82
PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS PADANG TAHUN 2019 Skripsi Diajukan ke Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang sebagai Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang OLEH : SAQINAH SARI NIM. 152210736 JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG TAHUN 2019

PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS

SATIVUS L) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS ANDALAS PADANG TAHUN 2019

Skripsi

Diajukan ke Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Politeknik

Kesehatan Kemenkes Padang sebagai Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Pendidikan Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika

Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

OLEH :

SAQINAH SARI

NIM. 152210736

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

TAHUN 2019

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini saya

Nama Lengkap : Saqinah Sari

NIM : 152210736

Tanggal Lahir : 28 September 1997

Nama PA : Sri Darningsih, S. Pd, M. Si

Nama Pembimbing 1 : Arlen Defitri N, S. ST, M. Biomed

Nama Pembimbing 2 : DR. Fauzi Arasj, SKM, M. Kes

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan skripsi saya,

yang berjudul “Pengaruh Pemberian Agar-Agar Mentimun (Cucumis Sativus L)

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja

Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019”.

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka

saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Padang, Juni 2019

Mahasiswa,

(Saqinah Sari)

NIM. 152210736

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

RIWAYAT HIDUP PENULIS

IDENTITAS

Nama : Saqinah Sari

NIM : 152210736

Tempat/Tanggal Lahir : Siduampan/28 September 1997

Anak Ke : 3 (Tiga)

Jumlah Bersaudara : 4 (Empat)

Agama : Islam

Alamat : Siduampan

Kec. Ranah Batahan

Kab. Pasaman Barat

Prov. Sumatera Barat

NAMA ORANG TUA

Ayah : Abdul Rahman, S. Pd

Pekerjaan : Wiraswasta

Ibu : Nurliana Daulay, S. Pd

Pekerjaan : PNS

RIWAYAT PENDIDIKAN

No Pendidikan Tahun

1 SDN 19 Ranah Batahan 2003-2009

2 SMP N 1 Ranah Batahan 2009-2012

3 SMA S Nurul Ilmi Padang Sidimpuan 2012-2015

4 S1 Terapan Gizi dan Dietetika Poltekkes Kemenkes Padang 2015-2019

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …
Page 5: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …
Page 6: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

JURUSAN GIZI

Skripsi, Juni 2019

Saqinah Sari

Pengaruh Pemberian Agar-Agar Mentimun (Cucumis Sativus L) Terhadap

Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja

Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019

Vi + 55 halaman + 10 tabel + 2 grafik + 12 lampiran

ABSTRAK

Hipertensi merupakan kondisi seseorang mengalami peningkatan tekanan

darah di atas normal dan kronis. Hipertensi di Indonesia merupakan masalah

kesehatan dengan prevalensi tertinggi yaitu sebesar 25,8%, prevalensi Provinsi

Sumatera Barat sebesar 22,6%. Data laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota

Padang tahun 2017, penderita hipertensi tertinggi nomor satu di Kota Padang

terdapat di Puskesmas Andalas sebanyak 2028 orang dengan prevalensi sebesar

21,1%. Pengobatan hipertensi dilakukan dengan pengobatan farmakologis dan

non-farmakologis dengan meningkatkan asupan kalium dan serat seperti

mengonsumsi mentimun dan agar-agar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pemberian agar-agar mentimun (cucumis sativus l) terhadap penurunan

tekanan darah pada penderita hipertensi.

Penelitian ini bersifat quasi eksperiment dengan rancangan non equivalent

control group. Penelitian dilaksanakan mulai bulan januari sampai dengan Juni

2019. Cara pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yang

berjumlah 30 orang. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 sampel

perlakuan dan 15 sampel kontrol. Data primer meliputi asupan agar-agar

mentimun dan tekanan darah awal dan akhir responden, sedangkan data sekunder

meliputi data umum responden. Data dianalisis dengan menggunakan uji

univariat, uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney.

Hasil ini menunjukkan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik dan

diastolik kelompok perlakuan berturut-turut sebesar 14,67 mmHg dan 7,33

mmHg. Hasil uji mann whitney menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian

agar-agar mentimun terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik.

Saran dari penelitian ini adalah agar-agar mentimun dapat dijadikan sebagai

alternative pengobatan non-farmakologis untuk membantu menurunkan tekanan

darah.

Kata Kunci : Hipertensi, Tekanan Darah, Agar-agar mentimun

Daftar pustaka : 48 (1995-2018)

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

POLITEKNIK HEALTH KEMENKES PADANG

NUTRITIONAL DEVELOPMENT

Skripsi, June 2019

Saqinah Sari

The Effect of Cucumber Gelatin (Cucumis Sativus L) on the Reduction of Blood

Pressure in Hypertension Patients in the Andalas Health Center Padang in 2019

Vi + 55 pages + 10 table + 2 grafik + 12 attachments

ABSTRACT

Hypertension is a condition of a person experiencing an increase in blood

pressure above normal and chronic. Hypertension in Indonesia is a health problem

with the highest prevalence of 25.8%, the prevalence of West Sumatra Province is

22.6%. The annual data report of the Padang City Health Office in 2017, the

highest number one hypertension sufferer in the city of Padang is in Andalas

Health Center as many as 2028 people with a prevalence of 21.1%. Treatment of

hypertension is done by pharmacological and non-pharmacological treatment by

increasing potassium and fiber intake such as consuming cucumber and gelatin.

This study aims to determine the effect of cucumber gelatin (cucumis sativus l) on

blood pressure reduction in patients with hypertension

This study is quasi-experimental with a non equivalent control group design.

The research was conducted from January to June 2019. The method of sampling

was done by purposive sampling, amounting to 30 people. Samples were divided

into 2 groups: 15 treatment samples and 15 control samples. Primary data include

the cucumber and initial and final blood pressure of the respondent, while the

secondary data includes the general data of the respondents. Data were analyzed

using univariate test, Wilcoxon test and Mann Whitney test.

These results showed that the average reduction in systolic and diastolic

blood pressure in the treatment group was 14.67 mmHg and 7.33 mmHg,

respectively. The results of the Mann Whitney test show that there is an effect of

giving cucumber gelatin to systolic and diastolic blood pressure

Suggestions from this study are cucumber gelatin can be used as an

alternative non-pharmacological treatment to help lower blood pressure.

Keywords : Hypertension, Blood Pressure, Cucumber Gelatin

References : 48 (1995-2018)

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan judul “Pengaruh pemberian agar-agar mentimun (Cucumis

Sativus L) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di

Wiliyah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019”

Penyusunan dan penulisan Skripsi ini merupakan suatu rangkaian dari

proses pendidikan pada Program Studi Sarjana Terapan Jurusan Gizi dan

Dietetika Politeknik Kesehatan Padang dan sebagai persyaratan untuk

menyelesaikan mata kuliah Skripsi.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Arlen Defitri Nazar,

S.ST, M.Biomed selaku pembimbing utama Skripsi dan Bapak Dr. Fauzi Arasj,

SKM, M.Kes sebagai pembimbing pendamping Skripsi, yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan dalam pembuatan Skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada :

1. Bapak Dr. H. Burhan Muslim, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes

Kemenkes Padang.

2. Ibu Kasmiyetti, DCN, M.Biomed selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes

Kemenkes Padang.

3. Ibu Irma Eva Yani, S.KM, M.Si selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan

jurusan Gizi dan Distetika Poltekkes Kemenkes Padang.

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

ii

4. Bapak dan Ibu dosen beserta Civitas Akademia Jurusan Gizi dan Dietetika

Poltekkes Kemenkes Padang.

5. Keluarga yang telah memberikan dukungan, masukan dan semangat

dalam pembuatan Skripsi ini.

6. Teman-teman Jurusan Gizi dan Dietetika Angkatan 2015, khususnya kelas

D-IV A yang telah memberikan motivasi serta dukungan dalam

penyusunan Skripsi ini.

7. Sahabat, kakak-kakak dan adik-adik yang telah memberikan semangat

dan dorongan dalam penyusunan Skripsi ini.

8. Kepala beserta Civitas Puskesmas Andalas Padang yang telah membantu

dalam pembuatan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritikdan saran yang membangun demi

kesempurnaan Skripsi ini.

Padang, Mei 2019

Penulis

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

iii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6

1. Tujuan umum ............................................................................................... 6

2. Tujuan khusus............................................................................................... 6

C. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7

D. Ruang Lingkup ................................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 9

A. Landasan Teori ................................................................................................... 9

1. Tekanan Darah ............................................................................................. 9

2. Hipertensi ..................................................................................................... 10

a. Defenisi Hipertensi ................................................................................. 10

b. Klasifikasi Hipertensi ............................................................................. 12

c. Patofisiologi Hipertensi .......................................................................... 13

d. Gejala Hipertensi .................................................................................... 13

e. Faktor Predisposisi Hipertensi ................................................................ 14

f. Penatalaksanaan Hipertensi .................................................................... 19

3. Mentimun ..................................................................................................... 23

4. Agar-Agar Mentimun ................................................................................... 28

B. Kerangka Konsep ............................................................................................... 29

C. Hipotesis ................................................................................................................... 29

D. Definisi Operasional ................................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 31

A. Desain Penelitian ....................................................................................................... 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................................... 31

C. Populasi dan Sampel ................................................................................................. 31

D. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................................. 33

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................................................................ 36

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

iv

F Teknik Pengolahan Sampel ....................................................................................... 36

G. Teknik Analisi Data .................................................................................................. 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 39

A. Hasil Penelitian ......................................................................................................... 39

B. Pembahasan .............................................................................................................. 45

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 54

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 54

B. Saran .................................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi ………………………………………….......... 13

Tabel 2. Komposisi Zat Gizi Dalam 100 Gram Mentimun ……………........... 25

Tabel 3. Komposisi Zat Gizi Agar-Agar Mentimun ……………..................... 34

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di

Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019 ……............ 39

Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan

Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019 40

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi di Wilayah Kerja

Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019 ……………………............ 40

Tabel 7. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal dan Akhir

Responden Perlakuan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang

Tahun 2019 ………………………………………………………….. 41

Tabel 8. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal dan Akhir

Responden Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang

Tahun 2019 ………………………………………………………….. 42

Tabel 9. Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal

dan Akhir Kelompok Perlakuan …………………………………….. 43

Tabel 10. Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal

dan Akhir Kelompok Kontrol ………………………………………. 44

Tabel 11. Pengaruh Pemberian Agar-Agar Mentimun Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Responden ………………………………………….. 45

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Format Permohonan Menjadi Responden

Lampiran B : Format Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran C : Quesioner Penelitian (Kelompok Perlakuan)

Lampiran D : Quesioner Penelitian (Kelompok Kontrol)

Lampiran E : Surat Izin Pengambilan Data

Lampiran F : Surat Izin Penelitian

Lampiran G : Daya Terima Agar- Agar Mentimun dan Agar Tanpa Mentimun

Lampiran H : Grafik Perubahan Tekanan Darah

Lampiran I : Output Hasil Pengolahan Data

Lampiran J : Master Tabel

Lampiran K : Dokumentasi

Lampiran L : Lembar Konsultasi

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan suatu kelompok penyakit

yang proses patologis bersifat kronik, menjadi masalah kesehatan dan

penyebab kematian utama, serta penanggulangan dan pengendaliannya cukup

sulit dilakukan. Penyakit tidak menular ini semakin hari semakin meningkat

karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya pada masyarakat.

