24
GMP-317-00 QC : 13/09/2016 PT. GARDA MUTU PRIMA Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Bogor [email protected] www.gardamutuprima.com PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL LPPHPL Garda Mutu Prima telah melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) terhadap : Nama Auditee IUPHHK-HA PT. Bintang Lima Makmur Alamat Auditee Pusat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya – Komplek Kokan Permata Blok E No. 29-30, Jakarta Utara Cabang : Jl. Raya Kebun Cengkeh, Perumahan Pesona Alam Estate Blok A2-20, Ambon, Maluku Nomor & Tanggal Izin Usaha Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.537/Menhut-II/2012, Tanggal 26 September 2012 Luas ± 24.550 Ha Lokasi Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku Tanggal Pelaksanaan 30 Juni – 6 Juli 2021 Jenis Audit Audit Awal / Survailen / Re-Sertifikasi / Audit Khusus Ke-2 Standar Penilaian Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2021, dan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 Lampiran 1.2. dan 2.2. Berdasarkan hasil pengambilan keputusan, bahwa Auditee tersebut dinyatakan “MEMENUHI” standar penilaian sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananRepublik Indonesia Nomor 8 tahun 2021, dan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 dengan predikat “SEDANG“, sehingga layak diterbitkan Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi. Kepada para pihak yang berminat untuk menyampaikan data, informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut di atas dapat disampaikan secara tertulis dan dilengkapi dengan data pendukung kepada Tim Audit di lokasi pada saat penilaian berlangsung, atau dapat juga disampaikan ke : PT. Garda Mutu Prima Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Bogor 0251-7554068 [email protected] Bogor, 28 Juli 2021 PT GARDA MUTU PRIMA, Ir. Sugeng Hariyadi, M.M. (Direktur)

PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-317-00

QC : 13/09/2016

PT. GARDA MUTU PRIMA Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Bogor

[email protected] www.gardamutuprima.com

PENGUMUMAN PUBLIK

HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

LPPHPL Garda Mutu Prima telah melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) terhadap :

Nama Auditee IUPHHK-HA PT. Bintang Lima Makmur

Alamat Auditee Pusat :

Jl. Boulevard Bukit Gading Raya – Komplek Kokan Permata Blok E No. 29-30, Jakarta Utara

Cabang :

Jl. Raya Kebun Cengkeh, Perumahan Pesona Alam Estate Blok A2-20, Ambon,

Maluku

Nomor & Tanggal Izin Usaha

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.537/Menhut-II/2012, Tanggal 26 September 2012

Luas ± 24.550 Ha

Lokasi Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku

Tanggal Pelaksanaan 30 Juni – 6 Juli 2021

Jenis Audit Audit Awal / Survailen / Re-Sertifikasi / Audit Khusus Ke-2

Standar Penilaian Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2021, dan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari Nomor : SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 Lampiran 1.2. dan 2.2.

Berdasarkan hasil pengambilan keputusan, bahwa Auditee tersebut dinyatakan “MEMENUHI”

standar penilaian sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananRepublik

Indonesia Nomor 8 tahun 2021, dan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari Nomor : SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 dengan predikat “SEDANG“, sehingga layak

diterbitkan Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi.

Kepada para pihak yang berminat untuk menyampaikan data, informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut di atas dapat disampaikan secara tertulis dan dilengkapi dengan data pendukung

kepada Tim Audit di lokasi pada saat penilaian berlangsung, atau dapat juga disampaikan ke :

PT. Garda Mutu Prima Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Bogor

0251-7554068 [email protected]

Bogor, 28 Juli 2021

PT GARDA MUTU PRIMA,

Ir. Sugeng Hariyadi, M.M. (Direktur)

Page 2: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 1

RESUME HASIL AUDIT

PENILAIAN KINERJA PHPL

A. Identitas LPPHPL

Nama PT. Garda Mutu Prima

Nomor Akreditasi LPPHPL-022-IDN

Alamat Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

Nomor Telepon/Faks/E-Mail Telp : 0251-7554068

Email : [email protected]

Website : www.gardamutuprima.com

Direktur Ir. Sugeng Hariyadi, MM

Tim Audit 1. Asep Kurniawan, S.Hut (Lead Auditor/Auditor Prasyarat) 2. Ir. Roch Diardjo (Auditor Produksi)

3. Rudi Hermawan, S.Hut, M.Si (Auditor Ekologi)

4. Amir Fadhilah, M.Si (Auditor Sosial) 5. Ir. YH. Arasyugo (Auditor VLK)

Pengambil Keputusan Ir. Sugeng Hariyadi, MM

B. Identitas Auditee

Nama PT. BINTANG LIMA MAKMUR

Nomor & Tanggal SK SK Menhut No. SK.537/Menhut-II/2012,

Tanggal 26 September 2012

Luas dan Lokasi ±24.550 Ha

Alamat Kantor Pusat : Jl. Boulevard Bukit Gading Raya-Komplek Kokan Permata

Blok E No. 29 -30, Jakarta Utara Cabang : Jl. Raya Kebun Cengkeh, Perumahan Pesona Alam Estate

Blok A 2-20, Ambon, Maluku

Nomor Telepon/Faks/E-Mail 021-458579363

Pengurus 1. Komisaris Utama : Budi Yulianto, SE

2. Komisaris : Basuki Rachmad, SE 3. Direktur Utama : Ir. Yuri FM Mewengkang

4. Direktur : Dedy Karnain, S.Hut

Nomor Sertifikat GMP/2019/10004

Masa berlaku Sertifikat 6 (enam) tahun, terhitung dari tanggal 29 Maret 2019 s.d 28 Maret

2025

C. Tahapan Audit

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan

01 Juli 2021 Zoom meeting

- Melapor dan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Dinas

Kehutanan Provinsi Maluku dan BPHP Wilayah XIV Ambon terkait

pelaksanaan Penilikan Ke-2

Peniliaian Kinerja PHPL dan VLK PT

Page 3: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 2

Bintang Lima Makmur.

- Diperoleh beberapa informasi dan

masukan yang perlu ditindaklanjuti terkait dengan Penilikan Ke-2 PHPL

dan VLK PT BLM.

Pertemuan Pembukaan 30 Juni 2021

Zoom meeting - Dilaksanakan dengan metode

remote audit melalui video teleconference menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting.

- Dihadiri oleh Tim Audit PT Garda Mutu Prima (PT GMP) termasuk

auditor, Wakil Manajemen/MR dan

perwakilan karyawan Auditee.

- Materi Pertemuan Pembukaan

diantaranya: Perkenalan peserta dan penjelasan peran dan tugas

masing-masing; Konfirmasi rencana, ruang lingkup, tujuan

dan sasaran, standar, dan tata

waktu audit; Penjelasan metodologi dan tahapan audit;

Review singkat hasil audit awal; Penjelasan bahwa perkembangan

audit akan diinformasikan kepada auditee; Konfirmasi bahasa yang

digunakan; Konfirmasi

ketersediaan sumber daya dan fasilitas yang diperlukan oleh tim

audit; Konfirmasi terkait kerahasiaan dan kesediaan

auditee untuk menyediakan

data/informasi secara lengkap dan transparan; Informasi terkait

penyampaian dan konfirmasi temuan audit, termasuk

pengkategorian temuan audit; Informasi mengenai ketentuan

yang dapat menyebabkan audit

dihentikan; Konfirmasi Perwakilan Manajemen (MR); Review singkat

hasil audit sebelumnya; Tanya jawab; dan Penandatanganan

Berita Acara Pertemuan

Pembukaan.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan

01 Juli 2021 Zoom Meeting

- Melakukan verifikasi dokumen dan bukti- bukti lapangan, serta

klarifikasi melalui wawancara dengan Auditee sesuai dengan

ruang lingkup dan standar audit

mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor 8 Tahun 2021, Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari Nomor :

Page 4: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 3

SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020, dan Surat Edaran Direktur Jenderal

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :

SE.06/PHPL/PPHH/HPL.3/7/2020

dan SE.05/PHPL/PPHH/HPL.3/5/2020

- Verifikasi dokumen dan bukti lapangan dilakukan secara offline di

kantor PT GMP dan lokasi masing-masing auditor, dan secara online

melalui aplikasi Zoom Cloud

Meeting, panggilan telepon dan grup Whatsapp.

Pertemuan Penutupan 5 Juli 2021

Zoom meeting

- Dilaksanakan dengan metode

remote audit melalui video teleconference menggunakan

aplikasi Zoom Cloud Meeting.

- Dihadiri oleh Tim Audit PT GMP,

Wakil Manajemen/MR dan perwakilan karyawan Auditee.

- Materi Pertemuan Penutupan diantaranya: Konfirmasi bahwa

bukti audit dikumpulkan berdasarkan data/informasi yang

tersedia serta pengambilan contoh/sampling; Pemaparan

kesimpulan hasil audit secara ringkas; Penjelasan dan konfirmasi

temuan ketidaksesuaian dan

observasi serta waktu pemenuhannya; penjelasan

tahapan sertifikasi selanjutnya setelah audit lapangan; Tanya

jawab; Penandatanganan Berita

Acara Pertemuan Penutupan.

Pengambilan Keputusan 21 Juli 2021 Kantor PT Garda Mutu Prima,

Bogor – Provinsi Jawa Barat

- Keputusan Penilikan Ke-2 Penilaian Kinerja PHPL IUPHHK-HA PT BLM adalah “Lulus” dengan

predikat “Sedang”.

- Menetapkan waktu pelaksanaan Penilikan Ke-3 selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan

sejak pelaksanaan Penilikan Ke-2.

D. Resume Hasil Penilaian Kriteria PHPL

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

Prasyarat

1.1 Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA

1.1.1 Ketersediaan dokumen legal dan

administrasi tata batas (PP/ SK IUPHHK-HA, Pedoman TBT, Buku

Sedang Ketersediaan dokumen legal di kantor lapangan

PT Bintang Lima Makmur adalah tersedia dokumen legal Izin usaha yaitu Keputusan

Page 5: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 4

TBT, Peta TBT, BATB). Menteri Kehutanan Nomor SK.537/Menhut-II/2012 tanggal 26 September 2012 tentang

Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) Kepada PT

BLM atas areal Hutan Produksi seluas ± 24.550

Ha di Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Namun belum tersedia dokumen Nomor

Induk Berusaha (NIB). Sedangkan ketersediaan dokumen administrasi tata batas di kantor

lapangan PT Bintang Lima Makmur yang tersedia baru pada tahap surat permohonan

Tata Batas ke instansi berwenang.

1.1.2 Realisasi tata batas dan

legitimasinya (BATB).

Sedang PT BLM belum melaksanakan proses tata batas

di lapangan sesuai instruksi kerja karena sedang dalam proses persetujuan di

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, namun batas areal IUPHHK-HA PT BLM blok I

sebagian merupakan batas fungsi kawasan

hutan, telah ada tata batas dengan batas fungsi kawasan hutan yaitu antara batas HPT dengan

TN Manusela, HL Nakabata, HPK, dan HL Yala. Batas fungsi tersebut telah disahkan oleh

Menteri Kehutanan dengan SK.2815/Menhut-

VII/KUH/2014 tanggal 15 April 2014, batas areal IUPHHK-HA PT BLM blok II merupakan

batas fungsi kawasan hutan, telah ada tata batas dengan batas fungsi kawasan hutan yaitu

antara batas HPT dengan HL Gunung Tipukekene dan HPK, serta batas areal IUPHHK-

HA PT BLM blok III sebagian merupakan batas

fungsi kawasan hutan, telah ada tata batas dengan batas fungsi kawasan hutan yaitu

antara batas HPT dengan HL Gunung Tipukekene dan HPK. Batas fungsi tersebut

telah disahkan oleh Menteri Kehutanan dengan

SK.2585/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 8 April 2014. Dengan demikian PT BLM telah

melakukan tata batas dilapangan tetapi belum mencapai 100%.

1.1.3 Pengakuan para pihak atas

eksistensi areal IUPHHK kawasan

hutan (BATB/ Peta SK IUPHHK).

Sedang Terdapat bukti adanya pengakuan para pihak

atas eksistensi areal IUPHHK-HA PT BLM,

namun masih terdapat konflik batas dengan pihak lain (batas ulayat masyarakat). Terdapat

bukti upaya yang dilakukan PT BLM untuk menangani dan mencegah terjadinya konflik

batas dengan pihak lain, seperti pada tahun

2020 melakukan identifikasi konflik, melakukan identifikasi kegiatan masyarakat di sekitar areal

kerja; melakukan kegiatan kelola sosial; mempertemukan para pihak yang berkonflik.

1.1.4 Tindakan pemegang izin dalam

hal terdapat perubahan fungsi

hutan kawasan (Apabila tidak ada perubahan fungsi maka verifier

ini menjadi Not Applicable).

NA Sampai dengan Penilikan Ke-2 ini, pada areal

IUPHHK-HA PT BLM tidak terdapat perubahan

fungsi kawasan.

Page 6: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 5

1.1.5 Penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan (Apabila tidak

ada penggunaan kawasan di luar sektor Kehutanan maka verifier

ini menjadi Not Applicable).

NA Tidak ada penggunaan kawasan di luar sektor Kehutanan di areal IUPHHK-HA PT BLM.

1.1.6 Penyelesaian konflik tenurial

kawasan di areal IUPHHK.

Baik Terdapat konflik tenurial kawasan hutan di areal

IUPHHK-HA PT BLM yaitu antara Marga Sounawe Ainakahata Rohua dengan Kepala

Adat dan Kapitan dari Marga Sounawe Aipura Bunara dan terdapat upaya pemegang izin

untuk menyelesaikan sesuai dengan peraturan

perundang undangan dan mencapai penguasaan >80 %.

1.2.1 Keberadaan dokumen visi, misi

dan tujuan perusahaan yang sesuai dengan PHL serta

sosialisasi visi, misi dan tujuan

perusahaan.

Baik Dokumen visi dan misi PT BLM tersedia, legal

dan sesuai dengan kerangka PHL serta Sosialisasi dilakukan mulai dari level pemegang

izin, mitra izin, masyarakat setempat, serta ada

bukti pelaksanaan (Berita Acara).

1.2.2 Kesesuaian visi, misi dengan implementasi PHL.

Sedang PT BKIM telah berupaya melakukan implementasi visi misi melalui serangkaian

implementasi kelola produksi, kelola lingkungan dan kelola sosial, tetapi baru sebagian sesuai

visi misi. Terdapat pelaksanaan PHPL yang

belum optimal antara lain realisasi tata batas belum temu gelang, pengelolaan kawasan

lindung berupa identifikasi flora fauna baru dilakukan di sebagian Kawasan lindung, GANIS

PHPL masih kurang.

1.3.1 Keberadaan tenaga profesional

bidang kehutanan (Sarjana Kehutanan dan Ganis PHPL)

sarjana kehutanan dan tenaga teknis menengah kehutanan) di

lapangan pada setiap bidang kegiatan/organisasi pengelolaan

hutan sesuai dokumen

perencanaan.

Buruk Keberadaan tenaga profesional bidang

kehutanan (Sarjana Kehutanan dan Ganis PHPL

di lapangan hanya tersedia pada bidang

kegiatan / organisasi pengelolaan hutan PT BLM

yaitu bagian perencanaan, bagian bina hutan,

dan bagian produksi, sesuai cakupan bidang

Ganis PHPL > 80 %) yaitu 83,33% yang

dibuktikan dengan dokumen legalitasnya berupa

Surat Keputusan Kepala Balai Pengelolaan

Hutan Produksi Wilayah XIV Ambon nomor

SK.135/PHPL-

BPHP.XIV/PEPHP/HPL.4.1/03/2021 tanggal 16

Maret 2021 dan data dari Sistem Informasi

Tenaga teknis Pengelolaan Hutan Produksi

lestari (SIGANISHUT) berupa Detail Penugasan

GANISPH.

Namun demikian pada PT BLM belum tersedia

GANISPHPL Nenhut.

1.3.2 Peningkatan kompetensi SDM. Baik Realisasi peningkatan kompetensi tenaga profesional PT BLM pada tahun 2020 adalah

bidang kehutanan sebesar 33,33% dan bidang

lainnya sebesar 100,00% atau rata-rata sebesar 75,00% dari rencana sesuai kebutuhan,

Page 7: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 6

sedangkan tahun 2021 adalah bidang kehutanan sebesar 71,43% dan bidang lainnya

sebesar 80,00% atau rata-rata sebesar 75% dari rencana sesuai kebutuhan.

1.3.3 Ketersediaan dokumen

ketenagakerjaan.

Sedang Auditee telah memiliki dokumen

ketenagakerjaan secara lengkap yang meliputi:

Daftar Tenaga Kerja/karyawan, Laporan Ketenagakerjaan/Wajib lapor tenaga kerja,

Pengupahan dan Kesejahteraan Tenaga Kerja, Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Hubungan

Industrial dan SOP Ketenagakerjaan. Namun

dokumen hubungan industrial yaitu Peraturan Perusahaan PT BLM belum disahkan oleh Kepala

Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Maluku Tengah.

1.4.1 Kelengkapan unit kerja

perusahaan dalam kerangka

PHPL.

Baik Tersedia struktur organisasi PT BLM dan job description yang sesuai dengan kerangka PHPL

dan telah disahkan oleh Direksi PT BLM yang tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Utama

Nomor: 08/01/BLM/III/2018, tanggal 28 Maret 2018 tentang Struktur Organisasi, dan dilampiri

Job description.

1.4.2 Keberadaan perangkat Sistem

Informasi Manajemen dan tenaga pelaksana.

Baik Perangkat SIM PT BLM dan tenaga pelaksana

tersedia.

1.4.3 Keberadaan Tenaga Pelaksana

untuk mengoperasikan SIM milik Kementerian LHK dan kepatuhan

pengisiannya.

Baik Tersedia seluruh tenaga pelaksana untuk Sistem

Informasi Manajemen pada KemenLHK yang telah ditunjuk oleh direksi dan dan telah patuh

melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan.

1.4.4 Keberadaan SPI /internal auditor dan efektifitasnya.

Sedang PT BLM memiliki Organisasi SPI/internal auditor ada, tetapi belum berjalan dengan efektif untuk

mengontrol seluruh tahapan kegiatan.

1.4.5 Keterlaksanaan tindak koreksi dan pencegahan manajemen

berbasis hasil monitoring dan

evaluasi.

Sedang Terdapat keterlaksanaan tindak koreksi dan pencegahan manajemen PT BLM berbasis hasil

monitoring dan evaluasi, namun hanya

sebagian dari kegiatan Pengelolaan Hutan sesuai struktur organisasi PT BLM.

1.5.1 Persetujuan rencana penebangan

melalui peningkatan pemahaman,

keterlibatan, pencatatan proses dan diseminasi isi kandungannya.

Baik Kegiatan RKT PT BLM yang akan mempengaruhi

kepentingan hak-hak masyarakat setempat

telah mendapatkan persetujuan atas dasar informasi awal yang memadai.

1.5.2 Persetujuan dalam proses dan

pelaksanaan CSR/CD.

Sedang Terdapat persetujuan dalam proses dan

pelaksanaan CSR/CD dari masyarakat desa binaan dan atau desa terdampak (minimal

50%) yaitu 3 desa dari 5 desa terdampak atau

sebesar 60,00%.

1.5.3 Persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung.

Sedang Terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dari sebagian masyarakat desa

binaan dan atau desa terdampak (minimal 50%) yaitu 3 desa dari 5 desa terdampak atau

sebesar 60,00%.

Produksi

Page 8: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 7

2.1 Penataan Areal Kerja Jangka Panjang dalam Pengelolaan Hutan Lestari.

2.1.1 Keberadaan dokumen rencana jangka panjang (management

plan) yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang.

Baik Tidak terdapat perubahan terhadap dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu Dalam Hutan Alam (RKUPHHK-HA) berbasis IHMB periode 2016-2025 lengkap

dengan lampiran-lampirannya telah disetujui

oleh pejabat yang berwenang dan tidak pernah dikenai peringatan terkait pemenuhan

kewajiban RKUPHHK-HA.

2.1.2 Kesesuaian implementasi penataan areal kerja di lapangan

dengan rencana kerja jangka

panjang.

Baik Penataan areal kerja berupa Blok tebang 2021 telah sesuai dengan Blok URKT 2020 pada

rencana jangka panjang pada Revisi RKUPHHK-

HA periode tahun 2016 - 2025.

2.1.3 Pemeliharaan batas blok dan

petak/compartment kerja.

Sedang Tanda batas blok dan petak kerja PT BLM

terlihat dengan jelas di lapangan, namun hanya sebagian tanda batas petak dan jalur rintisan

antar petak tidak terlihat jelas.

2.2.1 Terdapat data potensi tegakan

per tipe ekosistem yang ada (berbasis IHMB/survei potensi,

ITSP, risalah hutan).

Sedang PT BLM memiliki data potensi tegakan per tipe

ekosistem dari hasil hasil ITSP 3 tahun terakhir, namun hanya sebagian yang disertai

kelengkapan peta pendukungnya (jalur survei dan peta pohon).

2.2.2 Terdapat informasi tentang riap

tegakan sebagai dasar perhitungan rencana panen

( JTT/Etat Volume).

Sedang Terdapat Laporan Hasil pengukuran riap dan

telah dianalisis serta telah disampaikan kepada Dirjen PHPL dan Badan Litbang & Inovasi LHK,

tetapi belum dijadikan sebagai dasar perhitungan rencana panen ( JTT/Etat Volume).

2.3.1 Ketersediaan dan Implementasi

SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur.

Sedang PT BLM memiliki SOP seluruh tahapan sistem

silvikultur untuk system TPTI dengan lengkap dan isinya sesuai dengan pedoman pelaksanaan

atau ketentuan teknis tetapi untuk Sistem SILIN belum tersedia, dan Implementasinya untuk

kegiatan PAK baru sebagian (khususnya

Penataan batas petak belum sepenuhnya di implementasikan < 60 %).

2.3.2 Tingkat kecukupan potensi

tegakan sebelum masak tebang.

Baik ketersediaan pohon inti dan pohon yang

disisakan (tidak ditebang) dari jenis-jenis

komersial yang tersebar merata dalam jumlah= 66-79 batang/Ha, yang (dengan

mempertimbangkan kemampuan riap pertumbuhan tegakan setempat) mampu

menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (≥ 25 batang / Ha).

2.3.3 Tingkat kecukupan potensi permudaan.

Baik Terdapat pohon induk jenis komersial yang menjamin ketersediaan permudaan tingkat

semai dan terdapat permudaan tingkat tiang 210 ind/Ha dan / atau pancang = 2.486 ind/Ha

, Totalnya = 2.496 ind/Ha dari jenisjenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah

yang mampu menjamin terjadinya kelestarian

Page 9: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 8

pemanenan hasil pada rotasi ke -3 (≥ 100 batang tiang / Ha atau jumlah kesetaraannya

400 batang pancang / ha).

2.3.4 Penerapan SILIN (apabila tidak ada SILIN maka verifier ini

menjadi Not Applicable).

NA PT BLM pada tahun 2020 berhenti beroperasi karena Moratorium.

2.3.5 Realiisasi Pelaksanaan SILIN

dalam setiap tahapan (apabila tidak ada SILIN maka verifier ini

menjadi Not Applicable).

NA PT BLM pada tahun 2020 berhenti beroperasi

karena Moratorium.

2.4.1 Ketersediaan prosedur

pemanfaatan / pengelolaan hutan ramah lingkungan.

Sedang Tersedia SOP pemanfaatan/pengelolaan hutan

ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan, dan isinya lengkap tetapi belum

sesuai dengan karakteristik kondisi areal kerja PT BLM.

2.4.2 Penerapan teknologi ramah

lingkungan.

NA PT BLM tahun 2020 tidak beroperasi

dikarenakan adanya kebijakan Moratorium.

2.4.3 Tingkat kerusakan tegakan

tinggal minimal dan keterbukaan wilayah.

Sedang Kerusakan Tegakan akibat penebangan dan

penyaradan dan Keterbukaan Areal akibat penebangan = 22.43 %.

2.4.4 Limbah pemanfaatan hutan

minimal.

Baik Nilai FE pada tebangan kayu bulat tahun 2021,

Nilai FE untuk hasil tebangan PT BLM sebesar 0,76.

2.5.1 Keberadaan dokumen rencana kerja jangka pendek (RKT) yang

disusun berdasarkan rencana kerja jangka panjang (RKU) dan

disahkan sesuai peraturan yang berlaku (Dinas Prov, self

approval).

Baik RKT PT BLM telah memiliki dokumen rencana jangka pendek 100 % pada periode penilaian

(RKT 2020 DAN RKT 2021) yang disusun berdasarkan dokumen perencanaan jangka

panjang (RKUPHHK periode tahun 2016 s/d 2025) dan telah disahkan oleh pejabat yang

berwenang dan secara self approval serta telah

dilengkapi peta kerjanya.

2.5.2 Kesesuaian peta kerja dalam rencana jangka pendek dengan

rencana jangka panjang.

Baik Terdapat dokumen dan peta kerja sesuai RKT 2020 dan 2021 /RKUPHHK HA periode 2016-

2025 yang disahkan oleh pejabat yang berwenang yang menggambarkan areal yang

boleh ditebang/ dipanen/

dimanfaatkan/ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.

2.5.3 Implementasi peta kerja berupa

penandaan batas blok tebangan /

dipanen / dimanfaatkan / ditanam / dipelihara beserta areal yang

ditetapkan sebagai kawasan lindung (untuk konservasi / buffer

zone / pelestarian plasma nutfah / religi / budaya / sarana

prasarana, dan penelitian dan

pengembangan).

Sedang Terdapat implementasi peta kerja berupa

penandaan pada sebagian (minimal 50%) batas

blok tebangan / dipanen / dimanfaatkan / ditanam / dipelihara beserta areal yang

ditetapkan sebagai kawasan lindung.

2.5.4 Kesesuaian lokasi, luas, jenis, dan volume panen dengan rencana

kerja jangka pendek serta minimum produksi pemanfaatan

hutan.

Sedang Realisasi Pemanenan RKT 2020 = NIHIL,

sedangkan untuk Realisasi Pemanenan RKT

2021 = 40,45 % dari yang direncanakan dan

Realisasi pemanenan per kelompok jenis sampai

Page 10: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 9

dengan bulan Juni 2021, Meranti (41,44%) dan

Rimba Campuran (24,60 %) dari yang

direncanakan.

Lokasi penebangan sesuai dengan yang disahkan dan tidak melebihi dari luas yang

direncanakan.

2.6.1 Kondisi kesehatan finansial. Sedang Auditor Independen dalam Laporan Keuangan

tersebut memberikan Opini Wajar Dengan Pengecualian, dengan Likuiditas tahun 2019

sebesar 74,01 %, Nilai solvabilitas tahun 2019 adalah sebesar 100 %, Rentabilitas = - 8,60

(Rentabilitas negatif).

2.6.2 Realisasi alokasi dana yang cukup

berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang

dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan

Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah di audit oleh akuntan

publik).

Sedang Alokasi dana yang direalisasikan untuk kegiatan

pengelolaan hutan pada tahun 2019 adalah sebesar 66,50 %.(60-79 %) dari kebutuhan

kelola hutan yang seharusnya.

2.6.3 Realisasi alokasi dana yang

proporsional.

Buruk Perbedaan alokasi dana antara masing masing

kegiatan adalah 59,73 % - 0,66 % = 59,07

%.

Alokasi dana selama 2019 untuk seluruh bidang

kegiatan tidak proporsional (perbedaan > 50 %).

2.6.4 Realisasi pendanaan yang lancar. Sedang Realisasi pendanaan PT BLM untuk kegiatan teknis kehutanan selama 2109 berjalan lancar

tetapi kegiatan kelola berjalan tidak sesuai dengan tata waktu.

2.6.5 Modal yang ditanamkan (kembali)

ke hutan.

Sedang PT BLM telah merealisasikan modal yang

ditanamkan kembali ke hutan sebesar Rp.

71.171.000,- dari yang direncanakan sebesar Rp. 116.673.770,5,- atau sebesar 61,0%.

2.6.6 Realisasi kegiatan fisik

penanaman/pembinaan hutan.

Sedang PT BLM telah merealisasikan pelaksanaan

kegiatan pembinaan hutan dengan luas > 80 % dari yang direncanakan, dan persentase

tanaman yang hidup 62,00 % ( 60% - 80 % ).

Ekologi

3.1 Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan.

3.1.1 Luasan kawasan dilindungi. Baik Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen

perencanaan RKUPHHK-HA PT BLM dan seluruh kondisi biofisiknya sesuai dengan

peruntukannya.

3.1.2 Penataan kawasan dilindungi

(persentase yang telah ditandai, tanda batas dikenali).

Sedang PT BLM telah melakukan penataan pada

sebagian (59,11%) kawasan dilindungi seperti sempadan sungai Uwa, SS Uwahai, dan SS

Atanupu, dan BZ HL Yala. Penataan yang dilakukan di lapangan berupa pemberian papan

informasi sempadan sungai, rintisan tanda

batas kawasan lindung, serta tanda polet

Page 11: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 10

kawasan lindung.

3.1.3 Kondisi penutupan kawasan dilindungi.

Baik Kondisi tutupan lahan areal KL yang masih berhutan yaitu lebih dari 80% (96,78%). Hal

tersebut terbukti dari hasil verifikasi lapangan dan hasil interpretasi citra satelit liputan 2019.

3.1.4 Pengakuan para pihak terhadap kawasan lindung.

Sedang PT BLM telah memiliki sebagian bukti pengakuan parapihak terhadap keberadaan

kawasan lindung di areal PT BLM. Dari total 5 desa yang termasuk parapihak, maka 3 desa

diantaranya telah memberikan pengakuan terhadap keberadaan kawasan lindung, atau

secara persentase telah mencapai 60% dari

total parapihak yang ada.

3.1.5 Laporan pengelolaan kawasan lindung hasil tata ruang areal /

land scaping sesuai RKL / RPL dan / atau tata ruang yang ada di

dalam RKU.

Sedang Terdapat sebagian kecil laporan pelaksanaan pengelolaan kawasan dilindungi di PT BLM.

Laporan tersebut berupa laporan realisasi RKL RPL PT BLM yang disusun pada tiap semester (6

bulan), dan terdapat bukti penyampaian laporan

tersebut pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maluku Tengah.

3.2.1 Ketersediaan prosedur

perlindungan yang sesuai dengan jenis-jenis gangguan yang ada.

Sedang PT BLM telah memiliki sebagian prosedur terkait

jenis-jenis gangguan yang ada. Prosedur tersebut yaitu pengendalian perambahan hutan,

pengendalian penebangan liar, dan

pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Keberadaan prosedur baru mencapai 60% dari

total gangguan yang ada.

3.2.2 Sarana prasarana perlindungan gangguan hutan.

Sedang PT BLM telah memiliki sarana perlindungan hutan terkait SATPAM PH dan DAMKARHUT.

Jumlah, jenis, dan fungsi sarana yang ada baru

sebagian kecil yang sesuai dengan ketentuan.

3.2.3 SDM Perlindungan hutan. Sedang PT BLM telah memiliki SDM perlindungan hutan yang teridiri dari SDM DAMKARHUTLA dan SDM

Satpamhut. SDM yang memiliki kompetensi atau bersertifikat Satpam terdiri dari satu orang

dari keseluruhan SDM perlindungan hutan yang

ada.

3.2.4 Implementasi perlindungan gangguan hutan (preemptif /

preventif / represif).

Baik PT BLM telah melakukan impelemtasi kegiatan perlindungan gangguan hutan dengan

mempertimbangkan seluruh gangguan yang

ada, seperti perambahan hutan, kebakaran hutan, hama dan penyakit tanaman, perburuan

satwa dilindungi, pemanenan flora dilindungi, dan perladangan.

3.3.1 Ketersediaan prosedur

pengelolaan dan pemantauan

dampak terhadap tanah dan air.

Sedang PT BLM telah memiliki prosedur pengelolaan

terkait dampak terhadap tanah dan air, yaitu

berupa SOP terkait pemantauan kualitas air, debit air sungai, pemantauan erosi,

pemantauan curah hujan, dan pengukuran tinggi muka air, dan RIL. SOP yang belum ada

yaitu terkait sedimentasi serta pengelolaan limbah doestik (sampah) dan bengkel.

Berdasarkan hal tersebut maka keberadaan SOP

yaitu 6/8 x 100% = 75%.

Page 12: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 11

3.3.2 Sarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap

tanah dan air.

Sedang PT BLM telah memiliki sarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air,

tetapi jumlah, jenis, dan fungsinya baru sebagian kecil (47,05%) yang sesuai dengan

ketentuan dokumen perencanaan.

3.3.3 SDM pengelolaan dan

pemantauan dampak terhadap tanah dan air.

Baik PT BLM telah memiliki SDM pengelolaan dan

pemantauan dampak terhadap tanah dan air berupa tersedianya Ganis PHPL BINHUT

sebanyak 1 (satu) orang.

3.3.4 Rencana dan implementasi pengelolaan dampak terhadap

tanah dan air (teknis sipil dan

vegetatif).

Sedang PT BLM telah memiliki dokumen perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air

berupa dokumen RKL PT BLM tahun 2010.

Selain itu PT BLM terlah berupaya melakukan implementasi rencana pengelolaan dampak

terhadap tanah dan air hingga 50% dari total rencana yang ada.

3.3.5 Rencana dan implementasi

pemantauan dampak terhadap

tanah dan air.

Sedang PT BLM telah memiliki dokumen rencana

pemantauan dampak terhadap tanah dan air

berupa Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan PT BLM tahun 2010. PT BLM juga

telah berupaya untuk melakukan pemantauan terhadap dampak terhadap tanah dan air

berupa pemantauan debit air sungai,

pemantauan curah hujan, dan pemantauan sedimentasi. Pemantauan yang belum dilakukan

yaitu terkait tinggi muka air sungai, pemantauan kualitas air sungai, dan

pemantauan erosi.

3.3.6 Dampak terhadap tanah dan air. Sedang Terdapat indikasi dampak yang timbul akibat

proses produksi di PT BLM serta ada upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan.

3.4.1 Ketersediaan prosedur identifikasi

flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang,

terancam punah dan endemik

mengacu pada perundangan yang berlaku.

Sedang PT BLM telah memiliki dokumen prosedur

identifikasi flora dan fauna dilindungi tetapi belum mencakup seluruh jenis flora fauna

dilindungi. Prosedur identifikasifikasi yang ada

baru meliputi prosedur identifikasi jenis, belum memperinci proseudr identifikasi terkait populasi

dan habitat flora dan fauna dilindungi. Khusus untuk prosedur identifikasi flora maka baru

mencakup identifikasi flora autotrofik (semai,

pancang, tiang, pohon), belum mencakup teknis identifikasi flora heterotrofik (liana, epifit,

anggrek, dsb).

3.4.2 Implementasi kegiatan identifikasi.

Sedang PT BLM telah melakukan implementasi identifikasi terhadap flora fauna tetapi belum

mencakup seluruh jenis flora dan fauna yang

dilindungi dan atau jarang, langka, terancampunah, dan endemik yang ada di areal

PT BLM.

3.5.1 Ketersediaan prosedur pengelolaan flora yang dilindungi

mengacu pada peraturan

perundangan yang berlaku.

Sedang Terdapat prosedur pengelolaan flora dilindungi, jarang, langka, terancam punah, dan endemik

tetapi belum berbasis jenis dan belum

mencakup seluruh jenis.

3.5.2 Implementasi kegiatan Sedang PT BLM telah melakukan implementasi

Page 13: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 12

pengelolaan flora sesuai dengan yang direncanakan.

pengelolaan terhadap flora dilindungi di areal PT BLM tetapi masih bersifat umum, belum

mencakup seluruh jenis flora dilindungi, serta baru dilakukan sebagian (55,56%) dari total

rencana pengelolaan terhadap jenis flora yang

dilindungi dan atau jarang, langka, terancam punah, dan endemik yang ada.

3.5.3 Kondisi spesies flora dilindungi

dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik.

Sedang Terdapat gangguan terhdap kondisi sebagian

flora dilindungi yang terdapat di areal PT BLM. Gangguan tersebut muncul karena adanya

proses produksi dan/atau karena adanya

kepentingan masyarakat terhadap jenis kayu dilindungi untuk keperluan pembangunan

sehari-hari (rumah adat atau lainnya).

3.6.1 Ketersediaan prosedur pengelolaan fauna yang

dilindungi mengacu pada

peraturan perundangan yang berlaku, dan tercakup kegiatan

perencanaan, pelaksana, kegiatan, dan pemantauan).

Sedang PT BLM telah berupaya untuk memiliki prosedur pengelolaan fauna dilindungi, jarang, langka,

terancam punah, dan endemik tetapi prosedur

pengelolaannya belum berbasis jenis atau belum berdasarkan pada pengelolaan jenis-jenis

fauna dilindungi, dan atau jarang, langka, terancam punah, dan endemik yang ada di

areal PT BLM.

3.6.2 Realisasi pelaksanaan kegiatan

pengelolaan fauna sesuai dengan yang direncanakan.

Sedang Terdapat implementasi pengelolaan fauna

dilindungi, jarang, langka, terancam punah, dan endemik di areal PT BLM tetapi baru sebagian

kecil mencakup seluruh jenis fauna dilindungi yang ada di areal PT BLM.

3.6.3 Kondisi spesies fauna dilindungi

dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan endemik.

Sedang Dengan adanya proses produksi dan adanya

pembukaan jalan sehingga memudahkan akses

masyarakat lokal dan lainnya untuk masuk hutan maka terdapat gangguan terhadap

kelestarian fauna dilindungi di areal PT BLM, meskipun demikian PT BLM berupaya untuk

menekan gangguan tersebut agar fauna dilindungi tetap lestari.

Sosial

4.1 Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat.

4.1.1 Ketersediaan dokumen/laporan

mengenai pola penguasaan dan

pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar

masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan

rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.

Sedang PT. BLM memiliki sebagian dokumen/laporan

antara lain: Dokumen AMDAL (2010), Dokumen

RKUPHHK(2015); Dokumen RKTUPHHK (2019 dan 2020); Dokumen Surat Perjanjian

Kerjasama dengan Masyarakat Hukum Adat Negeri Sepa (2015), dokumen tersebut berisi

mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar

masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat

setempat, dan rencana pemanfaatan SDH PT BLM, Namun belum memiliki Dokumen

Pedoman Tata Batas; Dokumen Instruksi Kerja Tata Batas; Peta Kerja Penataan Batas untuk

memperjelas Deliniasi Antara Kawasan PT BLM.

4.1.2 Tersedia mekanisme pembuatan Sedang PT BLM memiliki mekanisme pembuatan

Page 14: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 13

batas/rekonstruksi batas kawasan secara parsitipatif dan

penyelesaian konflik batas kawasan.

batas/rekonstruksi batas kawasan dan penyelesaian konflik batas kawasan untuk

mendukung kejelasan deliniasi kawasan PT.BLM dengan Kawasan Hak Ulayat masyarakat hukum

adat. Namun implementasi tata batas belum

temu gelang, masih ada sekitar + 13 KM. Sehingga dokumen persetujuan terhadap

mekanisme pembuatan batas / rekonstruksi batas kawasan secara parsitipatif dan

penyelesaian konflik batas kawasan belum mencakup keseluruhan tata batas areal

konsensi.

4.1.3 Tersedia mekanisme pengakuan

hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat

dalam perencanaan pemanfataan SDH.

Baik PT. BLM memiliki mekanisme mengenai

pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam

perencanaan pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas.

4.1.4 Terdapat batas yang memisahkan secara tegas antara

kawasan/areal kerja unit manajemen dengan kawasan

kehidupan masyarakat.

Sedang PT BLM memiliki sebagian dokumen dokumen kejelasan batas areal kerja yang ditunjukkan

Peta RKUPHHK (206-20250) Tahun 2015; Peta RKTUPHHK 2020; Peta Lampiran SK IUPHHK

PT.BLM tahun 2012; dan Peta Hasil Penataan Batas dengan Hutan Negara tahun 1990 dan

1996. Namun dokumen data tentang Luas dan

batas kawasan PT BLM belum lengkap dan belum jelas, hal ini disebabkan PT.BLM belum

melakukan rekonstruksi TTB dan belum menyelesaikan batas arealnya sampai temu

gelang. Disisi lain terdapat pengakuan hak

ulayat terhadap seluruh areal PT.BLM, namun belum ada pemetakaan lokasi pemanfaatan

HHBK yang menjadi salah satu sumber pemenuhan kebutuhan masyarakat hukum

adat.

4.1.5 Terdapat persetujuan para pihak

atas luas dan batas areal kerja IUPHHK/ KPH.

Sedang PT BLM baru memiliki sebagian Persetujuan

luas dan batas areal kerja PT BLM dari para pihak, yaitu masyarakat dan pemerintah.

Namun terkait batas persekutuan antara batas areal kerja PT.BLM dengan batas areal kerja

PT.APL; belum mendapatkan pengesahan dari

Direktur Pengukuhan, Penatagunaan dan Tenurial Kawasan Hutan. Hal ini dimaknai

bahwa belum ada kesepakatan tentang rencana pelaksanaan TTB yang diketahui oleh para

pihak.

4.2.1 Ketersediaan dokumen yang

menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai

dengan peraturan perundangan yang relevan/ berlaku.

Baik PT BLM telah memiliki dokumen yang lengkap

menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang

relevan.

4.2.2 PT BLM telah memiliki dokumen

yang lengkap menyangkut

tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan

perundangan yang relevan.

Sedang PT BLM memiliki mekanisme pemenuhan

kewajiban sosial terhadap masyarakat. Namun

karena Dukungan manajemen kurang kuat untuk mendukung pendanaan dalam

pelaksanaan tanggung jawab sosial, hal ini

Page 15: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 14

mendorong mekanisme yang ada belum dapat dijalankan secara maksimal.

4.2.3 Kegiatan sosialisasi kepada

masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang izin

terhadap masyarakat dalam

mengelola SDH.

Sedang PT BLM telah melaksanakan kegiatan sosialisasi

kepada masyarakat sekitar areal konsensi secara terpadu. Dokumen yang ada lebih

dilengkapi dengan Berita Acara Pelaksanaan

Persetujuan dan kesepakatan masyarakat dengan PT BLM. Untuk Materi RKT 2021,

Realisasi Program CD-CSR Tahun 2020, rencana Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA),

lokasi HHBK dan kebijakan sosial,lingkungan,

produksi dalam pengelolaan kegiatan operasional PT BLM belum dilengkapi dokumen

materinya.

4.2.4 Realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap

masyarakat/ implementasi hak-

hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat

dalam pengelolaan SDH.

Sedang PT BLM telah merealisasikan pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat

sekitar 21,17 % s.d. 23,56%.

4.2.5 Ketersediaan laporan/dokumen terkait pelaksanaan tanggung

jawab sosial pemegang izin

termasuk ganti rugi.

Sedang PT BLM memiliki aporan pelaksanaan tanggungjawab sosial terhadap masyarakat

belum lengkap mencakup semua kegiatan

tanggungjawab sosial dimana untuk implementasi kegiatan kelola sosial baru sekitar

21,17 % s/d 23,56%. Sementara implementasi penyerapan tenaga kerja masyarakat dari

rencana 60 orang terealisasi sebanyak 33 orang atau terealisasi sekitar 55%. Dan untuk Laporan

pelaksanaan tanggungjawab sosial melalui

pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari dalam Areal PT BLM belum ada

dokumennya.

4.3.1 Ketersediaan data dan informasi masyarakat hukum adat dan/atau

masyarakat setempat yang

terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.

Sedang PT BLM memiliki data dan informasi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat

yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh

aktivitas pengelolaan SDH baru tersedia sebagian, sedangkan dokumen Studi Dampak

Sosial PT BLM terhadap masyarakat sekitarnya dan dokumen identifikasi lokasi serta pola

pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

oleh masyarakat sekitarnya belum ada dokumennya.

4.3.2 Ketersediaan mekanisme

peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat

hukum adat dan/atau masyarakat

setempat.

Baik PT BLM telah memiliki mekanisme yang legal,

lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat.

4.3.3 Keberadaan dokumen rencana pemegang izin mengenai

kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi

masyarakat.

Sedang PT BLM memiliki dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta

dan aktivitas ekonomi masyarakat, namun belum lengkap dan jelas hal ini karena

manajemen kurang kuat untuk mendukung

pendanaan dalam pelaksanaan peningkatan

Page 16: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 15

peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat hal

ini mendorong mekanisme yang ada belum dapat dijalankan secara maksimal.

4.3.4 Implementasi kegiatan

peningkatan peran serta dan

aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan atau masyarakat

setempat oleh pemegang izin yang tepat sasaran.

Sedang PT BLM memiliki bukti implementasi sebagian

(< 50%) kegiatan peningkatan peran serta dan

aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang

izin.

4.3.5 Keberadaan dokumen/laporan

mengenai pelaksanaan distribusi

manfaat kepada para pihak.

Sedang PT BLM memiliki dokumen / laporan mengenai

pelaksanaan distribusi manfaat kepada para

pihak, namun belum lengkap dan jelas mencakup seluruh kewajiban terhadap para

pihak.

4.4.1 Tersedianya mekanisme resolusi konflik.

Sedang PT BLM memiliki mekanisme resolus ikonflik. Namun SOP Resolusi Konflik Tahun 2021 belum

lengkap, antara lain : (1). Belum di lengkapi

Nomer SOP. (2). Belum mencakup penjelasan mekanisme pola pendanaan dan sumber

anggaran dalam kegiatan Resolusi Konflik.

4.4.2 Tersedia peta konflik. Sedang PT BLM memiliki peta konflik namun belum lengkap sesuai dengan Perdirjen PHPL

No.P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016.

kekurangannya antara lain: (1); Legenda / Simbol, seperti batas areal konsensi, batas

wilayah masyarakat. (2) Sumber peta / rujukan penyusunan peta, (3) Tanggal pengesahan

peta, (4) Rincian / pembagian luas areal konflik

berdasarkan para pelakunya.

4.4.3 Adanya kelembagaan resolusi konflik yang didukung oleh para

pihak.

Sedang PT BLM memiliki organisasi dan sumberdaya manusia dalam mengelola konflik, namun belum

didukung pendanaan yang memadai dan jelas alokasi sumber dana dalam proses penyelesaian

konflik.

4.4.4 Ketersediaan dokumen proses

penyelesaian konflik yang pernah terjadi.

Sedang PT BLM memiliki dokumen/laporan penangana

konflik namun belum lengkap dan kurang jelas sebagaimana yang diatur dalam Peraturan

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016.

4.5.1 Adanya hubungan industrial. Sedang PT BLM telah merealisasikan sebagian besar hubungan industrial dengan seluruh karyawan,

namun Peraturan Perusahaannya belum ada pengesahan dari Dinas terkait. Peraturan

Perusahan PT BLM juga belum di update masa berlakunya per 2 tahun.

4.5.2 Adanya rencana dan realisasi pengembangan kompetensi

tenaga kerja.

Sedang PT BLM telah merencanakan untuk peningkatan kompetensi karyawannya sebanyak 32 orang

dengan realisasi sebanyak 20 atau sekitar 63,50%. Dengan demikian PT BLM telah

merealisasikan sebagian besar (minimal 60%) rencana pengembangan kompetensi.

4.5.3 Dokumen standar jenjang karir dan implementasinya.

Sedang PT BLM memiliki dokumen standar jenjang karir dan baru sebagian yang diimplementasikan

Page 17: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 16

antara lain jenjang jabatan mulai dari karyawan harian s/d General Manager;

pemberian upah secara proporsional sesuai dengan beban dan tanggung jawabnya, namun

belum melakukan penilaian kinerja pemegang

jabatan dokumennya belum dapat ditunjukkan.

4.5.4 Adanya Dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan dan

implementasinya.

Sedang PT BLM telah mengimplementasikan sebagian besar tunjangan kesejahteraan kepada

tenaga kerjanya, namun ditemukan untuk karyawan baru belum memliki Kartu BPJS,

karena masih dalam proses pengajuan.

Keterangan : N/A (Not applicable/Tidak diterapkan)

E. Resume Hasil Verifikasi LK

Prinsip/Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

1 Kepastian areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan.

1.1 Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi.

1.1.1 Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.

a Dokumen legal terkait perizinan

usaha (SK IUPHHK).

Memenuhi 1. Tersedia lengkap dokumen SK IUPHHK-

HA PT BINTANG LIMA MAKMUR sesuai

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.537/Menhut-II/2012 tanggal 26

September 2012 tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

pada Hutan Alam Kepada PT BINTANG

LIMA MAKMUR Atas Areal Hutan Produksi seluas ± 24.550 Ha di Kabupaten Maluku

Tengah, Provinsi Maluku, dengan jangka waktu IUPHHK-HA selama 20 tahun.

2. SK IUPHHK-HA Auditee absah dan proses perizinan telah sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

3. Lokasi areal kerja IUPHHK-HA Auditee telah sesuai dengan peruntukannya yaitu

terletak pada kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT).

b Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu. (IIUPHHK).

Memenuhi Auditee telah membayar Kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada

Hutan Alam (IIUPHHK-HA) sebesar Rp 2.761.875.000,00 (dua milyar tujuh ratus

enam puluh satu juta delapan ratus tujuhpuluh lima ribu rupiah) sesuai dengan

Surat Perintah Pembayaran (SPP) IIUPHHK-HA

S.916/VI-BIKPHH/2012, tanggal 30 November 2012 dari Direktorat Jendral Bina Produksi

Kehutanan.

c Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK (jika ada).

NA Verifier ini Tidak Diterapkan / Not Applicable.

2 Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah.

2.1 Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat

Page 18: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 17

yang berwenang.

2.1.1 RKUPHHK / RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT / Bagan Kerja / RTT) disahkan oleh yang berwenang.

a Dokumen RKUPHHK / RPKH, RKT

/ Bagan Kerja / RTT beserta

lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang,

meliputi : - Dokumen RKUPHHK / RPKH &

lampirannya yang disusun berdasarkan IHMB / risalah

hutan dan dilaksanakan oleh

Ganis PHPL Timber Cruising dan / atau Canhut.

- Dokumen RKT / RTT yang disusun berdasarkan RKU /

RPKH dan disahkan oleh

pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval

- Peta rencana penataan areal

kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut.

Memenuhi 1. Tersedia lengkap dokumen Revisi

RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT

BINTANG LIMA MAKMUR Periode 2016-2025 yang disahkan melalui Keputusan

Menteri LHK No. : SK.10084/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/12/2019 tanggal 12

Desember 2019.

2. Tersedia dokumen RKTUPHHK-HA PT

BINTANG LIMA MAKMUR tahun 2021

yang disahkan melalui Keputusan Keputusan Kepala Dinas Kehutanan

Provinsi Maluku Nomor 522.11/SK/DISHUT-MAL/01/2021 tanggal

04 Januari 2021, dengan masa berlaku

s.d. 31 Desember 2021. Dokumen RKTUPHHK-HA Tahun 2021 dilengkapi

lampiran Peta Rencana Penataan Areal Kerja, Skala 1 : 50.000.

3. Hasil telaah dokumen SK dan Buku

RKTUPHHK-HA Tahun 2021 beserta lampirannya, menunjukkan bahwa

dokumen tersebut disusun berdasarkan

dokumen Revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2016-2025 yang

kelengkapan dan keabsahannya telah terpenuhi.

b Peta areal yang tidak boleh

ditebang pada RKT / Bagan Kerja

/ RTT dan bukti implementasinya di lapangan.

Memenuhi Tersedia peta lokasi areal yang tidak boleh

ditebang pada RKTUPHHK-HA tahun

2020/2021 dengan bukti implementasi keberadaannya di lapangan diketahui

berdasarkan data/ dokumentasi berupa papan nama lokasi, pal/tanda batas, jalur rintisan

batas dan beberapa papan himbuan /

larangan terkait pengelolaan kawasan lindung dan lingkungan.

c Penandaan lokasi blok tebangan /

blok RKT / petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan.

Memenuhi Tersedia Peta Kerja RKTUPHHK-HA PT

Bintang Lima Makmur Tahun 2021 yang disahkan melalui Keputusan Keputusan Kepala

Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Nomor :

522.11/SK/DISHUT-MAL/01/2021 tanggal 04 Januari 2021, posisi rencana blok dan petak-

petak tebangan RKTUPHHK-HA Tahun 2021 disahkan dengan cap/stempel basah oleh

Dinas Kehutanan Provinsi Maluku.

Lokasi blok dan petak tebangan di lapangan telah sesuai dengan peta yang disahkan, serta

penandaan batas blok dan petak tebangan di lapangan posisinya benar dan terlihat jelas.

2.2 Adanya rencana kerja yang sah.

Page 19: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 18

2.2.1 Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

a Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

(RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran-lampirannya.

Memenuhi 1. Tersedia lengkap dokumen Revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Bintang

Lima Makmur Periode Tahun 2016-2025 yang telah disetujui melalui Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor : SK.10084/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/12/2019 tanggal tanggal

12 Desember 2019.

2. Proses penyusunan dan pengesahaan

Revisi RKUPHHK-HA PT Bintang Lima

Makmur Periode Tahun 2016-2025 telah sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

b Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam

pada areal penyiapan lahan yang

diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri.

NA Verifier ini Tidak Diterapkan / Not Applicable.

3 Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat.

3.1 Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu

(TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH) / pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah.

3.1.1 Seluruh kayu bulat yang ditebang / dipanen atau yang dipanen / dimanfaatkan telah di–LHP-kan.

3.1.1 Dokumen LHP yang telah

disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Memenuhi 1. Tersedia lengkap dokumen LHP Auditee

selama periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 berdasarkan realisasi pembuatan

LHP tercatat seluruhnya adalah sebanyak

11 set = 11.586,81 M3, yang dibuat melalui aplikasi SIPUHH dan

disahkan/ditandatangani oleh petugas pembuat LHP (P2LHP) a.n. Totok Prasetyo

/ Nomor Register : 04210008618 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Hasil uji petik antara dokumen LHP

dengan fisik kayu bulat di TPK Antara menunjukan bahwa dokumen LHP sesuai

dengan fisik kayu.

3. Nomor batang di LHP dapat ditemukan di

lapangan/petak tebangan.

3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil

hutan.

3.1.2 Surat keterangan sahnya hasil hutan dan lampirannya dari :

- TPK hutan ke TPK Antara.

- TPK hutan ke industri primer dan/ atau penampung kayu

terdaftar. - TPK Antara ke industri primer

hasil hutan dan / atau penampung kayu terdaftar.

Memenuhi 1. Kayu yang diangkut pada periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 dari TPK hutan ke

TPK Antara sebanyak 9.578,34 m3 telah

dilindungi dengan 237 set surat keterangan sahnya hasil hutan kayu

(SKSHHK), dan untuk kayu yang diangkut dari TPK Antara ke Tujuan

Pembeli/Industri sebanyak 6.032,73 m3 telah dilindungi dengan 1 set surat

Page 20: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 19

keterangan sahnya hasil hutan kayu (SKSHHK) sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Di TPK Antara seluruh dokumen SKSHHK dari TPK Hutan yang telah diterima dan

diverifikasi (melalui aplikasi SIPUHH) oleh

P3KB diberi penandaan sebagai arsip SKSHHK yang DIMATIKAN / TELAH

DIGUNAKAN.

3. Hasil uji petik persediaan kayu di TPK

Hutan dan TPK Antara yang tercantum dalam LMKB masing-masing TPK telah

sesuai dengan dokumen pendukungnya

(LHP dan SKSHH terkait) pada periode yang sama.

3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA.

a Tanda-tanda PUHH / barcode

pada kayu bulat dari pemegang

IUPHHK-HA bisa dilacak balak.

Memenuhi Tanda-tanda PUHH/ID Barcode pada kayu

bulat Auditee telah sesuai dengan dokumen

dan dapat ditelusuri hingga ke petak tebangan.

b Identitas kayu diterapkan secara

konsisten oleh pemegang izin.

Memenuhi Auditee telah memiliki sistem penatausahaan

kayu / prosedur kerja yang mengacu kepada ketentuan PUHH yang berlaku dan identitas

kayu bulat/tanda-tanda PUHH (label

pohon/ID-barcode) dibuat melalui aplikasi SIPUHH yang telah diterapkan secara

konsisten pada setiap kayu bulat/log dan dokumennya, sehingga risalah kayu bulat

mudah ditelusuri/dilacak balak hingga ke petak tebangan.

3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

3.1.4 Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan (DHH) untuk hutan

alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan

tanaman.

Memenuhi Untuk kegiatan pengangkutan kayu selama periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 :

1. Tersedia arsip dokumen pengangkutan kayu dari TPK Hutan ke TPK Antara

melalui penerbitan dokumen SKSHHK

sebanyak 237 set dengan volume kayu sebesar 9.578,34 M3, yang diterbitkan

oleh Petugas Penerbit SKSHHK yang ditunjuk an. Totok Prasetyo / Nomor

Register : 0421 000 8618, sedangkan

untuk pengangkutan kayu dari TPK Antara ke Tujuan Pembeli/Industri tercatat

penerbitan dokumen SKSHHK sebanyak 1 set dengan volume kayu sebesar 6.032,73

M3, yang diterbitkan oleh Petugas Penerbit SKSHHK yang ditunjuk an.

Karim Sanduan / Nomor Register : 0421

000 7446

2. Tersedia DPKB sesuai dokumen SKSHHK

dari TPK Hutan yang telah diterima dan diverifikasi (melalui aplikasi SIPUHH) oleh

P3KB a.n. Karim Sanduan / Nomor

Register : 0421 000 7446 diberi

Page 21: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 20

penandaan sebagai arsip SKSHHK yang DIMATIKAN / TELAH DIGUNAKAN.

3.2 Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu.

3.2.1 Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber

Daya Hutan (PSDH).

a Dokumen SPP (Surat Perintah

Pembayaran) DR dan / atau PSDH telah diterbitkan.

Memenuhi Tersedia dokumen tagihan PNBP / SPP PSDH

sebesar Rp 927.258.330,- dan DR sebesar USD 190.071,62 yang diterbitkan atas

pembuatan LHP Auditee selama periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 sesuai dengan

kelompok jenis, tarif yang berlaku dan jumlah

volume kayu yang telah di-LHP-kan sebanyak 11.586,81 M3.

b Bukti Setor DR dan / atau PSDH. Memenuhi Kewajiban pembayaran PSDH sebesar Rp 927.258.330,- dan DR sebesar USD

190.071,62 telah dibayarkan lunas oleh

Auditee sesuai dengan dokumen tagihan PNBP / SPP yang diterbitkan pada periode

bulan Juli 2020 s/d Juni 2021.

c Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk

hasil kegiatan penyiapan lahan

untuk pembangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif

PSDH untuk kayu hutan tanaman.

Memenuhi Kewajiban pembayaran PSDH dan DR untuk periode bulan Juli s/d Juni 2021 telah sesuai

dengan persyaratan ukuran serta telah

dibayar lunas oleh Auditee sesuai tarif PSDH dan DR yang berlaku.

3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.

3.3.1 Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang

Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

3.3.1 Dokumen PKAPT. NA Verifier ini Tidak Diterapkan / Not Applicable.

3.3.2 Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia

dan memiliki izin yang sah.

3.3.2 Dokumen yang menunjukkan

identitas kapal.

Memenuhi Kapal pengangkut kayu bulat keluar TPK

Auditee pada periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 adalah kapal yang telah Berbendera

Kebangsaan Indonesia.

3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal

3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal

3.4.1 Tanda V-Legal yang dibubuhkan

sesuai ketentuan.

Memenuhi Seluruh kayu bulat Auditee dan doukumen

SKSHHK beserta lampirannya pada periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 telah

menggunakan Tanda V-Legal sesuai ketentuan yang berlaku.

4 Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan.

Page 22: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 21

4.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) / Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) / Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.

4.1.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai peraturan yang

berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.

4.1.1 Dokumen AMDAL / DPPL / UKL-

UPL / RKL-RPL.

Memenuhi 1. Auditee telah memiliki dokumen AMDAL

(ANDAL, RPL, RKL) dan telah disetujui / disahkan melalui Keputusan Gubernur

Maluku Nomor : 343 Tahun 2010 tanggal 13 Oktober 2010.

2. Proses penyusunan dokumen AMDAL

(ANDAL, RPL, RKL) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4.1.2 Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan

tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial.

a Dokumen RKL dan RPL. Memenuhi Auditee telah memiliki dokumen RKL dan RPL

yang disusun mengacu kepada dokumen AMDAL yang telah disetujui oleh Komisi

AMDAL Daerah Provinsi Maluku serta disahkan dengan Keputusan Gubernur Maluku melalui

Keputusan Nomor: 343 Tahun 2010 tanggal 13 Oktober 2010.

b Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting

aspek fisik, kimia, biologi dan sosial.

Memenuhi Tersedia bukti pelaksanaan berupa laporan dan hasil kegiatan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan yang dilaksanakan oleh Auditee mengacu kepada dokumen RKL-

RPL yang disahkan, dan pelaksanaan kegiatan dilapangan sebagian besar telah sesuai

dengan rencana dan dampak penting aspek

fisik, kimia, biologi dan sosial.

5 Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan

5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

5.1.1 Prosedur dan Implementasi K3.

a Pedoman / prosedur K3. Memenuhi Tersedia pedoman / prosedur K3 dan personel

yang ditunjuk oleh Direktur Auditee untuk bertanggungjawab dalam implementasi K3.

b Ketersediaan peralatan K3. Memenuhi Tersedia peralatan K3 sesuai ketetuan,

kondisinya berfungsi dengan baik dan telah di distribusikan ke setiap unit kerja di lapangan.

c Catatan kecelakaan kerja. Memenuhi Auditee memiliki catatan kecelakaan kerja dan upaya untuk menekan tingkat kecelakaan

kerja dalam bentuk program K3.

5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.

5.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja.

5.2.1 Serikat pekerja atau kebijakan

perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk

atau terlibat dalam kegiatan

Memenuhi 1. Terdapat pernyataan tertulis mengenai

kebijakan perusahaan yang membolehkan karyawan untuk membentuk atau terlibat

dalam kegiatan serikat pekerja.

Page 23: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …

GMP-330-00

QC : 13/09/2016 Halaman 22

serikat pekerja. 2. Hasil wawancara dengan perwakilan karyawan menyatakan bahwa terdapat

kebebasan berserikat bagi seluruh karyawan, selama tidak bertentangan

dengan peraturan yang berlaku.

5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur

hak-hak pekerja.

5.2.2 Ketersediaan Dokumen KKB atau PP.

Memenuhi Tersedia draft Peraturan Perusahaan (PP) PT BLM yang telah diajukan proses

pengesahannya pada pejabat yang berwenang di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Maluku Tengah, dan

selama menunggu proses pengesahan PP yang baru oleh yang berwenang, maka PP

yang lama masih tetap diberlakukan.

5.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan).

5.2.3 Pekerja yang masih di bawah umur.

Memenuhi Auditee tidak mempekerjakan tenaga kerja yang masih di bawah umur.

Keterangan : N/A (Not applicable/Tidak diterapkan)

Page 24: PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN …