97
PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BALITA GIZI KURANG DI PUSKESMAS PAMULANG, TANGERANG SELATAN TAHUN 2015. SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Disusun Oleh : FURI KAMALIA FITRIANI NIM : 1110101000004 PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M / 1437 H

PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI TERHADAP

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BALITA GIZI KURANG DI PUSKESMAS

PAMULANG, TANGERANG SELATAN TAHUN 2015.

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Disusun Oleh :

FURI KAMALIA FITRIANI

NIM : 1110101000004

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M / 1437 H

Page 2: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan
Page 3: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

ii

Page 4: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

iii

Page 5: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

Skripsi, Oktober 2015

Furi Kamalia Fitriani, NIM : 1110101000004

Pengaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan

Tahun 2015

xiv + 68 halaman, 6 tabel, 6 bagan, 6 lampiran

ABSTRAK

Gizi kurang pada balita masih merupakan masalah kesehatan di Tangerang

Selatan. Berbagai macam upaya telah dilakukan oleh Puskesmas Pamulang untuk

menangani permaalahan gizi salah satunya adalah meningkatkan pengetahuan ibu balita.

Namun upaya yang dilakukan masih belum maksimal, sehingga para ibu masih banyak

yang belum mengetahui terkait status gizi dan pola asuh anak. Oleh karna itu, peneliti

ingin mengetahui pengaruh penyuluhan dengan menggunakan media lembar balik

terhadap peningkatan pengetahuan ibu balita gizi kurang. Penelitian ini dilakukan pada

bulan Juli sampai Agustus 2015 di wilayah kerja Puskesmas Pamulang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pra

eksperimen dengan rancangan one group pre test dan post test design. Instrumen yang

digunakan adalah kuesioner pre-test, post-test, dan media. Sampel penelitian ini terdiri

dari 23 ibu balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Pamulang.

Hasil penelitian menunjukan karakteristik ibu dengan median umur 35 tahun,

rata-rata tingkat pendidikan yang ada yakni tamat SMP, dan ibu yang tidak bekerja lebih

banyak dari pada ibu yang bekerja. Hasil penelitian terkait perbedaan pengetahuan

diketahui terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan pada ibu balita gizi kurang

(Pvalue = 0,001) sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan media

lembar balik dengan menggunakan uji Wilcoxon.

Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada responden untuk dapat

mengaplikasikan ke dalam kehidupan. Bagi Puskesmas Pamulang disarankan untuk

menggalakan pendidikan kesehatan dalam hal ini tentang status gizi balita dengan

mengembangkan media yang sesuai sasaran. Sedangkan bagi peneliti lain disarankan

untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode yang lain dan

memiliki sampel yang lebih banyak sehingga validitasnya dapat dijamin.

Daftar bacaan : 68 (2000-2015)

Keyword: Penyuluhan, Ibu Balita Gizi Kurang, Media Lembar Balik, Pengetahuan

Page 6: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

v

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

SPECIALIZATION HEALTH PROMOTION

Skripsi, June 2015

Furi Kamalia Fitriani, NIM : 1110101000004

The Influence of Health Promotion by Using Flipchart Through Nutrition To

Increase Knowledge of Mothers about Malnutrition in Health Center of Pamulang,

South Tangerang 2015

xiv + 68 pages, 6 tables, 6 charts, 6 attachments

ABSTRACT

Malnutrition in children under five is still a health problem in status was health

south tangerang.Various attempts have done by pamulang health centers for solving

nutrition problems, such as increasing knowledge of mother. However, the efforts have

been done are still not optimal, so that many mother‟s have not known about the

nutrition status and child care. There fore, researchers wanted to determine the effect of

health promotion by using flipchart media for improving mother‟s knowledge about

malnutrition. This study conducted in july until august 2015 in the work area hospitals

pamulang. This study was held in July to august 2015 in Health Center of Pamulang‟s

working area.

This research is a quantitative research with pre experiment one group pre test

and post test design. The instrument of this research was pre-test, post-test questionnaire,

and media. Respondents in this study are 23 mother of low nutrition in Health Center of

Pamulang.

The results showed that median age of mother is at 30 years old, the average of

educational level is junior high school‟s, and there is much of mother who didn‟t work

than work. Based on the research results about difference knowledge is known there is a

significant difference for mother of low nutrition (Pvalue = 0,001) between before and

after health promotion by using media flipchart with Wilcoxon test.

Based on Based on this results, it is suggeted to respondents to apply the

knowledge in their daily activities. As for Health Center of Pamulang is expected to

Pamulang health centers are advised to promote education especially about nutritional

status of children by developing appropriate media for targets. While for other research

using other method‟s and use more sample‟s so that, it‟s validity can be guaranteed.

Reading list : 68 (2000-2015)

Keyword: Health Promotion,Children Under Five’s Mother,Knowledge, Media Flipch

Page 7: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

vi

Nama Lengkap : Furi Kamalia Fitriani

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 03 April 1992

Alamat : Jalan Bhayangkara Raya I No. 75 RT 005 RW 01

Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara,

Tangerang Selatan, Banten 15230

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Email :[email protected]

Telepon : 085693421563

Riwayat Pendidikan

1998 – 2004 SDN Margajaya

2004 – 2007 MTs Darut Tafsir, Bogor

2007 – 2010 SMA Darut Tafsir, Bogor

2010 – sekarang Peminatan Promosi Kesehatan

Jurusan Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

swt. yang telah memberikan rahmat dan nikmat sehat, umur, serta kelapangan waktu

bagi peneliti. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Pengaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan

Tahun 2015”.

Tak lupa shalawat serta salam peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad

saw. yang telah membawa kita semua umat muslim dari zaman jahiliyah ke zaman

yang terang benderang seperti sekarang ini. Semoga kita semua termasuk ke dalam

golongan umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at di yaumul akhir. Amin.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan tersusun dan selesai tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itulah, peneliti ingin menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Bapak, Dr. H. Arif Sumantri, SKM, MKes, selaku dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Fajar Ariyanti, SKM, MKes, PhD, selaku Kepala Program Studi Kesehatan

Masyarakat dan penanggung jawab skripsi.

3. Ibu Raihana Nadra Al-Kaff, SKM, MMA, selaku penanggung jawab Peminatan

Promosi Kesehatan dan Penesehat Akademik.

4. Ibu Ir. Febrianti, M.Si dan Ibu Raihana Nadra Al-Kaff, SKM, MMA selaku

Dosen Pembimbing atas waktu, konsultasi, arahan, serta bimbingannya selama

peneliti mengerjakan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peneliti.

6. Bapak, ibu, dan adik-adik tercinta yang selalu mendoakan, memberikan

dukungan, motivasi, perhatian, dan pengorbanan yang tidak akan pernah putus

kepada peneliti.

Page 9: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

viii

7. Kak Ida Farida yang telah memberikan banyak masukan serta berbagi ilmu dan

pengalaman kepada peneliti.

8. Seluruh teman-teman kelas Promkes 2010 (Saryati, Nita, Zahrita, Siva, Yuli,

Ayu, Ilmi, Supriadi, Fadlur, Prima, Richo, Hervina, Dita, dan Randika) yang

selalu siap mendengarkan keluh kesah peneliti selama mengerjakan skripsi.

9. Dan tak lupa kepada orang-orang yang telah membantu peneliti dalam proses

penyetakan skripsi ini.

Skripsi yang telah dibuat oleh peneliti ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan di masa yang

akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Jakarta, September 2015

Peneliti

Page 10: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ........................... ....................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

ABSTRACT ................................................. ......................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................... iv

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI .................................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR ..................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8

1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................................... 8

1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................................................... 9

1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9

1.5. Ruang Lingkup .............................................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan Ibu ............................................................................................ 11

2.1.1. Pengetahuan ............................................................................................. 11

2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ............................................... 12

2.1.3. Pengetahuan Gizi ..................................................................................... 16

2.2. Edukasi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu ............................................. 17

2.3. Edukasi Kesehatan (Penyuluhan) .................................................................. 18

2.3.1. Pengertian Penyuluhan ............................................................................ 18

2.3.2. Materi atau Pesan Penyuluhan ................................................................. 19

2.3.3. Metode Penyuluhan ................................................................................. 19

2.3.4. Media Penyuluhan ................................................................................... 21

2.3.5. Faktor yang Mempengaruhi Penyuluhan ................................................. 24

2.3.6. Penyuluhan Gizi ...................................................................................... 25

2.3.6.1. Pengertian penyuluhan gizi ............................................................... 25

2.3.6.2. Tujuan penyuluhan gizi ..................................................................... 25

2.3.6.3. Ciri-ciri penyuluhan gizi .................................................................... 25

Page 11: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

x

2.3.6.4. Pelaku penyuluhan gizi ...................................................................... 26

2.3.6.5. Pendekatan penyuluhan gizi .............................................................. 26

2.4. Kerangka Teori .............................................................................................. 27

2.5. Penelitian Terkait.................................................... ....................................... 32

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep .......................................................................................... 34

3.2. Definisi Operasional ...................................................................................... 35

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian ........................................................................................... 36

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 37

4.2.1. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 37

4.2.2. Waktu Penelitian ..................................................................................... 37

4.3. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 37

4.3.1. Populasi ................................................................................................... 37

4.3.2. Sampel ..................................................................................................... 37

4.4. Cara Pengumpulan Data ................................................................................ 38

4.4.1. Data Primer .............................................................................................. 38

4.4.2. Data Skunder ............................................................................... ............ 38

4.5. Intrumen Penelitian ....................................................................................... 38

4.6. Pengukuran ................................................................................ ................... 40

4.6.1. Pengetahuan ............................................................................................. 40

4.7. Alur Penelitian ............................................................................................... 41

4.8. Manajemen Data ............................................................................................ 42

4.9. Analisis Data ................................................................................................. 43

BAB V HASIL

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................................................. 44

5.2. Gambaran Karakteristik Ibu Balita Gizi Kurang ........................................... 45

5.3. Gambaran Hasil Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Sebelum dan Setelah

Diberikan Penyuluhan Dengan Media

Lembar........................................................................ ................................... 46

5.4. Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Sebelum Dan Setelah Diberikan

Penyuluhan Dengan Media Lembar Balik .................................................... 49

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 50

6.2. Gambaran Karakteristik Ibu Balita Gizi Kurang........ ................................... 50

6.3. Gambaran Hasil Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Sebelum Dan Setelah

Diberikan Penyuluhan Dengan Media Lembar Balik ................................... 53

Page 12: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

xi

6.4. Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Sebelum Dan Setelah Diberikan

Penyuluhan Dengan Media Lembar Balik ................................................... 56

BAB VII KESIMPULAN

7.1. Kesimpulan .................................................................................................... 60

7.2. Saran .............................................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 62

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terkait 32

3.1 Definisi Operasional 35

5.1 Gambaran Karakteristik Ibu Balita Gizi Kurang 45

5.2 Gambaran Hasil Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang

Sebelum dan Setelah Diberikan Penyuluhan dengan

Media Lembar Balik

47

5.3 Gambaran Jawaban Benar Ibu Balita Gizi Kurang

Sebelum dan Setelah Diberikan Penyuluhan dengan

Media Lembar Balik

48

5.4 Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang dan Gizi

Baik Sebelum dan Setelah Diberikan Penyuluhan

dengan Media Lembar Balik dengan Uji Wilcoxon

49

Page 14: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

xiii

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR

Nomor Judul Bagan dan Gambar Halaman

2.1 Bagan Model Teori Precede-Proceed 28

2.2 Bagan Model Teori Komunikasi Laswell 31

2.3 Bagan Kerangka Teori Penelitian 31

3.1 Bagan Kerangka Konsep Penelitian 34

4.1 Bentuk Rancangan Pre test dan Post test 36

4.2 Bagan Alur Penelitian 41

Page 15: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Perizinan dari Dinas Kota Tangerang Selatan

Lampiran 2 Kuesioner Identitas Responden

Lampiran 3 Kuesioner Pre-test

Lampiran 4 Kuesioner Post-test

Lampiran 5 Gambaran Media Lembar Balik yang Digunakan

Lampiran 6 Hasil (Output) Penghitungan Statistik Ibu Balita Gizi Kurang

Page 16: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam suatu negara, status gizi balita sangat penting dipehatikan karena

merupakan indikator untuk memonitor kesehatan dan status gizi penduduk. Oleh

karena itu, dalam mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik, maka

hal utama yang diperbaiki adalah status gizi pada balita. Selain itu, usia balita

merupakan usia yang rawan karena usia awal dari tumbuh kembang dan

pertumbuhan seseorang (Arisman, 2010).

Dampak yang diakibatkan dari kurangnya gizi pada anak, antara lain

meningkatkan resiko kematian, menghambat perkembangan kognitif, dan

mempengaruhi status kesehatan pada usia remaja dan dewasa (Arisman, 2010).

Dampak lain dari balita yang mengalami kurang gizi yaitu dapat menimbulkan

kelainan-kelainan fisik maupun mental. Kelainan-kelainan yang terjadi pada

bayi dan anak-anak tersebut biasanya sulit atau tidak dapat disembuhkan, dan

menghambat dalam perkembangan selanjutnya (Suhardjo, 2010).

Menurut United Nations Children’s Fund (UNICEF) tahun 2013,

penyebab dari kurang gizi pada balita bukan hanya pada kemiskinan dan

makanan yang kurang bergizi, akan tetapi dikarenakan balita sering terkena

penyakit, kurangnya pelayanan kesehatan, dan sulitnya akses terhadap pelayanan

kesehatan (UNICEF, 2013). Selain itu juga, kurang gizi pada balita dapat

dikarenakan kurangnya pengetahuan terkait gizi pada ibu, keluarga, masyarakat,

Page 17: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

2

bahkan pada petugas kesehatan (UNICEF Indonesia, 2008).

Akibat dari masalah gizi tersebut dapat menyebabkan beberapa efek

serius pada balita seperti kegagalan pertumbuhan fisik serta tidak optimalnya

perkembangan dan kecerdasan, bahkan dapat menimbulkan kematian pada

balita. Namun, kejadian masalah gizi pada balita ini dapat dihindari apabila ibu

memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara pemberian makanan dan

mengatur makanan balita dengan baik. Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi

dapat mengakibatkan terjadinya gangguan gizi pada balita. Sehingga

pengetahuan orang tua tentang gizi merupakan kunci keberhasilan baik atau

buruknya status pada balita (Notoatmodjo, 2007).

Salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan

adalah dengan metode penyampaian informasi yang disesuaikan dengan

kebutuhan sasaran dengan menggunakan media promosi kesehatan yang tepat

(Edberg, 2002). Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk

menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator,

baik itu melalui media cetak, elektronik (televisi, radio, komputer, dan

sebagainya), dan media luar ruang, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan

dan merubah perilaku ibu terhadap kesehatan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wirawan dan

kawan-kawan terkait penyuluhan dengan media audio visual dan konvensional

terhadap ibu balita yang tidak naik berat badannya di Wilayah Puskesmas

Penimbung, Kabupaten Lombok Barat diketahui bahwa terdapat perbedaan

antara hasil pre-test dan post-test yang diberikan kepada kelompok media audio

Page 18: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

3

visual dan konvensional dengan uji statistik lebih kecil dari 0,05 yakni sebesar

0,000.

Dalam penelitaian lain yang dilakukan oleh Suiraoka dan kawan-

kawannya terkait edukasi atau penyuluhan gizi dengan media leaflet keluarga

sadar gizi (KADARZI) di empat Posyandu di wilayah Puskesmas Banjarangkan,

Bali, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test yang

diberikan kepada kelompok intervensi dengan media dengan uji statistik lebih

kecil dari 0,05. Sedangkan pada kelompok yang diberikan intervensi tanpa

menggunakan media, skor pre-test dan post-test yang didapatkan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan (Suiraoka, Kusumayanti, dan Juniarsana, 2010).

Selain itu, penelitian dari Rahmawati, Sudargo, dan Paramastri (2006) di

Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, bahwa dari tiga kelompok

yang diberikan perlakuan terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan.

Kelompok yang dimaksud yaitu kelompok kontrol, kelompok modul, dan

kelompok audiovisual. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa perlakuan

dengan audiovisual lebih baik dibandingkan dengan modul ataupun kontrol.

Nilai statistik kelompok audiovisual lebih kecil dari 0,05 dan juga lebih kecil

dibandingkan dengan kelompok modul.

Di Indonesia, usaha pemerintah dalam melakukan perbaikan gizi balita

melalui peningkatkan pengetahuan terkait gizi salah satunya dengan melakukan

pendidikan gizi. Pendidikan gizi yang diberikan berupa penyuluhan dan

konseling gizi. Pendidikan gizi yang diberikan tidak hanya kepada petugas

kesehatan tetapi juga disebarluaskan kepada masyarakat luas. Salah satu bentuk

Page 19: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

4

strategi penyebarluasan pendidikan gizi yang dilakukan pemerintah yaitu dengan

menyediakan materi komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) terkait gizi

(Direktorat Bina Gizi, 2013).

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sampai tahun 2013 sudah

menjalankan beberapa program yang berkaitan dengan perbaikan gizi balita

pada seluruh Puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan. Program-program

tersebut yaitu pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita yang berada di

bawah garis merah saat penimbangan, pemberian PMT pemulihan bagi balita

gizi kurang dan gizi buruk, penyuluhan di meja keempat saat kegiatan

penimbangan oleh tenaga gizi atau bidan desa, serta penyuluhan ke rumah ibu

balita yang tidak datang ke Posyandu saat penimbangan (Seksi Perbaikan Gizi

Masyarakat, 2012).

Selain menjalankan berbagai program untuk melakukan perbaikan gizi,

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan juga membuat berbagai media untuk

menyebarluaskan informasi yang berkaitan tentang perbaikan gizi. Media yang

digunakan berupa lembar balik, leaflet dengan berbagai judul, dan juga poster.

Media yang dibuat oleh Dinas Kesehatan tersebut didistribusikan ke seluruh

Puskesmas (Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat, 2012).

Media lembar balik yang digunakan berjudul “Menuju Keluarga Sehat”,

merupakan yang digunakan oleh petugas Dinas Kesehatan untuk menyampaikan

informasi terkait upaya perbaikan gizi kepada pihak Puskesmas, Posyandu, serta

kader. Materi yang ada di dalam media tersebut ada beragam. Contohnya seperti

pengetahuan tentang gizi, perilaku yang benar dalam upaya peningkatan gizi,

Page 20: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

5

serta akibat kurang gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun,

informasi yang berkaitan dengan masalah gizi kurang tidak dimasukan, yang ada

di dalamnya hanya informasi terkait gizi buruk pada balita. Informasi gizi buruk

pada balita yang ada adalah klasifikasi gizi buruk dan cara penanggulangannya

berdasarkan umur balita (Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat, 2012).

Sedangkan leaflet yang digunakan ada berbagai judul, salah satunya

adalah leaflet dengan judul “Gizi Buruk”. Informasi yang ada di dalamnya

adalah pengertian gizi buruk, tanda dan gejala klinis gizi buruk, dan cara

pencegahannya. Leaflet ini diberikan kepada seluruh Puskesmas di Kota

Tangerang Selatan dengan jumlah masing-masing 19 lembar (Seksi Perbaikan

Gizi Masyarakat, 2012). Berdasarkan informasi dari salah satu kader dari

Puskesmas Pamulang menyatakan bahwa konten isi dari media leaflet ini kurang

informasi, terutama yang berkaitan tentang penyebab gizi buruk dan dampaknya.

Selain itu juga, kader lain juga menambahkan kalau diberikan leaflet banyak

yang tidak membacanya dan digunakan untuk hal yang lain, contohnya dijadikan

pembungkus makanan dan sebagainya, sehingga para ibu balita mempunyai

pengetahuan yang sedikit terkait gizi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hayati (2014), di Puskesmas

Pamulang, menunjukan bahwa kurangnya pengetahuan para ibu balita mengenai

gizi dan pola asuh anak, sehingga menjadi salah satu penyebab balita gizi kurang

yang telah diberikan PMT-P tidak mengalami perubahan status gizi. Oleh karena

itu, salah satu penanganan untuk menyelesaikan masalah gizi di Puskesmas

Pamulang adalah meningkatkan pengetahuan terkait gizi anak dengan cara

Page 21: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

6

edukasi kesehatan berupa penyuluhan menggunakan media yang tepat kepada

para ibu balita gizi kurang. Karena dengan penggunaan media kesehatan yang

tepat dan efektif akan meningkatkan pengetahuan ibu balita gizi kurang.

Pada Puskesmas Pamulang terdapat beberapa media pendidikan

kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita gizi kurang yang

didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Media pendidikan

yang ada adalah leaflet dengan berbagai judul, poster dan lembar balik. Namun

materi pada ketiga media yang digunakan masih terbatas.

Materi pada media leaflet terkait gizi balita berisikan pengertian gizi

buruk, tanda dan gejala klinis gizi buruk, dan cara pencegahannya dan materi

pada media poster hanya peringatan untuk mewaspadai gizi buruk pada anak.

Sedangkan untuk media lembar balik yang ada di Puskesmas menjelaskan

informasi gizi buruk pada balita terkait klasifikasi gizi buruk dan cara

penanggulangannya berdasarkan umur balita. Oleh karena itu diperlukan media

pendidikan lain untuk melengkapi sumber pengetahuan ibu balita gizi kurang di

wilayah Puskesmas Pamulang.

Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya di Puskesmas Ciputat

Timur, menyatakan bahwa ada perbedaan hasil pengetahuan sebelum dengan

setelah diberikan pendidikan gizi yang berupa penyuluhan kepada ibu atau

pengasuh anak melalui media lembar balik. Media lembar balik yang digunakan

berisikan informasi terkait pengertian status gizi, jenis status gizi, cara

pemantauan status gizi, dampak jika anak kurus dan gemuk, manfaat menjaga

Page 22: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

7

status gizi, porsi makan anak, dan cara menangani anak yang mengalami susah

makan (Al-Kaff dan Ciptaningtyas, 2012).

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan media untuk membantu

penyuluhan yang akan dilakukan. Media tersebut berupa media lembar balik

yang digunakan oleh peneliti sebelumnya karena materi yang ada di dalmnya

dapat melengkapi materi sebelumnya serta letak wilayah yang berdekatan dan

mempunyai karakteristik yang hampir sama diharapkan dapat juga

meningkatkan pengetahuan ibu balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas

Pamulang.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Status gizi kurang masih merupakan masalah kesehatan anak di

Tangerang Selatan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan

orang tua mengenai status gizi dan pola asuh anak. Berbagai macam upaya telah

dilakukan oleh Puskesmas Pamulang untuk menangani permaalahan gizi salah

satunya adalah meningkatkan pengetahuan ibu balita dengan atau tanpa media

kesehatan. Namun upaya yang dilakukan masih belum maksimal, sehingga para

ibu masih banyak yang belum mengetahui terkait status gizi pada anak. Selain

itu, media-media yang didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang

selatan untuk puskesmas sebagai sarana informasi masih belum efektif dan

memadai.

Page 23: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

8

Berdasarkan uraian dari latar belakang, untuk meningkatkan pengatahun,

maka diperlukannya media yang tepat dan efektif sebagai sarana informasi bagi

para ibu balita gizi kurang. Oleh sebab itu, maka penulis ingin mengangkat

permasalahan gizi anak dari sisi ibu. Secara spesifik, penulis ingin mengetahui

pengaruh penyuluhan dengan menggunakan media terhadap pengetahuan ibu

balita gizi kurang. Media yang akan di pakai adalah media lembar balik yang

telah digunakan oleh peneliti sebelumnya dengan sasaran yang umum. Lembar

balik tersebut berjudul “Pemantauan Pertumbuhan dan Status Gizi Anak” yang

dibuat oleh laboratorium HMD (Health Media Development) UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta. Peneliti berharap dengan menggunakan media yang sama

dengan sasaran yang spesifik dapat meningkatkan pengetahuan pada ibu balita

gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat perubahan hasil nilai

pengetahuan ibu balita gizi kurang dengan menggunakan media edukasi.

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas yang diketahui memiliki

balita yang mengalami masalah gizi dengan jumlah yang terbanyak di Kota

Tangerang Selatan, yaitu Puskesmas Ciputat Timur.

1.3. TUJUAN PENELITIAN

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan pengetahuan ibu

balita gizi kurang di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan, tahun 2015.

Page 24: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

9

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Diketahuinya gambaran karakteristik ibu balita gizi kurang seperti umur,

tingkat pendidikan, dan status pekerjaan.

b. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu balita gizi kurang

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan media lembar balik gizi yang

dibuat oleh laboratorium HMD (Health Media Development) UIN Syarif

Hidayatullah di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan tahun 2015.

c. Diketahuinya perbedaan tingkat pengetahuan ibu balita gizi kurang

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan media lembar balik gizi yang

dibuat oleh laboratorium HMD (Health Media Development) UIN Syarif

Hidayatullah di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan tahun 2015.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

a. Responden yang ikut serta dalam kegiatan penyuluhan mendapatkan

pengetahuan terkait masalah gizi balita, sehingga di masa yang akan datang

responden dapat menerapkan pengetahuan yang didapat.

b. Puskesmas Pamulang sebagai tambahan informasi terkait pengetahuan ibu balita

gizi kurang sebelum dan setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan terkait

status balita gizi buruk.

Page 25: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

10

c. Peneliti lainnya dapat dijadikan salah satu sumber informasi, terutama yang

berkaitan dengan pengetahuan ibu balita terkait masalah gizi sebelum dan

setelah diberikan penyuluhan.

1.5. RUANG LINGKUP

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu

balita gizi kurang sebelum dan setelah diberikan penyuluhan menggunakan

media lembar balik terkait masalah gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli

sampai Agustus 2015 dengan menggunakan metode pre-test dan post-test.

Variabel yang akan diteliti adalah perbedaan pengetahuan ibu balita gizi kurang

sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan media lembar balik gizi. Penelitian

ini dilakukan di Puskesmas Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi

Banten.

Page 26: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

11

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan Ibu

2.1.1. Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan dapat terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007).

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

untuk menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian

atau responden (Notoatmodjo, 2007). Sedangkan cara memperoleh pengetahuan

terbagi dalam dua kelompok, yaitu cara tradisional atau non ilmiah dan cara

modern atau cara ilmiah. Cara tradisional terbagi menjadi empat cara, yaitu:

1. Trial dan error (coba-salah), cara ini digunakan dengan cara percobaan

sampai berhasil, jika belum berhasil maka akan terus diulang kembali.

2. Kekuasaan (otoritas), orang-orang yang memiliki kekuasaan dijadikan

sebagai sumber pengalaman, seperti pemimpin agama, pemerintah, atau ahli

pengetahuan.

3. Berdasarkan pengalaman pribadi.

4. Jalan pikiran, yang nantinya akan menghasilkan sebuah induksi ataupun

deduksi sebagai kesimpulan dari pikiran manusia.

Page 27: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

12

Sedangkan cara yang modern atau cara ilmiah menggunakan cara yang

lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode ilmiah atau yang

lebih dikenal dengan sebutan metodologi penelitian (research methodology)

(Notoatmodjo, 2003).

Sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan dapat

dikelompokan ke dalam empat kategori, yaitu:

1. Perorangan di luar kendali pelayanan kesehatan, seperti keluarga, teman, ahli

agama, tokoh masyarakat, dan lainnya.

2. Perorangan dalam kendali pelayanan kesehatan, seperti petugas kesehatan.

3. Nonperorangan di luar kendali pelayanan kesehatan, seperti media massa

dan media elektronik.

4. Nonperorangan dalam kendali pelayanan kesehatan, seperti iklan dan brosur

yang dibuat oleh pelayanan kesehatan (Hartono, 2010 dalam Kanta, 2013).

2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang

makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan

tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik

dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang

Page 28: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

13

masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan

seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang

berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan

tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan

seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek

positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan

sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari

obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap

obyek tersebut (Notoadmodjo, 2007).

2. Informasi atau media massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non-

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya

teknologi menyediakan beragam media massa yang dapat mempengaruhi

pengetahuan masyarakat. Sebagai sarana komunikasi, terdapat banyak media

massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan majalah yang mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam

penyampaian informasi, media massa membawa pula pesan-pesan yang

berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi

Page 29: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

14

baru mengenai sesuatu hal dapat memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut (Notoadmodjo, 2007).

Menurut Azwar (2003), pengetahuan dapat dipengaruhi oleh adanya

informasi dari sumber media sebagai sarana komunikasi yang dibaca atau

dilihat, baik dari media cetak maupun elektronik seperti televisi, radio, surat

kabar, majalah dan lain-lain.

3. Sosial, budaya, dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas

yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini

akan mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2007). Menurut

Nursalam (2001), sistem sosial budaya yang ada di masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

4. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam

lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik

ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu

(Notoatmodjo, 2007).

Page 30: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

15

5. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi

masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan

memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman

belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil

keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara

ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya

(Notoatmodjo, 2007).

6. Usia

Notoatmodjo (2007), mengatakan bahwa usia mempengaruhi terhadap

daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan

semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya,

individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial

serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih

banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan

intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir

tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya

perkembangan selama hidup, yaitu:

Page 31: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

16

- Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang

dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah

pengetahuannya.

- Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua

karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat

diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia,

khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa

kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ

seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia.

2.1.3. Pengetahuan Gizi

Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi,

sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi

sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik

agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat

(Notoatmodjo, 2003). Sedangkan menurut Almatsier (2009), pengetahuan gizi

adalah sesuatu yang diketahui tentang makanan dalam hubungannya dengan

kesehatan optimal. Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang pemilihan

dan konsumsi sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang

dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh.

Pengetahuan gizi yang tidak memadai, kurangnya pengertian tentang

kebiasaan makan yang baik, serta pengertian yang kurang tentang kontribusi gizi

dari berbagai jenis makanan akan menimbulkan masalah kecerdasan dan

Page 32: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

17

produktifitas. Peningkatan pengetahuan gizi bisa dilakukan dengan program

pendidikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah. Program pendidikan gizi dapat

memberikan pengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku anak terhadap

kebiasaan makannya (Soekirman, 2000).

Secara umum, di negara berkembang, ibu memainkan peranan penting

dalam memilih dan mempersiapkan pangan untuk dikonsumsi anggota

keluarganya. Walaupun seringkali para ibu bekerja di luar, mereka tetap

mempunyai peran besar dalam kegiatan pemilihan dan penyiapan makanan. Saat

kedua orang tua memegang peranan penting dalam pemilihan pangan untuk

anggota keluarganya, maka pengetahuan gizi keduanya akan mempengaruhi

jenis pangan dan dan mutu gizi makanan yang dikonsumsi anggota keluarga.

Pengetahuan gizi yang dimiliki ibu akan mempengaruhi pemilihan

pangan bagi keluarganya, terutama ibu yang memiliki balita. Jika balita tidak

diberikan asupan makanan yang bergizi maka dapat berdampak kepada tumbuh

kembang balita tersebut. Selain berdampak pada tumbuh kembang balita,

pemilihan asupan makanan juga mempengaruhi status gizi balita. Jika ibu salah

dalam memberikan asupan makanan dikarenakan kurangnya pengetahuan maka

status gizi dari balita tersebut bisa menjadi gizi kurang bahkan gizi buruk.

2.2. Edukasi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu

Berbagai penelitian terkait edukasi gizi dengan pendidikan ibu, terutama

yang berkaitan dengan status gizi balita, sering dilakukan dan hasilnya beragam.

Penelitian yang dilakukan oleh Suiraoka dan kawan-kawannya terkait edukasi

Page 33: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

18

atau penyuluhan gizi dengan media leaflet keluarga sadar gizi (KADARZI) di

empat Posyandu di wilayah Puskesmas Banjarangkan, Bali, mengatakan bahwa

terdapat perbedaan antara hasil pre-test dan post-test yang diberikan kepada

kelompok intervensi dengan media. Sedangkan pada kelompok yang diberikan

intervensi tanpa menggunakan media, skor pre-test dan post-test yang

didapatkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (Suiraoka, Kusumayanti,

dan Juniarsana, 2010).

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Dyah Ambarini di Dusun

Ngulu Wetan, Wonogiri, terkait pengaruh penyuluhan gizi terhadap tingkat

pengetahuan ibu, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara

hasil pre-test dan post-test yang dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa terdapat

pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu (Kusumaningtyas, 2011).

2.3. Edukasi Kesehatan (Penyuluhan)

2.3.1. Pengertian Penyuluhan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyuluhan berasal dari kata

“suluh” atau obor, yang artinya kegiatan penerangan atau memberikan terang

bagi yang berada dalam kegelapan. Sebagai proses penerangan, kegiatan

penyuluhan tidak hanya terbatas pada memberikan penerangan, namun

menjelaskan mengenai segala informasi yang ingin disampaikan kepada

kelompok sasaran yang akan menerima manfaat penyuluhan, sehingga mereka

benar-benar memahami maksud penyuluh.

Penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara

penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku, yang

Page 34: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

19

merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan seseorang

yang dapat diamati oleh orang lain, baik secara langsung ataupun tidak

langsung. Kegiatan penyuluhan tidak berhenti pada penyebarluasan informasi

atau inovasi dan memberikan penerangan saja tetapi juga merupakan proses

yang dilakukan secara terus menerus, sekuat tenaga dan pikiran, memakan

waktu dan melelahkan, sampai terjadi perubahan perilaku yang ditunjukan oleh

sasaran penyuluhan (Maulana, 2009).

2.3.2. Materi atau Pesan Penyuluhan

Menurut Effendi (2003) materi atau pesan yang disampaikan kepada

sasaran sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari individu,

keluarga, kelompok, dan masyarakat, sehingga menfaatnya dapat dirasakan

secara langsung. Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang

dimengerti oleh sasaran. Dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan

metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan menarik perhatian

sasaran.

2.3.3. Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan merupakan salah satu faktor tercapainya hasil

penyuluhan yang optimal. Berikut adalah metode yang dapat digunakan, yaitu:

- Metode penyuluhan perorangan (individual)

Metode ini digunakan untuk membina perilaku yang baru atau seseorang

yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Alasan

digunakannya pendekatan ini karena setiap orang mempunyai masalah atau

Page 35: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

20

alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan perilaku baru

tersebut. Bentuk dari pendekatan ini dapat berupa:

a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)

Dengan menggunakan cara ini petugas dan klien dapat kontak

langsung yang intensif, setiap masalah klien dapat langsung digali dan

dibantu penyelesaiannya. Pada akhirnya, klien tersebut dengan sukarela

dan sadar, menerima perilaku baru tersebut (mengubah perilaku).

b. Wawancara (interview)

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan

penyuluhan. Cara ini digunakan untuk mencari lebih dalam lagi

penyebab atau alasan klien yang tidak atau belum mau menerima

perubahan perilaku, atau klien tertarik tapi belum menerima perilaku,

serta untuk mengetahui dasar pengertian dan kesadaran yang akan

perilaku yang diadopsi atau akan diadopsi. Jika belum maka penyuluhan

yang akan diberikan lebih mendalam lagi (Notoatmodjo, 2007).

- Metode penyuluhan kelompok

Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus dilihat besarnya

kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal sasaran. Untuk kelompok

besar metode yang digunakan akan berbeda dengan kelompok kecil. Disebut

penyuluhan kelompok besar karena jumlah pesertanya lebih dari 15 orang.

Sedangkan untuk penyuluhan kelompok kecil jumlah pesertanya kurang dari

15 orang, berikut adalah beberapa metodenya.

Page 36: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

21

i. Diskusi kelompok

Dalam diskusi kelompok semua anggota dapat bebas

berpartisipasi dalam diskusi, sehingga formasi duduk peserta diatur

sedemikian rupa agar para peserta dapat saling melihat satu sama

lain. Pemimpin diskusi akan memberikan pertanyaan-pertanyaan

terkait topik yang akan dibahas untuk menghidupkan diskusi

kelompok.

ii. Curah pendapat (brain storming)

Prinsip metode ini mirip dengan diskusi kelompok. Bedanya,

setiap jawaban atau tanggapan dari pertanyaan yang diajukan, ditulis

dalam flipchart atau papan tulis. Jika seluruh peserta sudah

menyampaikan pendapatnya maka diskusi sudah bisa dimulai

(Notoatmodjo, 2007).

2.3.4. Media Penyuluhan

Media kesehatan pada hakikatnya merupakan alat bantu pendidikan

kesehatan yang bisa digunakan dalam bentuk Audio Visual Aids (AVA). Disebut

sebagai media kesehatan karena alat-alat tersebut merupakan saluran (channel)

untuk menyampaikan pesan kesehatan guna mempermudah penerimaannya bagi

masyarakat atau „klien‟ (Notoatmodjo, 2007). Media kesehatan dibagi menjadi 3

berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan kesehatan, yaitu:

1. Media cetak

Variasi media cetak antara lain:

Page 37: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

22

a. Booklet: media kesehatan yang berupa buku, baik tulisan maupun

gambar.

b. Leaflet: media kesehatan yang berupa lembaran yang dilipat. Isi

informasi dalam bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi.

c. Flyer (selembaran): mirip dengan leaflet tapi tidak dilipat.

d. Flip chart (lembar balik): media kesehatan yang berbentuk lembar balik.

Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap lembarnya berisi gambar

peraga dan dibaliknya informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut.

e. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, yang berisi

suatu pembahasan masalah kesehatan ataupun hal-hal lain yang berkaitan

dengan kesehatan.

f. Poster: media kesehatan yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di

tempat umum, maupun di kendaraan umum.

g. Foto-foto yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.

2. Media elektronik

Berikut adalah berbagai jenis media elektronik yang dapat digunakan

sebagai media kesehatan, yaitu:

a. Televisi: penyampaian pesan atau informasi kesehatan dapat berbentuk

sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab sekitar masalah

kesehatan, pidato (ceramah), TV, sport, kuis atau cerdas cermat, dan

sebagainya.

b. Radio: penyampaian pesan atau informasi kesehatan dapat berbentuk

obrolan, sandiwara radio, ceramah, radio spot, dan lainnya.

Page 38: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

23

c. Video: penyampaian pesan atau informasi kesehatan yang berupa video.

d. Slide atau powerpoint: penyampaian pesan atau informasi kesehatan

yang berupa slide.

e. Film strip: penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam film strip.

3. Media papan (Bill board)

Papan (Bill board) yang dipasang di tempat umum dapat dipakai dan

diisi dengan pesan atau informasi kesehatan. Media papan yang dimaksud

juga mencakup pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada

kendaraan umum seperti bus dan taksi (Notoatmodjo, 2007).

Dalam penelitian ini, media yang digunakan berupa flip chart atau

lembar balik dan video. Kedua media ini digunakan untuk memudahkan peneliti

dalam melaksanakan edukasi kesehatan. Berikut adalah penjabaran terkait media

yang digunakan.

Lembar balik merupakan media kesehatan yang berbentuk lembar bolak-

balik. Biasanya berbentuk seperti buku gambar, yang tiap lembarnya diisi oleh

gambar dan dibaliknya berisi kalimat pesan atau informasi yang terkait dengan

gambar tersebut. Penggunaan media ini dapat menghemat waktu penyuluh

karena tidak perlu menulis di papan tulis. Bahan media lembar balik biasanya

berukuran seperti kertas plano yang mudah dibolak-balik, mudah diisi, dan

berwarna cerah (Sjahmenan, 2011).

Media kesehatan lainnya yang digunakan adalah video. Video kesehatan

adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan yang berupa video.

Keunggulan dari media ini adalah dapat memberikan realita yang mungkin sulit

Page 39: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

24

direkam kembali oleh mata dan pikiran sasaran. Selain itu, media ini juga dapat

memicu diskusi mengenai sikap dan perilaku serta efektif untuk sasaran yang

jumlahnya tidak terlalu banyak dan dapat diputar atau diulang kembali (Lucie,

2005).

2.3.5. Faktor yang Mempengaruhi Penyuluhan

Keberhasilan suatu penyuluhan dapat disebabkan oleh beberapa faktor,

yaitu sebagai berikut:

- Faktor penyuluh, contohnya kurang persiapan, kurang menguasai materi

yang akan dijelaskan, penampilan yang kurang meyakinkan sasaran, bahasa

yang digunakan kurang dimengerti sasaran, suara terlalu kecil dan tidak

dapat terdengar, serta penyampaian materi yang monoton sehingga sasaran

menjadi bosan.

- Faktor sasaran, contohnya tingkat pendidikan rendah, tingkat sosial ekonomi

rendah dan tidak memperhatikan materi karena memikirkan hal lain yang

mendesak, kepercayaan dan adat istiadat yang sulit diubah, serta kondisi

lingkungan yang tidak memungkinkan perubahan perilaku dapat terjadi.

- Faktor proses dalam penyuluhan, contohnya waktu penyuluhan yang tidak

sesuai dengan keinginan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan

keramaian, jumlah sasaran terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metode

penyuluhan kurang tepat, serta penggunaan bahasa yang kurang dimengerti

oleh sasaran (Maulana, 2009).

Page 40: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

25

2.3.6. Penyuluhan Gizi

2.3.6.1.Pengertian penyuluhan gizi

Menurut Suharjo (2003), penyuluhan gizi merupakan pendekatan

edukatif yang menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan

dalam peningkatan atau mempertahankan gizi baik.

2.3.6.2.Tujuan penyuluhan gizi

Tujuan dari penyuluhan gizi adalah sebagai berikut:

a. Terciptanya sikap positif terhadap gizi.

b. Terbentuknya pengetahuan dan kecakapan dalam memilih dan menggunakan

sumber pangan.

c. Timbul kebiasaan makan yang baik.

d. Adanya motivasi untuk mengetahui lebih lanjut terkait hal-hal yang

berhubungan dengan gizi (Suharjo, 2003).

2.3.6.3.Ciri-ciri penyuluhan gizi

Ciri-ciri dari penyuluhan gizi yaitu:

a. Penyuluhan kesehatan harus terencana, mulai dari penemuan data, penetapan

tujuan, sampai evaluasi dan pengembangan.

b. Penyuluhan adalah proses dari suatu rangkaian kegiatan.

c. Penyuluhan menggunakan kombinasi pengalaman belajar, yang artinya tidak

hanya satu metode saja yang digunakan.

d. Penyuluhan disampaikan kepada individu, kelompok, atau massa.

Page 41: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

26

e. Tujuan perubahan perilaku hidup sehat. Perubahan perilaku yang artinya

pengetahuan, sikap, dan keterampilan, sedangkan perilaku hidup sehat

meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif (Suharjo,

2003).

2.3.6.4.Pelaku penyuluhan gizi

Orang yang dapat melakukan penyuluhan gizi, yaitu:

- Perorangan sebagai anggota masyarakat (ahli gizi) ataupun petugas suatu

lembaga (Puskesmas, rumah sakit, lembaga swasta/LSM).

- Seluruh petugas kesehatan atau gizi, baik dari institusi formal ataupun

lembaga swadaya masyarakat yang memiliki tanggung jawab untuk

melakukan penyuluhan kesehatan atau gizi baik secari individu, kelompok,

ataupun massa (Snetselaar, 2009).

2.3.6.5.Pendekatan penyuluhan gizi

Pendekatan penyuluhan gizi dapat dilakukan dengan cara:

a. Individu dengan metode konsultasi (wawancara).

b. Kelompok dengan metode demonstrasi, diskusi kelompok, dan ceramah

c. Massa dengan metode ceramah ataupun menggunakan media kesehatan

(Snetselaar, 2009).

