129
ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH CELUP SARIWANGI. (Studi Kasus Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kp. MUK Cengkareng) Disusun oleh: Ahmad Khumaidi NIM : 208081000015 JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

TEH CELUP SARIWANGI.

(Studi Kasus Pada Konsumen Rumah Tangga

Di Kp. MUK Cengkareng)

Disusun oleh:

Ahmad Khumaidi

NIM : 208081000015

JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …
Page 3: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …
Page 4: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …
Page 5: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ahmad Khumaidi

Nim : 208081000015

Jurusan : Manajemen Pemasaran

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi dianggap gugur

dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan

serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian

hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 14 Mei 2013

Ahmad Khumaidi

Page 6: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Ahmad Khumaidi

2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Maret 1990

3. Alamat : Jl. Daan Mogot KM 11

Kp. MUK Rt 01/ Rw 04

4. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. Madrasah Ibtidaiyah Al Washilah Jakarta barat.

2. SMP Al – Washilah Kembangan Jakarta Barat.

3. SMK EKA SAKTI Cengkareng Jakarta Barat.

4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Jurusan Manajemen.

Page 7: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

vi

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyse how big the influence of marketing mix product (X1), price (X2), distribution (X3), promotion (X4) toward purchasing decision of sariwangi tea bag by household consumer at Kp. MUK Cengkareng (Y). The data used in this research is primary data acquired from sixty consuments of sariwangi tea bag at Kp. MUK Cengkareng and some secondary data from library studies, and analized with multiple linear regression. The result of this research is showing that there are significant influences of product, distribution and promotion toward purchasing decision. It only price variable does not significantly toward purchasing decision. Coefficient determination is 86,1%, which meant independent variable able to explain dependent variable, while the rest of 13,9% determinated by unknown variable and not included in this regression analysis. Key words: marketing mix (product, price, distribution, promotion), and purchasing decision consument.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4) terhadap keputusan pembelian teh celup sariwangi oleh konsumen rumah tangga di Kp. MUK Cengkareng (Y). Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dari 60 konsumen teh celup sariwangi di Kp. MUK Cengkareng dan data sekunder dari berbagai sumber pustaka serta menggunakan regresi linear berganda dalam analisisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya ada pengaruh yang signifikan antara produk, distribusi, promosi terhadap keputusan pembelian, kecuali variabel harga yang mempunyai pengaruh yang negatif. Hasil koefisien determinasi 86,1% menunjukan bahwa variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, sedangkan sisanya 13,9% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam peneltian ini. Kata kunci: bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, promosi), dan keputusan pembelian konsumen.

Page 9: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdullilahi Rabbil’ Alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

mengkaruniakan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, Dan

Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi. (Studi Kasus

Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kp. MUK Cengkareng)”.

Skripsi ini tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

program Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya

kemampuan pengetahuan dan pengalaman penulis miliki. Namun demikian penulis

berusaha sesuai dengan kemampuan, dengan harapan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak dan kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua tercinta. Terima kasih tiada terkira atas segala nasehat, do’a,

kasih sayang, dukungan dan pengorbanan baik moril atau materil, yang telah

diberikan selama ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Dan berterima kasih kepada Bapak Dr. Yahya Hamja, MM sebagai pembimbing 1

dan Bapak Suhendra, S.Ag., MM sebagai pembimbing II yang telah banyak

memberikan saran, petunjuk, ilmu pengetahuan dan dengan begitu sabar

meluangkan waktunya hingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 10: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

ix

3. Segenap seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

mentransformasikan ilmunya kepada penulis selama belajar di bangku kuliah.

4. Kepada seluruh staf bagian akademik dan keuangan terima kasih atas segala

bantuannya.

5. Kawan-kawan Manajemen A dan Manajemen B angkatan 2008, dan seluruh

orang tercinta yang telah memberikan semangat, terima kasih atas doa dan

bantuannya.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak

langsung, dan tidak bisa disebutkan satu persatu.

Hanya doa tulus yang dapat penulis berikan untuk setiap kebaikan yang telah

kalian berikan. “Satu kebaikan yang kalian lakukan semoga Allah membalasnya

dengan seribu kebaikan”. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat

bagi seluruh mahasiswa, khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca skripsi ini pada

umumnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 14 Mei 2013

Ahmad Khumaidi

Page 11: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. v

ABSTRACT ............................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...........................................................................................viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PEMASARAN ............................................................................................. 8

B. PRODUK ..................................................................................................... 9

C. HARGA ........................................................................................................ 14

D. DISTRIBUSI ............................................................................................... 19

E. PROMOSI ................................................................................................... 22

F. KEPUTUSAN PEMBELIAN ..................................................................... 28

Page 12: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

xi

G. PENELITIAN TERDAHULU ................................................................... 33

H. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS .................................................. 36

I. HIPOTESIS PENELITIAN ....................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 38

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 38

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 38

D. Metode Analisis Data .................................................................................. 39

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 45

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 49

B. Hasil dan Pembahasan ............................................................................... 56

C. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 77

D. Regresi Berganda ........................................................................................ 80

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan .................................................................................................. 89

B. Implikasi ...................................................................................................... 90

C. Saran ............................................................................................................ 90

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 94

Page 13: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Daftar Nama Perusahaan Teh Celup di Indonesia 3

3.1 Skala Likert 39

3.2 Operasional Variabel 46

4.1 Jenis Kelamin Responden 54

4.2 Usia Responden 55

4.3 Hasil Try Out Validitas Item Instrument Produk (X1)

Konsumen Teh Celup Sariwangi 56

4.4 Hasil Try Out Validitas Item Instrument Harga (X2)

Konsumen Teh Celup Sariwangi 57

4.5 Hasil Try Out Validitas Item Instrument Distribusi (X3)

Konsumen Teh Celup Sariwangi 57

4.6 Hasil Try Out Validitas Item Instrument Promosi (X4)

Konsumen Teh Celup Sariwangi 57

4.7 Hasil Try Out Validitas Item Instrument Keputusan Pembelian (Y)

Konsumen Teh Celup Sariwangi 58

4.8 Hasil Try Out Uji Reliabilitas 58

4.9 Teh Celup Sariwangi mempunyai merek yang membanggakan

dan selalu melekat pada pikiran konsumen 60

4.10 Produk Teh Celup Sariwangi sudah dikenal di masyarakat 60

4.11 Kemasan Teh Celup Sariwangi sangat menarik dan menimbulkan

daya tarik untuk membeli 61

Page 14: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

xiii

4.12 Warna dari Teh Celup Sariwangi memenuhi standar kualitas

yang diinginkan konsumen 62 4.13 Aroma dari Teh Celup Sariwangi sangat harum sehingga menimbulkan

aroma kesegaran dan kesejukan 62

4.14 Rasa Teh Celup Sariwangi memenuhi rasa teh alami Indonesia 63

4.15 Membeli Teh Celup Sariwangi sesuai dengan kemampuan konsumen 64

4.16 Harga Teh Celup Sariwangi sangat terjangkau oleh konsumen 64

4.17 Teh Celup Sariwangi lebih murah dibandingkan teh celup sejenis

dari merek yang berbeda 65 4.18 Harga Teh Celup Sariwangi sesuai dengan harapan konsumen 66 4.19 Kualitas Teh Celup Sariwangi sesuai dengan harga yang ditawarkan 66 4.20 Produk Teh Celup Sariwangi banyak tersedia diwarung, toko, dan minimarket 67 4.21 Produk Teh Celup Sariwangi mudah dijangkau oleh konsumen 68 4.22 Konsumen mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi karena tersedia sewaktu-waktu 68 4.23 Teh Celup Sariwangi sudah dikenal keberadaan produknya oleh konsumen 69 4.24 Teh Celup Sariwangi terdistribusinya sampai wilayah terpencil di Indonesia 70 4.25 Konsumen memperoleh informasi produk Teh Celup Sariwangi dari iklan yang ada di televisi atau radio 71

Page 15: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

xiv

4.26 Tayangan iklan Teh Celup Sariwangi di televisi menarik minat konsumen 71 4.27 Tayangan iklan Teh Celup Sariwangi di televisi mudah diingat oleh konsumen 72 4.28 Konsumen mengetahui manfaat dan kualitas Teh Celup Sariwangi dari iklan 73 4.29 Konsumen mengenal Teh Celup Sariwangi dari pedagang atau penjual secara langsung 73 4.30 Konsumen membeli Teh Celup Sariwangi karena sudah sering memakainya 74 4.31 Konsumen mencari informasi terlebih dahulu sebelum membeli 75 4.32 Konsumen mengevaluasi produk Teh Celup Sariwangi sebelum melakukan keputusan pembelian 75 4.33 Konsumen melakukan keputusan pembelian setelah mengetahui kelebihan produk Teh Celup Sariwangi 76 4.34 Konsumen merasa senang memakainya, sehingga kecendrungan pembelian ulang Teh Celup Sariwangi 76 4.35 Hasil Uji Multikolinieritas 78 4.36 Koefisien Determinasi 80 4.37 Pengujian t Hitung 81 4.38 Pengujian F Hitung 83 4.39 Persamaan Regresi 84

Page 16: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Proses Pengambilan Keputusan 20

2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis 36 4.1 Uji Normalitas Data 77 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas 79

Page 17: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Budaya minum teh sudah sangat umum di Indonesia. Teh Celup Sariwangi

yang diproduksi oleh PT Unilever Indonesia, juga tidak kalah dalam melakukan

perbaikan-perbaikan produk dan strategi dalam pemasarannya agar tetap bertahan

dalam era persaingan saat ini. Merk inilah yang pertama kali memperkenalkan

konsep teh celup di Indonesia dan dikenal masyarakat sebagai minuman yang

menciptakan kebersamaan dengan mengumpulkan keluarga dan menciptakan

komunikasi yang harmonis. Hal ini dapat dilihat dalam iklan Teh Celup Sariwangi

yang selalu menyinggung tentang kebersamaan. Berbagai varian cita rasa teh

diciptakan, dari varian jahe, lemon, madu, susu, dan teh hijau hingga Golden Black,

Golden Jasmine, Golden Vanilla, Golden Apple, Golden Orange dan Golden Green.

Salah satu strategi yang dilakukan Sariwangi dalam rangkaian kampanye Sariwangi

Mari Bicara adalah program Sariwangi Mobil Mudik. (www.unilever.co.id).

Teh merupakan minuman kesehatan yang dipercaya memiliki beberapa

manfaat yang baik bagi tubuh, sehingga banyak masyarakat yang mengkonsumsi.

Total konsumsi teh masyarakat Indonesia mengalami peningkatan dalam kurun waktu

3 tahun terakhir. Pada tahun 2009 dan 2010 konsumsi teh masyarakat Indonesia

hanya mencapai 0,2 dan 0,3 kg per tahun. Sedangkan pada tahun 2011 meningkat

menjadi 0,4 – 0,5 kg per tahun. Peningkatan konsumsi teh tersebut salah satunya

Page 18: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

2

dikarenakan adanya kesadaran masyarakat tentang manfaat dari mengkonsumsi teh,

bagi kesehatan jasmani dan rohani. Beberapa kalangan masyarakat bahkan

menganggap dengan meminum teh dengan merek atau jenis tertentu, menempatkan

posisi status sosial mereka lebih tinggi di dalam masyarakat umum. Tahun 2011 total

produksi teh kering Indonesia mencapai 171.000 ton, meningkat sebesar 9% dari

tahun 2010 yang hanya mencapai 157.000 ton. Pasar untuk teh kering nasional pada

tahun 2010 hanya sebesar 35% dari total produksi, dan sisanya 65% di ekspor ke

berbagai negara. Sedangkan untuk tahun 2011 terjadi peningkatan permintaan teh

untuk pasar lokal sebesar 5% menjadi 40%. (Sirojul Muttaqien, 2011).

Investasi komunikasi PT. Unilever telah memberi Teh Sariwangi identitas

sebagai merek teh celup Indonesia dengan citra aspiratif dan premium. Teh Sariwangi

telah berhasil meremajakan pasar teh daun Indonesia yang mengalami kemerosotan.

Segmen teh celup mengalami peningkatan pangsa pasar dalam 4 tahun terakhir

khususnya karena dorongan konversi yang sangat agresif yang dilakukan oleh

Sariwangi dari teh bungkus ke teh celup. Sejumlah kegiatan dilakukan untuk

meningkatkan penggunaan Teh Sariwangi dengan meningkatkan konsumsi melalui

saat-saat bersama teh, resep, kampanye teh dan kesehatan, dan kegiatan lainnya. Teh

Sariwangi adalah satu-satunya merek teh yang menyatukan kepulauan Indonesia, dan

secara konsisten mengkomunikasikan kehangatan kebersamaan. Salah satu

kegiatannya adalah “Sariwangi lebih dekat lebih hangat” pada tahun 2005. Tahun

2006, Teh Sariwangi mengadakan ‘Sariwangi Mobil Mudik’ sebagai sarana untuk

Page 19: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

3

membina keakraban antara anggota keluarga melalui komunikasi yang lebih baik

selama persiapan dan perjalanan mudik dengan fasilitas Mobil Mudik Sariwangi.

Tahun 2006 & 2007 Teh Sariwangi memperoleh ICSA Award (Indonesia Customer

Satisfaction Award) yang diselenggarakan oleh majalah SWA dan Frontier. Tahun

2006 Teh Sariwangi memperoleh penghargaan Packaging Consumer Branding

Award (kategori “emas”) yang diadakan oleh majalah SWA, majalah Mix, Landor,

DM Associates, dan Imago School of Modern Advertising. (www.unilever.co.id).

Tabel 1.1 Daftar Nama Perusahaan Teh Celup di Indonesia

No

Nama Perusahaan

Merek Dagang

Kemasan

ICSA Index Tahun 2009

Total Satisfaction Score (TSS)

1. PT Teh Sariwangi Sariwangi Celup

Peringkat 1 4,478

2. PT Sinar Sosro Teh Sosro Celup Peringkat 2 3,725

3. Perusahaan Teh Cap Dua Burung

Teh Tong Tji

Celup

Peringkat 3

3,672

4. PT Teh Bendera Teh Bendera

Celup

Peringkat 4

3,643

5. PT Gunung Slamat Teh Poci Celup Peringkat 5 3,634

6. PT Gopek Cipta Utama

Teh Gopek Celup

Peringkat 6

3,627

Sumber : Marketing dan SWA, 2009 (data diolah) Dari Tabel 1.1 terlihat, bahwa produsen teh di Indonesia, didominasi oleh

perusahaan besar, yang telah berpengalaman dalam bidang industri teh celup. Selain

itu tingkat persaingan oleh perusahaan-perusahaan relatif cukup kompetitif.

Persaingan yang kompetitif menuntut kreatifitas dan inovasi perusahaan dalam segi

Page 20: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

4

produksi maupun pemasarannya. Dalam tingkat persaingan yang kompetitif tersebut,

salah satu perusahaan yang dapat mempertahankan eksistensinya adalah PT Unilever

Indonesia, dengan merek dagang Teh Celup Sariwangi. Hal tersebut telah dibuktikan

dengan perolehan peringkat pertama dalam survei ICSA Index tahun 2009, dengan

nilai TSS (hasil jawaban konsumen dalam survei ICSA Index tahun 2009) sebesar

4,478, disusul oleh pesaing utamanya yaitu PT Sinar Sosro dan merek dagang Teh

Sosro, dengan nilai TSS 3,725. Dengan penetapan target dan potensi pasar yang ada,

terlihat bahwa persaingan usaha dalam industri teh celup ini akan kian pesat dan

menuntut perusahaan untuk terus inovatif dan kreatif dalam menarik minat

konsumennya. Selain itu dengan mengetahui tingkat persaingan antar perusahaan teh

celup tersebut, akan memberikan gambaran bagaimana sikap dan kepuasan para

konsumen teh celup dalam memilih produk yang dibeli. Setelah mengetahui sikap

para konsumen dalam proses pembelian produk teh celup, maka informasi tersebut

dapat digunakan perusahaan untuk menetapkan strategi pemasaran yang tepat bagi

produk yang dihasilkannya. (Supriadi, 2009)

PT.Unilever Indonesia Tbk, telah melakukan sejumlah kegiatan untuk

meningkatkan penggunaan Teh Celup Sariwangi dengan meningkatkan konsumsi

melalui kegiatan saat-saat bersama teh, memberikan resep disetiap kemasan,

kampanye teh dan kesehatan di media baik cetak maupun elektronik. Salah satu

bentuk strategi pemasaran yang mampu mempengaruhi pengambilan keputusan

Page 21: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

5

pembelian Teh Celup Sariwangi adalah penggunaan strategi bauran pemasaran yang

meliputi produk, harga, saluran distribusi, dan promosi.

Strategi pemasaran Teh Celup Sariwangi yang dilakukan oleh PT.Unilever

Indonesia Tbk. Akan dipersepsikan oleh konsumen melalui variabel strategi bauran

pemasaran yang terdiri dari produk, seperti kualitas yang ditawarkan rasa, aroma,

warna, merek, dan kemasan produk dengan harga yang relatif murah dan bersaing

antar produsen teh dan strategi distribusi yang mampu menjangkau masyarakat

diseluruh tempat serta didukung komunikasi bisnis dengan konsumen melalui iklan-

iklan pilihan yang mampu menyambungkan komunikasi dengan konsumen secara

efisien.

Di dalam penelitian ini mengambil daerah penelitian di Kp. MUK

Cengkareng. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dalam hal ini

perlu adanya penelitian mengenai: “Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi,

dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi”. Dengan

adanya penelitian ini diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan dan pernyataan

mengenai pengaruh produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan

pembelian produk terutama pada produk Teh Celup Sariwangi.

Page 22: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

6

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, perumusan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Apakah ada pengaruh produk terhadap keputusan pembelian?

2. Apakah ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian?

3. Apakah ada pengaruh distribusi terhadap keputusan pembelian?

4. Apakah ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian?

5. Apakah ada pengaruh produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan

pembelian?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh produk,

harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian Teh Celup Sariwangi

pada konsumen rumah tangga di Kp. MUK Cengkareng.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan ini adalah:

1. Untuk peneliti, sebagai sarana untuk menambah wawasan pengetahuan

mengenai pengaruh produk, harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan

pembelian.

2. Untuk program study Manajemen jurusan Pemasaran, sebagai tambahan

masukan dalam proses belajar mengajar mengenai produk, harga, distribusi dan

promosi terhadap keputusan pembelian.

Page 23: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

7

3. Untuk mahasiswa UIN Jakarta, sebagai tambahan dan masukan wawasan

mengenai pengaruh produk, harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan

pembelian.

4. Untuk produsen Teh Celup Sariwangi, sebagai sumber referensi tambahan dalam

rangka meningkatkan dan mengembangkan perusahaan dalam upaya

peningkatan produk, harga, distribusi dan promosi yang berdampak pada

peningkatan keputusan pembelian.

5. Untuk perpustakaan, sebagai tambahan informasi dan referensi untuk penelitian

selanjutnya mengenai pengaruh produk, harga, distribusi dan promosi terhadap

keputusan pembelian.

Page 24: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PEMASARAN

1. Definisi Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler (2007:6). Adalah suatu fungsi organisasi dan

seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan

nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.

Menurut Mahmud Machfoedz (2010:140). Pemasaran adalah suatu proses

yang diterapkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

dengan menyediakan produk yaitu barang atau jasa. Konsumen tertentu yang

merupakan sasaran upaya pemasaran disebut pasar sasaran. Sarana pemasaran

yang digunakan meliputi produk, harga produk, dan tempat menjual produk.

Disamping itu, pemasaran juga mencakup metode untuk mengkomunikasikan

informasi ini kepada konsumen yang disebut sebagai komunikasi pemasaran.

Secara kolektif keempat sarana tersebut dijadikan rujukan dan disebut bauran

pemasaran.

2. Bauran Pemasaran

Menurut Mahmud Machfoedz (2010:61). Bauran pemasaran adalah sarana

pemasaran taktis meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang dibaurkan

untuk mendapat respon yang diinginkan dari pasar sasaran. Produk

Page 25: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

9

dikomunikasikan dengan pasar melalui harga, kemasan dan merek. Untuk

mengkomunikasikan ketiga unsur yang terlekat pada produk tersebut diperlukan

strategi yang tepat agar dapat diterima oleh pasar.

Menurut Kotler (2007:23). Bauran pemasaran adalah perangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.

Alat-alat ini ada empat kelompok, yaitu: produk (product), harga (price), tempat

(place), dan promosi (promotion).

B. Produk

1. Definisi Produk

Menurut Mahmud Machfoedz (2010:62). Produk adalah barang atau jasa yang

mencerminkan potensi untuk memenuhi rentang kebutuhan konsumen, baik yang

disadari maupun yang tidak disadari. Produk terdiri dari suatu kombinasi fisik dan

elemen jasa atau pelayanan dan keseimbangan antara keduanya secara bervariasi.

Menurut Kotler (2007:4). Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang

dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat,

properti, organisasi, dan gagasan.

Menurut Kotler (2007:23). Komponen produk dalam bauran pemasaran

adalah: kekeragaman produk, kualitas produk, desain produk, ciri produk, nama

merek produk, kemasan produk, ukuran produk, pelayanan, garansi produk dan

imbalan.

Page 26: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

10

2. Klasifikasi Produk

Menurut Kotler (2007:6). Daya tahan dan wujud produk dapat

diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya yaitu:

a. Barang yang tidak tahan lama.

Adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu

atau beberapa kali penggunaan. Contohnya: Sabun, karena barang-barang ini

dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, strategi yang tepat adalah

menyediakannya di berbagai lokasi.

b. Barang tahan lama.

Adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah

digunakan berkali-kali. Contohnya: Lemari es, peralatan mesin. Produk tahan

lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi,

mempunyai marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak garansi

dari penjual.

c. Jasa.

Adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan

mudah habis. Akibatnya, produk ini biasanya memerlukan pengendalian

mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.

Contohnya: pemotongan rambut dan perbaikan barang.

Page 27: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

11

3. Diferensiasi Produk

Menurut Kotler (2007:9). Supaya dapat diberi merek, produk harus

didiferensiasikan. Produk-produk fisik bervariasi dalam potensi mereka untuk

diferensiasi.

a. Bentuk.

Banyak produk dapat didiferensiasi berdasarkan bentuk, ukuran,

model, atau struktur fisik produk.

b. Fitur.

Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan fitur yang berbeda-

beda yang melengkapi fungsi dasar produk.

c. Mutu Kinerja.

Sebagian besar produk dibangun menurut salah satu dari empat level

kinerja: rendah, rata-rata, tinggi, dan unggul. Mutu kinerja adalah level

berlakunya karakteristik dasar produk.

d. Mutu Kesesuaian.

Pembeli mengharapkan produk memiliki mutu kesesuaian yaitu

tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap

spesifikasi sasaran yang dijanjikan.

e. Daya Tahan.

Ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi

normal atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk

tertentu.

Page 28: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

12

f. Keandalan.

Pembeli umumnya akan membayar lebih untuk mendapatkan produk

yang lebih andal. Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa produk

tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.

g. Mudah diperbaiki.

Pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki. Kemudahan

diperbaiki adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika

produk itu rusak atau gagal.

h. Gaya.

Menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh

produk itu bagi pembeli. Gaya memiliki keunggulan karena menciptakan

kekhasan yang sulit ditiru.

4. Pengembangan Manfaat Produk

Pengembangan suatu produk meliputi penetapan manfaat yang akan

ditawarkannya. Manfaat ini dikomunikasikan dan disampaikan melalui

karakteristik produk seperti kualitas, ciri, dan desain. Keputusan tentang ciri-ciri

tersebut sangat berpengaruh pada reaksi konsumen terhadap suatu produk

(Mahmud Machfoedz, 2010:62).

a. Kualitas Produk.

Kualitas produk merupakan salah satu sarana positioning penting bagi

pemasar atau perusahaan. Dalam pengembangan suatu produk, terlebih dahulu

pemasar harus memilih tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk

Page 29: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

13

di pasar sasaran. Dalam hal ini, kualitas produk berarti kemampuan suatu

produk untuk melakukan fungsinya, yang meliputi daya tahan, keandalan,

presisi, kemudahan penggunaan, dan perbaikan, serta ciri-ciri lain yang

menunjukkan nilainya. Meskipun beberapa ciri tersebut dapat diukur secara

obyektif, dari sudut pandang pemasaran, kualitas harus diukur menurut

persyaratan persepsi konsumen (Mahmud Machfoedz, 2010:62).

b. Ciri Produk.

Suatu produk dapat ditawarkan dengan berbagai ciri atau

karakteristik. Model sederhana tanpa variasi merupakan titik permulaan.

Perusahaan dapat menciptakan model yang lebih menarik dengan

penambahan beberapa karakteristik. Karakteristik merupakan sarana

kompetitif untuk membedakan produk sebuah perusahaan dari produk buatan

perusahaan lain yang menjadi pesaing. Menjadi produsen pertama yang

memperkenalkan karakteristik baru merupakan suatu cara yang paling efektif

untuk bersaing (Mahmud Machfoedz, 2010:63).

c. Desain Produk.

Cara lain untuk menjadikan suatu produk tampak lebih menarik dapat

dilakukan melalui desain. Desain merupakan konsep yang lebih penting dari

pada bentuk. Bentuk semata mengungkapkan sifat fisik produk yang dapat

dilihat. Bentuk yang mengagumkan dapat menarik perhatian, tapi ini tidak

menjadikan produk berfungsi lebih baik. Desain yang baik memberi nilai

tambah pada manfaat produk, menjadikannya enak dipandang dan nyaman

Page 30: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

14

digunakan, desainer yang baik di samping mempertimbangkan sifat fisik

produk yang menarik juga menjadikannya mudah digunakan, aman, tidak

mahal untuk penggunaan dan perbaikan, dan sederhana serta ekonomis dalam

biaya produksi dan distribusi (Mahmud Machfoedz, 2010:63).

C. Harga

1. Definisi Harga

Menurut Kotler (2007:77). Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran

yang menghasilkan pendapatan. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang

dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya.

Sebuah produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat menentukan

premium harga dan mendapatkan laba besar.

Menurut Mahmud Machfoedz (2010:69). Harga adalah jumlah uang yang

dikenakan pada produk atau jasa. Definisi harga secara luas ialah jumlah nilai

yang ditukar oleh konsumen untuk memperoleh manfaat kepemilikan atau

penggunaan suatu produk atau jasa. Harga merupakan satu-satunya elemen

bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur lainnya mencerminkan

biaya. Harga juga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang paling

mudah disesuaikan, harga dapat diubah dengan cepat, pada waktu yang

bersamaan.

Menurut Kotler (2007:23). Komponen harga dalam bauran pemasaran adalah:

Daftar harga, rabat atau diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, dan

syarat kredit harga.

Page 31: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

15

2. Menetapkan Harga

Menurut Kotler (2007:84). Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk

pertama kalinya ketika mengembangkan produk baru. Enam langkah penetapan

harga:

a. Memilih tujuan penetapan harga.

Perusahaan tersebut memutuskan di mana ingin memposisikan

tawaran pasarnya. Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah

menetapkan harga.

b. Menentukan permintaan.

Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan

karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran

suatu perusahaan.

c. Memperkirakan biaya.

Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan

perusahaan untuk produknya.

d. Menganalisis biaya, harga dan tawaran pesaing.

Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yang ditentukan

permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus

memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi harga pesaing.

e. Memilih metode penetapan harga.

Dengan adanya jadwal permintaan pelanggan, fungsi biaya, dan harga

pesaing, perusahaan tersebut kini siap memilih harga.

Page 32: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

16

f. Memilih harga akhir.

Metode-metode penetapan harga mempersempit ruang gerak yang

harus digunakan perusahaan untuk memilih harga akhirnya. Dalam memilih

harga akhir ini perusahaan tersebut harus mempertimbangkan faktor-faktor

tambahan yang meliputi dampak dari kegiatan pemasaran lain, kebijakan

penetapan harga perusahaan, penetapan harga yang berbagi laba dan resiko,

dan dampak harga terhadap pihak lain.

3. Strategi Penyesuaian Harga

Menurut Kotler (2007:102). Perusahaan-perusahaan biasanya tidak

menetapkan hanya satu harga, melainkan struktur penetapan harga yang

mencerminkan perbedaan dalam permintaan dan biaya geografis, tuntutan segmen

pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi pengiriman, jaminan,

kontrak perbaikan. Berikut strategi penyesuaian harga:

a. Penetapan harga geografis.

Penetapan harga geografis melibatkan perusahaan tersebut

memutuskan bagaimana cara menetapkan harga produknya untuk pelanggan

yang berbeda di lokasi dan negara yang berbeda.

b. Diskon dan potongan harga.

Kebanyakan perusahaan akan menyesuaikan daftar harganya dan

memberikan diskon dan potongan harga untuk pembayaran yang lebih cepat,

pembelian dalam jumlah besar, dan pembelian di luar musim.

Page 33: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

17

c. Penetapan harga promosi.

Teknik penetapan harga promosi yaitu: penetapan harga pemimpin,

penetapan harga peristiwa khusus, rabat tunai, pembiayaan bunga rendah,

masa pembayaran yang lebih lama, garansi dan kontrak perbaikan, diskon

psikologis.

d. Penetapan harga diskriminatif.

Perusahaan-perusahaan sering menyesuaikan harga dasarnya untuk

mengakomodasi perbedaan pelanggan, produk, lokasi, dan seterusnya.

e. Penetapan harga bauran produk.

Versi produk yang berbeda dikenakan harga yang berbeda, tetapi tidak

sebanding dengan masing-masing biayanya.

4. Pengembangan Metode Penetapan Harga

Menurut Mahmud Machfoedz (2010:74). Metode penetapan harga

berorientasi pasar meliputi:

a. Penetapan harga berorientasi biaya.

Dalam penetapan harga berorientasi biaya, jumlah uang atau

persentase ditambahkan pada biaya produk. Dengan demikian metode ini

melibatkan kalkulasi selisih harga pokok dengan harga jual. Metode

penetapan berorientasi biaya tidak perlu memperhatikan aspek persediaan dan

permintaan, dan tidak pula memperhatikan hubungan dengan kebijaksanaan

penetapan harga tertentu.

Page 34: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

18

b. Penetapan harga dengan penambahan biaya.

Dalam penetapan harga dengan penambahan biaya, biaya perusahaan

ditentukan dan kemudian sejumlah tertentu uang atau persentase biaya

ditambahkan pada biaya perusahaan untuk menentukan harga.

c. Penetapan harga yang dinaikkan (mark up).

Penjual produk eceran pada umumnya menerapkan metode penetapan

harga mark up. Dalam metode ini, harga produk dinaikkan dengan terlebih

dahulu menambahkan persentase dari biaya, disebut mark up untuk biaya

produk. Meskipun mark up di toko eceran bervariasi dari satu jenis barang ke

jenis lainnya, persentase yang sama biasanya digunakan untuk menetapkan

harga produk dalam kategori produk tunggal.

d. Penetapan harga berorientasi permintaan.

Perusahaan dapat menggunakan penetapan harga berdasarkan berdasar

tingkat permintaan produk. Metode menyebabkan harga tinggi ketika

permintaan atas produk meningkat dan pada waktu permintaan rendah harga

menjadi murah.

e. Penetapan harga berorientasi persaingan.

Perusahaan memperhitungkan biaya laba pihak pesaing. Arti metode

ini menjadi semakin penting jika produk yang bersaing relatif homogen dan

perusahaan melayani pasar yang di dalamnya harga merupakan variabel utama

strategi pemasaran.

Page 35: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

19

D. Distribusi

1. Definisi Distribusi

Menurut Boyd (2000:32). Distribusi adalah himpunan organisasi yang saling

bergantung yang terlibat dalam proses untuk membuat produk atau jasa yang siap

untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen atau pengguna industrial.

Menurut Mahmud Machfoedz (2010:86). Distribusi adalah membawa produk

ke pasar sasaran. Membawa produk ke pasar memerlukan serangkaian aktivitas,

aktivitas tersebut adalah penjualan dan pengiriman barang dari produsen ke

konsumen akhir. Saluran distribusi pada umumnya mempunyai perantara

pemasaran, yakni perusahaan penyedia jasa yang secara langsung berhubungan

dengan pembelian atau penjualan produk dari produsen kepada konsumen.

Menurut Kotler (2007:23). Komponen distribusi dalam bauran pemasaran

adalah: Saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokkan, lokasi, persediaan,

transportasi.

2. Lembaga Saluran Distribusi

Menurut Boyd (2000:36). Terdapat empat kategori besar lembaga saluran

distribusi yaitu:

a. Grosir barang dagang.

Mengambil posisi sebagai pemilik atas barang yang mereka tangani,

terutama menjual kepada pedagang (atau pengecer), konsumen industrial atau

komersial ketimbang kepada konsumen individu.

Page 36: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

20

b. Perantara agen.

Meliputi perwakilan manufaktur dan pialang, juga menjual kepada

pedagang, konsumen industrial dan komersial, tetapi tidak mengambil posisi

sebagai pemilik untuk barang tersebut. Biasanya mengkhususkan diri pada

fungsi penjualan serta mewakili klien perusahaan manufaktur atas dasar

komisi.

c. Pengecer.

Menjual barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir

untuk penggunaan pribadi, bukan bisnis. Biasanya mengambil posisi sebagai

pemilik untuk barang-barang yang mereka tangani, mendapatkan laba dari

perbedaan harga yang dibayar untuk barang tersebut dengan harga yang

diterima dari konsumen.

d. Agen pendukung.

Meliputi agen periklanan, perusahaan riset pemasaran, agen

penagihan, perusahaan pengangkut, mengkhususkan pada satu atau lebih

fungsi pemasaran, bekerja atas dasar bayaran atas jasa untuk membantu

kliennya menjalankan fungsi tersebut secara lebih efektif dan efisien.

3. Tujuan Saluran Distribusi

Menurut Boyd (2000:42). Tujuan saluran distribusi memiliki beberapa tujuan

antara lain:

Page 37: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

21

a. Menyediakan produk: Salah satu tujuan saluran distribusi adalah menyediakan

produk dipasaran sehingga memudahkan konsumen mendapatkan produk

yang akan dibelinya.

b. Menjamin upaya distribusi yang memadai: Upaya distribusi dilakukan untuk

mendapatkan dukungan distribusi dari anggota-anggota saluran untuk produk

perusahaan, meliputi penggunaan media lokal, penataan dalam toko, serta

kerjasama dalam peristiwa distribusi tertentu.

c. Menyajikan pelayanan konsumen tingkat tinggi: Agar anggota saluran juga

memainkan peran yang sangat penting dalam menyajikan pelayanan pasca

penjualan.

d. Mendapatkan informasi pasar: Informasi pasar sangat dibutuhkan untuk

mendapatkan informasi umpan balik yang cepat dan akurat untuk hal-hal

seperti trend penjualan, tingkat persediaan, serta tindakan pesaing.

e. Efektifitas biaya: Saluran distribusi harus dirancang untuk meminimalkan

biaya yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran perusahaan.

4. Strategi Dasar Saluran Distibusi

Menurut Boyd (2000:45). Untuk barang dan jasa konsumen, pencapaian

tingkat ketersediaan produk yang diinginkan merupakan masalah pemilihan dan

mendapatkan kerjasama dari jumlah outlet eceran yang tepat. Ada tiga strategi,

yaitu distribusi insentif, distribusi eksklusif, distribusi selektif:

Page 38: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

22

a. Distribusi Insentif: Strategi ini menggunakan jumlah pengecer maksimum dan

yang paling tepat untuk produk-produk dengan keterlibatan rendah dan sering

dibeli, seperti permen, minuman ringan, deodoran, dan pisau cukur.

b. Distribusi Eksklusif: Strategi ini hanya mengandalkan satu pengecer atau

penyalur di setiap wilayah geografis tertentu. Cara ini paling tepat ketika

produk merupakan barang khusus atau belanja dengan keterlibatan tinggi.

c. Distribusi Selektif: Yaitu cara ini merupakan penengah dari kedua cara di atas

karena menggunakan lebih dari satu namun tidak semua pengecer di dalam

wilayah geografis tertentu. Strategi ini lebih tepat digunakan untuk barang-

barang belanja. Kebanyakan merek mobil didistribusikan dengan cara ini.

E. Promosi

1. Definisi Promosi

Menurut Kotler (2007:266). Promosi adalah berbagai kumpulan alat-alat

insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk pembelian

produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau

pedagang.

Menurut Morissan, MA (2010:16). Promosi adalah kordinasi dari seluruh

upaya yang dimulai dari pihak penjual untuk membangun berbagai saluran

informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu

gagasan.

Menurut Mahmud Machfoedz (2010:31). Promosi adalah suatu aktivitas dan

materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, di bawah pengendalian

Page 39: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

23

penjual atau produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi yang menarik

tentang produk yang ditawarkan penjual atau produsen, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Menurut Kotler (2007:23). Komponen promosi dalam bauran pemasaran

adalah: Promosi penjualan, periklanan, tenaga penjual, kehumasan atau public

relation, dan pemasaran langsung.

2. Bauran Promosi

Menurut Morissan, MA (2010:17). Bauran promosi mencakup lima elemen,

yaitu: periklanan, pemasaran langsung, promosi penjualan, hubungan masyarakat,

penjualan personal.

a. Periklanan.

Periklanan adalah setiap bentuk komunikasi media masa (TV, radio,

majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar

kelompok individu pada saat bersamaan, mengenai suatu organisasi, produk,

servis, atau ide.

b. Pemasaran Langsung.

Pemasaran langsung adalah upaya perusahaan atau organisasi untuk

berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran dengan

maksud untuk menimbulkan tanggapan atau transaksi penjualan, (Morissan,

MA, 2010:22).

Page 40: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

24

c. Promosi Penjualan.

Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai

tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen

yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. (Morissan, MA, 2010:25).

d. Hubungan Masyarakat.

Hubungan masyarakat adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan

komunikasi terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu

organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pada intinya senantiasa

berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan

melalui kegiatan-kegiatan yang diharapkan akan muncul suatu dampak yakni

perubahan yang positif. (Morissan, MA, 2010:27).

e. Penjualan Personal.

Penjualan personal adalah suatu bentuk komunikasi langsung antara

seorang penjual dengan calon pembelinya. Dalam hal ini penjual berupaya

untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang

ditawarkan. (Morissan, MA, 2010:34).

3. Keputusan Utama Promosi

Menurut Kotler (2007:268). Dalam menggunakan promosi, perusahaan harus

menetapkan tujuannya, yaitu:

Page 41: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

25

a. Menetapkan tujuan.

Tujuan-tujuan promosi diperoleh dari tujuan promosi yang lebih luas,

yang diperoleh dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar yang

dikembangkan untuk produk tersebut.

b. Memilih alat promosi konsumen.

Perencanaan promosi seharusnya memperhitungkan jenis pasar, tujuan

promosi, kondisi persaingan, dan efektivitas biaya. Alat promosi yaitu:

sampel, kupon, paket harga, premium, program frekuensi, hadiah, imbalan

berlangganan, pengujian gratis, garansi produk, promosi bersama, promosi

silang, pajangan dan peragaan.

c. Memilih alat promosi perdagangan.

Produsen menggunakan sejumlah alat promosi perdagangan yaitu:

potongan harga, tunjangan dana, barang gratis.

d. Memilih alat promosi bisnis dan promosi penjualan.

Perusahaan menggunakan alat promosi bisnis dan promosi penjualan,

alat tersebut digunakan untuk mengumpulkan petunjuk bisnis, membuat

pelanggan terkesan dan memberi imbalan kepada mereka, dan memotivasi

tenaga penjualan.

e. Mengembangkan program.

Dalam merencanakan program promosi, pemasar makin

menggabungkan beberapa media ke dalam suatu konsep kampanye total.

Yang pertama menentukan besarnya insentif tersebut. Kedua, menciptakan

Page 42: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

26

kondisi agar orang berpartisipasi. Ketiga, memutuskan lamanya promosi.

Keempat, pemasar tersebut harus memilih sarana distribusi.

f. Evaluasi program.

Produsen dapat menggunakan tiga metode, data penjualan, survei

konsumen, dan eksperimen.

4. Fungsi Promosi Dalam Pemasaran

Menurut Mahmud Machfoedz (2010:35). Promosi dapat memenuhi tujuan

komunikasi tertentu yang tidak dapat dicapai dengan teknik lain yaitu:

a. Strategi promosi.

Promosi dapat membuat konsumen yang tidak mengenal suatu produk

jadi mencobanya, dan membujuknya untuk membeli. Demikian fungsi

promosi untuk menarik prospek sehingga menjadi konsumen. Promosi dapat

mendorong produk melalui saluran distribusi dengan menciptakan merek yang

dikenal luas oleh konsumen sepanjang saluran rangkaian pembelian. Tujuan

promosi merupakan tindakan yang menuntut pokok perhatian yaitu dengan

menunjukkan tiga tujuan:

1) Meningkatkan permintaan oleh konsumen rumah tangga atau industri.

2) Meningkatkan volume pemasaran oleh penyalur.

3) Melengkapi dan mengkordinir aktivitas periklanan, personal selling, dan

hubungan masyarakat.

Page 43: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

27

b. Tujuan promosi.

Promosi dimaksudkan untuk mengubah perilaku konsumen, yaitu:

1) Membangun citra merek.

Membangun citra produk melalui merek memerlukan jangka waktu

yang panjang. Promosi, dalam bentuk harga obral, premi, kupon, atau

dalam bentuk insentif lain yang saling berhubungan, lebih cepat dari pada

periklanan. Setiap ide promosi harus dipertimbangkan bukan hanya untuk

meningkatkan titik awal, melainkan membangun hubungan dan

menunjukkan ciri khas merek.

2) Pengenalan produk baru.

Periklanan dan promosi dapat diterapkan bersama-sama pada

pengenalan produk dan jasa baru. Untuk menunjukkan strategi promosi

dalam pengenalan produk baru, tantangan pertama adalah menumbuhkan

kepercayaan kepada produk. Tantangan tersebut diperlukan kekuatan

periklanan yang nyata. Tindakan tersebut akan lebih sempurna apabila

periklanan dipadukan promosi yang sesuai, agar merek yang

diperkenalkan jadi lebih menarik. Selain diperkenalkan, produk baru harus

ditawarkan keunggulannya dibandingkan produk pesaing, untuk membuka

pasar dengan menarik konsumen baru.

Page 44: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

28

F. Keputusan Pembelian

1. Faktor-faktor Dalam Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2007:214). Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh

faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Yang mempunyai pengaruh

paling luas dan paling dalam adalah faktor-faktor budaya.

a. Faktor budaya.

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku

pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar.

Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah

geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan

sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani mereka.

Pemasaran lintas budaya muncul dari riset pemasaran yang cermat, yang

menyingkap bahwa relung etnis dan demografik yang berbeda tidak selalu

menanggapi dengan baik iklan pasar massal.

b. Faktor sosial.

Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-

faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

(Kotler, 2007:217).

1) Kelompok acuan.

Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang

memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap

sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok yang berpengaruh langsung

Page 45: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

29

dinamakan kelompok keanggotaan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan

rekan kerja yang berinteraksi secara terus menerus. Kelompok tidak

langsung seperti keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan, yang

membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.

2) Keluarga.

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok

acuan primer yang paling berpengaruh. Keluarga orientasi terdiri dari

orang tua dan saudara kandung yang mendapatkan orientasi atas agama,

politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Pengaruh

yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah

keluarga prokreasi yaitu, pasangan dan anak seseorang. (Kotler,

2007:219).

3) Peran dan status sosial.

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya,

keluarga, klub, organisasi. Kedudukan orang itu di masing-masing

kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran

meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang,

masing-masing peran menghasilkan status. (Kotler, 2007:221).

c. Faktor pribadi.

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup: pekerjaan,

Page 46: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

30

keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup

pembeli. (Kotler, 2007:222).

d. Faktor psikologis.

Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan karakteristik

konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan pembelian. Tugas

pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen

antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan pembelian akhir.

Empat proses psikologis penting yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, dan

memori, secara fundamental memengaruhi tanggapan konsumen terhadap

berbagai rangsangan pemasaran. (Kotler, 2007:226).

2. Proses Pembelian Konsumen.

Proses psikologis dasar ini memainkan peran penting dalam memahami

bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. (Kotler,

2007:234).

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan

a. Pengenalan masalah.

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut akan dicetuskan oleh rangsangan internal atau

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku pasca pembelian

Page 47: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

31

eksternal. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu

kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah

konsumen. (Kotler, 2007:235).

b. Pencarian informasi.

Konsumen yang terangsang akan kebutuhannya akan terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak. Ada dua level rangsangan. Situasi

pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada

level ini orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada

level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi, mencari

bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari

produk tertentu. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat

kelompok berikut ini: (Kotler, 2007:235).

1) Sumber pribadi: Keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2) Sumber komersial: Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan ditoko.

3) Sumber publik: Media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.

4) Sumber pengalaman: Penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.

c. Mengevaluasi alternatif.

Beberapa konsep dasar dalam memahami proses evaluasi konsumen:

pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen

mencari manfaat tertentu dari solusi produk atau jasa. Ketiga, konsumen

memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan

Page 48: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

32

kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan

untuk memuaskan kebutuhan itu. (Kotler, 2007:237).

d. Keputusan Pembelian.

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-

merek yang ada didalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga

membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun dua faktor

berikut dapat berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor

pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain, mengurangi

alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu:

1) Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai

konsumen.

2) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar

sikap negatif orang lain, konsumen akan semakin mengubah niat

pembeliannya, keadaan sebaliknya juga berlaku. (Kotler, 2007:242).

e. Perilaku Pasca Pembelian.

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan

atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika

produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,

tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian. (Kotler,

2007:243).

Page 49: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

33

G. Penelitian Terdahulu

Menurut Praba Sulistyawati (Tahun 2009) yang berjudul : Analisis Pengaruh

Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek

Acer Di Kota Semarang.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa:

1. Variabel kualitas produk memiliki pengaruh lebih besar terhadap keputusan

pembelian konsumen dibandingkan variabel citra merek dengan hasil regresi

sebesar 0,559. Selanjutnya pengaruh variabel lainnya citra merek adalah sebesar

0,250.

2. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa citra merek (X1) berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian (Y), telah terbukti kebenarannya. Hal ini

berarti citra merek merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen

untuk melakukan pembelian produk laptop merek Acer.

3. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa kualitas produk (X2) berpengaruh

positif terhadap keputusan pembelian (Y), telah terbukti kebenarannya. Hal ini

berarti kualitas produk merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong

konsumen untuk melakukan pembelian produk laptop merek Acer.

Menurut I Gusti Ngurah Jaya Agung Widagda K. (Tahun 2006) yang

berjudul: Analisis Orientasi Perusahaan Dan Strategi Bauran Pemasaran Eksportir Di

Bali.

Page 50: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

34

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa:

1. Strategi produk, telah memiliki divisi quality controll dan bagian riset dan

pengembangan R/D sendiri yang mampu mendesain, warna yang menarik, dan

sesuai dengan trend di negara pasar sasarannya.

2. Strategi harga, mampu menetapkan harga premium di atas harga pesaing akibat

kualitas produk yang tinggi dan pembungkusan/packaging yang sangat baik.

3. Strategi distribusi, langsung ke buyer di luar negeri atau melalui broker dan

retailer besar yang memiliki jaringan toko-toko yang cukup luas.

4. Strategi promosi dengan membuat atau mengirim katalog bergambar, brosur,

iklan, pameran, dan pemasaran lewat internet. Hal itu merupakan suatu usaha

untuk maju yang sangat signifikan.

Menurut I Gusti Ayu Ketut Sri Ardani (Tahun 2007) yang berjudul : Pengaruh

Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko Cendera

Mata Di Objek Wisata Tanah Lot, Kabupaten Tabanan.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa:

1. Secara individual terdapat tiga variabel X yang menunjukkan adanya korelasi

yang nyata terhadap variabel penjualan suvenir (Y), yaitu variabel produk (X1),

distribusi (X3), dan promosi (X4).

Page 51: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

35

2. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara simultan

keempat variabel X berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y) dengan nilai F

hitung sebesar 6,67.

3. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel produk (X1),

harga (X2), dan promosi (X4), secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

penjualan (Y).

Page 52: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

36

H. Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat

disusun sebuah kerangka pemikiran teoritis seperti yang disaji dalam gambar berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran Teoritis

Produk (X1) Harga (X2) Distribusi (X3) Promosi (X4)

Keputusan Pembelian (Y)

Uji Validitas dan Reliabilitas

Analisis Regresi Berganda

Kesimpulan dan Implikasi

Page 53: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

37

I. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga,

distribusi, dan promosi terhadap keputusan pembelian secara parsial.

2. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga, distribusi,

dan promosi terhadap keputusan pembelian secara parsial.

3. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga,

distribusi, dan promosi terhadap keputusan pembelian secara simultan.

4. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga, distribusi,

dan promosi terhadap keputusan pembelian secara simultan.

Page 54: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Obyek penelitian ini adalah para konsumen Teh Celup Sariwangi di Kp. MUK

Cengkareng, tujuannya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produk, harga,

distribusi, dan promosi terhadap keputusan pembelian. Waktu penelitian dilaksanakan

selama 5 (lima) bulan, dimulai dari bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Mei

2013.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik

convenience sampling yaitu sampel berdasarkan kemudahan dan metode ini dapat

memilih dari elemen populasi yang datanya berlimpah, tidak terbatas, dan mudah

diperoleh oleh peneliti, sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel

yang paling cepat, mudah, dan murah. (Rosady Ruslan, 2003:158).

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat penelitian ini menggunakan dua macam

data yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data primer.

Menurut Rosady Ruslan, (2003:29). Data primer merupakan data yang

diperoleh secara langsung dari obyek penelitian perseorangan, kelompok, dan

organisasi.

Page 55: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

39

Menurut Rosady Ruslan, (2003:23). Kuesioner merupakan pengumpulan data,

pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dilakukan dengan bentuk

kuesioner lembaran tertulis atau tercetak.

2. Data Sekunder.

Menurut Rosady Ruslan, (2003:30). Data sekunder adalah memperoleh data

dalam bentuk yang sudah jadi melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan

di berbagai organisasi, perusahaan, majalah jurnal, dan perpustakaan.

D. Metode Analisis Data

Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert.

Skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah Skala Ordinal atau

sering disebut Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban

dengan pilihan sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju. 2 = Tidak Setuju. 3 = Ragu-

ragu atau Netral. 4 = Setuju. 5 = Sangat Setuju. (Ghozali, 2006:41).

Tabel 3.1 Skala Likert

Sangat setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak

Setuju

5 4 3 2 1

1. Uji Validitas dan Reliabilitas.

a. Uji Validitas.

Menurut Ghozali, (2006:45). Suatu alat ukur dikatakan valid apabila

dapat menjawab secara cermat tentang variabel yang diukur. Suatu kuesioner

Page 56: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

40

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini

menggunakan dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing

butir pertanyaan dengan total skor. Uji validitas ini menggunakan program

SPSS Ver 17.0. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka

butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas.

Menurut Ghozali, (2006:42). Instrumen dikatakan reliabel apabila

terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk

mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan

sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Uji

reliabilitas ini menggunakan program SPSS Ver 17.0 dengan uji statistik

Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60.

2. Uji Asumsi Klasik.

a. Uji Normalitas.

Menurut Ghozali, (2006:110). Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar, maka

Page 57: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

41

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara

untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik. Salah satu cara termudah untuk melihat

normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi normal. Metode yang

lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika ditribusi data residual normal, maka

garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

b. Uji Multikolinieritas.

Menurut Ghozali, (2006:91). Uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi

diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama

dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam

model regresi adalah sebagai berikut:

Page 58: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

42

1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang

tidak mempengaruhi variabel dependen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas

0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.

3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai Tolerance yang rendah

sama nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/ Tolerance). Nilai yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai

Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti harus

menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir. Misal nilai

Tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95.

c. Uji heteroskedastisitas.

Menurut Ghozali, (2006:105). Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan

jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Page 59: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

43

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu dan teratur seperti

bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas dan titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Berganda.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis regresi berganda, penelitian ini di rancang untuk meneliti variabel-

variabel yang mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh produk, harga,

distribusi, promosi terhadap keputusan pembelian.

Perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + €

Keterangan:

Y = Variabel dependen yang diprediksikan (keputusan pembelian).

a = Konstanta.

b1 = koefisien regresi produk.

b2 = koefisien regresi harga.

b3 = koefisien regresi distribusi.

b4 = koefisien regresi promosi.

Page 60: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

44

X1 = produk.

X2 = harga.

X3 = distribusi.

X4 = promosi.

€ = standar eror.

a. Uji Hipotesis.

1) Uji signifikan parameter individual / parsial (uji statistik t).

Menurut Ghozali, (2006:84). Uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Bila t hitung lebih besar dari t tabel atau nilai signifikan lebih

kecil dari 5% (a = 5% = 0,05) maka hal ini menunjukkan bahwa Ho

ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas (produk, harga, distribusi, promosi) terhadap variabel

terikat (keputusan pembelian) secara parsial.

2) Uji signifikan simultan (uji statistik F).

Menurut Ghozali, (2006:84). Uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Bila nilai F hitung lebih besar dari F tabel atau tingkat signifikannya lebih

kecil dari 5% (a = 5% = 0,05) maka hal ini menunjukkan bahwa Ho

ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

Page 61: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

45

variabel bebas (produk, harga, distribusi, promosi) terhadap variabel

terikat (keputusan pembelian) secara simultan.

b. Koefisien Determinasi.

Menurut Ghozali, (2006:83). Koefisien Determinasi (R²) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R Square yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Pada penelitian

ini R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan

Adjusted (Adjusted R²) karena disesuaikan dengan jumlah variabel yang

digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila

satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 4 variabel bebas

(independen) yaitu variabel produk (X1), variabel harga (X2), variabel distribusi

(X3), variabel promosi (X4), dan 1 variabel terikat (dependen) variabel keputusan

pembelian, yaitu sebagai berikut:

Page 62: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

46

Tabel 3.2 Operasional Variabel

No Variabel Sub Variabel Indikator Skala

1 Produk (X1)

(Philip Kotler, 2007:23)

a. Nama Merek

b. Kemasan

Produk c. Ciri Produk

1. Teh Celup Sariwangi mempunyai merek yang membanggakan dan selalu melekat pada pikiran konsumen.

2. Produk Teh Celup Sariwangi sudah dikenal di masyarakat.

3. Kemasan Teh Celup Sariwangi sangat menarik dan menimbulkan daya tarik untuk membeli.

4. Warna dari Teh Celup Sariwangi memenuhi standar kualitas yang diinginkan konsumen.

5. Aroma dari Teh Celup Sariwangi sangat harum sehingga menimbulkan aroma kesegaran dan kesejukan.

6. Rasa Teh Celup Sariwangi memenuhi rasa teh alami Indonesia.

Ordinal

2

Harga (X2)

(Philip Kotler, 2007:84)

a. Memperkira kan harga.

b. Menganalis

harga pesaing.

c. Penyesuaian

harga.

1. Membeli Teh Celup Sariwangi sesuai dengan kemampuan konsumen.

2. Harga Teh Celup Sariwangi sangat terjangkau.

3. Teh Celup Sariwangi lebih murah dibandingkan teh celup sejenis dari merek yang berbeda.

4. Harga Teh Celup Sariwangi sesuai dengan harapan konsumen.

Ordinal

Page 63: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

47

No Variabel Sub Variabel Indikator Skala

5. Kualitas Teh Celup Sariwangi sesuai dengan harga yang ditawarkan.

3 Distribusi (X3)

(Boyd Walker dan Larreche,

2000:42)

a. Menyedia kan produk.

b. Menjamin

distribusi yang memadai.

1. Produk Teh Celup Sariwangi banyak tersedia diwarung, toko, dan minimarket.

2. Produk Teh Celup Sariwangi mudah dijangkau oleh konsumen.

3. Konsumen mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi karena tersedia sewaktu-waktu.

4. Teh Celup Sariwangi sudah dikenal keberadaan produknya oleh konsumen.

5. Teh Celup Sariwangi terdistribusinya sampai wilayah terpencil di Indonesia.

Ordinal

4

Promosi (X4)

(Philip Kotler, 2007:23)

a. Periklanan

b. Tenaga Penjual

1. Konsumen memperoleh informasi produk Teh Celup Sariwangi dari iklan yang ada di televisi atau radio.

2. Tayangan iklan Teh Celup Sariwangi di televisi menarik minat konsumen.

3. Tayangan iklan Teh Celup Sariwangi di televisi mudah diingat oleh konsumen.

4. Konsumen mengetahui manfaat dan kualitas Teh Celup Sariwangi dari iklan.

5. Konsumen mengenal Teh Celup Sariwangi dari pedagang atau penjual secara langsung.

Ordinal

Page 64: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

48

No Variabel Sub Variabel Indikator Skala

5 Keputusan Pembelian (Y)

(Philip Kotler,

2007:234)

a. Pengenalan kebutuhan.

b. Pencarian

informasi. c. Mengevalua

si alternatif. d. Keputusan

pembelian. e. Perilaku

pasca pembelian.

1. Konsumen membeli Teh Celup Sariwangi karena sudah sering memakainya.

2. Konsumen mencari informasi terlebih dahulu sebelum membeli Teh Celup Sariwangi.

3. Konsumen mengevaluasi produk Teh Celup Sariwangi sebelum melakukan keputusan pembelian.

4. Konsumen melakukan keputusan pembelian setelah mengetahui kelebihan produk Teh Celup Sariwangi.

5. Konsumen merasa senang memakainya, sehingga kecendrungan pembelian ulang Teh Celup Sariwangi.

Ordinal

Page 65: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

49

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan PT. Unilever Indonesia.

PT Unilever Indonesia TBK (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1993

sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn. A.H.

van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jendral van

Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933,

terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22

Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari

1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal

22 juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan

akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni

1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia TBK. Akta ini

disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-

1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita

Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

Perusahaan mendaftarkan15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa

Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari ketua Badan Pelaksana Pasar

Modal (BAPEPAM) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Page 66: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

50

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para

pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai

nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini

dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang di buat oleh notaris Singgih

Susilo, SH. Tertanggal 10 juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533

HT.01.04-TH. 2003.

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,

minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan

minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal

13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh

notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak

sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini

disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri

Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-

TH.2000. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan

PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah

Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran

dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango,

Parkiet, dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan PT AL.

Page 67: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

51

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan

Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT

Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-

barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7

November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli

saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut

Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia

Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003,

perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk

mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas

Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal

penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever

Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli

2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan

dengan menggunakan metode yang sama dengan metode pengelompokan saham

(pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima

penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan

hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan

Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004

tertanggal 9 Juli 2004.

Page 68: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

52

Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah

menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry &

Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri

minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke

Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan

transaksi pada bulan Januari 2008.

Berikut adalah perjalanan dari PT. Unilever Indonesia dari awal Mulai usaha:

a. Tahun 1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers.

b. Tahun 1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta.

c. Tahun 1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV –

Angke, Jakarta.

d. 1941 Pabrik kosmetik – Colibi NV, Surabaya.

e. 1942-46 Kendali oleh Unilever dihentikan (Perang Dunia II).

f. 1965-66 Dibawah kendali pemerintah.

g. 1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang

penanaman modal asing.

h. 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

i. 1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya.

j. 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke pabrik Rungkut,

Surabaya.

k. 1990 Terjun di bisnis teh.

l. 1992 Membuka pabrik es krim.

Page 69: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

53

m. 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi.

n. 1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut.

o. 1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang.

p. 2000 Terjun ke bisnis kecap.

q. 2001 Membuka pabrik teh – Cikarang.

r. 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta.

s. 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar.

t. 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan.

u. 2005 Membuka pabrik sampo Cair – Cikarang.

v. 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah.

Berikut ini adalah Jabaran dari misi Unilever Indonesia.

1) Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan

dan aspirasi konsumen.

2) Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

3) Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

4) Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.

5) Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan

memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

6) Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat

dan lingkungan hidup.

Page 70: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

54

Prinsip bisnis Unilever menjabarkan standar operasional yang harus

dilaksanakan oleh semua karyawan Unilever di seluruh dunia, yang mendukung

pendekatan Unilever terhadap tata kelola dan tanggung jawab perusahaan.

2. Karakteristik Responden.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen rumah tangga di Kp. MUK

Cengkareng Jakarta Barat yang mengkonsumsi produk Teh Celup Sariwangi.

Sedangkan jumlah sampel yang dipilih sebanyak 60 responden.

a. Jenis Kelamin Responden.

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

Frekuensi Persentase

Pria 18 30%

Wanita 42 70%

Total 60 100%

(Sumber : Data diolah, 2013).

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, mayoritas responden

adalah wanita, yaitu sebanyak 42 responden atau sebanyak 70% dan sisanya

sebanyak 18 responden atau 30% adalah pria. Hal ini berarti, bahwa

banyaknya responden wanita yang mengkonsumsi produk Teh Celup

Sariwangi di Kp. MUK Cengkareng Jakarta Barat.

Page 71: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

55

b. Usia Responden.

Tabel 4.2 Usia Responden

Frekuensi Persentase

17-20 Tahun 5 8,3%

21-25 Tahun 25 41,7%

26-30 Tahun 27 45%

> 30 Tahun 3 5%

Total 60 100%

(Sumber : Data diolah, 2013).

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, mayoritas usia

responden 17-20 tahun adalah 5 orang atau 8,3%, dan diurutan kedua

responden berusia 21-25 tahun sebanyak 25 orang atau 41,7%, diurutan ketiga

responden berusia 26-30 tahun sebanyak 27 orang atau 45%, dan diurutan

terakhir responden berusia lebih dari 30 tahun adalah 3 orang atau 5%. Maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden pengguna produk

Teh Celup Sariwangi di Kp. MUK Cengkareng Jakarta Barat berusia 26-30

tahun.

Page 72: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

56

B. Hasil dan Pembahasan

1. Validitas dan Reliabilitas.

Untuk mendapatkan data primer, penulis menyebarkan kuesioner kepada

konsumen Teh Celup Sariwangi sebanyak 60 responden. Sebelum kuesioner

diberikan kepada 60 responden, penulis melakukan Try Out terhadap 20

responden dengan memberikan 26 pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan

reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut.

Kuesioner ini dibagi menjadi 5 variabel yaitu produk, harga, distribusi,

promosi, dan keputusan pembelian. Setiap variabel dibagi menjadi beberapa

indikator.

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas variabel dependent dan variabel

independent dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Hasil Try Out Validitas Item Instrument Produk (X1)

Konsumen Teh Celup Sariwangi

No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan P1 0,755 Valid P2 0,695 Valid P3 0,618 Valid P4 0,603 Valid P5 0,762 Valid P6 0,726 Valid

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Page 73: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

57

Tabel 4.4 Hasil Try Out Validitas Item Instrument Harga (X2)

Konsumen Teh Celup Sariwangi

No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan H1 0,766 Valid H2 0,635 Valid H3 0,641 Valid H4 0,603 Valid H5 0,709 Valid

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Tabel 4.5 Hasil Try Out Validitas Item Instrument Distribusi (X3)

Konsumen Teh Celup Sariwangi

No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan

D1 0,733 Valid D2 0,676 Valid D3 0,565 Valid D4 0,824 Valid D5 0,782 Valid

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Tabel 4.6 Hasil Try Out Validitas Item Instrument Promosi (X4)

Konsumen Teh Celup Sariwangi

No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan

Pr1 0,477 Valid Pr2 0,569 Valid Pr3 0,634 Valid Pr4 0,507 Valid Pr5 0,625 Valid

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Page 74: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

58

Tabel 4.7 Hasil Try Out Validitas Item Instrument Keputusan Pembelian (Y)

Konsumen Teh Celup Sariwangi

No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan

KP1 0,860 Valid KP2 0,904 Valid KP3 0,886 Valid KP4 0,858 Valid KP5 0,826 Valid

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Menurut Ghozali, (2006:45). Suatu variabel dikatakan valid jika r hitung lebih

besar dari r tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut

dinyatakan valid.

Hasil analisis tersebut menunjukkan semua butir pertanyaan dapat digunakan

karena r hitung (Corrected Item Total Correlation) > dari r tabel = 0,260 sehingga

dapat dikatakan memenuhi syarat validitas. Hal tersebut dilihat dari nilai

korelasinya yang positif. Oleh karena itu, 26 pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Tabel 4.8 Hasil Try Out Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan

Produk (X1) 0,881 Reliabel

Harga (X2) 0,855 Reliabel

Distribusi (X3) 0,880 Reliabel

Promosi (X4) 0,776 Reliabel

Keputusan Pembelian (Y) 0,951 Reliabel

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Page 75: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

59

Menurut Ghozali, (2006:42). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel

jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60.

Dari tabel 4.8 Di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha lebih besar

dari 0,60. Hal ini berarti ke 26 pertanyaan tersebut dapat dinyatakan memiliki

nilai reliabilitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

2. Hasil dan Pembahasan.

Penelitian ini mengamati empat variabel bebas (independent variable) yaitu

variabel Produk (X1), variabel Harga (X2), variabel Distribusi (X3), variabel

Promosi (X4), dan juga mengamati satu variabel terikat (dependent variable)

yaitu variabel Y, Keputusan pembelian.

Pengaruh keputusan pembelian dapat dilihat dari variabel produk, harga,

distribusi dan promosi. Berikut ini adalah hasil output kuesioner yang diberikan

kepada responden konsumen rumah tangga Di Kp. MUK Cengkareng.

a. Variabel Produk. Dalam variabel produk, penulis memasukan 6 pertanyaan, dengan

hasil output sebagai berikut:

Page 76: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

60

Tabel 4.9 Teh Celup Sariwangi mempunyai merek yang membanggakan dan selalu

melekat pada pikiran konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS 1 1,7 1,7 1,7 TS 5 8,3 8,3 10,0 R 9 15,0 15,0 25,0 S 29 48,3 48,3 73,3

SS 16 26,7 26,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 5 responden menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu,

29 responden menyatakan setuju, dan 16 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 48,3% responden menyatakan setuju

bahwa, Teh Celup Sariwangi mempunyai merek yang membanggakan dan selalu

melekat pada pikiran konsumen.

Tabel 4.10 Produk Teh Celup Sariwangi sudah dikenal di masyarakat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 6 10,0 10,0 10,0

R 10 16,7 16,7 26,7 S 27 45,0 45,0 71,7

SS 17 28,3 28,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 6 responden menyatakan tidak setuju,

10 responden menyatakan ragu-ragu, 27 responden menyatakan setuju, dan 17

Page 77: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

61

responden menyatakan sangat setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak

45,0% responden menyatakan setuju bahwa, produk Teh Celup Sariwangi sudah

dikenal di masyarakat.

Tabel 4.11 Kemasan Teh Celup Sariwangi sangat menarik dan menimbulkan

daya tarik untuk membeli Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 2 3,3 3,3 3,3

TS 4 6,7 6,7 10,0 R 13 21,7 21,7 31,7 S 22 36,7 36,7 68,3

SS 19 31,7 31,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 4 responden menyatakan tidak setuju, 13 responden menyatakan ragu-

ragu, 22 responden menyatakan setuju, dan 19 responden menyatakan sangat

setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 36,7% responden menyatakan

setuju bahwa, kemasan Teh Celup Sariwangi sangat menarik dan menimbulkan

daya tarik untuk membeli.

Page 78: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

62

Tabel 4.12 Warna dari Teh Celup Sariwangi memenuhi standar kualitas

yang diinginkan konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 2 3,3 3,3 3,3

TS 3 5,0 5,0 8,3 R 14 23,3 23,3 31,7 S 23 38,3 38,3 70,0

SS 18 30,0 30,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju, 14 responden menyatakan ragu-

ragu, 23 responden menyatakan setuju, dan 18 responden menyatakan sangat

setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 38,3% responden menyatakan

setuju bahwa, warna dari Teh Celup Sariwangi memenuhi standar kualitas yang

diinginkan konsumen.

Tabel 4.13 Aroma dari Teh Celup Sariwangi sangat harum sehingga

menimbulkan aroma kesegaran dan kesejukan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 5 8,3 8,3 10,0 R 8 13,3 13,3 23,3 S 28 467 46,7 70,0

SS 18 30,0 30,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Page 79: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

63

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 5 responden menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan ragu-ragu,

28 responden menyatakan setuju, dan 18 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 46,7% responden menyatakan setuju

bahwa, aroma dari Teh Celup Sariwangi sangat harum sehingga menimbulkan

aroma kesegaran dan kesejukan.

Tabel 4.14 Rasa Teh Celup Sariwangi memenuhi rasa teh alami Indonesia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 5 8,3 8,3 10,0 R 8 13,3 13,3 23,3 S 27 45,0 45,0 68,3

SS 19 31,7 31,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 5 responden menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan ragu-ragu,

27 responden menyatakan setuju, dan 19 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 45,0% responden menyatakan setuju

bahwa, rasa Teh Celup Sariwangi memenuhi rasa teh alami Indonesia.

b. Variabel Harga.

Dalam variabel harga, penulis memasukan 5 pertanyaan, dengan hasil

output sebagai berikut:

Page 80: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

64

Tabel 4.15 Membeli Teh Celup Sariwangi sesuai dengan kemampuan konsumen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 5 8,3 8,3 10,0 R 9 15,0 15,0 25,0 S 29 48,3 48,3 73,3

SS 16 26,7 26,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 5 responden menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu,

29 responden menyatakan setuju, dan 16 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 48,3% responden menyatakan setuju

bahwa, membeli Teh Celup Sariwangi sesuai dengan kemampuan konsumen.

Tabel 4.16 Harga Teh Celup Sariwangi sangat terjangkau oleh konsumen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 6 10,0 10,0 10,0

R 10 16,7 16,7 26,7 S 27 45,0 45,0 71,7

SS 17 28,3 28,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 6 responden menyatakan tidak setuju,

10 responden menyatakan ragu-ragu, 27 responden menyatakan setuju, dan 17

responden menyatakan sangat setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak

Page 81: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

65

45,0% responden menyatakan setuju bahwa, harga Teh Celup Sariwangi sangat

terjangkau oleh konsumen.

Tabel 4.17 Teh Celup Sariwangi lebih murah dibandingkan teh celup sejenis

dari merek yang berbeda Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 2 3,3 3,3 3,3

TS 4 6,7 6,7 10,0 R 13 21,7 21,7 31,7 S 22 36,7 36,7 68,3

SS 19 31,7 31,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 4 responden menyatakan tidak setuju, 13 responden menyatakan ragu-

ragu, 22 responden menyatakan setuju, dan 19 responden menyatakan sangat

setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 36,7% responden menyatakan

setuju bahwa, Teh Celup Sariwangi lebih murah dibandingkan teh celup sejenis

dari merek yang berbeda.

Page 82: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

66

Tabel 4.18 Harga Teh Celup Sariwangi sesuai dengan harapan konsumen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 2 3,3 3,3 3,3

TS 3 5,0 5,0 8,3 R 14 23,3 23,3 31,7 S 23 38,3 38,3 70,0

SS 18 30,0 30,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju, 14 responden menyatakan ragu-

ragu, 23 responden menyatakan setuju, dan 18 responden menyatakan sangat

setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 38,3% responden menyatakan

setuju bahwa, harga Teh Celup Sariwangi sesuai dengan harapan konsumen.

Tabel 4.19 Kualitas Teh Celup Sariwangi sesuai dengan harga yang ditawarkan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 5 8,3 8,3 10,0 R 8 13,3 13,3 23,3 S 28 46,7 46,7 70,0

SS 18 30,0 30,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 5 responden menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan ragu-ragu,

Page 83: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

67

28 responden menyatakan setuju, dan 18 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 46,7% responden menyatakan setuju

bahwa, kualitas Teh Celup Sariwangi sesuai dengan harga yang ditawarkan.

c. Variabel Distribusi.

Dalam variabel distribusi, penulis memasukan 5 pertanyaan, dengan

hasil output sebagai berikut:

Tabel 4.20 Produk Teh Celup Sariwangi banyak tersedia diwarung, toko, dan minimarket

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 7 11,7 11,7 11,7

TS 2 3,3 3,3 15,0 R 1 1,7 1,7 16,7 S 35 58,3 58,3 75,0

SS 15 25,0 25,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 7 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 2 responden menyatakan tidak setuju, 1 responden menyatakan ragu-ragu,

35 responden menyatakan setuju, dan 15 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 58,3% responden menyatakan setuju

bahwa, produk Teh Celup Sariwangi banyak tersedia diwarung, toko, dan

minimarket.

Page 84: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

68

Tabel 4.21 Produk Teh Celup Sariwangi mudah dijangkau oleh konsumen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 3 5,0 5,0 5,0

TS 2 3,3 3,3 8,3 R 1 1,7 1,7 10,0 S 34 56,7 56,7 66,7

SS 20 33,3 33,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 2 responden menyatakan tidak setuju, 1 responden menyatakan ragu-ragu,

34 responden menyatakan setuju, dan 20 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 56,7% responden menyatakan setuju

bahwa, produk Teh Celup Sariwangi mudah dijangkau oleh konsumen.

Tabel 4.22 Konsumen mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi karena

tersedia sewaktu-waktu Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 2 3,3 3,3 3,3

TS 3 5,0 5,0 8,3 R 1 1,7 1,7 10,0 S 31 51,7 51,7 61,7

SS 23 38,3 38,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju, 1 responden menyatakan ragu-ragu,

Page 85: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

69

31 responden menyatakan setuju, dan 23 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 51,7% responden menyatakan setuju

bahwa, konsumen mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi karena tersedia sewaktu-

waktu.

Tabel 4.23 Teh Celup Sariwangi sudah dikenal keberadaan produknya oleh konsumen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 5 8,3 8,3 8,3

TS 3 5,0 5,0 13,3 R 1 1,7 1,7 15,0 S 30 50,0 50,0 65,0

SS 21 35,0 35,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 5 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju, 1 responden menyatakan ragu-ragu,

30 responden menyatakan setuju, dan 21 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 50,0% responden menyatakan setuju

bahwa, Teh Celup Sariwangi sudah dikenal keberadaan produknya oleh

konsumen.

Page 86: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

70

Tabel 4.24 Teh Celup Sariwangi terdistribusinya sampai wilayah terpencil di Indonesia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 6 10,0 10,0 10,0

TS 2 3,3 3,3 13,3 R 1 1,7 1,7 15,0 S 31 51,7 51,7 66,7

SS 20 33,3 33,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 6 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 2 responden menyatakan tidak setuju, 1 responden menyatakan ragu-ragu,

31 responden menyatakan setuju, dan 20 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 51,7% responden menyatakan setuju

bahwa, Teh Celup Sariwangi terdistribusinya sampai wilayah terpencil di

Indonesia.

d. Variabel Promosi.

Dalam variabel promosi, penulis memasukan 5 pertanyaan, dengan

hasil output sebagai berikut:

Page 87: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

71

Tabel 4.25 Konsumen memperoleh informasi produk Teh Celup Sariwangi

dari iklan yang ada di televisi atau radio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 13 21,7 21,7 23,3 R 16 26,7 26,7 50,0 S 25 41,7 41,7 91,7

SS 5 8,3 8,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 13 responden menyatakan tidak setuju, 16 responden menyatakan ragu-

ragu, 25 responden menyatakan setuju, dan 5 responden menyatakan sangat

setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 41,7% responden menyatakan

setuju bahwa, konsumen memperoleh informasi produk Teh Celup Sariwangi dari

iklan yang ada di televisi atau radio.

Tabel 4.26 Tayangan iklan Teh Celup Sariwangi di televisi menarik minat konsumen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 3 5,0 5,0 6,7 R 15 25,0 25,0 31,7 S 36 60,0 60,0 91,7

SS 5 8,3 8,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Page 88: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

72

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju, 15 responden menyatakan ragu-

ragu, 36 responden menyatakan setuju, dan 5 responden menyatakan sangat

setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 60,0% responden menyatakan

setuju bahwa, tayangan iklan Teh Celup Sariwangi di televisi menarik minat

konsumen.

Tabel 4.27 Tayangan iklan Teh Celup Sariwangi di televisi mudah diingat oleh konsumen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 1 1,7 1,7 1,7

R 5 8,3 8,3 10,0 S 39 65,0 65,0 75,0

SS 15 25,0 25,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan tidak setuju,

5 responden menyatakan ragu-ragu, 39 responden menyatakan setuju, dan 15

responden menyatakan sangat setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak

65,0% responden menyatakan setuju bahwa, tayangan iklan Teh Celup Sariwangi

di televisi mudah diingat oleh konsumen.

Page 89: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

73

Tabel 4.28 Konsumen mengetahui manfaat dan kualitas Teh Celup Sariwangi dari iklan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 6 10,0 10,0 11,7 R 26 43,3 43,3 55,0 S 22 36,7 36,7 91,7

SS 5 8,3 8,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 6 responden menyatakan tidak setuju, 26 responden menyatakan ragu-

ragu, 22 responden menyatakan setuju, dan 5 responden menyatakan sangat

setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 36,7% responden menyatakan

setuju bahwa, konsumen mengetahui manfaat dan kualitas Teh Celup Sariwangi

dari iklan.

Tabel 4.29 Konsumen mengenal Teh Celup Sariwangi dari pedagang

atau penjual secara langsung Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 5 8,3 8,3 8,3

R 18 30,0 30,0 38,3 S 32 53,3 53,3 91,7

SS 5 8,3 8,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 5 responden menyatakan tidak setuju,

18 responden menyatakan ragu-ragu, 32 responden menyatakan setuju, dan 5

Page 90: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

74

responden menyatakan sangat setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak

53,3% responden menyatakan setuju bahwa, konsumen mengenal Teh Celup

Sariwangi dari pedagang atau penjual secara langsung.

e. Variabel Keputusan Pembelian.

Dalam variabel keputusan pembelian, penulis memasukan 5

pertanyaan, dengan hasil output sebagai berikut:

Tabel 4.30 Konsumen membeli Teh Celup Sariwangi karena sudah sering memakainya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 2 3,3 3,3 5,0 R 9 15,0 15,0 20,0 S 27 45,0 45,0 65,0

SS 21 35,0 35,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 2 responden menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu,

27 responden menyatakan setuju, dan 21 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 45,0% responden menyatakan setuju

bahwa, konsumen membeli Teh Celup Sariwangi karena sudah sering

memakainya.

Page 91: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

75

Tabel 4.31 Konsumen mencari informasi terlebih dahulu sebelum membeli

Teh Celup Sariwangi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 6 10,0 10,0 10,0

R 5 8,3 8,3 18,3 S 23 38,3 38,3 56,7

SS 26 43,3 43,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 6 responden menyatakan tidak setuju,

5 responden menyatakan ragu-ragu, 23 responden menyatakan setuju, dan 26

responden menyatakan sangat setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak

38,3% responden menyatakan setuju bahwa, konsumen mencari informasi

terlebih dahulu sebelum membeli Teh Celup Sariwangi.

Tabel 4.32 Konsumen mengevaluasi produk Teh Celup Sariwangi sebelum

melakukan keputusan pembelian Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 3 5,0 5,0 5,0

R 8 13,3 13,3 18,3 S 30 50,0 50,0 68,3

SS 19 31,7 31,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan tidak setuju,

8 responden menyatakan ragu-ragu, 30 responden menyatakan setuju, dan 19

responden menyatakan sangat setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak

Page 92: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

76

50,0% responden menyatakan setuju bahwa, konsumen mengevaluasi produk Teh

Celup Sariwangi sebelum melakukan keputusan pembelian.

Tabel 4.33 Konsumen melakukan keputusan pembelian setelah mengetahui kelebihan

produk Teh Celup Sariwangi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 4 6,7 6,7 6,7

R 7 11,7 11,7 18,3 S 28 46,7 46,7 65,0

SS 21 35,0 35,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 4 responden menyatakan tidak setuju,

7 responden menyatakan ragu-ragu, 28 responden menyatakan setuju, dan 21

responden menyatakan sangat setuju. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak

46,7% responden menyatakan setuju bahwa, konsumen melakukan keputusan

pembelian setelah mengetahui kelebihan produk Teh Celup Sariwangi.

Tabel 4.34 Konsumen merasa senang memakainya, sehingga kecendrungan

pembelian ulang Teh Celup Sariwangi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 5 8,3 8,3 10,0 R 8 13,3 13,3 23,3 S 27 45,0 45,0 68,3

SS 19 31,7 31,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Page 93: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

77

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak

setuju, 5 responden menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan ragu-ragu,

27 responden menyatakan setuju, dan 19 responden menyatakan sangat setuju.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 45,0% responden menyatakan setuju

bahwa, konsumen merasa senang memakainya, sehingga kecendrungan

pembelian ulang Teh Celup Sariwangi.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas.

Analisis grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS.

Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Uji Normalitas Data

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Page 94: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

78

Menurut Ghozali, (2006:110). Jika ditribusi data residual normal, maka garis

yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, dapat disimpulkan bahwa data yang

digunakan menunjukkan indikasi normal. terlihat bahwa titik-titik menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas dan layak digunakan.

2. Uji Multikolinieritas.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat hasil uji multikolinieritas,

maka dapat dilihat dalam tabel 4.35 berikut ini:

Tabel 4.35 Hasil Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF 1 (Constant)

Produk

0,420

9,673 Harga 0,421 9,830 Distribusi 0,327 3,058 Promosi 0,944 1,059

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian. (Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Menurut Ghozali, (2006:91). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10. Jika

Page 95: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

79

dilihat dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa nilai VIF untuk X1 (produk)

sebesar 9,673 dengan nilai tolerance 0,420. Nilai VIF untuk X2 (harga) sebesar

9,830 dengan nilai tolerance 0,421. Nilai VIF untuk X3 (distribusi) sebesar 3,058

dengan nilai tolerance 0,327. Nilai VIF untuk X4 (promosi) sebesar 1,059 dengan

nilai tolerance 0,944. Dari semua variabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai

tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

model regresi ini terbebas dari multikolinieritas dan layak digunakan.

3. Uji Heteroskedastisitas.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

(Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Page 96: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

80

Menurut Ghozali, (2006:105) regresi linier berganda terbebas dari

heteroskedastisitas, yaitu: tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa

titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka

0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model

regresi ini layak dipakai.

D. Regresi Berganda

Untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen

(produk, harga, distribusi, promosi, terhadap keputusan pembelian), akan dihitung

menggunakan software SPSS Statistics 17.0 sebagai berikut:

Tabel 4.36 Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,933a 0,871 0,861 1,529

a. Predictors: (Constant), Produk, Harga, Distribusi, Promosi. b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian. (Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Menurut Ghozali, (2006:83). Koefisien Determinasi pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai R Square yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas.

Nilai Adjusted R² = 0,861 atau 86,1%. Hal ini berarti bahwa variabel produk,

harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan pembelian memiliki kontribusi

Page 97: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

81

sebesar 86,1 % terhadap variabel keputusan pembelian, sedangkan sisanya 13,9%

dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.37 Pengujian t Hitung

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 0,273 1,520 0,180 0,858

Produk 2,874 0,301 3,265 9,554 0,000 Harga -2,902 0,360 -2,762 -8,071 0,000

Distribusi 0,305 0,077 0,334 3,941 0,000 Promosi 0,174 0,070 0,123 2,468 0,017

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian. (Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Menurut Ghozali, (2006:84). Bila statistik t hitung lebih besar dari t tabel atau

nilai signifikan lebih kecil dari 5% (a = 5% = 0,05) maka hal ini menunjukkan

bahwa Ho ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

1. Pengaruh produk (X1) terhadap keputusan pembelian secara parsial.

Dari hasil analisis pada tabel 4.37 dapat dilihat bahwa nilai t-hitung 9,554 > t-

tabel yaitu 2,004 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 < α 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

hipotesis berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara produk terhadap

keputusan pembelian. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan

antara produk terhadap keputusan pembelian.

Page 98: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

82

2. Pengaruh harga (X2) terhadap keputusan pembelian secara parsial.

Dari hasil analisis pada tabel 4.37 dapat dilihat bahwa nilai t-hitung -8,071 >

t-tabel yaitu -2,004 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 < α 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

hipotesis berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap

keputusan pembelian. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan

antara harga terhadap keputusan pembelian.

3. Pengaruh distribusi (X3) terhadap keputusan pembelian secara parsial.

Dari hasil analisis pada tabel 4.37 dapat dilihat bahwa nilai t-hitung 3,941 > t-

tabel yaitu 2,004 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 < α 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

hipotesis berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara distribusi terhadap

keputusan pembelian. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan

antara distribusi terhadap keputusan pembelian.

4. Pengaruh promosi (X4) terhadap keputusan pembelian secara parsial.

Dari hasil analisis pada tabel 4.37 dapat dilihat bahwa nilai t-hitung 2,468 > t-

tabel yaitu 2,004 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,017 < α 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

hipotesis berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap

keputusan pembelian. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan

antara promosi terhadap keputusan pembelian.

Page 99: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

83

Tabel 4.38 Pengujian F Hitung

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 865,628 4 216,407 92,586 0,000a

Residual 128,555 55 2,337 Total 994,183 59

a. Predictors: (Constant), Produk, Harga, Distribusi, Promosi. b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian. (Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Menurut Ghozali, (2006:84). Bila nilai statistik F hitung lebih besar dari F

tabel atau tingkat signifikannya lebih kecil dari 5% (a = 5% = 0,05) maka hal ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan.

Dari hasil tabel 4.38 dapat diketahui bahwa nilai f-hitung > f-tabel yaitu =

92,586 > 2,54 (df1 = 5-1 = 4 dan df2 = 60-5 = 55) dengan nilai signifikansinya 0,000

(0,000 < 0,05), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara produk,

harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Page 100: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

84

Tabel 4.39 Persamaan Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 0,273 1,520 0,180 0,858

Produk 2,874 0,301 3,265 9,554 0,000 Harga -2,902 0,360 -2,762 -8,071 0,000

Distribusi 0,305 0,077 0,334 3,941 0,000 Promosi 0,174 0,070 0,123 2,468 0,017

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian. (Sumber: Data primer 2013 yang telah diolah).

Berdasarkan tabel 4.39 di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,273 + 2,874 X1 – 2,902 X2 + 0,305 X3 + 0,174 X4 + e

Konstanta sebesar 0,273 berarti jika diasumsikan variabel produk (X1),

variabel harga (X2), variabel distribusi (X3), variabel promosi (X4) sama dengan nol

maka nilai variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 0,273.

a. Variabel Produk.

Variabel produk (X1) mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan

pembelian dengan koefisien regresi sebesar 2,874 yang artinya jika nilai variabel

produk terjadi peningkatan sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian

konsumen meningkat sebesar 2,874. Ini mengindikasikan bahwa produk menjadi

perhatian utama dan sangat penting bagi konsumen dalam memutuskan

pembelian produk Teh Celup Sariwangi. PT. Unilever Indonesia Tbk harus bisa

Page 101: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

85

mempertahankan kualitas produknya agar konsumen bisa meningkat, karena

variabel produk memiliki pengaruh yang paling besar dibandingkan dengan

variabel lainnya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Praba

Sulistyawati, (2009) yang berjudul : Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas

Produk Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di Kota Semarang.

Penelitiannya menggunakan metode analisis regresi berganda hasil penelitiannya

adalah bahwa secara parsial dan secara simultan terdapat pengaruh positif antara

produk terhadap keputusan pembelian.

Menurut Kotler (2007:4). Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang

dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat,

properti, organisasi, dan gagasan.

b. Variabel Harga.

Variabel harga (X2) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap keputusan

pembelian dengan koefisien regresi sebesar 2,902 yang artinya jika nilai variabel

harga terjadi peningkatan sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian konsumen

akan menurun sebesar 2,902. Implikasinya adalah bahwa apabila harga semakin

tinggi maka konsumen Teh Celup Sariwangi akan menurun atau berpindah ke

merek lain, sehingga PT. Unilever Indonesia Tbk harus terus berupaya untuk bisa

menetapkan harga kompetitif yang dibebankan kepada konsumen, agar Teh Celup

Sariwangi menjadi pilihan utama bagi konsumen.

Page 102: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

86

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Rusyadi

Abu Bakar, (2005) yang berjudul : Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran

Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh,

Penelitiannya menggunakan metode analisis regresi berganda hasil penelitiannya

bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh positif antara harga terhadap

keputusan pembelian, namun secara simultan terdapat pengaruh positif antara

harga terhadap keputusan pembelian.

Menurut Mahmud Machfoedz (2010:69). Harga adalah jumlah uang yang

dikenakan pada produk atau jasa. Definisi harga secara luas ialah jumlah nilai

yang ditukar oleh konsumen untuk memperoleh manfaat kepemilikan atau

penggunaan suatu produk atau jasa. Harga merupakan satu-satunya elemen

bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur lainnya mencerminkan

biaya.

c. Variabel Distribusi.

Variabel distribusi (X3) mempunyai pengaruh yang positif terhadap

keputusan pembelian dengan koefisien regresi sebesar 0,305 yang artinya jika

nilai variabel distribusi terjadi peningkatan sebesar 1 satuan maka keputusan

pembelian meningkat sebesar 0,305. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

memutuskan tempat membeli Teh Celup Sariwangi, seseorang akan

memperhatikan kemudahan akses terhadap lokasi penjualan Teh Celup Sariwangi,

sehingga PT. Unilever Indonesia Tbk harus terus meningkatkan kemudahan

Page 103: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

87

dalam penyaluran produknya meskipun telah memiliki lokasi yang cukup

strategis dan mudah di akses.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Hendri

Sukotjo, (2010) yang berjudul : Analisa Marketing Mix-7P (Product, Price,

Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadap

Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya. Penelitiannya

menggunakan metode analisis regresi berganda hasil penelitiannya bahwa secara

parsial dan secara simultan terdapat pengaruh positif antara distribusi terhadap

keputusan pembelian.

Menurut Boyd Walker dan Larreche (2000:32). Distribusi adalah himpunan

organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk membuat

produk atau jasa yang siap untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen atau

pengguna industrial.

d. Variabel Promosi.

Variabel promosi (X4) mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan

pembelian dengan koefisien regresi sebesar 0,174. Yang artinya apabila nilai

variabel promosi terjadi peningkatan sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian

meningkat sebesar 0,174, faktor promosi memegang peranan penting dalam

menjaga komunikasi dengan konsumen akan produk-produk yang ditawarkan

oleh perusahaan.

Page 104: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

88

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan I Gusti Ayu

Ketut Sri Ardani, (2007) yang berjudul : Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko Cendera Mata Di Objek Wisata Tanah

Lot, Kabupaten Tabanan. Penelitiannya menggunakan metode analisis regresi

berganda hasil penelitiannya bahwa secara parsial dan secara simultan terdapat

pengaruh positif antara promosi terhadap keputusan pembelian.

Menurut Morissan, MA (2010:16). Promosi adalah kordinasi dari seluruh

upaya yang dimulai dari pihak penjual untuk membangun berbagai saluran

informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu

gagasan.

Page 105: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini mendapatkan nilai R = 0,933 menunjukkan hubungan yang

kuat antara, produk, harga, distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,871 dan nilai koefisien

determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,861. Hal ini

berarti 86,1% variabel keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel produk,

harga, distribusi dan promosi, sedangkan sisanya 13,9% dijelaskan variabel lain

yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

2. Hasil uji t pada taraf signifikansi 0,05 menerangkan bahwa secara parsial

(individu) seluruh variabel independen yaitu variabel produk, harga, distribusi

dan promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan

pembelian.

3. Hasil uji f pada taraf signifikansi 0,05 menjelaskan bahwa semua variabel

independen yaitu variabel produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan

atau bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

keputusan pembelian.

Page 106: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

90

B. Implikasi

Berdasarkan hasil analisis data, secara parsial (uji t) keputusan pembelian di

pengaruhi oleh produk, harga, distribusi dan promosi secara signifikan namun yang

paling berpengaruh dalam keputusan pembelian adalah variabel produk, sedangkan

analisis secara simultan (uji f) terdapat pengaruh yang signifikan antara produk,

harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan pembelian.

Maka implikasi dari penelitian ini, kualitas produk harus tetap dipertahankan

oleh perusahaan agar membawa dampak yang positif bagi keputusan konsumen

dalam melakukan pembelian Teh Celup Sariwangi.

C. Saran

Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka saran

yang dapat disampaikan adalah:

1. Bagi pihak perusahaan harus terus menyempurnakan produk yang ditawarkan dan

mempunyai keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya,

sehingga para konsumen Teh Celup Sariwangi dapat dengan mudah mengenali

produk yang ditawarkan oleh perusahaan, dan juga harus terus meningkatkan

kualitas produknya karena persaingan dalam produk minuman teh sangat ketat.

2. Harga merupakan salah satu alasan yang sangat mempengaruhi konsumen dalam

menentukan keputusan pembelian oleh karena itu dalam menetapkan harga pihak

perusahaan harus memberikan sesuai dengan kualitas barang yang ditawarkan dan

juga menawarkan diskon-diskon yang menarik yang ditawarkan kepada pihak

Page 107: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

91

konsumen sehingga konsumen akan semakin tertarik dengan produk yang

ditawarkan oleh perusahaan.

3. Distribusi merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung dalam keputusan

pembelian konsumen karena mudahnya mendapatkan produk, oleh karena itu

pihak perusahaan harus bisa menghadirkan produk-produknya di toko-toko yang

mudah dijangkau oleh konsumen.

4. Promosi adalah salah satu cara komunikasi antara pihak perusahaan dengan

konsumen, oleh karena itu perusahaan harus dapat menggunakan media promosi

yang efektif yang dapat menginformasikan produk-produk yang ingin ditawarkan

pihak perusahaan kepada konsumen.

5. Bagi akademisi yang ingin melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk

meneliti variabel-variabel lain selain produk, harga, distribusi, dan promosi,

karena dari penelitian ini diketahui 13,9% masih ada faktor-faktor lain yang

mempengaruhi keputusan pembelian.

Page 108: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

92

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar, Rusyadi. “Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap

Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda Aceh”. 2005.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS”, Cetakan

IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2006.

Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. “Manajemen Pemasaran”, Edisi ke Dua

Belas Jilid 1. Cetakan I. PT Indeks. Jakarta. 2007.

Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. “Manajemen Pemasaran”, Edisi ke Dua

Belas Jilid 2. Cetakan II. PT Indeks. Jakarta. 2007.

Morisson, MA. “Periklanan (Komunikasi Pemasaran Terpadu)”, Edisi Pertama.

Kencana Prenada Media Group, Jakarta. 2010.

Machfoedz, Mahmud. “Komunikasi Pemasaran Modern”, Cetakan Pertama. Cakra

Ilmu, Yogyakarta. 2010.

Ngurah Jaya Agung, I Gusti. “Analisis Orientasi Perusahaan Dan Strategi Bauran

Pemasaran Eksportir Di Bali”. 2006.

Ruslan, Rosady. “Metode Penelitian (Public Relations dan Komunikasi)”, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta. 2003.

Sulistyawati, Praba. “Analisis pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di Kota Semarang”.

2009.

Sri Ardani, I Gusti Ayu Ketut. “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Pada Toko Cendera Mata Di Objek Wisata Tanah Lot

Kabupaten Tabanan”. 2007.

Page 109: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

93

Sukotjo, Hendri. “Analisa Marketing Mix-7P (Product, Price, Promotion, Place,

Partisipant, Process, dan Physical Evidence terhadap Keputusan Pembelian

Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya”. 2010.

Walker, Boyd. dan Larreche. “Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan

Strategis dan Orientasi Global)”, Edisi ke Dua Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

2000.

www.unilever.co.id

www.ekonomi-inilah.com

www.ekonomi-kompas.com

Page 110: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

94

Lampiran 1: Lembar Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN :

Nama : Ahmad Khumaidi

Nim : 208081000015

Jurusan : Manajemen Pemasaran

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Kampus : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir progam Sarjana Strata Satu

(S1) dengan judul: Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi. (Studi Kasus: Pada

Konsumen Rumah Tangga Di Kp. MUK Cengkareng).

Dalam rangka pengumpulan data saya mohon kepada Saudara/I responden

untuk bersedia menjawab kuesioner ini. Saya sangat mengharapkan bantuan

Saudara/I untuk memberikan jawaban yang sesungguhnya. Atas perhatian dan

bantuannya saya ucapkan terima kasih.

DATA RESPONDEN :

1. Nama : ...................................................................................................

2. Alamat : ...................................................................................................

3. Usia : ...................................................................................................

4. Jenis Kelamin : Pria / Wanita

(Lingkari salah satu jawaban)

Page 111: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

95

PETUNJUK :

1. Berikan tanda ( X ) atau ( √ ) pada kolom yang disediakan.

2. Alternatif jawaban yang tersedia pada kuesioner, silahkan anda pilih yang

dianggap sesuai.

3. Keterangan: (SS) = Sangat Setuju, (S) = Setuju, (R) Ragu, (TS) = Tidak Setuju,

(STS) = Sangat Tidak Setuju.

1. Produk.

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Teh Celup Sariwangi mempunyai merek yang membanggakan dan selalu melekat pada pikiran konsumen.

2 Produk Teh Celup Sariwangi sudah dikenal di masyarakat.

3 Kemasan Teh Celup Sariwangi sangat menarik dan menimbulkan daya tarik untuk membeli.

4 Warna dari Teh Celup Sariwangi memenuhi standar kualitas yang diinginkan konsumen.

5 Aroma dari Teh Celup Sariwangi sangat harum sehingga menimbulkan aroma kesegaran dan kesejukan.

6 Rasa Teh Celup Sariwangi memenuhi rasa teh alami Indonesia.

Page 112: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

96

2. Harga

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Membeli Teh Celup Sariwangi sesuai dengan kemampuan konsumen.

2 Harga Teh Celup Sariwangi sangat terjangkau oleh konsumen.

3 Teh Celup Sariwangi lebih murah dibandingkan teh celup sejenis dari merek yang berbeda.

4 Harga Teh Celup Sariwangi sesuai dengan harapan konsumen.

5 Kualitas Teh Celup Sariwangi sesuai dengan harga yang ditawarkan.

3. Distribusi

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Produk Teh Celup Sariwangi banyak tersedia diwarung, toko, dan minimarket.

2 Produk Teh Celup Sariwangi mudah dijangkau oleh konsumen.

3 Konsumen mengkonsumsi Teh Celup Sariwangi karena tersedia sewaktu-waktu.

4 Teh Celup Sariwangi sudah dikenal keberadaan produknya oleh konsumen.

5 Teh Celup Sariwangi terdistribusinya sampai wilayah terpencil di Indonesia.

Page 113: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

97

4. Promosi

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Konsumen memperoleh informasi produk Teh Celup Sariwangi dari iklan yang ada di televisi atau radio.

2 Tayangan Iklan Teh Celup Sariwangi di televisi menarik minat konsumen.

3 Tayangan iklan Teh Celup Sariwangi di televisi mudah diingat oleh konsumen.

4 Konsumen mengetahui manfaat dan kualitas Teh Celup Sariwangi dari iklan.

5 Konsumen mengenal Teh Celup Sariwangi dari pedagang atau penjual secara langsung.

5. Keputusan Pembelian

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Konsumen membeli Teh Celup Sariwangi karena sudah sering memakainya.

2 Konsumen mencari informasi terlebih dahulu sebelum membeli Teh Celup Sariwangi.

3 Konsumen mengevaluasi produk Teh Celup Sariwangi sebelum melakukan keputusan pembelian.

4 Konsumen melakukan keputusan pembelian setelah mengetahui kelebihan produk Teh Celup Sariwangi.

5 Konsumen merasa senang memakainya, sehingga kecendrungan pembelian ulang Teh Celup Sariwangi.

Page 114: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

98

Lampiran 2: Hasil Jawaban Responden

Data Mentah Jawaban Responden

Produk Harga Distribusi Promosi Keputusan Pembelian

3 3 3 3 3 4 19 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 20 3 5 5 4 5 22 5 5 5 4 4 23 4 3 5 4 5 4 25 4 3 5 4 5 21 4 5 4 5 4 22 3 4 4 3 3 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 5 24 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 19 4 5 5 5 5 24 4 4 3 5 4 4 24 4 4 3 5 4 20 5 4 4 4 4 21 4 3 4 3 3 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 5 3 23 4 4 4 3 5 20 5 4 5 5 5 24 4 3 5 3 5 20 5 5 4 5 3 22 4 4 5 5 4 4 26 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 5 21 5 4 5 4 4 22 5 4 4 4 4 21 4 4 4 5 5 4 26 4 4 4 5 5 22 4 4 5 4 4 21 3 3 5 4 3 18 4 4 4 4 4 20 5 5 5 4 4 4 27 5 5 5 4 4 23 4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 3 5 3 3 3 21 4 3 5 3 3 18 4 4 4 4 4 20 2 3 4 3 3 15 3 3 3 4 3 16 4 4 4 5 4 4 25 4 4 4 5 4 21 5 4 4 4 4 21 4 4 4 2 4 18 4 4 4 4 4 20 5 4 5 4 5 5 28 5 4 5 4 5 23 4 4 4 4 5 21 2 4 4 3 4 17 4 5 4 4 5 22 5 5 5 4 5 5 29 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 25 4 4 5 2 4 19 4 5 4 4 5 22 4 4 5 3 4 3 23 4 4 5 3 4 20 4 4 4 4 4 20 3 4 4 1 3 15 4 4 5 5 3 21 5 4 5 4 5 5 28 5 4 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25 2 2 4 3 3 14 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 5 25 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 5 22 2 2 3 2 2 11 4 4 5 5 5 23 4 5 4 5 4 4 26 4 5 4 5 4 22 5 5 5 5 5 25 2 4 4 2 4 16 5 5 5 4 4 23 4 4 3 5 5 5 26 4 4 3 5 5 21 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 5 23 4 4 5 5 4 3 25 4 4 5 5 4 22 5 5 4 4 4 22 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 3 20 5 4 5 4 4 4 26 5 4 5 4 4 22 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 3 19 4 5 4 4 4 21 4 3 4 3 3 4 21 4 3 4 3 3 17 5 5 4 5 5 24 4 4 5 5 4 22 5 5 5 5 4 24 5 5 4 4 5 4 27 5 5 4 4 5 23 4 4 5 4 5 22 4 3 4 4 4 19 5 5 5 5 4 24 4 4 3 4 4 4 23 4 4 3 4 4 19 4 4 5 5 5 23 2 4 4 4 4 18 4 4 4 5 4 21 5 5 4 4 4 4 26 5 5 4 4 4 22 5 5 5 4 4 23 3 1 3 3 2 12 4 4 4 4 4 20 4 5 5 3 5 4 26 4 5 5 3 5 22 4 4 4 4 4 20 2 3 3 2 3 13 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 5 26 5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 19 4 5 5 5 5 24 4 4 4 5 5 4 26 4 4 4 5 5 22 5 5 5 5 5 25 2 3 5 3 4 17 5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 21 4 4 5 5 5 5 28 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 3 17 4 4 4 4 5 21 5 5 4 5 4 5 28 5 5 4 5 4 23 4 4 4 4 4 20 4 3 5 3 2 17 5 5 4 5 5 24 4 4 5 5 5 5 28 4 4 5 5 5 23 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 19 5 5 5 5 5 25 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 2 2 4 4 4 16 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 5 5 5 4 23 3 4 4 3 4 18 4 5 5 4 4 5 27 4 5 5 4 4 22 4 5 5 5 4 23 2 4 4 4 4 18 5 5 4 4 5 23

Page 115: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

99

5 5 4 4 5 5 28 5 5 4 4 5 23 4 5 5 5 5 24 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 4 4 4 5 5 27 5 4 4 4 5 22 5 4 5 5 4 23 5 4 5 4 4 22 5 5 5 5 5 25 5 3 5 3 5 4 25 5 3 5 3 5 21 4 4 5 5 5 23 4 4 4 2 2 16 4 4 5 4 4 21 4 3 4 4 4 4 23 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20 4 3 4 3 3 17 4 4 4 4 4 20 4 5 5 3 5 5 27 4 5 5 3 5 22 5 5 4 5 5 24 3 4 4 3 4 18 5 5 5 5 5 25 5 5 3 4 4 5 26 5 5 3 4 4 21 4 5 5 5 4 23 3 4 4 3 3 17 5 5 5 5 5 25 4 4 5 5 4 4 26 4 4 5 5 4 22 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 4 23 3 4 4 5 4 5 25 3 4 4 5 4 20 4 4 5 5 5 23 3 4 4 3 3 17 4 5 4 5 5 23 4 4 3 5 4 4 24 4 4 3 5 4 20 4 4 4 4 5 21 4 4 5 5 4 22 4 5 4 4 4 21 3 4 4 4 4 4 23 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 4 4 28 5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 4 20 5 4 5 3 5 22 4 4 4 4 4 20 4 5 3 4 4 5 25 4 5 3 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 5 4 4 5 5 23 3 5 3 5 4 4 24 3 5 3 5 4 20 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 3 18 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 4 4 26 4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 4 20 3 4 4 3 3 17 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 4 25 5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 20 2 4 4 3 3 16 4 5 4 4 4 21 4 5 4 4 4 5 26 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 5 21 2 4 4 3 4 17 5 5 5 4 5 24 5 4 5 5 5 4 28 5 4 5 5 5 24 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 21 1 5 1 1 5 5 18 1 5 1 1 5 13 1 4 4 1 4 14 4 4 4 3 4 19 5 5 5 5 5 25 2 3 1 3 2 2 13 2 3 1 3 2 11 1 4 1 1 1 8 3 3 4 3 3 16 3 2 3 3 2 13 3 2 3 3 2 3 16 3 2 3 3 2 13 1 4 2 4 1 12 1 4 4 3 4 16 3 2 3 2 3 13 3 2 2 2 3 3 15 3 2 2 2 3 12 1 1 5 2 2 11 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15 2 2 2 3 2 2 13 2 2 2 3 2 11 1 1 5 2 1 10 4 3 3 3 4 17 2 2 2 2 2 10 2 2 3 2 2 2 13 2 2 3 2 2 11 2 2 2 1 1 8 4 3 4 3 3 17 2 2 2 2 2 10 2 3 3 1 3 3 15 2 3 3 1 3 12 1 1 1 1 1 5 4 5 5 4 4 22 3 3 3 3 3 15 3 2 2 3 2 2 14 3 2 2 3 2 12 1 5 5 5 2 18 3 3 3 3 3 15 3 2 3 3 2 13 2 2 3 2 1 1 11 2 2 3 2 1 10 2 5 2 2 5 16 2 3 2 3 2 12 1 2 2 2 1 8 3 3 2 3 3 2 16 3 3 2 3 3 14 5 2 5 1 1 14 4 4 4 3 4 19 3 3 3 3 2 14

Page 116: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

100

Lampiran 3: Frekuensi Data

a. Variabel Produk

P1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS 1 1,7 1,7 1,7 TS 5 8,3 8,3 10,0 R 9 15,0 15,0 25,0 S 29 48,3 48,3 73,3

SS 16 26,7 26,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

P2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 6 10,0 10,0 10,0

R 10 16,7 16,7 26,7 S 27 45,0 45,0 71,7

SS 17 28,3 28,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

P3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 2 3,3 3,3 3,3

TS 4 6,7 6,7 10,0 R 13 21,7 21,7 31,7 S 22 36,7 36,7 68,3

SS 19 31,7 31,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

Page 117: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

101

P4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 2 3,3 3,3 3,3

TS 3 5,0 5,0 8,3 R 14 23,3 23,3 31,7 S 23 38,3 38,3 70,0

SS 18 30,0 30,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

P5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 5 8,3 8,3 10,0 R 8 13,3 13,3 23,3 S 28 467 46,7 70,0

SS 18 30,0 30,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

P6 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 5 8,3 8,3 10,0 R 8 13,3 13,3 23,3 S 27 45,0 45,0 68,3

SS 19 31,7 31,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

Page 118: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

102

b. Variabel Harga

H1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 5 8,3 8,3 10,0 R 9 15,0 15,0 25,0 S 29 48,3 48,3 73,3

SS 16 26,7 26,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

H2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 6 10,0 10,0 10,0

R 10 16,7 16,7 26,7 S 27 45,0 45,0 71,7

SS 17 28,3 28,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

H3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 2 3,3 3,3 3,3

TS 4 6,7 6,7 10,0 R 13 21,7 21,7 31,7 S 22 36,7 36,7 68,3

SS 19 31,7 31,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

Page 119: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

103

H4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 2 3,3 3,3 3,3

TS 3 5,0 5,0 8,3 R 14 23,3 23,3 31,7 S 23 38,3 38,3 70,0

SS 18 30,0 30,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

H5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 5 8,3 8,3 10,0 R 8 13,3 13,3 23,3 S 28 46,7 46,7 70,0

SS 18 30,0 30,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

c. Variabel Distribusi

D1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 7 11,7 11,7 11,7

TS 2 3,3 3,3 15,0 R 1 1,7 1,7 16,7 S 35 58,3 58,3 75,0

SS 15 25,0 25,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

Page 120: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

104

D2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 3 5,0 5,0 5,0

TS 2 3,3 3,3 8,3 R 1 1,7 1,7 10,0 S 34 56,7 56,7 66,7

SS 20 33,3 33,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

D3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 2 3,3 3,3 3,3

TS 3 5,0 5,0 8,3 R 1 1,7 1,7 10,0 S 31 51,7 51,7 61,7

SS 23 38,3 38,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

D4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 5 8,3 8,3 8,3

TS 3 5,0 5,0 13,3 R 1 1,7 1,7 15,0 S 30 50,0 50,0 65,0

SS 21 35,0 35,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

Page 121: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

105

D5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 6 10,0 10,0 10,0

TS 2 3,3 3,3 13,3 R 1 1,7 1,7 15,0 S 31 51,7 51,7 66,7

SS 20 33,3 33,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

d. Variabel Promosi

Pr1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 13 21,7 21,7 23,3 R 16 26,7 26,7 50,0 S 25 41,7 41,7 91,7

SS 5 8,3 8,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

Pr2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 3 5,0 5,0 6,7 R 15 25,0 25,0 31,7 S 36 60,0 60,0 91,7

SS 5 8,3 8,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

Page 122: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

106

Pr3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 1 1,7 1,7 1,7

R 5 8,3 8,3 10,0 S 39 65,0 65,0 75,0

SS 15 25,0 25,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

Pr4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 6 10,0 10,0 11,7 R 26 43,3 43,3 55,0 S 22 36,7 36,7 91,7

SS 5 8,3 8,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

Pr5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 5 8,3 8,3 8,3

R 18 30,0 30,0 38,3 S 32 53,3 53,3 91,7

SS 5 8,3 8,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

Page 123: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

107

e. Variabel Keputusan Pembelian

KP1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 2 3,3 3,3 5,0 R 9 15,0 15,0 20,0 S 27 45,0 45,0 65,0

SS 21 35,0 35,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

KP2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 6 10,0 10,0 10,0

R 5 8,3 8,3 18,3 S 23 38,3 38,3 56,7

SS 26 43,3 43,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

KP3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 3 5,0 5,0 5,0

R 8 13,3 13,3 18,3 S 30 50,0 50,0 68,3

SS 19 31,7 31,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

Page 124: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

108

KP4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TS 4 6,7 6,7 6,7

R 7 11,7 11,7 18,3 S 28 46,7 46,7 65,0

SS 21 35,0 35,0 100,0 Total 60 100,0 100,0

KP5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid STS 1 1,7 1,7 1,7

TS 5 8,3 8,3 10,0 R 8 13,3 13,3 23,3 S 27 45,0 45,0 68,3

SS 19 31,7 31,7 100,0 Total 60 100,0 100,0

Page 125: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

109

Lampiran 4: Hasil Perhitungan SPSS

Uji Validitas dan reliabilitas

Produk Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted P1 19,57 15,233 0,755 0,851 P2 19,55 15,777 0,695 0,861 P3 19,60 15,532 0,618 0,874 P4 19,60 15,837 0,603 0,876 P5 19,52 15,101 0,762 0,849 P6 19,50 15,271 0,726 0,855

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items 0,881 6

Harga Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted H1 15,60 9,803 0,766 0,800 H2 15,58 10,586 0,635 0,834 H3 15,63 9,931 0,641 0,833 H4 15,63 10,304 0,603 0,843 H5 15,55 10,014 0,709 0,815

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items 0,855 5

Page 126: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

110

Distribusi Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted D1 16,20 12,603 0,733 0,850 D2 15,92 14,383 0,676 0,863 D3 15,85 15,248 0,565 0,885 D4 16,03 12,270 0,824 0,826 D5 16,07 12,368 0,782 0,837

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items 0,880 5

Promosi Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Pr1 14,83 5,395 0,477 0,770 Pr2 14,48 5,779 0,569 0,728 Pr3 14,03 6,134 0,634 0,718 Pr4 14,77 5,707 0,507 0,750 Pr5 14,55 5,642 0,625 0,710

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items 0,776 5

Page 127: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

111

Keputusan Pembelian

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted KP1 16,30 10,993 0,860 0,940 KP2 16,23 10,385 0,904 0,932 KP3 16,30 11,366 0,886 0,937 KP4 16,28 11,190 0,858 0,940 KP5 16,42 10,654 0,826 0,947

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items 0,951 5

Page 128: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

112

Lampiran 5: Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Hasil Output SPSS Uji Asumsi Klasik

Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,933a 0,871 0,861 1,529

a. Predictors: (Constant), Promosi, Distribusi, Produk, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Pengujian F Hitung

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 865,628 4 216,407 92,586 0,000a

Residual 128,555 55 2,337 Total 994,183 59

a. Predictors: (Constant), Promosi, Distribusi, Produk, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Persamaan Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 0,273 1,520 0,180 0,858

Produk 2,874 0,301 3,265 9,554 0,000 0,420 9,673 Harga -2,902 0,360 -2,762 -8,071 0,000 0,421 9,830

Distribusi 0,305 0,077 0,334 3,941 0,000 0,327 3,058 Promosi 0,174 0,070 0,123 2,468 0,017 0,944 1,059

a. Dependent Variable: K. Pembelian

Page 129: ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN …

113

Charts