89
i PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA DI DESA KARANGREJO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI (Tinjauan Aqidah Islamiyah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S. I) Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Aqidah Filsafat Oleh: MASLIHUN NIM : 4105010 FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

  • Upload
    ngothu

  • View
    262

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

i

PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA

DI DESA KARANGREJO KECAMATAN PUCAKWANGI

KABUPATEN PATI (Tinjauan Aqidah Islamiyah)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S. I)

Dalam Ilmu Ushuluddin

Jurusan Aqidah Filsafat

Oleh:

MASLIHUN

NIM : 4105010

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode
Page 3: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode
Page 4: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

MOTTO

ء عي فسأله عرافا أتى هي هسلن رواه.)ليلت أربعيي صلاة له تقبل لن ش

(.وأحود

Artinya; Barang siapa yang mendatangi tukang tenung/dukun kemudian ia

bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40

malam”. (H.R Muslim dan Ahmad)

Page 5: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis skripsi ini untuk orang-orang yang telah memberi arti

dalam perjalanan hidupku, Teruntuk orang-orang yang selalu hadir menemaniku dan

berharap keindahan-Nya khususnya buat :

BAPAK DAN IBUKU YANG TERCINTA (Bapak H. Sonhaji dan Ibu Hj.

Robi‟ah). Ini adalah sebagian perjuangan dan cita-cita, terimakasih banyak iringan

do‟a dan restumu membuat Allah membukakan rahmat-Nya hingga jerih payah dan

usahanya telah tampak dilihat mata, semoga tiada sia-sia.

KAKAK-KAKAKKU (Ma‟rifah, Masruhah, Mahsun, kakak Iparku beserta

Keponakanku) yang selalu berdo‟a, memberiku dorongan, semangat dan selalu

menghiburku untuk mencapai kesuksesan, semoga kalian temukan istana

kebahagiaan di dunia serta akhirat, amin. Kini inilah awal kesuksesanku.

Orang terdekatku yang pernah singgah dalam hati dan relung jiwaku, terimakasih

kamu telah memberikan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku dan membuat

diriku bangkit dalam meraih segala angan dan cita-cita.

Untuk sahabatku teman-teman seperjuangan (Mahasiswa AF 2005: Alif bom2,

Fanani, Mizan, Dll, teman tawaku: Mas Ojik, Mas Nor, Mas Lucky, Mas Yudi,

Potong Madura (Cak Anas dan Cak Inul) dan teman-teman teater Metafisis beserta

teman-teman kost Griya Rektor (GR) yang tidak bisa saya sebut satu persatu.

Terimakasih banyak kalian selalu memberikan motivasi kepadaku dan kita selalu

bersama dalam canda dan tawa yang mewarnai jalan kehidupanku.

Pada akhirnya semua itu punya arti karenanya, kupersembahkan karya

sederhana ini untuk segala ketulusan kalian semua. Semoga semuanya selalu dalam

pelukan kasih dan sayang Allah SWT.

Maslihun

Page 6: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

KATA PENGANTAR

Bismillahir Rahmannir Rahim

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, bahwa atas taufiq dan

hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul Penggunaan Jasa Dukun Dalam Pemilihan Kepala Desa Di Desa

Karangrejo, Pucakwangi, Pati (Tinjauan Aqidah Islamiyah), disusun untuk memenuhi salah

satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata satu (S.1) dalam Ilmu Aqidah Filsafat

(AF) pada Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-

saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu

penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Yang terhormat DR. Nasihun Amin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN

Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini.

2. Bapak M. Syafuddien Zuhriy, M.Ag dan Ibu Rohmah Ulfah, M.Ag, selaku Dosen

Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

skripsi ini.

3. Bapak/Ibu selaku Pimpinan Perpustakaan yang telah memberikan ijin dan layanan

kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Para Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo, yang telah

membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

5. Berbagai Pihak yang secara tidak langsung telah membantu, baik moral maupun materi

dalam penyusunan skripsi.

Page 7: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai

kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Semarang,

Penulis

Page 8: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Penggunaan Jasa Dukun dalam Kepala Desa di Desa

Karangrejo Pucakwangi Pati (Tinjauan Aqidah Islamiyah)” dilatarbelakangi oleh adanya

masyarakat yang masih menaruh harapannya ke dukun dalam pemilihan Kepala Desa di

Desa Karangrejo. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

tanggapan masyarakat terhadap penggunaan jasa dukun yang dilakukan oleh calon Kepala

Desa, dan bagaimana penggunaan jasa dukun dalam pemilihan Kepala Desa dipandang dari

aqidah Islam.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang menggunakan

metode pengumpulan data observasi, interview, dan dokumentasi.

Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

fenomenologi. Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan, dan digunakan

untuk mengetahui minat atau aspirasi masyarakat terhadap penggunaan jasa dukun dalam

pemilihan Kepala Desa. Sedangkan metode fenomenologi adalah suatu pendekatan yang

mempelajari gejala-gejala masyarakat yang diketemukan dari pengalaman dan kenyataan di

lapangan.

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwasannya tanggapan masyarakat

terhadap penggunaan jasa dukun yang dilakukan calon Kepala Desa adalah bahwa

masyarakat ada yang menyetujui dan ada pula yang tidak menyetujui dengan berbagai

alasannya. Bagi masyarakat yang menyetujui dengan penggunaan jasa dukun, mereka

berpendapat bahwa itu termasuk bentuk dari usaha calon lurah, dan tentunya untuk

memperoleh kemenangan. Sedangkan dari pihak yang tidak menyetujui, menggunakan jasa

dukun itu termasuk bentuk kecurangan dan itu pun perbuatan terlarang.

Sedangkan penggunaan jasa dukun dalam pencalonan Kepala Desa dipandang dari

aqidah Islam adalah bahwasannya di dalam Al-qur‟an dan hadits, orang yang pergi ke

dukun, sihir, peramal dan sejenisnya sudah termasuk menyalahi syari‟at Islam, dan

pelakunya bisa digolongkan sebagai musyrik atau bisa saja shalatnya tidak diterima selama

empat puluh (40) malam.

Page 9: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

PEDOMAN TRANSLITERASI

Vokal Pendek

= kataba

= su‟ila

= yadzhabu

3. Vokal Panjang

qaala â

qiila i

yaquulu u

Konsonan

No. Arab Latin

a ا 1

b ب 2

t ث 3

ts ث 4

j ج 5

h ح 6

kh خ 7

d د 8

dz ذ 9

r ر 10

z ز 11

s س 12

sy ش 13

sh ص 14

dl ض 15

th ط 16

z ظ 17

„ ع 18

gh غ 19

f ف 20

q ق 21

k ك 22

l ل 23

m م 24

n ى 25

w و 26

h ه 27

‟ ء 28

y ي 29

Page 10: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HAMAMAN MOTTO ................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................. viii

TRANSLITERASI.............................................................. ........................ . ix

DAFTAR ISI........................................................................... ..................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 3

D. Kajian Pustaka ....................................................................... 3

E. Metode Penelitian ................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................ 7

BAB II : PRAKTEK PERDUKUNAN DI PANDANG DARI

AQIDAH ISLAMIYAH

A. Dukun ...................................................................................... 9

B. Sihir ...................................................................................... 14

C. Aqidah Islamiyah

1. Pengertian Aqidah Islamiyah………………………. ............. 19

2. Pokok-pokok Aqidah Islamiyah

a. Ma’rifah Al-Mabda’……………………… .............. 23

b. Ma’rifah Al-Wasitah…………………………… ...... 25

c. Ma’rifah Al-Ma’ad .................................................... 26

Page 11: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

D. Pandangan Islam Tentang Dukun………………………. ...... 30

BAB III : PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN

KEPALA DESA DAN PENDAPAT MASYARAKAT DESA

KARANGREJO

A. Gambaran Umum Masyarakat Desa Karangrejo

Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati

1. Keadaan Geografis ...................................................... 49

2. Jumlah Penduduk ........................................................ 49

a. Bagan Struktur Organisasi Desa Karangrejo

Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati………. 50

b. Kondisi Keberagaman Masyarakat Desa Karangrejo

Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati

1) Karakteristik Penduduk Desa Karangrejo

Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati….... 51

2) Aktivitas Penduduk Desa Karangrejo

Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati…… 53

3) Sarana dan Prasarana Desa Karangrejo

Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati…… 54

4) Keberagamaan Masyarakat Islam di Desa

Karangrejo ............................................ .... 55

B. Penggunaan Jasa Dukun Dalam Pemilihan Kepala Desa

Dan Pendapat Masyarakat Karangrejo

1. Praktek penggunaan jasa dukun dalam pemilihan

Kepala Desa di Desa Karangrejo..................................... 56

2. Pendapat masyarakat terhadap penggunaan jasa

dukun pada pemilihan Kepala Desa................................ 57

Page 12: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

BAB IV : ANALISIS

A. Latar Belakang Penggunaan Jasa Dukun Dalam Pemilihan

Kepala Desa di Desa Karangrejo……… ............................ 60

B. Tinjauan Aqidah Islamiyah…. ............................................. 63

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 70

B. Saran-saran .............................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 72

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan Nabi Muhammad SAW,

supaya beliau dapat menyerukan kepada seluruh manusia, agar manusia dapat

mempercayai wahyu itu, dapat mengamalkan segala ajaran-ajaran-Nya dan

peraturan-peraturan-Nya. Inti dari Islam itu sendiri adalah keyakinan terhadap

sang kuasa yaitu Allah SWT.

Masyarakat Jawa atau tepatnya suku Jawa, secara antropologi, budaya

adalah orang yang dalam hidup kesehariannya menggunakan bahasa Jawa

dengan berbagai ragam dialeknya secara turun temurun. Masyarakat Jawa

merupakan masyarakat yang diikat oleh norma-norma hidup karena sejarah,

tradisi maupun agama.1

Salah satu sifat dari masyarakat Jawa adalah religius. Sebelum agama-

agama besar datang ke Indonesia, khususnya Jawa, mereka telah mengenal

dan mempercayai kepercayaan adanya Tuhan yang melindungi mereka.

Keberagamaan ini semakin berkualitas dengan masuknya agama-agama besar

seperti Hindu, Budha, Islam, Katolik, Protestan ke Jawa. Dalam pengertian

lain bahwa ada diantara mereka yang benar-benar menjalankan agama Islam

secara murni. Ada yang memaduka ajaran-ajaran agama mereka sebelumnya.

Dengan demikian secara sadar atau tidak mereka telah melakukan sinkretisasi

antara ajaran Islam dengan ajaran dari luar Islam.2

Masyarakat Karangrejo bisa dibilang sangat religius dalam mendekatkan

dirinya kepada Allah SWT, misalnya dalam sholat lima waktu, mengaji, puasa

dan lain sebagainya. Tetapi sebagian masyarakatnya masih menaruh

harapannya ke dukun sewaktu ada masalah.

1 Ismawati, ''Budaya dan Kepercayaan Jawa'' , dalam M.Darori Amin (ed), Islam dan

kebudayaan jawa, (Yogyakarta: Gamamedia, 2002), hlm.4

2 M. Darori, Sinkretisme dalam masyarakat jawa, dalam M. Darori Amin (ed), Islam dan

Kebudayaan Jawa, Gamamedia, Yogyakarta, 2002, hlm. 85-87

Page 14: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

2

Jadi pengertian dukun disini bukan hanya untuk menolong orang

kesurupan, ayan, sakit dan lain sebagainya. Tetapi dukun di sini juga bisa

digunakan dalam hal pemilihan kepala Desa.

Kasus ini yang pernah terjadi di Desa Karangrejo Pucakwangi Pati,

dalam hal kasus pemlilihan kepala Desa.

Pemilihan kepala Desa yang dilakukan pada pertengahan 2008 ada tiga

(3) kandidat di antaranya namanya adalah, Zaini, Anwar, dan Marsidin. Di

antara kandidat tersebut ada yang menggunakan jasa dukun, yaitu bapak

Anwar. Jasa dukun di sini guna mempermudah kelangsungan pemilihan agar

memperoleh kemenangan. Dan hasilnya calon kepala Desa yang mengunakan

jasa dukun ternyata bisa mengalahkan diantara kandidat yang tidak memakai

jasa dukun tersebut.

Jalan yang ia tempuh untuk kelangsungan/kelancaran pemilihan tersebut,

seorang calon kepala Desa terlebih dahulu konsultasi dengan salah seorang

dukun yang ia kenal sebelumnya. Setelah konsultasi, seorang dukun tersebut

memberikan beberapa syarat yang harus dilakukan oleh sang calon tersebut,

yaitu uang (untuk dibagikan masyarakat), puasa dan slametan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bahwa

bagaimanakah pandangan aqidah Islam mengenai dukun tersebut. Dengan

latar belakang di atas penulis melakukan penelitian dengan judul ''Penggunaan

Jasa Dukun dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Karangrejo, Pucakwangi,

Pati (Tinjauan Aqidah Islamiyah)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi di atas, maka permasalahan yang akan dikaji

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap penggunaan Jasa Dukun yang

dilakukan calon Kepala Desa?

2. Bagaimana penggunaan Jasa Dukun dalam pencalonan Kepala Desa

dipandang dari aqidah Islam?

Page 15: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini

bertujuan:

a. Untuk mengetahui, bagaimana tanggapan masyarakat terhadap adanya

penggunaan jasa dukun dalam pemilihan Kepala Desa di Desa

Karangrejo Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati.

b. Untuk mengetahui pandangan Islam terhadap penggunaan jasa dukun

yang dilakukan calon Kepala Desa pada saat pemilihan Kepala Desa.

2. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian yang penulis lakukan terdapat beberapa manfaat

baik secara teoritis maupun praktis.

a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

khususnya tentang penerapan aqidah Islamiyah terhadap masyarakat

Jawa, yang telah mengalami akulturasi budaya jawa.

b. Secara Praktis

Hasil penelitian diharapkan menjadi masukan bagi semua pihak

yang berkompeten dalam bidang pendidikan, khususnya ilmuwan.

Bagaimana sebenarnya menerapkan aqidah yang baik menurut agama.

D. Kajian Pustaka

Penelitian tradisi jawa telah banyak di lakukan oleh sebagian kalangan,

diantaranya adalah;

Penelitian yang di lakukan oleh Sulistiya Wati, mahasiswa ushuluddin

yang berjudul ''Pendapat Tentang Pelaksanaan Rebo Wekasan di Margoyoso

Pati". Penelitian yang membahas tradisi keterkaitan dengan aqidah setempat

yang notabenenya adalah agama Islam. Dan mereka mempercayai tradisi itu.

Dan tradisi itu dijadikan sebagai budaya untuk dilestarikan.

Penelitian lainnya adalah "Pengaruh Tradisi Sedekah Laut Terhadap

Keimanan Masyarakat Desa Juwana Pati" oleh Evanulia. Penelitian yang

Page 16: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

4

menitik beratkan pada permasalahan ada tidaknya pengaruh tradisi yang telah

turun temurun dilaksanakan terhadap keimanan masyarakat pelakunya. Hasil

dari penelitian tersebut adalah tidak adanya pengaruh yang signifikan dari

tradisi sedekah laut terhadap keimanan masyarakat Desa Juwana Pati.

Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

tanggapan masyarakat terhadap penggunaan jasa dukun dalam pemilihan

kepala Desa di Desa Karangrejo Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati. Dan

untuk mengetahui pandangan Islam terhadap penggunaan jasa dukun yang

dilakukan calon Kepala Desa pada saat pemilihan Kepala Desa.

E. Metode Penelitian

Suatu penelitian atau tulisan disebut ilmiah bila suatu tulisan bersusun

secara sistematis, mempunyai obyek metode serta mengandung data yang

konkret dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu untuk efektivitasnya

dalam pembahasan ini penulis uraikan hal-hal sebagai berikut.

1. Jenis Penelitian

a. Penelitian Kualitatif

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menurut lexy J.

Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.3

b. Field Research (Penelitian Lapangan)

Adalah sebuah penelitian yang menggunakan informasi yang

diperoleh dari sasaran penelitian yang disebut informan atau responden

melalui instrument pengumpulan data seperti angket, wawancara,

abstraksi (pengamatan) dan sebagainya.4

3 A. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi), PT. Remaja Rosda

Karya, Bandung, 2004, hlm. 3

4 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, PT. Raja Grafindo Persada, 2000, cet.V, hlm.

125

Page 17: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

5

2. Sumber Data

Winarto Surahmat mengklasifikasikan sumber data menurut sifat

(ditinjau dari tujuan peneliti) menjadi dua golongan: sumber data primer

(sumber data yang memberikan data secara langsung dari tangan pertama)

dan sumber data sekunder (sumber yang mengutip dari sumber lain).5

a. Data Primer

Data Primer adalah sumber atau data pokok yang menjadi

bahan penelitian. Adapun yang menjadi sumber primernya adalah

mereka yang diamati dan diobservasi serta di wawancara.6 Yaitu

masyarakat atau tokoh masyarakat yang formal maupun non formal.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan bukan dari

responden, misalnya buku-buku dan dokumen-dokumen lain yang

terkait dalam masalah yang dikaji dan yang diteliti, dan pendapat para

pakar.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang

diperlukan, baik berhubungan dengan studi literature atau kepustakaan

maupun data yang dihasilkan dari lapangan. Adapun metode pengumpulan

data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Metode observasi adalah metode yang digunakan dengan

mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap gejala-gejala yang

diselidiki.7 Menurut Sukardi, observasi yaitu cara pengambilan data

dengan menggunakan salah satu panca indra yaitu indra penglihatan

sebagai alat bantu utamanya untuk melakukan pengamatan langsung.

Selain pancaindra peneliti biasanya menggunakan alat bantu lain

5 Winarto Surahmat, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metoda dan Tehnik, Tarsito,,

Bandung, 2004, edisi VIII, hlm. 134

6 A. Lexy j. Moleong, loc. cit., hlm. 157

7 Cholid Narbuko & Abu Ahmadi, Metode Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hlm.

30

Page 18: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

6

sesuai dengan kondisi lapangan.8 Dalam hal ini peneliti menggunakan

pengamatan dan buku catatan yang berisi objek yang diteliti dan lain

sebagainya.

b. Interview

Pada metode ini peneliti datang berhadapan langsung dengan

responden atau obyek yang diteliti. Peneliti menanyakan sesuatu yang

direncana kepada informan. Pada wawancara itu dimungkinkan

peneliti dengan informan melakukan tanya jawab secara intraktif

maupun secara sepihak saja.9 Yang di wawancara dalam penelitian ini

adalah tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.

c. Dokumentasi

Istilah dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya

barang-barang tertulis di dalam melaksanakan metode ini. Penulis

bermaksud untuk memperoleh data langsung di tempat penelitian

seperti buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, dan

data yang lain yang relevan.10

Pada metode ini peneliti memungkinkan memperoleh informasi

dari bermacam-macam sumber secara tertulis atau dokumen yang ada

pada responden atau tempat, di mana responden bertempat tinggal atau

melakukan kegiatan sehari-harinya.11 Metode ini digunakan untuk

mencari data mengenai hal atau variabel yang dapat di gunakan

sebagai informasi untuk melengkapi penelitian.

4. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis data yang telah diperoleh tersebut. Adapun yang dimaksud

analisis data menurut Patton (1980:268) yang dikutip oleh A. Lexy J.

