120
i PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA, TOTAL PRODUKSI IKAN TANGKAP, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENDAPATAN SISA HASIL USAHA KOPERASI PERIKANAN LAUT ( Studi Kasus: Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun 2012-2016) Disusun Oleh : Yunita Damayanti NIM: 1113084000015 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA, TOTAL PRODUKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37073/1/YUNITA... · ikan tangkap, dan unit usaha ... fakultas ekonomi dan bisnis

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA, TOTAL PRODUKSI

IKAN TANGKAP, DAN UNIT USAHA TERHADAP

PENDAPATAN SISA HASIL USAHA KOPERASI PERIKANAN

LAUT ( Studi Kasus: Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra

Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun 2012-2016)

Disusun Oleh :

Yunita Damayanti

NIM: 1113084000015

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017

ii

PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA, TOTAL PRODUKSI IKAN

TANGKAP, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENDAPATAN SISA HASIL

USAHA KOPERASI PERIKANAN LAUT ( Studi Kasus: Koperasi

Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun

2012-2016)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

YUNITA DAMAYANTI

NIM. 1113084000015

Di Bawah Bimbingan:

Drs. Rusdianto,M.Sc

NIP. 195501041984031001

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

hhhjj

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 20 November 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi:

1. Nama : Yunita Damayanti

2. NIM : 11130840000115

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi :Pengaruh Kontribusi Anggota, Total Produksi Ikan

Tangkap, dan Unit usaha Terhadap Pendapatan Sisa Hasil Usaha Koperasi

Perikanan Laut (Studi Kasus:Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra

Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun 2012-2016)

5.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswi

tersebut di atas dinyatakan lulus dan ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 November 20117

1. Arief Fitrijanto, S.Si., M.Si (............................................)

NIP.197111182005011003 Ketua

2. Drs. Rusdianto,M.Sc (.............................................)

NIP.195501041984031001 Pembimbing 1

3. Najwa Khairina,SE.,MA (.............................................)

Penguji Ahli

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

hgggg

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama Lengkap : Yunita Damayanti

2. Tempat Tanggal Lahir : Indramayu, 20 Januari 1994

3. Alamat : Rm.suka.Jln Raya Langut No. 1 rt 01 rw 01

Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu 45252.

4. Telepon : 087774182666

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. 2000-2006 : SDN Langut 1

2. 2006-2009 : SMPIT Al-Multazam Boarding School

3. 2009-2013 : Pondok Pesantren Darunnajah

4. 2013-2017 : Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Organisasi Santri Darunnajah (OSDN) Pondok Pesantren Darunnajah

periode 2011-2012.

2. Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan (HMJ EP)

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2015-2016.

vii

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Company Visit “Peran Bank Indonesia di Bidang Moneter” di Bank

Indonesia. HMJ Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. SEBENTAR “Sekolah Bencana Terpadu” Latihan Gabungan

Pengurangan Resiko Bencana dan Standarisasi Gedung Simulasi Self

Rescue dan Vertical Rescue 13-14 Desember 2013. KMPLHK

RANITA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi “ Mengenal Lebih Dekat

Dengan Jurusan Sendiri”. HMJ Ekonomi Pembangunan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Company Visit “Road to Bank Indonesia”. HMJ Ekonomi

Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Peserta Melukis baju “Ring of Fire”. KMPLHK RANITA UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah “Mewujudkan Regenerasi Mahasiswa

Ekonomi yang Berprestasi dalam Bidang Akademik”. HMJ Ekonomi

Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

7. Seminar penaggulangan HIV/AIDS “Lets Avoid HIV/AIDS with Legal

Relationship”. BEM FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

viii

THE EFFECT OF CONTRIBUTION MEMBERS, TOTAL PRODUCTION

OF FISH CAPTURE, AND BUSINESS UNITS ON REVENUE OF

RESULTS OF SEA FISHERY COOPERATING BUSINESS (Case Study:

Marine Fishery Cooperative Mina Sumitra Karangsong Indramayu Regency

Period 2012-2016)

ABSTRACT

This research aims to analyze the effect of the contribution members, the

total production of catch fish, and the business unit to the residual income from the

cooperative business of marine mina sumitra in Karangsong, Indramayu Regency.

Population in this research is marine fishery cooperative sumitra existing in

Karangsong Indramayu Regency period 2012-2016. The method of research

analysis used is multiple regression analysis method by using EViews 8 program

aid in data processing. The results showed that the contribution members, total fish

production and the business unit had positive and significantly affect the revenue

of results.

Keywords: Multiple Regression, Revenue of Results, Contribution Members, Total

Fish Production Capture, and Business Unit.

ix

PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA, TOTAL PRODUKSI IKAN

TANGKAP, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENDAPATAN SISA HASIL

USAHA KOPERASI PERIKANAN LAUT ( Studi Kasus: Koperasi

Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun

2012-2016)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kontribusi anggota,

total produksi ikan tangkap, dan unit usaha terhadap pendapatan sisa hasil usaha

koperasi perikanan laut mina sumitra di Karangsong Kabupaten Indramayu.

Populasi pada penelitian ini yaitu koperasi perikanan laut mina sumitra yang ada di

Karangsong Kabupaten Indramayu periode tahun 2012-2016. Metode analisis

penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan

menggunakan bantuan program EViews 8 dalam proses pengolahan data. Hasil

penelitian menunjukan bahwa kontribusi anggota, total produksi ikan tangkap dan

unit usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan sisa hasil usaha.

Kata Kunci: Regresi Berganda, Sisa Hasil Usaha (SHU), Kontribusi Anggota, Total

Produksi ikan Tangkap, dan Unit Usaha.

x

KATA PENGANTAR

Puji yukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan Karunia-Nya

dengan segala pengetahuan dan kekuasaan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA,

TOTAL PRODUKSI IKAN TANGKAP, DAN UNIT USAHA TERHADAP

PENDAPATAN SISA HASIL USAHA KOPERASI PERIKANAN LAUT (

Studi Kasus: Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten

Indramayu Tahun 2012-2016)” dengan baik. Shalawat serta salam penulis

haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terimakasih atas bantuan,

saran, bimbingan, dukungan, semangat dan doa baik langsung maupun tidak

langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Di’i Radi’i dan Ibu Ida Royani tercinta yang

selalu mendukung, menasehati dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

2. Desi Rizky Utami selaku adik penulis yang selalu menyemangati penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Cindy Lawati, Titin Jarotin, Sofha Rosanti selaku tante penulis yang selalu

memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

xi

4. Bapak Dr. Arief Mufraini Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Ibu Najwa Khairina, SE.,MA selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

7. Bapak Drs. Rusdianto,M.Sc selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan dengan

baik kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

8. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menuntut

ilmu serta memberikan motivasi yang tidak ada henti kepada penulis.

9. Anjeng Lestari, Rizky Oktaviani, Paracytha Gumilang, Retno Dea, Deya Ranita,

Devina, Mela Mulia, Indah Pertiwi, Yunita, Nurul Asri, Fitri Eka Putri, Anis

Halimah dan Sari Pangestuti selaku sahabat penulis yang selalu memberikan

semangat dan dukungan kepaada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Irfan Tripurwanta selaku teman sahabat pendamping penulis yang telah

memberikan motivasi, semangat, ide dan banyak meluangkan waktunya untuk

menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

xii

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekuarangan. Untuk

itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya

sehingga akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan

dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Amin.

Jakarta,10 November 2017

Yunita Damayanti

xiii

DAFTAR ISI

COVER DALAM ............................................................................................. .i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ....................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vi

ABSTRACT ................................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...............................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.....................................................10

1. Tujuan Penelitian ......................................................................10

2. Manfaat Penelitian ....................................................................11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12

A. Teori Pendukung ..........................................................................12

1. Koperasi ...................................................................................12

xiv

2. Kontribusi Anggota ..................................................................28

3. Total Produksi Ikan Tangkap ....................................................29

4. Unit Usaha Koperasi .................................................................30

5. Sisa Hasil Usaha (SHU) ............................................................31

B. Penelitian Terdahulu.....................................................................33

C. Keterkaitan Antar Variabel ..........................................................48

D. Kerangka Pemikiran .....................................................................50

E. Hipotesis .......................................................................................52

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 55

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................55

B. Jenis dan Sumber Data .................................................................55

C. Metode Pengumpulan Data ..........................................................56

D. Metode Analisis Data ...................................................................56

1. Pendekatan Penelitian ...............................................................56

2. Uji Asumsi Klasik.....................................................................57

3. Pengujian Statistik ....................................................................59

4. Statistika Deskriptif ..................................................................62

E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................62

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 65

A. Gambaran Objek Penelitian ..........................................................65

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .....................................................69

1. Hasil Statistik Deskriptif ...........................................................69

xv

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ...........................................................71

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ...............................................76

4. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 83

A. Kesimpulan ...................................................................................83

B. Saran ............................................................................................83

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 85

Lampiran-lampiran ........................................................................................ 89

xvi

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Pendapatan Unit Usaha KPL Mina Sumitra 2012-2016.........5

1.2 Pendapatan Sisa Hasil Usaha KPL Mina Sumitra

2012-2016...............................................................................6

1.3 Kontribusi Angggota KPL Mina Sumitra 2012-2016.............7

2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................42

4.1 Hasil Statistik Deskriptif........................................................70

4.2 Hasil Uji Multikolienaritas.....................................................73

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas..................................................74

4.4 Hasil Uji Autokorelasi............................................................74

4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi.............................................77

4.6 Hasil Uji F...............................................................................78

4.7 Hasil Uji t................................................................................79

xvii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Total Produksi Ikan Tangkap Koperasi Perikanan Laut

Mina Sumitra Tahun 2012-2016.............................................8

2.2 Kerangka Pemikiran..............................................................52

4.1 Kontribusi Anggota Koperasi Perikanan Laut

Mina Sumitra Tahun 2012 -2016...........................................66

4.2 Total Produksi Ikan Tangkap Koperasi Perikanan Laut

Mina Sumitra..........................................................................67

4.3 Unit Usaha Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra..............68

4.4 Hasil Uji Normalitas...............................................................75

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Surat Izin Penelitian...............................................................90

2 Kontribusi Anggota KPL Mina Sumitra 2012-2016..............91

3 Total Produksi Ikan Tangkap KPL Mina Sumitra

2012-2016...............................................................................93

4 Pendapatan Unit Usaha KPL Mina Sumitra 2012-2016.........95

5 Sisa Hasil Usaha KPL Mina Sumitra 2012-2016...................97

6 Hasil Uji Statistik Deskriptif..................................................99

7 Hasil Uji Multikolienaritas.....................................................99

8 Hasil Uji Heteroskedastisitas................................................100

9 Hasil Uji Autokorelasi..........................................................100

10 Hasil Uji Normalitas.............................................................100

11 Hasil Uji Koefisien Determinasi...........................................100

12 Hasil Uji F.............................................................................101

13 Hasil Uji t..............................................................................101

xix

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan ekonomi merupakan masalah krusial bagi semua

negara, setiap negara akan berusaha demi terciptanya pembangunan

ekonomi yang maju dan berhasil, keberhasilan suatu negara terutama di

indonesia dapat dilihat dari tiga pelaku ekonomi yang terdiri dari pelaku

negara, pelaku swasta dan pelaku koperasi. Jika ketiga pelaku ekonomi

tersebut berhasil, maka akan mewujudkan masyarakat yang adil dan

makmur dan pembangunan di segala bidang lebih cepat.

Pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah di segala

bidang tidak terlepas dari peran masyarakat khususnya disektor

perekonomian, sebab keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan

merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional

yaitu sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

baik material maupun spritual yang mencakup seluruh lapisan masyarakat.

Di samping itu negara indonesia yang berdasarkan prinsip Pancasila dan

UUD 1945 telah menempatkan ekonomi nasionalnya berdasarkan prinsip

kekeluargaan. Sebagai perwujudannya adalah dengan adanya gerakan

ekonomi koperasi di kalangan masyarakat indonesia. (Titi Wahyuning,

2013:2).

2

Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang mendorong

tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2012 yang berbunyi koperasi adalah badan hukum yang didirikan

oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan

kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang

memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan

budaya sesuai dengan nilai prinsip koperasi.

Dalam tata perekonomian nasional indonesia, koperasi diharapkan

dapat menempati tempat dan posisi yang penting, berdasarkan Undang-

Undang 1945 Pasal 33 ayat 1 “perekonomian disusun sebagai usaha

bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Koperasi juga merupakan

bentuk usaha yang cocok di bangun di indonesia karena koperasi memiliki

sistem kerakyatan.

Pada dasarnya banyak masalah yang dihadapi, salah satunya pada

sektor perikanan. Sektor perikanan mengalami beberapa permasalahan

gejala tangkap lebih (overfishing), rendahnya kemampuan penanganan dan

pengolahan hasil perikanan, tidak stabilnya harga faktor produksi,

persaingan pasar yang semakin ketat.( Dahuri dalam Elsiana: 2008)

Kabupaten Indramayu terletak di pesisir utara pulau jawa dan

memiliki 10 kecamatan dengan 35 desa yang berbatasan langsung dengan

laut dengan panjang garis pantai 114,1 km. (JabarProv)

3

Jumlah nelayan Indonesia sekitar 15 juta, dimana 9 jutanya masuk

dalam kategori nelayan miskin dan 300 nelayan berada diwilayah jawa

barat. Untuk wilayah kabupaten Indramayu terdapat 42 ribu nelayan kapal

besar dan 12 ribu nelayan kapal kecil.(Pikiran Rakyat, 2015)

Kabupaten Indramayu terkenal dengan sebutan daerah pesisir

pantai, sebagian dari masyarakat Kabupaten Indramayu yang berprofesi

sebagai nelayan. Oleh karena itu sebagian dari masyarakat berkeinginan

untuk mendirikan koperasi perikanan laut yang dimana koperasi ini

tujuannya untuk memenuhi segala kebutuhan yang dibutuhkan nelayan pada

saat melaut, ada 14 koperasi yang berdiri di Kabupaten Indramayu namun

yang masih berdiri kokoh dan berkembang saat ini Koperasi Perikanan Laut

Mina Sumitra karangsong karena Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra

selain melayani kebutuhan nelayan dalam melaut KPL mina sumitra juga

memberikan asuransi bagi anggotanya yang meninggal akibat kecelakaan

dilaut, selain itu Ono Surono Ketua Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra

mengatakan nelayan dihadapkan dengan banyak kecelakaan yang banyak

terjadi di laut. Hal itu disebabkan berbagai faktor diantaranya alam, keadaan

cuaca. Padahal para nelayan harus mencari ikan berhari-hari dilautan, ada

yang satu minggu sampai dua bulan, tergantung alat tangkapnya, untuk

mengatasi hal itu para nelayan dapat bisa memanfaatkan keberadaan

Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra di Karangsong Indramayu guna

mewadahi seluruh kegiatan. Selain itu koperasi mina sumitra juga setiap

4

tahunnya memberikan retribusi kepada pemerintah daerah sebesar 7,3

miliar pertahun.(Republika)

Salah satu koperasi yang berdiri di Karangsong kabupaten

Indramayu yaitu Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra merupakan

salah satu koperasi yang sukses di Kabupaten Indramayu, karena Koperasi

Mina Sumitra ini merupakan koperasi yang berjuang untuk meningkatkan

kesejahteraan perekonomian anggota dan non anggota yang bermata

pencaharian sebagai nelayan di Kabupten Indramayu. Kegiatan KPL Mina

Sumitra pada hakekatnya meliputi 4 desa nelayan yaitu desa paoman,

margadadi, karangsong dan pabean udik.(Faizur Rohman, 2015:7)

Adapun unit usaha yang dimiliki oleh Koperasi Mina Sumitra

sebagai wadah untuk memenuhi kelengkapan dan kebutuhan nelayan dalam

melaut yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) merupakan unit unggulan dari

setiap koperasi maupun badan usaha perikanan, Warung Serba Ada

(WASERDA) menyediakan bahan-bahan konsumsi yang biasanya

dibutuhkan oleh nelayan sebelum melaut, Bahan Alat dan Perlengkapan

(BAP) menyediakan seluruh perlengkapan yang dibutuhkan nelayan untuk

melaut diantaranya jaring, spare part kapal dan oli mesin yang dibutuhkan

kapal, Jasa Layanan Sewa cool box, Sewa Truk (TRAIS), dan Stasiun

Pengisian Bahan Bakar (SPBN) bekerja layaknya SPBU untuk kendaraan

di darat gunanya untuk memudahkan perhau-perahu nelayan untuk mengisi

bahan bakar.

