12
PERAGI Perhlmpunan Agronoml Indonesia UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Pengu' atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim 13 - 14 November 2014 Prodi Agronomi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta ISBN 978-602-72421-0-4

Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

PERAGI Perhlmpunan Agronoml

Indonesia

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim 13 - 14 November 2014

Prodi Agronomi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

ISBN 978-602-72421-0-4

Page 2: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

DAFTARISI

$AMBUTAN MENTERI PERTANIAN REPUBUK INDONESIA .............................................. Iff

I G .• SAMBUTAN KETUA UMUM PEN URUS PUSAT PERAGL ................................................... VII

I . • . SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS SEBElAS MARET ......................................................... IX

KATA PENGANTAR KETUA PANmA SEMINAR NASIONAL PERAGI ..................................... xii

DAFTAR 151 ........................................................................................................................... xiv

I

A.IMAKAlAH UTAMA

.1. MAKAlAH UTAMA BMKG ............................................................................. 1-1

2. MAKAlAH UTAMA PERAGI PUSAT .................................................................... 2-1

3. MAKAlAH UTAMA PASCASARJANA UNS ........................................................... 3.1

B.IMAKALAH PENUNJANG

1. PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK BUAH DAN PENINGKATAN lIASILKAKAO MELALUl MODIFIKASI PEMA..'II/GKAS.II.N DAN OPTIMASI POPULASI DI KEBUN BERTIPE IKLIM BASAH (AAdi l'rawoto).

2. DESAIN INDIKATOR KINERJA UTAMA KOMODITAS UNOGULAN ICUBISDALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA SEKTOR PERTANIAN (Achmad Muttnqin t). Alim Setiawan 2» 10

3. PENGARUH BAHAN PENGA WET TERHADAP MUTU PUREE LABU ICUNING (CUCURBITA MOSCHATA) (Agus Budiyanto Dan Sri Usmiati). 19

4. DISPIAY BEBERAPA V ARIETAS UNGGUL BARU PADI DI KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT (Agus G~WlII8,. Priatna Sasmita Dan lams Hasmi). 27

5. PENGARUH PENGGUNAAN .nJMLAH MATA ENTRIS YANG BERBEDAPADA PERBAJIj'YAKAN M'OKA T SECARA SA.'dBUNG CELAH(Agus Sugiyalno Dm A. Hanafiyah) 31

6. P~OLlFERASI TUNAS STROBERI SECARA flY VDRO MENOGUNAKAN EKSPLAN BATANG PLANLET HASIL ICULTUR MERlSTEM(Ahmad SyahrillI\ Siregar). 37

7. PRbDUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDEIAI PADAPENOGUNAAN NUWJRAI!A RlLEYII DAN BEAUVERlA BA.SSlANA DALAMPENGENOALIAN HAMA(Arlyna B. Pustika, Sri Wahyuni Budiarti, Arif Anshori, Dan Utomo Bimo Bekti) 44

S. LIGHT EMITTING DIODES (LEDS) SEBAGAI ALTERNATIF Sm.-lBER CAHAYA PADA KULTUR IN VITRO (Baiq Dina Mariana)... 51

9. KESESUAIAN WAKTIJ BERBUNGA 29 KOMBINASI PADI HIBRIDA (Bayu P. Wibowo, htdrnstuti A. Rumanti, Dan Satoto)... 56

10. ANAUSIS VEGETASI GULMA PADA TANAM.II.N PADI DI KABUPATEN SLl::MAN 0.1 YOGYAKARTA (ciansnalia Listyowatit Dan Arlyna Burli Pu..c:tikal ) 62

11. PENINGKATAN PERTUMBUHAN BIBIT TEB (CAMELUA SINENSIS L (0.) KUNlZE) YANG DIBERI OOSIS FUNGI MIKORIZA. ARBUSICULA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH AKAR (CuC!l Suhennan*), Wieny H Riz.1cy*) Dan bttan Ratna Oewi*).. 69

12. PENGARUH LAMA PERENDAMAN I.1MBAH SERAT KA YU AREN TERHADAP PERTUMBUHAN SElADA (LACTUCA SATIVA L.) PADA HIDROPONIK SUBSTRAT (Dwi Hmjolm, Hery Widijanto, Asyrifah Nur Ami Rohmah) 75

n. un MASA BERIAKUNYA IABEL PADA BENIHJERUK BEBAS PENYAKIT BEROASARKAN TBRJADINYA INFEKSI ULANGPENYAKIT HLB DAN CTV D! PENANGKAR BENIH MENDUKUNG PENGELOLAANLINGKUNGAN BIOTIK (Dwiastuti, Mutia Em & Sri Widyaningsih) 81

14. PENGARUH INTENSlTAS CEKAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN AlfroSIANIN PAD! HITAM DAN PAD! MERAH (Edi Purwanto Dan Widyabhakti Kisbin1an) 89

15. APLIKASI KN03 MENUNDA DORMANSI PADA TANAMAN lLES-ILES AMORPHOPHALLUSMUELLERl (BLuME)(Edi Santosatt, Anas DinUlTO)unan Susilat, Dan AdolfPieter Lontoh? 94

xiv

Page 3: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

16. APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN LIMBAH BIOGAS YANG DIPERKAYA ¥IKROORGANISME LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO F4 (PENDEK X IR 78581) DITANAH ULTISOL (&Ii Susilol Dan Hesti Pujil'\'3Ii~ 101

17. ~EMETAAN LAHAN PERTANIAN (PADI) BERKELANJUTAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI ICABUPATEN BANGKALAN MADURA) (Eko Mumiyanto "l, Fmnan Farid Muhsoni And Mustika Tripatma.-an) 108

18. KAJIAN SISTEM TANAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DI LAHAN KERi'NG D.L YOGYAKARTA (Eko Srihartanto D311 Sri W!1hyoni Budiarti) 117

19. TElCNIK PEMATAHAN DORMANSI BENIH PADI (ORYZ4 &t11VA) DAN BENIH SAGA (ABRUS PRECATORIUS) (Elfiani) 121

20. KARAKTERISASI 13 VARIETAS BUAH PAMELO (CURUS GRANDIS OSBECK) HASILKONSERV ASI DI DATARAN RENDAH (Emi Budiya1i, Umi Nurul T Dan Saknr) 126

21. PENGUJIAN PEMBERIAN BERBAGAl BOKASHI PUPUK KANDANG DAN GA3 TERHADAP PERTIIMBUHAN CABE MERAH (CAPS/CUMANNlI!!M.L) (Emi Sa...-i Ritonga,-l.ulfikri-HlIIlIhap, Jakoni) 133

22. RESPON BENIH APEL BINTANG (CHRYSOPHYLLUM CAINITO L.) PADA BERBAGAI TINGKAT KEMASAKAN TERHADAP PENYIMPANAN (Elldang Selia Muliawati I), Sukaya I), Kiky Natasya2l) 137

23. ¥ETODE un PENETAPAN KADAR AlR BENffi UNTUK SERTlFIKASI BENIH PALA (MYRISTICA SPP.) (Eny Wid1\iati I, Faiza2, Siti Nur Apriyani) 143

24. AKLIMATISASI BIBIT DUA VARIETAS PISANG (A-fUSA PARADlSlACA LJ DmmAN BEBERAPA MACAM PGPR (PLANI GROWTH PROMOTIMJ RHIZOB..4CTERlA) (Fatatul Muyasaroh, M Ih.."l1Il Dan ..... ri ~) 152

25. PENGARUH PUPUK UREA TERHADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN ASIATIKOSIDA PADA TANA.'vIAN PEGAGAN (CENIELLAASIATICA (1..) URBAN.) (Fauzi, Endang Broto Joyo, Hero Sudrajad) 160

