Upload
yenny-mardiaty
View
218
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jj
Citation preview
Jenis kelamin.
Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami fibromyalgia dibandingkan pria.
Perempuan memiliki sekitar tujuh kali lebih sedikit serotonin di otak. Selain itu, perubahan
biokimia dalam tubuh terkait dengan perubahan hormonal atau menopause dan rendahnya
hormon pertumbuhan berkontribusi terhadap terjadinya nyeri otot.
Faktor keturunan.
Risiko seseorang untuk mengalami fibromyalgia bisa meningkat jika ada anggota
keluarganya mengidap kondisi yang sama. Mutasi gen dapat meningkatkan rangsangan nyeri
Trauma fisik atau emosional,
misalnya mengalami cedera, menjalani operasi, mengidap infeksi virus, atau mengidap PTSD
(post-traumatic stress disorder) akibat kejadian traumatis. Mekanismenya belum diketahui.
Senyawa kimia dalam otak yang tidak seimbang,
seperti serotonin atau dopamin.
Rendahnya tingkat hormon serotonin, noradrenalin dan dopamin dapat menjadi faktor
penyebab karena hormon-hormon ini berperan dalam mengatur stres, nafsu makan, tidur,
suasana hati, perilaku dan memproses respon nyeri. Perubahan kadar hormon kortisoljuga
mempengaruhi karena hormon kortisol yang mana dilepaskan ketika tubuh berada di bawah
stress.
Kadar abnormal pada senyawa-senyawa dalam sistem saraf pusat.
Perubahan ini dapat menyebabkan reaksi sistem saraf pusat yang lebih sensitif terhadap
sinyal-sinyal rasa sakit sehingga dapat mempengaruhi dan merubah cara sistem saraf pusat
memproses pesan nyeri
Penyakit yang berhubungan dengan sendi, otot, dan tulang.
Misalnya lupus,rheumatoid arthritis, atau osteoarthritis.
Gangguan Tidur
Gangguan tidur dapat menyebabkan tingkat serotonin renndah sehingga mengakibatkan
sensitivitas nyeri meningkat.