95
PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam Disusun Oleh: ALI MURSIDI 043211108 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah

Jurusan Kependidikan Islam

Disusun Oleh:

ALI MURSIDI

043211108

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR
Page 3: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR
Page 4: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis

menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah

ditulis oleh orang lain atau diterbitkan oleh orang lain.

Demikian pula skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran

orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi

yang dijadikan sebagai bahan rujukan.

Semarang, 07 Juli 2010

Deklarator,

Ali Mursidi

043211108

Page 5: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, karya skripsi ini saya persembahkan

kepada:

Ayahanda (Rifa’i) dan Ibunda (Sri Ana) tercinta yang senantiasa dengan tulus ؤ

memberikan do’a restu, mencurahkan segala kasih sayang, bimbingan,

perhatian, dan dukungan untukku dalam meniti langkah menuju ridho-Nya.

Frank Steve Wignall, best my friend yang jauh di sana, you always give me ؤ

your motivation and financial suppor.

Kakakku Rochayati dan Alm. Isrohanah dan adik Turmudhi yang telah ؤ

mensuppotku baik moral, spiritual dan material.

Sahabat-sahabat seperjuangan (Rosika, Hadi Rochman, Nasuka, Maskur) ؤ

segalanya begitu indah dengan kasih sayang serta persahabatan kalian.

.Ibu Guru Siti Fadlilah, S.Ag, yang banyak sekali membantu penelitian ini ؤ

Apalah jadinya tanpa bantuan Bu Fadlil.

SD Islam Al Azhar 29 Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada ؤ

saya untuk melakukan penelitian di sana.

.Sahabat-sahabat KI semua jurusan dan pembaca yang budiman ؤ

Page 6: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

ABSTRAK Ali Mursidi (Nim. 043211108). Pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang. Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam IAIN Walisongo Semarang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana pengelolaan komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang, (2) Apa faktor pendukung dan penghambat pengelolaan komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu metode observasi, interview dan dokumentasi. Data data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif analitik. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokumen dan sebagainya tersebut dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan yang dijalankan Komite Sekolah SDIA 29 dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDI Al Azhar 29 Semarang, sudah cukup baik. Karena dalam prosesnya telah melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, dilaksanakan dengan mengoptimalkan empat peran komite sekolah, yakni: Komite Sekolah bertindak sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaa kebijakan pendidikan di satuan pendidikan; pendukung (supporting agency) baik yang berujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan; dan mediator (mediator agency) antara pemerintah dengan masyarakat di satuan pendidikan atau mediator antara masyarakat dengan satuan pendidikan.

Faktor pendukung pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 adalah; a) Besarnya dukungan dari wali murid, dewan guru dan kepala sekolah, b) Pengurus Jam’iyyah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang didominasi oleh kaum ibu-ibu, c) Pengurus Jam’iyyah adalah orang-orang yang berpendidikan, d) Pengurus Jam’iyyah mempunyai network diperusahaan-perusahaan ternama. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: a) Kesibukan pribadi dari masing-masing pengurus Jami’yyah, b) Masih adanya pengurus Jam’iyyah yang tidak melaksanakan tugasnya, c) Kurangnya wawasan tentang organisasi komite sekolah, dan wawasan tentang kependidikan.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi, bagi komponen sekolah terutama bagi Komite Sekolah di lembaga pendidikan, sehingga dapat dijadikan bahan informasi dan masukan untuk meningkatkan pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Page 7: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

M O T T O

...بأنفسهم ما يغيروا حتى بقوم ما يغير ال اهللا إن ...

(١١: الرعد )

...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum

sehingga mereka mengubah keadaan yang ada

pada diri mereka sendiri...

(QS. Ar-Ra’d : 11)1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), hlm. 370.

Page 8: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

KATA PENGANTAR

الرحیم الرحمن اهللا بسم

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah (Rab al-Alamin), yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengelolaan Komite Sekolah dalam

meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang”. Shalawat

serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad Saw.

pembawa risalah kenabian yang telah menuntun ummat manusia menuju jalan

yang diridhai Allah SWT.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini

bukanlah hasil jerih payah penulis sendiri, melainkan atas pertolongan Allah yang

dijelmakan melalui makhluk-Nya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H, Ibnu Hadjar, M. Ed., selaku Dekan fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang beserta segenap stafnya.

2. Ismail SM, M. Ag., selaku ketua Jurusan Kependidikan Islam (KI) dan

Dr. Mustofa Rahman, M. Ag., selaku Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam.

3. Fahrurrozi, M.Ag. selaku dosen pembimbing I dan Drs. Wahyudi, M.Pd.

selaku dosen pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga

dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

penyusunan skripsi ini di tengah kesibukannya.

4. Para dosen pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis

mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Nikmah Rahmawati, M.Si., selaku Kepala SD Islam Al Azhar 29 Semarang

yang telah memberikan waktu, izin, dan data guna penyusunan skripsi ini.

6. Siti Fadlilah, S.Ag., selaku Wakasie Kurikulum SD Islam Al Azhar 29

Semarang, yang telah membantu memberikan waktu guna menyelesaikan

penelitian ini.

7. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu memberikan baik moral maupun material

kepada penulis, kakak-kakak dan adikku tersayang serta segenap keluarga

Page 9: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

yang dengan tulus mendoakan dan memberikan bantuan secara moril maupun

materiil kepada penulis.

8. Frank Steve wignall, Apalah jadiku tanpa bantuanmu. Kau adalah seorang

bapak bagiku yang selalu memberikan dukungan baik moral maupun

financial.

9. Antok harianto, Temanku yang paling bandel. Tapi sangat banyak

membantuku melalui dukungan moral, spiritual maupun bantuan yang lainnya.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan di Jurusan Kependidikan Islam (KI) 2004-2007

Fakultas Tarbiyah yang memberikan dorongan kepada penulis agar

menyelesaikan studi ini.

11. Sedulur-sedulur musholaku, Hadi, Rosy, dan Nasuka yang selalu berbagi

pengalaman baik suka maupun duka & yang telah memberi makna sebuah

persahabatan dan kekeluargaan.

12. Rustam, Bapak Takmirku. Yang telah memberikan banyak bantuan berupa

tempat panggenan dan tempat mendekatkan diri pada gusti Allah.

13. Semua pihak yang tidak bisa saya sebut satu per satu yang telah membantu

penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan dan budi mereka selalu mendapat ridho dan rahmat

dari Allah SWT. Seiring do’a dan ucapan terima kasih penulis mengharapkan

tegur sapa, kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat membawa manfaat

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca yang budiman. Penulis hanya

bertawakkal kepada Allah, karena penulis sadar bahwa hanya kepada Allah-lah

semuanya akan kembali. Wallahu A’lam bis Showab.

Semarang, 07 Juli 2010

Penulis

Ali Mursidi

043211108

Page 10: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............. ..................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN DEKLARASI ......................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………... 1

B. Penegasan Istilah ………………………………………. 6

C. Perumusan Masalah ……………………………………. 7

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ………………………... 8

E. Telaah Pustaka …………………………………………. 8

F. Metode Penelitian …………………………………...…. 10

BAB II PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

A. Pengelolaan Komite Sekolah ………………………………. 23

1. Konsep dasar pengelolaan ……………………………... 15

2. Konsep dasar Komite Sekolah ……………………........ 20

3. Pengelolaan Komite Sekolah…………………………… 23

B. Mutu Pendidikan …………………………………………... 30

1. Konsep mutu …………………………………………… 30

2. Faktor yang mempengaruhi mutu …………………….. 33

3. Pendidikan dan pelanggan …………………………….. 35

4. Konsep peningkatan mutu pendidikan ………………... 36

Page 11: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

BAB III PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG

A. Data Umum SD Islam Al Azhar 29 Semarang …………... 40

1. Profil sekolah ……………………………………….... 40

2. Sruktur oganisasi sekolah …………………………….. 41

3. Profil Komite Sekolah SDIA 29 ……………………... 41

B. Temuan Data Penelitian

1. Pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang ……... 43

2. Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan Komite

Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD

Islam Al Azhar 29 Semarang ………………………… 52

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL

AZHAR 29 SEMARANG

A. Analisis tentang pengelolaan Komite Sekolah dalam

meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29

Semarang …………………………………………………… 54

B. Analisis tentang Faktor pendukung dan penghambat

pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang …………… 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………… 64

B. Saran ………………………………………………………... 65

C. Penutup ……………………………………………………... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Visi Misi dan Tujuan SD Islam Al Azhar 29 Semarang................... I

Lampiran 3 : Daftar Prestasi non Akademik siswa SDIA 29 Semarang.............. III

Lampiran 4 : Daftar hasil wawancara dengan Pengurus Jam’iyyah..................... V

Lampiran 8 : Foto-foto kegiatan Jam’iyyah...................................................... XIX

Lampiran 9 : Surat Penunjukkan Pembimbing................................................... XX

Lampiran 10 : Surat Ijin Riset............................................................................ XXI

Lampiran 11 : Surat Keterangan Riset dari SDIA 29 Semarang...................... XXII

Lampiran 12 : Biodata Penulis........................................................................ XXIII

Page 13: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Indikator Peran Komite Sekolah …………………………………… 27

Tabel 2 : Program Kerja Jam’iyyah SDIA29 Th.2009-2011 ….………………. 44

Tabel 3 : Evalusi Program Kerja Jam’iyyah Tp.2009/2010 …………………… 50

Page 14: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa

Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan

pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha

telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya

pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru

melalui pelatihan, pengadaan buku dan alat pelajaran, pengadaan dan

perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu

manajemen sekolah. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan

belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Sebagian sekolah, terutama

di kota-kota, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup

menggembirakan, namun sebagian lainnya masih memprihatinkan.2

Berdasarkan masalah ini, maka berbagai pihak mempertanyakan apa

yang salah dalam penyelenggaraan pendidikan kita?. Dari berbagai

pengamatan dan analisis, sedikitnya ada tiga faktor yang menyebabkan mutu

pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata. 3

Faktor pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional

menggunakan pendekatan education function atau input-output analisis yang

tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan ini melihat bahwa

lembaga pendidikan berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipenuhi

semua input (masukan) yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut,

maka lembaga ini akan menghasilkan output yang dikehendaki. Pendekatan

ini menganggap bahwa apabila input seperti pelatihan guru, pengadaan buku

dan alat pelajaran, dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan lainnya,

2 Ricky Ekaputra Foeh, “MPMBS”, http://pakguruonline.pendidikan.net/mpmbs1.html,

akses: 07/04/2010. 3 Akbariz Rahmad, “Rendahnya Mutu Pendidikan Kita”,

http://akbarizrahmads.blogspot.com/2010/03/rendahnya-kualitas-pendidikan-di.html? , akses: 07/04/2010.

Page 15: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

dipenuhi, maka mutu pendidikan (output) secara otomatis akan terjadi.

Dalam kenyataan, mutu pendidikan yang diharapkan tidak terjadi. Mengapa?

Karena selama ini dalam menerapkan pendekatan educational production

function terlalu memusatkan pada input pendidikan dan kurang

memperhatikan pada proses pendidikan. Padahal, proses pendidikan sangat

menentukan output pendidikan.

Faktor kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan

secara birokratik-sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai

penyelenggaraan pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi

yang mempunyai jalur yang sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan

yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat. Sekolah

lebih merupakan subordinasi birokrasi di atasnya sehingga mereka

kehilangan kemandirian, keluwesan, motivasi, kreativitas/inisiatif untuk

mengembangkan dan memajukan lembaganya termasuk peningkatan mutu

pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional.

Faktor ketiga, peran serta warga sekolah khususnya guru dan peran

serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan

pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi guru dalam pengambilan

keputusan sering diabaikan, pada hal terjadi atau tidaknya perubahan di

sekolah sangat tergantung pada guru. Dikenalkan pembaruan apapun jika

guru tidak berubah, maka tidak akan terjadi perubahan di sekolah tersebut.

Partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya sebatas pada dukungan

dana, sedang dukungan-dukungan lain seperti pemikiran, moral

dan barang/jasa kurang diperhatikan. Akuntabilitas sekolah terhadap

masyarakat juga lemah. Sekolah tidak mempunyai beban untuk

mempertanggung jawabkan hasil pelaksanaan pendidikan kepada

masyarakat, khususnya orang tua siswa, sebagai salah satu unsur utama

yang berkepentingan dengan pendidikan (stakeholder).

Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut diatas, tentu saja perlu

dilakukan upaya-upaya perbaikan, salah satunya adalah melakukan

Page 16: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

reorientasi penyelenggaraan pendidikan, yaitu dari manajemen peningkatan

mutu berbasis pusat menuju manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.

Secara umum, manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah

(MPMBS) dapat diartikan sebagai model manajemen yang memberikan

otonomi lebih besar kepada sekolah, dan mendorong partisipasi secara

langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan

masyarakat (orang tua siswa, tokoh masyarakat, ilmuwan, pengusaha, dsb.)

untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan

nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.4

Salah satu wujud aktualisasi pelaksanaan MPMBS adalah

dibentuknya suatu badan yang mengganti keberadaan Badan Pembantu

Penyelenggara Pendidikan (BP3) yakni Komite Sekolah melalui Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional nomor : 044/U/2002 tanggal 2 April 2002.

Penggantian nama BP3 menjadi Komite Sekolah didasarkan atas perlunya

keterlibatan masyarakat secara penuh dalam meningkatkan mutu

pendidikan.5

Berdasarkan keputusan Mendiknas tersebut, Komite Sekolah

merupakan sebuah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat

dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan

pendidikan di aturan pendidikan baik pada pendidikan prasekolah, jalur

pendidikan sekolah, maupun jalur pendidikan luar sekolah. Untuk penamaan

disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah masin-masing satuan

pendidikan, seperti Komite Sekolah, majlis madrasah, majlis sekolah,

komite TK, atau nama-nama lain yang disepakati bersama.6

Adapun tujuan dibentuknya Komite Sekolah yaitu (1) mewadahi dan

menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan

operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan; (2) meningkatkan

4 Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara,

2006), Cet.II, hlm. 86. 5 Suparlan, Membangun Sekolah Efektif, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2008), cet.I,

hlm. 205. 6 http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/docs/dok_16.pdf, “Lampiran Kepmendiknas

nomor: 044/U/2002”, Akses: 01/03/2010.

Page 17: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan di satuan pendidikan; (3) menciptakan suasana dan kondisi

transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan

pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.7

Hal ini berarti peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam

peningkatan mutu pendidikan, bukan hanya sekadar memberikan bantuan

berwujud material saja, namun juga diperlukan bantuan yang berupa

pemikiran, ide, dan gagasan-gagasan inovatif demi kemajuan suatu sekolah.

Pelibatan masyarakat dalam pendidikan ini dirasa sangat diperlukan, dan

sekarang diharapkan tidak hanya dalam bentuk konsep dan wacana, tetapi

lebih pada action di lapangan. Selama ini dalam realitasnya pelibatan

masyarakat dalam pendidikan lebih pada tataran konsep, wacana, atau

slogan. Masih jauh dari apa yang diharapkan.8

Belajar dari berbagai pengalaman dan juga kenyataan-kenyataan di

lapangan, ternyata mengimplementasikan konsep Komite Sekolah tidak

mudah. Kesulitannya bukan bersumber pada tataran konsep yang kurang

jelas, melainkan lebih-lebih oleh karena budaya berorganisasi di kalangan

masyarakat belum berkembang, apalagi organisasi untuk mengurus lembaga

pendidikan yang bersifat non profit ini. Sebagai tindak lanjut Surat

Keputusan Mendiknas tentang Komite Sekolah itu telah dilakukan kegiatan

sosialisasi maupun penyusunan berbagai pedoman operasional

pelaksanaannya. Akan tetapi pada kenyataannya, organisasi semacam itu,

yang benar-benar berhasil mampu melakukan peran dan fungsinya secara

baik, jumlahnya amat kecil. Sudah menjadi sesuatu yang lazim, bahwa

lembaga atau badan yang dibentuk oleh atau atas anjuran pemerintah pada

kenyataannya hanya berjalan sebatas tataran formal belaka.9

7 Ibid. 8 Nana Syaodih Sukmadinata dkk. Pengendalian mutu pendidikan sekolah menengah

(konsep, Prinsip, dan instrument), (Bandung: PT Refika Aditama, 2008), Ce.II, hlm.7. 9 Sri Renani Pantjastuti dkk., Komite Sekolah: Sejarah dan Prospeknya di Masa Depan,

(Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2008), cet. I, hlm. 84.