5

Tabel 1.1. Pendapatan Unit Usaha KPL Mina Sumitra (Dalam

Rupiah)

Unit Usaha 2012 2013 2014 2015 2016

TPI 6.201.502.940 6.566.779.960 6.419.716.360 7.931.330.240 5.716.440.162

Trais 177.637.620 190.162.620 208.802.574 200.520.045 134.969.411

Waserda 156.253.340 145.013.912 132.076.654 110.819.854 156.916.426

SPBN 148.833.678 160.745.219 159.844.383 216.303.524 173.731.676

Box Es 103.602.201 116.778.403 112.430.694 115.565.365 50.292.832

Toko Bap 222.799.820 366.159.577 237.905.045 187.890.642 231.141.640

Jumlah 7.010.629.666 7.545.639.699 7.270.775.711 8.762.429.677 6.463.492.159

Sumber: Koperasi Mina Sumitra

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa secara nominal,

unit usaha di KPL Mina Sumitra mengalami fluktuasi di setiap tahunnya,

laba unit usaha terbesar berada pada tahun 2015 sebesar Rp.8.762.429.677.

dan laba terkecil pada tahun 2016 sebesar Rp.6.463.492.159, hal ini dapat

disebabkan nelayan yang meminjam atau mengambil keperluan yang

disedikan oleh unit usaha koperasi, pada saat nelayan anggota maupun

bukan anggota koperasi kembali ke darat mereka tidak langsung membayar

keperluan yang mereka pakai.

Sebagai badan usaha yang berdiri sendiri, koperasi merupakan

bentuk usaha yang harus mampu mengelola usahanya untuk memperoleh

laba. Laba dalam koperasi dikenal dengan sebutan Sisa Hasil Usaha (SHU).

Sisa Hasil Usaha (SHU) memiliki pengertian yaitu pendapatan koperasi

yang di peroleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan,

dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan,

6

pengertian ini menurut UU No.25 Pasal 45 tentang perkoperasian.

Walaupun koperasi bukan badan usaha yang mengutamakan keuntungan

namun koperasi dituntut untuk dapat meningkatkan kesejahteraan

perekonomian anggota dan bukan anggota koperasi.

Tabel 1.2. Pendapatan Sisa Hasil Usaha KPL Mina Sumitra

(Dalam Rupiah)

Tahun Sisa Hasil Usaha

2012 2.137.128.824

2013 2.064.951.532

2014 1.620.058.758

2015 1.892.112.672

2016 1.607.983.112

Sumber:KPL Mina Sumitra

Sisa hasil usaha yang di peroleh oleh KPL Mina Sumitra setiap

tahunnya menjadi sebuah pertanda bahwa koperasi telah dikelola dengan

baik dan profesional. Pengelolaan yang baik memerlukan

pertanggungjawaban yang baik dari anggota, semakin besar sisa hasil usaha

koperasi akan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada

umumnya, serta menarik masyarakat umum yang bukan anggota menjadi

anggota. Namun dalam hal ini sisa hasil usaha koperasi mina sumitra masih

terbilang sedikit karena digunakan untuk ongkos kantor, ongkos perjalanan

dinas, pemeliharaan harta benda, biaya gaji pegawai, biaya pengobatan,

dana sosial dan biaya pendidikan. Oleh karena itu untuk meningkatkan sisa

hasil usaha koperasi mina sumitra di perlukan beberapa faktor yaitu jumlah

7

anggota, total produksi ikan tangkap dan unit usaha yang dimiliki oleh

koperasi perikanan laut mina sumitra.

Koperasi perikanan membutuhkan kontribusi, peran dan partisipasi

aktif dari anggotanya untuk memajukan koperasi dan mencapai tujuan dari

koperasi ini sendiri.

Tabel 1.3. Kontribusi Anggota KPL Mina Sumitra (Dalam Rupiah)

Tahun Kontribusi

Anggota

2012 24.806.011.800

2013 26.267.120.400

2014 26.478.865.400

2015 31.725.321.000

2016 34.764.617.500

Sumber: KPL Mina Sumitra

Kontribusi anggota merupakan komponen yang paling penting

untuk meningkatkan pendapatan sisa hasil usaha koperasi perikanan laut

mina sumitra ini, dilihat dari kontribusi anggota mina sumitra cukup

terbilang besar dan ada peningkatan disetiap tahunnya. Kontribusi anggota

merupakan faktor penting berdirinya koperasi, tanpa kontribusi anggota

koperasi tidak akan berjalan, oleh karena itu kontribusi anggota disini sangat

berpengaruh dalam peningkatan kualitas koperasi, apabila kualitas koperasi

meningkat maka dapat meningkatkan laba koperasi yang nantinya akan

berbalik ke anggota itu sendiri.

8

Gambar 1.1. Total Produksi Ikan Tangkap KPL Mina Sumitra

(Dalam Rupiah)

Sumber: Koperasi Mina Sumitra

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa total produksi

ikan tangkap dalam produksinya masih mengalami fluktuasi hal ini

disebabkan karena cuaca yang berubah-ubah yang menyebabkan nelayan

susah untuk menangkap ikan dilaut, walaupun masih ada kapal-kapal kecil

yang setiap hari pergi kelaut namun hasil yang didapatkan tidak sebanyak

kapal besar yang berbulan-bulan melaut, adapapun kendala dalam alat

tangkap yang digunakan oleh nelayan yang disediakan koperasi terkadang

stoknya habis dan alat tangkap yang digunakan rusak, hal ini menyebabkan

produksi ikan naik turun, produksi ikan pun berpengaruh dalam sisa hasil

usaha koperasi mina sumitra.

Pada saat melaut nelayan menggunakan alat tangkap gelnet, gelnet

sering diterjemahkan dengan jaring insang dan jaring rahang. Istilah gilnet

336.261.186.000

328.338.998.000320.985.818.000

396.566.512.000

336.261.186.000

0

50.000.000.000

100.000.000.000

150.000.000.000

200.000.000.000

250.000.000.000

300.000.000.000

350.000.000.000

400.000.000.000

450.000.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

Total Produksi Ikan Tangkap KPL Mina Sumitra

9

didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap pada sekitar

operculumnya (tutup pelindung insang). Tertangkapnya ikan-ikan dengan

gilnet ialah dengan cara terjerat pada mata jaring.(Muhammad

Fadhli,2015).

Secara global koperasi Mina Sumitra masih belum mampu

melakukan persaingan usaha yang kompetitif. Koperasi masih banyak

mengandalkan permodalan dari anggota yang tentunya tidak akan bisa

membuat gerak langkah usaha koperasi secara luas. Koperasi yang dari dulu

sampai sekarang masih dinilai sebagai salah satu bentuk sistem ekonomi

kerakyatan dan soko guru perekonomian bangsa Indonesia, sepertinya

masih mengalami suasana hidup segan mati tak mau. kondisi koperasi yang

demikian, dialami juga pada koperasi perikanan secara umum di indonesia

ini. Sebagai contoh, di propinsi Jawa Barat terdapat 63 koperasi perikanan

yang tersebar dipantai utara dan pantai selatan Jawa Barat, yang kondisinya

sangat memprihatinkan. Dari 63 koperasi hanya 10 koperasi yang boleh

dikatakan berjalan maksimal, 15 koperasi yang berjalan seadanya dan 38

koperasi lainnya mati atau tidak beroperasi.(Rat KPL Mina Sumitra)

Oleh karena itu, maka penulis memilih judul sebagai berikut :

“Pengaruh Jumlah Anggota, Total Produksi Ikan Tangkap, Dan Unit

Usaha Terhadap Pendapatan Sisa Hasil Usaha Koperasi Perikanan

Laut (Studi Kasus: Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra

Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016)”.

10

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh Kontribusi Anggota terhadap pendapatan Sisa

Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra

Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016 ?

2. Bagaimana pengaruh Total Produksi Ikan Tangkap terhadap pendapatan

Sisa Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra

Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016?

3. Bagaimana pengaruh Unit Usaha terhadap pendapatan Sisa Hasil Usaha

(SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong

Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016?

4. Manakah diantara faktor – faktor tersebut yang mempunyai pengaruh

paling dominan terhadap pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) di

Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten

Indramayu tahun 2012-2016 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh Kontribusi Anggota terhadap pendapatan

Sisa Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra

Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016.

b. Untuk mengetahui pengaruh Total Produksi Ikan Tangkap terhadap

pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina

Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016.

11

c. Untuk mengetahui pengaruh Unit Usaha terhadap pendapatan Sisa

Hasil Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra

Karangsong Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016.

d. Untuk mengetahui manakah diantara faktor – faktor tersebut yang

mempunyai pengaruh paling dominan terhadap pendapatan Sisa Hasil

Usaha (SHU) di Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong

Kabupaten Indramayu tahun 2012-2016.

2. Manfaat Penelitian

a. Untuk bahan pertimbangan, terutama bagi pembaca yang ingin

mengetahui pengaruh Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan

Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu.

b. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil

keputusan yang berkenaan dengan Koperasi, Terutama Koperasi

Perikanan Laut di Kabupaten Indramayu.

c. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi para peneliti selanjutnya yang

berkaitan dengan masalah ini.

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Pendukung

1. Koperasi

a. Sejarah Koperasi Di Indonesia

Pada masa penjajahan diberlakukan “culturstelsel” yang

mengakibatkan penderitaan bagi rakyat, terutama para petani dari

golongan bawah. Peristiwa tersebut menimbulkan gagasan dari seorang

Patih Purwekerto: Raden Ario Wiraatmadja untuk membantu

mengatasi kemelaratan rakyat. Kegiatannya diawali dengan menolong

pegawai dan orang kecil dengan mendirikan rumah-rumah gadai,

lumbung desa, dan bank-bank desa.

Pada tahun 1908 lahir perkumpulan Budi Utomo yang dalam

programnya memanfaatkan sektor perkoperasian untuk

mensejahterakan masyarakat miskin dimulai dengan koperasi industri

kecil dan kerajinan. Ketetapan kongres Budi Utomo di Yogyakarta

adalah antara lain memperbaiki dan meningkatkan kecerdasan rakyat

melalui pendidikan, serta mewujudkan dan mengembangkan gerakan

berkoperasi. Telah didirikan “Toko Adil” sebagai langkah pertama

pembentukan Koperasi Konsumsi. (Titik Sartika dan Rachman

Soejoedono, 2004:49).

13

Tahun 1915 lahir UU Koperasi yang pertama “Verordening op

de Cooperative Vereeniging” dengan koninklijk besluit 7 April 1912

stbl 431 yang bunyinya sama dengan UU Koperasi di Negara Belanda

(tahun 1876) yang kemudian di ubah tahun 1925. Kesulitannya bagi

rakyat Indonesia, anggaran dasar koperasi tersebut harus dalam bahasa

belanda dan dibuat dihadapan notaris.

Tahun-tahun selanjutnya diusahakan perkembangan koperasi

oleh para pakar dan politis nasional. Di zaman pendudukan Jepang

(1942-1945) usaha-usaha koperasi dikoordinasikan/dipusatkan dalam

badan-badan koperasi disebut kumiai yang berfungsi sebagai

pengumpul barang-barang logistik untuk kepentingan perang.

Setelah kemerdekaan 17 Agustus 1945, usaha pengembangan

koperasi mengalami pasang surut mengikuti perkembangan politik.

Kongres-kongres koperasi, munas-munas dan lain-lain untuk

pengembangan koperasi terus berlanjut. Tahun 1958: UU No.70/1958

telah lahir UU tentang koperasi yang pada dasarnya berisi tentang tata

cara pembentukan, pengelolaan koperasi (seperti prinsip-prinsip

rochdale).

Terbit peraturan-peraturan pemerintah yang maksudnya

mendorong pengembangan koperasi dengan fasilitas-fasilitasnya yang

menarik (PP dari Mendikbud tahun 1959: mewajibkan pelajar

menabung dan berkoperasi). Tahun 1967: UU No. 12 tentang Pokok-

14

pokok perkoperasian, yang kemudian disempurnakan dengan UU No.

25/1995. (Titik Sartika dan Rachman Soejoedono, 2004:49).

b. Pengertian Koperasi

Terdapat bermacam-macam definisi koperasi dan jika diteliti

secara seksama maka tampak bahwa definisi itu berkembang sejalan

dengan perkembangan jaman. Definisi awal umumnya menekankan

bahwa koperasi itu merupakan wadah bagi golongan ekonomi lemah,

seperti definisi yang diberikan Dr.Fay (1908), yang meyatakan bahwa

koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang

terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat

tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing

sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat

imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.(

Muhammad dan Agus, 2004:38).

Prof.R.S Soeriaatmadja memberikan definisi koperasi sebagai

suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan derajat

sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik

secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang

bersifat kebendaan atas tanggungan bersama.

Pengertian atau definisi koperasi menurut Undang-Undang

koperasi juga mengalami perubahan. Undang-Undang Koperai No. 14

Tahun 1965, bab III pasal 3 mengatakan bahwa koperasi adalah organisasi

15

ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai tempat persemaian insan

masyarakat serta wahana menuju sosialisme Indonesia berdasarkan

Pancasila. (Muhammad dan Agus, 2004:39).

