2
PENYAKIT POTENSI KLB / WABAH Ditulis oleh PDE Selasa, 14 Agustus 2012 15:49 Penyakit potensi KLB (Kejadian Luar Biasa) / Wabah a. Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).Penyakit DBD sering menimbulkan kepanikan di masyarakat, karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang hidup digenangan air bersih di sekitar rumah. Umumnya kasus ini mulai meningkat saat musim hujan. Tahun 2011 jumlah kasus yang dilaporkan dan dinyatakan positif sebanyak 199 kasus dan 4 meninggal 0rang., ( CFR: 2,0%). Dengan demikian dilihat dari indikator CFR, maka CFR Sambas sedikit di atas indikator nasional (<1%). Kasus DBD tersebar hampir merata di seluruh keamatan di Kabupaten Sambas, namun bila dibandingkan dengan tahun 2010 kasus Jumlah kasus DBDmengalami penurunan yang siknifikan dengan angka insiden DBD tahun 2010 39,3 per 100.000 penduduk. Dalam penanganan kasus DBD perlu melibatkan dan dukungan semua sektor, baik pemerintah, masyarakat maupun pihak swasta, dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk yaitu 3 M (menguras – mengubur - menutup tempat penampungan air). Upaya lain yaitu melakukan pemantauan rumah/bangunan bebas jentik serta melakukan pengenalan dini gejala DBD dan penanganannya di rumah.  b. Diare Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan, dimana sarana air bersih dan jamban yang tidak sehat serta perilaku manusia yang tidak sehat merupakan faktor dominan penyebab penyakit tersebut. Kasus diare dapat menyebabkan kematian terutama pada saat Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada tahun 2011 di Kabupaten Sambas terdapat 11.532 kasus dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2010. Persentase diare ditemukan dan ditangani tahun 2011 adalah sebesar 22,75%. Dengan demikian program penyehatan lingkungan dan kebersihan individu menjadi sangat penting untu mereduksi penyakit diare ini.penyakit diare dapat dikorelasikan dengan perbaikan hygiene sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari–hari serta melibatkan kader dalam tatalaksana diare karena dengan penanganan yang tepat dan cepat ditingkat rumah tangga, maka diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus dehidrasi berat yang dapat mengakibatkan kematian.  c. Filariasis (penyakit kaki gajah) Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit infeksi menahun (kronis) yang disebabkan oleh cacing mikrofilaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening yang dapat menimbulkan cacat menetap (seumur hidup) berupa pembesaran kaki, lengan dan alat Dokumen  www.sambas.go.id Phoca PDF

PENYAKIT POTENSI KLB / WABAH

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENYAKIT POTENSI KLB / WABAH

PENYAKIT POTENSI KLB / WABAH

Ditulis oleh PDE

Selasa, 14 Agustus 2012 15:49

Penyakit potensi KLB (Kejadian Luar Biasa) / Wabah

a. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih

menjadi masalah kesehatan masyarakat dan sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).Penyakit DBD

sering menimbulkan kepanikan di masyarakat, karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan

kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti

dan Aedes albopictus yang hidup digenangan air bersih di sekitar rumah. Umumnya kasus ini mulai meningkat

saat musim hujan.

Tahun 2011 jumlah kasus yang dilaporkan dan dinyatakan positif sebanyak 199 kasus dan 4 meninggal

0rang., ( CFR: 2,0%). Dengan demikian dilihat dari indikator CFR, maka CFR Sambas sedikit di atas indikator

nasional (<1%). Kasus DBD tersebar hampir merata di seluruh keamatan di Kabupaten Sambas, namun bila

dibandingkan dengan tahun 2010 kasus Jumlah kasus DBDmengalami penurunan yang siknifikan dengan angka

insiden DBD tahun 2010 39,3 per 100.000 penduduk.

Dalam penanganan kasus DBD perlu melibatkan dan dukungan semua sektor, baik pemerintah,

masyarakat maupun pihak swasta, dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk yaitu 3 M (menguras –

mengubur - menutup tempat penampungan air). Upaya lain yaitu melakukan pemantauan rumah/bangunan

bebas jentik serta melakukan pengenalan dini gejala DBD dan penanganannya di rumah.

 

b. Diare

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan, dimana sarana air bersih dan

jamban yang tidak sehat serta perilaku manusia yang tidak sehat merupakan faktor dominan penyebab penyakit

tersebut. Kasus diare dapat menyebabkan kematian terutama pada saat Kejadian Luar Biasa (KLB).

Pada tahun 2011 di Kabupaten Sambas terdapat 11.532 kasus dan mengalami peningkatan dibandingkan

dengan tahun 2010. Persentase diare ditemukan dan ditangani tahun 2011 adalah sebesar 22,75%. 

Dengan demikian program penyehatan lingkungan dan kebersihan individu menjadi sangat penting untu

mereduksi penyakit diare ini.penyakit diare dapat dikorelasikan dengan perbaikan hygiene sanitasi dan perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari–hari serta melibatkan kader dalam tatalaksana diare

karena dengan penanganan yang tepat dan cepat ditingkat rumah tangga, maka diharapkan dapat mencegah

terjadinya kasus dehidrasi berat yang dapat mengakibatkan kematian.

 c. Filariasis (penyakit kaki gajah)

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit infeksi menahun (kronis) yang disebabkan oleh cacing

mikrofilaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk yang menyerang saluran dan kelenjar getah

bening yang dapat menimbulkan cacat menetap (seumur hidup) berupa pembesaran kaki, lengan dan alat

Dokumen   www.sambas.go.id

Phoca PDF

Page 2: PENYAKIT POTENSI KLB / WABAH

PENYAKIT POTENSI KLB / WABAH

Ditulis oleh PDE

Selasa, 14 Agustus 2012 15:49

kelamin, sehingga dapat menimbulkan stigma sosial.

Di Indonesia kurang lebih 10 juta penduduk sudah terinfeksi penyakit ini dengan jumlah penderita kronis

(elephantiasis) kurang lebih 6.500 orang. Di Kabupaten Sambas jumlah penderita kronis filariasis berdasarkan

laporan terdapat 82 kasus yang tersebar di 16 kecamatan. Penderita terbanyak di Kecamatan Sejangkung

sebanyak 24 orang, Tekarang sebanyak 15 orang dan Sebawi sebanyak 17 orang. Angka kesakitan penyakit

filariasis tahun 2011 sebesar 16 per 100.000 penduduk.

Upaya pencegahan dan pemberantasan dilakukan dengan memutus rantai penularan dan mengobati

penderita untuk mencegah infeksi sekunder. Dalam upaya mencapai eradikasi Filariasis tahun 2020 (WHO),

diperlukan alat/sarana yang sensitif untuk penegakan diagnosis, sehingga penderita dapat ditemukan dalam

stadium dini dan tidak sampai menimbulkan kecacatan.

 

Dokumen   www.sambas.go.id

Phoca PDF