Upload
vongoc
View
228
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH WAKTU PEMBELAJARAN DAN SUASANA KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SEMESTER I
SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
SKRIPSI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1
Disusun Oleh :
Mohammad Agus Prayitno N I M. 0 5 4 4 0 0 2 3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2 0 0 9
Skr
DipNamNIMTelNil DinSun
ripsi/Tugas A
persiapkan dma M lah dimunaqai Munaqasy
nyatakan telanan Kalijaga
PENGENom
Akhir dengan
dan disusun o
asyahkan payah
ah diterima a Yogyakarta
ESAHAN Smor: UIN.02
n judul :
oleh : : :
ada : :
oleh Fakultaa.
TIM M
K
Dra. DaNIP
SKRIPSI/T2/D.ST/PP.0
: Pengaruh Kelas TerhKelas XI SYogyakarta
: : Mohammad: 05440023: 24 Februari: A/B
as Sains dan
MUNAQAS
Ketua Sidang
as SalirawatiP. 13200180
TUGAS AK01.1/417/200
Waktu Pemhadap PrestaSemester I a Tahun Pela
d Agus Pray
i 2009
n Teknologi
YAH
g
i, M.Si 05
KHIR 09
mbelajaran asi Belajar SMA Muhaajaran 2008/
yitno
Universitas
dan SuasanKimia Sisw
ammadiyah /2009.
Islam Nege
na wa
II
eri
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/RO
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Hal. : Persetujuan Skripsi Lamp. : - Kepada : Yth. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu’alaikum wr.wb. Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing sependapat bahwa skripsi saudara : Nama : Mohammad Agus Prayitno NIM. : Pengaruh Waktu Pembelajaran dan Suasana Kelas terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas XI semester I SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta TP.2008/2009.
sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Sains. Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 16 Januari 2009 Pembimbing,
Dra.Das Salirawati,M.Si. NIP.132001805
ii
Dra. Das Salirawati, M.Si.
NOTA DINAS KONSULTAN Hal. : Skripsi Sdr. Mohammad Agus Prayitno
Kepada : Yth. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Assalammualaikum Wr.Wb. Setelah membaca, meneliti, dan menyarankan perbaikan seperlunya, kami selaku pembimbing menyatakan bahwa Skripsi saudara :
Nama : Mohammad Agus Prayitno NIM. : 05440023 Program Studi : Pendidikan Kimia Judul : Pengaruh Waktu Pembelajaran dan Suasana Kelas terhadap Prestasi Belajar Kimia siswa kelas XI Semester I SMA
Muhammadiyah 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009. Sudah memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sains pada program studi pendidikan kimia. Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih. Wassalammualaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, 26 Februari 2009 Konsultan, Dra. Das Salirawati, M.Si. NIP. 132 001 805
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mohammad Agus Prayitno
NIM. : 05440023
Prgram Studi : Pendidikan Kimia
Fakultas : Sains dan Teknologi
Menyatakan bahwa Skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Waktu Pembelajaran dan
Suasana Kelas terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta TP.2008/2009” merupakan hasil penelitian saya sendiri, tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 3 Februari 2009 Penulis,
M.Agus Prayitno NIM.05440023
iv
MOTTO
�اَلجنَّة ِإَلى َيْهِدْي اِلبرَّ َوِإنَّ اِلبرَّ ِإَلى َيْهِدْي الصِّْدَق َفِإنَّ ِبالصِّْدِق َعَلْيُكْم
“Ucapkanlah perkataan jujur,
sesungguhnya kejujuran itu menuntun seseorang
kepada kebaikan,
dan sesungguhnya kebaikan itu menuntun kepada surga”
(HR. Bukhari-Muslim)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Almamaterku
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT., yang telah melimpahkan segala nikmat serta rahmat-Nya, sehingga Skripsi
dengan judul “Pengaruh Waktu Pembelajaran dan Suasana Kelas terhadap Prestasi
Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta
TP.2008/2009” dapat terselesaikan tanpa hambatan yang berarti. Shalawat dan salam
senantiasa tercurah kepada rasulullah Muhammad SAW yang telah membebaskan kita
dari zaman kejahiliyahan.
Terselesainya penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, diucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tuaku tercinta, yang rela mengorbankan segalanya demi
keberhasilan anaknya. Terima kasih atas doa, motivasi dan kepercayaan yang telah
ibu dan bapak berikan.
2. Dra. Maizer Said Nahdi, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
3. Khamidinal, M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Kimia.
4. Dra. Das Salirawati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing, yang telah membimbing
dan mengarahkan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Esti Wahyu Widowati, M.Si., selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah
memberikan motivasi dan arahan dalam menyelesaikan study di Universitas.
6. Drs. H.M. Mahfudz, MA., selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta yang telah memberikan izin dalam penelitian ini.
7. Drs. Sukardi, selaku Wakil Kepala Urusan Kurikulum yang telah memberikan
arahan sebelum melakukan penelitian di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
8. Fatma Taufiyanti, S.Si., selaku guru kimia kelas XI SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta yang telah membantu memfasilitasi dalam pelaksanaan penelitian.
vii
9. Eni Isnaeni, A.Ma.Pd. yang dengan sabar memberikan dorongan, motivasi dan
penantian yang tulus.
10. Adik-adikku tersayang yang selalu ceria menghibur, apabila kakanya dalam
kebingungan, Very.... Hendra.... dan Wawan....
11. Sahabat-sahabatku yang telah meberikan fasilitas dalam menyelesaikan
administrasi izin penelitian dan pendadaran. Adi, Eka, Fathur, dan Lastri, terima
kasih atas bantuannya, You Are My Best Friends semoga persahabatan kita tidak
hanya sampai disini.
12. Anak-anak Program Studi Pendidikan Kimia Angkatan 2005, yang individual
namun ramai apabila berkumpul. Imam “n Apri, jangan nge-game terus y...., dan
untuk “yaya” jaga terus keceriaanmu...
13. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Semoga budi baik Bapak, Ibu, dan teman-teman mendapatkan balasan dari
Allah SWT. Amin.
Demikian ucapan kata pengantar yang dapat disampaikan, tentunya skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan, dan
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Yogyakarta, 27 Februari 2009
Penulis,
Mohammad Agus Prayitno NIM. 05440023
viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL -------------------------------------------------------------------------- i HALAMAN PENGESAHAN --------------------------------------------------------------- ii HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI --------------------------------------------------- iii HALAMAN NOTA DINAS KONSULTAN ----------------------------------------------- iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ----------------------------------- v HALAMAN MOTTO ------------------------------------------------------------------------ vi HALAMAN PERSEMBAHAN ------------------------------------------------------------- vii KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------ viii DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------------- x DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------------------- xii DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------------------------------- xiii DAFTAR LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------------- xiv ABSTRAKSI ---------------------------------------------------------------------------------- xv BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ----------------------------------------------------- 1 B. Identifikasi Masalah ---------------------------------------------------------- 6 C. Pembatasan Masalah --------------------------------------------------------- 6 D. Perumusan Masalah ---------------------------------------------------------- 7 E. Tujuan Penelitian ------------------------------------------------------------- 8 F. Manfaat Penelitian ------------------------------------------------------------ 8
BAB II KERANGKA TEORI
A. Deskripsi Teori ---------------------------------------------------------------- 9 1. Waktu Belajar ------------------------------------------------------------ 9 2. Suasana Kelas ------------------------------------------------------------ 14 3. Prestasi Belajar Kimia ---------------------------------------------------- 20 4. Laju Reaksi --------------------------------------------------------------- 23 5. SMA Muhammadiyah --------------------------------------------------- 25
B. Kerangka Berpikir ------------------------------------------------------------ 25 C. Hipotesis Penelitian ---------------------------------------------------------- 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ------------------------------------------------------------- 29 B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ---------------------------------- 29 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel --------------------- 30
ix
1. Populasi -------------------------------------------------------------------- 30 2. Sampel --------------------------------------------------------------------- 30 3. Teknik Pengambilan Sampel ------------------------------------------- 30
D. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data ----------------------------- 30 1. Instrumen Waktu Pembelajaran ----------------------------------------- 30 2. Instrumen Suasana Kelas ------------------------------------------------ 31 3. Instrumen Prestasi Belajar Kimia --------------------------------------- 32
E. Teknik Analisis Data --------------------------------------------------------- 35 1. Uji Normalitas ------------------------------------------------------------ 35 2. Uji Homogenitas --------------------------------------------------------- 37 3. Uji Independensi ---------------------------------------------------------- 37 4. Uji Regresi Dua Prediktor ----------------------------------------------- 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian --------------------------------------------------------------- 42 B. Pembahasan ------------------------------------------------------------------- 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------------- 49 B. Saran --------------------------------------------------------------------------- 49
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Suasana Kelas ---------------------------------------------- 32 Tabel 2. Kisi-kisi Soal Prestasi Belajar Kimia Siswa ----------------------------------- 33 Tabel 3. Kriteria Koefisien Reliabilitas --------------------------------------------------- 34 Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas ------------------------------------------------- 36 Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas ---------------------------------------------- 37 Tabel 6. Rumus Analisis Varians Garis Regresi ----------------------------------------- 40 Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Signifikasi Korelasi Dua Prediktor -------------------- 42 Tabel 8. Ringkasan Hasil Perhitungan SR dan SE -------------------------------------- 43 Tabel 9. Perbandingan Penataan Ruang Kelas ------------------------------------------- 46
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Berkurangnya informasi yang diingat dalam pembelajaran. --------------- 3 Gambar 2. Hubungan antar Variabel -------------------------------------------------------- 35
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Lembar Observasi dan Kriteria Penilaian-------------------------------- 52 Lampiran 2. Data Hasil Observasi ------------------------------------------------------- 57 Lampiran 3. Angket Suasana Kelas ------------------------------------------------------ 58 Lampiran 4. Skor Hasil Angket Suasana Kelas ---------------------------------------- 60 Lampiran 5. Data Variabel X1, X2, dan Y ----------------------------------------------- 64 Lampiran 6. Soal Prestasi Belajar Kimia Siswa ---------------------------------------- 65 Lampiran 7. Skor Prestasi Belajar Kimia Siswa --------------------------------------- 69 Lampiran 8. Hasil Uji Validitas --------------------------------------------------------- 71 Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas ------------------------------------------------------- 72 Lampiran 10. Hasil Uji Normalitas -------------------------------------------------------- 76 Lampiran 11. Hasil Uji Homogenitas ---------------------------------------------------- 79 Lampiran 12. Hasil Uji Independensi ----------------------------------------------------- 83 Lampiran 13. Hasil Perhitungan Analisis Regresi --------------------------------------- 85 Lampiran 14. Surat-surat ------------------------------------------------------------------- 90 Lampiran 15. Tabel -------------------------------------------------------------------------- 97
xiii
ABSTRAK
PENGARUH WAKTU PEMBELAJARAN DAN SUASANA KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SEMESTER I
SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA TP. 2008/2009
Oleh: Muhammad Agus Prayitno
NIM. 05440023 Pembimbing:
Dra. Das Salirawati, M.Si.
ABSTRAK
Penelitian dengan judul pengaruh waktu pembelajaran dan suasana kelas terhadap prestasi belajar kimia siswa bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh: (a) waktu pembelajaran terhadap prestasi belajar kimia apabila suasana kelas dikendalikan secara statistik, (b) suasana kelas terhadap prestasi belajar kimia siswa apabila waktu pembelajaran dikendalikan secara statistik, serta (c) waktu pembelajaran dan suasana kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar kimia siswa.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester I SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 sebanyak 5 kelas dengan jumlah 192 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purpossive sampling. Teknik pengumpulan data suasana kelas dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan angket, sedangkan untuk prestasi belajar kimia siswa menggunakan soal tes prestasi belajar kimia dengan jenis tes multiple choice. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dua prediktor (regresi ganda). Persamaan regresi yang diperoleh: Y = -0.626 X1 + 0,678X2 – 1,38. Harga koefisien korelasi ganda ( 1 2) sebesar 0,179 dan harga koefisien determinasi Ry 1 2 2 sebesar 0,032. Harga koefisien korelasi jenjang pertama,
1 2 sebesar -0,153 dan
2 1 sebesar 0,123. Harga
kedua r hitung tersebut lebih kecil dari r tabel pada taraf signifikasi 5% (0,235). Sumbangan Relatif (SR) waktu pembelajaran (X1) sebesar 63,3% dan sumbangan Relatif (SR) suasana kelas (X2) sebesar 36,7%. Sumbangan Efektif (SE) waktu pembelajaran (X1) sebesar 2,026% dan Sumbangan Efektif (SE) suasana kelas (X2) sebesar 1,174%.
Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa: (a) tidak ada pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran terhadap prestasi belajar kimia siswa apabila suasana kelas dikendalikan secara statistik, (b) tidak ada pengaruh yang signifikan antara suasana kelas terhadap prestasi belajar kimia siswa apabila waktu pembelajaran dikendalikan secara statistik, dan (c) tidak ada pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran dan suasana kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar kimia siswa. Dengan demikian waktu pembelajaran dan suasana kelas yang selama ini dipercaya dapat mempengaruhi prestasi belajar tidak perlu terlalu dipertimbangkan, tetapi juga tidak boleh diabaikan. Kata Kunci: Waktu Pembelajaran, Suasana Kelas, Prestasi Belajar.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Pada
umumnya, negara berkembang atau yang mengalami stabilitas politik dan agama,
pendidikan menjadi perhatian penting bagi masyarakat.1 Mengingat sangat
pentingnya pendidikan bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh
negara di dunia menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan
dengan pendidikan, khususnya yang menyangkut masalah kebijakan atau policy2.
Setiap negara mempunyai landasan dan tujuan pendidikan yang berbeda. Salah
satu tujuan pendidikan di Indonesia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 menyatakan Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat 2 yang berbunyi Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
Oleh karena itu seluruh warga negara Indonesia berhak untuk memperoleh
pendidikan, dan tidak memandang suku, agama, maupun ras.
Dalam Dictionary of Psychology (1972) pendidikan diartikan sebagai … the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitude, etc. usually the term is applied to formal institution.3
1 Sumanto, wasty. Psikologi Pendidikan. (Jakarta : Rineka Cipta), hlm. 1. 2 Daien Indrakusuma, Amir. Pengantar Ilmu Pendidikan. (Surabaya : Usaha Nasional, 1973), hlm.
44. 3 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan, suatu pendekatan baru. (Bandung : Remaja Rosdakarya,
1995), hlm 11.
2
Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan merupakan tahapan
kegiatan yang bersifat kelembagaan seperti sekolah atau madrasah yang
dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai
pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya.
Disamping secara formal, pendidikan dapat berlangsung secara informal
dan non formal. Pendidikan formal, pada umumnya dilaksanakan pada pagi hari
sampai siang/sore hari. Dengan kata lain, waktu pembelajaran dilaksanakan pada
pagi hari (07.00) sampai dengan siang hari (13.30). Pelaksanaan pembelajaran
yang berbeda tersebut, secara tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan
siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan. Siswa akan lebih mudah
memahami materi yang diajarkan, apabila pelajaran dilaksanakan pada pagi hari
karena pada saat-saat tersebut konsentrasi siswa masih kuat.
Menurut J.Biggers (1980) belajar pada pagi hari lebih efektif daripada
belajar pada waktu-waktu lainnya.4 Hal ini dikarenakan pada pagi hari kondisi
jasmani dan rohani siswa masih segar (fresh) dan memori otak masih kosong,
sehingga mudah menyerap materi yang diajarkan. Menurut Tjipto Utomo, dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran, seseorang (siswa) akan mengalami peningkatan
konsentrasi setelah menit ke-20. setelah itu secara perlahan konsentrasi mereka
akan menurun.5 Oleh karena itu, Rooijakker menyarankan agar guru memberikan
istirahat selingan selama beberapa menit. Dengan selingan istirahat tersebut,
konsentrasi belajar siswa akan meningkat kembali.
4 Ibid., hlm.138. 5 Utomo, Tjipto. Pendekatan dan Pengembangan Pendidikan. (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1994),
hlm. 185.
3
Turunnya perhatian dan prestasi belajar tersebut, dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 1. Berkurangnya apa yang diingat dari informasi dalam pembelajaran / kuliah (a), dan dari pembelajaran/kuliah dengan variasi dan istirahat (b). (sumber: E.J.Thomas,1972)
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang di anggap sulit oleh
siswa, karena untuk memahaminya memerlukan keseriusan berpikir (konsentrasi)
yang tinggi. Oleh karena itu, efektif tidaknya materi kimia diterima oleh siswa
juga dipengaruhi waktu pembelajaran kimia di sekolah. Kegiatan pembelajaran
kimia di sekolah yang dilakukan pada pagi hari tentu saja akan mudah diserap
siswa, karena pikiran siswa masih fresh dan belum jenuh. Sebaliknya jika
kegiatan pembelajaran kimia dilaksanakan pada siang hari kemungkinan besar
materi yang dapat diserap siswa lebih sedikit, karena jasmani maupun rohani
siswa sudah lelah dan jenuh.
