15
PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN DENGAN PENERAPAN KONSEP PRODUKSI BERSIH (PENGELOLAAN LIMBAH CAIR USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH MELALUI PENERAPAN KONSEP PRODUKSI BERSIH) (Studi Kasus: Penerapan Produksi Bersih terhadap Limbah Cair Sapi Perah di CV. Lembah Hijau Multifarm (LHM) Solo, Jawa Tengah.) DOSEN PEMBIMBING : NOPI STIYATI P., S.Si, M.T OLEH : FATHUR RACHMAN H1E108018 PROGAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN

Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN DENGAN PENERAPAN

KONSEP PRODUKSI BERSIH (PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH MELALUI PENERAPAN

KONSEP PRODUKSI BERSIH)

(Studi Kasus: Penerapan Produksi Bersih terhadap Limbah Cair Sapi Perah di CV.

Lembah Hijau Multifarm (LHM) Solo, Jawa Tengah.)

DOSEN PEMBIMBING :

NOPI STIYATI P., S.Si, M.T

OLEH :

FATHUR RACHMAN H1E108018

PROGAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2010

Page 2: Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

ABSTRACT

Cleaner Production is strategy put in order sphere of character preventif, intgrated and do aplication to continue in proses production, produc and service for growing eko- efesience so negative risk to our health and environtment.

Put in order cleaner production to study in CV. Lembah Hijau Multifar (LHM) Solo, Central Java giving to impact is very positive where can giving to value economic the account the turn is waste from producting until profitable to people and can mimnimation inpact polotion from a waste production.

The cleaner production do it from begin process production until at finishing process production, with principle purpose is activity in work milk livestock of cow have a conception environtment and friendly to environment.

Key words : Cleaner production, environtment, conception environtment, waste

ABSTRAK

Produksi bersih adalah strategi yang diterapkan secara berkelanjutan dengan bersifat prefentiv, terpadu dan diaplikasikan secara terus dalam proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan eko-efesiensi sehingga mengurangi resiko pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Penerapan produksi bersih pada studi kasus di CV. Lembah Hijau Multifar (LHM) Solo, Jawa Tengah memberikan dampak yang sangat positive dimana dapat memberikan nilai ekonomi terhadap pengolahan daur ulang limbah dari hasil kegiatan produksi sehingga bermamfaat bagi warga dan dapat meminimasi dampak pencemar dari limbah produksi.

Produksi bersih dilakukan dari awal kegiatan produksi hingga akhir kegiatan produksi. Dimana maksud utamnya dalam kegiatan usaha ternak susu sapi menerapkan atau memiliki konsep prodiksi yang ramah lingkungan dan berwawasan lingkungan.

Kata Kunci : Produksi bersih, berwawasan lingkungan, linghkungan, limbah

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan seiring maju dan berkembangnya penunjang dan pembangunan ekonomi baik dalam berbagai bentuk seperti industri, pertanian, perikanan, dan lainnya yang tidak lepas dari kebutuhan para manusia yang semakin meningkat pula, begitu banyak dampak yang ditimbulkan baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.

Page 3: Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

Banyak dampak negative atau krisis lingkungan yang melanda negeri kita ini yang disebabkan oleh kesalahan dalam operasi dan proses dalam rangka pembangunan ekonomi tersebut, sehingga dampak itu tidak hanya dirasakan oleh para pengembang atau pemilik usaha namun yang merasakannya adalah para masyarakat sekitar dan kecil, bahkan para pemilik usaha tersebut tidak merasakannya.

Dampak negative atau krisis lingkungan yang ditimbulkan dapat berupa pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah dan mengganggu serta merusak kesehatan manusia dimana hal ini apabila tidak dikelola dengan sungguh – sungguh dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem sehingga dapat mengakibatkan kepunahan dan akhirnya tidak adanya kehidupan didunia ini.

Hal itu memicu kita untuk mengembangkan strategi pembangunan ekonomi bersifat sustainable dan berwawasan lingkungan, salah satunya adalah dengan menerapkan Cleaner Production atau pruduksi bersih. Berkaitan dengan hal itu, mengkaji dan memahami paradigma produksi bersih akan merupakan upaya yang sangat bermanfaat, mengingat paradigma tersebut dikembangkan berdasarkan pengamatan terhadap berbagai kesalahan praktek industri yang telah terjadi.

Batasan Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah yaitu: apakah penerapan konsep produksi bersih dalam mengelola kualitas lingkungan dapat menjawab dari segala permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh hasil buangan dari kegiatan usaha, dan dijelaskan pula cara perenerapan konsep produksi yang baik dan benar melalui salah satu study kasus mengenai penanganan limbah ternak susu sapi sehingga akan diketahui mamfaat dari produksi bersih..

Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi awal menganai konsep produksi bersih dalam pengelolaan kualitas lingkungan dan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan limbah padat dan cair sapi perah melalui penerapan produksi bersih dan berapa besar kadar polutan dalam limbah cair ternak dapat diminimisasi.

Metode Penulisan

Dalam pembuatan tulisan ini, metode yang digunakan adalah metode kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data-data dari literatur-literatur dan jurnal penelitian yang bersangkutan dengan pengelolaan kualitas lingkungan khususnya melalui konsep produksi bersih. Selain itu pengumpulan data juga di dapat dari pencarian informasi-informasi dari internet.

Page 4: Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Produksi Bersih

Konsep Cleaner Production dicetuskan oleh United Nation Environmental Program (UNEP) pada bulan Mei 1989. UNEP menyatakan bahwa Cleaner Production merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara kontinu pada proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan eko-efisiensi sehingga mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Produksi bersih tidak hanya menyangkut proses produksi, tetapi juga menyangkut pengelolaan seluruh daur hidup produksi, yang dimulai dari pengadaan bahan baku dan pendukung, proses dan operasi, hasil produksi dan limbahnya sampai ke distribusi serta konsumsi.

Teknik Pelaksanaan Produksi Bersih

Ada beberapa teknik pelaksanaan produksi bersih adalah (Afmar, 1999):1. Pengurangan pada sumber merupakan pengurangan atau eliminasi limbah pada sumbernya. Upaya ini meliputi :a. Perubahan produk

Perancangan ulang produk, proses dan jasa yang dihasilkan sehingga akan terjadi perubahan produk, proses dan jasa. Perubahan ini adapat bersifat komprehensif maupun radikal. Dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

- Subsitusi produk- Konservasi produk- Perubahan komposisi produk

b. Perubahan Material InputPerubahan material input dilaksanakan untuk mengurangi atau menghilangkan

bahan berbahaya dan beracun yang masuk atau digunakan dalam proses produksi sehingga dapat menghindari terbentuknya limbah B3 dalam proses produksi.c. Volume Buangan Diperkecil

Ada dua macam cara yang dapat dilakukan, yaitu:- PemisahanPemisahan limbah dimaksudkan untuk memisahkan limbah yang bersifat racun dan berbahaya dengan limbah yang tidak beracun. Teknologi ini dipakai untuk mengurangi volume limbah dan menaikan jumlah limbah yang dapat diolah kembali.- MengkonsentrasikanMengkonsentrasikan limbah pada umumnya untuk menghilangkan sejumlah komponen. Dilakukan dengan pengolahan fisik, misalnya pengendapan atau penyaringan. Komponen yang terpisah dapat digunakan kembali.

d. Perubahan TeknologiPerubahan teknologi mencakup modifikasi proses dan peralatan. Tujuannya

untuk mengurangi limbah dan emisi. Perubahan teknologi dapat dilaksanakan mulai dari yang sederhana dalam waktu singkat dan biaya yang murah sampai perubahan yang memerlukan investasi tinggi. Pengeluaran biaya yang tinggi untuk memodifikasi peralatan akan diimbangi dengan adanya penghematan bahan, kecepatan produksi dan menurunnya biaya pengolahan limbah (Susanti, 1997).

Page 5: Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

e. Penerapan Operasi yang Baik (good house keeping)Praktek operasi yang baik (good house keeping) adalah salah satu pilihan

pengurangan pada sumber, mencakup tindakan prosedural, administratif atau institusional yang dapat digunakan di perusahaan untuk mengurangi terbentuknya limbah. Penerapan operasi ini melibatkan unsur-unsur:- Pengawasan terhadap prosedurproseduroperasi- Loss prevention- Praktek manajemen- Segregasi limbah- Perbaikan penanganan material- Penjadwalan produkPeningkatan good housekeeping umumnya dapat menurunkan jumlah limbah antara 20 sampai 30% dengan biaya yang rendah.

2. Daur UlangDaur ulang merupakan penggunaan kembali limbah dalam berbagai bentuk, di antaranya:

a. Dikembalikan lagi ke proses semulab. Bahan baku pengganti untuk proses produksi lainc. Dipisahkan untuk diambil kembali bagian yang bermanfaatd. Diolah kembali sebagai produk samping

Walaupun daur ulang limbah cenderung efektif dari segi biaya dibanding pengolahan limbah, ada hal yang harus diperhatikan yaitu bahwa proses daur ulang limbah harus mempertimbangkan semua upaya pengurangan limbah pada sumber telah dilakukan.