Page 42: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

27

2.4. KERANGKA TEORI

Teori Model Precede-Proceed adalah merupakan teori pengembangan

dari teori yang dikembangkan oleh Lawrence W. Green dan Marshall Krueter.

Model yang dikembangkan oleh Green dan Krueter (1991) pada tahun 1980,

merupakan model yang paling cocok diterapkan dalam perencanaan dan evaluasi

promosi kesehatan, yang dikenal dengan model PRECEDE ( Predisposing,

Reinforcing, and Enabling Causes in Educational Diagnosis and Evaluation ).

Pada tahun 1991, model ini disempurnakan menjadi model PRECEDE-

PROCEEDE. Dalam aplikasinya, PRECEDE-PROCEEDE dilakukan bersama-

sama dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. PRECEDE

digunakan dalam fase diagnosis masalah, penetapan prioritas, dan tujuan

program, sedangkan PROCEEDE digunakan untuk menetapkan sasaran dan

kriteria kebijakan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Berdasarkan penjabaran dari berbagai pengertian di atas, dalam hal ini

peneliti memilih Teori Model Precede-Proceed yang merupakan teori

pengembangan dari teori yang dikembangkan oleh Lawrence W. Green dan

Marshall Krueter. Berikut adalah modifikasi yang dibuat oleh peneliti

berdasarkan Teori Model Precede-Proceed oleh Marshall Krueter.

Page 43: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

* Modifikasi dari Teori Model Precede-Proceed dari Lawrence W. Green dan Marshall Krueter terhadap status gizi.

Fase 1

Analisis

Sosial

Fase 2

Analisis

Epidemiologi

Fase 3

Analisis

Perilaku dan

Lingkungan

Fase 4

Analisis Edukasi

dan Ekologi

Fase 5

Analisis

Kebjakan

Administratif

Edukasi

Kesehatan

Kebijakan,

peraturan, dan

organisasi

Pengalaman,

pengetahuan,

pendidikan

Edukasi

lanjutan dan

pencarian

informasi

Pelayanan

kesehatan dan

aksesibilitas

Pola asuh dan

asupan

makanan

Lingkungan

sekitar

Keadaan

fisik Status Gizi

Fase 6

Implementasi

Fase 7

Evaluasi

Proses

Fase 8

Evaluasi

Dampak

Fase 9

Evaluasi Hasil

(outcome)

PROCEED

PRECEDE

28

Page 44: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

29

Peneliti menggunakan kerangka teori yang dibuat oleh Marshall Krueter

yang didalamnya terdapat edukasi kesehatan pada fase kelima yang merupakan

bagian dari kebijakan administratif dan fase keenam yaitu implementasi.

Edukasi kesehatan yang dimaksud yaitu pemberian informasi kepada masyarakat

luas terkait suatu masalah dalam upaya perbaikan masalah tersebut. Kebijakan

administratif tersebut telah dibuat dan ditetapkan dalan Undang-Undang

Kesehatan. Sedangkan implementasinya dilakukan oleh instansi yang bergerak

di bidang kesehatan seluruh Indonesia.

Peneliti memilih menggunakan kerangka teori ini, karena didalamnya

terdapat edukasi kesehatan pada fase kelima yang merupakan bagian dari

kebijakan administratif dan fase keenam yaitu implementasi. Edukasi kesehatan

yang dimaksud yaitu pemberian informasi kepada masyarakat luas terkait suatu

masalah dalam upaya perbaikan masalah tersebut. Kebijakan administratif

tersebut telah dibuat dan ditetapkan dalan Undang-Undang Kesehatan.

Sedangkan implementasinya dilakukan oleh instansi yang bergerak di bidang

kesehatan seluruh Indonesia.

Di dalam kerangka teori tersebut jelas bahwa edukasi kesehatan perlu

dilakukan dalam menunjang pengalaman, pengetahuan, dan pendidikan

seseorang, terutama ibu dari balita. Edukasi kesehatan tersebut dapat membantu

ibu dalam mengasuh anak-anaknya dan dalam memilih asupan makanan yang

baik bagi seluruh anggota keluarga. Setelah edukasi kesehatan mempengaruhi

pola asuh dan pemberian makanan, diharapkan edukasi kesehatan juga akan

berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan berakhir pada status gizi yang baik.

Page 45: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

30

Peneliti memiliki beberapa alasan untuk pembatasan penelitian yang

dilakukan. Pertama, peneliti hanya melihat pada peningkatan pengetahuan ibu

terhadap edukasi yang dilakukan. Hal ini dikarenakan peneliti mengasumsikan

pengalaman muncul setelah pengetahuan didapatkan. Pada bagian pendidikan,

peneliti mengukur pendidikan ibu sebagai pendidikan formal. Pada bagian

edukasi lanjutan dan pencarian informasi, peneliti tidak mengukur edukasi

lanjutan karena penelitian yang dilakukan berupa point time atau dilakukan pada

satu waktu.

Edukasi kesehatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

penyuluhan menggunakan metode ceramah dengan menggunakan media

kesehatan untuk memudahkan peneliti dalam menyampaikan informasi kepada

para ibu balita gizi kurang. Media yang digunakan adalah lembar balik, karena

dalam media lembar balik tidak hanya memberikan informasi berupa gambar

saja tetapi tiap lembar berisikan gambar peraga dan juga penjelasan dibaliknya

agar mempermudah penyampaian informasi. Media lembar balik ini dibuat oleh

laboratorium HMD (Health Media Development) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang berjudul “Pemanatauan Pertumbuhan dan Status Gizi Anak”.

Lembar balik tersebut berisikan informasi terkait pengertian status gizi, jenis

status gizi, cara pemantauan status gizi, dampak jika anak terlalu gemuk dan

kurus, manfaat menjaga status gizi, porsi makan anak dan cara menangani anak

susah makan. Oleh karna itu, dengan menggunakan media lembar balik ini

responden dapat lebih menerima informasi yang disampaikan sehingga dapat

Page 46: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

31

mengalami peningkatan pengetahuan yang akhirnya dapat merubah perilakunya

ke arah positif terhadap kesehatan balitanya.

Dalam hal ini, peneliti selanjutnya menggunakan model komunikasi dari Harold

Dwight Laswell (1948) yang mengatakan bahwa “siapa yang mengatakan apa

kepada siapa menggunakan saluran apa dengan dampak apa”. Berikut adalah

gambaran model komunikasi Laswell yang telah dimodifikasi sesuai dengan

penelitian.

Bagan 2.2 Model Komunikasi Laswell

Who

(speaker)

Says What

(message)

In Which

Channel

(medium)

To Whom

(listener)

With What

Effect

(effect)

Penyuluh Edukasi

Kesehatan(Penyuluhan)

Media

Edukasi

Subjek

Penelitian

(responden)

Efek

Berdasarkan dari kedua teori tersebut peneliti kemudian membuat sebuah

kerangka teori yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah

gambaran kerangka teori gabungan dari teori komunikasi dari Laswell dan teori

Precede-Proceed dari Green dan Krueter.

Bagan 2.3 Kerangka Teori

Peneliti Edukasi

Kesehatan

(Penyuluhan Gizi)

Media

(Lembar Balik)

Ibu Balita

(Gizi Kurang)

Pengetahuan

Ibu Balita Gizi

Kurang

* Gabungan model komunikasi Laswell dengan teori Green dan Krueter.

Page 47: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

32

2.5. Penelitian Terkait

Tabel 2.1 Penelitian Terkait

No Nama Judul Metode Populasi dan

Sampel

Hasil

1. Dhiena

Nurazizah

Pengaruh

penyuluhan melalui

media KIE menganai

asi eksklusif dan

IMD terhadap

pengetahuan ibu

hamil di kelurahan

Pengasinan,

Kecamatan

Swangan, Depok

tahun 2011

Pra-

eksperimenta

l dengan

rancangan

one group

pre-test and

post- test

design.

Populasi dalam

penelitian ini

adalah seluruh

ibu hamil yang

berada

dikelurahan

pengasinan.

Sampel

sebanyak 62

orang ibu hamil.

Ada perbedaan

yang bermakna

antara tingkat

pengetahuan ibu

hamil sebelum dan

setalah diberikan

penyuluhan

mengenai asi

ekslusif dan IMD

dengan nilai P-

value sebesar 0,000

2. Muti

Rowahani

Pengaruh

penyuluhan gizi

seimbang terhadap

status gizi lansia di

kelurahan Jelambar

Kecamatan Grogol

Petamburan,Jakarta

Barat tahun 2011

Pra-

eksperimenta

l dengan

rancangan

one group

pre-test and

post- test

design.

Populasi dalam

penelitian ini

adalah seluruh

lansia yang ada

di kelurahan

Jelambar

Kecamatan

Grogol

Petamburan,

Jakarta Barat.

Sampel dalam

penelitian ini

adalah sebanyak

26 orang lansia

dengankriteria

tertentu.

Adanya perbedaan

yang bermakna

sebelum dan

sesudah

dilakukannya

penyuluhan dengan

nilai P-value

sebesar 0,011

3. Dewi

Listyowati

Pengaruh intervensi

promosi kesehatan

terhadap

pengetahun, sikap

dan peraktek cuci

tangan pakai sabun

pada siswa kelas 5 di

SDN Pengasinan IV

Kota Bekasi tahun

2012

Pra-

eksperimenta

l dengan

rancangan

one group

pre-test and

post- test

design.

Populasi dalam

penelitian ini

adalah seluruh

kelas 5 di SDN

Pengasinan IV

dengan jumlah

sampel

sebanyak 93

orang.

Berdasarkan hasil

di peroleh P-value

sebesar 0,000

artinya lebih kecil

dari alfa 0,05 yang

menunjukan bahwa

terdapat perbedaan

yang signifikan

antara responden

dengan pekerjaan

ayah sebagai non

karyawan atau PNS

+ pegawai swasta.

Page 48: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

33

No Nama Judul Metode Populasi dan

Sampel

Hasil

4. Ernawati,

dkk tahun

2013

Pengaruh

penyuluhan kesehtan

terhadap

peningkatan

pengetahuan ibu

tentang status gizi

balita di posyandu

wilayah kerja

puskesmas Antang

Perumnas, Makassar.

Eksperimen

dengan

rancangan

one group

pre-test and

post- test

design.

Populasi dalam

penelitian ini

adalah seluruh

ibu yang datang

ke Posyandu

Antang

Perumnas, Kota

Makassar

dengan sampel

sebanyak 30

orang

responden.

Dari hasil

penelitian

didapatkan nilai P-

value sebesar

0,000 dengan alpha

0,05 yang artinya

menunjukan bahwa

ada pengaruh

penyuluhan

terhadap

pengetahuan ibu

tentang status gizi.

5. Irma

Sriwulandari

dan

Sugiyanto,

tahun 2014.

Pengaruh Media

Lembar Balik

Terhadap

Pengetahuan Kader

Posyandu

Eksperimen

semu tidak

equivalen

kontrol grup

Populasi adalah

seluruh kader

posyandu yang

ada di wilayah

kerja Puskesmas

Kelampangan

dan Kereng

Bangkirai

Sampel

penelitiannya

sebanyak 50

orang kader dan

terbagi menjadi

kelompok

perlakuan 23

orang dan

kelompok

kontrol 27 orang

Tidak ada pengaruh

media lembar balik

terhadap tingkat

pengetahuan kader

posyandu di Kota

Palangkaraya (p-

value = 0,837)

Page 49: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

34

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori yang telah dibuat, peneliti kemudian

membuat kerangka konsep agar penelitian yang akan dilakukan jelas dan tidak

keluar dari tema penelitian. Variabel yang menjadi pembahasan dalam penelitian

ini adalah perbedaan pengetahuan ibu balita gizi kurang sebelum dan setelah

diberikan penyuluhan dengan media lembar balik gizi yang dibuat oleh

laboratorium HMD (Health Media Development) terkait pemantauan

pertumbuhan dan status gizi anak. Berikut adalah kerangka konsep penelitian

yang akan dilakukan:

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Ibu Balita Gizi Kurang

Sebelum:

Pengetahuan ibu balita

gizi kurang

Setelah:

Pengetahuan ibu balita

gizi kurang

Penyuluhan dengan

menggunakan media

lembar balik

Karakteristik yang

mempengaruhi

pengetahuan:

1. Umur Ibu

2. Tingkat pendidikan

ibu

3. Status pekerjaan ibu

Page 50: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

35

3.2. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Umur ibu Masa hidup

responden dalam

tahun sampai pada

saat wawancara

dilakukan

Wawancara Kuesioner a. < dari median

b. ≥ dari median

Ordinal

2 Tingkat

pendidikan ibu

Jenjang pendidikan

formal terakhir

berdasarkan ijasah

yang dimiliki ibu

Wawancara Kuesioner a. < tamat SMP

b. ≥ tamat SMP

Ordinal

3 Status

pekerjaan ibu

Jenis pekerjaan yang

paling banyak

menghabiskan waktu

ibu dalam sehari

Wawancara Kuesioner a. Tidak bekerja

b. Bekerja

Ordinal

4 Status

pekerjaan ibu

Jenis pekerjaan yang

paling banyak

menghabiskan waktu

ibu dalam sehari

Wawancara Kuesioner c. Tidak bekerja

d. Bekerja

Ordinal

5 Pengetahuan

Ibu

Pengetahuan ibu

yang dinilai

berdasarkan

kemampuan

menjawab dengan

benar dari 20

pertanyaan.

Wawancara Kuesioner Hasil skor

pengetahuan (0-

100)

Rasio

6 Pengetahuan

Ibu Sebelum

dan setelah

Penyuluhan

Hasil jawaban ibu

terkait pengetahuan

status balita gizi

kurang

sebelum penyuluhan

dilakukan

Wawancara Kuesioner a. ≤ 70

b. > 70 (Berdasarkan

penelitian ari Hadi,

Sulistyowati,

dan Mifbakhudin

(2005))

ordinal

7 Perbedaan

Pengetahuan

Ibu

Selisih persentase

skor benar seluruh

responden dalam

menjawab 20

pertanyaan terkait

gizi pada anak

sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan

Wawancara Kuesioner Skor nilai ordinal

Page 51: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

36

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pra Eksperimental dengan

rancangan one group pre test and post test design. Penulis memilih desain

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu baliti gizi

kurang sebelum dan setelah dilakukannya intervensi.

Desaim ini merupakan perkembangan dari desain one short case study

(meneliti dengan satu kelompok dengan diberi satu kali perlakuan dan

pengukurang dilakukan satu kali). Pada desain ini pengukuran dilakukan

sebanyak dua kali, pengukuran pertama dilakukan di awal (pre test) sebelum

adanya perlakuan (treatment) dan pengukuran yang kedua (post test) dilakukan

setelah diberikan perlakuan(Suryabrata, 2010).

