PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBING PROMPTING
TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 003
POMPANIKI KECAMATAN SABBANG
SELATAN KABUPATEN
LUWU UTARA
IIS ANGRAENI
1601414003
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
ii
SKRIPSI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING
TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA
PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 003
POMPANIKI KECAMATAN SABBANG
SELATAN KABUPATEN
LUWU UTARA
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1 pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Falkutas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo
IIS ANGRAENI
1601414003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
v
vi
ABSTRAK
Iis Angraeni, 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting terhadap
Hasil dan Minat Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 003
Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara. (Dibimbing oleh
Muhammad Ilyas dan Hardianto).
Penelitian Ini merupakan penelitian Pree Eksperiment, desain yang
digunakan dalam penelitian ini yakni One Group Pre Test Post Test Design.
Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui Pengaruh Model
Pembelajaran Probing Prompting terhadap Hasil dan Minat Belajar Siswa pada
Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan
Kabupaten Luwu Utara. Populasi dan sampel dalam penelitian ini yakni seluruh
siswa kelas IV yang berjumlah 12 orang siswa. Instrument dalam penelitian ini
berupa Pre Test dan Post Test, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran,
lembar observasi aktivitas siswa, angket minat siswa dan angket respon siswa.
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis statistik
deskriptif dan statistik inferensial dengan uji t. Data statistik deskriptif diperoleh
dari nilai rata-rata Pre Test yaitu 36,89 dan Post Test yaitu 89,67, keterlaksanaan
model pembelajaran yaitu 92,50, observasi aktivitas siswa yaitu 86,25, angket
minat siswa yaitu 93,89, angket respon siswa yaitu 2,90 dan nilai rata-rata gain
ternormalisasi yaitu 0,83. Data statistik inferensial diperoleh yakni dengan nilai
signifikansinya yaitu 0.67 (p≥0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian ini menunjukkan Model Pembelajaran Probing Prompting berpengaruh
terhadap Hasil dan Minat Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Kelas IV
SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.
Kata kunci: Probing Prompting, Hasil Belajar, Minat Belajar, Matematika.
vii
RIWAYAT HIDUP
Iis Angraeni, lahir di desa Pompaniki kecamatan Sabbang
Selatan kabupaten Luwu Utara pada tanggal 28 Agustus
1997, anak terakhir dari delapan bersaudara buah hati dari
pasangan M. Mashur dan Nurhaeni. Penulis telah menempuh
pendidikan di beberapa jenjang pendidikan yakni Sekolah
Dasar di SDN 003 Pompaniki pada tahun 2003 dan tamat
pada tahun 2009, kemudian menempuh pendidikan jenjang Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri 1 Sabbang pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2012,
kemudian menempuh pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri
2 Sabbang pada tahun 2012 dan tamat pada tahun 2015 kemudian penulis
melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi dan terdaftar pada
jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Cokroaminoto Palopo pada tahun 2016. Pada akhir
studinya, penulis menulis sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Probing Prompting terhadap Hasil dan Minat Belajar Siswa pada
Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan
Kabupaten Luwu Utara”.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT atas ridho, rahmat,
karunia-Nya, sehingga peneliti menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
model pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa
pada pelajaran matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang
Selatan Kabupaten Luwu Utara” dapat diselesaikan. Pada Rosulullah kita
bershalawat Allahumma sholliaa’la Muhammad.
Skripsi ini merupakan syarat akademis untuk melakukan ujian meja dalam
rangka wisuda S1 program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dalam
penulisan skripsi ini, peneliti mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Hanafie Mahtika, M.S. Rektor Universitas Cokroaminoto
Palopo.
2. Ibu Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo.
3. Ibu Erni, S.Pd.SD., M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk menyusun skripsi ini.
4. Bapak Dr. Muhammad Ilyas, M.Pd. Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Hardianto, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini .
6. Ibu Harisa Sandra, S.Pd Kepala Sekolah SDN 003 Pompaniki yang telah
memberikan kesempatan dan tanggungjawab untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
7. Ibu Tati, S.Pd Wali Kelas IV SDN 003 Pompaniki yang telah meluangkan
waktu, memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada peneliti untuk
melakukan penelitian di kelas IV tersebut.
8. Kedua orang tua dan keluargku, terimakasih atas dukungan dan motivasinya.
9. Seluruh siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki yang telah meluangkan
waktunya dan ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan penelitian ini.
ix
10. Teman-teman Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2016 dan
seluruh pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis sadar bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, sehingga kritik
dan saran yang membangun penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak.
Pompaniki, 25 November 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL............................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ............................. iv
HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY ............................................. v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7
2.1 Kajian Teori...................................................................................... 7
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ......................................................... 17
2.3 Karangka Berfikir ............................................................................. 18
2.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 20
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 20
3.2 Jenis dan Desain Penelitian .............................................................. 20
3.3 Definisi Operasional Variabel Satuan ............................................. 21
3.4 Satuan Eksperimen dan Perlakuan ................................................... 22
3.5 Instrumen Penelitian ......................................................................... 22
3.6 Prosedur Penelitian ........................................................................... 23
3.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 25
xi
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................ 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 33
4. 1 Hasil Penelitian ................................................................................ 33
4.2 Pembahasan Penelitian ...................................................................... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 51
5. 1 Kesimpulan ....................................................................................... 51
5.2 Saran .................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 53
LAMPIRAN ........................................................................................................ 56
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Desain Penelitian ......................................................................................... 21
2. Klasifikasi Gain Ternormalisasi Hasil Belajar ............................................ 27
3. Kriteria Hasil Belajar dan Kategorinya ........................................................ 27
4. Konversi Nilai Tingkat Model Pembelajaran .............................................. 28
5. Pedoman Penskoran Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ................................. 29
6. Pedoman Penskoran Kriteria Minat Belajar Siswa ...................................... 29
7. Kategori Respon Siswa ................................................................................ 30
8. Statistik Deskriptif Tes Hasil Belajar.......................................................... 33
9. Distribusi Frekuensi Tes Hasil ..................................................................... 34
10. Klasifkasi Gain Ternormalisasi ................................................................... 37
11. Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran ................................ 39
12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa .................................................................. 39
13. Hasil Angket Minat Siswa ........................................................................... 40
14. Hasil angket respon ...................................................................................... 41
15. Uji Normalitas .............................................................................................. 42
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka Pikir ............................................................................................. 18
2. Diagram Pre Test ......................................................................................... 35
3. Diagram Post Test ........................................................................................ 36
4. Diagram Gain Ternormalisasi ..................................................................... 37
5. Diagram Minat Siswa .................................................................................. 40
6. Diagram Respon Siswa ................................................................................ 42
7. Diagram Uji Normalitas .............................................................................. 44
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Tes Hasil Belajar Matematika Pre-Test ....................................................... 57
2. Tes Hasil Belajar Matematika Post-Test ...................................................... 61
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).................................................. 65
4. Lembar Kerja Siswa (LKS).......................................................................... 81
5. Data Deskriptif Satistik ................................................................................ 96
6. Data Pre Test ............................................................................................... 97
7. Data Post Test ............................................................................................. 98
8. Data Gain Ternormalisasi ............................................................................ 99
9. Data Uji Normalitas ..................................................................................... 100
10. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran ........................... 102
11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa .............................................................. 104
12. Angket Minat Belajar Siswa ....................................................................... 106
13. Angket Respon Siswa ................................................................................. 108
14. Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran .................................................. 110
15. Data Aktivitas Belajar Siswa ...................................................................... 111
16. Data Minat Siswa ......................................................................................... 112
17. Data Respon Siswa ...................................................................................... 113
18. Daftar Hadir Siswa ....................................................................................... 114
19. Surat Izin Melakukan Penelitian .................................................................. 115
20. Dokumentasi ................................................................................................ 116
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan harus ditanamkan di dalam diri setiap individu mulai dari lahir
hingga akhir hayat. Menurut Khair (2018) pendidikan merupakan salah satu hal
yang paling penting dalam segi pengetahuan bangsa Indonesia untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas sehingga terciptalah
insan yang berilmu dan berwawasan luas. Menurut Siagian (2015) Pendidikan
mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Usaha untuk
meningkatkan pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan perlu
mendapat perhatian khusus.
Siswa sekolah dasar umumnya sejak usia 7-12 tahun, sehingga sangat
diperlukan bimbingan untuk membantu perkembangannya. Perkembangan yang
terjadi pada siswa akan mempengaruhi proses pembelajarannya. Menurut Latifa
(2017) karakteristik perkembangan seseorang berbeda-beda, tergantung faktor
yang mempengaruhi perkembangan seseorang. Karakteristik perkembangan anak
usia sekolah berbeda dengan karakteristik perkembangan remaja dan karakteristik
perkembangan masa dewasa. Karakteristik perkembangan anak usia sekolah
meliputi perkembangan fisik motorik, perkembangan intelektual, perkembangan
bahasa, perkembangan emosi, perkembangan sosial, dan perkembangan kesadaran
beragama.
Pembelajaran adalah proses mentrasfer ilmu yang telah dimanipulasi
sedemikian rupa untuk digunakan dalam proses belajar. Mawardi (2017)
menyatakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan seseorang yang memanipulasi
sumber-sumber belajar menjadi proses belajar. Hal tersebut tentunya siswa akan
menerima segala informasi pada sumber-sumber yang ada dan di manipulasi
sebagai ilmu baru atau pengalaman dalam proses pembelajaran. Ketika proses
pembelajaran berlangsung setiap individu akan mengalami perubahan tingkah
laku, hal tersebut terjadi karena adanya interaksi pada proses pembelajaran.
Perubahan individu tersebut mencakup pada penguasaan pengetahuan,
2
pengembangan pribadi, kemampuan sosial, serta kemampuan dalam berkerja.
Maka dari itu pendidik harus memiliki tujuan untuk memberikan siswa
pengalaman belajar yang berkesan dalam diri peserta didik. Sehingga dalam
pengalaman belajar yang sudah dialaminya, peserta didik siap untuk berbaur
dengan masyarakat dan menyelesaikan setiap permasalahan yang akan dihadapi
setiap harinya.
Matematika merupakan cabang ilmu yang terdapat disetiap jenjang
pendidikan. Menurut Siagian (2015) mata pelajaran matematika merupakan mata
pelajaran dasar, di sekolah dasar ataupun seolah menengah, mempelajari
matematika adalah penting kareana dalam kehidupan sehari-hari kita tidak boleh
mengelak dari aplikasi matematika bukan itu saja matematika juga mampu
mengembangkan kesadaran tentang nilai-nilai yang secara esensial terdapat
didalamnya. Iriani dan Leni (2013) mengatakan bahwa pembelajaran matematika
di sekolah perlu ditekankan agar hasil belajar yang diperoleh relevan dengan
kehidupan sehari-hari dan dapat diaplikasikan sehingga sesuai dengan kebutuhan.
Matematika adalah mata pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan yang
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk menuntun siswa
dalam proses pembelajaran yaitu model pembelajaran Probing Prompting. Model
pembelajaran Probing Prompting digunakan untuk menggali kemampuan berpikir
siswa. Model pembelajaran Probing Prompting merupakan model pembelajaran
yang berbasis pertanyaan. Menurut arti katanya, Probing berarti penyelidikan dan
pemeriksaan. Sementara Prompting memiliki arti mendorong atau menuntun.
Suherman (Huda, 2013) mengatakan pengertian model pembelajaran Probing
Prompting adalah model pembelajaran dengan menyajikan serangkaian
pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa, sehingga dapat
melejitkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman
siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Sehingga dalam proses
pembelajaran siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Menurut
Utami (2016) Probing Prompting adalah strategi belajar berdasarkan pertanyaan.
Sesi tanyajawab ini bisa menjadi positif atau negatif. Pertanyaan positif secara
operasional dapat didefinisikan sebagai pertanyaan yang dapat membantu siswa
3
mengubah jawaban sementara yang salah menjadi jawaban final yang benar.
Pertanyaan yang negatif muncul ketika siswa beralih dari jawaban yang benar
menjadi jawaban yang salah setelah diberikan pertanyaan. Probing Prompting
merupakan pembelajaran dimana siswa dituntun berpikir kritis terhadapat
pertanyaan dan pengetahuan yang disajikan oleh guru.
Masalah-masalah umum yang ada di sekolah yaitu, 1) Siswa tidak bisa
diam ditempat, dalam proses pembelajaran siswa selalu melakukan gerakan
tambahan, kadang kala pindah dari kursi satu kekursi yang lainya, 2) Selalu
membuat keributan, dalam proses pembelajaran ada-ada saja yang dilakukan oleh
siswa untuk mengundang perhatian baik dari guru maupun siswa lainya, dan 3)
kurang fokus terhadap proses pembelajaran, dalam proses pembelajaran bukan
hanya siswa yang kurang fokus dalam pembelajaran tetapi kadang kala guru juga
melakukan hal yang sama sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan
efektif dan efesien. Menurut Nurhamidah, dkk (2019) masalah-masalah umum
yang ada di sekolah yaitu 1) Penyajian materi masih sering dilakukan dengan
metode ceramah yang menjadikan guru sebagai pusat belajar (teacher centered),
2) Keterlibatan siswa yang masih rendah dalam kegiatan belajar, dimana siswa
terbiasa hanya mencatat dan mendengarkan guru, 3) Ketika guru menjelaskan
banyak siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, 4) Siswa yang berani
kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja hanya siswa yang memang aktif di
kelompoknya, 5) Siswa selalu tidak selesai dalam mengerjakan tugas 6) Siswa
kesulitan dalam menulis kalimat sendiri, 7) Siswa tidak berani mengemukakan
pendapatnya, 8) Ketika guru memberikan pertanyaan, siswa tidak mau menjawab,
dan 9) Ketika siswa bekerja dalam kelompok, kegiatan masih didominasi oleh
siswa yang aktif sedangkan sebagian besar hanya melihat.
Berdasarkan hasil survei penulis peroleh pada magang III, menunjukkan
bahwa: 1) Minat siswa dalam proses belajar masih rendah ini bisa dilihat pada
saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak yang tidak memperhatikan,
2) Siswa kurang aktif dan terlibat dalam proses belajar mengajar yang ditandai
siswa jarang bertanya kepada guru, 3) Siswa takut mengemukakan pendapat.
Dalam proses pembelajaran guru kadang kala masih saja meminimalkan
keterlibatan siswa dalam hal menemukan sendiri jawaban-jawaban dari
4
pertanyaan yang diberikan, sehingga mengakibatkan siswa kurang kreatif mencari
sendiri jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, sebagai
seorang pendidik, guru harus pandai menemukan model pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengangkat sebuah judul:
Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting terhadap Hasil dan Minat
Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 003 Pompaniki
Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model
pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada
pelajaran matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang
Selatan Kabupaten Luwu Utara?
2. Bagaimanakah keterlaksanaan pada saat penerapan model pembelajaran
Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran
matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan
Kabupaten Luwu Utara?
3. Bagaimanakah aktivitas siswa pada saat penerapan model pembelajaran
Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran
matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan
Kabupaten Luwu Utara?
4. Bagaimanakah minat siswa pada saat penerapan model pembelajaran Probing
Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika
kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu
Utara?
5. Bagaimanakah respon siswa pada saat penerapan model pembelajaran
Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran
matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan
Kabupaten Luwu Utara?
6. Apakah pengaruh model pembelajaran Probing Prompting dapat
meningkatkan hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas
5
IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu
Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model
pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada
pelajaran matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang
Selatan Kabupaten Luwu Utara.
2. Untuk mengetahui keterlaksanaan pada saat penerapan model pembelajaran
Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran
matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan
Kabupaten Luwu Utara.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat penerapan model pembelajaran
Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran
matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan
Kabupaten Luwu Utara.
4. Untuk mengetahui minat siswa pada saat penerapan model pembelajaran
Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran
matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan
Kabupaten Luwu Utara.
5. Untuk mengetahui respon siswa pada saat penerapan model pembelajaran
Probing Prompting terhadap hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran
matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan
Kabupaten Luwu Utara.
6. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Probing Prompting dapat
meningkatkan hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas
IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka
penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan praktis yang, meliputi:
1. Manfaat Teoretis
a. Penelitian ini dijadikan landasan pengembangan pembelajaran matematika
khususnya dalam peningkatan hasil dan minat belajar siswa melalui model
pembelajaran Probing Prompting.
b. Sebagai upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran yang menarik
bagi siswa melalu model pembelajran Probing Prompting.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan kualitas belajar dari hasil serta minat dalam
pembelajaran matematika.
b. Bagi Guru
Dapat menjadiakan acuan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang
lebih menarik di dalam kelas.
c. Bagi Sekolah
Dapat memberikan masukan kepada sekolah dalam upaya meningkatan
kualitas pendidikan melalui model pembelajaran Probing Prompting
sebagai salah satu inovasi model pembelajaran khususnya dalam
pembelajaran matematika.
d. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam proses pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran Probing Prompting pada mata
pelajaran matematika.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam hidup manusia, tidak
hanya pendidikan dalam bangku sekolah tetapi pendidikan yang mampu
mengubah karakter hidup manusia yaitu pendidikan etika dan moral. Menurut
Siagian (2015) Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita
bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Undang-undang Pendidikan No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa berakal mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis dan peka terhadap tantangan zaman. Jadi jelaslah
pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik
memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus
diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No.
20/ 2003.