8 Sukardi, Metodologi penelitian Kompetensi dan Prakteknya, Bumi Aksara, Jakarta,

2003, hlm. 78

9 Ibid., hlm. 79

10Ridwan, Belajar Mudah Penelitian: untuk Guru, Karyawan dan Penelit muda, Alfabeta,

Bandung, 2005, hlm. 77 11

Sukardi, op. cit, hlm. 81

Page 19: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

7

Moleong, analisis data adalah mengatur aturan data, mengorganisasikan ke

dalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar.12 Penulis menggunakan

metode analisis kualitatif dengan metode deskriptif dan metode

fenomenologi sebagai berikut:

a. Metode Deskriptif

Bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status

fenomena. Dalam hal ini peneliti ingin hal-hal yang berhubungan

dengan keadaan sesuatu.13 Metode ini digunakan untuk mengetahui

minat atau aspirasi masyarakat terhadap penggunaan jasa dukun dalam

pemilihan Kepala Desa.

b. Metode Fenomenologi

Metode Fenomenologi adalah suatu pendekatan yang

mempelajari gejala-gejala keagamaan yang tumbuh dan berkembang di

masyarakat sebagai sarana mempelajari sikap dan prilaku agama

manusia yang diketemukan dari pengalaman dan kenyataan di

lapangan, sebagai sarana interpretasi utama untuk mempelajari arti

ekspresi-ekspresi agama seperti: persembahan, upacara agama,

makhluk gaib dan lainnya yang ditemukan dari pengalaman dan

kenyataan di lapangan.14

.Metode ini digunakan untuk mengetahui dan memahami

makna dibalik gejala tersebut, baik yang berhubungan dengan makna

teologi maupun makna sosial.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan menyeluruh serta adanya

keterkaitan antara bab I dengan bab yang lain, serta untuk mempermudah

12

A. Lexy J. Moleong, op. cit., hlm. 103

13 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,

Jakarta, 1998, hlm. 245 14

Dadang Kahmad, Metode Penelitian Agama: Perspektif Ilmu Perbandingan Agama,

Pustaka Setia, Bandung, 2002, hlm. 98

Page 20: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

8

proses penelitian ini. Maka akan dipaparkan sistematika penelitian sebagai

berikut.

Bab I, merupakan pendahuluan, yang memuat, latar belakang masalah,

tujuan dan manfaat penelitian yang akan membahas tentang: geografi, kajian

pustaka, metode penelitian, dan penulisan sistematika skripsi.

Bab II, pada bab ini memuat landasan teori, yang didalamnya membahas

tentang pengertian dukun, sihir, aqidah Islam, serta pandangan Islam tentang

dukun.

Bab III, pada bab ini merupakan gambaran umum masyarakat Desa

Karangrejo Pucakwangi Pati. Yang didalamnya memuat tentang letak

geografis, jumlah penduduk, bagan struktur organisasi Desa Karangrejo,

struktur sosial masyarakat Desa Karangrejo yang memuat karakteristik

penduduk Desa Karangrejo, aktivitas penduduk Desa Karangrejo, sarana dan

prasarana Desa Karangrejo, serta penggunaan jasa dukun dalam pemilihan

Kepala Desa di tinjau dari aqidah Islam.

Bab IV, pada bab ini merupakan analisis yang berisi latar belakang

penggunaan jasa dukun dalam pemilihan Kepala Desa.

Bab V, bab ini adalah sebagai penutup. Pada bagian ini meliputi

kesimpulan, saran, dan penutup.

Page 21: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

9

BAB II

PRAKTEK PERDUKUNAN DI PANDANG DARI AQIDAH

ISLAMIYAH

A. DUKUN

Dukun atau kaahin menurut bahasa adalah orang yang mengobati,

menolong orang sakit, memberi jampi-jampi (mantra, guna-guna). Sedangkan

menurut istilah syara‟ Kaahin adalah orang yang menyampaikan berita

tentang hal-hal yang terjadi pada masa yang akan datang dan mengaku

mengetahui rahasia-rahasia dan sesuatu yang gaib. Menurut Imam Khathabi,

dukun/Kaahin adalah orang yang melakukan pemberitaan tentang perkara-

perkara yang terjadi pada masa yang akan datang dan mengaku mengetahui

rahasia-rahasia. Sedangkan menurut Ibnu Seeda dalam bukunya Al-Muhkam

mendefinisikan kata kaahin (dukun) dengan arti orang yang memastikan hal-

hal gaib.

Menurut Ibnu Hajar, kata kuhana berarti orang yang mengakui

sanggup mengetahui hal-hal gaib. 1

Dukun dalam bahasa Inggris disebut dengan beberapa istilah,

tergantung keahliannya, dari mulai clairvoyant (dukun/tabib) yaitu

penyembuh penyakit, hingga psychic (cenayang/peramal), yaitu orang yang

dapat melihat masa lalu atau mengaku dapat meramal masa depan berdasarkan

masa lalu dan sekarang.

Dukun merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut

seorang tukang ramal, atau orang yang suka menebak sesuatu dengan

menggunakan batu kerikil, atau seorang ahli nujum. Digunakan untuk

menyebut orang yang suka (memberikan jasa) mengatasi persoalan atau

memenuhi kebutuhan orang lain.2

1 Bassam Salamah, Penampakan dari Dunia Lain, Membongkar Rahasia Dunia Gaib

dan Praktik Perdukunan, PT. Mizan Publika, Bandung, 2004, hlm. 301

2http://profiles.yahoo.com/blog/G6ROT33XLAOOUZN6TQOFXIDXMM?eid=kViu

n5Q2yngIjJxdl13d7EK6MvlDezXCyZPpI3rut3ieO_MxMw

Page 22: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

10

Dukun itu termasuk thaghut, mereka itu adalah para penolong setan.

Makhluk jahat itu senantiasa memberikan inspirasi kepada sang dukun.3 Hal

ini sebagaimana yang disebutkan di dalam firman Allah SWT:

Artinya: “Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-

kawannya agar mereka membantah kamu.” (QS. Al-An‟am: 121)4

Imam Ibnu Ishak bertutur: “Setiap yang disembah selain Allah „Azza

wa Jalla adalah Thaghut”. Sedangkan thaghut menurut para ulama berbeda

pendapat.

Imam Al-Jauhary berpendapat, thaghut adalah dukun (tukang tenung).

Menurut Imam Mujahid dan Ibnu Zaid berpendapat, thaghut itu setan.

Sedangkan menurut Imam Qurthubi berkata, “Menjauhi thaghut artinya

meninggalkan setiap yang disembah selain Allah, seperti setan, tukang tenung

(dukun), berhala dan setiap yang mengajak serta mengundang kepada

kesesatan”.5

Dukun tidak berbeda dengan tukang sihir. Hanya dia mengaku-ngaku

dengan kedustaannya bahwa dia mengetahui yang gaib dan keadaan yang akan

datang. Itulah makanya, orang-orang bodoh dan lemah imannya datang

kepadanya untuk menanyakan nasib, perkara-perkara yang gaib seperti tentang

pencurian dan sejenisnya.6

Kaahin (dukun) adalah orang yang mengambil informasi dari setan

yang mencuri pendengaran dari langit. Dapat pula dikatakan bahwa dukun

adalah orang yang memberitahukan tentang perkara-perkara gaib yang akan

terjadi di masa yang akan datang atau yang memberitahukan tentang perkara-

perkara yang tersimpan dalam hati seseorang. Sebelum bi'tsah (Nabi SAW

diutus), dukun-dukun tersebut berjumlah sangat banyak, tetapi setelah bi'tsah

3 Moh. Asror Yusuf, Kunci Aqidah Yang Lurus, Mustaqiim, Jakarta, 2001, hlm. 197

4 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Diponegoro Al-Hikmah,

Bandung 2007, Cet. X, hlm. 143 5 Syaikh Ahmad Al-Qathan Muhammad Zein, Thaghut, Al-Kautsar, Yogyakarta,

1989, hlm. 20 6 Ibid., hlm. 175

Page 23: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

11

jumlah mereka berkurang (sedikit), karena Allah menjaga langit dengan

adanya bintang-bintang. Kebanyakan yang terjadi pada umat ini adalah apa

yang dikabarkan oleh jin kepada pengikutnya dari golongan manusia tentang

berita gaib yang terjadi di bumi, maka orang bodoh mengira bahwasanya itu

adalah kasyf (penyingkapan sesuatu yang gaib) dan karamah! Sungguh telah

banyak orang yang tertipu dengan hal itu. Mereka menganggap orang yang

menyampaikan kabar dari jin itu adalah wali Allah, padahal sebenarnya wali

setan!!7

Allah SWT berfirman:

Artinya: ''Dan (ingatlah) pada hari Allah menghimpunkan mereka

semuanya, (dan Allah berfirman): 'Hai golongan jin (syaithan), sesungguhnya

kamu telah banyak (menyesatkan) manusia', Lalu berkatalah kawan-kawan

mereka dari golongan manusia: 'Ya Rabb kami, sesungguhnya sebagian dari

kami telah mendapat kesenangan dari sebagian (yang lain) dan kami telah

sampai kepada waktu yang telah engkau tentukan bagi kami.' Allah berfirman:

'Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali

kalau Allah menghendaki (yang lain).' Sesungguhnya Rabb-mu maha

bijaksana lagi maha mengetahui. (QS. Al-An'aam: 128)8

Imam Ibnu Al-Qayyim ra, bertutur, “Para dukun itu adalah utusan-

utusan setan dimana orang-orang musyrik berdatangan kepadanya untuk

menanyakan perkara-perkara besar dan penting. Dan mereka mempercayai

kata-katanya. Menjadikannya hakim pemutus suatu perkara. Kepercayaannya

ini penuh dan teguh sebagaimana kepercayaan para pengikut Rasul kepada

Rasul-Nya. Orang-orang musyrik itu berkeyakinan bahwa para dukun itu

7 Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah 'Aqidah Ahlus Sunah wal Jama'ah, Pustaka

Imam asy-Syafi'I, Bogor, 2006, hlm. 459

8 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 144

Page 24: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

12

mengetahui perkara gaib. Para dukun tersebut dalam pandangan mereka tidak

ubahnya seperti Rasul.9

Para ulama mendefinisikan kata tersebut dengan definisi beragam.

menurut Al-Kaththabi kaahin (dukun) adalah orang yang mengaku bisa

mengetahui hal gaib dan memberitahukan berbagai hal kepada orang banyak.

Al-Kahanah adalah segolongan kaum yang memiliki pikiran tajam,

berperangai buruk, bertabiat seperti api, dan ditemani setan karena kesamaan

di berbagai hal antara keduanya.

Menurut Ibnu Taimiyah, kaahin adalah pendusta atau orang yang

dilayani oleh setan. Disebutkan dalam Fathul-Majid, kaahin adalah orang

yang mendapat berita dari setan yang mencuri berita dari langit. Menurut

imam Al-Baghawi, Al-„Arraf (peramal) adalah orang yang mengaku dapat

mengetahui berbagai hal gaib dengan terlebih dahulu mengetahui informasi

tentang sesuatu yang dicuri atau hilang. Konon kaahin dan „arraf memiliki arti

sama. Kaahin adalah orang yang memberitakan tentang hal-hal gaib yang

akan terjadi pada masa mendatang atau orang yang memberitakan sesuatu

yang ada di benak orang lain.

Penulis buku tanabbu' bil-ghaib menulis, kata kuhanah secara umum

berarti; orang yang mengaku bisa melihat makhluk halus, orang yang

memberitakan hal-hal gaib dengan meminta petunjuk pada burung ataupun

binatang buas, orang yang memiliki ritualitas khusus, orang yang optimistis,

penyihir, pemilik firasat.10

Abu Sa‟id Al-Kharraz mengatakan, “Barangsiapa melihat dengan

cahaya firasat, berarti dia melihat dengan cahaya Al-haqq. Sumber ilmunya

yang dipakai memandang berasal dari Al-haqq. Dia dapat melihat dengan

tanpa lupa dan lalai. Hukum kebenaran Tuhan berjalan mengiringi gerakan

lidah. Manusia semacam ini berbicara menggunakan pancaran kebenaran

9 Syaikh Ahmad Al-Qathan Muhammad Zein, op. cit., hlm. 175

10 Bassam Salamah, op. cit., hlm.302

Page 25: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

13

Tuhan. ucapan yang menyatakan dia memandang dengan cahaya Al-haqq,

artinya melihat dengan cahaya yang dikhususkan Allah kepadanya.11

Sementara Firasat itu adalah informasi Ilahi yang langsung diberikan

oleh Allah SWT kepada para hambanya.

Abu Bakr r.a juga terkenal sebagai sahabat yang mengetahui ansab

(salah satu bagian firasat untuk mengetahui sesuatu dengan melihat jejak atau

bekasnya). Firasat semacam ini tidaklah terlarang, selama tidak digunakan

sebagai dugaan terhadap hal-hal gaib. Ketika firasat digunakan seperti itu,

maka pelakunya dihukumi sebagai dukun atau peramal secara mutlak

sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Baghawi.

Ada tiga macam perdukunan:

1. Berita yang didapat dari jin pencuri kabar langit.

2. Berita yang dikabarkan oleh jin pendampingnya tentang orang lain.

3. Perkiraan dan tebakan.12

Orang yang ikut menyuburkan praktik perdukunan adalah peramal.

Menurutnya di setiap masa pasti muncul dari kalangan manusia sekelompok

orang yang mengaku bisa meramalkan hal gaib dan membaca apa yang akan

terjadi di kemudian hari. Dengan kemampuan yang dimilikinya, mereka bisa

mendapatkan wibawa, kehormatan, dan kemuliaan di antara sesama manusia,

bahkan kemampuan itu mendekatkan mereka pada martabat seorang nabi.

Cara yang mereka tempuh tidak jauh beda dengan wali-wali Allah SWT yang

saleh. Kemampuan seperti ini tidak hanya dimiliki individu perorangan,

bahkan merambah sampai taraf bangsa. Lihatlah Asoreon dahulu yang begitu

mahir dalam meramalkan hal gaib dengan cara memperhatikan pergerakan

bintang di langit, didukung dengan keistimewaan lokasi yang di tempati dan

cerahnya langit. Mereka bisa mengintai pergerakan bintang.

Menurut mereka pergerakan bintang menunjukkan garis nasib dan

perjalanan hidup manusia. Ilmu inilah yang kemudian diadopsi oleh bangsa

11

Umar Faruq, Risalah Qusyairiyah, Sumber Kajian Ilmu Tasawuf, Pustaka Amani,

Jakarta, 2007, hlm. 334

12 Bassam Salamah, op. cit., hlm. 303

Page 26: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

14

Kaldani sampai mereka bisa membaca lembaran-lembaran langit. Bangsa

Mesir Kuno juga tidak ketinggalan, mereka memiliki kemampuan luar biasa

yang mereka warisi dari para leluhurnya. Begitu juga dengan bangsa Afrika,

mereka tidak akan melakukan apa pun sebelum meminta petunjuk pada dukun

dan Tuhan-tuhan mereka. Diantara peramal abad pertengahan adalah

pastradamus dari perancis.13

Rasulullah SAW bersabda;

ماأت .اساماصعاف اىجاييت

راك شيئ :قاه.ماتطيش:قاه قيت.فالتأتااىنا:قاه.اىنا

. يجذ احذم ف فس فاليصذنArtinya: “ Ada beberapa hal yang biasa kami lakukan pada masa

jahiliyah dahulu. Kami biasa mendatangi para dukun. Rasululah bersabda:

jangan lagi kamu datangi para dukun. Aku berkata lagi. Kami juga sering

menemukan firasat buruk. Rasulullah bersabda: itu memang sesuatu yang bisa

saja ditemui oleh seseorang diantara kamu dalam dirinya. Tetapi hal itu jangan

sampai menghalang-halangi kamu. (H.R. Muslim)14

B. SIHIR

Menurut bahasa (etimologi), sihir berarti sesuatu yang halus dan

tersembunyi.

Pada hakekatnya arti sihir menurut kebiasaan bahasa, yakni bahasa

Arab, mempunyai beberapa arti, sebagai berikut:

1. Sihir berarti tipuan-tipuan dan hayal-hayal atau gambaran-gambaran yang

hakekatnya tidak ada sama sekali, sebagaimana yang biasa dikerjakan oleh

para tukang sulap saja.

2. Sihir berarti sesuatu yang dihasilkan oleh para ahlinya dengan pertolongan

atau bantuan setan-setan dengan jalan memuaskan maksud setan, atau

dengan jalan menyembah, merendahkan diri atau menghaturkan sesaji

yang menjadi syarat-syarat setan.

3. Sihir berarti tiap sesuatu yang halus dan tersembunyi tempat

pengambilannya.

13

Ibid., hlm. 304

14 KH. Adib Bisri Mustofa, Tarjamah Shahih Muslim, )IV), CV. Asy Shifa,

Semarang, 1993, hlm. 79

Page 27: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

15

Setan menipu pandangan mata manusia, seakan-akan sihir itu nyata

adanya, memang benar ada suatu kekuatan yang bernama sihir itu, tetapi hal

ini tidak lain adalah sebagai bantuan tenaga dan bantuan kekuatan syetan

kepada kekasihnya saja, yaitu manusia yang menginginkan akan ilmu

tersebut.15

Sedangkan menurut syar‟i ( terminologi) sebagaimana yang disebutkan

oleh Abu Muhammad „Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah

Al-Maqdisi, ia berkata: “Sihir adalah jimat-jimat, jampi-jampi, mantera-

mantera buhul-buhul (yang ditiup) yang dapat berpengaruh pada hati, akal dan

badan. Maka sihir dapat menyakiti, membunuh dan memisahkan suami

dengan istrinya, membuat orang saling benci, atau membuat dua orang saling

mencintai.16

Sihir adalah tipu daya setan melalui walinya (tukang sihir, dukun,

paranormal, dan lain-lain). Sihir mempunyai hakikat dan pengaruh, karena itu

kita diperintahkan berlindung kepada Allah dari pengaruh sihir. Sihir, guna-

guna dan lainnya tidak akan mengenai seseorang kecuali dengan izin Allah

SWT.17

Allah Ta‟ala berfirman:

Artinya: “Dan mereka itu (tukang sihir itu) tidak memberi mudharat

dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah.” (QS. Al-

Baqarah: 102)18

Pada hakekatnya sihir dan tipu daya setan sangat lemah. Allah SWT,

berfirman:

15

Umar Hasim, Syetan Sebagai Tertuduh Dalam Masalah Sihir, Tahayul,

Perdukunan, dan Azimat, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1991, hlm. 142-143

16 Yazid bin Abdul Qadir Jawas, op. cit., hlm. 460

17 Ibid., hlm. 461

18 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 16

Page 28: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

16

Artinya: “Sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah.” (QS. An-

Nisaa‟: 76)19

Kembali kepada hakekat ilmu sihir yang mengatakan bahwa sihir

adalah suatu hayalan atau peristiwa yang tidak sesungguhnya, atau walaupun

sesungguhnya, tetapi atas bantuan setan, maka dalam hal ini Al-Qur‟an

mengatakan sebagai berikut:

Artinya: “Terbayanglah kepadanya sebab sihir mereka itu bahwa dia

(ular-ular) itu seakan-akan berjalan.” (Thâhâ: 66).20

Jadi pada hakekatnya ilmu sihir ialah perbuatan yang di luar dari adat

kebiasaan yang sengaja dikerjakan dengan jalan bermacam cara di luar ajaran

agama Islam dan mendapat bantuan dari makhluk gaib, yaitu jin dan setan.21

Jelasnya, Rasulullah melarang mempelajari, mengamalkan ilmu sihir,

atau minta tolong kepada ahli sihir untuk menggunakannya baik bagi

kepentingan siapa saja, ada keterangan lain yang mengatakannya bahwa bagi

siapa yang mengamalkan ilmu sihir, tidak diakui sebagai ummat

Muhammad.22

Jenis-jenis sihir itu ada empat macam, diantaranya sebagai berikut:

1. Sihr al-kazibi

Adalah jenis sihir yang sering dilakukan oleh seseorang untuk

mempengaruhi perasaan dan pikiran orang lain dengan bahasa-bahasa

yang halus dan lembut yang penuh dengan kebohongan. Tipuan jenis ini

sering digunakan oleh orang-orang yang berprofesi sebagai pedagang.

