Upload
monika-gitarani-andriyana
View
74
Download
2
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
Teknologi Pengawetan Pangan
Tim
Astri Suryani P (H0912019)Ayu Novia L (H0912021)Endy Satri A P (H0912046)Garnenda P M (H0912058)Istiqomah N B (H0912069)Prakoso Adi (H0912100)
Menu
Identitas JurnalJudul asli : Chitosan applications pre- or
postharvest prolong raspberryshelf-life quality.
Terjemahan : Pengaplikasian Kitosan padasebelum dan sesudah pemaanenan buahraspberry, untuk memperpanjangkualitas umur simpannya.
Oleh : Jaqueline Visioni Tezotto-Uliana,Gabriela Possati Fargoni, GabrielaMaria Geerdink,Ricardo AlfredoKluge.
Journal Postharvest Biology and Technology 91 (2014).
Menu
Pendahuluan
Latar belakang Bernilai tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan namun
mudah mengalami kesusakan dengan cepat (matang danpenuaan cepat) sehingga menjadi masalah dalampenyimpanan dan pemasaran
Tujuan Mempelajari pengaruh konsentrasi kitosan yang berbeda,
diterapkan pra atau pasca panen, pada retensi Kualitasutama atribut dari raspberry.
Menu
Bahan Baku dan Metode
2.1Buah
Penempatan dalam wadah plastik komersial
Penataan dalam kotak polystyreneEs
Buah Raspberry matang (120 gram)
Menu
Bahan Baku dan Metode
2.2 Persiapan Larutan KitosanPengiradiasian
Pengekstrakan
Chitosan (0; 0,5%; 1%; 2%)
Pelarutan dan penambahan air
Pemanasan (3 jam) dan pengadukan
Penetralisasian dengan NaOH 1 N
Kulit Kepiting
30 ml larutan asam asetat (5%)
Penyaringan
Menu
Bahan Baku dan Metode
2.3 TreatmentPostharvest
Rasberii
Pembagian dalam 4 kelompok masing-masing 4.2 kg
Pencelupan pada 10L larutan kitosan selama 5 menit
Pengeringan dengan kertas absorben selama 40 menit pada suhu ruang
Penempatan dalam plastik dan penyimpanan pada suhu 01C dan
RH 905 % selama 15 hari
Menu
Bahan Baku dan Metode
2.3 TreatmentPreharvest
Tanaman Rasberry
Penyemprotan 20 L larutan kitosan
Pemanenan setelah aplikasi penyemprotan terakhir
Penyimpanan pada suhu 01C dan RH 905 % selama 12 hari
Menu
Bahan Baku dan Metode
2.4 Respiration Rate andEthylene Production
8 RasberiiPenempatan pada labu 80 ml
Pengemasan hermitis 30 menit pada kondisi temperatur dan RH peyimpanan dingin
Pengambilan 0.5 ml sampel atmosfer internal melalui silicone septum yang diletakkan pada
setiap labu
Pengukuran dengan flame ionization gas chromatography menggunakan kromatografi gas.
Menu
Kualitas Fisikokimia dan Biokimia
Kerusakan dan Kehilangan Berat
Kekerasan buah, titrable acidity dan ascorbic acid
Index warna dan kandungan antosianin
Menu
2.6 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan GLM (model linear umum)dengan menggunakan software statistik SAS 9.2 (SAS Institute,Cary, NC, USA) . Perbandingan jamak antar perlakuan denganperbedaan signifikan diuji dilakukan menggunakan uji Tukey '(P
Hasil dan Pembahsan
1. Laju Respirasi
Menu
Post harvest : kitosan 2% -> menurunkan laju respirasi mulai hari pertamakitosan 1% -> menurunkan laju respirasi mulai hari ke 9
Pre harvest :ketiga konsentrasi menurunkan laju respirasi, namun yang menurunkan laju respirasi paling tinggi yaitu konsentrasi 1% dan 2%
Hasil dan Pembahsan
2. Produksi Etilen
Menu
Post harvest :semua konsentrasi menurunkan produksi gas etilen mulai hari pertama
Pre harvest :konsentrasi 1% dan 2% menurunkan produksi gas etilen
Dari setelah panen sampai penyimpanan hari pertama, laju respirasi dan produksi etilen turun lebih dari 80% dan 65% pada kedua perlakuan (post dan pre harvest)
Yang paling efektif konsentrasi 1% dan 2%
Hasil dan Pembahsan
3. Laju Kebusukan
Menu
Post harvest :- konsentrasi 0,5% -> menurunkan kebusukan 75,5%- konsentrasi 1% -> menurunkan kebusukan 80,9%- konsentrasi 2% -> menurunkan kebusukan 88,9%
Pre harvest :- konsentrasi 1% -> menurunkan kebusukan 13,98%- konsentrasi 2% -> menurunkan kebusukan 27,96%
Hasil dan Pembahsan4. Kehilangan Berat
Menu
Post maupun pre harvest pada ketiga konsentrasi hanya sedikit menurunkan susut bobot (tidak terlalu berpengaruh)
Hasil dan Pembahsan
Kekakuan Pada aplikasi pasca panen dari chitosan tidak efektif pada
aspek ini, dan semua perlakuan mengalami rata-ratakehilangan kekakuan sebanyak 45%.
Namun, ketika perlakuan dilakukan sebelum panen, buahyang diberi perlakuan 2% chitosan tetap lebih kaku daripadadengan yang tidak diberi perlakuan dan 0,5% yang diberiperlakuan pada buah dari hari ke 0 sampai ke 9.
Menu
Hasil dan Pembahsan
Kekakuan
Menu
Hasil dan PembahsanSolubilisasi Pektin Aplikasi pascapanen buah kontrol mempunyai presentase
solubilisasi pectin yang lebih tinggi daripada perlakuan pada2 hari dari analisis.
Pada aplikasi pra panen, buah yang diberi perlakuan dengan2% chitosan berbeda dari yang lain pada panen dan hari ke9,sedangkan buah yang diberi perlakuan 0,5% mempunyaisolubilisasi yang paling rendah
Aplikasi dari chitosan tidak dapat mencegah hilangnyakekakuan dari rasberi, tetapi pada pra panen denganmenggunakan 2 % chitosan dapat memperlambat hilangnyakekakuan pada rasberi
Menu
Hasil dan PembahsanSolubilisasi Pektin
Menu
Hasil dan PembahsanTitratabel acidity Terdapat penurunan pada titrasi keasaman sampai hari
keenam pada aplikasi pascapanen, tanpa memperhatikandari konsentrasi chitosan.
Perlakuan 2% chitosan mempunyai nilai keasaman yangpaling tinggi dibandingkan perlakuan yang lain. dengandemikian, kegunaan dari 1% dan 2% chitosanpascapanen, dan 2% pra panen merupakan perlakuanyang paling efektif untuk mempertahankan tingkatkeasaman rasberi.
MenuMenu
Hasil dan PembahsanTitratabel acidity
Menu
Hasil dan PembahsanAsam Askorbat
Pada buah control dan yang lain menerima 0,5% kandunganasam askorbat yang dijaga konstan, sedangkan buah yang diberiperlakuan 1% dan 2% terus menunjukkan penurunan,sebanyak 66,7% dan 48% dari nilai awal, masing-masing padahari ke 15.
Chitosan dapat mempercepat pengurangan dari kandunganasam askorbat.
Menu
Hasil dan PembahsanAsam Askorbat
Menu
Hasil dan PembahsanIndek Warna dan Kandungan Antosianin
Pada kandungan antosianin menunjukkan pola yang sama,dengan 1 dan 2% aplikasi pascapanen menghasilkankandungan paling rendah, dan pada apliasi pra panen tidakberpengaruh dengan kandungan pigmen.
Chitosan dapat mempertahankan warna dan kandunganantosianin dari rasberi bila diterapkan pasca panen pada 1dan 2% chitosan.
Menu
Hasil dan PembahsanIndek Warna dan Kandungan Antosianin
Menu
Discussion
Penggunaan chitosan memperlambat tingkat pernafasan danproduksi etilena chitosan membentuk penghalang disekitarbuah mengurangi kehilangan kelembapan lingkungan,mengurangi respirasi, dan proses metabolisme utama peyebabkehilangan air (Tezotto Uliana, 2014).
Chitosan menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri denganalasan:1. Gaya elektrostatik antara gugus amino terprotonasi (NH2)
dari kitosan , dan muatan negatif atau kelompok fosforilhadir pada permukaan sel mikroorganisme (Elsabee danAbdou, 2013)
2. Pengurangan produksi poligalakturonase oleh jamur ,membatasi kemampuannya untuk menjajah jaringan buah(El Ghaouth et al., 1997)
Menu
Discussion
Lanjutan Penggunaan chitosan mengurangi darkening dan
mempertahankan antosianin (berkaitan dengan kesegaran) pembentukan penghalang O2 menghalangi kontakdengan enzim polifenol oksidase dan peroksidase, sertasintesis antosianin (Kang et al., 2005)
Menu
Kesimpulan
Dari jurnal dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian kitosan 1atau 2% pada postharvest dan 2% pada preharvest dapatmempertahan atribut kualitas kunci dari raspberry untuk 15hari (postharvest), dan 12 hari (preharvest).
Menu