Pendidikan merupakan kebutuhan hidup yang harus terus dilakukan
sepanjang hayat. Salam (Nurhamidah dkk, 2019) mengemukakan pengertian
pendidikan bahwa pendidikan hakikatnya merupakan suatu usaha yang disadari
untuk mengembangkan kepribadian dan keterampilan manusia yang dilaksanakan
di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan
sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang
dan bahkan akan semakin terbelakang. Dengan demikian, pendidikan harus
diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di
samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Pendidikan memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia
terutama dalam kebudayaan masyarakat. Trianto (Eviyona dkk, 2017) Pendidikan
8
adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan
syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya
kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu
terus–menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Adanya
perbaikan kualitas pendidikan mampu memberikan peserta didik kemampuan dari
berbagai bidang pendidikan.
2. Pendidikan di Sekolah Dasar
Siswa sekoalah dasar umumnya sejak usia 7-12 tahun, sehingga sangat
diperlukan bimbingan untuk membantu perkembangannya. Perkembangan yang
terjadi pada siswa akan mempengaruhi proses pembelajarannya. Menurut Latifa
(2017) karakteristik perkembangan seseorang berbeda-beda, tergantung faktor
yang mempengaruhi perkembangan seseorang. Karakteristik perkembangan anak
usia sekolah berbeda dengan karakteristik perkembangan remaja dan karakteristik
perkembangan masa dewasa. Karakteristik perkembangan anak usia sekolah
meliputi perkembangan fisik motorik, perkembangan intelektual, perkembangan
bahasa, perkembangan emosi, perkembangan sosial, dan perkembangan kesadaran
beragama.
Amir (Gunantara dkk, 2014) menyatakan “Dunia pendidikan, khususnya di
sekolah dasar (SD), merupakan awal dari suatu proses pendidikan formal menuju
pendidikan selanjutnya. Untuk itu, pendidikan di SD memerlukan adanya
peningkatan kualitas untuk merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi”. Peningkatan kualitas salah satunya dilakukan dengan meningkatkan
mutu pembelajaran. Peningkatan mutu pembelajaran dapat dicapai jika guru telah
melakukan pembelajaran yang inovatif dengan menempatkan siswa sebagai pusat
pembelajaran dan mereka dapat belajar bermakna.
Sekolah dasar merupakan sekolah yang berbagai tempaan awal yang
diterima oleh siswa di sekolah. Menurut Khair (2018) Sekolah dasar (SD) sebagai
penggalan pertama pendidikan dasar, seyongyanya dapat membentuk pondasi
yang kuat untuk tingkat pendidikan selanjutnya. Dengan tujuan sekolah harus
membekali lulusannya dengan kemampuan dan keterampilan dasar yang
memadai, yaitu kemampuan proses strategis.
9
3. Pembelajaran Matematika
Belajar tidak hanya dilakukan dibangku sekolah, tetapi belajar dapat
dilakukan kapan dan dimana saja kita berada asalkan belajar dalam hal positif.
Proses belajar memberikan banyak pengalaman dalam kehidupan manusia,
sehingga dari belajar manusia dapat dinilai dari manusia lainya. Winkel (Diasputri
dkk, 2013) Belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap.
Pembelajaran adalah suatu interaksi antara yang dilakukan guru kepada
siswa agar dapat mengubah kebiasaan, tingkahlaku, keterampilan serta
pengetahuan menjadi lebih baik. Susanti (2017) pembelajaran merupakan suatu
proses belajar mengajar yang mana dalam proses tersebut dilakukan pemberian
ilmu antara guru dan siswa yaitu adanya penyampaian pengetahuan atau ilmu
yang bertujuan untuk mencapainya suatu perubahan perilaku, kemampuan dan
keterampilan. Khair (2018) pembelajaran merupakan kegiatan pendidikan di
sekolah yang berfungsi untuk membantu anak agar tumbuh ke arah positif dalam
pertumbuhan dan perkembangannya. Maka cara belajar siswa (subyek belajar) di
sekolah diarahkan dan tidak dibiarkan berlangsung sembarangan tanpa tujuan.
Melalui sistem pembelajaran di sekolah, anak melakukan kegiatan belajar dengan
tujuan akan terjadi perubahan positif pada diri anak menuju kedewasaan
Pembelajaran dikelas sebaiknya diberikan secara bervariatif kepada siswa
agar siswa dapat terlibat aktif dan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan
efesien. Nurhamidah, dkk (2019) Pembelajaran yang dilakukan di kelas sudah
selayaknya menuntut siswa untuk terlibat aktif disetiap kegiatan yang dilakukan.
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang
tinggi antara guru dengan siswa maupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan
menciptakan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing
siswa dapat melibatkan kemampuannya secara maksimal.
Matematika merupakan pembelajaran yang selalu ada di setiap jenjang
pendidikan. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu dasar yang
memberikan pengaruh bagi pembelajaran lainya. Sumarmo (Susanti, 2017)
mengatakan bahwa matematika sebagai proses yang aktif, dinamik dan generatif
10
melalui kegiatan matematika memberikan sumbangan yang penting dalam
perkembangan nalar yang diperlukan dalam upaya membekali lulusan yang
mampu berpikir logis, kritis, dan cermat, serta bersikap objektif dan terbuka
dalam menghadapi berbagai permasalahan, khususnya dalam memecahkan
masalah yang berkaitan dengan matematika.
Iriani dan Leni (2013) Matematika adalah salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hampir
seluruh ilmu pengetahuan dan teknologi menggunakan matematika. Oleh karena
itu, tidak dapat disangkal bahwa yang mendasari ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah perlu ditekankan agar
hasil belajar yang diperoleh relevan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat
diaplikasikan sehingga sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya pembelajaran
matematika di sekolah masih terpusat pada guru sehingga posisi guru sangat
dominan.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Lestari (2015) mata pelajaran matematika perlu
diberikan kepada siswa disemua jenjang pendidikan untuk membekali siswa
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif. Karenanya kegiatan belajar mengajar khususnya dalam matematika
perlu lebih diperhatikan lagi mengingat begitu penting matematika bagi siswa
nantinya.
4. Model Pembelajaran Probing Prompting
a. Model Pembelajaran
Model pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu, “model” dan
“pembelajaran”. Istilah “model” diartikan oleh Suprijono (Sari, 2017) merupakan
interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari berbagai
sistem. Model pembelajaran merupakan hasil penurunan teori psikologi
pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap
11
implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas yang
dapat digunakan sebagai landasan praktik pembelajaran.
Menurut Mawi (2018) model pembelajaran merupakan serangkaian
kegiatan pembelajaran yang mengikuti alur keseluruhan urutan langkah dalam
proses pembelajan. Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau pola
yang digunakan oleh guru untuk interaksi antara guru dan siswa selama proses
pembelajaran, agar tujuan dari pembelajaran yang sudah direncanakan dapat
tercapai, serta siswa dapat mencapai dan meningkatkan kompetensi kognitif,
keterampilan dan sikap mereka setelah proses pembelajaran. Model pembelajaran
merupakan suatu perencanaan pembelajaran yang disiapakan dalam membantu
siswa mempelajari secara spesifik sebagai ilmu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk
membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran
memberikan serangkaian aktifitas yang dapat menunjang terjadinya proses
pembelajaran secara efektif dan efesien. Model pembelajaran juga menuntun
siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga ilmu pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang diajarkan oleh guru dapat diterima dengan baik.
b. Model Pembelajaran Probing Prompting
Penggunaan model pembelajaran Probing Prompting yang pertamakali
sering digunakan yaitu teknik probing kemudian dilanjutkan ke teknik Prompting.
Menurut Jacobsen (Susanti, 2017) Probing merupakan teknik guru untuk meminta
siswa memberikan informasi tambahan untuk memastikan jawabannya sudah
cukup komprehensif dan menyeluruh, sedangkan Prompting merupakan teknik
yang melibatkan penggunaan isyarat-isyarat atau petunjuk-petunjuk yang
digunakan untuk membantu siswa menjawab dengan benar.
Model pembelajaran Probing Prompting adalah model pembelajaran yang
mampu melejitkan proses berfikir siswa sehingga kemampuan menerima
pengetahuan lebih baik dari pembelajaran yang sifatntya mononton. Menurut
Susanti (2017) model pembelajaran Probing Prompting merupakan proses
pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung sehingga dapat
12
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Siswa
diberikan serangkaian pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi yang sifatnya
menuntun dan menggali, sehingga terjadi proses berpikir tingkat tinggi pula yang
mengaitkan pengetahuan sikap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan
yang baru yang sedang dipelajari sehingga terjadinya kemampuan berpikir kritis
siswa.
Menurut Utami (2016) Model pembelajaran Probing Prompting
merupakan metode pembelajaran aktif untuk membuat konsep, prinsip, dan aturan
menjadi pengetahuan baru yang dilakukan secara individu. Selain itu, keunikan
dari model pembelajaran ini adalah siswa aktif bertanya jawab dengan guru
ataupun temannya. Siswa membuat jawaban sesuai panduan dari model
pembelajaran Probing Prompting. Dengan demikian, pengetahuan baru tidak
diberikan oleh guru kepada siswa, namun siswa mencari pengetahuan baru
tersebut secara mandiri.
Model pembelajaran Probing Prompting adalah model pembelajaran yang
menuntun pemahaman siswa untuk berpikir kritis terhadap pengetahuan baru.
Menurut Suherman (Huda, 2013) model pembelajaran Probing Prompting adalah
model pembelajaran yang dapat melejitkan proses berpikir siswa sehingga mampu
mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang
sedang dipelajari dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya
menuntun dan menggali gagasan siswa.
Kesimpulan dari penjelasan beberapa ahli di atas bahwa pengertian model
Pembelajaran Probing Prompting merupakan pembelajaran dimana siswa dituntun
berpikir kritis terhadapat pertanyaan dan pengetahuan yang disajikan oleh guru.
Model pembelajaran Probing Prompting dapat melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran dikarenakan siswa mempersiapakan jawaban dari
pertanyaan yang diberikan guru. Dalam penerapan model pembelajaran Probing
Prompting, guru sebaiknya menerapkan dengan wajah yang ramah,
c. Langakah-langkah Model Pembelajaran Probing Prompting
Langkah-langkah pembelajaran Probing Prompting menurut Huda (2013)
dijabarkan melalui tujuh tahapan teknik Probing yang kemudian dikembangkan
dengan Prompting.
13
1) Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan dengan membeberkan
gambar, rumus, atau situasi lainnya yang mengandung permasalahan.
2) Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa
merumuskan permasalahan.
3) Guru mengajukan persoalan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus
(TPK) atau indikator kepada seluruh siswa.
4) Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil.
5) Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.
6) Jika jawabannya tepat, maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain
tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat
dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika siswa tersebut
mengalami kemacetan jawaban atau jawaban yang diberikan kurang tepat,
tidak tepat, atau diam, maka guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang
jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban. Kemudian, guru
memberikan pertanyaan yang menuntun siswa berpikir pada tingkat yang lebih
tinggi, sehingga siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan kompetensi
dasar atau indikator. Pertanyaan yang diajukan pada langkah keenam ini
sebaiknya diberikan pada beberapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa
terlibat dalam seluruh kegiatan Probing Prompting.
7) Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih
menekankan bahwa TPK/indicator tersebut benar – benar telah dipahami oleh
seluruh siswa.
d. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Probing Prompting
Menurut Suharsono (2015) kelebihan model Probing Prompting, yaitu:
1) Mendorong siswa aktif berpikir.
2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang
jelas.
3) Perbedaan pendapat antara siswa dapat dikompromikan ketika diskusi.
4) Pertanyaan dapat dibuat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sehingga
ketika siswa sedang rebut atau mengantuk, suasana menjadi segar, nyaman,
dan hidup lagi.
14
5) Berfungsi sebagai cara untuk meninjau kembali (review) bahan pelajaran yang
lampau.
6) Mendorong keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
Sedangkan kelemahan model Probing Prompting menurut Suharsono
(2015), yaitu:
1) Siswa merasa takut, ketika guru kurang mendorong siswa untuk berani
bertanya atau menjawab.
2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan
mudah dipahami siswa.
3) Memerlukan waktu yang lama.
4) Untuk jumlah siswa yang banyak, tidak cukup waktu untuk memberikan
pertanyaan kepada tiap siswa.
5) Dapat menghambat cara berfikir siswa ketika siswa tidak bebas berkreasi.
Cara mengatasi kelemahan model pembelajaran Probing Prompting, yaitu:
1) Memberikan dorongan berupa pemahaman kepada siswa bahwa semakin
banyak bertanya atau menjawab semakin banyak ilmu yang diperoleh.
2) Mencari referensi agar pertanyaan yang dibuat sesuai dengan tingkat berfikir
dan mudah dipahami oleh siswa.
3) Tidak memberikan pertanyaan yang dapat menyita waktu yang terlalu lama
agar waktu yang digunakan cukup untuk menerapkan model pembelajaran
Probing Prompting.
4) Menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar penerapan model
pembelajaran Probing Prompting ini dapat berjalan dengan efektif dan efesisen
meski jumlah siswa banyak.
5) Bebaskan siswa untuk berkreasi sesuai dengan materi yang disajikan agar tidak
menghambat proses berfikir siswa.
5. Hasil Belajar
Garret (Firmansyah, 2015) Belajar merupakan proses latihan maupun
pengalaman yang membawa pada perubahan diri dan perubahan cara bereaksi
terhadap suatu perangsang tertentu yang berlangsung dalam jangka waktu yang
lama. Firmansyah (2015) belajar adalah suatu proses atau kegiatan perubahan
15
kearah yang lebih baik (positif), hal ini dibuktikan dari perubahan tingkah laku
individu dalam memperoleh suatu pengetahuan setelah ia mendapatkan suatu
pembelajaran atau pengalaman, misalnya yang tadinya tidak tahu setelah
mengalami proses belajar setidaknya menjadi tahu. Untuk menuju ke hal yang
lebih baik lagi dalam proses belajar ini akan memerlukan waktu yang lama dan
perlu adanya urutan-urutan yang sistematis didalam proses belajar.
Lestari (2015) Hasil belajar merupakan akibat dari proses belajar
seseorang yang menunjukkan keterkaitan terhadap perubahan pada diri orang
yang belajar. Bentuk perubahan sebagai hasil dari belajar berupa perubahan
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan dan kecakapan.
Perubahan dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan
tidak dianggap sebagai hasil belajar. Perubahan sebagai hasil belajar bersifat
relatif menetap dan memiliki potensi untuk dapat berkembang.
Menurut Lubis (2012) hasil evaluasi merupakan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran. Secara umum, hasil belajar dipandang sebagai perwujudan
nilai-nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar adalah penguasaan bahan pelajaran yang
dipelajari sehingga siswa dapat menampilkan pengalaman dan penguasaan
terhadap hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah
diperoleh.
Hasil belajar diperoleh dari kerja keras siswa mengikuti proses
pembelajaran. Menurut Sudjana (Firmansyah, 2015 ) “Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa setelah ia mengalami
proses belajarnya”. Dalam proses belajar mengajar guru melakukan tugasnya
tidak hanya menyampaikan materi kepada siswa, tetapi ia juga dituntut untuk
membantu keberhasilan dalam menyampaikan materi pelajaran yaitu dengan cara
mengevaluasi hasil belajar mengajar.
Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas yaitu hasil belajar adalah
perubahan kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang diperoleh dari proses belajar
menjadi lebih baik dibandingkan sebelum terjadinya proses belajar. Hasil belajar
adalah pencapain yang diperoleh dari kerja keras siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
16
6. Minat Belajar
Definisi belajar yang dikemukakan oleh Slameto (Lestari, 2015) bahwa,
belajar adalah suatu proses untuk memperoleh minat dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Belajar adalah suatu upaya yang
dilakukan untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap.
Upaya yang dilakukan oleh seseorang yang belajar untuk memperoleh berbagai
kebiasaan, ilmu dan sikap di atas dilakukan dengan cara-cara tertentu, sehingga
hambatan yang ditemukan dalam proses belajar dapat diatasi, sehingga akan
menunjukkan suatu perubahan dalam dirinya dalam mereaksi terhadap situasi
belajar yang dialaminya. Bila situasi belajar itu sesuai dengan harapan yang
bersangkutan, maka terjadi sedikit banyak perubahan dalam dirinya baik dalam
prilaku, tingkah laku maupun psikomotornya.
Menurut Slameto (2010) dalam buku belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya menyatakan bahwa: “Minat adalah suatu rasa keterkaitan dan
rasa lebih suka pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat
merupakan penerimaan terhadap sesuatu di luar diri dapat berupa seseorang, suatu
obyek, suatu situasi, suatu aktivitas dan lain sebagainya yang memberikan suatu
hubungan dengan diri sendiri. Begitupun yang dikemukakan oleh Lestari (2015)
Minat tersebut dapat meningkat menjadi besar apabila hubungan tersebut semakin
kuat dan dekat. Minat belajar merupakan dorongan batin yang tumbuh dari
seseorang siswa untuk meningkatkan kebiasaan belajar. Minat belajar akan
tumbuh saat siswa memiliki keinginan untuk menetapkan cita-cita yang tinggi dan
sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa, meraih nilai terbaik, atau ingin
memenangkan persaingan dalam belajar dengan siswa lainnya.
