20
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 105 PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Auditor Internal Perusahaan di DKI Jakarta) Nia Tresnawaty, SE.,M.Ak Universitas Satya Negara Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profesionalisme dan komitmen untuk prestasi kerja auditor internal organisasi dengan menggunakan variabel kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner didistribusikan kepada perusahaan di Jakarta dan sampel yang diambil menggunakan metode convenience. Pengolahan data menggunakan SPSS 16 dan PLS Ver 2.0. Hasil ini menunjukkan bahwa semua hipotesis H1, H2, H3, H4, H5, menghasilkan nilai yang signifikan. Ini dapat dikatakan bahwa Profesionalisme dan Komitmen Organisasi melalui Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja. Kata kunci: Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Auditor internal merupakan orang atau badan yang melaksanakan aktivitas audit internal. Fokus audit internal telah mengalami pergeseran (perubahan). Pada masa lalu fokus utama peran auditor internal sebagai watchdog‟, namun saat ini peran auditor internal telah bergeser sebagai „konsultan intern‟ (internal consultant) yang memberi masukan (input) untuk perbaikan (improvement) atas sistem yang telah ada serta berperan sebagai katalis (catalyst). Fungsi konsultan bagi auditor internal merupakan peran yang relatif baru. Beberapa tahun terakhir, terjadi perubahan yang signifikan terhadap profesi auditor. Perubahan tersebut dipengaruhi regulasi dari luar maupun dalam negeri dimana secara langsung maupun tidak langsung, menuntut persyaratan yang lebih tinggi terhadap sistem kerja auditor. Namun tidak jarang pula seorang internal auditor mendapatkan tekanan- tekanan dari manajemen atau perusahaan dalam proses audit, sehingga menyebabkan audit internal di dalam perusahaan tidak professional dan tidak independen. Gejala inilah yang sering dialami oleh auditor internal di beberapa perusahaan saat ini terkait dengan posisi atau kedudukan internal auditor saat ini. Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang

PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 105

PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL DENGAN

KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Empiris Pada Auditor Internal Perusahaan di DKI Jakarta)

Nia Tresnawaty, SE.,M.Ak

Universitas Satya Negara Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profesionalisme dan komitmen

untuk prestasi kerja auditor internal organisasi dengan menggunakan variabel

kepuasan kerja sebagai variabel intervening.

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner

didistribusikan kepada perusahaan di Jakarta dan sampel yang diambil

menggunakan metode convenience. Pengolahan data menggunakan SPSS 16 dan

PLS Ver 2.0. Hasil ini menunjukkan bahwa semua hipotesis H1, H2, H3, H4, H5,

menghasilkan nilai yang signifikan. Ini dapat dikatakan bahwa Profesionalisme

dan Komitmen Organisasi melalui Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja.

Kata kunci: Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Auditor internal merupakan

orang atau badan yang melaksanakan

aktivitas audit internal. Fokus audit

internal telah mengalami pergeseran

(perubahan). Pada masa lalu fokus

utama peran auditor internal sebagai

„watchdog‟, namun saat ini peran

auditor internal telah bergeser

sebagai „konsultan intern‟

(internal consultant) yang memberi

masukan (input) untuk perbaikan

(improvement) atas sistem yang telah

ada serta berperan sebagai katalis

(catalyst). Fungsi konsultan bagi

auditor internal merupakan peran

yang relatif baru. Beberapa tahun

terakhir, terjadi perubahan yang

signifikan terhadap profesi auditor.

Perubahan tersebut dipengaruhi

regulasi dari luar maupun dalam

negeri dimana secara langsung

maupun tidak langsung, menuntut

persyaratan yang lebih tinggi

terhadap sistem kerja auditor. Namun

tidak jarang pula seorang internal

auditor mendapatkan tekanan-

tekanan dari manajemen atau

perusahaan dalam proses audit,

sehingga menyebabkan audit internal

di dalam perusahaan tidak

professional dan tidak independen.

Gejala inilah yang sering dialami

oleh auditor internal di beberapa

perusahaan saat ini terkait dengan

posisi atau kedudukan internal

auditor saat ini.

Komitmen profesional adalah

tingkat loyalitas individu pada

profesinya seperti yang

Page 2: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 106

dipersepsikan oleh individu tersebut

( Larkin, 1990 dalam Trisnaningsih,

2004). Sedangkan menurut Wibowo

dalam Trisnaningsih (2003)

komitmen profesional adalah tingkat

loyalitas individu pada profesinya.

Kepuasan kerja (job

satisfaction) menurut Robbins (1996)

adalah suatu sikap seseorang

terhadap pekerjaan sebagai

perbedaan antara banyaknya

ganjaran yang diterima pekerja dan

banyak yang diyakini yang

seharusnya diterima.

Suatu komitmen organisasional

menunjukan suatu daya dari

seseorang dalam

mengidentifikasikan keterlibatannya

dalam suatu bagian organisasi

(Monday, Porter and Steers, 1982

dalam Sri, 2003). Komitmen

organisasi merupakan tingkat sampai

sejauh mana seorang karyawan

memihak pada suatu organisasi

tertentu dan tujuan-tujuannya, serta

berniat untuk mempertahankan

keanggotaan dalam organisasi

tersebut.Seringkali, komitmen

organisasi diartikan secara individu

dan berhubungan dengan keterlibatan

orang tersebut pada organisasi

tersebut (Ikhsan dan M Ishak, 2005).

Kepuasan kerja adalah

seperangkat perasaan pegawai

tentang menyenangkan atau tidaknya

pekerjaan mereka (Davis dan

Newston, dalam Amilin dan Rosita,

2008). Kepuasan kerja merupakan

perasaan senang atau tidaknya

seseorang yang relatif terhadap

pekerjaannya yang berbeda dari

pemikiran objektif dan keinginan

perilaku.

