Upload
others
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PENGUKURAN
SUDUT UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Nadia Azizah Farhani
NIM: 131134167
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Selesainya skripsi ini berkat semangat yang diberikan dari banyak pihak
terutama Allah SWT. Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan jalan kemudahan atas semua
usaha yang ku lakukan.
2. Bapak Agus Sumarto dan Ibu Sutri Orbayati selaku orangtua yang selalu
memberikan doa, semangat, dan motivasi.
3. Teman-teman payung skripsi THB (Nimas, Erfindo, Eta, Sekar, Devi,
Ambar, dan Eka) yang selalu saling membantu dan memberikan dorongan
semangat.
4. Sahabat-sahabat terbaik yang selalu memotivasi yaitu Erisa, Ninda, Layly,
Izah, Anita, Helda, dan Alfi.
5. Sahabat Uluh-Uluh yaitu Agnes, Yoshinta, dan Erfindo yang selalu
memberikan semangat.
6. Teman baikku Khalih Ridho Pangesti yang selalu menyemangati dalam
mengerjakan skripsi.
7. Motivator M. Bayu Tejo Sampurno yang selalu memberikan inspirasi serta
dukungan yang tinggi.
8. Keluarga besar yang selalu memberikan bantuan serta menjagaku.
9. Semua teman PGSD angkatan 2013.
10. Universitas Sanata Dharma yang saya banggakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Allah S.W.T telah memberikan power yang dahsyat dari dua alam
untuk membantu sesama yang saling membutuhkan.”
(Nadia Azizah Farhani)
"Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi
tantangan; dan saya percaya pada diri saya sendiri."
(Muhammad Ali)
"Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah
dilaksanakan/diperbuatnya"
(Ali Bin Abi Thalib)
"Apabila Anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka Anda telah
berbuat baik terhadap diri sendiri."
(Benyamin Franklin)
“Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena
mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka
lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk
menunggu inspirasi.”
(Ernest Newman)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah di sebutkan dalam
kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2017
Peneliti
Nadia Azizah Farhani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Nadia Azizah Farhani
Nomor Mahasiswa : 131134167
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PENGUKURAN SUDUT UNTUK
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR”
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya mapun memberikan
royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 25 Januari 2017
Yang menyatakan
Nadia Azizah Farhani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PENGUKURAN SUDUT UNTUK
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Nadia Azizah Farhani
Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah
yang terkait dengan pengembangan tes hasil belajar. Masalah yang dihadapi guru
adalah kesulitan pembuatan tes hasil belajar dengan kualitas baik. Maka dari itu
peneliti menggunakan penelitian pengembangan (R&D) untuk melakukan
pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan
pengukuran sudut untuk siswa kelas V SD. Hasil uji coba produk dianalisis
menggunakan software TAP (Test Analysis Program).
Peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian R&D Borg and Gall
yang menggunakan tujuh langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji
coba produk, (7) revisi produk. Produk berupa tes hasil belajar yang baik telah
divalidasi oleh empat ahli dan diuji cobakan di SD N Bantulan dan SD N 2
Gadingharjo dengan jumlah 60 siswa.
Hasil penelitian pengembangan menunjukkan bahwa 46,67% atau 28 butir
soal valid dan reliabel dari 60 butir soal. Analisis tingkat kesukaran “mudah” ada
39,28 % atau 11 soal, “sedang” ada 60,72% atau 17 soal, dan tidak ada soal
dalam kategori “sukar”. Terdapat hasil analisis daya pembeda yang “baik”
sebanyak 85, 71% atau 24 soal dan “baik sekali” sebanyak 14,29 % atau 4 soal.
Pengecoh yang kurang berfungsi ada 10 soal dan akan direvisi agar bisa
digunakan.
Kata Kunci : Pengembangan, tes hasil belajar, validitas, reliabilitas, daya
pembeda, tingkat kesukaran, pengecoh, dan kualitas tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF MATH ACHIEVEMENT TEST ON THE BASE
COMPETENCE OF MEASURING THE ANGLE FOR GRADE V STUDENTS
ON ELEMENTARY SCHOOL
Nadia Azizah Farhani
Sanata Dharma University
2017
The background of this research began from the existence of a potential
and problem related to the development of achievement test. The problem from
teacher is a difficulty on making test result a good quality. Therefore, the
researcher used research and development (R & D) to do the development of math
achievement test on the base competence of measuring the angle for grade V
students on elementary school. The results of product experiment were analyzed
using TAP (Test Analysis Program) software.
The researcher used seven steps of Borg and Gall’s research steps: (1)
potential and problem, (2) data collection, (3) product design, (4) design
validation, (5) design revision, (6) product experiment, (7) product revision. The
product in the form of a good achievement had been validated by four experts and
had been tested in SD N Bantulan and SD N 2 Gadingharjo with the total 60
students.
The research result of seven developments showed that 46,67% or 28 out
of 60 questions were valid and reliable questions . The analysis of difficulty level
showed that there were 39.28 % or 1 question was ”easy”, 60.72 or 17 questions
were “medium” and there was no question in the “difficult” category. The result
of distinguishing were 85.71 % or 24 questions were “good” and 14.29 % or 4
questions were “very good”. There was 10 “less functioned” distract questions
and they would be revised in order that they could be used.
Keywords : Development, achievement test, validity, reliability, distinguishing,
difficulty level, distracter, and test quality.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur terhadap Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan
serta kelancaran atas terselesaikannya skripsi ini. Skripsi tugas akhir dengan judul
“Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar Melakukan
Pengukuran Sudut untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar merupakan syarat
memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti
mengucapkan terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan kesehatan serta karuniaNya
atas terselesaikannya tugas skripsi.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan arahan serta bimbingan atas skripsi ini.
6. Ibu Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi untuk terselesaikannya skripsi ini.
7. Ibu Siti Nurjanah S.Pd. dan Sumarni S.Pd selaku guru kelas V A dan V B SD
N Bantulan yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan penelitian
hingga selesai.
8. Ibu Suyamsih, S.Pd.SD selaku guru kelas V A SD N 2 Gadingahrjo yang
telah memberikan izin penelitian hingga selesai.
9. Bapak Drs. I Nyoman Arcana, M.Si. selaku ahli matematika yang telah
memberikan saran serta komentar untuk terselesaikannya produk skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Bapak Supramono, S.Pd. selaku guru kelas V SD Proketen yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan komentar produk peneliti agar menjadi
lebih baik.
11. Ibu Wuri S.Pd. selaku guru kelas V SD Bantulan yang telah memberikan
saran mengenai produk yang telah dibuat peneliti.
12. Ibu Sri Mulyani, S.Pd.SD selaku guru kelas V SD Tlogowatu yang telah
membantu memberikan perbaikan mengenai produk yang telah dibuat
peneliti agar menjadi lebih baik.
13. Seluruh kelas VA dan VB SD N Bantulan yang telah membantu peneliti
dalam melakukan penelitian.
14. Seluruh siswa kelas V A SD N 2 Gadingharjo yang telah memberikan waktu
untuk membantu pebelitian hingga selesai.
15. Sekretariat PGSD yang telah memberikan waktunya untuk membantu segala
keperluan skripsi ini.
16. Semua pihak-pihak yang telah meluangkan waktu untuk membantu
pelaksanaan penelitian.
Peneliti menyadari bahwa penulisan-penulisan skripsi ini masih memiliki
banyak kekurangan. Peneliti berharap kritik dan saran untuk memperbaiki skripsi
yang telah dibuat ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang
terutama yang membutuhkan.
Peneliti
Nadia Azizah Farhani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………………….... vii
ABSTRAK……………………………...……………………………...…......... viii
ABSTRACT............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………...….….... x
DAFTAR ISI………………………………………………………….…...….… xii
DAFTAR TABEL ………………………………..……………………......….... xv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
F. Batasan Istilah ................................................................................................ 6
G. Spesifikasi Produk ......................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 8
A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 8
1. Tes Hasil Belajar ................................................................................. 8
a. Definisi Tes .................................................................................... 8
b. Definisi Belajar .............................................................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
c. Definisi Hasil Belajar ................................................................... 10
d. Definisi Tes Hasil Belajar ............................................................. 10
e. Ciri-Ciri Tes Hasil Belajar ............................................................ 11
f. Bentuk Tes Hasil Belajar .............................................................. 12
g. Tes Pilihan Ganda ......................................................................... 14
h. Kelebihan dan Kelemahan dari Tes Pilihan Ganda ...................... 15
i. Kaidah Penulisan Tes Tipe Pilihan Ganda ................................... 16
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar ………………………………….…… 17
a. Validitas …………….………………………...………………… 17
b. Reliabilitas ……………………………………………….……… 21
c. Karakteristik Butir Soal ………………………………….……… 23
1) Daya Pembeda ………………………………………….….. 23
2) Tingkat Kesukaran …………………………………….….... 24
3) Pengecoh ……………………………………………….…... 24
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar…………..………...………….…. 25
4. Matematika …………………………………………………….…... 28
5. Kompetensi Dasar Melakukan Pengukuran Sudut ………...………. 29
6. Taksonomi Tes Hasil Belajar……...…….………………………….. 31
B. Penelitian Relevan ……………………………………………………….. 34
C. Kerangka Berpikir ………………………………………….…....…….… 37
D. Pertanyaan Penelitian .………...…...……………..……………………... 38
BAB III METODE PENELITIAN……………..………………………..….…... 40
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40
B. Setting Penelitian......................................................................................... 45
C. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 46
D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….….…... 51
E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 53
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 70
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 70
1. Prosedur Pengembangan Tes Hasil Belajar ........................................... 70
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ......................................................... 74
B. Pembahasan ................................................................................................ 87
1. Prosedur Pengembangan Tes Hasil Belajar ........................................... 87
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ......................................................... 93
BAB V PENUTUP …………………………………......…………...….…...… 103
A. Kesimpulan........................................................................................... 103
B. Keterbatasan Pengembangan ………………………...………............ 104
C. Saran ………………………………………………...……................. 104
DAFTAR REFERENSI ………………………….…………...…….…......…. 106
LAMPIRAN …………………………………….…………..………………... 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ……..………………………………............... 54
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal ..................................................................................... 56
Tabel 3.3 Kualifikasi Skor Validator Ahli ......................................................... 62
Tabel 3.4 Kriteria Validitas ................................................................................ 63
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas ............................................................................ 65
Tabel 3.6 Klarifikasi Daya Pembeda ................................................................. 67
Tabel 3.7 Indeks kesukaran …...……………………………………..……....... 68
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli ............................................................................. 72
Tabel 4.2 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Tipe A ....................................... 74
Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Tipe B ........................................ 76
Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A ............................................... 78
Tabel 4.5 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B ............................................... 79
Tabel 4.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A ......................................... 81
Tabel 4.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B ......................................... 83
Tabel 4.8 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A ........................................................ 84
Tabel 4.9 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B ....................................................... 85
Tabel 4.10 Daftar Pengecoh yang Tidak Berfungsi ............................................. 91
Tabel 4.11 Analisis Uji Validitas dan Kategori Soal Tipe A ............................... 93
Tabel 4.12 Analisis Uji Validitas dan Kategori Soal Tipe B ............................... 94
Tabel 4.13 Hasil Analisis Daya Pembeda dan Kategori Soal Tipe A .................. 95
Tabel 4.14 Hasil Analisis Daya Pembeda dan Kategori Soal Tipe B .................. 96
Tabel 4.15 Analisis Tingkat Kesukaran dan Kategori Soal Tipe A ………......... 97
Tabel 4.16 Analisis Tingkat Kesukaran dan Kategori Soal Tipe B ……………. 98
Tabel 4.17 Analisis Pengecoh Berfungsi dan Tidak Berfungsi Soal Tipe A …... 99
Tabel 4.18 Analisis Pengecoh Berfungsi dan Tidak Berfungsi Soal Tipe B .… 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan ……...…………… 36
Gambar 3.1 Langkah Metode Penelitian Pengembangan …..………………….. 41
Gambar 3.2 Bagan Langkah-Langkah Pengembangan Tes Hasil Belajar ……... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 110
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ...................................... 112
Lampiran 3 Surat Ijin Uji Validitas Instrumen Penelitian ............................... 114
Lampiran 4 Lembar Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ........................... 116
Lampiran 5 Lembar Kuesioner ........................................................................ 121
Lampiran 6 Validasi Para Ahli ........................................................................ 123
Lampiran 7 Tabel Spesifikasi Produk Tipe Soal A ......................................... 139
Lampiran 8 Tabel Spesifikasi Produk Tipe Soal B ......................................... 176
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Validator Ahli Soal Set A .............................. 216
Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Validator Ahli Soal Set B .............................. 218
Lampiran 11 Lembar Soal Tipe A……………………………..……….……... 220
Lampiran 12 Lembar Soal Tipe B……………………………..…….......….… 230
Lampiran 13 Hasil Jawaban Siswa Soal Tipe A…………………..…..………. 241
Lampiran 14 Hasil Jawaban Siswa Soal Tipe B…………………..…...…...…. 243
Lampiran 15 Hasil Analisis Uji Coba Produk Tes Hasil Belajar Tipe A …...... 245
Lampiran 16 Hasil Analisis Uji Coba Produk Tes Hasil Belajar Tipe B …...... 253
Lampiran 17 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment…………………...…...…... 262
Lampiran 18 Foto Hasil Uji Coba Produk Lapangan Terbatas ……...……..... 263
Lampiran 19 Curricullum Vitae…………………………………...………..… 264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
Dalam Bab 1, peneliti akan membahas tentang latar belakang, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah,
dan spesifiksi produk.
A. Latar Belakang
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2002: 263) pendidikan
adalah proses pengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses,
cara, perbuatan mendidik. Suardi (2012: 1) memaparkan bahwa pendidikan
merupakan sarana yang menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaan
untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Pendidikan adalah
bimbingan dalam memajukan ilmu pengetahuan maupun wawasan yang bertujuan
untuk mencapai sesuatu hal yang ingin diperoleh. Pendidikan dilakukan peserta
didik secara sadar dalam belajar untuk meningkatkan potensi pengetahuan.
Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dapat
diperoleh melalui proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekolah memiliki
tujuan untuk meningkatkan kecerdasan peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran. Pendidikan di sekolah merupakan peran penting untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan Sekolah Dasar
memberikan konsep dasar berupa membaca, menulis, berhitung, dan
meningkatkan pengetahuan dari bermacam-macam pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Peningkatan kualitas pendidikan dilakukan dengan cara peningkatan kualitas
pembelajaran dan peningkatan kualitas penilaian. Peningkatan kualitas
pembelajaran memiliki proses yang lama dalam menentukan model pembelajaran
yang tepat untuk mengajar peserta didik. Kualitas pembelajaran dapat diketahui
dari hasil assessment siswa. Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan
nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sudjana, 1990: 3).
Alat ukur atau instrumen tes dan non-tes dapat digunakan dalam sistem penilaian.
Setiap pertanyaan dalam tes akan membutuhkan jawaban guna mengetahui
kemampuan seseorang (Mardapi, 2007:67). Alat ukur atau instrumen tes dan non-
tes yang digunakan akan memperoleh hasil atau memperoleh jawaban dari tes
yang diajukan.
Alat ukur atau instrumen dapat dikatakan baik apabila memenuhi standar
validitas dan reliabilitas. Alat ukur atau instrumen dikatakan valid apabila suatu
konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang harus
diukur (Surapranata, 2004: 50). Oleh karena itu, suatu instrumen dikatakan valid
kalau instrumen atau alat ukur tersebut benar-benar mengukur sesuatu yang
hendak diukur (Yusuf, 2015:61). Validitas ini dimaksud agar hasil tes mampu
memprediksi keberhasilan peserta didik dikemudian hari, misalnya ujian masuk
atau tes seleksi (Jihad dan Haris, 2012: 179). (Sudjana, 1990: 16) mengemukakan
bahwa reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat penilaian dalam menilai apa
yang dinilai. Suatu alat ukur dinyatakan andal (reliable) bila memberikan hasil
yang sama pada berkali-kali pengulangan pengukuran (Subali, 2012: 113).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Reliabilitas memberikan konsistensi yang membuat terpenuhinya syarat utama,
yaitu validnya suatu skor instrumen. Semakin reliable suatu tes, semakin yakin
kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama
dan bisa dipakai di suatu tempat sekolah ketika dilakukan tes kembali. Alat ukur
dapat dikatakan baik apabila memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah,
sedang, dan sukar. Alat ukur yang baik juga memiliki daya pembeda yang harus
diperhatikan saat membuat tes hasil belajar. Daya pembeda harus dimiliki oleh
alat ukur yang baik untuk membedakan kemampuan peserta tes yang pandai
dengan yang kurang pandai (Sulistyorini, 2009: 173). Selain itu alat ukur yang
baik dalam tes pilihan ganda harus memperhatikan pengecoh agar berfungsi
dengan baik. Alat ukur dapat dikatakan baik apabila tes tersebut valid dan reliabel
serta daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh dapat berfungsi dengan
baik.
Pada tanggal 20 Juli 2016 peneliti menggali informasi dengan melakukan
wawancara bersama guru kelas V B SD Proketen. Hasil wawancara tersebut
menunjukkan bahwa guru hanya membuat sebagian tes dan selebihnya mengambil
dari LKS, kumpulan soal, maupun buku paket. Namun biasanya guru mengambil
soal dari buku paket dan LKS karena lebih praktis dan tidak membutuhkan waktu
yang lama dalam membuat soal. Guru tidak bisa membagi waktu dalam membuat
soal apalagi soal pilihan ganda yang membutuhkan option jawaban banyak. Guru
tidak memperhatikan kualitas soal yang akan diuji cobakan kepada siswa. Guru
membutuhkan prototipe tes hasil belajar matematika yang memiliki kualitas baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
terutama kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut karena materi
pengukuran sudut masih menjadi materi yang sulit bagi siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian tentang pengembangan yang berjudul “Pengembangan Tes Hasil
Belajar Matematika Kompetensi Dasar Melakukan Pengukuran Sudut Untuk
Siswa Kelas V Sekolah Dasar”.
B. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini mengukur yaitu:
1. Alat ukur yang dikembangkan hanya mengukur ranah kognitif dari mengingat
hingga mencipta pada mata pelajaran matematika siswa kelas V.
2. Alat ukur hanya untuk mata pelajaran matematika siswa kelas V pada
Kompetensi Dasar 2.3 melakukan pengukuran sudut.
3. Tes berbentuk pilihan ganda dengan empat option jawaban a, b, c, dan d
untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.
4. Pembuatan tes menggunakan pedoman Taksonomi Bloom yang telah direvisi
dan memiliki tingkatan dari level mengingat (C1) hingga mencipta (C6), serta
menggunakan tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sukar.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar
melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar
melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar?
D. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan pengembangan tes hasil belajar matematika Kompetensi
Dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.
2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika Kompetensi
Dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoristis
Teori yang ada dalam penelitian ini menggali pengetahuan berdasarkan
Kompetensi Dasar melakukan pengukuran sudut untuk kelas V Sekolah
Dasar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dalam membuat pengembangan tes hasil
belajar secara benar dan menambah pengalaman secara langsung dalam
proses analisis butir soal dengan Kompetensi Dasar melakukan
pengukuran sudut untuk kelas V Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Bagi Guru
Dapat bermanfaat bagi guru dalam pembuatan tes hasil belajar secara
mandiri dan memberikan contoh soal tes hasil belajar pada mata pelajaran
matematika dengan Kompetensi Dasar melakukan pengukuran sudut.
c. Bagi Siswa
Dapat mengukur kemampuan siswa dari ranah kognitif mengingat sampai
mencipta dalam mengerjakan soal pengembangan tes hasil belajar tentang
melakukan pengukuran sudut.
d. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan kualitas pengembangan tes hasil belajar dan
mendorong proses pembelajaran agar lebih baik.
F. Batasan Istilah
1. Tes hasil belajar adalah suatu alat ukur untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan pemahaman siswa dalam berlangsungnya proses pembelajaran
pada ranah kognitif.
2. Tes tipe pilihan ganda adalah salah satu bentuk tes objektif yang memiliki
pertanyaan berupa soal dan hanya ada satu jawaban yang benar dari beberapa
option jawaban yang tersedia.
3. Kompetensi Dasar adalah target kelulusan yang harus dilakukan siswa.
4. Matematika adalah suatu disiplin ilmu yang merupakan salah satu mata
pelajaran sebagai pemecah masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
5. Validitas adalah suatu alat bukti penilaian dalam mengukur yang akan diukur.
6. Reliabilitas adalah konsistensi keajekan tes.
7. Daya pembeda adalah suatu soal untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
dalam memahami suatu materi.
8. Tingkat kesukaran adalah kemungkinan dapat dianggap benar dan salah pada
saat siswa mengerjakan soal.
9. Pengecoh adalah suatu pilihan jawaban yang dianggap benar menurut siswa
dibuat hampir mirip dengan jawaban yang sebenarnya.
G. Spesifikasi Produk
1. Instrumen tes hasil belajar kognitif Kompetensi Dasar melakukan pengukuran
sudut berbentuk soal pilihan ganda dengan 4 option jawaban yaitu a, b, c, dan
d dilengkapi dengan kunci jawaban, ranah kognitif soal, dan tingkat
kesukaran soal.
2. Instrumen pilihan ganda telah valid.
3. Instrumen pilihan ganda telah reliabel.
4. Tingkat kesukaran instrumen pilihan ganda dibuat berdasarkan kurva normal
yaitu mudah 25%, sedang 50%, dan sukar 25%.
5. Instrumen pilihan ganda telah memiliki pengecoh yang dapat berfungsi yaitu
minimal 5% dari peserta tes atau 0,05 memilih pengecoh pada setiap soal.
6. Instrumen pilihan ganda disusun menggunakan bahasa Indonesia yang baku
dan penulisan yang benar seseuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada Bab II, peneliti membahas mengenai kajian pustaka, penelitian yang
relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.
A. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka pada penelitian ini akan membahas mengenai teori yang
mendukug yaitu, tes hasil belajar, konstruksi tes hasil belajar, pengembangan
tes hasil belajar, matematika, kompetensi dasar, dan taksonomi tes hasil
belajar.
1. Tes Hasil Belajar
a. Definisi Tes
Yusuf (2015: 93) mengemukakan bahwa tes adalah suatu prosedur yang
spesifik dan sistematis untuk mengukur tingkah laku seseorang; sehingga
tingkah laku tersebut dapat digambarkan dengan bantuan angka, skala atau
dengan sistem kategori. Sedangkan Mardapi (dalam Widoyoko, 2014:50)
mendefinisikan tes sebagai salah satu cara untuk menaksir besarnya
kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons
seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Suwandi (2010: 39)
memaparkan bahwa tes merupakan suatu bentuk pemberian tugas atau
pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siapa yang sedang di tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dapat disimpulkan dari beberapa ahli di atas bahwa tes adalah cara
untuk mengetahui kemampuan seseorang melalui pertanyaan dan harus
dijawab.
b. Definisi Belajar
Menurut Sulistyorini (2009: 6) mengemukakan pendapat bahwa belajar
adalah sebagai proses untuk merubah diri seseorang (siswa) agar memiliki
pengetahuan, sikap dan tingkah laku melalui latihan baik latihan yang penuh
dengan tantangan atau melalui berbagai pengalaman yang telah terjadi.
Sedangkan Yusuf (2015: 181) memaparkan bahwa belajar merujuk kepada
tingkat pencapaian dan/ atau kemajuan peserta didik dalam belajar. Berbeda
dengan Fajar (dalam Sulistyorini 2009: 5), mengemukakan bahwa belajar
merupakan suatu proses kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau
pemahaman, maka siswa perlu diberi waktu yang memadai untuk
melakukan proses itu. Artinya memberikan waktu yang cukup untuk berfikir
ketika siswa menghadapi masalah sehingga siswa mempunyai kesempatan
untuk membangun sendiri gagasannya.
Dapat disimpulkan dari beberapa ahli tersebut bahwa belajar adalah
sebuah proses menuju perubahan yang lebih baik untuk menambah
pemahaman pengetahuan, sikap, dan tingkah laku dengan waktu yang
memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Definisi Hasil Belajar
Abdurrahman (Dalam Jihad dan Haris 2012: 14) mengemukakan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Sedangkan Jihad dan Haris (2012: 14) memaparkan bahwa
hasil belajar pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung
menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar
yang dilakukan dalam waktu tertentu. Winkel (Dalam Purwanto 2009: 45)
mengemukakan bahwa hasil belajar perubahan yang mengakibatkan
manusia berubah dalam sikap dantingkah lakunya.
Berdasarkan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah pencapaian perubahan yang diperoleh anak mulai dari ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor yang diperoleh melalui waktu bertahap.
d. Definisi Tes Hasil Belajar
Rakhmat dan Suherdi (2001: 56) mengemukakan bahwa tes hasil
belajar alat atau prosedur sistematik untuk mengukur hasil belajar siswa.
Yusuf (2015: 182) memaparkan bahwa tes hasil belajar merupakan salah
satu tipe instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang
kemajuan dan/ atau memberi nilai peserta didik dalam belajar. Sedangkan
Purwanto (2009: 66) memaparkan bahwa tes hasil belajar (THB) merupakan
tes penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi
yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Tes hasil belajar
dilakukan untuk mengukur hasil belajar yakni sejauh mana perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
perilaku yang diinginkan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh para
siswa.
Berdasarkan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar
adalah alat untuk mengukur kemajuan dan mengetahui peningkatan
penguasaan materi yang telah diajarkan oleh guru kepada peserta didik.
e. Ciri-Ciri Tes Hasil Belajar
Sudijono (2006: 93-97) memaparkan bahwa ciri-ciri tes hasil belajar
yang baik adalah valid, reliabel, obyektif, praktis dan ekonomis. Sebuah tes
dikatakan valid atau memiliki validitas apabila tes tersebut secara tepat,
benar, secara shahih, atau secara absah dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Sebuah tes hasil belajar dapat dinyatakan reliabel apabila
hasil-hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut
secara berulangkali terhadap subyek yang sama, senantiasa menunjukkan
hasil yang tetap sama atau sifatnya ajeg dan stabil.
Sedangkan Arikunto (dalam Widoyoko 2014:139-142) mengemukakan
bahwa ciri-ciri tes hasil belajar yang baik, meliputi :
1) Tes hasil belajar bersifat valid. Apabila alat ukur itu dapat
menunjukkan tingkat ketepatan dalam mengukur apa yang hendak
diukur atau mengungkapkan data yang semestinya diungkapkan.
Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat
ukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Tes hasil belajar bersifat reliabel, tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap atau ajeg apabila diteskan berkali-kali kepada subjek yang
sama serta pada waktu yang berlainan. Suatu tes yang reliabel mampu
menghasilkan data yang konsisten dan hasilnya bisa dipercaya.
3) Tes hasil belajar bersifat objektif. Apabila dalam melaksanakan tes
tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi, terutama dalam sistem
skoringnya.
4) Tes hasil belajar bersifat praktis, apabila tes tersebut bersifat praktis,
mudah pengadministrasiannya.
5) Tes hasil belajar bersifat ekonomis, apabila dalam pelaksanaan tes
tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak,
dan waktu yang lama.
f. Bentuk Tes Hasil Belajar
Menurut Arikunto (2013: 177-190), bentuk-bentuk tes dibedakan
menjadi dua, antara lain :
1. Tes Subjektif
Tes subyektif pada umumnya berbentuk esai (uraian). Tes berbentuk
esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang
bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Soal bentuk esai ini menuntut
siswa kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterpretasi,
menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki, dapat dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bahwa tes esai menuntut siswa untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal
kembali, dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi.
2. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan
secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan dari tes bentuk esai. Adapun macam-macam tes objektif menurut
Arikunto, antara lain:
1) Tes Benar-Salah (True-False)
Soal tes benar-salah terdiri pernyataan-pernyataan (statement).
Statement tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Responden bertugas
untuk menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B
jika pernyataan itu benar menurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika
pernyataannya salah.
2) Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
Soal tes pilihan ganda (multiple choice test) terdiri atas suatu
keterangan yang belum lengkap. Untuk melengkapinya harus memilih satu
dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Soal tes pilihan
ganda terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan
jawaban (option) terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban
dan beberapa pengecoh (distractor).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Menjodohkan (Matching Test)
Soal tes menjodohkan (matching test) terdiri atas suatu seri pertanyaan
dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawabannya
yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas siswa ialah mencari dan
menempatkan jawaban-jawaban sehingga sesuai atau cocok dengan
pertanyaanya.
4) Tes Isian (Completion Test)
Soal tes isian (completion test) terdiri atas kalimat-kalimat yang ada
bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang
harus diisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari
murid.
g. Tes Pilihan Ganda
Sudjana (1990: 48) mengemukakan bahwa soal pilihan ganda adalah
bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat.
Sedangkan Suwarto (2012 :37) menjelaskan bahwa tes pilihan ganda
merupakan suatu butir yang terdiri dari suatu statemen yang belum lengkap,
untuk melengkapi statemen tersebut disediakan beberapa statemen
sambungan diantaranya sambungan yang benar sedangkan yang lain adalah
sambungan yang tidak benar. Lain halnya dengan Suwarto, Sukardi (2009:
117) mengemukakan bahwa item tes pilihan ganda yang dapat digunakan
untuk mengukur hasil belajar kompleks. Tes objektif tipe pilihan juga
efektif dalam mengungkap materi pembelajaran dengan cakupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pengetahuan yang lebih kompleks dan tingkat pengetahuan yang tinggi.