Kecenderungan peningkatan ini terutama terjadi pada diabetes, stroke dan

hipertensi. 1

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis ketika

seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis

(dalam waktu lama). Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi

jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya

120/80 mmHg). Hipertensi merupakan faktor resiko utama dari

perkembangan penyakit jantung dan stroke. 3

Hipertensi merupakan salah satu penyakit metabolik dan degeneratif

berbahaya yang saat ini sudah umum terjangkit pada usia dewasa sebagai

akibat dari gaya hidup yang tak sehat. Penyakit ini ditakuti oleh banyak orang

karena banyak bahaya yang bisa ditimbulkan bagi kesehatan dan keselamatan

jiwa mulai dari kerusakan pada organ-organ penting di dalam tubuh seperti

otak, ginjal, mata, dan serangan jantung, gagal ginjal, hingga stroke yang bisa

mengakibatkan kematian. 3

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

2

Faktor penyebab hipertensi 90% tidak diketahui secara pasti, namun

dari berbagai penelitian telah di temukan beberapa faktor yang sering

menyebabkan terjadinya hipertensi. Salah satunya adalah gaya hidup yang

tidak sehat, contohnya adalah konsumsi garam yang tinggi, makanan

berlebihan, minum alkohol dan merokok. 5

Selain gaya hidup, tingkat stress diduga berpengaruh terhadap

peningkatan tekanan darah. Seseorang mengalami stres katekolamin yang ada

di dalam tubuh akan meningkat sehingga mempengaruhi mekanisme aktivitas

saraf simpatis, dan terjadi peningkatan saraf simpatis. Ketika saraf simpatis

meningkat maka akan terjadi peningkatan kontraktilitas otot jantung sehingga

menyebabkan curah jantung meningkat, keadaan inilah yang cenderung

menjadi faktor mencetus hipertensi. 5

Faktor lain yang mempengaruhi hipertensi antara lain ras, umur, jenis

kelamin, obesitas, kurangnya aktivitas, kurangnya asupan kalium, kalsium,

magnesium dan serat, asupan tinggi lemak, tinggi natrium, konsumsi alcohol

berlebih, kebiasaan merokok, dan adanya riwayat hipertensi dalam keluarga. 5

Menurut National Health and Nutrition Examination, kejadian

hipertensi pada orang dewasa di Amerika tahun 2010-2012 adalah sekitar 39-

51%, yang berarti terdapat 58-65 juta orang menderita hipertensi. Menurut

Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2012 sebanyak 839 juta kasus

hipertensi, diperkirakan akan meningkat menjadi 1,15 milyar pada tahun

2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia. Sekitar 80% kenaikan kasus

hipertensi terjadi terutama di negara-negara berkembang termasuk indonesia.7

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

3

Berdasarkan data dari Riskesdas Litbang Depkes (2013), hipertensi di

Indonesia merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi tertinggi yaitu

sebesar 25,8%. Prevalensi tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), Kalimantan

Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%), Jawa Barat (29,4%) dan

Gorontalo (29,4%), sedangkan untuk Provinsi Sumatera Barat prevalensi

hipertensi sebesar 22,6%.8

Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun

2017, hipertensi termasuk penyakit nomor dua tertinggi di Kota Padang

setelah penyakit ISPA, total penderita hipertensi di Kota Padang sebanyak

9587 penderita. Berdasarkan laporan tersebut dapat dilihat bahwa penderita

hipertensi tertinggi nomor satu di Kota Padang terdapat di Puskesmas

Andalas sebanyak 2028 orang dengan prevalensi sebesar 21,1%. 10

Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan terapi medik dan terapi

gizi. Terapi medik menggunakan terapi obat antihipertensi dan modifikasi

gaya hidup. Data WHO juga menunjukkan bahwa obat – obatan konvensional

(obat-obatan kimia) hanya mampu menyembuhkan penyakit sekitar 30%.

Penyembuhan utama berasal dari makanan. Sedangkan terapi gizi

menggunakan manajemen berat badan, terapi diet, pembatasan natrium,

peningkatan kalium berupa penambahan konsumsi buah dan sayuran. Salah

satu makanan yang tinggi kalium adalah mentimun. 11

Mentimun (cucumis sativus) merupakan tanaman yang digolongkan

dalam kategori sayuran, dan kaya akan nilai gizi. Kandungan kalium dalam

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

4

mentimun mampu mengobati tekanan darah tinggi, Kandungan kalium pada

setiap 100 gram mentimun sebesar 147 mg, dan fosfor 24 mg. 12

Kandungan Kalium dalam mentimun dapat menurunkan tekanan

darah sistolik dan diastolik dengan menghambat pelepasan renin sehingga

terjadi peningkatan ekskresi natrium dan air. Renin beredar dalam darah dan

bekerja dengan mengkatalisis penguraian angiotensin menjadi angiotensin I.

Angiotensin I berubah menjadi bentuk aktifnya yaitu angiotensin II dengan

bantuan angiotensin converting enzyme (ACE). Retensi natrium dan air

menjadi berkurang dengan adanya kalium, sehingga terjadinya penurunan

volume plasma, curah jantung, tekanan perifer, dan tekanan darah. 13 Kalium

juga merupakan penghasil elektrolit yang baik bagi hati, dan membantu

menurunkan tekanan darah tinggi serta mengatur irama detak jantung dengan

melawan efek buruk dari natrium, kandungan kalium pada mentimun inilah

yang efektif mengobati hipertensi. 14

Berdasarkan penelitian Ponggohong, dkk (2015) di Kabupaten

Minahasa Tenggara, pemberian mentiumun sebanyak 100 gram dengan cara

di blender atau jus mentimun selama 7 hari pada kelompok intervensi dan

kontrol. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan paired sampel t-test (uji t

dependen) menunjukan nilai p adalah 0,000 pada pemberian jus mentimun,

dengan demikian (p 0,000 < 0,05) berarti ada pengaruh pemberian jus

mentimun terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Kabupaten

Minahasa Tenggara. 15

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

5

Selain kalium serat juga sangat berperanan penting pada penderita

gizi lebih dapat mencegah atau mengurangi resiko penyakit degeneratif. Salah

satu bahan makanan yang mengandung serat adalah agar-agar. Agar-agar

mengandung serat untuk setiap gramnya dapat menurunkan kadar kolesterol

Low Density Lipoprotein rata-rata 2,2 mg/dl. 16 Berdasarkan penelitian Escrig

dan Muiz (2006) rumput laut memiliki kandungan serat makanan (dietery

fiber) sebesar 2,575% dengan komponen terbesarnya soluble fiber serta

kandungan polisakarida dalam rumput laut juga mampu menghalangi

penyerapan lemak dalam saluran pencernaan dan akan membantu

menurunkan tekanan darah. 17

Serat larut lebih efektif dalam mereduksi plasma kolesterol yaitu LDL

dan meningkatkan kadar HDL. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa

kerusakan pembuluh darah bisa dicegah dengan mengkonsumsi serat.

Konsumsi serat sayuran dan buah akan mempercepat rasa kenyang, keadaan

ini menguntungkan karena dapat mengurangi pemasukan energi dan obesitas,

dan akhirnya akan menurunkan risiko hipertensi. Dalam sebuah penelitian

Harvard terhadap lebih dari 40.000 laki-laki, peneliti menemukan bahwa

asupan serat tinggi berpengaruh terhadap penurunan sekitar 40% risiko

penyakit jantung koroner, dibandingkan dengan asupan rendah serat.

Sehingga dianjurkan diet tinggi serat bagi penderita hipertensi. 17

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pengaruh pemberian agar-agar mentimun terhadap

penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja

Puskesmas Andalas tahun 2019.

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

6

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah

“Apakah ada pengaruh pemberian agar-agar mentimun terhadap penurunan

tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas

tahun 2019?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian agar-agar mentimun

terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah

kerja Puskesmas Andalas tahun 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya rata-rata tekanan darah awal dan akhir perlakuan pada

pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas tahun 2019.

b. Diketahuinya rata-rata tekanan darah awal dan akhir kontrol pada

pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas tahun 2019.

c. Diketahuinya perbedaan antara rata-rata tekanan darah awal dan akhir

perlakuan pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas

tahun 2019.

d. Diketahuinya perbedaan antara rata-rata tekanan darah awal dan akhir

kontrol pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas

tahun 2019.

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

7

e. Diketahuinya pengaruh pemberian agar-agar mentimun terhadap

penurunan tekanan darah awal dan akhir antara perlakuan dan kontrol

pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang

pengaruh pemberian agar-agar mentimun terhadap perubahan tekanan

darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini nantinya akan memberikan masukan dan

menambah pengetahuan serta wawasan tentang pengaruh pemberian agar-

agar mentimun terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di

wilayah kerja Puskesmas Andalas.

3. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang mentimun untuk

penanggulangan tekanan darah bagi penderita hipertensi.

4. Bagi Pasien

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan bahan

pertimbangan untuk memilih pengobatan alternatif yang tepat dan praktis

dalam menurunkan tekanan darah yaitu dengan mengkonsumsi mentimun

yang di olah menjadi agar-agar mentimun.

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

8

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dari penelitian ini adalah mengetahui

perbedaan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja

Puskesmas Andalas sebelum dan setelah pemberian agar-agar mentimun.

Variabel dependen adalah tekanan darah dan variabel independen adalah

pemberian agar-agar mentimun. Tempat dan waktu penelitian adalah di

wilayah kerja Puskesmas Andalas tahun 2019.

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah dari

system sirkulasi atau sistem vaskuler terhadap dinding pembuluh darah. 37

Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan

yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. 38

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh

arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh

manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran yaitu sistolik

dan diastolik.2

Tekanan sistolik merupakan tekanan darah yang terjadi pada saat

kontraksi otot jantung. Secara khusus digunakan untuk membaca pada

tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri

dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole. Pada

format penulisan angka tekanan darah, umumnya tekanan sistolik

merupakan angka pertama. Tekanan sistolik (angka atas) merupakan

tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung, sehingga akan

memompa darah dengan tekanan terbesar. 2

Tekanan diastolik merupakan tekanan darah ketika jantung tidak

sedang berkontraksi atau bekerja lebih, atau dengan kata lain sedang

beristirahat. Tekanan diastolik (angka bawah) merupakan kekuatan penahan

pada dinding pembuluh darah saat jantung mengembang antar denyut,

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

10

terjadi pada saat jantung dalam keadaan mengembang atau saat istirahat,

sehingga tekanan darah akan berkurang.2

2. Hipertensi

a. Definisi Hipertensi

Penyakit yang dalam bahasa inggris disebut Hypertension ini adalah

gangguan yang terjadi pada sistem peredaraan darah, sehingga tekanan

darah menjadi di atas normal. Karena itu penyakit ini juga dikenal dengan

nama tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah penyakit yang sering terjadi

ketika ada masalah kesehatan pada seseorang sehingga membutuhkan

pengobatan yang lebih spesifik.2

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang akan

memberi gejala lanjut ke suatu organ target seperti stroke (untuk otak),

penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan hipertropi

ventrikel kanan. Dengan target organ di otak yang berupa stoke, hipertensi

menjadi penyebab utama stoke yang membawa kematian yang tinggi. 1

Hipertensi merupakan salah satu penyakit metabolik dan degeneratif

berbahaya yang saat ini sudah umum terjangkit orang dewasa sebagai akibat

dari gaya hidup yang tak sehat. Penyakit yang satu ini begitu ditakuti oleh

banyak orang karena berbagai bahaya yang bisa ditimbulkan bagi kesehatan

dan keselamatan jiwa penderitanya mulai dari kerusakan pada organ-organ

penting di dalam tubuh seperti otak, ginjal, mata, dan menderita serangan

jantung, gagal ginjal, hingga stroke yang bisa mengakibatkan kematian. 2

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

11

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi dalam dua golongan,

yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi utama adalah

suatu kondisi yang jauh lebih sering dan meliputi 95% dari hipertensi.