Sekolah-sekolah formal di Indonesia, tidak semuanya didirikan oleh
negara (negeri), tetapi ada juga sekolah yang didirikan oleh lembaga atau swadaya
masyarakat (swasta). Bantuan pendidikan dari pemerintah yang diberikan kepada
kedua institusi tersebut tidaklah sama, sehingga dalam pendirian gedung dan
fasilitas belajar antara sekolah satu dengan yang lain akan berbeda. Ada sekolah
4
yang gedungnya sangat bagus dengan fasilitas yang sangat memadai, tetapi ada
pula sekolah yang tidak layak untuk dijadikan tempat belajar. Perbedaan gedung
dan fasilitas sekolah sangat mempengaruhi kegiatan belajar-mengajar di kelas. Di
sekolah yang bagus dengan fasilitas yang memadai, pembelajaran dapat
berlangsung secara optimal, sebaliknya di sekolah yang fasilitasnya kurang
memadai dengan keadaan gedung yang kumuh, bahkan tidak layak pakai,
kegiatan belajar-mengajar tidak dapat berlangsung secara optimal. Perbedaan ini
mempengaruhi terserap atau tidaknya pelajaran yang diberikan guru kepada siswa.
Di dalam satu sekolah, terdapat beberapa ruang kelas yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran. Ruang kelas tersebut tentunya tidak sama antara
ruang kelas satu dengan yang lain, karena setiap ruangan biasanya diatur/ditata
oleh siswa dengan wali kelasnya masing-masing. Bagi siswa yang rajin menata
maupun membersihkan, tentunya ruang kelas akan kelihatan rapi dan menarik,
sebaliknya apabila siswa malas untuk membersihkan, maka ruang kelas kelihatan
kotor dan tidak menarik. Selain kerajinan/kemalasan siswa dalam membersihkan
ruang kelas, ada faktor lain yang mempengaruhi keindahan ruang kelas, misalnya
pendirian gedung yang tidak serentak, sehingga bangunan lama menjadi kurang
menarik jika dibandingkan dengan bangunan baru. Selain itu, faktor penting yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kondusif tidaknya siswa ketika
mengikuti pembelajaran dan interaksi sosial siswa. Meskipun ruang kelas bagus,
tetapi sebagian siswa ramai dalam mengikuti pembelajaran, maka materi yang
diserap tidak akan maksimal. Begitu pula interaksi sosialnya, baik interaksi siswa
dengan guru yang mengajar maupun interaksi siswa dengan teman-temannya.
5
Apabila interaksi siswa dengan guru baik, maka siswa akan senang dalam
mengikuti pelajarannya, sehingga materi yang diajarkan lebih mudah di serap.
Sebaliknya jika siswa sudah tidak senang dengan guru yang mengajar, tentunya
siswa akan malas mengikuti pelajarannya karena tidak ada rasa aman, nyaman,
sehingga siswa tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran. Begitu juga
interaksi siswa dengan teman-temannya, apabila interaksi baik, maka siswa
nyaman dalam mengikuti pelajaran, sebaliknya apabila interaksi kurang baik,
siswa merasa tertekan dalam mengikuti pelajaran, karena takut dengan teman-
temannya. Perbedaan keadaan/suasana ruang kelas ini menyebabkan terjadinya
perbedaan kenyamanan belajar siswa di kelas sehingga menyebabkan adanya
perbedaan penyerapan materi yang diajarkan antara kelas satu dengan kelas yang
lain.
Dengan demikian suasana kelas dapat mempengaruhi semangat belajar
siswa. Jika semangat belajar siswa tinggi maka prestasi siswa akan baik,
sebaliknya jika semangat belajar siswa rendah, maka prestasi siswa akan rendah
pula.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini akan mencoba mencari ada
tidaknya pengaruh waktu pembelajaran di sekolah dan suasana kelas terhadap
prestasi belajar kimia.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Suasana/keadaan setiap kelas berbeda-beda, ada yang bersih, nyaman, fasilitas
lengkap, kumuh, tertata rapi, tidak terawat, dan sebagainya.
2. Hambatan dalam proses pembelajaran dapat berupa faktor intern maupun
ekstern.
3. Waktu pembelajaran di sekolah dapat berlangsung pagi, siang, dan sore hari.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman dan perluasan
masalah, maka perlu batasan permasalahan sebagai berikut:
1. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ada tidaknya hubungan
antara waktu pembelajaran dan suasana kelas terhadap prestasi belajar kimia
siswa kelas XI semester I SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta TP.2008/2009.
2. Waktu pembelajaran yang dimaksud adalah waktu pembelajaran kimia di
kelas.
3. Waktu pembelajaran dalam penelitian ini hanya dibatasi menjadi dua, yaitu
waktu pembelajaran kimia di kelas pada pagi hari (07.00 - 12.00) dan siang
hari (12.00 – 13.30).
4. Suasana kelas dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
a. suasana kelas yang baik, dengan kriteria penerangan kelas yang cukup,
ventilasi udara memadai, tata kelas (hiasan dinding, lantai) rapi dan bersih
7
serta teman-teman yang menyenangkan (memperhatikan ketika pelajaran
berlangsung).
b. suasana kelas yang kurang baik, dengan kriteria penerangan kelas kurang,
ventilasi udara terbatas (jumlahnya minim, bahkan tidak ada), tata kelas
(hiasan dinding, lantai) tidak teratur serta teman-teman yang kurang
menyenangkan (tidak memperhatikan ketika pelajaran berlangsung).
5. Faktor intern yang diteliti, yaitu waktu pembelajaran ketika siswa mengikuti
pelajaran di kelas, sedangkan faktor ekstern yang diteliti adalah suasana kelas
siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
6. Prestasi belajar kimia siswa dibatasi pada nilai tes akhir siswa yang diperoleh
melalui tes tertulis Materi Pokok Laju Reaksi.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran terhadap prestasi
belajar kimia siswa, apabila suasana kelas dikendalikan secara statistik?
2. Adakah pengaruh yang signifikan antara suasana kelas terhadap prestasi
belajar kimia siswa, apabila waktu pembelajaran dikendalikan secara statistik?
3. Adakah pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran dan suasana
kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar kimia siswa?
8
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya:
1. Pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran terhadap prestasi belajar
kimia siswa, apabila suasana kelas dikendalikan secara statistik.
2. Pengaruh yang signifikan antara suasana kelas terhadap prestasi belajar kimia
siswa, apabila waktu pembelajaran kimia dikendalikan secara statistik.
3. Pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran dan suasana kelas secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar kimia siswa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Guru, sebagai pertimbangan dalam memilih waktu yang sesuai untuk
mengajarkan materi pelajaran kimia.
2. Siswa, sebagai masukan akan pentingnya mempersiapkan diri dalam
mengikuti proses pembelajaran, sehingga dapat mengantisipasi berbagai faktor
yang dapat menghambat belajarnya.
3. Peneliti, sebagai tambahan wawasan yang belum diketahui, sehingga dapat
dijadikan modal awal untuk penelitian selanjutnya.
4. Sekolah, sebagai masukan dalam menentukan jadwal pelajaran.
9
BAB II KERANGKA TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Waktu Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, waktu mempunyai arti (1)
seluruh rangkaian yang telah lewat, sekarang dan yang akan datang, (2) lamanya
(saat-saat tertentu) untuk melakukan sesuatu, (3) keadaan hari.6 Pada umumnya
waktu dibedakan menjadi tiga, yaitu pagi, siang dan sore/malam. Pagi hari
biasanya digunakan untuk memulai aktivitas baik berangkat sekolah maupun
bekerja. Sedangkan siang hari digunakan untuk beristirahat melepas lelah setelah
melakukan aktivitas dipagi hari sedangkan sorenya untuk berkumpul dengan
keluarga atau digunakan untuk belajar. Ketika pagi, siang, sore/malam, tentunya
faktor X yang kita rasakan tidaklah sama. Pagi hari terasa sejuk dan segar karena
udara masih belum tercemar oleh asap-asap kendaraan serta kondisi jasmani yang
masih segar, sehingga pada waktu ini lebih efektif digunakan untuk belajar. Lain
halnya siang hari, suasana panas, badan letih, memori otak menurun karena
banyaknya permasalahan yang telah diserap ke otak, sehingga untuk belajar
kurang efektif. Siang hari lebih baik digunakan untuk beristirahat sejenak melepas
lelah, agar otak segar kembali, sehingga malamnya dapat digunakan untuk belajar.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.7 Akan tetapi
6 Penyusun, Tim. Kamus Besar Bahasa Indonesia. ( Jakarta : Balai Pustaka, 1988). hlm 1006. 7 Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. ( Jakarta: Rineka Cipta, 1995) hlm.2
10
perubahan tingkah laku yang dimaksud bukan perubahan tingkah laku seseorang
dalam keadaan tidak sadar (mabuk), perubahan yang terjadi dalam aspek
kematangan, pertumbuhan dan perkembangan, tetapi8:
a. Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan
itu atau sekurang kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan
dalam dirinya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung
secara berkesinambungan, tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau
proses belajar berikutnya.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Maksudnya, dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan tersebut senantiasa
bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.
Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat
menetap.
8 Ibid., hlm.3-4.
11
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena mempunyai tujuan
yang akan dicapai.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.
Waktu pembelajaran merupakan waktu terjadinya proses belajar-
mengajar di sekolah, waktu belajar di sekolah dapat pagi, siang maupun
sore/malam hari.9 Waktu pembelajaran di sekolah dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Apabila siswa masuk sekolah pada sore hari, sebenarnya kurang
dapat dipertanggung jawabkan. Siswa yang seharusnya beristirahat, tetapi
terpaksa masuk sekolah, hingga mereka mendengarkan pelajaran sambil
mengantuk dan sebagainya. Sebaliknya, siswa belajar di pagi hari, pikiran masih
segar, jasmani dalam kondisi yang baik, sehingga siswa dapat menyerap materi
dengan baik. Apabila siswa belajar di sekolah pada waktu kondisi badannya sudah
lelah/lemah, akan mengalami kesulitan di dalam menerima pelajaran. Kesulitan
itu disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berpikir pada kondisi badan
yang lelah/letih tadi. Untuk itu memilih waktu pembelajaran di sekolah yang tepat
akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. Apabila belajar siswa
baik, maka prestasi belajar siswa baik pula.
Salah satu pakar psikologi pendidikan J.Biggers (1980) berpendapat
bahwa belajar pada pagi hari lebih efektif daripada belajar pada waktu-waktu
9 Ibid., hlm.68.
12
lainnya10. Sehingga pembelajaran kimia di sekolah lebih baik dilaksanakan pada
pagi hari daripada dilaksanakan pada siang atau sore hari.
Selain faktor di atas, faktor intern yang berpengaruh terhadap belajar
siswa adalah:
a. Inteligensi
Inteligensi merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat
dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara
efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.11
Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang
sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi tinggi akan lebih berhasil
daripada siswa yang mempunyai tingkat inteligensi rendah. Walaupun
demikian siswa yang mempunyai inteligensi tinggi belum tentu berhasil dalam
belajarnya. Hal ini disebabkan belajar adalah suatu proses yang kompleks
dengan banyak faktor yang mempengaruhinya.
b. Perhatian
Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun
semata-mata tertuju kepada suatu objek (hal/benda) atau sekumpulan objek.12
Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Apabila bahan pelajaran tidak
10 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan, suatu pendekatan baru. (Bandung : Remaja Rosdakarya,
1995), hlm 138. 11 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta : Rineka Cipta, 1995),
hlm.55. 12 Ibid.,hlm.56.
13
menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga siswa menjadi
tidak suka belajar lagi.
c. Konsentrasi
Konsentrasi belajar merupakan kamampuan memusatkan perhatian pada
pelajaran.13 Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun
proses memperolehnya. Konsentrasi siswa terhadap pelajaran yang di ikutinya
akan mempermudah dirinya dalam menyerap materi yang diajarkan.
d. Kesiapan
Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever adalah Preparedness to
respond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau
bereaksi.14 Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran, karena
apabila siswa belum siap dalam mengikuti pembelajaran, maka hasil belajarnya
kurang optimal. Sebaliknya jika siswa siap dalam menerima pelajaran, maka
hasil belajarnya akan lebih baik.
e. Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani
(psikis).15 Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi
karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga
darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.
13 Dimyati. Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm.239. 14 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta : Rineka Cipta, 1995),
hlm.59. 15 Ibid.,hlm.59.
14
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan
ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk
berkonsentrasi, seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja. Kelelahan
rohani dapat terjadi terus-menerus karena memikirkan masalah yang dianggap
berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama/konstan tanpa ada
variasi dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan
bakat, minat dan perhatiannya.
2. Suasana Kelas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, suasana mempunyai arti (1)
keadaan disekitar sesuatu/keadaan di lingkungan sesuatu, (2) keadaan suatu
peristiwa.16 Suasana kelas dapat juga diartikan sebagai situasi atau kejadian yang
sering terjadi di dalam kelas ketika siswa mengikuti kegiatan pembelajaran.
Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa suasana kelas sukar untuk
didefinisikan, tetapi lebih mudah dalam memahami suasana kelas, dengan contoh
berikut:
“Kita dapat merasakan bahwa kelas IA tidak sama dengan kelas IB, dan begitu pula kelas IB tidak sama dengan kelas IC. Kelas IA adalah kelas yang “mati”, tidak ada gairah dan semangat belajar. Sebaliknya kelas IB merupakan kelas ramai tetapi kosong, artinya prestasinya rendah. Kelas IC merupakan kelas yang menyenangkan, ketua kelasnya aktif, anak-anaknya nampak kompak, dan prestasinya paling menonjol diantara dua kelas yang lain”.17
16 Penyusun, Tim. Kamus Besar Bahasa Indonesia. ( Jakarta: Balai Pustaka, 1988) 17Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan suatu pendekatan baru, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
1995), hlm.19.
15
Suasana kelas merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa. Suasana kelas yang gaduh/ramai akan mengganggu siswa
lain yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran. Agar siswa dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan baik perlulah diciptakan suasana kelas yang
tenang, supaya siswa dapat berkonsentrasi secara penuh dalam memahami
pelajaran yang di ajarkan. Suasana kelas tidak hanya sebatas gaduh atau tidaknya
teman-teman sekelas, akan tetapi interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa
dengan siswa, keadaan gedung (ventilasi udara, penerangan ruangan, hiasan
dinding dan keadaan lantai, dinding) juga merupakan bagian dari suasana kelas.
Apabila interaksi guru dengan siswa terjalin dengan baik, maka siswa
akan menyukai gurunya, sehingga secara tidak langsung siswa juga akan
menyukai pelajaran yang di ajarkan, apabila siswa belum paham, siswa akan
berusaha mempelajari pelajaran yang diajarkan dengan sebaik-baiknya.
Sebaliknya, jika interaksi guru dengan siswa tidak terjalin dengan baik, maka
siswa malas mempelajari pelajaran yang diajarkannya, akibatnya siswa tidak ada
motivasi untuk belajar sehingga tidak memahami apa yang telah diajarkan.
Begitu pula interaksi siswa dengan siswa. Interaksi sesama teman
sekelas dapat mempengaruhi belajar siswa. Tiap siswa memiliki kedudukan dan
peranan yang diakui oleh sesama. Jika seorang siswa diterima dalam
kelompoknya, maka siswa tersebut dengan mudah menyesuaikan diri dan dapat
belajar dengan baik. Sebaliknya jika siswa tertolak dalam kelompoknya, maka
siswa akan merasa tertekan karena terasingkan.
16
Pengaruh lingkungan sosial tersebut antara lain18:
a. Pengaruh kejiwaan yang bersifat menerima atau menolak siswa, yang akan
berakibat memperkuat atau memperlemah konsentrasi belajar.
b. Lingkungan sosial dapat berupa suasana akrab, gembira, rukun dan damai.
Sebaliknya mewujud dalam suasana perselisihan, bersaing, salah-menyalahkan
dan bercerai-berai. Suasana kejiwaan tersebut berpengaruh pada semangat dan
proses belajar.
c. Lingkungan sosial siswa di sekolah atau juga di kelas dapat berpengaruh pada
semangat belajar di kelas.
Selain faktor di atas, faktor ekstern yang lain adalah prasarana dan
sarana pembelajaran.19 Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang
belajar/kelas, ruang ibadah dan ruang kesenian. Sedangkan sarana pembelajaran
meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan
berbagai media pembelajaran yang lain. Apabila sarana prasarana di sekolah
memadai, kegiatan belajar-mengajar dapat berlangsung secara optimal, lain
halnya apabila fasilitas pembelajaran yang disediakan kurang memadai, maka
kegiatan belajar-mengajar tidak dapat berlangsung secara optimal. Ruang kelas
yang baik, apabila kelas tersebut memiliki ventilasi udara, cahaya (penerangan)
dan keadaan ruang kelas yang baik.
Ruang kelas yang pengap dan panas karena sirkulasi udara yang kurang
baik, akan membuat tubuh menjadi cepat lelah dan semangat belajar menurun
karena di dalam ruang yang kekurangan oksigen, energi (glukosa) yang
18 Dimyati. Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm.252. 19 Ibid., hlm.249.
17
diperlukan untuk proses belajar tidak dapat dibakar secara sempurna.20 Demikian
juga dengan cahaya (penerangan) di dalam kelas, cahaya yang kurang terang atau
terlalu terang akan memaksa otot-otot mata untuk berkontraksi agar mendapatkan
gambaran huruf yang dapat dibaca. otot-otot mata berkontraksi terus-menerus,
sehingga mata akan cepat lelah, sehingga menimbulkan efek yang negatif, yakni
mengantuk. Cahaya (penerangan) yang baik, datangnya haruslah dari sisi atau atas
kita dan bukan cahaya langsung.21 Cahaya yang jatuhnya ke permukaan buku
secara tidak langsung, akan meringankan beban mata kita, karena sebagian cahaya
ada yang terpantulkan dan terhamburkan. Penerangan yang ideal adalah
penerangan yang tidak langsung dan merata di seluruh ruangan.22 Untuk itu dalam
mendirikan kelas, hendaknya memenuhi standar/spesifikasi teknis pem-
bangunan/rehabilitasi gedung sekolah yang dianjurkan, agar suasana kelas
menjadi nyaman.
Adapun standar/spesifikasi teknis pembangunan/rehabilitasi gedung
sekolah yang dianjurkan adalah23:
1. Ukuran ruang
a. Ruang kelas
Ukuran ruang kelas 7.00 m x 8.00 m dengan lebar teras 1.80 m – 2.00 m.
b. Tinggi ruang kelas
Tinggi plafond minimal 3.50 m dari lantai.
20 Thabrany, Hasbullah. Rahasia Sukses Belajar. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), hlm.50. 21 Ibid., hlm.52. 22 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta : Rineka Cipta, 1995),
hlm.2. 23 www.mbs-sd.org/dok/Spes Teknis Bangun & Rehab DAK.pdf. 1/12/2008.
18
2. Struktur bangunan
Bangunan sekolah adalah salah satu fasilitas umum yang harus
memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan memiliki usia pemakaian yang
cukup lama. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, dalam pelaksanaan
pembangunan/rehabilitasi bangunan sekolah harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. Bangunan dengan dinding tembok harus diperkuat dengan struktur beton
bertulang atau kayu agar bangunan menjadi kokoh dan permanen.
b. Bangunan panggung dengan bahan dari kayu dapat menggunakan
struktur dari beton bertulang.
3. Konstruksi atap
a. Penutup atap menggunakan bahan yang tersedia dan mudah di dapatkan,
antara lain genteng, asbes gelombang, seng gelombang minimal tipe
BJLS 25, sirap dan sebagainya.
b. Kemiringan atap disesuaikan dengan persyaratan bahan penutup atap
yang digunakan.
c. Untuk mengurangi panas ruang di bawah atap dapat diatasi dengan cara
memasang ventilasi pada layar atau plafond lambersiring pada teritisan.
4. Konstruksi plafond
a. Penutup plafond dapat menggunakan asbes datar atau triplek, anyaman
bambu atau bahan lain yang memenuhi persyaratan sebagai bahan
penutup plafond.
19
b. Penutup plafond harus dipaku cukup kuat agar tidak melendut atau
terlepas.
5. Jendela dan ventilasi
a. Ketinggian ambang bawah jendela minimal 1.10 m dari lantai.
b. Jendela dibuat dari kaca mati dan daun jendela kaca dengan tebal 5 mm.
c. Ventilasi dipasang secara bersilangan (cross ventilation) untuk
memperoleh sirkulasi udara yang baik di dalam ruang kelas.
d. Ventilasi dapat diisi dengan jalusi dari kayu, kaca silang, kaca tidak
penuh, atau daun ventilasi kaca agar cahaya dan sirkulasi udara dapat
memasuki ruangan dengan baik. Tebal kaca untuk ventilasi adalah 5 mm.
6. Penutup lantai
Bahan penutup lantai dapat menggunakan:
a. Keramik dengan warna terang (untuk lantai teras dipasang keramik dof
dengan warna lebih gelap dari warna keramik bagian dalam ruangan).
b. Pasangan tegel traso atau tegel abu-abu.
c. Plesteran yang dilapisi dengan acian semen yang digosok halus dan rata.
d. Papan kayu kelas kuat dengan tebal minimal 2.00 cm yang sudah kering.
Penutup lantai lebih diutamakan menggunakan keramik. Tegel,
plesteran atau papan adalah pilihan terakhir apabila dana tidak mencukupi
untuk memasang penutup lantai dari keramik.
20
3. Prestasi Belajar Kimia
Kimia merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang mempelajari tentang susunan, sifat dan reaksi dari suatu unsur/zat. Dalam
mempelajari kimia tidak hanya dibutuhkan sekedar hafalan saja (teoritis),
melainkan juga harus mengetahui konsep-konsep kimia, agar teori yang telah
didapatkan dapat dimanfaatkan untuk eksperimen di laboratorium. Berhasil atau
tidaknya siswa melakukan eksperimen di laboratorium tergantung pemahaman
siswa terhadap materi yang diterima. Jika siswa memahami teori dan konsep yang
diajarkan, tentunya siswa akan dapat melakukan eksperimen di laboratorium
dengan baik, sebaliknya siswa yang kurang paham dengan teori dan konsep kimia,
siswa tidak dapat melakukan eksperimen di laboratorium dengan baik.
Pemahaman terhadap materi yang diajarkan dapat diketahui dengan
evaluasi hasil belajar (tes belajar). Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk
menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau pengukuran
hasil belajar.24 Tujuan utama evaluasi belajar adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan
pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan
skala nilai berupa huruf atau angka atau kata. Menurut Muhibbin Syah, evaluasi
hasil belajar memiliki beberapa tujuan,25 yaitu:
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu
kurun waktu proses belajar tertentu.
24 Dimyati. Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm.200. 25 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan suatu pendekatan baru, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
1995), hlm.19.
21
b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok
kelasnya.
c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
d. Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas
kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan
belajar.
e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang
telah digunakan guru dalam proses belajar-mengajar (PBM).
Sebagai kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, maka evaluasi hasil belajar
memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan. Ranah tujuan
pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa secara umum dapat diklasifikasikan
menjadi tiga, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.26
Tujuan ranah kognitif berhubungan dengan ingatan atau pengenalan
terhadap pengetahuan dan informasi, serta pengembangan keterampilan
intelektual. Bloom menggolongkan ranah kognitif menjadi 6 kelas/tingkatan,
yaitu27:
a. Pengetahuan (C1), merupakan tingkat terendah tujuan ranah kognitif berupa
pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta,
istilah, dan prinsip-prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.
26 Dimyati. Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm.201. 27 Ibid., hlm.202.
22
b. Pemahaman (C2), berarti kemampuan memahami/mengerti tentang isi
pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan isi pelajaran
lainnya.
c. Penggunaan/Penerapan (C3), merupakan kemampuan menggunakan
generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi konkret dan/atau
situasi baru.
d. Analisis (C4), merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-
bagian yang menjadi unsur pokok.
e. Sintesis (C5), merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok ke
dalam struktur yang baru.
f. Evaluasi (C6), merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu
maksud atau tujuan tertentu.
Tujuan ranah afektif berhubungan dengan hierarki perhatian, sikap,
penghargaan, nilai, perasaan dan emosi. Ranah afektif dibedakan menjadi 5 yaitu
menerima, merespon, menilai, mengorganisasi, dan karakterisasi. Sedangkan
tujuan ranah psikomotorik berhubungan dengan keterampilan motorik, manipulasi
benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan.
Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan secara tes lisan, tes tertulis,
observasi maupun tes tindakan. Tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu tes tertulis dengan bentuk soal multiple choice (pilihan ganda).
23
4. Laju Reaksi
a) Definisi Laju Reaksi28
Laju reaksi didefinisikan sebagai laju pengurangan konsentrasi molar
salah satu pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar salah satu produk
dalam satu satuan waktu. Laju reaksi dirumuskan sebagai berikut:
Reaksi: R P
v ∆ R∆
atau v ∆ P∆
Dengan: R = pereaksi (reaktan)
P = produk
v = laju reaksi
t = waktu reaksi
∆[R] = perubahan konsentrasi molar pereaksi
∆[P] = perubahan konsentrasi molar produk
∆ R
∆ = laju pengurangan konsentrasi molar salah satu pereaksi
dalam satu satuan waktu
+ ∆ P∆
= laju pengurangan konsentrasi molar salah satu produk
dalam satu satuan waktu
Konsentrasi molar menyatakan jumlah mol zat dalam tiap liter
ruangan atau larutan:
C V mol . L-1
Dengan: C = konsentrasi molar (mol.L-1) 28 Purba, Michael. 2003. Kimia SMU Kelas 2. (Jakarta : Erlangga).
24
n = jumlah mol
v = volume larutan (L)
b) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Selain bergantung pada jenis zat yang bereaksi, laju reaksi
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu konsentrasi, luas permukaan sentuh,
suhu, dan katalisator.
1) Konsentrasi
Makin besar konsentrasi, makin banyak zat-zat yang bereaksi
sehingga makin besar kemungkinan terjadinya tumbukan; dengan
demikian, makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi.29
2) Luas Permukaan Sentuh
Pada campuran pereaksi yang tidak sefase (heterogen) reaksi
hanya terjadi pada bidang batas campuran. Bidang batas inilah yang
disebut bidang sentuh. Dengan memperluas bidang sentuh maka reaksi
akan berlangsung lebih cepat.
3) Suhu
Reaksi kimia cenderung berlangsung lebih cepat pada suhu tinggi.
Sebaliknya, reaksi dapat diperlambat dengan menurunkan suhu.
4) Katalis
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi tetapi
zat itu sendiri tidak mengalami perubahan yang kekal (tidak dikonsumsi
atau tidak dihabiskan).
29 Permana, Dedi. Intisari Kimia SMU. (Bandung : Pustaka Setia, 2002), hlm.168.
25
Katalisator dibedakan atas katalisator homogen dan katalisator
heterogen. Katalisator homogen adalah katalisator yang sefase dengan zat
yang dikatalis. Sedangkan katalisator heterogen adalah katalisator yang
tidak sefase dengan zat yang dikatalis. Umumnya katalisator heterogen
berupa zat padat.
5. SMA Muhammadiyah
SMA Muhammadiyah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal
yang didirikan oleh Muhammadiyah. Hal yang membedakan antara SMA
Muhammadiyah dengan SMA pada umumnya adalah pelaksanaan pendidikannya.
Di SMA Muhammadiyah Pendidikan Agama Islam dilaksanakan secara luas dan
mendalam. Maksudnya, disamping Ilmu-ilmu umum juga mempelajari
Ketauhidan, Ibadah, Aqidah, Akhlak, dan Kemuhammadiyahan.
Dikarenan banyaknya pelajaran di SMA Muhammadiyah jika
dibandingkan dengan pelajaran di SMA pada umumnya, maka siswa yang
menuntut ilmu di SMA Muhammadiyah diharapkan belajar lebih optimal agar
materi yang disampaikan dapat diserap dengan baik.
B. Kerangka Berpikir
Sekolah-sekolah formal di Indonesia, pada umumnya pelaksanaan
kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan mulai pagi hari (07.00 WIB) sampai siang
hari (13.30 WIB). Pada waktu yang berbeda (pagi dan siang), siswa mengalami
kondisi fisik dan psikis yang berbeda. Pelajaran yang dilaksanakan pada pagi hari
26
siswa masih fresh dan bersemangat untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar,
meskipun terkadang ada beberapa siswa yang agak mengantuk ketika mengikuti
pelajaran yang tidak disenangi. Lain halnya dengan pelajaran yang dilakukan pada
siang hari, meskipun pelajaran yang diajarkan cukup menyenangkan, tetapi siswa
mengalami penurunan fisik dan psikis, sehingga sebagian materi tidak dapat
diserap dengan baik.
Pelajaran kimia diantaranya berisi tentang konsep-konsep yang harus
dipelajari dengan konsentrasi tinggi ketika pelajaran berlangsung. Secara umum,
pelajaran kimia ataupun pelajaran lain yang sejenis dengan kimia jika diajarkan
pada siang hari sulit di serap oleh siswa, karena sebagian siswa sudah mengalami
kelelahan fisik (jasmani) maupun psikis (rohani), sehingga konsentrasi siswa
menurun. Hal ini akan mempengaruhi efektivitas penyerapan materi bagi siswa.
Lain halnya jika pelajaran kimia diberikan pada pagi hari, dimana sebagian besar
siswa masih dalam keadaan fresh, sehingga materi yang diajarkan dapat diserap
dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, kemungkinan besar waktu belajar kimia di
sekolah sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar kimia siswa. Akan tetapi
waktu pembelajaran di kelas (pagi/siang) belum tentu menjadi halangan bagi
siswa yang memiliki IQ, minat, dan motivasi belajar yang tinggi.
Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekolah yang memperbaiki
sarana-prasarananya untuk dapat menarik perhatian siswa baru. Misalnya
mendirikan ruang kelas baru, laboratorium, maupun perpustakaan berbasis IT
(Information Technology). Bagi sekolah yang mempunyai dana berlebih, tentunya
akan melengkapi fasilitas penunjang bagi siswanya, baik sarana maupun
27
prasarananya sehingga keadaan sekolah menjadi bagus, sebaliknya sekolah yang
kekurangan dana, tentunya tidak dapat memperbarui sarana/prasarana yang telah
tersedia. Begitu halnya dengan suasana kelas, setiap kelas tentunya memiliki usia
pendirian bangunan yang berbeda, kerajinan dan ketekunan siswa yang berbeda,
dan kebersihan ruangan yang berbeda pula.
Suasana kelas yang kumuh, tingkah laku teman-teman yang kurang baik,
penerangan kelas kurang, ventilasi udara terbatas, akan menyebabkan siswa
cenderung malas untuk belajar. Lain halnya dengan kelas yang bersih, tingkah
laku teman-teman menyenangkan, ventilasi udara baik, dan penerangan yang
cukup, maka semangat belajar siswa akan tumbuh. Seperti halnya waktu belajar,
suasana kelas bukan merupakan satu-satunya faktor penentu prestasi belajar
siswa. Suasana yang tidak mendukung belum tentu menjadi halangan bagi siswa
yang memiliki IQ, minat, dan motivasi belajar yang tinggi.
Berdasarkan hal tersebut, suasana kelas dapat mempengaruhi prestasi
belajar kimia siswa. Dengan suasana kelas yang mendukung, maka prestasi
belajar siswa akan meningkat, sedangkan suasana kelas yang kurang mendukung
dapat menyebabkan prestasi belajar siswa menurun.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis penelitian ini
adalah :
1. Ada pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran terhadap prestasi
belajar kimia siswa, apabila suasana kelas dikendalikan secara statistik.
28
2. Ada pengaruh yang signifikan antara suasana kelas terhadap prestasi belajar
kimia siswa, apabila waktu pembelajaran dikendalikan secara statistik.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran di sekolah dan
suasana kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar kimia siswa.
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
dengan satu sampel tiga variabel, yang terdiri dari dua prediktor dan satu
kriterium. Kedua prediktor yaitu waktu pembelajaran dan suasana kelas,
sedangkan kriteriumnya prestasi belajar kimia.
B. Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
Waktu pembelajaran dan suasana kelas merupakan variabel bebas, sedangkan
prestasi belajar kimia siswa merupakan variabel terikat. Adapun definisi
operasional variabel penelitiannya yaitu :
1. Waktu pembelajaran adalah waktu berlangsungnya pelajaran kimia di
kelas/sekolah, yang dianggap berpengaruh bagi siswa dalam memahami
pelajaran kimia yang dinyatakan dengan skor yang ditentukan sendiri dengan
mengacu pada dasar teori. Skor 2 untuk waktu pembelajaran pagi hari dan
skor 1 untuk waktu pembelajaran pada siang hari.
2. Suasana kelas adalah keadaan di ruang kelas ketika pelajaran kimia
berlangsung yang dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari angket yang
diisi oleh siswa serta lembar observasi yang diisi oleh observer (peneliti).
3. Prestasi belajar kimia siswa adalah hasil belajar kimia siswa yang dinyatakan
dengan skor yang diperoleh dari hasil mengerjakan tes prestasi belajar kimia.
30
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester I SMA
Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Tahun Pelajaran 2008/2009 sebanyak 5 kelas
dengan jumlah 192 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester I SMA
Muhammadiyah 2 Yogyakarta, yang diambil sebanyak 2 kelas, yaitu kelas XI
IPA3 dengan jumlah siswa 40 dan kelas XI IPA4 dengan jumlah siswa sebanyak
39 siswa.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purpossive
sampling dengan kriteria 2 kelas yang diambil adalah kelas yang waktu pelajaran
kimianya berbeda, yaitu pada pagi (07.00 – 08.30) dan siang (12.00 – 13.30),
dengan ketentuan rata-rata pengetahuan awal siswa kelas XI IPA3 dengan kelas XI
IPA4 sama, berdasarkan data nilai ujian tengah semester.
D. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka disusun instrumen
penelitian. Adapun instrumen yang dimaksud adalah :
1. Instrumen Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran dalam penelitian ini tidak menggunakan instrumen
penelitian, tetapi menggunakan skor yang telah ditentukan berdasarkan dasar
31
teori, skor 2 untuk siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran kimia pada pagi
hari, dan skor 1 untuk siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran pada siang
hari. Selain mengacu pada dasar teori, pemberian skor tersebut juga
dikonsultasikan pada dosen pembimbing.
2. Instrumen Suasana Kelas
Untuk mengetahui suasana kelas, instrumen yang digunakan adalah
angket (kuesioner) dan lembar observasi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Angket (kuesioner)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui.30 Instrumen ini disusun sendiri dengan menurunkan
aspek-aspek yang berkaitan dengan suasana kelas menurut teori yang diacu,
sehingga secara logis lembar observasi ini telah valid. Selain itu instrumen ini
juga dikonsultasikan pada dosen pembimbing.
