117
PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2011 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri semarang Oleh Sulistiyawati NIM 7250407109 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

PENGARUH NILAI PERUSAHAAN,

KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN REPUTASI AUDITOR

TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BEI TAHUN 2009-2011

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Universitas Negeri semarang

Oleh

Sulistiyawati

NIM 7250407109

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

ii

Page 3: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

iii

Page 4: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau tuan orang lain yang terdapat dalam sripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti

skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Februari 2013

Sulistiyawati

NIM 7250407109

Page 5: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Rasa takut adalah hal yang wajar, namun jangan biarkan rasa takut itu

menghalangi langkahmu untuk menuju kearah yang lebih baik. Berperang

melawan rasa takut dalam diri sendiri itu tidak gampang, namun bukan berarti

tidak bisa.

Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tapi bersyukur yang

menjadikan kita bahagia. (MT)

Persembahan:

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Kedua orang tuaku tercinta termakasih

untuk doa, dukungan, dan nasihat yang

berharga dalam hidupku.

2. Ketiga kakakku (Mbak Iik, Mas Tatok, dan

Mas Ari) yang selalu memberiku dukungan

baik moril maupun materil.

3. Teman-temanku (Rika, Jerni, Aci, dan

Mbak Darul) yang memberiku semangat

untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Almamaterku

Page 6: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

vi

PRAKATA

Puji dan syukur kehadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan rahmad,

karunia, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Nilai Perusahaan, Kebijakan Dividen, dan Reputasi Auditor

Terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011”. Peneliti menyadari bahwa penyelesaian

skripsi ini dapat terlaksana dengan baik karena adanya bantuan dari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, peneliti

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menuntut ilmu di

Universitas Negeri semarang.

2. Dr. S. Martono, M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program

Akuntansi S1 di Fakultas Ekonomi.

3. Drs. Fachrurrozie, M.Si. Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri

semarang yang telah memberikan ilmu, fasilitas serta pelayanan yang baik.

4. Drs. Subowo, M.Si. Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar

memberikan bimbingan, dan saran sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Page 7: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

vii

5. Trisni Suryarini, SE., M.Si. Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar

memberikan bimbingan, dan petunjuk sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Amir Mahmud, S.Pd., M.Si. Dosen Penguji yang telah memberikan

bimbingan, masukan, dan saran sehingga peneliti dapat menyeselesaikan

skripsi ini.

7. Nanik Sri Utaminingsih, SE., M.Si.,Akt. Dosen Wali Prodi Akutansi A 2007

yang telah memberikan ilmu serta motivasi sehingga terselesaikannya masa

studi.

8. Seluruh Dosen khususnya pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmu pengetahuan

kepada penulis selama perkuliahan sehingga dapat terselesaikannya skripsi

ini.

9. Seluruh staf pengelola dan administrasi program sarjana jurusan akuntansi

Universitas Negeri Semarang.

10. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat serta dapat menjadi salah

satu bahan informasi pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Semarang, Februari 2013

Peneliti

Page 8: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

viii

SARI

Sulistiyawati. 2012. “Pengaruh Nilai Perusahaan, Kebijakan Dividen, dan

Reputasi Auditor Terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011”. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Subowo, M.Si.

Pembimbing II. Trisni Suryarini, SE.,M.Si.

Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Kebijakan Dividen, Reputasi Auditor dan

Praktik Perataan Laba

Perataan laba adalah praktik manipulasi laba yang dilakukan oleh

manajemen perusahaan untuk mengurangi fluktuasilaba.Manajemen melakukan

perataan laba dengan tujuan untuk mendapatkan penilaian kinerja manajemen

yang baik.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh nilai perusahaan,

kebijakan dividen dan reputasi auditor terhadap praktik perataan laba.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan metode

purposive sampling, dari metode tersebut diperoleh sampel penelitian sebanyak 39

perusahaan.Data yang digunakanadalah data sekunder yang diperoleh dengan

teknik dokumentasi.Untuk mengidentifikasi perusahaan yang melakukan perataan

laba dan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba, digunakan metode

discretionary accruals dari model Jones yang dimodifikasi.Analisis statistik yang

digunakan adalahbinary logistic regression dengan menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variable independen yaitu nilai

perusahaan yang diproksikan dengan Price to Book Value dan variable kebijakan

dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Rasio, serta variabel reputasi

auditor berpengaruh tidak signifikan terhadap perataan laba. Saran pada penelitian ini adalah sebaiknya manajemen tidak hanya

memikirkan mengenai nilai perusahaan, tetapi juga memikirkan agar investor

tertarik untuk berinvestasi jangka panjang kepada perusahaan, karena diketahui

investor di Indonesia cenderung menyukai investasi jangka pendek. Dan untuk

pihak investor sebaiknya tidak hanya memusatkan perhatian pada laba perusahaan

tetapi juga pada kondisi keuangan dan rasio perusahaan lainnya karena terdapat

bukti empiric bahwa perusahaan go public di Indonesia melakukan perataan laba.

Page 9: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

ix

ABSTRACT

Sulistiyawati. 2012. "The Effect of Firm Value, Dividend Policy, and Auditor

Reputation In Manufacturing Company Registered in BEI on Period of 2009-

2011". Accounting Department, Final Project. Faculty of Economics,Semarang

State University. Advisor I. Drs. Subowo, M.Si. Advisor II.Trisni Suryarini,

SE.,M.Si.

Keywords: Firm Value, Dividend Policy, Auditor reputation and Income

smoothing

Income smoothing is the practice of manipulating earnings by corporate

management to reduce earnings fluctuations. Management did income smoothing

in order to obtain a good performance appraisal management. The aim of study is

to analyzing firm value, dividend policy and auditor reputation effect income

smoothing practice.

This study population is a manufacturing company listed on the Indonesia

Stock Exchange in 2009-2011. Sampling study conducted with a purposive

sampling method, the method is derived from the sample of 39 companies. The

date used are secondary date with the technical documentation. To identify

companies doing income smoothing and companies that do not perform income

smoothing, the method used discretionary accruals from the modified Jones

models. The result of statistical analysisused binary logistic regression using

SPSS 16 for windows.

The results showed that all independent variables are proxied enterprise

value of Price to Book Value and variable dividend policy is proxied by Dividend

Payout Ratio, as well as the auditor reputation variables did not significantly

affect the income smoothing.

Suggestionsin this study isthe management should not only think about the

value of the company, but also think that investors are interested to invest in the

long term to enterprises. And for the investor should not only focus on profit but

also on the company's financial condition and the ratio of other companies

because there is empirical evidence that the company went public in Indonesia

doing income smoothing.

Page 10: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

PRAKATA ....................................................................................................... vi

SARI ................................................................................................................. viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2 Rumus Masalah ........................................................................ 9

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 10

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 11

2.1 Teori Keagenan ........................................................................ 11

2.2 Perataan Laba ........................................................................... 13

2.2.1 Definisi Perataan Laba .................................................. 13

Page 11: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

xi

2.2.2 Faktor-Faktor yang Memotivasi Perataan Laba ........... 14

2.2.3 Jenis Perataan Laba....................................................... 16

2.2.4 Teknik Perataan Laba ................................................... 18

2.3 Discretionary Accruals ............................................................. 19

2.4 Nilai Perusahaan ....................................................................... 22

2.5 Kebijakan Dividen .................................................................... 25

2.6 Reputasi Auditor ....................................................................... 28

2.7 Penelitian Terdahulu ................................................................. 31

2.8 Kerangka Berpikir .................................................................... 33

2.9 Hipotesis ................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 39

3.1 Jenis Data.................................................................................. 39

3.2 Populasi .................................................................................... 39

3.3 Sampel ...................................................................................... 39

3.4 Variabel Penelitian ................................................................... 41

3.4.1 Variabel Dependen ........................................................ 41

3.4.2 Variabel Independen ...................................................... 44

3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 45

3.6 Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis .................................. 46

3.6.1 Analisis Deskriptif ........................................................ 46

3.6.2 Analisis Regresi Logistik .............................................. 46

3.6.3 Uji Hipotesis ................................................................. 47

Page 12: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 50

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 50

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................... 50

4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif .......................................... 52

4.1.3 Analisis Regresi Logistik .............................................. 55

1. Menilai Kelayakan Model Regresi .......................... 56

2. Uji Keseluruhan Model Fit ...................................... 57

3. Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi ............... 61

4.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ............................................. 64

4.3.1 Pengaruh Nilai Perusahaan Terhadap Perataan Laba .... 64

4.3.2 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Perataan Laba . 66

4.3.3 Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Perataan Laba .... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 71

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 71

5.2 Saran ......................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73

LAMPIRAN .................................................................................................... 76

Page 13: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Hasil Penelitian Perusahaan Go Publik yang Melakukan

Perataan Laba ................................................................................ 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 32

Tabel 3.1 Kriteria Pengambilan Sampel ....................................................... 41

Tabel 4.1 Sampel Penelitian .......................................................................... 50

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Nilai Perusahaan dan Kebijakan

Dividen .......................................................................................... 52

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel Reputasi Auditor ............................ 53

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel Perataan Laba .................................. 54

Tabel 4.5 Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test ..................... 56

Tabel 4.6 Uji -2Log Likehood (Blok Number = 0) ....................................... 57

Tabel 4.7 Uji -2Log Likehood (Blok Number = 1) ....................................... 58

Tabel 4.8 Uji Cox and Snell’s R Square & Negelkerke R Square ................ 59

Tabel 4.9 Uji Overall Classification Table ................................................... 60

Tabel 4.10 Uji Signifikansi Koefisien Regresi .............................................. 61

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................ 63

Page 14: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 38

Page 15: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian ....................................... 76

Lampiran 2 Data PBV Perusahaan Manufaktur 2009-2011 ........................ 77

Lampiran 3 Data DPR Perusahaan Manufaktur 2009-2011 ........................ 78

Lampiran 4 Data Reputasi Auditor Perusahaan Manufaktur 2009-2011 ..... 79

Lampiran 5 Data Non Discretionary Accruals (NDAC) .............................. 80

Lampiran 6 Data Discretionary Accruals (DAC)......................................... 83

Lampiran 7 Data Pre Discretionary Income (PDI) ...................................... 86

Lampiran 8 Data Perusahaan Manufaktur yang Melakukan Perataan Laba 89

Lampiran 9 Data Output Statistik Penelitian ............................................... 92

Lampiran 10 Ringkasan Laporan Keuangan .................................................. 96

Page 16: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kinerja manajemen suatu perusahaan dapat terlihat dari laporan keuangan.

Laporan keuangan tersebut dapat menggambarkan kondisi dan perkembangan

keuangan perusahaan sehingga dapat digunakan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan tersebut adalah pihak internal dan pihak eksternal perusahaan.

Laporan keuangan merupakan informasi keuangan mengenai kondisi dan kinerja

keuangan suatu perusahaan. Salah satu informasi yang terdapat pada laporan

keuangan adalah informasi mengenai laba. Informasi mengenai laba tersebut

merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

manajemen.

Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 mengemukakan

bahwa informasi laba merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau

pertanggungjawaban manajemen dan informasi laba membantu pemilik atau pihak

lain melakukan penaksiran atas earning power perusahaan dimasa yang akan

datang. Menurut Beattie. et al (1994) dalam Mursalim (2005) menjelaskan bahwa

perhatian investor sering terpusat pada informasi laba tanpa memperhatikan

prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut. Selain itu,

perusahaan juga diberikan berbagai alternatif dalam menyusun laporan keuangan

oleh Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU), sehingga manajemen

Page 17: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

2

perusahaan memiliki kebebasan untuk mengganti metode akuntansi yang

digunakan dengan metode akuntansi lainnya yang dapat mempengaruhi jumlah

laba perusahaan yang aktual. Hal inilah yang mendorong manajemen untuk

melakukan dysfunctional behaviour (perilaku tidak semestinya) untuk

meningkatkan kinerja manajemen perusahaan.

Tindakan dysfunctional behaviour dari pihak manajemen tersebut

berkaitan dengan teori keagenan (agency theory). Dalam teori keagenan terdapat

perbedaan kepentingan antara manajemen (agen) dan pemegang saham

(principal), yaitu manajemen mempunyai keinginan untuk meningkatkan

kesejahteraannya, sedangkan pemengang saham mempunyai keinginan untuk

meningkatkan kekayaannya. Pihak manajemen selaku pengurus perusahaan juga

memiliki informasi perusahaan yang lebih banyak dibanding dengan pemilik

perusahaaan. Hal ini dimanfaatkan oleh manajemen perusahaan untuk melakukan

manipulasi laba atau pengelolaan laba (earning management).

Sesuai dengan Scott (2000) dalam Aji & Mita (2010), terdapat dua tujuan

manajemen perusahaan untuk melakukan praktik pengelolaan laba. Pertama,

manajemen perusahaan berusaha untuk menambah tingkat transparansi laba dalam

mengkomunikasikan hal yang bersifat informasi internal perusahaan, dalam hal

ini pengelolaan laba yang dilakukan perusahaan bersifat efisien, sedangkan yang

kedua adalah pengelolaan laba yang bersifat oportunistik yaitu manajemen

perusahaan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri.

Praktek pengelolaan laba yang bersifat oportunistik inilah yang merugikan

berbagai pihak ekternal yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Page 18: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

3

Teknik-teknik pengelolaan laba yang oportunistik seringkali menggunakan

teknik perataan laba (Aji dan Mita, 2010). Praktik perataan laba merupakan

fenomena umum yang terjadi di berbagai Negara salah satunya di Indonesia pada

perusahaan yang go public. Berikut adalah data hasil penelitian terdahulu yang

mengindikasikan bahwa perusahaan yang go public di Indonesia melakukan

perataan laba.

Tabel 1.1 Data Hasil Penelitian Perusahaan Go Public yang Melakukan

Perataan Laba

Sumber: Penelitian Juniarti dan Colorina (2005), Zulkarnaini (2007), dan Dewi

dan Carina (2008)

Koch (1981) dalam Mudjiono (2010) mendefinisikan perataan laba sebagai

suatu alat yang digunakan manajemen untuk mengurangi variabilitas aliran angka

laba yang dilaporkan relatif terhadap aliran yang merupakan target manajemen

dengan memanipulasi variabel artificial (akuntansi) atau variabel riil

(transaksional). Menurut Juniarti dan Corolina (2005) manajer termotivasi

melakukan perataan laba untuk mencapai keuntungan pajak, untuk memberikan

Peneliti Jumlah Perusahaan

Yang Diteliti Hasil

Juniarti dan Colorina

(2005)

54 Perusahaan di Bursa

Efek Surabaya

25 atau 46,30%

melakukan perataan

laba.

Zulkarnaini (2007) 222 perusahaan manufaktur

di Bursa Efek Jakarta

97 atau 43,7%

perusahaan manufaktur

melakukan perataan laba

Dewi dan Carina

(2008)

31 Perusahaan Manufaktur,

dan 21 Lembaga Keuangan

Lainnya di Bursa Efek

Jakarta

17 atau 54,84%

perusahaan manufaktur

melakukan perataan

laba, dan 8 atau 38,10%

lembaga keuangan

lainnya melakukan

perataan laba.

Page 19: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

4

kesan baik kepada pemilik dan kreditor terhadap kinerja manajemen, mengurangi

fluktuasi pada pelaporan laba dan mengurangi resiko sehingga harga sekuritas

yang tinggi menarik perhatian pasar, untuk menghasilkan profit yang stabil, dan

untuk menjaga posisi mereka dalam perusahaan.

Adanya fenomena perataan laba dapat menyebabkan pengungkapan laba

yang menyesatkan, sehingga akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam

pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan, khususnya pihak eksternal (Jatiningrum, 2000). Menurut Hughes

(1986) dalam Budhijono (2006) perataan laba adalah sebagai bentuk

penyalahgunaan yang umum dalam pelaporan keuangan yang seharusnya

diwaspadai oleh pemakainya. Praktik perataan laba dapat mengakibatkan kerugian

bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan karena perataan

laba dapat menyebabkan pengungkapan dalam laporan keuangan menjadi tidak

mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya yang seharusnya perlu

diketahui oleh pemakai laporan keuangan, sehingga pemakai laporan keuangan

tidak dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat.

Praktik perataan laba tentu saja tidak lepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Dalam beberapa penelitian sebelumnya nilai perusahaan,

kebijakan dividen dan reputasi auditor merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi perataan laba. Penelitian mengenai perataan laba yang

berhubungan dengan nilai perusahaan pernah dilakukan oleh beberapa peneliti

sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Merdistuti (2009),

Purwanto (2009) dan Aji dan Mita (2010). Penelitian Aji dan Mita (2010) menguji

Page 20: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

5

pengaruh antara profitabilitas, resiko keuangan, nilai perusahaan dan stuktur

kepemilikan terhadap perataan laba. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa resiko keuangan dan nilai perusahaan berpengaruh terhadap perataan laba

sedangkan profitabilitas dan stuktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap

variabel perataan laba. Selain itu Suranta dan Merdistuti (2009) menemukan

adanya pengaruh antara variabel ROA, resiko keuangan, nilai perusahaan dan

kepemilikan manajerial terhadap perataan laba sedangkan variabel Net profit

margin, OPM, resiko pasar dan kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap

variabel perataan laba. Sementara itu hasil yang berbeda ditemukan oleh Purwanto

(2009) yang menyatakan bahwa nilai perusahaan tidak berpengaruh terhadap

perataan laba.

Salah satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan.

Penentuan nilai perusahaan diperoleh dari informasi mengenai laba perusahan.

Besarnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan akan berdampak pada harga

saham perusahaan tersebut. Harga saham ini digunakan untuk menentukan nilai

perusahaan. Suatu perusahaan tentunya menginginkan agar memiliki nilai

perusahaan yang tinggi, begitu juga dengan pihak eksternal seperti investor.

Investor berpendapat bahwa apabila suatu perusahaan memiliki nilai yang tinggi

maka perusahaan tersebut dikatakan memiliki kinerja yang baik. Perusahaan yang

memiliki nilai pasar yang tinggi akan cenderung melakukan perataan laba (Aji

dan Mita, 2010). Suranta dan merdistuti (2009) juga menyimpulkan bahwa

Perusahaan yang memiliki nilai pasar yang tinggi akan cenderung untuk

melakukan perataan laba, hal tersebut dikarenakan suatu perusahaan akan

Page 21: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

6

cenderung menjaga konsistensi labanya agar nilai pasar perusahaannya tetap

tinggi sehingga dapat lebih menarik arus sumber daya kedalam perusahaannya.

Sementara itu, Kustono (2007) menemukan faktor yang mempengaruhi

perataan laba adalah variabel pertumbuhan perusahaan, sedangkan variabel

ukuran perusahaan, kebijakan dividen dan resiko spesifik tidak memiliki pengaruh

terhadap variabel perataan laba. Hal berbeda ditemukan oleh Purwanto (2009)

yang menemukan hanya variabel ukuran perusahaan yang tidak berpengaruh

terhadap perataan laba sedangkan variabel lainnya seperti profitabilitas, kebijakan

dividen dan kelompok usaha memiliki pengaruh terhadap perataan laba. Begitu

pula dengan Budiasih (2009) yang juga menemukan adanya pengaruh antara

variabel kebijakan dividen terhadap perataan laba.

Para investor yang berinvestasi dengan membeli saham suatu perusahaan

tentunya mengharapkan keuntungan atas dana yang diinvestasikan. Keuntungan

dari investasi yang mereka lakukan salah satunya berupa dividen. Dividen adalah

laba yang dibagikan kepada para pemegang saham. Laba sering dikatakan sebagai

ukuran kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Kebijakan dividen

memberikan informasi mengenai performa suatu perusahaan. Purwanto (2009)

menyimpulkan bahwa kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap perilaku

perataan laba, karena kebijakan dividen akan mempunyai implikasi yang

signifikan pada pengambilan keputusan investor maupun investasi potensial

dalam pembelian saham perusahaan. Faozi (2003) juga menemukan bukti bahwa

kebijkan dividen berpengaruh terhadap perataan laba. Kebijakan dividen

merupakan salah satu kebijakan manajemen yang menjadi dasar pertimbangan

Page 22: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

7

investasi bagi investor yang mementingkan rate of return dari dana yang

diinvestasikan. Pihak Invetor menyukai tingkat dividen yang tinggi dan investor

juga merupakan pihak yang menolak resiko. Padahal apabila suatu perusahaan

menerapkan tingkat dividen yang tinggi, maka perusahaan tersebut juga akan

memiliki resiko yang tinggi apabila terjadi fluktuasi laba yang besar. Tuntutan

untuk dapat membagikan dividen yang besar dengan risiko yang kecil membuat

pihak manajemen cenderung untuk melakukan perataan laba.

Faktor lain yang diduga mempengaruhi praktek perataan laba adalah

reputasi auditor. Herni dan Susanto (2008) menemukan adanya pengaruh yang

reputasi auditor terhadap perataan laba. Namun hal tersebut bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Prabayanti dan Yasa (2009) yang meneliti

mengenai pengaruh reputasi auditor yang diproksikan dengan KAP The Big Four

dan Non Big Four terhadap praktik perataan laba. Penelitian tersebut

menghasilkan kesimpulan bahwa reputasi auditor tidak mempengaruhi praktik

perataan laba.

Auditor independen merupakan pihak yang bertugas untuk memeriksa

laporan keuangan perusahaan. Kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen

perusahaan dapat dideteksi dari audit yang dilakukan oleh auditor tersebut,

sehingga dari adanya auditor independen pada suatu perusahaan dapat

meminimalkan tindakan kecurangan yang dilakukan perusahaan pada laporan

keuangannya. Dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi, pihak investor

juga mempertimbangkan hasil audit perusahaan. Para pengguna laporan keuangan

lebih percaya pada hasil audit dari auditor yang berkualitas (Mudjiono, 2010).

