47
i PENUNTUN DALAM MEMPELAJARI STATISTIK BAGIAN I MAHASISIWA TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN Oleh I Ketut Wijaya (Dipergunakan di lingkungan sendiri sebagai buku ajar mata kuliah Statistik dasar) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTASTEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DESEMBER 2014

PENUNTUN DALAM MEMPELAJARI STATISTIK BAGIAN I ......data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    PENUNTUN DALAM MEMPELAJARI STATISTIK

    BAGIAN I

    MAHASISIWA TEKNIK ELEKTRO

    UNIVERSITAS UDAYANA

    BUKIT JIMBARAN

    Oleh

    I Ketut Wijaya

    (Dipergunakan di lingkungan sendiri sebagai buku ajar mata kuliah

    Statistik dasar)

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTASTEKNIK

    UNIVERSITAS UDAYANA

    DESEMBER 2014

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    Judul Buku ajar : Penuntun Dalam Mempelajari Statistik

    Bagian I

    Mata Kuliah : Material Teknik Elektro

    Kode Mata Kuliah : TE...

    Nama Penulis : Dr. Ir. I Ketut Wijaya, M.Erg.

    NIP : 19591012 198702 1 001

    Mengetahui

    Ketua Jurusan

    Teknik Elektro dan Komputer

    Fakultas Teknik Unud

    Wayan Gede Ariastina

    NIP. 19690413 199412 1 001

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, telah diberikan

    kesempatan untuk menyelesaikan buku pedoman (Modul) Statistik

    Bagian I ini yang sangat sederhana ini dalam waktu singkat.

    Buku pedoman (Modul) Statistik ini diambil dari beberapa buku statistik

    dengan beberapa pengarang. Buku ini disajikan untuk mahasiswa DI

    Jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana Bukit Jimbaran, terbatas

    pada cara praktis dan sangat sederhana dalam mempelajari Statistik.

    Materi dalam buku pedoman (Modul) ini juga tidak terlalu mendalam

    dan sangatlah dangkal serta sangat perlu perubahan disetiap saat

    diperlukan.

    Buku pedoman (Modul) Statistik ini disusun sebagai pegangan dan

    dipakai dikalangan sendiri. Penyusun buku pedoman Statistik sangat

    berterimakasih kepada teman-teman dan pegawai di jurusan yang telah

    banyak membantu dalam terselesainya buku pedoman ini.

    Buku pedoman ini diharapkan banyak membantu mahasiswa di Jurusan

    Teknik Elektro dalam kaitan menyelesaikan tugas Statistik.

    Penyusun

  • iv

    Kontrak Perkuliahan

    1 Identitas Mata Kuliah

    Nama Mata Kuliah

    Kode Mata Kuliah

    Jumlah SKS

    Semester

    : Materi Teknik Elektro

    : TE

    : 2 SKS

    : 1

    2 Manfaat Mata Kuliah : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar

    dari Statistik

    3 Diskripsi Mata Kuliah : Kegiatan kuliah Statistik dilakukan secara

    berkesinambungan antara teori dan tugas

    yang diberikan

    4 Standar Kopetensi : Statistik diberikan secara terstruktur yang

    diselesaikan dalam satu semester dengan 2

    SKS

    5 Kopetensi Dasar : Mampu memahami teori-teori dasar dalam

    penerapan dan mempraktikan dalam tugas

    yang diberikan

    6 Strategi Perkuliahan : Menggunakan strategi Student Centred

    Learning (STL) dengan memberikan

    beberapa topik yang dibahas mahasiswa

    secara berkelompok ataupun perorangan

    7 Materi Pokok : Materi bahan-bahan yang dipergunakan

    pada pemberian kuliah dan tugas

    8 Buku Bacaan : Buku-buku yang berkaitan dengan materi

    bahan-bahan yang dipergunakan pada

    penyelesaian tugas dengan Statistik

    9 Tugas-tugas : Yang berkaitan dengan hubungan Statistik

    dan aplikasi pada penerapan Statistik

    10 Kreteria Penilaian : Penilaian berdasarkan kontrak perkuliahan

    dengan mahasiswa dengan bobot 60% nilai

    perkuliahan dan 40% nilai tugas-tugas

    11 Rancangan Acara

    Perkuliahan

    : Perkuliahan dilakukan secara menyeluruh

    sebanyak 16 kali pertemuan dengan 2 SKS

    teori dan tugas-tugas yang diserahkan pada

    minggu berikutnya

    Wakil Mahasiswa Bukit Jimbaran

    Pengampu

  • v

    SAP (Satuan Acara Perkuliahan)

    No Kompetensi Dasar Indikator Capaian Materi Pokok

    1 2 3 4

    1 Mendeskripsikan

    perspektif tentang

    Teori Statistik

    Setelah mengikuti

    perkuliahan ini,

    mahasiswa diharapkan

    dapat :

    1. Mengimplementasikan perspektif tentang

    Teori Statistik.

    2. Menganalisis Teori Statistik yang diberikan.

    1. Pengertian tentang Teori Statistik secara

    global. 2. Mampu

    memahami

    tentang teori

    Statistik yang

    diberikan.

    2 Mendeskripsikan

    perspektif tentang

    pengenalan dan

    penterapan dari

    ilmu Statistik.

    Setelah mengikuti

    perkuliahan ini,

    mahasiswa diharapkan

    dapat :

    1. Mengimlementasikan perspektif tentang pengenalan dan

    penterapan dari ilmu

    Statistik.

    2. Menganalisis pada pengenalan penterapan

    dari ilmu Statistik

    1. Pengertian tentang pengenalan dan

    penterapan dari

    ilmu Statistik 2. Mampu

    memahami

    dalam

    pengenalan dan

    penterapan dari

    ilmu Statistik.

    3 Mendeskripsikan

    perspektif tentang

    cara menganalisis

    data berdistribusi

    normal.

    Setelah mengikuti

    perkuliahan ini,

    mahasiswa diharapkan

    dapat :

    1. Mengimlementasikan perspektif tentang

    analisis data

    berdistribusi normal.

    2.Menganalisis tentang

    data berdistribusi

    normal.

    1. Pengertian tentang analisis

    data

    berdistribusi

    normal.

    2. Mampu memahami

    tentang analisis

    tentang data

    berdistribusi

    normal.

    4 Mendeskripsikan

    perspektif tentang

    Setelah mengikuti

    perkuliahan ini,

    1. Pengertian tentang Uji T -

  • vi

    Uji T - Paired mahasiswa diharapkan

    dapat :

    1. Mengimlementasikan perspektif tentang Uji

    T – Paired

    2. Menganalisis hasil dari Uji T - Paired

    Paired.

    2. Mampu memahami Uji

    T - Paired

    5 Mendeskripsikan

    perspektif tentang

    Rancangan Acak

    Lengkap.

    Setelah mengikuti

    perkuliahan ini,

    mahasiswa diharapkan

    dapat :

    1. Mengimlementasikan perspektif tentang

    Rancangan Acak

    Lengkap.

    2. Menganalisis tentang Rancangan Acak

    Lengkap.

    1. Pengertian tentang

    Rancangan

    Acak Lengkap.

