Upload
others
View
60
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGELOLAAN EKSTRAKURIKULER SENI REYOG SINGO
MANGGOLO MUDO DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Magister AdministrasiPendidikanSekolahPascasarjana
Oleh
EKY SURYANTI
Q100160011
MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
1
PENGELOLAAN EKSTRAKURIKULER SENI REYOG SINGO
MANGGOLO MUDO DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan:1.
Perencanaan,2.pengorganisasian,3.pelaksanaan, dan 4. Evaluasi pelaksanaan
ekstrakurikuler seni Reyog di SMK Negeri 2 Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif, menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
fenomenologi, teknik pengumpulan data adalah: dokumentasi, observasi, dan
wawancara secara mendalam. Metode analisis data yang peneliti gunakan adalah 3
teknik analisis yaitu: reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa: 1. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler seni
reyog telah dilaksanakan dengan baik karena langkah-langkahnya sudah sesuai
dengan pendapat para ahli yang meliputi tiga tahapan, 2. Pengorganisasian
kegiatan ekstrakurikuler seni reyog telah terlaksana dengan baik karena langkah
yang ada telah sesuai dengan para ahli, 3. Tahap pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler seni reyog memuat tujuan yang jelas, materi yang tepat, metode
pembelajran yang variatif, media pembelajaran yang sesuai, evaluasi yang baik, 4.
Evaluasi pelaksanaan dilakukan melalui dua tahap yaitu evaluasi yang dilakukan
pada saat proses pelaksanaan dan setelah kegiatan dilakukan yang dilaksanakan
pada akhir semester.
Kata kunci : seni reyog, ekstrakurikuler, pengelolaan
ABSTRACT
The Management of Reyog Singo Manggolo Mudo Art Extracurricular At
SMK Negeri 2 Wonogiri In The 2017/2018 School Academic Year. Postgraduate
Program.University of Muhammadiyah Surakarta, 2018. The purpose of this
research is to describe the : Planning, organizing, implementation, and evaluation
of the Reyog art extracurricular at SMK Negeri 2 Wonogiri. The type of this
research is qualitative research, using descriptive methods with the approach of
phenomenology, the data collection techniques are: documentation, observation,
and depth interview. Methods of data analysis that researchers used by
implementing the 3 techniques of analysis namely: data reduction, presentation
and conclusion. The results of research concludes that: 1. The Planning ofreyog
artextracurricular activities has been implemented well because the steps already
in accordance with the opinion of the experts that includes three stages of
organizing activities, 2. Reyog Arts extracurricular has done well since the
existing measures were in accordance with experts 3. Stage of the implementation
of reyog art extracurricular activities contains the clear goals, the right material,
the learning methods, the appropriate learning media, and a good evaluation, 4.
The evaluation of the implementation is done through two stages, evaluation
carried out during the process of implementationand after the activities conducted
which are implemented at the end of the semester.
Keywords : the art of reyog, extracurricular, management
2
1. PENDAHULUAN
Lemahnya filter terhadap bentuk dan konten budaya asing yang masuk ke
Indonesia mempengaruhi budaya masyarakat, khususnya generasi muda. Kultur
masyarakat barat yang tidak identik dengan kultur masyarakat Indonesia adalah
alasan yang harus mendasari kekhawatiran terhadap pengaruh budaya asing.
Imbas dari pengaruh budaya asing terhadap generasi muda sudah mulai dapat
dilihat pada lunturnya budi pekerti luhur dan hilangnya akhlak mulia.Munculnya
kekerasan dan kurangnya kesantunan dalam kehidupan masyarakat adalah salah
satu contoh terkikisnya budaya bangsa oleh pengaruh budaya asing.Datangnya
hiburan modern melalui media elektronik juga berpotensi memunculkan masalah
moral, mengingat hiburan yang disajikan melalui media elektronik sering kali
tidak melalui sensor yang selektif terhadap akibat yang ditimbulkan.Film-film
import yang ditayangkan di televisi, tidak sedikit yang secara tersirat mengajarkan
unsur-unsur kekerasan yang membahayakan generasi muda. Kondisi seperti itu
jelas kontradiktif dengan seni pertunjukan yang berkembang di masyarakat
Indonesia yang penciptaannya ditujukan untuk memberikan pengayaan batiniah
kepada penikmatnya selain sebagai hiburan.Kekhawatiran punahnya budaya
tradisional yang dikemas dalam seni pertunjukan mencakup aspek ideologis,
moralitas, maupun aspek ekonomi.Secara ideologis, masuknya budaya asing yang
kemudian direspon sangat antusias oleh masyarakat Indonesia merupakan indikasi
telah menipisnya nasionalisme masyarakat.Budaya nasional yang merupakan
lambang identitas dan kebanggaan nasional, perlahan-lahan tergeser oleh budaya
asing yang merupakan identitas asing.Secara tidak sadar, hal ini merupakan
bentuk penjajahan asing dalam sector budaya yang tidak disadari oleh masyarakat
Indonesia.