Penyanyi, peramal dan orang yang sedang di mabuk cinta.

19

Ibid., hlm. 90

20 Ibid., hlm. 316

21 Umar Hasim, Loc. Cit.

22 Ibid., hlm. 145

Page 29: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

17

2. Sihr al-„aini

Adalah jenis sihir yang dapat mempengaruhi pandangan mata dan

daya khayal seseorang. Orang-orang yang tergolong dalam jenis sihir ini

adalah para tukang sulap,

3. Sihr al-qulubi

Adalah jenis sihir yang terjadi karena adanya keanehan pada diri

seseorang yang senang melakukan amalan-amalan hati, seperti orang yang

senang mengamalkan mantra-mantra tertentu, senang bertapa dalam gua-

gua, tempat-tempat keramat, dan hal-hal lain yang tidak diajarkan oleh

Islam.

4. Sihr al-hasadi

Adalah jenis sihir yang dilakukan oleh para pendengki terhadap orang

yang dibencinya. Masyarakat Indonesia sering menyebut sihir jenis ini dengan

sebutan santet, dan tenung.23

Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa sihir merupakan suatu

perbuatan yang bisa mendekatkan pada syetan dan memalingkan diri dari

keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Menurut Abu „Abdillah al-Razi

bahwa sihir itu terbagi menjadi delapan macam.

Pertama, sihir orang-orang Kildan dan Kisydan yang mereka adalah

penyembah tujuh bintang. Mereka menyakini bahwa ketujuh bintang itulah

yang mengatur dan mengendalikan alam ini. Menurut mereka, bintang-bintang

itu yang membawa kebaikan dan keburukan. Itulah orang-orang yang kepada

mereka diutus Nabi Ibrahin As.

Kedua, At-Tharqu (ramalan dengan garis), caranya dengan menggarisi

tanah atau memukul-mukul pasir, atau memukul dengan batu kecil-kecil.

Apakah garis itu dapat berkata, atau batu kecil itu dapat menjawab.24

23

Abu Aqila, Kesaksian Raja Jin: Meluruskan Pemahaman Alam Gaib dengan

Syari‟at, Senayan Abadi Publishing, Jakarta, 2002, hlm. 120-121

24 Muhammad bin Abdul Wahhab, Bersihkan Tauhid Anda Dari Noda Syirik,

PT.Bina Ilmu, Surabaya, 2003, hlm. 90

Page 30: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

18

Ketiga, Meminta bantuan kepada para arwah yang bersemayam di

bumi, yaitu bangsa jin. Mereka ini terbagi menjadi dua bagian : Jin kafir dan

Jin mukmin, yang tidak lain mereka (jin kafir tersebut) adalah setan.

Selanjutnya, orang-orang yang memproduksi sesuatu dan orang-orang yang

suka melakukan eksperimen telah menyaksikan bahwa berhubungan dengan

ruh-ruh bumi ini berlangsung melalui amalan-amalan yang cukup mudah dan

dengan mantra yang tidak banyak, serta kepulan asap. Jenis ini disebut dengan

jimat dan usaha melakukan penundukan.

Keempat, Ilusi, Hipnotis dan Sulap.

Dasar pijakan praktek ini adalah bahwa manusia sering kali melakukan

kesalahan dan hanya terfokus pada suatu hal saja dan tidak pada yang lainya.

Tidakkah anda memperhatikan pesulap ulung yang memperlihatkan sesuatu

yang bisa membuat para penontonnya tercengang serta menarik perhatian

mata mereka kepadanya, sehingga apabila pandangan mereka sudah sibuk dan

terfokus pada sesuatu itu, maka si pesulap akan melakukan hal lain dengan

cepat, dan pada saat itu akan terlihat oleh mereka sesuatu yang lain selain apa

yang mereka tunggu-tunggu, sehingga mereka benar-benar sangat heran. Jika

si pesulap itu diam dan tidak berbicara untuk mengalihkan pikiran kepada

kebalikan dari apa yang ingin ia kerjakan, niscaya para penonton akan

mengerti setiap apa yang akan dikerjakan.

Kelima, ‟Iyafah yaitu meramalkan nasib dengan menerbangkan

burung.25

Keenam, Sihr himiya yaitu sihir yang menggunakan batu-batuan (bisa

dalam bentuk cincin) atau minyak. Sedangkan umat Islam hingga kini masih

ada yang percaya terhadap batu-batu seperti “batu sulaiman” sebagai

pembawa rizki ( menjadi kaya), “batu pirus” dan “combong” sebagai pemikat

( asihan, pelet), atau minyak “ja‟faron” sebagai pembawa kharisma.

Ketujuh, Sihr hende, sihir yang berasal dari ajaran Hindu ini juga

sering dipraktekkan umat Islam di zaman dulu. Cara mereka menggunakan

25

Syaikh Muhammad At-Tamimi, Kitab Tauhid, Yayasan Al-Sofwa, Jakarta, 1999,

hlm. 138

Page 31: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

19

sihir ini ialah dengan membuat boneka manusia berwajah binatang, seperti:

anjing, himar, babi dan sebagainya. Tujuannya agar dapat mengubah wajah

manusia cantik atau sebaliknya. Sihir ini termasuk ganas sehingga oleh

sebagian masyarakat seringkali disebut Teluh jika si korban sampai

meninggal. Namun jika si korban hanya berubah rupa, disebut sihir

Pilemburan (Sunda), dan jika yang berubahnya itu hanya pada penglihatan si

korban, maka disebut sihir Simsalabim, seperti yang digunakan para tukang

sulap.

Kedelapan, Sihr raqi, sihir ini berupa mantra atau jampi yang

dipraktekkan untuk membuat guna-guna agar seseorang menjadi terpikat

(jatuh cinta).26

C. AQIDAH ISLAMIYAH

1. Pengertian Aqidah Islamiyah

Secara bahasa Aqidah diartikan dengan: Simpulan, ikatan dan

sangkutan. Secara teknis diartikan juga dengan: iman, kepercayaan dan

keyakinan.27

Ahli bahasa memberi definisi tentang aqidah ialah:

اىضيشاىقيب اعقذعييArtinya: “Yang dengan dia diikatkan hati dan perasaan halus

manusia.”

Definisi yang lain ialah:

االسا اعتقذب اتذي Artinya: ''Yang di jadikan agama oleh manusia dan dijadikannya

pegangan.''

Oleh sebab itu dapatlah kita kembalikan arti aqidah kepada

pangkalnya. Yaitu bahwa kita mengikat hati dan perasaan kita sendiri dengan

suatu kepercayaan dan tidak hendak kita tukar lagi dengan yang lain. Jiwa

26

KH. Badruddin Hsubky, Bid‟ah-Bid‟ah di Indonesia, Gema Insani Press, Jakarta,

1996, hlm. 115-116

27 Syahminan Zaini, Kuliah Aqidah Islam, Al-Ikhlas, Surabaya, 2000, hlm. 50

Page 32: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

20

raga kita, pandangan hidup kita, way of life kita, telah terikat oleh aqidah kita.

Tidak dapat dibebaskan lagi.28

„Aqa‟id (jamak dari aqidah) adalah segala sesuatu yang ditegaskan dan

diyakini oleh hati manusia, segala sesuatu yang mereka terima sebagai suatu

kebenaran.29

A.Hasan dalam bukunya "At-Tauhid" mengatakan, aqidah itu artinya,

simpulan, yakni kepercayaan yang tersimpul dihati.

M.Hasbi Ash Shiddiqi dalam bukunya "Sejarah dan ilmu

Tauhid/kalam" mengatakan, aqidah menurut ketentuan bahasa (bahasa arab)

ialah, sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di dalam lubuk jiwa

dan tak dapat beralih dari padanya.

Jadi secara bahasa aqidah berarti, sesuatu yang telah

dipercayai/diyakini benar. Kepercayaan/keyakinan tersebut dapat tumbuh:

1. Karena meniru orang tua atau masyarakat

2. Karena suatu anggapan

3. Karena suatu dalil akal

Dinamakan aqidah Islam karena kepercayaan dan keyakinan itu

tumbuh atau dibicarakan atas dasar/menurut ajaran agama Islam.30

Jadi, aqidah dalam Islam menunjukkan masalah-masalah pengenalan

yang disampaikan melalui firman-firman dan sabda-sabda otentik dari Allah

dan Rasul-Nya, dan seorang Muslim harus mengimaninya dengan sepenuh

hati, mengimani apa yang Allah firmankan dan apa yang Rasul-Nya

sabdakan.31

Adapun secara istilah ulama Islam mengatakan, aqidah ialah

kepercayaan yang sesuai dengan kenyataan yang dapat dikuatkan dengan dalil.

Tetapi menurut kenyataan aqidah itu baru akan terhunjam ke dalam lubuk hati

apabila:

28

Hamka, Studi Islam, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1983, cet.II, hlm.75-76

29 Umar Al-Asyqar, Belajar Tentang Allah, PT. Sahara Publishers, Jakarta, 2008,

hlm. 23-24 30

Syahminan Zaini, op. cit., hlm. 52 31

Umar Al-Asyqar, op. cit., hlm. 25

Page 33: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

21

1. Tiruan dan anggapan tersebut telah berulang sedemikian rupa, sesuai

dengan hukum. Sesuatu yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan.

Kebiasaan yang diulang-ulang akan menjadi adat. Adat yang diulang-

ulang akan menjadi sifat. Kumpulan sifat-sifat adalah kepribadian.

2. Dalil-dalil yang dikemukakan itu sedemikian tepat dan benarnya serta

cukup banyak, sehingga tidak ada jalan lagi untuk membantahnya.

Karena itu aqidah manusia akan bertingkat-tingkat sesuai dengan

tingkat pengalaman dan ilmunya masing-masing.

M.Hasbi Ash Shiddiqi membedakan dalam tiga tingkat yaitu:

1. Yang mencapai dengan ilmu yakin

2. Yang mencapai dengan „ainul yakin

3. Yang mencapai dengan hakkul yakin

Ilmunya disebut dengan Ilmu Aqidah atau ilmu Aqoid.32 Adapun

pengertian ilmu Aqidah menurut Ulama Islam antara lain:

1. Ibnu Khaldun dalam "Muqaddamahnya" mengatakan, bahwa ilmu aqidah

ialah, ilmu yang membahas kepercayaan-kepercayaan iman dengan dalil-

dalil akal dan mengemukakan alasan-alasan untuk menolak kepercayaan

yang bertentangan dengan kepercayaan golongan salah dan Ahli Sunnah.

2. Syekh Muhammad Abduh dalam bukunya “Risalah at-Tauhid”

mengatakan, bahwa ilmu aqidah ialah, ilmu yang membahas tentang

wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, juga

membahas tentang Rasul-rasul-Nya, meyakinkan mereka, meyakinkan apa

yang wajib ada pada mereka, apa yang boleh dihubungkan pada diri

mereka dan apa yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.

3. Syekh Husein dalam bukunya “Al Husnul al-Hamidiya” mengatakan

bahwa ilmu aqidah ialah, ilmu yang membicarakan bagaimana

menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (Islam) dengan bukti-

bukti yang yakin.

32

Syahminan Zaini, loc. cit.

Page 34: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

22

4. Sayid Sabiq dalam bukunya “Al-„Aqa‟idul Islaamiyah” mengatakan

pengertian keimanan atau aqidah itu tersusun dari enam perkara yaitu:

a. Ma'rifah kepada Allah

b. Ma'rifah dengan alam

c. Ma'rifah dengan kitab-kitab Allah

d. Ma'rifah dengan Nabi-nabi

e. Ma'rifah dengan hari akhirat

f. Ma'rifah kepada takdir

5. M.Hasbi Ash Shiddiqi dalam bukunya “Sejarah dan Pengantar Ilmu

Tauhid/Kalam” mengatakan, itulah ilmu yang didalamnya diperkatakan

tentang cara-cara menetapkan aqidah agama dengan mempergunakan

dalil-dalil yang meyakinkan, baik dalil-dalil itu merupakan dalil naqli,

dalil aqli.33

Jadi Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti

kepada Allah, dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat

kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-

kitab-Nya, dan lain-lain.34

Semua itu wajib dipelajari dan diyakini agar yang bersangkutan

selamat dari syirik (kemusyrikan) dan nifaq (kemunafikan). Syirik adalah dosa

besar yang tak ada ampunannya.

Oleh sebab itu, mempelajari ilmu aqidah (tauhid) harus diprioritaskan

sebelum mempelajari ilmu-ilmu lainnya, seperti fiqih, tasawuf, tafsir, hadits,

dan sebagainya. Tanpa mempelajari ilmu aqidah, orang tak akan tahu kepada

siapa beribadah. Ruslan dalam kitabnya yang berjudul Al-Zubad mengatakan

demikian:

اه اجب عي االسا ۞ عش فت االى باستيقاArtinya: “Pertama-tama wajib atas manusia ialah mengenal Tuhannya

dengan penuh keyakinan.”

33

Syahminan Zaini, op. cit., hlm. 52-53

34 Yazid bin Abdul Qadir Jawas, op. cit., hlm. 27

Page 35: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

23

Yang dimaksudkan disini adalah mempelajari ilmu aqidah. Ulama'

lainnya berkata pula:

التصح اىعبادة االبعشفت اىعبدArtinya: “Tidak sah ibadah seseorang melainkan dengan mengenal Zat

yang disembah.”

Untuk mengenal Zat yang disembah (Ma'bud) haruslah mempelajari

ilmu tentang ketauhidan.35

2. Pokok-Pokok Aqidah Islamiyah

Pokok-pokok aqidah Islamiyah setidaknya ada tiga hal yaitu,

ma‟rifat al mabda‟, ma‟rifat al wasitah, dan ma‟rifat al ma‟ad.

1. Ma‟rifah Al-Mabda‟

Yaitu, persoalan teologis yang membahas tentang Tuhan dan

persoalan-persoalan yang berkaitan dengan Tuhan, seperti masalah

sifat, dzat dan perbuatan Tuhan.36

Dalam menyelesaikan persoalan sifat-sifat Tuhan dan

perbuatan Tuhan, tampaknya dipicu oleh truth claim yang dibangun

atas dasar kerangka berfikir masing-masing pendapat, diantaranya

adalah kaum Mu‟tazilah dan kaum Asy‟ariyah.

Pertentangan antara kaum Mu‟tazilah dengan kaum Asy‟ariyah

berkisar sekitar persolan apakah Tuhan mempunyai sifat atau tidak.

Jika Tuhan mempunyai sifat, sifat mestilah kekal seperti halnya dzat

Tuhan. Jika sifat-sifat itu kekal, yang bersifat kekal bukan hanya satu

sifat, tetapi banyak. Tegasnya, kekalnya sifat-sifat membawa pada

paham banyak yang kekal (ta‟addud al-qudama atau multiplicity of

eternals). Ini selanjutnya membawa pula kepada paham syirik atau

olitheisme. Suatu hal yang tak dapat diterima dalam teologi. Lebih jauh

lagi, Washil bin Atha‟ menegaskan bahwa siapa saja menetapkan

adanya sifat qadim bagi Allah, ia telah menetapkan adanya dua Tuhan.

35

H.Z.A. Syihab, Aqidah Ahlus Sunnah, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hlm. 4-6

36 Abdul Hamid As-Saih, Aqidatul Muslim Wama Yattasilu Biha, cet, 11, Wuzaratul

Auqaf was-Syun wal muqaddasatil Islamiyah, Oman, 1983, hlm. 62

Page 36: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

24

Kaum Mu‟tazilah mencoba menyelesaikan persoalan ini dengan

mengatakan bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat. Definisi mereka

tentang Tuhan, sebagaimana telah dijelaskan oleh Asy‟ariyah, bersifat

negatif. Tuhan tidak mempunyai pengetahuan, kekuasaan, hajat, dan

sebagainya. Ini tidak berarti bahwa Tuhan bagi mereka tidak

mengetahui, berkuasa, dan sebagainya, tetapi bukan dengan sifat

dalam arti kata sebenarnya. Artinya, “Tuhan mengetahui dengan

pengetahuan dan pengetahuan itu adalah Tuhan sendiri”. Dengan

demikian, pengetahuan Tuhan, sebagaimana dijelaskan Abu Al-Huzail,

adalah Tuhan sendiri, yaitu dzat atau esensi Tuhan.

Pendapat kaum Asy‟ariyah berlawanan dengan paham

Mu‟tazilah. Mereka dengan tegas mengatakan bahwa Tuhan

mempunyai sifat. Tidak dapat dipungkiri bahwa Tuhan mempunyai

sifat karena perbuatannya. Ia juga mengatakan bahwa Tuhan

mengetahui, menghendaki, berkuasa dan sebagainya, disamping

mempunyai pengetahuan, kemauan dan daya.

Sementara itu, Al-Baghdadi melihat adanya consensus

dikalangan kaum Asy‟ariyah, bahwa daya, pengetahuan, hayat,

kemauan, pendengaran, penglihatan dan sabda Tuhan adalah kekal.

Sifat-sifat ini, kata al-Ghazali tidaklah sama dengan esensi Tuhan.

Sedangkan dalam perbuatan Tuhan, semua aliran dalam

pemikiran kalam berpandangan bahwa Tuhan melakukan perbuatan.

Perbuatan disini dipandang sebagai konsekuensi logis dari dzat yang

memiliki kemampuan untuk melakukannya.

Aliran Mu‟tazilah sebagai aliran kalam yang bercorak rasional,

berpendapat bahwa pebuatan Tuhan hanya terbatas pada hal-hal yang

dikatakan baik. Namun, ini tidak berarti bahwa Tuhan tidak mampu

melakukan perbuatan buruk. Tuhan tidak melakukan perbuatan buruk

karena ia mengetahui keburukan dari perbuatan buruk itu. Di dalam

Al-Qur‟an pun jelas dikatakan bahwa Tuhan tidaklah berbuat dzalim.

Ayat-ayat Al-Qur‟an yang dijadikan dalil oleh Mu‟tazilah untuk

Page 37: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

25

mendukung pendapatnya di atas adalah surat Al-Anbiya (21) : 23 dan

surat Ar-Rum (30) : 8.

