Upload
phungtram
View
235
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO AKUN INSTAGRAM
SHIFTMEDIA.ID DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
PADA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-LAUZAH
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Disusun oleh
Ishaq Robin
1113013000056
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad Saw sebagai suri teladan bagi kita.
Skripsi ini disusun sebagai persyaratan menyelesaikan studi S-1 Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Penggunaan
Media Video Akun Instagram Shiftmedia.id dalam Pembelajaran Menulis Puisi
pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPIT Al-Lauzah Tangerang Selatan
Tahun Pelajaran 2018/2019”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian
skripsi ini;
3. Dr. Hindun, M.Pd., dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran selama penyusunan
skripsi sampai selesai;
4. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
memberikan banyak ilmu pengetahuan selama peneliti menyelesaikan
studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
5. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta;
6. Sahiska Prahati Erly, S.Pd. selaku kepala SMPIT Al-Lauzah. Segenap
guru dan karyawan SMPIT Al-Lauzah yang telah memberikan
kesempatan dan bantuan kepada penulis untuk melakukan penelitian;
7. Teristimewa untuk keluarga tercinta, kepada kedua orang tua, Bapak
Sanen dan Ibu Umenah, yang tiada hentinya berdoa untuk keberhasilan
putranya, kepada abang Ukaz Nuhan dan istri, kepada adik Ias Muadz,
iv
Azizah Fajriyah, Hilal Umar kepada keponakan Sabiko Allaili yang
senantiasa memberikan dukungan dan doa;
8. Hijriyyyah Official Ust. Lukman Nul Hakim, Ilham Muanwar,
Muhammad Hafidz Hilaludin, Muhammad Luthfi Auzan, dan anggota
Hijriyyah Official lainnya yang selalu memberi arahan untuk menjadi
pribadi yang lebih baik.
9. Sahabat tercinta Adam, Tommy Haryawan, Aldi Dwi Putra,
Muhammad Rijaluddin Hakim, Muhammad Khoerul Umam yang selalu
setia memberikan bantuan, canda, dan tawa serta kawan seperjuangan
PBSI angkatan 2013.
10. Teruntuk Fanny Widyanti dan keluarga yang selalu memberikan
dukungan, semangat, dan setia mendampingi selama proses
penyelesaian skripsi ini;
11. Murid-murid tersayang kelas VII dan VIII SMPIT Al-Lauzah yang tiada
henti memberikan dukungan, semangat, dan doa. Serta semua pihak
yang tidak disebutkan satu per satu, yang telah membantu hingga
terselesaikannya skripsi ini.
Penulis berdoa dan berharap semoga seluruh doa dan pengorbanan
yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan dari
Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik serta masukan yang
membangun sangat peneliti harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, serta dunia pendidikan.
Jakarta, November 2018
I. R.
v
ABSTRAK
ISHAQ ROBIN. NIM: 1113013000056. Skripsi “Penggunaan Media Video
Akun Instagram Shiftmedia.id dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas
VIII SMPIT Al-Lauzah Tahun Pelajaran 2018/2019”: Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembimbing: Dr. Hindun, M.Pd. 2018.
Skripsi ini meneliti tentang penggunaan media video akun instagram
Shiftmedia.id dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII Muhammad Al-
Fatih SMPIT Al-Lauzah. Peneliti memilih media video menjadi alat bantu agar
siswa lebih kreatif, variatif, dan dapat berimajinasi dengan pancaindranya dalam
menulis puisi. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui penggunaan media
video akun Instagram Shiftmedia.id dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas
VIII Semester Ganjil SMPIT Al-Lauzah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran
2018/2019. 2) untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa terhadap penggunaan
media video akun Instagram Shiftmedia.id dalam pembelajaran menulis puisi di
kelas VIII Semester Ganjil SMPIT Al-Lauzah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran
2018/2019.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif deskriptif.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa hal, di
antaranya tes, observasi, dan dokumentasi. Aspek yang digunakan dalam analisis
terdapat empat indikator, yaitu tema, perasaan (feeling), nada dan suasana, serta
amanat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII Muhammad Al-
Fatih di SMPIT Al-Lauzah mendapatkan rata-rata nilai yang mencapai KKM
terhadap kemampuan menulis puisi melalui penggunaan media video akun
instagram Shiftmedia.id. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian dalam analisis
data siswa. Hasilnya terdapat delapan siswa atau 88% mencapai nilai di atas KKM
(75) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan tiga siswa yang tidak
mencapai nilai KKM. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa penggunaan
media video Instagram mampu menghasilkan nilai yang mencapai KKM dalam
pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMPIT Al-Lauzah Tahun
Pelajaran 2018/2019 Tangerang Selatan.
Kata Kunci: Media Video, Akun Instagram Shiftmedia.id, Kemampuan Menulis
Puisi.
vi
ABSTRACT
ISHAQ ROBIN. NIM: 1113013000056. Thesis "The Use of Videos of
Shiftmedia.id Account Instagram Media to the Ability of Students Class VIII in
Integrated Islamic Junior High School AL-Lauzah in Writing Poetry Year Lessons
2018/2019”: Indonesia Education and Letters Department, Faculty of Tarbiyah,
State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. Advisor: Dr. Hindun M.Pd.
2018.
In this paper, the researcher discusses about the use of videos of
Shiftmedia.id account instagram media and relates it to the writing of poetry of
students class VIII Muhammad Al-Fatih at Integrated Islamic Junior High School
Al-Lauzah. The researcher choose the videos of Shiftmedia.id account instagram
is to make the students more creative, variative, and can imagine with their five
senses in making an poetry. The objectives of this research are: 1) to know the
role of the videos of Shiftmedia.id account instagram on the ability of students
class VIII Odd Semester Integrated Islamic Junior High School Al-Lauzah South
Tangerang Year Lessons 2018/2019 in Writing Poetry Learning. 2) to know the
result of the videos of Shiftmedia.id account instagram on the ability of students
class VIII Odd Semester Integrated Islamic Junior High School Al-Lauzah South
Tangerang Year Lessons 2018/2019 in Writing Poetry Learning.
This study is a qualitative descriptive research. The technique of collecting
data for this research are testing, observating and documenting. Aspects that are
use in the analysis there are four indicators, namely, themes, feeling, tone and
atsmosphere, as well as the message.
The results showed that the students of class VIII in Integrated Islamic Junior
High School AL-Lauzah South Tangerang get a good scores on the ability to
writing poetry using videos Shiftmedia.id account instagram media. It can be seen
from the results of research in the analysis of students data. There were eight
students or 88% who achieved value of the KKM (75) of the Indonesia language
subjects scores and only three students who did not achieve KKM scores. Thus, it
can be concluded that the videos media Shiftmedia.id account instagram media
can make students of class VIII in Integrated Islamic Junior High School AL-
Lauzah South Tangerang easier in achieving KKM scores of the ability to writing
poetry.
Keywords: Videos Media, Shiftmedia.id Account Instagram, Ability to Writing
Poetry.
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... .. 8
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... ..8
BAB II KAJIAN TEORETIS ............................................................................ 10
A. Media Pembelajaran ................................................................................... 10
1. Pengertian Media dalam Pembelajaran ................................................ 10
2. Peran dan Fungsi dalam Media Pembelajaran ..................................... 11
3. Klasifikasi Media Pembelajaran .......................................................... 13
viii
B. Media Audiovisual (Video)........................................................................ 14
1. Pengertian Media Audiovisual (Video) ............................................... 14
2. Manfaat Media Audiovisual .............................................................. .. 15
3. Kelebihan Media Audiovisual (Video) ............................................. ..16
4. Langkah-Langkah Pemanfaatan Video ............................................. ..16
C. Media Sosial ............................................................................................. 17
1. Pengertian Media Sosial ..................................................................... 17
2. Hakikat Instagram .............................................................................. 19
3. Profil Akun Instagram Shiftmedia.id.................................................. 20
D. Hakikat Menulis dan Definisi Puisi ......................................................... 23
1. Pengertian Menulis............................................................................. 23
2. Manfaat dan Tujuan Menulis ............................................................. 25
3. Definisi Puisi ...................................................................................... 26
4. Struktur Puisi ...................................................................................... 28
E. Pembelajaran Menulis Puisi ..................................................................... 31
F. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 37
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 37
B. Metode Penelitian....................................................................................... 37
C. Objek dan Subjek Penelitian ...................................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 38
E. Instrumen Penelitian................................................................................... 41
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................... 44
A. Profil SMPIT Al-Lauzah .......................................................................... 44
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMPIT Al-Lauzah.................................. 44
2. Struktur Kepengurusan....................................................................... 45
3. Visi Misi SMPIT Al-Lauzah .............................................................. 46
4. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan ...................................... 47
ix
B. Analisis Pembelajaran Menulis Puisi Menggunakan Media Video Akun
Instagram Shiftmedia.id............................................................................ 47
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 75
A. Simpulan .................................................................................................... 75
B. Saran ........................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT PENULIS
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Halaman Muka Akun Shiftmedia.id ............................................. 21
Gambar 2.2: Poster Kajian Shiftmedia.id .......................................................... 22
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMPIT Al-Lauzah ......................................... 46
xi
DAFTAR TABEL
3.1 Lembar Penilaian Keterampilan Menulis Puisi........................................... 42
3.2 Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Puisi ........................................... 43
4.1 Rekapitulasi Skor Keterampilan Menulis Puisi Siswa ................................ 73
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Uji Referensi
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 3 : Puisi Siswa Kelas VIII SMPIT Al-Lauzah
Lampiran 4 : Media Video Akun Instagram Shiftmedia.id
Lampiran 5 : Lembar Dokumentasi Penelitian
Lampiran 6 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 7 : Surat Telah Mengadakan Penelitian dari SMPIT Al-Lauzah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan kemampuan komunikasi
yang baik dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Bahasa merupakan
media komunikasi paling purba yang ada sampai saat ini. Melalui bahasa
manusia dapat saling bertukar informasi yang dibutuhkan. Indonesia sebagai
negara kepulauan memiliki keragaman dari segi budaya dan bahasa.
Setidaknya, menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Badan Bahsa Kemendikbud) telah
memetakan dan memverifikasi 652 bahasa daerah di Indonesia.1 Jumlah
tersebut bahkan belum termasuk pada dialek dan subdialeknya.
Salah satu bahasa yang mampu mempersatukan seluruh bahasa di
Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Adanya Bahasa Indonesia memudahkan
masyarakat dari berbeda bahasa, suku, dan budaya untuk saling berinteraksi
dan bertukar informasi. Bagi dunia pendidikan Indonesia, Bahasa Indonesia
merupakan bahasa pengantar utama dalam proses berlangsungnya
pembelajaran di sekolah-sekolah. Pentingnya kemampuan dalam
menggunakan Bahasa Indonesia menjadi pusat perhatian sampai saat ini.
Setidaknya ada empat keterampilan bahasa yang harus dikuasai, yakni
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan yang
cukup rumit ialah keterampilan menulis. Melalui keterampilan menulis
seseorang dapat menyampaikan pesan kepada orang lain yang tidak dapat
disampaikan melalui lisan.
Kemampuan menulis diperlukan bagi seorang guru guna menyampaikan
materi yang diajarkan secara efektif dan efisien agar siswa dengan mudah
1 Pengelola web Kemdikbud. Badan Bahasa Petakan 652 Bahasa Daerah di Indonesia.
(https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/07/badan-bahasa-petakan-652-bahasa-daerah-di-
indonesia, diunduh pada tanggal 19 September 2018)
2
memahaminya. Seorang siswa memerlukan kemampuan menulis yang baik
agar dapat menyampaikan hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan.
Pentingnya kemampuan menulis bagi para siswa tidak berjalan beriringan
dengan apa yang terjadi di lapangan. Kenyataannya, para siswa cenderung
mengabaikan mata pelajaran Bahasa Indonesia karena dianggap kurang
menantang. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian terdahulu mengenai
minat siswa kelas XI IPA terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA
PGRI 56 Ciputat yang menyatakan bahwa 54,8% siswa tidak senang
mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia.2 Jika dikaji lebih lanjut, Bahasa
Indonesia kaya akan ragam, bidang, dan kedaerahan yang turut memperkaya
kosakata Bahasa Indonesia. Menelisik fakta di lapangan, banyak siswa
kesulitan saat diminta mengerjakan tugas menulis puisi. Kurangnya
kemampuan menuliskan ide, gagasan, dan pendapat merupakan kendala yang
biasa ditemukan. Menulis bukanlah sebuah proses yang instan, siswa harus
memahami bahwa menulis membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam
menuangkan ide dan gagasan serta fokus agar dapat menghasilkan tulisan
yang baik. Hal ini terjadi karena guru tidak mengemas pembelajaran di kelas
secara kreatif, guru masih menggunakan metode lama yang membuat siswa
mudah bosan dalam pembelajaran.
Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang menjembatani mata
pelajaran lainnya memiliki pekerjaan rumah yang harusnya segera dibenahi
oleh para guru selaku pendidik. Meningkatkan kemampuan keterampilan
berbahasa terutama keterampilan menulis harus terus dikembangkan. Guru
dituntut tidak hanya mampu menguasai materi ajar tetapi juga harus mampu
mengusai kondisi tempat ia mengajar, dalam hal ini ialah kelas.
Upaya yang dapat dilakukan guna mengatasi permasalahan yang ada ialah
dengan mendisain pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswa. Salah
satunya cara yang dapat digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan
media pembelajaran. Menggunakan media pembelajaran terbukti
2 Yeti Budiyarti, “Minat Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Studi
kasus di SMA PGRI 56 Ciputat)”, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011), h. 74
3
meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas, berbeda ketika hanya
mengandalkan metode ceramah saja. Hal ini dilakukan agar pembelajaran
dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi seorang siswa sehingga
daya serap dan saya ingat akan informasi menjadi lebih baik.
Semakin berkembangnya berbagai ilmu dan teknologi modern saat ini,
tidak ada alasan bagi para guru untuk mengembangkan metode
pembelajarannya. Dewasa ini, dunia menawarkan berbagai kemudahan dalam
mencari informasi dari berbagai lini. Internet menawarkan apa yang selama ini
diidam-idamkan oleh semua orang, kemudahan menjelajah informasi yang tak
terbatas hingga menghubungkan satu pihak dengan pihak lain melampaui
lintas benua. Melalui internet, akses informasi sangat mudah didapat.
Dampak dari perkembangan teknologi dunia adalah munculnya berbagai
media sosial dalam dunia maya sebagai ruang untuk berkomunikasi dengan
orang lain tanpa harus bertemu, seperti; email, youtube, facebook, whatsapp,
intstagram, dan lain sebagainya. Arus komunikasi mengalami perubahan yang
cukup signifikan mulai dari topik, konten, maupun isi di dalamnya. Sasaran
utama dari perkembangan teknologi itu adalah para remaja yang notabene para
pelajar SMP – SMA – Perguruan Tinggi. Para remaja khususnya di Indonesia
sudah tak asing lagi dengan berbagai media sosial dalam dunia maya. Tidak
dapat dipungkiri bahwa hampir seluruh aktivitas sehari-hari para remaja masa
kini tak pernah lepas dari konten-konten yang ada dalam media tersebut.
Banyak hal yang ditawarkan media sosial. Berita dan informasi yang
beredar hari ini dan seterusnya membuktikan betapa mudahnya hidup pada
masa kini. Semua ditawarkan secara gamblang di depan mata. Masyarakat
modern kini tidak hanya berkomunikasi melalui teks saja. Perkembangan
teknologi sudah jauh melampaui dari sekedar teks. Tersedianya internet dan
beragam perangkat media sosial, kini persebaran informasi tidak hanya
melalui teks, melainkan juga melalui gambar, suara, dan gambar bergerak atau
video. Saat ini video merupakan media yang paling banyak diminati oleh
masyarakat. Penggunaan media berbasis audio visual ini lebih menarik dari
pada hanya melalui teks atau gambar saja.
4
Persebaran informasi melalui media video sebagai bentuk komunikasi
masyarakat modern harus dapat disikapi dengan bijak. Salah satu media sosial
yang tengah digandrungi remaja saat ini adalah Instagram. Instagram
merupakan salah satu aplikasi media sosial yang memungkinkan penggunanya
untuk berbagi video dalam bentuk apapun. Teknologi yang sudah berkembang
sebagai pendahulunya, tentu bisa berdampak positif maupun negatif, tinggal
bagaimana para orang tua, guru, termasuk masyarakat dapat memilih konten
mana yang dapat dijadikan pilihan yang lebih baik dari hanya sekedar
menonton video. Indonesia tecatat sebagai negara dengan pengguna Instagram
terbesar di Asia Pasifik. Dari 700 pengguna aktif bulanan alias monthly active
user (MAU) yang diraup Instagram secara global, 45 juta di antaranya berasal
dari Indonesia.3 Angka tersebut terus meningkat seiring dengan
berkembangnya aplikasi tersebut. Hasil survei terbaru We Are Social
mengungkapkan bahwa sementara total pengguna aktif Instagram bulanan
Indonesia mencapat 53 juta dengan presentase 49 persen wanita dan 51 persen
adalah pria.4 Dengan jumlah sebesar itu, para pendidik diharapkan mampu
menjadikan Instagram sebagai media alternatif tepat guna yang dapat
digunakan dalam pembelajaran.