Instrumen angket ini berupa pernyataan-pernyataan yang disusun
berdasarkan model skala Likert dengan 5 alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju
(STS). Untuk bentuk pernyataan positif, skornya 5,4,3,2,1. Sedangkan pernyataan
negatif diberikan skor 1,2,3,4,5. Jumlah pernyataan angket suasana kelas
sebanyak 30 butir pernyataan. Adapun kisi-kisi angket suasana kelas sebagai
berikut:
30 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : Rineka Cipta,
2006), hlm.151.
32
Tabel 1. Kisi-kisi Angket Suasana Kelas
No. Aspek Nomor Butir Jml.Positif Negatif 1. 2. 3. 4. 5.
Ventilasi dan pencahayaan Tata Kelas Interaksi Lantai Ruang kelas
1,2,4 5
12,14,15,20,21,25 13,24
8,26,28
3,6,7 9,11
10,16,17,18,19,27 -
22,23
6 3 12 2 5
Jumlah 28 b. Lembar Observasi Suasana Kelas
Instrumen yang kedua berupa lembar observasi yang akan digunakan
sebagai pedoman untuk mengumpulkan data tentang suasana kelas satu dengan
yang lain. Baik kondisi ruangannya maupun keadaan siswanya. Instrumen ini
berisi aspek-aspek ventilasi dan pencahayaan, tata kelas, interaksi siswa, lantai,
serta suasana siswa dalam kelas. Tiap-tiap aspek tersebut dijabarkan lebih lanjut
menjadi beberapa indikator. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Instrumen lembar observasi di atas, disusun sendiri dengan menurunkan
aspek-aspek yang berkaitan dengan suasana kelas menurut teori yang diacu,
sehingga instrumen lembar observasi ini memenuhi validitas logis, disamping
dikonsultasikan juga pada dosen pembimbing. Lembar observasi ini digunakan
pada observasi pertama kali (sebelum penyebaran angket).
3. Instrumen Prestasi Belajar Kimia Siswa
Instrumen yang digunakan adalah tes penguasaan materi siswa tentang
Materi Pokok Laju Reaksi. Instrumen ini berupa soal pilihan ganda (multiple
choice) dengan 5 option berjumlah 20 soal. Adapun kisi-kisi soal prestasi belajar
kimia siswa sebagai berikut :
33
Tabel 2. Kisi-kisi Soal Prestasi Belajar Kimia
Materi Pokok C1 C2 C3 C4,5,6 Jumlah Laju Reaksi - - - 1 1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
8, 20 4,18 9 - 5
Teori Tumbukan 6,11 2,15 - - 4 Persamaan Laju Reaksi - -
3,5, 7,10, 12,13,
14,16,17, 19
- 10
Jumlah 4 4 11 1 20
Soal-soal tersebut diadobsi dari peneliti lain, tetapi dilakukan validasi
ulang. Validasi dilakukan dengan mengujicobakan soal kepada siswa kelas lain di
luar sampel. Adapun pemberian skor, 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban
salah.
Validitas empiris masing-masing butir soal tersebut dapat diketahui
dengan menggunakan rumus korelasi point biserial,31 sebagai berikut :
rpbi = M MS
Keterangan :
= koefisien korelasi point biserial
Mp = rerata skor subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
31 Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : Bina Aksara, 1988), hlm 76
34
Item soal dinyatakan valid apabila rpbi lebih besar dari harga rtabel satu
ekor. Hasil validasi dari 20 butir soal diperoleh 17 butir soal valid dan 3 butir soal
gugur. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.
Sedangkan untuk mengetahui reliabilitas butir soal prestasi belajar,
digunakan rumus KR-20,32 sebagai berikut :
r11 = S ∑ S
Keterangan :
r11 = reliabilitras tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
Dari hasil perhitungan reliabilitas soal prestasi belajar kimia diperoleh
r sebesar 0,401, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal prestasi belajar kimia
memiliki reliabilitas cukup. Hal tersebut didasarkan pada kriteria koefisien
reliabilitas berikut33:
Tabel 3. Kriteria Koefisien Reliabilitas
Reliabilitas Kriteria 0,800 – 1,00 0,600 – 0,800 0,400 – 0,600 0,200 – 0,400 0,00 – 0,200
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7)
32 Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. ( Jakarta : Bumi Aksara), hlm. 100 33 Ibid., hlm. 75
35
E. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis dua prediktor
(regresi ganda) dengan tiga variabel, yaitu waktu pembelajaran di sekolah (X1),
suasana kelas (X2) sebagai variabel bebas, dan prestasi belajar kimia siswa (Y)
sebagai variabel terikat. Hubungan ketiga variabel tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 2. Hubungan antar variabel
Keterangan :
X1 = Waktu pembelajaran kimia di sekolah
X2 = Suasana kelas
Y = Prestasi belajar kimia
a = Hubungan waktu belajar kimia di sekolah terhadap prestasi belajar kimia.
b = Hubungan waktu belajar kimia dan suasana kelas terhadap prestasi belajar
kimia.
c = Hubungan suasana kelas terhadap prestasi belajar kimia.
Sebelum dilakukan analisis regresi ganda, data dianalisis dengan uji
normalitas, homogenitas, linearitas dan Independensi sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, salah satunya
Y
X2
X1
36
dengan uji Chi kuadrat (χ2) berikut34 :
a. Menyusun data dari yang tertinggi ke yang terendah
b. Membuat interval kelas dan menentukan batas kelasnya.
c. Menghitung harga z dengan rumus :
Z = X XSB
Keterangan :
X = rerata kelas
SB = simpangan baku
d. Menghitung harga (χ2) dengan rumus :
χ = Keterangan :
fh = frekuensi harapan
fo = frekuensi observasi
e. Menjumlahkan harga-harga (χ2) pada langkah 4, kemudian memban-
dingkannya dengan harga χ2 tabel pada taraf signifikasi 5% dan db = k – 1.
Data berdistribusi normal jika harga χ2 hitung < χ2 tabel.
Perhitungan uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS. Ringkasan hasil perhitungan uji normalitas dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas
34 Permanasari, Lis. Statistik Terapan Pendidikan. (Yogyakarta, FMIPA UNY, 2001), hlm. 25
No. Variabel χ2hitung χ2
tabel Status 1. X1 10,952 16,9 Normal 2. X2 12,438 14,1 Normal
37
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel berasal dari
populasi yang homogen atau tidak. Salah satu uji homogenitas adalah dengan uji
variansi sebagai berikut35 :
a. Menghitung variansi masing-masing kelompok (SB2)
b. Menghitung harga F dengan rumus :
F = SBSB
Keterangan :
SBb2 = varians terbesar
SBk2 = varians terkecil
c. Harga Fhitung dibandingkan dengan harga Ftabel dengan db pembilang (nb – 1)
dan db penyebut (nk – 1) pada taraf signifikasi 5%. Data berasal dari populasi
yang homogen jika Fhitung < Ftabel.
Pada penelitian ini uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan
komputer. Adapun ringkasan hasil perhitungan uji homogenitas sebagai berkut:
Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas
No. Variabel Fhitung Ftabel Status 1. X1 2,699 18,1 Homogen 2. X2 1,222 18,1 Homogen
Hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 8.
3. Uji Independensi
Uji independensi dalakukan untuk mengetahui antar variabel bebas
35 Ibid., hlm. 25
38
independen atau tidak. Salah satu metode untuk menguji independensi adalah
dengan menggunakan korelasi produk momen berikut36:
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
dimana: rXY = koefisien korelasi antara X dan Y
X = skor butir
Y = skor total
N = jumlah responden / sampel
Data bersifat independen apabila r hitung pada taraf signifikasi 5% < 0,8.
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa antara variabel
bebas X1 dan X2 bersifat independen karena harga r hitung 0,191 lebih kecil dari
0,8. Hasil uji independensi antara variabel bebas X1 dan X2 selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 8.
4. Uji Regresi Dua Prediktor
Uji regresi dua prediktor dilakukan karena dalam penelitian ini memiliki
dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Adapun langkah-langkah analisis dua
prediktor sebagai berikut37 :
a. Menentukan variabel penelitian
X1 = waktu pembelajaran kimia
X2 = suasana kelas
Y = prestasi belajar kimia
36 Dwi Rahayu. 2006. Hubungan Antara Gaya Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Pecahan Kelas VII Semester I MTs N Rongkop Gunung Kidul Tahun Ajaran 2006/2007. Yogyakarta:UAD. 37 Op.Cit., hlm 29
39
b. Menentukan persamaan regresi ganda
Secara umum persamaan regresi ganda dengan dua prediktor adalah :
Y = a X a X K
Harga a1, a2, dan K dapat ditentukan dengan persamaan-persamaan berikut :
Y = a1x1 + a2x2 . . . . . . . (1)
∑x1y = a1 ∑x12 + a2 ∑x1x2 . . . . . . . . (2)
∑x2y = a1 ∑x1x2 + a2 ∑x22 . . . . . . . . (3)
Dimana: x1 = X1 – X1 x2 = X2 – X2 y = Y – Y
c. Menentukan koefisien korelasi ganda dan koefisien determinasi
Koefisien korelasi ganda (Ry(1,2)) sebagai ukuran kekuatan hubungan
antara X1 dan X2 terhadap Y, ditentukan dengan rumus berikut :
(Ry(1,2)) = ∑ ∑∑
Keterangan :
Ry(1,2) = koefisien relasi antara kriterium y dengan prediktor x1 dan x2
a1,a2 = koefisien prediktor x1 dan x2
∑x1y = jumlah produk antara x1 dengan y
∑x2y = jumlah produk antara x2 dengan y
∑ = jumlah kuadrat kriterium y
, = koefisien determinasi
d. Uji signifikasi korelasi
Analisis yang digunakan untuk menguji signifikasi (Ry(1,2)) adalah
Analisis Varians Garis Regresi, dengan rumus-rumus berikut :
40
Tabel 6. Rumus Analisis Varians Garis Regresi
Sumber Variansi
db Jumlah Kuadrat (JK) Rerata Jumlah Kuadrat (RJK)
Fo
Regresi (reg) m
a1∑x1y + a2 ∑x2y
Jkdb RJK
RJK Residu (res) n-m-1 ∑y2 - (a1∑x1y + a2 ∑x2y)
JKdb
Total n - 1 ∑y2 Keterangan :
m = jumlah prediktor
n = jumlah kasus
e. Menentukan koefisien korelasi jenjang nihil
Apabila korelasi antara variabel X dan Y tanpa ada variabel lain yang
dikontrol disebut korelasi jenjang nihil (r atau r ). Koefisien korelasi jenjang
nihil ditentukan dengan rumus product moment :
r ∑x y
∑x ∑y
r ∑x y
∑x ∑y
Korelasi jenjang nihil antara X1 dan X2 juga dapat ditentukan dengan
rumus berikut :
r ∑x x
∑x ∑x
f. Menentukan koefisien korelasi parsial jenjang pertama
Koefisien korelasi parsial jenjang pertama dapat ditentukan dengan
rumus :
41
r r r r
1 r 1 r
r r r r
1 r 1 r
g. Menentukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing
prediktor.
Sumbangan Relatif (SR) menyatakan besarnya sumbangan relatif
masing-masing prediktor terhadap ramalan (prediksi), yang dinyatakan dalam %.
Total sumbangan relatif semua prediktor adalah 100%. Besarnya SR dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :
SR%X a ∑ x y
|a ∑ x y| |a ∑ x y| x 100%
SR%X a ∑ x y
|a ∑ x y| |a ∑ x y| x 100%
Sumbangan Efektif (SE) menyatakan besarnya sumbangan prediktor
yang dihitung dari keseluruhan efektivitas regresi. Efektivitas garis regresi
merupakan perbandingan JK regresi dengan JK total. Semakin besar harga JK
regresi, makin kecil harga JK residu, maka efektivitas garis regresi untuk
keperluan prediksi semakin besar. Total SE semua prediktor sama dengan
besarnya efektivitas garis regresi (tidak 100%, kecuali jika JK regresi sama
dengan JK total).
Besarnya SE dapat ditentukan dengan rumus berikut :
SE%X1 = SRX1 x Efektivitas garis regresi
SE%X2 = SRX2 x Efektivitas garis regresi
Efektivitas garis regresi = JKJK
x 100%
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh data dari masing-masing
variabel, waktu pembelajaran (X1), Suasana Kelas (X2) dan Prestasi Belajar Kimia
(Y). Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi
dua prediktor (regresi ganda) setelah terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat (uji
normalitas, uji homogenitas, dan uji independensi).
Berdasarkan hasil analisis regresi dua prediktor, diperoleh persamaan
Y = -0.626 X1 + 0,678X2 – 1,38, sedangkan harga koefisien korelasi ganda adalah
Ry(1,2) sebesar 0,179 dan harga koefisien determinasi adalah Ry(1,2)2 sebesar 0,032.
Ringkasan hasil uji signifiknasi korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Signifikansi Korelasi Dua Prediktor
Sumber Variansi
db Jumlah Kuadrat (JK) Rerata Jumlah Kuadrat (RJK)
Fo
Regresi (Reg) 2 9,405 4,703 1,147 Residu (Res) 69 282,895 4,1 Total (T) 71 292,3 - -
(Data selengkapnya lihat Lampiran 9)
Harga Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan db 2 lawan 69 adalah 3,14,
sedangkan harga Fhitung 1,147. Dengan demikian harga Fhitung lebih kecil dari harga
Ftabel. Hal ini menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara X1 dan X2
terhadap Y, sehingga persamaan regresi Y = -0.626 X1 + 0,678X2 – 1,38 tidak
digunakan untuk meramalkan harga Y dari X1 dan X2.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga rx y, rx y, dan rx x
43
berturut-turut adalah -0,131, 0,095, dan 0,193. Hasil uji signifikansi korelasi
parsial jenjang pertama menunjukkan bahwa harga ry sebesar -0,153 dan harga
ry sebesar 0,123. Harga kedua r hitung tersebut lebih kecil dari harga r tabel
pada taraf signifikansi 5% (0,235). Hal ini menunjukkan tidak ada korelasi yang
signifikan antara X1 (waktu pembelajaran) terhadap Y (prestasi belajar) apabila X2
(suasana kelas) dikendalikan secara statistik, serta tidak ada korelasi yang
signifikan antara X2 (suasana kelas) terhadap Y (prestasi belajar) apabila X1
(waktu pebelajaran) dikendalikan secara statistik.
Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) yang diberikan
pada penelitian ini sangat kecil. Adapun ringkasan hasil perhitungan Sumbangan
Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Ringkasan Hasil Perhitungan SR dan SE
No. Variabel SR (%) SE (%) 1. X1 63,3 2,026 2. X2 36,7 1,174
Total 100 3,2 (Data selengkapnya lihat Lampiran 9)
B. Pembahasan
Penelitian dengan judul pengaruh waktu pembelajaran dan suasana kelas
terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran terhadap prestasi belajar
kimia siswa apabila suasana kelas dikendalikan secara statistik, ada tidaknya
pengaruh yang signifikan antara suasana kelas dengan prestasi belajar kimia siswa
44
apabila waktu pembelajaran dikendalikan secara statistik, dan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran dan suasana
kelas terhadap prestasi belajar kimia siswa.
Prestasi belajar kimia merupakan suatu indikator keberhasilan proses
belajar kimia, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun
eksternal. Prestasi belajar kimia siswa dalam penelitian ini berupa nilai yang
diperoleh siswa dalam mengerjakan soal pada Materi Pokok Laju Reaksi. Pada
penelitian ini akan dicari pengaruh waktu pembelajaran dan suasana kelas
terhadap prestasi belajar kimia siswa yang dihitung dengan menggunakan analisis
regresi dua prediktor (regresi ganda).
Berdasarkan analisis regresi dalam penelitian ini diperoleh persamaan
regresi dua prediktor Y = -0,626 X1 + 0,678 X2 – 1,38. Harga Fhitung 1,147 lebih
kecil daripada harga Ftabel pada taraf signifkansi 5% (3,14), sehingga dapat di-
simpulkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara X1 (waktu pem-
belajaran), X2 (suasana kelas) terhadap Y (prestasi belajar kimia siswa). Oleh
karena itu persamaan regresi Y = -0,626 X1 + 0,678 X2 – 1,38 tidak dapat
digunakan untuk meramalkan harga Y dari X1 dan X2.
Kekuatan pengaruh waktu pembelajaran terhadap prestasi belajar kimia
siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dapat ditunjukkan oleh
koefisien korelasi jenjang pertama ry1-2 sebesar -0,153 sedangkan rtabel pada taraf
signifikansi 5% sebesar 0,235. Harga ry1-2 lebih kecil dari rtabel, berarti tidak ada
pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran (X1) terhadap prestasi
belajar kimia siswa (Y), apabila suasana kelas (X2) dikendalikan secara statistik.
45
Menurut hasil penelitian mengenai kinerja baca (reading performance)
sekelompok mahasiswa di sebuah Universitas di Australia Selatan, tidak ada
perbedaan yang berarti antara hasil membaca pada pagi hari dan hasil membaca
pada sore hari.38 Bahkan mereka yang lebih senang belajar pada pagi hari dan di
tes pada sore hari ternyata hasilnya tetap baik. Disamping itu, menurut penelitian
beberapa ahli learning style (gaya belajar), prestasi belajar tidak tergantung pada
waktu secara mutlak, tetapi tergantung pada pilihan waktu yang cocok dengan
kesiapsiagaan siswa. 39
Dengan demikian, waktu yang digunakan siswa untuk belajar yang
selama ini dipercaya berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, tidak perlu
terlalu menjadi pertimbangan, karena bukan masalah waktu yang penting dalam
belajar, melainkan kesiapan sistem memori siswa dalam menyerap, mengelola,
dan menyimpan informasi atau pengetahuan yang dipelajari siswa tersebut.