Page 23: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

8

Scott et al (2000) dalam Meutia (2004) mengatakan bahwa auditor independen

dapat menjadi pelindung terhadap praktik-praktik kecurangan akuntansi seperti

perataan laba, karena auditor tidak hanya dianggap memiliki pengetahuan yang

mendalam dibidang akuntansi tetapi juga dapat berhubungan dengan komite audit

dan dewan direksi yang bertanggungjawab untuk memeriksa dengan teliti para

pembuat keputusan di perusahaan.

Para pengguna laporan keuangan auditan akan memiliki tingkat

kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan yang menggunakan jasa auditor dari

KAP yang berkualitas atau KAP yang bereputasi baik. Reputasi auditor

merupakan penilaian terhadap kualitas auditor dalam melakukan audit. Pihak

perusahaan memerlukan audit terhadap laporan keuangan yang dilakukan oleh

auditor yang memiliki reputasi baik guna meyakinkan pihak eksternal bahwa

laporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan sebagai bentuk

pertanggungjawaban manajemen dapat dipercaya dan dapat dijadikan sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan. Auditor yang tergabung dalam KAP The Big

Four dinilai akan lebih teliti dalam melakukan pemeriksaan terhadap laporan

keuangan untuk menjaga reputasi yang KAP dimiliki. Soselisa dan mukhlasin

(2008) mengemukakan bahwa kualitas audit yang lebih tinggi dari suatu Kantor

Akuntan Publik (KAP) memperbesar risiko terungkapnya kecurangan akuntansi,

hal ini menimbulkan suatu dugaan bahwa perusahaan yang melakukan atau

perataan laba akan menghindari penggunaan jasa audit dari KAP yang memiliki

reputasi dibanding dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba.

Page 24: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

9

Penelitian mengenai perataan laba ini telah banyak dilakukan, namun dari

berbagai penelitian tersebut terdapat ketidak konsistenan hasil antar penelitian

yang satu dengan yang lainnya. Atas dasar tidak konsistennya hasil temuan

beberapa peniliti sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

kembali mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba yaitu

nilai perusahaan, kebijakan dividen, dan reputasi auditor. Sesuai dengan penelitian

Aji dan Mita (2010), penelitian ini menggunakan ukuran akrual diskretioner dari

model jones yang dimodifikasi sebagai indikator terjadinya perataan laba, hal ini

berbeda dari penelitian sebelumnya yang sebagian besar melakukan pengukuran

perataan laba menggunakan indeks eckel. Diharapkan penggunaan ukuran

perataan laba selain indeks eckel dapat memperkuat hasil-hasil penelitian

sebelumnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba. Penelitian

ini peneliti berfokus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

2009 – 2011 karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki

jumlah populasi yang besar sehingga dinilai dapat mewakili perusahaan go public

yang terdaftar di BEI, selain itu populasi perusahaan manufaktur yang besar

diduga akan banyak investor yang cenderung tertarik berinvestasi pada

perusahaan tersebut sehingga diduga manajemen perusahaan memiliki

kecenderungan yang besar untuk melakukan perataan laba.

Page 25: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

10

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, maka

permasalahan penelitian ini adalah:

1. Apakah nilai perusahaan berpengaruh terhadap perataan laba?

2. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap perataan laba?

3. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap perataan laba?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh nilai perusahaan terhadap perataan laba.

2. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan deviden terhadap perataan laba.

3. Untuk mengetahui pengaruh reputasi auditor terhadap perataan laba.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat

teoritis dan manfaat praktis yaitu:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperjelas penerapan teori akuntansi dan

teori keagenan dalam kaitannya dengan terjadinya praktik perataan laba pada

perusahaan. Disamping itu penelitian ini juga diharapkan dapat memperluas

pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai pengaruh nilai perusahaan,

kebijakan dividen dan reputasi auditor terhadap praktik perataan laba.

Page 26: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

11

2. Manfaat praktis

Bagi pengguna laporan keuangan dan calon investor hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan bukti mengenai pengaruh nilai perusahaan,

kebijakan dividend dan reputasi auditor terhadap perataan laba, sehingga

diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi.

Page 27: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Keagenan

Jensen dan Meckling (1976) dalam Mursalim (2005) berpendapat bahwa

teori keagenan mendeskripsikan pemegang saham sebagai prinsipal dan

manajemen sebagai agen. Menurut Mursalim (2005) Principal mendelegasikan

wewenang dan pertanggungjawaban atas decision making kepada agen.

Wewenang dan tanggungjawab agen maupun principal diatur dalam kontrak kerja

berdasarkan persetujuan bersama. Hal ini dapat dikatakan bahwa principal

memberikan suatu kepercayaan kepada pihak agen untuk melaksanakan tugas dari

pihak principal sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Pihak

manajemen diberikan wewenang untuk membuat keputusan yang berguna bagi

pemegang saham, dan manajemen wajib mempertanggungjawabkan perkerjaan

yang telah dilakukan kepada pemegang saham tersebut.

Jensen dan Meckling (1976) dalam Mursalim (2005) menjelaskan bahwa

pihak principal memotivasi agen dengan merancang suatu kontrak agar dapat

mengakomodasi kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak keagenan.

Kontrak kerja yang efisien antara agen dan principal adalah sebagai berikut:

1. Agen dan principal memiliki informasi yang simetris artinya baik agen

maupun prinsipal memiliki kualitas dan jumlah informasi yang sama sehingga

tidak terdapat informasi tersembunyi yang dapat digunakan untuk

kepentingannya sendiri.

Page 28: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

13

2. Risiko yang dipikul agen berkaitan dengan imbalan jasanya adalah kecil yang

berarti agen mempunyai kepastian yang tinggi mengenai imbalan yang

diterimanya.

Masalah keagenan timbul karena adanya perbedaan kepentingan dari

masing-masing pihak. Informasi simetris yang terdapat pada kontrak kerja

tersebut pada kenyataannya tidak dapat dipenuhi. Teori keagenan ini menyatakan

bahwa manajemen memiliki informasi internal perusahaan yang lebih banyak

dibanding dengan informasi yang dimiliki oleh pemilik perusahaan (principal)

sehingga menimbulkan asimetri informasi.

Ketika seorang principal tidak mengetahui semua informasi yang dimiliki

oleh agen, maka apabila agen tersebut menetapkan sebuah keputusan, pihak

principal tidak dapat mengetahui apakah tindakan yang dilakukan oleh pihak agen

tersebut telah sesuai dengan tindakan yang seharusnya dilakukan berdasarkan

informasi perusahaan yang dimilikinya, atau keputusan yang ditetapkan oleh

tersebut didasari oleh kepentingan pribadi untuk memperoleh keuntungan. Jika

pihak principal tidak dapat melakukan pengawasan kepada usaha pihak agen

secara langsung atau tidak dapat mengetahui hasil kinerja pihak agen secara tepat,

hal ini akan memungkinkan pihak agen memiliki motivasi untuk melakukan

tindakan yang tidak sesuai pada kontrak kerja yang telah disepakati oleh pihak

agen dan principal tersebut. Kondisi mengenai adanya asimetri informasi yang

terjadi antara pihak agen dengan principal dapat memberikan peluang yang bisa

dimanfaatkan oleh agen untuk melakukan tindakan oportunistik yaitu dengan

Page 29: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

14

melakukan tindakan yang tidak semestinya (dysfunctional behaviour) untuk

memaksimalkan kemakmurannya.

Watts dan Zimmernan (1986) dalam Suwito dan Herawaty (2009)

menyatakan bahwa hubungan principal dan agen sering ditentukan oleh angka

akuntansi. Hal ini memotivasi agen untuk memikirkan bagaimana angka akuntansi

tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk memaksimalkan kepentingannya.

Kesenjangan informasi antara kedua belah pihak memicu munculnya perataan

laba yang dilakukan oleh manajemen dan pada akhirnya memiliki pengaruh

terhadap motivasi investor untuk melakukan investasi.

2.2 Perataan laba

2.2.1 Definisi perataan laba

Definisi awal mengenai perataan laba adalah pengurangan fluktuasi laba

dari tahun ketahun dengan memindahkan pendapatan dari tahun ketahun yang

tinggi pendapatannya ke periode-periode yang kurang menguntungkan.

Sedangkan definisi lebih modern menyatakan bahwa perataan laba adalah

fenomena proses manipulasi profil waktu dari pendapatan atau laporan

pendapatan untuk membuat laporan laba menjadi kurang bervariasi, sambil

sekaligus tidak meningkatkan pendapatan yang dilaporkan selama periode

tersebut (Belkaoui, 2006).

Bieldleman (1973) dalam Belkaoui (2007) mendefinisikan perataan laba

sebagai tindakan pengurangan atau fluktuasi yang disengaja terhadap beberapa

tingkatan laba yang saat ini dianggap normal oleh perusahaan. Dengan pengertian

Page 30: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

15

ini, perataan mencerminkan suatu usaha dari manajemen perusahaan untuk

menurunkan variasi abnormal dalam laba sejauh yang diizinkan oleh prinsip-

prinsip akuntansi dan manajemen yang baik.

Barnea et al (1976) dalam Budhijono (2006) menyatakan perataan laba

merupakan tindakan manajer untuk mengurangi fluktuasi dari laba yang

dilaporkan dan meningkatkan kemampuan investor untuk meramalkan arus kas di

masa yang akan datang. Pada intinya, praktik perataan laba ini diharapkan dapat

memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi nilai saham serta penilainan

kinerja manajer. Menurut Koch (1981) dalam Mursalim (2003) tindakan perataan

laba dapat didefinisikan sebagai suatau sarana yang digunakan manajemen untuk

mengurangi variabilitas urut-urutan, pelaporan laba relatif terhadap beberapa urut-

urutan target yang terlihat karena adanya manipulasi variabel-variabel akuntansi

semu (artificial smoothing) atau transaksi riil (real smoothing).

2.2.2 Faktor-Faktor yang Memotivasi Perataan Laba

Beberapa faktor yang mendorong manajemen melakukan perataan laba

menurut Sugiarto (2003) adalah:

1. Kompensasi bonus

Laporan keuangan sangat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan

dengan perusahaan. Karena pentingnya laporan keuangan memotivasi

manejemen perusahaan untuk melakukan tindakan perataan laba untuk

mendapatkan bonus yang tinggi.

Page 31: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

16

2. Kontrak utang

Perusahaan yang melakukan pelanggaran terhadap perjanjian utang,

terdorong untuk melakukan tindakan perataan laba satu periode sebelum

perjanjian utang tersebut dibuat.

3. Pengurangan pajak

Perusahaan melakukan perataan laba untuk mengurangi jumlah pajak yang

harus dibayarkan kepada pemerintah.

4. Penawaran saham perdana

Perusahaan melakukan perataan laba untuk mendapatkan dan

mempertahankan investor.

Beidleman dalam Belkaoui (2007) mempertimbangkan dua alasan

menejemen meratakan laporan laba. Pendapat pertama berdasar pada asumsi

bahwa suatu aliran laba yang stabil dapat mendukung deviden dengan tingkat

yang lebih tinggi daripada suatu aliran laba yang variabel sehingga memberikan

pengaruh yang menguntungkan bagi nilai saham perusahaan seiring dengan

turunnya tingkat resiko perusahaan secara keseluruhan. Argumen kedua

berkenaan pada perataan kemampuan untuk melawan hakikat laporan laba yang

bersifat siklus dan kemungkinan juga akan menurunkan korelasi antara ekspektasi

pengembalian perusahaan dengan pengembalian fortofolio pasar

Selain itu, adanya tiga batasan yang mempengaruhi manajemen untuk

melakukan perataan laba (Belkaoui, 2007). Tiga batasan tersebut adalah:

1. Mekanisme pasar yang kompetitif, yang mengurangi jumlah pilihan yang

tersedia bagi manajemen.

Page 32: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

17

2. Skema kompensasi dihubungkan dengan kinerja perusahaan yang disajikan

dalam laba akuntansi yang dilaporkan, karena setiap fluktuasi dalam laba

akan berpengaruh langsung dalam kompensasi.

3. Fluktuasi dalam kinerja manajemen dapat mengakibatkan intervensi pemilik

untuk mengganti manajemen dengan cara pengambilan atau penggantian

manajemen secara langsung.

2.2.3 Jenis Perataan Laba

Terdapat dua jenis arus perataan laba (Belkaoui, 2006) yaitu:

1. Natural Smoothing (Perataan Alami)

Perataan laba alami adalah perataan laba yang terjadi secara alami dari proses

penghasilan laba

2. Intentional Smoothing ( Perataan yang disengaja)

Intentional Smoothing biasanya dihubungkan dengan tindakan manajemen.

Dapat dikatakan bahwa intentional smoothing berkenaan dengan situasi

dimana rangkaian laba yang dilaporkan dipengaruhi oleh tindakan

manajemen.

Jenis perataan laba pada penelitian ini adalah Intentional Smoothing.

Intentional Smoothing ini mengindikasikan perataan laba yang terjadi pada

perusahaan adalah perataan laba yang sengaja dilakukan oleh manajemen

perusahaan. Intentional smoothing dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

a. Real Smoothing

Page 33: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

18

Merupakan usaha yang diambil oleh manajemen dalam merespon perubahan

kondisi ekonomi. Dapat juga diartikan sebagai suatu transaksi yang

sesungguhnya dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan pengaruh perataan

pada laba. Perataan ini menyangkut pemilihan waktu kejadian transaksi riil

untuk mencapai sasaran perataan laba.

b. Artificial Smoothing

Merupakan suatu usaha yang disengaja untuk mengurangi variabilitas aliran

laba secara artificial (akuntansi). Perataan laba ini menerapkan prosedur

akuntansi untuk memindahkan biaya dan pendapatan dari satu periode ke

periode tertentu. Dengan kata lain, artificial smoothing dicapai dengan

menggunakan kebebasan memilih prosedur akuntansi yang memperbolehkan

perubahan biaya dan pendapatan dari suatu periode akuntansi ke periode

tertentu.

Penelitian ini lebih menekankan perataan laba yang dilakukan tergolong

dalam tindakan artificial smoothing. Tindakan artificial smoothing ini dilakukan

dengan memanfaatkan kebebasan dalam memilih prosedur akuntansi. Meskipun

tindakan artificial smoothing ini dikakukan dengan menggunakan metode

akuntansi yang berlaku umum, namun akan memberikan dampak yang

merugikan. Hal ini dikarenakan tindakan artificial smoothing mengakibatkan

penyimpangan data akuntansi, selain itu laporan keuangan yang dihasilkan

perusahaan menjadi tidak menunjukan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

Sehingga laporan keuangan tersebut dinilai menyesatkan investor dalam

pengambilan keputusan terhadap perusahaan.

Page 34: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

19

2.2.4 Teknik Perataan Laba

Terdapat beberapa tehnik yang dapat digunakan dalam melakukan

perataan laba menurut sugiarto (2003) diantaranya yaitu:

1. Perataan melalui adanya kejadian transaksi atau pengakuan transaksi.

Pihak manajemen dapat menentukan atau mengendalikan waktu transaksi

melalui kebijakan manajemen sendiri, misalnya perusahan menerapkan

kebijakan diskon dan kredit sehingga menyebabkan meningkatnya jumlah

piutang dan penjualan pada bulan akhir tiap kuartal, sehingga laba kehihatan

stabil pada periode tertentu.

2. Perataan melalui alokasi untuk beberapa periode tertentu.

Manajemen perusahaan memiliki wewenang untuk mengalokasikan

pendapatan dan atau beban untuk periode tertentu. Misalnya, jika penjualan

meningkat maka manajemen dapat membebankan amortisasi goodwill pada

periode tersebut untuk menstabilkan laba.

3. Pencatatan melalui klasifikasi

Manajemen memiliki wewenang dan kebijakan untuk mengklasifikasikan

komponen rugi laba dalam kategori yang berbeda. Misalnya jika suatu

pendapatan non operasi sulit untuk didefinisikan maka manajemen dapat

mengklasifikasikan pendapatan tersebut pada pendapatan operasi atau

pendapatan non operasi. Hal tersebut dapat digunakan sewaktu-sewaktu

untuk meratakan laba pada kondisi pendapatan tertentu.

Tehnik-tehnik perataan laba tersebut dapat dilakukan karena dalam Prinsip

Akuntansi Berterima Umum (PABU), perusahaan diberikan berbagai pilihan

Page 35: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

20

dalam mencatat berbagi peristiwa keuangan. Manajemen memiliki keleluasaan

untuk mengganti satu metode ke metode yang lain. Keleluasaan untuk memakai

tehnik-tehnik pencatatan dalam akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajemen

untuk melakukan perataan laba.

2.3 Discretionary Accruals

Salah satu pendekatan secara umum yang dihasilkan para peneliti untuk

mendeteksi pengelolaan laba yaitu dengan model yang berbasis aggregate

accrual. Model yang berbasis aggregate accrual yaitu model yang digunakan

untuk mendeteksi aktivitas rekayasa manajemen dengan menggunakan

discretionary accruals sebagai proksi pengelolaan laba. Model pengelolaan laba

berbasis aggregate accrual sejalan dengan basis akuntansi yang selama ini banyak

dipergunakan diberbagai Negara yaitu akuntansi berbasis akrual (accruals

accounting) (Sulistyanto, 2008).

Secara konseptual, akuntansi berbasis akrual merupakan basis akuntansi

yang mengakui dan mencatat semua transaksi dan peristiwa berdasarkan waktu

terjadinya dan bukan pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Artinya, suatu

transaksi sudah dapat diakui dan dicatat sebagai hak walaupun kas baru akan

diterima pada periode berikutnya atau mengakui hak pada periode berikutnya

walaupun kas telah diterima begitu juga dengan kewajiban. Hingga dalam

akuntansi berbasis akrual tidak semua transaksi dan peristiwa harus dilakukan

secara tunai (Stice, 2009).

Page 36: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

21

Model pengelolaan laba berbasis aggregate accrual merupakan model

yang menggunakan komponen-komponen laporan keuangan yang secara langsung

dideteksikan sebagai obyek rekayasa akuntansi. Secara teoritis, akuntansi berbasis

akrual mengakibatkan munculnya beberapa komponen non-kas dalam laporan

keuangan. Misalkan hutang, piutang, penyusutan dan sebagainya. Atau dengan

kata lain, komponen non kas merupakan penyebab munculnya komponen akrual

dalam laporan keuangan. Komponen non kas inilah yang selama ini ditengarai

dipakai sebagai obyek yang digunakan manajer ketika pengelola dan mengatur

laba yang akan dilaporkannya. Hal ini bisa dilakukan karena menajemen

mempunyai kebebasan untuk memilih metode, mengganti metode dan prinsip

akuntansi untuk mencatat komponen-komponen tersebut sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapainya sehingga pengembangan model manajemen yang

menggunakan komponen-komponen tersebut relatif dapat diterima karena sejalan

dengan akuntansi berbasis akrual. Discretionary accruals merupakan selisih

antara total akrual dan non discretionary accruals, yang merupakan komponen

utama laba dalam akuntansi berbasis akrual (Sulistyanto, 2008).

Penelitian ini menggunakan model discretionary accrual dengan modified

Jones dalam Kothari et al. (2005) yang dikutip oleh Tucker dan Zarowin (2005)

sebagai indicator perataan laba. Model perhitungan discretionary accrual

modified Jones tersebut adalah sebagai berikut:

Page 37: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

22

Discretionary total accruals sebuah perusahaan pada tahun tertentu

dihitung dengan meregresi total akrual sebagai variable dependen. Perhitungannya

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Semua nilai tersebut diregresikan dengan menggunakan sebagai

variabel dependen, sedangkan , , sebagai variabel

independen. Regresi terhadap keempat variable ini menghasilkan nilai b0, b1, dan

b2 yang digunakan untuk menghitung nilai nondiscretionary total accruals

(NDAC).

Sedangkan Discretionary Accrual (DAC) merupakan selisih dari Total

Accrual (TAC) dengan Non Discretionary Accrual (NDAC). Berikut adalah

perhitungan DAC tersebut:

Selanjutnya sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tucker dan Zarowin

(2005), perusahaan akan dikelompokkan sebagai perusahaan perata laba

(smoother) apabila terdapat korelasi negatif antara perubahan Discretionary

Accrual (ΔDACit) dengan perubahan Pre-discretionary Income (ΔPDIit). PDI

Page 38: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

23

merupakan selisih dari laba bersih perusahaan dengan Discretionary Accrual,

dengan perhitungan sebagai berikut:

Perataan Laba dalam penelitian ini merupakan variabel dummy, dimana

perusahaan yang memiliki korelasi negatif antara DAC dan PDI akan diberi nilai

1, sedangkan perushaan yang memiliki korelasi positif akan diberi nilai 0.

Pengukuran ini mengasumsikan bahwa terdapat rangkaian pre-discretionary

income yang kemudian manajemen menggunakan discretionary accrual agar laba

dalam laporan keuangan menjadi lebih rata (Tucker dan Zarowin, 2005). Jika pre-

discretionary income tinggi maka akrual diskresioner akan menjadi negatif untuk

mengurangi laba. Sedangkan, jika pre- discretionary income rendah maka akrual

diskresioner akan positif untuk meningkatkan laba, oleh karena itu perataan laba

merupakan korelasi negatif antara pre- discretionary income dengan discretionary

accrual (Ghanisa, 2009) dalam Aji dan Mita (2010).

2.4 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham

yang tinggi juga akan membuat nilai perusahaan menjadi tinggi. Nilai perusahaan

yang tinggi akan membuat pihak ekternal perusahaan memiliki kepercayaan pada

kinerja perusahaan. Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah

untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).

Page 39: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

24

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan,

karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan

kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan (Soliha

dan Taswan, 2002).

Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan

adalah sebagai berikut:

1. PER (Price Earning Ratio)

PER mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham

perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. Berikut

rumus untuk perhitungan PER:

Harga Pasar Saham

Price Earning Ratio =

Laba per Lembar Saham

2. PBV (Price to Book Value)

Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada

manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus

tumbuh (Brigham,1999 dalam Wahyudi dan Pawestri, 2006). Berikut rumus

untuk perhitungan PBV:

Harga Pasar per Lembar Saham

Price to Book Value =

Nilai Buku per Lembar Saham

Nilai Buku per Lembar Saham (Book Value per Share) dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Page 40: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

25

Ekuitas

Book Value per Share =

Jumlah Saham Biasa Beredar

Pada dasarnya price earning ratio maupun price to book value adalah

sama. Perbedaannya, PER berfokus pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan,

sedangkan PBV berfokus pada nilai ekuitas perusahaan.

PER merupakan perbandingan antara harga saham dengan laba bersih

perusahaan, dimana harga saham sebuah perusahaan dibandingkan dengan laba

bersih yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut selama satu tahun. Perhitungan

PER lebih menekankan pada laba bersih yang diperoleh perusahaan, sehingga

berdasarkan PER sebuah perusahaan, dapat diketahui tingkat kewajaran harga

sebuah saham berdasarkan fakta atau bukan berdasarkan perkiraan. Harga saham

suatu perusahaan dapat berubah-ubah dari waktu kewaktu. Dan Perubahan harga

saham tersebut akan diikuti oleh perubahan PER perusahaan. Perolehan laba

bersih dari suatu perusahaan tidak hanya dapat diperoleh dari kinerja perusahaan

secara operasional, tetapi juga dapat diperoleh dari hasil dari pendapatan non

operasional, penjualan aset, dan lain-lain. Hal ini dapat ,mengakibatkan laba

bersih perusahaan tersebut tidak menunjukkan kinerja perusahaan yang

sebenarnya.

Perhitungan PBV adalah harga saham dibandingkan nilai ekuitas per

saham. Price book value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai

buku saham suatu perusahaan. Besarnya nilai buku saham suatu perusahaan

mengindikasikan kinerja dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang berjalan

dengan baik, umumnya memiliki rasio price book value di atas satu. Rasio PBV

Page 41: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

26

suatu perusahaan yang lebih besar dari satu mencerminkan bahwa nilai pasar

saham lebih besar dari nilai bukunya.

Penelitian ini menggunakan PBV sebagai indikator nilai perusahaan. Hal

ini dikerenakan PBV memiliki peran yang penting sebagai salah satu

pertimbangan bagi investor untuk memilih saham yang akan dijadikan sebagai

investasinya . Selain itu, rasio PBV juga dapat digunakan untuk semua jenis

perusahaan sebab nilai buku dapat menjadi ukuran yang rasional untuk

memberikan penilaian terhadap perusahaan atas kinerja yang telah dilakukan.

PBV yang tinggi mengindikasikan perusahaan melakukan perataan laba,

hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Merdistuti

(2009) menyimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki nilai pasar yang tinggi

cenderung melakukan perataan laba untuk menjaga konsistensi labanya agar nilai

pasar perusahaan tetap tinggi sehingga dapat lebih menarik arus sumber daya

dalam perusahaannya.

2.5 Kebijakan dividen

Kebijakan dividen adalah kebijakan yang berkaitan dengan keputusan

pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen baerkaitan dengan masalah penggunaan

laba perusahaan. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dapat dibagikan

sebagai dividen atau dijadikan sebagai laba yang ditahan untuk diinvestasikan

kembali ke perusahaan sebagai sumber dana untuk membiayaan perusahaan.

Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak

dikurangi dengan laba ditahan. Dividen ini dibagikan kepada para pemegang

Page 42: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

27

saham sebagai bentuk keuntungan dari laba perusahaan. Apabila perusahaan

mampu menghasilkan laba yang besar maka kemungkinan pemegang saham juga

akan mendapatkan keuntungan berupa dividen yang besar.

Terdapat dua indikator yang dapat digunakan sebagai alat ukur dividen.

Dua indikator alat ukur dividen tersebut adalah:

1. Dividend yield

Dividen yield merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja

saham. Semakin besar dividen yield akan semakin menarik investor. Dividend

yield digunakan sebagai suatu ukuran risiko dalam berinvestasi. Rumus

perhitungan untuk menentukan dividend yield adalah sebagai berikut:

Dividend per share

Dividend yield =

Harga pasar per saham

Dividen per share pada rumus tersebut merupakan ukuran yang digunakan

untuk menunjukan besarnya dividen apabila dikaitkan dengan saham.

Perhitngan dividend per share adalah sebagai berikut:

Total deviden

Dividend per share =

Total saham beredar

2. Dividen payout ratio

Dividen payout ratio adalah perbandingan antara dividen per share dengan

earning pershare.

Dividen per share

Dividen payout ratio =

Earning per share

Page 43: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

28

Perhitungan Diveden per Share pada perhitungan tersebut sama seperti DPS

pada perhitungan dividend yield, sedangkan Earning per share pada

perhitungan DPR tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

EAT

Earning per share =

Total saham beredar

Penelitian ini menggunakan Dividend Payout Ratio sebagai indikator

untuk mengukur kebijakan dividen. Penggunaan Dividend Payout Ratio sebagai

indikator kebijakan dividen dikarenakan DPR merupakan rasio keuangan yang

lebih sering digunakan para investor untuk mengetahui hasil dari investasinya

dibandingkan Devidend yield.

Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah

laba yang dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber

pendanaan. Rasio ini menunjukkan besarnya laba perusahaan yang dibayarkan

kepada pemegang saham yang berupa dividen kas. Besar kecilnya deviden payout

ratio sangat ditentukan keputusan pengelolaan pendapatan perusahaan yang

ditetapkan oleh manajemen. Apabila laba perusahaan yang ditahan untuk

keperluan operasional perusahaan dalam jumlah besar, berarti laba yang akan

dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Sebaliknya jika perusahaan lebih

memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka hal tersebut akan

mengurangi laba ditahan dan mengurangi sumber pendanaan perusahaan. Dengan

lebih menetapkan keputusan untuk membagikan laba sebagai dividen maka akan

meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, hal ini akan membuat para

Page 44: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

29

pemegang saham akan terus menanamkan sahamnya untuk perusahaan tersebut.

Namun apabila dividen yang dibagikan lebih kecil dan sebagian besar digunakan

sebagai sumber pendanaan perusahaan maka hal tersebut dapat mengakibatkan

pihak investor menjual saham perusahaan yang dimlikinya yang akan berdampak

terjadinya penurunan harga saham perusahaan tersebut.

Purwanto (2009) melakukan pengujian terhadap berbagai faktor yang

berhubungan dengan perataan laba, salah satunya adalah dividend payout ratio.

Penelitian ini menemukan bukti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

rasio tersebut dengan perilaku perataan laba. Dividend payout ratio

mempengaruhi perilaku perataan laba yang dilakukan oleh manajemen,

dikarenakan kebijakan dividen akan mempunyai dampak yang signifikan pada

pengambilan keputusan investor maupun investasi potensial dalam pembelian

saham perusahaan.

2.6 Reputasi Auditor

Audit merupakan suatu bentuk pemeriksaaan terhadap laporan keuangan

perusahaan yang dapat digunakan mengurangi asimetri informasi yang terjadi

antara pihak agen dengan pihak principal melalui pihak independen perusahaan

yang bertugas untuk memberikan penilaian terhadap kebenaran laporan keuangan

yang dibual oleh manajemen perusahaan. Para penggguna laporan keuangan

terutama para pemegang saham akan mengambil keputusan berdasarkan pada

laporan yang telah dibuat oleh auditor.

Page 45: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

30

Meutia (2004) menyatakan bahwa laporan auditor mengandung

kepentingan tiga kelompok. Ketiga kelompok tersebut yaitu manajer perusahaan

yang diaudit, pemegang saham perusahaan, dan pihak luar atau pihak ketiga

seperti calon investor, kreditor dan supplier. Masing-masing kepentingan ketiga

kelompok ini merupakan sumber gangguan yang akan memberikan tekanan pada

auditor untuk menghasilkan laporan yang mungkin tidak sesuai dengan standar

profesi. Auditor bertugas memeriksa laporan keuangan perusahaan dan

memberikan pendapat tentang kewajaran pelaporan keuangan yang disajikan oleh

manajemen perusahaan. Seorang auditor harus memiliki kompetensi, dan

independensi dalam menjalankan tugasnya. Tetapi dalam menjalankan tugasnya

tersebut, auditor sering mengalami konflik kepentingan dengan manajemen

perusahaan. Manajemen menginginkan agar hasil kinerjanya terlihat baik yang

tergambar dalam laporan keuangan dengan maksud untuk mendapatkan

keuntungan seperti bonus. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen

perusahaan melakukan berbagai cara seperti melakukan tekanan kepada auditor

agar laporan keuangan auditan yang dihasilkan sesuai dengan keinginan

manajemen.

Pemakai laporan keuangan memberikan kepercayaan yang besar terhadap

hasil pekerjaan auditor dalam mengaudit laporan keuangan. Kepercayaan yang

besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa yang diberikan oleh auditor

mengharuskan auditor memperhatikan kualitas audit yang dilakukannya. Ukuran

mengenai kualitas auditor yang sering digunakan dalam penelitian adalah reputasi

kantor akuntan publik (KAP) karena nama baik perusahaan Kantor Akuntan

Page 46: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

31

Publik dianggap merupakan gambaran yang paling penting (Rahmawati, 2008).

Mulai dari tahun 2009 – sekarang, Kantor Akuntan Publik yang bereputasi baik

disimbolkan dengan auditor The Big Four yang terdiri dari :

1. KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja – affiliate of Ernst & Young (E & Y).

2. KAP Osman Bing Satrio – affiliate of Deloitte Touche & Tohmatsu (DTT).

3. KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja – affiliate of Klynveld Peat Marwick

Goerdeler (KPMG).

4. KAP Tanudireja Wibisana & rekan – affiliate of Price Water House Coopers

(PWC).

Auditor yang bereputasi diasosiasikan dengan auditor profesional dan

berkualitas. Bagi perusahaan, informasi yang diperoleh dari laporan auditor yang

profesional akan memberikan kepastian mengenai kebenaran laporan keuangan

secara tepat sehingga laporan keuangan tersebut akan memiliki reliabilitas yang

tinggi. Pemakai laporan keuangan lebih mempercayai laporan keuangan auditan

yang diaudit oleh auditor yang berkualitas karena mereka menganggap bahwa

untuk mempertahankan kredibilitasnya, auditor akan lebih berhati-hati dalam

melakukan proses audit untuk mendeteksi adanya salah saji atau kecurangan yang

terdapat pada laporan keuangan tersebut. KAP ternama mempunyai dorongan

yang kuat untuk menjaga independensi mereka dan berusaha melaporkan

informasi selengkap mungkin kepada pemegang saham dan pihak-pihak yang

berkepentingan lainnya (Razaee, 2003).

Dengan tingginya tingkat independensi dan kompetensi dari auditor maka

akan meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan. Independensi dan reputasi

Page 47: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

32

auditor akan berdampak terhadap pendeteksian manipulasi laba. Ada dugaan

bahwa auditor yang bereputasi baik dapat mendeteksi kemungkinan adanya

manipulasi laba secara lebih dini. Reputasi auditor yang baik merupakan salah

satu faktor yang dapat mengurangi terjadinya tindakan manipulasi laba seperti

praktik perataan laba (Herni dan Susanto, 2008).

2.7 Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu berkaitan dengan perataan laba telah banyak

dilakukan namun hasil dari penelitian tersebut terdapat ketidak konsistenan antara

penelitian yang satu dengan yang lain. Beberapa penelitian terdahulu mengenai

perataan laba disajikan dalam tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Zulfa Irawati

dan Anugerah

Maya A. (2007)

Analisis perataan laba:

faktor-faktor yang

mempengaruhinya dan

pengaruhnya terhadap

resiko saham

perusahaan go public

di BEJ.

1. Nilai pasar saham

2. Net profit margin

3. Winner losser

stock

4. Kelompok usaha

5. Profitabilitas

6. Leverage

1. Tidak berpengaruh

2. Tidak berpengaruh

3. Tidak berpengaruh

4. Tidak berpengaruh

5. Tidak berpengaruh

6. Tidak berpengaruh

2 Alwan Sri

Kustono (2007)

Pengaruh ukuran,

DPR, resiko spesifik,

dan pertumbuhan

perusahaanterhadap

praktik perataan laba

pada perusahaan

manufaktur di BEJ

1. Ukuran

perusahaan

2. DPR

3. Resiko spesifik

4. Pertumbuhan

perusahaan

1. Tidak berpengaruh

2. Tidak berpengaruh

3. Tidak berpengaruh

4. Berpengaruh

Page 48: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

33

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

3. Herni dan

Yulius Kurnia

Susanto (2008)

Pengaruh struktur

kepemilikan publik,

praktik pengelolaan

perusahaan, jenis

industri, ukuran

perushaan,

profitabilitas dan

resiko keuangan

terhadap tindakan

perataan laba (Study

empiris pada

perusahaan industry

yang listing di BEJ)

1. Struktur

kepemilikan

publik

2. Reputasi

auditor

3. Jenis Industri

4. Ukuran

perusahaan

5. Profitabilitas

6. Resiko

keuangan

1. Berpengaruh

2. Berpengaruh

3. Berpengaruh

4. Berpengaruh

5. Berpengaruh

6. Tidak berpengaruh

4 Igan Budiasih

(2009)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

perataan laba

1. Ukuran

perusahaan

2. Profitabilitas

3. Leverage

4. Deviden Payout

Ratio

1. Berpengaruh

2. Berpengaruh

3. Tidak berpengaruh

4. Berpengaruh

5. Ni Luh Putu

Arik Prabayanti

dan Geriawan

Wirawan Yasa

(2009)

Perataan Laba (Income

Smoothing) Dan

Analisis Faktor Faktor

yang

mempengaruhinya

(Studi Pada

Perusahaan

Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia

(BEI)

1. Ukuran

perusahaan

2. Profitabilitas

3. Financial

Leverage

4. Kepemilikan

Instituasional

5. Reputasi auditor

1. Tidak berpengaruh

2. Berpengaruh

3. Berpengaruh

4. Tidak berpengaruh

5. Tidak berpengaruh

6. Edy Suranta dan

Pranata Puspita

Merdistuti

(2009)

Income smoothing,

Tobins’Q, agency

problems dan kinerja

keuangan

1. Net profit

margin

2. OPM

3. ROA

4. Resiko

keuangan

5. Resiko pasar

6. Nilai

perusahaan

7. Kepemilikan

menejerial

8. Kepemilikan

public

1. Tidak berpengaruh

2. Tidak berpengaruh

3. Berpengaruh

4. Berpengaruh

5. Tidak berpengaruh

6. Berpengaruh

7. Berpengaruh

8. tidak berpengaruh

Page 49: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

34

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

7. Dhamar Yudho

Adji dan Aria

Farah Mita

(2010)

Pengaruh

profitabilitas, resiko

keuangan, struktur

kepemilikan terhadap

praktik perataan laba.

Studi empiris terhadap

perusahaan yang

terdaftar di BEI

1. Profitabilitas

2. Resiko keuangan

3. Nilai perusahaan

4. Struktur

kepemilikan

1. Tidak berpengaruh

2. Berpengaruh

3. Berpengaruh

4. Tidak berpengaruh

8. Agus Purwanto

(2009)

Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi

perataan laba pada

perusahaan go public

di Indonesia

1. Profitabilitas

2. Ukuran

Perusahaan

3. Deviden Payout

Ratio

4. Kelompok usaha

1. Berpengaruh

2. Tidak Berpengaru

3. Berpengaruh

4. Berpengaruh

2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

Salah satu topik penting dalam penelitian akuntansi adalah perataan laba.

Perataan laba merupakan salah satu upaya manajemen untuk melakukan rekayasa

laba pada laporan keuangan perusahaan dengan berbagai tujuan yang

mendasarinya, salah satunya adalah kepentingan pribadi. Asih dkk (2000) dalam

Budiasih (2009) menyatakan bahwa perataan laba adalah tindakan yang dilakukan

dengan sengaja untuk mengurangi variabilitas laba yang dilaporkan agar dapat

mengurangi risiko pasar atau saham perusahaan, yang pada akhirnya dapat

meningkatkan harga saham. Praktik perataan laba dapat merugikan pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap laporan keuangan seperti investor perusahaan.

Dengan adanya praktik perataan laba yang dilakukan manajemen perusahaan ini,

pihak investor perusahaan tidak memperoleh informasi yang akurat mengenai laba

perusahaan yang berguna untuk mengevaluasi investasi dan resiko dari dana yang

telah diinvestasikan kepada perusahaan.

Page 50: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

35

Praktik perataan laba berkaitan erat dengan teori keagenan (agency

theory.) Teori ini menyatakan bahwa praktik perataan laba dipengaruhi oleh

konflik antara agen dengan principal yang timbul akibat adanya perbedaan

kepentingan yaitu pihak principal ingin meningkatkan kemakmurannya

sedangkan pihak agen ingin meningkatkan kekayaannya, dan semua pihak

tersebut berusaha untuk mencapai dan mempertahankan keinginannya masing-

masing. Tindakan perataan laba merupakan upaya yang dilakukan pihak

manajemen perusahaan untuk memperoleh kesan yang baik dari pihak ekternal

perusahaan. Perataan laba dapat memberikan gambaran bahwa manajemen

perusahaan seolah mampu berkerja dengan baik sehingga hal tersebut dapat

memunculkan kepercayaan pihak ekternal terhadap perusahaan. Tindakan

perataan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kemungkinan manajemen untuk melakukan perataan laba adalah nilai perusahaan,

kebijakan dividen, dan reputasi auditor yang digunakan oleh perusahaan.

Nilai perusahaan mencerminkan kinerja atau keberhasilan manajemen

dalam mengelola perusahaannya. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan

kinerja manajemen perusahaan yang baik. Fama (1978) dalam wahyudi dan

pawestri (2006) menyatakan nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar

sahamnya. Hal ini dikarenakan harga pasar saham mengandung harapan mengenai

masa depan suatu perusahaan. Para investor dalam menentukan keputusan untuk

berinvestasi akan mempertimbangkan nilai perusahaan yang bersangkutan.

Pihak manajemen perusahaan tertarik untuk melakukan perataan laba

sebagai cara untuk memaksimalkan kepentingannya yaitu untuk memperoleh

Page 51: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

36

anggapan bahwa manajemen perusahaan memiliki kinerja yang baik sehingga

pihak principal memiliki kepercayaan terhadap perusahaan tersebut dalam

pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Nilai perusahaan yang tinggi

merupakan tujuan dari suatu perusahaan. Suranta dan Merdistuti (2004)

menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki nilai pasar yang tinggi akan

berusaha untuk mempertahankan tingginya nilai pasar perusahaan tersebut. Hal ini

dikarenakan perusahaan yang memiliki nilai pasar yang tinggi akan memiliki

kemudahan untuk menarik sumberdaya kedalam perusahaan. Perusahaan yang

memiliki nilai pasar yang tinggi memiliki kecenderungan untuk melakukan

perataan laba. Adanya dorongan agar dapat mempertahankan tingginya nilai

perusahaan, maka pihak manajemen perusahaan melakukan tindakan perataan

laba untuk meminimalkan fluktuasi laba perusahaan, karena laba perusahaan

dapat mempengaruhi tinggi randahnya nilai dari suatu perusahaan. Suranta dan

Merdistuti (2009) menemukan bukti bahwa nilai perusahaan berpengaruh positif

terhadap perataan laba.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi tindakan perataan laba adalah

kebijakan dividen. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang berhubungan dengan

pendanaan perusahaan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan

sebagai dividen atau sebagai sumber pendanaan perusahaan. Salah satu

pertimbangan investor dalam berinvestasi pada perusahaan adalah dividen.

Apabila perusahaan menerapkan pembagian dividen yang rendah dan sebagian

besar digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan, hal tersebut akan

Page 52: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

37

mempengaruhi investor dalam berinvestasi pada perusahaan karena setiap investor

mengharapkan keuntungan atas dana yang diinvestasikan.

Pihak investor perusahaan merupakan pihak yang menolak resiko. Dalam

meminimalkan resikonya maka pihak investor lebih menyukai tingkat dividen

yang tinggi. Hal ini mendorong pihak manajemen perusahaan untuk menerapkan

tingkat dividen yang tinggi. Perusahaan yang menerapkan tingkat dividen yang

tinggi akan memiliki kecenderungan untuk melakukan perataan laba. Purwanto

(2009) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen mempengaruhi perilaku

perataan laba karena kebijakan dividen mempunyai implikasi yang signifikan

pada pengambilan keputusan investor dalam pembelian saham perusahaan.

Penerapan tingkat dividen yang tinggi akan memiliki tingkat risiko yang besar

apabila terjadi fluktuasi laba pada perusahaan, sehingga hal tersebut menarik

minat manajemen untuk melakukan tindakan perataan laba, agar dapat

meminimalkan risiko perusahaan tersebut. Penelitian Budiasih (2009) menemukan

bukti bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap perataan laba.

Faktor lain yang diduga mempengaruhi manajemen untuk melakukan

perataan laba adalah reputasi auditor. Auditor menjadi pihak independen antara

pihak principal dengan pihak agen atas konflik keagenan yang mereka hadapi.

Pihak principal akan percaya pada kebenaran dari laporan keuangan yang dibuat

oleh manajemen perusahaan apabila laporan keuangan tersebut telah diaudit.

Audit adalah bentuk monitoring yang dilakukan oleh perusahaan. Kualitas auditor

biasanya diukur menggunakan reputasi KAP yang dimiliki auditor. Auditor

eksternal yang dianggap berkualitas adalah auditor yang tergabung dalam KAP

Page 53: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

38

The Big Four. Auditor dari KAP The Big Four dianggap sebagai auditor yang

memiliki keahlian dan reputasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor

dari KAP Non Big Four.

