52
PENGARUH POLA PPEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MTs NURUL IKHLAS AMBON SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: SARIATI BUNGALOLO NIM. 150302177 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON 2021

PENGARUH POLA PPEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH POLA PPEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN

DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MTs

NURUL IKHLAS AMBON

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

SARIATI BUNGALOLO

NIM. 150302177

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

AMBON

2021

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

SEMANGATLAH DALAM MERAIH CITA-CITA UNTUK MENDAPATKAN APA YANG SUDA KITA IMPIKAN

PERSEMBAHAN

KUPERSEMBAHKAN SKRIPSI INI, SEBAGAI BUKTI DAN TERIMA KASIHKU YANG TERISTIMEWA AYAHANDAKU JAMLU BUNGALOLO DAN IBU TERKASIH SALMA WITAK SERTA KAKA TERCINTA MUJAKIR DAN SUPRI YANG SENANTIASA TIDAK BOSAN BOSANNYA MEMBERI DOA, NASEHAT,

MOTIVASI SELAU MENCURAHKKAN KASIH SAYANG YANG TAK TERHINGA

ABSTRAK

Sariati Bungalolo, NIM.150302151. Pembimbing I Surati, M.Pd dan

Pembimbing II Sarty Imkari, M.Pd Pengaruh pola pemberdayaan berpikir

melalui pertanyaan dengan strategi Think Pair Share terhadap kemampuan

berpikir kritis siswa kelas VII materi sistem pencernaan makanan MTS

Nurul Ikhlas Ambon. Jurusan Pendidikan Biologi . Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Institut Agama Islam (IAIN) Ambon

Pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) dan strategi

pembelajaran think Pair Share (TPS) memberikan waktu siswa untuk berpikir

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan

kemampuan berpikir siswa, juga dapat meningkatkan interaksi sosial diantara

siswa dalam kelompok, terutama pada tahap pair dan share, karena siswa dituntut

untuk saling bekerja sama, saling menghargai, saling membantu dan saling

berbagi yang dapat menumbuhkan kepekaan sosial dan juga dapat meningkatkan

berpikir kritis. Tujuan penelitian 1. Apakah ada pengaruh strategi pola

pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (PBMP) dengan staregi pembelejaran

Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi

Sistem Pencernaan Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon?, 2) berapa besar

pengaruh strategi pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (PBMP)

dengan pembelejaran Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kritis

Siswa Kelas VII Materi Sistem Pencernaan Makanan di MTS Nurul Ikhlas

Ambon?.

Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deksritif kuantitatif

sampel dalam penelitian ini adalah 15 siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah

varibel X : pola pemberdaayan berpikir melalui pertanyaan melalui

pembelajaran Think Phair Share dengan indikator angket respon siswa dan

variabel Y : skor kemampuan berpikir kritis siswa indikator soal tes essay.

Analisis data penelitian ini adalah menggunakan analisis produk moment .

Hasil penelitian menunjukan: 1. ada pengaruh yang signifikan Pola

Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) dengan model pembelajaran

Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan

hasil angket diperoleh persentase sebesar 60 % indikator sangat senang dan

hasil presentase 40 % dari 6 responden indikator senang. 2 Hasil analisis data

diperoleh ada pengaruh PBMP dan TPS terhadap kemampuan berpikir kritis

sebesar 3, 547 dan r tabel sebesar 0,553.

Kata Kunci: PBMP, TPS, Kemampuan Berpikir Kritis, Sistem Pencernaan

Makanan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

dilimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis dengan segala kemampuan yang ada berusaha

agar menampilkan skripsi ini sebaik mungkin, namun penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa selama perkuliahan sampai tersusunnya skripsi

ini banyak hambatan yang penulis temui, namun dengan kesabaran serta motivasi

dan bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa syukur dan

terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua tercinta yang tak pernah mengenal lelah dalam memberikan

semangat , motifasi, dukungan serta doa walau dalam kondisiapapun sehingga

keberhasilan ini dapat tercapai.

2. Rektor IAIN Ambon Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si, serta Wakil Rektor I

Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof. Dr. La Jamaa, MH.I,

Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr.

Husin Wattimena, M.Si dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan

Kerja Sama Dr. M. Fakih Seknun, M.Pd.I.

3. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dr. Ridwan Latuapo, M.Pd.I

serta Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga

Dr. Hj. Siti Jumaeda, M.Pd.I, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan Corneli Pary, M.Pd.I dan Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr. Muhajir Abd Rahman, M.Pd.I.

4. Surati, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan Abajaidun

Mahulauw, M.Biotech selaku Sekertaris Program Studi Pendidikan Biologi.

5. Dr. Muhammad Rijal, M.Pd dan Zamrin Jamdin, M.Pd, masing-masing selaku

Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu dan

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dr. Muhammad Faqih Seknun, M.Pd.I dan Surati, M.Pd, masing-masing

selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan

waktu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Rivalna Rivai, M.Hum, selaku Kepala Perpustakan IAIN Ambon beserta

stafnya yang telah menyediakan berbagai fasilitas literatur yang dibutuhkan.

8. Wa Atima, M.Pd, selaku Kepala Laboratorium IAIN Ambon beserta stafnya

yang telah menyediakan berbagai fasilitas praktikum yang dibutuhkan dalam

proses perkuliahan.

9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

pengajaran selama proses perkuliahan.

10. Seluruh staf pegawai administrasi yang telah memberikan pelayanan selama

proses perkuliahan.

11. Teman-teman Biologi kelas E Angkatan 2015 yang tak dapat disebutkan satu

persatu namanya yang telah memberikan semangat sehingga penulis mampu

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak

langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Allah

Swt selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan meridhoi

amal perbuatan kita. Amin.

Ambon, Mei 2021

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pola pemberdayaan berfikir melelui pertanyaan(PBMP) ............................ 7

2,2 Strategi pembelajaran Think Pair Share(TPS) ............................................ 14

2.3. Kempuan berfikir kritis ............................................................................. 15

2.4. Materi sistem pencernaan makanan pada manusia ..................................... 16

BAB III METODE PENILITIAN

3.1. Desain penilitian ..................................................................................... 17

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 17

3.3 Populasi dan sample ................................................................................ 17

3.4. Variabel penilitan ................................................................................... 17

3.5 Instrumen penilitian ................................................................................ 18

3.6 Jenis data dan pengumpulan data ............................................................. 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ....................................................................................... 21

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 23

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 25

5.2 Saran ...................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 26

Lampiran-Lampiran ...................................................................................... 30

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan IPA memegang peranan penting dalam mengembangkan

pengetahuann dan keterampilan berpikir siswa. Melalui pendidikan IPA siswa

dapat mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi,

serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif

dan mandiri1. Pembelajaran yang berorientasi pemberdayaan berpikir sangat

relevan untuk dilaksanakan melalui pembelajaran IPA. Salah satu tantangan

terbesar mengajarkan IPA atau sains adalah banyak di antara siswa yang

menganggap sains sebagai pelajaran hafalan. Guru juga mengajar siswa dengan

metode ceramah, menjelaskan semua hal yang dianggapnya perlu diketahui siswa.