26. KERAGAMAN CENDAWAN ENDOFIT PADI PADA BERBAGAI V ARIETAS DANCARJ\.. DUDIDAYA (filIi F~aWardanil·DanHarndaJ'lIIIt1>. 165

27. PENGUJIA.."I METODE SRI (THE SYSTEM OF RICE INI'ENSIFICATION) PADA BUDIDAYA PADI SAW AH (OR'YZA S417VA L) DI DESA PADAi'llG MUTUNG KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR (Gunawan Tabranit, Ralunad Hidayar, Nurbaitil) 174

28. ANALISIS NILAI TAMB . .ui SAYUR-ul DATARAN TINGGI DALAM RANGKAMENINGKATKAN KESEJATERAAN PETANI (NovitaMw:yam I) Lindawati Kartika 2~ 182

29. KAR4.K.TERISTIK PETANI PADA LOKASI PENDAMPING.-ul PIT JAGUNG DI NUSA TENGGARA rp,WR (Helena Os Siva Dan Y Leki Seran).. 189

30. P~NGGUNAAN VAR1ErAS UNGGUL DALAM MENDORONG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DI KABl'PATEN MALAlCA(Yohanf$ LekiSemnl, DanHelenaDaSilva~ 196

31. PlmGARUH MEDIA, HORMON lBA (INDOL.3·BUTYRIC ACID) DAN PUPUK TERHADAP ph1UCEMBANGAN SEMAI STEK PUCUK JATI UNGGUL (Hendm Hebnanto, Frisca Damayanti Dan Angga Yudaputra) 201

32. PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM AKIBAT AMELIORASI TANAH MINERAL BERGAMBUT SULFAT MASAM (Hf$ti Pujiwati\ MunifGhularnahdl, Sudinnan Yahya3, Oteng Haridjaja4,

Sandra A. A:D:i).. 206 33. TEKNOLOGI EFISIENSI FEMANFAJ\..TAN AIR TANAM.-ul PADI DI DAERAH ALIR-\N SUNGAI (DAS)

YEH HO PROVINSI - BALI (I GustiKomq DamArsana) 214 34. PENGEMBANGAN KOMPONEN TEKNOLOGI PEJIlGOLAHAN TANAH PADA LAHAN SUB OPfIMJ\..L

uNruK PADl GOGO Qdrus Hasrau, Prayitno, Priatna Sasmia, Widyuntoro) 221 35. DAYA GABUNGDAN HETEROSIS KARAKTER KOMPOSISI GIZIDA...."I lIASIL GALUR JAGUNG MUTAN

UNPAD BERDASARl<A1WNEXTESfER(J. SUpriatnal, H. Martha2, E. S1lI)1Jdj2, Dan D. Ruswandi3•4) 231 36. APLIKASI lSI RUMEN SAPf DAN PUPUK HAYATI PADA TANAMAN PADI SAWAH (ORfZA 84TIVA.

L)YANG RAMAH LINGKUNGAN (Jakoni Dan Ernita) 241 37. R~SPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSJ JAGUNG tvl4NIS (ZEA MA YS L. VAR S4CCHARATA)

TI(RHADAP PEMBERIAN KOMPOS (Lienlje Karnmoy, Joice Supit, Wif$je KumoJontang Dan Jenny RondoJ1.uwu) 251

38. PENGARUH SAJ\..T APLIKASI TIUCHODERMA SP. TERHADAP PENYAKff ANTRAKNCSE (COLLElOTRICHUA1 SP.) PADA:< VARlc"TAS TAJ'IAMAN STROBERl (FRAG.4R1A XANANASSADUTCH.) DI SCREc"N HOUSE (M. E. Dwiasiub) 260

39. MIKORIZA ARBUSKULA DAN KEBERAD.A.AN INANGNYA DAPAT MEMPERBAIKI PERTUMBUHAN KEDELAI ORGANIK (Maya Mclati 1*, Khoerur Roziqin2, Arum Sekar Wulandari) 269

40. UJiI ADAPTASI L . .<\PANG HASIL P?RAKITAN VARIETAS UNGGUL PAD! LOKAL TAHAN RENDAM DENGAN INTROGRASI GENSUB F (M. Hasmeda\ R. Agus Suwignyol; H. Hamidson\ Z. Panji Negaral; S. Rapayul) 277

41. PENAMPILAN DUA V ARIETAS KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADL4TUSL.) DI LAHANRA WA LEBAK TENGAHAN (Muhammad Saleh).. 285

42. RESPON PERTIIMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR TERHADAP PEMBERIAN CENDA WAN MIKORIZA A~USKULAR DI LAl-IAN !(ERING (Muji Rahayu, Amalia T. Sakya Dan Dwi Sulanjari) 289

43. PE/'1INGKATAN PRODUKTIVITAS MELAWI PEMUPUKAN N. P, DAN K YANG EFISIEN PADA B9DIDAYA JAGUNG MUSIM KEMARAU DI LAHA...."I KERING GUNUNGKIDUL(Mulyadi, Eko Srihartanto, Dan Sugeng Widodo).... 294

xv

Page 4: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

44. PENOOUNAAN V ARIETAS UNGOUL BARUDAN PEMUPUKAN BERlMBAN01'ERl'.ADAP pRbDUKTMTAS PAm SA WAH MUSIM KEMARAUDI DATARANVOLICAN OUNUNG KIDUL (MulJ8di. ~SribadaDto.DanArlfAnshori).

45. PEtiOARUH PEMBERIAN ABU SEKAM, P DAN K TERHADAP PERlUMBUHAN DAN PRODUICI'IVlTAS ~BLAI HITAM (GLYCINE saM) PADA BUDIDAYA JENUH AIR DI lAHAN PASANG SURUT (Munif GJllWIDlahdi, S1IIIIIari, Ma,a Melati, Dan Hesti P1!jiwati)

46. DOMESTIKASI BERBAGAI AKSESI TANAMAN GANYONG (CANJoU EDULlS KER) ASAL SUMATERA SELATAN (L.NinikSulistyaningsih Dan Astnti IC.umianingsih)

47. GENERASI PER'fAMA (Fn TRANSFER GEN WAXY (WX) DARI JAGUNG PULUI' KE JAGUNG LOKAL ~OKWARI (Nouke L. Mawikenr. Amelia S. SarungaIlo\ Imam Widodol, Vera Mangalol,Di,ah A.

lwo~ . 48. P GARUH BERBAGAI SISTEM TANAM DAN PEMUPUICAN N, P DAN K TERHADAP

PE lUMBUHANDAN RASIL PADI (NlIIWUbm Agustianil, Oagad R Pmtiwil, S. AbduJrachmanl, I. SyarifiJ. I) 49. E~K.TIVrI'AS EKSTRAK BIn JARAIC PAGAR DALAM MENGENDALIICAN lUNGAU ERIOPHYIDAE

(A<J:ARI) PADA T ANAMAN JERUK (Otto EncIarIo) 50. ICAJJIAN KONSEIII'TRASI CPPU TERHADAP PERlUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER

BIBIT BUl--BIL TANAMAN PORANG CtUlORPHOPHALLUS ONCHOPHYUT1C"o (Ramdan Hidayatl) D·arwa+C;.,; .... "a.1loanoianA . D_1.L_ .2),. vUJ, ~~. yunmg NlAlUI,awati -) .....

