Upload
lemien
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PELATIHAN PENGENALAN KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA DALAM
MENGHADAPI DUNIA KERJA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh GelarSarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Lia Christiyanti
119114074
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Sampai disini Tuhan masih menolong….Karna itu Aku mau
bersyukur kepada Tuhan dengan segenap Hatiku
(1 Samuel 7: 12b dan Mazmur 9 ; 2a)
Dengan kuasa Allah yang giat bekerja di dalam diriku..Allah dapat
melakukan jauh lebih banyak dari pada apa yang dapatku minta
atau pikirkan
(Efesus 3 :20)
Jangalah takut untuk melangkah, karena jarak 1000 mil
dimulai dengan langkah pertama
Aku percaya janjimu Tuhan disetiap rencanamu itu yang terbaik
bagimu…Aku percaya Mujizat itu Nyata dan indah pada
waktunya
God is Good…..All the Time…..God is Good
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Saya persembahkan skripsi ini kepada :
Allah Bapa Putra dan Rohkudus yang selalu menolongku, menuntunkun, dan
memberkatiku disetiap waktu.
Untuk diri sendiri yang tidak pernah mudah menyerah, selalu
berjuang, dan bekerja keras untuk bisa menyelesaikan skripsi ini
Untuk keluargaku tercinta yang ada dibali , papa, mama, kak tika, sunu,
kay, Rachel, tannya, dan cinta yang selalu mendukung dan mendoakanku.
Untuk keluargaku tercinta yang di jogja, papa bayu, mama endah,
ucca, dan rio, yang selalu menemaniku, dan memberikan
semangatnya sampai saat ini.
Untuk kekasihku tercinta, Danang yang selalu mendukung dan membantuku
dari awal semester sampai pada saat ini.
Untuk teman-teman yang selalu mendukungku dan membantuku
dalam menyelesaikan skripsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PENGARUH PELATIHAN PENGENALAN KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA DALAM
MENGHADAPI DUNIA KERJA
Lia Christiyanti
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan kewirausahaan
terhadap tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.Hipotesis
dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif dari pelatihan kewirausahaan
terhadap tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.30 mahasiswa
semester 7 sampai 11 berpartisipasi dalam penelitian eksperimen ini.Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest Posttest
Design. Pengumpulan data penelitian menggunakan skala kecemasan menghadapi
dunia kerja yang terdiri dari 24 item (α = 0,928). Berdasarkan analisis data yang
dilakukan dengan menggunakan paired sample t-test, diperoleh nilai t = 7,512
dengan nilai p = 0,000 (p≤0,05). Berdasarkan hasil analisa tersebut, ditemukan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara skor skala kecemasan menghadapi dunia kerja
subjek sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.
Kata kunci : Pelatihan Kewirausahaan, Kecemasan Menghadapi Dunia kerja,
Mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE INFLUENCE OF ENTREPRENEURSHIP TRAINING TOWARDS THE
LEVEL OF STUDENTS’ ANXIETY FACING LIFE’S AT WORK
By Lia Christiyanti
ABSTRAK
The aim of the study was to distinguish the influence of entrepreneurship
training towards the level of students’s anxiety facing life’s at work. The theory of
the study was that there is a positive influence from entrepreneurship training towards
the level of anxiety facing life’s at work. 30 students from semester 7 to 11
participated in this study. Research design used was One Group Pretest Posttest
Design. Data collection applied using anxiety scale facing life’s at work contains of
24 items (α = 0,928). Based on the data analysis which was done using paired sample
t-test, it was result t = 7,512 with value p = 0,000 (p≤0,05). According to that, was
found that there was a significant difference between the scores of anxiety scale
before and after the training session.
Keywords: Entrepreneurship training, Anxiety of life’s at work, Students
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
penyertaan dan pendampingan selama proses pengerjaan skripsi ini. Penulis
memohon maaf apabila terdapat hal-hal yang tidak berkenan. Pada proses penulisan
skripsi ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
2. Paulus Eddy Suhartanto M. Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma
3. Dosen pembimbing skripsi saya Ibu P. Henrietta P.D.A.D.S., S.Psi., M.A yang
selalu sabar dan memberi arahan selama proses skripsi ini. Terima kasih sekali
ibu, apa yang ibu ajarkan akan selalu saya ingat.
4. Ibu Dra. Diah Utari, BR., M.Si. selaku Ketua P3KWU Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang sudah mau meluangkan waktu
utuk membantu saya dengan senang hati dari awal sampai selesai penelitian
sebagi trainer dalam pelatihan. Terimakasih banyak ibu diah, atas ilmu dan
pengalaman barunya.
5. Ibu Dra. MG Suwarni, M.Si. selaku Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma, yang sudah mau membantu saya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
keberhasilan penelitian saya. Terimakasih ibu Suwarni atas waktu dan
pengetahunaya, apa yang ibu ajarkan selalu saya ingat.
6. Dosen-dosen fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmu selama
saya menempuh bangku kuliah. Kalian dosen terbaik yang pernah saya miliki
pertahankan relasi yang akrab dengan para mahasiswa.
7. Seluruh staff Fakultas Psikologi : mas Gndung, mbak Nanik, dan mas Muji.
Terima kasih untuk keramahannya. Maaf kalau sering merepotkan dan
bertanya urusan kuliah. Terima kasih sudah membantu segala pratikum tes
yang cukup merepotkan.
8. Seluruh subjek penelitian eksperimen saya yang sudah mau meluangkan
waktunya dan mendoakan keberhasilan saya. Tetap semangat untuk meraih
cita-cita.
9. Terimakasih kepada Papa dan Mama yang selalu sabar menunggu untuk
menyelesaikan tugas akhirku. Berkat dukungan, kesabaran, dan doamu, aku
bisa menyelesaikan tugas akhirku. Terimakasih juga, atas kepercayaanmu
selama ini, berkat kalian aku bisa menjadi anak yang bertanggung jawab, dan
menjadi anak yang mandiri.
10. Terimakasih kepada semua saudara-saudaraku yang cantik, kak tika, tannya,
cinta dan dua ponakan kecilku kay dan Rachel yang selalu menghiburku dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
mendukungku dalam keadaan apapu. Kalian selalu membuatku bahagia, dan
berkat kalian aku bisa sampai pada titik ini.
11. Terimakasih untuk keluargaku di Jogja, papa bayu, mama endah, ucca dan rio
yang selalu menemaniku di kota ini, dan selalu mendukungku dalam
menyelesaikan sekolahku sampai saat ini.
12. Terimakasih untuk kekasihku tercinta Danang wijoyo seno, yang selalu
menemani dan membantuku sampai saat ini. Makasih ata kesabaranya dan
ketulusanmu yangtidak pernah ada habisnya.
13. Terimakasih untuk para sahabat baiku Honeydew lovers, Mbak Rani yang
sudah menjadi pembimbing skripsiku, Momy (Listya), Mbak Chicha, Nyowo,
dan abi, yang sudah senantiasa membantuku dan memberikanku semangat di
setiap waktu.
14. Terimakasih untuk sahabatku Putu Arinda Sulistyawati (Ayik) yang selalu
menemani dan mendukungku dari awal masuk ke Fakultas psikologi, sampai
penyelesain skripsi ini. Terimkasih ayik, kamu satu-satunya temanku yang bisa
mengerti dan menemaniku dalam kondisi apapupun.
15. Terimkasih untuk para guru dan shadow-shadow cantik Pedagogia, yang selalu
mendukungku, dan mendoakanku dalam penyelesain skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………....i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING…………………………....ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………………..iii
HALAMAN MOTTO………………………………………………………………..iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………….. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………………..vi
ABSTRAK…………………………………………………………………………..vii
ABSTRACT………………………………………………………………………….viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………………………ix
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………... ix
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..x
DAFTAR TABEL……………………………………………………………....... xviii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………..xix
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….1
A. Latar Belakang………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….7
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………..7
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Manfaat Teoritis………………………………………………………….8
2. Manfaat Praktis…………………………………………………………..8
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………..9
A. Kecemasan Dalam Dunia Kerja……………………………………………...9
1. Definisi Kecemasan Dalam Dunia Kerja ………………………………..9
2. Ciri-ciri Kecemasan………….………………………………………….11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Dalam Dunia Kerja …...13
B. Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan…………………………………….....15
1. Definisi Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan…………...……………..15
2. Tujuan dan Manfaat Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan………….....17
3. Materi Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan ………………………......18
4. Metode Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan…………………………..20
5. Dampak Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan……………………….....23
C. Dinamika Pengaruh Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan Terhadap Tingkat
Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia Kerja……………………………......24
D. Bagan Kerangka Berfikir………………………………………………….....28
E. Hipotesis…………………………………………………………………......29
BAB III METODE PENELITIAN………...………………………………………...30
A. Jenis Penelitian……………………………...…………………………….....30
B. Variabel Penelitian………………………………………………………......30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Variabel Bebas…………...……………………………………………...30
2. Variabel Tergantung……………………………………...……………..31
C. Definisi Operasional………………………………………………………...31
1. Pelatihan Kewirausahaan……………………………………………….31
2. Kecemasan menghadapi dunia kerja…………...……………...………..31
D. Subjek Penelitian …………………………………………………………...32
E. Prosedur Penelitian Eksperimen…………………………………………….33
F. Metode Pengumpulan data…………………………………...……………..37
G. Validitas dan Reliabilitas…………………………………………………....40
1. Validitas…………………………………………………………………40
2. Seleksi Item……………………………………………………………..41
3. Reliabilitas………………………………………………………………43
H. Metode Analisis Data……………………………………………………….44
1. Uji Asumsi………………………………………………………………44
2. Uji Hipotesis…………………………………………………………….45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...…………………46
A. Pelaksanaan Penelitian……………………………………………………...46
B. Deskripsi Subjek Penelitian…………………………………………………47
C. Deskripsi Data Penelitian……………………………………………………48
D. Hasil Penelitian………………………………………………………………50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
E. Pembahasan…………………………………………………………………52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………….58
A. Kesimpulan………………………………………………………………….58
B. Saran………………………………………………………………………...58
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Desain Penelitian One Group Pretest-Postest Design …………………..33
Tabel 2. Sebaran Item Skala Kecemasan Dalam
Menghadapi Dunia Kerja………………………..……………..………...39
Tabel 3. Skor Item Skala Kecemasan Dalam
Menghadapi Dunia Kerja………………………………………………....39
Tabel 4. Seleksi Item Skala Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja
Setelah Try-out…………………………………………………………...43
Tabel 5. Koefisien Korelasi Item………………………………………..…….…..44
Tabel 6. Jumlah Subjek Penelitian………………………………………………...48
Tabel 7. Data Teoritik dan Data Empiris Kecemasan
Menghadapi Dunia Kerja………………………………………………...49
Tabel 8. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Kecemasan
Menghadapi Dunia Kerja (Pretest) …………………...…..……………..49
Tabel 9.Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Kecemasan
Menghadapi Dunia Kerja (Postest) ……………………...………………50
Tabel 10.Uji Normalitas Skala Kecemasan
Menghadapi Dunia Kerja ………………………………………..…….51
Tabel 11. Uji Hipotesis……………………………………………………………51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Try Out ……………………………………………..…………...63
Lampiran 2. Reliabilitas Skala……………………………………………………….70
Lampiran 3. Skala Penelitian ..………………………………………………………74
Lampiran 4. Deskripsi Subjek……………………………………………………….78
Lampiran 5. Uji Normalitas dan Uji Hipotesis……………………………..………..80
Lampiran 6. Lembar Evaluasi Pelatihan……………………………………………..83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ekonomi di Indonesia sampai saat ini masih belum
menunjukkan kemajuan yang sangat berarti. Hal ini salah satunya ditunjukkan
dengan masih banyaknya angka pengangguran yang dari tahun ke tahun semakin
bertambah. Pemerintah melalui berbagai departemen terus berupaya untuk
menurunkan angka pengangguran tersebut dengan cara menciptakan lowongan
pekerjaan sebanyak mungkin. Namun hal tersebut belum mampu menurunkan
angka pengangguran yang ada di Indonesia (Widayat, 2011).
Melambatnya ekonomi di Indonesia juga menjadi salah satu faktor
meningkatnya jumlah pengangguran. Berdasarkan hasil data BPS (Badan Pusat
Statistik) angka pengangguran di Indonesia bertambah 300 ribu orang, sehingga
total mencapai 7,45 juta orang pada bulan Februari 2015 dibanding Februari 2014
sebanyak 7,15 juta orang (jumlah pengangguran bertambah jadi 7,45 juta orang,
2015). Jumlah pengangguran saat ini semakin meningkat, namun ironinya
jumlah pengangguran terdidik juga semakin banyak, menurut catatan BPS angka
pengangguran lulusan sarjana pada tahun 2013 sebanyak 434.185 meningkat
menjadi 495.143 pada tahun 2014 dan meningkat kembali pada tahun 2015
sebanyak 5,34 persen dari tahun sebelumnya (Nugroho, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Seorang sarjana yang sudah memiliki bekal ilmu dan memiliki ilmu
pengetahuan yang luas serta memiliki profesionalitas seharusnya terbebas dari
pengangguran (Agustin, 2012).Begitu banyaknya jumlah pengangguran dan
sedikitnya lapangan pekerjaan dengan tingkat lulusan sarjana menjadi suatu
hambatan dan tantangan yang harus dihadapi oleh para sarjana.
Bagi mahasiswa sebagai calon sarjana, saat ini dunia kerja menjadi suatu
persaingan yang cukup berat. Mahasiswa dituntut harus memiliki kesiapan mental
dalam memasuki dunia kerja. Apabila seorang mahasiswa merasa tidak mampu
mempersiapkan diri dengan baik, ia cenderung akan memiliki kecemasan ketika
memasuki dunia kerja. Hal ini didukung oleh Lestari (2006) yang menyatakan
bahwa mahasiswa merasa cukup cemas dengan persaingan yang nantinya akan di
hadapi setelah mereka lulus.