Page 18: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya, Komite Sekolah

harus menyusun program kerja atau sebuah perencanaan program atau

dalam hal ini Komite Sekolah membutuhkan pengelolaan yang baik agar

dapat mewujudkan tujuan-tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Pengelolaan Komite Sekolah merupakan suatu cara untuk mengatur sebuah

program, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

evaluasi, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka

memaksimalkan peran dan fungsi Komite Sekolah agar tujuan dibentuknya

Komite Sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Melihat berbagai kenyataan di atas bahwa tidak sedikit Komite

Sekolah yang belum dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik,

maka dalam hal ini peneliti akan meneliti sebuah lembaga yang telah

mampu mengefektifkan Komite Sekolah sebagai badan mandiri yang

membantu satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Salah satu contoh lembaga pendidikan yang telah mampu

membentuk Komite Sekolah dengan mengefektifkan peran dan fungsinya

adalah SD Islam Al Azhar 29 Semarang yang terletak di jalan RM

Hadisoebeno Sosrowardoyo Km. 6 Boja. SD Islam Al Azhar 29 Semarang

berdiri atas prakarsa Bapak H. Imam Syafi’i, SE.,MM. yang. berinisiatif

untuk membantu pemerintah dengan menyelenggarakan sistem pendidikan

terpadu sebagai bentuk kepedulian dan kontribusinya terhadap bangsa.

Inisiatif tersebut diwujudkan dengan menyelenggarakan pendidikan yang

berkualitas dengan memberdayakan partisipasi masyarakat, sehingga SDM

yang dihasilkan menjadi manusia beriman, berkualitas, mumpuni, dan siap

membangun bangsa Indonesia.

Komite Sekolah di SD Islam al Azhar 29 Semarang sangat berperan

terhadap peningkatan mutu pendidikan di lembaga ini. Hal ini dibuktikan

dengan keterlibatan Komite Sekolah di setiap pelaksanaan program kerja

sekolah. Komite Sekolah selalu memberikan dukungan baik yang berupa

tenaga, pemikiran maupun material. Komite Sekolah di SD Islam Al Azhar

29 Semarang telah dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik,

Page 19: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

karena Komite Sekolah di Lembaga ini dalam pembentukannya telah

melalui proses dengan menggunakan prinsip Transparan, Akuntabel dan

Demokratis. Selain itu Komite Sekolah mempunyai program kerja yang

jelas untuk membantu dalam peningkatan mutu pendidikan di SD Islam Al

Azhar 29 Semarang. 10

Berdasarkan latar belakang di atas, bahwa masih adanya Komite

Sekolah di beberapa lembaga yang belum mampu melaksanakan peran dan

fungsinya dengan baik, tetapi mengapa Komite Sekolah di SD Islam Al

Azhar 29 Semarang telah mampu melaksanakan peran dan fungsinya

sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk

meneliti lebih jauh tentang pengelolaan yang dilakukan oleh Komite

Sekolah mulai dari penyusunan program, pelaksanaan program dan evaluasi

program, sehingga dapat dinyatakan berperan dengan baik. Sejauh mana

upaya komite membantu meningkatkan mutu pendidikan, dan faktor apa saja

yang menjadi penghambat dan pendukung pengelolaan Komite Sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang.

B. Penegasan Istilah

Untuk memudahkan pemahaman dan menghindari kesalahpahaman,

maka penulis akan memberikan penegasan beberapa istilah terkait dengan

judul skripsi yang berjudul “Pengelolaan Komite Sekolah dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang.”

1. Pengelolaan Komite Sekolah

Pengelolaan merupakan kata lain dari manajemen. Manajemen

berasal dari bahasa inggris manage yang memiliki arti mengatur,

mengurus, melaksanakan, mengelola.11

Sedangkan Komite Sekolah adalah badan mandiri yang

mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu,

10 Wawancara dengan Siti Fadillah, S.Ag (Waka kurikulum SDIA 29 Semarang), tanggal 01

April 2010. 11 John M. Echols dan Hasan Shadaly, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, (Jakarta: PT.

Gramedia, 1992), hlm. 372.

Page 20: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan,

baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur

pendidikan di luar sekolah.12

Jadi pengelolaan Komite Sekolah merupakan suatu proses yang

dilakukan oleh Komite Sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di

satuan pendidikan dengan melakukan perencanaan dan pelaksanaan

program.

2. Meningkatkan

Meningkatkan berarti menaikkan (derajat, taraf, dsb),

Mempertinggi; memperhebat; (produksi, dsb), mengangkat diri.13 Dalam

hal ini adalah meningkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikan.

3. Mutu Pendidikan

Kata Mutu berasal dari Bahasa Inggris "quality" yang berarti

kualitas.14 Secara umum, mutu diartikan sebuah proses terstruktur untuk

memperbaiki keluaran yang dihasilkan.15

Sedangkan, pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk

mengembangkan kualitas manusia.16 Jadi, mutu pendidikan adalah usaha

sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas pendidikan.

Sedangkan mutu di bidang pendidikan meliputi mutu input, proses,

output, dan outcome.

C. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah dan penegasan istilah seperti

yang dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan yang menjadi fokus

pada penelitian ini adalah :

12 http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/docs/dok_16.pdf, “Kepmendiknas nomor: 044/U/2002”, Akses: 01/03/2010.

13 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, , Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), Cet.3, hlm.1060

14John M. Echols dan Hasan Shadhily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1976, hlm. 327.

15 Jerome S. Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Langkah Penerapan, terj. Yosal Irinatara, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 75.

16Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi FF.duskatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 22.

Page 21: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

1. Bagaimana pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat pengelolaan Komite Sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29

Semarang?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah yang telah disusun di atas, maka

penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan

mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengelolaan

Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al

Azhar 29 Semarang.

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai

berikut :

1. Secara teoritis, penelitian ini memperkaya wacana keilmuan khususnya

kajian pendidikan dalam bidang Kependidikan Islam (KI) dan juga

menambah bahan pustaka bagi Fakultas Tarbiyah.

2. Secara praktis, penelitian ini bisa dijadikan bahan koreksi bagi Komite

Sekolah dalam usahanya meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam al

azhar 29 Semarang. Apakah sudah maksimal, atau harus masih perlu

peningkatan lagi. Selain itu Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

lembaga-lembaga lain, agar lebih mengoptimalkan peran Komite

Sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikannya.

E. Telaah Pustaka

Penelitian yang akan diangkat mengenai pengelolaan Komite

Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan masih tergolong sedikit

diangkat di fakultas tarbiyah, khususnya di jurusan Kependidikan Islam.

Tetapi ada beberapa karya peneliti yang telah lalu dapat dijadikan sebagai

Page 22: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

bahan kajian pustaka. Kajian pustaka terhadap karya-karya terdahulu

dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan guna membantu pembahasan

penelitian di lapangan nanti. Beberapa karya yang dimaksud antara lain :

1. M. Subkhan Noer (2009), Skripsi dengan judul “Partisipasi Komite

Sekolah terhadap Pengembangan Madrasah, (Studi Kasus di MAN

Kendal)”. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa peran Komite

Sekolah dalam mewujudkan pengembangan MAN Kendal adalah

dengan membentuk Komite Sekolah yang terdiri dari beberapa unsure

yang sangat urgen dalam pengembangan madrasah seperti pendidik,

wiraswasta, birokrasi, kontraktor, dan masyarakat sekolah. Selain komite

menjadi jembatan antara pihak madrasah dan masyarakat sekitar sekolah

dalam rangka mewujudkan program pengembangan sekolah yang

dilakukan dengan sistem kekeluargaan.17

2. Istik Lailiyah (2007), Skripsi berjudul “Peran Komite Sekolah Bagi

Kehidupan Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tawaran Kec.Kenduruan

Kab.Tuban”. dalam skripsi ini dijelaskan bahwa peran Komite Sekolah

yaitu sebagai pendukung, sebagai penghubung, sedangkan untuk peran

Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan dan pengontrol belum

terlaksana.18

Terdapat perbedaan antara skripsi yang akan peneliti tulis dengan

skripsi-skripsi diatas. Skripsi-skripsi di atas hanya membahas tentang peran

dan fungsi Komite Sekolah bagi kehidupan maupun pengembangan satuan

pendidikan. Sedangkan Skripsi yang akan peneliti tulis membahas tentang

pengelolaan atau manajemen Komite Sekolah untuk dapat melaksanakan

peran dan fungsi secara optimal agar tujuan dibentuknya Komite Sekolah

dapat tercapai yaitu membantu Satuan Pendidikan dalam meningkatkan

mutu pendidikan.

17 M. Subkhan Noer, “Partisipasi Komite Sekolah terhadap Pengembangan Madrasah,

(Studi Kasus di MAN Kendal)”, Skripsi Sarjana IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009), hlm. 67, t.d.

18 Istik Lailiyah, “Peran Komite Sekolah Bagi Kehidupan Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tawaran Kec.Kenduruan Kab.Tuban”, Skripsi Sarjana IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2007), hlm.71, t.d.

Page 23: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

F. Metode Penelitian

1. Fokus Penelitian

Untuk mempertajam penelitian, maka peneliti akan menetapkan

fokus. Dalam menetapkan fokus ada empat alternatif yang dapat

digunakan yaitu a) menetapkan fokus pada permasalahan yang

disarankan informan; b) menetapkan fokus berdasarkan domain-domain

tertentu organizing domain; c) menetapkan fokus yang memiliki nilai

temuan untuk pengembangan iptek; d) menetapkan fokus berdasarkan

permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada.19

Pada penelitian ini akan di fokuskan pada pengelolaan Komite

Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, serta untuk mengetahui

faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan Komite Sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29

Semarang.

2. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan adalah pendekaan kualitatif.

Pendekatan kualitatif ini dapat dipandang sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati.20

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk

membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-

kejadian.21 Adapun tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat

pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta

dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini digunakan

untuk mengetahui bagaimana pengelolaan Komite Sekolah dalam

meningkatkan mutu pendidikan dan faktor pendukung dan penghambat

19 Sugiono, Metode Penelitian, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung,

Alfabeta, 2006), hlm. 234. 20 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2002), hlm. 6. 21 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),

hlm. 18.

Page 24: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di

SD Islam Al Azhar 29 Semarang.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian

ini dilakukan dengan metode sebagai berikut:

a. Interview atau Wawancara

Metode interview atau wawancara yaitu alat pengumpul data

atau informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara

lisan untuk dijawab secara lisan pula.22 Metode ini digunakan untuk

mendapatkan data tentang bagaimana pengelolaan Komite Sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan dan faktor pendukung dan

penghambat pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang. Dalam hal ini,

penulis mengadakan wawancara langsung dengan ketua Komite

Sekolah, waka Komite Sekolah, Sekretaris Komite sekolah, Kepala

Sekolah, dan wakasi kurikulum SD Islam Al Azhar 29 Semarang.

b. Observasi atau Pengamatan

Observasi adalah metode yang metode yang dilakukan

dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

fenomena-fenomena atau kejadian-kejadian yang diselidiki.23 Dalam

penelitian ini penulis akan melakukan pengamatan mengenai

pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan,

serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat

pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan

di SD Islam Al-Azhar 29 Semarang.

Pengamatan ini penulis anggap suatu metode yang sangat

membantu karena disamping bisa secara langsung mengetahui

permasalahan secara akurat juga sangat membantu dalam

22 Suharsi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), hlm 202. 23S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2000), Cet.II,

hlm.. 158.

Page 25: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

memberikan suatu analisis terhadap permasalahan yang terjadi pada

pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan

di SD Islam Al Azhar 29 Semarang.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan

dengan mencari data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip dan

termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian. 24 Metode ini digunakan

untuk mendapatkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan

dan untuk membantu menganalisis data-data primer.

4. Metode Analisis data

a. Analisis data interaksi

Analisis data yang digunakan adalah model analisis data

interaksi, dalam hal ini komponen data dilakukan bersamaan dengan

proses pengumpulan data. Setelah data terkumpul, tiga komponen

analisis (reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan)

berinteraksi. 25

Gambar. Komponen dalam analis data (Interactive model)26

24 Ibid., hlm. 165. 25 Sugiono, op.cit., hlm. 337. 26 Ibid,. hlm. 277.

Data Colection

Data Display

Conclusion: Drawing/verifying

Data Reduction

Page 26: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Data yang diperoleh dari penelitian atau data colection yang

masih bersifat komplek dan rumit direduksi, yaitu merangkum dan

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

membuang hal-hal yang tidak perlu. Data hasil penelitian ini yang harus

direduksi meliputi data hasil wawancara, dokumentsi dan observasi yang

berisi tentang pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta evaluasi proram-

program.

Data hasil reduksi disajikan atau di display ke dalam bentuk yang

mudah dipahami, biasanya penyajianan ini dalam bentuk, naratif, table,

grafik, pictogram. Kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan awal yang

dikemukakan dalam analisis interaktif masih bersifat sementara dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan

yang dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh bukti-bukti yang

konsisten pada saat peneliti kembali kelapangan, maka kesimpulan yang

dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibel.

b. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 27

Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan dibedakan menjadi 4 macam

yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan

teori.28

1) Triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

27Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Colombus, Cio USA, 1988),

hlm. 330. 28Lexy J. Moleong, Ibid, hlm.330-332.

Page 27: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

2) Triangulasi dengan metode, yaitu metode pengecekan data

dengan menggunakan strategi pengecekan derajat kepercayaan

penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan

data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data

dengan metode yang sama.

3) Triangulasi dengan penyidik, yaitu dengan jalan memanfaatkan

peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan

kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat

lainnya membantu mengurangi kemencengan dalam

pengumpulan data.

4) Triangulasi dengan teori, yaitu teknik berdasarkan anggapan

bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat

kepercayaannya dengan satu atau lebih teori saja. Dalam hal ini,

jika analisis telah menguraikan pola, hubungan dan menyertakan

penjelasan yang muncul dari analisis maka penting sekali untuk

mencari tema atau penjelasan pembanding atau penyaing.

Page 28: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

BAB II

PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG

A. Pengelolaan Komite Sekolah

1. Konsep Dasar Pengelolaan

a. Pengertian

Pengelolaan merupakan kata lain dari manajemen. Manajemen

berasal dari bahasa inggris management, akar katanya adalah manage

yang memiliki arti mengatur, mengurus, melaksanakan, mengelola.29

Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang

melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang

kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah managing

atau pengelolaan, sedang pelaksananya disebut manager atau

pengelola.30

Manajemen menurut Houghton sebagaimana dikutip oleh

Ibrahim Ismat Mutowi dan Amin Ahmad Khasan dalam buku al Ushul

al-Idaroyati littarbiyyah, bahwa:

عفدو ةب اقالرو هيج والت ىلع قلطي يذال احلطصاإل يه ةاردإال نإ

31ةأشنامل يف لمعال ىلإ ةلم االع ىوقال

Yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu aktifitas yang melibatkan proses pengarahan, pengawasan, dan pengerahan segenap kemampuan untuk melakukan suatu aktifitas dalam suatu organisasi.

29 John M. Echols dan Hasan Shadaly, Kamaus Bahasa Inggris Indonesia, (Jakarta: PT.

Gramedia, 1992), hlm. 372. 30 George R. Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi aksara,

2003), Cet.VIII, hlm.1. 31Ibrahim Ismat Mutowi dan Amin Ahmad Khasan, Al-Ushul Al-Idharoh Littarbiyah,

(Riyad: Dar al-Syurq, 1998/1416 H), hlm. 8.

Page 29: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Henry L. Sisk mendefinisikan “Management is the coordination

of all resources through the processes of planning, organizing,

directing, and controlling in order to attain stated objectifies”.32

Manajemen adalah mengkoordinasikan semua sumber-sumber melalui proses-proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan di dalam ketertiban untuk tujuan.

b. Fungsi-fungsi Manajemen

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran

yang hendak dicapaidan menetapkan jalan dan sumber yang

diperlukan untuk mencapai tujuan itu, seefektif dan seedisien

mungkin. Perencanaan merupakan tindakan menetapkan terlebih

dahulu apa yang akan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, apa

harus dikerjakan dan dan siapa yang mengerjakannya.33

Perencanaan dan rencana sangat penting, karena: 1) tanpa

perencanaan dan rencana berarti tidak ada tujuan yang dicapai; 2)

tanpa perencanaan dan rencana tidak ada pedoman pelaksanaan,

sehingga banyak pemborosan; 3) rencana adalah dasar

pengendalian, kerana tanpa adanya rencana pengendalian tidak

dapat dilakukan; 4) tanpa adanya perencanaan dan rencana, berarti

tidak ada keputusan dan proses manajemen pun tidak ada.34

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian ialah 1) penentuan sumber daya dan

kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi; 2)

proses perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan

dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan; 3) penugasan

tanggung jawab tertentu; 4) pendelegasian wewenang yang 32Henry L. Sisk, Principles Of Management A Sistem Approach to the Management Process, (Chicago: Publishing Company, 1969), hlm. 10.

33 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), Cet.VII, hlm.49.

34 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen:dasar penegrtian dan masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet.IV, hlm.91.

Page 30: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-

tugasnya. Pengertian lain tentang pengorganisasian ialah

pengaturan kerja sama sumber daya keuangan, fisik, dan manusia

dalam organisasi. Pengorganisasian merupakan penyusunan

struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber

daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.35

3) Penggerakan/Pelaksanaan (Actuating)

Penggerakan merupakan aktualisasi dari perencanaan dan

pengorganisasian secara konkrit. Perencanaan dan

pengorganisasian tidak akan mencapai tujuan yang ditetapkan

tanpa adanya aktualisasi dalam bentuk kegiatan. Perencanaan

bagaikan garis start dan penggerakan adalah bergeraknya mobil

menuju tujuan yang diinginkan berupa garis finish, garis finish

tidak akan dicapai tanpa adanya gerak mobil.

