57
PENYAKIT LAMBUNG MUKA RUMINANSIA drh. M. Arfan Lesmana, M.Sc. Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya

Penyakit Lambung Muka Ruminansia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

PowerPoint Presentation

PENYAKIT LAMBUNG MUKA RUMINANSIAdrh. M. Arfan Lesmana, M.Sc.Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya

Between animal and human medicine there is no dividing linenor should there be. The object is different but the experience obtained constitutes the basis of all medicine. Rudolf Virchow (18211902)

Penyakit lambung muka pada ruminansiaPENDAHULUANEvaluasi motilitas lambung depan ruminansiaSalah satu bagian dari pemeriksaan klinis pada ruminansiaDiferensiasi abnormalitas lambung muka menjadi sebab primer dan sekunderPengetahuan mengenai fisiologi dari motilitas reticulorumen dapat memperbaiki diagnosis, prognosis dan terapi

Motilitas retikulorumenPrimary or mixing cycleSecondary or eructation cycleRuminationEsophageal groove closure

RumenRetikulumOmasum

Arti penting dari kontraksiFrekuensi 60 siklus per jamSiklus 50 per jam pada saat ruminasiSiklus 105 per jam pada saat makan

Penentuan kekuatan kontraksi secara subjektifObservasi gerakan dari fossa paralumbar Keras atau tidaknya suara yang berkaitan dengan kontraksi rumen

Pemeriksaan dilakukan paling tidak selama 2 menit untuk penentuan frekuensi dari kontraksi

Pengaturan kontraksi primer ekstrinsik dari rumen2 sumber utama excitatory inputs:TensionChewing movements

Deteksi distensi retikulorumen oleh Low-threshold tension receptor (circular smooth muscle layer)

memberikan impuls afferent melalui N. Vagus

Gastric center (medulla oblongata)

Chewing movements (Buccal receptors) terstimulasi pada saat makan

N. Trigeminal

Gastric center (medulla oblongata)

Excitatory inputs yang lain: MilkingSuhu lingkungan dinginPenurunan pH abomasum

Penghambat input menuju gastric centerDemamEndotoxemiaNyeri Distensi dari lambung mukaRuminal volatile fatty acidsPenyakit abomasalKeseimbangan asam basa, ketidakseimbangan cairan dan glukosa darah

Penurunan kontraksi rumen

Penyebab umum penurunan atau hilangnya ruminasiReticulorumen hypomotility atau atonyDepresi CNSExcitement, pain atau keduanyaCairan isi rumen mengandung diet tinggi konsentratKelukaan mekanik pada reticulum (peritonitis)

Demam Penurunan motilitas rumen. Pyrogen mempengaruhi gastic centerEndotoksemia Hipomotilitas dan atony rumenNyeri Hipomotilitas dan atony rumen. nyeri mempengaruhi gastric center dan mempengaruhi N. symphathetic menstimulasi n. slancnic motoricDistensi lambung mukaDistensi yang moderate hingga berat menyebabkan penghambatan pada motilitas reticulorumen. High-threshold tension receptor terstimulasi ketika ada distensi dan tingginya konsentrasi volatile fatty acidRuminal volatile acidsRuminal atony dan penurunan motilitas lambung muka

Abomasal diseaseDistensi abomasal, abomasal volvulus, impaksio, dilatasi abomasum kanan abomasal tension receptor menurunkan pergerakan retikulorumen penurunan aliran ingesta

11

Pengaturan kontraksi primer intrinsik dari rumenTidak sepenuhnya dimengerti, tetapi calcium diperlukan untuk kontraksi otot polos

Treatment hipomotilitas lambung depanNeostigmineMetoclopramide

Mekanisme eruktasi pada ruminansiaLaju produksi gas 1-2 L per menit tergantung pada degradasi microbial dari ingestaKontraksi rumen sangat essensial untuk eruktasiMekanisme EruktasiReseptor pada kardia deteksi gas eruktasi

BloatReseptor pada kardia tertutup cairan atau busa kegagalan deteksi gas kardia tetap tertutup

Kejadian bloat Lateral recumbencyPeritonitis Abses atau massa mengganggu anatomi dari rumenObstruksi esophagusTetanus Milkfever Kerusakan N. Vagus

Rumen gastrointestinal dysfunctionAnoreksiaDropping regurgitated cudsDistensi abdomen (simetris/tidak simetris)Abdomen terlihat cekung atau kosongRumen terasa liat (adonan)Rumen atony/hipermotilitasNyeri perutFeses abnormal

