106
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 87 MANIPI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh AKMAL HS. NIM. 10540856713 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI 87 MANIPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

AKMAL HS.

NIM. 10540856713

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2017

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

2

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

3

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

4

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Akmal Hs.

NIM : 10540 8567 13

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Webbed terhadap Keterampilan

Menulis Karangan pada Siswa Kelas V SD Negeri 87 Manipi.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji

adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh

siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila

pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Agustus 2017

Yang membuat pernyataan

Akmal Hs.

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

5

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Akmal Hs.

NIM : 10540 8567 13

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai menyusun skripsi ini, saya akan

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing

yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2,dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Agustus 2017

Yang membuat perjanjian

Akmal Hs.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

6

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Berfikirlah sebagai seorang pemula...

Maka dunia akan terbuka untukmu...

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tuaku yang penuh kasih.

Saudaraku, sahabat serta seluruh keluarga yang selalu mendukung

Almamaterku Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

7

ABSTRAK

Akmal Hs. 2017, Pengaruh Model Pembelajaran Webbed Terhadap

Keterampilan Menulis Karangan pada Siswa Kelas V SD Negeri 87 Manipi.

Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekoah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Andi Sukri

Syamsuri dan pembimbing II Tarman A. Arief.

Dengan memperhatikan permasalahan yang dihadapi siswa, penulis

merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penggunaan model

pembelajaran webbed berpengaruh signifikan terhadap keterampilan menulis

karangan pada siswa kelas V SD Negeri 87 Manipi tahun pelajaran 2017/2018?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran

Webbed terhadap Keterampilan Menulis Karangan pada Siswa Kelas V SD Negeri

87 Manipi tahun ajaran 2017/2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah

eksperimen, penelitian ini dapat dikategorikan sebagai pre eksperimental, desain

penelitian jenis one group pretest and posttest design yaitu sebuah eksperimen

yang dalam pelaksanaannya hanya melibatkan satu kelompok sebagai kelas

eksperimen. Satuan eksperimen dalam penelitian ini adalah siswa kelas V

sebanyak 22 orang. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 kali pertemuan.

Hasil analisis uji t diketahui bahwa nilai t Hitung yang diperoleh adalah

4.320 dengan frekuensi d.b = (N-1 ) = 22 - 1 = 21. Pada taraf signifikan 0,05 (5%)

diperoleh nilai t Tabel = 1.720. Jadi, t Hitung > t Tabel atau Hipotesis nol (H0)

ditolak dan Hipotesis alternative (H1) diterima. Hal ini membuktikan bahwa

penggunaan model pembelajaran webbed berpengaruh signifikan terhadap

keterampilan menulis karangan.

.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Webbed, Keterampilan Menulis.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah swt yang senantiasa memberikan nikmat dan

rahmat kepada kita semua, selalu memberikan petunjuk kepada orang yang

bersungguh-sungguh dan memberikan jalan keluar terhadap segala kesulitan.

Karena Allah lah Maha kuasa atas segala sesuatu. Shalawat serta salam selalu

tercurah kepada panutan umat Islam yaitu Nabi Muhammad saw yang

memberikan tauladan bagi umatnya sehingga selamat di dunia dan akhirat.

Setiap manusia harus yakin akan kekuatan Allah dan janji Allah. Begitu

juga penulis yang meyakini terhadap kekuatan Maha Pengasih dan Penyayang-

Nya. Seperti janji Allah dalam Al-Qur‟an ”Intansurullaha yansurkum wa yusabbit

aqdaamakum” artinya siapa saja yang menolong agama Allah maka Allah akan

menolongmu dan meneguhkan pendirianmu. Ayat itulah yang menjadi motivasi

penulis selama ini sehingga dengan ridha-Nya dan dukungan serta bantuan dari

berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa

kepada kedua orang tua Abd. Rahim dan Almarhumah Hapsah yang telah

merawat, membesarkan, mendidik dengan penuh kesabaran, senantiasa

mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi, dan memanjatkan doa yang

selalu mengalir dalam setiap desah nafasnya. Dr. H. Andi Sukri Syamsuri,

M.Hum. dan Dr. Tarman A. Arief M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I dan

pembimbing II Skripsi penulis, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

9

memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

Terima kasih juga kepada Dr. H. Abd Rahman Rahim SE.MM. selaku

rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib M.Pd.,Ph.D. Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiya Makassar

yang telah memberikan pengetahuan serta pengalamannya kepada penulis sebagai

bekal untuk menyonsong masa depan. Sulfasyah S.Pd,.M.A.,Ph.D. Selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidian Universitas Muhammadiyah Makassar. Dra. Hj. Maryati Z. M.Si.

Selaku penasehat akademik Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Kepala Sekolah,guru,staf Sd negeri 87 Manipi dan teruntuk sahabat-

sahabatku tercinta, yang telah bersedia mendoakan, menjadi penyemangat penulis,

menjadi bahu sandaran ketika penulis terbentur batu sandungan dan tidak

menemukan titik terang dan doa yang senantiasa dipanjatkan peneliti.

Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik

secara langsung maupun tidak langsung yang turut memberikan dukungan dan

do‟a dalam proses penulisan laporan ini. Adapun tujuan yang peneliti lakukan

ialah untuk melatih dan memantapkan kemampuan serta kompetensi- kompetensi

penulis secara nyata dalam mengaplikasikan teori dan ilmu yang peneliti peroleh

selama menempuh proses pendidikan. Untuk itu, semoga penelitian ini bisa

dipergunakan sebagaimana mestinya dan bisa bermanfaat bagi peneliti khususnya

dan bagi pihak-pihak yang membutuhkan umumnya. Peneliti menyadari, bahwa

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

10

tak ada gading yang tak retak, dimana tidak ada pekerjaan yang sempurna. Karena

kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati, penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam

laporan ini, dan guna memperbaiki kesalahan tersebut, peneliti menerima saran

dan kritik yang positif dari pembaca agar laporan ini menjadi lebih baik dan dapat

bermanfaat di masa yang akan datang.

Wassalamu „alaikum Wr. Wb

Makassar, Agustus 2017

Penyusun

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ..................................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ...... 7

A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 7

1. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 7

2. Teori Belajar dan Pembelajaran .......................................................... 9

3. Pembelajaran Terpadu ....................................................................... 14

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

12

B. Kerangka Pikir ...................................................................................... 29

C. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 32

A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 32

1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 32

2. Jenis Penelitian .................................................................................. 32

3. Desain Penelitian ............................................................................... 32

B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 34

1. Populasi ............................................................................................. 34

2. Sampel ............................................................................................... 34

C. Definisi Operasional Variabel ............................................................... 34

D. Instrumen Penelitian .............................................................................. 35

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 45

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 45

1. Hasil Kemampuan Menulis Karangan Siswa(Pretest-Postest) .......... 45

2. Uji Normalitas .................................................................................... 47

3. Uji Homogenitas ................................................................................ 48

4. Uji Hipotesis ...................................................................................... 49

B. Pembahasan ........................................................................................... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 53

A. Simpulan ................................................................................................ 53

B. Saran ....................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

13

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Desain Penelitian ............................................................................................ 33

3.2. Skor Penilaian Menulis Karangan .................................................................. 36

3.3. Pedoman Penilaian Menulis Karangan .......................................................... 37

3.4 Kategorosasi Standar Hasil Belajar yang Ditetapkan oleh Departemen

Pendidikan Nasional ....................................................................................... 40

3.5 Kategori Standar Ketuntasan Hasl Belajar Bahasa Indonesia kelas V SD

Negeri 87 Manipi ........................................................................................... .40

4.1. Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis

Karangan ......................................................................................................... 47

4.2. Distribusi Frekuensi Hasil menulis Karangan Pretest-Postest Siswa Kelas V

SD Negeri 87 Manipi ...................................................................................... 46

4.3. Deskripsi Ketuntasan Menulis Karangan Pretest-Posttest Siswa Kelas V SD

Negeri 87 Manipi ............................................................................................ 47

4.4 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis

Karangan ......................................................................................................... 48

4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis

Karangan ........................................................................................................ 49

4.6 Hasil Uji t Data Posttest Keterampilan Menulis Karangan ............................ 50

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Pola Kerangka Pikir ................................................................................... 30

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kisi-kisi Instrumen

Lampiran 2 : Instrumen Penelitian Pretest

Lampiran 3 : Instrumen Penelitian Posttest

Lampiran 4 : RPP Pertemuan Pertama

Lampiran 5 : RPP Pertemuan Kedua

Lampiran 6 : Uji Normalitas Keterampilan Menulis Karangan

Lampiran 7 : Uji Homogenitas Keterampilan Menulis Karangan

Lampiran 8 : Uji Hipotesis Keterampilan Menulis Karangan

Lampiran 9 : Statistik Deskriptif Keterampilan Menulis Karangan

Lampiran 10 : Hasil Penilaian Pretest Keterampilan Menulis Karangan

Lampiran 11 : Hasil Penilaian Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Lampiran 12 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Lampiran 13 : Contoh Menulis Hasil Karangan Siswa

Lampiran 14 : Foto Dokumentasi Penelitian

Lampiran 16 : Surat Izin penelitian

Lampiran 17 : Surat Keterangan Kepala Sekolah SD Negeri 87 Manipi

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah suatu lembaga yang dirancang khusus untuk pengajaran

kepada siswa di bawah pengawasan para guru. Dari bangku sekolahlah siswa

mendapatkan imunitas belajar yang kemudian menjadi kebiasaan-kebiasaan yang

akan mereka lakukan dikemudian hari. Dalam mendapatkan pengajaran siswa

diberikan berbagai mata pelajaran. Setiap mata pelajaran yang diajarkan di

sekolah menuntut siswa untuk memiliki keterampilan tertentu. Salah satu mata

pelajaran yang menuntut siswa memiliki keterampilan yaitu mata pelajaran bahasa

Indonesia. Hakikat fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Penguasaan

bahasa yang baik akan mempermudah proses komunikasi dan memberikan

kepercayaan diri bagi seseorang untuk berekspresi dan bersosialisasi.

Selanjutnya untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu

belajar cara berbahasa yang baik dan benar. Pembelajaran tersebut akan lebih baik

manakala dipelajari sejak dini dan berkesinambungan. Kemampuan bahasa

meliputi empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan membaca, menulis,

menyimak dan berbicara. Setiap keterampilan yang ada berhubungan dengan tiga

keterampilan lainnya. Dari empat keterampilan tersebut maka siswa diberi

kesempatan untuk dapat mengembangkan keterampilan berbahasa.

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran

keterampilan berbahasa bukan pengajaran tentang bahasa semata. Keterampilan

berbahasa tersebut yaitu keterampilan reseptif (menyimak dan membaca) dan

keterampilan produktif (menulis dan berbicara). Pengajaran bahasa diawali

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

17

dengan pengajaran keterampilan reseptif dan kemudian dilanjutkan dengan

keterampilan produktif untuk tahap selanjutnya, yang kemudian keempat

keterampilan tersebut dapat bersatu padu sebagai kegiatan berbahasa yang

terpadu.

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dilatih adalah keterampilan

menulis. Disadari atau tidak, kehidupan kita berkaitan dengan keterampilan

berbahasa yang bersifat produktif ini. Menulis menjadi kegiatan yang amat

penting bagi manusia dalam kehidupan. Kegiatan menulis membantu manusia

dalam proses komunikasi. Begitu pula dalam proses belajar, menulis membantu

manusia dalam keberlangsungan proses tersebut.

Kegiatan menulis mempunyai tujuan untuk mengungkapkan ide atau

gagasan dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan kegiatan proses kreatif.