Hipertensi utama disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu beberapa faktor

yang efek-efek kombinasinya menyebabkan hipertensi. 2

Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak/belum

diketahui penyebabnya. Pada para penderita hipertensi primer, tidak terlihat

gejala yang jelas dan pada umumnya baru diketahui setelah melakukan

pemeriksaaan kesehatan ke dokter. 3 Hipertensi jenis ini terjadi apabila

penyakit tersebut muncul sebagai akibat dari gaya hidup dan lingkungan.

Misalnya pada orang yang tidak mengontrol pola makan, obesitas, stres,

kurang olahraga, dan sebagainya. 6

Sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi yang telah diketahui

penyebabnya atau sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Sekitar 5-10%

penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%

penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu,

misalnya pil KB. 3 Hal ini juga termasuk pada ibu hamil, di mana secara

umum tekanan darah akan naik saat usia kehamilan mencapai 20 minggu. 6

b. Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi dibuat berdasarkan tingkat tingginya tekanan

darah yang mengakibatkan peningkatan risiko penyakit jantung dan

pembuluh darah. Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap

normal adalah kurang dari 140/90 mmHg, sedangkan bila lebih dari 160/95

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

12

mmHg dinyatakan sebagai hipertensi, dan di antara nilai tersebut disebut

sebagai normal-tinggi (batasan tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa

diatas 18 tahun). 3

Tekanan darah seseorang bisa lebih atau kurang dari batasan nilai

normal. Jika melebihi nilai normal, orang tersebut menderita tekanan darah

tinggi atau hipertensi. Sebaliknya, jika di bawah nilai normal, maka orang

tersebut menderita tekanan darah rendah. Dalam masyarakat, hipertensi atau

tekanan darah tinggi lebih menonjol ketimbang tekanan darah rendah karena

hipertensi merupakan faktor resiko utama dari perkembangan penyakit

jantung dan stroke. 3

Klasifikasi Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat dilihat pada tabel 1 : 3

Tabel 1.

Klasifikasi Hipertensi

Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

Normal ≤ 120 mmHg ≤ 80 mmHg

Stadium 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

Stadium 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg

c. Patofisiologi Hipertensi

Hipertensi adalah proses degeneratif sistem sirkulasi yang dimulai

dengan artherosklerosis, yaitu gangguan struktur anatomi pembuluh darah

perifer yang berlanjut dengan kekakuan pembuluh darah atau arteri.

Kekakuan pembuluh darah tersebut disertai dengan penyempitan dan

pembesaran yang menghambat gangguan peredaran darah perifer. Kekakuan

dan kelambatan aliran darah menyebabkan beban jantung bertambah berat

yang akhirnya dikompensasi dengan peningkatan upaya pemompaan

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

13

jantung yang berdampak pada peningkatan tekanan darah dalam sistem

sirkulasi. 1

Dengan demikian, proses patologis hipertensi ditandai dengan

peningkatan tahanan perifer yang berkelanjutan sehingga secara kronik

dikompensasi oleh jantung dalam bentuk hipertensi. 1

d. Gejala Hipertensi

Penyakit hipertensi ini sering datang secara diam – diam dan tidak

menunjukkan adanya gejala-gejala tertentu yang bisa dilihat dari luar

sehingga disebut sebagai the silent disease. Namun ketika tekanan darah

naik dengan sangat cepat sehingga tekanan diastolenya lebih besar dari 140

mmHg, biasanya baru muncul gejala-gejala tertentu yang bisa dilihat dari

luar, yaitu : 3

1. Sakit kepala atau pusing

2. Mudah lelah

3. Muka merah

4. Serasa mau pingsan

5. Tinnitus (terdengar suara mendenging dalam telinga)

6. Keluar darah dari hidung secara tiba – tiba

7. Tengkuk terasa pegal

8. Penglihatan menjadi kabur

e. Faktor Predisposisi Hipertensi

Penyebab hipertensi dilihat dari faktor pemicunya, bisa dibagi menjadi

dua faktor yaitu faktor yang bisa dikontrol dan faktor yang tidak bisa

dikontrol. 3

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

14

1. Faktor yang bisa dikontrol

a. Obesitas

Prediket obesitas diberikan pada seseorang yang memiliki

indeks massa tubuh atau IMT lebih besar dari 30 kg/m2. Obesitas

berhubungan erat dengan hipertensi. Diketahui bahwa daya pompa

jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan

hipertensi lebih tinggi daripada mereka yang memiliki berat badan

normal. Risiko terserang hipertensi pada penderita obesitas mencapai

dua sampai enam kali lebih besar dari pada yang bertubuh normal. 2

b. Konsumsi minuman beralkohol

Minuman beralkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan

berat badan. Minum alkohol tiga gelas atau lebih setiap hari sudah

cukup untuk meningkatkan tekanan darah dan berlanjut menjadi

hipertensi. 2

c. Kebiasaan merokok

Rokok dapat menyebabkan peningkatan kecepatan detak

jantung serta memicu penyempitan pembuluh darah. Jantung akan

bekerja lebih keras untuk dapat mengalirkan darah keseluruh tubuh

sehingga memicu naiknya tekanan darah. 2Kebiasaan merokok bisa

meningkatkan risiko hipertensi lantaran nikotin yang terkandung

dalam rokok bisa mengakibatkan pangapuran pada dinding pembuluh

darah. 3

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

15

d. Kurangnya aktivitas olahraga

Kurangnya olahraga mengakibatkan asupan kalori yang masuk

ke tubuh jauh lebih besar dibandingkan yang digunakan untuk

beraktivitas sehingga bisa mengakibatkan kegemukan. Kegemukan

dapat menaikkan tekanan darah yang berarti memperbesar risiko

tekanan darah tinggi. 3

e. Konsumsi garam berlebihan

Konsumsi natrium seperti garam dapur yang berlebihan dapat

menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraselular

meningkat. 2 Konsumsi garam berlebihan bisa memicu naiknya

tekanan darah. 3 Kandungan garam di dalam tubuh memicu sistem

metabolisme kita menambahkan air ke dalam darah. Bertambahnya

volume cairan tersebut meningkatkan tekanan darah. 6

f. Pola makan sembarangan

Pola makan sembarangan dengan banyak mengonsumsi

makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi garam tetapi rendah

serat pangan, bisa mengakibatkan obesitas yang pada ujungnya

memperbesar risiko berkembangnya penyakit degeneratif seperti

hipertensi. 3 Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan

olahan dengan kandungan garam yang tinggi, memicu naiknya

tekanan darah. 2

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

16

g. Konsumsi serat

Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang menyatakan

polisakarida dinding sel. Serat terbagi menjadi dua golongan, yaitu

serat yang dapat larut dalam air dan serat yang tidak larut dalam air.

Serat yang dapat larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase, glukan

dan algal. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa.2

2. Faktor yang tidak bida dikontrol

a. Faktor keturunan

Genetis atau keturunan adalah salah satu faktor yang tidak bisa

dikendalikan. Faktor ini berkaitan dengan struktur gen dalam tubuh.

Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa kembar identik

memiliki risiko lebih besar menuruni penyakit tekanan darah tinggi

dibandingkan kembar tidak identik. 6

b. Jenis kelamin

Umumnya pria memiliki peluang lebih besar dibandingkan

wanita. Hipertensi dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologis.

Hipertensi pada wanita seringkali dipicu oleh perilaku yang tidak

sehat, seperti merokok dan kelebihan berat badan, depresi, dan

rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada pria biasanya

berhubungan dengan karier. 2

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

17

c. Usia

Tekanan darah seseorang akan meningkat seiring

bertambahnya usia. Semakin tua usianya, semakin besar kemungkinan

menderita hipertensi. 2 Individu yang berumur di atas 60 tahun,

sebanyak 50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama

dengan 140/90 mmHg. Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang

terjadi pada orang yang bertambah usianya. 6

f. Penatalaksanaan Hipertensi

1. Penatalaksanaan Farmakologi

a. Obat-obatan untuk hipertensi

penyakit merupakan faktor yang akan mempengaruhi

metabolisme dan distribusi obat, karenanya harus dipertimbangkan

dalam memberikan obat antihipertensi. Pemberian obat dimulai

dengan dosis kecil dan kemudian ditingkatkan secara perlahan.

Menurut JNC VI 1 pilihan pertama untuk pengobatan pada penderita

hipertensi lanjut usia adalah diuretic atau penyekat beta. 35

Obat yang potensial memberikan efek antihipertensi misalnya

obat anti psikotik tcrutama fenotiazin, antidepresan khususnya

trisiklik, L-dopa, benzodiapezin, baklofen dan alkohol. Selain itu ada

juga dosis obat-obatan diuretic seperti bendrofluazid, klortiazid,

klortalidon, hidroklortiazid, dan indapamid. 36

2. Penatalaksanaan Non-farmakologi

a. Gaya hidup

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

18

Modifikasi pola hidup Mengubah pola hidup/intervensi

nonfarmakologis pada penderita hipertensi, sangat menguntungkan

untuk menurunkan tekanan darah. Beberapa pola hidup yang harus

diperbaiki adalah : 35

1. Menurunkan berat badan jika ada kegemukan

2. Mengurangi minum alcohol

3. Meningkatkan aktivitas fisik aerobik

4. Mengurangi asupan garam

5. mempertahankan asupan kalium yang adekuat

6. mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang

adekuat

a) Olahraga secara teratur

Olahraga sangat baik bagi penderita hipertensi namun

olahraga tersebut harus disesuaikan dengan penyakitnya. Jika

penderita hipertensi memiliki penyakit peserta atau komplikasi

maka olahraga ini harus diperhatikan, seperti penyakit jantung

koroner. Penyebab hipertensi yang diderita harus diketahui terlebih

dahulu. Ketahui juga kondisi organ tubuh yang dapat terpengaruh

oleh hipertensi seperti jantung, ginjal, dan mata. 2

b) Menghindari rokok dan alkohol

Rokok dapat menyebabkan peningkatan kecepatan detak

jantung serta memicu penyempitan pembuluh darah. Jantung akan

bekerja lebih keras untuk dapat mengalirkan darah keseluruh tubuh

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

19

sehingga memicu naiknya tekanan darah serta minuman beralkohol

juga dapat meningkatkan tekanan darah dan berat badan. 2

c) Hidup santai dan tidak emosional

Stres berkepanjangan akan meningkatkan tekanan darah.

