anggotanya terdiri dari penduduk desa yang
mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama. Koperasi
desa menjalankan aneka usaha dalam suatu lingkungan. Jadi,
koperasi ini dapat menjalankan beberapa macam usaha
(multipurpose) sesuai dengan keperluan masyarakat dan
lingkungan.
b) Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggota-
anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai
kepentingan langsung dalam bidang konsumsi. Koperasi ini
berfungsi sebagai penyalur tunggal barang-barang kebutuhan
rakyat sehari-hari yang memperpendek jarak antara produsen
dan konsumen, harga barang ditangan konsumen menjadi
lebih murah, dan biaya penjualan maupun biaya pembelian
dapat ditekan.
c) Koperasi Pertanian
Koperasi Pertanian adalah koperasi yang anggota-
anggotanya terdiri dari petani, pemilik tanah, penggarap,
26
buruh tani dan orang-orang yang berkepentingan serta mata
pencahariannya berhubungan dengan usaha pertanian yang
bersangkutan.
d) Koperasi Peternakan
Koperasi peternakan adalah koperasi yang anggota-
anggotanya terdiri dari pengusaha dan buruh peternakan yang
berkepentingan dan mata pencahariannya langsung
berhubungan dengan peternak. Koperasi peternakan dapat
didirikan sesuai dengan jenis ternak.
e) Koperasi Perikanan
Koperasi perikanan adalah koperasi yang anggota-
anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik alat perikanan,
buruh/nelayan yang berkepentingan serta mata
pencahariannya langsung berhubungan dengan usaha
perikanan.
Koperasi perikanan terdiri dari koperasi perikanan
darat dan Koperasi Perikanan Laut (KPL). Lapangan usaha
koperasi perikanan antara lain, mengusahakan pembelian alat-
alat perikanan, mengusahakan modernisasi teknik dan
perluasan pemeliharaan dan penangkapan ikan, mengusahakan
pembuatan sendiri bahan-bahan/alat-alat, mengusahakan
penjualan hasil dengan organisasi pelelangan ikan yang baik,
27
mengusahakan pengolahan dan pengawetan ikan, dan
menyediakan kredit.
f) Koperasi Kerajinan/ Industri
Koperasi kerajinan adalah koperasi yang anggota-
anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik alat-alat produksi
dan buruh yang berkepentingan serta mata pencaharian
langsung berhubungan dengan kerajinan/industri yang
bersangkutan.
g) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam (koperasi kredit) adalah
koperasi yang anggota-anggotanya, setiap orang yang
mempunyai kepentingan langsung di bidang perkreditan.
h) Koperasi Asuransi
Usaha untuk menumbuhkan asuransi secara koperatif
telah diberikan gagasan dan dianjurkan oleh Menteri
Nakertranskop tahun 1975. Tujuan asuransi untuk
memperkecil resiko serta melalui usaha koperasi dapat
mengumpulkan dana yang cukup besar. Asuransi koperasi
indonesia dimaksudkan untuk menjamin kesejahteraan
anggota. Salah satu contoh koperasi asuransi adalah Koperasi
Asuransi Indonesia (KAI) yang pada akhir tahun 1995 telah
mempunyai 2.567.798 pemegang polis, menduduki peringkat
28
empat dalam deretan asuransi-asuransi jiwa indonesia dalam
hal jumlah penjualan polis.
i) Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi Unit Desa (KUD) didahului dengan
berdirinya BUUD/KUD yang mendasarkan pada Inpres No. 4
Tahun 1973. Sesungguhnya, mendahului berdirinya BUUD/
KUD, Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 11
Februari 1971 telah mengeluarkan SK No. 32/ 1971 bagi
pendirian suatu BUUD percobaan, cita-cita mana didukung
oleh BRI dan peneliti dari UGM. Tujuan dari pembentukan
KUD ini adalah menjamin terlaksananya produksi program
peningkatan produksi pertanian, khususnya produksi pangan
secara efektif dan efisien. (Muhammad Firdaus dan Agus
Edhi, 2004:62)
2. Kontribusi Anggota
Kontribusi anggota pada koperasi adalah semua bentuk
kontribusi yang disepakati pada rapat anggota, diantaranya modal
(uang dan fisik), simpanan wajib dan sukarela, pikiran, menyalurkan
kebutuhan dan produk melalui perusahaan koperasi, bekerja penuh
kesadaran, dan semangat tinggi. Kegiatan menghasilkan produk
dalam bentuk jumlah dan mutu yang baik, dan selalu meningkatkan
keterampilan membuat produk yang lebih baikmelalui pengalaman
29
maupun dalam bentuk kesiapan mengikuti pendidikan/ pelatihan
keterampilan.
Kontribusi adalah bentuk nyata dari partisipasi anggota
sebagai rasa memiliki koperasi terhadap pelayanan yang disediakan
koperasi dalam kegiatan produksi, atau bentuk nyata partisipasi
anggota sebagai pengguna layanan yang disediakan koperasi dalam
kegiatan produksi. Dengan kata lain koperasi melayani anggota,
anggota berpartisipasi. Kontribusi anggota terdiri dari berbagai bentuk
(jumlah dan jenis) keikutsertaan.(Fahrizal Ibnu:2012)
3. Total Produksi Ikan Tangkap
Nilai produksi perikanan dinyatakan dalam berat hidup ikan
pada saat baru dipancing.(Badan Pusat Statistika: 2017)
Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakan dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor
produksi, seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat
golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, ,modal dan keahlian
keusahawan. Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis
mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi
yang belakangan dinyatakan (tanah, modal, dan keahlian
keusahawan) adalah tetap jumlahnya. Dengan demikian, di dalam
menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang
digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan
30
adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan
jumlah produksi yang dicapai. (Sadono Sukirno: 2012, 193)
4. Unit Usaha Koperasi
Menurut UU pasal 43 No. 52 Tahun 1992 usaha koperasi
adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota
untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. Usaha
koperasi terutama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan
dengan kepentingan anggota baik untuk menunjang usaha maupun
kesejahteraanya. Dalam hubungan ini maka pengelolaan usaha
koperasi harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien dalam
arti koperasi harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan
usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang
sebesar-besarnya pada anggota dengan tetap mempertimbangkan
untuk memperoleh sisa hasil usaha yang wajar.
Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota
koperasi dan koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan
utama di segala bidang kehidupan ekonomi rakyat.(Bahri Nurdin,
1993:70)
31
5. Sisa Hasil Usaha (SHU)
Dalam UU No. 25 Tahun 1992 pengertian tentang Sisa Hasil
Usaha (SHU) dirumuskan yaitu sebagai berikut:
Ayat (1) Sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi
yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,
penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku
yang bersangkutan.
Ayat (2) Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan
kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh
masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk
keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan rapat anggota.
Ayat (3) besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat
anggota. Menurut ayat (1) tersebut, ada tiga komponen utama yaitu
SHU, pendapatan, dan biaya koperasi, dari tiga kompenen ini SHU
hanyalah konsekuensi dari pada pendapatan dan biaya koperasi
(subkomponen penyusutan, kewajiban lain, dan pajak dapat
dimasukan ke dalam komponen biaya). Komponen utama dalam
ayat (2) adalah mengenai cadangan dan jasa usaha anggota koperasi
dan dalam ayat (3) menyangkut tentang pemupukan dana cadangan.
Pendapatan koperasi adalah penerimaan koperasi atas kontribusi
anggota koperasi bagi biaya-biaya koperasi, maka apabila SHU
positif berarti kontribusi anggota koperasi pada pendapatan koperasi
32
melebihi kebutuhan akan biaya riil koperasi. Kelebihan tersebut
akan dikembalikan oleh koperasi kepada para anggotanya (Pasal 45
ayat 2 UU No. 25 Tahun 1992). Rapat angggota berdasarkan
Anggaran Dasar/anggaran rumah tangga dapat menetapkan untuk
menyisihkan sebagian dari SHU untuk dana cadangan, dan
pendidikan, dan dana-dana keperluan lain serta sisanya dibagikan
kepada anggota menurut jasa masing-masing anggota.
Apabila SHU negatif berarti kontribusi anggota koperasi
terhadap pengeluaran untuk biaya koperasi lebih kecil dari
pendapatan koperasi. Kekurangan kontribusi anggota tersebut
ditutup dengan dana cadangan. Dana cadangan diperoleh dari
penyisihan SHU yang digunakan untuk memupuk modal sendiri dan
untuk menutup kerugain koperasi bila diperlukan (Pasal 41 ayat 2
UU No. 25 Tahun 1992). Kerugian tersebut adalah kerugian yang
disebabkan aktivitas pelayanan sehari-hari atau pada saat
pembubaran.