Keterampilan menulis perlu kreatifitas tinggi dan harus dapat mengembangkan ide

atau gagasan-gagasan dalam pikirannya. Dalam kegiatan pembelajaran menulis

tidak mudah dilakukan oleh para siswa jika mereka tidak dapat memperhatikan

faktor-faktor yang dapat mengembangkan ide atau gagasan mereka dalam

keberlangsungan prosesnya. Banyak faktor yang dapat menghambat terjadinya

pengembangan ide seseorang dalam proses kegiatan menulis, yaitu faktor internal

yang ditimbulkan dalam diri siswa/penulis seperti malas menuangkan ide dalam

bentuk tulisan. Faktor lain, timbul dari faktor eksternal siswa, seperti kondisi

kelas yang kurang kondusif atau suara-suara yang mengganggu konsentrasi siswa

dalam membuat sebuah tulisan.

Salah satu jenis keterampilan menulis adalah keterampilan menulis

karangan. Dalam karangan siswa bisa menuangkan apa yang dirasakannya,

menuangkan pengalaman yang pernah terjadi dalam bentuk cerita. Karena

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

18

karangan merupakan suatu karya sastra yang ditulis dengan kata-kata yang

sederhana dan bermakna.

Karangan merupakan salah satu dari pendidikan sastra di sekolah terutama

di jenjang sekolah dasar. Pendidikan sastra adalah pendidikan yang mencoba

untuk mengembangkan kompetensi apresiasi sastra, kritik sastra, dan proses

kreatif sastra. Dari ketiga komponen tersebut, yang menjadi titik konsentrasi

dalam penelitian ini adalah proses kreatif anak dalam menulis sebuah karya sastra

terutama karangan.

Karangan diperkenalkan di sekolah dasar dengan mengapresiasikan

melalui membaca. Mengapresiasikan karangan dengan jalan menulis atau

menciptakan karangan yang diajarkan di kelas V. Karangan perlu diperkenalkan

sejak dini, karena karangan tidak pernah lepas dari gejolak hidup manusia. Dalam

strategi belajar dan mengajar memang sangat dituntut bagi guru untuk

menggunakan sebuah model pembelajaran yang baik dan tepat.

Model yang baik harus memperhatikan siswa, dalam hal ini siswa

dijadikan objek yang aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu jalan keluarnya

yaitu sebuah pembelajaran dengan model yang menarik dan dapat memancing

perhatian siswa. Antusias para siswa dapat mendorong keinginan dan keaktifan

pada pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Sebenarnya

banyak siswa yang antusias di dalam pembelajaran menulis, karena dengan

menulis siswa dapat menuangkan segala yang ada di dalam pikirannya.

Walaupun sering kali dihadapkan kepada permasalahan seperti susahnya

mencari inspirasi yang akan dituangkan di dalam tulisan tersebut, sulitnya

menentukan tema yang akan diangkat dalam menulis karangan. Selanjutnya di

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

19

SD/MI masih ditemui rendahnya kemampuan menulis karangan, sulitnya siswa

menggunakan ejaan yang tepat dalam menulis karangan.

Dalam menulis karangan hal yang terpenting adalah dalam menentukan

tema yang akan ditulis. Setelah tema ditentukan maka menulis karangan akan

menjadi mudah karena penulis tetap memperhatikan tema dan tidak berangkat

jauh dari tema. Terdapat beberapa alasan yang melatar belakangi penelitian ini

Diantaranya adalah bahwa menulis memiliki kedudukan yang penting bagi siswa

untuk melatih kecerdasan untuk berpikir dan menunjang hasil belajar. Menulis

merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.

Manusia selalu berpikir dan selalu ingin berkarya, dan ingin melakukan hal yang

kreatif. Namun kegiatan menulis karangan ini perlu diasah secara maksimal.

Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 87 Manipi sebagian besar siswa

menganggap bahwa kegiatan menulis karangan itu merupakan hal yang masih

sulit. Tidak mudah bagi siswa untuk merangkai kata-kata menjadi rangkaian

kalimat yang bermakna. Dan juga sulit bagi siswa untuk menentukan tema apa

yang akan mereka pilih untuk membuat karangan itu. Berdasarkan fakta tersebut,

hendaknya guru mampu memadukan model pembelajaran yang dapat merangsang

siswa untuk bisa kreatif dalam menulis karangan. Tidak hanya selalu dengan

model ceramah yang menjela skan unsur-unsur yang terdapat dalam karangan

tetapi tidak mengajak siswa untuk menulis karangan dengan kreatif dan tetap

memperhatikan unsur-unsur dalam menulis karangan.

Model pembelajaran webbed adalah salah satu model yang dapat

mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga berimplikasi terhadap

hasil belajar. Melalui model ini siswa akan diperlihatkan kerangka tema yang

akan dikembangkan sesuai dengan kemampuan siswa dalam menulis karangan.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

20

Latar belakang masalah di atas mendasari peneliti untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Webbed Terhadap

Keterampilan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas V SD Negeri 87 Manipi”.

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan permasalahan yang dihadapi siswa, penulis

merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah penggunaan model

pembelajaran webbed berpengaruh signifikan terhadap keterampilan menulis

karangan pada siswa kelas V SD Negeri 87 Manipi tahun pelajaran 2017/2018?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran webbed terhadap

keterampilan menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri 87 Manipi tahun

pelajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis

maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

pada tingkatan teoretis kepada pembaca dan guru dalam memilih model

pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan menulis.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata untuk

menerapkan penggunaan model pembelajaran untuk meningkatakan keterampilan

menulis siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

siswa, guru dan sekolah.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

21

a) Bagi peneliti, menambah pengetahuan khususnya untuk mengetahui sejauh

mana peningkatan keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia setelah dilakukan proses pembelajaran dengan pembelajaran

terpadu model webbed.

b) Bagi siswa, hasil penelitian ini akan membantu mereka dalam

mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis mereka.

c) Bagi guru, memberikan masukan kepada guru, khususnya guru bahasa

Indonesia bahwa model pembelajaran webbed dapat digunakan untuk

meningkatkan keterampilan menulis siswa.

d) Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan diberikan sesuatu yang baik pada

sekolah itu sendiri dan sekolah lain pada umunya dalam rangka perbaikan

mutu pendidikan.

e) Bagi pembaca khususnya mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai suatu kajian yang menarik untuk perlu diikuti lebih

lanjut dan lebih mendalam.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

22

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa penelitian

yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut antara

lain:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Endah Nurhayati (2013) dalam penelitian

yang berjudul Keefektifan Model Pembelajaran Webbed dalam Menulis

Karangan pada Siswa Kelas V SD Negeri 26 Mojokerto. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian

eksperimen. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa data

yang dianalisis dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan 95%

(ά=0,05). Jadi, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan

antara keterampilan menulis karangan siswa yang mengikuti pembelajaran

menggunakan model webbed dengan siswa yang mengikuti pembelajaran

secara konvensional. Adapun perbedaan penelitian Endah dengan

Penelitian ini dapat dilihat dari model pembelajaran yang digunakan, jenis

menulis yang dipilih dan jenjang pendidikannya. Endah Nurhayati

menggunakan Model Pembelajaran Webbed dalam Menulis Karangan

pada Siswa Kelas V SD Negeri 26 Mojokerto. Sementara penulis

menggunakan model pembelajaran webbed dalam penelitian menulis

karangan sederhana yang dilakukan pada kelas V SD Negeri 87 Manipi.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

23

b. Penelitian yang dilakukan oleh Riki Harkemri (2015) dalam penelitian

yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan melalui

Pembelajaran Model Webbed pada Siswa Kelas VII SMPN 30

Bulukumba. Dari penelitian ini yang telah dilakukan oleh Riki Harkemri

menyimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan siswa mengalami

peningkatan setelah diterapkan pendekatan pembelajaran webbed.

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas pembelajaran, model

pembelajaran webbed meningkatkan keterlibatan siswa dalam

pembelajaran sehingga terjadi peningkatan hasil dalam keterampilan

menulis karangan yang dilakukan pada penelitian ini. Adapun perbedaan

penelitian Riki Harkemri dengan penelitian ini dapat dilihat dari

pendekatan yang digunakan, jenis menulis yang dipilih dan jenjang kelas

pendidikannya. Sementara penulis menggunakan model pembelajaran

webbed dalam penelitian menulis karangan sederhana yang dilakukan pada

kelas V SD Negeri 87 Manipi. Kemudian metodologi yang digunakan oleh

Riki Harkemri yaitu penelitian tindakan kelas atau Classromm Action

Research, sedangkan metodologi yang akan penulis lakukan adalah

ekperimen kuantitatif yaitu penelitian ekperimen.

c. Penelitian Sarifah Aisyah (2016) dalam penelitian yang berjudul Pengaruh

Model Pembelajaran Webbing dalam Keterampilan Menulis Puisi Siswa

Kelas VIII SMPN 27 Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah eksperimen kuantitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap dua

kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian ini

menyatakan terdapat pengaruh model pembelajaran webbing terhadap

keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII SMPN 27 Makassar. Artinya

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

24

pembelajaran dengan model webbing lebih baik dalam meningkatkan

kemampuan menulis puisi siswa. Adapun perbedaan penelitian Sarifah

Aisyah dengan penelitian ini dapat dilihat dari jenis menulis yang dipilih

dan jenjang kelas pendidikannya. Sarifah Aisyah menggunakan model

pembelajaran webbing dalam penelitian keterampilan menulis puisi pada

siswa kelas VIII SMPN 27 Makassar. Sementara penulis menggunakan

model pembelajaran webbed dalam penelitian menulis karangan sederhana

yang dilakukan pada kelas V SD Negeri 87 Manipi.

2. Teori Belajar dan Pembelajaran

a. Belajar dan Pembelajaran

Belajar menurut Purwanto (2010: 84) adalah sesuatu yang berhubungan

dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana

perubahan tingkah laku itu dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon

pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya

kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya). Perubahan dalam kepribadian manusia

dapat terlihat dari peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan, daya berpikir,

dan kemampuan lainnya.

Oemar Hamalik (2014: 54) menjelaskan bahwa belajar adalah merupakan

suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan

hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil

belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

Purwanto (2010: 85) menjelaskan definisi-definisi tentang belajar terdapat

elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar yaitu:

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

25

1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi

juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh

pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.

3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus mantap, harus

merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.

4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan

dalam pengertian, pemecahan masalah.

5) Salah/ berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan , ataupun sikap.

Wasty Soemanto (2006: 104) mendefinisikan belajar adalah proses di

mana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek

atau latihan. Dengan proses menginterpretasikan praktek dan latihan yang baru

dimiliki siswa saat belajar maka dapat membuat suatu perubahan pengetahuan

dari yang tidak tahu menjadi tahu. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan

suatu upaya untuk melatih siswa berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu,

pembelajaran Bahasa Indonesia harus diterapkan dengan baik .

Berdasarkan pemaparan mengenai pengertian belajar, dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu untuk

mencapai tujuan peningkatan diri, baik dalam pengetahuan, sikap, keterampilan,

perilaku, sebagai hasil dari pengalaman sebelumnya dalam berinteraksi dengan

lingkungannya melalui sebuah proses.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

26

Peristiwa belajar yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih

terarah dan sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman

dalam kehidupan sosial masyarakat. Proses pembelajaran merupakan suatu proses

pendidikan dalam lingkup persekolahan, sehingga dapat diartikan dari proses

pembelajaran adalah proses sosialisasi dari interaksi individu siswa dengan

lingkungan sekolah, seperti guru, sumber/fasilitas, dan teman sesama siswa.

Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi

proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai. Artinya penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari proses

pengajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan antara untuk pembentukan tingkah

laku yang lebih luas. Diharapkan dari tujuan ini siswa dapat membentuk pola

perilaku siswa itu sendiri, atau sejauh mana siswa dapat menguasai akan suatu

materi pelajaran.

