29
1 PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT BATUK VICKS FORMULA 44 DI SWALAYAN ADA DI SEMARANG ( Studi Pada Swalayan ADA Siliwangi ) Alfa Adi Gunawan Dra. Hj. Yoestini, M.Si ABSTRACT The existence of natural condition is very dangerous for people to develop the disease, one of which is a cough. To anticipate that the disease suffered by a cough that does not descend in a long time, society often presents as a cough medicine supplies in the home if at any time upon one's self. Therefore, to satisfy consumers, then many companies that produce cough. One brand of cough medicine that is already known is a Vicks Formula 44..Many factors can influence the purchase decisions of consumers to a product, such as product, pricing, distribution and promotion. The purpose of this study was to analyze the effect of product, price, promotion and distribution of the purchasing decisions of Vicks Formula 44 partially or simultaneously. The population in this study is consumers who make purchases Vicks Formula 44 in Supermarkets There Silwangi. The sample in this study were 100 respondents. The sampling technique in the study conducted by Accidental Sampling techniques. This type of data is primary. Methods of data collection using questionnaires. Analysis technique used is multiple regression. The results of the analysis using SPSS Version 13 shows that: (1). Regression Result = Y = 0.355 (X1) + 0.247 (X2) + 0.229 (X3) + 0.155 (X4). (2). Products have an influence on purchasing decisions partially Vicks Formula 44. (3). Prices have an influence on purchasing decision partially Vicks Formula 44. (4). Distributions have an influence on purchasing decisions partially Vicks Formula 44. (5). Promotions have an influence on purchasing decisions partially Vicks Formula 44. (6). Product, Price, Distribution and Promotion have an influence on purchasing decisions simultaneously Vicks Formula 44. (7). Effect of Product, price, distribution and promotion of the purchasing decisions of 85.3% (Adjusted R Square = 0.853). Keywords: Product, Price, Distribution, Promotions and Purchase Decisions.

PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN ...eprints.undip.ac.id/29409/1/jurnal_skripsiku.pdf1 PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT BATUK VICKS

  • Upload
    lethuan

  • View
    237

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

1

PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DANPROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT

BATUK VICKS FORMULA 44 DI SWALAYAN ADADI SEMARANG

( Studi Pada Swalayan ADA Siliwangi )

Alfa Adi Gunawan

Dra. Hj. Yoestini, M.Si

ABSTRACT

The existence of natural condition is very dangerous for people to develop the disease, one of which is a cough. To anticipate that the disease suffered by a cough that does not descend in a long time, society often presents as a cough medicine supplies in the home if at any time upon one's self. Therefore, to satisfy consumers, then many companies that produce cough. One brand of cough medicine that is already known is a Vicks Formula 44..Many factors can influence the purchase decisions of consumers to a product, such as product, pricing, distribution and promotion. The purpose of this study was to analyze the effect of product, price, promotion and distribution of the purchasing decisions of Vicks Formula 44 partially or simultaneously.

The population in this study is consumers who make purchases Vicks Formula 44 in Supermarkets There Silwangi. The sample in this study were 100 respondents. The sampling technique in the study conducted by Accidental Sampling techniques. This type of data is primary. Methods of data collection using questionnaires. Analysis technique used is multiple regression.The results of the analysis using SPSS Version 13 shows that: (1). Regression Result = Y = 0.355 (X1) + 0.247 (X2) + 0.229 (X3) + 0.155 (X4). (2). Products have an influence on purchasing decisions partially Vicks Formula 44. (3). Prices have an influence on purchasing decision partially Vicks Formula 44. (4). Distributions have an influence on purchasing decisions partially Vicks Formula 44. (5). Promotions have an influence on purchasing decisions partially Vicks Formula 44. (6). Product, Price, Distribution and Promotion have an influence on purchasing decisions simultaneously Vicks Formula 44. (7). Effect of Product, price, distribution and promotion of the purchasing decisions of 85.3% (Adjusted R Square = 0.853).

Keywords: Product, Price, Distribution, Promotions and Purchase Decisions.

2

PENDAHULUAN

Adanya kondisi alam yang tidak menentu (kadang musim panas dan

kadang musim hujan), perubahan musim panas ke musim hujan maupun maupun

perubahan musim hujan ke musim panas (pancaroba) sangat rawan bagi orang

untuk terserang penyakit, salah satunya adalah batuk. Salah satu merek obat

batuk yang sudah dikenal adalah Vicks Formula 44. Di awal kemunculannya,

ketika awal tahun 1980-an, penguasaan pasar Vicks Formula 44 hampir

mendekati 60%. Saat ini, persaingan obat batuk kian ketat, karena produsen makin

berkembang dan masing-masing aktif memperluas pasar. Hal ini menjadikan

suatu produk sulit untuk mendominasi pasar, termasuk produk lama seperti Vicks

Formula 44 (Octavia,2009:1).