Guru memilih metode ceramah karena metode ini dapat menyampaikan banyak

sekali materi pelajaran dalam waktu singkat 2. Pembelajaran yang ideal menurut

Rahmat adalah guru tidak lagi mendominasi pembelajaran, siswa sebagai

pebelajar, guru kreatif dan inovatif dalam merencanakan pembelajaran, dan

pembelajaran berorientasi kepada kehidupan nyata3.

1 Slavin, R.E. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan oleh Nurulita,

2008 (Bandung: Nusa Media ), hlm 35. 2 Susilo, H.. Pembelajaran Sains Secara Konstruktivistik- Kontekstual untuk

Menggalakkan Kemampuan Berpikir Siswa. Makalah disampaikan dalam Pelatihan PBMP pada

Pembelajaran Bagi Guru Sains Biologi dalam Rangka RUKK VA, 9-10 Juli 2004. 3 Rahmat, A.Z.. Strategi Pembelajaran Berbasis TIK. Pelatihan Pemanfaatan TIK untuk

Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008, (online), (http://

word=118.98.163.253/view.php?file=28 _Diklat_ Master_Trainer/-bahan/ModulTIK+1

10/Modul+ 5/5+strategi+Pembelajaran, diakses 3 maret 2021).

Pembelajaran yang menekankan fungsi dari pembelajaran adalah suatu

perubahan yang dapat memberikan hasil jika peserta didik berinteraksi dengan

informasi yang berupa materi, kegiatan dan pengalaman. Biologi sebagai bagian

dari pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami alam sekitar

secara ilmiah. Dalam mewujudkan keterampilan berpikir serta keterampilan

mengembangkan sikap untuk menjalankan metode penyelidikan ilmiah

dibutuhkan suatu pendekatan pengajaran yang melibatkan peserta didik secara

aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil observasi awal di MTS Nurul Ikhlas, dalam proses pembelajaran

lebih banyak menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru.

Metode ini tidak efektif karena kurang melibatkan kemampuan berpikir dan

kreativitas siswa, kurang dapat berkolaborasi dan bekerjasama dalam proses

belajar, kurang termotivasi, dan kurang bertanggungjawab terhadap proses belajar.

Guru juga belum pernah menggunakan strategi pembelajaran yang bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa atau mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat merangsang kemampuan berpikir siswa. Pengamatan lain

yang didapat peneliti dari proses pembelajaran di kelas, antara lain: (1) sedikit

siswa yang bertanya bahkan hampir dalam setiap pertemuan tidak ada siswa yang

bertanya; (2) sedikit siswa yang berpendapat menggunakan bahasanya sendiri; (3)

siswa mudah lupa konsep-konsep yang telah diperoleh terdahulu, sehingga pada

saat guru bertanya mengenai konsep tersebut, banyak siswa yang diam, dan (4)

siswa cenderung tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar karena sibuk dengan

kegiatan sendiri,sehingga tidak memperhatikan arahan atau penjelasan guru.

Strategi pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran untuk

menumbuhkan kesadaran berpikir siswa, menyelesaikan masalah secara bersama

dengan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan

mereka4. Salah satu strategi pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran think

pair share (TPS) . Strategi pembelajaran TPS memberikan waktu siswa untuk

berpikir dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga dapat

meningkatkan kemampuan berpikir siswa, termasuk didalamnya berpikir kreatif,

yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Susilo H memuat alasan-

alasan dipakainya strategi pembelajaran TPS yakni strategi TPS dapat membantu

menstrukturkan diskusi, meningkatkan partisipasi siswa dan banyaknya informasi

yang dapat diperoleh siswa, meningkatkan lama waktu time on task dalam kelas,

kualitas kontribusi siswa, dan siswa dapat mengembangkan kecakapan hidup

sosial mereka. Strategi pembelajaran TPS memiliki sintaks berpikir sendiri

(think), berpasangan (pair) dan berbagi (share). Tahap think siswa menjawab

pertanyaan atau permasalahan secara individual. Tahap pair siswa mendiskusikan

jawaban yang diperolehnya pada tahap think dengan pasangannya sehingga

diperoleh jawaban yang terbaik. Tahap share kelompok-kelompok yang

berpasangan tadi mempresentasikan hasil terbaik dari tahap pair di depan kelas.

Strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan keterlibatan semua siswa dalam

kegiatan belajar dan juga aktivitas berpikir siswa. Melalui strategi ini semua siswa

4 Slavin, R.E. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan oleh Nurulita.

(Bandung: Nusa Media.2008) hlm. 42

diharapkan mampu berpikir sendiri tentang pertanyaan atau masalah yang

diberikan guru, kemudian mereka bertukar pendapat dan memberikan laporan

kepada siswa lain mengenai hasil proses berpikirnya. Dengan demikian kegiatan

berpikir menjadi lebih terarah karena ada tuntutan untuk melaporkan hasil

berpikirnya kepada teman-temannya. Konsep-konsep yang digunakan dalam

jawaban siswa menggunakan bahasa siswa yang tentu lebih komunikatif

dibandingkan bahasa buku teks atau bahasa guru. Akhirnya, diharapkan

pemahaman konsep semua siswa juga akan lebih baik karena siswa mendapatkan

sendiri konsepnya dan berperan aktif dalam kegiatan belajarnya.5 Pembelajaran

TPS juga dapat meningkatkan interaksi sosial diantara siswa dalam kelompok,

terutama pada tahap pair dan share, karena siswa dituntut untuk saling bekerja

sama, saling menghargai, saling membantu dan saling berbagi yang dapat

menumbuhkan kepekaan sosial dan juga dapat meningkatkan berpikir kritis.

Crown L.W mengemukakan masalah berpikir kritis yang terjadi pada

peserta didik adalah kebingungan dan kesalahan dalam memandang konsep dari

suatu materi pelajaran, akibatnya peserta didik mengalami kesulitan untuk

berpikir kritis. Pengembangan berpikir kritis bermanfaat untuk memperdayakan

potensi siswa, sehingga siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Paradigma pembelajaran sekarang ini adalah pembelajaran yang berbasis

kontruktivis yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan

5 Susilo, H.. Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Makalah disampaikan dalam

Pelatihan PBMP pada Pembelajaran dengan tema “Pemberdayaan Kemampuan Berpikir sebagai

Langkah Strategis Implementasi Kurikulum 2004” bagi Guru dan Mahasiswa Sains B

sendiri konsep yang dipelajari dengan bantuan guru, sehingga dosen berfungsi

sebagai fasilitator bukan sebagai sumber informasi6.

Pembelajaran Biologi di MTS Nurul Ikhlas Ambon pada materi sistem

pencernaan makanan merupakan materi yang diterapkan pada kelas VII. Materi

ini bertujuan untuk memberikan pengarahan dan pemahaman kepada siswa terkait

materi tentang fungsi sistem pencernaan pada manusia, alat-alat pencernaan

manusia dan gangguan pada sistem pencernaan pada manusia. Pentingnya materi

sistem pencernaan agar siswa mampu memiliki pengetahuan tentang fungsi, jenis

pencernaan dan alat-alat penceraan serta gangguan pada sistem pencernaan dan

mampu menjaga organ sistem pencernaan dengan baik. Agar materi sistem

pencernaan dapat dipahami siswa maka perlu dilakukan dengan salah satu

metode pembelajaran yaitu pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan

dengan model pembelajaran Think Phare Share. Menurut Corebima pola

pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (PBMP) memberdayakan siswa untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersusun sehingga pembelajaran tidak

berlangsung secara informatif, tetapi memicu anak untuk berpikir sehingga

apabila pola PBMP diterapkan secara terus menerus akan meningkatkan

kemampuan berpikir kritis dan anak mampu untuk mengatur proses berpikir

mereka7.

