132
PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 003 POMPANIKI KECAMATAN SABBANG SELATAN KABUPATEN LUWU UTARA IIS ANGRAENI 1601414003 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2020

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING

TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 003

POMPANIKI KECAMATAN SABBANG

SELATAN KABUPATEN

LUWU UTARA

IIS ANGRAENI

1601414003

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

ii

SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING

TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA

PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 003

POMPANIKI KECAMATAN SABBANG

SELATAN KABUPATEN

LUWU UTARA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1 pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Falkutas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo

IIS ANGRAENI

1601414003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

v

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

vi

ABSTRAK

Iis Angraeni, 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting terhadap

Hasil dan Minat Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 003

Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara. (Dibimbing oleh

Muhammad Ilyas dan Hardianto).

Penelitian Ini merupakan penelitian Pree Eksperiment, desain yang

digunakan dalam penelitian ini yakni One Group Pre Test Post Test Design.

Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui Pengaruh Model

Pembelajaran Probing Prompting terhadap Hasil dan Minat Belajar Siswa pada

Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan

Kabupaten Luwu Utara. Populasi dan sampel dalam penelitian ini yakni seluruh

siswa kelas IV yang berjumlah 12 orang siswa. Instrument dalam penelitian ini

berupa Pre Test dan Post Test, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran,

lembar observasi aktivitas siswa, angket minat siswa dan angket respon siswa.

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis statistik

deskriptif dan statistik inferensial dengan uji t. Data statistik deskriptif diperoleh

dari nilai rata-rata Pre Test yaitu 36,89 dan Post Test yaitu 89,67, keterlaksanaan

model pembelajaran yaitu 92,50, observasi aktivitas siswa yaitu 86,25, angket

minat siswa yaitu 93,89, angket respon siswa yaitu 2,90 dan nilai rata-rata gain

ternormalisasi yaitu 0,83. Data statistik inferensial diperoleh yakni dengan nilai

signifikansinya yaitu 0.67 (p≥0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa hasil

penelitian ini menunjukkan Model Pembelajaran Probing Prompting berpengaruh

terhadap Hasil dan Minat Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Kelas IV

SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.

Kata kunci: Probing Prompting, Hasil Belajar, Minat Belajar, Matematika.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

vii

RIWAYAT HIDUP

Iis Angraeni, lahir di desa Pompaniki kecamatan Sabbang

Selatan kabupaten Luwu Utara pada tanggal 28 Agustus

1997, anak terakhir dari delapan bersaudara buah hati dari

pasangan M. Mashur dan Nurhaeni. Penulis telah menempuh

pendidikan di beberapa jenjang pendidikan yakni Sekolah

Dasar di SDN 003 Pompaniki pada tahun 2003 dan tamat

pada tahun 2009, kemudian menempuh pendidikan jenjang Sekolah Menengah

Pertama di SMP Negeri 1 Sabbang pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2012,

kemudian menempuh pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri

2 Sabbang pada tahun 2012 dan tamat pada tahun 2015 kemudian penulis

melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi dan terdaftar pada

jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Cokroaminoto Palopo pada tahun 2016. Pada akhir

studinya, penulis menulis sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Probing Prompting terhadap Hasil dan Minat Belajar Siswa pada

Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan

Kabupaten Luwu Utara”.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT atas ridho, rahmat,

karunia-Nya, sehingga peneliti menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

model pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa

pada pelajaran matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang

Selatan Kabupaten Luwu Utara” dapat diselesaikan. Pada Rosulullah kita

bershalawat Allahumma sholliaa’la Muhammad.

Skripsi ini merupakan syarat akademis untuk melakukan ujian meja dalam

rangka wisuda S1 program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dalam

penulisan skripsi ini, peneliti mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Hanafie Mahtika, M.S. Rektor Universitas Cokroaminoto

Palopo.

2. Ibu Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo.

3. Ibu Erni, S.Pd.SD., M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang

telah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk menyusun skripsi ini.

4. Bapak Dr. Muhammad Ilyas, M.Pd. Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Hardianto, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dalam penyusunan skripsi ini .

6. Ibu Harisa Sandra, S.Pd Kepala Sekolah SDN 003 Pompaniki yang telah

memberikan kesempatan dan tanggungjawab untuk melakukan penelitian di

sekolah tersebut.

7. Ibu Tati, S.Pd Wali Kelas IV SDN 003 Pompaniki yang telah meluangkan

waktu, memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada peneliti untuk

melakukan penelitian di kelas IV tersebut.

8. Kedua orang tua dan keluargku, terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

9. Seluruh siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki yang telah meluangkan

waktunya dan ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan penelitian ini.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

ix

10. Teman-teman Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2016 dan

seluruh pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis sadar bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, sehingga kritik

dan saran yang membangun penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak.

Pompaniki, 25 November 2020

Penulis

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

x

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ............................. iv

HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY ............................................. v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7

2.1 Kajian Teori...................................................................................... 7

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ......................................................... 17

2.3 Karangka Berfikir ............................................................................. 18

2.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 20

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 20

3.2 Jenis dan Desain Penelitian .............................................................. 20

3.3 Definisi Operasional Variabel Satuan ............................................. 21

3.4 Satuan Eksperimen dan Perlakuan ................................................... 22

3.5 Instrumen Penelitian ......................................................................... 22

3.6 Prosedur Penelitian ........................................................................... 23

3.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 25

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

xi

3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................ 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 33

4. 1 Hasil Penelitian ................................................................................ 33

4.2 Pembahasan Penelitian ...................................................................... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 51

5. 1 Kesimpulan ....................................................................................... 51

5.2 Saran .................................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 53

LAMPIRAN ........................................................................................................ 56

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Desain Penelitian ......................................................................................... 21

2. Klasifikasi Gain Ternormalisasi Hasil Belajar ............................................ 27

3. Kriteria Hasil Belajar dan Kategorinya ........................................................ 27

4. Konversi Nilai Tingkat Model Pembelajaran .............................................. 28

5. Pedoman Penskoran Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ................................. 29

6. Pedoman Penskoran Kriteria Minat Belajar Siswa ...................................... 29

7. Kategori Respon Siswa ................................................................................ 30

8. Statistik Deskriptif Tes Hasil Belajar.......................................................... 33

9. Distribusi Frekuensi Tes Hasil ..................................................................... 34

10. Klasifkasi Gain Ternormalisasi ................................................................... 37

11. Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran ................................ 39

12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa .................................................................. 39

13. Hasil Angket Minat Siswa ........................................................................... 40

14. Hasil angket respon ...................................................................................... 41

15. Uji Normalitas .............................................................................................. 42

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka Pikir ............................................................................................. 18

2. Diagram Pre Test ......................................................................................... 35

3. Diagram Post Test ........................................................................................ 36

4. Diagram Gain Ternormalisasi ..................................................................... 37

5. Diagram Minat Siswa .................................................................................. 40

6. Diagram Respon Siswa ................................................................................ 42

7. Diagram Uji Normalitas .............................................................................. 44

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Tes Hasil Belajar Matematika Pre-Test ....................................................... 57

2. Tes Hasil Belajar Matematika Post-Test ...................................................... 61

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).................................................. 65

4. Lembar Kerja Siswa (LKS).......................................................................... 81

5. Data Deskriptif Satistik ................................................................................ 96

6. Data Pre Test ............................................................................................... 97

7. Data Post Test ............................................................................................. 98

8. Data Gain Ternormalisasi ............................................................................ 99

9. Data Uji Normalitas ..................................................................................... 100

10. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran ........................... 102

11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa .............................................................. 104

12. Angket Minat Belajar Siswa ....................................................................... 106

13. Angket Respon Siswa ................................................................................. 108

14. Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran .................................................. 110

15. Data Aktivitas Belajar Siswa ...................................................................... 111

16. Data Minat Siswa ......................................................................................... 112

17. Data Respon Siswa ...................................................................................... 113

18. Daftar Hadir Siswa ....................................................................................... 114

19. Surat Izin Melakukan Penelitian .................................................................. 115

20. Dokumentasi ................................................................................................ 116

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan harus ditanamkan di dalam diri setiap individu mulai dari lahir

hingga akhir hayat. Menurut Khair (2018) pendidikan merupakan salah satu hal

yang paling penting dalam segi pengetahuan bangsa Indonesia untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas sehingga terciptalah

insan yang berilmu dan berwawasan luas. Menurut Siagian (2015) Pendidikan

mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Usaha untuk

meningkatkan pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan perlu

mendapat perhatian khusus.

Siswa sekolah dasar umumnya sejak usia 7-12 tahun, sehingga sangat

diperlukan bimbingan untuk membantu perkembangannya. Perkembangan yang

terjadi pada siswa akan mempengaruhi proses pembelajarannya. Menurut Latifa

(2017) karakteristik perkembangan seseorang berbeda-beda, tergantung faktor

yang mempengaruhi perkembangan seseorang. Karakteristik perkembangan anak

usia sekolah berbeda dengan karakteristik perkembangan remaja dan karakteristik

perkembangan masa dewasa. Karakteristik perkembangan anak usia sekolah

meliputi perkembangan fisik motorik, perkembangan intelektual, perkembangan

bahasa, perkembangan emosi, perkembangan sosial, dan perkembangan kesadaran

beragama.

Pembelajaran adalah proses mentrasfer ilmu yang telah dimanipulasi

sedemikian rupa untuk digunakan dalam proses belajar. Mawardi (2017)

menyatakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan seseorang yang memanipulasi

sumber-sumber belajar menjadi proses belajar. Hal tersebut tentunya siswa akan

menerima segala informasi pada sumber-sumber yang ada dan di manipulasi

sebagai ilmu baru atau pengalaman dalam proses pembelajaran. Ketika proses

pembelajaran berlangsung setiap individu akan mengalami perubahan tingkah

laku, hal tersebut terjadi karena adanya interaksi pada proses pembelajaran.

Perubahan individu tersebut mencakup pada penguasaan pengetahuan,

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

2

pengembangan pribadi, kemampuan sosial, serta kemampuan dalam berkerja.

Maka dari itu pendidik harus memiliki tujuan untuk memberikan siswa

pengalaman belajar yang berkesan dalam diri peserta didik. Sehingga dalam

pengalaman belajar yang sudah dialaminya, peserta didik siap untuk berbaur

dengan masyarakat dan menyelesaikan setiap permasalahan yang akan dihadapi

setiap harinya.

Matematika merupakan cabang ilmu yang terdapat disetiap jenjang

pendidikan. Menurut Siagian (2015) mata pelajaran matematika merupakan mata

pelajaran dasar, di sekolah dasar ataupun seolah menengah, mempelajari

matematika adalah penting kareana dalam kehidupan sehari-hari kita tidak boleh

mengelak dari aplikasi matematika bukan itu saja matematika juga mampu

mengembangkan kesadaran tentang nilai-nilai yang secara esensial terdapat

didalamnya. Iriani dan Leni (2013) mengatakan bahwa pembelajaran matematika

di sekolah perlu ditekankan agar hasil belajar yang diperoleh relevan dengan

kehidupan sehari-hari dan dapat diaplikasikan sehingga sesuai dengan kebutuhan.

Matematika adalah mata pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan yang

dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk menuntun siswa

dalam proses pembelajaran yaitu model pembelajaran Probing Prompting. Model

pembelajaran Probing Prompting digunakan untuk menggali kemampuan berpikir

siswa. Model pembelajaran Probing Prompting merupakan model pembelajaran

yang berbasis pertanyaan. Menurut arti katanya, Probing berarti penyelidikan dan

pemeriksaan. Sementara Prompting memiliki arti mendorong atau menuntun.

Suherman (Huda, 2013) mengatakan pengertian model pembelajaran Probing

Prompting adalah model pembelajaran dengan menyajikan serangkaian

pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa, sehingga dapat

melejitkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman

siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Sehingga dalam proses

pembelajaran siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Menurut

Utami (2016) Probing Prompting adalah strategi belajar berdasarkan pertanyaan.

Sesi tanyajawab ini bisa menjadi positif atau negatif. Pertanyaan positif secara

operasional dapat didefinisikan sebagai pertanyaan yang dapat membantu siswa

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

3

mengubah jawaban sementara yang salah menjadi jawaban final yang benar.

Pertanyaan yang negatif muncul ketika siswa beralih dari jawaban yang benar

menjadi jawaban yang salah setelah diberikan pertanyaan. Probing Prompting

merupakan pembelajaran dimana siswa dituntun berpikir kritis terhadapat

pertanyaan dan pengetahuan yang disajikan oleh guru.

Masalah-masalah umum yang ada di sekolah yaitu, 1) Siswa tidak bisa

diam ditempat, dalam proses pembelajaran siswa selalu melakukan gerakan

tambahan, kadang kala pindah dari kursi satu kekursi yang lainya, 2) Selalu

membuat keributan, dalam proses pembelajaran ada-ada saja yang dilakukan oleh

siswa untuk mengundang perhatian baik dari guru maupun siswa lainya, dan 3)

kurang fokus terhadap proses pembelajaran, dalam proses pembelajaran bukan

hanya siswa yang kurang fokus dalam pembelajaran tetapi kadang kala guru juga

melakukan hal yang sama sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan

efektif dan efesien. Menurut Nurhamidah, dkk (2019) masalah-masalah umum

yang ada di sekolah yaitu 1) Penyajian materi masih sering dilakukan dengan

metode ceramah yang menjadikan guru sebagai pusat belajar (teacher centered),

2) Keterlibatan siswa yang masih rendah dalam kegiatan belajar, dimana siswa

terbiasa hanya mencatat dan mendengarkan guru, 3) Ketika guru menjelaskan

banyak siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, 4) Siswa yang berani

kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja hanya siswa yang memang aktif di

kelompoknya, 5) Siswa selalu tidak selesai dalam mengerjakan tugas 6) Siswa

kesulitan dalam menulis kalimat sendiri, 7) Siswa tidak berani mengemukakan

pendapatnya, 8) Ketika guru memberikan pertanyaan, siswa tidak mau menjawab,

dan 9) Ketika siswa bekerja dalam kelompok, kegiatan masih didominasi oleh

siswa yang aktif sedangkan sebagian besar hanya melihat.

Berdasarkan hasil survei penulis peroleh pada magang III, menunjukkan

bahwa: 1) Minat siswa dalam proses belajar masih rendah ini bisa dilihat pada

saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak yang tidak memperhatikan,

2) Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses belajar mengajar yang ditandai

siswa jarang bertanya kepada guru, 3) Siswa takut mengemukakan pendapat.

Dalam proses pembelajaran guru kadang kala masih saja meminimalkan

keterlibatan siswa dalam hal menemukan sendiri jawaban-jawaban dari

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

4

pertanyaan yang diberikan, sehingga mengakibatkan siswa kurang kreatif mencari

sendiri jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, sebagai

seorang pendidik, guru harus pandai menemukan model pembelajaran yang aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengangkat sebuah judul:

Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting terhadap Hasil dan Minat

Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 003 Pompaniki

Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model

pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada

pelajaran matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang

Selatan Kabupaten Luwu Utara?

2. Bagaimanakah keterlaksanaan pada saat penerapan model pembelajaran

Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran

matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan

Kabupaten Luwu Utara?

3. Bagaimanakah aktivitas siswa pada saat penerapan model pembelajaran

Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran

matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan

Kabupaten Luwu Utara?

4. Bagaimanakah minat siswa pada saat penerapan model pembelajaran Probing

Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika

kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu

Utara?

5. Bagaimanakah respon siswa pada saat penerapan model pembelajaran

Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran

matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan

Kabupaten Luwu Utara?

6. Apakah pengaruh model pembelajaran Probing Prompting dapat

meningkatkan hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

5

IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu

Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model

pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada

pelajaran matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang

Selatan Kabupaten Luwu Utara.

2. Untuk mengetahui keterlaksanaan pada saat penerapan model pembelajaran

Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran

matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan

Kabupaten Luwu Utara.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat penerapan model pembelajaran

Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran

matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan

Kabupaten Luwu Utara.

4. Untuk mengetahui minat siswa pada saat penerapan model pembelajaran

Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran

matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan

Kabupaten Luwu Utara.

5. Untuk mengetahui respon siswa pada saat penerapan model pembelajaran

Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran

matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan

Kabupaten Luwu Utara.

6. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Probing Prompting dapat

meningkatkan hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas

IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

6

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka

penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan praktis yang, meliputi:

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini dijadikan landasan pengembangan pembelajaran matematika

khususnya dalam peningkatan hasil dan minat belajar siswa melalui model

pembelajaran Probing Prompting.

b. Sebagai upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran yang menarik

bagi siswa melalu model pembelajran Probing Prompting.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan kualitas belajar dari hasil serta minat dalam

pembelajaran matematika.

b. Bagi Guru

Dapat menjadiakan acuan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang

lebih menarik di dalam kelas.

c. Bagi Sekolah

Dapat memberikan masukan kepada sekolah dalam upaya meningkatan

kualitas pendidikan melalui model pembelajaran Probing Prompting

sebagai salah satu inovasi model pembelajaran khususnya dalam

pembelajaran matematika.

d. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam proses pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran Probing Prompting pada mata

pelajaran matematika.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam hidup manusia, tidak

hanya pendidikan dalam bangku sekolah tetapi pendidikan yang mampu

mengubah karakter hidup manusia yaitu pendidikan etika dan moral. Menurut

Siagian (2015) Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita

bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa. Undang-undang Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan

membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa berakal mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis dan peka terhadap tantangan zaman. Jadi jelaslah

pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik

memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus

diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No.

20/ 2003.

Pendidikan merupakan kebutuhan hidup yang harus terus dilakukan

sepanjang hayat. Salam (Nurhamidah dkk, 2019) mengemukakan pengertian

pendidikan bahwa pendidikan hakikatnya merupakan suatu usaha yang disadari

untuk mengembangkan kepribadian dan keterampilan manusia yang dilaksanakan

di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan

sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang

dan bahkan akan semakin terbelakang. Dengan demikian, pendidikan harus

diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di

samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Pendidikan memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia

terutama dalam kebudayaan masyarakat. Trianto (Eviyona dkk, 2017) Pendidikan

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

8

adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan

syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan

adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu

terus–menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Adanya

perbaikan kualitas pendidikan mampu memberikan peserta didik kemampuan dari

berbagai bidang pendidikan.