Dalam proses pembelajaran Wina Sanjaya (2008: 219) mengklasifikasikan

mengajar berpikir menjadi tiga, yaitu teaching of thinking adalah proses

pembelajaran yang diarahkan pembentukan keterampilan mental tertentu, seperti

misalnya keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, jenis pembelajaran ini lebih menekankan kepada aspek tujuan

pembelajaran. Teaching for thinking adalah proses pembelajaran yang diarahkan

pada usaha menciptakan lingkungan belajar yang dapat mendorong terhadap

pengembangan kognitif. Jenis pembelajaran ini lebih menitikberatkan kepada

proses menciptakan situasi dan lingkungan tertentu, contohnya menciptakan

suasana keterbukaan yang demokratis, menciptakan iklim yang menyenangkan

sehingga memungkinkan siswa bisa berkembang secara optimal. Dan teaching

about thinking adalah pembelajaran yang diarahkan pada upaya membantu agar

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

27

siswa lebih sadar terhadap proses berpikirnya. Jenis pembelajaran ini lebih

menekankan kepada metedologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pengertian proses pembelajaran diatas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran merupakan proses adaptasi melalui sosialisasi individu siswa

dengan lingkungan sekolah dengan tujuan pembelajaran merupakan proses yang

amatlah penting untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai.

b. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran menurut Trianto (2014: 51) adalah suatu perencanaan

atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,

komputer, kurikulum, dan lain-lain.

Model pembelajaran yang tepat ditunjukkan kepada siswa agar mencapai

tujuan belajar yang maksimal. Menurut Kemp di dalam buku Model-model

Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru yang ditulis oleh Rusman

(2011: 132) mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran

dapat dicapai secara efektif dan efisien. Model pembelajaran dapat dijadikan pola

pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan

efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

Dari pengertian model pembelajaran yang sudah dijelaskna dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru terhadap siswa agar kegiatan belajar mengajar lebih

efektif.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

28

c. Ciri-ciri Model Pembelajaran

Trianto (2014: 23) di dalam bukunya menuliskan bahwa istilah model

pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau

prosedur. Namun demikian apabila mengkaji berbagai model pembelajaran, dapat

dipahami bahwa strategi pembelajaran berbeda dengan model pembelajaran.

Secara praktis, proses pembelajaran dengan perubahan paradigma adalah suatu

proses yang dapat mengembangkan potensi-potensi siswa secara menyeluruh dan

terpadu. Strategi pembelajaran lebih umum dari model pembelajaran dan

sebaliknya model pembelajaran lebih khusus dari strategi pembelajaran. Berikut

ini adalah ciri-ciri model pembelajaran :

1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli seperti

Herbert Thelen berdasarkan teori Jhon Dewey berpendapat bahwa model

pembelajaran dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara

demokratis.

2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir

induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.

3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di

kelas, misalnya model synetic dirancang untuk memperbaiki kreativitas

dalam pembelajaran mengarang.

4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah-

langkah pembelajaran (syntax), (2) adanya prinsip-prinsip reaksi, (3)

system social, dan (4) system pendukung. Keempat bagian tersebut

merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model

pembelajaran.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

29

5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak

tersebut meliputi: (1) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat

diukur, (2) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.

Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang

dipilihnya.

3. Pembelajaran Terpadu

a. Pengertian Pembelajaran Terpadu

Konsep pembelajaran terpadu merupakan pada hakikatnya anak sebagai

pembelajar dan proses yang melibatkan pengembangan berpikir dan belajar.

Pelakasanaan pendekatan pemebelajaran terpadu ini bertolak dari suatu topik atau

tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama-sama dengan anak.

Oemar Hamalik (2014 :133) menjelaskan pembelajaran terpadu adalah

suatu sistem pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah atau proyek,

yang dipelajari atau dipecahkan oleh siswa baik secara individual maupun secara

kelompok dengan metode yang bervariasi dan dengan bimbingan guru guna

mengembangkan pribadi siswa secara utuh dan terintegrasi.

Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka pembelajaran

terpadu lebih menekankan pada keterlibatan anak dalam proses belajar atau

mengarahkan anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan pembuatan

keputusan. Pendekatan pembelajaran terpadu ini lebih menekankan kepada konsep

belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).

b. Model-model Pembelajaran Terpadu

Ditinjau dari cara memadukan konsep, topik, dan unit tematisnya, menurut

seorang ahli yang bernama Fogarty mengemukakan bahwa terdapat 10 (sepuluh)

model pembelajaran terpadu, yakni: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4)

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

30

sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) treated, (8) integrated, (9) immersed, dan

(10) network (Ridwanudin, 2015: 44). Adapun macamnya diantaranya:

Model fragmented ditandai oleh ciri pemanduan yang hanya pada satu

mata pelajaran saja. Misalnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi

pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dapat

dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa. Kemudian model

keterhubungan connected yaitu topik-topik dalam satu disiplin ilmu berhubungan

satu sama lain. Kemudian ada model nested merupakan pemaduan berbagai

bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran.

Selanjutnya model sequenced adalah model pembelajaran yang memadukan dua

bidang studi yang memiliki keterkaitan atau kesamaan topik. Jika model shared

adalah model pembelajaran terpadu yang menggabungkan dua mata pelajaran atau

lebih yang memiliki ketimpangan konsep sehingga dapat saling melengkapi.

Kemudian model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang bertolak dari

pendekatan tematik. Dalam pengembangnnya dimulai dengan menentukan tema,

kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperlihatkan keterkaitan

dengan sub-sub tema kemudian dikembangkan dengan aktivitas belajar siswa.

Setelah itu ditentukan berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat mendukung

terhadap tema. Model treated adalah model pembelajaran yang memfokuskan

pada metakurikulum yang berpotongan dengan inti materi. Selanjutnya model

integrated adalah model pembelajaran terpadu yang memadukan sejumlah topik,

konsep, keterampilan dan sikap dari berbagai mata pelejaran yang saling tumpang

tindih. Topik, konsep, keterampilan dan sikap tersebut selanjutnya dikaitkan

dalam satu tema yang mencakup berbagai mata pelajaran. Kemudian ada model

immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

31

dalam satu subjek. Keunggulan model ini adalah setiap siswa mempunyai

ketertarikan mata pelajaran yang berbeda, dengan begitu siswa dapat saling

bertukar pengalaman dan berbagi informasi. Secara tidak langsung siswa akan

terpacu untuk menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.

Dan yang terakhir adalah model networked adalah model pembelajaran terpadu

yang mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan

masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan

studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda. Proses

belajar berlangsung secara terus-menerus dikarenakan adanya hubungan timbal

balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.

c. Pengertian dan Karakteristik Model Pembelajaran Webbed

Pembelajaran terpadu model webbed menurut Trianto (2014: 41) adalah

pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model

pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan

oleh guru bersama siswa.

Menurut Alfiah (2012: 2), ”Model webbed (jaring laba-laba) dalam

pembelajaran bahasa lebih mengutamakan unsur keterpatuan yang akhirnya

membentuk komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa”. Dengan

demikian maka model ini sangat baik diterapkan kepada siswa agar siswa mampu

berkomunikasi secara efektif dan aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar di sekolah. Model webbed merupakan bentuk kolom jaring laba-laba

sebagai tempat jawaban pertanyaan, penuntun tentang imajinasi dari benda atau

gambar. Dari sub-sub tema ini dikembangan aktivitas belajar yang harus

dilakukan siswa.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

32

Jadi model webbed atau jaring laba-laba terimplementasi melalui

pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Model

webbed merupakan bentuk kolom jaring laba-laba sebagai tempat jawaban

pertanyaan penuntun tentang imajinasi dari benda atau gambar. Karakteristik

webbed yaitu:

1) Berpusat pada siswa

Pendekatan ini lebih banyak mendapatkan siswa sebagai subjek belajar,

sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan

memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan

aktivitas belajar.

2) Memberi pengalaman langsung

Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata

atau konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

3) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.

4) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.

Kelebihan dari model jaring laba-laba atau webbed meliputi:

1) Menyeleksi tema sesuai dengan minat akan memotivasi siswa untuk

belajar.

2) Memudahkan perencanaan,

3) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa, dan

4) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan dan ide-

ide berbeda yang terkait.

Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa

kekurangan antara lain:

1) Sulit dalam menyeleksi tema,

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

33

2) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal, dan

3) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan

daripada pengembangan konsep.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran terpadu model jaring aba-laba

(webbed) menurut Trianto (2014: 41) adalah sebagai berikut:

1) Menentukan tema

2) Mengembangkan sub-sub temanya

3) Mengembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa

Keutamaan atau keberhasilan untuk membuat pembelajaran efektif dari

model webbed adalah hal yang pertama ditinjau adalah dalam proses rancangan

pembelajaran webbed ini harus disesuaikan dengan kondisi dan potensi siswa

(bakat, minat, kebutuhan, dan kemampuan). Dengan adanya pembelajaran efektif

model webbed, siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara

utuh sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Bermakna disini artinya

memahami konsep yang siswa pelajari.

Oleh karena itu, sebagai guru yang profesional ketika di dalam kelas agar

tujuan pembelajaran tercapai dengan hasil yang baik, guru haruslah

mempersiapkan perencanaan yang baik sesuai dengan kondisi peserta didik di

dalam kelas.

4. Menulis

a. Definisi Menulis

Pada hakikatnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai

dalam pembelajaran bahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan

berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keterampilan

membaca dan menyimak biasanya disebut juga kemampuan yang bersifat aktif

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

34

reseptif. Kedua keterampilan tersebut memiliki kemampuan menerima, proses

decoding, kemampuan untuk memahami bahasa atau pesan yang dituturkan oleh

pihak lain baik yang dituturkan melalui sarana bunyi atau tulisan.

Lain halnya dengan keterampilan berbicara dan menulis yang disebut

kemampuan yang bersifat aktif produktif. Aktif produktif merupakan kemampuan

yang menuntut kegiatan enconding, kegiatan untuk menyampaikan bahasa kepada

pihak lain, baik secara lisan maupun tertulis. Fokus dalam penelitian ini akan

memaparkan keterampilan menulis yang merupakan bagian dari keterampilan

yang bersifat aktif produktif.

Keterampilan menulis merupakan salah satu standar kompetensi mata

pelajaran bahasa Indonesia. Tujuan dari keterampilan menulis berdasarkan

Permendiknas No. 23 tahun 2006 adalah menggunakan berbagai jenis wacana

tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks

narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat

dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan

berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik dan esai.

Menulis itu pada dasarnya merupakan kegiatan merekam buah pikiran ke

dalam bentuk tulisan dengan menggunakan sistem dan peralatan menulis. Usaha

merekam bahasa lisan ke dalam bentuk tulis menghendaki adanya aturan atau

system tertentu yang harus diikuti dan dipatuhi . Hal ini menyebabkan kepandaian

menulis itu menjadi sebuah keterampilan. Sebuah keterampilan tentu tidak akan

diperoleh apabila tidak melalui proses pelatihan yang terus menerus dilakukan.

Khaerudin Kurniawan (2012: 46) mengartikan menulis merupakan suatu

proses kreatif yang melibatkan cara berpikir divergen (menyebar) daripada

konvergen (memusat). Menulis merupakan suatu proses kreatif, kendati demikian

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

35

wujud yang dihasilkan itu sangat bergantung pada kepiawaian, imajinasi, dan

kreativitas penulis dalam mengungkapkan gagasan. Menulis merupakan kegiatan

berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang

lain secara tertulis. Menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

menghasilkan tulisan .

Menurut Nurudin (2010: 4) Menulis juga dapat didefinisikan sebagai suatu

kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan

menggunakan aksara. Menuliskan buah pikiran atau mengungkapkan perasaan

adalah suatu keahlian. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis

melainkan harus melalui proses latihan dan paraktik teratur.

