32
PENTINGNYA PERTIMBANGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM PENETAPAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN DALAM CONCEPTUAL FRAMEWORK PELAPORAN KEUANGAN INDONESIA Survaldiman'^ Abstract Conventional financial statements focus on the reswlts of business transactions. Exchanges between a fipn and its social environment are practically ignored.' Exchanges between a firm and society consist primanly of the use of social resources. If the activities of a firm lead to a depletion of social resources, the result is a social cost, and if they lead to an increase in social resources, the result isa social benefit. The, responsibility^ of the social costs and social benefits of a business entity is heldon the management. However, there is iw a framework that can be based on as a Madeline to measure and report the social costs and social benefits. Therefore, there are not accounting standards (particularly in Irtdonesia) for the social costs and social benefits. It is difficult to measure the maruigement responsibility in an accounting report for the social costs and social ^benefits without the standards.- Because of an accounting standard is derived from a conceptual framework, it is needed to develop the conceptual framework for fmarwial reporting that is socially concerned. , . ^ ' This paper discuses how to develop the objectives of financial reporting by considering the management-responsibility on the social costs and social benefits that are , always created by a business entity. Since, the social welfare is our goal, accounting must support the attempts to reach this goal. It can be started from considering the social responsibility of business entities in the setting of the objectives of fmancial reporting as the mainpart of. a conceptual frarnework for financial reporting. PENDAHULUAN ' Perusahaan sebagai salah sacu pelaku ekonomi mempunyai •> pengaruh yang besar terhadap kehidupan perekonomian dan masyarakatduas, sehingga suatu perusahaan tidak hanya bertanggung •" * jawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga kepada golongan masyarakat luas yang lain. .Badan usaha yang besar sebenamya merupakari semacam lembaga-masyarakat yaitii wadah untuk'bekerja sama dalam menjalankan perusahaan berskala besar (Suwardjono 1989, hal.25). ' adalahstaf PengajarFakultas Ekonomi Uiiiversitas Islam Indoiiesia, Yogyakarta. JMI VOLUME 4 No.1.JUNI2000 67

PENTINGNYA PERTIMBANGAN

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

PENTINGNYA PERTIMBANGAN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

DALAM PENETAPAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

DALAM CONCEPTUAL FRAMEWORK

PELAPORAN KEUANGAN INDONESIA

Survaldiman'^

Abstract

Conventional financial statements focus on the reswlts of business transactions.Exchanges between a fipn and its social environment are practically ignored.' Exchangesbetween a firm and society consist primanly of the use ofsocial resources. If theactivities of afirm lead to a depletion of social resources, the result is a social cost, and if they lead to anincrease in social resources, theresult isa social benefit.

The, responsibility^ of the social costs and social benefits of a business entity isheldonthe management. However, there is iw a framework that can be based on as a Madeline tomeasure and report the social costs and social benefits. Therefore, there are not accountingstandards (particularly in Irtdonesia) for the social costs and social benefits. It is difficult tomeasure the maruigement responsibility in an accounting report for the social costs and social

^benefits •without the standards.- Because of an accounting standard is derived from aconceptual framework, it isneeded to develop the conceptual framework forfmarwial reportingthat issocially concerned. , . ^ '

This paper discuses how to develop the objectives of financial reporting byconsidering the management-responsibility on the social costs and social benefits that are

, always created by a business entity. Since, the social welfare is our goal, accounting mustsupport the attempts to reach this goal. It can be started from considering the socialresponsibility of business entities in the setting of the objectives of fmancial reporting as themainpart of. a conceptual frarnework for financial reporting.

PENDAHULUAN '

Perusahaan sebagai salah sacu pelaku ekonomi mempunyai•> pengaruh yang besar terhadap kehidupan perekonomian dan

masyarakatduas, sehingga suatu perusahaan tidak hanya bertanggung•" * jawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga kepada golongan

masyarakat luas yang lain. .Badan usaha yang besar sebenamyamerupakari semacam lembaga-masyarakat yaitii wadah untuk'bekerjasama dalam menjalankan perusahaan berskala besar (Suwardjono 1989,hal.25).

' adalahstafPengajarFakultas Ekonomi Uiiiversitas Islam Indoiiesia, Yogyakarta.

JMI VOLUME 4 No.1.JUNI2000 67

Page 2: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, Pen^ngnya Pertimbangan Tanggung Jamb SosialPenisahaan.. ISSN: 1410- 2420

Badan usaha (perusahaan) menarik dana dari berbagai individudalam masyarakat, dengan berbagai hak yang melekat di dalamnya, halini menjadtkan badan usaha bertanggung jawab kepada kelompokmasyarakat yang terdiri acas para investor dan kreditor. Badan usaha(perusahaan) memperkerjakan sejumlah besar pegawai dan buruhdengan masing-masing perjanjian kerja, hal ini menjadikan badan usahabertanggung jawab kepada kelompok masyarakat yang terdiri ataspekerja dan organisasinya (serikat pekerja). Badan usaha (perusahaan)memproduksi barang dan jasa untuk kepentingan konsumen, hal inimenjadikan badan usaha bertanggung jawab kepada kelompokmasyarakat konsumen yang peka terhadap kualitas dan perubahanharga. Badan usaha (perusahaan) berkewajiban untuk membayar pajaksesuai dengan peraturan pemerincah, hal ini menjadikan badan usahabertanggung jawab kepada pemerintah dan kelompok masyarakat yangmendapatkan manfaat dari kegiatan pemerintah. Badan usaha(perusahaan) dalam beraktivitas menggunakan sumber daya alam,menimbulkan polusi air, tanah, dan udara, hal ini menyebabkan badanusaha bertanggung jawab terhadap kualitas lingkungan alam dan sosialkepada pemerintah dan masyarakat. Tangung jawab-tanggung jawabperusahaan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen, yangmerupakan tanggung jawab sosial perusahaan dalam rangka mencapaitujuan sosial ekonomi nasional.

Akuntansi sebagaialat pertanggungjawaban mempunyai fungsisebagai alat kendali terhadap aktivitas suatu unit usaha. Tanggungjawab manajemen tidak hanya terbatas atas pengelolaan dana ke dalam

•perusahaan kepada investor dan kreditor, tetapi juga meliputi dampakyang ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan alam dansosialnya. Pertukaran-pertukaran yang terjadi antara perusahaandengan lingkungan alam dan sosialnya, serta manfaat sosial (social

- benefits) dan biaya sosial (social costs) yang ditimbulkannya merupakansisi aspek sosial pertanggungjawaban manajemen. Dalam hal ini tujuanakuntansi keuangan dan laporan keuangan dalam SAK 1994 belummampu mencakup tanggung jawab sosial perusahaan. Oleh karenanyaperlu ada usaha pengembangan tujuan pelaporan keuangan yangmempertimbangkan tanggung jawab perusahaan kepada investor,kreditor, serta kepada lingkungan sosialnya. Dengan demikian diharapkanakuntansi mampu memenuhi fijngsinya sebagai alat pertanggungjawabansecara lengkap. *

Tujuan pelaporan keuangan mempunyai kedudukan tertinggisebagai bagian dari rerangka acuan konseptual, yang akan membawakonsekuensi kepada standar dan praktik akuntansi. Tujuan pelaporankeuangan oleh FASB ditetapkan atas dasar kondisi ekonomi, hukum,politik, dan lingkungan sosial di Amerika Serikat. Proses penetapantujuan pelaporan keuangan harus mendasarkan pada tujuan sosial

68 JAAI VOLUME 4 No. IJUNl 2000

Page 3: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410-2420 Suwaldtman. Pentingnya Pertimbangan Tanggung JawabSosialPerusahaaiL.

ekonomi setempat. Hal tersebut dikarenakan praktik akuntansi tidakbisa lepas dari tanggung jawab perusahaan sebagai pelaku ekonomiuntuk ikut serta mencapai tujuan sosial ekonomi nasional. Akuntansisebagai alat pertanggungjawaban manajemen tidak akan relevan lagijika hanya menyangkut hubungan antara perusahaan dengan investordan kreditor, tanggung jawab sosial perusahaan juga m.enjadi aspekyang harus-dipertimbangkan dalam suatu penetapan tujuan pelaporankeuangan.

Sejarah standar akuntansi di Indonesia paling tidak telahmengalami tiga kali perubahan yang penting, yaitu dari PAI 1974menjadi PAI 1984 dan akhimya menjadi SAK 1994. Tujuan pelaporankeuangan tidak dinyatakan secara sadar dalam standar-standar tersebutsebagai bagian yang akan s^gat berpengaruh dalam standar danpraktik akuntansi di Indonesia. Jika akuntansi adalah suatu alat untukmencapai tujuan suatu organisasi ekonomi dan organisasi ekonomi itusendiri adalah suatu alat untuk mencapai tujuan nasional, maka tujuanpelaporan keuangan harus diderivasi dari tujuan sosial ekonominasional. PAI 1974 dan PAI 1984 merupakan derivasi dari APBStatement no 4. dan SAK 1994 merupakan adopsi dari InternationalAccounting Standards. Proses penetapan tujuan pelaporan keuangansepertt yang dilakukan oleh badan penyusun standar akuntansiIndonesia selama ini telah melupakan bahwa akuntansi adalah salahsatu alat untuk mencapai tujuan nasional dan mestinya diderivasi daritujuan nasional bangsa Indonesia.

Paper ini membahas bagaimana tujuan pelaporan keuangandalam conceptual/ramework pelaporan keungan di Indonesia ditetapkandengan mempertimbangkan tanggung jawab sosial perusahaan dalamikut mencapai tujuan sosial ekonomi nasional. Apabila salah satutujuan pelaporan keuangan adalah mengungkap tanggung jawab sosialperusahaan maka hal itu dapat dijadikan sebagai pijakan dalammenyusun standar akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan.

Paper ini dimulai dengan pembahasan mengenai artipentingnya tujuan pelaporan keuangan dalam sebuah conceptualframework, kemudian dipaparkan mengenai pokok-pokok tujuanpelaporan keuangan menurut SFAC No.l dan SAK 1994. Pembahasanselanjutnya adalah mengungkap pertimbangan-pertimbangan yangdipakai oleh FASB dalam menetapkan SFAC No.l, .kemudiandilanjutkan dengan tinjauan terhadap teori-teori yang mendukungpertimbangan aspek sosial ke dalam tujuan pelaporan keuangan. Intipembahasan dalam paper ini adalah penetapan tujuan pelaporankeuangan versi Indonesia dengan mempertimbangkan tujuan sosialekonomi nasional, globalisasi perekonomian, dan lingkup tanggungjawab perusahaan di Indonesia. Pada bagian akhir dari paper inipenulis

JAAI VOLUME 4 No. 1.JUNI 2000 69

Page 4: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

SuwaWiman,PentingnyaPertimbangan Tanggung JambSo^alPerusahaan.. ISSN: 1410- 2420

mengajukan usulan mengenai rumusan tujuan pelaporan keuangandalam concepiual framework pelaporan keuangan di Indonesia.

KEDUDUKAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGANPALAMSEBUAH CONCEPTUAL FRAMEWORK

Penyusunan sebuah coruieptual frametvork ditujukan untukmenekan sampai tingkat seminimal mungkin terjadinya ketidakkonsistenandalam penyusunan standar akuntansi. Artinya standar akuntansi yang satutidak akan bertentangan dengan standar akuntansi yang Iain. Denganadanya suatuconceptual framework diharapkan semua standarakuntansiyang diundangkan diderivasi dari konsep yang sama, dengan demikianakan terbentuk standar-standarsebagai satu aturan yangfungsional danterpadu. Hal ini sesuai dengan fungsi suatu conceptual framework sepertidiungkapkan oleh Wibisana (1992):

1. Untuk menjadi pedoman bagi badan penyusun standar akuntaitsidalammenyusun standar akuntansi,

2. Untuk menghilangkan inkonsistensi dalam penyusunanstandar akuntansi.

3. Untuk menjadi pedoman dan acuan dalam mengevaluasi danmenilai prakdk akuntansi danstandar yang telah ada,

4. Untuk menghilangkan kontroversi seputar penyusunanprinsip akuntansi.

Conceptual framavoik akan berlaku cukup permanen dan dalamwaktu yang relatif panjang, karenanya harus merupakan pemikiran yangmendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek lingkungan y^g ada,sehingga standar akuntansi yang disusun atas conceptual framewotk tersebutmenimbulkan praktik akuntansi yang menjamin tercapainya tujuanpelaporan keuangan yang telah ditetapkan. Penyusunan ccnrceptiial frameivcrrkharus dilakukan dengan hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai faktoryang akan mempengaruhi. Menurut Hendriksen (dalam Suwardjono 1990)ada beberapa langkah dan faktor yang harus dipertimbangkan dalampenyusunan conceptual framework:

1. Pemyataan tentang karakteristik lingkungan ekonomi, politik,budaya, dan sosial tempat akuntansi akan ditetapkan. Misalnyasaja pemyataan tentang sistem ekonomi, iklim usaha, bentuk-bentuk usaha yang umum dancarapemenuhan modalnya.

•2. Pemyataan tentang tujuan pelaporan keuangan.3. Penetapan kendala-kendala (constraints) yang mengarahkan

atau mempengaruhi proses penalaran. Misalnya saja, identifika^dan evaluasi terhadap kebutuhan pemakai akan informasi

70 JAAI VOLUME 4 No.1,JUNl 2000

Page 5: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410- 2420 Suwaldiman, PentingnyaPertimbangan Tanggung Jawab SosialPerusahaan..

keuangan dan kendala-kendala pemakai untuk memahami,menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang disajikankepada tnereka. Juga identiflkasi karakteristik kualitatifinformasi keuangan sebagaikendala pemilihan informasi yangdianggap relevan.

4. ' Identiflkasi dan pemilihan informasi apa yang harus disajikandan simhol atau elemen laporan keuangan apa yang dapatmerepresencasikan makna informasi tersebut.

5. Pengembangan dan pendefinisian elemen atau simbol yangmenjadi sarana untuk mengkomunikasikan informasi tentangoperasi suacu unit usaha dan lingkungannya.

6. Identifikasi dan evaluasi terhadap kendala-kendala mengenaipengukuran, penilaian, dan pengakuan serta pengungkapaninformasi ke dalam elemen laporan keuangan.

7. Pengembangan standar akuntansi yang dapat digunakansebagai pedoman dalam pengukuran, penilaian, pengakuandan penyajian elemen laporan keuangan.

8. Perancangbangunan (designing) struktur dan format sistem_infpmiasi (prosedur, metode, dan teknik) untuk mengumpulkandan mengolah data serta untuk meringkas dan melaporkaninformasi yang relevan.

9. Penerapan dalam situasi yang sesiingguhnya berdasarkanprosedur dan metode yangdipilih.

Berdasarkan uraiah tersebut, maka suatu rerangka konseptual akanterdiri dari:

1. Pemyataari tentang tujuan-tujuan pelaporan keuangan (ob/eciivesoffimndiilre^mg),

2. Pemyataah tentang identifikasi para pemakai laporan keuangan,3. Pemyapah tentangkiialitas daitketerbatasan laporan keuangan,4. Aturan-aturan tentang dasar pengukuran, penilaian, pengakuan

dan penyajian elemen-elemen laporan keuangan,' • 5. Definisi-definisi elemen laporan keuangan.

Dari apa yang telah diuraikan di atas jelaslah bahwa tujuanpelaporan keuangan mempunyai kedudukan yangsangat penting dalamsuatu rerangka acuan konseptual maupun dalam suatu standarakuntansi. FASB menempatkan tujuan pelaporan keuangan sebagaiurutan yang- pertama dari conceptual framework. Kedudukan tujuanpelaporan keuangan FASB dapat dilihat pada gambar 1. Tujuanpelaporan keuangan yang telah ditetapkan akan mempengaruhi unsur-unsur Iain dalam conceptual framework. Tujuan pelaporan keuanganjuga akan terimplikasi ke dalam standar akuntansi, dan secara tidak

JAAI VOLUME 4 No. 1.JUNI 2000 71

Page 6: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, Pentingnya Pertimbangan Tanggung Jawab SosialPenjsahaan.. ISSN: 1410-2420

72

langsung juga akan mempengaruhi praktik akuntansi. Tujuan pelaporankeuangan akan menentukan luas lingkup pelaporan dan pemakaiinformasi keuangan, dengan demikian juga akan menentukan informasiapa saja yang akan dihasilkan oleh pelaporan keuangan dan siapa sajapihak yang dituju oleh informasi keuangan tersebut.

Setiap unit/pelaku ekonomi mempunyai tanggung jawabterhadap tujuan sosial ekonomi nasional. Jika tanggung jawab sosial inijuga merupakan bagian dari tanggung jawab manajemen, maka alatpertanggungjawaban manajemen kepada pihak ekstemal harus pulakonsisten dengan tanggung jawab sosialnya. Dengan demikian prosespenetapan tujuan pelaporan keuangan harus pula mempertimbangkantujuan sosial ekonomi.

QualitativeCharacteristics

Basic Objective(s)

Subsidiarj* Objective(s)

f'undamentals of

Accounting and Reporting

Accounting and ReportingStandards

Interpretations of Standards

Accounting PracticesApplications to Situations

by Management and Auditors

Information

Needed

Gambar 1 : ( Hierarki Unsur dalam Rerangka Konseptual FASB*)

*)Sumber: Tuanakota, Theodorus M."Rerangka Konseptual danPenyusunan Standar Akuntansi," Konvensi Nasional Akuntansi ke-2,Yogya, Des.I992 hal. 2.

JMI VOLUME4 No. 1.JUNI 2000

Page 7: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

>

ISSN: 1410-2420 Suwaldiman. Penlingnya Peitimbangan Tanggung Jawab SosialPervsabaaa.

Dalam SFAC no. I, FASBmenyatakan bahwa:

The objectives offinancial reporting are not immutdble. They areaffected by the economic, legal, political, and social environment mwhich financial reporting takes pbce (FASB 1978, hal.vii).

Selanjutnya dijelaskan:

Accordingly, the objectives in this statement are affected by theecorwmic, legal, political, and social environment in the United States(FASB 1978, para.9).

; Tujuan pelaporan keuangan mempunyai pengertian yang lebihluas dalam menggambarkan fungsi akuntansi sebagai penyedia informasikeuangan. Akuntansi merupakan suatu aktivltas menghasilkan jasa(service activity) berupa informasi keuangan, sehingga akuntansi sebagaialat akan memenuhi fungsinya dengan baik kalau jasa yang dihasilkanbenar-benar merupakan jasa yang dibutuhkan oleh pihak yangberkepentingan dengan informasi keuangan tersebut. Akuntansi akanbermanfaat kalau dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikanvariabel-variabel ekonomi dan sosial dalam suatu masyflrakat untukmencapai tujuan tertentu (Suwardjono 1989, hal. 3). Oleh karena ituperlu diidentifikasi variabel-variabel lingkungan seperti informasitentang apa, siapa yang memerlukan informasi dan untuk pengambilankeputusan apa informasi tersebut diperlukan. Setelah variabel-variabel

; tersebut dapat diidentifikasi maka dapat ditentukan tujuan pelaporankeuangan yang ingin dicapai yang menjadi pengaruh dalam prosespemikiran dan pemilihan konsep-konsep yang relevan dengan tujuantersebut. Tujuan yang berbeda tentu saja akan menghasilkan praktikakuntansi yang berbeda pula.

, TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN (SFAC NO. 1 DAN SAK 1994)

Tujuan Pelaporan Keuangan dalam SFAC No 1

Dalam paragraf ke-28 SFAC No. 1, dijelaskan bahwa tujuanpelaporan keuangan diderivasikan dari kebutuhan informasi parapemakai^ ekstemal yang tidak mempunyai otoritas untuk menyusuninformasi keuangan yang diinginkan mengenai suatu perusahaan. Parapemakai informasi tersebut harus menggunakan informasi yangdisediakan oleh manajemen sebagai sarana untuk berkomunikasi antarapihak pemakai ekstemal dan pihak perusahaan. Walaupun laporankeuangan mempunyai aspek. intemal dan ekstemal, FASB lebihmemfokuskah kepada aspek ekstemalnya. Aspek ekstemal yangdituju

JAAI VOLUME 4 No.1. JUNI2000 73

Page 8: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman,PenlingnyaPertimbangan Tanggmg JambSosialPerusahaan.. ISSN: 1410-2420

oleh infoimasi keuangan adalah pihak investor dan kredicor, yangmerupakan pihak yang paling berkepentingan terhadap aktivitasperusahaan. Dalam uraian beiikuc- ini akan dijelaskan mengenai tujuanpelaporan keuangan secara umum berdasarkan manlaat informasi keuangan.

1. Informasi yangBergunadalamPengambilan KeputusanKreditdan Investasi

Dalam paragraf ke-34 SFAC No.l, FASB menecapkan tujuanpelaporan keuangan sehubungan dengan fungsi informasi keuanganuntuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit.