Oleh karena itu, para penderita hipertensi dianjurkan untuk hidup

relaks dan menghindari stres. Stres dapat dihindari dengan

relaksasi, meditasi, yoga, pemijatan dan terbuka dalam

mengungkapkan masalah kepada orang lain dapat menurunkan

tekanan darah. 2

b. Diet hipertensi

1. Diet Rendah Garam

Salah satu diet untuk penderita hipertensi adalah diet rendah

garam, tujuan dari diet ini adalah untuk membantu menghilangkan

retensi garam/air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan

darah. Diet rendah garam juga bertujuan untuk mencegah edema

(tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat gangguan

keseimbangan cairan dalam tubuh) dan penyakit lemah jantung. 3

2. Diet Rendah Kolesterol

Dalam bahan makanan yang di konsumsi, lemak akan

terpecah menjadi asam lemak bebas, trigliserida, fosfolipid, dan

kolesterol. Lemak yang berkaitan dengan hipertensi adalah

kolesterol dan trigliserida. 2

3. Diet Rendah Kalori

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

20

Diet rendah kalori dapat mencegah hipertensi dengan

memilih jenis makanan yang mengenyangkan, sehingga penderita

tetap dapat melakukan diet. Diet rendah kalori ini berfungsi untuk

menurunkan berat badan, dimana berat badan merupakan faktor

terjadinya hipertensi.. 2

3. Mentimun

a. Morfologi mentimun

Mentimun (Cucumis sativus L.) termasuk tumbuhan merambat

atau merayap ini merupakan salah satu jenis sayuran buah dari family

labu-labuan (Cucurbitaceae) yang sudah banyak ditemukan diseluruh

dunia dan digemari dari benua Asia. Mentimun berasal dari bagian

utara India dan Afrika Selatan tepatnya di Gunung Himalaya. 24

Budidaya mentimun di Indonesia banyak di jumpai di dataran

rendah hingga dataran tinggi yang beriklim panas maupun sedang. 25

Pada umumnya mentimun disajikan dalam bentuk olahan segar,

seperti acar, asinan, salad dan lalapan. Mentimun dapat juga di

konsumsi sebagai minuman segar berupa jus, sebagai bahan kosmetik

dan dalam bidang obat-obatan. 26 Mentimun (Cucumis sativus)

merupakan buah yang banyak ditemukan di masyarakat dan sudah

banyak dikonsumsi sebagai pelengkap hidangan. 27

Pada umumnya jenis mentimun dikelompokkan menjadi 2

golongan, yaitu mentimun yang pada buahnya terdapat bintil-bintil di

bagian pangkalnya, dan mentimun yang buahnya halus. 31 Golongan

mentimun yang buahnya tidak berbintil-bintik dibedakan menjadi 3

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

21

macam, yaitu mentimun (biasa, watang, dan wuku). Mentimun biasa

ditandai dengan penampilan kulit buah yang tipis, lunak, dan pada saat

buah muda berwarna hijau keputih-putihan, namun setelah tua

menjadi berwarna cokelat. Sedangkan mentimun watang memiliki

ciri-ciri kulit buah tebal, agak keras, buah berwarna hijau keputih-

putihan dan setelah tua berwarna kuning tua.

Untuk golongan mentimun yang buahnya tidak berbintil-bintil

atau disebut Krai dibedakan dua macam, diantaranya mentimun (krai

dan suri). Pada mentimun Krai yang mana buahnya besar, dengan cita

rasa seperti mentimun biasa. Sedangkan timun Suri atau mentimun

Puan memiliki ukuran buah yang besar sekali, bentuknya lonjong,

rasanya manis renyah, dan umumnya dipanen pada saat buah tua. 31

b. Kandungan zat gizi mentimun

Kandungan zat gizi dalam 100 gram mentimun dapat dilihat pada tabel 2.29

Tabel 2

Komposisi Zat Gizi dalam 100 gram mentimun

Zat Gizi Satuan Nilai Gizi

Kalori Kal 15.0

Karbohidrat Gram 3.6

Protein Gram 0.7

Vitamin A UI 105

Vitamin B Gram 7.0

Vitamin C Gram 2.8

Vitamin K Μg 16.4

Kalsium Mg 16.0

Besi Mg 0.3

Magnesium Mg 13.0

Fosfor Mg 24.0

Kalium Mg 147.0

Natrium Mg 2.0

Zink Mg 0.2

Lemak Gram 0.0

Air (%) Persentase 95.2

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

22

c. Manfaat mentimun

Manfaat mengkomsumsi buah mentimun yaitu dapat

menambah cita rasa makan juga mengandung gizi cukup tinggi untuk

kesehatan tubuh. Di samping itu jenis buah mentimun sering

dimanfaatkan juga untuk kecantikan, menjaga kesehatan tubuh, serta

mengobati beberapa jenis penyakit. Salah satu manfaat mentimun

dalam mencegah penyakit yaitu dapat mengobati penyakit hipertensi,

menstabilkan tekanan darah. Kandungan mentimun seperti zat gizi

mineral, potasium, serat dan magnesium yang dapat mengatur tekanan

darah. 27

Mentimun juga mudah dicerna dan memperlancar buang air

kecil pada penderita penyakit darah tinggi, keracunan saat hamil dan

kencing yang sulit karena tubuh kurang cairan, dan dapat mencegah

pengaruh buruk sinar matahari sekaligus menjaga kesegaran badan

sepanjang hari. Selain itu mentimun juga berperan dalam membantu

meningkatkan sistem imun dan sumber serat yang cukup banyak

sehingga dapat melancarkan sistem pencernaan. 27

d. Kandungan mentimun yang dapat menurunkan tekanan

darah

Penurunan tekanan darah terjadi karena mentimun mempunyai

kandungan kalium. Kandungan kalium tersebut yang menyebabkan

penghambatan pada Sistem Renin Angiotensin juga menyebabkan

terjadinya penurunan sekresi aldosteron, sehingga terjadi penurunan

reabsorpsi natrium dan air di tubulus ginjal. Akibat dari mekanisme

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

23

tersebut, maka terjadi peningkatan diuresis yang menyebabkan

berkurangnya volume darah, sehingga tekanan darah pun menjadi

turun. 28

Selain itu kalium juga akan menyebabkan terjadinya

vasodilatasi pembuluh darah perifer, akibatnya terjadi penurunan

resistensi perifer, dan tekanan darah juga menjadi turun. Hal tersebut

terjadi karena kandungan didalam mentimun yaitu potassium,

magnesium, dan fosfor pada mentimun yang berkhasiat menurunkan

tekanan darah tinggi. 28

Konsumsi kalium dalam jumlah yang tinggi dapat melindungi

individu dari hipertensi. Fungsi dari kalium adalah bersama natrium,

kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan

dan elektrolit serta keseimbangan asam basa. Kalium bersama

kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. 28

Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam

banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme energi dan

sintesis glikogen dan protein. Kalium berperan dalam pertumbuhan

sel, taraf kalium dalam otot berhubungan dengan massa otot dan

simpangan glikogen, oleh karena itu bila otot berada dalam

pembentukan dibutuhkan kalium dalam jumlah cukup. Tekanan darah

normal memerlukan perbandingan antara natrium dan kalium yang

sesuai di dalam tubuh. 28

Kebutuhan minimum akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.

Pemenuhan kalium kurang dari minimum maka detak jantung akan

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

24

berdebar-debar dan menurunkan kemampuan untuk memompa darah.

Asupan kalium yang meningkat akan menurunkan tekanan darah

sistolik dan diastolik. 28

Mekanisme kerja mentimun untuk menurunkan tekanan darah

dengan vasodilatasi sehingga menyebabkan penurunan retensi perifer

total dan meningkatkan output jantung. Karena mentimun memiliki

sekitar 95% kandungan air adalah cara terbaik untuk meningkatkan

asupan serat dan air. Dalam daging mentimun juga terdapat

kandungan vitamin A, B6 dan C yang tinggi yang baik untuk

penderita hipertensi.27

Kandungan kalium dalam 100 gram mentimun adalah 147 mg.

Kandungan air yang tinggi pada mentimun dapat menurunkan tekanan

darah dengan berkhasiat sebagai diuretik. Sifat diuretik pada

mentimun yang terdiri dari 90% air mampu mengeluarkan kandungan

garam dari dalam tubuh. Mineral yang kaya dalam buah mentimun

memang mampu mengikat garam dan dikeluarkan melalui urin. 27

4. Agar – agar

Agar-agar adalah karbohidrat dengan molekul tinggi berupa gel

yang terbuat dari rumput laut dan tergolong kelompok pektin. Agar-agar

merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa.47

a. Bahan dasar agar-agar

Agar-agar diperoleh dari rumput laut jenis Gracilaria sp. dan

karagenan berasal dari Euchema sp. 31 Dengan kandungan serat pangan

total masing-masing sebesar 83,42% dan 83,62%. Agar-agar digunakan

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

25

sebagai pengental pada selai, jelly, marmalade, sirup dan lainnya.

Karagenan digunakan sebagai pengental dalam industri selai,sirup, saus,

dan lainnya. 32

b. Cara membuat agar-agar buah

Bahan :

1. 2 gram agar-agar

2. 2 ½ sdm gula pasir

3. 1 buah mentimun

4. 1 sdm nata de coco

Cara membuat :

1. Masukkan air 150 cc, tambahkan gula dan bubuk agar-agar. Aduk

sampai mendidih

2. Bersihkan mentimun kemudian blender

3. Setelah agar-agar matang, masukkan mentimun ke dalam adonan agar-

agar lalu aduk sebentar.

4. Masukkan nata de coco ke dalam cap, kemudian tuangkan adonan

agar-agar mentimun ke dalam cap.

5. Tunggu sampai sampai dingin lalu masukkan kulkas. 48

B. Kerangka Konsep

a. Perlakuan

Kelompok perlakuan diberi

agar-agar mentimun

Tekanan Darah Awal Tekanan Darah Akhir

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

26

b. Kontrol

C. Hipotesis

Ada pengaruh pemberian agar-agar mentimun terhadap penurunan tekanan

darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas tahun 2019.

Kelompok kontrol diberi

agar-agar tanpa mentimun

Tekanan Darah Akhir Tekanan Darah Awal

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

27

D. Definisi Operasional

Variabel Pengertian Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Tekanan darah

awal perlakuan

Tekanan darah awal sistolik dan

diastolik responden sebelum

pemberian agar-agar mentimun

Mengukur tekanan

darah responden

Tensimeter Tekanan darah sistolik dan diastolik

awal responden dalam mmHg

Rasio

Tekanan darah

awal kontrol

Tekanan darah awal sistolik dan

diastolik responden control

Mengukur tekanan

darah responden

Tensimeter Tekanan darah sistolik dan diastolik

awal responden dalam mmHg

Rasio

Pemberian

agar-agar

mentimun

kepada

kelompok

perlakuan

Pemberian agar-agar mentimun

kepada responden perlakuan 1 kali

sehari, sebanyak 300 gram untuk

setiap kali pemberian selama 7 hari

berturut-turut pada waktu sore hari

saat jam makan snack

Memberikan agar-

agar mentimun dan

mengukur sisa agar-

agar mentimun

responden

Timbangan

dan checklist

Pemberian agar-agar mentimun

dikelompok kan:

1. Habis jika =300 gram

2. Tidak habis jika <300 gram

Ordinal

Pemberian

agar-agar tanpa

mentimun

kepada

kelompok

kontrol

Pemberian agar-agar tanpa mentimun

kepada responden perlakuan 1 kali

sehari, sebanyak 150 gram untuk

setiap kali pemberian selama 7 hari

berturut-turut pada waktu sore hari

saat jam makan snack

Memberikan agar-

agar tanpa mentimun

dan mengukur sisa

agar-agar tanpa

mentimun responden

Timbangan

dan checklist

Pemberian agar-agar tanpa

mentimun dikelompokkan:

1. Habis jika =150 gram

2. Tidak habis jika <150 gram

Ordinal

Tekanan darah

akhir perlakuan

Tekanan darah akhir sistolik dan

diastolik responden setelah pemberian

agar-agar mentimun

Mengukur tekanan

darah responden

Tensimeter Tekanan darah sistolik dan diastolik

akhir responden dalam mmHg

Rasio

Tekanan darah

akhir kontrol

Tekanan darah akhir sistolik dan

diastolik responden setelah pemberian

agar-agar tanpa mentimun

Mengukur tekanan

darah responden

Tensimeter Tekanan darah sistolik dan diastolik

akhir responden dalam mmHg

Rasio

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat quasi eksperiment dengan rancangan non

equivalent control group yaitu mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah

perlakuan pada kasus. Kasus adalah penderita hipertensi yang diberikan

perlakuan. Hasil penelitian ini untuk melihat dampak pemberian agar-agar

mentimun terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi.