Seni pertunjukan tradisional bertumbangan karena harus berhadapan dengan
dinamika zaman.Era globalisasi yang menghadirkan berbagai hiburan secara
instan, mampu merobohkan kejayaan seni pertunjukan tradisional pada masa
lampau. Kelompok seni pertunjukan kethoprak tobong, ludruk, wayang
orang,lawakdan group-group seni pertunjukan lain bubar karena sepi penonton.
Hal itu terjadi karena hiburan-hiburan modern telah merambah sampai ke rumah-
3
rumah penduduk di berbagai penjuru dengan bantuan modernisasi alat-alat
komunikasi seperti televisi.
Apresiasi masyarakat terhadap seni tradisional kurang tetapi, saat ini,terdapat
salah satu jenis seni pertunjukan tradisional yang berusaha mempertahankan
eksistensinya. Jenis seni pertunjukan tersebut adalah seni Reog.Dalam seni Reog,
terdapat unsur seni tari, seni musik, dan berbagai jenis atraksi yang dipadu dengan
estetis dan dinamis.Kesenian yang penampilannya melibatkan group dengan
anggota yang cukup besar ini, ternyata masih menjadi idola bagi masyarakat di
beberapa daerah.
Sebuah kesenian dari suatu wilayah memang sangatlah penting untuk
dilestarikan biar tidak menjadi punah. Untuk melestarikan salah satu budaya Jawa
yaitu seni Reog tersebut maka di SMK Negeri 2 Wonogiri diadakan sebuah
pengelolaan seni Reog yang dinamakan dengan Reog Singo Manggolo Mudo.
Tujuan dikelolanya seni Reog tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah untuk
menumbuhkan semangat melestarikan budaya Jawa, menumbuhkan karakter
kreatif siswa, serta menumbuhkan budi pekerti mulia, keberanian membela
kebenaran, patriotisme, optimisme dan kepemimpinan siswa serta untuk
pencitraan dari sekolah itu sendiri. Dengan tujuan tersebut menjadikan SMK
Negeri 2 Wonogiri tergerak untuk mengelola dari kesenian ini di sekolah. Dari
latar belakang tersebut maka peneliti membuat Judul penelitian “ Pengelolaan
Ekstrakurikuler Seni Reog Singo Manggolo Mudo di SMK Negeri 2 Wonogiri “.
2. METODE
Jenis dan desain penelitianyang digunakan adalah penilitan kualitatif dengan
pendekatan deskriptif.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dengan
desain fenomenologis, karena penelitiberusaha memahami, menggali dan
menafsirkan arti peristiwa dankaitannya terhadap orang – orang biasa dalam
situasi tertentu yangalamiah berdasarkan kenyataan lapangan (empiris). Peneliti
sebagaihuman instrumen, secara aktif dalam usaha mengumpulkan data,menilai
kualitas data, menganalisis data, menafsirkan data danmembuat kesimpulan atas
temuan yang peneliti peroleh.
4
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Wonogiri yang beralamat di Jl.
Wonogiri – Ngadirojo KM. 03, Bulusulur, Wonogiri, Kabupaten Wonogiri,
dengan pertimbangan bahwa SMK Negeri 2 Wonogiri merupakan salah satu
sekolah yang menerapkan ekstrakurikuler Seni Reyog. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah: Observasi, wawancaramendalamdandokumentasiterhadap
obyek penelitian.Keabsahan data merupakan hal penting yang digunakan untuk
membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian
ilmiah sekaligus untuk meningkatkan derajat kepercayaan data yang di peroleh.