Design penelitian ini digunakan hanya untuk satu kelompok subjek.

Kelompok subjek merupakan kelompok yang dites (diteliti keadaan sebelum dan

setelah) dan yang diberikan perlakuan berupa penyuluhan. Kelebihan dari jenis

penelitian ini adalah hasil pretest dapat menjadi landasan untuk membuat

komparasi prestasi terhadap subjek yang sama. Bentuk rancangan dapat dilihat

pada gambar 4.1.

Pretest Perlakuan Posttest

01

Hasil Pre-test

X

Intervensi Penyuluhan

02

Hasil Post –test

Gambar 4.1 Bentuk Rancangan Pretest dan Posttest

Page 52: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

37

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penelitian dilakukan adalah di Puskesmas Ciputat Timur,

Kota Tangerang Selatan.

Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pamulang yang terletak di

ruang tunggu poli gizi yang terletak di lantai 1.

4.2.2. Waktu Penelitian.

Penelitian ini dimulai dari bulan Juli sampai Agustus 2015 dengan

pengumpulan data dan pendekatan kepada responden dimulai pada tanggal 15

Juli 2015. Sedangkan untuk pelaksanaan penyuluhan dilakukan pada tanggal 24

Juli 2015.

4.3. POPULASI DAN SAMPEL

4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita

gizi kurang, yang merupakan hasil informasi terbaru dari data puskesmas yang

ada diwilayah kerja Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan tahun 2015.

4.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan pengambilan

sampel jenuh atau total sampling terhadap ibu balita gizi kurang yang berada di

Page 53: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

38

wilayah kerja Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan tahun 2015, yakni

sebanyak 26 orang.

4.4. Cara Pengumpulan Data

4.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner tentang

karakteristik responden yang terdiri dari karakteristik responden dan

pengetahuan responden yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test.

4.4.2. Data Skunder

Data skunder diperoleh dari data Puskesmas Pamulang terkait daftar

status balita yang mengalami gizi kurang.

4.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berisi

pertanyaan-pertanyaan terkait dengan pengetahuan status balita gizi buruk.

Instrumen penelitian yang digunakan terdapat tiga jenis, yaitu lembar data

responden, lembar pre-test dan lembar post-test, yang di dalamnya terdapat

pertanyaan yang sama dengan pre-test.

Instrumen dalam penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

lenih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sitematis sehingga lebih mudah

Page 54: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

39

diolah (Arikunto, 2006). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu :

1. Kuesioner

2. Media Lembar Balik

3. Buku Catatan

4. Alat Tulis

Dalam penelitian ini instrumen penelitian berupa kuesioner yang

digunakan untuk melakukan pre-test dan post-test tingkat pengetahuan ibu balita

gizi kurang terkait pemantauan pertumbuhan dan status gizi anak. Koesioner

dalam penelitian ini merupakan gabungan kuesioner yang dibuat oleh Fajriyah

(2013) dan peneliti. Kuesioner ini telah diujicobakan kepada responden yang

mempunyai karakteristik sama pada wilayah penelitian yang berada di

Tangerang Selatan. Hal ini untuk mengetahui kekurangan kuesioner yang akan

digunakan pada penelitian. selain itu, juga agar peneliti dapat mengukur

keefesienan waktu dalm pengisian kuesioner saat penelitian berlangsung.

Instrumen penelitian kedua adalah media lembar balik gizi, buku catatan

dan alat tulis. Lembar balik dalam penelitian ini dibuat oleh laboratorium HMD

(Health Media Development) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang berjudul

“Pemantauan Pertumbuhan dan Status Gizi Anak”.

Lembar balik ini berisikan informasi terkait pengertian status gizi, jenis

status gizi, cara pemantauan status gizi, dampak jika anak terlalu gemuk dan

kurus, manfaat menjaga status gizi, porsi makan anak dan cara menangani anak

susah makan (Al-Kaff dan Ciptaningtyas, 2012). Lembar balik ini diharapkan

Page 55: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

40

dapat meningkatkan pengetahuan para ibu balita gizi kurang sesuai dengan

penelitian sebelumnya dalam kondisi responden secara umum. Instrumen

lainnya adalah buku catatan dan alat tulis yang digunakan oleh responden untuk

mencatat materi pada saat penyuluhan berlangsung.

4.6. PENGUKURAN

4.6.1. Pengetahuan

Pengetahuan diukur dengan menghitung skor hasil pengisian kuesioner

pre-test dan post-test. pengambilan data dengan cara memberikan kuesioner pre-

test dan post-test secara bersamaan dalam satu tempat selama ± 10 menit

kemudian diberikan edukasi kesehatan berupa penyuluhan menggunakan media

lembar balik gizi selama 15 menit. Setelah itu dilihat perbedaan skor

pengetahuan antara pre-test dan post-test sesaat setelah memperoleh intervensi

dengan media lembar balik.

Page 56: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

41

4.7. ALUR PENELITIAN

Penelitian ini memiliki alur yang digambarkan pada bagan berikut.

Bagan 4.2 Alur Penelitian

Berikut adalah penjabaran dari tahapan-tahapan alur penelitian.

1. Mengumpulkan data dan informasi terkait status gizi balita, mengumpulkan

media yang digunakan dalam pendidikan kesehatan terhadap perbaikan gizi

balita, mengklasifikasi informasi yang ada dalam media tersebut, dan

wawancara dengan petugas petugas gizi di Puskesmas Pamulang, kader

posyandu, dam para ibu balita gizi kurang.

2. Merumuskan masalah berdasarkan informasi yang telah didapat, kemudian

menyimpulkann untuk memberikan informasi kepada para ibu balita gizi

Tahap 1 – analisis situasi dan kebutuhan

Tahap 2 – Membuat rumusan masalah terkait media penyuluhan,

status gizi balita, dan pengetahuan ibu

Tahap 3 – Memilih media penyuluhan

Tahap 4 – Melakukan penelitian

Tahap 5 – Membuat hasil laporan penelitian

Tahap

analisis

situasi

Tahap

pengembangan

media

Intervensi

Page 57: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

42

kurang dengan menggunakan media kesehatan yang tepat sesuai dengan

kebutuhan.

3. Proses memilih media kesehatan. Mulai dari pengumpulan media-media

yang sudah ada dan dipilih sesuai dengan kebutuhan responden. Kemudia

dipilih media lembar balik gizi yang di buat oleh laboratorium HMD

(Health Media Development) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai alat

bantu media penyuluhan kesehatan.

4. Tahap ini adalah proses pelaksanaan penelitian yakni melakukan

penyuluhan dengan media lembar balik gizi terkait pemantauan

penrtumbuhan dan status gizi anak. Dalam hal ini peneliti di bantu oleh

tenaga ahli untu melakukan penyuluhan kepada ibu balita gizi kurang.

5. Tahap akhir adalah proses penulisan hasil penelitian.

4.8. MANAJEMEN DATA

Pengolahan data pada penelitian ini melalui beberapa proses yaitu data

coding, data editing, data structure, data entry dan data cleaning. Data coding

merupakan kegiatan mengklasifikasikan data dan memberi kode untuk masing-

masing kelas sesuai dengan tujuan dikumpulkannya data. Data editing

merupakan kegiatan penyuntingan data yang dilakukan sebelum proses

pemasukan data. Data structure dikembangkan sesuai dengan analisis yang akan

dilakukan dan jenis perangkat lunak yang dipergunakan. Data entry merupakan

kegiatan pemasukan data ke dalam program analisis data seperti SPSS, Epi info,

Epi data dll. Dan yang terakhir data cleaning merupakan proses pembersihan

data setelah data di entri (Amran, 2012).

Page 58: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

43

4.9. ANALISIS DATA

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui hasil

pengujuran pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan.

Proses pengolahan data dilakukan dengan:

a. Analisis univariat

Pada penelitian ini analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan

karakteristik responden dan masing-masing variabel yang diteliti secara

deskriptif. Karakteristik tersebut mencakup umur, tingkat pendidikan, status

pekerjaan, dan pengetahuan ibu balita gizi kurang.

b. Analisis bivariat

Pada penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk menguji

perbedaan pengetahuan ibu balita gizi kurang sebelum dan setelah diberikan

intervensi penyuluhan melalui media lembar balik gizi. Uji statistik yang

digunakan untuk analisis adalah non parametetik dengan menggunakan uji

Wilcoxon. Dimana subjek diukur sebanyak dua kali yaitu sebelum dan

setelah dilakukan intervensi penyuluhan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat

adanya perubahan atau perbedaan, jika hasil nilai perhitungan dengan tingkat

kemaknaan 5% dan derajat kepercayaan 95% maka dapat dijelaskan jika P

value < 0,05 berarti menolak hipotesis (H0) dan menyimpulkan secara

statistik “ada perbedaan yang bermakna atau signifikan antara tingkat

pengetahuan ibu balita gizi kurang sebelum dan setelah dilakukan

penyuluhan menggunakan media lembar balik gizi”, begitu pula sebaliknya.

Page 59: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

44

BAB V

HASIL

5.1. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Puskesmas Pamulang terletak di sebelah timur Kota Tangerang Selatan,

berada di wilayah Kecamatan Pamulang dan mempunyai luas wilayah 16,38

km2, dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat,

sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Setu, sebelah selatan berbatasan

dengan Kota Depok, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ciputat

Timur dan Kota Depok. Puskesmas Pamulang menempati tanah seluas ± 2400

m2 di Jalan Surya Kencana No.1 RT/RW 01/022 Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan. Puskesmas Pamulang terletak di tepi jalan raya, sehingga

untuk mencapainya relatif lebih mudah karena dilalui oleh kendaraan umum dan

dapat pula berjalan kaki.

Wilayah kerja Puskesmas Pamulang mencakup 4 Kelurahan, yaitu

Pamulang Barat, Pamulang Timur, Pondok Cabe Ilir, dan Pondok Cabe Udik.

Jumlah penduduk berdasarkan data dari Kecamatan di wilayah kerja Puskesmas

Pamulang sebanyak 143.335 orang dengan jumlah kepala keluarga sebanyak

33.047 yang tersebar di 4 Kelurahan tersebut. Jumlah Posyandu sebanyak 69,

posbindu 19, dan Puskesmas Pembantu (Pustu) 1 buah di Kelurahan Pondok

Cabe Udik.Untuk sarana penunjang kegiatan Puskesmas Pamulang dilengkapi

dengan 1 buah mobil Ambulans (Puskesmas Keliling) dalam keadaan baik, 7

buah sepeda motor dalam kondisi baik serta 1 buah kendaraan roda tiga.

Page 60: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

45

5.2. Gambaran Karakteristik Ibu Balita Gizi Kurang

Jumlah sampel pada penelitian berjumlah 23 orang ibu balita gizi kurang.

Berikut ini gambaran karakteristik responden yang meliputi umur, tingkat

pendidikan dan status pekerjaan yang dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Ibu Balita Gizi Kurang Berdasarkan

Usia, Tingkat Pendidikan, Dan Status Pekerjaan di Puskesmas Pamulang

Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Karakteristik Ibu Balita

Gizi Kurang

N %

Umur

Di Bawah sama dengan 35 tahun

Di Atas dari 35 tahun

14

9

60.9

39.1

Tingkat Pendidikan

Tidak Tamat SMP

Tamat SMP

4

19

17.4

82.6

Status Pekerjaan

Tidak Bekerja

Bekerja

22

1

95.7

4.3

Total 23 100

Berdasarkan tabel diatas, distribusi karakteristik ibu balita gizi kurang

berdasarkan umur dapat disimpulkan yakni, sebagian besar ibu berumur ≤ 35

tahun sebanyak 14 orang (60.9%) dan ibu yang berumur >35 tahun sebanyak 9

orang (39.1%), berarti kebanyakan ibu balita yang menjadi responden berumur

kurang dari 35 tahun. Pembagian usia di atas dan di bawah 35 tahun berdasarkan

Page 61: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

46

nilai median atau nilai tengah dari 23 orang ibu yang menjadi responden

penelitian.

Berdasarkan status pendidikan dapat disimpulkan antara lain : ibu yang

berpendidikan rendah (≤SMP) sebanyak 4 orang (17,4%) dan ibu yang

berpendidikan tinggi (>SMP) sebanyak 19 orang (82,6%), berarti kebanyakan

responden berpendidikan tinggi (≥ tamat SMP). Pembagian tamat dan tidak

tamat SMP berdasarkan ketentuan dari Kementerian Pendidikan Nasional terkait

“wajib belajar 9 tahun”, terhitung dari tahun pertama Sekolah Dasar (SD).

Berdasarkan status pekerjaan dapat disimpulkan antara lain : ibu yang

tidak memiliki pekerjaan sebanyak 22 orang (95,7%) dan ibu bekerja sebnyak 1

orang (4,3%), berarti kebanyakan responden tidak memiliki pekerjaan atau

sebagai ibu rumah tangga. Status pekerjaan ibu dilihat dari jenis pekerjaan yang

paling banyak meghabiskan waktu ibu dalam sehari.

5.3. Gambaran Hasil Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Sebelum Dan

Setelah Diberikan Penyuluhan Dengan Media Lembar Balik

Penelitian ini melihat pengetahuan ibu balita gizi kurang sebelum dan

setelah dilakukan penyuluhan menggunakan media lembar balik gizi. Kategori

penilaian tingkat pengetahuan ibu balita gizi kurang dibagi menjadi 2 kategori

menurut Ari Hadi, Sulistyowati,dan Mifbakhudin (2005), yaitu pengetahuan

kurang apabila nilai ≤70% dari total skor, dan pengetahuan baik yaitu >70%.

Berikut dari tabel 5.3 ini dapat dilihat dari hasil skor pre-test dan post-

test terhadap 23 orang ibu balita gizi kurang yang diberikan penyuluhan dengan

menggunakan media lembar balik gizi.

Page 62: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

47

Tabel 5.2 Gambaran Hasil Nilai Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang dan Gizi

Baik Sebelum dan Setelah Diberikan Penyuluhan dengan Media Lembar Balik

No.

Sekor Nilai Pengetahuan

Ibu Balita

Gizi Kurang

Pre-Test Post-Test

N % N %

1. Dibawah sama dengan nilai 70 ( ≤

70 )

17 70.8 4 16.7

2. Di atas nilai 70 7 29.2 20 83.3

Total 23 100 23 100

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa hasil pengetahuan ibu dari 23

orang responden sebelum diberikan penyuluhan (pre-test) di dapatkan

responden yang pengetahuannya kurang sebanyak 17 orang (70,8%) dan

responden yang pengetahuannya baik sebanyak 7 orang (29,2%). Sedangkan

setelah diberikan penyuluhan ( post-test) didapatkan responden yang

pengetahuannya baik sebanyak 20 orang (83,3%) dan 7 orang (29,2%)

responden lainnyaberpengetahuan kurang. Dapat disimpulkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu mengalami peningkatan menjadi lebih baik sebesar 66,9% dari

16,4% menjadi 83,3%.