Menurut Djamarah (Siagian, 2015) menyebutkan “Minat belajar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang
kurang akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah”. Minat yang besar
terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau
memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat belajar
disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk
memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia
17
Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas yaitu minat belajar adalah
keinginan yang kuat dari siswa untuk mengikuti pembelajaran baik untuk
mendapat nilai yang baik maupun untuk persaingan mendapat peringkat.Minat
seseorang terhadap pembelajaran dapat dilihat dari keseriusan seseorang
mengikuti proses belajar, cenderung memfokuskan pemikirannya terhadap
pembelajaran yang sedang disajikan
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Diasputri, dkk (2013) melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting
Berbantuan Lembar Kerja Berstruktur Terhadap Hasil Belajar” telah
membuktikan bahwa model pembelajaran Probing Prompting berbantuan
Lembar Kerja Berstruktur berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Hidrokarbon dan Minyak bumi dengan memberikan kontribusi
sebesar 32%.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hanggara dan Alfionita (2015)
melakukan penelitian dengan judul “Eksperimentasi Model Pembelajaran
Probing Prompting Dan Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar
Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 3
Batam”. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: hasil uji
komparasi ganda antar baris diperoleh, pada model pembelajaran Probing
Prompting dengan Discovery Learning, Fhitung = 4,29 dan Ftabel = 3,98,
Fhitung> Ftabel, karena hipotesis nol ditolak maka terdapat perbedaan hasil
belajar antara model pembelajaran Probing Prompting dengan Discovery
Learning, rerata Probing Prompting 71,68 dan Discovery Learning 77,01,
sehingga dapat disimpulkan: model Discovery Learning menghasilkan hasil
belajar lebih baik daripada model Probing Prompting.
3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kholis (2019) Pengaruh Metode
Probing Prompting Learning berbasis Teori Brunner Terhadap Minat dan
Hasil Belajar Materi Garis dan Sudut Siswa Kelas VII MTsN 2 Tulungagung
Tahun Ajaran 2018/2019. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji
homogenitas data hasil Post Test dari kedua kelas tersebut diperoleh bahwa
kedua kelas tersebut berdistribusi normal dan homogen. Menurut hasil
18
penelitian dan pembahasan perhitungan uji-t disimpulkan untuk mengetahui
minat dan hasil belajar matematika siswa bahwa t(hitung) = 113,551 pada
taraf signifikansi 5%, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian, kesimpulan yang dapat diambil yaitu “Ada pengaruh metode
Probing Prompting Learning terhadap minat dan hasil belajar matematika
siswa pada materi garis dan sudut matematika siswa kelas VII MTsN 2
Tulungagung tahun ajaran 2018/2019”
2.3 Kerangka Pikir
Gambar. 1 Kerangka pikir
Proses pembelajaran matematika yang dilakukan secara konvensional
mengakibatkan hasil dan minat belajar siswa rendah. Hal ini ditandai dengan
adanya masalah-masalah yang dihadapi siswa di sekolah yaitu siswa kurang
mampu mengemukakan pendapat, kadang kala siswa melamun saat mengikuti
proses pembelajaran, kurang terterlibat dalam diskusi kelompok sehingga hanya
siswa pintar yang berperan aktif, dan model pembelajaran yang digunakan guru
kurang bervariatif. Untuk meningkatkan hasil dan minat belajar siswa, guru
sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang bervariatif seperti model
pembelajaran Probing Prompting. Model pembelajaran Probing Prompting
adalah model pembelajaran yang menuntun siswa untuk berfikir kritis terhadap
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Proses penerapannya yaitu siswa diberikan
gambar, rumus, atau bacaan yang mengandung permasalahan kemudian siswa
diminta untuk mencari permasalahannya dan menemukan jawaban sendiri, dengan
adanya penerapan model pembelajaran Probing Prompting dapat meningkatkan
hasil dan minat belajar siswa.
Penggunaan model pembelajaran Probing Prompting
Hasil dan Minat belajar Siswa
Meningkat
Hasil dan Minat belajar siswa rendah
19
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah
penelitian. Adapun hipotesis penelitian yang diajukan berdasarkan kajian-kajian
teori, kerangka berpikir dan kajian hasil penelitian tersebut maka dalam penelitian
ini dirumuskan hipotesis yaitu: Model Pembelajaran Probing Prompting
berpengaruh terhadap Hasil dan Minat Belajar Siswa pada Pelajaran Matematika
Kelas IV SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu
Utara.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis yaitu di SDN 003 Pompaniki,
alamat Jl. Trans Sulawesi, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV. Waktu penelitian dilaksanakan pada
tanggal 29 September - 29 Oktober 2020.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 30 September 2020 dengan
materi pembulatan bilangan, pada pertemuan ini indikator yang dibahas yakni
manganalisis cara pembulatan bilangan ke satuan terdekat. Pertemuan kedua yaitu
dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2020 dengan materi yang sama namun
indikator yang berbeda, pada pertemuan ini indikator yang dibahas yakni
manganalisis cara pembulatan bilangan ke puluhan terdekat. Kemudian pertemuan
ketiga dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2020 dengan materi yang sama
namun indikator yang berbedan dan pada pertemuan ini indikator yang dibahas
yakni manganalisis cara pembulatan bilangan ke ratusan terdekat. Dan pada
pertemuan keempat yang dilaksanan pada tanggal 12 Oktober 2020 indikator yang
dibahas yaitu menyediakan penyelesaian masalah pembulatan hasil pengukuran
panjang dan berat kesatuan terdekat.
3.2 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi
eksperimen) dengan menggunakan tes awal (Pre Test) dan tes akhir (Post Test).
Antara Pre Test (O1) dan Post Test (O2) diadakan suatu pengajaran (perlakuan)
untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (X).
Desain pada penelitian ini menggunakan One Group Pre Test Post Test
yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok
perbandingan. Hal tersebut digambarkan, sebagai berikut:
21
Tabel 1. Desain Penelitian One Group Pre Test Post Test
Pre Test Perlakuan Post Test
O1 X O2
Sumber: Sugiyono (Munira, 2016)
Keterangan:
O1 : Tes kemampuan awal (Pre Test) sebelum penerapan model pembelajaran
Probing Prompting.
X : Perlakuan dengan penerapan model pembelajaran Probing Prompting.
O2 : Tes kemampuan akhir (Post Test) setelah penerapan model pembelajaran
Probing Prompting.
3.3 Definisi Operasional Variabel Satuan
Definisi ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Model pembelajaran sebagai variabel bebas sedangkan variabel terikat adalah
hasil dan minat belajar. Definisi kedua variabel tersebut adalah, sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Probing Prompting
Model Pembelajaran Probing Prompting merupakan pembelajaran dimana
siswa dituntun berpikir kritis terhadapat pertanyaan dan pengetahuan yang
disajikan oleh guru. Model pembelajaran Probing Prompting dapat melibatkan
siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dikarenakan siswa mempersiapakan
jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru. Dalam penerapan model
pembelajaran Probing Promting, guru sebaiknya menerapkan dengan wajah yang
ramah,
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang
diperoleh dari proses belajar menjadi lebih baik dibandingkan sebelum terjadinya
proses belajar. Hasil belajar adalah pencapain yang diperoleh dari kerja keras
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Minat belajar
Minat belajar adalah keinginan yang kuat dari siswa untuk mengikuti
pembelajaran baik untuk mendapat nilai yang baik maupun untuk persaingan
mendapat peringkat. Minat seseorang terhadap pembelajaran dapat dilihat dari
keseriusan seseorang mengikuti proses belajar, cenderung memfokuskan
22
pemikirannya terhadap pembelajaran yang sedang disajikan.
3.4 Satuan Eksperimen dan Perlakuan
1. Satuan Eksperimen
Satuan eksperimen dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV
SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara, yang
terdiri atas 1 kelas. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Purposive Sampling (Sugiyono, 2011) yaitu teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu. Kelas IV
sebagai kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran penerepan model
pembelajaran Probing Promting.
2. Perlakuan
Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu dengan model
pembela jaran Probing Prompting dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV
SDN 003 Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.
Pelaksanaan perlakuan dilakukan selama 6 kali pertemuan, pada pertemuan
pertama diadakan Pre Test (tes awal) sebelum diterapkan model pembelajaran
Probing Prompting. Kemudian pada pertemuan terakhir diberikan Post Test untuk
mengetahui tingkat hasil dan minat belajar siswa dalam penggunaan model
pembelajaran Probing Prompting. Langkah-langkah pembelajaran disajikan
dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3.5 Instrumen Penelitian
Dalam rangka mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian maka
penelitian ini menggunakan beberapa instrumen. Instrumen penelitian ini terdiri
dari tes kemampuan pemahaman konsep matematis, dan keterlaksanaan
pembelajaran. Berikut uraian tentang instrumen tersebut.
a. Tes Hasil Belajar
Tes yang digunakan berupa tes uraian yang berbentu essay bertujuan untuk
mengetahui tingkat penguasaan materi siswa. Adapun tes yang diberikan terbagi
atas dua bagian, yaitu:
23
1) Tes awal (Pre Test) dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasan materi
siswa sebelum pelaksanaan model pembelajaran Probing Prompting.
2) Tes akhir (Post Test) dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasan materi
siswa kelas eksperimen setelah diterapkan model pembelajaran Probing
Prompting.
b. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran bertujuan untuk
mengetahui seberapa baik keterlaksanaan model pembelajaran diterapkan pada
saat pembelajaran berlangsung. Butir-butir instrumen ini mengacu pada langkah-
langkah model pembelajaran masing-masing yang disesuaikan RPP. Pengamatan
dilakukan sejak kegiatan awal hingga kegiatan akhir dan dibantu oleh seorang
guru sebagai observer. Pengkategorian skor model pembelajaran menggunakan
dua alternatif jawaban yaitu: “Ya” dan “Tidak”.
c. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk menilai dan memantau
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Angket Minat Siswa
Angket minat siswa digunakan untuk mengumpulkan data tanggapan siswa
terhadap model pembelajaran Probing Prompting. Apakah terdapat pengaruh
minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika sesudah menggunakan
model pembelajaran Probing Promting. Angket tersebut diisi setelah berakhirnya
pelaksanaan pembelajaran.
e. Angket Respon Siswa
Angket respon siswa digunakan untuk mengumpulkan data tentang respon
siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Probing Prompting. Angket tersebut diisi setelah berakhirnya proses
pembelajaran.
3.6 Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh didalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap,
yaitu: (1) tahap persiapan, dan (2) tahap pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan
pada kedua tahap tersebut dapat diuraikan, sebagai berikut:
24
1. Tahap Persiapan
a. Menentukan Materi yang akan diajarkan dalam penelitian ini. Materi
tersebut yaitu pembulatan bilangan.
b. Mendesain soal evaluasi berupa tes bilangan bulat yang mampu
meningkatkan hasil dan minat belajar siswa .
c. Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Perangkat pembelajaran
dikembangkang oleh peneliti dengan mempertimbangkan langkah-
langkah dari model pembelajaran Probing Prompting. Perangkat
pembelajaran dirancang untuk empat kali pertemuan dan akan digunakan
pada saat penelitian.
d. Membuat lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran untuk
mengetahui bagaimana tingkat keterlaksanaan pembelajaran di dalam
kelas eksperimen.
e. Membuat lembar observasi untuk mengetahuai aktivitas belajar siswa di
dalam kelas.
f. Membuat angket minat belajar siswa untuk mengetahui tanggapan siswa
terhadap penerapan model pembelajaran yang telah berlangsung.
g. Membuat angket respon belajar siswa untuk mengetahui bagaimana
tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang disajikan.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah menetapkan kelas eksperimen, proses pelaksanaan penelitian
dilakukan, sebagai berikut:
a. Pemberian Pre Test
1. Sebelum melakukan Pre Test peneliti terlebih dahulu memperkenalkan
diri.
2. Selanjutnya peneliti menjelaskan kepada siswa mengenai kegiatan yang
akan dilakukan.
3. Peneliti memberikan tes awal tanpa melakukan pengajaran sebelumnya.
4. Bentuk soal pada tes awal berupa soal uraian.
5. Setelah tes awal selesai dilakukan, hasilnya dikumpulkan ke dalam daftar
nilai.
25
b. Pemberian Materi
1. Melakukan kegiatan pengajaran kepada siswa yang disesuaikan dengan
jadwal mata pelajaran pada sekola tempat dilakukannya penelitian
2. Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Probing Prompting, dimana setiap pertemuan diberikan
perlakuan sesuai waktu pembelajaran yang ada di sekolah. perlakuan
diberikan selama 6 kali pertemuan (termasuk pemberian Pre Test dan
Post Test)
c. Pemberian Post Test
Setelah diberikan perlakuan maka tahap selanjutnya dilakukan tes akhir
(Post Test). Tes ini dimaksudkan untuk mengukur ada tidaknya peningkatan hasil
dan minat belajar matematika siswa sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran.
Bentuk soal sama dengan soal uraian tes awal.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan cara, sebagai berikut:
a. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar diperoleh dari pemberian perlakuan dengan dua tahap.
Tahap pertama yaitu pemberian tes awal (Pre Test) yang diberikan pada saat
pertemuan pertama. Tahap kedua yaitu pemberian tes akhir (Post Test), hasil dari
pemberian Pre Test dan Post Test yang sudah diisi oleh siswa diperiksa
jawabannya oleh peneliti. Setelah perhitungan selesai, maka hasil dari perhitungan
adalah nilai yang diperoleh oleh masing-masing siswa.
b. Data keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting
Data mengenai keterlaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan
model pembelajaran Probing Prompting dilakukan oleh seorang observer.
Observer melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran yang digunakan telah direvisi berdasarkan
penilaian, koreksi dan saran perbaikan dari para ahli (validator) atau pakar
pendidikan. Lembar observasi diisi dengan cara menulis tanda centang ( ) sesuai
dengan keadaan yang diamati. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran
sedang berlangsung, mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
26
penutup.
c. Data Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari pengamatan selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar
observasi diberikan kepada pengamat untuk diisi dengan cara menulis tanda
centang ( ) sesuai dengan keadaan yang diamati.
d. Data Angket Minat Belajar
Data angket minat belajar diperoleh dari angket yang diberikan siswa
untuk menilai minat belajar siswa sesudah mengikuti model pembelajaran
Probing Prompting dalam pelaksanaan pembelajaran.
e. Data Angket Respon Siswa
Data Angket Respon Siswa diperoleh dari data respon siswa terhadap
pembelajaran yaitu dengan menggunakan angket respon siswa. Angket respon
siswa diberikan kepada seluruh siswa yang menjadi subjek penelitian. Pemberian
angket tersebut dilakukan setelah berakhirnya seluruh proses pembelajaran.
f. Dokumentasi
Dokumentasi berupa arsip sekolah digunakan untuk memperoleh data
tentang sekolah dan nama siswa. Dokumentasi berupa foto berguna
menggambarkan proses tindakan penelitian dan memperkuat data yang telah
diperoleh dari hasil observasi, tes, dan studi dokumentasi pengumpulan data.
3.8 Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data hasil dan
minat belajar siswa. Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat gambaran data
secara umum.
a. Data Hasil Belajar Siswa
Setelah kelas eksperimen diberikan perlakuan, data yang diperoleh dari
hasil tes Pre Test dan Post Test dianalisis untuk mendapatkan skor peningkatan
(gain) hasil belajar siswa. Menurut Hake (Sari, 2017) untuk mendapatkan skor
peningkatan (gain) dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (normalited gain)
= g, yaitu:
27
g
Keterangan:
g : Gain ternormalisasi
: Skor Post Test
: Skor Post Test
: Skor Maksimum
Adapun klasifikasi gain ternormalisasi terlihat pada tabel, berikut:
Tabel 2. Klasifikasi Gain Ternormalisasi
Koefisien Normalisasi Gain Klasifikasi
g 0,3
0,3 g 0,7
g 0,7
Rendah
Sedang
Tinggi
Sumber: Hake (Sari, 2017)
Kriteria yang digunakan untuk mengukur hasil belajar jika nilai minimal
berada pada kategori sedang 0,3 g 0,7.
Data mengenai tes penguasaan matematika siswa dianalisis secara
kuantitatif. Data tes hasil belajar dianalisis menggunakan statistik deskriptif yaitu
skor rata-rata. data analisis secara kuantitatif menggunakan statistik deskriptif
dengan tujuan mendeskripsikan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Probing Prompting. Kategorisasi yang digunakan untuk
mengelompokkan tingkat prestasi belajar matematika siswa adalah standar yang
ditetapkan oleh Nurkancana (dalam Munira, 2016 ), yaitu:
Keterangan:
NA: Nilai Akhir
Tabel 3. Kriteria Hasil Belajar dan Kategorinya
Persentase Rata-Rata (%) Kategori
90 – 100
80 – 89
65 – 79
55 – 64
0 – 54
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Sumber: Nurkancana (Ilyas, 2015)
28
b. Data keterlaksanaan model pembelajaran
Teknik analisis data terhadap keterlaksanaan model pembelajaran
digunakan analisis rata-rata aktivitas pengamatan yang dilakukan oleh observer.
Artinya tingkat kemampuan peneliti dihitung dengan cara menjumlah nilai tiap
aspek kemudian membaginya dengan banyak aspek yang dinilai. Teknik analisis
data ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran
Probing Promting yang diterapkan di dalam kelas pada saat proses pembelajaran.
Adapun pengkategorian kemampuan peniliti dalam mengelola pembelajaran
Fitriah (Sari, 2017), yaitu:
Keterangan:
% Keterlaksanaan: Nilai presentase rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran
Tabel 4. Konversi Nilai Tingkat model pembelajaran
Persentase Rata-Rata (%) Kategori
90 – 100
80 – 89
65 – 79
55 – 64
0 – 54
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Kurang Baik
Sumber: Nurkancana (Sari, 2017)
Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan optimal apabila persentase
keterlakasanaan pembelajaran minimal mencapai kategori cukup baik.
c. Data Aktivitas Belajar Siswa
Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang
berlangsunga didalam kelas dapat dianalisis dengan melihat rata-rata aktivitas
hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh observer. Pengamatan dilakukan
selama kegiatan proses belajar berlangsung. Adapun untuk memudahkan
memberikan penilaian atas aktivitas dengan lembar observasi berdasarkan aspek
aktivitas yang menjadi fokus pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung.