Item pilihan ganda terdiri atas sebuah pokok persoalan atau problem dan
daftar pilihan yang dianjurkan untuk diisi oleh siswa yang hendak
dievaluasi. Setiap item tes dibedakan dalam dua bagian yaitu pokok
persoalan dan jawaban altermatif.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes
pilihan ganda adalah bentuk tes yang memiliki beberapa option jawaban dan
hanya memiliki satu jawaban yang benar sehingga mampu mengukur hasil
belajar.
h. Kelebihan dan Kelemahan dari Tes Pilihan Ganda
Sukardi (2009: 125) mengemukakan tujuh kelebihan item tes pilihan
ganda, yaitu, (1) Tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk
suatu alat pengukur hasil belajar siswa. Karakter yang baik tersebut yaitu
lebih fleksibel dalam implementasi evaluasi dan efektif untuk mengukur
tercapai tidaknya tujuan belajar mengajar, (2) item tes pilihan ganda yang
dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup hampir seluruh bahan
pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas, (3) item tes pilihan ganda
adalah tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak
dievaluasi, (4) item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intektual
atau kognitif, afektif, dan psikomotor siswa, (5) dengan menggunakan kunci
jawaban yang sudah disiapkan secara terpisah, jawaban siswa dapat
dikoreksi dengan lebih mudah, (6) hasil jawaban siswa yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tes pilihan ganda dapat dikoreksi bersama, baik oleh guru maupun siswa
dengan situasi yang lebih kondusif, (7) item tes pilihan ganda yang sudah
dibuat terpisah antara lembar soal dan lembar jawaban, dapat dipakai secara
berulang-ulang.
Sukardi (2009: 126) juga mengemukakan pendapat empat kelemahan
item tes pilihan ganda, yaitu (1) konstruksi item tes pilihan lebih sulit serta
membutihkan waktu yang lebih lama dibanding dengan penyusunan item tes
bentuk objektif lainnya, (2) tidak semua guru senang menggunakan tes
pilihan ganda untuk mengukur hasil pembelajaran yang telah diberikan
dalam waktu tertentu, misalnya satu semester atau satu kuartal, (3) item tes
pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam
mengorganisasi materi hasil pembelajaran, (4) item tes pilihan ganda
memberi peluang pada siswa untuk menerka jawaban.
i. Kaidah Penulisan Tes Tipe Pilihan Ganda
Menurut Sudjana (2009: 50) memaparkan bahwa kaidah dan contoh
penulisan soal pilihan ganda ada 9, yaitu:
1. Pokok soal yang merupakan permasalahan harus dirumuskan dengan
jelas.
2. Perumusan pokok soal dan alternatif jawaban hendaknya merupakan
pernyataan yang diperlukan saja.
3. Untuk setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar.
4. Pada pokok soal sebisa mungkin perumusan pernyataan yang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
5. Alternatif jawaban harus logis dan pengecoh harus berfungsi.
6. Diusahakan agar tidak ada “petunjuk” untuk jawaban yang benar.
7. Diusahakan untuk tidak menggunakan pilihan jawaban yang berbunyi
“semua jawaban di atas salah” atau “semua jawaban di atas benar”.
8. Usahakan agar pilihan jawaban satu jenis baik dari segi isi ataupun dari
segi struktur kalimat.
9. Apabila pilihan jawaban berbentuk angka, maka disusun secara berurutan
dari angka terkecil ke angka terbesar atau sebaliknya. Pengurutan
tersebut dimaksudkan untuk memudahkan peserta tes melihat pilihan
jawaban.
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar
Konstruksi tes hasil belajar terdiri dari tiga pokok bahasan yang penting
dalam pembuatan tes hasil belajar. Konstruksi tes hasil belajar terdiri dari
validitas, reliabilitas, dan karakteristik butir soal (daya pembeda, tingkat
kesukaran, dan pengecoh). Tiga konstruksi tes hasil belajar yaitu :
a. Validitas
Surapranata (2004: 50) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu konsep
yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang harus diukur.
Mardapi (2008: 16) memaparkan bahwa validitas merupakan dukungan bukti dan
teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes.
Sedangkan Gronlund (Dalam Yusuf 2015 : 61) berpendapat bahwa : (1) validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menunjuk pada suatu instrument atau instrument evaluasi untuk kelompok atau
individual, tidak untuk instrument itu sendiri, (2) validitas merupakan “degree”
(derajat) seperti: tinggi, sedang, dan kurang, (3) Validitas itu selalu spesifik
penggunaannya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa validitas
termasuk dalam pokok bahasan penting dalam pengembangan tes berupa suatu
konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang harus
diukur.
Widoyoko (2014: 172), memaparkan bahwa instrumen validitas dibedakan
menjadi lima yaitu :
1) Validitas Isi (Content Validity)
Instrumen yang harus mempunyai validitas isi (content validity) adalah instrumen
yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Sebuah tes dikatakan
mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi yang dikembangkan
beserta indikator dan materi pembelajarannya. Menguji validitas isi instrumen tes
dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan kompetensi
yang dikembangkan dan materi pelajaran yang telah dipelajari. Validitas isi ini
berkaitan dengan pertanyaan “sejauh mana butir soal mencakup keseluruhan
indikator kompetensi yang dikembangkan dan materi atau bahan yang ingin
diukur”. Sejalan dengan Widoyo, Arikunto (2013:82) mengemukakan bahwa
sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus
tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering disebut validitas
kurikuler. Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan
dengan cara memerinci materi kurikulum atau materi buku pelajaran. Sedangkan
Sudjana (1990: 12) memaparkan bahwa validitas isi berkenan dengan
kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Tes tersebut
mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur.
2) Validitas Konstruk (Construct Validity)
Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep
dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Untuk menguji
validitas konstruk, dapat digunakan pendapat para ahli (expert judgement).
Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan
berlandaskan teori tertentu maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli.
Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli
akan memberikan keputusan apakah instrumen yang dibuat tersebut dapat
digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Sejalan
dengan Widoyoko, validitas konstruksi menurut Arikunto (2013:83) bahwa
sebuah tes dikatakan memiliki validitas kontruksi apabila butir-butir soal yang
membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan
dalam Tujuan Instruksional Khusus.
3) Validitas Butir (Item Validity)
Setelah pengujian konstruk dari ahli kemudian dilanjutkan dengan uji coba
lapangan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui validitas butir instrumen. Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kemungkinan secara konstruk teoritis instrumen tersebut sudah valid karena sudah
disusun berdasarkan teori konsep variabel yang akan diukur, dilanjutkan dengan
perumusan definisi operasional, indikator, dan penyusunan butir-butir soal, namun
setelah diuji cobakan ada yang tidak valid sehingga mengurangi validitas
instrumen secara keseluruhan.
4) Validitas Kesejajaran (Concurrent Validity)
Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas kesejajaran (concurrent validity)
apabila hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ada. Kriteria yang sudah ada
dapat berupa instrumen lain yang mengukur hal sama tetapi sudah diakui
validitasnya misalnya dengan tes terstandar yang telah teruji validitasnya
digunakan sebagai kriteria uji validitas instrumen tes sejenis.
5) Validitas Prediksi (Predictive Validity)
Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas prediksi (predictive validity) atau
validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang mengenai hal sama. Validitas prediktif
diperoleh apabila pengambilan skor kriteria tidak bersamaan dengan pengambilan
skor tes. Setelah subjek dikenai tes yang akan dicari validitas prediktifnya, lalu
diberikan tenggang waktu tertentu sebelum skor kriteria diambil dari subjek yang
sama. Validitas prediktif ini biasanya digunakan untuk menguji validitas
instrumen bentuk tes. Sejalan dengan Widoyoko, Arikunto (2013:84)
mengemukakan bahwa validitas prediksi artinya meramal, dengan meramal selalu
mengenal hal yang akan dating jadi sekarang belum terjadi. Sebuah tes dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan
untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
b. Reliabilitas
Menurut Yusuf (2015: 73) memaparkan bahwa reliabilitas membahas tentang
konsistensi dan ketelitian.
Sudjana (1990: 16), mengemukakan bahwa reliabilitas adalah ketetapan atau
keajegan alat penilaian dalam menilai apa yang dinilai.
Menurut Jihad dan Haris (2012: 179) mengemukakan bahwa reliabilitas soal
merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu
soal tes.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa reliabilitas suatu alat
ukur yang memiliki ketetapan atau keajekan dari suatu soal tes bahwa jika
diujikan secara berulang-ulang hasilnya akan tetap sama, konsisten, dan stabil.
Widoyoko (2009: 158-163) mengemukakan bahwa reliabilitas dibagi
menjadi dua, yaitu reliabilitas eksternal (external reliability) dan reliabilitas
internal (internal reliability).
1. Reliabilitas Eksternal (External Reliability)
a. Metode bentuk paralel (equivalent method)
Metode paralel dilakukan dengan cara menyusun dua instrument yang hampir
sama (equivalent), kemudian diujicobakan pada sekelompok responden yang
sama (responden mengerjakan dua kali) kemudian dari hasil ujicoba tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dikorelasikan dengan teknik korelasi product moment. Data dari hasil dua kali
ujicoba, yang satudianggap sebagai nilai X, sedangkan yang lainnya dianggap
nilai Y. Karena dalam metode ini ada dua instrument dan dilakukan dua kali tes
maka disebut dengan metode berulang atau test retest. Metode ini pada umumnya
untuk menguji reliabilitas instrument bentuk tes.
b. Metode tes berulang (test-retest method)
Metode tes berulang dilakukan untuk menghindari penyusunan instrument dua
kali. Dengan menggunakan metode ini kita hanya menyusun satu perangkat
instrument. Instrumen tersebut diujicobakan pada sekelompok responden,
hasilnya dicatat. Pada kesempatan yang lain instrument tersebut diberikan pada
kelompok responden yang semua untuk dikerjakan lagi dan hasil yang kedua juga
dicatat. Kemudian kedua hasil tersebut dikorelasikan. Perhitungan dan penafsiran
hasil korelasi menggunakan aturan yang sama dengan metode paralel.
2. Reliabilitas Internal (Internal Reliability)
a. Instrumen skor diskrit
Instrument skor diskrit, nominal atau pilah adalah instrument yang skor
jawaban/responnya hanya dua yaitu 1 (satu) dan 0 (nol). Dengan kata lain hanya
dua jawaban yaitu benar dan salah. Jawaban benar diberi skor 1 (satu) sedangkan
jawaban salah diberi skor 0 (nol). Untuk instrument yang skornya diskrit (1 dan 0)
tingkat reliabilitasnya dapat dicari dengan menggunakan (1) metode belah dua
(split- half metode), (2) rumus Flanagan, (3) rumus Rulon, (4) rumus K – R. 20,
(5) rumus K – R, 21, (6) rumus Hoyt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Instrumen skor non diskrit
Instrumen skor non diskrit adalah instrument pengukuran yang dalam system
skoringnya bukan 1 dan 0 (satu dan nol), tet api bersifat gradual, yaitu ada
penjenjangan skor, mulai dari skor tertinggi sampai skor terendah. Biasanya
terdapat pada instrumen tes bentuk uraian dan pilihan ganda dan instrumen non
tes bentuk angket dengan skala Likert dan skala lajuan (rating scale).
c. Karakteristik Butir Soal
1) Daya Pembeda
Zainul dan Nasution (dalam Widoyoko 2014: 136) menjelaskan bahwa daya
beda buir soal adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal
membedakan antara peserta tes yang pandai (kelompok atas) dengan peserta tes
yang kurang pandai (kelompok bawah) diantara peserta tes.
Sudjana (2009: 141) mengemukakan bahwa daya pembeda dapat mengkaji
butir-butir soal yang bertujuan untuk mengetahui seberapa sanggup soal tersebut
membedakan siswa yang tergolong memiliki prestasi tinggi dengan siswa yang
tergolong memiliki prestasi rendah.
Suwarto (2013: 108), mengemukakan bahwa daya pembeda merupakan suatu
butir tes yang berfungsi untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan
kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada pada
kelompok.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa daya
pembeda mengkaji butir-butir soal yang bertujuan untuk mengetahui seberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sanggup soal dapat membedakan siswa yang tergolong memiliki prestasi tinggi
dengan siswa yang tergolong memiliki prestasi rendah.
2) Tingkat Kesukaran
Arikunto (2012: 222) mengemukakan bahwa soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah atau yang tidak terlalu sukar.
Daryanto (2007: 179) mengatakan bahwa tes yang baik adalah tes yang tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Rakhmat dan Suherdi (2001: 190), menjelaskan bahwa tingkat kesukaran soal
yaitu ukuran yang menunjukkan kesulitan soal untuk diselesaikan oleh siswa.
Berdasarkan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran
merupakan ukuran kesulitan dari setiap butir soal dan siswa mengerjakan soal
sesuai dengan kemampuannya.
3) Pengecoh
Arikunto (2012: 233) mengemukakan pendapat bahwa pengecoh dapat
berfungsi dengan baik apabila pengech tersebut mempunyai daya tarik yang besar
bagi peserta tes yang kurang memahami materi.
Purwanto (2009: 108) memaparkan bahwa pengecoh (distractor) yang juga
dikenal dengan istilah penyesat atau penggoda adalah pilihan jawaban yang bukan
merupakan kunci jawaban. Pengecoh yang tidak dipilih berarti tidak berfungsi
karena siswa sudah mengerti bahwa jawaban tersebut sebagai pengecoh soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengecoh adalah pilihan
jawaban yang salah namun dibuat hampir mirip dengan kunci jawaban yang benar
sengaja dibuat untuk memecahkan konsentrasi siswa supaya memilihnya.
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Mardapi (dalam Suwarto 2013:127-133) memaparkan bahwa untuk
menyusun tes, terdapat beberapa langkah-langkah dalam pengembangan tes hasil
belajar matematika adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Spesifikasi Tes
Spesifikasi tes berisi tentang uraian yang menunjukkan keseluruhan
karakteristik yang harus dimiliki suatu tes. Spesifikasi yang jelas akan
mempermudah dalam menulis soal, siapa saja yang menulis soal akan
menghasilkan tingkat kesulitan yang relatif sama mencakup (1) menentukan
tujuan tes, (2) menyusun kisi-kisi tes, (3) memilih bentuk tes, dan (4) menentukan
panjang tes.
2. Menulis Soal Tes
Penulisan soal merupakan langkah menjabarkan indikator menjadi
pertanyaan-pertanyaaan yang karakteristiknya sesuai dengan perincian standar
kompetensi dan kompetensi dasar pada kisi-kisi yang telah dibuat. Dalam menulis
soal tes harus dilakukan secara hati-hati agar keseluruhan tes dapat berkualitas
baik. Pertanyaan perlu dikembangkan dan dibuat secara jelas dan simpel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Menelaah Soal Tes
Setelah butir-butir soal dibuat, kemudian dilakukan telaah pada butir-butir
soal tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki soal jika ternyata dalam
pembuatan masih ditemukan kekurangan atau kesalahan. Validasi ahli yang
profesional diperlukan untuk kesempurnaan tes yang dibuat. Validasi bisa dari
guru senior dan pakar dibidangnya.
4. Melakukan Uji coba Tes
Untuk keperluan standarisasi tes diagnostik yang disusun, diadakan
pengumpulan data secara empiris melalui uji coba dalam lingkungan terbatas.
Maksud uji coba adalah untuk meneliti apakah tes diagnostik itu sudah dapat
berfungsi dengan baik seperti yang diharapkan. Tujuan uji coba adalah
mengidentifikasi taraf kesukaran butir soal, daya pembeda butir tes, menentukan
alokasi waktu yang layak dan reliabilitas tes.
5. Menganalisis Butir Soal
Analisi butir soal dilakukan untuk masing-masing butir sehingga dapat
diketahui tingkat kesulitan butir soal, daya pembeda butir soal. Selain itu dapat
diketahui reliabilitas, dan validitas tes yang tersusun.
6. Memperbaiki Tes
Setelah uji coba dilakukan dan kemudian dianalisis, maka langkah berikutnya
adalah melakukan perbaikan-perbaikan tentang bagian soal yang masih belum
sesuai dengan yang diharapkan. Langkah ini biasanya dilakukan atas butir soal,
yaitu memperbaiki masing-masing butir soal yang ternyata masih belum baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Ada kemungkinan beberapa soal sudah baik sehingga tidak perlu direvisi,
beberapa butir mungkin perlu direvisi, dan beberapa yang lain mungkin harus
dibuang karena tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
7. Merakit Tes
Setelah semua butir soal dianalisis dan diperbaiki, langkah berikutnya adalah
merakit butir-butir soal tersebut menjadi kesatuan tes. Dalam merakit soal,
diperlukan pengelompokan-pengelompokan butir soal yang mengungkap konsep-
konsep yang sama. butir soal perlu diurutkan pada materi atau konsep yang sama.
8. Melaksanakan Tes
Tes yang telah disusun diberikan kepada testee untuk diuraikan. Pelaksanaan
tes dilakukan sesuai dengan waktu yang tepat, karena bila waktu tidak tepat maka
miskonsepsi yang ada pada siswa mengalami kesulitan belajar akan tetap ada
dikarenakan proses perbaikan pembelajaran berikutnya tidak dapat berlangsung.
9. Menafsirkan Hasil Tes
Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor ini kemudian
ditafsirkan sehingga dapat memberikan keputusan pada peserta tes tentang
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Untuk keperluan penafsiran tersebut
diperlukan acuan penilaian kriteria, karena tujuan diadakan tes adalah untuk
mengetahui konsep-konsep mana yang lemah dan apa penyebabnya.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
tes hasil belajar perlu melalui sembilan prosedur. Prosedur tersebut adalah
menyusun spesifikasi tes, menyusun spesifikasi tes, menelaah soal tes, melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
uji coba tes, menganalisis butir soal, memperbaiki tes, merakit tes, melaksanakan
tes, dan menafsirkan hasil tes.
4. Matematika
Menurut Arif dan Rianto (2013:16) mengemukakan bahwa matematika
merupakan cabang dari logika yang memberikan suatu kerangka kerja yang
sistematis, dimana suatu hubungan secara kuantitatif dapat dipelajari. Harus
dibedakan antara matematika murni dengan matematika terapan.
Menurut Zubaedi (2011:296) mendefinisikan bahwa mata pelajaran
matematika terdapat nilai konsisten dalam berpikir logis, pemahaman aksioma
kemudian mencari penyelesaian melalui pengenalan terhadap kemungkinan yang
ada (semua probabilitas) lalu mengeliminasi sejumlah kemungkinan tertentu dan
akhirnya menemukan sesuatu kemungkinan yang pasti akam membawa kepada
jawaban yang benar.
Dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah
mata pelajaran yang memiliki jawaban pasti dan tidak ada jawaban yang bisa
dikira-kira atau diduga-duga sehingga membuat siswa berusaha berpikir kritis
dapat menguasai materi dalam menemukan jawaban secara pasti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
5. Kompetensi Dasar Melakukan Pengukuran Sudut
a. Kompetensi Dasar
Kusaeri (2014: 30) memaparkan bahwa Kompetensi Dasar (KD) adalah
tujuan pembelajaran yang memiliki cakupan luas.
Sedangkan Spencer (dalam Uno 2007: 63) memaparkan bahwa
kompetensi merupakan karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan
menjadi cara-cara berperilaku dan berfikir dalam segala situasi, dan
berlangsung dalam periode waktu yang lama.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi
dasar adalah tujuan yang harus dicapai siswa bahwa siswa tersebut mampu
menguasai kompetensi yang diharapkan.
b. Pengukuran
Menurut Masidjo (1995: 14) pengukuran adalah suatu kegiatan
menentukan kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga
kuantitas yang diperoleh benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang
dimaksud.
Menurut Purwanti (2008:4) pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan
atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala
atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa
angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berdasarkan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran
merupakan kegiatan dalam menentukan kuantitas atau angka-angka dalam
menilai.
c. Sudut
Mustaqim (2008: 69 ) mengemukakan bahwa sudut adalah daerah yang
dibatasi oleh dua sinar atau garis lurus. Kedua sinar dinamakan kaki sudut
dan pusat perputaran atau titik pertemuan kedua sinar dinamakan titik sudut.
Daerah bidang yang dibatasi oleh kaki-kaki sudut dinamakan daerah sudut.
1) Jenis-jenis Sudut
a) Sudut 0 derajat
Sudut 0 derajat, jika kaki-kakinya berimpit dengan jarak putar 0 derajat.
b) Sudut lancip
Sudut lancip adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran yang
kurang dari seperempat lingkaran tetapi tidak sama dengan nol, sehingga
besar sudut lancip berkisar 0 derajat dan 90 derajat.
c) Sudut siku
Sudut siku-siku adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran sebesar
seperempat lingkaran, sehingga besar sudut siku-siku adalah 90 derajat.
d) Sudut lurus
Sudut lurus adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran sebesar
setengah lingkaran, sehingga sudut lurus besarnya 180 derajat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
e) Sudut tumpul
Sudut tumpul adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran diantara
seperempat lingkaran dan setengah lingkaran, sehingga sudut tumpul
besarnya berkisar antara 90 derajat dan 180 derajat.
f) Sudut refleks
Sudut refleks adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran di antara
setengah lingkaran dan satu lingkaran, sehingga sudut refleks besarnya
berkisar antara 180 derajat dan 360 derajat.
g) Sudut 360 derajat
Sudut 360 derajat, jika kaki-kakinya kembali berimpit setelah jarak
putarnya satu putaran penuh.
6. Taksonomi Tes Hasil Belajar
Menurut Anderson dan Krathwohl (Suwarto 2012 : 18-30)
mengemukakan bahwa tingkatan taksonomi bloom terdapat beberapa
tingkatan diantaranya sebagi berikut :
1. Mengingat
Mengingat merupakan terjadinya aktivitas menarik kembali pengetahuan
yang relevan dari memori jangka panjang seorang siswa. Proses kognitif yang
berkaitan dengan proses mengingat adalah menyadari dan mengingat
kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Memahami
Seorang siswa dikatakan mampu memahami jika siswa tersebut dapat
menarik makna dari suatu pesan-pesan atau petunjuk-petunjuk dalam soal
yang dihadapinya. Para siswa dapat memahami sesuatu hal jika mereka
menghubungkan pengetahuan baru yang sedang mereka pelajari dengan
pengetahuan yang sebelumnya telah mereka miliki.
3. Menerapkan
Dalam proses kognitif ini meliputi peggunaan prosedur atau cara kerja
tertentu untuk mengerjakan suatu latihan atau menyelesaikan suatu masalah.
Oleh karena itu proses menerapkan ini sangat erat kaitannya dengan
pengetahuan prosedural. Dalam tahap menerapkan ini terdiri dari dua proses
kognitif, yaitu (1) proses melaksanakan, yaitu apabila tugas yang diberikan
berupa sebuah latihan, dan (2) proses mengimplementasikan, apabila tugas
yang diberikan dalam bentuk suatu persoalan.
4. Menganalisis
Dalam tahap menganalisis adalah usaha menguarai suatu materi menjadi
bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan antara bagian-bagian
tersebut dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan materi secara
keseluruhan. Tahap menganalisis mencakup proses-proses membedakan,
proses mengorganisasi, dan proses menghubungkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
5. Mengevaluasi
Dalam tahapan mengevaluasi diartikan sebagai tindakan membuat suatu
penilaian yang didasarkan pada kriteria dan standar tertentu. Kriteria yang
paling sering dugunakan dalam mengevaluasi adalah kualitas, efisiensi, dan
konsistensi. Kriteria tersebut dapat ditentukan sendiri oleh para siswa atau
para guru. Standar yang bisa digunakan bisa berupa standar kualitatif maupun
standar kuantitatif. Standar-standar tersebut kemudian diterapkan pada
kriteria-kriteria yang dipilih. Tahap mengevaluasi mencakup sejumlah proses
kognitif, yaitu memeriksa dan mengkritik. Proses memeriksa merupakan
proses membuat penilaian terhadap suatu konsistensi internal dari suatu hal,
sementara proses mengkritik merupakan proses membuat penilaian yang
didasarka pada kriteria-kriteria eksternal.
6. Mencipta
Dalam tahapan mencipta adalah proses mengumpulkan sejumlah elemen
tertentu menjadi satu kesatuan yang koheren dan fungsional. Tujuan-tujuan
pengajaran pelajaran yang termasuk ke dalam kategori menciptakan adalah
mengajarkan pada para siswa agar mampu membuat suatu produk baru
dengan cara mengorganisasi sejumlah elemen secara mental menjadi suatu
pola atau struktur yang belum pernah ada atau tidak pernah diprediksi
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
B. Penelitian Relevan
Penelitian pertama adalah jurnal pendidikan dengan judul
“Pengembangan Paket Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika
Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom Pada Siswa Kelas V SD” yang ditulis
oleh Siti Sofiyah, Susanto dan Susi Setiawani (2015). Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan proses pengembangan paket tes dan memperoleh hasil
pengembangan paket tes kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika
berdasarkan revisi Taksonomi Bloom pada siswa kelas V SD. Hasil analisis
validitas butir diperoleh 2 pertanyaan dengan validitas sangat tinggi, 3
pertanyaan dengan validitas tinggi, 4 pertanyaan dengan validitas cukup.
Terdapat 5 pertanyaan dengan tingkat kesukaran sukar, 4 soal dengan tingkat
kesukaran sedang, 0 soal dengan tingkat kesukaran mudah. Hasil analisis
daya pembeda didapat 4 pertanyaan dengan interpretasi daya jelek, 4
pertanyaan dengan interpretasi cukup, dan 1 pertanyaan dengan interpretasi
baik. Berdasarkan hasil validasi dan analisis uji coba, secara umum paket tes
yang dikembangkan telah sesuai dengan level berpikir tingkat tinggi dan
memenuhi kriteria tes yang baik yaitu valid dan reliabel.
Penelitian kedua adalah milik Mardhiyanti, dkk (2011) yang
melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Soal Matematika Model
PISA untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah
Dasar”. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan dengan
mengembangkan prototype perangkat soal yang memiliki efek potensial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SD. Hasil tes soal
matematika model PISA untuk mengukur kemampuan komunikasi
matematis siswa menunjukkan nilai rata-rata 47,89 dari skor maksimal 82.
Nilai rata -rata 47,89 termasuk kategori kemampuan komunikasi matematis
baik. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti
yaitu pengembangan tes matematika di SD.
Penelitian ketiga adalah jurnal pendidikan dengan judul
“Pengembangan Tes Online Matematika dengan Tingkat Kesulitan yang
Diatur Secara Dinamis untuk Siswa Kelas V SD Laboratorium Singaraja”
oleh I.N. Laba Jayanta, N. Dantes, M. Candiasa (2013). Penelitian bertujuan
untuk mengembangkan rancang bangun bangun tes matematika online
dengan tingkat kesulitan yang diatur secara dinamis. Hasil ujicoba tes
termasuk dalam kategori valid dengan reliabilitas tes sebesar 0,94 dalam
kriteria sangat tinggi. Tingkat kesukaran butir tes didapatkan tingkat
kesukaran butir tes untuk kategori “mudah” sebanyak 11 butir tes sedangkan
41 butir tes termasuk dalam kategori “sedang” dan sebanyak 8 butir tes
termasuk kategori “sukar”. Berdasarkan analisis butir tes didapatkan juga
hasil perhitungan daya pembeda sebanyak 4 butir tes memiliki daya beda
yang termasuk dalam kategori “cukup”, selanjutnya sebanyak 46 butir tes
dengan kategori “baik”, dan 10 butir tes termasuk dalam kategori “sangat
baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Ketiga penelitian tersebut telah relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti ingin
membuat produk tes hasil belajar matematika untuk siswa kelas V SD.
Penelitian ini mengembangkan produk tes hasil belajar untuk siswa kelas V
SD. Judul penelitian “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika
Kompetensi Dasar Melakukan Pengukuran Sudut untuk Siswa Kelas V SD”
Ketiga penelitian yang relevan dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan
Pengembangan Tes
Siti, Susanto dan
Susi. (2015)
Pengembangan
Paket Tes
Kemampuan
Berpikir
Tingkat Tinggi
Matematika
Berdasarkan
Revisi
Taksonomi
Bloom Pada
Siswa Kelas V
SD.
Laba dan Dantes.
(2013)
Pengembangan Tes
Online Matematika
dengan Tingkat
Kesulitan yang
Diatur Secara
Dinamis untuk
Siswa Kelas V SD
Mardhiyanti, dkk
(2011)
Pengembangan Soal
Matematika Model
PISA untuk
Mengukur
Kemampuan
Komunikasi
Matematis Siswa
Sekolah Dasar
Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar
Melakukan Pegukuran Sudut Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Kerangka Berpikir
Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan guru untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menguasai materi yang sudah diajarkan oleh guru.