Financial reporting should provide mformation that is useful to presentand potential iyivestors andcreditors and ot/ier users in making ratiorutlinvestment, credit, and similar decisiotis. The information slwuld becompre/iensitle to those «//io have a reasonable understanding ofbusiness and econurnic activities and are willing to study the informationwith reasonable diligence (FASB 1978, para.34).

Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakaninformasi yang bermanfaat bagi investordan kreditor (sekarang maupunpotensial) dan penvakai lain dalam pengambilan keputusan investasi,kredit dan keputusan lainnya secara rasional. Jelaslah bahwa fokusinformasi keuangan menurut tujuan di atas adalah pihak investor dankreditor. Investor sebagai pihak penyandang dana suatu perusahaanmemerlukan informasi keuangan yang akan membantu dalampengambilan keputusan investasi, misalnya apakah investor akan tetapmenanamkan dananya pada perusaliaan tersebut atau akan memindahkaitke investasi lain. Bagi calon investor tentu juga ingin mengetaltuikemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, tingkat pengembalianinvestasi. dan prospek mendatang perusahaan. Ba^ para kreditor sebelummengambil keputusan untuk memberi atau tidak kredit kepada suatuperusahaan tentu juga perlu memperdmbangkan mengenai kemampuanperusahaan untuk mengembalikan kreditnya jika telah jatuh tempo.

Investor dan kreditor yang dimaksud oleh FASB tersebutbukanlah dalam arti yang .sempit. cetapi meliputi pihak-pihak yang"secara langsung terlibat dalam transaksi investasi dan kredit, dan jugapihak-pihak yang menjadi perantara transaksi tersebut. Berdasarkanparagraf ke-35 pihak investor dan kreditor terdiri dari:

1. Pihak yang membeli sekuritas dari investor atau kreditor lainserta pihak yang membeli sekuritas baru langsung dariperusahaan atau melalui penjamin (underu'ricter).

74 JAAIVOLUME 4 No. l.JUNI 2000

Page 9: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410-2420 Suwaldiman. PentingnyaPeitimbangan Tanggung Jawab SosialPerusahaan..

2. Pihak yang menanamkan dananya dalam jangka waktu yanglama serta pihak yang sering memperjualbelikannya.

3. Pihak yang menginginkan keselamatan investasinya maupunpihak yang lebih suka menanggung risiko untuk memperolehtingkac pengembalian yang cinggi.

4. Individu maupun insticusi.

Kelompok ucama pihak investor adalah pemegang sekuritaskepemilikan (equity security/io/ders) dan pemegang sekuritas pinjaman(debt securityholders). Pihak kreditor adalah pemasok benda atau jasayang menjual secara kredit kepada perusahaan, pelanggan dankaryawan yang mempunyai klaim, insticusi yang memberi pinjaman,individu yang memberi pinjaman dan pemilik sekuritas pinjaman (debtsecurityholders). Istilah investor dan kreditor juga meliputr pihak analisdan advisor sekuritas, broker, ahli hukum, pemerintah (dalam hal iniSEC/badan koordinasi pasar modal) dan pihak lain yang memberinasehac atau sebagai wakilbagi kepentingan investor dan kreiditor.

Sehubungan dengan manfaat informasi keuangan dalampengambilan keputusan investasi dan kredit, FASB mensyaradcan bahwalaporan keuangan hams mampu menjadi informasi yang mudah untukdipaliami bagi pihak-pihak yang memiliki pemahaman yang cukup mengenaiaktivitas bisnis dan ekonomi, dan yang ingin mempelajari informasi dengankemauan yang memadai. Hal ini dimaksudkan agar informasi keuangandapat membantu piliak nonprofesional maupun pihak yang profesional dalampengambilan keputusan, terutama pihak yang berkepentinganuntuk mempelajari bagaimana menggunakan alat bantu informasitersebut secara tepat.

2. Informasi yang Berguna untuk Mengevaluasi Prospek AliranKas

Prospek penerimaan kas di masa mendatang dipengaruhi olehkemampuan perusahaan untuk memperoleh kas yang cukup untukmemenuhi kewajiban-kewajtbannya yang sudah jatuh tempo, dan untukmemenuhi operasi lain yang memerlukan kas. Kas juga digunakanuntuk melakukan reinvestasi dan untuk membayar dividen. Prospekpenerimaan kas akan berpengaruh terhadap persepsi investor dankreditor terhadap harga saham perusahaan yang bersangkucan di pasarmpdal.

Sehubungan dengan informasi mengenai aliran kas perusahaan,FASB menetapkan nquanpelaporan keuangan seperti berikut:

Financial reporting should provide information to help frresent andpotential investors and creditors and other users in assessing theamounts, timing, and uncertainty of prospective cash receipts from

JAAI VOLUME 4 No. 1.JUNI 2000 75

Page 10: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, PenfingnyaPeitimbangan Tanggung Jawab SosialPerusahaan.. ISSN: 1410 - 2420

dividends or interest and tlie proceeds from the sale redemption, ormaturity ofsecurities or loans (FASB1978, para.37)

Berdasarkan cujuan di atas, maka palaporan keuangan olehsuana perusaliaan hams mampu menyediakan infonnasi yang bermanfaatuntuk membantu investor dan kreditor (sekarang maupun potensial) danpemakai lain dalam usaha untuk mengetahui mengenai jumlah, saat danketidakpascian prospek penerimaan kas di masa mendatang, yang berasaldaridividen atau bunga dan dari penerimaan penjualan, atau pelunasansekuritas atau pinjaman.

2. Informasi mengenai Sumber-Sumber Ekonomi Perusahaan,Klaim terhadap Sumber'Sumber tersebut, dan Prubahannya

Dalam tujuan pelaporan keuangan yang ke-3 ini FASBmembagi tujuan tersebut ke dalam lima buah sub tujuan. Tujuanintinya adalah bahwa laporan keuangan harus mampu menyediakaninformasi mengenai sumber-sumber ekonomi perusahaan, klaim terhadapsumber-sumber tersebut, dan efek transaksi, kejadian dan keadaan yangmenyebabkan pembalian sumber-sumber tersebut dan klaim terhadapnya.Klaim terhadap sumber-sumber ekonomi perusahaan mempakan kewajibanperusahaan untuk mentransfer sumber-sumber yang dimiliki dan dikuasaikepada perusaliaan/piliak lain dan kepada pemilik modal.

Financial reporting should provide information about the economicresources ofan enterprise, the claims to those resources (obligationsof the enterprise to trans/er resources to other entities and oumersequity), and the effects of transactions, events, and circumstancesthat change resources and claims to those resources (FASB 1978,para.40).

Tujuan tersebut dirinci lagi menjadi lima sub tujuan yang masing-masing adalah informasi yang berhubungan dengan:

1. Sumber-sumber ekonomi, kewajiban, dan modalpemilik,2. Kinerjadan laba perusahaan,3. Likuiditas, solvabilitas dan aliran dana,4. Pertanggungjawaban dan kinerja manajemen,5. Penjelasan dan interpretasi manajemen.

Tujuan Pelaporan Keuangan dalam SAK 1994

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuanganyang terdapat dalam buku Standar Akuntansi Keuangan 1994

76 JAAI VOLUME 4 No. 1.JUNI 2000

Page 11: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410 - 2420 Suwaldiman. Pentinghya Periimbangan Tanggung Jawab SosialPervsahaan..

menyatakan tujuan pelaporan keuangan dengan kaca "TujuanLaporan Keuangan". Tujuan cersebut dinyatakan dalam paragrafke-12,13,14 seperti berikuc ini:

1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang. menyangkuc posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisikeuangan suatu perusahaan yang bermanfaac bagi sejumlahbesar pemakai dalam pengambilankeputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan'ini memenuhikebucuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian,laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yangmungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusanekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruhkeuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkanuntuk menyediakan informasi non keuangan.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukanmanajemen (scervards/iip), atau pertanggungjawaban manajemenatas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yangingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawabanmanajemen berbuat demikian, agar mereka dapat membuatkeputusan ekonomi. Keputusan ini mungkin mencakup, misalnya,keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalamperusaliaan atau keputusan untuk mengangkat kembali ataumengganti manajemen.

Dalam tujuan pertama tersebut stakeJtoIders yang memanfaatkaninfomiasi akuntansi hanya terbatas untuk pengambilan keputusan ekonomi.Informasi akuntansi yang disediakan juga terbatas pada informasi posisikeuangan (neraca), kinerja perusahaan (laporan labaAugi), dan perubahanposisi keuangan. Pada tujuan kedua, informasi akuntansi hanya membatasiinfomiasi keuangan saja serta elemen-elemen laporan keuangannya jugaterbatas pada infomiasi yang terdapat dalam tujuan pertama. Tujuan ketigamerupakan tujuan akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban manajemenkepada pihak luar tentang apa yang telali dilakukan oleh manajementerhadap sumber daya telali dipercayakan kepadanya. Sekali lagi hanyatanggung jawab ekonomi yang dituju oleh infomiasi akuntansi, karenatanggung jawab non keuangan tidak tercakup dalam informasi yangdihasilkan oleh infonnasi akuntansi versi tujuan laporan keuangan dalamSAK94. .

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuanganyang terdapat dalam buku Standar Akuntansi Keuangan 1994 jikadisetarakan dengan sebuali rerangka acuan konseptual pelaporan keuangan(conceptual framework for financial reporting) maka terdapat suatu kekuranganyang sangat besar. Konsep dalam SAK tersebut tidak diawali dengan

JMI VOLUME 4 No, 1. JUNI2000 77

Page 12: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, Penlingnya Pertimbangan Tanggung Jamb SosialPenisahaan.. ISSN; 1410- 2420

gambaran tentang faktor-faktor yang mendasari terbentuknya konsep-konsep termasuk di dalamnya adalah tujuan pelaporan keuangan itusendiri. Padahal sebeluin tujuan pelaporan keuangan ditetapkan harusada pemyataan tentang karakceristik lingkungan ekonomi, politik,budaya dan sosial tempat akuntansi akan ditetapkan. Itu berarti tujuanpelaporan keuangan harus diderivasi dari tujuan sosial ekonomi setempat.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN

DALAM PENETAPAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

Penetapan Tujuan Pelaporan Keuangan oleh FASB (SFAC No.I)

Tujuan pelaporan keuangan menurut SFAC No.I ditetapkansetelah mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi di Amerika Serikat,sehingga tujuan sosial ekonomi bisa tercermin dalam tujuan pelaporankeuangan cersebut. Tujuan-sosial ekonomi suatu negara mempunyaikaitan yang sangat erat dengan aktivitas setiap pelaku ekonomi,. karenasetiap pelaku ekonomi mempunyai tanggung jawab sosial untuk ikutserta mencapai apa yang menjadi tujuan sosial ekonomi nasional. Disamping itu tujuan sosial ekonomi nasional juga identik dengan sistemperekonomian yang dianut oleh negara bersangkutan, karena mekanismeperekonomian menunjukkan prioritas distribusi kemakmuran dankesejahteraan.