Adapun rumus presentasi menurut Sudijono (2011) adalah, sebagai berikut:
P =
× 100%
29
Keterangan:
P : Angka persentase
n : Jumlah skor yang diperoleh
N : Skor maksimal yang dapat diperoleh
Tabel 5. Pedoman penskoran kriteria aktivitas belajar siswa
Presentase (%) Kategori
85-100 Sangat Aktif
70-84 Aktif
60-69 Cukup
50-59 Kurang Aktif
0-50 Tidak Aktif
Sumber: Sudijono (2011)
d. Data Minat Belajar Siswa
Data minat belajar siswa diperoleh melalui angket yang dianalisis secara
kualitatif menggunakan statistik deskriptif yaitu skor rata-rata. Skor rata-rata
diperoleh dari jumlah rata-rata skor siswa dibagi banyaknya siswa. Angket minat
belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pernyataan positif
dan pernyataan negatif. Adapun rumus presentasi menurut Sudijono (2011)
adalah, sebagai berikut:
P =
x 100 %
Keterangan:
P : Angka persentase minat belajar siswa
F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N : Skor maksimal yang dapat diperoleh
Tabel 6. Pedoman penskoran kriteria minat belajar siswa
Presentase (%) Kategori
0-24,99 Rendah
25-49,99 Sedang
50-74,99 Tinggi
75-100 Sangat Tinggi
Sumber: Yonny (Munira, 2016)
Angket ini digunakan data skala likert Sugiyono (Munira, 2016 ) dengan 4
alternatif pilihan yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS
(sangat tidak setuju). Skala yang diberikan untuk masing-masing item sesuai
dengan pilihan siswa yaitu untuk pernyataan positif skornya adalah SS=4, S=3,
30
TS=2, dan STS=1. Pernyataan negatif adalah sebaliknya, STS=4, TS=3, S=2, dan
SS=1.
e. Data Respon Siswa
Data respon siswa diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada siswa
setelah pembelajaran berakhir. Data diperoleh dari sesudah pemberian perlakuan
model pembelajaran pembelajaran Probing Prompting. Data angket dianalisis
rata-rata skor setiap siswa dibagi jumlah banyaknya siswa. Aspek data respon
siswa diukur dengan menggunakan kategori (skor 4 untuk sangat baik, skor 3
untuk baik, skor 2 untuk kurang baik dan skor 1 untuk sangat tidak baik). Kategori
angket respon siswa disetiap atau seluruh butir pernyataan yang dimodifikasi.
Penilain respon siswa dinilai dengan menggunakan angket yang berisi
pertanyaan terbagai kedalam empat kategori yaitu sangat setuju, setuju, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju. Setiap skor digunakan untuk menentukan respon
siswa terhadap model pembelajaran Probing Prompting, yaitu dengan
menggunakan rumus, sebagai berikut:
Dimana:
: Skor Rata-Rata Respon Siswa
: Frekuensi Jawaban
n : Banyak Siswa
Setelah dianalisis, selanjutnya yaitu dilakukan interprestasi siswa dengan
menggunakan kategori aspek respon siswa.
Tabel 7. Kategori respon siswa
Kriteria respon siswa Kategori respon
3,5 4,0 Positif
2,5 3,5 Cenderung Positif
1,5 2,5 Cenderung Negatif
1,5 Negatif
Sumber: Fitriani (Arianto, 2018)
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
yaitu dengan menggunakan one sample t-test (uji t- satu sampel). One sample t-
31
test (uji t- satu sampel) digunakan untuk menguji atau membandingkan nilai rata-
rata (mean) dari sampel tunggal terhadap suatu acuan dengan asumsi data
distribusi normal. Adapun yang dimaksud sampel tunggal yaitu sebuah sampel
yang mengalami perlakuan atau pengukuran dengan subjek yang sama, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah perlakuan (treatment))
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu
akan dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dari data hasil belajar dan minat
siswa.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelompok data
sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Adapun kriteria uji normlitas pada penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1) Jika nilai P-value , maka data yang diperoleh berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
2) Jika nilai P-value , maka data yang diperoleh berasal dari populasi yang
berdistribusi tidak normal.
b. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas diasumsikan bahwa data sampel yang
diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Karena populasi
berdistribusi normal, maka tahap selanjutnya yaitu uji hipotesis. Uji hipotesis ini
dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai tes hasil dan minat belajar
matematika siswa sebelum dan sesudah diajarkan menggunakan model
pembelajaran Probing Prompting.
1) Hipotesis
,29 lawan ,29
Keterangan:
= Rata-rata gain ternormalisasi dari tes hasil dan minat belajar siswa.
Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah = 0,05.
3) Kriteria pegujian hipotesis
Adapun kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini, antara lain:
1. Jika nilai P-value , maka ditolak dan diterima.
32
2. Jika nilai P-value , maka diterima dan ditolak.
Keterangan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Probing Prompting terhadap
hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas SDN 003
Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.
H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil
dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas IV SDN 003
Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistika deskriptif digunakan untuk menganalisis data
keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, respon siswa, minat siswa dan hasil
belajar siswa. Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat gambaran suatu data
secara umum.
a. Tes Hasil Belajar Sebelum (Pre Test) Dan Setelah (Post Test) Diajar Dengan
Menerapkan Model Pembelajaran Probing Prompting
Berikut adalah tabel yang menyajikan gambaran umum skor hasil belajar
siswa sebelum (Pre Test) dan setelah (Post Test) diajar dengan menerapkan model
pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan hasil dan minat belajar
matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki.
Table. 8. Statistik deskriptif tes hasil belajar kelas IV dengan penerapan model
pembelajaran Probing Prompting dari 12 siswa sebelum (Pre Test) dan setelah
diajar (Post Test)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Kriteria Std. Deviation
Pre Test 9 30 45 36.89 Sangat
Rendah
5.883
Post Test 9 85 100 89.67 Sangat
Tinggi
5.220
Valid N
(listwise)
6
Sumber: Hasil Analisi Data Primer (2020)
Berdasarkan tabel 8 di atas tentang statistik deskriptif menunjukkan bahwa
rata-rata hasil belajar siswa pada Pre Test dikategorikan sangat rendah yaitu 36,89
dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 5.883 hal ini menunjukkan bahwa rata-
rata siswa belum mengetahui materi pembulatan bilangan sebelum diterapkan
model pembelajaran Probing Prompting di kelas IV SDN 003 Pompaniki,
berbeda dengan hasil analisis deskriptif yang menunjukkan bahwa setelah
penerapan model pembelajaran Probing Prompting di kelas IV SDN 003
Pompaniki hasil belajar matematika siswa meningkat dengan kategori tinggi
34
dengan perolehan nilai rata-rata Post Test 89,65 dari skor ideal 100 dengan
standar deviasi 5,220. Hal ini disebabkan karena meningkatknya hasil belajar
siswa yang didukung oleh aktifitas, respon dan minat yang dimiliki siswa serta
bimbingan belajar yang diberikan secara individu maupun kelompok sehingga
dapat menguasai materi atau mencapai ketuntasan belajar.
Secara deskriptif dapat dikatakan bahwa setelah diberikan pembelajaran
dengan penerapan model pembelajaran Probing Prompting hasil belajar
matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki menjadi lebih meningkat. Skor
penilaian hasil belajar penerapan model pembelajaran Probing Prompting
dikelompokkan menjadi lima kriteria penilaian menurut Nurkancana (Ilyas, 2015),
sehingga diperoleh tabel distribusi frekuensi dan presentase hasil belajar
matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki ditunjukkan, sebagai berikut:
Tabel 9. Distribusi frekuensi tes hasil belajar sebelum (Pre Test) dan setelah (Post
Test) dengan penerapan model pembelajaran Probing Prompting.
Statistics
Pre Test Post Test
N Valid 9 9
Missing 3 3
Pre Test
Kategori Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
30 Sangat
Rendah 2 16.7 22.2 22.2
32 Sangat
Rendah 1 8.3 11.1 33.3
35 Sangat
Rendah 2 16.7 22.2 55.6
40 Sangat
Rendah 2 16.7 22.2 77.8
45 Sangat
Rendah 2 16.7 22.2 100.0
Total 9 75.0
Missing System 3 25.0
Total Sangat
Rendah 12 100.0 100.0
Sumber: Data Hasil Analisis Primer (2020)
35
Gambar 2. Diagram Pre Test
Post Test
Kategori Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
85 Sangat
Tinggi 3 25.0 33.3 33.3
88 Sangat
Tinggi 2 16.7 22.2 55.6
90 Sangat
Tinggi 2 16.7 22.2 77.8
96 Sangat
Tinggi 1 8.3 11.1 88.9
100 Sangat
Tinggi 1 8.3 11.1 100.0
Total 9 75.0
Missing System 3 25.0
Total Sangat
Tinggi 12 100.0 100.0
Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)
36
Gambar 3. Diagram Post Test
Berdasarkan tabel 9 di atas diperoleh data sebelum (Pre Test) dan sesudah
(Post Test) penerapan model pembelajaran Probing Prompting dimana yang
menjadi sampel penelitian tes hasil belajar matematika yaitu 12 siswa kelas IV
SDN 003 Pompaniki. Pada tabel diatas tes hasil belajar siswa menunjukkan
bahwa sebelum penerapan model pembelajaran Probing Prompting, 3 siswa
dinyatakan tidak hadir dengan presentase 25% dan tes hasil belajar siswa
dikategorikan sangat rendah sebanyak 9 siswa dengan presentase 75%. Sedangkan
tes hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Probing
Prompting terlihat bahwa hasil belajar siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak
9 siswa dengan presentase 75% dan juga 3 siswa dinyatakam tidak hadir dengan
presentase 25%, dari data tersebut terlihat hasil belajar matematika kelas IV SDN
003 Pompaniki terjadi peningkatan sebelum (Pre Test) dan setelah (Post Test)
penerapan model model pembelajaran Probing Prompting.
Secara deskriptif dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika siswa
kelas IV SDN 003 Pompaniki menjadi lebih baik dengan menggunakan model
pembelajaran Probing Prompting, hal ini dibuktikan dari meningkatnya tabel
distribusi frekuensi dari tes hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan
37
model pembelajaran Probing Prompting. Besarnya peningkatan hasil belajar
matematika siswa dengan penerapan model pemeblajaran Probing Prompting
yang dihitung dengan rumus gain ternormalisasi dengan tabel, sebagai berikut:
Tabel 10. Klasifkasi gain ternormalisasi
Gain
Kategori Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
0.75 Tinggi 1 8.3 16.7 16.7
0.82 Tinggi 1 8.3 16.7 33.3
0.82 Tinggi 1 8.3 16.7 50.0
0.83 Tinggi 1 8.3 16.7 66.7
0.83 Tinggi 1 8.3 16.7 83.3
0.94 Tinggi 1 8.3 16.7 100.0
Total 6 50.0
Missing System 6 50.0
Total Tinggi 12 100.0 100.0
Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)
Gambar 4. Diagram Gain Ternormalisasi
38
Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diperoleh keterangan bahwa nilai rata-
rata hasil belajar siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki yang diajar dengan
menerapkan model pembelajaran Probing Prompting pada mata pelajaran
matematika yaitu berada pada kategori tinggi dengan tingkat pencapaian rata-rata
0.83. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa setelah diterapkannya model
pembelajaran Probing Prompting yaitu 6 siswa dengan presentase 50% berada
dalam kategori tinggi dan 6 siswa dengan prersentase 50% dinyatakan tidak
memenuhi standar gain ternormalisasi.
b. Keterlaksanaan Model pembelajaran
Data keterlaksanaan model pembelajaran didapatkan dari hasil yang
dilakukan oleh observer dalam melakukan pengamatan pada saat proses
pembelajaran. Observer melakukan pengamatan terhadap keterlaksanaan tahap-
tahap model pembelajaran Probing Prompting yang dilakukan sesuai dengan
aktivitas belajar siswa yang mengacu pada RPP.
Berdasarkan pengamatan observer terhadap keterlaksanaan model
pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dengan penerapan model
pembelajaran Probing Prompting kelas IV SDN 003 Pompaniki, nilai rekapitulasi
skor keterlaksanaan pembelajaran dan rata-rata skor dapat dilihat pada tabel,
berikut:
Tabel 11. Hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting
Pertemuan Nilai presentase (%) Kategori
I 85 Baik
II 90 Sangat Baik
III 95 Sangat Baik
IV 100 Sangat Baik
Rata-rata 92,50 Sangat Baik
Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)
Berdasarkan tabel 11 di atas hasil analisis statistik deskriptif
keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk
meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh
yakni nilai rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting
yakni 92,50 dengan kategori sangat baik. Nilai tersebut dihitung pada pertemuan
pertama terlihat bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 85
dengan kategori baik. Adapun pertemuan kedua sampai pertemuan keempat
39
terlihat bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 90-100
dengan kategori sangat baik. Sehingga keseluruhan keterlaksanaan model
pembelajaran Probing Prompting pada mata pelajaran matermatika di SDN 003
Pompaniki memperoleh peningkatan di setiap pertemuan sehingga berada pada
kriteria sangat baik.
c. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas merupakan serangkaian kegiatan siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung hingga pemelajaran diselesaikan. Data dari observer
dianalisis dengan melihat kriteria keaktifan siswa selama kegiatan belajar
mengajar dengan menerapkan yang model pembelajaran Probing Prompting sejak
pertemuan pertama hingga pertemuan akhir dan diamati oleh dua orang observer.
Pengamatan ini dilakukan berdasarkan indikator penilaian observer yang
mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) matematika kelas IV
SDN 003 Pompaniki selama proses pembelajaran berlangsung dengan
menerapkan model pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Adapun rekapitulasi skor aktivitas siswa dan rata-rata skor,
berdasarkan pengamatan observer dapat dilihat pada table, berikut:
Tabel 12. Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Probing Prompting
Pertemuan Nilai Kategori
I 80 Sangat Aktif
II 85 Sangat Aktif
III 90 Sangat Aktif
IV 90 Sangat Aktif
Rata-rata 86,25 Sangat Aktif
Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)
Berdasarkan tabel 12 di atas hasil observasi aktivitas siswa pada penerapan
model pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan hasil belajar
matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh yakni nilai rata-rata yaitu
86,25 dengan kategori sangat aktif. Nilai tersebut dihitung pada pertemuan
pertama memperoleh nilai 85 dengan kategori sangat aktif. Pertemuan kedua
sampai pertemuan keempat terlihat bahwa hasil observasi aktivitas siswa
40
memperoleh nilai 85-90 dengan kategori sangat aktif. Sehingga keseluruhan hasil
observasi aktivitas siswa memperoleh skor dengan kategori sangat aktif sehingga
dikatakan memenuhi kriteria keaktifan.
d. Minat Siswa
Data minat siswa berfungsi untuk mengetahui minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran setelah menerapkan model pembelajaran Probing
Prompting yang tentunya sesuai dengan indikator Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang ingin dicapai. Minat siswa terhadap pembelajaran
matematika dengan menerapkan model pembelajaran Probing Prompting
diperoleh dari angket minat belajar siswa yang diisi setelah pembelajaran selesai.
Rekapitulasi skor minat siswa dan rata-rata skor, berdasarkan angket minat
siswa yang di isi setelah penerapan model pembelajaran Probing Prompting
untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki dapat
dilihat pada tabel 13, berikut:
Tabel 13. Hasil angket minat siswa setelah pembelajaran selesai dengan
menerapkan model Probing Prompting
Minat Siswa
Kategori Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
87.50 Sangat
Tinggi 1 8.3 11.1 11.1
90.00 Sangat
Tinggi 1 8.3 11.1 22.2
92.50 Sangat
Tinggi 1 8.3 11.1 33.3
95.00 Sangat
Tinggi 5 41.7 55.6 88.9
100.00 Sangat
Tinggi 1 8.3 11.1 100.0
Total 9 75.0 100.0
Missing System 3 25.0
Total Sangat
Tinggi 12 100.0
Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)
41
Gambar 5. Diagram Minat Siswa
Berdasarkan tabel 13 di atas hasil rekapitulasi skor minat siswa dan rata-
rata skor siswa pada penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk
meningkatkan minat belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh
yakni nilai rata-rata yaitu 93,89 dengan kategori sangat tinggi. Nilai tersebut
dihitung dari skor angket minat siswa yang memperoleh presentase 75% dengan
kategori sangat tinggi dan 3 siswa tidak mengikuti pengisiian angket minat siswa
dengan presentase 25% .
e. Respon Siswa
Data respon siswa diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada siswa
setelah pembelajaran berakhir. Data diperoleh dari sesudah pemberian perlakuan
model pembelajaran Probing Prompting yang berfungsi untuk mengetahui
pendapat siswa terhadap model pembelajaran yang diberikan. Data angket
dianalisis rata-rata skor setiap siswa dibagi jumlah banyaknya siswa.
Rekapitulasi skor Respon siswa dan rata-rata skor, berdasarkan angket
respon siswa yang diisi setelah penerapan model pembelajaran Probing
Prompting untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003
Pompaniki dapat dilihat pada tabel 14, berikut:
42
Tabel 14. Hasil angket respon siswa setelah pembelajaran selesai dengan
menerapkan model Probing Prompting
Respon
Kategori Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2.58 Cenderung
Positif 2 16.7 22.2 22.2
2.66 Cenderung
Positif 1 8.3 11.1 33.3
2.83 Cenderung
Positif 2 16.7 22.2 55.6
3.00 Cenderung
Positif 1 8.3 11.1 66.7
3.16 Cenderung
Positif 2 16.7 22.2 88.9
3.33 Cenderung
Positif 1 8.3 11.1 100.0
Total 9 75.0 100.0
Missing System 3 25.0
Total Cenderung
Positif 12 100.0
Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)
Gambar 6. Diagram Respon Siswa
Berdasarkan tabel 14 di atas hasil rekapitulasi skor respon siswa dan rata-
rata skor siswa pada penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk
meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh
43
yakni nilai rata-rata yaitu 2,90 dengan kategori cenderung positif. Nilai tersebut
dihitung dari skor angket respon siswa yang memperoleh presentase 75% dengan
kategori cenderung aktif dan 3 diantaranya tidak mengikuti pengisian angket
respon siswa dengan presentase 25%.