2. Pendidikan di Sekolah Dasar

Siswa sekoalah dasar umumnya sejak usia 7-12 tahun, sehingga sangat

diperlukan bimbingan untuk membantu perkembangannya. Perkembangan yang

terjadi pada siswa akan mempengaruhi proses pembelajarannya. Menurut Latifa

(2017) karakteristik perkembangan seseorang berbeda-beda, tergantung faktor

yang mempengaruhi perkembangan seseorang. Karakteristik perkembangan anak

usia sekolah berbeda dengan karakteristik perkembangan remaja dan karakteristik

perkembangan masa dewasa. Karakteristik perkembangan anak usia sekolah

meliputi perkembangan fisik motorik, perkembangan intelektual, perkembangan

bahasa, perkembangan emosi, perkembangan sosial, dan perkembangan kesadaran

beragama.

Amir (Gunantara dkk, 2014) menyatakan “Dunia pendidikan, khususnya di

sekolah dasar (SD), merupakan awal dari suatu proses pendidikan formal menuju

pendidikan selanjutnya. Untuk itu, pendidikan di SD memerlukan adanya

peningkatan kualitas untuk merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi”. Peningkatan kualitas salah satunya dilakukan dengan meningkatkan

mutu pembelajaran. Peningkatan mutu pembelajaran dapat dicapai jika guru telah

melakukan pembelajaran yang inovatif dengan menempatkan siswa sebagai pusat

pembelajaran dan mereka dapat belajar bermakna.

Sekolah dasar merupakan sekolah yang berbagai tempaan awal yang

diterima oleh siswa di sekolah. Menurut Khair (2018) Sekolah dasar (SD) sebagai

penggalan pertama pendidikan dasar, seyongyanya dapat membentuk pondasi

yang kuat untuk tingkat pendidikan selanjutnya. Dengan tujuan sekolah harus

membekali lulusannya dengan kemampuan dan keterampilan dasar yang

memadai, yaitu kemampuan proses strategis.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

9

3. Pembelajaran Matematika

Belajar tidak hanya dilakukan dibangku sekolah, tetapi belajar dapat

dilakukan kapan dan dimana saja kita berada asalkan belajar dalam hal positif.

Proses belajar memberikan banyak pengalaman dalam kehidupan manusia,

sehingga dari belajar manusia dapat dinilai dari manusia lainya. Winkel (Diasputri

dkk, 2013) Belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap.

Pembelajaran adalah suatu interaksi antara yang dilakukan guru kepada

siswa agar dapat mengubah kebiasaan, tingkahlaku, keterampilan serta

pengetahuan menjadi lebih baik. Susanti (2017) pembelajaran merupakan suatu

proses belajar mengajar yang mana dalam proses tersebut dilakukan pemberian

ilmu antara guru dan siswa yaitu adanya penyampaian pengetahuan atau ilmu

yang bertujuan untuk mencapainya suatu perubahan perilaku, kemampuan dan

keterampilan. Khair (2018) pembelajaran merupakan kegiatan pendidikan di

sekolah yang berfungsi untuk membantu anak agar tumbuh ke arah positif dalam

pertumbuhan dan perkembangannya. Maka cara belajar siswa (subyek belajar) di

sekolah diarahkan dan tidak dibiarkan berlangsung sembarangan tanpa tujuan.

Melalui sistem pembelajaran di sekolah, anak melakukan kegiatan belajar dengan

tujuan akan terjadi perubahan positif pada diri anak menuju kedewasaan

Pembelajaran dikelas sebaiknya diberikan secara bervariatif kepada siswa

agar siswa dapat terlibat aktif dan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan

efesien. Nurhamidah, dkk (2019) Pembelajaran yang dilakukan di kelas sudah

selayaknya menuntut siswa untuk terlibat aktif disetiap kegiatan yang dilakukan.

Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang

tinggi antara guru dengan siswa maupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan

menciptakan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing

siswa dapat melibatkan kemampuannya secara maksimal.

Matematika merupakan pembelajaran yang selalu ada di setiap jenjang

pendidikan. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu dasar yang

memberikan pengaruh bagi pembelajaran lainya. Sumarmo (Susanti, 2017)

mengatakan bahwa matematika sebagai proses yang aktif, dinamik dan generatif

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

10

melalui kegiatan matematika memberikan sumbangan yang penting dalam

perkembangan nalar yang diperlukan dalam upaya membekali lulusan yang

mampu berpikir logis, kritis, dan cermat, serta bersikap objektif dan terbuka

dalam menghadapi berbagai permasalahan, khususnya dalam memecahkan

masalah yang berkaitan dengan matematika.

Iriani dan Leni (2013) Matematika adalah salah satu cabang ilmu

pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hampir

seluruh ilmu pengetahuan dan teknologi menggunakan matematika. Oleh karena

itu, tidak dapat disangkal bahwa yang mendasari ilmu pengetahuan dan teknologi

adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah perlu ditekankan agar

hasil belajar yang diperoleh relevan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat

diaplikasikan sehingga sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya pembelajaran

matematika di sekolah masih terpusat pada guru sehingga posisi guru sangat

dominan.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Lestari (2015) mata pelajaran matematika perlu

diberikan kepada siswa disemua jenjang pendidikan untuk membekali siswa

dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat

memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi

untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan

kompetitif. Karenanya kegiatan belajar mengajar khususnya dalam matematika

perlu lebih diperhatikan lagi mengingat begitu penting matematika bagi siswa

nantinya.

4. Model Pembelajaran Probing Prompting

a. Model Pembelajaran

Model pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu, “model” dan

“pembelajaran”. Istilah “model” diartikan oleh Suprijono (Sari, 2017) merupakan

interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari berbagai

sistem. Model pembelajaran merupakan hasil penurunan teori psikologi

pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

11

implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas yang

dapat digunakan sebagai landasan praktik pembelajaran.

Menurut Mawi (2018) model pembelajaran merupakan serangkaian

kegiatan pembelajaran yang mengikuti alur keseluruhan urutan langkah dalam

proses pembelajan. Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau pola

yang digunakan oleh guru untuk interaksi antara guru dan siswa selama proses

pembelajaran, agar tujuan dari pembelajaran yang sudah direncanakan dapat

tercapai, serta siswa dapat mencapai dan meningkatkan kompetensi kognitif,

keterampilan dan sikap mereka setelah proses pembelajaran. Model pembelajaran

merupakan suatu perencanaan pembelajaran yang disiapakan dalam membantu

siswa mempelajari secara spesifik sebagai ilmu pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk

membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran

memberikan serangkaian aktifitas yang dapat menunjang terjadinya proses

pembelajaran secara efektif dan efesien. Model pembelajaran juga menuntun

siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga ilmu pengetahuan,

sikap, dan keterampilan yang diajarkan oleh guru dapat diterima dengan baik.

b. Model Pembelajaran Probing Prompting

Penggunaan model pembelajaran Probing Prompting yang pertamakali

sering digunakan yaitu teknik probing kemudian dilanjutkan ke teknik Prompting.

Menurut Jacobsen (Susanti, 2017) Probing merupakan teknik guru untuk meminta

siswa memberikan informasi tambahan untuk memastikan jawabannya sudah

cukup komprehensif dan menyeluruh, sedangkan Prompting merupakan teknik

yang melibatkan penggunaan isyarat-isyarat atau petunjuk-petunjuk yang

digunakan untuk membantu siswa menjawab dengan benar.

Model pembelajaran Probing Prompting adalah model pembelajaran yang

mampu melejitkan proses berfikir siswa sehingga kemampuan menerima

pengetahuan lebih baik dari pembelajaran yang sifatntya mononton. Menurut

Susanti (2017) model pembelajaran Probing Prompting merupakan proses

pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung sehingga dapat

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

12

mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Siswa

diberikan serangkaian pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi yang sifatnya

menuntun dan menggali, sehingga terjadi proses berpikir tingkat tinggi pula yang

mengaitkan pengetahuan sikap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan

yang baru yang sedang dipelajari sehingga terjadinya kemampuan berpikir kritis

siswa.

Menurut Utami (2016) Model pembelajaran Probing Prompting

merupakan metode pembelajaran aktif untuk membuat konsep, prinsip, dan aturan

menjadi pengetahuan baru yang dilakukan secara individu. Selain itu, keunikan

dari model pembelajaran ini adalah siswa aktif bertanya jawab dengan guru

ataupun temannya. Siswa membuat jawaban sesuai panduan dari model

pembelajaran Probing Prompting. Dengan demikian, pengetahuan baru tidak

diberikan oleh guru kepada siswa, namun siswa mencari pengetahuan baru

tersebut secara mandiri.

Model pembelajaran Probing Prompting adalah model pembelajaran yang

menuntun pemahaman siswa untuk berpikir kritis terhadap pengetahuan baru.

Menurut Suherman (Huda, 2013) model pembelajaran Probing Prompting adalah

model pembelajaran yang dapat melejitkan proses berpikir siswa sehingga mampu

mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang

sedang dipelajari dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya

menuntun dan menggali gagasan siswa.

Kesimpulan dari penjelasan beberapa ahli di atas bahwa pengertian model

Pembelajaran Probing Prompting merupakan pembelajaran dimana siswa dituntun

berpikir kritis terhadapat pertanyaan dan pengetahuan yang disajikan oleh guru.

Model pembelajaran Probing Prompting dapat melibatkan siswa secara aktif

dalam proses pembelajaran dikarenakan siswa mempersiapakan jawaban dari

pertanyaan yang diberikan guru. Dalam penerapan model pembelajaran Probing

Prompting, guru sebaiknya menerapkan dengan wajah yang ramah,

c. Langakah-langkah Model Pembelajaran Probing Prompting

Langkah-langkah pembelajaran Probing Prompting menurut Huda (2013)

dijabarkan melalui tujuh tahapan teknik Probing yang kemudian dikembangkan

dengan Prompting.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

13

1) Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan dengan membeberkan

gambar, rumus, atau situasi lainnya yang mengandung permasalahan.

2) Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa

merumuskan permasalahan.

3) Guru mengajukan persoalan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus

(TPK) atau indikator kepada seluruh siswa.

4) Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk

merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil.

5) Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.

6) Jika jawabannya tepat, maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain

tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat

dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika siswa tersebut

mengalami kemacetan jawaban atau jawaban yang diberikan kurang tepat,

tidak tepat, atau diam, maka guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang

jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban. Kemudian, guru

memberikan pertanyaan yang menuntun siswa berpikir pada tingkat yang lebih

tinggi, sehingga siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan kompetensi

dasar atau indikator. Pertanyaan yang diajukan pada langkah keenam ini

sebaiknya diberikan pada beberapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa

terlibat dalam seluruh kegiatan Probing Prompting.

7) Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih

menekankan bahwa TPK/indicator tersebut benar – benar telah dipahami oleh

seluruh siswa.

d. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Probing Prompting

Menurut Suharsono (2015) kelebihan model Probing Prompting, yaitu:

1) Mendorong siswa aktif berpikir.

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang

jelas.

3) Perbedaan pendapat antara siswa dapat dikompromikan ketika diskusi.

4) Pertanyaan dapat dibuat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sehingga

ketika siswa sedang rebut atau mengantuk, suasana menjadi segar, nyaman,

dan hidup lagi.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

14

5) Berfungsi sebagai cara untuk meninjau kembali (review) bahan pelajaran yang

lampau.

6) Mendorong keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan

mengemukakan pendapat.

Sedangkan kelemahan model Probing Prompting menurut Suharsono

(2015), yaitu:

1) Siswa merasa takut, ketika guru kurang mendorong siswa untuk berani

bertanya atau menjawab.

2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan

mudah dipahami siswa.

3) Memerlukan waktu yang lama.

4) Untuk jumlah siswa yang banyak, tidak cukup waktu untuk memberikan

pertanyaan kepada tiap siswa.

5) Dapat menghambat cara berfikir siswa ketika siswa tidak bebas berkreasi.

Cara mengatasi kelemahan model pembelajaran Probing Prompting, yaitu:

1) Memberikan dorongan berupa pemahaman kepada siswa bahwa semakin

banyak bertanya atau menjawab semakin banyak ilmu yang diperoleh.

2) Mencari referensi agar pertanyaan yang dibuat sesuai dengan tingkat berfikir

dan mudah dipahami oleh siswa.

3) Tidak memberikan pertanyaan yang dapat menyita waktu yang terlalu lama

agar waktu yang digunakan cukup untuk menerapkan model pembelajaran

Probing Prompting.

4) Menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar penerapan model

pembelajaran Probing Prompting ini dapat berjalan dengan efektif dan efesisen

meski jumlah siswa banyak.

5) Bebaskan siswa untuk berkreasi sesuai dengan materi yang disajikan agar tidak

menghambat proses berfikir siswa.

5. Hasil Belajar

Garret (Firmansyah, 2015) Belajar merupakan proses latihan maupun

pengalaman yang membawa pada perubahan diri dan perubahan cara bereaksi

terhadap suatu perangsang tertentu yang berlangsung dalam jangka waktu yang

lama. Firmansyah (2015) belajar adalah suatu proses atau kegiatan perubahan

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

15

kearah yang lebih baik (positif), hal ini dibuktikan dari perubahan tingkah laku

individu dalam memperoleh suatu pengetahuan setelah ia mendapatkan suatu

pembelajaran atau pengalaman, misalnya yang tadinya tidak tahu setelah

mengalami proses belajar setidaknya menjadi tahu. Untuk menuju ke hal yang

lebih baik lagi dalam proses belajar ini akan memerlukan waktu yang lama dan

perlu adanya urutan-urutan yang sistematis didalam proses belajar.

Lestari (2015) Hasil belajar merupakan akibat dari proses belajar

seseorang yang menunjukkan keterkaitan terhadap perubahan pada diri orang

yang belajar. Bentuk perubahan sebagai hasil dari belajar berupa perubahan

pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan dan kecakapan.

Perubahan dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan

tidak dianggap sebagai hasil belajar. Perubahan sebagai hasil belajar bersifat

relatif menetap dan memiliki potensi untuk dapat berkembang.

Menurut Lubis (2012) hasil evaluasi merupakan hasil belajar siswa dalam

proses pembelajaran. Secara umum, hasil belajar dipandang sebagai perwujudan

nilai-nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar adalah penguasaan bahan pelajaran yang

dipelajari sehingga siswa dapat menampilkan pengalaman dan penguasaan

terhadap hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah

diperoleh.

Hasil belajar diperoleh dari kerja keras siswa mengikuti proses

pembelajaran. Menurut Sudjana (Firmansyah, 2015 ) “Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa setelah ia mengalami

proses belajarnya”. Dalam proses belajar mengajar guru melakukan tugasnya

tidak hanya menyampaikan materi kepada siswa, tetapi ia juga dituntut untuk

membantu keberhasilan dalam menyampaikan materi pelajaran yaitu dengan cara

mengevaluasi hasil belajar mengajar.

Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas yaitu hasil belajar adalah

perubahan kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang diperoleh dari proses belajar

menjadi lebih baik dibandingkan sebelum terjadinya proses belajar. Hasil belajar

adalah pencapain yang diperoleh dari kerja keras siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

16

6. Minat Belajar

Definisi belajar yang dikemukakan oleh Slameto (Lestari, 2015) bahwa,

belajar adalah suatu proses untuk memperoleh minat dalam pengetahuan,

keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Belajar adalah suatu upaya yang

dilakukan untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap.

Upaya yang dilakukan oleh seseorang yang belajar untuk memperoleh berbagai

kebiasaan, ilmu dan sikap di atas dilakukan dengan cara-cara tertentu, sehingga

hambatan yang ditemukan dalam proses belajar dapat diatasi, sehingga akan

menunjukkan suatu perubahan dalam dirinya dalam mereaksi terhadap situasi

belajar yang dialaminya. Bila situasi belajar itu sesuai dengan harapan yang

bersangkutan, maka terjadi sedikit banyak perubahan dalam dirinya baik dalam

prilaku, tingkah laku maupun psikomotornya.

Menurut Slameto (2010) dalam buku belajar dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya menyatakan bahwa: “Minat adalah suatu rasa keterkaitan dan

rasa lebih suka pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat

merupakan penerimaan terhadap sesuatu di luar diri dapat berupa seseorang, suatu

obyek, suatu situasi, suatu aktivitas dan lain sebagainya yang memberikan suatu

hubungan dengan diri sendiri. Begitupun yang dikemukakan oleh Lestari (2015)

Minat tersebut dapat meningkat menjadi besar apabila hubungan tersebut semakin

kuat dan dekat. Minat belajar merupakan dorongan batin yang tumbuh dari

seseorang siswa untuk meningkatkan kebiasaan belajar. Minat belajar akan

tumbuh saat siswa memiliki keinginan untuk menetapkan cita-cita yang tinggi dan

sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa, meraih nilai terbaik, atau ingin

memenangkan persaingan dalam belajar dengan siswa lainnya.

Menurut Djamarah (Siagian, 2015) menyebutkan “Minat belajar

cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang

kurang akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah”. Minat yang besar

terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau

memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat belajar

disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk

memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

17

Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas yaitu minat belajar adalah

keinginan yang kuat dari siswa untuk mengikuti pembelajaran baik untuk

mendapat nilai yang baik maupun untuk persaingan mendapat peringkat.Minat

seseorang terhadap pembelajaran dapat dilihat dari keseriusan seseorang

mengikuti proses belajar, cenderung memfokuskan pemikirannya terhadap

pembelajaran yang sedang disajikan

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Diasputri, dkk (2013) melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting

Berbantuan Lembar Kerja Berstruktur Terhadap Hasil Belajar” telah

membuktikan bahwa model pembelajaran Probing Prompting berbantuan

Lembar Kerja Berstruktur berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada

materi pokok Hidrokarbon dan Minyak bumi dengan memberikan kontribusi

sebesar 32%.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hanggara dan Alfionita (2015)

melakukan penelitian dengan judul “Eksperimentasi Model Pembelajaran

Probing Prompting Dan Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar

Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 3

Batam”. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: hasil uji

komparasi ganda antar baris diperoleh, pada model pembelajaran Probing

Prompting dengan Discovery Learning, Fhitung = 4,29 dan Ftabel = 3,98,

Fhitung> Ftabel, karena hipotesis nol ditolak maka terdapat perbedaan hasil

belajar antara model pembelajaran Probing Prompting dengan Discovery

Learning, rerata Probing Prompting 71,68 dan Discovery Learning 77,01,

sehingga dapat disimpulkan: model Discovery Learning menghasilkan hasil

belajar lebih baik daripada model Probing Prompting.