Tes atau soal sebagai alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
secara tepat. Tes yang akan diujikan kepada siswa sebelumnya harus diuji
coba terlebih dahulu. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti
bahwa masih banyak sebagian guru yang belum memahami langkah-langkah
dalam membuat tes hasil belajar. Guru tersebut hanya menggunakan soal dari
buku, mencari di internet, dan menggunakan LKS. Berhubungan dengan hal
tersebut guru tidak memahami apakah soal yang diberikan kepada siswa
sudah mampu mengukur kemampuan kognitif dari mengingat sampai
mencipta atau belum. Soal atau tes yang akan diujikan kepada siswa lebih
baik dibuat sesuai dengan indikator yang seharusnya dipilih atau sesuai
dengan kebutuhan materi. Salah satu tes yang dapat digunakan adalah tes
pilihan ganda. Tes pilihan ganda memiliki satu kuci jawaban yang pasti atau
benar dan memiliki jawaban pengecoh yang hampir mirip dengan kunci
jawaban. Kelebihan tes pilihan ganda siswa lebih mudah dalam mengerjakan
tes pilihan ganda karena siswa mengerjakan tes tersebut dengan cara memilih
satu jawaban yang dianggapnya benar. Namun tes tersebut memiliki beberapa
jawaban yang bisa mengalihkan pemahaman siswa. Tes pilihan ganda mampu
mengukur pemahaman siswa dalam memahami materi. Kekurangan tes
pilihan ganda adalah jika siswa kesulitan dalam memilih jawaban maka siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dapat memilih jawaban sesuka hati utuk mengisi jawaban tersebut. Terdapat
beberapa opsi dalam soal tes pilihan ganda yang dapat membantu siswa
dalam mengerjakan sehingga kemampuan berpikir siswa kurang mendalam.
Kekurangan tes pilihan ganda membuat guru menganggap bahwa tes pilihan
ganda kurang baik untuk mengembangkan pemahaman siswa dalam materi
pembelajaran. Berdasarkan wawancara bahwa guru kesulitan dalam membuat
tes pilihan ganda karena harus memikirkan opsi-opsi yang mirip sebagai
pengecoh dengan jawaban yang benar. Maka dari itu guru hanya
menggunakan tes pilihan ganda yang sudah ada dan tidak membuat tes
pilihan ganda.
Permasalahan yang terjadi pada hasil wawancara membuat peneliti
ingin membuat penelitian tentang pengembangan tes hasil belajar. Peneliti
ingin membuktikan bahwa tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan
pemahaman siswa dari mengingat hingga mencipta. Tes pilihan ganda yang
akan dibuat peneliti memiliki tingkat kesulitan dari mengingat hingga
mencipta.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar matematika pengukuran sudut
untuk siswa kelas V SD?
2. Bagaimana validitas isi tes hasil belajar matematika materi pengukuran
sudut untuk siswa kelas V SD ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Bagaimana validitas tes hasil belajar matematika materi pengukuran sudut
untuk siswa kelas V SD ?
4. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar matematika materi pengukuran
sudut untuk siswa kelas V SD ?
5. Bagaimana tingkat kesulitan tes hasil belajar matematika materi
pengukuran sudut untuk siswa kelas V SD ?
6. Bagaimana daya pembeda tes hasil belajar matematika materi pengukuran
sudut untuk siswa kelas V SD ?
7. Bagaimana hasil analisis pengecoh tes hasil belajar matematika materi
pengukuran sudut untuk siswa kelas V SD ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam Bab III ini, peneliti akan membahas jenis penelitian, setting penelitian,
prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, dan
teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan
atau Research and Development (R&D). Sugiyono (2012: 297) memaparkan
bahwa Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mengahasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut.
Penelitian R&D ini menghasilkan produk dengan mengembangkan produk
yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa secara kognitif berdasarkan
kompetensi dasar yang telah ditentukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini
mengembangkan tes hasil belajar matematika pada kompetensi dasar
melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Penelitian
ini menghasilkan produk soal tes hasil belajar.
Langkah-langkah dalam melakukan penelitian pengembangan menurut
Borg and Gall ada sepuluh (dalam Sugiyono, 2012 : 298) yaitu: (1) potensi dan
masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)
revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9)
revisi produk, (10) produksi masal. Sepuluh langkah yang harus dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dalam penelitian pengembangan ini meliputi :
Gambar 3.1 Langkah Metode Penelitian Pengembangan
(Research and Development)
Penjabaran kesepuluh langkah Metode Penelitian Pengembangan (Research and
Development) Borg & Gall (dalam Sugiyono 2012: 298-311) sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah. Maksud dari nilai tambah yaitu apabila tidak dilakukan tidak akan
mengurangi apapun sedangkan apabila dilakukan akan menguntungkan.
Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan
dengan data empirik. Sugiyono ( 2012: 298) mengemukakan bahwa potensi
dan masalah tidak harus dicari sendiri melainkan di dapatkan dari laporan
penelitian orang lain dan dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau
instansi tertentu yang masih up to date.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Pengumpulan Data
Sugiyono (2012: 300) memaparkan bahwa pengumpulkan data dari
berbagai informasi dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk
tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Pengumpulan
data berfungsi untuk menentukan metode yang akan digunakan dalam
melaksanakan penelitian.
3. Desain Produk
Sugiyono (2012: 300) mengemukakan bahwa produk yang dihasilkan
dalam penelitian Research and Development bermacam-macam. Dalam
menghasilkan sistem kerja yang baru maka peneliti harus membuat rancangan
kerja yang baru. Rancangan kerja baru ini dibuat berdasarkan penilaian
terhadap sistem kerja lama, sehingga dapat ditemukan kelemahan-kelemahan
terhadap sistem tersebut. Peneliti harus mengkaji referensi mutakhir yang
terkait dengan sistem kerja yang modern. Hasil kegiatan berupa desain
produk baru, yang lengkap dengan spesifikasi lebih baik. Desain produk
harus diwujudkan dalam gambar (visual) atau bagan, sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuat produk baru.
4. Validasi Desain
Sugiyono (2012: 302) memaparkan bahwa validasi desain merupakan
proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional akan
lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan rasional karena validasi di
sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional belum fakta
lapangan. Validasi memerlukan beberapa ahli untuk menilai produk baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang telah dirancang atau dibuat. Hasil penilaian dari para ahli dapat
dijadikan acuan untuk memperbaiki produk baru yang dihasilkan.
5. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan apabila terdapat kelemahan pada produk baru
yang telah dibuat. Revisi desain mampu untuk memperbaiki kesalahan yang
terdapat pada produk baru. Mempebaiki produk dilakukan atas dasar
komentar dari para ahli yang telah menilai produk tersebut. Peneliti bertugas
memperbaiki desain produk untuk mengatasi masalah yang terdapat pada
produknya (2012: 302).
6. Uji Coba Produk
Sugiyono (2012: 302) mengemukakan pendapat bahwa uji coba produk
dapat dilakukan apabila produk yang baru telah divalidasi dan direvisi.
Peneliti dapat membandingkan hasil produk lama dengan produk baru. Hasil
ini dilakukan untuk mendapatkan informasi sistem kerja yang baru tersebut
lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem lama atau sistem yang
lain. Pengkajian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu dengan cara
membandingkan keadaan sebelum dan sesudah memakai sistem baru (before-
after) atau dengan membandingkan dengan membandingkan dengan
kelompok yang tetap menggunakan sistem lama.
7. Revisi Produk
Revisi produk merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji
lapangan yang lebih luas. Penyempurnaan produk pada tahap ini akan
semakin memantapkan produk yang akan dikembangkan. Revisi produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
bertujuan sebagai pembenahan dari produk yang sudah diujikan untuk
meningkatkan kualitas produk. Penyempurnaan pada tahap ini tidak hanya
didasarkan pada aspek kualitas, melainkan juga kuantitasnya berdasarkan
hasil belajar siswa pada proses pembelajaran yang sudah diuji untuk
menggunakan produk yang dikembangkan (Sugiyono, 2012: 310).
8. Uji Coba Pemakaian
Uji coba pemakaian yang sudah berhasil dapat diterapkan dalam kondisi
nyata untuk lingkup luas. Hal tersebut dapat dilakukan terhadap produk yang
berhasil. Kekurangan dan kendala yang muncul pada uji coba sebelumnya
harus dilakukan sebagai perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk.
Tahap ini berkaitan dengan pengujian terhadap evektifitas dan adaptabiitas
desain produk yang melibatkan pemakai produk (Sugiyono, 2012: 310).
9. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian pada lembaga yang
lebih luas terdapat kekurangan dan hambatan. Pada tahap ini, revisi produk
merupakan langkah terakhir dari tahap penyempurnaan sebelumnya produk
disebar. Evaluasi kinerja produk diharapkan mampu mengatasi kelemahan
dan kendala pada produk, sehingga produk siap diproduksi secara masal
sebagai langkah terakhir tanpa adanya kekurangan. Revisi produk yang benar
dan teliti dapat menyempurnakan dan mengangkat kualitas produk. Pada
tahapan ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat efektifitasnya dapat
dipertanggung jawabkan (Sugiyono, 2012: 311).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
10. Produk Masal
Produk yang telah dilakukan revisi akhir dapat diproduksi secara masal
apabila produk yang sudah diuji cobakan telah dinyatakan efektif dan
memenuhi kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonomi dan lingkungan
untuk diproduksi secara masal (Sugiyono, 2012: 311).
Penelitian pengembangan dapat menerapkan sepuluh langkah ini untuk
memperoleh hasil yang baik. Namun adanya kendala waktu dalam
sepuluh langkah ini membuat peneliti tidak menggunakan semua langkah
tersebut. Peneliti hanya menggunakan tujuh langkah pengembangan.
Produk yang dihasilkan telah divalidasi, diuji cobakan, dan direvisi guna
mencapai hasil yang lebih baik.
B. Setting Penelitian
Setting penelitian akan membahas tentang tempat penelitian, waktu
penelitian, subyek penelitian, dan objek penelitian.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua Sekolah Dasar yaitu SD N Bantulan yang
terlak di Bantulan, Gilangharjo, Pandak Bantul dan SD N 2 Gadingharjo yang
terletak di Pranti, Gadingharjo, Sanden, Bantul.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Juni 2016 hingga Januari 2017.
Penelitian ini diawali dengan melakukan wawancara untuk mencari informasi
dalam analisis kebutuhan hingga ujian skripsi. Waktu keseluruhan waktu
penelitian ini selama 7 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua kelas V A dan kelas V B tahun
pelajaran 2016/2017 SD N Bantulan yang berjumlah 45 siswa, jumlah siswa
kelas V A adalah 24 siswa dan kelas V B adalah 21 siswa. Subjek penelitian
ini menambah kelas V A tahun pelajaran 2016/2017 SD N 2 Gadingharjo
yang berjumlah 20 siswa.
4. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar
matematika Kompetensi Dasar Melakukan Pengukuran Sudut untuk siswa
kelas V Sekolah Dasar.
C. Prosedur Pengembangan
Pengembangan tes hasil belajar matematika fokus pada kompetensi dasar
melakukan pengukuran sudut dengan prosedur pengembangan langkah-
langkah menurut Borg and Gall (Sugiyono, 2014: 298). Sehubungan dengan
terbatasnya waktu untuk mengembangkan produk maka langkah-langkah
yang digunakan hanya sampai langkah ke tujuh yaitu revisi produk. Tujuh
langkah prosedur pengembangan yang telah dimodifikasi meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
Gambar 3.2 Bagan Langkah-Langkah Pengembangan Tes Hasil Belajar
Potensi dan Masalah
Hasil Wawancara
Wawancara
Pengumpulan Data Kajian Dokumen
Analisis Kebutuhan
Desain Produk
SK/KD SK/KD
Indikator Kisi-Kisi Soal
Dosen Guru
Revisi Desain
Uji Coba Produk
Revisi Produk
Desain Produk Final
Validasi Desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1. Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah termasuk tahapan awal untuk memulai melakukan
penelitian dengan menggunakan metode Research and Development.
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V SD Prokerten dan
untuk melakukan analisis kebutuhan di sekolah tersebut. Wawancara ini
bertujuan untuk mengumpulkan data-data. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui apakah guru dapat mengembangkan tes hasil belajar yang baik
memalui contoh yang telah ada. Selain itu peneliti menggali tentang cara
membuat tes hasil belajar tersebut apakah sesuai dengan prosedur yang
benar atau hanya menggunakan soal dari buku paket dan mengambil di
internet. Wawancara peneliti kepada guru untuk mengetahui kendala dan
pendapatnya terhadap pembuatan tes hasil bejar berupa tes pilihan ganda.
2. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti melakukan teknik wawancara untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Peneliti melakukan wawancara pada
tanggal 20 Juni 2016 di SD N Proketen. Hasil wawancara yang dilakukan
oleh peneliti menjadi acuan untuk mengumpulkan data guna menjadi
bahan dalam pembuatan perangkat tes hasil belajar matematika.
3. Desain Prototipe Produk
Dalam desain prototipe produk ini peneliti membuat produk berupa tes
hasil belajar dengang menggunakan soal pilihan ganda pada mata
pelajaran matematika. Tahapan yang dilakukan peneliti yaitu menentukan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pelajaran matematika untuk kelas V Sekolah Dasar semester ganjil.
Setelah memilih SK dan KD peneliti membuat indikator. Dalam penelitian
ini peneliti membuat 60 butir soal dengan tipe soal A dan tipe B. Soal
tersebut menggunakan dimensi proses kognitif (mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, menilai, dan mencipta). Soal yang dibuat oleh
peneliti mempertimbangkan karakteristik butir soal yaitu tingkat
kesukaran, daya beda, dan analisi pengecoh. Soal tes pilihan ganda ini
menggunakan taraf mengingat hingga mencipta. Sebelumnya peneliti
membuat dan menyiapkan kisi-kisi yang sesuai dengan materi hingga
menggunakan tingkat kesukaran soal dari kategori mudah, sedang, dan
sulit. Kemudian peneliti mendesain produk sesuai kisi-kisi yang telah
dibuat. Peneliti telah mempertimbangkan tingkat kesukaran soal dengan
menghitung jumlah soal mudah, soal sedang, dan soal sulit.
4. Validasi Desain
Validasi desain produk dalam penelitian ini menggunakan validasi isi
dengan bantuan validasi ahli dan guru (expert judgement). Validasi desain
produk dalam penelitian ini dilakukan oleh satu dosen ahli matematika dan
tiga guru Sekolah Dasar. Peneliti memilih bantuan kepada satu dosen ahli
dalam bidang Matematika dan tiga guru kelas V Sekolah Dasar. Dosen ini
diminta untuk memvalidasi desain produk pada mata pelajaran matematika
khususnya pada pengukuran sudut. Peneliti juga meminta bantuan validasi
kepada tiga guru kelas V sebagai ahli dalam proses pembelajaran karena
guru mengajar kepada siswa secara langsung dan mengerti kondisi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
serta mengetahui soal yang baik untuk siswa berdasarkan pengalaman
yang sering didapatkan oleh guru tersebut. Validasi dilakukan untuk
mendapatkan kritik dan saran dari para ahli agar dapat memperbaiki
produk tes hasil belajar menjadi lebih baik.
5. Revisi Desain
Setelah melakukan validasi oleh para ahli tersebut maka peneliti akan
mengetahui kekurangan dari produk yang telah dibuat. Peneliti harus teliti
dalam membaca kritik dan saran yang diberikan oleh para ahli untuk
memperbaiki produk yang telah dibuat. Peneliti harus membuat revisi
desain dan memperbaiki agar layak untuk diuji coba.
6. Uji Coba Produk
Langkah peneliti setelah revisi desain yaitu melakukan uji coba
produk. Uji coba produk yang akan dilakukan peneliti sebelumnya telah
divalidasi oleh empat ahli yang sudah direvisi sesuai kritik dan saran yang
telah diberikan. Peneliti membagi desain produk menjadi tipe soal A dan
tipe soal B. Peneliti membagi dua tipe soal agar sama rata dari indikator
yang telah dibuat dan jumlah soal yang disediakan. Uji coba produk
dilakukan kepada siswa kelas V SD N Bantulan dan SD N 2 Gadingharjo
untuk mengetahui kualitas tes hasil belajar siswa. Peneliti menyediakan
soal dan lembar jawab untuk menjawab soal yang telah diberikan kepada
siswa. Peneliti melakukan uji coba produk di SD N Bantulan pada tanggal
16 November 2016 dan melakukan uji coba produk di SD N 2 Gadingharjo
pada tanggal 18 November 2016. Setelah uji coba produk selesai peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
melakukan analisis hasil uji coba produk agar mengetahui soal yang valid
dan layak untuk diuji cobakan kepada siswa.
7. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan peneliti untuk memperbaiki produk agar
menjadi sempurna. Peneliti menganalisis validasi, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan analisis pengecoh setelah melakukan uji
coba. Peneliti melakukan analisis untuk mengetahui kualitas tes hasil
belajar yang baik. Peneliti harus memilih soal yang layak untuk
diujicobakan dan menghilangkan soal yang tidak layak untuk diuji
cobakan. Revisi produk ini dilakukan terakhir kali setelah melakukan
beberapa langkah agar layak digunakan untuk siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data
yaitu teknik non-tes dan tes. Teknik non-tes dan tes dalam penelitian ini yaitu:
1. Non-tes
Peneliti menggunakan teknik non-tes berupa wawancara dan kuesioner.
Wawancara dan kuesionar, yaitu:
a. Wawancara
Wawancara menurut Arifin (2009: 157) merupakan salah satu bentuk
alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya
jawab baik secara langsung atau tidak langsung. Wawancara yang dilakukan
pada penelitian ini berbentuk wawancara secara terstruktur, yang berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
peneliti melakukan tanya jawab untuk menuntut jawaban agar sesuai dengan
pertanyaan.
Wawancara menurut Sugiyono (2012: 137) digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
repondennya sedikit/kecil.
Sugiyono (2012: 138) menjelaskan bahwa wawancara/ interview dapat
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan
melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon. Wawancara
terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan dengan menyiapkan teks
pertanyaan secara berurutan sebelum melakukan wawancara dengan
narasumber.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara
(peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam
mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang
diwawancarai. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V SD N
Prokerten untuk menganalisis kebutuhan.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 142). Peneliti menggunakan
kuesioner kepada para ahli untuk menilai produk serta mengevaluasi produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yang sudah dikembangkan. Desain produk tes hasil belajar yang sudah
dikembangkan peneliti diberikan kepada para ahli seperti dosen ahli
matematika dan guru kelas V Sekolah Dasar. Peneliti memberikan lembar
kuesioner kepada para ahli dengan jumlah pertanyaan 16 butir.
2. Tes
Tes menurut Widoyoko (2014: 50) merupakan salah satu alat untuk
melakukan pengukuran yaitu alat untuk mengumpulkan informasi
karakteristik suatu objek. Peneliti memberikan tes untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan peneliti ini menggunakan tes. Peneliti memberikan uji coba
tes lapangan terbatas dengan memberikan produk tes hasil belajar untuk siswa
kelas V A dan V B SD N Bantulan dan kelas V A SD N 2 Gadingharjo.
Produk yang diberikan peneliti berupa tes hasil belajar berbentuk soal pilihan
ganda materi pengukuran sudut dengan 4 option jawaban a, b, c, dan d
dengan jumlah 60 butir soal. Jumlah 60 butir soal dibagi menjadi dua tipe
yaitu tipe A dengan jumlah 30 butir soal dan tipe B dengan jumlah 30 butir
soal. Penelitian ini menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal pilihan
ganda. Tes ini hanya memiliki satu jawaban pasti.
E. Instrumen Penelitian
Widoyoko (2012: 51) mengemukakan bahwa instrumen penelitian merupakan
alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data peneliti dengan
cara melakukan pengukuran. Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Instrumen penelitian yang digunakan peneliti yaitu instrumen non-tes dan tes.
1. Wawancara
Peneliti menggunakan instrumen non-tes berupa pedoman wawancara
yang telah dibuat dalam melakukan penelitian. Peneliti membuat pedoman
wawancara untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber.
Dalam membuat pedoman wawancara ini peneliti membuat kisi-kisi yang
akan diajukan kepada narasumber mengenai pengembangan tes hasil belajar
tersebut.
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara
No. Pertanyaan
1. Menurut bapak/ibu guru apa fungsi dari evaluasi pembelajaran?
2. Berapa kali dalam satu semester bapak/ibu guru melakukan
evaluasi pembelajaran?
3. Tes yang baik menurut bapak/ibu guru itu seperti apa?
4. Apakah bapak/ibu guru membuat sendiri soal evaluasi / ulangan
harian untuk mata pelajaran matematika?
5. Jika iya, langkah-langkah apa yang bapak/ibu guru lakukan untuk
membuat soal ?
6. Menurut bapak/ibu guru, bagaimana langkah-langkah yang
seharusnya dilakukan dalam pembuatan soal?
7. Bentuk tes apa saja yang pernah bapak/ibu guru buat?
8. Apakah ada kesulitan yang ditemui saat bapak/ibu guru membuat
soal?
9. Saat kami belajar di mata kuliah evaluasi pembelajaran ada
tingkatan taraf kognitif Taksonomi Bloom. (disinggung sedikit
mengenai taraf kognitif Taksonomi Bloom)
Jika bapak/ibu guru membuat soal berdasarkan taraf kognitif
Taksonomi Bloom atau tidak?
Jika iya, berdasarkan tingkat kognitif Taksonomi Bloom, soal
yang biasanya digunakan di sekolah bapak/ibu guru sampai taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
apa?
10. Bapak / ibu guru sudah membuat soal sampai taraf apa? Apakah
tarafnya bisa ditingkatkan?
11. Dalam pembuatan soal evaluasi apakah guru memperhatikan
karakteristik butir soal? (sambil menjelaskan tentang karakteristik
butir soal)
12. Apakah bapak/ibu melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk
setiap soal sebelum diberikan untuk dikerjakan siswa?
13. Bagaimana cara menguji validitas dan reliabilitas yang biasanya
bapak/ibu guru lakukan?
14. Bagaimana karakteristik butir soal yang sering bapak/ibu guru
buat?
- Bagaimana tingkat kesukarannya? Untuk soal yang diberikan
siswa, sebaiknya bagaimana tingkat kesukarannya?
- Apakah pengecohnya berfungsi dengan baik? membuat
pengecoh itu bagaimana?
15. Apakah bapak/ibu guru membutuhkan portotipe bentuk soal
pilihan ganda yang memiliki kualitas baik (dijelaskan tentang
kualitas yang baik) dan disusun dengan langkah-langkah yang
runtut?
16. Materi matematika apa yang dibutuhkan oleh guru untuk dibuat
prototype soal?
Kisi-kisi yang telah dibuat peneliti akan dikembangkan menjadi beberapa
pertanyaan sesuai kebutuhan yang akan digunakan. Pertanyaan yang
diajukan masih berhubungan dengan kisi-kisi yang telah dibuat.
2. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan empat skala yaitu skala 1,
2, 3, dan 4. Peneliti memilih skala empat agar tidak terjadi keragu-raguan
dalam memilih. Kuesioner yang telah dibuat peneliti akan diberikan kepada
masing-masing validator yaitu satu dosen ahli matematika dan tiga guru
kelas V Sekolah Dasar. Lembar Keusioner dapat dilihat pada lampiran 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Tes
Peneliti menggunakan intrumen tes sebagai alat ukur hasil belajar
siswa. Sebelum membuat tes, peneliti membuat kisi-kisi untuk menyusun tes
agar sesuai dengan materi. Peneliti memilih materi pengukuran sudut untuk
kelas V SD dalam membuat tes. Kisi-kisi tes dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel. 3.2 Kisi-Kisi Soal
No
.
Standar
Kompetensi
Kelas/
semester
Kompetensi
dasar
Materi Indikator Nomor
Soal
Set A
Nomor
Soal
Set B
1 2. Geometri
dan
Pengukuran
menggunaka
n pengukuran
waktu, sudut,
jarak, dan
kecepatan
dalam
pemecahan
masalah
V/1
2.3
Melakukan
pengukuran
sudut
Sudut
2.3.1
Menyatakan
jenis – jenis
sudut
(Mengingat)
1 1
2.3.2
Mengidentifi
kasi jenis –
jenis sudut
sesuai
2 dan 3 2 dan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
gambar
(Mengingat)
2.3.3
Menjabarkan
jenis sudut
(Memahami)
4 dan 5 4, 5,
dan 6
2.3.4
Membedakan
besar sudut
(Memahami)
6 dan 7 7 dan 8
2.3.5
Menentukan
pengertian
jenis sudut
(Mengaplikas
ikan)
8, 9, 10 9, 10,
dan 11
2.3.6
Menerapkan
jenis sudut
melalui
bangun ruang
(Mengaplikas
ikan)
11 dan
12
12 dan
13
2.3.7
Memilih
besar sudut
(Menganalisi
13, 14,
15
14, 15,
dan 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
s)
2.3.8
Memecahkan
masalah
dengan
berbagai
sudut
(Menganalisi
s)
16 dan
17
17 dan
18
2.3.9
Menganalisis
berbagai
sudut dari
bangun datar
(Menganalisi
s)
18 dan
19
19 dan
20
2.3.10
Memecahkan
soal cerita
berkaitan
dengan sudut
(Menganalisi
s)
20, 21,
22
21, 22,
23
2.3.11
Menyimpulk
an soal cerita
(Mengevalua
23, 24 24 dan
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
si)
2.3.12
Mengukur
besar sudut
(Mengevalua
si)
25 26
2.3.13
Memperjelas
sudut melalui
kalimat
(Mengevalua
si)
26 dan
27
27 dan
28
2.3.14
Menciptakan
beberapa
(Mencipta)
28 29
2.3.15
Menyusun
sudut untuk
membentuk
bangun datar
((Mencipta)
29 dan
30
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
F. Teknik Analisis Data
Menurut (Sugiyono, 2012: 244) memaparkan bahwa teknik analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri
sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu
data kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi
hipotesis (Sugiyono, 2012: 245). Hipotesis yang dirumuskan berdasarkan
data selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga mendapat
kesimpulan bahwa hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak setelah
semua data terkumpul. Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh melalui
wawancara kepada guru kelas V yang berguna untuk menganalisis kebutuhan.
Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara
melalui guru kelas V SD. Selain itu data kualitatif berupa hasil komentar yang
diberikan para ahli yaitu satu Dosen ahli Matematika dan tiga guru kelas V
SD. Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk memberi pertanyaan
kepada guru supaya dapat mengetahui pengetahuan yang dimiliki guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tentang proses pembuatan tes hasil belajar. Hasil wawancara yang dilakukan
akan dibuat kesimpulan.
2. Analisis Data Kuantitatif.
Menurut Ali (2014: 290) data kuantitatif disebut dengan data kertas
yang diperoleh melalui riset yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Data
kuantitatif memiliki bentuk angka atau bilangan yang didapatkan dari jumlah
penggabungan data. Penelitian ini memiliki data kuantitatif yang diperoleh
dari jumlah skor pada lembar validasi para ahli (expet judgement). Para ahli
yang digunakan yaitu satu ahli dosen matematika Universitas Sanata Dharma
dan tiga guru kelas V SD.
Menurut Widoyoko (2014 :69) lembar hasil validasi yang telah
diberikan peneliti untuk para ahli akan dianalisis dengan cara menghitung
jumlah skor setiap butir soal. Jumlah seluruh skor yang didapatkan akan
dirata-rata ke dalam data kualitatif skala empat.
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif sebagai berikut:
a. Kuesioner
Validasi produk dalam kuesioner penelitian ini menggunakan skala
Likert dengan skala bertingkat yaitu rentang skor 1 sampai 4. Skala Likert
dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010: 134).
Kuesioner penelitian ini akan divalidasi oleh 4 para ahli yaitu satu Dosen
Matematika Universitas Sanata Dharma dan tiga guru kelas V SD. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
validasi yang berupa data dari para ahli akan dianalisis menjadi hasil
validasi isi.
Tabel 3.3 Kualifikasi Skor Validator Ahli (Widoyoko, 2015: 69):
Interval Skor
Kategori
3,25 < M ≤ 4,00 Sangat Baik
2,50 < M ≤ 3,25 Baik
1,75 < M ≤ 2,50 Kurang Baik
0,00 < M ≤ 1,75 Tidak Baik
Keterangan:
M adalah rata-rata skor pada setiap aspek yang dinilai.
Kriteria layak atau tidaknya produk dilihat dari hasil validator ahli.
Hasil dari validator digunakan untuk mengetahui apakah tes layak
digunakan/ uji coba lapangan atau tidak layak.
b. Tes
1). Validasi
Peneliti menggunakan teknik korelasi biseral dalam penelitian ini.
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan
kriteria (Arikunto, 2013:85).
Peneliti memilih menggunakan rumus korelasi biserial, yaitu :
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Keterangan:
rpbi = koefisien korelasi biseral
Mt = rerata skor soal
St = standar deviasi dari skor total proporsi
p =
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)
Analisis uji validitas penelitian ini menggunakan program TAP untuk
mengolah data hasil penelitian. Validitas yang membandingkan besar r
hitung dengan r tabel serta taraf signifikan yaitu 5% dari jumlah 30 orang
(0,361). Soal dapat dikatakan valid apabila validitas melebihi r rabel yaitu
taraf signifikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan taraf
signifikan 5% sebab sudah dapat dianggap valid serta sudah layak sebagai
alat ukur.