Kualitas audit yang tinggi dari KAP yang besar menjadi salah satu

pertimbangan manajemen dalam melakukan manipulasi laba. Perusahaan

penggunaan jasa dari auditor yang memiliki reputasi yang tinggi akan cenderung

untuk tidak melakukan perataan laba. Hal ini dikarenakan auditor dari KAP The

Big Four merupakan auditor yang berkualitas yang akan lebih teliti dan cermat

dalam melakukan tugasnya memeriksa laporan keuangan. Sehingga, auditor dari

KAP The Big Four akan mampu mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh

perusahaan dalam laporan keuangannya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Herni dan Susanto (2008) yang menyebutkan bahwa reputasi

auditor memiliki pengaruh yang negatif terhadap tindakan manajer untuk

melakukan perataan laba.

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut maka kerangka pikir penelitian ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Reputasi Auditor

Perataan Laba

Nilai Perusahaan

H3

Kebijakan Deviden

H1

H2

Page 54: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

39

2.9 Hipotesis

Berdasarkan pada landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka

pemikiran teoritis, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H1 = Nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap perataan laba.

H2 = Kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap perataan laba.

H3 = Kualitas auditor berpengaruh negatif terhadap perataan laba.

Page 55: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Data

Penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif. Data

yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh baik dari pihak

lain atau tidak langsung dari sumber utama (perusahaan) yang diterbitkan atau

dipublikasikan. Data tersebut berupa laporan keuangan, laporan auditor

independen, dan data lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.2 Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan penelitian tahun

2009-2011.

3.3 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability

sampling. Bagian dari teknik non probability sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel

didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan

dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Tujuan dari

penggunaan metode purposive sampling ini adalah untuk mendapatkan sampel

Page 56: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

41

yang representatif, sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Sugiyono, 2007).

Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

2009-2011.

2. Perusahaan yang melaporkan laopran keuangannya dalam tahun fiskal per 31

Desember.

3. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan secara

lengkap berturut-turut terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian dari tahun 2009-2011.

4. Perusahaan manufaktur yang dalam laporan keuangannya tidak melaporkan

kerugian dari tahun 2009-2011.

5. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangannya dalam mata

uang rupiah.

Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh sampel sebanyak 39 perusahaan.

Karena peoride observasi penelitian adalah tiga tahun, maka jumlah sub sampel

yang diperoleh adalah 117 laporan keuangan (39 perusahaan x 3 tahun). Secara

terperinci, proses pemilihan sampel disajikan dalam tabel berikut:

Page 57: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

42

Tabel 3.1 Kriteria Pengambilan Sampel

Keterangan Jumlah

Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

2009-2011

181

Perusahaan yang laporan keuangannya tidak dalam tahun

fiskal per 31 Desember

(3)

Perusahaan yang datanya tidak lengkap terkait dengan

variabel yang digunakan dalam penelitian dari tahun 2009-

2011

(78)

Perusahaan yang mengalami kerugian dari tahun 2009-2011 (59)

Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangannya

dalam mata uang rupiah

(2)

Jumlah sampel akhir 39

Sumber: Data sekunder yang diolah

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah perataan laba. Variabel

perataan laba tersebut merupakan variabel dummy. Perusahaan yang melakukan

perataan laba diberi nilai 1, sedangkan perusahaan yang tidak melakukan perataan

laba diberi nilai 0. Penelitian ini menggunakan model discretionary accrual

modified Jones dalam Kothari et al. (2005) yang dikutip oleh Tucker dan Zarowin

(2005) dalam menentukan peringkat perataan laba. Model ini menggunakan total

accrual (TAC) yang diklasifikasikan menjadi komponen discretionary (DAC) dan

non discretionary (NDAC). Berikut adalah model perhitungan untuk mencari

TAC, NDAC, dan DAC tersebut:

Page 58: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

43

a. Perhitungan untuk mencari TAC.

Keterangan:

: Total Accruals

: Net Income

: Cash Flows From Operations

b. Perhitungan untuk mencari NDAC.

Keterangan:

NDAC : Non Discretionary Accruals

: Estimated intercept perusahaan i periode t

, : Slope untuk perusahaan i periode t

: Gross property, plant and equipment perusahaan i periode t

: Perubahan total aktiva perusahaan i periode t-1

ΔSalesi,t : Perubahan penjualan perusahaan i periode t

ΔReci,t : Perubahan dalam piutang dagang perusahaan i periode t

c. Perhitungan untuk mencari DAC

Page 59: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

44

Keterangan:

: Discretionary Accruals perusahaan i periode t

: Total Accruals perusahaan i periode t

: Perubahan total aktiva perusahaan i periode t-1

: Non discretionary Accruals perusahaan i periode t

Setelah diperoleh DAC, langkah selanjutnya adalah dengan

mengelompokan perusahaan sebagai perusahaan yang melakukan perataan laba

dan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Pengelompokan tersebut

dapat diketahui dari korelasi negatif antara ∆DAC dengan ∆PDI. Apabila terjadi

korelasi negatif maka perusahaan tersebut dikatakan melakukan perataan laba, dan

apabila terjadi korelasi positif maka perusahaan tersebut dikatakan tidak

melakukan perataan laba. Adapun perhitungan yang perlu dilakukan untuk

mencari PDI adalah sebagai berikut:

Keterangan:

: Pre-Discretionary Income perusahaan i periode t

: Net Income perusahaan i periode t

: Discretionary Accruals perusahaan i periode t

Page 60: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

45

3.4.2 Variabel Independen

Penelitian ini menggunakan tiga varibel independen. Ketiga variabel

independen tersebut yaitu nilai perusahaan, kebijakan dividend dan reputasi

auditor. Berikut penjelasan dari ketiga variabel tersebut:

1. Nilai perusahaan

Pada penelitian ini, nilai perusahaan diproksikan dengan price to

book value (PBV). PBV ini berfokus pada nilai ekuitas perusahan. Price to

book value (PBV) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Harga Pasar per Lembar Saham

Price to book value (PBV) =

Nilai Buku per Lembar Saham

Dimana Nilai Buku per Lembar Saham (Book Value per Share) dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Ekuitas

Book Value per Share =

Jumlah Saham Biasa Beredar

2. Kebijakan deviden

Kebijakan dividen diukur dengan Divident Payout ratio. Dividend

Payout Ratio mencerminkan proporsi dividen yang akan dibagikan kepada

para pemilik saham suatu perusahaan. Dividend Payout Ratio diukur dengan

menggunakan perbandingan antara dividend per share dengan earning per

share (Budiasih, 2009).

Page 61: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

46

Dividen Per Share

Deviden Payout Rasio = x 100%

Earning Per Sahare

3. Reputasi Auditor

Pengukuran reputasi auditor menggunakan variabel dummy. Apabila

perusahaan sampel laporan keuangannya diaudit oleh Kantor Akuntan

Publik yang tergabung dalam The Big Four, maka diberi nilai 1, sedangkan

perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

Non Big Four akan diberi nilai 0 (Prabayanti dan Yasa, 2009).

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data serta bahan-bahan dalam penelitian ini dilakukan

melalui :

1. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari buku-buku, artikel, jurnal

maupun media atau sumber-sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan

topik pembahasan dari penelitian ini.

2. Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengumpulkan data sekunder yang digunakan untuk menyelesaikan

masalah dalam penelitian ini seperti laporan keuangan perusahaan yang

menjadi sampel dalam penelitian ini.

Page 62: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

47

3.6 Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.6.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau

mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk

dipahami. Statistik deskriptif ini memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, nilai

maksimum dan nilai minimum.

Deskripsi variabel dalam penelitian ini adalah bagian dari hasil penelitian

yang berguna untuk menggambarkan tingkat varibel independen (nilai

perusahaan, kebijakan deviden, dan reputasi auditor) dan variabel dependen

perataan laba .

3.6.2 Analisis Regresi Logistik

Pada penelitian ini, pengujian model hipotesis dilakukan dengan

menggunakan regresi logisti biner (binary logistic regression). Pengujian hipotesis

dengan metode binary logistic regression digunakan dalam penelitian ini karena

variabel dalam penelitian ini berskala metric dan nom metric.

Teknik analisis data dengan menggunakan regresi logistik tidak lagi

memerlukan uji normalitas pada variabel bebasnya (Ghozali, 2006) dan

mengabaikan heteroskedastisitas (Gujarati, 2003). Analisis regresi logistic

dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Persamaan model regresi

logistik yang digunakan adalah sebagai berikut :

= β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Page 63: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

48

Keterangan:

:Variabel dummy perataan laba (kategori 1 untuk perusahaan yang

melakukan perata laba dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak

melakukan perata laba)

β0 : Konstanta

β1 – β3 : Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen

X1 : Price to Book Value

X2 : Dividend Payout Ratio

X3 : Reputasi Auditor

e : kesalahan residual

3.6.3 Uji Hipotesis

Untuk menjawab hipotesis penelitian, dilakukan beberapa metode

analisis sebagai berikut:

1. Menilai kelayakan model regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow’s Goodnes of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow

Goodness of fit lebih besar dari pada 0,05 maka hipotesis nol diterima dan

berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan

model diterima karena sesuai dengan data observasinya (Ghozali, 2006).

2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Dalam menilai model fit dan keseluruhan model (overall model fit)

dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

Page 64: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

49

a. Uji Model Fit (-2Log LikeHood)

Uji statistik model fit digunakan berdasarkan fungsi likelihood pada

estimasi model regresi. Likelihood (L) dari model adalah probabilitas

bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. L

ditranformasikan menjadi -2LogL untuk menguji hipotesis nol dan

hipotesis alternatif. Penggunaan nilai untuk keseluruhan model terhadap

data dilakukan dengan membandingkan nilai -2LogLikelihood awal (blok

number = 0) dengan nilai -2Loglikelihood (blok number=1). Apabila

terjadi penurunan, maka model tersebut menunjukan model regresi yang

baik (Ghozali, 2006)

b. Cox and Snell’s R square & Negelkerke’s R Square

Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru

ukuran R square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik

estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit

diinterprestsikan. Untuk mendapatkan koefisien determinasi yang dapat

diinterpretasikan seperti nilai pada multiple regression, maka

digunakan Nagelkereke R square. Nagelkereke square merupakan

modifikasi dari koefisien Cox and Snell R square untuk memastikan

bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara

membagi nilai Cox and Snell R square dengan nilai maksimumnya

(Ghozali, 2006).

c. Uji Overall Clasification Table

Page 65: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

50

Uji Overall Clasification Table menghitung nilai estimasi yang

benar (correct) dan salah (incorrect). Pada kolom merupakan dua nilai

prediksi dari variabel dependen dalam hal ini melakukan perataan laba (1)

dan tidak melakukan perataan laba (0), sedangkan pada baris menunjukkan

menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen. Pada

model sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan

ketepatan peramalan 100% (Ghozali, 2006).

3. Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi

Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji seberapa jauh

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen. Koefisien regresi logistik dapat

ditentukan dengan menggunakan p-value (probability value).

a. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan sebesar 5% (0,05).

b. Hipotesis nol dikatakan diterima apabila nilai probabilitas (Sig.) > tingkat

signifikansi (α). Hal ini berarti, hipotesis alternatif ditolak atau hipotesis

yang menyatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen ditolak.

c. Hipotesis nol dikatakan ditolak apabila nilai probabilitas (Sig.) < tingkat

signifikansi (α). Hal ini berarti hipotesis alternatif diterima atau hipotesis

yang menyatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen diterima. (Ghozali, 2006).

Page 66: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan penelitian tahun

2009-2011. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang

menerbitkan laporan keuangan berturut-turut selama periode pengamatan dan

pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling,

sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan representasi dari

populasi sampel yang ada serta sesuai dengan tujuan dari penelitian. Berikut

adalah daftar perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini:

Tabel 4.1 Sampel Penelitian

No. Kode Nama Perusahaan

1 ACES PT Ace Hardware Indonesia Tbk

2 AKRA PT AKR Corporindo Tbk

3 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk

4 AMRT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

5 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk

6 ASGR PT Astra Graphia Tbk

7 ASII PT Astra Internasional Tbk

8 AUTO PT Astra Otopart Tbk

9 BATA PT Sepatu Bata Tbk

10 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

11 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

12 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk

13 FISH PT FKS Multi Argo Tbk

14 GGRM PT Gudang Garam Tbk

15 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk

Page 67: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

52

Sumber : Indonesia Stock Exchange

Data yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber dari ringkasan

laporan keuangan yang diterbitkan oleh Indonesia stock exchanges. Dari data-data

yang telah dikumpulkan tersebut kemudian dilakuakan proses penyeleksian

sampel sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan

proses peseleksian sampel tersebut diperoleh 39 perusahaan yang sesuai dengan

criteria yang telah ditetapkan. Sehingga total observasi penelitian selama tiga

tahun berjumlah 117 perusahaan.

No. Kode Nama Perusahaan

16 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

17 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

18 INTA PT Intraco Penta Tbk

19 INTP PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk

20 KAEF PT Kimia Farma Tbk

21 KLBF PT Kalbe Farma Tbk

22 LION PT Lion Metal Works Tbk

23 LTLS PT Lautan Luas Tbk

24 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk

25 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk

26 MPPA PT Matahari Putra Prima Tbk

27 MRAT PT Mustika Ratu Tbk

28 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk

29 SMAR PT Sinar Mas Argo Resources & Technology Tbk

30 SMGR PT Semen Gresik Tbk

31 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk

32 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk

33 TBMS PT Tembaga Mulia Semanan Tbk

34 TCID PT Mandom Indonesia Tbk

35 TGKA PT Tigaraksa Satria Tbk

36 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

37 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk

38 TURI PT Tunas Ridean Tbk

39 UNTR PT United Tractors Tbk

Page 68: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

53

4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan informasi mengenai

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian untuk mempermudah

pemahaman mengenai hasil penelitian yaitu berupa nilai mean, minimum,

maksimum, dan standar deviasi. Pengukuran rata-rata (mean) merupakan cara

yang digunakan untuk mengukur nilai rata-rata dari suatu distribusi data,

sedangkan nilai minimum merupakan nilai yang paling rendah dari suatu

distribusi data dan nilai maksimum merupakan nilai yang paling tinggi dari suatu

distribusi data serta standar deviasi merupakan perbedaan nilai data yang diteliti

dengan nilai rata-ratanya. Uji statistik deskriptif dilakukan terhadap data nilai

perusahaan yang diproksikan dengan PBV, kebijakan deviden yang diproksikan

dengan DPR dan reputasi auditor. Hasil selengkapnya mengenai uji statistik

deskriptif dapat dilihat dalam Tabel 4.2, Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Variabel Nilai Perusahaan dan

Kebijakan Deviden

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PBV 117 .46 35.45 3.5176 4.76023

DPR 117 .10 203.73 39.2387 29.15211

Valid N (listwise) 117

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui hasil uji statistik deskriptif

menunjukan variabel nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV mempunyai

nilai rata-rata sebesar 3.5176 serta nilai maksimum sebesar 35.45, nilai PBV

tertinggi tersebut dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2009

Page 69: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

54

sedangkan nilai minimum PBV sebesar 0.46 dimiliki oleh PT. Tembaga Mulia

Semanan Tbk. pada tahun yang sama yaitu tahun 2009. Sedangkan standar deviasi

untuk PBV sebesar 4.76023, hal ini berarti terjadi perbedaan nilai PBV yang

telah diteliti dengan rata-ratanya sebesar 4.76023. Nilai rata-rata PBV yang lebih

dari satu yaitu 3.5176 menunjukan bahwa rata-rata perusahaan yang dijadikan

sampel memiliki nilai pasar yang lebih tinggi dari pada nilai buku ekuitasnya.

Statistik deskriptif untuk variabel kebijakan dividen yang diproksikan

dengan DPR memiliki nilai rata-rata 39.2387 hal ini menunjukan bahwa rata-rata

dividen yang dibagikan oleh perusahaan adalah sebesar 39,24% dari laba yang

dihasilkan perusahaan. Nilai maksimum DPR perusahaan sebesar 203.73. Nilai

maksimum DPR tersebut dimiliki oleh PT. AKR Corporindo Tbk. pada tahun

2010. Nilai minimum DPR perusahaan sebesar 0.10, nilai minimum tersebut

dimiliki oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. pada tahun 2010 dan 2011.

Standar deviasi untuk variabel ini sebesar 29.15211, hal ini berarti terjadi

perbedaan nilai DPR yang diteliti dengan rata-ratanya sebesar 29.15211.

Tabel 4.3 Deskriptif Statistik Variabel Reputasi Auditor

Sumber: Data Sekunder yang diolah

ReputasiAuditor

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KAP Non Big Four 39 33.3 33.3 33.3

KAP The Big Four 78 66.7 66.7 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 70: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

55

Variabel reputasi auditor dalam penelitian ini adalah variabel dummy.

Perusahaan yang diaudit oleh auditor dari KAP yang bereputasi baik yaitu KAP

yang termasuk The Big Four akan diberi nilai 1 dan perusahaan yang diaudit oleh

KAP Non Big Four akan diberi nilai 0. Berdasarkan statistik deskriptif untuk

variabel reputasi auditor pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa frekuensi

perusahaan yang menggunakan jasa KAP The Big Four sebanyak 78 perusahaan

dengan presentase 66.7%. Sedangkan frekuensi perusahaan yang menggunakan

jasa KAP Non Big Four sebanyak 39 perusahaan dengan presentase 33,3%.

Sehingga dari pengujian deskriptif untuk variabel reputasi auditor ini dapat

disimpulkan bahwa perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian

adalah perusahaan yang cenderung menggunakan jasa KAP The Big Four .

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel Perataan Laba

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Melakukan

Perataan Laba 56 47.9 47.9 47.9

Melakukan Perataan

Laba 61 52.1 52.1 100.0

Total 117 100.0 100.0

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan statistik deskriptif untuk variabel dependen perataan laba

pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari total sampel penelitian sebanyak 117

sampel, frekuensi perusahaan yang melakukan perataan laba sebanyak 61

Page 71: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

56

perusahaan dengan presentase 52.1%. Sedangkan frekuensi perusahaan yang tidak

melakukan perataan laba sebanyak 56 perusahaan dengan presentase 47,9%.

Sehingga dari pengujian deskriptif tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan

manufaktur yang listed di BEI tahun 2009-2011 banyak yang melakukan tindakan

perataan laba, hal ini terbukti dari frekuensi perusahaan yang melakukan perataan

laba lebih besar dari perusahaan yang tidak melakukan perataan laba.

4.1.3 Analisis Regresi Logistik

Pengujian model dan hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan regresi logistik melalui program SPSS 16. Teknik analisis ini tidak

memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya. Model

regresi logistik ini dianggap tepat untuk diterapkan pada penelitian ini karena

variabel dependennya diukur dengan skala nominal sedangkan variabel

dependennya diukur dengan skala rasio dan nominal.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi logistik adalah

menilai kelayakan model regresi (Hosmer and Lemeshow’s goodness of fit test),

menilai keseluruhan model (overall model fit), dan uji signifikansi koefisien

regresi. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menilai Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow’s goodness of fit

test).

Sebelum menggunakan regresi logistik, perlu dilakukan penelitian

kelayakan model regresi terlebih dahulu. Kelayakan model regresi dinilai dengan

menggunakan Hosmer and Lemeshow’s goodness of fit test. Hosmer and

Page 72: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

57

Lemeshow’s goodness of fit test digunakan untuk mengetahui apakah data empiris

cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaaan antara model dengan data

sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s

goodness of fit test lebih besar dari 0,05 maka model dapat diterima dan hal ini

menunjukan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat

dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya (tidak ada

perbedaan nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang

diamati). Hasil pengujian Hosmer and Lemeshow’s goodness of fit test pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 8.910 8 .350

Sumber : Data sekunder yang diolah

Hasil pengujian pada Tabel 4.5 menunjukan nilai Chi Square sebesar

8.910, nilai Chi Square tersebut lebih kecil dari Chi Square tabel yaitu 15,507.

Pengujian tersebut juga menunjukan nilai Sig. sebesar 0.350 lebih besar dari (α)

0.05. Sehingga penelitian dengan regresi logistik ini layak dipakai untuk analisis

selanjutnya, karena nilai sig. hosmer and lemeshow lebih besar dari (α) 0,05 dan

Chi Square hitung lebih kecil dari Chi Square tabel mengindikasikan bahwa tidak

adanya perbedaan antara klasifikasi yang diteliti dengan klasifikasi yang diamati

dan model dapat diterima.

Page 73: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

58

2. Uji Keseluruhan Model Fit (Overall Model Fit)

a. Uji Model fit (-2Log Likelihood)

Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai antara -2Log

Likelihood dengan memasukan konstanta saja terhadap nilai -2Log Likelihood

dengan memasukan variable bebas. Adanya pengurangan antara kedua nilai -

2Log Likelihood tesebut menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit

dengan data. Hasil Uji model fit pada penelitian ini dapat diketahui dari Tabel

4.6 dan Tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Uji -2Log Likelihood (Blok Number = 0)

Pada Tabel 4.6 Step pertama untuk menguji model menunjukan hasil

bahwa nilai -2Log Likehood sebesar 161.983. Nilai Loglikelihood tersebut

merupakan nilai yang akan dibandingkan dengan nilai chi square tabel dengan

df sebesar N-1, yaitu 117 - 1 = 116 dengan taraf signifikansi 0,05. Nilai chi

square tabel tersebut adalah sebesar 142,138. Sehingga pada tahap ini dapat

diketahui bahwa -2Log Likelihood > Chi Square tabel (161.983 > 142,138).

Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara model

yang hanya memasukan nilai konstanta saja dengan data. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa model dengan memasukan konstanta saja belum fit

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 161.983 .085

2 161.983 .086

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 74: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

59

sehingga diperlukan pengujian lain yaitu dengan memasukan variable bebas

sebanyak tiga variable. Nilai -2 Log Likelihood dengan memasukan variabel

bebas dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7 Uji -2Log Likelihood (Blok Number = 1)

Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai -2 Log Likelihood sebesar 155.391.