Chaplin (2009) dalam kamus psikologi menjelaskan kecemasan merupakan
perasaan campuran berisikan ketakutan atau kekawatiran dan keprihatinan
mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk kekhawatiran tersebut.
Hal ini juga didukung oleh pernyataan Nevid (2003) yang menjelaskan bahwa
kecemasan sebagai suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri
keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan dan
perasaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
Kecemasan yang dialami oleh seseorang dapat diketahui melalui dua gejala yaitu
gejala fisik dan gejala psikologis. Gejala fisik meliputi telapak tangan basah,
tekanan darah meninggi, badan gemetar, denyut jantung meningkat, dan keluarnya
keringat dingin, sedangkan gejala psikologis meliputi panik, khawatir, bingung,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tegang, gelisah, perasaan-perasaan yang kurang menyenangkan dan tidak dapat
berkonsentrasi (Nevid, 2003).
Dinata (2012) menyebutkan bahwa faktor kecemasan pada mahasiswa adalah
terbatasnya atau sedikitnya lapangan pekerjaan, banyaknya angka pengangguran
serta kurangnya pengalaman dan keterampilan kerja yang dimiliki. Namun selain
masalah tentang lapangan pekerjaan, faktor yang menyebabkan timbulnya
kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja adalah kepercayaan diri.
Mahasiswa yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, akan mempunyai
kesadaran mengenai seberapa besar kemampuannya dalam menghadapi dunia
kerja. Sedangkan seseorang yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah akan
memenuhi tantangan hidup dengan kecemasan yang jauh lebih besar dari pada
orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi (Fadilah, 2010).
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada hari Kamis, 19 Januari 2017
dengan mahasiswa tingkat akhir dimana sebagian besar mengatakan bahwa apa
yang dicemaskan ketika menghadapi dunia kerja adalah mahasiswa merasa
khawatir jika tidak mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari perguruan tinggi,
dikarenakan sedikitnya lowongan pekerjaan sehingga sulit mencari pekerjaan.
Kekhawatiran lain yang di rasakan oleh mahasiswa adalah dimana banyaknya
persaingan dalam mencari kerja, selain itu mahasiswa merasa masih kurang
memiliki pengalaman dan keterampilan kerja, sehingga membuat mahasiswa
menjadi tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Menurut Lestari (2006) kecemasan memiliki dampak pada mahasiswa yaitu
timbulnya rasa kurang percaya diri, merasa rendah diri, serta tidak sanggup untuk
menyelesaikan masalah dan apabila seseorang individu menghadapi suatu
masalah atau situasi konflik ia akan meragukan kemampuan dirinya dalam
mengatasi masalah tersebut karena dia akan merasa kurang mampu bila
dibandingkan dengan orang lain.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Yunita (2013), dinyatakan
bahwa dunia kerja dapat memicu kecemasan bagi siapa saja yang hendak
memasukinya tak terkecuali pada mahasiswa semester akhir karena nantinya
setelah lulus mereka akan mencari kerja dan menghadapi banyak persaingan,
sehingga ada kemungkinan-kemungkinan seperti mendapat pekerjaan atau
menjadi pengangguran.
Hermuningsih (2005) menyatakan bahwa penyebab tingginya angka
pengangguran di kalangan sarjana ini dapat dikarenakan keterbatasan jumlah
lapangan pekerjaan sehingga tidak mampu menampung seluruh pencari kerja.
Tidak hanya itu, rendahnya keterampilan di luar kompetensi dan minimnya jiwa
kewirausahaan yang dimiliki oleh para lulusan sarjana dan mahasiswa menjadi
salah satu penyebab masih banyaknya jumlah pengangguran terdidik, sehingga
mereka tidak mampu melihat peluang yang potensial untuk dikembangkan
menjadi sebuah usaha yang menguntungkan dimasa yang akan datang (Widayat,
2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Siswoyo (2009) mengatakan bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi
hanya sebagai pencari kerja (joob seeker) bukan sebagai pencipta lapangan
pekerjaan (job creator). Hal ini dikarenakan sistem pembelajaran saat ini yang
diterapkan di berbagai perguruan tinggi lebih terfokus pada ketepatan lulus dan
kecepatan memperoleh pekerjaan (Siswoyo, 2009).
Perguruan tinggi sebagai salah satu institusi pendidikan yang akan
menghasilkan lulusan tentunya mempunyai peran yang cukup besar guna
menciptakan lulusan-lulusan yang bukan hanya siap pakai di dunia kerja, namun
juga siap menjadi entrepreneur sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan
bagi orang lain (Widayat, 2011). Pelatihan pengenalan kewirausahaan di
perguruan tinggi dapat mempersiapkan mahasiswa menuju dunia kerja (Buyung
dalam Davinci, 2011).
Pelatihan pengenalan kewirausahaan pada mahasiswa perguruan tinggi
diyakini akan memberi solusi bagi tingginya pengangguran yang berpendidikan
(Buyung dalam Davinci, 2011). Pelatihan pengenalan kewirausahaan tidak hanya
semata-mata memberikan landasan teoritis mengenai konsep kewirausahaan tetapi
membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir (mindset) seorang wirausahaan
(entrepreneur). Selain itu dengan adanya pelatihan pengenalan kewirausahaan,
seseorang akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya saat lulus
dari perguruan tinggi. Hal ini juga didukung oleh pendapat Neubert (2014) yang
mengatakan bahwa dengan adanya pelatihan pengenalan kewirausahaan,
seseorang akan banyak mendapatkan pengetahuan baru mengenai dunia
kewirausahaan sehinga mampu memiliki keterampilan baru diluar bidangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Dengan demikian para mahasiswa akan memiliki minat untuk memilih
kewirausahaan sebagai salah satu pilihan karir selain pilihan karir menjadi
pegawai swasta, PNS, atau pegawai BUMN. Kewirausahaan merupakan alternatif
pilihan yang paling tepat bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan
potensinya. Dengan adanya pelatihan pengenalan kewirausahaan di perguruan
tinggi, mahasiswa memiliki bekal ilmu yang nantinya akan dilakukan setelah lulus
sarjana (Ifham dan Helmi, 2002).
Kewirausahaan merupakan pilihan yang tepat bagi individu yang akan
menciptakan kerja, bukan pencari kerja (Siwoyo, 2009). Kewirausahaan adalah
wirausahawan atau wirausahawati yang berjiwa berani mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko
yang artinya bermental mandiri, dan mulai berani membuka usaha sendiri, tanpa
diliputi rasa takut dan cemas dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2006). Menurut
Alma (2008) melalui kewirausahaan akan memunculkan banyak manfaat antara
lain dapat menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran, memberikan sumbangsih dalam melancarkan proses produksi,
distribusi, dan konsumsi, ikut mengatasi kesulitan lapangan kerja, serta
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Disinilah terlihat pentingnya program pelatihan pengenalan kewirausahaan
bagi mahasiswa. Siswoyo (2009) mengatakan bahwa program pelatihan
pengenalan kewirausahaan sebagai salah satu langkah efektif yang dapat melatih
mahasiswa dalam meningkatkan jiwa, sikap, pengetahun dan keterampilan
mahasiswa, sehingga ketika lulus dari perguruan tinggi, mahasiswa menjadi yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dengan kemampuan yang dimiliki (Adriany, 2013). Hal ini juga didukung dengan
pendapat Dermol (2014) yang mengatakan bahwa dengan adanya kewirausahaan,
seseorang akan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya ketika akan menghadapi
dunia kerja. Maka dari itu, dengan adanya pelatihan pengenalan kewirausahaan
akan membawa dampak positif,yang dimana terjadi peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dalam berwirausaha, peningkatan minat mahasiswa terhadap
kegiatan kewirausahaan yang berarti mahasiswa akan memiliki motivasi dalam
mengembangkan dirinya dalam berwirausaha sehingga mahasiswa mampu
mengatasi kekhawatiranya dalam menghadapi dunia kerja (Mustofa & dkk, 2011).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelatihan pengenalan
kewirausahaan terhadap tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia
kerja oleh karena itu untuk mengkaji permasalahan tersebut secara empiris,
peneliti mengambil tema “pengaruh pelatihan pengenalan kewirausahaan
terhadap tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja”
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada pengaruh
pelatihan pengenalan kewirausahaan terhadap tingkat kecemasan mahasiswa
dalam menghadapi dunia kerja”
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pelatihan pengenalan kewirausahaan terhadap tingkat
kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat baik
secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu psikologi dan
pendidikan khususnya di bidang psikologi klinis, industri, dan pendidikan
kewirausahaan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi subjek penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan subjek penelitian mendapatkan
manfaat dari pelatihan pengenalan kewirausahaan sehingga bisa dijadikan
dasar evaluasi untuk mengurangi kecemasan dalam menghadapi dunia
kerja.
b. Bagi Pendidikan
Setelah mengetahui hasil penelitian, diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi pendidik, Universitas dan pihak-pihak yang terkait
sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam memberikan pelatihan
pengenalan kewirausahaan guna mempersiapkan mahasiswa menghadapi
duniakerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia Kerja
1. Pengertian Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia Kerja
Hurlock (1996), mengatakan bahwa kecemasan merupakan suatu
kekhawatiran umum mengenai suatu peristiwa yang tidak jelas atau tentang
peristiwa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan Kartono (1994) yang
mengatakan bahwa kecemasan sebagai semacam kekhawatiran, kegelisahan,
ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab
khusus. Greenberger dan padesky (2004) menambahkan bahwa kecemasan
merupakan suatu keadaan khawatir ketika berhadapan dengan pengalaman
yang sulit dan menganggap sesuatu yang buruk akan segera terjadi.
Nevid (2003) mengartikan kecemasan sebagai suatu keadaan
emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang
yang tidak menyenangkan dan perasaan khawatir yangmengeluhkan bahwa
sesuatu yang burukakan segera terjadi. Menurut Nevid (2003) banyakhal yang
dapat menjadi sumber kekhawatiran, misalnya kesehatan, relasi sosial,ujian,
karier, dan kondisi lingkungan.
Waqiati (2012) mendefinisikan kecemasan sebagai suatu emosi
negatif yang meliputi perasaan ketakutan dan kekhawatiran terhadap berbagai
objek yang tidak jelas. Perasaan ini tampak pada sejumlah respon, perilaku,
dan tubuh seperti denyut jantung yang meningkat dan otot yang menegang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ketika seseorang mengalami frustasi dan pertengkaran konflik. Begitu juga
dengan Darajat (1996) yang menyatakan bahwa kecemasan sebagai suatu
emosi negatif atau perasaan yang tidak menyenangkan yang bercampur baur
dan terjadi ketika seseorang sedang mengalami tekanan perasaan dan
pertentangan yang berorientasi pada kejadian masa depan. Menurut Darajat
(1976), hal yang ditakutkan atau dikhawatirkan individu untuk menghadapi
masa depan adalah sempitnya lapangan pekerjaan dan persaingan yang ketat
dalam bidang pekerjaan.
Astuti (2013) menyatakan bahwa kecemasan menghadapi dunia
kerja adalah penilaian diri individu terhadap pencapaian tujuan yang berkaitan
dengan dunia kerja yang belum pasti dan tidak dapat diramalkan, sehingga
menyebabkan konflik dalam diri. Kecemasan menghadapi dunia kerja dapat
disebabkan karena kurangnya keyakinan terhadap diri sendiri mengenai masa
depannya, yang berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap kemampuan
dan keahlian dalam menghadapi suatu tugas atau masalah tertentu (Baron &
Byrne, 2005). Astuti (2013) menambahkan bahwa kecemasan menghadapi
dunia kerjajuga dapat mengakibatkan terganggunya pola pemikiran seperti
ketakutan dan kekhawatiran terhadap dunia kerja, terganggunya perilaku
seperti menghindari segala macam hal yang berkaitan dengan dunia kerja,
serta terganggunya respon-respon fisiologis, seperti berkeringat maupun
jantung yang berdebar saat bersinggungan mengenai seputar dunia kerja
(Astuti, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kecemasan menghadapi dunia kerja dapat diartikan sebagai suatu
bentuk respon negatif yang meliputi perasaan ketakutan dan kekhawatiran
terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan yang dapat menghambat
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang bertujuan untuk mengubah keadaan
hidup yang lebih baik (Waqiati, 2012). Selain itu, Fadilah (2010) menyatakan
bahwa kecemasan menghadapi dunia kerja merupakan suatu kondisi dimana
individu merasa tertekan, tidak nyaman, khawatir bahkan dapat menimbulkan
konflik dan frustasi di dalam diri ketika menghadapi atau memasuki dunia
kerja.
Kecemasan merupakan sebagai suatu keadaan emosional yang
mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak
menyenangkan dan perasaan aprehensif atau keadaan khawatir yang
mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecemasan dalam dunia kerja adalah
keadaan emosional dimana individu merasa tertekan, ketakutan, khawatir,
serta terganggunya respon-respon fisiologis dan perilaku menghindari segala
hal yang berkaitan dengan dunia kerja.
