Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
154
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN,
CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS MEREK
DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL
MEDIASI PADA MASKAPAI GARUDA INDONESIA
REYGHANA LOUISRIANDA1 MIRZA TABRANI2
1,2) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate the influence of service quality, trust, corporate image towards brand loyalty with customer satisfaction as a mediating variable on Garuda Indonesia Airlines. The samples used in this study were 200 respondents who have used services of Garuda Indonesia. The sampling technique used was purposive sampling. Hierarchical Linear Modeling (HLM) was used as a method of analysis to investigate the influence of the variables involved. The results of this study showed that service quality, trust, and corporate image had a signficant influence towards customer satisfaction, which can in turn lead to brand loyalty. In addition, the results showed that the customer satisfaction variabel partially mediated the influence of the service quality and corporate image towards brand loyalty. Then, customer satisfaction variabel fully mediated the influence of the trust towards brand loyalty. Keywords: Service Quality, Trust, Corporate Image, Brand Loyalty, Customer Satisfaction
PENDAHULUAN
Pada zaman seperti sekarang ini, melakukan perjalanan dengan menggunakan
transportasi udara atau pesawat adalah hal yang sudah biasa. Perkembangan
pemasaran jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun sudah
menjadi perhatian masyarakat luas. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan
maskapai penerbangan baru yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan
masyarakat akan jasa penerbangan, banyaknya jumlah maskapai penerbangan
membuat persaingan menjadi semakin ketat dalam merebut pelanggan serta
mempertahankan pangsa pasar yang ada, tentu maskapai penerbangan saat ini mulai
memperhatikan hal-hal yang sangat krusial untuk menarik hati para pelanggan
mereka agar pelanggan loyal kepada perusahaan tersebut.
Menurut Schiffman dan Kanuk, (2009) loyalitas merek adalah preferensi
konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
155
pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan tertentu. Loyalitas merek adalah
sebuah komitmen yang kuat dalam berlangganan atau membeli suatu merek secara
konsisten di masa yang akan datang. Loyalitas juga memberikan dampak yang
signifikan bagi profitabilitas perusahaan.
Perusahaan-perusahaan jasa penerbangan saat ini berusaha untuk bertahan
dalam persaingan pasar dengan menawarkan produk-produk keunggulan mereka
masing-masing. Salah satu strategi perusahaan adalah dengan meningkatkan
kualitas pelayanan yang optimal, hal itu menjadi suatu kebutuhan pada pasar
maskapai penerbangan dan membantu perusahaan untuk mendapatkan dan
mempertahankan loyalitas pelanggan. Untuk mencapai tingkat tertinggi kepuasan
pelanggan, standar yang tinggi dalam kualitas layanan harus diberikan oleh
penyedia layanan, karena kualitas pelayanan dianggap sebagai dasar bagi kepuasan
pelanggan (Clemes et al., 2008).
Moorman et al., (1993) mendefinisikan kepercayaan (trust) sebagai kesediaan
(willingness) individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat
dalam pertukaran karena individu mempunyai keyakinan (confidence) kepada
pihak lain. Morgan dan Hunt, (1994) mendefinisikan kepercayaan sebagai elemen
yang telah ada ketika salah satu pihak memiliki kepercayaan pada keandalan dan
integritas. Garbarino dan Johnson, (1999) mendefinisikan kepercayaan sebagai
keyakinan pelanggan dalam kualitas dan keandalan pelayanan yang ditawarkan
oleh organisasi. Kepercayaan sangat penting bagi pertukaran hubungan yang terjadi
antara penyedia jasa dengan pelanggan dan menjadi dasar terbentuknya hubungan
yang strategis.
Citra perusahaan merupakan keseluruhan kesan yang ada didalam benak
pelanggan yang dihasilkan dari perasaan, ide, sikap dan pengalaman dengan
organisasi (Bravo et al., 2009). Citra perusahaan didefinisikan sebagai persepsi dari
perusahaan yang melekat dalam ingatan pelanggan. Citra Perusahaan membuat
pengetahuan pelanggan tentang tingkat kualitas yang ditawarkan oleh perusahaan
tertentu dan menurunkan keraguan selama keputusan pembelian. Karena
persaingan pada perusahaan maskapai saat ini, citra perusahaan memegang peranan
penting untuk membuat perusahaan tersebut mempunyai nilai yang lebih
dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
156
Kepuasan pelanggan sering diukur sebagai perbedaan antara harapan layanan
dan pengalaman (Ganguli & Roy, 2011). Perusahaan memperoleh banyak manfaat
dengan tercapainya tingkat kepuasan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan
loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan,
mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan
pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah
pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis
(Fornell, 1992).
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Pemasaran Jasa
Menurut Zeithaml dan Bitner (2009), Jasa merupakan semua aktivitas
ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi,
yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan
memberikan nilai tambah.
Kualitas Pelayanan
Menurut Kotler, (2004) kualitas pelayanan merupakan totalitas dari bentuk
karakteristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan, baik yang nampak jelas maupun yang tersembunyi.
Kepercayaan
Kepercayaan didefinisikan sebagai kemauan salah satu pihak untuk menjadi
peka terhadap tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa yang lain akan
melakukan tindakan tertentu agar percaya, terlepas dari kemampuan untuk
memantau atau mengontrol pihak lain (Mayer et al., 1995).
Citra Perusahaan
Citra perusahaan dapat didefinisikan sebagai persepsi dari suatu organisasi
yang dicerminkan di dalam benak konsumen, yang mana hal itu dapat membedakan
organisasi tersebut dengan pesaing lainnya (Elgin dan Nedunchezian, 2012).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
157
Kepuasan Pelanggan
Definisi Kotler dan Armstrong, (2013) mengenai kepuasan pelanggan adalah
tingkat dimana suatu pencapaian performa dari sebuah produk yang diterima oleh
konsumen sama dengan ekspektasi konsumen itu sendiri.
Loyalitas Merek
Schiffman dan Kanuk, (2009) menyatakan bahwa definisi loyalitas merek
yang umum dipakai oleh para pemasar adalah suatu bentuk sikap dan perilaku
konsumen terhadap suatu merek.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Merek
Menurut literatur menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan
antara kualitas pelayanan dengan loyalitas (Lai et al, 2009). Untuk hubungan
langsung, penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan
antara kualitas pelayanan yang dirasakan dan niat mereka untuk membeli dan
kemauan untuk merekomendasikan perusahaan tersebut (Boulding et al., 1993;
Parasuraman et al., 1991; Zeithaml, Berry dan Parasuraman, 1996). H1: Kualitas
Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek
Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Merek
Lau dan Lee (1999) menyatakan bahwa kepercayaan terhadap suatu merek
akan menimbulkan loyalitas merek, pengalaman positif yang dirasakan pelanggan
terhadap merek tersebut akan mendorong pelanggan untuk mulai mempercayai
suatu merek lalu berkembang menjadi setia dan loyal terhadap merek tersebut. Hal
ini menunjukkan adanya pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas merek. H2:
Kepercayaan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek
Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Merek
Produk atau jasa yang ditawarkan tidak dapat dilepaskan dari citra
perusahaan. Citra perusahaan dapat menjadi pengenal produk/jasa yang ditawarkan.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
158
Banyak penulis menyatakan bahwa citra perusahaan yang baik membantu
meningkatkan penjualan perusahaan dan pangsa pasarnya dan untuk membangun
dan menjaga hubungan dengan loyalitas (Tang, 2007). Disamping itu, citra
perusahaan juga dapat digunakan untuk memperbaiki atau mempertahankan posisi
persaingan, mempertahankan pelanggan lama, dan menjaring pelanggan baru.
Penelitian Lai et al., (2009) menyatakan bahwa Citra (image) perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. H3: Citra Perusahaan
berpengaruh terhadap Loyalitas Merek
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Kualitas pelayanan yang baik memiliki arti penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan karena dapat menciptakan kepuasan pelanggan. Menurut Kotler, (2004)
kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil
suatu produk dan harapan-harapannya. Keberhasilan perusahaan apabila karyawan
mampu memberikan pelayanan yang baik sehingga pelanggan merasa puas. Suatu
produk yang memiliki kualitas adalah produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan sesuai harapan konsumen bahkan dapat melebihi apa yang diharapkan
oleh konsumen. Eskildsen et al., (2004) menyatakan kualitas pelayanan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. H4: Kualitas Pelayanan
berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan
Pengaruh Kepercayaan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Ketika seorang pelanggan percaya pada penyedia jasa, ia berharap dapat
meningkatkan kepuasan dan loyalitasnya terhadap merek tersebut (Kassim dan
Abdullah, 2008). Secara umum, jika konsumen tidak mempercayai penyedia jasa
berdasarkan pengalaman masa lalu, ia akan merasa tidak puas dengan penyedia jasa
tersebut. Para peneliti menemukan bahwa kepercayaan akan mempengaruhi
kepuasan dalam jangka panjang (Kim et al., 2009). H5: Kepercayaan berpengaruh
terhadap Kepuasan Pelanggan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
159
Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Beberapa literatur menyatakan bahwa citra perusahaan adalah fungsi
pengaruh kumulatif dari ketidakpuasan/kepuasan pelanggan. Ketika jasa sulit untuk
mengevaluasi, citra perusahaan diyakini menjadi penting faktor yang
mempengaruhi persepsi kualitas, evaluasi kepuasan pelanggan dengan pelayanan,
dan loyalitas pelanggan. Andreassen et al., (1998) dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa kepuasan yang diikuti dengan citra perusahaan merupakan hal
yang penting dalam sebuah konstruk, yang kemudian menyatakan bahwa citra
perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
H6 : Citra Perusahaan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan.
Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Merek
Menurut literatur, kepuasan pelanggan adalah hal yang paling penting dalam
mempengaruhi pelanggan yang setia terhadap merek (Bloemer dan
OdekerkenSchroder, 2002). Pelanggan setia dapat memberikan rekomendasi yang
positif, lebih sering membeli, mencoba produk baru yang dibuat oleh perusahaan
maupun memberikan saran yang tulus kepada perusahaan untuk menjadi lebih baik
lagi. Maskapai penerbangan harus memastikan mereka dapat memuaskan
pelanggan karena kepuasan pelanggan akan mempengaruhi niat pembelian
kembali, dan perilaku, dimana hal tersebut akan menyebabkan keuntungan bagi
organisasi (Hussain et al., 2015).
H7: Kepuasan Pelanggan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Merek yang Dimediasikan
oleh Kepuasan Pelanggan
Kualitas pelayanan mempengaruhi loyalitas melalui nilai yang dirasakan dan
kepuasan pelanggan (Gotlieb et al.,1994; Roset and Pieters,1997). Cronin dan
Taylor, (1992) menyimpulkan bahwa hubungan tidak langsung antara kualitas
pelayanan dengan loyalitas merek, dimana kepuasan merupakan mediator dari dua
variabel tersebut.
H8: Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek yang Dimediasikan
oleh Kepuasan Pelanggan.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
160
Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Merek yang Dimediasikan oleh
Kepuasan Pelanggan
Penelitian dari Deng et al., (2010) bahwa kepercayaan mempengaruhi
loyalitas melalui kepuasan pelanggan. Jika perusahaan mampu membayar
kepercayaan yang dimiliki oleh pelanggan maka pelanggan tersebut akan puas
sehingga hal itu dapat menyebabkan loyalitas pelanggan terhadap merek tersebut.
H9: Kepercayaan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek yang Dimediasikan oleh
Kepuasan Pelanggan.
Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Merek yang Dimediasikan
oleh Kepuasan Pelanggan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hussain et al., (2016), menunjukkan
bahwa citra perusahaan mempunyai pengaruh terhadap loyalitas merek yang
dimediasikan oleh kepuasan pelanggan, jika perusahaan tersebut memiliki citra
yang baik dan sesuai dengan ekspektasi pelanggan maka pelanggan akan puas
sehingga akan menciptakan loyalitas merek.
H10: Citra Perusahaan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek yang Dimediasikan
oleh Kepuasan Pelanggan.
Kualitas Pelayanan
( X 1)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
161
Gambar 1. Model Kerangka Penelitian
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah memakai jasa
maskapai Garuda Indonesia. Jumlah sampel penelitian ditetapkan sebanyak 200
responden. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling
dan menggunakan teknik purposive sampling. Karakteristik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: Pengguna jasa merupakan konsumen dari Garuda Indonesia.
Responden telah memakai jasa dari Garuda Indonesia lebih dari dua kali.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan penelitian ini,
peneliti menggunakan kuisioner (angket) yang diberikan secara pribadi kepada
responden guna sebagai alat untuk mengumpulkan data dan informasi yang terkait.
Kepercayaa
n 2) ( X
Kualitas Pelayanan
1) ( X
Kualitas Pelayanan
1) ( X
Kualitas Pelayanan
( X 1)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
162
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas item,
yaitu untuk mengetahui apakah item-item pertanyaan yang dimuat dalam kuesioner
penelitian valid atau tidak. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai
validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas yang rendah. Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan
secara statistik, yaitu dengan menggunakan uji Confirmatory Factor Analysis
(CFA) dengan bantuan SPSS version 20 dimana setiap item pertanyaan harus
mempunyai factor loading yang lebih dari 0.40 (Hair et al., 2006). Dalam CFA kita
juga harus melihat pada output dari rotated component matrix yang harus secara
ekstrak secara sempurna. Jika masing-masing item pertanyaan belum ekstrak secara
sempurna, maka proses pengujian validitas dengan factor loading harus diulang
dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai ganda.
Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas (n=200)
No Pernyataan Variabel Muatan
Faktor
Keterangan
1 LM1
Y
0,610 Valid
2 LM2 0,641 Valid
3 LM3 0,567 Valid
4 LM4 0,651 Valid
5 LM5 0,640 Valid
6 KE1
Z
0,828 Valid
7 KE2 0,770 Valid
8 KE3 0,795 Valid
9 KE4 0,827 Valid
10 KE5 0,906 Valid
11 KP1
X1
0,841 Valid
12 KP2 0,747 Valid
13 KP3 0,841 Valid
14 KP4 0,791 Valid
15 KP5 0,842 Valid
16 K1
X2
0,772 Valid
17 K2 0,857 Valid
18 K3 0,755 Valid
19 K4 0,666 Valid
20 K5 0,651 Valid
21 CP1 0,854 Valid
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
163
22 CP2 X3
0,709 Valid
23 CP3 0,712 Valid
24 CP4 0,860 Valid
25 CP5 0,889 Valid
Berdasarkan tabel diatas, dijelaskan bahwa muatan faktor untuk semua item
pertanyaan yang terdapat pada masing-masing variabel mempunyai muatan faktor
lebih dari 0,40 (Hair et al, 2006). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item
pertanyaan dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Untuk menilai kehandalan kuesioner yang digunakan, maka dalam penelitian
ini digunakan uji reliabilitas berdasarkan Cronbach Alpha yang digunakan untuk
pengujian kuesioner dalam penelitian ilmu sosial. Analisis ini digunakan untuk
menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan skala variabel yang ada.
Penggunaan item-item pertanyaan sebagai indikator dari data variabel penelitian
mensyaratkan adanya suatu pengujian konsistensi melalui uji reliabilitas, sehingga
data yang digunakan tersebut benar-benar dapat dipercaya atau memenuhi aspek
kehandalan untuk dianalisis lebih lanjut. Uji ini dilakukan hanya sekali pada
sekelompok responden pada masing-masing variabel. Ukuran reliabilitas dianggap
handal berdasarkan pada koefisien Cronbach alpha lebih dari 0,60 (Malhotra,
2003). Jika derajat kehandalan data lebih besar dari koefisien Cronbach alpha (α),
maka hasil pengukuran dapat dipertimbangkan sebagai alat ukur dengan tingkat
ketelitian dan konsistensi pemikiran yang baik. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Jumlah
Item
Cronbach’s Alpha Keterangan
Hitung Standar
1 Kualitas Pelayanan 5 0,685 0,60 Handal
2 Kepercayaan 5 0,856 0,60 Handal
3 Citra Perusahaan 5 0,821 0,60 Handal
4 Kepuasan Pelanggan 5 0,768 0,60 Handal
5 Loyalitas Merek 5 0,793 0,60 Handal
Dari hasi uji reliabilitas yang ditunjukkan pada tabel diatas, diperoleh nilai
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
164
Cronbach’s alpha masing-masing sebesar 0,685, 0,856, 0,821, 0768 dan 0,793.
Dengan demikian seluruh pertanyaan yang digunakan dalam variabel penelitian ini
handal, karena telah memenuhi Cronbanch’s Alpha dengan nilai alpha lebih dari
0,60 (Malhotra, 2003).
Pengujian Hipotesis
Analisis regresi dalam penelitian ini menggunakan Hierarchical Linear
Modelling (HLM). Dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
kualitas pelayanan, kepercayaan, citra perusahaan terhadap variabel dependen yaitu
loyalitas merek dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel mediasi. Berdasarkan
pengujian regresi yang telah dilakukan menggunakan program bantuan komputer
IBM SPSS 20, maka hasil pengujian hipotesis dalam penelitianini dapat dilihat pada
Tabel dibawah ini.
Tabel 3. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Merek (H1)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1. (Constant)
1,397 ,274 5,103 ,000
Kualitas
Pelayanan ,567 ,064 ,530 8,797 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y)
Melalui hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program
SPSS seperti terlihat pada tabel diatas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut
ini:
Y = 0,530 X
Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien regresi
kualitas pelayanan bernilai (0,530) artinya bila kualitas pelayanan meningkat 1 unit
maka loyalitas merek meningkat 0,530 pada skala likert, semakin bagus kualitas
pelayanan maka semakin kuat pula loyalitas merek pada Garuda Indonesia.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
165
Tabel 4. Analisis Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Merek (H2)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Consta nt)
1,320 ,306 4,319 ,000
Keperca
yaan ,586 ,072 ,500 8,122 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y)
Melalui hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program
SPSS seperti terlihat pada tabel diatas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut
ini:
Y = 0,500 X
Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien regresi
kepercayaan bernilai (0,500) artinya bila kepercayaan meningkat 1 unit maka
loyalitas merek meningkat 0,500 pada skala likert, semakin bagus kepercayaan
maka semakin kuat pula loyalitas merek pada Garuda Indonesia.
Tabel 5. Analisis Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Loyalitas Merek (H3)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1. (Constant)
1,053 ,316 3,334 ,001
Citra Perusahaan
,650 ,075 ,526 8,709 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y)
Melalui hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program
SPSS seperti terlihat pada tabel diatas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut
ini:
Y = 0,526 X
Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien regresi citra
perusahaan bernilai (0,526) artinya bila citra perusahaan meningkat 1 unit maka
loyalitas merek meningkat 0,526 pada skala likert, semakin bagus citra perusahaan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
166
maka semakin kuat pula loyalitas merek pada Garuda Indonesia. Tabel 6. Analisis
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan (H4)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1. (Constant)
1,067 ,203 5,248 ,001
Kualitas
Pelayanan ,725 ,048 ,732 15,136 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan (Z)
Melalui hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program
SPSS seperti terlihat pada tabel diatas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut
ini:
Z = 0,732 X
Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien regresi
kualitas pelayanan bernilai (0,732) artinya bila kualitas pelayanan meningkat 1 unit
maka kepuasan pelanggan meningkat 0,732 pada skala likert, semakin bagus
kualitas pelayanan maka semakin kuat pula kepuasan pelanggan pada Garuda
Indonesia.