Berdasarkan perbandingan antara Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 dapat diketahui

bahwa terdapat penurunan nilai -2Log Likelihood antara model dengan

konstanta saja dengan nilai -2Log Likelihood ketika model memasukan

variable bebas. Penurunan nilai -2Log likelihood tersebut sebesar 161,983 –

155,391 = 6,592. Adanya penurunan nilai -2Log Likelihood menunjukan

bahwa model fit dengan data, dan penurunan nilai tersebut juga menunjukan

bahwa model layak untuk dipergunakan.

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant PBV DPR ReputasiAuditor

Step 1 1 155.649 .287 .078 -.011 -.084

2 155.396 .289 .103 -.012 -.096

3 155.391 .284 .107 -.012 -.099

4 155.391 .284 .107 -.012 -.099

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 75: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

60

b. Menguji Koefisien Determinasi (Cox & Negelkerke Square)

Menguji koefisien deteminasi sama seperti pengujian pada

persamaan regresi linier. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (nilai perusahaan,

kebijakan dividen dan reputasi auditor) dalam menjelaskan variasi variabel

dependen (perataan laba).

Tabel 4.8 Uji Cox and Snell’s R square & Negelkerke R Square

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 155.391a .055 .073

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai Negelkerke R Square

atau sebesar 0.073, hal ini menunjukan bahwa kemampuan ketiga variabel

independen dalam menjelaskan pengaruh variabel dependen (perataan laba)

adalah sebesar 7,3%. Selebihnya terdapat 92,7% factor lain yang menjelaskan

pengaruh perataan laba.

c. Uji Overall Classification Table

Analisis overall classification table dilakukan untuk melihat ketepatan

dalam memprediksi tindakan di masa yang akan datang. Hasil analisis dari

classification table ini dapat dilihat pada table 4.9 sebagai berikut:

Page 76: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

61

Tabel 4.9 Uji Overall Classification Table

Dari Tabel 4.9 dapat diketahui sampel yang tidak melakukan perataan

laba adalah sebanyak 56 perusahaan. Hasil prediksi model pada tabel tersebut

adalah 26 perusahaan yang tidak melakukan perataan laba dan 30 perusahaan

yang melakukan perataan laba. Hal ini berarti terdapat 26 prediksi yang salah

sehingga presentase prediksi yang benar adalah sebesar 46,4%.

Sedangkan untuk perusahaan yang melakukan perataan laba dari 61

sampel hanya 17 perusahaan yang diprediksi tidak melakukan perataan laba

sehingga sisanya 44 perusahaan diprediksi melakukan perataan laba. Hali ini

berarti terdapat 17 prediksi yang salah sehingga tingkat presentase kebenaran

untuk perusahaan yang melakukan perataan laba sebesar 72,1%. Overall

percentage menunjukan persentase sebesar 59,8% atau dapat dikatakan

ketepatan prediksi secara keseluruhan untuk menunjukan perusahaan yang

Classification Tablea

Observed

Predicted

PerataanLaba

Percentage

Correct

Tidak Melakukan

Perataan Laba

Melakukan

Perataan Laba

Step 1 PerataanLaba Tidak Melakukan

Perataan Laba 26 30 46.4

Melakukan

Perataan Laba 17 44 72.1

Overall Percentage 59.8

Sumber : Data sekunder yang diolah

Page 77: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

62

melakukan perataan laba dan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba

adalah sebesar 59.8%.

3. Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi

Dari pengujian yang telah dilakukan sebelumnya diperoleh hasil secara

keseluruhan bahwa model fit dengan data. Untuk itu, pada tahap selanjutnya

dilakukan pengujian signifikansi koefisien regresi atau uji hipotesis. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yaitu

nilai perusahaan, kebjakan dividen dan reputasi auditor terhadap perataan laba.

Untuk menentukan penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada tingkat

signifikansi (α) 5%.

Hasil analisis dari dari pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.10

sebagai berikut:

Tabel 4.10 Uji Signifikansi Koefisien Regresi

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a PBV .107 .062 2.970 1 .085 1.113

DPR -.012 .008 2.582 1 .108 .988

ReputasiAuditor -.099 .412 .058 1 .809 .905

Constant .284 .416 .465 1 .495 1.328

Sumber : Data sekunder yang diolah

Page 78: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

63

Pada Tabel 4.9 dapat terlihat bahwa nilai koefisien PBV sebesar 0,107,

koefisien DPR sebesar -0.012 dan koefisien reputasi auditor sebesar -0,099. Dari

pengujian regresi logistik ini diperoleh persamaan regresi logistic sebagai berikut:

= 0,284 + 0,107 – 0.012 – 0.099

Persamaan regresi tersebut menunjukan bahwa apabila PBV, DPR dan

reputasi auditor bernilai konstan, maka probabilitas suatu perusahaan melakukan

perataan laba sebesar 1.328 ( ).

Koefisien PBV sebesar 0,284, hal ini dapat diartikan bahwa jika terjadi

peningkatan persentase PBV maka probabilitas perataan laba akan mengalami

kenaikan sebesar 0,284 kali. Jika DPR dan reputasi auditor dianggap konstan,

maka setiap persentase kenaikan PBV akan menjadikan probabilitas perataan laba

mengalami kenaikan sebesar 1.113 ( ).

Koefisien DPR sebesar -0,012, hal ini dapat diartikan bahwa jika terjadi

peningkatan persentase DPR maka probabilitas perataan laba akan mengalami

penurunan sebesar 0,012 kali. Jika persentase variabel DPR mengalami

peningkatan sementara variabel PBV dan reputasi auditor adalah konstan maka

probabilitas perusahaan yang melakukan perataan laba turun sebesar

0,988 (e -0,012

).

Koefisien reputasi auditor sebesar -0,099, hal ini dapat diartikan bahwa

jika terjadi peningkatan reputasi auditor maka probabilitas perataan laba akan

mengalami penurunan sebesar 0,099 kali. Jika variabel reputasi audit melakukan

peningkatan sebesar satu satuan unit sementara variabel PBV dan DPR adalah

Page 79: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

64

konstan maka probabilitas perusahaan melakukan perataan laba turun sebesar

0,905 (e -0,099

).

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dibuat ringkasan untuk hasil pengujian

hipotesis penelitian seperti yang tampak pada Tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Keterangan Sig. Hasil

H1

Nilai Perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap perataan laba.

0,085 > 0,05 Ditolak

H2

Kebijakan deviden berpengaruh

signifikan terhadap perataan laba.

0,108 > 0,05 Ditolak

H3

Reputasi auditor berpengaruh

signifikan terhadap perataan laba.

0,809 > 0,05 Ditolak

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil dari Tabel 4.11, nilai perusahaan yang diproksikan

dengan PBV menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,085 atau lebih besar dari

α = 5% atau 0,05. Dapat disimpulkan bahwa secara statistik nilai perusahaan tidak

berpengaruh terhadap perataan laba. Sehingga H1 yaitu nilai perusahaan

berpengruh signifikan terhadap perataan laba ditolak.

Variabel kebijakan deviden yang diproksikan dengan DPR menunjukan

tingkat signifikansi sebesar 0,108 atau lebih besar dari α = 5% atau 0,05.

Sehingga secara statistik kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap perataan

laba. Jadi H2 yaitu kebijakan deviden berpengaruh signifikan terhadap perataan

laba ditolak.

Page 80: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

65

Variabel reputasi auditor menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,809

atau lebih besar dari α = 5% atau 0,05. Dapat disimpulkan bahwa secara statistik

reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Sehingga H3 yaitu

reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap perataan laba ditolak.

4.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

4.2.1 Pengaruh Nilai Perusahaan Terhadap Perataan Laba

Berdasarkan hasil pengujian antara variabel nilai perusahaan yang

diproksikan dengan PBV terhadap perataan laba yang disajikan dalam Tabel 4.10

dapat diketahui bahwa nilai perusahaan tidak berbengaruh signifikan terhadap

tindakan perataan laba. Namun arah koefisian regresi yang dihasilkan searah

dengan koefisien yang dihipotesiskan yaitu positif. Arah koefisien tersebut

menunjukan bahwa perusahaan dengan nilai PBV yang tinggi maka semakin besar

kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba. Begitu juga sebaliknya,

apabila nilai PBV perusahaan rendah maka akan semakin kecil kemungkinan

terjadinya praktik perataan laba pada perusahaan tersebut. Pengujian hipotesis

mengenai pengaruh nilai perusahaan yang diproksikan oleh Price to Book Value

terhadap perataan laba yang tidak signifikan mengindikasikan bahwa PBV tidak

mampu menjelaskan mengenai perataan laba.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Aji dan Mita (2009).

Penelitian Aji dan Mita (2009), menunjukan bahwa nilai perusahaan berpengaruh

positif terhadap perataan laba, semakin tinggi nilai perusahaan maka perusahaan

akan cenderung untuk melakukan praktik perataan laba. Perbedaan hasil

penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat disebabkan oleh perbedaan

Page 81: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

66

jumlah sampel penelitian serta kurangnya variasi data pada sampel penelitian. Hal

ini dapat dilihat dari sampel PBV perusahaan yang digunakan pada penelitian

hampir secara keseluruhan adalah perusahaan yang memiliki nilai PBV yang

tinggi yaitu diatas satu dengan rata-rata PBV sebesar 3,52. Sedangkan PBV

perusahaan yang rendah yaitu dibawah satu hanya terdapat pada empat

perusahaan, yaitu PT. Lion Metal Works Tbk, PT. Lautan Luas Tbk, PT. Mustika

Ratu Tbk, dan PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk. Sedangkan dari sampel

penelitian, diperoleh hasil yang hampir seimbang antara perusahaan yang

diindikasikan melakukan perataan dan perusahaan yang tidak melakukan perataan

laba yaitu sebesar 61 dan 56 unit sampel. Sehingga kurangnya variabilitas data

sampel PBV mengakibatkan tidak berpengaruhnya PBV terhadap perataan laba,

atau dapat dikatakan tidak ada perbedaan PBV antara perusahaan yang melakukan

perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Teori yang

menyatakan bahwa nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap perataan laba,

kerena perusahaan yang memiliki nilai pasar yang tinggi akan mendorong

manajemen melakukan perataan laba untuk menjaga konsistensi labanya pada

penelitian ini tidak dapat dibuktikan.

Hasil penelian ini menunjukan bahwa nilai perusahaan yang tinggi bukan

merupakan faktor yang menjadikan manajemen cenderung melakukan perataan

laba. Supriyanto (2008) dalam Rahmi (2011) menyatakan bahwa jumlah pemodal

jangka pendek di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan pemodal lain yaitu

sebesar 80% dari seluruh pemodal di Indonesia. Perusahaan yang memiliki nilai

pasar yang tinggi bukan merupakan satu-satunya pertimbangan investor dalam

Page 82: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

67

melakukan investasi, para investor yang memiliki modal yang rendah, akan

memilih untuk berinvestasi pada perusahaan yang nilai pasar sahamnya lebih

rendah. Pada nilai pasar saham yang rendah, terdapat kemungkinan bahwa nilai

pasar tersebut akan mengalami peningkatan, dan pada saat terjadi peningkatan

tersebut, pihak investor tertarik untuk menjual sahamnya untuk mendapatkan

capital gain karena pihak investor tersebut berorientasi pada investasi jangka

pendek. Hasil dari Penelitian ini konsisten dengan penelitian Irawati dan Maya

(2007) yang menemukan bukti bahwa nilai perusahaan tidak berpengaruh positif

terhadap perataan laba.

4.2.2 Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Perataan Laba

Variabel kebijakan deviden yang diproksikan dengan DPR pada Tabel

4.10 menunjukan bahwa kebijakan deviden tidak berpengaruh signifikan terhadap

perataan laba. Arah koefisien regresi DPR menunjukan nilai negatif. Koefisien

tersebut menunjukan bahwa semakin kecil DPR perusahaan maka semakin besar

terjadinya praktik perataan laba. Demikian juga sebaliknya, semakin besar DPR

perusahaan maka semakin kecil terjadinya praktik perataan laba pada perusahaan

tersebut. Pengujian hipotesis mengenai pengaruh kebijakan dividen yang

diproksikan oleh Dividen Payout Ratio terhadap perataan laba yang tidak

signifikan mengindikasikan bahwa DPR tidak mampu menjelaskan mengenai

perataan laba.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Budiasih (2007) yang

menyatakan bahwa kebijakan dividen memiliki pengaruh positif terhadap perataan

laba. Perbedaan hasil penelitian tersebut dapat dikarenakan data DPR perusahaan

Page 83: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

68

yang dijadikan sampel dalam penelitian ini hanya memiliki rata-rata yang rendah

yaitu sebesar 39,23. Dari nilai DPR perusahaan yang dijadikan sebagai sampel

terdapat tiga perusahaan yang memiliki perbedaan DPR yang cukup signifikan

yaitu terdapat dua perusahaan yang memiliki DPR lebih besar dibanding dengan

DPR perusahaan yang lain yaitu lebih dari seratus terdapat pada PT AKR

Corporindo Tbk dan PT Delta Gjakarta Tbk dan perusahaan tersebut justru tidak

melakukan perataan laba. Sementrara itu terdapat satu perusahaan yang memiliki

perbedaan rentang nilai DPR yang lebih kecil dibanding dengan DPR pada

perusahaan yang lain yaitu kurang dari satu yang terdapat pada PT Multi Bintang

Indonesia Tbk dan perusahaan tersebut diindikasikan melakukan perataan laba.

Hal ini dapat menyebabkan hasil penelitian untuk variabel DPR memiliki

koefisien yang negatif. Selain itu dari data sampel yang diteliti diperoleh hasil

ketepatan dalam memprediksi perusahaan yang melakukan perataan laba dengan

perusahaan yang tidak melakukan perataan laba sebesar 59,8%, sehingga terdapat

peluang 41,2% kesalahan dalam memprediksi. Besarnya tingkat kesalahan dalam

memprediksi dapat menyebabkan kurangnya ketepatan dalam menguji pengaruh

variabel independen dengan variabel dependennya sehingga hal ini dapat

menjadikan hasil penelitian ini menjadi tidak berpengaruh. Teori yang

menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan kebijakan dividen yang tinggi

akan memiliki kecenderungan untuk melakukan perataan laba karena perusahaan

yang menerapkan kebijakan dividen yang tinggi juga akan memiliki resiko yang

tinggi apabila terjadi fluktuasi laba pada perusahaan tersebut, sehingga perusahaan

akan melakukan perataan laba untuk meminimalkan fluktuasi laba perusahaan

Page 84: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

69

sehingga risiko perusahaan menjadi rendah dalam penelitian ini tidak dapat

dibuktikan.

Hasil penelian ini menunjukan bahwa kebijakan dividen yang tinggi bukan

merupakan faktor yang menjadikan manajemen cenderung melakukan perataan

laba. Perataan laba yang dilakukan oleh pihak manajemen tidak lepas dari adanya

perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dengan principal. Pihak principal

memiliki peranan dalam penentuan kebijakan dividen perusahaan. Besar kecilnya

dividend payout ratio dapat dipengaruhi oleh keputusan Rapat Umum Pemengang

Saham yang dilakukan perusahaan dan keputusan untuk menghasilkan besar

kecilnya dividend payout ratio perusahaan tersebut belum tentu dapat dideteksi

oleh pihak manajemen (Kustono, 2007). Sehingga kebijakan dividen tidak

berpengaruh terhadap perataan laba dapat dikarenakan bahwa Dividend payout

ratio dalam penentuannya melibatkan pihak pemegang saham perusahaan

sehingga manajemen akan enggan untuk melakukan perataan laba. Hasil dari

penelitian ini konsisten dengan penelitian Kustono (2007), yang menemukan bukti

bahwa DPR tidak berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba.

4.2.3 Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Perataan Laba

Hasil pengujian statistik dengan menggunakan regresi logistik

menunjukkan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh pada praktik perataan laba

dan arah koefisien regresi reputasi auditor pada penelitian ini searah dengan yang

dihipotesiskan yaitu berkoefisien negatif. Arah koefisien regresi tersebut memiliki

arti bahwa perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh auditor yang

bereputasi baik dalam hal ini KAP The Big Four cenderung tidak melakukan

Page 85: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

70

perataan laba. Sedangkan perusahaan yang diaudit oleh auditor Non Big four

memiliki kecenderungan untuk melakukan praktik perataan laba. Pengujian

hipotesis mengenai pengaruh reputasi auditor terhadap perataan laba yang tidak

signifikan mengindikasikan bahwa reputasi auditor tidak mampu menjelaskan

mengenai perataan laba.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Herni dan

Susanto (2008) yang menyatakan reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap

praktik perataan laba. Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu

dapat disebabkan minimnya pergantian auditor yang dilakukan oleh perusahaan

yang dijadikan sampel penelitian. Dari keseluruhan perusahaan yang dijadikan

sebagai sampel penelitian hanya terdapat lima perusahaan yang melakukan

pergantian auditor, kelima perusahaan tersebut adalah PT. Astra Graphia Tbk, PT.

Astra Internasional Tbk, PT. Astra Otopart Tbk, PT. Intraco Penta Tbk, dan PT.

United Tractors Tbk. Sampel pada penelitian ini diketahui banyak yang

menggunakan jasa dari KAP The Big Four dibanding dengan perusahaan yang

menggunakan jasa dari KAP Non Big Four. Perusahaan yang menggunakan KAP

the big four tersebut justru melakukan perataan laba, sehingga dapat disimpulkan

bahwa teori yang menyatakan reputasi auditor dapat mencegah perusahaan

melakukan perataan laba karena auditor yang bereputasi memiliki kopetensi yang

tinggi dalam melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan, sehingga

kesalahan atau kecurangan yang dilakukan terhadap laporan keuangan akan dapat

dideteksi dalam penelitian ini tidak dapat dibuktikan.

Page 86: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

71

Hasil yang tidak signifikan antara reputasi auditor terhadap perataan laba

dapat dikarenakan dikerenakan berkurangnya independensi auditor perusahaan

tersebut karena suatu perusahaan menggunakan jasa dari KAP yang sama selama

beberapa tahun dengan tidak melakukan pergantian. Hal ini dapat dilihat dari

sedikitnya perusahaan yang melakukan pergantian KAP pada sampel dalam

penelitian ini. Pergantian KAP seharusnya perlu dilakukan, hal ini untuk menjaga

agar tidak terganggunya independensi auditor dalam melakukan pemeriksaan

terhadap laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Soselisa

dan Mukhlasin (2008) yang menemukan bahwa jenis dan ukuran Kantor Akuntan

Publik (KAP) tidak berpengaruh negatif terhadap perataan laba.

Page 87: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

72

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pengujian menggunakan regresi logistik yang dilakukan

terhadap variabel-variabel yang diteliti maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011.

2. Kebijakan dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011.

3. Reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian yang akan datang adalah sebagai berikut:

1. Pihak investor dalam pengambilan keputusannya dalam berinvestasi

sebaiknya tidak hanya memusatkan perhatian kepada laba perusahaan saja

namun juga pada keadaan keuangan perusahaan serta rasio-rasio keuangan

lainnya, karena terdapat bukti adanya tindakan perataan laba yang dilakukan

oleh perusahaan go public di Indonesia.

2. Nilai perusahaan bukan merupakan satu-satunya alasan investor dalam

menentukan investasinya, sebaiknya perusahaan juga memikirkan cara untuk

Page 88: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

73

menarik minat investor agar dapat berinvestasi pada perusahaan untuk jangka

panjang. Karena investor di Indonesia diketahui lebih berorientasi pada

investasi jangka pendek dengan capital gain sebagai bentuk keuntugan yang

diperolehnya.

Page 89: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

74

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Dhamar Yudho, Aria Farah Mita. 2010. “Pengaruh Profitabilitas, Risiko

Keuangan, Nilai Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan Terhadap

Praktek Perataan Laba: Studi Empiris Peusahaan Manufaktur yang

Terdaftar Di BEI”. Simposium Nasional Ankuntansi XIII Purwokerto

2010.

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. Accounting Theory, Edisi Satu. Jakarta: Salemba

Empat.

---------- 2007. Accounting Theory, Edisi Dua. Jakarta: Salemba Empat.

Budhijono, Fongnawati, 2006. “Evaluasi Perataan Laba Pada Industri Manufaktur

Dan Lembaga Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”.

Akuntabilitas. Vol.6. (1).

Budiasih, Igan. 2009. “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Praktik Perataan Laba”.

AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4, No.1.

Dewi, Sofia prima dan Carina, 2008. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Praktik

Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Dan Lembaga Keuangan

Lainnya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi, No.

02.

Ghozali, Imam, 2006. Analisis Multivariate dengan program SPSS, Edisi 3.

Semarang: BP Universitas Diponegoro

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga

Herni, dan Yulius Kurnia Susanto. 2008. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Publik:

Praktik Pengelolaan Perusahaan, Jenis Industry, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas dan Resiko Keuangan Terhadap Tindakan Perataan Laba

(Studi Empiris Pada Industry yang Listing Di BEJ)”.Journal Ekonomi

dan Bisnis Indonesia Vol 32 No. 2.

Irawati, Z dan Anugerah Maya. 2007. “Analisis Perataan Laba (Income

Smoothing): Faktor yang Mempengaruhinya dan Pengaruhnya Terhadap

Return dan Resiko Saham Perusahaan Go Publik Di Bursa Efek Jakarta”.

Jurnal Manajemen dan Bisnis (Benefit) Vol. 7, No.2

Jatiningrum. 2000. “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Perataan

Penghasilan atau Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ”. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi. 2.

Page 90: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

75

Juniarti dan Corolina. 2005. “Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan-perusahaan Go

Publik”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2.

Kustono, Alwan Sri, 2007. “Pengaruh Ukuran, Deviden Payout, Risiko Spesifik,

dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba pada

Perusahaan Manufaktur Studi Empiris Bursa Efek Jakarta 2002 – 2006”.

Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 14, No. 3.

Meutia, Inten. 2004. “Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba

Untuk KAP Big 5 dan Non Big 5”. JRAI Vol 7 No. 3.