Apabila SHU berimbang, di mana pengeluaran biaya dan
pendapatan koperasi semibang. dalam kasus ini kopearsi harus
memperbaiki kinerjanya agar dapat meningkatkan pendapatannya
untuk memperoleh SHU positif, koperasi harus bekerja keras dan
melaksanakan kegiatannya secara efisien baik internal maupun
33
alokasi sumber dayanya.(Titik Sartika dan Rachman Soejoedono,
2004:82)
B. Penelitian Terdahulu
1. (Novi Hasti Anggraini, 2009) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
sisa hasil usaha koperasi pegawai negeri di kota surakarta tahun 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
jumlah anggota, jumlah modal sendiri dan jumlah modal luar
mempengaruhi jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi pegawai negeri
di kota Surakarta. Sehubungan dengan masalah tersebut diajukan tiga
hipotesis, pertama, diduga jumlah anggota berpengaruh positif dan
signifikan terhadap besarnya SHU koperasi, kedua diduga modal sendiri
berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya SHU koperasi,
ketiga, diduga modal luar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
besarnya SHU koperasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Data berupa data sekunder yang didapat dari pusat koperasi pegawai
negeri. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 koperasi
pegawai negeri dengan teknik simple random sampling atau
pengambilan sampel secara acak sederhana. Metode analisis data adalah
regresi linear berganda dengan pengujian statistik antara lain uji t, uji F
dan R2 serta uji ekonometrika (multikolinearitas, heteroskedasitas,
autokolerasi). Peneliti menggunakan bantuan program eviews dalam
proses pengolahan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah
34
anggota berpengaruh signifikan terhadap jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU)
pada tingkat signifikansi 5% sedangkan jumlah modal sendiri dan modal
luar tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat 5%. Saran peneliti
berdasarkan penelitian adalah jumlah anggota berpengaruh signifikan
terhadap SHU, oleh karena itu bagi koperasi untuk meningkatkan
pendapatan dilakukan dengan menambah variabel jumlah anggota agar
SHU meningkat, koperasi diharapakan mampu meningkatkan sumber
daya manusianya terutama pengelola koperasi sehingga dana yang ada
dapat dikelola secara optimal.
2. (Sri Windarti, 2010) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Sisa
Hasil Usaha (SHU) pada KPRI di kabupaten Wonogiri tahun 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
jumlah modal sendiri, jumlah modal pinjaman, jumlah partisipasi usaha
anggota, jumlah anggota, dan jumlah pengurus koperasi terhadap Sisa
Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri di Kabupaten Wonogiri.
Sehubungan dengan tujuan tersebut diajukan lima hipotesis, pertama
diduga jumlah modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap
besarnya SHU koperasi, kedua jumlah modal pinjaman berpengaruh
positif dan signifikan terhadap besarnya SHU koperasi, ketiga diduga
jumlah partisipasi usaha anggota berpengaruh positif dan signifikan
terhadap besarnya SHU koperasi, keempat diduga jumlah anggota
berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya SHU koperasi,
35
kelima jumlah pengurus koperasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap besarnya SHU koperasi. Jenis penelitin ini adalah deskripsi
kuantitatif. Data berupa data sekunder yang didapat dari Pusat Koperasi
Pegawai Negeri. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 40
Koperasi Pegawai Negeri dengan teknik simple random sampling atau
pengambilan sampel secara acak sederhana. Metode pengujian statistik
antara lain uji t, uji f, dan uji R2 serta uji ekonometrika (multikolienaritas,
heteroskedatisitas, autokorelasi). Penelitian menggunakan signifikan
pada tingkat 5%. Kesimpulan penelitian ini adalah variabel modal
sendiri, modal pinjaman, partisipasi usaha anggota, dan jumlah pengurus
koperasi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya SHU
pada Koperasi Pegawai Negeri di Kbupaten Wonogiri. Dan variabel
jumlah anggota tidak berpengaruh positif terhadap besarnya SHU pada
Koperasi Pegawai Negeri di Kabupaten Wonogiri. Saran peneliti
berdasarkan penelitian ini adalah jumlah modal sendiri, jumlah modal
pinjaman, jumlah partisipasi usaha anggota jumlah pengurus koperasi
berpengaruh signifikansi terhadap SHU, oleh karena itu bagi koperasi
diharapkan mampu meningkatkan sumber daya manusianya terutama
dalam pengelolaan koperasi dengan meningkatkan variabel modal
sendiri, modal pinjaman, partisipasi usaha anggota, pengurus koperasi
agar SHU meningkat. Dan jumlah anggota tidak berpengaruh signifikan
terhadap SHU. Koperasi diharapkan untuk selalu meningkatkan
36
pendapatan sehingga biaya operasional meningkat dan keuntungan
meningkat.
3. (Ida Ayu Ratih Iswari 2016) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kodya
Denpasar tahun 2012-2015. Koperasi merupakan salah satu kekuatan
ekonomi yang mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Sisa
Hasil Usaha (SHU) koperasi juga menjadi salah satu elemen penting
dalam meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, termasuk pada
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kodya Denpasar. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris apakah jumlah anggota,
jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja
mempangaruhi sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di Kodya
Denpasar tahun 2012-2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 16 koperasi simpan pinjam di Kodya Denpasar tahun 2012-
2015. Penentuan besarnya jumlah sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear
berganda. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh
bukti empiris bahwa jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja
berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha, sedangkan jumlah anggota
dan jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU).
37
4. (Hosekini Hana, 2015) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Sisa
Hasil Usaha Koperasi simpan pinjam Di Kabupaten Sukoharjo. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modal sendiri terhadap Sisa
Hasil Usaha (SHU) koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo,
untuk mengetahui pengaruh modal luar terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo, untuk mengetahui
pengaruh volume usaha koperasi terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) di
Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan mampu
memperluas wawasan dalam manajemen keuangan dan menjadikan
referensi untuk penelitian selanjutnya. Sampel dalam penelitian ini
adalah koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2013
sebanyak 30 koperasi. Metode analisis data yang mengunakan uji regresi
linear berganda, uji f, uji t dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil
penelitian menunjukan bahwa modal sendiri (x1) berpengaruuh terhadap
SHU. Berdasarkan hasil uji F diperoleh kesimpulan bahwa variabel
modal sendiri (x1), modal luar (x2), dan volume usaha (x3) mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap variabel SHU di koperasi Sukoharjo.
5. (Muhammad Danar Hadi, 2013) Analisis rasio keuangan yang
mempengaruhi pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI Dewantara
di Kabupaten Jember. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah variabel dependen yaitu pertumbuhan SHU dan Variabel
independen yaitu Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Hutang (Dept
38
Ratio), Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin), dan Rasio Perputaran
Persediaan (Inventory Turnover). Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh rasio-rasio keuangan secara parsial terhadap
pertumbuhan SHU pada KPRI Dewantara. Untuk menjawab tujuan dari
penelitian ini maka digunakan alat analisis regresi linear berganda. Pada
analisis regresi linear berganda, dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri
dari uji autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedasitas.
Penelitian ini menggunakan data primer berbasis sumber berupa laporan
keuangan KPRI Dewantara selama periode 2007-2012 yang diperoleh
dari bagian keuangan KPRI Dewantara yang terletak di Jalan Dr.
Soebandi No. 29 Jember. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara
parsial, Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Laba Bersih (Net Profit
Margin), dan Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) tidak
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan SHU KPRI Dewantara.
Akan tetapi, Rasio Utang (Debt Ratio) berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan SHU KPRI Dewantara. Arah pengaruh rasio hutang (Debt
Ratio) menunjukan bahwa semakin tinggi kemampuan KPRI Dewantara
membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka
panjang, maka pertumbuhan SHU akan semakin tinggi dan sebaliknya
semakin rendah kemampuan KPRI Dewantara membayar hutang-
hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang, maka
pertumbuhan SHU akan semakin menurun. Secara teoritis pengaruh
39
tersebut benar. Hal ini dikarenakan koperasi yang memiliki kemampuan
untuk membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun
jangka panjang menunjukan bahwa koperasi tersebut memiliki
kemapuan finansial serta keuntungan yang tinggi, sehingga akan
berdampak pada tingkat pertumbuhan SHU yang tinggi pula. Selain itu,
hasil penelitian ini ini menunjukan bahwa secara umum pertumbuhan
SHU KPRI Dewantara di Kabupaten Jember tidak dapat diprediksi
berdasarkan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio Lancar (Current
Ratio), Rasio Hutang (Dept Ratio), Rasio Laba Bersih (Net Profit
Margin), dan Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover). Rasio
keuangan yang dimaksud tersebut dihitung berdasarkan formula yang
tercantum dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi Nomor:
22/PER/M.KUKM/IV/2007 tentang perkoperasian.
6. (Titi Wahyuning, 2013) Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Sisa
Hasil Usaha (SHU) Di KPRI “Bina Karya” Balongpanggang-Gresik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor
modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha terhadap sisa hasil
usaha di KPRI “Bina Karya” Balongpanggang-Gresik. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
metode analsisi regresi linear berganda. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah sisa hasil usaha, sedangkan variabel bebasnya yaitu aspek
keuangan koperasi yang meliputi modal sendiri, modal pinjaman, dan
40
volume usaha. Hasil regresi menunjukan bahwa variabel modal sendiri
berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha, sedangkan variabel
modal pinjaman dan volume usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap
sisa hasil usaha. Dari ketiga variabel tersebut, modal sendiri merupakan
variabel yang paling dominan mempengaruhi sisa hasil usaha di KPRI
“Bina Karya” Balongpanggang-Gresik tahun 1999-2012.
7. (Ni Made Taman Ayuk) Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan,
Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Di Kabupaten Badung Provinsi
Bali. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk mengetahui
pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah pinjaman
anggota dan jumlah modal kerja secara simultan terhadap Sisa Hasil
Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten Badung,
untuk mengetahui pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan anggota,
jumlah pinjaman anggota dan jumlah modal kerja secara parsial terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten
Badung, untuk menengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh
diantara variabel jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah
pinjaman anggota dan jumlah modal kerja secara parsial terhadap Sisa
Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten
Badung. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Badung. Data
dikumpulkan dengan teknik random sampling, dengan menganalisis 34
41
koperasi dari 46 koperasi simpan pinjam di Kabupaten Badung dari tahun
2007-2011. Analisis data dilakukan dengan metode regresi linear
berganda. Hasil analisis data diketahui bahwa jumlah anggota, jumlah
simpanan, jumlan pinjaman dan jumlah modal kerja secara simultan
berpengaruh pos terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) di Kabupaten Badung. Variabel jumlah anggota, dan
jumlah modal kerja secara parsial berpengaruh berpengaruh signifikan
dan positif terhadap sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di
Kabupaten Badung, sedangkan variabel jumlah simpanan dan jumlah
pinjaman tidak berpengaruh. Variabel jumlah modal kerja berpengaruh
paling dominan terhadap sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di
Kabupaten Badung. Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlunya
upaya untuk memperkecil bunga pinjaman dan biaya administrasi,
karena akan mempengaruhi perilaku anggota koperasi dalam melakukan
pinjaman di unit usaha simpan pinjam koperasi. Jika bunga pinjaman dan
biaya administrasi diperkecil, anggota akan lebih tertarik melakukan
pinjaman, sehingga penerimaan unit usaha simpan pinjam menjadi
bertambah dan pada akhrinya tingkat partisipasi anggota menjadi lebih
besar.