6 Crown, L.W. The Nature of Critical Thinking. Journal of College Science Teaching,

Noepember,1996), hlm.114-116

7 Corebima, A.D. . Pemberdayaan Keterampilan Metakognitif pada Pembelajaran IPA,

IPA Biologi, dan Biologi dalam Mendukung Perkembangan Kemampuan

Berpikir Tinggi pada Siswa SD, SMP, dan SMA. Laporan HPTP 2008.

Pembelajaran pola PBMP bukan pembelajaran yang bersifat informatif

tetapi pembelajaran yang lebih mengutamakan pertanyaan-pertanyaan yang

tersusun sistematis dan terorganisasi secara utuh dalam lembar PBMP. Peserta

didik akan berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam

lembar PBMP yang berupa suatu masalah sehingga memicu peserta didik untuk

berpikir dan menemukan jawaban dari pertanyaan yang ada. Dengan demikian

peserta didik akan memecahkan suatu masalah dengan cara berpikirnya sehingga

kemampuan berpikir kritis berkembang. Lembar Kerja siswa (LKS) pola PBMP

harus disusun sedemikian rupa sehingga aktivitas siswa untuk menemukan

jawaban yang ada pada pertanyaan pada LKS PBMP8.

Keunggulan pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan dengan

model pembelajaran Think Pair Share adalah sama-sama dapat memperdayakan

kemampuan berpikir kritis mahasiswa, model pembelajaran ini memberikan

kesempatan siswa untuk dapat memecahkan masalah sendiri, kemudian sharing

kepada teman dan berdiskusi dengan teman satu kelas dan melatih siswa untuk

mengungkapkan pendapatnya dan berdiskusi yang bertujuan memperoleh suatu

konsep pembelajaran yang diharapkan9.

Beberapa penelitian telah membuktikan manfaat dari pembelajaran pola

pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan dan model pembelajaran Think Pair

8 Corebima,A.D. Pengembangan Penalaran pada Pembelajaran Biologi. Makalah

disampaikan pada Pelatihan dan loka karya PBMP (Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan) di

Universitas Negeri Malang, 31 agustus-1 September 2001)

9 Raymond,Becoming A Criticak Thinker A User-Friend Manual. (New York:

Macmillian Publishing Company,2006),hlm.53

Share. Hasil penelitian Hartati model pembelajaran Think Pair Share yang

dipadu dengan pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan dapat

meningkatkan keterampilan metakognitif, kemampuan berpikir kritis dan hasil

belajar kognitif10. Hasil penelitian Suyanik, membuktikan bahwa pemberdayaan

berpikir melalui pertanyaan dengan model pembelajaran Think Pair Share

berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar kognitif11. Model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar

dan kualitas interaksi dan retensi. Muhfahroyin dari hasil penelitiannya

menyatakan strategi pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan

kemampuan akademik, hasil belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis dan

keterampilan proses12.

Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan metode pembelajaran yang

tepat dalam menyajikan materi sistem pencernaan yaitu pola pemberdayaan

berpikir melalui pertanyaan dengan strategi pembelajaran Think Pair Share

diharapkan dengan model pembelajaran ini diupayakan agar guru lebih menekan

pada pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Pentingnya dilakukan

10 Hartati,T.A.W. Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Phair Share dan TPS yang

dipadu dengan PBMP (pemberdayaan berfikir melalui pertanyaan terhadap keterampilan

metakognitif, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar Kognitif siswa kelas VIII SMPN 2

Singosari,2010,(Skripsi: . Malang: Program FMIPA Universitas Negeri Malang) hlm 38

11 Suyanik, Penerapan PBMP dengan Model Pembelajaran TPS dan Strategi ARIAS

Berpengaruh secara Signifikan Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa di Kelas x SMA

Laboratorium Universitas Malang. (Tesis: Universitas Negeri Malang Program

Pascasarjana,2010) 12 Muhfahroyin, Pengaruh Strategi Pembelajaran Integrasi STAD dan TPS dan Kemampuan

Akademik terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Keterampilan

Proses Siswa SMA di Kota Metro. (Disertasi: Universitas Negeri Malang Program

Pascasarjana,2009)

penelitian diharapan agar siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi,

maka perlu dilakukan penelitian ini ”Pengaruh Pola Pemberdayaan Berpikir

Melalui Pertanyaan dengan strategi Pembelajaran Think Pair Share

terhadap kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi Sistem

Pencernaan Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat

merumuskan permasalahan pokok yang akan menjadi bahan penelitian yaitu:

1. Apakah ada pengaruh strategi pola pemberdayaan berpikir melalui

pertanyaan (PBMP) dengan staregi pembelejaran Think Pair Share

terhadap kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi Sistem

Pencernaan Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon?

2. Seberapa besar pengaruh strategi pola pemberdayaan berpikir melalui

pertanyaan (PBMP) dengan pembelejaran Think Pair Share terhadap

kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi Sistem Pencernaan

Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon?.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh strategi pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan

(PBMP) dengan staregi pembelejaran Think Pair Share terhadap

kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi Sistem Pencernaan

Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon.

2. Seberapa besar pengaruh strategi pola pemberdayaan berpikir melalui

pertanyaan (PBMP) dengan pembelejaran Think Pair Share terhadap

kemampuan berpikir kritis Siswa Kelas VII Materi Sistem Pencernaan

Makanan di MTS Nurul Ikhlas Ambon.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna

bagi berbagai pihak, secara rinci kegunaan hasil penelitian secara teoritis dan

praktis, dapat dijabarkan sebagai berikut.

Manfaat teoritis adalah dengan dilaksanakannya penelitian ini dapat

memperoleh pengalaman berpikir dalam memecahkan permasalahan

pembelajaran di kelas.

Manfaat untuk siswa, guru, sekolah dan peneliti:

1. Bagi siswa

Membuat siswa senang dalam mengikuti pembelajaran sistem pencernaan

makanan, siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, keaktifan dalam

pembelajaran, sosialisasi, dan mengemukakan pendapat kepada orang lain,

serta lebih bertanggung jawab terhadap pembelajaran sehingga dapat

membantu meningkatkan kemampuan berpikirnya.

2. Bagi Guru

Mengetahui pola pembelajaran yang tepat dalam upaya memperbaiki dan

memudahkan mengajar konsep sistem pencernaan makanan di kelas .

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi sekolah

dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses

pembelajaran khususnya mata pelajaran Biologi.

4. Bagi peneliti

Menambah pengalaman dan sebagai sarana agar lebih profesional dalam

melakukan Penelitian khususnya dalam bidang pendidikan.