Mudjiono. 2010. “Pengaruh tindakan perataan laba terhadap reaksi pasar dengan

kualitas auditor dan kepemilikan manajerial sebagai variabel

pemoderasi”. Jurnal Ekspansi volume 5 nomor 2 edisi Oktober.

Mursalim. 2003. “Analisis Persepsi Dimensi Income Smoothing Terhadap

Motivasi Investor Untuk Berinvestasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar

Di BEJ (Studi pada Investor di Jateng dan DIY)”. Jurnal Magister

Akuntansi Volume 6 (2) Agustus 2006. Semarang: UNDIP.

---------- 2005. “Income Smoothing dan Motivasi Investor : Studi Empiris pada

Investor di BEJ”. Jurnal Simposium Nasional Akuntasi VIII. Solo.

Purwanto, Agus. 2009. “Kerakteristik Perusahaan, Praktik Corporate Governance,

Keputusan Keuangan, Perataan Laba dan Nilai Perusahaan”. Jurnal

Maksi Vol.9 No.2 Agustus 2009

Prabayanti, Ni luh Putu arik Geriawan Wirawan Yasa. 2009. “Perataan Laba dan

analisis faktor-faktor yang mempengaruhinya (Studi Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Universitas

Udayana.

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan”. Jurnal Simposium

Nasional Akuntansi X Makasar.

Rahmawati. 2008. “Motivasi, batasan dan peluang manajemen laba (studi empiris

pada industry perbankan yang terdaftar di BEJ)”. Journal

Rahmi, Anggar Aditya. 2012. “Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage,

Ukuran Perusahaan, dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

Page 91: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

76

Razaee, Z. 2003. “Causes, Consequences and Deterence of Financial Statement

Fraud”. Critical Perspective Acounting.

Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global.

Salemba Empat: Jakarta.

Soliha, Euis dan Taswan. 2002. “Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai

Perusahaan Serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya”. Jurnal

Bisnis dan Ekonomi. Semarang: STIE Stikubank

Soselisa, Rangga dan Mukhlasin. 2008. “Pengaruh Faktor Kultur Organisasi,

Manajemen, Strategik, Keuangan, dan Auditor terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi: Studi pada Perusahaan Publik di Indonesia”.

Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak.

Stice, stice skousen. 2009. Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiarto, sopa. 2003. “Perataan laba dalam mengantisipasi laba masa depan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Jakarta”. Simposium

Nasional Akuntansi Surabaya.

Sulistyanto, H Sri. 2008. Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris. Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia

Suranta, eddy dan Pratana Puspita Merdiastuti. 2009. “Income smoothing, tobin’s

Q, agency problems dan kinerja perusahaan”. Jurnal Simposium

Nasional Akuntansi VII Denpasar.

Suwito, Edy dan Arleen Herawaty. 2005. “Analisis Pengaruh karakteristik

perusahaan terhadap tindakan perataan laba yang dilakukan oleh

perusahaan yang terdaftar di bursa Efek Jakarta”. Jurnal Simposium

Nasional Akuntansi VIII Solo.

Tucker, Jennifer W, dan Paul Zarowin. 2005. “Does Income Smoothing Improve

Earnings Informativeness?”. The Accounting Review 81.

Wahyudi, untung dan hartini prasetyaning pawestri. 2006. “Implikasi struktur

kepemilikan terhadap nilai perusahaan: dengan keputusan keuangan

sebagai variabel interverning”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi IX

Padang.

Page 92: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

77

DAFRTAR LAMPIRAN

Page 93: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

78

Lampiran 1

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI

Tahun 2009-2011

No. Kode Nama Perusahaan

1 ACES PT Ace Hardware Indonesia Tbk

2 AKRA PT AKR Corporindo Tbk

3 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk

4 AMRT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

5 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk

6 ASGR PT Astra Graphia Tbk

7 ASII PT Astra Internasional Tbk

8 AUTO PT Astra Otopart Tbk

9 BATA PT Sepatu Bata Tbk

10 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

11 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

12 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk

13 FISH PT FKS Multi Argo Tbk

14 GGRM PT Gudang Garam Tbk

15 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk

16 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

17 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

18 INTA PT Intraco Penta Tbk

19 INTP PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk

20 KAEF PT Kimia Farma Tbk

21 KLBF PT Kalbe Farma Tbk

22 LION PT Lion Metal Works Tbk

23 LTLS PT Lautan Luas Tbk

24 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk

25 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk

26 MPPA PT Matahari Putra Prima Tbk

27 MRAT PT Mustika Ratu Tbk

28 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk

29 SMAR PT Sinar Mas Argo Resources & Technology Tbk

30 SMGR PT Semen Gresik Tbk

31 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk

32 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk

33 TBMS PT Tembaga Mulia Semanan Tbk

34 TCID PT Mandom Indonesia Tbk

35 TGKA PT Tigaraksa Satria Tbk

36 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

37 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk

38 TURI PT Tunas Ridean Tbk

39 UNTR PT United Tractors Tbk

Page 94: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

79

Lampiran 2

Nilai Perusahaan (PBV)

Perusahaan Manufaktur

Tahun 2009 - 2011

Perusahaan

Nilai Perusahaan (PBV)

2009 2010 2011

ACES 2.98 4.91 6.10

AKRA 2.11 2.75 3.43

AMFG 0.53 1.37 1.38

AMRT 2.00 9.17 10.15

ARNA 0.80 1.30 1.46

ASGR 1.12 1.99 2.76

ASII 3.52 4.48 4.24

AUTO 1.38 2.79 2.87

BATA 1.55 2.65 1.96

DLTA 1.68 3.33 3.42

DVLA 1.54 2.05 1.87

FAST 3.63 5.12 5.90

FISH 3.00 2.15 4.28

GGRM 2.27 3.63 5.10

GJTL 0.55 2.27 2.42

HMSP 4.36 12.08 19.06

INDF 3.07 2.55 1.33

INTA 0.83 2.57 2.65

INTP 4.72 4.49 4.26

KAEF 0.71 0.79 1.57

KLBF 3.06 6.14 5.69

LION 0.48 0.76 0.94

LTLS 0.77 0.76 0.68

MAPI 0.80 3.02 5.12

MLBI 35.45 12.29 23.70

MPPA 1.20 1.16 0.91

MRAT 0.53 0.82 0.62

SCCO 0.72 0.95 1.34

SMAR 1.53 2.46 2.61

SMGR 3.07 4.86 4.67

SMSM 2.17 2.97 22.86

TBLA 1.43 1.57 1.83

TBMS 0.46 1.38 0.78

TCID 1.85 1.53 1.57

TGKA 0.80 1.36 2.03

TLKM 4.89 3.61 2.44

TSPC 1.36 2.95 3.85

TURI 2.43 2.67 2.34

UNTR 3.72 4.91 3.69

Page 95: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

80

Lampiran 3

Kebijakan Deviden (DPR)

Perusahaan Manufaktur

Tahun 2009 - 2011

Perusahaan

Kebijakan Deviden (DPR)

2009 2010 2011

ACES 10.22 50.00 15.04

AKRA 28.56 203.73 37.80

AMFG 25.80 10.49 10.31

AMRT 24.85 46.95 44.72

ARNA 20.11 34.83 38.46

ASGR 40.29 39.87 48.36

ASII 33.47 13.24 31.41

AUTO 60.03 40.00 28.74

BATA 52.95 27.72 28.24

DLTA 120.25 120.48 121.41

DVLA 34.87 30.30 29.17

FAST 20.35 100.20 19.80

FISH 9.58 8.64 13.53

GGRM 36.19 40.84 39.31

GJTL 5.77 5.03 5.10

HMSP 65.91 111.94 57.07

INDF 39.34 39.55 50.00

INTA 34.59 29.12 36.29

INTP 30.16 30.02 29.99

KAEF 26.67 20.00 19.96

KLBF 27.33 55.27 60.13

LION 19.34 26.93 29.70

LTLS 30.86 30.49 30.61

MAPI 15.18 16.51 16.12

MLBI 99.95 0.10 0.10

MPPA 25.34 46.15 30.00

MRAT 20.00 20.00 25.08

SCCO 33.40 30.45 31.89

SMAR 28.78 34.18 32.21

SMGR 55.00 50.00 49.98

SMSM 97.53 52.64 35.71

TBLA 5.88 15.36 7.44

TBMS 23.88 56.88 17.47

TCID 51.63 52.01 53.16

TGKA 72.23 45.70 56.50

TLKM 51.25 56.37 66.30

TSPC 43.75 92.05 59.52

TURI 39.55 20.74 12.07

UNTR 28.76 50.68 27.16

Page 96: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

81

Lampiran 4

Reputasi Auditor

Perusahaan Manufaktur

Tahun 2009 – 2011

Perusahaan

Reputasi auditor

2009 2010 2011

ACES 0 0 0

AKRA 1 1 1

AMFG 1 1 1

AMRT 1 1 1

ARNA 1 1 1

ASGR 0 1 1

ASII 0 1 1

AUTO 0 1 1

BATA 1 1 1

DLTA 1 1 1

DVLA 1 1 1

FAST 1 1 0

FISH 0 0 0

GGRM 1 1 1

GJTL 1 1 1

HMSP 1 1 1

INDF 1 1 1

INTA 0 0 1

INTP 1 1 1

KAEF 0 0 0

KLBF 1 1 1

LION 0 0 0

LTLS 1 1 1

MAPI 1 1 1

MLBI 1 1 1

MPPA 0 0 1

MRAT 0 0 0

SCCO 0 0 0

SMAR 0 0 0

SMGR 1 1 1

SMSM 1 1 1

TBLA 0 0 0

TBMS 1 1 1

TCID 1 1 1

TGKA 1 1 1

TLKM 1 1 1

TSPC 0 0 0

TURI 1 1 1

UNTR 0 1 1

Page 97: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

82

Lampiran 5

Data Non Discretionary Acruals (NDAC)

Perusahaan Manufaktur Tahun 2009-2011

No. Nama LK TACi,t

TACi,t/ 1/ ∆Salesi,t/ (∆Salesi,t-∆Reci,t)/ PPEit/

NDAC TAi,t-1

TAi,t-1 TAi,t-1 TAi,t-1 TAi,t-1

1 ACES 2009 (31,553) (0.03993) 0.00000127 0.17287 0.171916 0.13303 0.06642

2010 170,204 0.17458 0.00000103 0.28961 0.287300 0.23229 0.00779

2011 85,875 0.07168 0.00000083 0.65552 0.638148 0.30165 (0.02204)

2 AKRA 2009 (331,256) (0.06795) 0.00000021 (0.10591) -0.187415 0.58305 (0.23252)

2010 (117,003) (0.01936) 0.00000017 0.22523 0.215852 0.38491 (0.05835)

2011 1,361,010 0.01775 0.00000001 0.11069 0.100394 0.03179 0.22794

3 AMFG 2009 (357,048) (0.17915) 0.00000050 (0.16159) -0.176270 0.57397 (0.24475)

2010 (150,922) (0.07652) 0.00000051 0.26018 0.240333 0.52591 (0.19219)

2011 1,568 0.00007 0.00000004 0.00728 0.005884 0.04932 0.20869

4 AMRT 2009 (372,857) (0.16165) 0.00000043 0.97375 0.969220 0.42181 (0.07882)

2010 (408,667) (0.14287) 0.00000035 1.22652 1.220232 0.51208 (0.13593)

2011 (569,833) (0.13367) 0.00000023 0.97667 0.947020 0.39140 (0.04218)

5 ARNA 2009 (24,098) (0.03274) 0.00000136 0.09096 0.077682 0.81736 (0.48613)

2010 (35,377) (0.04300) 0.00000122 0.14113 0.095028 0.69103 (0.37573)

2011 (47,904) (0.05486) 0.00000115 0.10594 0.102155 0.64695 (0.33580)

6 ASGR 2009 (203,124) (0.24151) 0.00000119 0.36561 0.414215 0.19744 0.02902

2010 (39,051) (0.05040) 0.00000129 0.29725 0.048091 0.21968 (0.00840)

2011 40,049 0.04058 0.00000101 0.16118 0.116020 0.17647 0.04683

7 ASII 2009 2,500,000 0.03096 0.00000001 0.01811 0.000619 0.22958 0.06751

2010 14,097,000 0.15843 0.00000001 0.34291 0.322544 0.24883 0.06373

2011 11,747,000 0.10409 0.00000001 0.29707 0.242705 0.25523 0.05598

8 AUTO 2009 214,210 0.05381 0.00000025 (0.00312) -0.038157 0.17500 0.09347

2010 826,178 0.17787 0.00000022 0.21299 0.194120 0.21207 0.07470

2011 843,007 0.15092 0.00000018 0.19846 0.175224 0.27710 0.02485

9 BATA 2009 (27,906) (0.06944) 0.00000249 0.14607 0.143650 0.38765 (0.21836)

2010 17,864 0.04287 0.00000240 0.10973 0.095964 0.40281 (0.22618)

2011 (646,029) (1.33407) 0.00000207 0.07104 0.057001 0.35014 (0.16337)

10 DLTA 2009 (37,587) (0.05383) 0.00000143 0.09582 0.094666 0.17083 0.02255

2010 114,324 0.15034 0.00000132 (0.25363) -0.347091 0.14984 0.03136

2011 (25,613) (0.03615) 0.00000141 0.02291 0.031409 0.13853 0.04733

11 DVLA 2009 66,583 0.10442 0.00000157 0.45725 0.250768 0.23977 (0.03572)

2010 (11,975) (0.01528) 0.00000128 0.07660 0.060026 0.22652 (0.01244)

2011 48,397 0.05666 0.00000117 0.05046 0.028358 0.23402 (0.01247)

12 FAST 2009 (185,689) (0.23662) 0.00000127 0.55014 0.548658 0.23907 (0.00494)

2010 (93,976) (0.09024) 0.00000096 0.44098 0.409012 0.21215 0.03246

2011 (251,969) (0.20385) 0.00000081 0.32620 0.324989 0.19118 0.05623

13 FISH 2009 78,767 0.19055 0.00000242 (0.60767) -0.531695 0.15416 (0.05243)

2010 57,916 0.10391 0.00000179 3.74808 3.499554 0.10617 0.17042

2011 420,913 0.38202 0.00000091 3.13883 3.128513 0.05591 0.25640

Page 98: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

83

Lanjutan Lampiran 5

Data Non Discretionary Acruals (NDAC)

Perusahaan Manufaktur Tahun 2009-2011

No. Nama LK TACi,t TACi,t/ 1/ ∆Salesi,t/ (∆Salesi,t-∆Reci,t)/ PPEit/

NDAC TAi,t-1 TAi,t-1 TAi,t-1 TAi,t-1 TAi,t-1

14 GGRM 2009 220,700 0.00917 0.00000004 0.11305 0.157667 0.29159 0.02192

2010 1,342,191 0.04929 0.00000004 0.17329 0.177318 0.27199 0.03849

2011 5,048,409 0.16422 0.00000003 0.13637 0.135730 0.26641 0.04173

15 GJTL 2009 (232,075) (0.02663) 0.00000011 (0.00310) -0.014934 0.41421 (0.08639)

2010 (180,356) (0.02032) 0.00000011 0.21600 0.142408 0.45913 (0.11631)

2011 379,317 0.03657 0.00000010 0.19163 0.162621 0.44240 (0.10123)

16 HMSP 2009 783,714 0.04858 0.00000006 0.26601 0.243505 0.26715 0.04299

2010 (637,227) (0.03597) 0.00000006 0.24889 0.228547 0.23071 0.07175

2011 (3,023,844) (0.14732) 0.00000005 0.46163 0.408933 0.18761 0.11286

17 INDF 2009 207,309 0.00524 0.00000003 (0.03541) -0.027734 0.27269 0.03144

2010 (3,054,926) (0.07565) 0.00000002 0.02491 0.013910 0.29065 0.01870

2011 (77,318) (0.00164) 0.00000002 0.14656 0.135747 0.27331 0.03701

18 INTA 2009 (70,210) (0.06174) 0.00000088 (0.02232) 0.028819 0.12556 0.09309

2010 14,348 0.01224 0.00000085 0.68789 0.675892 0.13362 0.11139

2011 (805,217) (0.49252) 0.00000061 0.71389 0.530973 0.22302 0.05146

19 INTP 2009 (435,836) (0.03861) 0.00000009 0.07052 0.033031 0.68871 (0.30075)

2010 (165,367) (0.01246) 0.00000008 0.04228 0.041536 0.58018 (0.21344)

2011 (282,195) (0.01839) 0.00000007 0.17920 0.141332 0.49772 (0.14379)

20 KAEF 2009 (57,862) (0.04002) 0.00000069 0.10329 0.075997 0.27811 (0.01375)

2010 (404) (0.00026) 0.00000064 0.21060 0.176679 0.26388 0.00467

2011 90,210 0.05443 0.00000060 0.17941 0.163528 0.25748 0.01164

21 KLBF 2009 (434,849) (0.07624) 0.00000018 0.21213 0.165047 0.24512 0.05011

2010 89,891 0.01387 0.00000015 0.17577 0.166707 0.24763 0.04959

2011 49,462 0.00703 0.00000014 0.09742 0.059408 0.26453 0.03318

22 LION 2009 (16,843) (0.06654) 0.00000395 (0.12680) -0.127253 0.07748 (0.07960)

2010 6,105 0.02250 0.00000369 0.03805 0.049804 0.06710 (0.04735)

2011 12,328 0.04057 0.00000329 0.19935 0.189010 0.06105 (0.01123)

23 LTLS 2009 (871,915) (2.53456) 0.00000291 (2.06747) -1.786576 2.55753 (2.03654)

2010 257,151 0.08346 0.00000032 0.05026 -0.002806 0.33279 (0.03538)

2011 228,733 0.06369 0.00000028 0.45315 0.367727 0.22645 0.06522

24 MAPI 2009 (106,282) (0.02826) 0.00000027 0.17128 0.173087 0.29693 0.00323

2010 (569,359) (0.16848) 0.00000030 0.17763 0.177533 0.38871 (0.07144)

2011 (110,649) (0.03015) 0.00000027 0.32075 0.302466 0.40501 (0.07837)

25 MLBI 2009 (186,403) (0.19801) 0.00000106 0.30870 0.321263 0.44707 (0.16388)

2010 122,994 0.12380 0.00000101 0.17504 0.049515 0.53236 (0.23747)

2011 (164,373) (0.14456) 0.00000088 0.06032 0.020482 0.48123 (0.18943)

26 MPPA 2009 (933,424) (0.09524) 0.00000010 0.12783 0.129309 0.22228 0.07187

2010 5,233,770 0.49562 0.00000009 (0.79673) -0.795716 0.14237 0.10296

2011 (77,388) (0.00678) 0.00000009 0.61658 0.615319 0.14391 0.15226

Page 99: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

84

Lanjutan Lampiran 5

Data Non Discretionary Acruals (NDAC)

Perusahaan Manufaktur Tahun 2009-2011

No. Nama LK TACi,t TACi,t/ 1/ ∆Salesi,t/ (∆Salesi,t-∆Reci,t)/ PPEit/

NDAC TAi,t-1 TAi,t-1 TAi,t-1 TAi,t-1 TAi,t-1

27 MRAT 2009 18,579 0.05237 0.00000282 0.10647 0.045634 0.18282 (0.08139)

2010 19,805 0.05417 0.00000273 0.06506 0.022864 0.18692 (0.07986)

2011 26,725 0.06917 0.00000259 0.09564 0.024892 0.19315 (0.07493)

28 SCCO 2009 (166,275) (0.14757) 0.00000089 (0.54754) -0.526937 0.17375 0.03459

2010 90,948 0.08722 0.00000096 0.66010 0.521994 0.11353 0.11479

2011 (24,357) (0.02104) 0.00000086 1.00667 0.837263 0.17545 0.08321

29 SMAR 2009 622,321 0.06207 0.00000010 (0.18954) -0.213971 0.33811 (0.03206)

2010 1,484,773 0.14541 0.00000010 0.59391 0.510672 0.38431 (0.04290)

2011 676,330 0.05421 0.00000008 0.91465 0.806924 0.36404 (0.01512)

30 SMGR 2009 (893,743) (0.08429) 0.00000009 0.20541 0.211542 0.37859 (0.04872)

2010 280,968 0.02169 0.00000008 (0.00337) -0.025861 0.59164 (0.22505)

2011 (40,202,260) (2.58319) 0.00000006 0.13073 0.123544 0.74797 (0.34293)

31 SMSM 2009 (125,118) (0.13457) 0.00000108 0.02266 -0.014930 0.36716 (0.11328)

2010 19,755 0.02098 0.00000106 0.19873 0.161209 0.40014 (0.13230)

2011 (10,505) (0.00984) 0.00000094 0.23063 0.189181 0.37269 (0.10118)

32 TBLA 2009 576,762 0.20580 0.00000036 (0.41865) -0.411602 0.35796 (0.07201)

2010 (132,646) (0.04761) 0.00000036 0.06013 0.039852 0.41525 (0.10159)

2011 (417,332) (0.11430) 0.00000027 0.21381 0.211331 0.38140 (0.06296)

33 TBMS 2009 (90,923) (0.07749) 0.00000085 (1.44018) -1.331223 0.09076 0.07427

2010 154,000 0.15461 0.00000100 1.56646 1.370570 0.11995 0.13680

2011 170,692 0.13776 0.00000081 1.44593 1.964486 0.09732 0.18898

34 TCID 2009 (63,610) (0.06984) 0.00000110 0.16354 0.126525 0.43902 (0.16678)

2010 (25,766) (0.02591) 0.00000101 0.07864 0.063491 0.39891 (0.13100)

2011 66,898 0.06388 0.00000095 0.17926 0.137084 0.39755 (0.12394)

35 TGKA 2009 (100,588) (0.06593) 0.00000066 0.28529 0.312068 0.07828 0.15562

2010 64,966 0.04431 0.00000068 0.52728 0.406559 0.09279 0.14568

2011 171,035 0.09818 0.00000057 0.52306 0.500892 0.09220 0.15671

36 TLKM 2009 18,147,520 0.19886 0.00000001 0.07657 0.073505 0.83742 (0.41212)

2010 23,123,063 0.23640 0.00000001 0.00973 0.004065 0.77527 (0.36522)