Menurut Moleong (2002) ada empat kriteria pemeriksaan keabsahan data (1)
kredibilitas; (2) keteralihan; (3) kebergantungan dan (4) kepastian (M Djamal.
Paradigma penelitian kualitatif, 2015: 127).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler Reyog adalah sebagai berikut;a. Penentuan
berbagai jenis ekstrakurikuler telah diputuskan oleh Kepala Sekolah salah satunya
adalah ekstrakurikuler seni Reyog sesuai dengan POS, b.Guru pengampu kegiatan
ekstrakurikuler berasal dari dalam sekolah dan guru tamu yang didatangkan dari
luar sekolah yang sudah diseleksi sesuai dengan bidangnya masing-
masing.c.Program kerja dibuat oleh koordinator kegiatan
ekstrakurikuler.d.Penyusunan jadwal dilakukan oleh koordinator atas persetujuan
Kepala Sekolah dan Waka Kesiswaan.e.Penyusunan anggaran dilakukan untuk
berhasilnya kegiatan ekstrakurikuler, dana yang digunakan berasal dari anggaran
kegiatan sekolah.
Perencanaan awal pelaksanaan melalui koordinasi awal koordinasi kepala
sekolah, koordinator dan Waka Kesiswaan, sesuai dengan pernyataan Sukamdi
(2017:65) perencanaan program (program planing) dibuat oleh manajemen pada
tingkat menengah (middle Management).
Guru pengampu kegiatan ekstrakurikuler berasal dari dalam sekolah dan guru
tamu yang didatangkan dari luar sekolah yang sudah diseleksi sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
Penunjukan pelatih ini langsung ditunjuk oleh kepala sekolah atas
masukan dari waka kesiswaan. Pelatih yang ditunjuk adalah berasal dari orang
5
dalam sekolah yang punya potensi seni dalam bidang Reyog dan mengambil dari
guru luar yang disebut dengan guru tamu. Guru tamu tentunya memilih orang-
orang yang berkompeten dalam bidang seni Reyog.
Dalam penunjukan pelatih ini sudah tepat karena memberikan tugas atau
pekerjaan kepada seseorang didasarkan pada keahlian dan kemampuan yang
bersangkutan.Seperti yang dikemukakan oleh Heri Gunawan (2012:240) “dalam
memberikan tugas atau pekerjaan kepada seseorang hendaknya didasarkan pada
keahlian dan kemampuan yang bersangkutan. Jadi Penempatan seseorang dalam
suatu jabatan harus sesuai dengan kemampuan dan kriteria yang dimiliki sehingga
tujuan yang dicanangkan bisa dicapai dengan mudah”.
Program kerja dibuat oleh koordinator kegiatan ekstrakurikuler.Temuan itu
didukung oleh B. Suryosubroto (2012:304 ) “Perencanaan kegiatan
ekstrakurikuler sebelum guru ekstrakurikuler membina kegiatan ekstrakurikuler
terlebih dahulu merencanakan aktifitas yang akan dilaksanakan. Penyusunan
rancangan program kerja ini dimaksudkan agar guru mempunyai pedoman yang
jelas dalam melatih kegiatan ekstrakurikuler. Program kerja ini dibuat tiap
semester. Selain bermanfaat bagi guru juga diperlukan oleh Kepala Sekolah untuk
mempermudah dalam mengadakan supervisi.
Penyusunan jadwal dilakukan oleh koordinator atas persetujuan Kepala
Sekolah dan Waka Kesiswaan.Jadwal disusun sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan diharapkan dapat menjadi pegangan bagi para pelatih
dalam bertugas, mejadi pedoman bagi siswa, mempermudah dalam memberikan
dukungan sarana dan prasarana yang diperlukan bagi pelatih serta mempermudah
kontrol bagi kepala sekolah sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan menjadi
dan mendapatkan hasil yang terbaik.