Meskipun mata pelajaran kimia dilakukan pada siang hari, tetapi siswa memiliki
kesiapan dan minat yang baik terhadap kimia, maka tentu saja prestasi belajar
kimianya akan tetap baik.
Meskipun waktu pembelajaran tidak ada pengaruh yang signifikan
terhadap prestasi belajar kimia siswa, tetapi menurut sebagian besar siswa kelas
XI IPA3 dan IPA4, mereka lebih menyenangi pelajaran kimia dilaksanakan pada
pagi hari (07.00 – 12.00) dengan alasan keadaan badan masih segar, tidak
mengantuk, sehingga mudah menyerap materi.
38 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 138 39 Ibid., hlm.138
46
Data suasana kelas diambil dengan lembar observasi dan angket.
Observasi dilakukan sekali selama penelitian berlangsung, karena pada saat
pembelajaran berlangsung suasana kelas tidak ada perubahan. Berdasarkan data
yang diperoleh dari hasil observasi, skor rata-rata suasana kelas XI IPA4 lebih
tinggi (4,09) dibandingkan dengan skor rata-rata suasana kelas XI IPA3 (3,73).
Hal yang membedakan perbedaan skor tersebut adalah dari aspek penataan
bangku, penempatan papan tulis, kebersihan lantai dan ketenangan ruangan.
Perbandingan penataan ruang kelas XI IPA3 dengan XI IPA4 dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 8. Perbandingan Penataan Ruang Kelas
No. Aspek Ruang kelas XI IPA3 Ruang kelas XI IPA4 1. Penataan Bangku Kurang Teratur Tertata Rapi
2. Penempatan Papan Tulis Berlawanan dengan arah datangnya ca-haya.
Searah dengan da-tangnya cahaya
3. Kebersihan Lantai
Terdapat beberapa be-kas makanan ringan (plastik) yang tidak dibuang di tempat sampah
Hampir tidak ada sampah berserakan di kelas.
4. Ketenangan Ruangan Ramai, kurang kon-dusif.
Tenang, nyaman di-gunakan untuk be-lajar.
(Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2)
Apabila dilihat dari tabel tersebut, ruangan kelas XI IPA4 lebih nyaman
dibandingkan kelas XI IPA3, sehingga prestasi belajar siswa kelas XI IPA4
seharusnya lebih baik dari kelas XI IPA3. Akan tetapi ketika dilakukan tes prestasi
belajar, ternyata rata-rata kelas XI IPA3 lebih baik daripada kelas XI IPA4.
Hal ini menunjukkan bahwa aspek-aspek penataan ruang kelas relatif
tidak mempengaruhi prestasi belajar kimia siswa. Siswa yang ramai di kelas
47
belum tentu mereka bodoh, melainkan keramaian yang dilakukan karena mereka
menyenangi pelajaran atau guru yang mengajar.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik, kekuatan pengaruh suasana kelas
terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta dapat ditunjukkan oleh koefisien korelasi jenjang pertama ry2-1
sebesar 0,123 sedangkan rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,235. Harga
ry2-1 lebih kecil dari rtabel, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara
suasana kelas (X2) terhadap prestasi belajar kimia siswa (Y), apabila waktu
pembelajaran (X1) dikendalikan secara statistik.
Tidak adanya pengaruh suasana kelas terhadap prestasi belajar kimia
siswa mungkin juga disebabkan oleh kelemahan instrumen angket yang dibuat
oleh peneliti. Adapun kelemahan-kelemahan instrumen angket, antara lain40:
1. Sukar ditelusuri apabila ada kekurangan pengisian yang disebabkan karena
responden kurang memahami maksud item pernyataan.
2. Tidak mungkin mengadakan analisis lebih lanjut apabila peneliti ingin
memecah kelompok berdasarkan karateristik yang diperlukan.
3. Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden enggan memberikan
jawaban yang sebenarnya.
Oleh karena itu, untuk mengecek kebenaran pengisian angket perlu dilakukan
wawancara terhadap responden. Akan tetapi karena keterbatasan peneliti dalam
hal waktu dan tenaga, maka peneliti tidak melakukan wawancara kepada
responden.
40 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm.226.
48
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua prediktor secara ber-
sama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kimia
siswa. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi ganda (Ry(1,2)) = 0,179 yang
lebih kecil dari r tabel pada taraf signifikasi 5% sebesar 0,235.
Sumbangan efektif yang diberikan prediktor waktu pembelajaran
terhadap prestasi belajar kimia siswa sebesar 2,026% dan sumbangan efektif yang
diberikan suasana kelas terhadap prestasi belajar kimia siswa sebesar 1,174%.
Sumbangan efektif waktu pembelajaran terhadap prestasi belajar kimia siswa
ternyata lebih besar jika dibandingkan dengan sumbangan efektif suasana kelas
terhadap prestasi belajar kimia siswa, sehingga waktu pembelajaran memiliki
pengaruh yang lebih tinggi terhadap prestasi belajar kimia siswa daripada suasana
kelas. Namun demikian, melihat besarnya sumbangan efektif yang relatif kecil
dari kedua faktor tersebut (waktu pembelajaran dan suasana kelas), keduanya
bukanlah faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar kimia siswa.
49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran terhadap
prestasi belajar kimia siswa, apabila suasana kelas dikendalikan secara statistik.
2. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara suasana kelas terhadap prestasi
belajar kimia siswa, apabila waktu pembelajaran dikendalikan secara statisik.
3. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara waktu pembelajaran dan suasana
kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar kimia siswa.
B. Saran
Untuk memberikan masukan yang positif dalam dunia pendidikan, ada
beberapa saran yang kiranya perlu diperhatikan. Saran-saran tersebut adalah:
1. Bagi guru, untuk lebih mempersiapkan siswa ketika memulai pembelajaran,
tanpa mengenal waktu dimana ia harus mengajar. Hal ini karena waktu
belajar relatif sedikit pengarunya terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan
kesiapan siswa jauh lebih penting.
2. Bagi siswa, hendaknya mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum meng-
ikuti kegiatan pembelajaran, agar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan lebih baik.
3. Bagi peneliti, untuk melakukan penelitian terhadap faktor lain yang diduga
dapat mempengaruhi prestasi belajar kimia siswa, seperti kesiapan siswa,
konsentrasi, minat, konsep diri, dan lain-lain. Penelitian ini tidak berhasil
50
membuktikan pengaruh waktu pembelajaran terhadap prestasi, sehingga
disarankan ada peneliti yang membandingkan waktu pembelajaran yang lebih
ekstreme, yaitu pagi dan sore hari. Demikian pula dengan suasana kelas,
dapat meneliti suasana kelas dari sekolah yang berbeda jauh keadaannya.
Dengan instrumen penelitian yang berbeda.
4. Bagi sekolah, meskipun waktu pembelajaran dan suasana kelas tidak terlalu
mempengaruhi prestasi belajar siswa, tetapi hendaknya sekolah memberikan
penyejuk ruangan (kipas angin/Air Conditioner), karena ketika pembelajaran
dilakukan pada siang hari suasana kelas panas dan pengap, sehingga
menyebabkan perhatian dan konsentrasi belajar siswa tidak dapat optimal.
51
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1986). Pengelolaan Kelas dan Siswa sebuah Pendekatan Evaluatif. Jakarta : Rajawali.
________________. (1988). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina
Aksara. _________________. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta. Daien Indrakusuma, Amir. (1973). Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Usaha
Nasional. Dimyati. Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
http: //www.mbs-sd.org/dok/Spes Teknis Bangun & Rehab DAK.pdf. 1 Desember 2008. 11.00.
Permana, Dedi. (2003). Intisari Kimia SMU. Bandung : Pustska Setia. Permana Sari, Lis. (2001). Statistik Terapan untuk Analisis Data Penelitian
Pendidikan Kimia. Yogyakarta : FMIPA UNY. Purwanto, M.Ngalim. (2008). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung : Remaja Rosdakarya. Purba, Michael. (2003). Kimia 2000 untuk SMU. Jakarta:Erlangga. Rahayu, Dwi. (2006). Hubungan Antara Gaya Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Pecahan Kelas VII Semester I MTs N Rongkop Gunung Kidul Tahun Ajaran 2006/2007. Yogyakarta:UAD. Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan, suatu Pendekatan Baru. Bandung
: Remaja Rosdakarya. Thabrany, Hasbullah. (1995). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Raja Grafindo
Persada. Tim Penyusun. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Utomo, Tjipto. (1994). Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta :
Gramedia Pustaka.
52
LEMBAR OBSERVASI SUASANA KELAS
No. Aspek Skor Jumlah Skor 5 4 3 2 1
1. Ventilasi 2. Pencahayaan 3. Penataan Bangku 4. Penataan dan penempatan alat kebersihan 5. Keadaan dinding 6. Keadaan Atap 7. Papan Tulis 8. Interaksi guru dengan siswa 9. Kondisi lantai 10. Kebersihan Lantai 11. Ketenangan Ruangan
Jumlah Rata-rata
53
KRITERIA PENILAIAN DAN KATEGORI SKOR SUASANA KELAS
UNTUK TIAP ASPEK YANG DIAMATI
No. Aspek Skor Kriteria Skor
1. Ventilasi ruangan 5 Apabila jumlah ventilasi banyak (>4 buah), tidak
berdebu, udara dapat leluasa keluar masuk ruangan.
4 Apabila jumlah ventilasi sedikit (≤ 4 buah), tidak
berdebu, udara kurang leluasa keluar masuk ruangan.
3 Apabila jumlah ventilasi banyak (>4 buah), berdebu,
udara tidak dapat leluasa keluar masuk ruangan.
2 Apabila jumlah ventilasi sedikit (≤ 4 buah), berdebu,
udara kurang leluasa keluar masuk ruangan.
1 Apabila terdapat 1 ventilasi atau tidak ada.
2. Pencahayaan
ruangan
5 Apabila cahaya dapat menerangi ruangan, meskipun
lampu penerang tidak dinyalakan.
4 Apabila cahaya dapat menerangi ruangan, tetapi masih
memerlukan 1-2 buah lampu untuk dinyalakan.
3 Apabila cahaya kurang dapat menerangi ruangan,
sehingga masih tergantung pada lampu.
2 Apabila hanya tergantung pada lampu penerang
ruangan.
1 Cahaya kurang dapat menerangi ruangan dan tidak ada
lampu penerang.
3. Penataan Bangku 5 Apabila bangku disusun secara teratur (rapi), jarak
meja dan kursi cukup longgar, siswa yang duduk di
belakang dapat melihat tulisan di papan tulis dengan
jelas.
4 Apabila bangku disusun secara teratur, tetapi jarak
meja dan kursi sempit, siswa yang duduk di belakang
dapat melihat tulisan di papan tulis dengan jelas.
3 Apabila bangku disusun secara teratur, tetapi jarak
54
meja dan kursi cukup longgar, siswa yang duduk di
belakang tidak dapat melihat tulisan di papan tulis
dengan jelas.
2 Apabila bangku disusun secara teratur, tetapi jarak
meja dan kursi sempit, dan siswa yang duduk di
belakang tidak dapat melihat tulisan di papan tulis
dengan jelas.
1 Apabila bangku berantakan (tidak teratur).
4. Penataan alat
kebersihan
5 Apabila alat kebersihan diletakkan di sudut belakang
ruangan dan ditutup kain.
4 Apabila alat kebersihan diletakkan di sudut depan
ruangan dan ditutup kain.
3 Apabila alat kebersihan diletakkan di sudut belakang
ruangan tanpa ditutup kain.
2 Apabila alat kebersihan diletakkan di sudut depan
ruangan tanpa ditutup kain.
1 Apabila berserakan di sekitar ruangan.
5. Keadaan dinding 5 Apabila warna cerah dan bersih, terdapat hiasan
dinding yang tertata rapi
4 Apabila warna cerah dan bersih, terdapat hiasan
dinding tetapi penempelannya kurang rapi (tidak
teratur).
3 Apabila warna cerah, kotor, terdapat hiasan dinding
yang kurang teratur.
2 Apabila dinding gelap, terdapat hiasan dinding yang
tidak teratur.
1 Apabila dinding gelap dan tidak terdapat hiasan
dinding.
6. Keadaan atap 5 Apabila atap tertutup ternit, bersih tidak ada sawang
(bahasa jawa) dan tidak bocor.
4 Apabila atap tertutup ternit, sedikit ada sawang
55
(bahasa jawa) dan tidak bocor.
3 Apabila atap tertutup ternit, sedikit sawang (bahasa
jawa), bocor ketika hujan.
2 Apabila atap terbuka, terdapat sawang (bahasa jawa),
tidak bocor.
1 Apabila atap terbuka, terdapat banyak sawang (bahasa
jawa), bocor ketika hujan.
7. Papan tulis 5 Apabila menggunakan white board, bersih dan
penataannya tidak berlawanan dengan arah datangnya
cahaya.
4 Apabila menggunakan white board, terdapat bekas
tulisan yang tidak dapat dihapus, dan penataannya
tidak berlawanan dengan arah datangnya cahaya.
3 Apabila menggunakan white board, terdapat bekas
tulisan yang tidak dapat dihapus, dan penataannya
berlawanan dengan arah datangnya cahaya.
2 Apabila menggunakan black board, bersih, dan
penataannya berlawanan dengan arah datangnya
cahaya.
1 Apabila menggunakan black board, kotor, dan
penataannya berlawanan dengan arah datangnya
cahaya.
8. Interaksi guru
dengan siswa
5 Apabila siswa dan guru komunikatif, siswa senang
bertanya dan berkomentar tanpa rasa takut.
4 Apabila siswa dan guru komunikatif, siswa senang
bertanya, meskipun agak grogi.
3 Apabila siswa dan guru komunikatif, tetapi siswa takut
bertanya.
2 Apabila guru dan siswa komunikatif, tetapi masih
terdapat kesenjangan antara guru dan murid.
1 Apabila guru dan siswa tidak ada komunikasi.
56
9. Jenis lantai 5 Apabila lantai keramik
4 Apabila lantai tegel
3 Apabila lantai batako/plesteran
2 Apabila lantai terbuat dari batu-bata
1 Apabila lantai tanah liat
10. Kebersihan lantai 5 Apabila lantai bersih, tidak ada bekas cat, dan tidak
ada kertas berserakan.
4 Apabila lantai bersih, terdapat bekas cat tetapi tidak
ada kertas berserakan.
3 Apabila lantai bersih, tidak terdapat bekas cat, terdapat
kertas berserakan.
2 Apabila lantai bersih, terdapat bekas cat, dan terdapat
kertas berserakan.
1 Apabila lantai kotor, sampah berserakan.
11. Kenyamanan
(ketenangan)
ruangan
5 Apabila suasana tenang, tidak terdapat siswa yang
berjalan-jalan di kelas ketika pembelajaran ber-
langsung, tidak terdapat siswa yang mengganggu
siswa lain.
4 Apabila suasana tenang, tidak terdapat siswa yang
berjalan-jalan di kelas ketika pembelajaran ber-
langsung, tetapi terdapat siswa yang mengganggu
siswa lain.
3 Apabila suasana ramai, tidak terdapat siswa yang
berjalan-jalan di kelas ketika pembelajaran ber-
langsung, dan tidak terdapat siswa yang mengganggu
siswa lain.
2 Apabila suasana ramai, terdapat siswa yang berjalan-
jalan di kelas ketika pembelajaran berlangsung, dan
terdapat siswa yang mengganggu siswa lain.
1 Apabila suasana ramai, sulit untuk dikondisikan.
57
HASIL OBSERVASI SUASANA KELAS XI IPA 3
No. Aspek Skor Jumlah Skor 5 4 3 2 1 1. Ventilasi √ 3 2. Pencahayaan √ 4 3. Penataan Bangku √ 3 4. Penataan dan penempatan alat kebersihan √ 4 5. Keadaan dinding √ 4 6. Keadaan Atap √ 5 7. Papan Tulis √ 3 8. Interaksi guru dengan siswa √ 5 9. Kondisi lantai √ 4 10. Kebersihan Lantai √ 3 11. Ketenangan Ruangan √ 3
Jumlah 41 Rata-rata 3.73
HASIL OBSERVASI SUASANA KELAS XI IPA 4
No. Aspek Skor Jumlah Skor 5 4 3 2 1 1. Ventilasi √ 3 2. Pencahayaan √ 4 3. Penataan Bangku √ 4 4. Penataan dan penempatan alat kebersihan √ 4 5. Keadaan dinding √ 4 6. Keadaan Atap √ 5 7. Papan Tulis √ 4 8. Interaksi guru dengan siswa √ 5 9. Kondisi lantai √ 4 10. Kebersihan Lantai √ 4 11. Ketenangan Ruangan √ 4
Jumlah 45 Rata-rata 4.09
58
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian !
1. Jawablah pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda (√) pada kolom yang telah disediakan. SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RR (Ragu-ragu), TS (tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
2. Isilah pernyataan di bawah ini sesuai suasana / keadaan yang anda rasakan ketika mengikuti pelajaran kimia saat ini.
3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai akademik anda.