Di samping adanya persaingan dari produk merek lain yang meliputi

variasi dan inovasinya, para pemain (produsen obat) juga tak segan-segan

menggelontorkan belanja iklan yang lebih besar dibanding tahun-tahun

sebelumnya. Dimana dua pengiklan terbesar di TV adalah Komix dan OBH

Combi (Octavia,2009:1). Adanya peta persaingan yang sedemikian ketat, tak

heran pemain baru sanggup menyalip pemain lama. Berikut adalah data mengenai

merek-merek terkenal kategori obat batuk :

Tabel 1.1Merek-Merek PuncakKategori Obat BatukTahun 2009 - 2010

Tahun 2009 Tahun 2010No. Merek TBI No. Merek TBI1 Komix 28,7% 1 Komix 28,2%2 OBH Combi 19,1% 2 OBH Combi 22,8%3 Vicks Formula 44 10,8% 3 Konidin (4) 9,9%4 Konidin 10,7% 4 Vicks Formula 44 (3) 7,5%5 Laserin 6,2% 5 Laserin 5,3%

Sumber : Frontier Consulting Group, 2009 – 2010

3

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa obat batuk merek Vicks Formula 44

merupakan obat batuk yang sudah dikenal dari dulu. Namun, saat ini keberadaan

obat batuk tersebut disaingi oleh obat batuk baru yang saat ini bermunculan. Hal

ini dapat dilihat dari peringkat obat batuk berdasarkan merek obat batuk terkenal

yang hanya menempati ranking ke 3 dengan market share hanya sebesar 10,8%

tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2010 market sharenya turun menjadi 7,5%.

Rendahnya market share tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya

adalah biaya promosi melalui iklan yang rendah dibandingkan merek lain. Market

share merupakan representasi dari penjualan di pasar, artinya semakin kecil

market sharenya, maka semakin kecil total penjualannya. Total penjualan yang

kecil menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil responden yang melakukan

pembelian.

Keputusan pembelian adalah preferensi konsumen atas merek-merek yang

ada di dalam kumpulan pilihan dan niat konsumen untuk membeli merek yang

paling disukai (Kotler,2005:227). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk, seperti produk, harga,

distribusi dan promosi (Nabhan dan Kresnaini,425 – 430).

Obyek penelitian ini adalah Pasar Swalayan “ADA” Siliwangi, Jl. MGR.

Soegijapranata No. 58 – 60 Semarang. Alasan menggunakan Swalayan “ADA”

karena Swalayan “ADA” dari dulu hingga sekarang masih tetap bertahan bahkan

selalu mengembangkan usahanya di setiap sudut arah dari luar maupun ke dalam

kota Semarang. Swalayan “ADA” mempunyai cara tersendiri untuk

memenangkan persaingan dalam menjaring konsumen sebanyak-banyaknya.

Diantaranya adalah menargetkan pasar menengah ke bawah serta membuka lokasi

yang strategis, seperti Jl. MGR. Soegijapranata 58 – 60 (pintu masuk dan keluar

dari arah Barat). Di samping itu, strategi tersebut ditujukan pada penduduk yang

berlokasi di sekitar Swalayan “ADA” yang lebih senang berbelanja di Swalayan

“ADA” terdekat, yang harganya tidak kalah dengan toko eceran, toko kelontong,

atau toko lain selain swalayan, karena untuk berbelanja di swalayan di sekitar

Simpang Lima atau pusat kota tempatnya lebih jauh.

4

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil

judul “PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT BATUK VICKS

FORMULA 44 DI SWALAYAN ADA DI SEMARANG ( Studi Pada

Swalayan ADA Siliwangi )”

1.1. Rumusan Masalah

Keputusan pembelian adalah preferensi konsumen atas merek-merek yang

ada di dalam kumpulan pilihan dan niat konsumen untuk membeli merek yang

paling disukai. Keputusan pembelian dapat dilakukan konsumen terhadap produk

yang disukainya karena produk sesuai dengan keinginannya, salah satunya

terhadap pembelian obat batuk Vicks Formula 44. Walaupun sudah dikenal

kualitasnya oleh masyarakat, karena kehadirannya yang sudah 36 tahun, namun

demikian market sharenya mengalami penurunan pada tahun 2010. Penurunan

market share ini tentunya akan diikuti dengan penurunan penjualan yang

berbuntut pada menurunnya laba perusahaan. Penurunan tersebut dapat

disebabkan oleh banyak faktor, dimana dalam penelitian ini dianalisis melalui

produk, harga, distribusi serta promosi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan suatu masalah

sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh produk terhadap keputusan pembelian obat batuk

Vicks Formula 44 di Semarang ?

2. Apakah terdapat pengaruh harga terhadap keputusan pembelian obat batuk

Vicks Formula 44 di Semarang ?

3. Apakah terdapat pengaruh distribusi terhadap keputusan pembelian obat batuk

Vicks Formula 44 di Semarang ?

4. Apakah terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian obat batuk

Vicks Formula 44 di Semarang ?

5

TELAAH TEORI

Pemasaran adalah segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke

tangan (rumah tangga) dan ke konsumen industri, tetapi tidak termasuk kegiatan

perubahan bentuk barang (Alma, 2004:1). Menurut Angipora (2004:5), pemasaran

adalah proses bisnis yang dinamis karena merupakan sebuah proses integral yang

menyeluruh dan bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yan terurai.