Skema penelitian :

Pretest Perlakuan Postest

Perlakuan

Kontrol

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang

pada bulan Mei tahun 2018 sampai April tahun 2019.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien dewasa yang

menderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah pasien hipertensi yang diambil secara

purposive sampling yaitu pengambilan sampel sesuai dengan kriteria

01 X 02

01 02

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

29

inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel yang diambil dihitung menggunakan

rumus pengambilan sampel (Sastroasmoro, 2015).

𝑛 = 2 [(𝑍𝛼+𝑍𝛽)𝑆

(𝑋1−𝑋2)]2

𝑛 = 2 [(1,96+1,28) 9,574

(171−162,9)]2

𝑛 = 2 [2(3,24 𝑥 9,574)

(8,1)]2

𝑛 = 2(3,8296)2 = 29,33 = 30

Keterangan :

n = Besar Sampel

Zα = 1,96 (Deviat baku alfa (5%))

Zβ = 1,28 (Deviat baku beta (10%))

S = 9,574 (Standar deviasi penelitian terdahulu)

X1-X2 = 8,1 (Selisih minimal yang dianggap bermakna)

Berdasarkan rumus di atas diperoleh sampel sebanyak 30 orang

yang dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan

15 orang dan kelompok kontrol 15 orang.

Kriteria Inklusi :

1. Bersedia menjadi sampel dan menandatangani surat persetujuan

menjadi sampel

2. Tekanan darah ≥140/90 mmHg

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

30

3. Usia di atas 45 tahun

4. Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Andalas

5. Bisa berkomunikasi dengan baik

6. Mengkonsumsi obat yang sama

7. Tidak mempunyai penyakit komplikasi

Kriteria Eksklusi :

1. Tidak bersedia menandatangani surat persetujuan menjadi sampel

2. Pindah tempat tinggal

3. Mempunyai penyakit komplikasi

4. Tidak bisa berkomunikasi dengan baik

5. Mengundurkan diri sebagai subjek penelitian

6. Tidak memenuhi prosedur penelitian

D. Pelaksanaan Penelitian

1. Pembuatan Agar-Agar Mentimun

a. Alat

Alat yang digunakan dalam proses pembuatan agar-agar mentimun

adalah timbangan digital makanan, panci, sendok, cup plastik dan gelas

ukur.

b. Bahan

Bahan yang digunakan adalah mentimun segar pilihan dengan

berat kotor (179 gram) yang diperoleh dari pasar raya Padang, agar-agar

2 gram, air (150 cc) dan gula pasir (25 gram), bahan digunakan untuk

satu porsi.

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

31

c. Cara pembuatan Agar-Agar Mentimun

1. Masukkan air 150 cc, tambahkan gula dan bubuk agar-agar. Aduk

sampai mendidih.

2. Bersihkan mentimun kemudian blender

3. Setelah agar-agar matang, masukkan mentimun ke dalam adonan

agar-agar lalu aduk sebentar.

4. Masukkan adonan agar-agar mentimun ke dalam cap.48

d. Nilai gizi agar-agar mentimun

Tabel 3

Komposisi Zat Gizi Agar-Agar Mentimun

Zat gizi Satuan Nilai gizi

Energi Kkal 120

Karbohidrat Gram 30

Protein Gram 1.3

Lemak Gram 0.2

Serat Gram 3.68

Vitamin A UI 105

Vitamin B Mg 7

Vitamin C Mg 8.9

Vitamin K Mg 16.4

Kalium Mg 258.3

Besi Mg 0.6

Zink Mg 0.4

Fospor Mg 36.3

Magnesium Mg 19.7

Kalsium Mg 25.3

2. Pembuatan Agar-Agar Tanpa Mentimun

a. Alat

Alat yang digunakan dalam proses pembuatan agar-agar tanpa

mentimun adalah timbangan digital makanan, panci, sendok, cup plastik

dan gelas ukur.

b. Bahan

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

32

Bahan yang digunakan adalah agar-agar 2 gram, air (150 cc) dan

gula pasir (25 gram), bahan digunakan untuk satu porsi.

c. Cara pembuatan Agar-Agar Mentimun

1. Masukkan air 150 cc, tambahkan gula dan bubuk agar-agar. Aduk

sampai mendidih.

2. Setelah agar-agar matang, masukkan ke dalam cap.48

3. Pelaksanaan Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian yaitu :

1. Menentukan sampel penelitian

2. Menentukan sampel yang sesuai kriteria penelitian dengan melihat

hasil pengukuran tekanan darah dari medical record pasien.

3. Meminta persetujuan informed consert kepada sampel penelitian.

4. Memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian kepada

responden.

5. Sampel yang terpilih sesuai dengan kriteria penelitian,

dikelompokkan menjadi dua kelompok perlakuan yaitu :

a. Kelompok perlakuan yaitu kelompok sampel yang diberikan

agar-agar mentimun 1 kali sehari sebanyak 300 gram selama 7

hari pada waktu sore hari saat jam makan snack.

b. Kelompok kontrol yaitu kelompok sampel yang diberikan agar-

agar tanpa mentimun 1 kali sehari sebanyak 150 gram selama 7

hari pada waktu sore hari saat jam makan snack

6. Mengukur tekanan darah awal responden perlakuan sebelum

intervensi.

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

33

7. Mengukur tekanan darah awal responden kontrol hari pertama.

8. Pemberian agar-agar mentimun kepada responden perlakuan

selama 7 hari pada waktu sore hari saat jam makan snack.

9. Pemberian agar-agar tanpa mentimun kepada responden kontrol

selama 7 hari pada waktu sore hari saat jam makan snack.

10. Melakukan monitoring tekanan darah responden pada hari ke 3 dan

hari ke 5.

11. Mengukur tekanan darah akhir responden kontrol pada hari ke 7.

12. Memeriksa kembali kelengkapan data selama penelitian.

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data pemberian agar-agar mentimun selama 7

hari oleh peneliti di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Agar-agar

mentimun dan agar-agar tanpa mentimun diberikan 1 kali dalam sehari

sebanyak 300 gram dan 150 gram waktu sore hari saat jam makan

snack. Tekanan darah awal dan akhir perlakuan dan kontrol diperoleh

dari data hasil pemeriksaan yang diukur oleh bidan yang bekerja di

Puskesmas.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dan dikumpulkan dari Puskesmas

Andalas dengan melihat dan mencatat hasil medical record pasien

meliputi catatan umum pasien dan tekanan darah sampel.

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

34

F. Teknik Pengolahan Sampel

Pengolahan data dilakukan dengan komputerisasi. Data yang telah

dikumpulkan diolah dengan cara editing, coding, entry dan cleaning.

1. Editing

Data tekanan darah, data pemberian agar-agar mentimun, dan data

medical record yang telah dikumpulkan selama penelitian diperiksa

kembali kelengkapan, kejelasan dan konsistensinya agar tidak ada

kesalahan dalam pencatatan data dan didapatkan data yang benar serta

valid.

2. Coding

Data pemberian agar-agar mentimun yang telah dicatat diberikan

kode habis dan tidak habis.

3. Entry

Data tekanan darah, data pemberian agar-agar mentimun, dan data

medical record sebelum dan sesudah pemberian agar-agar mentimun yang

sebelumnya telah dilakukan pengkodean dimasukkan ke dalam master

tabel lalu dilakukan cleaning data.

4. Cleaning

Cleaning adalah membersihkan data atau mengecek kembali data

sehingga tidak terjadi kesalahan dalam analisis data. Data yang telah

lengkap diolah dengan komputerisasi. Data tekanan darah dapat dilihat

dari hasil perubahan tekanan darah pasien hipertensi sebelum dan sesudah

pemberian agar-agar mentimun yang ditampilkan dalam bentuk rata-rata

tekanan darah.

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

35

G. Teknik Analisi Data

Data yang diolah kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat

dengan menggunakan komputerisasi.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat rata-rata daya terima

agar-agar mentimun yang dihabiskan, tekanan darah awal dan akhir

perlakuan responden dengan menggunakan nilai tengah seperti mean,

median, nilai maximal serta standar deviasi dan disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi.

2. Analisis Bivariat

a. Untuk melihat perbedaan tekanan darah akibat pemberian agar-agar

mentimun pada kelompok perlakuan dilakukan uji-t beda dua rata-rata

dependen dengan tingkat kepercayaan 95 (α = 5%).

b. Untuk melihat perbedaan perubahan tekanan darah pada kelompok

perlakuan dan kontrol dilakukan uji-t beda dua rata-rata independen

dengan tingkat kepercayaan 95 (α = 5%).

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Responden Penelitian

Responden pada penelitian ini adalah pasien hipertensi yang berada di

wilayah kerja Puskesmas Andalas. Responden berjumlah 30 orang yaitu 15

orang sampel perlakuan yang diberikan agar-agar mentimun sebanyak 300

gram selama 7 hari berturut-turut dan 15 orang sampel kontrol diberikan

agar-agar tanpa mentimun sebanyak 150 gram selama 7 hari berturut.

a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur Dan Jenis

Kelamin

Gambaran umum responden berdasarkan umur dan jenis kelamin

dapat dilihat pada Tabel 4:

Tabel 4

Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Wilayah

Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019

Karakteristik

Responden

Perlakuan Kontrol

n % n %

Umur

30-49 tahun 0 0 2 13

50-64 tahun 6 40 8 53

65-80 tahun 9 60 5 33

Jumlah 15 100 15 100

Jenis Kelamin

1. Laki-Laki 2 13 2 13

2. Perempuan 13 87 13 87

Jumlah 15 100 15 100

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian

memiliki jenis kelamin perempuan dengan rentang usia 65-80 tahun

(perlakuan) dan rentang usia 50-64 tahun (kontrol)

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

40

b. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

dan Pekerjaan

Gambaran umum responden berdasarkan tingkat pendidikan dan

pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 5:

Tabel 5

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan

di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019

Karakteristik

Responden

Perlakuan Kontrol

N % N %

Pendidikan

1. SD 3 20 0 0

2. SMP 5 33 5 33

3. SMA 6 40 8 53

4. S1/Sederajat 0 0 1 7

5. Lain-Lainnya 1 7 1 7

Jumlah 15 100 15 100

Pekerjaan

1. Buruh/Tani 0 0 1 7

2. IRT 12 80 13 87

3. Lain-Lainnya 3 20 1 7

Jumlah 15 100 15 100

Tabel 5 menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden yang

diberikan perlakuan (80%) dan kontrol (86.7%) memiliki pekerjaan sebagai

IRT dan pendidikan SMA.

c. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Status Gizi

Gambaran umum responden berdasarkan status gizi dapat dilihat pada

Tabel 6:

Tabel 6

Distribusi Responden berdasarkan Status Gizi di Wilayah Kerja

Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019

Status Gizi Perlakuan Kontrol

N % N %

Normal 8 53 8 53

Gemuk 4 27 4 27

Obesitas 3 20 3 20

Jumlah 15 100 15 100

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

41

Tabel 6 menunjukkan bahwa responden penelitian memiliki status gizi

gemuk sebanyak 4 orang (27%) dan obesitas sebanyak 3 orang (20%) .