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kholis (2019) Pengaruh Metode

Probing Prompting Learning berbasis Teori Brunner Terhadap Minat dan

Hasil Belajar Materi Garis dan Sudut Siswa Kelas VII MTsN 2 Tulungagung

Tahun Ajaran 2018/2019. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji

homogenitas data hasil Post Test dari kedua kelas tersebut diperoleh bahwa

kedua kelas tersebut berdistribusi normal dan homogen. Menurut hasil

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

18

penelitian dan pembahasan perhitungan uji-t disimpulkan untuk mengetahui

minat dan hasil belajar matematika siswa bahwa t(hitung) = 113,551 pada

taraf signifikansi 5%, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan

demikian, kesimpulan yang dapat diambil yaitu “Ada pengaruh metode

Probing Prompting Learning terhadap minat dan hasil belajar matematika

siswa pada materi garis dan sudut matematika siswa kelas VII MTsN 2

Tulungagung tahun ajaran 2018/2019”

2.3 Kerangka Pikir

Gambar. 1 Kerangka pikir

Proses pembelajaran matematika yang dilakukan secara konvensional

mengakibatkan hasil dan minat belajar siswa rendah. Hal ini ditandai dengan

adanya masalah-masalah yang dihadapi siswa di sekolah yaitu siswa kurang

mampu mengemukakan pendapat, kadang kala siswa melamun saat mengikuti

proses pembelajaran, kurang terterlibat dalam diskusi kelompok sehingga hanya

siswa pintar yang berperan aktif, dan model pembelajaran yang digunakan guru

kurang bervariatif. Untuk meningkatkan hasil dan minat belajar siswa, guru

sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang bervariatif seperti model

pembelajaran Probing Prompting. Model pembelajaran Probing Prompting

adalah model pembelajaran yang menuntun siswa untuk berfikir kritis terhadap

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Proses penerapannya yaitu siswa diberikan

gambar, rumus, atau bacaan yang mengandung permasalahan kemudian siswa

diminta untuk mencari permasalahannya dan menemukan jawaban sendiri, dengan

adanya penerapan model pembelajaran Probing Prompting dapat meningkatkan

hasil dan minat belajar siswa.

Penggunaan model pembelajaran Probing Prompting

Hasil dan Minat belajar Siswa

Meningkat

Hasil dan Minat belajar siswa rendah

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

19

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah

penelitian. Adapun hipotesis penelitian yang diajukan berdasarkan kajian-kajian

teori, kerangka berpikir dan kajian hasil penelitian tersebut maka dalam penelitian

ini dirumuskan hipotesis yaitu: Model Pembelajaran Probing Prompting

berpengaruh terhadap Hasil dan Minat Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika

Kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu

Utara.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis yaitu di SDN 003 Pompaniki,

alamat Jl. Trans Sulawesi, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV. Waktu penelitian dilaksanakan pada

tanggal 29 September - 29 Oktober 2020.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 30 September 2020 dengan

materi pembulatan bilangan, pada pertemuan ini indikator yang dibahas yakni

manganalisis cara pembulatan bilangan ke satuan terdekat. Pertemuan kedua yaitu

dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2020 dengan materi yang sama namun

indikator yang berbeda, pada pertemuan ini indikator yang dibahas yakni

manganalisis cara pembulatan bilangan ke puluhan terdekat. Kemudian pertemuan

ketiga dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2020 dengan materi yang sama

namun indikator yang berbedan dan pada pertemuan ini indikator yang dibahas

yakni manganalisis cara pembulatan bilangan ke ratusan terdekat. Dan pada

pertemuan keempat yang dilaksanan pada tanggal 12 Oktober 2020 indikator yang

dibahas yaitu menyediakan penyelesaian masalah pembulatan hasil pengukuran

panjang dan berat kesatuan terdekat.

3.2 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi

eksperimen) dengan menggunakan tes awal (Pre Test) dan tes akhir (Post Test).

Antara Pre Test (O1) dan Post Test (O2) diadakan suatu pengajaran (perlakuan)

untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (X).

Desain pada penelitian ini menggunakan One Group Pre Test Post Test

yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok

perbandingan. Hal tersebut digambarkan, sebagai berikut:

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

21

Tabel 1. Desain Penelitian One Group Pre Test Post Test

Pre Test Perlakuan Post Test

O1 X O2

Sumber: Sugiyono (Munira, 2016)

Keterangan:

O1 : Tes kemampuan awal (Pre Test) sebelum penerapan model pembelajaran

Probing Prompting.

X : Perlakuan dengan penerapan model pembelajaran Probing Prompting.

O2 : Tes kemampuan akhir (Post Test) setelah penerapan model pembelajaran

Probing Prompting.

3.3 Definisi Operasional Variabel Satuan

Definisi ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Model pembelajaran sebagai variabel bebas sedangkan variabel terikat adalah

hasil dan minat belajar. Definisi kedua variabel tersebut adalah, sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Probing Prompting

Model Pembelajaran Probing Prompting merupakan pembelajaran dimana

siswa dituntun berpikir kritis terhadapat pertanyaan dan pengetahuan yang

disajikan oleh guru. Model pembelajaran Probing Prompting dapat melibatkan

siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dikarenakan siswa mempersiapakan

jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru. Dalam penerapan model

pembelajaran Probing Promting, guru sebaiknya menerapkan dengan wajah yang

ramah,

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang

diperoleh dari proses belajar menjadi lebih baik dibandingkan sebelum terjadinya

proses belajar. Hasil belajar adalah pencapain yang diperoleh dari kerja keras

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Minat belajar

Minat belajar adalah keinginan yang kuat dari siswa untuk mengikuti

pembelajaran baik untuk mendapat nilai yang baik maupun untuk persaingan

mendapat peringkat. Minat seseorang terhadap pembelajaran dapat dilihat dari

keseriusan seseorang mengikuti proses belajar, cenderung memfokuskan

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

22

pemikirannya terhadap pembelajaran yang sedang disajikan.

3.4 Satuan Eksperimen dan Perlakuan

1. Satuan Eksperimen

Satuan eksperimen dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV

SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara, yang

terdiri atas 1 kelas. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Purposive Sampling (Sugiyono, 2011) yaitu teknik untuk

menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu. Kelas IV

sebagai kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran penerepan model

pembelajaran Probing Promting.

2. Perlakuan

Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu dengan model

pembela jaran Probing Prompting dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV

SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.

Pelaksanaan perlakuan dilakukan selama 6 kali pertemuan, pada pertemuan

pertama diadakan Pre Test (tes awal) sebelum diterapkan model pembelajaran

Probing Prompting. Kemudian pada pertemuan terakhir diberikan Post Test untuk

mengetahui tingkat hasil dan minat belajar siswa dalam penggunaan model

pembelajaran Probing Prompting. Langkah-langkah pembelajaran disajikan

dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam rangka mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian maka

penelitian ini menggunakan beberapa instrumen. Instrumen penelitian ini terdiri

dari tes kemampuan pemahaman konsep matematis, dan keterlaksanaan

pembelajaran. Berikut uraian tentang instrumen tersebut.

a. Tes Hasil Belajar

Tes yang digunakan berupa tes uraian yang berbentu essay bertujuan untuk

mengetahui tingkat penguasaan materi siswa. Adapun tes yang diberikan terbagi

atas dua bagian, yaitu:

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

23

1) Tes awal (Pre Test) dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasan materi

siswa sebelum pelaksanaan model pembelajaran Probing Prompting.

2) Tes akhir (Post Test) dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasan materi

siswa kelas eksperimen setelah diterapkan model pembelajaran Probing

Prompting.

b. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran bertujuan untuk

mengetahui seberapa baik keterlaksanaan model pembelajaran diterapkan pada

saat pembelajaran berlangsung. Butir-butir instrumen ini mengacu pada langkah-

langkah model pembelajaran masing-masing yang disesuaikan RPP. Pengamatan

dilakukan sejak kegiatan awal hingga kegiatan akhir dan dibantu oleh seorang

guru sebagai observer. Pengkategorian skor model pembelajaran menggunakan

dua alternatif jawaban yaitu: “Ya” dan “Tidak”.

c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk menilai dan memantau

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Angket Minat Siswa

Angket minat siswa digunakan untuk mengumpulkan data tanggapan siswa

terhadap model pembelajaran Probing Prompting. Apakah terdapat pengaruh

minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika sesudah menggunakan

model pembelajaran Probing Promting. Angket tersebut diisi setelah berakhirnya

pelaksanaan pembelajaran.

e. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa digunakan untuk mengumpulkan data tentang respon

siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Probing Prompting. Angket tersebut diisi setelah berakhirnya proses

pembelajaran.

3.6 Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh didalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap,

yaitu: (1) tahap persiapan, dan (2) tahap pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan

pada kedua tahap tersebut dapat diuraikan, sebagai berikut:

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

24

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan Materi yang akan diajarkan dalam penelitian ini. Materi

tersebut yaitu pembulatan bilangan.

b. Mendesain soal evaluasi berupa tes bilangan bulat yang mampu

meningkatkan hasil dan minat belajar siswa .

c. Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Kegiatan (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Perangkat pembelajaran

dikembangkang oleh peneliti dengan mempertimbangkan langkah-

langkah dari model pembelajaran Probing Prompting. Perangkat

pembelajaran dirancang untuk empat kali pertemuan dan akan digunakan

pada saat penelitian.

d. Membuat lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran untuk

mengetahui bagaimana tingkat keterlaksanaan pembelajaran di dalam

kelas eksperimen.

e. Membuat lembar observasi untuk mengetahuai aktivitas belajar siswa di

dalam kelas.

f. Membuat angket minat belajar siswa untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap penerapan model pembelajaran yang telah berlangsung.

g. Membuat angket respon belajar siswa untuk mengetahui bagaimana

tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang disajikan.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah menetapkan kelas eksperimen, proses pelaksanaan penelitian

dilakukan, sebagai berikut:

a. Pemberian Pre Test

1. Sebelum melakukan Pre Test peneliti terlebih dahulu memperkenalkan

diri.

2. Selanjutnya peneliti menjelaskan kepada siswa mengenai kegiatan yang

akan dilakukan.

3. Peneliti memberikan tes awal tanpa melakukan pengajaran sebelumnya.

4. Bentuk soal pada tes awal berupa soal uraian.

5. Setelah tes awal selesai dilakukan, hasilnya dikumpulkan ke dalam daftar

nilai.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

25

b. Pemberian Materi

1. Melakukan kegiatan pengajaran kepada siswa yang disesuaikan dengan

jadwal mata pelajaran pada sekola tempat dilakukannya penelitian

2. Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Probing Prompting, dimana setiap pertemuan diberikan

perlakuan sesuai waktu pembelajaran yang ada di sekolah. perlakuan

diberikan selama 6 kali pertemuan (termasuk pemberian Pre Test dan

Post Test)

c. Pemberian Post Test

Setelah diberikan perlakuan maka tahap selanjutnya dilakukan tes akhir

(Post Test). Tes ini dimaksudkan untuk mengukur ada tidaknya peningkatan hasil

dan minat belajar matematika siswa sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran.

Bentuk soal sama dengan soal uraian tes awal.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan cara, sebagai berikut:

a. Data Hasil Belajar

Data hasil belajar diperoleh dari pemberian perlakuan dengan dua tahap.

Tahap pertama yaitu pemberian tes awal (Pre Test) yang diberikan pada saat

pertemuan pertama. Tahap kedua yaitu pemberian tes akhir (Post Test), hasil dari

pemberian Pre Test dan Post Test yang sudah diisi oleh siswa diperiksa

jawabannya oleh peneliti. Setelah perhitungan selesai, maka hasil dari perhitungan

adalah nilai yang diperoleh oleh masing-masing siswa.

b. Data keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting

Data mengenai keterlaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan

model pembelajaran Probing Prompting dilakukan oleh seorang observer.

Observer melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran yang digunakan telah direvisi berdasarkan

penilaian, koreksi dan saran perbaikan dari para ahli (validator) atau pakar

pendidikan. Lembar observasi diisi dengan cara menulis tanda centang ( ) sesuai

dengan keadaan yang diamati. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran

sedang berlangsung, mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

26

penutup.

c. Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari pengamatan selama proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar

observasi diberikan kepada pengamat untuk diisi dengan cara menulis tanda

centang ( ) sesuai dengan keadaan yang diamati.

d. Data Angket Minat Belajar

Data angket minat belajar diperoleh dari angket yang diberikan siswa

untuk menilai minat belajar siswa sesudah mengikuti model pembelajaran

Probing Prompting dalam pelaksanaan pembelajaran.

e. Data Angket Respon Siswa

Data Angket Respon Siswa diperoleh dari data respon siswa terhadap

pembelajaran yaitu dengan menggunakan angket respon siswa. Angket respon

siswa diberikan kepada seluruh siswa yang menjadi subjek penelitian. Pemberian

angket tersebut dilakukan setelah berakhirnya seluruh proses pembelajaran.

f. Dokumentasi

Dokumentasi berupa arsip sekolah digunakan untuk memperoleh data

tentang sekolah dan nama siswa. Dokumentasi berupa foto berguna

menggambarkan proses tindakan penelitian dan memperkuat data yang telah

diperoleh dari hasil observasi, tes, dan studi dokumentasi pengumpulan data.

3.8 Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data hasil dan

minat belajar siswa. Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat gambaran data

secara umum.

a. Data Hasil Belajar Siswa

Setelah kelas eksperimen diberikan perlakuan, data yang diperoleh dari

hasil tes Pre Test dan Post Test dianalisis untuk mendapatkan skor peningkatan

(gain) hasil belajar siswa. Menurut Hake (Sari, 2017) untuk mendapatkan skor

peningkatan (gain) dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (normalited gain)

= g, yaitu:

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

27

g

Keterangan:

g : Gain ternormalisasi

: Skor Post Test

: Skor Post Test

: Skor Maksimum

Adapun klasifikasi gain ternormalisasi terlihat pada tabel, berikut:

Tabel 2. Klasifikasi Gain Ternormalisasi

Koefisien Normalisasi Gain Klasifikasi

g 0,3

0,3 g 0,7

g 0,7

Rendah

Sedang

Tinggi

Sumber: Hake (Sari, 2017)

Kriteria yang digunakan untuk mengukur hasil belajar jika nilai minimal

berada pada kategori sedang 0,3 g 0,7.

Data mengenai tes penguasaan matematika siswa dianalisis secara

kuantitatif. Data tes hasil belajar dianalisis menggunakan statistik deskriptif yaitu

skor rata-rata. data analisis secara kuantitatif menggunakan statistik deskriptif

dengan tujuan mendeskripsikan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Probing Prompting. Kategorisasi yang digunakan untuk

mengelompokkan tingkat prestasi belajar matematika siswa adalah standar yang

ditetapkan oleh Nurkancana (dalam Munira, 2016 ), yaitu:

Keterangan:

NA: Nilai Akhir

Tabel 3. Kriteria Hasil Belajar dan Kategorinya

Persentase Rata-Rata (%) Kategori

90 – 100

80 – 89

65 – 79

55 – 64

0 – 54

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat rendah

Sumber: Nurkancana (Ilyas, 2015)

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

28

b. Data keterlaksanaan model pembelajaran

Teknik analisis data terhadap keterlaksanaan model pembelajaran

digunakan analisis rata-rata aktivitas pengamatan yang dilakukan oleh observer.

Artinya tingkat kemampuan peneliti dihitung dengan cara menjumlah nilai tiap

aspek kemudian membaginya dengan banyak aspek yang dinilai. Teknik analisis

data ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran

Probing Promting yang diterapkan di dalam kelas pada saat proses pembelajaran.

Adapun pengkategorian kemampuan peniliti dalam mengelola pembelajaran

Fitriah (Sari, 2017), yaitu:

Keterangan:

% Keterlaksanaan: Nilai presentase rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran

Tabel 4. Konversi Nilai Tingkat model pembelajaran

Persentase Rata-Rata (%) Kategori

90 – 100

80 – 89

65 – 79

55 – 64

0 – 54

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Sangat Kurang Baik

Sumber: Nurkancana (Sari, 2017)

Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan optimal apabila persentase

keterlakasanaan pembelajaran minimal mencapai kategori cukup baik.

c. Data Aktivitas Belajar Siswa

Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang

berlangsunga didalam kelas dapat dianalisis dengan melihat rata-rata aktivitas

hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh observer. Pengamatan dilakukan

selama kegiatan proses belajar berlangsung. Adapun untuk memudahkan

memberikan penilaian atas aktivitas dengan lembar observasi berdasarkan aspek

aktivitas yang menjadi fokus pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung.