Qadi Abd Al-Jabar, seorang tokoh Mu‟tazilah mengatakan

bahwa ayat tersebut memberi petunjuk bahwa Tuhan hanya berbuat

yang baik dan Maha suci dari perbuatan buruk. Dengan demikian,

Tuhan tidak perlu ditanya. Ia menambahkan bahwa seseorang yang

dikenal baik, apabila secara nyata berbuat baik, tidak perlu ditanya

mengapa ia melakukan perbuatan baik itu ?. Adapun ayat yang kedua,

menurut Al-Jabbar, mengandung petunjuk bahwa Tuhan tidak penah

dan tidak akan melakukan perbautan-perbuatan buruk. Andaikata

Tuhan melakukan perbuatan buruk, pernyataan bahwa ia menciptakan

langit dan bumi serta segala isinya dengan hak, tentulah tidak benar

atau merupakan berita bohong.

Menurut aliran Asy‟ariyah, Paham kewajiban Tuhan berbuat

baik dan terbaik bagi manusia (ash-shalah wa al-ashlah), sebagaimana

dikatakan aliran Mu‟tazilah, tidak dapat diterima karena bertentangan

dengan paham kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. Hal ini

ditegaskan Al-Ghazali ketika mengatakan bahwa Tuhan tidak

berkewajiban berbuat baik dan terbaik bagi manusia. Dengan

demikian, aliran Asy‟ariyah tidak menerima paham Tuhan mempunyai

kewajiban. Tuhan dapat berbuat sekehendak hati-Nya terhadap

makhluk. Sebagaimana dikatakan Al-Ghazali, perbuatan-perbuatan

Tuhan bersifat tidak wajib (ja‟iz) dan tidak satupun darinya

mempunyai sifat wajib.

Karena percaya pada kekuasaan mutlak Tuhan dan berpendapat

bahwa Tuhan tidak mempunyai kewajiban apa-apa, aliran Asy‟ariyah

menerima paham pemberian beban di luar kemampuan manusia.

2. Ma‟rifah Al-Wasitah

Yaitu, masalah yang berkaitan dengan perantara atau

penghubung antara manusia dan Tuhan, seperti halnya para Malaikat

Allah, Rasul, dan Kitab Allah.

Page 38: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

26

Para Malaikat itu diberi Allah tugas-tugas tertentu. Ada yang

bertugas menyampaikan Wahyu kepada Nabi/Rasul, disebut Malaikat

Jibril. Ada yang bertugas mencatat atau merekam segala ucapan dan

perilaku manusia, baik atau buruk, dinamakan Malaikat Raqib dan

Atid, dan lain sebagainya.

Keimanan kepada Malaikat membawa pengaruh positif bagi

seseorang, antara lain ia akan selalu berhati-hati dalam setiap

perkataan dan perbuatan, sebab Malaikat selalu berada di dekat-nya,

merekam apa yang ia katakan dan ia perbuat itu.

Sedangkan beriman kepada Nabi atau Rasul ialah keyakinan

dan kepercayaan bahwa Allah telah memilih beberapa orang diantara

manusia, memberikan Wahyu kepada mereka dan menjadikan mereka

sebagai utusan (Rasul) untuk membimbing manusia ke jalan yang

benar.37

3. Ma‟rifah Al-Ma‟ad

Yaitu, mengenal dan mempercayai hari akhir (kiamat). Yang

dimaksud dengan hari akhir atau kiamat adalah hari kehancuran alam

semesta. Seseorang yang beriman kepada hari akhir, berarti ia yakin

dan percaya sepenuhnya bahwa hari kiamat akan terjadi.

Keimanan kepada hari akhir memberikan pengaruh positif bagi

kehidupan manusia, yaitu ia akan senantiasa menjaga dan memelihara

diri dari melakukan perbuatan dosa dan maksiat, dan akan selalu taat

kepada Tuhan, ia akan sabar menghadapi cobaan dan penderitaan, dan

ia memiliki tujuan yang jelas yang ingin dicapai dalam setiap gerak

dan tindakan yang dilakukannya, yaitu kebajikan.38

Dengan keimanan hati yakni tunduk dan menerima karena

diketahui dengan mudah, yakni sudah lumrah dan terkenal bahwa

ajaran itu adalah dari agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW,

37

Drs. H.M. Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993,

hlm. 75-76

38 Ibid., hlm. 80

Page 39: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

27

sekira dapat diketahui oleh orang awam seperti keadaan pencipta,

kenabian Muhammad, kebangkitan dari kubur, adanya balasan dan

ganjaran dari semua macam perbuatan, wajib mengerjakan

sembahyang lima waktu, zakat, haji, haram meminum minuman keras,

riba, zina, pergi kedukun dan lain sebagainya.39

Menurut Muhammad Abduh, iman adalah pengetahuan yang

diperoleh oleh akal melalui alasan-alasan yang kuat sehingga dapat

membuat jiwa manusia tunduk, patuh dan menyerah. Seseorang yang

menerima kepercayaan dengan tanpa dilandasi oleh akal, maka ia

bukanlah beriman dengan sebenarnya. Karena iman yang dilandasi

oleh akal akan dapat menjernihkan jiwa dan dapat lebih memahami

Tuhan dalam menghayati agamanya yang hal ini akan dapat

mendorongnya untuk selalu berbuat baik. Menurut Muhammad

Abduh, pokok-pokok iman adalah iman kepada Tuhan, iman kepada

hari kemudian, iman kepada Malaikat, iman kepada Kitab suci, iman

kepada para Nabi, dan iman ini yang mempunyai pengaruh terhadap

jiwa dan amal perbuatan manusia. Muhammad Abduh juga

menjelaskan bahwa unsur iman itu ada tiga, yaitu: Iman kepada Tuhan,

iman kepada alam gaib dan melakukan amal perbuatan baik yang

bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.40 Adapun menurut

pengertian khash atau khusus, maka bermacam-macamlah kaidahnya

dari ulama Salaf, antara lain ialah:

1.

قه عو يت

Artinya: Ucapan, amal, niat, dan mematuhi Sunnah Rasul.

39

H. M. Asywadie Syukur, Pemikiran-Pemikiran Tauhid Syekh Muhammad Sanusi,

PT Bina Ilmu, Surabaya, 1994, cet.I, hlm. 577

40 Bakir Yusuf Barnawi, Sistem Pemikiran Teologi Muhammad Abduh dalam Risalah

Tauhid (Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN WALISONGO), Surakarta, 1995, hlm. 27

Page 40: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

28

2.

قه باىيسا اعتقادباىجا

Artinya: Ucapan dengan lisan, mengaqidahkan dengan hati dan

mengamalkannya dengan anggota badan.

3.

قه عو يتArtinya: Ucapan, amal, dan niat.

4.

قه عوArtinya: Ucapan dan amal.41

Imam Isma‟il bin Muhammad at-Tamimi berkata, iman dalam

istilah syar‟i adalah suatu ungkapan yang dipergunakan untuk

menyatakan semua ketaatan lahir maupun batin.42 Sedangkan menurut

Ahlu Sunnah Wal Jama‟ah sepakat bahwa iman adalah perkataan dan

perbuatan, yaitu perkataan dengan lisan dan perbuatan dengan hati dan

anggota badan.43

Agama Islam terdiri dari dua bagian: aqidah dan syari‟ah.

Terkadang aqidah disebut iman dan syari‟ah disebut Islam. Iman

adalah istilah yang banyak sekali disebut dalam Al-Qur‟an dan Hadits.

Aqidah atau iman adalah asas atau dasar agama, sedangkan syari‟ah

adalah cabangnya. Aqidah terletak dalam hati dan syari‟ah adalah

amalan atau kerja anggota badan.

41

H. Kahar Masyhur, Membina Islam dan Iman, Kalam Mulia, Jakarta, 1988, hlm.

58

42 Asep Saefullah, Mengupas Kebodohan, Pustaka Azzam, Jakarta, 2001, hlm. 28

43 Munirul Abidin, Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, PT. Darul Falah,

Jakarta, 2004, hlm. 56

Page 41: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

29

Hal ini dijelaskan oleh Nabi dalam suatu jawaban beliau

terhadap pertanyaan Jibril tentang iman dan Islam dengan sabdanya

sebagai berikut.

ا تؤ باهلل الئنت متب سسي اىي , االيا

ا تشذا الاى : االسال. االخشتؤ باىقذسخيش شش

تقي اىصالة تؤتي اىزماة , االاهلل ا حذاسسه اهلل

سا ). تحج اىبيت ا استطعت اىي سبيال, تص سضا

(اىبخاسسيArtinya: “Iman ialah engkau beriman kepada Allah, malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhirat, serta

engkau beriman kepada qadar: qadar yang baik dan qadar yang buruk.

Islam ialah engkau mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan

Muhammad adalah Rasul Allah; engkau melakukan shalat, memberi

zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan naik haji jika engkau mampu

berjalan ke sana.” (H.R. Buchori dan Muslim).44

Setiap orang harus meningkatkan keimanannya. Dari taqwa

berusaha menjadi ihsan, yaitu iman yang menyelinap di dalam rongga

cinta. Bila orang yang sudah di mabuk cinta, di mana saja dia berada,

maka di matanya Allah itu selalu terbayang-bayang, di telinganya

selalu terdengar dan seluruh ingatannya hanya tertuju kepada Allah

Swt.45

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah

orang yang apabila di sebut nama Allah, gemetar hatinya, dan apabila

di bacakan ayat Al-Qur‟an, maka bertambah imannya. Dan kepada

Tuhan mereka bertawakal. (Al-Anfal: 2)46

Dalam konsep Iman dan kufur terdapat perbedaan pendapat

diantara aliran-aliran teologi Islam. Seperti yang dikemukakan aliran

44

Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1997, hlm. 19-20

45 Halimuddin, Kembali Kepada Akidah Islam, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, hlm. 89

46 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 177

Page 42: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

30

Khawarij bahwa segala sesuatu yang berhubungan atau berbau religius

adalah bagian dari iman, sehingga apabila orang melakukan dosa besar

maka ia disebut kafir.

Berbeda halnya dengan aliran Murji‟ah mereka berpendapat

bahwa orang yang melakukan dosa besar tetap mukmin dan bukan

kafir. Adapun soal dosa besar menurut aliran Murji‟ah, mereka di

tunda penyelesaiannya diakhirat. Hal ini karena mereka beranggapan

bahwa iman hanya pengakuan dalam hati.

Setiap pelaku dosa besar, menurut Mu‟tazilah, berada pada

posisi tengah diantara posisi mukmin dan posisi kafir. Jika pelakunya

meninggal dunia dan belum sempat bertobat, ia akan dimasukkan ke

dalam neraka selama-lamanya. Walaupun demikian, siksaan yang

diterimanya lebih ringan daripada siksaan orang kafir. Dalam

perkembangannya, beberapa tokoh Mu‟tazilah, seperti Wasil bin Atha

dan Amr bin Ubaid memperjelas sebutan itu dengan istilah fasiq, yang

bukan mukmin atau kafir.

Aliran Asy‟ariyah beranggapan bahwa iman tidak hanya

diungkapkan dengan lisan tetapi juga harus diyakini di dalam hati

sehingga jika ada seseorang yang mengaku kafir, namun hatinya tetap

beriman maka ia tetap dianggap sebagai mukmin.47

D. PANDANGAN ISLAM TENTANG DUKUN

Islam adalah agama fitrah dengan membawa misi perdamaian, aturan-

aturan syari‟atnya menjaga keseimbangan antara hubungan manusia dengan

penciptanya maupun hubungan antar sesamanya, sedangkan larangan-

larangannya bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari hal-hal yang syirik,

seperti halnya dukun.

Dukun adalah orang yang mengaku mengetahui perkara-perkara gaib

atau mengetahui segala bentuk rahasia batin. Sehingga siapapun yang

47

Harun Nasution, Teologi Islam (Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan), UI-

Press, Jakarta, 1986, hlm. 9

Page 43: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

31

membuka praktek meramal kejadian-kejadian yang akan datang (ilmu gaib)

tanpa bersandar kepada Al Qur‟an dan hadits yang shahih, maka itulah dukun,

walaupun memakai julukan-julukan lain yang lebih modern atau Islam.

Adanya sosok yang menanamkan diri mereka kyai dan ulama, tapi

pada kenyataannya mempraktekkan sihir dan perdukunan. Mereka bukanlah

ulama, melainkan para da‟i syetan yang mengajak pada neraka jahanam (du‟at

ilaa abwaabi jahanam). Kaum muslimin tidak pernah berbeda pendapat dalam

masalah asasi seperti tauhid dan syirik. Oleh karena itu, melakukan berbagai

tindakan yang bertentangan dengan aqidah Islam, dengan legitimasi segelintir

orang yang menanamkan dirinya kyai adalah penyimpangan dari syariat Islam.

Dalam tinjauan Al Qur‟an dan As Sunnah, perbuatan mereka tergolong

kesyirikan dan kekufuran kepada Allah. Hal ini bisa dibuktikan antara lain;

1. Mengaku mengetahui perkara-perkara gaib jelas merupakan kesyirikan

dalam hal sifat Allah (tauhid Al Asma‟ wash Shifat), karena pengetahuan

tentang perkara ghaib ini hanyalah milik-Nya semata, maka barangsiapa

yang mengaku mengetahui alam gaib berarti ia mensejajarkan sifat dirinya

dengan sifat Allah Yang Maha Mengetahui. Dan merupakan bentuk

kekufuran.

2. Biasanya untuk kelancaran praktek perdukunan atau sihir, mereka harus

mengabdi (mengagungkan dan merendah diri) kepada jin. Karena jin

itulah pada hakekatnya yang bekerja untuk memuluskan praktek mereka.

Lebih menguatkan hal ini, biasanya mereka harus memenuhi syarat-syarat

tertentu yang harus diberikan kepada jin, seperti, sesaji, puasa tertentu

dengan cara tertentu pula atau syarat lain sesuai bisikan dari jin tersebut.48

Allah SWT berfirman;

48

http://setyawaan.wordpress.com/2010/01/22/dukun-sang-pembohong-hindarilah/

Page 44: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

32

Artinya: "Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak

dosa, mereka menghadapkan pendengaran itu, dan kebanyakan mereka

adalah orang-orang pendusta. (Asy-Syu‟ara: 222-223).49

Bahwa sesuatu yang gaib atau yang akan datang tidak ada yang

mengetahuinya kecuali Allah Ta'ala, sampai pun Rasulullah SAW tidak

mengetahuinya kecuali sesuatu yang dikabarkan oleh Allah melalui wahyu.

Sebagaimana ketika Rasulullah SAW ditanya tentang hari kiamat maka beliau

tidak mampu menjawab, karena tidak ada yang mengetahui kapan terjadi hari

kiamat kecuali hanya Allah SWT. Juga ketika Rasulullah SAW meminta

kepada Allah Ta'ala agar membolehkan sebagian umatnya yang dilarang untuk

minum di telaganya pada hari kiamat kelak. Ini menunjukkan bahwa

Rasulullah SAW tidak mengetahui apa yang akan terjadi. Kalau saja

Rasulullah SAW merupakan makhluk yang paling bertakwa disisi Allah SWT

yang diutus oleh Allah SWT tidak mengetahui sesuatu yang gaib atau yang

akan datang kecuali yang dikabarkan oleh Allah SWT bagaimana dengan yang

lainnya yang jauh dari ketakwaan kepada Allah SWT. Bahkan sebagian

mereka tidak melaksanakan kewajiban-kewajibannya baik itu shalat, puasa,

atau yang lainnya dengan dalih dia sudah ma'shum, sudah diampunkan

dosanya dan lain sebagainya.50

Artinya: “Al-Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyihir. Sedikit

sekali kamu beriman kepadanya. Bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit

sekali kamu mengambil pelajaran darinya.” (Al-Haqqah: 41-42).51

49

Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 376

50 http://www.maqdis.s5.com/th3.htm

51 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 568

Page 45: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

33

Artinya: “Akan tetapi barang siapa yang mencuri-curi, maka ia di

kejar oleh suluh api yang cemerlang.” (Ash-Shaffat: 10).52

Artinya: “Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan

nikmat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula seorang

gila.” (At-Thur: 29).53

Di riwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW pernah

menghukumi dua orang perempuan yang saling bertengkar, salah satunya

melempar batu ke arah perut lainnya yang tengah hamil hingga membunuh

janin yang ada di perutnya. Keduanya mengadu kepada Rasulullah SAW,

maka beliau menghukumi diat janin sebesar ghurrah seorang budak.

Kemudian wali perempuan yang terkena denda berkata, "Wahai Rasulullah,

bagaimana aku menanggung orang yang tidak punya makanan dan minuman."

Maka Rasulullah Saw bersabda, "sesungguhnya orang ini termasuk saudara

dukun."

Rasulullah SAW pernah berkata kepada Abu Shayyad, seorang dukun,

"engkau telah menyimpan sebuah batu, buanglah batu itu. Karena batu itu

tidak akan dapat mengangkat derajatmu. Jika kamu masih menyimpannya,

berarti kamu termasuk pengikut dukun.”54

Di riwayatkan oleh Ibnu Mas'ud r.a, ia berkata,

اىنيب سسهأ ث ع صي اهلل عيي سي اىي

ش اىبغي , حي, .(تفق عيي). اىناArtinya: "Rasulullah Saw melarang (memakan) harga anjing, upah

pezina, dan bayaran dukun." (H.R. Buchori dan Muslim dari Abu Mas‟ud Al-

Anshari).55

Perdukunan, sihir, persantetan, teluh, tenung atau nama-nama lain

seperti paranormal, tanya ke orang pintar, guna-guna dan lain-lain, itu semua

52

Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 446

53 Departemen Agama RI, op. cit., hlm.523

54 Ibid., hlm. 308-309

55 Muslich Shabir, Terjemah Riyadlus Shalihin (II), CV. Toha Putra, Semarang, t.th.,

hlm. 507-508

Page 46: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

34

adalah pekerjaan setan. Setan jelas menjerumuskan kepada kesesatan yang

tempatnya tidak lain di akhirat nanti adalah di neraka. Maka orang yang

berdukun itu sama dengan mendaftarkan diri untuk masuk ke neraka. Kecuali

bagi orang yang benar-benar bertaubat.56

Banyak peramal yang tidak meleset perkiraannya, tapi ada juga

sebagian peramal gadungan. Meskipun demikian, kita tidak harus menafikan

kekuatan ramalan secara umum, karena dokter atau komandan pun bisa keliru.

Keyakinan kami pada ramalan tidak akan mati.

Boleh saja mereka mengatakan demikian, tetapi pada kenyataannya,

penyebaran praktik perdukunan di berbagai suku bangsa sejak dahulu sampai

sekarang tidak mampu membuat perdukunan semakin canggih atau

memformatnya dalam bentuk kebenaran. Sedikit benarnya namun banyak

dustanya itulah yang pasti. Jika mereka mengatakan bahwa kekeliruan dukun

atau peramal sama dengan kesalahan yang dilakukan oleh dokter atau

panglima perang. Memang benar, siapa pun bisa melakukan kekeliruan tidak

peduli dokter atau panglima sekalipun. Namun yang perlu diingat, pekerjaan

mereka berdasarkan ilmu pengetahuan, sedangkan praktik perdukunan hanya

berdasarkan tipuan dan kedustaan.

Banyaknya orang yang bergantung pada dukun, bukan berarti kita

membenarkan cara mereka, sebab kebanyakan manusia berjalan seiring

dengan kebatilan.57

Dukun, oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai profesi yang

dikaitkan dengan klenik, tahayul, dan hal-hal yang berkesan kuno dan

terbelakang. Namun dalam kenyataannya masih tetap berperan pada sebagian

besar masyarakat.