2. Ciri-ciri Kecemasan
Greenberger dan Padesky (2004) kecemasan terdiri dari 4 ciri yaitu :
a. Reaksi fisik
Reaksi fisik yang terjadi pada orang yang cemas meliputi
telapak tangan berkeringat, otot tegang, jantung berdebar-debar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
(berdegup kencang), pipi merona, pusing-pusing dan sulit bernafas
ketika seseorang menghadapi situasi yang membuat dirinya cemas.
b. Pemikiran
Orang yang cemas biasanya memikirkan bahaya secara
berlebihan, menganggap dirinya tidak mampu mengatasi masalah, dan
khawatir serta berfikir tentang hal yang buruk. Seseorang yang cemas
cenderung memiliki pemikiran-pemikiran yang negatif mengenai
mampu tidaknya ia dalam berusaha menghadapi situasi yang membuat
dirinya merasa cemas. Biasanya pemikiran ini akan menetap cukup
lama, jika tanpa adanya usaha dari individu tersebut untuk merubah
pemikiranya menjadi suatu yang lebih positif. Pemikiran negatif yang
timbul dapat berupa apa saja namun efeknya tetap sama yaitu membuat
kondisi seseorang menjadi tidak nyaman dikarenakan seringkali
memikirkan hal tersebut. Pemikiran dapat berupa perasaan tidak
mampu, merasa tidak memiliki keahlian, dan tidak siap.
c. Perilaku
Orang yang cemas akan berprilaku menghindari situasi saat
kecemasan itu terjadi, orang tersebut akan meninggalkan situasi ketika
kecemasan mulai terjadi dan mencoba melakukan banyak hal dan
mencoba mencegah bahaya. Perilaku ini terjadi dikarenakan individu
merasa dirinya terganggu dan merasa tidak nyaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Suasana Hati
Suasana hati orang yang cemas meliputi perasaan gugup,
jengkel, cemas, dan panik.Suasana hati juga dapat berubah secara tiba-
tiba ketika seseorang dihadapkan pada kondisi yang memunculkan
kecemasan tersebut. Perasaan gugup dan panik dapat memunculkan
kesulitan dalam memutuskan sesuatu. Misalnya dalam hal keinginan
dan meninat.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Dalam Menghadapi
Dunia Kerja
Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu tertentu
dan tergantung pada pengalaman hidup, peristiwa, situasi dan kondisi yang
dialami oleh seseorang (Ramaiah, 2003). Dibawah ini terdapat beberapa
faktor eksternal dan faktor internal dari kecemasan, antaralain :
a. Faktor Eksternal
1. Sedikitnya lapangan Pekerjaan
Isnaini (2015) mengatakan bahwa lapangan pekerjaan tidak hanya
dipandang sebagai lahan untuk mencari nafkah, namun nilai dan
kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan tidak lagi semata–mata
untuk memenuhi kebutuhan fisik, namun juga kebutuhan psikis
dan social.Mencari lapangan pekerjaan justru menjadi hal yang
tidak mudah.Hal ini disebabkan, lajunya pembangunan kurang
disertai dengan luasnya lapangan pekerjaan, padahal pencari kerja
justru semakin bertambah.Akibatnya mencari kerja menjadi suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
masalah tersendiri bahkan untuk orang dengan latar belakang
pendidikan tinggi sekalipun.
2. Pengangguran
Menurut (Nuryati dalam Yunita, 2013) banyaknya
pengangguran disebabkan oleh dua hal, yaitu :
a. Banyaknya angkatan kerja baru yang setiap tahun mengalir,
namun tidak tertampung oleh kesempatan kerja. Keadaan
demikian yang berlangsung terus-menerus telah menghasilkan
banyak sekali pengangguran terdidik.
b. Kebanyakan sarjana tidak dapat berusaha mandiri akibat tidak
memiliki modal, lahan, keahlian (skill) maupun kesempatan.
Persoalan tersebut dimungkinkan terjadi karena tidak
seimbangnya penawaran tenaga kerja dengan kebutuhan, baik
karena sempitnya lapangan kerja ataupun tidak sesuainya
keahlian yang ditawarkan oleh pencari kerja dengan keahlian
yang diperlukan.Hal ini pada akhirnya dapat menimbulkan
kecemasan pada mahasiswa.
b. Faktor Internal
1. Kepercayaan diri
Keberhasilan individu dimasa lalu khususnya dalam suatau
pekerjaan akan dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri serta
mengurangi rasa takut atau cemas, sementara kegagalan-kegagalan
di waktu lalu membuat individu merasa lebih pesimis, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
percaya diri dan dapat meningkatkan rasa cemas dalam
menghadapi persaingan dunia kerja (Browman dalam Yunita,
2013)
2. Konsep diri
Gambaran yang dimiliki seseorang mengenai dirinya secara
menyeluruh yang diperoleh dari perasaan individu mengenai
dirinya sendiri, keyakinan orang lain mengenai diri individu, serta
gagasan-gagasan individu tentang pribadi yang diinginkan
sehingga dapat mempengaruhi cara individu berprilaku (Astuti,
2013).
3. Kurangnya keahlian dan pengalaman dalam bidang pekerjaan
Bila individu kurang memiliki keahlian dan pengalaman dalam
bidang pekerjaan, maka individu akan mengalami kesulitan dalam
menghadapi persaingan dunia kerja dan dapat menimbulkan
kecemasan Browman (Yunita, 2013).
B. Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan
1. Pengertian Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan
Salah satu bentuk dari pendidikan non formal adalah pelatihan.
Hilmaniar (2012) menjelaskan bahwa pelatihan merupakan prosedur
sistematis dan terorganisasi, yang mempelajari tentang pengetahuan dan
keterampilan teknis. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Puspita(2012)
yang mengatakan bahwa pelatihan adalah bagian dari pendidikan yang
menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang
relatif singkat dan dengan metode yang mengutamakan praktek dari pada
teori. Hilmaniar (2012) menambahkan bahwa pelatihan merupakan upaya
yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan yang
dilakukan oleh tenaga professional kepelatihan dalam suatau waktu yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang
pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas.
Suryana (2006) mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko. Kewirausahaan
merupakan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif
terhadap peluang untuk memperoleh keutungan diri sendiri, menciptakan
dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara
kerja yang lebih efisien melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas,
dan inovasi (Bayu & Suryana, 2010).
Departemen Perindustrian (2010), menyatakan bahwa pelatihan
pengenalan kewirausahaan adalah pelatihan yang dilakukan untuk melatih
individu agar memiliki kompetensi kewirausahaan, sehingga mampu
bertindak mendirikan usaha yang layak dengan memanfaatkan peluang
yang ada dan mampu menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.Wartanto (2010) menambahkan bahwa pelatihan bukan
sekedar memberikan keterampilan untuk mencari pekerjaan tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini didukung
oleh prorgam mengenai pelatihan kewirausahaan yang tertera pada
implementasi amanat undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 26 ayat 5
tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa ;
“Kursus dan pelatihan merupakan usahan yang diberikan bagi
masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan,
kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, dan usaha mandiri”
Manullang dalam (Hilmaniar, 2012) berpendapat bahwa dengan adanya
pelatihan pengenalan kewirausahaan akan memunculkan calon-calon
pelaku wirausaha yang mempunyai keahlian, keterampilan dan dapat
menggunakan pikiranya secara kritis.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelatihan
pengenalan kewirausahaan adalah pelatihan yang dilakukan untuk melatih
individu agar memiliki kompetensi kewirausahaan, sehingga mampu
bertindak mendirikan usaha yang layak dengan memanfaatkan peluang
yang ada dan mampu menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.
2. Tujuan dan Manfaat Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan
Menurut Adriany (2013), tujuan dari pelatihan pengenalan
kewirausahaan adalah
a. Mendorong minat para mahasiswa terhadap kegiatan
kewirausahaan
b. Menyiapkan mahasiswa agar memiliki potensi sebagai wirausaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Melatih mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan dan
membentuk keterampilan dalam berwirausaha, sehingga dapat
memiliki sikap percaya diri dan jiwa kewirausahaan serta
keterampilan yang berguna dalam mengurangi kekhawatiran para
mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja
d. Melatih mahasiswa agar mampu mendirikan usaha dengan
memanfaatkan peluang yang ada.
e. Menghasilkan wirausaha baru yang mampu menciptakan lapangan
kerja.
Wartanto (2010) menambahkan bahwa terdapat beberapa manfaat dari
adanya pelatihan pengenalan kewirausahaan sebagai berikut :
a. Muncul para wirausahawan yang mampu menciptakan peluang
kerja baru
b. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran
c. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan
sosial sesuai dengan kemampuanya
d. Mampu meberdayakan potensi lokal, sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.
e. Menghasilkan produk barang atau jasa yang kreatif dan inovatif
3. Materi Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan
Menurut Wartanto (2010), materi pelatihan dirancang dalam 5 modul
dengan rincian sebagai berikut ;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
a. Membangun Jiwa Kewirausahaan
Peserta dibekali tentang berbagai trik, cara, strategi
membangun jiwa kewirausahaan. Jiwa ini penting agar sebelum
mereka terjun praktik di dunia bisnis, mereka telah memiliki sikap
positif dan termotivasi untuk memilih karir sebagai wirausaha.
Selain itu, peserta juga diajak mengenal etika bisnis, sehingga
kelak jika ia menjadi wirausaha, mereka memegang teguh terhadap
moralitas dan beretika dalam berbisnis.
b. Mengenal Konsep Dasar Kewirausahaan
Peserta dibekali tentang berbagai seluk beluk wirausaha. Apa,
mengapa dan bagaimana berwirausaha merupakan konsep dasar
yang harus difahamkan kepada peserta.
c. Manajemen Usaha Kecil
Peserta diperkenalkan tentang menejemen usaha
kecil.Didalamnya dijelaskan tentang aspek pemasaran, aspek
produksi, aspek permodalan dan keuangan, dan aspek sumberdaya
manusia.
d. Legalitas Usaha
Peserta diperkenalkan bentuk-bentuk badan usaha formal
maupun informal. Didalamnya juga dijelaskan tentang bagaimana
prosedur dan legalitas mendirikan usaha kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
e. Perencanaan Usaha
Peserta mulai diperkenalkan dan sekaligus dilatih untuk
mengenal peluang usaha, bagaimana menemukannya, bagaimana
memilihnya, dan bagaimana memulainya.Dari berbagai peluang
yang ada, peserta di ajak untuk berlatih menyusun perencanaan
usaha sesuai dengan minatnya masing-masing yang dipandang
memiliki prospek yang sangat baik untuk dijadikan pilihan usaha.
4. Metode Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan
Metode pelatihan dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pelatihan (Riggio, 2003). Berikut
ini adalah beberapa metode yang digunakan dalam pelatihan, antara lain :
a. Metode Seminar
Metode seminar adalah metode yang diselenggarakan di dalam
kelas dengan pembicara yang memiliki banyak pengalaman
dibidangnya. Metode seminar akan lebih efektif jika digabungkan
dengan adanya diskusi untuk mendorong adanya pemblajaran yang
efektif. Keberhasilan metode seminar didasarkan pada pembicara yang
baik, pembicara yang tidak melakukan persiapan dan berbicara dengan
monoton akan berpengaruh dalam proses pelatihan (Riggio, 2003).
b. Intruksi Audiovisual
Metode audiovisual menggunakan film, langsung atau presentasi
langsung dari web, video rekaman, dan tayangan televisi. Metode ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
adalah bentuk lain dari seminar. Meskipun awalanya membutuhkan
banyak biaya, namun metode ini efektif dalam hal biaya dibandingkan
dengan teknik seminar jika peserta pelatihan berjumlah banyak.
Keefektifan metode ini bergantung pada alat pelatihan yang digunakan
(Riggio, 2003).
c. Pelatihan Berdasarkan Perilaku Modeling
Subjek diberikan tayangan video atau model langsung yang
menunjukan pekerjaan yang tepat atau tidak tepat yang akan
menghasilkan produk atau hasil yang sukses. Peserta pelatihan
kemudian dipersilahkan untuk mengulangi dan mempraktekan perilaku
kerja yang baik (Riggio, 2003).
d. Intruksi Terprogram
Metode ini termasuk metode yang menggunkan kemampuan
pribadi masing-masing individu. Peserta pelatihan dilengkapi dengan
bahan materi yang harus dipelajari dan ada beberapa pertanyaan untuk
menguji seberapa banyak yang telah dipelajari. Keuntungan
menggunakan metode ini adalah pelatihan lebih efisien karena individu
melakukanya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan langsung
mendapatkan tanggapan. Jika jawaban benar akan meneruskan
kepertanyaan selanjutnya, namun jika pertanyaan salah akan langsung
di evaluasi (Riggio, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
e. Metode Pelatihan didalam Kelas (Classroom Training)
Metode pelatihan didalam kelas adalah metode pelatihan yang
mengajarkan keterampilan, konsep, dan prinsip-prinsip dalam
kelompok pelatihan (Mustofa, 2011).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pelatihan didalam
kelas (Classroom Training). Jenis pelatihan ini merupakan metode yang
cukup efektif dan berguna untuk mengajarkan keterampilan, konsep, dan
prinsip-prinsip dalam kelompok pelatihan. Dalam pelatihan sejenis ini,
setiap peserta dimungkinkan memperoleh banyak pengalaman di dalam
kelas dan mengetahui bagaimana proses pelatihan dijalankan (Mustofa,
2011).
Menurut Mustofa (2011), terdapat sejumlah keuntungan dalam
penggunaan metode jenis classroom training, di antaranya adalah :
a. Efektif untuk pengembangan keterampilan.
b. Membangun semangat dan persatuan antar individu atau
kelompok.
c. Setting pelatihan kelas seperti ini memungkinkan untuk melatih
peserta sekaligus sejumlah 50-60 orang.
d. Bersifat interaktif, karena peserta dapat saling belajar dengan
yang lainya, sehingga mampu meningkatkan pelaksanaan
pelatihan itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5. Dampak Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan
Pelatihan pengenalan kewirausahaan memberikan dampak positif
terhadap pembentukan sikap kewirausahaan. Kemendiknas (2010)
menyebutkan bahwa dampak pelatihan pengenalan kewirausahaan akan
membentuk mahasiswa memiliki kemampuan untuk berani mengambil
resiko dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki sikap tidak mudah
tergantung dengan orang lain atau mandiri. Selain itu, mahasiswa juga
akan memiliki sikap kepemimpinan yang berarti mempunyai sikap dan
perilaku terbuka terhadap saran dan kritik, mudah beradaptasi, dan mampu
bekerja keras (Kemendiknas, 2010).