Mekanisme perekonomian yang dianut oleh Amerika Serikatadalah mekanisme pasar. Jumlah, harga, dan jenis komoditi barangatau jasa yang diproduksi sangat ditentukan oleh situasi di pasar.Perekonomian pasar dan pengakuan penuh terhadap kepemilikanpribadi mempunyai konsekuensi bahwa pemerintah tidak dapat secaralangsung mengendalikan alokasi suniber daya ekonomi secara efisien.Masyarakac sendiri yang akan melakukan alokasi sumber daya ekonomimelalui mekanisme pasar," termasuk di dalamnya pasar modal. Dengandemikian maka investor dan kreditor menjadi fokus atau pihak yangdituju oleh pelaporan keuangan. Tentu saja pihak lain tidak diabaikandan dianggap dapat menjadi penumpang manfaat informasi yangditujukan kepada investor dan kreditor.

Dalam paragraf ke-10'sam'pai ke-ld SFAC No.I disebutkanbeberapa pertimbangan dalam penetapan tujuan pelaporan keuangan.Pertimbangan tersebut merupakan gambaran ringkas mengenai situasisosial ekonomi di Amerika Serikat yang mempengaruhi penetapantujuan pelaporan keuangan. yaitu seperti berikut:

1. Perkembangan perekonomian yangsangat tinggi (para.10).2. Produksi dan pemasaran benda dan jasa melibatkan prosesyang

panjang, terus menerus dan rumit, sehingga membutuhkanmodal yang cukup hanyak*(para.l 1).

78 JMI VOLUME 4 No. 1, JUNI2000

Page 13: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410-2420 Suwaldiman, Pentingnya Pertimbangan Tanggung Javyab SosialPenisahaan..

3. Hampir selumh akdvitas produktif di Amerika Serikat dilaksanakanmelalui investor seb^ai pemilik perusahaan, termasuk sejumlahperusahaan yang membeli, menjual dan memperoleh pendanaandalam pasar nasional atau multinasional (para. 12).

4. Perusahaan memperoleh modal untuk aktivitas produksi danpemasaran tidak hanya dari institusi keuangan (misalnya bank)dan kelompok kecil atau individu-individu, tetapi juga darimasyarakat luas melalui penerbitan saham (equity) atau surathutang (debt securities) yang diedarkan di pasar modal yangtumbuh dan berkembang pesat (para.l3).

5. Sumber-sumber produktif pada umumnya dikuasai oleh pihakswasta (para.14).

6. Pihak pemerintah merupakati pihak utama dalam penyediaandata statistik perekonomian dan informasi ekonomi lainnyayang banyak digunakan oleh manajer, investor, dan pemakailain dalam suatu perusahaan individual dan pada umumnyameliputi laporan-laporan atau statistik lain serta analisis yangsangat mempengaruhi persepsi mengenai masalah bisnis danekonomi (para.15).

7. Efektivitas individu, perusahaan, pasar dan pemerintah dalampengalokasian sumber-sumber yang terbatas sangat tergantungkepada informasi yang merefleksikan posisi dan prestasiperusahaan untuk membantu dalam pengevaluasian altematiftindakan dan memperkirakan kembalian fretwm), biaya, danrisiko. Dalam hal ini fungsi pelaporan keuangan adalah sebagaialat bantu pengambilan keputusan ekonomi mengenai suatuperusahaan dan investasi serta kredit terhadap perusahaan tersebut(para.l6).

Pertimbangan-pertimbangan sebagaimana tertulis dalam paragrafhke-10 sampai kel6 (SFAC No.l) dijadikan dasar oleh FASB untukmenetapkan mengenai siapa pihak yang dituju oleh pelaporan keuangan.Pihak-pihak tersebut adalah pihak yang berkepentingan terhadap unitusaha dan pelaporan keuangannya. Pihak yang dituju oleh pelaporankeuangan menunjukkan kepada siapa saja pengelola perusahaan harusmempertanggungjawabkan aktivitas perusahaan. Investor dan kreditoradalah fokus yang dituju oleh pelaporan keuangan, namun demikiandalam SFAC No.l juga disebutkan adanya potential users (pemakaipotensial), yang meliputi berbagai pihak yang secara langsung dan tidaklangsung juga mempunyai kepentingan dengan pelaporan keuangan.Dengan demikian maka tujuan pelaporan keuangan yang ditetapkanoleh FASB tidak bersifat sempit, karena bukan hanya investor dankreditor semata yang dituju oleh pelaporan keuangan. Pihak "potentialusers" menyebabkan lingkup pelaporan keuangan/ akuntansi menjadi

JAAIVOLUME 4 No. 1.JUNI 2000 79

Page 14: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, Pentingnya Perlimbangan Tanggung Jawab SosialPerusahaan.. ISSN: 1410-2420

lebih luas, karena informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangandituntuc uniuk tidak hanya mengungkap tanggung jawab manajemenkepada investor dan kreditor, tetapi juga memungkinkan untukmelaporkan tanggung jawab sosial perusahaan yang lebihluas.

Amerika Serikat adalah tempat lahimya sistem perekonomianmekanisme pasar. Sejak pemikiran mekanisme perekonomian pasar

. lahir (oleh Adam Smith/aliran klasik) sampai memasuki abad ke-2I. sekarang inij telah cerbukti bahwa mekanisme perekonomian pasar

mampu thenopang Amerika Serikat-sebagai negara yang kuatdan relatifstabil perekonomiannya. •• Pada abad ke-21 ini hampir tidak ada lagi

' negara yang meiierapkan mekanisme perekonomian terpusat. Hal inidibuktikan dengan hancurnya Urii Soviet, bersatunya Jerman Timur keJerman Barat dan mulai terbukanya RRG bagi perdagangan luar negeri.Mekanisme perekonomian terpusat yahg pada mulanya dianggap dapat•mewujudkan kesejahteraan secara merata, temyata justru melahirkanketidakefisienan dan pertderitaan'para pelaku ekonominya. RamalanKarl Marx akan hancurnya negara kapitalis dan akan jayanya negarakomunis ternyaca tidak terbukti;'yang terjadijustru sebaliknya.

Kesejahteraan sosial' menipakan- tujuan setiap negara. Amerika' Serikat sebagai negara yang "menerapkan mekanisme perekonomian pasar

ddak meniriggalkan aspek kesejahteraan' sosial int. Perlindungan terhadapkaum minoritas, kesejahteraan buruh dan' karyawan, pajak pengangguranuntuk pembeiian cOnjangaii sosial (lavy tax), dan undang-undang anti.trustmerupakan upaya yang dilakukan pemenntalr untuk mencapai kesejaliteraansosial.' Aspek sosial tersebut menjadi tanggung jawab setiap pelaku ekonomi,sehingga setiap peruSahaan" hairus' memperhatikan aspek kesejaliteraan sosialinidisampihg harus mentapai tujuan perusaliaan.

Pertimbangan Aspek Sosialke dalam Tujuan Pelaporan Keuangan

Penetapan tujuan pfelaporan keuangan dalam suatu prosesperekayasaan akuiitansi harus memperhatikan apa yang menjadi tujuansosial ekonomi' negara tempat akuntansi akan diterapkan.Kecidakkonsistenan antara'tujuan pelaporan keuangan dengan tujuan sosialekonomi akan menyebabkan kekacauaii dalam prakdk akuntansi, yaitu arahyang tidak jelas'dari akuntansi itu sendiri. Kekacauan ini akan terlihatjelas jika akuntansi tidak lagi mampu menjadi alat pertanggungjawabanmanajemen kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadapperusahaan. ''Jika pihak luar perusahaan yang merasa mempunyaikepentingan terhadap aktivitas perusahaan tidak lagi puas denganpertanggungjawaban manajemen melalui media laporan keuangan,maka kepercayaan masyarakat terhadap akuntansi akan berkurang.Contohnya adalah mengenai tanggung jawab sosial perusahaan yang

80 JAAI VOLUME 4 No. 1. JUNI2000

Page 15: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410-2420 Suwaldiman, PenSngnya Peitimbangan Tanggvng Jawab SosialPenisahaan..

belum lazim diungk^ melalui media akuntansi, karena tujuan pelaporankeuangan yang tidak mencakup kepentingan InL

Seiiap unit/pelaku ekonomi mempunyai cariggung jawab terhadaptujuan sosial ekonomi nasional. Jika tanggung jawab sosial ini jugamerupakan bagian dari tanggung jawab manajemen, maka alatpertanggungjawaban manajemen kepada pihak ekstemal harus pulakonsisten dengan tanggung jawab sosialnya. Dengan demikian prosespenetapan tujuan pelaporan keyangan harus pula mempertimbangkantujuan sosial ekonomi.

Aspek sosial tersebut juga menjadi pertimbangan dalampelaksanaan praktek akuntansi, karena tanggung jawab sosial perusahaanmerupakan sisi pertanggungjawaban menajemen kepada pihak ekstemal.Hal ini melahirkan cabang baru yang disebuc dengan akuntansi sosial yangakan menghasilkan laporan pertanggungjawaban sosial perusahaan.FASB menyatakan bahwa pelaporan keuangan tidak hanya terdiri darilaporan-laporan keuangan (neraca, rugi-laba, dan perubahan posisikeuangan), tetapi juga informasi-informasi yang berhubungan secaralangsung maupun tidak langsung dengan informasi yangdihasilkan olehsistem akuntansi.

Financial reporting includes not only fmarKid statements, but alsoother means of communicating inforrruition that relates, direct orindirectly, to the information provided by the accouruing system.Nem releases, management's forecasts or other descriptions of itsplans or expectatkms, and descriptions of an enterprise's social orenvironmerual impact are examples of reports giving financialinformation other thanfinaiKial statements (FASB 1978, para.7).

Pertimbangan aspek sosial ke dalam akuntansi juga dilakukanoleh Trueblood Commice. Trueblood Commite Report yang diterbitkanoleh AICPA pada tahun 1973 mengajukan 12 tujuan laporan keuangan.Tanggung jawab sosial perusahaan tercakup dalam tujuan yang ke-12berikut:

An objective of/inanctal statements is to report on these activities ofthe erxterprise affecting society whkh can bedetermined and describedor measured and which are important to the role ofenterprises in itssocial environment (Most dan Winters 1977, hid. 71).