42
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penulis dan
Tahun
Judul Variabel dan ALat
Analisis
Hasil Penelitian
1. Novi Hasti
Anggraini
(2009)
Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
sisa hasil usaha
koperasi pegawai
negeri di kota
surakarta tahun
2007
Variabel: Jumlah
Anggota, Jumlah
Modal Sendiri dan
Jumlah Modal
Luar.
Alat Analisis:
regresi linear
berganda dengan
pengujian statistik
antara lain uji t, uji
F dan R2 serta uji
ekonometrika
(multikolinearitas,
heteroskedasitas,
autokolerasi).
Peneliti
menggunakan
bantuan program
eviews dalam
proses pengolahan
data.
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa jumlah
anggota
berpengaruh
signifikan
terhadap jumlah
Sisa Hasil Usaha
(SHU) pada
tingkat
signifikansi 5%
sedangkan
jumlah modal
sendiri dan modal
luar tidak
berpengaruh
secara signifikan
pada tingkat 5%.
2. Sri Windarti
(2010)
Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
Sisa Hasil Usaha
(SHU) pada
KPRI di
kabupaten
Wonogiri tahun
2009.
Variabel: jumlah
modal sendiri,
jumlah modal
pinjaman, jumlah
partisipasi usaha
anggota, jumlah
anggota, dan
jumlah pengurus
koperasi.
Alat Analisis: uji t,
uji f, dan uji R2
serta uji
ekonometrika
(multikolienaritas,
variabel modal
sendiri, modal
pinjaman,
partisipasi usaha
anggota, dan
jumlah pengurus
koperasi,
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
besarnya SHU
pada Koperasi
Dan variabel
jumlah anggota
tidak
43
heteroskedatisitas,
autokorelasi).
berpengaruh
positif terhadap
besarnya SHU
pada Koperasi
Pegawai Negeri
di Kabupaten
Wonogiri.
3. Ida Ayu
Ratih Iswari
(2016)
Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi
Simpan Pinjam
(KSP) di Kodya
Denpasar tahun
2012-2015.
Variabel: jumlah
anggota, jumlah
simpanan, jumlah
pinjaman dan
jumlah modal
kerja.
Alat Analisis:
regresi linear
berganda.
hasil penelitian,
maka diperoleh
bukti empiris
bahwa jumlah
pinjaman dan
jumlah modal
kerja
berpengaruh
positif terhadap
sisa hasil usaha,
sedangkan
jumlah anggota
dan jumlah
simpanan tidak
berpengaruh
terhadap Sisa
Hasil Usaha
(SHU).
4. Hosekini
Hana
(2015)
Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
Sisa Hasil Usaha
Koperasi simpan
pinjam Di
Kabupaten
Sukoharjo.
Variabel: Modal
Sendiri, Modal
Luar, Volume
Usaha.
Alat Analisis: uji
regresi linear
berganda, uji f, uji
dan uji koefisien
determinasi (R2).
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa modal
sendiri (x1)
berpengaruuh
terhadap SHU.
Berdasarkan hasil
uji F diperoleh
kesimpulan
bahwa variabel
modal sendiri
(x1), modal luar
(x2), dan volume
usaha (x3)
mempunyai
pengaruh secara
simultan terhadap
variabel SHU di
44
koperasi
Sukoharjo.
5. Muhammad
Danar Hadi
(2013)
Analisis rasio
keuangan yang
mempengaruhi
pertumbuhan
Sisa Hasil Usaha
(SHU) KPRI
Dewantara di
Kabupaten
Jember.
Variabel: variabel
dependent yaitu
pertumbuhan SHU
dan Variabel
independen yaitu
Rasio Lancar
(Current Ratio),
Rasio Hutang
(Dept Ratio), Rasio
Laba Bersih (Net
Profit Margin), dan
Rasio Perputaran
Persediaan
(Inventory
Turnover).
Alat Analisis:
Regresi Linear
Berganda,
dilakukan uji
asumsi klasik yang
terdiri dari uji
autokorelasi, uji
multikolinearitas,
dan uji
heteroskedasitas.
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa secara
parsial, Rasio
Lancar (Current
Ratio), Rasio
Laba Bersih (Net
Profit Margin),
dan Rasio
Perputaran
Persediaan
(Inventory
Turnover) tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
pertumbuhan
SHU KPRI
Dewantara. Akan
tetapi, Rasio
Utang (Debt
Ratio)
berpengaruh
signifikan
terhadap
pertumbuhan
SHU Arah
pengaruh rasio
hutang (Debt
Ratio)
menunjukan
bahwa semakin
tinggi
kemampuan
KPRI Dewantara
membayar semua
hutang-
hutangnya baik
jangka pendek
maupun jangka
panjang, maka
pertumbuhan
45
SHU akan
semakin tinggi
dan sebaliknya
semakin rendah
kemampuan
KPRI Dewantara
membayar
hutang-
hutangnya baik
jangka pendek
maupun jangka
panjang, maka
pertumbuhan
SHU akan
semakin
menurun. Selain
itu itu, hasil
penelitian ini ini
menunjukan
bahwa secara
umum
pertumbuhan
SHU KPRI
Dewantara di
Kabupaten
Jember tidak
dapat diprediksi
berdasarkan rasio
keuangan yang
terdiri dari Rasio
Lancar (Current
Ratio), Rasio
Hutang (Dept
Ratio), Rasio
Laba Bersih (Net
Profit Margin),
dan Rasio
Perputaran
Persediaan
(Inventory
Turnover).
6. Titi
Wahyuning
(2013)
Beberapa Faktor
yang
Mempengaruhi
Variabel: Modal
sendiri, Modal
pinjaman, Volume
Hasil regresi
menunjukan
bahwa variabel
46
Sisa Hasil Usaha
(SHU) Di KPRI
“Bina Karya”
Balongpanggang-
Gresik.
usaha dan Sisa
Hasil Usaha
(SHU).
Alat Analisis:
Regresi Linear
Berganda.
modal sendiri
berpengaruh
signifikan
terhadap sisa
hasil usaha,
sedangkan
variabel modal
pinjaman dan
volume usaha
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap sisa
hasil usaha. Dari
ketiga variabel
tersebut, modal
sendiri
merupakan
variabel yang
paling dominan
mempengaruhi
sisa hasil usaha di
KPRI “Bina
Karya”
Balongpanggang-
Gresik tahun
1999-2012.
7. Ni Made
Taman
Ayuk
Pengaruh Jumlah
Anggota, Jumlah
Simpanan,
Jumlah Pinjaman
dan Jumlah
Modal Kerja
Terhadap Sisa
Hasil Usaha
(SHU) Koperasi
Simpan Pinjam
(KSP) Di
Kabupaten
Badung Provinsi
Bali.
Variabel : Sisa
Hasil Usaha
(SHU), Jumlah
Anggota Koperasi
Simpan Pinjam
(KSP), jumlah
simpanan, jumlah
pinjaman, jumlah
modal kerja.
Alat Analisis:
Regresi Linear
Berganda.
Hasil analisis
data diketahui
bahwa jumlah
anggota, jumlah
simpanan, jumlah
pinjaman dan
jumlah modal
kerja secara
simultan
berpengaruh
terhadap Sisa
Hasil Usaha
(SHU) Koperasi
Simpan Pinjam
(KSP) di
Kabupaten
Badung. Variabel
47
jumlah anggota,
dan jumlah modal
kerja secara
parsial
berpengaruh
signifikan dan
positif terhadap
sisa hasil usaha
koperasi simpan
pinjam di
Kabupaten
Badung,
sedangkan
variabel jumlah
simpanan dan
jumlah pinjaman
tidak
berpengaruh.
Variabel jumlah
modal kerja
berpengaruh
paling dominan
terhadap sisa
hasil usaha
koperasi simpan
pinjam di
Kabupaten
Bandung.
Berdasarkan hasil
penelitian
disarankan
perlunya upaya
untuk
memperkecil
bunga pinjaman
dan biaya
administrasi,
karena akan
mempengaruhi
perilaku anggota
koperasi dalam
melakukan
pinjaman di unit
usaha simpan
48
pinjam koperasi.
Jika bunga
pinjaman dan
biaya
administrasi
diperkecil,
anggota akan
lebih tertarik
melakukan
pinjaman,
sehingga
penerimaan unit
usaha simpan
pinjam menjadi
bertambah dan
pada akhrinya
tingkat partisipasi
anggota menjadi
lebih besar.
C. Keterkaitan Antar Variabel
Dalam rumusan masalah telah ditetapkan akan meneliti tentang
pengaruh kontribusi anggota, total produksi ikan tangkap, dan unit usaha
terhadap pendapatan sisa hasil usaha koperasi perikanan laut mina sumitra
karangsong indramayu.