Novi Resmini (2008: 230) mengatakan bahwa menulis merupakan

kegiatan berkomunikasi. Seseorang menulis dengan mempertimbangkan audiens

(pembaca) karena menulis tidak ditunjukkan diri sendiri. Untuk itu, dalam

menulis perlu mempertimbangkan konteks tulisan mencakup apa, siapa, kapan,

untuk tujuan apa, bentuk tulisan, media penyajian yang dipilih, dan sebagainya

sehingga tulisan yang dihasilkan komunikatif. Menulis merupakan kebutuhan

mutlak bagi setiap orang yang terlibat dalam kegiatan sosial, ekonomi,

pendidikan, teknologi, dan lain-lain. Hal ini disebabkan semua aktivitas

komunikasi saat ini tidak dapat melepaskan diri dari pemanfaatam sarana tulis.

Melalui tulisan, seseorang dapat menceritakan ide, perasaan, peritiwa, dan benda

kepada orang lain.

Oleh karena itu, kemampuan ini perlu diajarkan di sekolah dasar. Selain

itu menulis juga merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus

dikuasai dengan baik oleh siswa. Sebagai keterampilan berbahasa, menulis

merupakan kegiatan yang komplek karena penulis dituntut dapat menyusun dan

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

36

mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam formulasi ragam

bahasa tulis.

Jauharoti (2009: 17) berpendapat bahwa kemampuan menulis anak dapat

diperoleh melalui proses panjang.Sebelum sampai pada tingkat menulis, siswa-

siswi harus mulai tingkat awal, mulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi

hingga mengetahui cara menulis huruf, kata-kata, kalimat dan uraian yang lebih

luas. kemampuan menulis merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis

yang bersifat produktif artinya kemampuan menulis ini merupakan kemampuan

yang menghasilkan tulisan. Menulis bukanlah sesuatu yang asing bagi setiap

manusia. Terutama bagi setiap orang yang menuntut ilmu di dunia pendidikan.

Karena manusia yang menuntut ilmu sudah tidak asing dengan kegiatan menulis.

Artikel, esai, laporan, resensi, karya sastra, buku, komik, dan cerita adalah contoh

bentuk dan produk bahasa tulis yang akrab dengan kehidupan sehari-hari.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu

kegiatan yang penting bagi siswa untuk melatih kecerdasan untuk berpikir dan

menuangkan apa yang dipikirkannya. Menulis merupakan suatu kegiatan yang

erat kaitannya dengan kegiatan manusia. Manusia selalu berpikir dan selalu ingin

berkarya, dan ingin melakukan hal yang kreatif. Namun kegiatan menulis

karangan ini perlu diasah secara maksimal.

b. Tujuan Menulis

Kegiatan menulis dilakukan berbagai tujuan. Tujuan merupakan langkah

awal yang penting dalam menulis. Tujuan penulisan adalah gambaran atau

perencanaan menyeluruh yang kan mengarahkan penulis dalam melakukan

tindakan menyelesaikan tulisannya. Adapun maksud dan tujuan penulis (the

writer’s intention) adalah responsi atau jawaban yang diharapkan oleh penulis

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

37

akan diperolehnya dari pembaca. Berdasarkan batasan ini, Tarigan (2008: 24)

mengatakan bahwa:

1) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut

wacana informatif (informative discourse).

2) Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana

persuasive (persuasive discourse).

3) Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang

mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer (wacana kesastraan atau

literatary discourse).

4) Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-

api disebut wacana ekspresif (ekspressive discourse).

Sehubungan dengan tujuan penulisan suatu tulisan, Novi Resmini

(2008:117) merangkumnya sebagai berikut:

1) Assignment purpose (tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.

Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.

2) Altruistic purpose (tujuan altruistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan

kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami,

menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca

lebih mudah dan lebih menyenagkan dengan karyanya sendiri.

3) Persuasive purpose (tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran

gagasan yang diutarakan.

4) Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

38

Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/penerangan

kepada para pembaca.

5) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang

pengarang kepada para pembaca.

6) Creative purpose (tujuan kreatif)

Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistic nilai-nilai kesenian.

7) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang

dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti

secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan sendiri agar dapat dimengerti

dan diterima oleh para pembaca.

Berikut penuturan atar semi mengenai tujuan menulis:

1) Untuk menceritakan sesuatu

Menceritakan sesuatu kepada orang lain mempunyai maksud agar orang

lain atau pembaca tahu tentang yang dialami oleh yang bersangkutan. Dengan

begitu, terjadi kegiatan berbagi pengalaman, perasaan, dan pengetahuan.

2) Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan

Tujuan menulis yang kedua ini adalah untuk memberi petunjuk atau

pengarahan kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu dengan tahapan

yang benar.

3) Untuk menjelaskan sesuatu

Tulisan yang dibuat dengan tujuan menjelaskan sesuatu kepada pembaca

sehingga pengetahuan menjadi bertambah, dan pemahaman pembaca tentang

topic yang disampaikan menjadi lebih baik.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

39

4) Untuk meyakinkan

Tulisan yang dibuat untuk meyakinkan orang lain tentang pendapat atau

pandangannya mengenai sesuatu sehingga pembaca mempercayainya dan

membenarkannya.

5) Untuk merangkum

Tujuan menulis untuk merangkum ini umum dijumpai pada kalangan

murid sekolah dasar, sekolah menengah, maupun para mahasiswa yang berada

di perguruan tinggi.

Hal ini mempermudah mereka dalam mempelajari isi buku, dan

menguasai bahan pelajaran .Khusus materi pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Kelas V memuat berbagai kompetensi dalam aspek menulis seperti menulis

tentang berbagai topik, pengumuman, pantun, dan surat. Dalam berbagai kegiatan

menulis tersebut, siswa diharapkan nantinya dapat menulis dengan

memperhatikan unsur-unsur kebahasaan dalam kaidah penulisan Bahasa Indonesia

yang baik dan benar, seperti penggunaan ejaan, huruf, dan tanda baca. Hal itu

termuat dalam Kompetensi Dasar pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester I

“menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan

penggunaan ejaan, penulisan tanda baca dan huruf besar”.

Jenis tulisan menurut tujuan menulis sebagai berikut:

1) Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai

dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,

mendengar, mencium, dan merasakan) yang dituliskan itu sesuai dengan

citra penulisnya.

2) Narasi adalah tulisan berbentuk karangan yang menyajikan serangkaian

peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

40

maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan kejadian, sehingga

pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.

3) Eksposisi diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberitahu,

mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu.

4) Argumentasi adalah karangan yang terdiri dari paparan alasan dan

penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan ini

ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, memperkuat atau

menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.

5) Persuasi adalah tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan, bahwa

menulis memiliki tujuan tertentu sesuai dengan sasaran pembaca dan jenis

tulisannya. Maka sebaiknya sebelum menulis ditentukan dahulu jenis tulisan yang

akan dibuat. Setelah itu baru ditentukan sasaran pembacanya.

Karena hal tersebut berpengaruh terhadap gaya bahasa yang digunakan

dalam penulisan. Jika sasaran pembacanya siswa SD, maka gaya bahasa yang

ditulis pun harus sesuai dengan karakter jenjang pendidikannya. Sehingga tujuan

penulisan dapat tersampaikan dengan baik.

c. Manfaat Menulis

Nurudin (2010: 20-26) mengatakan bahwa Menulis merupakan hal yang

sangat penting, karena menulis dapat menjadi media seseorang untuk menuangkan

pikiran atau perasaan dalam bentuk tulisan seperti mengarang, membuat surat, dan

sebagainya. Sebenarnya banyak manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan menulis.

Manfaat menulis menurut diantaranya dalam hal:

1) Peningkatan ungkapan diri;

2) Sarana untuk pemahaman;

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

41

3) Pengembangan kepuasan pribadi, kebanggaan, perasaan harga diri;

4) Peningkatan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan;

5) Keterlibatan secara bersemangat; dan

6) Pengembangan pemahaman tentang kemampuan menggunakan bahasa.

Dari keempat manfaat menulis bisa dilihat bahwa manfaat menulis sangat

baik. Menulis sebagai sarana untuk belajar komunikasi secara tidak langsung.

Selain itu, menulis melibatkan seseorang berpikir kritis untuk mengeluarkan ide-

ide yang dimiliki. Selain menambah kecerdasan juga menambah kreativitas

seorang dalam menulis, hal tersebut sangatlah penting bagi seorang yang ingin

menekuni dalam bidang menulis.

d. Tahap Proses Menulis

Menurut Rahayu (2007: 136) sebagai proses menulis serangkaian aktivitas

yang terjadi melibatkan beberapa fase, yaitu fase prapenulisan (persiapan), fase

penulisan (pengembangan isi karangan), dan fase pascapenulisan (telaah dan

revisi atau penyempurnaan tulisan). Pendekatan proses dalam menulis terutama

bagi penulis pemula mudah diikuti. Penulis akan mudah melakukan dengan cepat

hal-hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan dalam menulis.

1) Tahap Prapenulisan

Pada tahapan ini merupakan fase persiapan menulis, seperti halnya

pemanasan bagi orang yang berolahraga. Pada fase ini terdapat aktivitas memilih

topik, menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan atau informasi yang

diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau gagasan dalam bentuk kerangka

karangan. Ide tulisan dapat bersumber dari pengalaman, obserasi, bahan bacaan,

dan imajinasi. Oleh karena itu, pada tahap pramenulis diperlukan stimulus untuk

merangsang munculnya respon yang berupa ide atau gagasan.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

42

2) Tahap Penulisan

Pada tahapan sebelumnya (tahap pra penulisan) penulis telah menentukan

topik dan tujuan karangan, mengumpulkan informasi yang relevan, serta membuat

kerangka karangan. Dengan selesainya itu semua berarti penulis telah siap untuk

menulis. Penulis mengembangkan butir demi butir ide yang terdapat dalam

kerangka karangan, dengan memanfaatkan bahan atau informasi yang telah

penulis pilih dan kumpulkan.

3) Tahap Pasca penulisan

Fase ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan tulisan yang

dihasilkan. Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan (revisi).

Penyuntingan di sini diartikan dengan kegiatan membaca ulang suatu tulisan

karangan yang telah dibuat dengan maksud untuk merasakan, menilai, dan

memeriksa baik unsur mekanik atau pun isi karangan. Tujuannya adalah untuk

menemukan atau memperoleh informasi tentang unsur-unsur karangan yang perlu

disempurnakan. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh orang lain atau penulisnya

sendiri.

Isah Cahyani (2007: 148) menyatakan tahap dan kegiatan dalam proses

penulisan adalah sebagai berikut:

1) Pramenulis

a. Penulisan harus memiliki dan menggunakan pengetahuan tentang topik,

bahasa, sistem tanda baca, dan struktur teks.

b. Penulis sudah membawa “bekal” pengalaman beruapa butir-butir

tentang pengalaman menulis sebelumnya, tujuan penulisan, sarana

penulisan (pembaca).

2) Proses penulisan

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

43

Dalam proses menulis, penulis melakukan kegiatan:

a. Pembuatan kerangka ide

b. Penyusunan buram

c. Pencarian cara penyampaian

d. Pemilihan implikatur

e. Membaca hasil tulisan

f. Revisi dan penyuntingan

3) Pasca menulis

a. Merespon pembaca

b. Merefleksi

c. Mengevaluasi

d. Mengkreasikan apa yang dituliskan

5. Ruang Lingkup Pembelajaran Menulis di SD/MI

Menulis sebagai keterampilan yang mengemukakan gagasan, perasaan dan

pikiran. Agar tujuan menulis dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan latihan

yang memadai dan secara terus-menerus. Selain itu, anak pun harus dibekali

dengan pengetahuan dan pengalaman yang akan ditulisnya, karena pada

hakikatnya menulis adalah menuangkan sesuatu yang telah ada dalam pikirannya.