Dampak pelatihan kewirausahaan selanjutnya adalah terjadi
peningkatan minat mahasiswa terhadap kegiatan kewirausahaan.
Mahasiswa akan memiliki motivasi dalam mengembangkan dirinya dalam
berwirausaha sehingga mahasiswa mampu mengatasi kekhawatirannya
dalam menghadapi dunia kerja dan meningkatkan pengetahuan serta
keterampilan mahasiswa dalam kegiatan kewirausahaan ( Mustofa & dkk,
2011).
Pelatihan pengenalan kewirausahaan juga berperan dalam
pembentukan kemampuan soft-skill yang berarti mahasiswa mempunyai
kemampuan interpersonal dengan orang lain atau kemampuan bekerja
sama / team work sehingga akan memiliki kemampuan dalam mengakses
informasi yang luas dan membentuk jaringan kerja sama yang kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Mahasiswa juga akan mempunyai kemampuan hard-skill yang berarti
mahasiswa akan miliki ketrampilan dalam menguasai ilmu pengetahuan
maupun teknologi dalam bidangnya sehingga mahasiswa mempunyai
bekal yang cukup dalam menghadapi dunia kerja ( Mustofa & dkk, 2011).
Menurut paparan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
dampak positif dari pelatihan pengenalan kewirausahaan adalah terjadinya
proses pembentukan kemampuan untuk berani mengambil resiko dalam
melaksanakan pekerjaan, memiliki sikap yang tidak mudah tergantung
dengan orang lain atau mandiri, memiliki motivasi dalam mengembangkan
dirinya dalam berwirausaha, dan meningkatkan pengetahuan serta
keterampilan mahasiswa dalam kegiatan kewirausahaan baik ketrampilan
softskill maupun hardskill, sehingga terbentuk sikap dan perilaku percaya
diri pada mahasiswa, yang bertujuan untuk membentuk kesadaran atau
pengenalan diri mengenai seberapa besar kemampuannya dalam
menghadapi dunia kerja (Dermol, 2014).
C. Dinamika Pengaruh Pelatihan Pengenalan Kewirausahaan Terhadap
Tingkat Kecemasan Mahasiswa Dalam Menghadapi Dunia Kerja
Pelatihan pengenalan kewirausahaan merupakan bagian dari pendidikan
yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan tentang kewirausahaan sehingga individu
mampu bertindak mendirikan usaha yang layak dengan memanfaatkan
peluang yang ada dan mampu menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya
sendiri maupun orang lain (Departemen Perindustrian, 2010). Pelatihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pengenalan kewirausahaan tersebut dapat memunculkan calon-calon pelaku
wirausaha yang mempunyai keahlian, keterampilan dan dapat menggunakan
pikiranya secara kritis, kreatif dan inovatif (Hilmaniar, 2012). Pelatihan
pengenalan kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dari
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang kerja dengan berbagai resiko yang akan dihadapinya (Suryana, 2006).
Adanya pelatihan pengenalan kewirausahaan diharapkan mampu
memberikan dampak positif bagi perkembangan keterampilan dan mental
mahasiswa (Mustofa&dkk, 2011). Mahasiswa yang mendapatkan pelatihan
pengenalan kewirausahaan dapat meningkatkan minat dan motivasi serta
menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa untuk dapat
berwirausaha (Mustofa&dkk, 2011). Mahasiswa juga akan memiliki sikap
tidak mudah tergantung dengan orang lain atau mempunyai sikap mandiri
sehingga mahasiswa berani mengambil resiko dalam melaksanakan pekerjaan
(Kemendiknas, 2010). Selain itu, pelatihan pengenalan kewirausahaan dapat
juga meningkatkan kemampuan dan kreatifitas individu dalam berwirausaha,
sehingga mahasiswa memiliki sikap percaya diri dan optimis dalam
menghadapi dunia kerja tanpa harus merasa cemas (Dermol, 2014). Maka dari
itu, mahasiswa yang mendapat pelatihan pengenalan kewirausahaan akan
sanggup menyelesaikan masalah atau konflik mengenai sempitnya lapangan
pekerjaan sehingga tetap memiliki kesempatan untuk berkarier.
Kecemasan dalam menghadapi dunia kerja dapat diartikan sebagai suatu
perasaan yang tidak menyenangkan mengenai dunia kerja, karena adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ketidakpastian mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
sehingga menimbulkan kekhawatiran pada individu (Nugrahaningtyas, 2012).
Kecemasan menghadapi dunia kerja dapat disebabkan karena kurangnya
keyakinan terhadap diri sendiri mengenai masa depannya, yang berkaitan
dengan persepsi seseorang terhadap kemampuan dan keahlian dalam
menghadapi sutau tugas atau masalah tertentu (Baron & Byrne, 2005). Tidak
hanya itu saja, kecemasan juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya terbatasnya atau sedikitnya lapangan pekerjaan, banyaknya angka
pengangguran serta kurangnya pengalaman dan keterampilan kerja yang
dimiliki (Dinata, 2012). Namun selain masalah tentang lapangan pekerjaan,
faktor yang menyebabkan timbulnya kecemasan mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja adalah kepercayaan diri. Mahasiswa yang mempunyai
kepercayaan diri yang tinggi, akan mempunyai kesadaran mengenai seberapa
besar kemampuanya dalam menghadapi dunia kerja. Sedangkan seseorang
yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah akan memenuhi tantangan
hidup dengan kecemasan yang jauh lebih besar dari pada orang yang memiliki
kepercayaan diri yang tinggi (Fadilah, 2010).
Dengan kata lain, ketika seseorang sudah mendapatkan pelatihan
pengenalan kewirausahaan maka tingkat kecemasan menghadapi dunia kerja
akan menurun yang berarti seorang mahasiswa akan merasa percaya diri,
sanggup untuk menyelesaikan masalah atau konflik dan memiliki motivasi.
Mahasiswa juga tidak akan merasa cemas lagi mengenai banyaknya
pengangguran, peluang kerja yang terlalu sempit, karena ketika seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sudah mendapatkan pelatihan pengenalan kewirausahan tersebut maka mereka
akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan memiliki bekal keterampilan
(Wartanto, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. Skema
PELATIHAN
PENGENALAN
KEWIRAUSAHAAN
1. Peningkatan minat dan motivasi
mahasiswa dalam berwirausaha saat
menghadapi dunia kerja
2. Peningkatan pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa
3. Peningkatan kepercayaan diri
4. Membentuk kemandirian mahasiswa
5. Berani mengambil keputusan
6. Membentuk sikap kepemimpinan
MANFAAT TUJUAAN
1. Muncul para wirausahawan yang
mampu menciptakan peluang-
peluang kerja baru
2. Menambah daya tampung tenaga
kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran
3. Berusaha memberi bantuan kepada
orang lain dan pembangunan sosial
dengan kemapuanya
4. Mampu memberdayakan potensi
lokal, sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat
5. Menghasilkan produk barang atau
jasa yang kreatif dan inovatif
1. Mendorong minat para mahasiswa
terhadap kegiatan kewirausahaan
2. Menyiapkan mahasiswa agar
memiliki potensi sebagai wirausaha
3. Melatih mahasiswa dalam
meningkatkan jiwa, sikap,
pengetahuan, dan keterampilan agar
memiliki jiwa kewirausahaan
4. Melatih mahasiswa agar mampu
mendirikan usaha dengan
memanfaatkan peluang yang ada
5. Menghasilkan wirausaha baru yang
mampu menciptakan lapangan kerja
DAMPAK DARI
PELATIHAN
PENGENALAN
KEWIRAUSAHAAN
KECEMASAN
MENURUN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh dari pelatihan pengenalan
kewirausahaan terhadap tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia
kerja antara sebelum dan sesudah pelatihan. Tingkat kecemasan menurun setelah
diberikan pelatihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang dikendalikan (Sugiyono, 2012). Penelitian ini menggunakan desain
penelitian One Group Pretest Posttest Design karena hanya menggunakan satu
kelompok saja, dan pengaruh perlakuan diputuskan berdasarkan perbedaan antara
pretest dengan posttest, tanpa ada pembanding dengan kelompok control (Noor,
2011). Dengan kata lain, sebelum subjek diberikan perlakuan, terlebih dahulu
subjek diberi pretest, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian tritmen
(pelatihan), dan diakhir pelatihan, subjek penelitian diberi posttest.
Pada desain ini, tanda (X) sebagai variabel bebas yang dimanipulasi, O1
sebagai tanda pretest yaitu variabel tergantung sebelum diberi perlakuan, dan O2
sebagai tanda posttest yaitu variabel tergantung setelah diberi perlakuan (Noor,
2011).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang variansinya mempengaruhi variabel
yang lain (Azwar, 1998).Varibel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian
pelatihan pengenalan kewirausahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Variabel Tergantung
Variable tergantung adalah variabel yang diukur untuk mengetahui
besarnya efek atau pengaruh variabel lain (Azwar, 1998) .Variabel tergantung
dalam penelitian ini adalah kecemasan dalam menghadapi dunia kerja.
C. Defini Operasional
Definisi operasional adalah batasan dari variabel-variabel penelitian yang
secara nyata berhubungan dengan realitas yang akan diukur dan merupakan
manifestasi dari hal-hal yang akan diamati. Adapun definisi operasional dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan pengenalan kewirausahaan
Pelatihan pengenalan kewirausahaan merupakan pelatihan yang
dilakukan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kompetensi
kewirausahaan, sehingga mampu bertindak mendirikan usaha yang layak
dengan memanfaatkan peluang yang ada dan mampu menciptakan
kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Pelatihan pengenalan kewirausahaan dilakukan menggunakan metode
pelatihan didalam kelas (Classroom Training) dengan memberikan
beberapa materi seperti, membangun jiwa kewirausahaan, mengenal konsep
dasar kewirausahaan, menejemen usaha kecil, legalitas usaha, dan
perencanaan usaha.
2. Kecemasan menghadapi dunia kerja
Kecemasan dalam dunia kerja adalah keadaan emosional
mahasiswa seperti merasa tertekan, ketakutan, khawatir, serta terganggunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
respon-respon fisiologis dan perilaku menghindari segala hal yang berkaitan
dengan dunia kerja. Kecemasan dalam menghadapi dunia kerja diukur
menggunakan skala yang dikembangkan oleh peneliti sendiri melalui 4 ciri-
ciri kecemasan yang terdiri dari reaksi fisik, pemikiran, perilaku, dan
suasana hati. Subjek yang mendapatkan skor tinggi, maka dapat dikatakan
bahwa subjek memiliki kecemasan yang tinggi, namun subjek yang
mendapatkan skor rendah, maka dapat dikatakan tingkat kecemasan subjek
menurun atau rendah dalam menghadapi dunia kerja.
D. Subyek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah subjek yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mahasiswa yang sudah memasuki semester ke VII pada saat
pengambilan data penelitian ini
2. Mahasiswa yang belum pernah mendapatkan pendidikan atau
pelatihan pengenalan kewirausahaan.
Pemilihan subjek dilakukan menggunakan teknik nonprobability
sampling yaitu Purposive sampling.Purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan yang
dibuat oleh peneliti (Purwanto&Sulistyastuti, 2011). Dalam hal ini kriteria
sampel penelitian yang ditetapkan oleh peneliti yaitu peneliti memilih
mahasiswa semester 7 sampai semester 11 dari berbagai jurusan, dan yang
belum mendapatkan pelatihan pengenalan kewirausahaan.Tujuannya adalah
supaya peneliti dapat melihat pengaruh pelatihan pengenalan kewirausahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
terhadap tingkat kecemasan mahasiswa akhir ketika diberikan pretest dan
posttest yang mengukur tingkat kecemasan mahasiswa menghadapi dunia
kerja.
E. Prosedur Penelitian Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah One
Group Pretest Posttest Design. Dalam desain ini, pengaruh perlakuan
diputuskan berdasarkan perbedaan antara pretest dengan posttest, tanpa ada
pembanding dengan kelompok kontrol (Noor, 2011). Dengan kata lain,
sebelum subjek diberikan perlakuan, terlebih dahulu subjek diberi pretest, yang
kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (pelatihan), dan diakhir
pelatihan subjek penelitian diberi posttest. Desain ini digunakan sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui pengaruh pelatihan
kewirausahaan terhadap tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi
dunia kerja.
Berikut tabel tentang desain penelitian One Group pretest posttest design :
Tabel 1.
Desain Penelitian One Group Pretest-Postest Design
Pretest Treatment Postest
O1 X O2
Keterangan :
O1 : tes awal (pretes) sebelum perlakuan diberikan
O2 : tes akhir (postes) setelah perlakuan diberikan
X : perlakuan terhadap kelompok eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pada penelitian ini, sebelum subjek diberikan pelatihan, subjek diberikan
tes awal (pretest) terlebih dahulu sebelum mengikuti pelatihan. Tes awal ini
diberikan seminggu sebelum pelatihan dimulai. Setelah itu, subjek dalam
penelitian ini diberikan perlakuan berupa pelatihan pengenalan kewirausahaan
yang digabung menjadi satu kelompok. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi 2
sesi yang dilakukan dalam waktu 2 hari. Hari 1diberikan waktu selama 120 menit,
dan dihari 2 diberi waktu selama 90. Sesi pertama diawali dengan pembukaan
yang bertujuan untuk menjalin rapport dan menciptakan suasana yang akrab dan
nyaman melalui perkenalan fasilitator, pembicara, serta peserta pelatihan
kewirausahaan. Selanjutnya dilanjutkan dengan memberikan penjelasan materi
mengenai bagaimana cara membangun jiwa kewirausahaan, mengenal konsep
dasar kewirausahaan, cara manajemen usaha kecil dan diselingi dengan pemutaran
tayangan atau slide mengenai materi yang didiskusikan guna menambah daya
tarik dan meningkatkan motivasi bagi para peserta pelatihan. Setelah sesi pertama
berakhir, peserta diberikan snack dan dipersilahkan untuk pulang.