Adapun rumus presentasi menurut Sudijono (2011) adalah, sebagai berikut:

P =

× 100%

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

29

Keterangan:

P : Angka persentase

n : Jumlah skor yang diperoleh

N : Skor maksimal yang dapat diperoleh

Tabel 5. Pedoman penskoran kriteria aktivitas belajar siswa

Presentase (%) Kategori

85-100 Sangat Aktif

70-84 Aktif

60-69 Cukup

50-59 Kurang Aktif

0-50 Tidak Aktif

Sumber: Sudijono (2011)

d. Data Minat Belajar Siswa

Data minat belajar siswa diperoleh melalui angket yang dianalisis secara

kualitatif menggunakan statistik deskriptif yaitu skor rata-rata. Skor rata-rata

diperoleh dari jumlah rata-rata skor siswa dibagi banyaknya siswa. Angket minat

belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pernyataan positif

dan pernyataan negatif. Adapun rumus presentasi menurut Sudijono (2011)

adalah, sebagai berikut:

P =

x 100 %

Keterangan:

P : Angka persentase minat belajar siswa

F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N : Skor maksimal yang dapat diperoleh

Tabel 6. Pedoman penskoran kriteria minat belajar siswa

Presentase (%) Kategori

0-24,99 Rendah

25-49,99 Sedang

50-74,99 Tinggi

75-100 Sangat Tinggi

Sumber: Yonny (Munira, 2016)

Angket ini digunakan data skala likert Sugiyono (Munira, 2016 ) dengan 4

alternatif pilihan yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS

(sangat tidak setuju). Skala yang diberikan untuk masing-masing item sesuai

dengan pilihan siswa yaitu untuk pernyataan positif skornya adalah SS=4, S=3,

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

30

TS=2, dan STS=1. Pernyataan negatif adalah sebaliknya, STS=4, TS=3, S=2, dan

SS=1.

e. Data Respon Siswa

Data respon siswa diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada siswa

setelah pembelajaran berakhir. Data diperoleh dari sesudah pemberian perlakuan

model pembelajaran pembelajaran Probing Prompting. Data angket dianalisis

rata-rata skor setiap siswa dibagi jumlah banyaknya siswa. Aspek data respon

siswa diukur dengan menggunakan kategori (skor 4 untuk sangat baik, skor 3

untuk baik, skor 2 untuk kurang baik dan skor 1 untuk sangat tidak baik). Kategori

angket respon siswa disetiap atau seluruh butir pernyataan yang dimodifikasi.

Penilain respon siswa dinilai dengan menggunakan angket yang berisi

pertanyaan terbagai kedalam empat kategori yaitu sangat setuju, setuju, tidak

setuju, dan sangat tidak setuju. Setiap skor digunakan untuk menentukan respon

siswa terhadap model pembelajaran Probing Prompting, yaitu dengan

menggunakan rumus, sebagai berikut:

Dimana:

: Skor Rata-Rata Respon Siswa

: Frekuensi Jawaban

n : Banyak Siswa

Setelah dianalisis, selanjutnya yaitu dilakukan interprestasi siswa dengan

menggunakan kategori aspek respon siswa.

Tabel 7. Kategori respon siswa

Kriteria respon siswa Kategori respon

3,5 4,0 Positif

2,5 3,5 Cenderung Positif

1,5 2,5 Cenderung Negatif

1,5 Negatif

Sumber: Fitriani (Arianto, 2018)

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

yaitu dengan menggunakan one sample t-test (uji t- satu sampel). One sample t-

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

31

test (uji t- satu sampel) digunakan untuk menguji atau membandingkan nilai rata-

rata (mean) dari sampel tunggal terhadap suatu acuan dengan asumsi data

distribusi normal. Adapun yang dimaksud sampel tunggal yaitu sebuah sampel

yang mengalami perlakuan atau pengukuran dengan subjek yang sama, yaitu

pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah perlakuan (treatment))

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu

akan dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dari data hasil belajar dan minat

siswa.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelompok data

sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Adapun kriteria uji normlitas pada penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1) Jika nilai P-value , maka data yang diperoleh berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

2) Jika nilai P-value , maka data yang diperoleh berasal dari populasi yang

berdistribusi tidak normal.

b. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas diasumsikan bahwa data sampel yang

diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Karena populasi

berdistribusi normal, maka tahap selanjutnya yaitu uji hipotesis. Uji hipotesis ini

dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai tes hasil dan minat belajar

matematika siswa sebelum dan sesudah diajarkan menggunakan model

pembelajaran Probing Prompting.

1) Hipotesis

,29 lawan ,29

Keterangan:

= Rata-rata gain ternormalisasi dari tes hasil dan minat belajar siswa.

Taraf signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah = 0,05.

3) Kriteria pegujian hipotesis

Adapun kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini, antara lain:

1. Jika nilai P-value , maka ditolak dan diterima.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

32

2. Jika nilai P-value , maka diterima dan ditolak.

Keterangan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Probing Prompting terhadap

hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas SDN 003

Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.

H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil

dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas IV SDN 003

Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistika deskriptif digunakan untuk menganalisis data

keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, respon siswa, minat siswa dan hasil

belajar siswa. Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat gambaran suatu data

secara umum.

a. Tes Hasil Belajar Sebelum (Pre Test) Dan Setelah (Post Test) Diajar Dengan

Menerapkan Model Pembelajaran Probing Prompting

Berikut adalah tabel yang menyajikan gambaran umum skor hasil belajar

siswa sebelum (Pre Test) dan setelah (Post Test) diajar dengan menerapkan model

pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan hasil dan minat belajar

matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki.

Table. 8. Statistik deskriptif tes hasil belajar kelas IV dengan penerapan model

pembelajaran Probing Prompting dari 12 siswa sebelum (Pre Test) dan setelah

diajar (Post Test)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Kriteria Std. Deviation

Pre Test 9 30 45 36.89 Sangat

Rendah

5.883

Post Test 9 85 100 89.67 Sangat

Tinggi

5.220

Valid N

(listwise)

6

Sumber: Hasil Analisi Data Primer (2020)

Berdasarkan tabel 8 di atas tentang statistik deskriptif menunjukkan bahwa

rata-rata hasil belajar siswa pada Pre Test dikategorikan sangat rendah yaitu 36,89

dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 5.883 hal ini menunjukkan bahwa rata-

rata siswa belum mengetahui materi pembulatan bilangan sebelum diterapkan

model pembelajaran Probing Prompting di kelas IV SDN 003 Pompaniki,

berbeda dengan hasil analisis deskriptif yang menunjukkan bahwa setelah

penerapan model pembelajaran Probing Prompting di kelas IV SDN 003

Pompaniki hasil belajar matematika siswa meningkat dengan kategori tinggi

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

34

dengan perolehan nilai rata-rata Post Test 89,65 dari skor ideal 100 dengan

standar deviasi 5,220. Hal ini disebabkan karena meningkatknya hasil belajar

siswa yang didukung oleh aktifitas, respon dan minat yang dimiliki siswa serta

bimbingan belajar yang diberikan secara individu maupun kelompok sehingga

dapat menguasai materi atau mencapai ketuntasan belajar.

Secara deskriptif dapat dikatakan bahwa setelah diberikan pembelajaran

dengan penerapan model pembelajaran Probing Prompting hasil belajar

matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki menjadi lebih meningkat. Skor

penilaian hasil belajar penerapan model pembelajaran Probing Prompting

dikelompokkan menjadi lima kriteria penilaian menurut Nurkancana (Ilyas, 2015),

sehingga diperoleh tabel distribusi frekuensi dan presentase hasil belajar

matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki ditunjukkan, sebagai berikut:

Tabel 9. Distribusi frekuensi tes hasil belajar sebelum (Pre Test) dan setelah (Post

Test) dengan penerapan model pembelajaran Probing Prompting.

Statistics

Pre Test Post Test

N Valid 9 9

Missing 3 3

Pre Test

Kategori Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

30 Sangat

Rendah 2 16.7 22.2 22.2

32 Sangat

Rendah 1 8.3 11.1 33.3

35 Sangat

Rendah 2 16.7 22.2 55.6

40 Sangat

Rendah 2 16.7 22.2 77.8

45 Sangat

Rendah 2 16.7 22.2 100.0

Total 9 75.0

Missing System 3 25.0

Total Sangat

Rendah 12 100.0 100.0

Sumber: Data Hasil Analisis Primer (2020)

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

35

Gambar 2. Diagram Pre Test

Post Test

Kategori Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

85 Sangat

Tinggi 3 25.0 33.3 33.3

88 Sangat

Tinggi 2 16.7 22.2 55.6

90 Sangat

Tinggi 2 16.7 22.2 77.8

96 Sangat

Tinggi 1 8.3 11.1 88.9

100 Sangat

Tinggi 1 8.3 11.1 100.0

Total 9 75.0

Missing System 3 25.0

Total Sangat

Tinggi 12 100.0 100.0

Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

36

Gambar 3. Diagram Post Test

Berdasarkan tabel 9 di atas diperoleh data sebelum (Pre Test) dan sesudah

(Post Test) penerapan model pembelajaran Probing Prompting dimana yang

menjadi sampel penelitian tes hasil belajar matematika yaitu 12 siswa kelas IV

SDN 003 Pompaniki. Pada tabel diatas tes hasil belajar siswa menunjukkan

bahwa sebelum penerapan model pembelajaran Probing Prompting, 3 siswa

dinyatakan tidak hadir dengan presentase 25% dan tes hasil belajar siswa

dikategorikan sangat rendah sebanyak 9 siswa dengan presentase 75%. Sedangkan

tes hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Probing

Prompting terlihat bahwa hasil belajar siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak

9 siswa dengan presentase 75% dan juga 3 siswa dinyatakam tidak hadir dengan

presentase 25%, dari data tersebut terlihat hasil belajar matematika kelas IV SDN

003 Pompaniki terjadi peningkatan sebelum (Pre Test) dan setelah (Post Test)

penerapan model model pembelajaran Probing Prompting.

Secara deskriptif dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika siswa

kelas IV SDN 003 Pompaniki menjadi lebih baik dengan menggunakan model

pembelajaran Probing Prompting, hal ini dibuktikan dari meningkatnya tabel

distribusi frekuensi dari tes hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

37

model pembelajaran Probing Prompting. Besarnya peningkatan hasil belajar

matematika siswa dengan penerapan model pemeblajaran Probing Prompting

yang dihitung dengan rumus gain ternormalisasi dengan tabel, sebagai berikut:

Tabel 10. Klasifkasi gain ternormalisasi

Gain

Kategori Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

0.75 Tinggi 1 8.3 16.7 16.7

0.82 Tinggi 1 8.3 16.7 33.3

0.82 Tinggi 1 8.3 16.7 50.0

0.83 Tinggi 1 8.3 16.7 66.7

0.83 Tinggi 1 8.3 16.7 83.3

0.94 Tinggi 1 8.3 16.7 100.0

Total 6 50.0

Missing System 6 50.0

Total Tinggi 12 100.0 100.0

Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)

Gambar 4. Diagram Gain Ternormalisasi

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

38

Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diperoleh keterangan bahwa nilai rata-

rata hasil belajar siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki yang diajar dengan

menerapkan model pembelajaran Probing Prompting pada mata pelajaran

matematika yaitu berada pada kategori tinggi dengan tingkat pencapaian rata-rata

0.83. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa setelah diterapkannya model

pembelajaran Probing Prompting yaitu 6 siswa dengan presentase 50% berada

dalam kategori tinggi dan 6 siswa dengan prersentase 50% dinyatakan tidak

memenuhi standar gain ternormalisasi.

b. Keterlaksanaan Model pembelajaran

Data keterlaksanaan model pembelajaran didapatkan dari hasil yang

dilakukan oleh observer dalam melakukan pengamatan pada saat proses

pembelajaran. Observer melakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan tahap-

tahap model pembelajaran Probing Prompting yang dilakukan sesuai dengan

aktivitas belajar siswa yang mengacu pada RPP.

Berdasarkan pengamatan observer terhadap keterlaksanaan model

pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dengan penerapan model

pembelajaran Probing Prompting kelas IV SDN 003 Pompaniki, nilai rekapitulasi

skor keterlaksanaan pembelajaran dan rata-rata skor dapat dilihat pada tabel,

berikut:

Tabel 11. Hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting

Pertemuan Nilai presentase (%) Kategori

I 85 Baik

II 90 Sangat Baik

III 95 Sangat Baik

IV 100 Sangat Baik

Rata-rata 92,50 Sangat Baik

Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)

Berdasarkan tabel 11 di atas hasil analisis statistik deskriptif

keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk

meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh

yakni nilai rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting

yakni 92,50 dengan kategori sangat baik. Nilai tersebut dihitung pada pertemuan

pertama terlihat bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 85

dengan kategori baik. Adapun pertemuan kedua sampai pertemuan keempat

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

39

terlihat bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 90-100

dengan kategori sangat baik. Sehingga keseluruhan keterlaksanaan model

pembelajaran Probing Prompting pada mata pelajaran matermatika di SDN 003

Pompaniki memperoleh peningkatan di setiap pertemuan sehingga berada pada

kriteria sangat baik.

c. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas merupakan serangkaian kegiatan siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung hingga pemelajaran diselesaikan. Data dari observer

dianalisis dengan melihat kriteria keaktifan siswa selama kegiatan belajar

mengajar dengan menerapkan yang model pembelajaran Probing Prompting sejak

pertemuan pertama hingga pertemuan akhir dan diamati oleh dua orang observer.

Pengamatan ini dilakukan berdasarkan indikator penilaian observer yang

mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) matematika kelas IV

SDN 003 Pompaniki selama proses pembelajaran berlangsung dengan

menerapkan model pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Adapun rekapitulasi skor aktivitas siswa dan rata-rata skor,

berdasarkan pengamatan observer dapat dilihat pada table, berikut:

Tabel 12. Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran Probing Prompting

Pertemuan Nilai Kategori

I 80 Sangat Aktif

II 85 Sangat Aktif

III 90 Sangat Aktif

IV 90 Sangat Aktif

Rata-rata 86,25 Sangat Aktif

Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)

Berdasarkan tabel 12 di atas hasil observasi aktivitas siswa pada penerapan

model pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan hasil belajar

matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh yakni nilai rata-rata yaitu

86,25 dengan kategori sangat aktif. Nilai tersebut dihitung pada pertemuan

pertama memperoleh nilai 85 dengan kategori sangat aktif. Pertemuan kedua

sampai pertemuan keempat terlihat bahwa hasil observasi aktivitas siswa

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

40

memperoleh nilai 85-90 dengan kategori sangat aktif. Sehingga keseluruhan hasil

observasi aktivitas siswa memperoleh skor dengan kategori sangat aktif sehingga

dikatakan memenuhi kriteria keaktifan.

d. Minat Siswa

Data minat siswa berfungsi untuk mengetahui minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran setelah menerapkan model pembelajaran Probing

Prompting yang tentunya sesuai dengan indikator Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang ingin dicapai. Minat siswa terhadap pembelajaran

matematika dengan menerapkan model pembelajaran Probing Prompting

diperoleh dari angket minat belajar siswa yang diisi setelah pembelajaran selesai.

Rekapitulasi skor minat siswa dan rata-rata skor, berdasarkan angket minat

siswa yang di isi setelah penerapan model pembelajaran Probing Prompting

untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki dapat

dilihat pada tabel 13, berikut:

Tabel 13. Hasil angket minat siswa setelah pembelajaran selesai dengan

menerapkan model Probing Prompting

Minat Siswa

Kategori Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

87.50 Sangat

Tinggi 1 8.3 11.1 11.1

90.00 Sangat

Tinggi 1 8.3 11.1 22.2

92.50 Sangat

Tinggi 1 8.3 11.1 33.3

95.00 Sangat

Tinggi 5 41.7 55.6 88.9

100.00 Sangat

Tinggi 1 8.3 11.1 100.0

Total 9 75.0 100.0

Missing System 3 25.0

Total Sangat

Tinggi 12 100.0

Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

41

Gambar 5. Diagram Minat Siswa

Berdasarkan tabel 13 di atas hasil rekapitulasi skor minat siswa dan rata-

rata skor siswa pada penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk

meningkatkan minat belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh

yakni nilai rata-rata yaitu 93,89 dengan kategori sangat tinggi. Nilai tersebut

dihitung dari skor angket minat siswa yang memperoleh presentase 75% dengan

kategori sangat tinggi dan 3 siswa tidak mengikuti pengisiian angket minat siswa

dengan presentase 25% .

e. Respon Siswa

Data respon siswa diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada siswa

setelah pembelajaran berakhir. Data diperoleh dari sesudah pemberian perlakuan

model pembelajaran Probing Prompting yang berfungsi untuk mengetahui

pendapat siswa terhadap model pembelajaran yang diberikan. Data angket

dianalisis rata-rata skor setiap siswa dibagi jumlah banyaknya siswa.

Rekapitulasi skor Respon siswa dan rata-rata skor, berdasarkan angket

respon siswa yang diisi setelah penerapan model pembelajaran Probing

Prompting untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003

Pompaniki dapat dilihat pada tabel 14, berikut:

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

42

Tabel 14. Hasil angket respon siswa setelah pembelajaran selesai dengan

menerapkan model Probing Prompting

Respon

Kategori Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

2.58 Cenderung

Positif 2 16.7 22.2 22.2

2.66 Cenderung

Positif 1 8.3 11.1 33.3

2.83 Cenderung

Positif 2 16.7 22.2 55.6

3.00 Cenderung

Positif 1 8.3 11.1 66.7

3.16 Cenderung

Positif 2 16.7 22.2 88.9

3.33 Cenderung

Positif 1 8.3 11.1 100.0

Total 9 75.0 100.0

Missing System 3 25.0

Total Cenderung

Positif 12 100.0

Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)

Gambar 6. Diagram Respon Siswa

Berdasarkan tabel 14 di atas hasil rekapitulasi skor respon siswa dan rata-

rata skor siswa pada penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk

meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

43

yakni nilai rata-rata yaitu 2,90 dengan kategori cenderung positif. Nilai tersebut

dihitung dari skor angket respon siswa yang memperoleh presentase 75% dengan

kategori cenderung aktif dan 3 diantaranya tidak mengikuti pengisian angket

respon siswa dengan presentase 25%.

2. Hasil Analisis Statistik Inferensial

Sebagai syarat untuk melakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas data.

a. Uji Normalitas

Tabel 15. Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil 9 75.0% 3 25.0% 12 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Hasil

Mean 89.6667 1.74005

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 85.6541

Upper

Bound 93.6792

5% Trimmed Mean 89.3519

Median 88.0000

Variance 27.250

Std. Deviation 5.22015

Minimum 85.00

Maximum 100.00

Range 15.00

Interquartile Range 8.00

Skewness 1.179 .717

Kurtosis .640 1.400

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

44

Tests of Normality

Hasil

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic

.252

df

9

Sig.

