Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI
DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA RUMAH SAKIT
DENGAN PENDEKATAN BE VISSTA PLANNING:
STUDI KASUS RUMAH SAKIT JATI RAHAYU
BEKASI
TESIS
ENTIN SUTINAH
14000627
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMPUTER
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
NUSA MANDIRI
JAKARTA
2014
ii
PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI
DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA RUMAH SAKIT
DENGAN PENDEKATAN BE VISSTA PLANNING:
STUDI KASUS RUMAH SAKIT JATI RAHAYU
BEKASI
TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Ilmu Komputer (M.Kom)
ENTIN SUTINAH
14000627
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMPUTER
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
NUSA MANDIRI
JAKARTA
2014
iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Entin Sutinah
NIM : 14000627
Program Studi : Magister Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : E-Business
Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang telah saya buat dengan judul:
Penyusunan Rencana Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi pada
Rumah Sakit dengan Pendekatan Be Vissta Planning: Studi Kasus Rumah Sakit
Jati Rahayu Bekasi ” adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang
kutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar dan tesis belum
pernah diterbitkan atau dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila
dikemudian hari ternyata saya memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak
lain yang mengklaim bahwa tesis yang telah saya buat adalah hasil karya milik
seseorang atau badan tertentu, saya bersedia diproses baik secara pidana maupun
perdata dan kelulusan saya dari Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri
dicabut/dibatalkan.
Jakarta, 11 Maret 2014
Yang menyatakan,
Entin Sutinah
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdullillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul tesis, yang penulis ambil sebagai
berikut “ Penyusunan Rencana Strategis Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi pada Rumah Sakit dengan Pendekatan Be Vissta Planning: Studi Kasus
Rumah Sakit Jati Rahayu Bekasi ”.
Tujuan penulisan tesis ini dibuat sebagai salah satu untuk mendapatkan gelar
Magister Ilmu Komputer (M.Kom) pada Program Pascasarjana Magister Ilmu
Komputer Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri
(STMIK Nusa Mandiri).
Tesis ini diambil berdasarkan hasil penelitian atau riset mengenai perencanaan
strategi SI/TI dengan pendekatan Be Vissta Planning yang penulis lakukan pada
Rumah Sakit Jati Rahayu Bekasi. Penulis juga lakukan mencari dan menganalisa
berbagai macam sumber referensi, baik dalam bentuk jurnal ilmiah, buku-buku
literatur, internet, dan lain-lan yang terkait dengan pembahasan pada tesis ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dukungan dari semua pihak
dalam pembuatan tesis ini, maka penulis tidak dapat menyelesaikan tesis ini tepat
pada waktunya. Untuk itu ijinkanlah penulis memberikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Dana Indra Sensuse, M.LIS,Ph.D. selaku pembimbing tesis yang
telah menyediakan waktu, pikiran dan tenaga dalam membimbing penulis
dalam menyelesaikan tesis ini.
2. Bapak H. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd selaku Ketua Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Kaman Nainggolan, MS selaku Direktur Program Pasca
Sarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Jakarta yang talah
memberikan kesempatan dan arahan kepada penulis untuk meyelesaikan
program pasca sarjana.
4. Ibu Ai Juariah selaku Manajer Umum dan Keuangan Rumah Sakit Jati Rahayu
vii
yang telah memberikan izin kepada penulis dan juga telah memberikan
banyak informasi yang tekait dengan penelitian yang dilakukan.
5. Ibu Lestari Limaningrum selaku Kepala HRD Rumah Sakit Jati Rahayu yang
telah banyak membantu penulis dalam memberikan informasi dan data yang
terkait dengan penelitian.
6. Bapak Marianto selaku Penanggung jawab Divisi IT Rumah Sakit Jati Rahayu
yang telah banyak membantu penulis dalam mendapatkan data dan informasi
yang terkait dengan penelitian.
7. Seluruh Staff Rumah Sakit Jati Rahayu yang telah banyak memberikan
dukungan kepada penulis.
8. Orang tua, Suami dan anak tercinta yang telah memberikan dukungan material
dan moral kepada penulis.
9. Seluruh staf pengajar (dosen) Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri yang
telah memberikan pelajaran yang berarti bagi penulis selama menempuh studi.
10. Seluruh staf dan karyawan Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri yang
telah melayani penulis dengan baik selama kuliah.
11. Seluruh teman-teman kuliah Pascasarjana Magister Ilmu Komputer Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk penulis sebutkan satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan tesis ini. Penulis menyadari bahwa penulisan
tesis ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah yang
penulis hasilkan untuk yang akan datang.
Akhir kata semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 11 Maret 2014
Penulis
viii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Entin Sutinah
NIM : 14000627
Program Studi : Magister Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : E-Business
Jenis Karya : Tesis
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk
memberikan ijin kepada pihak Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
Sekolah Tinggi Manajemen dan Komputer Nusa Mandiri (STMIK Nusa Mandiri)
Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalti-Free Right) atas
karya ilmiah kami yang berjudul : “Penyusunan Rencana Strategis Sistem
Informasi Dan Teknologi Informasi Pada Rumah Sakit dengan Pendekatan Be
Vissta Planning: Studi Kasus Rumah Sakit Jati Rahayu Bekasi” beserta perangkat
yang diperlukan (apabila ada).
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak STMIK Nusa Mandiri
berhak menyimpan, mengalih-media atau bentuk-kan, mengelolaannya dalam
pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan atau
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari kami selama tetap mencantumkan nama kami
sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak STMIK
Nusa Mandiri, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak
Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 11 Maret 2014
Yang menyatakan,
Entin Sutinah
ix
ABSTRAK
Nama : Entin Sutinah
NIM : 14000627
Program Studi : Magister Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : E-Businness
Judul : Penyusunan Rencana Strategis Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi pada Rumah Sakit dengan Pendekatan
Be Vissta Planning: Studi Kasus Rumah Sakit Jati Rahayu
Bekasi
Rumah Sakit Jati Rahayu merupakan penyedia layanan kesehatan kepada
masyarakat, namun ada beberapa permasalahan yang dirasakan seperti belum
adanya sistem informasi Poliklinik, sistem informasi rumah sakit yang digunakan
dari jasa pihak ketiga, kurangnya staf ahli di bidang IT metodologi yang
digunakan dirasa ada yang kurang yaitu tidak ada poin yang membahas mengenai
Visi dan Misi SI/TI padahal ini sangat diperlukan untuk membuat lanadasan
kebijakan SI/TI, serta teknik analisis kurang disebutkan, maka dari itu penulis
menambahakan kekurangan pada metodologi tersebut. Tujuan dari penelitian ini
yaitu membuat usulan penyusunan dan bentuk rencana startegi SI/TI pada Rumah
Sakit Jati Rahayu. Metodologi yang penulis gunakan yaitu Be Vissta Planning
dimana metodologi ini merupakan perpaduan dari empat metodologi diantanya
metodologi versi John Ward, James Wetherbe, James Martin, dan Edwin Tozer
serta dilengkapi tambahan modul dari metodologi versi lembaga konsultan Price
Waterhouse. Untuk memudahkan penelitian perlu adanya teknik analisis seperti
SWOT Analysis, Analisis Rantai Nilai (Value Chain Porter), CSF (Critical
Success Factor), Application Portofolio McFarlan Grid’s, Analisis Kompetitif
Porter (Porter’s Five Forces Competitive Model). Hasil dari penelitian ini berupa
cetak biru dari perencanaan startegi SI/TI pada Rumah Sakit Jati Rahayu
diantaranya daftar aplikasi yang dibutuhkan saat ini dan dimasa yang akan datang,
strategi manajemen SI/TI berupa penambahan subbagian pada bagian divisi TI
dengan ditambahkannya bagian aplikasi dan jaringan, infrastruktur jaringan
komputer dengan ditambahkannya komputer pada setiap poliklinik. Urutan
prioritas SI/TI berdasarkan analisa domain teknologi dan domain bisnis yaitu
sistem informasi poliklinik, sistem informasi manajemen ruang perawatan dan
sistem informasi kepegawaian. Dengan adanya perencanaan strategis SI/TI
diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi pada Rumah Sakit Jati
Rahayu.
Kata Kunci :
Perencanaan Strategis, SI/TI, Pendekatan, Be Vissta Planning.
x
ABSTRACT
Name : Entin Sutinah
NIM : 14000627
Study program : Master of Computer Science
Levels : Tier Two (S2)
Concentration : E-Businness
Title : Preparation of Strategic Planning for Information Systems
and Information Technology at the Hospital Be Vissta
Planning Approach: A Study Case in Jati Rahayu Hospital
Bekasi
Jati Rahayu Hospital is a provider of health services to the community , but there
are some problems such as the perceived lack of clinic information systems ,
hospital information systems are used on third-party services , lack of skilled staff
in the field of IT methodologies used there is less that is deemed not No point
discussing the vision and mission of the IS / IT when it is necessary to make policy
lanadasan iS / iT , and the lack of analytical techniques mentioned , and therefore
the author adding the flaws in the methodology. The purpose of this research is to
make the proposal preparation and plan strategy forms of IS / IT at Hospital Jati
Rahayu . Methodology the authors use the Vissta Be Planning where this
methodology is a combination of four methodologies methodology diantanya
version of John Ward , James Wetherbe , James Martin , and Edwin Tozer
additional modules and features of the methodology version consultancy Price
Waterhouse . To facilitate research need for analytical techniques such as SWOT
Analysis , Value Chain Analysis ( Porter's Value Chain ) , CSF ( Critical Success
Factor ) , McFarlan Grid 's Application Portfolio , Competitive Analysis Porter (
Porter's Five Competitive Forces Model ) . The results of this research is the blue
print of the planning strategy / IT at Hospital Jati Rahayu among the list of
applications that are needed today and in the future , strategic management of IS /
IT in the form of adding a subsection on the IT department with the addition of
part of the application and the network , computer network infrastructure with the
addition of a computer at every clinic . The order of priority of the IS / IT domain
analysis is based on technology and business domains that clinic information
systems , management information systems and ward personnel information
systems . With the strategic planning of IS / IT is expected to resolve problems
that occur in Jati Rahayu Hospital .
Keywords:
Strategic Planning, IS / IT, Approach, Be Vissta Planning.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL HALAMAN .......................................................... i
JUDUL ........................................................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS ......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
LEMBAR KONSULTASI .......................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN PESETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... viii
ABSTRAK .................................................................................................. ix
ABSTRACT .................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIR AN .............................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah .......................................................... 3
1.3. Rumusan Masalah Penelitian............................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian ............................................................... 4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ................................................. 4
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................... 6
2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................ 6
2.2. Tinjauan Studi ................................................................... 27
2.3. Tinjauan Organisasi/Obyek Penelitian................................ 32
BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................... 41
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............. ......... 49
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 142
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 144
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... 146
SURAT KETERANGAN RISET ................................................................ 147
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1. Hubungan antara strategi bisnis, strategi SI, dan strategi TI .. 9
Gambar II.2. Bagan Ringkasan Metodologi Price Waterhouse ................ 16
Gambar II.3. Bagan Ringkasan Fase Metodologi BVP ............................ 16
Gambar II.4. Value Chain ..................................................................... 23
Gambar II.5. Portfolio Application McFarlan Grid’S ................................ 25
Gambar II.6. Porter Five Forces ................................................................... 27
Gambar II.7. Transformasi Rumah Sakit Jati Rahayu ................................. 32
Gambar II.8. Struktur Organisasi Rumah Sakit Jati Rahayu ....................... 37
Gambar II.9. Kerangka Pikir Penelitian ...................................................... 40
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Jati Rahayu ....................... 54
Gambar IV.2. Ananlisis Value Chain Rumah Sakit Jati Rahayu .................. 62
Gambar IV.3. Skema Jaringan Komputer Rumah Sakit Jati Rahayu. ........... 88
Gambar IV.4. Analisis Five Forces Model ................................................... 93
Gambar IV.5. Arsitektur Integrasi SI secara keseluruhan ............................. 113
Gambar IV.6. Arsitektur jaringan komunikasi RS.Jati Rahayu usalan ......... 114
Gambar IV.7. Struktur organisasi Rumah Sakit Jati Rahayu usulan ............. 117
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1. Desain Metodologi BVP ........................................................... 17
Tabel II.2. Perbandingan Metodologi Perencanaan SI/TI........................... 18
Tabel II.3. Matrik Analisa SWOT............................................................... 20
Tabel II.4. Tinjauan Studi........................................................................... 31
Tabel II.5. Deskripsi Pekerjaan................................................................... 38
Tabel IV.1. Pemetaan Visi terhadap Misi .................................................... 51
Tabel IV.2. Pemetaan CSF terhadap Misi .................................................... 52
Tabel IV.3. Pemetaan CSF terhadap KPI ..................................................... 53
Tabel IV.4. Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian....... 55
Tabel IV.5. Matrix SWOT............................................................................ 61
Tabel IV. 6. Kebutuhan informasi bagian rawat jalan, UGD dan MC .......... 67
Tabel IV.7. Kebutuhan informasi bagian Rawat inap .................................. 68
Tabel IV.8. Kebutuhan informasi bagian Farmasi ..................................... 69
Tabel IV.9. Kebutuhan informasi bagian Radiologi .................................... 69
Tabel IV.10. Kebutuhan informasi bagian Laboratorium.............................. 70
Tabel IV.11. Kebutuhan informasi bagian Medical Record........................... 71
Tabel IV.12. Kebutuhan informasi bagian Gizi.............................................. 72
Tabel IV.13. Kebutuhan informasi bagian Logistik ....................................... 72
Tabel IV.14. Kebutuhan informasi bagian TU dan Kepegawaian ................. 73
Tabel IV.15. Kebutuhan informasi bagian Keuangan .................................... 74
Tabel IV.16. Kebutuhan informasi bagian Pusat Informasi ........................... 75
Tabel IV.17. Perangkat Keras yang ada di RS.Jati Rahayu ........................... 86
Tabel IV.18. Daftar Jumlah Komputer dan prinetr di RS.Jati Rahayu........... 87
Tabel IV.19. Spesifikasi Server di RS.Jati Rahayu ........................................ 87
Tabel IV.20. Portofolio aplikasi Rumah Sakit Jati Rahayu............................ 89
Tabel IV.21. SWOT SI/TI .............................................................................. 90
Tabel IV.22. Identifikasi masalah dan solusi bisnis organisasi ...................... 97
Tabel IV.23. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Rawat jalan ................... 99
Tabel IV.24. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Rawat inap .................... 100
Tabel IV.25. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Farmasi.......................... 101
Tabel IV.26. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Radiologi....................... 101
Tabel IV.27. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Laboratorium ................ 102
Tabel IV.28. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Medical Record............. 103
Tabel IV.29. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Gizi ............................... 103
Tabel IV.30. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Logistik ......................... 104
Tabel IV.31. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian TU dan Kepegwaian ..... 104
Tabel IV.32. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Bagian Keuangan .......... 105
Tabel IV.33. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Pusat Informasi ............. 106
Tabel IV.34. Alternatif pemenuhan kebutuhan SI.......................................... 107
Tabel IV.35. Analisis Kebutuhan masukan, proses dan keluaran Sistem
xiv
Informasi Kepegawaian............................................................. 109
Tabel IV.36. Analisis Kebutuhan masukan, proses dan keluaran Sistem
Informasi Poliklinik................................................................... 110
Tabel IV.37. Analisis Kebutuhan masukan, proses dan keluaran Sistem
Informasi manajemen ruang perawatan..................................... 111
Tabel IV.38. Pengembangan aplikasi ............................................................. 112
Tabel IV.39. Ringkasan Potensi Manfaat Sistem Informasi Kepegawaian ... 121
Tabel IV.40. Ringkasan Potensi Manfaat Sistem Informasi Poliklinik ......... 122
Tabel IV.41. Ringkasan Potensi Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Ruang Perawatan ....................................................................... 123
Tabel IV.42. Hasil kuesioner Nilai Strategis ................................................. 125
Tabel IV.43. Hasil kuesioner Nilai Stakeholder ............................................ 125
Tabel IV.44. Hasil kuesioner Nilai Resiko Strategi Kompetisi .................. 126
Tabel IV.45. Hasil kuesioner Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian ... 126
Tabel IV.46. Hasil kuesioner Rincian Resiko Implementasi TI ..................... 126
Tabel IV.47. Hasil seblum dikalikan dengan pembobotan ............................ 127
Tabel IV.48. Hasil setelah dikalikan pembobotan.......................................... 127
Tabel IV.49. Hasil kuesioner Nilai Strategis .................................................. 128
Tabel IV.50. Hasil kuesioner Nilai Stakeholder ............................................. 128
Tabel IV.51. Hasil kuesioner Nilai Resiko Strategi Kompetisi...................... 129
Tabel IV.52. Hasil kuesioner Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian ... 129
Tabel IV.53. Hasil kuesioner Rincian Resiko Implementasi TI ..................... 129
Tabel IV.54. Hasil seblum dikalikan dengan pembobotan............................. 130
Tabel IV.55. Hasil setelah dikalikan pembobotan.......................................... 130
Tabel IV.56. Hasil kuesioner Nilai Strategis .................................................. 131
Tabel IV.57. Hasil kuesioner Nilai Stakeholder ............................................. 131
Tabel IV.58. Hasil kuesioner Nilai Resiko Strategi Kompetisi ..................... 132
Tabel IV.59. Hasil kuesioner Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian ... 132
Tabel IV.60. Hasil kuesioner Rincian Resiko Implementasi ......................... 132
Tabel IV.61. Hasil seblum dikalikan dengan pembobotan............................. 133
Tabel IV.62. Hasil setelah dikalikan pembobotan ......................................... 133
Tabel IV.63. Mengelompokkan solusi strategis SI/TI.................................... 133
Tabel IV.64. Jadwal implementasi sistem informasi usulan........................... 137
Tabel IV.65. Jadwal implementasi investasi teknologi informasi medis........ 138
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Wawancara ............................................................. 148
Lampiran 2 Visi dan Misi Rumah Sakit Jati Rahayu .............................. 162
Lampiran 3 Tampilan Website Rumah Sakit Jati Rahayu ....................... 163
Lampiran 4 Jadwal Dokter ...................................................................... 164
Lampiran 5 Profil Penunjanag ................................................................ 165
Lampiran 6 Layanan Rawat Inap ............................................................ 166
Lampiran 7 Layanan Rawat Jalan ........................................................... 167
Lampiran 8 Daftar Perusahaan Pemasok ................................................ 169
Lampiran 9 Lembar Kuesioner ............................................................... 170
Lampiran 10 Spesifikasi komputer RS.Jati Rahayu ................................. 188
Lampiran 11 Lembar validasi hasl penelitian ........................................... 194
1 Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini peranan sistem informasi dan teknologi informasi sudah tidak
dapat dipungikiri lagi pemanfaatnya dan merupakan sumber daya utama bagi
suatu organisasi dalam meningkatkan daya saing terhadap para pesaingnya, maka
dari itu berbagai organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta berlomba
lomba untuk menerapakan sistem dan teknologi informasi agar dapat
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam melakukan proses bisnis organisasi
tersebut.
Penggunanaan sistem informasi dan teknologi informasi akan bermanfaat
apabila penggunannya disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan organisasi dengan
menetapkan strategi bisnis dan startegi sistem informasi serta didukung dengan
teknologi informasi, serta dibutuhkan suatu analisa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi terbentuknya suatu perencanaan strategi sistem informasi dan
teknologi informasi yang diselaraskan dengan strategi bisnis dari suatu organisasi.
“Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang
penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang digantungkan
kepadanya. Perkembangan jumlah rumah sakit di Indonesia, yang diikuti pula
dengan perkembangan pola penyakit, perkembangan teknologi kedokteran dan
kesehatan serta perkembangan harapan masyarakat terhadap pelayanan rumah
sakit sehingga dibutuhkannya suatu sistem yang baik yang dapat mengatur dan
mengelola segala sumber rumah sakit dengan sebaik-baiknya” (Aditama, 2003).
Rumah Sakit Jati Rahayu pada awalnya merupakan sebuah Apotik, lalu
berubah menjadi sebuah Klinik dan Rumah Bersalin, kemudian menjadi Rumah
Sakit Ibu dan Anak, dan saat ini Rumah Sakit Jati Rahayu telah memperoleh izin
untuk menjadi Rumah Sakit Umum. Visi Rumah Sakit Jati Rahayu adalah
“Menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan berkualitas,
terampil, ramah dan terjangkau“, dan Misinya yaitu :
1. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang profesional di
bidangnya
2
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2. Meningkatkan fasilitas rumah sakit
3. Melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis
Rumah Sakit Jati Rahayu memiliki moto ”S M A R T” (Senyum,
Menarik, Akrab, Ramah dan Tertib), saat ini Rumah Sakit Jati Rahayu telah
menggunakan beberapa sistem informasi dalam proses bisnisnya yaitu sistem
informasi pendaftaran pasien, baik pasien rawat inap maupun rawat jalan dimana
sistem informasi ini telah terhubung ke sistem informasi keuangan, sistem
informasi yang lainya yaitu sistem informasi apotik, laboratorium, radiologi, gizi,
logistik, rekam medis, kasir rawat jalan, rawat inap dan sistem informasi penata
rekening, akan tetapi penggunaan sistem informasi pada rumah sakit Jati Rahayu
masih belum optimal seperti belum menggunakan sistem informasi layanan
poliklinik yaitu sistem informasi yang menghubungkan antar poliklinik yang satu
dengan poliklinik yang lainya dan pencatatan rekam medis pada poliklinik masih
menggunkan cara manual, sistem informasi yang digunakan saat ini merupakan
sistem informasi yang didapat dari konsultan luar rumah sakit. Rumah Sakit Jati
Rahyu telah memiliki devisi TI namun divisi tersebut sifatnya hanya melakukan
pemeliharaan saja, tanpa membangun sistem informasi secara mandiri.
Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini
menyebabkan semakin banyak aspek kehidupan yang bergantung kepadanya.
rumah sakit dituntut harus mampu mengelola bagiamana rumah sakit memberikan
pelayanan kesehatan yang optimal terhadap para pasien, baik dari segi kegiatan
maupun dari segi sistem informasi dan teknologi informasi yang dapat
memudahkan pengolahan data serta memperoleh informasi yang dibutuhkan
dengan capat.
Metode yang digunakan dalam perencanaan strategis sistem informasi
dan teknologi informasi pada Rumah Sakit Jati Rahyu yaitu dengan pendekatan
Be Vissta Planning, dimana metode ini merupakan perpaduan tahapan kegiatan
dan perangkat yang digunakan dari empat metodologi yakni versi Jhon Ward,
James Wetherbe, James Martin dan Edwin Tozer, akan tetapi ada yang kurang
pada fase metode ini yaitu tidak adanya poin yang membahas mengenai Visi, Misi
SI/TI yang berguna untuk membuat landasan kebijakan SI/TI serta kurang
3
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
menyebutkan mengenai teknik penulisan yang digunakan maka dari itu penulis
menambahkan poin tersebut pada fase yang berkaitan. Fase yang digunakan pada
metodologi Be Vissta Planning yaitu :
1. Menelaah kebutuhan bisnis dan informasi
2. Menentukan target bagi SI/TI
3. Menentukan strategi SI/TI
4. Rencana implementasi
1.2.Identifikasi Masalah
Permasalahan yang ditemukan berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan di atas antara lain:
1. Belum adanya sistem informasi poliklinik yang saling terhubung antar
poliklinik yang satu dengan poliklinik yang lainya, sehingga pencatatan rekam
medis pada poliklinik masih menggunakan cara manual.
2. Sistem informasi yang diterapakan saat ini merupakan sistem informasi yang
dibeli dari pihak ketiga, dan belum membangun sistem informasi secara
mandiri.
3. Divisi IT yang ada sifatnya hanya memelihara sistem informasi yang dibeli.
4. Masih kurangnya sumber daya manusia yang ahli dibidang SI/TI.
5. Metode Be Vissta planning masih ada kekurangan yaitu tidak mencantumkan
poin visi, misi SI/TI oragnisasi, padahal itu sangat penting untuk membuat
landasan kebijakan SI/TI pada suatu oragniasai.
6. Metode Be Vissta Planning pada setiap fase kurang menyebutkan teknik
analisis yang digunakan.
1.3. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah yang dapat diambil dari permasalahan yang terjadi di
atas yaitu bagaimana rumusan penyusunan dan bentuk rencana strategis SI/TI
yang dapat mendukung pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat,
khususnya Rumah Sakit Jati Rahayu?
4
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis kondisi Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) yang ada
pada Rumah Sakit Jati Rahayu.
2. Membuat usulan penyusunan dan bentuk rencana strategis SI/TI yang mampu
menunjang kegiatan pelayanan kesehatan dan manajemen serta strategi bisnis
pada Rumah Sakit, baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Membuat usulan perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi
informasi dengan pendekatan be vissta planning, dengan tahapan analisis kondisi
internal dan eksternal rumah sakit, serta mencari sistem informasi atau apalikasi-
aplikasi yang masih dibutuhkan oleh Rumah Sakit Jati Rahayu.
1.6. Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan tesis ini terdiri dari beberapa bab yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi
permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup
penelitian serta sistematika penulisan dari tesis ini.
Bab II : Landasan/Kerangka Pemikiran
Bab ini membahas mengenai landasan terori yang berkaitan dengan
penelitian yaitu mencakup teori tentang perencanaan strategis sistem
informasi dan teknologi informasi, perbandingan beberapa metodologi
perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi, metode
analisis yang digunakan, tinjauan penelitian sebelumnya, menjelaskan
kondisi organisasi yang menajadi objek penelitian, dan kerangka pikir
penelitian.
Bab III: Metodologi Penelitian
Bab ini menjelaskan langkah-langkah metodologi perencanaan strategis
sistem informasi dan teknologi informasi yang digunakan dalam
5
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
penelitian yaitu metode be vissta planning, serta metodologi penelitian
lain yang dilakukan seperti wawancara, kuesioner dan studi pustaka.
Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai langkah penyusunan rencana strategis
sistem informasi dan teknologi informasi yang diusulkan serta bentuk
rencana strategi SI/TI yang dihasilkan, untuk digunakan sebagai solusi
yang tepat dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh suatu
organisasi yaitu Rumah Sakit Jati Rahayu.
Bab V: Penutup
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-
saran yang diajukan dalam perencanaan strategis sistem informasi dan
teknologi informasi pada Rumah Sakit Jati Rahayu.
31
6 Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
BAB II
LANDASAN/KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Perencanaan Strategi Sistem Informasi
1. Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan perpaduan yang terdiri dari orang-orang
hardware, software, jaringan komunikasi serta sumber daya data yang
dikumpulkan menjadi satu, untuk diproses guna menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi (O’Brien, 2006).
Menurut Loudon (2002) sistem informasi dapat difenisikan sebagai
kumpulan beberapa komponen yang saling terintegrasi untuk mengambil,
menyimpan, memproses dan mendistribusikan suatu informasi dalam mengambil
suatu keputusan, mengkoordinasikan pengendalian analisis serta menampilkannya
dalam suatu organisasi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua defenisi mengenai sistem
infromasi, sistem informasi dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa
komponen yang tediri dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, data
dan prosedur yang saling terintegrasi sehingga dapat diolah menjadi suatu
informasi yang berguna dalam mengambil suatu keputusan.
2. Perencanaan Strategis
Perencanaan Strategis (Strategic Planning) adalah proses merumuskan
dan melaksanakan keputusan tentang arah organisasi di masa depan ( Kerzner ,
2001 ).
Perencanaan Strategis adalah proses memutuskan program-program yang
akan diambil organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang dialokasikan
untuk masing-masing program selama beberapa tahun ke depan (Anthony and
Govindarajan, 2005).
Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua definisi di atas, perencanaan
strategis merupakan sebuah proses untuk merumuskan dan melaksanakan
7
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
keputusan oleh manajemen untuk mengembangkan usahanya dengan memutuskan
program-program yang akan diambil beberapa tahun kedapan.
3. Strategi Sistem Informasi
Strategi sistem informasi merupakan suatu strategi yang mendefiniskan
mengenai kebutuhan atau permintaan akan informasi dan sistem untuk
mendukung strategi bisnis organisasi secara keseluruhan (Ward and Peppard,
2002).
4. Perencanaan Strategi Sistem Informasi
Perencanaan strategis adalah proses merumuskan dan melaksanakan
keputusan tentang arah organisasi di masa depan. Proses ini sangat penting untuk
kelangsungan hidup setiap organisasi karena merupakan proses dimana organisasi
beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah, dan proses ini berlaku untuk
semua tingkatan manajemen dan semua jenis organisasi (Kerzner, 2001).
2.1.2. Perencanaan Strategi Teknologi Informasi
1. Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah salah satu peralatan yang dapat dipakai oleh
para manajer sehingga mereka dapat mengatasi segala macam perubahan yang
sedang atau telah terjadi (Loudon, 2004).
Teknologi informasi mengacu khusus pada teknologi yaitu hardware,
softaware dan jaringan telekomunikasi (Ward and Peppard, 2002).
Jadi teknologi informasi adalah suatu perlatan berupa peralatan teknologi
yang dibutuhkan oleh pihak yang memerlukan, dimana teknologi tersebut dapat
digunakan untuk memberikan hasil, mengkomunikasikan dan menyimpan suatu
informasi.
2. Strategi Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002) strategi teknologi informasi adalah
strategi yang berfokus pada penguraian visi tentang bagaimana memenuhi
permintaan dari organisasi akan informasi dan sistem dengan dukungan teknologi.
8
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2.1.3. Strategi Bisnis
Menurut Rangkuti (2006) “Strategi bisnis adalah strategi fungsional yang
berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran,
strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan
strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan dari suatu bisnis”.
Menurut Ward dan Peppard (2002) Strategi bisnis adalah seperangkat
tindakan yang saling terintegrasi yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan
peusahaan untuk menghadapi pesaing. Pada dasarnya terdapat tiga proses yang
saling terkait dan berkontribusi dalam pembentukan strategi yaitu:
1. Berpikir kreatif, wawasan kewirausahaan merupakan strategis agar perusahaan
bisa berkembang
2. Perencanaan strategis yang sistematis, analisis yang komprehensif untuk
mengembangkan perusahaan
3. Pengambilan keputusan yang efektif untuk menghadapi ancaman dan dan
memanfaatkan peluang yang ada.
2.1.4. Hubungan Antara Strategi Bisnis, Strategi Sistem Informasi, Strategi
Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002) dalam membuat suatu strategic
application tidak boleh hanya berfokus pada analisis terhadap teknologi saja, akan
tetapi jalur yang efektif untuk menghasilkan keuntungan dari SI/TI adalah dengan
mengkonsentrasikan pada pemikiran tentang bisnis, yaitu dengan menganalisa
masalah bisnis yang ada beserta perubahan lingkungannya, serta menyadari
bahwa SI/TI adalah hanya sebagai solusi yang ditawarkan saja. Hubungan antara
strategi bisnis, strategi SI, dan strategi TI dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
9
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Keputusan Bisnis
Tujuan dan Arahan
Perubahan
Berdasarkan Bisnis
Berorientasi pada Permintaan
Fokus pada aplikasi
Berdasarkan Aktivitas
Berorientasi pada pemenuhan
Fokus pada Teknologi
SI/TI
Industri, Bisnis dan dan dampak
Organisasi potenisal
Strategi Bisnis
Strateg SI
Strategi TI
Pendukung bisnis Arahan untuk bisnis
Kebutuhan dan perioritas
Bagaimana hal itu
dapat disampaikan
Apa yang
dibutuhkan
Kemana binis
diarahkan
dan mengapa
Infrastruktur dan Layanan
Sumber : (Ward & Peppard 2002)
Gambar II.1 Hubungan antara strategi bisnis, strategi SI, dan strategi TI
2.1.5. Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi
merupakan proses identifikasi portfolio aplikasi sistem informasi berbasis
komputer (SIBK) yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana
bisnis untuk merealisasikan tujuan bisnisnya.
Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja
bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis.
Selain itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai alat, teknik, dan
kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan
strategi bisnis, bahkan digunakan untuk mencari kesempatan baru melalui
penerapan teknologi yang inovatif (Ward dan Peppard, 2002).
10
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2.1.6. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI
Penggunaan metodologi dalam suatu perencanaan strategis SI/TI sangat
penting, karena metodologi merupakan kumpulan dari sutu teknik atau cara
analisis dalam memproses suatu kegiatan. tujuan penggunaan metodolgi dalam
perencanaan startegi SI/TI untuk meminimalisir kesalahan dan resiko kegagalan
serta memastikan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan serta
menekankan kepada proses dan sasaran yang ditentukan.
Ada beberapa perbandingan metodologi perencanaan strategis yang akan
dibahas sebagai dasar untuk menentukan metodologi yang akan digunakan dalam
penelitian ini. berikut ini adalah bahasan tentang perbandingan metodologi
perencanaan strategis SI/TI menurut menurut Tozer, Ward dan Peppard,
Wetherbe, James Martin, Price Waterhouse, serta metodologi Be Vissta
Planning. Berikut pembahasan perbandingan metodologi perencanaan SI/TI.
1. Metodologi Menurut Tozer (1996)
Tahapan perencanaan strategis SI/TI versi tozer terdapat beberapa fase
berikut penjelasan mengenai fase-fase tersebut:
a. Fase 0 - menentukan konteks dan ruang lingkup.
Tujuan dari fase ini adalah mendapatkan batasan, waktu, kontrol,
penyelarasan terminologi, komitmen manajemen, dan harapan dari sistem.
Keluaran yang dihasikan pada fase ini berupa analisis konteks, batasan,
identifikasi pendahuluan, tim kerja, program, dan jadwal wawancara
pendahuluan.
b. Fase 1 - menentukan informasi mengenai bisnis dan kebutuhan yang
mendukungnya. Tujuan dari fase ini untuk mencari dasar membuat
strategi, berupa rencana ke depan dalam bentuk rencana bisnis, informasi
dan pendukung lainnya. Fase ini dibagi menjadi dua kegiatan yaitu:
1) Mempersiapkan pengumpulan informasi.
2) Menentukan informasi bisnis dan pendukungnya.
c. Fase 2 - mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan saat ini dan
mengidentifikasi pilihan solusi. Pada fase ini terdapat tiga kegiatan yaitu:
1) Mengevaluasi aplikasi dan kondisi teknis saat ini.
11
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2) Membangun arsitektur informasi.
3) Membuat pilihan awal untuk solusi strategis.
d. Fase 3 - menentukan solusi strategi.
Pada fase ini terdapat empat kegiatan yaitu:
1) Mengidentifikasi dan memulai kegiatan yang mendesak
2) Menentukan solusi aplikasi dan database.
3) Mengevaluasi kondisi teknologi informasi.
4) Mengembangkan kasus bisnis.
e. Fase 4 - menyiapkan dan melakukan rencana implementasi.
Tujuan dari fase ini adalah untuk menyelesaikan dan melaksanakan
perencanaan strategis SI/TI, dimana terdapat beberapa kegiatan
diantaranya:
1) Merencanakan teknis proyek aplikasi dan database.
2) Mempersiapkan rencana pengembangan SDM dan Organisasi.
3) Menyusun dan menyeimbangkan kasus-kasus bisnis dengan semua
4) Menampilkan rencana dan mengatur implementasinya.
2. Metodologi Ward & Peppard (2002)
Tahapan dalam menyusun perencanaan strategi sistem informasi menurut
versi Word and Peppard, yaitu:
a. Analisis lingkungan bisnis internal
Tahap ini mengidentifikasikan aspek internal untuk mengetahui kondisi
terkini organisasi serta strategis. Hal-hal yang berkaitan yakni:
1) Visi, misi, strategs bisnis perusahaan
2) Analisa Porter (Five Forces Analisys)
3) Analisa SWOT
4) Analisa CSF (Critical Success Factor Analizy)
5) Analisa Rantai Nilai (Value Chain Analisys)
b. Analisa lingkungan bisnis Eksternal
Tahap ini adalah dengan melakukan analisa terhadap faktor-faktor di luar
perusahaan yang dapat mempengaruhi strategi perusahaan, yaitu dengan
12
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
mengidentifikasi aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek
teknologi (analisa PEST).
c. Analisa lingkungan SI/TI Internal
Tahap ini adalah menganalisa kondisi SI/TI yang mendukung kegiatan
operasional perusahaan yaitu:
1) Struktur Organisasi SI/TI dan sumber daya
2) Portofolio aplikasi sekarang
3) Analisa proses bisnis
4) Infrastruktur SI/TI (Hardware, Software, Network)
d. Analisa lingkungan SI/TI Eksternal
Tahap ini mengidentifikasi perkembangan teknologi SI/TI terkini dan
trend kedepan. Adapun hasil analisanya adalah:
1) Trend teknologi SI/TI
2) Teknologi yang sedang dipakai oleh pelanggan, pemasok dan pesaing
3) Peluang dan kemungkinan penggunaan teknologi untuk keunggulan
dimasa mendatang
e. Rekomendasi Strategi
Tahap ini adalah mengidentifikasikan suatu rekomendasi rencana strategi
dengan hasil analisa, yakni:
1) Portofolio aplikasi dimasa mendatang
2) Infrastruktur SI/TI untuk menunjang portofolio aplikasi mendatang
3) Kebijakan manajemen SI/TI (sumberdaya, infrastruktur, eamanan)
3. Metodologi Watherbe (1999)
Perencanaan strategi SI/TI dalam metodologi ini menurut Turban (1999)
lebih menekankan kepada sisi teknologi dan kegiatan perencanaan strategi SI/TI.
Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini :
a. Perencanaan Strategis IT
Pada kegiatan ini menggantikan rencana secara keseluruhan organisasi
dengan rencana TI. yaitu dengan cara mengidentifikasikan portofolio
terhadap aplikasi yang membantu bisnis dan melakukan identifikasi
aplikasi SI/TI diharapkan dapat meningkatkan keunggulan bersaing.