Namun demikian, hal yang tidak dapat diabaikan dalam pengajaran mengarang di

SD/MI adalah siswa harus mempunyai modal pengetahuan yang cukup tentang

ejaan, kosakata, dan pengetahuan tentang mengarang itu sendiri.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran menulis seperti yang telah

diungkapkan sebelumnya, pembelajaran menulis di SD/MI harus dimulai dari

tahap yang paling sederhana lalu pada hal yang sederhana, ke yang biasa, hingga

pada yang paling sukar. Tentu saja hal ini perlu melalui tahapan sesuai dengan

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

44

tingkat pemikiran siswa. Oleh karena itu, di SD/MI pembelajaran menulis dibagi

atas dua tahap, yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut. Menulis permulaan

ditujukan kepada siswa kelas rendah yakni kelas satu hingga kelas tiga, sedangkan

kelas empat hingga kelas enam diberi pembelajaran menulis lanjutan.

B. Kerangka Pikir

Menulis merupakan salah satu kegiatan yang sangat diperlukan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Mengingat pentingnya pembelajaran

menulis, maka para siswa harus dilatih secara terus menerus. Selama ini

pembelajaran menulis yang disampaikan hanya menggunakan buku pelajaran dan

monoton. Hal ini membuat siswa menjadi bosan dalam belajar dan akan berakibat

pada keterampilan menulis, khususnya menulis karangan menjadi rendah.

Untuk mengatasi hal tersebut dan untuk mengembangkan daya kreativitas

siswa, guru dapat menerapkan pembelajaran terpadu model pembelajaran webbed

yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna

kepada siswa dengan melalui keterlibatan siswa secara aktif dan pengalaman

langsung dalam proses pembelajaran. Melalui pengalaman langsung siswa akan

memahami terhadap apa yang dipelajarinya dan mengaitkannya dengan apa yang

telah dipahaminya. Pembelajaran terpadu model webbed ini akan diterapkan pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam keterampilan menulis karangan.

Dengan menggunakan tema yang telah ditentukan, guru akan

menyampaikan materi Bahasa Indonesia yang akan menuntun siswa dalam

membuat karangan yang berkaitan dengan tema. Berdasarkan pokok pikiran

tersebut, diharapkan penerapan pembelajaran model webbed dapat memberikan

pengaruh terhadap keterampilan menulis karangan siswa. Untuk mencapai hasil

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

45

maksimal peran guru sangat menentukan hal tersebut karena peran guru adalah

perancang proses pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi cara pikir siswa..

Berdasarkan dari kajian pustaka yang mendasari penelitian ini, maka

disusunlah kerangka pikir pada penelitian ini.

Bagan 2.1 Pola kerangka pikir

KTSP 2006 Pembelajaran bahasa Indonesia

Keterampilan menulis karangan

Model pembelajaran webbed

Ada Pengaruh

Pengruhpengaruh

Tidak ada Pengaruh

PruhPengpengaruh

Hasil Temuan

Analisis

Pretest Posttest

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

46

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan di atas, maka

hipotesis dari penelitian ini adalah:

H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan

menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri 87 Manipi.

H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan

menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri 87 Manipi

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri 87 Manipi Tepatnya di Jl.

Persatuan Raya nomor 26, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Kode Pos:

92653. Penelitian ini dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

Penelitian eksperimen ini dilakukan di SD Negeri 87 Manipi pada kelas V tahun

ajaran 2017/2018 dengan kompetensi dasar “menyusun karangan tentang berbagai

topik sederhana dengan memerhatikan penggunaan ejaan, huruf besar, tanda titik,

tanda koma, dan lain-lain”.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen, metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuantitatif. Jenis penelitian ini dipilih karena tujuan utama

penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu

perlakuan (treatment) pada pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

menggunakan model pembelajaran webbed.

Eksperimen yang peneliti lakukan dalam penelitian ini dapat dikategorikan

sebagai pre eksperimental yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada

satu kelompok saja yang dinamakan kelompok eksperimen tanpa ada kelompok

pembanding atau kelompok kontrol.

3. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group

pre test and post test design. Desain penelitian ini hanya dilaksanakan satu

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

48

kelompok saja yang tidak dipilih secara random dan tidak dilakukan test

kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Pada

rancangan penelitian ini kelompok eksperimen hanya menggunakan satu kelas

saja. Langkah pertama dalam pengambilan data adalah melakukan test awal

(pretest). Tes ini dilakukan untuk mengetahui skor murid sebelum diberi

perlakuan (treatment).

Setelah dilakukan tes awal, langkah selanjutnya yaitu memberikan

perlakuan, dalam hal ini bentuk perlakuannya adalah pembelajaran menulis

karangan dengan menggunakan metode webbed sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran. Setelah perlakuan selesai dilakukan, selanjutnya

dilakukan tes akhir (posttest) kemudian menganalisis dengan uji-t dan

mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran menulis karangan pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Negeri 87 Manipi.

Adapun urutan desain penelitian terlihat jelas pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

One Group Pretest Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

T1 X T2

Keterangan:

T1 : Tes awal (Pretest) sebelum perlakuan diberikan

T2 : Posttest setelah perlakuan diberikan

X : Perlakuan (Treatment) Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan

model pembelajaran webbed

- : Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode ceramah

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

49

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik terentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:117). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V SD Negeri 87 Manipi

tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 22 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2013:118). Sampel yang digunakan dalam penelitian

ini terdiri dari 22 siswa kelas V SD Negeri 87 Manipi tahun pelajaran 2017/2018.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

total sampling. Menurut Sugiyono (2013: 118) total sampling adalah teknik

pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Penentuan

sampel dilakukan dengan hanya satu kelas yang memiliki kesamaan karakter, baik

dari aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya.

C. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2013: 61) Operasional variabel adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013: 61) adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel bebas

(X) dan variabel terikat (Y).

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

50

1) Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2013: 64).

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran

webbed.

2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2013: 64). Variabel terikat

dalam penelitian ini yaitu keterampilan menulis karangan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena yang diamati. Instrumen penelitian yang digunakan ada dua jenis yaitu:

1) Instrumen Tes

Tes Menurut Sudijono (2011: 67) adalah cara yang dipergunakan atau

prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang

pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik berupa

pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab) atau perintah-perintah (yang harus

dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil

pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau

prestasi testee. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam

bentuk uraian yang diberikan kepada sampel penelitian untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran webbed terhadap

keterampilan menulis karangan. Hasil dari tes tersebut akan dibandingkan untuk

mengetahui perbedaan nilai atau kemampuan siswa dalam menyusun karangan

dengan menggunakan model pembelajaran webbed dan tidak menggunakan model

pembelajaran webbed. Lima aspek tersebut terbagi ke dalam beberapa kriteria

yang digunakan sebagai kriteria penilaian menulis karangan.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

51

a. Aspek isi

Aspek isi meliputi tiga kriteria, yaitu kesamaan tulisan dengan objek,

ketepatan tulisan dengan objek, dan penciptaan kesan pembaca.

b. Aspek organisasi

Aspek isi meliputi tiga kriteria, yaitu kesatuan alinea, kepaduan alinea, dan

kejelasan isi.

c. Aspek kosakata

Aspek isi meliputi dua kriteria, yaitu potensi kata tepat dan pilihan kata

tepat.

d. Aspek penggunaan bahasa

Aspek isi meliputi dua kriteria, yaitu ketepatan struktur kalimat dan

kalimat bervariasi.

e. Aspek mekanik

Aspek isi meliputi dua kriteria, yaitu diksi dan pemakaian tanda baca tepat.

Berikut tabel skor penilaian menyusun karangan:

Tabel 3.2

Skor Penilaian Menulis Karangan

ASPEK SKOR

Isi 30

Organisasi 20

Kosakata 20

Penggunaan Bahasa 25

Mekanik 5

Jumlah 100

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

52

Pedoman penilaian karangan dalam tabel berdasarkan teori penilaian hasil

karangan yang banyak dipergunakan pada program ESL (English as a Second

Language) dari buku Nurgiyantoro (2010: 441) yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.3

Pedoman Penilaian Menulis Karangan

KOMPONEN YANG

DINILAI

RENTANGAN

SKOR

KRITERIA

ISI

(Skor Maksimum 30)

27-30

SANGAT-BAIK : Padat informasi, substansif,

pengembangan tesis tuntas, relevan dengan

permasalahan dan tuntas

22-26

CUKUP-BAIK:Informasi cukup, substansi

cukup,pengembangan tesis terbatas, relevan

dengan masalah tetapi tidak lengkap

17-21

SEDANG-CUKUP:Informasi terbatas,

substansi kurang,pengembangan tesis tidak

cukup,permasalahan tidak cukup.

13 – 16

SANGAT-KURANG:Tidak berisi, tidak ada

substansi,tidak ada pengembangan tesis, tidak

ada permasalahan

ORGANISASI

(Skor Maksimum 20)

18 – 20

SANGAT BAIK:Ekspresi lancar, gagasan

diungkapkan dengan jelas, padat,tertata dengan

baik, urutan logis dan Kohesif

14 – 17

CUKUP-BAIK:Kurang lancar, kurang

terorganisir tetapi ide utama terlihat, beban

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

53

pendukung terbatas,urutan logis tetapi tidak

lengkap

10 – 13

SEDANG-CUKUP:Tidak lancar, gagasan

kacau,terpotong-potong, urutan dan

pengembangan tidak logis

7 – 9

SANGAT KURANG:Tidak komunikatif, tidak

terorganisir, tidak layak nilai

KOSAKATA

(Skor Maksimum 20)

18 – 20

SANGAT BAIK:Pemanfaatan potensi kata

canggih,pilihan kata dan ungkapan

tepat,menguasai pembentukan kata

10 – 13

SEDANG-CUKUP:Pemanfaatan potensi kata

terbatas,sering terjadi kesalahan pengunaan

kosakata dan dapat merusak makna

7 – 9

SANGAT-KURANG:Pemanfaatan potensi

kata asal-asalan,pengetahuan tentang kosakata

rendah dan tidak layak nilai

PENGGUNAAN

BAHASA

(Skor Maksimum 25)

22 – 25

SANGAT BAIK-SEMPURNAKonstruksi

kompleks tetapi efektif,hanya terjadi sedikit

kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan

18 – 21

CUKUP-BAIK :Konstruksi sederhana tetapi

efektif,kesalahan kecil pada konstruksi

kompleks, terjadi sejumlah kesalahan

tetapi makna tidak kabur

SEDANG-CUKUP:Terjadi kesalahan serius

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

54

11 – 17 dalam konstruksi kalimat, makna

membingungkan atau kabur

5 – 10

SANGAT-KURANG:Tidak menguasai aturan

sintaksis,terdapat banyak kesalahan, tidak

komunikatif, tidak layak nilai

MEKANIK

(Skor Maksimum 5)

5

SANGAT BAIK-SEMPURNA:Menguasai

aturan penulisan, hanya terdapat beberapa

kesalahan ejaan

4

CUKUP BAIK: Kadang-kadang terjadi

kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan

Makna

3

SEDANG-CUKUP: Sering terjadi kesalahan

ejaan, makna membingungkan atau kabur

2

SANGAT KURANG:Tidak menguasai aturan

penulisan,terdapat banyak kesalahan ejaan,

tulisan tidak terbaca, tidak layak nilai.

Jumlah 100

Kriteria yang digunakan untuk menentukan nilai siswa adalah skala lima

bedasarkan teknik kategorisasi standar hasil belajar yang ditetapkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional yang dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

55

Tabel 3.4

Kategorisasi Standar Hasil Belajar yang Ditetapkan oleh Departemen

Pendidikan Nasional

No Nilai Kategori

1 2 3

1 90 < × ≤ 100 Sangat Tinggi

2 80 < × ≤ 100 Tinggi

3 65 < × ≤ 79 Sedang

4 55 < × ≤ 64 Rendah

5 0 < × ≤ 54 Sangat Rendah

Hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapian hasil belajar secara

individual. Kriteria seorang murid dikatakan tuntas belajar apabila memiliki nilai

minimal 65 sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Kategorisasi

ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Kategori Standar Ketuntasan Hasl Belajar Bahasa Indonesia kelas V

SD Negeri 87 Manipi

Nilai Kategori Ketuntasan Belajar

1 2

65 < × ≤ 100 Tuntas

0 < × ≤ 64 Tidak Tuntas

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

56

Berdasarkan pedoman diatas, guru dapat mengetahui kemampuan menulis

karangan dengan melakukan penilaian. Penilaian dilakukan dengan rumus:

Nilai =

X Skor ideal (100)

2) Dokumentasi

Menurut Mahmud (2011: 183) Dokumentasi adalah teknik pengumpulan

data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui

dokumen. Dokumentasi yang dapat berupa foto dan dokumen-dokumen lain

sebagai bukti otentik penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu.