Pada hari kedua, peserta kembali diminta untuk masuk ke dalam ruangan
dan eksperimenter melakukan pembukaan yang bertujuan untuk kembali rapport
dan menciptakan suasana yang akrab dan nyaman. Setelah itu eksperimenter
memberikan waktu dan tempat kepada narasumber untuk melanjutkan
menjelaskan materi mengenai legalitas usaha dan perencanaan usaha. Kemudian
setelah sesi kedua berakhir, peserta diberikan post-test. Setelah selesai mengisi
post-test, peserta diberikan reward berupa sertifikat dan cindramata yang sudah
disiapkan oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pelaksanaan eksperimen ini memerlukan konsentrasi dan kenyamanan
yang cukup, maka eksperimen diadakan dalam ruangan tertutup. Ruangan yang
digunakan adalah Ruang 2K.24 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Ruangan di buat menjadi terang, dan sejuk, hal tersebut dilakukan untuk membuat
subjek menjadi fokus dan nyaman saat mengikuti pelatihan.
Dalam pelaksanaan eksperimen ini peneliti dibantu oleh satu
eksperimenter dan dua narasumber (trainer) yang akan memberikan pelatihan
kewirausahaan. Sebelum pelaksanaan eksperimen, peneliti, eksperimenter dan
narasumber (trainer) melakukan briefing untuk memberikan info pembagian
tugas.
Proses sebelum pelaksanaan eksperimen :
1. Membuat kesepakatan mengenai jadwal pelaksanaan pelatihan
kewirausahaan dengan subjek penelitian
2. Subjek penelitian diminta untuk mengisi informed concent atau surat
kesedian menjadi partisipan dalam penelitian ini
3. Peneliti memberikan pre-test kepada subjek sebelum pelaksaan
eksperimen dimulai
Proses Pelaksanaan Eksperimen :
Hari 1
1. Peneliti mengecek kembali kondisi ruangan dan alat-alat yang
diperlukan. Sedangkan subjek yang sudah hadir diminta untuk
menunggu subjek lain yang belum hadir di ruang tunggu yang
sudah disediakan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Setelah seluruh subjek hadir, subjek diminta masuk ke dalam
ruangan, dan langsung meminta subjek untuk duduk ditempat yang
sudah disediakan oleh peneliti.
3. Eksperimenter kemudian membuka sesi pertama dengan
pembukaan yang bertujuan untuk menjalin rapport dan
menciptakan suasana yang akrab dan nyaman melalui perkenalan
trainer, serta peserta pelatihan pengenalan kewirausahaan. Setelah
itu, eksperimenter mempersilahkan trainer untuk mulai
memberikan pelatihan kewirausahaan, dengan waktu kurang lebih
90 - 120 menit. Trainer yang memberikan materi di sesi pertama
adalah Ibu Diah. Materi yang diberikan disesi pertama adalah
bagaimana membangun jiwa kewirausahaan dan mengenal konsep
dasar kewirausahaan. Kemudian di sesi kedua, dilanjutkan oleh ibu
Suwarni yang memberikan materi tentang manajemen usaha kecil.
4. Setelah selesai di sesi pertama, eksperimenter kembali mengambil
alih di depan dengan mempersilahkan para peserta atau subjek
pelatihan untuk mengambil snack yang sudah disediakan oleh
peneliti.
Hari 2
1. Hari kedua, eksperimenter kembali melakukan raport kepada
peserta untuk menanyakan kesiapan para subjek dalam mengikuti
pelatihan di hari kedua. Setelah itu, eksperimenter kembali
mempersilahkan ibu Diah untuk kedepan dan melanjutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pelatihan. Dalam sesi ketiga materi yang diberikan pada subjek
adalah tentang perencanaan usaha, kemudian di lanjutkan oleh ibu
Suwarni, dimana beliau menjelaskan mengenai legalitas usaha.
Waktu yang diberikan disesi kedua kurang lebih 60-90 menit.
2. Setelah selesai pemberian materi disesi ketiga, ibu diah juga
memberikan cuplikan slide atau video untuk mengakhiri pelatihan
pengenalan kewirausahaan. Kemudian ibu Diah (trainer) kembali
memberikan waktu dan tempat kepada eksperimenter.
Eksperimenter mengucapkan terimakasih kepada para trainer yang
sudah bersedia memberikan pelatihan dan juga pada subjek
penelitian yang sudah bersedia untuk hadir mengikuti pelatihan
pengenalan kewirausahaan.
3. Sebelum subjek pulang, eksperimenter meminta subjek untuk
melakukan post-test dengan mengisi skala kecemasan setelah
mengikuti pelatihan kewirausahaan. Setelah itu eksperimenter
memberikan reward berupa sertifikat dan cindra mata yang sudah
disiapkan oleh peneliti.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan memberikan skala kepada subjek. Penyeberan skala
dilakukan sebelum diberikan pelatihan dan sesudah pemberian pelatihan
pengenalan kewirausahaan. Skala dalam penelitian ini berisi skala tentang
variabel yang akan diteliti. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
merupakan skala yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan landasan
teori yang ada, yaitu skala kecemasan dalam menghadapi dunia kerja.
Metode penskalaan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian
ini adalah skala likert. Skala likert merupakan skala yang berisi tentang
pernyataan-pernyataan dimana subjek diminta untuk mengindikasikan
tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap dari masing-masing
pernyataan (Noor, 2011). Dalam skala ini peneliti memberikan empat
pilihan jawaban yang terdiri dari empat respon tanpa menggunakan
jawaban ragu-ragu atau netral. Hal tersebut dilakukan oleh peneliti dengan
alasan bahwa dengan adanya jawaban ragu-ragu atau netral dimungkinkan
memiliki arti ganda, yakni subjek belum bisa menjawab pernyataan dalam
item atau memberikan jawaban netral. Alasan lainya, yakni karena adanya
jawaban ragu-ragu dapat menimbulkan kecenderungan subjek untuk
menjawab di tengah (central tendency effect) terutama bagi subjek yang
tidak yakin dengan jawaban pasti (Supratiknya, 2014).
Skala kecemasan dalam dunia kerja terdiri dari empat ciri-ciri
kecemasan yaitu reaksi fisik, pemikiran, perilaku, dan suasana hati. Skala
ini berjumlah 40 item yang dibagi dalam 20 item favorable dan 20 item
Unfavorable. Item favorable bila pernyataan mendukung adanya
kecemasan dalam menghadapi dunia kerja, sebaliknya item unfavorable
bila pernyataannya tidak mendukung adanya kecemasan dalam
menghadapi dunia kerja.. Berikut adalah gambaran skala yang digunakan
dalam penelitian ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Skala kecemasan dalam dunia kerja :
Tabel 2.Sebaram Item Skala Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia
Kerja
No. Ciri-ciri Favorable Unvaforable Jumlah
1. Reaksi Fisik 2, 13, 31, 19, 25 15, 23, 35, 1, 20 10
2. Pemikiran 3, 14, 21, 33, 11 18, 6, 26, 36, 32 10
3. Perilaku 16, 39, 22, 34,
37
4, 7, 29, 12, 9 10
4. Suasana Hati 5, 17, 27, 30, 8 28, 38, 24, 10,
40
10
Total 20 20 40
Skala kecemasan dalam menghadapi dunia kerja mempunyai empat
alternatif jawaban, yakni Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat
Tidak Setuju. Penilaian pada skala kecemasan dalam menghadapi dunia
kerja ini bergerak dari empat sampai dengan satu untuk item favorable
dan dari satu ke empat untuk item unfavorable. Untuk lebih jelasnya akan
dipaparkan pada tabel penilaian sebagai berikut :
Tabel 3.Skor Item Skala Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia Kerja
Jawaban Favorabel Unfavorabel
SS (Sangat Setuju) 4 1
S (Setuju) 3 2
TS (Tidak Setuju) 2 3
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
G. Uji Validitas, Seleksi Aitem, dan Reabilitas
1. Validitas alat ukur
Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya (Azwar, 2011). Suatu alat
ukur dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut
mampu menjalankan fungsi ukurnya, yakni memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan tujuan dalam penelitian yang di lakukan.
Uji validitas alat ukur dalam penelitian ini diuji dengan
menggunakan validitas isi.Validitas isi adalah validitas yang di estimasi
lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisa rasional atau lewat
professional judgement (Azwar, 2011). Ananlisa rasional dalam penelitian
ini dilakukan dengan meminta pendapat profesional ahli (professional
judgement), professional ahli dalam hal penelitian ini adalah dosen
pembimbing skripsi yang melihat sejauh mana alat ukur sesuai dengan
indikator-indikator variabel skala pengukuran. Selain itu peneliti
melibatkan Ibu/Dosen Dra.Diah Utari, BR., M.Si.selaku Ketua P3KWU
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. P3KWU
adalah suatu pusat pelayanan pelatihan kewirausahaan, sehingga saya
meminta dan memilih ibu Diah karena beliau berkompeten untuk
memberikan pelatihan pengenalan kewirausahaan atau sebagai trainer.
Selain itu, peneliti juga meminta bantuan kepada Ibu Dra. MG Suwarni,
M.Si. selaku Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma sebagai profesional trainer, yang bertugas untuk membantu ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Diah dalam menyampaikan materi pelatihan pengenalan kewirausahaan.
Beliau dilibatkan karena beliau berkompeten dan memahami tentang
manajemen usaha kecil, legalitas usaha, dan kewirausahaan, sehingga
beliau dilibatkan dalam penelitian ini.
Modul yang digunakan dalam pelatihan ini, disusun oleh kedua
profesional trainer berdasarkan materi yang diberikan oleh peneliti. Isi
modul yang sudah disusun oleh kedua trainer adalah yang pertama tentang
mengenal konsep dasar kewirausahaan dimana dijelaskan tentang definisi
kewirausahaan, tujuan kewirausahaan, keuntungan menjadi wirausaha,
pengertian, dan pandangan tentang wirausaha, dan 11 tips praktis memulai
usaha. Modul yang kedua mejelaskan tentang, membangun jiwa
kewirausahaan dimana dijelaskan tentang karakteristik usaha mikro dan
kecil, seorang wirausaha, entrepreneurial mindset, pilihan-pilihan
entrepreunership, dan tips praktis. Modul yang ketiga menjelaskan tentang
manajemen usaha kecil dan menengah, kemudian modul yang keempat
tentang rencana bisnis, dan legalisasi UMKM.
3. Seleksi Aitem.
Seleksi item dilakukan bertujuan untuk memilih item-item yang
yang selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes yang dikehendaki (Azwar,
2013). Seleksi item dilakukan berdasarkan daya diskriminasi item yang
menghasilkan korelasi item total (rix) (Supratiknya, 2014).
Pemilihan item berdasarkan korelasi item-total memiliki batasan
rix ≥ 0,3. Item yang dapat mencapai koefisien korelasi item-total minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
0,3 item dapat dikatakan memuaskan. Namun sebaliknya, jika item yang
memiliki koefisien korelasi item-total kurang dari 0,3 merupakan item
yang berdaya diskriminasi rendah. Dalam penelitian ini, peneliti
mengunakan nilai rix 0,3 dan taraf signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan
bahwa item yang digunakan memiliki skor koefisien korelasi item-total ≥
0,30 pada taraf signifikasi 0,05. Pengujian ini menggunakan program spss
20 for windows.
Seleksi item dilakukan setelah item diuji dengan validitas isi
melalui (professional judgment) dan telah dilakukan try-out. Berdasarkan
hasil uji coba yang telah dilakukan secara online dan menyebarkan skala,
didapatkan responden sebanyak 126 orang. Data hasil uji coba tersebut
kemudian dianalisa untuk melihat reliabilitas masing-masing item dengan
bantuan program spss for window 20.
Berdasarkan pengujian data skala kecemasan menghadapi dunia
kerja menunjukan bahwa terdapat 34 item yang memiliki rix ≥ 0,30
sedangkan 6 item memiliki nilai rix ≤ 0,30 adalah item no 1,2 ciri-ciri
reaksi fisik, item no 4,7,9,12 ciri-ciri perilaku, dan item 40 ciri-ciri suasana
hati. Untuk menjaga komposisi item dari setiap aspek, peneliti sengaja
menggugurkan item dengan rix terkecil dari setiap aspek, sehingga setiap
masing-masing aspek terdapat 4 item yang digugurkan, yaitu pada ciri-ciri
reaksi fisik, item yang digugurkan terdapat pada no 35, 23, pada ciri-ciri
suasana hati item yang digugurkan no 8, 10, 3, dan ciri ciri pemikiran,
item yang digugurkan adalah no 6, 14, 18, dan 26. Jadi jumlah skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kecemasan menghadapi dunia kerja yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 24 item.
Tabel 4. Seleksi Item Skala Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia
Kerja SetelahTry-Out
No. Ciri-ciri Favorable Unvaforable Jumlah
1. Reaksi Fisik 4, 8, 13, 18 5, 9 6
2. Pemikiran 1, 3, 10, 20 19, 22 6
3. Perilaku 6, 11, 21, 23,
24
16 6
4. Suasana Hati 2, 7, 14, 17 12, 15 6
Total 17 7 24
4. Reliabilitas alat ukur
Reliabilitas adalah sejauh mana alat ukur dapat dipercaya.