.103

Statistic

.846

df

9

Sig.

.067

Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

45

Gambar 7. Diagram Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini diambil dari output SPSS

25 yaitu nilai signifikan dari tabel Tes of Normality seperti yang telah dipaparkan

pada kolom dan diagram diatas dapat diamati dikolom Kolmogorov Smirnov

dengan pengembalian keputusan adalah Probing Prompting yang dimaksudkan

untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal populasi berdistribusi normal

atau tidak. Adapun Tes of Normality yang diperoleh yaitu nilai signifikansinya

adalah 0.67 (p≥0.05). maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi

berdistribusi normal (simetris).

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk mengetahui

apakah penerapan model pembelajaran Probing Prompting dapat berpengaruh

terhadap hasil dan minat belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki.

H0≤ 0.05 melawan H1 > 0.05

H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Probing Prompting terhadap

hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas SDN 003

Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.

H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil

dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas IV SDN 003

Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

46

Berdasarkan semua aspek yang telah ditentukan hasilnya sehingga dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Probing Prompting secara

analisis deskriptif berpengaruh terhadap peningkatan hasil dan minat belajar

matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki. Sedangkan secara inferensial

yang menyatakan bahwa nilai probabilitas lebih dari taraf signifikan yaitu 0.05

maka H0 ditolak dan H1 diterima yakni terdapat pengaruh hasil dan minat belajar

matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki setelah diterapkan model

pembelajaran Probing Prompting.

3. Kriteria Pengaruh

Adapun kriteria-kriteria yang menjadi pengaruh model pembelajaran

Probing Prompting dalam penelitian ini, yaitu:

1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model

pembelajaran Probing Prompting siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki.

Adapun nilai rata-rata yang diperoleh sebelum penerapan yaitu 36,89 dan

setelah penerapan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 89, 67.

2. Rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting berada pada

kategori sangat baik dengan nilai yakni 92,50.

3. Rata-rata aktivitas siswa berada pada kategori sangat aktif dengan nilai yakni

86, 25.

4. Adanya minat siswa melalui model pembelejaran Probing Prompting dalam

meningkatkan hasil dan minat belajar siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki

berada pada kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata yaitu 93,89.

5. Adanya respon belajar siswa ditandai dengan nilai rata-rata yang diperoleh

yaitu 2,90 dengan kategori cenderung positif.

6. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0.67 (p≥0.05) sehingga dapat

dinyatakan bahwa nilai probabilitas lebih dari taraf signifikan yaitu 0.05 maka

H0 ditolak dan H1 diterima yakni terdapat pengaruh hasil dan minat belajar

matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki setelah diterapkan model

pembelajaran Probing Prompting.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

47

4.2 Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, maka pembahasan penelitian ini meliputi

hasil analisis statistik deskriptif dan inferensial yang diantaranya adalah hasil

belajar matematika siswa, keterlakasanaan model pembelajaran, aktivitas siswa,

angket minat siswa serta angket respon siswa terhadap penerapan model

pembelajaran Probing Prompting kelas 4 SDN 003 Pompaniki.

Hasil penelitian pada analisis dekriptif yang menunjukan hasil belajar

siswa sebelum penerapan model pembelajaran Probing Prompting (Pre Test)

dikategorikan sangat rendah dengan skor rata-rata yang diperoleh yaitu 36,89 dari

skor ideal yaitu 100. Data tes hasil belajar siswa menunjukkan bahwa sebelum

penerapan model pembelajaran Probing Prompting, 3 siswa dinyatakan tidak

hadir dengan presentase 25% dan tes hasil belajar siswa dikategorikan sangat

rendah sebanyak 9 siswa dengan presentase 75%. Berbeda dengan hasil penelitian

setelah penerapan model pembelajaran Probing Prompting (Post Test)

dikategorikan sangat tinggi dengan skor rata-rata 89,67 dari skor ideal yaitu 100.

Data tes hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Probing

Prompting terlihat bahwa hasil belajar siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak

9 siswa dengan presentase 75% dan juga 3 siswa dinyatakam tidak hadir dengan

presentase 25%. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat dikatakan bahwa hasil

belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran Probing Prompting terjadi

peningkatan setelah penerapan model pembelajaran Probing Prompting kelas 4

SDN 003 Pompaniki.

Data yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas IV SDN

003 Pompaniki yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran Probing

Prompting pada mata pelajaran matematika yaitu berada pada kategori tinggi

dengan tingkat pencapaian rata-rata 0.83. Adapun hasil belajar yang diperoleh

siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Probing Prompting yaitu 6

siswa dengan presentase 50% berada dalam kategori tinggi dan 6 siswa dengan

prersentase 50% dinyatakan tidak memenuhi standar gain ternormalisasi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Diasputri, dkk (2013) bahwa hasil

belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Probing Prompting

berbantuan Lembar Kerja Berstruktur (LKB) jauh lebih baik daripada hasil belajar

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

48

siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional hal ini dilihat dari besarnya

kontribusi terhadap hasil belajar siswa yaitu sebesar 31,78%. Penelitian dengan

model pembelajaran Probing Prompting juga dilakukan oleh Ulya (Diasputri dkk,

2013) menyimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Probing Prompting lebih baik dari rata-rata hasil

belajar siswa dengan penerapan pembelajaran ekspositori.

Keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk

meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh

yakni nilai rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting

yakni 92,50 dengan kategori sangat baik. Nilai tersebut dihitung pada pertemuan

pertama terlihat bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 85

dengan kategori baik. Adapun pertemuan kedua sampai pertemuan keempat

terlihat bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 90-100

dengan kategori sangat baik. Sehingga keseluruhan keterlaksanaan model

pembelajaran Probing Prompting pada mata pelajaran matermatika di SDN 003

Pompaniki memperoleh peningkatan di setiap pertemuan sehingga berada pada

kriteria sangat baik.

Observasi aktivitas siswa pada penerapan model pembelajaran Probing

Prompting untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003

Pompaniki diperoleh yakni nilai rata-rata yaitu 86,25 dengan kategori sangat

aktif. Nilai tersebut dihitung pada pertemuan pertama memperoleh nilai 85 dengan

kategori sangat aktif. Pertemuan kedua sampai pertemuan keempat terlihat bahwa

hasil observasi aktivitas siswa memperoleh nilai 85-90 dengan kategori sangat

aktif. Sehingga keseluruhan hasil observasi aktivitas siswa memperoleh skor

dengan kategori sangat aktif sehingga dikatakan memenuhi kriteria keaktifan.

Penelitian yang dilakukan oleh Lasmo, dkk (2017) yang menyatakan

bahwa Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Teknik Probing Prompting berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar fisika di SMA. Hal ini dibuktikan dari nilai yang

diperoleh siswa, dengan indikator tertinggi yaitu aktivitas visual yakni sebesar

91,57% dan indikator terendah pada aktivitas mental yaitu pada saat menganalisis

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

49

data yakni sebesar 75,48%, data yang diperoleh siswa termasuk dalam kategori

aktif.

Sejalan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Lasmo, dkk (2017)

penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Harsoyo dan Sopyan (2014), yang

menyatakan bahwa Probing Prompting adalah suatu teknik pembelajaran yang

menjadikan guru sebagai fasilitator dan mediator dalam setiap pembelajaran

dengan cara memberikan pertanyaan terhadap siswa sehingga teknik pembelajaran

ini menjadi teknik pembelajran yang berpusat pada siswa (student centered).

Menurut Megariati (Kusuma dkk, 2015), teknik Probing Prompting cukup efektif

dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

Hasil rekapitulasi skor minat siswa dan rata-rata skor siswa pada

penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan minat

belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh yakni nilai rata-rata

yaitu 93,89 dengan kategori sangat tinggi. Nilai tersebut dihitung dari skor angket

minat siswa yang memperoleh presentase 75% dengan kategori sangat tinggi dan

3 siswa tidak mengikuti pengisiian angket minat siswa dengan presentase 25%.

Penelitian yang dilakukan oleh Hanggara dan Alfionita (2015) menyatakan

bahwa hasil penelitian yang dilakukan dalam penerapan model pembelajaran

Discovery Learning menghasilkan hasil belajar lebih baik daripada model

pembelajaran Probing Prompting yang ditinjau dari minat belajar siswa. Siswa

yang memiliki minat belajar tinggi memiliki hasil belajar lebih baik daripada

siswa yang memiliki minat belajar sedang, siswa yang memiliki minat belajar

tinggi memiliki hasil belajar lebih baik daripada siswa yang memiliki minat

belajar rendah dan siswa yang memiliki minat belajar sedang memiliki hasil

belajar lebih baik daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah, tambahnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Kholis (2019) yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh metode Probing Prompting Learning

terhadap minat dan hasil belajar matematika siswa pada materi garis dan sudut

matematika, hal ini dibuktikan dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas data

hasil post-test dari kedua kelas yang ia teliti dan memperoleh data bahwa kedua

kelas tersebut berdistribusi normal dan homogen.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

50

Hasil rekapitulasi skor respon siswa dan rata-rata skor siswa pada

penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan hasil

belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh yakni nilai rata-rata

yaitu 2,90 dengan kategori cenderung positif. Nilai tersebut dihitung dari skor

angket respon siswa yang memperoleh presentase 75% dengan kategori cenderung

aktif dan 3 diantaranya tidak mengikuti pengisian angket respon siswa dengan

presentase 25%.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa model

pembelajaran Probing Prompting berpengaruh terhadap hasil dan minat belajar

siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki yang telah dilakukan penelitian sehingga

dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran Probing

Prompting siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki berada pada kategori sangat

rendah dengan persentase 75% dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu

36,89 dan setelah penerapan model pembelajaran Probing Prompting siswa

kelas IV SDN 003 Pompaniki berada pada kategori sangat tinggi dengan

persentase 75% dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 89, 67.

2. Keterlaksanaan pembelajaran melalui model pembelejaran Probing Prompting

dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa kelas IV SDN 003

Pompaniki berada pada kategori sangat baik dengan skor rata-rata yaitu 92,50.

3. Observasi aktivitas siswa melalui model pembelejaran Probing Prompting

dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa kelas IV SDN 003

Pompaniki berada pada kategori sangat aktif dengan skor rata-rata yaitu 86,25.

4. Minat siswa melalui model pembelejaran Probing Prompting dalam

meningkatkan hasil dan minat belajar siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki

berada pada kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata yaitu 93,89.

5. Respon siswa melalui model pembelejaran Probing Prompting dalam

meningkatkan hasil dan minat belajar siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki

berada pada kategori cenderung positif dengan skor rata-rata yaitu 2,90.

6. Model pembelajaran Probing Prompting berpengaruh terhadap hasil dan

minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki

Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

52

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari SDN 003 Pompaniki,

maka peneliti memberikan saran, sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan rata-rata hasil dan minat belajar siswa model

pembelajaran Probing Prompting bisa menjadi salah satu pilihan dalam

penerapan model pembelajaran dikelas.

2. Diharapkan kepada pihak sekolah agar mengadakan evaluasi setiap waktu

tertentu sehingga dapat melihat keadaan hasil dan minat belajar siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

3. Diharapkan kepada pihak sekolah hendaknya memaksimalkan hasil dan minat

belajar siswa dengan memberikan variasi model pembelajaran dalam

pelajaran matematika, sehingga siswa tidak merasa bosan dan dapat belajar

dengan suasana yang menyenangkan, salah satunya yaitu dengan penerapan

model pembelajaran Probing Prompting.

4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya, yang ingin melakukan penelitian

yang serupa agar dapat mengembangkan hasil penelitian dan

mengaplikasikannya pada pokok bahasan yang berbeda dalam upaya

meningkatkan pembelajaran matematika.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

53

DAFTAR PUSTAKA

Arianto, Muh. Sopian. 2018. Penerapan Teknik Pembelajaran Probing Prompting

dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas

VII SMP Negeri 5 Palopo. Palopo: Universitas Cokroaminoto Palopo.

Diasputri, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Prompting

Berbantuan Lembar Kerja Berstruktur Terhadap Hasil Belajar. Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 7, No. 1, hlm 1103-1111. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Eviyona, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Di Kelas X

Semester II. Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/

inpafi e - issn 2549 - 8258, p - is sn 2337 – 4624. Medan: Universitas

Negeri Medan.

Firmansyah, Dani. 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar

Terhadap Hasil Belajar Matematika. Volume 3 Nomor 1, jurnal pendidikan

unsika issn 2338-2996. Karawang: Universitas Singaperbangsa Karawang.

Gunantara, dkk. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Problem Basic Learning

untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Kelas V. Jurnal Bali. Bali: Universitas Pendidikan Bali.

Hanggara, Yudhi dan Alfionita, Vina. 2015. Eksperimentasi Model Pembelajaran

Probing Prompting Dan Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar

Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 3

Batam. PYTHAGORAS, 4(2) ISSN Cetak: 2301-5314. Batam: Universitas

Riau Kepulauan.

Harsoyo, I.T., dan Sopyan, A. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah dengan Teknik ProbingPrompting untuk meningkatkan

Kemampuan Pemecahan Masalah IPA Siswa kelas VII SMP. Unnes

Physics Education Journal volume 3 no 2. Semarang: Universitas Negeri

Semarang.

Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Ilyas, M. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan Matemaika. Bandung: Pustaka

Ramadhan.

Iriani, Dewi dan Leni, Mutia. 2013. Identifikasi Gaya Belajar Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII

SMPN 2 Kerinci. Prosiding Semirata FMIPA. Lampung: Universitas

Lampung.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

54

Khair, Ummul. 2018. Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra (BASASTRA)

di SD dan MI AR-RIAYAH . Jurnal Pendidikan Dasar vol. 2, no. 1, p

ISSN 2580-362X; e ISSN 2580-3611 9. Bengkulu: STAIN Curup

Bengkulu.

Kholis, Ahmad Nur. 2019. Pengaruh Metode Probing-Prompting Learning

berbasis Teori Brunner Terhadap Minat dan Hasil Belajar Materi Garis dan

Sudut Siswa Kelas VII MTsN 2 Tulungagung Tahun Ajaran 2018/2019.

http://repo.iain-tulungagung.ac.id./id/eprint/12859. Tulungagung: IAIN

Tulungagung.

Kusuma, dkk. 2015. Model Discovery Learning disertai Teknik Probing-

Prompting dalam Pembelajaran Fisika di MA. Jurnal Pembelajaran Fisika

3(4):336-341. Jember: Universitas Jember.

Lasmo, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan

Teknik Probing-Prompting Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Fisika Di

SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 2, hal 162-167. Jember:

Universitas Jember.

Latifa, Umi. 2017. Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar: Masalah dan

Perkembangannya. Jurnal Academica. Vol. 1 No. 2 ISSN: 2579-9703 (P) |

ISSN: 2579-9711 (E). Surakarta: IAIN Surakarta.

Lestari, Indah. 2015. Pengaruh Waktu Belajar Dan Minat Belajar Terhadap Hasil

Belajar Matematika. Jurnal Formatif 3(2): 115-125 ISSN: 2088-351X.

Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI.

Lubis, Asneli. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di

Kelas X SMA Swasta UISU Medan. Jurnal Pendidikan Fisika p-ISSN

2252-732X e-ISSN2301-7651. Vol. 1 No. 1

.http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpf. Medan: Universitas Negeri

Medan

Mawardi, M. 2017. Merancang Model dan Media Pembelajaran. Scholaria:

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 8 No. 1. Salatiga: Universitas

Kristen Satya Wacana.

Mawi. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share terhadap

Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII Negeri 1 Bua. Palopo:

Universitas Cokroaminoto Palopo.

Munira. 2016. Pengaruh Model Kooperatif Tipe Heuristic Vee Terhadap Hasil

Dan Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Materi

Lingkaran Pada Kelas SMP Negeri 7 Palopo. Palopo: Universitas Cokraminoto Palopo.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

55

Nurhamidah, Syaripudin, dan Riyadi. 2019. Penerapan Model Ts-Ts Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. JPGSD,

Volume.4 No.II. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sari, Fatmala. 2017. Respon Siswa pada media blog untuk mendukung motivasi

siswa dalam pemahaman membaca di SMA Negeri 2 Sabbang. Palopo:

Universitas Cokroaminoto Palopo

Siagian, Roida Eva Flora. 2015. Pengaruh minat dan kebiasaan belajar terhadap

prestasi belajar matematika. Jurnal Formatif 2(2): 122-131 ISSN: 2088-

351X.: Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsono. 2015. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Disposisi

Matematik Siswa SMA Menggunakan Teknik Probing Prompting.

Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 2 No. 3.

Bandung: STKIP Siliwangi Bandung.

Susanti, Elsa. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Probing-Prompting Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas XI.IPA

MAN 1 Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol. 2

No. 1. Bengkulu: Universitas Bandung.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Utami, Dian. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Probing Prompting dalam

Pembelajaran Mengabstraksi Teks Negosiasi Pada Siswa Kelas X

SMA/MA. Riksa Bahasa. Volume 2, Nomor 2. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

56

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

57

Lempiran 1

TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PRE-TEST

Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/Genap

Hari/Tanggal :

Waktu : 2 x 35 Menit

Petunjuk Penyelesaian Soal

Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal

Tulis nama, kelas, dan nis secara lengkap dilembar jawaban

Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal

Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu

Tidak diperbolehkan melihat jawaban teman atau kerjasama

Soal

1. Tentukan hasil pembulatan bilangan berikut ke pembulatan ke atas, ke

bawah, dan terbaik ke satuan terdekat

a. 2,1?

b. 35,76?

2. Bulatkan hasil pengukuran berikut yang mana termasuk ke dalam pembulatan

satuan, puluhan, dan ratusan terdekat pada tabel di bawah ini!

Hasil pengukuran Pembulatan

Ke bawah Ke atas Terbaik

3,4 cm Berapa? Berapa? Berapa?

Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu

jawaban)

40 cm Berapa? 50 cm

61 cm Berapa? Berapa? Berapa?

256 cm Berapa? 300 cm Berapa?