1.5 Penjelasan Istilah

Dalam penelitian ini untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran

maka perlu didefinisikan beberapa istilah berikut :

1. Pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (PBMP) adalah penerapan

pola pembelajaran yang berisi serangkaian pertanyaan dan intruksi yang

terdiri atas sediaan, lakukan, pikirkan, evaluasi dan arahan yang berkaitan

dengan konsep materi sistem pencernaan.

2. Strategi pembelajaran Think Phare Share adalah model pembelajaran

kooperatif yang terdiri atas langkah-langkah; 1) guru menyampaikan

tujuan dan memotivasi siswa, 2) guru menyajikan pertanyaan untuk

dipikirkan siswa sendiri, 3) guru meminta siswa berdiskusi dengan

pasangannya, 4) guru meminta kelompok pasangan mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas. Keterlaksanaan pembelajaran diukur

melalui rubrik kemampuan berpikir kritis, dan pengamatan terhadap

aktivitas siswa.

3. PBMP yang dipadu strategi pembelajaran Think Pair Share adalah

pembelajaran dengan langkah-langkah berikut: tahap Think siswa

menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS PBMP bagian renungkan dan

pikirkan secara individual, tahap Pair: siswa mendiskusikan jawaban yang

diperolehnya pada tahap Think dengan pasangannya sehingga diperoleh

jawaban yang terbaik. Tahap Share: kelompok-kelompok yang

berpasangan tadi mempresentasikan hasil terbaik pada tahap Pair di depan

kelas.

4. Kemampuan berpikir kritis siswa adalah kemampuan yang dimiliki siswa

yang ditunjukkan dengan kemampuan dalam merumuskan masalah,

mencari solusi untuk memecahkan masalah, menganalisis masalah dengan

mempertimbangkan banyak kemungkinan, menarik kesimpulan dari

permasalahan yang dihadapi. Tes kemampuan berpikir kritis diukur

dengan soal kemampuan berpikir kritis

5. Sistem pencernaan makanan adalah proses pengolahan makanan menjadi

nutrisi yang diserap oleh tubuh manusia dimulai dari mulut dan berakhir

di anus.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deksritif kuantitatif

guna menngetahui pola pemberdayaan berpikir kritis (PBMP) dengan

strategi Pembelajaran Think Pair Share terhadap kemampuan berpikir kritis

Siswa Kelas VII Materi Sistem Pencernaan Makanan di MTS Nurul Ikhlas

Ambon.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung dari tanggal 05 Maret sampai 05 april 2021.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTS Nurul Ikhlas Ambon

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTS Nurul

IkhlasAmbon yang berjumlah 15 orang .

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sampel populasi yang berjumlah 15

orang siswa.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah varibel X : pola pemberdaayan

berpikir melalui pertanyaan melalui pembelajaran Think Phair Share

dengan indikator angket respon siswa dalam memberikan tanggaan pada

setiap pernyataan yang dianggap tepat terhadap keterlaksanaan pembelajaran

pembelajaran dan variabel Y : skor kemampuan berpikir kritis siswa

indikator rubrik kamampuan berpikir kritis yaitu kemampuan siswa dalam

menjawab secara tepat, aktif bertanya dan dapat menyimpulkan materi

dengan tepat.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam penelitian untuk

mengumpulkan data dalam rangka menjawab masalah penelitian atau mencapai

tujuan penelitian. Instrumen dalam penelitian adalah:

1. Skor kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan soal tes essay

berpikir kritis siswa yang diberikan dalam proses pembelajaran konsep sitem

pencernaan pada manusia.

2. Angket respon siswa tentang pola pemberdaayan berpikir melalui

pertanyaan memlaui pembelajaran Think Phair Share

3.6 Jenis Data dan Pengumpulan Data.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari

pembelajaran materi sistem pencernaan manusia dengan rubrik kemampuan

berpikir kritis. Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi pola pemberdayaan

berpikir melalui pertanyaan (PBMP) dengan model pembelejaran Think Pair

Share yaitu dengan melakukan

a) Metode observasi yaitu sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. b)Metode dokumentasi yaitu

peneliti mengambil buku dokumen yang sudah ada dan memperoleh data yang

dibutuhkan dari guru mitra. Metode ini digunakan untuk memperoleh data daftar

nama siswa, rencana tindakan mengajar dan daftar nilai awal. c) pembelajaran

PBMP dan TPS dengan menggunakan LKS PBM dan soal kemampuan berpikir

kritis siswa untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi

penetapan skor angka.

1.7 Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik

inferensial. Statistik inferensial adalah metode penarikan kesimpulan tentang

suatu karakteristik populasi dengan menggunakan informasi dari sampel yang

diambil dari populasi tersebut untuk pengujian hipotesis. Analisis inferensial

digunakan dalam penelitian untuk melihat pembelajaran PBMP dan TPS

terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Data angket penelitian untuk melihat pembelajaran PBMP dan TPS

terdapat 15 item pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh nilai

darivariabel X angket yang dibagikan kepada siswa MTS Nurul ikhlas. Nilai

untuk angket akan diperoleh dengan menggunakan skala likert dengan

ketentuan sebagai berikut.

Tabel 3.1 Indikator dan Skor Penelitian Angket

Indikator Skor

Sangat senang 4

Senang 3

Tidak senang 2

Sangat tidak senang 1

Sesuai dengan desain penelitian dan hipotesis yang diajukan, analisis yang

digunakan adalah analisis statistik korelasional dengan rumus:

rxy =( )

( ) ( )

− 2222 YYNXXN

YXXYN

dimana: rxy = koofesien korelasi skor butir soal dan skor total

x = skor butir

y = skor total

n = jumlah sampel

untuk memperoleh nilai derajat bebas (DB) , digunakan rumus:

db= N-nr

dimana:

db : Derajat Kebebasan

N : Banyaknya Sampel

nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan. 27

setelah memperoleh nilai koofesien korelasi ( nilai r hitung) dan nilai derjat bebas

(db) , maka selanjutnya melakukan pengujian hipotesis seperti tabel berikut.

27 Arikunto, S. . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara,2006), hlm.

43

Tabel 3.2 Pengujian Hipotesis

Variabel r hitung db r tabel 5 %

X dan Y Nilai rxy N-2 Nilai r tabel

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Data angket penelitian untuk melihat pembelajaran PBMP dan TPS hasil

analisis deskriptif diperoleh persentase sebesar 60% dari 9 responden yang

berada pada nilai skornya 4 termasuk dalam indikator sangat senang dan

hasil presentase 40% dari 6 responden nilai skornya 3 yang termasuk dalam

indikator senang.

2. Dari hasil analisis data diperoleh hasil pengaruh PBMP dan TPS

terhadap kemampuan berpikir kritis nilai hitung sebesar 3,547 dan r tabel

sebesar 0,553 untuk koefisisen korelasi parsial antara PBMP dan TPS dan

kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.001< 0.05

yang berarti bahwa PBMP dan TPS berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kemampuan berpikir kritis

5.2 Saran

Saran dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagi siswa PBMP dengan strategi TPS dapat meningkatkan diri dalam

merencanakan, mengontrol, dan mengevaluasi hasil belajaranya, sehingga

kemampuan berpikir kritis, hasil belajar kognitif dan retensi dapat

meningkat.

2. Bagi guru PBMP dengan strategi TPS dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia sehingga

disarankan dapat diterapkan pada materi lainnya.

