10
The 4th National Conference: Design and Application of Technology 2005 Pengolahan Limbah Detergen Sintetik Dari Linear Alkil S ulfonat Dengan Lumpur Aktif Dalam Suatu Surface Aerator Faizal Ha siholan Tanaya, Yu s uf Ananta Wibowo, Sand y Budi Harton o, S ur ya di lsmadji Jurusan Tcknik Kimia Universitas KatoliJ... Widya Mandala Surabaya Jalan Kalijudan 37. Surabaya 60114 Fax (OJ I)J891267 e-mail : suryadifc1,1nail. wima.ac. id ABST RAK Dengan semakin memasyarakalnya penggunaan dclcrjen untuk mencuci, Ielah mengakibalkan limbu/nya masalah pencemaran lingkw1gan. Air sisa cucian yang masih mengandung deterjen. yang lebih sering disebut sebagai limbah dete1jen sela/u dibuang /angsung ke /ingkungan. Limbah deterjen yang dibuang /angsung ke lingkungan akan mencemari lingkungan. 0/eh karena itu limbah deterjen seharusnya diolah tcrlebih dalwlu sebelum dihuang ke lingkungan. Salah sail/ alternatifpengolahan limbah dete1jen adalah dengan menggunakan lumpur aktif Tuiuan dari penelitian ini adalah untuk melihal waktu yanR diperlukan unluk mencapai kondisi steady-slate dari limbah de!e1jen simetik. dan menenlukan persamaan kinetika reaksi penunman konse111rasi limbah Jeterjen sillle lik.. Penelitian ini dilakukan pada skala laboralorium dengan variasi debit limbah dete1jen sintetik. Limbah deterjen sillletik dibuat dengan cara melarutkan LAS ke dalam air PDAM. Lumpur aktif yang digwwkan pada penelitian ini diperoleh dari PT SIER Surabaya. Alai pengolah limbah yang digunakan berupa sebuah bakyang dilengkapi dengan surface aerator. Pertama, limbah dete1jen sintetik diadaptasikan dengan lumpur aktif selama 2-1 jam di dalam alai pengolah limbah, kemudian /imbah delerjen sinlelik dialirkan ke dalam a/at pengolah limbah. Seliap salu jam diambil sampellimbah, konsenlrasi LAS dalam limbah diukur dengan menggwwkan titrasi COD. Data percobaan yang diperoleh akan digunakan untuk menemukan persamaan kinetika reaksi penurunan konsentrasi limbah deleJjen sintetik. 1. PE NDAHULUAN Limbah deterjen yang termasuk limbah organik. yang dibuang secara bcrlcbihan dapat merusak lingkungan. Karcna lingkungan akan memerlukan banyak oksigen untuk menguraikan limbah or.ga.nik. Oksigen yang digunakan untuk menguraikan limbah tersebut berasal dari oksigen yang terlarut dala.m air. Bila terjadi kekurangan kadar oksigen dalam air maka akan mengganggu biota yang hidup di dalam air. Biota air akan mati ka rena keJ..."Urangan oksigen. Sehingga ekosistem dapat te rganggu keseimbangannya. Deterjen adalah bahan yang digunakan secara luas sebagai pembersih termasuk sabun pcncuci piring dan cairan pembcrsih. Pada umumnya deterjen terdiri dari tiga komponen utama yaitu surfaktan, bahan pembentuk, dan bahan lain-lai n. Molekul-molekul surfaktan bersifat bipolar sehingga dapat membentuk ikatan diantara partikel kotoran dan air[ I]. Kandungan dalam lumpur aktif terdiri dari kumpulan bakter i. jamur, rotifer, dan protozoa yang digunakan untuk menguraikan lim bah. Lumpur aktif i tu terdiri dari 70-90% komponen organik, I 0-30% komponcn anorganik.[2] Proses pengolahan limbah dengan menggunakan lumpur aktit: terdi ri dari beberapa komponen utama, yaitu: proses aerasi, penjernihan , recycle lumpur aktif, pembuangan lumpur aktif yang berlebihan. Pertama proses ae rasi, adalah suatu proses di mana udara atau oksigen dimasukkan ke dalam tangki, untuk menciptakan lingkungan aerob bagi mi kroorganisme yang juga be rtujuan un tu k membuat lumpur aktif tetap tercampur secara sempurna. Pada percobaan ini digunakan surface aerator karena menimbang dari si si ekonomis. Yang kedua adalah proses penjernihan, yaitu proses untuk mengendapkan lumpur aktif setelah penguraian limbah. Yang 77