Berikut ini adalah penjabaran jawaban benar ibu balita gizi kurang

sebelum dan setelah diberikan penyuluhan berdasarkan jawaban yang tertera di

kuesioner.

Page 63: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

48

Tabel 5.3 Gambaran Jawaban Benar Ibu Balita Gizi Kurang dan Gizi Baik

Sebelum dan Setelah Diberikan Penyuluhan dengan Media Lembar Balik

Variabel Pengetahuan dalam

Kuesioner (Pertanyaan)

Yang Menjawab Benar

(n=23)

Ket. PreTest % Post Test %

Pengertian Status Gizi 69,5 82,6 meningkat

Jenis Status gizi 26,1 78,2 meningkat

pemantauan status gizi 82,6 82,6 tetap

manfaat pemantauan status gizi 60,8 91,3 meningkat

dampak anak terlalu kurus 52,1 69,5 meningkat

penimbangan berat badan 91,3 86,9 menurun

tujuan penimbangan berat badan 52,1 86,9 meningkat

Cara Menilai Status Gizi 69,5 73,9 meningkat

Jika BB Anak Berada Di Garis

Kuning

73,9

86,9

meningkat

Contoh Kasus 1 52,1 52,1 tetap

Contoh Kasus 2 43,4 91,3 meningkat

Makanan Terbaik Bagi Bayi 95,6 100 meningkat

Apa Yang Di Maksud Dengan

ASI Eksklusif

47,8

65,2

meningkat

Apa Yang Di Peroleh Dari

Pemberian ASI

95,6

100

meningkat

Penngertian Kolestrum 82,6 86,9 meningkat

Pengertian MP – ASI 65,2 60,8 menurun

Pilihan Menu Makanan 86,9 91,3 meningkat

Pengaturan Menu Makanan 78,2 82,6 meningkat

Pemenuhan Gizi Anak Baik 73,9 82,6 meningkat

Cara Mengatasi Anak Susah

Makan

91,3

95,6

meningkat

TOTAL

69,5

82.4

meningkat

Dari tabel 5.3 tersebut terlihat bahwa rata-rata terjadi peningkatan

pengetahuan ibu balita gizi kurang. Hampir seluruh perntanyaan yang diberikan

pada saat pre-test dan post-test mengalami peningkatan jawaban benar sebesar

12,9% dari 69,5% menjadi 82,4%. Dari 20 pertanyaan yang ada, sebanyak 16

soal mengalami peningkatan jumlah jawaban benar sedangkan 4 soal lainnya

tidak mengalami peningkatan ataupun mengalami penurunan pada saat post-

Page 64: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

49

test. Pertanyaan yang tidak mengalami peningkatan adalah pertanyaan nomor 3

dan 10 tentang pemantauan status gizi dan contoh kasus 1. Sedangkan yang

mengalami penurunan jawaban benar adalah soal nomor 6 dan 16 tentang

penimbangan berat badan dan pengertian makanan pendamping ASI (MP-ASI).

5.4. Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Sebelum Dan Setelah

Diberikan Penyuluhan Dengan Media Lembar Balik

Berikut ini dapat dilihat perbedaan skor pengetahuan ibu balita gizi

kurang sebelum dan setelah diberikan penyuluhan dengan media kesehatan

dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut ini.

Tabel 5.4 Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Sebelum dan Setelah

Diberikan Penyuluhan dengan Media Lembar Balik dengan Uji Wilcoxon

Pengetahuan Ibu Balita Median SD P value N

Sebelum 70,00 11,246

0,001

23 Setelah 80,00 9,980

Berdasarkan analisis data dengan mnggunakan uji Wilcoxon yang

terdapat dalam tabel 5.4 diperoleh nilai P value 0,001 dengan pengetahuan ibu

balita gizi kurang tentang pemantauan pertumbuhan dan satus gizi anak di

wilayah kerja Puskesmas Pamulang sebelum diberikan penyuluhan (pre-test)

dengan nilai median 70,00 dan sesudah diberikan penyuluhan (post-test) dengan

nilai median 80,00, sehingga nilai perubahan median sebesar 10,00. Hal ini

menunjukan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan dengan media lembar

balik terhadap pengetahuan ibu balita gizi kurang tentang pemantauan

pertumbuhan dan status gizi anak.

Page 65: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

50

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan adalah waktu dan lokasi

penelitian. Waktu penelitian yang dilakukan pada siang hari di bulan puasa

sehingga menyebabkan konsentrasi responden menjadi tidak fokus dalam

menerima informasi yang diberikan karena biasanya siang hari waktu untuk

istirahat bagi anak-anak sehingga para responden terganggu dengan anak-

anaknya dan tidak adanya tempat yang kondusif untuk melakukan pelaksanaan

penyuluhan. Tempat pelaksanaan penyuluhan adalah di ruang terbuka yakni di

depan ruang tunggu poli gizi.

6.2. Gambaran Karakteristik Ibu Balita Gizi Kurang Dan Gizi Baik

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dari karakteristik ibu

balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan

tahun 2015. Karekteristik yang diteliti berupa umur, tingkat pendidikan, dan

status pekerjaan ibu. Ketiga karakteristik tersebut dianggap memiliki pengaruh

terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh ibu, terutama yang berkaitan dengan

gizi pada balita.

Usia adalah variabel yang sangat penting dalam analisis-analisis

kesehatan yang terkait dengan prilaku sehat. Perilaku adalah tingkah laku

seseorang atau masyarakat yang terkait dengan kesehatan dirinya seperti dalam

Page 66: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

51

hal pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi terhadap masalah kesehatan dan

penyakit. Usia merupakan salah satu karakteristik demografi penting yang

biasanya selalu diukur dalam penelitian kesehatan. Angka-angka kesakitan

maupun kematian di dalam hampir semua keadaan menunjukan hubungan

dengan usia.

Dalam penelitian ini diketahui bahwa ibu yang memiliki balita gizi

kurang berada pada kisaran umur kurang dari sama dengan 35 tahun (≤ 35

tahun). Hasil penelitian menunjukan bahwa usia ibu tersebut masih termasuk ke

dalam wanita usia subur menurut pembagian yang dilakukan oleh Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas), yaitu antara 15 – 49 tahun. Menurut Wintarti

(2014), umur ibu tersebut termasuk dalam kategori dewasa. Hal ini dapat

menunjukkan bahwa ibu yang memiliki balita gizi kurang sudah memiliki

pengalaman dalam pemberian makan anggota keluarganya.

Oleh karena itu, usia ibu juga dapat mempengaruhi kemampuan ibu

dalam pemberian makan bagi keluarganya. Hal ini diperoleh melalui

pengalaman sehari-hari di luar faktor pendidikannya. Dapat dikatakan bahwa

usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prilaku seseorang

dalam bertindak atau melakukan suatu hal.

Menurut Notoadmodjo (2007), menyatakan bahwa salah satu factor yang

berhubungan dengan pengetahuan adalah umur. Semakin tua umur seseorang,

pengetahuan yang dimiliki akan semakin banyak. Namun di masa sekarang tidak

jarang juga usia muda memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan

dengan usia yang lebih tua. Hal tersebut dikarenakan banyak faktor lain yang

Page 67: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

52

juga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang selain factor umur, seperti

media massa dan juga informasi.

Kemudian variabel karakteristik yang juga penting adalah pendidikan.

Pendidikan seseorang merupakan salah satu proses perubahan tingkah laku,

semakin tinggi pendidikan seseorang akan memperkaya pengetahuannya. Oleh

karena itu seseorang diharapkan dapat berprilaku sehat seperti mencegah dirinya

dari suatu penyakit jika ia berpendidikan tinggi. Namun hasil penelitian ini

menunjukan bahwa tingkat pendidikan ibu tinggi yakni >SMP (Sekolah

Menengah Pertama) yang berpedoman pada ketentuan dari Kementrian

Pendidikan Nasional terkait “wajib belajar 9 tahun”, hal ini dapat mempengaruhi

sikap dan prilaku ibu khususnya dalam memperhatikan pertumbuhan dan

perkembangan status gizi anak. Makin tinggi pendidikan seseorang, makin

tinggi pengetahuan gizi dan kesehatannya yang dapat berpengaruh terhadap

pemilihan bahan makan yang akan dikonsumsi (Berg, 1986 dalam Al-kaff dan

Ciptaningtiyas, 2012).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rarastiti dan Syauqy (2014)

di Puskesmas Bugangan, Semarang Timur, diketahui bahwa tidak ada hubungan

antara pendidikan ibu dengan status gizi balita. Hal itu juga sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, Sudargo, dan Paramastri (2006) di

Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, yang menyatakan bahwa

tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan status balita. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa ibu yang tamat SD, SMP, SMA, ataupun lulusan

sarjana tidak memberikan pengaruh terhadap status gizi balita-nya.

Page 68: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

53

Variabel terakhir adalah pekerjaan. Pekerjaan merupakan aktifitas yang

dilakukan seseorang setiap hari dalam kehidupannya dalam rangka pemenuhan

kebutuhan hidupnya. Dunia pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa status responden mayoritas ibu tidak

bekerja atau sebagai ibu rumah tangga mengindikasikan kecendrungan ibu bisa

beraktifitas lebih banyak terkait perawatan anak dan pemantauan kesehatan anak

secara langsung. Hali ini, diharapkan dapat sejalan dengan pengetahuan ibu

terhadap pertumbuhan dan perkembangan status gizi anak. Namun,

kenyataannya balita mereka masih mengalami gizi kurang. Ada kemungkinan

hal tersebut dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi balita atau karna

salahnya pola asuh ibu.

6.3. Gambaran Hasil Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Sebelum Dan Setelah

Diberikan Penyuluhan Dengan Media Lembar Balik

Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai kondisi tahu dari seseorang

mengenai suatu hal. Dalam penelitian ini, pengetahuan yang dimaksud adalah

kemampuan responden dalam menjawab 20 pertanyaan terkait gizi anak. Ibu

balita gizi kurang yang menjadi responden diberikan kuesioner untuk mengukur

pengetahuan sebelum diberikan perlakuan berupa penyuluhan. Penyuluhan ini

dilakukan dengan menggunakan media lembar balik gizi terkait pemantauan

pertumbuhan dan status gizi anak. Setelah selesai diberikan penyuluhan, peneliti

kembali mengukur pengetahuan responden mengenai pemantauan pertumbuhan

dan status gizi anak.

Page 69: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

54

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui pengetahuan ibu balita gizi

kurang mengalami peningkatan sebesar 66,9 % atau meningkat 16,4% menjadi

83,3%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan rata-

rata skor ibu balita gizi kurang sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan

dengan menggunakan media lembar balik gizi sebesar 66,9 %.

Menurut Notoadmodjo (2007), seseorang yang terpapar informasi

mengenai suatu topik tertentu akan memiliki pengetahuan yang lebih banyak

dari pada yang tidak terapar informasi. Penyuluhan dengan media lembar balik

merupakan salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan dengan melalui

tulisan-tulisan dan gambar mengenai suatu materi. Sehingga dapat disimpulkan,

seseorang yang terpapar suatu materi akan mengalami peningkatan pengetahuan

yang lebih besar dari pada seseorang yang tidak terpapar informasi.

Dalam tabel penjabaran jawaban benar ibu balita gizi kurang dapat

diketahui bahwa terdapat beberapa pertanyaan yang awalnya hanya dapat

dijawab oleh beberapa responden saja bertambah beberapa responden lagi.

Namun, terdapat pula beberapa responden yang awalnya dapat menjawab

dengan benar pertanyaan tetapi tidak mengalami peningkatan dan terdapat pula

yang mengalami penurunan jawaban benar dari beberapa responden.

Dapat dilihat dari perubahan pengetahuan ibu balita gizi kurang per item

pertanyaan yang mengalami kenaikan setelah diberikan penyuluhan

menggunakan media lembar balik yakni pada materi 1. Pengertian status gizi

(69,5% menjadi 82,6%), 2. Jenis status gizi (26,1% menjadi 78,2%), 4. Manfaat

pemantauan status gizi (60,8% menjadi 91,3%), 5. Dampak anak terlalu kurus

Page 70: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

55

(52,1% menjadi 69,5%), 7. Tujuan penimbangan berat badan (52,1% menjadi

86,9%), 8. Cara menilai status gizi (69,5% menjadi 73,9), 9. Jika BB anak

derada di garis kuning (73,9 menjadi 86,9), 11. Contoh kasus 2 (43,4% menjadi

91,3), 12. Makanan terbaik bagi bayi (95,6% menjadi 100%), 13. Apa yang

dimaksud dengan ASI eksklusif (47,8 menjadi 65,2%), 14. Apa yang diperoleh

dari pemberian ASI (95,6% menjadi 100%), 15. Pengertian kolostrum (82,6%

menjadi 86,9%), 17. Pilihan menu makanan (86,9% menjadi 91,3%), 18.

Pengaturan menu makanan (78,2% menjadi 82,6%), 19. Pemenuhan gizi anak

baik (73,9% menjadi 82,6%), dan 20. Cara mengatasi anak susah makan (91,3%

menjadi 95,6%).

Diantara materi-materi diatas terdapat empat materi yang tidak

mengalami peningkatan dan penurunan jawaban pada pertanyaan kuesioner

penelitian. Pertanyaan yang tidak mengalami peningkatan adalah pertanyaan

nomor 3. Pemantauan status gizi sebesar 82,6%, dan 10. Contoh kasus 1 terkait

pemahaman responden tentang pemantauan pertumbuhan anak pada Kartu

Menuju Sehat (KMS), responden yang menjawab dengan benar sebesar 52.1%

pada pengukuran sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Sedangkan pada

pertanyaan yang mengalami penurunan jawaban pada nomor 6. Penimbangan

berat badan (91,3% menjadi 86,9%) dan 16. Pengertian Makanan Pendamping

ASI (MP-ASI) (65,2% menjadi 60,8%).

Akan tetapi menurut peneliti penurunan pengatahuan ini bukan

disebabkan oleh kesalahan materi yang disampaikan dalam media melainkan

dikarenakan oleh kondisi ibu yang sudah mengalami penurunan konsentrasi saat

Page 71: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

56

mengisi soal pada waktu post-test dilakukan, atau kemungkinan dikarenakan

perbedaan persepsi pengertian yang dimiliki ibu balita gizi kurang dengan yang

dimaksud oleh peneliti.