Instagram sebagai salah satu media sosial yang memiliki pengguna aktif
cukup banyak di Indonesia dapat dijadikan alternatif media dalam
pembelajaran. Karena pada kenyataannya, para pengguna Instagram tidak lain
adalah remaja yang berlatar pendidikan SMP – SMA dan sederajat. Mereka
menggunakan media sosial seperti Instagram untuk saling berkomunikasi,
berbagi cerita, menuangkan ide, gagasan, berpendapat melalui aplikasi media
sosial tersebut.
Instagram adalah sebuah aplikasi media sosial yang berfungsi untuk
berbagi media berupa foto dan video. Melalui instagram, memungkinkan para
3 Fatimah Kartini Bohang. Indonesia Pengguna Instagram Terbesar se-Asia Pasifik.
(https://tekno.kompas.com/read/2017/07/27/11480087/indonesia-pengguna-instagram-terbesar-se-
asia-pasifik, diunduh pada tanggal 19 September 2018) 4 Wahyunanda Kusuma Pertiwi. Riset Ungkap Pola Pemakaian Medsos Orang Indonesia.
(https://tekno.kompas.com/read/2018/03/01/10340027/riset-ungkap-pola-pemakaian-medsos-
orang-indonesia, diunduh pada tanggal 19 September 2018)
5
penggunanya mengubah, mengedit, mengunggah, dan membagikan foto,
gambar, atau video kepada pengikutnya (followers) dan dapat pula dibagikan
ke situs-situs lainnya seperti Facebook dan Twitter serta situs lainnya melalui
tautan. Penggunaan akun instagram dalam pembelajaran tidak hanya sebagai
media penyampaian materi ajar saja, tetapi juga sebagai wadah guru untuk
saling berinteraksi dan berdiskusi dengan siswa. Hal ini dilakukan agar
terjalinnya hubungan guru dan siswa menjadi lebih cair sehingga diharapkan
siswa tidak ragu ataupun malu untuk mengutarakan pendapatnya melalui
media sosial instagram maupun secara langsung saat pembelajaran di kelas.
Akun instagram dapat melibatkan siswa berperan aktif memberikan
pandangannya mengenai suatu foto, gambar ataupun video yang sedang
dibahas. Siswa dapat melatih dan meningkatkan kemampuan menulis sebuah
karangan puisi dengan memberi komentar melalui akun instagram mereka
masing-masing kemudian diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
Berangkat dari kenyataan tersebut, penelitian melibatkan media video
dalam akun Instagram Shiftmedia.id untuk membantu siswa dalam menulis
puisi. Akun Shiftmedia.id dipilih karena akun tersebut merupakan akun
dakwah yang memiliki sasaran utama pemuda. Konten-konten video yang
terdapat dalam akun Shiftmedia.id berisi mengenai isu-isu keagamaan yang
disajikan dalam format yang menarik dan cocok bagi pada pemuda dari segi
tampilan maupun bahasa yang digunakan.
Penulis memilih media video sebagai alat bantu untuk menyampaikan
materi dan informasi yang akan disampaikan sesuai materi yang ada. Media
video dipilih karena memiliki kelebihan di antaranya lebih dekat dengan para
siswa sehingga akan berdampak lebih mudah dipahami oleh siswa, selain itu
juga media video dipilih karena lebih interaktif. Tentu materi menulis puisi
memiliki keterkaitan dengan media video. Keterkaitan antara media video
dengan menulis puisi yaitu melalui video yang ditayangkan, siswa dapat
memahami pesan yang hendak disampaikan yang ada dalam video untuk
kemudian menulis puisi yang dapat berupa respon, pendapat, atau sikap yang
diambil siswa terhadap video tersebut.
6
Akun Shiftmedia.id merupakan akun media sosial sekaligus dakwah islam
yang menyuguhkan berbagai video ceramah dan motivasi yang bersumber dari
ceramah-ceramah Ustaz Hanan Attaki, Lc. Terdapat beberapa unsur yang
disajikan dalam video-video akun ini di antaranya, informasi ajakan yang
singkat dan padat serta pembahasaan yang ringan namun sarat makna, juga
didukung dengan lirik yang membuat informasi yang disampaikan lebih jelas.
Selain itu, paduan aransemen instrumental pendukung dan teknik videografi
yang modern juga membuat video dalam akun ini tidak membuat bosan para
remaja yang menontonya. Penelitian ini memanfaatkan media audiovisual
(video) dalam akun Instagram Shiftmedia.id yang berdurasi sekitar satu menit
yang menampilkan kutipan ceramah dan motivasi islami. Akun ini dipilih
penulis karena akun ini sudah dikenal masyarakat pengguna Instagram
terutama para remaja yang aktif berselancar di dunia maya. Selain itu, media
dakwah yang terus berkembang, salah satunya akun Instagram Shiftmedia.id,
telah banyak berkontribusi dalam syiar islam di era modern saat ini.
Pembelajaran menulis puisi dilaksanakan sebagaimana pembelajaran
dilaksanakan di kelas secara terstruktur. Sebelum siswa menulis puisi, siswa
harus dapat mengerti dan memhami pengertian dari puisi, ciri-ciri puisi, tujuan
menulis puisi, kaidah kebahasaan puisi, serta langkah-langkah menulis puisi
dengan baik dan benar.
Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang dapat menjadi sarana
penyampaian perasaan atau gagasan secara tersirat maupun tersurat melalui
pemilihan kata-kata yang dramatis. Artinya puisi memiliki ambivalensi
sebagai karya sastra juga memiliki fungsi penyampai pesan sebagai sebuah
teks. Menulis puisi bertujuan untuk menyampaikan pesan yang tidak
tersampaikan hanya lewat narasi. Penulis mengolah rasa dan kata agar
pembaca dapat memiliki penafsiran yang sesuai dengan pengalaman
hidupnya. Pembelajaran menulis puisi tidak hanya melatih siswa berpikir
kreatif dalam mengolah rasa dan kata, siswa juga harus memiliki kepekaan
terhadap emosi agar dapat menghasilkan puisi yang berkesan.
7
Media video akun instagran Shiftmedia.id dapat membantu siswa dalam
pembelajaran menulis puisi. Akun Instagram Shiftmedia.id menyuguhkan
video dakwah islami yang bertemakan seputar kepemudaan masa kini, dengan
gaya bahasa yang menyesuaikan, serta penyampaian yang ringan membuat
siswa tidak merasa kesulitan untuk menemukan ide maupun tema. Siswa dapat
memulainya dengan menuliskan respon ataupun pendapat mereka mengenai
tema yang akan ditulis siswa pada puisi mereka.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik
untuk meneliti mengenai pembelajaran menulis puisi dengan bantuan media
sosial Instagram Shiftmedia.id. Tidak sedikit mahasiswa yang melakukan
penelitian mengenai puisi, namun dengan fakta-fakta yang penulis temui
membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai hal tersebut
dengan judul Penggunaan Media Video Akun Instagram Shiftmedia.id dalam
Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas VIII SMPIT Al-Lauzah
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Kurangnya kemampuan siswa dalam menulis puisi.
3. Perkembangan teknologi semakin membuat siswa banyak beraktivitas
dalam jejaring media sosial.
4. Penggunaan media video sebagai media dalam pembelajaran.
5. Pengaplikasian pembelajaran menulis puisi bisa ditingkatkan dengan
bantuan media sosial akun Instagram Shiftmedia.id.
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan identifikasi permasalahan di atas, penulis membatasi
penelitian ini hanya pada penggunaan media video akun instagram
Shiftmedia.id dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII
Semester Ganjil SMPIT Al-Lauzah Tangerang Selatan tahun pelajaran
2018/2019.
8
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penggunaan
media video akun instagram Shiftmedia.id dalam pembelajaran menulis puisi
pada siswa kelas VIII Semester Ganjil SMPIT Al-Lauzah Tangerang Selatan
tahun pelajaran 2018/2019?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penggunaan jejaring media sosial Instagram dalam
pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII Semester Ganjil SMPIT Al-
Lauzah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa terhadap penggunaan jejaring
media sosial akun Instagram Shiftmedia.id dalam pembelajaran menulis
puisi di kelas VIII Semster Ganjil.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan berperan sebagai sumbangsih untuk proses
belajar mengajar yang lebih baik. Penelitian ini juga memberikan bukti
bahwa media sangat berpengaruh terhadap keterampilan siswa khususnya
pada keterampilan menulis dalam proses kegiatan pembelajaran.
a. Manfaat Praktis
1) Bagi Sekolah
Melalui penelitian yang dilakukan di SMPIT Al-Lauzah,
adanya manfaat yang didapat, salah satunya memberi manfaat bagi
sekolah. Dengan adanya penelitian ini, sekolah dapat
meningkatkan kompetensi peserta didik.
2) Bagi Siswa
Penggunaan media video akun Instagram Shiftmedia.id
diharapkan akan menjadi motivasi siswa dalam mengasah
keterampilan menulis siswa. Tak hanya itu, media ini juga dapat
9
digunakan untuk pembelajaran menyimak, berbicara, bahkan
membaca.
3) Bagi Guru
Pemanfaatan media gambar berseri dapat menjadi salah satu
media yang mengasah guru dalam kreativitasnya. Media video
akun Instagram Shiftmedia.id memudahkan guru dalam
menyampaikan materi dan menambah referensi bagi para guru
yang ingin mengajar dengan suasana kelas yang semangat dan
tidak membosankan.
4) Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan banyak manfaat kepada peneliti
yaitu dapat memperoleh kesempatan untuk menggunakan media
video akun Instagram Shiftmedia.id. Apabila media ini berhasil
diterapkan dan dapat mencapai tujuan pembelajaran, peneliti akan
menerapkan serta mengembangkan media video akun Instagram
Shiftmedia.id ini di sekolah-sekolah lain.
10
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media dalam Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar.1
Dalam bukunya, Azhar Arsyad menjelaskan kata media dalam bahasa
Arab adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.2 Lebih luas lagi penjelasan mengenai media dituturkan
oleh AECT (Association of Education and Communication Technology)
dalam buku yang sama, media adalah segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.3 Pengertian lain
media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.4 Media tersebut dapat berupa
apa saja.
Menurut Arif, dkk. media adalah segala jenis sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.5 Melalui media
pesan disampaikan dengan tujuan agar dapat mempermudah proses
perpindahan informasi.
Kata pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup
1 Arif S. Sadiman, R. Rahardjo, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT RahaGrafindo
Persada, 1996), h. 6 2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2017), h. 3. 3 Arif S. Sadiman, R. Rahardjo, dkk, Loc Cit. 4 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Rineka
Cipta, 2010), h. 134. 5 Arif S. Sadiman, Loc Cit., h.7
11
belajar.6 Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang direncanakan
agar upaya yang dilakukan untuk mencapai proses belajar dapat terpenuhi.
Untuk itu, pembelajaran dapat juga dikatakan sebagai sebuah program
belajar yang lebih efektif.
Berdasarkan pengertian dan simpulan dari para ahli di atas, hemat
penulis menyimpulkan bahwa media dalam pembelajaran adalah alat yang
digunakan untuk mempermudah proses perpindahan suatu informasi dari
pengirim kepada penerima sehingga menjadi pengalaman yang berkesan
dalam proses pembelajaran. Media dalam pembelajaran harus sesuai
dengan materi yang akan di ajarkan sehingga mampu menunjang
ketercapaian tujuan pembelajaran.
2. Peran dan Fungsi Media dalam Pembelajaran
Melalui media, guru akan terbantu dalam mengatasi rasa jenuh atau
ketidaktertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Selain
meningkatkan keinginan dan ketertarikan siswa, penggunaan media
menimbulkan kesan tersendiri sehingga menjadi pengalaman yang sulit
dilupakan siswa. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Hamalik.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat
itu. Selain membangkitkan motivasi siswa, media pembelajaran
juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data dan memadatkan informasi.7
Kesulitan yang sering dihadapi siswa manakala pembelajaran di kelas
adalah kesulitan memahami informasi guru apalagi informasi yang
6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV, (Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.23 7 Azhar Arsyad, Op. Cit., h. 19-20.
12
disampaikan terlalu abstrak. Tanpa adanya media, guru hanya
menyampaikan pengetahuan melalui cara-cara yang konvensional.
Perbedaan pengalaman antara guru dan murid dapat menyebabkan
perbedaan persepsi atau penafsiran. Untuk itulah digunakan media dalam
pembelajaran sebagai sarana dalam memperjelas informasi yang hendak
disampaikan kepada siswa.
Segala keterbatasan dalam kegiatan pembelajaran sedikitnya dapat
diatasi dengan penggunaan media dalam pembelajaran. Arsyad dalam
bukunya menuturkan beberapa peranan media dalam pembelajaran sebagai
berikut:8
1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu;
a. objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung
di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita,
film, radio, atau model;
b. objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh
indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide,
atau gambar;
c. kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali
dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video,
film, foto, slide disamping secara verbal.
d. objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah
dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide,
atau simulasi komputer;
8 Ibid, h. 29-30
13
e. kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat
disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
f. peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau
proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti
proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan
teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video,
slide, atau simulasi komputer.
4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungankunjungan
ke museum atau kebun binatang.
3. Klasifikasi Media Pembelajaran
Pengelompokan media yang dikemukakan oleh Gagne yang terbagi
menjadi tujuh, yaitu: 1) benda untuk didemonstrasikan, 2) komunikasi
lisan, 3) media cetak, 4) gambar diam, 5) gambar gerak, 6) film bersuara,
dan 7) mesin belajar.9 Pengelompokan di atas merupakan batas-batas
media yang memiliki fungsi yang sama, yaitu membantu guru dalam
menyampaikan materi, namun digunakan sesuai dengan materi yang
cocok.
Klasifikasi media pembelajaran menurut taksonomi Leshin, Pollock &
Reigeluth10, yaitu:
a. Media Berbasis Manusia
Media ini berfungsi mengubah perilaku siswa dan terlibat langsung
dalam pemantauan pembelajaran. Media ini berupa guru, instruktur,
tutor, kerja kelompok, field trip, dll.
b. Media Berbasis Cetakan
9 Arif S. Sadiman, Op Cit., h.23. 10 Azhar Arsyad, Op Cit., h.79-98.
14
Media ini paling umum digunakan oleh guru. Media ini berupa
buku, jurnal, majalah, dll.
c. Media Berbasis Visual
Media ini sering disebut sebagai media gambar atau perumpamaan.
Media cetak berperan aktif dalam pembelajaran karena dapat
memperkuat ingatan siswa. Media ini berupa grafik, bagan, peta,
gambar, dll.
d. Media Berbasis Audio-visual
Media ini adalah gabungan media visual dengan media audio, yaitu
gabungan suara dan gambar dalam satu media. Media ini menarik
perhatian siswa agar fokus dalam pembelajaran. Media ini berupa film,
video, atau televisi.
e. Media Berbasis Komputer
Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran
yang dikenal dengan nama Computer Managed Instrucion (CMI).
Komputer dapat menyajikan materi dengan mudah atau bahkan
digunakan siswa untuk mengerjakan latihan.
B. Media Audiovisual (Video)
1. Pengertian Media Audio Visual (Video)
Media audio visual memiliki kemampuan untuk dapat mengatasi
kekurangan dari media audio atau media visual semata. Kemampuan
media audio akan meningkat bila dilengkapi dengan karakteristik
gerak. Media audiovisual dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis
pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit,
dinamakan media audio visual murni, seperti film gerak (movie)
bersuara, televisi, dan video. Jenis kedua, adalah media audio visual
tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, OHP dan peralatan
visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang
15
dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses
pembelajaran.11
Melalui video, media audio visual sangat tepat digunakan dalam
pembelajaran menulis eksposisi. Karena media video menyuguhkan
unsur suara dan unsur gambar sehingga dapat membantu siswa dan
membangkitkan motivasi siswa dalam menulis eksposisi.
2. Manfaat Media Audio Visual
a. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.12 Hal tersebut
berarti, penggunaan media, khususnya media audio visual berupa
film atau video dapat diputar secara berulangulang sesuai dengan
waktu yang dibutuhkan, tanpa harus ada penambahan waktu atau
menggunakan tempat lain untuk melihatnya.
b. Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara
realis dalam waktu singkat.13 Maksudnya adalah jika ingin
menampilkan sebuah cerita atau kejadian yang telah lalu, maka kita
bisa menampilkan gambar atau slide yang diiringi music. Jadi
tanpa harus mendatangi tempat kejadian, kita dapat menjelaskan
melalui gambar bersuara berupa pemutaran film atau video
(penggunaan media audio visual).
c. Dapat membawa anak dari negara yang satu ke negara yang lain
dan dari masa yang satu ke masa yang lain.14 Dengan kata lain,
setelah pemutaran film atau video, peserta didik dapat melihat
kejadian masa lalu dengan tempat yang berbeda tanpa harus
mengalaminya sendiri.
d. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat. Berdasarkan
rencana pelaksanaan pembelajaran. Maka durasi waktu
11 Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. (Jakarta: Gaung
Persada, 2012), h. 113-114. 12 Ibid., h. 116 13 Ibid. 14 Ibid.
16
pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan, dapat
dipercepat atau diperlambat dengan tujuan untuk memudahkan
peserta didik.
e. Dapat mempengaruhi emosi peserta didik. pemutaran film atau
video yang bernuansa kegembiraan atau kesedihan, dapat
mempengaruhi perasaan peserta didik.
f. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.15 Ketika peserta didik
telah merasa tertarik untuk menyaksikannya, maka secara otomatis
motivasi belajarnya akan meningkat.
3. Kelebihan Media Audio Visual (Video)
Kelebihan media audio visual dalam meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu
b. Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara
realistik dalam waktu yang singkat
c. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah
d. Mengembangkan imajinasi peserta didik
e. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang
lebih realistik
f. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar
g. Sangat kuat mempengaruhi emosi orang lain
h. Semua peserta didik dapat belajar, baik yang pandai maupun yang
kurang pandai.
4. Langkah-langkah Pemanfaatan Video
Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan
pembelajaran
15 Ibid.
17
b. Guru harus mengenal program video yang tersedia dan terlebih
dahulu melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran
c. Sesudah program video dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi,
yang juga perlu disiapkan sebelumnya. Siswa melatih diri untuk
mencari pemecahan masalah, membuat dan menjawab pertanyaan
d. Adakalanya program video tertentu perlu diputar dua kali atau
lebih untuk memperhatikan aspek-aspek tertentu
e. Agar siswa tidak memandang program video sebagai media
hiburan belaka, sebelumnya perlu ditugaskan untuk
memperhatikan bagian-bagian tertentu
f. Sesudah itu dapat dites berapa banyakkah yang dapat mereka
tangkap dari program video itu.
C. Media Sosial
3. Pengertian Media Sosial
Perkembangan teknologi dewasa ini turutr memengaruhi budaya
interaksi antarmasyarakat. Salah satunya adalah media sosial yang saat ini
sudah menjadi kebutuhan dalam kegiatan interaksi sehari-hari. Dikutip
dari jurnal yang berjudul Social Network Sites: Definition, History, and
Scholarship, social network sites as web-based services that allow
individuals to (1) construct a public or semi-public profile within a
bounded system, (2) articulate a list of other users with whom they share a
connection, and (3) view and traverse their list of connections and those
made by others within the system.16 Adanya media sosial memberikan
kemudahan antaraindividu untuk saling berintaeraksi tanpa harus bertatap
muka.
Pengertian lain mengenai media sosial juga disampaikan oleh Tim
Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI dalam bukunya bahwa media
16 Danah M Boyd and Nicole B. Ellison. 2007. Social Network Sites: Definition, History,
and Scholarship, Journal of Computer-Mediated Communication 13, 2008,
(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1083-6101.2007.00393.x/pdf) diakses 15 Juli 2018,
h. 211.
18
sosial atau yang sering disingkat menjadi medsos merupakan media online
yang berbasis internet yang dapat berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan
banyak konten seperti blog, wiki, forum, jejaring sosial, dan ruang dunia
virtual yang disokong oleh teknologi multimedia yang kian canggih.17
Media sosial memungkinkan para penggunanya berinteraksi di dalam
jaringan internet (dunia maya) kapan dan di mana saja.
Media sosial hakikatnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
mobilitas masyarakat di zaman modern seperti sekarang ini. Dengan
segala kecanggihan yang ditawarkan, pengguna media sosial berkembang
pesat. Hampir seluruh lapisan masyarakat mengenal media sosial dari yang
paling using sampai media sosial paling mutakhir. Kemudahan inilah yang
menjadikan media sosial begitu digemari masyarakat.
Berbicara perkembangan media sosial dalam kehidupan masyarakat,
tentu harus dilihat pula sejauh mana kebermanfaatannya bagi dunia
Pendidikan. Ennoch Sindang dalam tulisannya menuturkan bahwa
karakteristik media sosial online yaitu18 (1) Partisipasi. Media sosial
mendorong distribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik. Hal
ini mengaburkan antara batas media dan penonton, (2) Keterbukaan.
Media sosial terbuka untuk umpan balik dan partisipasi. Media sosial
mendorong voting, komentar dan berbagi informasi. Jarang ada hambatan
untuk mengakses dan memanfaatkan konten-konten yang disukai, (3)
Percakapan. Apabila media tradisional adalah broadcast (konten
ditransmisikan atau didistribusikan kepada audiens) media sosial lebih
baik dilihat sebagai percakapan dua arah, (4) Komunitas. Media Sosial
memungkinkan komunitas untuk terbentuk lebih cepat dan berkomunikasi
secara efektif. Dalam komunitas berbagi kepentingan dan informasi
17 Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI, Panduan Optimalisasi Media Sosial
Untuk Kementerian Perdagangan RI, (Jakarta: Kementerian Perdagangan RI, 2014), h. 25. 18 Ennoch Sindang, Manfaat Media Sosial dalam Ranah Pendidikan dan Pelatihan,
(http://bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/article/893/1The%20Social%20Media%20%20Enn
o
ch%20-oks.pdf) diakses pada tanggal 15 Juli 2018.
19
bersama, (5) Keterhubungan. Sebagian besar jenis media sosial
berkembang saling keterhubungan.
Kelima karakteristik di atas menyatakan bahwa media sosial dapat
menjadi media interaksi antarmasyarakat bahkan dapat pula membentuk
suatu kelompok. Media sosial menyediakan berbagai kemudahan dan
keterbukaan akses informasi dan wawasan yang luas bagi para
penggunanya baik positif maupun negatif.
4. Hakikat Instagram
Sulianta dalam Mutia Rosdiana menyatakan bahwa instagram adalah
layanan berbasis internet sekaligus jejaring sosial untuk berbagi cerita via
gambar digital. Para pengguna gadget kerap kali menggunakan jejaring ini
untuk langsung berbagi hasil jepretan mereka.19
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa instagram
merupakan aplikasi instan-telegram, sistem sosial di dalam instagram
adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna lainnya, atau memiliki
pengikuti instagram. Sehingga dengan demikian komunikasi antara sesama
pengguna instagram sendiri dapat terjalin dengan baik melalui pemberian
tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh
pengguna lainnya. Penggunaan aplikasi instagram di dalam pembelajaran,
menyadarkan siswa bahwa aplikasi ini tidak hanya tempat untuk
menyimpan dan mempublikasikan setiap foto dan video yang diunggah
dalam akun pribadi siswa, namun aplikasi ini bisa menjadi alat bantu
dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa media
pembelajaran dapat ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.
19 Mutia Rosdiana Helys dan S.W.E Handayani, Efektifitas Komunikasi dalam
Penggunaan Media Sosial Instagram sebagai Media Komunikasi di Kalangan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Surakarta, Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah
Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta, ISSN 2085-2215, Vol. 14 No.3 (Surakarta: Universitas
Surakarta, Juli 2016), h.21.
20
5. Profil Akun Instagram Shift
Ustaz Hanan Attaki, Lc. selaku pendiri Shift menuturkan dalam sebuah
kajian bahwa keresahannya mengenai kondisi pemuda Indonesia yang saat
ini lebih banyak berada di luar masjid ketimbang di dalam masjid. Pemuda
yang notabene adalah usia produktif justru banyak yang melakukan hal-hal
yang tidak produktif dan melakukan hal-hal tidak rasional (tindak
kriminal), mengkonsumsi narkoba dan sebagainya. Kajian-kajian yang
selama ini ada bukan tidak berhasil, dakwah-dakwah yang berjalan di
masjid-masjid hanya diisi oleh orang-orang yang sudah masuk dalam
kategori tua. Sementara kelompok kajian mahasiswa di kampus-kampus
hanya diisi oleh anggota kelompok yang sudah tergabung di dalamnya,
ketika ada kegiatan mereka hanya meminjam jamaah kelompok lain dan
terus berulang pada setiap kegiatan-kegiatan berikutnya.
Dakwah harus menyentuh mereka yang belum tahu dan mereka yang
belum pernah ke masjid. Mereka yang berada di luar masjid lebih
membutuhkan dakwah Islam dan kebanyakan dari mereka adalah anak
muda. Hal inilah membuat beliau tertarik membuat konsep dakwah yang
langsung berfokus pada anak muda sebagai sasaran dakwah beliau.
Dikutip dari web Suaramuslim.net, dakwah yang berbentuk taklim
seringkali menyentuh orang yang sudah aktif di masjid. Sementara remaja-
remaja di luar sana sebenarnya banyak yang ingin disentuh dengan taklim-
taklim.20 Dakwah yang selama ini berkembang menurutnya belum mampu
menyentuh para pemuda yang lebih sering berada di jalanan. Shiftmedia.id
hadir untuk menjawab tantangan dakwah yang semakin beragam.
20 Suaramuslim.net, Ustaz Hanan Attaki Kemas Dakwah Asik, Gaul dan Syari,
(https://suaramuslim.net/Ustaz-hanan-attaki-dakwah-gaul/), diakses pada 18 Juli 2018.
21
Gambar 2.1 Halaman Muka Akun Shiftmedia.id
“Shiftmedia.id” merupakan nama yang menjadi simbol dari Gerakan
Pemuda Hijrah yang didirikan pada Maret 2015, nama tersebut dipilih
untuk mengartikan segala sesuatu perpindahan ke arah yang lebih baik.21
Gerakan ini digagas oleh Ustaz Hanan Attaki, Lc serta beberapa rekannya
yaitu Fani Kismandar atau yang akrab dipanggil Inong, serta Jerry yang
saat ini menjabat sebagai presiden atau ketua Gerakan Pemuda Hijrah.22
Dalam dakwahnya, Shift menyuguhkan kajian-kajian Islami dalam format
yang lebih disenangi pemuda masa kini. Konten-konten yang Shift adalah
gerakan pemuda hijrah yang ingin meninggalkan hal-hal yang dilarang
oleh Allah SWT dan menjadi pemuda yang taat.23 Dengan semangat
mengajak pemuda muslim Indonesia, Shift mengubah paradigma dakwah
21 Donny, Gerak-gerik Pemuda Hijrah.
(http://berita.baca.co.id/10924913?origin=relative&pageId=2169efd6-0f9a-4977-a732-
7e7b5c34e350&PageIndex=3), diakses pada 6 Agustus 2018. 22 Ihat Solihat, “Strategi Komunikasi Persuasif Pengurus Gerakan Pemuda Hijrah dalam
Berdakwah”, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017) h. 41 23 Profil facebook Pemuda Hijrah,
(https://www.facebook.com/pg/pemudahijrah/about/?ref=page_internal), diakses pada 18 Juli
2018.
22
yang monoton. Konten-konten kepemudaan yang dihadirkan Shift mampu
menggerakkan kaum muda-mudi untuk ikut meramaikan setiap kajian
yang diadakan Shiftmedia.id. Hingga saat ini, akun Instagram
@shiftmedia.id telah memiliki pengikut sebanyak 1,9 juta pengguna aktif
Instagram, sementara akun Instagram milik Ustaz Hanan Attaki, Lc
memiliki pengikut sebanyak 6,8 juta pengguna aktif Instagram..
Gambar 2.2 Poster Kajian Shiftmedia.id
23
Kreativitas para pendiri Gerakan Pemuda Hijrah terlihat ketika
Shiftmedia.id menggelar acara-acara yang disukai pemuda tanpa
menghilangkan unsur keislaman dalam setiap acara. Selain itu,
Shiftmedia.id juga mengajak komunitas-komunitas lain untuk ikut
berkontribusi dalam gerakan ini, di antanya seperti BMX, skateboard,
musik underground, komunitas motor dan mobil, serta masih banyak lagi.
Menariknya, setiap kegiatan dakwah Shiftmedia.id selalu membuat poster
ajakan yang unik dan kekinian. Poster ini menarik perhatian anak muda
yang melihatnya. Tema-tema yang diangkat dalam kajian pun mengikuti
tren terkini tanpa mengubah isi dakwah yang hendak disampaikan.
Misalnya, “Kangen”, “Jangan Kasih Kendor”, “Ge’er”, “Di-Reject”,
“Math od God”, “Woles”, “Lemesin Jangan Ditahan”, “Mengadu Ke
Siapa?” dan masih banyak lagi.
Penggunaan akun Instagram dalam gerakan dakwah ini sebagai media
publikasi sekaligus eksistensi sebuah gerakan kepemudaan. Akun ini
menampilkan ringkasan ceramah yang dikemas dengan apik dan menarik
berupa video serta ajakan untuk ikut menghadiri kajian.
Dalam pembelajaran bahasa Indoensia, pendidik dapat menggunakan
media ini sebagai media utama dalam menulis karangan teks persuasi.
Penyajian informasi yang modern melalui akun Instagram berupa foto atau
video, pendidikan dapat memanfaatkan media video pada akun tersebut
kemudian memanfaatkan media video pada akun tersebut kemudian siswa
dapat mengembangkan informasi tersebut ke dalam sebuah bentuk
karangan persuasi.
D. Hakikat Menulis dan Definisi Puisi
1. Pengertian Menulis
Salah satu kemampuan terpenting adalah kemampuan membaca dan
menulis24. Empat keterampilan berbahasa salah satunya adalah menulis.
24 Budinuryanta dkk., Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka, Cet. Ke-2, 2008), h. 12.2.
24
Sebelum keterampilan menulis, terdapat keterampilan menyimak,
berbicara, dan membaca yang dipelajari. Kegiatan menulis sudah ada sejak
pendidikan kelas dasar (sekolah dasar) sampai perguruan tinggi. Empat
keterampilan berbahasa saling terikat satu dengan yang lain.
Menulis adalah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman, dan
penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alatnya25. Menurut
Naomi Flynn dan Rhona Stainthrop, writing is used by writers to translate
their ideas into words on the page so they can communicate their ideas to
other people.26 Kemampuan menulis merupakan cara yang digunakan
penulis untuk menterjemahkan gagasan yang dimilikinya kepada orang
lain. Kemampuan menerjemahkan gagasan tentu tidak didapat secara
instan namun kemampuan tersebut harus terus dilatih dan diasah secara
berkala.
Kemampuan menulis yang terus dilatih dan diasah secara berkala,
menyebabkan kegiatan memerlukan proses yang tidak sebentar.
Menulis/mengarang merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks,
untuk itu perlu dilatihkan secara terautur dan cermat kelas awal SD27.
Adanya upaya dalam meningkat kemampuan menulis salah satunya adalah
mengikuti pelatihan. Pelatihan menulis skripsi, tesis, cerita pendek, atau
novel sudah mudah ditemukan dan diikuti oleh masyarakat luas.
Menulis adalah sebuah proses mengait-ngaitkan antara kata, kalimat,
paragraf, maupun antara bab secara logis agar dapat dipahami28. Menulis
merupakan kegiatan menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan.
Selain ide dan gagasan, menulis juga keterampilan mengolah kata agar
mudah dipahami oleh pembaca. Pilihan kata dan keefektifan kalimat
menjadi hal yang penting bagi seorang penulis. Kegiatan menulis sudah
25 M. Silitonga, dll., Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas III SMP Sumatra
Utara: Membaca dan Menulis, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengambangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1984), h.9. 26 Naomi Flynn dan Rhona Stainthorp, The Learning an Teaching of Reading and Writing,
(WAEST Sussex: Whurr Publishers Limited, 2006), hlm.34. 27 Puji Santosa, dkk., Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009), h.3.21. 28 Dalman, Keterampilan Menulis, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 5.
25
dilakukan sejak lama yang semakin lama terus berkembang. Kegiatan
menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan yang
menyebabkan orang makin giat menulis karena karya mereka mudah
diterbitkan29. Tulisan yang mudah dimengerti oleh pembaca akan dapat
memberikan ilmu atau amanat dari sebuah tulisan. Mulai dari kata,
kalimat, paragraf, dan wacana merupakan komponen dalam sebuah
tulisan.
2. Manfaat dan Tujuan Menulis
Menulis sangat penting bagi pendidikan, karena memudahkan peserta
didik untuk berpikir kritis. Menuangkan ide, pendapat ke dalam bentuk
tulisan sesuai dengan penalaran yang dimiliki penulis. Berbicara mengenai
manfaat kegiatan menulis, tentunya akan ada manfaat yang dapat dipetik
dari kegiatan menulis. Di antaranya:
a. Meningkatkan kecerdasan seseorang
b. Mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas seseorang
c. Menumbuhkan keberanian
d. Mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.30
Hugo Hartig mengungkapkan bahwa keterampilan menulis bahwa
keterampilan menulis tidak semata-mata hanya menghasilkan suatu
tulisan, akan tetapi terdapat tujuan dari proses menulis itu sendiri. Many
students think that they a lot of troble with writing, because they have false
expectations about the writing process: how easy it should be and how
long it should take, for example.31 Tujuan keterampilan menulis tidak lain
agar seseorang memiliki kemampuan atau pengalaman penulis serta
29 Alek dan Achmad HP, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group), h.106 30 Dalman, Op. Cit., h.6 31 William Vesterman, Reading adn Writing Short Arguments, (New York: McGraw-Hill,
2006), page. 24.
26
memanfaatkan kemampuan tersebut untuk berbagai keperluan.32 Hugo
merangkum beberapa tujuan penulisan di antaranya:
a. Tujuan penugasan (assigment purpose)
Tujuan ini penulis membuat tulisan atas dasar tugas yang diberikan,
bukan kemauan sendiri. Misalnya para siswa yang diberi tugas oleh
gurunya untuk mengarang atau menulis sebuah laporan.
b. Tujuan altruistik (altruistio purpose)
Penulis bertujuan untuk menyenangkan hati para pembaca serta
menghargai perasaan dan penalarannya. Tujuan ini mengutamakan
kesenangan para pembaca terhadap karya yang dibacanya.
c. Tujuan persuasif (persuasive purpose)
Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran
gagasan yang diutarakan. Tulisan ini mengajak para pembaca agar
pembaca melakukan sesuatu yang telah diungkapkan oleh pengarang.
d. Tujuan informasional (informational purpose)
Tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada para
pembaca.
e. Tujuan Pernyataan diri (self ekspressive purpose)
Tulisan yang dibuat ini bertujuan untuk memperkenalkan atau
menyatakan diri pengarang atau penulis kepada pembaca.
f. Tujuan kreatif (creative purpose)
Tulisan ini bertujuan untuk mencapai nilai-nilai artistik dan kesenian.
Dari beberapa tujuan kegiatan menulis diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuan menulis adalah untuk mengekspresikan perasaan, memberi
informasi, mempengaruhi pembaca, dan memberi hiburan.
3. Definisi Puisi
Puisi merupakan salah satu karya sastra. Setiap karya sastra bersifat
imajinatif yang tersurat dalam penggunan bahasa kias dan majas.
32 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa
Bandung, Edisi Revisi, 2013), h. 25.
27
Slametmuljana menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk kesussastraan
yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya.33 Pendapat
yang disampaikan Slametmuljana mengenai puisi merupakan perabaanya
pada unsur fisik sebuah puisi. Pengulangan dalam puisi yang akhirnya
menghasilkan rima, ritma dan musikalitas dalam puisi. Dalam buku yang
sama, Herbert Spenser menyatakan pengertian puisi dari sisi batin puisi, ia
menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang
bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan34.
Sementara itu, Tarigan menjelaskan lebih mendasar mengenai puisi, ia
menyatakan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani “poises” yang berarti
penciptaan yang kemudian semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi
hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu
dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan35.
Sebagaimana pendapat Herbet Spenser bahwa sebuah puisi merupakan
gagasan yang disampaikan oleh penulis. Gagasan-gagasan ini dapat berupa
respon penyair terhadap kejadian tertentu dalam hidupnya pribadi maupun
orang lain.
Pada akhirnya penulis sependapat dengan pengertian Herman J.
Waluyo yang menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara inajinatif yang
disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan
pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya36.
Peneliti memfokuskan teori dalam skripsi ini pada struktur batin puisi
sebagaimana batasan masalah yang dikemukakan pada Bab I.
33 Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, (Jakarta: Erlangga, Cet. Ke-3, 1995), h.
23 34 Ibid. 35 Henry Guntur Tarigan, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, (Bandung: Angkasa, Edisi
Revisi, 2015), h. 3. 36 Waluyo, Op. Cit., h. 25
28
4. Struktur Puisi
Puisi sebagai karya sastra memiliki struktur yang menopangnya
sebagai sebuah puisi. Menurut Herman J. Waluyo, struktur puisi dibagi
menjadi dua, yaitu struktur fisik dan juga struktur batin.
a. Struktur Fisik Puisi
Unsur fisik puisi merupakan unsur estetik yang membangun struktur
luar dari sebuah puisi. Unsur-unsur itu ialah: diksi pengimajian, kata
konkret, bahasa figuratif (majas), verifikasi, dan tata wajah puisi.37
1. Diksi (Pemilihan Kata)
Puisi yang dibangun dengan pemilihan kata, penyusunan
komposisi bunyi, rima dan irama yang tepat akan menjadikan struktur
fisik puisi semakin kuat. Ketersusunan struktur fisik tersebut tentu
bukanlah perkara mudah. Seorang penulis harus cermat dalam
memilih kata dan mempertimbangkan kata dalam keseluruhan puisi
tersebut. Oleh sebab itu, disamping memilih kata yang tepat, penyair
juga mempertimbangkan urutan katanya dan kekuatan atau daya
magis dari kata-kata tersebut.38
2. Pengimajian
Pengimajian memungkinkan seorang penyair memberikan
pengalaman yang lebih nyata dari apa yang disampaikannya melalui
kata-kata. Jika penyair menginginkan imaji pendengaran (auditif),
maka jika kita menghayati puisi tersebut, seolah-olah mendengarkan
suatu; jika penyair ingin melukiskan imaji pengelihatan (visual), maka
puisi itu seolah-olah melukiskan sesuatu yang bergerak-gerak; jika
imaji taktil yang ingin digambarkan, maka pembaca seolah-olah
merasakan sentuhan perasaan.39
3. Kata Konkret
Kata konkret dalam hal ini dimaksudkan agar imaji yang hendak
disampaikan melalui puisi semakin kuat dan membangkitkan imaji
37 Ibid., h. 71 38 Ibid., h. 72 39 Ibid., h. 78-79
29
pembaca. Kata-kata harus diperkonkret. Maksudnya ialah bahwa kata-
kata itu dapat menyaran kepada arti yang menyeluruh.40 Kata-kata
yang semakin konkret akan membantu pembaca membangkitkan imaji
yang disampaikan penyair melalui puisinya.
4. Bahasa Figuratif (Majas)
Bahasa figuratif ialah bahasa yang digunakan penyair untuk
mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak
langsung mengungkapkan makna.41 Bahasa figuratif yang menjadikan
puisi memiliki banyak makna. Penyair dapat menggunakan berbagai
macam cara yang tidak biasa untuk sekadar menyampaikan suatu
pesan sehingga puisi menjadi prismatis.
5. Verifikasi (Rima, Ritma, dan Metrum)
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi.42 Pengulangan bunyi
dalam puisi menjadikannya memiliki bentuk musikalitas saat dibaca.
Sedangkan ritma sangat behubungan dengan bunyi dan juga
berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat.
Ritma berbeda dengan metrum (matra). Metrum merupakan
pengulangan tekanan kata yang tetap sementara dalam Bahasa
Indonesia tekanan kata tidak membedakan arti dan belum dibakukan,
maka pembicaraan tentang metrum sulit dilasanakan dalam puisi
Indonesia.43
6. Tata Wajah (Tipografi)
Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan
prosa dan drama.44 Bentuk penyusunan baris puisi tidak dapat disebut
sebagai paragraph sebagaimana sebuah prosa, pun tidak juga sebagai
dialog seperti dalam drama. Tipografi dalam puisi dapat memberikan
40 Ibid., h. 81 41 Ibid., h. 83 42 Ibid., h. 90 43 Ibid., h. 94 44 Ibid., h. 97
30
makna lain dalam penafsirannya sebagai puisi. Hal ini merupakan ciri
yang menunjukkan eksistensi sebuah puisi.
b. Struktur Batin Puisi
Menurut I.A Richards sebagaimana yang dikutip Herman J. Waluyo
menyatakan struktur batin puisi ada empat, yaitu: tema (sense), perasaan
penyair (feeling), nada atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), amanat
(intention)45.
1. Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau subject-matter yang
dikemukakan oleh penyair46. Pokok pikiran atau gagasan pokok itu
dalam karya sastra dapat disampaikan secara eksplisit atau langsung
dan implisit atau tidak langsung. Tema yang disampaikan secara
implisit atau tidak langsung biasanya sulit ditangkap.
Tema sebuah puisi akan menjadi bagian yang paling utama
melatarbelakangi ide atau gagasan yang terdapat di dalam sebuah
puisi. Pada hakikatnya, sebelum menulis puisi terlebih dahulu penyair
menentukan tema yang dipilih sebagai materi mengenai puisi yang
akan ditulis.
2. Perasaan (Feeling)
Puisi diciptakan sebagai buah pikir dan perasaan. Penyair dalam
menciptakan puisi tentu saja melibatkan perasaan yang ikut
diekspresikan ke dalam puisi ciptaannya. Penyair bisa saja memiliki
respon yang berbeda-beda dalam menanggapi satu tema yang sama,
maka puisi yang dihasilkan juga berbeda meskipun memiliki tema
yang sama. Hal ini sebagaimana Herman J. Waluyo menyatakan dalam
bukunya, bahwa untuk mengungkapkan tema yang sama, penyair yang
satu dengan perasaan yang berbeda dari penyair lainnya, sehingga hasil
puisi yang diciptakan berbeda pula47. Perbeadan pengalaman dan
45 Ibid., h. 106 46 Ibid. 47 Ibid, h. 121
31
kejadian dari masing-masing penyair membuat interpretasi mengenai
suatu rasa bisa berbeda.
3. Nada dan Suasana
Nada puisi adalah sikap penyair kepada pembacanya48. Hal ini
mungkin berupa sikap romantik, ironis, misterius, gembira, tidak
sabar, keras hati, menggurui, menasehati, mengejek, menyindir,
mencemooh, memberontak, iri hati, gemas, penasaran atau yang
lainnya. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi
atau akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca49.
Nada puisi akan menimulkan suasana bagi para pembacanya.
4. Amanat
Melalui karya seorang penyair hendak menyampaikan pesan
kepada pembaca karyanya. Amanat tersebut didapat setelah kita
memahami tema, rasa, dan nada sebuah puisi. Penghayatan terhadap
amanat sebuah puisi tidak secara objektif, melainkan subjektif dan
umum, artinya berdasarkan interpretasi atau penafsiran pembaca.
Pesan yang disampaikan oleh penyair di dalam puisi cenderung
bersifat implisit atau tersembunyi. Amanat yang hendak disampaikan
oleh penyair mungkin secara sadar berada dalam pikiran penyair,
namun lebih banyak penyair tidak sadar akan amanat yang diberikan50.
Untuk itulah penafsiran pembaca menjadi penting dan kemungkinan
adanya amanat yang berbeda-beda berdasarkan pengalaman pembaca
dalam menerima suatu bacaan.
E. Pembelajaran Menulis Puisi
Pembelajaran puisi di dalam kelas berbeda dengan pembelajaran materi-
materi kebahasaan lainnya. Puisi yang termasuk ke dalam lingkup dunia sastra
biasanya tidak banyak peminatnya. Keadaan tersebut ternyata membawa opini
sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa puisi bukanlah hal yang
48 Ibid, h. 125 49 Ibid. 50 Ibid, h. 130
32
berguna dalam dunia yang semakin modern ini. Sementara kemajuan
teknologi menyajikan kemajuan di segala bidang ilmu eksak dan sebagainya.
Kurangnya pemahaman dan wawasan terhadap karya yang dibaca dapat
menjadi penyebab hal itu terjadi.
Seorang siswa bukan tidak mungkin dapat mempelajari hal baru hanya
dari membaca sebuah puisi. Setiap kata dalam puisi memiliki makna yang bisa
saja dimaknai dengan berbagai macam konteks. Tujuan pengajaran puisi di
sekolah adalah agar siswa memperoleh kesadaran yang lebih terhadap dirinya
sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar dan memperoleh kesenangan dan
pengetahuan dasar tentang puisi.51 Siswa dapat belajar sekaligus menghibur
diri dengan membaca puisi. Maka dapat dikatakan pula bahwa pengajaran
puisi kepada siswa bertujuan agar siswa memperoleh kesenangan dari
membaca dan mempelajari puisi pada waktu senangnya.52 Beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh pengajar puisi agar tujuan tersebut dapat tercapai
adalah sebagai berikut:
1. Pengajar hendaknya menghindarkan diri dari cara pemberian
penjelasan yang berlebihan.
2. Suatu unit puisi hendaknya dibelajarkan secara terpadu.
3. Pengajar puisi dapat meminta subjek didik untuk seseorang bisa
mengemukakan pendapatnya secara puitis. Pengajar harus
mengarahkan agar mereka secara sadar merespons puisi.
4. Pengajar sebaiknya menolong subjek didik untuk mengarahkan bahwa
subjek puisi ditulis untuk segala hal.53
Tercapainya suatu tujuan pengajaran puisi tentu tidak lepas dari metode
yang digunakan oleh seorang pengajar. Untuk itu, Emzir dan Saifur Rohman
telah merincikan langkah-langkah secara umum yang dapat ditempuh dalam
mengajarkan puisi antara lain:54
51 Emzir dan Salfur Rohman, Teori dan Pengajaran Sastra. (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2016) h. 248 52 Ibid,. 53 Ibid,. h. 248-249 54 Ibid,.
33
1. Tahap pemahaman struktur global puisi.
2. Tahap pemahaman penyair dan kenyataan sejarah.
3. Tahap telaah unsur-unsur puisi yang meliputi struktur fisik dan
struktur batin puisi.
4. Tahap sintesis dan interpretasi.
Setelah pengajaran puisi berjalan, tidak ada jaminan bahwa siswa akan
dapat langsung menulis puisi. Menulis sebuah puisi memang tidak mudah
namun bukan berarti mustahil. Perlu dilakukan latihan-latihan yang dapat
menunjang keterampilan siswa. Latihan penulisan puisi ini tidak hanya
mempertajan pengamatan dan meningkatkan kemampuan bahasa tetapi juga
dapat memperoleh minat segar yang muncul dari kedalaman puisi itu sendiri,55
sehingga dapat melahirkan bakal penulis puisi nantinya.
Selanjutnya, Emzir dan Saifur Rohman menjelaskan bagaimana sebaiknya
memulai pembelajaran menulis puisi,
Seperti pembinaan keterampilan yang lain, kita dapat
memanfaatkan model untuk membina keterampilan menulis puisi
ini. Dan hendaklah kita menggunakan model yang cocok serta
mudah untuk ditiru. Meski dalam pelajaran sastra siswa mungkin
telah mempelajari puisi yang rumit baik rima, irama, erta unsur
kebahasaannya; untuk latihan ini mereka belum perlu menuliskan
puisi semacam itu. Puisi yang cocok sebagai model untuk latihan
menulis, biasanya puisi yang berbentuk bebas dan sederhana, berisi
hasil pengamatan yang berupa imbauan atau pernyataan.56
Biarkan siswa mengenal berbagai macam kiasan yang dapat digunakan
dalam menulis puisi sebagai sarana dalam menambah wawasan mereka.
Latihan seperti ini akan memudahkan siswa dalam mengekspresikan makna
dengan kosa kata yang terbatas. Banyaknya puisi Indonesia yang mengandung
kiasan atau metafor juga menguntungkan. Hal ini juga dapat digunakan oleh
siswa sebagai model latihan menulis puisi.
55 Emzir dan Saifur Rohman, Op. Cit., h. 118 56 Emzir dan Saifur Rohman, Ibid,.
34
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran dan
menulis puisi sudah pernah dilakukan oleh beberapa mahasiswa dari berbagai
universitas, antara lain oleh Erlita Winda Khristyanti, Rian Dana Abidin, dan
Nur Kholillah, dkk. Penelitian-penelitian tersebut tentu memiliki persamaan
dan perbedaan dengan penelitian ini. Berikut penulis jabarkan persamaan dan
perbedaan tersebut:
1. Erlita Winda Khristyanti merupakan mahasiswa program studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta. Erlita melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Keterampilan Menulis Puisi melalui Penerapan Model Active Learning
Teknik Sort Card Siswa Kelas V Sekolah Dasar 1 Pedes, Sedayu, Bantul
Tahun Ajaran 2013/2014” pada tahun 2014. Peningkatan hasil
keterampilan menulis puisi menggunakan model Active Learning teknik
Sort Card pada siklus I sebesar 11,35, kondisi awal 62,75 meningkat
menjadi 74,10 dan pada siklus II meningkat sebesar 17,77 menjadi 80,52.
Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa keterampilan menulis puisi
siswa telah meningkat setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model Active Learning teknik Sort Card.57
Persamaan penelitian yang dilakukan Erlita dengan penelitian ini yaitu
menggunakan variabel keterampilan menulis puisi. Perbedaannya,
penelitian Erlita fokus pada penerapan Model Active Learning teknik Sort
Card sedangkan penelitian ini menggunakan media pembelajaran
audiovisual atau video akun Instagram Shift.
2. Rian Dana Abidin merupakan mahasiswa program studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mahasaraswati Denpasar. Rian melakukan penelitian dengan
judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi melalui Model
57 Erlita Winda Khristyanti, Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Penerapan
Model Active Learning Teknik Card Sort Siswa Kelas VA Sekolah Dasar 1 Pedes, Sedayu, Bantul
Tahun Ajaran 2013/2014, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014) diunduh pada 25
Juli 2018 pukul 11.48 WIB.
35
Pembelajaran Kontekstual dengan Inspirator Gambar Peristiwa pada Siswa
Kelas VIII A SMP Albanna Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014” pada
tahun 2014. Hasil penelitian menulis puisi dengan model pembelajaran
kontekstual dengan inspirator gambar pada siswa kelas VIII A SMP
Albanna Denpasar dapat meningkat, ini dapat dilihat dari peningkatan nilai
rata-rata yang diperoleh siswa pada tes awal (pra test) jumlah rata-rata
4,09 dengan kategori kurang, pada siklus I mengalami peningkatan nilai
rata-rata 5,3 dengan kategori hampir cukup, siklus II mengalami
peningkatan nilai rata-rata siswa menjadi 6,6 dengan kategori cukup, dan
pada siklus III juga mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa menjadi
8,0 dengan kategori baik.58
Persamaan penelitian yang dilakukan Rian dengan penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan variabel keterampilan menulis puisi. Perbedaan
penelitian Rian dengan penelitian ini dapat dilihat dari penerapan model
pembelajaran kontekstual dengan inspirator gambar sedangkan penelitian
ini berfokus pada penggunaan media pembelajaran audiovisual atau video
akun Instagram Shift.
3. Desi Yulianti merupakan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Desi melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Media Video Akun Instagram Liputan6 terhadap
Kemampuan Menulis Eksposisi pada Siswa Kelas VIII-B SMP Al Hasra
Bojongsari Depok” pada tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan terhadap kemampuan menulis karangan eksposisi
dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas VIII-B SMP Al
Hasra Bojongsari Depok. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian dalam
hasil pretest dan posttest. Pada hasil pretest nilai rata-rata yang diperoleh
58 Rian Dana Abidin, Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi melalui Model
Pembelajaran Kontekstual dengan Inspirator Gambar Peristiwa pada Siswa Kelas VIII A SMP
Albanna Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014, (Denpasar: Universitas Mahasaraswati Denpasar,
2014) diunduh pada 25 Juli 2018 pukul 12.06 WIB.
36
adalah 67,85. Setelah dilakukan tes pertama kemudian dilakukan tes kedua
atau posttest dengan diperoleh nilai rata-rata yang diperoleh adalah 84,2.59
Persamaan penelitian yang dilakukan Desi dengan penelitian ini yaitu
sama-sama menggunakan media video akun instagram sebagai media
pembelajaran. Perbedaan penelitian Desi dengan penelitian ini terdapat
pada materi pembelajaran menulis teks eksposisi, sedangkan penelitian ini
menggunakan materi pembelajaran menulis puisi.
59 Desi Yulianti, Pengaruh Media Video Akun Instagram Liputan6 terhadap Kemampuan
Menulis Eksposisi pada Siswa Kelas Viii-B SMP Al Hasra Bojongsari Depok, (Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018), diunduh pada 01 Agustus 2018 pukul
10.00 WIB.
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode dalam sebuah penelitian dapat dikatakan sebagai jalan yang dapat
menghantarkan peneliti mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ilmiah
metode menjadi amat penting, tanpa adanya metode tujuan penelitian tidak
mungkin dicapai dengan baik.
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan sejak proposal diajukan hingga skripsi selesai
ditulis, yaitu sejak Juli 2018 – Desember 2018
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMPIT Al-Lauzah yang berlokasi di jalan Palapa
Raya, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
B. Metode Penelitian
Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam
proses penelitian.1 Metode penelitian dapat disimpulkan sebagai jalan yang
digunakan peneliti untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapinya
selama proses penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
deskripsi tentang suatu keadaan. Penelitian deskriptif bertujuan memberikan
gambaran tentang suatu gejala tertentu.2 Penelitian ini tidak menguji hipotesis
atau tidak menggunakan hipotesis, melainkan hanya mendeskripsikan
1 Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017), h. 24. 2 Sukandarrumidi M. dan Haryanto, Dasar-dasar Penulisan Proposal Penelitian,
(Yogyakarta: Gadjah Mada Press, Cet. Ke-2, 2014), h. 17.
38
informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti.3 Penelitian
pada skripsi ini adalah mendeskripsikan informasi berupa kemampuan menulis
puisi yang dilakukan di SMPIT Al-Lauzah, Tangerang Selatan. Informasi
dituangkan dengan menggunakan kata-kata tertulis. Tujuan penelitian ini
adalah untuk melihat kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan
menggunakan media video akun Instagram Shiftmedia.id.
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk mengadakan perhitungan
secara kuantitas.4 Penggunaan media video akun Instagram Shiftmedia.id
terhadap menulis puisi dijelaskan dengan kata-kata yang terperinci sesuai
dengan kejadian sebenarnya. Metode penelitian deskriptif kualitatif sesuai
dengan penelitian dalam skripsi ini.
C. Objek dan Subjek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah puisi yang ditulis siswa-siswi kelas VIII
SMPIT Al Lauzah, Tangerang Selatan yang berjumlah 11 puisi. Peneliti
menjadikan karangan puisi sebagai objek dalam penelitian ini untuk
mengetahui kemampuan menulis puisi siswa-siswi kelas VIII SMPIT Al
Lauzah dengan menggunakan media video akun Instagram Shiftmedia,id.
Sementara itu, subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas VIII
SMPIT Al Lauzah, Tangerang Selatan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara dalam mengumpulkan data yang
akan diteliti. Pengumpulan data harus menentukan teknik pengumpulan yang
tepat dan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Penggunaan teknik dan
alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang
3 Mardalis, Op Cit., h. 26. 4 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian,
(Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, Cet. Ke-3, 2016), h. 21.
39
objektif.5 Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
teknik observasi, dokumentasi dan tes.
Peneliti menjelaskan materi tentang puisi bebas. Kemudian siswa dibagi
menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok diberikan media video yang
berbeda dari akun Instagram Shiftmedia.id. Video pertama menceritakan
tentang kekecewaan apabila manusia bergantung kepada manusia lainnya.
Video kedua menceritakan tentang bagaimana manusia seharusnya hanya
berharap kepada Allah, bahwa segala urusan harus melibatkan Allah dan setiap
kejadian pasti ada pelajaran yang bisa diambil. Video ketiga menceritakan
tentang Allah sangat menyukai orang-orang yang bertobat kemudian belajar
untuk memperbaiki diri. Peneliti mendapatkan video tersebut dari akun
Instagram Shiftmedia.id yang diunduh dan ditampilkan sebagai media
pembelajaran. Siswa lalu menulis puisi sesuai dengan media video yang
diberikan.
Upaya untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam menulis
puisi dengan menggunakan media video, peneliti mengadakan tes praktik
menulis puisi kepada siswa kelas VII Muhammad Al-Fatih pada tanggal 28
Agustus 2018. Siswa diberikan waktu untuk mengerjakan tes selama sekitar 50
menit.
1. Teknik Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatan suatu
objek, secara sistematik fenomena yang diselidiki.6 Observasi merupakan
cara yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengamati objek.
Pengamatan dilakukan dengan teliti dan saksama agar dapat dideskripsikan
dengan jelas dalam penelitian. Observasi adalah melakukan pengamatan
dan pencatatan suatu objek, secara sistematik fenomena yang diselidiki.7
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan oleh peneliti dengan memberikan
5 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. Ke-2,
2010), h. 158. 6 Sukandarrumidi M. dan Haryanto, Op. Cit. h. 35. 7 Ibid,.
40
stimulus-stimulus yang mengarah pada sejauh mana pengetahuan mereka
mengenai akun Instagram Shiftmedia.id dan intensitas mereka megakses
aplikasi Instagram. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
bagaimana siswa dan siswi SMPIT AL-Lauzah, Tangerang Selatan
menggunakan Instagram dan apakah mereka mengetahui dan menjadi
followers akun Instagram Shiftmedia.id @pemudahijrah atau tidak.
2. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku
tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian.8 Pengumpulan data dilakukan
dengan melampirkan dokumen sebagai bukti bahwa penelitian dilakukan
sesuai dengan metode penelitiannya. Data yang dikumpulkan berupa lembar
kerja siswa dalam menulis puisi dan gambar (foto) kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan di SMPIT Al-Lauzah, Tangerang Selatan. Peneliti
mengumpulkan lembar kerja siswa dan mendokumentasikan kegiatan
belajar mengajar di kelas.
3. Tes
Tes ialah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan
dasar bagi penetapan skor angka. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah tes praktik. Tes praktik yang dilakukan oleh siswa adalah menulis
puisi yang telah diputarkan video sebagai medianya. Setelah diputarkan
video, siswa dituntut untuk kreatif dalam menulis puisi yang harus
disesuaikan dengan tema yang terdapat dalam video. Selain kreatif, siswa
juga dituntut untuk mandiri karena siswa menulis puisi secara individu.
E. Instrumen Penelitian
8 S. Margono, Op. Cit., h. 181
41
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan
informasi sesuai dengan data yang diperlukan. Instrumen penelitian merupakan
alat yang dipakai untuk menjembatani antara subjek dan objek (secara
substansial antara hal-hal teoretis dengan empiris, antara konsep dengan data),
sejauh mana data mencerminkan konsep yang ingin diukur pada instrumen
yang dipergunakan untuk mengumpulkan data.9 Instrumen yang digunakan
perlu dirancang terlebih dahulu agar mendapatkan data yang akurat. Instrumen
dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa berupa naskah puisi yang telah
dilakukan dalam pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
non statistik. Dalam hal ini penelitian kualitatif mengajak seseorang untuk
mempelajari sesuatu masalah yang ingin diteliti secara mendasar dan
mendalam sampai ke akar-akarnya.10 Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menjelaskan penggunaan media video akun Instagram
Shiftmedia.id dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII di
SMPIT Al-Lauzah, Tangerang Selatan.
1. Menyiapkan video
Peneliti menyiapkan beberapa video yang dijadikan sebagai media video
dalam pembelajaran menulis puisi yang diunduh dari akun Instagram
Shiftmedia.id. Di antaranya berjudul, “Jangan Kecewa (part II)”, “Keep The
Faith”, dan “Taubat”.
2. Materi pembelajaran menuis puisi menggunakan media video akun
Instagram Shiftmedia.id.
Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran puisi kepada siswa dan siswi
SMPIT Al-Lauzah, Tangerang Selatan sebagai langkah awal dalam
9 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung:
PT Refika Aditama, Cet. Ke-2, 2014), h.94. 10 S. Margono, Op. Cit., h. 190
42
pembelajaran menulis puisi. Pada tahap ini mereka mengenal apa itu puisi,
struktur pembangun puisi, dan bagaimana menulis puisi dengan baik.
3. Menulis puisi bertema keagamaan menggunakan media video akun
Instagram Shiftmedia.id
Setelah mereka sudah mengetahui secara teori apa itu puisi, peneliti
memberikan latihan sebagai cara untuk melatih siswa dan siswi SMPIT Al-
Lauzah, Tangerang Selatan untuk menulis puisi.
4. Struktur batin puisi menurut Herman J. Waluyo
Peneliti menggunakan teori Herman J. Waluyo dalam penelitian ini sebagai
acuan dalam menilai kaya puisi yang siswa dan siswi telah buat. Struktur
batin puisi menurut Herman J. Waluyo antara lain:
a. Tema
b. Persasaan (Feeling)
c. Nada dan Suasana
d. Amanat (pesan)
5. Analisis Data Tes
Analisis data tes dapat menentukan kemampuan siswa dalam menulis puisi
dengan menggunakan media video akun Instagram Shiftmedia.id. Peneliti
menggunakan pedoman penilaian keterampilan menulis puisi yang
didasarkan pada teori Herman J. Waluyo sebagaimana tabel 3.1 sebagai
berikut:
Tabel. 3.1
Lembar Penilaian Keterampilan Menulis Puisi
Herman J. Waluyo (1995:106)
Keterangan:
I = Tema
No. Aspek yang dinilai Skor maksimal
1. Tema 25
2. Perasan 25
3. Nada dan Suasana 25
4. Amanat 25
43
II = Perasaan
III = Nada dan Suasana
IV = Amanat
Aspek penilaian tersebut merupakan kesesuaian kemampuan
menulis puisi dengan menggunakan media video akun Instagram
Shiftmedia.id. Penentuan kriteria dengan perhitunagan rentang nilai yang
dikategorikan menjadi 4 (empat) macam menurut Ahmad Rofi’udin dan
Darmiyati Zuhdi pada table 3.211 berikut.
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Puisi
11 Ahmad Rofi’udin dan Darmiyati Zuhdi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Perguruan Tinggi. (Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, 1999), h. 307
No. Angka Keterangan
1. 86-100 Sangat Baik (SB)
2. 76-85 Baik (B)
3. 56-75 Cukup (C)
4. 10-55 Kurang (K)
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil SMPIT Al-Lauzah
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMPIT Al-Lauzah
Memiliki lembaga pendidikan yang berkesinambungan dan saling
menguatkan untuk mencapai sebuah tujuan adalah cita-cita yang dimiliki
oleh seluruh orang yang berada di lingkungan kependidikan Al-Lauzah.
Cita-cita untuk menghadirkan sebuah wadah yang dapat merangkul dan
menghadirkan sosok generasi muda berkarakter, memiliki pengetahuan
yang banyak serta berdedikasi tinggi.
Alhamdulillah dengan semangat untuk memberikan pendidikan yang
berkesinambungan yang sesuai fitrah anak, bahwa setiap anak cerdas dan
mempunyai bakatnya masing-masing, SMPIT Al-Lauzah pun mulai
memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang akan memberikan service
excellent dalam setiap pembelajarannya. Terselip doa yang sangat di dalam
nama Al-Lauzah, sebuah nama yang memiliki arti ‘sukses dan bermanfaat’
. Sukses bukan hanya untuk sebagian kecil orang-orang baik yang pertama
kali merintisnya, namun sukses dalam arti yang luas, sukses untuk peserta
didik di setiap zaman yang akan dilaluinya, sukses untuk para guru-guru dan
seluruh orang-orang mulia yang ada di dalamnya, sukses untuk para
orangtua cerdas yang senantiasa membuka pikiran dan hati terhadap
perubahan hingga sukses untuk mengembalikan kejayaan peradaban Islam.
Detik demi detik perjalanan usia, kian hari kian berusaha mewujudkan
konsep pendidikan Islam yang sebenarnya. Banyak tempat yang dikunjungi
untuk menemukan pencerahan. Banyak hikmah yang kami petik, banyak
pelajaran yang kami dapat. Hingga menjadikan kami semakin berazzam
kuat bahwa kami mampu dan kami bisa. Kami akan terus menerus
mengembangkan diri, secara terus menerus mengembangkan kemampuan
SMPIT terutama guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan.
45
Mempelajari ilmu yang mengandung kebenaran dan mengamalkannya
merupakan fitrah ilahiyyah yang Allaah titipkan. Semoga kedepan Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu Al-Lauzah akan semakin mewarnai
negeri ini dengan pancaran sistem dan konsep pendidikan Islami. Semoga
Allaah mengeratkan hidayah untuk setiap hambaNya yang selalu bersyukur.
2. Struktur Kepengurusan
Dalam struktur kepengurusan Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Al-Lauzah, setiap jabatan memiliki perannya masing-masing,
terdiri atas :
1. Mohamad Amirudin, S. T. selaku Ketua Yayasan Sekolah Islam
Terpadu Al-Lauzah.
2. Aulia Yulisa Rachmah, S. Pd. selaku Direktur Pendidikan Sekolah Islam
Terpadu Al-Lauzah.
3. Sahiska Prahasti Erly, S. Pd. selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama
Islam Terpadu Al-Lauzah.
4. Indah Herlawati, S. Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu Al-Lauzah.
5. Tita Puspitasari selaku Kepala Bidang Kurikulum Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu Al-Lauzah.
Berikutnya terlampir deskripsi pekerjaan dari masing-masing jabatan
yang terdapat dalam kepengurusan Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Al-Lauzah.
Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMPIT Al Lauzah
46
3. Visi Misi SMPIT Al-Lauzah
1. Visi SMPIT Al-Lauzah
“Menjadi sahabat orang tua dan siswa yang aktif mewujudkan generasi
balig, berakhlak islami, jujur, disiplin, bermutu, khusyuk dan
bermanfaat“.
2. Misi SMPIT Al-Lauzah
1. Mengintegrasikan kurikulum DikNas dengan berbagai model
pembelajaran dan konsep BCCT yang mengembangkan nilai-nilai
Islami dalam keseharian, berorientasi pada pengembangan aqidah,
akhlak, self concept dan multiple intelligences.
2. Mempersiapkan siswa/i untuk tangguh, memiliki conventional
social knowledge, trust, life attitude, foreign languange dan benefit
product.
3. Mempersiapkan siswa agar mampu menjadi generasi dewasa yang
berakal.
4. Menjadikan sekolah dan orangtua adalah guru dan sahabat
pendamping siswa.
47
4. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMPIT Al-Lauzah Tahun
Pelajaran 2018 – 2019. Terdiri dari kepala sekolah, wakil bidang kurikulum,
wakil bidang kesiswaan, wakil bidang humas, wakil kelas, dan guru mata
pelajaran. Sahiska Prahati Erly, S. Pd. selaku kepala sekolah dan guru
Bahasa Indonesia. Indah Herlawati selaku wakil bidang kesiswaan dan guru
Matematika, Tita Puspitasari selaku wakil bidang kurikulum dan guru
Bahasa Inggris, Andi Masita, S. P. selaku wakil bidang humas, Yani selaku
kepala tata usaha, Herlina Yusdarti, S. Pd. selaku kepala bidang data dan
informasi dan guru Sosial.
Asri Amelia selaku kepala bidang keuangan. Ishaq Robin selaku kepala
bidang pendidik dan kependidikan dan guru Bahasa Indoensia dan
Komputer. Muhammad Adnan, S. Sy selaku kepala bidang sarana dan
prasarana dan guru Olahraga. Abdus Shomad Mubarok selaku guru seni.
Hilmawati, S. Pd.. selaku guru PAI. Junaedi Noor Hidayah, S. Pd.. selaku
guru Matematika. Ahmad Fauzi, S. Hum selaku guru Bahasa Arab. Marlina
Ajeng Nazilah selaku guru Sains. Dedi Ariwibowo selaku staff keamanan.
Nawi selaku staff keamanan. Ryan selaku staff keamanan. Arifin selaku staf
kebersihan sekolah.
B. Analisis Pembelajaran Menulis Puisi Menggunakan Media Video Akun
Instagram Shiftmedia.id
Berikut merupakan hasil analisis data siswa dalam menulis puisi dengan
menggunakan media video akun Instagram Shiftmedia.id. Analisis menulis
puisi terdiri dari kategori sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang (K).
Nadhil
Kecewa
hidup bersama-sama sampai Tua
48
susah senang selalu kita hadapi
Aku Tak pernah lupa
kurasakan hidup bahagia
walau serba seadanya
susahnya luar biasa
kau merasa sedih pandanglah
di langit kau akan
sadar Allah setia bersamamu
mendengar suara kencang dari
sana ada yang lagi marah
di situ
Analisis:
Puisi yang ditulis Nadhil memiliki tema yang disampaikan secara eksplisit
atau langsung. Pembaca dapat menemukan tema dalam puisi tersebut dari diksi
yang digunakan. Baris pertama dalam puisi Nadhil berbunyi, “hidup bersama-
sama sampai Tua”, “susah senang selalu kita hadapi”, “walau serba
seadanya” mengindikasikan tema dalam puisi Nadhil adalah kesetiaan. Tema
kesetiaan tidak sesuai dengan media video yang diberikan peneliti. Tema yang
sudah ditentukan peneliti dalam penulisan puisi ini adalah kecewa, yaitu
kekecewaan yang timbul apabila manusia bergantung kepada manusia lainnya.
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Puisi Nadhil memiliki diksi-diksi yang mengarah pada perasaan haru, di
antaranya; hidup bersama-sama, kita hadapi, serba seadanya, susahnya, sedih,
dan setia. Nadhil menggambarkan bahwa mereka tetap bersama hingga usia
mereka renta walaupun kesusahan sering kali datang namun tetap bahagia
dengan segala keterbatasannya. Hal ini disampaikan dalam puisinya dengan
bunyi, “kurasakan hidup bahagia walau serba seadanya”.
49
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh Nadhil
mengungkapkan nada menasihati dengan menggambarkan kesetiaannya yang
terdapat pada bait pertama dan kedua. Sementara suasana yang hadir adalah
suasana haru dan tenang. Pada bait terakhir berbunyi, “kau merasa sedih
pandanglah | di langit kau akan | sadar Alah setia bersamamu” yang
bermaksud bahwa Allah selalu ada ketika seseorang sedang merasa sedih
maupun bahagia.
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Nadhil, amanat disampaikan secara
eksplisit atau langsung. Amanat dapat ditemukan dengan jelas oleh pembaca
pada kutipan, “kau merasa sedih pandanglah | di langit kau akan | sadar Allah
setia bersamamu”.
Aspek yang dinilai Skor
I 17
II 18
III 20
IV 15
Total 70
Harisa
Kecewa
air mukaku mengeruh.
hatiku berteriak marah.
mataku berkaca-kaca
pikiranku berkecambuk.
..
50
tercabut sudah percaya ini
benih yang semula tertanam dalam.
kini tertutupi oleh rasa kecewa yang mendalam.
runtuh sudah rasa percaya.
ujung ke ujung ruang penuh oleh rasa marah.
ku bersimpuh di atas pijakan.
tangisku semakin pecah.
tiap kali kenangan itu terbesit.
Analisis:
Puisi yang ditulis Harisa memiliki tema yang disampaikan secara eksplisit
atau langsung. Pembaca dapat menemukan tema dalam puisi tersebut dari diksi
yang digunakan. Baris kedua dalam puisi Harisa jelas menyatakan gagasan
utama atau tema, yakni kecewa sebagaimana kutipan berikut, “benih yang
semula tertanam dalam. | kini tertutupi oleh rasa kecewa yang mendalam.”.
Puisi yang ditulis Harisa memiliki tema yang sesuai dengan media video yang
diberikan peneliti. Tema yang sudah ditentukan peneliti dalam penulisan puisi
ini adalah kecewa, yaitu kekecewaan yang timbul apabila manusia bergantung
kepada manusia lainnya.
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Puisi Harisa memiliki diksi-diksi yang mengarah pada perasaan gelisah,
di antaranya; hatiku berteriak, pikiranku berkecamuk, runtuh, tangisku, dan
pecah. Harisa menggambarkan rasa kecewanya dengan emosi yang meluap-
luap, kegelisahannya muncul akibat kekecewaan yang dirasakannya hingga
meruntuhkan rasa percaya.
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh Harisa
mengungkapkan nada pemberontakkan dengan menggambarkan hati yang tak
lagi percaya setelah dikecewakan. Hal ini tersurat dalam bait pertama dan
kedua. Sementara suasana yang hadir adalah suasana mencekam dan kesedihan
51
yang mendalam. Suasana mencekam jelas tergambar pada bait pertama puisi,
“air mukaku mengeruh. | hatiku berteriak. | mataku berkaca-kaca | pikiranku
berkecamuk.” Sementara suasana sedih yang mendalam tergambar pada baik
kedua dan ketiga dalam puisi Harisa.
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Harisa yang memiliki tema kecewa
memiliki amanat yang disampaikan secara implisit atau tidak langsung.
Amanat yang dapat ditemukan adalah ketika kekecewaan itu menguasai hati,
menjadikannya sesuatu yang tidak terkendali, maka kembali kepada pijakan
yang benar dapat menenangkan hati meskipun kekecewaan itu sering kembali.
Namun Harisa menggunakan diksi “bersimpuh” sebagai penenang rasa kecewa
yang juga dapat bermakna doa atau sholat.
Aspek yang dinilai Skor
I 20
II 20
III 23
IV 23
Total 86
Dzakhwan
Kecewa
setiap manusia pasti memiliki kecewa
karena kecewa datang dari masalah
timbul masalah dari perbuatan
Bagaikan kayu dibakar api
kalau masih memiliki kecewa
bagaikan hati masih gelap
karena masalah bisa dipecahkan
seperti jaga perbuaan
52
maka maafkan orang lain
jika kita masih kecewa
banyak berigtifar
seperti susu diminum habis
Analisis:
Puisi yang ditulis Dzakhwan memiliki tema yang disampaikan secara
eksplisit atau langsung. Pembaca dapat menemukan tema dalam puisi tersebut
dari diksi yang digunakan. Diksi “kecewa” konsisten digunakan Dzakhwan
untuk menggambarkan tema yang ada dalam puisi. Setiap baris memiliki diksi
“kecewa” namun dalam pandangan yang berbeda-beda. Baris pertama,
“kecewa” disimbolkan sebagai hal yang manusiawi, “setiap manusia pasti
memiliki kecewa” sebagaimana manusia pada umumnya. Kemudian masih
pada baris berikutnya pada bait yang sama Dzakhwan melanjutkan, “karena
kecewa datang dari masalah”. Sebagai makhluk sosial, manusia satu dengan
lainnya berkomunikasi dan terkadang menimbulkan konflik dalam
bersosialisasi.
Pun begitu pada baris kedua dan ketiga. Diksi “kecewa” menjadi kata kunci
dalam puisi Dzakhwan. Tema puisi yang ditulis Dzakhwan memiliki tema yang
sesuai dengan media video yang diberikan peneliti. Tema yang sudah
ditentukan peneliti dalam penulisan puisi ini adalah kecewa.
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Diksi-diksi yang digunakan penulis dapat mewakili perasaan yang ada
pada sebuah puisi. Puisi Dzakhwan menggunakan diksi-diksi yang mengarah
pada perasaan haru dan kasih, di antaranya; masalah, perbuatan, hati, gelap,
maafkan, dan istigfar. Selain penggunaan diksi, Dzakhwan juga menambahkan
perumpamaan-perumpamaan seperti, bagaikan hati masih gelap dan seperti
susu diminum habis. Dzakhwan menggambarkan rasa kecewanya dengan
lembut dan perlahan.
53
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh
Dzakhwan mengungkapkan nada puisi yang berisi nasihat kepada orang yang
mengalami kekecewaan. Sebagaimana tergambar dalam setiap bait. Dzakhwan
memilih menjadi penengah. Bait pertama Dzakhwan membicarakan sifat
alamiah manusia, kemudia pada biat kedua, Dzakhwan mencoba memahami
orang yang masih memiliki rasa kecewa dalam hatinya, dan pada bait ketiga,
Dzakhwan hadir sebagai penasihat dan mengumpamakan bagaimana harusnya
kecewa diatasi, “maka maafkan orang lain | jika kita masih kecewa | banyak
berigtifar”. Sementara suasana yang terbagung adalah suasana damai dan
saling memaafkan dengan penggunaan-penggunaan diksi pada setiap barisnya.
“kalau masih memiliki kecewa | bagaikan hati masih gelap”.
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Dzakhwan yang dengan tema kecewa
memiliki amanat yang disampaikan secara eksplisit dan langsung. Amanat
yang dapat ditemukan adalah manusia sebagai makhluk sosial terkadang lupa
bahwa kekecewaan bisa saja timbul akibat tidak saling berinteraksi antara
manusia satu dengan lainnya. Konflik mudah muncul ketika tidak ada
komunikasi yang baik, bahkan dari sikap atau perilaku yang tidak berkenan.
Hal ini disampaikan dengan baik dalam puisinya, “karena kecewa datang dari
masalah | timbul masalah dari perbuatan”.
Aspek yang dinilai Skor
I 23
II 20
III 18
IV 21
Total 82
Revo
54
Kecewa
kecewa itu mudah tapi
untuk memaaf kan sesorang
yang dia selalu kecewa
untuk memaf kan orang kecewa
Itu tidak mudah.
Jangan sampai kita
kecewa sampai
diri kita pebutus
asa untuk bunuh diri
Jangan pernah melanggar
perintah kedua orang tua
Jika kalian membantah akan timbul perasaan
kecewa.
Analisis:
Puisi yang ditulis Revo memiliki tema yang disampaikan secara eksplisit
atau langsung. Pembaca dapat menemukan tema dalam puisi tersebut dari diksi
yang digunakan. Diksi “kecewa” selalu hadir dalam setiap bait puisi Revo, ini
menguatkan tema yang dibawa adalah kecewa. Selain diksi itu, ada juga diksi
pendukung seperti “maafkan” yang juga hadir dalam puisi Dzakhwan. Gagasan
pokok puisi Revo tergambar dalam bait ketiga, yaitu: Jangan pernah
melanggar | perintah kedua orang tua | Jika kalian membantah akan timbul
perasaan kecewa. Puisi yang ditulis Revo memiliki tema yang sesuai dengan
media video yang diberikan peneliti. Tema yang sudah ditentukan peneliti
dalam penulisan puisi ini adalah kecewa.
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Puisi Revo memiliki diksi-diksi yang mengarah pada perasaan
mengasihi, di antaranya; kecewa, memaaf kan, tidak mudah, putus, asa, bunuh
55
diri, melanggar, perintah, orang tua, membantah, perasaan. Revo
menggambarkan dalam puisinya bahwa orang mudah membuat orang lain
kecewa, namun sulit bagi kita untuk memaafkan orang yang membuat kita
kecewa. Perasaan haru juga menlingkupi bait ketiga di mana Revo berpesan
agar tidak membantah perintah orang tua agar tidak mengecewakan mereka,
“Jika kalian membantah akan timbul perasaan kecewa.”
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh Revo
mengungkapkan nada puisi yang memberikan nasihat kepada orang agar tidak
mengecewakan orang lain dan bagi yang mengalami rasa kecewa agar tidak
berputus asa. Sementara suasana yang hadir adalah suasana damai dan tenang
dengan sedikit peringatan agar tetap berhati-hati. Hal ini tergambar dalam baik
ketiga puisi Revo, “Jangan pernah melanggar | perintah kedua orang tua | Jika
kalian membantah akan timbul perasaan kecewa.”
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Revo yang memiliki tema kecewa
memiliki amanat yang disampaikan secara eksplisit atau langsung. Amanat
yang dapat ditemukan adalah manusia cenderung sulit menerika rasa kecewa
dan enggan untuk memaafkan, namun pada sisi lain manusia cenderung mudah
membuat orang lain kecewa. Revo menutupnya dengan pesan moral yang
ditujukan kepada pembaca terhadap orang tuanya.
Aspek yang dinilai Skor
I 20
II 18
III 17
IV 22
Total 77
Jasmine
Golongan Manusia setelah Bertemu Titik
56
Terkadang,
Ada masanya manusia bertemu dengan satu titik
Di mana titik itu membawa dampak
Baik dan buruk
Di setiap waktunya titik itu datang
manusia seringkali berpaling
dari jalan yang benar
Namun ada sebagian golongaan manusia
Yang tetap bertahan.
Golongan Manusia itu..
adalah golongan yang selalu berserah diri
kepada pemiliknya
adalah golongan yang selalu mencari
ridho Nya
adalah golongan yang selalu mengikhlaskan
apa yang telah terjadi di dalam hidupnya
adalah golongan yang selalu percaya
Kepada Ilahi Robbi.
Analisis:
Puisi yang ditulis Jasmine memiliki tema yang disampaikan secara implisit
atau tidak langsung. Pembaca dapat menemukan tema dalam puisi tersebut dari
diksi yang digunakan. Jasmine menulis puisi bertema keimanan, hal ini sangat
terasa pada bait ketiga puisi Jasmine, yaitu pada, “adalah golongan yang selalu
berserah diri kepada pemiliknya” juga repetisi-repetisi berikutnya. Hal
tersebut kuat mengindikasikan bahwa yang sedang dibicarakan pada puisi
Jasmine adalah keimanan seseorang saat menemukan titik. Titik di sini bisa
diatikan ujian atau titik jenuh yang menggambarkan ujian terhadap keimanan
itu sendiri. Puisi yang ditulis Jasmine memiliki tema yang sesuai dengan media
57
video yang diberikan peneliti. Tema yang sudah ditentukan peneliti dalam
penulisan puisi ini menggunakan video kedua yaitu tema keimanan.
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Puisi Jasmine menggunakan diksi-diksi yang mengarah pada perasaan
religius, di antaranya; titik, baik, buruk, manusia, berpaling, jalan yang benar,
golongaan manusia, berserah diri, ridho Nya, mengikhlaskan, Ilahi Robbi.
Diksi-diksi tersebut dekat dengan istilah-istilah religiusitas. Perasaan ini terasa
lebih kuat pada akhir bait kedua dan ketiga. “manusia seringkali berpaling |
dari jalan yang benar”. Jalan yang benar di sini berarti norma-norma agama
yang berlaku di masyarakat.
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh Jasmine
mengungkapkan nada puisi yang memberikan nasihat dan instrospeksi diri
bahwa setiap manusia pernah berada pada satu titik terendah atau tertinggi
sebagai bentuk ujian dari Allah. Sebagian golongan tetap beriman dan sebagian
lainnya berpaling dari Allah. "Di setiap waktunya titik itu dating | manusia
seringkali berpaling | dari jalan yang benar | Namun ada sebagian golongaan
manusia | Yang tetap bertahan.” Sementara suasana yang hadir dalam puisi
tersebut adalah suasana damai dan tenang. Pembaca diberikan nasihat yang
sekaligus membuat pembaca menyadari apa yang dimaksud Jasmine.
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Jasmine yang memiliki tema keimanan
memiliki amanat yang disampaikan secara eksplisit atau langsung. Amanat
yang dapat ditemukan bahwa Allah memberikan ujian dalam bentuk yang
bermacam-macam, mereka yang mampu bertahan adalah golongan yang tetap
bertahan berada di jalan tuhan.
Golongan Manusia itu..
adalah golongan yang selalu berserah diri
kepada pemiliknya
adalah golongan yang selalu mencari
ridho Nya
adalah golongan yang selalu mengikhlaskan
apa yang telah terjadi di dalam hidupnya
58
adalah golongan yang selalu percaya
Kepada Ilahi Robbi.
Aspek yang dinilai Skor
I 22
II 23
III 20
IV 22
Total 87
Vania
Tersesat
Detik demi detik
Hari demi hari
Waktu pun berlalu berganti
Tanpa kau sadari
Tanpa kau maknai
Lara, ragu, gundah
Tertumpuk dalam rasuk
Tanpa sempat kau ambil hikmah
Lupa pula 'tuk berpikir baik
Kitab kuning pun berdebu
Penyelamat kau tinggalkan
Entah kapan kau 'kan sadarkan
Bahwa musibah kan berlalu.
Ragu.
Analisis:
59
Puisi yang ditulis Vania memiliki tema yang disampaikan secara implisit
atau tidak langsung. Penggunaan majas dalam puisi cukup mendominasi, perlu
membaca teliti agar dapat menemukan tema yang di kandung puisi tersebut.
Pembaca dapat menemukan tema dalam puisi tersebut dengan memaknai setiap
baris dalam puisi. Vania menulis puisi bertema keimanan, hal ini sangat terasa
pada ketiga bait puisi Vania.
Pada bait pertama Vania menggambarkan potret seseorang yang telah
menjauh dari keimanannya, digambarkan dalam baris puisi yang berbunyi,
“Waktu pun berlalu berganti | Tanpa kau sadari | Tanpa kau maknai”. Lalu
pada bait kedua, Vania menggambarkan lemahnya hati seseorang yang
keimanannya sedang lemah sehingga rasa lara, ragu, dan gundah itu muncul.
Kemudian pada bait ketiga, Vania menggambarkan keimanan semakin sirna
dengan ungkapan “kitab kuning pun berdebu | penyelamat kau tinggalkan”.
Puisi yang ditulis Vania memiliki tema yang sesuai dengan media video yang
diberikan peneliti. Tema yang sudah ditentukan peneliti dalam penulisan puisi
ini menggunakan video kedua yaitu tema keimanan.
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Puisi Vania menggunakan diksi-diksi yang mengarah pada perasaan
sedih bercampur haru, di antaranya; detik demi detik, hari demi hari, berlalu,
sadari, maknai, lara, ragu, gundah, hikmah, kitab, berdebu, penyelamat,
sadarkan, musibah, ragu. Diksi-diksi tersebut membangun sebuah perasaan
yang menjadikan puisi tersebut sedih bercampur haru. Hal ini tersirat dalam
ungkapan puisi, “lara, ragu, gundah | tertumpuk dalam rasuk” dan pada
lanjutan puisi berikutnya.
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh Vania
mengungkapkan nada puisi yang menunjukkan instrospeksi diri saat keimanan
mulai menjauh dan menghilang dalam hati seorang manusia. Hal ini
digambarkan secara kronologis oleh Vania dalam puisinya. Sementara suasana
yang hadir dalam puisi tersebut adalah sunyi, hening, dan haru.
60
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Vania yang memiliki tema keimanan
memiliki amanat yang disampaikan secara implisit atau tidak langsung.
Amanat yang dapat ditemukan adalah keimanan seseorang dapat saja melemah
atau bahkan menghilang seiring berjalannya waktu. Jika tidak segera diperbaiki
dengan membuka kembali ”kitab kuning”.
Aspek yang dinilai Skor
I 23
II 21
III 21
IV 23
Total 88
Aisyah
Keep The Faith
Adilkah hidup ini?
Pantaskah untuk dijalani?
Indahkah untuk dimaknai?
Apa tujuan hidup ini?
Tercipta tanpa disengajai?
Atau sekedar permainan sang illahi?
Bertanyalah ia pada sang rembulan,
Bukankah kehidupan tercipta untuk memenuhi hasrat tuhan?
Mengeluh ia pada sang mentari,
Bukankah kehidupan berjalan sesuai permainan takdir?
Berteriak ia pada semesta,
Bukankah akhirnya kehidupan ini berakhir karena kamauan semata!?
61
Dan tuhan pun menyaksikan,
Sang langit yang menyampaikan beribu pertanyaan
Alam pun menanti jawaban tuhan
Dan tuhan memberikan jawaban
Langit menyaksikan jawaban tuhan
Dan alam menyampaikan melalui sebuah pesan
Pesan yang tersampaikan secara perlahan
Teruntuk seluruh makhluknya,
Tentang kehidupan,
bahwasannya kehidupan tercipta, berjalan, dan berakhir sesuai ketetapan tuhan
Tentang keadilan,
bahwa semua yang terjadi atas campur tangan tuhan
Dan tentang kepercayaan,
Ingatlah tuhan dan sungguh tiada lagi kekhawatiran
Alam dan langit telah menyelesaikan tugasnya, menyampaikan pesan dari
tuhan.
Analisis:
Puisi yang ditulis Aisyah memiliki tema yang disampaikan secara implisit
atau tidak langsung. Seluruh puisi saling berkaitan dengan erat sehingga
membentuk alur cerita yang mengalir saat dibaca. Penggunaan majas
personifikasi dalam menampilkan puisi cukup baik. Tema keimanan yang
disampaikan peneliti tergambar dengan baik dalam puisi. Tema ini sesuai
dengan tema yang sudah ditentukan peneliti dalam penulisan puisi ini
menggunakan video kedua yaitu tema keimanan.
Aisyah dalam puisinya membicarakan keimanan melalui pertanyaan dari
“ia” yang mempertanyakan mengenai kehidupan pada bait pertama.
Adilkah hidup ini?
Pantaskah untuk dijalani?
Indahkah untuk dimaknai?
Apa tujuan hidup ini?
62
Tercipta tanpa disengajai?
Atau sekedar permainan sang illahi?
Kemudian pada bait kedua, ia kembali mempertanyakan kepada benda-
benda yang ada disekitarnya, seperti rembulan, matahari, dan semesta. Hingga
akhirnya jawaban dari pertanyaan juga disampaikan dalam bait terakhir puisi
yang ditulis Aisyah. Hal ini erat kaitannya dengan keimanan seseorang dalam
menjalani takdir tersebut.
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Puisi Aisyah menggunakan diksi-diksi yang mengarah pada perasaan
bingung, ragu, dan penasaran, di antaranya; adilkah, pantaskah, indahkah,
bertanyalah, hasrat tuhan?, mengeluh, permainan takdir?, berteriak, kamauan
semata!?, beribu pertanyaan menanti jawaban, pesan, kehidupan, ketetapan,
kepercayaan, kekhawatiran. Diksi-diksi tersebut membangun sebuah perasaan
yang menjadikan puisi tersebut memunculkan perasaan bingung, ragu, dan
penasaran.
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh Aisyah
mengungkapkan nada puisi yang menunjukkan instrospeksi diri sekaligus
menasihati orang lain. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam puisi
seolah mewakili pertanyaan sang penulis puisi. Kemudian penulis mencoba
memberikan jawaban atas pertanyaannya sendiri sebagai media untuk
memberikan nasihat kepada pembaca.
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Aisyah yang memiliki tema keimanan
memiliki amanat yang disampaikan secara implisit atau tidak langsung.
Amanat yang dapat ditemukan adalah kehdupan tidak melulu berjalan
sebagaimana yang sudah direncanakan. Bagaimana diri ini merespon, itulah
gambaran keimanan seseorang. Jika kita memahami tanda-tanda atau pesan-
pesan Tuhan melalui alam semesta, makan keimanan seseorang dapat
bertambah. Hasilnya adalah berkurangnya keluhan-keluhan atau menjalani
kehidupan dengan bersabar.
63
Aspek yang dinilai Skor
I 23
II 20
III 22
IV 21
Total 86
Ihsan
Taubat
Layaknya, ember yang terjatuh
terjatuh dalam sumur yang gelap
tak ada sinar yang terlihat
bagaikan rumah yang gelap
suatu keinginan muncul dari lubuk hati
keinginan tuk menggapai keberhasilan
bagaikan kepompong yang membungkus diri
menjadi kupu-kupu yang indah,
terus menaik keatas
dengan tekad yang tinggi
hingga sampailah diatas
dengan membawa manfaat yang tinggi
Analisis:
Puisi yang ditulis Ihsan memiliki tema yang disampaikan secara implisit
atau tidak langsung. Puisi Ihsan menggambarkan sesuatu yang berada ditempat
yang rendah, terpuruk, sebagaimana dalam kutipan, “layaknya, ember yang
64
terjatuh | terjatuh dalam sumur yang gelap”. Bait pertama dalam puisi ini
mengandaikan ketika seseorang jatuh di gambarkan dengan sesuatu yang
“gelap”. Kemudian pada bait kedua, Ihsan menggambarkan bagaimana proses
bangkitnya sesuatu yang terjatuh. Dengan menggunakan istilah “kepompong”
mengindikasikan bahwa ada perubahan setelah terjatuh hingga bisa bangkit
kembali. Tema yang diangkat Ihsan dalam puisi ini tidak sesuai dengan media
video kegita yang diberikan peneliti, yaitu tentang taubat. Tema yang diangkat
Ihsan lebih merujuk pada bangkit untuk mencapai keberhasilan.
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Puisi Ihsan menggunakan diksi-diksi yang mengarah pada perasaan
semangat di antaranya; gelap, sinar, lubuk hati, kepompong, indah, tekad,
tinggi. Diksi-diksi tersebut membangun sebuah perasaan yang menjadikan
puisi tersebut memunculkan perasaan penuh semangat untuk bangkit setelah
terpuruk.
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh Ihsan
mengungkapkan nada puisi yang menunjukkan instrospeksi diri sekaligus
menasihati pembaca. Analogi-analogi yang dimunculkan dalam bait ketiga
memberikan kesan yang kuat nasihat yang disampaikan untuk diri penulis dan
juga untuk pembaca sekaligus, sebagaimana kutipan puisi berikut, “dengan
tekad yang tinggi | hingga sampailah diatas | dengan membawa manfaat yang
tinggi.”
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Ihsan yang memiliki tema bangkit untuk
mencapai keberhasilan memiliki amanat yang disampaikan secara eksplisit
atau langsung. Amanat yang dapat ditemukan adalah saat apa yang menjadi
cita-cita harus melalui jalan yang tidak selalu mulus, terkadang harus terjatuh.
Ketika terjatuh maka tidak ada jalan lain selain bangkit dan melanjutkan proses
mencapai keberhasilan hingga terwujud dan memberikan manfaat untuk orang-
orang di sekitar kita.
Aspek yang dinilai Skor
65
I 19
II 20
III 17
IV 19
Total 75
Gazhi
Taubat
bagaikan ember yang terisi penuh
oleh air dan akhirnya tumpah.
seperti dosa yang sudah
tertampung penuh akhirnya tumpah karena taubat
dan sesungguhnya bertaubat itu
di lakukan sebelum ajal
menjemput
karena jika ajal datang tak ada Lagi kata taubat.
dan bagaikan debu yang tersebar
di lantai
dan akhirnya di sapu
dengan satu ayunan
Analisis:
Puisi yang ditulis Gazhi memiliki tema yang disampaikan secara eksplisit
atau langsung. Puisi Gazhi menggambarkan dosa bagaikan air yang tumpah
saat seseorang bertobat, juga menggambarkan dosa sebagai debu yang disapu
bersih ketika bertobat, sebagaimana dalam kutipan pada bait pertama, “seperti
dosa yang sudah | tertampung penuh akhirnya tumpah karena taubat” juga
66
pada bait ketiga “dan bagaikan debu yang tersebar | di lantai | dan akhirnya
di sapu”.
Apa yang digambarkan dalam puisi yang di tulis Gazhi tersurat secara jelas
berbeicara mengenai dosa yang dihapuskan ketika bertobat. Hal ini Gazhi
sampaikan melalui analogi ember yang tumpah dan debu yang disapu dengan
satu ayunan. Tema yang diangkat Gazhi dalam puisi ini sesuai dengan media
video ketiga yang diberikan peneliti, yaitu tentang taubat.
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Puisi Gazhi menggunakan diksi-diksi yang mengarah pada perasaan haru
dan takut di antaranya; dosa, taubat, bertaubat, ajal, debu, dan akhirnya. Diksi-
diksi tersebut membangun sebuah perasaan yang menjadikan puisi tersebut
memunculkan perasaan haru serta rasa takut.
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh Gazhi
mengungkapkan nada puisi yang menunjukkan instrospeksi diri sekaligus
menasihati pembaca. Analogi-analogi yang dimunculkan dalam bait kedua
memberikan kesan yang kuat nasihat yang disampaikan untuk diri penulis dan
juga untuk pembaca sekaligus, sebagaimana kutipan puisi berikut, “dan
sesungguhnya bertaubat itu | di lakukan sebelum ajal | menjemput | karena jika
ajal datang tak ada Lagi kata taubat.”
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Gazhi yang memiliki tema taubat
disampaikan secara eksplisit atau langsung. Amanat yang dapat ditemukan
adalah bahwa taubat dapat menghapus dosa sebanyak apapun itu. Selagi ajal
belum datang, maka bertobatlah sebelum waktunya habis.
Aspek yang dinilai Skor
I 20
II 19
III 17
IV 21
67
Total 77
Fabio
Menjadi Hamba Allah
walau diri kita dalam tekanan
dalam pekerjaan dan pertemanan
walau kita tau hikmahnya
kita akan tau nama allah
sayangi allah swt
jangan ragu dengan allah swt
kita harus tau hikmah allah swt
dan insyaallah kamu akan bahagia dari musibah taubat
ketika kita menjankan taubat
kita harus minta ampun kepada allah
walau kita punya dosa
kita akan menggugurkan dosa
dari bintang dan langit hilang yang penuh dosa
tidak ada bintang dan langit didalamnya
walau kita orang biasa
kita harus jadi anak bertaubat
Analisis:
Puisi yang ditulis Fabio memiliki tema yang disampaikan secara eksplisit
atau langsung. Puisi Fabio menyampaikan dalam puisi yang ditulisnya bahwa
dalam pekerjaan dan pertemanan bisa saja melakukan perbuatan yang tidak
menyenangkan. Apa yang bisa kita lakukan adalah bertobat, memohon ampun
kepada Allah. Fabio dalam puinya menyatakan bahwa biarpun dosa kita
68
memenuhi langit seperti bintang-bintang, Allah akan tetap menerima taubat
kita. Dilihat dari isi puisi, Fabio menulis puisi dengan tema taubat, tema yang
diangkat Fabio dalam puisi ini sesuai dengan media video ketiga yang
diberikan peneliti, yaitu tentang taubat.
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Puisi Fabio menggunakan diksi-diksi yang mengarah pada perasaan haru
dan takut di antaranya; tekanan, pekerjaan, pertemanan, hikmahnya, allah,
sayangi, ragu, insyaallah, bahagia, musibah, taubat. Diksi-diksi tersebut
membangun sebuah perasaan yang menjadikan puisi tersebut memunculkan
perasaan haru serta rasa takut.
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh Fabio
mengungkapkan nada puisi yang menunjukkan instrospeksi diri sekaligus
menasihati pembaca. Seperti kutipan berikut, “sayangi allah swt | jangan ragu
dengan allah swt” dan juga “walau kita punya dosa \ kita akan menggugurkan
dosa”. Sementara suasana yang terbangun setelah membaca puisi Fabio adalah
suasana yang mencerahkan.
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Fabio yang memiliki tema taubat
disampaikan secara eksplisit atau langsung. Amanat yang dapat ditemukan
adalah bahwa sebanyak apapun dosa yang sudah kita perbuat dapat
terhapuskan dengan melaksanakan taubat kepada Allah.
Aspek yang dinilai Skor
I 20
II 18
III 16
IV 19
Total 73
Nayya
69
Membuat Film Baru
Film lama yang telah kulupakan
Kembali terputar di otakku
teringat-ingat lagi kelakuan burukku
ter-Ingat-Ingat lagi sampah yang keluar di mulutku.
Mengapa dari awal aku melupakannya?
Mengapa aku tidak belajar dari kesalahan itu?
Aku sadar, bahwa
Melupakan film lama membuatku tidak berubah.
Aku akan berjuang
Untuk belajar dari kesalahanku
Aku akan belajar
menjadi manusia yang baik
Hingga suatu saat nanti,
Aku akan membuat
Film-film baru
yang lebih baik
Analisis:
Puisi yang ditulis Nayya memiliki tema yang disampaikan secara implisit
atau tidak langsung. Nayya menggambarkan ketakutan terhadap sesuatu yang
pernah ia lakukan di masa lalu di awal-awal puisinya. Penggunaan diksi film
sebagai kiasan pengalamannya sendiri dalam puisi tersebut cukup baik dan
turut memperdalam makna puisi. Kemudian pada dua bait terakhir Nayya
berusaha memperbaiki kesalahan pada masa lalunya dengan berjanji menjadi
lebih baik lagi. Dilihat dari isinya, puisi ini memiliki tema taubat, tema yang
diangkat Nayya dalam puisi ini sesuai dengan media video ketiga yang
diberikan peneliti, yaitu tentang taubat.
70
Perasaan dalam sebuah puisi dapat dilihat dari penggunaan diksi dalam
puisi. Puisi Nayya menggunakan diksi-diksi yang mengarah pada perasaan
takut, sedih, dan juga penyesalan serta optimisme, di antaranya; kulupakan,
kembali, burukku, sampah, melupakannya, belajar, kesalahan, melupakan,
berjuang, baik, film-film baru. Diksi-diksi tersebut membangun sebuah
perasaan yang menjadikan puisi tersebut memunculkan perasaan takut, sedih,
dan juga penyesalan serta optimism.
Nada dan suasana dalam puisi dapat berupa kritik, menasihati, menyindir,
atau juga dapat berupa instrospeksi diri penulis. Puisi yang ditulis oleh Nayya
mengungkapkan nada puisi yang menunjukkan instrospeksi diri sekaligus
menasihati pembaca. Seperti kutipan berikut,
Mengapa dari awal aku melupakannya?
Mengapa aku tidak belajar dari kesalahan itu?
Aku sadar, bahwa
Melupakan film lama membuatku tidak berubah.
Sementara suasana yang terbangun setelah membaca puisi Fabio adalah
suasana mencekam pada bait satu dan dua, kemudian dua bait beikutnya
menjadi suasana yang mencerahkan.
Amanat dalam sebuah puisi dapat ditemukan setelah pembaca menemukan
tema, nada dan suasana. Dalam puisi Nayya yang memiliki tema taubat
disampaikan secara eksplisit atau langsung. Sebagaimana pada bait ketiga dan
keempat berikut,
Aku akan berjuang
Untuk belajar dari kesalahanku
Aku akan belajar
menjadi manusia yang baik
Hingga suatu saat nanti,
Aku akan membuat
Film-film baru
yang lebih baik.
Pesan penulis kepada pembaca jelas tersurat dari kutipan puisi di atas.
Bahwa kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat dahulu dapat menjadi
71
pelajaran berharga untuk masa yang akan datang dan tetap optimis dapat
melakkan yang terbaik.
Aspek yang dinilai Skor
I 22
II 20
III 21
IV 22
Total 85
Berikut adalah rekapitulasi skor penggunaan media video akun
Instagram Shiftmedia.id dalam keterampilan menulis puisi pada siswa kelas
8 SMPIT Al-Lauzah tahun pelajaran 2018/2019.
Tabel 4.1
Rekapitulasi Skor Keterampilan Menulis Puisi Siswa
No. Nama Siswa I II III IV Total Ket
1. Nadhil 17 18 20 15 70 C
2. Harisa 20 20 23 23 86 SB
3. Dzakhwan 23 20 18 21 82 B
4. Revo 20 18 17 22 77 B
5. Jasmine 22 23 20 22 87 SB
6. Vania 23 21 21 23 88 SB
7. Icha 23 20 22 21 86 SB
8. Ihsan 19 20 17 19 75 C
9. Gazhi 20 19 17 21 77 B
10. Fabio 20 18 16 19 73 C
11. Nayya 22 20 21 22 85 SB
Data yang terdapat pada tabel di atas merupakan hasil penilaian siswa
dalam menulis puisi yang sudah diberi perlakuan yaitu dibantu dengan
menggunakan video akun Instagram Shiftmedia.id. Hasil tersebut
72
menunjukkan 8 siswa mencapai nilai KKM Bahasa Indonesia, yaitu 75,
dan 3 siswa yang tidak mencapai nilai KKM.
Secara keseluruhan, siswa kelas VIII SMPIT Al-Lauzah memiliki
kemampuan dalam menulis puisi yaitu pada aspek tema. Siswa kelas VIII
mampu mengembangkan tema yang diberikan peneliti melalui video akun
Instagram Shiftmedia.id. Namun, kekurangan dalam menulis puisi yaitu
pada aspek diksi yang berpengaruh pada perasaan dan nada dan suasana.
Diksi-diksi yang digunakan cenderung terpaku pada apa yang ada dalam
video dan belum dapat memahami betul makna tiap kata sehingga
terkadang keliru dalam menggunakan kata tersebut ke dalam puisi
mereka.
Nilai terendah yang diperoleh Nadhil terdapat kelemahan dalam aspek
tema. Nadhil membuat puisi dengan tema tidak sesuai dengan media
video yang diberikan peneliti. Artinya, Nadhil belum memahami betul
apa yang dimaksud dengan tema. Pada aspek tema Nadhil mendapat skor
17 dari skor maksimal adalah 25. Total nilai yang diperoleh Nadhil adalah
70.
75
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan perolehan data lapangan dan pengolahan data, maka
diperoleh kesimpulan akhir untuk menjawab pertanyaan penelitian
mengenai penggunaan media video akun Instagram Shiftmedia.id dalam
pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMPIT Al-Lauzah
Tangerang Selatan tahun pelajaran 2018/2019. Berdasarkan hasil analisis
terhadap penelitian teks siswa, diketahui bahwa penggunaan media video
akun Instagram Shiftmedia,id sudah menunjukkan hasil yang baik. Dapat
dilihat bahwa delapan siswa sudah mencapai nilai KKM mata pelajaran
Bahasa Indonesia yaitu 75, dan hanya tiga siswa yang tidak mencapai nilai
KKM.
Selain itu, penggunaan media video akun Instagram Shiftmedia.id dalam
pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII SMPIT Al-Lauzah
Tangerang Selatan mencapai 73%. Hasil analisis terhadap pembelajaran
menulis puisi siswa didapatkan hasil; 70, 86, 82, 77, 87, 88, 86, 75, 77,
73, 85. Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan bahwa siswa mampu
menulis puisi menggunakan media video akun Instagram Shiftmedia.id.
Penggunaan media video akun Instagram dapat melatih siswa dalam
pembelajaran menulis, khususnya menulis puisi. Melalui media video
akun instagram mampu menigkatkan daya tarik siswa dalam
pembelajaran menulis puisi, meningkatkan fokus serta daya serap.
B. Saran
76
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, peneliti menyampaikan
saran:
1. Para guru Bahasa Indonesia harus membiasakan mengajar dengan
media pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Media yang
digunakan juga perlu disesuaikan dengan materi yang ingin
disampaikan.
2. Sebagai guru harus mampu menjadi teladan bagi siswa agar dapat
menjadi pribadi yang kreatif dan produktif dalam pendidikan karena
belajar tidak hanya menyampaikan materi dan memberikan nilai
kepada siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Alek dan Achmad HP, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, Cet. Ke-2, 2011.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Graindo Persada, Ed.
Revisi, Cet. Ke-18, 2017.
Bohang, Fatimah Kartini. Indonesia Pengguna Instagram Terbesar se-Asia Pasifik,
https://tekno.kompas.com/read/2017/07/27/11480087/indonesia-
pengguna-instagram-terbesar-se-asia-pasifik, diunduh pada tanggal 19
September 2018.
Boyd, Danah M and Nicole, B. Ellison. 2007. Journal of Computer Mediated
Communication Social Network Sites: Definition, History, and
Scholarship, Journal of Computer-Mediated Communication 13, 2008,
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1083-6101.2007.00393.x/pdf
diakses 15 Juli 2018
Budinuryanta dkk., Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka, Cet. Ke-2, 2008.
Dalman, Keterampilan Menulis, Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2015
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi belajar Mengajar, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, Cet. Ke-4, 2010.
Donny, Gerak-gerik Pemuda Hijrah.
http://berita.baca.co.id/10924913?origin=relative&pageId=2169efd6-0f9a-
4977-a732-7e7b5c34e350&PageIndex=3, diakses pada 6 Agustus 2018.
Emzir dan Salfur Rohman, Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2016.
Flynn, Naomi dan Stainthorp, Rhona. The Learning an Teaching of Reading and
Writing, WAEST Sussex: Whurr Publishers Limited, 2006.
Helys, Mutia Rosdiana dan S.W.E Handayani, Efektivitas Komunikasi dalam
Penggunaan Media Sosial Instagram Sebagai Media Komunikasi di
Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Surakarta, Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Fakultas Ekonomi
Universitas Surakarta, ISSN 2085-2215, Vol. 14 No.3, Surakarta:
Universitas Surakarta, Juli 2016
M, Sukandarrumidi dan Haryanto, Dasar-dasar Penulisan Proposal Penelitian,
Yogyakarta: Gadjah Mada Press, Cet. Ke-2, 2014.
Mardalis, Metode Penelitian, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. Ke-4, 2017.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. Ke-
2, 2010.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung
Persada, 2012.
Pengelola web Kemdikbud. Badan Bahasa Petakan 652 Bahasa Daerah di
Indonesia. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/07/badan-
bahasa-petakan-652-bahasa-daerah-di-indonesia, diunduh pada tanggal 19
September 2018.
Pertiwi, Wahyunanda Kusuma. Riset Ungkap Pola Pemakaian Medsos Orang
Indonesia. https://tekno.kompas.com/read/2018/03/01/10340027/riset-
ungkap-pola-pemakaian-medsos-orang-indonesia, diunduh pada tanggal 19
September 2018.
Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian, Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, Cet. Ke-3, 2016.
Profil facebook Pemuda Hijrah,
https://www.facebook.com/pg/pemudahijrah/about/?ref=page_internal,
diakses pada 18 Juli 2018.
Rofi’udin, Ahmad dan Darmiyati Zuhdi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
di Perguruan Tinggi. Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan, 1999.
Sadiman, Arif S, R. Rahardjo, dkk, Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press,
2011.
Santosa, Puji dkk., Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009.
Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan,
Bandung: PT Refika Aditama, Cet. Ke-2, 2014.
Silitonga, M, dll., Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas III SMP Sumatra
Utara: Membaca dan Menulis, Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengambangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984.
Sindang, Ennoch. Manfaat Media Sosial dalam Ranah Pendidikan dan Pelatihan,
http://.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/article/893/1The%20Social
%20Media%20%20Ennoch%20-oks.pdf pada 15 Juli 2018.
Suaramuslim.net, Ustadz Hanan Attaki Kemas Dakwah Asik, Gaul dan Syari,
https://suaramuslim.net/ustadz-hanan-attaki-dakwah-gaul/, diakses pada 18
Juli 2018.
Tarigan, Henry Guntur. Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa, Bandung:
Angkasa Bandung, Edisi Revisi, 2013.
Tarigan, Henry Guntur. Prinsip-prinsip Dasar Sastra, Bandung: Angkasa, Edisi
Revisi, 2015
Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI, Panduan Optimalisasi Media
Sosial Untuk Kementerian Perdagangan RI, Jakarta: Kementerian
Perdagangan RI, 2014.
Waluyo, Herman J. Teori dan Apresiasi Puisi, Jakarta: Erlangga, Cet. Ke-3, 1995.
Vesterman, William. Reading adn Writing Short Arguments, New York:
McGraw-Hill, 2006.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELEJARAN
(RPP)
Sekolah : SMPIT Al-Lauzah
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : VIII/semester ganjil
Materi Pokok : Menulis Puisi
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa
Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi
lisan dan tulis.
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan
informasi lisan dan tulis.
3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan lain-lain) yang diperdengarkan atau dibaca.
3.8.1 Menjelaskan pengertian teks puisi
3.8.2 Menyebutkan unsur-unsur pembentuk teks puisi
4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat dalambentuk teks puisi
secara tulis/lisan dengan memperhatikan unsurunsur pembangun puisi.
4.8.1 Menulis puisi
4.8.2 Menulis puisi dengan media video akun Instagram
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa
Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya.
2. Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi
lisan dan tulisan.
3. Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi
lisan dan tulisan.
4. Siswa mampu memahami pengertian puisi
5. Siswa mampu memahami struktur puisi
6. Siswa mampu menelaah struktur puisi
7. Siswa mampu menulis puisi.
8. Siswa mampu menulis puisi dengan media video akun Instagram Shift.
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan saintifik.
2. Model pembelajaran ceramah.
3. Metode penugasan.
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media pembelajran: Powerpoint
2. Alat dan bahan
a. Laptop
b. LCD Proyektor
3. Sumber belajar:
F. Materi Pembelajaran
Pengertian Puisi
Puisi adalah karya sastra menggunakan kata-kata yang indah dan kaya
akan makna. Penyusunan bahasanya terikat oleh rima, matra, irama, dan
larik serta bait.
a. Unsur-unsur puisi
1) Struktur fisik: Tipografi, kata konkret, diksi, imaji, gaya bahasa,
rima/irama. Keterangan Struktur Fisik:
a) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair
dalam puisinya. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya
dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
b) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan,
pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu:
1. imaji suara (auditif): Merdunya suara adzan menandakan
waktu sholat tiba.
2. imaji penglihatan (visual): Malam ini terlalu gelap untuk
melanjutkan perjalanan.
3. imaji raba atau sentuh (imaji taktil): Halusnya sutra berpadu
dengan kasihmu.
c) Gaya Bahasa adalah penggunaan bahasa yang dapat
menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi
tertentu. Adapaun macam-macam majas antara lain metafora,
simile, personifikasi, litotes, ironi, hiperbola,
d) Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal,
tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup aliterasi
(pengulangan huruf/kata) dan asonansi (pengulangan bunyi).
2) Struktur batin: Tema, nada, perasaan/suasana, amanat.
Keterangan Struktur Batin:
a) Tema/makna, gagasan utama penyair dalam puisi. Tema
ketuhanan, kemanusiaan, patriotisme.
b) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair dalam puisinya. Seperti
kegelisahan, kerinduan, dan sebagainya.
c) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Contoh:
Nada kritik dengan suasara pemberontakan.
d) Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada
pembaca.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam tanda
mensyukuri anugerah Tuhan dan
pertanyaan dari guru berhubungan
5 menit
dengan pembelajaran sebelumnya.
2. Peserta didik menerima informasi
kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
3. Peserta didik menerima pengarahan agar
melalui pembelajaran ini dapat
menghargai keberadaan bahasa Indonesia
serta budayanya.
Inti Mengamati:
1. Siswa mengamati power point materi
puisi yang disajikan guru
Menanya:
1. Siswa menanyakan struktur puisi
2. Siswa menanyakan ciri puisi
Mengeksplorasi:
1. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok.
Masing-masing kelompok berjumlah
empat orang.
2. Siswa mendiskusikan dengan teman
sekelompoknya tentang struktur,
penggunaan bahasa dan langkah menulis
puisi
Mengasosiasi:
1. Beberapa siswa menyampaikan hasil
diskusi
Mengomunikasikan:
1. Siswa menulis puisi berdasarkan dengan
materi yang sudah dijelaskan dengan
tema yang sesuai dengan media yang
diberikan setiap kelompok.
10 menit
10 menit
10 menit
5 menit
30 menit
Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran
2. Guru merefleksikan kegiatan yang telah
dilakukan
10 menit
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Kompetensi keterampilan: Portopolio
2. Instrumen penilaian
a. Penilaian keterampilan
No. Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1. Menulis
puisi
berdasarkan
materi yang
telah
disampaikan
Tes tertulis Uraian Berdasarkan
materi yang
telah
dijelaskan,
buatlah puisi
berdasarkan
media video
akun
Shift
I. Kriteria penilaian keterampilan menulis puisi
Jakarta, 28 Agustus 2018
Mengetahui,
Kepala SMPIT Al-Lauzah Guru
Sahiska Prahati Erly, S.Pd Ishaq Robin
NIM. 1113013000056
No. Angka Keterangan
1. 86-100 Sangat Baik (SB)
2. 76-85 Baik (B)
3. 56-75 Cukup (C)
4. 10-55 Kurang (K)
RIWAYAT PENULIS
Ishaq Robin, lahir di Jakarta 09 November 1994.
Anak kedua dari lima bersaudara ini memiliki orang
tua yang bernama Sanen dan Umenah. Adik dari
Ukaz Nuhan dan Kakak dari Ias Muadz, Azizah
Fajriah, serta Hilal bertempat tinggal di Jalan Bunga
Rt 05 Rw 05 No.2 Meruya Selatan.
Pendidikan yang sudah ditempuh yakni sekolah dasar
di SDN 11 Petang yang lulus tahun 2007. Pada tahun
2010 lulus dari jenjang SMP tepatnya yakni di SMPN 134 Jakarta. Kemudian
melanjutkan pendidikan tingkat SMA di SMAN 101 Jakarta lulus pada tahun 2013.
Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penulis yang memiliki hobi desain dan edit video ini menyelesaikan S-1
dengan menulis skripsi yang berjudul “Penggunaan Media Video Akun Instagram
Shift dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMPIT Al-Lauzah Tahun
Pelajaran 2018/2019”.