Tabel 7. Analisis Pengaruh Kepercayaan terhadap Kepuasan Pelanggan (H5)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1. (Constant)
,922 ,233 3,959 ,000
Kepercayaa
n ,761 ,055 ,701 13,833 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan (Z)
Melalui hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program
SPSS seperti terlihat pada tabel diatas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut
ini:
Z = 0,701 X
Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien regresi
kepercayaan bernilai (0,701) artinya bila kepercayaan meningkat 1 unit maka
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
167
kepuasan pelanggan meningkat 0,701 pada skala likert, semakin bagus kepercayaan
maka semakin kuat pula kepuasan pelanggan pada Garuda Indonesia.
Tabel 8. Analisis Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Pelanggan
(H6)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1. (Constant)
,578 ,232 2,488 ,014
Citra Perusahaan
,843 ,055 ,738 15,367 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan (Z)
Melalui hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program
SPSS seperti terlihat pada tabel diatas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut
ini:
Z = 0,738 X
Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien regresi citra
perusahaan bernilai (0,738) artinya bila citra perusahaan meningkat 1 unit maka
kepuasan pelanggan meningkat 0,738 pada skala likert, semakin bagus citra
perusahaan maka semakin kuat pula kepuasan pelanggan pada Garuda Indonesia.
Analisis Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Merek (H7)
Tabel 9. Hasil Pengujian Hipotesis 7
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
(Constant) 1,062 ,252 4,212 ,000
Kepuasan
Pelanggan ,661 ,061 ,612 10,884 ,000 1,000 1,000
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
168
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y)
Melalui hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program
SPSS seperti terlihat pada tabel diatas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut
ini:
Y = 0,612 Z
Maka dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien regresi
kepuasan pelanggan bernilai (0,612) artinya bila kepuasan pelanggan meningkat 1
unit maka loyalitas merek meningkat 0,612 pada skala likert, semakin kuat
kepuasan pelanggan maka semakin kuat pula loyalitas merek pada Garuda
Indonesia.
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Merek yang
Dimediasikan oleh Kepuasan Pelanggan (H8)
Tabel 10. Hasil Pengujian Hipotesis 8
Coefficientsa
Model Unstandardi
zed
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toleran
ce
VIF
1 (Constant)
Kualitas
1,397 ,274 5,103 ,000
Pelayanan
2 (Constant)
Kualitas
,567 ,064 ,530 8,797
3,112
,000 1,000 1,000
,840 ,270 ,002
Pelayanan
Kepuasan
,189 ,088 ,177 2,162 ,032 ,464 2,157
Pelanggan ,521 ,088 ,482 5,896 ,000 ,464 2,157
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
169
Dari tabel 10 (model 1) dapat dibentuk garis persamaan linear sebagai berikut
:
Y = 0,530 X
Dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa berdasarkan hasil nilai
standardiezed coefficients tidak terdapat nilai konstanta, hanya terdapat nilai
koefisien regresi kualitas pelayanan (X1) sebesar 0,530. Koefisien regresi kualitas
pelayanan (X1) bernilai positif (0,530), artinya semakin baik kualitas pelayanan
yang diberikan oleh Garuda Indonesia, maka akan semakin kuat loyalitas terhadap
merek maskapai Garuda Indonesia.
Pada tabel selanjutnya (model 2), dapat dibuat garis persamaan linear sebagai
berikut :
Y = 0,177 X + 0,482 Z
Maka dari persamaan regresi tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien regresi
kepuasan pelanggan menurun dari positif (0,530) menjadi positif (0,177). Dengan
terjadinya penurunan beta setelah variabel mediasi (Z) diuji secara simultan
bersama dengan variabel independen, maka dapat dikatakan bahwa terjadinya
pengaruh mediasi parsial antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas merek yang
dimediasikan oleh kepuasan pelanggan. Artinya, pengaruh langsung kualitas
pelayanan terhadap loyalitas merek, memiliki hubungan yang lebih kuat daripada
menggunakan variabel mediasi.
Koefisien regresi kepuasan pelanggan (Z) bernilai positif (0,482), artinya semakin
tinggi kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan, maka semakin kuat loyalitas
terhadap merek maskapai Garuda Indonesia.
Tabel 11. Analisis Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Merek yang
Dimediasikan oleh Kepuasan Pelanggan (H9)
Model Unstandardize
d Coefficients
Standardize d
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toleranc e
VIF
1 (Constant) 1,320 ,306 4,319 ,000
Kepercayaan ,586 ,072 ,500 8,122 ,000 1,000 1,000
2 (Constant) ,808 ,288 2,801 ,006
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
170
Kepercayaan ,164 ,092 ,140 1,781 ,077 ,509 1,966
Kepuasan Pelanggan ,555 ,085 ,514 6,556 ,000 ,509 1,966
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y) Dari Tabel 11 (model 1) dapat dibentuk garis persamaan linear sebagai
berikut :
Y = 0,500 X
Dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa berdasarkan hasil nilai
standardiezed coefficients tidak terdapat nilai konstanta, hanya terdapat nilai
koefisien regresi kepercayaan (X2) sebesar 0,500. Koefisien regresi kepercayaan
(X2) bernilai positif (0,500), artinya semakin baik kepercayaan yang diberikan oleh
Garuda Indonesia, maka akan semakin kuat loyalitas terhadap merek maskapai
Garuda Indonesia.