Walaupun terdapar empat pertanyaan yang mengalami penurunan hal ini

tidak sebanding dengan peningkatan pengetahuan pada materi pertanyaan yang

lain, sebagai mana yang telah disampaikan diatas. Dimana dalam penelitian ini

peningkatan materi per item pertanyaan tersebut dilakukan sesaat mendapatkan

perlakuan media apalagi jika media lembar balik tersebut secara lebih lama dan

sering, maka peningkatan pengetahuan ibu balita gizi kurang tidak diragukan

lagi akan meningkat dengan lebih baik.

6.4. Perbedaan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Sebelum Dan Setelah

Diberikan Penyuluhan Dengan Media Lembar Balik

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui paca indera manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk sikap dan tindakan seseorang (Nasution, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari uji statistik yang

dilakukan menggunakan uji Wilcoxon mendapatkan nilai Pvalue sebesar 0,001

dengan pengetahuan ibu balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas

Pamulang sebelum diberikan penyuluhan ( pre-test ) dengan nilai median

sebasar 70,00 dan setelah diberikan penyuluhan ( post-test ) dengan nilai median

Page 72: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

57

80,00, sehingga selisih nilai perubahan mediannya sebesar 10,00. Hasil uji

tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara

pengetahuan ibu balita gizi kurang sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan

dengan media lembar balik gizi. Hal ini dapat dilihat dari perubahan

pengetahuan seperti yang diharapkan dari penyuluhan kesehatan yang dilakukan

diman dari tidak tahu menjadi tahu.

Hasil penelitian ini didukung oleh Rahmawati, Sudargo, dan Paramastri

(2006) di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, bahwa dari tiga

kelompok yang diberikan perlakuan terdapat perbedaan pengetahuan yang

signifikan. Kelompok yang dimaksud yaitu kelompok kontrol, kelompok modul,

dan kelompok audiovisual. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa perlakuan

dengan audiovisual lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol ataupun

modul.

Hasil penelitian lain yang didukung oleh Ernawati, dkk (2013) di

wilayah kerja Puskesmas Antang Perumnas, dimana diperoleh nilai P value

sebesar 0,000 menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna dari penyuluhan

kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan. Dimana penyuluhan kesehatan

merupakan suatu penyampaian informasi yang berhubungan dengan kesehatan

sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas, pada kesimpulanyana

pendididikan kesehatan merupakan proses perubahan perilaku secara terencana

pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai kesehatan

Page 73: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

58

menjadi tahu, dan dari tidak tahu mengatasi masalah kesehatan sendiri menjadi

mandiri.

Perubahan median sesudah diberikan penyuluhan pada ibu balita gizi

kurang sangat bermakna. Asumsi peneliti adalah perubahan ini terjadi

disebabkan oleh faktor-faktor antara lain : a) penyuluhan kesehatan yang

diberikan secara berkelompok sehingga penerimaan informasi lebih jelas, b)

Pemberian kesehatan menggunakan media lembar balik dimana media tersebut

memperjelas idea atau pesan yang disampaikan selain itu juga dapat mengingat

kembali apa yang diajarkan karena media lembar balik ini tidak hanya berupa

gambar saja namun ada tulisan yang menjelaskan gambar di lembar balik

tersebut, selain itu ibu balita gizi kurang tidak hanya memahami sendiri lembar

balik tersebut namun ada penyuluh yang membantu para ibu untuk

memahaminya. Penyuluhan yang dilakukan oleh peneliti dilakukan oleh

peeneliti sudah sesuai dengan tahapan-tahapan tersebut mengingat penyuluh

merupakan tenaga profesional dan telah memiliki pengalaman dalam

memberikan penyuluhan kesehatan. c) Pada saat penyuluhan terdapat hal-hal

yang dipersentasikan sama persis dengan pertanyaan yang terdapat di kuesioner

sehingga responden dapat langsung mengerti dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan post-test dengan benar. d) Informasi yang diberikan sesuai dengan

yang dibutuhkan oleh responden, sehingga pada saat penyuluhan responden

antusias menyimak informasi yang disampaikan secara langsung, dan bertanya

apabila mereka tidak mengerti apa yang disampaikan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa penyuluhan menggunakan media lembar balik yang

Page 74: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

59

diberikan di wilayah kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan dapat

digunakan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita gizi kurang menganai

pemantauan pertumbuhan dan status gizi anak.

Page 75: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

60

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penyuluhan melalui

media lembar balik gizi terhadap peningkatan pengetahuan ibu balita gizi kurang

di Puskesmas Pamulang Tangerang Selatan tahun 2015, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Diketahuinya persentase karakteristik ibu balita gizi kurang berdasarkan

umur, tingkat pendidikan dan status pekerjaan di Puskesmas Pamulang

Tangerang Selatan Tahun 2015. Median umur ibu balita gizi kurang

adalah kurang dari 35 tahun 60,9% dan sebagian ibu lainnya berumur

diatas 35 tahun sebesar 39,1%. Sedangkan berdasarkan tingkat

pendidikan rata-rata ibu balita gizi kurang adalah tamat SMP (Sekolah

Menengah Pertama) sebesar 82,6% dan 17,4% tidak Tamat Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Sebagian besar ibu tidak bekerja atau

berperan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebesar 95,7%, dan hanya 4,3%

yang bekerja.

2. Diketahuinya pengetahuan ibu balita gizi kurang sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan menggunakan media lembar balik gizi di

Puskesmas Pamulang tahun 2015. Pengetahuan ibu mengalami

peningkatan sebesar 66,9% atau meningkat dari 16,4% menjadi 83,3%

yang memiliki nilai diatas 70.

Page 76: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

61

3. Adanya perbedaan pengetahuan ibu balita gizi kurang sebelum dan

sesudah diberikan penyuluhan media lembar balik gizi terkait

pemantauan pertumbuhan dan status gizi anak di Puskesmas Pamulang,

Tangerang Selatan tahun 2015.

7.2. Saran

1. Peneliti menyarankan penyuluhan yang diberikan kepada responden dapat di

aplikasikan ke dalam kehidupan sehingga dapat membantu memperbaiki

masalah gizi terutama yang dialami ibu balita gizi kurang.

2. Diharapkan untuk Puskesmas Pamulang untuk terus menggalakan

pendidikan kesehatan dalam hal ini tentang status gizi balita dengan

mengembangkan media yang sesuai sasaran.

3. Peneliti lain selanjutnya perlu melakukan penelitian dengan menggunakan

metode yang lain dan memiliki sampel yang lebih banyak sehingga

validitasnya dapat dijamin.

Page 77: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

62

DAFTAR PUSTAKA

Al-Kaff, Raihana Nadra dan Ciptaningtyas, Ratri. 2012. Analisis Peningkatan

Pengetahuan dan Sikap Setelah Diberikan Penyuluhan Media Lembar Balik

Gizi pada Ibu atau Pengasuh Anak tentang Status Gizi Anak di Kelurahan

Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan Tahun 2012. Jakarta: Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Almastier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Amir, Aswita. 2008. Tesis. Pengaruh Penyuluhan Model Pendampingan terhadap

Perubahan Status Gizi Anak Usia 6 -24 Bulan. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Amran, Yuli. 2012. “Pengolahan dan Analisis Statistik di Bidang Kesehatan” FKIK

UIN Jakarta.

Arisman. (2010). Gizi dalam daur kehidupan: buku ajar ilmu gizi, Jakarta : EGC

Azwar, Saifudin. 2003. Sikap Manusia Teori Skala dan Pengukurannya. Jakarta:

Pustaka Pelajar.

Departemen Kesehatan RI. 2002. Pemantauan Pertumbuhan Balita. Jakarta: Direktorat

Gizi Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Analisis Situasi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:

Depkes RI.

Devi, Mazarina. 2010. Jurnal. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap

Status Gizi Balita di Pedesaan. Volume 33, Nomor 2, September 2010: 183-192

Diakses pada tanggal 5 Mei 2015 dari

http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/article/viewFile/3054/426.

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan RI. 2008. Materi Inti II: Tanda

dan Gejala Klinis Anak Gizi Buruk. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2014 dari

http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/matkul/Ilmu%20Gizi/MATERI%20INTI

%20II.pdf.

Page 78: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

63

Direktorat Bina Gizi. 2011. Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku II.

Diakses pada tanggal 30 Maret 2015 dari

http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/GIZI%20BURUK%20II.P

DF.

Direktorat Bina Gizi. 2013. Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan. Jakarta:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Direktorat Bina Gizi. 2013. Rencana Kerja Binaan Gizi Masyarakat Tahun 2013.

Diakses pada tanggal 19 Maret 2014 dari

http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/bk%20rencana%20kerja%2

0gizi%20FINAL.pdf.

Edberg,Mark. Essentials of Helath Behavior: Social and Behavioral Theory in Public

Health, EGC:2002.

Effendy, Nasrul. 2003. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:

EGC.

Ernawati, Halida dan Djewarut, Herman. 2012. Jurnal. Pengaruh Penyuluhan

Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Status Gizi Balita

di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antang Perumnas Makassar. Volume 2,

Nomor 2, Tahun 2013, ISSN : 2302-1721. Diakses pada tanggal 26 Juni 2014

dari http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/4/e-

library%20stikes%20nani%20hasanuddin--ernawatiha-195-1-artikel2.pdf.

Fajriatul Izza, Riri. 2013. Skripsi. Hubungan Antara Karakteristik Balita Dan Ibu Balita

Dengan Status Gizi Kurang Di 3 Kecamatan Kota Tangerang Selatan Tahun

2013. Depok : Universitas Indonesia.

Gibson, Rosalind S. 2005. Principles of Nutritional Assessment, Second Edition. New

York: Oxford University Press.

Hadi, Setiawan; Sulistyowati, Enik; dan Mifbakhudin. 2005. Jurnal Kesehatan

Masyarakat Indonesia. Hubungan Pendapatan Perkapita, Pengetahuan Gizi Ibu,

dan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Anak Kelas 4 dan 5 di SD Hj. Isriati

Baiturrahman, Kota Semarang. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2005. Diakses pada

Page 79: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

64

tanggal 6 Mei 2014 dari

http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/view/383/433.

Hasan Rusepno dan Alatas Husein. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Staf

Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. Jakarta: Infomedika.

Hayati, Nurul. 2014. Skripsi. Gambaran Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Tidak

Berubahnya Status Gizi Balita Setelah Mendapat PMT-P Di Wilayah Kerja

Puskesmas Pamulang Tahun 2014. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Hidayat, A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.

Jakarta: Salemba Medika.

Kanta, Desly Ahdi. 2013. Skripsi. Pengaruh Media Pop-Up Book terhadap

Peningkatan Pengetahuan dan Intensi ASI Eksklusif Ibu Hamil di Puskesmas

Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan Tahun 2013 . Jakarta: Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.

Jakarta: Direktorat Bina Gizi.

Kliegman, R. Nelson. 2007. Textbook of Pediatrics. USA: Saunders Elsevier.

Kosim, Sholeh M. 2008. Buku Ajar Neonatologi Edisi I. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.

Kumar, S. 2007. Global Database on Child Growth and Malnutrition.

Kusumaningtyas, Dyah Ambarini. 2011. Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu Mengenai Pemberian Makanan Tambahan yang Baik untuk

Balita. Surakarta: Universitas Sebelas Maret (UNS).

Litbangkes Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Diakses

pada tanggal 20 April 2014 dari

http://depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf.

Lucie, Setiana. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta:

Pustaka Pelajar.

Maulana, Heri D. J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Meikawati, Wulandari dan Hersoelistyorini, Wikanastri. 2007. Jurnal. Correlation

Between Mother Characteristic and Family Social Economic Status with

Page 80: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

65

Undernutrition on Under Five Year Children at Kelurahan Tandang, Kecamatan

Tembalang. Diakses pada tanggal 6 Mei 2015 dari

http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/120/101.

Menteri Kesehatan RI. 2008. Kepmenkes Nomor 347/Menkes/IV/2008 Perihal

Penanggulangan Gizi Buruk. Departemen Kesehatan RI.

Mulyana, Deviani Widya. 2011. Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Pendidikan,

Pendapatan, dan Perilaku Ibu Terhadap Status Balita Gizi Buruk di Kecamatan

Tegalsari dan di Kecamatan Tandes, Kota Surabaya. Jurnal UNESA

(Universitas Negeri Surabaya). Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 dari

http://id.scribd.com/doc/143123886/PENGARUH-TINGKAT-

PENGETAHUAN-PENDIDIKAN-PENDAPATAN-DAN-PERILAKU-IBU-

TERHADAP-STATUS-BALITA-GIZI-BURUK-DI-KECAMATAN-

TEGALSARI-DAN-DI-KECAMATAN-TANDE.

Munawaroh, Laitatul. 2006. Skripsi. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu,

Pola Makan Balita dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas

Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Tahun 2006. Diakses pada 26 Juni 2014

dari http://www.share-pdf.com/47220c4e8d8f42829b43e12ebbfffd74/2335.pdf..

Nainggolan, Julita. 2011. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Gizi Ibu dengan

Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan

Rajabasa Raya Bandar Lampung. Diakses pada tanggal 26 Juni 2014 dari

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/24/23.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

Novitasari, Dewi. 2012. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk Pada Balita Yang

Dirawat Di RSUP dr. Kariadi Semarang. Diakses pada tanggal 28 Juni 2014

dari http://eprints.undip.ac.id/37466/.

Nursalam. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV,

Sagung Seto.

Page 81: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

66

Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta:

Salemba Medika.

Palupi, Retno Dyah. 2014. Skripsi. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status

Gizi Baik dan Gizi Kurang pada Balita di Desa Dukuhwaluh, Kecamatan

Kembaran, Kabupaten Banyumas. Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman.

Pius, Dahlan. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.

Prabantini, Dwi. (2010). A to Z makanan pendamping asi. Yogyakarta: C.V Andi

Offset.

Pudjiadi, S. 2005. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta: Gaya Baru.

Purwanti, Dian. 2010. Skripsi. Hubungan antara Pendidikan, Pengetahuan Ibu, dan

Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Balita di Desa Dukuhlo, Kecamatan

Bulakamba, Kabupaten Brebes. Semarang: Universitas Muhammadiyah.

Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2013. Ringkasan Eksekutif Data dan Informasi

Kesehatan Provinsi Banten. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 dari

http://www.depkes.go.id/downloads/kunker/banten.pdf.

Rahmawati, Ira; Sudargo, Toto; dan Paramastri, Ira. 2007. Jurnal Gizi Klinik Indonesia.

Pengaruh Peyuluhan dengan Media Audio Visiul terhadap Peningkatan

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Balita Gizi Kurang dan Buruk di

Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Volume 4, No. 2,

November 2007: 69-77. Diakses pada 30 Maret 2015 dari

http://repository.ugm.ac.id/digitasi/download.php?file=1821_MU.11030004.pdf.