Berdasarkan Masidjo (1995: 243) ada 5 interpretasi validitas yaitu:
Tabel. 3.4 Kriteria Validitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2). Reliabilitas
Reliabilitas tes berhubungan dengan masalah kepercayaan
(Arikunto, 2013: 100). Tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan
yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
Peneliti menggunakan metode belah dua atau Split-half Method dalam
uji reliabilitas. Metode belah dua atau Split-half Method menggunakan
cara membelah atas item genap dan ganjil atau belahan ganjil genap.
Langkah pertama menggunakan rumus product moment dengan angka
kasar:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ } ∑ ∑ }
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua
variabel yang dikorelasikan.
Langkah kedua menggunakan formula Spearman-Brown sebagai
berikut:
r11 = 2r
1 + 2r
2r
= Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11 = Korelasi reliabilitas yang sudah disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Interpretasi reliabilitas dibagi menjadi 5 (Masidjo, 1995: 209) :
Tabel. 3.5 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
3) Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012:
226). Indeks diskriminasi (D) merupakan angka yang menunjukkan
besarnya daya pembeda berkisar antara 0, 00 sampai 1, 00. Indeks
diskriminasi ini menggunakan tanda negatif (-) untuk jika sesuatu soal
“terbalik” manunjukkan kualitas testee ( peserta tes). Maka dari itu
ada tiga titik pada daya pembeda, yaitu:
-1, 00 0,00 1,00
Daya
pembeda
negatif
Daya
pembeda
rendah
Daya
pembeda
tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Suatu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa
bodoh, maka soal itu tidak baik karena tidak memiliki daya pembeda.
Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun bodoh tidak
dapat menjawab dengan benar. Soal tidak baik disebabkan karena
tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang
dapat dijawab benar oleh siswa yang pandai saja.
Rumus untuk menghitung daya pembeda soal, yaitu:
Keterangan:
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.6 Klasifikasi daya pembeda (Arikunto, 2012: 232):
Daya Pembeda Kategori
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
Berdasarkan klasifikasi daya pembeda di atas, peneliti menggunakan
kriteria baik (0,41 – 0,70) dan kriteria baik sekali (0,71 – 1,00) untuk
menyatakan bahwa soal dapat membedakan siswa kelompok atas
dengan siswa kelompok bawah.
4). Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar (Arikunto, 2012: 222). Siswa tidak memiliki kemauan
untuk berusaha memecahkan soal apabila soal tersebut terlalu mudah.
Siswa memiliki rasa putus asa jika soal tersebut terlalu sukar dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba. Bilangan yang menunjukkan
sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty
index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0.
Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. soal dengan
indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar,
sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Di
dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P singkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dari kata “proporsisi” (Arikunto, 2012: 223). Rumus menghitung
tingkat kesukaran, yaitu:
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran sering diklasifikasi sebagai berikut (Arikunto, 2012:
225):
Tabel 3.7 Indeks kesukaran sering diklasifikasi:
Indeks Kesukaran Kategori
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Tingkat kesukaran yang baik pada suatu tes adalah 25% “mudah”,
50% “sedang”, dan 25% “sukar” (Widiyoko, 2014: 165). Peneliti
berharap dalam penelitian ini menggunakan tingkat kesukaran tes
hasil belajar yang sesuai dengan kurva normal yaitu 25% “mudah”,
50% “sedang”, dan 25% “sukar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
5). Pengecoh
Pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh
tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut-pengikut tes
yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai bahan
(Arikunto, 2012: 234). Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi
dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Penelitian
ini menggunakan rumus analisis pengecoh sebagai berikut:
Keterangan:
IP = Indeks Pengecoh
P = jumlah peserta didik yang memiliki pengecoh
N = jumlah peserta didik yang ikut tes
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n = jumlah alternatif jawaban (opsi)
1 = bilangan tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasan tentang
pengembangan tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar melakukan
pengukuran sudut untuk siswa kelas V SD. Hasilnya sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan membahas tentang pengembangan tes dan kualitas tes
hasil belajar. Pengembangan tes hasil belajar dan kualitas tes hasil belajar akan
dibahas berdasarkan data yang diperoleh. Pembahasannya sebagai berikut:
1. Prosedur Pengembangan Tes Hasil Belajar
Pengembangan tes hasil belajar Kompetensi Dasar melakukan pengukuran
sudut untuk kelas V Sekolah Dasar akan menggunakan tujuh langkah dari sepuluh
langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall. Hasil penelitian yang
dilakukan dalam tujuh langkah sebagai berikut:
a. Potensi dan Masalah
Penelitian ini memiliki potensi bahwa guru dapat menciptakan tes hasil
belajar secara mandiri dengan menggunakan contoh panduan tes hasil belajar
yang baik atau telah diuji kevalidan, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda, analisis pengecohnya. Peneliti mendapatkan masalah dari analisis
kebutuhan yang dilakukan dengan wawancara kepada guru kelas V SD
Proketen. Soal yang digunakan belum teruji kevalidan, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, analisis pengecohnya. Penelitian ini berawal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mencari informasi untuk memperoleh analisis kebutuhan. Adanya analisis
kebutuhan maka diperoleh potensi dan masalah sebagai dasar pengembangan
tes hasil belajar matematika. Hasil wawancara yang diperoleh adalah guru
masih mengambil soal dari LKS dan buku paket, kumpulan soal, dan hanya
membuat sedikit soal untuk menguji kemampuan siswa.
b. Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan wawancara, kuesioner, dan tes untuk
memperoleh data dalam mengetahui potensi dan masalah. Peneliti melakukan
wawancara kepada guru kelas V SD Proketen sebagai narasumber untuk
mengumpulkan data. Guru X tidak tahu prosedur yang baik dalam membuat
tes. Guru belum mendalami prosedur pembuatan tes hasil belajar yang baik.
Peneliti juga mengunakan lembar kuesioner untuk menilai kelayakan produk
tes hasil belajar. Peneliti melakukan tes uji coba produk kepada kelas V A SD
Negeri 2 Gadingharjo dan kelas V SD Negeri Bantulan. Tes uji coba memiliki
dua tipe yaitu soal tipe A dan soal tipe B.
c. Desain Produk
Desain produk penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar
matematika kompetensi dasar pengukuran sudut. Peneliti mengawali
pengembangan tes hasil belajar dengan memilih kelas yang akan dijadikan
subjek penelitian yaitu kelas V SD. Selanjutnya menentukan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran matematika kelas V
SD. Peneliti membuat indikator berdasarkan Kompetensi Dasar yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dipilih dengan menggunakan tingkat Taksonomi Bloom dari tahap mengingat
hingga mencipta. Peneliti membuat tingkat kesulitan soal yaitu mudah,
sedang, dan sulit. Tingkat kesulitan soal tersebut memiliki presentase 25%,
50%, dan 25%. Penelitian menggunakan kurva normal menurut Widoyoko
(2014: 136). Peneliti membuat 60 butir soal dan membuat option jawaban
pada setiap soal.
d. Validasi Produk
Peneliti melakukan validasi desain produk kepada empat ahli. Satu ahli
dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma. Tiga ahli guru kelas V
Sekolah Dasar yaitu SD N Bantulan, SD N Proketen, dan SD N 2 Tlogowatu.
Peneliti melakukan validasi kepada para ahli dengan memberikan kuesioner.
Hasil validasi produk dari empat ahli sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli
No Validator Rata-rata
Skor
1 Ahli 1 3, 68
2 Ahli 2 3, 75
3 Ahli 3 3, 75
4 Ahli 4 3, 43
Rata-rata 3, 65
Tabel 4.1 adalah hasil validasi yang dilakukan peneliti kepada empat ahli
dengan rata-rata 3, 65. Rata-rata yang diperoleh menunjukkan bahwa skor tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
masuk dalam kategori sangat baik berdasarkan tabel 3.3 kualifikasi skor validator
ahli dan layak untuk diujikan kepada siswa kelas V SD.
e. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan peneliti untuk memperbaiki produk yang telah
diteliti para ahli. Komentar dan saran dari keempat ahli menjadi acuan peneliti
dalam memperbaiki produk. Penulisan soal yang terlalu panjang direvisi
menjadi soal yang mudah untuk dipahami siswa. Membenahi tulisan yang
salah agar menjadi benar. Memperbaiki pilihan jawaban yang sesuai dengan
soal.
f. Uji Coba Desain
Peneliti menganalisis hasil uji coba produk menggunakan program TAP
(Test Analysis Program versi 14.7.4). Peneliti melakukan uji coba penelitian
di SD N Bantulan dan SD N 2 Gadingharjo. Peneliti menguji kelas VA SD N
Bantulan dengan jumlah siswa 25 dilaksanakan pada tanggal 16 November
2016 jam 07.00 dan kelas VB dengan jumlah siswa 20 dilaksanakan tanggal
16 November 2016 jam 09.30. Peneliti juga menguji kelas VA SD N 2
Gadingharjo dengan jumlah siswa 15 dilaksanakan pada tanggal 18 November
2016 jam 07.00. Soal yang dibuat terbagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe A dan tipe
B dengan masing-masing jumlah 30 butir soal. Siswa mengerjakan 30 butir
soal dalam waktu 90 menit. Soal dapat dilihat pada lampiran 11 dan lampiran
12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
g. Revisi Produk
Hasil analisis soal tipe A dan tipe B yang dikerjakan siswa dihitung dan
dianalisis dengan menggunakan aplikasi TAP (Test Analysis Program version
14.7.4). Peneliti menganalisis setiap soal yang memiliki validitas, reliabilitas,
dan karakteristik butir soal. Peneliti melakukan revisi produk pada pengecoh
yang tidak berfungsi karena tidak ada siswa yang memilih pengecoh tersebut.
Soal-soal yang sudah baik disusun berdasarkan urutan indikator dan soal
tersebut dibuat buku sebagai contoh tes hasil belajar yang valid, reliabel, serta
memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh yang berfungsi.
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar
a. Hasil Uji Validitas
Peneliti menggunakan software TAP untuk analisis uji validitas. Berikut
adalah hasil analisis uji validitas :
Tabel 4.2 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Tipe A
Nomor Soal Point Biser
1 0,43
2 0.33
3 0,64
4 0,48
5 0,29
6 0,06
7 0,39
8 0,27
9 0,51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
10 0,21
11 0,14
12 0,18
13 0,32
14 0,06
15 0,54
16 0,32
17 0,65
18 0,50
19 0,33
20 0,39
21 0,26
22 0,15
23 0,62
24 0,32
25 0,23
26 0,16
27 0,36
28 0,31
29 0,02
30 0,38
Suraprana (2009: 61) point biserial adalah korelasi biserial atau korelasi point
biserial yang artinya korelasi product moment yang diterapkan pada data,
dimana variable-variabel yang dikorelasikan sifatnya masing-masing berbeda
satu sama lain. Berdasarkan rtabel soal yang memiliki point biser sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dengan atau lebih dari 0,36 termasuk soal yang valid. Sedangkan soal yang
memiliki point biser kurang dari 0,36 termasuk soal yang tidak valid.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Tipe B
Nomor Soal Point Biser
1 0,65
2 0,45
3 0,45
4 0,09
5 0,19
6 0,53
7 0,57
8 0,51
9 0,28
10 0,51
11 0,47
12 0,22
13 0,52
14 0,47
15 0,32
16 0,41
17 0,72
18 0,11
19 0,49
20 0,42
21 0,14
22 0,38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
23 0,18
24 0,08
25 0,48
26 0,60
27 0,36
28 0,40
29 0,36
30 0,56
Suraprana (2009: 61) point biserial adalah korelasi biserial atau korelasi point
biserial yang artinya korelasi product moment yang diterapkan pada data,
dimana variable-variabel yang dikorelasikan sifatnya masing-masing berbeda
satu sama lain. Berdasarkan rtabel soal yang memiliki point biser sama
dengan atau lebih dari 0,36 termasuk soal yang valid. Sedangkan soal yang
memiliki point biser kurang dari 0,36 termasuk soal yang tidak valid.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas soal tipe A dan tipe B dalam penelitian ini menggunakan
penghitungan reliabilitas belah dua. Cara yang digunakan yaitu dengan
membelah item ganjil atau Split-Half Method (Odd/ Even). Hasil analisis
reliabilitas soal tipe A adalah Split-Half (Odd/ Even) Reliability = 0, 654 (with
Spearman-Brown = 0, 791). Hasil analisis reliabiltas soal tipe B adalah Split-
Half (Odd/ Even) Reliability = 0, 660 (with Spearman-Brown = 0, 795). Dapat
dilihat pada lampiran 15 dan lampiran 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
c. Hasil Uji Daya Pembeda
Berikut hasil analisis daya pembeda yang didapatkan oleh peneliti
menggunakan software TAP :
Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A
Nomor Item Disc. Index
1 Item 1 0,50
2 Item 2 0,38
3 Item 3 0,88
4 Item 4 0,50
5 Item 5 0,38
6 Item 6 0,00
7 Item 7 0,50
8 Item 8 0,25
9 Item 9 0,38
10 Item 10 0,25
11 Item 11 0,25
12 Item 12 0,38
13 Item 13 0,38
14 Item 14 0,00
15 Item 15 0,38
16 Item 16 0,25
17 Item 17 0,50
18 Item 18 0,50
19 Item 19 0,38
20 Item 20 0,25
21 Item 21 0,38
22 Item 22 0,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
23 Item 23 0,75
24 Item 24 0,38
25 Item 25 0,25
26 Item 26 0,25
27 Item 27 0,38
28 Item 28 0,63
29 Item 29 0,00
30 Item 30 0,50
Discrimination indeks atau indeks diskriminasi atau daya pembeda (D)
menurut Arikunto (2012: 226) adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Angka dalam disc index merupakan angka yang
menunjukkan besar kecilnya daya pembeda yang dimiliki oleh setiap butir
item. Daya pembeda dikatakan “jelek” jika memiliki rentan nilai 0,00 –
0,20, “cukup” jika memiliki rentan 0,21 – 0,40, “baik” jika memiliki
rentan nilai 0,41 – 0, 70, “baik sekali” jika memiliki rentan nilai 0,71 –
1,00.
Tabel 4.5 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B
Nomor Item Disc. Index
1 Item 1 0,89
2 Item 2 0,44
3 Item 3 0,44
4 Item 4 0,11
5 Item 5 0,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
6 Item 6 0,67
7 Item 7 0,44
8 Item 8 0,56
9 Item 9 0,33
10 Item 10 0,67
11 Item 11 0,44
12 Item 12 0,33
13 Item 13 0,67
14 Item 14 0,67
15 Item 15 0,44
16 Item 16 0,44
17 Item 17 0,78
18 Item 18 0,00
19 Item 19 0,44
20 Item 20 0,44
21 Item 21 0,11
22 Item 22 0,44
23 Item 23 0,22
24 Item 24 0,00
25 Item 25 0,67
26 Item 26 0,67
27 Item 27 0,33
28 Item 28 0,44
29 Item 29 0,44
30 Item 30 0,56
Discrimination indeks atau indeks diskriminasi atau daya pembeda (D)
menurut Arikunto (2012: 226) adalah kemampuan sesuatu soal untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Angka dalam disc index merupakan angka yang
menunjukkan besar kecilnya daya pembeda yang dimiliki oleh setiap butir
item. Daya pembeda dikatakan “jelek” jika memiliki rentan nilai 0,00 –
0,20, “cukup” jika memiliki rentan 0,21 – 0,40, “baik” jika memiliki
rentan nilai 0,41 – 0, 70, “baik sekali” jika memiliki rentan nilai 0,71 –
1,00.
d. Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Berikut hasil analisis tingkat kesukaran yang didapatkan oleh peneliti
menggunakan software TAP :
Tabel 4.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A
Nomor Item Item Diff
1 Item 1 0,63
2 Item 2 0,77
3 Item 3 0,63
4 Item 4 0,57
5 Item 5 0,43
6 Item 6 0,53
7 Item 7 0,77
8 Item 8 0,60
9 Item 9 0,83
10 Item 10 0,60
11 Item 11 0,43
12 Item 12 0,43
13 Item 13 0,23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
14 Item 14 0,57
15 Item 15 0,87
16 Item 16 0,47
17 Item 17 0,83
18 Item 18 0,47
19 Item 19 0,83
20 Item 20 0,77
21 Item 21 0,43
22 Item 22 0,70
23 Item 23 0,47
24 Item 24 0,73
25 Item 25 0,40
26 Item 26 0,30
27 Item 27 0,50
28 Item 28 0,43
29 Item 29 0,47
30 Item 30 0,43
Item Difficulty merupakan angka yang dapat memberikan petunjuk
mengenai tingkat kesukaran setiap item. Soal dapat dikatakan memiliki
tingkat kesukaran “mudah” jika memiliki indeks kesukaran 0,71 – 1,00,
“sedang” jika memiliki indeks kesukaran 0,31 – 0,70, “sukar” jika
memiliki indeks kesukaran 0,00 – 0,30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B
Nomor Item Item Diff
1 Item 1 0,43
2 Item 2 0,77
3 Item 3 0,77
4 Item 4 0,43
5 Item 5 0,70
6 Item 6 0,40
7 Item 7 0,63
8 Item 8 0,67
9 Item 9 0,77
10 Item 10 0,70
11 Item 11 0,80
12 Item 12 0,77
13 Item 13 0,40
14 Item 14 0,70
15 Item 15 0,30
16 Item 16 0,60
17 Item 17 0,57
18 Item 18 0,77
19 Item 19 0,77
20 Item 20 0,77
21 Item 21 0,13
22 Item 22 0,77
23 Item 23 0,20
24 Item 24 0,57
25 Item 25 0,50
26 Item 26 0,53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
27 Item 27 0,43
28 Item 28 0,70
29 Item 29 0,50
30 Item 30 0,47
Item Difficulty merupakan angka yang dapat memberikan petunjuk
mengenai tingkat kesukaran setiap item. Soal dapat dikatakan memiliki
tingkat kesukaran “mudah” jika memiliki indeks kesukaran 0,71 – 1,00,
“sedang” jika memiliki indeks kesukaran 0,31 – 0,70, “sukar” jika
memiliki indeks kesukaran 0,00 – 0,30.
e. Hasil Analisis Pengecoh
Berikut hasil analisis pengecoh yang didapatkan oleh peneliti
menggunakan software TAP :
Tabel 4.8 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A
Nomor
Soal
Hasil Pengecoh
A B C D
1 0,133 0,633* 0, 200 0,033
2 0,767* 0,167 0,067 0,000
3 0,133 0,633* 0,200 0,033
4 0,200 0,100 0,567* 0,133
5 0,100 0,333 0,133 0,433*
6 0,167 0,233 0,533* 0,067
7 0,033 0,100 0,767* 0,100
8 0,600* 0,233 0,167 0,000
9 0,033 0,833* 0,067 0,067
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Keterangan: *= Kunci Jawaban
Tabel 4.9 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B
10 0,067 0,200 0,600* 0,133
11 0,267 0,200 0,433* 0,100
12 0,433* 0,233 0,200 0,133
13 0,233* 0,233 0,200 0,333
14 0,133 0,567* 0,133 0,167
15 0,067 0,000 0,867* 0,067
16 0,067 0,300 0,167 0,467*
17 0,833* 0,067 0,067 0,033
18 0,367 0,133 0,467* 0,033
19 0,033 0,833* 0,067 0,067
20 0,767* 0,100 0,067 0,067
21 0,133 0,233 0,433 0,200
22 0,100 0,133 0,700* 0,067
23 0,200 0,267 0,467* 0,067
24 0,100 0,033 0,133 0,733*
25 0,167 0,167 0,400* 0,267
26 0,167 0,300* 0,367 0,167
27 0,167 0,167 0,167 0,500
28 0,233 0,133 0,200 0,433*
29 0,167 0,167 0,200 0,467*
30 0,267 0,433* 0,167 0,133
Nomor
Soal
Hasil Pengecoh
A B C D
1 0,067 0,100 0,433* 0,400
2 0,100 0,767* 0,067 0,067
3 0,067 0,100 0,067 0,767*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Keterangan: *= Kunci Jawaban
4 0,433* 0,367 0,133 0,067
5 0,700* 0,100 0,067 0,133
6 0,367 0,400* 0,133 0,100
7 0,167 0,100 0,100 0,633*
8 0,067 0,100 0,167 0,667*
9 0,067 0,767* 0,100 0,067
10 0,700* 0,133 0,100 0,067
11 0,033 0,100 0,800* 0,067
12 0,067 0,767* 0,133 0,033
13 0,100 0,333 0,400* 0,167
14 0,100 0,700* 0,133 0,067
15 0,567 0,067 0,067 0,300*
16 0,600* 0,267 0,100 0,033
17 0,067 0,300 0,067 0,567*
18 0,100 0,767* 0,067 0,067
19 0,767* 0,067 0,100 0,067
20 0,167 0,033 0,767* 0,033
21 0,133* 0,167 0,200 0,500
22 0,100 0,100 0,767* 0,033
23 0,367 0,133 0,300 0,200
24 0,167 0,567 0,200 0,067
25 0,133 0,500* 0,033 0,333
26 0,300 0,100 0,533 0,067
27 0,200 0,433* 0,233 0,133
28 0,700* 0,067 0,167 0,067
29 0,100 0,333 0,067 0,500
30 0,333 0,467* 0,067 0,133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. Pembahasan
1. Prosedur Pengembangan Tes Hasil Belajar
Peneliti akan menjelaskan mengenai langkah-langkah pengembangan tes
hasil belajar dan kualitas tes. Peneliti membahas hasil data yang diperoleh saat
penelitian sebagai berikut:
a. Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah diperoleh berdasarkan analisis kebutuhan dengan
melakukan wawancara kepada guru kelas V SD. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan peneliti kepada guru kelas V SD bahwa guru masih sering
mengambil soal di LKS, kumpulan soal, dan buku paket. Guru mengambil soal
berdasarkan indikator yang akan diujikan kepada siswa. Soal yang disediakan
guru berbentuk pilihan ganda yang belum sepenuhnya mengukur ranah
kognitif. Guru belum menganalisis karakteristik setiap butir apakah soal sudah
valid atau soal tidak valid. Guru pernah membuat soal tes hasil belajar namun
belum sesuai langkah-langkah yang baik. Guru ingin belajar membuat soal tes
hasil belajar yang baik meskipun sering bingung untuk belajar.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dapat disimpulkan bahwa guru
membutuhkan contoh tes hasil belajar yang valid, reliabel, serta memiliki
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh yang berfungsi. Potensi
penelitian ini adalah mengembangkan tes hasil belajar matematika kompetensi
dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V yang memiliki kualitas
tes yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
b. Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara, kuesioner,
dan tes. Wawancara yang dilakukan peneliti sesuai dengan pedoman
wawancara yang telah disiapkan untuk memperoleh analisis kebutuhan dalam
penelitian. Peneliti membuat lembar kuesioner yang akan diberikan kepada
para ahli untuk memperoleh penilaian validasi terhadap kisi-kisi dan soal tes
hasil belajar yang sudah dibuat. Hasil validasi para ahli digunakan untuk
mengetahui apakah produk layak diujicobakan di lapangan atau tidak. Peneliti
mendapatkan data dari tes uji coba produkyang dilakukan pada kelas V A SD
N 2 Gadingharjo dan kelas V SD N Bantulan. Peneliti melakukan uji coba
kepada 60 siswa. Peneliti membagi dua tipe soal yaitu soal tipe A berjumlah 30
butir soal dan soal tipe B berjumlah 30 butir soal.
c. Desain Produk
Peneliti menyusun desain produk diawali dengan menentukan kelas.
Peneliti memilih kelas V SD untuk dijadikan penelitian. Kemudian memilih
Standar Kompetensi matematika dan menentukan Kompetensi Dasar sebagai
pengembangan tes hasil belajar. Kompetensi Dasar yang dipilih peneliti yaitu
melakukan pengukuran sudut. Peneliti membuat indikator dengan mencakup
ranah kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom dari mengingat, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Peneliti membuat
15 indikator yang akan dijadikan acuan dalam pembuatan kisi-kisi soal dengan
memperhatikan tingkat kesukaran soal. Peneliti membuat 60 butir soal pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
ganda dengan 4 option jawaban. Peneliti memperhatikan karakteristik butir
soal dalam membuat soal. Karakteristik butir soal meliputi tingkat kesukaran
mudah 25%, sedang 50%, dan sukar 25%, serta daya pembeda dan pengecoh
yang berfungsi. Harapan peneliti bahwa pengecoh yang telah dibuat mampu
mengecoh minimal 5% dari peserta tes.
d. Validasi Desain
Validitas desain dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya produk
yang sudah dibuat sebelum peneliti melakukan uji coba. Produk yang sudah
dibuat dan divalidasi kepada empat ahli yaitu satu ahli dosen matematika dan
tiga guru kelas V SD. Hasil validasi penelitian ini menggunakan kualifikasi
skor validator ahli (Widoyoko, 2015: 69) yang terletak pada bab 3 tabel 3.3.
Hasil validasi ahli matematika memperoleh skor 3, 68 dengan kategori “sangat
baik”, dari ahli guru kelas V SD N Tlogowatu memperoleh 3, 75 dengan
kategori “sangat baik”, dari ahli guru kelas V SD Proketen memperoleh skor 3,
75 dengan kategori “sangat baik”, dari guru kelas V SD Bantulan memperoleh
skor 3, 43 dengan kategori “sangat baik”. Hasil rata-rata validasi ahli adalah 3,
65 dengan kategori “sangat baik” dan layak untuk diujicobakan.
e. Revisi Desain
Peneliti melakukan revisi desain berdasarkan komentar dan saran dari para
ahli. Peneliti melakukan revisi menghilangi kata yang tidak penting dalam soal
cerita agar siswa mudah memahami, memperbaiki panjang dan pendeknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
jawaban soal, memperbaiki kata yang sama agar tidak diulang, memperbaiki
EYD, dan mempersingkat soal cerita.
f. Uji Coba Desain
Peneliti menggunakan aplikasi TAP (Test Analysis Program) version
14.7.4 untuk menghitung hasil uji coba desain. Hasil uji coba desain dianalisis
berdasarkan dua tipe soal yang terdiri dari soal tipe A dan tipe B. Analisis dari
setiap tipe soal menghasilkan validas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan pengecoh untuk mengetahui kualitas produk yang telah dibuat
peneliti. Peneliti membuat 60 butir soal dan membagi rata jumlah butir soal
berdasarkan indikator setiap tipe mendapatkan 30 butir soal. Peneliti
memberikan waktu 90 menit untuk melaksanakan uji coba produk. Peneliti
membagi soal untuk menyebar tipe soal A dan B agar siswa memperoleh tipe
soal yang berbeda dengan teman disampingnya. Peneliti mengolah data hasil
uji coba berdasarkan masing-masing tipe soal. Hasil analisis uji coba dapat
dilihat pada lampiran 15 dan lampiran 16.
g. Revisi Produk
Peneliti menganalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat
kesukaran, dan pengecoh dari tes hasil belajar yang sudah diuji cobakan
menggunakan TAP (Test Analysis Program). Berdasarkan hasil analisis uji
coba, peneliti melakukan revisi produk dengan memperbaiki pengecoh yang
tidak berfungsi. Berikut pengecoh yang tidak berfungsi dan akan diperbaiki,
dapat dilihat pada tabel 4.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 4.10 Daftar Pengecoh yang Tidak Berfungsi
Tipe
Soal
Nomor
Soal
Pengecoh yang
Tidak Berfungsi
Revisi
A
1 Option
D. Sudut datar, sudut
lancip, dan sudut
lengkung
D. Sudut tumpul,
su dut lancip,
dan sudut siku-
siku
2 Option
D. Sudut Lengkung
D. Sudut Datar
3 Option
D. Sudut Lengkung
D. Sudut Datar
7 Option
A. Sudut tumpul,
sudut tumpul, dan
sudut lancip
A. Sudut lancip,
sudut tumpul,
dan sudut
tumpul
8 Option
D. 360 derajat
D. 45 derajat
9 Option
A. Sudut tumpul
A. Sudut lengkung
15 Option
B. 125 derajat dan 35
derajat
B. 125 derajat dan
90 derajat
17 Option D. 15.00 D. 14.00
18 Option
D. OBA dan AOB
D. OAB dan AOB
19 Option A. ABO A. Sudut OBA
24 Option
B. 1 potong kue
B. 1 potong kue
dengan besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
dengan besar sudut
183 derajat
sudut 90 derajat
B 11 Option
A. Sudut Lengkung
A. Sudut Lurus
12 Option D. 14 D. 18
16 Option D.
D.
20 Option
B. Sudut Lurus dan
D. Sudut Siku-siku
B. Sudut Lengkung
D. Sudut Lurus
22 Option
D.
D.
25 Option
C. 3 potong kue
dengan besar sudut
182 derajat
C. 2 potong kue
dengan besar
sudut 184
derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar
a. Hasil Uji Validitas
Berdasarkan hasil perhitungan validitas atas dasar signifikan 5%
untuk N=30 nilai rxy ≥ 0,361.
1). Soal Tipe A
Berikut adalah analisis validitas soal tipe A:
Tabel 4.11 Analisis Uji Validitas dan Kategori Soal Tipe A
Kriteria Nomor Soal
Valid 1, 3, 4, 7, 9, 15, 17, 18, 20, 23, 27, dan 30
Tidak Valid 2, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 19, 21, 22, 24, 25,
26, 28, dan 29
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa tipe soal A yang valid
sejumlah 12 butir soal yaitu pada nomor 1, 3, 4, 7, 9, 15, 17, 18, 20, 23,
27, dan 30. Sedangkan soal yang tidak valid sejumlah18 butir soal yaitu
pada nomor 2, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 28,
dan 29. Peneliti tidak memperbaiki soal-soal yang tidak valid. Peneliti
menggunakan soal yang valid sebagai prototipe tes hasil belajar yang
baik.