2011 (15,083,000) (0.15120) 0.00000001 0.02630 0.020575 0.75078 (0.34519)

37 TSPC 2009 (115,666) (0.03898) 0.00000034 0.29125 0.260219 0.24098 0.04596

2010 (83,328) (0.02554) 0.00000031 0.19500 0.173083 0.23315 0.05113

2011 (1,437) (0.00040) 0.00000028 0.18008 0.162479 0.24686 0.04174

38 TURI 2009 159,408 0.04449 0.00000028 (0.17646) -0.195796 0.19543 0.06981

2010 150,926 0.08524 0.00000056 1.09306 1.048838 0.45463 (0.11081)

2011 70,800 0.03371 0.00000048 0.70083 0.702029 0.43823 (0.10418)

39 UNTR 2009 (1,283,481) (0.05618) 0.00000004 0.05859 0.015171 0.42063 (0.08567)

2010 1,450,634 0.05944 0.00000004 0.33116 0.300339 0.45234 (0.10053)

2011 (4,540,768) (0.15288) 0.00000003 0.59691 0.441431 0.46026 (0.10132)

Page 100: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

85

Lampiran 6

Data Discretionary Acruals (DAC)

Perusahaan Manufaktur Tahun 2009-2011

No. Nama LK TACi,t/

NDAC DAC TAi,t-1

1 ACES 2009 (0.03993) 0.06642 (0.10635)

2010 0.17458 0.00779 0.16679

2011 0.07168 (0.02204) 0.09373

2 AKRA 2009 (0.06795) (0.23252) 0.16456

2010 (0.01936) (0.05835) 0.03898

2011 0.01775 0.22794 (0.21018)

3 AMFG 2009 (0.17915) (0.24475) 0.06560

2010 (0.07652) (0.19219) 0.11567

2011 0.00007 0.20869 (0.20862)

4 AMRT 2009 (0.16165) (0.07882) (0.08283)

2010 (0.14287) (0.13593) (0.00694)

2011 (0.13367) (0.04218) (0.09149)

5 ARNA 2009 (0.03274) (0.48613) 0.45340

2010 (0.04300) (0.37573) 0.33272

2011 (0.05486) (0.33580) 0.28094

6 ASGR 2009 (0.24151) 0.02902 (0.27053)

2010 (0.05040) (0.00840) (0.04200)

2011 0.04058 0.04683 (0.00625)

7 ASII 2009 0.03096 0.06751 (0.03655)

2010 0.15843 0.06373 0.09470

2011 0.10409 0.05598 0.04811

8 AUTO 2009 0.05381 0.09347 (0.03966)

2010 0.17787 0.07470 0.10316

2011 0.15092 0.02485 0.12606

9 BATA 2009 (0.06944) (0.21836) 0.14892

2010 0.04287 (0.22618) 0.26905

2011 (1.33407) (0.16337) (1.17070)

10 DLTA 2009 (0.05383) 0.02255 (0.07638)

2010 0.15034 0.03136 0.11898

2011 (0.03615) 0.04733 (0.08347)

11 DVLA 2009 0.10442 (0.03572) 0.14014

2010 (0.01528) (0.01244) (0.00284)

2011 0.05666 (0.01247) 0.06914

12 FAST 2009 (0.23662) (0.00494) (0.23168)

2010 (0.09024) 0.03246 (0.12270)

2011 (0.20385) 0.05623 (0.26008)

13 FISH 2009 0.19055 (0.05243) 0.24298

2010 0.10391 0.17042 (0.06652)

2011 0.38202 0.25640 0.12561

Page 101: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

86

Lanjutan Lampiran 6

Data Discretionary Acruals (DAC)

Perusahaan Manufaktur Tahun 2009-2011

No. Nama LK TACi,t/

NDAC DAC TAi,t-1

14 GGRM 2009 0.00917 0.02192 (0.01276)

2010 0.04929 0.03849 0.01080

2011 0.16422 0.04173 0.12249

15 GJTL 2009 (0.02663) (0.08639) 0.05975

2010 (0.02032) (0.11631) 0.09599

2011 0.03657 (0.10123) 0.13781

16 HMSP 2009 0.04858 0.04299 0.00558

2010 (0.03597) 0.07175 (0.10772)

2011 (0.14732) 0.11286 (0.26019)

17 INDF 2009 0.00524 0.03144 (0.02620)

2010 (0.07565) 0.01870 (0.09434)

2011 (0.00164) 0.03701 (0.03865)

18 INTA 2009 (0.06174) 0.09309 (0.15482)

2010 0.01224 0.11139 (0.09915)

2011 (0.49252) 0.05146 (0.54397)

19 INTP 2009 (0.03861) (0.30075) 0.26213

2010 (0.01246) (0.21344) 0.20098

2011 (0.01839) (0.14379) 0.12540

20 KAEF 2009 (0.04002) (0.01375) (0.02628)

2010 (0.00026) 0.00467 (0.00492)

2011 0.05443 0.01164 0.04280

21 KLBF 2009 (0.07624) 0.05011 (0.12635)

2010 0.01387 0.04959 (0.03572)

2011 0.00703 0.03318 (0.02615)

22 LION 2009 (0.06654) (0.07960) 0.01306

2010 0.02250 (0.04735) 0.06985

2011 0.04057 (0.01123) 0.05180

23 LTLS 2009 (2.53456) (2.03654) (0.49802)

2010 0.08346 (0.03538) 0.11884

2011 0.06369 0.06522 (0.00153)

24 MAPI 2009 (0.02826) 0.00323 (0.03149)

2010 (0.16848) (0.07144) (0.09704)

2011 (0.03015) (0.07837) 0.04822

25 MLBI 2009 (0.19801) (0.16388) (0.03413)

2010 0.12380 (0.23747) 0.36127

2011 (0.14456) (0.18943) 0.04488

26 MPPA 2009 (0.09524) 0.07187 (0.16711)

2010 0.49562 0.10296 0.39266

2011 (0.00678) 0.15226 (0.15904)

Page 102: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

87

Lanjutan Lampiran 6

Data Discretionary Acruals (DAC)

Perusahaan Manufaktur Tahun 2009-2011

No. Nama LK TACi,t/

NDAC DAC TAi,t-1

27 MRAT 2009 0.05237 (0.08139) 0.13376

2010 0.05417 (0.07986) 0.13402

2011 0.06917 (0.07493) 0.14410

28 SCCO 2009 (0.14757) 0.03459 (0.18216)

2010 0.08722 0.11479 (0.02758)

2011 (0.02104) 0.08321 (0.10425)

29 SMAR 2009 0.06207 (0.03206) 0.09413

2010 0.14541 (0.04290) 0.18831

2011 0.05421 (0.01512) 0.06933

30 SMGR 2009 (0.08429) (0.04872) (0.03557)

2010 0.02169 (0.22505) 0.24675

2011 (2.58319) (0.34293) (2.24026)

31 SMSM 2009 (0.13457) (0.11328) (0.02129)

2010 0.02098 (0.13230) 0.15328

2011 (0.00984) (0.10118) 0.09134

32 TBLA 2009 0.20580 (0.07201) 0.27781

2010 (0.04761) (0.10159) 0.05398

2011 (0.11430) (0.06296) (0.05134)

33 TBMS 2009 (0.07749) 0.07427 (0.15176)

2010 0.15461 0.13680 0.01781

2011 0.13776 0.18898 (0.05122)

34 TCID 2009 (0.06984) (0.16678) 0.09694

2010 (0.02591) (0.13100) 0.10510

2011 0.06388 (0.12394) 0.18782

35 TGKA 2009 (0.06593) 0.15562 (0.22154)

2010 0.04431 0.14568 (0.10136)

2011 0.09818 0.15671 (0.05852)

36 TLKM 2009 0.19886 (0.41212) 0.61098

2010 0.23640 (0.36522) 0.60161

2011 (0.15120) (0.34519) 0.19399

37 TSPC 2009 (0.03898) 0.04596 (0.08495)

2010 (0.02554) 0.05113 (0.07667)

2011 (0.00040) 0.04174 (0.04214)

38 TURI 2009 0.04449 0.06981 (0.02532)

2010 0.08524 (0.11081) 0.19604

2011 0.03371 (0.10418) 0.13789

39 UNTR 2009 (0.05618) (0.08567) 0.02950

2010 0.05944 (0.10053) 0.15997

2011 (0.15288) (0.10132) (0.05156)

Page 103: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

88

Lampiran 7

Data Pre Discretionary Income (PDI)

Perusahaan Manufaktur tahun 2009-2011

No. Nama LK NI DAC PDI

1 ACES 2009 Rp 154,443 (0.10635) 154,443

2010 Rp 279,505 0.16679 279,505

2011 Rp 167,668 0.09373 167,668

2 AKRA 2009 Rp 339,897 0.16456 339,897

2010 Rp 310,916 0.03898 310,916

2011 Rp 2,293,427 (0.21018) 2,293,427

3 AMFG 2009 Rp 67,293 0.06560 67,293

2010 Rp 330,973 0.11567 330,973

2011 Rp 336,955 (0.20862) 336,955

4 AMRT 2009 Rp 186,423 (0.08283) 186,423

2010 Rp 255,823 (0.00694) 255,823

2011 Rp 360,674 (0.09149) 360,674

5 ARNA 2009 Rp 63,888 0.45340 63,888

2010 Rp 80,114 0.33272 80,114

2011 Rp 95,949 0.28094 95,949

6 ASGR 2009 Rp 66,948 (0.27053) 66,948

2010 Rp 188,415 (0.04200) 188,415

2011 Rp 139,437 (0.00625) 139,437

7 ASII 2009 Rp 13,835,000 (0.03655) 13,835,000

2010 Rp 17,004,000 0.09470 17,004,000

2011 Rp 21,077,000 0.04811 21,077,000

8 AUTO 2009 Rp 809,955 (0.03966) 809,955

2010 Rp 1,225,305 0.10316 1,225,305

2011 Rp 1,101,583 0.12606 1,101,583

9 BATA 2009 Rp 52,981 0.14892 52,981

2010 Rp 60,975 0.26905 60,975

2011 Rp 56,615 (1.17070) 56,616

10 DLTA 2009 Rp 131,758 (0.07638) 131,758

2010 Rp 146,067 0.11898 146,067

2011 Rp 151,715 (0.08347) 151,715

11 DVLA 2009 Rp 72,272 0.14014 72,272

2010 Rp 110,880 (0.00284) 110,880

2011 Rp 120,915 0.06914 120,915

12 FAST 2009 Rp 181,996 (0.23168) 181,996

2010 Rp 199,597 (0.12270) 199,597

2011 Rp 229,054 (0.26008) 229,054

13 FISH 2009 Rp 32,581 0.24298 32,581

2010 Rp 55,587 (0.06652) 55,587

2011 Rp 35,496 0.12561 35,496

Page 104: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

89

Lanjutan Lampiran 7

Data Pre Discretionary Income (PDI)

Perusahaan Manufaktur tahun 2009-2011

No. Nama LK NI DAC PDI

14 GGRM 2009 Rp 3,485,901 (0.01276) 3,485,901

2010 Rp 4,214,789 0.01080 4,214,789

2011 Rp 4,958,102 0.12249 4,958,102

15 GJTL 2009 Rp 905,330 0.05975 905,330

2010 Rp 830,624 0.09599 830,624

2011 Rp 683,629 0.13781 683,629

16 HMSP 2009 Rp 5,089,310 0.00558 5,089,310

2010 Rp 6,422,748 (0.10772) 6,422,748

2011 Rp 8,064,426 (0.26019) 8,064,426

17 INDF 2009 Rp 2,856,781 (0.02620) 2,856,781

2010 Rp 3,934,808 (0.09434) 3,934,808

2011 Rp 4,891,673 (0.03865) 4,891,673

18 INTA 2009 Rp 37,473 (0.15482) 37,473

2010 Rp 84,529 (0.09915) 84,529

2011 Rp 120,214 (0.54397) 120,215

19 INTP 2009 Rp 2,748,586 0.26213 2,748,586

2010 Rp 3,224,681 0.20098 3,224,681

2011 Rp 3,601,516 0.12540 3,601,516

20 KAEF 2009 Rp 62,507 (0.02628) 62,507

2010 Rp 138,716 (0.00492) 138,716

2011 Rp 171,763 0.04280 171,763

21 KLBF 2009 Rp 929,004 (0.12635) 929,004

2010 Rp 1,343,799 (0.03572) 1,343,799

2011 Rp 1,522,957 (0.02615) 1,522,957

22 LION 2009 Rp 33,613 0.01306 33,613

2010 Rp 38,631 0.06985 38,631

2011 Rp 52,535 0.05180 52,535

23 LTLS 2009 Rp 98,918 (0.49802) 98,918

2010 Rp 109,206 0.11884 109,206

2011 Rp 90,831 (0.00153) 90,831

24 MAPI 2009 Rp 163,992 (0.03149) 163,992

2010 Rp 201,071 (0.09704) 201,071

2011 Rp 360,425 0.04822 360,425

25 MLBI 2009 Rp 340,577 (0.03413) 340,577

2010 Rp 443,050 0.36127 443,050

2011 Rp 507,382 0.04488 507,382

26 MPPA 2009 Rp 296,522 (0.16711) 296,522

2010 Rp 5,819,248 0.39266 5,819,248

2011 Rp 120,299 (0.15904) 120,299

Page 105: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

90

Lanjutan Lampiran 7

Data Pre Discretionary Income (PDI)

Perusahaan Manufaktur tahun 2009-2011

No. Nama LK NI DAC PDI

27 MRAT 2009 Rp 21,017 0.13376 21,017

2010 Rp 24,419 0.13402 24,419

2011 Rp 27,868 0.14410 27,868

28 SCCO 2009 Rp 18,242 (0.18216) 18,242

2010 Rp 60,969 (0.02758) 60,969

2011 Rp 109,827 (0.10425) 109,827

29 SMAR 2009 Rp 747,792 0.09413 747,792

2010 Rp 1,260,495 0.18831 1,260,495

2011 Rp 1,785,737 0.06933 1,785,737

30 SMGR 2009 Rp 3,352,755 (0.03557) 3,352,755

2010 Rp 3,659,114 0.24675 3,659,114

2011 Rp 3,955,273 (2.24026) 3,955,275

31 SMSM 2009 Rp 142,952 (0.02129) 142,952

2010 Rp 164,850 0.15328 164,850

2011 Rp 219,261 0.09134 219,261

32 TBLA 2009 Rp 251,712 0.27781 251,712

2010 Rp 248,136 0.05398 248,136

2011 Rp 421,127 (0.05134) 421,127

33 TBMS 2009 Rp 53,830 (0.15176) 53,830

2010 Rp 3,229 0.01781 3,229

2011 Rp 21,034 (0.05122) 21,034

34 TCID 2009 Rp 124,612 0.09694 124,612

2010 Rp 131,445 0.10510 131,445

2011 Rp 140,039 0.18782 140,039

35 TGKA 2009 Rp 53,002 (0.22154) 53,002

2010 Rp 108,658 (0.10136) 108,658

2011 Rp 108,495 (0.05852) 108,495

36 TLKM 2009 Rp 11,398,826 0.61098 11,398,825

2010 Rp 11,536,999 0.60161 11,536,998

2011 Rp 15,470,000 0.19399 15,470,000

37 TSPC 2009 Rp 360,924 (0.08495) 360,924

2010 Rp 494,761 (0.07667) 494,761

2011 Rp 586,363 (0.04214) 586,363

38 TURI 2009 Rp 310,387 (0.02532) 310,387

2010 Rp 269,004 0.19604 269,004

2011 Rp 322,289 0.13789 322,289

39 UNTR 2009 Rp 3,817,541 0.02950 3,817,541

2010 Rp 3,874,515 0.15997 3,874,515

2011 Rp 5,899,506 (0.05156) 5,899,506

Page 106: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

91

Lampiran 8

Data Perusahaan yang Melakukan Perataan Laba

Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2009-2011

No. Nama LK ∆DAC ∆PDI Kategori

Keterangan Perusahaan

1 ACES 2009 (0.02851) 23800 1 Perata Laba

2010 0.27315 125062 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.07307) (111837) 0 Bukan Perata Laba

2 AKRA 2009 (0.11544) 68945 1 Perata Laba

2010 (0.12558) (28981) 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.24917) 1982511 1 Perata Laba

3 AMFG 2009 0.04009 (160975) 1 Perata Laba

2010 0.05007 263680 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.32430) 5982 1 Perata Laba

4 AMRT 2009 (0.01365) 53671 1 Perata Laba

2010 0.07589 69400 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.08455) 104851 1 Perata Laba

5 ARNA 2009 0.04732 9598 0 Bukan Perata Laba

2010 (0.12067) 16226 1 Perata Laba

2011 (0.05179) 15835 1 Perata Laba

6 ASGR 2009 (0.07173) 4461 1 Perata Laba

2010 0.22853 121467 0 Bukan Perata Laba

2011 0.03575 (48978) 1 Perata Laba

7 ASII 2009 (0.04385) 876000 1 Perata Laba

2010 0.13125 3169000 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.04659) 4073000 1 Perata Laba

8 AUTO 2009 0.01567 198930 0 Bukan Perata Laba

2010 0.14283 415350 0 Bukan Perata Laba

2011 0.02290 (123722) 1 Perata Laba

9 BATA 2009 (0.71985) (104581) 0 Bukan Perata Laba

2010 0.12013 7994 0 Bukan Perata Laba

2011 (1.43975) (4359) 0 Bukan Perata Laba

10 DLTA 2009 0.04105 46142 0 Bukan Perata Laba

2010 0.19536 14309 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.20245) 5648 1 Perata Laba

11 DVLA 2009 0.18273 1453 0 Bukan Perata Laba

2010 (0.14297) 38608 1 Perata Laba

2011 0.07198 10035 0 Bukan Perata Laba

12 FAST 2009 (0.11376) 56728 1 Perata Laba

2010 0.10898 17601 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.13738) 29457 1 Perata Laba

13 FISH 2009 0.33672 7540 0 Bukan Perata Laba

2010 (0.30950) 23006 1 Perata Laba

2011 0.19213 (20091) 1 Perata Laba

Page 107: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

92

Lanjutan Lampiran 8

Data Perusahaan yang Melakukan Perataan Laba

Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2009-2011

No. Nama LK ∆DAC ∆PDI Kategori

Keterangan Perusahaan

14 GGRM 2009 0.03550 1605409 0 Bukan Perata Laba

2010 0.02355 728888 0 Bukan Perata Laba

2011 0.11170 743313 0 Bukan Perata Laba

15 GJTL 2009 0.11033 1530118 0 Bukan Perata Laba

2010 0.03624 (74706) 1 Perata Laba

2011 0.04181 (146995) 1 Perata Laba

16 HMSP 2009 0.09871 1192190 0 Bukan Perata Laba

2010 (0.11330) 1333438 1 Perata Laba

2011 (0.15247) 1641678 1 Perata Laba

17 INDF 2009 0.00873 1058511 0 Bukan Perata Laba

2010 (0.06815) 1078027 1 Perata Laba

2011 0.05570 956865 0 Bukan Perata Laba

18 INTA 2009 (0.02458) 14529 1 Perata Laba

2010 0.05567 47056 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.44482) 35685 1 Perata Laba

19 INTP 2009 (0.09897) 1003004 1 Perata Laba

2010 (0.06115) 476095 1 Perata Laba

2011 (0.07558) 376835 1 Perata Laba

20 KAEF 2009 (0.10538) 7113 1 Perata Laba

2010 0.02135 76209 0 Bukan Perata Laba

2011 0.04772 33047 0 Bukan Perata Laba

21 KLBF 2009 (0.06866) 222182 1 Perata Laba

2010 0.09063 414795 0 Bukan Perata Laba

2011 0.00957 179158 0 Bukan Perata Laba

22 LION 2009 (0.14923) (4227) 0 Bukan Perata Laba

2010 0.05678 5018 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.01805) 13904 1 Perata Laba

23 LTLS 2009 (0.88664) (103760) 0 Bukan Perata Laba

2010 0.61686 10287 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.12037) (18375) 0 Bukan Perata Laba

24 MAPI 2009 (0.00875) 233783 1 Perata Laba

2010 (0.06555) 37079 1 Perata Laba

2011 0.14527 159354 0 Bukan Perata Laba

25 MLBI 2009 (0.07532) 118195 1 Perata Laba

2010 0.39540 102473 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.31639) 64332 1 Perata Laba

26 MPPA 2009 (0.01756) 292959 1 Perata Laba

2010 0.55977 5522725 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.55170) (5698948) 0 Bukan Perata Laba

Page 108: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

93

Lanjutan Lampiran 8

Data Perusahaan yang Melakukan Perataan Laba

Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2009-2011

No. Nama LK ∆DAC ∆PDI Kategori

Keterangan Perusahaan

27 MRAT 2009 0.05560 (1273) 1 Perata Laba

2010 0.00026 3402 1 Perata Laba

2011 0.01008 3449 0 Bukan Perata Laba

28 SCCO 2009 (0.16393) 7626 1 Perata Laba

2010 0.15458 42727 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.07667) 48858 1 Perata Laba

29 SMAR 2009 0.23013 (307408) 1 Perata Laba

2010 0.09418 512703 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.11898) 525242 1 Perata Laba

30 SMGR 2009 (0.08189) 808795 1 Perata Laba

2010 0.28232 306359 0 Bukan Perata Laba

2011 (2.48701) 296161 1 Perata Laba

31 SMSM 2009 (0.14805) 41446 1 Perata Laba

2010 0.17457 21898 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.06194) 54411 1 Perata Laba

32 TBLA 2009 0.39027 188020 0 Bukan Perata Laba

2010 (0.22383) (3576) 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.10532) 172991 1 Perata Laba

33 TBMS 2009 0.07624 84692 0 Bukan Perata Laba

2010 0.16957 (50601) 1 Perata Laba

2011 (0.06903) 17805 1 Perata Laba

34 TCID 2009 (0.17780) 9758 1 Perata Laba

2010 0.00815 6833 0 Bukan Perata Laba

2011 0.08272 8594 0 Bukan Perata Laba

35 TGKA 2009 (0.18694) (62680) 0 Bukan Perata Laba

2010 0.12018 55656 0 Bukan Perata Laba

2011 0.04284 (163) 1 Perata Laba

36 TLKM 2009 (36.1409) 779392 1 Perata Laba

2010 (0.00937) 138173 1 Perata Laba

2011 (0.40762) 3933001 1 Perata Laba

37 TSPC 2009 (0.05548) 34008 1 Perata Laba

2010 0.00828 133837 0 Bukan Perata Laba

2011 0.03453 91602 0 Bukan Perata Laba

38 TURI 2009 0.20396 65308 0 Bukan Perata Laba

2010 0.22137 (41383) 1 Perata Laba

2011 (0.05816) 53285 1 Perata Laba

39 UNTR 2009 (0.15741) 1156799 1 Perata Laba

2010 0.13047 56974 0 Bukan Perata Laba

2011 (0.21153) 2024991 1 Perata Laba

Page 109: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

94

Lampiran 9

Data Output Statistic Penelitian

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PBV 117 .46 35.45 3.5176 4.76023

DPR 117 .10 203.73 39.2387 29.15211

Valid N (listwise) 117

Frequencies

Statistics

PerataanLaba

N Valid 117

Missing 0

PerataanLaba

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Melakukan Perataan Laba

56 47.9 47.9 47.9

Melakukan Perataan Laba 61 52.1 52.1 100.0

Total 117 100.0 100.0

ReputasiAuditor

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KAP Non Big Four 39 33.3 33.3 33.3

KAP The Big Four 78 66.7 66.7 100.0

Total 117 100.0 100.0

Page 110: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

95

Lanjutan Lampiran 9

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 117 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 117 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 117 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 161.983 .085

2 161.983 .086

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 161.983

c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed

by less than .001.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Melakukan Perataan Laba 0

Melakukan Perataan Laba 1

Page 111: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

96

Lanjutan Lampiran 9

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

PerataanLaba

Percentage Correct

Tidak Melakukan Perataan Laba

Melakukan Perataan Laba

Step 0 PerataanLaba Tidak Melakukan Perataan Laba

0 56 .0

Melakukan Perataan Laba

0 61 100.0

Overall Percentage 52.1

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant .086 .185 .214 1 .644 1.089

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables PBV 2.928 1 .087

DPR 1.974 1 .160

ReputasiAuditor .069 1 .794

Overall Statistics 5.870 3 .118

Page 112: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

97

Lanjutan Lampiran 9

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant PBV DPR ReputasiAuditor

Step 1 1 155.649 .287 .078 -.011 -.084

2 155.396 .289 .103 -.012 -.096

3 155.391 .284 .107 -.012 -.099

4 155.391 .284 .107 -.012 -.099

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 161.983

d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by

less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 6.592 3 .086

Block 6.592 3 .086

Model 6.592 3 .086

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 155.391a .055 .073

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by

less than .001.