Rarastiti, Chairunisa Nur dan Syauqy, Ahmad. 2014. Journal of Nutrition College.

Hubungan Karakteristik Ibu, Frekuensi Kehadiran Anak ke Posyandu, Asupan

Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak Usia 1-2 Tahun. Volume 3, Nomor

1, Tahun 2014, Halaman 98 – 105. Diakses pada tanggal 6 Mei 2015 dari

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc.

Sanjaja, B. dan Heriyanto, Albertus. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Satria. 2012. Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli. Diakses pada tanggal 10 Juli

2012 dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2286061-pengertian-

hipotesis-menurut-para-ahli/.

Page 82: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

67

Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat. 2012. Laporan Kegiatan Gizi 2011. Dinas Kesehatan

Kota Tangerang Selatan.

Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat. 2012. Media Leaflet – Gizi Buruk. Dinas Kota

Tangerang Selatan.

Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat. 2012. Media Lembar Balik – Menuju Keluarga Sehat.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.

Sjahmenan, Nanda Pramana. 2011. Komunikasi Kesehatan Melalui Lembar Bolak-Balik

(KDRT). 2011. Dikases pada tanggal 8 April 2014 dari

http://id.scribd.com/doc/89762992/BAB-II-Komkes-Bolak-Balik-Fix.

Snetselaar, Linda. 2009. Nutrition Counseling Skills for The Nutrition Care Process,

Fourth Edition. Ontario, Canada: Jones and Bartlett Publishers.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta:

EGC.

Soekirman. 2002. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Suhardjo, 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Suhendri, Ucu. 2009. Skripsi. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi

Anak di Bawah Lima Tahun (Balita) di Puskesmas Sepatan, Kecamatan

Sepatan, Kabupaten Tangerang Tahun 2009. Jakarta: Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Suiraoka, I. P.; Kusumayanti, G. A. Dewi; dan Juniarsana, I. W. 2010. Penyuluhan Gizi

dengan Media Leaflet KADARZI dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi Ibu Balita.

Diakses pada tanggal 3 Juli 2014 dari http://poltekkes-

denpasar.ac.id/files/JIG/V1N1/Suiraoka.pdf.

Supartini, Y. 2002. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

UNICEF Indonesia. 2008. Ringkasan Kajian Gizi Ibu dan Anak. Diakses pada tanggal

23 Juni 2014 dari http://www.unicef.org/indonesia/id/A6_-

_B_Ringkasan_Kajian_Gizi.pdf.

UNICEF. 2013. Improving Child Nutrition – The achievable imperative for global

progress. Diakses pada tanggal 9 Juli 2015 dari

Page 83: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

68

http://www.unicef.org/gambia/Improving_Child_Nutrition_-

_the_achievable_imperative_for_global_progress.pdf.

Walker, Allan. 2004. Pediatric Gastrointertinal Disease. USA: DC Decker.

Widodo, Yekti. 2011. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif: Akurasi dan Interpretasi Data

Survei dan Laporan Program. Jakarta: Gizi Indonesia.

Wintarti, Wahyunita Gani. 2014. Skripsi. Aplikasi Media Edukasi untuk Peningkatan

Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang dan Gizi Baik di Puskesmas Ciputat Timur,

Kota Tangerang Selatan. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Page 84: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan
Page 85: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

Kuesioner Penelitian

Pengaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Ibu Blita Yang Diberikan PMT-P Di Puskesmas Pamulang,

Tangerang Selatan Tahun 2015.

Assalamualaikum Wr. Wb

Saya Furi Kamalia Fitriani, mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat

Peminatan Promosi Kesehatan di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta sedang

melakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi

Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Blita Gizi Kurang Di Puskesmas Pamulang,

Tangerang Selatan Tahun 2015”.

Adapun responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita gizi

kurang dan data balitanya terdapat di wilayah kerja puskesmas Pamulang tahun 2015

yang telah menjadi wilayah dalam penelitian ini.

Saya mohon izin kepada ibu untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian

ini dengan menjawab pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini. Saya harapibu dapat

menjawab dengan sejujur-jujurnya karena jawaban yang telah diberikan akan dijaga

kerahasiaannya.

Atas perhatian dan bantuan ibu, saya ucapkan terima kasih banyak.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Page 86: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

I. Identitas Ibu / Pengasuh

1. Nama :

2. Alamat :

3. Umur Ibu / Pengasuh :

4. Hubungan dengan anak : ibu / pengasuh

5. Pendidikan ibu / pengasuh :

a. Tidak Tamat SD (sederajat)

b. Tamat SD (sederajat)

c. Tamat SMP (sederajat)

d. Tamat SMA (sederajat)

e. Tamat D3/S1/S2/S3

6. Pekerjaan ibu/ pengasuh:

a. PNS

b. Karyawan swasta

c. Wirausaha

d. Ibu rumah tangga

e. Pengasuh anak

7. No telpon :

II. Identitas Anak Balita

1. Nama anak balita :

Umur balita :_____tahun

Berat badan balita : kg

Tinggi badan balita : cm

Frekuensi ke Posyandu dalam 6 bulan terakhir :_______ kali

1. Apakah sebelumnya Ibu pernah mendapatkan pendidikan atau penyuluhan yang

berkaitan dengan gizi?

a. Ya b. Tidak (Langsung ke nomor 3)

Identitas Responden

Page 87: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

2. Jika “Ya”, tolong jelaskan seperti apa penyuluhannya? (tema, waktu pelaksanaan,

dll)

3. Apakah pada Posyandu tempat Ibu tinggal terdapat media (seperti

poster/leaflet/brosur) yang berisikan informasi terkait masalah gizi?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah pada Posyandu tempat Ibu tinggal bidan atau kader pernah memberikan

penyuluhan terkait masalah gizi?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah di lingkungan sekitar tempat Ibu tinggal terdapat media informasi yang

berkaitan dengan masalah gizi?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah di lingkungan sekitar tempat Ibu tinggal pernah dilakukan penyuluhan oleh

Tokoh Masyarakat atau Tokoh Agama yang berkaitan dengan masalah gizi?

a. Ya b. Tidak

7. Menurut Ibu, fasilitas yang ada di Puskesmas Pamulang apakah sudah memadai

untuk menangani permasalahan gizi kurang? Jelaskan…

8. Menurut Ibu, apakah pelayanan kesehatan yang ada di sekitar tempat tinggal Ibu

dapat diakses dengan mudah? Bagaimanakah pelayanannya?

Page 88: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan melingkari (O) atau menyilang

(X) jawaban sesuai dengan apa yang diketahui Ibu !

1. Tahukah ibu apa yang dimaksud dengan status gizi ?

a. Kondisi seseorang yang dilihat dari besar atau kecilnya tubuh yang

dibandingkan dengan standar ketentuan yang berlaku

b. Keadaan atau kondisi fisik balita yang kurus karena kekurangan konsumsi

makanan bergizi

c. Keadaan atau kondisi balita yang dilihat melalui tinggi badan, berat badan

dan umur yang dibandingkan dengan standar ketentuan yang berlaku.

2. Tahukah ibu jenis status gizi di bagi berdasarkan apa saja?

a. Berat badan dan umur balita

b. Berat badan dan tinggi badan

c. Tinggi dan pendek tubuh balita

3. Sejak kapan pemenuhan status gizi kepada anak harus di mulai?

a. Lahir

b. Masih dalam kandungan

c. Mengalami kekurangan gizi

4. Pemenuhn zat gizi bagi anak balita bermanfaat untuk ......................

a. Membantu balita menjadi sehat dan pintar

b. Mendapatkan anak balita yang gemuk

c. Meningkatkan berat badan anak balita

5. Apa dampak jika anak terlalu kurus?

a. Mudah lelah, sesak nafas, konsentrasi belajar rendah

b. Mudah sakit, mudah lelah, pertumbuhan otak dan fisik terhambat

c. Mudah sakit/ terkena infeksi, konsentrasi belajar rendah, pertumbuhan otak

dan fisik terhambat

6. Seberapa sering sebaiknya ibu menimbang berat badan bayi dan balita?

a. 1-2 bulan sekali

b. 3-6 bulan sekali

c. 1 tahun sekali

7. Apa tujuan penimbangan berat badan anak secara teratur?

a. Sekedar mengetahui berat badan

b. Mengetahui status gizi

c. Untuk keperluan data di puskesmas/posyandu

PRE & POST

TEST

Page 89: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

8. Bagaimana cara untuk menilai atau melihat bayi dan balita ibu sudah cukup

gizinya?

a. Bayi ataubalita sudah terlihat gemuk dan montok

b. Berat badan bayi/balita berada diatas garis merah pada Kartu Menuju Sehat

(KMS)

c. Bayi / balita tidak sakit

9. Apa yang ibu lakukan jika berat badan anak berada pada warna kuning dalam

buku KMS?

a. Membiarkan saja

b. Berhati- hati dan konsultasi kepada petugas kesehatan

c. Memberi anak makan yang banyak

10. Jika berat badan anak selama 3 bulan tidak mengalami peningkatan walaupun

berada pada area KMS berwarna hijau, maka anak tersebut masuk kedalam

kategori ..............

a. Pertumbuhan anak tidak normal walaupun status gizinya baik

b. Pertumbuhan anak normal walaupun status gizinya masih kurang baik

c. Pertumbuhan anak tidak normal walaupun status gizinya masih kurang baik

11. Jika berat badan anak anda berada pada garis merah atau BGM (Bawah Garis

Merah), maka kondisi anak anda termasuk.................

a. Status gizi dalam keadaan normal atau baik

b. Status gizi dalam keadaan menurun

c. Status gizi dalam keadaan kurang baik

12. Apa makanan yang terbaik bagi bayi ?

a. ASI (Air Susu Ibu)

b. Susu formula

c. Makanan bergizi

13. Apa yang ibu ketahui mengenai ASI ekslusif?

a. ASI yang diberikan tanpa batas waktu

b. Memberikan ASI pada bayi umur 0-6 bulan dengan makanan pendamping

lainnya (susu, bubur, nasi tim, dan lain-lain)

c. Memberikan ASI saja kepada bayi umur 0-6 bulan tanpa makanan

pendamping lainnya.

14. Apa yang diperoleh dari pemberian ASI kepada balita?

a. Mengenyangkan bayi

b. Membangun kekebalan tubuh bayi

c. Kandungannya sama seperti susu formula

15. Kolestrum adalah ASI yang pertama keluar setelah melahirkan, jadi menrut ibu,

apa yang harus dilakukan ibu terhadap ASI tersebut?

a. ASI basi dan harus dibuang

b. ASI yang paling bagus dan harus diberikan

Page 90: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

c. ASI yang boleh saja diberikan

16. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan MP-ASI?

a. Makanan atau minuman bergizi yang diberikan kepada anak demi

mencukupi kebutuhan gizi anak.

b. Makanan atau minuman bergizi yang diberikan kepada anak agar anak

tumbuh sehat dan kuat.

c. Makanan atau minuman bergizi yang diberikan kepada anak usia 7-24 bulan

untuk mencukupi kebutuhan gizi anak.

17. Dari contoh pilihan menu makanan berikut, menurut ibu mana yang paling

bergizi?

a. Nasi putih, jagung, tempe, dan susu

b. Nasi putih, ikan, ayam, dan tahu

c. Nasi putih, ayam, sayur, pisang, dan susu

18. Berdasarkan apa menu makanan anak harus diatur?

a. Kebutuhan gizi anak

b. Kesukaan anak

c. Ketersediaan lauk pauk

19. Agar pemenuhan gizi pada anak baik, anak harus diberikan makanan yang.......

a. Mahal dan bergizi

b. Beragam dan bergizi

c. Banyak dan bergizi

20. Bagaimana cara mengatasi jika anak susah untuk makan?

a. Dibiarkan saja sesuai kemauan anak

b. Periksa kedokter, buat menu makanan secara bervariasi dan menarik

c. Berikan susu dan jajanan saja agar anak kenyang

Terima kasih atas kesediaan Ibu dalam berpartisipasi bagi penelitian ini.

Semua informasi terkait data diri akan dirahasiakan dari khalayak dan hanya

akan ditampilkan dalam bentuk hasil penelitian.

Page 91: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

KUNCI JAWABAN

1.C 6.A 11.C 16.C

2.B 7.B 12.A 17.C

3.B 8.B 13.C 18.A

4.A 9.B 14.B 19.B

5.C 10.B 15.B 20.B

Page 92: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

MEDIA LEMBAR BALIK

Page 93: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan
Page 94: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan
Page 95: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

HASIL OUTPUT IBU BALITA GIZI KURANG

1. Hasil Output Karakteristik Ibu

Statistics

umur responden

N Valid 23

Missing 0

Mean 33.13

Median 35.00

Mode 35a

Std. Deviation 5.903

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

umur baru ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <=35 16 69.6 69.6 69.6

>35 7 30.4 30.4 100.0

Total 23 100.0 100.0

pendidikan responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak tamat SMP 4 17.4 17.4 17.4

tamat SMP 19 82.6 82.6 100.0

Total 23 100.0 100.0

pekerjaan responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ibu rumah tangga 22 95.7 95.7 95.7

Page 96: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

pengasuh anak 1 4.3 4.3 100.0

Total 23 100.0 100.0

2. Hasil Karakteristik Umur Balita

umur baru anak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <=2 15 62.5 62.5 62.5

>2 9 37.5 37.5 100.0

Total 24 100.0 100.0

3. Skor pre test

nilai skor pre test

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <=70 17 70.8 70.8 70.8

>70 7 29.2 29.2 100.0

Total 24 100.0 100.0

4. Skor post test

skor_post_baru

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <=70 4 16.7 16.7 16.7

>70 20 83.3 83.3 100.0

Total 24 100.0 100.0

Page 97: PENGARUH PENYULUHAN MEDIA LEMBAR BALIK GIZI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30623/1/FURI... · pengaruh penyuluhan media lembar balik gizi terhadap peningkatan

5. Hasil Non Parametrik Dengan uji Wilcoxon Ibu Balita Gizi Kurang

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

sekor pengetahuan pre-test 23 68.26 11.140 50 90

sekor pengetahuan post-

test1 23 86.96 8.358 70 100

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

sekor pengetahuan post-

test1 - sekor pengetahuan

pre-test

Negative Ranks 1a 1.50 1.50

Positive Ranks 22b 12.48 274.50

Ties 0c

Total 23

a. sekor pengetahuan post-test1 < sekor pengetahuan pre-test

b. sekor pengetahuan post-test1 > sekor pengetahuan pre-test

c. sekor pengetahuan post-test1 = sekor pengetahuan pre-test

Test Statisticsb

sekor

pengetahuan

post-test1 -

sekor

pengetahuan

pre-test

Z -4.170a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test