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi tingkat kepercayaan terhadap
hasil ukur suatu alat tes (Azwar, 2011). Pengukuran yang reliabel akan
bersifat konsistensi dari waktu ke waktu. Reliabilitas skala dalam
penelitian ini dinyatakan oleh koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas
muncul pada rentang angka 0 sampai dengan 1,00. Semakin mendekati
1,00 menunjukan semakin tinggi reliabilitas skala alat ukur tersebut.
(Supraktiknya, 2014).
Kriteria pemilihan item didasarkan pada nilai koefisien korelasi item
total dengan batasan nilai ≥ 0,30. Hal ini menunjukan bahwa item tersebut
memiliki daya diskriminasi yang memuaskan (Azwar,2011 ). Jika
ditemukan item memiliki nilai koefisien korelasi item total ≤ 0,30 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
item tersebut dinyatakan tidak memiliki daya beda yang tingi dan
dianggap gugur.
Reabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian Alfa
Cronbach. Reabilitas penelitian ini akan dihitung dengan menggunakan
SPSS 16 for windows untuk menunjukan seberapa baiknya item-item
dalam suatu kumpulan pernyataan secara positif berkorelasi satu dengan
yang lainya (Noor, 2011).
Skala kecemasan menghadapi dunia kerja diuji dengan mengunakan
teknik Alfa Cronbach diperoleh hasil (α) = 0, 928 setelah melewati seleksi
item. Artinya skala tersebut menghasilkan skor yang dapat
dipercaya.Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Koefisien Korelasi Item
Jumlah
Item
Koefisien
Korelasi Aitem
Alpha
Hasil Uji Coba 40 -0,31 – 0,695 0,916
Hasil setelah
digugurkan
24 0,364 – 0, 712 0,928
H. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Shapiro Wilk. Metode
Shapiro Wilk adalah metode uji normalitas untuk sampel yang berjumlah kecil
( >50) (Ashish & Srivastava, 1990). Shapiro Wilk digunakan dalam metode ini
karena jumlah subjek dalam penelitian ini hanya 30 subjek. Normalitas data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dari subjek penelitian diuji dengan menggunakan SPSS 20for windows. Suatu
alat ukur dapat dikatakan normal apabila p> 0.05 (Noor, 2011).
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Paired sample t-test
dengan menggunakan SPSS20 for windows. Paired sample t-test adalah uji
perbedaan dua kali pengukuran yang tergolong tergolong statistik parametrik
atau untuk data yang terdistribusi normal (Natanael&Sufren, 2014). Apabila
data tergolong non parametrik dan data tidak terdistribusi dengan normal, maka
uji beda yang digunakan yaitu Wilcoxon dengan bantuan program perhitungan
SPSS. Wilcoxon adalah uji perbedaan dua kali pengukuran untuk statistic non-
parametrik atau untuk data yang tidak terdistribusi dengan normal
(Natanael&Sufren, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Fakultas Ekonomi Ruang 2K.24
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Subjek penelitian adalah mahasiswa dari
semester 7 sampai 11 dari berbagai jurusan dan yang belum pernah mengikuti
pelatihan kewirausahaan.
Pada tahap awal sebelum penelitian, subjek yang sudah bersedia mengikuti
pelatihan dan mengisi informed consent, diminta terlebih dahulu mengisi skala
untuk pretestnya. Hal ini berlangsung dari tanggal 31 sampai tanggal 5 November
2016 sebelum pelatihan dimulai. Skala yang terkumpul berjumlah 30 skala.
Pemberian pelatihan pengenalan kewirausahaan dilakukan selama dua
hari, yaitu hari Rabu, 09 November 2016 dan hari Kamis, 10 November 2016 di
ruang 2K.24 pada pukul 18.00 sampai 20.00 WIB. Subjek diberikan materi
pelatihan mengenai membangun jiwa kewirausahaan, mengenal konsep dasar
kewirausahaan, dan manajemen usaha kecil, kemudian dilanjutkan di hari kedua
subjek diberikan materi tentang legalitas usaha, dan perencanaan usaha.
Metode yang dilakukan dalam pelatihan ini, ceramah, studi kasus, dan
diskusi. Seluruh materi pelatihan disusun dalam sebuah modul yang berisi tentang
mengenal konsep dasar kewirausahaan, pandangan tentang wirausaha, tips praktis
memulai usaha, manajemen usaha kecil dan menengah, rencana bisnis, analisi
persaingan, rencana desain dan pengembangan, dan legalitas UMKM. Modul ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kemudian diberikan kepada peserta pelatihan untuk mempermudah peserta dalam
memahami materi.
Peneliti melibatkan Ibu/Dosen Dra.Diah Utari, BR., M.Si.selaku Ketua
P3KWU (Pusat Pelayanan Pelatihan Kewirausahaan) Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan Ibu Dra. MG Suwarni, M.Si selaku
Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma sebagai trainer,
yang bertugas untuk menyampaikan materi pelatihan kewirausahaan. Selain itu
peneliti juga melibatkan Putu Arinda Sulistyawati yang merupakan mahasiswa
Psikologi Sanata Dharma angkatan 2011 sebagai Eksperimenter. Setelah pelatihan
berakhir, subjek langsung diberikan lembar evalusi pelatihan yang berisikan
tentang penilaian terhadap waktu dan tempat pelaksanaan, kosumsi, materi,
interaksi trainer dengan subjek, dan metode yang digunakan. Evaluasi ini perlu
dilakukan untuk tambahan data pendukung yang dapat digunakan dalam bab
pembahasan.
Pada tanggal 10 November 2016 selesai pelatihan di hari kedua, peneliti
melakukan penelitian tahap posttest. Pada tahap posttest ini peneliti membagikan
kembali skala Kecemasan Menghadapi Dunia kerja. Sama seperti tahap pretest,
skala yang terkumpul adalah 30 skala sesuia dengan jumlah subjek penelitian.
Selain itu peneliti juga memberikan subjek penelitian lembaran berbentuk
kuisioner untuk evaluasi dari pelatihan kewirausahaan yang sudah berlangsung.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 7 sampai semester
11. Total subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 0rang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
terdiri dari semester 7 berjumlah 10 orang, semester 9 berjumlah 9 orang, dan
semester 11 berjumlah 11 orang. Penjabaran lebih lanjut dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 6. Jumlah Subjek Penelitian
Semester
Kategori
Semester 7 9 11 Total
Jumlah 10 9 11 30
C. Deskripsi Data Penelitian
Peneliti melakukan pengukuran untuk mengetahui perubahan perilaku
sebelum dan sesudah pelatihan pada kelompok eksperimen (N=30). Deskripsi data
dilakukan untuk mecari mean empiris dan mean teoritis. Perhitungan mean teoritis
dilakukan dengan cara perhitungan secara manual yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil rata-rata skor alat ukur penelitian. Sedangkan, perhitungan
mean empiris dilakukan dengan cara menggunakan bantuan program SPSS for
windows. Selain itu, deskripsi data pada penelitian ini juga menggunakan uji one-
sample t-test yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang
signifikan antara mean teoritis dengan mean empiris. Berdasarkan skala penelitian
yang digunakan, maka didapatkan hasil perhitungan mean teoritik kecemasan
menghadapi dunia kerja sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Jumlah item : 24
Nilai minimum : 24 x 1 = 24
Nilai maksimum : 24 x 4 = 96
Rentang nilai : 24 – 96
Jarak : 96 – 24 = 72
Mean teoritik : (min + maks) / 2 = (24 + 96)/2 = 60
Tabel 7. Data Teoritik dan Data Empiris Variabel Kecemasan Menghadapi
Dunia Kerja
Kelompok
Eksperimen N SD
Min.
Teoritik
Min.
Empiris
Max.
Teoritik
Max.
Empiris
Mean
Teoritik
Mean
Empiris
Pretest 30 9,089 24 46 96 82 60 63,13
Postest 30 5,590 24 38 96 59 60 45,83
Tabel 8. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Kecemasan Menghadapi
Dunia Kerja (Pretest)
One-Sample Test
Test Value = 60
95% Confidence Internal of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
1.888 29 .069 3.133 -.26 6.53
Pada tabel 8 dapat dilihat hasil uji t pada skala kecemasan menghadapi
dunia kerja pretest menunjukan nilai signifikan 0,069. Pada tabel 7 menunjukan
bahwa mean teoritik kecemasan menghadapi dunia kerja sebesar 60, sedangkan
mean empiris dari kecemasan menghadapi dunia kerja pada pretest sebesar 63,13
dengan SD sebesar 9,089. Melihat nilai mean teoritik lebih kecil dibandingkan
mean empiris maka dapat disimpulkan bahwa hasil subjek saat pretest cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
memiliki tingkat kecemasan menghadapi dunia kerja yang tergolong tidak terlalu
tinggi.
Tabel 9. Uji Beda Mean Teoritis dan Mean Empiris Kecemasan Menghadapi
Dunia Kerja (Postest)
One-Sample Test
Test Value = 60
95% Confidence Internal of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
-13.881 29 0.000 -14.167 -16.25 -12.08
Pada tabel 9 dapat dilihat juga hasil uji t pada skala kecemasan
menghadapi dunia kerja postest menunjukan nilai signifikan 0,000 yang
menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan
mean empiris dari kecemasan menghadapi dunia kerja saat posttest. Pada tabel 7
menunjukan bahwa mean teoritik kecemasan menghadapi dunia kerja adalah 60,
sedangkan mean empiris pada saat postest sebesar 45,83 dengan SD 5,590.
Melihat mean empiris lebih kecil dibandingkan dengan mean teoritik maka dapat
disimpulkan bahwa hasil subjek saat postest memiliki tingkat kecemasan
menghadapi dunia kerja yang rendah.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran item pada skala kecemasan menghadapai dunia
kerja menunjukan sebaran yang normal. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis
menggunakan Shapiro-Wilk dengan nilai signifikansi variable p ≥ 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menggunakan SPSS 20 For Windows, diperoleh nilai p = 0,812 pada pre-test,
dan nilai p = 0,303 pada post-test.
Tabel 10. Uji Normalitas pada skala Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja
2. Hasil Uji Hipotesis
Uji analisa data menggunakan Paired Sample t-test diperoleh nilai t
sebesar 7,512 dengan nilai p = 0,000 (p ≤ 0,05). Berdasarkan hasil analisa
tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
skor skala kecemasan menghadapi dunia kerja subjek sebelum dan sesudah
mengikuti pelatihan.
Tabel 11. Uji Hipotesis Menggunakan Paired Sample t-test
Paired Samples Test
Kelompok N Mean SD t hitung df Sig (2-tailed)
Eskperimen 30 17.300 12,614 7,512 29 0,000
Setelah melalui uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dari
pelatihan pengenalan kewirausahaan terhadap menurunnya kecemasan mahasiswa
dalam menghadapi dunia kerja.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statisti
c
df Sig. Statistic Df Sig.
Pretest .075 30 .200* .979 30 .812
Postest .089 30 .200* .960 30 .303
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan pengenalan
kewirausahaan dapat menurunkan tingkat kecemasan mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja. Berdasarkan hasil analisa, terdapat perbedaan yang
signifikan antara skor skala kecemasan menghadapi dunia kerja subjek sebelum
( X = 63,13) dan sesudah mengikuti pelatihan ( X = 45,83) dengan nilai(p = 0,000 ≤
0,05), yang artinya ada pengaruh pelatihan pengenalan kewirausahaan terhadap
tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.
Kecemasan mahasiswa menghadapi dunia kerja pada dasarnya dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya terbatasnya atau sedikitnya lapangan pekerjaan,
banyaknya angka pengangguran serta kurangnya pengalaman dan keterampilan
kerja yang dimiliki (Dinata, 2012). Namun selain masalah tentang lapangan
pekerjaan, faktor yang menyebabkan timbulnya kecemasan mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja adalah kepercayaan diri. Mahasiswa yang mempunyai
kepercayaan diri yang tinggi, akan mempunyai kesadaran mengenai seberapa
besar kemampuanya dalam menghadapi dunia kerja. Sedangkan seseorang yang
mempunyai kepercayaan diri yang rendah akan memenuhi tantangan hidup
dengan kecemasan yang jauh lebih besar dari pada orang yang memiliki
kepercayaan diri yang tinggi (Fadilah, 2010).
Kecemasan menghadapi dunia kerja memiliki dampak pada mahasiwa
yaitu timbulnya rasa kurang percaya diri, merasa rendah diri, serta tidak sanggup
untuk menyelesaikan masalah dan apabila seseorang individu menghadapi suatu
masalah atau situasi konflik dia akan meragukan kemampuan dirinya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
mengatasi masalah tersebut karena dia akan merasa kurang mampu bila
dibandingkan dengan orang lain (Lestari, 2006).
Dunia kerja dapat memicu kecemasan bagi siapa saja yang hendak
memasukinya tak terkecuali pada mahasiswa semester akhir karena nantinya
setelah lulus mereka akan mencari pekerjaan dan menghadapi banyak persaingan
sehingga ada kemungkinan-kemungkinan mereka bisa mendapatkan pekerjaan,
atau menjadi pengangguran (Yunita, 2013). Banyaknya pengangguran dan
sulitnya mencari pekerjaan di zaman sekarang ini tidak jarang juga menimbulkan
kecemasan bagi mahasiswa.Widayat (2011) menyatakan bahwa penyebab
tingginya angka pengangguran di kalangan sarjana dapat dikarenakan rendahnya
keterampilan di luar kompetensi dan minimnya jiwa kewirausahaan yang dimiliki
oleh para lulusan termasuk para mahasiswa, sehingga tidak mampu melihat
peluang yang potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha yang
menguntungkan dimasa akan datang.
Keterampilan kewirausahaan dapat diperoleh melalui sebuah pelatihan.
Pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar
untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang
berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih
mengutamakan praktek dari pada teori (Puspita, 2012). Salah satu pelatihan yang
berkaitan dalam meningkatkan keterampilan di luar kompetensi dan
menumbahkan jiwa kewirausahaanya adalah pelatihan pengenalan kewirausahaan.
Pelatihan pengenalan kewirausahaan merupakan pelatihan yang dilakukan
untuk melatih individu agar memiliki kompetensi kewirausahaan, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mampu bertindak mendirikan usaha dengan memanfaatkan peluang yang ada dan
mampu menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Pelatihan ini mengajarkan pesertanya tidak hanya semata-mata memberikan
landasan teoritis mengenai konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap,
perilaku, dan pola pikir (mindset) seorang wirausahaan. Selain itu juga dapat
meningkatkan minat para mahasiswa untuk memilih kewirausahaan sebagai salah
satu pilihan karir selain karir menjadi seorang pegawai swasta, ataupun pegawai
negeri. Pelatihan pengenalan kewirausahaan pada mahasiswa diyakini akan
memberikan solusi bagi tingginya pengangguran yang berpendidikan (Buyung
dalam Davinci, 2011).
Pada pelatihan ini peserta diberi kesempatan untuk melihat dan membuka
pikiran mereka bahwa untuk menjadi seorang wirausaha itu tidaklah sulit dan
membayangkan bagimana menjadi seorang wirausaha, sehingga setelah lulus dari
perguruan tinggi mahasiswa atau peserta pelatihan tidak lagi memiliki rasa cemas
saat memasuki dunia kerja.
Pelatihan pengenalan kewirausahaan yang dilaksanakan dalam penelitian
ini memberikan pengetahuan kepada peserta tentang pengertian kewirausahaan,
mengenal konsep dasar kewirausahaan dimana peserta dibekali tentang berbagai
seluk beluk wirausaha, dan bagaimana berwirausaha. Selain itu peserta diajak
mengenal etika bisnis, manajemen usaha kecil, dan beberapa contoh tentang
legalitas usaha formal maupun informal, dimana didalamnya dijelaskan prosedur
dan legalitas mendirikan usaha kecil. Dari pengetahuan yang didapatkan oleh
peserta pelatihan, dapat memperluas wawasannya mengenai kewirausahaan. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
ini berdampak positif bagi peserta dimana terjadi peningkatan minat mahasiswa
terhadap kegiatan kewirausahaan yang berarti mahasiswa akan memiliki motivasi
dalam mengembangkan dirinya dalam berwirausaha sehingga mahasiswa mampu
mengatasi kekhawatiranya dalam menghadapi dunia kerja (Mustofa & dkk, 2011).
Dampak positif dari pemberian pengetahuan tersebut adalah peserta merasa tidak
kawatir lagi dengan adanya banyak pengangguran karena peserta mulai bisa
mempersiapkan diri sejak dini (Yunita, 2013).
Selain pengetahuan, peserta juga diberikan latihan berbagai trik, cara, dan
strategi membangun jiwa kewirausahaan. Peserta juga diperkenalkan dan
sekaligus dilatih untuk mengenal peluang usaha, bagaimana cara menemukanya,
dan bagaimana memilihnya. Dari berbagai peluang yang ada, peserta di ajak untuk
berlatih menyusun perencanaan usaha sesuai dengan minatnya yang dipandang
memiliki prospek yang sangat baik untuk di jadikan pilihan usaha. Dengan
diberikan berbagai cara dan strategi berwirausaha, hal ini membawa dampak
positif bagi para peserta dimana mampu meningkatkan keterampilannya dalam
berwirausaha, sehingga peserta memiliki rasa percaya diri dengan kemampuan
yang dimiliki (Dermol, 2014). Selain itu peserta juga mulai memiliki pandangan
baru mengenai pekerjaan atau usaha apa yang diminati, sehingga saat peserta lulus
dari perguruan tinggi sudah mampu menciptakan peluang-peluang kerja yang baru
dimana nantinya dapat menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat
mengurangi pengangguran (Wartanto, 2010). Hal ini akan menjadi keyakinan
terhadap diri peserta mengenai masa depannya, peserta menjadi tidak khawatir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
lagi dengan peluang kerja yang semakin sempit, persaingan yang ketat, dan
kemampuan yang dimiliki.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan pengenalan
kewirausahaan berpengaruh terhadap tingkat kecemasan mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja. Dengan diberikannya pelatihan pengenalan
kewirausahaan, peserta mendapatkan ilmu pengetahuan dan cara baru mengenai
kewirausahaan. Peserta juga dapat melatih dan meningkatkan minat, keterampilan
kreativitas untuk berwirausaha. Hal ini juga didukung dari hasil lembaran evaluasi
yang dibagikan kepada peserta setelah mengikuti pelatihan yang dimana sebagian
besar mengatakan bahwa pelatihan pengenalan kewirausahaan ini memberikan
banyak manfaat bagi peserta karena dari pelatihan ini mereka banyak
mendapatkan ilmu dan informasi baru tentang kewirausahaan sehingga kedepanya
mereka bisa lebih percaya diri untuk mulai berani mebuka usaha kecil. Tidak
hanya itu saja, minat dan motivasi subjek dalam pelatihan ini juga dapat dikatakan
meningkat, hal ini terlihat dari kehadiran subjek dalam mengikuti pelatihan,
dimana semua subjek hadir di hari pertama begitupun dihari kedua, sehingga
dapat dikatakan bahwa pelatihan pengenlan kewirausahann ini sangat bermanfaat
dan membantu bagi subjek penelitian dalam melihat peluang lain selain menjadi
seorang karyawan setelah mereka lulus dari perguruan tinggi.
Menurunnya kecemasan menghadapi dunia kerja ditandai dengan hasil
postestnya lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil pretest. Dengan demikian
berdasarkan hasil pengujian hipotesis, tujuan dari penelitian ini dapat tercapai,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
yang artinya “ada pengaruh dari pelatihan kewirausahaan terhadap tingkat
kecemasan menghadapi dunia kerja”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa ada
penurunan kecemasan menghadapi dunia kerja pada subjek setelah mengikuti
pelatihan pengenalan kewirausahaan. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu,
Pelatihan pengenalan kewirausahaan berpengaruh terhadap tingkat kecemasan
menghadapi dunia kerja pada mahasiswa.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi diri bagi para
mahasiswa untuk mulai mempersiapkan diri dengan mengikuti pelatihan
pengenalan kewirausahaan dalam meningkatkan keterampilan, sehingga saat
lulus dari perguruan tinggi, mahasiswa tidak merasa cemas lagi ketika mulai
masuk ke dalam dunia kerja.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan evalusi untuk perguruan
tinggi dimana pelatihan pengenalan kewirausahaan penting diberikan sejak dini
untuk mahasiswa, karena perguruan tinggi sebagai salah satu institusi pendidikan
yang nantinya akan menghasilkan lulusan tentunya mempunyai peran yang cukup
besar guna menciptakan lulusan-lulusan yang bukan hanya siap pakai di dunia
kerja, namun juga siap menjadi entrepreneur sehingga mampu menciptakan
lapangan pekerjaan bagi orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini memiliki keterbatasan. Keterbatasannya adalah waktu
pelaksanaan pelatihan. Peneliti mengadakan pelatihan dari pukul 18.00-20.00
karena mengikuti waktu yang disepakati oleh para trainer yang memberikan
pelatihan. Dapat dilihat dari beberapa hasil lembar evaluasi subjek, sebagian
subjek mengatakan bahwa waktu pelaksanaan pelatihan ini masih kurang efektif.
Sehingga diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat memilih waktu di siang hari
ataupun di pagi hari, sehingga lebih efektif dan subjek tidak merasakan kelelahan
saat mengikuti pelatihan.
Keterbatasan lainnya dari penelitian ini adalah tidak diberikan jarak waktu
dalam pengambilan postestnya, sehingga saran untuk penelitian selanjutnya,
setelah mengikuti pelatihan diberikan jarak waktu pada saat pengambilan
postestnya. Pertimbangannya karena pada aspek perilaku terdapat beberapa item
yang memerlukan interaksi subjek dengan orang lain, sehingga dalam
pengambilan postestnya, untuk penelitian selanjutnya, diberikan waktu kurang
lebih 1 minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
DAFTAR PUSTAKA
Adriany, M. (2013). Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Kewirausahaan
Pemuda. Jurnal Kewirausahaan. Vol. 2 No. 1.
Agustin,V. (2012). Kompetensi Lulusan Sarjana St Rata (SI) Psikologi Dalam
Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi “X”. Jurnal
Ilmiah. Universitas Surabaya. Vol. 1No. 1.
Alma, B. (2008). Kewirausahaan. Banelung : Alfabeta
Astuti, T. P, & Sari, D. Y. (2013). Kecemasan Dalam Menghadapi Dunia Kerja
Ditinjau Dari Konsep Diri Pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Jurnal Ilmiah.
Ashish, S., & Srivastava, M. (1990). Regresion Analysis: Theory, Methods, And
Applications. New York : Springer Verlag.
Azwar, S. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bayu, K. & Suryana, Y. (2010). Kewirausahaan (pendekatan karakteristik
wirausawan sukses edisi kedua). Jakarta : kencana premadia group.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial. Jilid 1 (Edisis Kesepuluh).
Alih Bahasa : Ratna Juwita. Jakarta : Erlangga.
Chaplin, J. P. (2009). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajawali Pers
Davinci, A. A. (2011). Kesiapan Berwirausaha Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ditinjau dari pengetahuan
kewirausahaan, dukungan keluarga, soft skill, dan prestai belajar. Jurnal
Kewirausahaan. Vol. 1 No. 1
Darajat, Z. (1996). Kesehatan Mental. Jakarta : Gunung Agung.
Darajat, Z. (1976). Perawatan jiwa untuk anak-anak. Jakarta : Penerbit Bulan
Bintang.
Dermol, V,. (2014). Development Of Entrepreneurial Competences. Jurnal Social
and Business. Vol. 3. No.1.
Direktorat Jendral Industri Kecil Menengah Departemen Prindustrian.(2010).
Jakarta.
Dinata, Y. (2012). Peran Konsep Diri dan Kesiapan Kerja Terhadap Kecemasan
Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam Menghadapi Dunia Kerja. Jurnal
Psikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Fadilah. (2010). Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kecemasan Menghadapi
Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester VII Prodi Psikologi Fakultas
Dakwah Lain Sunan Ampel Surabaya. Thesis Psikologi.
Greenberger, D & Padesky, A. C. (2004). Manajemen Pikiran. Bandung : Kaifa.
Hurlock, B. E. (1996). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.
Hilmaniar. (2012). Pelatihan Kewirausahaan Model Creation of Enterprises
Formation of Enterpreneur (CEFE). Jurnal Pelatihan kewirausahaan.
Hermuningsih, S., & dkk,. (2005). Mengatasi Pengangguran Di Indonesia. Jurnal
Economia. Vol. 1. No. 1.
Ifham, A., & Helmi, F. A. (2002). Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan
Kewirausahaan Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi. Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta. No. 2, 89-111.
Isnaini, N. S. N., & Lestari, R. (2015). Kecemasan Pada Pengangguran Terdidik
Lulusan Universitas. Jurnal Indigenous. Vol. 13 No. 01.
Kartono, K. (1994). Psikologi Sosial Untuk Manajemen Perusahaan & Industri.
Jakarta: Rajawali.
Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta : Grafindo Persada.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan
Kewirausahaan. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran
Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing Dan
Karakter Bangsa. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum
Lestari, A. W. (2006). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan
Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Psikologi Universita Islam
Indonesia. Skripsi. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Mustofa, L., Habib, Z., & Almuqim, S. (2011). Pelatihan Kewirausahaan
Mahasiswa. Jurnal Pelatihan.
Natanael,Y., & Sufren. (2014). Belajar Otodidak SPSS. Jakarta : Media
Komputindo.
Neubert, U,. (2014). Entrepreneurship Development Training Manual. Germany :
DSW(DeutscheStiftung Weltbevoelkerung).
Nugroho, W.(2015). Sarjana Menganggur. Diunduh dari :
http://www.harnas.co/2015/02/06/495143-sarjana-menganggur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Nugrahaningtyas, W., Wiyanti, S., & Priyatama, N. (2012). Hubungan antara
Efikasi Diri dan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan
Menghadapi Dunia Kerja Pada Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 1
Wedi Klaten.Jurnal Psikologi.
Nevid, J.S, Rathus, S.A. & Greend, B.(2003). Psikologi Abnormal. Jakarta :
Erlangga.
Noor, J. (2011). Metodelogi Penelitian. Jakarta : Prenadamedia.
Puspita, I.A. (2012). Peranan Pelatihan Kewirausahaan Dalam Upaya Mengurangi
Pengangguran Di Indonesia. Jurnal Ekonomi.
Purwanto&Sulistyawati. (2011). Metode penelitian Kuantitatif untuk Administrasi
Publik dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta : Gava Media.
Ramaiah, S. (2003). Kecemasan (Bagaimana Mengatasi Penyebabnya). Alih
Bahasa : Mien Joebhar. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Riggio, E.R.2003. Introduction to Industrial/Organizational Psychology.New
Jersey.
Siswoyo, B.B.H. (2009). Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Di Kalangan Dosen
Dan Mahasiswa.Jurnal.Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. No.