2). Soal Tipe B
Berikut adalah analisis validitas soal tipe B:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 4.12 Analisis Uji Validitas dan Kategori Soal Tipe B
Kriteria Nomor Soal
Valid 1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 22, 25,
26, 27, 28, 29, dan 30
Tidak Valid 4, 5, 9, 12, 15, 18, 21, 23, dan 24
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa tipe soal A yang valid
sejumlah 21 butir soal yaitu pada nomor 1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14,
16, 17, 19, 20, 22, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30. Sedangkan soal yang tidak
valid sejumlah 9 butir soal yaitu pada nomor 4, 5, 9, 12, 15, 18, 21, 23,
dan 24. Peneliti tidak memperbaiki soal-soal yang tidak valid. Peneliti
menggunakan soal yang valid sebagai prototipe tes hasil belajar yang
baik.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Peneliti menghitung uji reliabilitas belah dua dengan cara
membelah item ganjil genap atau Split-half Method (Odd/ Even) pada
soal tipe A dan soal tipe B. Berdasarkan hasil analisis reliabiltas soal tipe
A adalah Split-Half (Odd/ Even) Reliability = 0, 654 (with Spearman-
Brown = 0, 791). Penghitungan reliabilitas belah dua dengan cara
membelah item ganjil genap pada soal tipe A memiliki reliabilitas 0, 791.
Berdasarkan tabel 3.5 mengenai kriteria reliabilitas Masidjo (1995: 2009)
bahwa soal tipe A termasuk dalam kategori “Tinggi”. Sedangkan
penghitungan reliabilitas belah dua dengan cara membelah item ganjil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
genap pada soal tipe B adalah Split-Half Method (Odd/ Even) Reliability
= 0, 660 (with Spearman-Brown = 0, 795). Penghitungan reliabilitas
belah dua dengan cara membelah item ganjil genap pada soal tipe B
memiliki reliabilitas 0, 795. Berdasarkan tabel 3.5 mengenai kriteria
reliabilitas Masidjo (1995: 2009) bahwa soal tipe B termasuk dalam
kategori “Tinggi”.
c. Hasil Uji Daya Pembeda
Berdasarkan tabel 3.7 pada klasifikasi daya pembeda dikatakan
“jelek” jika memiliki rentan nilai 0,00 – 0,20, “cukup” jika memiliki
rentan 0,21 – 0,40, “baik” jika memiliki rentan nilai 0,41 – 0,70, “baik
sekali” jika memiliki rentan nilai 0,71 – 1,00.
1). Soal Tipe A
Tabel 4.13 Hasil Analisis Daya Pembeda dan Kategori Soal Tipe A
Kategori Nomor Soal
Jelek 6, 14, dan 29
Cukup 2, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 24,
25, 26, dan 27
Baik 1, 4, 7, 17, 18, 28, dan 30
Baik Sekali 3 dan 23
Dari tabel 4.13 menunjukkan bahwa soal tipe A yang memiliki
daya pembeda “jelek” ada 3 butir soal atau 10% yaitu nomor 6, 14, dan
29. Soal yang memiliki daya pembeda “cukup” ada 18 butir soal atau
60% yaitu nomor 2, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 24,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
25, 26, dan 27. Soal yang memiliki daya pembeda “baik” ada 7 butir
soal atau 23,33% yaitu nomor 1, 4, 7, 17, 18, 28, dan 30. Soal yang
memiliki daya pembeda “baik sekali” ada 2 butir soal atau 6,67% yaitu
nomor 3 dan 23.
2). Soal Tipe B
Tabel 4.14 Hasil Analisis Daya Pembeda dan Kategori Soal Tipe B
Kategori Nomor Soal
Jelek 4, 5, 18, 21, dan 24
Cukup 9, 12, 23, dan 27
Baik 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 22, 25,
26, 28, 29, dan 30
Baik Sekali 1 dan 17
Dari tabel 4.14 menunjukkan bahwa soal tipe B yang memiliki
daya pembeda “jelek ada 5 butir soal atau 16,67% yaitu nomor 4, 5, 18,
21, dan 24. Soal yang memiliki daya pembeda “cukup” ada 4 butir soal
atau 13,33% yaitu nomor 9, 12, 23, dan 27. Soal yang memiliki daya
pembeda “baik” ada 19 butir soal atau 63,33% yaitu nomor 2, 3, 6, 7, 8,
10, 11, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 22, 25, 26, 28, 29, dan 30. Soal yang
memiliki daya pembeda “baik sekali” ada 2 butir soal atau 6,67% yaitu
nomor 1 dan 17.
d. Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Berdasarkan tingkat kesukaran pada tabel 3.7 bahwa soal dapat
dikatakan memiliki tingkat kesukaran “mudah” jika memiliki indeks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
kesukaran 0,71 – 1,00. Soal dapat dikatakan memiliki tingkat kesukaran
“sedang” jika memiliki indeks kesukaran 0,31 – 0,70. Soal dapat
dikatakan memiliki tingkat kesukaran “sukar” jika memiliki indeks 0,00
– 0,30. Berikut adalah hasil analisis tingkat kesukaran soal tipe A dan
tipe B berdasarkan kategori yang telah ditentukan.
1). Soal Tipe A
Berikut adalah analisis tingkat kesukaran soal tipe A dan kategorinya.
Tabel 4.15 Analisis Tingkat Kesukaran dan Kategori Soal Tipe A
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Sukar 13 dan 26 2
Sedang 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 16,
18, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29 dan 30
20
Mudah 2, 7, 9, 15, 17, 19, 20, dan 24 8
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan bahwa soal tipe A yang
memiliki tingkat kesukaran “mudah” ada 8 butir soal atau 26,67 % yaitu
pada nomor2, 7, 9, 15, 17, 19, 20, dan 24. Soal yang memiliki tingkat
kesukaran “sedang” ada 20 butir soal atau 66,67% yaitu pada nomor 1, 3,
4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 18, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29 dan 30. Soal
yang memiliki tingkat kesukaran “sukar” ada 2 butir soal atau 6,66%
yaitu pada nomor 13 dan 26.
2). Soal Tipe B
Berikut adalah analisis tingkat kesukaran soal tipe B dan kategorinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4.16 Analisis Tingkat Kesukaran dan Kategori Soal Tipe B
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Sukar 15, 21, dan 23 3
Sedang 1, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 14, 16, 17,
24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30
18
Mudah 2, 3, 9, 11, 12, 18, 19, 20, dan 22 9
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan bahwa soal tipe B yang
memiliki tingkat kesukaran “mudah” ada 9 butir soal atau 30% yaitu
pada nomor 2, 3, 9, 11, 12, 18, 19, 20, dan 22. Soal yang memiliki
tingkat kesukaran “sedang” ada 18 butir soal atau 60% yaitu pada
nomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 14, 16, 17, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30.
Soal yang memiliki tingkat kesukaran “sukar” ada 3 butir soal atau
10% yaitu pada nomor 15, 21 dan 23.
e. Analisis Pengecoh
Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit
dipilih oleh 5% pengikut tes (Arikunto, 2012: 234). Berdasarkan analisis
pengecoh yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa ada sebagian soal
yang pengecohnya tidak berfungsi dan berfungsi. Pengecoh yang tidak
dapat berfungsi dengan baik adalah pengecoh yang tidak dipilih siswa
dan hanya ada satu siswa yang memilih pengecoh tersebut. Adanya hal
ini menunjukkan bahwa pengecoh yang tidak berfungsi dipilih oleh <5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dari kesuluruhan pengikut tes. Berdasarkan hal tersebul, berikut adalah
analisis pengecoh soal tipe A dan soal tipe B.
1). Soal Tipe A
Berikut adalah hasil analisis pengecoh pada soal tipe A.
Tabel 4.17 Analisis Pengecoh Berfungsi dan Tidak Berfungsi
Soal Tipe A
Nomor Soal Option Berfungsi Option Tidak Berfungsi
1 A, C D
2 B, C D
3 A, C D
4 A, B, D -
5 A, B, C -
6 A, B, D -
7 B, D A
8 B, C D
9 C, D A
10 A, B, D -
11 A, B, D -
12 B, C, D -
13 B, C, D -
14 A, C, D -
15 A, D B
16 A, B, C -
17 B, C D
18 A, B D
19 C, D A
20 B, C, D -
21 A, B, D -
22 A, B, D -
23 A, B, D -
24 A, C B
25 A, B, D -
26 A, C, D -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
27 A, B, C -
28 A, B, C -
29 A, B, C -
30 A, C, D -
Berdasarkan tabel 4.17 menunjukkan bahwa analisis pengecoh soal
tipe A terdapat 11 option jawaban pengecoh yang “tidak berfungsi” yaitu
nomor 1 option D, 2 option D, 3 option D, 7 option A, 8 option D, 9 option
A, 15 option B, 17 option D, 18 option D, 19 option A, dan 24 option B.
Sedangkan option yang “berfungsi” ditunjukkan oleh nomor soal selain
option yang tidak berfungsi. Option yang tidak terdapat pada tabel
merupakan “kunci jawaban” dari soal tipe A.
2). Soal Tipe B
Berikut adalah hasil analisis pengecoh pada soal tipe A.
Tabel 4.18 Analisis Pengecoh Berfungsi dan Tidak Berfungsi
Soal Tipe B
Nomor
Soal
Option Berfungsi Option Tidak Berfungsi
1 A, B, D -
2 A, C, D -
3 A, B, C -
4 B, C, D -
5 B, C, D -
6 A, C, D -
7 A, B, C -
8 A, B, C -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
9 A, C, D -
10 B, C, D -
11 B, D A
12 A, C D
13 A, B, D -
14 A, C, D -
15 A, B, C -
16 B, C D
17 A, B, C -
18 A, C, D -
19 B, C, D -
20 A B, D
21 B, C, D -
22 A, B D
23 A, B, C -
24 A, C, D -
25 A, D C
26 A, B, D -
27 A, C, D -
28 B, C, D -
29 A, B, C -
30 A, C, D -
Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa analisis pengecoh soal
tipe B terdapat 6 option jawaban pengecoh yang “tidak berfungsi” yaitu
nomor 11 option A, 12 option D, 16 option D, 20 option B dan D, 22
option D, dan 25 option C. Sedangkan option yang “berfungsi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
ditunjukkan oleh nomor soal selain option yang tidak berfungsi. Option
yang tidak terdapat pada tabel merupakan “kunci jawaban” dari soal tipe
B.
Peneliti membuat 15 indikator dan tidak ada indikator yang gugur.
Setiap indikator memiliki perwakilan soal yang valid, reliabel, serta
memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh. Setiap
indikator juga memiliki soal yang gugur sehingga tidak dapat dijadikan
tes hasil belajar yang baik. Soal yang gugur dibuang dan tidak digunakan
lagi. Jadi peneliti memiliki 28 butir soal tes yang valid, reliabel, serta
memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh sebagai contoh
tes hasil belajar yang baik. Soal yang baik tersebut dibuat produk yang
berbentuk buku. Produk yang berisi perangkat tes hasil belajar
matematika ini dicetak dalam kertas artpaper 150.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BAB V
PENUTUP
Bab terakhir penelitian ini akan membahas tiga pokok bahasan yang meliputi
kesimpulan, keterbatasan pengembangan, dan saran. Berikut ini adalah
pembahasan dari tiga pokok bahasan:
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dianalisis pada bab
IV maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran
sudut untuk kelas V SD telah dikembangkan oleh peneliti. Peneliti
menggunakan modifikasi 7 langkah penelitian pengembangan menurut
Borg and Gall yang meliputi: (1) Potensi Masalah, (2) Pengumpulan Data,
(3) Desain produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba
Produk, (7) Revisi Produk. Hasil produk berupa soal Tes Hasil Belajar
matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa
kelas V SD yang merupakan hasil revisi setelah melakukan uji coba
produk berkualitas baik.
2. Hasil validasi semua para ahli (expert judgement) memperoleh rata-rata
skor 3,65 dan memiliki kategori sangat baik. Kualitas tes hasil belajar soal
valid dan reliabel ada 28 butir soal dari 60 butir soal yang telah memiliki
daya pembeda minimal kategori cukup, memiliki tingkat kesukaran, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
analisis pengecoh baik. Terdapat 17 option pengecoh yang tidak berfungsi
dan akan diperbaiki. Peneliti menggabungkan seluruh soal valid yang
terdiri dari soal tipe A dan soal tipe B untuk dijadikan produk penelitian
pengembangan. Produk akan dicetak sebagai contoh tes hasil belajar yang
baik.
B. Keterbatasan Pengembangan
Keterbatasan penelitian tes hasil belajar matematika kompetensi dasar
melakukan pengukuran sudut, sebagai berikut:
1. Wawancara dilakukan dengan satu guru kelas V Sekolah Dasar.
2. Peneliti hanya menggunakan tujuh langkah pengembangan menurut
Borg and Gall sampai tahap revisi produk saja karena tujuh langkah
tersebut sudah mampu mengukur tes hasil belajar.
3. Produk yang berupa tes hasil belajar hanya diuji cobakan satu kali.
4. Hasil analisis tingkat kesukaran belum sesuai dengan kurva normal.
C. Saran
Saran yang diberikan dari peneliti untuk peneliti selanjutnya agar berguna
meliputi:
1. Sebaiknya peneliti selanjutnya melakukan wawancara dengan dua guru
kelas V SD.
2. Peneliti selanjutnya dapat melakukan sepuluh langkah pengembangan
produk.
3. Peneliti selanjutnya melakukan uji coba produk dua kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
4. Sebaiknya tingkat kesukaran dalam tes hasil belajar sesuai dengan
kurva normal . yaitu 25% mudah, 50% sedang, dan 25% sukar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR REFERENSI
Al Arif, M. & Nur Rianto. (2013). Matematika Terapan Untuk Ekonomi.
Bandung: CV. Pustaka Setia.
Ali, Mohammad & Muhammad Asrori. (2014). Metodologi dan Aplikasi Riset
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Candiasa, dkk. (2013). Pengembangan Tes Online Matematika dengan Tingkat
Kesulitan yang Diatur Secara Dinamin untuk Siswa Kelas V Singaraja.
Jurnal Pendidikan.
Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ign. Masidjo (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Jakarta: Kanisius.
Jihad dan Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Kusaeri. (2014). Acuan & Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam
Kurikulum 2013.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mardapi, Djemari. (2007). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Mardapi, Djemari. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendekia.
Mardhiyanti, dkk. (2011). Pengembangan Soal Matematika Model Pisa untuk
Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan.
Mustaqim, Burhan & Ary Astuty (2008). Ayo Belajar Matematika Jilid 4 untuk
SD dan MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Purwanti, Endang. (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Direktoral Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rakhmat, Cece & Suherdi, Didi. (2001). Evaluasi Pengajaran. Bandung: CV.
Maulana.
Siti Sofiyah, Susanto, dan Susi Setiawati. (2015). Pengembangan Paket Tes
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika Berdasarkan Revisi
Taksonomi Bloom Pada Siswa Kelas V SD. Artikel Ilmiah Mahasiswa,
1(1), 1-7.
Suardi, Moh. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Indeks.
Subali, Bambang. (2012). Prinsip Asesmen & Evaluasi
Pembelajaran.Yogyakarta: UNY Press.
Sudijono, Anas. (2006). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. (1990). Penilaian Hasi Belajar Proses Belajar Mengajar. Remaja
Rosdakarya Offset: Bandung.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasi Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi.
Bandung: Alvabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alvabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian. Bandung: Alvabeta.
Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sukardi. (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sulistyorini. (2009). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Suraprana, D. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Surapranata, Sumarna. (2004). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi
Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Suwandi, Sarwaji. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta:
Yuma Pustaka.
Suwarto. (2012). Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suwarto. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Uno, Hamzah B. (2007). Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Widoyoko, E.P. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Widoyoko, E.P. (2014). Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Widoyoko. (2015). Teknik Penyususnan Instrumen Penelitian. Yogyakrta:
Pustaka Pelajar.
Yusuf, Muri. (2015). Asesmen dan Evaluasi Pendidikan Pilar Penyedia Informasi
dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam
Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN 1
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN 2
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 3
Surat Ijin Uji Validitas Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN 4
Lembar Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Waktu Pelaksanaan : Senin, 20 Juni 2016
Tempat : SD Negeri Proketen
Narasumber : Guru Kelas VA SD Negeri Proketen
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut bapak/ibu guru apa
fungsi dari evaluasi
pembelajaran?
Fungsinya untuk untuk mengetahui
hasil pencapaian belajar peserta
didik dan mengetahui peserta didik
mampu menguasai materi yang
sudah diberikan atau kurang
menguasai materi.
2 Berapa kali dalam satu semester
bapak/ibu guru melakukan
evaluasi pembelajaran?
Guru biasanya melakukan evaluasi
pembelajaran dalam satu semester
sebanyak tiga kali.
3 Tes yang baik menurut bapak/ibu
guru itu seperti apa?
Tes yang baik adalah tes yang
mampu melihat kemampuan siswa
dalam menguasai materi. Soal tes
pilihan ganda mempermudahkan
siswa dalam memilih jawaban
dengan memilih salah satu option
jawaban yag menurutnya benar.
4 Apakah bapak/ibu guru membuat
sendiri soal evaluasi / ulangan
Soal ulangan harian yang diberikan
untuk peserta didik sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
harian untuk mata pelajaran
matematika?
membuat sendiri dan terkadang
mengambil dari lks serta kumpulan
soal yang dimiliki sesuai dengan
materi yang sudah diajarkan. Guru
tidak memiliki waktu luang untuk
sepenuhnya membuat sendiri soal
ulangan karena sering sakit dan
harus banyak istirahat.
5 Jika iya, langkah-langkah apa
yang bapak/ibu guru lakukan
untuk membuat soal ?
Langkah-langkah yang digunakan
untuk membuat soal yaitu meminta
kisi-kisi kepada temannya (guru
kelas V) dan langkah selanjutnya
membuat soal untuk diujikan kepada
peserta didik.
6 Menurut bapak/ibu guru,
bagaimana langkah-langkah yang
seharusnya dilakukan dalam
pembuatan soal?
Guru masih ragu dalam mengetahui
langkah pembuatan soal yang baik.
Biasanya membuat soal berdasarkan
kisi-kisi yang telah dimiliki.
7 Bentuk tes apa saja yang pernah
bapak/ibu guru buat?
Tes yang pernah dibuat yaitu tes
pilihan ganda, uraian dan essai.
8 Apakah ada kesulitan yang
ditemui saat bapak/ibu guru
membuat soal?
Kesulitan yang dihadapi guru adalah
beliau tidak memiliki panduan untuk
membuat soal yang baik. Membuat
soal tes pilihan ganda membutuhkan
waktu yang lama serta membuat
banyak option jawaban.
Membutuhkan pikiran yang jeli
dalam membuat option jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
yang hampir mirip dengan jawaban
sebenarnya. Padahal sekarang harus
banyak istirahat karena
kesehatannya mulai menurun.
9 Saat kami belajar di mata kuliah
evaluasi pembelajaran ada
tingkatan taraf kognitif
Taksonomi Bloom. (disinggung
sedikit mengenai taraf kognitif
Taksonomi Bloom)
Jika bapak/ibu guru membuat
soal berdasarkan taraf kognitif
Taksonomi Bloom atau tidak?
Jika iya, berdasarkan tingkat
kognitif Taksonomi Bloom, soal
yang biasanya digunakan di
sekolah bapak/ibu guru sampai
taraf apa?
Soal yang telah disediakan sudah
berdasarkan Taksonomi Bloom.
Menyiapkan soal berdasarkan
Taksonomi Bloom yaitu taraf
kognitif, afektif, dan psikomotor.
Namun soal yang telah disiapkan
lebih mengacu pada taraf afektif
karena siswa sering melakukan
hafalan untuk belajar.
10 Bapak / ibu guru sudah membuat
soal sampai taraf apa? Apakah
tarafnya bisa ditingkatkan?
Soal sudah sampai taraf C6 dan taraf
ini termasuk taraf yang tinggi untuk
mengukur kemampuan siswa.
11 Dalam pembuatan soal evaluasi
apakah guru memperhatikan
karakteristik butir soal? (sambil
menjelaskan tentang karakteristik
butir soal)
Iya, saya memperhatikan
karakteristik butir soal namun hanya
sekilas saja karena terburu-buru.
Selain itu kurang begitu memahami
karakteristik butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
12 Apakah bapak/ibu melakukan uji
validitas dan reliabilitas untuk
setiap soal sebelum diberikan
untuk dikerjakan siswa?
Guru belum pernah melakukan uji
validitas dan reliabilitas terhadap
soal yang akan diberikan kepada
siswa. Biasanya soal langsung
dikerjakan siswa dan tidak ada tahap
uji validitas maupun reliabilitas.
13 Bagaimana cara menguji
validitas dan reliabilitas yang
biasanya bapak/ibu guru
lakukan?
Guru tidak memahami cara dalam
uji validitas dan reliabilitas soal
karena belum pernah melakukannya.
14 Bagaimana karakteristik butir
soal yang sering bapak/ibu guru
buat?
- Bagaimana tingkat
kesukarannya? Untuk soal
yang diberikan siswa,
sebaiknya bagaimana tingkat
kesukarannya?
- Apakah pengecohnya
berfungsi dengan baik?
membuat pengecoh itu
bagaimana?
Krakteristik butir soal mencakup
kategori mudah, sedang, dan sulit.
Tingkat kesukaran soal yang
diberikan pada siswa 30% soal
mudah, 50% soal sedang, dan 20%
soal sulit. Soal sulit yang diberikan
hanya sedikit karena kemampuan
siswa dalam memahami soal masih
rendah.
Pengecoh yang dibuat pada setiap
soal hampir sama dengan jawaban
yang pasti benar. Pengecoh yang
dibuat mampu mempengaruhi
jawaban siswa. Banyak siswa yang
kurang teliti sehingga salah dalam
menjawab. Maka dari itu pengecoh
berpengaruh besar dengan soal yang
akan dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
15 Apakah bapak/ibu guru
membutuhkan portotipe bentuk
soal pilihan ganda yang memiliki
kualitas baik (dijelaskan tentang
kualitas yang baik)dan disusun
dengan langkah-langkah yang
runtut?
Guru membutuhkan portotipe untuk
membuat sendiri soal yang akan
diberikan kepada siswa. Sebenarnya
guru ingin membuat sendiri soal
yang akan diujikan kepada siswa
dan tidak bergantung dengan lks
maupun kumpulan soal. Beliau juga
membutuhkan portotipe pilihan
ganda untuk belajar membuat tes
hasil belajar yang baik.
16 Materi matematika apa yang
dibutuhkan oleh guru untuk
dibuat prototype soal?
Berdasarkan pengalaman mengajar
yang dilakukan saat ini siswa masih
susah dalam materi sudut. Banyak
siswa yang belum menguasai dan
masih kebingungan mengukur sudut.
Ada juga siswa yang belum paham
tentang jenis-jenis sudut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN 5
Lembar Kuesioner
Lembar Kuesioner
Indikator
No
Komponen Penilaian
Skor
Komentar
1 2 3 4
Materi
1. Kesesuaian setiap butir
soal dengan indikator.
2. Pilihan jawaban homogen
dan logis ditinjau dari segi
materi.
3. Setiap soal mempunyai
satu jawaban yang benar
atau yang paling benar.
Konstruksi
4. Kalimat pokok dalam
setiap butir soal
dirumuskan secara jelas
dan tegas.
5. Rumusan pokok soal dan
pilihan jawaban
merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
6. Pokok soal tidak
mengandung pernyataan
ke arah jawaban benar.
7. Pokok soal tidak
mengandung pernyataan
yang bersifat negatif
ganda.
8. Panjang rumusan pilihan
jawaban relatif sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
9. Pilihan jawaban tidak
mengandung pernyataan
“semua pilihan jawaban di
atas salah”, atau “semua
pilihan jawaban di atas
benar”.
10. Pilihan jawaban yang
berbentuk angka atau
waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya nilai
angka tersebut, atau
kronologisnya.
11. Gambar, grafik, tabel,
diagram, dan sejenisnya
yang terdapat pada soal
jelas dan berfungsi.
12. Butir soal tidak
bergantung pada jawaban
soal sebelumnya.
Bahasa
13. Penyusunan kalimat soal
menggunakan susunan
kalimat yang benar dan
sesuai dengan EYD.
14. Tidak menggunakan
bahasa yang berlaku
setempat.
15. Setiap soal menggunakan
bahasa yang komunikatif.
16. Pilihan jawaban tidak
mengulang kata atau frase
yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian.
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN 6
Validasi Para Ahli
Validasi Ahli Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN 7 Tabel Spesifikasi Produk Tipe Soal A
Judgement Ahli Kecocokan Indikator dengan Butir Soal
Mata Pelajaran : Matematika Materi : Pengukuran Sudut
Semester : I (satu)/ ganjil Bentuk soal : Pilihan ganda
Kelas : V (lima) SD Waktu mengerjakan : 2 x 35 menit
Penyusun : Nadia Azizah Farhani
Dimensi Proses Kognitif
Bloom Mengingat
C1
Memahami
C2
Mengaplikasikan
C3
Menganalisis
C4
Mengevaluasi
C5
Mencipta
C6 Tingkat Kesulitan
Rendah 25% = 15 soal - - - - Sedang - - 50% = 30 soal - -
Tinggi - - - - 25% = 15 soal
Standar Kompetensi :
2. Geometri dan Pengukuran menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
2.3 Melakukan Pngukuran Sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Indikator Materi Aspek yang
diukur
Soal Skor Komentar
1 2 3 4
2.3.1
Menyatak
an jenis –
jenis sudut
Jenis –
jenis
sudut
Mengingat
C1
1. Urutan jenis sudut yang
paling kecil hingga paling
terbesar adalah . . .
a. Sudut siku-siku,
sudut lancip, dan sudut
lengkung
b. Sudut lancip, sudut
siku-siku,dan sudut
tumpul
c. Sudut tumpul, sudut
lengkung, dan sudut
siku-siku
d. Sudut datar, sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
lancip, dan sudut
lengkung
Jawaban : B
Estimasi kesulitan :
mudah
2.3.2
Mengident
ifikasi
jenis –
jenis sudut
sesuai
gambar
Mengingat
(C1)
2. Gambar di bawah ini
termasuk jenis sudut...
a. Sudut lancip
b. Sudut siku – siku
c. Sudut Tumpul
d. Sudut lengkung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Jawaban : A
Estimasi kesulitan : mudah
3. Perhatikan gambar di bawah
ini. Gambar ABC di bawah
ini merupakan jenis sudut . .
.
a. Sudut lancip
b. Sudut siku – siku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
c. Sudut tumpul
d. Sudut lengkung
Jawaban : B
Estimasi kesulitan :
mudah
2.3.3
Menjabark
an jenis
sudut
Memahami
(C2)
4. Khalih telah menggambar 3
buah sudut dengan besar
sudut yang berbeda. Khalih
menggambar sudut yang
besarnya 115 derajat, 90
derajat, dan 15 derajat.
Jenis sudut yang digambar
Khalih secara runtut adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
sudut...
a. Sudut tumpul, sudut
tumpul, dan sudut
lancip
b. Sudut tumpul, sudut
lancip, dan sudut
siku-siku
c. Sudut tumpul, sudut
siku-siku, dan sudut
lancip
d. Sudut tumpul, sudut
lancip, dan sudut
lancip
Jawaban : C
Estimasi kesulitan : mudah
5. Erisa pulang sekolah pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
pukul 14.00 WIB. Pada
pukul 15.00 WIB Erisa
berangkat les piano.
Kemudian Erisa pulang les
piano pada pukul 15.00
WIB. Ketiga jam tersebut
secara runtut membentuk
jenis sudut . . .
a. Sudut tumpul, sudut
tumpul, dan sudut lancip
b. Sudut tumpul, sudut
siku-siku, dan sudut
lancip
c. Sudut lancip, sudut siku-
siku, dan sudut lancip
d. Sudut lancip, sudut siku-
siku, dan sudut tumpul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Jawaban : D
Estimasi kesulitan :
mudah
2.3.4
Membeda
kan besar
sudut
Memahami
C2
6. Koko membeli pizza
berukuran besar yang akan
dipotong menjadi 8 bagian.
Kemudian membeli pizza
berukuran kecil yang
dipotong menjadi 6 bagian.
Ternyata Koko membeli
lagi pizza berukuran sedang
yang akan dipotong menjadi
8 bagian. Pizza Koko yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
memiliki sudut tumpul
adalah . . .
a. Pizza berukuran ekstra
besar
b. Pizza berukuran besar
c. Pizza berukuran sedang
d. Pizza berukuran kecil
Jawaban : C
Estimasi kesulitan : mudah
7. Setelah pulang sekolah
Erisa beristirahat di rumah.