"The (FASB's) ti)jectives must be responsive to many more considerationsthan accounting theory or our notions of economically useful data...Corporate reporting standards should result in data that are use/ul foreconomic decisions provided that are the standard is consistent with the

JAAIVOLUME4NO.1.JUNI2000 81

Page 16: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

SuwakJiman, Pentingnya Pe/timbanganTanggung Jawab SoslaJPenisahaan.. ISSN; 1410 - 2420

62

national macro economic objectives and theeconomic programs designedto reach these goals."

Tujuan Sosial/Ekonomi

Tujuan Pelaporan Keuangan

Konsep-konsep dasar apayang relevan?Siapayangdituju oleh informasi?

Siapa subjek pelaporan?Informasi apa yangharus dilaporkan?

Simbolatau elemen apa yangharus dilaporkan?Dasar pengukuran apauntuk mengkuancifikasi?

Apa sajakriteriapengakuanelemen?Medium apasaja digunakan untuk melaporkan?Bagaimana menyajikan informasi dalam medium?

Prinsip Akuntaitermasuk St

isi Berterima Umum

andar Akuntansi

Bencuk, Isi, Susunan dan JenisLaporan Keuangan

Gambar 2: (Proses Perekayasaan Akuntansi*)

*)Sumber: Suwardjono, "Perekayasaan Informasi Akuntansi untukAlokasi Sumber Daya Ekonomi Secara Efisien Melalui Pasar Modal,"Majalah Akuntansi, No. 12, Desember 1990, hal. 27.

Menurut Profesor David M. Hawkins, harus ada hubunganyang erat antara tujuan pelaporan keuangan dengan tujuan perekonomiannasional. Dia mengatakan sebagai berikut (dalam Solomons 1978, hal67):

"The (FASB's) objectives must he responsive to many more considerationsthan accounting theoiy or our notions of economically useful data...Corporate reporting standards should result in data that are useful foreconomic decisions provided that are the starviard is consistent with thenational macro economic objectives and the economic programs designedto reach these goals."

JAAI VOLUME 4 No. 1. JUNl2000

Page 17: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410-2420 Suwaldiman, Pentingnya Pertimbangin Tanggung Jawab SosialPerusahaan..

Dari uraian di acas dapac diambil kesimpulan bahwa tujuanpelaporan keuangan mempunyai hubungan yang erat dengan tan^ngjawab sosial perusahaan, lebih luas lagi dengan tujuan sosial ekonominegara (lihat gambar 2). Dalam gambar 2 tersebuc digambarkanmengenai suatu proses perekayasaan akuntansi, yang menunjukkantujuan pelaporan keuangan diderivasikan dari tujuan sosial ekonomi negaratempat akuntansi akan diterapkan. Akuntansi sebagai media/alatpertanggungjawaban manajemen tidak akan relevan lagi jika hanyamenyangkut hubungan antara perusahaan dengan investor dan kredicor saja,karena tanggung jawab suatu perusahaan juga meliputi tanggung jawab sosial.

Aktivitas perusahaan tidak hanya menghasilkan laba ataumenaikkan harga saham/ekuitas di pasar modal saja. Aktivitas perusahaanjuga menimbulkan penyakit sosial seperti kerusakan ekosistem, polusi,kriminal, monopoli, ketorbelakangan desa, meningkatnya utaitg nasional,diskriminasi dan Iain-lain. Dalam hal ini akuntansi konvensional dituntucuntuk lebih reaktif terhadap. tanggung jawab sosial perusahaan tersebuc.Paradigma-paradigma berikut ini merupakan kecenderungan perubahansikap dari orientasi laba menuju orientasi sosial (Harahap 1987, hal. 49):

1. Kecenderungan terhadap kesejahteraan sosial.Sejarah menunjukkan bahwa kalangsungan hidup manusia

dan kesejahteraan mumi masyarakat hanya dapat lahir dari sikap kerjasama ancar unit-unit masyarakat itu sendiri. Negara tidak dapat hidupsendiri tanpa partisipasi rakyatnya. Perusahaan juga Hdak akan maju tar^dukungan Iangganann>^i maupun lingkungan sosialnya. Kenyataan inisemakin disadari dan semakin dibutuhkan penerapannya.

2. Kecenderungan terhadap kesadaran lingkungan.Kesadaran terhadap kualitas lingkungan telah mengubah

.paradigma dari "The human exceptionaiism parody" menuju 'The newenvironment paradigm". Paradigma yang pertama menganggap bahwa manusiaadalah makhluk unik di bumi yang memiliki kebudayaan sendiri yang HHaVdapat dibatasi oleh kepentingan makhluk lain. Sebaliknya paradigma yangkedua menganggap bahwa manusia adalah makhluk di antara bermacam-macam makhluk yang mendiami bumi yang saling mempunyai keterkaitandan sebab akibat dan dibatasi oleh silat keterbatasan dunia itu sendiri, baiksosial, ekonomi, atau politik. Sekarang manusia semakin menyadari bahwaparadigma yang kedualah yang benar dan yang menjadi pedoman, sehinggapeihatian kepadalingkungan seiriakin besar.

3. Ecosystem perspective.• • Orientasi yang terlalu diaralikan kepada pembangunan ekonomi,efisiensi, profit maximization menimbulkan krisis ekosistem. Gejala ini

JAAI VOLUME 4 No. 1.JUNI 2000 . 83

Page 18: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, PentingnyaPer^mbangan Tanggung JambSosialPenisahaan.. ~ ISSN: 1410-2420

menaruh perhatian para ahli sehingga muncul kelompok-kelorapoktingkatdunia yangberorientasi terhadapkeselamatan lingkungan.

4. Ekonomisme vs sosialisme.Ekonomisme mengaraWcan perhatiannya hanya kepada kepuasan

indi\^dual sebagai suacu" unit yang selalu mempertimbangkan biaya danmanfaat tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat. Sebaliknyasosialisme memfokuskan perhatian terhadap kepentingan sosial dan selalumempertimbangkan efek sosial yang ditimbulkan oleh kegiatannya.Walaupun sosialisme ini belum tampak nyata, namun pengaruh pemerint^dan tekanansosial cenderungmenguntungkankepentingansosial. -"

Paradigma-paradigma di atas menunjukkan semakin kuatnyapengaruh isu-isusosial terhadap pertanggungjawaban suatu perusahaan.Isu-isu sosial yang timbul, misalnya mengenai kesejahteraan karyawandan pencemaran lingkungan olehsuatu perusahaan memperkuat bahwatanggung jawab pengelolaan suatu perusahaan tidak hanya terbataspada kepentingan investordan kreditor. Dampaksosial akibat aktivitasperusahaan jugamerupakan satu sisi tanggung jawab pihak manajemenkepada pihak luar.

Perubahan Struktur Sosial pada Lingkungan Makro

Transformasi fungsi produksi telah melalui tiga tahap, yaitudari Q = F(L) ke Q = F(L,K) dan seterusnya ke Q = F(L,K,N)(Sudibyo 1992, hal. 18). Fungsi tahap pertama menunjukkan bahwaproduksi hanya tergantung kepada tenaga kerja kasar (L), tahap keduamenunjukkan adanya peranan modal (K) dalam proses produksi, dantahap ketiga produksi dipengaruhi oleh L, K, dan teknologi (N).Peranan teknologi ini justru mendominasi aktivitas produksi pada tahapmoderen. Transformasi fungsi produksi tersebut tidak hanya memberidampak besar terhadap struktur ekonomi makro, tetapi juga terhadapstruktur sosial makro. Semakin kuatnya dominasi kedudukan sumberdaya modal (K) dan teknologi (N) dalam proses produktifpenisahaan,tentu akan dibarengi dengan semakin strategisnya kedudukan politispemasok kedua sumber daya itu dalam perusahaan. Para pemasoksumber daya K dan N, dalam literatur sosiologi secara kolektif seringdisebut kelas menengah (Sudibyo 1992, hal. 18). Besarnya kelasmenengah dalam masyarakat sangat tergantung pad^tin^t industrialisaslSemakin tinggi tingkat industrialisasi, berarti semakin besar pangsa peransektor moderen dalam perekonomian makro. Kelas menengabf"dalammasyarakatdikenal dengan aspirasinya-yang-tinggi terhadap demokrasi,keterbukaan, persamaan hak, hak asasi, dan tanggung jawab sosiaL .Olehkarena itu semakin industrialisasi di Iiidonesia ini berhasil, temakin a^ii^-mengenai masalah-masalah tersebut mencuat ke permukaan. Ada satu hal

84 _ JAAI VOLUME 4 No.1.JUNI2000

Page 19: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410-2420 Suwaidiman, PentingnyaPertimbangan Tanggung JawabSosielPerusahaan..

yang perlu dicatac dengan adanya perubahan scmktur sosial pada lingkunganmakro, yaitu dengan semakin besamya kelas menengah dalam masyarakat,maka tuntutan akan canggung jawab sosial perusahaan akan semakinbesar dan vokal. Perusahaan memerlukan suatualatyang bisa menunjukkankepada publik bahwa perusahaan tersebut merupakah suatu bisnis yangcukup peduli dan bertanggung jawab secara sosial (socially concerned andresponsible). Tujuan pel^ran keuangan yang terlalu sempic, yang hanyaberorientasi pada kepentingan investor dan kreditor ddak akah lagi mampumenghasilkan alat pertanggungawaban satuan usaha secara lengkap. Olehkarena itu perlu adanya perluasan terhadap tujuan pelaporan keuangankonvensional untuk membuka peluang terbentuknya suatu alat, yang mampumengisi kebutuhan dalam mengungkap tanggung jawab perusahaan secaralengkap, termasuk didalamnya tanggung jawab sosial.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebenamya infoimasiakuntansi ddak hanya bermanfaat dalam pengendalian sumber dayaekonomi, tecapi juga bermanfaat dalam pengendalian alokasikemakmuran masyarakat sebagai tujuan sosial ekonomi suatu negara.Badan usaha yang besar cenderung untuk mempengaruhi kehidupanperekonomian dan masyarakat luas, sehingga badan usaha tidak hanyabertanggung jawab kepada investor dan kreditor, tetapi bertanggungjawab pula kepada masyarakat yang lebih luas (puhlic/sodal re^xmsibility).Pihak'pihak seperti pemerintah, pemasok, calon investor dan kreditor,karyawan, pelanggan, analis keuangan, broker dan penjamin di pasar modal,ahli hukum, ahli ekonomi, otoritas perpajakan, organisasi buruh, asosiasidagang, dan masyarakat luas adalah pihak-pihak yang juga berkepentinganterhadap suatu unitusaha danakanmengambil keputusan ekonomi.

PENETAPAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN VERSI INDONESIA

Pertimbangan Tujuan Sosial Ekonomi Nasional

Sistem perekonomian yang berbedaakan menyebabkan tujuankegiatan para pelaku ekonomi (unit usaha) jugaberbeda, demikian pulapihak-pihak yang berkepentingan terhadap suatu pelaku ekonomi akanmemiliki prioritas kepentingan yang berbeda. Jika tujuan pelaporankeuangan ditetapkan berdasarkan tujuan sosial ekonomi yang berbeda,tentu saja akan menghasilkan konsep tujuan yang berbeda pula,walaupun sangat mungkin ada kesamaan konsep tertentu. Tujuanpelaporan keuangan hendaknya berorientasi kepada tujuan sosialekonomi serta sistem tata nilai sosialyang hidup dalam lingkungan yangbersangkutan.

Jika tujuan pelaporan keuangan Indonesia dipaksakan samadengan tujuan pelaporan keuangan di Anierika Serikat, maka akanmenyebabkan akuntansi kehilangan fungsinya sebagai alat'kendali para

JMI VOLUME 4 No.1.JUNI 2000 85

Page 20: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman. PentingnyaPertimbangan Tanggung Jawab SosialPemsahaan.. ISSN: 1410- 2420

pelaku ekonomi dalam beraktivitas untuk mencapai tujuan sosialekonomi nasional. Tujuan pelaporan keuangan di Indonesia yangberlaku sejak PAI 1984 sampai dengan SAK 1994 menimbulkan suatukesan bahwa PA! 1984 dan SAK 1994 disusun untuk sekadarmembenahi pembukuan perusahaan-pemsahaan, tetapi belum mengarah kepenciptaan informasi untuk pengendalian sosial/ekonomi yang spesifikdi Indonesia. Tujuan tersebut tidak secara tegas menunjuk siapa fokusyang dituju oleh infonnasi keuangan, serta latar belakang yangmendasari tujuan belum diuraikan secara tegas, sehingga belum dapatdigambarkan arah yangingindicapaioleh akuntansi di Indonesia.

Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1-3 ditegaskan bahwa dasarmekanisme perekonomian Indonesia adalah asas kekeluargaan. Dalampasal tersebut juga ditegaskan bahwa penguasaan sumber-suipber ekonomilebih besar ada pada negara daripada penguasaan oleh individu/swasta.Tujuan aktivitas dalam bidarig perekonomian adalah untuk kemakmuranrak^t, bukan kemakmuran individu/kelompok.

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atasasas kekeluargaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yangmenguasai hajat hiduporang banyak dikuasai oleh liegara.

3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnyadikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Ayat 1 pasal 33 UUD 1945 di atas menunjukkan bahwa dasarperekonomian Indonesia adalah asas kekeluargaan, yang merupakandasar demokrasi ekonomi. Produksi dikerjakan oleh semua, untuksemua di bawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota masyarakat.Kemakmuran masyarakat yang diutamakan, bukan kemakmuran orangseorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersamaberdasar atas asas kekeluargaan.

Ayat 2 pasal 33 UUD 1945 merupakan konsekuensi tujuandemokrasi ekonomi. Dalam sistem demokrasi ekonomi, yang menjaditujuan adalah kemakmuran bagi semua orang. Sebab itu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajathidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. Kalau tidak, tampukproduksi akan jatuh ke tangan orang seorang yang berkuasa dan rakyatbanyak ditindasnya. Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajathidup orangbanyak bolehada di tangan individu/orang-seorang.

Ayat3 pasal 33 UUD 1945 menunjukkan bahwa penggunaansumber-sumber ekonomi termasuk di dalamnya sumber-sumber alamharus ditujukan untuk kemakmuran rakyat. Bumi, air dan kekayaanalam yang terkandung di dalamnya adalah pokok-pokok kemakmuran

86 JAAIVOLUME 4 No. 1. JUNl 2000

Page 21: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 141Q - 2420 Suwaldiman. PentingnyaPertimbangdn Tanggung Jawab SosialPemahaan..

rakyac, sebab itu harus dikuasai oleh negara dan diperguhakan untuksebesar-besar kemakmuram rakyat.

Dalam sistem perekonomian yang berdasarkan pada demokrasiekonomi terdapat riga bentuk usaha sebagai pelaku ekonomi utama,yaitu usaha negara, koperasi, dan usaha swasta. Ketiganya harus salingberinteraksi dalam proses produksi'd^ distribusi barang dan jasa- Interaksiini pada dasamya berrumpu pada mekanisme pasar yang terkendali.Mekanisme pasar dapat menjamin tercapainya efisiensi penggunaan sumberdana masyarakat serta mendorong dilakukannya investasi di bidang-bidangusaha, dan Indonesia memilik keunggulan komparatif, sehingga produkIndonesia dapac bersaing dengan hasil produksi negara-negara lain. Melaluiproses persaingan yang sehat, mekanisme pasai juga mendorong indusoiuntuk menerapkan dan mengembangkan teknologi yang paling tepac untukmelaksanakan usahanya.

Selain ketiga bentuk usaha, usaha negara, koperasi danswasta,harus diperhatikan pula adanya lembagadembaga ekonomi lain dalammasyarakat misalnya konsumen, rumah tangga, dan serikat pekerja.Konsumen merupakan salah satu lembaga ekonomi yang sangatpenting. Produsen dan pemerintah harus memberikan perhatian padakepentingan konsumen dalam. proses ekonomi, baik dengan mengusahakanlancamya mekanisme permintaan dan penawaran maupun denganpenerapan peracuran perundang-undangan yang khusus untuk melindungikonsumen. Serikat pekerja atau organisasi buruh merupakan wadah pentingbagi para pekerja sebagai wahana untuk meningkatkan kesejahteraanpekerja. Serikat pekeija yang mewakili para pekerja, bersama pengusahaharus memperhatikan nasib dan meningkatkan kualitas pekerja, sertamengusahakan agar pekerja memiliki kesadaran dalam turut bertanggungjawab atas kelangsungan hidup dankemajuan perusahaan.

Sistem demokrasi ekonomi yang dianut di Indonesia tidakmenutup kemungkinan diterapkannya sistem mekanisme pasar, sesuaidengan tuntutan globalisasi perekonomian. Tetapi harus diingat bahwapada kenyataannya mekanisme pasar tidak selamanya dapat berjalandengan sempuma. Hal ini disebabkan karena para pelaku ekonomiyang tidak seimbang kekuatannya maupun karenaparapelaku ekonomimelakukan persaingan dengan cara-cara yang tidak sehat. Dalamdemokrasi ekonomi juga dikehendaki adanya kebebasan permintaandan penawaran yang tidak bertentangan dengan asas kebersamaan dankekeluargaan dalam perekonomian. Kebebasan permintaan dan penawarantidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dan kepentingan masyarakat^wig lebih tinggi, seperti nilai-nilai kesusilaan dan kepentingan pertahanankeamanan serta kemrtiban umum masyarakat (ISEl 1990, hal. 5). Perananpemerintah di samping menguasai cabang-cabang produksi yang penting baginegara dan yang menguasai hajat hidup orarrg banyak, s^abila diperlukanwajib melakukan campur tangan di dalam mekanisme pasar sampai

JAAIVOLUME 4 No. UUNI2000 87

Page 22: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, Pentingnya Pertimbangan Tanggung JawabSosialPerusahaan.. ISSN: 1410-2420

batas-batas tertentu. Pemerintah juga wajib mencegah penguasaan pasaroleh orang-seorang atau kelompok dan monopoli yang merugikanmasyarakat, dan sebaliknya wajib mengusahakan agar semua satuan usahamempunyai kesempacan berusaha yang sama.

Dari uraian mengenai gambaran ringkas siscem perekonomianIndonesia di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri sistem perekonomianIndonesiasecaranormadfadalahsebagai berikun

1. Dasar sistem perekonomian Indonesia adalah asaskekeluargaan.Asas kekeluargaan dalam perekonomian Indonesia mendasarilahimya sistem demokrasi ekonomi, yang sebenamya merupakanmekanisme campuran antara mekanisme pasar dan mekanismepusat. Ciri khususnya adalah imbangan antara pengendalian ekonomioleh pemerintahdan pengendalian pasar.

2. Pengakuan kepemilikanpribadiyang terbatas.Sumber-sumberekonomi yang mehguasai hajat hidup orang banyakdikuasai oleh negara. Bumi, air, dan kekayaan yang terkandung didalamnya adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat yang hams dikuasaioleh negara.

3. Swasta, pemerintah (BUMN), dankoperasi adalah sebagai pelaku ekonomiyang utama.

4. Setiap pelaku ekonomi (termasuk di dalamnya business enterfntses)dituntut untuk ikut serta mewujudkan tanggung jawab sosialnyadalam mencapai kemakmuran bersama, di samping usahanya untukmemperoleh tujuan perusahaan secaraindividual (misalnya laba).

Pertimbangan Globalisasi Perekonomian

Pada akhir abad ke-2I sejarah dunia memasuki era baru.Dengan bubamya Uni Soviet dan runtuhnya pemerintahan komunis dibeberapa negara Eropa Timur maka peta dunia telah berubah, perangdingin telah berakhir. Sejarah perekonomian dunia beberapa tahunsebelumnya telah mendahului sejarah politik, dengan memasuki era bam,yaimera globalisasi.

Globalisasi perekonomian akan membawa dampak yang kuatterhadap sistem perekonomian di sedt^ negara- Penyesuaian-penyesua^harus dilakukan sesuai dengan tunmtan intemasional, jika tidak maka suatunegara akan tertinggal perekonomiannya. Globalisasi perekonomian jugaakanmembawa pengamh ke dalam sistem hukum dan bahkan sistem politiksuam negara. Intimidasi politik sering dijadikan sebagai alasan untukmelakukan tekanan ekonomi terhadap suatu negara, misalnya masalah

JAAIVOLUME 4 No. 1. JUNI2000

Page 23: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410-2420 Suwaldiman, Pentingnya Perlirvbangan Tanggung Jaw'ab SosialPemsahaan..

hak asasi kemanusiaan. Hal tersebut sering dilakukan oleh negara-negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, seperti AmerikaSerikat. Isu-isu kesejahteraan sosial dan lingkungan sering merijadi isuglobal, bukan lagi sekadar masalah nasional.

Gejala ucama globalisasi perekonomian adalah mengalimyaarus dana yang tnelincasi batas negara secara deras, baik melaluilembaga keuangan (bank dan asuransi), pasar modal, maupun secaralangsung dengan ekspansinya perusahaan multinasional. Gejala lainyang tidak kurang pentingnya adalah mata uang bukan lagi hanyaberfimgsi sebagai alat tukar, cetapi merupakan komoditi yangdiperdagangkan, dan bahkan menjadi obyek spekulasi.