Nama :

Kelas :

Nis :

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

58

3. Rara membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 34 kg dan 19 Kg,

sedangkan Leni membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 25 Kg

dan 22 Kg terigu Jika berat masing-masing belanjaan mereka beli dibulatkan

ke puluhan terdekat, maka berat belanjaan siapakah yang lebih berat?.

4. Jarak yang harus di tempuh oleh Ciya dari Palopo ke Makassar sekitar 380,2

Km. Diperjalanan ayahnya singgah untuk membeli kue di Km 219. Tentukan:

a. Pembulatan jarak tempuh dan jarak singgah Ciya ke ratusan terdekat

(pembulatan ke bawah, ke atas, dan terbaik).

b. Berapa jauh lagi jarak yang harus di tempuh oleh Ciya, setalah dilakukan

pembulatan?

5.

Ibu Dibah membeli buah mangga dengan berat 3,4 Kg seperti pada gambar

diatas. Tentukan :

a. Pembulatan hasil pengukuran berat mangga tersebut ke satuan terdekat.

b. Jika harga satu Kg adalah Rp12.000,00, maka berapa rupiahkah ibu

Dibah harus membayar buah tersebut setelah dilakukan pembulatan?

⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓

3,4 kg

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

59

RUBRIK PENSKORAN

PRE-TEST

No Jawaban Bobot Skor

1 a. 2,1 =

1. Pembulatan Ke atas = 3

2. Pembulatan Ke bawah = 2

3. Pembulatan Terbaik = 2

b. 35,76 =

1. Pembulatan Ke atas = 36

2. Pembulatan Ke bawah = 35

3. Pembulatan Terbaik = 36

10

10

20

2

Hasil

pengukuran

Pembulatan

Ke bawah Ke atas Terbaik

3,4 cm 3 cm 4 cm 3 cm

49,47,45 cm 40 cm 50 cm 50 cm

61 cm 60 cm 70 cm 60 cm

256cm 200 cm 300 cm 300 cm

6

4

6

4

20

3 Beras Rara 34 Kg + 19 Kg = 53 Kg

Pembulatan Puluhan = 50 Kg

Beras Leni 25 Kg + 22 Kg = 47

Pembulatan Puluhan = 50 Kg

Jadi, berat belanjaan Rara dan Leni sama-sama

berat 50 Kg

4

4

4

4

4

20

4 a. * Jarak tempuh 380,2 Km

- Pembulatan ke bawah = 300

- Pembulatan ke atas = 400

- Pembulatan terbaik = 400

* Jarak singgah 219 Km

- Pembulatan ke bawah = 200

- Pembulatan ke atas = 300

6

6

20

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

60

- Pembulatan terbaik = 200

b. Jauh jarak yang harus ditempuh

400 – 200 = 200

8

5 Harga Asli 3,4 x 12.000 = 40.800

a. Pembulatan Mangga 3,4 Kg = 3 Kg

b. - Pembulatan ke bawah 3 x 12000 = 36.000

- Pembulatan ke atas 4 x 12000 = 48.000

- Pembulatan terbaik 3 x 12000 = 36.000

4

4

4

4

4

20

Jumlah 100 100

Skor maksimal 100

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

61

Lampiran 2

TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA

POST-TEST

Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/Genap

Hari/Tanggal :

Waktu : 2 x 35 Menit

Petunjuk Penyelesaian Soal

Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal

Tulis nama, kelas, dan nis secara lengkap dilembar jawaban

Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal

Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu

Tidak diperbolehkan melihat jawaban teman atau kerjasama

Soal

1. Tentukan hasil pembulatan bilangan berikut ke pembulatan ke atas, ke bawah,

dan terbaik ke satuan terdekat

a. 5,4?

b. 68,73?

2. Bulatkan hasil pengukuran berikut yang mana termasuk ke dalam pembulatan

satuan, puluhan, dan ratusan terdekat pada tabel di bawah ini!

Hasil pengukuran Pembulatan

Ke bawah Ke atas Terbaik

6,2 cm Berapa? Berapa? Berapa?

Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu

jawaban)

80 cm Berapa? 90 cm

73 cm Berapa? Berapa? Berapa?

670 cm Berapa? 700 cm Berapa?

Nama :

Kelas :

Nis :

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

62

3. Hasan membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 44 kg dan 37 Kg,

sedangkan Husein membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 56 Kg

dan 23 Kg terigu Jika berat masing-masing belanjaan mereka beli dibulatkan

ke puluhan terdekat, maka berat belanjaan siapakah yang lebih berat?.

4. Jarak yang harus di tempuh oleh Qaran dari Palopo ke Morowali sekitar 537,3

Km. Diperjalanan ayahnya singgah untuk membeli kue di Km 326. Tentukan:

a. Pembulatan jarak tempuh dan jarak singgah Qiran ke ratusan terdekat

(pembulatan ke bawah, ke atas, dan terbaik)..

b. Berapa jauh lagi jarak yang harus di tempuh oleh Qiran, setalah

dilakukan pembulatan?

2.

Ibu Aulia membeli buah rambutan dan ditimbang seperti pada gambar di atas

dan diperoleh berat 5,3 Kg. Tentukan :

a. Pembulatan hasil pengukuran berat rambutan tersebut ke satuan terdekat.

b. Jika harga satu Kg adalah Rp15.000,00, maka berapa rupiahkah ibu Lala

harus membayar buah tersebut setelah dilakukan pembulatan?

⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓

5,3 Kg

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

63

RUBRIK PENSKORAN

POST-TEST

No Jawaban Bobot Skor

1 a. 5,4 =

1. Pembulatan Ke atas = 6

2. Pembulatan Ke bawah = 5

3. Pembulatan Terbaik = 5

b. 68,73 =

1. Pembulatan Ke atas = 69

2. Pembulatan Ke bawah = 68

3. Pembulatan Terbaik = 69

10

10

20

2

Hasil

pengukuran

Pembulatan

Ke bawah Ke atas Terbaik

6,2 cm 6 cm 7 cm 6 cm

89,87,85 cm 80 cm 90 cm 90 cm

73 cm 70 cm 80 cm 70 cm

570 cm 500 cm 600 cm 600 cm

6

4

6

4

20

3 Terigu Hasan 44 Kg + 37 Kg = 81 Kg

Pembulatan Puluhan = 80 Kg

Terigu Husein 56 Kg + 23 Kg = 79 Kg

Pembulatan Puluhan = 80 Kg

Jadi, berat belanjaan Hasan dan Husein sama-sama

berat 80 Kg

4

4

4

4

4

20

4 * Jarak tempuh 537,3 Km

a. Pembulatan ke bawah = 500

b. Pembulatan ke atas = 600

c. Pembulatan terbaik = 500

* Jarak singgah 326 Km

a. Pembulatan ke bawah = 300

b. Pembulatan ke atas = 400

6

6

20

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

64

c. Pembulatan terbaik = 300

*Jauh jarak yang harus ditempuh

500 – 300 = 200

8

5 Harga Asli 5,3 x 15.000 = 79.500

Pembulatan Rambutan 5,3 Kg = 5 Kg

- Pembulatan ke bawah 5 x 15.000 = 75.000

d. Pembulatan ke atas 6 x 15.000 = 90.000

e. Pembulatan terbaik 5 x 15.000 = 75.000

4

4

4

4

4

20

Jumlah 100 100

Skor maksimal 100

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

65

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas /Semester : IV /Ganjil

Tahun Pelajaran : 2020/2021

Materi Pokok : Pembulatan Bilangan

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan : Ke - 1

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumahdan di sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menjelaskan dan

melakukan pembulatan

hasil pengukuran panjang

dan berat ke satuan

terdekat

3.7.1 Menganalisis dan menjumlahkan

Pembulatan Bilangan

3.7.2 Manganalisis cara Pembulatan Bilangan

ke Satuan Terdekat

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

66

C. Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui penyelesaikan permasalahan yang melibatkan pembulatan.

2. Untuk mengetahui penyajian penyelesaian permasalahan yang melibatkan

pembulatan satuan terdekat.

D. Materi Pembelajaran

1. Pembulatan Bilangan.

a. Pembulatan bilangan satuan terdekat.

Contoh:

1,3 dibulatkan menjadi 1

3,6 dibulatkan menjadi 4

2. Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat

ke satuan terdekat.

E. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Probing Prompting.

2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.

F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran

1. Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD

Kurikulum 2013.

2. Internet.

3. Media gambar.

4. Alat penggaris.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Memulai kelas dengan

salam pembuka dan

berdoa untuk memulai

pembelajaran.

2. Memeriksa kehadiran

peserta didik.

1. Menjawab salam dan

melakukan doa

bersama dipimpin

ketua kelas.

2. Mendengarkan

dengan baik saat guru

10

Menit

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

67

3. Memberikan gambaran

tentang manfaat

mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari.

4. Menyampaikan KD,

indikator, dan tujuan

pembelajaran.

5. Memberikan motivasi

sebelum memulai

pelajaran.

melakukan absensi.

3. Mendengarkan

manfaat mempelajari

pelajaran yang akan

dipelajari.

4. Mendengarkan

dengan baik

penyampaian KD,

indikator, dan tujuan

pembelajaran.

5. Mendengarkan

motivasi yang

diberikan guru.

Inti 1. Memperlihatkan gambar

yang sesuai dengan

pembulatan bilangan.

2. Meminta siswa untuk

merumuskan masalah

yang terdapat pada

gambar tersebut.

3. Memberikan stimulus

berupa penyampaian

materi pembulatan

bilangan.

4. Memberikan contoh

pembulatan bilangan ke

satuan terdekat.

5. Mengarahkan siswa

untuk membentuk

kelompok.

6. Membagikan LKS

kepada setiap kelompok.

7. Membimbing siswa yang

mengalami kesulitan

dalam kelompok.

8. Menunjuk salah satu

siswa sebagai perwakilan kelompok untuk

menjawab pertanyaan.

9. Menunjuk siswa lain

untuk menanggapi

jawaban.

1. Melihat gambar

dengan baik yang

sesuai dengan

pembulatan bilangan.

2. Merumuskan sendiri

masalah yang terdapat

pada gambar tersebut.

3. Mendengarkan

pemberian stimulus

berupa penyampaian

materi pembulatan

bilangan.

4. Mengerjakan contoh

pembulatan bilangan

ke satuan terdekat.

5. Mendengarkan arahan

untuk membentuk

kelompok.

6. Bersiap-siap untuk

mengerjakan LKS

yang telah dibagikan

7. Meminta guru untuk

membimbing pada

saat mengalami

kesulitan dalam

kelompok.

8. Menjawab pertanyaan

pada saat ditunjuk

oleh guru sebagai

perwakilan kelompok.

9. Menjawab pertanyaan

pada saat diminta

untuk menanggapi

50

Menit

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

68

10. Mengajukan

pertanyaan akhir kepada

siswa yang berbeda

sebagai penutup untuk

melakukan penilaian.

jawaban.

10. Menjawab

pertanyaan akhir yang

disampaikan guru.

Penutup 1. Mengarahkan siswa

menyimpulkan

pembelajaran atau

membuat rangkuman.

2. Memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang memiliki

kinerja dan kerjasama

yang baik berupa tepuk

tangan.

3. Memberikan siswa

pekerjaan rumah sebagai

bahan evaluasi di rumah.

4. Menyampaikan materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan

berikutnya.

5. Meminta siswa berdoa

sebelum pulang dipimpin

ketua kelas dan

mengucapkan salam

1. Menyimpulkan atau

membuat rangkuman

pembelajaran sesuai

dengan arahan guru.

2. Mendengarkan hasil

kerja sama kelompok

yang disampaikan

guru.

3. Mendengarkan

penyampaian guru

mengenai pekerjaan

rumah.

4. Mendengarkan

peyampaian materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan

berikutnya.

5. Bedoa sebelum

pulang dipimpin ketua

kelas dan

mengucapkan salam

10

Menit

F. Penilaian

1. Menggunakan tes essay.

2. Menggunakan Lembar observasi aktivitas belajar.

Pompaniki, 30 September 2020

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas,

Harisa Sandra, S.Pd Iis Angraeni

NIP. 1969071019990322008 NIM. 1601414003

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas /Semester : IV /Ganjil

Tahun Pelajaran : 2020/2021

Materi Pokok : Pembulatan Bilangan

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan : Ke - 2

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumahdan di sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menjelaskan dan

melakukan pembulatan

hasil pengukuran panjang

dan berat ke satuan

terdekat

3.7.3 Menganalis cara Pembulatan Bilangan

ke Puluhan Terdekat

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

70

C. Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui penyajian penyelesaian permasalahan yang melibatkan

pembulatan ke puluhan terdekat.

D. Materi Pembelajaran

1. Pembulatan Bilangan.

a. Pembulatan bilangan puluhan terdekat.

Contoh:

47 dibulatkan menjadi 50

72 dibulatkan menjadi 70

2. Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat

ke puluhan terdekat.

E. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Probing Prompting.

2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.

F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran

1. Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD

Kurikulum 2013.

2. Internet.

3. Media gambar.

4. Alat penggaris.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Memulai kelas dengan

salam pembuka dan

berdoa untuk memulai

pembelajaran.

2. Memeriksa kehadiran

peserta didik.

3. Memberikan gambaran

tentang manfaat

1. Menjawab salam dan

melakukan doa

bersama dipimpin

ketua kelas.

2. Mendengarkan

dengan baik saat guru

melakukan absensi.

3. Mendengarkan

manfaat mempelajari

10

Menit

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

71

mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari.

4. Menyampaikan KD,

indikator, dan tujuan

pembelajaran.

5. Memberikan motivasi

sebelum memulai

pelajaran.

pelajaran yang akan

dipelajari.

4. Mendengarkan

dengan baik

penyampaian KD,

indikator, dan tujuan

pembelajaran.

5. Mendengarkan

motivasi yang

diberikan guru

Inti 1. Memperlihatkan gambar

yang sesuai dengan

pembulatan bilangan.

2. Meminta siswa untuk

merumuskan masalah

yang terdapat pada

gambar tersebut.

3. Memberikan stimulus

berupa penyampaian

materi pembulatan

bilangan.

4. Memberikan contoh

pembulatan bilangan ke

puluhan terdekat.

5. Mengarahkan siswa

untuk membentuk

kelompok.

6. Membagikan LKS

kepada setiap kelompok.

7. Membimbing siswa yang

mengalami kesulitan

dalam kelompok.

8. Menunjuk salah satu

siswa sebagai perwakilan

kelompok untuk

menjawab pertanyaan.

9. Menunjuk siswa lain

untuk menanggapi

jawaban.

10. Mengajukan

pertanyaan akhir kepada

siswa yang berbeda

sebagai penutup untuk

1. Melihat gambar

dengan baik yang

sesuai dengan

pembulatan bilangan.

2. Merumuskan sendiri

masalah yang terdapat

pada gambar tersebut.

3. Mendengarkan

pemberian stimulus

berupa penyampaian

materi pembulatan

bilangan.

4. Mengerjakan contoh

pembulatan bilangan

ke puluhan terdekat.

5. Mendengarkan arahan

untuk membentuk

kelompok.

6. Bersiap-siap untuk

mengerjakan LKS

yang telah dibagikan.

7. Meminta guru untuk

membimbing pada

saat mengalami

kesulitan dalam

kelompok.

8. Menjawab pertanyaan

pada saat ditunjuk

oleh guru sebagai

perwakilan kelompok.

9. Menjawab pertanyaan

pada saat diminta

untuk menanggapi

jawaban.

10. Menjawab

pertanyaan akhir yang

disampaikan guru.

50

Menit

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

72

melakukan penilaian.

Penutup 1. Mengarahkan siswa

menyimpulkan

pembelajaran atau

membuat rangkuman.

2. Memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang memiliki

kinerja dan kerjasama

yang baik berupa tepuk

tangan.

3. Memberikan siswa

pekerjaan rumah sebagai

bahan evaluasi di rumah.

4. Menyampaikan materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan

berikutnya.

5. Meminta siswa berdoa

sebelum pulang dipimpin

ketua kelas dan

mengucapkan salam.

1. Menyimpulkan atau

membuat rangkuman

pembelajaran sesuai

dengan arahan guru.

2. Mendengarkan hasil

kerja sama kelompok

yang disampaikan

guru.

3. Mendengarkan

penyampaian guru

mengenai pekerjaan

rumah.

4. Mendengarkan

peyampaian materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan

berikutnya.

5. Bedoa sebelum

pulang dipimpin ketua

kelas dan

mengucapkan salam.

10

Menit

G. Penilaian

1. Menggunakan tes essay.

2. Menggunakan Lembar observasi aktivitas belajar.

Pompaniki, 5 Oktober 2020

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas,

Harisa Sandra, S.Pd Iis Angraeni

NIP. 1969071019990322008 NIM. 1601414003

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas /Semester : IV /Ganjil

Tahun Pelajaran : 2020/2021

Materi Pokok : Pembulatan Bilangan

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan : Ke- 3

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumahdan di sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menjelaskan dan

melakukan pembulatan

hasil pengukuran panjang

dan berat ke satuan

terdekat.

3.7.4 Menganalisis cara Membulatkan

Bilangan ke dalam Ratusan Terdekat.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

74

C. Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui penyajian penyelesaian permasalahan yang melibatkan

pembulatan ke ratusan terdekat.

D. Materi Pembelajaran

1. Pembulatan Bilangan.

a. Pembulatan bilangan ratusan terdekat

470 dibulatkan menjadi 500

720 dibulatkan menjadi 700

2. Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat

ke ratusan terdekat.

E. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Probing Prompting.

2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.

F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran

1. Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD

Kurikulum 2013.

2. Internet.

3. Media gambar.

4. Alat penggaris.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Memulai kelas dengan

salam pembuka dan

berdoa untuk memulai

pembelajaran.

2. Memeriksa kehadiran

peserta didik.

3. Memberikan gambaran

tentang manfaat

mempelajari pelajaran

1. Menjawab salam dan

melakukan doa

bersama dipimpin

ketua kelas.

2. Mendengarkan

dengan baik saat guru

melakukan absensi.