Pada tabel selanjutnya (model 2), dapat dibuat garis persamaan linear sebagai
berikut :
Y = 0,140 X + 0,514 Z
Maka dari persamaan regresi tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien
regresi kepuasan pelanggan menurun dari positif (0,500) menjadi positif (0,140).
Dengan terjadinya penurunan beta setelah variabel mediasi (Z) diuji secara simultan
bersama dengan variabel independen, maka dapat dikatakan bahwa terjadinya
pengaruh mediasi parsial antara kepercayaan terhadap loyalitas merek yang
dimediasikan oleh kepuasan pelanggan. Artinya, pengaruh langsung kepercayaan
terhadap loyalitas merek, memiliki hubungan yang lebih kuat daripada
menggunakan variabel mediasi. Koefisien regresi kepuasan pelanggan (Z) bernilai
positif (0,514), artinya semakin tinggi kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan,
maka semakin kuat loyalitas terhadap merek maskapai Garuda Indonesia.
Tabel 12. Analisis Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Merek yang
Dimediasikan oleh Kepuasan Pelanggan (H10)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1,053 ,316 3,334 ,001
Citra Perusahaan
,650 ,075 ,526 8,709 ,000 1,000 1,000
2 (Constant) ,747 ,296 2,522 ,012
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
171
Citra Perusahaan
,203 ,102 ,165 1,991 ,048 ,456 2,193
Kepuasan
Pelanggan ,530 ,089 ,490 5,937 ,000 ,456 2,193
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek (Y)
Dari Tabel 12 (model 1) dapat dibentuk garis persamaan linear sebagai
berikut :
Y = 0,526 X
Dari persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa berdasarkan hasil nilai
standardiezed coefficients tidak terdapat nilai konstanta, hanya terdapat nilai
koefisien regresi citra perusahaan (X3) sebesar 0,526. Koefisien regresi citra
perusahaan (X3) bernilai positif (0,526), artinya semakin bagus citra perusahaan
yang dimiliki oleh Garuda Indonesia, maka akan semakin kuat loyalitas terhadap
merek maskapai Garuda Indonesia.
Pada tabel selanjutnya (model 2), dapat dibuat garis persamaan linear sebagai
berikut :
Y = 0,165 X + 0,490 Z
Maka dari persamaan regresi tersebut dapat menjelaskan bahwa koefisien
regresi kepuasan pelanggan menurun dari positif (0,526) menjadi positif (0,165).
Dengan terjadinya penurunan beta setelah variabel mediasi (Z) diuji secara simultan
bersama dengan variabel independen, maka dapat dikatakan bahwa terjadinya
pengaruh mediasi parsial antara citra perusahaan terhadap loyalitas merek yang
dimediasikan oleh kepuasan pelanggan. Artinya, pengaruh langsung kepercayaan
terhadap loyalitas merek, memiliki hubungan yang lebih kuat daripada
menggunakan variabel mediasi.
Koefisien regresi kepuasan pelanggan (Z) bernilai positif (0,490), artinya
semakin tinggi kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan, maka semakin kuat
loyalitas terhadap merek maskapai Garuda Indonesia.
Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Untuk Menguji Efek Mediasi dari
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan (Z) Loyalitas Merek (Y)
Tahapan Persamaan Tahap 1
(β) Tahap 2 (β) Tahap 3 (β)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
172
Kualitas Pelayanan (X1) Kepuasan Pelanggan (Z) R R2
∆R2
0,732
0,732 0,536 0,534
0,530
0,530 0,281 0,277
0,177 0,482 0,624 0,389 0,383
Kepercayaan (X2) Kepuasan Pelanggan (Z) R R2
∆R2
0,701
0,701 0,491 0,489
0,500
0,500 0,250 0,246
0,140 0,514 0,624 0,384 0,378
Citra Perusahaan (X3) Kepuasan Pelanggan (Z) R R2
∆R2
0,738
0,738 0,536 0,534
0,526
0,526 0,277 0,273
0,165 0,490 0,622 0,387 0,380
Signifikansi pada tingkat p <0,05
Berdasarkan Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa pada persamaan pertama,
Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek dengan nilai
regresi (β) 0,530 pada probabilitas <0,05. Pada persamaan kedua, kepercayaan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek dengan nilai regresi (β) 0,500 pada
probabilitas <0,05.
Pada persamaan ketiga, citra perusahaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
merek dengan nilai regresi (β) 0,526 pada probabilitas <0,05. Pada persamaan
keempat, kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan
dengan nilai regresi (β) 0,732 pada probabilitas <0,05.
Pada persamaan kelima, kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan dengan nilai regresi (β) 0,701 pada probabilitas <0,05. Pada persamaan
keenam, citra perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan
dengan nilai regresi (β) 0,738 pada probabilitas <0,05.