Keuntungan Produksi Bersih

Semua industri di seluruh dunia semakin menyadari keuntungan yang dapat diperoleh dari produksi bersih dan mereka telah mengembangkan program tersebut di perusahaannya. Strategi produksi bersih yang telah diterapkan di berbagai negara menunjukkan hasil yang lebih efektif dalam mengatasi dampak lingkungan dan juga memberikan beberapa keuntungan Bapedal (1998), antara lain

a). Penggunaan sumberdaya alam menjadi lebih efektif dan efisien b). Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan pencemar c). Mencegah berpindahnya pencemaran dari satu media ke media yang lain d). Mengurangi terjadinya risiko terhadap kesehatanmanusia dan lingkungan e). Mengurangi biaya penaatan hukum f). Terhindar dari biaya pembersihan lingkungan (clean up) g). Produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar internasional h). Pendekatan pengaturan yang bersifat fleksibel dan sukarela.

Page 6: Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

METODE PENELITIAN

Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini disajikan dalam Gambar 1. Berdasarkan kerangka pikir tersebut tampak bahwa salah satu kegiatan yang dilakukan oleh CV. LHM, Solo dalam sistem usaha peternakannya adalah penambahan probiotik starbio pada pakan sebelum diberikan kepada sapi perah. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan analisis terhadap sistem tersebut, yaitu dengan melihat kualitas limbah usaha peternakan sapi perah di CV. LHM, Solo.

Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer adalah data sampel air untuk mengukur kadar polutan yang terkandung dalam limbah cair sapi perah. Sampel air ini diambil tiga kali sebulan pada keluaran bak sedimentasi 1, II, dan III (Gambar 2). Parameter kualitas air dan metode yang digunakan disajikan pada Tabel 1, sedangkan Analisis kualitas air dilakukan di Laboratorium Kimia FMIPA, UNS, Solo.

Page 7: Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

Tahap-tahap sistem pengelolaan limbah pada CV. Lembah Hijau Multifarm, Solo (Gambar 2), yaitu : (1) Penambahan starbio (bioaktivator) pada pakan sapi, sehingga mikroorganisme yang ada dalam starbio akan menguraikan protein, karbohidrat dan lemak yang ada dalam pakan dengan sempurna, sehingga mudah diserap dan dicerna oleh ternak; (2) Proses sedimentasi awal (Bak I), merupakan pengelolaan secara fisik. Dengan proses ini diharapkan terjadi pemisahan antara limbah padat dan limbah cair; (3) Limbah, kemudian dialirkan ke Bak II. Pada bak ini limbah akan mengalami proses sedimentasi ke-2 yaitu proses sedimentasi yang waktunya diperpanjang (Extended Aeration); (4) Selanjutnya limbah ditampung pada Bak III. Bak ini ditanami dengan eceng gondok (Eichornia crassipes) untuk membantu menguraikan limbah cair tersebut, sehingga mengurangi zat-zat pencemar yang ada dalam limbah cair; dan (5) Akhirnya limbah padat yang sudah mengendap diangkat ke atas pelataran dan dibiarkan mengering. Selanjutnya diangkut ke tempat pengomposan untuk diproses menjadi pupuk organik/kompos.

Data sekunder berupa manajemen usaha ternak, usaha budidaya padi sawah, budidaya ikan dan proses penanganan limbah ternak, yang akan digunakan untuk melihat berapa besar manfaat sistem usaha peternakan dengan pendekatan konsep produksi bersih yang dilakukan. Data ini diperoleh dari CV, Lembah Hijau Multifarm yang berlokasi di Desa Triyagan Kec, Mojolaban Kab. Sukoharjo, Solo-Jawa Tengah yang disertai wawancara dengan manajer dan staf perusahaan.

Page 8: Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam peneltian ini adalah analisis komparatif, yaitu dengan membandingkan parameter kualitas air limbah yang diperoleh dengan baku mutu limbah yang telah ditetapkan (KEP-51/MENLH/10/1995). Selanjutnya data ditabulasi sesuai dengan tujuan penelitian dan dianalisis secara deskriptif. Sedangkan untuk melihat manfaat ekonomi sistem usaha peternakan, maka dilakukan analisis ekonomi usahatani, yaitu analisis B/C Ratio.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Penurunan Kadar Pencemar

Penerapan konsep produksi bersih pada kasus ini dilakukan pada segala proses produksi sehingga semua hasil produksi yang dihasilkan dapat dimamfaatkan kembali sehingga dapat bernilai ekonomis dan berguna bagi usaha tani,dimana limbah-limbah yang dihasilkan, baik limbah padat maupun cair dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Limbah padat diproses menjadi pupuk organik (Fine Compost) yang dimanfaatkan untuk tanaman di persawahan ataupun di lahan kering, sehingga lahan, di samping hasil utama berupa padi dan palawija, juga menghasilkan jerami yang dimanfaatkan sebagai pakan sapi. Kolam ikan, di samping menghasilkan ikan, juga menghasilkan lumpur kolam untuk bahan pembuatan kompos. Dengan demikian tidak ada limbah yang terbuang langsung ke lingkungan.