Penyusunan jadwal ekstrakurikuler berdasarkan target, materi dan waktu yang
dialokasikan.Hal ini dilakukan demi kelancaran kegiatan, materi yang
disampaikan tidak tumpang tindih serta waktu yang digunakan tidak melebihi dari
yang semestinya, siswa dapat mengikuti latihan sesuai dengan
kemampuannya.Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini telah disepakati satu
minggu satu kali dengan acara dimulai dari pukul 15.30 sampai dengan 17.00.
6
Dari temuan yang ada ini bisa kita simpulkan bahwa langkah penyusunan
jadwal dalam kegiatan ini sudah baik dan memiliki tujuan yang tepat selaras
dengan pendapat Suryabrata dalam kompri (2014: 316) yang mengatakan “Jadwal
ekstrakulikuler akan menjadi pegangan bagi guru dalam melaksanakan tugas, bagi
siswa mejadi pedoman dalam merencakan dan mengikuti program
ekstrakurikuler, bagi administrator mempermudah dalam memberikan dukungan
sarana dan prasarana yang diperlukan dan bagi kepala sekolah mempermudah
supervisi”.
Penyusunan anggaran dilakukan untuk berhasilnya kegiatan ekstrakurikuler,
dana yang digunakan berasal dari anggaran kegiatan sekolah.Penyusunan
anggaran kegiatan ekstrakurikuler Seni Reyog dilakukan oleh pihak sekolah
melalui dana kegiatan.Penyusunan anggaran bertujuan untuk menentukan berapa
dana yang akan digunakan dan untuk apa saja dana tersebut serta dari mana
sumber pendanaan diperoleh.Penyusunan anggaran diharapkan bisa membantu
mengefisienkan anggaran yang dikeluarkan serta memunculkan rasa tanggung
jawab bagi pelaksana kegiatan.
Anggaran yang digunakan kegiatan ekstrakurikuler seni Reyog berasal dari
dana kegiatan yang sudah dimasukkan dana kegiatan per tahun yang berasal dari
iuran para siswa setiap ajaran baru. Setelah itu diberikan kepada bendahara
panitia.
Dalam kaitannya dengan kegiatan penyusunan anggaran ini, apa yang
dilakukan oleh para pengelola kegiatan sudah baik dan selaras dengan pendapat
Sukamdi (2017:64) yang mengatakan “sesungguhnya fungsi perencanaan bukan
saja menetapkan seperti hal hal tersebut diatas (tujuan, cara, tempat, waktu,
pelaksana-peneliti) tetapi juga dalam fungsi perencanaan sudah termasuk
didalanya penetapan budged (budgeting)”
Beberapa kegiatan perencanaan yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan
ini sudah tepat agar hasil pelaksanaan kegiatan menjadi baik dan terhindar dari
kegagalan sebagaimana pendapat Daft dan marcic, 2009 yang dinukil oleh
Kaswan (2016:80) yang menyatakan bahwa perencanaan merupakan fungsi
manajerial yang sangat penting bagi keberhasilan organisasi. Sering
7
dikatakan,"failing to plan is planning to fail" yang artinya gagal merencanakan
berarti merencanakan kegagalan.
Pengorganisasian Guru Pengampu kegiatan Ekstrakurikuler Seni
Reyog.Penunjukan Pengampu,pengampu kegiatan ekstrakurikuler seni Reyog
ditunjuk dari orang dalam sekolah yang berkompeten dan berasal dari guru
tamu.Pembagian tugas mengampu kegiatan ekstrakurikuler Reyog ditentukan
sesuai dengan keahlian masing-masing guru pengampu, selain itu juga
berdasarkan pengalaman mengajar mereka dalam bidang seni Reyog,pengampu
kegiatan ekstrakurikuler seni Reyog ada enam guru pengampu.Dalam penunjukan
pelatih ini sudah tepat karena memberikan tugas atau pekerjaan kepada seseorang
didasarkan pada keahlian dan kemampuan yang bersangkutan.Seperti yang
dikemukakan oleh Heri Gunawan (2012:240) “dalam memberikan tugas atau
pekerjaan kepada seseorang hendaknya didasarkan pada keahlian dan kemampuan
yang bersangkutan. Jadi Penempatan seseorang dalam suatu jabatan harus sesuai
dengan kemampuan dan kriteria yang dimiliki sehingga tujuan yang dicanangkan
bisa dicapai dengan mudah”.