1. Kontribusi Anggota dan sisa hasil usaha perikanan laut mina sumitra
Kontribusi anggota pada koperasi adalah semua bentuk
kontribusi yang disepakati pada rapat anggota, diantaranya modal (uang
dan fisik), simpanan wajib dan sukarela, pikiran, menyalurkan kebutuhan
dan produk melalui perusahaan koperasi, bekerja penuh kesadaran, dan
semangat tinggi. Kegiatan menghasilkan produk dalam bentuk jumlah
dan mutu yang baik, dan selalu meningkatkan keterampilan membuat
49
produk yang lebih baik melalui pengalaman maupun dalam bentuk
kesiapan mengikuti pendidikan/pelatihan keterampilan.(Fahrizal
Ibnu:2012)
Kontribusi anggota dapat dikatakan berpengaruh terhadap
pendapatan sisa hasil usaha apabila keaktifan dan pengelolaan dari
anggota baik, dan dapat dikatakan jumlah anggota tidak berpengaruh
terhadap pendapatan sisa hasil sisa hasil usaha maka keaktifan dan
pengelolaan anggota tidak baik. Penelitian yang dilakukan oleh Sri
Windarti (2010) menyatakan bahwa kontribusi anggota berpengaruh
terhadap sisa hasil usaha.
2. Total produksi ikan tangkap dan sisa hasil usaha perikanan laut mina
sumitra
Kegiatan perikanan tangkap masih memegang peranan yang sangat
strategis dan dominan dalam pembangunan perikanan di indonesia
terutama di daerah yang notaben dekat dengan laut. Hal ini merupakan
tugas sebuah lembaga/dinas yang berperan aktif dalam pengelolaan
produksi perikanan terutama koperasi. Koperasi disini bertugas untuk
membantu memenuhi kebutuhan anggota maupun non anggota yang
akan pergi melaut. Dan koperasi ini bertugas untuk menghitung berapa
banyak produksi ikan tangkap yang di dapatkan oleh anggota yang pergi
melaut. dilihat dari total produksi perikanan ikan tangkap mina sumitra,
50
total produksi ikan tangkap ini berpegaruh terhadap sisa hasil usaha
koperasi mina sumitra.
3. Unit usaha dan sisa hasil usaha koperasi perikanan laut mina sumitra
Menurut UU pasal 43 No. 52 Tahun 1992 usaha koperasi adalah
usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk
meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. Usaha koperasi
terutama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan dengan
kepentingan anggota baik untuk menunjang usaha maupun
kesejahteraanya. Dalam hubungan ini maka pengelolaan usaha koperasi
harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien dalam arti koperasi
harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan usaha yang dapat
meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada
anggota dengan tetap mempertimbangkan untuk memperoleh sisa hasil
usaha yang wajar.(Bahri Nurdin, 1993:70)
Dalam penelitian Hosekini Hana (2015) mengemukakan bahwa
unit usaha berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha.
D. Kerangka Pemikiran
Dalam rumusan masalah telah ditetapkan akan meneliti tentang
pengaruh kontribusi anggota, total produksi ikan tangkap, dan unit usaha
terhadap pendapatan Sisa Hasil Usaha Koperasi Perikanan Laut Mina
Sumitra Karangsong di Kabupaten Indramayu Tahun 2012-2016.
51
Berdasarkan konsep-konsep dasar teori yang dijelaskan di atas dan
penelitian terdahulu, maka dapat disusun sebuah kerangka pemikiran
teoritis seperti yang tersaji dalam Gambar 2.2 sebagai berikut:
52
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
E. Hipotesis
Judul: PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA, TOTAL PRODUKSI IKAN
TANGKAP, UNIT USAHA TERHADAP PENDAPATAN SISA HASIL
USAHA KOPERASI PERIKANAN LAUT LAUT (Studi Kasus: Koperasi
Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun 2012-
2016)
Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu
Tahun 2012-2016
Teori Pendukung
Kontribusi Anggota (X1)
Total Produksi Ikan
Tangkap (X2)
Unit Usaha (X3)
Pendapatan Sisa Hasil
Usaha KPL Mina Sumitra
Karangsong Indramayu
Model Analisis Regresi Berganda
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
53
Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka untuk menguji
signifikansi masing-masing variabel independen dapat dilakukan dengan uji
t, dengan membandingkan probability value t statistik dengan nilai α= 5%,
bila probability value t statistik < α= 5% maka H0 ditolak, dan juga
sebaliknya. Untuk melihat signifikansi dari variabel independen secara
keseluruhan terhadap variabel dependen dapat membandingkan probability
value f statistik dengan nilai α= 5%, bila probability value t statistik < α=
5% maka H0 ditolak begitupun sebaliknya. Maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga Kontribusi anggota berpengaruh positif dan signifikansi terhadap
pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.
H0: Kontribusi anggota tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.
Ha1: Kontribusi anggota berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Sisa
Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.
2. Diduga total produksi ikan tangkap berpengaruh positif dan signifikansi
terhadap pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina
sumitra.
H0: total produksi ikan tangkap tidak berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.
Ha2: total produksi ikan tangkap berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.
54
3. Diduga unit usaha berpengaruh positif dan signifikansi terhadap pendapatan
Sisa Hasil Usaha koperasi perikanan laut mina sumitra.
H0: unit usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Sisa Hasil
Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.
Ha3: unit usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Sisa Hasil
Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus terhadap ruang lingkup Koperasi Perikanan
Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu dengan
pertimbangan masih dalam jangkauan peneliti. Penelitian ini menggunakan
metode analisis regresi linear berganda yang terdiri dari satu variabel
dependen yaitu Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina
Sumitra dan tiga variabel independen yaitu kontribusi Anggota, Total
Produksi Ikan Tangkap dan Unit Usaha periode tahun 2012-2016.
B. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data Sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data
kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari
dokumen. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang
dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan catatan-catatan
yang berhubungan dengan penelitian, selain itu peneliti mempergunakan
data yang diperoleh dari internet.(Sugiyono, 2005)
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan
atas kontribusi anggota, total produksi ikan tangkap, unit usaha dan sisa
hasil usaha koperasi perikanan laut mina sumitra karangsong indramayu.
56
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Koperasi
Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu.
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk kepentingan penelitian ini menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari lembaga yang terkait dengan judul
penelitian ini. Data yang digunakan dalam dalam penelitian ini merupakan
data sekunder yang diperoleh dari lembaga resmi terkait, maka metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang, dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
histories), cerita, biografi, peraturan dan kebijakan.(Sugiyono dalam Irfan,
2017)
D. Metode Analisis Data
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda.
Apabila terdapat beberapa variabel independen ini disebut dengan
analisis regresi linear berganda.(Wing Wahyu Winarno:2007,4.1)
Persamaan regresi linear berganda
Yi= β0 + β1X1i + β2X2i + β3X3i + еi
57
Keterangan :
Yi = Pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut
Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indaramayu
X1 = Kontribusi Anggota
X2 = Total Produksi Ikan Tangkap
X3 = Unit Usaha
β0 = Konstanta
еi = Eror
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi
pada model regresi linear OLS agar model tersebut menjadi valid
sebagai alat penduga. OLS (Ordinary Least Square) adalah sebuah
model regresi linear dengan metode perhitungan kuadrat terkecil.
Uji Asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
terhadap variabel independen dan variabel dependen. Uji asumsi
klasik pada penelitian ini terdiri dari uji multikolienaritas, uji
heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas.( Anwar
Hidayat:2012)
a. Multikolienaritas
Multikoleniaritas adalah kondisi adanya hubungan linear
antar variabel independen. karena melibatkan beberapa variabel
independen, maka multikolienaritas tidak akan terjadi pada
58
persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variable
dependen dan satu variable independen). (Wing Wahyu Winarno,
2007:5.1).
Multikolienaritas digunakan untuk mengetahui apakah
antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak
saling berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolienaritas adalah
dengan melihat nilai Variance Infitation Factor (VIF), dimana
menurut hair et al dalam Duwi Priyatno(2009) variabel dikatakan
mempunyai masalah multikolienaritas apabila nilai VIF > dari 10.
b. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui apakah dalam
model regresi terdapat kesamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain.(Juliansyah Noor:2014,64)
Dalam hal ini menggunakan metode Uji Bruesch-Pagan-
Godfrey yang dimana nilai p value yang ditunjukan dengan nilai
prob. chi square pada Obs R-Squared. Nilai p value > 0,05, oleh
karena nilai p value > 0,05 maka terima H0 atau berarti model
regresi bersifat homoskedastisitas atau dengan kata lain tidak ada
masalah asusmsi non heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antara variabel itu
sendiri pada pengamatan yang berbeda. Pengujian Autokorelasi
59
dilakukan dengan uji Breussch-Godfrey Serial Correlation
Lagrange Multiplier Test (uji LM). Uji ini sangat berguna untuk
mengidentifikasi masalah autokorelasi tidak hanya pada derajat
pertama tetapi bisa juga digunakan pada tingkat derajat.
Dikatakan terjadi autokorelasi jika nilai X2 (Obs* R-Squared)
hitung > X2 tabel atau nilai Probability < derajat kepercayaan
yang ditentukan. (Insukindro dalam Irfan Tripurwanta, 2017:47)
d. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan
tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data
atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal
ataukah tidak. Uji normalitas berguna untuk menentukan data
yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari
populasi normal. Pada aplikasi eviews ini, uji normalitas yang
bisa kita lakukan adalah menggunakan metode jarque bera.
(Anwar Hidayat dalam artikel penjelasan tentang uji normalitas
dan metode perhitungan: 2012)
3. Pengujian Statistik
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-
variabel independen secara individu dan bersama-sama
mempengaruhi signifikansi terhadap variabel dependen. Uji statistik
meliputi Analisis determinasi (R2), Uji F, dan Uji t.