2
Suryana.(2006). Kewirausaahaan Pedoman Praktis : kiat dan proses menuju
sukses Edisi 3. Jakarta : salemba empat.
Supratiknya, A. (2014).Pengukuran Psikologis.Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Widayat, W.E. (2011). Studi Kewirausahaan Pada Mahasiswa Universitas
Pembangunan Panca Budi Medan.Jurnal Economi. Vol. 4 No. 1
Waqiati, H. dkk. (2012) Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Efikasi Diri
dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Penyandang Tuna
Daksa. Jurnal Psikologi.
Wartanto. (2010). Panduan Pelatihan Kewirausahaan. Jurnal Entrepreneur.
Yunita, E. (2013). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan
Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir Universitas
Muhamadiyah Surakarta.Skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LAMPIRAN 1 Skala Try Out
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGIS
Digunakan untuk Penyelesaian Tugas Akhir
Disusun oleh :
Lia Christiyanti
119114074
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi skala ini tanpa
adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun akan tetapi dengan sukarela
demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini.
Semua respon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dan rasakan
dalam kehidupan sehari-sehari. Saya juga memberikn ijin agar jawaban saya dapat
digunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah ini.
Nama :
Jenis kelamin :
Semester / angkatan :
Yogyakarata,……Oktober 2016
(Pengisi Skala)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PETUNJUK PENGERJAAN
Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan di bawah ini. Kemudian
kemukakan pilihan anda, apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri
anda. Berilah tanda (X) pada salah satu pilihan skor jawaban yang tersedia. Adapun
makna masing-masing skor adalah sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, karena itu pilihlah
jawaban yang paling sesuai dengan diri anda, karena tidak ada jawaban yang
dianggap salah. Pastikan tidak ada pertanyaan yang terlewatkan.
- Selamat Mengerjakan -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No PERNYATAN JAWABAN
SS S TS STS
1. Otot-otot saya tetap rileks meskipun saya
mengetahui betapa ketatnya persaingan dalam
dunia kerja
2. Telapak tangan saya berkeringat jika
memikirkan lapangan pekerjaan
3. Saya merasa kurang mampu dalam menentukan
pilihan pekerjaan saya
4. Saya antusias mengikuti pembicaraan seputar
dunia kerja.
5. Saya gugup mengetahui lapangan pekerjaan
yang semakin sempit.
6. Saya selalu berfikir positif bahwa saya akan
mendapatkan pekerjaan
7. Saya mencari informasi dan mengikuti pelatihan
persiapan menuju dunia kerja.
8. Saya merasa jengkel jika saya mendapatkan
pekerjaan yang kurang sesuai dengan bidang
yang saya miliki
9. Saya akan mencari dan menerima pekerjaan,
walaupun itu diluar bidang yang saya miliki
10. Saya bisa menentukan pilihan karir saya
11. Saya takut menghadapi dunia kerja karena saya
tidak memiliki keahlian dan pengamalan kerja
12. Jika bertemu dengan teman yang sudah bekerja,
saya bertanya kepada mereka tentang
pengalaman mereka bekerja sebagai masukan
bagi saya
13. Lowongan pekerjaan dengan kualifikasi
persyaratan yang tinggi membuat keringat dingin
saya keluar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No PERNYATAN JAWABAN
SS S TS STS
14. Saya khawatir jika tidak mendapatkan pekerjaan
15. Badan saya baik-baik saja saat memikirkan
pekerjaan apa yang akan saya dapati nanti
16. Saya menghindari pembicaraan-pembicaraan
seputar dunia kerja
17. Saya panik jika mengingat harus mencari kerja
setelah lulus kuliah
18. Saya mampu menentukan bidang pekerjaan yang
saya minati.
19. Otot-otot saya tegang saat mengetahui tingginya
tingkat persaingan dalam dunia kerja
20. Ketika memikirkan duia kerja saya merasa baik-
baik saja
21. Saya pesimis dengan masa depan saya
22. Saya merasa tidak nyaman jika oranglain
menanyakan masalah bekerja kepada saya
23. saya merasa santai melihat banyaknya
persyaratan kualifikasi pekerjaan yang harus saya
miliki nanti
24. Perasaan saya tetap tenang setelah mengetahui
permasalahan dalam mencari kerja
25. Saya merasa pusing saat memikirkan pekerjaan
apa yang akan saya dapati nanti
26. Saya optimis dengan kehidupan saya dimasa
mendatang
27 Saya panik melihat berita mengenai berbagai
permasalahan dalam dunia kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No PERNYATAN JAWABAN
SS S TS STS
28. Saya tetap tenang mengetahui banyakanya
pesaing dalam mencari pekerjaan
29. Saya tertarik ketika orang lain bertanya tentang
dunia kerja kepada saya
30. Saya jengkel karena tidak bisa menentukan
pilihan karier saya
31. Saya gemetar mengetahui banyak lulusan
mahasiswa S1/S2 yang sampai saat ini belum
diterima kerja
32. Menurut saya, saya mempunyai keterampilan
untuk menghadapi dunia kerja
33. Saya merasa kurang memiliki pengalaman dan
keahlian bekerja
34. Jika bertemu dengan teman saya yang sudah
bekerja, saya cenderung menghindar karena
takut ditanya tentang kondisi saya
35. Saya tetap tenang meskipun mengetahui banyak
lulusan mahasiswa SI/S2 yang sampai saat ini
belum mendapatkan pekerjaan
36. Saya merasa yakin dengan diri saya karena saya
memiliki keahlian/pengalaman
37. Saya menghindari pekerjaan-pekerjaan yang
diluar bidang saya
38. Saya antusias dalam mencari kerja setelah lulus
kuliah
39. Saya enggan mengikuti training atau pelatihan
mengenai persiapan menuju dunia kerja
40. Saya akan menerima apapun pekerjaan yang
saya dapatkan setelah lulus nanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN 2 Reliabilitas Skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
A. Tabel Uji Reliabilitas Skala Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja
Sebelum Seleksi Item
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 80.38 207.614 -.247 .921
VAR00002 81.10 195.639 .270 .916
VAR00003 80.90 188.615 .594 .912
VAR00004 81.49 198.732 .217 .916
VAR00005 80.58 187.654 .623 .911
VAR00006 81.76 194.519 .480 .913
VAR00007 81.07 199.923 .114 .917
VAR00008 80.75 194.479 .347 .915
VAR00009 80.94 198.533 .155 .917
VAR00010 81.40 194.337 .475 .913
VAR00011 81.14 186.155 .689 .910
VAR00012 81.70 203.108 -.031 .918
VAR00013 80.94 189.077 .566 .912
VAR00014 80.60 187.521 .545 .912
VAR00015 81.06 192.709 .483 .913
VAR00016 81.75 195.579 .437 .914
VAR00017 81.10 186.573 .695 .910
VAR00018 81.29 193.950 .502 .913
VAR00019 81.03 191.359 .535 .912
VAR00020 80.94 190.021 .633 .911
VAR00021 81.67 190.445 .591 .912
VAR00022 81.29 189.470 .650 .911
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.916 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
VAR00023 80.71 193.569 .447 .913
VAR00024 80.78 192.526 .494 .913
VAR00025 81.04 190.006 .587 .912
VAR00026 81.60 192.433 .566 .912
VAR00027 81.10 188.839 .691 .911
VAR00028 81.00 192.160 .537 .913
VAR00029 81.26 195.667 .435 .914
VAR00030 81.33 190.013 .575 .912
VAR00031 81.01 190.136 .540 .912
VAR00032 81.36 193.255 .575 .912
VAR00033 81.06 187.573 .684 .911
VAR00034 81.40 191.923 .501 .913
VAR00035 80.84 195.767 .302 .915
VAR00036 81.29 191.441 .595 .912
VAR00037 80.97 194.767 .384 .914
VAR00038 81.58 197.046 .329 .915
VAR00039 81.45 195.770 .351 .915
VAR00040 81.00 204.688 -.104 .920
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
B. Tabel Uji Reliabilitas Skala Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja
Setelah Seleksi Item
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 47.56 107.929 .579 .925
VAR00002 47.23 106.739 .637 .924
VAR00003 47.79 105.765 .694 .922
VAR00004 47.60 107.811 .579 .925
VAR00005 47.71 111.153 .459 .926
VAR00006 48.40 112.659 .467 .926
VAR00007 47.75 105.979 .707 .922
VAR00008 47.68 109.178 .575 .925
VAR00009 47.60 109.203 .604 .924
VAR00010 48.33 108.525 .630 .924
VAR00011 47.94 107.692 .697 .923
VAR00012 47.43 111.351 .447 .927
VAR00013 47.69 107.927 .642 .923
VAR00014 47.75 107.295 .734 .922
VAR00015 47.65 110.773 .511 .926
VAR00016 47.91 113.712 .382 .927
VAR00017 47.98 108.423 .596 .924
VAR00018 47.66 108.275 .574 .925
VAR00019 48.01 111.784 .531 .925
VAR00020 47.71 106.497 .712 .922
VAR00021 48.06 109.701 .534 .925
VAR00022 47.94 110.341 .560 .925
VAR00023 47.62 112.654 .364 .928
VAR00024 48.10 112.941 .364 .928
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.928 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN 3 Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
SKALA PENGUKURAN
Nama :
Semester :
Jenis Kelamin :
Nomor Telephone :
PETUNJUK PENGERJAAN
Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan di bawah ini. Kemudian
kemukakan pilihan anda, apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri
anda. Berilah tanda (X) pada salah satu pilihan skor jawaban yang tersedia. Adapun
makna masing-masing skor adalah sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, karena itu pilihlah
jawaban yang paling sesuai dengan diri anda, karena tidak ada jawaban yang
dianggap salah. Pastikan tidak ada pertanyaan yang terlewatkan.
- Selamat Mengerjakan -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No PERNYATAAN JAWABAN
SS S TS STS
1. Saya merasa kurang mampu dalam menentukan pilihan
pekerjaan saya
2. Saya gugup mengetahui lapangan pekerjaan yang semakin
sempit.
3. Saya takut menghadapi dunia kerja karena saya tidak
memiliki keahlian dan pengamalan kerja
4. Lowongan pekerjaan dengan kualifikasi persyaratan yang
tinggi membuat keringat dingin saya keluar
5. Badan saya baik-baik saja saat memikirkan pekerjaan apa
yang akan saya dapati nanti
6. Saya menghindari pembicaraan-pembicaraan seputar dunia
kerja
7. Saya panik jika mengingat harus mencari kerja setelah
lulus kuliah
8. Otot-otot saya tegang saat mengetahui tingginya tingkat
persaingan dalam dunia kerja
9. Ketika memikirkan duia kerja saya merasa baik-baik saja
10. Saya pesimis dengan masa depan saya
11. Saya merasa tidak nyaman jika oranglain menanyakan
masalah bekerja kepada saya
12. Perasaan saya tetap tenang setelah mengetahui
permasalahan dalam mencari kerja
13. Saya merasa pusing saat memikirkan pekerjaan apa yang
akan saya dapati nanti
14. Saya panik melihat berita mengenai berbagai permasalahan
dalam dunia kerja
15. Saya tetap tenang mengetahui banyakanya pesaing dalam
mencari pekerjaan
16. Saya tertarik ketika orang lain bertanya tentang dunia kerja
kepada saya
17. Saya jengkel karena tidak bisa menentukan pilihan karier
saya
18. Saya gemetar mengetahui banyak lulusan mahasiswa S1/S2
yang sampai saat ini belum diterima kerja
19. Menurut saya, saya mempunyai keterampilan untuk
menghadapi dunia kerja
20. Saya merasa kurang memiliki pengalaman dan keahlian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
21. Jika bertemu dengan teman saya yang sudah bekerja, saya
cenderung menghindar karena takut ditanya tentang
kondisi saya
22. Saya merasa yakin dengan diri saya karena saya memiliki
keahlian/pengalaman
23. Saya menghindari pekerjaan-pekerjaan yang diluar bidang
saya
24. Saya enggan mengikuti training atau pelatihan mengenai
persiapan menuju dunia kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN 4 Deskripsi Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
A. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Kecemasan Menghadapi Dunia
Kerja (Pretest)
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
pretest 30 63.13 9.089 1.659
B. Uji Beda Mean Teoritik dan Mean Empiris Kecemasan Menghadapi Dunia
Kerja (Postest)
One-Sample Test
Test Value = 60
t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
pretest 1.888 29 .069 3.133 -.26 6.53
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
postest 30 45.83 5.590 1.021
One-Sample Test
Test Value = 60
t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
postest -13.881 29 .000 -14.167 -16.25 -12.08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN 5 Uji Normalitas dan Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
A. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest .075 30 .200* .979 30 .812
Postest .089 30 .200* .960 30 .303
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Uji Hipotesis
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (1-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest - Posttest 17.300 12.614 2.303 12.590 22.010 7.512 29 .000
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error
Mean
Pair 1
Pretest 63.13 30 9.089 1.659
Posttest 45.83 30 5.590 1.021
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN 6 LEMBAR EVALUASI PELATIHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
EVALUASI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
Nama :
Kuisioner ini dipergunakan untuk evaluasi dari pelatihan yang telah di selenggarakan. Adapun
makna masing-masing skor adalah sebagai berikut :
1 : Sangat Buruk 2 : Buruk 3: Cukup 4 : Baik
No. Penyelenggaraan Pelatihan 1 2 3 4
1. Waktu pelaksanaan 2. Tempat atau ruang pelatihan 3. Fasilitas yang diberikan 4. Kosumsi 5. Penyampaian materi dari narasumber 6. Interaksi narasumber dengan peserta pelatihan 7. Isi (content) dari materi pelatihan
Pertanyaan Terbuka
Menurut anda, apakah pelatihan kewirausahaan ini bermanfaat ? Berikan
alasannya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI