Penggunaan Kabel Kontrol dalam Media Komunikasi pada sistem.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Penggunaan Kabel Kontrol dalam Media Komunikasi pada sistem SCADA

Penggunaan Kabel Kontrol dalam Media Komunikasi pada sistem SCADAoutlineSCADA SCADA di PLN Prinsip Utama SCADAMedia KomunikasiKabel kontrol

SCADASupervisory Control and Data AcquisitionImplementasi SCADAPengaturan lalu lintas kereta api, MRT, subway Pengaturan penerbangan dari bandara Pengaturan kecepatan aliran gas Pendistribusian air minum Operasional industri Monitoring operasional pembangkit listrik Pengaturan jaringan listrik pada area yang luas SCADA di PLNSebelum adanya SCADA

Setelah adanya SCADA

Sistem SCADA PLN

Fungsi SCADAMengumpulkan data-data di sisi proses (pembangkit / gardu induk). Mengirimkan data ke master (pusat pengatur / control centre). Mengolah data untuk berbagai aplikasi pengaturan dan manajemen (kelistrikan). Mendistribusikan informasi ke komputer / master lain melalui local area networks.

Komponen sistem SCADAKomputer : peralatan untuk memproses Data dan Informasi dari terminal unit maupun data dari Komputer ke Remote Terminal UnitTelekomunikasi : peralatan yang menghubungkan antara Remote Terminal Unit dengan Komputer untuk komunikasi data.Remote Terminal Unit : perlatan untuk memproses data informasi dari proses/switch yard untuk diteruskan ke komputer melalui sarana komunikasi.

Prinsip Utama ScadaTelesignalinguntuk mendapatkan indikasi dari semua alarm dan kondisi peralatan tertentu yang bisa dibuka (open) dan ditutup (close)

Telesignaling atau teleindikasi, yaitu mengumpulkan informasi mengenai kondisi sistem dan indikasi operasi, kemudian menampilkannya pada pusat kontrol (JCC maupun RCC) Indikasi-indikasi yang dapat dipantau dari pusat kontrol yaitu : Status PMT/PMS. Alarm-alarm seperti proteksi dan peralatan lain. Posisi kontrol jarah jauh. Posisi perubahan tap transformator. Titik pengesetan unit pembangkit tertentu

Telemeteringuntuk kebutuhan pemantauan meter, baik daya nyata dalam MW, daya reaktif dalam Mvar, tegangan dalam kV, dan arus dalam A.

Telemetering, yaitu melaksanakan pengukuran besaran-besaran sistem tenaga listrik pada seluruh bagian sistem, lalu menampilkannya pada Pusat Kontrol. Besaran-besaran yang dapat diukur adalah sebagai berikut : Tegangan dan Arus bus bar. Daya aktif dan reaktif unit pembangkit. Daya aktif dan reaktif trafo IBT 500/150 ataupun trafo 150/20 KV Daya aktif dan reaktif penghantar/penyulang. Frekuensi Sistem

Remote Controlmelakukan kontrol secara remote, hanya dengan menekan satu tombol, untuk membuka atau menutup peralatan sistem tenaga listrik

Telecontrolling, yaitu pengoperasian atau pengontrolan peralatan switching pada Gardu Induk atau Pusat Pembangkit yang jauh dari pusat kontrol.TelekomunikasiI

information Source (Sumber Informasi): Merupakan pesan yang ingin disampaikan. Dapat berupa suara, gambar, data, kode, dll. Transmitter (Tx): Rangkaian yang mengubah informasi yang akan dikirimkan ke dalam bentuk sinyal yang sesuai dengan media yang akan dilaluinya. Channel (Kanal): Media pengiriman sinyal dari satu tempat ke tempat lain Receiver (Rx): Mengubah kembali sinyal yang diterima dari media komunikasi ke bentuk semula (informasi) Noise (derau): Energi random yang tidak diinginkan, tetapi selalu muncul dalam setiap proses transmisi

Media KomunikasiSubsistem komunikasi merupakan media penghubung antara pusat kontrol dan Remote Terminal Unit (RTU). Media Komunikasi sistem SCADA yang digunakan di APD adalah : Kabel Pilot / Kontrol Radio Data Fiber Optik GPRS (General Packet Radio Service)

Kabel KontrolKabel Kontrol adalah : Suatu sarana atau media yang digunakan oleh system SCADA sebagai alat komunikasi antara MASTER dengan RTU, RTU dengan gardu-gardu distribusi untuk mengirim dan menerima suatu parameter.2 type yaitu : 1. Kabel Kontrol Udara (SUKK) 2. Kabel Kontrol Tanah (STKK)Spesifikasi kabel kontrol : Tahanan Kabel 65 /km, tahanan isolasi lebih dari 5000 M, kapasitansi 55nF/km dan bahan intinya terbuat dari tembaga (Cu/Cuprum) yang berjumlah 30 pasang atau 60 buah/urat dengan berdiameter 0.6 mm, sedangkan bahan insulasi sheathnya polyethylene dengan dielectric strength 1 Kv.

Bentuk Fisik Kabel KontrolContoh bentuk fisik Kabel Kontrol Udara terdiri dari :Lapisan luar (Coating) adalah plastik PVC warna hitam dimana pada bagian atasnya diselingi oleh armouring (kawat baja) yang berfungsi sebagai pegangan/penahan pada saat pemasangan di tiangLapisan kedua (Cladding) adalah bahan dari aluminium foil yang berguna untuk pemasangan grounding, baik dipasang pada terminal box KK maupun pada sambungan/jointing - Lapisan ketiga adalah core/kabelnya dimana pada kabel ini di pilin berdasarkan pengelompokan/group yang ditandai dengan 3 buah pita, pada masing-masing pita berjumlah 10 pair (jumlah total 30 pair)Pita 1 berwarna Merah di tandai dengan nomor 1 s/d 10 Pita 2 berwarna Putih ditandai dengan nomor 11 s/ 20 Pita 3 berwarna Kuning ditandai dengan nomor 21 s/d 30

Lapisan kedua (Armouring ladding) adalah bahan dari plat seng galvanized tipis yang berfungsi untuk pelindung kedua kabel dari benturan benda-benda tajam

Peralatan Media Komunikasi yang membantu untuk kabel kontrol adalah :- Card MODEM (Modulator Demodulator) adalah : suatu perangkat/alat yang berfungsi untuk merubah besaran/signal Analog menjadi signal Digital dan sebaliknya. - Card DF 00 (Diffuser) adalah suatu perangkat/alat yang digunakan sebagai penguat signal sekaligus pembagi signal.

Konfigurasi link komunikasi kabel kontrol

Konfigurasi Kabel Kontrol Antas CDS dengan DS

Metode Pengukuran KKPengukuran media kabel Kontrol dapat di bagi menjadi :1. Media KK Short Untuk pengukuran KK short dapat dilakukan dengan AVO meter (gunakan Ohm) posisi selektor AVO meter untuk pengukuran secara langsung. Apabila disisi gardu lawannya posisi loop maka akan terukur nilai tahan kabel tersebut yang mana hasil ukur panjang kabel kontrol untuk 1km (1000m) adalah 130 (standar SOP KK)..2. Media KK OpenUntuk pengukuran KK Open apabila disisi gardu lawannya posisi tidak di loop maka tidak akan terukur nilai tahanan dari kabel tersebut yang ada hanya OL terbaca oleh AVO meter. Untuk mengetahui KK open akibat gangguan atau tidak diloop pada gardu lawan dapat diukur dengan TDR (Time Domain Reeflector) yang dikenal dengan nama Riser Bond , dimana pada alat ini hasil ukurnya dapat dilihat dalam grafik/kurva dimana untuk Open grafiknya menunjukan ke atas sedang short arahnya kebawah

Peralatan UkurAvometerSelective Level Meter GeneratorDeteksi Kabel Pilot/Fault LocaterOsciloscop

Deteksi Gangguan Kabel KontrolKabel PutusMonitoring gangguan SCADA APDMelihat gambar mapping KKMengukur dengan alat TDR ( Time Domain Reflektor) dari gardu terdekat.Mensurvei lokasi hasil ukur.2. Kabel ShortMonitoring gangguan SCADA APD dan masyarakat.Mendatangi ke lokasi gardu terdekat.Mengukur dengan ohmmeter. Mengukur kabel silang pair dan silang pita.Mengukur dengan TDR untuk mengetahui jarak titik yang short.

KesimpulanDalam sistem Scada media komunikasi sangat diperlukan untuk mendeteksi pendistribusian listrik.Kabel kontrol masih digunakan sebagai media komunikasi karena biaya murah dan instalasi pemeliharaan mudah.