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi

atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keler,

2009:240). Definisi lain keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang

merek mana yang dibeli (Kotler dan Amstrong,2008:181). Konsumen dapat

membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun, ada dua

faktor yang dapat berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian, yaitu

sikap dan faktor situasi yang tidak terantisipasi (Kotler,2005:227).

Produk

Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud,

termasuk didalamnya warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang

menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang

diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya (Alma,2004:139). Definisi

lain produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata di dalamnya

sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan

pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai

sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya (Angipora,2002:152).

Suatu tantangan paling besar dihadapi oleh setiap perusahaan adalah

masalah pengembangan produk. Pengembangan produk dapat dilakukan oleh

personalia dalam perusahaan dengan cara mengembangkan produk yang sudah

ada. Di samping itu juga dapat menyewa para peneliti guna menciptakan produk

baru dengan model-model yang sesuai. Perusahaan yang tidak mengadakan atau

tidak mampu menciptakan produk baru akan menghadapi resiko seperti

penurunan volume penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif,

6

adanya perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses

produksi.

Produk yang diinginkan konsumen adalah produk yang berkualitas,

menarik dan tentunya cocok bagi konsumen. Dari uraian tersebut dapat diketahui

bahwa keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh produk yang salah

satunya berkualitas, sehingga dapat dibuat suatu hipotesis :

H1 : Produk berpengaruh secara positif terhadap keputusan konsumen

untuk melakukan pembelian.

Harga

Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang

dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan

yang menyertainya (Angipora,2002: 268). Definisi lain harga adalah jumlah uang

yang telah disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang

atau jasa dalam transaksi bisnis normal (Tandjung,2004:78).

Perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar

harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya. Dalam

hal ini, kembali bagian pemasaran melalui para tenaga penjualnya mempunyai

peranan yang sangat penting dalam mencari dan mengumpulkan informasi yang

berguna untuk penetapan harga karena tenaga penjual yang berhubungan langsung

dengan konsumen.

Harga yang diinginkan konsumen adalah terjangkau, bersaing dengan

merek lain serta sesuai dengan kualitasnya. Dari uraian tersebut dapat diketahui

bahwa keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh harga. Oleh karena

itu dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

H2 : Harga berpengaruh secara positif terhadap keputusan konsumen

untuk melakukan pembelian.

Distribusi

Distribusi atau saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus

barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai

(Angipora,2002:295). Sedangkan menurut Lamb, dkk, (2001:8), saluran distribusi

adalah serangkaian dari organisasi yang saling bergantung yang memudahkan

7

pemindahan kepemilikan sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke

pengguna bisnis atau pelanggan.

Nabhan dan Kresnaini (2005) menyatakan bahwa distribusi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Konsumen menginginkan suatu produk yang

dibeli dalam kondisi selalu ada (ready stock), tersedia cukup banyak dan lengkap.

Dengan demikian, konsumen tidak perlu mencari di tempat lain apabila konsumen

membutuhkan suatu produk. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa

keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh distribusi yang lengkap,

selalu ada dan tersedia cukup banyak, sehingga dapat dijelaskan hipotesis sebagai

berikut :

H3 : Distribusi berpengaruh secara positif terhadap keputusan

konsumen untuk melakukan pembelian.

Promosi

Promosi adalah proses komunikasi suatu perusahaan dengan pihak-pihak

yang berkepentingan sekarang, dan yang akan datang serta masyarakat

(Kotler,2005:247). Definisi lain promosi adalah mengkomunikasikan informasi

antara penjual dan pembeli potensial atau orang lain dalam saluran untuk

mempengaruhi sikap dan perilaku (Cannon,dkk,2008:69).

Suatu produk apabila ingin dikenal oleh masyarakat, maka harus

dipromosikan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan promosi,

diantara melalui iklan, brosur dan papan nama. Dengan demikian semakin sering

dipromosikan suatu produk, maka keputusan konsumen untuk melakukan

pembelian semakin tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat

hipotesis sebagai berikut :

H4 : Promosi berpengaruh secara positif terhadap keputusan konsumen

untuk melakukan pembelian.

8

2.1. Kerangka Pemikiran :

Produk ( X1 )

Harga ( X2 )

Keputusan Pembelian ( Y )

Distribusi ( X3 )

Promosi ( X4 )

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran

Sumber : Rusydi Abubakar (2005:55), Kotler dan Armstrong (1997:279)

9

METODE PENELITIAN

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2,

yaitu : 1. Variabel independen (bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi

variabel lain. 2. Variabel dependen (terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi

variabel lain.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Produk (X1), Harga (X2),

Distribusi (X3) dan Promosi (X4). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian

ini adalah Keputusan Pembelian (Y).

Indikator pengukuran dalam penelitian ini adalah:

1. Produk (X1)

a. Kualitas terjamin (tidak mudah rusak)

b. Kemasan menarik

c. Cocok dengan kondisi tubuh

2. Harga (X2)

a. Harga terjangkau

b. Harga bersaing

c. Harga sesuai dengan kualitas

3. Distribusi (X3)

a. Produknya selalu ada

b. Produknya tersedia dalam jumlah yang banyak

c. Produknya lengkap (anak-anak hingga dewasa)

4. Promosi (X4)

a. Promosi tulisan di tempat obat

b. Promosi penjualan langsung

c. Promosi dengan membagikan brosur

5. Keputusan Pembelian ( Y )

a. Membutuhkan produknya

b. Membeli dengan pertimbangan

c. Membeli dengan yakin

10

Penentuan sampel

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan

waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti (Supardi,

2005:101). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsumen yang

melakukan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 Di Semarang di Swalayan

ADA (SILIWANGI), Jl. MGR. Soegijapranata No. 58 – 60, Semarang.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian

sebagai wakil dari para anggota populasi (Supardi,2005:103). Sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian konsumen yang melakukan pembelian obat batuk

Vicks Formula 44 di Swalayan ADA (SILIWANGI), Jl. MGR. Soegijapranata

No. 58 – 60, Semarang.

Rumus untuk mencari sampel (Djarwanto dan Subagyo,2000:159) :

2

2/4/1E

Zn a

Keterangan :

n = sampel

= 0,10 maka Z = 1,96

E = Tingkat kesalahan. Dalam penelitian ini E ditetapkan sebesar 10 %

Sehingga n yang dihasilkan adalah :

2

1,0

96,14/1n n = 96,04

Atas dasar perhitungan diatas, maka sampel yang diambil adalah

berjumlah 96,04 orang, dibulatkan menjadi 100 pembeli.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

Accidental Sampling. Sedangkan Accidental Sampling merupakan teknik

pengambilan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti bisa dijadikan sampel bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,2005:77).

Pelaksanaan accidental sampling dalam penelitian ini diberikan kepada konsumen

yang melakukan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 di Swalayan ADA

(SILIWANGI), Jl. MGR. Soegijapranata No. 58 – 60, Semarang.

11

Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert dari

pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu :

a. Untuk jawaban sangat tidak setuju diberi nilai = 1

b. Untuk jawaban tidak setuju diberi nilai = 2

c. Untuk jawaban netral diberi nilai = 3

d. Untuk jawaban setuju diberi nilai = 4

e. Untuk jawaban sangat setuju diberi nilai = 5

Metode Analisis

Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner (Ghozali,2005:45). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan dalam

kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Uji validitas dapat diketahui dengan melihat r hitung, apabila r hitung sig.

≤ 0,05 = valid dan r hitung sig. > 0,05 = tidak valid (Ghozali, 2005:47).

Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali,2005:41). Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap

pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara

konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan

hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka

dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali,2005:42).

Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Ghozali,2005:42) : Hasil α > 0,60 =

reliabel dan Hasil α < 0,60 = tidak reliabel

12

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam

model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005:110). Untuk menguji

suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan

grafik normal plot (Ghozali, 2005:112). Pada grafik normal plot, dengan asumsi :

Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali,2005: 105).

Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan media grafik,

apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas

(Ghozali, 2005:105).

Dasar pengambilan keputusan : Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-

point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

13

bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (0). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah

sebagai berikut (Ghozali, 2005:92) :

a. Mempunyai angka Tolerance diatas (>) 0,1

b. Mempunyai nilai VIF di di bawah (<) 10

Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua atau

lebih variabel prediktor (variabel bebas) terhadap satu variabel kriterium (variabel

terikat) atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara

dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y) (Usman

dan Akbar,2006:241).

Rumus (Usman dan Akbar,2006:242) :

exbxbxbxbaY 44332211

Uji Goodness of Fit

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikat secara bersama-sama dengan = 0,05 dan

juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah :

Pengujian Hipotesis (Uji – t)

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan uji – t.

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikat, maka langkah-langkahnya :

Koefisien Determinasi (RSquare)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model (produk, harga, distribusi dan promosi) dalam menerangkan

variasi variabel dependen/tidak bebas (keputusan pembelian). Banyak peneliti

menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 (Adjusted R Square) pada

14

saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam

model (Ghozali,2005:83).

Dalam penelitian ini, untuk mengolah data digunakan alat bantu SPSS

(Statistical Package for Social Science).

15

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut tabel hasil penelitian dari jawaban responden :

Jawaban responden Tentang Variabel Produk

No PertanyaanSTS(1)

TS(2)

N(3)

S(4)

SS(5) In-

deks

Cate-gory

F S F S F S F S F S1 Vicks Formula 44 yang

dijual di Swalayan ADA Siliwangi terjamin (tidak rusak/ tidak kadaluarsa)

5 5 6 12 12 36 44 176 33 165 3,94 Baik/tinggi

2 Kemasan Vicks Formula 44 yang dijual di Swalayan ADA Siliwangi menarik

5 5 10 20 18 54 44 176 23 115 3,70 Baik/tinggi

3 Vicks Formula 44 yang dijual di Swalayan ADA Siliwangi cocok dengan kondisi tubuh

- - - - 24 72 45 180 31 155 4,07 Baik/tinggi

Total 3,90

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Jawaban responden Tentang Variabel Harga

No PertanyaanSTS(1)

TS(2)

N(3)

S(4)

SS(5) In-

deks

Cate-gory

F S F S F S F S F S1 Harga Vicks Formula 44 yang

dijual di Swalayan ADA Siliwangi dapat dijangkau (murah)

2 2 9 18 19 57 49 196 21 105 3,78 Baik/tinggi

2 Harga Vicks Formula 44 yang dijual di Swalayan ADA Siliwangi bersaing dengan harga pada toko lain

3 3 8 16 16 48 46 184 27 135 3,86 Baik/tinggi

3 Harga Vicks Formula 44 yang dijual di Swalayan ADA Siliwangi sesuai dengan kualitasnya

- - 5 10 17 51 51 204 27 135 4,00 Baik/tinggi

Total 3,88

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

16

Jawaban responden Tentang Variabel Distribusi

No PertanyaanSTS(1)

TS(2)

N(3)

S(4)

SS(5) In-

deks

Cate-gory

F S F S F S F S F S1 Swalayan ADA Siliwangi

selalu menyediakan Vicks Formula 44

2 2 9 18 19 57 46 184 24 120 3,81 Baik/tinggi

2 Swalayan ADA Siliwangi menjual Vicks Formula 44 dalam jumlah banyak

3 3 12 24 16 48 45 180 24 120 3,75 Baik/tinggi

3 Swalayan ADA Siliwangi menjual Vicks Formula 44 secara lengkap (untuk anak-anak maupun dewasa)

2 2 7 14 19 57 40 160 32 160 3,93 Baik/tinggi

Total 3,83

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Jawaban responden Tentang Variabel Promosi

No PertanyaanSTS(1)

TS(2)

N(3)

S(4)

SS(5) In-

deks

Cate-gory

F S F S F S F S F S1 Salah satu promosi Vicks

Formula 44 dengan mencantumkan papan tulisan di setiap swalayan

- - 10 20 16 48 44 176 30 150 3,94 Baik/tinggi

2 Vicks Formula 44 melakukan promosi dengan menawarkan langsung kepada konsumen saat berkunjung di swalayan

- - 12 24 15 45 47 188 26 130 3,87 Baik/tinggi

3 Vicks Formula 44 melakukan promosi dengan membagikan brosur kepada pengunjung

2 2 8 16 15 45 47 188 28 140 3,91 Baik/tinggi

Total 3,91

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Jawaban responden Tentang Variabel Keputusan Pembelian

No PertanyaanSTS(1)

TS(2)

N(3)

S(4)

SS(5) In-

deks

Cate-gory

F S F S F S F S F S1 Membutuhkan obat batuk

karena terserang batuk- - - - 23 69 48 192 29 145 4,06 Baik/

tinggi2 Membeli obat batuk

Vicks Formula 44 dengan berbagai pertimbangan

4 4 8 16 20 60 49 196 19 95 3,71 Baik/tinggi

3 Membeli obat batuk Vicks Formula 44 dengan keyakinan

3 3 8 16 12 36 49 196 28 140 3,91 Baik/tinggi

Total 3,89

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

17

Uji Validitas

Tabel 4.10Hasil Uji Validitas

Variabel Nilai Korelasi

Sig. Keterangan

ProdukButir 1 0,927 0,000 < 0,05 ValidButir 2 0,817 0,000 < 0,05 ValidButir 3 0,811 0,000 < 0,05 Valid

HargaButir 1 0,886 0,000 < 0,05 ValidButir 2 0,845 0,000 < 0,05 ValidButir 3 0,768 0,000 < 0,05 Valid

Distribusi Butir 1 0,883 0,000 < 0,05 ValidButir 2 0,796 0,000 < 0,05 ValidButir 3 0,916 0,000 < 0,05 Valid

PromosiButir 1 0,863 0,000 < 0,05 ValidButir 2 0,810 0,000 < 0,05 ValidButir 3 0,863 0,000 < 0,05 Valid

Keputusan PembelianButir 1 0,774 0,000 < 0,05 ValidButir 2 0,885 0,000 < 0,05 ValidButir 3 0,893 0,000 < 0,05 Valid

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Hasil nilai korelasi jawaban responden dengan nilai total pada masing-

masing variabel diperoleh hasil yang signifikan yaitu nilai sig. < α = 0,05, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator yang digunakan variabel

produk, harga, distribusi, promosi dan keputusan pembelian dinyatakan valid

untuk digunakan sebagai alat ukur variabel.

Uji Reliabilitas

18

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha

Keterangan

Produk 0,799 > 0,60 ReliabelHarga 0,779 > 0,60 ReliabelDistribusi 0,828 > 0,60 ReliabelPromosi 0,800 > 0,60 ReliabelKeputusan Pembelian 0,807 > 0,60 Reliabel

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Hasil uji reliabilitas memperlihatkan, nilai cronbach’s alpha semua

variabel lebih besar atau di atas 0,60, yang menunjukkan indikator dari variabel

produk, harga, distribusi, promosi dan keputusan pembelian dinyatakan reliabel

sebagai alat ukur variabel.