    2. Mampu memahami

    Rancangan

    Acak Lengkap.

    6 Mendeskripsikan

    perspektif tentang

    Rancangan Acak

    Lengkap dengan

    sampel yang

    berbeda.

    Setelah mengikuti

    perkuliahan ini,

    mahasiswa diharapkan

    dapat :

    1. Mengimlementasikan perspektif tentang

    Rancangan Acak

    Lengkap dengan sampel yang berbeda.

    2. Menganalisis Rancangan Acak

    Lengkap dengan sampel yang berbeda.

    1. Pengertian Rancangan

    Acak Lengkap dengan sampel

    yang berbeda.

    2. Mampu memahami

    Rancangan

    Acak Lengkap dengan sampel

    yang berbeda.

  • vii

    DAFTAR ISI

    Lembar Judul ................................................................................. i

    HalamanPengesahan ...................................................................... ii

    Kata Pengantar ............................................................................... iii

    Kontrak Perkuliahan ...................................................................... iv

    SAP ................................................................................................ v

    DAFTAR ISI ................................................................................. vi

    MODUL 1 Teori Statistik ............................................................... 1

    MODUL 2 Mengenal dan Penterapan ........................................... 7

    MODUL 3 Menganalisis Tentang Data Berdistribusi Normal ...... 16

    MODUL 4 Uji T-Paired ................................................................. 19

    MODUL 5 Racangan Acak Lengkap .............................................. 27

    MODUL 6 Rancangan Acak Lengkap Dengan Sampel Yang

    Tidak Sama ..................................................................................... 33

    DAFTAR ACUAN ......................................................................... 38

  • viii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Kerangka Konsep ......................................................... 7

    Gambar 2. Diagram Batang ........................................................... 8

    Gambar 3. Diagram Lingkaran ...................................................... 8

    Gambar 4. Diagram Diagram Garis ............................................... 8

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Modul 2.

    Tabel 1 Deskriptif Data Karakteristik Subyek ..................... 11

    Modul 3.

    Tabel 1. Uji Normalitas Data ......................................................... 16

    Modul 4.

    Tabel 1. Uji Normalitas dua sampel berpasangan ........................... `21

    Tabel 2. Hasil uji T- Paired dua sampel berpasangan ..................... 21

    Tabel 3. Hasil Uji Wilcoxon Signed Samples Test .......................... 22

    Tabel 4. Uji Normalitas Dua Sampel Berpasangan ........................ 23

    Tabel 5. Hasil Analisis Paired Sample Test ................................... 23 Tabel 6. Hasil Uji Wilcoxon Signal Ranks Test Dua Sampel

    Berpasangan ............................................................................. 24

    Tabel 7. Hasil Paired Samples Test ................................................ 25

    Modul 5.

    Tabel 1. Hasil uji Normalitas ......................................................... 28

    Tabel 2. Hasil uji Independent-Samples T Test ............................. 29

    Tabel 3. Hasil uji Mann-Whitney ................................................. 29

    Tabel 4. Hasil uji Normalitas ........................................................ 30

    Tabel 5. Hasil uji Two Independent-Samples Tests ..................... 31

    Tabel 6. Hasil Descriptive Statistic ............................................... 31

    Tabel 7. Hasil uji Mann-Whitney .................................................. 31

    Mdul 6.

    Tabel 1. Tes Normalitas ................................................................ 34

    Tabel 2. Hasil uji Homogenitas .................................................... 34

    Tabel 3. Hasil uji Post Hoc .......................................................... 35

    Tabel 4. Antar Kelompok yang Memiliki Perbedaan .................. 35

    Tabel 5. Tes Normalitas ............................................................... 37

    Tabel 6. Hasil uji Kruskal Wallis ................................................ 37

  • 1

    MODUL I

    Teori Statistik

    1.1 STATISTIKA (STATISTICS):

    1. Ilmu dan atau seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan

    informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.

    2. Kumpulan angka-angka, grafik, gambar atau diagram tentang suatu keadaan tertentu. Contoh: statistik penduduk, statistik kelahiran, statistik kematian,

    statistik kesehatan, statistik pertanian, dll

    3. Sebuah konstanta atau angka yang diperoleh dari sampel atas dasar perhitungan matematis tertentu.

    1.2 STATISTIKA DESKRIPTIF 1 Bidang ilmu statistika yang mempelajari tata cara pengumpulan,

    penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan dari suatu penelitian.

    2 Meliputi: pengumpulan data, penyajian data, penentuan nilai-nilai statistik (mean, Standar deviasi, dsb) dan pembuatan gambar, diagram atau grafik

    1.3 Statistika Induktif atau Statistika Inferensial

    1. Bidang ilmu statistika yang mempelajari tata cara penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data (populasi) berdasarkan sebagian data (sampel)

    dari populasi tersebut.

    2. Meliputi: penentuan alat uji statistik yang tepat, perkiraan, peramalan, dan pengambilan keputusan

    1.4 STATISTIKA PARAMETRIK

    Statistika yang dipergunakan untuk data yang berskala interval dan rasio,

    sebaran data harus sama dan berdistribusi normal.

    1.5 STATISTIKA NONPARAMETRIK

    Statistika yang dipergunakan apabila kita mengabaikan sebaran normal,

    statistika untuk data kualitatif dan statistika yang bebas sebaran.

    1.6 PERANAN STATISTIKA

    Menyediakan tehnik/tatacara tentang:

    1 Pencatatan data secara eksak 2 Membantu agar bekerja dengan tata-pikir definitif dan sistematis 3 Menyajikan data agar ringkas dan mudah difahami 4 Memudahkan analisis data kuantitatif yang kompleks dan rumit 5 Penarikan kesimpulan atas data dari hasil penelitian

  • 2

    6 Meramalkan kecenderungan peristiwa yang akan terjadi 1.7 BIDANG STATISTIKA

    Pembidangan statistika dapat ditinjau dari segi pengolahan data, parameter yang

    digunakan, bidang penerapannya.

    1.8 SEGI PENGOLAHAN DATA

    Statistika diskriptif Statistika Induktif

    Bidang ilmu statistika yang

    mempelajari tatacara :

    1. Penyusunan dan penyajian data

    2. Agar mudah dibaca dan difahami

    3. Dalam bentuk distribusi frekuensi (tabel, grafik,

    ukuran pemusatan), angka

    indeks, time series, korelasi,

    regresi dan semacamnya.

    1. mempelajari tatacara penarikan kesimpulan

    keseluruhan (populasi)

    berdasarkan sebagian data

    (sampel)

    2. disebut pula statistika inferensi

    3. tujuannya untuk mendapat kesimpulan umum dari hasil

    penelitian

    4. dalam bentuk tehnik probabilitas, distribusi

    teoritis, sampling dan

    distribusi samplig, pendugaan

    populasi, uji hipotesis,

    analisis korelasi dan uji

    signifikansi, analisis regresi

    peramalan dan semacamnya.