No. Pernyataan Option SS S RR TS STS
1. Ruang kelas saya cukup terang, sehingga saya dapat mengikuti pelajaran kimia dengan baik.
2. Meskipun ruang kelas saya gelap, saya tetap dapat mengikuti pelajaran kimia dengan baik.
3. Ruang kelas yang sangat terang sehingga saya tidak dapat mengikuti pelajaran kimia dengan baik.
4. Ventilasi di kelas saya sangat baik, sehingga saya nyaman dalam mengikuti pelajaran kimia.
5. Meja dan kursi di kelas saya berantakan, sehingga saya tidak nyaman mengikuti pelajaran kimia di kelas.
6. Bagaimanapun pencahayaannya (gelap/terang), saya tetap tidak senang pelajaran kimia.
7. Ventilasi di kelas saya sangat baik, meskipun demikian saya tidak tertarik mengikuti pelajaran kimia.
8. Ruang kelas saya panas dan pengap, sehingga ketika mengikuti pelajaran kimia saya tidak dapat berkonsentrasi secara maksimal.
9. Meskipun tata kelas sangat bagus, Saya tidak senang mengikuti pelajaran kimia di kelas,
10. Apabila guru menerangkan, saya sering tidak memperhatikan, sehingga saya tidak paham tentang pelajarannya.
11. Saya malas belajar kimia meskipun meja dan kursi tertata rapi.
12. Saya sangat termotivasi belajar kimia, karena saat pembelajaran berlangsung teman-teman sangat semangat dalam mengikuti pelajaran kimia.
13. Saya senang mengikuti pelajaran kimia, meskipun terdapat sampah berserakan di kelas.
14. Guru kimia saya sangat jelas ketika menerangkan,
59
sehingga saya menjadi senang dengan pelajaran kimia.
15. Saya senang kimia, tidak peduli guru yang mengajar menyenangkan atau tidak.
16. Keaktifan teman-teman dalam mengikuti pelajaran kimia di kelas, membuat saya menjadi pesimis.
17. Saya tidak senang pelajaran kimia meskipun teman-teman sering mensupport saya.
18. Keseriusan teman-teman mengikuti pelajaran kimia, tidak memotivasi saya untuk senang pada pelajaran kimia.
19. Saya tidak menyukai pelajaran kimia, meskipun guru yang mengajar menyenangkan.
20. Saya senang pelajaran kimia, karena teman sebangku/sekelas saya sangat menyenangkan.
21. Saya tidak senang dengan teman sebangku/sekelas saya, sehingga saya tidak senang pelajaran kimia.
22. Ketika pelajaran kimia berlangsung, ruang kelas saya sangat ramai,sehingga konsentrasi belajar kimia saya terganggu.
23. Saya merasa letih ketika mengikuti pelajaran kimia di siang hari, sehingga saya tidak dapat berkonsentrasi secara optimal.
24. Saya merasa nyaman dan termotivasi belajar kimia di kelas, karena lantai kelas sangat bersih, tidak ada sampah berserakan.
25. Apabila guru menerangkan, saya sering tidak memperhatikan, meskipun demikian saya paham tentang pelajaran yang diajarkan.
26. Suasana kelas saya, nyaman digunakan untuk belajar kimia.
27. Meskipun teman sebangku/sekelas saya menyenangkan, saya tetap tidak menyukai pelajaran kimia.
28. Ruang kelas saya sangat tenang, sehingga saya dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
60
SKOR ANGKET SUASANA KELAS KELAS XI IPA 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Xrata
1 5 5 5 2 2 4 4 1 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 5 4 4 1 2 2 3 1 4 1 3,212 5 4 4 3 1 5 5 1 4 2 4 4 4 5 2 2 4 3 4 4 4 1 1 5 3 3 4 4 3,393 4 5 2 2 3 5 5 1 5 4 5 4 4 5 3 2 5 5 5 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3,894 4 2 4 2 4 5 5 1 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 1 4 4 5 4 5 2 4,045 3 5 4 2 4 5 5 1 4 4 4 5 1 5 2 3 4 4 5 5 5 4 3 4 2 4 5 5 3,826 5 3 3 2 2 5 4 1 5 5 5 4 1 4 2 2 5 1 5 5 5 3 2 3 5 5 5 5 3,647 3 2 4 2 2 4 4 1 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 1 5 4 2 4 2 3,218 2 3 2 1 1 4 4 1 4 3 4 3 4 5 2 4 4 4 4 2 4 2 1 5 3 2 4 1 2,969 4 3 3 2 2 4 3 2 4 2 4 4 4 5 1 2 4 3 4 3 4 1 1 5 3 3 4 4 3,14
10 5 4 4 1 2 4 5 1 5 3 4 4 1 4 1 4 4 5 5 3 4 1 2 2 4 2 4 1 3,1811 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3,2512 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3,3613 3 4 2 3 4 4 4 1 4 2 4 3 2 2 2 4 4 4 5 1 5 3 2 3 3 3 5 3 3,1814 3 3 3 2 4 4 4 1 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 3 2 3,5715 4 3 3 2 1 4 4 1 4 4 4 3 4 5 4 4 4 1 4 4 4 3 1 3 2 1 4 2 3,1116 4 2 4 4 3 5 5 1 5 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 2 3 2 3 5 4 3,7117 4 3 3 2 2 5 4 1 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 5 3 3,5718 4 2 4 2 4 5 5 1 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 1 4 4 5 4 5 2 3,9319 5 2 4 5 1 4 4 2 3 2 3 5 3 4 2 3 3 3 4 2 1 1 2 5 2 2 3 3 2,9620 4 3 3 3 2 4 4 3 5 4 4 3 2 5 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3,521 4 4 5 2 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3,2522 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3,3623 2 2 5 2 4 5 5 4 5 4 5 3 1 4 1 5 5 5 5 3 5 3 2 1 5 2 4 4 3,6124 2 2 4 3 2 5 5 2 5 4 5 4 3 5 3 5 5 5 5 3 4 1 2 3 3 3 5 4 3,6425 1 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 1 3,6426 3 3 3 2 4 4 4 1 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 3 3 4 2 3,2527 4 3 3 2 2 5 4 2 4 5 5 1 4 5 4 3 4 4 4 3 1 1 4 3 3 1 4 1 3,18
61
28 2 4 3 2 4 3 4 1 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 3 4 5 1 2 3 4 3 4 2 3,3629 2 2 4 1 4 3 4 1 4 4 4 3 2 3 1 4 4 4 4 2 5 3 1 1 2 2 4 1 2,8230 2 3 5 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 2 1 3 4 3 4 2 3,3931 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 2 4 3 2 3 4 2 3,3932 1 3 5 1 4 4 4 1 4 3 4 4 2 5 3 2 4 4 5 3 4 3 2 2 4 3 4 2 3,2133 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 1 2 3 4 3 3 3,0734 4 3 3 1 4 4 4 1 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 1 4 2 3 3 0 2,7535 3 4 3 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3,1436 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 3 1 1 5 3 3 4 3 2,96
62
SKOR ANGKET SUASANA KELAS
KELAS XI IPA 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Xrata1 4 4 4 3 4 4 4 2 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 4 4 4 5 4 4,212 3 3 4 4 2 5 4 2 5 3 4 4 2 3 3 4 5 4 4 2 4 3 2 4 3 3 4 3 3,433 2 1 3 4 2 4 3 1 4 4 4 5 1 4 3 4 5 5 5 4 4 5 1 1 3 1 5 5 3,324 3 2 5 2 2 4 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 3 2 35 3 2 3 4 2 5 5 2 4 2 4 3 3 4 2 3 4 4 5 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3,326 3 2 2 3 2 3 4 2 3 2 4 3 2 5 2 2 4 5 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 3,117 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 2 3 4 3 3,578 2 3 4 3 2 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 2 4 2 3,329 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3,39
10 3 3 4 1 2 3 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 3 1 3 3 2 4 3 2,9311 4 2 4 2 1 4 4 1 4 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2,9312 3 2 4 2 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 3,513 2 4 2 1 1 3 5 1 5 4 5 3 2 5 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 5 2 3,1114 2 4 3 4 4 5 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3,4615 3 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3,5716 4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3,9317 2 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 5 4 4 4 3 4 3 1 4 4 3 4 4 3,3918 2 4 4 3 3 4 5 2 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 4 4 5 3 1 1 4 4 4 3 3,5419 3 3 3 4 2 4 4 1 4 3 3 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 3,2520 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2,8621 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 0 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3,5722 3 3 4 3 2 3 4 1 3 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 2 2 3 1 4 4 3 4 3 323 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3,5424 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3,4325 4 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3,6126 4 3 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 3 2 3 4 4 5 3 3,96
63
27 4 3 3 2 4 5 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3,3928 4 3 2 4 2 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3,3629 4 1 3 3 3 5 5 3 5 3 5 3 3 5 4 4 5 5 5 3 5 4 1 3 3 4 5 3 3,7530 4 4 4 1 2 5 5 1 5 2 5 4 4 4 3 2 5 3 5 4 5 4 1 4 3 4 5 4 3,6431 4 2 5 3 2 5 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 3 5 4 3,7532 4 3 4 5 2 3 3 1 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 2 1 3 1 3 3 2,9633 3 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 5 4 5 3 2 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3,6434 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 4 5 5 5 5 2 5 4 5 5 4 5 5 4 4,5435 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4,7136 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3,82
64
DATA VARIABEL X1,X2 dan Y
No X1 X2 Y 1 1 3,2 9 2 1 3,4 9 3 1 3,9 10 4 1 4 7 5 1 3,8 6 6 1 3,6 9 7 1 3,2 10 8 1 3 7 9 1 3,1 11 10 1 3,2 8 11 1 3,3 10 12 1 3,4 10 13 1 3,2 10 14 1 3,6 7 15 1 3,1 9 16 1 3,7 5 17 1 3,6 4 18 1 3,9 12 19 1 3 8 20 1 3,5 8 21 1 3,3 8 22 1 3,4 4 23 1 3,6 9 24 1 3,6 5 25 1 3,6 10 26 1 3,3 10 27 1 3,2 8 28 1 3,4 8 29 1 2,8 4 30 1 3,4 5 31 1 3,4 10 32 1 3,2 10 33 1 3,1 6 34 1 2,8 5 35 1 3,1 6 36 1 3 8
X1 = Waktu Pembelajaran X2 = Suasana Kelas Y = Prestasi Belajar
No X1 X2 Y 37 2 4,2 8 38 2 3,4 9 39 2 3,3 10 40 2 3 7 41 2 3,3 9 42 2 3,1 7 43 2 3,6 6 44 2 3,3 5 45 2 3,4 9 46 2 2,9 10 47 2 2,9 5 48 2 3,5 5 49 2 3,1 5 50 2 3,5 7 51 2 3,6 7 52 2 3,9 7 53 2 3,4 6 54 2 3,5 4 55 2 3,3 9 56 2 2,9 7 57 2 3,6 7 58 2 3 10 59 2 3,5 6 60 2 3,4 6 61 2 3,6 8 62 2 4 10 63 2 3,4 10 64 2 3,4 8 65 2 3,8 8 66 2 3,6 11 67 2 3,8 5 68 2 3 6 69 2 3,6 6 70 2 4,5 9 71 2 4,7 9 72 2 3,8 5
SOAL PRESTASI BELAJAR KIMIA
1. Diantara pasangan pereaksi berikut, yang reaksinya paling cepat adalah…. A. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0,1 M pada 30 C B. 20 ml HCl 0,1 M + 20 ml Na2S2O3 0,1 M + 10 ml air pada 30 C C. 20 ml HCl 0,1 M + 20 ml Na2S2O3 0,1 M pada 40 C D. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0,1 M pada 40 C E. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0,1 M + 20 ml air pada 40 C
2. Untuk reaksi A+B → AB, diperoleh data sebagai berikut:
Jika konsentrasi A dinaikkan dua kali pada konsentrasi B tetap, laju reaksi menjadi dua kali lebih besar. Jika konsentrasi A dan B masing-masing dinaikkan dua kali, laju reaksi menjadi delapan kali lebih besar. Berdasarkan hal tersebut, maka persamaan laju reaksinya adalah…. A. v = k [A] [B]2 D. v = k [A]2 [B]2 B. v = k [A] [B] E. v = k [A] [B]3 C. v = k [A]2 [B]
3. Eksperimen untuk reaksi A+B → C diperoleh data sebagai berikut:
No. [A] (M) [B] (M) Waktu (s) 1. 1 x 10-3 1 x 10-3 36 2. 1 x 10-3 2 x 10-3 18 3. 2 x 10-3 2 x 10-3 9
Berdasarkan data diatas, persamaan laju reaksinya adalah…. A. v = k [A] D. v = [A]2[B] B. v = k [B] E. v = k [A][B]2 C. v = k [A] [B]
4. Natrium bereaksi hebat dengan air pada suhu kamar, sedangkan besi tidak. Hal
ini memperlihatkan bahwa laju reaksi tergantung pada…. A. Suhu D. Katalisator B. Jenis reaksi E. Luas permukaan sentuhan C. Keadaan pereaksi
5. Diketahui data percobaan sebagai berikut:
No. [A] (Mol/L)
[B] (Mol/L)
Waktu (s)
1. 0,1 0,1 128 2. 0,2 0,1 64 3. 0,1 0,2 32 4. 0,2 0,2 x
Harga x adalah…. A. 7,8 B. 16,0 C. 23,4 D. 32 E. 64
6. Alkohol lebih mudah terbakar daripada minyak tanah, hal ini disebabkan karena….
A. Massa relatifnya lebih kecil B. Massa jenisnya lebih rendah C. Energi pengaktifnya lebih kecil D. Lebih mudah menguap E. Lebih reaktif
7. Sebanyak 0,7 mol dinitrogen pentaoksida (N2O5) dipanaskan dalam ruangan 5
liter sehingga terurai membentuk NO2 dan O2 menurut persamaan: 4 N2O5 (g) → 4 NO2(g) + O2(g) Dalam 10 detik pertama terbentuk 0,1 mol oksigen. Laju penguraian N2O5 adalah…. A. 0,002 M/s D. 0,014 M/s B. 0,008 M/s E. 0,04 M/s C. 0,01 M/s
8. Diketahui hasil percobaan, sebagai berikut:
Percobaan Massa (gr)
Bentuk zat
Konsentrasi B (mol/lt)
Waktu (s)
Suhu (C)
1 5 Serbuk 0,1 2 25 2 5 Larutan 0,1 3 25 3 5 padat 0,1 5 25 4 5 Larutan 0,2 1,5 25 5 5 Larutan 0,1 1,5 35 Pada percobaan 1 dan 3, laju reaksi dipengaruhi oleh faktor…. A. Konsentrasi D. Luas permukaan B. Sifat E. Katalis C. Suhu
9. Berdasarkan tabel nomor 8, pada percobaan 2 dan 5 apabila kenaikkan suhu
sebesar 10C, maka laju reaksi akan…. A. Tetap D. dua kali semula B. Lebih lambat E. empat kali semula C. Setengah kali semula
10. Reaksi: 2 NO(g) = Cl2(g) → 2NOCl(g). Pada suhu tertentu mempunyai laju
reaksi: v = k [NO]2[Cl2]. Reaksi tersebut mempunyai orde reaksi…. A. 0 B. 1 C. 2 D. 3 E. 4
11. Pernyataan di bawah ini merupakan teori tumbukan kinetika reaksi, kecuali….
A. Setiap tumbukan pada suhu tinggi akan menghasilkan reaksi B. Volume mempengaruhi jumlah tumbukan yang terjadi antar molekul C. Setiap tumbukan reaktan akan menghasilkan reaksi D. Tekanan tidak mempengaruhi jumlah tumbukan yang terjadi E. Hanya tumbukan yang mempengaruhi energi cukup yang menghasilkan
reaksi
12. Perhatikan reaksi dan tabel percobaan berikut: m A + n B → p C + q D
Percobaan Konsentrasi awal Laju reaksi awal (mol.l-1.s-1) A (mol.l-1) B (mol.l-1)
1 0,1 0,1 X 2 0,2 0,2 8x 3 0,1 0,3 9x Orde reaksi terhadap B adalah…. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
13. Reaksi 2A + B → A2B adalah reaksi orde nol terhadap B. grafik yang
menunjukkan kecepatan reaksi awal dengan konsentrasi awal zat B adalah….
14. Diketahui reaksi 2NO(g) + Br(g) → 2NOBr(g), mempunyai rumus laju reaksi v = k [NO]2[Br2]. Jika [NO]0,1M, [Br2] 0,4M, sedangkan laju reaksinya 0,4M/detik, maka harga k adalah…. A. 10 B. 40 C. 60 D. 80 E. 100
15. Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar di atas, menyatakan bahwa…. A. Reaksi berlangsung dengan menyerap energy B. X adalah perubahan entalpi reaksi C. Reaksi hanya dapat berlangsung apabila X > Y D. Reaksi tersebut adalah reaksi eksoterm E. X + Y adalah energy aktivasi
16. Diketahui data dari suhu dan laju reaksi: Percobaan Suhu (C) Laju reaksi (M.s-1) 1 35 0,004 2 55 0,012 3 75 0,036 Berdasarkan data di atas, laju reaksi pada suhu 95C adalah…. A. 0,048 M.s-1 D. 0,098 M.s-1 B. 0,058 M.s-1 E. 0,108 M.s-1 C. 0,068 M.s-1
17. Gambar di bawah ini merupakan diagram tingkat energi untuk reaksi CH3CHO
→ CH4 + CO.