Tabel 2. Rata-rata Hasil Analisis Karakteristik Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah di CV. Lembah Hijau Multifarm (LHM), Solo-Jawa Tengah, 2001*)

Hasil dari pemeriksaan kualitas dari limbah yang dihasilkan pada bak pengelolaan akhir ternyata pH, TDS, Nitrit & Nitrat masih berada di bawah baku mutu limbah cair golongan I. NH3-N masih berada di bawah baku mutu limbah cair golongan II. Sedangkan TSS, BOD, COD, & H2S (Tabel 2) masih berada di bawah baku mutu limbah cair golongan IV brdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan

Page 9: Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

Hidup : KEP-51/MENLH/10/1995 tentang baku mutu limbah cair. Hal ini berarti kualitas limbah cair sapi perah tersebut relatif masih baik dan belum mencemari lingkungan, karena belum melewati batas maksimum yangdiperbolehkan.

Aspek Ekonomi

Tabel.3 Rincian Dana

Dari segi aspek ekonomi penerapan konsep produksi bersih menambah

nilai ekonomi yang cukup besar kususnya pada kasus ini di keranakan dalam awal kegiatan produksi hingga akhir dari kegiatan produksi di lakukan konsep produksi bersih yang dapat meminimasi kecelakaan, mendaur ulang limbah yang dihasilkan dan yang terpenting menekan biaya produksi yang cukup besar khususnya pada pengelolaan limbah yang dlama kasus ini dilakukan dengan penambahan suplemen starbio pada pakan, sistem manajemen pengelolaan limbah mulai dari awal produksi, proses produksi maupun di akhir produksi, penanaman eceng gondok (Eichornia crassipes) pada bak pengelolaan akhir (III) cukup berperan dalam meminimisasi beban pencemaran yang ada., sehingga pengeluaran berkurang. Selain itu limbah yang dihasilkan tersebut didaur ulang sehingga menjadi suatu yang bernilai ekonomis seperti dapat dijadikan pupuk kandang, kompos, dll.

KESIMPULAN

1. Cleaner Production merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara kontinu pada proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan eko-efisiensi sehingga mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

2. Sistem pengelolaan limbah mulai dari awal produksi, proses produksi dan

akhir produksi dapat memberikan nilai tambah bagi limbah pertanian,

sehingga limbah tersebut dapat dimanfaaatkan oleh masing-masing

usahatani

yang ada.

3. Kualitas limbah cair sapi perah di CV. Lembah Hijau Multifarm, Solo

relatif masih baik, artinya belum melewati batas maksimum yang

diperbolehkan.

Page 10: Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dengan Penerapan Konsep Produksi Bersih (Pengelolaan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi

4. Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa sistem usaha peternakan yang

menerapkan konsep produksi bersih dapat memberikan keuntungan yang

cukup signifikan, karena mempunyai B/C Ratio yang lebih besar dari satu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010.Produksi Bersih.http.//www.produksi bersi.com/terbaru/artikeldiakses tanggal 1 Maret 2010

Anonim.2010.Study Kasus Produksi Bersih.http.//www.produksi bersi.com/terbaru/artikeldiakses tanggal 1 Maret 2010

Afmar, Mulyadi. 1999. Faktor Kunci dan Efektif Penerapan CleanerProduction di Industri. ITB. Bandung

Balai Pusat Statistik, 2001. Buku Statistik Peternakan Departemen Pertanian. Jakarta.

Bapedal, 1998. Produksi Bersih di Indonesia. Laporan Tahunan. BadanPengendalian Dampak Lingkungan. Jakarta.

Salundik, 1998. Pengolahan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah dengan Eceng Gondok (Eichornia crassipes (Mart) Solms). Tesis Program Pascasarjana IPB. Bogor. (Tidak dipublikasikan).

Sudaryanto, M. dan Jamal, E. 2000. Pengembangan Agribisnis Petemakan Melalui Pendekatan "Corporate Farming" untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.

Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1995. Kep 51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair.

Susanti, Margaretha Tuti. 1997. Studi . Minimasi Limbah. ITB. Bandung