Globalisasi perekonomian juga akan memperluas lingkuptanggung jawab seti^ pelaku ekonomi, yang berarti akan mempengaruhipelaporan keuangannya. Gbbalisasi perekonomian mempunyai dampakbahwa pelaporan keuangan harus memperhatikan kebutuhan informasi paiapemakai yang berskala intemasional, yang terdiri dari:

I. Lembaga keuangan.. Dengan .terbuka bebasnya lalu lintas kredit antar negara, maka

bila suacu perusahaan di Indonesia ingin merhperoleh kredit dari bankdi luar negeri, maka laporan keuangan perusahaan tersebut tentu sajaharus dapat dibaca dan dipaliami oleh analis dan stafhank asing tersebut.

2. Investor dan calon investor asing.Investor dan calon investor asing teritu berkepentingan atas

laporan keuangan emiten, dan diharapkan dapat memahaminya secaratidak menyesatkan.

3. Pialang intemasional.Pialang yang beroperasi secara intemasional perlu melakukan

analisis atas laporan keuangan emiten untuk kepentingan pelanggannya.Untuk dapat memberikan saran yang tepat, pialang intemasional bukansaja harus dapat mengerti laporan keuangan emiten, tetapi juga harusdapat membandingkannyasecara obyektif.

4. Badanpengelola dan badan pengawas pasar modal.Bila emiten ingin terdaftar di bursa sekuritas luar negeri agar

saham atau obligasinya dapat diperdagangkan di sana, maka laporankeuangannya harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh badanotoritas di -negara yang bersangkutan. Misalnya SEC di AmerikaSerikat mewajibkan semua emiten harus menyusun laporan keuanganberdasarkan GAAP yang berlaku di Amerika Serikat, atau menyajikanaudited footnotes yang menjelaskan rekonsiliasi perbedaan standarakuntansi yang dianut dengan GAAP Amerika Serikat.

JAAIVOLUME 4 No. 1. JUNI2000 89

Page 24: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, Penlingnya Pertimbangan Tanggung JawabSosialPenisahaan.. ISSN:1410- 2420

5. Perusahaan mulcinasional.

Perusahaan multinasional yang mempunyai usaha dan anakperusahaan di luar negeri perlu memahami standar akuntansi yangberlaku di negara anak perusahannya, dan perlu menyusun laporankeuangan konsolidasi.

Lingkup Tanggung Jawab Perusahaan di Indonesia

Dalam penetapan tujuan pelaporan keuangan harus dilihatmengenai siapa pihak yang dituju oleh informasi, dan informasi apayang bermanfaat bagi pihak yang diiuju informasi tersebut. Jika dilihatfungsi akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban, maka pihak yangdituju oleh informasi adalah pihak-pihak yang dituju olehpertanggungawaban manajemen atas pengelolaan perusahaan. Berdasadcankaiakteristik sistem perekonomian Indonesia, ada tiga kelompok pihak yangberkepentingan terhadap pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaanperusahaan, yaitu investor dankreditnr, pemerintah, danmasyarakat umum.

1.Tanggung Jawab Manajemen kepada Investor danKreditor

Investor dan kreditor adalah pihak yang memiliki danmenanamkan dananya ke dalam suatu perusahaan. Manajemenbertanggung jawab kepada investordan kreditor atas pengelolaan danatersebut, baik mengenai Iceselamatan maupun tingkat kembalian(biasanya diukur dengan laba). Bagi calon investor, sebelum mengambilkeputusan investasi perlu menimbang mengenai informasi profitabilitasdan solvabilitas perusahaan. Informasi tersebut diperlukan untuk mengurangketidakpastian prospek perusahaan di masa datang, yang berhubungandengan tingkat risiko investasi. Kreditor jugaperlu menimbang kemampuanperusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban atas kredit yangdiberikan. Kepentingan investor dan kreditor terhadap suatu pengelolaanperusahaan hanya terbatas pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas, yangmerupakan ukuran-ukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhikewajiban-kewajibannya kepada investor dan kreditor, serta prediksi hargapasarsekuritas di pasar modal.

Tujuan pelaporan keuangan dalam PAl 1984 dan SAK 1994 sudahmencakup kepentingan investor dan kreditor, tetapi tujuan pelaporankeuangan yang han^ menitikberatkan fokus informasi bagi kepentin^investor dan kreditor belumlah lengkap. Tanggung jawab perusahaan tidakterbatas hanyakepadainvestordan kreditorsaja

90 JAAIVOLUME 4 No. 1.JUNI 2000

Page 25: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410-2420 Suwaldiinan.PentingnyaPeriimbanganTanggung JawabSosialPemsahaan..

2. TanggungJawab Manajemen kepada Pemerintah

Penierintah adalah pemegang otoritas dalam menetapkanperacuran dan perundang-undangan yang berlaku. Melalui sistemekonomi mekanisme campuran pemerintah juga berhak" untuk intervensi.kedalam pasar melalui kebijakan-kebijakan ekonomi. Pemerintah jugaberkewajiban untuk melindungi hak-hak masyarakat yang mempunyaihubungan baik secara langsung maupun tidak langsung denganperusahaan. Di samping itu pemerintah juga berhak untuk mengaturmengenai akibat'akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas suatu perusahaanterhadap lingkungan. Dengan demikian pengelola suatu unit usahamempunyai tanggung jawab kepada pemerintah. Ketaatan pengelolaperusahaan terhadap peraturan-peraturan pemerintah merupakan tanggungjawab manajemen untuk mengungkapkannya.

Sehubungan dengan tanggung jawab manajemen kepadapemerintalr, akuntansi konvensional baru bisa memenuhi lapdran keuanganfiskal. Laporan keuangan fiskd merupakan pertanggungjawaban manajemenkepada pemerintah dalam hal perpajakan. Sempitnya tujuan pelaporankeuangan dalam PAI 1984 maupun SAK 1994 menyebabkan akuntansikonvensional tidak mampu menjadi alat pertanggungjawaban dalam haldampak sosial aktivitas suatu perusahaan.

3. TanggungJawab Manajemen kepada Masyarakat

Masyarakat merupakan kelompok besar yang secara langsungmaupun tidak langsung mempunyai kepentingan terhadap perusahaan.FASB dalam SFAC No.l menyebutkan kelompok masyarakat luas inisebagai potential usen and their interests (para.24). Kelompok masyarakatterdiri dari pemilik, pemberi pinjaman, pemasok, calon investor dankreditor, pekerja, pelanggan, analis keuangan, penjamin dan brokersaham, pasar modal, ahli hukum, ahli ekonomi, media masa, serikatburuh, asosiasi perdagangan, pengajar (dosen) akuntansi dan siswanya,dan masyarakat umum.

Aktivitas suatu unit usaha tidak bisa lepas dari lingkungansosialnya. Perusahaan menggunakan sumber daya alam sebagai bahanolah untuk menghasilkan barang/jasa. Perusahaan juga menimbulkanpolusi udara, air dan tanah. Perusahaan menggunakan sumber dayamanusia sebagai motor penggerak aktivitasnya. Kesehatan dan kesejahteraanpara karyawan adalah faktor yang tidak bisa dikesampingkan. Dalam halini perusahaan dituntut untuk berlaku adil terhadap karyawannya.Undang-undang tentang lingkungan hidup dan perburuhan membatasiaktivitas perusahaan agar tidak berdampak buruk terhadap kualitaslingkungan alam maupun sosial. Sebagai salah satu pelaku ekonomi,perusahaan juga bertanggung jawab terhadap cercapainya tujuan sosial

JAAIVOLUME 4No. 1, JUNI2000 91

Page 26: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, Penlingnya Pertimbangan Tanggung Jawab Sos/a/Pert/sa/iaan.. ISSN: 1410- 2420

ekonomi nasional yang juga merupakan tujuan semua pelaku ekonomidan masyarakac.

Tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat luas mempakansatu sisi yang belum tercakup dalam tujuan umum laporan keuangan PAI1984 dan SAK 1994. Pertanggungjawaban sosial perusahaan menuntut agarakuntansi tidak hanya merupakan pengkomunikasian informasi, hasiltransaksi perusahaan yang berupa pertukaran benda atau jasa antaradua/lebih kesatuan ekonomi (Belkoui 1981, haL 248). Pertukaran antaraperusahaan dengan lingkungan sosialnya juga merupakan aspek yang harusdiungkap dan dilaporkan oleh media akuntansi. Pengembangan tujuanpelaporan keuangan yang mempertimbangkan tanggung jawab sosialperusahaan sebagai pelaku ekonomi adalali hal yang sangat mendesak, agarakuntansi tidak kehilangan satu sisi fungsinya sebagai alatpertanggungjawaban.

Rumusan Tujuan Pelaporan Keuangan

Berdasarkan uraian-uraian di atas penulis mengajukan suaturumusan tujuan pelaporan keuangan yang mempertimbangkan aspektanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan karakteristik sistemperekonomian Indonesia dan tuntutan arus globalisasi.

1. Tujuan untuk Memenuhi Kepentingan Investor dan Kreditor(diadopsi dari SFAC No.l para.34, 37, dan 40)

A. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor dankreditor, calon investor dan kreditor, serta pemakai lain dalampengambilan keputusan investasi, kredit, dan keputusan lainsejenisnya secara rasional.

B. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor dankreditor, calon investor dan kreditor, serta pemakai lain dalammengevaluasi jumlah, saat, dan ketidakpastian peherimaan kasyang berasal dari dividen atau bunga dan dari peneiimaan penjualan,penebusanatau pelunasan suratberhargaatau pinjaman.

C. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber ekonomi suatuperusahaan, klaim terhadap sumbet'sumber tersebut (kewajibanperusahaan untuk mentransfer sumber-sumber ekonomi kepadapihak lain yang berhak dan pemilik ekuitas), dan pengaruh transaksi-transaksi, kejadian-kejadian dan keadaan yang mempengaruhikomposisi dan jumlah sumber-sumber ekonomi tersebut serta

. klaim atas sumber-sumber ekonomi tersebut.

92 JAAI VOLUME 4 No. I.JUNI2000

Page 27: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410-2420 Suwaldiman.PentingnyaPertimbanganTanggung JawabSosialPewsahaan..

-y 2. Tujuan untuk Memeniihi Kepentingan Pemerintah danMasyarakat Luas

A. Menyediakan informasi yang bermanfaac ba^ pemerintah danmasyarakat luas untuk mengevaluasi tanggung jawab sosialperusahaan.

B. Menyediakan informasi mengenai pertukaran-pertukaran yangcerjadi antara perusahaan dengan lingkungan sosialnya.

C. Menyediakan informasi mengenai manfaac sosial (social bene^t)dan biaya sosial (social cost) yang ditimbulkan akibat operasiperusahaan untuk jangka waktu periode certentu.

PENUTUP

Rumusan tujuan pelaporan keuangan sebagaimana di atasakan membawa konsekuensi pada pelaporan keuangan yang lebih luasdaripada laporan keuangan konvensional. Pelaporan keuangan suatuperusahaan akan terdiri dari laporan neraca, laporan rugi-laba, laporanperubahan posisi keuangan dan laporan pertanggungjawaban sosialperusahaan. Laporan neraca, laporan rugi-laba, dan laporan perubahanposisi keuangan merupakan media untuk •memenuhi kepentinganinvestor dan.kreditor serta pemakai lain, dalam pengambilan keputusaninvestasi dankredit dan keputusan ekonomi lainnya yang relevan.

Laporan pertanggungjawaban sosial merupakan media untukmemenuhi tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak pemerintahdan masyarakat luas. Pihak pemakai laporan pertanggungjawabansosial perusahaan akan menggunakan laporan tersebut sebagai alatbantu untuk mengevaluasi kelayakan operasi perusahaan dibaningkandengan dampak positif dan negatif terhadap kualitas lingkungan alamdan sosial. Dengan dimasukkannya kepentingan masyarakat danpemerintah ke dalam tujuan pelaporan keuangan perusahaan, makalaporan pertanggungjawaban sosial mempunyai kedudukan yang kuatsebagai bagian dari pelaporan keuangan ekstemal perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Belkoui, Ahmed. AccoumfiTg T/ieoiy. New York: Harcourt Brace JovanovichInc., 1981.

Burton, Eric James. 'Toward A Theory ofCorporate Social Accounting: AComment." The Accounting Peweiy, October 1977:971-976.

Dopuch, Nicholas dan Sunder, Shyam. 'TASB's Statements on Objectivesand Elements ofFinancial Accounting; A Review." The AccoimdngReweu;, January 1980:1-21.

JMI VOLUME 4 No.I.JUNI 2000 93

Page 28: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, Pentingnya Petiimbangan Tanggung Jawab Sosial Pervsahaan.. ISSN: 1410 - 2420

FASB. SFAC No I: Objectives of Fmandal Reporting by Business Enterprises.Stamford Connecticut: November 1978.

Grady, Paul. Inventoj '̂ ofGerrerally Accepted Accounting Principles for BusinessEnterprises. NewYork: AlCPA, 1965.

Harahap, Sofyan Syafri. "Pengantar Menuju Socio-Economic Accounting."MajalohA/cimiansi, Juni 1987:48-56.

Hendriksen, Eldon S. Accounting Theory. Ed.3. Homewood Illinois: RichardD. Irwin Inc., 1977.

Homgren, Charles T. 'The Marketing ofAccounting Standards." Journal cfAccountancy, October 1973:61-66.

Ikatan Akuntan Indonesia. Piins^ Akuntonsi Indonesia 1984. Jakarta: RinekaCipta, 1991.

ISEI. PenjcJ^aranDemokrasiEkorioird. Jakarta: 15-8-1990.

Jusup, Al. Haryono. Dasar'DasarAkuntansi. Edisi 4. Yogyakarta: STIEYKPN, 1992.

Kirk, Donald J. "How to Keep Politics Out of Standard setting: MakingPrivate Sector Rule Making Work." Journal of Accountancy,September1978:92-94.

Linowes, David F. 'The Need for Accounting in Developing Social System."Journal ofAccountarrcy, March1970:62-65.

"Socio-Economic Accounting." Journal ofAccountancy, November1968:3742.

May, Robert 0. danSundem, Gary L "Research for Accounting Policy: AnOverview." Accounting Review, October1976:747-763.

Most, Keneth S. Accounting Theory. Columbus Ohio: Grid Publishing Inc.,1982.

Most, Keneth S., dan Winters, Arthur L. "FocUs on Standard Setting: FromTrueblood to The FASB", Journal of Accountancy, February 1977:67-75.

Rappaport, Alfred. "Economic Impact of Accounting Standard ImplicationforThe FASB." Journal o/Accountancy, May1977: 89-98.

Seidler, Lee J. dan Seidler, Lynn L Social Accounting: Theory, Issues andCases. CaliforniaLA: Melville Publishing Company, 1975.

Solomons, David. 'The Impact ofPolitics on Accounting Standard." JournalofAccountancy', November 1978:65-72.

94 JAAIVOLUME 4 No. 1.JUN12000

Page 29: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN: 1410-2420 Suwaldiman, PentingnyaPeriimbangan Tgnggung JawabSosialPenisahaan..

Sudibyo, Bambang. "Rekayasa Akuntansi dan Permasalahannya diIndonesia." Majalah Akimtansi, Juni1987: 36-47.

Surma, John P. dan Vondra, Albert A. "Accounting for EnvironmentalCosts: A Hazardous Subject." Jourrvd Accoiatancy, March 1992:51-55.

Suwaldiman. "Tujuan Pelaporan Keuangan: Perbandingan antara SFACNo.l dengan SAK 1994", Jumal Ahwumsi dan Manqetnen STIEYKPN, Agustus 1995:55-61.

Suwardjono. •"Perekayasaan Informasi Akuntansi untuk Alokasi SumberdayaSecara Efisien Melalui Pasar Modal." MrgoUi Akuntansi, Desember1990:35-45.

Suwardjono. Akwuarvi Pengantar I: Kons^ Penyusunan Laporan Keuangan,Pendekaian Sistem dan Terpadu. Yogyakarta: BPFE, 1989.

Suwardjono. Sen Teori Akuntansi: Perekt^asaan_ Akuntansi Keuangan.Yogyakarta: BPFE, 1989.

Tuanakota, Theodorus M. "Rerangka Konseptual dan Penyusunan StandardAkuntansi." Kmvensi Nasional Akuntansi ke-Z, YogyakartaDesember 1992.

Wibisana, M. Yusuf. "Kerangka Konsepsual dan Penyusunan StandardAkuntansi" Kont^nsi Nasional Akuntansi ke-2, Yogyakarta,Desember 1992.

JAAI VOLUME 4 No.1, JUNI2000 95

Page 30: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman,PenUngnyaPeitimbanganTanggung JawebSosiaiPerusahaan.. ISSN: 1410- 2420

Lamniran : Contoh Laporan Pertanggungjawabansosial:

1. Model Linowes:

XXXX Corporation: Socio-Economic Operating Statementfor the Year Ended December 31, 1971

I. Relations with PeopleA. Improvements:

1. Training program for handicapped workers $ 10,0002. Contribution to educational institutions 4,0003. Extra turnover costs because of minorityhiring program 5,0004. Costof nursery school for children ofemployees, 11.000

voluntary set upTotalImprovements $ 30,000

B. Less: Detriments

1. Postponed installing newsafety devices on cuttingmachines(costof the devices) - 14.000

C. Net Improvements in People Actions for the year $ 16.000II. Relations with Environment:

A. Improvements:1. Cost of reclaiming and landscapingold dump on company

property $ 70,0002. Costof installing pollution controldevices on Plant

A smokestacks 4,000

3. Cost ofdetoxifying waste from finishing process this year 9.000 $ 83.000B. Less: Detriments

1. Cost that would have been incurred to relandscape strip miningsite used this year $ 80,000

2. Estimated cost to have installed purification processto neutralize poisonous liquid being dumped intostream 100.000 $180.000

C. Net Deficit in Environment Actions for the year ($97.000)III.Relations with Products:

A. Improvements:1. Salary of V.P. while serving on governmentSafety Commision $ 25,0002. Cost of substituting lead-free point for previously used

poisonous lead point 9.000Total Improvements $ 34,000

B. Less Detriments

1.Safety device recomanded bySafety Council but not added to product 22.000C. Net improvements in product actions for the year $ 12.000

Total Socio-Economic Deficit for the Year ($ 69,000)

Add: Net Cumulative Socio-Economic Improvements as at January 1, 1971 249,000

GRAND TOTAL NET SOCIO-ECONOMIC ACTIONS TO DEC. 31,1971 $ 180,000(Sumber: Linowes, David F. An Aproach to Socio-Economic Accounting, Conference Board,November 1972, hal. 60.)

95 JAAI VOLUME 4.N0.1.JUNI 2000

Page 31: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

ISSN; 1410 - 2420 Suwaldiman.PentingnyaPertimbanganTanggung JawabSosialP&usahaan..

2. ModelEstes XYZ Corporation ( Corporate Social Report)For the Year Ended December 31,1984

Social Benefit:

Product and services produced $ xxxPayments to other elements of society:

Employment provided (salaries and wages) $ xxxPayments for goods and other services xxxTaxes paid xxxContributions xxx

Dividends and intersest paid xxxOther payments xxx xxx

Services to employees xxxImprovements in environment xxxStaff services donated to others xxxEquipment and facility services donated xxxOther benefits xxx

Total Social Benefits $ xxx

Social Costs:

Human services used $ xxxRow material purchases xxxBuildingand equipment purchases xxxOther goods and materials used xxxPayments from other elements of society:

Payments to company for goods and services $ xxxAdditional capital investments xxxLoans xxx

Other payments xxx xxxEnvironment damage:

Terrain demage xxxAir pollution xxxWater pollution xxxNoise pollution xxxSolid waste xxx

Visual pollution xxxOther environmental demage xxx xxx *

Public services used xxx

Public facilities used xxx

Work related injuries and illness xxxOther social costs xxx

Total Social Costs xxx

Social Surplus (Deficit) for the Year $ xxxAccumulated Surplus (Deficit) for Company, Dec. 31, 1983 - xxxAccumulated Surplus (Deficit) for Company, Dec. 31, 1984 $ xxx

JAAI VOLUME 4 No. 1.JUNI 2000 97

Page 32: PENTINGNYA PERTIMBANGAN

Suwaldiman, Pentingnya Peitimbangan Tanggung JawabSosialPewsahaan.. ISSN:1410- 2420

Standard Footnotes:

1.Significant secondary effects associated withinputs. ^2. Significantsecondaryeffectsassociatedwith outputs.3. Environmental protection outays and activities.4- Employmentand promotion of minoritiesanf women.5. Bases for measurements and estimates.

(Sumber: Estes, Ralph W. "A Comprehensive Corporate Social Reporting Model." DalamSocial Accounting: Theory, Issues and Cases. Lee J. Seidler dan Lynn L. Seidler, MelvillePublishingCompany, LA, California, 1975, hal. 194-195)

98 JAAI VOLUME 4 No. i.JUNI 2000