→ koordinat reaksi Energi pengaktifan reaksi pada gambar di atas, adalah…. A. -7 kJ B. 7 kJ C. 183 kJ D. 190 kJ E. 197 kJ
18. Penguraian H2O2 dapat berlangsung menurut reaksi:
2H2O2(l) → 2H2O(l) + O2 Untuk itu dilakukan percobaan berikut: No. Reaksi Awal Proses
Reaksi Reaksi Akhir
Keterangan
1. H2O2 tak berwarna Tak berwarna Tak berwarna lambat 2. H2O2 + NaCl tak berwarna Tak berwarna Tak berwarna Lambat 3. H2O2 + FeCl3 jingga Coklat muda Jingga Cepat 4. H2O2 + CoCl2 merah muda Hijau-coklat Merah muda cepat
Dari data percobaan di atas, peran katalis dalam proses reaksi adalah…. A. Tidak ikut bereaksi dalam proses reaksi B. Ikut bereaksi dan tidak diperoleh kembali pada akhir reaksi C. Ikut bereaksi dan diperoleh kembali pada akhir reaksi D. Ikut bereaksi dan warnanya berubah selama reaksi berlangsung E. Tidak ikut bereaksi dan warnanya berubah selama reaksi berlangsung
19. Diketahui reaksi 2A + B2 → 2AB. Pengaruh perubahan konsentrasi awal pereaksi
A dan B2 adalah seperti grafik berikut:
Reaksi tersebut tergolong orde…. A. 0 B. 1 C. 1,5 D. 2 E. 3
20. Katalisator yang digunakan pada pembuatan ammonia menurut proses Haber
Bosch adalah serbuk…. A. MnO2 B. V2O5 C. Fe D. Fe2O3 E. Ni
Skor Prestasi Belajar Kimia Kelas XI IPA 3
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 16 17 18 19 SkorA 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 9 B 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 9 C 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 D 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 7 E 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 6 F 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 9 G 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 H 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 7 I 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 11 J 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 K 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 L 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 M 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 N 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7 O 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 9 P 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 5 Q 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4 R 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 12 S 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 T 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 U 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 V 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 W 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 9 X 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 5 Y 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 Z 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 10 AA 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 AB 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 AC 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4 AD 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5 AE 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 AF 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 AG 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 6 AH 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 5 AI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 6 AJ 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8
Rata‐rata kelas 7,92
sKor Prestasi Belajar Kimia Kelas XI IPA 4
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 16 17 18 19 SkorA 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 8 B 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 9 C 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 10 D 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 7 E 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 9 F 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 7 G 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 6 H 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 5 I 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 9 J 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 K 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5 L 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5 M 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 5 N 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 7 O 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 7 P 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 7 Q 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 6 R 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 S 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 9 T 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 7 U 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 7 V 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 10 W 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 6 X 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 6 Y 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 8 Z 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 10 AA 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 AB 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 8 AC 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 8 AD 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 11 AE 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5 AF 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 6 AG 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 6 AH 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 9 AI 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 AJ 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 5
Rata‐rata kelas 7,4
UJI VALIDITAS SOAL PRESTASI BELAJAR KIMIA
Rumus :
rpbi = M M
S
Keterangan: rpbi : korelasi point biserial Mp : rerata skor subjek yang menjawab benar Mt : rerata skor total St : standar deviasi skor total P : proporsi siswa yang menjawab benar Q : proporsi siswa yang menjawab salah
Soal Mp Mt Mp‐Mt St p q p/q √p/q rpbi Ket. 1 12,294 10,925 1,369 3,101 0,425 0,575 0,739 0,86 0,380 valid 2 11,864 10,925 0,939 3,101 0,550 0,450 1,222 1,10 0,333 valid 3 12,350 10,925 1,425 3,101 0,500 0,500 1,000 1,00 0,460 valid 4 11,917 10,925 0,992 3,101 0,600 0,400 1,500 1,22 0,390 valid 5 11,857 10,925 0,932 3,101 0,700 0,300 2,333 1,53 0,460 valid 6 12,087 10,925 1,162 3,101 0,575 0,425 1,353 1,16 0,435 valid 7 11,923 10,925 0,998 3,101 0,650 0,350 1,857 1,36 0,438 valid 8 11,852 10,925 0,927 3,101 0,675 0,325 2,077 1,44 0,430 valid 9 10,600 10,925 ‐0,325 3,101 0,375 0,625 0,600 0,77 ‐0,081 gugur 10 11,714 10,925 0,789 3,101 0,700 0,300 2,333 1,53 0,389 valid 11 11,900 10,925 0,975 3,101 0,500 0,500 1,000 1,00 0,314 valid 12 11,952 10,925 1,027 3,101 0,525 0,475 1,105 1,05 0,348 valid 13 11,833 10,925 0,908 3,101 0,600 0,400 1,500 1,22 0,357 valid 14 11,800 10,925 0,875 3,101 0,625 0,375 1,667 1,29 0,364 valid 15 8,636 10,925 ‐2,289 3,101 0,275 0,725 0,379 0,62 ‐0,458 gugur 16 12,00 10,925 1,075 3,101 0,475 0,525 0,905 0,95 0,329 valid 17 12,136 10,925 1,211 3,101 0,55 0,45 1,222 1,10 0,430 valid 18 12,080 10,925 1,155 3,101 0,525 0,475 1,105 1,05 0,391 valid 19 12,00 10,925 1,075 3,101 0,575 0,425 1,353 1,16 0,402 valid 20 11,524 10,925 0,599 3,101 0,525 0,475 1,105 1,05 0,203 gugur
UJI RELIABILITAS SOAL PRESTASI BELAJAR KIMIA
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 16 17 18 19 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 9 812 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 9 813 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 1004 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 7 495 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 6 366 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 9 817 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 1008 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 7 499 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 11 12110 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 6411 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 10012 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 10013 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 10014 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7 4915 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 9 8116 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 5 2517 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4 1618 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 12 14419 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 6420 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 6421 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 64
22 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 1623 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 9 8124 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 5 2525 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 10026 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 10 10027 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 6428 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 6429 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4 1630 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5 2531 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 10032 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 10 10033 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 6 3634 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 5 2535 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 6 3636 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 6437 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 8 6438 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 9 8139 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 10 10040 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 7 4941 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 9 8142 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 7 4943 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 6 3644 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 5 2545 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 9 8146 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 10047 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5 25
48 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5 2549 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 5 2550 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 7 4951 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 7 4952 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 7 4953 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 6 3654 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 1655 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 9 8156 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 7 4957 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 7 4958 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 10 10059 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 6 3660 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 6 3661 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 8 6462 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 10 10063 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 10064 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 8 6465 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 8 6466 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 11 12167 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5 2568 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 6 3669 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 6 3670 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 9 8171 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9 8172 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 5 25
N = 72 ∑X = 551 n = 17
∑pq = 2,531 ∑X = 4509
S = ∑XN
∑XN
r11 = S ∑S
S = r11 = , ,,
S = 62,625 7,653 r11 = ,,
S = 62,625 58,568 r11 = 1,063 . 0,377
S = 4,057 r11 = 0,401
S = 2,014 = 4,056 Reliabilitas soal prestasi = 0,401 (Cukup)
Np 30 37 64 20 58 15 5 58 55 10 17 51 45 68 11 3 4 551 4509p 0,42 0,51 0,89 0,28 0,81 0,21 0,07 0,81 0,76 0,14 0,24 0,71 0,63 0,94 0,15 0,04 0,06q 0,58 0,49 0,11 0,72 0,19 0,79 0,93 0,19 0,24 0,86 0,76 0,29 0,38 0,06 0,85 0,96 0,94p.q 0,24 0,25 0,1 0,2 0,16 0,16 0,06 0,16 0,18 0,12 0,18 0,21 0,23 0,05 0,13 0,04 0,05 2,531
** Halaman 1 Paket : Seri Program Statistik (SPS-2000) Modul : Uji Asumsi Program : Uji Normalitas Sebaran Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Parmadiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta – Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta (c) 2005, Dilindungi UU Nama Pemilik : Hery Kusnandar, SE Nama Lembaga : ═══ sakura computer ═══ A l a m a t : Jl. Glagahsari No.73, Yogyakarta 0274-389691 ════════════════════════════════════════════════════════════ Nama Peneliti : Muh Agus Prayitno Tgl. Analisis : 12-23-2008 Nama Berkas : MUH2 Nama Dokumen : NORMAL Nama Variabel Tergantung X1 : PRESTASI Nama Variabel Tergantung X2 : SUASANA KELAS Variabel Tergantung X1 = Variabel Nomor 2 Variabel Tergantung X2 = Variabel Nomor 3 Jumlah Kasus Semula : 72 Jumlah Data Hilang : 0 Jumlah Kasus Jalan : 72 ** TABEL RANGKUMAN - VARIABEL X1 ══════════════════════════════════════════════════════════════════ (fo-fh)² Klas fo fh fo-fh (fo-fh)² -------- fh ────────────────────────────────────────────────────────────────── 10 2 0.59 1.41 1.99 3.37 9 1 1.99 -0.99 0.99 0.50 8 5 5.70 -0.70 0.49 0.09 7 5 11.46 -6.46 41.76 3.64 6 19 16.25 2.75 7.56 0.47 5 20 16.25 3.75 14.06 0.87 4 11 11.46 -0.46 0.21 0.02 3 8 5.70 2.30 5.28 0.93 2 1 1.99 -0.99 0.99 0.50 1 0 0.59 -0.59 0.35 0.59 ────────────────────────────────────────────────────────────────── Total 72 72.00 0.00 -- 10.95 ────────────────────────────────────────────────────────────────── Rerata = 95.861 S.B. = 10.452 Kai Kuadrat = 10.952 db = 9 p = 0.279 ══════════════════════════════════════════════════════════════════ ** KECOCOKAN KURVE : VARIABEL X1 ════════════════════════════════════════════════════════════════ Klas fo fh ──────────────────────────────────────────────────────────────── 10 2 1.00 : o*ooo 9 1 2.00 : oo * 8 5 6.00 : oooooooooo * 7 5 11.00 : oooooooooo * 6 19 16.00 : ooooooooooooooooooooooooooooooooo*ooooo 5 20 16.00 : ooooooooooooooooooooooooooooooooo*ooooooo 4 11 11.00 : oooooooooooooooooooooo * 3 8 6.00 : ooooooooooo*ooooo 2 1 2.00 : oo * 1 0 1.00 : * ──────────────────────────────────────────────────────────────── ooo = sebaran empiris. * = sebaran normal. Kaidah : p > 0.050 ──> sebarannya normal
Kai Kuadrat = 10.952 db = 9 p = 0.279 *** Sebarannya = normal *** ════════════════════════════════════════════════════════════════ ** TABEL RANGKUMAN - VARIABEL X2 ══════════════════════════════════════════════════════════════════ (fo-fh)² Klas fo fh fo-fh (fo-fh)² -------- fh ────────────────────────────────────────────────────────────────── 8 0 0.88 -0.88 0.77 0.88 7 3 3.93 -0.93 0.87 0.22 6 14 11.51 2.49 6.22 0.54 5 22 19.68 2.32 5.36 0.27 4 10 19.68 -9.68 93.80 4.76 3 19 11.51 7.49 56.17 4.88 2 4 3.93 0.07 0.00 0.00 1 0 0.88 -0.88 0.77 0.88 ────────────────────────────────────────────────────────────────── Total 72 72.00 0.00 -- 12.44 ────────────────────────────────────────────────────────────────── Rerata = 7.653 S.B. = 2.029 Kai Kuadrat = 12.438 db = 7 p = 0.087 ══════════════════════════════════════════════════════════════════ ** KECOCOKAN KURVE : VARIABEL X2 ═════════════════════════════════════════════════════════════════════ Klas fo fh ──────────────────────────────────────────────────────────────────── 8 0 1.00 : * 7 3 4.00 : oooooo * 6 14 12.00 : ooooooooooooooooooooooo*ooooo 5 22 20.00 : ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo*ooooo 4 10 20.00 : oooooooooooooooooooo * 3 19 12.00 : ooooooooooooooooooooooo*ooooooooooooooo 2 4 4.00 : oooooooo* 1 0 1.00 : * ──────────────────────────────────────────────────────────────────── ooo = sebaran empiris. * = sebaran normal. Kaidah : p > 0.050 ──> sebarannya normal Kai Kuadrat = 12.438 db = 7 p = 0.087 *** Sebarannya = normal *** ════════════════════════════════════════════════════════════════════