Kalau dicermati lebih lanjut, tampak bahwa definisi tersebut lebih

banyak mengandung unsur politis daripada ekonomi, dan adanya

kecenderungan untuk membawa gerakan koperasi Indonesia ke salah satu

aliran politik.

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 pada Bab

III. Bagian 1 pasal 3 dikatakan bahwa koperasi Indonesia adalah organisasi

ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau

badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi

sebagai usaha-usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

UU No. 12/1967 telah meletakan dasar-dasar pola pemikiran

ekonomi bagi gerakan koperasi dan memberikan peluang yang luas bagi

perkembangan usaha-usaha koperasi. Tetapi sayang sekali, selama 25

tahun (sampai dengan tahun 1992) digunakan sebagai landasan kegiatan

bagi koperasi-koperasi di Indonesia, Undang-Undang tersebut tidak

didukung oleh suatu peraturan pelaksanaan yang diharapkan bisa

membantu memberi petunjuk bagi pelaksanaannya.

Untuk lebih menyesuaikan dengan perkembangan zaman, maka

pada tanggal 21 Oktober 1992 dikeluarkan Undang-Undang baru, yaitu

Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Menurut

16

UU ini koperasi didefinisikan sebagai “badan usaha yang beranggotakan

orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.

UU RI No. 25/1992 tidak menyebut secara eksplisit adanya unsur

sosial dalam koperasi, tetapi secara implisit tersurat dalam prinsip koperasi

dan dalam “asas kekeluargaan”. Ini berarti bahwa koperasi sekarang lebih

menekankan aspek ekonomi, tetapi dengan tidak melupakan/ mengabaikan

unsur sosial dan kemanusiaan.(Muhammad Firdaus dan Agus Edhi,

2004:40).

c. Landasan dan Asas Koperasi

Di dalam UU RI tentang Perkoperasian pasal 2 dikatakan bahwa

“koperasi berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta

berdasar atas asas kekeluargaan”. Dari bunyi pasal 2 itu jelas bahwa

koperasi berlandasakan pancasila dan UUD 1945. Masing-masing sila dari

Pancasila dalam kaitannya dengan koperasi dapat dijabarkan sebagai

berikut.

1) Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama ini, mengandung makna bahwa bangsa Indonesia

adalah bangsa yang percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai wujud penerapan sila ini, maka keanggotaan koperasi

Indonesia terbuka untuk semua penganut agama/kepercayaan dan

17

golongan, serta setiap anggota koperasi wajib menghormati agama/

kepercayaan yang dianut oleh anggota yang lain. Koperasi juga sangat

mementingakan kejujuran. Baik pengurus, manager, pengawas, dan

anggota koperasi harus berlaku jujur sebagai perwujudan pengamalan

sila pertama dari Pancasila

2) Kemanusiaan Yang Adil Beradab

Sebagai manusia yang beradab, maka mereka harus saling

menghargai. Suatu kriteria menghargai manusia lain berarti

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melaksanakan

kegiatan kemanusiaan berani membela keadilan dan kebenaran.

Penerapan dari sila kedua itu yaitu, koperasi tidak membedakan

kedudukan sosial, agama dan golongan masing-masing anggota, serta

semua anggota koperasi berhak mendapat perlakuan yang sama dan

adil.

3) Persatuan Indonesia

Jalinan persatuan dan kesatuan dikembangkan atas dasar

Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu jua) dengan

menunjukan pergaulan antar sesama manusia Indonesia. Penerapan sila

ketiga ini adalah bahwa koperasi tidak mengenal perbedaan suku,

agama, ras, antar golongan, politik atau status sosial anggota, koperasi

untuk bersatu dalam wadah koperasi. Koperasi harus mampu

18

menempatkan rasa solidaritas tanpa memandang asal usul dan status

sosial.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/perwakilan.

Penerapan sila keempat ini adalah bahwa perkumpulan koperasi

sistem musyawarah untuk mufakat harus benar-benar dilaksanakan

dalam koperasi Indonesia. Jika terdapat perbedaan pendapat, maka hal

tersebut, harus dipecahkan melalui msuyawarah/mufakat dalam rapat

anggota. Musyawarah berarti perundingan, sedangkan mufakat berarti

setuju atau sepakat. Jadi, mufakat merupakan hasil dari suatu

peundingan atau pembicaraan. Sehingga jika dalam koperasi terdapat

perbedaan pendapat dan pada akhirnya dapat diselesaikan dengan jalan

musyawarah atau melalui voting, maka hasil akhir itu merupakan

kesepakatan atau keputusan bersama dan menjadi tanggung jawab

bersama pula untuk saling menghormati dan melaksanakan keputusan

tersebut.

5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Yang dimaksud keadilan sosial adalah keadilan yang berlaku

dalam masyarakat, yang berarti tolak ukurnya adalah masyarakat.

Masyarakat perlu dibangun oleh manusia sebagai bagian dari

masyarakat. pembangunan dan hasil pembangunan perlu

didistribusikan secara adil. Adil harus dilihat dari sudut pandang

19

masyarakat. Keadilan yang memberikan masing-masing bagiannya,

dalam segala hasil kegiatan kebudayaan dalam masyarakat, dalam

bidang: ekonomi, perhubungan, sosial, politik dan kebudayaan pada

umumnya.

Selain pancasila UU RI No. 25 / 1992 juga menyebut UUD

1945 sebagai landasan koperasi. Hal ini, ditegaskan dalam batang tubuh

pasal 33 ayat 1 beserta penjelasannya. Di situ dicantumkan secara

eksplisit bahwa bangun perusahaan yang sesuai dengan pasal 1 adalah

koperasi.

Sedangkan asas koperasi, sesuai dengan pasal 2 UU RI No.

25/1992 adalah berdasarkan kekeluargaan. Asas ini sesuai dengan jiwa

dan kepribadian bangsa Indonesia.

Koperasi Sebagai suatu usaha bersama harus mencerminkan

ketentuan-ketentuan sebagaimana dalam kehidupan keluarga. Dalam

suatu keluarga, segala sesuatu yang dikerjakan secara bersama-sama

ditujukan untuk kepentingan bersama seluruh anggota keluarga. Usaha

bersama berdasarkan asas kekeluargaan ini biasanya di sebut gotong

royong. Gotong royong dalam pengertian kerjasama pada koperasi

mempunyai pengertian yang luas yaitu gotong royong dalam lingkup

organisasi, bersifat terus menerus dan dinamis, dalam bidang atau

hubungan ekonomi dan dilaksanakan dengan terencana dan

berkesinambungan. (Muhammad dan Agus, 2004:42)

20

d. Tujuan Koperasi

Dalam Bab III pasal 3 UU RI No. 25/1992 dikatakan bahwa:

“koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945”.

Dari bunyi pasal 3 diatas jelas, bahwa koperasi hendak memajukan

kesejahteraan anggota terlebih dahulu. Dan sekiranya nanti mempunyai

kelebihan kemampuan, maka usaha tersebut diperluas ke masyarakat di

sekitarnya. Karena para anggota koperasi pada dasarnya juga merupakan

anggota masyarakat, maka dengan jalan secara bertahap koperasi ikut

berperan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Misalnya, dalam Koperasi

Unit Desa (KUD) membeli beras atau gabah dari para petani, terutama para

petani anggota KUD. Kemudian KUD menyetor/menjual beras/gabah ke

Depot Logistik (Dolog) dengan harga yang lebih tinggi dari pada jika beras/

gabah tersebut dibeli oleh para tengkulak. Dengan demikian, koperasi akan

dapat membantu meningkatkan penghasilan para anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya.

21

e. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi

Di dalam Bab III, bagian pertama pasal 4 UU RI No. 25/1992

diuraikan fungsi dan peran koperasi. Fungsi dan peran koperasi adalah

sebagai berikut :

1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2) Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko

gurunya.

4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan

dan demokrasi ekonomi.

Sedangkan dalam Bab III, bagian kedua, pasal 5 UU RI No 25

Tahun 1992 dijelaskan tentang prinsip koperasi, yaitu :

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

Sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi, mengandung

makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh

siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang

anggota dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan

22

syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi. Sedangkan

sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan

pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.

2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

Prinsip demokrasi menunjukan bahwa pengelolaan koperasi

dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. para anggota

itulah, yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam

koperasi.

3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak

semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam

koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota

terhadap koperasi. ketentuan yang demikian ini merupakan

perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.

4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk

kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan.

Oleh karena itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada

para anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata atas

besarnya modal yang diberikan, yang dimaksud dengan terbatas

23

adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku

dipasar.

5) Kemandirian.

Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri,

tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan

kepada pertimbangan, keputusan, dan usaha sendiri. Dalam

kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang

bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggung

jawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri

sendiri. (Muhammad dan Agus , 2004:46).

f. Bentuk dan Jenis Koperasi di Indonesia

Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI N0. 25

Tahun 1992 beserta penjelasannya dinyatakan bahwa “jenis koperasi

didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi

anggotanya”. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah

kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya,

seperti antara lain koperasi simpan pinjam, koperasi konsumen,

koperasi produsen, koperasi pemasaran dan koperasi jasa. Khusus

koperasi yang dibentuk oleh golongan fungsional seperti pegawai

negeri, anggota ABRI, karyawan dan sebagainya, bukan merupakan

jenis koperasi tersendiri. Penjenisan koperasi dapat ditinjau dari

berbagai sudut pendekatan, antara lain sebagai berikut :

24

1) Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai

dengan sejarah timbulnya gerakan koperasi, maka dikenal jenis-

jenis koperasi sebagai berikut :

a) Koperasi Konsumsi

b) Koperasi Kredit

c) Koperai produksi

d) Koperasi Jasa

e) Koperasi Distribsusi (pemasaran)

2) Berdasarkan golongan fungsional, maka dikenal jenis-jenis

koperasi sebagai berikut :

a) Koperasi Pegawai Negeri (KPN)

b) Koperasi Angkatan Darat (Kopad)

c) Koperasi Angkatan Laut (Kopal)

d) Koperasi Angkatan Udara (Kopau)

e) Koperasi Angkatan Kepolisian (Koppol)

f) Koperasi pensiunan angkatan darat

g) Koperasi pensiunan (Koppen)

h) Koperasi Karyawan (Kopkar)

i) Koperasi Sekolah

25

3) Berdasarkan lapangan usaha, maka dikenal beberapa jenis

koperasi antara lain sebagai berikut :

a) Koperasi Desa

Yang dimaksud dengan koperasi desa adalah koperasi

yang anggota-anggotanya terdiri dari penduduk desa yang

mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama. Koperasi

desa menjalankan aneka usaha dalam suatu lingkungan. Jadi,

koperasi ini dapat menjalankan beberapa macam usaha

(multipurpose) sesuai dengan keperluan masyarakat dan

lingkungan.

b) Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggota-

anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai

kepentingan langsung dalam bidang konsumsi. Koperasi ini

berfungsi sebagai penyalur tunggal barang-barang kebutuhan

rakyat sehari-hari yang memperpendek jarak antara produsen

dan konsumen, harga barang ditangan konsumen menjadi

lebih murah, dan biaya penjualan maupun biaya pembelian

dapat ditekan.

c) Koperasi Pertanian

Koperasi Pertanian adalah koperasi yang anggota-

anggotanya terdiri dari petani, pemilik tanah, penggarap,

26

buruh tani dan orang-orang yang berkepentingan serta mata

pencahariannya berhubungan dengan usaha pertanian yang

bersangkutan.

d) Koperasi Peternakan

Koperasi peternakan adalah koperasi yang anggota-

anggotanya terdiri dari pengusaha dan buruh peternakan yang

berkepentingan dan mata pencahariannya langsung

berhubungan dengan peternak. Koperasi peternakan dapat

didirikan sesuai dengan jenis ternak.

e) Koperasi Perikanan

Koperasi perikanan adalah koperasi yang anggota-

anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik alat perikanan,

buruh/nelayan yang berkepentingan serta mata

pencahariannya langsung berhubungan dengan usaha

perikanan.

Koperasi perikanan terdiri dari koperasi perikanan

darat dan Koperasi Perikanan Laut (KPL). Lapangan usaha

koperasi perikanan antara lain, mengusahakan pembelian alat-

alat perikanan, mengusahakan modernisasi teknik dan

perluasan pemeliharaan dan penangkapan ikan, mengusahakan

pembuatan sendiri bahan-bahan/alat-alat, mengusahakan

penjualan hasil dengan organisasi pelelangan ikan yang baik,

27

mengusahakan pengolahan dan pengawetan ikan, dan

menyediakan kredit.

f) Koperasi Kerajinan/ Industri

Koperasi kerajinan adalah koperasi yang anggota-

anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik alat-alat produksi

dan buruh yang berkepentingan serta mata pencaharian

langsung berhubungan dengan kerajinan/industri yang

bersangkutan.

g) Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam (koperasi kredit) adalah

koperasi yang anggota-anggotanya, setiap orang yang

mempunyai kepentingan langsung di bidang perkreditan.

h) Koperasi Asuransi

Usaha untuk menumbuhkan asuransi secara koperatif

telah diberikan gagasan dan dianjurkan oleh Menteri

Nakertranskop tahun 1975. Tujuan asuransi untuk

memperkecil resiko serta melalui usaha koperasi dapat

mengumpulkan dana yang cukup besar. Asuransi koperasi

indonesia dimaksudkan untuk menjamin kesejahteraan

anggota. Salah satu contoh koperasi asuransi adalah Koperasi

Asuransi Indonesia (KAI) yang pada akhir tahun 1995 telah

mempunyai 2.567.798 pemegang polis, menduduki peringkat

28

empat dalam deretan asuransi-asuransi jiwa indonesia dalam

hal jumlah penjualan polis.

i) Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi Unit Desa (KUD) didahului dengan

berdirinya BUUD/KUD yang mendasarkan pada Inpres No. 4

Tahun 1973. Sesungguhnya, mendahului berdirinya BUUD/

KUD, Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 11

Februari 1971 telah mengeluarkan SK No. 32/ 1971 bagi

pendirian suatu BUUD percobaan, cita-cita mana didukung

oleh BRI dan peneliti dari UGM. Tujuan dari pembentukan

KUD ini adalah menjamin terlaksananya produksi program

peningkatan produksi pertanian, khususnya produksi pangan

secara efektif dan efisien. (Muhammad Firdaus dan Agus

Edhi, 2004:62)

2. Kontribusi Anggota

Kontribusi anggota pada koperasi adalah semua bentuk

kontribusi yang disepakati pada rapat anggota, diantaranya modal

(uang dan fisik), simpanan wajib dan sukarela, pikiran, menyalurkan

kebutuhan dan produk melalui perusahaan koperasi, bekerja penuh

kesadaran, dan semangat tinggi. Kegiatan menghasilkan produk

dalam bentuk jumlah dan mutu yang baik, dan selalu meningkatkan

keterampilan membuat produk yang lebih baikmelalui pengalaman

29

maupun dalam bentuk kesiapan mengikuti pendidikan/ pelatihan

keterampilan.