13
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
b. Analisis Kebutuhan Informasi
Aktifitas dalam melaksanakan penganalisaan suatu permasalahan yang
berfungsi untuk mencari secara detail kebutuhan terhadap informasi yang
dibutuhkan oleh organisasi secara keseluruhan dapat dilkukan di tahap ini.
c. Alokasi Sumber Daya SI/TI
Proses alokasi sumber daya SI/TI, merupakan aktifitas perencanaan dalam
mengembangkan perangkat lunak (software), perangkat keras(hardware),
komunikasi data, fasilitas, personil, dan aspek keuangan.
d. Perencanaan Proyek
Proses pengimplementasian terhadap perencanaan proyek meliputi
aktifitas pengembangan sistem sesuai kerangka kerja yang direncanakan,
dijadwalkan, dan dikontrol.
4. Metodologi James Martin(1999)
Perencanaan strategi sistem informasi menurut James Martin mempunyai
dua tahapan, yaitu tahap analisis dan tahap perancangan. Pada tahap Analisis,
terdapat beberapa proses yang dilakukan dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Tinjauan Model Perusahaan
Proses yang dilakukan adalah memetakan hirarki fungsi bisnis terhadap
unit organisasi, lokasi, dan entitas data yang digunakan. Keluaran dari
proses ini adalah dokumen yang berisi sejarah, visi, misi, struktur, tugas,
dan tanggung jawab dari bagian-bagian organisasi, lokasi organisasi,
analisa fungsi bisnis dan entitas data organisasi.
b. Analisis Strategi Bisnis
Proses yang dilakukan adalah menganalisis cara bersaing organisasi dalam
berbisnis dan menempatkan dirinya terhadap kompetitor. Keluaran dari
proses ini adalah matriks analisis: fungsi bisnis vs unit organisasi, fungsi
bisnis vs subjek data, dan unit organisasi vs subjek data.
c. Analisis Sasaran dan Masalah
Proses yang dilakukan adalah memetakan gambaran terstruktur sasaran
dan masalah organisasi yang ada dalam departemen/unit organisasi.
Keluaran dari proses ini adalah tabel sasaran dan subsasaran, matriks
14
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
fungsi bisnis vs sasaran dan unit bisnis vs sasaran, tabel masalah, solusi
dan tingkat kritisnya, fungsi bisnis vs masalah, unit organisasi vs masalah
dan sasaran vs masalah.
d. Analisis CSF
Proses yang dilakukan adalah mengindetifikasi hal-hal penting bagi
pengembangan bisnis dan pencapaian sasaran manajerial. Keluaran dari
proses ini berupa daftar CSF, matriks fungsi vc CSF, unit organisasi vs
CSF,sasaran vs CSF dan masalah vs CSF.
e. Analisis Dampak Teknologi
Proses yang dilakukan adalah mendapatkan gambaran perubahan teknologi
dan kaitanya terhadap peluang bisnis, manajemen dan ancaman dari
kompetitor. Keluaran dari proses ini adalah tabel pengembangan teknologi
yang akan digunakan berdasarkan waktu dan prioritas.
f. Pandangan Strategis Sistem
Proses yang dilakukan adalah mengidentifikasi kemampuan untuk melihat
peluang atau usaha yang tepat, sehingga melalui sistem dapat ditentukan
aplikasi teknologi atau manajemen guna meningkatkan posisi dan daya
saing organisasi. Keluaran dari proses ini adalahn tabel arahan strategis
offensive/defensive vs differentiation/innovation /growth/alliance.
g. Evaluasi Sistem saat ini
Proses yang dilakukan adalah menganalisis keterhubungan antara
kondisi/nilai bisnis organisasi dan kualitas SI/TI yang ada.
Sedangkan tahap perancangan penjelasan mengenai proses proses yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan Arsitektur Informasi
Proses ini bertujuan untuk menghubungkan fungsi bisnis dan subjek data
berdasarkan pengelompokan fungsi bisnis dalam area bisnis. Keluaran dari
proses ini berupa matriks fungsi bisnis vs subjek data, fungsi bisnis vs
subjek data yang sudah dikelompokkan, fungsi bisnis vs data model dan
area bisnis.
15
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
b. Pembuatan Matriks Fungsional
Matriks fungsional dibuat untuk mengetahui keterhubungan antara area
bisnis melalui subjek data yang tersedia. Keluarannya berupa matriks
fungsi bisnis vs subjek data yang berkaitan
c. Pembuatan Jaringan Komunikasi Infrastruktur
Pembuatan yang disesuaikan dengan hasil analisis guna kepentingan
implementasi saat ini dan mendatang.
d. Pembuatan ERD (Entity Relationship Diagram)
Pembuatan ini berdasarkan keterhubungan entitas guna pengembangan
aplikasi dan database sesuai dengan sasaran organisasi.
5. Metodologi Price Waterhouse (1996)
Metodologi Price Waterhouse menjelaskan rincian tahapan perencanaan
strategis sistem informasi yang didasarkan pada beberapa hal (Price Waterhouse ,
1996).
a. Penggunaan arah dan tujuan organisasi yang dituangkan dalam business
plan. Segala sesuatu yang menjadi business plan tersebut diinterpretasikan
sebagai kebutuhan informasi yang harus dipenuhi.
b. Penggunaan Critical Success Factor (CSF) sebagai salah satu tolok ukur
dalam membuat prioritas strategi SI/TI yang dihasilkan.
c. Penggunaan analisis value dan resiko untuk memperhitungkan tangible
dan intangible value dalam mengungkapkan manfaat SI/TI.
d. Penggunaan pengalaman praktis untuk mendukung teori yang telah ada
seperti Total Cost of Ownership (TCO) dari Gartner Group.
Metodologi Price Waterhouse terdiri dari empat fase, yang terlihat pada
gambar di bawah ini.
16
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Sumber: (PWH, 1996)
Gambar II.2. Bagan Ringkasan Metodologi Price Waterhouse
6. Metodologi Be Vissta Planning (2002)
“Metodologi BVP memadukan tahapan kegiatan dan perangkat yang
digunakan pada empat metodologi, yakni versi John Ward, James Wetherbe,
James Martin, dan Edwin Tozer serta dilengkapi tambahan modul dari metodologi
perencanaan strategis SI/TI versi lembaga konsultan Price Waterhouse yang
relevan dengan proses dan prosedur BVP “(Atmaja, 2002).
Pembuatan Fase Metodologi BVP Secara ringkas fase metodologi Be Vissta
Planning dapat dilihat pada Gambar di bawah ini
Sumber: (Atmaja, 2002)
Gambar II.3. Bagan Ringkasan Fase Metodologi BVP
17
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel II.1 Desain Metodologi BVP
Tahapan Nama Subfase Nama Fase
Menelaah ruang
lingkup dan
strategi (ruang
lingkup dan
posisi/kondisi
mutakhir
organisasi)
Pre-renstra Menelaah
Kebutuhan
Bisnis dan
Informasi
Identifikasi Info Organisasi
Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis organisasi
Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Organisasi
Analisis Lingkungan Internal Bisnis Organisasi
Analisis Lingkungan Internal SI/TI Organisasi
Menelaah strategi
(posisi dan kondisi
ke depan yang
ingin diraih dan
modal yang
dimiliki)
Identifikasi Masalah & Solusi Bisnis Internal Menentukan
Target Bagi
SI/TI Identifikasi Peluang Bisnis dari Eksternal
Organisasi
Identifikasi Pemanfaatan SI/TI dari Eksternal
Organisasi
Analisis Gap Kebutuhan Info
Membuat Landasan Kebijakan SI/TI
Membuat Strategi SI dan TI
Membuat Landasan Bagi Operasional Strategi
SI/TI
Strategi Manajemen Informasi
Mendefinisikan
strategi (posisi dan
kondisi ke depan
yang ingin diraih
beserta cara
merealisasikannya)
Menggali Value Bisnis Menentukan
Strategi SI/TI Prioritas dan Pemilihan Strategi
Pendetilan Strategi SI/TI
Merencanakan
implementasi (cara
merealisasikannya)
Membuat Rencana Pendukung SI/TI Rencana
Implementasi Pembuatan Jadwal Waktu Kerja
Pembuatan Rencana Implementasi
Mengkaji ulang
implementasi (cara
merealisasikannya)
Pembuatan Rencana Implementasi
Sumber: (Atmaja,2002)
2.1.9. Perbandingan Metodologi
Pada bagian ini akan dilakukan perbandingan enam metodologi perencanaan
strategis SI/TI antara Tozer, Ward and Peppard, Wetherbe, James Martin, Price
Water House dan Be Vissta Planning. Perbedaan metodologi tersebut akan
menjadi dasar untuk menentukan metodologi yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
18
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel II.2 Perbandingan Metodologi Perencanaan SI/TI
N
O Aktifitas Tozer
Ward
dan
Peppard
Wetherbe James
Martin
Price
WaterHouse
Be Vista
Planning
1. Analisis
terhadap
lingkungan
internal bisnis
√ √ √ √ √ √
2.
Analisis
terhadap
lingkungan
eksternal
bisnis
√ √ √ √ √ √
3. Aktifitas
mendapatkan
visi organisasi
√ √ - √ - √
4.
Aktifitas
mendapatkan
misi
organisasi
√ √ - √ - √
5.
Aktifitas
mendapatkan
tujuan
organisasi
- √ √ - √ √
6.
Analisa
keadaan SI/TI
saat ini
(current)
√ √ √ √ √ √
7.
Identifikasi
portofolio
aplikasi dan
manfaat tiap
aplikasi
√ √ √ √ √ √
8.
Analisis
lingkungan
internal SI/TI
√ √ √ √ √ √
9.
Analisis
lingkungan
eksternal SI/TI
√ √ √ √ √ √
10
.
Identifikasi
peluang dan
kebutuhan
sumber daya
SI/TI
√ - √ - √ √
11
.
Identifikasi
kebijakan
manajemen
untuk
investasi SI/TI
- √ √ - √ √
19
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel II.2 Perbandingan Metodologi Perencanaan SI/TI (Lanjutan)
N
O
Aktifitas Tozer Ward
dan
Peppard
Wetherbe James
Martin
Price
WaterHouse
Be Vista
Planning
12
Identifikasi
kebijakan
manajemen
untuk
pelatihan
SI/TI
- √ - - - √
13
Menentukan
arsitektur
infrastruktur
SI/TI
- √ - √ - √
2.2. Metode analisis Tools
2.2.1. SWOT Analysis
“SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi organisasi”. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats)
(Rangkuti, 2006).
1. Matrik SWOT
Matrik SWOT merupakan Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-
faktor strategis perusahaan. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis, Berikut merupakan tabel dari matrik analisa
SWOT.
20
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel II.3 Matrik Analisa SWOT
Sumber : (Rangkuti, 2006)
Berdasarkan Matriks SWOT di atas maka didapatkan empat langkah strategi yaitu
sebagai berikut :
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk memanfaatkan peluang eksternal.
b. Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk
memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
21
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT
bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari
ancaman eksternal.
Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk
membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi: Strategi SO
(Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST
(Strengths-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).
2.2.2. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Porter)
Analisis rantai nilai (value chain) dikemukakan oleh Michael Porter pada
tahun 1985. Menurut Porter, setiap perusahaan adalah kumpulan kegiatan yang
dilakukan untuk produksi, pemasaran, pegiriman dan dukungan terhadap produk.
Keseluruhan kegiatan ini dapat direperentasikan dengan menggunakan
value chain. Porter juga menjelaskan bahwa teknologi informasi adalah salah satu
pendukung utama dari value chain. Pendekatan value chain yang pertama
membedakan dua tipe aktivitas bisnis yaitu:
1. Primary activities
Yaitu aktifitas yang memungkinkan untuk memenuhi perannya dalam
rantai sehingga dapat memuaskan pelanggan, yang melihat efek langsung dari
seberapa baik kegiatan tersebut dilakukan. tidak hanya masing-masing kegiatan
harus dilaksanakan dengan baik, tapi juga harus terhubung secara efektif jika
kinerja bisnis secera keseluruhan dioptimalkan. berikut penjelasan mengenai
kegitan dari primary activities :
a. Inbound Logistic (Logistk ke dalam)
Adalah semua aktivitas yang diperlukan untuk menerima, menyiapkan dan
mendistribusikan masukan-masukan, dan termasuk pula hubungan dengan
para pemasok.
b. Operation (Operasi)
Adalah semua aktivitas yang diperlukan untuk mentransformasikan semua
masukan menjadi keluaran( produk/jasa)
22
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
c. Outbound Logistic (Logistik keluar)
Adalah semua aktiviatas yang diperlukan untuk, mengumpulkan,
meyimpan dan mendistribusikan keluaran(produk/jasa)
d. Marketing and Sale (pemasaran dan penjualan)
Adalah semua kigatan mulai dari menginformasikan para calon pembeli
produk dan atau jasa, mempengaruhi mereka agar membelinya dan
memfasilitasi pembelian mereka
e. Service (pelayanan)
Meliputi semua aktivitas yang diperlukan agar produk atau jasa yang telah
dibeli oleh konsumen tetap berfungsi dengan baik setelah produk atau jasa
tersebut terjual dan sampai dan sampai di tangan konsumen
2. Supported activities,
Aktivitas yang diperlukan untuk mengontrol dan mengembangkan bisnis
dan waktu ke waktu dengan demikian secara tidak langsung menamabah nilai-
nilai yang diwujudkan melalui keberhasilan primary activities. berikut penjelesan
dari masing-masing kegiatan tersebut :
a. Infrastruktur
Diperlukan untuk mendukung keperluan-keperluan suatu perusahaan dan
menyelaraskan kepentingan yang terdiri dari bagian-bagian atau
departemen-departemen seperti bagaian akuntansi hukum (legal),
keuangan (finance), perencanaan (planning), bagian umum (public
affairs), qualty ssurance dan manajemn umum (general managament)
b. Manajemen sumber daya manusia
Melitputi kegiatan yang menyangkut perekrutan, pemberhentian,
penentuan upah dan kompensasi, pengelolaan, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia.
c. Pengembangan teknologi
Menyangkut masalah peralatan, perangkat keras, dan perangkat lunak,
prosedur dan pengetahuan teknis yang digunakan dalam proses
transformasi dari masukan menjadi keluaran dalam sutau perusahaan atau
organisasi.
23
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
d. Procurement
adalah pengadaan berbagai masukan atau sumber daya untuk suatu
perusahaan.
Sumber : (Dhewanto, 2007)
Gambar II.4. Value Chain
2.2.3. CSF (Critical Success Factor)
CSF merupakan sebuah metode analisis dengan mempertimbangkan
beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusahaan untuk mendefinisikan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan
perusahaan atau organisasi dan dapat ditentukan jika objektif organisasi telah
diidentifikasi.
Analisis CSF memberikan gambaran pada perusahaan tentang aspek-
aspek kritis apa saja di setiap aktivitas dan proses bisnis perusahaan yang
mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mencapai visi dan misi serta
keberhasilan bisnisnya. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif
secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi
apa yang dibutuhkan.
Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung
antara strategi bisnis organisasis dengan strategis isteminformas inya,
memfokuskan proses perencanaan strategi SI pada area yang strategis,
memprioritaskan usulan aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI.
Manfaat dari analisis CSF adalah sebagai berikut (Ward dan Peppard, 2002).
Outbound
Logistics
Firm Infrastructure
Human Resource Management
Technology Development
Inbound
Logistics
Operations Marketing
and Sales
Service
Support A
ctivites
Primary Activities
Procurement
24
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan
manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena
CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen
bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang
diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang
kritis.
2. Analisis CSF menghubungkan proyek sistem informasi yang akan
diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi
nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis
perusahaan.
3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi
perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh
setiap individu.
4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan dengan informasi,
analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi
modal yang potensial.
5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat
strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan
memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.
Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis
value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan
fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk
dilaksanakan.
2.2.4. Application Portofolio McFarlan Grid’s
Analisis Aplikasi Portofolio adalah digunakan untuk memetakan aplikasi
yang ada saat ini dan juga kebutuhan aplikasi dimasa akan datang dalam
mendukung bisnis organisasi/perusahaan. Pemetaan aplikasi ini dengan empat
kuadran (strategic, high potential, key operation, and support) sesuai kategori
penilaian suatu aplikasi terhadap dampaknya terhadap bisnis.
25
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Dari hasil pemetaan tersebut didapatkan gambaran kontribusi SI terhadap
bisnis. Hasil tersebut dapat menjadi masukan bagi kegiatan pembuatan strategi SI
dan kemungkinan pengembangannya ke depan (Ward and Papperd, 2002).
Dalam portfolio aplikasi, sebuah aplikasi dapat dikategorikan sebagai
strategic, high potential, key operational,dan support tergantung dari peranannya
dalam mendukung strategi bisnis perusahaan, baik saat ini maupun disaat
mendatang.
Kategori dalam portfolio aplikasi adalah sebagai berikut :
1. Strategic, adalah aplikasi yang memiliki pengaruh kritis terhadap
keberhasilan bisnis perusahaan dimasa mendatang. Aplikasi strategis adalah
aplikasi yang mendukung perusahaan dengan memberikan keunggulan
bersaing. Teknologi yang digunakan tidak menentukan apakah suatu aplikasi
strategis atau tidak, dampaknya pada bisnis perusahaanlah yang menentukan.
2. Key Operational, adalah aplikasi yang menunjang kelangsungan bisnis
perusahaan. Apabila terhenti, perusahaan tidak bisa beroperasi dengan normal
dan ini akan mengakibatkan menurunnya keunggulan perusahaan.
3. Support, adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dalam meningkatkan
efisiensi bisnis dan efektivitas manajemen namun tidak memberikan
keunggulan bersaing.
4. High Potential, adalah aplikasi yang mungkin dapat menciptakan peluang
keunggulan bagi perusahaan dimasa mendatang, tapi masih belum terbukti.
STRATEGIS BERPOTENSI TINGGI
Aplikasi yang kritikal
untuk kelanjutan strategi
bisnis yang akan datang
Aplikasi yang mungkin
penting dalam meraih
kesuksesan dimasa yang
akan datang
Aplikasi dalam sebuah
organisasi yang mengatur
untuk kesuksesan
Aplikasi yang sangat
penting tetapi tidak begitu
kritikal untuk sebuah
kesuksesan
KUNCI OPERASIONAL PENDUKUNG
Sumber : (Ward &Peppard, 2002)
Gambar II.5. Portfolio Application McFarlan Grid’S
26
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2.2.5. Analisis Kompetitif Porter (Porter’s Five Forces Competitive Model)
Analisis kompetitif digunakan untuk mengevaluasi struktur lingkungan
bisnis suatu industri dan tantangan dari pesaing dalam suatu industri. Hasil
diagram Competitive Model suatu organisasi digunakan sebagai dasar untuk
mengidentifikasi peluang dari eksternal organisasi guna pemanfaatan SI dan TI
yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif bisnisnya. Porter membagi
kekuatan industri menjadi 5 bagian :
1. Daya Tawar Konsumen (Bargaining Power Of Buyer)
Daya tawar ini berasal dari konsumen produk/jasa dalam industri. Suatu
perusahaan perlu mempertimbangkan, mengetahui pengaruh, manfaat, dan
keadaan daya tawar tersebut.
2. Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power Of Supplier)
Daya tawar ini berasal dari penyedia produk/jasa yang turut berkontribusi pada
keunggulan kompetitif suatu perusahaan disuatu industri. Daya tawar pemasok
akan kuat apabila pemasok memiliki pasokan terhadap produk yang
unik/jarang ditemukan. Pemasok tersebut perlu motivasi agar terus menerus
melakukan kerja sama dengan suatu organisasi, begitu pula sebaliknya.
3. Tekanan dari Pendatang Baru (Threats Of New Entrance)
Pendatang baru yang akan ikut serta berkompetisi didalam perusahaan baru,
perusahaan alam berstrategi bisnis yang berbeda untuk masuk ke pasar yang
baru, perusahaan lama yang tadinya tidak berkompetisi pada area yang sama
kini berpindah ke area yang sama dengan perusahaan kita. Tekanan tersebut
disikapi perusahaan yang sudah ada dengan meninggikan Entry Barrier. Entry
Barrier tersebut dapat berupa Entry Cost/Switching Cost bagi konsumen yang
tinggi, keluar dari persaingan, dan berhenti dari bisnis.
4. Tekanan dari Produk Pengganti (Threats Of Subtitute Product)
Tantangan ini berasal dari produk/jasa alternative lain yang ditawarkan
perusahaan dalam suatu insdutri. Produk/jasa alternative tersebut perlu
mempertimbangkan alasan ketertarikan dan pilihan konsumen.
5. Rivalry among exixting firms
Rivalitas yang terjadi berupa kompetisi diantara perusahaan dalam suatu
industri yang sama.
27
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Sumber : (Porter,1985)
Gambar II.6. Porter Five Forces
2.3. Tinjauan Studi
Tinjauan studi yang akan dibahas yaitu tinjauan studi yang relevan
dengan penelitian yang akan penulis ambil yaitu mengenai perencanaan strategi
SI/TI, dimana tinjauan studi ini digunakan sebagai sumber referensi dalam
penelitian ini.
Tinjauan studi yang pertama berasal dari penelitian yang dilakukan oleh
Miftahul Maulana (2011) (mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia) dengan
judul Perancangan Strategis Sistem Informasi: Studi Kasus Direktorat
Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Departemen Agama RI. Teknik
yang digunakan dalam melakukan analisa tersebut yaitu Mc.Farlan’s grid dan
standar yang dikeluarkan oleh Information Technology Infrastructure Library
(ITIL). Metodologi yang digunakan yaitu Pendekatan teori dari Ward and
Peppard. Hasil akhir hasil penelitian yang dilakukan, perencanaan strategis sistem
informasi pada Direktorat Jenderal PHU. Terdapat lima poin:
1. Kondisi infrastruktur SI/TI pada Direktorat Jenderal PHU menurut McFarlan
menunjukkan pada kuadran ke-4 (empat), hal ini menunjukkan bahwa fungsi
28
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
SI/TI pada Ditjen PHU dalam pelayanan haji sudah menjadi satu sistem dalam
proses bisnis.
2. Manajemen SI/TI Ditjen PHU pengelolaan SI/TInya hampir setiap direktorat
memiliki struktur organisasi IT, sehingga penglolaan SI/TI sangat beragam dan
akhirnya pengembangan SI/TI tidak efektif dan efisien.
3. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh SI/TI dalam pengelolaan sistem
informasi pada Ditjen PHU masih dirasa kurang bila dibandingkan dengan
luasnya cakupan bisnis proses yang ada.
4. Proses yang dilakukan melibatkan berbagai macam stakeholder baik internal
mapun ekternal serta minimnya SDM yang dimiliki dibandingkan dengan
infrastruktur SI/TI yang sudah dimiliki.
5. Aplikasi yang dimiliki saat ini masih bersifat penghimpunan inputan data dan
proses dokumen yang hanya dapat diakses hanya stakeholder dari Ditjen PHU
yang menimbulkan kesan suatu
sistem yang tertutup.
Tinjauan studi yang kedua berasal dari penelitian yang dilakukan oleh
Yoseph Hendrik Maturbongs (2011) (mahasiswa Pascasarjana Universitas
Indonesia) dengan judul Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada
Institusi Pendidikan Tinggi Studi Kasus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
Dan Sekretari Tarakanita. Teknik yang digunakan dalam melakukan analisa
tersebut yaitu PEST, Matriks Pangsa Pasar, Five forces, Activity Chain, serta
Critical Success Factor (CFS’S). Metodologi yang digunakan yaitu Pendekatan
teori dari Price Waterhouse, Ward & Peppard, Tozer, James Martin. Hasil akhir
memberikan usulan perencanaan strategis SI/TI. Perencanaan strategis SI/TI
STIKS Tarakanita lebih menekankan pada pembuatan aplikasi sistem informasi
yang mendukung aktivitas bisnis yang dilakukan yang selaras dengan visi, misi
dan tujuan organisasi. Solusi SI/TI yang dihasilkan lebih diarahkah untuk
mendukung aktivitas utama organisasi dalam hal, promosi dan penerimaan
mahasiswa baru, peningkatan proses belajar mengajar, penelitian dan
pengembangan, serta peningkatan lulusan dan komunikasi dengan alumni. Solusi
yang lainnya untuk mendukung aktivitas utama tersebut, mulai dari tingkat
operasional sampai dengan tingkat pimpinan dalam hal menciptakan strategi
29
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
bisnis yang kompetitif. dengan menggunakan perangkat analisis activity chain,
menunjukan bahwa organisasi telah memiliki struktur organisasi yang mendukung
setiap akktivitas bisnis, serta mampu mengintegrasikan sistem informasi
organisasi.
Tinjauan studi yang ketiga berasal dari penelitian yang dilakukan oleh
Imelda (2008) (mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia) dengan judul
Penerapan Metode (Be Vissta Planning) Pada Konsultan Teknik PT Virama
Karya. arahan pembuatan strategi meliputi: Teknik yang digunakan dalam
melakukan analisa tersebut yaitu Critical Success Factor (CFS’S). Metodologi
yang digunakan yaitu metodologi be vissta planning. Hasil akhir dari penelitian
ini adalah Perencanaan Strategis Sistem Informasi berupa prioritas strategis SI/TI
yang didapat dari analisis bisnis domain dan teknologi domain berdasarkan
kuesioner yang disebarkan. Skor proyek ini yang akan menentukan urutan
prioritas proyek yang akan diimplementasikan.
Tinjauan studi yang keempat berasal dari penelitian yang dilakukan oleh
Agustinus Fritz Wijaya dan Danny Manongga (2012) (Mahasiswa Universitas
Kristen Satya Wacana) Dengan Judul Information Systems Strategic Planning
To Increase Competitive Advantage Of Higher Education Using Be Vissta
Planning Methodology (Case Study: Swcu Salatiga). Teknik analisis yang
digunakan yaitu Be Vissta PEST, Value Chain Activity, Strategic Grid
Application Portfolio Planning, Five Forces. Metodologi yang digunakan yaitu
metodologi be Vissta Planning Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian
menggambarkan bahwa penerapan SI/TI yang dilakukan di UKSW saat ini tidak
dapat mendukung proses bisnis secara keseluruhan. Analisis dilakukan dengan
lingkungan serta lingkungan bisnis SI/TI eksternal dan internal untuk
mengidentifikasi kebutuhan SI/TI serta mendukung proses bisnis di institusi
tersebut. Strategi SI/TI berfokus untuk mendukung kegiatan utama di UKSW,
seperti promosi dan penerimaan mahasiswa baru, pendidikan dan pengajaran
penelitian dan pengabdian masyarakat, serta kelulusan dan alumni. Strategi lain
adalah untuk memberikan solusi yang diusulkan dari SI/TI guna mendukung serta
mempertahankan berbagai kegiatan utama, seperti : mengelola sumber daya
manusia, fasilitas dan teknologi informasi, administrasi akademik , keuangan dan
30
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
akuntansi, laboratorium dan perpustakaan, dan Poliklinik umum dalam organisasi
agar mendapatkan keuntungan kompetitif. metodologi BVP dalam penyusunan
perencanaan strategis SI/TI di UKSW memberikan keselarasan antara SI/TI
dengan visi, misi dan tujuan organisasi sebagai portofolio solusi SI/TI
berdasarkan hasil penelitian dan analisis kegiatan utama dan kegiatan pendukung
yang diidentifikasi dengan menggunakan aktivitas rantai nilai.
Dari keempat tinjauan studi di atas penulis menggunakan hasil penelitian
mereka sebagai referensi, dan yang terpilih adalah penilitian Agustinus Fritz
Wijaya dan Danny Manongga (2012) serta Imelda (2008), menggunakan
metodologi yang sama yaitu dengan pendekatan Be Vissta Planning. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan Tools Analysis SWOT, Rantai Nilai (Value
Chain Porter), CSF (Critical Success Factor), Aplikasi Portofolio Bisnis
(McFarlan Grid’S) dan analisis Porter’s Five Forces Competitive.
31
6 Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel II.4. Tinjauan Studi
NO Penulis Judul Domain Metodologi Tools Hasil
1 Miftahul Maulana Perancangan Strategis
Sistem Informasi: Studi
Kasus Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Haji Dan
Umrah Departemen Agama
RI
Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Haji
Dan Umrah Departemen
Agama RI
Ward and Peppard Mc Farlan’s grid dan standar
yang dikeluarkan oleh
Information Technology
Infrastructure Library
(ITIL)
pengembangan SI/TI, dan
mengusulan aplikasi-aplikasi
yang masih dibutuhkan
2 Yoseph Hendrik
Maturbongs
Perencanaan Strategis
Sistem Informasi Pada
Institusi Pendidikan Tinggi
Studi Kasus Sekolah Tinggi
Ilmu Komunikasi Tarakanita
Dan Sekretari
STIKOM Tarakanita Price waterhouse,Ward &
Peppard, Tozer, James
Martin
PEST, Matriks Pangsa
Pasar, Five forces, Activity
Chain, serta Critical Success
Factor (CFS’S)
Pembuatan aplikasi sistem
informasi
4 Imelda Penerapan Metode (Be
Vissta Planning) Pada
Konsultan Teknik PT
Virama Karya.
PT Virama Karya. Be Vissta Planning Critical Success Factor
(CFS’S)
Perencanaan Strategis
Sistem Informasi berupa
prioritas strategis SI/TI
4 Agustinus Fritz
Wijaya dan Danny
Manongga
Information Systems
Strategic Planning To
Increase Competitive
Advantage Of Higher
Education Using Be Vissta
Planning Methodology
(Case Study: Swcu Salatiga)
Universitas Kristen Satya
Wacana
Be Vissta Planning Be Vissta PEST, Value
Chain Activity, Strategic
Grid, Application Portfolio
Planning, Five Forces
Perencanaan startegi SI/TI
32
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2.4. Tinjauan Rumah Sakit
2.4.1. Sejarah Rumah Sakit Jati Rahayu
Pada tahun 1984 di Pondok Gede terdapat Apotik Nusantara kemudian di
jadikan Klinik dan RB (Rumah Bersalin). Jadilah Klinik dan Rumah Bersalin
Nusantara . Pada tahun 1994 berubah nama menjadi Jati Rahayu Medical Center
dan pada tahun 1999 berubah Status menjadi Rumah Sakit Ibu Dan Anak ( RSIA )
dan setelah itu membentuk badan hukum Perseroan Terbatas " PT Rumah Sakit
Jati Rahayu " dan mendapatkan izin untuk menjadi rumah sakit umum.
Rumah Sakit Jati Rahayu secara berkesinambungan berupaya
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat
melalui peningkatan fasilitas dan sarana prasarana dengan penggunaan teknologi
terbaru serta peningkatan kompetensi tenaga kesehatan baik dokter maupun
perawat serta staf atau karyawan Rumah Sakit Jatirahayu. Merupakan suatu
tanggung jawab dan komitmen bagi kami untuk mengedepankan layanan
kesehatan profesional, bermutu dan berstandar Internasional bagi masyarakat.
Sumber: Rumah Sakit Jati Rahayu
Gambar II.7. Transformasi Rumah Sakit Jati Rahayu
1984Apotik Nusantara berubah menjadiKlinik dan RumahSakit Nusantara
1990Apotik,Klinik danRumah Bersalin
Nusantara dibeli olehKoperasi karyawan danDokter-Dokter RS Pasar
Rebo1994
Berubah Nama menjadiJati Rahayu Medical
Center
1999Berubah Status
Menjadi Rumah SakitIbu Dan Anak ( RSIA )
2002Memperoleh Izin
Rumah Sakit Umum
2006Membentuk BadanHukum Perseroan
Terbatas “ PT “ RumahSakit Jati Rahayu (
Sebelumnya MemakaiBadan Hukum Kopkar
RS Pasar Rebo )8 FEBRUARI 2010Memperoleh Izin
TetapPenyelenggaraanRumah Sakit yang
berlaku s/d 07 Februari 2015
FEBRUARI 2008Memperoleh
Perpanjangan SuratIzin Uji Coba
PenyelenggaraanRumah Sakit berlakus/d 06 Februari 2010
33
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1. Visi
“Menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan berkualitas,
terampil, ramah dan terjangkau“
2. Misi
a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang profesional di
bidangnya
b. Meningkatkan fasilitas rumah sakit
c. Melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan
d. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis
3. Motto
“ S M A R T” (Senyum, Menarik, Akrab, Ramah dan Tertib)
4. Profil Penunjang
a. Pendaftaran
Pendaftaran & Informasi 24 Jam, Admission/ pendaftaran adalah salah
satu bagian pelayanan penunjang medis 24 jam di RS. Jati Rahayu. Bagian
pendaftaran RS. Jati Rahayu memiliki 7 orang yang telah berpengalaman
di bidangnya. Kami menggunakan sistem komputerisasi dalam pendataan
pasien. Kami juga memberikan kartu berobat pasien untuk memudahkan
saat berobat kembali di kemudian hari.
1) Pelayanan - Pelayanan Bagian Pendaftaran
a) Menerima pelayanan pasien umum perusahaan & jaminan asuransi
b) Menerima pelayanan pasien jamkesda
c) Menerima pelayanan visum et repertum
d) Menerima pelayanan akte kelahiran
e) Menerima pelayanan pengisian resum medis rawat inap
2) Rs Jati Rahayu Melayan Peserta Asuransi & Perusahaan
a) PJPK SINT CAROLUS
b) RAMAYANA ( Rawat Inap )
c) GARDA MEDIKA / ASTRA BUANA
d) JASINDO Insurance
e) ZAKIRAH HEALTH CARE
f) RELIANCE Insurance ( Admedika )
34
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
g) ABDA Insurance ( Admedika )
h) PT.POS INDONESIA ( Rawat Inap )
i) PT.NAYAKA ERA HUSADA
j) FRISIAN FLAG ( Rawat Inap )
k) KRESNA LIFE ASURANSI
l) ASURANSI TUGU MANDIRI ( Admedika )
m) MNC ASURANSI ( Admedika )
n) INDRAPURA PACIFIC CROSS ( Admedika )
o) ASURANSI ACA ( Admedika )
p) ASURANSI AIA Finansial ( Admedika )
q) ASURANSI GENERALI INDONESIA ( Admedika )
r) ASURANSI AVRIST ( Admedika )
s) ASURANSI TAKAFUL ( Admedika )
t) BUMIDA Insurance – 7AS
u) ASURANSI BI2NTANG ( Admedika )
v) PAN PACIFIC Insurance ( Admedika )
w) BRIngin JIWA SEJAHTERA
x) JMCC Indonesia Managed Care ( Admedika )
y) PT.WIJAYA KARYA ( Persero)Tbk - WIKA Politeknik kesehatan
III Jt.Warna
z) JIWASRAYA Insurance ( Admedika )
aa) JAMINAN PERUSAHAAN ( Membawa Surat Jaminan
Perusahaan )
b. Radiologi
Radiologi adalah salah satu unit penunjang yang ada di RS Jati Rahayu.
Radiologi RS Jati Rahayu memiliki 3 orang Radiografer dan 2 orang
dokter Radiologi yang handal di bidangnya. Radiologi RS. Jati Rahayu
juga melayani pemeriksaan rujukan dari dokter luar dengan harga yang
kompetitif Pelayanan radiologi 24 jam yang kami berikan yaitu penegakan
diagnosa dengan pemeriksaan rontgen. dan pemeriksaan khusus dengan
bahan kontras intra vena dapat dilakukan pagi hari sesuai perjanjian
dengan dokter Radiolog. Pemeriksaan UltraSonoGrafi (USG) dapat
35
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
dilakukan pagi hari sesuai perjanjian dengan dokter Radiolog. Hasil
pemeriksaan USG dapat diambil beberapa saat kemudian.
c. Fasilitas
RS. Jati Rahayu memiliki fasilitas yang memadai dan menjadi standart
rumah sakit nasional. adapun fasilitasnya adalah
1) Ruang rawat inap yang mempunyai beberapa kelas, mulai dari yang
standart sampai yang ekslusif.
2) Setiap ruang diberikan suasana yang nyaman dan bersih.
3) Melayani pelayanan UGD dan IGD 24 Jam.
Dibawah ini adalah beberapa fasilitas yang ada di RS Jatirahayu :
1) Layanan Rawat Inap
a) Kelas Utama
Fasilitas: 1 Tempat Tidur, Sofa Bed, AC, Kamar mandi dalam,
Dispenser
b) Kelas I
Fasilitas: 1 Tempat Tidur, Matras penunggu, AC, Kulkas, Kamar
mandi dalam
c) Kelas II
Fasilitas: 2 Tempat Tidur, AC , Kamar mandi dalam
d) Kelas III
Fasilitas: 3 Tempat Tidur, AC, Kamar mandi dalam
e) Perawatan Bayi Perina
Fasilitas : 4 Box bayi, Inkubator, Blue Light, Oksigent
2) Layanan Rawat Jalan
a) Poliklinik Umum
b) UGD
c) Poliklinik Fisioterapi
d) Poliklinik Anak
e) Poliklinik Penyakit dalam
f) Poliklinik kulit
g) Poliklinik gigi
h) Poliklinik THT
36
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
i) Poliklinik Kebidanan
j) Poliklinik Bedah
k) Poliklinik Paru
l) Poliklinik Neurologi
m) Poliklinik Mata
n) Poliklinik Orthopedi
o) Layanan Penunjang
p) Instalasi Gawat Darurat
q) Kamar Operasi
r) Melayani 24 Jam Operasi Besar, Sedang, Kecil
s) Kamar Bersalin
t) Melayani 24 Jam persalainan normal dan tindakan
u) Melayani 24 Jam pemeriksaan pasien rujukan luar dan dalam
3) Medical Check Up umum dan perusahaan
4) Radiologi
Melayani 24 jam pemeriksaan pasien rujukan luar dan dalam
5) Instalasi Farmasi
Melayani 24 jam resep luar dan dalam
6) Ambulance
1) Melayani Penjemputan Pasien ke RS Jati Rahayu
2) Melayani pengantaran pasien sampai ke tempat tujuan
3) Melayani Ambulance Jenazah dalam dan luar kota
37
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2.4.2. Struktur Organisasi RS. Jati Rahayu
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi ini terdiri dari beberapa bagian, bagian-bagian tersebut saling
terintegrasi dalam menunjang seluruh kegiatan di Rumah Sakit Jati Rahayu,
adapun bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Sumber : Rumah Sakit Jati Rahayu
Gambar II.8. Struktur Organisasi Rumah Sakit Jati Rahayu
2. Deskripsi Pekerjaan
Tabel II. 5 Deskripsi Pekerjaan
Jabatan Deskripsi
Direktur Fungsi dan Wewenang :
a. Tercapainya target kepuasan pelanggan
b. Tercapainya target proses pelayanan yang baik
(good services practice)
c. Tercapainya target keuangan
d. Tercapainya target pembelajaran (learning)
Sumber Daya Manusia
e. Dan target lain yang telah ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham
Tanggung Jawab :
Bertanggung Jawab kepada RUPS
SPI Satuan Pengawas Internal, bertugas mengawasi jalannya
kegiatan rumah sakit dan membawahi langsung Komite
Medik dan Komite Keperawatan Komite Medik
38
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel II. 5 Deskripsi Pekerjaan (Lanjutan 1)
Jabatan Deskripsi
Komite Medik Komite Medis merupakan wadah professional medis
yang keanggotaannya berasal dari Ketua Kelompok
Staf Profesi Medis yang ada di Rumah Sakit Jati
Rahayu atau yang mewakili bertugas mengenai
masalah professional medis.