** Halaman 1 Paket : Seri Program Statistik (SPS-2000) Modul : Uji Asumsi Program : Uji Normalitas Sebaran Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Parmadiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta – Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta (c) 2005, Dilindungi UU Nama Pemilik : Hery Kusnandar, SE Nama Lembaga : ═══ sakura computer ═══ A l a m a t : Jl. Glagahsari No.73, Yogyakarta 0274-389691 ════════════════════════════════════════════════════════════ Nama Peneliti : Muh Agus Prayitno Tgl. Analisis : 12-23-2008 Nama Berkas : OB2 Nama Dokumen : NORMAL Nama Variabel Tergantung X : SUASANA KELAS Variabel Tergantung X = Variabel Nomor 2 Jumlah Kasus Semula : 22 Jumlah Data Hilang : 0 Jumlah Kasus Jalan : 22 ** TABEL RANGKUMAN - VARIABEL X ══════════════════════════════════════════════════════════════════ (fo-fh)² Klas fo fh fo-fh (fo-fh)² -------- fh ────────────────────────────────────────────────────────────────── 3 4 3.49 0.51 0.26 0.07 2 12 15.02 -3.02 9.10 0.61 1 6 3.49 2.51 6.29 1.80 ────────────────────────────────────────────────────────────────── Total 22 22.00 0.00 -- 2.48 ────────────────────────────────────────────────────────────────── Rerata = 3.909 S.B. = 0.684 Kai Kuadrat = 2.483 db = 2 p = 0.289 ══════════════════════════════════════════════════════════════════ ** KECOCOKAN KURVE : VARIABEL X ══════════════════════════════════════════════════════ Klas fo fh ────────────────────────────────────────────────────── 3 4 3.00 : ooooooo*o 2 12 15.00 : oooooooooooooooooooooooo * 1 6 3.00 : ooooooo*ooooo ────────────────────────────────────────────────────── ooo = sebaran empiris. * = sebaran normal. Kaidah : p > 0.050 ──> sebarannya normal Kai Kuadrat = 2.483 db = 2 p = 0.289 *** Sebarannya = normal *** ══════════════════════════════════════════════════════ Paket : Seri Program Statistik (SPS-2000)
Modul : Uji Asumsi Program : Uji Homogenitas Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Parmadiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta – Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta (c) 2005, Dilindungi UU Nama Pemilik : Hery Kusnandar, SE Nama Lembaga : ═══ sakura computer ═══ A l a m a t : Jl. Glagahsari No.73, Yogyakarta 0274-389691 ════════════════════════════════════════════════════════════ Nama Peneliti : Muh Agus Prayitno Tgl. Analisis : 12-23-2008 Nama Berkas : MUH2 Nama Dokumen : HOMOGEN Nama Variabel Jalur A : KELAS Nama Klasifikasi A1 : IPA3 Nama Klasifikasi A2 : IPA4 Nama Variabel Tergantung 1 : PRESTASI Nama Variabel Tergantung 2 : SUASANA KELAS Variabel Jalur A = Variabel Nomor : 1 Variabel Tergantung 1 = Variabel Nomor : 2 Variabel Tergantung 2 = Variabel Nomor : 3 Jumlah Kasus Semula : 72 Jumlah Kasus Hilang : 0 Jumlah Kasus Jalan : 72 ** TABEL STATISTIK INDUK ═══════════════════════════════════════════════════════════════════════════════ Sumber Variabel n ΣX ΣX² Rerata Var. ─────────────────────────────────────────────────────────────────────────────── A1 X1 36 3379 319811 93.861 75.838 X2 36 285 2421 7.917 4.707 A2 X1 36 3523 349579 97.861 137.552 X2 36 266 2088 7.389 3.502 ─────────────────────────────────────────────────────────────────────────────── Total X1 72 6902 669390 95.861 109.248 X2 72 551 4509 7.653 4.117 ═══════════════════════════════════════════════════════════════════════════════ ** TABEL RANGKUMAN ANALISIS VARIANSI 1-JALUR ═══════════════════════════════════════════════════════════════════════════════ Sumber Variabel JK db RK F R² p ─────────────────────────────────────────────────────────────────────────────── Antar A X1 288.000 1 288.000 2.699 0.037 0.101 X2 5.014 1 5.014 1.222 0.017 0.272 Dalam X1 7,468.625 70 106.695 -- -- -- X2 287.305 70 4.104 -- -- -- ─────────────────────────────────────────────────────────────────────────────── Total X1 7,756.625 71 -- -- -- -- X2 292.319 71 -- -- -- -- ═══════════════════════════════════════════════════════════════════════════════
** UJI Fmax HARTLEY ═════════════════════════════ Sumber X1 X2 ───────────────────────────── Var-max 137.552 4.707 Var-min 75.838 3.502 ───────────────────────────── F-max 1.814 1.344 p 0.041 0.193 Status heter homog ═════════════════════════════ ** UJI-C COCHRAN ═════════════════════════════ Sumber X1 X2 ───────────────────────────── Var-max 137.552 4.707 Var-dal 106.695 4.104 ───────────────────────────── C Cohran 1.289 1.147 p 0.182 0.308 Status homog homog ═════════════════════════════ ** TABEL ANALISIS UJI BARTLETT ══════════════════════════════════════════════════════════════ Sumber Variabel db Var db*log(Var) ────────────────────────────────────────────────────────────── A1 X1 35 75.838 65.796 X2 35 4.707 23.546 A2 X1 35 137.552 74.846 X2 35 3.502 19.049 ══════════════════════════════════════════════════════════════ ** RANGKUMAN UJI HOMOGENITAS BARTLETT ════════════════════════════════════════════════════════ Variabel Kai Kuadrat db p Status ──────────────────────────────────────────────────────── X1 3.014 1 0.083 homog X2 0.752 1 0.386 homog ════════════════════════════════════════════════════════ ** UJI-F PASANGAN ═══════════════════════════ Sumber X1 X2 ─────────────────────────── A1xA2 1.814 1.344 p 0.041 0.193 Status heter homog ═══════════════════════════
Paket : Seri Program Statistik (SPS-2000) Modul : Uji Asumsi Program : Uji Homogenitas Edisi : Sutrisno Hadi dan Yuni Parmadiningsih Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta – Indonesia Versi IBM/IN, Hak Cipta (c) 2005, Dilindungi UU Nama Pemilik : Hery Kusnandar, SE Nama Lembaga : ═══ sakura computer ═══ A l a m a t : Jl. Glagahsari No.73, Yogyakarta 0274-389691 ════════════════════════════════════════════════════════════ Nama Peneliti : Muh Agus Prayitno Tgl. Analisis : 12-23-2008 Nama Berkas : OB2 Nama Dokumen : HOMOGEN Nama Variabel Jalur A : KELAS Nama Klasifikasi A1 : IPA3 Nama Klasifikasi A2 : IPA4 Nama Variabel Tergantung : SUASANA KELAS Variabel Jalur A = Variabel Nomor : 1 Variabel Tergantung = Variabel Nomor : 2 Jumlah Kasus Semula : 22 Jumlah Kasus Hilang : 0 Jumlah Kasus Jalan : 22 ** TABEL STATISTIK INDUK ════════════════════════════════════════════════════════════════════════ Sumber n ΣX ΣX² Rerata Var. ──────────────────────────────────────────────────────────────────────── A1 11 41 159 3.727 0.618 A2 11 45 187 4.091 0.291 ──────────────────────────────────────────────────────────────────────── Total 22 86 346 3.909 0.468 ════════════════════════════════════════════════════════════════════════ ** TABEL RANGKUMAN ANALISIS VARIANSI 1-JALUR ═════════════════════════════════════════════════════════════════════════ Sumber JK db RK F R² p ───────────────────────────────────────────────────────────────────────── Antar A 0.727 1 0.727 1.600 0.074 0.218 Dalam 9.091 20 0.455 -- -- -- ───────────────────────────────────────────────────────────────────────── Total 9.818 21 -- -- -- -- ═════════════════════════════════════════════════════════════════════════ ** UJI Fmax HARTLEY ═══════════════════ Sumber X ─────────────────── Var-max 0.618 Var-min 0.291 ─────────────────── F-max 2.125 p 0.125 Status homog
═══════════════════ ** UJI-C COCHRAN ═══════════════════ Sumber X ─────────────────── Var-max 0.618 Var-dal 0.455 ─────────────────── C Cohran 1.360 p 0.267 Status homog ═══════════════════ ** TABEL ANALISIS UJI BARTLETT ═══════════════════════════════════════════════ Sumber db Var db*log(Var) ─────────────────────────────────────────────── A1 10 0.618 -2.089 A2 10 0.291 -5.362 ═══════════════════════════════════════════════ ** RANGKUMAN UJI HOMOGENITAS BARTLETT ══════════════════════════════════════════ Kai Kuadrat db p Status ────────────────────────────────────────── 1.322 1 0.250 homog ══════════════════════════════════════════ ** UJI-F PASANGAN ══════════════════ Sumber X ────────────────── A1xA2 2.125 p 0.125 Status homog ══════════════════
No X X2 Y Y2 XY 1 1 1 3,21 10,33 3,212 1 1 3,39 11,51 3,393 1 1 3,89 15,15 3,894 1 1 4,04 16,29 4,045 1 1 3,82 14,6 3,826 1 1 3,64 13,27 3,647 1 1 3,21 10,33 3,218 1 1 2,96 8,787 2,969 1 1 3,14 9,878 3,1410 1 1 3,18 10,1 3,1811 1 1 3,25 10,56 3,2512 1 1 3,36 11,27 3,3613 1 1 3,18 10,1 3,1814 1 1 3,57 12,76 3,5715 1 1 3,11 9,654 3,1116 1 1 3,71 13,8 3,7117 1 1 3,57 12,76 3,5718 1 1 3,93 15,43 3,9319 1 1 2,96 8,787 2,9620 1 1 3,5 12,25 3,521 1 1 3,25 10,56 3,2522 1 1 3,36 11,27 3,3623 1 1 3,61 13,01 3,6124 1 1 3,64 13,27 3,6425 1 1 3,64 13,27 3,6426 1 1 3,25 10,56 3,2527 1 1 3,18 10,1 3,1828 1 1 3,36 11,27 3,3629 1 1 2,82 7,96 2,8230 1 1 3,39 11,51 3,3931 1 1 3,39 11,51 3,3932 1 1 3,21 10,33 3,2133 1 1 3,07 9,434 3,0734 1 1 2,75 7,563 2,7535 1 1 3,14 9,878 3,1436 1 1 2,96 8,787 2,9637 2 4 4,21 17,76 8,4338 2 4 3,43 11,76 6,86
No X X2 Y Y2 XY39 2 4 3.32 11,03 6,6440 2 4 3 9 641 2 4 3,32 11,03 6,6442 2 4 3,11 9,654 6,2143 2 4 3,57 12,76 7,1444 2 4 3,32 11,03 6,6445 2 4 3,39 11,51 6,7946 2 4 2,93 8,577 5,8647 2 4 2,93 8,577 5,8648 2 4 3,5 12,25 749 2 4 3,11 9,654 6,2150 2 4 3,46 12 6,9351 2 4 3,57 12,76 7,1452 2 4 3,93 15,43 7,8653 2 4 3,39 11,51 6,7954 2 4 3,54 12,5 7,0755 2 4 3,25 10,56 6,556 2 4 2,86 8,163 5,7157 2 4 3,57 12,76 7,1458 2 4 3 9 659 2 4 3,54 12,5 7,0760 2 4 3,43 11,76 6,8661 2 4 3,61 13,01 7,2162 2 4 3,96 15,72 7,9363 2 4 3,39 11,51 6,7964 2 4 3,36 11,27 6,7165 2 4 3,75 14,06 7,566 2 4 3,64 13,27 7,2967 2 4 3,75 14,06 7,568 2 4 2,96 8,787 5,9369 2 4 3,64 13,27 7,2970 2 4 4,54 20,57 9,0771 2 4 4,71 22,22 9,4372 2 4 3,82 14,6 7,64∑ 108 180 246,5 853,8 372,3
Ket: X = Waktu Pembelajaran Y = Suasana Kelas
Uji Independensi Antar Variabel Bebas
Rumus Product Moment:
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
72 372,3 26622
72 180 11664 72 853,8 60762,25
26805,6 26622 1296 711,35
183,6
√921909,6
183,6
960,16
0,191
Nilai r hitung = 0,191 Kesimpulan: Karena rhitung < 0,8, maka kedua Variabel tersebut independen
Hasil Perhitungan Analisis Regresi Ganda
∑X 108 ∑X12 = 180 ∑X1
2 11664 XX1 1,5
∑X 246,5 ∑X22 = 853,8 ∑X2
2 60762,25 XX2 3,42
∑Y 551 ∑Y 4509 ∑Y 2 303601 XY 7,65
∑X X 372,32 ∑X Y 817 ∑X Y 1891,5
∑ ∑ ∑ ∑ = 817 – 826,5 = -9,5
∑ ∑ ∑ ∑ = 1891,5 – 1886,4 = 5,1
∑ ∑ ∑ ∑ = 372,32 – 369,75 = 2,57
∑ ∑ ∑ = 180 – 162 = 18
∑ ∑ ∑ = 853,8 -843,9 = 9,9
∑ ∑ ∑ = 4509 – 4216,7 = 292,3
1. Menentukan Persamaan Regresi Dua Prediktor
Y = 1 1 2 2 (1)
∑ = 1∑ 12 2∑ 1 2 (2)
∑ = 2∑ 22 1∑ 1 2 (3)
Dari hasil yang diperoleh dimasukkan ke persamaan (2) dan (3).
-9,5 = 18 1 2,57 2 : 2,57 -3,7 = 7 1 2
5,1 = 9,9 2 2,57 1 : 9,9 0,52 = 2 0,26 1
-4,22 = 6,74 1
= -0,626
5,1 = 9,9 2 2,57 1
5,1 = 9,9 2 2,57 . -0,626
5,1 = 9,9 2 – 1,608
-9,9 2 1,608 – 5,1 = 0,678
Y – Y = 1 (X1 – X1) + 2 (X2 – X2)
Y = -0,626 (X1 – 1,5) + 0,678 (X2 – 3,42)
= (-0,626 X1 + 0,939) + (0,678 X2 – 2,319)
= -0,626 X1 + 0,678 X2 + 0,939 – 2,319
Y = -0,626 X1 + 0,678 X2 – 1,38
2. Menentukan Koefisien Korelasi Ganda dan Koefisien Determinasi
Ry(1,2) = ∑ ∑
∑
= , . , , . ,
,
= , ,,
= ,,
= 0,032
Ry(1,2) = 0,179
, = 0,032
3. Uji Signifikasi Korelasi
a. Regresi
JK = 1∑ 1 2 ∑ 2
= (-0,626 . -9,5) + ( 0,678 . 5,1)
= 5,947 + 3,458
JK = 9,405
RJK = ,
= 4,703
b. Residu
JK = ∑ 2 1∑ 1 2∑ 2
= 292,3 – (-0,626 . -9,5) + ( 0,678 . 5,1)
= 292,3 – 9,405
JK = 282,895
RJK = ,
= 4.1
c. Fo = RJKRJK
= ,,
= 1,147
Sumber Variansi
db Jumlah Kuadrat (JK) Rerata Jumlah Kuadrat (RJK)
Fo
Regresi (Reg) 2 9,405 4,703 1,147
Residu (Res) 69 282,895 4.1
Total 71 292,3 - -
4. Menentukan Koefisien Jenjang Nihil ∑
∑ ∑ = ,
, = ,
√ , = ,
, = -0,131
∑
∑ ∑ = ,
, , = ,
√ , = ,
, = 0,095
∑
∑ ∑ = ,
, = ,
√ , = ,
, = 0,193
5. Menentukan Koefisien Jenjang Pertama
1 2 1 2 1 2
1 1
= , , ,
, ,
= , ,, ,
,
2 1 2 1 2
1 斒 1
= , , ,
, ,
= , , , ,
,
, ,
6. Menentukan Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)
SR % X1 = ∑
| ∑ || ∑ |
= , ,
| , , , , |
= ,
| , , |
= ,,
SR % X1 = 63,3%
SR % X2 = ∑
| ∑ || ∑ |
= , ,
| , , , , |
= ,
| , , |
= ,,
SR % X2 = 36,7%
Efektifitas Garis Regresi (EGR)
Efektifitas Garis Regresi = x 100%
= ,,
x 100%
= 0,032 x 100%
EGR = 3,2%
Sumbangan Efektif (SE)
Sumbangan Efektif % X1 = SR X1 x EGR
= 0,633 x 3,2%
SE X1 = 2,026%
Sumbangan Efektif % X2 = SR X2 x EGR
= 0,367 x 3,2%
SE X2 = 1,174%
TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N Taraf
Signifikansi N Taraf
Signifikansi N Taraf
Signifikansi 5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 26 0,388 0,496 55 0,266 0,345 4 0,850 0,990 27 0,381 0,487 60 0,254 0,330 5 0,878 0,959 28 0,374 0,478 65 0,244 0,317
29 0,367 0,470 70 0,235 0,306 6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 75 0,227 0,296 7 0,754 0,874 8 0,707 0,834 31 0,355 0,456 80 0,220 0,286 9 0,666 0,798 32 0,349 0,449 85 0,213 0,278 10 0,632 0,765 33 0,344 0,442 90 0,207 0,270
34 0,339 0,436 95 0,202 0,263 11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 100 0,195 0,256 12 0,576 0,708 13 0,553 0,684 36 0,329 0,424 125 0,176 0,230 14 0,532 0,661 37 0,325 0,418 150 0,159 0,210 15 0,514 0,641 38 0,320 0,413 175 0,148 0,194
39 0,316 0,408 200 0,138 0,181 16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 300 0,113 0,148 17 0,482 0,606 18 0,468 0,590 41 0,308 0,398 400 0,098 0,128 19 0,456 0,575 42 0,304 0,393 500 0,088 0,115 20 0,444 0,561 43 0,301 0,389
44 0,297 0,384 600 0,080 0,105 21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097 22 0,423 0,537 23 0,413 0,526 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091 24 0,404 0,515 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 25 0,396 0,505 48 0,284 0,368
49 0,281 0,364 1000 0,062 0,081 50 0,279 0,361
DEPARTEMEN AGAMA R. I. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI YOGYAKARTA
Jl. Marsda Adisucipto D.I.Yogyakarta 55281, Telp.(0274) 519739, Fax.(0274) 540971 Nomor : UIN.02/D.ST1/TL.00/2299/2008 Yogyakarta, 12 November 2008 Lamp. : - Hal. : Permohonan Izin Penelitian Kepada : Yth. Gubernur Ka.Daerah Propinsi D.I.Yogyakarta c/q.Kepala Bappeda Prop.D.I.Y. di Yogyakarta. Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan hormat,
Dengan ini kami beritahukan bahwa untuk kelengkapan penyusunan skripsi dengan judul: “PENGARUH WAKTU PEMBELAJARAN DAN SUASANA KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SEMESTER I SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA T.P.2008/2009.” diperlukan riset, oleh karena itu kami mengharapkan agar kiranya bapak/ibu memberikan izin penelitian bagi mahasiswa kami :
Nama : Mohammad Agus Prayitno NIM. : 05440023 Semester : VII (Tujuh) Prodi : Pendidikan Kimia Alamat : Ds.Jatirejo RT.08/II, Karanganyar, Demak, Jawa Tengah.
Untuk mengadakan penelitian di : SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Metode pengumpulan data : Angket, Lembar Observasi dan Test. Adapun waktunya mulai : 14 November 2008 s/d selesai. Atas perhatian dan izin yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Tembusan : - Dekan (Sebagai Laporan)
DEPARTEMEN AGAMA R. I. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI YOGYAKARTA
Jl. Marsda Adisucipto D.I.Yogyakarta 55281, Telp.(0274) 519739, Fax.(0274) 540971 Nomor : UIN.02/D.ST1/TL.00/2299/2008 Yogyakarta, 12 November 2008 Lamp. : - Hal. : Permohonan Izin Riset Kepada : Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta di Yogyakarta. Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan hormat,
Dengan ini kami beritahukan bahwa untuk kelengkapan penyusunan skripsi dengan judul: “PENGARUH WAKTU PEMBELAJARAN DAN SUASANA KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SEMESTER I SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA T.P.2008/2009.” diperlukan riset, oleh karena itu kami mengharapkan agar kiranya bapak/ibu memberikan izin riset bagi mahasiswa kami :
Nama : Mohammad Agus Prayitno NIM. : 05440023 Semester : VII (Tujuh) Prodi : Pendidikan Kimia Alamat : Ds.Jatirejo RT.08/II, Karanganyar, Demak, Jawa Tengah.
Untuk mengadakan riset di SMA Muhammadiyah 2 YK yang bapak/ibu pimpin. Metode pengumpulan data : Angket, Lembar Observasi dan Test. Adapun waktunya mulai : 14 November 2008 s/d selesai. Atas perhatian dan izin yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Tembusan : - Dekan (Sebagai Laporan)
DEPARTEMEN AGAMA R. I.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
YOGYAKARTA Jl. Marsda Adisucipto D.I.Yogyakarta 55281, Telp.(0274) 519739, Fax.(0274) 540971
Nomor : UIN.02/D.ST1/TL.00/2299/2008 Yogyakarta, 12 November 2008 Lamp. : - Hal. : Permohonan Izin Penelitian Kepada : Yth. Pimpinan Muhammadiyah Majelis Dikdasmen Kota Yogyakarta di tempat. Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan hormat,
Dengan ini kami beritahukan bahwa untuk kelengkapan penyusunan skripsi dengan judul: “PENGARUH WAKTU PEMBELAJARAN DAN SUASANA KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SEMESTER I SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA T.P.2008/2009.” diperlukan riset, oleh karena itu kami mengharapkan agar kiranya bapak/ibu memberikan izin penelitian bagi mahasiswa kami :
Nama : Mohammad Agus Prayitno NIM. : 05440023 Semester : VII (Tujuh) Prodi : Pendidikan Kimia Alamat : Ds.Jatirejo RT.08/II, Karanganyar, Demak, Jawa Tengah.
Untuk mengadakan penelitian di : SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Metode pengumpulan data : Angket, Lembar Observasi dan Test. Adapun waktunya mulai : 14 November 2008 s/d selesai. Atas perhatian dan izin yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Tembusan : - Dekan (Sebagai Laporan)