Sejajar dengan paranormal adalah profesi Dukun. Dukun dikenal

berbareng dengan dimulainya kebudayaan manusia. Profesi tersebut

mempunyai kedudukan yang terhormat, seperti halnya Kepala Suku dan para

56

H. Hartono Ahmad Jaiz, Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, Pustaka Al-

Kautsar, Jakarta, 2002, hlm. 244

57 Bassam Salamah, op. cit., hlm. 305

Page 47: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

35

Pendeta. Mereka adalah orang-orang yang dianggap mempunyai ilmu gaib

yang tinggi atau mempunyai kesaktian, dapat digunakan untuk menolong

orang lain. Ilmu-ilmu itu didapat dari turun temurun, mendapatkannya dengan

bertapa di gua-gua yang sulit dijangkau atau di hutan dan tebing-tebing yang

curam, secara gaib, serta dapat juga dipelajari dari orang lain.

Dengan ilmu-ilmu yang dimiliki tadi, dukun merupakan tempat orang

mengharapkan pertolongan dalam penyembuhan, mencari barang hilang,

melancarkan suatu usaha, masalah keluarga, sebagai penasihat spiritual, dan

sebagainya. Hampir semua suku bangsa di Indonesia memandang dukun

sebagai tempat bertanya, meminta nasihat dan pertolongan. Sehingga

hubungan antara dukun dengan masyarakat sangat dekat. Tetapi dalam

kenyataan dan perkembangannya kemudian, ada pula dukun yang jahat yang

dimintai tolong untuk perbuatan jahat oleh orang-orang jahat pula.58

Kini telah banyak kita jumpai orang yang keimanannya telah porak-

poranda. Mencari jalan alternatif dalam meraih segala cita-cita, sehingga yang

syirik pun diterjang juga. Bahkan tidak jarang tuntunan-tuntunan Allah

diabaikan, sementara dukun dan ilmu-ilmu klenik lainnya di jadikan

sesembahan. Karena itu, hanya kepada Allah kita berserah diri, agar terhindar

dari segala bentuk perbuatan syirik.59

Dalam masyarakat di zaman modern dengan teknologi canggih ini pun,

jasa dukun masih diharapkan. Bukan saja di pedesaan dan pelosok-pelosok,

tetapi di kota besar bahkan di ibu kota pun masih banyak pengguna jasa

dukun. Ada dukun yang berprofesi sebagai peramal kode nomor judi, dukun

sebagai penasihat spiritual para pengusaha besar dan orang-orang penting atau

para petinggi.

Karena sebutan ''dukun'' sejak awalnya sudah kurang popular, yang

diartikan ''ana udune rukun'' (ada uang dilayani) maka orang tidak senang

58

Ki Hudoyo Doyodipuro, Horoskop Jawa Lorong 2000, Dahara Prize, Semarang,

2000, hlm. 179

59 A. Mudjab Mahalli, Ranjau-Ranjau dalam Menyesatkan Manusia, Mitra Pustaka,

Yogyakarta, 2001, hlm. 38

Page 48: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

36

menyebut dukun, kini biasa disebut orang pintar, guru, eyang, atau

paranormal.

Sedangkan pengguna jasa yang mempunyai kedudukan baik di

masyarakat, umumnya menyebut dukun dengan sebutan “asisten pribadi

khusus atau penasihat spiritual”. Ada pula pengguna jasa yang secara

sembunyi-sembunyi, baik untuk kebijaksanaan pekerjaan, maupun

perdagangan, bahkan keruwetan rumah tangga pun kadang juga dimintakan

nasihat pada dukun. Suatu keyakinan masyarakat pula bahwa ada penyakit

yang bisa disembuhkan dokter, tetapi ada pula penyakit yang hanya dapat

disembuhkan oleh dukun.60

Dengan mengelola dukun, sebuah pesan/isu yang sudah didesain bisa

dititipkan kepadanya. Uniknya, kebanyakan dukun juga narsis, kadang

hipokrit. Asal yang datang kepadanya seorang penggede (pejabat), apa yang

disampaikannya dianggap memiliki tingkat kebenaran dan kredibilitas yang

tinggi. Kedatangan penggede itu juga dikapitalisasi menjadi aset, untuk

menaikkan pamor sang paranormal.

Pada gilirannya, publik awam tercengang lantas menganggap hebat

sang dukun, setelah mendengar kabar adanya pejabat tinggi seperti menteri

dan jenderal yang sowan kepadanya.

Kemasannya pun unik. Seorang paranormal adalah „orang tua‟, yang

dianggap punya indera keenam, sehingga weruh sadurunge winarah atau tahu

sebelum terjadi. Karena dukun juga manusia ciptaan Tuhan, sering sang dukun

selalu memulai pernyataan dengan kalimat demikian: “Bukan mendahului

kehendak Tuhan,.......dan seterusnya.”

Bila pembawaannya santun dan penyampaiannya dilakukan secara

tenang, maka bendera sang dukun akan kian tinggi berkibar. Dan lantaran tak

boleh mendahului kehendak Tuhan, maka disampaikanlah pesan-pesan yang

berkesan teka-teki atau sasmita menurut istilah Jawa.61

60

Ki Hudoyo Doyodipuro, op. cit., hlm. 179

61 http://politikana.com/baca/2009/03/18/dukun-yang-tergusur-televisi.htm

Page 49: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

37

Sebagian manusia ada yang pergi ke dukun dan paranormal, supaya

mereka membebaskannya dari sihir atau mendatangkan kebaikan untuknya

dengan kekuatan mereka. Orang-orang hina ini tidak mengerti bahwa

kepergiannya ke tempat dukun dan paranormal dapat menghilangkan sebagian

dari timbangan amal kebaikannya sebanyak dua ratus shalat. Dukun-dukun

adalah utusan syaitan, karena orang musyrik bergegas kepada mereka, minta

tolong kepada mereka dalam urusan-urusan besar, percaya kepada mereka,

berperkara kepada mereka dan menyukai keputusan mereka sebagaimana yang

diriwayatkan oleh Muslim dalam “Shahih-nya”, Nabi SAW bersabda;

ى تقبو ى صالةاسبعي ىييت. ات عشافافسأى ع شيء Artinya: Barang siapa mendatangi tukang tenung/dukun dan dia

menanyakan sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh

malam hari. (H.R. Muslim)62

Perkataan “Barangsiapa datang ke tukang tenung/dukun” itu, Qadhi

„Iyadh berkata: Tenung di kalangan bangsa Arab itu ada tiga macam:

a. Seorang mempunyai kawan jin yang memberi kabar tentang sesuatu berita

yang dicurinya dari langit.

b. Jin yang memberitakan tentang apa yang akan terjadi di penjuru bumi ini

yang oleh orang tersebut tidak diketahuinya dalam waktu dekat ataupun

jauh.

c. Ahli-ahli nujum

Semuanya itu didustakan oleh syara‟ dan kaum muslimin dilarang

keras mempercayai dan mendatangi mereka itu.63

Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW

bersabda;

ات ماافصذق بايقه فقذمفشباأزه عي

(سا اابداد). حذصي اهلل عيي سي

62

Wahid Abdus Salam Bali, 474 Ibadah Salah Kaprah, Amzah, Jakarta, 2006,,

hlm.19.

63 Syekh Faishal Ibn „Abdul Azis Al-Mubarak, Nailul Authar, PT. Bina Ilmu,

Surabaya, 1986, hlm. 113

Page 50: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

38

Artinya: “Barang siapa mendatangi seorang dukun dan mempercayai

apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) dengan

wahyu yang diturunkan kepada Muhammad SAW.

Al-Baghawi berkata: “Al „Arraf (orang pintar) ialah orang yang

mengaku tahu dengan menggunakan isyarat-isyarat untuk menunjukkan

barang curian atau tempat barang hilang. Ada pula yang mengatakan: Dia

adalah kaahin (dukun), padahal kaahin adalah orang yang memberitahukan

tentang perkara-perkara yang akan terjadi di masa mendatang.

Menurut Abu Al-„Abbas Ibnu Taimiyah: “Al „Arraf adalah sebutan

untuk tukang ramal, tukang nujum, peramal nasib, yang menyatakan tahun

tentang perkara-perkara (yang tidak diketahui oleh orang lain) dengan cara-

cara tersebut.64

Ketahuilah bahwa dukun-dukun itu pada hakekatnya utusan-utusan

syaitan. Mereka diutus ke golongannya yaitu orang-orang musyrik, dan

mereka dijadikan serupa dengan utusan-utusan yang benar oleh syaitan,

sehingga diterima. Syaitan disamping mempersamakan mereka dengan

utusan-utusan Allah, supaya utusan-utusan ini dijauhi, juga menjadikan

utusan-utusannya sebagai yang benar, mengetahui yang gaib.

Sesungguhnya manusia itu ada dua bagian: Pengikut-pengikut dukun,

dan pengikut-pengikut Rasul. Maka tidaklah terkumpul dalam diri seorang

hamba untuk menjadi pengikut dukun dan Rasul kedua-duanya, bahkan dia

menjauhi Rasul SAW karena saking dekatnya kepada dukun.65

.Sedangkan apabila telah datang hujjah padanya dalam keadaan dia

tetap berkeyakinan bahwa dukun itu adalah seseorang yang bisa

mendatangkan manfaat dan mudharat selain Allah maka dia di hukumi kafir.

Rasulullah bersabda yang artinya:

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal/dukun dan bertanya

kepadanya tentang sesuatu maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari”.

64

Syaikh Muhammad At Tamimi, Kitab Tauhid, Yayasan Al-Sofwa, Jakarta, t.th,,

hlm.143

65 S. Ziyad Abbas, Alam Makhluk Super Natural, CV. Firdaus, Jakarta, 1992, hlm.

132

Page 51: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

39

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah

sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat mengabulkan nya sampai

hari kiamat dan mereka lalai dari do‟a mereka. Hai manusia telah dibuat

perumpamaan maka dengarkanlah oleh kalian perumpamaan itu.

Sesungguhnya segala yang kalian seru selain Allah sekali-kali tidak

dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk

menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka tiadalah

mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang

menyembah dan amat lemah yang disembah. Yang demikian haram

hukumnya. Tidak boleh seseorang memberikan nama padanya sebagai sayyid

Peramal/dukun adalah dajal pendusta. Haram atas peramal/dukun merampas

atau mengambil harta manusia dengan tipuan dan kedustaan. Kami nasehatkan

kepada saudara-saudara kaum muslimin membaca kitab Tath-hiru Al I‟tiqad

oleh Imam Ash Shon‟any dan Kitabut Tauhid oleh Syaikh Muhammad bin

Abdul Wahhab. Karena kitab-kitab tersebut adalah kitab yang sangat berharga

dalam pembahasan itu. Orang yang meyakini tukang ramal dukun dan tukang

sihir bahwa mereka bisa mendatangkan manfaat dan menolak mudharat selain

Allah maka dia meragukan Al-Quran.66

Kadang-kadang ada orang yang mengatakan bahwa tukang ramal,

dukun dan ahli nujum terkadang benar.

Jawabannya: Kebenaran mereka kerapkali sebagai kepalsuan terhadap

manusia. Mereka mengatakan dengan kata-kata yang bersifat umum kepada

manusia, memerlukan segi-segi penafsiran. Bila perkaranya sudah terjadi,

mereka menafsirkan dengan penafsiran yang cocok dengan kata-katanya.67

Telah diriwayatkan di zaman salaf bahwa suatu ketika ada seorang

penyihir yang memancangkan seutas tali antara tiang dengan tiang di depan

masjid lalu dia perintahkan seekor gajah untuk melewatinya dan gajah itupun

mampu melakukannya. Bukan hanya itu dia juga menggelinding di tanah

66

http://blog.re.or.id/masalah-berobat-ke-dukun-atau-sejenisnya-fatwa-ulama.htm

67 S. Ziyad Abbas, op. cit., hlm. 131

Page 52: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

40

namun tatkala dia katakan “Bangun..!” maka bangunlah orang tadi dan

kepalanya pulih seperti semula. Melihat adegan tersebut Jundub bin Ka‟ab

menyibak kerumunan orang-orang yang menonton hingga mendapatkan

penyulap tadi lalu beliau memukulnya hingga tersungkur lalu beliau katakan

“Bangun..!” ternyata ia tidak bisa bangun. Begitulah perlakuan para salaf

terhadap para penipu dan penyihir. Kekuatan dan tipuan bangsa jin atau

syaitan tak berdaya menghadapi orang-orang mulia pilihan Allah. Secara

umum profesi “dukun” sebenarnya telah memiliki konotasi buruk sejak zaman

jahiliyah sehingga tatkala orang-orang musyrik jahiliyah ingin menjauhkan

manusia dari Nabi mereka sebarkan isu dan mereka memberikan gelar

“kaahin” atau “sihir” agar orang-orang menjauh dari Nabi. Begitu pula tatkala

datangnya cahaya Islam tukang sihir dan dukun menempati track record yang

buruk dalam pandangan Islam. Di jaman modern ini dukun lebih dikenal

dengan istilah ngetrennya “paranormal” dan keberadaan mereka mendapat

tempat terhormat dalam masyarakat baik yang berprofesi sebagai tukang ramal

tukang sulap pemimpin adat sampai pada dukun yang melakukan pengobatan

alternatif yang menggunakan jin sebagai prewangan . Para Dukun Mendapat

Informasi dari Jin. Telah mengabarkan kepada kami Ali bin Abdillah dari

Hisyam bin Yusuf dari Az-Zuhri dari Urwah bin Zubeir dari Aisyah r.a

berkata;

اهلل عيي سي ع اىنا؟فقاه ى صيسأه ااس سسه اهلل

ياسسه :ىيسابشيئ قاىا: سسه اهلل صي اهلل عيي سي

قاه سسه اهلل صي اهلل .فا يحذث احياااىشيئ حقا!اهلل

فيقشافي ار .عيي سي تيل اىنيت اىج يحطفااىجي

.ىي ف اىذجاجتفيحيط فياامثش ائتمزبتArtinya: “Ada orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang para

dukun” beliau bersabda, “Tidak ada apa-apanya” para sahabat bertanya

“Wahai Rasulullah mereka kadang-kadang bisa menceritakan sesuatu yang

benar kepada kami. Maka Rasulullah SAW bersabda “Kalimat tersebut berasal

dari kebenaran yang dicuri oleh jin kemudian dibisikkan ke telinga para

Page 53: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

41

walinya. Maka para dukun tersebut mencampurkan kalimat yang benar

tersebut dengan seratus kedustaan.” (H.R. Buchori, Muslim dan Ahmad)68

Hadits tersebut secara jelas membuka kedok dan rahasia “keampuhan”

dukun yang banyak mengecoh orang-orang yang menyandarkan harapan

keselamatan dan kebahagiaan hidupnya kepada selain Allah. Dalam hadits ini

terungkap pula teka-teki di balik kemampuan dukun yang terkadang dapat

menebak peristiwa yang akan terjadi. Terkadang dukun mendapat kabar yang

benar dari jin. Akan tetapi kedustaan yang dibawa sebenarnya jauh lebih besar

dan lebih sering.

Imam Bukhari meriwayatkan pula dalam bab lain dari Abu Hurairah

bahwa Rasulullah SAW bersabda

“Apabila Allah memutuskan perkara di langit para malaikat memukul-

mukulkan sayapnya dalam keadaan tunduk mendengarkan firman Allah

laksana gemerincingnya rantai besi yang terjatuh pada batu yang licin. Maka

rasa takut telah hilang dari hati malaikat mereka bertanya Apa yang telah

ditetapkan oleh Rabbmu? Malaikat menjawab kepada yang lain, Allah

berfirman tentang kebenaran sedangkan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar”.

Maka di saat ada setan-setan pencuri dengan membentuk formasi

demikian Sufyan memperagakan dengan menyusun telapak tangannya dan

membentangkan jari-jarinya. Kemudian setan pencuri dengar itu berhasil

mencuri dengar kalimat yang benar lalu ia sampaikan kepada setan di

bawahnya setan yang di bawahnya tersebut mengabarkan lagi kepada yang di

bawahnya lagi sampai akhirnya yang paling bawah menyampaikan hingga

sampai ke lidah tukang sihir atau dukun. Bisa jadi sebelum setan sempat

menyampaikan berita yang benar tersebut keburu disambar oleh bintang api.

Tetapi boleh jadi pula setan berhasil menyampaikan hasil curiannya sebelum

disambar api. Kemudian setan menambahi kalimat yang benar tersebut dengan

seratus kedustaan.69

68

KH. Adib Bisri Mustofa, Tarjamah Shahih Muslim, )IV), op. Cit., hlm. 80

69 http://blog.re.or.id/rahasia-keampuhan-dukun-paranormal-dan-pandangan-islam-

terhadapnya.htm

Page 54: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

42

Dalam Al-Qur‟an surat Asy-Syu‟ara ayat 222, dukun itu disebut

sebagai affaakin atsiim yaitu manusia pendusta, karena mereka selalu

menerima bisikan setan yang menyuruhnya berbuat bohong.70

Praktek para dukun affaakin atsiim itu memang telah mewabah di

negeri kita, dan pengaruhnya telah merasuk dalam masyarakat Islam.

Akibatnya, banyak penyelewengan yang dilakukan umat Islam, seperti mereka

berduyun-duyun mendatangi dukun. Mereka tidak menyadari bahwa

sebenarnya mereka tertipu oleh kedustaan dukun.

Kebanyakan manusia cenderung lebih mudah tergoda untuk menerima

kebatilan. Jika sekali saja dukun terbukti benar maka jiwa akan terpengaruh

untuk selalu menganggap tiap apa yang dikatakan dukun adalah benar

sementara mereka melupakan kedustaan-kedustaan yang telah mereka perbuat.

Orang awam (bodoh) umumnya beranggapan bahwa berita tersebut

merupakan sesuatu yang luar biasa, sedangkan dukun yang membawa kabar

dianggap mereka sebagai orang suci. Bahkan, ada yang menganggap dukun itu

wakil Allah. Padahal, sebenarnya mereka itu tertipu, sebab dukun

digambarkan dalam Al-Qur‟an tidak lebih sebagai teman setan yang akan

menyesatkan manusia.71 Firman Allah SWT:

Artinya; “Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka

semuanya, (dan Allah berfirman), „Hai golongan jin (setan), sesungguhnya

kamu telah banyak (menyesatkan) manusia.”(Al-An‟am 128)72

Dalam banyak ayat, Allah swt menjelaskan bahwa hanya Allah lah

yang mengetahui masalah gaib kecuali para Rasul yang telah diberitahu

tentang hal itu dengan jalan wahyu.