Penentuan jenis-jenis tarian, Jenis – jenis tarian dalam kegiatan
ekstrakurikuler Reyog di SMKN 2 Wonogiri adalah sebagai berikut, dalam setiap
pagelaran jenis tarian yang disuguhkan berbeda beda tergantung dari tema dari
pagelaran yang akan dilakukan dan tarian ditentukan oleh koordinator beserta
masukan dari guru pengampu tari dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.Jenis
tariannya antara lain Tari Warok, Tari Pujangganong, Tari Dadak merak, Tari
Jathil dan Tari Kelanasewandhana.Dalam penentuan jenis-jenis tarian tersebut
sudah tepat karena temuan tersebut didukung oleh Rido Kurnianto ( 2017:52 )”
Peran dan fungsi tari Warok adalah untuk menciptakan suasana penuh
kewibawaan, karisma dan kehidmatan. Oleh karena itu tari ini selalu
menggambarkan suasana saat-saat para Warok tengah menjalani pendadaran (
berlatih kekuatan lahir dan batin ). Model tarian dengan gerak yang berat dan
terpatah – patah sesekali diselingi dengan nasehat Warok Sepuh dengan suara
berat membuat suasana pentas menjadi khidmah penuh kewibawaan.
8
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Reyog, Jadwal pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler Reyog dilaksanakan setiap hari Senin sore satu minggu sekali.
Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini telah disepakati satu minggu satu kali
dengan acara dimulai dari pukul 15.30 sampai dengan 17.00.Dari temuan yang
ada ini bisa kita simpulkan bahwa langkah penyusunan jadwal dalam kegiatan ini
sudah baik dan memiliki tujuan yang tepat selaras dengan pendapat Suryabrata
dalam kompri (2014: 316) yang mengatakan “Jadwal ekstrakulikuler akan
menjadi pegangan bagi guru dalam melaksanakan tugas, bagi siswa mejadi
pedoman dalam merencakan dan mengikuti program ekstrakurikuler, bagi
administrator mempermudah dalam memberikan dukungan sarana dan prasarana
yang diperlukan dan bagi kepala sekolah mempermudah supervisi”.
Administrasi kegiatan ekstrakurikuler seni Reyog antara lain, daftar presensi
peserta dan pengampu ekstrakurikuler, agenda kegiatan, dan lembar penilaian
kegiatan ekstrakurikuler seni Reyog,Dari temuan tersebut didukung oleh Daryanto
(2013) “ Dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat mendukung kegiatan intrakurikuler
yang mana di dalam kegiatan tersebut harus ada administrasi guna kelengkapan
dan ketertiban dalam pelaksanaan”.
Tahapan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seni Reyog antara lain ; tujuan,
materi, langkah-langkah latihan, metode, media, pelaksanaan latihan dan evaluasi
hasil.Tujuan yang dicanangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler seni reyog ini
selaras dengan pendapat Popi Sopiatun (2010:99) tentang ekstrakurikuler yang
mengatakan “tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah menubuhkembangkan pribadi
siswa yang sehat jasmani dan rohani, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki
kepedulian dan tangggung jawab terhadap lingkungan sekolah, budaya dan alam
sekitarnya, serta menanamkan sikap sebagai warga negara yang baik dan
bertanggung jawab melalui berbagai kegiatan positif dibawah tanggung jawab
sekolah”
Materi sesuai jadwal yang sudah ditentukan.Materi yang disampaikan
dalam kegiatan ini disusun secara urut dan dilaksanakan berdasarkan jadwal yang
telah ditetapkan dalam rapat.
9
Materi dalam kegiatan ekstrakurikuler seni Reyog ini terdiri dari pengetahuan
dan ketrampilan sehingga bisa dinilai bahwa materi sudah baik yang selaras
dengan apa yang dikatakan oleh Syafrudin dan Andriantoni (2016:102), “Bahan
ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan, sejalan dengan berbagai jenis aspek
standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi aspek
materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik”.