Tugas dan Wewenang :
a. Menyusun Medical Staf f Bylaws
b. Menyusun Standar pelayanan Medis
c. Menyusun kebijakan & prosedur masalah
mediko-legal
d. Membina etika profesi, disiplin, mutu profesi
terkait dengan sanksi
e. Mengatur kewenangan profesi antar
kelompok staf medis
f. Memantau pelaksanaan tugas staf medis
g. Menetukan mutu pelayanan medis, memantau
& evaluasi
h. Meningkatkan program pelayanan,
pendidikan & penelitian
i. Memberikan laporan berkala kepada Direktur
j. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medis
dapat dibantu oleh Panitia yang anggotanya
terdiri dari Staf profesi medis dan tenaga
profesi lainnya secara ex-officio
k. Panitia adalah kelompok kerja khusus di
dalam Komite Medis yang dibentuk
mengatasi masalah khusus.
Tanggung Jawab :
Bertanggung Jawab kepada Direktur
Manager Pelayanan
Medik
Fungsi dan Wewenang :
a. Memantau dan memastikan terpenuhinya
standar Pelayanan Medik,
b. Memantau dan memastikan terpenuhinya
standar Pelayanan Keperawatan
Tugas :
a. Mengendalikan pelaksanaan bisnis proses
pelayanan primer,sekunder dan tersier terpadu
yang dilaksanakan oleh tenaga medis,dan
keperawatan.
b. Menetapkan sasaran kerja kelompok menjadi
sasaran kerja individu, dan penilaian
pencapaian sasaran kinerja individu yang
menjadi tanggung jawabnya.
Tanggung Jawab:
Bertanggung Jawab kepada Direktur
39
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel II. 5 Deskripsi Pekerjaan (Lanjutan 2)
Jabatan Deskripsi
Manager Penunjang
Medik
Fungsi dan Wewenang :
a. Membuat dan menjalankan standar
Penunjang Medik.
b. Memantau dan memastikan standar elayanan
Penunjang Medik (Farmasi, Laboratorium,
Radiologi, Rekam Medik, Gizi )
Tugas :
a. Mensosialisasikan proses pelayanan Medik
sebagai bagian dari proses pelayanan primer,
sekunder dan tersier terpadu di Rumah Sakit.
b. Penetapan sasaran kerja kelompok menjadi
sasaran kerja individu, dan penilaian
pencapaian sasaran kinerja individu yang
menjadi tanggung jawabnya.
Tanggung Jawab :
Bertanggung Jawab kepada Direktur
Manager Umum Dan
Keuangan
Fungsi dan Wewenang :
a. Mengawasi dan memantau terpenuhinya
standar Pelayanan Purchasing & Logistik.
b. Mengawasi dan memantau terpenuhinya
standar Pelayanan Building & Environment
Maintanence.
c. Mengawasi dan memantau terpenuhinya
standar kuantitas & kualitas mutu SDM.
d. Pencapaian target kinerja keuangan dan
akuntansi rumah sakit.
e. Mengawasi dan memantau terpenuhinya
standar Keuangan.
f. Mengawasi dan memantau terpenuhinya
standar Akuntansi dan standar Pajak.
Tugas :
a. Memantau Pelayanan Purchasing &
Logistik rumah sakit.
b. Memantau Pengelolaan Gedung &
Lingkungan (Pemeliharaan Peralatan RS,
Keamanan, Parkir, Cleaning Service, K-3).
c. Memantau Kinerja pengelolaan Keuangan
Rumah Sakit.
d. Mengawasi pelaksanaan penerimaan
keuangan dan pengeluaran
e. Memantau dan mengawasi kinerja SDM
Rumah Sakit
f. Memantau pelaksanaan budaya organisasi
Rumah Sakit.
Tanggung Jawab : Kepada Direktur
40
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2.5. Kerangka Pikir Penelitian
Pada kerangka pikir penelitian ini, tahap penyusunan rencana strategi
SI/TI penulis menambahkan visi, misi SI/TI pada landasan kebijakan SI/TI
dimana visi, misi SI/TI tidak terdapat pada metodologi yang telah dibuat oleh
Atmaja (2002). Penulis menambahkan teknik analisis pada setiap fasenya supaya
memudahkan dalam memahami tata cara penyusununan rencana strategi SI/TI.
Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada bab berikutnya, adapun kerangka pikir
penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
1.Belum adanya sistem informasi poliklinik yang saling terhubung antar
poliklinik yang satu dengan poliklinik yang lainya, sehingga pencatatan rekam
medis poliklinik masih menggunakan cara manual.
2.Sistem informasi yang diterapakan saat ini merupakan sistem informasi yang
dibeli dari pihak ketiga, dan belum membangun sistem informasi secara
mandiri.
3.Divisi IT yang ada sifatnya hanya memelihara sistem informasi yang dibeli.
4.Masih kurangnya sumber daya manusia yang ahli dibidang SI/TI.
5.Metode Be Vissta planning masih ada kekurangan yaitu tidak mencantumkan
poin visi, misi SI/TI oragnisasi, padahal itu sangat penting untuk membuat
landasan kebijakan SI/TI pada suatu oragniasai.
6.Metode Be Vissta Planning pada setiap fase kurang menyebutkan teknik
analisis yang digunakan.
Permasalahan
Penyusunan rencanaan strategi SI/TI
Solusi
1. Tozer
2. Ward dan Peppard
3. Wetherbe
4. James Martin
5. Price WaterHouse
6. Be Vista Planning
Perbandingan Metodologi
Be Vissta Planning
1. Fase 1 Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Informasi
Pre-Renstra
Identifikasi Informasi Organisasi
Analisis Lingkungan Internal Bisnis Organisasi
Analisis Lingkungan Internal SI/TI Organisasi
Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Organisasi
Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Organisasi
2. Menentukan Target bagi SI/TI
Identifikasi Masalah dan Solusi Bisnis Internal
Identifikasi Peluang Bisnis dari Eksternal Organisasi
Analisis Gap Kebutuhan Informasi
Membuat Landasan Kebijakan SI/TI
Membuat Strategi SI/TI
3. Menentukan Strategi SI/TI
Menggali Value Bisnis
Prioritas dan Pemilihan Strategi SI/TI
Pendetilan Strategi SI/TI
4. Rencana Implementasi
Membuat rencana pendukung strategi SI/TI
Pembuatan jadwal waktu kerja
Pembuatan rencana pelaksanaan
Tahapan Penyusunan
Fase 1:
Kebutuhan bisnis mendatang
Peluang pemanfaatan SI/TI dalam bisnis
Fase 2:
Arsitektur aplikasi
Infrastruktur Jaringan
Manajemen SI/TI
Kebijakan SI/TI
Fase 3:
Prioritas strategi SI/TI
Pilihan strategi SI/TI
Detil strategi SI/TI
Fase 4:
Rencana dan jadwal implementasi strategi SI/TI
Output
Validasi
Pendapat
Manajemen
Metode yang dipilih
Gambar II.9. Kerangka Pikir Penelitian
41 Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Agar penelitian dapat dilakukan secara baik dan benar, maka digunakan
metode penelitian sebagai berikut:
3.1. Studi Literatur
Tahap ini akan dilakukan studi dari berbagai pustaka yang relevan
dengan penelitian, studi literatur dilakukan dengan melakukan pencarian data di
internet dan juga studi terhadap literatur tentang perencanaan strategis sistem
informasi dan teknologi informasi dengan pendekatan be vissta planning.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Penulis mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Manajer umum dan
keuangan Rumah Sakit, Kepala divisi sumber daya manusia dan Penanggung
jawab teknologi informasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.
2. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap suatu kegiatan yang sedang berjalan. Dalam hal ini mengamati
langsung ke tempat aktifitas kerja yaitu Rumah Sakit Jati Rahayu.
3. Kuesioner
Keuseioner merupakan teknik pengumpulan informasi dengan cara
memberikan pertanyaan tertulis yang sudah disusun sebelumnya kepada
beberapa orang di dalam suatu organisasi, untuk bentuk kuesioner penulis
pengadopsi dari Imelda (2008).
42
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
4. Studi kepustakaan
Merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari dan
mengumpulkan data yang bersifat teoritis berdasarkan literatur-literatur atau
buku-buku acuan yang berhubungan dengan obyek penelitian dan
pembahasan masalah.
3.3. Sumber Data
Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu :
1. Data primer
Merupakan data yang berasal dari sumber aslinya. Data ini diperoleh dengan
melakukan pengamatan dan wawancara dengan pihak manajemen Rumah
Sakit Jati Rahayu guna memperoleh gambaran yang objektif terhadap
perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada dan yang berkiatan dengan penelitian, data
sekunder didapat dari data internal maupun eksternal, dalam hal ini data
internal merupakan data yang didapat langsung dari organisasi yang menjadi
objek penelitian berupa gambaran organisasi, dan semua kegiatan yang ada di
dalam organisasi tersebut, sedangkan data ekternal merupakan data yang
didapat dari studi pustaka berupa buku, jurnal ilmiah, studi literatur yang
relevan dengan penelitian.
3.4. Tahapan Perencanaan Strategis SI/TI
Tahapan perencanaan startegis Sistem Informasi dan Teknologi infomasi
ini penulis menggunakan pendekatan be vissta planning berikut penjelasan secara
detil mengenai kerangka metodologi BVP
43
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
4.4.1. Fase I - Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Informasi
Dokumen akhir yang dihasilkan pada fase ini yaitu:
1. Informasi yang menggambarkan keadaan bisnis dan SI/TI terkini pada
kebutuhan bisnis organisasi dimasa yang akan datang
2. Peluang pemanfaatan SI/TI dalam bisnis
Masukan yang diperlukan pada fase ini yaitu:
1. Rencana bisnis
2. Rencana SI/TI
3. Keadaan persaingan dalam industri
4. Perkembangan SI/TI dalam industri.
Supaya keluaran tersebut dapat dihasilkan maka perlu beberapa proses yang
dijabarkan ke dalam beberapa subfase berikut ini:
1. Pre-Renstra
2. Identifikasi Informasi Organisasi
3. Analisis lingkungan internal bisnis organisasi
4. Analisis lingkungan internal SI/TI organisasi
5. Analisis lingkungan eksternal bisnis organisasi
6. Analisis lingkungan eksternal SI/TI organisasi.
Masing-masing subfase tersebut terdiri dari beberapa prosedur sebagai berikut.
1. Pre-Renstra Rincian prosedur yang digunakan adalah:
a. Menentukan ruang lingkup dan latar belakang Proyek renstra SI/TI
b. Menentukan rencana dan jangka waktu pelaksanaan Proyek renstra SI/TI
c. Kontrol dan pengawasan rencana strategi sistem informasi
d. Menyusun definisi terminologi yang digunakan dalam Proyek
e. Menangkap harapan Proyek renstra SI
f. Memperoleh komitmen manajemen senior
2. Identifikasi Informasi Organisasi Rincian prosedur yang digunakan adalah:
a. Memperoleh visi bisnis organisasi
b. Memperoleh misi bisnis organisasi
c. Memetakan visi terhadap misi organisasi
d. Memperoleh tujuan bisnis organisasi
e. Memperoleh CSF organisasi
44
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
f. Memetakan CSF terhadap misi
g. Memetakan CSF terhadap KPI
h. Memperoleh gambaran global/ringkasan struktur organisasi
i. Menganalisis Kinerja Struktur Organisasi
3. Analisis lingkungan internal bisnis organisasi Rincian prosedur yang
digunakan adalah:
a. Menelaah rencana bisnis organisasi
b. Analisis SWOT Organisasi
c. Analisis kegiatan value chain
d. Mengetahui kebutuhan informasi dalam proses bisnis organisasi
e. Meringkas strategi dan target bisnis internal
4. Analisis lingkungan internal SI/TI organisasi Rincian prosedur yang digunakan
adalah:
a. Mengetahui budaya SI/TI dalam organisasi
b. Mengetahui keadaan pelatihan SI/TI saat ini
c. Mengetahui metodologi implementasi Proyek SI/TI saat ini
d. Mengetahui kebijakan investasi SI/TI saat ini
e. Mengetahui posisi dan keadaan sumber daya SI/TI saat ini
f. Mengetahui portofolio aplikasi mutakhir
g. Mengetahui SWOT SI/TI
h. Analisis SWOT SI/TI
5. Analisis lingkungan eksternal bisnis organisasi Rincian prosedur yang
digunakan adalah:
a. Menelaah keadaan poleksostek(PEST)
b. Membuat diagram Porter‟s five forces model
6. Analisis lingkungan eksternal SI/TI organisasi Rincian prosedur yang
digunakan adalah:
a. Mengetahui perkembangan teknologi dalam industri
b. Mengetahui peluang keunggulan kompetitif terhadap pesaing
Rincian masukan, keluaran dan prosedur kegiatan tersebut menjadi ruang lingkup
detil kerangka pada Fase I ini dan teknik analisis yang digunakan CSF, SWOT,
45
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Value Chain, Application Portofolio McFarlan Grid’s, dan Porter’s Five Forces
Competitive Model
4.4.2. Fase II -Menentukan Target Bagi SI/TI
Dokumen akhir yang dihasilkan pada fase ini yaitu:
Peluang pemanfaatan SI/TI dalam memenuhi kebutuhan strategi bisnis dan rincian
detil kebutuhan SI/TI yang harus dipersiapkan berupa:
1. Arsitektur aplikasi
2. Infrastruktur Jaringan
3. Manajemen SI/TI
4. Kebijakan SI/TI terhadap organisasi secara menyeluruh.
Masukan yang diperlukan dalam fase ini yaitu:
1. Identifikasi kebutuhan bisnis mendatang organisasi
2. Identifikasi peluang pemanfaatan SI/TI
3. Pemenuhan kebutuhan SI/TI saat ini.
Untuk memproses masukan agar menjadi keluaran tersebut maka diperlukan
proses sebagai berikut.
1. Identifikasi masalah dan solusi bisnis organisasi
2. Identifikasi peluang bisnis dari eksternal organisasi
3. Identifikasi pemanfaatan SI/TI dari lingkungan eksternal organisasi
4. Analisis kesenjangan kebutuhan informasi
5. Membuat landasan kebijakan SI/TI
6. Membuat strategi SI/TI
7. Membuat prinsip dasar/landasan bagi operasional strategi SI/TI
8. Membuat strategi manajemen SI/TI.
Masing-masing subfase tersebut terdiri dari beberapa prosedur sebagai
berikut.
1. Identifikasi masalah dan solusi bisnis organisasi
Rincian prosedur yang digunakan adalah memperoleh permasalahan bisnis
yang dihadapi organisasi dan dukungan solusi SI/TI.
2. Identifikasi peluang bisnis dari eksternal organisasi
46
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Rincian prosedur yang digunakan adalah memperoleh peluang bisnis eksternal
organisasi.
3. Identifikasi pemanfaatan SI/TI dari lingkungan eksternal organisasi
Rincian prosedur yang digunakan adalah memperoleh TI yang sesuai bagi
kebutuhan bisnis organisasi.
4. Analisis kesenjangan kebutuhan informasi Rincian prosedur yang digunakan
adalah:
a. Mengetahui pemenuhan kebutuhan informasi dari aplikasi terkini
b. Membuat alternatif pemenuhan kebutuhan SI
5. Membuat landasan kebijakan SI/TI
Rincian prosedur yang digunakan adalah:
a. Menentukan Visi dan Misi SI/TI organisasi
b. Menentukan peluang keunggulan kompetitif dari strategi SI/TI
6. Membuat strategi SI/TI
Rincian prosedur yang digunakan adalah:
a. Menentukan kebijakan SI/TI yang mendukung area dan strategi bisnis
organisasi
b. Mendefinisikan kebutuhan masukan, proses dan keluaran bagi strategi SI
dan TI
c. Menentukan pengembangan aplikasi dan infrastruktur
d. Menentukan arsitektur dan aplikasi perangkat lunak yang sesuai dengan
masukan, proses dan keluaran strategi SI/TI
e. Mendefinisikan kebutuhan arsitektur jaringan komunikasi dan infrastruktur
TI
7. Membuat prinsip dasar/landasan bagi operasional strategi SI/TI Rincian
prosedur yang digunakan adalah:
a. Landasan kebijakan operasional investasi SI/TI
b. Landasan kebijakan operasional pemilihan vendor dan pengadaan sumber
daya SI/TI
c. Landasan kebijakan operasional pelatihan SI/TI SDM organisasi
8. Membuat strategi manajemen SI/TI Rincian prosedur yang digunakan adalah:
a. Menyusun struktur organisasi yang mendukung strategi SI/TI
47
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
b. Menyusun tugas pokok dan fungsional organisasi yang mendukung strategi
SI/TI
Rincian masukan, keluaran dan prosedur kegiatan tersebut menjadi ruang lingkup
detil kerangka pada Fase II ini, teknik analisis yang digunakan untuk menentukan
aplikasi terkini dengan menggunakan Application Portofolio McFarlan Grid’s.
4.4.3. Fase III -Menentukan Strategi SI/TI
Dokumen akhir yang dihasilkan pada fase ini yaitu:
1. Prioritas strategi SI/TI
2. Pilihan strategi SI/TI
3. Detil strategi SI/TI.
Masukan yang diperlukan dalam fase ini berupa strategi SI/TI dan manajemen
SI/TI. Untuk memperoleh keluaran tersebut maka perlu beberapa proses sebagai
berikut:
1. Menggali value bisnis
2. Prioritas dan Pemilihan Strategi SI/TI
3. Pendetilan strategi SI/TI
Masing - masing subfase tersebut terdiri dari beberapa prosedur sebagai
berikut.
1. Menggali value bisnis
Rincian prosedur yang digunakan adalah mengetahui value strategi SI/TI.
a. Tangible benefit
Tangible benefit merupakan manfaat yang mempunyai dampak langsung
pada keuntungan perusahaan dan dapat diukur dengan uang maupun waktu.
b. Intangible benefit
Intangible benefit merupakan manfaat yang berfokus pada peningkatan
efektivitas perusahaan.
2. Prioritas dan Pemilihan Strategi SI/TI, Rincian prosedur yang digunakan
adalah:
a. Memprioritaskan solusi strategis SI/TI
b. Mengelompokkan solusi strategis SI/TI
c. Memilih solusi strategis SI/TI
48
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
d. Mendaftar pilihan solusi strategis SI/TI
3. Pendetilan strategi SI/TI
3.4.4. Fase IV - Rencana Implementasi
Dokumen akhir yang dihasilkan berupa rencana dan jadwal implementasi
strategi SI/TI. Masukan yang diperlukan adalah dokumen detil strategi SI/TI.
Untuk memproses masukan agar menjadi keluaran tersebut maka diperlukan
proses sebagai berikut.
1. Membuat rencana pendukung strategi SI/TI
2. Pembuatan jadwal waktu kerja dan rencana pelaksanaan proyek SI/TI
Masing - masing subfase tersebut terdiri dari beberapa prosedur sebagai berikut.
1. Membuat rencana pendukung strategi SI/TI Rincian prosedur yang digunakan
adalah:
a. Membuat rencana pelatihan SI/TI
b. Membuat rencana alokasi SDM
c. Memperoleh dukungan manajemen senior dalam pelaksanaan solusi strategi
SI/TI
d. Membuat rencana perawatan aplikasi dan infrastruktur
2. Pembuatan jadwal waktu kerja dan pelaksanaan proyek SI/TI
Rincian masukan, keluaran dan prosedur kegiatan tersebut menjadi ruang
lingkup detil kerangka pada Fase IV ini.
49 Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan membahas langkah-
langkah penerapan metodologi be vissta planning dalam menyusun rencana
strategis SI/TI pada Rumah Sakit Jati Rahayu yang dimulai dari analisis
kebutuhan bisnis dan informasi, menentukan target SI/TI, menentukan strategi
SI/TI sampai dengan merencanakan implementasi.
4.2. Tahapan kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI yang diusulkan.
Tahapan ini akan membahas secara rinci mengenai anlisis yang telah
disebutkan di atas, berikut penjelasan dari masing-masing fase metodologi be
vissta planning :
4.2.1. Fase 1 Menelaah kebutuhan bisnis dan informasi
Menelaah kebutuhan bisnis dan informasi perlu dilakukan guna
menyusun perioritas kebutuhan dan penggunaan SI/TI demi mendukung
pelaksanaan fungsi dan tugas Rumah Sakit Jati Rahayu yang tugas utamanya yaitu
melayani kesehatan masyarakat khusunya Kota Bekasi, serta pencapaian strategi
Rumah Sakit, adapun dalam fase ini akan dibagi beberapa subfase yaitu:
4.2.1.1. Prerenstra
1. Ruang lingkup dan latar belakang proyek renstra SI
Adapun ruang lingkup proyek renstra SI adalah:
a. Menentukan apkikasi-aplikasi yang belum terbentuk pada sistem informasi
Rumah Sakit yang sesuai dengan perencanaan strategis sistem informasi
Rumah Sakit dengan didukung oleh teknologi informasi yang sesuai.
b. Menghasilkan prioritas strategis SI/TI
Yang melatar belakangi adanya proyek renstra SI adalah:
a. Rumah Sakit dapat meraih persaingan yang unggul dari para pesaing.
50
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
b. Mempermudah penyelesaian pekerjaan dan pelayanan kepada pasien
sehingga tujuan Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing akan
terlaksana dan kepuasan para pasien dapat terpenuhi.
2. Rencana jangka waktu pelaksanaan proyek renstra SI
Rencana jangka waktu pelaksanaan proyek rencana strategi Sistem Informasi
yaitu enam bulan (secara intensif) untuk setiap proyek yang ada.
3. Kontrol dan pengawasan renstra SI
Kontrol dan pengwasan renstra SI dilakukan oleh SPI( Satuan Pengwas
Internal), Manajer umum dan keuangan serta bagian IT yang berada dibawah
tanggung jawab Direktur (Hasil Wawancara dengan Manajer Umum dan
Keuangan Poin 25).
4. Definisi terminologi yang digunakan dalam proyek
a. Competitive advantage adalah keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan
strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar.
b. Tangible benefit, adalah manfaat yang langung tampak dan dapat diukur
dalam bentuk satuan nilai uang ataupun waktu
c. Intangible benefit adalah keuntungan-keuntungan yang sulit atau tidak
mungkin diukur dalam bentuk satuan nilai uang.
5. Harapan proyek renstra SI
Dengan perencanaan strategi SI/TI diharapkan semua proyek yang dibuat dapat
dijalankan dengan baik, sehingga meningkatkan kualitas dan daya saing
Rumah Sakit terhadap para pesaing, serta semua perencanaan terperogram
sehingga hasilnya maksimal (Hasil wawancara dengan Manajer Umum dan
Keuangan Poin 22).
6. Komitmen Direktur
a. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan tentang pentingnya arti
melaksanakan pelayanan dengan baik sehingga kepuasan para pasien dapat
terpenuhi
b. Menyediakan sumber daya baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana
yang memadai untuk menjamin proses kegiatan di Rumah Sakit.
51
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
c. Menyediakan biaya untuk peningkatan SI/TI yang dapat memeberikan
keunggulan persaingan bagi rumah sakit (Hasil wawancara dengan Manajer
Umum dan Keuangan Poin 26).
4.2.1.2. Identifikasi informasi organisasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer Umum dan Keuangan Rumah
Sakit Jati Rahayu, visi dan misi serta tujuan Rumah Sakit Jati Rahayu adalah:
1. Visi Rumah Sakit Jati Rahayu
“Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan berkualitas,
terampil, ramah dan terjangkau“ (Hasil wawancara Poin 13).
2. Misi Rumah Sakit Jati Rahayu
a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang profesional di
bidangnya
b. Meningkatkan fasilitas Rumah Sakit
c. Melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan
d. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis
(Hasil wawancara Poin 13)
3. Pemetaan Visi terhadap Misi
Tabel IV.1. Pemetaan Visi terhadap Misi
Visi Misi
Menjadi Rumah Sakit
yang memberikan
pelayanan kesehatan
berkualitas, terampil,
ramah dan terjangkau
• Meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia yang profesional di bidangnya
• Meningkatkan fasilitas Rumah Sakit
• Melakukan peningkatan mutu secara
berkelanjutan
• Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan
dinamis
4. Tujuan Rumah Sakit Jati Rahayu
Berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer Kuangan dan Umum, tujuan
Rumah Sakit Jati Rahayu sesuai dengan visi misi Rumah Sakit Jati Rahayu.
(Lampiran wawancara Poin 14)
52
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
5. Critical Success Factor (CSF) Rumah Sakit Jati Rahayu
a. Mengadakan Pelatihan untuk para dokter dan perawat
b. Mengdakan Pelatihan Untuk staff non medis
c. Merekrut dokter-dokter spesialis yang berkualitas
d. Mengganti peralatan medis yang mulai usang
e. Memiliki fasilitas yang lengkap
f. Membeli peralatan medis yang berteknologi tinggi secara bertahap
g. Memiliki SOP yang jelas dan dimengerti oleh semua karyawan
h. Melakukan survey kepuasan terhadap pasien yang berkunjung
i. Melakukan pelayanan dengan baik
j. Mengadakan seminar character building
k. Menghindari praktek KKN
l. Memegang tanggung jawab dengan baik dalam melaksanakan tugas masing-
masing
(Hasil wawancara dengan Manajer Umum dan Keuangan Poin 27)
6. Pemetaan CSF Terhadap Misi
Tabel IV.2. Pemetaan CSF terhadap Misi
Misi CSF
Meningkatkan
kemampuan sumber
daya manusia yang
profesional di bidangnya
• Mengadakan pelatihan untuk para dokter dan
perawat
• Mengadakan pelatihan untuk staff non medis
• Merekrut dokter-dokter spesialis yang
berkualitas
Meningkatkan fasilitas
Rumah Sakit • Mengganti peralatan medis yang mulai usang
• Memiliki fasilitas yang lengkap
• Membeli peralatan medis yang berteknologi
tinggi secara bertahap
Melakukan peningkatan
mutu secara
berkelanjutan
• Memiliki SOP yang jelas dan dimengerti oleh
semua karyawan
• Melakukan survey kepuasan terhadap pasien
yang berkunjung
• Melakukan pelayanan dengan baik
Menciptakan lingkungan
kerja yang sehat dan
dinamis
• Mengadakan seminar character building
• Menghindari praktek KKN
• Memegang tanggung jawab dengan baik dalam
melaksanakan tugas masing-masing
53
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
7. Pemetaan CSF terhadap KPI
Tabel IV.3. Pemetaan CSF terhadap KPI
CSF KPI
• Mengadakan pelatihan untuk para
dokter dan perawat
• Mengadakan pelatihan untuk staff
non medis
• Merekrut dokter-dokter speseialis
yang berkulitas dan profesional
• Kualitas SDM semakin meingkat
dan profesional
• Citra rumah sakit semakin
meningkat
• Mengganti peralatan medis yang
mulai usang
• Memiliki fasilitas yang lengkap
• Membeli peralatan medis yang
berteknologi tinggi secara bertahap
• Fasilitas RS menjadi lengkap dan
memadai
• Memiliki SOP yang jelas dan
dimengerti oleh semua karyawan
• Melakukan survey kepuasan
terhadap pasien yang berkunjung
• Melakukan pelayanan dengan baik
• Mutu rumah sakit semakin
mengingkat
• Kinerja rumah sakit semakin
meningkat
• Mengadakan seminar character
building
• Menghindari praktek KKN
• Memegang tanggung jawab dengan
baik dalam melaksanakan tugas
masing-masing
• Terciptanya lingkungan kerja yang
sehat dan dinamis
54
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
8. Gambaran global/ringkasan struktur organisasi
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Jati Rahayu
Sumber : Rumah Sakit Jati Rahayu
9. Kinerja Struktur Organisasi
Masing-masing bagian sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, apabila dari
masing-masing bagian kinerjanya kurang baik, maka rumah sakit ini tidak akan
bisa beroperasi dengan baik, untuk perinciannya sesuai dengan tanggung jawab
dan wewenang yang ada pada deskripsi pekerjaan dari masing-masing bagian
(Hasil wawancara dengan Manajer Umum dan Keuangan Poin 28).
Berikut rincian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian
55
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.4. Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada
struktur organisasi.
Jabatan Deskripsi
Direktur Fungsi dan Wewenang :
a. Tercapainya target kepuasan pelanggan
b. Tercapainya target proses pelayanan yang baik
(good services practice)
c. Tercapainya target keuangan
d. Tercapainya target pembelajaran (learning)
Sumber Daya Manusia
e. Dan target lain yang telah ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham
Tanggung Jawab :
Bertanggung Jawab kepada RUPS
SPI Satuan Pengawas Internal, bertugas mengawasi jalannya
kegiatan Rumah Sakit dan membawahi langsung
Komite Medik dan Komite Keperawatan Komite Medik
KOMITE MEDIK Komite Medis merupakan wadah professional medis
yang keanggotaannya berasal dari Ketua Kelompok Staf
Profesi Medis yang ada di Rumah Sakit Jati Rahayu
atau yang mewakili bertugas mengenai masalah
professional medis.
Tugas dan Wewenang :
a. Menyusun Medical Staf f Bylaws
b. Menyusun Standar pelayanan Medis
c. Menyusun kebijakan & prosedur masalah
mediko-legal
d. Membina etika profesi, disiplin, mutu profesi
terkait dengan sanksi
e. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok
staf medis
f. Memantau pelaksanaan tugas staf medis
g. Menetukan mutu pelayanan medis, memantau &
evaluasi
h. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan
& penelitian
i. Memberikan laporan berkala kepada Direktur
j. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medis
dapat dibantu oleh Panitia yang anggotanya
terdiri dari Staf profesi medis dan tenaga profesi
lainnya secara ex-officio
k. Panitia adalah kelompok kerja khusus di dalam
Komite Medis yang dibentuk mengatasi
masalah khusus.
Tanggung Jawab :
Bertanggung Jawab kepada Direktur
56
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.4. Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada
struktur organisasi (Lanjutan 1)
Jabatan Deskripsi
MANAGER
PELAYANAN
MEDIK
Fungsi dan Wewenang :
a. Memantau dan memastikan terpenuhinya standar
Pelayanan Medik,
b. Memantau dan memastikan terpenuhinya standar
Pelayanan Keperawatan
Tugas :
a. Mengendalikan pelaksanaan bisnis proses
pelayanan primer,sekunder dan tersier terpadu
yang dilaksanakan oleh tenaga medis,dan
keperawatan.
b. Menetapkan sasaran kerja kelompok menjadi
sasaran kerja individu, dan penilaian pencapaian
sasaran kinerja individu yang menjadi tanggung
jawabnya.
Tanggung Jawab :
Bertanggung Jawab kepada Direktur
MANAGER
PENUNJANG
MEDIK
Fungsi dan Wewenang :
a. Membuat dan menjalankan standar Penunjang
Medik.
b. Memantau dan memastikan standar Pelayanan
Penunjang Medik (Farmasi, Laboratorium,
Radiologi, Rekam Medik, Gizi )
Tugas :
a. Mensosialisasikan proses pelayanan Medik
sebagai bagian dari proses pelayanan primer,
sekunder dan tersier terpadu di Rumah Sakit.
b. Penetapan sasaran kerja kelompok menjadi
sasaran kerja individu, dan penilaian pencapaian
sasaran kinerja individu yang menjadi tanggung
jawabnya.
Tanggung Jawab :
Bertanggung Jawab kepada Direktur
57
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.4. Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada
struktur organisasi (Lanjutan 2)
Jabatan Deskripsi
MANAGER UMUM
DAN KEUANGAN
Fungsi dan Wewenang :
a. Mengawasi dan memantau terpenuhinya
standar Pelayanan Purchasing & Logistik.
b. Mengawasi dan memantau terpenuhinya
standar Pelayanan Building & Environment
Maintanence.
c. Mengawasi dan memantau terpenuhinya
standar kuantitas & kualitas mutu SDM.
d. Pencapaian target kinerja keuangan dan
akuntansi Rumah Sakit.
e. Mengawasi dan memantau terpenuhinya
standar Keuangan.
f. Mengawasi dan memantau terpenuhinya
standar Akuntansi dan standar Pajak.
Tugas :
a. Memantau Pelayanan Purchasing & Logistik
Rumah Sakit.
b. Memantau Pengelolaan Gedung &
Lingkungan (Pemeliharaan Peralatan RS,
Keamanan, Parkir, Cleaning Service, K-3).
c. Memantau Kinerja pengelolaan Keuangan
Rumah Sakit.
d. Mengawasi pelaksanaan penerimaan keuangan
dan pengeluaran
e. Memantau dan mengawasi kinerja SDM
Rumah Sakit
f. Memantau pelaksanaan budaya organisasi
Rumah Sakit.
g. menetapkan sasaran kerja kelompok menjadi
sasaran kerja individu, dan penilaian
pencapaian sasaran kinerja individu yang
menjadi tanggung jawabnya.
Tanggung Jawab :
Bertanggung Jawab kepada Direktur
58
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.4. Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada
struktur organisasi (Lanjutan 3)
Jabatan Deskripsi
DIVISI IT Tugas utama penanggungjawab IT:
a. Melaksanakan pengawasan teknis operasional
perangkat lunak(software), agar SIM berjalan
dengan baik.
b. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta
melakukan sosialisasi SIM dengan SDM terkait.
c. Melaksanakan anlisis SIM yang berkaitan dengan
pihak ke tiga
d. Melaksanakan pemeriksaan atau supervisi dan
pemeliharaan SIM secara berkala dan perbaikan
perangkat lunak, SIM dan atau pihak ke
tiga/konsultan
e. Memberikan petunjuk cara pengolahan data
program termasuk penjelasan prosedur
pengolahan data program untuk menentukan
evaluasi terhadap sistem pengolahan data yang
telah ditetapkan
f. Mengusahakan secara terus menerus
penyempurnaan sistem yang telah ditetapakn
g. Menerima pengaduan atau laporan kerusakan
peralatan dalam buku laporan tentang kerusakan
peralatan hardware
h. Membantu mengatur pemasangan titik listrik dan
SWITCH sesuai sistem dan kebutuhan hardware
i. Melaksanaka perubahan tarif Rumah Sakit yang
dibuat oleh tim tarif
j. Melaksanakan revisi tarif baik dari formulir atau
program komputer yang disetujui oleh tim tarif
dan direktur
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
Tanggung jawab Penanggung jawab IT:
a. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
dan pengawasan yang ada di SIM RS (software
dan hardware)
b. Bertanggung jawab terhadap
seupervisi/pemeriksaan, pemeliharan adn
perbaikan SIM RS
c. Bertanggung jawab terhadap password yang
digunakan oleh SDM yang terkait
d. Bertanggung jawab mengatur pemasangan
perangkat keras sesuai dengan sistem dan
kebutuhan(hardware)
59
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.4. Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada
struktur organisasi (Lanjutan 4)
Jabatan Deskripsi
e. Bertanggung jawab melaksanakan pemeriksaan
dan perbaikan perangkat keras oleh pihak ke tiga
(hardware)
f. Bertanggung jawab membuta permintaan
peralatan atau komponen bila ada yang rusak
Wewenang Penanggungjawab IT:
a. Merubah password komputer
b. Mengecek tiap komputer apakah berfungsi
dengan baik
c. Menindaklanjuti kegiatan dan permasalahan
yang berkaitan dengan SIM RS
d. Menilai dan mengevaluasi di SIM RS
4.2.1.3. Analisis lingkungan internal bisnis organisasi
1. Rencana bisnis organisasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer Umum dan Keuangan Rumah
Sakit rencana bisnis dan SWOT Rumah Sakit Jati Rahayu yaitu:
a. Perluasan gedung Rumah Sakit
b. Penambahan kamar perawatan
c. Penambahan ruang ICU, NICU, CT Scan
d. Penambahan lahan parkir
e. Perluasan jaringan kerja sama dengan perusahaan
f. Penambahan Staff IT
g. Penyempurnaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
h. Pembuatan Sistem Informasi secara mandiri oleh Divisi IT Rumah Sakit
i. Pembangunan Sistem Informasi secara mandiri
j. Perluasan jaringan komputer
k. Penambahan dokter praktek
l. Pembukaan poliklinik tumbuh kembang anak
m. Pembukaan layanan konsultasi laktasi
(Hasil wawancara poin 5)
60
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2. Analisis SWOT Rumah Sakit Jati Rayu
a. Strengths (S)
1) Fasilitas lebih mamadai
2) Harga lebih terjangkau
3) Tempat lebih stratgis
4) SDM yang terampil dibidang masing-masing
5) Palayanan kesehatan sangat mamuaskan berdasarkan hasil dari
kuesioner (Lampiran wawancara Poin 15)
b. Weeakness (W)
1) Sering merujuk pasien ke RS lain yang lebih memadai dalam alat-alat
kedokteran.
2) Kekurangan kamar perawatan
3) Dipagi hari tidak ada dokter spesaialis yang berada di poliklinik RS Jati
Rahayu
4) Masih kekurangan tenaga medis
(Lampiran wawancara Poin 17)
c. Opportunity (O)
1) Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan
2) Adanya Program pemerintah Daerah yaitu jamkesda
3) Perbaikan pelayanan kesehatan dan fasilitas
4) Harga terjangkau sehingga banyak pasien yang datang untuk berobat
(Hasil wawancara Poin 18)
d. Threats (T)
1) Semakin banyak Rumah Sakit yang berada disekitar Rumah Sakit Jati
Rahayu
2) Semakin banyak dokter praktek dan klinik-klinik kecil
3) Perubahan teknologi
4) Kenaikan harga obat-obatan serta peralatan medis dan non medis
(Hasil wawancara Poin 19)
61
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.5 Matrix SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
• Fasiltas lebih
mamadai
• Harga lebih
terjangkau
• Tempat lebih stratgis
• SDM yang terampil
dibidang masing-
masing
• Palayanan kesehatan
sangat mamuaskan
• Sering merujuk
pasien ke RS lain
yang lebih memadai
dalam alat-alat
kedokteran.
• Kekurangan kamar
perawatan
• Dipagi hari tidak ada
dokter spesaialis yang
berada di poliklinik
RS Jati Rahayu
• Masih kekurangan
tenaga medis
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
• Meningkatkan kerja
sama dengan
perusahaan-
perusahaan
• Adanya Program
pemerintah Daerah
yaitu Jamkesda
• Perbaikan
pelayanan kesehatan
dan fasilitas
• Harga terjangkau
sehingga banyak
pasien yang datang
untuk berobat
• Meningkatkan kerja
sama
• Memberikan paket
layanan yang sesuai
dengan kebutuhan
pasien
• Lebih
mempromosikan
Rumah Sakit
melalui iklan atau
melalui web yang
sudah ada
• Menambah perlatan
kedokteran yang
canggih
• Merekrut dokter-
dokter yang
berkulitas
• Menambah kamar-
kamar perawatan
Ancamana (T) ST WT
• Semakin banyak
Rumah Sakit yang
berada disekitar
Rumah Sakit Jati
Rahayu
• Semakin banyak
dokter praktek dan
klinik-klinik kecil
• Perubahan
teknologi
• Kenaikan harga
obat-obatan serta
peralatan medis
dan nonmedis
• Melakukan promosi
dan penyebaran
informasi kepada
masyarakat tentang
fasilitas dan
keunggulan Rumah
Sakit
• Meningkatkan
manajemen
kertersediaan obat
• Meningkatkan
keahlian para SDM
dibidang masing-
masing
• Menyempurnakan
SIRS
• Meningkatkan
pembinaan terhadap
karyawan(pelatihan,
dan seminra-seminar
motivasi
• Meningkatkan
fasilitas sarana dan
prasarana serta
pelayanan
62
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1. Analisis Value Chain
Analisa Value Chain bertujuan untuk mengidentifikasi dan membagi dau aktivitas yaitu Aktivitas Pendukung dan Aktivitas Utama
Gambar IV.2. Analisis Value Chain Rumah Sakit Jati Rahayu saat ini
Pengembangan Teknologi
• Pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit
• Penggunaan Konsultan IT dari luar yang profesional
Infrastruktur Rumah Sakit
Keperawatan: Penunjang Medis: Umum dan Keuangan:
• Instalasi Rawat Inap Farmasi Logistik
• Instalasi Rawat Jalan Gizi TU dan Kepegawaian
• Instalasi Kamar Operasi Radiologi dan Laboratorium Keuangan
• Instalasi Kamar Bersalin Rekam Medis Informasi
• Instalasi Poliklinik
•
Manajemen Sumber Daya Manusia
• Penerimaan karyawan baru
• Pelatihan dan peningkatan keahlian karyawan baik medis maupun non-medis
• Pengolahan data karayawan
• Pengelolaan Administrasi kepegawaian
• Pelayanan terhadap kesejahteraan karyawan
Pembelian
• Pembelian peralatan medis maupun non medis dan obat-obatan, bahan makanan basah dan kering
Inbound Logistics
• Penerimaan
pendaftaran Pasien
• Penerimaan kerja sama
dengan perusahaan
Operasi
• Penginputan data
pasien
• Pemeriksaan
pasien dan
tindakan medis
• Pembayaran
Outbound Logistics
• Pengelolaan data
pasien
• Pengelolaan data
perusahaan yang
bekerja sama
Pemasaran
• Promosi kepada
masyarakat
• Penjalinan kerja sama
dengan instansi
perusahaan dan asuransi
Pelayanan
• Pelayanan kepada pasien
dengan baik
• Penanganan keluhan dan
komplain dari pasien
Su
pp
ort A
ctivities
P
rima
ry A
ctivities
Ma
rgin
M
arg
in
63
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
a. Aktivitas Utama :
1) Inbound Logistics
yaitu aktivitas yang berkaitan dengan penerimaan dan penyimpanan, dan
mendistribusikan masukan-masukan, termasuk pula hubungan dengan para
pemasok. aktivitas Inbound Logistics yang dilakuakan oleh Rumah Sakit
Jati Rahayu meliputi:
• Pendaftaran pasien
Pendaftaran pasien ini merupakan pendaftaran pasien baik pasien
rawat jalan, rawat inap maupun pasien UGD dan Medical Checkup,
pasien yang mendaftar terdiri dari masyarakat umum, pasien dari
perusahaan yang bekerja sama maupun pasien dari perusahaan
asuransi.
• Penerimaan kerja sama dengan perusahaan
Rumah Sakit Jati Rahayu menerima kerja sama dengan berbagai
macam perusahaan umum maupun perusahaan asuransi, dengan
melakukan kerja sama dengan perusahaan maka pasien Rumah Sakit
Jati Rahayu semakin bertambah.
2) Operasi
yaitu semua aktivitas yang diperlukan untuk mentransformasikan semua
masukan menjadi keluaran (Outbound Logistics), adapun operasi yang
dilakukan oleh Rumah Sakit Jati Rahayu adalah:
• Penginputan data pasien
Aktivitas ini dilakukan untuk menginput data pasien baik pasien baru
maupun pasien lama, kegiatan ini diperlukan ketelitian tinggi agar
data pasien yang diinput tidak salah, sehingga dapat mengurangi
komplain dari pasien.
• Pemerikasaan pasien dan tindakan medis
Kegitan ini dilakukan apabila pasien sudah mendaftar pada bagian
pendafataran, pemeriksaan pasien dan tindakan medis dilakukan
pada poliklinik yang telah dipilih oleh pasien dengan ditangani oleh
dokter serta dibantu oleh perawat, pada pemeriksaan pasien dokter
akan meresepkan obat untuk pengobatan dan apabila diperlukan
64
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
periksa penunjang, maka dokter akan membuatkan surat periksa
penunjang, pemeriksaan penunjang dapat dilakukan di laboratorium,
radiologi maupun USG sesuai dengan kebutuhan.
• Pembayaran
Kegiatan ini berkaitan dengan transaksi pembayaran yang dilakukan
oleh pasien, dimana pembayaran ini mencakup biaya pendaftaran,
biaya keseluruhan pemeriksaan baik pemeriksaan di Poliklinik,
UGD, Laboratorium, dan Radiologi, biaya rawat inap, biaya medical
chekup, serta pembayaran obat-obatan.
3) Outbound Logistics
yaitu semua aktivitas yang diperlukan untuk, mengumpulkan,
menyimpan dan mendistribusikan keluaran. aktivitas outbound logistics
yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jati Rahayu yaitu:
• Pengelolaan data pasien
Pengelolaan data pasien dilakukan oleh bagian pendaftaran, kegiatan
ini mencakup pengumpulan, penyimpanan data pasien dan
pendistribusian data pasien apbila data tersebut dibutuhkan.
• Pengelolaan data perusahaan yang bekerja sama
Pengelolaan data perusahaan dilakukan oleh bagian umum, data ini
mencakup data-data perusahaan umum dan perusahaan asuransi,
dimana perusahaan tersebut merupakan perusahaan penjamin pasien
yang telah bekerja sama dengannya.
4) Pemasaran
Merupakan semua kegiatan mulai dari menginformasikan kepada para
calon pembeli (pasien) mengenai produk atau jasa, mempengaruhi
mereka agar membelinya dan memfasilitasi pembelian mereka.
• Promosi kepada masyarakat
Kegiatan promosi kepada masyarakat yang dilakukan oleh Rumah
Sakit Jati Rahayu dengan melakukan peningkatan pelayanan
terhadap pasien, mengadakan penyuluhan-penyuluhan baik langsung
ke lapangan atau di Rumah Sakit sendiri seperti donor darah dan
edukasi terhadap masyarakat.
65
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
• Penjalinan kerja sama dengan instansi perusahaan dan asuransi
Aktivitas kerja sama dengan instansi perusahaan dan asuransi
bertujuan membuka pangsa pasar baru dan memperluas jangkauan
pemasaran.
5) Pelayanan
• Pelayanan kepada pasien dengan baik
yaitu melakukan pelayanan terhadap pasien dengan baik yang
bersifat kekeluargaan sehingga kepuasan pasien terpenuhi, yang
menyebabkan pasien akan terus berkunjung dan menggunakan jasa
Rumah Sakit Jati Rahayu dalam melakukan pengobatan terhadap
para pasien yang telah berkunjung sebelumnya.
• Penanganan keluhan dan komplain dari pasien
Pada saat penanganan keluhan pasien bagian pelayanan harus tetap
memberikan pelayanan dengan ramah sesuai dengan moto Rumah
Sakit yaitu SMART( Senyum, Menarik, Akrab, Ramah dan Tertib),
serta menangani keluhan dengan profesional sehingga pasien tidak
merasa kecewa dengan kesalahan yang dilakukan oleh pihak Rumah
Sakit.
b. Aktivitas Pendukung :
1) Infrastruktur Rumah Sakit
Infrastruktur Rumah Sakit meliputi departemen atau bagian yang ada di
Rumah Sakit, infrastruktur Rumah Sakit yang dapat mendukung
aktivitas dari kegiatan operasional Rumah Sakit yaitu:
• Bagian keperawatan
Bagain ini terdiri dari intalasi rawat jalan, rawat inap, kamar operasi,
kamar bersalin dan poliklinik, dimana bagian ini digunakan sebagai
pendukung dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada para
pasien.
• Bagian penunjang medis
Bagian ini berfungsi apabila pasien dibutuhkan penunjang medis
dalam melakukan pemeriksaan dan pengobatan, bagian penunjang
66
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
medis terdiri dari Farmasi, Gizi, Laboratorium, Radiologi serta
Rekam Medis.
• Bagian umum dan keuangan
Bagian ini terdiri dari Logistik, TU dan Kepegawaian, Keuangan dan
Pusat Informasi, bagian tersebut merupakan bagian yang mengelola
aktivitas non medis.
2) Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja para SDM
dengan dilakukannya penerimaam karyawan baru yang berkulitas
pengadaan pelatihan-pelatihan karyawan dari masing-masing bagian,
serta kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan data kepegawaian,
administrasi kepegawaian dan layanan kesejahteraan karyawan.
3) Pengembangan teknologi
Yaitu kegitan penyempurnaan sistem informasi dengan didukung oleh
teknologi terkini, serta kerja sama dengan konsultan IT dari luar yang
profesional karena salama ini pihak Rumah Sakit belum membangun
Sistem informasi secara mandiri.
4) Pembelian
Yaitu aktivitas yang bekaitan dengan pembelian. Adapun pembelian
yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jati Rahayu adalah pembelian
peralatan medis maupun non medis yang dibutuhkan serta pembelian
obat-obat kepada para pemasok dan pembelian bahan makanan untuk
kebutuhan pasien rawat inap.
2. Kebutuhan informasi dalam proses bisnis organisasi
a. Bagian Medis dan Keperawatan
1) Kebutuhan informasi bagian Rawat jalan, UGD dan Medical Chekup
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian Rawat jalan,
UGD, Medical Chekup dipadukan dengan analisis CSF dan Value
Chain, supaya menghasilkan daftar kebutuhan informasi yang tepat,
adapun daftar CSF dan value chain yang terkait dalam menentukan
kebutuhan informasi bagian Rawat jalan, UGD dan Medical Chekup
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
67
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV. 6. Kebutuhan informasi bagian rawat jalan, UGD dan Medical Checkup
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Melakukan survey
kepuasan terhadap
pasien yang
berkunjung
• Melakukan
pelayanan dengan
baik
• Inbound Logistics
• Operasi
• Outbound Logistics
• Data pasien
• Data resep
• Data permintaan
periksa penunjang
• Data jumlah pasien
rawat jalan, MC,
UGD
• Data hasil
pemeriksaan pasien
• Data pembayaran
rawat jalan, MC,
UGD
• Mengadakan
pelatihan untuk para
dokter dan perawat
• Merekrut dokter-
dokter spesialis yang
berkualitas
• Manajemen Sumber
Daya Manusia
• Data Dokter
• Data Perawat
• Mengganti peralatan
medis yang mulai
usang
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Membeli peralatan
medis yang
berteknologi tinggi
secara bertahap
• Infrastruktur Rumah
Sakit
• Pengembangan
Teknologi
• Data Poliklinik
2) Kebutuhan informasi bagian Rawat inap
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian rawat inap
dipadukan dengan analisis CSF dan Value Chain, supaya menghasilkan
daftar kebutuhan informasi yang tepat, adapun daftar CSF dan value
chain yang terkait dalam menentukan kebutuhan informasi bagian rawat
inap dapat dilihat pada tabel berikut ini:
68
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.7. Kebutuhan informasi bagian Rawat inap
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Melakukan survey
kepuasan terhadap
pasien yang
berkunjung
• Melakukan
pelayanan dengan
baik
• Inbound Logistics
• Operasi
• Outbound Logistics
• Data Jumlah pasien
rawat inap
• Data hasil pemeriksaan
pasien
• Data lama perawatan
pasien
• Data resep
• Data permintaan
periksa penunjang
• Data pembayaran
rawat inap
• Mengadakan
pelatihan untuk
para dokter dan
perawat
• Merekrut dokter-
dokter spesialis
yang berkualitas
• Manajemen Sumber
Daya Manusia
• Data Dokter Jaga
• Data Perawat
• Mengganti
peralatan medis
yang mulai usang
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Membeli peralatan
medis yang
berteknologi tinggi
secara bertahap
• Infrastruktur Rumah
Sakit
• Pengembangan
Teknologi
• Data kamar perawatan
b. Bagian Penunjang Medis
1) Kebutuhan informasi bagian Farmasi
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian Farmasi
dipadukan dengan analisis CSF dan Value Chain, supaya menghasilkan
daftar kebutuhan informasi yang tepat, adapun daftar CSF dan value
chain yang terkait dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian
Farmasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
69
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.8. Kebutuhan informasi bagian Farmasi
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Mengganti
peralatan medis
yang mulai usang
• Melakukan
pelayanan dengan
baik
• Infrastruktur Rumah
Sakit
• Pelayanan
Data layanan farmasi
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Pembelian
Data penjualan obat dan
alat medis
Data pemebelian Obat
dan alat medis
2) Kebutuhan informasi bagian Radiologi
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian Radiologi
dipadukan dengan analisis CSF dan Value Chain, supaya menghasilkan
daftar kebutuhan informasi yang tepat, adapun daftar CSF dan value
chain yang terkait dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian
Radiologi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel IV.9. Kebutuhan informasi bagian Radiologi
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Mengganti
peralatan medis
yang mulai usang
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Membeli peralatan
medis yang
berteknologi tinggi
secara bertahap
• Melakukan survey
kepuasan terhadap
pasien yang
berkunjung
• Melakukan
pelayanan dengan
baik
• Inbound Logistics
• Operasi
• Outbound Logistics
• Data Pasien Radiologi
• Data Jumlah pasien
radiologi
• Data hasil pemeriksaan
radiologi
70
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.9. Kebutuhan informasi bagian Radiologi (Lanjutan)
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Mengadakan
pelatihan untuk para
dokter dan perawat
• Merekrut dokter-
dokter spesialis yang
berkualitas
• Manajemen Sumber
Daya Manusia
• Data Dokter Radiologi
• Memiliki SOP yang
jelas dan dimengerti
oleh semua
karyawan
• Infrastruktur Rumah
Sakit
• Data manajemen dan
pengelolaan radiologi
3) Kebutuhan informasi bagian Laboratorium
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian Laboratorium
dipadukan dengan analisis CSF dan Value Chain, supaya menghasilkan
daftar kebutuhan informasi yang tepat, adapun daftar CSF dan value
chain yang terkait dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian
Laboratorium dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel IV.10. Kebutuhan informasi bagian Laboratorium
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Mengganti
peralatan medis
yang mulai usang
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Membeli peralatan
medis yang
berteknologi tinggi
secara bertahap
• Melakukan survey
kepuasan terhadap
pasien yang
berkunjung
• Melakukan
pelayanan dengan
baik
• Inbound Logistics
• Operasi
• Outbound Logistics
• Data Pasien
Laboratorium
• Data Jumlah pasien
Laboratorium
• Data hasil pemeriksaan
Laboratorium
71
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.10. Kebutuhan informasi bagian Laboratorium (Lanjutan)
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Mengadakan
pelatihan untuk
para dokter dan
perawat
• Merekrut dokter-
dokter spesialis
yang berkualitas
• Manajemen Sumber
Daya Manusia
• Data Dokter
Laboratorium
• Memiliki SOP yang
jelas dan
dimengerti oleh
semua karyawan
• Infrastruktur Rumah
Sakit
• Data manajemen dan
pengelolaan
Laboratorium
4) Kebutuhan informasi bagian Medical Record
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian Medical Record
dipadukan dengan analisis CSF dan Value Chain, supaya menghasilkan
daftar kebutuhan informasi yang tepat, adapun daftar CSF dan value
chain yang terkait dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian
Medical Record dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel IV.11. Kebutuhan informasi bagian Medical Record
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Infrastruktur Rumah
Sakit
• Operasi
• Data catatan hasil
pemeriksaan pasien
5) Kebutuhan informasi bagian Gizi
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian Gizi dipadukan
dengan analisis CSF dan Value Chain, supaya menghasilkan daftar
kebutuhan informasi yang tepat, adapun daftar CSF dan value chain
yang terkait dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian Gizi
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
72
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.12. Kebutuhan informasi bagian Gizi
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Memiliki SOP yang
jelas dan dimengerti
oleh semua
karyawan
• Membeli bahan
makanan yang sehat
dan berkualitas
• Infrastruktur
Rumah Sakit
• Penerimaan bahan di
gudang / Dapur
• Standar pemakaian bahan
per menu
• Order menu per bangsal
• Pemeliharaan diet pasien
• Pencetakan label makanan
pasien
• Laporan stok bahan dapur
/ gizi
• Laporan mutasi order dan
pemenuhan bahan
makanan
• Laporan realisasi dan
standar pemakaian bahan
makanan
c. Bagian Umum dan Keuangan
1) Kebutuhan informasi bagian Logistik
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian Logistik
dipadukan dengan analisis CSF dan Value Chain, supaya menghasilkan
daftar kebutuhan informasi yang tepat, adapun daftar CSF dan value
chain yang terkait dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian
Logistik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel IV.13. Kebutuhan informasi bagian Logistik
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Menghindari praktek
KKN
• Memegang tanggung
jawab dengan baik
dalam melaksanakan
tugas masing-masing
• Infrastruktur Rumah
Sakit
• Pembelian
• Data penerimaan
peralatan
• Data pengeluaran
peralatan non medis
• Data Stok peralatan
non medis
2) Bagian TU dan Kepegawaian
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian TU dan
Kepegawaian dipadukan dengan analisis CSF dan Value Chain, supaya
menghasilkan daftar kebutuhan informasi yang tepat, adapun daftar
CSF dan value chain yang terkait dalam menentukan kebutuhan
73
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
informasi pada bagian TU dan Kepegawaian dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel IV.14. Kebutuhan informasi bagian TU dan Kepegawaian
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Mengadakan
pelatihan untuk para
dokter dan perawat
• Mengadakan
Pelatihan untuk
staff non medis
• Merekrut dokter-
dokter spesialis
yang berkualitas
• Memiliki SOP yang
jelas dan dimengerti
oleh semua
karyawan
• Mengadakan
seminar character
building
• Menghindari
praktek KKN
• Memegang
tanggung jawab
dengan baik dalam
melaksanakan tugas
masing-masing
• Pengembangan
Teknologi
• Manajemen Sumber
Daya Manusia
• Data pegawai
• Data jabatan
• Pengembangan dan
pelatihan
• Mutasi Pegawai
• Data pemberhentian
pegawai
• Laporan Kepegawaian
• Penerimaan pegawai
baru
• Data gaji pegawai
• Absensi pegawai
3) Kebutuhan informasi bagian Keuangan
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian Keuangan dipadukan
dengan analisis CSF dan Value Chain, supaya menghasilkan daftar kebutuhan
informasi yang tepat, adapun daftar CSF dan value chain yang terkait dalam
menentukan kebutuhan informasi pada bagian Keuangan dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
74
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.15. Kebutuhan informasi bagian Keuangan
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Memiliki SOP yang
jelas dan dimengerti
oleh semua
karyawan
• Mengadakan
seminar character
building
• Menghindari praktek
KKN
• Memegang tanggung
jawab dengan baik
dalam melaksanakan
tugas masing-masing
• Manajemen Sumber
Daya Manusia
• Penyusunan Anggaran
• Penetapan Anggaran
• Rancangan Perubahan
Anggaran
• Penetapan Perubahan
Anggaran
• Buku Jurnal /
Memorial
• Buku Besar
• Laporan Keuangan
• Laporan Rugi Laba
(Accrual Base)
• Laporan Neraca
• Laporan Perubahan
Modal
• Pembayaran Tagihan
• Pembayaran Jasa
Medis
• Pendapatan Penjualan
• Pembayaran Tagihan
ke perusahaan asuransi
dan umum
• Pembayaran Gaji
Pegawai
• Laporan Pendapatan
dan Biaya Tindakan
Dokter
4) Kebutuhan informasi Bagian Pusat Informasi
Dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian Pusat Informasi
dipadukan dengan analisis CSF dan Value Chain, supaya menghasilkan
daftar kebutuhan informasi yang tepat, adapun daftar CSF dan value
chain yang terkait dalam menentukan kebutuhan informasi pada bagian
Pusat Informasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
75
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.16. Kebutuhan informasi bagian Pusat Informasi
CSF Value Chain Kebutuhan Informasi
• Melakukan
pelayanan dengan
baik
• Manajemen Sumber
Daya Manusia
• Pelayanan
• Informasi Pasien
berdasarkan no RM
• Informasi Pendaftaran
pasien rawat jalan,
rawat inap, UGD, dan
MC
• Informasi Ruang
perawatan yang masih
kosong dan sudah
terisi
• Inforamasi jadwal
dokter
• Informasi daftar
pasien per poliklinik
• Informasi data Rumah
Sakit
• Informasi denah
Rumah Sakit
• Informasi tarif biaya
per layanan
3. Meringkas strategi dan target bisnis internal
Berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer Umum dan Keuangan,
mengenai rencana bisnins organisasi bisnis inetrnal, maka dapat disimpulkan
ringkasan strategi dan taget bisnis internal sebagai berukut:
a. Strategi bisnis internal
1) Meningkatkan pelayanan dengan menambah jumlah tempat tidur pada
kamar perwatan
2) Memberikan pelayanan yang berkulitas dan bermutu
3) Mengganti alat kedokteran dengan yang baru dan berkualitas
4) Menyempurnakan sistem informasi untuk meningkatkan pelayanan dan
kinerja Rumah Sakit
(Ringkasan Hasil wawancara dengan Manajer Umum dan Keuangan
Poin 5)
76
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
b. Target Bisnis Internal
1) Tercapainya target kepuasan pasien sehingga semakin meningkatnya
jumlah pasien yang berkunjung
2) Tercapainya target proses pelayanan yang baik (good services
practice)
3) Telah dibuka layanan operasi THT dan operasi mata
4) Tercapainya target pembelajaran (learning) Sumber Daya Manusia
5) Sarana dan Prasarana sudah mulai tercukupi
(Hasil wawancara dengan Manajer Umum dan Keuangan Poin 29)
4.2.1.4. Analisis Lingkungan Internal SI/TI Rumah Sakit
1. Budaya SI/TI dalam organisasi
a. Apabila terjadi masalah terhadap SIMRS, maka pihak Rumah Sakit harus
menghubungi pihak ketiga.
b. Setiap unit atau bagian bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan
keamanan SIMRS dan peralatan komputer.
c. SIMRS yang telah diterapkan sangat mudah dalam penggunaanya.
d. Setiap ada kerusakan terhadap hardware, pihak IT yang bertanggung jawab
terhadap kerusakan tersebut.
e. Devisi IT saat ini dikelola oleh satu orang.
f. Printer yang ada saat ini, merupakan printer dari hasil penyewaan kepada
pihak ketiga.
g. Pemeliharaan Software dan hardware
h. Penambahan aplikasi baru apabila ada penambahan layanan
(Hasil wawancara dengan Manajer Umum dan Keuangan Poin 30).
2. Keadaan pelatihan SI/TI saat ini
Pelatihan SI/TI saat ini dari pihak rumah sakit belum ada karena yang
menangani pelatihan langsung dari konsultan IT dari pihak luar rumah sakit
dan itu pun hanya pada beberapa bagian diantaranya bagian pendaftaran pasien
rawat jalan dan rawat inap, keuangan, logistik, gizi, laboratorium, radiologi,
kasir, penata rekening, Rekam Medis dan farmasi. pelatihan ini dilakukan
supaya sumber daya manusia pada bagian tersebut paham mengenai bagaimana
77
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
cara penggunaan sistem informasi diterapkan (Hasil wawancara dengan
Manajer Umum dan Keuangan Poin 31).
3. Metodologi implementasi Proyek SI/TI saat ini
Metodologi implementasi proyek SI/TI pada Rumah Sakit Jati Rahayu belum
ada karena sistem informasi saat ini merupakan sistem informasi yang
diperoleh dari pihak luar Rumah Sakit (Hasil wawancara dengan Manajer
Umum dan Keuangan Poin 32).
4. Kebijakan investasi SI/TI saat ini
Kebijakan investasi SI/TI pada Rumah Sakit Jati Rahayu saat ini dibatasi dan
berada pada wewenang direktur dalam hal pengadaan software dan hardware
dalam sekala besar, sedangkan untuk pengadaan hardware dalam sekala kecil
berada pada wewenang manajer umum dan keuangan yang berada dibawah
tanggung jawab Direktur (Hasil wawancara dengan Manajer Umum dan
Keuangan Poin 33).
5. Posisi dan keadaan sumber daya SI/TI saat ini
Saat ini Rumah Sakit Jati Rahayu telah memiliki divisi IT dan dikelola
oleh satu orang, dan beberapa sistem informasi yang telah diterapkan yaitu
bagian keuangan, kasir, penata rekening, logistik, gizi, laboratorium, radiologi,
pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap, serta bagian farmasi. Data ini
penulis dapatkan dari hasil wawancara dengan Manajer Umum dan Keuangan
Poin 34 serta penulis observasi langsung pada sistem informasi rumah sakit yang
sudah berjalan saat ini. Berikut penjelasan mengenai sistem informasi yang sudah
berjalan di Rumah Sakit Jati Rahayu:
a. Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi ini digunakan oleh bagian keuangan dan sistem informasi
ini sudah terintegrasi dengan bagian lain yaitu bagian pendafatran, adapun
cakupan dari sistem informasi keuangan adalah:
• Tukar faktur
• Entry giro rencana bayar
• Pembayaran faktur
• Penjurnalan terdiri dari: pembelian farmasi, logistik, pendapatan rawat
jalan, pendapatan farmasi rawat jalan, rawat inap, biaya pemakaian
78
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
barang farmasi, logistik, pembayaran piutang farmasi karyawan,
pembayaran hutang kepada pihak ketiga.
Keluaran yang dihasilkan pada sistem informasi keuangan antara lain :
• Daftar rencana pembayaran
• Laporan pembelian
• Laporan pembayaran
• Laporan pembayaran piutang karyawan
• Daftar ruangan belum posting
• Laporan pembayaran piutang farmasi pihak ketiga
• Laporan kartu hutang pihak ketiga
• Laporan mutasi hutang pihak ketiga
• Laporan aging hutang pihak ketiga
b. Sistem Inforamasi Kasir
Sistem inforamasi ini mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan
tagihan, sistem informasi ini dibagi dua yaitu sistem informasi rawat jalan
dan sistem informasi rawat inap
1) Sistem informasi kasir rawat jalan, cakupan dari sistem informasi kasir
rawat jalan antara lain:
• Biaya dan bayar rawat jalan
• Daftar tagihan kasir rawat jalan
• Daftar tagihan supervisor
• Kwitansi gabungan
Keluaran yang dihasilkan yaitu:
• Laporan rekap penerimaan kasir rawat jalan
• Laporan rekap penerimaan rawat jalan
• Laporan penerimaaan tunai rawat jalan
• Laporan piutang rawat jalan
• Laporan jasa dokter rawat jalan
• Laporan transaksi pasien perunit
• Laporan pendapatan rawat jalan
• Laporan jasa laboratorium dan radiologi
79
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
• Laporan jasa alat gigi
2) Sistem informasi kasir rawat inap, cakupan dari sistem informasi kasir
rawat inap antara lain:
• Pembayaran rawat inap
• Pembatalan piutang
Keluaran yang dihasilkan dari sistem informasi kasir rawat inap :
• Laporan penerimaan tunai rawat inap
• Laporan penerimaan harian kasir rawat inap,
• Laporan nota piutang rawat inap
• Laporan nota keluarga miskin rawat inap
• Laporan peneirmaan tunai ODC (one day care)
• Laporan penerimaan piutang ODC (one day care)
• Laporan penerimaan pasien masih dalam perawatan
• Laporan fee bidan
• Laporan jasa dokter rawat inap
• Laporan pendapatan rawat inap
• Laporan pendapatan per ruangan rawat inap
• Laporan piutang pasien masih dirawat
• Laporan biaya per pasien
• Laporan piutang peusahaan
• Laporan bayi perina dan partus (melahirkan)
c. Sistem Informasi Penata Rekening
Sistem informasi ini digunakan untuk mengolah data rekening yang
berkaitan dengan rawat inap, apabila keluarga pasien rawat inap ingin
mengetahui rincian jumlah tagihan rawat inap, maka harus menghubungi
bagian penata rekening, adapun cakupan dari sistem informasi penata
rekening yaitu:
• Daftar pasien per ruangan diantaranya perincian biaya, pemulangan,
penutupan billing, pemakaian obat,
• Informasi pasien, informasi penangganung pasien rawat inap
• Penutupan billing rawat inap di ruangan (pelunasan billing)
80
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
d. Sistem informasi logistik dan gizi
Sistem informasi yang berfungsi untuk mengolah data penerimaan dan
pengeluaran barang, adapun cakupan dari sistem informasi ini adalah:
• Barang rumah tangga (ATK dan peralatan non medis)
• Stok barang
• Kartu stok barang
• Tabel kode adaministrasi : kode unit, supplier, gudang
• Surat permintaan barang dari unit
• Pembelian mengirim purchase order ke supplier
• Gudang dan distribusi diantaranya pemakaian barang, koreksi barang,
stok opname barang, penerimaan pembelian persediaan barang, retur
pembelian
• Master file:
▪ Master barang
▪ Master barang
▪ Daftar harga per supplier
▪ Daftar harga beli per barang
▪ Daftar supplier
• Transaksi:
▪ Laporan permintaan barang
▪ Laporan pemakaian barang
▪ Laporan barang sudah dipenuhi
▪ Laporan barang belum dipenuhi
▪ Laporan pengajuan barang
▪ Laporan barang masuk gudang
▪ Laporan barang keluar gudang
▪ Laporan rencana pembelian
▪ Laporan PO
▪ Laporan stok opname barang
• Analisa:
▪ Kartu stok barang
▪ Laporan posisi stok per barang
81
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
▪ Cetak form stok opname
e. Sistem Informasi Laboratorium
Sistem informasi yang berfungsi untuk manajemen dan pengolahan data
pelayanan pasien di laboratorium. Sistem informasi ini mencakup:
• Data pribadi pasien
• Tabel kode administrasi (tabel kode kelompok hasil pemeriksaan
laboratorium)
• Penunjang medis
• Registrasi laboratorium
• Hasil pemeriksaan laboratorium
Keluaran yang dihasilkan dari sistem informasi ini:
• Laporan produksi laboratorium
• Laporan produksi perjenis periksa
• Laporan transaksi pasien perdokter
• Laporan transaksi radiologi per dokter pengirim
• Laporan transaksi laboratorium pasien perunit
• Laporan status pasien per unit
• Laporan wilayah pasien per unit
f. Sistem Informasi Radiologi
Sistem informasi ini berfungsi untuk manajemen dan pengolahan data
pelayanan pasien di instalasi radiologi. Sistem informasi ini mencakup:
• Data pribadi pasien
• Tabel kode administrasi (tabel kode kelompok hasil pemeriksaan
radiologi)
• Penunjang medis
• Registrasi radiologi
• Hasil pemeriksaan radiologi
Keluaran dari sistem informasi radiologi:
• Laporan produksi radiologi
• Laporan produksi perjenis periksa
• Laporan transaksi pasien perdokter
82
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
• Laporan transaksi radiologi per dokter pengirim
• Laporan transaksi radiologi pasien perunit
• Laporan status pasien per unit
• Laporan wilayah pasien per unit
g. Sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan
Sistem informasi yang digunakan untuk mengolah data pendaftaran pasien
rawat jalan. sistem informasi yang mencakup:
• Data pribadi pasien
• Perusahaan pelanggan
Proses yang dilakukan
Pendaftaran: registrasi rawat jalan (baru dan lama), list registrasi pasien
rawat jalan
Keluaran yang dihasilkan:
• Laporan kunjungan pasien per poli
• Laporan kunjungan pasien per jenis pasien
• Laporan kunjungan pasien per dokter pemeriksa
Sistem informasi pendaftaran sebuah sistem yang sudah terintegrasi dengan
sistem informasi keuangan.
h. Sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap
Sistem informasi yang digunakan untuk mengolah data pendaftaran pasien
rawat inap. sistem informasi yang mencakup:
• Kode biaya list
• Kode kelas perawatan
• Kode cara bayar
• Kode tempat tidur
• Kode ruangan
• Kode kelompok hasil laboratorium
• Bidan pengirim
• Admisi:
▪ Data pribadi pasien
▪ Registrasi rawat inap
▪ Daftar pasien sudah boleh pulang
83
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
▪ Penerbitan biaya kamar harian
Keluaran yang dihasilkan:
• Laporan pasien masuk rawat inap
• Laporan pasien pulang rawat inap
• Laporan pasien sedang dirawat
• Daftar pasien kiriman dokter
i. Sistem Informasi Farmasi
Merupakan sistem informasi untuk menajemen dan pengolahan data obat-
obatan. Sistem informasi ini dilengkapi dengan sistem transaksi keluar
masuk obat, dan pelaporan stok obat.
Sistem informasi ini mencakup :
• Master obat
• Stok obat
• Kartu stok obat
• Tabel kode administrasi:
▪ Kode unit
▪ Kode Supplier
▪ Kode gudang
▪ Kode pegawai
▪ Kode pelanggan (perusahaan)
▪ Kode cara bayar
▪ Kode dokter
▪ Kode belanja
▪ Tabel kode farmasi:
▪ Nama generik
▪ Kode pabrik
▪ Sediaan obat narkotik
▪ Sediaan Obat OKT
▪ Kode golongan obat
• Transaksi:
▪ Kasir farmasi terdiri dari penjualan obat, retur penjualan obat, tagihan
kasir, tagihan supervisor keuangan.
84
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
▪ Depo outlet terdiri dari: penjualan obat rawat inap, surat permintaan
obat, bukti obat masuk, pemakaian barang, retur pemakaian barang,
koreksi barang, stok opname barang.
• Pembelian farmasi terdiri dari rencana pembelian, Purchase order,
Penerimaan pembelian, retur pembelian.
• Gudang dan distribusi farmasi terdiri dari penjualan pihak ketiga, retur
pihak ketiga, surat permintaan, bukti barang keluar, pemakaian
barang, koreksi barang, stok opname barang, pengajuan barang yang
perlu dibeli, penerimaan pembelian.
Keluaran yang dihasilkan
• Laporan penjualan resep farmasi
• Laporan retur penjualan resep rawat jalan
• Laporan retur piutang
• Laporan piutang karyawan
• Laporan piutang perusahaan
• Laporan piutang asuransi
• Laporan penjualan
• Laporan kunjungan pasien
• Laporan pembelian dari ke pihak ke 3
• Laporan distribusi barang
• Laporan pemakaian barang per pasien
• Laporan Purchase Order
• Laporan penerimaan pembelian
• Laporan harga perbarang
• Laporan stok opname barang
• Laporan posisi stok saat ini
• Laporan Mutasi stok barang
• Laporan pemakaian vaksinasi dan kombipak
Analisa:
• Laporan pemakaian obat narkotik
• Laporan penerimaan barang by kelompok belanja
85
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
• Laporan penjualan barang obat generik
• Laporan pemakaian obat keras tertentu
• Laporan diskon obat dari supplier
• Laporan penjualan tertinggi per golongan obat nilainya
• Laporan penjualan barang tertinggi per gol jumlahnya
• Laporan data 10 besar pemakaian obat
• Laporan kartu stok barang
• Laporan pemakaian perbarang
• Laporan posisi stok perbarang
• Laporan barang yang stoknya kosong
• Laporan koreksi barang
• Laporan bukti barang keluar
• Laporan analisa stok
• Laporan harga obat
j. Sistem informasi rekam medis
Sistem informasi ini digunakan untuk mengolah laporan-laporan yang
berkaitan dengan rekam medis, cakupan sistem informasi ini yaitu:
• Kode administrasi terdiri dari kode propinsi, kabupaten, kecamatan,
kelurahan, kode bagian, kode unit, Kode dokter.
• Kode rekam medis terdiri dari Kode jenis pasien, jenis pekerjaan,
pendidikan, kode ICD-10, kode asal pasien, kode cara pasien pulang.
• Status rekam medis pasien dikeluarkan/dipinjamkan
• Daftar rekam medis diluar ruang arsip
• List registrasi pasien rawat jalan
• Resume medis
Keluaran yang dihasilkan:
• Transaksi terdiri dari rekam medis rawat inap yaitu laporan pasien masuk
rawat inap, laporan pasien sedang dirawat, laporan pasien pulang,
laporan morbiditas, laporan morbiditas, pasien ranap RL-2A1, laporan
penyakit terbanyak.
86
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
• Rekam medis rawat jalan terdiri dari laporan sensus harian rawat jalan,
laporan pasien masuk per poliklinik
• Morbiditas pasien rawat jalan terdiri dari:
▪ Laporan medis pasien rawat jalan (RL-2B).
▪ Laporan medis pasien rawat jalan (RL-2B1)
▪ Laporan RM keluar /dipinjamkan
▪ Laporan RM masuk/Kembali
▪ Laporan RM belum kembali
▪ Laporan resume
▪ Laporan Sectio Caesaria
▪ Laporan daftar tarif
k. Website Rumah Sakit Jati Rahayu
Rumah Sakit Jati Rahayu sudah memiliki website sendiri. Pada website ini
menyediakan informasi seputar Rumah Sakit seperti profil Rumah Sakit Jati
Rahayu, fasilitas, jadwal praktek dokter, layanan kesehatan yang disediakan
dan informasi seputar tarif serta artikel – artikel seputar kesehatan, serta info
karir yang ada di Rumah Sakit Jati Rahayu. Website Rumah Sakit Jati
Rahayu dapat di lihat pada url: http://www.rsjatirahayu.co.id
l. Perangkat Keras yang ada di RS.Jati Rahayu
Tabel IV.17. Perangkat Keras yang ada di RS.Jati Rahayu
No Hardware Jumlah
1 Personal Computer 27
2 Monitor CRT 27
3 Printer Deskjet sewa
4 Printer Dot Matrix 10
87
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.18. Daftar Jumlah Komputer dan printer di RS.Jati Rahayu
Bagian Jumlah Komputer Jumlah Printer
IT 1 -
Gizi 2 1
Humas - -
Marketing - -
Keuangan 4 2
Logistik 1 1
Pembelian 1 1
IGD - -
Radiologi 1 1
Laboratorium 1 1
Farmasi 6 6
Pendaftaran Rawat
Jalan
1 2
Pendaftaran Rawat Inap 1 2
Rekam Medik 2 1
Rehab Medik - -
HRD 1 1
ICU - -
Informasi 2 1
Kasir 2 3
Penata Rekening 1 1
TU dan Kepegawaian 1 2
Pada saat ini setiap bagian yang ada di Rumah Sakit Jati Rahayu telah
menggunakan komputer pada bagian tersebut ada yang sudah menggunakan
sistem dan ada juga yang belum menggunakan sistem untuk mengolah data
pada masing-masing bagian. Untuk spesifikasi hardware dan softaware
pada Rumah Sakit Jati Rahayu dapat dilihat pada lampiran 10.
m. Server yang digunakan di RS. Jati Rahayu
Tabel IV.19. Spesifikasi Server di RS.Jati Rahayu
Server Spesifikasi Jumlah
Wearness Intel ( R ) Xeon ( R )
E 5606 @ 2.13 Ghz Of
Ram 4 GB
1
n. Fasilitas Jaringan Rumah Sakit Jati Rahayu
Jaringan yang digunakan yaitu LAN, berikut gambar skema jaringam yang
ada di Rumah Sakit Jati Rahayu:
88
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Sumber : Rumah Sakit Jati Rahayu
Gambar IV.3. Skema Jaringan Komputer Rumah Sakit Jati Rahayu saat ini.
6. Portofolio aplikasi mutakhir saat ini
Dalam menganalisa sistem informasi yang sudah berjalan pada Rumah Sakit
Jati Rahayu dapat diklasifikasikan melalui composite matrix grid, matrix
tersebut mengkategorikan portofolio aplikasi dari suatu organisasi kedalam
4kuadran yaitu strategic, high potential, key operational,dan support
strategic, high potential, key operational, masing-masing kategori dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Strategic, adalah aplikasi yang memiliki pengaruh kritis terhadap
keberhasilan bisnis Rumah Sakit dimasa mendatang. Aplikasi strategis
adalah aplikasi yang mendukung Rumah Sakit dengan memberikan
keunggulan bersaing. Teknologi yang digunakan tidak menentukan apakah
89
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
suatu aplikasi strategis atau tidak, dampaknya pada bisnis Rumah Sakitlah
yang menentukan.
b. Key Operational, adalah aplikasi yang menunjang kelangsungan bisnis
Rumah Sakit. Apabila terhenti, Rumah Sakit tidak bisa beroperasi dengan
normal dan ini akan mengakibatkan menurunnya keunggulan Rumah
Sakit.
c. Support, adalah aplikasi yang mendukung Rumah Sakit dalam
meningkatkan efisiensi bisnis dan efektivitas manajemen namun tidak
memberikan keunggulan bersaing.
d. High Potential, adalah aplikasi yang mungkin dapat menciptakan peluang
keunggulan bagi Rumah Sakit dimasa mendatang, tapi masih belum
terbukti.
Tabel IV.20. Portofolio aplikasi Rumah Sakit Jati Rahayu saat ini
Strategic High Potensial
SI Keuangan
SI Laboratorium
SI Radiologi
SI Kasir rawat jalan dan rawat inap
SI Penata rekening
SI Pendafatran rawat jalan
SI Pendaftaran rawat inap
SI Farmasi
SI Rekam medis
Ms.Office
SI Logistik
SI Gizi
Key Operational Support
90
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
7. SWOT SI/TI
Tabel IV.21. SWOT SI/TI
SW
OT
S (Strength)
SI/TI yang ada dapat
membantu
mempercepat proses
pekerjaan Rumah Sakit
W (Weakness)
Masih menggunakn jasa
konsultan IT pihak
ketiga dalam membuat
SIMRS, serta SIMRS
belum sempurna
O (Opportunity)
Era teknologi informasi
mendorong Rumah
Sakit untuk memiliki
peralatan komputer dan
sitem informasi yang
canggih, dalam rangka
meningkatkan
keunggulan kompetitif
Strategi SO
Memanfaatkan SI/TI
yang ada sebaik
mungkin, sehingga
proses pekerjaan dapat
terbantu
Strategi WO
Membangun sistem
informasi Rumah Sakit
secara mandiri dengan
didukung oleh teknologi
yang canggih.
T (Threat)
Persaingan antar
Rumah Sakit yang
tajam, dan Rumah Sakit
yang lain telah
menggunkan SI/TI
dalam menunjang
proses bisnis Rumah
Sakit tersebut
Strategi ST
Menyesuaikan diri
dengan teknologi tinggi,
dan bertahan lama yang
sesuai dengan budaya
Rumah Sakit
Strategi WT
Secepatnya membangun
SIMRS secara mandiri
dan menyempurnakan
SIMRS
Sumber SWOT SI/TI : Hasil wawancara dengan manajer umum dan
keuangan poin 35)
8. Analisis SWOT SI/TI
Berdasarakan SWOT SI/TI diatas maka didapat analisi SWOT SI/TI sebagai
berikut:
a. Strategi SO
Rumah Sakit Jati Rahayu dapat memanfaatkan SIMRS yang ada guna
membantu mempercepat penyelesaian pekerjaan dari setiap unit yang
telah menggunakan sistem informasi.
b. Strategi WO
Saat ini Rumah Sakit Jati Rahayu masih menggunakan jasa konsultan IT
dari pihak ke tiga, maka dari itu pihak Rumah Sakit disarankan untuk
memabangun sistem informasi secara mandiri dengan didukung oleh
teknologi yang canggih serta melakukan penambahan staff yang ahli
91
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
dibidang IT, sehingga apabila terjadi permasalahan pihak Rumah Sakit
tidak perlu menunggu perbaikan dari pihak ketiga, permasalahn pun akan
segera teratasi apabila Developer IT berada dalam internal Rumah Sakit.
c. Strategi ST
Persaingan yang semakin ketat dari berbagai Rumah Sakit yang ada
dikota Bekasi, Rumah Sakit Jati Rahayu perlu adanya pendekatan yang
berbeda dengan cara menyediakan teknologi yang canggih serta
menyusaikan diri dengan teknologi tinggi dan bertahan lama sesuai
dengan budaya Rumah Sakit.
d. Strategi WT
Rumah Sakit disarankan secepatnya membangun sistem informasi secara
mandiri, dan melengkapi SIMRS supaya kinerja dan kulitas Rumah Sakit
semakin meningkat, dengan adanya SIMRS yang lengkap, serta proses
pekerjaan dapat dilakasanakan dengan cepat efektif dan efisien.
4.2.1.5. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Organisasi
1. Keadaan aspek PEST
Aspek politik/hukum, ekonomi, sosial dan teknologi yang berpengaruh
terhadap Rumah Sakit Jati Rahayu yaitu:
a. Politik/hukum : peraturan perundang-undangan tentang kesehatan yang
menjadi salah satu persyaratan dalam memproleh izin untuk
penyelenggaraan Rumah Sakit. Rumah Sakit Jati Rahayu sudah memenuhi
peraturan tersebut dengan memperoleh izin dan izin penyelenggaran
tersebut berlaku sampai dengan tanggal 07 Februari 2015.
b. Ekonomi : Kondisi perekonomian dunia saat ini sedang mengalami kritis
yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika semakin
rendah. serta kenaikan BBM dan harga barang-barang, hal ini berpengaruh
terhadap keadaan ekonomi masyarakat serta berpengaruh terhadap
pembelian peralatan medis dalam menunjang pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit Jati Rahayu. untuk mengibangi hal tersebut pihak Rumah
Sakit perlu peningkatan kerja sama dengan para investor. serta
92
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
memerlukan suatu sistem pendukung yang dapat membantu manajemen
dalam mengambil keputusan yaitu sistem informasi keuangan.
c. Sosial/budaya : Semakin pesatnya pertumbuhan masyarakat tingkat
menengah, serta masyarakat yang bekerja diberbagai industri khusunya
wilayah Bekasi dan itu merupakan sumber potenisal sebagai pengguna
jasa kesehatan. serta tingkat pendidikan masyarakat yang mengalami
kemajuan juga akan berpengaruh terhadap kebuthan dan pentingya akan
kesehatan, selain hal di atas masih banyak masyarakat kurang mampu
yang memerlukan layanan kesehatan. Untuk mengimbangi hal itu Rumah
Sakit Jati Rahyu mengadakan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat
sebagai promosi Rumah Sakit Jati Rahayu serta meningkatkan pelayanan
yang berkulitas kepada masyarakat serta memberikan biaya berobat
dengan harga tejangkau.
d. Teknologi : pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan semakin baiknnya pelayanan yang ditawarkan oleh berbagai
Rumah Sakit kepada masyarakat. dan ini akan berdampak dengan
meingkatnya derajat kesehatan masyarakat khusunya kota Bekasi.
permintaan pelayanan kesehatan yang canggih meyebabkan Rumah Sakit
swasta maupun perintah berlomba-lomba menawarkan teknologi terkini.
oleh karena itu Rumah Sakit Jati Rahayu mencanangkan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dengan membeli alat-alat kesehatan dengan teknologi
tekini untuk dimasa yang akan datang, seperti Telemedicine, Mobile
Clinical Assistant (MCA), Digital Imaging, Computer Assisted Surgery.
2. Keadaan Persaingan Rumah Sakit
Keadaan persaingan Rumah Sakit dapat dianalisa dengan membuat diagram
Porter’s five forces model, seperti pada gambar dibawah ini.
93
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Gambar IV.4. Analisis Five Forces Model
Lima Macam Kekuatan Kompetitif (Five Forces), Adapun lima macam kekuatan
kompetitif atau five forces, yaitu :
a. Daya tawar pelanggan (pasien)
Rumah Sakit Jati Rahayu memliki pasien dari berbagai lapisan masyarakat
mulai dari masyarakat kalangan bawah, menengah bahkan atas, serta
pasien-pasien yang berasal dari perusahaan yang sudah bekerja sama dan
perusahan asuransi, shingga semakin meningkatnya jumlah pasien yang
berkunjung ke Rumah Sakit Jati Rahayu. Untuk tetap memperthankan
pasien agar tidak berpindah ke Rumah Sakit lain maka Rumah Sakit Jati
Rahayu memberikan harga pengobatan yang terjangkau serta kualitas
pelayanan yang baik, sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan yang
Pesaing-RS Jatisampurna-RS Masmitra-RS Karunia Bunda-RS Haji-Klinik-klinik kecil -Dokter Praktek-Apotik k 24 jam
Pendatang Baru:-Rumah Sakit Baru
Pembeli-Perusahaan umum kerja sama
-Masyarakat-Perusahaan asuransi
Produk Pengganti-Klinik Herbal-Klinik Bekam-Pengobatan Alternatif
Pemasok-PT.Antar Mitra Sembada
-CV. Anugerah Palma Medilab
-PT. Anugerah Prima Lestari
-CV. Abadi Medika-PT. AMPM-Mega Pratama
Medicalindo-PT. Buanatama Sarana
-PT. Cipta Prima Medika
94
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
diberikan. Sistem informasi yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
komunikasi antara Rumah Sakit dengan pasien yaitu CRM (Customer
Relationship Management) dengan menerapakan telemedicine dan sms
care yang memungkinkan pasien untuk melakukan konsultasi dengan
dokter tanpa harus bertemu langsung.
b. Daya tawar pemasok (Suppliers)
Saat ini Rumah Sakit telah menjalin kerja sama dengan suplier obat-obatan
dan alat kesehatan. supplier obat-obatan yang telah bekerja sama yaitu:
1) PT. Antar Mitra Sembada
2) CV. Anugerah Palma Medilab
3) PT. Anugerah Prima Lestari
Untuk selengkapanya dapat dilihat pada daftar lampiran 8
adanya keja sama dengan banyak supplier serta jalaninan kerja sama yang
baik, maka Rumah Sakit Jati Rahayu tidak mengalami kesulitan dalam
memperoleh obat-obatan dan alat kesehatan. adapun supplier alat
kesehatan yang telah bekarja sama yaitu:
1) CV. Abadi Medika
2) PT. AMPM-Mega Pratama Medicalindo
3) PT. Buanatama Sarana
4) PT. Cipta Prima Medika
untuk selengkapanya dapat dilihat pada daftar lampiran 8
manfaat yang diperoleh dengan menjalin kerja sama yang baik dengan
para suplier diantaranya mengurangi biaya pembelian obat, mengurangi
ketelambatan pengiriman barang yang dipesan, meningkatkan keakuratan
informasi yang diterima, serat memperlancar jalinaan kerjasama yang baik
antar Rumah Sakit Jati Rahayu dengan para supplier. Sistem informasi
yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tersebut yaitu SCM (Supply
Chain Management)
c. Ancaman Substitusi (Produk Pengganti)
saat ini telah banyak bergai macam produk pengganti dari Rumah Sakit
seperti klinik bekam, pengobatan altenatif, klinik herbal, dokter praktek,
sehingga menyebabkan masyarakat banyak beralih ke pengobatan tersebut
95
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
karena melihat harga yang cukup terjangkau serta pengobatan dengan obat
alami bukan obat kimia, serta semakin turunya citra dokter dimata
masyarakat, untuk menangani hal tersebut Rumah Sakit Jati Rahayu perlu
meiningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan menyediakan dokter-
dokter spesialis yang berkualitas, mengdakan seminar dan pelatihan untuk
meningkatkan kuliatas para dokter, juga promosi kepada masyarakat harus
diperbaiki guna menjaga kulitas Rumah Sakit.
d. Daya rival kompetitor atau pesaing
Pesaing Rumah Sakit Jati Rahayu adalah
• RS Jatisampurna
• RS Masmitra
• RS Karunia Bunda
• RS Haji
• Klinik-klinik kecil
• Dokter Praktek
• Apotik k 24 jam
Rumah Sakit tersebut telah memiliki sarana dan prasaran yang cukup serta
memadai, untuk menghadapi persaingan tersebut Rumah Sakit Jati Rahayu
memberikan biaya pengobatan yang tejangkau dan pelayanan kesehatan
yang baik serta diimbangi dengan perlatan medis yang berkulitas, sehingga
sampai saat ini Rumah Sakit Jati Rahayu masih tetap bertahan.
e. Ancaman pendatang Baru,
dalam Rumah Sakit baru yang banyak berdatangan dan menampilkan
produk terbarunya. Hal ini dapat mengurangi keuntungan Rumah Sakit Jati
Rayahu.
Beberapa cara untuk mengatasinya yaitu :
• mengurangi harga pengobatan
• menyediakan dokter-dokter spesialis yang berkualitas
• meningkatkan kualitas pelayanan
96
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
4.2.1.6. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Organisasi
Bisnis Rumah Sakit merupakan suatu bisnis yang semakin berkembang
saat ini dengan didukung oleh kemajuan teknologi SI/TI dalam melakukan bisnis
perumahsakitan, sehingga terciptanya tren dan kemampuan kompetitor menjadi
analisa untuk lingkungan eksternal SI/TI.
1. Perkembangan teknologi dalam industri
a. Trend Teknologi Informasi
1) Mobile Clinical Assistant (MCA)
Teknologi mobile berupa tablet PC dengan layar 10 inch yang digunakan
untuk menyimpan seluruh riwayat kesehatan pasien yang pernah dirawat
di Rumah Sakit tersebut. Teknologi ini dikembangkan oleh Intel, MCA
sangat ideal bagi kemajuan teknologi di dunia kesehatan saat ini. Dokter
maupun perawat dapat langsung mengetahui riwayat kesehatan pasien,
perkembangan kesehatan pasien, dan data laboratorium lainnya secara
mobile.
2) Digital Imaging
Teknologi ynag digunakan untuk menampilkan gambar, terutama hasil
pemeriksaan radiologi
3) Electronic Health Record
Perekam data kesehatan elektronik merupakan teknologi sistem informasi
kesehatan yang dibuat untuk memudahkan dan mempercepat
pendokumentasian kesehatan pasien. Sistem ini dapat mempermudah
perawat dan menghemat waktu dalam memberikan pelayanan kepada
pasien.
4) Computer Assisted Surgery
Teknologi yang merupakan suatu prosedur pembedahan dengan
menggunakan sistem komputer dalam melakukan operasi guna
memberikan navigasi terhadap ahli bedah.
5) Cold Phacoemulsification
Cold phacoemulsification merupakan evolusi dari teknologi
phacoemulsification konvensional, dimana jarum gelombang ultrasonik
tidak lagi menimbulkan panas pada saat melakukan operasi mata yang
97
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
dapat menyebabkan iritasi pada mata pasien dan sayatan sangat kecil
sehingga pemulihan menjadi lebih cepat.
6) Telemedicine
Teknologi yang menggunakan mobile devices ini digunakan untuk
melakukan pelayanan kesehatan jarak jauh. Kegiatan yang terjadi dapat
berupa konsultasi, tindakan diagnosis, maupun terapi.
2. Peluang keunggulan kompetitif terhadap pesaing
a. Meningkatkan citra Rumah Sakit
b. Meningkatkan kualitas Rumah Sakit
c. Mempermudah proses pelayanan terhadap pasien serta meningkatkan
kualitas pelayanan.
d. Mengurangi biaya
4.2.2. Fase 2 Menentukan Target Bagi SI/TI
4.2.2.1. Identifikasi masalah dan solusi bisnis organisasi
Permasalahan yang biasa terjadi pada Rumah Sakit Jati Rahayu, yang ada
hubungannya dengan SI/TI berdasarkan hasil wawancara dengan kepala divisi IT
(lampiran wawancara dengan kepala divisi IT poin 8) yaitu:
Tabel IV.22. Identifikasi masalah dan solusi bisnis organisasi
Permasalahan Solusi yang diusulkan
1. Pengolahan data pasien belum
terkelola dengan baik, dimana data
data poliklinik masih diolah dengan
cara manual.
1. Pembuatan Sistem informasi
poliklinik yang saling terintegrasi,
untuk pengolahan data pasien rawat
jalan.
2. SDM dibidang IT masih kurang
karena saat ini masih dikelola oleh
satu orang
2. Penambahan SDM yang
berkompeten dibidang IT
3. SI saat ini merupakan SI yang
didapat dari pihak ketiga apabila
terjadi error atau penambahan data
layanan, perlu menunggu cukup
lama dari pihak ketiga untuk
mendapatkan perbaikan dan
pengubahan sistem informasi.
3. Pembangunan Sistem informasi
secara mandiri.
98
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
4.2.2.2. Identifikasi peluang bisnis dari eksternal organisasi
identifikasi peluang bisnis dari eksternal organisasi yang memanfaatkan SI yaitu:
1. Pasien
Proses bisnis dalam hal pelayanan kepada pasien dapat dijalankan dengan baik
dan mengurangi waktu tunggu pasien, maka dibutuhkan sistem informasi
pendaftaran pasien, dan saat ini Rumah Sakit telah mennggunakan sistem
informasi tersebut, serta untuk mempermudah pengolahan data hasil
pemeriksaan pasien maka dibutuhkan sistem informasi poliklinik, dimana
sistem informasi poliklnik harus terintegrasi dengan sistem informasi rekam
medis.
2. Pesaing
Penyempurnaan sistem informasi rumah sakit, yaitu dengan ditambahkannya
sistem informasi poliklinik, sistem informasi kepegawaian dan sistem
infromasi manajemen ruang perawatan serta memanfaatkan teknologi
informasi yang canggih, maka Rumah Sakit Jati Rahayu dapat besaing dengan
rumah sakit lain yang ada disekitarnya.
3. Pemasok
Informasi mengenai data obat-obatan dan data peralatan medis yang berasal
dari para pemasok yang telah bekerja sama dengan rumah sakit. Untuk
mengolah data-data tersebut baik untuk data obat dan data peralatan medis
yang masuk maupun data yang keluar, maka diperlukan sistem informasi
gudang farmasi, dan pihak rumah sakit telah menerapkan sistem informasi
tersebut.
4.2.2.3. Identifikasi pemanfaatan SI/TI dari lingkungan eksternal organisasi
1. Meningkatkan jumlah pasien yang berobat ke Rumah Sakit Jati Rahayu
2. Meningkatkan citra Rumah Sakit dimata masyarakat
3. Meningkatkan jumlah pemasok yang bekerja sama dalam hal pengadaan obat-
obatan dan peralatan medis.
99
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
4.2.2.4. Analisis kesenjangan kebutuhan informasi
Analisis kesenjangan bertujuan untuk mendapatkan pemenuhan
informasi binis yang akan datang berdasarkan kebutuhan akan informasi bisnis
yang akan datang dan disesuaikan dengan kemampuan sumber daya SI/TI
organisasi saat ini. Adapun pembahasan mengenai analisis kesenjangan kebutuhan
informasi akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Mengetahui pemenuhan kebutuhan informasi dari aplikasi terkini
a. Bagian Pelayanan Medis dan Keperawatan
1) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Rawat jalan
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian rawat jalan terdapat
beberapa strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi pada bagian rawat jalan, UGD dan
Medical Checkup, seperti yang dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel IV. 23. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Rawat jalan
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Melakukan survey
kepuasan terhadap
pasien yang
berkunjung
• Melakukan pelayanan
dengan baik
• Data pasien
• Data permintaan
periksa penunjang
• Data jumlah pasien
rawat jalan, MC, UGD
• Data hasil pemeriksaan
pasien
• Data resep
• Data pembayaran
rawat jalan, MC, UGD
SI Poliklinik
SI Pendaftaran pasien
rawat jalan
SI Rekam Medis
SI Kasir Rawat Jalan
• Mengadakan pelatihan
untuk para dokter dan
perawat
• Merekrut dokter-
dokter spesialis yang
berkualitas
• Data Dokter
• Data Perawat
SI Kepegawaian
• Mengganti peralatan
medis yang mulai
usang
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Data Poliklinik
SI Poliklinik
100
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV. 23. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Rawat jalan (Lanjutan)
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Membeli peralatan
medis yang
berteknologi tinggi
secara bertahap
2) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Rawat inap
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian rawat inap terdapat
beberapa strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi pada bagian rawat inap, seperti yang
dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel IV. 24. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Rawat inap
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Melakukan survey
kepuasan terhadap
pasien yang
berkunjung
• Melakukan
pelayanan dengan
baik
• Data Jumlah pasien
rawat inap
• Data hasil pemeriksaan
pasien
Data resep
• Data permintaan
periksa penunjang
• Data pembayaran
rawat inap
• Data Rincian Biaya
rawat Inap
SI Pendafataran pasien
rawat inap
SI Rekam Medis
SI Kasir rawat Inap
SI Penata Rekening
• Mengadakan
pelatihan untuk para
dokter dan perawat
• Merekrut dokter-
dokter spesialis yang
berkualitas
• Data Dokter Jaga
• Data Perawat
SI Kepegawaian
• Mengganti peralatan
medis yang mulai
usang
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Membeli peralatan
medis yang
berteknologi tinggi
secara bertahap
• Data kamar perawatan
SI Manajemen ruang
perawatan
101
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
b. Bagian Penunjang Medis
1) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Farmasi
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian Farmasi terdapat
beberapa strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi pada bagian bagian Farmasi, seperti yang
dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel IV. 25. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Farmasi
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Melakukan pelayanan
dengan baik
Data layanan farmasi SI Pusat Informasi
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Membeli peralatan
medis yang
berteknologi tinggi
secara bertahap
Data penjualan obat dan
alat medis
Data pemebelian Obat
dan alat medis
SI Farmasi
2) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Radiologi
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian Radiologi terdapat
beberapa strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi pada bagian Radiologi, seperti yang
dijelaskan pada tabel berikut ini
Tabel IV 26. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Radiologi
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Mengganti peralatan
medis yang mulai usang
• Memiliki fasilitas yang
lengkap
• Membeli peralatan medis
yang berteknologi tinggi
secara bertahap
• Melakukan survey
kepuasan terhadap pasien
yang berkunjung
• Melakukan pelayanan
dengan baik
• Data Pasien Radiologi
• Data manajemen dan
pengelolaan Radiologi
• Data Jumlah pasien
radiologi
• Data hasil pemeriksaan
radiologi
SI Radiologi
SI Rekam
Medis
102
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV 26. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Radiologi (Lanjutan)
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Mengadakan pelatihan
untuk para dokter dan
perawat
• Merekrut dokter-dokter
spesialis yang berkualitas
• Memiliki SOP yang jelas
dan dimengerti oleh
semua karyawan
• Data Dokter Radiologi
• SI
Kepegawaian
3) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Laboratorium
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian Laboratorium terdapat
beberapa strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi pada bagian Laboratorium, seperti yang
dijelaskan pada tabel berikut ini
Tabel IV.27. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Laboratorium
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Mengganti peralatan
medis yang mulai
usang
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Membeli peralatan
medis yang
berteknologi tinggi
secara bertahap
• Melakukan survey
kepuasan terhadap
pasien yang
berkunjung
• Melakukan pelayanan
dengan baik
• Data Pasien Laboratorium
Data Jumlah pasien
Laboratorium
• Data manajemen dan
pengelolaan Laboratorium
• Data hasil pemeriksaan
Laboratorium
SI Laboratorium
SI Rekam Medis
• Mengadakan pelatihan
untuk para dokter dan
perawat
• Merekrut dokter-
dokter spesialis yang
berkualitas
• Memiliki SOP yang
jelas dan dimengerti
oleh semua karyawan
• Data Dokter
Laboratorium
SI Kepegawaian
103
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
4) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Medical Record
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian Medical Record terdapat beberapa
strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk memenuhi beberapa kebutuhan
informasi pada bagian rawat Medical Record, seperti yang dijelaskan pada tabel
berikut ini
Tabel IV. 28. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Medical Record
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Memiliki fasilitas
yang lengkap
• Data catatan hasil
pemeriksaan pasien
SI Rekam Medis
5) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Gizi
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian Gizi terdapat beberapa
strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk memenuhi beberapa
kebutuhan informasi pada bagian Gizi, seperti yang dijelaskan pada
tabel berikut ini:
Tabel IV.29. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Gizi
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Memiliki SOP yang
jelas dan dimengerti
oleh semua karyawan
• Membeli bahan
makanan yang sehat
berkualitas
• Penerimaan bahan di gudang
/ Dapur
• Standar pemakaian bahan per
menu
• Order menu per bangsal
• Pemeliharaan diet pasien
• Pencetakan label makanan
pasien
• Laporan stok bahan dapur /
gizi
• Laporan mutasi order dan
pemenuhan bahan makanan
• Laporan realisasi dan standar
pemakaian bahan makanan
SI Gizi
c. Bagian Umum dan Keuangan
1) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Logistik
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian Logistik terdapat
beberapa strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi pada bagian Logistik, seperti yang
dijelaskan pada tabel berikut ini:
104
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.30. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Logistik
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Menghindari praktek
KKN
• Memegang tanggung
jawab dengan baik dalam
melaksanakan tugas
masing-masing
• Data penerimaan peralatan
dan medis
• Data pengeluaran peralatan
non medis
• Data Stok peralatan non medis
• SI Logistik
2) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian TU dan Kepegwaian
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian TU dan Kepegwaian
terdapat beberapa strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk
memenuhi beberapa kebutuhan informasi pada bagian TU dan
Kepegwaian, seperti yang dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel IV.31. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian TU dan Kepegwaian
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Mengadakan pelatihan
untuk para dokter dan
perawat
• Mengadakan pelatihan
untuk staff non medis
• Merekrut dokter-dokter
spesialis yang berkualitas
• Memiliki SOP yang jelas
dan dimengerti oleh
semua karyawan
• Mengadakan seminar
character building
• Menghindari praktek
KKN
• Memegang tanggung
jawab dengan baik dalam
melaksanakan tugas
masing-masing
• Data pegawai
• Data jabatan
• Pengembangan dan
pelatihan
• Mutasi Pegawai
• Data pemberhentian
pegawai
• Laporan Kepegawaian
• Penerimaan pegawai
baru
• Data gaji pegawai
• Absensi pegawai
SI Kepegawaian
3) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Keuangan
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian Keuangan terdapat
beberapa strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi pada bagian Keuangan, seperti yang
dijelaskan pada tabel berikut ini:
105
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.32. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Keuangan
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Memiliki SOP yang jelas
dan dimengerti oleh
semua karyawan
• Mengadakan seminar
character building
• Menghindari praktek
KKN
• Memegang tanggung
jawab dengan baik dalam
melaksanakan tugas
masing-masing
• Penyusunan Anggaran
• Penetapan Anggaran
• Rancangan Perubahan
Anggaran
• Penetapan Perubahan
Anggaran
• Buku Jurnal / Memorial
• Buku Besar
• Laporan Keuangan
• Laporan Rugi Laba
(Accrual Base)
• Laporan Neraca
• Laporan Perubahan
Modal
• Pembayaran Tagihan
• Pembayaran Jasa Medis
• Pendapatan Penjualan
• Pembayaran Tagihan ke
perusahaan asuransi dan
umum
• Pembayaran Gaji
Pegawai
Laporan Pendapatan dan
Biaya Tindakan Dokter
SI Keuangan
4) Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Pusat Informasi
Pada analisis usulan portofolio SI pada bagian Pusat Informasi
terdapat beberapa strategi SI yang dihasilkan yang berfungsi untuk
memenuhi beberapa kebutuhan informasi pada bagian Pusat
Informasi, seperti yang dijelaskan pada tabel berikut ini:
106
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV. 33. Analisis Usulan Portofolio SI Bagian Pusat Informasi
CSF Kebutuhan Informasi Strategi SI
• Melakukan
pelayanan dengan
baik
• Informasi Pasien berdasarkan
no RM
• Informasi Pendaftaran pasien
rawat jalan, rawat inap, UGD,
dan MC
• Informasi Ruang perawatan
yang masih kosong dan sudah
terisi
• Inforamasi jadwal dokter
• Informasi daftar pasien per
poliklinik
• Informasi data Rumah Sakit
• Informasi denah Rumah Sakit
• Informasi tarif biaya per
layanan
SI Pusat
Informasi
Website Rumah
Sakit
2. Membuat alternatif pemenuhan kebutuhan SI
Dalam membuat alternatif kebutuhan SI/TI Rumah Sakit Jati Rahayu maka
pemenuhan informasi yang akan dilakukakn sebagai Perencanaan Strategis
Sistem Informasi seperti pada tabel di bawah ini
Tabel IV. 34. Alternatif pemenuhan kebutuhan SI
Nama Sistem Informasi Keterangan Sistem Informasi
SI Kepegawaian
Usulan
SI Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Sudah ada
SI Rekam Medis
Sudah ada dan butuh
pengembangan
SI Kasir rawat jalan dan rawat inap
Sudah ada
SI Manajemen ruang perawatan
Usulan
SI Pendafataran Pasien rawat inap
Sudah ada
SI Poliklinik
Ususlan
SI Farmasi
Sudah ada
SI Radiologi
Sudah ada
SI Laboratorium
Sudah ada
107
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV. 34. Alternatif pemenuhan kebutuhan SI (Lanjutan)
Nama Sistem Informasi Keterangan Sistem Informasi
Si Loagistik
Sudah ada
SI Keuangan
Sudah ada
SI Gizi
Sudah ada
Website Rumah Sakit
Sudah ada dan butuh
pengembangan
Berdasarkan tabel diatas sistem informasi yang diusulkan sebagai
pepenuhan strategi SI yaitu:
a. SI Kepegawaian
b. SI Poliklinik
c. SI Manajemen ruang perawatan
4.2.2.5. Landasan kebijakan SI/TI
1. Visi Misi SI/TI Rumah Sakit Jati Rahayu
Berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer umum dan keuangan Visi dan Misi
SI/TI Rumah sakit Jati Rahayu sebagai berikut:
Visi “Mendukung kegiatan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berbasis
teknologi informasi”. ( Hasil wawancara Poin 36)
Misi SI/TI
a. Menyediakan SI/TI untuk mengadmisitrasikan, mengembangkan dan
memelihara infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi dalam
rangka mendukung akses informasi dan manajemen Rumah Sakit Jati
Rahayu
b. Menyediakan SI/TI untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi
Rumah Sakit Jati Rahayu dalam membantu kegiatan proses bisnis rumah
sakit
c. Menyediakan SI/TI yang dapat meningkatkan kualitas kinerja Rumah sakit
Jati Rahayu
108
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
d. Membentuk dan mengelola tingkatan keahlian para staf rumah sakit untuk
menjadi para staff profesional di bidang teknologi informasi( Hasil
wawancara Poin 36).
2. Peluang keunggulan kompetitif dari strategi SI/TI
Peluang keunggulan yang akan diperoleh dari Strategi SI/TI yaitu:
a. Meningkatkan Kinerja Rumah Sakit
b. Memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak manajemen dalam mengambil
suatu keputusan
c. Menciptakan peluang untuk melakukan strategi dalam mempertahankan
eksistensi Rumah Sakit terhadap para pesaing
d. Mengefektifkan dan mengefisienkan pengelolaan Sumber daya SI/TI
e. Meningkatkan kulitas SDM untuk penguasaan SI/TI terkini.
4.2.2.6. Strategi SI/TI
1. Menentukan kebijakan SI/TI yang mendukung area dan strategi bisnis
organisasi
Penentuan kebijakan SI/TI yang dapat mendukung area dan strategis binis
organisasi, dalam rangka pencapain tujuan utamanya, yaitu strategis SI/TI yang
dapat pendukung bisnis Rumah Sakit dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Pencapaian aspek operasional melaui:
1) Peningkatan kepuasan pasien yang berkunjung dengan pelayanan yang
baik dan berkualitas
2) Peningkatan jumlah kunjungan pasien setiap harinya
c. Pencapaian aspek keuangan melalui:
1) Peningkatan sumber dana yang diperoleh dari kegiatan operasional
Rumah Sakit
2) Penyetabilan keuangan Rumah Sakit
d. Pencapaian aspek komersil melaui:
1) Penciptaan jasa layanan kesehatan sesuai dengan permintaan pasien
2) Peningkatan strategi pemasaran (promosi) Rumah Sakit, dan meperluas
peluang pemasaran.
109
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
e. Pencapaian SDM dan manajemen yang profesional melaui:
1) Peningkatan kualitas SDM dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dan
seminar.
2. Kebutuhan masukan, proses dan keluaran bagi strategi SI
a. Sistem Informasi Kepegawaian
Analisis ini dilakukan guna mengetahui data masukan yang dibutuhkan
pada sistem informasi Kepegawaian, proses yang dilakukan untuk
menghasilkan keluaran yang berupa informasi yang dibutuhkan oleh pihak
yang berkepentingan. Penjelasan mengenai masukan, proses dan keluaran
pada sistem informasi Kepegawaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel IV.35. Analisis Kebutuhan masukan, proses dan keluaran Sistem
Informasi Kepegawaian
Sistem Informasi Kepegawaian
Masukan • Data pegawai
• Data penerimaan pegawai
• Data gaji pegawai
• Data pelatihan dan pengembangan pegawai
• Data materi pelatihan dan pendidikan kepegawaian
• Data jabatan
• Data kinerja masing-masing pegawai
• Data Absensi pegawai
• Data pemberhentian pegawai
• Data tunjangan pegawai
Proses • Mengelola data pegawai
• Mengelola data asbensi pegawai
• Membuat laporan gaji karyawan
• Mengelola data pegawai yang menjalani pelatihan
• Membuat laporan data pegawai
• Membuat laporan data kegiatan kepegawaian dimasa lalu dan
dimasa yang akan datang
Keluaran • Laporan Data gaji pegawai
• Laporan Absensi Pegawai
• Laporan Data kepegawaian
• Laporan Data kegiatan pegawai
b. Kebutuhan masukan, proses dan keluaran Sistem Informasi Poliklinik
Analisis ini dilakukan guna mengetahui data masukan yang dibutuhkan
pada sistem informasi poliklinik, proses yang dilakukan untuk
110
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
menghasilkan keluaran yang berupa informasi yang dibutuhkan oleh pihak
yang berkepentingan. Penjelasan mengenai masukan, proses dan keluaran
pada sistem informasi poliklinik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel IV.36. Analisis Kebutuhan masukan, proses dan keluaran Sistem
Informasi Poliklinik
Sistem Informasi Poliklinik
Masukan • Data Dokter
• Data pasien rawat jalan, UGD dan medical checkup
• Data perawat
• Data poliklinik
• Data permintaan Penunjang medis
• Data penyakit
Proses • Pendaftaran pasien rawat jalan, UGD dan medical checkup
• Pencatatan anamnesa
• Pencatatan rekam medis
• Pembuatan resep
• Pengambilan obat
• Pembayaran obat
• Pembayaran pendaftaran
• Pembayaran dokter
• Pemeriksaan periksa penunjang (laboratorium, radiologi, USG,
EKG)
• Pengambilan hasil periksa penunjang
Keluaran • Resep
• Kartu berobat
• Hasil periksa peunjang
• Kwitansi pembayaran
• Catatan rekam medis
c. Kebutuhan masukan, proses dan keluaran Sistem Informasi Manajemen
Ruang Perawatan
Analisis ini dilakukan guna mengetahui data masukan yang dibutuhkan
pada sistem Sistem Informasi Manajemen Ruang Perawatan , proses yang
dilakukan untuk menghasilkan keluaran yang berupa informasi yang
dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan. Penjelasan mengenai
masukan, proses dan keluaran pada sistem informasi Manajemen Ruang
Perawatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
111
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.37. Analisis Kebutuhan masukan, proses dan keluaran Sistem
Informasi manajemen ruang perawatan
Sistem Informasi manajemen ruang perawatan
Masukan • Data tempat tidur
• Data jumlah tempat tidur
• Data fasilitas masing-masing kamar perawatan
• Data kelas kamar perawatan
• Data Dokter
• Data pasien rawat inap
• Data perawat
• Data permintaan Penunjang medis
• Data penyakit
• Data Poliklinik perujuk
Proses • Mengolah data yang berkaitan dengan kamar perawatan
• Pencatatan rekam medis
• Pembuatan resep
• Pemeriksaan periksa penunjang (laboratorium, radiologi, USG)
• Pengambilan obat
Keluaran • Laporan data tempat tidur
• Laporan data jumlah tempat tidur
• Laporan fasilitas kamar perawatan
• Laporan kelas kamar perawatan
3. Pengembangan aplikasi
pengembangan aplikasi dimasa yang akan datang akan digambarkan melalui
aplikasi portofolio Mc.Farlan Grid, dimana aplikasi-aplikasi tersebut akan
menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit dimasa yang akan
datang dalam mendukung kegiatan bisnis Rumah Sakit. Selain itu portofolio ini
juga menggambarkan kebutuhun teknologi informasi dimasa yang akan datang.
112
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.38. Pengembangan aplikasi dimasa yang akan datang
Strategic High Potensial
(x) CRM (Customer Relationship Management)
(x) Kasir Central
(x) Telemedicine
(x) Mobile Clinical Assistant (MCA)
(x) Digital Imaging
(x) Computer Assisted Surgery
(+) Website Rumah Sakit
(-) SI Pendafataran pasien rawat inap
(-) SI Pendafataran pasien rawat jalan,
UGD, dan MC
(x) SI Poliklinik
(-) SI Radiologi
(-) SI Laboratorium
(+) SI Rekam Medis
(-) SI Farmasi
(-) SI Logistik
(-) SI Keuangan
(x) SI Manajemen ruang perawatan
(-) SI Pusat Informasi
(x) SI Kepegawaian
(-) SI Gizi
(-) Ms.Office
Key Operational Support
Keterangan :
(x) : Untuk aplikasi yang diusulkan.
(-) : Untuk aplikasi yang sudah ada Rumah Sakit Jati Rahayu
(+) : Aplikasi yang sudah ada dan butuh pengembangan
4. Arsitektur dan aplikasi perangkat lunak yang sesuai dengan masukan,
proses dan keluaran strategi SI/TI
Arsitektur sistem informasi didesain untuk menggmabarkan keterkaitan antara
sistem informasi yang satu dengan yang lainya supaya dari masing-masing
sistem informasi tersebut saling terintegrasi. Sistem informasi yang di usulkan
pada Rumah Sakit Jati Rahayu adalah sistem informasi kepegawaian, sistem
informasi poliklinik, dan sistem informasi manajemen ruang perawatan.
Keterkaitan antara sistem informasi Poliklinik, sistem informasi manajemen
ruang perawatan, dengan sistem informasi rekam medis karena setiap hasil
pemeriksaan, tindakan yang dilkukan, dan terapi pasien yang diberikan akan
direkam dalam sistem informasi rekam medis, sistem informasi kepegawaian
untuk mengolah data-data kepegawaian dan mengolah data pelatihan yang
telah dilakukan dalam meningkatkan keahlian dalam menggunakan sistem
113
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
informasi manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Penggambaran Arsitektur Sistem
informasi manajemen Rumah Sakit secara keseluruhan yang merupakan
penggambaran sistem informasi usulan dan yang sudah berjalan seperti dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
SI Poliklinik
SI Pendafataran
pasien rawat jalan
dan rawat inap
SI Kasir rawat
jalan dan rawat
inap
SI Logistik
SI Kepegawaian
SI Radiologi
Si Laboratorium
Si Farmasi
SI Gizi
SIMRS
SI Rekam Medis SI Keuangan
SI Pusat Informasi
SI Manajemen
Ruang Perawatan
Gambar IV.5. Arsitektur Integrasi SI secara keseluruhan
Keterangan :
Garis merah ( Arus informasi keuangan)
Garis hijau (Arus informasi rekam medis)
Garis biru (Arus informasi logistik)
Garis ungu (Arus informasi farmasi)
114
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
5. Kebutuhan arsitektur jaringan komputer dan infrastruktur TI
Gambar IV.6. Arsitektur jaringan komputer RS.Jati Rahayu usalan
115
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Pada jaringan di atas dapat dijelaskan beberapa komputer yang sudah
menggunakan sistem dan sudah terhubung antar bagian yang satu dengan bagian
yang lain yaitu bagian keuangan, informasi, pendafataran rawat inap, rekam
medis, laboratorium, radiologi, farmasi , kasir rawat inap, kasir rawat jalan, penata
rekening, gizi, logistik. Bagian yang akan diusulkan untuk menggunakan sistem
yaitu bagian keseluruhan poliklinik, bagian TU dan kepegawaian serta ruang
perawatan. Fungsi pembuatan jaringan ini yaitu untuk menghubungakan semua
komputer yang menggunakan sistem agar saling terintegrasi satu sama lainnya.
Kebutuhan jaringan komunikasi yang akan diusulkan pada Rumah Sakit Jati
Rahayu meliputi:
• Perangkat keras:
▪ UPS 6000 VA ( satu unit)
▪ Kabel UTP (sesuai kebutuhan)
▪ Konektor RJ45 ( 1 bungkus isi 100 buah)
▪ Modem ( satu buah)
▪ Swtich ( lima buah)
• Perangkat lunak:
▪ Server Database (satu buah)
▪ Anti Virus (Kaspersky Anti Virus)
• Jaringan:
Topologi yang diusulkan yaitu Topologi Star merupakan bentuk jaringan, atau
tata letak jaringan dimana semua perangkat berputar mengelilingi hub pusat,
semua komputer dalam topologi star terhubung ke perangkat pusat seperti hub,
switch atau router.
4.2.2.7. Prinsip dasar/landasan bagi operasional strategi SI/TI
1. Landasan kebijakan operasional investasi SI/TI
Kebijakan penerapan SI/TI harus diperhitungkan secara matang mengenai
biaya yang dikeluarkan pada saat pembuatan SI/TI dengan kuntungan yang
diperolah dari proses binis yang menggunakan SI/TI.
116
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2. Landasan kebijakan operasional pemilihan pemasok dan pengadaan
sumber daya SI/TI
Kebijakan dalam pemilihan pemasok, pihak manajemen harus selektif dalam
memilih pemasok diantaranya pemasok yang mampu diajak kerja sama dengan
baik, harga barang yang ditawarkan terjangkau dan berkulitas, serta pemasok
yang dapat dipercaya, untuk pengadaan sumber daya harus dikoordinasikan
terlebih dahulu kepada bagian umum dan keuangan.
3. Landasan kebijakan operasional pelatihan SI/TI SDM organisasi.
Kebijakan operasional pelatihan diperlukan apabila ada aplikasi-aplikasi baru
yang akan diterapkan, dengan tujuan supaya SDM yang terkait paham dan
terlatih dalam menggunakan aplikasi tersebut.
4.2.2.8. Strategi manajemen SI/TI
Agar perencanaan strategis SI/TI pada Rumah Sakit Jati Rahyu dapat
bejalan dengan lancar dan dapat meraih keunggaulan kompetitif maka perlu
ditambahakannya sumber daya manusia yang ahli dibidang IT dengan didukung
oleh penambahan teknologi komputer yang sesuai, sehingga divisi IT yang sudah
terbentuk dapat berjalan dengan baik dan pembuatan sistem informasi Rumah
Sakit dapat dibuat secara mandiri, karena sampai saat ini Rumah Sakit Jati
Rahayu masih menggunakan konsultan IT dari pihak luar untuk pembuatan sistem
informasi dan untuk menangani permasalah SI/TI pada Rumah Sakit.
Sistem informasi yang didapat dari konsultan IT luar Rumah Sakit setiap
waktu perlu diupdate dan dipelihara secara berkesinambungan, apabila masih
menggunakan konsultan IT dari luar perlu adanya kontrak terlebih dahulu dan
perjanjian apabila pada sistem informasi mengalami kerusakan serta bila ingin
menambah layanan harus mengunggu konsultan IT tersebut menangani hal itu,
sehingga menyebabkan lambatnya tindakan dan hanya melakukan pekerjaan
sesuai dengan kontrak yang ada. maka dari itu sangat perlu dan dibutuhkan
Sumber daya manusia di bidang IT agar dapat membuat sistem informasi secara
mandiri dan dapat mengontrol keadaan SI/TI Rumah Sakit setiap saat.
117
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1. Struktur organisasi yang mendukung strategi SI/TI
Untuk mendukung strategi SI/TI maka perlu ditambahkan lagi staff pada divisi
IT, karena saat ini divisi IT hanya dikelola oleh satu orang, serta perlu
pembagian didalam divisi IT yaitu bagian yang mengelola jaringan dan bagian
yang mengelola aplikasi. Supaya setiap bagian berkerja dengan fokus sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian.
DIREKTUR
SPI
KOMITE MEDIK
KOMITE ETIK & DISIPLIN RS
KOMITE FARMASI DAN TERAPI
KOMITE MUTU & KESELAMTAN
SMF
KOMITE PONEK
KOMITE TB
KOMITE PPI RS
KOMITE K-3
KOMITE REKAM MEDIS
MANAJER UMUM DAN
KEUANGANMANAJER PENUNJANG MEDIKMANAJER PELAYANAN MEDIK
PJ KEPERAWATAN
INSTALASI POLIKLINIK
INSTALASI KAMAR BERSALIN
INSTALASI KAMAR OPERASI
INSTALASI GAWAT DARURAT
INSTALASI RAWAT JALAN
INSTALASI REKAM MEDIS
INSTALASI RADIOLOGI
INSTALSI GIZI
INSTALASI LABORATORIUM
INSTALASI FARMASI
PJ K3 KESLING
PJ AKUNTANSI
PJ KEUANGAN
PJ TU DAN KEPEGAWAIAN
PT IT
PJ LOGISTIK
INSTALASI PEMELIHARAAN
SARANA
INSTALASI INFORMASI
PJ JARINGAN
PJ APLIKASI
Gambar IV.7. Struktur organisasi Rumah Sakit Jati Rahayu usulan
118
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2. Tugas pokok dan fungsional organisasi yang mendukung strategi SI/TI
a. Tugas pokok dan fungsional penanggung jawab jaringan
1) Melaksanakan pengawasan teknis operasional yang berkaitan dengan
jaringan komputer, agar jaringan komputer dapat berjalan dengan baik
2) Melaksanakan pemerikasaan dan pemeliharaan jaringan secara berkala
dan perbaikan jaringan apabila ada kerusakan
3) Menerima pengaduan laporan kerusakan yang berkaitan dengan
jaringan
4) Mengatur pemasangan titik listrik dan switch sesuai sistem dan
kebutuhan hardware
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
b. Tugas pokok dan fungsional penanggung jawab aplikasi
1) Membangun aplikasi sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit
2) Melaksanakan pengawasan teknis operasional dalam pembuatan
aplikasi, agar aplikasi berjalan dengan lancar
3) Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan sosialisasi
SIMRS dengan sumber daya manusia terkait
4) Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan SIMRS secara berkala dan
perbaikan aplikasi
5) Melakukan analisis kebutuhan sistem informasi Rumah Sakit
6) Memberikan petunjuk cara pengelolaan data program dan penjelasan
prosedur pengolahan data program untuk menentukan evaluasi sistem
pengolahan data yang telah ditetapkan
7) Melakukan penyempurnaan sistem informasi yang telah ditetapkan
8) Menerima pengaduan apabila terjadi error pada aplikasi yang telah
dibuat
9) Melaksanakan tugas lain yang telah diberikan oleh atasan.
3.2.3. Fase 3 Menentukan Strategi SI/TI
3.2.3.1. value bisnis
Tujuan kegiatan ini adalah untuk membuat prioritas berdasarkan target dan tujuan.
Prioritas ditentukan berdasarkan value dan resiko dari sisi bisnis maupun teknis
119
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1. Sistem informasi kepegawaian
Manfaat dari sistem informasi kepegawaian diklasifikasikan menjadi dua
kategori yaitu :
a. Tangible
• Mengurangi biaya perlengkapan dan biaya tenaga kerja tambahan
• Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit
• Mempercepat penyampaian informasi tentang kepegawaian
b. Intangible
• Meningkatkan kinerja pegawai
• Meningkatkan pemantauan kegiatan kepegawaian
• Meningkatan keamanan dan informasi yang berkaitan dengan
kepegawaian
• Memperbaiki lingkungan Rumah Sakit khususnya bagian kepegawaian
• Memberikan pandangan yang baik kepada pegawai dari pelayanan yang
diberikan
2. Sistem informasi poliklinik
Manfaat dari sistem informasi poliklinik diklasifikasikan menjadi dua kategori
yaitu :
a. Tangible
• Mengurangi biaya tenaga kerja tambahan
• Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit
• Mempercepat penyampaian informasi data poliklinik mulai dari data
pasien, hasil pemeriksaan pasien, resep yang diberikan dan permintaan
periksa penunjang medis
• Mempercepat penyampaian informasi rekam medis
b. Intangible
• Meningkatkan daya tarik mengenai penyajian informasi
• Meningkatan keamanan dan informasi yang berkaitan dengan data rekam
medis pasien
• Memperbaiki lingkungan Rumah Sakit khususnya bagian poliklinik
• Memberikan pandangan yang baik dari dokter dan perawat mengenai
pelayanan yang diberikan
120
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3. Sistem informasi manajemen ruang perawatan
Manfaat dari informasi manajemen ruang perawatan diklasifikasikan menjadi
dua kategori yaitu :
a. Tangible
• Mengurangi biaya tenaga kerja tambahan
• Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit
• Mempercepat keputusan untuk penambahan tempat tidur
• Mempercepat penyampaian informasi data kamar perawatan mulai dari
data tempat tidur isi atau tempat tidur kosong, fasilitas mengenai masing-
masing kamar perawatan, dan jumlah tempat tidur sesuai dengan masing-
masing kelas dan mempercepat penyampaian informasi rekam medis.
• Mempercepat penyampaian informasi data kamar perawatan
• Meningkatkan produktivitas kerja
b. Intangible
• Memperbaiki lingkungan Rumah Sakit khususnya bagian rawat inap
• Memberikan pandangan yang baik dari dokter dan perawat mengenai
pelayanan yang diberikan kepada pasien selama perawatan di Rumah
Sakit
• Mengurangi kesalahan dalam informasi kamar perawatan
• Meningkatakan pemantauan kamar perawatan
121
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.39. Ringkasan Potensi Manfaat Sistem Informasi Kepegawaian
POTENSI MANFAAT KLAISIFIKASI
ASPEK MANFAAT DOMAIN VALUE
1 Mengurangi biaya perlengkapan dan biaya tenaga kerja tambahan Tangible Bisnis Financial
2 Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit Bisnis Financial
3 Mempercepat penyampaian informasi tentang kepegawaian Bisnis Non Financial
1 Meningkatkan kinerja pegawai Intangible Bisnis Financial
2 Meningkatkan pemantauan kegiatan kepegawaian Teknologi Non Financial
3 Meningkatan keamanan dan informasi yang berkaitan dengan kepegawaian Teknologi Non Financial
4 Memperbaiki lingkungan Rumah Sakit khususnya bagian kepegawaian Bisnis Non Financial
5 Memberikan pandangan yang baik kepada pegawai dari pelayannan yang
diberikan
Bisnis Non Financial
122
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.40. Ringkasan Potensi Manfaat Sistem Informasi Poliklinik
POTENSI MANFAAT KLAISIFIKASI
ASPEK MANFAAT DOMAIN VALUE
1 Mengurangi biaya tenaga kerja tambahan Tangible Bisnis Financial
2 Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit Bisnis Financial
Mempercepat penyampaian informasi data poliklinik mulai dari data pasien,
hasil pemeriksaan pasien, resep yang diberikan dan permintaan periksa
penunjang medis
Bisnis Non Financial
3 Mempercepat penyampai informasi rekam medis Bisnis Non Financial
1 Meningkatkan daya tarik mengenai penyajian informasi Intangible Bisnis Non Financial
2 Meningkatan keamanan dan informasi yang berkaitan dengan data rekam
medis pasien
Teknologi Non Financial
3 Memperbaiki lingkungan Rumah Sakit khususnya bagian poliklinik Bisnis Non Financial
4 Memberikan pandangan yang baik dari dokter dan perawat mengenai
pelayannan yang diberikan
Bisnis Non Financial
123
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.41. Ringkasan Potensi Manfaat Sistem Informasi Manajemen Ruang Perawatan
POTENSI MANFAAT KLAISIFIKASI
ASPEK MANFAAT DOMAIN VALUE
1 Mengurangi biaya tenaga kerja tambahan Tangible Bisnis Financial
2 Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit Binsis Financial
2 Mempercepat keputusan untuk penambahan tempat tidur Bisnis Non Financial
3 Mempercepat penyampaian informasi data kamar perawatan mulai dari data tempat
tidur isi atau tempat tidur kosong, fasilitas mengenai masing-masing kamar perawatan,
dan jumlah tempat tidur sesuai dengan masing-masing kelas dan mempercepat
penyampaian informasi rekam medis
Bisnis Non Financial
4 Mempercepat penyampaian informasi data kamar perawatan Bisnis Non Financial
5 Meningkatkan produktivitas kerja Teknologi Financial
1 Memperbaiaki lingkungan Rumah Sakit khususnya bagian rawat inap Intangible Bisnis Non Financial
2 Memberikan pandangan yang baik dari dokter dan perawat mengenai pelayannan yang
diberikan kepada pasien selama perawatan diRumah Sakit
Bisnis Non Financial
3 Mengurangi kesalahan dalam informasi kamar perawatan Teknologi Non Financial
4 Meningkatakan pemantauan kamar perawatan Teknologi Non Financial
124
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3.2.3.2. Prioritas dan Pemilihan Strategi SI/TI
1. Prioritas solusi strategis SI/TI
Pembuatan solusi strategi SI/TI perlu dilakukan analisis domain bisnis dan
domain teknologi, untuk mendapatkan hasil analisis tersebut perlu dilakukan
penyebaran kuesioner pada manajer dan penanggung jawab pada masing-
masing bagian, adapun bagian yang mendapatkan kuesioner yaitu Manajer
Keperawatan, Manajer Umum dan Keuangan serta Penanggung jawab instalasi
rawat inap, instalasi rawat jalan dan HRD, dimana bagian tersebut merupakan
bagian yang terlibat dalam usulan perencanaan strategi SI yaitu sistem
informasi poliklinik, sistem informasi kepegawaian dan sistem informasi
manajemen ruang perawatan. berikut ini merupakan contoh proses nilai skor
yang akan didapat, namun tidak semua proyek yang ada akan dijabarkan nilai
skornya.
2. Analisis domain bisnis dan domain teknologi
Nilai proyek didapatkan dari hasil perhitungan nilai total proyek dikalikan
dengan bobot dari masing-masing area, pembobotan nilai suatu proyek
teknologi informasi adalah sebagai berikut Parker (1988):
a. Strategic Values (SV) memiliki bobot +7
b. Stakeholder Values – Business Domain (SQ) memiliki bobot +1
c. Stakeholder Values – Technology Domain (SIT) memiliki bobot +2
d. Risk – Business Domain (RB) memiliki bobot -1
e. Risk – Technology Domain (RIT) memiliki bobot -6
a. Sisitem informasi kepegawaian
di bawah ini merupakan sajian hasil kuesioner dari 2 orang responden
terhadap proyek sistem informasi kepegawaian yaitu Manajer Umum dan
Keuangan dan HRD.
1) Nilai Strategis (Strategic Values)
Nilai Stategis yang berkaitan dengan domain bisnis adalah Strategic
Match, Competitive Advantage, Competitive Respon dan Management
Information for CSF’s. Hasil kuesioner sebagai berikut:
125
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.42. Hasil kuesioner Nilai Strategis (Strategic Values)
No Strategic Values Jumlah Pemilih
Rata-rata Nilai 0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Strategic Match 2 4
Competitive Advantage 2 4
Competitive Response 1 1 3,5
Management Information for CSF's 1 1 4,5
2 Technology Domain
2) Nilai Stakeholder (Stakeholder Values)
Nilai Stakeholder yang berkaitan dengan domain bisnis adalah Service
and Quality, Environmental Quality, Agility Learning and
Empowerment, Cycle Time dan Mass Customization, sedangkan yang
berakitan dengan domain teknologi adalah Strategic IT Architecture.
Hasil kuesioner sebagai berikut:
Tabel IV.43. Hasil kuesioner Nilai Stakeholder (Stakeholder Values)
No Stakeholder Values Jumlah Pemilih
Rata-rata Nilai 0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Service and Quality 2 3
Environment Quality 2 3
Agility, Learning dan Empowerment 2 3
Cycle Time 1 1 4,5
Mass Customization 1 1 2,5
2 Technology Domain
Strategic IT Architecture 1 1 2,5
3) Nilai Resiko Strategi Kompetisi (Competitive Strategy Risk)
Nilai Resiko Strategi Kompetisi yang berkaitan dengan domain bisnis
adalah Business Strategy Risk, sedangkan yang terkait dengan domain
teknology adalah IT Strategy Risk. Hasil kuesioner sebagi berikut:
126
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.44. Hasil kuesioner Nilai Resiko Strategi Kompetisi (Competitive
Strategy Risk)
No Competitive Strategy Risk Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai 0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Business Strategy Risk 1 1 1,5
2 Technology Domain
IT Strategy Risk 2 1
4) Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian (Organizational Strategy
Risk and Uncertainty)
Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian yang berakitan dengan
domain bisnis adalah Business Organizational Risk, sedangkan yang
berkaitan dengan domain teknologi adalah IT Definitional Uncertainty,
Technical and Implementation Risk dan IT Service Delivery Risk. Hasil
kuesioner sebagai berikut:
Tabel IV.45. Hasil kuesioner Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian
(Organizational Strategy Risk and Uncertainty)
No Organizational Strategy Risk and Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai Uncertainty 0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Business Organizational Risk 2 4
2 Technology Domain
IT Definitional Uncertainty 2 3
Technical and Implementation Risk 3,3
IT Service Delivery Risk 2 3
Tabel IV.46. Hasil kuesioner Rincian Resiko Implementasi TI (Technical and
Implementation Risk)
No Technical and Implementation Risk Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai
0 1 2 3 4 5
1 Keterampilan yang dibutuhkan 1 1 4
2 Ketergantungan pada perangkat keras 1 1 3,5
3 Ketergantungan pada perangkat lunak 1 1 3
4 Perangkat Lunak Aplikasi 1 1 3
5 Ketergantungan implementasi aplikasi 1 1 3
127
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
sebelum dilakukan pembobotan perlu dihitung terlebih dahulu total nilai
dari masing-masing area, seperti di bawah ini.
Tabel IV.47. Hasil seblum dikalikan dengan pembobotan
SV SQ SIT RB RIT
4 3,2 2,5 1,5 1
Tabel IV.48. Hasil setelah dikalikan pembobotan
Faktor
SV +7 SQ +1 SIT +2 RB -1 RIT -6 Skor
Proyek
Domain Bisnis 4 3,2 1,5 Domain
Teknologi 2,5 1
Total Skor 28 3,2 5 -1,5 -6 28,7
Keterangan :
SV : Strategic Values
SQ : Stakeholder Values - Business Domain
SIT : Stakeholder Values - Technology Domain
RB : Risk - Business Domain
RIT : Risk - Technology Domain
b. Sisitem informasi Poliklinik
di bawah ini merupakan sajian hasil kuesioner dari 2 orang responden
terhadap proyek sistem informasi poliklinik yaitu Manajer Pelayanan Medik
dan penanggung jawab Keperawatan.
1) Nilai Strategis (Strategic Values)
Nilai Stategis yang berkaitan dengan domain bisnis adalah Strategic
Match, Competitive Advantage, Competitive Respon dan Management
Information for CSF’s. Hasil kuesioner sebagai berikut:
128
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.49. Hasil kuesioner Nilai Strategis (Strategic Values)
No Strategic Values Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai 0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Strategic Match 2 4
Competitive Advantage 2 4
Competitive Response 2 3
Management Information for CSF's 1 1 3,5
2 Technology Domain
2) Nilai Stakeholder (Stakeholder Values)
Nilai Stakeholder yang berkaitan dengan domain bisnis adalah Service
and Quality, Environmental Quality, Agility Learning and
Empowerment, Cycle Time dan Mass Customization, sedangkan yang
berakitan dengan domain teknologi adalah Strategi IT Architecture. Hasil
kuesioner sebagai berikut:
Tabel IV.50. Hasil kuesioner Nilai Stakeholder (Stakeholder Values)
No Stakeholder Values Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai
0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Service and Quality 1 1 4,5
Environment Quality 2 4
Agility, Learning dan Empowerment 2 3
Cycle Time 1 1 3,5
Mass Customization 1 1 4,5
2 Technology Domain
Strategic IT Architecture 2 5
3) Nilai Resiko Strategi Kompetisi (Competitive Strategy Risk)
Nilai Resiko Strategi Kompetisi yang berkaitan dengan domain bisnis
adalah Business Strategy Risk, sedangkan yang terkait dengan domain
teknology adalah IT Strategy Risk. Hasil kuesioner sebagai berikut:
129
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.51. Hasil kuesioner Nilai Resiko Strategi Kompetisi (Competitive
Strategy Risk)
No Competitive Strategy Risk Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai 0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Business Strategy Risk 2 0
2 Technology Domain
IT Strategy Risk 2 2 0
4) Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian (Organizational Strategy
Risk and Uncertainty)
Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian yang berakitan dengan
domain bisnis adalah Business Organizational Risk, sedangkan yang
berkaitan dengan domain teknologi adalah IT Definitional Uncertainty,
Technical and Implementation Risk dan IT Service Delivery Risk. Hasil
kuesioner sebagai berikut:
Tabel IV.52. Hasil kuesioner Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian
(Organizational Strategy Risk and Uncertainty)
No Organizational Strategy Risk and Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai Uncertainty 0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Business Organizational Risk 2 4
2 Technology Domain
IT Definitional Uncertainty 2 0
Technical and Implementation Risk 3,2
IT Service Delivery Risk 2 3
Tabel IV.53. Hasil kuesionerRincian Resiko Implementasi TI (Technical and
Implementation Risk)
No Technical and Implementation Risk Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai 0 1 2 3 4 5
Keterampilan yang dibutuhkan 2 2
Ketergantungan pada perangkat keras 2 1
Ketergantungan pada perangkat lunak 2 5
Perangkat Lunak Aplikasi 2 4
Ketergantungan implementasi aplikasi 2 4
130
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
sebelum dilakukan pembobotan perlu dihitung terlebih dahulu total nilai
dari masing-masing area, seperti di bawah ini.
Tabel IV.54. Hasil seblum dikalikan dengan pembobotan
SV SQ SIT RB RIT
3,625 3,9 5 0 0
Tabel IV.55. Hasil setelah dikalikan pembobotan
Faktor
SV
+7
SQ
+1
SIT
+2
RB
-1
RIT
-6
Skor
Proyek
Domain Bisnis 3,625 3,9 0 Domain
Teknologi 5 0
Total Skor 25,38 3,9 10 0 0 39,275
Keterangan :
SV : Strategic Values
SQ : Stakeholder Values - Business Domain
SIT : Stakeholder Values - Technology Domain
RB : Risk - Business Domain
RIT : Risk - Technology Domain
c. Sisitem informasi Manajemen Ruang Perawatan
Di bawah ini merupakan sajian hasil kuesioner dari 2 orang responden
tehadap proyek sistem informasi manajemen ruang perawatan yaitu Manajer
Pelayanan Medik dan penanggung jawab Keperawatan.
1) Nilai Strategis (Strategic Values)
Nilai Stategis yang berkaitan dengan domain bisnis adalah Strategic
Match, Competitive Advantage, Competitive Respon dan Management
Information for CSF’s. Hasil kuesioner sebagai berikut:
131
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.56. Hasil kuesioner Nilai Strategis (Strategic Values)
No Strategic Values Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai 0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Strategic Match 2 3
Competitive Advantage 2 3
Competitive Response 2 3
Management Information for CSF's 2 3
2 Technology Domain
2) Nilai Stakeholder (Stakeholder Values)
Nilai Stakeholder yang berkaitan dengan domain bisnis adalah Service
and Quality, Environmental Quality, Agility Learning and
Empowerment, Cycle Time dan Mass Customization, sedangkan yang
berakitan dengan domain teknologi adalah Strategi IT Architecture. Hasil
kuesioner sebagai berikut:
Tabel IV.57. Hasil kuesioner Nilai Stakeholder (Stakeholder Values)
No Stakeholder Values Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai
0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Service and Quality 2 3
Environment Quality 2 3
Agility, Learning dan Empowerment 2 3
Cycle Time 2 3
Mass Customization 2 3
2 Technology Domain
Strategic IT Architecture 2 3
3) Nilai Resiko Strategi Kompetisi (Competitive Strategy Risk)
Nilai Resiko Strategi Kompetisi yang berkaitan dengan domain bisnis
adalah Business Strategy Risk, sedangkan yang terkait dengan domain
teknology adalah IT Strategy Risk. Hasil kuesioner sebagai berikut:
132
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.58. Hasil kuesioner Nilai Resiko Strategi Kompetisi (Competitive
Strategy Risk)
No Competitive Strategy Risk Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai
0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Business Strategy Risk 2 0
2 Technology Domain
IT Strategy Risk 2 0
4) Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian (Organizational Strategy
Risk and Uncertainty)
Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian yang berakitan dengan
domain bisnis adalah Business Organizational Risk, sedangkan yang
berkaitan dengan domain teknologi adalah IT Definitional Uncertainty,
Technical and Implementation Risk dan IT Service Delivery Risk. Hasil
kuesioner sebagai berikut:
Tabel IV.59. Hasil kuesioner Nilai Resiko Organisasi dan Ketidakpastian
(Organizational Strategy Risk and Uncertainty)
No Organizational Strategy Risk and Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai Uncertainty 0 1 2 3 4 5
1 Business Domain
Business Organizational Risk 2 4
2 Technology Domain
IT Definitional Uncertainty 1 1 1,5
Technical and Implementation Risk 3,3
IT Service Delivery Risk 2 3
Tabel IV.60. Hasil kuesioner Rincian Resiko Implementasi TI (Technical and
Implementation Risk)
No Technical and Implementation Risk Jumlah Pemilih Rata-rata
Nilai
0 1 2 3 4 5
1 Keterampilan yang dibutuhkan 1 1 2,5
2 Ketergantungan pada perangkat keras 2 1
3 Ketergantungan pada perangkat lunak 2 5
4 Perangkat Lunak Aplikasi 2 4
5 Ketergantungan implementasi aplikasi 2 4
133
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
sebelum dilakukan pembobotan perlu dihitung terlebih dahulu total nilai
dari masing-masing area, seperti di bawah ini.
Tabel IV.61. Hasil seblum dikalikan dengan pembobotan
SV SQ SIT RB RIT
3 3 3 0 0
Tabel IV.62. Hasil setelah dikalikan pembobotan
Faktor
SV +7 SQ +1 SIT +2 RB -1 RIT -6 Skor
Proyek
Domain Bisnis 3 3 0 Domain
Teknologi 3 0
Total Skor 21 3 6 0 0 30
Keterangan :
SV : Strategic Values
SQ : Stakeholder Values - Business Domain
SIT : Stakeholder Values - Technology Domain
RB : Risk - Business Domain
RIT : Risk - Technology Domain
3. Mengelompokkan solusi strategis SI/TI
Dari hasil analisis perhitungan nilai skor ketiga proyek pada Rumah Sakit Jati
Rahayu yaitu sistem informasi kepegawaian, sistem informasi poliklinik dan
sistem informasi manajemen ruang perawatan, maka dapat dikelompokan
solusi strategi SI niali sekornya sebagai berikut:
Tabel IV.63. Mengelompokkan solusi strategis SI/TI
No Nama Proyek
Domain
Bisnis
Domain
Teknologi
Total Nilai
Proyek
1 SI Kepegwaian 29,7 -1 28,7
2 SI Poliklinik 29.75 10 39,275
3 SI Manajemen Ruang Perawatan 24 30 30
4. Memilih solusi strategis SI/TI
Dari hasil pengelompokan solusi strategi SI maka dapat dipilih prioritas solusi
strategis SI dimana hasilnya diurutkan berdasarkan total nililai proyek yang
paling tinggi, dengan demikian sistem informasi Poliklinik yang mendapatkan
134
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
prioritas utama yang harus segera dibangun aplikasinya, untuk selanjutnya
sistem informasi manajemen ruang perawatan dan sistem informasi
kepegawaian. Berikut urutannya.
a. Sistem informasi poliklinik
b. Sistem informasi manajemen ruang perawatan
c. Sietem informasi kepegawaian
5. Mendaftar pilihan solusi strategis SI/TI
Berdasarkan total nilai proyek yang paling tinggi maka dapat diurutkan sistem
informasi yang diprioritaskan terlebih dahulu sebagai pemenuhan kebutuhan
sistem informasi yang dilaksanakan pada perencanaan strategi SI dalam rangka
memenuhi kebutuhan informasi pada Rumah Sakit Jati Rahayu.
a. Sistem informasi poliklinik
b. Sistem informasi manajemen ruang perawatan
c. Sietem informasi kepegawaian
6. Pendetailan strategi SI/TI
a. Sistem informasi poliklinik
Sistem informasi poliklinik merupakan sistem informasi yang berfungsi
untuk mengolah data-data hasil pemeriksaan pasien, data dokter dan
perawat dari masing-masing poliklinik, sistem informasi poliklinik ini
terintegrasi dengan sisten informasi rekam medis, dengan adanya sistem
informasi poliklinik maka data rekam medis dapat diakses dengan mudah
dan cepat sehingga para dokter dapat dengan mudah melakukan riwayat
kesehatan pasien sehingga dokter dapat dengan mudah melakukan
penanganan medis terhadap pasien yang bersangutan, selain itu juga data
pribadi pasien dan riwayat kesehatan pasien dapat terjamin keamanannya
dari pihak yang tidak berkepentingan.
b.Sistem informasi manajemen ruang perawatan
Sistem informasi manajemen ruang perawatan merupakan sistem informasi
untuk mengolah data-data yang berkaitan dengan ruang perawatan sepeti
data kamar perawatan yang sudah terisi dan kamar yang belum terisi atau
kamar yang masih dapat menampung pasien rawat inap sesuai dengan
masing-masing kelas yang ditawarkan oleh pihak rumah sakit, data jumlah
135
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
tempat tidur dan fasilitias dari masing-masing kelas, data perawat dari
masing-masing kelas, data dokter masing-masing ruang perawatan, hasil
pemeriksaan pasien rawat inap, data obat dan resep yang diberikan, serta
permintaan periksa penunjang. Dengan adanya sistem informasi manajemen
ruang parawatan maka informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan
mudah dan cepat.
c. Sistem informasi kepegawaian
Sistem informasi kepegwaian merupakan sistem informasi untuk mengolah
data-data yang berakaitan dengan data kepegawaian, karena data
kepegwaian ini merupakan aset penting dalam organisasi, sistem informasi
kepegawaian ini sangat membantu dalam melakukan kegiatan pengolahan
data yang ada di divisi sumber daya manusia, sehingga laporan-laporan
yang dibutuhkan dapat tersaji dengan cepat.
3.2.4. Fase 4 Merencanakan Implemenatsi
3.2.4.1. Rencana pendukung strategi SI/TI
1. Rencana pelatihan SI/TI
Pelatihan penggunaan sistem informasi akan dilakukan pada saat sistem
informasi yang diusulkan telah diterapkan, pelatihan ini bertujuan untuk
menambah keahlian pada sumber daya manusia yang bersangkutan sehingga
dapat mengoperasikan sistem informasi dengan mudah tanpa adanya
hambatan.
2. Rencana alokasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Rencana alokasi SDM ini sangat diperlukan yaitu dengan merekrut beberapa
orang yang ahli dibidang IT untuk menjadi staff ahli dibidang IT, yaitu untuk
mengisi bagian yang menangani jaringan dan bagian yang menangani
pembangunan aplikasi, sehingga divisi TI dapat berjalan dengan baik dan
masing-masing bagian dapat berkerja dengan fokus dan hasilnya maksimal.
3. Dukungan manajemen senior dalam pelaksanaan solusi strategi SI/TI
a. Menyediakan sumber daya baik sumber daya manusia maupun sarana
dan prasarana untuk mendukung proses renstra SI/TI
136
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
b. Menyediakan biaya untuk peningkatan SI/TI yang dapat memberikan
keunggulan persaingan bagi rumah sakit
c. Mendukung untuk pelatihan SDM dalam membangun dan penggunaan
sistem informasi
d. Mendukung pengadaan hardware dan software
e. Mendukung Penambahan satff IT.
4. Perawatan aplikasi dan infrastruktur
Perawatan aplikasi dan infrastrukutur dilakukan oleh semua bagian yang
tekait dengan penggnunaan SI/TI, supaya aplikasi yang telah dibuat dan
infrastruktur yang telah dibangun dapat terjaga kualitas dan
pemanfaatannya.
137
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3.2.4.2. Pembuatan jadwal waktu kerja dan pelaksanan proyek SI/TI
Tabel IV.64. Jadwal implementasi Sistem Informasi usulan
No Nama
Kegiatan
Tahun Ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Infarstruktur
Jaringan
4 Pembangunan
SI Poliklinik
3
Pembangunan
SI
Manajemen
Ruang
Perawatan
2 Pembangunan
SI
Kepegawaian
5
CRM
(Customer
Relationship
Management)
6 Kasir Central
138
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tabel IV.65. Jadwal implementasi investasi teknologi informasi medis
No Nama
Kegiatan
Tahun Ke-4 Tahun ke-5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Mobile
Clinical
Assistant
(MCA)
2 Digital
Imaging
3 Computer
Assisted
Surgery
139
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3.3. Rekomendasi SI/TI dan Strategi Manajemen SI/TI
1. Strategi SI
a. Sistem informasi poliklinik
b. Sistem informasi manajemen ruang perawatan
c. Sistem informasi kepegawaian
d. CRM (Customer Relationship Management)
e. Kasir Central
2. Strategi TI
Rekomendasi TI berupa perluasan jaringan komputer, diaman sekema jaringan
komputer sudah dibahas pada bab sebelumnya dapat dilihat pada Gambar IV.6.
Arsitektur jaringan komputer RS.Jati Rahayu usalan hal 115, selain
merekomendasikan perluasan jaringan komputer penulis juga mengusulkan
penerapan teknologi informasi kesehatan yang sedang tren pada saat ini yaitu:
a. Mobile Clinical Assistant (MCA)
b. Digital Imaging
c. Computer Assisted Surgery
3. Strategi Manajemen SI/TI
Pada rekomendasi manajemen SI/TI ini penulis mengusulkan penambahan sub
bagian pada devisi SI/TI yaitu dengan ditambahkannya bagian yang menangani
aplikasi dan bagian yang menangani jaringan, adapun penambahan bagian
tersebut dapat dilihat pada struktur organisasi usualan pada Gambar IV.7.
Struktur organisasi Rumah Sakit Jati Rahayu usulan halaman 118.
3.4. Implikasi Penelitian
1. Aspek Sistem
Pengembangan dari sistem informasi rumah sakit yang sudah ada perlu
dilakukan, sehingga dengan melengkapi sistem informasi yang masih kurang
dapat membantu dalam kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang
dilakukan oleh Rumah Sakit Jati Rahayu, serta mempercepat proses pekerjaan
dan pembuatan laporan, dan memudahkan pihak manajemen dalam
pengambilan keputusan. Beberapa aspek yang harus ada yaitu:
140
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
a. Aspek Privasi atau kerahasiaan
Aspek ini dibutuhkan agar kerahasiaan data-data yang terdapat dalam
sistem informasi terjaga dari pihak yang tidak berkepentingan.
b. Aspek Identifikasi
Aspek ini berguna untuk mengetahui siapa saja yang mengakses sistem
informasi yang bersangkutan.
c. Aspek Integritas
Aspek ini untuk memastikan bahwa sistem informasi yang dibuat harus
terintegrasi antar sistem informasi yang satu dengan sistem informasi yang
lainnya.
2. Aspek Manajerial
a. Manajemen Sumber Daya Manusia
Penambahan sub bagian pada divisi IT yaitu dengan menambahakan
bagian aplikasi dan bagian jaringan supaya pada masing-masing bagian
dapat bekerja dengan fokus dan maksimal, dengan ditambahkan beberapa
staff yang dibutuhkan untuk menunjang segala kegiatan yang ada di Divisi
IT.
b. Manajemen Keuangan
Manajemen Keungan perlu dilakukan dengan baik, karena pada bagian
keuangan ini merupakan tolak ukur suatu organisasi dapat beroperasi
dengan lancar atau tidak, perencanaan-perencanaan perolehan dana yang
didapat serta pengalokasian dana yang diperoleh secara tepat dalam
menjalankan kegiatan binis Rumah Sakit Jati Rahayu.
c. Manajemen Informasi
Manajemen Informasi perlu dijalankan dengan baik karena dengan adanya
manajemen informasi penyediaan seluruh informasi yang dibutuhkan serta
seluruh informasi yang berkaitan dengan kegiatan bisnis baik internal
maupun eksternal yang dijalankan dapat diperoleh dengan cepat dan tepat.
3. Aspek Penelitian Lanjutan
Hasil penelitian yang penulis lakukan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan
menggunkan metode yang berbeda pada studi kasus yang sama, atau bisa juga
menggunakan metode yang sama tapi dengan menambahkan beberapa analisis
141
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
yang belum terdapat pada metodologi yang penulis gunakan dalam penelitian
ini.
142 Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibahas pada bab
sebelumnya dapat dijelaskan pada kesimpulan dari hasil penelitian dan
pembahasan, adapun kesimpulan yang dapat ditarik sebagai berikut.
Rumusan rencana strategi SI/TI pada Rumah Sakit Jati Rahayu yaitu,
membuat perencanaan strategi SI/TI dengan pendekatan be vissta planning
dimana metodologi ini merupakan perpaduan antara metodologi Ward and
Papperd, James Martin, James Wetherbe dan Edwin Tozer serta dilengkapi
tambahan modul dari metodologi Price Waterhouse dengan urutan 4 fase
diantaranya menelaah kebutuhan bisnis dan informasi, menentukan target SI/TI,
menentukan strategi SI/TI dan fase terakhir yaitu merencanakan implemnetasi.
Metodologi be vissta planning tahap demi tahap dijelaskan secara rinci
sehingga rencana strategis SI/TI dapat dibuat dengan hasil yang baik dengan
adanya tambahan poin dari penulis pada fase yang terkait. Rumah sakit jati rahayu
sangat memerlukan perencanaan strategis SI/TI karena Rumah Sakit Jati Rahayu
belum menggunakan SI/TI secara optimal. Rencana SI yang diusulkan pada
Rumah Sakit Jati Rahayu berupa sistem informasi yang belum ada seperti sistem
informasi poliklinik, sistem informasi kepegawaian dan sistem informasi
manajemen ruang perawatan, untuk prioritas solusi strategi sistem informasi
penulis peroleh dari hasil penyebaran kuesioner pada pihak yang berkepentingan
pada proyek SI/TI, hasil kuesioner ini berguna untuk mendapatkan skor total
proyek. Berdasarkan hasil skor total proyek yang didapat maka urutan prioritas
strategi sistem informasi yaitu:
• Sistem informasi poliklinik
• Sistem informasi manajemen runag perawatan
• Sietem informasi kepegawaian
143
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Urutan tersebut didapat dari skor total proyek yang paling tinggi, dan berdasarkan
validasi dengan pihak manajemen Rumah Sakit Jati Rahayu, sistem informasi di
atas layak untuk diimplementasikan.
Strategi TI penulis mengusulkan perluasan jaringan komputer guna
menghubungkan beberapa komputer yang menggunkan sistem informasi yang
diusulkan, sedangkan strategi manajemen SI/TI yaitu dengan ditambahakan
bagian pada divisi teknologi informasi dalam struktur organisasi yaitu bagian
jaringan dan aplikasi, dan ini sangat diperlukan supaya tiap-tiap bagian dapat
bekerja secara optimal. Perencanaan strategis SI/TI dapat memposisikan Rumah
Sakit Jati Rahayu selangkah lebih maju dari para pesaing rumah sakit, sehingga
kemampuan untuk maraih pangsa pasar semakin terbuka lebar.
5.2. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan sebagai upaya untuk mamajukan
Rumah Sakit Jati Rahayu yaitu dapat dilihat dari ketiga aspek di bawah ini:
Rumah Sakit Jati Rahayu perlu melengkapi sistem informasi manajemen
rumah sakit sehingga dengan adanya sistem informasi yang lengkap dan sesuai
dengan kebutuhan dapat menunjang semua kegiatan yang ada, ada beberapa aspek
pada sistem informasi yang perlu diperhatikan yaitu Aspek privasi atau
kerahasiaan, Aspek Identifikasi dan aspek integritas.
Pada aspek manajerial yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit Jati
Rahayu yaitu aspek manajemen sumber daya manusia dengan menambahkan
beberapa staff yang dibutuhkan untuk menunjang segala kegiatan yang dilakukan
pada divisi IT, aspek manajemen keuangan perlu dilakukan karena pada
manajemen keuangan ini keberhasilan rumah sakit dapat dilihat. Aspek informasi
aspek ini perlu dijalankan dengan baik untuk mengetahui semua informasi yang
berkaitan dengan segala kegiatan yang dilakukan baik internal maupun eksternal.
Penelitian berikutnya dapat dikembangkan dengan lanjut, bisa dengan
menggunakan metode yang sama tapi studi kasus berbeda dengan memperbaiki
dan menambahkan beberapa poin penting yang ada pada metodologi sebelumnya,
sehingga hasil yang diperoleh maksimal.
144
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T.Y. (2003). Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi Kedua,
Jakarta: Penerbit Universitas Indonrsia (UI-Press).
Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. (2005). Sistem Pengendalian
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Atmaja, Wahyu Haris Kusuma. (2002). Penyusunan Metodologi Perencanaan
Strategis Sistem Informasi Berbasis Value Bisnis (Be Vissta Planning) Dalam
Rangka Meningkatkan Peran Stategis Sistem Informasi pada Suatu Organisasi.
Jakarta: Magister Teknologi Informasi, Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu
Komputer.
Dhewanto, W Falahah. (2007) ERP(Enterprise Resource Planning)
Menyelaraskan teknologi informasi dengan strategi bisnis, Informatika Bandung.
Imelda. (2008). Penerapan Metodologi Be Vissta Planning pada Konsultan Teknik
dan Manajemen studi kasus: PT Virama Karya. Jakarta: Magister Teknologi
Informasi, Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Komputer, Univesitas Indonesia.
Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2008; Bali, November 15, 2008
KNS&I08-018.
Kerzner, Harold. (2001). Project Management: A System to Planning, Scheduling
and Controlling, (7th Edition , John Wiley & Sons).
Laudon, Jane P. (2002). Management Information System, 7 th. Edition. Prentice
Hall.
Laudon, Kenneth C, and Laudon, Jane P. (2004). Management Information
Systems Managing the Digital Firm. 8th Edition. Prentice Hall, New Jersey,
USA.
Martin, James. (1999), Strategic Information Planning Methodologies, 3nd
Ed, Prentice Hall.
Maturbongs, Yoseph Hendrik. (2011) Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Pada Institusi Pendidikan Tinggi Studi Kasus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
Dan Sekretari Tarakanita. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011
(SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 17-18 Juni 2011.
Maulana, Miftahul. (2011) Tesis :Perancangan Strategis Sistem Informasi: Studi
Kasus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Departemen Agama
RI.
145
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
O’ Brien,James A. ( 2006) Introduction to Information System, Pengantar Sistem
Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial Edisi 12 Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Parker,M., Benson, R., 1988, Informationc Economics Lingking Business
Performance to Information Technology, Prentice Hall, New Jersey, USA.
Porter, Michael E.(1985) Competitive Advantage: Creating and Sustaining
Superior Performance, The Free Press, New York.
Porter, Michael E. (1996). Competitive Strategy: Tehcnic for Analyzing Industries
and Competitors. New York: Free Press.
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Topologi jaringan komputer.http://www.jaringankomputer.org/pengertian-
topologi-star-kelebihan-dan-kekurangan-topologi-bintang/
Tozer, E.E. (1996), Strategic IS/IT Planning, Professional Edition, Butterworth
Heinemann.
Turban, Mclean, Wethrebe. (1999). Information Technology for Management. 2nd
Edition. New York: John Wiley & Sons.
Ward, James, Pepard, James. (2002). StrategicPlanningforInformationSystem,3rd
Ed, John Wiley & Sons
Waterhouse, P. (1996). System Management Methodology Strategic Information
System Planning (SISP). version 2.1. Price Waterhouse World Firm Service BV.
Wijaya, Agustinus Fritz dan Danny Manongga. (2012) Information Systems
Strategic Planning To Increase Competitive Advantage Of Higher Education
Using Be Vissta Planning Methodology (Case Study: Swcu Salatiga). The
International Journal Of Organizational Innovation Volume 5 Number 2
146
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 14000627
Nama Lengkap : Entin Sutinah
Tempat & Tanggal Lahir : Serang, 10 Mei 1985
Alamat Lengkap : Jl Binong Jati II No.08 RT.004/RW.006 Kel.
Binong Kec. Batununggal Kota Bandung
B. Pendidikan Formal dan Non Formal
1. SD Negeri Catang 1, lulus tahun 1997
2. SLTP Negeri 2 Cikeusal, lulus tahun 2000
3. SMK Negeri 1 Serang, lulus tahun 2003
4. AMIK Bina Sarana Informatika, lulus tahun 2007
5. STMIK Swadharma, lulus tahun 2009
Jakarta, 11 Maret 2014
Saya yang bersangkutan,
3x4
Entin Sutinah
147
Lampiran 1. Lembar Wawancara
Pewawancara : Entin Sutinah
Program Studi : Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tujuan : Penelitian untuk Tesis
Judul Tesis : Penyusunan Rencana Strategis Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi pada Rumah Sakit dengan
Pendekatan Be Vissta Planning: Studi Kasus Rumah Sakit
Jati Rahayu Bekasi
Nama : Ai Juariah
Usia : 37 Tahun
Jabatan : Manajer Umum dan Keuangan RS. Jati Rahayu
Lama Bekerja : 13 Tahun lebih
Pendidikan : S1 Akuntansi
Waktu wawancara : 12 Desember 2013
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa saja proses bisnis di RS
Jati Rahayu ? • Rawat Jalan: Praktek Dokter Spesialis,
Dokter Umum
• Rawat Inap : Terdiri dari penyewaan
kamar-kamar perawatan (Kelas 1,2,3)
• Pelayanan Penunjang 24 Jam : UGD,
Ambulance, Farmasi, Laboratorium,
Radiologi
• Medical Check UP
2 Perusahaan apa saja yang
bekerja sama dengan RS Jati
Rahayu?
• Perusahaan Asuransi
• Perusahaan Astra Honda
• Perusahaan Jasamarga
• Perusahaan Frisian Flag Indonesia
• Ramayana Lestari Sentosa, TBK
• PT.POS Indonesia
• PT.Nayaka Era Husada
• PT.Indrapura Pacific Cross
• PT.Administrasi Medika
• PT.JMCC Indonesia
3 Teknologi kedokteran apa
saja yang sudah dugunakan
dalam menangani pasien?
• Radiologi sudah menggunakan elenjer
• USG 4 dimensi
• CTG (Perekam Ibu hamil)
• EKG (Perekam detak jantung)
• Rontgen gigi
• USG di radiolgi yang berfungsi untuk
untuk mendeteksi organ bagian dalam
4 Apakah Rumah Sakit ini
merupakan RS rujukan?
Bukan
148
5 Rencana bisnis apa saja
yang akan dilakukan di
masa yang akan datang?
• Perluasan gedung Rumah Sakit
• Penambahan kamar perawatan
• Penambahan ruang ICU, NICU, CT
Scan
• Penambahan lahan parkir
• Perluasan jaringan kerja sama dengan
perusahaan
• Penambahan Staff IT
• Penyempurnaan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit(SIMRS)
• Pembuatan Sistem Informasi secara
mandiri oleh Divisi IT Rumah Sakit
• Pembangunan Sistem Informasi secara
mandiri
• Perluasan jaringan komputer
• Penambahan Dokter praktek
• Pembukaan poliklinik tumbuh kembang
anak
• Pembukaan layanan konsultasi laktasi
6 Apakah bermanfaat
penerapan SI/TI dalam
proses bisnis di RS. Jati
Rahayu?
Sangat bermanfaat, karena SI sangat
dibutuhkan untuk menunjung proses bisnis
yang ada, serta memudahkan pihak
manajemen dalam pengambilan keputusan
7 Siapa saja kompetitor RS
Jati Rahayu?
Rumah Sakit Jati Sampurna, Rumah Sakit
Masmitra, Rumah Sakit Karunia Bunda,
Rumah Sakit Haji, Klinik-Klinik kecil dan
dokter praktek, serta Apotik k 24 jam.
8 Apa saja yang RS Jati
Rahyu lakukan saat ini
untuk bisa bersaing dengan
para kompetitor?
• Meningkatkan pelayanan terhadap pasien
• Mengadakan penyuluhan-penyuluhan
baik langsung kelapangan atau di Rumah
Sakit sendiri seperti donor darah dan
edukasi terhadap masyarakat
• Melengkapi layanan penunjang serta
melengkapi dengan sistem informasi
9 Rencana SI/TI kedepannya
apa? • Mengembangkan web (e-hospital)
• SMS Center,
• Melelengkapi apalikasi-aplikasi
10 Apakah para pesaing RS Jati
Rahayu sudah menggunakan
SI/TI?
Sudah, untuk secara detailnya tidak begitu
jelas
11 Bagaiman keadaan para
pesaing dalam RS Jati
Rahayu?
Positif-Positif saja, dan baik-baik saja
149
12 Batasan ruang lingkup
dalam RS Jati Rahayu apa
saja?
Layanan kesehatan pada masyarakat
13 Apa Visi, Misi dan Moto
RS. Jati Rahayu
Visi “Menjadi rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan
berkualitas, terampil, ramah dan
terjangkau“
Misi :
• Meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia yang
profesional di bidangnya
• Meningkatkan fasilitas rumah sakit
• Melakukan peningkatan mutu
secara berkelanjutan
• Menciptakan lingkungan kerja
yang sehat dan dinamis
Moto “ S M A R T” (Senyum, Menarik,
Akrab, Ramah dan Tertib)”
14 Apa tujuan RS.Jati Rahayu? Tujuannya sesuai dengan Visi dan Misi
Rumah Sakit
15 Apa keunggulan RS Jati
Rahayu dibanding dengan
RS yang lainnya?
Fasiltas lebih memadai, harga lebih
terjangkau, tempat lebih stratgis, SDM
yang terampil dibidang masing-masing,
palayanan kesehatan sangat mamuaskan
berdasarkan hasil dari kuesioner
16 Kaitannya apa saja RS Jati
Rahyu dengan aspek politik,
sosial, budaya, dan Hukum
Untuk aspek politik dan budaya tidak ada
kaitnya dengan Rumah Sakit, tapi untuk
aspek soial ada seperti pasien masuk UGD
atau perawatan rumah sakit mendahulukan
pelayanan yang sifatnya harus segera
melakukan pertolongan medis, tanpa
mempermasalahkan administrasi-
administrasi yang harus dilakukan, untuk
aspek hukum berdasarkan peraturan daerah
Bekasi (Jamkesda) harus melayani pasien
dengan profesional.
17 Apa kelemahan dari RS Jati
Rahayu? • Sering merujuk pasien ke RS lain yang
lebih memadai dalam alat-alat
kedokteran.
• Kekurangan kamar perawatan
• Dipagi hari tidak ada Dokter spesaialis
yang berada di poliklinik RS Jati
Rahayu,
• Masih kekurangan tenaga medis
18 Peluang apa saja yang
didapatkan oleh RS.Jati • Meningkatkan kerja sama dengan
perusahaan-perusahaan
150
Rahayu? • Adanya Program pemerintah Daerah
yaitu jamkesda
• Perbaikan pelayanan kesehatan dan
fasilitas
• Harga terjangkau sehingga banyak
pasien yang datang untuk berobat
19 Apa saja ancaman RS.Jati
Rahayu? • Semakin banyak rumah sakit yang
berada disekitar Rumah Sakit Jati
Rahayu
• Semakin banyak Dokter praktek dan
klinik-klinik kecil
• Perubahan teknologi
• Kenaikan harga obat-obatan serta
peralatan medis dan non medis
20 Apa permasalahan yang
terjadi di RS Jati Rahayu?
• Belum adanya sistem informasi
poliklinik yang saling berhubungan antar
poliklinik yang satu dengan poliklinik
yang lainya, sehingga pencatatan rekam
medis poliklinik masih menggunakan
cara manual.
• Sistem informasi yang diterapakan saat
ini merupakan sistem informasi yang
dibeli dari pihak luar, dan belum
membangun sistem informasi secara
mandiri.
• Divisi IT yang ada sifatnya hanya
memelihara sistem informasi yang dibeli.
• Masih kurangnya sumber daya manusia
yang ahli dibidang SI/TI
21 Dukungan seperti apa yang
dilakukan pihak manajemn
terhadap pengembangan
aplikasi-aplikasi dan
pemanfaatan SI TI
• Mendukung untuk pelatihan SDM dalam
membangun SI dan menggunakannya
• Mendukung pengadaan hardware
• Mendukung Penambahan IT.
22 Apa yang Ibu harapkan
dengan adanya renstra SI/TI
yang akan diusulkan?
Dengan perencanaan strategi SI/TI
diharapkan semua proyek yang dibuat
dapat dijalankan dengan baik, sehingga
meningkatkan kualitas dan daya saing
Rumah Sakit terhadap para pesaing, serta
semua perencanaan terperogram sehingga
hasilnya maksimal.
23 Apakah RS ini memiliki
renstra SI/TI
Memiliki, akan tetapi belum dituangkan
dalam bentuk tulisan secara resmi
151
24 Apa saja Renstra SI/TI
Rumah Sakit saat ini ?
• Perluasan jaringan komputer
• Pembuatan kasir central
• Penambahan tenaga ahli dibidang IT
• Penambahan hardware
• Penambahan software aplikasi
25 Siapa yang melakukan
kontrol dan pengawasan
rencana strategi SI/TI?
SPI( Satuan Pengawas Internal), Manajer
umum dan keuangan serta bagian IT yang
berada dibawah tanggung jawab Direktur.
26 Apa saja komitmen
manajemen senior terhadap
renstra SI/TI?
• Mengkomunikasikan kepada seluruh
karyawan tentang pentingnya arti
melaksanakan pelayanan dengan baik
sehingga kepuasan para pasien dapat
terpenuhi
• Menyediakan sumber daya baik sumber
daya manusia, sarana dan prasarana
yang memadai untuk menjamin proses
kegiatan di Rumah Sakit.
• Menyediakan biaya untuk peningkatan
SI/TI yang dapat memeberikan
keunggulan persaingan bagi rumah
sakit
27 Apa saja yang menjadi
CSF(Critical Success
Factor) RS?
• Mengadakan Pelatihan untuk para
Dokter dan Perawat
• Mengdakan pelatihan untuk staff non
medis
• Merekrut Dokter-Dokter spesialis yang
berkualitas
• Mengganti peralatan medis yang mulai
usang
• Memiliki fasilitas yang lengkap
• Membeli peralatan medis yang
berteknologi tinggi secara bertahap
• Memiliki SOP yang jelas dan
dimengerti oleh semua karyawan
• Melakukan survey kepuasan terhadap
pasien yang berkunjung
• Melakukan pelayanan dengan baik
• Mengadakan seminar character
building
• Menghindari praktek KKN
• Memegang tanggung jawab dengan baik
dalam melaksanakan tugas masing-
masing
28 Bagaimana kinerja dari tiap-
tiap bagian yang ada pada
Masing-masing bagian sudah
melaksanakan tugasnya dengan baik,
152
struktur organisasi?
apabila dari masing-masing bagian
kinerjanya kurang baik, maka rumah sakit
ini tidak akan bisa beroperasi dengan baik,
untuk perinciannya sesuai dengan tanggung
jawab dan wewenang yang ada pada
deskripsi pekerjaan dari masing-masing
bagian.
29 Target bisinis internal apa
saja yang sudah tercapai?
• Tercapainya target kepuasan pasien
sehingga semakin meningkatnya jumlah
pasien yang berkunjung
• Tercapainya target proses pelayanan
yang baik (good services practice)
• Telah dibuka layanan operasi THT dan
operasi mata
• Tercapainya target pembelajaran
(learning) Sumber Daya Manusia
• Sarana dan Prasarana sudah mulai
tercukupi
30 Bagaimana budaya SI/TI
dalam Rumah Sakit Jati
Rahayu?
• Apabila terjadi masalah terhadap
SIMRS, maka pihak Rumah Sakit
harus menghubungi pihak ketiga.
• Setiap unit atau bagian bertanggung
jawab terhadap pemeliharaan dan
keamanan SIMRS dan peralatan
komputer.
• SIMRS yang telah diterapkan sangat
mudah dalam penggunaanya.
• Setiap ada kerusakan terhadap
hardware, pihak IT yang bertanggung
jawab terhadap kerusakan tersebut.
• Devisi IT saat ini dikelola oleh satu
orang.
• Printer yang ada saat ini, merupakan
printer dari hasil penyewaan kepada
pihak ketiga.
• Pemeliharaan Software dan hardware
• Penambahan aplikasi baru apabila ada
penambahan layanan
31 Bagaimana keadaan
pelatihan SI/TI saat ini?
Pelatihan SI/TI saat ini dari pihak rumah
sakit belum ada karena yang menangani
pelatihan langsung dari konsultan IT dari
pihak luar rumah sakit dan itu pun hanya
pada beberapa bagian diantaranya bagian
pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat
inap, keuangan, logistik, gizi, laboratorium,
radiologi, kasir, penata rekening, dan
153
farmasi. pelatihan ini dilakukan supaya
sumber daya manusia pada bagian tersebut
paham mengenai bagaimana cara
penggunaan sistem informasi diterapkan
32 Bagaimana metodologi
implementasi Proyek SI/TI
saat ini?
Metodologi implementasi proyek SI/TI
pada Rumah Sakit Jati Rahayu belum ada
karena sistem informasi saat ini merupakan
sistem informasi yang diperoleh dari pihak
luar Rumah Sakit
33 Bagaimana kebijakan
investasi SI/TI saat ini ?
Kebijakan investasi SI/TI pada Rumah
Sakit Jati Rahayu saat ini dibatasi dan
berada pada wewenang Direktur dalam hal
pengadaan software dan hardware dalam
sekala besar, sedangkan untuk pengadaan
hardware dalam sekala kecil berada pada
wewenang Manajer Umum dan Keuangan
yang berada dibawah tanggung jawab
Direktur
34 Bagaimana posisi dan
keadaan sumber daya SI/TI
saat ini?
Saat ini Rumah Sakit Jati Rahayu telah
memiliki divisi IT dan dikelola oleh satu
orang, dan beberapa sistem informasi yang
telah diterapkan yaitu bagian keuangan,
kasir, penata rekening, logistik, gizi,
laboratorium, radiologi, pendaftaran pasien
rawat jalan dan rawat inap, serta bagian
farmasi
35 Apa saja SWOT SI/TI pada
Rumah Sakit Jati Rahayu
S (Strength)
SI/TI yang ada dapat membantu
mempercepat proses pekerjaan Rumah
Sakit
W (Weakness)
Masih menggunakn jasa konsultan IT pihak
ketiga dalam membuat SIMRS, serta
SIMRS belum sempurna
O (Opportunity)
Era teknologi informasi mendorong Rumah
Sakit untuk memiliki peralatan komputer
dan Ssitem informasi yang canggih, dalam
rangka meningkatkan keunggulan
kompetitif
T (Threat)
Persaingan antar Rumah Sakit yang tajam,
dan Rumah Sakit yang lain telah
menggunkan SI/TI dalam menunjang
proses bisnis Rumah Sakit tersebut
154
36 Apa VISI dan Misi SI/TI
Rumah Sakit Jati Rahayu?
Visi:
Mendukung kegiatan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan berbasis teknologi
informasi”.
Misi:
• Menyediakan SI/TI untuk
mengadmisitrasikan, mengembangkan
dan memelihara infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi dalam rangka
mendukung akses informasi dan
manajemen Rumah Sakit Jati Rahayu
• Menyediakan SI/TI untuk
mengembangkan perangkat lunak
aplikasi Rumah Sakit Jati Rahayu
dalam membantu kegiatan proses bisnis
rumah sakit
• Menyediakan SI/TI yang dapat
meningkatkan kualitas kinerja Rumah
akit Jati Rahayu
• Membentuk dan Mengelola tingkatan
keahlian para staf rumah sakit untuk
menjadi para staff profesional di bidang
teknologi informasi.
37 Apakah ada ancaman
pendatang baru bagi Rumah
Sakit Jati Rahyu?
Untuk saat ini belum ada
155
Pewawancara : Entin Sutinah
Program Studi : Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tujuan : Penelitian untuk Tesis
Judul Tesis :Penyusunan Rencana Strategis Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi pada Rumah Sakit dengan
Pendekatan Be Vissta Planning: Studi Kasus Rumah Sakit
Jati Rahayu Bekasi
Nama : Lestari Limaningrum
Usia : 34 Tahun
Jabatan : HRD Rumah Sakit Jati Rahayu
Lama Bekerja : 7 Tahun
Pendidikan : S1
Waktu wawancara : 12 Desember 2013
No Pertanyaan Jawaban
1 RS Jati Rahayu melayani
asuransi apa saja? • PJPK SINT CAROLUS
• RAMAYANA ( Rawat Inap )
• GARDA MEDIKA / ASTRA BUANA
• JASINDO Insurance
• ZAKIRAH HEALTH CARE
• RELIANCE Insurance ( Admedika )
• ABDA Insurance ( Admedika )
• PT.POS INDONESIA ( Rawat Inap )
• PT.NAYAKA ERA HUSADA
• FRISIAN FLAG ( Rawat Inap )
• KRESNA LIFE ASURANSI
• ASURANSI TUGU MANDIRI
( Admedika )
• MNC ASURANSI ( Admedika )
• INDRAPURA PACIFIC CROSS
( Admedika )
• ASURANSI ACA ( Admedika )
• ASURANSI AIA Finansial ( Admedika )
• ASURANSI GENERALI INDONESIA
( Admedika )
• ASURANSI AVRIST ( Admedika )
• ASURANSI TAKAFUL ( Admedika )
• BUMIDA Insurance – 7AS
• ASURANSI BI2NTANG ( Admedika )
• PAN PACIFIC Insurance ( Admedika )
• BRIngin JIWA SEJAHTERA
• JMCC Indonesia Managed Care
( Admedika )
• PT.WIJAYA KARYA ( Persero)Tbk -
WIKA Politeknik kesehatan III Jt.Warna
156
• JIWASRAYA Insurance ( Admedika )
2 Poliklinik apa saja yang
banyak pengunjungnya?
Poliklinik gigi dan umum
3 Ada berapa jumlah Dokter
di RS.Jati Rahayu?
43 orang
4 Ada berapa jumlah Perawat
di RS.Jati Rahayu?
45 Orang
5 Terdiri berapa bagian? Ada 23 Bagian/Unit
6 Tiap bagian ada berapa
personilnya? • Bidan : 8 Orang
• Perawat : 45 Orang
• Dokter : 43 Orang
• Radiologi : 3 Orang
• Rekam Medik : 8 Orang
• Informasi : 4 Orang
• Kasir : 6 Orang
• Penata Rekening : 2 Orang
• Laboratorium : 8 Orang
• TU & Kepegawaian : 1 Orang
• IT : 1 Orang
• Logistik : 2 Orang
• Keuangan : 4 Orang
• Farmasi : 19 Orang
• Gizi : 12 Orang
• Office Boy : 3 Orang
• Ambulance : 3 Orang
• Linen : 5 Orang
• IPS : 3 Orang
• Satpam : 9 Orang
7 Ada berapa Staff IT di
RS.Jati Rahayu?
Satu Orang
8 Apakah sumber daya
manusia di RS.Jati Rahayu
sudah mencukupi?
Belum Mencukupi
9 Apa ada tenaga orsource
yang berhubungan dengan
RS Jati Rahayu apa
tugasnya?
Ada, tugsanya menyediakan SDM dibidang
cleaning service
10 Bagaimana hubungan
dengan suplier atau vendor?
Apa ada kendala?
Baik-baik saja, tidak ada kendala
11 Apa saja akktivitas
utmananya dalam
pelayananan medis ini?
Jasa Kesehatan
12 Apa yang menajadi
pendukung dalam aktivitas
medis ini?
Ambulance, farmasi, radiologi, laboratorium
157
13 Apakah di RS ini memiliki
Divisi TI apa saja tuganya?
Ada, tugasnya :
1. Tugas utama penanggungjawab IT:
• Melaksanakan pengawasan teknis
operasional perangkat
lunak(software), agar SIM berjalan
dengan baik.
• Memberikan petunjuk dan bimbingan
teknis serta melakukan sosialisasi SIM
dengan SDM terkait.
• Melaksanakan anlisis SIM yang
berkaitan dengan pihak ke tiga
• Melaksanakan pemeriksaan atau
supervisi dan pemeliharaan SIM
secara berkala dan perbaikan
perangkat lunak, SIM dan atau pihak
ke tiga/konsultan
• Memberikan petunjuk cara
pengolahan data program termasuk
penjelasan prosedur pengolahan data
program untuk menentukan evaluasi
terhadap sistem pengolahan data yang
telah ditetapkan
• Mengusahakan secara terus menerus
penyempurnaan sistem yang telah
ditetapakn
• Menerima pengaduan atau laporan
kerusakan peralatan dalam buku
laporan tentang kerusakan peralatan
hardware
• Membantu mengatur pemasangan titik
listrik dan SWITCH sesuai sistem dan
kebutuhan hardware
• Melaksanaka perubahan tarif rumah
sakit yang dibuat oleh tim tarif
• Melaksanakan revisi tarif baik dari
formulir atau program komputer yang
disetujui oleh tim tarif dan direktur
• Melaksanakan tugas lain yang
diberikan atasan.
2. Tanggung jawab Penanggung jawab IT:
• Bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan dan pengawasan yang ada di
SIM RS (software dan hardware)
• Bertanggung jawab terhadap
seupervisi/pemeriksaan, pemeliharan
adn perbaikan SIM RS
• Bertanggung jawab terhadap
158
password yang digunakan oleh SDM
yang terkait
• Bertanggung jawab mengatur
pemasangan perangkat keras sesuai
dengan sistem dan
kebutuhan(hardware)
• Bertanggung jawab melaksanakan
pemeriksaan dan perbaikan perangkat
keras oleh pihak ke tiga( hardware)
• Bertanggung jawab membuta
permintaan peralatan atau komponen
bila ada yang rusak
3. Wewenang Penanggungjawab IT:
• Merubah password komputer
• Mengecek tiap komputer apakah
berfungsi dengan baik
• Menindaklanjuti kegiatan dan
permasalahan yang berkaitan dengan
SIM RS
• Menilai dan mengevaluasi di SIM RS
159
Pewawancara : Entin Sutinah
Program Studi : Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tujuan : Penelitian untuk Tesis
Judul Tesis :Penyusunan Rencana Strategis Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi pada Rumah Sakit dengan
Pendekatan Be Vissta Planning Studi Kasus: Rumah Sakit
Jati Rahayu Bekasi
Nama : Marianto
Usia : 27 Tahun
Jabatan : Staff IT, Penanggung jawab dibidang IT
Lama Bekerja : 4 Tahun
Pendidikan : D3 Manajemen Informatika
Waktu wawancara : 12 Desember 2013
No Pertanyaan Jawaban
1 Sistem informasi apa saja
yang sudah digunakan di RS
Jati Rahayu?
SI keuangan, SI logistik, SI gizi, SI
laboratorium, SI radiologi, SI kasir,
SI penata rekening, SI pendaftaran
rawat jalan, SI pendaftaran rawat inap,
SI Rekam Medis dan SI farmasi.
2 Sistem informasi yang sudah
ada menggunakan software
apa?
Menggunakan Visual foxpro 6 dan
Databasenya menggnukan sql server
3 Berapa PC yang digunakan? Kurang lebih 20 PC
4 Bagian apa saja yang sudah
menggunakan SI?
Bagian keuangan, logistik, gizi,
laboratorium, radiologi, kasir, penata
rekening, pendaftaran rawat jalan,
pendaftaran rawat inap, rekam medis
dan farmasi
5 Teknologi informasi apa
saja yang sudah digunakan
di RS ini?
Belum ada.
6 Aset hardware dan software
apa saja yang dimilki?
Jaringan LAN, PC, Printer.
7 Apakah sudah ada jaringan
LAN atau internet di RS ini
Sudah ada, untuk jaringan internet baru
pemasangan wireless
8. Apa saja permasalahan yang
berkaitan dengan SI/TI pada
Rumah Sakit Jati Rahayu?
• Pengolahan data pasien belum
terkelola dengan baik, dimana data
rekam medis masih diolah dengan
cara manual.
• SDM dibidang IT masih kurang
karena saat ini masih dikelola oleh
satu orang
• SI saat ini merupakan SI yang
didapat dari pihak ketiga apabila
terjadi error atau penambahan data
layanan, perlu menunggu cukup
160
lama dari pihak ketiga untuk
mendapatkan perbaikan dan
pengubahan sistem informasi.
161
Lampiran 2. Visi dan Misi Rumah Sakit Jati Rahayu
Visi
“Menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan berkualitas,
terampil, ramah dan terjangkau“
Misi
• Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang profesional di
bidangnya
• Meningkatkan fasilitas rumah sakit
• Melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan
• Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis
Motto
“ S M A R T” (Senyum, Menarik, Akrab, Ramah dan Tertib)
162
Lampiran 3. Tampilan Website Rumah Sakit Jati Rahayu
163
Lampiran 4. Jadwal Dokter
164
Lampiran 5. Profil Penunjang
165
166
Lampiran 6. Layanan Rawat Inap
167
Lampiran 7. Layanan Rawat Jalan
168
Lampiran 8. Daftar Perusahaan Pemasok
169
Lampiran 9. Lembar Kuesioner
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Manajer
Rumah Sakit Jati Rahayu
Bekasi
Sehubungan dengan penelitian dan penulisan tesis yang sedang saya buat, maka
dengan ini saya mengajukan permohonan kesedianaan Bapak/Ibu untuk mengisi
kuesioner dengan memberikan skor pada sistem informasi usulan yang ada pada
isi kuesioner. Dimana kuesioner ini sangat membantu dan berarrti dalam
penyusunan tesis yang sedang saya buat. Adapun judul tesis saya
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI
INFORMASI PADA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BE
VISSTA PLANNING STUDI KASUS : RUMAH SAKIT JATI RAHAYU
BEKASI
Sistem informasi yang diusulkan sebagai berikut:
Nama Sistem Informasi : Sistem Informasi Poliklinik
Tujuan sistem informasi : Untuk mengolah data-data yang berkaitan dengan
hasil pemeriksaan pasien pada poliklinik
Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan
terima kasih
Hormat saya,
Entin Sutinah
170
Nama :
Bagian :
Petunjuk : Berilah tanda x pada skor yang Bapak/Ibu pilih
I. NILAI-NILAI STRATEGIS (STRATEGIC VALUES)
1.1 KESESUAIAN STRATEGIS (Strategic Match)
Skor Pernyataan
0
Proyek SI Poliklinik tidak mempunyai hubungan, baik langsung maupun
tidak langsung, terhadap pencapaian tujuan strategis rumah sakit yang
telah ditetapkan
1
Proyek SI Poliklinik tidak mempunyai hubungan, baik langsung maupun
tidak langsung, terhadap pencapaian tujuan rumah sakit, tetapi akan
menyebabkan peningkatan efisiensi operasional tercapai.
2
Proyek SI Poliklinik tidak mempunyai hubungan, baik langsung maupun
tidak langsung, terhadap pencapaian tujuan rumah sakit, tetapi proyek SI
Poliklinik merupakan sebuah sistem prasyarat terhadap sistem lainnya
yang diharapkan akan menghasilkan sebagian dari tujuan strategis rumah
sakit.
3
Proyek SI Poliklinik tidak mempunyai hubungan, baik langsung maupun
tidak langsung, terhadap pencapaian tujuan rumah sakit, tetapi SI
Poliklinik merupakan sebuah sistem prasyarat terhadap sistem lainnya
yang diharapkan akan mencapai tujuan strategis rumah sakit.
4 Proyek SI Poliklinik secara langsung akan mencapai sebagian dari tujuan
strategis rumah sakit yang telah ditetapkan.
5 Proyek SI Poliklinik secara langsung akan mencapai tujuan strategis
rumah sakit yang telah ditetapkan.
171
1.2 KELEBIHAN DALAM BERKOMPETISI (Competitive Advantage)
Skor Pernyataan
0
Proyek SI Poliklinik tidak mendukung peningkatan nilai berkompetisi
rumah sakit atau salah satu bisnis rumah sakit. Hanya sedikit atau sama
sekali tidak berdampak pada nilai penjualan jasa atau hanya digunakan
untuk keperluan internal dan tidak memperbaiki posisi rumah sakit
dalam berkompetisi atau tidak memiliki kaitan langsung dengan kegiatan
penjualan jasa.
1
Proyek SI Poliklinik secara tidak langsung memperbaiki posisi rumah
sakit atau salah satu bisnis rumah sakit dalam berkompetisi dengan
meningkatkan efisiensi kegiatan yang dilakukan.
2
Proyek SI Poliklinik secara langsung memperbaiki posisi kompetisi
rumah sakit dengan meningkatkan efisiensi dalam salah satu kegiatan
yang strategis namun tidak meningkatkan efektivitas kegiatan penjualan
jasa dalam berkompetisi dengan pesaing.
3
Proyek SI Poliklinik memiliki beberapa derajat pengaruh dalam
perbaikan kegiatan penjualan jasa di dalam berkompetisi dengan
pesaing.
4
Proyek SI Poliklinik secara langsung memiliki pengaruh yang dapat
diukur dalam perbaikan kegiatan penjualan jasa di dalam berkompetisi
dengan pesaing.
5
Proyek SI Poliklinik secara langsung memiliki pengaruh yang dapat
diukur dan memiliki probabilitas yang tinggi di dalam memenangkan
kompetisi atau meningkatkan pangsa pasar.
172
1.3 RESPON DALAM BERKOMPETISI (Competitive Response)
Skor Pernyataan
0
Proyek SI Poliklinik dapat ditunda paling tidak selama 12 bulan tanpa
mengakibatkan pengaruh pada posisi kompetitif, atau system dan
prosedur saat ini dapat memperoleh hasil yang sama secara substantial
dan tidak akan berpengaruh pada posisi kompetitif.
1
Penundaan proyek SI Poliklinik tidak akan berpengaruh pada posisi
kompetitif, dan biaya tenaga kerja yang minimal diharapkan diperoleh
untuk mendapatkan hasil yang sama secara substantial
2
Penundaan proyek SI Poliklinik tidak akan berpengaruh pada posisi
kompetitif, tetapi bagaimanapun juga biaya tenaga kerja mungkin akan
meningkat untuk mendapatkan hasil yang sama secara substantial.
3
Jika proyek SI Poliklinik ditunda, rumah sakit akan tetap mampu
merespon perubahan yang diperlukan tanpa mempengaruhi posisi
kompetitifnya, jika kehilangan sistem baru yang diusulkan, rumah sakit
tidak akan mengalami kesulitan kemampuan merespon secara cepat dan
efektif untuk berubah dalam lingkungan kompetitif.
4
Penundaan proyek SI Poliklinik mungkin berpengaruh terhadap
keunggulan bersaing rumah sakit dimasa yang akan datang, atau
kehilangan peluang kompetitif, atau kesuksesan kegiatan rumah sakit
saat ini mungkin akan berkurang disebabkan kehilangan sistem yang
diusulkan.
5
Penundaan SI Poliklinik mungkin berpengaruh terhadap keunggulan
bersaing rumah sakit dimasa yang akan datang, atau kehilangan peluang
kompetitif, atau kesuksesan kegiatan rumah sakit saat ini harus
berkurang disebabkan kehilangan sistem yang diusulkan.dan memiliki
probabilitas yang tinggi di dalam memenangkan kompetisi atau
meningkatkan pangsa pasar.
173
1.4
PENGELOLAAN INFORMASI UNTUK FAKTOR-FAKTOR
PENENTU KESUKSESAN (Management Information for CSF)
Skor Pernyataan
0
Proyek SI Poliklinik tidak berhubungan dalam pengelolaan informasi
yang mendukung factor-faktor penentu kesuksesan (CSF) yang telah
ditetapkan rumah sakit.
1
Proyek SI Poliklinik tidak mempengaruhi CSF namun menyajikan
informasi yang berdampak terhadap keputusan yang dilakukan oleh
manajemen rumah sakit.
2
Proyek SI Poliklinik memperbaiki waktu atau kualitas informasi yang
digunakan pada salah satu CSF namun tidak berdampak pada keputusan
yang dibuat oleh manajemen rumah sakit.
3
Proyek SI Poliklinik memperbaiki waktu atau kualitas informasi yang
digunakan pada salah satu CSF dan berdampak pada keputusan yang
dibuat oleh manajemen rumah sakit.
4
Proyek SI Poliklinik secara signifikan memperbaiki informasi yang
digunakan pada dua atau lebih CSF dan berdampak pada keputusan yang
dibuat oleh manajemen rumah sakit di masa yang akan datang.
5
Proyek SI Poliklinik secara signifikan memperbaiki informasi yang
digunakan pada dua atau lebih CSF dan berdampak pada keputusan yang
dibuat oleh manajemen rumah sakit di masa sekarang.
174
II. NILAI-NILAI PIHAK TERKAIT (STAKEHOLDER VALUES)
2.1 PELAYANAN DAN KUALITAS (Service and Quality)
Skor Pernyataan
0 Proyek SI Poliklinik tidak berhubungan dengan peningkatan perbaikan dalam
pelayanan/kualitas. Penundaan proyek tidak memiliki konsekuensi dalam persaingan
1
Proyek SI Poliklinik tidak berhubungan dengan peningkatan perbaikan dalam
pelayanan/kualitas, namun memiliki dampak positif dalam pelayanan terhadap sejumlah
kecil pasien. Penundaan proyek, kemungkinan tidak berdampak pada posisi bersaing
rumah sakit.
2
Proyek SI Poliklinik tidak berhubungan dengan peningkatan perbaikan dalam
pelayanan/kualitas, namun memiliki dampak positif dalam pelayanan terhadap banyak
pasien sehingga dapat memperbaiki citra rumah sakit di mata para pasien. Penundaan
proyek, secara substansi, tidak berdampak pada posisi bersaing rumah sakit.
3
Proyek SI Poliklinik secara tidak langsung berhubungan dengan peningkatan perbaikan
dalam pelayanan/kualitas karena merupakan syarat untuk melakukan berbagai aktivitas
yang langsung berhubungan dengan peningkatan pelayanan dan kualitas serta dapat
memperbaiki citra rumah sakit di mata para pasien. Penundaan proyek dapat sedikit
merugikan kemampuan bersaing rumah sakit.
4
SI Poliklinik secara esensi meningkatkan pelayanan/kualitas di masa depan atau
sebagian di masa sekarang dan secara cepat memperbaiki citra rumah sakit di mata
pasien. Penundaan proyek dapat merugikan kemampuan bersaing rumah sakit.
5
SI Poliklinik secara esensi meningkatkan pelayanan/kualitas di masa sekarang dan
sangat diperlukan untuk membentuk citra rumah sakit. Penundaan proyek dapat
merugikan kemampuan dan kesempatan bersaing rumah sakit.
175
2.2 KUALITAS LINGKUNGAN (Environment Quality)
Skor Pernyataan
0 Proyek SI Poliklinik tidak memiliki dampak terhadap lingkungan kerja rumah sakit.
Penundaan proyek tidak memiliki konsekuensi dalam persaingan.
1
Proyek SI Poliklinik tidak memiliki dampak, baik positif maupun negatif, terhadap
lingkungan kerja rumah sakit tetapi memiliki potensi emosional yang dapat
mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan dengan rumah sakit. Penundaan
proyek, kemungkinan tidak berdampak pada posisi bersaing rumah sakit.
2
Proyek SI Poliklinik secara tidak langsung memiliki dampak kepada suatu
lingkungan kerja rumah sakit dan memiliki potensi emosional yang dapat
mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan dengan rumah sakit. Penundaan
proyek, secara substansi, tidak berdampak pada posisi bersaing rumah sakit.
3
SI Poliklinik secara tidak langsung memiliki dampak kepada suatu lingkungan
kerja rumah sakit dan merupakan syarat untuk aktivitas-aktivitas lain yang dapat
memperbaiki lingkungan kerja rumah sakit. Penundaan proyek dapat sedikit
merugikan kemampuan bersaing rumah sakit.
4
Proyek SI Poliklinik dibutuhkan secara esensi untuk memperbaiki sebagian
lingkungan kerja saat ini atau seluruh lingkungan kerja di masa depan. Penundaan
proyek dapat merugikan kemampuan bersaing rumah sakit.
5
Proyek SI Poliklinik dibutuhkan secara esensi untuk memperbaiki seluruh
lingkungan kerja saat ini atau menjadikan rumah sakit sebagai pemimpin di
lingkungan organisasinya. Penundaan proyek dapat merugikan kemampuan dan
kesempatan bersaing rumah sakit.
176
2.3
KEGESITAN BELAJAR DAN PEMBERDAYAAN (Agility Learning and
Empowerment)
Skor Pernyataan
0
Proyek SI Poliklinik dapat ditunda paling tidak selama 12 bulan tanpa
mengakibatkan pengaruh pada posisi bersaing, atau system, prosedur dan
kompetensi inti saat ini dapat memperoleh hasil yang sama dan tidak akan
berpengaruh pada posisi kompetitif.
1
Penundaan SI Poliklinik tidak akan berpengaruh pada posisi kompetitif, dan
biaya tenaga kerja yang minimal diharapkan diperoleh untuk mendapatkan hasil
yang sama secara substantial.
2
Penundaan proyek SI Poliklinik tidak akan berpengaruh pada posisi kompetitif,
tetapi bagaimanapun juga biaya tenaga kerja mungkin akan meningkat untuk
mendapatkan hasil yang sama, namun menurunkan kompetensi inti yang tidak
utama.
3
Penundaan proyek SI Poliklinik tidak akan mempengaruhi posisi kompetitif,
namun mengabaikan proyek tersebut akan mengakibatkan biaya
meningkat.Kurangnya inisiatif dalam kegesitan dan pemberdayaan menjadikan
rumah sakit menjadi lambat dalam menanggapi perubahan iklim bersaing, akibat
berkurangnya kompetensi inti.
4
Penundaan proyek SI Poliklinik mungkin berpengaruh terhadap keunggulan
bersaing rumah sakit di masa yang akan datang, atau kehilangan peluang
kompetitif. Kesuksesan kegiatan rumah sakit saat ini mungkin akan menurun
disebabkan berkurangnya ketangkasan dan pemberdayaan serta hilangnya
kompetensi inti yang utama.
5
Penundaan proyek SI Poliklinik pada saat ini dipastikan akan merugikan posisi
kompetitif rumah sakit atau menghilangkan peluang kompetitif. Hilangnya dua
atau lebih kompetensi inti yang utama mendorong pengurangan aktivitas-
aktivitas yang sekarang berhasil.
177
2.4 WAKTU PUTAR (Cycle Time)
Skor Pernyataan
0
SI Poliklinik tidak berhubungan dalam setiap perbaikan mempersingkat waktu
pelayanan kepada pasien. Penundaan proyek tidak memiliki konsekuensi dalam
persaingan.
1
SI poliklinik tidak berhubungan dalam setiap perbaikan mempersingkat waktu hal-
hal seperti di atas namun dapat memperbaiki efisiensi operasi yang berkaitan
dengan kemampuan bersaing. Penundaan proyek, kemungkinan tidak berdampak
pada posisi bersaing rumah sakit.
2
Proyek SI poliklinik tidak berhubungan dalam setiap perbaikan mempersingkat
waktu hal-hal seperti di atas namun memperbaiki efisiensi operasi yang berkaitan
dengan suatu area yang strategis. Penundaan proyek, secara substansi, tidak
berdampak pada posisi bersaing rumah sakit.
3
Proyek SI poliklinik memperbaiki beberapa waktu di atas dan secara moderat
memperbaiki posisi bersaing. Penundaan proyek dapat sedikit merugikan
kemampuan bersaing rumah sakit.
4
Proyek SI Poliklinik Kerjasama memperbaiki beberapa waktu dan secara substansi
memperbaiki posisi bersaing hingga mencapai tingkat yang cukup setara dengan
pesaing. Penundaan proyek dapat merugikan kemampuan bersaing rumah sakit.
5
Proyek SI poliklinik memperbaiki beberapa waktu secara signifikan sehingga
memperbaiki posisi bersaing hingga mencapai tingkat yang sangat kuat dibanding
pesaing. Penundaan proyek dapat merugikan kemampuan dan kesempatan
bersaing rumah sakit.
178
2.5 RAGAM PRODUK (Mass Customization)
Skor Pernyataan
0
Proyek SI Poliklinik tidak berhubungan dalam setiap perbaikan meningkatkan
ragam produk baik dalam tahapan pengembangan, produk atau jasa dari rumah
sakit ke pasien, pemasok, atau unit kerjasama lainnya. Penundaan proyek tidak
memiliki konsekuensi dalam persaingan.
1
Proyek SI Poliklinik tidak berhubungan dalam setiap perbaikan meningkatkan
ragam produk hal-hal seperti di atas namun dapat memperbaiki efisiensi operasi
yang berkaitan dengan kemampuan bersaing. Penundaan proyek, kemungkinan
tidak berdampak pada posisi bersaing rumah sakit.
2
Proyek SI Poliklinik tidak berhubungan dalam setiap persiapan meningkatkan
ragam produk hal-hal seperti di atas namun memperbaiki efisiensi operasi yang
berkaitan dengan suatu area yang strategis. Penundaan proyek, secara substansi,
tidak berdampak pada posisi bersaing rumah sakit.
3
SI Poliklinik meningkatkan ragam produk seperti hal-hal di atas dan secara
moderat memperbaiki posisi bersaing. Penundaan proyek dapat sedikit merugikan
kemampuan bersaing rumah sakit.
4
Proyek SI Poliklinik berhasil meningkatkan ragam produk secara signifikan
sehingga memperbaiki posisi bersaing hingga mencapai tingkat yang cukup setara
dengan pesaing. Penundaan proyek dapat merugikan kemampuan bersaing rumah
sakit.
5
Proyek SI Poliklinik berhasil meningkatkan ragam produk secara signifikan
sehingga memperbaiki posisi bersaing hingga mencapai tingkat yang sangat kuat
dibanding pesaing.
179
2.6 STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI (Strategic IT Architecture)
Skor Pernyataan
1 SI poliklinik tidak berhubungan dengan cetak biru rumah sakit. Penundaan
proyek tidak memiliki konsekuensi dalam persaingan.
2
Proyek SI poliklinik merupakan bagian dari cetak biru rumah sakit, dan
mempunyai tingkat pengembalian modal yang rendah, proyek SI
Poliklinik bukan merupakan prasyarat dari proyek-proyek lainnya yang
termasuk dalam cetak biru rumah sakit, juga tidak terkait secara erat
dengan proyek-proyek prasyarat lainnya. Penundaan proyek, secara
substansi, tidak berdampak pada posisi bersaing rumah sakit.
3
Proyek SI poliklinik merupakan bagian yang integral dari cetak biru
rumah sakit, dan mempunyai tingkat pengembalian modal yang sedang, SI
poliklinik bukan merupakan prasyarat dari proyek-proyek lainnya yang
termasuk dalam cetak biru rumah sakit, dan terkait secara lemah dengan
proyek-proyek prasyarat lainnya. Penundaan proyek dapat sedikit
merugikan kemampuan bersaing rumah sakit.
4
SI poliklinik merupakan bagian yang integral dari cetak biru rumah sakit,
dan mempunyai tingkat pengembalian modal yang tinggi, SI poliklinik
bukan merupakan prasyarat dari proyek-proyek lainnya yang termasuk
dalam cetak biru rumah sakit, tetapi terkait secara erat dengan proyek-
proyek prasyarat lainnya. Penundaan proyek dapat merugikan kemampuan
bersaing rumah sakit.
5
Proyek SI poliklinik merupakan bagian yang integral dari cetak biru
rumah sakit, SI Poliklinik merupakan prasyarat dari proyek-proyek
lainnya yang termasuk dalam cetak biru rumah sakit. Penundaan proyek
dapat merugikan kemampuan dan kesempatan bersaing rumah sakit.
180
III. RESIKO STRATEGI KOMPETITIF (COMPETITIVE STRATEGY
RISK)
3.1 RESIKO STRATEGI BISNIS (Business Strategy Risk)
Skor Pernyataan
0
Proyek SI poliklinik merefleksikan strategi yang sukses sebagai pemimpin
rumah sakit serta merupakan standar rumah sakit praktis dan pengeluaran yang
umum untuk tipikal bisnis ini. Tidak ada pengaruh tekanan dari luar yang
mempengaruhi keberhasilan.
1 Proyek SI poliklinik merepresentasikan tingkat perubahan perbaikan hubungan
dengan pasien. Tidak ada tekanan dari luar yang mempengaruhi keberhasilan.
2
Proyek SI poliklinik merepresentasikan perbedaan yang dimiliki dengan
pemimpin rumah sakit. Meski awalnya kacau, baik bagian marketing dan pasien
menyadari keuntungan jangka panjang.
3
Proye SI poliklinik memiliki resiko tingkat menengah dan membutuhkan
perubahan moderat terhadap hubungan marketing-pasien tapi hubungannya erat.
Ada tekanan dari luar yang mempengaruhi manfaat jangka panjang namun tidak
mempengaruhi manfaat jangka pendek terhadap rumah sakit.
4
Proyek SI poliklinik membutuhkan perubahan moderat terhadap hubungan
marketing- pasien yang lemah atau baru. Secara moderat membentuk pasar tetapi
baru untuk rumah sakit. Tekanan dari luar dapat menghilangkan samasekali
manfaat yang ada.
5 Proyek SI poliklinik memiliki resiko yang besar dan membutuhkan suatu posisi
kompetisi yang baik terhadap hubungan marekting-pasien agar bisa berhasil
181
3.2 RESIKO STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI (IT Strategy Risk)
Skor Pernyataan
0 Arsitektur dan platform terbuka dan secara akurat merefleksikan strategi bisnis
jangka panjang.
1 Diketahui interdependensi dan inkompatibilitasnya, tetapi berdampak kecil
terhadap skenario masa depan. Tidak dibutuhkan kompetensi inti yang baru.
2
Diketahui interdependensi dan inkompatibilitasnya, tetapi berdampak moderat
terhadap skenario masa depan. Tidak dibutuhkan kompetensi inti yang baru.
Kompetensi inti yang dimiliki memperkuat proyek SI Poliklinik
3
Diketahui interdependensi dan inkompatibilitasnya, tetapi berdampak moderat
minor area skenario masa depan.Kompetensi inti yang dibutuhkan sangat
lemah.
4 Diketahui interdependensi dan inkompatibilitasnya, dan berdampak mayor
area. Kompetensi inti yang dibutuhkan didapat dari luar
5 Arsitektur dan platform tidak terbuka dan kekurangan kompetensi inti.SI
Poliklinik tidak merefleksikan strategi bisnis sekarang.
182
1V. RESIKOSTRATEGI ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN
(ORGANIZATIONAL STRATEGY RISK AND UNCERTAINTY)
4.1 RESIKO ORGANISASI BISNIS (Business Organization Risk)
Skor Pernyataan
0
Organisasi domain bisnis mempunyai rencana yang terformulasi dengan baik untuk
mengimplementasikan sistem yang diusulkan. Manajemennya memadai dan proses
serta prosedurnya terdokumentasikan. Rencana kontijensi untuk proyek ada, serta
produk atau nilai tambah kompetitif ditentukan dengan baik untuk pasar yang
diketahui dengan jelas.
1-4
Skor 1 sampai 4 mungkin diambil untuk keadaan yang
mencampur elemen-elemen yang sudah disiapkan dengan
elemen-elemen resiko. Daftar berikut dapat digunakan
untuk tujuan tersebut. Ya Tidak
Ragu-
Ragu
a Rencana domain bisnis terumuskan baik
b Manajemen domain bisnis pada tempatnya
c Rencana kontijensi pada tempatnya
d Proses dan prosedur pada tempatnya
e Pelatihan untuk pemakai terencana
f Adanya unggulan manajemen
g Prosuk terdefinisikan dengan baik
h Kebutuhan pasar diketahui dengan jelas
Setiap jawaban ," tidak" dan "ragu-ragu" akan menambah ½ skor
183
5
Organisasi domain bisnis tidak mempunyai rencana untuk mengimplementasikan
sistem yang diusulkan. Manajemen tidak mempunyai kepastian dalam tanggung
jawab. Proses dan prosedur tidak terdokumentasikan. Tidak ada rencana kontijensi.
Produk dan nilai tambah kompetitif tidak terdefinisikan dengan baik. Kebutuhan
pasar tidak diketahui dengan jelas.
4.2 KETIDAKPASTIAN DEFINISI TI (IT Definitional Uncertainty)
Skor Pernyataan
0
Kebutuhan proyek SI poliklinik terdefinisi dengan jelas. Spesifikasinya jelas dan
disetujui. Area yang ditelaah terbuka jelas. Probabilitas tidak adanya perubahan
tinggi.
1
Kebutuhan proyek SI poliklinik cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Tidak
diperlukan persetujuan secara formal. Area yang ditelaah terbuka jelas.
Probabilitasnya rendah untuk perubahan-perubahan yang tidak bersifat rutin.
2
Kebutuhan proyek Proyek SI poliklinik cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas.
Area yang ditelaah terbuka jelas. Perubahan-perubahan yang tidak bersifat rutin
probabilitasnya bisa dimengerti.
3 Kebutuhan proyek SI poliklinik cukup jelas. Spesifikasinya tidak jelas. Area
yang ditelaah terbuka jelas. Perubahan hampir pasti dan selalu mendadak.
4
Kebutuhan proyek SI poliklinik tidak jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Area
yang ditelaah sangat kompleks. Perubahan hampir pasti ada, bahkan selama
periode proyek.
5
Kebutuhan proyek SI poliklinik tidak diketahui. Spesifikasinya tidak diketahui.
Area mungkin sangat kompleks. Perubahan selalu ada, tetapi bisa dipastikan
bahwa sebenarnya kebutuhannya tidak diketahui.
184
4.3 RESIKO IMPLEMENTASI TI (IT Technical and Implementation Risk)
Skor Pernyataan
A. Keterampilan yang dibutuhkan
0 Tidak ada keterampilan baru yang dibutuhkan untuk staf dan manajemen.
Keduanya sudah berpengalaman.
1 Dibutuhkan beberapa keterampilan baru untuk staf, sementara untuk manajemen
tidak ada.
2 Dibutuhkan keterampilan baru untuk staf dan manajemen
3 Dibutuhkan keterampilan baru untuk staf, terlebih bagi manajemen
4 Keterampilan yang sangat memadai dan baru dibutuhkan untuk staf dan
beberapa untuk manajemen.
5 Keterampilan yang sangat memadai dan baru dibutuhkan untuk staf dan
manejemen.
B. Ketergantungan pada perangkat keras
0 Perangkat kerasnya sudah digunakan dalam system yang mirip
1 Perangkat kerasnya sudah digunakan, tetapi SI Poliklinik adalah system yang
berbeda
2 Perangkat kerasnya ada dan telah diuji, tetapi belum pernah dimanfaatkan.
3 Perangkat kerasnya ada, tetapi belum dimanfaatkan dalam organisasi
185
4 Beberapa fitur utama belum diuji dan diimplementasikan.
5 Kebutuhan utama belum tersedia pada konfigurasi SIMRS
C. Ketergantungan pada perangkat lunak (selain perangkat lunak aplikasi)
0 Perangkat lunak baku digunakan, tetapi tidak dibutuhkan pemrograman.
1 Perangkat lunak baku digunakan, tetapi mrmbutuhkan pemrograman yang rumit.
2 Dibutuhkan beberapa interface baru antar perangkat lunak, dan mungkin
membutuhkan pemrograman yang rumit.
3 Dibutuhkan beberapa fitur baru untuk mengoperasikan perangkat lunak.
Beberapa interface yang rumit antar perangkat lunak mungkin dibutuhkan.
4 Diperlukan fitur yang sekarang tidak tersedia, dan pengembangan yang cukup
modern.
5 Diperlukan pengembangan yang signifikan dan modern.
D. Perangkat Lunak Aplikasi
0 Program telah ada dan dibutuhkan modifikasi minimal.
1
Program telah tersedia secara komersial dengan modifikasi minimal, atau
program telah ada di rumah sakit dengan modifikasi minimal, atau perangkat
lunak akan dikembangkan dalam rumah sakit tersebut dengan kompleksitas
minimal.
2
Program telah tersedia secara komersial dengan modifikasi sedang, atau program
telah ada di rumah sakit tetapi diperlukan modifikasi yang diperluas, atau
perangkat lunak akan dikembangkan dalam rumah sakit dengan kompleksitas
rancangan minimal tetapi pemrogramannya kompleks.
3
Perangkat lunak telah tersedia secara komersial tetapi kompleksitasnya tinggi,
atau perangkat lunak akan dikembangkan dalam rumah sakit dan tingkat
kesulitannya sedang
4
Tidak ada paket perangkat lunak yang tersedia. Tidak ada perangkat lunak dalam
rumah sakit yang tersedia. Dibutuhkan rancangan dan pemrograman yang
kompleks dengan tingkat kesulitan yang sedang.
5
Tidak ada perangkat lunak paket yang tersedia. Tidak ada perangkat lunak dalam
rumah sakit uang tersedia. Dibutuhkan rancangan dan pemrograman yang
kompleks, bahkan jika dikontrakkan keluar.
E. Ketergantungan implementasi aplikasi
0 Tidak dibutuhkan keahlian.
1 Besar aplikasi moderat. Beberapa kemampuan implementasi dibutuhkan.
2 Tingkat pemrograman sangat sulit.
3 Kemampuan yang cukup tinggi dan baru cukup diperlukan untuk implementasi.
4 Kemampuan yang cukup tinggi dan baru sangat diperlukan untuk implementasi.
5 Kemampuan yang sangat tinggi dan baru sangat diperlukan untuk implementasi
186
4.4 RESIKO PENYAMPAIAN LAYANAN TI (IT Services Delivery Risk)
Skor Pernyataan
0
Sistem menggunakan layanan dan fasilitas yang telah ada. Tidak dibutuhkan
investasi dalam Sistem Informasi yang merupakan fasilitas prasyarat (misalnya
manajemen basis data), tidak ada biaya awal yang merupakan bagian proyek SI
Poliklinik yang secara langsung diantisipasi.
1
Perubahan dalam salah satu elemen dari sistem penghantaran layanan komputer
dibutuhkn untuk proyek ini. Investasi awal yang terkait selain biaya proyek yang
langsung relatif kecil.
2
Dibutuhkan perubahan kecil pada beberapa elemen dari sistem penghantaran
layanan komputer. Beberapa investasi awal diperlukan untuk
mengakomodasikan proyek ini. Investasi lanjutan untuk integrasi berikutnya dari
SI Poliklinik ke lingkungan sistem informasi mungkin diperlukan.
3
Dibutuhkan perubahan lebih besar pada beberapa elemen dari sistem
penghantaran layanan komputer. Beberapa investasi awal diperlukan untuk
mengakomodasikan proyek ini. Investasi lanjutan untuk integrasi berikutnya dari
proyek SI Poliklinik ke lingkungan sistem informasi akan diperlukan.
187
4
Dibutuhkan perubahan lebih besar pada beberapa elemen dari sistem
penghantaran layanan komputer pada beberapa area. Investasi awal, sedang
sampai tinggi, untuk staf, perangkat keras, perangkat lunak dan manajemen
diperlukan untuk mengakomodasikan proyek ini. Investasi tersebut tidak
termasuk dalam biaya proyek langsung, tetapi merepresentasikan investasi
fasilitas sistem informasi untuk membuat lingkungan yang dibutuhkan untuk
proyek.
5
Dibutuhkan perubahan besar pada beberapa elemen dari sistem penghantaran
layanan komputer pada beberapa area. Investasi awal yang amat besar untuk
staf, perangkat keras, perangkat lunak dan manajemen diperlukan untuk
mengakomodasikan proyek ini. Investasi tersebut tidak termasuk dalam biaya
proyek langsung, tetapi merepresentasikan investasi fasilitas sistem informasi
untuk membuat lingkungan yang dibutuhkan untuk proyek.
Lampiran 10. Spesifikasi Komputer Rumah Sakit Jati Rahayu
No Bagian Jenis Keterangan
1 IT Hardware Pentium Dual Core, Hard disk 250
Gb, 1 Gb, LAN Card, LCD Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device -
Telecomunication dvice Wirless Tp Link modem internet
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows server 2003
2 Gizi Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer laser Samsung ML 2010
Telecomunication dvice -
188
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
3 Keuangan 1 Hardware Pentium Dual Core, Hard disk 80 Gb,
1 Gb, LAN Card, Monitor LCD
Input device Keyboard
Output Device Printer Laser Canon Lbp 2900
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
4 Keuangan 2 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor LCD
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Laser Canon Lbp 2900, Printer
Dot Matrix Epson LQ 2180
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
5 Keuangan 3 Hardware Pentium Dual Core, Hard disk 80 Gb,
1 Gb, LAN Card, Monitor LCD
Input device Keyboard, Mouse
Output Device -
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
6 Keuangan 4 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor LCD
Input device Keyboard, Mouse
Output Device -
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
7 TU &
Kepegawaian
Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, LCD Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Canon Mp 160, Printer Dot
Matrix Epson LQ 2180
189
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
8 Logistik Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Laser Jet HP P 1102
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
9 Radiologi Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Laser Samsung ML 2240
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
10 Laboratorium Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, LCD Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Laser Samsung ML 1640
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
11 Farmasi 1 Hardware Pentium Dual Core, Hard disk 80 Gb,
1 Gb, LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Dot Matrix Epson LX 300
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows Xp
12 Farmasi 2 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Dot Matrix Epson LX 300
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
190
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
13 Farmasi 3 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Canon
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
14 Farmasi 4 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Laser Samsung ML 2240,
Printer Epson Struk TM U 210
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
15 Farmasi 5 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Laser Samsung ML 2240,
Printer Epson Struk TM U 210
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
16 Farmasi 6 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device -
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
17 Pendaftaran
Rawat Jalan
Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Epson Struk TM U 210,
Printer Laser Samsung ML 2240
191
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
18 Pendaftaran
Rawat Inap
Hardware Pentium Dual Core, Hard disk 80 Gb,
1 Gb, LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Epson Struk TM U 210,
Printer HP laser Jet P 1102
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
19 Rekam Medis 1 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Laser Samsung ML 1640
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
20 Rekam Medis 2 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device -
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
21 Informasi 1 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device -
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
22 Informasi 2 Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer HP Laser Jet P 1102
192
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
23 Kasir Rawat
Jalan
Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, LCD Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Struk Epson TM U 210
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
24 Kasir Rawat
Inap
Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, LCD Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Struk Epson TM U 210,
Printer Laser Samsung ML 2240
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
25 Penata Rekening Hardware Pentium 4, Hard disk 80 Gb, 1 Gb,
LAN Card, LCD Monitor
Input device Keyboard, Mouse
Output Device Printer Laser Canon LBP 2900
Telecomunication dvice -
Connecting Device Lan
Secutity System Sophos Anti Virus
Aplication Visual Fox Pro
Operation System Microsoft windows XP
193
Lampiran 11. Lembar Validasi Hasil Penelitian
No Pernyataan Setuju Tidak
Setuju
1 Rumah Sakit Jati Rahayu membutuhkan Sistem Informasi
Poliklinik √
2 Rumah Sakit Jati Rahayu membutuhkan Sistem Informasi
Manajemen Ruang Perawatan √
3 Rumah Sakit Jati Rahayu membutuhkan Sistem Informasi
Kepegawaian √
4
Berdasarkan hasil kuesioner sistem informasi yang
diprioritaskan terlebih dahulu yaitu Sistem Informasi
Poliklinik
√
5 Rumah Sakit Jati Rahayu membutuhkan CRM (Customer
Relationship Management) dimasa yang akan datang √
194
6 Rumah Sakit Jati Rahayu membutuhkan Kasir Central
dimasa yang akan datang √
7 Rumah Sakit Jati Rahayu membutuhkan Telemedicine
dimasa yang akan datang √
8 Rumah Sakit Jati Rahayu membutuhkan Mobile Clinical
Assistant (MCA) dimasa yang akan datang √
9 Rumah Sakit Jati Rahayu membutuhkan Digital Imaging
dimasa yang akan datang √
10 Rumah Sakit Jati Rahayu membutuhkan Computer
Assisted Surgery dimasa yang akan datang √
11 Arsitektur aplikasi perangkat lunak yang diusulkan sudah
seuai dengan kebutuhan √
12 Infrastruktur jaringan komputer yang diusulkan sudah
sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit Jati Rahayu √
13
Strategi Manajemen SI/TI sudah sesuai dengan kebutuhan
dengan dibuatkannya struktur organisasi dengan
ditambahkan subbagian yaitu bagian jaringan dan bagian
aplikasi
√
14 Penyusunan biaya implementasi akan direncanakan setelah
perencanaan proyek SI/TI √
15
Dengan adanya beberapa usulan aplikasi diatas dapat
memecahakan permaslahan yang selama ini terjadi di Rumah
Sakit Jati Rahayu, dan merupakan strategi bagi Rumah Sakit
dalam menghadapi persaingan yang terjadi baik saat ini maupun
dimasa yang akan datang
√
16
Untuk poin 5-10 aplikasi mana yang akan diprioritaskan
terlebih dahulu dimasa yang akan datang?
Jawaban : Poin 6 Rumah sakit Jati Rahayu membutuhkan
kasir central dan Poin 8 Rumah Sakit Jati Rahayu
membutuhkan Mobile Clinical Assistant (MCA)