Awalnya Erisa melihat jam
menunjukkan pukul 14.00
WIB. Setelah itu Erisa
melihat jam lagi
menunjukkan pukul 15.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
WIB. Setelah itu pukul
16.00 Erisa berangkat les
piano. Jika Erisa akan
menentukan jenis sudut
pada beberapa jam tersebut
secara runtut, maka jam
tersebut menunjukkan jenis
sudut. . .
a. Sudut tumpul, sudut
tumpul, dan sudut
lancip
b. Sudut tumpul, sudut
siku – siku, dan
sudut lancip
c. Sudut lancip, sudut
siku – siku, dan
sudut tumpul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
d. Sudut lancip, sudut
siku – siku, sudut
siku – siku
Jawaban : C
Estimasi kesulitan :
mudah
2.3.5
Menentuk
an
pengertian
jenis sudut
Mengaplikasi
kan (C3)
8. Sudut tumpul adalah sudut
yang besarnya...
a. Lebih dari 90 derajat
b. Kurang dari 90 derajat
c. 180 derajat
d. 360 derajat
Jawaban : A
Estimasi kesulitan : sedang
9. Sebuah meja memiliki sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
yang besarnya 50 derajat.
Sudut pada meja tersebut
termasuk jenis. . .
a. Sudut tumpul
b. Sudut lancip
c. Sudut lurus
d. Sudut siku- siku
Jawaban : B
Estimasi kesulitan : sedang
10. Dino pergi les sepak bola
pada pukul 15.00. Besar
sudut yang dibentuk oleh
jarum panjang dan jarum
pandek pada pukul 15.00
adalah...
a. Sudut lancip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
b. Sudut datar
c. Sudut siku – siku
d. Sudut tumpul
Kunci Jawaban: C
Estimasi kesulitan : sedang
2.3.6
Menerapk
an jenis
sudut
melalui
bangun
ruang
Mengaplikasi
kan (C3)
11. Ada berapa titik sudut
dalam gambar bidang ruang
di bawah ini . . .
a. 14
b. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
c. 8
d. 6
Jawaban : C
Estimasi kesulitan : sedang
12. Perhatikan gambar sudut
berikut adalah sudut siku-
siku, kecuali . .
.
a. BFG
b. EFG
c. BCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Jawaban : A
Estimasi kesulitan : sedang
2.3.7
Memilih
besar
sudut
Menganalisis
(C4)
13. Dino memiliki 3 gambar
sudut dengan besar yang
berbeda – beda yaitu 70
derajat, 135 derajat, dan 115
derajat. Dino ingin
mengurutkan gambar sudut
tersebut dari yang terbesar
hingga terkecil. Maka Dino
akan mengurutkan gambar
sudut mulai dari . . .
derajat, . . . derajat, dan . . .
derajat.
a. 135, 115, dan 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
b. 135, 70, dan 115
c. 115, 135, 70
d. 70, 115, 135
Jawaban : A
Estimasi kesulitan : sedang
14. Lutfi memiliki buku gambar
banyak karena dia suka
sekali menggambar. Hari ini
Lutfi ingin menggambar
berbagai sudut namun mulai
dari sudut yang paling kecil
ke terbesar. Maka dari itu
Lutfi harus mulai
menggambar sudut secara
berurutan dari . . .
a. 85 derajat, 110 derajat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
dan 45 derajat
b. 75 derajat, 115 derajat,
dan 145 derajat
c. 100 derajat, 175 derajat,
dan 165 derajat
d. 145 derajat, 95 derajat,
dan 70 derajat
Jawaban : B
Estimasi kesulitan : sedang
15. Terdapat sudut 90 derajat,
125 derajat, 35 derajat, dan
160 derajat. Dari semua
sudut tersebut yang
termasuk sudut tumpul
adalah . . . dan . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
a. 90 derajat dan 125
derajat
b. 125 derajat dan 35
derajat
c. 125 derajat dan 160
derajat
d. 90 derajat dan 35 derajat
Kunci Jawaban: C
Estimasi Kesulitan: sedang
2.3.8
Memecah
kan
masalah
dengan
berbagai
sudut
Menganalisis
(C4)
16. Lutfi akan berangkat les
pada jam 16.00 WIB.
Sebelum berangkat les,
Lutfi akan menggambar
jarum jam 16.00 WIB.
Jarum jam yang digambar
Lutfi memiliki besar sudut .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
. .
a. 30 derajat
b. 60 derajat
c. 90 derajat
d. 120 derajat
Jawaban : D
Estimasi kesulitan : sedang
17. Ibu ingin melihat jarum jam
yang menunjukkan besar
sudut 180 derajat. Maka
dari itu ibu selalu menatap
jam setiap jarum jam
berubah. Setelah lama
mengamati akhirnya ibu
menemukan jarum jam yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
menunjukan besar sudut
180 derajat yaitu pada pukul
. . .
a. 18. 00
b. 17. 00
c. 16. 00
d. 15. 00
Jawaban : A
Estimasi kesulitan : sedang
2.3.9
Menganali
sis
berbagai
sudut dari
bangun
datar
Menganalisis
C 4
Soal untuk nomer 18
dan 19
Perhatikan gambar di
bawah ini !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
18. Dalam gambar di atas sudut
lancip di tunjukkan oleh . . .
a. AOB dan BOA
b. BOA dan OAB
c. OAB dan ABO
d. OBA dan AOB
Jawaban : C
Estimasi kesulitan : sedang
19. Sudut siku – siku pada
gambar di atas adalah . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
a. ABO
b. AOB
c. BAO
d. ABA
Jawaban : B
Estimasi kesulitan : sedang
2.3.10
Memecah
kan soal
cerita
berkaitan
dengan
sudut
C 4 20. Rika memiliki segitiga sama
sisi dengan 3 sudut yang
sama besarnya. Jumlah
besar ketiga sudut tersebut
180 derajat. Oleh karena itu
besar sudut setiap segitiga
sama sisi adalah . . .
a. 60 derajat
b. 90 derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
c. 120 derajat
d. 150 derajat
Jawaban : A
Estimasi kesulitan : sedang
21. Fandi pulang sekolah pada
pukul 13.00. 4jam setelah
itu Fandi mengikuti les
renang. Maka jarum jam
menunjukan besar sudut ...
derajat
a. 90
b. 120
c. 150
d. 180
Jawaban : C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Estimasi kesulitan : sedang
22. Rizal memiliki kayu dengan
besar sudut 75 derajat dan
40 derajat. Kemudian Ayah
membeli lagi kayu yang
diberikan kepada Rizal
dengan besar sudut 65
derajat. Rizal ingin
menggabungkan ketiga
kayu tersebut agar menjadi
panjang sudut 180 derajat.
Maka Rizal akan memilih
gambar yang sesuai dengan
seluruh besar sudut adalah .
. .
a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
b.
c.
d.
Jawaban : C
Estimasi kesulitan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
sedang
2.3.11
Menyimpu
lkan soal
cerita
Mengevaluas
i (C5)
23. Perhatikan gambar di bawah
ini !
Pada hari minggu Putra
akan berangkat
memancing bersama
ayahnya. Sebelum
berangkat Putra
menyiapkan
perlengkapan yang akan
digunakan saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
mememancing. Putra
selesai menyiapkan
perlengkapan alat
memancing pada pukul
10.35. Pada pukul 10.35
jarum panjang, jarum
pendek, dan jarum detik
dapat membentuk 2
sudut seperti gambar di
atas. Maka dapat
disimpulkan bahwa . . .
a. Terdapat sudut
lancip dan sudut
siku – siku
b. Terdapat sudut siku
– siku dan sudut
tumpul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
c. Terdapat sudut
lancip dan sudut
tumpul
d. Terdapat sudut siku
– siku dan sudut siku
– siku
Jawaban : C
Estimasi kesulitan : sulit
24. Hani memiliki 4 sahabat
yang begitu
menyayanginya. Pada bulan
Juli semua sahabatnya ulang
tahun. Hani ingin
memberikan kue ulang
tahun kepada setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
sahabatnya yang berbentuk
lingkaran. Namun semua
sahabatnya sibuk dan susah
untuk ditemui di rumah.
Hingga satu bulan
kemudian Hani dapat
berkumpul bersama semua
sahabatnya. Hani membeli 2
kue ulang tahun yang
berbentuk lingkaran. Hani
memotong 2 bagian sama
besarnya pada setiap roti.
Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa setiap
sahabat Hani mendapat . . .
a. 1 potong kue dengan
besar sudut 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
derajat
b. 1 potong kue dengna
besar sudut 183
derajat
c. 1 potong kue dengan
besar sudut 182
derajat
d. 1 potong kue dengan
besar sudut 180
derajat
Jawaban : D
Estimasi kesulitan : sulit
2. 3.12
Mengukur
besar
sudut
Mengevaluas
i (C5)
25. Perhatikan gambar di bawah
ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Sudut pada gambar di
atas memiliki besar
sudut . . . derajat
a. 62
b. 61
c. 60
d. 59
Jawaban : C
Estimasi kesulitan : sulit
2.3.13
Memperjel
as sudut
Mencipta
(C6)
26. Helda sedang belajar
tentang sudut menggunakan
buku Ayo Pintar. Di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
melalui
kalimat
buku tersebut ada satu soal
yang membuat Helda ragu
dalam mengerjakan. Soal
yang membuat Helda ragu
yaitu “ Sudut . . .
merupakan sudut yang
besarnya 45 derajat
sedangkan sudut yang
besarnya . . . bukan
merupakan sudut tumpul”.
Maka dari itu jawaban yang
tepat untuk membantu
Helda dalam mengerjakan
soal tersebut adalah . . .
a. Tumpul. 110 derajat
b. Lancip. 90 derajat
c. Lancip. 115 derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
d. Siku - siku. 95 derajat
Jawaban : B
Estimasi kesulitan : sulit
27. Dalam buku gambar Izah
terdapat 5 gambar sudut
secara berurutan dengan
besar yang berbeda – beda
yaitu 175 derajat, 150
derajat, 90 derajat, 50
derajat, dan 25 derajat.
Maka gambar tersebut
mulai dari sudut . . . hingga
. . .
a. Terkecil. Terbesar
b. Terbesar. Tumpul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
c. Terkecil. Lancip
d. Terbesar. Terkecil
Jawaban: D
Estimasi Kesulitan: Sulit
2. 3. 14
Menciptak
an
beberapa
sudut
menjadi
bangun
datar
Mencipta
(C6)
28. Dapat dilihat bahwa gambar
diatas terdapat beberapa
sudut yang saling berkaitan,
kecuali . . .
a. Sudut siku – siku
b. Sudut lancip
c. Sudut siku – siku
dan sudut lancip
d. Sudut tumpul
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
2. 3. 15
Menyusun
sudut
untuk
membentu
k bangun
datar
Mencipta
(C6)
29. Walidi akan membuat
bangun datar menggunakan
sebuah kertas yang tersusun
dari tiga sudut lancip
dengan besar sudut sama.
Maka bidang datar yang
akan dibuat Walidi adalah .
. .
a. Belah ketupat
b. Trapesium
c. Jajar genjang
d. Segi tiga sama sisi
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
30. Waljinah memiliki kerangka
bangun ruang dari kawat
dengan titik puncak
membentuk satu sudut
lancip dan alas yanng
membentuk 4 sudut siku –
siku. Bangun ruang yang
akan dibentuk Waljinah
adalah . . .
a. Limas segi tiga
b. Limas segi empat
c. Limas segi lima
d. Limas segi enam
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Catatan:
Validator
(.................................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
LAMPIRAN 8 Tabel Spesifikasi Produk Tipe Soal B
Judgement Ahli Kecocokan Indikator dengan Butir Soal
Mata Pelajaran : Matematika Materi : Pengukuran Sudut
Semester : I (satu)/ ganjil Bentuk soal : Pilihan ganda
Kelas : V (lima) SD Waktu mengerjakan : 2 x 35 menit
Penyusun : Nadia Azizah Farhani
Dimensi Proses Kognitif
Bloom Mengingat
C1
Memahami
C2
Mengaplikasikan
C3
Menganalisis
C4
Mengevaluasi
C5
Mencipta
C6 Tingkat Kesulitan
Rendah 25% = 15 soal - - - - Sedang - - 50% = 30 soal - -
Tinggi - - - - 25% = 15 soal
Standar Kompetensi :
2. Geometri dan Pengukuran menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
2.3 Melakukan Pngukuran Sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Indikator Materi Aspek yang
diukur
Soal Skor Komentar
1 2 3 4
2.3.1
Menyebut
kan jenis –
jenis sudut
Jenis –
jenis sudut
Mengingat
(C1)
1. Urutkan besar sudut dari
ukuran yang paling besar
hingga paling kecil adalah
. . . .
a. Sudut lancip, sudut
tumpul, dan sudut siku
– siku
b. Sudut tumpul, sudut
lancip, dan sudut siku
– siku
c. Sudut tumpul, sudut
siku – siku, dan sudut
lancip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
d. Sudut lancip, sudut
siku – siku, dan sudut
tumpul
Jawaban : C
Estimasi kesulitan :
mudah
2.3.2
Mengident
ifikasi
jenis –
jenis sudut
sesuai
gambar
Mengingat
(C1)
2. Pada gambar di bawah ini
yang menunjukkan sudut
lancip adalah . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
a. CAC
b. BAC
c. BAB
d. BCA
Jawaban : B
Estimasi kesulitan :
mudah
3. Gambar sudut CBA di
bawah ini merupakan
jenis sudut...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
a. Sudut tumpul
b. Sudut lurus
c. Sudut lancip
d. Sudut siku – siku
Jawaban : D
Estimasi kesulitan :
mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
2.3.3
Menjabark
an jenis
sudut
Memahami
(C2)
4. Helda akan menggambar
sudut tumpul, sudut
lancip, dan sudut tumpul.
Apabila Helda harus
memilih besar sudutnya,
maka Helda akan memilih
sudut dengan besar ..., ...,
dan ...derajat
a. 135 derajat, 25 derajat,
dan 145 derajat
b. 110 derajat, 90 derajat,
dan 110 derajat
c. 115 derajat, 30 derajat,
dan 130 derajat
d. 120 derajat, 95 derajat,
dan 130 derajat
Jawaban: A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Estimasi Kesulitan:
mudah
5. Fida memiliki 3 jenis
penggaris dengan besar
sudut yang berbeda. Ada
90 derajat , 114 derajat,
dan 115 derajat.
Berdasarkan keterangan
tersebut, penggaris Fida
secara berurutan
merupakan jenis sudut . . .
.
a. Sudut Siku – siku, sudut
tumpul, dan sudut lancip
b. Sudut siku – siku, sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
tumpul, dan sudut siku -
siku
c. Sudut siku – siku, sudut
tumpul, dan sudut tumpul
d. Sudut siku – siku, sudut
tumpul, dan sudut lancip
Jawaban : A
Estimasi kesulitan : mudah
6. Pada hari Minggu, Borka
akan pergi berwisata
bersama keluarganya.
Borka berangkat dari
rumah pada pukul 09.00.
Pada pukul 11.00 Borka
telah sampai di Kaliurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Setelah 5 jam di
Kaliurang, akhirnya Borka
pulang karena telah lelah
bermain. Borka akan
menentukan jenis sudut
pada beberapa jam
tersebut. Secara berurutan
maka jam tersebut
menunjukkan jenis sudut.
. .
a. Siku – siku , lancip, dan
tumpul
b. Siku – siku, siku – siku,
dan tumpul
c. Siku – siku, lancip, dan
siku – siku
d. Siku – siku, lancip, lancip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Jawaban : B
Estimasi kesulitan :
mudah
2.3.4
Membeda
kan besar
sudut
Memahami
(C2)
7. Jika jarum jam A
menunjukkan pukul 14.00,
jam B menunjukkan pukul
15.00, jam C
menunjukkan pukul 16.00,
jam D menunjukkan pukul
17.00. Maka yang
memiliki sudut lancip
adalah . . .
a. Jam D
b. Jam C
c. Jam B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
d. Jam A
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: mudah
8. Waljinah memotong kue
menjadi 4 bagian, dengan
2 bagian memiliki besar
sudut 45°, 1 bagian
memiliki besar sudut 180°
dan 1 bagian dengan
ukuran sudut 90°. Kue
yang membentuk sudut
lancip adalah . . .
a. 180 derajat
b. 135 derajat
c. 90 derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
d. 45 derajat
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: mudah
2.3.5
Menentuk
an
pengertian
jenis sudut
Mengaplikasik
an (C3)
9. Sudut yang memiliki
besar kurang dari 90
derajat adalah . . . . .
a. Sudut tumpul
b. Sudut lancip
c. Sudut lurus
d. Sudut siku – siku
Jawaban: B
Estimasi kesulitan:
sedang
10. Sebuah kursi memiliki
besar sudut 115 derajat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Sudut pada kursi tersebut
termasuk jenis . . .
a. Sudut Tumpul
b. Sudut Siku – Siku
c. Sudut Lancip
d. Sudut Lurus
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: sedang
11. Gambar di bawah ini
merupakan contoh dari
sudut . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
a. Sudut Lengkung
b. Sudut Siku – Siku
c. Sudut Tumpul
d. Sudut Lancip
Jawaban: C
Estimasi kesulitan: sedang
2.3.6
Menerapk
an jenis
sudut
melalui
bangun
ruang
Mengaplikasik
an (C3)
12. Gambar di bawah ini
memiliki . . . titik sudut
a. 6
b. 8
c. 12
d. 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: sedang
13. Gambar di atas yang
membentuk sudut siku –
siku adalah . . .
a. HDA
b. BCG
c. FEH
d. HDC
Jawaban: C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Estimasi kesalahan: C
2.3.7
Memilih
besar
sudut
Menganalisis
(C4)
14. Dalam buku cerita
terdapat 4 gambar sudut
dengan besar yang
berbeda- beda. Ada 114
derajat, 14 derajat, 124
derajat, dan 104 derajat.
Harley ingin mengurutkan
besar sudut tersebut dari
yang terkecil hingga
terbesar. Maka Harley
akan mengurutkan gambar
sudut mulai dari . . .
derajat, . . . derajat, . . .
derajat, dan . . . derajat.
a. 14, 104, 124, dan 114
b. 14, 104, 114, dan 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
c. 124, 114, 104, dan 14
d. 124, 104, 114, dan 14
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: sedang
15. Yudha akan menggambar
3 sudut dengan besar yang
berbeda – beda. Kali ini
Yudha akan menggambar
dari sudut dari yang paling
besar ke terkecil. Oleh
karena itu Yudha harus
memulai menggambar
sudut secara berurutan
dari . . .
a. 198 derajat , 189
derajat, dan 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
derajat
b. 179 derajat, 198
derajat, dan 189
derajat
c. 198 derajat, 179
derajat, dan 189
derajat
d. 198 derajat, 189
derajat, dan 179
derajat
Jawaban: D
Estimasi kesalahan
Sedang
16. Gambar di bawah ini yang
memiliki besar sudut 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
derajat adalah . . .
a.
b.
c.
d.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: sedang
2.3.8
Memecah
kan
masalah
dengan
berbagai
sudut
Menganalisis
(C4)
17. Eyang memiliki kue yang
begitu besar dan bundar.
Kakek ingin memberikan
kue tersebut kepada aku
dan adik. Namun kue
tersebut hanya ada satu
bundar saja. Kakek harus
membagi kue tersebut
membentuk . . . dengan
besar sudut . . .
a. Satu lingkaran. 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
derajat
b. Setengah lingkaran. 90
derajat
c. Setengah lingkaran.
360 derajat
d. Setengah lingkaran.
180 derajat
Jawaban : D
Estimasi kesulitan :
sedang
18. El akan main bersama
temannya setelah pulang
sekolah. Ternyata pada
besar sudut 60 derajat El
telah dijemput temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Maka sudut tersebut
terletak pada pukul . . .
a. 14. 05
b. 14. 00
c. 14. 15
d. 14. 20
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: sedang
2.3.9Meng
analisis
berbagai
sudut dari
bangun
datar
Menganalisis
C 4
Perhatikan gambar
limas segi empat di
bawah ini untuk soal
nomor 19 dan 20!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
19.
Pada gambar di atas yang
menunjukkan sudut siku –
siku adalah . . .
a. EFT
b. BCT
c. ADT
d. CDT
Jawaban : A
Estimasi kesulitan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
sedang
20. Gambar ATD dan BTC
termasuk dalam sudut . . .
a. Sudut Tumpul
b. Sudut Lurus
c. Sudut Lancip
d. Sudut Siku – Siku
Jawaban : C
Estimasi kesulitan :
sedang
2.3.10
Memecah
kan soal
cerita
C 4 21. Pada pukul 16.00 Gempi
pulang dari les renang
bersama ayahnya. Pada
pukul 18.00 Gempi makan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
berkaitan
dengan
sudut
bersama keluarganya di
rumah makan. Apabila 2
jam kemudian mereka
telah sampai di rumah,
maka besar jarum jam
menunjukkan besar sudut .
. .
a. 120 derajat
b. 150 derajat
c. 160 derajat
d. 180 derajat
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
22. Anggoro memiliki kayu
dengan besar sudut 85
derajat dan 35 derajat.
Kemudian Ibu membeli
lagi kayu yang diberikan
kepada Anggoro dengan
besar sudut 60 derajat.
Anggoro ingin
menggabungkan kayu
tersebut agar menjadi
panjang 180 derajat. Maka
Anggoro akan memilih
gambar yang sesuai
dengan seluruh besar
sudut adalah . . .
a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
b.
c.
d.
Jawaban: C
Estimasi kesulitan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
sedang
23. Pada pukul 07.00 Lolo
sudah berada di dalam
kelas dan memulai
pelajaran. Setelah itu pada
pukul 08.00 Lolo ijin ke
kamar mandi karena
perutnya sakit. Lolo tidak
bisa menahan rasa
sakitnya dan akhirnya
pada pukul 09.00 pulang
ke rumah. Apabila 2 jam
setelah pulang ke rumah
Lolo harus periksa ke
rumah sakit maka besar
jarum jam menunjukkan
besar sudut . . . derajat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
a. 120
b. 90
c. 60
d. 30
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: sedang
2.3.11
Menyimpu
lkan soal
cerita
Mengevaluasi
(C5)
24. Perhatikan gambar di
bawah ini !
Pada hari minggu
Mahenra akan berangkat
memancing bersama
kakeknya. Sebelum
berangkat Mahenra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
membeli umpan untuk
memancing. Mahenra
selesai menyiapkan alat
memancing pada pukul
13. 50. Pada pukul 13. 50
jarum panjang, jarum
pendek, dan jarum detik
dapat membentuk 2 sudut
seperti gambar di atas.
Maka dapat disimpulkan
bahwa . . .
a. Terdapat sudut lancip
dan sudut siku – siku
b. Terdapat sudut siku –
siku dan sudut tumpul
c. Terdapat sudut lancip
dan sudut sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
tumpul
d. Terdapat sudut siku –
siku dan sudut siku –
siku
Jawaban : B
Estimasi kesulitan : sulit
25. Chazah memiliki 2
sahabat yang begitu
menyayanginya. Pada
bulan April semua
sahabatnya berulang
tahun. Chamzah ingin
memberikan kue ulang
tahun kepada sahabatnya
yang berbentuk lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Namun semua sahabatnya
sibuk sekolah dan susah
untuk bertemu. Hingga 3
minggu kemudian
Chamzah dapat bertemu
semua sahabatnya secara
bersamaan. Chamzah
membeli 3 kue ulang
tahun untuk 2 sahabatnya.
Hani memotong 2 bagian
sama besarnya pada setiap
roti. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa setiap
sahabat Chamzah
mendapat . . .
a. 3 potong kue dengan
besar sudut 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
derajat
b. 3 potong kue dengna
besar sudut 180
derajat
c. 3 potong kue dengan
besar sudut 182
derajat
d. 2 potong kue dengan
besar sudut 180
derajat
Jawaban : B
Estimasi kesulitan : sulit
2.3.12
Mengukur
besar
Mengevaluasi
(C5)
26. Perhatikan gambar di
bawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
sudut
Sudut pada gambar di
atas memiliki besar
sudut . . . derajat
a. 133
b. 134
c. 135
d. 136
Jawaban: C
Estimasi kesulitan:
sulit
2.3.13
Memperjel
as sudut
Mencipta (C6) 27. Ibu memiliki kue
berbentuk lingkaran yang
akan dipotong kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
melalui
kalimat
dibagikan kepada 4
anaknya. Maka setiap
potongan kue membentuk
sudut . . . dan besar sudut
setiap kue adalah . . .
a. 45 derajat dan sudut
siku – siku
b. Sudut siku – siku dan
90 derajat
c. 90 derajat dan sudut
siku – siku
d. Siku – siku dan 45
derajat
Jawaban: B
Estimasi kesulitan: sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
28. Paijo akan pergi kerumah
Maman pada pukul 15.00
WIB maka besar sudut
pada jarum jam tersebut . .
. derajat. Kemudian
mereka akan membeli
pizza yang berbentuk
lingkaran dengan besar
sudut . . . derajat.
a. 90 derajat dan 360
derajat
b. 90 derajat dan 270
derajat
c. 90 derajat dan 180
derajat
d. 90 derajat dan 90
derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Jawaban: A
Estimasi kesulitan: sulit
2. 3. 14
Menciptak
an
beberapa
sudut
menjadi
bangun
datar
Mencipta (C6) 29.
Dapat dilihat bahwa
gambar diatas terdapat
beberapa sudut yang
saling berkaitan, kecuali .
. .
a. Sudut siku – siku
b. Sudut lancip
c. Sudut siku – siku dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
sudut lancip
d. Sudut tumpul
Jawaban: D
Estimasi kesulitan: sulit
2. 3. 15
Menyusun
sudut
untuk
membentu
k bangun
datar
Mencipta (C6) 30. Riko akan membuat
sebuah bangun datar
terdiri dari 2 sudut
tumpul dan 2 sudut lancip.
Bidang datar yang akan
dibuat Riko adalah . . .
a. Segi empat
b. Jajar genjang
c. Segi enam
d. Segi tiga
Jawaban: B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Estimasi kesulitan: sulit
Estimasi kesulitan: sulit
Jumlah
Rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Catatan:
Validator
(...............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
LAMPIRAN 9
Rekapitulasi Hasil Validator Ahli Soal Set A
REKAP VALIDASI AHLI SOAL SET A
No.
Soal Ahli
1
Ahli
2
Ahli
3
Ahli
4
Rata-
Rata Kategori
1 4 3 4 4 3.75 Sangat Baik
2 3 2 3 3 2.75 Cukup
3 3 4 4 4 3.75 Sangat Baik
4 3 3 4 4 3.5 Sangat Baik
5 4 4 3 3 3.5 Sangat Baik
6 3 4 3 3 3.25 Baik
7 3 4 4 3 3.5 Sangat Baik
8 4 4 4 3 3.75 Sangat Baik
9 4 4 3 4 3.75 Sangat Baik
10 4 3 3 3 3.25 Baik
11 4 3 3 3 3.25 Baik
12 3 3 4 3 3.25 Baik
13 4 3 3 3 3.25 Baik
14 3 4 3 3 3.25 Baik
15 4 4 3 3 3.5 Sangat Baik
16 3 4 3 3 3.25 Baik
17 3 3 3 4 3.25 Baik
18 4 3 4 4 3.75 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
19 4 3 4 4 3.75 Sangat Baik
20 4 3 3 3 3.25 Baik
21 4 3 3 3 3.25 Baik
22 3 4 4 3 3.5 Sangat Baik
23 3 3 4 3 3.25 Baik
24 3 3 3 3 3 Baik
25 3 4 4 3 3.5 Sangat Baik
26 3 4 4 3 3.5 Sangat Baik
27 3 3 4 4 3.5 Sangat Baik
28 3 3 3 3 3 Baik
29 3 4 4 4 3.75 Sangat Baik
30 4 4 4 4 4 Sangat Baik
Rata-
Rata 3.43 3.43 3.5 3.33 3.425 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
LAMPIRAN 10
Rekapitulasi Hasil Validator Ahli Soal Set B
REKAP VALIDASI AHLI SOAL SET B
No. Soal Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3 Ahli 4
Rata-
Rata Kategori
1 3 4 3 4 3.5 Sangat Baik
2 3 4 4 2 3.25 Baik
3 4 3 3 4 3.5 Sangat Baik
4 4 3 3 3 3.25 Baik
5 3 3 4 3 3.25 Baik
6 3 3 4 4 3.5 Sangat Baik
7 4 4 3 3 3.5 Sangat Baik
8 4 4 4 2 3.5 Sangat Baik
9 3 4 3 4 3.5 Sangat Baik
10 3 4 4 4 3.75 Sangat Baik
11 4 3 4 4 3.75 Sangat Baik
12 4 4 4 4 4 Sangat Baik
13 4 4 4 3 3.75 Sangat Baik
14 3 4 3 4 3.5 Sangat Baik
15 3 3 3 3 3 Baik
16 4 3 3 3 3.25 Baik
17 4 3 4 3 3.5 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
18 3 3 4 3 3.25 Baik
19 4 4 4 4 4 Sangat Baik
20 3 4 4 3 3.5 Sangat Baik
21 3 3 3 4 3.25 Baik
22 2 3 3 3 2.75 Baik
23 3 4 4 3 3.5 Sangat Baik
24 4 4 4 3 3.75 Sangat Baik
25 3 3 3 3 3 Baik
26 4 4 4 3 3.75 Sangat Baik
27 4 4 3 3 3.5 Sangat Baik
28 4 4 3 3 3.5 Sangat Baik
29 3 4 4 3 3.5 Sangat Baik
30 3 4 4 3 3.5 Sangat Baik
Rata-
Rata 3.43 3.6 3.56 3.26 3.47 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
LAMPIRAN 11
LEMBAR SOAL TIPE A
PETUNJUK UMUM
1. Isikan identitas kamu ke dalam lembar jawaban ujian yang tersedia.
2. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum kamu menjawabnya.