Menurut Sugiyono (2013: 329) Dokumentasi merupakan cara lain untuk

memperoleh data dari responden. Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan

memperoleh informasi dari bermacam- macam sumber tertulis atau dokumen yang

ada pada responden. Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini berupa

hasil karya tulisan siswa dalam menulis karangan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

cara-cara memperoleh data yang dipergunakan untuk penelitian. Teknik

pengumpulan data ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes

berupa soal essay sedangkan instrumen non tes berupa dokumentasi yaitu hasil

karangan siswa.

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi atau kejadian

yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

57

untuk menjawab pertanyaan penelitian. Secara rinci teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Nilai peningkatan keterampilan menulis diperoleh dari tes yang dilakukan.

2) Dokumentasi berupa foto-foto yang diambil selama proses pembelajaran

yang diperoleh dari setiap pertemuan penelitian.

Arikunto (2009: 67) mengartikan validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Sementara

Sugiyono (2013: 173) mengatakan jika instrumen dikatakan valid berarti

menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid

sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang

seharusnya diukur.

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah tes menulis

karangan. Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah pengujian

validitas konstruksi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila

butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti

yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus. Untuk menguji validitas

konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts).

Setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur

dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para

ahli dengan cara meminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu.

Dalam hal ini, ahli yang dimintai pendapatnya adalah dosen pembimbing

penulisan skripsi yang telah ditentukan dari jurusan.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan

dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

58

hipotesis. Teknik analisis data yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah analisis

uji-t yang dibantu dengan program SPSS.

Penggunaan teknik analisis dengan menggunakan uji-t dimaksudkan untuk

mengetahui perbedaan kemampuan menulis karangan antara kelompok

eksperimen yang menggunakan model pembelajaran webbed dengan tidak

menggunakan model pembelajaran webbed. Sebelum melakukan uji hipotesis,

terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas

dan homogenitas guna mengetahui data yang diperoleh terdistribusi normal dan

mempunyai ragam yang homogen atau tidak.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai

berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal

tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov Test yang dilakukan dengan kaidah

Asymp Sig atau nilai p. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap skor

pretest dan posttest, baik pada kelompok eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran webbed maupun yang tidak menggunakan model pembelajaran

webbed. Proses perhitungan normalitas ini menggunakan bantuan komputer

program SPSS. Interpretasi hasil uji normalitas dilakukan dengan melihat nilai

sig. (2-tailed).

Adapun interpretasi dari uji normalitasnya sebagai berikut.

Jika nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat alpha 5% (sig.(2-tailed) >

0,050), dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang

sebarannya berdistribusi normal.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

59

Jika nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) <

0,050), dapat disimpulkan bahwa data tersebut menyimpang atau

berdistribusi tidak normal.

2. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah

selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Uji homogenitas dimaksudkan

untuk menguji terhadap kesamaan (homoginitas) beberapa bagian sampel, yakni

seragam tidaknya varian sampel yang diambil dari populasi yang sama. Untuk

menguji homogenitas varian tersebut perlu dilakukan uji statistik (test of

homogeneity of variances) pada distribusi skor kelompok-kelompok yang

bersangkutan.

Uji homogenitas dilakukan pada skor hasil pretest dan posttest dengan

ketentuan jika nilai signifikansi hitung lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%)

maka skor hasil tes tersebut tidak memiliki perbedaan varian atau homogen.

Perhitungan homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer

program SPSS.

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah

melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji-t ini digunakan untuk

menguji nilai rata-rata dari kelompok tersebut memiliki perbedaan atau tidak.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS untuk

menghitung uji-t.

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, artinya rata-rata pretest dan

posttest keterampilan menulis karangan adalah sama.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

60

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, artinya rata-rata pretest dan

posttest keterampilan menulis karangan adalah berbeda.

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 : μ1 = μ2

H1 : μ1 ≠ μ2

Keterangan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan

menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri 87 Manipi.

H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan

menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri 87 Manipi.

μ1 : Rata-rata Keterampilan menulis karangan siswa dengan menggunakan model

pembelajaran webbed.

μ2 : Rata-rata Keterampilan menulis karangan siswa siswa dengan menggunakan

metode ceramah

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Di SD Negeri 87 Manipi

maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrument test sehingga

dapat diketahui keterampilan menulis karangan siswa.

1. Hasil Kemampuan/Keterampilan Menulis Karangan Siswa (Pretest-

Posttest)

Berdasarkan hasil pretest-posttest penelitian menulis karangan pada siswa

kelas V SD Negeri 87 Manipi, maka selanjutnya data tersebut dianalisis kedalam

statistik deskriptif dengan nilai sebagai berikut :

Tabel 4.1

Rangkuman Data Statistik Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis

Karangan

STATISTIK PRETEST POSTTEST

Mean 61.59 70.59

Median 61 69

Mode 61 69

Std. Deviation 5.92 9.15

Variance 35.11 83.87

Range 21 34

Minimum 51 60

Maximum 72 94

Sum 1355 1553

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

62

Setelah dilakukan analisis deskriptif, untuk pretest diperoleh nilai mean

61.59, nilai median 61, mode 61, nilai standar diviasi 5.92, nilai variance 35.11,

nilai range 21, nilai minimum 51, nilai maksimum 72, dan nilai sum 1335.

Sementara itu, nilai mean untuk posttest adalah 70.59, nilai median 69, nilai mode

69, nilai standar deviasi 9.15¸ nilai variance 83.87, nilai range 34, nilai minimum

60, nilai 94, dan nilai sum 1553.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil menulis Karangan Pretest-Postest Siswa

Kelas V SD Negeri 87 Manipi

Skor Kategori Pretest Postest

1 2 3 4

0 – 54 Sangat rendah 4 0

55 – 64 Rendah 12 8

65 – 79 Sedang 6 10

80 – 89 Tinggi 0 3

90 - 100 Sangat tinggi 0 1

Jumlah 22 22

Berdasarkan tabel 4.2 dari hasil penelitian pada umumnya skor hasil

menulis karangan pretest pada siswa kelas V SD Negeri 87 Manipi tergolong

rendah sedangkan hasil menulis karangan posttest atau sesudah diberi perlakuan

sudah tergolong kategori tinggi. Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan

menulis karangan pretest-posttest siswa SD Negeri 87 Manipi dapat dilihat pada

tabel 4.3:

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

63

Tabel 4.3

Deskripsi Ketuntasan Menulis Karangan Pretest-Posttest Siswa Kelas

V SD Negeri 87 Manipi

Interval

Skor

Kategori Pretest Posttest

0 ≤ × ≤ 64

Tidak Tuntas

16

8

65 ≤ × ≤ 100

Tuntas

6

14

Jumlah 12 12

Berdasarkan tabel 4.3 digambarkan bahwa kriteria seorang siswa

dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh skor paling rendah 65. Dari tabel

tersebut terlihat bahwa jumlah siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan

individual dari hasil pretest yaitu 16 orang dan hanya 6 orang yang memenuhi

kriteria ketuntasan belajar. Sedangkan hasil posttest terdapat 8 orang yang tidak

memenuhi kriteria ketuntasan belajar dan 14 orang lainnya telah memenuhi

kriteria ketuntasan minimal dari jumlah keseluruhan siswa.

2. Uji Normalitas

Data pada uji normalitas ini diperoleh dari pretest dan posttest

keterampilan menulis karangan siswa pada kelas V SD Negeri 87 Manipi. Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.00. dalam menghitung uji

normalitas yang berfungsi untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal

atau tidak.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

64

Hasil uji normalitas keterampilan menulis karangan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan

Menulis Karangan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 22

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 9.13483565

Most Extreme

Differences

Absolute .197

Positive .197

Negative -.146

Kolmogorov-Smirnov Z .922

Asymp. Sig. (2-tailed) .363

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0.363

lebih besar dari 0.05 atau 0.036 > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

berasal dari populasi yang sebarannya berdistribusi normal. Dengan hasil

penghitungan yang menunjukkan kenormalan distribusi, maka data tersebut telah

memenuhi syarat untuk dianalisis.

3. Uji Homogenitas

Setelah data sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal,

selanjutnya mencari nilai homogenitas varians pretest dan posttest dari kelompok

tersebut. Penghitungan ujii homogenitas dilakukan dengan bantuan program SPSS

16.00.

Kriteria pengujian homogenitas adalah sebagai berikut:

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

65

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima, artinya varians dinyatakan

homogen.

Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak, artinya varians dinyatakan

heterogen.

Hasil penghitungan uji homogenitas varian data (Levene Statistic) dengan

program SPSS dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis

Karangan

Test of Homogeneity of Variancesa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

. 3 6 .230

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0.230

lebih besar dari 0.05 atau 0.230 > 0.05. Artinya skor hasil tes tidak memiliki

perbedaan varian atau homogen.

4. Uji hipotesis

Selanjutnya dilanjutkan pada perhitungan uji t dengan menggunakan

bantuan komputer menggunakan aplikasi SPSS Versi 16.00. Uji-t data pretest dan

posttest menulis karangan ini, bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara

kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa, terdapat perbedaan kemampuan

menulis karangan atau tidak. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan

bantuan program SPSS.

Kriteria pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

66

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.

Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.

Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap

hasil pretest-postest dapat dilihat pada tabel di bawah hasilnya adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji-t Data Pretest-Posttest Keterampilan Menulis Karangan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 58.332 10.268 5.681 .000

POSTTES

T .046 .144 .071 4.320 .752

Hasil analisis uji t diketahui bahwa nilai t Hitung yang diperoleh adalah

4.320 dengan frekuensi d.b = (N-1 ) = 22 - 1 = 21. Pada taraf signifikan 0,05 (5%)

diperoleh nilai t Tabel = 1.720. Jadi, t Hitung > t Tabel atau Hipotesis nol (H0)

ditolak dan Hipotesis alternative (H1) diterima. Hal ini membuktikan bahwa

penggunaan model pembelajaran webbed berpengaruh signifikan terhadap

keterampilan menulis karangan.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan, terlihat bahwa

perolehan nilai setelah diberi perlakuan lebih tinggi dari perolehan nilai sebelum

diberi perlakuan. Hal ini dapat dilihat dari pretest diperoleh skor tertinggi sebesar

72, skor terendah sebesar 51, rata-rata pretest sebesar 61,59, median sebesar 61,

modus sebesar 61 dan standar deviasi sebesar 5,92. Selanjutnya nilai posttest skor

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

67

tertinggi sebesar 94, skor terendah sebesar 60, rata-rata posttest sebesar 70,59,

median sebesar 69, modus sebesar 69 dan standar deviasi sebesar 9,15.

Dari hasil analisis uji t diketahui bahwa nilai t Hitung yang diperoleh adalah

4.320 dengan frekuensi d.b = (N-1 ) = 22 - 1 = 21. Pada taraf signifikan 0,05 (5%)

diperoleh nilai t Tabel = 1.720. Jadi, t Hitung > t Tabel atau Hipotesis nol (H0)

ditolak dan Hipotesis alternative (H1) diterima. Hal ini membuktikan bahwa

penggunaan model pembelajaran webbed berpengaruh signifikan terhadap

keterampilan menulis karangan.