Sejalan dengan faktor-faktor

yang mempengaruhi hubungan

profesionalisme dengan kepuasan

kerja dan kinerja auditor internal,

diduga komitmen organisasi pun

dapat mempengaruhi kepuasan kerja

dan kinerja auditor internal.Dengan

adanya pergeseran fungsi dari

auditor internal dan dengan kondisi

keseharian yang terjadi di setiap

perusahaan tentang fungsi dari

auditor internal yang telah diuraikan

tersebut di atas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh

Profesionalisme Dan Komitmen

Organisasi Terhadap Kinerja

Auditor Internal Dengan Kepuasan

Kerja Sebagai Variabel Intervening

( Studi Empiris Pada Auditor

Internal Perusahaan Di DKI

Jakarta ).

Rumusan Masalah Penelitian

Penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

a. Apakah profesionalisme

mempunyai pengaruh terhadap

kinerja auditor internal?

b. Apakah profesionalisme

mempunyai pengaruh terhadap

kepuasan kerja auditor internal?

c. Apakah komitmen organisasi

berpengaruh terhadap kepuasan

kerja auditor internal?

d. Apakah komitmen organisasi

berpengaruh terhadap kinerja

auditor internal?

e. Apakah kepuasan kerja sebagai

variabel intervening

berpengaruh terhadap kinerja

kerja auditor internal?

Page 3: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 107

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah,

penelitian ini mempunyai tujuan

sebagai berikut:

a. Menguji pengaruh

profesionalisme terhadap kinerja

auditor internal.

b. Menguji pengaruh

profesionalisme terhadap

kepuasan kerja auditor internal.

c. Menguji pengaruh komitmen

organisasi terhadap kepuasan

kerja auditor internal.

d. Menguji pengaruh komitmen

organisasi terhadap kinerja

auditorinternal.

e. Menguji pengaruh kepuasan

kerja sebagai variabel

intervening terhadap kinerja

auditor internal.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini digunakan metode

penelitian untuk menjelaskan

hubungan sebab akibat ( kausal )

antara variable-variabel melalui

pengujian hipotesis yang sering

disebut dengan Explanatory

Research.

Definisi dan Operasionalisasi

Variabel

Profesionalisme ( X1 )

Profesionalisme yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah dedikasi,

kewajiban sosial, kebutuhan akan

otonomi pribadi, self regulation dan

afiliasi komunitas (Hall, 1968).

Profesionalisme diukur dengan

menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Hall (1968) dan

juga dipakai oleh Kalbers dan

Fogarty (1995) dalam penelitiannya.

Komitmen Organisasi ( X2 )

Komitmen organisasi yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah

1).Sebuah kepercayaan dan

penerimaan terhadap tujuan-tujuan

dan nilai-nilai organisasi dan atau

profesi, 2).Sebuah keinginan untuk

memelihara keanggotaan dalam

organisasi dan atau profesi,

3).Sebuah kemauan untuk

menggunakan usaha yang sungguh-

sungguh guna kepentingan organisasi

dan atau profesi (Aranya dkk, 1981).

Komitmen organisasi diukur dengan

menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Meyer dan Allen

(1984) dan juga dipergunakan oleh

Kalbers dan Fogarty (1995).

Kepuasan Kerja ( X3 )

Kepuasan kerja yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah suatu

sikap umum seorang individu

terhadap pekerjaannya (Robins,

1996). Dalam model kepuasan kerja

dimaksud adalah kepuasan kerja

secara intrinsik. Kepuasan kerja

dipandang sebagai perasaan

menikmati, tantangan yang diperoleh

seseorang dari kesuksesan

pemenuhan tugas pekerjaannya

(Ferguson, 1997). Kepuasan kerja

diukur dengan menggunakan

instrumen yang dikembangkan oleh

Brayfield dan Rothe (1951) dan

dipergunakan juga oleh Kalbers dan

Fogarty (1995).

Kinerja ( Y )

Dalam penelitian ini kinerja

pekerjaan yang dimaksud adalah

kinerja individu dari auditor internal

Page 4: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 108

pada perusahaan-perusahan di DKI

Jakarta dalam pelaksanaan audit.

Variabel kinerja pekerjaan (job

performance) diukur dengan

instrumen yang dikembangkan oleh

Kalbers dan Fogarty (1995) dengan

perubahan-perubahan sehingga

sesuai dengan kondisi lingkungan

dari obyek yang diteliti.

Pengukuran Variabel

Pengukuran variable dalam

penelitian ini menggunakan skala

ordinal dengan memberikan skor

yang dimulai dari nilai 1 s.d 5 (Skala

Likert). Adapun skala tersebut dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

Sangat Tidak Setuju = 1, Tidak

Setuju = 2, Ragu-Ragu = 3, Setuju =

4, Sangat Setuju = 5

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah

auditor internal yang bekerja pada

perusahaan-perusahaan yang ada di

DKI Jakarta. Sampel dalam

penelitian ini adalah auditor internal

yang diambil tanpa membedakan

jenis kelamin, pendidikan dan

pengalaman kerja dengan

menggunakan metode convenience.

Metode sampling convenience ini

memilih sampel dari elemen populasi

yang datanya mudah diperoleh

peneliti, sehingga sering disebut juga

pemilihan sampel berdasarkan

kemudahan.

Tehnik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data

primer yaitu data yang di dapat dari

jawaban responden dari serangkaian

pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti dalam kuesioner. Data

dikumpulkan melalui kuesioner yang

dikirim melalui pos atau dikirim

secara langsung disertai surat

permohonan kepada pihak pimpinan

perusahaan disertai dengan surat

penjelasan tentang tujuan penelitian

untuk kepentingan ilmiah yang

dibuat sederhana dan sejelas

mungkin yang memudahkan

pengisian jawaban sesungguhnya

dengan lengkap.

