Peningkatan Kinerja Sdm Polri

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/31/2019 Peningkatan Kinerja Sdm Polri

    1/9

    1

    PENINGKATAN KINERJA SDM POLRI DI BIDANG REKRUITMENDALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI POLRI

    Oleh

    Brigjen Pol. Drs. DOLLY BAMBANG HERMAWAN

    I. PENDAHULUANGrand design reformasi birokrasi nasional dalam bentuk Peraturan Menpan No.15/2008

    tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi, merupakan cetak biru reformasi hingga

    tahun 2025. Reformasi birokrasi nasional dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata

    kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi

    birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih

    berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintah dan

    pembangunan nasional. Kunci sukses reformasi birokrasi yang dilaksanakan oleh

    pegawai adalah apabila seluruh aparatur negara mampu mengubah Mind Set dan

    Cultural Set, termasuk partisipasi masyarakat.

    Berkaitan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional, Mabes Polri, telah

    mengusulkan dokumen usulan Reformasi Birokrasi Polri yang meliputi 5 program,

    diantaranya program unggulan melalui Quick Wins, yaitu quick response samapta Polri,

    transparansi pelayanan SIM, STNK dan BPKB, transparansi pelayanan penyidikan, dan

    transparansi rekruitmen personel Polri. Program tersebut merupakan produk utama

    Polri yang mempunyai daya ungkit kuat (key leverage) dan manfaatnya bisa langsung

    dirasakan oleh masyarakat, dan dapat direalisasikan serta hasilnya bisa diukur.

    / Salah ..

  • 7/31/2019 Peningkatan Kinerja Sdm Polri

    2/9

    2

    Salah satu program unggulan tersebut, yakni program transparansi rekruitmen

    anggota Polri, telah mendahului kementrian dan lembaga pemerintah lainnya dalam

    mewujudkan tujuan reformasi birokrasi nasional. Hal tersebut, dibuktikan melalui

    prestasi Polri dalam mewujudkan penerimaan calon anggota Polri melalui prinsip-prinsip

    penerimaan yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis, yang dirintis sejak tahun

    2007. Sedangkan grand design reformasi birokrasi nasional baru dirintis pada tahun

    2008. Ini artinya, Polri telah mendahului dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan

    yang baik (good governance).

    Komitmen Polri dalam mewujudkan rekruimen yang bersih, transparan,

    akuntabel mendapat penghargaan dari MURI melalui penganugrahan kepada Polri atas

    prestasi pemrakarsa penyelenggaraan seleksi personel Polri secara bersih, transparan

    dan akuntabel. Selanjutnya pada tahun 2008, diakui oleh Sucofindo International

    Certification Services melalui penghargaan ISO 9001:2000 dalam menerapkan sistem

    manajemen mutu pada proses penerimaan Taruna Akpol Tingkat Pusat. Pada tahun

    2010, Staf Deputi Sumber Daya Manusia Polri berhasil meningkatkan prestasi tersebut,

    melalui perolehan ISO 9001:2008 pada proses penerimaan Perwira Polri Sumber

    Sarjana Tingkat Pusat dan keberhasilan dalam meningkatkan ISO 9001:2000 menjadi

    ISO 9001:2008 pada proses penerimaan Taruna Akpol Tingkat Pusat.

    / II. Program ..

  • 7/31/2019 Peningkatan Kinerja Sdm Polri

    3/9

    3

    II. PROGRAM UNGGULAN DALAM REKRUITMEN DAN SELEKSI

    Program unggulan dalam rekruitmen dan seleksi penerimaan anggota Polri dan PNS

    Polri, yakni :

    1. Dilibatkannya pengawas eksternal (controlle extern) dan internal

    (controlle intern). Controlle intern dilakukan oleh organ-organ yang terletak

    dalam tubuh organisasi Polri, seperti: Itwasum dan Div Propam. Sedangkan

    controlle extern dilakukan oleh organ-organ atau badan-badan yang terletak

    diluar tubuh Polri yang bersifat independent, yang dilaksanakan oleh kekuatan-

    kekuatan sosial politik, seperti: Kompolnas, lembaga-lembaga perwakilan

    rakyat,partai-partai, media pers, LSM, dsb.

    2. Menerapakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Sejak tahun 2008

    dan tahun 2009, kemudian ditingkatkan pada tahun 2010, seleksi penerimaan

    calon Taruna Akpol di tingkat pusat sudah menerapkan standar internasional

    sistem manajemen mutu ISO 9001. Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

    merupakan proses pengelolaan organisasi yang mencakup perencanaan,

    penerapan, evaluasi dan penyempurnaan yang ditujukan untuk menghasilkan

    output / kinerja / layanan yang sesuai dengan harapan

    pelanggan/pengguna/masyarakat. Semua proses seleksi anggota Polri

    menggunakan prinsip-prinsip system manajemen mutu dengan berpedoman

    pada peraturan yang berlaku, agar dapat menghasilkan kualitas anggota Polri

    yang sesuai dengan perkembangan dan dinamika berbangsa dan bernegara serta

    memenuhi harapan masyarakat dan para pemangku kepentingan.