Kontribusi adalah bentuk nyata dari partisipasi anggota

sebagai rasa memiliki koperasi terhadap pelayanan yang disediakan

koperasi dalam kegiatan produksi, atau bentuk nyata partisipasi

anggota sebagai pengguna layanan yang disediakan koperasi dalam

kegiatan produksi. Dengan kata lain koperasi melayani anggota,

anggota berpartisipasi. Kontribusi anggota terdiri dari berbagai bentuk

(jumlah dan jenis) keikutsertaan.(Fahrizal Ibnu:2012)

3. Total Produksi Ikan Tangkap

Nilai produksi perikanan dinyatakan dalam berat hidup ikan

pada saat baru dipancing.(Badan Pusat Statistika: 2017)

Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat

produksi yang diciptakan dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor

produksi, seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat

golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, ,modal dan keahlian

keusahawan. Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis

mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi

yang belakangan dinyatakan (tanah, modal, dan keahlian

keusahawan) adalah tetap jumlahnya. Dengan demikian, di dalam

menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang

digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan

30

adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan

jumlah produksi yang dicapai. (Sadono Sukirno: 2012, 193)

4. Unit Usaha Koperasi

Menurut UU pasal 43 No. 52 Tahun 1992 usaha koperasi

adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota

untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. Usaha

koperasi terutama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan

dengan kepentingan anggota baik untuk menunjang usaha maupun

kesejahteraanya. Dalam hubungan ini maka pengelolaan usaha

koperasi harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien dalam

arti koperasi harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan

usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang

sebesar-besarnya pada anggota dengan tetap mempertimbangkan

untuk memperoleh sisa hasil usaha yang wajar.

Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota

koperasi dan koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan

utama di segala bidang kehidupan ekonomi rakyat.(Bahri Nurdin,

1993:70)

31

5. Sisa Hasil Usaha (SHU)

Dalam UU No. 25 Tahun 1992 pengertian tentang Sisa Hasil

Usaha (SHU) dirumuskan yaitu sebagai berikut:

Ayat (1) Sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi

yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,

penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku

yang bersangkutan.

Ayat (2) Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan

kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh

masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk

keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan rapat anggota.

Ayat (3) besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat

anggota. Menurut ayat (1) tersebut, ada tiga komponen utama yaitu

SHU, pendapatan, dan biaya koperasi, dari tiga kompenen ini SHU

hanyalah konsekuensi dari pada pendapatan dan biaya koperasi

(subkomponen penyusutan, kewajiban lain, dan pajak dapat

dimasukan ke dalam komponen biaya). Komponen utama dalam

ayat (2) adalah mengenai cadangan dan jasa usaha anggota koperasi

dan dalam ayat (3) menyangkut tentang pemupukan dana cadangan.

Pendapatan koperasi adalah penerimaan koperasi atas kontribusi

anggota koperasi bagi biaya-biaya koperasi, maka apabila SHU

positif berarti kontribusi anggota koperasi pada pendapatan koperasi

32

melebihi kebutuhan akan biaya riil koperasi. Kelebihan tersebut

akan dikembalikan oleh koperasi kepada para anggotanya (Pasal 45

ayat 2 UU No. 25 Tahun 1992). Rapat angggota berdasarkan

Anggaran Dasar/anggaran rumah tangga dapat menetapkan untuk

menyisihkan sebagian dari SHU untuk dana cadangan, dan

pendidikan, dan dana-dana keperluan lain serta sisanya dibagikan

kepada anggota menurut jasa masing-masing anggota.

Apabila SHU negatif berarti kontribusi anggota koperasi

terhadap pengeluaran untuk biaya koperasi lebih kecil dari

pendapatan koperasi. Kekurangan kontribusi anggota tersebut

ditutup dengan dana cadangan. Dana cadangan diperoleh dari

penyisihan SHU yang digunakan untuk memupuk modal sendiri dan

untuk menutup kerugain koperasi bila diperlukan (Pasal 41 ayat 2

UU No. 25 Tahun 1992). Kerugian tersebut adalah kerugian yang

disebabkan aktivitas pelayanan sehari-hari atau pada saat

pembubaran.

Apabila SHU berimbang, di mana pengeluaran biaya dan

pendapatan koperasi semibang. dalam kasus ini kopearsi harus

memperbaiki kinerjanya agar dapat meningkatkan pendapatannya

untuk memperoleh SHU positif, koperasi harus bekerja keras dan

melaksanakan kegiatannya secara efisien baik internal maupun

33

alokasi sumber dayanya.(Titik Sartika dan Rachman Soejoedono,

2004:82)

B. Penelitian Terdahulu

1. (Novi Hasti Anggraini, 2009) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

sisa hasil usaha koperasi pegawai negeri di kota surakarta tahun 2007.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

jumlah anggota, jumlah modal sendiri dan jumlah modal luar

mempengaruhi jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi pegawai negeri

di kota Surakarta. Sehubungan dengan masalah tersebut diajukan tiga

hipotesis, pertama, diduga jumlah anggota berpengaruh positif dan

signifikan terhadap besarnya SHU koperasi, kedua diduga modal sendiri

berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya SHU koperasi,

ketiga, diduga modal luar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

besarnya SHU koperasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Data berupa data sekunder yang didapat dari pusat koperasi pegawai

negeri. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 koperasi

pegawai negeri dengan teknik simple random sampling atau

pengambilan sampel secara acak sederhana. Metode analisis data adalah

regresi linear berganda dengan pengujian statistik antara lain uji t, uji F

dan R2 serta uji ekonometrika (multikolinearitas, heteroskedasitas,

autokolerasi). Peneliti menggunakan bantuan program eviews dalam

proses pengolahan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah

34

anggota berpengaruh signifikan terhadap jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU)

pada tingkat signifikansi 5% sedangkan jumlah modal sendiri dan modal

luar tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat 5%. Saran peneliti

berdasarkan penelitian adalah jumlah anggota berpengaruh signifikan

terhadap SHU, oleh karena itu bagi koperasi untuk meningkatkan

pendapatan dilakukan dengan menambah variabel jumlah anggota agar

SHU meningkat, koperasi diharapakan mampu meningkatkan sumber

daya manusianya terutama pengelola koperasi sehingga dana yang ada

dapat dikelola secara optimal.

2. (Sri Windarti, 2010) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Sisa

Hasil Usaha (SHU) pada KPRI di kabupaten Wonogiri tahun 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

jumlah modal sendiri, jumlah modal pinjaman, jumlah partisipasi usaha

anggota, jumlah anggota, dan jumlah pengurus koperasi terhadap Sisa

Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri di Kabupaten Wonogiri.

Sehubungan dengan tujuan tersebut diajukan lima hipotesis, pertama

diduga jumlah modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap

besarnya SHU koperasi, kedua jumlah modal pinjaman berpengaruh

positif dan signifikan terhadap besarnya SHU koperasi, ketiga diduga

jumlah partisipasi usaha anggota berpengaruh positif dan signifikan

terhadap besarnya SHU koperasi, keempat diduga jumlah anggota

berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya SHU koperasi,

35

kelima jumlah pengurus koperasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap besarnya SHU koperasi. Jenis penelitin ini adalah deskripsi

kuantitatif. Data berupa data sekunder yang didapat dari Pusat Koperasi

Pegawai Negeri. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 40

Koperasi Pegawai Negeri dengan teknik simple random sampling atau

pengambilan sampel secara acak sederhana. Metode pengujian statistik

antara lain uji t, uji f, dan uji R2 serta uji ekonometrika (multikolienaritas,

heteroskedatisitas, autokorelasi). Penelitian menggunakan signifikan

pada tingkat 5%. Kesimpulan penelitian ini adalah variabel modal

sendiri, modal pinjaman, partisipasi usaha anggota, dan jumlah pengurus

koperasi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya SHU

pada Koperasi Pegawai Negeri di Kbupaten Wonogiri. Dan variabel

jumlah anggota tidak berpengaruh positif terhadap besarnya SHU pada

Koperasi Pegawai Negeri di Kabupaten Wonogiri. Saran peneliti

berdasarkan penelitian ini adalah jumlah modal sendiri, jumlah modal

pinjaman, jumlah partisipasi usaha anggota jumlah pengurus koperasi

berpengaruh signifikansi terhadap SHU, oleh karena itu bagi koperasi

diharapkan mampu meningkatkan sumber daya manusianya terutama

dalam pengelolaan koperasi dengan meningkatkan variabel modal

sendiri, modal pinjaman, partisipasi usaha anggota, pengurus koperasi

agar SHU meningkat. Dan jumlah anggota tidak berpengaruh signifikan

terhadap SHU. Koperasi diharapkan untuk selalu meningkatkan

36

pendapatan sehingga biaya operasional meningkat dan keuntungan

meningkat.

3. (Ida Ayu Ratih Iswari 2016) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kodya

Denpasar tahun 2012-2015. Koperasi merupakan salah satu kekuatan

ekonomi yang mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Sisa

Hasil Usaha (SHU) koperasi juga menjadi salah satu elemen penting

dalam meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, termasuk pada

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kodya Denpasar. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris apakah jumlah anggota,

jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja

mempangaruhi sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di Kodya

Denpasar tahun 2012-2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

berjumlah 16 koperasi simpan pinjam di Kodya Denpasar tahun 2012-

2015. Penentuan besarnya jumlah sampel menggunakan teknik

purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear

berganda. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh

bukti empiris bahwa jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja

berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha, sedangkan jumlah anggota

dan jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha

(SHU).

37

4. (Hosekini Hana, 2015) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Sisa

Hasil Usaha Koperasi simpan pinjam Di Kabupaten Sukoharjo. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modal sendiri terhadap Sisa

Hasil Usaha (SHU) koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo,

untuk mengetahui pengaruh modal luar terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)

koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo, untuk mengetahui

pengaruh volume usaha koperasi terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) di

Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan mampu

memperluas wawasan dalam manajemen keuangan dan menjadikan

referensi untuk penelitian selanjutnya. Sampel dalam penelitian ini

adalah koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2013

sebanyak 30 koperasi. Metode analisis data yang mengunakan uji regresi

linear berganda, uji f, uji t dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil

penelitian menunjukan bahwa modal sendiri (x1) berpengaruuh terhadap

SHU. Berdasarkan hasil uji F diperoleh kesimpulan bahwa variabel

modal sendiri (x1), modal luar (x2), dan volume usaha (x3) mempunyai

pengaruh secara simultan terhadap variabel SHU di koperasi Sukoharjo.

5. (Muhammad Danar Hadi, 2013) Analisis rasio keuangan yang

mempengaruhi pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI Dewantara

di Kabupaten Jember. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah variabel dependen yaitu pertumbuhan SHU dan Variabel

independen yaitu Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Hutang (Dept

38

Ratio), Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin), dan Rasio Perputaran

Persediaan (Inventory Turnover). Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis pengaruh rasio-rasio keuangan secara parsial terhadap

pertumbuhan SHU pada KPRI Dewantara. Untuk menjawab tujuan dari

penelitian ini maka digunakan alat analisis regresi linear berganda. Pada

analisis regresi linear berganda, dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri

dari uji autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedasitas.

Penelitian ini menggunakan data primer berbasis sumber berupa laporan

keuangan KPRI Dewantara selama periode 2007-2012 yang diperoleh

dari bagian keuangan KPRI Dewantara yang terletak di Jalan Dr.

Soebandi No. 29 Jember. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara

parsial, Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio Laba Bersih (Net Profit

Margin), dan Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) tidak

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan SHU KPRI Dewantara.

Akan tetapi, Rasio Utang (Debt Ratio) berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan SHU KPRI Dewantara. Arah pengaruh rasio hutang (Debt

Ratio) menunjukan bahwa semakin tinggi kemampuan KPRI Dewantara

membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka

panjang, maka pertumbuhan SHU akan semakin tinggi dan sebaliknya

semakin rendah kemampuan KPRI Dewantara membayar hutang-

hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang, maka

pertumbuhan SHU akan semakin menurun. Secara teoritis pengaruh

39

tersebut benar. Hal ini dikarenakan koperasi yang memiliki kemampuan

untuk membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun

jangka panjang menunjukan bahwa koperasi tersebut memiliki

kemapuan finansial serta keuntungan yang tinggi, sehingga akan

berdampak pada tingkat pertumbuhan SHU yang tinggi pula. Selain itu,

hasil penelitian ini ini menunjukan bahwa secara umum pertumbuhan

SHU KPRI Dewantara di Kabupaten Jember tidak dapat diprediksi

berdasarkan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio Lancar (Current

Ratio), Rasio Hutang (Dept Ratio), Rasio Laba Bersih (Net Profit

Margin), dan Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover). Rasio

keuangan yang dimaksud tersebut dihitung berdasarkan formula yang

tercantum dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi Nomor:

22/PER/M.KUKM/IV/2007 tentang perkoperasian.

6. (Titi Wahyuning, 2013) Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Sisa

Hasil Usaha (SHU) Di KPRI “Bina Karya” Balongpanggang-Gresik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor

modal sendiri, modal pinjaman dan volume usaha terhadap sisa hasil

usaha di KPRI “Bina Karya” Balongpanggang-Gresik. Penelitian ini

merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan

metode analsisi regresi linear berganda. Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah sisa hasil usaha, sedangkan variabel bebasnya yaitu aspek

keuangan koperasi yang meliputi modal sendiri, modal pinjaman, dan

40

volume usaha. Hasil regresi menunjukan bahwa variabel modal sendiri

berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha, sedangkan variabel

modal pinjaman dan volume usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap

sisa hasil usaha. Dari ketiga variabel tersebut, modal sendiri merupakan

variabel yang paling dominan mempengaruhi sisa hasil usaha di KPRI

“Bina Karya” Balongpanggang-Gresik tahun 1999-2012.