Pengolahan Limbah Detergen Sintetik Dari Linear Alkil ... · yaitu: proses aerasi, penjernihan , recycle lumpur aktif, pembuangan lumpur aktif yang berlebihan. Pertama Pertama proses

  • Upload
    ngonga

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

The 4th National Conference: Design and Application of Technology 2005

Pengolahan Limbah Detergen Sintetik Dari Linear Alkil Sulfonat Dengan Lumpur Aktif Dalam Suatu Surface Aerator

Faizal Hasiholan Tanaya, Yusuf Ananta Wibowo, Sandy Budi Hartono, Suryadi lsmadji

Jurusan Tcknik Kimia Universitas KatoliJ... Widya Mandala Surabaya Jalan Kalijudan 37. Surabaya 60114 l~lp (OJI)J89 1264; Fax (OJ I)J891267 e-mail : suryadifc1,1nail. wima.ac. id

ABSTRAK

Dengan semakin memasyarakalnya penggunaan dclcrjen untuk mencuci, Ielah mengakibalkan limbu/nya masalah pencemaran lingkw1gan. Air sisa cucian yang masih mengandung deterjen. yang lebih sering disebut sebagai limbah dete1jen sela/u dibuang /angsung ke /ingkungan. Limbah deterjen yang dibuang /angsung ke lingkungan akan mencemari lingkungan. 0/eh karena itu limbah deterjen seharusnya diolah tcrlebih dalwlu sebelum dihuang ke lingkungan. Salah sail/ alternatif pengolahan limbah dete1jen adalah dengan menggunakan lumpur aktif Tuiuan dari penelitian ini adalah untuk melihal waktu yanR diperlukan unluk mencapai kondisi steady-slate dari limbah de!e1jen simetik. dan menenlukan persamaan kinetika reaksi penunman konse111rasi limbah Jeterjen silllelik.. Penelitian ini dilakukan pada skala laboralorium dengan variasi debit limbah dete1jen sintetik. Limbah deterjen sillletik dibuat dengan cara melarutkan LAS ke dalam air PDAM. Lumpur aktif yang digwwkan pada penelitian ini diperoleh dari PT SIER Surabaya. Alai pengolah limbah yang digunakan berupa sebuah bakyang dilengkapi dengan surface aerator. Pertama, limbah dete1jen sintetik diadaptasikan dengan lumpur aktif selama 2-1 jam di dalam alai pengolah limbah, kemudian /imbah delerjen sinlelik dialirkan ke dalam a/at pengolah limbah. Seliap salu jam diambil sampellimbah, konsenlrasi LAS dalam limbah diukur dengan menggwwkan titrasi COD. Data percobaan yang diperoleh se/0/ljutl~\·a akan digunakan untuk menemukan persamaan kinetika reaksi penurunan konsentrasi limbah deleJjen sintetik.

1. PENDAHULUAN

Limbah deterjen yang termasuk limbah organik. yang dibuang secara bcrlcbihan dapat merusak lingkungan. Karcna lingkungan akan memerlukan banyak oksigen untuk menguraikan limbah or.ga.nik. Oksigen yang digunakan untuk menguraikan limbah tersebut berasal dari oksigen yang terlarut dala.m air. Bila terjadi kekurangan kadar oksigen dalam air maka akan mengganggu biota yang hidup di dalam air. Biota air akan mati karena keJ..."Urangan oksigen. Sehingga ekosistem dapat terganggu keseimbangannya.

Deterjen adalah bahan yang digunakan secara luas sebagai pembersih termasuk sabun pcncuci piring dan cairan pembcrsih. Pada umumnya deterjen terdiri dari tiga komponen utama yaitu surfaktan, bahan pembentuk, dan bahan lain-lain. Molekul-molekul surfaktan bersifat bipolar sehingga dapat membentuk ikatan dian tara partikel kotoran dan air[ I].

Kandungan dalam lumpur aktif terdiri dari kumpulan bakteri. jamur, rotifer, dan protozoa yang digunakan untuk menguraikan lim bah. Lumpur aktif itu terdiri dari 70-90% komponen organik, I 0-30% komponcn anorganik.[2]

Proses pengolahan limbah dengan menggunakan lumpur aktit: terd iri dari beberapa komponen utama, yaitu: proses aerasi, penjernihan , recycle lumpur aktif, pembuangan lumpur aktif yang berlebihan. Pertama proses aerasi, adalah suatu proses dimana udara atau oksigen dimasukkan ke dalam tangki, untuk menciptakan lingkungan aerob bagi mikroorganisme yang juga bertujuan untuk membuat lumpur aktif tetap tercampur secara sempurna. Pada percobaan ini digunakan surface aerator karena menimbang dari sisi ekonomis. Yang kedua adalah proses penjernihan, yaitu proses untuk mengendapkan lumpur aktif setelah penguraian limbah. Yang

77

The 4th National Conference: Design and Application of Technology 2005

kctiga adalah recycle, rl?cycle digunakan untuk mcngembalikan lumpur aktif kembali ke dalam tangki aerasi ~ctclah di(;ntbpkan. Dan yang terakhir ada lah pembu:mgan lumpur aktifyang bcrleb ilwnl21.

Oksigen dalam proses aerasi digunakan olch bakteri untuk mcnguraikan senyawa organik mcnjadi CO~ dan H20 sesuai dengan pcrsamaan n:aksi berikutf3 j :

scnyawa organik + o~ + N -'- p ~ sci barLI + co! + I 120 + nonbiodcgradablc soluble residu ............................................................................................................................................... ( l )

sci+ 0~ ~ C02 + H20 ... N + P + nonbiodegradub!e cellular residu Isotherm ....... ... ........... (1)

Quirk dan Eckenfclder telah memperlihatkan bahwa sebagian dari biomassa volatil bersifill nondegradable. Selama proses aerasi sehagian dari biomassa degradable akan teroksidasi, mengakibatkan berkurangnya fraksi degradabk. Dari neraca massa dan kinetik. fraksi degradable dapal dihuhungkan dengan koelisien kecepatan endogenous dan umur lumpur:

X'd Xd = ................ ..................................................... .. .............. (3)

1 + b * x· n * ec Dimnna: Xd = f'ra.ksi degradable dari YSS biologis. X'd = f'raksi degradable dari YSS biologis sa at generasi, dari persamaan ( I ) besarnya 0.8, x·n = f'raksi nondcgmdable dar YSS biologis saat generasi yaitu 0,2. dimana (X'd+ X"n) = I. b = koelisien kecepatan endogenous. d' 1

Oc = umur lumpur. d. Umur lumpur berkebalikan dengan rate pengcnceran QN.

v ec = Q ................ .................... ........................ ....................... ........ .. ........... (4)

dim ana Gc adalah umur lumpur. Didalam campuran komponen persamaan reaksi orde n adalah sebagai berikut:

dimana: s So X a

~~ =-Kn*Xa*(%0J ........................................................................................................... (5)

= konsentrasi COD pada waktu t. mg/L = konsemrasi COD pada waktu nol, mg!L = konsentrasi biomassa aktif, mg!L = waktu, d

Kn = koefisien curve fining, d"1

n = orde reaksi Konsentrasi biomass aktif dapat didefinisikan sebagai:

Xa = Xv* Xd * jb .......... ................................................. .. ................ (6) 0,8

.lika air limbah tidak mengandung influent YSS:

jb = 1,0 ................. ............................................................ ................ (?)

78

n

.Iii;

Jik

2.

Ill<:

pe• sra Jal me

2.1

d;:!l

jan me

2.2

lim det kOJ Ur

3.

3.1

dig agz unt her

pac

·asi

:o~

ble

>I e. ksi tan

78

The 4th National Conference: Design and Application of Technology 2005

.lib inllucm bcrup•t VSS nondcgrarlabk:

Xi"'Ck fb = 1- ... ............. ... ... ..... .......... ..... .......... ........................... .. (!~) · Xv*t

Jika influt:nl b~rupa VSS JegraJahlc:

.fb = l- [(I - .fr) _, ( I - fd) *.f."(];:.~ ..... .................. .... ....................... \9)

2. METODOLOGI PERCOBAAN4

Pcnditian ini dilakukan d~:ngan cara mengalirkan oksigen kc; Jalam li rnbah delerjcn sintctik yang m..:ngalir sccara kontill)'U kec.lalam bak acmsi yang bc:risi lumpur aktif c.l i dala rnnya. Bcn ujuan untuk mcugamati pcngaruh variasi debit limbah dctcrjcn simctik tcrhadap waktu yang diperlukan untuk mencapni kondisi steady state dari kaJar COD dan LAS dan mcnc:ntukan kinetika rcaksi peruraian LAS oleh mikro organisme yang ada dalam Lumpur aktif. Limbah detcrjcn sintetik yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan cara mclarutkun LAS kc dalam air I' DAM.

2. 1. Adaptasi lumpu r aktif da lam lim bah dcterjen s intetik:

Lumpur aktif sebanyak 4 L dan lirnbah dctcrjen sintctik dengan konsentrasi I 00 mg!L dimasukkan ke dalam bak acrasi sampai pcnuh. Kcmudian surface aerator dinyalakan selama tiga jam, dimatikan sel::una satu jam. Langkah tersebut diulang sampai 12 jam. Kemudian dilanjutkan dengan aerasi selama 12 jam. dcngan menggunakan di fuscr.

2.2. Proses pcngola han limbah dctc rjen:

Lim bah dcterjen sintctik dengan konst:ntrasi I 00 mg!L dialirkan kedalam bak aerasi dcngan debit limbah 0.21756 Llmcnit, dan surface aerator dinyalakan. Setiap sclang waktu satu jam dicatat kadar COD limbah t!etajen sintetik yang keluar dari bak acrasi, sampai kadar COD limbah dcterjen yang keluar dari bak aerasi konstan. Dan kemudian diulang untuk debit limbah 0,37819 Umenit, 0,53882 Umenit, 0,69945 L/menit, 0,86008 Llmenit, 1.0207 1 L/mcnit, dan 1,18134 Umcnit.

3. HASlL DAN DISKUSI

3.1. Pengaruh variasi d ebit limba h deterjen s intetik ter hadap penurunan kadar LAS.

Penelitian ini menggunakan lumpur aktif umuk menguraikan limbah deterjen simctik. Sebelum digunakan lumpur aktif terlebih dahulu diadaptasikan dengan limbah deterjcn selama 24 jam. llal ini bertujuan agar mikroorganismc yang tcrdapat didalam lumpur ahif sudah melewati fase adaptasinya. Dan saat digunakan untuk mcngolah limbah keesokan harinya, diharapkan mikroorganisme yang terdapat didalam lumpur aktif sudah berada pada fasc pertumbuhan atau fase eksponensial.

Dari bas il percobaan yang di lakukan dipcroleh gambar hubungan antara waktu dengan konsentrasi LAS pad a bcrbagai 'ariasi debit lim bah. Gam bar terse but dapat dilihat pada Gam bar l .

79

The 4th National Conference: Desiqn and Application of Technology 2005

]

. . '

• o.~ ... .,_...,.,~HrA...,_ .. ,. a Oor:r-_..017fl•t .- ~ o Cku~,;o~»~- __ .. ,. • ~ ............ 0.6a!$4!. ... ~ ... • :l<tt, .-eeoo .. M()'"At..-" .. ~ ... .,.....,1)."1)1tt,..-t'll

~Cif.,..~ l 1 11 ! .,1.l> l,.,....,.,.

IJari gam bar I dimas tcrlihat balma semakin besar dc:hit limbah mak.:t kurva pcnurunw1 konsentrasi L/\S yrutg tcrjadi akan wrliha1 semakin curam. Semakin besar debit limbah yang masuk ke dalam bak pengolah limhah, mak:J waktu kontak antara lim bah dan lumpur aktif akan scmakin singkat. Waktu tinggal lim bah didalam hak juga akan scmakin singkat. Schingga wah.'1u )'ang diperlukan untuk mcncapai kondisi steady-state semakin lama. llal ini dapat tc1jadi dimungkinkan karena diawal proses, pabandingan J..ctcrscdiaan makanan sebagai sumbcr cncrgi mikroorganisme dalam lumpur aktif. dan jumlah mikroorgani~mc dalam lumpur aktif itu sendiri tidal... scimbang. LAS didalam limbah akan diuraikan oleh mil...roorganismc di dalam lumpur akti f menjadi C0 2 + NH, + sclmikroorganismc baru.

3.2. l\1('ncntu ka n pc rsamaa n kinctika rcaksi pcnuruna n lm nscntrasi LAS.

Dari hasil percobaan ) ru1g dilakukru1 diperolch data hubungan antara "aktu dengan COD pada bcrbagai variasi debit limbah. Data tcrscbut dapat dilihat pada tabel I.

1 'abel I. D h b ma u k d COl.) d b b · · d b' r bah ungan antara "a lu an pa a er aga1 vanas1 e 1t 1m Waktu 0,21756 0.37819 0.53882 0,69945 0,86008 1,02071 1.1 8134 (jam) Limen it Llmcnit L/menit Umcnit Limen it Limen it Lime nit 0 103, 1555 101.8 1 100,1 1 10 1,1725 I 00,2172 101,1482 100,244 1 I 03,1555 52.3280 1 75,49514 77.04237 50,67052 70,384 I I 83,7 1942 2 55.69 185 48.79358 39.39336 4 1.32975 42.99427 68.18668 44,3 1462 3 55,69185 45.259 15 II ,49653 37 ,46893 26,24609 56.10079 20!16329 4 55.69185 22.28536 11,49653 36503 72 16,47633 17.6457- 37,959 5 20,09412 13.44929 9,855544 28,78207 9,49792 1 26,43544 18,892 16 6 8,228216 11 .68208 4,932575 26.85166 10.19576 14.34955 15,0788 7 8.228216 9.914861 9.855544 23,95604 6,706559 8,855968 15,0788 8 8,228216 9.914861 4,932575 8.5 12749 8, 10224 9,954685 8.723181 9 8,228216 9.914861 6.57356-1 8,5 12749 6,008718 6,658534 8.723181 10 3.291585 8,512749 8,10224 6.658534 8.723181 11 6,0087 18 6,658534

Dari tabel ldapat digambarkan hubungan antara waktu vs COD pada bcrbagai variasi debit limbah seperti yang terlihat pada gambar 2:

80

ni l

D~

o.: o.: 0.~

0.( 0.1 1.(

I ,

ad ol·

te dl y; b: al rr p q rr IT

S•

• IT

n tl

0

'S ab !Ill

.in :a1 In

+

;ai

30

The 4th National Conference: Design and Application of Technology 2005

~ L 8 u

" ::J. -

OJ>· -~ v ;•t:.&..,... ... , .,.._,_..-.~J~O I'IJ'I•• f

0

·\·. • : --·-~,, .. , ...... .. !\.o:.·tooo- :J~~---.. o.o·-(1..,01!!.,.._ :loollo"""'-IC»."•-

• ~·-1·t\l"'..,........

• • ~ t 0

8 • .. 0 '~!~--:... . "·L D ! - . ··=-~.::-----~ o o ~ ! A -! ! e

. . " ••

Walo;lu !l'ltht

.. G1Mbar 2. H....oungal": Anllfl waklu (han) V'l COO (mgA.) o:ada ~t~l'i va.ria!A cebit Ulll).ah

Dari claw percobaan yang tcrdapat pada tabcl I , dengan menggunakan pcrsamaan (5) - (7 J dipcroleh nilai koctisit:n·koclisicn pc:rs:-tma:lll kinc:tika rcaksi pt:nurunan konst:ntrasi LAS yang dapat di lihat pada tab<.:l 2:

Tr~bel 2. l)ata hubungan antara dcbitlimbah dan kocli:;ien-kocfisien persamaan kinctika reaksi penurunan konscntrasi LAS

Debit (Umcnit) Kn (hari·) b (hari.1) R-0.2 1756 0,4595 2,4052E-O I I 0.87 18 . 0.37819 0,9837 5,1523E-010 0.7948 0.53882 1,2503 0.0544 0,8596 0.699-15 1.3828 9,0608E-O II 0,9173 0.86008 4, 1000 5,8(l53E-009 0.8805 1.0207 1 I ,4880 I ,8331 E-009 0,7846 I, 181 34 1,3 177 I .4903E-008 0,8737

Scmakin besar debit limbah yang masuk kc dalam bak pcngolah limbah maka komponcn organik yang ada didalam limhah akan sernakin besar. Dan scmakin banyak pula komponen organik yang mampu diuraikan okh mikroorganisme yang terJapat didalam lumpur alaif. Dengan dem ikian maka laju penurunan COD yang terdapat dalam lim bah juga m.:njadi scm akin besar. Hal ini akan bcrpengaruh pad a kurva hubungan antara waktu dan COD, yang dapat dilihat pada gambar 2 dirnana penUlunan yang terjadi pada kurva akan terlihat semakin signi likan. Semakin signifikan penurunan COD yang terjadi pada kurva maka koefisicn fitting curve (Kn) juga akan scmakin he:;ar, yang dapat dilihat pada tabcl 2. Tt:tapi pada debit limhah 0,8600~ Umenit te1jadi p.:nyimpangan harga koetisien fitting curve (Kn). Pada dt:bit yang makin bcsar. waktu tinggal limbah dalam 5ystcm semakin singkat, sehingga kemampuan bakteri unluk mcnguraikan scnyawa organic yang terdapat dalam lim bah juga akan scrnakin berkurang.

Unsur karbon yang ada didalam lirnbah detcrjen sintetik akan digunakan olch mikroorganisme yang t.:rdapat didalam lumpur aktif scbagai sumbcr makanan untuk mctabolisme dan juga untuk bcrkembang biak dengan cara menguraikannya menjadi C02, H20 dan cnergi. Bila suplai makanan banyak maka mikroorganisme yang terdapat didalam lumpur aktif akan mcnggunakannya untuk metabolismenya dan bt:rkcmbang biak. Tapi bila suplai makanan berkurang secara terus menerus maka mikroorganisme yang terdapat didalam lumpur aktif akan menekan laju pcrkt:mbangbiakannya. Ketika sampai pada saat dimana sumbcr makanan yang ada hanya mampu untuk mcncukupi kcbutuhan energi untuk metabolisme mikroorganisme. maka tidak akan ada pcrkembangbiakan yang terjadi karena scluruh energi yang ada akan digunakan untuk mempertahankan status quo. Jika pengurnngan suplai makanan dilanjutkan terus menerus maka kcJ..-urangan makanan unruk melakukan mctabol isme akan dicukupi dcngan cara mendegradasikan cadangan makanan yang ada didalam sci mikroorgani~mc itu dengan mcnggunakan mctabolisme endogcous. Akhimya hila sampai pada titik dimana sama sckali tidak ada suplai makanan dari Juar maka kebutuhan makanan untuk metabolisme mikroorganisme akan

· mcnggunakan mctabolisme cndogeous secara keseluruhan. Hal ini akan terus berlanjut hingga akhirnya mctabolisme endogeous tidak dapat mencukupi kebutuhan makanan bagi mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut akan mati. Hal ini akan menyebabkan turunnya jumlah mas sa mikroorganisme yang ada dalam kullur.

Semakin besar debit limbah. semakin banyak komponen organik didalam limbah. Karena komponcn organik yang berfungsi sebagai sumbcr makanan mikroorganismc semakin banyak. kemungk.inan terjadi

81

The 4th National Conference: Design and Application of Technology 2005

mcLahol ismc cndogeous kecil. J:1di· dcngan semakin besar debi t limbab. maka koctisien kecepatan endogeou:; (b) akan semakin ked . I api pad:1 pcrcobaan ini te1jadi penyimpnngan dimana semakin bcsar d~.:bit limb-'h, koelisien k.:cepman c:ndogcous menjadi scmakin bcsar, yang darat dilihat pada tabcl 2. Hal ini dapat tccjadi karena adanya pcrubahan suhu lingkunl_!<m. Pcrubahan suhu lingkungan akan mcmpcngaruhi kinerja mikroorganisme yang tcrdapat didalam lumpur aktif. Pcrubahan suhu lingkungan juga akan mcngakibatk.an bcrubahn~a kecepatan difusi oksigen ke dalam tangl-.i aerasi. yang akan beral-.ibat bcrubahnya suplai oksigen pada tangl-.i acrasi dan hal ini alan mempengaruhi kincrj<J mikroorganisme didalam lumpur aktif untuk mengurai limbah.

.t. KESIMPULAN

Dari basil r en!! li tian ynng tc lah dilakukan diperoleh kcsimpulan: I . Scmakin besar debit limhah yang masuk ke dalam hak a~.:ras i maku waktu yang dip~.:rlukan untuk

n1cncapai kond isi stcnd:-statt: ~t:mak in lama 2. Pcrsama<ul kinetika rcaksi pcruaraian limbah detergcn mcngikuti r ersamaan orde tiga. Parameter­

parameter dari persamaan kinetika tersebuttergantung dari dcbitl imbah.

5. DAFf AR PUSTAKA

I. Fardiaz, S., "Polusi Air Dan Udara··. Penerbit Kanis ius, YogyaJ...arta, 1992 2. \\ \\'w.collcgc.ucla.edu \\Chprojcctlmicro7 studentprgjcct7 R3dcr·a:,ludec2.hun 3. Eckenfcldcr. W. W, .Jr. "Industrial Water Polution Control'', 2 cd. McGraw-Hill. Inc, 1'.>89

82

1

l (

I I

J ~

e

5

I

[:~---=~ ............................................ ...

Faculty of Engineering Widya Mandala Surabaya Catholic University

THE 4th NATIONAL CONFERENCE ON

DESIBNand APPLICATION of TECHNOLOBY

+ ELECTRICAL + cHEMICAL + INDUSTRIAL

The 4th Nattonal Conference: Destqn and Apphca lton of Technolo.ny 2005

Proceeding!- of

The ~111 J\ationa l Conference

Design and Application of Technology 2005

Orga nizing Committees

lr. ' ctiyadi. \IT - Ch~1irma u

Adviso ry Committees

Prof. Dr. lr. Moh ammad Nuh, DEA

Dr. lr. Budi llusodo Bisowa rn o

Dr. Jr. Budi Santoso W., M.Eng.

Prof. M utlj ijati, Ph.D

Hartono Pranjoto. Ph .D

Julius l\ lul~·ono, , T, l\ IT

Djoko Wirja"an , Ph.D

Ill

\~I

'>c1 .... Cl

hct Ill I

f'CI

tcr pn

Su

lr

:ngasih dan ceeding:> uj

on De,tgn Uni' crsltos 1 terl.tksm~<•

Tcdwolo)!l 1 yang kami

aJ..ademtst. a tcl..nologt

~eprihah 1 tan

n sem:tn!;;al <cpnhatimm 1lam bcotuk at itu ICtliU

g A. 1aufik 111)'<~ dt:n_!!an

ya Mandala 1 pcmakalah kan kcpada

i kcras siang AppilcatiOJJ Bapakflhu.

5th Na/101101

\

·.at anal Conference: Oestqn and Applicabon of Tecnnology 2005

Contents

t' paper

;:c ~U5-alu.J.n -1 ckt <_lllll'J (I l"" l·ntl(lf~llC'UI~Iup• d1 Lmgkungan P~lfU11;.m I Hlt!l;l --~-~·-Penn d..tlJ.m \kmhJ.J' •uu l lt~ya SaUJg . '

r r "cction 2

Runo tcrhadap l "" i'CtJillbatan Kct.ik 1·.111J.. pad.t Wht·d Hnh A I 'O 14· I b I

Wit<d Hu/t Al1tJI4·1 ol

n __ _., An15 lr.;>ut las i\IJ(, terh:tJJp Kcluat>n T """ I '""" lla.ta SU.u alllo

~h Penambahan tm .. h II11Jm (Ph} Pad.t Padu>n71J('u.}0Ln

Ra .1 1\nrllt;mt~rr 4 u Tt t If ahuu!J

!:::==::· 0an d.Jn Kmcllb Ad"" I"' dan Lug.m1lkmt C'r (V I) pada Ltmbah SmtctJS rlcng.lll ,.,.m Lwnpur Alllf K~o:1111~

~!., Po~rnfJmO>JdJ, lml'/d,, StmtfJ /lud1 Narrvnu. ~un-adr l .wllarlp

~~<:<:;::: 7~: \\'ama Sk) Blue dJn Rhodnrmne n menggunakan Pclcpah """"!!dan Kuht \lang~ IS

A ,,ngt\'in lntr.Jm. t::ml.th Kartl4" l>t·" r, 1:~1\.·cw E SoelllN.>tfJn. Surwult J.,mmllt

!::!::~"bsl S1C..t K= l'cnnuka>n Karbon A lui dcngan Asam Okstdator d.ur 1\on-<>k"dator •crta tcrbJd.lp Adsorr" \lcth~l<nc Uluc

Snt=-dlu DmtJ U '""""· Sltt"'\'lltlrf.,m•I,IJt

':'=or-~::m Ltmbah Oetergcn ::untcllk dan lmear Allrl Sullouat dengan I umpur Akul d>lam Suatu Anatur

HCJJI:o/an TaJta)'tJ } u.w( ,.,mmto U thOW(I, Snml\ Buril 1/artono •• 'iury ndt flmlldJI

L..:= ... Ad<orpsr Zat Wama Congo Rerl rlnu Khodanune B dcngan Meuggunakon ~<mbut Kdapa dan Tcl>tl

l')anrt Wtdjanarko. Wtdumtoro, Lydtn Frlycra E Socwred;o.Sw~mlt hmadp

A.'!ill:l:;.s~ Z..t Warna d.tn l.unhah Con Sllll<IIS dengan Menggunakao Lumpur Al.llf

t:.;;.:~ C ,a Prll$en·o. Ida Aurma>•an, Smu/1• Bmlr Hanono. Surrodr JsmadJr

27

62

77

83

91

"'=-=='"'" l.:ondJsr Ekstr:ll..sJ letbJJI.. pada PJtmtn Antostamn dan Kulrt dan Dagnrg lb1 blar l'ngu 98 •:r<:lLl U l1a Debby A"tdumo. \ot.lla Dllm. En· Sutram: Retnor.tngtnu

=n I 1mbah Carr hKhrsutlahu dengan Proses Lwnpur Aktif 102 ;., Judy R. IVllono. Dell't NOI'IJOnl/ don Al~.xtmder Rtcky

"'cpr,.J! Pencampuran Serol Pdcpah PtSMIQ dan Scrat Kcnas Koran Bckas terhndap KunhtB> Kcrtas 108 4'llkau

Wunno tltm Mu:ltnc.'lla

vi

sandy
Highlight

The 4th National Conference Destqn and Application of Technology 2005

J_Jr) ~on~emrJ..,I (j lutosa A''- :.I dan J cn"tpcralul tt-r h:ldap ,. 11..-ld "nJ hHol p.1J.L l 'ros..:~ l ltdlo;.:eu.t'a K.lt.lhllk t .Juk· •u

IIJ

PrO'iC'- t>cmhuatan M·•1~n31 NJH()· pon.l,j. Tnamum S11ika Stml.uu I kk.. ... at!()nal (MCM -4 1) umuk Ku1,1hs 119 ~n \1~mbrJ.r

KtorJklw<ast ''·"' I ll ;\dsotp<tpad.l /.eolu1 <IIIIOdJtika>• (l:nmhlllOM ~l tl..lll· dun M<>l}- l'om\ ~1hk.!l I)J

\f,,, )J.Jmrld Ro\Jtth 4m\tlr .~1ll\MI1t Ileus Snputrfl, ,1foh 1/uw:,JI! ;/an Jnmrg St·;!,·olwtamn

l'rt)S~s l'cmbuatJn dJ.n 1\.arnktelhJ~I G:-• .mul7""oht Al:m Mt:II!!~UnJ~JO Gr.muiJiul Tare Pan ;\ ft~lr ff,mr=all Mwh.mttln Tuntltt'l'Mtnl:, Hc.'IJJ .Stt(Hitrtt Aim.: II HtHJUII Llan Jfm\,tt AfrnJaj1.1

Pc:n~•.uuh Suhu ll'rl1:1.dap Pemucatan Jus Apcl Jl'l\fiJrl 1\~rhon A~lll /Amn .~ u.J ..,, lhn ,·111/o \'.m1 /tzdr a'\a:t

l:meltLI dan lle'"'"" 'I crm<XhnJn~~a [kmak" Mm¥JI, ll111 "·'P"~ dcng;111 ~~~llf•.gullOII.on PdJIIU l"l.lnnl /)t•nm• Lt'~I '!WJrt, .-1'"''" Pwm. }'ohmrt•s Sudu"'ltfl/u, f 'dyno F ,\rl,·tun:tl]u

(1\C'mJ~~I Produce Ucstgn :mJ Lll'\Clopmeut fclmung .1nd Shapmg. Pla-,.tu:"' /•\•Ill 11\tn·ttn(i \ ~\frtfi

Tht Comrn'llll\n 01 Rtcc Hu<k •nd J.Uce flrnn Sunhslra lc Suppoltllll\ wllh Solid Stale f·<m~CniJilon lo: ln,rc.·.-t,mg 11u: Gluco~c Acu,·ny hy A.Jpergtllm ntR•·r \1.,/r• ,ulm -iR. h 1t11:1ndur . .fh Ra,J:mon

Ann.hM~ Tutu/ A mum/ Cost pada KohmtUtsu(a<i.J ~.h:ngan lntcga.t't Panas !<llnA R. lJtWIIII<'. fi>du/1/nm A/tJil(ud

l>t-i:Olon!<o.!\1 7 ..11 \\'anl3 AUJ se,JI.l ;\na.crob )t nm C'hn.,lmr /(·,, Ol.rl.lriam. -tnlllra·:rll

l:meuko HJUIOh<o Kuhc Ketela Pohun dengan Larutan Asam Oksnlal H,•r/mu .\upra St•Hcmmgs'~' /mlt'll Rau:o Sm,, )'vlumes Sw/uqamo

~unw:ncJ.l SunuiJtlon of FloY. m A 1\..cniCS Ml\tr .. h fhlntl\Hlll

11'1

J''

IJIJ

H<

150

161

17()

VII

I

- t

• Emi:

I

f • •