Pada persamaan ketujuh, kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas merek dengan nilai regresi (β) 0,612 pada probabilitas <0,05. Pada
persamaan kedelapan, kualitas pelayanan diuji secara simultan terhadap loyalitas
merek dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel mediasi. Hasilnya
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
merek dengan nilai regresi (β) 0,177 pada probabilitas <0,05.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
173
Pada persamaan kesembilan, kepercayaan diuji secara simultan terhadap loyalitas
merek dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel mediasi. Hasilnya
menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek
dengan nilai regresi (β) 0,140 pada probabilitas <0,05. Pada persamaan kesepuluh,
citra perusahaan diuji secara simultan terhadap loyalitas merek dengan kepuasan
pelanggan sebagai variabel mediasi. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek dengan nilai regresi (β)
0,165 pada probabilitas <0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kualitas pelayanan terhadap
loyalitas merek dimediasi oleh kepuasan pelanggan, pengaruh kepercayaan
terhadap loyalitas merek dimediasi oleh kepuasan pelanggan, pengaruh citra
perusahaan terhadap loyalitas merek dimediasi oleh kepuasan pelanggan secara
parsial (partial mediation) sehingga hipotesis 10 terdukung.
Hasil pengujian hipotesis penelitian ini terangkum pada tabel berikut:
Tabel 14. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
Hipotesis Keterangan
H1 Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek Diterima
H2 Kepercayaan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek Diterima
H3 Citra Perusahaan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek Diterima
H4 Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Kepuasan
Pelanggan
Diterima
H5 Kepercayaan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan Diterima
H6 Citra Perusahaan berpengaruh terhadap Kepuasan
Pelanggan
Diterima
H7 Kepuasan Pelanggan berpengaruh terhadap Loyalitas
Merek
Diterima
H8 Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek
yang Dimediasikan oleh Kepuasan Pelanggan
Diterima
H9 Kepercayaan berpengaruh terhadap Loyalitas Merek yang
Dimediasikan oleh Kepuasan Pelanggan
Diterima
H10 Citra Perusahaan yang berpengaruh terhadap Loyalitas
Merek yang Dimediasikan oleh Kepuasan Pelanggan
Diterima
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
174
PENUTUP
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas merek.
2. Kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas merek.
3. Citra perusahaan berpengaruh terhadap loyalitas merek.
4. Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
5. Kepercayaan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
6. Citra perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
7. Kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas merek.
8. Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas merek yang dimediasikan
oleh kepuasan pelanggan.
9. Kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas merek yang dimediasikan oleh
kepuasan pelanggan.
10. Citra perusahaan berpengaruh terhadap loyalitas merek yang dimediasikan
oleh kepuasan pelanggan.
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan diatas, maka dapat dirangkum
beberapa saran sebagai berikut:
1. Pihak Garuda Indonesia perlu meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih
maksimal, meningkatkan rasa kepercayaan pelanggan serta mempertahankan
citra perusahaan yang baik agar pelanggan merasakan kepuasan sehingga
pelanggan akan loyal terhadap merek dari maskapai Garuda Indonesia.
2. Garuda Indonesia perlu memperhatikan bahwa mengaplikasikan aspek
kualitas pelayanan yang baik dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Dengan munculnya rasa puas dalam diri pelanggan, mereka yakin bahwa
Garuda Indonesia adalah perusahaan yang memiliki tingkat kredibilitas
tinggi.
3. Garuda Indonesia perlu mencari tahu apa faktor lain yang dapat
mempengaruhi loyalitas merek. Agar Garuda Indonesia dapat mencapai
tujuan organisasinya dan dapat terus menjaga kualitas pelayanan yang telah
dipercaya oleh konsumen.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
175
REFERENSI
Amini, A., Darani, M., Afshani, M., Amini, Z (2012) Effectiveness Of Marketing Strategies And Corporate Image On Brand Equity As A Sustainable Competitive Advantage. International Journal of Contemporary Research in
Business, Vol. 4 (2), 192–205
Andreassen, T. W. and Lindestad B (1998) Customer Loyalty And Complex Services: The Impact Of Corporate Image On Quality, Customer Satisfaction And Loyalty For Customers With Varying Degrees Of Service Expertise. International Journal of Service Industry Management, Vol. 9(1), 7 – 23
Bloemer, J. & Odekerken-Schröder, G (2002) Store Satisfaction And Store Loyalty Explained By Customer And Store-Related Factors. Journal of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behavior. Vol. 15, 68-80
Bos, B (2007) The Image of a Company. New York : Phaidon Inc Ltd.