Page 113: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

98

Lanjutan Lampiran 9

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

PerataanLaba = Tidak

Melakukan Perataan Laba

PerataanLaba = Melakukan

Perataan Laba

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 8 8.005 4 3.995 12

2 7 6.645 5 5.355 12

3 6 6.286 6 5.714 12

4 8 6.047 4 5.953 12

5 6 5.874 6 6.126 12

6 4 5.734 8 6.266 12

7 8 5.513 4 6.487 12

8 2 5.226 10 6.774 12

9 4 4.743 8 7.257 12

10 3 1.926 6 7.074 9

Classification Tablea

Observed

Predicted

PerataanLaba

Percentage

Correct

Tidak Melakukan

Perataan Laba

Melakukan

Perataan Laba

Step 1 PerataanLaba Tidak Melakukan

Perataan Laba 26 30 46.4

Melakukan Perataan

Laba 17 44 72.1

Overall Percentage 59.8

a. The cut value is .500

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 8.910 8 .350

Page 114: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

99

Lanjutan Lampiran 9

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a PBV .107 .062 2.970 1 .085 1.113 .985 1.257

DPR -.012 .008 2.582 1 .108 .988 .973 1.003

ReputasiAuditor -.099 .412 .058 1 .809 .905 .404 2.028

Constant .284 .416 .465 1 .495 1.328

a. Variable(s) entered on step 1: PBV, DPR,

ReputasiAuditor.

Correlation Matrix

Constant PBV DPR ReputasiAuditor

Step 1 Constant 1.000 -.230 -.524 -.492

PBV -.230 1.000 -.181 -.127

DPR -.524 -.181 1.000 -.151

ReputasiAuditor -.492 -.127 -.151 1.000

Lampiran 10

Page 115: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

100

COMPANY REPORT : JANUARY 2012 As of 31 January 2012

Main Board Individual Index :

Industry Sector : Miscellaneous Industry (4) Listed Shares :

Industry Sub Sector : Automotive And Components (42) :

COMPANY HISTORY SHAREHOLDERS (January 2012)

Established Date : 20-Feb-1957 1. Jardine Cycle & Carriage Limited :

Listing Date : 04-Apr-1990

Under Writer IPO : DIVIDEND ANNOUNCEMENT

PT Danareksa Sekuritas Bonus Cash

Securities Administration Bureau : Shares Devidend

PT Raya Saham Registra 100.00

Plaza Central Building 2nd Fl. 150.00

Jln. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 100.00

Phone : 252-5666 125.00

Fax : 252-5028 100.00

225.00

BOARD OF COMMISSIONERS 1 : 3

Budi Setiadharma 80.00

Akira Okabe *) 90.00

Anthony John Liddell Nightingale 120.00

Benjamin William Keswick 50.00

Chiew Sin Cheok 170.00

Djunaedi Hadisumarto *) 100.00

Erry Firmansyah *) 270.00

Jonathan Chang 100.00

Mark Spencer Greenberg 340.00

Muhamad Chatib Basri *) 150.00

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat *) 290.00

*) Independent Commissioners 160.00

300.00

BOARD OF DIRECTORS 570.00

Prijono Sugiarto 830.00

Angky Tisnadisastra 470.00

Djoko Pranoto 600.00

Gunawan Geniusahardja

Johnny Darmawan Danusasmita ISSUED HISTORY

Simon Collier Dixon

Sudirman Maman Rusdi Type of Listing

Widya Wiryawan 1. First Issue

2. Partial Listing :

AUDIT COMMITTEE 3. Company Listing :

Patrick Morris Alexander 4. Koperasi :

Fred B.G. Tumbuan 5. Right Issue :

Kanaka Puradiredja 6. Bonus Shares

7. CB Conversion :

CORPORATE SECRETARY 8. Stock Split

Gitta Tiffany Boer 9. Right Conversion :

10. Option I :

HEAD OFFICE 11. Option I Conversion :

AMDI Building, Jln. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II 12. 25-May-04 Option II Conversion30,903,088 T: 26-Apr-02

:

Jakarta - 14330

Phone : (021) 652-2555

Fax : (021) 651-2058, 651-2059

Homepage : www.astra.co.id

Email : [email protected]

2.

3.

24,805,000 04-Apr-90 04-Oct-90

184,893,000

2007 29-Oct-07 30-Oct-07 01-Nov-07 15-Nov-07

11.

2009 16-Jun-10 17-Jun-10 21-Jun-10 05-Jul-10 1.

2.

Date

30,000,000 04-Apr-90 04-Apr-90

Date

14-Nov-08 I

F

7.

8.

2010 27-Oct-10 28-Oct-10 01-Nov-10 15-Nov-10 I

3.

2.

5.

6.

03-Jul-09 F

Listing Trading

2008 17-Jun-09 18-Jun-09 22-Jun-09

I

2008 28-Oct-08 29-Oct-08 31-Oct-08

8.

9.

7.

2006 20-Oct-06 30-Oct-06 10.

4.

15-Nov-06 I

2006 14-Jun-07 15-Jun-07 19-Jun-07 03-Jul-07 F

2005 16-Jun-05 17-Jun-05 21-Jun-05

2005 15-Jun-06 16-Jun-06 20-Jun-06 04-Jul-06 F

04-Jul-05

01-Nov-06

6.

5.

Date Date Date

1990

1991

13-Nov-90

1993 13-Jun-94 14-Jun-94 21-Jun-94

1996 30-Jun-97 01-Jul-97 09-Jul-97 3.

4.

1994 22-Jun-95 23-Jun-95 03-Jul-95

Year

1.

12-Nov-91 13-Nov-91 20-Nov-91 16-Dec-91 I

1991 17-Jun-92 18-Jun-92 25-Jun-92 24-Jul-92 F

50.09% 2,027,686,004

13-May-91 10-Jun-91 F

ASII Astra International Tbk. [S]

5,651.336

4,048,355,314

02-May-91

05-Nov-90 27-Nov-90 I

1990 03-May-91

06-Nov-90

319,415,234,274,600

Date F/I

21-Jul-94 F

1992 01-Jul-93 02-Jul-93 09-Jul-93 09-Aug-93

Cum Ex Recording Payment

Market Capitalization

31-Jul-95 F

1993 29-Jul-94 01-Aug-94 08-Aug-94 07-Sep-94 F

F

29-Jul-97 F

1995 25-Jun-96 26-Jun-96 04-Jul-96 31-Jul-96

2003 28-Jun-04 29-Jun-04 01-Jul-04 14-Jul-04 F

2003 01-Dec-03 02-Dec-03 04-Dec-03 18-Dec-03 I

F

2004 01-Nov-04 02-Nov-04 04-Nov-04 12-Nov-04 F

2005 09-Nov-05 10-Nov-05 14-Nov-05 24-Nov-05 I

1.

8,637,003 T: 16-Oct-00 16-Feb-01

280,837 T: 12-Mar-97 07-Aug-97

1,162,831,237 01-Sep-97 01-Sep-97

262,168,650 T: 24-Apr-00 19-Jan-04

2,500,000 T: 18-Dec-91 31-Dec-99

1,453,219,775 T: 03-Jan-94

2011 26-Oct-11 27-Oct-11 31-Oct-11 14-Nov-11 I

Shares

871,912,800 08-Sep-94 08-Sep-94

18-Dec-91 02-Jan-92

21-Jan-03

16,203,924 T: 31-Jul-01 26-Apr-02

Page 116: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

101

TRADING ACTIVITIES

Freq. Volume Value

Month High Low Close (X) (Thou. Sh) (Million Rp)

Jan-08 30,250 21,400 27,250 19,595 230,757 6,205,434 20

Feb-08 28,450 24,750 27,850 13,341 123,030 3,306,835 19

Mar-08 27,650 20,000 24,250 21,735 144,278 3,451,102 18

Apr-08 24,700 19,050 20,000 51,637 375,653 7,377,580 22

May-08 22,200 19,600 21,000 24,834 167,925 3,509,617 20

Jun-08 22,000 19,000 19,250 19,810 152,738 3,028,291 21

Jul-08 23,050 19,150 22,550 19,147 116,465 2,390,394 22

Aug-08 22,550 19,350 20,800 9,468 62,216 1,282,815 20

Sep-08 21,650 14,150 17,100 18,795 144,623 2,574,150 21

Oct-08 17,000 6,600 9,350 17,810 178,420 1,969,273 18

Nov-08 13,500 7,800 10,200 26,152 186,894 1,843,787 20

Dec-08 11,650 8,500 10,550 27,271 178,472 1,850,956 19

Jan-00

Jan-09 13,700 10,800 13,000 14,675 137,428 1,734,888 19

Feb-09 13,100 10,550 11,300 19,624 97,220 1,114,621 20

Mar-09 16,000 10,600 14,250 15,798 120,998 1,590,474 20

Apr-09 18,700 14,350 18,000 18,983 160,051 2,493,745 20

May-09 22,300 17,000 20,800 19,964 179,898 3,469,872 20

Jun-09 25,800 20,800 23,800 18,270 181,594 4,245,636 22

Jul-09 29,500 22,650 29,300 21,642 158,450 4,140,599 21

Aug-09 31,950 28,100 30,150 22,416 119,329 3,558,767 20

Sep-09 34,150 28,800 33,350 18,178 80,827 2,534,454 18

Oct-09 35,300 29,950 31,300 27,390 114,924 3,767,551 22

Nov-09 34,500 29,750 32,350 30,398 103,164 3,282,336 20

Dec-09 35,600 31,750 34,700 18,623 64,091 2,147,346 19

Jan-00

Jan-10 36,500 33,200 35,950 22,946 85,776 3,000,682 20

Feb-10 37,050 32,750 36,250 18,048 96,912 3,389,851 19

Mar-10 44,050 35,900 41,900 21,483 114,202 4,525,172 22

Apr-10 48,150 41,900 47,150 28,903 106,447 4,732,781 21

M10 47 150 36 050 43 150 47 944 155 094 6 330 370 19

Da

y

Astra International Tbk. [S]

Closing Price

5

10

15

20

25

30

35

12,500

25,000

37,500

50,000

62,500

75,000

87,500

Jan 08 Jan 09 Jan 10 Jan 11 Jan 12

ASTRA INTERNATIONAL TBK. [S]

JANUARY 2008 - JANUARY 2012

CLOSING PRICE* AND TRADING VOLUME Closing

Price* Volume (Mill. Sh)

150%

200%

150%

200%

Jakarta Composite Index

Miscellaneous Industry Index

Closing Price

CHANGE OF CLOSING PRICE

JANUARY 2008 - JANUARY 2012

MISCELLANEOUS INDUSTRY INDEX AND JAKARTA COMPOSITE INDEX

ASII

May-10 47 ,150 36 ,050 43 ,150 47 ,944 155 ,094 6 ,330,370 19

Jun-10 50,250 41,950 48,300 31,878 99,163 4,509,862 22

Jul-10 52,800 45,900 50,700 26,514 88,613 4,334,658 22

Aug-10 51,150 46,250 47,600 43,255 117,841 5,657,856 21

Sep-10 58,000 47,700 56,700 30,503 88,766 4,847,381 17

Oct-10 60,200 55,500 57,000 34,859 84,089 4,815,487 21

Nov-10 58,400 51,750 51,900 38,884 101,694 5,647,237 21

Dec-10 54,900 48,800 54,550 37,913 127,743 6,712,077 20

Jan-00

Jan-11 55,050 45,250 48,900 64,822 188,808 9,245,116 21

Feb-11 53,450 47,400 52,050 38,264 146,051 7,289,652 18

Mar-11 58,250 52,300 57,000 40,364 99,865 5,492,743 23

Apr-11 58,500 53,600 56,150 35,963 91,805 5,134,338 20

May-11 62,150 55,800 58,750 31,103 79,319 4,668,750 21

Jun-11 64,250 55,950 63,550 29,158 74,147 4,395,238 20

Jul-11 75,950 64,600 70,500 35,960 84,447 5,852,767 21

Aug-11 72,750 60,850 66,150 67,327 133,636 9,085,095 19

Sep-11 71,800 55,000 63,650 64,076 121,029 7,758,524 20

SHARES TRADED 2008 2009 2010 2011 Jan-12 Oct-11 70,000 57,300 69,000 51,096 100,835 6,582,050 21

Volume (Million Shares) 2,061 1,518 1,266 1,245 60 Nov-11 72,000 65,500 70,900 40,280 67,618 4,676,338 22

Value (Billion Rp) 38,790 34,080 58,503 74,318 4,672 Dec-11 75,000 68,300 74,000 33,641 57,371 4,137,042 21

Frequency (X) 269,595 245,961 383,130 532,054 31,100 Jan-00

Days 240 241 245 247 21 Jan-12 79,650 73,500 78,900 31,100 60,335 4,672,194 21

Feb-12

Price (Rupiah) Mar-12

High 30,250 35,600 60,200 75,950 79,650 Apr-12

Low 6,600 10,550 32,750 45,250 73,500 May-12

Close 10,550 34,700 54,550 74,000 78,900 Jun-12

Close* 10,550 34,700 54,550 74,000 78,900 Jul-12

Aug-12

PER (X) 4 .65 13.99 15.37 14.11 15.05 Sep-12

PER Industry (X) 2 .32 6 .55 16.08 12.34 13.05 Oct-12

PBV (X) 1 . 2 9 3 . 5 2 4 . 4 8 4 . 2 4 4 . 5 2 Nov-12

Dec-12

* Adjusted price after corporate action

-100%

-50%

-

50%

100%

-100%

-50%

-

50%

100%

Jan 08 Jan 09 Jan 10 Jan 11 Jan 12

Cos g ce

Lanjutan Lampiran 10

Page 117: PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN …lib.unnes.ac.id/17689/1/7250407109.pdf · Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi . ... BEI tahun 2009-2011.Penentuan sampel penelitian dilakukan

102

Financial Data and Ratios

Public Accountant : Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Member of PricewaterhouseCoopers Global Network) Book End : December

BALANCE SHEET Dec-2007 Dec-2008 Dec-2009 Dec-2010 Dec-2011

(Million Rp except Par Value)

Cash & Cash Equivalents 6,264,894 8,785,000 8,732,000 7,005,000 13,111,000

Astra International Tbk. [S] ASII

162,500

TOTAL ASSETS AND LIABILITIES (Billion Rupiah)

Receivable 6,018,199 6,474,000 25,491,000 23,919,000 23,575,000

Inventories 1,366,949 8,666,000 7,282,000 10,842,000 11,990,000

Current Assets 19,474,163 35,531,000 36,595,000 46,843,000 65,978,000

Fixed Assets 14,127,390 612,000 21,941,000 24,363,000 28,804,000

Other Assets 590,146 612,000 739,000 612,000 1,043,000

Total Assets 63,519,598 80,740,000 88,938,000 112,857,000 153,521,000

Growth (%) 27.11% 10.15% 26.89% 36.03%

-

32,500

65,000

97,500

130,000

Assets Liabilities

Current Liabilities 21,343,163 26,883,000 26,735,000 37,124,000 48,371,000

Long Term Liabilities 10,168,573 13,280,000 13,271,000 17,044,000 29,312,000

Total Liabilities 31,511,736 40,163,000 40,006,000 54,168,000 77,683,000

Growth (%) 27.45% -0.39% 35.40% 43.41%

Minority Interest 5,045,268 7,497,000 9,038,000 9,379,000 -

Authorized Capital 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000

Paid up Capital 2,024,178 2,024,178 2,024,178 2,024,178 2,024,178

Paid up Capital (Shares) 4,048 4,048 4,048 4,048 4,048

2007 2008 2 009 2010 2011

39 894

49,310

75,838

45,503

60,670

75,838

TOTAL EQUITY (Billion Rupiah)

Par Value 500 500 500 500 500

Retained Earnings 22,069,976 29,027,000 35,586,000 44,731,000 55,628,000

Total Equity 26,962,594 33,080,000 39,894,000 49,310,000 75,838,000

Growth (%) 22.69% 20.60% 23.60% 53.80%

INCOME STATEMENTS Dec-2007 Dec-2008 Dec-2009 Dec-2010 Dec-2011

Total Revenues 70,182,960 97,064,000 98,526,000 129,991,000 162,564,000

Growth (%) 38.30% 1.51% 31.94% 25.06%

26,963

33,080

39 ,894

-

15,168

30,335

5,503

2007 2008 2009 2010 2011

TOTAL REVENUES (Billion Rupiah) Expenses 53,693,688 75,334,000 75,755,000 103,117,000 130,530,000

Gross Profit 16,489,272 21,730,000 22,771,000 26,874,000 32,034,000

Operating Expenses 7,987,786 9,854,000 10,015,000 12,149,000 6,262,000

Operating Profit 8,501,486 11,876,000 12,756,000 14,725,000 25,772,000

Growth (%) 39.69% 7.41% 15.44% 75.02%

Other Income (Expenses) 301,594 1,083,000 1,079,000 1,410,000 -

Income before Tax 10,633,605 15,363,000 16,402,000 21,031,000 25,772,000

Tax 2,663,218 4,065,000 3,958,000 4,027,000 4,695,000

70,183

97,064 98,526

129,991

162,564

65,026

97,538

130,051

162,564

TOTAL REVENUES (Billion Rupiah)

Minority Interest -1,451,114 -2 ,107,000 -2,404,000 -2,638,000 -

Net Income 6,519,273 9,191,000 10,040,000 14,366,000 21,077,000

Growth (%) 40.98% 9.24% 43.09% 46.71%

RATIOS Dec-2007 Dec-2008 Dec-2009 Dec-2010 Dec-2011

Current Ratio (%) 91. 24 132.17 136.88 126.18 136.40

Dividend (Rp) 160.00 870. 00 830.00 470.00 600.00

EPS (Rp) 1,610.35 2,270.30 2,480.02 3,548.60 5,206.31

BV (Rp) 6,660.14 8,171.22 9,854.37 12,180.25 18,733.04

-

32,513

2007 2008 2009 2010 2011

21,077 21,077

NET INCOME (Billion Rupiah)

DAR (X) 0.50 0.50 0.45 0.48 0.51

DER(X) 1.17 1.21 1.00 1.10 1.02

ROA (%) 16.74 19.03 18.44 18.64 16.79

ROE (%) 39.44 46.44 41.11 42.65 33.98

GPM (%) 23.49 22. 39 23.11 20.67 19.71

OPM (%) 12.11 12. 24 12.95 11.33 15.85

NPM (%) 9.29 9.47 10.19 11.05 12.97

Payout Ratio (%) 9.94 38.32 33.47 13.24 11.52

Yield (%) 0.59 8.25 2.39 0.86 0 .81

6,519

9,191 10,040

14,366

-

4,215

8,431

12,646

16,862

2007 2008 2009 2010 2011

Lanjutan Lampiran 10