7. (Ni Made Taman Ayuk) Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan,

Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha

(SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Di Kabupaten Badung Provinsi

Bali. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk mengetahui

pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah pinjaman

anggota dan jumlah modal kerja secara simultan terhadap Sisa Hasil

Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten Badung,

untuk mengetahui pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan anggota,

jumlah pinjaman anggota dan jumlah modal kerja secara parsial terhadap

Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten

Badung, untuk menengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh

diantara variabel jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah

pinjaman anggota dan jumlah modal kerja secara parsial terhadap Sisa

Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten

Badung. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Badung. Data

dikumpulkan dengan teknik random sampling, dengan menganalisis 34

41

koperasi dari 46 koperasi simpan pinjam di Kabupaten Badung dari tahun

2007-2011. Analisis data dilakukan dengan metode regresi linear

berganda. Hasil analisis data diketahui bahwa jumlah anggota, jumlah

simpanan, jumlan pinjaman dan jumlah modal kerja secara simultan

berpengaruh pos terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan

Pinjam (KSP) di Kabupaten Badung. Variabel jumlah anggota, dan

jumlah modal kerja secara parsial berpengaruh berpengaruh signifikan

dan positif terhadap sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di

Kabupaten Badung, sedangkan variabel jumlah simpanan dan jumlah

pinjaman tidak berpengaruh. Variabel jumlah modal kerja berpengaruh

paling dominan terhadap sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di

Kabupaten Badung. Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlunya

upaya untuk memperkecil bunga pinjaman dan biaya administrasi,

karena akan mempengaruhi perilaku anggota koperasi dalam melakukan

pinjaman di unit usaha simpan pinjam koperasi. Jika bunga pinjaman dan

biaya administrasi diperkecil, anggota akan lebih tertarik melakukan

pinjaman, sehingga penerimaan unit usaha simpan pinjam menjadi

bertambah dan pada akhrinya tingkat partisipasi anggota menjadi lebih

besar.

42

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Penulis dan

Tahun

Judul Variabel dan ALat

Analisis

Hasil Penelitian

1. Novi Hasti

Anggraini

(2009)

Analisis faktor-

faktor yang

mempengaruhi

sisa hasil usaha

koperasi pegawai

negeri di kota

surakarta tahun

2007

Variabel: Jumlah

Anggota, Jumlah

Modal Sendiri dan

Jumlah Modal

Luar.

Alat Analisis:

regresi linear

berganda dengan

pengujian statistik

antara lain uji t, uji

F dan R2 serta uji

ekonometrika

(multikolinearitas,

heteroskedasitas,

autokolerasi).

Peneliti

menggunakan

bantuan program

eviews dalam

proses pengolahan

data.

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa jumlah

anggota

berpengaruh

signifikan

terhadap jumlah

Sisa Hasil Usaha

(SHU) pada

tingkat

signifikansi 5%

sedangkan

jumlah modal

sendiri dan modal

luar tidak

berpengaruh

secara signifikan

pada tingkat 5%.

2. Sri Windarti

(2010)

Analisis faktor-

faktor yang

mempengaruhi

Sisa Hasil Usaha

(SHU) pada

KPRI di

kabupaten

Wonogiri tahun

2009.

Variabel: jumlah

modal sendiri,

jumlah modal

pinjaman, jumlah

partisipasi usaha

anggota, jumlah

anggota, dan

jumlah pengurus

koperasi.

Alat Analisis: uji t,

uji f, dan uji R2

serta uji

ekonometrika

(multikolienaritas,

variabel modal

sendiri, modal

pinjaman,

partisipasi usaha

anggota, dan

jumlah pengurus

koperasi,

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

besarnya SHU

pada Koperasi

Dan variabel

jumlah anggota

tidak

43

heteroskedatisitas,

autokorelasi).

berpengaruh

positif terhadap

besarnya SHU

pada Koperasi

Pegawai Negeri

di Kabupaten

Wonogiri.

3. Ida Ayu

Ratih Iswari

(2016)

Analisis faktor-

faktor yang

mempengaruhi

Sisa Hasil Usaha

(SHU) Koperasi

Simpan Pinjam

(KSP) di Kodya

Denpasar tahun

2012-2015.

Variabel: jumlah

anggota, jumlah

simpanan, jumlah

pinjaman dan

jumlah modal

kerja.

Alat Analisis:

regresi linear

berganda.

hasil penelitian,

maka diperoleh

bukti empiris

bahwa jumlah

pinjaman dan

jumlah modal

kerja

berpengaruh

positif terhadap

sisa hasil usaha,

sedangkan

jumlah anggota

dan jumlah

simpanan tidak

berpengaruh

terhadap Sisa

Hasil Usaha

(SHU).

4. Hosekini

Hana

(2015)

Analisis faktor-

faktor yang

mempengaruhi

Sisa Hasil Usaha

Koperasi simpan

pinjam Di

Kabupaten

Sukoharjo.

Variabel: Modal

Sendiri, Modal

Luar, Volume

Usaha.

Alat Analisis: uji

regresi linear

berganda, uji f, uji

dan uji koefisien

determinasi (R2).

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa modal

sendiri (x1)

berpengaruuh

terhadap SHU.

Berdasarkan hasil

uji F diperoleh

kesimpulan

bahwa variabel

modal sendiri

(x1), modal luar

(x2), dan volume

usaha (x3)

mempunyai

pengaruh secara

simultan terhadap

variabel SHU di

44

koperasi

Sukoharjo.

5. Muhammad

Danar Hadi

(2013)

Analisis rasio

keuangan yang

mempengaruhi

pertumbuhan

Sisa Hasil Usaha

(SHU) KPRI

Dewantara di

Kabupaten

Jember.

Variabel: variabel

dependent yaitu

pertumbuhan SHU

dan Variabel

independen yaitu

Rasio Lancar

(Current Ratio),

Rasio Hutang

(Dept Ratio), Rasio

Laba Bersih (Net

Profit Margin), dan

Rasio Perputaran

Persediaan

(Inventory

Turnover).

Alat Analisis:

Regresi Linear

Berganda,

dilakukan uji

asumsi klasik yang

terdiri dari uji

autokorelasi, uji

multikolinearitas,

dan uji

heteroskedasitas.

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa secara

parsial, Rasio

Lancar (Current

Ratio), Rasio

Laba Bersih (Net

Profit Margin),

dan Rasio

Perputaran

Persediaan

(Inventory

Turnover) tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pertumbuhan

SHU KPRI

Dewantara. Akan

tetapi, Rasio

Utang (Debt

Ratio)

berpengaruh

signifikan

terhadap

pertumbuhan

SHU Arah

pengaruh rasio

hutang (Debt

Ratio)

menunjukan

bahwa semakin

tinggi

kemampuan

KPRI Dewantara

membayar semua

hutang-

hutangnya baik

jangka pendek

maupun jangka

panjang, maka

pertumbuhan

45

SHU akan

semakin tinggi

dan sebaliknya

semakin rendah

kemampuan

KPRI Dewantara

membayar

hutang-

hutangnya baik

jangka pendek

maupun jangka

panjang, maka

pertumbuhan

SHU akan

semakin

menurun. Selain

itu itu, hasil

penelitian ini ini

menunjukan

bahwa secara

umum

pertumbuhan

SHU KPRI

Dewantara di

Kabupaten

Jember tidak

dapat diprediksi

berdasarkan rasio

keuangan yang

terdiri dari Rasio

Lancar (Current

Ratio), Rasio

Hutang (Dept

Ratio), Rasio

Laba Bersih (Net

Profit Margin),

dan Rasio

Perputaran

Persediaan

(Inventory

Turnover).

6. Titi

Wahyuning

(2013)

Beberapa Faktor

yang

Mempengaruhi

Variabel: Modal

sendiri, Modal

pinjaman, Volume

Hasil regresi

menunjukan

bahwa variabel

46

Sisa Hasil Usaha

(SHU) Di KPRI

“Bina Karya”

Balongpanggang-

Gresik.

usaha dan Sisa

Hasil Usaha

(SHU).

Alat Analisis:

Regresi Linear

Berganda.

modal sendiri

berpengaruh

signifikan

terhadap sisa

hasil usaha,

sedangkan

variabel modal

pinjaman dan

volume usaha

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap sisa

hasil usaha. Dari

ketiga variabel

tersebut, modal

sendiri

merupakan

variabel yang

paling dominan

mempengaruhi

sisa hasil usaha di

KPRI “Bina

Karya”

Balongpanggang-

Gresik tahun

1999-2012.

7. Ni Made

Taman

Ayuk

Pengaruh Jumlah

Anggota, Jumlah

Simpanan,

Jumlah Pinjaman

dan Jumlah

Modal Kerja

Terhadap Sisa

Hasil Usaha

(SHU) Koperasi

Simpan Pinjam

(KSP) Di

Kabupaten

Badung Provinsi

Bali.

Variabel : Sisa

Hasil Usaha

(SHU), Jumlah

Anggota Koperasi

Simpan Pinjam

(KSP), jumlah

simpanan, jumlah

pinjaman, jumlah

modal kerja.

Alat Analisis:

Regresi Linear

Berganda.

Hasil analisis

data diketahui

bahwa jumlah

anggota, jumlah

simpanan, jumlah

pinjaman dan

jumlah modal

kerja secara

simultan

berpengaruh

terhadap Sisa

Hasil Usaha

(SHU) Koperasi

Simpan Pinjam

(KSP) di

Kabupaten

Badung. Variabel

47

jumlah anggota,

dan jumlah modal

kerja secara

parsial

berpengaruh

signifikan dan

positif terhadap

sisa hasil usaha

koperasi simpan

pinjam di

Kabupaten

Badung,

sedangkan

variabel jumlah

simpanan dan

jumlah pinjaman

tidak

berpengaruh.

Variabel jumlah

modal kerja

berpengaruh

paling dominan

terhadap sisa

hasil usaha

koperasi simpan

pinjam di

Kabupaten

Bandung.

Berdasarkan hasil

penelitian

disarankan

perlunya upaya

untuk

memperkecil

bunga pinjaman

dan biaya

administrasi,

karena akan

mempengaruhi

perilaku anggota

koperasi dalam

melakukan

pinjaman di unit

usaha simpan

48

pinjam koperasi.

Jika bunga

pinjaman dan

biaya

administrasi

diperkecil,

anggota akan

lebih tertarik

melakukan

pinjaman,

sehingga

penerimaan unit

usaha simpan

pinjam menjadi

bertambah dan

pada akhrinya

tingkat partisipasi

anggota menjadi

lebih besar.

C. Keterkaitan Antar Variabel

Dalam rumusan masalah telah ditetapkan akan meneliti tentang

pengaruh kontribusi anggota, total produksi ikan tangkap, dan unit usaha

terhadap pendapatan sisa hasil usaha koperasi perikanan laut mina sumitra

karangsong indramayu.

1. Kontribusi Anggota dan sisa hasil usaha perikanan laut mina sumitra

Kontribusi anggota pada koperasi adalah semua bentuk

kontribusi yang disepakati pada rapat anggota, diantaranya modal (uang

dan fisik), simpanan wajib dan sukarela, pikiran, menyalurkan kebutuhan

dan produk melalui perusahaan koperasi, bekerja penuh kesadaran, dan

semangat tinggi. Kegiatan menghasilkan produk dalam bentuk jumlah

dan mutu yang baik, dan selalu meningkatkan keterampilan membuat

49

produk yang lebih baik melalui pengalaman maupun dalam bentuk

kesiapan mengikuti pendidikan/pelatihan keterampilan.(Fahrizal

Ibnu:2012)

Kontribusi anggota dapat dikatakan berpengaruh terhadap

pendapatan sisa hasil usaha apabila keaktifan dan pengelolaan dari

anggota baik, dan dapat dikatakan jumlah anggota tidak berpengaruh

terhadap pendapatan sisa hasil sisa hasil usaha maka keaktifan dan

pengelolaan anggota tidak baik. Penelitian yang dilakukan oleh Sri

Windarti (2010) menyatakan bahwa kontribusi anggota berpengaruh

terhadap sisa hasil usaha.

2. Total produksi ikan tangkap dan sisa hasil usaha perikanan laut mina

sumitra

Kegiatan perikanan tangkap masih memegang peranan yang sangat

strategis dan dominan dalam pembangunan perikanan di indonesia

terutama di daerah yang notaben dekat dengan laut. Hal ini merupakan

tugas sebuah lembaga/dinas yang berperan aktif dalam pengelolaan

produksi perikanan terutama koperasi. Koperasi disini bertugas untuk

membantu memenuhi kebutuhan anggota maupun non anggota yang

akan pergi melaut. Dan koperasi ini bertugas untuk menghitung berapa

banyak produksi ikan tangkap yang di dapatkan oleh anggota yang pergi

melaut. dilihat dari total produksi perikanan ikan tangkap mina sumitra,

50

total produksi ikan tangkap ini berpegaruh terhadap sisa hasil usaha

koperasi mina sumitra.

3. Unit usaha dan sisa hasil usaha koperasi perikanan laut mina sumitra

Menurut UU pasal 43 No. 52 Tahun 1992 usaha koperasi adalah

usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk

meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. Usaha koperasi

terutama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan dengan

kepentingan anggota baik untuk menunjang usaha maupun

kesejahteraanya. Dalam hubungan ini maka pengelolaan usaha koperasi

harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien dalam arti koperasi

harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan usaha yang dapat

meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada

anggota dengan tetap mempertimbangkan untuk memperoleh sisa hasil

usaha yang wajar.(Bahri Nurdin, 1993:70)

Dalam penelitian Hosekini Hana (2015) mengemukakan bahwa

unit usaha berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha.

D. Kerangka Pemikiran

Dalam rumusan masalah telah ditetapkan akan meneliti tentang

pengaruh kontribusi anggota, total produksi ikan tangkap, dan unit usaha

terhadap pendapatan Sisa Hasil Usaha Koperasi Perikanan Laut Mina

Sumitra Karangsong di Kabupaten Indramayu Tahun 2012-2016.

51

Berdasarkan konsep-konsep dasar teori yang dijelaskan di atas dan

penelitian terdahulu, maka dapat disusun sebuah kerangka pemikiran

teoritis seperti yang tersaji dalam Gambar 2.2 sebagai berikut:

52

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

E. Hipotesis

Judul: PENGARUH KONTRIBUSI ANGGOTA, TOTAL PRODUKSI IKAN

TANGKAP, UNIT USAHA TERHADAP PENDAPATAN SISA HASIL

USAHA KOPERASI PERIKANAN LAUT LAUT (Studi Kasus: Koperasi

Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu Tahun 2012-

2016)

Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu

Tahun 2012-2016

Teori Pendukung

Kontribusi Anggota (X1)

Total Produksi Ikan

Tangkap (X2)

Unit Usaha (X3)

Pendapatan Sisa Hasil

Usaha KPL Mina Sumitra

Karangsong Indramayu

Model Analisis Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

53

Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka untuk menguji

signifikansi masing-masing variabel independen dapat dilakukan dengan uji

t, dengan membandingkan probability value t statistik dengan nilai α= 5%,

bila probability value t statistik < α= 5% maka H0 ditolak, dan juga

sebaliknya. Untuk melihat signifikansi dari variabel independen secara

keseluruhan terhadap variabel dependen dapat membandingkan probability

value f statistik dengan nilai α= 5%, bila probability value t statistik < α=

5% maka H0 ditolak begitupun sebaliknya. Maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga Kontribusi anggota berpengaruh positif dan signifikansi terhadap

pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.