3. Laporkan kepada pengawas jika terdapat tulisan yang kurang jelas, rusak
atau jumlah soal kurang.
4. Berilah tanda silang (X) di depan nama mata pelajaran yang kamu
kerjakan.
5. Jumlah soal sebanyak 30 butir soal pilihan ganda, setiap butir soal terdapat
4 (empat) pilihan jawaban. Pilihlah pilihan jawaban yang benar dengan
cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban A,B,C atau D.
6. Tersedia waktu 120 menit untuk mengerjakan paket tes tersebut.
7. Jika membutuhkan kertas buram, mintalah pada pengawas ujian.
8. Tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator, HP, tabel matematika atau
alat bantu hitung lainnya.
9. Periksalah pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada pengawas ujian.
SELAMAT MENGERJAKAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V / I (Satu)
Jenjang : Sekolah Dasar
Waktu : 90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
1. Urutan jenis sudut yang paling kecil hingga paling terbesar adalah . . .
a. Sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut lengkung
b. Sudut lancip, sudut siku-siku,dan sudut tumpul
c. Sudut tumpul, sudut lengkung, dan sudut siku-siku
d. Sudut tumpul, sudut lancip, dan sudut siku-siku
2. Gambar di bawah ini termasuk jenis sudut...
a. Sudut lancip
b. Sudut siku – siku
c. Sudut Tumpul
d. Sudut lengkung
3. Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar ABC di bawah ini merupakan
jenis sudut …
a. Sudut lancip
b. Sudut siku – siku
c. Sudut tumpul
d. Sudut datar
4. Khalih telah menggambar 3 buah sudut dengan besar sudut yang berbeda.
Khalih menggambar sudut yang besarnya 115 derajat, 90 derajat, dan 15
derajat. Jenis sudut yang digambar Khalih secara runtut adalah sudut...
a. Sudut tumpul, sudut tumpul, dan sudut lancip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
b. Sudut tumpul, sudut lancip, dan sudut siku-siku
c. Sudut tumpul, sudut siku-siku, dan sudut lancip
d. Sudut tumpul, sudut lancip, dan sudut lancip
5. Erisa pulang sekolah pada pukul 14.00 WIB. Setelah itu Erisa melihat jam
menunjukkan pukul 15.00 WIB. Kemudian pukul 16.00 WIB Erisa pulang
les piano pada. Ketiga jam tersebut secara runtut membentuk jenis sudut .
. .
a. Sudut tumpul, sudut tumpul, dan sudut lancip
b. Sudut tumpul, sudut siku-siku, dan sudut lancip
c. Sudut lancip, sudut siku-siku, dan sudut lancip
d. Sudut lancip, sudut siku-siku, dan sudut tumpul
6. Koko membeli pizza berukuran besar yang akan dipotong menjadi 8
bagian. Kemudian membeli pizza berukuran kecil yang dipotong menjadi
6 bagian. Ternyata Koko membeli lagi pizza berukuran sedang yang akan
dipotong menjadi 8 bagian. Pizza Koko yang memiliki sudut tumpul
adalah . . .
a. Pizza berukuran ekstra besar
b. Pizza berukuran besar
c. Pizza berukuran sedang
d. Pizza berukuran kecil
7. Setelah pulang sekolah Erisa beristirahat di rumah. Erisa melihat jam
menunjukkan pukul 14.00 WIB. Berubah lagi menunjukkan pukul 15.00
WIB. Setelah itu pukul 16.00 Erisa berangkat les piano. Jika Erisa akan
menentukan jenis sudut pada beberapa jam tersebut secara runtut, maka
jam tersebut menunjukkan jenis sudut. . .
a. Sudut lancip, sudut tumpul, dan sudut tumpul
b. Sudut tumpul, sudut siku – siku, dan sudut lancip
c. Sudut lancip, sudut siku – siku, dan sudut tumpul
d. Sudut lancip, sudut siku – siku, sudut siku – siku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
8. Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya...
a. Lebih dari 90 derajat
b. Kurang dari 90 derajat
c. 180 derajat
d. 45 derajat
9. Sebuah meja memiliki sudut yang besarnya 50 derajat. Sudut pada meja
tersebut termasuk jenis. . .
a. Sudut lengkung
b. Sudut lancip
c. Sudut lurus
d. Sudut siku- siku
10. Dino pergi les sepak bola pada pukul 15.00. Besar sudut yang dibentuk
oleh jarum panjang dan jarum pandek pada pukul 15.00 adalah...
a. Sudut lancip
b. Sudut datar
c. Sudut siku – siku
d. Sudut tumpul
11. Ada berapa titik sudut dalam gambar bidang ruang di bawah ini . . .
a. 14
b. 12
c. 8
d. 6
12. Perhatikan gambar sudut berikut adalah sudut siku-siku, kecuali . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
.
a. BFG
b. EFG
c. BCD
d. HGF
13. Dino memiliki 3 gambar sudut dengan besar yang berbeda – beda yaitu 70
derajat, 135 derajat, dan 115 derajat. Dino ingin mengurutkan gambar
sudut tersebut dari yang terbesar hingga terkecil. Maka Dino akan
mengurutkan gambar sudut mulai dari . . . derajat, . . . derajat, dan . . .
derajat.
a. 135, 115, dan 70
b. 135, 70, dan 115
c. 115, 135, 70
d. 70, 115, 135
14. Lutfi ingin menggambar berbagai sudut namun mulai dari sudut yang
paling kecil ke terbesar. Maka dari itu Lutfi harus mulai menggambar
sudut secara berurutan dari . . .
a. 85 derajat, 110 derajat, dan 45 derajat
b. 75 derajat, 115 derajat, dan 145 derajat
c. 100 derajat, 175 derajat, dan 165 derajat
d. 145 derajat, 95 derajat, dan 70 derajat
15. Terdapat sudut 90 derajat, 125 derajat, 35 derajat, dan 160 derajat. Dari
semua sudut tersebut yang termasuk sudut tumpul adalah . . . dan . . .
a. 90 derajat dan 125 derajat
b. 125 derajat dan 90 derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
c. 125 derajat dan 160 derajat
d. 90 derajat dan 35 derajat
16. Lutfi akan berangkat les pada pukul 16.00 WIB. Jarum jam yang
menunjukkan pukul 16.00 memiliki besar sudut . . .
a. 30 derajat
b. 60 derajat
c. 90 derajat
d. 120 derajat
17. Ibu melihat jarum jam yang menunjukkan besar sudut 180 derajat. Maka
jarum jam yang menunjukkan sudut 180 terletak pada pukul . . .
a. 18. 00
b. 17. 00
c. 16. 00
d. 14. 00
Soal untuk nomer 18 dan 19
Perhatikan gambar di bawah ini !
18. Dalam gambar di atas sudut lancip di tunjukkan oleh . . .
a. AOB dan BOA
b. BOA dan OAB
c. OAB dan ABO
d. OAB dan AOB
19. Sudut siku – siku pada gambar di atas adalah . . .
a. OBA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
b. AOB
c. BAO
d. ABA
20. Rika memiliki segitiga sama sisi dengan 3 sudut yang sama besarnya.
Jumlah besar ketiga sudut tersebut 180 derajat. Oleh karena itu besar sudut
setiap segitiga sama sisi adalah . . .
a. 60 derajat
b. 90 derajat
c. 120 derajat
d. 150 derajat
21. Fandi pulang sekolah pada pukul 13.00. 4jam setelah itu Fandi mengikuti
les renang. Maka jarum jam tersebut menunjukkan besar sudutnya ...
derajat
a. 90
b. 120
c. 150
d. 180
22. Rizal memiliki kayu dengan besar sudut 75 derajat dan 40 derajat.
Kemudian Ayah membeli lagi kayu yang diberikan kepada Rizal dengan
besar sudut 65 derajat. Rizal ingin menggabungkan ketiga kayu tersebut
agar menjadi panjang sudut 180 derajat. Maka Rizal akan memilih gambar
yang sesuai dengan seluruh besar sudut adalah . . .
a.
b.
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
d.
23. Perhatikan gambar di bawah ini !
Putra selesai menyiapkan perlengkapan alat memancing pada pukul 10.35.
Pada pukul 10.35 jarum panjang, jarum pendek, dan jarum detik dapat
membentuk 2 sudut dengan besar yabg berbeda. Seperti gambar di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa . . .
a. Terdapat sudut lancip dan sudut siku – siku
b. Terdapat sudut siku – siku dan sudut tumpul
c. Terdapat sudut lancip dan sudut tumpul
d. Terdapat sudut siku – siku dan sudut siku – siku
24. Hani memiliki 4 sahabat yang begitu menyayanginya. Hani membeli 2 kue
ulang tahun yang berbentuk lingkaran. Hani memotong 2 bagian sama
besarnya pada setiap roti. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa setiap
sahabat Hani mendapat . . .
a. 1 potong kue dengan besar sudut 184 derajat
b. 1 potong kue dengan besar sudut 90 derajat
c. 1 potong kue dengan besar sudut 182 derajat
d. 1 potong kue dengan besar sudut 180 derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
25. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sudut pada gambar di atas memiliki besar sudut . . . derajat
a. 62
b. 61
c. 60
d. 59
26. Sudut . . . merupakan sudut yang besarnya 45 derajat sedangkan sudut
yang besarnya . . . bukan merupakan sudut tumpul”. Maka dari itu
jawaban yang tepat untuk mengerjakan soal tersebut adalah …
a. Tumpul. 110 derajat
b. Lancip. 90 derajat
c. Lancip. 115 derajat
d. Siku - siku. 95 derajat
27. Dalam buku gambar Izah terdapat 5 gambar sudut secara berurutan dengan
besar yang berbeda – beda yaitu 175 derajat, 150 derajat, 90 derajat, 50
derajat, dan 25 derajat. Maka besar sudut dari keterangan gambar tersebut
dimulai dari sudut . . . hingga sudut . . .
a. Terkecil. Terbesar
b. Terbesar. Tumpul
c. Terkecil. Lancip
d. Terbesar. Terkecil
28. Dapat dilihat bahwa gambar dibawah ini terdapat beberapa sudut yang
saling berkaitan, kecuali . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
a. Sudut siku – siku
b. Sudut lancip
c. Sudut siku – siku dan sudut lancip
d. Sudut tumpul
29. Walidi akan membuat bangun datar menggunakan sebuah kertas yang
tersusun dari tiga sudut lancip dengan besar sudut sama. Maka bidang
datar yang akan dibuat Walidi adalah . . .
a. Belah ketupat
b. Trapesium
c. Jajar genjang
d. Segi tiga sama sisi
30. Waljinah memiliki kerangka bangun ruang dari kawat dengan titik puncak
membentuk satu sudut lancip dan alas yanng membentuk 4 sudut siku –
siku. Bangun ruang yang akan dibentuk Waljinah adalah . . .
a. Limas segi tiga
b. Limas segi empat
c. Limas segi lima
d. Limas segi enam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
LAMPIRAN 12
LEMBAR SOAL TIPE B
PETUNJUK UMUM
1. Isikan identitas kamu ke dalam lembar jawaban ujian yang tersedia.
2. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum kamu menjawabnya.
3. Laporkan kepada pengawas jika terdapat tulisan yang kurang jelas, rusak
atau jumlah soal kurang.
4. Berilah tanda silang (X) di depan nama mata pelajaran yang kamu
kerjakan.
5. Jumlah soal sebanyak 30 butir soal pilihan ganda, setiap butir soal terdapat
4 (empat) pilihan jawaban. Pilihlah pilihan jawaban yang benar dengan
cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban A,B,C atau D.
6. Tersedia waktu 120 menit untuk mengerjakan paket tes tersebut.
7. Jika membutuhkan kertas buram, mintalah pada pengawas ujian.
8. Tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator, HP, tabel matematika atau
alat bantu hitung lainnya.
9. Periksalah pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada pengawas ujian.
SELAMAT MENGERJAKAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V / I (Satu)
Jenjang : Sekolah Dasar
Waktu : 90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
1. Urutkan besar sudut dari ukuran yang paling besar hingga paling kecil
adalah . . . .
a. Sudut lancip, sudut tumpul, dan sudut siku – siku
b. Sudut tumpul, sudut lancip, dan sudut siku – siku
c. Sudut tumpul, sudut siku – siku, dan sudut lancip
d. Sudut lancip, sudut siku – siku, dan sudut tumpul
2. Pada gambar di bawah ini yang menunjukkan sudut lancip adalah . . .
a. CAC
b. BAC
c. BAB
d. BCA
3. Gambar sudut CBA di bawah ini merupakan jenis sudut...
a. Sudut tumpul
b. Sudut lurus
c. Sudut lancip
d. Sudut siku – siku
4. Helda akan menggambar sudut tumpul, sudut lancip, dan sudut tumpul.
Apabila Helda harus memilih besar sudutnya, maka Helda akan memilih
sudut dengan besar . . ., . . ., dan . . .
a. 135 derajat, 25 derajat, dan 145 derajat
b. 110 derajat, 90 derajat, dan 110 derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
c. 115 derajat, 30 derajat, dan 130 derajat
d. 120 derajat, 95 derajat, dan 130 derajat
5. Fida memiliki 3 jenis penggaris dengan besar sudut yang berbeda. Ada 90
derajat , 114 derajat, dan 115 derajat. Berdasarkan keterangan tersebut,
penggaris Fida secara berurutan merupakan jenis sudut . . . .
a. Sudut Siku – siku, sudut tumpul, dan sudut lancip
b. Sudut siku – siku, sudut tumpul, dan sudut siku - siku
c. Sudut siku – siku, sudut tumpul, dan sudut tumpul
d. Sudut siku – siku, sudut tumpul, dan sudut lancip
6. Pada hari Minggu, Borka akan pergi berwisata bersama keluarganya.
Borka berangkat dari rumah pada pukul 09.00. Pada pukul 11.00 Borka
telah sampai di Kaliurang. Setelah 5 jam di Kaliurang, akhirnya Borka
pulang karena telah lelah bermain. Borka akan menentukan jenis sudut
pada beberapa jam tersebut. Secara berurutan maka jam tersebut
menunjukkan jenis sudut. . .
a. Siku – siku , lancip, dan tumpul
b. Siku – siku, siku – siku, dan tumpul
c. Siku – siku, lancip, dan siku – siku
d. Siku – siku, lancip, lancip
7. Jika jarum jam A menunjukkan pukul 14.00, jam B menunjukkan pukul
15.00, jam C menunjukkan pukul 16.00, jam D menunjukkan pukul 17.00.
Maka yang memiliki sudut lancip adalah . . .
a. Jam D
b. Jam C
c. Jam B
d. Jam A
8. Waljinah memotong kue menjadi 4 bagian, dengan 2 bagian memiliki
besar sudut 45°, 1 bagian memiliki besar sudut 180° dan 1 bagian dengan
ukuran sudut 90°. Kue yang membentuk sudut lancip adalah . . .
a. 180 derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
b. 135 derajat
c. 90 derajat
d. 45 derajat
9. Sudut yang memiliki besar kurang dari 90 derajat adalah . . . . .
a. Sudut tumpul
b. Sudut lancip
c. Sudut lurus
d. Sudut siku – siku
10. Sebuah kursi memiliki besar sudut 115 derajat. Sudut pada kursi tersebut
termasuk jenis . . .
a. Sudut Tumpul
b. Sudut Siku – Siku
c. Sudut Lancip
d. Sudut Lurus
11. Gambar di bawah ini merupakan contoh dari sudut . . .
a. Sudut Lurus
b. Sudut Siku – Siku
c. Sudut Tumpul
d. Sudut Lancip
12. Gambar di bawah ini memiliki . . . titik sudut
a. 6
b. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
c. 12
d. 18
13. Gambar di atas yang membentuk sudut siku – siku adalah . . .
a. HDA
b. BCG
c. FEH
d. HDC
14. Dalam buku cerita terdapat 4 gambar sudut dengan besar yang berbeda-
beda. Ada 114 derajat, 14 derajat, 124 derajat, dan 104 derajat. Harley
ingin mengurutkan besar sudut tersebut dari yang terkecil hingga terbesar.
Maka Harley akan mengurutkan gambar sudut mulai dari . . . derajat, . . .
derajat, . . . derajat, dan . . . derajat.
a. 14, 104, 124, dan 114
b. 14, 104, 114, dan 124
c. 124, 114, 104, dan 14
d. 124, 104, 114, dan 14
15. Yudha akan menggambar 3 sudut dengan besar yang berbeda – beda.
Yudha akan menggambar dari sudut dari yang paling besar ke terkecil.
Oleh karena itu Yudha harus memulai menggambar sudut secara berurutan
dari . . .
a. 198 derajat , 189 derajat, dan 179 derajat
b. 179 derajat, 198 derajat, dan 189 derajat
c. 198 derajat, 179 derajat, dan 189 derajat
d. 198 derajat, 189 derajat, dan 179 derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
16. Gambar di bawah ini yang memiliki besar sudut 150 derajat adalah . . .
a.
b.
c.
d.
17. Eyang memiliki satu begitu besar dan bundar. Kakek ingin memberikan
kue tersebut kepada aku dan adik. Kakek harus membagi kue tersebut
membentuk . . . dengan besar sudut . . .
a. Satu lingkaran. 180 derajat
b. Setengah lingkaran. 90 derajat
c. Setengah lingkaran. 360 derajat
d. Setengah lingkaran. 180 derajat
18. El akan main bersama temannya setelah pulang sekolah. Ternyata pada
jarum jam yang membentuk besar sudut 60 derajat El telah dijemput
temannya. Maka sudut tersebut terletak pada pukul . . .
a. 14. 05
b. 14. 00
c. 14. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
d. 14. 20
Perhatikan gambar limas segi empat di bawah ini untuk soal nomor 19
dan 20!
19.
Pada gambar di atas yang menunjukkan sudut siku – siku adalah . . .
a. EFT
b. BCT
c. ADT
d. CDT
20. Gambar ATD dan BTC termasuk dalam sudut . . .
a. Sudut Tumpul
b. Sudut Lengkung
c. Sudut Lancip
d. Sudut Lurus
21. Pada pukul 16.00 Gempi pulang dari les renang bersama ayahnya. Pada
pukul 18.00 Gempi makan bersama keluarganya di rumah makan. Apabila
2 jam kemudian mereka telah sampai di rumah. Maka besar sudut pada
jarum jam membentuk . . .
a. 120 derajat
b. 150 derajat
c. 160 derajat
d. 180 derajat
22. Anggoro memiliki kayu dengan besar sudut 85 derajat dan 35 derajat.
Kemudian Ibu membeli lagi kayu yang diberikan kepada Anggoro dengan
besar sudut 60 derajat. Anggoro akan menggabungkan kayu tersebut agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
menjadi panjang 180 derajat. Anggoro akan memilih gambar yang sesuai
dengan seluruh besar sudut adalah . . .
a.
b.
c.
d.
23. Pada pukul 07.00 Lolo sudah berada di dalam kelas dan memulai
pelajaran. Setelah itu pada pukul 08.00 Lolo ijin ke kamar mandi karena
perutnya sakit. Lolo tidak bisa menahan rasa sakitnya dan akhirnya pada
pukul 09.00 pulang ke rumah. Apabila 2 jam setelah pulang ke rumah Lolo
harus periksa ke rumah sakit maka besar jarum jam menunjukkan besar
sudut . . . derajat.
a. 120
b. 90
c. 60
d. 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
24. Perhatikan gambar di bawah ini !
Mahenra selesai menyiapkan alat memancing pada pukul 13. 50. Pada
pukul 13. 50 jarum panjang, jarum pendek, dan jarum detik dapat
membentuk 2 sudut seperti gambar di atas. Maka dapat disimpulkan
bahwa . . .
a. Terdapat sudut lancip dan sudut siku – siku
b. Terdapat sudut siku – siku dan sudut tumpul
c. Terdapat sudut lancip dan sudut sudut tumpul
d. Terdapat sudut siku – siku dan sudut siku – siku
25. Chazah memiliki 2 sahabat yang begitu menyayanginya. Pada bulan April
semua sahabatnya berulang tahun. Chamzah ingin memberikan kue ulang
tahun kepada sahabatnya yang berbentuk lingkaran. Namun semua
sahabatnya sibuk sekolah dan susah untuk bertemu. Hingga 3 minggu
kemudian Chamzah dapat bertemu semua sahabatnya secara bersamaan.
Chamzah membeli 3 kue ulang tahun untuk 2 sahabatnya. Hani memotong
2 bagian sama besarnya pada setiap roti. Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa setiap sahabat Chamzah mendapat . . .
a. 3 potong kue dengan besar sudut 184 derajat
b. 3 potong kue dengna besar sudut 180 derajat
c. 2 potong kue dengan besar sudut 184 derajat
d. 2 potong kue dengan besar sudut 180 derajat
26. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sudut pada gambar di atas memiliki besar sudut . . . derajat
a. 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
b. 134
c. 135
d. 136
27. Ibu memiliki kue berbentuk lingkaran yang akan dipotong kemudian
dibagikan kepada 4 anaknya. Maka setiap potongan kue membentuk sudut
. . . dan besar sudut setiap kue adalah . . .
a. 45 derajat dan sudut siku – siku
b. Sudut siku – siku dan 90 derajat
c. 90 derajat dan sudut siku – siku
d. Siku – siku dan 45 derajat
28. Satrio akan pergi kerumah Brama pada pukul 15.00 WIB maka besar sudut
pada jarum jam tersebut . . . derajat. Kemudian mereka akan membeli
pizza yang berbentuk lingkaran dengan besar sudut . . . derajat.
a. 90 derajat dan 360 derajat
b. 90 derajat dan 270 derajat
c. 90 derajat dan 180 derajat
d. 90 derajat dan 90 derajat
29.
Dapat dilihat bahwa gambar diatas terdapat beberapa sudut yang saling
berkaitan, kecuali . . .
a. Sudut siku – siku
b. Sudut lancip
c. Sudut siku – siku dan sudut lancip
d. Sudut tumpul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
30. Riko akan membuat sebuah bangun datar terdiri dari 2 sudut tumpul dan 2
sudut lancip. Bidang datar yang akan dibuat Riko adalah . . .
a. Segi empat
b. Jajar genjang
c. Segi enam
d. Segi tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
LAMPIRAN 13
Hasil Jawaban Siswa Soal Tipe A
Hasil Jawaban Siswa Tipe A
1. BBCDBADABBBCCBCDCABACCBBCADBCB
2. BAADBCCBBCAAABCBABDABCCABBBDBA
3. BABCCBCABCBBDCCDACBACCCDACDAAC
4. AACDAACBDDACDBDBB ABBCADCDCBDBD
5. CBCACCABCCCDBDDACBBBACBDABBCDA
6. AABADCCABCBAABCDACBACCCDCADAAC
7. CBCBDCBAAACACDCCDADDDABDDADCDB
8. ABBDBBCABDCBABCDAABACCBDCBDDDB
9. CABCADCABCBACDABAAAABCACBDCBBA
10. ACAADCCCBCACDBCDAABABCACCCAACC
11. CACACCBCBCCACBCBAABACDADDCBCBA
12. BACCDCDCBDDBABCDA BCDAABDABAADD
13. BCBCABCCBBAADBCDACBABCDADDCCDB
14. BABBDACABCCDBCCBACCADBCDCCCDDA
15. CAAABCCABCCABACBACBADCADCDDDCA
16. BABCBCCABCCAABCBABBAACCCDBCDDB
17. BABCDBCBBCDAAACCAABACCCDDCDDAB
18. BABCBACACCABBCCCADBADCBDCBAADA
19. BABCCBDABBCCDBCAACBADCADCCADDA
20. CABCBCCBBBAADBCCACBCCCCDDCDCAB
21. BABCDCBBBCCCCDCDACBADCCDCBDBCB
22. BABCDCCCBCBADBCCAABBCBCDBCDDDB
23. BABADBCABBCBDACBBCBABCBDCCBDAC
24. BABCBDCBBCCCADCBACBACBCDADDCDA
25. BADBBCCABCABDACDAABAACADBADBDD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
26. BABCDCCABCCADCCDACBACBBDCBCDBB
27. BABCBACABDDDBBCDA CBACCCDDADADD
28. BABCDBCABBCACBCDACBCCCCDADADCA
29. DBACDCCADCBBBBCDACBABCCABBDDDB
30. DBACDCCADCBBBBCDACBABCCABBDDDB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
LAMPIRAN 14
Hasil Jawaban Siswa Tipe B
Hasil Jawaban Siswa Tipe B
1. CBDAAADDBACBCBAADBACDCACBABADB
2. CBDBABDDBACBCBDADDACDCCBBCBADC
3. DBDAABDDBACABBBADBACBCCBACAACA
4. CBDAABDDBACBBBDADBACBCDBBCBADB
5. CBDCABDDBACBCBDBDBCCDCABBBCADA
6. CBDBDBDADBCBABDABAACDCBCBABABA
7. CBDAABDDBACBCBAADBACCCABDCCABB
8. CBDBABDDDACBDBAADBACACDCBCBADB
9. DBDBDBDDBACBBDBCDCACACCDDCAADD
10. CAACABDCBCCBABDABDBCBCDABCBBDA
11. DBDAABBABACBCBDADBAAACCABCBAAB
12. BADAADCCBBDBDBDCBACACABAADACDD
13. ABDBDDBBBAABBCAABCDCBCABABCABD
14. CBDBABDDBACCCBADDBACBBABBCBCCB
15. DDBBACACBACBDAAACBACDBDACADDBA
16. CBDCDADDBACBCBDADAACCCDCBCCAAB
17. DBBAABADBABBBBAACBAABBDBBACCBC
18. DADAAADDADBBDDCBDBAACCACDABCDB
19. CBDACADDBACBCBCADBACCCABDCBADB
20. DDDAAADCBACCDCAAABBDDCABDDBABA
21. CBBBCABDBACBCBAABBACDCBABBCADB
22. CBDABACBCACCBBABABACDCCBDCAADA
23. DCDAAACDBACCBBABBBACDCCBDAACDB
24. BBAABADDCBBBCCACDBAACCBBDAAABB
25. BBDBAADDBACBBBABDBACDCCBDCBBDB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
26. ABCBBCADCCCBABABBBDBDAABAABDAD
27. DBDDAADCACCABBAABBACADCCDCDABA
28. DBDBACDDBBCBCCDADBACDACBBCCADB
29. DBCDADABBDCDBAABBBCCDCABBADABA
30. DCDCACADBADBCAABDBACDCADBCDABA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
LAMPIRAN 15
Hasil Analisis Uji Coba Produk Tes Hasil Belajar Tipe A
TITLE: SET A
COMMENT:
******************************************************************
*********
Quick Item Analysis
******************************************************************
*********
Number Item Disc. # Correct # Correct Point Adj
Item Key Correct Diff Index in High Grp in Low Grp Biser PtBis
------- ----- ------- ---- ----- ------------ ------------ ----- -----
Item 01 (2 ) 19 0.63 0.50 6 (0.75) 2 (0.25) 0.43 0.33
Item 02 (1 ) 23 0.77 0.38 7 (0.88) 4 (0.50) 0.33 0.25
Item 03 (2 ) 19 0.63 0.88 8 (1.00) 1 (0.13) 0.64 0.57
Item 04 (3 ) 17 0.57 0.50 6 (0.75) 2 (0.25) 0.48 0.39
Item 05 (4 ) 13 0.43 0.38 6 (0.75) 3 (0.38) 0.29 0.18
Item 06 (3 )# 16 0.53 0.00 5 (0.63) 5 (0.63) 0.06 -0.05
Item 07 (3 ) 23 0.77 0.50 7 (0.88) 3 (0.38) 0.39 0.30
Item 08 (1 ) 18 0.60 0.25 5 (0.63) 3 (0.38) 0.27 0.16
Item 09 (2 ) 25 0.83 0.38 8 (1.00) 5 (0.63) 0.51 0.45
Item 10 (3 ) 18 0.60 0.25 6 (0.75) 4 (0.50) 0.21 0.10
Item 11 (3 ) 13 0.43 0.25 5 (0.63) 3 (0.38) 0.14 0.03
Item 12 (1 ) 13 0.43 0.38 6 (0.75) 3 (0.38) 0.18 0.07
Item 13 (1 ) 7 0.23 0.38 4 (0.50) 1 (0.13) 0.32 0.23
Item 14 (2 )# 17 0.57 0.00 5 (0.63) 5 (0.63) 0.06 -0.05
Item 15 (3 ) 26 0.87 0.38 8 (1.00) 5 (0.63) 0.54 0.48
Item 16 (4 ) 14 0.47 0.25 5 (0.63) 3 (0.38) 0.32 0.21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Item 17 (1 ) 25 0.83 0.50 8 (1.00) 4 (0.50) 0.65 0.60
Item 18 (3 ) 14 0.47 0.50 4 (0.50) 0 (0.00) 0.50 0.40
Item 19 (2 ) 25 0.83 0.38 8 (1.00) 5 (0.63) 0.33 0.26
Item 20 (1 ) 23 0.77 0.25 6 (0.75) 4 (0.50) 0.39 0.30
Item 21 (3 ) 13 0.43 0.38 6 (0.75) 3 (0.38) 0.26 0.15
Item 22 (3 ) 21 0.70 0.25 6 (0.75) 4 (0.50) 0.15 0.05
Item 23 (3 ) 14 0.47 0.75 6 (0.75) 0 (0.00) 0.62 0.54
Item 24 (4 ) 22 0.73 0.38 7 (0.88) 4 (0.50) 0.32 0.23
Item 25 (3 ) 12 0.40 0.25 4 (0.50) 2 (0.25) 0.23 0.13
Item 26 (2 ) 9 0.30 0.25 4 (0.50) 2 (0.25) 0.16 0.06
Item 27 (4 ) 15 0.50 0.38 5 (0.63) 2 (0.25) 0.36 0.26
Item 28 (4 ) 13 0.43 0.63 6 (0.75) 1 (0.13) 0.31 0.20
Item 29 (4 )# 14 0.47 0.00 3 (0.38) 3 (0.38) 0.02 -0.09
Item 30 (2 ) 13 0.43 0.50 6 (0.75) 2 (0.25) 0.38 0.28
==========================================================
================
# marks potential problems (p<0.2 or p>0.95, D<0, pbis<0, adjpbis<0)
These results have been sorted by item number
==========================================================
================
Number of Items Excluded = 0
Number of Items Analyzed = 30
Mean Item Difficulty = 0.571
Mean Discrimination Index = 0.367
Mean Point Biserial = 0.328
Mean Adj. Point Biserial = 0.234
KR20 (Alpha) = 0.697
KR21 = 0.653
SEM (from KR20) = 2.459
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
High Grp Min Score (n=8) = 21.000
Low Grp Max Score (n=8) = 14.000
Split-Half (1st/ 2nd) Reliability = 0.540 (with Spearman-Brown = 0.701)
Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0.654 (with Spearman-Brown = 0.791)
Minimum Item Diff. = 0.233, Maximum Item Diff. = 0.867
Minimum Disc. Index = 0.000, Maximum Disc. Index = 0.875
Minimum Pt. Biserial = 0.017, Maximum Pt. Biserial = 0.655
To obtain a KR-20 Reliability of .80, the test must be 1.74 times longer,
for a total of 52 items of similar quality to those in the test now.