3. Mendengarkan

manfaat mempelajari

pelajaran yang akan

10

Menit

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

75

yang akan dipelajari.

4. Menyampaikan KD,

indikator, dan tujuan

pembelajaran.

5. Memberikan motivasi

sebelum memulai

pelajaran.

dipelajari.

4. Mendengarkan

dengan baik

penyampaian KD,

indikator, dan tujuan

pembelajaran.

5. Mendengarkan

motivasi yang

diberikan guru.

Inti 1. Memperlihatkan gambar

yang sesuai dengan

pembulatan bilangan.

2. Meminta siswa untuk

merumuskan masalah

yang terdapat pada

gambar tersebut.

3. Memberikan stimulus

berupa penyampaian

materi pembulatan

bilangan.

4. Memberikan contoh

pembulatan bilangan ke

ratusan terdekat.

5. Mengarahkan siswa

untuk membentuk

kelompok.

6. Membagikan LKS

kepada setiap kelompok.

7. Membimbing siswa yang

mengalami kesulitan

dalam kelompok.

8. Menunjuk salah satu

siswa sebagai perwakilan

kelompok untuk

menjawab pertanyaan.

9. Menunjuk siswa lain

untuk menanggapi

jawaban.

10. Mengajukan

pertanyaan akhir kepada

siswa yang berbeda

sebagai penutup untuk

1. Melihat gambar

dengan baik yang

sesuai dengan

pembulatan bilangan.

2. Merumuskan sendiri

masalah yang terdapat

pada gambar tersebut.

3. Mendengarkan

pemberian stimulus

berupa penyampaian

materi pembulatan

bilangan.

4. Mengerjakan contoh

pembulatan bilangan

ke satuan terdekat.

5. Mendengarkan arahan

untuk membentuk

kelompok.

6. Bersiap-siap untuk

mengerjakan LKS

yang telah dibagikan.

7. Meminta guru untuk

membimbing pada

saat mengalami

kesulitan dalam

kelompok.

8. Menjawab pertanyaan

pada saat ditunjuk

oleh guru sebagai

perwakilan kelompok.

9. Menjawab pertanyaan

pada saat diminta

untuk menanggapi

jawaban.

10. Menjawab

pertanyaan akhir yang

disampaikan guru.

50

Menit

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

76

melakukan penilaian.

Penutup 1. Mengarahkan siswa

menyimpulkan

pembelajaran atau

membuat rangkuman.

2. Memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang memiliki

kinerja dan kerjasama

yang baik berupa tepuk

tangan.

3. Memberikan siswa

pekerjaan rumah sebagai

bahan evaluasi di rumah.

4. Menyampaikan materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan

berikutnya.

5. Meminta siswa berdoa

sebelum pulang dipimpin

ketua kelas dan

mengucapkan salam

1. Menyimpulkan atau

membuat rangkuman

pembelajaran sesuai

dengan arahan guru.

2. Mendengarkan hasil

kerja sama kelompok

yang disampaikan

guru.

3. Mendengarkan

penyampaian guru

mengenai pekerjaan

rumah.

4. Mendengarkan

peyampaian materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan

berikutnya.

5. Bedoa sebelum

pulang dipimpin ketua

kelas dan

mengucapkan salam

10

Menit

H. Penilaian

1. Menggunakan tes essay.

2. Menggunakan Lembar observasi aktivitas belajar.

Pompaniki, 8 Oktober 2020

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas,

Harisa Sandra, S.Pd Iis Angraeni

NIP. 1969071019990322008 NIM. 1601414003

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas /Semester : IV /Ganjil

Tahun Pelajaran : 2020/2021

Materi Pokok : Pembulatan Bilangan

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan : Ke - 4

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumahdan di sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis,

dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

4.7 Menyelesaikan

masalah pembulatan hasil

pengukuran panjang dan

berat ke satuan terdekat.

4.7.1 Menyediakan penyelesaian masalah

pembulatan hasil pengukuran panjang

dan berat kesatuan terdekat.

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

78

C. Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui penyajian penyelesaian permasalahan yang melibatkan

pembulatan pengukuran panjang dan berat kesatuan terdekat.

D. Materi Pembelajaran

1. Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat

ke satuan, puluhan dan ratusan terdekat.

E. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Probing Prompting.

2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.

F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran

1. Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD

Kurikulum 2013.

2. Internet.

3. Media gambar.

4. Alat penggaris.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Memulai kelas dengan

salam pembuka dan

berdoa untuk memulai

pembelajaran.

2. Memeriksa kehadiran

peserta didik.

3. Memberikan gambaran

tentang manfaat

mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari.

4. Menyampaikan KD,

indikator, dan tujuan

pembelajaran.

1. Menjawab salam dan

melakukan doa

bersama dipimpin

ketua kelas.

2. Mendengarkan

dengan baik saat guru

melakukan absensi.

3. Mendengarkan

manfaat mempelajari

pelajaran yang akan

dipelajari.

4. Mendengarkan

dengan baik

penyampaian KD,

indikator, dan tujuan

10

Menit

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

79

5. Memberikan motivasi

sebelum memulai

pelajaran.

pembelajaran.

5. Mendengarkan

motivasi yang

diberikan guru.

Inti 1. Memperlihatkan gambar

yang sesuai dengan

pembulatan bilangan.

2. Meminta siswa untuk

merumuskan masalah

yang terdapat pada

gambar tersebut.

3. Memberikan stimulus

berupa penyampaian

materi pembulatan

bilangan.

4. Memberikan contoh

pengukuran panjang dan

berat pembulatan

bilangan.

5. Mengarahkan siswa

untuk membentuk

kelompok.

6. Membagikan LKS

kepada setiap kelompok.

7. Membimbing siswa yang

mengalami kesulitan

dalam kelompok.

8. Menunjuk salah satu

siswa sebagai perwakilan

kelompok untuk

menjawab pertanyaan.

9. Menunjuk siswa lain

untuk menanggapi

jawaban.

10. Mengajukan

pertanyaan akhir kepada

siswa yang berbeda

sebagai penutup untuk

melakukan penilaian.

1. Melihat gambar

dengan baik yang

sesuai dengan

pembulatan bilangan.

2. Merumuskan sendiri

masalah yang terdapat

pada gambar tersebut.

3. Mendengarkan

pemberian stimulus

berupa penyampaian

materi pembulatan

bilangan.

4. Mengerjakan contoh

pembulatan bilangan

ke satuan terdekat.

5. Mendengarkan arahan

untuk membentuk

kelompok.

6. Bersiap-siap untuk

mengerjakan LKS

yang telah dibagikan.

7. Meminta guru untuk

membimbing pada

saat mengalami

kesulitan dalam

kelompok.

8. Menjawab pertanyaan

pada saat ditunjuk

oleh guru sebagai

perwakilan kelompok.

9. Menjawab pertanyaan

pada saat diminta

untuk menanggapi

jawaban.

10. Menjawab

pertanyaan akhir yang

disampaikan guru

50

Menit

Penutup 1. Mengarahkan siswa

menyimpulkan

1. Menyimpulkan atau

membuat rangkuman 10

Menit

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

80

pembelajaran atau

membuat rangkuman.

2. Memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang memiliki

kinerja dan kerjasama

yang baik berupa tepuk

tangan.

3. Memberikan siswa

pekerjaan rumah sebagai

bahan evaluasi di rumah.

4. Menyampaikan materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan

berikutnya.

5. Meminta siswa berdoa

sebelum pulang dipimpin

ketua kelas dan

mengucapkan salam

pembelajaran sesuai

dengan arahan guru.

2. Mendengarkan hasil

kerja sama kelompok

yang disampaikan

guru.

3. Mendengarkan

penyampaian guru

mengenai pekerjaan

rumah.

4. Mendengarkan

peyampaian materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan

berikutnya.

5. Bedoa sebelum

pulang dipimpin ketua

kelas dan

mengucapkan salam

I. Penilaian

1. Menggunakan tes essay.

2. Menggunakan Lembar observasi aktivitas belajar.

Pompaniki, 12 Oktober 2020

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas,

Harisa Sandra, S.Pd Iis Angraeni

NIP. 1969071019990322008 NIM. 1601414003

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

81

Lampiran 4

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran :

Hari/Tanggal :

Waktu : 30 Menit

Pertemuan : Ke - 1

Petunjuk Penyelesaian Soal

Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal

Tulis nama dan kelas, secara lengkap dilembar jawaban

Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal

Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu

Tidak diperbolehkan melihat jawaban kelompok lain

Soal

1. Tentukan hasil pembulatan bilangan berikut ke pembulatan ke atas, ke

bawah, dan terbaik ke satuan terdekat

a. 2,1?

b. 35,76?

2. Bimo mengukur panjang pensil dengan menggunakan penggaris, panjangnya

13,8 cm. Jika panjang pensil dibulatkan, berapa cm panjang pensil tersebut

(pembulatan ke atas, ke bawah, dan terbaik)?

3. Bulatkan hasil pengukuran ke dalam pembulatan satuan terdekat pada tabel di

bawah ini!

Hasil pengukuran Pembulatan

Ke bawah Ke atas Terbaik

3,4 cm Berapa? Berapa? Berapa?

Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu 28 cm Berapa? 28 cm

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

82

jawaban)

41,60 cm Berapa? Berapa? Berapa?

256,71 cm Berapa? 257 cm Berapa?

4. Reni membawa adiknya ke posyandu untuk menimbang. Berat badan

adiknya di timbangan menunjukkan 12,4 kg. Jika berat badan adik Reni

tersebut dibulatkan, berapa kg berat badan adik Reni tersebut (pembulatan ke

atas, ke bawah, dan terbaik)?

5. Jika suatu hasil pengukuran panjang dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 4

meter maka berapa saja kemungkinan panjang pengukuran tersebut sebelum

dilakukan pembulatan ke atas? (boleh lebih dari satu jawaban)

⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

83

RUBRIK PENSKORAN

LEMBAR KERJA SISWA (LKS )

No Jawaban Bobot Skor

1 a. 2,1 =

1. Pembulatan Ke atas = 3

2. Pembulatan Ke bawah = 2

3. Pembulatan Terbaik = 2

b. 35,76 =

1. Pembulatan Ke atas = 36

2. Pembulatan Ke bawah = 35

3. Pembulatan Terbaik = 36

10

10

20

2 13,8 =

1. Pembulatan Ke atas = 14

2. Pembulatan Ke bawah = 13

3. Pembulatan Terbaik = 14

20

20

3

Hasil pengukuran

Pembulatan

Ke

bawah Ke atas Terbaik

3,4 cm 3 cm 4 cm 3 cm

28,2 28,3 28,4 cm 28 cm 29 cm 28 cm

41,60 cm 41 cm 42 cm 42 cm

256,71 cm 256 cm 257 cm 257 cm

6

4

6

4

20

4 12,4 =

1.Pembulatan Ke atas = 13

2. Pembulatan Ke bawah = 12

3. Pembulatan Terbaik = 12

20

20

5 3,5 3,7 3,9 m 20 20

Jumlah 100 100

Skor maksimal 100

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

84

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran :

Hari/Tanggal :

Waktu : 30 Menit

Pertemuan : Ke - 2

Petunjuk Penyelesaian Soal

Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal

Tulis nama dan kelas, secara lengkap dilembar jawaban

Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal

Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu

Tidak diperbolehkan melihat jawaban kelompok lain

Soal

1. Tentukan hasil pembulatan bilangan berikut ke pembulatan ke atas, ke

bawah, dan terbaik ke puluhan terdekat!

c. 29?

d. 43,76?

2. Dery mengukur panjang pulpen dengan menggunakan penggaris, panjangnya

51,4 cm. Jika panjang pulpen dibulatkan ke puluhan terdekat, berapa cm

panjang pulpen tersebut (pembulatan ke atas, ke bawah, dan terbaik)?

3. Bulatkan hasil pengukuran ke dalam pembulatan puluhan terdekat pada tabel

di bawah ini!

Hasil pengukuran Pembulatan

Ke bawah Ke atas Terbaik

14,7 cm Berapa? Berapa? Berapa?

Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu

jawaban)

40 cm Berapa? 50 cm

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

85

39,5 cm Berapa? Berapa? Berapa?

73 cm Berapa? 80 cm Berapa?

4. Rara membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 34 kg dan 19 Kg,

sedangkan Leni membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 25 Kg

dan 22 Kg terigu Jika berat masing-masing belanjaan mereka beli dibulatkan

ke puluhan terdekat, maka berat belanjaan siapakah yang lebih berat?.

5. Yuyu membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 40 kg dan 30 Kg, di

perjalanan Yuyu bertemu dengan pengemis kemudian, Ia memberikan 15 kg

beras dan 6 kg terigu. Berapakah sisa beras dan terigu Yuyu jika di bulatkan?

⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

86

RUBRIK PENSKORAN

LEMBAR KERJA SISWA (LKS )

No Jawaban Bobot Skor

1 a. 29 =

1. Pembulatan Ke atas = 30

2. Pembulatan Ke bawah = 20

3. Pembulatan Terbaik = 30

b. 43,76 =

1. Pembulatan Ke atas = 50

2. Pembulatan Ke bawah = 40

3. Pembulatan Terbaik = 40

10

10

20

2 51,4 =

Pembulatan Ke atas = 60

Pembulatan Ke bawah = 50

Pembulatan Terbaik = 50

5

5

5

5

20

3

Hasil

pengukuran

Pembulatan

Ke bawah Ke atas Terbaik

14,7 cm 10 cm 20 cm 10 cm

46, 47 49 cm 40 cm 50 cm 50 cm

39,5 cm 30 cm 40 cm 40 cm

73 cm 70 cm 80 cm 80 cm

6

4

6

4

20

4 Beras Rara 34 Kg + 19 Kg = 53 Kg

Pembulatan Puluhan = 50 Kg

Beras Leni 25 Kg + 22 Kg = 47

Pembulatan Puluhan = 50 Kg

Jadi, berat belanjaan Rara dan Leni sama-sama

berat 50 Kg

4

4

4

4

4

20

5 Beras dan terigu Yuyu 40 Kg + 30 Kg = 70 Kg

Diberikan pengemis = 15 Kg + 6 Kg = 21 Kg

Sisa Beras dan terigu Yuyu 25 Kg + 24 Kg= 49 Kg

Pembulatan Puluhan = 50 Kg

4

4

4

4

20

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

87

Jadi, sisa Beras dan terigu Yuyu yaitu 50 Kg 4

Jumlah 100 100

Skor maksimal 100

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

88

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran :

Hari/Tanggal :

Waktu : 30 Menit

Pertemuan : Ke - 3

Petunjuk Penyelesaian Soal

Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal

Tulis nama dan kelas, secara lengkap dilembar jawaban

Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal

Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu

Tidak diperbolehkan melihat jawaban kelompok lain

Soal

1. Bulatkan hasil pengukuran ke dalam pembulatan ratusan terdekat pada tabel

di bawah ini!

Hasil pengukuran Pembulatan

Ke bawah Ke atas Terbaik

574,94 cm Berapa? Berapa? Berapa?

Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu

jawaban)

700 cm Berapa? 800 cm

908 cm Berapa? Berapa? Berapa?

3095 cm Berapa? 3100 cm Berapa?

2. Hasan membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 44 kg dan 37 Kg,

sedangkan Husein membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 56 Kg

dan 23 Kg terigu Jika berat masing-masing belanjaan mereka beli dibulatkan

ke puluhan terdekat, maka berat belanjaan siapakah yang lebih berat?.

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

89

3

Ibu Aulia membeli buah rambutan dan ditimbang seperti pada gambar di atas

dan diperoleh berat 5,3 Kg. Tentukan :

c. Pembulatan hasil pengukuran berat rambutan tersebut ke satuan terdekat.

d. Jika harga satu Kg adalah Rp15.000,00, maka berapa rupiahkah ibu Lala

harus membayar buah tersebut setelah dilakukan pembulatan?

4. Yuyu membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 40 kg dan 30 Kg, di

perjalanan Yuyu bertemu dengan pengemis kemudian, Ia memberikan 15 kg

beras dan 6 kg terigu. Berapakah sisa beras dan terigu Yuyu jika di bulatkan?

5. Jarak yang harus di tempuh oleh Zahra dari Palopo ke Soroako sekitar 281,4

Km. Diperjalanan ayahnya singgah untuk membeli kue di Km 139,7.

Tentukan:

a. Pembulatan jarak tempuh dan jarak singgah Zahra ke satuan terdekat.

b. Berapa jauh lagi jarak yang harus di tempuh oleh Zahra, setelah

dilakukan pembulatan?

⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓

5,3 Kg

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

90

RUBRIK PENSKORAN

LEMBAR KERJA SISWA (LKS )

No Jawaban Bobot Skor

1

Hasil

pengukuran

Pembulatan

Ke bawah Ke atas Terbaik

574,94 cm 500 cm 600 cm 600 cm

767, 781,

790 cm

700 cm 800 cm 800 cm

908 cm 900 cm 1000 cm 900 cm

3095 cm 3000 cm 3100 cm 3100 cm

6

4

6

4

20

2

Terigu Hasan 44 Kg + 37 Kg = 81 Kg

Pembulatan Puluhan = 80 Kg

Terigu Husein 56 Kg + 23 Kg = 79 Kg

Pembulatan Puluhan = 80 Kg

Jadi, berat belanjaan Hasan dan Husein sama-sama

berat 80 Kg

4

4

4

4

4

20

3

Harga Asli 5,3 x 15.000 = 79.500

- Pembulatan Rambutan 5,3 Kg = 5 Kg

- Pembulatan ke bawah 5 x 15.000 = 75.000

- Pembulatan ke atas 6 x 15.000 = 90.000

Pembulatan terbaik 2 x 15.000 = 75.000

4

4

4

4

4

20

4 Beras dan terigu Yuyu 40 Kg + 30 Kg = 70 Kg

Diberikan pengemis = 15 Kg + 6 Kg = 21 Kg

Sisa Beras dan terigu Yuyu 25 Kg + 24 Kg

= 49 Kg

Pembulatan Puluhan = 50 Kg

Jadi, sisa Beras dan terigu Yuyu yaitu 50 Kg

4

4

4

4

4

20

5 Jarak tempuh 281,4 Km

a. Pembulatan ke bawah = 281

6

20

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

91

b. Pembulatan ke atas = 282

c. Pembulatan terbaik = 281

* Jarak singgah 139,7 Km

a. Pembulatan ke bawah = 139

b. Pembulatan ke atas = 140

c. Pembulatan terbaik = 140

* Jauh jarak yang harus ditempuh

281– 140 = 141

6

8

Jumlah 100 100

Skor maksimal 100

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

92

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran :

Hari/Tanggal :

Waktu : 30 Menit

Pertemuan : Ke - 4

Petunjuk Penyelesaian Soal

Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal

Tulis nama dan kelas, secara lengkap dilembar jawaban

Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal

Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu

Tidak diperbolehkan melihat jawaban kelompok lain

Soal

3. Bulatkan hasil pengukuran berikut yang mana termasuk ke dalam pembulatan

satuan, puluhan, dan ratusan terdekat pada tabel di bawah ini!