    1.9 SEGI BENTUK PARAMETERNYA

    Stat. Parametrik : VS Stat. Non Parametrik :

    Statistik yang parameter dari

    populasinya mengikuti suatu

    distribusi tertentu, seperti :

    seperti distribusi normal dan

    memiliki varians yang

    homogin

    Statistik yang parameter dari populasinya

    tidak mengikuti suatu distribusi tertentu, se-

    perti: seperti distribusi normal, dan varians

    tidak perlu homogin

  • 3

    1.10 SEGI BIDANG PENERAPAN Dibedakan penerapannya seperti : statistik sosial, statistik pendidikan, statistik

    ekonomi, statistik perusahaan, statistik pertanian, statistik kesehatan, dan

    sebagainya.

    1.11 DATA 1. Statistik dapat digunakan manakala telah tersedia data sebagai bahan dasar

    perhitungan dan analisisnya. Data dalam konteks statistik adalah data

    kuantitatif.

    2 Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Data kualitatif yang berbentuk uraian diskriptif tidak dapat diolah secara statistik sebelum

    dikonversikan menjadi data kuantitatif berdasarkan skala tertentu dengan

    asumsi tertentu pula.

    3 Data (kuantitatif) adalah himpunan angka hasil pengamatan dan pengukuran sistematis pada sejumlah peristiwa / satuan analisis yang dipdapatkan secara

    langsung ataupun tidak langsung. Dengan demikian, berdasarkan sifatnya

    data dibedakan menjadi data kuantitatif dan data kualitatif.

    4 Kumpulan angka, fakta, fenomena atau keadaan atau lainnya yang merupakan hasil pengamatan, pengukuran,atau pencacahan dan sebagainya

    terhadap variabel dari suatu obyek kajian, yang berfungsi dapat

    membedakan objek yang satu dengan lainnya pada variabel yang sama.

    1.12 JENIS DATA 1 Data kualitatif, adalah data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka,

    seperti jumlah penjualan meningkat, harga barang sangat mahal.

    2 Data kuantitatif, adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka, seperti mahasiswa pascasarjana Unibraw 500 orang, rata-rata tarif angkota naik

    15%.

    1.13 DATA KUANTITATIF 1 Data kuantitatif Diskrit, adalah data yang satuannya selalu bulat dalam

    bilangan asli, tidak berbentuk pecahan, seperti jumlah perusahaan tekstil,

    banyaknya sepeda motor mahasiswa S1 di Unibraw 500.

    2 Data kuantitatif Kontinyu, adalah data yang satuannya dapat berupa bilangan bulat dan atau pecahan, seperti berat badan 50,2 kg; suhu 37

    0C.

    1.14 BERDASARKAN SUMBER 1 Data internal, adalah data yang menggambarkan keadaan dalam satu unit

    organisasi, seperti data tenaga kerja, data keuangan di suatu perusahaan.

    2 Data eksternal, adalah data yang menggambarkan keadaan di luar suatu unit organisasi, seperti penjualan perusahaan pesaing.

  • 4

    1.15 DASAR CARA MEMPEROLEH 1 Data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari obyeknya, misalnya

    harga saham di BEJ.

    2 Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi, seperti IHSG, data sensus ekonomi BPS

    1.16 DASAR WAKTU 1 Data berkala (Time-Series), adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke

    waktu untuk menggambarkan sesuatu kegiatan dari waktu ke waktu.

    Misalnya perkembangan penjualan 5 tahun terakhir.

    2 Data Cross-Section, adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan pada waktu yang bersangkutan.

    Misalnya harga saham menurut jenis perusahaan.

    1.17 KARAKTERISTIK DAN VARIABEL 1. Karakteristik

    adalah ciri-ciri yang dimiliki satuan pengamatan tertentu yang dapat

    memberikan informasi identitasnya dalam kaitan atau bandingan dengan

    satuan pengamatan yang lain ataupun obyek yang lain. Setiap satuan

    pengamatan pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik. Satu

    karakteristik merupakan satu dimensi dari satuan pengamatan. Satu dimensi

    dapat terdiri dari sejumlah variabel 2. Variabel

    a. adalah variasi nilai pada satu ciri atau aspek dari suatu karakteristik pada

    satuan pengamatan berdasarkan skala ukur tertentu (apakah skala

    nominal, ordinal, interval, atau rasio) yang dapat menjadi unsur pembeda

    dengan satuan pengamatan lain. Karakteristik atau sifat dari obyek kajian

    yang relevan dengan permasalahan penelitian.

    b. Bisa memberikan sekurang-kurangnya dua klasifikasi yang berbeda, atau

    c. Bisa memberikan sekurangkurangnya dua hasil pengukuran atau

    perhitungan yang berbeda.

    1.18 JENIS VARIABEL 1. Variabel kualitatif :

    a. Dengan Peringkat (ranking)

    b. Tanpa Peringkat

    2. Variabel Kuantitatif

  • 5

    1.19 VARIABEL KUALITATIF 1. Variabel yang bentuknya klasifikasi, kategori

    Tanpa peringkat Jenis kelamin: Laki-laki dan Perempuan

    Etnik: Sunda, Jawa, Gorontalo, Batak

    Dengan peringkat Kecantikan: Sangat cantik, Cantik, Biasa, Kurang

    cantik, Tidak cantik.

    Golongan PNS: IIIA, IIIB, IIIC, IIID

    2. Variabel kualitatif yang variasi atau kalsifikasinya hanya dua disebut variabel dikotomus

    3. Variabel yang variasinya atau klasifikasinya lebih dari dua disebut variabel polikotomus

    4. Variabel kuantitatif, adalah variabel yang bentuknya numerik (bilangan) variabel kuantitatif terdiri dari:

    a) Variabel kontinus, variabel yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan, misalnya, rentabilitas perusahaan 55% atau 55/100, perputaran

    aktiva 6,3.

    b) Variabel diskrit, variabel yang tidak dinyatakan dalam bentuk pecahan, misalnya banyaknya anak: 1, 2, 3

    1.20 VARIABEL BERDASARKAN SKALA PENGUKURAN Skala Pengukuran Variabel:

    1. Nominal 2. Ordinal 3. Interval 4. Rasio

    Ad 1. Skala Nominal - Skala nominal pada dasarnya bukan untuk mengukur, melainkan . - Bilangan atau angka digunakan untuk mewakili klasifikasi, kategori,

    dan sebagainya. Bilangan hanya berfungsi sebagai lambang untuk

    membedakan.

    - Simbol matematik yang digunakan adalah: = dan ≠

  • 6

    Ad 2. Skala Ordinal - Skala Ordinal digunakan untuk mengukur perbedaan kualitas atau kuantitas

    yang tidak dapat diketahui berapa unit selisihnya, tetapi diketahui

    perbedaannya bahwa yang satu lebih tinggi atau lebih rendah dari yang

    lainnya kualitas atau kuantitasnya

    - Bilangan berfungsi sebagai: (1) lambang untuk membedakan; dan (2) untuk memberikan peringkat (rank).

    - Simbol matematik yang digunakan: > dan

  • 7

    MODUL II

    MENGENAL DAN PENTERAPAN

    Tujuan :

    1. Mengenal SPSS

    2. Penterapan SPSS

    Teori + Kerangka konsep

    Alat Ilmu

    Probabilitas

    Gambar 1. Kerangka Konsep

    Kalau dijelaskan berdasarkan teori dan konsep sampai menimbulkan

    kesimpulan maka :

    1. Jika menemukan masalah harus dilakukan hipotesisi pada awalnya. 2. Dari Hipotesis dalam menganalisis harus ditemukan Metode dalam

    penyelesaian masalah yang sesuai dengan harapan.

    Masalah Hipotesa Metodologi

    Analissa Statistik

    Kesimpulan

    Kenyataan Harapan

    Teori

    Masalah baru

  • 8

    3. Setelah diketemukan metode dalam penyelesaian, selanjutnya dilakukan analisis dengan alat atau ilmu yang dinamakan statistik.

    4. Setelah dilakukan analisis dengan statistik didapatkan kemungkinan-kemungkinan (probabilitas).

    5. Kemudian diambil suatu kesimpulan. 6. Dari kesimpulan yang diambil apakah ada masalah baru, atau ada teori baru

    untuk membahas masalah baru yang didapat.

    7. Apakah ada harapan dan kenyataan yang timbul (6) 8. Akan ada Masalah baru yang akan dibahas kemudian.

    1.1 Pengertian

    Statistik :

    Statistik adalah suatu ilmu yang mempelajari, pengambilan, penyimpulan,

    pengolahan, interpretasi suatu data.

    Statistik secara garis besar dapat dibagi 2 yaitu :

    1. Statistik Deskriptip untuk mendeskripsikan data 2. Statistik Inferensial untuk pengambilan keputusan

    1. Statistik Deskriptif. Cara penyajian data : a. Tabel sudah diketahui b. Grafik / Diagram

    Ad.b. Grafik / Diagram : a. Batang b. Lingkaran c. Garis Gbr. 2 Frek. 9.1 3.2 9.3 3 9.4 Jumlah penduduk 1990 1995 2002 Gbr.1 Gbr.3

    40% 90%

    60%

    10

    170%

  • 9

    Ad.a. Tabel

    + Kecenderungan memusat

    - Mean ( rerata/rata-rata ) - Modus - Median

    + Kecenderungan Sebaran

    Variasi/varian ragam

    Standar deviasi / simpang baku

    Standar eror

    Range

    ataBanyaknyaD

    JumlahDataMean

    n

    X

    X

    n

    i

    i

    1

    Keterangan :

    X i = data ke i

    N = banyaknya data

    penjumlahan + Modus adalah data yang paling sering muncul

    Contoh :

    3,4,5,4,5,6,7,4,6,4,4

    Maka modus adalah = 4

    + Median adalah data ditengah-tengah, setelah di urut dari yang paling kecil

    sampai besar.

    Contoh :

    - Ganjil : 3,4,5,6,9,10,7,2,3,4,5

    Di urut : 2,3,3,4,4,5,5,6,7,9,10

    Maka median adalah= 5

    - Genap 2,3,3,4,4,5,5,6,7,9

    Maka median adalah = 2

    54 = 4,5

  • 10

    Rumus Median :

    2

    1nX ganjil

    nX =

    2

    )1(22

    nn XX

    genap

    Varian = S 2 = 1

    )(1

    2

    n

    XXn

    i

    i

    Populasi = 2 = 1

    )(1

    2

    n

    Xn

    j

    i

    Simpangan = i =

    XX i = Deviasi

    X j X 4 X 3

    X X 1 X 2 X 3

    3 1 4 2

    Standar deviasi 2S = S

    Contoh :

    Tentukan variasi dari data berikut :

    3,5,6,7,8,9,11

    77

    49

    7

    11987653X

    Varian =

    n

    i

    i

    n

    XS

    1

    2

    2

    1

    )7(

    = 6

    )711()79()78()77()76()75()73( 2222222

    = 76

    42

    6

    164101416

    6,27 S

  • 11

    jadi : 3,5,6,7,8,9,11

    S = 2,6

    S=S> 3 4,4 7 9,6 11

    - Standar eror = n

    S

    - Range = minmax XX

    2. Penyajian data

    Contoh :

    Tabel 1 Deskriptif data karakteristik subyek

    Variabel Rerata SD Min Max

    Umur

    Tinggi Badan

    Berat Badan

    35,4

    168,2

    65,0

    2,51

    5,20

    5,40

    30

    160

    49

    37

    175

    72

    3. Skala Pengukuran.

    1). Data Kualitatif (Katagorik)

    - Nominal intervalnya tidak bisa di urut atau jenis data yang hanya berupa label, jenis kelamin, jenis pekerjaan dll

    - Ordinal ada tingkatan tetapi tidak jelas batasnya (dapat di urut) seperti hurup kelulusan (A, B,C, D)

    2).Data Kuantitatif (Numerik)

    - Interval berupa interval yang jelas/tetap tetapi tidak mempunyai nol yang mutlak (hasil pengukuran tidak pernah nol).

    Contoh : Suhu ( RFC 000 ,, ) tubuh, diukur dengan :

    100 C0 212 F0 80 R0

    0 32 0

  • 12

    - Ratio sama dengan interval dan memiliki nilai nol mutlak (contoh : suhu udara).

    4. Skala Nominal dan Ordinal.

    - Uji statistik yang digunakan statistik parametrik, Jika datanya berdistribusi normal

    - Uji non parametrik, jika datanya tidak berdistribusi normal.

    5. Parametrik.

    Parametrik suatu ukuran standar pada populasi

    Populasi Ukuran Sampel

    2

    Parameter

    Mean

    Variansi

    Standar deviasi

    Koefisien

    X 2S

    S

    r

    Statistik

    Penyelesaian :

    - Untuk mencari reratanya dicoba dengan excel yaitu dengan ketik “ =AVERAGE Kurung buka (Block dari……sampai….) dan kurung tutup”.

    - Untuk mencari Standar deviasi dicoba dengan excel yaitu dengan ketik “=STDEV Kurung buka ( Block dari….sampai …) dan kurung tutup”.

    6. Interval Kepercayaan dan Tarap Kemaknaan.

    (Convidence Interval) (Signivicance level)

    Tarap Kemaknaan

    Tarap kemaknaan ( ) adalah suatu nilai yang berkaitan dengan peluang kesalahanTipe I, yaitu : = P ( kesalahan tipe I ), biasanya diambil nilai : - = 0,05 ( 5% ) - = 0,01 ( 1% ) Power penelitian = 1 - = 80% s/d 90%

    = 0,10 – 0,20 ( 10% - 20% )

  • 13

    = P ( Kesalahan tipe II )

    Kenyataan

    Benar Ho Salah

    Ditolak

    Kesalahan tipe I

    True

    Benar ( 1 - )

    Kekuatan Penelitian

    Ho

    Diterima True ( 1 - ) Benar

    Interval kepercayaan

    Kesalahan tipe II

    Hip. Penelitian

    Bertolak belakang

    Hip. Statistik ><

    = sama

    Ho

    H A

    Ho

    Titik kritis Hi

    Ho Ho ditolak

    Diterima 95%

    1

    0 025,02

    =2,5%

  • 14

    025,02

    =2,5%

    Keterangan :

    Ho : 10

    H 1 : 10

    7. Distribusi Normal

    Ada beberapa macam yaitu :

    a. Distribusi Normal = ( ), 2 .

    Sifat :

    1. Kurva berbentuk lonceng (bel)

    2. Modus = median = mean =

    3. Titik belok : ± r

    4. Luas daerah = 1 5. Asymtut dasar = sumbu X

    b. Distribusi Normal Standar : N (0,1).

    1

    0

    XZ N (0,1)

    c. Distribusi student-t ( Distribusi-t).

    = Uji-T

    Dengan rumus :

    t = S

    X 0

  • 15

    atau :

    t =

    nS

    X

  • 16

    MODUL III

    Menganalisis tentang data berdistribusi normal.

    3.1 Jenis dan ciri-ciri distribusi propabilitas atau distribusi teori

    - Jenis distribusi probabilitas adalah distribusi variabel diskrit dan distribusi

    probabilitas kontinus

    - Ciri-ciri distribusi binomial : penghitungan dengan prinsip dikotomi (gagal-

    sukses, hidup-mati)

    - Ciri-ciri distribusi poisson : penghitungan berpedoman pd tempat & waktu.

    - Ciri-ciri distribusi normal (Gaussian disstribution) : mean, median serta

    modus sama. Jika data dan distribusi sama maka tidak normal (tidak Fit).

    - Distrbusi F adalah distribusi dari ratio Varian dan dipergunakan untuk analisis

    varian.

    - Distribusi Chi-Square adalah merupakan satu rangkaian analisis yang dapat

    dipergunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel katagorik.

    3.2 Pengertian distribusi sampel adalah hasil dari perhitungan statistik dihitung

    dari sampel.

    - Standar Error atau standar kesalahan distribusi adalah kesalahan yang didapat

    dari perhitungan statistik.

    3.3 Penjelasan dari prinsip uji normalitas :

    - Data dimasukkan ke program SPSS 13.0

    - Klik analyze dan cari nonparametrik test dan klik uji K-S. Beri tanda

    tes distribusi (di bawah) : Normal dan Poisson.

    Contoh Data :

    Tabel 1. Uji Normalitas Data

    Subjek Value Subjek Value

    1 0.007 9.000 0.012

    2 0.030 10.000 0.006

    3 0.025 1.000 0.010

    4 0.008 12.000 0.032

    5 0.030 13.000 0.006

    6 0.038 14.000 0.009

    7 0.007 15.000 0.014

    8 0.005 16.000 0.011

    Uji data di atas apakah data itu berdistribusi normal atau tidak ?

    Uji :

    Data

    0.007

    0.030

  • 17

    0.025

    0.008

    0.030

    0.038

    0.007

    0.005

    0.012

    0.006

    0.010

    0.032

    0.006

    0.009

    0.014

    0.011

    Cara :

    1. Masukkan data ke dalam program SPSS, masukkan ke data view, 2. Klik variable view , 3. Pada variable view rubah nama sesuai nama data yang dimasukkan. Katakan

    dengan nama DATA,

    4. Rubah yang lain sesuai dengan keperluan. 5. Jika data kurang dari 30 maka di uji dengan : Analyze, Discriptive Statistic,

    explore, plots, ok.

    6. Jika data sama atau lebih dari 30 maka di uji dengan analyze, non parametric tests, sample K-S.

    Hasil :

    1. Hasil dengan (5) Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    DAT

    A .233 15 .027 .815 15 .006

    a Lilliefors Significance Correction

    Hasil ini dikatakan tidak normal, karena p

  • 18

    2. Uji dengan Nomer (6)

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    DATA

    N 15

    Normal

    Parameters(a,b)

    Mean .01593

    Std. Deviation .011542

    Most Extreme

    Differences

    Absolute .233

    Positive .233

    Negative -.172

    Kolmogorov-Smirnov Z .904

    Asymp. Sig. (2-tailed) .387

    3. a Test distribution is Normal. 4. b Calculated from data.

    Bedasarkan uji Normal dengan K-s hasil dikatakan normal p>0.904

  • 19

    MODUL 4

    4.1 Uji T - Paired :

    Dipergunakan sampel Pre Test, yang merupakan sampel dalam keadaan

    belum mengalami penelitian. Dan Post Test adalah sampel yang dipergunakan

    pada penelitian sebelum mengalami intervensi.

    Indicator :

    Penjelasan cara penulisan hipotesa perbedaan mean pada rancangan sama

    subyek adalah dengan uji Paired Samples Test dimana akan dianalisis

    perbedaan rerata kedua sampel.

    1. Penjelasan dari prinsip, asumsi dan langkah uji hipotesa perbedaan mean pada rancangan sama subyek yang atinya adalah :

    - Prinsip dari perbedaan mean pada rancangan sama subjek adalah guna mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kedua pasangan

    yang dibandingkan. Jika ya, maka kedua data dapat di analisis,

    - Asumsi dari perbedaan mean adalah dugaan adanya adanya perbedaan mean yang signifikan kedua pasangan agar penelitian dapat dilanjutkan. Jika

    dugaan adanya perbedaan mean yang signifikan ini benar maka penelitian

    dapat dilanjutkan, jika tidak benar maka penelitian tidak dapat dilanjutkan.

    Ho > Ho diterima, Ha ditolak

    Ho < Ho ditolak, Ha diterima

    - Langkah uji hipotesa perbedaan mean adalah : a. Pengetikan data melalui SPSS 13.0, b. Cari Analyze c. Ketik di Variable View nama data, d. Ketik di Data View data, e. Transform Compute Okey = Beda f. Analyze cari Compare Means selanjutnya Paired-Samples T Test, g. Nonparametric 2 Related Samples Wilcoxon Signed Ranks Tes. h. Selanjutnya OK

    2. Pengambilan kesimpulan uji hipotesis dari perbedaan mean pada penelitian rancangan sama subyek dengan mempergunakan paired T-Test adalah :

  • 20

    4.2 Hasil dan Analisis 1. Contoh Data :

    Data

    Pre Post Beda

    7.00 11.00 4.00

    6.00 14.00 8.00

    10.00 16.00 6.00

    16.00 17.00 1.00

    8.00 9.00 1.00

    13.00 15.00 2.00

    8.00 9.00 1.00

    14.00 17.00 3.00

    16.00 20.00 4.00

    11.00 12.00 1.00

    12.00 14.00 2.00

    13.00 15.00 2.00

    9.00 14.00 5.00

    10.00 15.00 5.00

    17.00 18.00 1.00

    8.00 15.00 7.00

    5.00 9.00 4.00

  • 21

    a. Uji Normalitas di Uji dengan Uji Parametrik

    Tabel 1. Uji Normalitas dua sampel berpasangan

    N Mean SD Z p

    Post 17 14.118 3.219 0.789 0.563

    Pre 17 10.765 3.649 0.941 0.941

    Beda 17 3.353 2.262 0.533 0.533

    Rerata dari Data Post dengan sampel sebanyak 14,118 dan rerata data Pre

    dengan jumlah sampel 17 adalah sebanyak 10,765. Pada uji Normalitas terlihat

    baik Post maupun Pre berdistribusi normal karena p > 0.05, untuk itu dilanjutkan

    dengan uji t-paired (tes Parametrik).

    b. Uji T-Paired

    Tabel 2. Hasil uji T- Paired dua sampel berpasangan

    Data Sampel (N) Mean SD

    Beda

    Mean t P

    Pre Test 17 10.765 3.649 -3.353 -6.111 0.000

    Post Test 17 14.118 3.219

    Dalam uji t-paired dapat disimpulkan bahwa :

    - Pada Pre Test memiliki mean sebesar 10,765 ± 3,649 dan

    - Pada Post Test memiliki mean sebesar 14,118 ± 3,219 - Kedua data memiliki perbedaan mean (selisih rerata) sebesar nilai 3,353

    - Perbedaan ini memiliki nilai sangat bermakna karena besar t = -6.111 dan p < 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Memiliki perbedaan

    antara Post dan Pre.

    - Jika Data tidak normal maka di tes dengan Wilcoxon Signed Ranks Test.

  • 22

    c. Uji Wilcoxon Signed Samples Test

    Tabel 3. Hasil Uji Wilcoxon Signed Samples Test

    Post Test - Pre Test

    Z -3.636

    Asymp. Sig. (2-tailed) 0.000

    Analisis hasil :

    Dari hasil uji Wilcoxon Signed Samples Test terlihat Z pada beda post dan

    Pre adalah sebesar – 3.636 yang terletak pada Convidence Interval dari uji

    T-Paired. Dan p < 0,05 (0,000) perbedaan ini bermakna.

    2. Conttoh 2

    Dat1 Dat2 Beda

    21.90 13.95 -7.95

    15.80 13.35 -2.45

    16.50 9.40 -7.10

    15.00 11.85 -3.15

    14.25 12.45 -1.80

    17.10 9.95 -7.15

    13.50 9.10 -4.40

    14.60 8.00 -6.60

    18.75 14.65 -4.10

    19.80 12.20 -7.60

    a. Uji Normalitas

    Dipergunakan sampel Pre Test, yang merupakan sampel dalam keadaan belum

    mengalami penelitian. Dan Post Test adalah sampel yang dipergunakan pada

    penelitian sebelum mengalami intervensi.

  • 23

    Tabel 4. Uji Normalitas Dua Sampel Berpasangan

    N Mean SD Z p

    Data1 10 16.72 2.687 0.455 0.986

    Data2 10 11.49 2.253 0.517 0.952

    Beda 10 -5.23 2.306 0.708 0.698

    Hasil uji normalitas dengan jumlah sampel 10 kedua data yaitu 16,72 dan 11,49

    dengan menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi normal.

    Tabel 5. Hasil Analisis Paired Sample Test

    Karena hasil tes kedua data1 dan Data2 memiliki data normal seharusnya di test

    dengan parametrik, tetapi pada kasus ini akan di tes dengan Uji Wilcoxon Signed

    Ranks Test (non parametrik).

    b. Membandingkan hasil tes T-Paired dan Wilcoxon Signal Ranks Test

    Pada T-Paired terlihat beda mean sebesar 5,230; t = 7,172 dan p < 0,05; berarti

    perbedaan ini memiliki perbedaan yang bermakna.

    Paired Differences

    t df

    Sig. (2-

    tailed) Mean

    Std.

    Deviati

    on

    Std.

    Error

    Mean

    95%

    Confidence

    Interval of

    the

    Difference

    Lowe

    r

    Uppe

    r

    Pai

    r 1

    Data1 –

    Data 2

    Data2

    5.230

    00

    2.3060

    5

    .7292

    4

    3.580

    35

    6.879

    65 7.172 9 .000

  • 24

    Tabel 6. Hasil uji Wilcoxon Signal Ranks Test dua sampel berpasangan

    Beda Sampel

    (N)

    Mean

    Rank

    Sum Of

    Ranks Z p

    Data2-data1

    10 Negatip

    Rank 5.500 55.000 -2.803 0,005

    0 Positip

    Rank

    0.000 0.000

    Dalam uji ini dapat disimpulkan bahwa kedua sampel memiliki perbedaan

    yang sangat bermakna karena besar Z = -2,803 dan p < 0,05 dengan demikian Ho

    ditolak dan Ha diterima. Dan Z berada diluar Convidence Interval.

    Tugas Untuk Didiskusikan :

    1. Beda antara two dependent sample dan two independent sample adalah :

    - Two Dependent sample adalah dua sampel tidak bebas, dimana kedua sampel boleh sama dan boleh tidak sama.

    - Two Independent sample adalah dua sampel bebas, yang dites dalam statistik untuk mendapatkan hasil. Kedua sampel boleh sama dan boleh tidak

    sama.

    2. Cara menentukan Convidence Interval beda mean dua sampel berpasangan adalah dengan uji t-paired, jika Ho berada diantara Convidence Interval

    maka Ho diterima.

  • 25

    Tabel 7. Hasil Paired Samples Test

    Paired Differences t df

    Sig.

    (2tailed)

    Mean

    Std.

    Deviation

    Std.

    Error

    Mean

    95%

    Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pair

    1

    Pre Test

    - Post

    Test

    -3.352 2.262 .549 -4.516 -2.190 -6.111 16 0.000

    Hasil selisih rerata didapatkan sebesar 3.352+2,262. Dari hasil tes diatas terlihat

    bahwa Ho tidak terlihat diantara hasil tes Convidence Interval maka Ho ditolak.

    Atau :

    LL CI

    Estimator

    CI = Estimator reliability coeff x SE

    UL

    3. Pengertian tingkat signifikansi atau kemaknaan adalah pengertian tingkat kesalahan yang diperbolehkan.

    4. Arti nilai p adalah hasil dari tingkat kesalahan pada sampel.

  • 26

    5. Prinsip hipotesa statistik dan cara pengambilan keputusan uji hipotesis beda mean dua sampel berpasangan

    - Hipotesis statistik adalah dapat dilakukan dengan uji statistik

    - Cara pengambilan keputusan uji hipotesis beda mean dua sampel berpasangan adalah :

    jika Ho = 0, tidak ada hubungan antara kedua sampel.

    Ha ≠ 0, ada hubungan antara kedua sampel.

  • 27

    Modul 5

    Rancangan Acak Lengkap :

    1. Penulisan hipotesa perbedaan mean pada rancangan acak lengkap :

    Jika Ho > maka Ho diterima, Jika Ho < maka Ho ditolak.