Metode Analisis

Analisis Deskripsi Variabel

Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini ditabulasikan sesuai

dengan keperluan analisis yang akan

dilakukan. Dalam penelitian ini

terdapat 4 (empat) variabel yaitu yang

terdiri dari variable eksogen yaitu

Komitmen Profesionalisme,

Komitmen Organisasi, Kepuasan

Kerja dan variabel endogen yaitu

Kinerja.

Uji Asumsi dan Kualitas Instrumen

Penelitian

Dalam uji asumsi dan kualitas

instrument penelitian ini

menggunakan Partial Least Square (

PLS ) dengan menggunakan software

PLS versi 2.0. Adapun alasan peneliti

menggunakan PLS adalah :

1) Algoritma PLS tidak terbatas

hanya untuk hubungan antara

indikator dengan konstruk yang

bersifat reflektif saja tetapi

algoritma PLS juga dipakai untuk

hubungan yang bersifat formatif.

2) PLS dapat digunakan untuk

menaksir model Path dengan

sample size yang kecil.

Page 5: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 109

3) PLS-PM digunakan untuk model

yang sangat kompleks terdiri

atas banyak variabel laten dan

manifest tanpa mangalami

masalah dalam estimasi data,

karena PLS-PM merupakan

metodologi yang lebih

menguntungkan dari CBSEM

ketika ketidaksesuaian atau hasil

non-convergen muncul.

4) PLS dapat digunakan ketika

independensi antara data sangat

miring (skew), dapat digunakan

ketika independensi antara data

pengamatan tidak dapat dijamin.

Pemodelan dalam PLS-Path

Modeling ada 2 model :

1) Model Measurement (Outer

Model ), yaitu model pengukuran

yang menghubungkan indikator

dengan variabel latennya. Model

ini digunakan untuk

mengevaluasi terhadap model

reflektif indikator meliputi

pemeriksaan individual item

reliability, construct reliability,

average variance extracted dan

discriminant validity.

2) Model struktural (Inner

model), yaitu model struktural

yang menghubungkan antar

variabel laten. Dalam analisis ini

ada beberapa tahap yang harus

dilakukan, pertama adalah

melihat signifikansi hubungan

antar konstrak. Hal ini dapat

dilihat dari koefisien jalur ( path

coefficient ) yang

menggambarkan kekuatan

hubungan antara konstrak.

Pengujian Hipotesis ( Resampling

Bootstraping ).

Pengujian Hipotesis (β, ү, dan λ)

dilakukan dengan metode resampling

Bootstrap yang dikembangkan oleh

Geisser & Stone. Statistik uji yang

digunakan adalah statistik t atau uji t.

Penerapan metode resampling,

memungkinkan berlakunya data

terdistribusi bebas (distribution free)

tidak memerlukan asumsi distribusi

normal, serta tidak memerlukan

sampel yang besar

(direkomendasikan sampel minimum

30).

HASIL DAN

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Responden

Responden yang menjadi obyek

penelitian ini adalah auditor internal

yang bekerja di perusahaan yang

berdomisili di Jakarta. Penelitian ini

menggunakan kuesioner yang

dikirimkan kepada responden dengan

jangka waktu pengisian dan

pengembalian kuesioner selama

maksimal 2 ( dua ) minggu.

Page 6: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 110

Tabel 1. Data Penyebaran Dan Pengembalian Kuesioner

Penyebaran Kuesioner Jumlah Total %

Pengiriman Kuesioner :

Melalui Pos

Penyampaian Langsung

Total Kuesioner Yang Dikrim

Kuesioner Yang Kembali :

Melalui Pos

Diambil langsung

Total Kuesioner Yang Kembali

Total Kuesioner Yang Tidak kembali

157

43 +

109

33 +

200

142 -

58

78,5 %

21,5 % +

100 %

54,5 %

16,5 % +

71 %

29 %

Sumber : Data Primer

Analisis Deskripsi Variabel

Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini ditabulasikan sesuai

dengan keperluan analisis yang akan

dilakukan. Dalam penelitian ini

terdapat 4 variabel yaitu yang terdiri

dari variable eksogen yaitu

Profesionalisme ( X1 ), Komitmen

Organisasi ( X2 ), Kepuasan Kerja (

X3 ) dan variabel endogen yaitu

Kinerja Kerja ( Y ). Berikut disajikan

tabel Statistik Deskriptif hasil dari

output SPSS untuk masing-masing

variabel.

Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel tersebut di atas

jawaban responden pada masing-

masing variabel terlihat memberikan

informasi bahwa :

1. Variabel profesionalisme, rata-rata

jawaban responden adalah 26 dan

standar deviasi 3.98444. Ini

berarti bahwa tingkat jawaban

responden terhadap variabel

Profesionalisme sangat tinggi.

2. Variabel komitmen organisasi,

rata-rata jawaban responden

adalah 20 dan standar deviasi

2.87122. Ini berarti bahwa tingkat

jawaban responden terhadap

variabel komitmen organisasi

tinggi. Hal ini berarti bahwa rata-

rata responden dalam penelitian

ini adalah auditor internal sangat

memiliki komitmen terhadap

organisasi dimana tempat mereka

bekerja adalah sangat kuat.

3. Variabel Kepuasan Kerja, rata-

rata jawaban responden adalah 14

dan standar deviasi 1.92067 hal

Variabel Teoritis Aktual Standar

Deviasi Kisaran Mean Kisaran Mean

Profesionalisme 7 s/d 35 21 17 s/d 34 26 3.98444

Komitmen Organisasi 7 s/d 35 21 14 s/d 29 20 2.87122

Kepuasan Kerja 4 s/d 20 12 8 s/d 19 14 1.92067

Kinerja 5 s/d 25 15 5 s/d 25 20 3.93167

Page 7: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 111

ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab ragu-ragu

dalam setiap item pertanyaan

seputar kepuasan kerja.

4. Variabel kinerja, rata-rata jawaban

responden adalah 20 dan standar

deviasi 3.93167. Hal ini dapat

berarti bahwa setiap responden

yang menjawab item pertanyaan

dalam pengukuran kinerja ini rata-

rata menjawab setuju.

Uji Asumsi dan Kualitas Instrumen

Penelitian

Model yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Partial Least

Square (PLS).Partial Least Square

merupakan metode analisis yang

powerfull . PLS selain dapat

digunakan sebagai konfirmasi teori

juga dapat digunakan untuk

membangun hubungan yang belum

ada landasan teorinya atau untuk

pengujian proposisi (Ghozali, 2006).

Gambar 1. Model Awal Penelitian

Sumber :Data Diolah

Dalam di atas menunjukkan bahwa

model awal penelitian terdiri dari

semua indikator yang akan diukur

yang akan mengeluarkan indikator-

indikator dari hasil pengolahan data

yang nilainya berada di bawah 0,5

karena dianggap tidak valid dan tidak

reliable.

Pengujian Outer Model

( Measurement Model )

Model pengukuran atau outer model

dievaluasi dengan convergent dan

discriminant validity dari

indikatornya dan composite

realibility untuk blok indikator.

Outer model sering juga disebut

dengan outer relation atau

measurment model yang

didefenisikan bagaimana setiap blok

indikator berhubungan dengan

variabel latennya.

Page 8: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 112

Tabel 3. Cross Loading awal

KEPUASAN

KERJA KINERJA

KOMITMEN

ORGANISASI PROFESIONALISME

KK1

0.769352

KK2

0.868053

KK3

0.894316

KK4

0.932201

KK5

0.901331

KO1

0.782749

KO2

0.135280

KO3

-0.815032

KO4

-0.337977

KO5

0.572323

KO6

0.734531

KO7

0.269726

KP1 0.854416

KP2 -0.852957

KP3 0.823372

KP4 0.939512

PR1

0.848978

PR2

0.793820

PR3

0.625917

PR4

0.204790

PR5

0.575682

PR6

0.786882

PR7

-0.030301

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan table tersebut di

atas diketahui bahwa KP 2 memiliki

nilai Loading di bawah 0,5 hal itu

berarti bahwa indikator yang ke 2

dari Variabel KP (Kepuasan Kerja)

bukan sebagai indikator pengukur

(tidak valid) variabel Kepuasan

Kerja. Loading indikator di dalam

variabel Kepuasan Kerja ( KP )

berdasarkan Tabel diatas

menunjukkan nilai yang memenuhi

kriteria yaitu KP 1 sebesar 0.854416,

KP 3 sebesar 0.823372 dan KP 4

sebesar 0.939512. Berdasarkan nilai

loading maka ketiga indikator

tersebut merupakan indikator

pengukur untuk variabel Kepuasan

Kerja. Loading indikator pada

variabel Kinerja Kerja ( KK ) tidak

ada yang memiliki nilai loading

dibawah 0,5. Dengan demikian maka

indikator KK 1, KK 2, KK 3, KK 4,

KK 5 merupakan indikator pengukur

untuk variabel Kinerja Kerja. Pada

Variabel Komitmen Organisasi ( KO

), ada 4 indikator yang nilai

Page 9: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 113

loadingnya dibawah 0,5 yaitu KO 2

sebesar 0.135280, KO 3 sebesar -

0.815032, KO 4 sebesar -

0.337977dan KO 7 sebesar

0.269726. Dengan demikian maka

indikator tersebut harus dikeluarkan

dari analisis karena tidak memiliki

kriteria sebagai indikator dari

variabel Komitmen Organisasi. Jadi,

indikator yang memenuhi kriteria

dalam Variabel Komitmen

Organisasi hanya terdiri dari KO 1,

KO 5 dan KO 6 karena memiliki

nilai loading diatas 0,5 sesuai dengan

kriteria yang disyaratkan. Pada

Variabel Profesionalisme ( PR )

dalam tabel diatas ditunjukkan

bahwa indikator PR 4 sebesar

0.204790 dan PR 7 sebesar -

0.030301 memiliki loading dibawah

0,5. Dengan demikian maka

indikator tersebut bukan merupakan

indikator pengukur di dalam variabel

Profesionalisme ( PR ). Jadi,

indikator yang merupakan indikator

pengukur dalam variabel

Profesionalisme hanya terdiri dari

PR 1, PR 2, PR 3, PR 5 dan PR 6.

Tabel 4. Composite Reliability

No. Variabel Composite Reliability

1 Kepuasan Kerja 0.760224

2 Kinerja 0.941994

3 Komitmen Organisasi 0.279029

4 Profesionalisme 0.772567

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel tersebut diatas

maka dapat dilihat bahwa instrument

penelitian untuk Kepuasan Kerja,

Kinerja dan Profesionalisme

memiliki reliabilitas yang tinggi

karena loading composite reliability

memiliki nilai diatas 0,7.

Tabel 5. Composite Reliability Average Variance Extracted ( AVE )

No VARIABEL AVE

1 Kepuasan Kerja 0.754547

2 Kinerja 0.765323

3 Komitmen Organisasi 0.335621

4 Profesionalisme 0.390877

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan table tersebut di

atas, indikator masing-masing

variabel memiliki reliabilitas yang

tinggi. Sedangkan Variabel

Komitmen Organisasi dan

Profesionalisme memiliki loading di

bawah 0,5. Instrumen penelitian ini

masih menunjukkan beberapa

indikator yang tidak valid sehingga

analisis data selanjutnya

menggunakan model respesifikasi

yaitu model penelitian yang

mengeluarkan indikator yang tidak

valid dari analisis.

Page 10: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 114

Hasil Analisis Model Struktural

Respesifikasi.

Yang tergambar di dalam Gambar

berikut ini menunjukkan bahwa

model penelitian respesifikasi ini

sudah tidak memasukkan indikator

yang memiliki loading dibawah

asumsi. Berikut ini penulis sajikan

gambar model respesifikasi :

Gambar 2. Model Penelitian Respesifikasi

Sumber : Data Diolah

a. Pengujian Outer Model (

Measurement Model )

Respesifikasi

Outer Model atau Model

Pengukuran mendefinisikan

bagaimana setiap blok indikator

berhubungan dengan variabel

latennya. Convergent validity

pada model respesifikasi, yaitu

pengujian validitas dari suatu

konstruk dengan melihat

korelasi antara indikator yang

memiliki loading di atas 0,5

dengan variabel.

Tabel 6. Cross Loading Respesifikasi

No Kepuasan

Kerja Kinerja

Komitmen

Organisasi Profesionalisme

KK1

0.773743

KK2

0.866439

KK3

0.892257

KK4

0.932068

KK5

0.901079

Page 11: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 115

Sumber : Data Diolah

Dari tabel tersebut di atas

dapat dilihat bahwa indikator dari

masing masing variabel dalam

penelitian ini sudah memiliki

loading di atas 0,5 dengan

demikian semua indikator di

dalam penelitian ini valid di

dalam mengukur variabel.

Tabel 7. Average Variance Extracted ( AVE ) Respesifikasi

VARIABEL AVE

1 Kepuasan Kerja 0.754580

2 Kinerja 0.765263

3 Komitmen Organisasi 0.588592

4 Profesionalisme 0.540875

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan dari data tabel

tersebut di atas maka dapat

dilihat bahwa nilai AVE dari

masing-masing variabel memiliki

nilai di atas 0,5 maka dengan

demikian konstruk di dalam

penelitian ini memiliki validitas

yang baik.

Tabel 8. Korelasi dari variabel laten dan nilai akar AVE

Kepuasan

Kerja Kinerja

Komitmen

Organisasi Profesionalisme

Kepuasan Kerja 1.000000

Kinerja 0.822111 1.000000

Komitmen

Organisasi -0.573274

-

0.690470 1.000000

Profesionalisme 0.675599 0.610960 -0.474475 1.000000

Sumber : Data Diolah

KO1

0.791812

KO5

0.699292

KO6

0.810949

KP1 0.866045

KP3 0.863847

KP4 0.941083

PR1

0.849432

PR2

0.800765

PR3

0.634444

PR5

0.581199

PR6

0.778238

Page 12: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 116

Jika nilai akar AVE lebih

tinggi dari korelasi antar

konstruk yang lainnya, maka

dapat disimpulkan konstruk

memiliki tingkat validitas yang

baik. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa masing-masing konstruk

memiliki validitas yang tinggi.

Hal ini dapat dilihat dari nilai

akar AVE yang lebih tinggi

dibandingkan nilai korelasi

dengan konstruk lainnya.

Tabel 9. Compisite Reliability Respesifikasi

Composite Reliability

Kepuasan Kerja 0.760881

Kinerja 0.941983

Komitmen Organisasi 0.810328

Profesionalisme 0.852559

Sumber : Data Diolah

Tabel tersebut di atas

menunjukan model composite

reliability. Suatu konstruk

dikatakan reliable apabila nilai

loading composite reability nya

di atas 0,7. Dari tabel di atas

menunjukkan nilai composite

reliability di atas 0,7 maka

dengan demikian model

respesifiasi memiliki reabilitas

yang tinggi.

Tabel 10. Comunality

Communality

Kepuasan Kerja 0.793968

Kinerja 0.765243

Komitmen Organisasi 0.591205

Profesionalisme 0.541745

Sumber : Data Diolah

Tampak bahwa

nilai communality pada semua

kontruk di atas 0,5 yang

memperkuat hasil pengujian

dengan Composite Reliability.

Page 13: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 117

b. Pengujian Inner Model (Model struktural) Respesifikasi

Setelah model yang

diestimasi memenuhi

kriteria Outer Model, berikutnya

dilakukan pengujian model

struktural (Inner model). Berikut

adalah nilai R-Square pada

konstruk.

R Square pada konstruk

endogen. Nilai R Square adalah

koefisien determinasi pada

konstruk endogen. Menurut Chin

(1998), nilai R square sebesar

0.67 (kuat), 0.33 (moderat) dan

0.19 (lemah). Berikut dapat

dilihat nilai R Square pada Tabel

di bawah ini

Tabel. 11. R Square

R Square

Kepuasan Kerja 0.553632

Kinerja 0.715219

Komitmen Organisasi

Profesionalisme

Sumber : Data Diolah

Tabel di atas memberikan

nilai 0,553632 untuk konstruk

Kepuasan Kerja yang berarti

bahwa Komitmen Organisasi dan

Profesionalisme mampu

menjelaskan varians Kepuasan

Kerja sebesar 55,3632 %. Nilai R

juga terdapat pada Kinerja yang

dipengaruhi oleh Komitmen

Organisasi, Profesionalisme dan

Kepuasan Kerja yaitu sebesar

0,715219 atau sebesar 71,5219

%.

c. Pengujian Hipotesis

Berikut ini merupakan Tabel yang merupakan hasil uji hipotesis.

Tabel. 12. Pengujian Inner Model ( Structural Model ) Respesifikasi

T Statistics Keterangan

Kepuasan Kerja -> Kinerja Kerja 8.554589 Signifikan

Komitmen Organisasi -> Kepuasan Kerja 4.482545 Signifikan

Komitmen Organisasi -> Kinerja Kerja 7.900103 Signifikan

Profesionalisme -> Kepuasan Kerja 10.291722 Signifikan

Profesionalisme -> Kinerja Kerja 5.237252 Signifikan

Sumber : Data Diolah

Page 14: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 118

Berdasarkan data dalam tabel di

atas maka dapat dilihat bahwa :

Pengujian Hipotesis 1

H1 : Profesionalisme

auditor internal mempunyai

pengaruh positif

terhadapkinerja kerja

auditorinternal

Dari hasil pengolahan data maka

dapat dilihat hasil dari pengujian

hipotesis untuk Hipotesis 1 yaitu

apakah profesionalisme auditor

internal mempunyai pengaruh

positif terhadap kinerja auditor

hasilnya signifikan sebesar

5.237252, hal ini berarti hipotesis

1 dapat diterima.

Pengujian Hipotesis 2

H2 : Profesionalisme

auditor internal mempunyai

pengaruh positif terhadap

kepuasan kerja.

Dari hasil pengolahan data maka

dapat dilihat hasil dari pengujian

hipotesis untuk Hipotesis 2 yaitu

apakah Profesionalisme auditor

internal mempunyai pengaruh

positif terhadap kepuasan kerja

auditor internal, hasilnya

signifikan sebesar 10.291722, hal

ini berarti hipotesis 2 dapat

diterima.

Pengujian Hipotesis 3

H3 : Komitmen organisasi

mempunyai pengaruh positif

terhadap kepuasan kerja auditor

internal

Dari hasil pengolahan data maka

dapat dilihat hasil dari pengujian

hipotesis untuk Hipotesis 3 yaitu

apakah Komitmen organisasi

mempunyai pengaruh positif

terhadap kepuasan kerja auditor

internal, hasilnya signifikan

sebesar 4.482545, hal ini berarti

hipotesis 3 dapat diterima karena

t hitung.

Pengujian Hipotesis 4

H4 : Komitmen organisasi

mempunyai pengaruh positif

terhadap kinerja kerja auditor

internal.

Dari hasil pengolahan data maka

dapat dilihat hasil dari pengujian

hipotesis untuk Hipotesis 4 yaitu

apakah Komitmen organisasi

mempunyai pengaruh positif

terhadap kinerja kerja auditor

internal, hasilnya signifikan

sebesar 7.900103, hal ini berarti

hipotesis 4 dapat diterima.

Pengujian Hipotesis 5

H5 : Kepuasan kerja mempunyai

pengaruh positif terhadap kinerja

kerja auditor internal.

Dari hasil pengolahan data maka

dapat dilihat hasil dari pengujian

hipotesis untuk Hipotesis 5 yaitu

apakah Kepuasan kerja

mempunyai pengaruh positif

terhadap kinerja kerja auditor

internal, hasilnya signifikan

sebesar 8.554589, hal ini berarti

hipotesis 5 dapat diterima

Page 15: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 119

Gambar 3. Model Penelitian Respesifikasi Dengan Nilai Koefisien

Sumber : Data Diolah

Dalam Gambar tersebut di atas

menunjukkan koefisien parameter

dari hubungan antar variabel

penelitian empiris. Adapun

signifikansi hubungan antar variabel

dari model empiris di atas di

tunjukkan oleh Tabel 12.

Signifikasi hubungan antar

variabel ditentukan jika t-Tabel lebih

besar dibanding t-hitung, t-Tabel

sebesar 1,96 pada alpha 5% oleh

karena itu berdasarkan Tabel di atas

maka semua variabel dalam

penelitian ini dikatakan signifikan.

Goodness of Fit

Goodness of Fit Model diukur

menggunakan R Square variabel

laten dependen dengan interpretasi

yang sama dengan regresi. Q Square

predictive relevance untuk model

struktural mengukur seberapa baik

nilai observasi dihasilkan oleh model

dan juga estimasi parameternya.

Q2 = 1-(1-R1) (1-R2)

Besaran memiliki nilai dengan

rentang 0 <2 pada analisis jalur (path

analysis). Maka dengan demikian

dihasilkan nilai Q Square sebagai

berikut:

Q2 = 1-(1-R1) (1-R2)

Dimana R1 = Kepuasan Kerja

R2 = Kinerja

Q2= 1 – ( 1-0,553632 ) ( 1-

0,715219 )

= 1 – ( 0,446368 ) ( 0,28478 )

= 1 – 0,127116= 0,872884

Dari hasil perhitungan Q Square

tersebut di atas maka dihasilkan nilai

0,872884, dengan demikian hal ini

dapat diartikan bahwa variabel

endogen (Kinerja) secara

keseluruhan dipengaruhi oleh

variabel eksogen sangat tinggi yaitu

sebesar nilai Q Square. Selebihnya

dipengaruhi oleh variabel lain yg

tidak diteliti. Pengujian dilakukan

baik terhadap outer model maupun

pada inner model. Berikut ringkasan

uji goodness of fit penelitian ini :

Page 16: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 120

Tabel 13.Goodness of Fit

No Evaluasi

Model

Hasil Kriteria Keterangan

1 Cross Loading 3 indikator pd

0,5-0,6

13 indikator ≥

0,7

0,5-0,6

≥ 0,7

Moderat

Baik

2 AVE Seluruh

variabel ≥ 0,5

≥ 0,5 Baik

3 Composite

Reliability

Seluruh

variabel ≥ 0,7

≥ 0,5 Baik

4 Communality Seluruh

Variabel ≥ 0,5

≥ 0,5 Baik

5 R2 untuk

variable laten

endogen

Seluruh

variabel ≥ 0,33

0,20 -

0,33

Baik

6 Q2 untuk

variabel

endogen

0,872884 1 Baik

Selain melihat analisis

Goodness of Fit dalam penelitian

ini, maka penulis menyajikan pula

analisis direct dan indirect yang

bertujuan untuk melihat apakah

jalur dalam penelitian ini harus

melalui variabel intervening atau

harus melalui antar variabel secara

langsung. Berikut penulis sajikan

dalam tabel berikut ini :

Tabel 5.38Analisis Direct dan Indirect

PR > KK KO > KK

Pengaruh

Langsung

0,068 -0,336

Pengaruh Tidak

Langsung

0,535 x 0,556

= 0,297

-0,324 x 0,556

= -0,180

Pengaruh Total 0,365 -0,516

Kesimpulan Pengaruh Total >

Pengaruh Langsung

Pengaruh Total <

Pengaruh Langsung

Berdasarkan Tabel tersebut di

atas maka dapat dilihat bahwa untuk

Variabel Profesionalisme terhadap

variabel Kinerja Kerja dihasilkan

kesimpulan bahwa nilai pengaruh

total lebih besar dibandingkan

dengan nilai pengaruh langsung,

maka dengan demikian variabel

intervening diperlukan dan

hubungan antar variabel, sedangkan

untuk variabel Komitmen

Organisasi terhadap Kinerja Kerja

dihasilkan nilai pengaruh total lebih

kecil dibandingkan nilai pengaruh

langsung, dengan demikian maka

sebaiknya variabel Komitmen

organisasi terhadap kinerja kerja

seharusnya tidak melalui variabel

intervening.

Page 17: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 121

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian

yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya, berikut ini disajikan

kesimpulan sebagai berikut :

a. Profesionalisme auditor internal

mempunyai pengaruh positif

terhadap kinerja kerja auditor

internal.

Dari hasil pengolahan data dapat

disimpulkan bahwa

profesionalisme auditor internal

ternyata mempunyai pengaruh

yang positif terhadap kinerja

auditor internal.

b. Profesionalisme auditor internal

mempunyai pengaruh positif

terhadap kepuasan kerja. Dari hasil pengolahan data maka

dapat disimpulkan bahwa

profesionalisme auditor internal

mempunyai pengaruh positif

terhadap kepuasan kerja.

c. Komitmen organisasi

mempunyai pengaruh positif

terhadap kepuasan kerja auditor

internal Dari hasil pengolahan data maka

dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh positif antara komitmen

organisasi terhadap kepuasan

kerja auditor internal.

d. Komitmen organisasi

mempunyai pengaruh positif

terhadap kinerja kerja auditor

internal.

Dari hasil pengolahan data maka

dapat disimpulkan bahwa

komitmen organisasi ternyata

berpengaruh positif terhadap

kinerja kerja auditor internal.

e. Kepuasan kerja mempunyai

pengaruh positif terhadap

kinerja kerja auditor internal. Dari hasil pengolahan data maka

dapat disimpulkan adanya

hubungan yang positif antara

kepuasan kerja dan kinerja kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. 2004. Auditing, Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik.

Jakarta: LPFE-UI.

Amilin dan Rosita Dewi, 2008, “Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap

Kepuasan Kerja Akuntan Publik dengan Role Stress sebagai Variabel

Moderating”. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Volume 12 No. 1.

Anni Ompu Sunggu. 2004. Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kepuasan Kerja

dan Komitmen Organisasi Dalam Peningkatan Kinerja (Studi Empiris pada

Internal Auditor PLN Se-Indonesia). Tesis Program Pasca Sarjana Undip

(tidak dipublikasikan)

Aranya, N., J. Pollaock, and J. Amernic. 1981. “An examination of professional

commitmen in public accounting”. Accounting, Organization and Society 6 :

PP.271 - 282.

Aranya, R. Lachman and J. Armenic, 1982. Accounting job satisfaction : A path

analysis. Accounting, Organization and Society 7 (3) : 201 – 215.

Page 18: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 122

Aranya, R. Lachman and J. Armenic, 1982. Accounting job satisfaction : A path

analysis. Accounting, Organization and Society 7 (3) : 201 – 215.

Arfan Ikhsan & Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta:

Salemba Empat.

Arfan IKhsan Lubis . Akuntansi Keperilakuan.Edisi 2. Salemba Empat

Arnold, H.J. dan Feldman. 1982. A Multivariate Analysis of Determinant of Job

Turnover. Journal of Applied Psychology 67:350-360.

Ataina Hudayati, JAAI VOLUME 6 NO. 2, DESEMBER 2002” Perkembangan

Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori Dan Pendekatan Yang

Melandasi”

Bateman, T dan S. Strasser, 1984. A Longitudinal analysis of antecedents of the

antecedent of organizational commitment. Academy of Management Journal

27: 95-112

Cut Zurnali dalam bukunya "Learning Organization, Competency, Organizational

Commitment, dan Customer Orientation : Knowledge Worker - Kerangka

Riset Manajemen Sumberdaya Manusia di Masa Depan " (2010)

Davis, K dan Newstroom John. W.1985. Human Behavior at Work :

Organizational Behavior. Seven Edition Mc. Grow-Hill, Inc.

Devi Irahandayani. 2002. Pengaruh Sikap Mental Auditor Internal atas Kualitas

Hasil Kerjanya. Skripsi Sarjana Ekonomi Universitas Trisakti (Tidak

dipublikasikan)

Evi Lestari dan Dwi Cahyono, 2003 “Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja

Sebagai Mediasi Hubungan Profesionalisme dengan Intensi Keluar”

Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya

Ghozali, Imam.2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modelling: Metode Alternatif dengan

Partial Least Square (PLS). Badan Penerbit Undip: Semarang.

Goetz, J., P. C. Morrow, and I.C Mc Elroy. 1991. “The effect of Accounting Firm

Size and member rank on professionalism”. Accounting Organization and

Society 16 : PP.159 – 166.

Goode, W., 1957.”Community within a community : The profession.”American

Sociological Review 22 : PP.194-200.

Gregson. T. 1992. An Investigation of the causal ordering of job satisfaction and

organizational commitment in turnover models in accounting. Behaviour

Research In Accounting 4 : 80 - 95

Guntur, Sri, Yohanes, 2002. Profesionalisme Sebagai Mediasi Hubungan Antara

Pengalaman Dengan Kinerja, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi.

Jurnal Maksi Undip.

Page 19: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 123

Hall, R, 1968. “Profesionalization and bureaucratation”. American Sociological

Review 33 : PP.92 – 104

Harrel, it, and M. Stahl. 1984. “Mc Clelland‟s trichotomy of need theory and the

job satisfaction and work performance of CPA firm professional”.

Accounting Organization and Society 9 : pp.241-252

Harrel, it, E. Chewning and M. Taylor, 1986. “Organization – Profession Conflict

and the Satisfaction and Turnover intentions of internal auditing”. Auditing :

a Journal of Practice & Theory (Spring) : pp.109-121

Hiro Tugiman, 1998. “Audit Internal yang Diharapkan Kenyataan dan Upaya

Pengembangannya”. Makalah Seminar Nasional IAI Cabang Jambi.

Hopwood, 1974. Accounting and behaviour. Accounting age book.A Wheaton and

Company.

I Wayan Suartana. 2000. Anteseden dan Konsekuensinya Job Insecurity dan

Intensi Keluar pada Internal Auditor. Tesis Program Pasca Sarjana UGM

(Tidak dipublikasikan)

I Wayan Suartana. Akuntansi Keperilakuan: Teori dan Implementasi. Penerbit

Andi.

Kalbers L.P. and Fogarty. 1995. “Professionalism and its Consequences : A Study

Internal‟s Auditor”. A journal Practice and Theory (Spring) : 64 -85.

Khikmah, Siti Noor. 2005. Pengaruh Profesionalisme Terhadap Keinginan

Berpindah Dengan Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Sebagai

Variabel Intervening. Jurnal Maksi Undip, Vol. 5 Agustus

Mathieu, J.1991. A cross level nonrecursive model of the antecedent of

organizational commitment and satisfaction. Journal of Applied Psychology

76 (5):607-618.

Meyer, J and N. Allen. 1984. Testing the “side bet theory” of organizational

commitment : Some methodological considerations, Journal of Applied

Psychology 69 : 372-378

Moh. As‟ad. 1978. Psikologi Industri. Penerbit Liberty Yogyakarta

Morrow, P.C. and J.F. Goetz. 1988.”Professionalism as form of work

commitment”. Journal of Vacational Behavior 32 : pp. 92-111

Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Norris, D dan R. Niebuhr. 1983. “Professionalism, Organizational Commitment

and Job Satisfaction in Accounting Organization”. Accounting,

Organizations and Society 9 (1) : 49-59

Pasewark, W.R dan Strawser, J.R. 1996. The determinant and outcomes

associated with job insecurity on a professional accounting environments.

Behavioral Research in Accounting 8. 91-113

Pei, B, dan F. Davis. 1989. “The impact of organizational structure on internal

auditor organizational – Professional conflict and role stress : An

exploration of Linkages. Auditing: A Journal of Practice & Theory (Spring)

: pp.101-115.

Page 20: PENGARUH PROFESIONALISME DAN KOMITMEN …

Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Vol.8 No.1 Juni 2015 124

Poznanski, Peter, J dan Bline, Denis M. 1997. Using structural equation modelling

to investigate the causal ordering of job satisfaction and organization

commitment among staff accountants. Behavioral Research in Accounting.

Volume 9, 1997. Printed in USA.

Priadana, Sidik & Saludin Muis. Metodologi Penelitian Ekonomi&Bisnis.Graha

Ilmu

Price J, E dan Mueller, C. 1981. A Causal Model Turnover for Nurses. Academy

Management Journal. 24 (3) : 88-109

Rahmawati. 1997. Hubungan antara Profesionalisme Internal Auditor dengan

Kinerja, Kepuasan Kerja, Komitmen dan Keinginan Untuk Pindah. Tesis

Program Pasca Sarjana UGM (Tidak dipublikasikan)

Robbins, P. Stephen. 2003. Organization Behaviour : Concept, Controversies,

Aplications. Seventh Edition. Prentice Hall Inc.

Sawyer, Lawrence B. 1998. Sawyer’s Internal Auditing. The Institue of Internal

Auditors.

Schroeder, R dan Indieke. 1977. Local cosmopolitan and bureaucratic perception

in public accounting firms. Accounting, Organization and Society 2 : 39-46

Sorensen J. dan T. Sorensen. 1974, The conflict of professionals in bureaucratic

organization. Administration Science Quarterly (March) : 98-106.

Sri Trisnaningsih, 2003, “Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Kerja Auditor:

Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan

Publik di Jawa Timur)”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Volume 6 No. 2.

Sumardi. 2001. Pengaruh Pengalaman Terhadap Profesionalisme Serta

Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja. Tesis

Program Pasca Sarjana Undip (tidak dipublikasikan).

Suwandi dan Nur Indriantoro. 1999. Pengujian Model Turnover Pasewark dan

Strawser : Studi Empiris Pada Lingkungan Akuntan Publik, Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia, Vol. No. 2 Juli.

Timpe. A. Dale.1988. The Art and Science of Business Management Performance.

Kend Publishing Inc.

Triandis, H.C. 1971. Attitudes and Attitudes Change. Jhon Waley and Sons, Inc,

New York.

Valery G.Kumaat. Internal Audit.Penerbit Erlangga

Zainuddin .Makalah, Jakarta, 25 juli 2002