PEMERIKSAAN KHUSUS SAL. PENCERNAAN SAPI

SEJARAHSTATUS SISTEMIK, HABITUS DAN APPETITEORAL CAVITY DAN ESOPHAGUSINSPEKSI ABDOMENPEMERIKSAAN CAIRAN RUMENPALPASI REKTALPEMERIKSAAN MAKROS FESESDETEKSI NYERI ABDOMEN

SejarahThe stage of pregnancy-lactation cycleDay since parturitionThe nature of dietThe speed of onsetDuration of illnessPrevious treatments used and the responseThe nature and volume feces

Systemic state, Habitus and AppetiteSystemic stateVital signs HR: 100-120/menit acuteDehidrasiMembran mukosa pucatHabitusRecumbencyIncrease in the rate and depth of respirations fluid or electrolyte disturbances/subacute painAppetiteIndikator: gerak rumenAnoreksia 3-5 hari burukKembalinya ruminasi setelah treatment baik

Oral cavity and EsophagusInspection and manual palpation Patency of the esophagus is determined by passage of a stomach tube

Inspection of the abdomenPeriksa contour/silhouette dari abdomenKurangi isi dari rumen dengan stomach tube apabila diperlukanPerkusi dan auskultasi deteksi fluid-splashing soundsPalpasi rektal deteksi abnormalitas berupa pembesaran yang jelasAbdominocentesis deteksi sifat dan jumlah cairan peritonealTrokarisasi pada area distensi berat yang berisi gas

Contour/silhouette dari abdomen

Pemeriksaan cairan rumenMenggunakan stomach tube atau rumenocentesisLokasi rumenocentesis ventrolateral dari abdomen, sejajar patella pada rusuk terakhir (jarum 16G panjang 12-15cm)Periksa pH dan warna, konsistensi, bau cairanCairan rumen berwarna milky-gray (grain overload) dan greenish-black (pembusukan)Konsistensi normal agak kental, bau aromaticpH normal 6,2-7,2Pemeriksaan mikroskopik terlihat aktivitas protozoa, minimal 7 protozoa dalam satu bidang pandangNormalnya mayoritas flora normal adalah gram negative

Palpasi rektal

Palpasi rektal (lanjutan)

Pemeriksaan makroskopik fesesJumlahPenurunan?peningkatan?normal 30-50kg/hari tiap 1,5-2 jam24 jam feses tidak ada obstruksi intestinal?paralytic ileus?peritonitis?

WarnaPedet minum susu emas/kekuningan; makan hay/rumput coklat pucatSapi dengan hijauan berwarna hijau dark olive-greenSapi dengan makanan hay brown-oliveSapi dengan ingesti banyak biji-bijian gray-olive Shining terlapisi mucusDark olive-green sampai black green peningkatan bile/empeduHemorrhagi merah segar sampai hitam

BauNormal tidak menyengatDiare berbau busuk inflamasi, pembusukanDiare tanpa bau busuk pericarditis?

KonsistensiPedet minum susu medium sampai padat seperti buburPasta displaced abomasum?

Deteksi nyeri abdomenGruntingLocal/diffuse peritonitisSevere pneumoniaSevere pneumonia emphysemaTraumatic reticulo peritonitisAbomasal ulcersIntestinal obstruction

Some common causes of physical and functional obstruction of the alimentary tract of cattle

Penyakit-penyakit non infeksius pada RuminansiaIndigesti sederhanaEtiologi: intake pakan berlebihan (biji-bijian, silase, indigestible roughage)Gejala: nafsu makan menurun, penurunan produksi susu, ruminasi berkurang, rumen biasanya penuh, kontraksi reticulorumen berkurang/tidak ada, tanda vital normal, kesembuhan spontan dalam 12-24 jamPatologi Klinik: tidak diperlukanDifferensial diagnosa: early parturient hipokalsemia, acetonemia, traumatic reticuloperitonitis, carbohydrat engorgement, left-side displacement of the abomasum, abomasal volvulus, indigesti vagus, phytobezoarsTreatment: tidak diperlukanPengendalian: feeding management dan pengawasan pakan yang tercerna

PATOGENESIS INDIGESTI SEDERHANA

Biji-bijian berlebihanLegume dan urea berlebihanPeningkatan pH rumenPenurunan pH rumenPerubahan pH rumen dan pembusukan proteinPenurunan motilitas rumen/atony