Hasil pengukuran Pembulatan

Ke bawah Ke atas Terbaik

7,1 cm Berapa? Berapa? Berapa?

Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu

jawaban)

80 cm Berapa? 80 cm

93 cm Berapa? Berapa? Berapa?

670 cm Berapa? 700 cm Berapa?

4. Jarak yang harus di tempuh oleh Qaran dari Palopo ke Morowali sekitar 537,3

Km. Diperjalanan ayahnya singgah untuk membeli kue di Km 326. Tentukan:

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

93

a. Pembulatan jarak tempuh dan jarak singgah Qaran ke ratusan terdekat

(pembulatan ke bawah, ke atas, dan terbaik)..

b. Berapa jauh lagi jarak yang harus di tempuh oleh Qaran, setalah

dilakukan pembulatan?

5. Jarak yang harus di tempuh oleh Cici dari Belopa ke Makassar sekitar 278,2

Km. Diperjalanan mereka singgah untuk membeli makanan di Km 103.

Tentukan:

a. Pembulatan jarak tempuh dan jarak singgah Cici ke ratusan terdekat

(pembulatan ke bawah, ke atas, dan terbaik).

a. Berapa jauh lagi jarak yang harus di tempuh oleh Cici, setalah dilakukan

pembulatan?

6.

Ibu Dibah membeli buah mangga dengan berat 3,4 Kg seperti pada gambar

diatas. Tentukan :

d. Pembulatan hasil pengukuran berat mangga tersebut ke satuan terdekat.

e. Jika harga satu Kg adalah Rp12.000,00, maka berapa rupiahkah ibu Dibah

harus membayar buah tersebut setelah dilakukan pembulatan?

5. Ibu Lisa membeli buah rambutan dengan berat 6,7 Kg. Tentukan :

a. Pembulatan hasil pengukuran berat rambutan tersebut ke satuan terdekat.

b. Jika harga satu Kg adalah Rp13.000,00, maka berapa rupiahkah ibu Lisa

harus membayar buah tersebut setelah dilakukan pembulatan?

⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓

3,4 kg

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

94

RUBRIK PENSKORAN

LEMBAR KERJA SISWA

No Jawaban Bobot Skor

1

Hasil

pengukuran

Pembulatan

Ke

bawah Ke atas Terbaik

7,1 cm 7 cm 8 cm 7 cm

81, 82, 83 cm 80 cm 90 cm 80 cm

93 cm 90 cm 100 cm 90 cm

670 cm 600 cm 700 cm 700 cm

6

4

6

4

20

2 *Jarak tempuh 537,3 Km

a. Pembulatan ke bawah = 500

b. Pembulatan ke atas = 600

c. Pembulatan terbaik = 500

* Jarak singgah 326 Km

a. Pembulatan ke bawah = 300

b. Pembulatan ke atas = 400

c. Pembulatan terbaik = 300

*Jauh jarak yang harus ditempuh

500– 300 = 200

6

6

8

20

3 * Jarak tempuh 278,2 Km

a. Pembulatan ke bawah = 200

b. Pembulatan ke atas = 300

c. Pembulatan terbaik = 300

* Jarak singgah 103 Km

a. Pembulatan ke bawah = 100

b. Pembulatan ke atas = 200

c. Pembulatan terbaik = 100

*Jauh jarak yang harus ditempuh

300 – 100 = 200

6

6

8

20

4 Harga Asli 3,4 x 12.000 = 40.800

a. Pembulatan Mangga 3,4 Kg = 3 Kg

4

4

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

95

b. Pembulatan ke bawah 3 x 12000 = 36.000

Pembulatan ke atas 4 x 12000 = 48.000

Pembulatan terbaik 3 x 12000 = 36.000

4

4

4

20

5 Harga Asli 6,7 x 15.000 = 87.100

a. Pembulatan Rambutan 6,7 Kg = 7 Kg

b. Pembulatan ke bawah 6 x 13.000 = 78.000

Pembulatan ke atas 7 x 13.000 = 91.000

Pembulatan terbaik 7 x 13.000 = 91.000

4

4

4

4

4

20

Jumlah 100 100

Skor maksimal 100

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

96

Lampiran 5

DATA DESKRIPTIF SATISTIK

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Kriteria Std. Deviation

Pre Test 9 30 45 36.89 Sangat

Rendah

5.883

Post Test 9 85 100 89.67 Sangat

Tinggi

5.220

Valid N

(listwise)

6

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

97

Lampiran 6

DATA PRE TEST

Pre Test

Kategori Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

30 Sangat

Rendah 2 16.7 22.2 22.2

32 Sangat

Rendah 1 8.3 11.1 33.3

35 Sangat

Rendah 2 16.7 22.2 55.6

40 Sangat

Rendah 2 16.7 22.2 77.8

45 Sangat

Rendah 2 16.7 22.2 100.0

Total 9 75.0

Missing System 3 25.0

Total Sangat

Rendah 12 100.0 100.0

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

98

Lampiran 7

DATA POST TEST

Post Test

Kategori Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

85 Sangat

Tinggi 3 25.0 33.3 33.3

88 Sangat

Tinggi 2 16.7 22.2 55.6

90 Sangat

Tinggi 2 16.7 22.2 77.8

96 Sangat

Tinggi 1 8.3 11.1 88.9

100 Sangat

Tinggi 1 8.3 11.1 100.0

Total 9 75.0

Missing System 3 25.0

Total Sangat

Tinggi 12 100.0 100.0

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

99

Lampiran 8

DATA GAIN TERNORMALISASI

Gain

Kategori Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

0.75 Tinggi 1 8.3 16.7 16.7

0.82 Tinggi 1 8.3 16.7 33.3

0.82 Tinggi 1 8.3 16.7 50.0

0.83 Tinggi 1 8.3 16.7 66.7

0.83 Tinggi 1 8.3 16.7 83.3

0.94 Tinggi 1 8.3 16.7 100.0

Total 6 50.0

Missing System 6 50.0

Total Tinggi 12 100.0 100.0

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

100

Lampiran 9

DATA UJI NORMALITAS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil 9 75.0% 3 25.0% 12 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Hasil

Mean 89.6667 1.74005

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 85.6541

Upper

Bound 93.6792

5% Trimmed Mean 89.3519

Median 88.0000

Variance 27.250

Std. Deviation 5.22015

Minimum 85.00

Maximum 100.00

Range 15.00

Interquartile Range 8.00

Skewness 1.179 .717

Kurtosis .640 1.400

Tests of Normality

Hasil

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic

.252

df

9

Sig.

.103

Statistic

.846

df

9

Sig.

.067

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

101

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

102

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING

Hari/tanggal :

Pertemuan ke- :

PETUNJUK

No Aspek yang Diamati Kriteria penilaian

Ya Tidak

1 Guru memulai kelas dengan salam pembuka dan berdoa

untuk memulai pembelajaran

2 Guru memeriksa kehadiran peserta didik

3 Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari

4 Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan

pembelajaran

5 Guru memberikan motivasi sebelum memulai pelajaran

6 Guru memperlihatkan gambar yang sesuai dengan

pembulatan bilangan

7 Guru meminta siswa untuk merumuskan masalah yang

terdapat pada gambar tersebut

8 Guru memberikan stimulus berupa penyampaian materi

pembulatan bilangan

9 Guru memberikan contoh pembulatan bilangan ke satuan

terdekat

10 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok

11 Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok

12 Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam

Amatilah aktivitas guru selama pembelajaran dan beri tanda centang (√)

pada kolom yang telah disediakan

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

103

kelompok

13 Guru menunjuk salah satu siswa sebagai perwakilan

kelompok untuk menjawab pertanyaan

14 Guru menunjuk siswa lain untuk menanggapi jawaban

15 Guru mengajukan pertanyaan akhir kepada siswa yang

berbeda sebagai penutup untuk melakukan penilaian

16 Guru mengarahkan siswa menyimpulkan pembelajaran

atau membuat rangkuman

17 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok

yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

berupa tepuk tangan.

18 Guru memberikan siswa pekerjaan rumah sebagai

bahan evaluasi di rumah

19 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan berikutnya

20 Guru meminta siswa berdoa sebelum pulang

dipimpin ketua kelas dan mengucapkan salam

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

104

Lampiran 11

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBING PROMPTING PADA PELAJARAN MATEMATIKA

Hari/tanggal :

Pertemuan ke- :

PETUNJUK

Keterangan Angka Penilaian

1 : Sangat Tidak Aktif

2 : Tidak Aktif

3 : Aktif

4 : Sangat aktif

No Aspek yang Diamati Kriteria penilaian

Ya Tidak

1 Siswa menjawab salam dan melakukan doa bersama

dipimpin ketua kelas

2 Siswa mendengarkan dengan baik saat guru melakukan

absensi

3 Siswa mendengarkan manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari

4 Siswa mendengarkan dengan baik penyampaian KD,

indikator, dan tujuan pembelajaran

5 Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan guru

6 Siswa melihat gambar dengan baik yang sesuai dengan

pembulatan bilangan

7 Siswa merumuskan sendiri masalah yang terdapat pada

gambar tersebut

Amatilah aktivitas siswa selama pembelajaran dan beri tanda centang

(√) pada kolom yang telah disediakan

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

105

8 Siswa mendengarkan pemberian stimulus berupa

penyampaian materi pembulatan bilangan

9 Siswa mengerjakan contoh pembulatan bilangan

10 Siswa mendengarkan arahan untuk membentuk kelompok

11 Siswa bersiap-siap untuk mengerjakan LKS yang telah

dibagikan

12 Siswa meminta guru untuk membimbing pada saat

mengalami kesulitan dalam kelompok

13 Siswa menjawab pertanyaan pada saat ditunjuk oleh guru

sebagai perwakilan kelompok

14 Siswa menjawab pertanyaan pada saat diminta untuk

menanggapi jawaban

15 Siswa menjawab pertanyaan akhir yang disampaikan guru

16 Siswa menyimpulkan atau membuat rangkuman

pembelajaran sesuai dengan arahan guru

17 Siswa mendengarkan hasil kerja sama kelompok

yang disampaikan guru

18 Msiswa mendengarkan penyampaian guru mengenai

pekerjaan rumah

19 Siswa mendengarkan peyampaian materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya

20 Siswa berdoa sebelum pulang dipimpin ketua kelas

dan mengucapkan salam

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

106

Lampiran 12

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING

Nama :

Kelas :

Petunjuk

a. Tulislah nama dan kelas anda dengan benar!

b. Jawablah setiap pernyataan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada

kolom yang dipilih!

c. Berikan jawaban yang jujur dan sesuai dengan kemauan anda yang

sebenarnya!

d. Setiap kolom menunjukkan tingkat keseringan.

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

SS = Sangat Setuju (4) SS = Sangat Setuju (1)

S = Setuju (3) S = Setuju (2)

TS = Tidak Setuju (2) TS = Tidak Setuju (3)

STS = Sangat Tidak Setuju (1) STS = Sangat Tidak Setuju (4)

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya senang belajar matematika karena

matematika sangat berguna

2 Saya suka duduk dibelakang pada saat belajar

matematika karena jauh dari pantauan guru.

3 Saya selalu mencatat penjelasan guru pada saat

belajar matematika

4 Saya lebih suka bermain dari pada belajar

matematika.

5 Saya sering membolos pada jam pelajaran

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

107

Matematika

6 Saya suka jika guru matematika menggunakan

model pembelajaran probing prompting

7 Saya tertarik menggunakan model pembelajaran

probing prompting dalam belajar matematika

8 Saya senang berdiskusi dengan teman kelompok

untuk menyelesaikan masalah matematika

9 Saya suka memperhatikan penjelasan guru tentang

materi Matematika.

10 Saya tidak pernah bertanya kepada guru apabila

saya mengalami kesulitan.

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

108

Lampiran 13

ANGKET RESPON SISWA

TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING

Nama :

Kelas :

Petunjuk

a. Tulislah nama dan kelas anda dengan benar!

b. Jawablah setiap pertanyaan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada

kolom yang dipilih!

c. Berikan jawaban yang jujur dan sesuai dengan kemauan anda yang

sebenarnya!

d. Setiap kolom menunjukkan tingkat keseringan.

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Model pembelajaran probing prompting membuat

saya semangat dalam pembelajaran matematika

2

Saya merasa tertekan dalam pembelajaran

matematika dengan menggunakan model

pembelajaran probing prompting

3

Pembelajaran matematika dengan menggunakan

model pembelajaran probing prompting membuat

saya terdorong untuk selalu bekerja sama dengan

teman

4 Dengan pembelajaran probing prompting, saya

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

109

menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar di kelas

5 Saya lebih memahami materi dalam pembelajaran

matematika dengan model probing prompting

6

Saya tidak bisa menguasai materi dalam

pembelajaran matematika dengan model probing

prompting

7

Saya rajin mengerjakan latihan soal dalam

pembelajaran matematika dengan model probing

prompting

8

Belajar kelompok dalam pembelajaran matematika

dengan model probing prompting membuat saya

berlatih mengemukakan pendapat

9

Saya tidak dapat mengemukakan pendapat pada

saat belajar berkelompok dalam pembelajaran

matematika dengan model probing prompting

10

Setelah mengikuti model pembelajaran probing

prompting, pemahaman materi saya menjadi

meningkat

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

110

Lampiran 14

DATA KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN

Aspek yang

diamati

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV

Y T Y T Y T Y T

1 √ √ √ √

2 √ √ √ √

3 √ √ √ √

4 √ √ √ √

5 √ √ √ √

6 √ √ √ √

7 √ √ √ √

8 √ √ √ √

9 √ √ √ √

10 √ √ √ √

11 √ √ √ √

12 √ √ √ √

13 √ √ √ √

14 √ √ √ √

15 √ √ √ √

16 √ √ √ √

17 √ √ √ √

18 √ √ √ √

19 √ √ √ √

20 √ √ √ √

Jumlah 17 3 18 2 19 1 20 0

Hasil 85 90 95 100

Nilai Rata-Rata 92,5

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

111

Lampiran 15

DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Aspek yang

diamati

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV

Y T Y T Y T Y T

1 √ √ √ √

2 √ √ √ √

3 √ √ √ √

4 √ √ √ √

5 √ √ √ √

6 √ √ √ √

7 √ √ √ √

8 √ √ √ √

9 √ √ √ √

10 √ √ √ √

11 √ √ √ √

12 √ √ √ √

13 √ √ √ √

14 √ √ √ √ √

15 √ √ √ √

16 √ √ √ √

17 √ √ √ √

18 √ √ √ √

19 √ √ √ √

20 √ √ √ √

Jumlah 16 4 17 3 18 2 18 2

Hasil 80 85 90 90

Nilai Rata-Rata 86,25

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

112

Lampiran 16

DATA MINAT SISWA

No

NAMA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jum Hasil

1 AMI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 37 92,5

2 AS - - - - - - - - - - - -

3 ARP 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 38 95

4 AR - - - - - - - - - - - -

5 AP 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 36 90

6 AT 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 37 92,5

7 MAT 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 95

8 NP 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 95

9 NMT - - - - - - - - - - - -

10 NZ 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 35 87,5

11 RZ 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 95

12 QAA 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 95

Rata-Rata

Keseluruhan 93,87

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

113

Lampiran 17

DATA REPON SISWA

No

NAMA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jum Hasil

1 AMI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3,33

2 AS - - - - - - - - - - - -

3 ARP 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 3,16

4 AR - - - - - - - - - - - -

5 AP 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32 2,66

6 AT 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 34 2,83

7 MAT 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 3,16

8 NP 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 34 2,83

9 NMT - - - - - - - - - - -

10 NZ 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 2,58

11 RZ 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 36 3

12 QAA 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 31 2,58

Rata-Rata

Keseluruhan 2,9

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

114

Lampiran 18

DAFTAR HADIR SISWA

No Nama bDaftar Hadir

Pre Test I II III IV Post Test

1 Ahmad Multazam

Idham - √ √ √ √ √

2 Aloysius Samoli √ √ √ √ - -

3 Alvino Rahmat

Pratama √ √ - √ √ √

4 Andreas Ra'dak √ √ √ √ - -

5 Aprilia - √ √ - √ √

6 Arfat √ √ - √ √ √

7 Meyza Atika

Taufik √ √ √ √ √ √

8 Novrianti Pabisa √ √ √ √ √ √

9 Nurlina Marta

Tonno √ √ √ √ - -

10 Nurul Zakina √ √ - √ √ √

11 Rabiah Zulfah √ √ - √ √ √

12 Qurrhotun Ayunnin

A - √ √ √ √ √

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

115

Lampiran 19

SURAT IZIN MELAKUKAN PENELITIAN

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

116

Lampiran 20

DOKUMENTASI

Gambar 1. Pemberian Pre Test

Gambar 2. Guru sedang mengabsen

Gambar 3. Memberikan motivasi

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

117

Gambar 4. Penerapan Model Probing Prompting

Gambar 5. Pembagian LKS

Gambar 6. Siswa Menanggapi Jawaban

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING …

118

Gambar 7. Pemberian Post Test

Gambar 8. Berdoa Sebelum Pulang

Gambar 9. Poto Bersama