Model dimaknakan sebagai suatu obyek atau konsep yang digunakan

untuk mempresentasikan sesuatu hal. Model pembelajaran adalah suatu rencana

atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk rencana pembelajaran,

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas

atau yang lain. Diantara model pembelajaran, model pembelajaran webbed adalah

pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar

melalui keterpaduan tema.

Model pembelajaran webbed termasuk salah satu model yang melibatkan

kecerdasan. Ini dibuktikan dengan pengaplikasian dalam penggunaan model

pembelajaran, webbed adalah model pembelajaran yang mudah dipahami dan

digunakan dalam suatu pelajaran. Model pembelajaran webbed dapat memegang

peranan penting dalam suatu mata pelajaran. Penggunaan model pembelajaran

webbed sebagai model pembelajaran menulis, selain mudah untuk dimengerti juga

memudahkan siswa dalam memunculkan ide yang kemudian dituangkan dalam

bentuk tulisan berupa karangan. Karena model pembelajaran webbed

mengintegrasikan pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema.

Tema yang diberikan dalam membuat karangan pun menjadi pengikat keterkaitan

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

68

antara satu paragraf dengan paragraf lain dan satu ide pokok dengan ide pokok

yang lainnya. Tema yang diberikan atau disajikan kepada siswa pun harus

menarik dan membuat antusias siswa dalam mengerjakan karangan.

Meskipun ada saja siswa yang tidak mau mengerjakan. Alasannya tidak

bisa, tidak dapat mengembangkan ide yang telah dibuat dan bahkan ada saja yang

mengatakan malas dalam membuat sebuah karangan. Namun, setelah diberi

arahan dan motivasi serta pembelajaran yang menarik yang diberikan oleh

peneliti, siswa tersebut diberi arahan dan motivasi serta kiat mengerjakan

karangan melalui pembelajaran webbed yang diberikan peneliti, siswa tersebut

mampu membuat dan menyelesaikan karangannya. Memang tidak mudah

menuangkan ide dalam bentuk tulisan, perlu adanya latihan menulis terus

menerus, karena menulis merupakan kegiatan keterampilan praktis.

Kegiatan menulis sebenarnya dapat dilatih tidak hanya di sekolah namun

kegiatan menulis dapat pula dilakukan di rumah. Model pembelajaran webbed

yang diberikan peneliti merupakan salah satu model pembelajaran yang

dikembangkan dari model pembelajaran tematik. Model pembelajaran webbed ini

membantu siswa dalam menuangkan ide ke bentuk tulisan dengan

mengembangkan tema karangan yang disajikan oleh peneliti. Sehingga

keterampilan menulis karangan siswa memperoleh peningkatan.

Penelitian yang sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini

menunjukkan hasil yang sama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Endah

Nurhayati dengan judul Keefektifan Model Pembelajaran Webbed dalam Menulis

Karangan pada Siswa Kelas V SD Negeri 26 Mojokerto. Hasil yang diperoleh dari

penelitian ini adalah bahwa data yang dianalisis dengan menggunakan uji t pada

taraf signifikan 95% (α = 0,05). Jadi dapat disimpulkan terdapat perbedaan

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

69

signifikan siswa yang mengikuti pembelajaran model webbed dengan siswa yang

mengikuti model pembelajaran konvensional.

Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Riki Harkemri dengan judul

penelitian: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan melalui Pembelajaran

Model Webbed pada Siswa Kelas VII SMPN 30 Bulukumba. Dari hasil penelitian

tersebut menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran webbed terdapat

pengaruh terhadap hasil menulis karangan siswa berdasarkan hasil uji t.

Berdasarkan hasil temuan ini maka dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran webbed berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan

siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes menulis karangan sebelum dan

sesudah diberkannya model pembelajaran webbed. Hasil posttest siswa

menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan hasil pretest.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dinyatakan bahwa, model

pembelajaran webbed merupakan salah satu solusi yang tepat untuk

mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menulis

karangan siswa.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

70

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran webbed berpengaruh signifikan terhadap keterampilan

menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri 87 Manipi. Hal ini dapat dilihat

dari perbandingan rata-rata hasil pretest-posttest . Rata-rata pretest yang diperoleh

yaitu 61,59 sedangkan rata-rata posttest yang diperoleh yaitu 70,59. Demikian

juga berdasarkan hasil analisis uji t diketahui bahwa nilai t Hitung yang diperoleh

adalah 4.320 dengan frekuensi d.b = (N-1 ) = 22 - 1 = 21. Pada taraf signifikan

0,05 (5%) diperoleh nilai t Tabel = 1.720. Jadi, t Hitung > t Tabel atau Hipotesis

nol (H0) ditolak dan Hipotesis alternative (H1) diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran bagi:

1. Siswa, dapat menemukan sendiri model-model yang menarik sesuai minat

mereka untuk membantu dalam proses pembelajaran menulis karangan.

2. Guru, sebaiknya menggunakan model pembelajaran webbed pada pembelajaran

Bahasa Indonesia dalam menulis karangan.

3. Sekolah, diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan model

pembelajaran webbed pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk

meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa, khususnya di kelas V.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

71

4. Karena beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka

disarankan ada penelitian lanjutan yang meneliti tentang pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran webbed pada materi keterampilan lain atau

mengukur aspek yang lain.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

72

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Sarifah. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Webbing dalam

Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMPN 27 Makassar.

Makassar: Perpustakaan UNM Makassar.

Alfiah. 2012. Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Webbed (Jaring Laba-Laba)

Dan Model Fragmanted (Penggalan) Terhadap Hasil Belajar Unggah-

Ungguhing Bahasa Jawa Di Kelas Awal Sekolah Dasar. Jurnal Edukasi,

Vol. 1. No.1.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara. Bandung: Angkasa.

Cahyani, Isah dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah

Dasar. Bandung: UPI Press.

Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta:

Depdiknas

Guntur Tarigan, Henry. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Harkemri, Riki. 2015. Peningkatan keterampilan menulis Karangan Melalui

Pembelajaran Model Webbed pada Siswa Kelas VII SMPN 30 Bulukumba.

Makassar: Perpustakaan UNM Makassar.

Jauharoti, dkk. 2009 Pembelajaran Bahasa Indonesia MI. Surabaya: Aprianta.

Kurniawan, Khaerudin. 2012. Bahasa Indonesia Keilmuan Untuk Perguruan

Tinggi. Bandung: PT Refika Aditama.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Nurhayati, Endah. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran Webbed dalam Menulis

Karangan pada Siswa kelas V SD Negeri 26 Mojekerto : Perpustakaan

UNM Makassar.

Nurudin. 2010. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press.

Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

73

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi “Mata Kuliah

Pengembangan Kepribadian”. Jakarta: PT Grasindo.

Resmini, Novi dkk. 2008. Membaca dan Menulis di SD “Teori dan Praktek”.

Bandung: UPI PRESS.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

74

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

75

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN

Nama Sekolah : SD Negeri 87 Manipi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/I

Jumlah : 1 butir soal

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 8.1 Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara

tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman dan

pantun anak.

Kompetensi

Dasar

Indikator

Ranah

Kognitif

Bentuk

Soal

Nomor

Soal C1 C2 C3

8.1

Menyusun

karangan

tentang

berbagai

topik

sederhana

dengan

memerhatikan

penggunaan

ejaan

(huruf besar,

tanda titik,

tanda

koma, dan

lainlain).

1. Menyusun

karangan

yang tema

Keluarga

dan Hidup

Sehat

dengan

memperhatikan

penggunaan

ejaan

(huruf besar,

tanda titik,

tanda koma,

dan lainlain)

yang benar

Essay

1

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

76

Lampiran 2

NAMA :

KELAS :

HARI,TANGGAL :

1. Buatlah karangan dengan ketentuan berikut:

a. Tema Karangan “Keluarga” !

b. Gunakaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain)

dengan benar!

c. Berilah Judul yang sesuai!

INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST KELAS V SD NEGERI 87 MANIPI

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

77

Lampiran 3

NAMA :

KELAS :

HARI,TANGGAL :

1. Buatlah karangan dengan ketentuan berikut:

a. Tema karangan “Cita-cita” !

b. Gunakaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain)

dengan benar!

c. Berilah judul yang sesuai!

INSTRUMEN PENELITIAN POSTTEST KELAS V SD NEGERI 87 MANIPI

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

78

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/I

Pertemuan ke : I (Eksperimen)

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk

karangan, pengumuman dan pantun anak.

B. Kompetensi Dasar

Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memerhatikan

penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain).

C. Indikator Pencapaian

1. Mengetahui pengertian karangan

2. Membedakan penggunaan ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun

karangan

3. Menggunakan ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun karangan

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat mengetahui pengertian

karangan

2. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat membedakan penggunaan

ejaan huruf besar yang benar dalam menyusun karangan

3. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menggunakan ejaan huruf

besar yang benar dan dapat menyusun karangan

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

79

E. Materi Pembelajaran :

a. Materi pokok : Karangan

b. Menulis karangan

c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir

F. Metode/ Model Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Small group discussion

4. Penugasan

5. Model pembelajaran konfensional

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru membuka pelajaran dengan

menyapa siswa dan menanyakan kabar

mereka.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk

memimpin doa.

3. Guru mengecek kehadiran siswa.

4. Guru melakukan apersepsi sebagai

awal komunikasi guru sebelum

melaksanakan pembelajaran inti.

5. Guru menginformasikan tema yang

akan dipelajari

6. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

10 menit

Kegiatan

Inti

1. Guru bersama siswa melakukan tanya

jawab mengenai karangan.

2. Guru menjelaskan tentang karangan.

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

80

3. Guru menjelaskan tentang penggunaan

ejaan huruf besar dalam karangan.

4. Siswa bersama guru melakukan tanya

jawab mengenai karangan.

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari

guru mengenai karangan.

6. Siswa mendengarkan dan mengamati

penjelasan guru mengenai penggunaan

ejaan huruf besar dalam karangan.

7. Guru meminta siswa menulis suatu

karangan sesuai aspek yang telah

ditentukan

65 menit

Kegiatan

Penutup

1. Siswa mengumpulkan hasil

karangannya dan guru memberikan

evaluasi.

2. Guru menyampaikan pesan moral

tentang dan memberikan motivasi.

3. Doa penutup dan salam.

15 enit

H. Media/Alat dan Sumber belajar

A. Media/Alat

1. White board

2. Spidol

3. Teks karangan

B. Sumber Belajar

1. Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD dan MI

2.Buku referensi lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa

Indonesia

I. Penilaian

1) Tes tertulis

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

81

2) Observasi kinerja/demonstrasi

3) Soal /Instrumen

Instrumen penilaian menulis karangan

Rubrik penilaian menulis karangan

No Aspek Skor

1 Keseuaian isi dengan tema 30

2 Organisasi 20

3 Kosakata 20

4 Penggunaan bahasa 25

5 Mekanik 5

Total Skor

100

Manipi, 22 Juli 2017

Mengetahui,

Guru Kelas V Peneliti

Hj. Mardianah, S.Pd. Akmal Hs.

NIP 19611231 198206 2 065 NIM 10540 8567 13

Kepala Sekolah SD Negeri NO 87 Manipi

Hj. Badriah, S.Pd.SD

NIP 195090401 198803 2 003

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

82

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V / I

Pertemuan ke : II (Eksperimen)

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

A.Standar Kompetensi

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam

bentuk karangan, pengumuman dan pantun anak.

B. Kompetensi Dasar

8.1Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan

memerhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan

lain-lain).

