Upload
vonguyet
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I
4.1.1.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi perpindahan panas.
2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
3) Menyiapkan lembar kerja siswa.
4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
5) Menyiapkan lembar evaluasi.
4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 April 2012 dan 15 April 2012
dengan alokasi waktu 3 x 35 menit dan 2 x 35 menit. Adapun kegiatan dalam siklus I
meliputi:
Pertemuan pertama
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi dengan menjelaskan manfaat
perpindahan panas dalam kehidupan. Kemudian Guru meminta siswa untuk memberi
contoh perpindahan panas yang mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi yang akan
dipelajari pada pertemuan tersebut. Guru menjelaskan bahwa hari ini akan menerapkan
pembelajaran dengan metode inkuiri, dan menjelaskan langkah-langkah
pembelajarannya secara runtut.
b) Kegiatan inti
1. Eksplorasi
Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok mendapat tugas untuk
memecahkan permasalahan yang ditugasakan oleh guru.
Kelompok A ditugaskan guru untuk menuju halaman sekolah guna merasakan
panasnya pancaran matahari.
21
22
Kelompok B mendapat tugas menyalakan kompor, memanaskan air dalam panci yang
sudah dipersiapkan sebelumnya.
Kelompok c mendapat tugas memegangi besi yang ujungnya dipanaskan pada bara
api.
2. Elaborasi
Masing-masing kelompok diharapkan menemukan permasalahan yang timbul dalam
kegiatannya.
Masing-masing kelompok menetapkan jawaban sementara terhadap permasalahan
yang dihadapi (hipotesis sementara)
Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan
guna menjawab hipotesis.
Masing-masing kelompok mengumpulkan jawaban sementara atas permasalahan
yang dihadapi (generalisasi).
Masing-masing kelompok mempresentasikan simpulan tentang permasalahannya
didepan kelas.
Kelompok lain memperhatikan presentasi masing masing kelompok dan diberi
kesempatan untuk menanggapinya.
3. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang tentang hal –hal yang belum diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman ,memberikan
penguatan dan penyimpulan.
c) Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang
sudah dipelajari. Kemudian guru membagikan lembar soal tes tertulis untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya atau sebelum
melakukan pembelajaran dengan metode inkuiri.
Pertemuan kedua
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi dengan pertanyaaan yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. “Pernahkah kalian meilihat ibumu
mengangkat panci yang terisi air mendidih?”, “Dengan apa ibumu mengangkatnya?”.
23
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi
yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini. Guru menjelaskan bahwa hari ini akan
kembali menerapkan pembelajaran dengan metode inkuiri dengan menjelaskan langkah-
langkah pembelajarannya secara runtut.
2) Kegiatan inti
a. Eksplorasi
Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok melaksanakan
percobaan atau kegiatan untuk mengetahui apakah benda tersebut termasuk
penghantar panas atau bukan. mengidentifikasi masalah yang terkait dengan benda
isolator dan konduktor.
b. Elaborasi
Masing-masing kelompok menulis jawaban sementara benda-benda yang termasuk
penghantar panas atau bukan.
Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan
guna menjawab hipotesis atas permasalahan.
Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara atas permasalahan yang
dihadapi (generalisasi).
Masing-masing kelompok mempresentasikan simpulan tentang permasalahannya
didepan kelas.
Kelompok lain memperhatikan presentasi masing masing kelompok dan diberi
kesempatan untuk menanggapinya.
c. konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
3) Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang
sudah dipelajari. Kemudian guru memberi evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya.
24
4.1.1.3 Pengamatan (Observasi)
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri siklus I
(pertemuan pertama pada 13 April 2012 dan pertemuan kedua pada 15 April 2012) di SD Negeri
Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subyek siswa dan guru kelas IV pada
semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit dan 2 x 35
menit. Pelaksanaan siklus I diikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 15 siswa. Standar
Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam
kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 8.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi
yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Indikator Pencapaian Kompetensi
8.1.1 Menyebutkan sumber energi yang ada di lingkungan sekitar. 8.1.2. Menjelaskan
perpindahan panas secara radiasi, konduksi, dan konveksi. 8.1.3. Menggolongkan benda
yang termasuk penghantar panas dan bukan. 8.1.4. Menjelaskan pengertian tentang
konduktor dan isolator.
1) Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode inkuiri
dilaksanakan pada waktu proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar
observasi. Obsevasi dilakukan dengan bantuan guru mitra (observer).
Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode
inkuiri pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Indikator Pengamatan Rata-rata kelas
1 Kesiapan siswa dalam pembelajaran 3,1
2 Menjawab pertanyaan 2,7
3 Keaktifan siswa dalam diskusi/kerja kelompok 2,7
4 Melaksanakan percobaan 3,1
5 Mempresentasikan hasil percobaan 3
6 Menanggapi kelompok lain 2,6
25
2) Data Hasil Observasi Keterampilan Guru
Pengamatan terhadap keterampilan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri
dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.
Observasi dilakaukan dengan bantuan guru mitra (observer).
Adapun hasil pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan metode
inkuiri pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I
No
Indikator Pengamatan
Skor
Penilaian
1. a. Mengemukakan tujuan pembelajaran. 3
2. b. Melakukan apersepsi. 3
3. c. Membimbing siswa merumuskan masalah. 3
4. d. Membimbing siswa dalam diskusi / kerja kelompok 3
5. e. Membimbing siswa dalam melakukan percobaan. 3
6. f. Membimbing siswa dalam melaporkan hasil percobaan. 3
7. g. Melaksankan pembelajaran yang bersifat inkuiri. 3
8. h. Menggunakan media secara efektif dan efisien. 2
9. i. Mengelola waktu secara efisien. 3
10. j. Melakukan refleksi 3
Jumlah 29
Rata – Rata 2,9
Persentase 72,5 %
Kategori Baik
3) Data Hasil Belajar Siswa
Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi soal tes tertulis untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap meteri yang telah dipelajari dan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya yaitu
sebelum tindakan dengan metode inkuiri. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus I
yang tersaji pada tabel berikut:
26
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Hasil Belajar Siswa Siklus I
1. Nilai tertinggi 90
2. Nilai terendah 50
3. Rata-rata 66
4. Siswa yang tuntas 10
5. Siswa yang belum tuntas 5
6. Persentase ketuntasan belajar 66 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I rata-rata nilai tes siswa
mengalami peningkatan dibanding dengan kondisi awal sebelum tindakan dengan metode
inkuiri. Nilai rata-rata siklus I sebesar 66 dan jumlah siswa yang tuntas belajar juga
mengalami peningkatan yaitu 10 siswa dari 15 siswa kelas IV atau sebesar 66 %.
Meskipun hasil belajar siswa mengalami peningkatan akan tetapi belum mencapai
indikator yang diharapkan sehingga perlu adanya perbaikan atau tindakan berikutnya.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri
siklus I yang melibatkan guru mitra (observer), selanjutnya dilakukan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Adapun hasil refleksi pelakasanaan
tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Aktivitas siswa dalam pembelajaran mendapat persentase sebesar 71 % dengan
kategori baik.
2) Masih ada sebagian siswa yang menjawab pertanyaan kurang relevan dengan
pertanyaan yang diajukan guru.
3) Kurang terjalin kerjasama yang aktif dan terarah dalam diskusi kelompok, dan masih
ada sebagian siswa yang hanya diam dalam diskusi kelompok.
4) Siswa belum terbiasa mempresentasikan hasil diskusi, kebanyakan kelompok masih
terlihat malu-malu berdiri didepan kelas yang menyebabkan penyampaian materi
kurang terstruktur dan cenderung ragu-ragu.
27
5) Siswa kurang berani menanggapi temuan kelompok lain. Masih banyak siswa yang
hanya diam apabila guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi
tanggapan kepada kelompok lain.
6) Masing-masing kelompok sangat bergantung pada penjelasan dan bimbingan dari guru
sehingga guru memberikan penjelasan yang berulang-ulang.
7) Hasil belajar siswa melalui tes tertulis belum mencapai hasil yang diharapakan dengan
hanya mendapat persentase ketuntasan belajar sebesar 66 % atau hanya 10 siswa
dari 15 siswa yang mendapat nilai diatas KKM yang ditentukan satuan pendidikan yaitu
≥ 63.
4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II
4.1.2.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi perpindahan panas.
2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
3) Menyiapkan lembar kerja siswa.