To obtain a KR-20 Reliability of .90, the test must be 3.92 times longer,
for a total of 118 items of similar quality to those in the test now.
TITLE: SET A
COMMENT:
******************************************************************
*********
Quick Options Analysis
******************************************************************
*********
* is keyed answer, # is option that discriminates better than keyed answer
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
1 TOTAL 4 (0.133) 19*(0.633) 6 (0.200) 1 (0.033)
High 2 (0.250) 6 (0.750) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 2 (0.250) 2 (0.250) 4 (0.500) 0 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
Diff 0 (0.000) 4 (0.500) -4(-0.500) 0 (0.000)
2 TOTAL 23*(0.767) 5 (0.167) 2 (0.067) 0 (0.000)
High 7 (0.875) 1 (0.125) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 4 (0.500) 3 (0.375) 1 (0.125) 0 (0.000)
Diff 3 (0.375) -2(-0.250) -1(-0.125) 0 (0.000)
3 TOTAL 4 (0.133) 19*(0.633) 6 (0.200) 1 (0.033)
High 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 1 (0.125) 1 (0.125) 6 (0.750) 0 (0.000)
Diff -1(-0.125) 7 (0.875) -6(-0.750) 0 (0.000)
4 TOTAL 6 (0.200) 3 (0.100) 17*(0.567) 4 (0.133)
High 1 (0.125) 0 (0.000) 6 (0.750) 1 (0.125)
Low 3 (0.375) 1 (0.125) 2 (0.250) 2 (0.250)
Diff -2(-0.250) -1(-0.125) 4 (0.500) -1(-0.125)
5 TOTAL 3 (0.100) 10 (0.333) 4 (0.133) 13*(0.433)
High 0 (0.000) 2 (0.250) 0 (0.000) 6 (0.750)
Low 2 (0.250) 1 (0.125) 2 (0.250) 3 (0.375)
Diff -2(-0.250) 1 (0.125) -2(-0.250) 3 (0.375)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
6 TOTAL 5 (0.167) 7 (0.233) 16*(0.533) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 3 (0.375) 5 (0.625) 0 (0.000)
Low 2 (0.250) 0 (0.000) 5 (0.625) 1 (0.125)
Diff -2(-0.250) 3#(0.375) 0 (0.000) -1(-0.125)
7 TOTAL 1 (0.033) 3 (0.100) 23*(0.767) 3 (0.100)
High 0 (0.000) 1 (0.125) 7 (0.875) 0 (0.000)
Low 1 (0.125) 2 (0.250) 3 (0.375) 2 (0.250)
Diff -1(-0.125) -1(-0.125) 4 (0.500) -2(-0.250)
8 TOTAL 18*(0.600) 7 (0.233) 5 (0.167) 0 (0.000)
High 5 (0.625) 2 (0.250) 1 (0.125) 0 (0.000)
Low 3 (0.375) 2 (0.250) 3 (0.375) 0 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
Diff 2 (0.250) 0 (0.000) -2(-0.250) 0 (0.000)
9 TOTAL 1 (0.033) 25*(0.833) 2 (0.067) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 1 (0.125) 5 (0.625) 1 (0.125) 1 (0.125)
Diff -1(-0.125) 3 (0.375) -1(-0.125) -1(-0.125)
10 TOTAL 2 (0.067) 6 (0.200) 18*(0.600) 4 (0.133)
High 0 (0.000) 1 (0.125) 6 (0.750) 1 (0.125)
Low 1 (0.125) 1 (0.125) 4 (0.500) 2 (0.250)
Diff -1(-0.125) 0 (0.000) 2 (0.250) -1(-0.125)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
11 TOTAL 8 (0.267) 6 (0.200) 13*(0.433) 3 (0.100)
High 0 (0.000) 2 (0.250) 5 (0.625) 1 (0.125)
Low 2 (0.250) 2 (0.250) 3 (0.375) 1 (0.125)
Diff -2(-0.250) 0 (0.000) 2 (0.250) 0 (0.000)
12 TOTAL 13*(0.433) 7 (0.233) 6 (0.200) 4 (0.133)
High 6 (0.750) 1 (0.125) 1 (0.125) 0 (0.000)
Low 3 (0.375) 1 (0.125) 3 (0.375) 1 (0.125)
Diff 3 (0.375) 0 (0.000) -2(-0.250) -1(-0.125)
13 TOTAL 7*(0.233) 7 (0.233) 6 (0.200) 10 (0.333)
High 4 (0.500) 0 (0.000) 2 (0.250) 2 (0.250)
Low 1 (0.125) 1 (0.125) 4 (0.500) 2 (0.250)
Diff 3 (0.375) -1(-0.125) -2(-0.250) 0 (0.000)
14 TOTAL 4 (0.133) 17*(0.567) 4 (0.133) 5 (0.167)
High 1 (0.125) 5 (0.625) 1 (0.125) 1 (0.125)
Low 0 (0.000) 5 (0.625) 0 (0.000) 3 (0.375)
Diff 1#(0.125) 0 (0.000) 1#(0.125) -2(-0.250)
15 TOTAL 2 (0.067) 0 (0.000) 26*(0.867) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000)
Low 1 (0.125) 0 (0.000) 5 (0.625) 2 (0.250)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
Diff -1(-0.125) 0 (0.000) 3 (0.375) -2(-0.250)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
16 TOTAL 2 (0.067) 9 (0.300) 5 (0.167) 14*(0.467)
High 0 (0.000) 1 (0.125) 2 (0.250) 5 (0.625)
Low 1 (0.125) 3 (0.375) 1 (0.125) 3 (0.375)
Diff -1(-0.125) -2(-0.250) 1 (0.125) 2 (0.250)
17 TOTAL 25*(0.833) 2 (0.067) 2 (0.067) 1 (0.033)
High 8 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 4 (0.500) 1 (0.125) 2 (0.250) 1 (0.125)
Diff 4 (0.500) -1(-0.125) -2(-0.250) -1(-0.125)
18 TOTAL 11 (0.367) 4 (0.133) 14*(0.467) 1 (0.033)
High 3 (0.375) 1 (0.125) 4 (0.500) 0 (0.000)
Low 6 (0.750) 2 (0.250) 0 (0.000) 0 (0.000)
Diff -3(-0.375) -1(-0.125) 4 (0.500) 0 (0.000)
19 TOTAL 1 (0.033) 25*(0.833) 2 (0.067) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 1 (0.125) 5 (0.625) 1 (0.125) 1 (0.125)
Diff -1(-0.125) 3 (0.375) -1(-0.125) -1(-0.125)
20 TOTAL 23*(0.767) 3 (0.100) 2 (0.067) 2 (0.067)
High 6 (0.750) 1 (0.125) 1 (0.125) 0 (0.000)
Low 4 (0.500) 2 (0.250) 0 (0.000) 2 (0.250)
Diff 2 (0.250) -1(-0.125) 1 (0.125) -2(-0.250)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
21 TOTAL 4 (0.133) 7 (0.233) 13*(0.433) 6 (0.200)
High 1 (0.125) 0 (0.000) 6 (0.750) 1 (0.125)
Low 2 (0.250) 2 (0.250) 3 (0.375) 1 (0.125)
Diff -1(-0.125) -2(-0.250) 3 (0.375) 0 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
22 TOTAL 3 (0.100) 4 (0.133) 21*(0.700) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 2 (0.250) 6 (0.750) 0 (0.000)
Low 3 (0.375) 0 (0.000) 4 (0.500) 1 (0.125)
Diff -3(-0.375) 2 (0.250) 2 (0.250) -1(-0.125)
23 TOTAL 6 (0.200) 8 (0.267) 14*(0.467) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 2 (0.250) 6 (0.750) 0 (0.000)
Low 3 (0.375) 4 (0.500) 0 (0.000) 1 (0.125)
Diff -3(-0.375) -2(-0.250) 6 (0.750) -1(-0.125)
24 TOTAL 3 (0.100) 1 (0.033) 4 (0.133) 22*(0.733)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 1 (0.125) 7 (0.875)
Low 0 (0.000) 1 (0.125) 3 (0.375) 4 (0.500)
Diff 0 (0.000) -1(-0.125) -2(-0.250) 3 (0.375)
25 TOTAL 5 (0.167) 5 (0.167) 12*(0.400) 8 (0.267)
High 1 (0.125) 1 (0.125) 4 (0.500) 2 (0.250)
Low 2 (0.250) 1 (0.125) 2 (0.250) 3 (0.375)
Diff -1(-0.125) 0 (0.000) 2 (0.250) -1(-0.125)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
26 TOTAL 5 (0.167) 9*(0.300) 11 (0.367) 5 (0.167)
High 1 (0.125) 4 (0.500) 2 (0.250) 1 (0.125)
Low 2 (0.250) 2 (0.250) 3 (0.375) 1 (0.125)
Diff -1(-0.125) 2 (0.250) -1(-0.125) 0 (0.000)
27 TOTAL 5 (0.167) 5 (0.167) 5 (0.167) 15*(0.500)
High 1 (0.125) 0 (0.000) 2 (0.250) 5 (0.625)
Low 2 (0.250) 3 (0.375) 1 (0.125) 2 (0.250)
Diff -1(-0.125) -3(-0.375) 1 (0.125) 3 (0.375)
28 TOTAL 7 (0.233) 4 (0.133) 6 (0.200) 13*(0.433)
High 1 (0.125) 1 (0.125) 0 (0.000) 6 (0.750)
Low 2 (0.250) 2 (0.250) 3 (0.375) 1 (0.125)
Diff -1(-0.125) -1(-0.125) -3(-0.375) 5 (0.625)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
29 TOTAL 5 (0.167) 5 (0.167) 6 (0.200) 14*(0.467)
High 2 (0.250) 1 (0.125) 2 (0.250) 3 (0.375)
Low 0 (0.000) 3 (0.375) 2 (0.250) 3 (0.375)
Diff 2#(0.250) -2(-0.250) 0 (0.000) 0 (0.000)
30 TOTAL 8 (0.267) 13*(0.433) 5 (0.167) 4 (0.133)
High 1 (0.125) 6 (0.750) 1 (0.125) 0 (0.000)
Low 2 (0.250) 2 (0.250) 2 (0.250) 2 (0.250)
Diff -1(-0.125) 4 (0.500) -1(-0.125) -2(-0.250)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TAP: Test Analysis Program (version 14.7.4)
Copyright © 2003-2014 Gordon P. Brooks
Contact: [email protected]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TAP: Test Analysis Program (version 14.7.4)
Copyright © 2003-2014 Gordon P. Brooks
Contact: [email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
LAMPIRAN 16
Hasil Analisis Uji Coba Produk Tes Hasil Belajar Tipe B
TITLE: SET B
COMMENT:
******************************************************************
*********
Quick Item Analysis
******************************************************************
*********
Number Item Disc. # Correct # Correct Point Adj
Item Key Correct Diff Index in High Grp in Low Grp Biser PtBis
------- ----- ------- ---- ----- ------------ ------------ ----- -----
Item 01 (3 ) 13 0.43 0.89 8 (0.89) 0 (0.00) 0.65 0.60
Item 02 (2 ) 23 0.77 0.44 9 (1.00) 5 (0.56) 0.45 0.39
Item 03 (4 ) 23 0.77 0.44 9 (1.00) 5 (0.56) 0.45 0.39
Item 04 (1 ) 13 0.43 0.11 5 (0.56) 4 (0.44) 0.09 0.00
Item 05 (1 ) 21 0.70 0.11 7 (0.78) 6 (0.67) 0.19 0.11
Item 06 (2 ) 12 0.40 0.67 6 (0.67) 0 (0.00) 0.53 0.46
Item 07 (4 ) 19 0.63 0.44 8 (0.89) 4 (0.44) 0.57 0.51
Item 08 (4 ) 20 0.67 0.56 8 (0.89) 3 (0.33) 0.51 0.44
Item 09 (2 ) 23 0.77 0.33 8 (0.89) 5 (0.56) 0.28 0.21
Item 10 (1 ) 21 0.70 0.67 9 (1.00) 3 (0.33) 0.51 0.44
Item 11 (3 ) 24 0.80 0.44 9 (1.00) 5 (0.56) 0.47 0.41
Item 12 (2 ) 23 0.77 0.33 9 (1.00) 6 (0.67) 0.22 0.15
Item 13 (3 ) 12 0.40 0.67 7 (0.78) 1 (0.11) 0.52 0.45
Item 14 (2 ) 21 0.70 0.67 9 (1.00) 3 (0.33) 0.47 0.40
Item 15 (4 ) 9 0.30 0.44 5 (0.56) 1 (0.11) 0.32 0.25
Item 16 (1 ) 18 0.60 0.44 8 (0.89) 4 (0.44) 0.41 0.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
Item 17 (4 ) 17 0.57 0.78 9 (1.00) 2 (0.22) 0.72 0.68
Item 18 (2 )# 23 0.77 0.00 7 (0.78) 7 (0.78) 0.11 0.03
Item 19 (1 ) 23 0.77 0.44 8 (0.89) 4 (0.44) 0.49 0.43
Item 20 (3 ) 23 0.77 0.44 8 (0.89) 4 (0.44) 0.42 0.35
Item 21 (1 )# 4 0.13 0.11 2 (0.22) 1 (0.11) 0.14 0.08
Item 22 (3 ) 23 0.77 0.44 9 (1.00) 5 (0.56) 0.38 0.31
Item 23 (4 )# 6 0.20 0.22 3 (0.33) 1 (0.11) 0.18 0.11
Item 24 (2 )# 17 0.57 0.00 5 (0.56) 5 (0.56) 0.08 -0.01
Item 25 (2 ) 15 0.50 0.67 7 (0.78) 1 (0.11) 0.48 0.40
Item 26 (3 ) 16 0.53 0.67 7 (0.78) 1 (0.11) 0.60 0.54
Item 27 (2 ) 13 0.43 0.33 6 (0.67) 3 (0.33) 0.36 0.28
Item 28 (1 ) 21 0.70 0.44 9 (1.00) 5 (0.56) 0.40 0.33
Item 29 (4 ) 15 0.50 0.44 6 (0.67) 2 (0.22) 0.36 0.27
Item 30 (2 ) 14 0.47 0.56 7 (0.78) 2 (0.22) 0.56 0.49
==========================================================
================
# marks potential problems (p<0.2 or p>0.95, D<0, pbis<0, adjpbis<0)
These results have been sorted by item number
==========================================================
================
Number of Items Excluded = 0
Number of Items Analyzed = 30
Mean Item Difficulty = 0.583
Mean Discrimination Index = 0.441
Mean Point Biserial = 0.397
Mean Adj. Point Biserial = 0.327
KR20 (Alpha) = 0.820
KR21 = 0.787
SEM (from KR20) = 2.341
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
High Grp Min Score (n=9) = 22.000
Low Grp Max Score (n=9) = 13.000
Split-Half (1st/ 2nd) Reliability = 0.751 (with Spearman-Brown = 0.858)
Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0.660 (with Spearman-Brown = 0.795)
Minimum Item Diff. = 0.133, Maximum Item Diff. = 0.800
Minimum Disc. Index = 0.000, Maximum Disc. Index = 0.889
Minimum Pt. Biserial = 0.079, Maximum Pt. Biserial = 0.725
To obtain a KR-20 Reliability of .80, the test must be 0.88 times as long,
for a total of 26 items of similar quality to those in the test now.
To obtain a KR-20 Reliability of .90, the test must be 1.97 times longer,
for a total of 59 items of similar quality to those in the test now.
TITLE: SET B
COMMENT:
******************************************************************
*********
Quick Options Analysis
******************************************************************
*********
* is keyed answer, # is option that discriminates better than keyed answer
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
1 TOTAL 2 (0.067) 3 (0.100) 13*(0.433) 12 (0.400)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (0.889) 1 (0.111)
Low 2 (0.222) 2 (0.222) 0 (0.000) 5 (0.556)
Diff -2(-0.222) -2(-0.222) 8 (0.889) -4(-0.444)
2 TOTAL 3 (0.100) 23*(0.767) 2 (0.067) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 9 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 2 (0.222) 5 (0.556) 0 (0.000) 2 (0.222)
Diff -2(-0.222) 4 (0.444) 0 (0.000) -2(-0.222)
3 TOTAL 2 (0.067) 3 (0.100) 2 (0.067) 23*(0.767)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 9 (1.000)
Low 1 (0.111) 1 (0.111) 2 (0.222) 5 (0.556)
Diff -1(-0.111) -1(-0.111) -2(-0.222) 4 (0.444)
4 TOTAL 13*(0.433) 11 (0.367) 4 (0.133) 2 (0.067)
High 5 (0.556) 2 (0.222) 2 (0.222) 0 (0.000)
Low 4 (0.444) 3 (0.333) 0 (0.000) 2 (0.222)
Diff 1 (0.111) -1(-0.111) 2#(0.222) -2(-0.222)
5 TOTAL 21*(0.700) 3 (0.100) 2 (0.067) 4 (0.133)
High 7 (0.778) 0 (0.000) 1 (0.111) 1 (0.111)
Low 6 (0.667) 2 (0.222) 0 (0.000) 1 (0.111)
Diff 1 (0.111) -2(-0.222) 1 (0.111) 0 (0.000)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
6 TOTAL 11 (0.367) 12*(0.400) 4 (0.133) 3 (0.100)
High 3 (0.333) 6 (0.667) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 4 (0.444) 0 (0.000) 2 (0.222) 3 (0.333)
Diff -1(-0.111) 6 (0.667) -2(-0.222) -3(-0.333)
7 TOTAL 5 (0.167) 3 (0.100) 3 (0.100) 19*(0.633)
High 0 (0.000) 1 (0.111) 0 (0.000) 8 (0.889)
Low 3 (0.333) 1 (0.111) 1 (0.111) 4 (0.444)
Diff -3(-0.333) 0 (0.000) -1(-0.111) 4 (0.444)
8 TOTAL 2 (0.067) 3 (0.100) 5 (0.167) 20*(0.667)
High 1 (0.111) 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (0.889)
Low 0 (0.000) 2 (0.222) 4 (0.444) 3 (0.333)
Diff 1 (0.111) -2(-0.222) -4(-0.444) 5 (0.556)
9 TOTAL 2 (0.067) 23*(0.767) 3 (0.100) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 8 (0.889) 0 (0.000) 1 (0.111)
Low 2 (0.222) 5 (0.556) 2 (0.222) 0 (0.000)
Diff -2(-0.222) 3 (0.333) -2(-0.222) 1 (0.111)
10 TOTAL 21*(0.700) 4 (0.133) 3 (0.100) 2 (0.067)
High 9 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 3 (0.333) 2 (0.222) 2 (0.222) 2 (0.222)
Diff 6 (0.667) -2(-0.222) -2(-0.222) -2(-0.222)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
11 TOTAL 1 (0.033) 3 (0.100) 24*(0.800) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 9 (1.000) 0 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
Low 1 (0.111) 2 (0.222) 5 (0.556) 1 (0.111)
Diff -1(-0.111) -2(-0.222) 4 (0.444) -1(-0.111)
12 TOTAL 2 (0.067) 23*(0.767) 4 (0.133) 1 (0.033)
High 0 (0.000) 9 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 1 (0.111) 6 (0.667) 1 (0.111) 1 (0.111)
Diff -1(-0.111) 3 (0.333) -1(-0.111) -1(-0.111)
13 TOTAL 3 (0.100) 10 (0.333) 12*(0.400) 5 (0.167)
High 0 (0.000) 1 (0.111) 7 (0.778) 1 (0.111)
Low 1 (0.111) 3 (0.333) 1 (0.111) 4 (0.444)
Diff -1(-0.111) -2(-0.222) 6 (0.667) -3(-0.333)
14 TOTAL 3 (0.100) 21*(0.700) 4 (0.133) 2 (0.067)
High 0 (0.000) 9 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 2 (0.222) 3 (0.333) 3 (0.333) 1 (0.111)
Diff -2(-0.222) 6 (0.667) -3(-0.333) -1(-0.111)
15 TOTAL 17 (0.567) 2 (0.067) 2 (0.067) 9*(0.300)
High 3 (0.333) 0 (0.000) 1 (0.111) 5 (0.556)
Low 7 (0.778) 0 (0.000) 1 (0.111) 1 (0.111)
Diff -4(-0.444) 0 (0.000) 0 (0.000) 4 (0.444)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
16 TOTAL 18*(0.600) 8 (0.267) 3 (0.100) 1 (0.033)
High 8 (0.889) 1 (0.111) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 4 (0.444) 3 (0.333) 2 (0.222) 0 (0.000)
Diff 4 (0.444) -2(-0.222) -2(-0.222) 0 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
17 TOTAL 2 (0.067) 9 (0.300) 2 (0.067) 17*(0.567)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 9 (1.000)
Low 1 (0.111) 5 (0.556) 1 (0.111) 2 (0.222)
Diff -1(-0.111) -5(-0.556) -1(-0.111) 7 (0.778)
18 TOTAL 3 (0.100) 23*(0.767) 2 (0.067) 2 (0.067)
High 1 (0.111) 7 (0.778) 0 (0.000) 1 (0.111)
Low 1 (0.111) 7 (0.778) 1 (0.111) 0 (0.000)
Diff 0 (0.000) 0 (0.000) -1(-0.111) 1#(0.111)
19 TOTAL 23*(0.767) 2 (0.067) 3 (0.100) 2 (0.067)
High 8 (0.889) 0 (0.000) 1 (0.111) 0 (0.000)
Low 4 (0.444) 1 (0.111) 2 (0.222) 2 (0.222)
Diff 4 (0.444) -1(-0.111) -1(-0.111) -2(-0.222)
20 TOTAL 5 (0.167) 1 (0.033) 23*(0.767) 1 (0.033)
High 1 (0.111) 0 (0.000) 8 (0.889) 0 (0.000)
Low 3 (0.333) 1 (0.111) 4 (0.444) 1 (0.111)
Diff -2(-0.222) -1(-0.111) 4 (0.444) -1(-0.111)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
21 TOTAL 4*(0.133) 5 (0.167) 6 (0.200) 15 (0.500)
High 2 (0.222) 1 (0.111) 3 (0.333) 3 (0.333)
Low 1 (0.111) 1 (0.111) 3 (0.333) 4 (0.444)
Diff 1 (0.111) 0 (0.000) 0 (0.000) -1(-0.111)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
22 TOTAL 3 (0.100) 3 (0.100) 23*(0.767) 1 (0.033)
High 0 (0.000) 0 (0.000) 9 (1.000) 0 (0.000)
Low 2 (0.222) 1 (0.111) 5 (0.556) 1 (0.111)
Diff -2(-0.222) -1(-0.111) 4 (0.444) -1(-0.111)
23 TOTAL 11 (0.367) 4 (0.133) 9 (0.300) 6*(0.200)
High 4 (0.444) 0 (0.000) 2 (0.222) 3 (0.333)
Low 5 (0.556) 2 (0.222) 1 (0.111) 1 (0.111)
Diff -1(-0.111) -2(-0.222) 1 (0.111) 2 (0.222)
24 TOTAL 5 (0.167) 17*(0.567) 6 (0.200) 2 (0.067)
High 1 (0.111) 5 (0.556) 3 (0.333) 0 (0.000)
Low 2 (0.222) 5 (0.556) 2 (0.222) 0 (0.000)
Diff -1(-0.111) 0 (0.000) 1#(0.111) 0 (0.000)
25 TOTAL 4 (0.133) 15*(0.500) 1 (0.033) 10 (0.333)
High 0 (0.000) 7 (0.778) 0 (0.000) 2 (0.222)
Low 3 (0.333) 1 (0.111) 1 (0.111) 4 (0.444)
Diff -3(-0.333) 6 (0.667) -1(-0.111) -2(-0.222)
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4
---- ----- ------------- ------------- ------------- -------------
26 TOTAL 9 (0.300) 3 (0.100) 16*(0.533) 2 (0.067)
High 1 (0.111) 1 (0.111) 7 (0.778) 0 (0.000)
Low 5 (0.556) 1 (0.111) 1 (0.111) 2 (0.222)
Diff -4(-0.444) 0 (0.000) 6 (0.667) -2(-0.222)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
27 TOTAL 6 (0.200) 13*(0.433) 7 (0.233) 4 (0.133)
High 0 (0.000) 6 (0.667) 3 (0.333) 0 (0.000)
Low 2 (0.222) 3 (0.333) 1 (0.111) 3 (0.333)
Diff -2(-0.222) 3 (0.333) 2 (0.222) -3(-0.333)
28 TOTAL 21*(0.700) 2 (0.067) 5 (0.167) 2 (0.067)
High 9 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
Low 5 (0.556) 0 (0.000) 2 (0.222) 2 (0.222)
Diff 4 (0.444) 0 (0.000) -2(-0.222) -2(-0.222)
29 TOTAL 3 (0.100) 10 (0.333) 2 (0.067) 15*(0.500)
High 2 (0.222) 1 (0.111) 0 (0.000) 6 (0.667)
Low 1 (0.111) 6 (0.667) 0 (0.000) 2 (0.222)
Diff 1 (0.111) -5(-0.556) 0 (0.000) 4 (0.444)
30 TOTAL 10 (0.333) 14*(0.467) 2 (0.067) 4 (0.133)
High 1 (0.111) 7 (0.778) 1 (0.111) 0 (0.000)
Low 4 (0.444) 2 (0.222) 0 (0.000) 3 (0.333)
Diff -3(-0.333) 5 (0.556) 1 (0.111) -3(-0.333)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TAP: Test Analysis Program (version 14.7.4)
Copyright © 2003-2014 Gordon P. Brooks
Contact: [email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
LAMPIRAN 17
Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
Nilai-Nilai r Product Moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
LAMPIRAN 18
Foto Hasil Uji Coba Produk Lapangan Terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
Lampiran 19
Curricullum Vitae
CURRICULUM VITAE
Bernama Nadia Azizah Farhani anak
perempuan pertama dari Bapak Agus Sumarto dan
Ibu Sutri Orbayati. Lahir di Bantul, 12 Mei 1994
waktu siang hari. Awal pendidikan dimulai pada
tahun 2001 di TK ABA Kedon, Sumbermulyo,
Bambanglipuro, Bantul. Kemudian pada tahun
2007 tamat dari Sekolah Dasar yaitu di SD M
Jogodayoh, Sumbermulyo, Bambanglipuro,
Bantul.
Pada tahun 2010 tamat belajar di Sekolah Menengah Pertama 1 Pandak,
Bantul, Jogjakarta. Peneliti tamat belajar di jenjang Sekolah Menengan Atas 3
Bantul dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013, penulis melanjutkan
pendidikan diprogram Studi Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
Berdasarkan pengalaman penulis dalam mengikuti kegiatan selama menempuh
pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
Penulis pernah mengikuti kegiatan dalam lingkup universitas meliputi
Kepanitiaan Inisiasi FKIP Sanata Dharma (Infisa) pada tahun 2015, Kepanitiaan
Inisiasi Progrm Studi (Insipro) PGSD pada tahun 2015, Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar pada tahun 2014, Inisiasi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan pada tahun 2013, Pelatihan Pengembangan Kepribadian
Mahasiswa I dan II pada tahun 2014, English Club programe for 4 Semester dari
tahun 2013 hingga 2015, Penguasaan Bahasa Inggris Aktif pada tahun 2016,
WEEK-END MORAL pada tahun 2014, Pelatihan Metode Montessori pada
tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI