20
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671 Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 115-134 115 PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRATEGI CARD SORT MATERI MENGHINDARI PERBUATAN SYIRIK KELAS X IPA 10 MAN 2 MODEL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Laili Rahmaini Hasibuan Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan, Jl. William Iskandar No 7A, Medan Tembung, Kota Medan Sumatera Utara 20222, Email:[email protected]. Abstrak : Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah melalui metode card sort dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IPA 10 Man 2 Model Medan Tahun Pelajaran 2016/2017 pada materi menghindari perbuatan syirik. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, tindakanm observasi dan refleksi. Tujuan penelitian tindakan ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa diambil dari data hasil tes siklus 1 dan siklus 2. Sedangkan data pada proses pembelajaran guru dan aktivitas siswa diambil dari lembar observasi pengamatan pembelajaran. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah 85% dari jumlah siswa mendapat nilai KKM 75 dan keaktifan pembelajaran siswa dalam kelas baik dengan skor rata-rata 2,5 < skor aktif ≤ 3,25. Hasil penelitian pada siklus 1 dan siklus 2 diperoleh jumlah siswa yang mendapat nilai KKM 75 pada siklus 1 sebesar 80% dan siklus 2 sebesar 87%. Sedangkan hasil observasi keaktifan siswa dengan rata-rata skor pada siklus 1 2,29 dan pada siklus 2 diperoleh 2,98. Hasil pengamatan untuk guru pada siklus 1 skor rata-rata 2,5 dan siklus 2 sebesar 3,0. Simpulan dalam penelitian ini adalah metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA 10 Man 2 Moedl Medan tahun pelajaran 2016/2017 pada materi menghindari perbuatan syirik. Kata kunci : Hasil belajar, metode card sort. keaktifan siswa. PENDAHULUAN Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah akidah yang benar terhadap alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran dirinya. Oleh karena itu, jika seseorang berakidah dengan benar, niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus. Begitu pula sebaliknya, jika akidah salah dan melenceng maka akhlaknya pun akan tidak benar. Akidah seseorang akan benar dan lurus jika kepercayaan dan keyakinannya terhadap Allah juga lurus dan benar. Karena barang siapa mengetahui Sang Penciptanya dengan benar, niscaya ia akan dengan mudah berperilaku baik sebagaimana perintah Allah. Sehingga ia tidak mungkin menjauh atau bahkan meninggalkan perilaku-perilaku yang telah ditetapkan-Nya. Adapun yang dapat menyempurnakan akidah yang benar terhadap Allah adalah berakidah dengan benar terhadap malaikat- malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para Rasul dan percaya kepada Rasul- rasul utusan-Nya yang mempunyai sifat jujur dan amanah dalam menyampaikan risalah Tuhan Mereka.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

  • Upload
    others

  • View
    29

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

115

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRATEGI CARD SORT

MATERI MENGHINDARI PERBUATAN SYIRIK KELAS

X IPA 10 MAN 2 MODEL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Laili Rahmaini Hasibuan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan, Jl. William Iskandar No 7A, Medan Tembung, Kota Medan Sumatera Utara

20222, Email:[email protected].

Abstrak : Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah melalui metode card sort dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IPA 10 Man 2 Model Medan Tahun Pelajaran 2016/2017

pada materi menghindari perbuatan syirik. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

dalam 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, tindakanm observasi dan refleksi. Tujuan

penelitian tindakan ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk memperoleh data

tentang hasil belajar siswa diambil dari data hasil tes siklus 1 dan siklus 2. Sedangkan data pada proses

pembelajaran guru dan aktivitas siswa diambil dari lembar observasi pengamatan pembelajaran. Indikator

keberhasilan penelitian ini adalah 85% dari jumlah siswa mendapat nilai KKM 75 dan keaktifan pembelajaran

siswa dalam kelas baik dengan skor rata-rata 2,5 < skor aktif ≤ 3,25. Hasil penelitian pada siklus 1 dan siklus 2

diperoleh jumlah siswa yang mendapat nilai KKM 75 pada siklus 1 sebesar 80% dan siklus 2 sebesar 87%.

Sedangkan hasil observasi keaktifan siswa dengan rata-rata skor pada siklus 1 2,29 dan pada siklus 2 diperoleh

2,98. Hasil pengamatan untuk guru pada siklus 1 skor rata-rata 2,5 dan siklus 2 sebesar 3,0. Simpulan dalam

penelitian ini adalah metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA 10 Man 2 Moedl Medan

tahun pelajaran 2016/2017 pada materi menghindari perbuatan syirik.

Kata kunci : Hasil belajar, metode card sort. keaktifan siswa.

PENDAHULUAN

Dasar pendidikan akhlak bagi seorang

muslim adalah akidah yang benar terhadap

alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan

dari akidah dan pancaran dirinya. Oleh karena

itu, jika seseorang berakidah dengan benar,

niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan

lurus. Begitu pula sebaliknya, jika akidah salah

dan melenceng maka akhlaknya pun akan tidak

benar. Akidah seseorang akan benar dan lurus

jika kepercayaan dan keyakinannya terhadap

Allah juga lurus dan benar. Karena barang siapa

mengetahui Sang Penciptanya dengan benar,

niscaya ia akan dengan mudah berperilaku baik

sebagaimana perintah Allah. Sehingga ia

tidak mungkin menjauh atau bahkan

meninggalkan perilaku-perilaku yang telah

ditetapkan-Nya.

Adapun yang dapat menyempurnakan

akidah yang benar terhadap Allah adalah

berakidah dengan benar terhadap malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya yang diturunkan

kepada para Rasul dan percaya kepada Rasul-

rasul utusan-Nya yang mempunyai sifat jujur

dan amanah dalam menyampaikan risalah

Tuhan Mereka.

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

116

Ketidakberesan dan adanya keresahan

yang selalu menghiasi kehidupan manusia

timbul sebagai akibat dari penyelewengan

terhadap akhlak–akhlak yang telah

diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Penyelewengan ini tidak akan mungkin terjadi

jika tidak ada kesalahan dalam berakidah, baik

kepada Allah. Malikat, rasul, kitab-kitab-Nya

maupun hari Akhir. Untuk menjaga

kebenaran pendidikan akhlak dan agar

seseorang selalu dijalan Allah yang lurus, yaitu

jalan yang sesuai dengan apa yang telah

digariskan-Nya, maka akidah harus dijadikan

dasar pendidikan akhlak manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi membawa pengaruh pada tuntutan

bahwa pendidikan diasumsikan mampu

menghasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas. Dinamisasi jaman yang senantiasa

melaju dengan cepat menuntut dunia pedidikan

untuk selalu mengadakan pembaharuan dalam

mengatasi masalah-masalah yang dihadapi.

Mutu pendidikan dapat terwujud jika proses

pembelajaran diselenggarakan secara efektif,

artinya berlangsung secara lancar, terarah dan

sesuai dengan tujuan pendidikan (Hamalik,

2002: 22).

Belajar dapat didefinisikan sebagai

suatu proses tingkah laku ditimbulkan atau

diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi

(atau rangsang) yang terjadi. Belajar

melibatkan berbagai unsur yang ada di

dalamnya, berupa kondisi fisik dan psikis orang

yang belajar. Kedua kondisi tersebut akan

sangat berpengaruh terhadap hasil belajarnya

Kiranya masih banyak unsur lain yang dapat

disebutkan yang dapat berpengaruh terhadap

hasil belajar, antara lain suasana lingkungan

saat belajar tersedianya media pendidikan dan

sebagainya. Oleh karena itu, unsur-unsur

tersebut perlu mendapatkan perhatian guna

menunjang tercapainya tujuan belajar sesuai

dengan yang diharapkan (djamarah, 2002: 57).

Untuk menunjang keberhasilan belajar,

maka hendaknya menggunakan metode yang

bervariatif. Sebab, dengan menggunakan

metode pembelajaran yang bervariatif peserta

didik dimungkinkan akan lebih berpikir

secara konkret dan hal ini berarti dapat

mengurangi verbalisme pada diri peserta

didik. Apalagi seiring dengan perkembangan

jaman yang makin modern dan serba canggih.

Hal demikian mengakibatkan peserta didik

termasuk guru dapat memilih atau

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

117

menggunakan strategi pembelajaran yang

baik dalam proses belajar .

Dalam proses belajar-mengajar adanya

strategi pembelajaran yang baik mempunyai

arti yang cukup penting. Karena dalam

kegiatan tersebut kondisi psikologi peserta

didik serta motivasi yang menjadi salah satu

bagian dari keberhasilan proses pembelajaran

sering menjadi berkurang karena metode atau

strategi yang digunakan monoton.

Penggunaan metode pembelajaran

disetiap mata pelajaran sangat penting,

karena tidak semua metode pembelajaran tepat

untuk semua penyampaian, waktu kondisi,

dan bidang studi. Salah satu penentu dalam

kegiatan belajar mengajar adalah metode.

Metode pengajaran adalah suatu cara untuk

menyajikan pesan pembelajaran sehingga

pencapaian hasil pembelajaran dapat optimal.

Dalam setiap proses pembelajaran termasuk

akidah akhlak metode memiliki kedudukan

yang penting dalam upaya pencapaian tujuan

pembelajaran. Tanpa metode, suatu pesan

pembelajaran tidak akan dapat berproses secara

efektif dalam kegiatan belajar mengajar ke arah

yang dicapai (azhar, 2004 : 87). Penggunaan

metode pembelajaran yang tepat dapat

mempengaruhi motivasi siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran. Motivasi

mempunyai peranan penting dalam mencapai

keberhasilan belajar. Keinginan itu akan

muncul apabila ada dorongan (motivasi) baik

dalam atau luar diri siswa.

Dalam bidang studi akidah akhlak

yang seringkali membicarakan sesuatu yang

bersifat abstrak, sehingga dalam

mengajarkannya dibutuhkan pemilihan metode

pembelajaran yang tepat. Agar apa yang

diajarkan tadi bisa dipahami dan diterima

dengan baik oleh anak-anak, mengingat anak-

anak adalah pribadi yang serba terbatas dalam

kemampuannya menerima pelajaran. Setiap

sekolah memiliki mutu pendidikan, upaya

peningkatan mutu pendidikan sekolah tidak

terlepas dari peningkatan mutu guru, fasilitas,

dan sarana prasarana serta pembentukan

kurikulum termasuk penggunaan metode

pengajaran aktif, dimana guru dalam tugasnya

sebagai pengajar harus selalu berusaha agar

peserta didiknya mampu mencapai

keberhasilan belajar yang optimal. Kemampuan

profesional seorang guru teruji oleh

kemampuan menguasai berbagai metode,

terutama metode Card Sort, yaitu suatu metode

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

118

pembelajaran dengan menggunakan kartu yang

disortir kemudian mengajak peserta didik

untuk belajar secara aktif, mereka secara

aktif menggunakan otak, baik untuk

menemukan ide pokok dari materi pelajaran,

memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan

apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu

persoalan yang ada dalam kehidupan nyata

(Nur, 2002: 13). Metode ceramah dalam

pembelajaran akidah akhlak sering digunakan

disetiap sekolah, hal ini mengakibatkan peserta

didik sulit untuk mengingat, menerapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Penggunaan metode

pembelajaran itu sangat penting, karena tidak

semua metode pembelajaran tepat untuk

semua waktu, kondisi, dan bidang studi

(Usman, 2001:23).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

tindakan (action research), karena penelitian

dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar di

kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian

deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana

suatu teknik pembelajaran diterapkan dan

bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Menurut Sukidin dkk (2002:54) ada 4 macam

bentuk penelitian tindakan, yaitu: (1) penelitian

tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian

tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan

simultan terintegratif, dan (4) penelitian

tindakan sosial eksperimental.

Keempat bentuk penelitian tindakan di

atas, ada persamaan dan perbedaannya.

Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip

oleh Kasbolah (dalam Sukidin, dkk. 2002:55),

ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada:

(1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2)

tingkat kolaborasi antara pelaku peneliti dan

peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan

dalam melakukan penelitian, dan (4) hubungan

antara proyek dengan sekolah.

Dalam penelitian ini menggunakan

bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru

sangat berperan sekali dalam proses penelitian

tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama

penelitian tindakan kelas ialah untuk

meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di

kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat

langsung secara penuh dalam proses

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini

peranannya tidak dominan dan sangat kecil.

Penelitian ini mengacu pada perbaikan

pembelajaran yang berkesinambungan. Ali

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

119

(1996:14) menyatakan bahwa model penelitian

tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan

penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi

perencanaan atau pelaksanaan observasi dan

refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan

dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan

dirasa sudah cukup.

Tempat penelitian adalah tempat yang

digunakan dalam melakukan penelitian untuk

memperoleh data yang diinginkan. Penelitian

ini bertempat di Man 2 Model Medan Tahun

pelajaran 2016/2017. Waktu berlangsungnya

penelitian atau saat penelitian ini

dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Januari semester genap.

Menurut pengertiannya penelitian

tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang

terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran,

dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada

masyarakat yang bersangkutan (Arikunto,

Suharsimi 2002:82). Ciri atau karakteristik

utama dalam penelitian tindakan adalah adanya

partisipasi dan kolaborasi antara peneliti

dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian

tindakan adalah satu strategi pemecahan

masalah yang memanfaatkan tindakan nyata

dalam bentuk proses pengembangan inovatif

yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan

memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-

pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut

dapat saling mendukung satu sama lain

(Usman, 2001 : 12). Sedangkan tujuan

penelitian tindakan harus memenuhi beberapa

prinsip sebagai berikut:

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus

memenuhi kriteria, yaitu benar-benar

nyata dan penting, menarik perhatian dan

mampu ditangani serta dalam jangkauan

kewenangan peneliti untuk melakukan

perubahan.

2. Kegiatan penelitian, baik intervensi

maupun pengamatan yang dilakukan tidak

boleh sampai mengganggu atau

menghambat kegiatan utama.

3. Jenis intervensi yang dicobakan harus

efektif dan efisien, artinya terpilih dengan

tepat sasaran dan tidak memboroskan

waktu, dana dan tenaga.

4. Metodologi yang digunakan harus jelas,

rinci, dan terbuka, setiap langkah dari

tindakan dirumuskan dengan tegas

sehingga orang yang berminat terhadap

penelitian dapat mengecek setiap hipotesis

dan pembuktiannya.

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

120

5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat

merupakan proses kegiatan yang

berkelanjutan (on-going), mengingat

bahwa pengembangan dan perbaikan

terhadap kualitas tindakan memang tidak

dapat berhenti tetapi menjadi tantangan

sepanjang waktu. (Arikunto, Suharsimi,

2002:82-83).

Sesuai dengan jenis penelitian yang

dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka

penelitian ini menggunakan model penelitian

tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam

Arikunto, Suharsimi, 2002:83), yaitu berbentuk

spiral dari siklus yang satu ke siklus yang

berikutnya. Setiap siklus meliputi planning

(rencana), action (tindakan), observation

(pengamatan), dan reflection (refleksi)..

Sebelum masuk pada siklus I dilakukan

tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi

permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap

penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Penjelasan alur di atas adalah:

I. Siklus 1

a) Tahap Perencanaan

1) Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran

“menghindari perbuatan syirik”.

2) Guru menyiapkan latihan-latihan yang

harus dikerjakan secara kelompok dengan

tujuan agar siswa dapat memahami materi

dengan baik.

3) Guru menyiapkan soal kuis Siklus 1

pertemuan 1.

4) Guru menyiapkan lembar pengamatan

kooperatif untuk guru siklus 1 pertemuan

1.

Refleksi

Tindakan

/

Refleksi

Tindakan

/

Refleksi

Tindakan

/

Rencana

awal/ran

Rencana

yang

Rencana

yang

Putaran 1

Putaran 2

Putaran 3

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

121

5) Guru menyiapkan lembar observasi untuk

kegiatan siklus 1 pertemuan 1

b) Tahap Implementasi

Tahap implementasi yaitu

pelaksanaan RPP yang telah disiapkan pada

tahap perencanaan.

1) Guru membuka pelajaran dengan

mengabsen kehadiran siswa.

2) Guru menyampaikan materi dan tujuan

pembelajaran.

3) Guru memberikan motivasi dan

menjelaskan pentingnya materi tersebut

untuk memahami materi berikutnya dan

manfaatnya dalam kehidupan.

4) Guru membagi siswa ke dalam

kelompok yang terdiri dari 4 siswa

dalam satu kelompok dengan

kemampuan heterogen. Dalam satu

kelas terdapat 10 kelompok, pemberian

nama kelompok dilakukan oleh guru.

5) Guru membagikan card sort yang berisi

latihan soal yang harus dikerjakan secara

kelompok.

6) Guru berkeliling memantau kerja

masing-masing kelompok dan

mengarahkan siswa yang mengalami

kesulitan.

7) Ketua kelompok melaporkan hasil

diskusinya.

8) Guru meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok

di depan kelas.

9) Guru membantu siswa yang mengalami

kesulitan dalam mempresentasikan hasil

kerja kelompok.

10) Guru meminta tanggapan dari kelompok

lain terhadap presentasi kelompok yang

maju.

11) Guru menganalisis hasil kerja tiap

kelompok.

12) Guru memberikan umpan balik kepada

siswa sebagai penguatan terhadap hasil

kerja kelompok.

13) Guru bersama siswa membahas hasil

presentasi.

14) Siswa kembali ke tempat duduk semula.

15) Guru memberikan soal kuis individu

untuk mengetahui pemahaman siswa

terhadap materi yang telah diberikan.

16) Siswa mengumpulkan hasil

pekerjaannya

17) Guru membimbing siswa untuk

merangkum materi.

18) Guru memberikan tugas rumah.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

122

19) Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang hasil diskusinya baik,

teraktif, terkompak.

20) Guru menutup pelajaran.

c) Tahap Observasi

Observasi terhadap pembelajaran yang

sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas

belajar siswa serta untuk mengetahui kendala-

kendala yang dihadapi dalam

mengimplementasikan pembelajaran yang

dilaksanakan saat implementasi pembelajaran

berlangsung. Dalam hal ini, peneliti sebagai

pengajar dibantu oleh guru sebagai observer.

d) Tahap Refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil

pengamatan dan evaluasi dari tahap-tahap

dalam siklus 1. Pada pertemuan 1 peneliti

belum melakukan tahapan refleksi karena

siklus 1 belum berakhir.

c) Tahap Observasi

Observasi terhadap pembelajaran yang

sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas

belajar siswa serta untuk mengetahui kendala-

kendala yang dihadapi dalam

mengimplementasikan pembelajaran yang

dilaksanakan saat implementasi pembelajaran

berlangsung. Dalam hal ini peneliti dibantu

observer.

d) Tahap Refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil

pengamatan dan evaluasi dari tahap-tahap

dalam siklus 1. Refleksi dilaksanakan segera

setelah implementasi usai. Siklus berikutnya

dilaksanakan dengan tahapan yang sama

dengan siklus 1. Di mana perencanaan

pembelajaran dilakukan dengan

memperhatikan hasil refleksi siklus

sebelumnya. Kendala-kendala yang dihadapi

pada pelaksanaan siklus 1, diupayakan untuk

diantisipasi dalam penyusunan RPP Siklus 2.

II. Siklus 2 a) Tahap Perencanaan

1. Guru menyiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), materi pembelajaran

“akibat negatif perbuatan syirik”.

2. Guru menyiapkan card sort yang berisi

latihan soal yang dikerjakan secara

kelompok

3. Guru menyiapkan soal kuis individu

siklus 2 pertemuan 1.

4. Guru menyiapkan lembar pengamatan

kooperatif intuk guru. Siklus pertemuan 1.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

123

5. Guru menyiapkan lembar observasi untuk

kegiatan siswa siklus 2 pertemuan 1.

b) Tahap Implementasi

Tahap implementasi yaitu pelaksanaan

RPP yang telah disiapkan pada tahap

peremcanaan.

1. Guru membuka pelajaran dan mengecek

kehadiran siswa.

2. Guru mengingatkan siswa tentang

materi sebelumnya.

3. Guru memberikan motivasi pentingnya

materi yang dipelajari.

4. Guru menyampaikan materi dan tujuan

pembelajaran.

5. Guru memberikan contoh soal

kehidupan sehari-hari dengan cara tanya

jawab kepada siswa.

6. Guru meminta siswa menempatkan diri

secara berkelompok menurut

kelompoknya masing-masing.

7. Guru membimbing siswa melakukan

pembentukan kelompok secara efektif.

8. Guru membagikan card sort pada setiap

kelompok dan siswa mengerjakan

permasalahan tersebut menurut

kelompoknya masing-masing secara

diskusi.

9. Guru memberikan bimbingan pada siswa

yang sedang kesulitan.

10. Ketua kelompok melaporkan hasil

diskusi kelompoknya.

11. Guru meminta kepada beberapa

kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi.

12. Guru meminta tanggapan dari

kelompok lainnya terhadap presentasi

kelompok tersebut.

13. Guru bersama siswa membahas hasil

presentasi.

14. Siswa kembali ke tempat duduk semula.

15. Guru memberikan soal kuis individu

siklus 2 petemuan 1.

16. Siswa mengumpulkan hasil

pekerjaannya kemudian guru bersama

siswa membahas soal tersebut yang

dianggap sulit.

17. Siswa bersama guru merangkum tentang

materi yang dipelajari.

18. Guru membeikan Pekerjaan Rumah

(PR).

19. Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang terkompak dan hasil

diskusinya baik.

20. Guru menutup pelajaran.

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

124

c) Tahap Observasi

Observasi terhadap pembelajaran yang

sedang berlangsung untuk meningkatkan

aktivitas belajar siswa serta untuk mengetahui

kendala-kendala yang duhadapi dalam

mengimplementasikan pembelajaran yang

dilaksanakan saat implementasi pembelajaran

berlangsung. Dalam hal ini peneliti sebagai

pengajar dibantu oleh guru sebagai observer.

d) Tahap Refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil

pengamatan dan evaluasi dari tahap-tahap

dalam siklus 2. Pada pertemuan ini peneliti

belum melakukan tahapan refleksi karena

siklus 2 belum berakhir.

HASIL PENELITIAN

1. Siklus 1

Siklus 1 dilaksanakan dalam 2

kali pertemuan yaitu pada hari Rabu, 11

Januari 2017 dan hari rabu, 18 Januari 2017

dengan masing- masing pertemuan

berlangsung selama 2 kali 40 menit.

Sedangkan tes siklus 1 dilaksanakan pada

hari Kamis, 19 Januari 2017 dengan waktu

40 menit . Subyek penelitian adalah kelas

X IPA 10 Man 2 Model Tahun Pelajaran

2016/2017 yang berjumlah 40 siswa.

Kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh

peneliti sendiri dengan bantuan guru lain

sebagai observer.

a) Pertemuan 1

Kegiatan belajar mengajar diawali

guru memberikan informasi tentang metode

pembelajaran yang akan digunakan yaitu

metode card sort. Guru membagi kelas

menjadi 10 kelompok. Dari 40 siswa, tiap

kelompok terdiri dari 4 siswa. Dan tiap

kelompok terdiri dari siswa yang

memiliki kemampuan heterogen. Guru

melakukan tahapan-tahapan yang ada

dalam pembelajaran kooperatif dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang sudah

dibuat dengan cukup baik. Hal ini dapat

diketahui dari skor rata-rata pengamatan

pembelajaran kooperatif untuk guru sebesar

2,11. Namun pada pertemuan pertama ini

guru dalam memberikan penghargaan

kepada kelompok yang terbaik hasil

diskusinya kurang memberikan pujian yang

semangat karena guru hanya menyebutkan

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

125

nama kelompok yang hasil diskusinya baik.

Dalam pembelajaran ini guru cukup baik

dalam memberikan bimbingan terhadap

kerja kelompok. Terlihat dari 10 kelompok

yang ada, 7 kelompok dapat mengerjakan

benar semua dari soal yang diberikan.

Skor rata-rata hasil observasi

aktivitas siswa 2,0 dari skor rata-rata

maksimal 4 sehingga pembelajaran ini

sudah dikatakan cukup baik meskipun dari

hasil observasi terlihat partisipasi siswa

dalam aktivitas kelompok masih rendah.

Hal ini terjadi karena siswa masih dalam

tahap beradaptasi dengan anggota

kelompoknya. Dalam presentasi hasil

kelompok, terlihat siswa sangat antusias

sekali meskipun masih malu-malu dalam

mempresentasikan hasil diskusinya di

depan kelas.

Dalam pembelajaran ini guru

memberikan soal kuis individu kepada

siswa untuk mengevaluasi kemampuan

siswa dalam menerima materi yang

diajarkan.Nilai perkembangan individu

dan nilai perkembangan kelompok dapat

diketahui dari hasil nilai kuis individu yang

diberikan dengan skor awal diambil dari

nilai mid semester tiap anggota kelompok.

Terdapat 4 kelompok dengan kriteria good

team, 6 kelompok kriteria great team, dan

tidak ada kelompok yang berkriteria super

team.

b) Pertemuan 2

Kegiatan belajar mengajar pada

pertemuan 2 tetap dilakukan peneliti

dengan bimbingan dari salah satu guru mata

pelajaran akidah akhlak yang ada

disekolah itu. Dalam pembelajaran ini

sperti biasa, setelah guru malakukan

langkah-langkah kegiatan pendahuluan

yang ada dalam rencana pembelajaran, guru

menyampaikan materi dan Tanya jawab

pada siswa dan meminta siswa

berkelompok menurut kelompoknya yang

sudah diterapkan pada pertemuan pertama.

Dalam pembelajaran kooperatif ini guru

sudah baik dalam melakukan tahapan-

tahapan pembelajaran. Hal ini dapat

diketahui dari skor rata-rata pengamatan

pembelajaran kooperatif untuk guru sebesar

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

126

2.88, sehingga diperoleh skor rata-rata

pengamatan pembelajaran kooperatif untuk

guru pada siklus 1 sebesar 2,5. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif yang dilakukan oleh guru pada

siklus 1 berjalan cukup baik. Dalam

pertemuan 2 ini, guru sangat baik dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran. Hal

ini terlihat dari pemberian skor guru

pengamat dengan skor tertinggi yaitu 4.

Bimbingan guru cukup merata dalam

proses kerja kelompok, terlihat dari 10

kelompok yang ada, 8 kelompok dapat

mengerjakan dengan benar dari seluruh soal

yang diberikan.

Skor rata-rata hasil observasi

aktivitas siswa sebesar 2,57, dari skor rata-

rata maksimal 4, sehingga pembelajaran ini

sudah dikatakan baik. Setiap anggota

kelompok sudah dapat beradaptasi dengan

angota kelompoknya. Masing-masing

kegiatan diskusi kelompok berjalan baik,

sebagian besar anggota kelompok mau

untuk berdiskusi di dalam kelompknya

untuk menyelesaikan permasalahan

kelompoknya. Tetapi masih terdapat

sebagian anggota kelompok yang

menyelesaikan permasalahan kelompok

secara indivdu. Secara keseluruhan,

pembelajaran metode card sort pada siklus

1 berjalan cukup baik dengan skor rata-rata

pada lembar observasi siswa terlihat

sebesar 2,29.

Nilai perkembangan individu dan

nilai perkembangan kelompok dapat

diketahui dari hasil nilai soal kuis yang

diberikan. Skor awal diambil dari nilai skor

perkembangan pada pertemuan 1 tiap

anggota kelompok. Dari hitungan terdapat

6 kelompok kriteria good team, 2 kelompok

great team, dan dua kelompok tidak

mendapat kriteria yaitu kelompok 6 dan

kelompok 7.

Hasil belajar siswa pada siklus 1

diperoleh setelah siswa mengerjakan tes

siklus 1 pada hari kamis, 19 januari 2017.

Jumlah siswa yang mendapat nilai minimal

75 pada dengan persentase 80%.

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

127

2. Siklus 2

Siklus 2 dilaksanakan setelah

refleksi siklus 1 dilaksanakan. Dari refleksi

yang dilakukan pada siklus 1 diketahui

jumlah siswa yang mendapat nilai minimal

75 belum semua aspek menunjukkan 85% .

Demikian juga guru belum dapat mengelola

pembelajaran dengan baik dan juga hasil

observasi aktivitas siswa dalam kelas

terlihat masih cukup baik. Siklus 2

dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada

hari rabu, 25 januari 2017 dan rabu, 01

februari 2017, dengan masing-masing

pertemuan berlangsung 2 kali 40 menit.

Subyek peneliti adalah kelas X IPA 10 Man

2 Model Medan tahun pelajaran

2016/2017 yang berjumlah 40 siswa.

Kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh

peneliti dengan bantuan guru lain sebagai

observer.

a) Pertemuan 1

Kegiatan belajar mengajar

dilakukan guru dengan meggunakan

pembelajaran metode card sort. Guru

membagi kelas menjadi 10 kelompok dari

40 siswa, yang terdiri dari 4 siswa setiap

kelompoknya. Anggota tiap kelompok tetap

seperti pada pertemuan sebelumnya. Guru

melakukan tahapan-tahapan yang ada

dalam pembelajaran kooperatif dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang sudah

dibuat dengan baik. Hal ini dapat diketahui

dari skor rata-rata pengamatan

pembelajaran kooperatif untuk guru sebesar

2,88 Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai,

memotivasi belajar siswa agar. siswa giat

mengikuti kegiatan pembelajaran dan

memberikan bimbingan kepada siswa

dengan merata. Hal ini dapat terlihat dari

soal yang diberikan, dalam kelompok

terdapat 5 kelompok dapat menyelesaikan

soal benar semua, sedang 5 kelompok yang

lain adalah salah satu. Dalam

mempresentasikan hasil kelompok, guru

memberikan kesempatan kepada masing-

masing kelompok, terutama pada kelompok

yang belum pernah mempresentasikan

hasil diskusinya. Penghargaan kelompok

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

128

diberikan pada kelompok yang hasil

diskusinya baik, terkompak, dan teraktif.

Skor rata-rata hasil observasi

aktivitas siswa sebesar 2,85 dari skor rata-

rata maksimal 4, sehingga pembelajaran

berjalan baik. Setiap anggota kelompok

mau melakukan diskusi kelompok dan

partisipasi siswa menjawab pertanyaan

dalam diskusi kelompok baik. Meskipun

masih ada beberapa siswa yang kurang

bertanggung jawab dalam tugas

kelompoknya karena ia mengerjakan secara

individu. Sedangkan keaktifan siswa dalam

menyampaikan pertanyaan mengenai

materi yang dibahas cukup baik. Kebenaran

jawaban siswa dalam diskusi kelompok

juga baik, hal ini terlihat dari skor

kebenaran jawaban siswa dengan materi

yang dibahas dalam diskusi diberi skor 3.

Kuis dilaksanakan untuk

mengetahui kemampuan siswa memahami

materi yang telah diajarkan. Nilai kuis

pertemuan siklus 2 dijadikan skor

perkembangan dan nilai kelompok.

Sedangkan nilai awal diambil dari skor

perkembangan pada pertemuan 2 siklus 1.

Dari hasil perhitungan terdapat 6 kelompok

berkriteria good team,3 kelompok great

team, dan ada 1 kelompok yang tidak

mendapat kriteria yaitu kelompok 8 yang

salah satu anggota kelompoknya tidak hadir

karena sakit.

b) Pertemuan 2

Pada pertemuan ini guru tetap

menggunakan pembelajaran metode card

sort dengan membagi kelas menjadi 10

kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap

kelompok. Guru melaksanakan tahapan-

tahapan pembelajaran kooperatif dengan

baik. Hal ini dapat diketahui dari skor

rata-rata pengamatan pembelajaran

kooperatif untuk guru sebesar 3,11. Guru

menyampaikan semua tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai dengan sangat baik,

memberi motivasi belajar siswa dengan

baik, dan membimbing siswa dalam

kelompok dengan baik. Meskipun dari

hasil diskusi yang diberikan kelompok

hanya ada 1 kelompok yang dapat

mengerjakan semua soal benar dari soal

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

129

yang diberikan dalam kelompok.

Sedangkan kelompok yang lainnya ada

kesalahan sedikit pada kekurang telitian

dalam mengerjakan. Guru memberikan

kesempatan masing-masing kelompok

untuk mempresentasikan hasil kerja mereka

dengan baik. Demikian juga guru dalam

memberikan pujian terhadap kelompok

yang hasil diskusinya baik. Skor rata-rata

pengamatan pembelajaran kooperatif untuk

guru pada siklus 2 adalah 3,0. Jadi,

pembelajaran pada siklus 2 berjalan dengan

baik. Skor rata-rata hasil observasi siswa

pada pembelajaran kooperatif pada

pertemuan 2 ini sebesar 3,14 dari rata-rata

maksimal 4. Sehingga pembelajaran

berjalan dengan baik. Kegiatan diskusi

kelompok berlangsung sangat baik karena

setiap anggota kelompok mau terlibat

menyelesaikan soal yang diberikan dalam

kelompok. Demikian juga partisipasi siswa

dalam memecahkan masalah kelompok,

mengerjakan, dan keaktifan

menyampaikan materi yang dibahas dalam

kelompok baik. Hal ini terlihat dari hasil

observasi siswa diberikan skor 3,

sedangkan untuk kebenaran jawaban

siswa dengan materi yang dibahas dalam

diskusi siswa cukup baik. Secara

keselurahan pembelajaran metode card sort

pada siklus 2 untuk siswa berjalan baik

dengan skor rata-rata pada observasi siswa

adalah 2,98.

Soal kuis diberikan untuk

mengetahui pemahaman siswa. Hasil nilai

kuis dipergunakan sebagai skor

perkembangan, dan skor awal diambil dari

skor perkembangan pada pertemuan 1

siklus 2. Dari hasil hitungan, terdapat 3

kelompok berkriteria good team, 6

kelompok berkriteria great team, dan 1

kelompok berkriteria super team.

Hasil belajar siswa pada siklus 2

diperoleh setelah siswa mengerjakan tes

siklus 2 pada hari kamis, 02 Februari

2017. Jumlah siswa yang mendapat nilai

minimal 75 adalah 87%.

Refleksi dilakukan setelah

pelaksanaan siklus 2 berakhir. Dari hasil

refleksi yang dilakukan, diperoleh jumlah

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

130

siswa yang mendapatkan nilai minimal 75

sudah menunjukkan lebih dari 85% dari

setiap aspek. Dalam pembelajaran guru

sudah melaksanakan tahapan-tahapan

pembelajaran kooperatif dengan baik.

Demikian juga dari hasil observasi

keaktifan siswa dalam kelas juga sudah

baik, sehingga peneliti tidak perlu

melaksanakan siklus 3. Karena pada siklus

2 indikator kinerja peneliti sudah tercapai.

PEMBAHASAN

Pembahasan dalam penelitian

tindakan kelas didasarkan atas hasil

penelitian dan catatan penelitian selama

melakukan penelitian. Pelaksanaan

pembelajaran metode card sort pada siklus

1 cukup baik dengan skor 2,5 dari maksimal

4. Namun terdapat beberapa hal yang perlu

diperbaiki dalam siklus 1 ini yaitu

bimbingan guru dan pujian yang semangat

kepada kelompok yang hasil diskusinya

baik, terkompak, dan teraktif.

Pengelolaan waktu di dalam kelas

oleh guru pada siklus 1 sudah cukup baik,

hal ini terlihat dari pembelajaran yang

sudah dilakukan sesuai dengan rencana

pembelajaran yang dibuat guru. Jadi, guru

sudah bisa mengetahui kemampuan siswa

terhadap materi yang diberikan karena guru

sempat memberikan soal kuis individu

kepada siswa.

Menurut peneliti, aktivitas siswa

pada siklus 1 sudah cukup baik dengan skor

rata-rata observasi siswa 2,29 dari skor

maksimal 4. Meskipun metode

pembelajaran card sort ini baru pertama kali

dilakukan, akan tetapi keaktifan siswa

sudah kelihatan tumbuh karena siswa tidak

merasa jenuh dan bisa berkomunikasi

dengan teman pada saat pembelajran.

Dalam mempresentasikan hasil diskusi,

siswa agak malu-malu, akan tetapi dengan

bimbingan guru akhirnya terbiasa.

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal-soal dalam diskusi cukup baik.

Terlihat dari hasil diskusi, hampir semua

jawaban dari soal yang diberikan benar

semua, hasil nilai kuis yang dicapai

digunakan sebagai skor perkembangan

yang disumbangkan dalam kelompok. Dari

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

131

hasil ini, hampir semua kelompok

mendapat kriteria good team atau great

team. Meskipun ada dua kelompok yang

pada pertemuan 2 siklus 1 belum mendapat

kriteria yaitu kelompok 6 dan kelompok 7 .

Gambar 2. Ketuntasan Klasikal Siklus 1 dan

siklus 2

Hasil belajar siswa pada siklus 1,

diperoleh jumlah siswa yang mendapat nilai

minimal 75 adalah 80%. Sedangkan pada

pembelajaran guru dan observasi keaktifan

siswa masih cukup baik, sehingga peneliti

masih perlu mengadakan siklus 2 karena

indikator kinerja peneliti belum tercapai.

Pelaksanaan pembelajaran

metode card sort pada siklus 2 sudah baik

dengan skor sebesar 3,0 dari skor maksimal

4. Guru sudah mampu memperbaiki

kekurangan-kekurangan pada siklus 1.

Bimbingan guru kepada siswa sudah

merata, dan pujian terhadap kelompok yang

hasil diskusinya baik juga sudah diberikan

dengan semangat.

Pengelolaan waktu oleh guru pada

pembelajaran bsiklus 2 sudah baik.

Kesempatan presentasi yang diberikan

oleh guru sudah cukup banyak Ada 5

kelompok yang mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya tanpa rasa malu-malu

lagi.

Kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal yang diberikan

dalam diskusi sudah baik, hanya kebenaran

jawaban yang diberikan masih cukup baik.

Hal ini dikarenakan siswa masih perlu

penjelasan lagi dari guru mengenai materi

menghindari perbuatan syirik. Setelah

presentasi hasil diskusi kelompok, guru

membahas kembali mengenai soal-soal

yang terkait dalam diskusi.

Keaktifan siswa pada pembelajaran

card sort pada siklus ini tampak sudah aktif,

terlihat dari skor rata-rata pada observasi

siswa 3,14 dari skor maksimal 4. Kegiatan

76%

78%

80%

82%

84%

86%

88%

Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan Klasikal SIswa KelasX IPA 10

Siklus 1 Siklus 2

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

132

2,292,98

2,53

0

2

4

Siklus 1 Siklus 2

Observasi KEaktifan siswa dan kegiatan guru

Observasi Keaktifan Siswa

Observasi Pembelajaran oleh guru

diskusi kelompok berlangsung dengan

baik. Setiap anggota kelompok berperan

aktif dalam kegiatan kelompoknya. Hampir

seluruh kelompok mampu menyelesaikan

permasalahan kelompoknya dengan tepat

waktu, meskipun tidak semua jawaban

benar.

Sk or perkembangan pada siklus 2

dapat dilihat dari hasil nilai kuis individu

yang diberikan guru. Hasil nilai kuis

sebagai skor perkembangan dalam

kelompok. Pada pertemuan 2 siklus 2

semua kelompok mendapat kriteria semua,

tercatat dari 10 kelompok yang ada, 3

kelompok good team, 6 kelompok great

team, dan 1 kelompok super team yang

dicapai kelompok 3.

Gambar 3. Observasi Keaktifan siswa dan

kegiatan guru

Hasil belajar yang diperoleh pada

siklus 2 sudah baik. Jumlah siswa yang

mendapat nilai minimal 75 naik 7 % dari

hasil siklus 1. Keaktifan Siswa juga

meningkat dari rata-rata skor 2,29 menjadi

2,98 pada siklus 2 , sedangkan

pembelajaran kooperatif guru naik dari 2,5

menjadi 3,0 pada siklus 2.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan diperoleh simpulan sebagai

berikut.

1. Pembelajaran akidah akhlah dengan

menerapkan metode card sort yang

telah dilaksanakan di kelas X IPA 10

MAN 2 Model Medan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal

ini terlihat dari jumlah siswa yang

mendapat nilai minimal 75 pada siklus

1 sebesar 80%. Sedangkan pada hasil

belajar siswa pada siklus 2 sebesar

87%.

2. Aktivitas belajar siswa pada saat

diterapkan metode card sort pada

siklus 1 yaitu cukup baik yaitu dengan

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

133

skor 2,29. Dan pada siklus 2 mendapat

skor 2,98. Dengan tingkat aktivitasnya

baik. Sedangkan pengamatan

pelaksanaan pembelajaran kooperatif

guru pada siklus 1 dan siklus 2

mendapat skor 2,5 dan 3,0 dengan

predikat baik. Dengan demikian dalam

pembelajaran dengan menggunakan

metode card sort untuk guru baik dan

untuk siswa juga baik (ada peningkatan

aktivitas dalam belajar).

SARAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh

dari uraian sebelumnya agar proses belajar

mengajar akidah akhlak lebih efektif dan

lebih memberikan hasil yang optimal bagi

siswa, maka disampaikan saran sebagai

berikut:

1. Untuk melaksanakan metode card sort

memerlukan persiapan yang cukup

matang, sehingga guru harus mampu

menentukan atau memilih topik yang

benar-benar bisa diterapkan dengan

pembelajaran metode card sort dalam

proses belajar mengajar sehingga

diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi

belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan berbagai

metode pengajaran, walau dalam taraf

yang sederhana, dimana siswa nantinya

dapat menemukan pengetahuan baru,

memperoleh konsep dan keterampilan,

3. Perlu adanya penelitian yang lebih

lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan di kelas X IPA 10 Man 2

model tahun pelajaran 2016/2017

Untuk penelitian yang serupa

hendaknya dilakukan perbaikan-

perbaikan agar diperoleh hasil yang

lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam

Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Sinar Baru Algesindon

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta

Azhar, Muhammad. 2004. Proses Belajar

Mengajar Pendidikan. Jakarta: Usaha

Nasional

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA …

GENTA MULIA ISSN: 2301-6671

Volume VIII No. 2, Juli 2017

Page : 115-134

134

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi

Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa

Cipta

Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar

dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Nur, Moh. 2002. Pemotivasian Siswa

untuk Belajar. Surabaya: University

Press.

Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian

Tindakan Kelas. Surabaya: Insan

Cendekia

Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru

Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

.