Berdasarkan rencana aksi, penangggung jawab program

kemudian melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah disusun.

Dalam pelaksanaan program, dibutuhkan suatu pengarahan dari

pimpinan, agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.

Pengarahan yang dilakukan sebelum memulai bekerja, berguna

untuk menekankan hal-hal yang perlu ditangani, urutan prioritas,

prosedur kerja dan lain-lainnya agar pelaksanaan pekerjaan dapat

efektif dan efisien. Pengarahan yang dilakukan selama

melaksanakan tugas bagi orang-orang yang terlibat dimaksudkan

untuk mengingatkan ataupun meluruskan apabila terjadi

penyelewengan atau penyimpangan.36

4) Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan pengontrol kegiatan yang telah

dilaksanakan, apakah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

atau tidak. Pengawasan diterapkan dalam fungsi manajemen, agar

35 Husaini Usman, lock.cit., hlm.141. 36 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya

Media, 2008), cet.IV, hlm.12.

Page 31: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan tidak melenceng dari

perencanaannya, kalaupun ada penyimpangan-penyimpangan maka

dilakukan perbaikan.

Pengawasan adalah kegiatan untuk mengetahuli realisasi

pelaku personel dalam organisasi, dan apakah tingkat pencapaian

tujuan sesuai dengan yang dikehendaki, serta hasil pengawasan

tersebut apakah dilakukan perbaikan. 37 Dalam kegiatan ini juga

dilaporkan factor-faktor pendukung dan penghambat kerja,

sehingga memudahkan usaha perbaikan. Jadi, pengawasan ini

dilihat dari segi input, proses, output bahkan outcomenya telah

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum sesuai tujuan

yang ditetapkan.

5) Penilaian (Evaluting)

Evaluasi artinya menilai semua kegiatan untuk menemukan

indikator yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian

tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan kajian berikutnya. Dalam

mengkaji masalah yang dihadapi, rumuskan solusi alternatif yang

dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan

meningkatkan kualitas keberhasilan dimasa yang akan datang.

Evaluasi sebagai fungsi manajemen merupakan aktifitas untuk

meneliti dan mengetahui pelaksanaan yang telah dilakukan dalam

proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan

rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka

pencapaian tujuan. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan atau

kekurangan-kekurangan, perbaikan dan pencarían solusi yang tepat

dapat ditemukan dengan mudah.38

6) Penganggaran (Budgetting)

Penganggaran merupakan rencana detail mengenai

perolehan dan penggunaan keuangan maupun sumber daya

37 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: CV. Alfabet, 2000), hlm. 59.

38 Hikmat, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), cet.I, hlm.124.

Page 32: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

organisasi lainnya pada periode yang telah ditentukan. Anggaran

merupakan representasi dari perencanaan masa depan organisasi

yang disusun dalam bentuk laporan formal secara kuantitatif. Ada

dua hal yang perlu dicermati berkaitan dengan anggaran, yaitu

perencanaan dan pengontrolan biaya.

Beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh organisasi yang

melakukan penganggaran, antara lain:

a) Anggaran mengomunikasikan rencana manajemen ke seluruh

bagian di dalam organisasi;

b) Anggaran akan memaksa manajer untuk memikirkan masa

depan organisasi dan merencanakan bagaimana cara

mencapainya;

c) Proses penganggaran akan mengalokasikan sumber daya

organisasi ke seluruh bagian organisasi secara efektif dan

efisien;

d) Prosese penganggaran akan meminimalisir terjadinya aktifitas

yang kurang optimal;

e) Anggaran akan mengoordinasi aktifitas-aktifitas di dalam

organisasi dengan mengintegrasikan rencana di masing-masing

bagian;

f) Anggaran akan mendefinisikan tujuan dan sasaran yang akan

menjadi benchmarks dalam mengevaluasi kinerja organisasi.

7) Motivasi (Motivating)

Motivasi merupakan salah satu alat atasan agar bawahan

mau bekerja keras dan bkerja cerdas sesuai dengan yang

diharapkan. Pengetahuan tentang pola motivasi membantu para

manajer memahami sikap kerja pegawai masing-masing. Manajer

dapat memotivasi pegawainya dengan cara berbeda-beda sesuai

dengan pola masing-masing yang paling menonjol. Bawahan perlu

dimotivasi karena ada bawahan yang baru mau bekerja setelah

dimotivasi atasannya. Motivasi yang timbul dari luar disebut

Page 33: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

motivasi ekstrinsik. Di pihak lain, ada pula bawahan yang bekerja

atas motivasi dari dirinya sendiri. Motivasi yang timbul dari dalam

diri sendiri disebut motivasi intrinsic. Motovasi intrinsic biasanya

lebih bertahan lama dan efektif dibandingkan motivasi ekstrinsik.39

8) Pemberdayaan (Empowering)

Pemberdayaan merupakan suatu istilah yang sering

digunakan oleh pimpinan untuk mengoptimalkan fungsi dan peran

warga yang dipimpinnya. Pemberdayaan merupakan pemberian

wewenang kepada karyawan untuk merencanakan, mengendalikan,

dan membuat keputusan tentang pekerjaan yang menjadi

tanggungjawabnya, tanpa harus mendapatkan otorisasi secara

eksplisit dari manajer di atasnya.40

Pemberdayaan bukan sekedar melibatkan karyawan, tetapi

melibatkan mereka dengan memberikan pengaruh yang sungguh-

sungguh berarti. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah

dengan menyususn pekerjaan yang memungkinkan para karyawan

untuk mengambil keputusan mengenai perbaikan proses

pekerjaannya dengan parameter yang ditetapkan dengan jelas.41

2. Konsep dasar Komite Sekolah

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 1 diterangkan bahwa

Komite Sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang

tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang

peduli pendidikan.42 Kemudian pada pasal 56 ayat 3 diterangkan kembali

39 Husaini Usman, Manajemen teori Praktik & Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2008), ed.II., hlm.244. 40 Gunawan sudarmanto, “Optimalisasi pemberdayaan unsur-unsur terkait pengelolaan

sekolah yang mandiri dan berkualitas” http://blog.unila.ac.id/radengunawans/Manajemen-Pendidikan.pdf, akses: 07/07/2010.

41 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, TQM: Total Quality Management, (Yogyakarta: Andi, 2003), Ed.V, hlm.18.

42 Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, (Jakarta: Depag RI, 2006), hlm.8.

Page 34: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

bahwa Komite Sekolah sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan

dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan,

arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan

pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.43

Pemaparan lebih lanjut mengenai Komite Sekolah dijelaskan

dalam Lampiran II Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 044/U/2002 Tanggal 2 April 2002, sebagai berikut.44

a. Pengertian, nama, dan ruang lingkup

1) Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peranserta

masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan

efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada

pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur

pendidikan luar sekolah;

2) Nama badan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah

masing- masing satuan pendidikan, seperti Komite Sekolah,

Komite Pendidikan, Komite Pendidikan Luar Sekolah, Dewan

sekolah, Majelis Sekolah, Majelis Madrasah, Komite TK, atau

nama lain yang disepakati.

3) Bp3, Komite Sekolah dan/atau majelis sekolah yang sudah ada

dapat memperluas fungsi, peran, dan keanggotaan sesuai dengan

acuan ini.

b. Tujuan Komite Sekolah

1) Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat

dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan

di satuan pendidikan;

2) Meningkatkan tanggung jawab dan peranserta masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan;

43 Ibid, hlm.37. 44 http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/docs/dok_16.pdf, Lampiran Kepmendiknas

nomor: 044/U/2002, Akses: 01/03/2010.

Page 35: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

3) Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan

demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang

bermutu di satuan pendidikan.

c. Peran dan fungsi Komite Sekolah

Komite Sekolah berperan sebagai:

1) Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan

pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan;

2) Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud financial,

pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di

satuan pendidikan;

3) Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan

akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan

pendidikan;

4) Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di

satuan pendidikan.

Komite Sekolah berfungsi sebagai berikut:

1) Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat

terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu;

2) Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/

organisasi/dunia usaha/dunia industri) dan pemerintah berkenaan

dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu;

3) Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai

kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat;

4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada

satuan pendidikan mengenai:

a) kebijakan dan program pendidikan;

b) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS);

c) kriteria kinerja satuan pendidikan;

d) kriteria tenaga kependidikan;

e) kriteria fasilitas pendidikan; dan

f) hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan;

Page 36: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

5) Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam

pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan

pendidikan;

6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan

penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan;

7) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,

penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan

d. Tata hubungan antar organisasi

Tata hubungan antara Komite Sekolah dengan satuan

pendidikan, Dewan Pendidikan, dan institusi lain yang

bertanggungjawab dalam pengelolaan pendidikan dengan Komite-

Komite Sekolah pada satuan pendidikan lain bersifat koordinatif.

Komite Sekolah bukan lembaga birokrasi baru. kedudukan Komite

Sekolah sama sekali tidak berada di bawah atau di atas kepala sekolah,

melainkan sejajar. Komite Sekolah juga sama sekali bukan sebagai

institusi pemerintah, yang harus membuat pertanggungjawaban kepada

pemerintah pusat. atasan langsung Komite Sekolah tak lain adalah orang

tua dan masyarakat. Komite Sekolah adalah badan mandiri yang menjadi

wadah peran serta orang tua dan masyarakat dalam membantu

penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan dalam rangka peningkatan

mutu pendidikan sekolah.45

3. Pengelolaan Komite Sekolah

Pengelolaan Komite Sekolah merupakan suatu cara untuk

mengatur sebuah organisasi, mulai dari perencanaan program kerja,

pengorganisasian, pelaksanaan program kerja, dan evaluasi program kerja,

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka

memaksimalkan peran dan fungsi Komite Sekolah agar tujuan

dibentuknya Komite Sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.

45 Sri Renani Pantjastuti dkk., Komite Sekolah: Sejarah dn Prospeknya di Masa Depan,

(Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2008), cet.I, hlm. 95.

Page 37: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Sebuah Komite Sekolah dapat menjalankan roda organisasi melalui

berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut barangkali ada yang belum

menyentuh substansi peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan

tersebut. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah konsolidasi

organisasi. Kegiatan lain adalah misalnya penyusunan Panduan Organisasi

atau Penyusunan AD/ART atau melengkapi kelengkapan organisasi. 46

Komite Sekolah yang telah memenuhi syarat minimal sebagai

sebuah organisasi, dapat melangkah lebih jauh dalam menjalankan roda

organisasi, dan mulai menyentuh substansi mutu pendidikan. Dalam hal

ini Komite Sekolah dapat memulai kegiatannya dengan berangkat dari

upaya pemecahan masalah yang dapat diidentifikasi. Berikut ini tahap-

tahap yang dapat dilakukan oleh Komite Sekolah.47

a. Identifikasi masalah.

Setiap sekolah atau satuan pendidikan tentu memiliki masalah

yang berbeda-beda. Langkah yang perlu dilakukan oleh Komite

Sekolah dalam menjalankan roda organisasi adalan identifikasi

masalah, baik masalah akademik, maupun masalah non-akademik.

Dapat dipastikan bahwa akan banyak sekali masalah yang dapat

diidentifikasi.

b. Menentukan prioritas.

Dari sekian banyak masalah yang berhasil diidentifikasi harus

dipilih masalah yang akan menjadi prioritas, dikaitkan dengan

ketersediaan personel, dana, dan penunjang.

c. Analisis masalah.

Guna mengetahui secara lebih mendalam tentang masalah yang

terjadi, perlu dilakukan analisis masalah. Dalam masalah atau topik

yang akan ditangani langkah-langkah yang perlu dilakkan adalah

sebagai berikut:

46 Ngadino, Optimalisasi Peran Komite Sekolah,

http://www.suarakomunitas.net/?lang=id&rid=21&id=2796. Akses: 07/04/2010. 47 Departemen Pendidikan Nasional, Modul 2: Peningkatan Kemampuan Organisasional

komite sekolah, http://www.ziddu.com/download/5677996/modul2.doc.html, akses: 07/04/2010.

Page 38: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

- Lakukan identifikasi faktor-faktor penyebab masalah tersebut,

- Buat daftar alternatif kemungkinan pemecahan masalah dan untung

rugi masing-masing alternatif

- Pilih alternatif terbaik berdasarkan kesepakatan bersama

- Buat perencanaan untuk pemecahan masalah.

d. Perencanaan program

Pelaksanaan Program dapat dilakukan dengan baik apabila

dibuat rencana aksi yang baik. Berikut ini contoh sebuah rencana aksi

yang dapat diacu. Topik

Masalah

Kegiatan

yang

dapat

mengatasi

masalah

Waktu

yang

dibutuhkan

Sumberdaya

yang

diperlukan

Penanggung

jawab

Indikator

keberhasilan

pemecahan

masalah

Masalah

A

1.

2.

Masalah

B

1.

2.

e. Pelaksanaan Program/Kegiatan

Berdasarkan rencana aksi, penangggung jawab program

kemudian melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah disusun.

f. Evaluasi program

Selama berjalannya waktu dilalukan evaluasi secara periodik.

Setelah tenggat waktu periode tertentu terlewati tetapi indikator kinerja

masih di bawah target, perlu dilakukan analisis dan dibuat tindakan

koreksi (corrective action). Dalam hal ini ada baiknya dilakukan siklus

perencanaan : Planà Do à Check à Action, yang kini banyak dianut

oleh berbagai organisasi dalam menjalankan progran dan kegiatan

organisasinya.

Page 39: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Dalam menjalankan pengelolaan, dibutuhkan tenaga yang

profesional agar setiap pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan baik

dan benar. Rasulullah saw bersabda dalam hadits yang berbunyi :

نة ابى عريره ىضاهللا ر هنل قال :قال عوسل اهللا راهللا ىص هليع

لمسذا :وا دسو رلى االمر اغي هلر اهظتة فاناع(البخارى رواه) الس Dari abu Hurairah r.a. ia berkata : Rasulullah saw telah bersabda : Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya” (HR. Bukhari).48

Penyusunan program kerja Komite Sekolah perlu memperhatikan

atau berdasarkan beberapa hal sebagai berikut. 49

1) Program kerja komite merupakan penjabaran operasional dari peran dan

fungsi Komite Sekolah. Program kerja Komite Sekolah jangan sampai

keluar dan harus tetap dalam koridor yang tertuang dalam peran dan

fungsi Komite Sekolah.

2) Berdasarkan data dan informasi yang akurat yang diperoleh dari kondisi

dan permasalahan nyata yang dihadapi oleh sekolah. Proses penyusunan

program kerja Komite Sekolah perlu mempertimbangkan masukan dan

pertimbangan dari sekolah.

3) Sesuai dengan kaidah penyusunan program kerja pada umumya,

program Komite Sekolah disusun menganut kaidah SMART (specific,

measurable, achievable, dan time frame), yakni a) spesifik, b) dapat

diukur keberhasilan dan taraf pencapaiannya, c) dapat dicapai dan dapat

diperoleh, d) berorientasi pada hasil dan proses, e) dengan jadwal yang

jelas.

4) Pelaksanaan program kerja Komite Sekolah harus

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Salah satu prinsip Komite

48 Imam Abi Abdillah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-Mughirah bin Bardizbah al-

Bukhari al-Ja’fiy, Shahih Bukhari, (Beirut: Dar al-Kutb al-Ilmiyah, 1992), Juz I, hlm. 21. 49 Sri Renani Pantjastuti dkk., op.cit., hlm.100-101.

Page 40: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Sekolah adalah akuntabilitas. Oleh karena itu hasil pelaksanaan program

kerja Komite Sekolah harus dipertanggungjawabkan, bukan hanya

kepada orang tua tetapi juga kepada masyarakat. Sekolah dan Komite

Sekolah harus membuat laporan pertanggungjawaban secara periodic

atau setiap akhir tahun pelajaran kepada orang tua siswa dan

masyarakat.

Secara lebih rinci, Ace Suryadi dan Dasim Budimansyah dalam

Hasbullah melukiskan beberapa indikator dari peran Komite Sekolah

sebagai berikut.50

Tabel. 01 Indikator Peran Komite Sekolah

Peran Komite Sekolah

Fungsi manajemen

Indikator Kinerja

Sebagai advisory agency

1. Perencanaan sekolah

· Identifikasi sumber daya pendidikan dalam masyarakat;

· Memberikan masukan RAPBS;

· Menyelenggarakan rapat RAPBS;

· Memberikan pertimbangan perubahan RAPBS;

· Ikut mensahkan RAPBS bersama kepala sekolah.

2. Pelaksanaan program a. kurikulum b. PBM c. Penilaian

· Memberikan masukan terhadap proses pengelolaan pendidikan di sekolah;

· Memberikan masukan terhadap proses pembelajaran kepada guru-guru.

3. Pengadaan sumber daya pendidikan (SDM, S/P, Anggaran)

· Identifikasi potensi sumber daya pendidikan dalam masyarakat;

· Memberikan pertimbangan tentang tenaga kependidikan yang dapat diperbantukan di sekolah;

· Memberikan pertimbangan

50 Hasbullah, Otonomi Pendidikan : kebijakan otonomi daerah dan implikasinya terhadap

penyelenggaraan pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 96-98.

Page 41: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

tentang sarana dan prasarana yang dapat diadakan di sekolah;

· Memberikan pertimbangan tentang anggaran yang dapat dimanfaatkan di sekolah.

Sebagai badan pendukung (supporting agency)

1. Sumber Daya · Pemantauan terhadap kondisi ketenagaan pendidikan di sekolah;

· Mobilisasi guru sukarelawan di sekolah;

· Mobilisasi tenaga kependidikan non guru di sekolahan;

· Memantau kondisi sarana/prasarana di sekolah.

2. Sarana dan Prasarana

· Mobilisasi bantuan sarana/prasarana di sekolah;

· Evaluasi pelaksanaan dukungan.

3. Anggaran · Memantau kondisi anggaran pendidikan di sekolah.

· Mobilisasi dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah;

· Koordinasi dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah;

· Evaluasi pelaksanaan dukungan anggaran di sekolah.

Peran Komite Sekolah

Fungsi manajemen

Indikator Kinerja

Sebagai badan pengontrol

1. Control terhadap Perencanaan sekolah

· Pengawasan terhadap proses pengambilan keputusan di sekolah;

· Penilaian terhadap kualitas kebijakan di sekolah;

· Pengawasan terhadap proses perencanaan di sekolah;

· Pengawasan terhadap kualitas perencanaan sekolah;

· Pengawasan terhadap kualitas

Page 42: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

program sekolah. 2. Kontrol

terhadap pelaksanaan program sekolah

· Pengawasan terhadap organisasi sekolah;

· Pengawasan terhadap penjadwalan program sekolah;

· Pengawasan terhadap alokasi anggaran untuk pelaksanaan program sekolah;

· Pengawasan terhadap sumber daya pelaksana program sekolah;

· Pengawasan terhadap partisipasi sekolah terhadap program sekolah.

3. Kontrol terhadap output pendidikan

· penilaian terhadap hasil Ujian Nasional;

· penilaian terhadap angka partisipasi sekolah;

· penilaian terhadap angka mengulang sekolah;

· penilaian terhadap angka bertahan di sekolah.

Mediator Agency

1. Perencanaan · Menjadi penghubung antara KS dengan masyarakat, KS dengan Dewan Pendidikan, serta KS dengan sekolah;

· Identifikasi aspirasi pendidikan dalam masyarakat;

· Membuat usulan kebijakan dan program pendidikan kepada sekolah.

2. Pelaksanaan program

· Sosialisasi kebijakan dan program pendidikan sekolah terhadap pendidikan masyarakat;

· Memfasilitasi berbagai masukan terhadap kebijakan program terhadap sekolah;

· Menampung pengaduan dan keluhan terhadap kebijakan dan program pendidikan;

· Mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap instansi terkait dalam bidang

Page 43: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

pendidikan di sekolah. 3. Sumber daya · Identifikasi kondisi sumber

daya di sekolah; · Identifikasi sumber daya

masyarakat; · Mobilisasi bantuan

masyarakat untuk pendidikan di sekolah;

· Koordinasi bantuan masyarakat.

Sumber: Hasbullah, Otonomi Pendidikan, hlm. 96-98.

Apabila Komite Sekolah sudah dapat melaksanakan keempat

perannya tersebut secara baik, diasumsikan bahwa Komite Sekolah

tersebut dapat memberikan dampak terhadap kinerja sistem pendidikan

yang ada. Dengan kata lain, keberadaan dan peran Komite Sekolah perlu

menyentuh berbagai indicator kinerja dalam kaitannya dengan

keberhasilan sistem pendidikan persekolahan dalam upaya memberikan

pelayanan kepada masyarakat secara optimal.51

Pengelolaan Komite Sekolah merupakan suatu cara untuk

mengatur sebuah organisasi, mulai dari perencanaan program kerja,

pengorganisasian, pelaksanaan program kerja, dan evaluasi program kerja,

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka

memaksimalkan peran dan fungsi Komite Sekolah agar tujuan

dibentuknya Komite Sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Pengelolaan Komite Sekolah merupakan penjabaran dari peran dan fungsi

Komite Sekolah yang telah disebutkan di atas. Jika dalam pengelolaan

Komite Sekolah telah mampu melaksanakan Peran dan Fungsinya sebagai

Komite Sekolah, maka dapat dikatakan pengelolaan itu telah berjalan

secara efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan tujuan Komite

Sekolah yang telah diatur dalam Undang-Undang yakni Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 044/U/2002.

51 Ibid., hlm. 99.

Page 44: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

B. Mutu Pendidikan

1. Konsep Mutu

Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan

mutu merupakan tugas yang paling penting. Walaupun demikian, ada

sebagian orang yang menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang

penuh dengan teka-teki. Mutu dianggap sebagai suatu hal yang

membingungkan dan sulit untuk diukur. Mutu dalam pandangan seseorang

terkadang bertentangan dengan mutu dalam pandangan orang lain,

sehingga tidak aneh jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan

yang sama tentang bagaimana cara menciptakan institusi yang baik.52

Sebagai suatu konsep yang absolut, mutu sama halnya dengan sifat

baik, cantik dan benar; merupakan suatu idealisme yang tidak dapat

dikompromikan. Dalam definisi yang absolut, sesuatu yang bermutu

merupakan bagian dari standar yang sangat tinggi yang tidak dapat

diungguli. Produk-produk yang bermutu adalah sesuatu yang dibuat

dengan sempurna dan dengan biaya yang mahal. 53

Mutu dalam pengertian relatif bukanlah suatu sebutan untuk suatu

produk atau jasa, tetapi pernyataan bahwa suatu produk atau jasa telah

memenuhi persyaratan atau kriteria, atau spesifikasi yang ditetapkan.

Produk atau jasa tersebut tidak harus terbaik, tetapi telah memenuhi

standar yang ditetapkan. Mutu dalam pengertian relatif memiliki dua

aspek. Pertama mutu diukur dan dinilai berdasarkan persyaratan kriteria

dan spesifikasi (standar-standar) yang telah ditetapkan lebih dulu. Kedua,

konsep ini mengakomodasi keinginan konsumen atau pelanggan, sebab di

dalam penetapan standar produk dan atau jasa yang akan dihasilkan

memperhatikan syarat-syarat yang dikehendaki pelanggan, dan

52 Edward Sallis, Total Quality Management In Education, terjemahan Dr. Ahmad Ali

Riyadi dan Fahrurrozi, M.Ag dan (Yogyakarta: IRCISOD, 2006), hlm.29. 53 Ibid., hlm. 51.

Page 45: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

perubahan-perubahan standar antara lain juga didasarkan atas keinginan

konsumen/pelanggan, bukan semata-mata kehendak produsen.54

Kata “Mutu” berasal dari Bahasa Inggris “quality” yang berarti

kualitas.55 Quality is the totality of features and other characteristics of a

product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied

needs.56

Definisi tentang mutu sangat beragam dengan sudut pandang yang

berbeda namun memiliki hakekat yang sama. Dalam membahas definisi

mutu kita perlu mengetahui definisi mutu produk yang disampaikan oleh lima

pakar Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Berikut ini

definisi-definisi tersebut :

a. Juran menyebutkan bahwa mutu produk adalah kecocokan

penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan

pelanggan.

b. Crosby mendefinisikan mutu adalah conformance to requirement,

yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.

c. Deming mendefinisikan mutu, bahwa mutu adalah kesesuaian dengan

kebutuhan pasar.

d. Feigenbaum mendefinisikan mutu adalah kepuasan pelanggan

sepenuhnya.

e. Garvin dan Davis menyebutkan bahwa mutu adalah suatu kondisi

dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja,

proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan pelanggan atau konsumen. 57

Mutu adalah gambaran karakteristik menyeluruh dari barang atau

jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan

54 Umaidi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah/Madrasah, (Ciputat: Pusat Kajian

Manajemen mutu pendidikan, 2004), Ed.I, Hlm.162-163 55John M. Echols dan Hasan Shadhily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia,

1976., hlm. 327. 56 Glossary Terms, http://www.qaproject.org/methods/resglossary.html,

Akses:13/05/2010 57 Rita H., Definisi Mutu, http://weblog-pendidikan.blogspot.com/2009/08/definisi-

mutu.html, Akses: 13/04/2010.

Page 46: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

yang akan atau yang tersirat. Lebih luas lagi Mutu adalah kondisi dinamis

yang berhubungan dengan produk jasa, manusia, proses, dan hubungan

yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.58

Dari beberapa definisi mutu di atas, maka bisa ditarik kesimpulan

bahwa:

a. Mutu meliputi usaha memenuhi kebutuhan atau melebihi kebutuhan

atau harapan pelanggan.

b. Mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.

c. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap merupakan mutu saat ini, mungkin dianggap kurang bermutu pada

masa mendatang).

Sedangkan mutu di bidang pendidikan meliputi mutu input, proses,

output, dan outcome. Input pendidikan dinyatakan bermutu jika siap

berproses. Proses pendidikan bermutu apabila mampu menciptakan

suasana yang PAKEMB (Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif,

Menyenangkan, dan Bermakna). Output dinyatakan bermutu jika hasil

belajar akademik dan non akademik siswa tinggi. Outcome dinyatakan

bermutu apabila lulusan cepat terserap di dunia kerja, gaji wajar, semua

pihak mengakui kehebatan lulusan dan merasa puas.

Mutu bermanfaat bagi dunia pendidikan karena 1) meningkatkan

pertanggungjawaban (akuntabilitas) sekolah kepada masyarakat dan atau

pemerintah yang telah memberikan semua biaya kepada sekolah, 2)

menjamin mutu lulusannya, 3) bekerja lebih professional, dan 4)

meningkatkan persaingan yang sehat.59

2. Faktor yang Mempengaruhi Mutu

Mutu tidak terjadi begitu saja, ia harus direncanakan. Mutu harus

menjadi bagian penting dari strategi institusi, dan harus didekati secara

sistematis dengan menggunakan proses perencanaan strategis.

58 Abu Choir, “Manajemen Mutu Terpadu”, Modul Mata Kuliah Jurusan Kependidikan Islam, (Fakultas tarbiyah, IAIN Walisongo Semarang), hlm.1., t.d.

59 Husaini Usman, Op.Cit., hlm.481.

Page 47: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Perencanaan strategis merupakan salah satu bagian penting dari Total

Quality Management (TQM). Tanpa arahan jangka panjang yang jelas,

sebuah institusi tidak dapat merencanakan peningkatan mutu. Bahwa

sebuah visi strategis yang kuat merupakan salah satu faktor kesuksesan

yang penting bagi institusi manapun.60

Edward Sallis mengatakan bahwa Total Quality Management is a

philosophy of continuous improvement, which can provide any

educational institution with a set of practical tools for meeting and

exceeding present and future customers needs, wants, and expectations.61

TQM adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan datang.

Mutu sekolah adalah mutu semua komponen yang dalam sistem

pendidikan, artinya efektivitas sekolah tidak hanya dinilai dari hasil

semata, tetapi sinergitas berbagai komponen dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan dengan bermutu,62 Maka usaha-usaha untuk peningkatan

kualitas pendidikan melalui beberapa cara, seperti :

a. Meningkatkan ukuran prestasi akademik melalui ujian nasional atau

ujian daerah yang menyangkut kompetensi dan pengetahuan,

memperbaiki tes bakat, sertifikasi kompetensi dan profil portofolio.

b. Membentuk kelompok sebaya untuk meningkatkan gairah

pembelajaran melalui belajar secara kooperatif.

c. Menciptakan kesempatan belajar baru di sekolah dengan mengubah

jam sekolah menjadi pusat belajar sepanjang hari dan tetap membuka

sekolah pada jam-jam libur.

60Edward Sallis, op.cit., hlm. 211. 61Edward Sallis, Total Quality Management in Education, (London: Kogan Page, 1993),

hlm. 34. 62 Aan Komariah dan Cepi Triatna, , Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2006),, hlm. 31.

Page 48: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

d. Meningkatkan pemahaman dan penghargaan belajar melalui

penguasaan materi dan penghargaan atas pencapaian prestasi

akademik.

e. Membantu siswa memperoleh pekerjaan dengan menawarkan kursus-

kursus yang berkaitan dengan keterampilan memperoleh pekerjaan,

bertindak sebagai sumber kontak informal tenaga kerja, membuat

daftar riwayat hidupnya dan mengembangkan portofolio pencarian

Pekerjaan.

TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang

mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan

terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Namun

pendekatan TQM hanya dapat dicapai dengan memperhatikan

karakteristiknya, yaitu: a) fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal

maupun eksternal, b) memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas, c)

mengggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan

pemecahan masalah, d) memiliki komitmen jangka panjang, e)

membutuhkan kerja sama tim (teamwork), f) memperbaiki proses secara

berkesinambungan, g) menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, h)

memberikan kebebasan yang terkendali, i) memiliki kesatuan tujuan, j)

adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.63

3. Pendidikan dan Pelanggan

Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita/institusi untuk

memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dan karena itu akan memberikan

pengaruh pada performansi kita/institusi. Beberapa definisi tentang

pelanggan yaitu:

a. Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita

yang tergantung padanya.

b. Pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada keinginannya.

63Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Op.Cit.,, hlm.4-5.

Page 49: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

c. Tidak ada seorangpun yang pernah menang beradu argumentasi

dengan pelanggan.

d. Pelanggan adalah orang teramat penting yang harus dipuaskan.64

Institusi pendidikan adalah sebagai pemberi jasa. Jasa-jasa ini

meliputi pemberian beasiswa, penilaian dan bimbingan bagi para pelajar,

para orang tua, dan para sponsor mereka. Para pelanggan terdiri dari

bermacam-macam golongan dan perlu diidentifikasi. Pelanggan utama

yaitu pelajar yang secara langsung menerima jasa. Pelanggan kedua yaitu

orang tua, gubernur atau sponsor pelajar yang memiliki kepentingan

langsung secara individu maupun institusi. Pelanggan ketiga yaitu pihak

yang memiliki peran penting, meskipun tak langsung, seperti pemerintah

dan masyarakat secara keseluruhan.65

Gagasan lebih lengkap diungkapkan Lewis &Smith dikutip oleh

Fandy Tjiptono dan Anastasia dalam buku Total Quality Management,

keduanya mengajukan kerangka identifikasi pelanggan pada tiga

perspektif, yaitu pelanggan internal (akademik dan administratif),

pelanggan eksternal langsung, pelanggan eksternal tidak langsung.

Pelanggan internal akademik meliputi siswa/murid, staf pengajar, program

dan departemen/unit-unit yang mempengaruhi program tertentu

(kurikulum, kesiswaan, humas dan keuangan). Pelanggan internal

administrasi meliputi mahasiswa, karyawan dan unit, departemen atau

bagian yang mempengaruhi suatu pelayanan atas aktifitas (ITU, service

cleaning, dll). Pelanggan eksternal langsung terdiri atas employers

siswa/murid dan sekolah atau lembaga lain yang menjadi penerima

siswa/murid untuk studi lanjut atau jasa yang lain. Sedangkan pelanggan

eksternal tidak langsung meliputi legislature bodies, masyarakat yang

dilayani, BAN, alumni, keputusan dan operasi lembaga pendidikan.66

64 Vincent Gaspers, Total Quality Management, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2008), Cet.1, hlm.33. 65 Edward Sallies, loc. cit, hlm. 68. 66 Fandi Tjiptono dan Anastasia Diana, Loc.Cit., hlm. 38.

Page 50: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

4. Konsep Peningkatan Mutu Pendidikan

a. Peningkatan mutu pendidikan

Pada era otonomi daerah, berbagai tantangan untuk pemerataan

dan peningkatan mutu pendidikan mengharuskan adanya reorientasi

dan perbaikan sistem manajemen penyelenggaraan pendidikan. Untuk

itu, pelaksanaan konsepsi school based management dan community

based education merupakan suatu keharusan. Manajemen berbasis

sekolah atau MBS merupakan konsep manajemen sekolah yang

memberikan kewenangan, kepercayaan, dan tanggung jawab yang luas

bagi sekolah berdasarkan profesionalisme untuk menata organisasi

sekolah, mencari, mengembankan dan mendayagunakan sumber daya

pendidikan yang tersedia, serta memperbaiki kinerja sekolah dalam

upaya peningkatan mutu pendidikan sekolah yang bersangkutan.67

Dalam MBS sekolah dapat merencanakan, menetapkan, dan

melaksanakan sendiri kebijakan, program, dan kegiatan sekolah,

sepanjang untuk memajukan institusi sekolah dan meningkatkan mutu

pendidikannya. Oleh karena itu, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

ini kemudian dikenal dengan nama Manajemen Peningkatan Mutu

Berbasis Sekolah (MPMBS). Sudah barang tentu sekolah tidak dapat

melakukannya sendiri. Sekolah harus dapat menjalin dan bekerja sama

dengan semua stakeholder pendidikan.68

Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah merupakan

alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan

kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah. Beberapa indikator yang

menunjukkan karakter dari konsep manajemen ini antara lain sebagai

berikut; (a) lingkungan sekolah yang aman dan tertib, (b) sekolah

memilik misi dan target mutu yang ingin dicapai, (c) sekolah memiliki

kepemimpinan yang kuat, (d) adanya harapan yang tinggi dari personel

67 Hasbullah, Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah Dan Implikasinya

Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.51. 68 Suparlan, Membangun Sekolah Efektif, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2008), cet.I,

hlm.30.

Page 51: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

sekolah (kepala sekolah, guru, dan staf lainnya termasuk siswa) untuk

berprestasi, (e) adanya pengembangan staf sekolah yang terus menerus

sesuai tuntutan IPTEK, (f) adanya pelaksanaan evaluasi yang terus

menerus terhadap berbagai aspek akademik dan administratif, dan

pemanfaatan hasilnya untuk penyempurnaan/perbaikan mutu, dan (g)

adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orang tua

murid/masyarakat.69

b. Prinsip-prinsip peningkatan mutu pendidikan

Ada beberapa prinsip yang perlu dipegang dalam menerapkan

program mutu pendidikan diantaranya sebagai berikut.

1) Peningkatan mutu pendidikan menuntut kepemimpinan

professional dalam bidang pendidikan.

2) Menghadapi “kegagalan sistem” yang mencegah dari

pengembangan atau penerapan cara atau proses baru untuk

memperbaiki mutu pendidikan yang ada.

3) Peningkatan mutu pendidikan harus melakukan loncatan-loncatan.

Norma dan kepercayaan lama harus diubah. Uang bukan kunci

utama dalam usaha peningkatan mutu.

4) Kunci utama peningkatan mutu adalah komitmen pada perubahan.

5) Profesional di bidang pendidikan harus berani melakukan

perubahan dan tahu bagaimana mengatasi tuntutan-tuntutan baru.

6) Program peningkatan mutu dalam bidang komersial tidak dapat

dipakai secara langsung dalam pendidikan, tetapi membutuhkan

penyesuaian-penyesuaian dan penyempurnaan.

7) Sistem pengukuran. Dengan pengukuran dapat memperlihatkan

dan mendokumentasikan nilai tambah dari pelaksanaan program

peningkatan mutu pendidikan, baik terhadap siswa, orang tua

maupun masyarakat.

69 Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah,

http://www.ssep.net/director.html., Akses: 01/03/2010.

Page 52: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

8) Masyarakat dan manajemen pendidikan harus menjauhkan diri dari

kebiasaan menggunakan “program singkat”, peningkatan mutu

dapat dicapai melalui perubahan yang berkelanjutan tidak dengan

program-program singkat. 70

Peningkatan mutu pendidikan, tidak dapat terlaksana tanpa

pemberian kesempatan sebesar-besarnya pada sekolah yang

merupakan ujung tombak terdepan untuk terlibat aktif secara mandiri

mengambil keputusan tentang pendidikan. Sekolah harus menjadi

bagian utama sedangkan masyarakat dituntut partisipasinya dalam

peningkatan mutu yang telah menjadi komitmen sekolah demi

kemajuan masyarakat.71

Peningkatan mutu hanya akan berhasil jikalau ditekankan

adanya kemandirian dan kreativitas sekolah. Proses pendidikan

menyangkut berbagai hal diluar proses pembelajaran, seperti misalnya

lingkungan sekolah yang aman dan tertib, misi dan target mutu yang

ingin dicapai setiap tahunnya, kepemimpinan yang kuat, harapan yang

tinggi dari warga sekolah untuk berprestasi, pengembangan diri,

evaluasi yang terus menerus, komunikasi dan dukungan intensif dari

pihak orang tua, masyarakat maupun komite sekolah sebagai wadah

peran serta masyarakat.

70 Nana Syaodih Sukmadinata dkk., Pengendalian mutu pendidikan sekolah menengah

(konsep, Prinsip, dan instrument), (Bandung: PT Refika Aditama, 2008), Ce.II, hlm.10-11. 71 Hasbullah, Op.Cit., hlm.51

Page 53: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

BAB III

PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG

C. Data Umum SD Islam Al Azhar 29 Semarang

1. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SD Islam Al Azhar 29 Semarang

Alamat : Jl. R.M Hadisoebeno Sosrowardoyo Km.6

Mijen Semarang (024) 70779510

Nama yayasan : YP HIMSYA

Ketau Pembina

Yayasan

: H. Imam Syafi’I, SE. MM

Status Sekolah : Swasta

Nama Kepala

Sekolah

: Nikmah Rahmawati, M.Si.

Sistem

Belajar72

: - Bimbingan akhlakulkarimah

- Program belajar mandiri

- Remedial and enrichment program

- Pembelajaran komputer sejak dini

- Pembiasaan Bahasa Inggris sejak dini

Program

keagamaan73

: - Hafalan Juz ‘Amma

- Metode Qiro’ati

- Amaliyah Romadlon

- Do’a Harian

- Shalat Dhuha

- Tadarus Harian

- Infaq Shadaqah

- Peringatan Hari Besar Islam

72 Profil SD Islam Al Azhar 29 Semarang 73 Leaflet Penerimaan Murid Baru SD Islam Al Azhar 29 Semarang

Page 54: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

2. Struktur Organisasi SD Islam Al Azhar 29 Semarang

3. Profil Komite Sekolah SDI Al Azhar 29

a. Nama Komite Sekolah SDI Al Azhar 29

Komite Sekolah SD Islam Al Azhar 29 Semarang bernama

Jam’iyyatul Walidin, yang kemudian disebut dengan Jam’iyyah

SDI Al Azhar 29.74 Penamaan ini berdasarkan pada aturan yang

telah ditetapkan oleh Yayasan Pesantren Islam Al Azhar Pusat.

Kepengurusan Jam’iyyah masa jabatan 2009/2011 dilantik pada

tanggal 3 November 2009.75

74 Pedoman Dasar Jam’iyyatul Walidin SDI Al Azhar 29 Semarang 75 Wawancara dengan Ibu Sri Gati Wahyuni,Wakil Ketua Jam’iyyah, pada tanggal 3 Juni

2010, pukul. 10.00 wib, di ruang PSB

YP HIMSYA

Kepala Sekolah Jam’iyyah/Komite

Sekolah

Kasie Kesiswaan

Koord. IT

Koord. B.ingg

Kasie Kurikulum

Koord. Keagamaa

n

Tata Usaha

Keuangan

Koord. IPA

Koord. OR

Koord. PSB

Bendahara BOS, BPP

Guru Kelas / Wali Kelas

Guru Bidang Guru Ekstra

Office Girl Claening servis Guru Pendamping

Security Driver Penjaga Malam

Keterangan: Garis Komando : Garis koordinasi :

Page 55: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

b. Tujuan Jam’iyyatul Walidin SDI Al Azhar 29

Tujuan dibentuknya Jam’iyyah adalah untuk mewadahi

peran serta masyarakat khususnya wali murid, dalam rangka

meningkatkan mutu, efisiensi dan efektifitas pengelolaan

pendidikan di satuan pendidikan. Kemudian dalam melaksanakan

tugasnya Jam’iyyah SDIA 29 mempunyai motto, yaitu:

“Bergandengan tangan meraih prestasi, mengedepankan

kepentingan bersama, untuk kemajuan anak-anak Al azhar 29

Semarang”.76

c. Pengurus Jam’iyyah SDI Al Azhar 29 periode Th. 2009/201177

Ketua : Risa Wahyuningsih, SH

Wakil Ketua : Sri Gati wahyuni

Sekretaris I : Hartalya Eva Rachmanti

Sekretaris II : Emi Susilowati

Bendara I : Sri Harnowo

Bendara II : Marhamah

Sie. Dana : Silvana Woro, Dewi Ernawati,

Ir. Wasis Gunawan

Sie. Dakwah : Hj. Tuti Munawati, Noneng Sumirat

Sri Rahayu

Sie. Sosial : Jumiati, Jane Handriyani

Ratih Dwi Suci

Sie.

Pendidikan

: Evy Juliastuti, Sri Wahyuni

Yuni Ika Widiastuti

Sie. Humas : Rismayasih, Yuli Nur Hayati

Nining

76 Wawancara dengan Ibu Risa wahyuningsih (ketua Jam’iyyah SDIA 29), pada tanggal

12 Juni, pukul 11.30-13.00, di kediamannya Jl.Kalimas A-7 Mijen. 77 Buletin Zahara, Edisi Januari 2010/Muharram 1431 H, hlm.22

Page 56: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

D. Pengelolaan Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

di SD Islam Al Azhar 29 Semarang

Pengelolaan Komite Sekolah merupakan suatu cara untuk

mengatur sebuah organisasi, mulai dari perencanaan program kerja,

pengorganisasian, pelaksanaan program kerja, dan evaluasi program kerja,

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka

memaksimalkan peran dan fungsi Komite Sekolah agar tujuan

dibentuknya Komite Sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Dalam melaksankan perannya sebagai advisory agency, supporting

agency, controlling agency, dan mediator agency, Komite Sekolah

(Jam’iyyah) SD Islam Al Azhar 29 Semarang menyusun beberapa

program kerja yang dapat membantu SD Islam Al Azhar 29 Semarang

meningkatkan mutu pendidikannya. Program kegiatan tahunan Jam’iyyah,

dibuat menyesuaikan dengan program kegiatan sekolah dan berdasarkan

Pedoman Dasar Jam’iyyaul Walidin.

1. Perencanaan

Perencanaan program kerja/program kegiatan tahunan yang

dilakukan Jam’iyyah merupakan program kerja/program kegiatan yang

dihasilkan melalui rapat pengurus Jam’iyyah di awal tahun

kepengurusannya. Dalam proses perencanaan tiap-tiap pengurus

menentukan program kegiatan yang akan dilakukan dalam setahun

kedepan.78

Proses perencanaan program Jam’iyyah, dilakukan melalui

beberapa tahapan diantaranya adalah mengidentifikasi kebutuhan

berdasarkan program kerja SDI Al Azhar 29 Semarang, membuat

rencana sementara, kemudian menentukan prioritas terhadap rencana-

rencana sementara dan selanjutnya menentukan rencana. Kemudian

rencana yang telah disusun, dikoordinasikan terlebih dahulu kepada

Kepala Sekolah, agar program kegiatan Jam’iyyah selaras dengan

78 Wawancara dengan Ibu Risa wahyuningsih (ketua Jam’iyyah SDIA 29), pada tanggal

12 Juni, pukul 11.30-13.00, di kediamannya Jl.Kalimas A-7 Mijen.

Page 57: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

program kegiatan sekolah.79 Adapun program kerja Jam’iyyah Periode

2009/2011 adalah:

Tabel. 02 Program kerja Jam’iyyah SDIA 29 Th. 2009-201180

No. Kegiatan waktu Penanggung Jawab

1 Mengusulkan pembangunan kolam renang dan poliklinik Januari Waka.

Jam’iyyah 2

memonitor RPS dan RAPBS tiap 3 bulan sekali

Ketua/ sekretaris bendahara

3 mengontrol penggunaan dana BOS dan dana BPP

Sebulan sekali

Ketua/ sekretaris bendahara

4 Kunjungan kepada guru, karyawan bila sakit, melahirkan dll.

Kondisional Sie. Sosial

5 pembuatan ID card siswa baru Agustus

Sie. Dana

6 memberi uang saku peserta lomba olimpiade dan uji kompetensi Al Azhar se-Indonesia

Maret

Sie. Pendidikan/ sie. dana

7 memberi kenang-kenangan kepada wali murid kelas 6 dan guru kelas pada saat acara Akhirussanah

Juni Sie. Social/ sie. dana

8 membuat album kenangan untuk kelas 6

Juni Sie. humas

9 membantu pendanaan kegiatan field trip

2 x setahun Sie. Dana/ sie. pendidikan

10 membantu pendanaan dalam kegiatan peringatan PHBI dan PHBN

Sesuai jadwal

Sie. Dana/ sie. Social/ sie. humas

11 ikut serta dalam setiap kegiatan kelas dan kegiatan sekolah

Sesuai jadwal sekolah

Sie. Pendidikan/ semua pengurus

12 melaksanakan pembinaan 2x setahun Ketua/ sie

79 Wawancara dengan Ibu Risa wahyuningsih (ketua Jam’iyyah SDIA 29), pada tanggal

12 Juni, pukul 11.30-13.00, di kediamannya Jl.Kalimas A-7 Mijen. 80 Panduan Program kerja Jam’iyyatul Walidin SDIA 29, Periode 2009/2011

Page 58: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

pengurus dan anggota Jam’iyyah

pendidikan/sie. humas

13 pendampingan kepada wali murid dalam kegiatan konsultasi kesulitan belajar murid

Sesuai jadwal sekolah

Sie. pendidikan

14 pengajian rutin sebulan sekali untuk guru dan wali murid

Sebulan sekali

Sie. dakwah

15 pengajian Qiro’ati setiap hari sabtu untuk wali murid

Setap hari sabtu

Sie. dakwah

16 pemeriksaan gigi, mata dan THT untuk murid

April, Agustus, Februari

Sie. sosial

17 mengikuti rapat penyusunan RPS dan RAPBS

Juli Ketua jam’iyyah

18 ikut mengesahkan RAPBS Juli Ketua jam’iyyah

19 mengikuti acara open house wali murid dengan kepala sekolah

Agustus Ketua/ semua pengurus

20 menerbitkan bulletin Zahara Al Azhar 29 News

Juni dan Januari

Sie. humas

21 Memberikan THR untuk guru dan karyawan

Agustus Sie. dana

Sumber: Dokumen Program Kerja Jam’iyyah SDIA 29 Program kegiatan di atas akan dilaksanakan dalam masa

kepengurusan Jam’iyyah periode 2009-2011. Ada beberapa kegiatan

yang dilakukan secara rutin, secara periodik, dan 2 kali dalam setahun.

Jadi tidak menutup kemungkinan kegiatan yang telah terlaksana pada

Tahun Pelajaran 2009/2010, juga akan dilaksanakan pada Tahun

Pelajaran 2010/2011. Selain program-program yang telah ditentukan

dalam rencana, ada juga program kerja yang sifatnya insidental atau

tak terduga, hal ini dikarenakan program kegiatan Jam’iyyah

menyesuaikan juga dengan kegiatan sekolah. 81

81 Wawancara dengan Ibu Risa wahyuningsih (ketua Jam’iyyah SDIA 29), pada tanggal 12 Juni, pukul 11.30-13.00, di kediamannya Jl.Kalimas A-7 Mijen.

Page 59: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian yang dilakukan Jam’iyyah SDIA 29

merupakan pengaturan kerja bersama. Yakni membagi tiap-tiap

pengurus kepada sebuah tanggung jawab program kerja seperti yang

telah tercantum dalam rencana kerja. Tetapi sebenarnya

pengorganisasian tidak hanya mencakup suber daya manusia, tetapi

juga suber daya keuangan, karena dalam setiap pelaksanaan kegiatan

tentu membutuhkan pendanaan. Tetapi dalam rencana program kerja

Jam’iyyah SDIA 29 tidak mencantumkan dana yang dibutuhkan,

meskipun sebenarnya Jam’iyyah SDIA 29 tetap melakukan

pengorganisasian dalam hal keuangan.82

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan program kerja Jam’iyyah merupakan realisasi dari

program kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Kemudian

masing-masing penanggungjawab kegiatan melaksanakan program-

program tersebut bersama-sama dengan pengurus lain. Pelaksanaan

kegiatan Jam’iyyah merupakan penjabaran dari rencana-rencana yang

telah ditetapkan sebelumnya, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Ketua Jam’iyyah merupakan penanggungjawab utama, maka

dalam pelaksanaan, Ketua Jam’iyyah berkewajiban memberikan

pengarahan dan motivasi terhadap pengurus yang akan/sedang

melaksanakan tanggung jawabnya. Pengarahan yang dilakukan

sebelum memulai bekerja berguna untuk menekankan hal-hal yang

perlu ditangani, urutan prioritas, prosedur kerja, dan lain-lainnya agar

pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien.

Program kerja Jam’iyyah SDIA 29 Semarang yang telah

terlaksana, sebagai berikut:

82 Wawancara dengan Ibu Risa wahyuningsih (ketua Jam’iyyah SDIA 29), pada tanggal

12 Juni, pukul 11.30-13.00, di kediamannya Jl.Kalimas A-7 Mijen.

Page 60: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

1) Memberikan kenang-kenangan kepada Bu An dari Al azhar Pusat

untuk kunjungan ke Al Azhar 29 Semarang, Rp.114.000,- pada

tanggal 25 November 2009

2) Pembinaan Pengurus anggota Jam’iyyah oleh Ibu Nikmah

Rahmawati, M.S.I, terlaksana pada tanggal 5 Desember 2009

3) Santunan kepada Panti Asuhan pada peringatan 1 Muharram, pada

tanggal 17 Desember 2009. Santunan diberikan kepada Panti

Asuhan Qosim Al Hadi Wonolopo Mijen, Panti Asuhan Al

Hikmah Polaman, Panti Asuhan Al Fathoni Tambakaji dengan

santunan berupa sembako, barang-barang, dan uang Rp.

7.439.000,- (dana non kas)

4) Penerbitan bulletin Zahara Al Azhar 29 News edisi Januari 2010/

Muharram 1431 H, pada tanggal 6 Januari dengan dana

Rp.500.000,-

5) Bantuan penyediaan Snack untuk anak-anak Al Azhar dalam

peringatan 1 Muharram pada tanggal 9 Januari 2010, Rp. 87.600,-

6) Mengusulkan pembangunan Kolam Renang dan Klinik telah

terlaksana pada tanggal 16 Januari 2010, pada saat acara

pembinaan Jam’iyyah oleh kepala sekolah

7) Pendampingan dalam kegiatan field trip kelas 4 di Pabrik Roti

DRYANA pada tanggal 11 februari 2010

8) Pendampingan dalam kegiatan field trip kelas 1 di GIANT Central

City, pada tanggal 18 februari 2010

9) Pendampingan kepada wali murid dalam kegiatan konsultasi

kesulitan belajar peserta didik telah terlaksana pada tanggal 20

Februari 2010

10) Memberi uang saku pada peserta lomba Olimpiade dan Uji

Kompetensi Al Azhar se-Indonesia pada tanggal 1 Maret 2010,

dengan dana sebesar Rp. 2.400.000,-

11) Pendampingan dalam kegiatan field trip kelas 5 di Pabrik Genteng

Meteseh, pada tanggal 11 Maret 2010

Page 61: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

12) Pencarian sponsorship untuk kegiatan lomba-lomba dalam

peringatan Maulid Nabi SAW, pada tanggal 18 Maret 2010

13) Menjenguk Istrinya Bapak Imam Syafi,I yang sedang sakit pada

tanggal 22 Maret 2010, berupa parcel buah Rp. 100.000,-

14) Dana kepanitiaan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad

pada tanggal 27 Maret 2010, Rp. 400.000,-

15) Membeli karangan bunga duka cita untuk keluarga bapak H. Imam

syafi’I pada tanggal 28 Maret 2003, Rp. 200.000,-

16) Pemeriksaan kesehatan mata untuk murid Al Azhar bekerja sama

dengan SEMARANG EYE CENTRE, dilaksanakan pada tanggal 1

April 2010. Menghabiskan dana Rp. 1.450.000,-

17) Pendampingan dalam kegiatan pelatihan Dokter Kecil SDI Al

Azhar 29, pada tanggal 3 Mei 2010

18) Bantuan dana untuk wisuda kelas (baju, toga, samir, plakat, buku

kenangan kelas 6), pada tanggal 17 Juni 2010, Rp. 1.900.000,-

19) Membantu biaya konsumsi dan fee pembicara pada acara

Akhirussanah SDIA 29, dan memberikan kenang-kenangan untuk

wali murid kelas 6, pada tanggal 19 Juni 2010. Dengan anggaran

dana Rp. 5.000.000,-

20) Penerbitan bulletin Zahara Al Azhar 29 News Edisi Juni 2010/

Rajab 1431 H pada 21 Juni 2010 dengan dana Rp. 500.000,-

21) Controlling penggunaan dana BOS dan dana BPP dilaksanakan

setiap bulan sekali. Jika penggunaan sudah benar maka ketua

Jam’iyyah melakukan penandatanganan.

22) Monitoring RPS dan RAPBS dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

Monitoring dilakukan ketua Jam’iyyah bersama sekretaris dan

bendahara. Selain untuk menciptakan kondisi transparan dan

akuntabel juga untuk melakukan koordinasi dengan Kepala

Sekolah tentang program kerja sekolah mendatang.

23) Pengajian rutin sebulan sekali untuk guru dan wali murid telah

terlaksana setiap hari sabtu, yakni minggu kedua.

Page 62: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

24) Pengajian Qiro’ati setiap hari sabtu juga telah terlaksana dengan

cukup baik. 83

Dalam pelaksanaan kegiatan, penanggungjawab kegiatan

melaksanakan kegiatannya sesuai waktu yang ditentukan, karena

sebagian besar dari kegiatan tersebut menyesuaikan kegiatan sekolah

dan sesuai kalender akademik SDIA 29. Selain itu dalam setiap

pelaksanaan kegiatan, penanggungjawab kegiatan juga melibatkan

pengurus lain untuk membantu mensukseskan kegiatannya jika

kegiatan tersebut tergolong kegiatan besar, bahkan tidak menutup

kemungkinan juga melibatkan wali murid jika memang diperlukan.

4. Evaluasi

Evaluasi program kerja Jam’iyyah dimaksudkan untuk menilai

semua kegiatan, kemudian menemukan indikator yang menyebabkan

sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan

bahan kajian berikutnya Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui

apakah sasaran kegiatan yang dilakukan Jam’iyyah sudah sesuai

dengan apa yang direncanakan, dan untuk mengetahui hasil-hasil yang

telah dicapai dalam jangka waktu tertentu. Selain itu tindakan evaluasi

juga untuk mengetahui kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan

oleh anggota lembaga sehingga dapat dicarikan jalan pemecahannya.

Evaluasi program kerja Jam’iyyah SD Islam Al Azhar 29

Semarang, dilaksanakan secara periodik, yaitu sebulan sekali pada saat

rapat bulanan. Dengan melakukan evaluasi, dapat diketahui efektivitas

setiap kegiatan organisasi serta dapat diketahui kelemahan dan

kelebihan selama berlangsungnya proses manajemen. Kelemahan yang

ada dapat ditanggulangi dan kelebihannya dapat dipertahankan. Selain

itu, dapat diketahui apakah rangkaian seluruh kegiatan dalam

organisasi telah sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Evaluasi program kerja Jam’iyyah tahun 2009/2010, sebagai berikut:

83 Daftar Kegiatan Jam’iyyah yang telah terlaksana Tp.2009/2010 dan Laporan

Keuangan Jam’iyyah periode 2009-2010

Page 63: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Tabel. 03 Evaluasi Program Kerja Jam’iyyah TP.2009/201084

No. Kegiatan

Penilaian Pelaksanaan

Lancar Tidak Lancar

Trlksn Tp.2010/

2011 1 Mengusulkan pembangunan

kolam renang dan poliklinik √

2 memonitor RPS dan RAPBS √ 3 mengontrol penggunaan dana

BOS dan dana BPP √

4 Kunjungan kepada guru, karyawan bila sakit, melahirkan dll.

5 pembuatan ID card siswa baru √ 6 memberi uang saku peserta

lomba olimpiade dan uji kompetensi Al Azhar se-Indonesia

7 memberi kenang-kenangan kepada wali murid kelas 6 dan guru kelas pada saat acara Akhirussanah

8 membuat album kenangan untuk kelas 6 √

9 membantu pendanaan kegiatan field trip √

10 membantu pendanaan dalam kegiatan peringatan PHBI dan PHBN

11 ikut serta dalam setiap kegiatan kelas dan kegiatan sekolah √

12 melaksanakan pembinaan pengurus dan anggota Jam’iyyah √

13 pendampingan kepada wali murid dalam kegiatan konsultasi kesulitan belajar murid

14 pengajian rutin sebulan sekali untuk guru dan wali murid

15 pengajian Qiro’ati setiap hari sabtu untuk wali murid √

16 pemeriksaan gigi, mata dan THT √

84 Rancangan laporan evaluasi program kerja Jam’iyyah periode 2009-2010

Page 64: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

untuk murid 17 mengikuti rapat penyusunan RPS

dan RAPBS √

18 ikut mengesahkan RAPBS √ 19 mengikuti acara open house wali

murid dengan kepala sekolah √

20 menerbitkan bulletin Zahara Al Azhar 29 News √

21 Memberikan THR untuk guru dan karyawan √

Catatan: - Kegiatan yang lancar agar terus ditingkatkan - Kegiatan yang kurang lancar agar lebih ditingkatkan dan dicari solusi

bersama dalam rapat pengurus. - Kegiatan yang belum terlaksana, akan dilaksanakan tahun depan

Sumber: Laporan Evaluasi dan laporan keuangan Jamiyyah periode 2009-2010

Selain evaluasi program kerja secara intern, juga dilakukan

evalusi kinerja Jam’iyyah yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun, dan

evaluasi ini melibatkan badan pembina pusat yaitu dari Yayasan

Pesantren Islam Al Azhar Jakarta. Dalam evaluasi ini dilakukan

pembinanaan-pembinaan dari Al Azhar Pusat mengenai peran

Jam’iyyah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang. Dan kegiatan ini

merupakan momen yang sangat penting, karena pengurus Jam’iyyah

dapat mengetahui kekurangan dan kelemahannya selama

melaksanakan program kerjanya. Evaluasi dan pembinaan Jam’iyyah

dari Al Azhar Pusat ini dimanfaatkan dengan baik, selain sebagai

wahana evaluasi diri juga sebagai bahan diskusi antara jam’iyyah

dengan Al Azhar Pusat, kemudian evaluasi dan pembinaan ini

menghasilkan wawasan baru bagi Jam’iyyah agar di masa mendatang

Jam’iyyah dapat lebih baik menjalankan roda organisasinya dan dapat

lebih baik dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai Komite

Sekolah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang.85

85 Wawancara dengan Ibu Risa wahyuningsih, S.H, Ketua Jam’iyyah, pada tanggal 3 Juni

2010, pukul. 10.00 wib, di ruang PSB

Page 65: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

E. Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan Komite Sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29

Semarang.

Dalam melaksanakan kepengurusan Jam’iyyah, tentu saja tidak

luput dari berbagai hal yang dapat menghambat program kerja Jam’iyyah.

Tetapi dibalik hambatan-hambatan tersebut ada berbagai faktor pendukung

yang dapat memperlancar pengurus Jam’iyyah dalam melaksanakan roda

organisasinya dan melaksanakan program-program kerjanya. Faktor

pendukung dan penghambat pengelolaan komite sekolah (Jam’iyyah)

dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29

Semarang, sebagai berikut:86

a. Faktor pendukung

a) Besarnya dukungan dari wali murid, dewan guru dan kepala

sekolah SD Islam Al Azhar 29 Semarang terhadap keberadaan

Jam’iyyah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang. Besarnya dukungan

ini akan memperlancar setiap kegiatan-kegiatan Jam’iyyah dalam

meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29

Semarang.

b) Pengurus Jam’iyyah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang

didominasi oleh kaum ibu- ibu, hal ini akan memudahkan

sosialisasi dengan masyarakat khususnya wali murid. Selain itu

biasanya ibu-ibu lebih mudah dalam mengadakan pertemuan-

pertemuan dan membentuk network seperti pengajian rutin.

c) Pengurus Jam’iyyah adalah orang-orang yang berpendidikan,

meskipun tidak semuanya dari kalangan pendidikan, paling tidak

orang yang berpendidikan mempunyai wawasan yang lebih luas

dan lebih kreatif dalam menemukan ide-ide.

d) Pengurus Jam’iyyah mempunyai network diperusahaan-perusahaan

ternama, sehingga mudah mencari sponsorship untuk pendanaan

program kegiatan Jam’iyyah maupun program kegiatan sekolah.

86 Ibid.

Page 66: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

b. Faktor penghambat

a) Kesibukan pribadi dari masing-masing pengurus Jami’yyah,

sehingga dalam rapat tidak dapat dipastikan semuanya dapat hadir.

Padahal rapat-rapat tersebut membahas tentang program kerja yang

akan dilaksanakan maupun yang telah terlaksana. Jika yang

bersangkutan tidak hadir, maka akan menghambat jalannya

kegiatan yang akan dilaksanakan.

b) Masih adanya pengurus Jam’iyyah yang tidak melaksanakan

tugasnya. Hal ini jelas menghambat organisasi dalam

melaksanakan program kerjanya. Akibatnya tanggung jawab yang

seharusnya dipikul, akan membebani pengurus yang lain, yang

seharusnya tidak memikul tanggung jawab tersebut. Padahal tiap-

tiap pengurus Jam’iyyah sudah mempunyai tanggung jawab

masing-masing.

c) Kurangnya wawasan tentang organisasi komite sekolah, dan

wawasan tentang kependidikan. Hal ini mempengaruhi cara

pandang dan cara berfikir pengurus Jam’iyyah dalam

melaksanakan tanggung jawabnya.

Page 67: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

BAB IV

ANALISIS PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR 29

SEMARANG

A. Analisis Pengelolaan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang

Komite Sekolah SD Islam Al Azhar 29 Semarang atau yang juga

disebut Jam’iyyah SDIA 29, telah melakukan sebuah proses pengelolaan

dalam menjalankan roda organisasinya. Pengelolaan dilakukan untuk

mengatur sumber daya manusia, maupun sumber daya dana yang ada,

dalam mewujudkan tujuan yang diinginkan yakni meningkatkan mutu

pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang.

Pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan, dilaksanakan dengan mengoptimalkan empat peran komite

sekolah, yakni:

1. Komite Sekolah bertindak sebagai pemberi pertimbangan (advisory

agency) dalam penentuan dan pelaksanaa kebijakan pendidikan di

satuan pendidikan;

2. Pendukung (supporting agency) baik yang berujud financial,

pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di

satuan pendidikan;

3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan

akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan

pendidikan; dan

4. Mediator (mediator agency) antara pemerintah dengan masyarakat di

satuan pendidikan atau mediator antara masyarakat dengan satuan

pendidikan.

Pengelolaan Komite Sekolah merupakan suatu cara untuk

mengatur sebuah organisasi, mulai dari perencanaan program kerja,

pengorganisasian, pelaksanaan program kerja, dan evaluasi program kerja,

Page 68: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka

memaksimalkan peran dan fungsi Komite Sekolah agar tujuan

dibentuknya Komite Sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien

1. Perencanaan

Perencanaan program kerja Komite Sekolah dalam

meringkatkan mutu pendidikan harus berkiblat pada keempat

perannya. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran

yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang

diperlukan untuk mencapai tujuan itu, seefektif dan seefisien mungkin.

Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency)

dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di tingkat

satuan pendidikan, minimal memberikan masukan, pertimbangan dan

rekomendasi kepada satuan pendidikan. Supaya masukan tersebut

sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan, diperlukan informasi-

informasi yang didasarkan pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mengadakan pendataan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan

sumberdaya pendidikan di masyarakat sekitar sekolah.

b. Menganalisis hasil pendataan sebagai bahan pemberian masukan,

pertimbangan dan rekomendasi kepada sekolah.

c. Menyampaikan masukan, pertimbangan atau rekomendasi secara

tertulis kepada sekolah.

d. Memberikan pertimbangan kepada sekolah dalam rangka

pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

e. Memberikan pertimbangan kepada sekolah untuk meningkatan

mutu pembelajaran.

f. Memberikan pertimbangan kepada sekolah untuk

menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan (PAKEM).

g. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah dalam

penyusunan visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan

pendidikan di sekolah.

Page 69: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

h. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah dalam

penyusunan RAPBS.

Perencanaan dalam hal sebagai pendukung (supporting

agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga

dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, minimal

dalam mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat

terhadap penyelengaraan pendidikan yang bermutu, dalam bentuk

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mengadakan pertemuan secara berkala dengan stakeholders di

lingkungan sekolah.

b. Mendorong peran serta masyarakat dan dunia usaha/industri untuk

mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang bermutu.

c. Memotivasi masyarakat kalangan menengah ke atas untuk

meningkatkan komitmennya bagi upaya peningkatan mutu

pembelajaran di sekolah.

d. Mendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam

pendidikan, seperti; mendorong peran serta masyarakat dan dunia

usaha/industri dalam penyediaan sarana/prasarana serta biaya

pendidikan untuk masyarakat tidak mampu, dan ikut memotivasi

masyarakat untuk melaksanakan kebijakan pendidikan sekolah.

Perencanaan Komite Sekolah sebagai pengontrol (controlling

agency) dalam rangka tranparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan

dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. Minimal melakukan

evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,

penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan dari satuan pendidikan.

Dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Meminta penjelasan sekolah tentang hasil belajar siswa di

sekolahnya.

b. Mencari penyebab ketidakberhasilan belajar siswa, dan

memperkuat berbagai hal yang menjadi keberhasilan belajar siswa.

Page 70: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Komite Sekolah menyampaikan hasil kajian pelaksanaan

program sekolah kepada stakeholder secara periodik, baik yang berupa

keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran

program sekolah. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban

bantuan masyrakat baik berupa materi, maupun non materi kepada

masyarakat dan pemerintah setempat.

Perencanaan program kerja komite sekolah sebagai mediator

antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan

pendidikan, dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti :

a. Melakukan kerjasama dengan masyarakat baik perorangan,

organisasi pemerintah dan kemasyarakatan untuk penyelenggaraan

pendidikan dan pembelajaran yang bermutu.

b. Membina hubungan dan kerjasama yang harmonis dengan seluruh

stakeholders pendidikan di sekitar sekolah.

c. Mengadakan penjajagan tentang kemungkinan untuk dapat

mengadakan kerjasama dengan lembaga lain di luar sekolah untuk

memajukan mutu pembelajaran di sekolah.

d. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai

kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat, dalam

bentuk: menyebarkan kuesioner untuk memperoleh masukan, saran

dan ide kreatif dari stakeholder pendidikan di sekitar sekolah;

menyampaikan laporan kepada masyarakat secara tertulis tentang

hasil pengamatannya terhadap perkembangan pendidikan di daerah

sekitar sekolahnya.

Perencanaan sangat penting dilakukan, karena tanpa adanya

rencana berarti tidak ada tujuan yang dicapai, adanya rencana tidak

ada pedoman pelaksanaan, sehingga banyak pemborosan, dan rencana

merupakan dasar pengendalian, kerana tanpa adanya rencana

pengendalian tidak dapat dilakukan.

Jika rencana program kerja Komite Sekolah sudah mencakup

keempat peran tersebut di atas, maka dapat dikatakan perencananaan

Page 71: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Satuan

Pendidikan sudah baik, tinggal bagaimana pelaksanaannya nanti,

apakah dapat dilaksanakan sesuai rencana atau justru sebaliknya.

Karena semua itu tergantung bagaimana Komite Sekolah dapat

mengoptimalkan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia,

maupun sumber daya keuangan, dan lingkungan sosial ekonomi yang

mendukungnya.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan tindakan penentuan sumber daya

dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi,

penugasan tanggung jawab tertentu, dan pendelegasian wewenang

yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-

tugasnya. Pengorganisasian juga merupakan pengaturan kerja sama

sumber daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi.

Dalam melaksanakan pengorganisasian, Komite Sekolah SD

Islam Al Azhar 29 Semarang mengatur sumber daya manusia dan

sumber daya finansial ke dalam pembagian kerja. Hal ini berarti proses

pendelegasian wewenang dan tanggung jawab telah dilakukan Komite

Sekolah. Dalam proses pengorganisasian ada tiga langkah yang perlu

dilakukan dalam proses pengorganisasian, yaitu :

a. pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk

mencapai tujuan organisasi

b. pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan

yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang; dan

c. pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk

mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan

yang terpadu dan harmonis.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan realisasi rencana program kerja dalam

bentuk kegiatan yang nyata. Dalam melaksanakan perannya sebagai

advisory agency, supporting agency, controlling agency dan mediator

Page 72: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

agency, komite sekolah dapat melaksanakan kegiatan yang terangkum

dalam tujuh fungsi komite sekolah yang dapat membantu peningkatan

mutu di satuan pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:

a. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat

terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu

b. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/

organisasi/dunia usaha/dunia industri) dan pemerintah berkenaan

dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu

c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai

kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat

d. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada

satuan pendidikan mengenai:

1) kebijakan dan program pendidikan

2) Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

3) kriteria kinerja satuan pendidikan

4) kriteria tenaga kependidikan

5) kriteria fasilitas pendidikan

6) dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan;

e. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam

pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan

pendidikan;

f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan

penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan;

g. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,

penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

Dalam proses pelaksanaan program kerja, ketua Komite

Sekolah SDIA 29 bertindak sebagai pengarah dan pemberi motivasi

agar pelaksanaan program kerja dapat berjalan dengan lancar.

Pengarahan dalam proses pelaksanaan sangat penting, karena

pengarahan yang dilakukan sebelum memulai bekerja, berguna untuk

menekankan hal-hal yang perlu ditangani, urutan prioritas, prosedur

Page 73: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

kerja dan lain-lainnya agar pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan

efisien. Pengarahan yang dilakukan selama melaksanakan tugas bagi

orang-orang yang terlibat dimaksudkan untuk mengingatkan ataupun

meluruskan apabila terjadi penyelewengan atau penyimpangan.

4. Evaluasi

Evaluasi program kerja Komite Sekolah SDIA 29, dilakukan

untuk menilai semua kegiatan yang telah dilaksanakan. Selain itu

evaluasi juga dilakukan untuk menemukan indikator yang

menyebabkan sukses atau gagalnya suatu kegiatan Komite Sekolah

dalam pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan kajian dalam

kegiatan Komite Sekolah berikutnya. Evaluasi yang harus dilakukan

adalah evaluasi tentang seberapa jauh Komite Sekolah telah

melaksanakan keempat perannya tersebut. Kemudian hasil dari evalusi

tersebut dapat dijadikan umpan balik dalam merencanakan kegiatan

yang akan datang.

Dalam melaksakan evalusi program kerja Komite Sekolah

harus dilakukan oleh seluruh pengurus Komite Sekolah, agar

permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan program kerja dapat

diketahui. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan atau kekurangan-

kekurangan, perbaikan dan pencarían solusi yang tepat dapat

ditemukan dengan mudah. Pencarian solusi akan lebih mudah jika

dilakukan bersama-sama.

B. Analisis Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan Komite

Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar

29 Semarang.

Setiap proses kerja akan berhasil jika dipengaruhi faktor-faktor

pendukung. Tetapi proses kerja tersebut bisa juga kurang berhasil secara

efektif dan efisien, atau bahkan tidak berhasil sama sekali jika faktor

penghambat lebih besar daripada faktor pendukung. Demikian halnya

Page 74: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Komite Sekolah SDIA 29 Semarang dalam menjalankan program kerjanya

tentu tidak lupt dari faktor pendukung dan faktor penghambat.

1. Faktor pendukung

e) Besarnya dukungan dari wali murid, dewan guru dan kepala

sekolah SD Islam Al Azhar 29 Semarang terhadap keberadaan

Jam’iyyah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang. Besarnya dukungan

ini akan memperlancar setiap kegiatan-kegiatan Jam’iyyah dalam

meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29

Semarang. Karena tanpa dukungan baik berupa pemikiran, tenaga

maupun dana dari berbagai pihak, mustahil kegiatan-kegiatan

Komite Sekolah dapat berjalan sesuai rencana.

f) Pengurus Jam’iyyah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang

didominasi oleh kaum ibu-ibu. Kaum Ibu biasanya sangat paham

dengan keperluan anak-anaknya, menerima laporan langsung dari

anak-anaknya tentang peristiwa di sekolah setiap hari, dan mereka

mempunyai jaringan yang kuat. Ibu-ibu dengan mudah

bersosialisasi dan membentuk network semacam kelompok

pengajian atau arisan. Ini yang menjadikan motivasi dan intensitas

pertemuan mereka tinggi, sehingga menghasilkan ide-ide segar

untuk kemajuan mutu di SD Islam Al Azhar 29 Semarang.

g) Pengurus Jam’iyyah adalah orang-orang yang berpendidikan,

meskipun tidak semuanya dari kalangan pendidikan. Orang yang

mempunyai pendidikan tinggi, lebih mudah untuk diajak berfikir,

atau memecahkan suatu permasalahan. Tentu saja latar belakang

ini mempengaruhi kinerja Komite Sekolah.

h) Pengurus Jam’iyyah mempunyai network diperusahaan-perusahaan

ternama, sehingga mudah mencari sponsorship untuk pendanaan

program kegiatan Jam’iyyah maupun program kegiatan sekolah.

Murid-murid Al azhar 29 adalah berasal dari keluarga menengah

ke atas. Mata pencaharian orang tuanya sebagian adalah

pengusaha, atau karyawan yang mempunyai jabatan tinggi di

Page 75: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

sebuah perusahaan. Sehingga dalam setiap penggalian dana,

Pengurus Jam’iyyah mendapat bantuan dari wali murid yang

berpotensi ini. Inilah fungsi dari membina hubungan baik dengan

semua steakholder pendidikan di SDIA 29 semarang.

2. Faktor penghambat

a. Kesibukan pribadi dari masing-masing pengurus Jami’yyah cukup

menghambat proses kerja Jam’iyyah. Kesibukan ini berimbas

kepada pertemuan rutin atau dalam mensosialisasikan program

kerja selanjutnya. Karena kehadiran pengurus Jam’iyyah dalam

rapat-rapat sangat penting, karena rapat-rapat tersebut membahas

tentang program kerja yang akan dilaksanakan maupun yang telah

terlaksana. Jika yang bersangkutan tidak hadir, maka akan

menghambat jalannya kegiatan yang akan dilaksanakan.

b. Masih adanya pengurus Jam’iyyah yang tidak melaksanakan

tugasnya. Hal ini jelas menghambat organisasi dalam

melaksanakan program kerjanya. Akibatnya tanggung jawab yang

seharusnya dipikul, akan membebani pengurus yang lain, yang

seharusnya tidak memikul tanggung jawab tersebut. Padahal tiap-

tiap pengurus Jam’iyyah sudah mempunyai tanggung jawab

masing-masing. Jika sudah demikian, maka program kerja bisa saja

tidak berjalan.

c. Kurangnya wawasan tentang organisasi Komite Sekolah, dan

wawasan tentang kependidikan. Hal ini mempengaruhi cara

pandang dan cara berfikir pengurus Jam’iyyah dalam

melaksanakan tanggung jawabnya. Seperti dalam program kerja

Jam’iyyah di atas, ada banyak kegiatan yang kurang menyentuh

proses pembelajaran. Padahal proses pembelajaran merupakan

kunci dihasilkannya output yang berkualitas. Hal ini lebih

dikarenakan karena kurangnya pengetahuan dalam bidang

pendidikan. Adanya Pengurus yang tidak melaksanakan tugasnya

Page 76: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

juga dipengaruhi kurangnya wawasan dalam bidang

keorganisasian, khususnya organisasi Komite Sekolah.

Faktor pendukung pengelolaan komite sekolah dalam

meningkatkan mutu pendidikan di SDI Al Azhar 29 harus terus

diberdayakan, melalui selalu menjalin hubungan yang harmonis terhadap

stakeholder pendidikan khususnya wali murid. Kemudian faktor

penghambat yang ada dapat diminimalisir, dengan melakukan pembinaan-

pembinaan terhadap Komite Sekolah dalam hal wawasan keorganisasian

Komite Sekolah dan wawasan dalam bidang pendidikan. Baik mengikuti

seminar-seminar pendidikan ataupun mengadakan pelatihan-pelatihan

keorganisasian.

Page 77: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah penulis mengkaji dan mengadakan analisis tentang

pengelolaan komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD

Islam Al Azhar 29 Semarang maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

1. Pengelolaan yang dijalankan Komite Sekolah SD Islam Al Azhar 29

Semarang dalam meningkatkan mutu pendidikan, sudah cukup baik.

Karena dalam prosesnya telah melalui proses perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Proses perencanaan

program kerja Komite Sekolah SDIA 29 diwujudkan dalam bentuk

rencana, pengorganisasian yang dilakukan Komite Sekolah SDIA 29

dimaksudkan untuk mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab

kepada anggota ke dalam program-program tertentu, pelaksanaan

program kerja Komite Sekolah SDIA 29 telah sesuai rencana yang

ditetapkan, dan evaluasi dilakukan untuk menilai program kerja yang

telah terlaksana apakah sudah sesuai dengan rencana. Kemudian dalam

upayanya meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29

Semarang juga sudah cukup baik, Pengelolaan Komite Sekolah dalam

meningkatkan mutu pendidikan, dilaksanakan dengan

mengoptimalkan empat peran komite sekolah, yakni: Komite Sekolah

bertindak sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam

penentuan dan pelaksanaa kebijakan pendidikan di satuan pendidikan;

pendukung (supporting agency) baik yang berujud financial,

pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di

satuan pendidikan; pengontrol (controlling agency) dalam rangka

transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran

pendidikan di satuan pendidikan; dan mediator (mediator agency)

antara pemerintah dengan masyarakat di satuan pendidikan atau

mediator antara masyarakat dengan satuan pendidikan.

Page 78: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

2. Faktor pendukung pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan

mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang adalah; a)

Besarnya dukungan dari wali murid, dewan guru dan kepala sekolah,

b) Pengurus Komite Sekolah SDI Al Azhar 29 didominasi oleh kaum

ibu-ibu, c) Pengurus Komite Sekolah SDI Al Azhar 29 adalah orang-

orang yang berpendidikan, d) Pengurus Komite Sekolah SDI Al Azhar

29 mempunyai network diperusahaan-perusahaan ternama. Sedangkan

faktor penghambatnya adalah: a) Kesibukan pribadi dari masing-

masing pengurus Komite Sekolah SDI Al Azhar 29, b) Masih adanya

pengurus Komite Sekolah SDI Al Azhar 29 yang tidak melaksanakan

tugasnya, c) Kurangnya wawasan tentang organisasi komite sekolah,

dan wawasan tentang kependidikan. Faktor pendukung pengelolaan

Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al

Azhar 29 Semarang lebih banyak dari pada faktor penghambatnya. Hal

ini dapat dimanfaatkan pengurus Komite Sekolah SD Islam Al Azhar

29 Semarang dalam mengoptimalkan perannya sebagai lembaga

mandiri dalam mewujudkan tujuannya, yakni menciptakan suasana

dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam

penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan

pendidikan.

B. Saran-saran

Agar dapat terus meningkatkan pengelolaan Komite Sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Azhar 29 Semarang,

penulis merasa perlu menyampaikan saran-saran, sebagai berikut:

1. Komite Sekolah SD Islam Al Azhar 29 Semarang harus lebih banyak

lagi membuat program kerja yang berkaitan dengan perannya sebagai

pengontrol (controlling agency), dan sebagai mediator (mediator

agency). Dalam hal ini program kerja yang berhubungan dengan

proses pembelajaran di kelas.

Page 79: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

2. Komite Sekolah SD Islam Al Azhar 29 Semarang, harus lebih sering

melakukan pembangunan dalam tubuh organisasinya. Seperti

mengadakan pelatihan keorganisasian untuk pengurus dan anggota

Komite Sekolah, mengikuti seminar-seminar pendidikan, dan lain

sebagainya, yang dapat meningkatkan kinerja Komite Sekolah sebagai

lembaga independen dalam bidang pendidikan.

C. Penutup

Alhamdulillah, berkat karunia dan pertolongan Allah SWT, yang

didasari dengan niat dan kesungguhan hati akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengelolaan Komite

Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Islam Al Azhar 29

Semarang” dengan harapan semoga dapat memberikan manfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, untuk itu demi kesempurnaan dan perbaikan dalam

penelitian ini kritik dan saran yang bersifat konstruktif, sangatlah penulis

harapkan.

Page 80: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arcaro, Jerome S., Pendidikan Berbasis Mutu Prinsip-prinsip Perumusan dan

Tata Langkah Penerapan, terj. Yosal Irinatara, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2008.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Bafadal, Ibrahim, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, Cet.II.

Choir, Abu, “Manajemen Mutu Terpadu”, Modul Mata Kuliah Jurusan Kependidikan Islam, (Fakultas tarbiyah, IAIN Walisongo Semarang), t.d.

Departemen Pendidikan Nasional, ”Modul 2: Peningkatan Kemampuan Organisasional komite sekolah”, http://www.ziddu.com/download/5677996/ modul2.doc.html, akses: 07/04/2010.

Depdiknas, “Kepmendiknas nomor: 044/U/2002”, http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/docs/dok_16.pdf , Akses: 01/03/2010.

Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta: Depag RI, 2006.

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi FF.duskatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.

Echols, John M. dan Hasan Shadaly, Kamaus Bahasa Inggris Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia, 1992.

Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), Cet.VII.

Foeh, Ricky Ekaputra, “Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah,”, http://pakguruonline.pendidikan.net/mpmbs1.html, akses: 07/04/2010.

Glossary Terms, http://www.qaproject.org/methods/resglossary.html, Akses:13/05/2010.

Page 81: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Hasbullah, Otonomi Pendidikan : kebijakan otonomi daerah dan implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.

Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen:dasar penegrtian dan masalah, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cet.IV.

Hikmat, Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2009, cet.I.

Hutagalung, Rita., “Definisi Mutu”, http://weblog-pendidikan.blogspot.com/ 2009/08/definisimutu.html, Akses: 13/04/2010.

Imam Abi Abdillah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari al-Ja’fiy, Shahih Bukhari, Beirut: Dar al-Kutb al-Ilmiyah, 1992, Juz I.

Komariah, Aan dan Cepi Triatna, , Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Lailiyah, Istik, Peran Komite Sekolah Bagi Kehidupan Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Tawaran Kec.Kenduruan Kab.Tuban, Skripsi Sarjana IAIN Walisongo Semarang, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2007.t.d.

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rieneka Cipta, 2000, Cet.II.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002.

Mutowi, Ibrahim Ismat dan Amin Ahmad Khasan, Al-Ushul Al-Idharoh Littarbiyah, Riyad: Dar al-Syurq, 1998/1416 H.

Ngadino, “Optimalisasi Peran Komite Sekolah”, http://www.suarakomunitas.net/ ?lang=id&rid=21&id=2796, Akses: 07/04/2010.

Noer, M. Subkhan, “Partisipasi Komite Sekolah terhadap Pengembangan Madrasah, (Studi Kasus di MAN Kendal)”, Skripsi Sarjana IAIN Walisongo Semarang, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009.t.d.

Pantjastuti, Sri Renani, dkk., Komite Sekolah: Sejarah dan Prospeknya di Masa Depan, Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2008.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet.III.

Page 82: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Rahmad, Akbariz, “Rendahnya Mutu Pendidikan Kita http://akbarizrahmads.blogspot.com/rendahnya-kualitas .html, akses: 07/04/2010. Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabet, 2000.

Sallis, Edward, Total Quality Management in Education, London: Kogan Page, 1993.

___________, Total Quality Management In Education, terjemahan Dr. Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi, M.Ag dan Yogyakarta: IRCISOD, 2006.

Sisk, Henry L., Principles Of Management A Sistem Approach to the Management Process, (Chicago: Publishing Company, 1969), hlm. 10.

Sudarmanto, Gunawan, “Optimalisasi pemberdayaan unsur-unsur terkait pengelolaan sekolah yang mandiri dan berkualitas” http://blog.unila.ac.id/radengunawans/Manajemen-Pendidikan.pdf, akses: 07/07/2010.

Sugiono, Metode Penelitian, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung, Alfabeta, 2006.

Sukmadinata, Nana Syaodih, dkk. Pengendalian mutu pendidikan sekolah menengah (konsep, Prinsip, dan instrument), Bandung: PT Refika Aditama, 2008, Ce.II.

Suparlan, Membangun Sekolah Efektif, Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2008, cet.I.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Terry, George R. dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Bumi aksara, 2003, Cet.VIII.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana, TQM: Total Quality Management, Yogyakarta: Andi, 2003, Ed.V.

Umaedi, “Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, http://www.ssep.net/director.html, Akses: 01/03/2010.

________, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah/Madrasah, Ciputat: Pusat Kajian Manajemen mutu pendidikan, 2004, Ed.I.

Usman, Husaini, Manajemen teori Praktik & Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, ed.II.

Vincent Gaspers, Total Quality Management, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, Cet.1.

Page 83: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA DIRI Nama : Ali Mursidi Tempat / Tanggal lahir : Kendal / 05 April 1983 Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Asal : Tanjunganom rt.01/ rw.I Rowosari- Kendal

Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia Status / Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/ Kependidikan Islam

Tinggi/berat badan : 161/52

Golongan Darah : AB

Nama Orang Tua

a. Ayah : Rifai b. Ibu : Srianah c. Pekerjaan : Tani

Anak ke : Empat dari enam bersaudara

No. Telp. : 085290009885 II. PENDIDIKAN

A. PENDIDIKAN FORMAL 1. SD Negeri Tanjung Anom Lulus Th. 1995 2. SMP NU 09 Rowosari Lulus Th. 1998 3. Madrasah Aliyah Negeri Kendal Lulus Th. 2002 4. IAIN Walisongo Semarang Lulus Th. 2010

B. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. kursus Komputer Microsoft word Tahun 2002 2. Kursus Teknisi Komputer 2009 3. Teater Semut Kendal 4. Racana Walisongo Semarang

Semarang, 07 Juli 2010 Hormat saya, Ali Mursidi

Page 84: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

LAMPIRAN

Page 85: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

VISI MISI DAN TUJUAN SD ISLAM AL AZHAR 29 SEMARANG

VISI

Sekolah unggulan yang berbasis IPTEK dan keIslaman tanpa meninggalkan culture Jawa dengan mengembangkan seluruh aspek kecerdasan anak

MISI

Menjadikan SD Islam Al Azhar 29 Semarang sebagai sekolah unggulan

Melahirkan cendekiawan muslim yang mampu berbahasa Inggris dan Arab

Menghasilkan generasi yang santun dan berkompeten dalam IMTAQ, IPTEK

dan budaya Jawa.

Menciptakan pembelajaran yang melayani dan dapat mengembangkan seluruh

aspek kecerdasan anak meliputi: kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis

logis, kecerdasan kinestatik, kecerdasan spasial, kecerdasan lingkungan,

kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan musikal.

TUJUAN

ü Menghasilkan peserta didik yang taat beribadah dan bersikap santun dalam

tutur kata dan perilaku

ü Menghasilkan peserta didik yang aktif, inovatif, inisiatif dan kreatif

ü Menghasilkan peserta didik yang unggul dalam pencapaian kompetensi

ü Menghasilkan peserta didik yang menguasai seni

ü Menghasilkan peserta didik yang menguasai teknologi informasi dan

komunikasi (information technology and communication/ICT)

ü Menghasilkan peserta didik yang mengauasai kemampuan berbahasa asing

ü Mewujudkan peserta didik yang mandiri

ü Mampu berkompetensi dalam dunia global

Page 86: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Daftar Prestasi Non Akademik Siswa SD Islam Al Azhar 29 Semarang

Tahun Ajaran 2009/2010

No. Nama Juara Jenis Lomba

/ penyelenggara Tingkat

1. Qanisha agara I

Story Telling

/SMP Maria Regina

Kota

Semarang

2. Hanif Sefa A I Renang gaya Kupu-kupu Kec. Mijen

I Renang gaya bebas

3. Febri Dwi Avianto I Renang gaya dada Kec. Mijen

II Renang gaya bebas

4. Rochmat Rizky II Renang gaya dada Kec. Mijen

5. Zafnatia II Renang gaya dada Kec. Mijen

6. Anisha kurnia III

Fashion Show

/Aneka Jaya

Kota

Semarang

7. Qanisha agara I

Story Telling

/Pemkot Semarang

Kota

Semarang

8. Pramuka

Penggalang Putri I

Pionerring / LGM

SMPN 1 Semarang

Kota

Semarang

Harapan

I

LGM

/ SMPN 1 Semarang

9. Pramuka siaga

Putri II

Pesta Siaga

/Kwaran Mijen

Kec. Mijen

10. Pramuka Siaga

Putra III

Pesta Siaga

/Kwaran Mijen

Kec. Mijen

11. Qanisha agara I

Story Telling

/Pemkot Semarang

Kota

Semarang

12. Febri Dwi Avianto Harapan

II

Mapel IPS/ Olimpiade

dan Uji Kompetensi Al

Azhar se-Indonesia

Nasional

Page 87: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

13. M. Furqon P.K

I

Da’I Kecil/ Olimpiade

dan Uji Kompetensi Al

Azhar se-Indonesia

Nasional

14. Tim Cheerleader III

Pom pom girl/ lomba

futsal anak marimas 2010

Kota

Semarang

15. Tim Futsal III

Futsal/ lomba futsal anak

marimas 2010

Kota

Semarang

16. Akbar Azis Saputra I

Lomba Lukis / UPTD

kec. Mijen

Kec. Mijen

17. Ellena Salsabila I

Lomba Baca Puisi /

UPTD kec. Mijen

Kec. Mijen

18. M. Furqon P.K. I

Lomba Pidato / UPTD

kec. Mijen

Kec. Mijen

19. Ellena Salsabila Harapan

I

Lomba baca puisi festifal

seni

Diknas Kota

Semarang

20. M. Furqon P.K. III

Lomba Pidato festifal

seni

Diknas Kota

Semarang

21. Fayyaza zahia

Amara II

Fashion Show busan

casual/ DP mall

Kota

Semarang

Page 88: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

PANDUAN WAWANCARA

Pengelolaan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Islam Al Azhar 29 Semarang

Kepada Kepala SDIA 29 Semarang 2. Bagaimana Ibu memaknai Mutu Pendidikan?

Jawab: Mutu adalah kualitas atau nilai kebaikan suatu hal. Mutu berkaitan

dengan produk yang dapat berupa barang atau jasa. Mutu Pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang mencakup input, proses, output dan outcome.

3. Bagaimana strategi peningkatan mutu di SDIA 29 Semarang?

Jawab: Dalam meningkatkan mutu input, SD Islam Al Azhar 29 Semarang

melakukan seleksi terhadap calon peserta didik dengan melakukan observasi dengan alat-alat observasi yang memadahi. Observasi tersebut mencakup semua bidang, antara lain; a) Baca tulis, b) Berhitung, c) Pengetahuan umum, d) Pengetahuan agama, e) Membaca huruf hija’iyah, f) Motorik kasar, g) Motorik halus, h) Test psikologi.

- Langkah yang ditempuh untuk menigkatkan kualitas proses pembelajaran adalah: 1. Memberikan supervisi pada guru, baik supervise dari kepala sekolah,

UPTD ataupun Yayasan Pesantren Al Azhar Jakarta secara terprogram. 2. Memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi

guru, antara lain: a) pelatihan pembuatan alat peraga pendidikan b) pelatihan pembuatan pidato elektronik c) pelatihan Bahasa Inggris 2 kali seminggu d) pelatihan mengaji qiro’ati/al Qur’an e) pelatihan KTSP dari Al Azhar Jakarta f) pelatihan pembelajaran PAIKEMB tingkat Nasional di Yayasan

Pesantren Al Azhar Jakarta Pusat. g) Penambahan APP (alat peraga pendidikan) dan fasilitas pendukung

pembelajaran/sarana dan prasarana, seperti ruang AVA (audio visual aid), ruang musik, laboratorium IPA dan dalam perencanaan adalah pembuatan kolam renang untuk anak (peserta didik).

- Untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan memupuk tingkat kepercayaan masyarakat terhadap SD Islam Al Azhar 29 Semarang, maka ada beberapa hal yang dilakukan, diantaranya adalah; a) Remidial Teaching ang Remidial Test, b) tambahan jam belajar untuk persiapan UASBN dan UAS secara terprogram, c) bimbingan individual bagi anak yang belum mencapai rata-rata.

- Dalam mempersiapkan outcome agar diterima di SMP favorit, SD Islam Al Azhar 29 Semarang mengadakan bimbingan secara berkala dan

Page 89: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

terprogram kepada peserta didik yang akan melnjutkan ke SMP favorit, mulai dari pendaftaran, pemberkasan dan bimbingan test seleksi masuk SMP favorit.

Kepada Komite Sekolah di SDIA 29 Semarang 4. Apa nama Komite Sekolah di SDIA 29 Semarang?

Jawab: Komite Sekolah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang bernama

Jam’iyyatul Walidin, yang kemudian disebut dengan Jam’iyyah. Penamaan ini berdasarkan pada aturan yang telah ditetapkan oleh Yayasan Pesantren Islam Al Azhar Pusat. Jam’iyah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang

5. Apa Tujuan dibentuknya Komite Sekolah di SDIA 29 Semarang?

Jawab: Jam’iyyah SDIA 29 Semarang bertujuan untuk mewadahi peran serta

masyarakat khususnya wali murid, dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi dan efektifitas pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Motto Jam’iyyah SDIA 29 yaitu: “Bergandengan tangan meraih prestasi, mengedepankan kepentingan bersama, untuk kemajuan anak-anak Al azhar 29 Semarang”

6. Kenapa Jam’iyyah SDIA 29 Semarang keanggotaannya di dominasi oleh

kaum ibu-ibu? Jawab:

Alasan Jam’iyyah dipercayakan kepada ibu-ibu adalah, karena mereka sangat paham dengan keperluan anak-anaknya, menerima laporan langsung dari anak-anaknya tentang peristiwa di sekolah setiap hari, dan mereka punya jaringan yang kuat. Ibu-ibu dengan mudah bersosialisasi dan membentuk network semacam kelompok pengajian atau arisan. Ini yang menjadikan motivasi dan intensitas pertemuan mereka tinggi, sehingga menghasilkan ide-ide segar untuk kemajuan mutu di SD Islam Al Azhar 29 Semarang.

7. Bagaimana upaya Jam’iyyah dalam membantu SDIA 29 meningkatkan mutu

pendidikannya? Jawab:

Upaya yang dilakukan Jam’iyyah adalah dengan membuat program kerja. Dan program kerja tersebut merupakan penjabaran dari peran dan fungsi komite sekolah yaitu sebagai pemberi pertimbangan kepada pihak sekolah ,pendukung baik berupa tenaga, fikiran, maupun dana, pengontrol penggunaan dana BOS dan BPP, dan lain sebagainya dan sebagai mediator antara masyarakat dengan sekolah.

Page 90: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

8. Bagaimana Jam’iyyah menentukan program kerja, membagi tanggung jawab kepada anggotanya, melaksanakan program kerjanya, dan mengevaluasi program kerjanya?

Jawab: Proses perencanaan program Jam’iyyah, dilakukan dengan

mengidentifikasi kebutuhan berdasarkan program kerja SDI Al Azhar 29 Semarang, membuat rencana sementara, kemudian menentukan prioritas terhadap rencana-rencana sementara dan selanjutnya menentukan rencana. Kemudian rencana yang telah disusun, dikoordinasikan terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah, agar program kegiatan Jam’iyyah selaras dengan program kegiatan sekolah.

Program yang dilaksanakan dalam masa kepengurusan Jam’iyyah periode 2009-2011, Ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara rutin, secara periodik, dan 2 kali dalam setahun. Jadi tidak menutup kemungkinan kegiatan yang telah terlaksana pada Tahun Pelajaran 2009/2010, juga akan dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2010/2011. Selain program-program yang telah ditentukan dalam rencana, ada juga program kerja yang sifatnya insidental atau tak terduga, hal ini dikarenakan program kegiatan Jam’iyyah menyesuaikan juga dengan kegiatan sekolah

Pengorganisasian yang dilakukan oleh Jam’iyyah SDI Al Azhar 29 Semarang merupakan pembagian wewenang dan tanggung jawab kepada pengurus Jam’iyyah yang telah terbentuk. Pengorganisasian ini bertujuan untuk meringankan kinerja pengurus Jam’iyyah dalam melaksanakan program kerjanya, agar program kerja yang telah direncanakan tidak dipikul sendiri oleh Ketua Jam’iyyah.

Pelaksanaan program kerja Jam’iyyah merupakan penjabaran dari program kerja umum dan program kerja khusus yang telah dijabarkan diatas. Dalam pelaksanaan program kerja, seksie-seksi yang mempunyai tanggung jawab melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah disusun. setiap seksi mempunyai program kerja tersendiri. Dan program-program ini tidak melenceng tujuan awal maupun menyalahi program kerja sekolah.

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah sasaran kegiatan yang dilakukan Jam’iyyah sudah sesuai dengan apa yang direncanakan, dan untuk mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai dalam jangka waktu tertentu. Selain itu tindakan evaluasi juga untuk mengetahui kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan oleh anggota lembaga sehingga dapat dicarikan jalan pemecahannya. Evaluasi program kerja Jam’iyyah dimaksudkan untuk menilai semua kegiatan, apa yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan kajian berikutnya Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah sasaran kegiatan yang dilakukan Jam’iyyah sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. Evaluasi program kerja Jam’iyyah SD Islam Al Azhar 29 Semarang, dilaksanakan secara periodik, yaitu sebulan sekali pada saat rapat bulanan. Selain evaluasi program kerja secara intern, juga dilakukan evalusi kinerja Jam’iyyah yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun, dan evaluasi ini melibatkan badan pembina pusat yaitu dari Yayasan Pesantren Islam Al

Page 91: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

Azhar Jakarta. Dalam evaluasi ini dilakukan pembinanaan-pembinaan dari Al Azhar Pusat mengenai peran Jam’iyyah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang.

6. Apa faktor pendukung dan penghambat pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang. Jawab: a. Faktor pendukung

i) Besarnya dukungan dari wali murid, dewan guru dan kepala sekolah SD Islam Al Azhar 29 Semarang terhadap keberadaan Jam’iyyah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang.

j) Pengurus Jam’iyyah di SD Islam Al Azhar 29 Semarang didominasi oleh kaum ibu- ibu, hal ini akan memudahkan sosialisasi dengan masyarakat khususnya wali murid.

k) Pengurus Jam’iyyah adalah orang-orang yang berpendidikan, meskipun tidak semuanya dari kalangan pendidkan

l) Pengurus Jam’iyyah mempunyai network diperusahaan-perusahaan ternama.

b. Faktor penghambat m) Kesibukan pribadi dari masing-masing pengurus Jami’yyah, sehingga

dalam rapat tidak dapat dipastikan semuanya dapat hadir. n) Masih adanya pengurus Jam’iyyah yang tidak melaksanakan tugasnya.

Hal ini jelas menghambat organisasi dalam melksanakan program kerjanya.

o) Kurangnya wawasan tentang organisasi komite sekolah, dan wawasan tentang kependidikan.

Page 92: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR

FOTO-FOTO JAM’IYYAH SDI AL AZHAR 29 BSB

Pengurus Jam’iyyah 2009/2010 Bimbingan kpd Anggota Jam’iyyah

Santunan ke Panti Asuhan Supporting dlm acara lomba maulid

Konsultasi kesulitan belajar siswa Pendampingan Field Trip

Page 93: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR
Page 94: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR
Page 95: PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH SKRIPSIlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/92/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL AZHAR