2. Hasil Analisis Statistik Inferensial
Sebagai syarat untuk melakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas data.
a. Uji Normalitas
Tabel 15. Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil 9 75.0% 3 25.0% 12 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Hasil
Mean 89.6667 1.74005
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 85.6541
Upper
Bound 93.6792
5% Trimmed Mean 89.3519
Median 88.0000
Variance 27.250
Std. Deviation 5.22015
Minimum 85.00
Maximum 100.00
Range 15.00
Interquartile Range 8.00
Skewness 1.179 .717
Kurtosis .640 1.400
44
Tests of Normality
Hasil
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic
.252
df
9
Sig.
.103
Statistic
.846
df
9
Sig.
.067
Sumber: Hasil Analisis Data Primer (2020)
45
Gambar 7. Diagram Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini diambil dari output SPSS
25 yaitu nilai signifikan dari tabel Tes of Normality seperti yang telah dipaparkan
pada kolom dan diagram diatas dapat diamati dikolom Kolmogorov Smirnov
dengan pengembalian keputusan adalah Probing Prompting yang dimaksudkan
untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal populasi berdistribusi normal
atau tidak. Adapun Tes of Normality yang diperoleh yaitu nilai signifikansinya
adalah 0.67 (p≥0.05). maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi
berdistribusi normal (simetris).
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk mengetahui
apakah penerapan model pembelajaran Probing Prompting dapat berpengaruh
terhadap hasil dan minat belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki.
H0≤ 0.05 melawan H1 > 0.05
H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Probing Prompting terhadap
hasil dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas SDN 003
Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.
H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran Probing Prompting terhadap hasil
dan minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas IV SDN 003
Pompaniki Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.
46
Berdasarkan semua aspek yang telah ditentukan hasilnya sehingga dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Probing Prompting secara
analisis deskriptif berpengaruh terhadap peningkatan hasil dan minat belajar
matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki. Sedangkan secara inferensial
yang menyatakan bahwa nilai probabilitas lebih dari taraf signifikan yaitu 0.05
maka H0 ditolak dan H1 diterima yakni terdapat pengaruh hasil dan minat belajar
matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki setelah diterapkan model
pembelajaran Probing Prompting.
3. Kriteria Pengaruh
Adapun kriteria-kriteria yang menjadi pengaruh model pembelajaran
Probing Prompting dalam penelitian ini, yaitu:
1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model
pembelajaran Probing Prompting siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki.
Adapun nilai rata-rata yang diperoleh sebelum penerapan yaitu 36,89 dan
setelah penerapan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 89, 67.
2. Rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting berada pada
kategori sangat baik dengan nilai yakni 92,50.
3. Rata-rata aktivitas siswa berada pada kategori sangat aktif dengan nilai yakni
86, 25.
4. Adanya minat siswa melalui model pembelejaran Probing Prompting dalam
meningkatkan hasil dan minat belajar siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki
berada pada kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata yaitu 93,89.
5. Adanya respon belajar siswa ditandai dengan nilai rata-rata yang diperoleh
yaitu 2,90 dengan kategori cenderung positif.
6. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0.67 (p≥0.05) sehingga dapat
dinyatakan bahwa nilai probabilitas lebih dari taraf signifikan yaitu 0.05 maka
H0 ditolak dan H1 diterima yakni terdapat pengaruh hasil dan minat belajar
matematika siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki setelah diterapkan model
pembelajaran Probing Prompting.
47
4.2 Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, maka pembahasan penelitian ini meliputi
hasil analisis statistik deskriptif dan inferensial yang diantaranya adalah hasil
belajar matematika siswa, keterlakasanaan model pembelajaran, aktivitas siswa,
angket minat siswa serta angket respon siswa terhadap penerapan model
pembelajaran Probing Prompting kelas 4 SDN 003 Pompaniki.
Hasil penelitian pada analisis dekriptif yang menunjukan hasil belajar
siswa sebelum penerapan model pembelajaran Probing Prompting (Pre Test)
dikategorikan sangat rendah dengan skor rata-rata yang diperoleh yaitu 36,89 dari
skor ideal yaitu 100. Data tes hasil belajar siswa menunjukkan bahwa sebelum
penerapan model pembelajaran Probing Prompting, 3 siswa dinyatakan tidak
hadir dengan presentase 25% dan tes hasil belajar siswa dikategorikan sangat
rendah sebanyak 9 siswa dengan presentase 75%. Berbeda dengan hasil penelitian
setelah penerapan model pembelajaran Probing Prompting (Post Test)
dikategorikan sangat tinggi dengan skor rata-rata 89,67 dari skor ideal yaitu 100.
Data tes hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Probing
Prompting terlihat bahwa hasil belajar siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak
9 siswa dengan presentase 75% dan juga 3 siswa dinyatakam tidak hadir dengan
presentase 25%. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat dikatakan bahwa hasil
belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran Probing Prompting terjadi
peningkatan setelah penerapan model pembelajaran Probing Prompting kelas 4
SDN 003 Pompaniki.
Data yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas IV SDN
003 Pompaniki yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran Probing
Prompting pada mata pelajaran matematika yaitu berada pada kategori tinggi
dengan tingkat pencapaian rata-rata 0.83. Adapun hasil belajar yang diperoleh
siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Probing Prompting yaitu 6
siswa dengan presentase 50% berada dalam kategori tinggi dan 6 siswa dengan
prersentase 50% dinyatakan tidak memenuhi standar gain ternormalisasi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Diasputri, dkk (2013) bahwa hasil
belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Probing Prompting
berbantuan Lembar Kerja Berstruktur (LKB) jauh lebih baik daripada hasil belajar
48
siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional hal ini dilihat dari besarnya
kontribusi terhadap hasil belajar siswa yaitu sebesar 31,78%. Penelitian dengan
model pembelajaran Probing Prompting juga dilakukan oleh Ulya (Diasputri dkk,
2013) menyimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Probing Prompting lebih baik dari rata-rata hasil
belajar siswa dengan penerapan pembelajaran ekspositori.
Keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk
meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh
yakni nilai rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting
yakni 92,50 dengan kategori sangat baik. Nilai tersebut dihitung pada pertemuan
pertama terlihat bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 85
dengan kategori baik. Adapun pertemuan kedua sampai pertemuan keempat
terlihat bahwa hasil keterlaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 90-100
dengan kategori sangat baik. Sehingga keseluruhan keterlaksanaan model
pembelajaran Probing Prompting pada mata pelajaran matermatika di SDN 003
Pompaniki memperoleh peningkatan di setiap pertemuan sehingga berada pada
kriteria sangat baik.
Observasi aktivitas siswa pada penerapan model pembelajaran Probing
Prompting untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas IV SDN 003
Pompaniki diperoleh yakni nilai rata-rata yaitu 86,25 dengan kategori sangat
aktif. Nilai tersebut dihitung pada pertemuan pertama memperoleh nilai 85 dengan
kategori sangat aktif. Pertemuan kedua sampai pertemuan keempat terlihat bahwa
hasil observasi aktivitas siswa memperoleh nilai 85-90 dengan kategori sangat
aktif. Sehingga keseluruhan hasil observasi aktivitas siswa memperoleh skor
dengan kategori sangat aktif sehingga dikatakan memenuhi kriteria keaktifan.
Penelitian yang dilakukan oleh Lasmo, dkk (2017) yang menyatakan
bahwa Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Teknik Probing Prompting berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar fisika di SMA. Hal ini dibuktikan dari nilai yang
diperoleh siswa, dengan indikator tertinggi yaitu aktivitas visual yakni sebesar
91,57% dan indikator terendah pada aktivitas mental yaitu pada saat menganalisis
49
data yakni sebesar 75,48%, data yang diperoleh siswa termasuk dalam kategori
aktif.
Sejalan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Lasmo, dkk (2017)
penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Harsoyo dan Sopyan (2014), yang
menyatakan bahwa Probing Prompting adalah suatu teknik pembelajaran yang
menjadikan guru sebagai fasilitator dan mediator dalam setiap pembelajaran
dengan cara memberikan pertanyaan terhadap siswa sehingga teknik pembelajaran
ini menjadi teknik pembelajran yang berpusat pada siswa (student centered).
Menurut Megariati (Kusuma dkk, 2015), teknik Probing Prompting cukup efektif
dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Hasil rekapitulasi skor minat siswa dan rata-rata skor siswa pada
penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan minat
belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh yakni nilai rata-rata
yaitu 93,89 dengan kategori sangat tinggi. Nilai tersebut dihitung dari skor angket
minat siswa yang memperoleh presentase 75% dengan kategori sangat tinggi dan
3 siswa tidak mengikuti pengisiian angket minat siswa dengan presentase 25%.
Penelitian yang dilakukan oleh Hanggara dan Alfionita (2015) menyatakan
bahwa hasil penelitian yang dilakukan dalam penerapan model pembelajaran
Discovery Learning menghasilkan hasil belajar lebih baik daripada model
pembelajaran Probing Prompting yang ditinjau dari minat belajar siswa. Siswa
yang memiliki minat belajar tinggi memiliki hasil belajar lebih baik daripada
siswa yang memiliki minat belajar sedang, siswa yang memiliki minat belajar
tinggi memiliki hasil belajar lebih baik daripada siswa yang memiliki minat
belajar rendah dan siswa yang memiliki minat belajar sedang memiliki hasil
belajar lebih baik daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah, tambahnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Kholis (2019) yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh metode Probing Prompting Learning
terhadap minat dan hasil belajar matematika siswa pada materi garis dan sudut
matematika, hal ini dibuktikan dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas data
hasil post-test dari kedua kelas yang ia teliti dan memperoleh data bahwa kedua
kelas tersebut berdistribusi normal dan homogen.
50
Hasil rekapitulasi skor respon siswa dan rata-rata skor siswa pada
penerapan model pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan hasil
belajar matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki diperoleh yakni nilai rata-rata
yaitu 2,90 dengan kategori cenderung positif. Nilai tersebut dihitung dari skor
angket respon siswa yang memperoleh presentase 75% dengan kategori cenderung
aktif dan 3 diantaranya tidak mengikuti pengisian angket respon siswa dengan
presentase 25%.
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa model
pembelajaran Probing Prompting berpengaruh terhadap hasil dan minat belajar
siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki yang telah dilakukan penelitian sehingga
dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran Probing
Prompting siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki berada pada kategori sangat
rendah dengan persentase 75% dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu
36,89 dan setelah penerapan model pembelajaran Probing Prompting siswa
kelas IV SDN 003 Pompaniki berada pada kategori sangat tinggi dengan
persentase 75% dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 89, 67.
2. Keterlaksanaan pembelajaran melalui model pembelejaran Probing Prompting
dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa kelas IV SDN 003
Pompaniki berada pada kategori sangat baik dengan skor rata-rata yaitu 92,50.
3. Observasi aktivitas siswa melalui model pembelejaran Probing Prompting
dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa kelas IV SDN 003
Pompaniki berada pada kategori sangat aktif dengan skor rata-rata yaitu 86,25.
4. Minat siswa melalui model pembelejaran Probing Prompting dalam
meningkatkan hasil dan minat belajar siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki
berada pada kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata yaitu 93,89.
5. Respon siswa melalui model pembelejaran Probing Prompting dalam
meningkatkan hasil dan minat belajar siswa kelas IV SDN 003 Pompaniki
berada pada kategori cenderung positif dengan skor rata-rata yaitu 2,90.
6. Model pembelajaran Probing Prompting berpengaruh terhadap hasil dan
minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas IV SDN 003 Pompaniki
Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara.
52
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari SDN 003 Pompaniki,
maka peneliti memberikan saran, sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan rata-rata hasil dan minat belajar siswa model
pembelajaran Probing Prompting bisa menjadi salah satu pilihan dalam
penerapan model pembelajaran dikelas.
2. Diharapkan kepada pihak sekolah agar mengadakan evaluasi setiap waktu
tertentu sehingga dapat melihat keadaan hasil dan minat belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
3. Diharapkan kepada pihak sekolah hendaknya memaksimalkan hasil dan minat
belajar siswa dengan memberikan variasi model pembelajaran dalam
pelajaran matematika, sehingga siswa tidak merasa bosan dan dapat belajar
dengan suasana yang menyenangkan, salah satunya yaitu dengan penerapan
model pembelajaran Probing Prompting.
4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya, yang ingin melakukan penelitian
yang serupa agar dapat mengembangkan hasil penelitian dan
mengaplikasikannya pada pokok bahasan yang berbeda dalam upaya
meningkatkan pembelajaran matematika.
53
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, Muh. Sopian. 2018. Penerapan Teknik Pembelajaran Probing Prompting
dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas
VII SMP Negeri 5 Palopo. Palopo: Universitas Cokroaminoto Palopo.
Diasputri, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Prompting
Berbantuan Lembar Kerja Berstruktur Terhadap Hasil Belajar. Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 7, No. 1, hlm 1103-1111. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Eviyona, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Di Kelas X
Semester II. Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/
inpafi e - issn 2549 - 8258, p - is sn 2337 – 4624. Medan: Universitas
Negeri Medan.
Firmansyah, Dani. 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar
Terhadap Hasil Belajar Matematika. Volume 3 Nomor 1, jurnal pendidikan
unsika issn 2338-2996. Karawang: Universitas Singaperbangsa Karawang.
Gunantara, dkk. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Problem Basic Learning
untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelas V. Jurnal Bali. Bali: Universitas Pendidikan Bali.
Hanggara, Yudhi dan Alfionita, Vina. 2015. Eksperimentasi Model Pembelajaran
Probing Prompting Dan Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar
Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 3
Batam. PYTHAGORAS, 4(2) ISSN Cetak: 2301-5314. Batam: Universitas
Riau Kepulauan.
Harsoyo, I.T., dan Sopyan, A. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah dengan Teknik ProbingPrompting untuk meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah IPA Siswa kelas VII SMP. Unnes
Physics Education Journal volume 3 no 2. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Ilyas, M. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan Matemaika. Bandung: Pustaka
Ramadhan.
Iriani, Dewi dan Leni, Mutia. 2013. Identifikasi Gaya Belajar Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII
SMPN 2 Kerinci. Prosiding Semirata FMIPA. Lampung: Universitas
Lampung.
54
Khair, Ummul. 2018. Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra (BASASTRA)
di SD dan MI AR-RIAYAH . Jurnal Pendidikan Dasar vol. 2, no. 1, p
ISSN 2580-362X; e ISSN 2580-3611 9. Bengkulu: STAIN Curup
Bengkulu.
Kholis, Ahmad Nur. 2019. Pengaruh Metode Probing-Prompting Learning
berbasis Teori Brunner Terhadap Minat dan Hasil Belajar Materi Garis dan
Sudut Siswa Kelas VII MTsN 2 Tulungagung Tahun Ajaran 2018/2019.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id./id/eprint/12859. Tulungagung: IAIN
Tulungagung.
Kusuma, dkk. 2015. Model Discovery Learning disertai Teknik Probing-
Prompting dalam Pembelajaran Fisika di MA. Jurnal Pembelajaran Fisika
3(4):336-341. Jember: Universitas Jember.
Lasmo, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan
Teknik Probing-Prompting Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Fisika Di
SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 2, hal 162-167. Jember:
Universitas Jember.
Latifa, Umi. 2017. Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar: Masalah dan
Perkembangannya. Jurnal Academica. Vol. 1 No. 2 ISSN: 2579-9703 (P) |
ISSN: 2579-9711 (E). Surakarta: IAIN Surakarta.
Lestari, Indah. 2015. Pengaruh Waktu Belajar Dan Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar Matematika. Jurnal Formatif 3(2): 115-125 ISSN: 2088-351X.
Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI.
Lubis, Asneli. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di
Kelas X SMA Swasta UISU Medan. Jurnal Pendidikan Fisika p-ISSN
2252-732X e-ISSN2301-7651. Vol. 1 No. 1
.http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpf. Medan: Universitas Negeri
Medan
Mawardi, M. 2017. Merancang Model dan Media Pembelajaran. Scholaria:
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 8 No. 1. Salatiga: Universitas
Kristen Satya Wacana.
Mawi. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share terhadap
Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII Negeri 1 Bua. Palopo:
Universitas Cokroaminoto Palopo.
Munira. 2016. Pengaruh Model Kooperatif Tipe Heuristic Vee Terhadap Hasil
Dan Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Materi
Lingkaran Pada Kelas SMP Negeri 7 Palopo. Palopo: Universitas Cokraminoto Palopo.
55
Nurhamidah, Syaripudin, dan Riyadi. 2019. Penerapan Model Ts-Ts Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. JPGSD,
Volume.4 No.II. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sari, Fatmala. 2017. Respon Siswa pada media blog untuk mendukung motivasi
siswa dalam pemahaman membaca di SMA Negeri 2 Sabbang. Palopo:
Universitas Cokroaminoto Palopo
Siagian, Roida Eva Flora. 2015. Pengaruh minat dan kebiasaan belajar terhadap
prestasi belajar matematika. Jurnal Formatif 2(2): 122-131 ISSN: 2088-
351X.: Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsono. 2015. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Disposisi
Matematik Siswa SMA Menggunakan Teknik Probing Prompting.
Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 2 No. 3.
Bandung: STKIP Siliwangi Bandung.
Susanti, Elsa. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Probing-Prompting Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas XI.IPA
MAN 1 Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol. 2
No. 1. Bengkulu: Universitas Bandung.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Utami, Dian. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Probing Prompting dalam
Pembelajaran Mengabstraksi Teks Negosiasi Pada Siswa Kelas X
SMA/MA. Riksa Bahasa. Volume 2, Nomor 2. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
56
57
Lempiran 1
TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PRE-TEST
Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/Genap
Hari/Tanggal :
Waktu : 2 x 35 Menit
Petunjuk Penyelesaian Soal
Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal
Tulis nama, kelas, dan nis secara lengkap dilembar jawaban
Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal
Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu
Tidak diperbolehkan melihat jawaban teman atau kerjasama
Soal
1. Tentukan hasil pembulatan bilangan berikut ke pembulatan ke atas, ke
bawah, dan terbaik ke satuan terdekat
a. 2,1?
b. 35,76?
2. Bulatkan hasil pengukuran berikut yang mana termasuk ke dalam pembulatan
satuan, puluhan, dan ratusan terdekat pada tabel di bawah ini!
Hasil pengukuran Pembulatan
Ke bawah Ke atas Terbaik
3,4 cm Berapa? Berapa? Berapa?
Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu
jawaban)
40 cm Berapa? 50 cm
61 cm Berapa? Berapa? Berapa?
256 cm Berapa? 300 cm Berapa?
Nama :
Kelas :
Nis :
58
3. Rara membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 34 kg dan 19 Kg,
sedangkan Leni membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 25 Kg
dan 22 Kg terigu Jika berat masing-masing belanjaan mereka beli dibulatkan
ke puluhan terdekat, maka berat belanjaan siapakah yang lebih berat?.
4. Jarak yang harus di tempuh oleh Ciya dari Palopo ke Makassar sekitar 380,2
Km. Diperjalanan ayahnya singgah untuk membeli kue di Km 219. Tentukan:
a. Pembulatan jarak tempuh dan jarak singgah Ciya ke ratusan terdekat
(pembulatan ke bawah, ke atas, dan terbaik).
b. Berapa jauh lagi jarak yang harus di tempuh oleh Ciya, setalah dilakukan
pembulatan?
5.
Ibu Dibah membeli buah mangga dengan berat 3,4 Kg seperti pada gambar
diatas. Tentukan :
a. Pembulatan hasil pengukuran berat mangga tersebut ke satuan terdekat.
b. Jika harga satu Kg adalah Rp12.000,00, maka berapa rupiahkah ibu
Dibah harus membayar buah tersebut setelah dilakukan pembulatan?
⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓
3,4 kg
59
RUBRIK PENSKORAN
PRE-TEST
No Jawaban Bobot Skor
1 a. 2,1 =
1. Pembulatan Ke atas = 3
2. Pembulatan Ke bawah = 2
3. Pembulatan Terbaik = 2
b. 35,76 =
1. Pembulatan Ke atas = 36
2. Pembulatan Ke bawah = 35
3. Pembulatan Terbaik = 36
10
10
20
2
Hasil
pengukuran
Pembulatan
Ke bawah Ke atas Terbaik
3,4 cm 3 cm 4 cm 3 cm
49,47,45 cm 40 cm 50 cm 50 cm
61 cm 60 cm 70 cm 60 cm
256cm 200 cm 300 cm 300 cm
6
4
6
4
20
3 Beras Rara 34 Kg + 19 Kg = 53 Kg
Pembulatan Puluhan = 50 Kg
Beras Leni 25 Kg + 22 Kg = 47
Pembulatan Puluhan = 50 Kg
Jadi, berat belanjaan Rara dan Leni sama-sama
berat 50 Kg
4
4
4
4
4
20
4 a. * Jarak tempuh 380,2 Km
- Pembulatan ke bawah = 300
- Pembulatan ke atas = 400
- Pembulatan terbaik = 400
* Jarak singgah 219 Km
- Pembulatan ke bawah = 200
- Pembulatan ke atas = 300
6
6
20
60
- Pembulatan terbaik = 200
b. Jauh jarak yang harus ditempuh
400 – 200 = 200
8
5 Harga Asli 3,4 x 12.000 = 40.800
a. Pembulatan Mangga 3,4 Kg = 3 Kg
b. - Pembulatan ke bawah 3 x 12000 = 36.000
- Pembulatan ke atas 4 x 12000 = 48.000
- Pembulatan terbaik 3 x 12000 = 36.000
4
4
4
4
4
20
Jumlah 100 100
Skor maksimal 100
61
Lampiran 2
TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
POST-TEST
Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/Genap
Hari/Tanggal :
Waktu : 2 x 35 Menit
Petunjuk Penyelesaian Soal
Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal
Tulis nama, kelas, dan nis secara lengkap dilembar jawaban
Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal
Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu
Tidak diperbolehkan melihat jawaban teman atau kerjasama
Soal
1. Tentukan hasil pembulatan bilangan berikut ke pembulatan ke atas, ke bawah,
dan terbaik ke satuan terdekat
a. 5,4?
b. 68,73?
2. Bulatkan hasil pengukuran berikut yang mana termasuk ke dalam pembulatan
satuan, puluhan, dan ratusan terdekat pada tabel di bawah ini!
Hasil pengukuran Pembulatan
Ke bawah Ke atas Terbaik
6,2 cm Berapa? Berapa? Berapa?
Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu
jawaban)
80 cm Berapa? 90 cm
73 cm Berapa? Berapa? Berapa?
670 cm Berapa? 700 cm Berapa?
Nama :
Kelas :
Nis :
62
3. Hasan membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 44 kg dan 37 Kg,
sedangkan Husein membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 56 Kg
dan 23 Kg terigu Jika berat masing-masing belanjaan mereka beli dibulatkan
ke puluhan terdekat, maka berat belanjaan siapakah yang lebih berat?.
4. Jarak yang harus di tempuh oleh Qaran dari Palopo ke Morowali sekitar 537,3
Km. Diperjalanan ayahnya singgah untuk membeli kue di Km 326. Tentukan:
a. Pembulatan jarak tempuh dan jarak singgah Qiran ke ratusan terdekat
(pembulatan ke bawah, ke atas, dan terbaik)..
b. Berapa jauh lagi jarak yang harus di tempuh oleh Qiran, setalah
dilakukan pembulatan?
2.
Ibu Aulia membeli buah rambutan dan ditimbang seperti pada gambar di atas
dan diperoleh berat 5,3 Kg. Tentukan :
a. Pembulatan hasil pengukuran berat rambutan tersebut ke satuan terdekat.
b. Jika harga satu Kg adalah Rp15.000,00, maka berapa rupiahkah ibu Lala
harus membayar buah tersebut setelah dilakukan pembulatan?
⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓
5,3 Kg
63
RUBRIK PENSKORAN
POST-TEST
No Jawaban Bobot Skor
1 a. 5,4 =
1. Pembulatan Ke atas = 6
2. Pembulatan Ke bawah = 5
3. Pembulatan Terbaik = 5
b. 68,73 =
1. Pembulatan Ke atas = 69
2. Pembulatan Ke bawah = 68
3. Pembulatan Terbaik = 69
10
10
20
2
Hasil
pengukuran
Pembulatan
Ke bawah Ke atas Terbaik
6,2 cm 6 cm 7 cm 6 cm
89,87,85 cm 80 cm 90 cm 90 cm
73 cm 70 cm 80 cm 70 cm
570 cm 500 cm 600 cm 600 cm
6
4
6
4
20
3 Terigu Hasan 44 Kg + 37 Kg = 81 Kg
Pembulatan Puluhan = 80 Kg
Terigu Husein 56 Kg + 23 Kg = 79 Kg
Pembulatan Puluhan = 80 Kg
Jadi, berat belanjaan Hasan dan Husein sama-sama
berat 80 Kg
4
4
4
4
4
20
4 * Jarak tempuh 537,3 Km
a. Pembulatan ke bawah = 500
b. Pembulatan ke atas = 600
c. Pembulatan terbaik = 500
* Jarak singgah 326 Km
a. Pembulatan ke bawah = 300
b. Pembulatan ke atas = 400
6
6
20
64
c. Pembulatan terbaik = 300
*Jauh jarak yang harus ditempuh
500 – 300 = 200
8
5 Harga Asli 5,3 x 15.000 = 79.500
Pembulatan Rambutan 5,3 Kg = 5 Kg
- Pembulatan ke bawah 5 x 15.000 = 75.000
d. Pembulatan ke atas 6 x 15.000 = 90.000
e. Pembulatan terbaik 5 x 15.000 = 75.000
4
4
4
4
4
20
Jumlah 100 100
Skor maksimal 100
65
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas /Semester : IV /Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi Pokok : Pembulatan Bilangan
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : Ke - 1
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumahdan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menjelaskan dan
melakukan pembulatan
hasil pengukuran panjang
dan berat ke satuan
terdekat
3.7.1 Menganalisis dan menjumlahkan
Pembulatan Bilangan
3.7.2 Manganalisis cara Pembulatan Bilangan
ke Satuan Terdekat
66
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui penyelesaikan permasalahan yang melibatkan pembulatan.
2. Untuk mengetahui penyajian penyelesaian permasalahan yang melibatkan
pembulatan satuan terdekat.
D. Materi Pembelajaran
1. Pembulatan Bilangan.
a. Pembulatan bilangan satuan terdekat.
Contoh:
1,3 dibulatkan menjadi 1
3,6 dibulatkan menjadi 4
2. Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat
ke satuan terdekat.
E. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Probing Prompting.
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
1. Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD
Kurikulum 2013.
2. Internet.
3. Media gambar.
4. Alat penggaris.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Memulai kelas dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran
peserta didik.
1. Menjawab salam dan
melakukan doa
bersama dipimpin
ketua kelas.
2. Mendengarkan
dengan baik saat guru
10
Menit
67
3. Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
4. Menyampaikan KD,
indikator, dan tujuan
pembelajaran.
5. Memberikan motivasi
sebelum memulai
pelajaran.
melakukan absensi.
3. Mendengarkan
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
4. Mendengarkan
dengan baik
penyampaian KD,
indikator, dan tujuan
pembelajaran.
5. Mendengarkan
motivasi yang
diberikan guru.
Inti 1. Memperlihatkan gambar
yang sesuai dengan
pembulatan bilangan.
2. Meminta siswa untuk
merumuskan masalah
yang terdapat pada
gambar tersebut.
3. Memberikan stimulus
berupa penyampaian
materi pembulatan
bilangan.
4. Memberikan contoh
pembulatan bilangan ke
satuan terdekat.
5. Mengarahkan siswa
untuk membentuk
kelompok.
6. Membagikan LKS
kepada setiap kelompok.
7. Membimbing siswa yang
mengalami kesulitan
dalam kelompok.
8. Menunjuk salah satu
siswa sebagai perwakilan kelompok untuk
menjawab pertanyaan.
9. Menunjuk siswa lain
untuk menanggapi
jawaban.
1. Melihat gambar
dengan baik yang
sesuai dengan
pembulatan bilangan.
2. Merumuskan sendiri
masalah yang terdapat
pada gambar tersebut.
3. Mendengarkan
pemberian stimulus
berupa penyampaian
materi pembulatan
bilangan.
4. Mengerjakan contoh
pembulatan bilangan
ke satuan terdekat.
5. Mendengarkan arahan
untuk membentuk
kelompok.
6. Bersiap-siap untuk
mengerjakan LKS
yang telah dibagikan
7. Meminta guru untuk
membimbing pada
saat mengalami
kesulitan dalam
kelompok.
8. Menjawab pertanyaan
pada saat ditunjuk
oleh guru sebagai
perwakilan kelompok.
9. Menjawab pertanyaan
pada saat diminta
untuk menanggapi
50
Menit
68
10. Mengajukan
pertanyaan akhir kepada
siswa yang berbeda
sebagai penutup untuk
melakukan penilaian.
jawaban.
10. Menjawab
pertanyaan akhir yang
disampaikan guru.
Penutup 1. Mengarahkan siswa
menyimpulkan
pembelajaran atau
membuat rangkuman.
2. Memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama
yang baik berupa tepuk
tangan.
3. Memberikan siswa
pekerjaan rumah sebagai
bahan evaluasi di rumah.
4. Menyampaikan materi
yang akan dipelajari
pada pertemuan
berikutnya.
5. Meminta siswa berdoa
sebelum pulang dipimpin
ketua kelas dan
mengucapkan salam
1. Menyimpulkan atau
membuat rangkuman
pembelajaran sesuai
dengan arahan guru.
2. Mendengarkan hasil
kerja sama kelompok
yang disampaikan
guru.
3. Mendengarkan
penyampaian guru
mengenai pekerjaan
rumah.
4. Mendengarkan
peyampaian materi
yang akan dipelajari
pada pertemuan
berikutnya.
5. Bedoa sebelum
pulang dipimpin ketua
kelas dan
mengucapkan salam
10
Menit
F. Penilaian
1. Menggunakan tes essay.
2. Menggunakan Lembar observasi aktivitas belajar.
Pompaniki, 30 September 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas,
Harisa Sandra, S.Pd Iis Angraeni
NIP. 1969071019990322008 NIM. 1601414003
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas /Semester : IV /Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi Pokok : Pembulatan Bilangan
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : Ke - 2
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumahdan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menjelaskan dan
melakukan pembulatan
hasil pengukuran panjang
dan berat ke satuan
terdekat
3.7.3 Menganalis cara Pembulatan Bilangan
ke Puluhan Terdekat
70
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui penyajian penyelesaian permasalahan yang melibatkan
pembulatan ke puluhan terdekat.
D. Materi Pembelajaran
1. Pembulatan Bilangan.
a. Pembulatan bilangan puluhan terdekat.
Contoh:
47 dibulatkan menjadi 50
72 dibulatkan menjadi 70
2. Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat
ke puluhan terdekat.
E. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Probing Prompting.
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
1. Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD
Kurikulum 2013.
2. Internet.
3. Media gambar.
4. Alat penggaris.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Memulai kelas dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran
peserta didik.
3. Memberikan gambaran
tentang manfaat
1. Menjawab salam dan
melakukan doa
bersama dipimpin
ketua kelas.
2. Mendengarkan
dengan baik saat guru
melakukan absensi.
3. Mendengarkan
manfaat mempelajari
10
Menit
71
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
4. Menyampaikan KD,
indikator, dan tujuan
pembelajaran.
5. Memberikan motivasi
sebelum memulai
pelajaran.
pelajaran yang akan
dipelajari.
4. Mendengarkan
dengan baik
penyampaian KD,
indikator, dan tujuan
pembelajaran.
5. Mendengarkan
motivasi yang
diberikan guru
Inti 1. Memperlihatkan gambar
yang sesuai dengan
pembulatan bilangan.
2. Meminta siswa untuk
merumuskan masalah
yang terdapat pada
gambar tersebut.
3. Memberikan stimulus
berupa penyampaian
materi pembulatan
bilangan.
4. Memberikan contoh
pembulatan bilangan ke
puluhan terdekat.
5. Mengarahkan siswa
untuk membentuk
kelompok.
6. Membagikan LKS
kepada setiap kelompok.
7. Membimbing siswa yang
mengalami kesulitan
dalam kelompok.
8. Menunjuk salah satu
siswa sebagai perwakilan
kelompok untuk
menjawab pertanyaan.
9. Menunjuk siswa lain
untuk menanggapi
jawaban.
10. Mengajukan
pertanyaan akhir kepada
siswa yang berbeda
sebagai penutup untuk
1. Melihat gambar
dengan baik yang
sesuai dengan
pembulatan bilangan.
2. Merumuskan sendiri
masalah yang terdapat
pada gambar tersebut.
3. Mendengarkan
pemberian stimulus
berupa penyampaian
materi pembulatan
bilangan.
4. Mengerjakan contoh
pembulatan bilangan
ke puluhan terdekat.
5. Mendengarkan arahan
untuk membentuk
kelompok.
6. Bersiap-siap untuk
mengerjakan LKS
yang telah dibagikan.
7. Meminta guru untuk
membimbing pada
saat mengalami
kesulitan dalam
kelompok.
8. Menjawab pertanyaan
pada saat ditunjuk
oleh guru sebagai
perwakilan kelompok.
9. Menjawab pertanyaan
pada saat diminta
untuk menanggapi
jawaban.
10. Menjawab
pertanyaan akhir yang
disampaikan guru.
50
Menit
72
melakukan penilaian.
Penutup 1. Mengarahkan siswa
menyimpulkan
pembelajaran atau
membuat rangkuman.
2. Memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama
yang baik berupa tepuk
tangan.
3. Memberikan siswa
pekerjaan rumah sebagai
bahan evaluasi di rumah.
4. Menyampaikan materi
yang akan dipelajari
pada pertemuan
berikutnya.
5. Meminta siswa berdoa
sebelum pulang dipimpin
ketua kelas dan
mengucapkan salam.
1. Menyimpulkan atau
membuat rangkuman
pembelajaran sesuai
dengan arahan guru.
2. Mendengarkan hasil
kerja sama kelompok
yang disampaikan
guru.
3. Mendengarkan
penyampaian guru
mengenai pekerjaan
rumah.
4. Mendengarkan
peyampaian materi
yang akan dipelajari
pada pertemuan
berikutnya.
5. Bedoa sebelum
pulang dipimpin ketua
kelas dan
mengucapkan salam.
10
Menit
G. Penilaian
1. Menggunakan tes essay.
2. Menggunakan Lembar observasi aktivitas belajar.
Pompaniki, 5 Oktober 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas,
Harisa Sandra, S.Pd Iis Angraeni
NIP. 1969071019990322008 NIM. 1601414003
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas /Semester : IV /Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi Pokok : Pembulatan Bilangan
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : Ke- 3
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumahdan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menjelaskan dan
melakukan pembulatan
hasil pengukuran panjang
dan berat ke satuan
terdekat.
3.7.4 Menganalisis cara Membulatkan
Bilangan ke dalam Ratusan Terdekat.