Bravo, R., Montaner, T., & Pina, J. M. (2009) The role of bank image for customers versus non-customers. International Journal of Bank Marketing, Vol. 27(4), 315-334
Clemes, M., Gan, C., Kao, T., Choong, M (2008) An Empirical Analysis Of Customers' Satisfaction In International Air Travel, Innovative Marketing. Vol. 4(4), 49-62
Cronin, J.J dan Taylor, S.A (1992) Measuring Service Quality: A Reexamination and Extension, Journal of Marketing. Vol. 56(3), 55-68
Elgin, A., Nedunchezhian, V.R (2012) An Analytical Study Into The Effects Of Service Quality On The Perception Of Domestic Airline Image With Special Reference To Frequent Fliers At Trivandrum City In India, European Journal of Social Sciences, Vol. 29(4), 521-527
Eskildsen, J., Kristensen, K., Juhl, H.T., & Ostergaard, P (2004) The Drivers of Customer Satisfaction and Loyalty. The Case of Denmark 2000–2002. Total Quality Management, Vol. 15(5–6), 859–868
Flavian, C., Torres, E., Guinaliu, M., (2004). Corporate image measurement: a further problem for the tangibilization of Internet banking services, International Journal of Bank Marketing, Vol. 22 (95), 366–384
Fornell, C. (1992). A National Customer Satisfaction Barometer: The Swedish Experience. Journal of Marketing, Vol. 56
Ganguli, Shirshendu and Roy, Sanjit Kumar (2011) Generic Technology Based Service Quality Dimensions In Banking: Impact On Customer Satisfaction
And Loyalty, International Journal of Bank Marketing, Vol. 29(2), 168 – 189
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
176
Garbarino, E, Johnson, M. S (1999) The Different Roles Of Satisfaction, Trust, And Commitment In Customer Relationships. Journal of Marketing, 70-87
Hussain, R., Al Nasser, A., Hussain, Y (2015) Service Quality And Customer Satisfaction Of A UAE-Based Airline: An Empirical Investigation. Journal of Air Transport Management. Vol. 42, 167-175
Hussain, R (2016) The Mediating Role Of Customer Satisfaction: Evidence From The Airline Industry. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics. Vol. 28
Kassim, N. M., & Abdullah, N. A (2008) Customer Loyalty In E-Commerce Settings:An Empirical Study. Electronic Markets, Vol. 18(3), 275–290.
Kim, D. J., Ferrin, D. L., & Rao, H. R (2009) Trust And Satisfaction, Two Stepping Stones For Succesful E-Commerce Relationships: A Longitudinal Exploration. Information Systems Research, Vol. 20(2), 237-257
Kotler, Philip dan Keller, K, L (2013) Principles of marketing: European Edition. London: Pearson Education Inc
Kurian, George Thomas. (2013) Dictionary of Business and Management. New York: Amacom
Lai, Fujun., Griffin, Mitch, and Babin, Barry J (2009) How quality, value image, and satisfaction create loyalty at a Chinese telecom, Journal of Business Research. Vol. 62, 980-986
Lau, G.T., Lee, S.H (1999) Consumers’ Trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty, Journal of Marketing Focused Management. Vol. 4, 341-370
Lovelock, C., Wirtz, J., Mussry, J. (2011) Services Marketing Seventh Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall
Moorman, C., Deshpande, R., Zaltman, G., (1993). Factors Affecting Trust in Market Research Relationships. Journal of Marketing. Vol. 57(1), 81-101.
Mayer, R.C., J.H Davis., & Schoorman, F.D. (1995). An Integrative Model Of Organizational Trust. Academy of Management Review, Vol. 20(31) 709734
Morgan, R. M. & Hunt, S. D (1994) The Commitment-Trust Theory Of
Relationship Marketing. Journal of Marketing, Vol. 58, 20-38
Naude, P., Buttle, F (2000) Assessing Relationship Quality. Journal of Industrial Marketing Management. Vol. 29, 351-361
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., Berry, L.L (1996) A Conceptual Model Of
Service Quality And Its Implication For Future Research, Journal of
Marketing. Vol. 49, 41-50
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 3, Agustus 2017: 154-177
177
Roset, H dan Pieters, R. (1997). The Nomological Net Of Perceived Service Quality, International Journal of Service Industry Management. Vol. 8(4), 336-351
Schiffman, L.G dan L.L. Kanuk (2009) Customer Behavior. New Jersey: Prentice Hall International, Inc
Sirdeshmukh, D., Singh, J., Sabol, B (2002) Consumer Trust, Value, and Loyalty in Relational Exchanges, Journal of Marketing. Vol. 66(1), 15-37
Tang, W (2007) Impact Of Corporate Image And Corporate Reputation On
Customer Loyalty: A Review, Journal of Management Science and Engineering. Vol 1(2)
Zeelenberg, M., Pieters, R (2004) Beyond Valence In Customers' Dissatisfaction: A Review And New Findings On Behavioral Response To Regret And Disappointment In Failed Services, Journal of Business Research, Vol. 57, 445-455
Zeithaml, Valarie. A., Berry, Leonard. L., Parasuraman, A (1996) The Behavioral Consequences of Service Quality, Journal of Marketing, Vol. 60, 31-46
Zeithaml, V, A. and Bitner, M, J (2009) Service Marketing: Integrating Customer Focus Across the Firm. New York: McGraw-Hill Higher Education.