    2. Prinsip, asumsi dan langkah uji hipotesis perbedaan mean pada rancangan mean acak lengkap

    a. Prinsip perbedaan mean pada rancangan acak lengkap adalah untuk mengetahui beda mean pada kedua kelompok sampel rancangan acak

    lengkap.

    b. Asumsi adalah dugaan terjadinya kedua sampel homogen. c. Langkah uji hipotesa :

    - Buka SPSS

    - Klik analyze

    - Discriptive Statistic Explore plot okey

    - Klik analyze

    - Cari compare means

    - Klik Independent Samples T-Tes Okey

    - Klik analyze

    - Cari compare means

    - Klik Two Independent Samples T-Tes

    - Ok

    Kasus 5 (Exercise 7.3.3)

    Dalam kasus 5 (Exercise 7.3.3) dibahas tentang :

    Data

    Gr Subjek

    1 5289.00

    1 6209.00

    1 6054.00

    1 6665.00

    1 6343.00

    1 7699.00

    1 5678.00

    1 6954.00

    1 6916.00

    1 4770.00

    1 5979.00

    1 6305.00

  • 28

    1 6502.00

    1 6113.00

    1 6347.00

    1 5657.00

    2 9920.00

    2 8581.00

    2 9305.00

    2 10765.00

    2 8079.00

    2 9046.00

    2 7134.00

    2 8736.00

    2 10230.00

    2 7121.00

    2 8665.00

    2 5167.00

    2 8527.00

    2 7791.00

    2 8782.00

    2 6883.00

    a. Uji Normalitas

    Tabel 1. Hasil uji Normalitas

    Grup N Kolmogorov-

    Smirnov p Shapiro-Wilk p

    Statistik df Statistik df

    Lactating

    16 0.115 16 0.200 0.961 16 0.970

    Nonpregna

    nt and

    Nonlactatin

    g 16 0.155 16 0.200 0.967 16 0.782

  • 29

    Melihat dari hasil uji normalitas baik Kosmogorov-Smirnov maupun Shapiro-Wilk

    maka grup ini berdistribusi normal karena besar p > 0.05. Melihat dari hasil

    Levene”s Test nya ternyata F = 4,72 dan p = 0,038, ternyata subjeknya adalah

    homogen dan hasil tes dilihat pada Equal Variances Assumed.

    b. Uji Independent-Samples T Test

    Tabel 2. Hasil uji Independent-Samples T Test

    Group N Mean SD Beda

    Mean T p

    Lactating

    16

    6,217,50

    0 693,001

    -

    2203,250 -5.647 0.000 Nonpregnan

    t and

    Nonlactatin

    g

    16 8,420,75

    0

    1396,23

    7

    Kesimpulan :

    1. Kedua sampel memiliki masing-masing 16 sampel. 2. Group 1 memiliki rerata sebesar 6,217.500 ± 693.001 3. Group 2 memiliki rerata sebesar 8,420.750 ± 1396.237 4. Kedua Group memiliki beda mean sebesar -2203.250, t = - 5.647 dan p

    = 0.000 (p < 0.05), dengan demikian maka kedua group memiliki perbedaan

    yang signifikan.

    c. Uji Nonparametrik dengan Mann-Whitney Tabel 3. Hasil uji Mann-Whitney

    Subjek

    N Mean SD Z p

    32 7319.125 1559.2 -4.070 0,000

    Analisis Hasil :

    Rerata Mean = 7319.125 ± 1559.2; Z = -4.070 dan p = 0,000 (p

  • 30

    Kasus 6

    Dalam kasus 6 dibahas tentang :

    Pada tes ini mempergunakan 17 sampel yang dibagi dalam 2 group yaitu group

    1 dengan 7 sampel dan group 2 dengan 10 sampel. Sebelum melakukan pengetesan

    berikutnya, perlu dilakukan pengtesan normalitas dari grup.

    Data

    Gr Subjek

    1 70.00

    1 55.00

    1 65.00

    1 68.00

    1 73.00

    1 77.00

    1 67.00

    2 64.00

    2 25.00

    2 70.00

    2 35.00

    2 43.00

    2 49.00

    2 62.00

    2 56.00

    2 43.00

    2 66.00

    a. Uji Normalitas

    Tabel 4. Hasil uji Normalitas

    Grup N

    Kolmogorov-

    Smirnov p Shapiro-Wilk p

    Statistik df Statistik df

    Normal

    Subjek 7 0.197 7 0.200 0.949 7 0.720

    Asthmatic

    Subjek 10 0.166 10 0.200 0.947 10 0.634

    Melihat dari hasil uji normalitas baik Kosmogorov-Smirnov maupun Shapiro-

    Wilk maka grup ini berdistribusi normal karena besar P > 0.05; harus dites dengan

    parametrik. Tetapi perlu melihat hasil dari tes nonparametrik.

  • 31

    b. Pengujian dilakukan dengan Uji Two Independent-Samples Tests

    Tabel 5. Hasil uji Two Independent-Samples Tests

    Grop N Mean SD

    Levene's Test

    for Equality of

    Variances Beda

    Mean t p

    F Sig.

    Subjek

    Normal

    Subjek 7 67.857 6.939

    6.062 0.026 16.557 2.741 0.015 Asthmatic

    Subjek 10 51.300 6.939

    Analisis Hasil :

    Rerata dan SD didapat, data homogen (lihat Levene”s Test) dimana p>0,05.

    Beda mean = 16.557; t = 2.741 dan p = 0.015 (p

  • 32

    - K Independent Samples adalah variabel yang memiliki lebih dari dua kelompok

    sampel bebas.

    2. Cara menentukan Convidence Interval beda mean dua sampel adalah dengan

    cara Estimator ± reability coeff. X SE

    3. Prinsip, hipotesis statistik, cara pengambilan keputusan uji hipotesis beda

    mean dua sampel bebas adalah :

    jika Ho > 0.05 maka Ho diterima,

    jika Ho < 0.05 maka Ho ditolak.

    Jadi prinsipnya adalah ingin mengetahui apakah kedua sampel memiliki

    hubungan yang signifikan atau tidak.

  • 33

    MODUL 6

    Rancangan Acak Lengkap.

    1. Penulisan hipotesa perbedaan mean pada rancangan acak lengkap :

    a. Ho 321 b. Ha tidak semua kelompok reratanya sama

    2. Prinsip, asumsi dan langkah uji hipotesis perbedaan mean pada rancangan mean acak lengkap

    a. Prinsip perbedaan mean pada rancangan acak lengkap adalah untuk membandingkan rerata antara kelompok perlakuan.

    b. Asumsi adalah dugaan terjadinya kedua sampel homogen. c. Langkah uji hipotesa :

    - Buka SPSS 13.0

    1. Klik analyze

    - Descriptive Statistics Explore plot

    2. Klik analyze Compare Means One Way Anova Post Hoc (LSD-Tamhane)

    options

    3. Klik analyze

    - Cari Nonparametric Test

    - Cari K Independent Samples Test

    - Klik The Krusskal Wallis Test

    - Ok

    3. Pengambilan kesimpulan dari uji hipotesis perbedaan mean acak lengkap :

    Soal 1 :

    Kasus 7 (Exercise 8.2.5)

    Dalam kasus 7 (Exercise 8.2.5) dibahas tentang :

    1 8.80

    1 8.60

    1 8.10

    1 8.40

    1 8.80

    2 2.60

    2 2.60

    2 2.60

    3 2.60

    3 2.60

    3 2.60

  • 34

    4 2.60

    4 2.60

    4 2.60

    5 7.30

    5 5.30

    5 7.48

    6 7.86

    6 4.60

    6 6.45

    Hasil :

    Tabel 1. Tes Normalitas

    Kelompok Kolmogorov-Smrnov Shapiro-Wilk

    Statisic df P Statisic df p

    Variabel

    Bakteri

    Control 0.210 5 0.2 0.897 5 0.391

    Ofloxacin, 100 0.359 3 - 0.811 3 0.142

    Coprofloxacin,

    100 0.202 3 - 0.994 3 0.851

    Dari 6 kelompok yang di tes terlihat ada 3 kelompok memiliki sifat normal, hal

    ini sudah cukup untuk dapat dipergunakan pengetesan selanjutnya dengan

    parametrik.