2. Univariat

a. Daya Terima Agar-Agar Mentimun

Seluruh responden perlakuan dan kontrol diberikan agar-agar

mentimun dan agar-agar tanpa mentimun sebanyak 300 gram dan 150 gram

selama 7 hari berturut-turut. Berdasarkan hasil penelitian semua responden

mampu menghabiskan agar-agar mentimun dan agar-agar tanpa mentimun

yang diberikan (100%).

b. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal dan Akhir

Responden Perlakuan

Rata-rata tekanan darah responden perlakuan dapat dilihat pada tabel 7:

Tabel 7

Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal dan Akhir

Responden Perlakuan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang

Tahun 2019

Responden Responden Perlakuan Penurunan

Awal (mmHg) Akhir (mmHg)

P1 160/100 140/100 20/0

P2 140/100 130/100 10/0

P3 140/90 130/90 10/0

P4 150/100 140/100 10/0

P5 150/100 130/100 20/0

P6 160/90 140/80 20/10

P7 140/90 130/80 10/10

P8 150/100 140/90 10/10

P9 160/100 140/90 20/10

P10 170/110 150/90 20/20

P11 160/100 140/80 20/20

P12 160/100 150/90 10/10

P13 150/100 140/90 10/10

P14 150/100 140/90 10/10

P15 150/90 130/90 20/0

Rata-rata 152.6/98 138/90.6 14.67/7.33

Min/Mak 140-170/90-110 130-150/80-100 10-20/0-20

SD 8.8/5.6 6.8/7 5.1/7

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

42

Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil dari penelitian terdapat perubahan

tekanan darah responden setelah diberikan agar-agar mentimun. Rata-rata

tekanan darah sistolik awal adalah 152.6 mmHg ± 8.8 mmHg, sedangkan

rata-rata tekanan darah sistolik akhir adalah 138 mmHg ± 6.8 mmHg. Rata-

rata tekanan darah diastolik awal adalah 98 mmHg ± 5.6 mmHg, sedangkan

rata-rata tekanan darah diastolik akhir adalah 90.6 mmHg ± 7 mmHg.

Secara keseluruhan terjadi penurunan tekanan darah dengan rata-rata

penurunan tekanan darah sistolik 14.67 mmHg dan tekanan darah diastolik

7.33 mmHg.

c. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal dan Akhir

Responden Kontrol

Rata-rata tekanan darah responden kontrol dapat dilihat dari tabel 8 :

Tabel 8

Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal dan Akhir

Responden Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang

Tahun 2019

Responden Responden Kontrol Penurunan

Awal (mmHg) Akhir (mmHg)

K1 150/100 150/100 0/0

K2 160/100 170/100 -10/0

K3 210/110 210/110 0/0

K4 160/100 160/100 0/0

K5 160/100 160/100 0/0

K6 150/100 150/100 0/0

K7 150/100 150/100 0/0

K8 150/100 150/100 0/0

K9 140/100 150/100 -10/0

K10 140/100 140/100 0/0

K11 150/100 150/100 0/0

K12 140/90 150/100 -10/-10

K13 160/100 160/100 0/0

K14 150/100 160/100 -10/0

K15 150/100 160/100 -10/0

Rata-rata 154.6/100 158/100.6 -3.33/-0.67

Min/Mak 140-210/90-110 140-210/100-110 0-10/0+10

SD 16.8/3.7 16.1/2.5 4.8/2.5

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

43

Tabel 8 menunjukkan bahwa hasil dari penelitian terdapat peningkatan

tekanan darah responden kontrol setelah diberikan agar-agar. Rata-rata

tekanan darah sistolik awal adalah 154.6 mmHg ± 16.8 mmHg sedangkan

rata-rata tekanan darah sistolik akhir adalah 158 mmHg ± 16.1 mmHg.

Rata-rata tekanan darah diastolik awal adalah 100 mmHg ± 3.7 mmHg

sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik akhir adalah 100.6 mmHg± 2.5

mmHg. Secara keseluruhan terjadi peningkatan tekanan darah dengan rata-

rata kenaikan tekanan darah sistolik 3.33 mmHg dan tekanan darah diastolik

0.67 mmHg.

3. Analisis Bivariat

a. Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal

dan Akhir Kelompok Perlakuan

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata tekanan darah awal dan akhir

sistolik dan diastolik setelah diberikan agar-agar mentimun pada responden

perlakuan, maka dilakukan analisis statistik uji T-Test dependent dengan

menggunakan uji Wilcoxon. Data perbedaan rata-rata tekanan darah awal

dan akhir sistolik dan diastolik responden dapat dilihat pada tabel 9:

Tabel 9

Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal

dan Akhir Kelompok Perlakuan

Tekanan Darah (mmHg) Mean SD P Value

TD Sistolik Awal 152.6 8.8 0.001

TD Sistolik Akhir 138 6.8

TD Diastolik Awal 98 5.6 0.005

TD Diastolik Akhir 90.6 7

Hasil uji statistik T-Test dependent terdapat perbedaan yang bermakna

antara rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik awal dan akhir pada

responden perlakuan dengan p Value < 0.05.

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

44

b. Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal

dan Akhir Kelompok Kontrol

Untuk mengetahui perbedaan rata-rata tekanan darah awal dan akhir

sistolik dan diastolik pada kelompok kontrol, maka dilakukan analisis

statistik uji T-Test dependent dengan menggunakan uji Wilcoxon. Data

perbedaan rata-rata tekanan darah awal dan akhir sistolik dan diastolik

responden kontrol dapat dilihat pada tabel 10:

Tabel 10

Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal dan

Akhir Kelompok Kontrol

Tekanan Darah (mmHg) Mean SD P Value

TD Sistolik Awal 154.6 16.8 0.25

TD Sistolik Akhir 158 16.1

TD Diastolik Awal 100 3.7 0.317

TD Diastolik Akhir 100.6 2.5

Hasil uji statistik T-Test dependent tidak terdapat perbedaan yang

bermakna antara rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik awal dan

sistolik akhir dengan p Value >0.05.

c. Pengaruh pemberian agar-agar mentimun terhadap penurunan

tekanan darah responden

Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian agar-agar mentimun

dalam penurunan tekanan darah, maka dilakukan analisis statistik uji T-Test

Independent dengan menggunakan uji Mann Whitney (non parametric).

Hasil dapat dilihat pada tabel 11 berikut.

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

45

Tabel 11

Pengaruh Pemberian Agar-Agar Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan

Darah Responden

Kelompok

Tekanan

Darah

(mmHg)

Mean SD P Value Hubungan

Perlakuan TD Sistolik

14.67 5.1 0.001

Bermakna

Kontrol -3.33 4.8

Perlakuan TD Diastolik

7.33 7 0.001

Bermakna

Kontrol -0.67 2.5

Keterangan: Bermakna bila p value <0.05

Hasil uji statistik T-Test independent terdapat hubungan yang

bermakna dari pemberian agar-agar mentimun dalam penurunan tekanan

darah dengan p Value < 0.05

B. Pembahasan

1. Gambaran Umum Responden

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden terbanyak

berada pada rentang usia 50-80 tahun. Hal tersebut sejalan dengan

penelitian Chobanian (2003) yang menyatakan bahwa hipertensi

merupakan salah satu penyakit degeneratif umumnya tekanan darah

bertambah secara perlahan dengan bertambahnya usia. Semakin

bertambahnya umur, kemampuan jantung dan vaskuler dalam memompa

darah menurun, katub jantung menjadi lebih tebal dan kaku, elastisitas

pembuluh darah berkurang, timbunan lemak dan kalsium dipembuluh

darah meningkat sehingga mempermudah terjadinya hipertensi.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori yang menyatakan

bahwa akibat bertambahnya umur, terjadi penurunan fungsi fisiologis dan

daya tahan tubuh yang terjadi karena proses penuaan yang dapat

menyebabkan seseorang rentan terhadap penyakit salah satunya hipertensi.

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

46

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa responden terbanyak

bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan tingkat pendidikan

terbanyak yaitu SMA. Teori mengatakan bahwa hipertensi dapat

menyerang siapa saja dari kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi.9

Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial yang muncul karena

interaksi berbagai faktor, dengan bertambahnya umur, maka tekanan darah

juga akan meningkat. Umumnya seseorang akan berisiko menderita

hipertensi setelah usia 45 tahun. Setelah umur 45 tahun, dinding arteri

akan mengalami penebalan karena adanya penumpukan zat kolagen pada

lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit

dan menjadi kaku.43

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa status gizi responden

dengan kategori status gizi gemuk ada 4 orang (26.7%) dan untuk kategori

status gizi obesitas ada 3 orang (20%). Teori mengatakan bahwa obesitas

berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah. Setiap kelebihan berat

badan sebesar 10 kg, tekanan darah sistolik meningkat 3 mmHg.44

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian Rayhani (2013) yang menyatakan bahwa ada

hubungan yang bermakna jenis kelamin dengan kejadian hipertensi.

Angka kejadian hipertensi pada perempuan lebih besar dari pada laki-laki,

yakni sebesar 58% pada perempuan, sedangkan pada laki-laki 42%.44 Hal

ini dikarenakan adanya hubungan faktor hormonal yang lebih besar

terdapat didalam perempuan dibandingkan dengan laki-laki, salah satunya

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

47

penurunan hormon aldosterone yang mempunyai peranan penting dalam

mengatur garam dan homeostatis air dalam tubuh. Selain itu, juga terjadi

penurunan hormon estrogen yang juga memgang peranan penting dalam

mengatur tekanan darah. Penurunan hormon estrogen berdampak terhadap

peningkatan aktifitas dari sistem renin angiotensin dan sistem saraf

simpatik. Adanya aktifitas dari hormon ini akan menyebabkan perubahan

dalam mengatur vasokontriksi dan dilatasi dari pembuluh darah sehingga

tekanan darah meningkat.43

Selama pemberian agar-agar mentimun dan agar-agar tanpa

mentimun yang dilakukan peneliti, diketahui seluruh responden (100%)

penderita hipertensi dapat menerima dan menghabiskan agar-agar

mentimun dan agar-agar selama 7 hari berturut-turut. Baiknya daya terima

responden terhadap agar-agar mentimun dapat dilihat dari pendapat

responden yang sangat partisipasi untuk mencoba agar-agar mentimun

agar tidak tergantung obat-obatan.

Dengan pemberian agar-agar mentimun dapat mengetahui bahwa

agar-agar mentimun memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia

terutama dalam menurunkan tekanan darah.

2. Rata-rata Tekanan Darah Awal dan Ahir Responden Perlakuan

Hasil penelitian selama 7 hari menunjukkan ada perubahan pada

tekanan darah awal dengan tekanan darah akhir perlakuan. Rata-rata

tekanan darah sistolik awal responden perlakuan adalah 152.6 mmHg ± 8.8

mmHg sedangkan rata-rata tekanan darah sistolik akhir reponden

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

48

perlakuan adalah 138 mmHg ± 6.8 mmHg. Tekanan darah diastolik

responden perlakuan juga mengalami penurunan. Rata-rata tekanan darah

diastolik awal responden perlakuan adalah 98 mmHg ±5.6 mmHg dan rata-

rata tekanan darah diastolik akhir responden perlakuan adalah 90.6 mmHg

± 7 mmHg.

Hasil dari penelitian ini dibandingkan dengan penelitian Aisyah

yaitu terdapat perbedaan tekanan darah awal dan akhir responden sebelum

dan sesudah diberikan jus mentimun dengan nilai tekanan darah awal

161/92.67 mmHg dan rata-rata tekanan darah akhir 150/86 mmHg.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian panggohong

tahun 2015 yaitu terdapat perbedaan tekanan darah awal dan akhir dari

responden yang diberikan jus mentimun dengan rata-rata tekanan darah

awal responden 167,5/ 100 mmHg dengan rata-rata tekanan darah akhir

154,5/95 mmHg.