4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
5) Menyiapkan lembar evaluasi.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 April 2012 dan 20 April
2012 dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit. Adapun kegiatan dalam siklus II
meliputi:
Pertemuan pertama
2) Kegiatan Awal
Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti belajar mengajar.
Presensi.
Apresepsi, guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kamu mendengar orang memetik
gitar?”. “Apa yang dipetik?”
Informasi dengan penyampaian tujuan pembelajaran.
Motivasi.
28
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok melaksanakan percobaan
dengan memperagakan (membunyikan) sumber bunyi yang telah disediakan
sebelumnya.
Setiap kelompok secara bergantian melakukan percobaan tentang macam sumber
bunyi yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Guru membimbingi siwa selama melakukan percobaan.
b. Elaborasi
Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara benda-benda yang
termasuk sumber bunyi.
Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan
guna menjawab hipotesis atau permasalahan.
Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara atas permasalahan yang
dihadapinya (generalisasi).
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil simpulan tentang permasalahanya
didepan kelas.
Kelompok lain memperhatikan presentasi masing-masing kelompok dan diberi
kesempatan untuk menanggapinya.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
3. Penutup (15 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari.
Guru memberi evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti belajar mengajar.
Presensi.
29
Apersepsi, guru bertanya kepada siswa “Apakah kalian pernah menyelam sambil
memukul-mukul batu dalam air?”
Informasi dengan penyampaian tujuan pembelajaran.
Motivasi.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah yang terkait dengan sumber bunyi
yang ada di lingkungan sekitar.
Setiap kelompok secara bergantian melakukan percobaan tentang perambatan bunyi.
Guru membimbing sistwa selama melakukan percobaan.
b. Elaborasi
Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara benda-benda yang
termasuk sumber bunyi.
Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan
guna menjawab hipotesis atau permasalahan.
Masing-masing kelompok menyimpan jawaban sementara atas permasalahan yang
dihadapinya (generalisasi).
Masing-masing mempresentasikan hasil simpulan tentang permasalahanya didepan
kelas.
Kelompok lain memperhatikan presentasi masing-masing kelompok dan diberi
kesempatan untuk menanggapinya.
c. Konfirmasi
Muru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
3. Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari.
Guru memberi evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi.
30
4.1.2.3 Pengamatan (Observasi)
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri siklus II
(pertemuan pertama pada 19 April 2012 dan pertemuan kedua pada 20 april 2012) di SD Negeri
Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subyek siswa dan guru kelas IV pada
semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit
(2 jam pelajaran). Pelaksanaan siklus II diikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 15
siswa. Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya
dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 8.1 Mendiskripsikan energi panas dan
bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Indikator Pencapaian
Kompetensi 8.1.1 Menuliskan kembali macam-macam sumber bunyi. 8.1.2. Menyebutkan
pengertian bunyi, frekuensi, dan amplitude. 8.1.3. Menjelaskan beda bunyi ultra, audio,
infra. 8.1.4. Mendemonstrasikan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. 8.1.5
Memberi contoh makhluk hidup yang dapat mendengarkan bunyi ultra atau infra.
1) Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode inkuiri
dilaksanakan pada waktu proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar
observasi. Obsevasi dilakukan dengan bantuan guru mitra (observer).
Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode
inkuiri pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Indikator Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No Indikator Pengamatan Rata-rata
kelas
1 Kesiapan siswa dalam pembelajaran 3,4
2 Menjawab pertanyaan 3,2
3 Keaktifan siswa dalam diskusi/kerja kelompok 3,1
4 Melaksanakan percobaan 3,1
5 Mempresentasikan hasil percobaan 3,1
6 Menanggapi kelompok lain 2,8
31
2) Data Hasil Observasi Keterampilan Guru
Pengamatan terhadap keterampilan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri
dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.
Observasi dilakaukan dengan bantuan guru mitra (observer).
Adapun hasil pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan metode
inkuiri pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II
No
Indikator Pengamatan
Skor Penilaian
1. a. Mengemukakan tujuan pembelajaran. 4
2. b. Melakukan apersepsi. 4
3. c. Membimbing siswa merumuskan masalah. 3
4. d. Membimbing siswa dalam diskusi / kerja kelompok 4
5. e. Membimbing siswa dalam melakukan percobaan. 3
6. f. Membimbing siswa dalam melaporkan hasil percobaan. 3
7. g. Melaksankan pembelajaran yang bersifat inkuiri. 4
8. h. Menggunakan media secara efektif dan efisien. 3
9. i. Mengelola waktu secara efisien. 4
10. j. Melakukan refleksi 4
Jumlah 36
Rata – Rata 3,6
Persentase 90 %
Kategori Sangat Baik
3) Data Hasil Belajar Siswa
Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi soal tes tertulis untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap meteri yang telah dipelajari dan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya yaitu
pada pembelajaran siklus I. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus II yang tersaji
pada tabel berikut:
32
Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Hasil Belajar Siswa Siklus II
1. Nilai tertinggi 100
2. Nilai terendah 60
3. Rata-rata 74
4. Siswa yang tuntas 13
5. Siswa yang belum tuntas 2
6. Persentase ketuntasan belajar 86 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II rata-rata nilai tes siswa
mengalami peningkatan dibanding dengan siklus I. Nilai rata-rata siklus II sebesar 74 dan
jumlah siswa yang tuntas belajar juga mengalami peningkatan yaitu 13 siswa dari 15
siswa kelas IV atau sebesar 86 %.
4.1.2.4 Refleksi
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri
siklus II yang melibatkan guru mitra (observer), selanjutnya dilakukan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Adapun hasil refleksi pelakasanaan
tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat daripada siklus I dengan memperoleh
persentase sebesar 77,6 % dengan kategori baik.
2. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok sudah baik, aktif dan siswa terlihat antusias.
3. Kepercayaan diri siswa dalam presentasi sudah baik, sudah berani berbicara dengan
jelas dan tidak malu-malu.
4. Siswa sudah berani menanggapi pendapat kelompok lain apabila guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk memberi tanggapan kepada kelompok lain.
5. Hasil belajar siswa meningkat dibanding pelaksanaan tindakan siklus I dengan
memperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar 86 % sehingga tidak perlu
dilanjutkan siklus selanjutnya karena sudah mencapai indikator keberhasilan yang
ditetapkan yaitu 80 % siswa mengalami ketuntasan belajar.
33
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian
4.2.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan pada tabel 3 dan 7 dapat diketahui bahwa tingkat aktivitas siswa
pada tiap siklus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut dikarenakan
guru telah menerapkan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi perpindahan
panas. Dalam metode ikuiri guru berperan sebagai fasilitator dan motivator belajar peserta
didik. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan teknik bertanya, karena
dalam proses pembelajaran dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa
(Wina Sandjaya, 2007).
Pada siklus I aktivitas siswa masih terlihat belum maksimal. Dalam kerja
kelompok, masih banyak siswa yang hanya diam saja dan tidak bekerja, guru juga masih
mendominasi jalannya kerja kelompok sehingga dapat dikatakan kerja kelompok belum
berjalan dengan lancar. Siswa terlihat kurang antusias mengikuti pelajaran karena baru
mengenal pembelajaran yang diterapkan (metode inkuiri). Siswa masih takut dan malu-
malu dalam mempresentasikan hasil temuan kelompok. Disamping itu siswa kurang
berani menanggapi temuan kelompok lain. Hal tersebut dikarenakan peran guru yang
masih dominan dan kurangnya motivasi dari guru. Dalam metode inkuiri peran guru
adalah sebagai fasilitator dan motivator.
Aktifitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan karena siswa sudah terbiasa
dan paham sepenuhnya terhadap metode inkuiri. Siswa lebih antusias mengikuti pelajaran
dari guru. Kerja kelompok sudah berjalan dengan baik dan siswa terlihat antusias. Siswa
juga sudah berani mempresentasikan hasil temuan kelompoknya didepan kelas. Dalam
hal menanggapi temuan kelompok lain siswa sudah berani menanggapinya dengan jelas
dan relevan. Peningkatan aktivitas siswa yang terjadi pada pelaksanaan metode inkuiri
tersebut sesuai dengan pendapat Wina Sandjaya (2007) yang menyatakan bahwa
“metode inquiri menekankan kepada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk
mencari dan menemukan, artinya metode inquiri menempatkan siswa sebagai subjek
belajar. Dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pembelajaran itu sendiri.
34
4.2.1.2 Hasil Observasi Keterampilan Guru
Berdasarkan pada tabel 5 dan 9 dapat diketahui bahwa keterampilan guru dalam
menerapkan metode inkuiri mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I
kondisi kelas masih belum kondusif dan cenderung rame. Secara keseluruhan
pengelolaan kelas dalam metode inkuiri belum berjalan maksimal. Dalam pengelolaan
waktu juga masih kurang artinya banyak waktu yang dimanfaatkan secara kurang efektif.
Hal tersebut dapat dimaklumi karena guru baru pertama kali menerapkan metode inkuiri.
Kemampuan guru pada siklus II meningkat. Guru membimbing kerja kelompok secara
merata dan pengelolaan waktu sudah efektif.
Pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri memudahkan guru dalam
menyajikan materi kepada siswa. Dalam hal ini guru tidak mendominasi pembelajaran
dengan memberikan materi dengan ceramah kemudian meminta siswa untuk mencatat
dan menghafal materi yang disampaikan guru, tetapi guru hanya berperan sebagai
fasilitator untuk memudahkan siswa dalam memahami materi dan memecahkan masalah.
Dalam kegiatan kerja kelompok, guru membimbing dan memberi motivasi kepada siswa
untuk menemukan jawaban serta membantu siswa yang mengalami kesulitan. Sesuai
pendapat Slavin (2010: 217) bahwa ”Guru berkeliling diantara kelompok-kelompok yang
ada untuk melihat bahwa mereka bisa mengelola tugasnya, dan membantu tiap kesulitan
yang mereka hadapi dalam interaksi kelompok”.
4.2.1.3 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan siklus II
No Hasil belajar siswa Siklus I Siklus II
1. Rata-rata 66 74
2. Nilai tertinggi 90 100
3. Nilai terendah 50 60
4. Siswa yang tuntas 10 13
5. Siswa yang belum tuntas 5 2
6. Persentase ketuntasan belajar 66 % 86 %
35
Berdasarkan tebel diatas diketahui bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV SD
Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang mengalami peningkatan pada tiap
siklusnya. Hal tersebut disebabkan meningkatnya kemampuan guru dalam mengelola
kelas dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Dari pelaksanaan pembelajaran IPA dengan metode inkuiri siklus I dan siklus II,
pada materi perpindahan panas dan bunyi di kelas IV SD Negeri Pacet, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar langsung dan menemukan jawaban atas
permasalahan yang muncul. Dengan metode inkuiri mendorong siswa untuk berpikir dan
bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur, dan terbuka.
Penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hal itu
terlihat dari data observasi aktivitas siswa yang memperoleh persentase sebesar 71 %
pada siklus I. Kemudian meningkat menjadi 77,6 % pada siklus II.
Untuk lebih jelasnya tentang peningkatan aktivitas siswa dari siklus I dan siklus II,
akan disajikan pada diagram batang berikut ini:
Grafik 1. Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa
Penerapan metode inkuiri juga dapat meningkatkan keterampilan guru dalam
pembelajaran. Hal itu terlihat dari data observasi keterampilan guru yang meningkat tiap
siklusnya. Pada siklus I memperoleh persentase keterampilan guru sebesar 72,5 %.
Meningkat 17,5 % pada siklus II menjadi 90 %. Berikut diagram peningkatan persentase
keterampilan guru dari tiap-tiap siklus yang tersaji pada grafik 2.
71%
29%
Persentase Aktivitas siswa siklus I
78%
22%
Persentase aktivitas Siswa Siklus II
36
Grafik 2. Diagram Peningkatan Keterampilan Guru
Peningkatan yang terjadi pada aktivitas siswa dan keterampilan guru berbanding
lurus dengan hasil belajar siswa. Hal itu terlihat dari persentase hasil belajar siswa yang
selalu mengalami peningkatan dari tiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata
hasil tes sebesar 66 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 66 %. Pada siklus II
rata-rata nilai tes meningkat menjadi 74 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar
86 %.
Berikut diagram peningkatan hasil belajar siswa yang tersaji pada grafik 3 berikut ini:
Grafik 3. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa
72%
28%
Persentase Keterampilan Guru Siklus I
90%
10%
Persentase Keterampilan Guru Siklus II
66%
34%
Hasil Belajar Siswa Siklus I
Siswa yang tuntas
Siswa yang belum tuntas
86%
14%
Hasil Belajar Siswa Siklus II
Siswa yang tuntas
Siswa yang belum tuntas