60
a. Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh
variabel independen (X1,X2,....Xn) secara serentak terhadap
variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukan seberapa besar
presentase variasi variabel dependen. R2 = 0, maka tidak ada
sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan
variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi
variabel independen yang digunakan dalam model tidak
menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R2
= 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel
independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau
variasi variabel independen yang digunakan dalam model
menjelaskan 100% variasi variabel dependen. Adjusted R Square
adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih
kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki harga negatif.
bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas
diigunakan Adjusted R2 sebagai koefisien detreminasi. Standard
Eror of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan
model regresi dalam memprediksikan nilai Y. Dari hasil regresi
didapat nilai 870,80 atau Rp.870,80 (satuan harga saham), hal ini
berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi harga saham sebesar
61
Rp.870,80. Sebagai pedoman jika standard error of the estimate
kurang dari standar deviasi Y, maka model regresi semakin baik
dalam memprediksi nilai Y.(Anwar Hidayat,2017)
b. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen (X1,X2,...Xn) secara bersama-sama berengaruh secara
signifikan terhadap varibel dependen (Y). Atau untuk mengetahui
apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi
dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Derajat
kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Aapabila nilai F Hasil
perhitungan lebiha besar daripada nilai f menurut tabel maka
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara simultan berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel independen.(Anwar Hidayat, 2017)
c. Uji Koefiisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen (X1,X2,.....Xn) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen (Y). Menentukan signifikansi
tingkat signifikansi menggunakan α = 5%.
62
4. Statistika Deskriptif
Eviews dapat digunakan untuk menampilkan histogram
beberapa hitungan pokok statistik. Hitungan yang digunakan oleh
eviews untuk menampilkan angka-angka adalah:
a. Mean adalah rata-rata data.
b. Median adalah nilai tengah (atau rata-rata dua nilai tengah bila
datanya genap).
c. Mak dan Min adalah nilai paling besar dan nilai paling kecil dari
data.
d. Std. Dev. (Standar Deviasi) adalah ukuran dispersi atau
penyebaran data.(Wing Wahyu Winarno:2007, 3.11)
E. Operasional Variabel Penelitian
Varibel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (X) dan
Variabel dependen (Y), yaitu :
1) Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Sisa Hasil Usaha
(SHU) pada Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong
Kabputane Indramayu.
2) Variabel Independen (X)
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:
63
a) Kontribusi Anggota (X1)
Kontribusi anggota pada koperasi adalah semua bentuk
kontribusi yang disepakati pada rapat anggota, diantaranya modal
(uang dan fisik), simpanan wajib dan sukarela, pikiran, menyalurkan
kebutuhan dan produk melalui perusahaan koperasi, bekerja penuh
kesadaran, dan semangat tinggi. Kegiatan menghasilkan produk
dalam bentuk jumlah dan mutu yang baik, dan selalu meningkatkan
keterampilan membuat produk yang lebih baik melalui pengalaman
maupun dalam bentuk kesiapan mengikuti pendidikan/ pelatihan
keterampilan.(Fahrizal Ibnu:2012)
b) Total Produksi Ikan Tangkap (X2)
Nilai produksi perikanan dinyatakan dalam berat hidup ikan
pada saat baru dipancing.(Badan Pusat Statistika, 2017)
Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakan dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor
produksi, seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat
golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, ,modal dan keahlian keusahawan.
Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis mengenai produksi,
selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang belakangan
dinyatakan (tanah, modal, dan keahlian keusahawan) adalah tetap
jumlahnya. Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di
antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang
64
dicapai, yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga
kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. (Sadono
Sukirno: 2012, 193).
c) Unit Usaha (X3)
Menurut UU pasal 43 No. 52 Tahun 1992 usaha koperasi
adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota
untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. Usaha koperasi
terutama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan dengan
kepentingan anggota baik untuk menunjang usaha maupun
kesejahteraanya. Dalam hubungan ini maka pengelolaan usaha
koperasi harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien dalam
arti koperasi harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan
usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang
sebesar-besarnya pada anggota dengan tetap mempertimbangkan
untuk memperoleh sisa hasil usaha yaang wajar. Adapun mengenai
kelayakan usaha koperasi dapat dilakukan didalam negeri maupun
diluar negeri berdasarkan kelayakan usahanya.(Bahri Nurdin,
1993:70)
65
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi yang
terdapat pada Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra Karangsong
Kabupaten Indramayu tahun 2012 sampai tahun 2016. Koperasi Perikanan
Laut Mina Sumitra berfungsi untuk membangun dan mengembangkan
potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Koperasi
ini berperan memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya,
berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraaan
anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membantu tatanan perekonomiaan nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.(KPL Mina Sumitra: 2016)
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode dokumentasi. Adapun data yang digunakan
adalah data sekunder Sisa Hasil Usaha (SHU), Kontribusi Anggota, Total
66
Produksi Ikan, dan Unit Usaha yang semua datanya diperoleh dari Koperasi
Perikanan Laut Mina Sumitra Poman, Kecamatan Indramayu Kabupaten
Indramayu Jawa Barat 45211.
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan sisa
hasil usaha koperasi mina sumitra Karangsong Indramayu, peneliti memilih
tiga variabel faktor yang sekiranya mempengaruhi pendapatan sisa hasil
usaha koperasi mina sumitra Karangsong Indramayu.
1. Jumlah kontribusi anggota koperasi perikanan laut mina sumitra
Indramayu
Gambar 4.1
Kontribusi Anggota KoperasI Mina Sumitra Tahun 2012-2016
Sumber: KPL Mina Sumitra
Gambar diatas menjelaskan adanya peningkatan kontribusi
anggota setiap tahunnya, hal ini merupakan gambaran yang sangat
baik untuk kemajuan kualutas koperasi perikanan laut mina sumitra,
hal ini juga dapat menjelaskan bahwa adanya peran, partisipasi dan
24.806.011.800
26.267.120.400
26.478.865.400
31.725.321.00034.764.617.500
0
5.000.000.000
10.000.000.000
15.000.000.000
20.000.000.000
25.000.000.000
30.000.000.000
35.000.000.000
40.000.000.000
2012 2013 2014 2015 2016
Kontribusi Anggota KPL Mina Sumitra (Dalam Rupiah)
67
kontribusi yang banyak dari anggota koperasi itu sendiri. Kontribusi
anggota terhadap peningkatan sisa hasil usaha koperasi dapat
berbentuk kewajiban anggota untuk membayar harga atas pelayanan
koperasi. dengan keaktifan kontribusi dari anggota dalam
berkoperasi maka kegiatan koperasi dapat berjalan dengan lancar.
2. Total produksi ikan tangkap koperasi perikanan laut mina sumitra
Indramayu
Gambar 4.2
Total Produksi Ikan Tangkap Koprasi Mina Sumitra Tahun 2012-2016
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: KPL Mina Sumitra
Dari uraian gambar 4.2 diatas maka dapat disimpulkan bahwa total
produksi ikan KPL mina sumitra mengalami fluktuasi hal ini
310.075.147.000
328.338.998.000
320.985.818.000
396.566.512.000
336.261.186.000
0
50.000.000.000
100.000.000.000
150.000.000.000
200.000.000.000
250.000.000.000
300.000.000.000
350.000.000.000
400.000.000.000
450.000.000.000
2012 2013 2014 2015 2016
Total produksi ikan KPL mina sumitra
68
disebabkan karena cuaca pada saat melaut serta ketersediaan alat
tangkap yang disediakan koperasi.
3. Unit usaha koperasi perikanan laut mina sumitra indramayu.
Gambar 4.3
Pendapatan Unit Usaha Koperasi Mina Sumitra Tahun 2012-2016
(Dalam Miliar Rupiah)
Sumber: KPL Mina Sumitra
Dari gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa pendapatan unit usaha KPL
Mina Sumitra masih mengalami fluktusasi hal ini disebabkan karena setiap
anggota maupun non anggota yang akan pergi melaut membeli keperluan
untuk melaut namun setelah dari melaut tidak langsung membayar
dikarenakan hasil tangkapan ikan yang sedikit, hal ini menyebabkan
piutang. Pendapatan terbanyak tahun 2015 8.762.429.677.
7.010.629.6667.545.639.699
7.270.775.711
8.762.429.677
6.463.496.155
0
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
7.000.000.000
8.000.000.000
9.000.000.000
10.000.000.000
2012 2013 2014 2015 2016
Unit Usaha KPL Mina Sumitra
69
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menampilkan Mean adalah
rata-rata data, Median adalah nilai tengah (atau rata-rata dua nilai tengah
bila datanya genap), Mak dan Min adalah nilai paling besar dan nilai
paling kecil dari data, Std. Dev. (Standar Deviasi) adalah ukuran dispersi
atau penyebaran data. Analisis deskriptif merupakan analisis yang
digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan/
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud untuk membuat suatu kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi.(Sugiyono dalam Sri windarti:2010,76)
Varibel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kontribusi
anggota, total produksi ikan dan unit usaha sebagai variabel
independen, dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina
Sumitra tahun 2012 sampai 2016 sebagai variabel dependen. Variabel
tersebut akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam
tabel 4.1 dibawah ini:
70
Tabel 4.1
Hasil Statistik Deskriptif
SHU Kontribusi Produksi Unit Usaha
Mean 1.55E+08 2.40E+09 2.82E+10 6.18E+08
Median 1.58E+08 2.24E+09 2.79E+10 6.19E+08
Maximum 1.81E+08 8.72E+09 5.10E+10 7.45E+08
Minimum 1.10E+08 2.26E+09 8.72E+09 3.58E+08
Std. Dev. 19747811 9.58E+08 6.75E+09 80087341
Observation 60 60 60 60
Sumber: Data sekunder yang diolah Eviews 8
a. Variabel Independen
1) Kontribusi Anggota
Hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.1 bahwa kontribusi
anggota minimum sebesar 1.26E+09 dan kontribusi anggota
maksimum sebesar 8.74E+09 dengan kontribusi anggota rata-rata
sebesar 2.40E+09, sedangkan untuk standar deviasinya sebesar
9.58E+08.
2) Total Produksi Ikan Tangkap
Hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.1 bahwa total
produksi ikan tangkap minimum sebesar 8.72E+09 dan total produksi
ikan tangkap maksimum sebesar 5.10E+10 dengan total produksi ikan
tangkap rata-rata sebesar 2.82E+10, sedangkan untuk standar
deviasinya sebesar 6.75E+09.
3) Unit Usaha
71
Hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.1 bahwa unit usaha
minimum sebesar 3.58E+08 dan unit usaha maksimum 7.45E+08
dengan unit usaha rata-rata 6.18E+08, sedangkan untuk standar
deviasinya sebesar 80087341.
b. Variabel Dependen
1) Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra
Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukan Sisa
Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra minimum sebesar
1.10E+08 dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra
maksimum sebesar 1.81E+08 dengan Sisa Hasil Usaha (SHU)
Koperasi Mina Sumitra rata-rata sebesar 1.55E+08 sedangkan
standar deviasi Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra
sebesar 19747811.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi pada
model regresi linear OLS agar model tersebut menjadi valid sebagai alat
penduga. OLS (Ordinary Least Square) adalah sebuah model regresi
linear dengan metode perhitungan kuadrat terkecil. Uji Asumsi klasik
dilakukan dengan menggunakan analisis regresi terhadap variabel
independen dan variabel dependen. Uji asumsi klasik pada penelitian ini
terdiri dari uji multikolienaritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi,
dan uji normalitas.
72
Dalam Penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah
kontribusi anggota, total produksi ikan tangkap, dan unit usaha.
Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra. Agar model regresi yang
digunakan dapat sesuia, data yang diolah harus memenuhi empat uji
asumsi klasik. Berikut adalah empat uji asumsi klasik yang telah
dilakukan beserta hasil yang diperoleh:
a. Uji Multikolienaritas
Multikoleniaritas adalah kondisi adanya hubungan linear
antar variabel independen. karena melibatkan beberapa variabel
independen, maka multikolienaritas tidak akan terjadi pada
persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variable
dependen dan satu variable independen). (Wing Wahyu Winarno,
2007:5.1). Multikolienaritas digunakan untuk mengetahui apakah
antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling
berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolienaritas adalah dengan
melihat nilai Variance Infitation Factor (VIF), dimana menurut hair
et al dalam Duwi Priyatno(2009) variabel dikatakan mempunyai
masalah multikolienaritas apabila nilai VIF > dari 10.
73
Tabel 4.2
Hasil Uji Multikolienaritas
Variable Centered VIF
KONTRIBUSI 1.029383
UNITUSAHA 1.070773
PRODUKSI 1.099300
Sumber: Data sekunder yang diolah Eviews 8
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai Centered
VIF baik kontribusi anggota, unit usaha, dan total produksi ikan
tangkap adalah 1.029838, 1.070773, dan 1.099300 dimana nilai
tersebut kurang dari 10, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat
masalah multikolienaaritas dalam variabel independen dan dapat
digunakan dalam penelitian ini.
b. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. (Juliansyah:2014,64)
Dalam hal ini menggunakan metode Uji Bruesch-Pagan-
Godfrey yang dimana nilai p value yang ditunjukan dengan nilai
prob. chi square pada Obs R-Squared. Nilai p value > 0,05, oleh
karena nilai p value > 0,05 maka terima H0 atau berarti model
regresi bersifat homoskedastisitas atau dengan kata lain tidak ada
masalah asusmsi non heteroskedastisitas.
74
Tabel 4.3
Uji Heteroskedastisitas
Obs*R- 17.23126
squared
Prob.Chi-Square(3) 0.2334
Sumber: Data sekunder yang diolah Eviews 8
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diatas maka dapat
dilihat nilai p value yang ditunjukan dengan nilai prob. chi square
(3) yaitu sebesar 0.2334. Oleh karena nilai p value 0.2334> 0,05
maka terima H0 berarti terhindar dari masalah heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antara variabel itu
sendiri pada pengamatan yang berbeda. Pengujian Autokorelasi
dilakukan dengan uji Breussch-Godfrey Serial Correlation
Lagrange Multiplier Test (uji LM). Uji ini sangat berguna untuk
mengidentifikasi masalah autokorelasi tidak hanya pada derajat
pertama tetapi bisa juga digunakan pada tingkat derajat. Dikatakan
terjadi autokorelasi jika nilai X2 (Obs* R-Squared) hitung > X2 tabel
atau nilai Probability < derajat kepercayaan yang ditentukan.
(Insukindro dalam Irfan Tripurwanta, 2017:47)
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi
Obs*R-squared 55.26266 Prob. Chi-Square(2) 1.1526
Sumber: data sekunder yang diolah Eviews 8
75
Dari hasil autokorelasi dapat dilihat nilai prob.chi square
pada baris Obs R squared sebsar 1.1526 > 0.05 maka model
terhindar dari autokorelasi.
d. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan
tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau
variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah
tidak. Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah
dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi
normal. Pada aplikasi eviews ini, uji normalitas yang bisa kita
lakukan adalah menggunakan metode jarque bera. (Anwar Hidayat
dalam artikel penjelasan tentang uji normalitas dan metode
perhitungan: 2012). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar
4.4
76
Gambar 4.4
Hasil Uji Normalitas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-3.0e+07 -2.0e+07 -9999975 25.0000 1.0e+07 2.0e+07
Series: Residuals
Sample 2012M01 2016M12
Observations 60
Mean 4.72e-08
Median -6630644.
Maximum 26599219
Minimum -28601324
Std. Dev. 17839367
Skewness 0.262576
Kurtosis 1.601180
Jarque-Bera 5.581206
Probability 0.061384
Sumber: Data sekunder yang diolah Eviews 8
Berdasarkan hasil uji normlitas diatas adalah nilai jarque bera
sebesar 5.581206 dengan nilai probability sebesar 0.061384 dimana
0.061384 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal,
sehingga asumsi normalitas terpenuhi.
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan
variabel independen, yaitu kontribusi anggota, total produksi ikan, dan
unit usaha dan menjelasakan variabel dependen yaitu Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra. Hasil Uji koefisien
determinasi dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut:
77
Tabel 4.5
Hasil Uji Koefisien Determinasi
R-squared 0.683942
Sumber: Data sekunder yang diolah Eviews 8
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dihasilkan koefisien determinasi
sebesar 0.683942 atau 68.39%. hal ini dapat dilihat bahwa 71.61% Sisa
Hasil Usaha (SHU) Kopreasi Perikanan Laut Mina Sumitra dapat
dijelaskan oleh kontribusi anggota, total produksi ikan, dan unit usaha.
Adapun sisanya yaitu (100%-68.39% = 31.61%) Sisa Hasil Usaha
(SHU) Kopreasi Perikanan Laut Mina Sumitra dapat dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4. Hasil Uji Hipotesis
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen secara individu dan bersama-sama mempengaruhi
signifikansi terhadap variabel dependen. Uji statistik meliputi Analisis
Uji F, dan Uji t.
a. Hasil Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen (X1,X2,...Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap varibel dependen (Y). Atau untuk mengetahui
apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat
78
berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Derajat
kepercayaan yang digunakan adalah 0.05. Apabila nilai F Hasil
perhitungan lebih besar daripada nilai f menurut tabel maka
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel independen.
Tabel 4.6
Hasil Uji F
F statistik Prob (F statistic)
4.207527 0.009384
Sumber: data yang diolah Eviews
Tabel diatas menjelaskan nilai probabilitas sebesar 0.009384
< 0.05 maka dapat diartikan kontribusi anggota, total produksi ikan
dan unit usaha berpengaruh signifikan secara bersama-sama atau
simultan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra.
b. Hasil Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel independen (X1,X2,.....Xn) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).
Menentukan signifikansi tingkat signifikansi menggunakan α = 5%.
Berikut tabel 4.7 yang menunjukan hasil uji t:
79
Tabel 4.7
Hasil Uji t
Variable Coefficient Std.Error t-statistic Prob.
c 1.06E+08 20027073 5.314952 0.0000
KONTRIBUSI 0.032292 0.002524 0.279529 0.0047
PRODUKSI 0.001778 0.000371 0.479845 0.0063
UNITUSAHA 0.099863 0.030801 3.242168 0.0020
Sumber: Data sekunder diolah Eviews 8
Pada tabel 4.7 diatas menunjukan hasil uji t antara variabel
independen dengan variabel dependen sebagai berikut:
Hasil uji hipotesis 1: Pengaruh kontribusi anggota terhadap Sisa
Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut.
Pada tabel 4.7 menunjukan hasil bahwa variabel kontribusi
anggota memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0047 <0.05 yang
berarti Ha1 diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa kontribusi
anggota berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra 2012-2016. Besarnya SHU
yang mampu dihimpun koperasi ditentukan oleh besarnya kontribusi
anggota. Apabila kontribusi anggota tinggi maka sisa hasil usaha
koperasi perikanan laut mina sumitra akan tinggi pula karena
banyaknya kegiatan dilaut maupun dikoperasi yang dilakukan oleh
anggota.
Menurut (Sri Windarti, 2010) partisipasi anggota
berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU.