Terapi indigesti sederhanasembuh spontan: sedikit hay kualitas baik, air minum adlibitumruminatorik/: Magnesium hidroksida (antasida) 400 gram dilarutkan dalam 3,5 L air selama 3 hariParasimpatomimetik: Neostigmine, Metoclopramide, Epsom Salts (MgSO4)Acidifying agent dan Alkalinizing agent: Magnesium hidroksida (alkalinizing) dan Asam asetat/vinegar (acidifying)

Rumen Drinking pada pedetKegagalan esophageal groove closure aliran susu tidak langsung menuju abomasum

Faktor penyebabNeonatal diarrheaIrregular feeding timesLow quality milk replacerMilk or milk replacer fed at too cold temperatureTube feedingStressor: transportasi jauh

Gejala KlinisOff feedNyeri dan menendang flank, shifting from one foot to another, gigi gemeretak, vokalisasi, punggung melengkungDehidrasi (diare)Bloat Poor growthDepression Hair lossFeses seperti tanah liat

Efek rumen drinkingInflamasi dari jaringan yg melapisi lambung muka dan abomasumParakeratosis keratin pada sel epitel akibat tingginya VFAImpaired rumen motilityAtrophy vili intestinalLactic acidosisDepresi sistem imun

TerapiPerbaikan manajemenMembantu pedet belajar untuk minum milk replacerCairan elektrolitMengatasi penyebab penyakitPedet disapih

Acute carbohydrate engorgement of ruminants (ruminal lactic acidosis, rumen overload)Etiologi: ingesti jumlah banyak karbohidrat yang terfermentasi secara mendadak (highly digestible grain seperti cereal grains, corns, grapes, apples dll)Gejala: anoreksia, depresi, dehidrasi, ruminal stasis, diare profus dengan bau manis-asam, mengandung biji yang tidak tercerna, kelemahan, ataxia-recumbency, rumen atoni, fluid splashing sounds on ballottement, melanjut menjadi laminitis dan mycotic rumenitisPatologi klinik: rumen pH < 5, protozoa rumen tidak ada/tidak aktif, hemokonsentrasi, blood lactate increase,hipokalsemiaDifferensial diagnosa: indigesti sederhana, parturient hipokalsemia, mastitis perakut coliform, peritonitis diffuse akutTreatment: ruminal lavage/ruminotomy, perbaiki asam basa dengan agen alkalinizing secara peroral atau parenteral, fluid terapi, pemberian hay

Ruminal tympany (Bloat)Etiologi: ingesti hijuan yang menyebabkan bloat (legume), gangguan pada mekanisme eruktasi, sistem feedlot (tinggi konsentrat, rendah hijauan), hijauan penyebab bloating paling berbahaya yaitu hijauan yang akan mekar bunganya dan hijauan yang tertutup embun di pagi hari

Gejala klinis: distensi ringan hingga jelas pada abdomen kiri (tympanic), kasus berat distensi abdomen kanan, dyspnea, lidah dijulurkan, dengan stomach tube berisi busa frothy bloat, free gas bloat gas mudah dikeluarkan. Hewan dapat mati dalam beberapa jam.

Differensial diagnosa: mudah dibedakan dengan penyakit lain tetapi kegagalan eruktasi, obstruksi esophagus, chronic reticuloperitonitis, indigesti vagus dan tetanus menyebabkan bloat sekunder

Treatment: remove animals from bloating pasture, kasus berat ruminotomi, kasus tidak begitu berat menggunakan stomach tube atau trocar, agen antifoaming

Pengendalian: gunakan campuran hijauan-legume, forage supplement before grazing, antifoaming agent supplement (monensin), penggunaan TMR (Total Mixed Ration)

Traumatic reticuloperitonitisEtiologi: penetrasi reticulum oleh benda logam asing seperti paku, kawat yang teringesti dan masuk ke reticulumGejala klinis: anoreksia mendadak, penurunan produksi susu, demam ringan, ruminal stasis, nyeri lokal pada abdomen, kesembuhan mungkin terjadi atau melanjut menjadi peritonitis diffusaTreatment: antimicrobial, pemberian magnet reticulum, istirahat dalam kandang, ruminotomi jika terapi tidak berhasil atau pada sapi yang bernilai tinggiPengendalian: mencegah paparan benda asing pada pakan, feeding processing equipment dilengkapi dengan magnet