H0: Kontribusi anggota tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.

Ha1: Kontribusi anggota berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Sisa

Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.

2. Diduga total produksi ikan tangkap berpengaruh positif dan signifikansi

terhadap pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina

sumitra.

H0: total produksi ikan tangkap tidak berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.

Ha2: total produksi ikan tangkap berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.

54

3. Diduga unit usaha berpengaruh positif dan signifikansi terhadap pendapatan

Sisa Hasil Usaha koperasi perikanan laut mina sumitra.

H0: unit usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Sisa Hasil

Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.

Ha3: unit usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Sisa Hasil

Usaha (SHU) koperasi perikanan laut mina sumitra.

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus terhadap ruang lingkup Koperasi Perikanan

Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu dengan

pertimbangan masih dalam jangkauan peneliti. Penelitian ini menggunakan

metode analisis regresi linear berganda yang terdiri dari satu variabel

dependen yaitu Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina

Sumitra dan tiga variabel independen yaitu kontribusi Anggota, Total

Produksi Ikan Tangkap dan Unit Usaha periode tahun 2012-2016.

B. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data Sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data

kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari

dokumen. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang

dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan catatan-catatan

yang berhubungan dengan penelitian, selain itu peneliti mempergunakan

data yang diperoleh dari internet.(Sugiyono, 2005)

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan

atas kontribusi anggota, total produksi ikan tangkap, unit usaha dan sisa

hasil usaha koperasi perikanan laut mina sumitra karangsong indramayu.

56

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Koperasi

Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indramayu.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk kepentingan penelitian ini menggunakan

data sekunder yang diperoleh dari lembaga yang terkait dengan judul

penelitian ini. Data yang digunakan dalam dalam penelitian ini merupakan

data sekunder yang diperoleh dari lembaga resmi terkait, maka metode

pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Dokumen

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang, dokumen

yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life

histories), cerita, biografi, peraturan dan kebijakan.(Sugiyono dalam Irfan,

2017)

D. Metode Analisis Data

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda.

Apabila terdapat beberapa variabel independen ini disebut dengan

analisis regresi linear berganda.(Wing Wahyu Winarno:2007,4.1)

Persamaan regresi linear berganda

Yi= β0 + β1X1i + β2X2i + β3X3i + еi

57

Keterangan :

Yi = Pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut

Mina Sumitra Karangsong Kabupaten Indaramayu

X1 = Kontribusi Anggota

X2 = Total Produksi Ikan Tangkap

X3 = Unit Usaha

β0 = Konstanta

еi = Eror

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi

pada model regresi linear OLS agar model tersebut menjadi valid

sebagai alat penduga. OLS (Ordinary Least Square) adalah sebuah

model regresi linear dengan metode perhitungan kuadrat terkecil.

Uji Asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

terhadap variabel independen dan variabel dependen. Uji asumsi

klasik pada penelitian ini terdiri dari uji multikolienaritas, uji

heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas.( Anwar

Hidayat:2012)

a. Multikolienaritas

Multikoleniaritas adalah kondisi adanya hubungan linear

antar variabel independen. karena melibatkan beberapa variabel

independen, maka multikolienaritas tidak akan terjadi pada

58

persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variable

dependen dan satu variable independen). (Wing Wahyu Winarno,

2007:5.1).

Multikolienaritas digunakan untuk mengetahui apakah

antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak

saling berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolienaritas adalah

dengan melihat nilai Variance Infitation Factor (VIF), dimana

menurut hair et al dalam Duwi Priyatno(2009) variabel dikatakan

mempunyai masalah multikolienaritas apabila nilai VIF > dari 10.

b. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terdapat kesamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain.(Juliansyah Noor:2014,64)

Dalam hal ini menggunakan metode Uji Bruesch-Pagan-

Godfrey yang dimana nilai p value yang ditunjukan dengan nilai

prob. chi square pada Obs R-Squared. Nilai p value > 0,05, oleh

karena nilai p value > 0,05 maka terima H0 atau berarti model

regresi bersifat homoskedastisitas atau dengan kata lain tidak ada

masalah asusmsi non heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antara variabel itu

sendiri pada pengamatan yang berbeda. Pengujian Autokorelasi

59

dilakukan dengan uji Breussch-Godfrey Serial Correlation

Lagrange Multiplier Test (uji LM). Uji ini sangat berguna untuk

mengidentifikasi masalah autokorelasi tidak hanya pada derajat

pertama tetapi bisa juga digunakan pada tingkat derajat.

Dikatakan terjadi autokorelasi jika nilai X2 (Obs* R-Squared)

hitung > X2 tabel atau nilai Probability < derajat kepercayaan

yang ditentukan. (Insukindro dalam Irfan Tripurwanta, 2017:47)

d. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan

tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data

atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal

ataukah tidak. Uji normalitas berguna untuk menentukan data

yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari

populasi normal. Pada aplikasi eviews ini, uji normalitas yang

bisa kita lakukan adalah menggunakan metode jarque bera.

(Anwar Hidayat dalam artikel penjelasan tentang uji normalitas

dan metode perhitungan: 2012)

3. Pengujian Statistik

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-

variabel independen secara individu dan bersama-sama

mempengaruhi signifikansi terhadap variabel dependen. Uji statistik

meliputi Analisis determinasi (R2), Uji F, dan Uji t.

60

a. Analisis Determinasi (R2)

Analisis determinasi dalam regresi linear berganda

digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh

variabel independen (X1,X2,....Xn) secara serentak terhadap

variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukan seberapa besar

presentase variasi variabel dependen. R2 = 0, maka tidak ada

sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan

variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi

variabel independen yang digunakan dalam model tidak

menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R2

= 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau

variasi variabel independen yang digunakan dalam model

menjelaskan 100% variasi variabel dependen. Adjusted R Square

adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih

kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki harga negatif.

bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas

diigunakan Adjusted R2 sebagai koefisien detreminasi. Standard

Eror of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan

model regresi dalam memprediksikan nilai Y. Dari hasil regresi

didapat nilai 870,80 atau Rp.870,80 (satuan harga saham), hal ini

berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi harga saham sebesar

61

Rp.870,80. Sebagai pedoman jika standard error of the estimate

kurang dari standar deviasi Y, maka model regresi semakin baik

dalam memprediksi nilai Y.(Anwar Hidayat,2017)

b. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen (X1,X2,...Xn) secara bersama-sama berengaruh secara

signifikan terhadap varibel dependen (Y). Atau untuk mengetahui

apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi

dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Derajat

kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Aapabila nilai F Hasil

perhitungan lebiha besar daripada nilai f menurut tabel maka

hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara simultan berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel independen.(Anwar Hidayat, 2017)

c. Uji Koefiisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independen (X1,X2,.....Xn) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Y). Menentukan signifikansi

tingkat signifikansi menggunakan α = 5%.

62

4. Statistika Deskriptif

Eviews dapat digunakan untuk menampilkan histogram

beberapa hitungan pokok statistik. Hitungan yang digunakan oleh

eviews untuk menampilkan angka-angka adalah:

a. Mean adalah rata-rata data.

b. Median adalah nilai tengah (atau rata-rata dua nilai tengah bila

datanya genap).

c. Mak dan Min adalah nilai paling besar dan nilai paling kecil dari

data.

d. Std. Dev. (Standar Deviasi) adalah ukuran dispersi atau

penyebaran data.(Wing Wahyu Winarno:2007, 3.11)

E. Operasional Variabel Penelitian

Varibel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (X) dan

Variabel dependen (Y), yaitu :

1) Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Sisa Hasil Usaha

(SHU) pada Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra Karangsong

Kabputane Indramayu.

2) Variabel Independen (X)

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:

63

a) Kontribusi Anggota (X1)

Kontribusi anggota pada koperasi adalah semua bentuk

kontribusi yang disepakati pada rapat anggota, diantaranya modal

(uang dan fisik), simpanan wajib dan sukarela, pikiran, menyalurkan

kebutuhan dan produk melalui perusahaan koperasi, bekerja penuh

kesadaran, dan semangat tinggi. Kegiatan menghasilkan produk

dalam bentuk jumlah dan mutu yang baik, dan selalu meningkatkan

keterampilan membuat produk yang lebih baik melalui pengalaman

maupun dalam bentuk kesiapan mengikuti pendidikan/ pelatihan

keterampilan.(Fahrizal Ibnu:2012)

b) Total Produksi Ikan Tangkap (X2)

Nilai produksi perikanan dinyatakan dalam berat hidup ikan

pada saat baru dipancing.(Badan Pusat Statistika, 2017)

Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat

produksi yang diciptakan dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor

produksi, seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat

golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, ,modal dan keahlian keusahawan.

Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis mengenai produksi,

selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang belakangan

dinyatakan (tanah, modal, dan keahlian keusahawan) adalah tetap

jumlahnya. Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di

antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang

64

dicapai, yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga

kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. (Sadono

Sukirno: 2012, 193).

c) Unit Usaha (X3)

Menurut UU pasal 43 No. 52 Tahun 1992 usaha koperasi

adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota

untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. Usaha koperasi

terutama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan dengan

kepentingan anggota baik untuk menunjang usaha maupun

kesejahteraanya. Dalam hubungan ini maka pengelolaan usaha

koperasi harus dilakukan secara produktif, efektif, dan efisien dalam

arti koperasi harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan

usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang

sebesar-besarnya pada anggota dengan tetap mempertimbangkan

untuk memperoleh sisa hasil usaha yaang wajar. Adapun mengenai

kelayakan usaha koperasi dapat dilakukan didalam negeri maupun

diluar negeri berdasarkan kelayakan usahanya.(Bahri Nurdin,

1993:70)

65

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi yang

terdapat pada Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra Karangsong

Kabupaten Indramayu tahun 2012 sampai tahun 2016. Koperasi Perikanan

Laut Mina Sumitra berfungsi untuk membangun dan mengembangkan

potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya dan masyarakat pada

umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Koperasi

ini berperan memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan

dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya,

berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraaan

anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

membantu tatanan perekonomiaan nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.(KPL Mina Sumitra: 2016)

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang

digunakan adalah metode dokumentasi. Adapun data yang digunakan

adalah data sekunder Sisa Hasil Usaha (SHU), Kontribusi Anggota, Total

66

Produksi Ikan, dan Unit Usaha yang semua datanya diperoleh dari Koperasi

Perikanan Laut Mina Sumitra Poman, Kecamatan Indramayu Kabupaten

Indramayu Jawa Barat 45211.

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan sisa

hasil usaha koperasi mina sumitra Karangsong Indramayu, peneliti memilih

tiga variabel faktor yang sekiranya mempengaruhi pendapatan sisa hasil

usaha koperasi mina sumitra Karangsong Indramayu.

1. Jumlah kontribusi anggota koperasi perikanan laut mina sumitra

Indramayu

Gambar 4.1

Kontribusi Anggota KoperasI Mina Sumitra Tahun 2012-2016

Sumber: KPL Mina Sumitra

Gambar diatas menjelaskan adanya peningkatan kontribusi

anggota setiap tahunnya, hal ini merupakan gambaran yang sangat

baik untuk kemajuan kualutas koperasi perikanan laut mina sumitra,

hal ini juga dapat menjelaskan bahwa adanya peran, partisipasi dan

24.806.011.800

26.267.120.400

26.478.865.400

31.725.321.00034.764.617.500

0

5.000.000.000

10.000.000.000

15.000.000.000

20.000.000.000

25.000.000.000

30.000.000.000

35.000.000.000

40.000.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

Kontribusi Anggota KPL Mina Sumitra (Dalam Rupiah)

67

kontribusi yang banyak dari anggota koperasi itu sendiri. Kontribusi

anggota terhadap peningkatan sisa hasil usaha koperasi dapat

berbentuk kewajiban anggota untuk membayar harga atas pelayanan

koperasi. dengan keaktifan kontribusi dari anggota dalam

berkoperasi maka kegiatan koperasi dapat berjalan dengan lancar.

2. Total produksi ikan tangkap koperasi perikanan laut mina sumitra

Indramayu

Gambar 4.2

Total Produksi Ikan Tangkap Koprasi Mina Sumitra Tahun 2012-2016

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: KPL Mina Sumitra

Dari uraian gambar 4.2 diatas maka dapat disimpulkan bahwa total

produksi ikan KPL mina sumitra mengalami fluktuasi hal ini

310.075.147.000

328.338.998.000

320.985.818.000

396.566.512.000

336.261.186.000

0

50.000.000.000

100.000.000.000

150.000.000.000

200.000.000.000

250.000.000.000

300.000.000.000

350.000.000.000

400.000.000.000

450.000.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

Total produksi ikan KPL mina sumitra

68

disebabkan karena cuaca pada saat melaut serta ketersediaan alat

tangkap yang disediakan koperasi.

3. Unit usaha koperasi perikanan laut mina sumitra indramayu.

Gambar 4.3

Pendapatan Unit Usaha Koperasi Mina Sumitra Tahun 2012-2016

(Dalam Miliar Rupiah)

Sumber: KPL Mina Sumitra

Dari gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa pendapatan unit usaha KPL

Mina Sumitra masih mengalami fluktusasi hal ini disebabkan karena setiap

anggota maupun non anggota yang akan pergi melaut membeli keperluan

untuk melaut namun setelah dari melaut tidak langsung membayar

dikarenakan hasil tangkapan ikan yang sedikit, hal ini menyebabkan

piutang. Pendapatan terbanyak tahun 2015 8.762.429.677.

7.010.629.6667.545.639.699

7.270.775.711

8.762.429.677

6.463.496.155

0

1.000.000.000

2.000.000.000

3.000.000.000

4.000.000.000

5.000.000.000

6.000.000.000

7.000.000.000

8.000.000.000

9.000.000.000

10.000.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

Unit Usaha KPL Mina Sumitra

69

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menampilkan Mean adalah

rata-rata data, Median adalah nilai tengah (atau rata-rata dua nilai tengah

bila datanya genap), Mak dan Min adalah nilai paling besar dan nilai

paling kecil dari data, Std. Dev. (Standar Deviasi) adalah ukuran dispersi

atau penyebaran data. Analisis deskriptif merupakan analisis yang

digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan/

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud untuk membuat suatu kesimpulan yang berlaku umum atau

generalisasi.(Sugiyono dalam Sri windarti:2010,76)

Varibel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kontribusi

anggota, total produksi ikan dan unit usaha sebagai variabel

independen, dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina

Sumitra tahun 2012 sampai 2016 sebagai variabel dependen. Variabel

tersebut akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam

tabel 4.1 dibawah ini:

70

Tabel 4.1

Hasil Statistik Deskriptif

SHU Kontribusi Produksi Unit Usaha

Mean 1.55E+08 2.40E+09 2.82E+10 6.18E+08

Median 1.58E+08 2.24E+09 2.79E+10 6.19E+08

Maximum 1.81E+08 8.72E+09 5.10E+10 7.45E+08

Minimum 1.10E+08 2.26E+09 8.72E+09 3.58E+08

Std. Dev. 19747811 9.58E+08 6.75E+09 80087341

Observation 60 60 60 60

Sumber: Data sekunder yang diolah Eviews 8

a. Variabel Independen

1) Kontribusi Anggota

Hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.1 bahwa kontribusi

anggota minimum sebesar 1.26E+09 dan kontribusi anggota

maksimum sebesar 8.74E+09 dengan kontribusi anggota rata-rata

sebesar 2.40E+09, sedangkan untuk standar deviasinya sebesar

9.58E+08.