80
Hasil uji hipotesis 2: Pengaruh Total Produksi Ikan Tangkap
terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut.
Pada tabel 4.7 menunjukan hasil bahwa variabel total
produksi ikan tangkap memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0063 <
0.05 yang berarti Ha2 diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa total
produksi ikan berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra 2012-2016. Artinya
produksi ikan yang dihasilkan oleh koperasi yang diperoleh melalui
anggota sangat berpengaruh untuk meningkatkan pendapatan sisa
hasil usaha koperasi serta berguna untuk kepentingan pembangunan
sarana-sarana koperasi.
Menurut (Sadono Sukirno: 2012, 193) hubungan di antara
faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan
dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi, seperti telah
dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu tenaga
kerja, tanah, ,modal dan keahlian keusahawan. Di dalam teori
ekonomi, di dalam menganalisis mengenai produksi, selalu
dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang belakangan dinyatakan
(tanah, modal, dan keahlian keusahawan) adalah tetap jumlahnya.
Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di antara
faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai,
81
yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja
yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
Hasil uji hipotesis 3: Pengaruh Unit Usaha terhadap Sisa Hasil
Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut.
Pada tabel 4.7 menunjukan hasil bahwa variabel unit usaha
memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0020 < 0.05 yang berarti Ha3
diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa unit usaha berpengaruh
signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan
Laut Mina Sumitra 2012-2016. Artinya Koperasi Perikanan Laut
Mina Sumitra sudah mampu mengembangkan unit usahanya serta
tidak membutuhkan modal dari luar lagi dalam pengembangan unit
usaha, sehingga peningkatan unit usaha berpengaruh pada
peningkatan pendapatan sisa hasil usahanya.
Menurut (Hosekini Hana, 2015) Volume usaha berpengaruh
terhadap SHU.
Menurut (Titi Wahyuning, 2013) variabel volume usaha
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap SHU.
Berdasarkan tabel 4.7, maka diperoleh model persamaan
regresi sebagai berikut:
Persamaan regresi berganda diatas dapat dibaca sebagai
berikut:
SHU = 1.06E+08 + 0.032292KONTRIBUSI +
0.001778PRODUKSI + 0.099863UNITUSAHA
82
1. Nilai Konstanta sebesar 1.06E+08. artinya apabila varibael-
variabel independen sebesar 0, maka nila SHU sebesar
1.06E+08.
2. Nilai koefisien regresi pada variabel kontribusi 0.032292,
artinya setiap peningkatan sebesar 1 rupiah akan menaikan SHU
sebesar 0.032292 dengan asumsi variabel produksi dan unit
usaha tetap.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel produksi 0.001778, artinya
setiap peningkatan sebesar 1 rupiah akan menaikan SHU
sebesar 0.001778 dengan asumsi variabel anggota dan unit
usaha tetap.
4. Nilai koefisien regresi pada variabel unit usaha 0.0989863,
artinya setiap peningkatan sebesar 1 rupiah akan menaikan SHU
sebesar 0.0989863 dengan asumsi variabel anggota dan
produksi tetap.
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kontribusi
anggota, total produksi ikan tangkap dan unit usaha terhadap pendapatan
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra Karangsong Kabupaten
Indramayu pada tahun 2012-2016. Berdasarkan data yang sudah diteliti
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kontribusi anggota memiliki pengaruh poditif dan signifikan terhadap
pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra.
2. Total produksi ikan tangkap memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadapa pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra.
3. Unit usaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra.
B. Saran
Dari kesimpulan-kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Untuk Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra :
a. agar menambah fasilitas maupun keistimewaan yang berbeda dari
lembaga keuangan lain, agar semua masyarakat yang berada di
pesisir pantai menjadi anggota koperasi.
84
b. Promosi yang terus menerus dilakukan oleh pengurus dan anggota
kepada semua anggota dan non anggota agar bisa memanfaatkan
transakasi dengan unit-unit usaha di KPL mina sumitra sehingga
semua unit usaha meningkat sesuai dengan peningkapan hasil
tangkapan.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti koperasi perikanan laut,
diharapakan menambah beberapa variabel yang lain yang berkaitan
dengan koperasi perikanan laut, agar dapat diketahui secara lebih
banyak lagi dalam menentukan variabel yang berpengaruh terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU).
85
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Hidayat. “Interprestasi Regresi Linear dengan Eviews”. Artikel diakses pada
31 juli 2017 dari statistikian.com
Badan Pusat Statistika. “Perikanan”. Artikel diakses pada 2017 dari
https://www.bps.go.id/index.php/masterMenu/view/id/4
Duwi Consultnt. “Analisis Regresi Linear Berganda”. Artikel diakses pada 23
oktober 2011 dari http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/analisis-
regresi-linier-berganda.html
Fahrizal Ibnu Rosady. “Kontribusi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha”.
Depok: Universitas Gunadarma,2012
Faizur Rahman. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nelayan Dalam Pelelanagan
ikan dan Kelembagaan Terkait di TPI PPI Karangsong Indramayu”.
Bogor: Insitut Pertanian Bogor, 2015.
Ghozali., Pengertian Uji Autokorelasi. Artikel diakses pada 5 November 2016 dari
hulaiminirapustaka.blogspot.co.id
Gujarati, Damodar N. Porter, Dawn C., Dasar-dasar Ekonometrika Edisi 5 Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat, 2013
Henra Saragih. “Undang-Undang Perkoperasian Pasca Putusan Mahkamah
Konstitusi”. Artikel diakses pada 29 juli 2015 dari
https://www.slideshare.net/henrasaragih/undangundang-perkoperasian-
pasca-putusan-mahkamah-konstitusi
86
Hosekini Hana. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha
Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo”. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.
Ida Ayu Ratih Iswari. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil
Usaha (SHU) koperasi Simpan Pinjam (KSP) Di Kodya Denpasar Tahun
2012-2015”. Denpasar: Universitas Mahasaraswati, 2016.
Irfan Tripurwanta. “Pengaruh Investasi, Inflasi, Jumlah Tenaga Kerja, Nilai
Ekspor Dan Jumlah Pengguna Internet Terhadap Pendapatan Subsektor
Industri Kreatif Aplikasi Dan Game Developer Di Indonesia”. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, 2017.
Kabupaten Indramayu Profil Daerah. Artikel diakses pada 2017 dari
http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1052
KPL Mina Sumitra. Artikel diakses pada 2016 dari http://www.minasumitra.com/
Laporan Tahunan Koperasi Perikanan Laut. Rapat Anggota Tahun 2012
Lilis Sulistio Wati. “Pengaruh Jumlah Anggota Dan Jumlah Simpanan Terhadap
Perolehan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Mina Putra Bahari Di
Kabupaten Ende”. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”, 2011.
Muhammad, Agus., Perkoperasian Sejarah, Teori, Dan Praktek. Bogor Selatan:
Ghalia Indonesia, 2004.
87
Muhammad Danar Hadi. “Analisis Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI Dewantara Di Kabupaten
Jember”. Jawa Timur: Universitas Jember, 2013.
Muhammad fadhli. “Gill Net Jaring Insang”. Artikel diakses pada 26 Maret 2015
dari http://fadhlipandy.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-gill-net.html
Ni Made Taman Ayuk. “Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah
Simpanan, Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa
Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Di Kabupaten
Badung Provinsi Bali”. Bali: Universitas Udayana (Unud).
Novi Hasti Anggraini. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mepengaruhi Sisa Hasil
Usaha Koperasi Pegawai Negeri Di Kota Surakarta Tahun 2007”.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2009.
Pikiran Rakyat. “Nelayan Indramayu Butuh Proteksi Jaminan Sosial”. Artikel
diakses pada 9 Februari 2015 dari www.pikiran-rakyat.com
Republika.”Setor Retribusi Miliaran Kondisi TPI Memprihatinkan”. Artikel
diakses pada 2015 dari republika.co.id
Sri Windarti. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha
(SHU) Pada KPRI Di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009”. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret, 2010.
Sukirno, Sadono., Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada,2012.
88
Tian Septian. “Pengertian SHU (Sisa Hasil Usaha) Koperasi dan Perumusannya)”.
Artikel diakses pada 9 november 2009 dari
https://septian99.wordpress.com/2009/11/09/pengertian-shu-sisa-hasil-
usaha-koperasi-dan-perumusannya/
Titik, Rachman., Ekonomi Skala Kecil / Menengah Dan Koperasi. Bogor Selatan:
Ghalia Indonesia, 2004.
Titi Wahyuning. “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU)
Di KPRI Bina Karya Blongpanggang-Gresik”. Surabaya: Unesa, 2013.
W Aristaking. “4 Keadaan Umum Daerah Penelitian”. Artikel diakses pada 2012
dari reporsitory.ipb.ac.id> jspui> bistream
Wing Wahyu Winarno., Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews.
Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2007.
Zoraya Pelu. “Method of Qualitative”. Artikel diakses pada 8 April 2009 dari
http://zorayapelu.blogspot.co.id/2009/04/method-of-qualitative.html
91
Lampiran 2: Jumlah Kontribusi Koperasi KPL Mina Sumitra (Dalam
Milyar Rupiah)
Bulan/Tahun Jumlah Anggota
Januari 2012 1.962.212.700
Februari 2012 1.902.236.800
Maret 2012 2.533.079.600
April 2012 1.947.730.600
Mei 2012 2.129.819.900
Juni 2012 1.893.627.300
Juli 2012 2.148.936.600
Agustus 2012 2.145.426.400
September 2012 1.831.895.100
Oktober 2012 2.075.463.500
November 2012 2.086.887.700
Desember 2012 2.148.695.600
Januari 2013 2.520.912.000
Februari 2013 2.132.613.000
Maret 2013 2.780.378.600
April 2013 2.247.179.400
Mei 2013 2.690.355.700
Juni 2013 1.268.279.000
Juli 2013 2.417.124.300
Agustus 2013 1.259.342.300
September 2013 1.696.300.600
Oktober 2013 2.637.602.700
November 2013 2.235.371.000
Desember 2013 2.381.661.800
Januari 2014 2.457.031.100
Februari 2014 2.776.154.000
Maret 2014 2.625.993.280
April 2014 2.296.867.040
Mei 2014 1.739.013.840
Juni 2014 2.118.460.400
Juli 2014 2.311.011.120
Agustus 2014 1.497.873.440
September 2014 1.827.664.560
Oktober 2014 2.239.272.880
November 2014 2.056.796.720
Desember 2014 2.532.727.040
Januari 2015 2.232.292.560
Februari 2015 2.186.059.680
92
Maret 2015 2.487.537.440
April 2015 2.850.876.240
Mei 2015 2.592.158.560
Juni 2015 2.028.682.880
Juli 2015 2.477.278.000
Agustus 2015 1.770.909.360
September 2015 2.831.668.000
Oktober 2015 4.078.580.800
November 2015 3.070.578.800
Desember 2015 3.118.698.640
Januari 2016 2.621.866.000
Februari 2016 2.556.975.600
Maret 2016 2.925.254.800
April 2016 2.056.482.560
Mei 2016 1.916.228.480
Juni 2016 2.626.760.480
Juli 2016 8.737.469.600
Agustus 2016 1.557.597.360
September 2016 2.163.633.680
Oktober 2016 2.964.171.200
November 2016 2.093.792.080
Desember 2016 2.544.385.680
93
Lampiran 3: Total Produksi Ikan Tangkap KPL Mina Sumitra (Dalam
Miliar Rupiah)
Bulan/Tahun Total Produksi
Ikan Tangkap
Januari 2012 24.527.659.000
Februari 2012 23.777.960.000
Maret 2012 31.663.495.000
April 2012 24.346.632.000
Mei 2012 26.622.749.000
Juni 2012 23.670.341.000
Juli 2012 26.861.707.000
Agustus 2012 26.817.830.000
September 2012 22.898.689.000
Oktober 2012 25.943.294.000
November 2012 26.086.096.000
Desember 2012 26.858.695.000
Januari 2013 31.511.400.000
Februari 2013 26.657.652.000
Maret 2013 34.754.733.000
April 2013 28.089.743.000
Mei 2013 33.629.446.000
Juni 2013 15.853.488.000
Juli 2013 30.214.054.000
Agustus 2013 15.741.779.000
September 2013 21.203.758.000
Oktober 2013 32.970.034.000
November 2013 27.942.138.000
Desember 2013 29.770.773.000
Januari 2014 30.712.889.000
Februari 2014 34.701.925.000
Maret 2014 32.824.916.000
April 2014 28.710.838.000
Mei 2014 21.737.673.000
Juni 2014 26.480.755.000
Juli 2014 28.887.639.000
Agustus 2014 8.723.418.000
September 2014 22.845.807.000
Oktober 2014 27.990.911.000
November 2014 25.709.959.000
Desember 2014 31.659.088.000
94
Januari 2015 27.903.657.000
Februari 2015 27.325.746.000
Maret 2015 31.094.218.000
April 2015 35.635.953.000
Mei 2015 32.401.982.000
Juni 2015 25.358.536.000
Juli 2015 30.965.975.000
Agustus 2015 22.136.367.000
September 2015 35.395.850.000
Oktober 2015 50.982.260.000
November 2015 38.382.235.000
Desember 2015 38.983.733.000
Januari 2016 32.773.325.000
Februari 2016 31.962.195.000
Maret 2016 36.565.685.000
April 2016 25.706.032.000
Mei 2016 23.952.856.000
Juni 2016 32.834.506.000
Juli 2016 10.921.837.000
Agustus 2016 19.469.967.000
September 2016 27.045.421.000
Oktober 2016 37.052.140.000
November 2016 26.172.401.000
Desember 2016 31.804.821.000
95
Lampiran 4: Pendapatan Unit Usaha KPL Mina Sumitra (Dalam
Ratusan Rupiah)
Bulan/Tahun Pendapatan
Unit Usaha
Januari 2012 544.022.176
Februari 2012 553.892.972
Maret 2012 561.295.090
April 2012 569.228.532
Mei 2012 577.693.296
Juni 2012 583.689.383
Juli 2012 590.216.793
Agustus 2012 596.275.010
September 2012 601.865.582
Oktober 2012 606.986.961
November 2012 611.639.662
Desember 2012 615.823.687
Januari 2013 619.539.034
Februari 2013 622.785.705
Maret 2013 625.563.698
April 2013 627.873.014
Mei 2013 629.713.653
Juni 2013 631.085.615
Juli 2013 631.988.900
Agustus 2013 632.423.508
September 2013 632.389.438
Oktober 2013 631.886.692
November 2013 630.915.268
Desember 2013 629.475.168
Januari 2014 592.031.663
Februari 2014 591.145.176
Maret 2014 591.280.979
April 2014 592.439.073
Mei 2014 594.619.457
Juni 2014 597.822.132
Juli 2014 602.047.097
Agustus 2014 607.294.353
September 2014 613.563.899
Oktober 2014 620.855.735
November 2014 629.169.863
Desember 2014 638.506.280
Januari 2015 725.511.022
96
Februari 2015 733.676.103
Maret 2015 739.647.557
April 2015 743.425.384
Mei 2015 745.009.584
Juni 2015 744.400.157
Juli 2015 741.597.103
Agustus 2015 736.600.422
September 2015 729.410.114
Oktober 2015 720.026.179
November 2015 708.448.617
Desember 2015 694.677.428
Januari 2016 678.712.612
Februari 2016 660.554.169
Maret 2016 640.202.098
April 2016 617.656.401
Mei 2016 592.917.077
Juni 2016 565.984.126
Juli 2016 536.857.548
Agustus 2016 505.537.342
September 2016 472.023.510
Oktober 2016 436.316.051
November 2016 398.414.964
Desember 2016 358.320.251
97
Lampiran 5: Sisa Hasil Usaha KPL Mina Sumitra (Dalam Ratusan
Rupiah)
Bulan/Tahun Sisa Hasil Usaha
Januari 2012 171.755.834
Februari 2012 173.627.213
Maret 2012 175.282.900
April 2012 176.722.896
Mei 2012 177.947.199
Juni 2012 178.955.811
Juli 2012 179.748.730
Agustus 2012 180.325.958
September 2012 180.687.494
Oktober 2012 180.833.339
November 2012 180.763.491
Desember 2012 180.477.952
Januari 2013 179.976.721
Februari 2013 179.259.798
Maret 2013 178.327.183
April 2013 177.178.876
Mei 2013 175.814.878
Juni 2013 174.235.187
Juli 2013 172.439.805
Agustus 2013 170.428.731
September 2013 168.201.965
Oktober 2013 165.759.508
November 2013 163.101.358
Desember 2013 160.227.517
Januari 2014 142.108.885
Februari 2014 139.434.252
Maret 2014 137.174.518
April 2014 135.329.684
Mei 2014 133.899.750
Juni 2014 132.884.715
Juli 2014 132.284.580
Agustus 2014 132.099.345
September 2014 132.329.010
Oktober 2014 132.973.574
November 2014 134.033.038
Desember 2014 135.507.401
Januari 2015 154.956.234
Februari 2015 156.523..631
98
Maret 2015 157.769.164
April 2015 158.692.831
Mei 2015 159.294.632
Juni 2015 159.574.569
Juli 2015 159.532.639
Agustus 2015 159.168.844
September 2015 158.483.184
Oktober 2015 157.475.659
November 2015 156.146.268
Desember 2015 154.495.011
Januari 2016 152.521.889
Februari 2016 150.226.902
Maret 2016 147.610.049
April 2016 144.671.331
Mei 2016 141.410.747
Juni 2016 137.828.298
Juli 2016 133.923.983
Agustus 2016 129.697.803
September 2016 125.149.758
Oktober 2016 120.279.847
November 2016 115.088.071
Desember 2016 109.5744.429
99
lampiran 6: Hasil Uji Statatistik Deskriptif
SHU Kontribusi Produksi Unit Usaha
Mean 1.55E+08 2.40E+09 2.82E+10 6.18E+08
Median 1.58E+08 2.24E+09 2.79E+10 6.19E+08
Maximum 1.81E+08 8.74E+09 5.10E+10 7.45E+08
Minimum 1.10E+08 1.26E+09 8.72E+09 3.58E+08
Std. Dev. 19747811 9.58E+-8 6.75E+09 80087341
Observation 60 60 60 60
Sumber: Data yang sudah diolah Eviews 8
Lampiran 7: Hasil Uji Multikolienaritas
Sumber: Data yang sudah diolah Eviews 8
100
Lampiran 8: Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data yang sudah dioalah Eviews 8
Lampira 9: Hasil Uji Autokorelasi
Sumber: Data yang sudah diolah Eviews 8
Lampiran 10: Hasil Uji Normalitas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-3.0e+07 -2.0e+07 -9999975 25.0000 1.0e+07 2.0e+07
Series: Residuals
Sample 2012M01 2016M12
Observations 60
Mean 4.72e-08
Median -6630644.
Maximum 26599219
Minimum -28601324
Std. Dev. 17839367
Skewness 0.262576
Kurtosis 1.601180
Jarque-Bera 5.581206
Probability 0.061384
Sumber: Data yang sudah diolah Eviews 8
Lampiran 11: Hasil Uji Koefisien Determinasi