Allah swt berfirman,

70

KH. Badruddin Hsubky, op. cit., hlm. 97- 98

71 KH. Badruddin Hsubky, Ibid., hlm. 98-99

72 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 144

Page 55: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

43

Artinya; “Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak

memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada

Rasul yang diridhai-Nya.” (al-Jinn: 26-27)73

Ayat yang mulia ini mengatakan dengan tegas bahwa hanya Allah lah

yang mengetahui perkara gaib dan tidak ada manusia yang mengetahui

masalah gaib kecuali Rasul yang Dia ridhai. Dengan kata lain, pengetahuan

tentang gaib yang dimiliki para Rasul bersumber dari wahyu. Hal ini berbeda

dengan para dukun yang mengaku mengetahui gaib berdasarkan terkaan dan

kebohongan saja.74

Allah swt berfirman,

Artinya: “Katakanlah, „Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi

diriku dan tidak menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan

sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan

sebanyak-banyaknya.(Al-A‟raf: 188)75

Dari ayat ini, kita memahami bahwa Rasulullah saw tidak mengetahui

gaib. Tetapi, para dukun dan sejenisnya dengan sombong mengaku

mengetahui masalah gaib. Pantas saja, jika para Fuqaha menyatakan bahwa

para dukun adalah kafir dan orang yang membenarkan mereka juga kafir.

Ayat ini tidak bertentangan dengan ayat sebelumnya dan hadits-hadits

shahih yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mengetahui sebagian dari

hal-hal gaib, karena pengetahuan beliau tersebut bersumber dari wahyu. Ayat

73

Ibid., hlm. 573

74 http://www.taslimuna.com/perdukunan-dalam-timbangan-islam.php/

75 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 175

Page 56: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

44

ini berarti bahwa pada dasarnya para Rasul tidak mengetahui masalah gaib

karena masalah gaib hanya Allah yang memonopolinya, kemudian ayat yang

sebelumnya mengecualikan ayat ini. Pendek kata, sebagian dari masalah gaib

yang diketahui para Rasul bersumber dari wahyu Allah. Adapun sumber ilmu

gaib yang diakui para dukun adalah berdasarkan dugaan, terkaan, dan tebakan

semata, tidak lebih.76

Sebenarnya dukun dan perdukunan bukanlah sesuatu yang baru atau

asing dalam sejarah kehidupan manusia. Keberadaannya sudah sangat lama,

bahkan sebelum datangnya Islam dan diutusnya Nabi kita Muhammad SAW.

Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman:

Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi

bahagian dari Al kitab? mereka percaya kepada jibt dan thaghut dan

mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu

lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman”. (QS. An Nisaa: 51)77

Ath-Thabari rahimahullahu menyebutkan dalam Tafsirnya dengan

sanadnya sendiri dari Sa‟id bin Jubair, bahwa berkenaan dengan ayat ini, ia

mengatakan, yang dinamakan jibt dalam bahasa Habasyah adalah sahir

(tukang sihir) sedangkan yang dimaksud dengan thaaghut adalah kahin

(dukun).

Kala itu, perdukunan benar-benar mendapat tempat di hati banyak

orang. Karena mereka meyakini, para dukun mempunyai pengetahuan tentang

ilmu gaib. Orang-orang pun berduyun-duyun mendatanginya, mengadukan

76

http://www.taslimuna.com/perdukunan-dalam-timbangan-islam.php/, loc. cit

77 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 86

Page 57: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

45

segala permasalahan yang dihadapinya untuk kemudian menjalankan petuah-

petuahnya.

Al-Imam Muslim rahimahullahu di dalam kitab Shahihnya, bab

Tahrimul Kahanah wa Ityanul Kahin, meriwayatkan dari Mu‟awiyah bin Al-

Hakam As-Sulami radhiyallahu „anhu, bahwa ia menceritakan, Aku

sampaikan kepada Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam beberapa hal yang

pernah kami lakukan di masa jahiliah, yaitu bahwa kami biasa mendatangi

para dukun. .

Padahal, di dalam Al-Qur‟an disebutkan dengan jelas dan pasti, bahwa

hanya Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang mengetahui yang gaib, adapun selain-

Nya tidak.78

Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman:

Artinya: Katakanlah: “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi

yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak

mengetahui bila mereka akan dibangkitkan”. (An-Naml: 65)79

Artinya: “(Dia adalah Rabb) Yang mengetahui yang ghaib, maka Dia

tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu.” (Al-Jin:

26)80

78

http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id online=828

79 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 379

80 Ibid., hlm.573

Page 58: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

46

Artinya: “Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada

kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-

Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-

rasul-Nya. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang

besar.” (Ali „Imran: 179)81

Artinya; “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib;

tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa

yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur

melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam

kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan

tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (Al-An‟am: 59)82

Bertolak dari dalil-dalil di atas, setidaknya ada dua bahaya yang

mengancam orang-orang yang mendatangi dan menanyakan sesuatu kepada

dukun atau paranormal:

Pertama, kekafiran, jika meyakini kebenaran dukun dan meyakini

tukang ramal itu sebagai orang yang mengetahui hal gaib. Kedua, mendekati

kekufuran, jika membenarkan berita yang disampaikannya dari hal yang gaib.

81

Ibid., hlm. 73

82 Ibid., hlm. 134

Page 59: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

47

Dengan alasan, dukun dan paranormal menyampaikan hal yang gaib dari

informasi jin yang mencuri-curi dengar berita langit.83

Nash-nash diatas menjelaskan sikap tegas Islam terhadap perdukunan,

secara ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut;

1. Perdukunan adalah nyata yang tidak diingkari keberadaannya.

2. Perdukunan bersumber dari berita yang dicuri dari langit oleh jin

pendamping seseorang. Sebelum masa kenabian Rasulullah Saw, peristiwa

pencurian berita langit sangat banyak terjadi, sedangkan setelah kenabian

jumlahnya mengecil.

3. Islam mengharamkan semua praktik perdukunan dan mendatangi dukun

karena termasuk dosa besar.84

4. Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, lantas bertanya

kepadanya tantang sesuatu dan dia pun membenarkan apa yang dikatakan

oleh tukang ramal tersebut, maka ibadah shalatnya selama empat puluh

hari tidak akan diterima.85

5. Tidak semua yang dikatakan dukun itu benar. Mereka mencampuri satu

kata yang kebenaran dengan seratus kata dusta.

6. Dukun adalah orang hina, karena dalam hadis disejajarkan dengan tukang

zina.

7. Ada sebagian orang yang masih belum mengerti benar perbedaan kenabian

dengan perdukunan, orang seperti ini harus diberi penjelasan.

8. Celaan terhadap dukun dan orang yang menyerupainya, seperti yang

disabdakan Rasulullah Saw, "Orang itu termasuk saudara dukun."

Selanjutnya Ibnu Taimiyah memerinci perbedaan antara kenabian dan

perdukunan, secara ringkasnya adalah sebagai berikut;

1. Mukjizat para nabi tidak bisa ditandingi oleh jin dan manusia, berbeda

dengan praktik perdukunan.

83

http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id online=828, loc. cit.

84 Bassam Salamah, op. cit., hlm. 309

85 Moh. Asror Yusuf, op. cit., hlm. 198

Page 60: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

48

2. Mukjizat para nabi tidak dapat disangkal kebenarannya, berbeda dengan

ilmu para dukun.

3. Mukjizat para nabi tidak lazim seperti kebiasaan jin dan manusia, berbeda

dengan khawariq (hal-hal diluar kebiasaan) yang dimiliki oleh para dukun.

4. Khawariq dukun diperoleh dengan usaha, berbeda dengan mukjizat yang

langsung diberikan oleh Allah Swt

5. Ajaran semua nabi sama, berbeda dengan ajaran para dukun.

6. Nabi hanya menyuruh pada kebaikan tidak seperti dukun.

Karena itu, menurut pensyarah kitab Ath-Thahawiyyah pemerintah dan

pihak yang berwajib harus berusaha keras untuk memberantas praktik-praktik

mistik, baik yang digelar oleh dukun, paranormal, tukang sulap, ahli

perbintangan, dan orang-orang yang memiliki ilmu hitam lainnya. Disamping

itu, segala macam sarana dan prasarana yang dapat menyuburkan praktik

perdukunan, harus benar-benar dilarang keras. Sehingga di jalan-jalan, di

rumah-rumah, dan di tempat umum lainnya, tidak ditemukan adanya praktik

perdukunan.86

86

Bassam Salamah, op. cit., hlm. 309-310

Page 61: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

49

BAB III

PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA

DAN PENDAPAT MASYARAKAT DESA KARANGREJO

A. Gambaran Umum Masyarakat Desa Karangrejo Kecamatan Pucakwangi

Kabupaten Pati

Desa Karangrejo adalah sebuah Desa yang letaknya tidak begitu jauh

dengan Desa Pucakwangi. Dari kedua Desa sejak zaman dahulu sudah

kelihatan terjalin kerukunan, dengan adanya bukti berdirinya beberapa pasar

umum..

1. Keadaan Geografis

Desa Karangrejo Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati diapit

oleh beberapa desa tetangga. Desa Karangrejo berbatasan dengan wilayah-

wilayah desa antara lain:

a. Sebelah timur desa Plosorejo.

b. Sebelah barat desa Grogolsari.

c. Sebelah utara desa Sarimulyo

d. Sebelah selatan desa Triguno

Jarak Desa Karangrejo dari kota (kabupaten) ± 3,5 dan ± 7 km dari

kecamatan. Desa Karangrejo terbagi menjadi 2 RW, 12 RT dengan luas

wilayah adalah 180 Ha. Luas sawah ± 144 Ha lain-lain (sungai, jalan,

makam dan sebagainya) 3,5 Ha, dan dukuhnya terdiri dari 1 dukuh ( yaitu

dukuh Malangan).

2. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,

disebabkan ada banyak angka kelahiran dan sebaliknya kecil angka

kematian. Berdasarkan data monografi Desa Karangrejo secara

keseluruhan jumlah penduduk yang diperoleh pada bulan Januari 2011

jumlah penduduk Desa Karangrejo adalah sebagai berikut:

Page 62: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

50

Tabel 1

Jumlah penduduk Desa Karangrejo Kecamatan Pucakwangi

Kabupaten Pati menurut jenis kelamin.

Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0-4 54 73 127

5-16 110 85 195

17-44 240 192 432

45-64 119 70 189

Jumlah 943

Tabel 2

Jumlah penduduk Desa Karangrejo Kecamatan Pucakwangi

Kabupaten Pati menurut lulusan sekolah.

Lulusan sekolah Banyaknya orang

Perguruan Tinggi 28

SMU 115

SMP 186

MTS 165

SD 365

MA 20

Tidak sekolah 64

Jumlah 943

a. Bagan Struktur Organisasi Desa Karangrejo Kecamatan

Pucakwangi Kabupaten Pati

Adapun susunan pejabat yang duduk di Desa Karangrejo

Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati adalah sebagai berikut:

a. Kepala Desa : Bp. Anwar

b. Sekretaris Desa : Bp. H. Bukhori

c. Kaur Pemerintahan : Bp. Soerawi

d. Kaur Pembangunan : Bp. Ngarno

Sek Desa

Kaur

Pembangunan Kaur Keuangan Kaur Kesra Kaur

Pemerintahan

Page 63: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

51

e. Kaur Keuangan : Bp. Sutomo

f. Kaur Kesra : Bp. Ngadi

b. Kondisi Keberagaman Masyarakat Desa Karangrejo Kecamatan

Pucakwangi Kabupaten Pati

1) Karakteristik Penduduk Desa Karangrejo Kecamatan Pucakwangi

Kabupaten Pati.

Mayoritas penduduk Desa Karangrejo Kecamatan

Pucakwangi Kabupaten Pati beragama Islam. Kegiatan keagamaan

sangat maju dan berkembang secara pesat, hal ini terlihat dalam

beberapa kegiatan keagamaan di Desa tersebut; setiap malam

jum’at diadakan tahlilan, dziba’ di setiap mushala dan juga pada

setiap malam ada kegiatan mengaji untuk anak laki-laki maupun

perempuan. Selain itu juga masyarakat Karangrejo juga melakukan

ritual-ritual khusus seperti, sholat jamaah, tadarus, puasa, zakat dan

haji (bagi yang mampu).

Shalat lima waktu (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya’, Subuh)

itu memang sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam, masyarakat

Karangrejo untuk melakukan shalat, biasanya dilakukan secara

berjamaah, dan shalat jamaah lima waktu pun masyarakat

Karangrejo tidak sepenuhnya melakukannya, shalat berjamaah

yang dilakukan biasanya pada saat shalat maghrib, isya’, subuh,

selain itu masyarakat dalam melaksanakan shalat dzuhur dan ashar,

kebanyakan dilaksanakan sendiri-sendiri atau shalat dirumah

masing-masing.

Pengajian rutin masyarakat Karangrejo setiap malam

jum’at diadakan tahlil, dziba’(masyarakat menyebutnya dengan

istilah jawanya berjanjenan) dan ada juga yang melakukan tadarus

dimasjid dan lain-lain.

Pada saat puasa di bulan Ramadhan masyarakat

Karangrejo tidak meninggalkannya, dalam arti masyarakat

Karangrejo menjalankan dalam sebulan penuh, dan ada juga yang

Page 64: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

52

tidak melaksanakan, seperti orang sakit, ibu menyusui, dan wanita

yang haid.

Masyarakat Karangrejo tidak lepas yang namanya Zakat

atau Sodaqoh, hal ini dilakukan pada saat ada rizki yang cukup,

misalnya dalam bekerja, dan pada waktu panen. Masyarakat

Karangrejo biasanya dalam memberikan Zakat itu kepada orang

yang kurang mampu, dan ada juga yang diberikan kepada guru

mengaji.

Melaksanakan Haji adalah bagi orang yang mampu, dan

masyarakat Karangrejo kalau ada penghasilan yang cukup dan

mampu, dia juga melaksanakan rukun Islam yang terakhir (Haji).

Keberadaan kehidupan keberagamaan di Desa Karangrejo

boleh dibilang cukup harmonis artinya kerukunan keberagamaan

terjalin dengan damai. Kegiatan keberagamaan cukup bervariasi,

terbukti adanya kegiatan jamiah-jamiah dan majelis-majelis taklim

yang dilaksanakan di tingkat RT serta seringnya diadakan

pengajian-pengajian umum oleh masyarakat. Kegiatan keagamaan

itu mengindikasikan bertambahnya rasa keimanan dan ketakwaan

masyarakat kepada Tuhan yang Maha Esa.

Dari hasil perkembangan dan kegiatan keagamaan di Desa

Karangrejo sangat maju dan kehidupan masyarakatnya sangat

religius dalam melakukan kebaikan.

Islam sebagai agama yang dianut oleh penduduk Desa

Karangrejo, maka sudah sewajarnya apabila sarana dan prasarana

peribadatan agama Islam cukup banyak. Data tentang jumlah

pemeluk agama di Desa Karangrejo antara lain:

Page 65: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

53

Tabel 3

Jumlah Penduduk Desa Karangrejo Kecamatan Pucakwangi

Kabupaten Pati menurut Agama

No Agama Jumlah

1. Islam 943

2. Kristen Tidak ada

3. Budha Tidak ada

4. Hindu Tidak ada

Penduduk Desa Karangrejo meskipun seratus persen

beragama Islam dan sarana keagamaan yang dimiliki cukup

memadai untuk menciptakan masyarakat agama yang ideal, namun

hal tersebut tidaklah menjadi harga mati sebagai jaminan

terciptanya lingkungan masyarakat Islam yang ideal. Secara

kuantitas semua masyarakat Desa Karangrejo beragama Islam,

namun ketaatan dalam menjalankan perintah agama Islam belum

maksimal, hal ini terbukti dengan adanya masyarakat yang

diantaranya masih menggunakan jasa dukun.

Jadi di dalam masyarakat Karangrejo bisa dikatakan ada

dua (2) kelompok yang melaksanakan syari’at agama dan yang

tidak melaksanakan syari’at yaitu santri dan abangan. Kaum santri

yaitu yang taat menjalankan syari’at agama, sedangkan kaum

abangan adalah yang tidak melaksanakan syari’at agama dan

masih mempercayai adanya animisme, dinamisme, daya gaib, serta

percaya pada orang pintar (dukun).

2) Aktivitas Penduduk Desa Karangrejo Kecamatan Pucakwangi Pati

Sehari-hari

Masyarakat desa Karangrejo setiap harinya kebanyakan

bekerja di sawah, sebagian ada yang menjadi pegawai negeri,

sebagian lagi ada yang menjadi buruh sawah.

Page 66: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

54

Masyarakat Desa Karangrejo masih memelihara

kebudayaan dan kebiasaan suka tolong menolong, gotong royong

dalam pembuatan jalan, pembuatan rumah penduduk, maupun

tempat ibadah.

Dari segi ekonomi masyarakat Desa Karangrejo termasuk

ekonomi golongan menengah kebawah, sebagian besar

penduduknya bermata pencaharian beraneka ragam, ada yang

berprofesi sebagai pegawai negeri, wiraswasta, petani.

Tabel 4

Jumlah penduduk Desa Karangrejo Kecamatan Pucakwangi

Kabupaten Pati berdasarkan pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah

1. Pegawai Negeri (PNS) 100

2. Wiraswasta 106

4. Petani 400

Jumlah 816

3) Sarana dan Prasarana Desa Karangrejo Kecamatan Pucakwangi

Kabupaten Pati

Adapun sarana dan prasarana Desa Karangrejo Kecamatan

Pucakwangi Kabupaten Pati adalah sebagai berikut:

a). Jumlah pasar (3 buah)

Pasar umum : 1

Pasar ikan : 1

Pasar hewan : 1

b). Jumlah toko/warung : 11

c). Jumlah koperasi simpan pinjam : 3

d). Jumlah perusahaan

Perusahaan angkutan : 8

Lain-lain

Page 67: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

55

e). Jumlah sekolah

TK : 1

MI : 1

MTS : 1

MA : -

f). Jumlah tempat ibadah

Masjid : 1

Mushalla : 111

4) Keberagamaan Masyarakat Islam di Desa Karangrejo

Masyarakat Islam di Desa Karangrejo yang mayoritasnya

beragama Islam dan bekerja sebagai petani, menerima Islam

selama ini hanya sebagai keyakinan. Tetapi keberagamaan mereka

sama seperti umat Islam yang lain. Sebagian masyarakat

mengajarkan ajaran Islam yang sesungguhnya dan sebagian

masyarakat tidak mentaati ajaran Islam sebagaimana mestinya.

Mereka yang mentaati sesuai dengan ajaran Islam yang

semestinya bisa digolongkan sebagai Islam santri. Kelompok

santri tradisinya seperti, shalat berjamaah, tadarus, beramal, haji,

puasa, dan sebagainya. Sedangkan yang tidak mentaati ajaran

Islam yang sesungguhnya bisa digolongkan sebagai Islam

abangan. Kelompok abangan biasanya cenderung mempercayai

kepercayaan lama, seperti nenek moyang, animis, jimat, dukun dan

lain sebagainya.

Kepercayaan-kepercayaan pra Islam sudah mengakar kuat

dalam tiap sendi kehidupan masyarakat Desa Karangrejo, sehingga

kondisi keislaman masyarakat masih bisa dikatakan

memprihatinkan.

1 Data tersebut didapat dari Arsip Pemerintahan Desa Karangrejo, pada tanggal 01 Januari

2011

Page 68: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

56

Namun dengan adanya hal seperti itu, katakanlah Islam

abangan dan Islam santri memiliki toleransi yang sangat tinggi,

sehingga keduanya dapat berakulturasi dengan baik tanpa

merugikan pihak manapun.

B. Penggunaan Jasa Dukun dalam Pemilihan Kepala Desa dan Pendapat

Masyarakat Karangrejo

1. Praktek Penggunaan Jasa Dukun Dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa

Karangrejo

Masyarakat Desa Karangrejo masih dibilang kurang maksimal

dalam menjalankan semua yang diperintahkan oleh agama. Misalnya

dalam pencalonan kepala Desa diantara calon kepala Desa masih ada yang

menggunakan jasa dukun. Di bawah ini adalah beberapa komentar calon

kepala Desa yang menggunakan jasa dukun dan yang tidak menggunakan

dukun.

Menurut Bapak Anwar selaku orang yang memakai jasa dukun

dan secara kebetulan memperoleh kemenangan pada saat pemilihan kepala

Desa, bahwa sebelum pemilihan dimulai, ia sebelumnya konsultasi dengan

Mbah Ipan yang bertempat tinggal di Desa soko, yaitu sekitar ± 4 km dari

Desa Karangrejo. Jadi Mbah Ipan ini adalah dukun yang membantu Bapak

Anwar untuk kelancaran dalam pemilihan kepala Desa. Kemudian sang

dukun memberikan syarat-syarat kepada Bapak Anwar yang harus dia

lakukan sebelum pemilihan dilaksanakan. Syarat-syarat yang harus

dilksanakan tujuh (7) hari sebelum pemilihan dimulai. Diantaranya adalah

puasa nyireh atau menjauhi makanan yang bernyawa, dan selametan.

Selain itu Bapak Anwar juga disuruh menyiapkan uang dengan nominal

52.000 untuk dibagikan masyarakat atau calon pemilih.2

Menurut Mbah Ipan, selaku dukun dari Bapak Anwar mengaku

bahwa Bapak Anwar pernah konsultasi kepadanya selama empat (4) kali

2 Wawancara dengan Bapak Anwar, pada tanggal 09 Januari 2011, jam 09.30 WIB

Page 69: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

57

sebelum pemilihan dimulai, yaitu dua (2) minggu sebelum pemilihan

dilaksanakan. Kemudian saya memberikan syarat-syarat khusus untuk

calon lurah tersebut, diantaranya adalah puasa dan selametan. Kemudian

ada syarat lain untuk calon lurah yaitu menyiapkan uang sebesar 52.000

yang akan diberikan do’a kepada Mbah Ipan untuk di berikan kepada

masyarakat. Jadi uang yang 2000 disini mempunyai kekuatan magic, yang

tidak lain untuk mempengaruhi batin seseorang, dan yang 50.000 hanyalah

pemberian biasa. Jadi peran Mbah Ipan disini bukan hanya membantu

pada saat pemilihan lurah saja, melainkan membantu dalam segala hal,

misalnya seseorang meminta agar dimudahkan rizqi, dalam hal

perdagangan, menyembuhkan orang sakit, dan sebagainya.3

Lain lagi dengan pendapatnya Bapak Zaini yang kebetulan tidak

memakai jasa dukun, ia berpendapat bahwa, Pada saat pemilihan lurah

akan dilaksanakan, ia murni tidak menggunakan bantuan siapapun,

katakanlah dukun. Menurut dia menggunakan jasa dukun itu tidak

sepenuhnya mujur, dan kadang kala juga sebaliknya, maka dengan

komitmennya, ia cukup berikhtiar dengan berdo’a kepada Allah, dan

selametan pada umumnya.4

Tetapi menurut Bapak Marsidin yang tidak menggunakan jasa

dukun berpendapat bahwa, ia sebelum pelaksanaan kepala Desa dimulai,

ia cukup berdo’a kepada Allah, ziarah ke makam-makam atau para wali.

Dan sebelum hari H, Bapak Marsidin juga tidak luput dengan yang

namanya selametan, hal ini guna untuk keselametan dan kelancaran dalam

pemilihan.5

2. Pendapat Masyarakat Terhadap Penggunaan Jasa Dukun Pada Pemilihan

Kepala Desa

Menanggapi dari kasus penggunaan jasa dukun diatas, maka

dibawah ini ada beberapa perbedaan persepsi dari sebagian masyarakat

3 Wawancara dengan Mbah Ipan, pada tanggal 10 Januari 2011, jam 09.00 WIB

4 Wawancara dengan Bapak Zaini, pada tanggal 11 Januari 2011, jam 09.30 WIB

5 Wawancara dengan Bapak Marsidin, pada tanggal 11 Januari 2011, jam 13.00 WIB

Page 70: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

58

yaitu yang setuju dan yang tidak setuju dengan berbagai alasan masing-

masing, misalnya;

Menurut Bapak Sapawi, bahwa dukun itu adalah orang yang sakti

atau orang yang bisa membantu mengatasi semua permasalahan dalam

kehidupan. Tetapi dia tidak setuju dengan adanya penggunaan jasa dukun

dalam pencalonan lurah, menurut dia itu termasuk bentuk kecurangan, dan

tidak sportif.6

Sedangkan menurut Bapak Sumijan berpendapat bahwa orang

yang menggunakan jasa dukun itu hanya termotivasi untuk meraih suatu

kemenangan, tentunya suara terbanyak. Menurut dia, menggunakan jasa

dukun adalah sesuatu hal yang biasa, akan tetapi kalau tidak di salah

gunakan.7

Berbeda lagi dengan pendapatnya Bapak Karwi yang tidak setuju,

bahwa menurut dia menggunakan jasa dukun pada saat pencalonan kepala

Desa adalah perbuatan yang kurang baik, apalagi dengan cara-cara yang

tidak lazim, misalnya dengan cara menyakiti atau yang lainnya. Karena hal

semacam itu sangat merugikan orang lain.8

Menurut Bapak Ngasri yang menyetujui dengan adanya

penggunaan jasa dukun, bahwa menggunakan jasa dukun itu merupakan

salah satu bentuk usaha yang dilakukan calon kepala desa untuk meraih

sesuatu yang diharapkan, yaitu kemenangan. Dia yakin dengan

menggunakan dukun semua akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Tetapi jikalau menggunakan jasa dukun dengan cara-cara yang tidak

sewajarnya, katakanlah menyakiti orang, maka saya tidak setuju.9

Menurut pendapatnya Ustad Nur Rofiq bahwa menggunakan jasa

dukun, paranormal dan sejenisnya adalah tidak diperbolehkan oleh agama.

Karena nasib seorang itu yang menentukan adalah Allah SWT.10

6 Wawancara dengan Bapak Sapawi, pada tanggal 13 Januari 2011, jam 08.30 WIB

7 Wawancara dengan Bapak Sumijan, pada tanggal 13 Januari 2011, jam 10.00 WIB

8 Wawancara dengan Bapak Karwi, pada tanggal 13 Januari 2011, jam 13.30 WIB

9 Wawancara dengan Bapak Ngasri, pada tanggal 13 Januari 2011, jam 14.30 WIB

10 Wawancara dengan Ustad Nur rofiq, pada tanggal 13 Januari 2011, jam 16.30 WIB

Page 71: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

59

Bagi Bapak Parjo berpendapat bahwa, menggunakan jasa dukun

dalam pemilihan lurah memang sudah dianggap hal yang biasa, akan tetapi

jikalau masih dalam batas sewajarnya. Dan yang menggunakannya masih

berpegang teguh pada aqidah Islam itu tidak apa-apa.11

Penggunaan jasa dukun dalam pemilihan lurah menurut Bapak

Sukijan tidak masalah selagi yang memakai tidak meyakini penuh

terhadap dukun, karena kalau yang menggunakan tersebut optimis bahwa

yang menciptakan keberhasilan itu adalah dukun, maka mereka sudah

termasuk menyekutukan Allah.12

Jadi pendapat masyarakat Karangrejo terhadap penggunaan jasa

dukun dalam pemilihan kepala Desa ada yang setuju dan ada pula yang

tidak setuju. Pendapat yang setuju mempunyai argumen tersendiri yaitu

jikalau tidak ada unsur merugikan orang lain dan itu termasuk bentuk

usaha dari calon lurah. Dan pendapat yang tidak setuju juga mempunyai

beberapa argumen yaitu, menggunakan jasa dukun itu termasuk bentuk

kecurangan, tidak sportif, dan agama pun juga tidak memperbolehkannya.

11

Wawancara dengan Bapak Parjo, pada tanggal 14 Januari 2011, jam 09.00 WIB

12 Wawancara dengan Bapak Sukijan, pada tanggal 14 Januari 2011, jam 11.00 WIB

Page 72: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

60

BAB IV

ANALISIS

A. Latar Belakang Penggunaan Jasa Dukun dalam Pemilihan Kepala Desa di

Desa Karangrejo

Pada umumnya manusia memecahkan masalahnya dengan akalnya, dan

pengetahuan yang dikuasainya. Kalau kesulitan-kesulitan tidak teratasi, atau

cita-citanya tidak terkabul juga, maka sering manusia itu berusaha mencari

jalan lain. Selain memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, ada banyak orang-

orang menempuh cara-cara pergi keorang pintar atau pergi kedukun. Dukun

tersebut berjasa dalam memberi rasa ketenangan kepada mereka yang percaya

mempunyai kekuatan sakti, sehingga dalam menghadapi kesulitan-kesulitan

merasa dirinya dibantu oleh seorang dukun.

Adapun bantuan itu sendiri tidak menunjukkan hasil yang nyata, akan

tetapi bagaimanapun juga secara psikologis dukun tersebut memberikan

semangat dan kekuatan (kepada yang percaya) untuk melanjutkan usaha

mengatasi permasalahannya.

Kasus ini yang terjadi pada saat pemilihan lurah di Desa Karangrejo

yang tidak lain menggunakan jasa dukun. Jadi sang calon sebelum pemilihan

lurah dilaksanakan mereka terlebih dulu konsultasi dengan dukun yang ia

kenal sebelumnya.

Dukun bagi masyarakat awam memang sosok orang yang dapat

membantu dalam berbagai masalah yang kemudian tetap diyakini sebagai alat

ampuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Meski dalam era yang serba

modern sekarang ini, jasa perdukunan masih tetap melekat dalam kehidupan

masyarakat. Dengan datang ke dukun seakan-akan semua masalah telah

teratasi.

Page 73: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

61

Yang melatarbelakangi calon lurah menggunakan jasa dukun adalah,

tentu saja ingin memperoleh suara terbanyak dari masyarakat, serta untuk

membentengi diri dari serangan lawan (calon yang lain). Seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Parto (mantan Kepala Desa), bahwa kalau saya tidak

pergi ke dukun saya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, serta

kurangnya pengaruh dukungan dari masyarakat.

Jadi dalam penggunaan jasa dukun, masyarakat Karangrejo dalam hal

ini ada yang setuju dan adakalanya yang tidak setuju dengan berbagai

alasannya.

Bagi masyarakat yang setuju dengan penggunaan jasa dukun, bahwa

menurut mereka dukun adalah orang yang mempunyai kekuatan-kekuatan

lebih atau orang yang sakti yang bisa membantu menyelesaikan masalah,

seperti halnya pada saat pemilihan Kepala Desa. Menurut bapak Rosman,

menggunakan jasa dukun dalam pemilihan lurah itu sudah menjadi hal biasa,

tetapi kalau masih pada tahap yang sewajarnya dan tidak merugikan orang

lain.1 Sedangkan menurut bapak Jasmin, menggunakan jasa dukun itu

termasuk bentuk dari usaha calon lurah, dan yang lebih pentingnya untuk

menjaga diri sewaktu ada serangan yang tidak diinginkan dari lawan serta

untuk meraih kemengan.2

Penggunaan jasa dukun dalam masyarakat Karangrejo tidak terjadi

pada saat pemilihan lurah saja, hal ini terbukti jikalau ada salah satu warga

yang kehilangan barangnya, semisal uang, motor dan lain sebagainya,

masyarakat Karangrejo diantaranya masih menanyakannya pada dukun.

Jadi masyarakat Karangrejo diantaranya masih mempercayai animisme

dan dinamisme sebagai bentuk religi asli jawa melahirkan sistem pendukung

yakni orang-orang tua telah berpengalaman dan menguasai mantra-mantra

1 Wawancara dengan bapak Rosman, pada tanggal 28 Februari 2011, jam 09.30 WIB

2 Wawancara dengan bapak Jasmin, pada tanggal 28 Februari 2011, jam 15.30 WIB

Page 74: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

62

untuk berhubungan dengan roh-roh dan daya gaib, bisa jadi perantara untuk

berhubungan langsung dengan roh-roh dan tenaga gaib untuk kepentingan

masyarakat. Ilmu perdukunan ini dalam perkembangannya melahirkan ilmu

klenik, yakni ilmu mantra-mantra untuk menguasai dan memanfaatkan

kepercayaan pada daya-daya magis.

Untuk menghilangkan unsur-unsur pra Islam dalam masyarakat Jawa,

umumnya sangatlah sulit, mereka yang masih cenderung menggunakan jasa

dukun dikalangan orang Islam adalah orang-orang yang tergolong orang Islam

abangan.

Oleh karena itu penggunaan jasa dukun dalam pemilihan Kepala Desa

memang diantara masyarakat Karangrejo masih dibutuhkan. Karena

masyarakat percaya dengan menggunakan jasa dukun semua masalah akan

terselesaikan dengan mudah. Tetapi sebenarnya tidak hanya menjelang

pemilihan lurah saja, melainkan pada saat masyarakat ada yang merasa

kehilangan barang berharga, seperti halnya kehilangan perhiasan atau barang

berharga lainnya, masyarakat Karangrejo juga diantaranya masih bertumpu

pada dukun.

Tetapi berbeda dengan masyarakat yang tidak setuju dengan

penggunaan jasa dukun, bagi mereka dukun itu hanyalah sosok orang biasa,

dan orang yang mempunyai kelemahan pula. Kesuksesan atau keberhasilan

itu semata-mata hanya Allah lah yang mendatangkan, bukan pula seorang

dukun. Menurut Bapak Karmin, bahwa menggunakan jasa dukun itu termasuk

tindakan yang curang dan juga perbuatan yang tidak diperbolehkan oleh

syari‟at agama.3 Berbeda lagi dengan pendapatnya bapak Parman, menurut

dia bahwa penggunaan jasa dukun itu termasuk dosa besar, karena itu sudah

termasuk menyekutukan Allah.4

3 Wawancara dengan bapak Karmin, pada tanggal 28 Februari 2011, jam 15.30 WIB

4 Wawancara dengan bapak Parman, pada tanggal 28 Februari 2011, jam 15.30 WIB

Page 75: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

63

Jadi jasa dukun memang mempunyai manfaat bagi penggunanya yaitu

untuk ketenteraman batin. Ketenteraman batin ini diperoleh oleh para

pengguna dikarenakan sudah mempunyai gambaran apa yang akan terjadi

pada saat pemilihan lurah, tentunya untuk memperoleh kemenangan.

Penggunaan jasa dukun seakan-akan menjadi “jalan pintas” atau bentuk dari

usaha yang dilakukan oleh calon kepala Desa.

B. TINJAUAN AQIDAH ISLAMIYAH

Lemah iman (kurangnya keyakinan bahwa Allah adalah tempat

meminta segala keperluan) adalah faktor utama bagi seseorang untuk mencari

alternatif lain untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Meminta

pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat merupakan solusi Islami

dan tepat untuk menyelesaikan masalah. Allah berfirman:

.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada

Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang

sabar.” (Al-Baqarah: 153).5

Hal ini adalah akibat logis dari minimnya pengetahuan orang tentang

Islam, ditambah kurangnya dalam pengamalan. Disadari, tuntutan dan godaan

hidup begitu komplek. Kadang-kadang terasa begitu berat, sehingga seorang

muslim yang lemah iman kemudian melarikan masalah mereka kepada dukun

dan tukang sihir.

Orang-orang yang masih percaya kepada dukun, jelas-jelas di hatinya

tersimpan kepercayaan syirik karena mereka menyamakan sifat dukun-dukun

itu dengan sifat Allah, yaitu mengetahui perkara yang gaib. Hanya Allah yang

mengetahui segala sesuatu yang tampak dan yang gaib. Selain Allah, tidak

5 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Diponegoro Al-Hikmah,

Bandung, 2007, Cetakan Kesepuluh), hlm. 23

Page 76: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

64

ada yang mengetahui sesuatu yang gaib, baik malaikat, jin, dan manusia,

kecuali kalau Allah sudah mewahyukan kepada-Nya. Sedangkan yang diberi

wahyu hanyalah para malaikat dan utusan-Nya. Sesuai dengan firman Allah,

Artinya: “Dia mengetahui yang ghaib, maka tidaklah dilahirkannya yang

ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib

itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhoi-Nya, maka sesungguhnya Dia

mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakang-Nya.” (QS.

Al jin : 26-27).6

Berhentilah percaya kepada dukun, dan percayalah hanya kepada Allah

Swt. Yang mengetahui rahasia seluruh isi semesta, baik yang ada di langit

maupun yang ada di bumi. Janganlah kita menjadi orang yang tidak beriman

dan celaka karena percaya kepada sesuatu yang termasuk syirik, yaitu

mempercayai perkataan dukun.7

Perdukunan, sihir, paranormal, dan sejenisnya itu semua adalah

pekerjaan setan. Setan jelas menjerumuskan kepada kesesatan yang tempatnya

tidak lain di akhirat nanti adalah di neraka. Maka orang yang berdukun itu

sama dengan mendaftarkan diri untuk masuk ke neraka. Kecuali bagi orang

yang bertaubat benar-benar, maka insya Allah diampuni, asal tidak

mengulanginya lagi.

Dari sudut pandang agama dan budaya, praktek perdukunan adalah hal

yang sudah lazim di negeri ini. Sebagian orang tidak pernah lepas dari hal-hal

yang berbau supranatural dan klenik dan hal-hal yang sangat tidak bisa

diterima oleh akal sehat. Hal ini yang membuat para Ulama telah

6 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Fa. Menara, Kudus, 1974,

hlm. 574

7 http://aliazblog.wordpress.com/2009/04/15/jangan-percaya-sama-dukun/

Page 77: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

65

mengeluarkan fatwa bahwa praktek menggunakan jasa dukun sudah mengarah

ke pengkultusan individu dan perbuatan syirik yang sangat diharamkan dalam

agama Islam.

Pada umumnya manusia memecahkan kesulitan hidupnya dengan akal,

dan pengetahuan yang dikuasainya. Kalau kesulitan-kesulitan tidak teratasi,

atau cita-citanya tidak terkabul juga, maka sering manusia itu berusaha

mencari jalan lain. Selain memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pergi ke dukun adalah awal dari rentetan kesusahan. Menyelesaikan

masalah dan meraih keinginan.8

Dukun sudah mempunyai peran dihati masyarakat yang

menggandrunginya. Bagi mereka dukun adalah tempat untuk menyelesaikan

masalah, tempat untuk meminta saran dan pendapat, tempat untuk menunjang

keberhasilan dan kesuksesan yang mereka inginkan.9

Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai masalah, tidak mungkin

masalah tersebut terlepas darinya. Untuk memberikan harapan-harapan dan

janji-janji untuk mengatasi berbagai masalah hidup dengan jalan pintas yang

tampaknya begitu meyakinkan dan baik. Sebagian usaha dalam pemecahan

masalah, masyarakat Desa Karangrejo mendekatkan diri kepada sang dukun,

sebab menurut kepercayaan sebagian masyarakat Desa Karangrejo dukunlah

yang dapat memecahkannya.

Dukun tersebut dianggap berjasa dalam memberi rasa ketenangan

kepada mereka yang percaya akan kekuatan gaib sehingga dalam menghadapi

kesulitan-kesulitan merasa dirinya dibantu oleh kekuatan gaib tadi.

Adapun bantuan itu sendiri mungkin tidak terbukti serta tidak

menunjukkan hasil yang nyata, akan tetapi bagaimanapun juga secara

8 Ja‟far Sujarwo, Rahnip, Penghancuran Kepercayaan Bathil, PT. Bina Ilmu,

Surabaya, 1981, hlm. 50

9 Halimuddin, Kemurnian Aqidah, Bumi Aksara, Jakarta, 1990, hlm. 66

Page 78: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

66

psikologis dukun-dukun memberikan semangat dan kekuatan (kepada yang

percaya) untuk melanjutkan usaha mengatasi kesulitan-kesulitannya.

Secara logis, jika masyarakat Desa Karangrejo yakin dan percaya

bahwa iman dan takwa dapat mengatasi berbagai masalah, maka sudah

sewajarnya manusia tidak mencari alternatif lain dalam mengatasi berbagai

masalah yang timbul. Masyarakat Desa Karangrejo belum yakin penuh bahwa

iman dan takwa mampu mengatasi berbagai masalah, maka sudah sewajarnya

kalau mereka mencari solusi lain, dalam hal ini adalah jasa dukun..

Masyarakat pedesaan terutama penduduk Desa Karangrejo yang masih

sederhana dalam pemikirannya, segala permasalahan hidup tidak dipecahkan

dengan akal sehat dan sesuai dengan agama Islam, akan tetapi cenderung

kepada sang dukun. Sang dukun dianggap sebagai juru penasehat dan sebagai

orang sakti yang dapat memecahkan problematika hidup dan kehidupan

manusia. Segala ucapan sang dukun dianggap berarti. Padahal segala sesuatu

hanyalah Allah lah yang tahu. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi;

Artinya: “Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi

yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65)10

Nabi SAW beliau bersabda yang artinya

Artinya: “Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu dia bertanya

kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama

empat puluh malam.” (HR. Muslim)11

Maksud tidak diterima shalatnya selama 40 malam‟ adalah bahwa

shalatnya selama 40 hari syah sehingga dia tidak perlu mengulangnya, hanya

saja pahala shalatnya selama 40 malam itu terhapus dengan dosa dia bertanya

10

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 583

11 KH. Adib Bisri Mustofa, Tarjamah Shahih Muslim IV), CV. Asy Shifa,

Semarang, 1993, hlm. 8

Page 79: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

67

kepada dukun. Jadi ketika shalatnya tidak diterima bukan berarti dia tidak

perlu shalat, karena itu hanya akan menambah dosanya. Jadi saking besarnya

dosa sekedar bertanya kepada dukun sampai dosanya seimbang dengan pahala

40 hari shalat.

Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw

bersabda yang Artinya:

“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau peramal kemudian

membenarkan apa yang dia katakan, maka dia telah kafir terhadap apa (Al-

Qur`an) yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu „alaihi wasallam.”

(HR. Abu Daud)

Hadits-hadits Rasulullah tersebut di atas membuktikan tentang

kekufuran para dukun dan peramal. Karena mereka mengaku mengetahui hal-

hal yang gaib, dan mereka tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan

melainkan dengan cara berbakti, tunduk, taat, dan menyembah jin-jin.

Padahal ini merupakan perbuatan kufur dan syirik kepada Allah Subhanahu

wa Ta'ala.

Perbuatan syirik merupakan perbuatan yang sangat halus. Maksudnya

adalah ketika manusia tidak berhati-hati dalam segala perbuatannya, maka ia

akan tergelincir di dalamnya.

Ada beberapa bahaya yang di sebabkan oleh syirik, yaitu;

a. Mengakibatkan ketuhanan manusia

Masalah ini timbul karena manusia beribadah selain kepada Allah,

yaitu sesama makhluk, menjadikannya ma’buud (yang di sembah dan di

taati), padahal dia tidak bisa memberi manfaat atau madharat. Dia hanya

sesama makhluk yang tidak mempunyai kekuasaan sedikitpun.12

12

Muhammad bin Abdurrahman al-Khumayyiz, Syirik dan Sebabnya, Gema Insani

Press, Jakarta, 1999, hlm. 14

Page 80: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

68

b. Menyuburkan khurafat

Masalah ini timbul karena manusia mempercayai bahwa dari

kalangan makhluk ada yang bisa memberi manfaat dan madharat.

Keyakinan seperti ini akan menimbulkan khurafat dan lahirlah cinta-cinta

palsu yang tidak masuk akal.

c. Mengakibatkan manusia masuk neraka

Syirik adalah penyebab utama seseorang masuk neraka, karena

dosanya tidak akan diampuni selamanya oleh Allah.

Itulah sebagian dari bahaya syirik dan dampak negatifnya,

sehingga syirik harus dijauhi karena bisa menyebabkan manusia menjadi

sesat.13

Syaikhul Islam Ibnu Taimiah Rahimahullah berkata, “Al-arraf

(dukun) adalah nama bagi al-kahin (peramal), munajjim (ahli nujum), ar-

rammal (tukang tenung), dan semisalnya mereka dari orang-orang yang

berbicara dalam masalah ghaib dengan metode-metode semacam itu.”

Maka ini adalah keterangan dari Ibnu Taimiah bahwa semua orang yang

mengklaim mengetahui perkara ghaib maka dia adalah dukun. Karenanya

walaupun paranormal, orang pintar, magician, ki, madam, atau gelar-

gelar lainnya, maka dia tetaplah seorang dukun yang berlaku padanya

hukum-hukum selama dia mengaku mengetahui perkara ghaib. Karena

hakikat dan hukum tidak akan berubah dengan berubahnya nama, yakni:

Selama hakikat dari sesuatu itu sama maka hukumnya juga sama

walaupun namanya berbeda.

Hukum bertanya kepada dukun:

13

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Hida Karya Agung, Jakarta, 1990, hlm.

248

Page 81: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

69

a. Jika dia bertanya hanya sekedar ingin tahu atau hanya iseng-iseng

atau penasaran tapi dia tidak membenarkan ramalannya maka

shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam.

b. Jika dia melakukannya karena mempercayai ramalannya maka dia

telah kafir.

c. Jika dia melakukannya untuk mengungkap kedustaan dan kebatilan

dukun, maka itu termasuk jihad dan nahi mungkar selama dia yakin

bisa membuktikannya.14

Jadi kasus penggunaan jasa dukun dalam pemilihan kepala Desa di

Desa Karangrejo sudah termasuk menyalahi syari‟at Islam. Sedangkan

berdasarkan hadits di atas pelakunya bisa saja tidak diterima shalatnya selama

40 malam, karena sudah mendatangi atau konsultasi dengan dukun.

14 http://al-atsariyyah.com/?p=1638

Page 82: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang disajikan dan penelitian yang telah peneliti

lakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1. Tanggapan masyarakat terhadap penggunaan jasa dukun yang dilakukan calon

Kepala Desa adalah bahwa masyarakat ada yang menyetujui dan ada pula yang

tidak menyetujui dengan berbagai alasannya. Bagi masyarakat yang menyetujui

dengan penggunaan jasa dukun itu termasuk bentuk dari usaha calon lurah, dan

tentunya untuk memperoleh kemenangan. Sedangkan dari pihak yang tidak

menyetujui dengan menggunakan jasa dukun itu termasuk bentuk kecurangan dan

itu pun perbuatan terlarang.

2. Penggunaan Jasa Dukun dalam pencalonan Kepala Desa dipandang dari aqidah

Islam yaitu:

a. Motivasi menggunakan jasa dukun yaitu, ingin memperoleh suara terbanyak

dan untuk memperoleh dukungan dari masyarakat.

b. Kepercayaan terhadap dukun, peramal dan sebagainya yang membabi buta,

tanpa disertai dengan keimanan yang kuat dapat merusak aqidah Islamiyah.

Bahkan, bagi yang percaya penuh terhadap ramalan, orang pintar atau dukun

dapat menyebabkan kemusyrikan.

c. Di dalam Al-qur’an dan hadits, orang yang pergi ke dukun, sihir, peramal dan

sejenisnya sudah termasuk menyalahi syari’at Islam, dan pelakunya bisa

digolongkan sebagai musyrik atau bisa saja shalatnya tidak diterima selama

empat puluh (40) malam.

B. Saran-saran

Setelah menganalisa tentang penggunaan jasa dukun dalam pemilihan Kepala

Desa di Desa Karangrejo, penyusun dapat memberi saran yang dipandang perlu

disampaikan disini.

Page 83: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

71

Penggunaan jasa dukun dalam pemilihan Kepala Desa di Desa Karangrejo,

hanya merupakan salah satu kepercayaan masyarakat. Masih ada beberapa

penggunaan jasa dukun yang mungkin bisa diteliti dan dikembangkan, antara lain

seperti jasa dukun pawang hujan, dukun ramal, orang pintar dan lain sebagainya.

Masyarakat yang percaya terhadap jasa dukun dianggap sebagai penasehat,

orang yang istimewa, perlu diarahkan menurut tuntunan ajaran Islam yang

semestinya.

Umat Islam jangan sekaligus percaya dengan ucapan sang dukun, semua

nasehat hendaknya diteliti lebih dahulu apakah sesuai dengan ajaran Islam atau

bertentangan.

C. Penutup

Alhamdulillahirabbil alamin, dengan mengucapkan rasa syukur yang sedalam-

dalamnya kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari akan kekurangan dan ketidaksempurnaan dari penyusunan

skripsi ini. Apabila masih banyak kekurangan maka kelemahan tersebut semata-mata

karena keterbatasan dari sang penulis. Oleh karena itu masukan dan himbauan dari

pembaca sekalian sangat penulis harapkan.

Semoga penulis dapat mengambil pelajaran untuk lebih meningkatkan diri di

masa sekarang dan di masa yang akan datang demi mencapai sebuah kebenaran dan

penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat khususnya pada diri

penulis sendiri dan umumnya kepada pembaca sekalian.

Tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada kedua orang tuaku yang

telah memberikan dukungan, baik moril maupun materiil dan do’a sehingga penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhirnya hanya kepada Allah Swt penulis dapat berserah diri dengan harapan

mudah-mudahan akan mendapatkan hidayah dan taufiq-Nya. Amin3X Ya Rabbal

alamin….

Page 84: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

72

Page 85: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

72

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M. Darori (ed), Islam dan Kebudataan Jawa, Gamamedia, Yogyakarta, 2002.

Aqila, Abu, Kesaksian Raja Jin: Meluruskan Pemahaman Alam Gaib dengan Syari’at,

Senayan Abadi Publising, Jakarta, 2002.

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,

Jakarta, 1998.

At-tamimi, Syaikh Muhammad, Kitab Tauhid, Yayasan al-Sofwa, Jakarta, 1999.

Al-Asyqar, Umar Belajar Tentang Allah, PT. Sahara Publishers, Jakarta, 2008.

A. Syihab, H. Z, Aqidah Ahlus Sunnah, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2004.

Asmuni, Yusran, Ilmu Tauhid, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993.

Abidin, Munirul, Buku Putih Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, PT. Darul Falah, Jakarta,

2004.

Ahmad, H. A. Malik, Akidah(Pemahaman Mengenai Allah dan Taqdir), Al-Hidayah,

Jakarta, 1980.

Arsip pemerintahan Desa Karangrejo, 01 Januari 2011.

Ahmad Jaiz, H. Hartono, Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, Pustaka al-kautsar,

Jakarta, 2002.

Abdus Salam Bali, Wahid, 474 Ibadah Salah Kaprah, Amzah, Jakarta, 2006.

Al-Mubarak, Syekh Faishal Ibn ’Abdul Azis, Nailul Authar, PT. Bina Ilmu, Surabaya,

1986.

Abbas, S. Ziyad, Alam Makhluk Super Natural, CV. Firdaus, Jakarta, 1992.

Al-Khumayyiz, Muhammad bin Abdurrahman, Syirik dan Sebabnya, Gema Insani Press,

Jakarta, 1999.

Bisri, Mustofa Adib, Tarjamah Shahih Muslim, )IV), CV. Asy Shifa, Semarang, 1993.

Doyodipuro, Ki Hudoyo, Horoskop Jawa lorong 2000, Dahara Prize, Semarang, 2000.

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Diponegoro Al-Hikmah, Bandung,

2007, (Cet Kesepuluh).

Page 86: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

73

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Fa. Menara, Kudus, 1974.

Daudy, Ahmad, Kuliah Akidah Islam, PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1997.

El Marzdedeq, A.D, Parasit Aqidah Selintas Perkembangan dan Sisa-sisa Agama Kultur,

Yayasan Ibnu Ruman, Bandung, t.th.

Faruq, Umar, Risalah Qusyairiyah, Sumber Kajian Ilmu Tasawuf, Pustaka Amani,

Jakarta, 2007.

Hasim, Umar, Syetan Sebagai Tertuduh dalam Masalah Sihir, Tahayul, Perdukunan, dan

Azimat, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1991.

Hamka, Studi Islam, Pustaka Panjimas, Jakarta, cet II, 1983.

Halimuddin, Kembali Kepada Akidah Islam, Rineka Cipta, Jakarta, 1990.

Hsubky, Badruddin, Bid’ah-bid’ah di Indonesia, Gema Insani Press, Jakarta, 1996.

Hamid As-Saih, Abdul, Aqidatul Muslim Wama Yattasilu Biha, cet, 11, Wuzaratul Auqaf

was-Syun wal muqaddasatil Islamiyah, Oman, 1983.

Jawas, Yazid bin Abdul Qadir, Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunah Wal Jama’ah, Pustaka Imam

asy-Syafi’i, Bogor, 2006.

Kahmad, Dadang, Metode Penelitian Agama: Perspektif Ilmu Perbandingan Agama,

Pustaka Setia, Bandung, 2002.

Lexy, Moleong, J Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung,

2004.

Mahalli, Mudjab, Ranjau-ranjau dalam Menyesatkan Manusia, Mitra Pustaka,

Yogyakarta, 2001.

Masyhur, H. Kahar, Membina Islam dan Iman, Kalam mulia, Jakarta, 1988.

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, PT. Raja Grafindo Persada, 2000.

Narbuko, Cholid dan Ahmadi, Abu, Metode Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, 2003.

Nasution, Harun, Teologi Islam (Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan), UI-Press,

Jakarta, 1986.

Ridwan, Belajar Mudah Penelitian: untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Muda, Alfabeta,

Bandung, 2005.

Saefullah, Asep, Mengupas Kebodohan, Pustaka Azzam, Jakarta, 2001.

Syafa’at, Mengapa Anda Beragama Islam?, Wijaya, Jakarta, 1965.

Page 87: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

74

Sujarwo Rahnip, Ja’far, Penghancuran Kepercayaan Bathil, PT. Bina Ilmu, Surabaya,

1981.

Surahmat, Winarto, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metoda dan Tehnik, Tarsito,

Bandung, ed VIII, 2004.

Sukardi, Metodologi Penelitian Kompetensi dan Prakteknya, Bumi Aksara, 2003.

Salamah, Bassam, Penampakan dari Dunia Lain, Membongkar Rahasia Dunia Gaib dan

Politik Perdukunan, PT. Mizan Publika, Bandung, 2004.

Syukur, M. Asywadie, Pemikiran-pemikiran Tauhid Syekh Muhammad Sanusi, PT. Bina

Ilmu, Surabaya, 1994.

W. al-Hafidz, Ahsin, Kamus Ilmu al-Qur’an, Amzah, Jakarta, 2006.

Wahhab, Muhammad bin Abdul, Bersihkan Tauhid Anda dari Noda Syirik, PT. Bina

Ilmu, Surabaya, 2003.

Wawancara Bapak Anwar, 09 Januari 2011, Jam 09.30 WIB.

Wawancara Bapak Mbah Ipan, 10 Januari 2011, Jam 09.00 WIB.

Wawancara Bapak Zaini, 11 Januari 2011, Jam 09.30 WIB.

Wawancara Bapak Marsidin, 11 Januari 2011, Jam 13.00 WIB.

Wawancara Bapak Sapawi, 13 Januari 2011, Jam 08.30 WIB.

Wawancara Bapak Sumijan, 13 Januari 2011, Jam 10.00 WIB.

Wawancara Bapak Karwi, 13 Januari 2011, Jam 13.30 WIB.

Wawancara Bapak Ngasri, 13 Januari 2011, Jam 14.30 WIB.

Wawancara Ustad Rofiq, 13 Januari 2011 Jam 16.30 WIB.

Wawancara Bapak Parjo, 14 Januari 2011, Jam 09.00 WIB.

Wawancara Bapak Sukijan, 14 Januari 2011, Jam 11.00 WIB.

Yusuf, Moh. Asror, Kunci Aqidah yang Lurus, Mustaqiim, Jakarta, 2001.

Yusuf Barnawi, Bakir, (Alm) Sistem Pemikiran Teologi Muhammad Abduh dalam

Risalah Tauhid (Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN WALISINGO), Surakarta,

1995.

Yunus, Mahmud, Kamus Arab Indonesia, Hida Karya Agung, Jakarta, 1990.

Page 88: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

75

Zuhri, H. Moh, dan Moochtar, Ibnu, Terjemah Irsyadul ’Ibad (Panduan ke Jalan

Kebenaran), CV.Asy-Syifa’, Semarang, 1992.

Zein, Syaikh Ahmad al- Qathan Muhammad, Thaghut, Al- Kautsar, Yogyakarta, 1989.

Zaini, Syahminan, Kuliah Aqidah Islam, Al-Ikhlas, Surabaya, 2000.

http://profiles.yahoo.com/blog/G6ROT33XLAOOUZN6TQOFXIDXMM?eid=kViun5Q

2yngIjJxdl13d7EK6MvlDezXCyZPpI3rut3ieO_MxMw.

http://aliazblog.wordpress.com/2009/04/15/jangan-percaya-sama-dukun/

http://al-atsariyyah.com/?p=1638

http://blog.re.or.id/masalah-berobat-ke-dukun-atau-sejenisnya-fatwa-ulama.htm

http://blog.re.or.id/rahasia-keampuhan-dukun-paranormal-dan-pandangan-islam-

terhadapnya.htm

http://www.taslimuna.com/perdukunan-dalam-timbangan-islam.php/

http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id online=828

http://politikana.com/baca/2009/03/18/dukun-yang-tergusur-televisi.htm

http:/www.maqdis.s5.com/th3.htm

Page 89: PENGGUNAAN JASA DUKUN DALAM PEMILIHAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/99/jtptiain-gdl... · Sedangakan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif, dan metode

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Profil

Nama : Maslihun

Tempat, Tanggal lahir : Pati, 08 Juni 1985

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Pria

Status : Belum Kawin

Warga Negara : Indonesia

Alamat Rumah :Karangrejo, Pucakwangi, Pati

Phone/ HP : 085742184782

Pendidikan Formal :

- MI Matholi’ul Falah Karangrejo, Pucakwangi, Pati.

- MTs Matholi’ul Falah Karangrejo, Pucakwangi, Pati.

- MA Salafiyah Kajen, Margoyoso, Pati.

- S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.

Pengalaman Organisasi :

- Pengurus HMJ Jurusan Aqidah Filsafat.

- Pengurus UKM Teater Metafisis Fakultas Ushuludin.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 13 Juni 2011

Maslihun

NIM. 4105010