Upload
ika-wulandari
View
135
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penyelenggaraan SKD-KLB
Citation preview
Penyelenggaraan SKD-KLB
Ika wulandari
(P07133114061)
Tri Endarwati Arum Sari
(P07133114081)
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini
Kejadian Luar Biasa
• Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular, keracunan makanan,
keracunan bahan berbahaya lainnya masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan jatuhnya korban
kesakitan dan kematian yang besar.
• Diare, campak dan demam berdarah dengue merupakan jenis
penyakit yang sering menimbulkan KLB di Indonesia.
Penanggulangan wabah/KLB penyakit menular diatur dalam :
• UU. No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
• PP No 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular
• Permenkes No. 560 tentang Jenis Penyakit Tertentu
Yang Dapat Menimbulkan Wabah.
• UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan
UU No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah
Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
Peringatan kewaspadaan dini KLB dan atau terjadinya peningkatan KLB pada daerah tertentu dibuat untuk jangka pendek (periode 3-6 bulan yang akan datang) dan disampaikan kepada semua unit terkait di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Propinsi, Departemen Kesehatan, sektor terkait dan anggota masyarakat, sehingga mendorong peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB di Unit Pelayanan Kesehatan dan program terkait serta peningkatan kewaspadaan masyarakat perorangan dan kelompok.
Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLB
a. Deteksi Dini Kondisi Rentan KLB .1). Identifikasi Kondisi Rentan KLB2). Pemantauan Wilayah Setempat Kondisi
Rentan KLB3). Penyelidikan Dugaan Kondisi Rentan
KLBb. Deteksi Dini KLB
(1). Identifikasi Kasus Berpotensi KLB(2). Pemantauan Wilayah Setempat
Penyakit Berpotensi KLB(3). Penyelidikan Dugaan KLB
Kesiapsiagaan Menghadapi KLB
(1). Kesiapsiagaan Sumber Daya Manusia.
(2). Kesiapsiagaan Sistem Konsultasi dan Referensi
(3). Kesiapsiagaan Sarana Penunjang dan Anggaran Biaya
(4). Kesiapsiagaan Strategi dan Tim Penanggulangan KLB
(5). Kesiapsiagaan Kerjasama Penanggulangan KLB Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat.
D. Advokasi dan asistensi penyelenggaraan SKD KLB
Depkes mengupayakan
1. dukungan kebijakan dan pembinaan untuk
menjaga kesinambungan penyelenggaraan SKD KLB
dengan kinerja yang tinggi.
2. Pengembangan teknologi SKD KLB dengan
melaksanakan penelitian dan pengembangan
teknologi diasnotik
3. Menyusun peraturan perundangan SKD KLB
secara nasional
4. Pengembangan dan atau peningkatan SKD
KLB darurat untuk menghadapi ancaman serangan
KLB penyakit tertentu
2. Peran dinas kesehatan Propinsi
A. Kajian epidemiologi ancaman KLB
Dinkes propinsi menyelenggarakan beberapa
kegiatan untuk penyakit berpotensi KLB :
1. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan
data
2. melakukan kajian epidemiologi terus menerus
secara sistematis
3. melaksanakan penyelidikan lebih luas
B. Peringatan kewaspadaan dini KLB dengan
melakukan :
1. memberikan informasi perkembangan penyakit
2. memberikan peringatan kewaspadaan KLB pada
program terkait di lingkungan Dinkes propinsi bila
teridentifikasi ancaman KLB
C. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
terhadap KLB dengan melakukan :
1. peningkatan surveilans dan penyelidikan
terhadap kondisi rentan dan dugaan KLB
2. mendorong kewaspadaan dan
kesiapsiagaan KLB serta pelaksanaan upaya
pencegahan KLB
3. melakukan penyiapan tim penyelidikan dan
penanggulangan serta cadangan obat dan
sarana penunjang
4. menjalin kemitraan lintas sekor terkait
D. Advokasi dan asistensi peyelenggaraan SKD
KLB dengan melakukan dan mengupayakan
dukungan politik, melaksanakan pembinaan,
dan menyusun peraturan pedoman SKD KLB
3. Peran kantor kesehatan pelabuhan
A. Kajian epidemiologi ancaman KLB
KKP menyelenggarakan kegiatan :
1. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dengan
bekerja sama dengan Dinkes kabupaten/kota dan propinsi
serta dengan antar negara
2. melakukan kajian epidemiologi terus menerus secara
sistematis
3. melaksanakan penyelidikan lebih luas
B. Peringatan kewaspadaan dini KLB dengan melakukan :
1. memberikan informasi perkembangan penyakit KLB
2. . memberikan peringatan kewaspadaan KLB pada Dinkes
kabupaten.kota, propinsi di lingkungan KKP bila
teridentifikasi ancaman KLB
3. memberikan informasi perkembangan penyakit
KLB dalam jangka panjang
C. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap
KLB dengan
1. peningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan
kondisi rentan KLB, dan dugaan adanya KLB
2. Melakukan penyiapan tim penyelidikan dan
penanggulangan serta cadangan obat dan sarana
penunjang
3. Menjalin kemitraan lintas sekor terkait
4. Peran dinas kesehatan kabupaten/kota
• A. Kajian epidemiologi ancaman KLB dengan menyelenggarakan :
1. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dengan
bekerja sama dengan Dinkes kabupaten/kota dan propinsi
serta dengan antar negara
2. melakukan kajian epidemiologi terus menerus secara
sistematis
3. melaksanakan penyelidikan lebih luas
B. Peringatan kewaspadaan dini KLB dengan melakukan :
1. menyebarluaskan informasi perkembangan penyakit KLB
kepada program terkait
2. memberikan peringatan kewaspadaan KLB pada Dinkes
kabupaten, kota, dan propinsi di lingkungan KKP bila
teridentifikasi ancaan KLB
3. memberikan informasi perkembangan penyakit KLB dalam
jangka panjang
C. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap
KLB dengan melakukan :
1. peningkatan surveilans dan penyelidikan terhadap
kondisi rentan dan untuk deteksi dini KLB
2. penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB
3. mendorong kewaspadaan dan kesiapsiagaan KLB serta
pelasanaan upaya pencegahan KLB
4. melakukan penyiapan tim penyelidikan dan
penanggulangan serta cadangan obat dan sarana
penunjang
5. menjalin kemitraan lintas sektor terkait
D. Advokasi dan asistensi peyelenggaraan SKD KLB dengan
melakukan dan mengupayakan dukungan politik,
melaksanakan pembinaan, dan menyusun peraturan
pedoman SKD KLB
E. Pengembangan SKD KLB darurat
5. Peran Puskesmas
A. . Kajian epidemiologi ancaman KLB dengan
menyelenggarakan :
1. melaksanakan pengumpulan dan
pengolahan data penyakit berpotensi KLB
dan kondisi rentan di Puskesmas
2. melakukan kajian epidemiologi terus
menerus secara sistematis3. melaksanakan penyelidikan lebih luas
B. Peringatan kewaspadaan dini KLB
apabila ancaman KLB teridentifikasi, puskesmas
memberikan peringatan kewaspadaan dini
kepada program terkait di lingkungan
puskesmas, rumah sakit, klinik dan masyarakat
C. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
terhadap KLB dengan melakukan :
1. peningkatan surveilans dan penyelidikan
terhadap kondisi rentan dan untuk deteksi dini
KLB
2. penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya
KLB
3. melaksanakan penyuluhan dan mendorong
kewaspadaan KLB
4. melakukan penyiapan tim penyelidikan dan
penanggulangan serta cadangan obat dan sarana
penunjang untuk kesiapsiagaan KLB
6. Peran rumah sakit
A. Kajian epidemiologi ancaman KLB dengan
menyelenggarakan :
1. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
kesakitan dan kematian penyakit KLB
2. melakukan kajian epidemiologi terus menerus
secara sistematis
3. Melakukan kajian kemampuan rumah sakit dalam
melaksanakan SKD KLB dan penanggulngan KLB
B. Peringatan kewaspadaan dini KLB
apabila ancaman KLB teridentifikasi, rumah sakit
memberikan peringatan kewaspadaan dini kepada
program terkait di lingkungan rumah sakit dan
melaporkan ke Dinkes kabupaten /kota
C. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
terhadap KLB dengan melakukan :
1. peningkatan surveilans untuk deteksi dini
KLB dengan pemantauan wilayah setempat
2. penyelidikan lebih luas terhadap dugaan
adanya KLB
3. melaksanakan penyuluhan kepada petugas
dan pengunjung RS
4. melakukan penyiapan tim penyelidikan dan
penanggulangan untuk kesiapsiagaan KLB
7. Peran LaboratoriumA. Kajian epidemiologi ancaman KLB dengan
menyelenggarakan :
1. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan
data hasil pemerisaan Laboratorium
2. melakukan kajian epidemiologi terus menerus
secara sistematis sehigga dapat
mengidentifikasikan ancaman KLB
B. Peringatan kewaspadaan dini KLB
apabila ancaman KLB teridentifikasi,
Laboratorium memberikan peringatan
kewaspadaan dini kepada program terkait di
lingkungan laboratorium dan melaporkan ke
Dinkes kabupaten /kota
C. Peningkatan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan terhadap KLB dengan
melakukan :
1. peningkatan surveilans untuk deteksi
dini KLB dengan pemantauan wilayah
setempat
2. penyelidikan lebih luas terhadap dugaan
adanya KLB dan mengadakan penyuluhan
3. melakukan penyiapan tim penyelidikan
dan penanggulangan untuk kesiapsiagaan
KLB
8. Peran Klinik
Kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB
dengan melakukan :
1. peningkatan kegiatan pemantauan
perkembangan penyakit berpotensi KLB
2. melaksanakan penyuluhan dan mendorong
kewaspadaan KLB
4. kesiapsiagaan KLB, terutama tenaga, obat-
obatan, laboratorium , dan tempat perawatan
9. Peran masyarakat
Kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB dengan
melakukan :
1. peningkatan kegiatan pemantauan perubahan kondisi rentan
KLB
2. . peningkatan kegiatan pemantauan perkembangan penyakit
berpotensi KLB
3. melaksanakan penyuluhan dan mendorong kewaspadaan KLB
4. kesiapsiagaan KLB, terutama identifikasi penderita,
pengenalan tata laksana kasus dan rujukan, serta upaya
pencegahan atau perbaikan kondisi rentan