    Tabel 2. Hasil uji Homogenitas

    Dosis N Mean SD Levene

    Statistic P1 F p2

    1 5 8.540 0.297

    5.927 0.004 41.190 0.000

    2 3 2.600 0.000

    3 3 2.600 0.000

    4 3 2.600 0.000

    5 3 6.693 1.210

    6 3 6.303 1.635

    Dilihat dari hasil tes homogenitas melalui Levene Statistic terlihat p = 0,004

    atau p < 0,05, ini berarti bahwa semua kelompok berbeda. Pengetesan dilanjutkan

    dengan tes ONE WAY ANOVA bersifat heterogen (Tamhane).

  • 35

    Tabel 3. Hasil uji Post Hoc

    Klp (i) Klp (j)

    Mean

    Difference SE p

    Tamhane

    Control Amoxillin,50 5.940* 0.1327

    0.000

    Control Erythromycin,50 5.940* 0.1327

    0.000

    Control Temafloxacin,50 5.940* 0.1327

    0.000

    Control Ofloxacin,100 1.847 0.7111

    0.836

    Control Ciprofloxacin,100 2.237 0.9532

    0.894

    Amoxillin,50 Erythromycin,50 0.000 0.0000 .

    Amoxillin,50 Temafloxacin,50 0.000 0.0000 .

    Amoxillin,50 Ofloxacin,100 -4.093 0.6986

    0.346

    Amoxillin,50 Ciprofloxacin,100 -3.703 0.9439

    0.600

    Erythromycin,50 Temafloxacin,50 0.000 0.0000 .

    Erythromycin,50 Ofloxacin,100 -4.093 0.6986

    0.346

    Erythromycin,50 Ciprofloxacin,100 -3.703 0.9439

    0.600

    Temafloxacin,50 Ofloxacin,100 -4.093 0.6986

    0.346

    Temafloxacin,50 Ciprofloxacin,100 -3.703 0.9439

    0.600

    Ofloxacin,100 Ciprofloxacin,100 0.390 1.1743

    1.000

    Kesimpulan :

    Dari hasil tes Post Hoc terlihat ada tiga kelompok yang memiliki perbedaan

    yang signifikan p = 0.000 (p < 0.05) , yaitu :

    Tabel 4. Antar Kelompok yang Memiliki Perbedaan

    No. Kelompok

    1 Control Amoxillin,50

    2 Control Erythromycin,50

    3 Control Temafloxacin,50

  • 36

    Hal ini berarti ada perubahan pada saat control diberikan Amoxillin,50,

    Erythromycin,50 dan Temafloxacin,50.

    Soal 2 :

    II. Uji K Independent-Samples

    Kasus 8

    Dalam kasus 8 dibahas tentang :

    Pengujian lebih dari dua kelompok atau lebih untuk mengetahui perbedaan

    meannya.

    1 46.00

    1 61.00

    1 51.00

    1 36.00

    1 51.00

    1 45.00

    1 54.00

    1 51.00

    1 69.00

    1 54.00

    1 51.00

    1 38.00

    1 64.00

    2 39.00

    2 44.00

    2 58.00

    2 29.00

    2 40.00

    2 48.00

    2 65.00

    2 41.00

    2 46.00

    3 36.00

    3 34.00

    3 41.00

    3 29.00

    3 31.00

    3 26.00

    3 33.00

  • 37

    Hasil :

    Tabel 5. Tes Normalitas

    Kelompok Kolmogorov-Smrnov Shapiro-Wilk

    Statisic df P Statisic df p

    Complain BI, Fatique 0.169 13 0.2 0.958 13 0.721

    BI, No Fatique 0.187 9 0.2 0.951 9 0.696

    Controls 0.122 7 0.2 0.990 7 0.993

    Dari hasil tes normalitas terlihat bahwa semua kelompok adalah normal, dengan

    demikian maka akan dites dengan parametrik. Tetapi akan dicoba dengan tes

    Nonparametrik (Uji K Independent-Samples ) Kruskal Wallis Test.

    Dilihat dari hasil Levene”s Test p=0,363; berarti tidak ada perbedaan antar

    kelompok (homogen). Jika dites dengan One Way Anova, Hasilnya dapat dilihat

    pada Equal Variances Assumed

    Tabel 6. Hasil uji Kruskal Wallis

    N Mean

    Std.

    Deviasi Chi-Square p

    Complain 29 45.207 11.521 1.980 0.159

    Kesimpulan :

    Dari hasil tes Kruskal Wallis semua kelompok tidak semua memiliki perbedaan

    dengan p = 0,159 atau p > 0,05.

    Tugas 4 untuk didiskusikan :

    1. K Independent Samples adalah cara pengetesan tiga atau lebih kelompok. 2. Cara menguji data normalitas adalah adalah dengan mempergunakan anayze,

    explore.

    3. Prinsip, hipotesis, cara pengambilan keputusan uji hipotesis beda k sampel bebas :

    - Prinsipnya adalah untuk melihat perbedaan rerata kelompok – kelompok yang ada.

    Hipotesisnya yaitu Ho 321 Ha tidak semua kelompok reratanya sama.

    - Cara pengambilan keputusan uji hipotesis adalah : jika Ho > 0.05 maka Ho diterima,

    Ho < 0.05 maka Ho ditolak.

  • 38

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Modul dari dr. Tangking Widarpa, 2009. 2. Tugas dari dr. Tangking Widarpa, 2009. 3. Mata Kuliah dari Drs. I Wayan Tunas, 2006. 4. Dayan, Anto, Pengantar Metode Statistik Jilid I, LP3ES, Jakarta, 1984 5. J.Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta, 2000 6. M.Iqbal Hasan. Statistic 1 (statistic deskriptif) 2. Bumi Aksara. Jakarta.2008 7. Martono, N. (2010). Statistik Sosial Teori dan Aplikasi Program SPSS.

    Yogyakarta: Gava Media.

    8. Murray R Spiegel, Statitika, Erlangga, Jakarta, edisi kedua, 1994 9. Nar Herryanto, Tuti Gantini. Pengantar Statistik Matematis. Yrama Widya.

    Bandung. 2009

    10. Nasoetion, Andi Hakim & Barizi, Metode Statistika, PT. Gramedia Jakarta, Jakarta, 1987

    11. Papoulis, A. Probability, Random Variables & Stochastic Processes. McGraw Hill. 1989

    12. Purwanto S.K., S. (2012). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta:

    13. Salemba Empat 14. R. E. Walpole, Myers. Probability & Statistic for Engineers & Scientists,

    Prentice Hall International 5rth edition, 1993

    15. R. Johnson, Miller & Freund’s, Probability & Statistics In Engineers, Printice Hall, 5th edition 1996

    16. Walpole, M. Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan Imuwan. ITB. 1986