    / 3. Kerjasama ..

  • 7/31/2019 Peningkatan Kinerja Sdm Polri

    4/9

    4

    3. Kerjasama dengan lintas sektoral dan masyarakat. Tatacara kerjasama

    dengan lintas sektoral berpedoman pada UU No. 2 tahun 2002, Pasal 42, yakni

    hubungan dan kerjasama Polri dengan badan, lembaga, serta instansi didalam

    dan diluar negeri didasarkan atas sendi-sendi hubungan fungsional, saling

    menghormati, saling membantu, mengutamakan kepentingan umum, serta

    memperhatikan hierarki. Badan/instansi terkait dengan pelaksanaan rekruitmen

    yakni: Kompolnas, DPR, Universitas/Perguruan Tinggi, Diknas, Dinas

    Kependudukan, outsourcingsesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam

    setiap tahapan seleksi, Media Massa, LSM dan sebagainya sesuai kebutuhan

    dalam setiap tahapan pemeriksaan/pengujian.

    4. Penggunaan teknologi informasi melalui program computer. Digunakan

    pada kegiatan: pemilihan soal uji akademik, rekapitulasi hasil ujian akademik,

    aplikasi rumus tes kemampuan jasmani, rumus umur dan domisili, proses

    penentuan ranking dan penetapan kelulusan.

    Sejalan dengan tujuan rencana strategi Polri tahun 2010-2014, yakni partnership

    / networking building, program unggulan tersebut diatas telah di tingkatkan pada

    seleksi penerimaan anggota Polri T.A 2010, melalui implementasi prinsip-prinsip

    rekrutmen dan seleksi anggota Polri yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis,

    yaitu:

    1) Optimalisasi pelibatan secara aktif pengawas internal dan eksternal yangindependent dalam setiap tahapan seleksi;

    2) Optimalisasi komitmen dalam menerapkan manajemen kinerja dan mutu, denganmenerapkan standar sistem manajemen mutu iso 9001:2008;

    / 3) Optimalisasi ..

  • 7/31/2019 Peningkatan Kinerja Sdm Polri

    5/9

    5

    3) Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi melalui program komputer dalampemilihan soal akademik, rekapitulasi hasil ujian akademik, aplikasi rumus tes

    kemampuan jasmani, rumus umur, proses penentuan ranking dan penetapan

    kelulusan;

    4) Optimalisasi kerjasama dengan lintas sektoral dalam setiap tahapanpengujian/pemeriksaan, seperti: diknas, outsourcing, dinas kependudukan untuk

    cek keabsahan umur dan ktp catar, untuk mengecek keabsahan ijazah catar dsb.

    / III. Peningkatan ..

  • 7/31/2019 Peningkatan Kinerja Sdm Polri

    6/9

    6

    III. PENINGKATAN KINERJA SDM POLRI DALAM REKRUIMEN DAN SELEKSI

    ANGGOTA POLRIT.A 2011

    Dalam rangka meningkatkan kinerja SDM Polri dalam rekruitmen dan seleksi

    anggota Polri T.A 2011, maka program unggulan dalam rekruitmen dan seleksi anggota

    Polri tersebut diatas, harus diimplementasikan oleh seluruh personel yang terlibat dalam

    kepanitian penerimaan dan seleksi anggota Polri, baik ditingkat Panpus maupun Panda

    pada rekruitmen anggota Polri T.A 2011. Selain itu, perlu dilakukan juga upaya-upaya

    sebagai berikut:

    1. Perbaikan dan penyempurnaan sistem seleksi, diantaranya melalui implementasimodel Adapted from the International Society for Performance Improvement;

    Model Adapted from the International Society for Performance Improvement,

    yaitu diawali dari adanya gap atau kesenjangan, langkah selanjutnya dicoba

    mencari akar penyebab masalah. Jika akar masalah telah ditemukan maka dicari

    dan dirancang elternatif solusi intervensi, kemudian intervensi terpilih

    diimplementasikan secara terus menerus dipantau dan kemudian dievaluasi

    apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. Bila belum, maka diulangi

    kembali sampai menemukan sesuai dengan yang diharapkan. Begitulah

    dilakukan secara siklus terus menerus. Bila sudah sesuai maka coba lagi untuk

    menyelesaikan masalah lainnya.

    / 2. Membangun ..