Metode pembelajaran langsung baik dengan ceramah, demonstrasi maupun
praktek.Dengan metode demonstrasi dan praktek langsung ini siswa bisa lebih
aktif dalam berpartisipasi dan lebih mudah menguasai apa yang mereka pelajari
sebagaiman pendapat Boediono (2001) yang dinukil oleh Jumanta Hamdayama
(2015:104)yang menyebutkan bahwa metode pengajaran praktek merupakan
metode yang siswa bisa lebih aktif dalam berpartisipasi dan lebih mudah
menguasai apa yang dipelajari.
Langkah langkah kegiatan ekstrakurikuler seni reyog ini meliputi
pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pendahuluan dilaksanakan dengan tujuan
untuk memfokuskan perhatian dan membangkitkan semangat siswa, kegiatan inti
merupakan pokok dari kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, dan kegiatan akhir merupakan kegiatan refleksi untuk mengetahui
tingkat ketercapaian kegiatan dan sekaligus merupakan penutup kegiatan.
Media yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diantaranya
adalah mikrofon, seperangkat gamelan,dan Dadak MerakPenggunaan media
pembelajaran yang berfariatif dalam kegiatan ini sangat baik agar siswa lebih
fokus dalam proses pebelajaran dan lebih gairah serta menimbulkan persepsi
yang sama sebagaimana perkataan Rudi susilana & Cepi riyana (2009:9) “bahwa
secara umum media mempunyai kegunaan: Memperjelas pesan agar tidak terlalu
verbalis, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dan
sumber belajar serta menimbulkan persepsi yang sama.Evaluasi kegiatan
berbentuk penilaian kualitatif, hasil dari pengamatan terhadap sikap, ketrampilan
dan keaktifan siswa.
10
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Seni ReyogEvaluasi
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seni reyog dilakukan oleh kepala sekolah
yang dibantu oleh waka kesiswaan. Evaluasi ini dilakukan untuk mengecek sejauh
mana hasil dari kegiatan ketarunaan yang dilaksanakan oleh para pelatih dan
panitia, yang hasilnya akan dipergunakan oleh kepala sekolah untuk menentukan
alternatif dalam pengambilan keputusan berikutnya. Langkah kepala sekolah ini
sudah tepat sekali sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto dan Cepi
(2008:2) bahwa “evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan
(Badrudin:2014).
Evaluasi hasil kegiatan ekstrakurikuler seni Reyog, Evaluasi ini dilakukan
dengan cara mengecek keaktifan siswa dalam mengikuti latihan selama
ekstrakurikuler. Selain itu, evaluasi ini juga dilakukan dengan cara mewajibkan
peserta untuk membuat sebuah pagelaran yang itu dimainkan pada akhir semester
kemudian mencatat apa yang masih kurang baik dalam pelaksanaanya dan
kendala-kendala yang menghambat kegiatan ini. Setelah itu pengecekan kepada
setiap siswa baik secara individu maupun kelompok, guna untuk mengecek sejauh
mana tingkat pemahanan siswa terhadap materi yang sudah
disampaikan.Ekstrakurikuler seni Reyog ini diharapkan dapat memberikan hal
yang positif, dalam ketrampilan dan pengembangan bakat pada siswa SMKN 2
Wonogiri. Evaluasi memang sengaja dilakukan setiap akhir semester, agar semua
siswa dapat benar-benar memahami materi yang disampaikan.
Evaluasi yang dilakukan kepala sekolah ini sudah baik karena mengumpulkan
berbagai indikator tentang sukses dan gagalnya pencapaian tujuan. Penilaian
tentang hasil diambil dari beberapa pihak baik dari para pengampu kegiatan. Hal
ini selaras dengan pekataan Daryono (201: 52) yang menyatakan bahwa
“mengevaluasi, menilai semua kegiatan untuk menemukan indikator yang
menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian tujuan , sehingga dapat dijadikan
bahan kajian berikutnya. Dirumuskan solusi alternatif yang dapat meningkatkan
11
kelemahan kelemahan yang ada dan meningkatkan kualitas keberhasilan dimasa
yang akan datang”.
Pengorganisasian Guru Pengampu kegiatan Ekstrakurikuler Reyog di SMK
Negeri 2 Wonogiri adalah sebagai berikut ;a.Pengampu kegiatan ekstrakurikuler
seni Reyog ditunjuk dari orang dalam sekolah yang berkompeten dan berasal dari
guru tamu.Pembagian tugas mengampu kegiatan ekstrakurikuler Reyog
ditentukan sesuai dengan keahlian masing-masing guru pengampu, selain itu juga
berdasarkan pengalaman mengajar mereka dalam bidang seni Reyog,pengampu
kegiatan ekstrakurikuler seni Reyog ada enam guru pengampu.b.Jenis – jenis
tarian dalam kegiatan ekstrakurikuler Reyog di SMKN 2 Wonogiri adalah
sebagai berikut, dalam setiap pagelaran jenis tarian yang disuguhkan berbeda beda
tergantung dari tema dari pagelaran yang akan dilakukan dan tarian ditentukan
oleh koordinator beserta masukan dari guru pengampu tari dalam kegiatan
ekstrakurikuler tersebut.Jenis tariannya antara lain Tari Warok, Tari
Pujangganong, Tari Dadak merak, Tari Jathil dan Tari Kelanasewandhana
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Reyog di SMK Negeri 2 Wonogiri
adalah sebagai berikut ;a.Jadwal pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Reyog
dilaksanakan setiap hari Senin sore satu minggu sekali.b.Administrasi kegiatan
ekstrakurikuler seni Reyog antara lain, daftar presensi peserta dan pengampu
4. PENUTUPPerencanaan kegiatan ekstrakurikuler Seni Reyog adalah sebagai berikut;a.
Penentuan berbagai jenis ekstrakurikuler telah diputuskan oleh Kepala Sekolah
salah satunya adalah ekstrakurikuler seni Reyog sesuai dengan koordinasi awal
dari Kepala Sekolah dan Waka Kesiswaan serta sesuai dengan POS,b.Guru
pengampu kegiatan ekstrakurikuler berasal dari dalam sekolah dan guru tamu
yang didatangkan dari luar sekolah yang sudah diseleksi sesuai dengan bidangnya
masing-masing.c.Program kerja dibuat oleh koordinator kegiatan
ekstrakurikuler.d.Penyusunan jadwal dilakukan oleh koordinator atas persetujuan
Kepala Sekolah dan Waka Kesiswaan.e.Penyusunan anggaran dilakukan untuk
berhasilnya kegiatan ekstrakurikuler, dana yang digunakan berasal dari anggaran
kegiatan sekolah.
12
ekstrakurikuler, agenda kegiatan, dan lembar penilaian kegiatan ekstrakurikuler
seni Reyog.c.Tahapan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seni Reyog antara
lain ; tujuan, materi, langkah-langkah latihan, metode, media, pelaksanaan latihan
dan evaluasi hasil.
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Reyogt diketahui bahwa
evaluasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Reyog di SMK Negeri 2 Wonogiri
adalah sebagai berikut:a.Evaluasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Seni
Reyog. Kepala Sekolah melakukan supervisi terhadap kehadiran pengampu
ekstrakurikuler, ketepatan waktu mulai kegiatan dan berakhirnya kegiatan
ekstrakurikuler.b.Evaluasi hasil kegiatan. Pengampu ekstrakurikuler
melaksanakan penilaian kepada peserta kegiatan ekstrakurikuler menggunakan
lembar penilaian kemudian di setiap akhir semester diwajibkan untuk bisa
menampilkan pagelaran seni Reyog sebagai uji kompetensinya
DAFTAR PUSTAKA
Djamal, M.2015.Paradigma Penelitian Kualitatif.Yogjakarta: Pustaka Pelajar
Sukamdi. 2017 .Dasar – dasar Manajemen. Bandung : Humaniora
Athohillah, A. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: CV. Pustaka Setia
Sopiatin,P. 2010. Manajemen Belajar berbasis Kepuasan Siswa. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Rido Kurnianto. 2017. Seni Reyog Ponorogo, Sejarah, Nilai dan Dinamika dari
Waktu ke Waktu, Yogyakarta: Buku Literia
Arikunto. Suharsimi. 2004. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek.
Bandung: Rineka Cipta.
Berger, Arthur Asa. 2000. Media and Communication Research Methods: An
Introduction to Qualitative and Quantitave Approach. California:
Sage Publication
BSNP. 2005. Permendiknas RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.