3. Bagi sekolah MTS Nurul Ikhlas Ambon, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai acuan dalam pembinaan peningkatan keprofesionalan

guru dan peningkatan mutu dengan cara menerapkan pembelajaran yang

efektif.

4. Bagi peneliti lainnya, implementasi PBMP dengan strategi TPS dapat

juga diukur hasil belajar berupa ranah afektif dan psikomotorik siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Muliyadi A. 2019. Pengaruh penerapan pola pemberdayaan berpikir Melalui pertanyaan

(PBMP) dengan model pembelajaran Think pair share (TPS) terhadap aktivitas

belajar Kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif Mahasiswa pada

mata kuliah evaluasi pembelajaran (Jurnal Ilmiah Biologi “Bioscientist” Vol. 1

No. 2, ISSN 2338-5006)

Arends, R.I.2007. Learning to teach. Seventh Edition . New York: McGraw Hill Company.

Arikunto, S. 2006 . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Budiarti. 2007. Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri dengan Model Siklus

Belajar untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Hasil Belajar Fisika

Siswa Kelas X-2 di SMA laboratorium Universitas Negeri Malang. Skripsi tidak

diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.

1 Hernowo,. Menjadi Guru Yang Mau dan Mampu Mengajar Secara

Kreatif. (Jakarta: MLC,2006) hlm 32

Bunce, D.M. 1996. The Quiet Revolution in Science Education- Teaching Science The

Way Students Learn. Journal of College Science Teaching, XXV (3): 169-171.

Crown, L.W. 1996. The Nature of Critical Thinking. Journal of College Science Teaching,

Noepember: 114-116.

Elsje Th M. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Snowballing Dan Number Had

Together Dan Seluruh Multietnis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil

Belajar Kognitif Sains Biologi Dan Sikap Social Siswa SMP Samarinda.

Mahasiswa Biologi FMIPA. Disertasi, tidak diterbitkan. Malang: Program

Pascasarjana UM Malang

Chotimah, H. 2004. Penggunaan Peta Konsep dalam Tatanan Belajar Tuntas untuk

Meningkatkan Hasil Belajar pada Konsep Sistem Ekresi Siswa Kelas II SMA

Laboratorium UM, Tesis, Tidak diterbitkan, Malang: Universitas Negeri Malang

Program Pasca Sarjana.

Corebima,A.D.2001. Pengembangan Penalaran pada Pembelajaran Biologi.

Makalah disampaikan pada Pelatihan dan loka karya PBMP

(Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan) di Universitas Negeri Malang, 31

agustus-1 September 2001

Corebima,A.D.2000. Pemberdayaan Penalaran Siswa untuk Menyiapkan Generasi

Bekualitas, Makalah Disajikan Dalam Seminar Sehari Pemberdayan Penalaran

di SLTPN II Malang, 15 April 2000.

Corebima,A.D.2002. Pemberdayaan Penalaran Pola PBM IPA Biologi SMP untuk

Menunjang Perkembangan Penalaran formal Mahasiswa di Jenjang Perguruan

Tinggi. Laporan Penelitian. Malang: Lemlit Universitas Negeri Malang.

Corebima,A.D.2007. Pembelajaran Biologi yang Memperdayakan Kemampuan Berpikir

Siswa. Makalah disampaikan pada Pelatihan Guru-Guru SD SMP, SMA Katolik

Samarinda

Corebima, A.D. 2008. Pemberdayaan Keterampilan Metakognitif pada Pembelajaran IPA,

IPA Biologi, dan Biologi dalam Mendukung Perkembangan Kemampuan

Berpikir Tinggi pada Siswa SD, SMP, dan SMA. Laporan HPTP 2008.

Dimyati & Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Proyek Pengembangan

dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan

Ibrahim & Nur, 2000. Pengajaran Berbasis Masalah, Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya University Perss.

Muawiyah, S. 2008. Perbedaan pembelajaran Kooperatif Tipe Struktural Laboratorium

dan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Ambon: Jurusan

Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri Ambon.

Hartati,T.A.W. Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Phair Share dan TPS yang dipadu

dengan PBMP (pemberdayaan berfikir melalui pertanyaan terhadap

keterampilan metakognitif, kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar Kognitif

siswa kelas VIII SMPN 2 Singosari Skripsi, tidak diterbitkan. Malang: Program

FMIPA Universitas Negeri Malang.

Muawiyah, S. 2008. Perbedaan pembelajaran Kooperatif Tipe Struktural Laboratorium

dan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Ambon: Jurusan

Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri Ambon.

Mahanal, S. 2008. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Deteksi Kualitas Sungai

dengan Indikator Biologi Berbasis Konstruktivistik untuk Memberdayakan

Berpikir Kritis dan Sikap Siswa SMA terhadap Ekosistem Sungai di Malang. Tesis

tidak Diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Raymond,2006. Becoming A Criticak Thinker A User-Friend Manual. New York:

Macmillian Publishing Company.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta

Suyanik. 2010. Penerapan PBMP dengan Model Pembelajaran TPS dan Strategi ARIAS

Berpengaruh secara Signifikan Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa di Kelas x

SMA Laboratorium Universitas Malang. Tesis tidak diterbitkan Program

Pascasarjana: Universitas Negeri Malang.

Yuliarini, N. 2006. Hubungan antara Kemampuan Berpikir dan Hasil Belajar Pada

Pembelajaran Biologi dengan Pola Pemberdayaan Berpikir Melalui

Pertanyaan(PBMP) Dan Think Pair Share (TPS) Siswa Kelas 3 SMP Negeri 18

Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang

Wahyu, H.T.A. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Pair Share yang dipadu

Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan terhadap Keterampilan

Metakognitif, Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Kognitif Siswa Kelas VIII

SMPN 2 Singosari. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Zubaidah. 2000. Penerapan pola PBMP pada Matakuliah Botani Tumbuhan Rendah

untuk Menunjang Perkembangan Penalaran Formal Mahasiswa. Laporan

Penelitian Tindakan Kelas tidak di terbitkan. Lembaga Penelitian Universitas

Negeri Malang.

Lampiran 1. RPP strategi pembelajaran Think Pair Share (TPS)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : MTS Nurul Ihklas Ambon

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : VIII / 1

Materi Pokok/Topik : Sistem Pencernaan Makanan

Sub Topik : 1. Makanan

2. Saluran Pencernaan Makanan

Alokasi Waktu : 90 Menit

A. Kompetensi Inti

1.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

1.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

1.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar/Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1

1.1.Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang aspek fisik dan

kimiawi, kehidupan dalam

ekosistem, dan peranan

manusia dalam lingkungan

serta mewujudkannya dalam

pengamalan ajaran agama

1.1.1. Dapat mengucap syukur atas ciptaan

Tuhan Yang Maha Esa yang beraneka

ragam

1.1.2. Menyebutkan beberapa macam kebesaran

Tuhan Yang Maha Esa

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

yang dianutnya.

2

2.1 Menunjukkan perilaku

ilmiah (memiliki rasa ingin

tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab; terbuka;

kritis; kreatif; inovatif dan

peduli lingkungan) dalam

aktivitas sehari-hari sebagai

wujud implementasi sikap

dalam melakukan

pengamatan, percobaan, dan

berdiskusi.