74
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui penyajian penyelesaian permasalahan yang melibatkan
pembulatan ke ratusan terdekat.
D. Materi Pembelajaran
1. Pembulatan Bilangan.
a. Pembulatan bilangan ratusan terdekat
470 dibulatkan menjadi 500
720 dibulatkan menjadi 700
2. Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat
ke ratusan terdekat.
E. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Probing Prompting.
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
1. Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD
Kurikulum 2013.
2. Internet.
3. Media gambar.
4. Alat penggaris.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Memulai kelas dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran
peserta didik.
3. Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
1. Menjawab salam dan
melakukan doa
bersama dipimpin
ketua kelas.
2. Mendengarkan
dengan baik saat guru
melakukan absensi.
3. Mendengarkan
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
10
Menit
75
yang akan dipelajari.
4. Menyampaikan KD,
indikator, dan tujuan
pembelajaran.
5. Memberikan motivasi
sebelum memulai
pelajaran.
dipelajari.
4. Mendengarkan
dengan baik
penyampaian KD,
indikator, dan tujuan
pembelajaran.
5. Mendengarkan
motivasi yang
diberikan guru.
Inti 1. Memperlihatkan gambar
yang sesuai dengan
pembulatan bilangan.
2. Meminta siswa untuk
merumuskan masalah
yang terdapat pada
gambar tersebut.
3. Memberikan stimulus
berupa penyampaian
materi pembulatan
bilangan.
4. Memberikan contoh
pembulatan bilangan ke
ratusan terdekat.
5. Mengarahkan siswa
untuk membentuk
kelompok.
6. Membagikan LKS
kepada setiap kelompok.
7. Membimbing siswa yang
mengalami kesulitan
dalam kelompok.
8. Menunjuk salah satu
siswa sebagai perwakilan
kelompok untuk
menjawab pertanyaan.
9. Menunjuk siswa lain
untuk menanggapi
jawaban.
10. Mengajukan
pertanyaan akhir kepada
siswa yang berbeda
sebagai penutup untuk
1. Melihat gambar
dengan baik yang
sesuai dengan
pembulatan bilangan.
2. Merumuskan sendiri
masalah yang terdapat
pada gambar tersebut.
3. Mendengarkan
pemberian stimulus
berupa penyampaian
materi pembulatan
bilangan.
4. Mengerjakan contoh
pembulatan bilangan
ke satuan terdekat.
5. Mendengarkan arahan
untuk membentuk
kelompok.
6. Bersiap-siap untuk
mengerjakan LKS
yang telah dibagikan.
7. Meminta guru untuk
membimbing pada
saat mengalami
kesulitan dalam
kelompok.
8. Menjawab pertanyaan
pada saat ditunjuk
oleh guru sebagai
perwakilan kelompok.
9. Menjawab pertanyaan
pada saat diminta
untuk menanggapi
jawaban.
10. Menjawab
pertanyaan akhir yang
disampaikan guru.
50
Menit
76
melakukan penilaian.
Penutup 1. Mengarahkan siswa
menyimpulkan
pembelajaran atau
membuat rangkuman.
2. Memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama
yang baik berupa tepuk
tangan.
3. Memberikan siswa
pekerjaan rumah sebagai
bahan evaluasi di rumah.
4. Menyampaikan materi
yang akan dipelajari
pada pertemuan
berikutnya.
5. Meminta siswa berdoa
sebelum pulang dipimpin
ketua kelas dan
mengucapkan salam
1. Menyimpulkan atau
membuat rangkuman
pembelajaran sesuai
dengan arahan guru.
2. Mendengarkan hasil
kerja sama kelompok
yang disampaikan
guru.
3. Mendengarkan
penyampaian guru
mengenai pekerjaan
rumah.
4. Mendengarkan
peyampaian materi
yang akan dipelajari
pada pertemuan
berikutnya.
5. Bedoa sebelum
pulang dipimpin ketua
kelas dan
mengucapkan salam
10
Menit
H. Penilaian
1. Menggunakan tes essay.
2. Menggunakan Lembar observasi aktivitas belajar.
Pompaniki, 8 Oktober 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas,
Harisa Sandra, S.Pd Iis Angraeni
NIP. 1969071019990322008 NIM. 1601414003
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 003 Pompaniki
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas /Semester : IV /Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Materi Pokok : Pembulatan Bilangan
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : Ke - 4
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumahdan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.7 Menyelesaikan
masalah pembulatan hasil
pengukuran panjang dan
berat ke satuan terdekat.
4.7.1 Menyediakan penyelesaian masalah
pembulatan hasil pengukuran panjang
dan berat kesatuan terdekat.
78
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui penyajian penyelesaian permasalahan yang melibatkan
pembulatan pengukuran panjang dan berat kesatuan terdekat.
D. Materi Pembelajaran
1. Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat
ke satuan, puluhan dan ratusan terdekat.
E. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Probing Prompting.
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
1. Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD
Kurikulum 2013.
2. Internet.
3. Media gambar.
4. Alat penggaris.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Memulai kelas dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran
peserta didik.
3. Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
4. Menyampaikan KD,
indikator, dan tujuan
pembelajaran.
1. Menjawab salam dan
melakukan doa
bersama dipimpin
ketua kelas.
2. Mendengarkan
dengan baik saat guru
melakukan absensi.
3. Mendengarkan
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
4. Mendengarkan
dengan baik
penyampaian KD,
indikator, dan tujuan
10
Menit
79
5. Memberikan motivasi
sebelum memulai
pelajaran.
pembelajaran.
5. Mendengarkan
motivasi yang
diberikan guru.
Inti 1. Memperlihatkan gambar
yang sesuai dengan
pembulatan bilangan.
2. Meminta siswa untuk
merumuskan masalah
yang terdapat pada
gambar tersebut.
3. Memberikan stimulus
berupa penyampaian
materi pembulatan
bilangan.
4. Memberikan contoh
pengukuran panjang dan
berat pembulatan
bilangan.
5. Mengarahkan siswa
untuk membentuk
kelompok.
6. Membagikan LKS
kepada setiap kelompok.
7. Membimbing siswa yang
mengalami kesulitan
dalam kelompok.
8. Menunjuk salah satu
siswa sebagai perwakilan
kelompok untuk
menjawab pertanyaan.
9. Menunjuk siswa lain
untuk menanggapi
jawaban.
10. Mengajukan
pertanyaan akhir kepada
siswa yang berbeda
sebagai penutup untuk
melakukan penilaian.
1. Melihat gambar
dengan baik yang
sesuai dengan
pembulatan bilangan.
2. Merumuskan sendiri
masalah yang terdapat
pada gambar tersebut.
3. Mendengarkan
pemberian stimulus
berupa penyampaian
materi pembulatan
bilangan.
4. Mengerjakan contoh
pembulatan bilangan
ke satuan terdekat.
5. Mendengarkan arahan
untuk membentuk
kelompok.
6. Bersiap-siap untuk
mengerjakan LKS
yang telah dibagikan.
7. Meminta guru untuk
membimbing pada
saat mengalami
kesulitan dalam
kelompok.
8. Menjawab pertanyaan
pada saat ditunjuk
oleh guru sebagai
perwakilan kelompok.
9. Menjawab pertanyaan
pada saat diminta
untuk menanggapi
jawaban.
10. Menjawab
pertanyaan akhir yang
disampaikan guru
50
Menit
Penutup 1. Mengarahkan siswa
menyimpulkan
1. Menyimpulkan atau
membuat rangkuman 10
Menit
80
pembelajaran atau
membuat rangkuman.
2. Memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama
yang baik berupa tepuk
tangan.
3. Memberikan siswa
pekerjaan rumah sebagai
bahan evaluasi di rumah.
4. Menyampaikan materi
yang akan dipelajari
pada pertemuan
berikutnya.
5. Meminta siswa berdoa
sebelum pulang dipimpin
ketua kelas dan
mengucapkan salam
pembelajaran sesuai
dengan arahan guru.
2. Mendengarkan hasil
kerja sama kelompok
yang disampaikan
guru.
3. Mendengarkan
penyampaian guru
mengenai pekerjaan
rumah.
4. Mendengarkan
peyampaian materi
yang akan dipelajari
pada pertemuan
berikutnya.
5. Bedoa sebelum
pulang dipimpin ketua
kelas dan
mengucapkan salam
I. Penilaian
1. Menggunakan tes essay.
2. Menggunakan Lembar observasi aktivitas belajar.
Pompaniki, 12 Oktober 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas,
Harisa Sandra, S.Pd Iis Angraeni
NIP. 1969071019990322008 NIM. 1601414003
81
Lampiran 4
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 Menit
Pertemuan : Ke - 1
Petunjuk Penyelesaian Soal
Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal
Tulis nama dan kelas, secara lengkap dilembar jawaban
Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal
Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu
Tidak diperbolehkan melihat jawaban kelompok lain
Soal
1. Tentukan hasil pembulatan bilangan berikut ke pembulatan ke atas, ke
bawah, dan terbaik ke satuan terdekat
a. 2,1?
b. 35,76?
2. Bimo mengukur panjang pensil dengan menggunakan penggaris, panjangnya
13,8 cm. Jika panjang pensil dibulatkan, berapa cm panjang pensil tersebut
(pembulatan ke atas, ke bawah, dan terbaik)?
3. Bulatkan hasil pengukuran ke dalam pembulatan satuan terdekat pada tabel di
bawah ini!
Hasil pengukuran Pembulatan
Ke bawah Ke atas Terbaik
3,4 cm Berapa? Berapa? Berapa?
Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu 28 cm Berapa? 28 cm
82
jawaban)
41,60 cm Berapa? Berapa? Berapa?
256,71 cm Berapa? 257 cm Berapa?
4. Reni membawa adiknya ke posyandu untuk menimbang. Berat badan
adiknya di timbangan menunjukkan 12,4 kg. Jika berat badan adik Reni
tersebut dibulatkan, berapa kg berat badan adik Reni tersebut (pembulatan ke
atas, ke bawah, dan terbaik)?
5. Jika suatu hasil pengukuran panjang dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 4
meter maka berapa saja kemungkinan panjang pengukuran tersebut sebelum
dilakukan pembulatan ke atas? (boleh lebih dari satu jawaban)
⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓
83
RUBRIK PENSKORAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS )
No Jawaban Bobot Skor
1 a. 2,1 =
1. Pembulatan Ke atas = 3
2. Pembulatan Ke bawah = 2
3. Pembulatan Terbaik = 2
b. 35,76 =
1. Pembulatan Ke atas = 36
2. Pembulatan Ke bawah = 35
3. Pembulatan Terbaik = 36
10
10
20
2 13,8 =
1. Pembulatan Ke atas = 14
2. Pembulatan Ke bawah = 13
3. Pembulatan Terbaik = 14
20
20
3
Hasil pengukuran
Pembulatan
Ke
bawah Ke atas Terbaik
3,4 cm 3 cm 4 cm 3 cm
28,2 28,3 28,4 cm 28 cm 29 cm 28 cm
41,60 cm 41 cm 42 cm 42 cm
256,71 cm 256 cm 257 cm 257 cm
6
4
6
4
20
4 12,4 =
1.Pembulatan Ke atas = 13
2. Pembulatan Ke bawah = 12
3. Pembulatan Terbaik = 12
20
20
5 3,5 3,7 3,9 m 20 20
Jumlah 100 100
Skor maksimal 100
84
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 Menit
Pertemuan : Ke - 2
Petunjuk Penyelesaian Soal
Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal
Tulis nama dan kelas, secara lengkap dilembar jawaban
Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal
Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu
Tidak diperbolehkan melihat jawaban kelompok lain
Soal
1. Tentukan hasil pembulatan bilangan berikut ke pembulatan ke atas, ke
bawah, dan terbaik ke puluhan terdekat!
c. 29?
d. 43,76?
2. Dery mengukur panjang pulpen dengan menggunakan penggaris, panjangnya
51,4 cm. Jika panjang pulpen dibulatkan ke puluhan terdekat, berapa cm
panjang pulpen tersebut (pembulatan ke atas, ke bawah, dan terbaik)?
3. Bulatkan hasil pengukuran ke dalam pembulatan puluhan terdekat pada tabel
di bawah ini!
Hasil pengukuran Pembulatan
Ke bawah Ke atas Terbaik
14,7 cm Berapa? Berapa? Berapa?
Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu
jawaban)
40 cm Berapa? 50 cm
85
39,5 cm Berapa? Berapa? Berapa?
73 cm Berapa? 80 cm Berapa?
4. Rara membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 34 kg dan 19 Kg,
sedangkan Leni membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 25 Kg
dan 22 Kg terigu Jika berat masing-masing belanjaan mereka beli dibulatkan
ke puluhan terdekat, maka berat belanjaan siapakah yang lebih berat?.
5. Yuyu membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 40 kg dan 30 Kg, di
perjalanan Yuyu bertemu dengan pengemis kemudian, Ia memberikan 15 kg
beras dan 6 kg terigu. Berapakah sisa beras dan terigu Yuyu jika di bulatkan?
⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓
86
RUBRIK PENSKORAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS )
No Jawaban Bobot Skor
1 a. 29 =
1. Pembulatan Ke atas = 30
2. Pembulatan Ke bawah = 20
3. Pembulatan Terbaik = 30
b. 43,76 =
1. Pembulatan Ke atas = 50
2. Pembulatan Ke bawah = 40
3. Pembulatan Terbaik = 40
10
10
20
2 51,4 =
Pembulatan Ke atas = 60
Pembulatan Ke bawah = 50
Pembulatan Terbaik = 50
5
5
5
5
20
3
Hasil
pengukuran
Pembulatan
Ke bawah Ke atas Terbaik
14,7 cm 10 cm 20 cm 10 cm
46, 47 49 cm 40 cm 50 cm 50 cm
39,5 cm 30 cm 40 cm 40 cm
73 cm 70 cm 80 cm 80 cm
6
4
6
4
20
4 Beras Rara 34 Kg + 19 Kg = 53 Kg
Pembulatan Puluhan = 50 Kg
Beras Leni 25 Kg + 22 Kg = 47
Pembulatan Puluhan = 50 Kg
Jadi, berat belanjaan Rara dan Leni sama-sama
berat 50 Kg
4
4
4
4
4
20
5 Beras dan terigu Yuyu 40 Kg + 30 Kg = 70 Kg
Diberikan pengemis = 15 Kg + 6 Kg = 21 Kg
Sisa Beras dan terigu Yuyu 25 Kg + 24 Kg= 49 Kg
Pembulatan Puluhan = 50 Kg
4
4
4
4
20
87
Jadi, sisa Beras dan terigu Yuyu yaitu 50 Kg 4
Jumlah 100 100
Skor maksimal 100
88
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 Menit
Pertemuan : Ke - 3
Petunjuk Penyelesaian Soal
Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal
Tulis nama dan kelas, secara lengkap dilembar jawaban
Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal
Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu
Tidak diperbolehkan melihat jawaban kelompok lain
Soal
1. Bulatkan hasil pengukuran ke dalam pembulatan ratusan terdekat pada tabel
di bawah ini!
Hasil pengukuran Pembulatan
Ke bawah Ke atas Terbaik
574,94 cm Berapa? Berapa? Berapa?
Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu
jawaban)
700 cm Berapa? 800 cm
908 cm Berapa? Berapa? Berapa?
3095 cm Berapa? 3100 cm Berapa?
2. Hasan membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 44 kg dan 37 Kg,
sedangkan Husein membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 56 Kg
dan 23 Kg terigu Jika berat masing-masing belanjaan mereka beli dibulatkan
ke puluhan terdekat, maka berat belanjaan siapakah yang lebih berat?.
89
3
Ibu Aulia membeli buah rambutan dan ditimbang seperti pada gambar di atas
dan diperoleh berat 5,3 Kg. Tentukan :
c. Pembulatan hasil pengukuran berat rambutan tersebut ke satuan terdekat.
d. Jika harga satu Kg adalah Rp15.000,00, maka berapa rupiahkah ibu Lala
harus membayar buah tersebut setelah dilakukan pembulatan?
4. Yuyu membeli beras dan terigu masing-masing sebanyak 40 kg dan 30 Kg, di
perjalanan Yuyu bertemu dengan pengemis kemudian, Ia memberikan 15 kg
beras dan 6 kg terigu. Berapakah sisa beras dan terigu Yuyu jika di bulatkan?
5. Jarak yang harus di tempuh oleh Zahra dari Palopo ke Soroako sekitar 281,4
Km. Diperjalanan ayahnya singgah untuk membeli kue di Km 139,7.
Tentukan:
a. Pembulatan jarak tempuh dan jarak singgah Zahra ke satuan terdekat.
b. Berapa jauh lagi jarak yang harus di tempuh oleh Zahra, setelah
dilakukan pembulatan?
⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓
5,3 Kg
90
RUBRIK PENSKORAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS )
No Jawaban Bobot Skor
1
Hasil
pengukuran
Pembulatan
Ke bawah Ke atas Terbaik
574,94 cm 500 cm 600 cm 600 cm
767, 781,
790 cm
700 cm 800 cm 800 cm
908 cm 900 cm 1000 cm 900 cm
3095 cm 3000 cm 3100 cm 3100 cm
6
4
6
4
20
2
Terigu Hasan 44 Kg + 37 Kg = 81 Kg
Pembulatan Puluhan = 80 Kg
Terigu Husein 56 Kg + 23 Kg = 79 Kg
Pembulatan Puluhan = 80 Kg
Jadi, berat belanjaan Hasan dan Husein sama-sama
berat 80 Kg
4
4
4
4
4
20
3
Harga Asli 5,3 x 15.000 = 79.500
- Pembulatan Rambutan 5,3 Kg = 5 Kg
- Pembulatan ke bawah 5 x 15.000 = 75.000
- Pembulatan ke atas 6 x 15.000 = 90.000
Pembulatan terbaik 2 x 15.000 = 75.000
4
4
4
4
4
20
4 Beras dan terigu Yuyu 40 Kg + 30 Kg = 70 Kg
Diberikan pengemis = 15 Kg + 6 Kg = 21 Kg
Sisa Beras dan terigu Yuyu 25 Kg + 24 Kg
= 49 Kg
Pembulatan Puluhan = 50 Kg
Jadi, sisa Beras dan terigu Yuyu yaitu 50 Kg
4
4
4
4
4
20
5 Jarak tempuh 281,4 Km
a. Pembulatan ke bawah = 281
6
20
91
b. Pembulatan ke atas = 282
c. Pembulatan terbaik = 281
* Jarak singgah 139,7 Km
a. Pembulatan ke bawah = 139
b. Pembulatan ke atas = 140
c. Pembulatan terbaik = 140
* Jauh jarak yang harus ditempuh
281– 140 = 141
6
8
Jumlah 100 100
Skor maksimal 100
92
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 Menit
Pertemuan : Ke - 4
Petunjuk Penyelesaian Soal
Berdoa terlebih dahulu sebelum menjawab soal
Tulis nama dan kelas, secara lengkap dilembar jawaban
Bacalah dengan baik sebelum menjawab soal
Jawablah soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu
Tidak diperbolehkan melihat jawaban kelompok lain
Soal
3. Bulatkan hasil pengukuran berikut yang mana termasuk ke dalam pembulatan
satuan, puluhan, dan ratusan terdekat pada tabel di bawah ini!
Hasil pengukuran Pembulatan
Ke bawah Ke atas Terbaik
7,1 cm Berapa? Berapa? Berapa?
Berapa ? (kemungkinan lebih dari satu
jawaban)
80 cm Berapa? 80 cm
93 cm Berapa? Berapa? Berapa?
670 cm Berapa? 700 cm Berapa?
4. Jarak yang harus di tempuh oleh Qaran dari Palopo ke Morowali sekitar 537,3
Km. Diperjalanan ayahnya singgah untuk membeli kue di Km 326. Tentukan:
93
a. Pembulatan jarak tempuh dan jarak singgah Qaran ke ratusan terdekat
(pembulatan ke bawah, ke atas, dan terbaik)..
b. Berapa jauh lagi jarak yang harus di tempuh oleh Qaran, setalah
dilakukan pembulatan?
5. Jarak yang harus di tempuh oleh Cici dari Belopa ke Makassar sekitar 278,2
Km. Diperjalanan mereka singgah untuk membeli makanan di Km 103.
Tentukan:
a. Pembulatan jarak tempuh dan jarak singgah Cici ke ratusan terdekat
(pembulatan ke bawah, ke atas, dan terbaik).
a. Berapa jauh lagi jarak yang harus di tempuh oleh Cici, setalah dilakukan
pembulatan?
6.
Ibu Dibah membeli buah mangga dengan berat 3,4 Kg seperti pada gambar
diatas. Tentukan :
d. Pembulatan hasil pengukuran berat mangga tersebut ke satuan terdekat.
e. Jika harga satu Kg adalah Rp12.000,00, maka berapa rupiahkah ibu Dibah
harus membayar buah tersebut setelah dilakukan pembulatan?
5. Ibu Lisa membeli buah rambutan dengan berat 6,7 Kg. Tentukan :
a. Pembulatan hasil pengukuran berat rambutan tersebut ke satuan terdekat.
b. Jika harga satu Kg adalah Rp13.000,00, maka berapa rupiahkah ibu Lisa
harus membayar buah tersebut setelah dilakukan pembulatan?
⁓. SELAMAT BEKERJA .⁓
3,4 kg
94
RUBRIK PENSKORAN
LEMBAR KERJA SISWA
No Jawaban Bobot Skor
1
Hasil
pengukuran
Pembulatan
Ke
bawah Ke atas Terbaik
7,1 cm 7 cm 8 cm 7 cm
81, 82, 83 cm 80 cm 90 cm 80 cm
93 cm 90 cm 100 cm 90 cm
670 cm 600 cm 700 cm 700 cm
6
4
6
4
20
2 *Jarak tempuh 537,3 Km
a. Pembulatan ke bawah = 500
b. Pembulatan ke atas = 600
c. Pembulatan terbaik = 500
* Jarak singgah 326 Km
a. Pembulatan ke bawah = 300
b. Pembulatan ke atas = 400
c. Pembulatan terbaik = 300
*Jauh jarak yang harus ditempuh
500– 300 = 200
6
6
8
20
3 * Jarak tempuh 278,2 Km
a. Pembulatan ke bawah = 200
b. Pembulatan ke atas = 300
c. Pembulatan terbaik = 300
* Jarak singgah 103 Km
a. Pembulatan ke bawah = 100
b. Pembulatan ke atas = 200
c. Pembulatan terbaik = 100
*Jauh jarak yang harus ditempuh
300 – 100 = 200
6
6
8
20
4 Harga Asli 3,4 x 12.000 = 40.800
a. Pembulatan Mangga 3,4 Kg = 3 Kg
4
4
95
b. Pembulatan ke bawah 3 x 12000 = 36.000
Pembulatan ke atas 4 x 12000 = 48.000
Pembulatan terbaik 3 x 12000 = 36.000
4
4
4
20
5 Harga Asli 6,7 x 15.000 = 87.100
a. Pembulatan Rambutan 6,7 Kg = 7 Kg
b. Pembulatan ke bawah 6 x 13.000 = 78.000
Pembulatan ke atas 7 x 13.000 = 91.000
Pembulatan terbaik 7 x 13.000 = 91.000
4
4
4
4
4
20
Jumlah 100 100
Skor maksimal 100
96
Lampiran 5
DATA DESKRIPTIF SATISTIK
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Kriteria Std. Deviation
Pre Test 9 30 45 36.89 Sangat
Rendah
5.883
Post Test 9 85 100 89.67 Sangat
Tinggi
5.220
Valid N
(listwise)
6
97
Lampiran 6
DATA PRE TEST
Pre Test
Kategori Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
30 Sangat
Rendah 2 16.7 22.2 22.2
32 Sangat
Rendah 1 8.3 11.1 33.3
35 Sangat
Rendah 2 16.7 22.2 55.6
40 Sangat
Rendah 2 16.7 22.2 77.8
45 Sangat
Rendah 2 16.7 22.2 100.0
Total 9 75.0
Missing System 3 25.0
Total Sangat
Rendah 12 100.0 100.0
98
Lampiran 7
DATA POST TEST
Post Test
Kategori Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
85 Sangat
Tinggi 3 25.0 33.3 33.3
88 Sangat
Tinggi 2 16.7 22.2 55.6
90 Sangat
Tinggi 2 16.7 22.2 77.8
96 Sangat
Tinggi 1 8.3 11.1 88.9
100 Sangat
Tinggi 1 8.3 11.1 100.0
Total 9 75.0
Missing System 3 25.0
Total Sangat
Tinggi 12 100.0 100.0
99
Lampiran 8
DATA GAIN TERNORMALISASI
Gain
Kategori Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
0.75 Tinggi 1 8.3 16.7 16.7
0.82 Tinggi 1 8.3 16.7 33.3
0.82 Tinggi 1 8.3 16.7 50.0
0.83 Tinggi 1 8.3 16.7 66.7
0.83 Tinggi 1 8.3 16.7 83.3
0.94 Tinggi 1 8.3 16.7 100.0
Total 6 50.0
Missing System 6 50.0
Total Tinggi 12 100.0 100.0
100
Lampiran 9
DATA UJI NORMALITAS
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil 9 75.0% 3 25.0% 12 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Hasil
Mean 89.6667 1.74005
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 85.6541
Upper
Bound 93.6792
5% Trimmed Mean 89.3519
Median 88.0000
Variance 27.250
Std. Deviation 5.22015
Minimum 85.00
Maximum 100.00
Range 15.00
Interquartile Range 8.00
Skewness 1.179 .717
Kurtosis .640 1.400
Tests of Normality
Hasil
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic
.252
df
9
Sig.
.103
Statistic
.846
df
9
Sig.
.067
101
102
Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN
MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING
Hari/tanggal :
Pertemuan ke- :
PETUNJUK
No Aspek yang Diamati Kriteria penilaian
Ya Tidak
1 Guru memulai kelas dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
2 Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3 Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari
4 Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan
pembelajaran
5 Guru memberikan motivasi sebelum memulai pelajaran
6 Guru memperlihatkan gambar yang sesuai dengan
pembulatan bilangan
7 Guru meminta siswa untuk merumuskan masalah yang
terdapat pada gambar tersebut
8 Guru memberikan stimulus berupa penyampaian materi
pembulatan bilangan
9 Guru memberikan contoh pembulatan bilangan ke satuan
terdekat
10 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok
11 Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok
12 Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam
Amatilah aktivitas guru selama pembelajaran dan beri tanda centang (√)
pada kolom yang telah disediakan
103
kelompok
13 Guru menunjuk salah satu siswa sebagai perwakilan
kelompok untuk menjawab pertanyaan
14 Guru menunjuk siswa lain untuk menanggapi jawaban
15 Guru mengajukan pertanyaan akhir kepada siswa yang
berbeda sebagai penutup untuk melakukan penilaian
16 Guru mengarahkan siswa menyimpulkan pembelajaran
atau membuat rangkuman
17 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
berupa tepuk tangan.
18 Guru memberikan siswa pekerjaan rumah sebagai
bahan evaluasi di rumah
19 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya
20 Guru meminta siswa berdoa sebelum pulang
dipimpin ketua kelas dan mengucapkan salam
104
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBING PROMPTING PADA PELAJARAN MATEMATIKA
Hari/tanggal :
Pertemuan ke- :
PETUNJUK
Keterangan Angka Penilaian
1 : Sangat Tidak Aktif
2 : Tidak Aktif
3 : Aktif
4 : Sangat aktif
No Aspek yang Diamati Kriteria penilaian
Ya Tidak
1 Siswa menjawab salam dan melakukan doa bersama
dipimpin ketua kelas
2 Siswa mendengarkan dengan baik saat guru melakukan
absensi
3 Siswa mendengarkan manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari
4 Siswa mendengarkan dengan baik penyampaian KD,
indikator, dan tujuan pembelajaran
5 Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan guru
6 Siswa melihat gambar dengan baik yang sesuai dengan
pembulatan bilangan
7 Siswa merumuskan sendiri masalah yang terdapat pada
gambar tersebut
Amatilah aktivitas siswa selama pembelajaran dan beri tanda centang
(√) pada kolom yang telah disediakan
105
8 Siswa mendengarkan pemberian stimulus berupa
penyampaian materi pembulatan bilangan
9 Siswa mengerjakan contoh pembulatan bilangan
10 Siswa mendengarkan arahan untuk membentuk kelompok
11 Siswa bersiap-siap untuk mengerjakan LKS yang telah
dibagikan
12 Siswa meminta guru untuk membimbing pada saat
mengalami kesulitan dalam kelompok
13 Siswa menjawab pertanyaan pada saat ditunjuk oleh guru
sebagai perwakilan kelompok
14 Siswa menjawab pertanyaan pada saat diminta untuk
menanggapi jawaban
15 Siswa menjawab pertanyaan akhir yang disampaikan guru
16 Siswa menyimpulkan atau membuat rangkuman
pembelajaran sesuai dengan arahan guru
17 Siswa mendengarkan hasil kerja sama kelompok
yang disampaikan guru
18 Msiswa mendengarkan penyampaian guru mengenai
pekerjaan rumah
19 Siswa mendengarkan peyampaian materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
20 Siswa berdoa sebelum pulang dipimpin ketua kelas
dan mengucapkan salam
106
Lampiran 12
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING
Nama :
Kelas :
Petunjuk
a. Tulislah nama dan kelas anda dengan benar!
b. Jawablah setiap pernyataan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada
kolom yang dipilih!
c. Berikan jawaban yang jujur dan sesuai dengan kemauan anda yang
sebenarnya!
d. Setiap kolom menunjukkan tingkat keseringan.
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
SS = Sangat Setuju (4) SS = Sangat Setuju (1)
S = Setuju (3) S = Setuju (2)
TS = Tidak Setuju (2) TS = Tidak Setuju (3)
STS = Sangat Tidak Setuju (1) STS = Sangat Tidak Setuju (4)
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang belajar matematika karena
matematika sangat berguna
2 Saya suka duduk dibelakang pada saat belajar
matematika karena jauh dari pantauan guru.
3 Saya selalu mencatat penjelasan guru pada saat
belajar matematika
4 Saya lebih suka bermain dari pada belajar
matematika.
5 Saya sering membolos pada jam pelajaran
107
Matematika
6 Saya suka jika guru matematika menggunakan
model pembelajaran probing prompting
7 Saya tertarik menggunakan model pembelajaran
probing prompting dalam belajar matematika
8 Saya senang berdiskusi dengan teman kelompok
untuk menyelesaikan masalah matematika
9 Saya suka memperhatikan penjelasan guru tentang
materi Matematika.
10 Saya tidak pernah bertanya kepada guru apabila
saya mengalami kesulitan.
108
Lampiran 13
ANGKET RESPON SISWA
TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING
Nama :
Kelas :
Petunjuk
a. Tulislah nama dan kelas anda dengan benar!
b. Jawablah setiap pertanyaan dengan cara memberikan tanda centang (√) pada
kolom yang dipilih!
c. Berikan jawaban yang jujur dan sesuai dengan kemauan anda yang
sebenarnya!
d. Setiap kolom menunjukkan tingkat keseringan.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Model pembelajaran probing prompting membuat
saya semangat dalam pembelajaran matematika
2
Saya merasa tertekan dalam pembelajaran
matematika dengan menggunakan model
pembelajaran probing prompting
3
Pembelajaran matematika dengan menggunakan
model pembelajaran probing prompting membuat
saya terdorong untuk selalu bekerja sama dengan
teman
4 Dengan pembelajaran probing prompting, saya
109
menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar di kelas
5 Saya lebih memahami materi dalam pembelajaran
matematika dengan model probing prompting
6
Saya tidak bisa menguasai materi dalam
pembelajaran matematika dengan model probing
prompting
7
Saya rajin mengerjakan latihan soal dalam
pembelajaran matematika dengan model probing
prompting
8
Belajar kelompok dalam pembelajaran matematika
dengan model probing prompting membuat saya
berlatih mengemukakan pendapat
9
Saya tidak dapat mengemukakan pendapat pada
saat belajar berkelompok dalam pembelajaran
matematika dengan model probing prompting
10
Setelah mengikuti model pembelajaran probing
prompting, pemahaman materi saya menjadi
meningkat
110
Lampiran 14
DATA KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN
Aspek yang
diamati
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV
Y T Y T Y T Y T
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √ √ √
6 √ √ √ √
7 √ √ √ √
8 √ √ √ √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √
20 √ √ √ √
Jumlah 17 3 18 2 19 1 20 0
Hasil 85 90 95 100
Nilai Rata-Rata 92,5
111
Lampiran 15
DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Aspek yang
diamati
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV
Y T Y T Y T Y T
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √ √ √
6 √ √ √ √
7 √ √ √ √
8 √ √ √ √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √
20 √ √ √ √
Jumlah 16 4 17 3 18 2 18 2
Hasil 80 85 90 90
Nilai Rata-Rata 86,25
112
Lampiran 16
DATA MINAT SISWA
No
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jum Hasil
1 AMI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 37 92,5
2 AS - - - - - - - - - - - -
3 ARP 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 38 95
4 AR - - - - - - - - - - - -
5 AP 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 36 90
6 AT 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 37 92,5
7 MAT 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 95
8 NP 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 95
9 NMT - - - - - - - - - - - -
10 NZ 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 35 87,5
11 RZ 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 95
12 QAA 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 95
Rata-Rata
Keseluruhan 93,87
113
Lampiran 17
DATA REPON SISWA
No
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jum Hasil
1 AMI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3,33
2 AS - - - - - - - - - - - -
3 ARP 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 3,16
4 AR - - - - - - - - - - - -
5 AP 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32 2,66
6 AT 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 34 2,83
7 MAT 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 3,16
8 NP 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 34 2,83
9 NMT - - - - - - - - - - -
10 NZ 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 2,58
11 RZ 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 36 3
12 QAA 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 31 2,58
Rata-Rata
Keseluruhan 2,9
114
Lampiran 18
DAFTAR HADIR SISWA
No Nama bDaftar Hadir
Pre Test I II III IV Post Test
1 Ahmad Multazam
Idham - √ √ √ √ √
2 Aloysius Samoli √ √ √ √ - -
3 Alvino Rahmat
Pratama √ √ - √ √ √
4 Andreas Ra'dak √ √ √ √ - -
5 Aprilia - √ √ - √ √
6 Arfat √ √ - √ √ √
7 Meyza Atika
Taufik √ √ √ √ √ √
8 Novrianti Pabisa √ √ √ √ √ √
9 Nurlina Marta
Tonno √ √ √ √ - -
10 Nurul Zakina √ √ - √ √ √
11 Rabiah Zulfah √ √ - √ √ √
12 Qurrhotun Ayunnin
A - √ √ √ √ √
115
Lampiran 19
SURAT IZIN MELAKUKAN PENELITIAN
116
Lampiran 20
DOKUMENTASI
Gambar 1. Pemberian Pre Test
Gambar 2. Guru sedang mengabsen
Gambar 3. Memberikan motivasi
117
Gambar 4. Penerapan Model Probing Prompting
Gambar 5. Pembagian LKS
Gambar 6. Siswa Menanggapi Jawaban
118
Gambar 7. Pemberian Post Test
Gambar 8. Berdoa Sebelum Pulang
Gambar 9. Poto Bersama