  • 7/31/2019 Peningkatan Kinerja Sdm Polri

    7/9

    7

    2. Membangun sistem informasi manajemen penerimaan anggota Polri yang

    handal. Sistem informasi harus memuat database atau statistik calon anggota

    Polri, best practices manajemen penerimaan anggota Polri, dan kinerja panitia

    penerimaan. Akses informasi sangat penting untuk meningkatkan kinerja panitia,

    serta efektivitas dan efisiensi organisasi. Proses komunikasi memegang peran

    sangat vital dalam rangka mengkomunikasikan kebutuhan sesuatu antara

    organisasi dan panitia, serta sosialisasi kebijakan dan komitmen pimpinan kepada

    seluruh panitia.

    3. Untuk menjaga agar kebijakan dapat berjalan efektif, sistem pengawasan dan

    penegakan hukum harus ditetapkan secara jelas dan tegas memuat hak,

    kewajiban, dan sanksi atas pelanggaran. Sanksi harus ditegakkan secara adil dan

    konsekuen.

    4. Membangun dan mengembangkan brand mark rekruitmen dan seleksi anggota

    Polri yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis

    Meminjam konsep dalam pemasaran ada beberapa hal yang berhubungan

    dengan merek yaitu brand name(merek nama) dan trade mark(merek dagang).

    Dikaitkan dengan komitmen dan hasil yang telah dicapai dalam rekruitmen dan

    seleksi yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis, sebagaimana yang telah

    penulis jelaskan diatas, bahwa prinsip-prinsip rekruitmen dan seleksi tersebut

    merupakan mereka yang dimiliki Polri. Argumentasi penulis terkait dengan

    pendapat tersebut, yaitu sebagai berikuti :

    / a. Brand..

  • 7/31/2019 Peningkatan Kinerja Sdm Polri

    8/9

    8

    a. Brand name (Asri,1986:217), artinya penggunaan kata, huruf ataukelompok kata-kata dan huruf-huruf yang dapat diucapkan. Penggunaan

    kata prinsip-prinsip rekruitmen dan seleksi yang bersih, transparan,

    akuntabel dan humanis telah diakui oleh MURI dan Sucofindo

    International Certification Services melalui penghargaan sertifikat ISO

    9001:2008 atas komitmen dan prestasi Polri dalam mengimplementasikan

    prinsip-prinsip tersebut. Ini merupakan fakta sejarah yang tidak boleh

    dilupakan, sehingga generasi saat ini dan yang akan datang akan terus

    mengimplementasikan prinsip-prinsip rekruitmen dan seleksi yang bersih,

    transparan, akuntabel dan humanis pada penerimaan anggota Polri dan

    PNS Polri.

    b. Police mark merupakan konsep yang penulis munculkan, yang terkaitdengan legalitas hukum, berupa kata, huruf atau kelompok kata yang

    telah diformulasikan dalam produk hukum. Fakta sejarah juga telah

    mencatat bahwa prinsip-prinsip rekruitmen dan seleksi yang bersih,

    transparan, akuntabel dan humanis telah diformulasikan dalam produk

    hukum, melalui:

    1) Surat Keputusan Kapolri No. Pol: Skep/293/VII/2008 tanggal 16 Juli2008 tentang Pedoman Penerimaan Taruna Akpol;

    2) Surat Keputusan Kapolri No. Pol: Skep/445/X/2008 tanggal 31Oktober 2008 tentang Naskah Sementara Pedoman Penerimaan

    Calon Brigadir Polisi;

    3) Keputusan Kapolri Nomor:Kep/342/VI/2010 tanggal 1 Juni 2010tentang Pedoman Penerimaan Perwira Polri Sumber Sarjana.

  • 7/31/2019 Peningkatan Kinerja Sdm Polri

    9/9

    9

    IV. PENUTUP

    Pesan yang ingin penulis kemukakan dari konsep brand mark rekruitmen dan

    seleksi anggota Polri yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis adalah agar

    model penerimaan dan seleksi anggota Polri yang bersih, transparan, akuntabel dan

    humanis yang merupakan merek Polri, agar terus dibangun pada proses rekruitmen

    anggota Polri dan dikembangkan pada rekruitmen PNS Polri. Implementasi

    membangun, yakni mengadopsi program yang belum dilaksanakan oleh Panitia Daerah,

    seperti: penyelenggaraan survey kepuasan pelanggan, penyiapan posko pengaduan

    keluhan pelanggan, penetapan prosedur tanggap darurat, kepastian waktu dan hasil

    seleksi dapat diukur melalui audit internal. Sedangkan implementasi mengembangkan,

    yakni rekruitmen PNS Polri yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis agar

    diwujudkan. Langkah awal yang harus dilaksanakan yaitu menghormanisasikan produk

    hukum yang terkait dengan rekruitmen PNS Polri saat ini dengan prinsip-prinsip

    penerimaan yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis melalui revisi produk

    hukum. Langkah selanjutnya mengimplementasikan ketentuan hukum tersebut pada

    proses rekruitmen dan seleksi PNS Polri.