2) Total Produksi Ikan Tangkap

Hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.1 bahwa total

produksi ikan tangkap minimum sebesar 8.72E+09 dan total produksi

ikan tangkap maksimum sebesar 5.10E+10 dengan total produksi ikan

tangkap rata-rata sebesar 2.82E+10, sedangkan untuk standar

deviasinya sebesar 6.75E+09.

3) Unit Usaha

71

Hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.1 bahwa unit usaha

minimum sebesar 3.58E+08 dan unit usaha maksimum 7.45E+08

dengan unit usaha rata-rata 6.18E+08, sedangkan untuk standar

deviasinya sebesar 80087341.

b. Variabel Dependen

1) Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra

Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukan Sisa

Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra minimum sebesar

1.10E+08 dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra

maksimum sebesar 1.81E+08 dengan Sisa Hasil Usaha (SHU)

Koperasi Mina Sumitra rata-rata sebesar 1.55E+08 sedangkan

standar deviasi Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra

sebesar 19747811.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi pada

model regresi linear OLS agar model tersebut menjadi valid sebagai alat

penduga. OLS (Ordinary Least Square) adalah sebuah model regresi

linear dengan metode perhitungan kuadrat terkecil. Uji Asumsi klasik

dilakukan dengan menggunakan analisis regresi terhadap variabel

independen dan variabel dependen. Uji asumsi klasik pada penelitian ini

terdiri dari uji multikolienaritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi,

dan uji normalitas.

72

Dalam Penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah

kontribusi anggota, total produksi ikan tangkap, dan unit usaha.

Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah Sisa Hasil Usaha

(SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra. Agar model regresi yang

digunakan dapat sesuia, data yang diolah harus memenuhi empat uji

asumsi klasik. Berikut adalah empat uji asumsi klasik yang telah

dilakukan beserta hasil yang diperoleh:

a. Uji Multikolienaritas

Multikoleniaritas adalah kondisi adanya hubungan linear

antar variabel independen. karena melibatkan beberapa variabel

independen, maka multikolienaritas tidak akan terjadi pada

persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variable

dependen dan satu variable independen). (Wing Wahyu Winarno,

2007:5.1). Multikolienaritas digunakan untuk mengetahui apakah

antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling

berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolienaritas adalah dengan

melihat nilai Variance Infitation Factor (VIF), dimana menurut hair

et al dalam Duwi Priyatno(2009) variabel dikatakan mempunyai

masalah multikolienaritas apabila nilai VIF > dari 10.

73

Tabel 4.2

Hasil Uji Multikolienaritas

Variable Centered VIF

KONTRIBUSI 1.029383

UNITUSAHA 1.070773

PRODUKSI 1.099300

Sumber: Data sekunder yang diolah Eviews 8

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai Centered

VIF baik kontribusi anggota, unit usaha, dan total produksi ikan

tangkap adalah 1.029838, 1.070773, dan 1.099300 dimana nilai

tersebut kurang dari 10, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat

masalah multikolienaaritas dalam variabel independen dan dapat

digunakan dalam penelitian ini.

b. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. (Juliansyah:2014,64)

Dalam hal ini menggunakan metode Uji Bruesch-Pagan-

Godfrey yang dimana nilai p value yang ditunjukan dengan nilai

prob. chi square pada Obs R-Squared. Nilai p value > 0,05, oleh

karena nilai p value > 0,05 maka terima H0 atau berarti model

regresi bersifat homoskedastisitas atau dengan kata lain tidak ada

masalah asusmsi non heteroskedastisitas.

74

Tabel 4.3

Uji Heteroskedastisitas

Obs*R- 17.23126

squared

Prob.Chi-Square(3) 0.2334

Sumber: Data sekunder yang diolah Eviews 8

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diatas maka dapat

dilihat nilai p value yang ditunjukan dengan nilai prob. chi square

(3) yaitu sebesar 0.2334. Oleh karena nilai p value 0.2334> 0,05

maka terima H0 berarti terhindar dari masalah heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antara variabel itu

sendiri pada pengamatan yang berbeda. Pengujian Autokorelasi

dilakukan dengan uji Breussch-Godfrey Serial Correlation

Lagrange Multiplier Test (uji LM). Uji ini sangat berguna untuk

mengidentifikasi masalah autokorelasi tidak hanya pada derajat

pertama tetapi bisa juga digunakan pada tingkat derajat. Dikatakan

terjadi autokorelasi jika nilai X2 (Obs* R-Squared) hitung > X2 tabel

atau nilai Probability < derajat kepercayaan yang ditentukan.

(Insukindro dalam Irfan Tripurwanta, 2017:47)

Tabel 4.4

Uji Autokorelasi

Obs*R-squared 55.26266 Prob. Chi-Square(2) 1.1526

Sumber: data sekunder yang diolah Eviews 8

75

Dari hasil autokorelasi dapat dilihat nilai prob.chi square

pada baris Obs R squared sebsar 1.1526 > 0.05 maka model

terhindar dari autokorelasi.

d. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan

tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau

variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah

tidak. Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah

dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi

normal. Pada aplikasi eviews ini, uji normalitas yang bisa kita

lakukan adalah menggunakan metode jarque bera. (Anwar Hidayat

dalam artikel penjelasan tentang uji normalitas dan metode

perhitungan: 2012). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar

4.4

76

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-3.0e+07 -2.0e+07 -9999975 25.0000 1.0e+07 2.0e+07

Series: Residuals

Sample 2012M01 2016M12

Observations 60

Mean 4.72e-08

Median -6630644.

Maximum 26599219

Minimum -28601324

Std. Dev. 17839367

Skewness 0.262576

Kurtosis 1.601180

Jarque-Bera 5.581206

Probability 0.061384

Sumber: Data sekunder yang diolah Eviews 8

Berdasarkan hasil uji normlitas diatas adalah nilai jarque bera

sebesar 5.581206 dengan nilai probability sebesar 0.061384 dimana

0.061384 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal,

sehingga asumsi normalitas terpenuhi.

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan

variabel independen, yaitu kontribusi anggota, total produksi ikan, dan

unit usaha dan menjelasakan variabel dependen yaitu Sisa Hasil Usaha

(SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra. Hasil Uji koefisien

determinasi dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut:

77

Tabel 4.5

Hasil Uji Koefisien Determinasi

R-squared 0.683942

Sumber: Data sekunder yang diolah Eviews 8

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dihasilkan koefisien determinasi

sebesar 0.683942 atau 68.39%. hal ini dapat dilihat bahwa 71.61% Sisa

Hasil Usaha (SHU) Kopreasi Perikanan Laut Mina Sumitra dapat

dijelaskan oleh kontribusi anggota, total produksi ikan, dan unit usaha.

Adapun sisanya yaitu (100%-68.39% = 31.61%) Sisa Hasil Usaha

(SHU) Kopreasi Perikanan Laut Mina Sumitra dapat dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. Hasil Uji Hipotesis

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara individu dan bersama-sama mempengaruhi

signifikansi terhadap variabel dependen. Uji statistik meliputi Analisis

Uji F, dan Uji t.

a. Hasil Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen (X1,X2,...Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap varibel dependen (Y). Atau untuk mengetahui

apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat

78

berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Derajat

kepercayaan yang digunakan adalah 0.05. Apabila nilai F Hasil

perhitungan lebih besar daripada nilai f menurut tabel maka

hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel independen.

Tabel 4.6

Hasil Uji F

F statistik Prob (F statistic)

4.207527 0.009384

Sumber: data yang diolah Eviews

Tabel diatas menjelaskan nilai probabilitas sebesar 0.009384

< 0.05 maka dapat diartikan kontribusi anggota, total produksi ikan

dan unit usaha berpengaruh signifikan secara bersama-sama atau

simultan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra.

b. Hasil Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variabel independen (X1,X2,.....Xn) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Menentukan signifikansi tingkat signifikansi menggunakan α = 5%.

Berikut tabel 4.7 yang menunjukan hasil uji t:

79

Tabel 4.7

Hasil Uji t

Variable Coefficient Std.Error t-statistic Prob.

c 1.06E+08 20027073 5.314952 0.0000

KONTRIBUSI 0.032292 0.002524 0.279529 0.0047

PRODUKSI 0.001778 0.000371 0.479845 0.0063

UNITUSAHA 0.099863 0.030801 3.242168 0.0020

Sumber: Data sekunder diolah Eviews 8

Pada tabel 4.7 diatas menunjukan hasil uji t antara variabel

independen dengan variabel dependen sebagai berikut:

Hasil uji hipotesis 1: Pengaruh kontribusi anggota terhadap Sisa

Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut.

Pada tabel 4.7 menunjukan hasil bahwa variabel kontribusi

anggota memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0047 <0.05 yang

berarti Ha1 diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa kontribusi

anggota berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)

Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra 2012-2016. Besarnya SHU

yang mampu dihimpun koperasi ditentukan oleh besarnya kontribusi

anggota. Apabila kontribusi anggota tinggi maka sisa hasil usaha

koperasi perikanan laut mina sumitra akan tinggi pula karena

banyaknya kegiatan dilaut maupun dikoperasi yang dilakukan oleh

anggota.

Menurut (Sri Windarti, 2010) partisipasi anggota

berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU.

80

Hasil uji hipotesis 2: Pengaruh Total Produksi Ikan Tangkap

terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut.

Pada tabel 4.7 menunjukan hasil bahwa variabel total

produksi ikan tangkap memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0063 <

0.05 yang berarti Ha2 diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa total

produksi ikan berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha

(SHU) Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra 2012-2016. Artinya

produksi ikan yang dihasilkan oleh koperasi yang diperoleh melalui

anggota sangat berpengaruh untuk meningkatkan pendapatan sisa

hasil usaha koperasi serta berguna untuk kepentingan pembangunan

sarana-sarana koperasi.

Menurut (Sadono Sukirno: 2012, 193) hubungan di antara

faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan

dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi, seperti telah

dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu tenaga

kerja, tanah, ,modal dan keahlian keusahawan. Di dalam teori

ekonomi, di dalam menganalisis mengenai produksi, selalu

dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang belakangan dinyatakan

(tanah, modal, dan keahlian keusahawan) adalah tetap jumlahnya.

Dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di antara

faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai,

81

yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja

yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.

Hasil uji hipotesis 3: Pengaruh Unit Usaha terhadap Sisa Hasil

Usaha (SHU) Koperasi Perikanan Laut.

Pada tabel 4.7 menunjukan hasil bahwa variabel unit usaha

memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0020 < 0.05 yang berarti Ha3

diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa unit usaha berpengaruh

signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Perikanan

Laut Mina Sumitra 2012-2016. Artinya Koperasi Perikanan Laut

Mina Sumitra sudah mampu mengembangkan unit usahanya serta

tidak membutuhkan modal dari luar lagi dalam pengembangan unit

usaha, sehingga peningkatan unit usaha berpengaruh pada

peningkatan pendapatan sisa hasil usahanya.

Menurut (Hosekini Hana, 2015) Volume usaha berpengaruh

terhadap SHU.

Menurut (Titi Wahyuning, 2013) variabel volume usaha

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap SHU.

Berdasarkan tabel 4.7, maka diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut:

Persamaan regresi berganda diatas dapat dibaca sebagai

berikut:

SHU = 1.06E+08 + 0.032292KONTRIBUSI +

0.001778PRODUKSI + 0.099863UNITUSAHA

82

1. Nilai Konstanta sebesar 1.06E+08. artinya apabila varibael-

variabel independen sebesar 0, maka nila SHU sebesar

1.06E+08.

2. Nilai koefisien regresi pada variabel kontribusi 0.032292,

artinya setiap peningkatan sebesar 1 rupiah akan menaikan SHU

sebesar 0.032292 dengan asumsi variabel produksi dan unit

usaha tetap.

3. Nilai koefisien regresi pada variabel produksi 0.001778, artinya

setiap peningkatan sebesar 1 rupiah akan menaikan SHU

sebesar 0.001778 dengan asumsi variabel anggota dan unit

usaha tetap.

4. Nilai koefisien regresi pada variabel unit usaha 0.0989863,

artinya setiap peningkatan sebesar 1 rupiah akan menaikan SHU

sebesar 0.0989863 dengan asumsi variabel anggota dan

produksi tetap.

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kontribusi

anggota, total produksi ikan tangkap dan unit usaha terhadap pendapatan

Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra Karangsong Kabupaten

Indramayu pada tahun 2012-2016. Berdasarkan data yang sudah diteliti

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kontribusi anggota memiliki pengaruh poditif dan signifikan terhadap

pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra.

2. Total produksi ikan tangkap memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadapa pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra.

3. Unit usaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mina Sumitra.

B. Saran

Dari kesimpulan-kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Untuk Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra :

a. agar menambah fasilitas maupun keistimewaan yang berbeda dari

lembaga keuangan lain, agar semua masyarakat yang berada di

pesisir pantai menjadi anggota koperasi.

84

b. Promosi yang terus menerus dilakukan oleh pengurus dan anggota

kepada semua anggota dan non anggota agar bisa memanfaatkan

transakasi dengan unit-unit usaha di KPL mina sumitra sehingga

semua unit usaha meningkat sesuai dengan peningkapan hasil

tangkapan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti koperasi perikanan laut,

diharapakan menambah beberapa variabel yang lain yang berkaitan

dengan koperasi perikanan laut, agar dapat diketahui secara lebih

banyak lagi dalam menentukan variabel yang berpengaruh terhadap

Sisa Hasil Usaha (SHU).

85

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Hidayat. “Interprestasi Regresi Linear dengan Eviews”. Artikel diakses pada

31 juli 2017 dari statistikian.com

Badan Pusat Statistika. “Perikanan”. Artikel diakses pada 2017 dari

https://www.bps.go.id/index.php/masterMenu/view/id/4

Duwi Consultnt. “Analisis Regresi Linear Berganda”. Artikel diakses pada 23

oktober 2011 dari http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/analisis-

regresi-linier-berganda.html

Fahrizal Ibnu Rosady. “Kontribusi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha”.