2.1.1. menjelaskan tiga komponen keterampilan

proses: pengamatan, inferensi, dan

komunikasi

2.1.2. menjelaskan kegunaan mempelajari IPA

2.1.3. menyebutkan objek yang dipelajari dalam

IPA

3

3.6 Mendeskripsikan sistem

pencernaan serta

keterkaitannya dengan

sistem pernapasan, sistem

peredaran darah, dan

penggunaan energi makanan

3.6.1 Menyebutkan jenis-jenis bahan makanan

3.6.2 Menyebutkan kandungan bahan makanan

dalam kehidupan sehari-hari melalui uji

bahan makanan

3.6.3 Menjelaskan fungsi dari bahan makanan

3.6.4 Menyebutkan organ-organ dalam sistem

pencernaan manusia

3.6.5 Menjelaskan fungsi-fungsi organ

pencernaan

3.6.6 Menjelaskan proses pencernaan dalam

tubuh manusia

C. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mengamati gambar dan menggambar alat-alat pencernaan

manusia pada buku gambar dan dapat menjelaskannya di depan kelas

secara individu dan kelompok berdasarkan model pembelajaran TPS

2. Peserta didik kerjakan bagian renungkan dan pikirkan secara individu dan

kelompok berdasarkan model pembelajaran TPS

3. Peserta didik kerjakan bagian evaluasi kemudian mempresentasikan secara

incividu dan kelompok berdasarkan model pembelajaran TPS.

D. Materi

E. Pendekatan/ strategi, metode pembelajaran

F. Media alat dan sumber pembelajaran

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

Papan tulis, komputer, LCD

2. Alat dan Bahan

Buku, pena, spidol, kertas, buku, penggaris

3. Sumber Belajar

a. Buku IPA SMP kelas VIII Puskurbuk 2013

b. Buku IPA SMP Kelas VIII yang relevan

c. LKS

H. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan Langkah-langkah

Think pair Share

(TPS)

Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Menciptakan

situasi (stimulasi)

Apersepsi dan motivasi:

• peneliti

mengajukan

pertanyaan,

mengapa kita

harus makan?

Apakah kita dapat

mengkonsumsi

seluruh jenis

makanan? Apa

akibatnya jika

makan makanan

yang tidak sehat?

• Peneliti

menyampaikan

tujuan dan

prosedur

pembelajaran

sesuai kegiatan

pada Lembar

PBMP

20 menit

Kegiatan Inti Tahap Think

Peneliti meminta

siswa untuk

mengerjakan yang

ada pada LKS

PBMP

Tahap Pair

peneliti meminta

siswa untuk

berdiskusi dengan

• Peneliti

membagi siswa

dalam kelompok

(setiap

kelompok terdiri

atas 4–5 siswa)

peneliti

meminta siswa

untuk

melakukan

90 menit

Kegiatan Langkah-langkah

Think pair Share

(TPS)

Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

pasangannya

(teman

sebangkunya)

tahap Share

Peneliti meminta

salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil diskusi pada

tahap Pair.

kegiatan

pengamatan

gambar sesuai

dengan yang

ada pada LKS

PBMP alat

pencernaan

makanan.

Tahap Think

Peneliti meminta siswa

untuk mengerjakan

yang ada pada LKS

PBMP untuk

menggambar alat-alat

pencernaan makanan

pada buku gambar

beserta bagian-bagian

dan fungsinya ” secara

individual.

• Tahap Pair

peneliti meminta siswa

untuk berdiskusi

dengan pasangannya

(teman sebangkunya)

untuk menyelesaikan

pertanyaan pada bagian

diskusi.

• Tahap Share

Peneliti meminta salah

satu kelompok untuk

mempresentasikan

hasil diskusi pada tahap

Pair.

Peneliti membimbing

siswa dalam

pelaksanaan diskusi

Peneliti memberikan

Kegiatan Langkah-langkah

Think pair Share

(TPS)

Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

kesempatan untuk

bertanya kepada siswa

yang belum mengerti

materi pelajaran pada

pertemuan kali ini.

Peneliti meminta siswa

untuk menyimpulkan

materi yang dipelajari

hari ini

peneliti membimbing

siswa dalam

pelaksanaan diskusi

peneliti memberikan

kesempatan untuk

bertanya kepada

mahasiswa yang belum

mengerti materi

pelajaran pada

pertemuan kali ini.

Peneliti meminta siswa

untuk menyimpulkan

materi yang dipelajari

hari ini.Makanan

peserta didik secara

berkelompok berdiskusi

untuk membuat

kesimpulan.

Peneliti memberi

penguatan materi dan

memberikan kunci

jawaban yang benar.

Peneliti memberi tugas

pada peserta didik

untuk menguji bahan

Kegiatan Langkah-langkah

Think pair Share

(TPS)

Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

makanan yang

mengandung lemak di

luar jam pelajaran,

seperti pada kegiatan

"Ayo Kita Coba"

Peserta didik

melakukan presentasi

dan diskusi tentang

hasil pengamatan.

Penutup Peneliti

memberikan nilai

tambah bagi

kelompok yang

aktif berpartisipasi

dalam kegiatan

diskusi

• Peneliti

membimbing

peserta didik untuk

menarik kesimpulan

tentang sistem

pencernaan pada

manusia Peneliti

memberikan nilai

tambah bagi

kelompok yang aktif

berpartisipasi dalam

kegiatan diskusi

pertemuan

berikutnya.

10 Enit

Lampiran 2. Lembar Kerja siswa yang Berkarakter PBMP +TPS

LKS PBMP+TPS

Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem pencernaan merupakan tempat di mana proses kompleks

pengolahan makanan menjadi nutrisi yang diserap tubuh terjadi. Sistem

pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Pernahkah kamu

mempelajari bagian-bagian sistem pencernaan manusia? Untuk mempelajari

bagian-bagian dan fungsinya sangat mudah. Kamu hanya perlumembaca dan

melihat gambar sistem pencernaan.Pelajarilah LKM PBMP ini untuk mengetahui

sistem pencernaan pada manusia.

SEDIAKAN

Gambar mulut

Gambar tenggorokan dan kerongkongan

Gambar lambung

Gambar usus halus

Gambar usus besar

Alat tulis

Kertas

Buku paket kelas VII SMP

LAKUKAN

1. Siapkanlah alat tulis

2. Amatilah gambar mulut, gambar tenggorokan dan kerongkongan, gambar

lambung, gambar usus halus, gambar usus besar.

3. Tulislah hasil pengamatan pada kolom keterangan tabel berikut.

Tabel Hasil Pengamatan

No Gambar Nama dan Fungsinya

1

2

3

4

5

RENUNGKAN

1. Coba perhatikan kembali gambar sistem penernaan di atas

2. Apakah semua organ-organ pencernaan memiliki fungsi yang sama? Jelaskan!

3. Bagaimanakah organ penyusun sistem pencernaan bisa berfungsi dengan baik?

PIKIRKAN

1. Organ apa yang bekerja pada awal proses pencernaan makanan?

2. Sebutkan fungsi organ tersebut!

3. Dimanakah gerakan peristaltik itu terjadi?

4. Sebutkan fungsinya organ peristaltik itu!

5. Organ apakah yang memiliki bentuk seperti kantong yang terdiri dari

dinding berotot?

6. Sebutkan fungsi organ tersebut.

7. Organ apakah yang paling banyak menyerap nutrisi makanan?

8. Organ apakah yang memiliki fungsi membusukkan sisa makanan atau

limbah oleh bakteri Escherichia coli agar lebih mudah untuk dikeluarkan?.

EVALUASI

1. Secara umum, pencernaan dibagi menjadi pencernaan secara mekanik dan

pencernaan secara kimiawi. Jelaskan mekanisme proses pencernaan

tersebut!

2. Sebutkan dan jelaskan fungsi alat pencernaan pada manusia!

3. Di bagian lambung juga terjadi pencernaan kimiawi, dimana makanan

dicerna oleh enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar

dinding lambung. Sebutkan Getah lambung trsebut!

4. Jelskan fungsi dari usus besar

5. Jeaskan fungsi dari usus halus

Lampiran 3: Angket Respon Siswa Terhadap Keterlaksanaan

Pembelajaram Pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP)

dengan Startegi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) ( variabel X)

NAMA SISWA :

KELAS :

HARI/ TANGGAL :

a. Pengantar

Angket ini diedarkan kepada anda dengan maksud un mendapatkan informasi

tentang pengaruh pola pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (PBMP)

dengan startegi pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan

berpikir kritis siswa kelas VII materi stem pencernaan manusia di MTS Nurul

Ihklas Ambon. Setiap informasi yang diperolej dari anda sangat berguna bagi

ebeliti dalam menganalisis hasil penelitian ini. Partisipasi dan kejujuran anda

dalam mengisi angket ini angat diharapkan oleh peneliti dan sem informasi

yang a berikan akan dirahasiakan oleh peneliti. Atas kesediannya diucapkan

erima kasih.

b. Petunjuk pengisian

1. Bacalah pernyataan/ pertanyaan di bawah ini dengan cermat

2. Berilah tanda centang (√) pada item setiap pertanyaan / pernyataan yang anda

anggap tepat

3. Ajukan pertanyaan kepada peneliti jika ada hal-hal yang belum dimengerti

4. Kejujuran anda dalam menjawab akan membantu keberhasilan penelitian ini

5. Kerahasiaan jawaban anda dalam penelitian ini dijamin sepenuhnya.

c. Daftar pertanyaan angket

No Pertanyaan Jawaban

1. Guru menyuruh siswa mengamati

gambar pada materi sistem pencernaan

makanan

o Sangat senang

o Senang

o Tidak senang

o Sangat tidak

senang

2. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa menyediakan alat tulis menulis

o Sangat senang

o Senang

dan menggambar alat-alat pencernaan

makanan

o Tidak senang

o Sangat tidak

senang

3. Siswa mengerjakan lembar LKS pada

tabel hasil pengamatan kemudian

menyebutkan nama alat pencernaan

makanan dan menulis fungsinya

o Sangat senang

o Senang

o Tidak senang

o Sangat tidak

senang

4.

peserta didik mengerjakan LKS pada

bagian renungkan secara individu

(think)

o Sangat senang

o Senang

o Tidak Senag

o Sangat Tidak

Senang

5.

peserta didik mengerakan LKS pada

bagian renungkan secara berpasangan

(pair)

o Sangat senang

o Senang

o Tidak Senag

o Sangat Tidak

Senang

6. Peserta didik mengerjakan LKS pada

bagian pikirkan secara individu (think)

o Sangat senang

o Senang

o Tidak senang

o Sangat tidak

senang

7. Peserta didik mengerjakan LKS pada

bagian pikirkan secara berpasangan

(Pair)

o Sangat senang

o Senang

o Tidak senang

o Sangat tidak

senang

8. peserta didik mengerjakan LKS pada

bagian evaluasi secara individu (think)

o Sangat senang

o Senang

o Tidak senang

o Sangat tidak

senang

9. peserta didik mengerjakan LKS pada

bagian evaluasi secara berpasangan

(Pair )

o Sangat senang

o Senang

o Tidak senang

o Sangat tidak

senang

10. Peserta didik mempresentasikan hasil

kerja bagian renungkan , pikirkan

danevaluasi ( share)

o Sangat senang

o Senang

o Tidak senang

o Sangat tidak

senang

11. Siswa mengerjakan LKS dan dapat

menyebutkan alat pencernaan secara

berurutan mulai dari mulut dan berakhir

o Sangat senang

o Senang

o Tidak senang

di anus Sangat tidak senang

12. Siswa dapat menyebutkan fungsi alat

pencernaan makanan, menggambar alat

pencernaan makanan, dan menyebutkan

gangguan pada sistem pencernaan

makanan

o Sangat senang

o Senang

o Tidak senang

o Sangat tidak

senang

Lampiran 4. Rubrik Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ( variabel Y)

No Aspek yang dinilai Rubrik

1. Memberikan

Argumentasi

1. memberikan argumentasi, tidak

antusias, pasif

2. memberikan argumentasi, tidak

antusias, pasif

3. memberikan argumentasi jawaban

kurang tepat

4. Memberikan argumetasi yang baik

sesuai jawaban benar

2. Melakukan

Deduksi dan

induksi

1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai

prosedur, bekerja dengan tergesa-

gesa, hasil tidak tepat.

2. Melakukan pekerjaan sesuai

prosedur, hati-hati dalam bekerja,

hasil tidak tepat.

3. Melakukan pekerjaan sesuai

prosedur, hati-hati dalam bekerja,

hasil kurang tepat.

4. Melakukan pekerjaan sesuai

prosedur, hati-hati dalam bekerja,

hasil tepat

3. Memutuskan dan

melaksanakan

1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa

secara bersama dengan teman

sekelompok, dengan hasil yang tidak

tepat.

2. Melakukan kerja dengan hati-hati

secara bersama dengan teman

sekelompok, dengan hasil yang tidak

tepat.

3. Melakukan kerja dengan hati-hati

secara bersama dengan teman

sekelompok, dengan hasil kurang

tepat.

4. Melakukan kerja dengan hati-hati

secara bersama dengan teman

sekelompok, dengan hasil yang tepat.

4. Merumusakan 1. Tidak bersungguh-sungguh dalam

No Aspek yang dinilai Rubrik

masalah

membuat dan merumuskan masalah

dan memperesentasikan kerja, tidak

mendapatkan hasil

2. Tekun dalam

menjalankanbersungguh-sungguh

dalam membuat dan merumuskan

masalah dan memperesentasikan

kerja, tidak mendapatkan hasil

terbaik

3. Tekun dalam menjalankan tugas,

membuat dan merumuskan masalah

dan memperesentasikan kerja,

kurang mendapatkan hasil terbaik

4. Tekun dalam menjalankan tugas,

mendapatkan hasil terbaik dan tepat

waktu

5. Melakukan

evaluasi

1. Tidak dapat menjawab secara tepat,

tidak aktif bertanya, tidak

mengemukakan gagasan, dan tidak

dapat menyimpulkan materi

2. Tidak dapat menjawab secara tepat,

aktif bertanya, tidak mengemukakan

gagasan secara tepat, dan tidak dapat

menyimpulkan materi

3. Tidak dapat menjawab secara tepat,

aktif bertanya, dapat mengemukakan

gagasan secara tepat, dan tidak dapat

menyimpulkan materi

4. Dapat menjawab secara tepat, aktif

bertanya, dapat mengemukakan

gagasan secara tepat, dan dapat

menyimpulkan materi dengan tepat

Keterangan: 1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

4 : Baik Sekali

Lampiran 5. Lembar soal Keterampilan Berpikir Kritis

Perhatikan dengan seksama gambar di atas organ yang termasuk dalam sistem

pencernaan makanan diatas bertanda A , B dan C, adalah ..... urutkan organ

pencernaan makanan dengan benar berdasarkan fungsinya masing......

Perhatikan gambar di atas organ yang yang bertanda X merupkan organ? Organ

tersebu t menghasilkan enzim yang berfungsi untuk ? dan berikan contoh

gangguan pada sistem pencernaan pada organ bertanda X dan jika kamu ketahui

organ pencernaan apa saja yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem

pencernaan makanan?

Jawaban: oragan yang bertanda A adalah mulut, B, adalah Kerongkongan , C

adalah usus halus. Urutan organ pada sistem pencernaan makanan dimulai dari

rongga mulut, kerongkongan,esofagus, lambung, usus halus , usus besar,,

rektum, anus. Fungsi organ mulut terdapat gigi yang bertugas menggilas, merobek

makanan, kerongkongan lewatnya makanan untuk diteruskan dalam esofagus,

esofagus berfungsi mengantarka nmakanan ke lambung , lambung berfungsi

mencampur dan menghancurkan makanan menjadi bentuk yang lebih mudah

diserap, usus halus berfungsi memecah makanan dan mengolahnya agar nutrisi

yang ada pada makanan bisa diserap oleh tubuh.usus besar berfungsi masuknya

sisa makanan dan menyimpannya.sisa-sisa dari pencernaan dan akan dipindahkan

menuju ke rektum . Rektum merupakan sebuah “ruangan” yang menghubungkan

usus besar dan anus, fungsi menerima sisa makanan yang sudah berubah menjadi

feses, dan, lalu anus. Anus merupakan pintu terakhir dari sistem pencernaan

manusia. Organ ini terdiri dari otot yang digunakan untuk menjaga dan menahan

feses keluar dari rektum jika belum saatnya.

Organ yang bertanda X adalah lambung, lambung menghasilkan enzim protease

yang bertugas untuk memecah protein dalam makanan menjadi asam amino. Jenis

enzim protease adalah enzim utama pada lambung yang dikenal namanya pepsin.

Gangguan pada lambung menyebabkan penyakit maag, maag adalah penyakit

lambung yang ditimbulkan akibat peningkatan asam lambung sehingga

menyebabkan iritasi selaput lendir lambung adapun gangguan pada sistem

pencernaan makanan yaitu pada usus besar yang menyebabkan diare.

A

B

C

LAMPIRAN 6. LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP

DALAM KBM MODEL TPS

Nama peneliti : Sariati Bungalolo

Nim :

Tanggal/ Pukul :

Pertemuan ke :

Kelas :

Materi :

Petunjuk berikut ini diberikan satu daftar aspek keterlaksanaan RPP dalam KBM

startegi TPS yang dilakukan dosen di dalam kelas. Berikan tanda cek ( ) pada

kolom yang sesuai menurut anda :

No Aspek yang diamati Terlaksana

Ya Tidak

1. Kegaiatan awal / pendahuluan (10 menit)

• Peneliti menanyakan tentang fungsi makan

• Harapan peneliti siswa dapat menjawab fungsi

makan

• Guru menyebutkan indikator keberhasilan yang

harus dicapai dalam belajar.

• Guru mengeksplorasi pengetahuan awal peserta

didik melalui pertanyaan kembali ‘Apa yang

kalian ketahui tentang organ pecernan pada

manusia?

2 Kegiatan inti (90 menit)

• Peneliti membagi siswa dalam kelompok (setiap

kelompok terdiri atas 4–5 siswa) guru meminta

siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan

gambar sesuai dengan yang ada pada LKS PBMP

alat pencernaan makanan.

• Tahap Think

Peneliti meminta mahasiswa untuk mengerjakan

yang ada pada LKS PBMP untuk menggambar alat-

alat pencernaan makanan pada buku gambar

beserta bagian-bagian dan fungsinya ” secara

individual.

• Tahap Pair

peneliti meminta siswa untuk berdiskusi dengan

pasangannya (teman sebangkunya) untuk

menyelesaikan pertanyaan pada bagian diskusi.

• Tahap Share

Peneliti meminta salah satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi pada tahap Pair.

Peneliti membimbing siswa dalam pelaksanaan

diskusi

Peneliti memberikan kesempatan untuk bertanya

kepada siswa yang belum mengerti materi pelajaran

pada pertemuan kali ini.

Peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan

materi yang dipelajari hari ini

peneliti membimbing siswa dalam pelaksanaan

diskusi

peneliti memberikan kesempatan untuk bertanya

kepada mahasiswa yang belum mengerti materi

pelajaran pada pertemuan kali ini.

Peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan

materi yang dipelajari hari ini.

3 Kegiatan Akhir/ Penutup ( 20 menit)

Peneliti memberikan nilai tambah bagi kelompok

yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan diskusi

Ambon,

Observer

Guru Bidang Studi Pendidikan

Biologi

Lampiran 7

1. Data hasil Angket Respon Siswa Terhadap Keterlaksanaan

Pembelajaram Pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan

(PBMP) dengan Startegi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) (

variabel X)

No

Res

Jawaban Pernyataan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 48

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36

Total 648

2. Data Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ( variabel Y)

No

respo

nden

Aspek kemampuan berpikir kritis yang

dinilai

Total

1 2 3 4 5

1 4 4 4 4 4 20

2 4 4 4 4 4 20

3 4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 4 20

5 4 4 4 4 4 20

6 4 4 4 4 4 20

7 3 4 4 4 4 19

8 4 4 4 4 4 20

9 4 4 4 4 4 20

10 3 4 4 4 4 19

11 4 4 4 3 4 19

12 4 4 4 4 4 20

13 4 4 4 4 4 20

14 4 4 4 4 4 20

15 4 4 4 4 4 20

Total 297

X Y X2 Y2 XY

36 20 1296 400 720

48 20 2304 400 960

48 20 2304 400 960

36 20 1296 400 720

48 20 2304 400 960

48 20 2304 400 960

48 19 2304 361 912

36 20 1296 400 720

48 20 2304 400 960

48 19 2304 361 912

48 19 2304 361 912

48 19 2304 400 960

36 19 1296 400 720

36 19 1296 400 720

36 20 1296 400 720

648 290 28512 5883 12816

rxy =( )

( ) ( )

− 2222 YYNXXN

YXXYN

rxy = 15 ∑12816 - (∑648) ∑290

15 ∑285122- (∑648)2 ( 15 ∑5883- (297) 2

= 192.240- 187.920

15 X 812.934. 144 – 419.904 ( 88245-88.209)

= 4320

12.194.012.160- 15.116.544

= 4320

12.178.895.616

= 3,54711965

= 3,547