C. Indikator Pencapaian :

1. Menggunakan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain)

yang benar dalam menyusun karangan

2. Menyusun karangan yang bertema Cita-cita dengan penggunaan ejaan (huruf

besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) yang benar

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui metode penugasan, siswa dapat menggunakan ejaan (huruf besar,

tanda titik, tanda koma, dan lain-lain) yang benar dalam menyusun karangan

2. Melalui model pembelajaran webbed, siswa dapat menyusun karangan yang

bertema Cita-Cita dengan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda

koma, dan lain-lain) yang benar

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

83

E. Materi Pembelajaran

a. Materi pokok : Karangan

b. Sub materi pokok : Penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma,

dan lain-lain)

c. Deskripsi sub materi pokok/terlampir

F. Metode/ Model Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Penugasan

4. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed).

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

1. Guru memberikan salam dan memulai

pelajaran dengan ber doa bersama

2. Guru mengabsensi siswa

3. Guru melakukan apersepsi mengenai

karangan dan memberikan motivasi

kepada siswa

4. Guru menyampaikan topik

pembelajaran

5 menit

Kegiatan

inti

1. Guru bertanya mengenai materi

karangan yang sudah dipelajari

2. Siswa menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru

3. Guru meminta siswa membuat sebuah

subtema-subtema karangan dari tema

Cita-Cita.

4. Guru mengarahkan siswa untuk

membuat dan menentukan judul

60 menit

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

84

karangan yang isinya sesuai dengan

subtemasubtema yang telah dibuatnya

yang bertemakan Hidup Sehat.

5. Guru mengarahkan siswa untuk

menyusun

6. Guru mengarahkan siswa dalam

menyusun karangannya dengan

memperhatikan penggunaan ejaan

(huruf besar, tanda titik, tanda koma,

dan lain-lain) yang benar.

7. Siswa menyusun karangan dengan

cermat dan tidak tergesa-gesa.

Kegiatan

Penutup

4. Siswa mengumpulkan hasil

karangannya dan guru memberikan

evaluasi.

5. Guru menyampaikan pesan moral

tentang dan memberikan motivasi.

6. Doa penutup dan salam.

10 menit

H. Media/Alat dan Sumber belajar

1. Media/Alat

a.White board

b. Spidol

2. Sumber Belajar

a. Buku Bahasa Indonesia kelas V SD dan MI

b. Teks karangan

I. Penilaian

1) Tes tertulis

2) Observasi kinerja/demonstrasi

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

85

3) Soal /Instrumen

Rubrik penilaian menulis karangan

No Aspek Skor

1 Keseuaian isi dengan tema 30

2 Organisasi 20

3 Kosakata 20

4 Penggunaan Bahasa 25

5 Mekanik 5

Total Skor

100

Manipi, 24 Juli 2017

Mengetahui,

Guru Kelas V Peneliti

Hj. Mardianah, S.Pd. Akmal Hs.

NIP 19611231 198206 2 065 NIM 10540 8567 13

Kepala Sekolah SD Negeri NO 87 Manipi

Hj. Badriah, S.Pd.SD

NIP 195090401 198803 2 003

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

86

BAHASA INDONESIA

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Menulis Karangan

Pengertian Karangan

Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian

(susunan).karangan terdiri atas beberapa paragraf yang berkaitan. Setiap paragraf

terdiri atas kalimta-kalimat yang diurutkan satu persatu sehingga menjadi paragraf

yang utuh.

Langkah-langkah dalam membuat karangan yaitu:

1) Menentukan Tema

Tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan pembahasan dari

tujuan yang akan dicapai melalui topik yang sudah dirumuskan.

2) Menyusun Kerangka Karangan

Kerangka adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan.

3) Mengembangkan Kerangka Karangan

Pengembangan karangan adalah memaparkan bukti yang mendukung dalam

bentuk paragraf. Gagasan utama didukung kalimat penjelas. Dengan demikian,

paragraf menjadi utuh dan informasinya lengkap. Pengem bangan biasanya

memerlukan sejumlah bukti yang mendukung gagasan menulis.

Penggunaan Huruf Kapital

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

87

1) Kata pada awal kalimat

Contoh: Kereta api telah tiba

2) Unsur-unsur nama orang

Contoh: Galih, Bu Santi

3) Nama negara, provinsi, bulan, hari

Contoh: Indonesia, Kalimantan, Agustus, Jum‟at

Penggunaan Tanda Titik

Tanda Titik

a. Tanda titik berguna untuk mengakhiri kalimat berita.

Contoh : Dina berangkat ke sekolah.

Sita mengajakku pergi ke pasar.

b. Memisahkan angka jam dan menit

Contoh : pukul 06.45 (pukul 6 lewat 45)

Penggunaan Tanda Koma

Tanda Koma

a. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian.

Contoh : Budi membeli kertas, pena, dan tinta.

Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.

b. Memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

88

Contoh : Untuk membayar becak, Bu Santi mengambil uang

c. Penulisan rupiah yang dinyatakan dengan angka

Contoh : Rp 10.000,00

Tanda Seru

Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat perintah.

Contoh : Jangan berdiri di depan pintu!

Ayo, kemarilah!

Tanda Tanya

Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya.

Contoh : Siapakah yang sedang belajar itu?

Mengapa kamu tidak masuk kemarin?

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

89

TEMA

KELUARGA

Aku dan

keluargaku

Perjalanan

Makan

bersama

Pergi bersama

Hari yang indah

Judul:

Kebahagiaan dalam keluargaku

Membersihkan

rumah

Sarapan Pagi

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

90

Lampiran 6

Uji Normalitas Keterampilan Menulis Karangan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 22

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 9.13483565

Most Extreme Differences Absolute .197

Positive .197

Negative -.146

Kolmogorov-Smirnov Z .922

Asymp. Sig. (2-tailed) .363

a. Test distribution is Normal.

Nilai alpha= 0.05

Lampiran 7

Uji Homogenitas Keterampilan Menulis Karangan

Test of Homogeneity of Variancesa

POSTTEST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

. 3 6 .230

a. Test of homogeneity of variances cannot be performed for POSTTEST because the

sum of caseweights is less than the number of groups.

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

91

ANOVA

POSTTEST

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 1279.618 14 91.401 1.328 .366

Within Groups 481.700 7 68.814

Total 1761.318 21

Nilai alpha= 0.05

Lampiran 8

Uji Hipotesis Keterampilan Menulis Karangan

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 POSTTESTa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PRETEST

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .071a .005 -.045 6.05625

a. Predictors: (Constant), POSTTEST

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.754 1 3.754 .102 .752a

Residual 733.564 20 36.678

Total 737.318 21

a. Predictors: (Constant), POSTTEST

b. Dependent Variable: PRETEST

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

92

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 58.332 10.268 5.681 .000

POSTTES

T .046 .144 .071 4.320 .752

a. Dependent Variable: PRETEST

Lampiran 9

Statistik Deskriptif Keterampilan Menulis Karangan

Statistics

PRETEST POSTTEST

N Valid 22 22

Missing 0 0

Mean 61.5909 70.5909

Median 61.0000 69.0000

Mode 61.00 69.00

Std. Deviation 5.92540 9.15818

Variance 35.110 83.872

Range 21.00 34.00

Minimum 51.00 60.00

Maximum 72.00 94.00

Sum 1355.00 1553.00

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

93

PRETEST

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 51 1 4.5 4.5 4.5

53 2 9.1 9.1 13.6

54 1 4.5 4.5 18.2

56 1 4.5 4.5 22.7

58 1 4.5 4.5 27.3

59 1 4.5 4.5 31.8

61 5 22.7 22.7 54.5

62 1 4.5 4.5 59.1

63 2 9.1 9.1 68.2

64 1 4.5 4.5 72.7

65 1 4.5 4.5 77.3

68 1 4.5 4.5 81.8

69 1 4.5 4.5 86.4

70 2 9.1 9.1 95.5

72 1 4.5 4.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

94

POSTTEST

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 1 4.5 4.5 4.5

61 2 9.1 9.1 13.6

62 2 9.1 9.1 22.7

63 1 4.5 4.5 27.3

64 2 9.1 9.1 36.4

68 2 9.1 9.1 45.5

69 3 13.6 13.6 59.1

70 1 4.5 4.5 63.6

71 1 4.5 4.5 68.2

72 1 4.5 4.5 72.7

78 2 9.1 9.1 81.8

82 1 4.5 4.5 86.4

83 1 4.5 4.5 90.9

85 1 4.5 4.5 95.5

94 1 4.5 4.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

95

Lampiran 10

Hasil Penilaian Pretest Keterampilan Menulis Karangan

No Nama Siswa

Isi

Organisasi

Kosakata

Penggunaan

Bahasa Mekanik

1 X1 17 11 12 11 2

2 X2 17 10 11 11 2

3 X3 17 11 11 11 3

4 X4 18 12 13 18 3

5 X5 17 13 11 18 3

6 X6 21 14 11 12 3

7 X7 25 15 11 18 3

8 X8 17 10 10 11 2

9 X9 22 11 11 12 3

10 X10 17 11 11 12 3

11 X11 18 11 12 12 3

12 X12 22 12 12 12 3

13 X13 17 11 12 18 3

14 X14 22 14 11 18 3

15 X15 24 14 11 18 3

16 X16 18 13 12 17 3

17 X17 17 11 11 17 2

18 X18 17 13 12 18 3

19 X19 21 12 11 14 3

20 X20 22 14 13 17 3

21 X21 18 13 13 18 3

22 X22 21 13 13 20 3

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

96

Lampiran 11

Hasil Penilaian Posttest Keterampilan Menulis Karangan

No Nama Siswa

Isi

Organisasi

Kosakata

Penggunaan

Bahasa Mekanik

1 X1 25 11 11 18 3

2 X2 22 14 11 18 3

3 X3 18 11 11 18 2

4 X4 21 20 12 21 4

5 X5 18 11 11 18 3

6 X6 18 17 11 15 3

7 X7 16 18 10 17 3

8 X8 18 14 10 18 3

9 X9 25 17 19 20 4

10 X10 20 13 13 12 3

11 X11 28 19 19 24 4

12 X12 27 18 13 21 4

13 X13 22 13 13 17 4

14 X14 21 13 13 21 4

15 X15 20 13 11 16 2

16 X16 26 17 13 19 3

17 X17 21 13 13 17 5

18 X18 21 14 12 20 4

19 X19 22 13 12 18 4

20 X20 22 13 13 18 4

21 X21 22 12 13 18 3

22 X22 26 17 13 22 4

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

97

Lampiran 12

Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Karangan Siswa

No Nama Siswa Pretest Posttest

1 X1 53 62

2 X2 51 68

3 X3 53 60

4 X4 64 78

5 X5 62 61

6 X6 61 64

7 X7 72 64

8 X8 61 63

9 X9 59 85

10 X10 54 61

11 X11 56 94

12 X12 61 83

13 X13 61 69

14 X14 68 72

15 X15 70 62

16 X16 63 78

17 X17 58 69

18 X18 63 71

19 X19 61 69

20 X20 69 70

21 X21 65 68

22 X22 70 82

JUMLAH 1355 1553

RATA - RATA 61,59 70,59

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

98

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

99

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

100

Lampiran 14

Dokumentasi Penelitian

Foto Observasi Penelitian

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

101

Foto Proses pembelajaran

Foto penutupan Penelitian

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

102

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

103

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

104

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

105

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WEBBED TERHADAP KETERAMPILAN

106

RIWAYAT HIDUP

Akmal Hs, lahir sebagai anak kedua dari 2 bersaudara buah

kasih sayang dari pasangan Ayahanda M. Hasan Abd.

Rahim dan Ibunda Hapsah dan lahir di Desa

Botolempangan, Kec. Sinjai Barat, Kab. Sinjai, pada

tanggal 09 Januari 1994.

Penulis menempuh Pendidikan Sekolah Dasar pada Tahun 2001 di SD Negeri

182 Rumpala, Botolempangan Kabupaten Sinjai dan tamat pada tahun 2006

Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang

Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Arabika dan tamat pada tahun 2010

Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas

(SMA) 1 Sinjai Barat dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada program studi pendidikan guru

sekolah dasar fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.