Uji Normalitas

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expec

ted C

um

Pro

b

Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Gambar 4.1Hasil Uji Normalitas (Normal P-P Plot)Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

19

Grafik Normal P-P Plot memperlihatkan bahwa titik-titik pada grafik

menyebar dan berhimpit di sekitar garis diagonal, dengan demikian model

regresi berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas

210-1-2-3

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1

0

-1

-2

-3

Reg

ress

ion

Stu

de

nti

zed

Res

idu

al

Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Scatterplot

Gambar 4.2Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik

tidak bisa membentuk pola tertentu yang jelas, dimana titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka pada model regresi tidak terjadi

heteroskedastisitas.

20

Uji Multikolinearitas

Tabel 4.12Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Independen Tolerance VIF Keterangan Produk 0,204 4,892 Bebas multikolinearitasHarga 0,153 6,548 Bebas multikolinearitasDistribusi 0,149 6,712 Bebas multikolinearitasPromosi 0,291 3,439 Bebas multikolinearitas

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Nilai tolerance masing-masing variabel independen di atas 0,1 dan nilai

VIF di bawah 10, sehingga antar variabel independen produk, harga, distribusi

dan promosi tidak terjadi multikolinearitas.

Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.13Hasil Regresi Berganda

Coefficientsa

,753 ,491 1,534 ,128

,333 ,080 ,355 4,166 ,000 ,204 4,892

,249 ,100 ,247 2,502 ,014 ,153 6,548

,205 ,090 ,229 2,289 ,024 ,149 6,712

,150 ,070 ,155 2,163 ,033 ,291 3,439

(Constant)

Produk

Harga

Distribusi

Promosi

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Dalam penelitian ini digunakan hasil uji regresi yang standardized

dikarenakan untuk menyamakan ukuran variabel independen (Produk, Harga,

Distribusi dan Promosi) yang tidak sama. Keuntungan menggunakan hasil regresi

yang standardized yaitu mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada

variabel independen.

Berdasarkan dari nilai coeffients maka dapat dibuat persamaan linear regresi

berganda antara variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :

Y = 0,355 (X1) + 0,247 (X2) + 0,229 (X3) + 0,155 (X4)

21

Keterangan Y = Keputusan Pembelian

X1 = Produk

X2 = Harga

X3 = Distribusi

X4 = Promosi

Uji t

Tabel 4.14Hasil Uji – t

Variabel T Sig.Produk 4,166 0,000Harga 2,502 0,014Distribusi 2,289 0,024Promosi 2,163 0,033Dependen : Keputusan Pembelian

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Ketentuan penerimaan hipotesis secara parsial, yaitu apabila nilai sig. t ≤ α = 0,05,

maka hipotesis diterima. Sedangkan apabila nilai sig. t > α = 0,05 maka hipotesis

ditolak. Dalam tabel terlihat signifikasi < 0,05 maka pengujian hippotesis secara

parsial diterima.

Uji f

Tabel 4.15Hasil Uji – F

ANOVAb

461,847 4 115,462 144,493 ,000a

75,913 95 ,799

537,760 99

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk, Distribusia.

Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

22

Hasil uji simultan antara produk, harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan

pembelian didapatkan nilai F sebesar 144,493 dengan sig. < α = 0,05. Hasil ini

menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan produk, harga, distribusi dan

promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara simultan,

diterima.

Koefisien Determinasi

Tabel 4.16Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

,927a ,859 ,853 ,894Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk,Distribusi

a.

Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2011

Nilai adjusted r square sebesar 0,853, hal ini berarti produk, harga,

distribusi dan promosi mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

terhadap obat batuk Vicks Formula 44 pada Swalayan ADA Siliwangi Semarang

sebesar 85,3% (0,853 x 100%). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat

sebanyak 14,7% (100% - 85,3%) keputusan pembelian konsumen terhadap obat

batuk Vicks Formula 44 pada Swalayan ADA Siliwangi Semarang, dipengaruhi

oleh variabel selain produk, harga, distribusi dan promosi.

23

Pembahasan

Hasil penelitian mengenai pengaruh produk, harga, distribusi dan promosi

terhadap keputusan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 pada Swalayan ADA

Siliwangi Semarang menunjukkan hasil-hasil sebagai berikut :

Produk menjadi variabel terbesar yang mempengaruhi keputusan

pembelian obat batuk Vicks Formula 44 pada Swalayan ADA Siliwangi

Semarang yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi produk sebesar 0,355.

Sementara dari uji parsial didapat hasil uji – t sebesar 4,166 dengan sig. 0,000 < α

= 0,05. Hal ini menunjukkan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 di Swalayan Ada Siliwangi.

Harga menjadi variabel kedua yang mempengaruhi keputusan pembelian

obat batuk Vicks Formula 44 pada Swalayan ADA Siliwangi Semarang yang

dapat dilihat dari nilai koefisien regresi harga sebesar 0,247. Sementara dari uji

parsial didapat hasil uji – t sebesar 2,502 dengan sig. 0,014 < α = 0,05. Hal ini

menunjukkan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian obat batuk Vicks Formula 44 di Swalayan Ada Siliwangi Semarang.

Distribusi menjadi variabel ketiga yang mempengaruhi keputusan

pembelian obat batuk Vicks Formula 44 pada Swalayan ADA Siliwangi

Semarang yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi distribusi sebesar 0,229.

Sementara dari uji parsial didapat hasil uji – t sebesar 2,289 dengan sig. 0,024 < α

= 0,05. Hal ini menunjukkan distribusi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 di Swalayan Ada

Siliwangi Semarang.

Promosi menjadi variabel terkecil yang mempengaruhi keputusan

pembelian obat batuk Vicks Formula 44 pada Swalayan ADA Siliwangi

Semarang yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi promosi sebesar 0,155,

Sementara dari uji parsial didapat hasil uji – t sebesar 2,163 engan sig. 0,033 < α

= 0,05. Hal ini menunjukkan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 di Swalayan Ada Siliwangi

Semarang.

24

Berdasarkan dari hasil koefisien regresi menunjukkan bahwa produk

menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi keputusan pembelian terhadap obat

batuk Vicks Formula 44 pada Swalayan Ada Siliwangi. Hal ini dikarenakan para

konsumen lebih menitikberatkan pada faktor manfaat yaitu produk obat batuk

Vicks Formula 44 dapat bermanfaat untuk menyembuhkan sakit batuk sehingga

badan bisa kembali sehat. Faktor inilah yang membuat produk menjadi faktor

terbesar yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Hasil uji simultan menunjukkan bahwa produk, harga, distribusi dan

promosi berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan

pembelian dengan didapat hasil uji – F sebesar 144,493 dengan sig. 0,000 < α =

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan produk, harga, distribusi

dan promosi menjadi faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen didalam

melakukan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 pada Swalayan Ada

Siliwangi. Dengan pengaruh sebesar 85,3% (adjusted r square = 0,853) maka

produk, harga, distribusi dan promosi memiliki pengaruh yang besar terhadap

keputusan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 pada Swalayan Ada Siliwangi.

Dari hasil yang didapat ini dapat disimpulkan bahwa, adanya produk yang

berkualitas, harga yang lebih terjangkau dan lebih sesuai dengan kualitas yang

diberikan, distribusi yang memberi kemudahan konsumen untuk mendapatkan

jenis obat batuk Vicks Formula 44 yang dibutuhkan dan juga promosi yang lebih

gencar akan semakin mampu meningkatkan keputusan pembelian obat batuk

Vicks Formula 44 pada Swalayan Ada Siliwangi. Hasil penelitian ini sama dan

sesuai dengan penelitian Abubakar (2005) yang menunjukkan bahwa produk

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

25

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil penelitian mengenai pengaruh produk, harga, distribusi dan promosi

terhadap keputusan pembelian Obat Batuk Vicks Formula 44 di Swalayan ADA

di Semarang dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan dari hasil analisis regresi berganda antara produk, harga,

distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian Obat Batuk Vicks

Formula 44 di Swalayan ADA di Semarang, dapat dibuat persamaan linier

sebagai berikut : Y = 0,355 (X1) + 0,247 (X2) + 0,229 (X3) + 0,155 (X4).

2. Produk berpengaruh berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

sebesar 0,355 dan signifikan (uji – t = 4,166 dengan sig. 0,000 < α = 0,05).

Hasil ini menunjukkan, produk menjadi variabel yang mampu mempengaruhi

konsumen untuk melakukan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 di

Swalayan ADA di Semarang.

3. Harga berpengaruh berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar

0,247 dan signifikan (uji – t = 2,502 dengan sig. 0,014 < α = 0,05). Hasil ini

menunjukkan, harga menjadi variabel yang mampu mempengaruhi konsumen

untuk melakukan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 di Swalayan ADA

di Semarang.

4. Distribusi berpengaruh berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

sebesar 0,229 dan signifikan (uji – t = 2,289 dengan sig. 0,024 < α = 0,05).

Hasil ini menunjukkan, distribusi menjadi variabel yang mampu

mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian obat batuk Vicks

Formula 44 di Swalayan ADA di Semarang.

5. Promosi berpengaruh berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

sebesar 0,155 dan signifikan (uji – t = 2,163 dengan sig. 0,033 < α = 0,05).

Hasil ini menunjukkan promosi menjadi variabel yang mampu mempengaruhi

konsumen untuk melakukan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 di

Swalayan ADA di Semarang.

6. Produk, harga, distribusi dan promosi berpengaruh berpengaruh signifikan

secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian (uji – F = 144,493 dengan

26

sig. 0,000< α = 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa produk, harga, distribusi

dan promosi menjadi faktor-faktor yang secara bersama-sama mempengaruhi

konsumen untuk melakukan pembelian obat batuk Vicks Formula 44 di

Swalayan ADA di Semarang. Kemampuan produk, harga, distribusi dan

promosi didalam mempengaruhi keputusan pembelian adalah sebesar 85,3%

(adjusted r square =0,853 )

Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat dibuat beberapa saran

sebagai berikut :

1. Produk menjadi variabel terbesar yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Hasil penelitian menunjukan produk mempunyai angka indeks sebesar 3,90

yang merupakan skor tinggi dan mempunyai pengaruh paling besar yakni

terlihat pada analisis regresi linear berganda sebesar 0,355. Agar dapat lebih

mempertahankan keputusan pembelian konsumen maka sebaiknya pihak

produsen Vicks Formula 44 tetap menjaga kualitas produknya.

2. Hasil penelitian menunjukan distribusi mempunyai angka indeks sebesar 3,88

yang merupakan skor tinggi dan mempunyai pengaruh paling besar yakni

terlihat pada analisis regresi linear berganda sebesar 0,247. Harga menjadi

variabel kedua terbesar yang mempengaruhi keputusan pembelian. Harga

yang ditawarkan oleh Vicks Formula 44 sebaiknya lebih disesuaikan dengan

kualitas produk dan harga produk lain agar dapat bersaing di pasar.

3. Hasil penelitian menunjukan distribusi mempunyai angka indeks sebesar 3,83

yang merupakan skor tinggi dan mempunyai pengaruh paling besar yakni

terlihat pada analisis regresi linear berganda sebesar 0,229 menjadi variabel

ketiga yang mempengaruhi keputusan pembelian. Dalam hal ini persediaan

Vicks Formula 44 di Swalayan Ada Siliwangi sebaiknya diperbanyak.

Sehingga nantinya konsumen yang ingin melakukan pembelian tidak

kehabisan stok (persediaan).

4. Hasil penelitian menunjukan bahwa promosi menjadi variabel terkecil yang

mempengaruhi keputusan pembelian. Walaupun produk Vicks Formula 44

27

telah dikenal luas di masyarakat, namun kegiatan promosi harus tetap

dilakukan untuk mengimbangi kemunculan produk-produk baru.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan – keterbatasan. Dengan

keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang

akan datang. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

1. Jumlah responden belum bisa menggambarkan kondisi riil yang

sesungguhnya.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor selain

produk, harga, distribusi dan promosi yang berpengaruh terhadap

keputusan pembelian pada produk mobil Toyota Avanza di kota

Semarang. Hal ini dikarenakan, dalam penelitian ini keempat variabel

tersebut hanya mampu menjelaskan 85,3 persen variasi keputusan

pembelian. Penelitian ini belum memasukkan variabel atas aspek lain yang

mungkin dapat mempengaruhi dan menyempurnakan hasil penelitian ini.

28

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Rusydi. 2005. “Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran TerhadapProses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh”. Jurnal Sistem Teknik Industri. Volume 6. No. 3. Juli. Hal. 54 – 62. Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Aceh.

Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Cetakan Kelima. CV. Alfabeta. Bandung.

Angipora, Marius. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Binsis. Cetakan Kedua. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Boyd, Walker, Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Erlangga. Jakarta.

Cannon, Joseph P., William D. Perreault Jr. dan Jerome McCarthy. 2008. Alih Bahasa : Diana Angelica dan Ria Cahyani. Pemasaran Dasar-Dasar : Pendekatan Manajerial Global. Buku 2. Edisi 16. Salemba Empat. Jakarta.

Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 2000. Statistik Induktif. Edisi Keempat. Cetakan Kelima. BPFE. Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. PT. Intan Sejatei Klaten. Jakarta.

Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 2. PT. Intan Sejatei Klaten. Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. edisi Keduabelas. Erlangga. Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Alih Bahasa : Benyamin Molan. Manajemen Pemasaran. Edisi Keduabelas. Jilid 1. Cetakan Keempat. PT. Indeks. Jakarta.

29

Lamb, Hair dan McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku 1. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.

Nabhan, Faris dan Enlik Kresnaini. 2005. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Keputusan Konsumen dalam Melakukan Pembelian pada Rumah Makan di Kota Batu”. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Volume 6. Nomor 3. Oktober. Hal. 425 – 430. Universitas Gajayana. Malang.

Octavia. 2009. Swa majalah. No.16/XXV/, 27 Juli – 5 Agustus 2009.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV Alfabeta. Bandung.

Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Cetakan Pertama. UII Press. Yogyakarta.

Tandjung, Jenu Widjaja. 2004, Marketing Management. Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Bayumedia Publishing. Malang.

Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian : Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Baru Cetakan Ketujuh. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 2006. Pengantar Statistika. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Wijayanti, Ratna. 2008. ”Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap Pembersih Wajah Ovale”. Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 6. Nomo 2. Agustus. Hal. 138 – 154. Universitas Achmad Yani. Banjarmasin.

http://www.suaramerdeka.com

http://www.pintunet.com

http://202.59.162.82/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=1764&pageNum=1