Depok: Universitas Gunadarma,2012

Faizur Rahman. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nelayan Dalam Pelelanagan

ikan dan Kelembagaan Terkait di TPI PPI Karangsong Indramayu”.

Bogor: Insitut Pertanian Bogor, 2015.

Ghozali., Pengertian Uji Autokorelasi. Artikel diakses pada 5 November 2016 dari

hulaiminirapustaka.blogspot.co.id

Gujarati, Damodar N. Porter, Dawn C., Dasar-dasar Ekonometrika Edisi 5 Buku 1.

Jakarta: Salemba Empat, 2013

Henra Saragih. “Undang-Undang Perkoperasian Pasca Putusan Mahkamah

Konstitusi”. Artikel diakses pada 29 juli 2015 dari

https://www.slideshare.net/henrasaragih/undangundang-perkoperasian-

pasca-putusan-mahkamah-konstitusi

86

Hosekini Hana. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha

Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo”. Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.

Ida Ayu Ratih Iswari. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil

Usaha (SHU) koperasi Simpan Pinjam (KSP) Di Kodya Denpasar Tahun

2012-2015”. Denpasar: Universitas Mahasaraswati, 2016.

Irfan Tripurwanta. “Pengaruh Investasi, Inflasi, Jumlah Tenaga Kerja, Nilai

Ekspor Dan Jumlah Pengguna Internet Terhadap Pendapatan Subsektor

Industri Kreatif Aplikasi Dan Game Developer Di Indonesia”. Jakarta:

Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, 2017.

Kabupaten Indramayu Profil Daerah. Artikel diakses pada 2017 dari

http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1052

KPL Mina Sumitra. Artikel diakses pada 2016 dari http://www.minasumitra.com/

Laporan Tahunan Koperasi Perikanan Laut. Rapat Anggota Tahun 2012

Lilis Sulistio Wati. “Pengaruh Jumlah Anggota Dan Jumlah Simpanan Terhadap

Perolehan Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Mina Putra Bahari Di

Kabupaten Ende”. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran”, 2011.

Muhammad, Agus., Perkoperasian Sejarah, Teori, Dan Praktek. Bogor Selatan:

Ghalia Indonesia, 2004.

87

Muhammad Danar Hadi. “Analisis Rasio Keuangan Yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI Dewantara Di Kabupaten

Jember”. Jawa Timur: Universitas Jember, 2013.

Muhammad fadhli. “Gill Net Jaring Insang”. Artikel diakses pada 26 Maret 2015

dari http://fadhlipandy.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-gill-net.html

Ni Made Taman Ayuk. “Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah

Simpanan, Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa

Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Di Kabupaten

Badung Provinsi Bali”. Bali: Universitas Udayana (Unud).

Novi Hasti Anggraini. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mepengaruhi Sisa Hasil

Usaha Koperasi Pegawai Negeri Di Kota Surakarta Tahun 2007”.

Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2009.

Pikiran Rakyat. “Nelayan Indramayu Butuh Proteksi Jaminan Sosial”. Artikel

diakses pada 9 Februari 2015 dari www.pikiran-rakyat.com

Republika.”Setor Retribusi Miliaran Kondisi TPI Memprihatinkan”. Artikel

diakses pada 2015 dari republika.co.id

Sri Windarti. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha

(SHU) Pada KPRI Di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009”. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret, 2010.

Sukirno, Sadono., Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada,2012.

88

Tian Septian. “Pengertian SHU (Sisa Hasil Usaha) Koperasi dan Perumusannya)”.

Artikel diakses pada 9 november 2009 dari

https://septian99.wordpress.com/2009/11/09/pengertian-shu-sisa-hasil-

usaha-koperasi-dan-perumusannya/

Titik, Rachman., Ekonomi Skala Kecil / Menengah Dan Koperasi. Bogor Selatan:

Ghalia Indonesia, 2004.

Titi Wahyuning. “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU)

Di KPRI Bina Karya Blongpanggang-Gresik”. Surabaya: Unesa, 2013.

W Aristaking. “4 Keadaan Umum Daerah Penelitian”. Artikel diakses pada 2012

dari reporsitory.ipb.ac.id> jspui> bistream

Wing Wahyu Winarno., Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews.

Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN, 2007.

Zoraya Pelu. “Method of Qualitative”. Artikel diakses pada 8 April 2009 dari

http://zorayapelu.blogspot.co.id/2009/04/method-of-qualitative.html

89

Lampiran-lampiran

90

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian

91

Lampiran 2: Jumlah Kontribusi Koperasi KPL Mina Sumitra (Dalam

Milyar Rupiah)

Bulan/Tahun Jumlah Anggota

Januari 2012 1.962.212.700

Februari 2012 1.902.236.800

Maret 2012 2.533.079.600

April 2012 1.947.730.600

Mei 2012 2.129.819.900

Juni 2012 1.893.627.300

Juli 2012 2.148.936.600

Agustus 2012 2.145.426.400

September 2012 1.831.895.100

Oktober 2012 2.075.463.500

November 2012 2.086.887.700

Desember 2012 2.148.695.600

Januari 2013 2.520.912.000

Februari 2013 2.132.613.000

Maret 2013 2.780.378.600

April 2013 2.247.179.400

Mei 2013 2.690.355.700

Juni 2013 1.268.279.000

Juli 2013 2.417.124.300

Agustus 2013 1.259.342.300

September 2013 1.696.300.600

Oktober 2013 2.637.602.700

November 2013 2.235.371.000

Desember 2013 2.381.661.800

Januari 2014 2.457.031.100

Februari 2014 2.776.154.000

Maret 2014 2.625.993.280

April 2014 2.296.867.040

Mei 2014 1.739.013.840

Juni 2014 2.118.460.400

Juli 2014 2.311.011.120

Agustus 2014 1.497.873.440

September 2014 1.827.664.560

Oktober 2014 2.239.272.880

November 2014 2.056.796.720

Desember 2014 2.532.727.040

Januari 2015 2.232.292.560

Februari 2015 2.186.059.680

92

Maret 2015 2.487.537.440

April 2015 2.850.876.240

Mei 2015 2.592.158.560

Juni 2015 2.028.682.880

Juli 2015 2.477.278.000

Agustus 2015 1.770.909.360

September 2015 2.831.668.000

Oktober 2015 4.078.580.800

November 2015 3.070.578.800

Desember 2015 3.118.698.640

Januari 2016 2.621.866.000

Februari 2016 2.556.975.600

Maret 2016 2.925.254.800

April 2016 2.056.482.560

Mei 2016 1.916.228.480

Juni 2016 2.626.760.480

Juli 2016 8.737.469.600

Agustus 2016 1.557.597.360

September 2016 2.163.633.680

Oktober 2016 2.964.171.200

November 2016 2.093.792.080

Desember 2016 2.544.385.680

93

Lampiran 3: Total Produksi Ikan Tangkap KPL Mina Sumitra (Dalam

Miliar Rupiah)

Bulan/Tahun Total Produksi

Ikan Tangkap

Januari 2012 24.527.659.000

Februari 2012 23.777.960.000

Maret 2012 31.663.495.000

April 2012 24.346.632.000

Mei 2012 26.622.749.000

Juni 2012 23.670.341.000

Juli 2012 26.861.707.000

Agustus 2012 26.817.830.000

September 2012 22.898.689.000

Oktober 2012 25.943.294.000

November 2012 26.086.096.000

Desember 2012 26.858.695.000

Januari 2013 31.511.400.000

Februari 2013 26.657.652.000

Maret 2013 34.754.733.000

April 2013 28.089.743.000

Mei 2013 33.629.446.000

Juni 2013 15.853.488.000

Juli 2013 30.214.054.000

Agustus 2013 15.741.779.000

September 2013 21.203.758.000

Oktober 2013 32.970.034.000

November 2013 27.942.138.000

Desember 2013 29.770.773.000

Januari 2014 30.712.889.000

Februari 2014 34.701.925.000

Maret 2014 32.824.916.000

April 2014 28.710.838.000

Mei 2014 21.737.673.000

Juni 2014 26.480.755.000

Juli 2014 28.887.639.000

Agustus 2014 8.723.418.000

September 2014 22.845.807.000

Oktober 2014 27.990.911.000

November 2014 25.709.959.000

Desember 2014 31.659.088.000

94

Januari 2015 27.903.657.000

Februari 2015 27.325.746.000

Maret 2015 31.094.218.000

April 2015 35.635.953.000

Mei 2015 32.401.982.000

Juni 2015 25.358.536.000

Juli 2015 30.965.975.000

Agustus 2015 22.136.367.000

September 2015 35.395.850.000

Oktober 2015 50.982.260.000

November 2015 38.382.235.000

Desember 2015 38.983.733.000

Januari 2016 32.773.325.000

Februari 2016 31.962.195.000

Maret 2016 36.565.685.000

April 2016 25.706.032.000

Mei 2016 23.952.856.000

Juni 2016 32.834.506.000

Juli 2016 10.921.837.000

Agustus 2016 19.469.967.000

September 2016 27.045.421.000

Oktober 2016 37.052.140.000

November 2016 26.172.401.000

Desember 2016 31.804.821.000

95

Lampiran 4: Pendapatan Unit Usaha KPL Mina Sumitra (Dalam

Ratusan Rupiah)

Bulan/Tahun Pendapatan

Unit Usaha

Januari 2012 544.022.176

Februari 2012 553.892.972

Maret 2012 561.295.090

April 2012 569.228.532

Mei 2012 577.693.296

Juni 2012 583.689.383

Juli 2012 590.216.793

Agustus 2012 596.275.010

September 2012 601.865.582

Oktober 2012 606.986.961

November 2012 611.639.662

Desember 2012 615.823.687

Januari 2013 619.539.034

Februari 2013 622.785.705

Maret 2013 625.563.698

April 2013 627.873.014

Mei 2013 629.713.653

Juni 2013 631.085.615

Juli 2013 631.988.900

Agustus 2013 632.423.508

September 2013 632.389.438

Oktober 2013 631.886.692

November 2013 630.915.268

Desember 2013 629.475.168

Januari 2014 592.031.663

Februari 2014 591.145.176

Maret 2014 591.280.979

April 2014 592.439.073

Mei 2014 594.619.457

Juni 2014 597.822.132

Juli 2014 602.047.097

Agustus 2014 607.294.353

September 2014 613.563.899

Oktober 2014 620.855.735

November 2014 629.169.863

Desember 2014 638.506.280

Januari 2015 725.511.022

96

Februari 2015 733.676.103

Maret 2015 739.647.557

April 2015 743.425.384

Mei 2015 745.009.584

Juni 2015 744.400.157

Juli 2015 741.597.103

Agustus 2015 736.600.422

September 2015 729.410.114

Oktober 2015 720.026.179

November 2015 708.448.617

Desember 2015 694.677.428

Januari 2016 678.712.612

Februari 2016 660.554.169

Maret 2016 640.202.098

April 2016 617.656.401

Mei 2016 592.917.077

Juni 2016 565.984.126

Juli 2016 536.857.548

Agustus 2016 505.537.342

September 2016 472.023.510

Oktober 2016 436.316.051

November 2016 398.414.964

Desember 2016 358.320.251

97

Lampiran 5: Sisa Hasil Usaha KPL Mina Sumitra (Dalam Ratusan

Rupiah)

Bulan/Tahun Sisa Hasil Usaha

Januari 2012 171.755.834

Februari 2012 173.627.213

Maret 2012 175.282.900

April 2012 176.722.896

Mei 2012 177.947.199

Juni 2012 178.955.811

Juli 2012 179.748.730

Agustus 2012 180.325.958

September 2012 180.687.494

Oktober 2012 180.833.339

November 2012 180.763.491

Desember 2012 180.477.952

Januari 2013 179.976.721

Februari 2013 179.259.798

Maret 2013 178.327.183

April 2013 177.178.876

Mei 2013 175.814.878

Juni 2013 174.235.187

Juli 2013 172.439.805

Agustus 2013 170.428.731

September 2013 168.201.965

Oktober 2013 165.759.508

November 2013 163.101.358

Desember 2013 160.227.517

Januari 2014 142.108.885

Februari 2014 139.434.252

Maret 2014 137.174.518

April 2014 135.329.684

Mei 2014 133.899.750

Juni 2014 132.884.715

Juli 2014 132.284.580

Agustus 2014 132.099.345

September 2014 132.329.010

Oktober 2014 132.973.574

November 2014 134.033.038

Desember 2014 135.507.401

Januari 2015 154.956.234

Februari 2015 156.523..631

98

Maret 2015 157.769.164

April 2015 158.692.831

Mei 2015 159.294.632

Juni 2015 159.574.569

Juli 2015 159.532.639

Agustus 2015 159.168.844

September 2015 158.483.184

Oktober 2015 157.475.659

November 2015 156.146.268

Desember 2015 154.495.011

Januari 2016 152.521.889

Februari 2016 150.226.902

Maret 2016 147.610.049

April 2016 144.671.331

Mei 2016 141.410.747

Juni 2016 137.828.298

Juli 2016 133.923.983

Agustus 2016 129.697.803

September 2016 125.149.758

Oktober 2016 120.279.847

November 2016 115.088.071

Desember 2016 109.5744.429

99

lampiran 6: Hasil Uji Statatistik Deskriptif

SHU Kontribusi Produksi Unit Usaha

Mean 1.55E+08 2.40E+09 2.82E+10 6.18E+08

Median 1.58E+08 2.24E+09 2.79E+10 6.19E+08

Maximum 1.81E+08 8.74E+09 5.10E+10 7.45E+08

Minimum 1.10E+08 1.26E+09 8.72E+09 3.58E+08

Std. Dev. 19747811 9.58E+-8 6.75E+09 80087341

Observation 60 60 60 60

Sumber: Data yang sudah diolah Eviews 8

Lampiran 7: Hasil Uji Multikolienaritas

Sumber: Data yang sudah diolah Eviews 8

100

Lampiran 8: Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data yang sudah dioalah Eviews 8

Lampira 9: Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Data yang sudah diolah Eviews 8

Lampiran 10: Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-3.0e+07 -2.0e+07 -9999975 25.0000 1.0e+07 2.0e+07

Series: Residuals

Sample 2012M01 2016M12

Observations 60

Mean 4.72e-08

Median -6630644.

Maximum 26599219

Minimum -28601324

Std. Dev. 17839367

Skewness 0.262576

Kurtosis 1.601180

Jarque-Bera 5.581206

Probability 0.061384

Sumber: Data yang sudah diolah Eviews 8

Lampiran 11: Hasil Uji Koefisien Determinasi

101

Lampiran 12: Hasil Uji F

Lampiran 13: Hasil Uji t

Sumber: Data sudah diolah eviews 8