51. pElflGKAlIAN TEKNOLOGI FEROMON SEKS PADA USAHATANI BAWANG MERAH DI KABUPATEN

52. ~~~s~~pfo~~b~tlAYA RIDROPONiK's'ISTEM KARPEl' (ReIna BaruIri'-'; Ami-.+,.;I) 1:...10_ S6Muliawatil), HansgoroSabdo~ 11- I"~ '~"""'5

53. PO'i'ENsI PENGEMBANGA..'1 PERBENIHAN BAWANG MERAH MELALUI BIn (I'RUE SEED OF S*-OTlI'SS) SEBAGAI TEKNOLOGI ALTERNATIF MENGANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM (Retno Pangestu1i)

54. SER.&.NGAN ILAJv1A BOLENG CYLAS FORMICARIUSPADA PERTANAMAN UBUALAR DI KARANGANY AR (RetnoWijayanti Dan RelnaBandriyatiAmiputri)

55. MEN-GENAL AJlCHOMANES DIFFORMIS (BWME) ENGL.:TAt'lAMAN EKSOTIS BERPOTENSIOBAT (Rek Ramdan Rivai"', Fitri Fatma Wardani, Ri2moon Nurul Zulkarru.en)

56. S-rqDI PENYELEMATAN EMBRIO KACANG MERAH (JIIGM4 ANGULAR/S (WILLD.) OHWI & H. ~~~IiJ) S~..J1.P_~.!N VITRO (Reza Ramdan Rivai) .....

57 PERaA.'lYAK..&.N PISANO TALAS C/vfUSA PARADJSIACA V AR SA.PIENTUM L.) SECARA IN . V1TkOMENGGUNAKA.~ SITOIQNIN DAN SUBKULTIJR BERUlANG (Rodinah1", Jamzmi Hadie\ Chalimabm Nisa1 Dan Nofia Hardarnni1)

58. PEMANFAATAN PUPUK KANDANG DA.1i MIKORIZA UNTUK MENINGICA.'IXAN PERlUMBUHAN DAN HASILTANAMAN JAHE (SlI!IlaMlIdi1'"), Purwanto2), Dhimas Taufika Putra~

59. APIi.IKASI KOMPOS PUPUK KANDANG A YAM SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TA.1oTAM BEBERAPA KL0N SETEK TEH (CA.W:LUA SINENSIS L.(O). KUNIZE) DI DATARAN RENDAH (Santi Rosniawaty, Intan R~ Dfti Anjarsari Dan Rija SudiIja)

60. EVAWASI GALUR TOMAT TRb.NSGENIK PARTENOKARPI DI FASILITAS un TERBATAS (Saptowo J.Patdal, R Pumamaningsih, E.G.Lestarl, SI8lllet).. .... .

61. y..AJIAN GA; DAN FOSFOR TERHADAP PERlUMBUHAN DA.~ HASIL BENIH ICEDELAI HITAM PADA ICONDISlKEKURANGAN AIR t"Setyastuti PUf\\'anti)

62. ANl\USIS PERBANDINGA.'l EFEJcrIVITAS RANTAl PASOK KOMODITAS SAYURAN DATARAN TINeGI UNGGULA.1i DI KABUPATEt.'1 GARUT, JA WA BJI.RAT (Sihni Tsurayya 1~ AnPni Sukmawati 2')

63. P~1UMBUHAN DAN HASIL VUB PADI SA WAH PADA KA W ASA..'1 ENDEMIWBC DI SENTRA PADI KABUPATEN KUDUS (Sodiq Jauhari Dan HairiI. Anwar)

64. IDENrlFlKASI KERAGAMAN GENETIK COELOGYNE SPP BERDASARKAN MARKER MOLEIClJLER WD (RANIJOMAMPUFJED POLYMORPHIC DNA) (Sri Hm1lIti2, N8Ildari}1Ih3, Ahmad YunllS4, Djati Waluyo D.',Paroono', Linayanti "')

65. POTENSI UBUALAR SEBAGAI SUA1BER HIJAUAN PAKAN TEIC'IAK (Sri Umi Leslari l) Dan Riel] Indri H~11

5(' \mILABORATORIUM Ef'EKTIFITAS C~ SOLID (DRY ICE) TERHADAP SlTOPHILUS ORI'ZAE L. DAN 'i'RJBOIJUM CASTANEUM HERBST. PADA BERAS DALAM KEMASA.1i PLASTIK (Sri Widadi""), S·ub~ya.." Dan Yv. PaIdjo Notosandjojo)

67. DAYA TOKSISITAS CO2 SOLID (DRY ICE) TERHADAP srrOPJULUS ORIZAE L. DAN TRIBOLlUM CASrANEUMHERBST. PADA BERAS DALAM KEMASAN PLASTIIC (Subagiya"''l, Sri Wi.dadi"*), Dan Yv. parcljo Notosandjc:.jo)

68. PUPUJ{ BIOSULFO UNTUK KEDELAI DI TANAH ALFISOL (Sudadi, Hay Widijanto, Raina TIwi Pmni1asari, Smriamo Dan Sumani) ........

. 69. ICAJIAN JENIS TANAH DAN NAUNGAN TERHADAP HASIL DAN PENENTUAN MUTUEKSTRAK SA¥sIWI'O (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS) (Sudanni, Agustina Inlan Niken Tan)

70. EqISTENSI PRANOTO MONGSO SEBAGAI DASAR STRATEGI BUDIDAYATANAMAN PADA MASA PERUBAHAN na.IM (Sumani, KomaIiah, Noorhadi, Retna Bandriyati A)

71. TRANSfORMASI LAHAN SAWAH MENJADI KEBUN CAMPURAN ANTISIPASIDALAM MENGHADAPI PERUBAHAN na.IM PADA USAHATANI KONSERVASI DISUB DAS HULU KALlGARANG (Sumarsono, W. Sumebr, N. E. Wahyoningsih Dan E. D. Purbayanti) ....

XVI

304

315

321

328

335

340

348

356

362

370

371

374

380

385

392

399

402

403

412

420

427

433

439

448

456

466

474

480

Page 5: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

72. KERAGAMANTUMBUHAN BERBUNGA DI AGROEKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI LAy ANAN EKOLOGI (Supriyadi).... 486

73. PEMANFAATAN PUPUK HA YATI TERHADAP PERnJMBUHAN DAN HASILCABAI DI LAHAN SAWAH mIGASI (Supriyo., A Dan S. Minarsih) 492

74. INvENrARISASI MAMA LENGKENG DAN un PENGENDALIAN HAYATI DmmAN INSEKTlSIDA· NABATI MIMBA (S. Wmyantini Dan O. Endarto) 498

75. PENGGUNAAN NAFI'ALEN ACETIC ACID (NAA) DAN BENZIL AMINO PURINBAP) PADA MULTIPUKASI TUNAS BUI DUKU SECARA INJIlTRO(Susilawatil" Renih Hayatil Dan Munandar~...... 511

76. PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH SUMBERPADI (Su1aIdi, SlIljiman. Maluugono K9barsih. M.FIliri. Suradal Dan Evi Pl!iiastuti)...... 518

77. SERAPAN UNSUR HARA MAKRO MUSIM TJI..NAM UMA DAN ENAM PADATANAMAN KEDELAI DAN KACANG TANAH TERHADAP RESIDU PUPUK ZA (Sutrisno, Andy WijlllUlIko, Dan Henny Kuntyasluti) 532

78. PERWMBUHAN DAN PRODUKSI UBI KAYU DENGAN BERBA.GAl UKURAN STEK (Suwartol *, Nurul Idmmaidal, MunifGhulamahdil, Angga Waluya2, Dan Enuna Fajar Ayu~ 542

79. IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI DEHGAN ALBIZlA. DI JAWA BARAT DEHGAN METODE GGE BIPLOT (Syafi'iM,B.Waluyo,A.T. Makkulawu,E. Suryadi, Y.Yuwariah,l)an D.Ruswandi) 550