3. Rata-rata Tekanan Darah Awal dan Akhir Responden Kontrol

Hasil penelitian selama 7 hari menunjukkan tidak ada perubahan

pada tekanan darah awal dengan tekanan darah akhir kontrol. Rata-rata

tekanan darah sistolik awal responden kontrol adalah 154.6 mmHg ± 16.8

mmHg sedangkan rata-rata tekanan darah sistolik akhir reponden kontrol

adalah 158 mmHg ± 16.1 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik awal

responden kontrol adalah 100 mmHg ± 3.7 mmHg dan rata-rata tekanan

darah diastolik akhir responden kontrol adalah 100.6 mmHg ± 2.5 mmHg.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan tidak turunnya tekanan

darah kontrol dalam penelitian ini. Salah satunya adalah kurangnya

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

49

aktifitas fisik, seseorang yang kurang beraktifitas memiliki risiko 30-50%

lebih tinggi mengalami hipertensi dibandingkan dengan orang yang sering

beraktifitas.45

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Karim tahun 2018

tentang hubungan aktifitas fisik dengan derajat hipertensi menunjukkan

hasil ada hubungan antara aktifitas fisik dengan hipertensi.46

4. Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal dan

Akhir pada Kelompok Perlakuan

Rata-rata perbedaan tekanan darah sistolik responden perlakuan

adalah 14.67 mmHg ± 5.1 mmHg dan rata-rata perbedaan tekanan darah

diastolik responden perlakuan adalah 7.33 mmHg ± 7 mmHg. Berdasarkan

uji statistik Wilcoxon yang dilakukan diketahui ada perbedaan tekanan

darah responden perlakuan sebelum dan setelah diberikan agar-agar

mentimun dengan nilai p value = 0.001 < dari 0.05 (5%).

Hasil penelitian ini dibandingkan dengan hasil penelitian

Ponggohong, dkk (2015) yang dilakukan pada 32 orang penderita

hipertensi diketahui bahwa pemberian jus mentimun selama 7 hari dapat

menurunkan tekanan daeah sistolik sebelum dan setelah pemberian jus

mentimun dengan perbedaan tekanan darah sistolik 13 mmHg dan

perbedaan tekanan darah diastolik sebesar 5 mmHg.15

Hasil penelitian ini dibandingkan dengan hasil penelitian Aisyah

(2014) yang dilakukan pada 30 orang penderita hipertensi diketahui bahwa

pemberian jus mentimun selama 7 hari dapat menurunkan tekanan darah

sistolik sebelum dan setelah pemberian jus mentimun dengan perbedaan

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

50

tekanan darah sistolik 11 mmHg dan perbedaan tekanan darah diastolik

sebesar 6.67 mmHg.45

Jika dilihat dari 2 hasil penelitian terdahulu dapat dilihat bahwa

penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik jus mentimun dan agar-agar

mentimun memiliki hasil yang berbeda, dengan pemberian agar-agar

mentimun sebanyak 300 gram mengandung serat sebanyak 3.68 gram dan

kalium sebanyak 258.3 gram terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan

diastolik yang lebih signifikan.

5. Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Awal dan

Akhir pada Kelompok Kontrol

Responden kontrol tidak ada perbedaan antara tekanan darah awal

dan akhir dengan nilai p value = 0.25 untuk tekanan darah sistolik dan p

value = 0.317 > 0.05 (5%) untuk tekanan darah diastolik. Rata-rata

tekanan darah awal dan akhir kontrol tidak mengalami penurunan.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan tidak turunnya tekanan

darah kontrol dalam penelitian ini. Salah satunya adalah kurangnya

aktifitas fisik, seseorang yang kurang beraktifitas memiliki risiko 30-50%

lebih tinggi mengalami hipertensi dibandingkan dengan orang yang sering

beraktifitas. 45

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Karim tahun 2018

tentang hubungan aktifitas fisik dengan derajat hipertensi menunjukkan

hasil ada hubungan antara aktifitas fisik dengan hipertensi.46

6. Pengaruh Pemberian Agar-Agar Mentimun Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Responden Perlakuan

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

51

Berdasarkan uji Mann Whitney didapatkan hasil ada pengaruh

pemberian agar-agar mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada

penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas Tahun 2019

dengan nilai p value 0.001 (<0.05).

Hal ini di dukung oleh hasil penelitian Kharisna (2010) yang

mengungkapkan bahwa penderita hipertensi yang mengkonsumsi jus

mentimun secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.

Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian Ponggohong, dkk

(2015) di Kabupaten Minahasa Tenggara, pemberian mentiumun sebanyak

100 gram dengan cara di blender atau jus mentimun selama 7 hari yakni

ada perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi setelah

mengkonsumsi jus mentimun dengan nilai p adalah 0,000. 15

Penurunan tekanan darah setiap responden berbeda-beda. Ini terjadi

karena responden sudah patuh terhadap dietnya, mengurangi konsumsi

garam dan selalu meminum obat. Faktor lain yang mempengaruhi

perubahan tekanan darah pada seseorang dapat disebabkan asupan gizi

seperti kalium dan serat. Kalium merupakan ion utama di dalam cairan

intraseluler, cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi

kalium akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler,

sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan dapat

menurunkan tekanan darah.

Kalium menyebabkan vasodilatasi sehingga terjadi penurunan

resistensi perifer dan meningkatkan curah jantung, kalium juga berperan

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

52

sebagai diuretik sehingga pengeluaran natrium dan cairan meningkat,

kalium menghambat pelepasan renin sehingga mengubah aktifitas sistem

renin angiotensin serta kalium juga dapat mengatur saraf perifer dan

sentral yang mempengaruhi tekanan darah. Selain itu kalium juga berperan

penting dalam mencegah penyempitan pembuluh darah, yaitu dengan cara

menjaga dinding arteri tetap elastis dan mengoptimalkan fungsinya,

sehingga tidak mudah rusak akibat tekanan darah tinggi.

Asupan serat yang rendah mengakibatkan asam empedu lebih sedikit

dieksresi feses, sehingga banyak kolesterol yang direabsorpsi dari hasil

sisa empedu, kolesterol banyak beredar dalam darah dan menumpuk di

pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Serat larut

lebih efektif dalam mereduksi plasma kolesterol yaitu LDL dan

meningkatkan kadar HDL. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa

kerusakan pembuluh darah bisa dicegah dengan mengkonsumsi serat.

Dalam sebuah penelitian Harvard terhadap lebih dari 40.000 laki-laki,

peneliti menemukan bahwa asupan serat tinggi berpengaruh terhadap

penurunan sekitar 40% risiko penyakit jantung koroner, dibandingkan

dengan asupan rendah serat. Sehingga dianjurkan diet tinggi serat bagi

penderita hipertensi. 17

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Rata-rata tekanan darah awal responden perlakuan adalah 152,67/98 mmHg,

sedangkan rata-rata tekanan darah akhir responden perlakuan adalah

138/90,67 mmHg.

2. Rata-rata tekanan darah awal responden kontrol adalah 154,67/100 mmHg,

sedangkan rata-rata tekanan darah akhir responden kontrol adalah

158/100,67 mmHg.

3. Terdapat perbedaan yang bermakna pada rata-rata tekanan darah sistolik dan

diastolik awal dan akhir responden perlakuan yang diberikan agar-agar

mentimun (p = 0,001 dan p=0,005)

4. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada rata-rata tekanan darah

sistolik dan diastolik awal dan akhir responden kontrol yang diberikan agar-

agar tanpa mentimun (p = 0,25 dan p=0,317)

5. Terdapat pengaruh pemberian agar-agar mentimun terhadap tekanan darah

sistolik (p = 0,001) dan tekanan darah diastolik (p = 0,001).

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

54

B. Saran

1. Diharapkan kepada penderita hipertensi dapat terus melanjutkan konsumsi

agar-agar mentimun sebagai alternatif pengobatanan non farmakologis

untuk menurunkan tekanan darah.

2. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mencari bahan lain untuk

menurunkan tekanan darah diastolik.

3. Diharapkan kepada tenaga medis Puskesmas Andalas Padang dapat

menyarankan kepada pasien penderita hipertensi untuk mengkonsumsi agar-

agar mentimun sebanyak 300 gram sebagai salah satu alternatif pengobatan

non-farmakologis untuk membantu menurunkan tekanan darah.

4. Diharapkan kepada masyarakat dapat menerapkan dan mengkonsumsi agar-

agar mentimun untuk alternatif pengobatan non-farmakologis.

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

55

DAFTAR PUSTAKA

1. Bustan, M. Nadjib. Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular:

Cetakan I. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2015

2. Haryani, Ira Suprapto. Menu Ampuh Atasi Hipertensi. Yogyakarta:

Notebook. 2014

3. Sudarmoko, A. Sehat Tanpa Hipertensi. Yogyakarta: Cahya Atma

Pustaka. 2015

4. Nur Indah S, Yanita. Berdamai dengan Hipertensi. Jakarta: Bumi Medika.

2017

5. Yuliarti, N. Pengobatan Hipertensi dengan Herbal. Jakarta: Agromedia

Pustaka. 2011

6. Wibowo, S. Tanaman Sakti Tumpas Macam-Macam Penyakit. Jakarta:

Pustaka Makmur. 2015

7. Dalimartha, S. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus. 2008

8. Kementrian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI 2013

9. Riskesdas. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen

Kesehatan Republik Indonesia. 2013

10. Profil Dinas Kesehatan Padang. Profil Dinas Kesehatan Kota Padang

Tahun.2017

11. Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.2 Ed.8.

Jakarta: EGC. 2002

12. Artjatmo Tjokronegoro, Hendra. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI. 2001

13. Arif Mansjoer, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media

Aesculapius. 2001

14. Triyanto, E. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi.

Yogyakarta: Graha Ilmu. 2014

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

56

15. Elfind Panggohong, Cerry. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap

Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Tolombukan Kec.

Pasan Kab.Minahasa Tenggara Tahun 2015

16. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar;

Prevalensi Tekanan Darah Tinggi dan Tingkat Aktivitas Fisik Nasional.

Jakarta: Riskesdas Indonesia. 2014

17. Marbun, A., Marpaung, dkk. Pengaruh Jus Mentimun TerhadapTekanan

Darah Pada Penderita Hipertensi. 2012 Diperoleh tanggal 15 April 2018

18. Dewi, S. Hidup Bahagian dengan Hipertensi. Yogyakarta: A Plus. 2010

19. Riyanto, Bambang dan Maya Wilakstanti. Cookies Berkadar Serat Tinggi

Substitusi Tepung Ampas Rumput Laut Dari Pengolahan Agar-Agar

Kertas. Buletin Teknologi Hasil Perikanan Volume IX Nomor 1 Tahun

2006. http://portalgaruda.org. 24 April 2018

20. Laporan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017

21. Dalimarta, S. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Jakarta: Puspa

Swara. 2007

22. Triana, E. 2015. Hubungan Konsumsi Natrium dan Lemak dengan

Kejadian Hipertensi pada Orang Dewasa di Kelurahan Kubu Dalam

Parak Karakah Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang Tahun

2015. Karya Tulis Ilmiah. Padang: Politeknik Kesehatan Kemenkes

Padang

23. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2009

24. Sumpena, U. Budidaya Mentimun Intensif dengan Mulsa Secara Tumpang

Gilir. Jakarta: Penerbit Swadaya. 2001

25. Zulkarnain. Budidaya Sayuran Tropis. Jakarta: Bumi Aksara. 2013

26. Rukmana, R. Budidaya Mentimun. Yogyakarta: Kanesius. 1995

27. Kholish. Pengaruh Pemberian Jus Jus Mentimun Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. 2011

http://www.google.scholer.jurnal kesehatan.com. 17 Mei 2018

28. Prakoso, A, dkk. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap Tekanan

Darah Pada Lansia dengan Hipertensi di Posyandu Kabupaten Demak.

Demak. Prosiding Konferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah. 2014

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

57

29. Sahala, Aldo. Raja Obat Alami. Yogyakarta: Rapha Publishing. 2016

30. Prawirokusumo, Soeharto. Ilmu Usahatani. Yogyakarta: BPFE. 2009

31. Yusmeiarti. Diversifikasi Pengolahan Buah Kundur Menjadi Produk

Awetan. Buletin BIPD Volume XVI Nomor 2. Padang: Balai Riset dan

Standardisasi Industri. 2008

32. Chaidir, A. Kajian Rumput Laut Sebagai Sumber Serat Alternatif untuk

Minuman Berserat. Bogor: IPB. 2006

33. Kumala, Meliana. Peran Diet Dalam Pencegahan Dan Terapi Hipertensi.

Damianus Jurnal Of Medecine. 2014

34. Julianti, Elisa Diana. Nunung Nurjanah dan Uken S.S. Soetrisno Bebas

Hipertensi dengan Terapi Jus. Jakarta: Puspa Swara. Tanpa Tahun

35. Rigaud, AS. 2001. Hypertension In Older Adults. Diakses dari jurnal

penatalaksanaan hipertensi pada usia lanjut (Ra Tuty Kuswardhani), 22

Mei 2018

36. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesai. Pedoman

Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular. 2015

37. Ides Haeruman, Taufik. Pengaturan Berat Badan. Jakarta: Prestasi Utama.

2007.

38. Jasa Boga. Puding. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2016

39. Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta

40. Chobanian, A.V. “The Seventh Report of Joint National Committee on

Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High BloodPressure”,

Department of Health and Human Services, USA. 2003,

41. Kementerian Kesehatan RI. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: 2013

42. Elsanti. faktor Risiko yang Berhubungan dengan Hipertensi 2009.

[Skripsi]. FK Universitas Riau

43. Rayhani. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Hipertensi pada

Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang.

Pekanbaru Riau: Faculty of Medicine – University of Riau. 2013

44. Kretchmer N, Zimmerman M. Developmental Nutrition. Allyn &

Bacon:1997

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

58

45. Aisyah, EP. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun (Cucumis Sativus L)

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Wanita

Usia 40-60 Tahun. Semarang: University of Diponegoro. 2014

46. Karim, NA. Hubungan Aktifitas Fisik Dengan Derajat Hipertensi Pada

Pasien Rawat Jalan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tagulandang

Kabupaten Sitaro. Universitas Sam Ratulangi. 2018

47. Marinho, E. Agar Polysaccharides From Gracilaria.J. Biotek. 2001

48. Madame, J. Resep Agar-Agar Mentimun Nata de Coco. Cookpad. 2018

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

59

Lampiran A

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Saqinah Sari

Nim : 152210736

Alamat : Jln. Handayani 1 No.44 PERUNDAM III Siteba

Adalah mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan jurusan Gizi dan

Dietetika Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang, bermaksud melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Agar-Agar Mentimun

(Cucumis Sativus L) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita

Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2019”.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pemberian agar-agar mentimun (cucumis sativus l) terhadap penurunan tekanan

darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang.

Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian pada Bapak/Ibu selaku responden

karena kerahasiaan akan tetap terjaga dan hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian ini saja.

Saya berterima kasih atas ketersediaan Bapak/Ibu untuk mempertimbang

kan serta menandatangani lembar persetujuan yang saya ajukan. Atas perhatian

dan ketersediaan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih. Semoga penelitian ini

dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Padang, 2018

Saqinah Sari

NIM. 152210736

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

60

Lampiran B

FORMAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin :

Tempat/Tanggal Lahir :

Alamat :

Pekerjaan :

No. Telepon/Hp :

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah mendapat penjelasan tentang

tujuan dan prosedur dari penelitian atas nama Saqinah Sari dengan judul

“Pengaruh Pemberian Agar-Agar Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan

Darah Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

Padang Tahun 2019”. Oleh sebab itu saya bersedia menjadi sampel penelitian

tersebut.

Padang, 2019

(Nama Sampel)

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

61

Lampiran C

QUESIONER PENELITIAN

(Kelompok Perlakuan)

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

1. PNS 3. Buruh/Tani 5. Lain-lain sebutkan……..

2. Pedagang 4. IRT

Pendidikan :

1. SD 3. SMA 5. Lain-lain sebutkan

2. SMP 4. S1/Sederajat

Alamat :

No. Telp/Hp :

BB :

TB :

IMT :

Nilai tekanan darah selama penelitian

Nilai Tekanan Darah

Sebelum Perlakuan (awal) Setelah Perlakuan (akhir)

Daya Terima Agar-Agar Mentimun

Hari Ke Jumlah yang dikonsumsi

1

2

3

4

5

6

7

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

62

Lampiran D

QUESIONER PENELITIAN

(Kelompok Kontrol)

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

1. PNS 3. Buruh/Tani 5. Lain-lain sebutkan……..

2. Pedagang 4. IRT

Pendidikan :

1. SD 3. SMA 5. Lain-lain sebutkan

2. SMP 4. S1/Sederajat

Alamat :

No. Telp/Hp :

BB :

TB :

IMT :

Nilai tekanan darah selama penelitian

Nilai Tekanan Darah

Sebelum Perlakuan (awal) Setelah Perlakuan (akhir)

Daya Terima Agar-Agar Mentimun

Hari Ke Jumlah yang dikonsumsi

1

2

3

4

5

6

7

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

63

Lampiran E

Daya Terima Responden Perlakuan Terhadap Agar-Agar Mentimun

Responden Jumlah Agar-Agar Mentimun yang Dihabiskan (gram) Rata-

Rata H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7

P1 300 300 300 300 300 300 300 300

P2 300 300 300 300 300 300 300 300

P3 300 300 300 300 300 300 300 300

P4 300 300 300 300 300 300 300 300

P5 300 300 300 300 300 300 300 300

P6 300 300 300 300 300 300 300 300

P7 300 300 300 300 300 300 300 300

P8 300 300 300 300 300 300 300 300

P9 300 300 300 300 300 300 300 300

P10 300 300 300 300 300 300 300 300

P11 300 300 300 300 300 300 300 300

P12 300 300 300 300 300 300 300 300

P13 300 300 300 300 300 300 300 300

P14 300 300 300 300 300 300 300 300

P15 300 300 300 300 300 300 300 300

Rata-rata 300

Daya Terima Responden Kontrol Terhadap Agar-Agar Tanpa Mentimun

Responden Jumlah Agar-Agar Tanpa Mentimun yang Dihabiskan

(gram)

Rata-

Rata

H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7

K1 150 150 150 150 150 150 150 150

K2 150 150 150 150 150 150 150 150

K3 150 150 150 150 150 150 150 150

K4 150 150 150 150 150 150 150 150

K5 150 150 150 150 150 150 150 150

K6 150 150 150 150 150 150 150 150

K7 150 150 150 150 150 150 150 150

K8 150 150 150 150 150 150 150 150

K9 150 150 150 150 150 150 150 150

K10 150 150 150 150 150 150 150 150

K11 150 150 150 150 150 150 150 150

K12 150 150 150 150 150 150 150 150

K13 150 150 150 150 150 150 150 150

K14 150 150 150 150 150 150 150 150

K15 150 150 150 150 150 150 150 150

Rata-rata 150

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

64

Lampiran F

HASIL PENGOLAHAN DATA

A. Kelompok Perlakuan

Frequency Table

Kategori Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lansia 6 40.0 40.0 40.0

Manula 9 60.0 60.0 100.0

Total 15 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 2 13.3 13.3 13.3

Perempuan 13 86.7 86.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid IRT 12 80.0 80.0 80.0

lain-Lain 3 20.0 20.0 100.0

Total 15 100.0 100.0

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

65

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 3 20.0 20.0 20.0

SMP 5 33.3 33.3 53.3

SMA 6 40.0 40.0 93.3

Lain-Lain 1 6.7 6.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

Kategori IMT

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Normal 8 53.3 53.3 53.3

Gemuk 4 26.7 26.7 80.0

Obesitas 3 20.0 20.0 100.0

Total 15 100.0 100.0

Daya Terima perlakuan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Habis 15 100.0 100.0 100.0

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

66

B. Kelompok Kontrol

Frequency Table

Kategori Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Dewasa 2 13.3 13.3 13.3

Lansia 8 53.3 53.3 66.7

Manula 5 33.3 33.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 2 13.3 13.3 13.3

Perempuan 13 86.7 86.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Buruh/Tani 1 6.7 6.7 6.7

IRT 13 86.7 86.7 93.3

Lain-Lain 1 6.7 6.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

Page 77: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

67

Pendidikan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid SMP 5 33.3 33.3 33.3

SMA 8 53.3 53.3 86.7

S1/Sederajat 1 6.7 6.7 93.3

Lain-Lain 1 6.7 6.7 100.0

Total 15 100.0 100.0

Kategori IMT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Normal 8 53.3 53.3 53.3

Gemuk 4 26.7 26.7 80.0

Obesitas 3 20.0 20.0 100.0

Total 15 100.0 100.0

Daya Terima Kontrol

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Habis 15 100.0 100.0 100.0

Page 78: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

68

C. T-Test Uji Wilcoxon (Two Related Sample)

1. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Kelompok

Perlakuan

Test Statistics

Tekanan Darah Sistolik Akhir

Perlakuan - Tekanan Darah

Sistolik Awal Perlakuan

Tekananan Darah Diastolik

Akhir Perlakuan - Tekanan

Darah Diastolik Awal

Perlakuan

Z -3.508a -2.810a

Asymptotic

Significance (2-

tailed)

.000 .005

a. Based on positive ranks

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

2. Perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok

control

Test Statisticsb

Tekanan Darah Sistolik Akhir

Kontrol - Tekanan Darah

Sistolik Awal Kontrol

Tekanan Darah Diastolik

Akhir Kontrol - Tekanan

Darah Diastolik Awal

Kontrol

Z -2.236a -1.000a

Asymptotic

Significance (2-

tailed)

.25 .317

a. Based on negative ranks

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 79: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

69

D. Perbedaan (Uji Mann Whitney Test)

1. Perbedaan Perubahan Tekanan Darah Sistolik antara Kelompok

Perlakuan dan Kontrol

Test Statisticsb

Selisih sistolik

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 120.000

Z -4.845

Asymptotic Significance

(2-tailed) .000

Exact Significance [2*(1-

tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: jenis kelompok

2. Perbedaan Perubahan Tekanan Darah Diastolik antara Kelompok

Perlakuan dan Kontrol

Test Statisticsb

Selisih diastolik

Mann-Whitney U 42.000

Wilcoxon W 162.000

Z -3.517

Asymptotic

Significance (2-tailed) .000

Exact Significance

[2*(1-tailed Sig.)] .003a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: jenis kelompok

Page 80: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

70

Lampiran G

DOKUMENTASI

Gambar 1 Penimbangan mentimun

Gambar 2 Penimbangan agar-agar

Gambar 3 Penimbangan gula pasir

Page 81: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

71

Gambar 4 Penimbangan agar-agar

mentimun

Gambar 5 Pengisian persetujuan

informed consert

Gambar 6 Pengukuran tekanan darah

awal

Page 82: PENGARUH PEMBERIAN AGAR-AGAR MENTIMUN (CUCUMIS …

72

Gambar 7 Pemberian agar-agar

mentimun

Gambar 8 Pengukuran tekanan darah

akhir