Indigesti vagusEtiologi: adhesi reticular (traumatic reticuloperitonitis) dan kegagalan aliran ingesta menuju reticulorumen dan abomasum, pada domba penyebab tidak diketahuiGejala klinis: pembesaran abdomen secara bertahap khususnya bagian kiri atas abdomen dan bilateral dari ventral abdomen, nafsu makan menurun, feses sedikit disertai partikel tidak terdigesti, rumen berbentuk huruf L, rumen atoni/hipermotilitas, dehidrasiDifferensial diagnosa: indigesti pada akhir kebuntingan, obstruksi dari orificium reticulo-omasal, abomasal impaction, phytobezoars, abomasal ulceration without melenaTreatment: terapi cairan dan elektrolit, rumen lavage, rumenotomy, drain reticular abscess, slaughterPengendalian: prevent traumatic reticuloperitonitis

Left displacement of abomasumEtiologi: distensi gas dan hipomotilitas dari abomasum berkaitan dengan feeding high level of concentrate to dairy cattle in late pregnancy. Sering terjadi antara melahirkan sampai 6 minggu postpartus. Risk factor: hipokalsemia dan ketosisGejala klinis: kurang nafsu makan, ketosis, penurunan produksi susu, abdomen lebih kecil dari normal, reticulo-rumen movement tidak terdeteksi, ping sounds pada fosa paralumbar kiri, komplikasi fatty liver dan abomasal ulcerDifferensial diagnosa: indigesti sederhana, ketosis, traumatic reticulo peritonitis, indigesti vagus, fat cow syndromeTreatment: open atau closed surgical techniques to replace abomasum and secure in normal posisitionPengendalian: hindari negative energy balance prepartum, avoid overconditioning of cows prepartum, provide optimal feedbunk management, maximize dry matter intake in late pregnancy

Right-side displacement of abomasum and abomasal volvulusEtiologi: abomasal atoni berkaitan dengan high-level grain feedingGejala klinis: kurang nafsu makan sampai anoreksia, depresi, tidak ada ruminasi, feses sedikit dan tidak normal, distensi abdomen kanan, fluid splashing sounds abdomen sebelah kanan. Abomasal volvulus: anoreksia, nyeri abdomen, tachycardia, tidak ada feses, fluid splashing sounds, dehidrasi berat, shock, abomasum teraba besar dan keras, angka kematian tinggiDifferensial diagnosis: LDA, indigesti vagus, impaksio abomasum, abomasal ulcer, caecal torsion, reticulo-peritonitis traumatica. Abomasal volvulus: intestinal obstruction, peritonitis akut. Pingsound pada abdomen kanan: caecal dilatation, intestinal obstruction, dilatasi descending colon dan rectum, pneumoperitoneumTreatment: pengecilan abomasum dengan jalan surgery, fluid terapi, oral fluid terapiPencegahan: mengikuti LDA

Dietary abomasal impactionEtiologi: ingestion of large quantities of low-quality roughage during cold winterGejala klinis: anoreksia, feses sedikit, distensi abdomen, kehilangan berat badan, vital signs normal, rumen full dan atoni, flank kanan bawah mebesar dan dapat dipalpasi abomasum dari dinding abdomen maupun lewat rektal, secara bertahap menjadi lemah dan recumbensiDifferensial diagnosa: impaksio abomasum yang disebabkan indigesti vagus, impaksio omasum, peritonitis diffuse, obstruksi intestinalTerapi: slaughter, dioctyl sodium sulfoccinate, abomasotomyPengendalian: penyediaan nutrient requirements for pregnant beef cattle during cold weather

Abomasal ulcerEtiologi: tidak diketahui, sekunder karena lymphoma, LDA dan penyakit viralGejala klinis: feses melena, pucat karena anemia, nyeri abdomen, acute local peritonitis karena perforasiDifferensial diagnosa: duodenal ulceration, acute and chronic reticuloperitonitis jika terjadi perforasi, RDATreatment: antasida, transfusi darah, kaolin dan pectin, surgical excisionPengendalian: tidak ada yang relevan

Intestinal obstructionEtiologi: physical obstruction karena intususepsi, volvulus, stragulasi, mesenteric torsionGejala klinis: nyeri abdomen, feses sedikit tidak ada, feses ada bercak darah, rumen stasis, distensi abdomen (kasus lanjut), distensi loops of intestine, dehidrasi dan toksemia menyebabkan shock dan rekumbensiDifferensial diagnosa: sapi dewasa: peritonitis, abomasal ulcer, RDA, volvulus abomasum, grain overload, dudodenal ileus, urethral obstruction. Pedet dibawah 2 bulan: abomasal dilatation, abomasal volvulus, perforated abomasal ulcer, intususepsi, torsion of root of mesentery, peritonitis, enteritis akutTreatment: surgicalPengendalian: tidak ada yang relevan