80. KEMUNDURAN VIABILITAS BENIH KEDELAI AKmAT PENGUSANGAN CEPAT MENGGUNAKAN ALAT IPB 77-1 MM DAN PEID1MPA,'lAN ALAMI (Syarifa Mustika, M Ra.'unad Suhnrtanto Dan Abdul Qadir) 557

81. KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN BASIL KEDElAI MELAWI PERBAlKAN LlNGKUNGAN ABIafIK PADA TANAH ULllSOL (I'atik Raisawati, Em Susilo Dan Parwito) 565

82. PERiLAKU PETANI PADI DALAM PENGGUNAAN PUPUK KIMlA (Tmjung M3l)' PrihIanti) 572 83. PENGKAJIAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI DALAM MENGHADAPIPERUBAHAN IKLIM DI LABAN

RA WA LEBAKSUMATERA SELATAN (Waluyo) 580 84. RESPON TANAMAN JAGUNG TERHADAP KOMBINASI OOSIS DAN BAHAN BIOCHAR PADA TANA!f

TERDEGRADASI (Widowati, Asnab, Astutik) 588 85. ANALISIS POTEHSI WAKTU TANAM PADI SAWAH TADAH HUJAN D • .o\NICA1TANNYA DENGAN

DAMPAK ENSO (EL NIfilo SOUTHERN OSCILLATION) DAN IOD(INDJAN OCEAN DIPOLE) DI WlLA YAH SENTRA PADI JAWA BARAT (Y. Apriyana1loan E. TILQoni2) 596

86. PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL DALAM MENDORONG PENINGKATAN PRODUKTNITAS JAGUNG DI KABUPATEN MALAKA (Yohanes Leki Serml , Dan Helena Da Silva~ 604

87. SfABILITAS HASIL VARIETAS KEDELAI BERDAYA HASIL TINGGI DI PAPUA BARA:f (Yohanis Amos Muslamul ,Nouke L. Mawikerel, Yan Renwarin\ Agustinus Warbaal~ 609

88. PENGUJlAN PEMBERlAN BERBAGAI BOKASHI PUPUK KANDANG DAN GA3 TE1UIADAP PERnJMBUl-lAN CABE MER-UI ( CAPS/CUM ANNUUM .L) (Zulfikri H81lIhap, Emi Sari Ritonga, Jakoni) 617

C .. WKALAH POSTER 1. SAKARIFIKASI TAPIOKA DENGAN MIKROBA TERSERSELEKSI BAKTERI PENGHASIL AMlLASE

(~us Budiyanto )... 623 2. PERTUMBUHAN BmIT KELAPA SAWIT D! PRE NURSERY MELAWI PEMANFAATA."! LIMBAH

SEBAGAI MEDIA TANAM DEHGAN SISTEM SlNGLESTAGE (Alunad Rodian Habibi Nasution) 623 3. PENGARUH SAAT PANGKAS DA.."'l SAAT PANEN TERHADAP KUALITASKIMIA BUAH 4 AKSES!

ANGGUR (BS 8, BS 21, BS 63 DA."! BS SO) (Anis Andrini ) 624 4. PENGARUl-1 MACAM DAN TAKARAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN ADAS

(FOENICULUMVULGARE MITl.) (AliefRaidunad Dan Budi Dannawan) 624 5. LiGHT EMI1T1NG DIODES (LEDS) SF::BAGAI ALTERNATIVE SUMBER CAHAYA PADA KULnJR IN

VITRO (Baiq Dina Mariana, Msc) 625 6. E;VAWASI PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN TlGA AKSESI LENGKENG DATARAN RENDAH

(~)Buyung AI Fanshuri, 2)y c;mi, Dan 3) Emi Budiyati) 625 7. PEMANFAATAN MERKAH SSR DALM1 IDENTIFlKASI TA.l\TAlvl~ ZIGOTlK F! JERlJK ('lC.Mar1lIsari,

2)H. ArisahDan 3lH. M. Yusuf) 626 8. PERWMBUHAN DAN HASIL KEDElAl DENGAN PEMBEPlAN MUCORIZA DAN KOMPOS TANDAN

~OSONO KELAPA SA WIT PlillA WAKTU TANAM YANG BERBEDA (Chairari Hanlin!) 626 9. ~PLlKASI PENGGUNAAN PUPUKORGANJK CAIR BERBARAN LIMBAH BIOOAS YANG DIPERKAYA

MIKROORGANISME LOKAL TERHADAP PERTIJMBTJHAN DAN HASIL PADI GOGO F4 (pERSILANGAN PENDEK X IR 78581) DI TANAH ULTlSOL (Edi Susilo) 627

10. KAHAN SrSTEM TA.NAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKTNITAS JAGUNO DI LAHAt" KER.TNG D.l YOGYAKARTA e'Eko Sriharfanto Dan2lsri Wshyuni Budiarti) 627

11. PENGARUH PUPUK UREA TERP.ADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN ASIATUCOKSIDA PADA TANAMAN PEGAGAN (CENIELLAASI.4.TICA (L) URBAN) CJFauzi, 2)Endang Broto Joyo, ~eru Sudrajad) 628

12.I¥ORA SPP. DI KEBUN RAYA BOGOR DAN POTENSINYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL (Frisca gamayantl) '628

13. ~ENGARUH BERBAGAI PEMUPUKAN TERHADAP PERnJMBUHAN DAN HASIL PAD! PADA KOl'l'DISI I1CLIM EKSTRIM (Gagad Restu Praliwi, SarIan Abdulrachman. Razakumiab.) '629

14. KARAKTERISTIK PETANI PADA LOKASI PENDAMPINGAN PIT JAGUNG DI NUSA TENGGARA 11IMUR (Helena Da Siva Dan C. Y.Bora)..... 629

xvii

Page 6: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

15. PEMBmITAN PURWOCENG (PIMPlNELLA PRUATJAN MOLK) DENGAN BERBAGAI MEDIA TANAM (Hero Sudn!iad, Suharto, FIIUZi)

16. SmDI EI'NOBOTANI SAYURAN LOKAL KHAS RAWADI PASAR MARTAPURA KALIMATAN SElATAN (Hilda Susanti)

17. PERWMBtJHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GALUR TANAMAN TOMAT (LYCOPERS/CON p.scuiENruM MILL.) Dl LAHAN DATARAN RENDAH IKLlM BASAH BALI (Ida Bagus Aribawa Dan I Ketut .!(ariada)

18. VALIDASI WAKTIJ TANAM REKOMENDASI SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU PADA TANAMAN PADl MUSIM TANAM III DI KECAMATAN TABANAN, TABANAN BALI (Ida Bagns Ariba~)

19. PENQEMBANGAN PADl PADA 3 SENfRAL PRODUKSI DI SUlAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI SHIERARY RICE VERSI 1.1 DENGAN BERBAGAI SCENARIO PEMUPUKAN NITROGEN (Johannes E.x. Rogi 1), Semuel D RlL-rtunuwn2), Christian TUCW1lIII3), Jeffiy De £iatill) .....

20. INTRODUKSI VARlEI'AS UNGGUL BARU KEDElAI UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PENINGKATAN PRODUK."TIVITAS MENUJU SWASEMBADA KEDELAI Dl JAWA TEi-.fGAH (I)Joko Pramdno, 2)Ekaningy1a.s K. Dan 3)Anggi Sahru Romdon)

21. PENAMPJLAN DUA VARIEfAS KACANG HUAU (PHASEOLUS RADIATESL) DI LAHAN RAWA LEBAK TENGAHAi'l1 (Muhmnmad Saleh)

22. PE'!GARUH SAAT APLIKASl TRlCHODERMA SP. TERHADAP PENYAKITANTRAKNOSE (COLLETOTRICHUM gP.) PADA 2 V ARIETAS TANAMANSTROBERI (FRAGARlA. X AN4NASSA DUTCH.) DI SCREEN HOUSE (M. E. Dwiastuti)

23. PERTuMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI Dl LAHAN RAWA PASANG SURUT SULFAT MASfJ\1 (I)Muhammad Saleh, 2)Koesrim, 3lMuhammad Alwi Dan 4)Eddy William)

24. PE..Ml\NFAATA..'Il MULSA DAN TANAMAN TUM PANG SARI DAlAM UPA YA PENGURANGAN EMISI GRK PADA BUDIDAYA TANAMA.'Il JERUK KEPROK PULUNG Dl DATARAl'T TINGGI C)Oka Ardiana Banaty, 2ly emU Dan 3)000 Endarto)

25. PENGEARUH PEMBERIA.'Il AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR e)Ratri Tri Hapskdan2)I Made Mejaya)

26. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DI LARAN PASANG SURUT DENGAN PEMBERlAN KAPUR DAN PENGGUNAAN V ARIETAS YANG ADAPfIF (Rina D Ningsih Dan Aidi Noor)

27. MENGURANGI PENGGUNAAN PUPUK KIML<\ HINGGA 5CJ1Al DENGAN PEMBERIAN BAHAN ORGANIK PAD{\. PADI UNGGUL DI LABAN PASANG SURUT e'Rina D Ningsih, ~Khairatun Nsfisah Dan 3)Aidi Noor) ..................................................................................... ..

28. PEW..ANFAATA!~ PUPUK KANDANG DA.'I\I MIKORlZA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE(Samanlmdil"l, Purwanto2),DhlmasTanfika Puira3~

29. PENlNGKATAN PENDAPATA.'I\j MELAWI USAHA TANI BAWANG MERAH DAN CABAl DI KALIMANTAN SELATAN (Rismarini Zuraida) .....

30. PCN?KAJLW V AFlEfAS PADI MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK DAN DEEPING ZN PADA LAHAN S AWAH T ADAR HD JAN GUhruNG KIDUL (S:njiman, Mulyadi Dan Eko S~to)

31 REKAYASA PENGENDALLl\J'\T TIKUS DAN KERAGAA.N VARIETAS lJNGGUL BARU PADI PADA I AllAN SA WAH IRIGASI ENDEMIC TlKUS e)SaIjiman Dan 'lEvy Pujiastuti) ...

,. P~EI'APAN UMUR PANEN KACANG TA.l\)AH MENGGUNAKAN METODE AKUMULASI SATlJAN P \Nks BERDASARKAN TINGKAT K.EMATANGANPOLONG (Sasmoyo A,1i Nngr(lhol), Yoga Setiawan S:nt~o Z), Heni PUInamawaJi3J, Yudiwanli W.E Kusurno 3)

:j] [dSPON PEMBERL~N P'JPUK ORGA.."IK DAN ;\illLSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL T\NAMAN BUNCl!:) (PHASEOLUS VULGARES L) ClSiti Muflikha, 2)Kaswan Bada:ni, ::JCatur Wasonowat)

~". L~RTLJMBUHAN DAN HASIL VUB PAD! SAWAH PADA KAWASAN ENDEMIC WEC DI SENTRA PAD! KABUPATEN KUDUS (Ilsodiq Jauhari Dan 2lJiairilA.'lwar)

35. P;l.OSPEK PENGEMB.A..NGAN DAN INOV ASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN JAI-:lE UNTUK MENDUKUNG fNDUSTRl JAMU (Sri Sudarwali)

36. AiliAL1SIS RESIKO KEKERINGA..'T DENGAN MENGGUNAKAN DECISION NETWORK DI SENTRA PP..ODUKSI PADI JAWA BARAT C)Suciantini, 2,) Agus Buono Dan 3)Rizaldi BCo('T)

37. I'ENOARUH ABU VULKANIK GUNUNG KELUD TERHADAP PERTUMB\.IHAN TANAMAN JAGUNG DI TAN/ill ALFISOL (Suntoro, He!)' Widijanto, Sudadi)

38. SK.RINING PLASMA NUTFAH PADI TERHADAP KERACUNAN FE e>rrias Sita..ooesmi, 2l,Nafisah, Dan 3)Yudhisfua Nugraha)

39. KERAGAAN DAN KERAGAMAN KARl\KTER AGRONOMIS 62 AKSESI PLASMA NUfFAH UBI JALAR (Ilwiwit Rahajeng Dan 2,)St A. Rahayuningsih)

D. RUMUSAN SEMNAS PERAGI

xviii

~o

630

6~1

631

632

632

633 ~.

633

634

634

635

635

636

636

637

637

638

638

639

639

640

640

641

641

642 643

Page 7: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

Pengaruh Pemberian Abu Sekam, P dan K terhadap Pertumbuhan dan Proiluktivitas Kedelai ffitam (Glycine soja) pada Budidaya Jenuh Air di Lahan Pasang Surut

Mum Gbulamabdi, Sundari, Maya Melati, dan Hesti Pujiwati I Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

(Bogor Agricultural University), n. Meranti. Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia Telp.&Faks. 62-25 I -8629353 e-mail [email protected]

, ABSTRAK Penelttian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian amelioran abu sekam, pupuk P dan K terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedeIai hitam (G/ycine soja) pada budidaya jenuh air di laban pasang surut, di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten BanY'.Iasin, Sumatera Selatan pada bulan April-Agustus 2014. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok~ tiga faldor yang diulang sebanyak 3 leali. Faktor pertama yaitu pemberian amelioran abu sekam yang terdiri atas 4 taraf, yaitu 0, 1 000,2000 dan 3000 kg ba-I abu sekam, faktor kedua yaitu pemberian pupuk P yang terdiri atas 2 tara£, yaitu 36 dan 72 kg ha-I P20 S dan faktor ketiga yaitu pemberian pupuk K yang terdiri atas 2 taraf,yaitu 30 dan 60 lcgha-I K20. Teknik: budidaya jenub air (BJA) digunakan untuk mendukung budidaya kedelai di laban pasang sumt. HasiI penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi ketiga faktor terhadap produktivitas kedelai. Ptoduktivitas kedeiai pada dosis 1000 kg ha-I abu sekam, 36 kg ha-I P20S, dan 30 kg ha-I ~O tercapai 4.22 ton ha-I tidak berbeda nyata dengan produktivitas pada 3000 kg ha-I abu sekam, 72 kg ha-I P20 S , dan 60 kgha-I K20 yang tercapai sebesar 4.38 ton ha-I •

Artinya dosis abu sekam mampu mengurangi kebutuhan pupuk P dan K. dan menggantikan ameliornll kapur. Kata k,unci: kedelai frtant, abu sekam,fosfor, kalium, budidaJ'ajenuh air, lahan pasang surut

I

PENDAHULUA...'l

I Kedelai mcmpakan salah satu komdditas pangan utama di Indonesia. Menurut data BPS (2013), produksi kedelai pada tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013 masing-masing sebesar 908.11 ribu ton, 851.29 ribu ton, 779.74 ribu ton dan 779.99 ribu ton. Hal ini menunjukkan adanya penumman produksi kedelai di Indonesia.

i Kebutuhan kedelai meningkat setiap tahlinnya, setnng dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan berke~bangnya industri-industri olahan. Meningkatnya kebutuhan kedelai tidak dibarengi dengan peningkatan produksi kedelai nasional. Oleh sebab itu kekurangan kebutuhan kedelai dalam negeri dipenenuhi dengan mengimpor. Menurut Elhida (2012) impor kedelai pada tahun 2012 mencapai 1.9 juta ton yang setara dengan US$ 1.5 milyar.

Perluasan areal tanam ke laban sawa~ beririgasi banyak terkendala karena adanya konversi laban (seldtar 42.4 persen untuk pemukiman dan industri) dan persaingan dengan komoditas lainnya (IPB, 2008i. Oleb karena itu periU adanya peningkatan luas areal tanam dengan

315

pengembangan ke laban suboptinnll seperti laban pasang surut.

Luas laban pasang sumt di Indonesia sekitar 20.1 juta hektar, dan 9.53 juta bektar berpotensi dijadikan laban pertanian, dan 2 juta hektar sesuai untuk kedelai (Ananto et al., 1998). Rendahnya produktivitas kedelai di laban pasang surut disebabkan oleb tingginya kadar pirit, AI, Fe, dan Mn serta rendahnya ketelsediaan bara P dan K(Suastika dan Sutriadi, 2001). Adanya teknologi budidaya jenuh air dapat menekan kadar pirit, karena kondisi lebih reduktif.

Menurut Noya et al. (2014) Genotipe Anjasmoro dan Yellow Biloxi lebih toleran terhadap AI dan Fe dibandingkan Tanggamus dan Lawit, akan. tetapi menurut Thoyip (2012) Tanggamus lebih responsif terhadap pemberian kalsium dibandingkan Anjasmoro. Oleha karcna itru produktivitas Tanggamus lebih tinggi dibandinghkan Anjasmoro pada budidaya' jenuh air di laban pasang surut yang telab dikapur (Noya et al., 2014)

Budidaya jenuh air adalah penanaman kedelai dengan memberikan irigasi tems-menerus sejak tanam sampai panen, dan membuat tinggi muka air tetap,

Page 8: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

sehingga lapisan di bawah perakaran jenuh air. Tihggi muka air di saluran 20 em dari petm~aan 18nah memberikan produktivitas kedelai kuning Tanggamus, Slamet, Anjasmoro dan Wilis sebesar 4.63; 2.85; 2.62; dan 2.47 tonlha di lahan pasang surut (Ghul3.mahdi et ai, 2009). Kedelai kuning merup~kan bahan baku untuk tabu dan tempe; sedangkan kedelai hitam merupakan bahan baku yang baik untuk keeap.

Ketersediaan bahan baku kedelai hitam perIu dipersiapkan di lahan pasang sun.11: . dengan memanfaatkan abu sekam yang 'tersedia di lapangan sebagai amelioran, dan memberikan pemupukan P dan K. Pada tipe luapan C, status P 18nab tergolong sedang, dan K tergolong rendah (Ghulamahdi et ai, 2009). Menurut Datm~wan (2012) pemberian abll jerami dapat meningkatkan produktivitas kedelai di laban pasang surut.

Abu sekam merupakan salah satu jenis amelioran yang dapat digunakan untuk peningkatan hasil produksi kedelai di laban pasang Sllrurt. Menurut Dhatmawan (2012) abu sekam berperan dalam peningkatan pH tanah, unsur hara P, K, Si dan karbon tersedia dalam tanah.

Penelitian ini bertujuan mempelajari penglfUh amelioran abu sekam, dan pemupukan P dan K terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedelai pada budidaya jenuh' air di lahan pasang surut.

MA,(ERl DAN METODE I

I Penelitian dilakukan di Desa Banyu Urip,IKeeamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan dan analisis tanab dan tanaman dilakukan di Laboratorium Tanah dan Pasea Panen, Institirt Pertanian Bogor. Penelitian dilak$anakan pada bulan April sampai bulan Agustus 2014.

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama dosis i abu sekam yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0, ] 000, 2 000, 3 000 kg ha-'. Faktor kedua yaitu pemberian pupuk fosfat dengan dosis 36 dan 72 kg ha-I P20 S • Faktor ketiga yaitu pemberian pupuk kalium dengan dosis 30 dan 60 kg ha- K20.

316

Pengamatan pada saat vegetatif meliputi : tinggi tanaman dan jumlah daun trifoliat umur 4,6,8, dan 10 MST; jumlah cabang per tanaman, bobot kering brangkasan umur 8 MST. Pengamatan pada saat panen meliputi : jumlah polong isi dan polong hampa per tahaman, bobot biji per petak (2 m x 1.2 m), dan bobot 100 biji .

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam. Apabila berbeda nyata dilanjutkan d~ngan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5% (Gomez dan Gomez 1995).

Pelaksanaall penelitian terdiri atas persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pengamat~ panen dan analis~ data. Persiapan laban dilakukan satu minggu sebelum tanam, yaitu membuat petakan berukuran 2 m x 5 m. Setiap ulangan dikelilingi saluran air yang berukuran lebar 30 em dengan kedalaman 25 em dan kedalaman muka air 15 em di bawah permukaan tanah. Pada saat persiapan laban ini, setiap petakan diberikan amelioran abu sekam, pupuk P dan K dengan dosis sesuai perlakuan, yang kemudian diinkubasi ke tanah terlebih dabulu selama satu minggu.

Penanaman kedelai varietas Cikuray dilakukan pada saat satu minggu setelab pengolahan tanah. Benih ditanam dangkal dengan kedalaman 1-2 em, jarak tanam ganda 12.5 em x 40 em dan 2 benih per lubang tanam. Penyulam~ dilakukan pada tujuh hari setelah tanam (lIST). Sebelum ditanam, benih terlebih dahulu dicampur dengan inokulan Rhizobium sp. dengan dosis 5 g kg-I benih dan insektisida berbahan aktifkarbosulfan 25.53%. Kedelai dipupuk N sebanyak 3 kali yaitu dengan aplikasi melalui daun yaitu pada. saat tanaman berumur 3, 4, dan 5 MST dengan konsentrasi 10 g urea rl air dan volume semprot 400 1 air ha-I .

Pemeliharaan tanaman kedelai meliputi penyiangan gulma dan pengendalian hama dan penyakit. Pcnyiangan gulma dilakukan pada saat tanaman berumur 30 HST. Penyiangan gulma dilakukan dengan meneabut gulma yang tumbuh pada petakan dengan menggunakan kored Pengendalian hama dan penyakit dilakukan jika terjadi

Page 9: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

I semngan, dengan mengguruL1can pestisida sesuai keperluan.

BASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Penelitian dilakukan ill Desa Banyu

Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada bulan April-Agustus 2014. Menurut Dharmaswara (2012), wilayah Kabupaten Banyuasin umumnya merupakan' lahan ba~ah yang terpengaruh pasang surut sehingga sebagian besar laban tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian tanaman pangan laban basab. Selain itu, betdasarkan Global Positioning System (GPS) lokasi penelitian berada pada ketinggian 28 meter di atas pennukaan laut dengan letak lintang 2°39'32" dan bujur ti:tt:lur 104°43'618" yang rnerupakan wilayah pasang surut tipe luapan C Tekstur tariah setelah dilakukan analisis tanah bersifat liat dengan kandungan liat sebesar 52;10%, pasir sebesar 27.32% dan debu sehesar 20.58%. Berikut hasil analisis kabdungan hara tanah di lokasi penelitian. Data hasil analisis kandungan hara dalarn tanah sebelum dilakukan penelitian adalahsebagai berikut: pH H20 4,5 (rnasarn), pH KC13,70 (masam), C-Organik 3.44% (mineral), N total 0.22% (sedang), P tersedia 7.66 ppm (sedang), Ca 5.65 rnc/!OO g (sedang), Mg 6.15 me/lOOg (tinggi), K 0.32 me/l00 g (sedang), Na 1.74 me/l00 g (sangat tinggi), KTK 28.43 me/]OO g (tinggi), Al 1.45 mellOO g (rendah), Mn 19:.95 ppm (tinggi), Fe 11.74 ppm (rendah), KB 48.75% (sedang) (Sumber Laboratorium TImu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor 2014).

I Daun trifoHat terbentuk sempurna paaa saat tanaman berumur 2 MST. Pada saat tanaman berumur 3 MST terjadi proses aklimatisasi yang ditandai dengan penguningan daun kedeiai karena kabdungan N dalam jaringan tanaman dan N'dalam daun turun. Menurut Ghulamahdi (1999), pada proses aklimatisasi ini juga ditandai oleh matinya akar dan bintH akar yang terletak di bawah permulcaan air. Menurut Indradewa (2004), berkurangnya serapan N menyebabkan fotosintat

317

dialokasikan ke bagian bawah untuk membentuk perakaran dan bintil baru. Oleh sebab itu pada fase aklimatisasi ini, tanaman disemprot dengan menggunkana pupuk N untuk mempercepat proses aklimatisasi.

Tanaman kedelai mulai berbunga saat tanaman berumur 5 MST. Warna bunga kedelai varietas Cikuray yaitu ungu. Polong muncul pada saat tanaman berumur 7 MST. Daun mulai menguning dan rontok serta polong berubah menjadi eoklat pada saat tanaman berumur 10 MST. Panen dilakukan saat tanaman berumur 13 MST. Pertumbuhan Tanaman Tinggi dan Jumlah Daun Trifoliat

Abu sekam merupakan salah satu jenis amelioran yang mampu mcmperbaiki sifat fisik maupun kimia tanab. Menurut hasil penelitian Dharmawan (2012), abl' sekam padi berperan untuk meningkatkan pH kandungan P, K., Si dan karbon tersedia dalanl tanah. Hasil penelitian Rianawati (2007) menunjukkan bahwa pedakuan residu abu sekam mampu menUl-unkan intensitas serangan hama dan keparahan penyakit. Hal ini diduga karena adanya kandungan unsur silikat yang salah satu fuugsinya untuk meningkatkan ketahana~ tanaman terhadap hama dan penyakit melalui pengerasan jaringan.

Hasil' penelitian menunjukkan bahwa abu sekam memberikan respon tidak signifikan terhadap tinggi tanaman. Pemberian abu sekam pada dosis 0, 1 000, 2 000, dan 3 000 kg ha-I memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah daun trifoHat pada umur tanaman 8 MST. Hasil sidik ragam pada taraf 5% menunjukkan bahwa pemberian abu dengan dosis 3 000 kg ha- I menghasilkan jumlah daun terbanyak pada umur 8 MST dan tidak berbeda nyata dengan pemberian abu sekam dengan dosis 2 000 kg ha-I . Pada saat tananlan berumur 10 MST, jumlah daun terbanyak terlihat pada pemberian abu sekam dengan dosis 2 000 kg ha-I dan tidak berbeda nyata dengan pemberian abu sekam dengan dosis 0 dan 1 000 kg .ha-' . l~ah daun trifoHat pada semua dOS1S pembenan abu sekam seeara umum. mengalami penurunan jumlah pada 10 MST akibat

Page 10: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

rontok pada saat proses pengeringan tanaman.

I Pemberian pupuk P tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi idan jumlah daun trifoliat tanaman, sedanglc'.an pemberian pupuk K memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 10 MST dan jumlah daun trifoliat pada umur 8 MST. Tinggi, tanaman tertinggi pada umur 10

I •

MST iyaItu pada pemupukan K dengan dosis dosis 60 kg ha-I K20 dan jumlah daun trifo~t terbanyak pada f!:mberian pupuk K dengan dosis 30 kg ha- K20. Jumlah daun trifoliat pada semua dosis pemberian abu sekam secara umum mt-:lgalami penurunan jumlah pada 10 MST alcl'bat rontok pada saat ptoses penger.ingan tanaman.

! Terdapat adanya interaksi antara beber8pa dosis pemberian abu sekam dengail pemupukan P terhadap jumlah daun trifoliat umur tanaman 10 MST. Jumlah daun trifoliat terbanyak terdapat pada interaksi pemberian abu sekam dengan dosis .2 000 kg ha-I dan pupuk P dengan dosis 172 kg ha-I P20 S yaitu sebesar 13.70 Jum1a~ daun paling temdah terdapat pada intera1csi pemberian abu sekam dengan dosis abu sekam 3000 kg ha·1 dan pupuk P dengan dosis 36 kg ha-' P20 s yaitu sebesar 11.2. Jumlah daun pada umur tanaman 10 MST mengalami penurunan akibat rontok pada i saat proses pengeringan polong tanall'ian.

! Terdapat interaksi pemberian pupuIt- P dan K terhadap jumlab daun trifoliat pada umur tanaman 8 MST. Jumlah daun trifoliat tertinggi yaitu pada interaksi antara pupuk P dengan dosis 72 kg ha·1

P20 S dan pupuk K dengan dosis 30 kg ha'! K20' sebesar 13.7 dan jumlah daun terendah terdapat pada interaksi pemberian abu s~kam dosis 3 000 kg ha-' dan pupuk P dosis i 36 kg ha·t P20 S• Pemberian abu sekam dapat meningkatkan pH tanah yang nantinya akan meningkatkan ketersediaan P dan K dalam tanah (Dharmaswara 2012).

Terdapat interaksi dari pemberian abu s~kam, pupuk P, dan K terhadap jumlah daun /trifoliat pada umur tanaman 8 MST. Juml~b daun terbanyak pada pemberian abu sekartl 3 000 kg ha-I + dosis pupuk P 72 kg ha-I P20s + dosis pupuk K 30 kg ha-I K20

318

dan tidale berbeda nyata dengan perlakuan pemberlan abu sekam 2 000 kg ha-I + dosis pupuk P 72 kg ba-I P20 S+ dosis pupuk K 30 kgba-1K20. Bobot Keriog Taoaman

Pemberian abu sekam tidak memberlkan pengaruh yang nyata terhadap bobot kering biomassa, daun, batang, akar dan bintil akar tanaman kedelai. Bobot kering biomassa, daun dan akar tanaman kedelai tertinggi dicapai pada dosis abu sekam 1 000 kg hal.

Pemupukan P dan pemupukan K tidak memberikan respon yang nyata terhadap bobot kering biomassa tanaman, daun, batang, akar dan bintil akartanaman kedelai. Bobot kering biomassa, daun. dan .. batang tertinggi pada perlakuan pupuk P dosis 36 kg hal P20 S dan pupuk K dosis 30 kg ha-I K20. Bobot akar tertinggi dicapai pada pemberian pupuk P 72 kg ha-I P20 S

dan K dosis 30 kg hal K20. Terdapat interaksi antara pemberian

pupuk P dan K terbadap bobot kering akar tanaman. Bobot kering akar tanaman tertinggi r!itu pada int~raksi dOlSis pupuk ~ 36 kg ha- P20s dan dasts pupuk K 30 kg ha I K20 dengan bobot 1.22 g dan tidak berbeda nyata dengan interaksi dosis P 72 kg hal P20 S dan dosis K 3 kg hal K20. Jumlah Cabang dan Produksi Tanaman

Pemberian abu sekam tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang, jumlah polong isi dan jumlab polong bampa tanaman kedelai.Pemberian abu sekam juga tidak berpengaruh nyata terhadap bobot 100 biji, bobot ubinan dan produktivitas tanaman. bobot 100 biji tertinggi dicapai oleb perlakuan abu sekam 3 000 kg hal. Bobot ubian dan produktivitas tanaman tertinggi dicapai pada pemberian abu sekam sebesar 2 000 kgha·l.

Tabel 1. menunjukkan bahwa interaksi pemberian abu sekam, pllpuk P dan K memberikan respon yang nyata terhadap produktivitas tanaman. Produktivitas tertinggi dicapai oleh perlakuan abu sekam dosis 1 000 kg ha-I + 72 kg ha-I P20 S + 60 kg hal K20 dan tidak berbeda nyata den§an pemberian abu sekam dosis 3 000 kg ba + 72 kg ha-I P20s + 60

Page 11: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

kg ha-1 K20 dan pemberian abu sekam dosis 2 000 kg ha-l + 72 kg ha-1 P20S + 60 kg ha-l

K20. Kombinasi perlakuan terbaik pada saat jumlah dosis P dan K maksimum yaitu

pada saat 72 kg ha-1 P20 S dan 60 kg ha-1

K20.

T1bel 1. Interaksi pemberian abu sekam, pupuk P dan K terhadap produktivitas tanaman kedelai

Produktivitas tanaman (ton ha-I)

Dosis abu sekam (kg ha-I ) 72

30 60 30 60

o 3.49abc 2.94abc 3.77abc 2.66c 1 000 4.21ab 3.70abc 3.42abc 3.97a 2000 3.89abc 3.66abc 3.99abc 4.28a 3000 2.74bc 3.91abc 3.70abc 4.38a

Keterangan :: angka-angka diikuti oleb burnf yang berbeda menunjukkan nilai berbeda nyata pada uji DMRT taraf5%

I

Beraasarkan hasil analisis regresi (Gambar 1) menurJukkan bahwa dosis optimum pemberian abu sekam berdasarkan persamaan Y = - 0.302 X2 + 1.454 X + 2.6~9 (R2=O.983) yaitu 2.40 ton ha-I + 72 kg iha- I P20 S + 60 kg ha-I K20 dengan produktivitas kedelai 4.44 ton ba-l .

Rekomendasi pemberian abu, dan peIl'/upukan P dan K dapat dipilih dari

i

~4 ~ ~,5 c .!3 /,' $,5 .

~1 ttl 0,5

y::: -O_302x2 + 1.4S4x+ 2.699 1{2=O.983

y"=- -O.127x2 + O.669x+ 2.994 R2 = 0.889

persamaan Y = - 0.487 X2 + 1.229 X + 3.424 (R2 = 0.996) sehingga diperoleb abu sekam optimum 1.26 ton ba-I + 36 kg ha-I

P20 S + 30 kg ha-I K20 dengan produktivitas kedelai 4.20 ton ba-I . Hal ini menunjukkan bahwa abu sekam dapat mengurangi dosis pupuk P dan K dan <tapat rnenggantikan ameliorant kapur.

.36 kg/ha P205; 30 kg/ha 1<20

.36 kgfha P205; 60 kg/ha KIO

At. 72 kg/ha P205; 30 kgfha K20

X 72 kg/ha P205; 60 kg/ha K20

y = O.015x2 - O.OO9x + 3.681 R' =-0.044

y=-O.487x2+ 1.229lC+3.424 R2.::: 0.996

o +--------r-------r-------.-------.

o D-osis abu setfam (ton ha-~) 4

Garnbar 1 Produktivitas (tontha) pada berbagai dosis abu sekam, pupuk P dan K

319

Page 12: Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim€¦ · makalah utama pascasarjana uns ..... 3.1 b.imakalah penunjang 1. pengendalian penyakit busuk buah dan peningkatan

KESIMPULAN

1. Terdapat interaksi ketiga faktor abu sekam , pemupukan P dan K terhadap produktivitas kedelai.

2. RelComendasi pemberian abu, dan pe1l:1upukan P dan K dapat dipilib. dari persamaan Y = - 0.487 X2 + 1.229 X + 3.424 (R2 = 0.996) yang memberikan abu selcam optimum 1.26 ton ha-I pada 36 kg ha-I P20 S dan 30 kg ha-I K20 dengan produktivitas kedelai 4.20 ton . ha-

3. Do~is abu sekam mampu mengurangi kebutuhan pupuk P dan K. dan mehggantikan amelioran kapur.

I

UCAPAN TERIMA KASm

i Ucapan terimakasih disampaikan kepada .. Direktorat Penelitian dav Pengapdian kepada Masyarakat Direktorat lenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendi<:likan dan Kebudayaan ., yang telah memberikan dana penelitian melalui " Penelitian Stranas"

DAFT AR PUSTAKA

Ananto, E. Eko, dan H. SUbagyo. 1998. Prospek Pengembangan Sistem Usaha Pertanian Modem di Lahan Pasang· Surut Sumatera Selatan. Proyek P~ngembangan Sistem Usaha Pertanian Lahan Pasang Surut Sumatera Seiatan

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Berita Resmi Statistik, Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai. bttp://www.bps.go.id.[9 Maret

I 2013] Dharmaswara I. 2012. Pengaruh

, pemupukan abu jerami terhadap I pertumbuhan dan produksi kedelai

di laban pasang surut I [slcripsi]. Bogor (ID): Institut I Pertanian Bogor.

ElhicJa R. 2012. Impor kedelai tembus Rp 4,8 1riliun. http://fmance. detikcomlreadl2012/08/021111039/ 1981 1 68/4/impor-kedelai-tembus­Ip-48-triliun. [9 Maret 2013]

Gomez KA, Gomez AA. 1995. Prosedur Statistika untuk Penelitian

320

Pertanian. 2nd ed. Sjamsudin E, Baharsjah JS, penerjemah. Jakarta (ID): UI Pr. Terjemaban dari: Statistical Prosedures for Agricultural Research.

Gbulamahdi, M., M. Melati, and D. Sagala. 2009. Production of soybean varieties under saturated soil culture on tidal swamps.Indonesian Agronomy Journal. 37(3):226-232

IPB. 2008. Pembangunan Pertanian dan Pedcsaan untuk Kesejahteraan Rakyat. Seminar 100 tabun Kebangkitan Nasional. 17 Mei 2008. Bogor.

Noya, AI, M. Ghulamahdi, D. "Sopandie, A Sutandi, and M. Melati, 2014. Interactive effects of AlUlJlinum and Iron on several soybean genotypes grown in nutrient solution. Asian Journal of Plant Sciences. 13 (1) : 18-25

Noya, AI, M. Ghulamahdi, D. Sopandie, A Sutandi, dan M. Melati. 2014. Pengaruh kedalaman muka air dan ameliorant terhadap produktivitas kedelai di laban sulfat masam. Pangan. Media Komunikasi dan Informasi. 23 (2) : 120-13

Rianawati S. 2007. Pengaruh residu kombinasi pupuk organik terhadap pertumbuban dan produksi kedelai (Glycine max (L.) Merr.) panen muda yang diusahakan secara organik. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID).

SU3stika, I.W., dan M.T. Sutriadi.2001. Pengaruh perbaikan tata air mikro terhadap kualitas air tanah dan hasil tanaman. Seminar Hasil Penelitian Pengembangan Sistem Usaha Pertanian Laban Pasang Surut Sumatera Selatan. Badan Penelitian dan Pengembanan Pertanian , Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor, Juni 2001.

Toyip. 2012. Pengaruh pemupukan fosfor dan kalsium terhadap serapan hara dan produktivitas dua genotipe kedelai pada budi daya kering dan jenuh air [tesis]. Bogor (10): Institut Pertanian Bogor.